Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari...

75
ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS (STUDI KASUS PADA PT. Z) Oleh INDRAJIT WICAKSANA H24070060 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Transcript of Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari...

Page 1: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

iv

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG

TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS

(STUDI KASUS PADA PT. Z)

Oleh

INDRAJIT WICAKSANA

H24070060

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

iv

RINGKASAN

INDRAJIT WICAKSANA. H24070060. Analisis Pengaruh Pengendalian

Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z).

Dibawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI.

PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang sebagian besar aktivitas

bisnis atau penjualannya dilakukan secara kredit. Perusahaan melakukan kegiatan

penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan mampu memberikan keuntungan

yang optimal dan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal tersebut

disebabkan oleh tingginya tingkat risiko penjualan secara kredit, yang

mengharuskan perusahaan untuk menjalankan segala prosedur penjualan

berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z, menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang PT. Z, menganalisis

kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun 2005-2009, dan menganalisis

keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas.

Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik

data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara pada

pihak perusahaan khususnya manajer keuangan mengenai sistem pengendalian

piutang dan proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan piutang. Data

sekunder diperoleh dari perusahaan berupa data laporan keuangan periode 2005-

2009, data penjualan periode 2005-2009, studi literatur dan laporan penelitian.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis per komponen,

analisis trend, analisis cash conversion cycle, dan analisis rasio keuangan.

Kemudian perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengolah dan

menganalisis data adalah Microsoft Excel 2007.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap

sistem manajemen piutang yang dilakukan, PT. Z telah melakukan proses

manajemen, pengelolaan, dan pengendalian piutang berdasarkan SOP (Standard

Operation Procedure) yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun dalam

pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan SOP.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang adalah persentase

penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe pelanggan, dan usaha penagihan, PT. Z

memiliki jumlah piutang yang cukup besar pada laporan neraca terutama

dipengaruhi oleh besarnya persentase penjualan kredit dan usaha penagihan yang

dilakukan. Berdasarkan analisis kinerja keuangan pada laporan keuangan

perusahaan periode 2005-2009, menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki

kinerja keuangan yang cukup baik. Hal ini ditandai oleh angka rasio keuangan

yang bernilai positif. Pengendalian piutang yang dilakukan oleh PT. Z belum

berjalan efektif terhadap perolehan kas perusahaan. Hal ini dibuktikan dari hasil

analisis cash conversion cycle yang negatif dan memiliki arti bahwa jumlah

piutang yang dimiliki belum cukup untuk dikonversi menjadi kas akibat adanya

faktor-faktor penghambat seperti penagihan dan tidak diterapkannya dengan baik

analisa kredit (5C) kepada seluruh pelanggan.

Page 3: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

iv

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG

TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS

(STUDI KASUS PADA PT. Z)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian tugas akhir

untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

INDRAJIT WICAKSANA

H24070060

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 4: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

iii

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengendalian Piutang Terhadap

Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z)

Nama : Indrajit Wicaksana

NIM : H24070060

Menyetujui,

Pembimbing

(Farida Ratna Dewi, S.E, M.M.)

NIP: 19710307 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen :

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)

NIP: 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :

Page 5: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

iv

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dumai, 13 Maret 1989 sebagai putra bungsu dari pasangan

H. Asep Harsono dan Hj. Iim Sumiati. Penulis memulai jenjang pendidikan formal

pertamanya di TK Tunas Harapan II Dumai yang kemudian dilanjutkan ke SD 3 YKPP

Dumai. Namun, karena pada saat SD kelas 4, ayah penulis memasuki proses persiapan

masa pensiun, maka penulis pindah sekolah pada saat kelas 5 ke SDN XI Serang. Setelah

itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 1 Serang. Kemudian

melanjutkan pendidikan lagi ke SMAN 1 Serang dan pada saat itu masuk ke dalam

Program Studi IPA. Selama menjalankan pendidikan di bangku sekolah, penulis sangat

aktif dalam kegiatan organisasi sekolah seperti PRAMUKA dan OSIS.

Pada tahun 2007, penulis telah menyelesaikan pendidikan formalnya di SMA dan

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penulis diterima menjadi

mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI)

pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun berikutnya penulis barulah memasuki

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dimana sebelumnya penulis

harus melewati masa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) terlebih dahulu.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan

kemahasiswaan dan berbagai kegiatan kepanitiaan. Hal ini dibuktikan dari keikutsertaan

penulis terutama penulis pernah dipercaya menjadi ketua himpunan profesi manajemen

atau akrab disebut Presiden Direktur Centre of Management (COM@-IPB) periode 2009-

2010. Selain itu, penulis pernah menjadi moderator dan pembicara dalam acara-acara

kemahasiswaan khususnya tentang organisasi dan kepemimpinan.

Page 6: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

v

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Analisis Pengaruh

Pengendalian Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z)”.

Perusahaan merupakan suatu wadah organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi

manajemen yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang

panjang. Ada beberapa fungsi manajemen yang paling pokok yaitu manajemen SDM,

Keuangan, Pemasaran, dan Produksi Operasi serta didukung oleh Sistem Informasi

Manajemen dan Public Relation. Secara keseluruhan, keempat fungsi pokok tersebut

berjalan saling beriringan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Adapun fungsi yang

cukup berpengaruh yaitu manajemen keuangan. Ketika perusahaan dapat mengelola

keuangannya dengan baik maka perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnisnya

dengan baik pula. Salah satunya adalah pengelolaan piutang yang kemudian sangat

berpengaruh pada pemasukan (inflow) perusahaan jika sebagian besar aktivitas yang

dijalankan perusahaan adalah penjualan secara kredit.

Penulis menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, begitu pula

dengan skripsi ini yang tidak luput dari kesalahan. Penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat menjadi

salah satu bahan referensi dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

Bogor, April 2011

Penulis

Page 7: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

vi

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Ibu Farida Ratna Dewi S.E, M.M, sebagai dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktunya untuk dapat memberikan bimbingan dan nasehat yang

bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Bapak R. Dikky Indrawan, S.P, M.M sebagai

dosen penguji pada sidang skripsi hari Senin tanggal 21 Maret 2011.

3. Pihak PT. Z, Direktur Utama, Manajer Keuangan & Umpers, Ass. Manajer

Umpers, dan Staf divisi financial & accounting, yang telah memberikan izin

untuk penelitian dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh civitas akademika Departemen Manajemen FEM-IPB, para dosen dan

staf TU, terutama kepada Ibu Yusrina yang telah bersedia menjadi moderator

dalam seminar hasil, kemudian kepada Pak Jimi, Ibu Yeyet, Mas Hadi, dan Bang

Mumuh.

5. Mamih dan Papah tercinta, yang selalu memberikan doa’ disetiap waktunya,

memberikan semangat, dan nasehat yang membangun sehingga Ajit dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Dede Ayahnya Qaireen dan Teh Reni Bundanya Qaireen yang juga memberikan

nasehat berharga dan memberikan cerita-cerita pengalaman berharga tentang arti

kehidupan.

7. Aa dan Mba Ima, yang juga memberikan semangat, nasehat, dan selalu

meramaikan rumah cimuncang sehingga menambah lengkapnya kelurga besar

Asep Harsono, kehadiran Aa dan Mba Ima selalu ditunggu-tunggu orang rumah.

8. Seorang perempuan berkerudung bernama Ratu Ayomi yang selalu menemani,

menasehati, memberikan semangat, dan selalu ada di setiap waktu sehingga

penulis sangat nyaman dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Teman-teman satu bimbingan skripsi, Winda, Mevi, Nyit-nyit, Q, n Brili, terima

kasih atas dukungan kalian selama ini.

10. Teman-teman sepermainan Norvi, Nanda, Lely, Bayu, Lucky, Cipa, Rari, Elis,

dan Indri, senang bisa bersahabat dengan orang-orang yang seperti kalian,

memiliki karakter dan ciri khas masing-masing

Page 8: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

vii

vii

11. Bang Gerry si Manusia IT, yang selalu ada di saat komputer penulis mengalami

kerusakan parah, tapi semuanya dapat teratasi dengan sangat mudah, tanpa Bang

Gerry sepertinya skripsi ini sangat terhambat untuk dapat diselesaikan.

12. Orang-orang yang ada dalam satu kosan Mardhotilah, Bapak Kos, Ibu Kos, Teh

Vera, K’Agus, Ugi dan Bayu, Fiki dan Dani Badog yang selalu memberikan

suasana kosan yang sangat nyaman sehingga penulis merasa tenang dan dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga Besar Manajemen 44, senang bisa dipertemukan dengan kalian semua

di manajemen angkatan 2007, yang selalu memberikan inspirasi dan kalian

semua adalah orang-orang yang memiliki watak yang khas.

14. Teman-teman seperjuangan di IPB dari SMANSA, TOXIC (Ten Of eX-Smansa

in IPB Campus) : Yaser, Fajar, Teguh, Chandra, Lika, Aan, Deti, Nisa, Endah,

ayo semuanya semangat untuk mengejar kelulusan.

15. Teman-teman Lorong 4-C3 terutama DD, Antok, Rizky, Tantry, n Iman yang

pernah bersama saat dulu di asrama, terima kasih ya.

16. Rekan-rekan kerja ku di COM@ periode 2009-2010 angkatan 44 dan 45, terima

kasih sudah membantu dalam satu periode kepengurusan, terutama kepada

Azwar, Dani, Cipa, Rari, Ana, Ica, Elis, Agung, Uki, Ega, Keken, Gerry, dan

Mute si Manusia Cerdas yang ada di Manajemen 44.

17. Hana Maretha STK 45, adik kelas SMA dan Kuliah yang juga membantu dalam

proses penyusunan skripsi ini dengan baik, terima kasih banyak ya hana.

18. Ibu Gendut yang selalu memberikan menu-menu makan siang yang lezat,

sehingga penulis selalu makan siang dengan makanan yang bergizi dan sehat

serta selalu ada yang namanya jus jambu merah.

Bogor, April 2011

Penulis

Page 9: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

viii

viii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian .................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Piutang ................................................................................ 4

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang............................... 5

2.3. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Piutang .................................... 6

2.4. Penagihan Piutang .................................................................................. 7

2.5. Kebijakan Piutang .................................................................................. 7

2.6. Kebijaksanaan Pemberian Piutang ......................................................... 9

2.7. Efektivitas Arus Kas............................................................................... 10

2.8. Kinerja Keuangan ................................................................................... 10

2.9. Proses Pengambilan Keputusan ............................................................. 11

2.10. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 11

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................... 12

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 14

3.3. Pengumpulan Data .................................................................................. 14

3.4. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................. 14

3.4.1 Analisis Per Komponen ......................................................... 15

3.4.2 Analisis Trend ........................................................................ 15

3.4.3 Analisis Cash Conversion Cycle ........................................... 16

3.4.4 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan .................................... 17

Page 10: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

ix

ix

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Manajemen Piutang pada PT. Z .................................................. 18

4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang ............................... 21

4.3. Proses Manajemen Piutang pada PT. Z .................................................. 25

4.4. Pengelolaan dan Pengendalian Piutang PT. Z ........................................ 28

4.5. Proses Penagihan Piutang PT. Z ............................................................. 30

4.6. Analisis Trend ......................................................................................... 32

4.7. Analisis Cash Conversion Cycle ............................................................. 36

4.8. Analisis Rasio-Rasio Keuangan .............................................................. 38

4.8.1. Rasio Likuiditas .................................................................... 38

4.8.2. Rasio Aktivitas ...................................................................... 41

4.8.3. Rasio Pengungkit .................................................................. 42

4.8.4. Rasio Profitabilitas ................................................................ 44

4.9. Implikasi Manajerial .............................................................................. 45

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ................................................................................................. 47

2. Saran ........................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 49

LAMPIRAN ............................................................................................................. 51

Page 11: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

x

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi .............................................................. 2

2. Analisis Per Komponen Laporan Neraca .......................................................... 20

3. Analisis Cash Conversion Cycle ........................................................................ 21

4. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi ..................................... 22

5. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi .............................................................. 23

6. Waktu & Persentase Penyisihan Piutang ........................................................... 31

7. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi ..................................... 35

8. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi .............................................................. 35

9. Analisis Cash Conversion Cycle ........................................................................ 36

10. Rasio Likuiditas ................................................................................................. 39

11. Laporan Penyesuaian Arus Kas ......................................................................... 40

12. Rasio Aktivitas ................................................................................................... 42

13. Rasio Pengungkit ............................................................................................... 43

14. Rasio Profitabilitas ............................................................................................. 44

Page 12: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan ................................................................. 8

2. Kerangka Pemikiran Penelitian .......................................................................... 13

3. Proses Manajemen Piutang PT. Z ...................................................................... 28

4. Proses Pengelolaan & Pengendalian Piutang PT. Z ........................................... 30

5. Proses Penagihan Piutang PT. Z ........................................................................ 32

6. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca .............................................................. 36

7. Analisis Trend Beberapa Akun Laba Rugi & Lain-lain .................................... 36

8. Analisis Cash Conversion Cycle ........................................................................ 37

9. Rasio Likuiditas ................................................................................................. 40

10. Rasio Aktivitas ................................................................................................... 42

11. Rasio Pengungkit ............................................................................................... 43

12. Rasio Profitabilitas ............................................................................................. 44

Page 13: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Analisis Perhitungan .......................................................................................... 51

2. Analisis Perhitungan Rasio ................................................................................ 53

3. Analisis Cash Conversion Cycle ........................................................................ 54

4. Analisis Trend .................................................................................................... 55

5. Analisis Per Komponen ..................................................................................... 56

6. Laporan Neraca PT. Z ........................................................................................ 57

7. Laporan Laba Rugi PT. Z .................................................................................. 58

8. Laporan Arus Kas PT. Z .................................................................................... 59

9. Daftar Kuesioner ................................................................................................ 60

Page 14: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

1

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu wadah yang terdiri dari sekumpulan

manusia yang bekerja secara bersama-sama untuk menjalankan fungsi

manajemen, yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan,

manajemen produksi operasi, dan manajemen pemasaran. Salah satu tujuan

utama didirikannya perusahaan yakni untuk memperoleh keuntungan namun

ada pula perusahaan yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan

(tidak mengejar keuntungan). Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari

kegiatan bisnis yang dilakukan baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Perusahaan yang kegiatan bisnisnya dalam bentuk barang biasa

disebut perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang

melakukan kegiatan menjual barang-barang dagang tanpa harus terlibat

dalam kegiatan produksi dan perusahaan manufaktur memproduksi barang-

barang secara langsung yang kemudian dijual pada konsumen.

Pada sebuah perusahaan khususnya perusahaan manufaktur,

manajemen keuangan memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah

fungsi manajemen perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan sistem

penjualannya secara kredit maka kemudian akan timbul piutang. Hal ini

akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan terutama berdampak

pada arus kas. Adapun suatu masalah yang sering terjadi yaitu saat

konsumen lalai dalam melakukan pembayaran. Hal ini akan berdampak bagi

perusahaan, yaitu keterlambatan dalam pelunasan piutang dan arus kas

perusahaan pun akan menurun sehingga berpengaruh pada efektivitas

kegiatan operasional perusahaan.

Cash Conversion Cycle merupakan suatu analisis yang

menggunakan pendekatan bahwa tujuan perusahaan meminimalkan modal

kerja dengan syarat modal kerja itu harus cukup untuk membiayai kegiatan

operasi perusahaan. Proses meminimalkan modal kerja dilakukan dengan

Page 15: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

2

2

mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran

persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas. (Keown, 2010).

PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang sebagian besar

aktivitas bisnis atau penjualannya dilakukan secara kredit. Perusahaan

melakukan kegiatan penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan mampu

memberikan keuntungan yang optimal dan mampu meningkatkan kepuasan

pelanggan. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat risiko penjualan

secara kredit yang mengharuskan perusahaan untuk menjalankan segala

prosedur penjualan berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki. Berikut data

mengenai bebarapa akun pada laporan neraca dan laporan laba rugi yang

berkaitan dengan kegiatan penjualan secara kredit :

Tabel 1. Beberapa Akun Laporan Neraca dan Laba Rugi

Uraian T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (Ribu Rupiah)

Piutang 7,039,396 4,777,423 7,224,041 10,093,968 10,844,969

Kas & Bank 437,399 218,305 222,595 523,491 747,968

Akun Laba-rugi (Ribu Rupiah)

Penjualan 17,550,718 24,615,756 27,163,293 26,398,879 33,940,129

Laba Bersih 566,467 998,026 306,816 71,409 1,325,226

Lain-lain (Ribu Rupiah)

Penyisihan

Piutang 112,971 41,604 41,604 41,604 389,331

Perusahaan menjalankan prosedur penjualan berdasarkan kebijakan

kredit yang dimiliki karena berkaitan dengan karakterisitik produk yang

dijual, yakni terkait dengan kualitas produk yang memberikan garansi sesuai

batas waktu yang ditentukan, sehingga biasanya konsumen akan

mendapatkan retur pembelian saat produk yang digunakan tidak sesuai

dengan kinerja yang diharapkan. Adapun retur pembelian yang dilakukan

oleh konsumen akan memberikan dampak pada penerimaan piutang yang

akan dibayar oleh konsumen pada perusahaan. Oleh sebab itu, dalam sebuah

perusahaan perlu adanya sistem pengendalian piutang yang baik agar dapat

mengelola keuangannya dan terus beroperasi untuk memenuhi permintaan

pasar serta menjaga loyalitas dan kepercayaan pelanggan.

Page 16: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

3

3

1.2. Rumusan Masalah

PT. Z adalah perusahaan yang telah lama berdiri dan sangat

berpengalaman dalam menjalankan bisnisnya. Namun dalam

pelaksanaannya, perusahaan masih mengalami permasalahan pada

perolehan piutang. Selain itu perusahaan juga telah memiliki pelanggan

hingga berjumlah 190 perusahaan, yang menunjukkan perusahaan sudah

sangat dipercaya dan mampu memberikan produk yang sesuai dengan

permintaan pelanggan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya piutang PT. Z?

3. Bagaimana kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun 2005-2009?

4. Bagaimana keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah

1. Mengetahui sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z?

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang

PT. Z?

3. Menganalisis kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun 2005-2009?

4. Menganalisis keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas?

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai dan manfaat

kepada berbagai pihak yang membutuhkan terutama bagi pihak perusahaan

seperti pertimbangan dalam menerapkan sistem pengendalian piutang dan

dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan

piutang. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi

atau pedoman untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, peneliti hanya membahas tentang

sistem pengendalian piutang yang berkaitan dengan efektivitas arus kas. Hal

ini diperoleh dari analisa terhadap sistem pengendalian piutang yang telah

dijalankan dan analisa laporan arus kas yang dimiliki oleh perusahaan pada

periode 2005-2009.

Page 17: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

4

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Piutang

Banyak perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih

banyak produk atau jasa. Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu

biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Istilah

piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap

pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.

Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar

perusahaan. (Warren, 2005).

Sebuah perusahaan mengelola piutangnya tergantung pada apa yang

dijual perusahaan secara kredit. Semakin banyak yang dijual secara kredit,

semakin tinggi proporsi aktiva yang terkait dengan piutang. Akibatnya,

ketika sedang membahas pengelolaan piutang, maka sebenarnya juga

sedang membahas seperlima aktiva perusahaan. Selain itu, karena arus kas

dari penjualan tidak bisa diinvestasikan sampai piutang itu dibayar, kontrol

atas piutang itu menjadi bertambah penting. Adapun penagihan yang efisien

menentukan profitabilitas dan likuiditas perusahaan. (Keown, 2010)

Para manajer maupun pemakai eksternal laporan keuangan perlu

mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan aktiva usaha

atau aktiva operasi, terutama elemen-elemen modal kerja tertentu seperti

piutang, persediaan, dan utang usaha. Hubungan paling umum yang biasa

digunakan untuk mengawasi piutang adalah periode penagihan rata-rata.

(Stice, 2004).

Pentingnya sebuah pengelolaan piutang yang baik memberikan

dampak pada laporan keuangan perusahaan dan kemudian dapat

menunjukkan pada suatu kinerja perusahaan. Menurut Warren (2005),

berkaitan dengan proses pengendalian piutang, perusahaan berupaya

membatasi nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan beragam perangkat

pengendalian. Pengendalian yang paling penting berhubungan dengan

fungsi pengesahan kredit. Pengendalian ini melibatkan penyelidikan atas

kredibilitas pelanggan. Adapun dua metode akuntansi untuk mencatat

Page 18: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

5

5

piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih, yaitu metode penyisihan dan

metode penghapusan langsung. Melihat hal tersebut, maka peran manajer

keuangan sangat berpengaruh dalam pengelolaan piutang yang berkaitan

erat dengan keadaan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki

kegiatan usaha atau bisnis dari mulai kegiatan produksi operasi hingga

kegiatan penjualan produk yang dihasilkan. Perusahaan manufaktur yang

melakukan kegiatan penjualan secara kredit, akan memperoleh penambahan

pada aktiva lancar yakni ditandai oleh timbulnya piutang. Kemudian piutang

yang telah sampai pada waktu jatuh tempo, barulah terjadi aliran kas atau

cash flow.

Menurut Keown (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya investasi dalam piutang adalah

1. Persentase Penjualan Kredit

Semakin besar penjualan secara kredit maka semakin besar pula piutang

yang akan diperoleh. Ketika perusahaan mengalami pertumbuhan

penjualan maka tingkat investasi dalam piutang juga akan ikut naik.

2. Ketentuan Penjualan

Ketentuan penjualan mengidentifikasi kemungkinan diskon untuk

pembayaran yang lebih awal, periode diskon, dan periode kredit total.

Pada umumnya ketentuan penjualan dinyatakan dalam bentuk a/b, net

c, yang menunjukkan bahwa pelanggan dapat mengurangi a persen bila

tagihan itu dibayar dalam b hari, bila tidak maka harus dibayar dalam c

hari.

3. Tipe Pelanggan

Penentuan tipe pelanggan merupakan variabel yang menentukan dalam

melihat kualifikasi pelanggan dalam mendapatkan kredit. Ketika

perusahaan menerima pelanggan yang kurang layak kredit akan

mengakibatkan biaya gagal bayar.

Page 19: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

6

6

4. Usaha Penagihan

Kunci mempertahankan kontrol atas penagihan piutang adalah fakta

bahwa probabilitas gagal bayar meningkat seiring dengan umur tagihan.

Kontrol atas piutang terfokus pada kontrol dan eliminasi piutang yang

sudah lewat jatuh tempo. Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan

akan mempengaruhi periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi

masih lalai membayar.

2.3. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Piutang

Menurut Jusuf, dalam penelitian Maya (2005) variabel internal

adalah variabel-variabel (faktor-faktor) yang berada dalam kendali

perusahaan. Sedangkan variabel eksternal adalah variabel-variabel (faktor-

faktor) yang berada diluar perusahaan dan perusahaan tidak memiliki

kemampuan sama sekali untuk mengendalikan faktor-faktor ini. Variabel-

variabel internal adalah kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan

piutang yang terdiri dari :

a. Penjualan

Semakin besar penjualan dalam kredit maka profitabilitas semakin besar

pula. Tetapi jika penjualan secara kredit dibatasi maka perusahaan lebih

mementingkan keselamatan kredit.

b. Beban Usaha

Beban usaha dalam hal ini adalah biaya atas piutang diantaranya biaya

pelayanan, biaya tempat, dan peralatan.

c. Piutang ragu-ragu

Jika semakin besar jumlah piutang maka semakin besar pula

kemungkinan piutang tak tertagih.

Meskipun variabel eksternal tidak dapat dikendalikan, variabel ini

dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Yang termasuk variabel eksternal

diantaranya:

a. Kondisi Ekonomi

b. Fluktuasi Kurs

Page 20: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

7

7

Faktor yang perlu diperhatikan adalah depresiasi rupiah terhadap

mata uang asing yang dipakai perusahaan dalam transaksi bisnis. Fluktuasi

kurs tidak selalu merugikan perusahaan, tetapi pada kondisi tertentu juga

dapat memberikan keuntungan.

2.4. Penagihan Piutang

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan

penagihan terhadap piutang yang jatuh tempo. Penagihan yang paling murah

yaitu melalui telepon dan surat (Maya, 2005).

Teknik-teknik penagihan diantaranya :

a. Dikirimi surat

b. Ditelepon

c. Didatangi

d. Menggunakan agen/orang lain (debt collector)

Perusahaan dapat menggunakan orang atau Badan Urusan Piutang dan

Lelang Negara (BUPLN).

e. Tindakan secara hukum atau tuntutan secara perdata

Asuransi kredit dibentuk dengan maksud untuk melindungi manufacture,

pengecer, perusahaan jasa, dan perusahaan lain terhadap kerugian kredit

yang tidak diharapkan. Dalam penagihan piutang manajer keuangan

harus menetapkan waktu penagihan rata-rata yang dapat diterima atau

tingkat hari penjualan yang beredar juga rasio total piutang tak tertagih

terhadap total pendapatan operasi yang dilakukan.

2.5. Kebijakan Piutang yang Masih Belum Tertagih

Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan akan mempengaruhi

periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi masih lalai membayar dan

akan berpengaruh pada jumlah piutang. (Keown, 2010). Perusahaan

memiliki kemungkinan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara

mudah dan cepat sampai 80% dari nilai faktur penjualannya secara kredit

yakni melalui anjak piutang. (Siamat, 2005).

Definisi perusahaan anjak piutang berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau

Page 21: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

8

8

pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu

perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Menurut Siamat (2005), Proses anjak piutang untuk tagihan yakni :

(1)

(2)

(3) (6)

(4) (7)

(5)

Gambar 1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan

Keterangan :

1) Supplier (klien) menjual barang atau jasa kepada customer (pembeli).

Penyerahan barang dengan D/0 yang ditandatangani pembeli. Asli D/0

kembali pada supplier.

2) Karena alasan cash flow supplier (klien) kemudian menjual tagihannya

kepada perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli.

3) Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktor-faktor atau D/0

kepada perusahaan anjak piutang.

4) Kontrak persetujuan pengambilalihan tagihan antara klien dengan

perusahaan anjak piutang.

5) Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan.

6) Pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan

kepada pembeli.

7) Pelunasan utang oleh pembeli.

Supplier

(Klien)

Perusahaan

Anjak piutang (Factor)

Customer

(Pembeli)

Page 22: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

9

9

2.6. Kebijaksanaan Pemberian Piutang

Menurut Siamat (2005), Prinsip perkreditan pada dasarnya dapat

memberikan informasi mengenai itikad baik (willingness to pay) dan

kemampuan membayar (ability to pay) debitur untuk melunasi kembali.

Adapun prinsip perkreditan itu diantaranya :

a. Character

Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu perusahaan

atau debitur dalam melunasi piutangnya sesuai dengan perjanjian kredit

yang disepakati.

b. Capacity

Berkaitan dengan kemampuan sebuah perusahaan atau debitur dalam

mengelola usahanya secara sehat untuk memperoleh laba sesuai yang

diperkirakan. Penilaian terhadap kemampuan ini untuk mengetahui

sejauh mana perusahaan mampu untuk membayar utangnya.

c. Capital

Penilaian modal yang dilakukan untuk melihat apakah perusahaan atau

debitur memiliki modal yang memadai untuk menjalankan dan

memelihara kelangsungan usahanya.

d. Collateral

Penilaian terhadap barang jaminan yang diserahkan sebagai jaminan atas

kredit yang diperoleh dalam kegiatan pembelian secara utang.

e. Condition

Berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat tertentu, saat yang

secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha debitur atau perusahaan

tersebut.

Analisis yang dilakukan memberikan gambaran umum bagi

perusahaan dalam memberikan piutang pada pelanggannya. Hal ini

berkaitan dengan kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan terhadap

para pelanggan yang terbiasa membeli produk secara kredit atau utang.

Maka dari itu, dengan menggunakan analisis kredit ini, perusahaan lebih

mengetahui hal-hal yang dimiliki oleh pelanggannya dalam membayar

piutangnya sesuai dengan waktu jatuh tempo yang ditetapkan.

Page 23: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

10

10

2.7. Efektivitas Arus Kas

Menurut Warren (2005), kas (cash) meliputi koin, uang kertas, cek,

wesel dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan

dari bank yang bersangkutan. Uang memiliki karakteristik untuk dialihkan

atau dipindahtangankan, maka kas merupakan aktiva yang cenderung

diselewengkan atau disalahgunakan. Disamping itu, banyak transaksi entah

secara langsung atau tidak mempengaruhi penerimaan atau pembayaran kas.

Karena itu, perusahaan harus merancang kas serta wewenang pengendalian

terhadap transaksi kas.

Melihat hal diatas, perusahaan yang kegiatan bisnisnya lebih

dominan pada kegiatan penjualan secara kredit, maka perlu adanya suatu

efektivitas dalam arus kas. Artinya, penerimaan atau pengeluaran kas

perusahaan harus benar-benar sesuai dengan kegiatan bisnis yang dijalankan

dalam perusahaan.

Menurut Stice (2004), manajemen kas yang efektif mensyaratkan

suatu pengendalian untuk melindungi kas dari kerugian karena pencurian

atau karena penipuan. Oleh karena kas adalah aktiva yang paling likuid, kas

sangat mudah menjadi objek penyalahgunaan kecuali jika dijaga dengan

memadai. Apabila perusahaan dapat menerapkan pengendalian internal yang

efektif, perusahaan dapat mengurangi peluang terjadinya pencurian,

kerugian, atau kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan

mengendalikan kas.

2.8. Kinerja Keuangan

Menurut Stice (2005), analisa laporan keuangan adalah mempelajari

hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan tren dari angka-

angka tersebut dari waktu ke waktu. Salah satu tujuan analisis laporan

keuangan adalah menggunakan kinerja masa lalu untuk memprediksi

profitabilitas dan arus kas sebuah perusahaan di masa mendatang dan

mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan dengan cara mengidentifikasi letak

masalah yang masih ada. Perusahaan tentu akan selalu mengukur seberapa

baik kinerja perusahaan dari berbagai rangkaian kegiatan bisnis yang telah

dijalankan.

Page 24: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

11

11

Menurut Jumingan (2008), analisis kinerja keuangan merupakan

proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan menyangkut

review data, menghitung, mengukur, menginterpretasi, dan memberi solusi

terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

2.9. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan suatu tindakan yang dipilih dari berbagai

alternatif untuk melakukan sesuatu hal yang diharapkan mampu

memberikan keadaan terbaik. Bagi suatu perusahaan, keputusan adalah

sesuatu yang sangat lazim dilakukan, karena dalam menjalankan segala

aktivitas bisnis, pasti akan menghadapi berbagai permasalahan dan

mendesak untuk memilih satu pilihan tepat dari berbagai alternatif yang ada.

Beberapa hal yang bekaitan erat dengan keputusan piutang dagang

adalah kebijakan kredit yang meliputi ketentuan penjualan, tipe pelanggan,

dan usaha penagihan. Menurut Keown (2010), Ketentuan penjualan

menetukan lamanya periode dimana pelanggan harus melunasi serta

ketentuannya, tipe pelanggan mempengaruhi tingkat piutang dagang, dan

kebijakan penagihan mempengaruhi perubahan dalam tingkat penjualan

serta rasio antara penjualan kredit dan total. Ketiga hal diatas merupakan

varibel-variabel keputusan yang harus dikontrol oleh seorang manajer

keuangan. Ketika keputusan kredit yang dipilih tepat, maka hal ini akan

berdampak pula pada hakikat sebuah perusahaan yakni memaksimalkan

keuntungan.

2.10. Hasil Penelitian Terdahulu

Maya (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Piutang

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang PT. Biro

Klasifikasi Indonesia (persero)”, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran praktek-praktek manajemen piutang, mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi besarnya piutang, dan menganalisis efektifitas

manajemen piutang terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menyatakan

bahwa pengelolaan piutang PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero) kurang

baik, karena hasil yang diperoleh dari setiap analisis hasilnya berada

dibawah standar umum yang ditetapkan.

Page 25: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

12

12

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. Z merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang sebagian

besar melakukan kegiatan penjualan secara kredit. Ketika perusahaan

melakukan kegiatan penjualan secara kredit maka timbul piutang bagi

perusahaan. Perusahaan tentu berusaha mengelola piutangnya dengan baik

agar laporan arus kas perusahaan juga dalam keadaan baik. Dengan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi piutang, maka kemudian

dapat pula menganalisis rasio keuangan yang diperoleh dari neraca, laporan

laba ditahan, laporan arus kas, dan laporan laba rugi. Setelah itu akan

dilakukan analisis per komponen untuk melihat proporsi jumlah piutang

yang terdapat pada laporan neraca dan kemudian melihat seberapa besar

pengaruh jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap efektivitas

arus kas. Adapun analisis cash conversion cycle yang digunakan untuk

melihat pengaruh dari pengendalian piutang terhadap efektivitas arus kas

dan untuk meminimalkan suatu modal kerja yang kemudian akan digunakan

dalam pembiayaan kegiatan operasi perusahaan, sehingga akan terlihat

perputaran yang baik antara persediaan, kas dan piutang dalam menjalankan

suatu kegiatan operasi perusahaan.

PT. Z adalah perusahaan manufaktur yang juga menerima transaksi

pembayaran piutang dalam satuan mata uang asing. Hal ini dibuktikan dari

adanya beberapa konsumen yang melakukan transaksi pembayaran piutang

menggunakan satuan mata uang asing. Selain itu, perusahaan juga

melakukan pembelian bahan baku dari pemasok yang berasal dari pihak

asing. Hal tersebut akan dipengaruhi oleh kurs mata uang yang berfluktuatif

dan berdampak pada penerimaan piutang yang berfluktuatif pula.

Hasil dari analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan

dapat membantu perusahaan dalam menjalankan sistem pengendalian

piutangnya dengan baik, karena akan berkaitan dengan pola penjualan yang

berdampak pula pada keadaan arus kas perusahaan. Pemahaman lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2, berikut ini.

Page 26: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

13

13

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Eksternal

(Kurs, Inflasi)

Internal

(Penjualan, Beban Usaha,

Piutang ragu-ragu)

Laporan

Laba/Rugi

Laporan

Neraca

PT. Z

Pola Penjualan secara Kredit

Piutang

Laporan

Laba Ditahan

Laporan

Arus Kas

Pengendalian Piutang

Analisis Per Komponen

Analisis Trend

Analisis Cash Conversion Cycle

Efektivitas Arus Kas

Rasio Keuangan

Liquidity Ratio

Activity Ratio Profitability Ratio

Leverage Ratio

Page 27: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

14

14

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Z yang berlokasi di daerah Cibinong.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2011.

3.3. Pengumpulan Data

Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung

baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari

wawancara pada pihak perusahaan khususnya manajer keuangan mengenai

sistem pengendalian piutang dan proses pengambilan keputusan terkait

dengan kebijakan piutang. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa

data laporan keuangan periode 2005-2009, data penjualan periode 2005-

2009, studi literatur, dan laporan penelitian.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini memperoleh data langsung dari perusahaan dan

kemudian diolah serta dianalisis dengan metode statistik, yaitu analisis per

komponen, analisis trend, analisis cash conversion cycle, dan analisis rasio

keuangan. Analisis per komponen digunakan untuk melihat proporsi jumlah

piutang yang terdapat pada laporan neraca dan kemudian melihat seberapa

besar pengaruh jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap

efektivitas arus kas. Analisis trend digunakan untuk menganalisis

perbandingan antara jumlah piutang dan penjualan yang dilakukan

perusahaan. Analisis cash conversion cycle digunakan untuk melihat

pengaruh dari pengendalian piutang terhadap efektivitas arus kas dan untuk

meminimalkan modal kerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan cara

mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran

persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas. Analisis rasio

keuangan digunakan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan pada setiap

periode. Selain itu, perangkat lunak komputer yang akan digunakan untuk

mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Excel 2007.

Page 28: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

15

15

3.4.1. Analisis Per Komponen

Menurut Jumingan (2008), Persentase per komponen adalah

persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya,

masing-masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masing-masing

unsur laba rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian

disebut common size statement.

Common size statement juga disebut persentase per komponen

karena untuk setiap total diganti dengan angka 100 dan masing-masing

unsurnya diubah menjadi angka persen dari total seratus.

Analisis per komponen sebenarnya juga merupakan analisis rasio

(perbandingan) atau semacam proporsi, karena jumlah rupiah dari masing-

masing unsur laporan keuangan dinyatakan dalam persen dari total.

Metode mengubah jumah rupiah dari masing-masing unsur laporan

keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut :

1. Nyatakan total aktiva, total pasiva, dan jumlah penjualan neto dengan

100%.

2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan

totalnya dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur

laporan keuangannya itu dengan total.

Analisis persentase per komponen dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ryi = Pyi x 100% ..................................................................(1)

Pyo

Keterangan:

Ryi = nilai persentase pos yang dibandingkan

Pyi = pos y dalam laporan keuangan tahun ke-i

Pyo = pos dasar sebagai pembanding

3.4.2. Analisis Trend

Analisis trend merupakan suatu analisis yang membandingkan

laporan satu periode dengan periode lainnya dengan pendekatan indeks

dasar tunggal. Dalam analisis trend dibutuhkan satu tahun yang dapat

dijadikan tahun dasar. Kemudian tahun dasar ini digunakan sebagai dasar

pertimbangan yang akan dibuat dalam bentuk persentase. Tahun dasar

Page 29: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

16

16

biasanya ditetapkan dari data atau laporan keuangan tahun yang paling awal

dalam deretan tahun-tahun laporan keuangan yang akan dianalisis. Tiap pos

dari laporan keuangan yang dijadikan tahun dasar diberi indeks 100.

Kemudian pos-pos dari periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos

yang sama, yaitu tahun dasar. Analisis trend dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Rxi = Pxi x 100% .................................................................. (2)

Pxo

Keterangan:

Rxi = nilai persentase untuk tahun ke-i

Pxi = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis

Pxo = pos x dalam laporan keuangan sebagai tahun dasar

3.4.3. Analisis Cash Conversion Cycle

Menurut Keown (2005), analisis cash conversion cycle merupakan

suatu analisis yang menggunakan pendekatan bahwa tujuan perusahaan

meminimalkan modal kerja dengan syarat modal kerja itu harus cukup untuk

membiayai kegiatan operasi perusahaan. Proses meminimalkan modal kerja

dilakukan dengan mempercepat penagihan kas dari penjualan,

meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan

kas. Siklus kas ini bisa dihitung sebagai berikut :

Cash Conversion Cycle = DSO + DSI – DPO ……………………...…(3)

a. Days of Sales Outsanding (DSO)

DSO juga bisa dianggap rata-rata umur piutang perusahaan atau rata-rata

periode penagihan. Days of Sales Outsanding (DSO) bisa dihitung

sebagai berikut :

Days of Sales Outsanding (DSO) = Piutang Dagang ………………..(4)

Penjualan Harian

Page 30: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

17

17

b. Days of Sales in Inventory (DSI)

DSI juga dapat dianggap sebagai rata-rata umur persediaan, yaitu rata-

rata jumlah hari perusahaan menyimpan 1 dollar/rupiah persediaan. DSI

bisa dihitung sebagai berikut :

Days of Sales in Inventory (DSI) = Persediaan (5)

Harga Pokok Penjualan Harian

c. Days of Payable Outsanding (DPO)

DPO menunjukkan umur rata-rata (dalam jumlah hari) dari utang dagang

yang dimiliki perusahaan. DPO dapat dihitung sebagai berikut :

Days of Sales in Inventory (DSI) = Utang dagang (6)

Harga Pokok Penjualan Harian

3.4.4. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

a. Rasio Likuiditas (Liquidity) ……………………............................… (7)

Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk dapat memenuhi semua kewajibannya yang sudah jatuh

tempo. Penelitian ini menggunakan tiga rasio likuiditas, diantaranya :

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar

Rasio yang menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu

memenuhi kewajiban perusahaan dengan jumlah aktiva yang

dimiliki.

Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Utang Lancar

Rasio yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan dapat menjual

persediaannya dengan cepat dan mengalami keuntungan yang pada

akhirnya dapat memenuhi kewajiban perusahaan.

Rasio Kas = Kas & Bank / Kewajiban Lancar

Rasio yang menunjukkan jumlah kas sebuah perusahaan dalam

memenuhi kewajiban perusahaan tersebut.

b. Rasio Aktivitas (Activity) ……………………….............................… (8)

Rasio ini menjelaskan berbagai aktivitas perusahaan dalam

melakukan kegiatan operasi secara efisien yang kemudian perusahaan dapat

menjalankan kegiatan operasinya dengan baik.

Periode Penagihan rata-rata = Piutang Usaha / Penjualan Kredit

Harian

Page 31: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

18

18

Rasio ini menunjukkan periode atau waktu yang perlu

dipertimbangkan dalam menagih piutang usaha pada pelanggan atas

segala kegiatan penjualan yang dilakukan secara kredit.

Perputaran Piutang = Penjualan / Piutang Usaha

Rasio yang menjelaskan sebuah perusahaan dapat memutar kembali

piutang yang dimiliki berdasarkan kegiatan penjualan yang telah

dilakukan.

c. Rasio Pengungkit (Leverage) …………………..............................…. (9)

Rasio ini menjelaskan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

mendanai aktivanya dengan menggunakan utang atau ekuitas pemegang

saham.

Rasio Utang = Total Utang / Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan sebuah perusahaan menggunakan utangnya

dalam mendanai kegiatan operasi perusahaan.

Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri / Total Aktiva

Rasio yang menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan

tingkat keamanan yang dimiliki kreditor.

d. Rasio Profitabilitas (Profitability) ………………….....................….(10)

Rasio profitabilitas yakni rasio yang menunjukkan apakah sebuah

perusahaan memiliki masalah dengan profitabilitas atau keuntungannya.

Perusahaan yang kegiatan penjualan secara kredit, maka keuntungan yang

diperoleh tidak dapat diidentifikasi secara langsung, hal ini berkaitan dengan

ketepatan pelanggan dalam membayar piutangnya.

Margin Laba Operasi = Laba Operasi / Penjualan

Rasio ini menunjukkan besarnya laba operasi yang dimiliki dari

kegiatan penjualan.

Tingkat Pengembalian Atas Investasi = Laba Operasi / Total Aktiva

Rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atas investasi dari

pendapatan atau laba operasi yang dihasilkan dari nilai aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan.

Page 32: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

19

19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Manajemen Piutang Pada PT. Z

Sistem manajemen piutang yang dimiliki oleh PT. Z diawali dari

input atau masukan, process, hingga output atau keluaran. Pada PT. Z input

atau masukan dari sistem manajemen piutang yaitu ditandai oleh penjualan

produk yang sebagian besar dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit

yang dilakukan PT. Z bertujuan untuk menjual lebih banyak kepada

pelanggan dan kemudian akan berdampak pada pemasukan (inflow)

perusahaan, terutama perolehan piutang. Pada saat perusahaan melakukan

penjualan secara kredit maka hal tersebut akan memungkinkan

bertambahnya jumlah pelanggan untuk membeli produk perusahaan. Dari

segi perusahaan, penjualan secara kredit memiliki tingkat risiko yang tinggi,

yaitu ketika pelanggan membeli produk secara kredit maka perusahaan

harus mengimbangi dengan proses penagihan yang baik pula agar dapat

mengurangi risiko hilangnya piutang akibat lalainya pelanggan dalam

melunasi hutang-hutangnya.

Kemudian proses manajemen piutang pada PT. Z ditandai oleh

kegiatan penyiapan dokumen-dokumen penjualan (seperti Surat PO dari

pelanggan, Surat DR dari divisi purchasing, faktur pajak dari divisi

financial & accounting), penerbitan invoice, hingga dilaksanakan kegiatan

penagihan piutang kepada pelanggan. Penagihan piutang yang dilakukan

akan sangat berdampak pada besarnya perolehan piutang perusahaan. Ketika

perusahaan melakukan penagihan dengan baik, maka perolehan piutang pun

akan baik pula. Namun pada pelaksanaanya, PT. Z terkadang sering

menghadapi beberapa kendala yang berasal dari pihak pelanggan misalnya

kelalaian pelanggan dalam membayar hutangnya ataupun keterlambatan

pelanggan membayar hutang sesuai waktu jatuh tempo. Selain itu, juga

terdapat beberapa kendala yang berasal dari pihak perusahaan seperti

personil yang sangat terbatas dalam hal proses penagihan piutang sehingga

memungkinkan terjadinya double job atau pekerjaan yang ganda dalam

Page 33: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

20

20

mengelola tagihan piutang, dan faktor-faktor yang berasal dari internal

perusahaan.

Selanjutnya output atau keluaran dari sistem manajemen piutang

pada PT. Z yaitu besarnya jumlah piutang dalam mempengaruhi arus kas

yang dimiliki oleh perusahaan. Pada saat jumlah piutang yang dimiliki

perusahaan berjumlah cukup besar, artinya perusahaan telah melakukan

suatu proses penagihan yang baik, karena sebagian besar piutang yang

dimiliki oleh perusahaan berawal dari kegiatan penagihan, artinya piutang

tidak secara langsung dibayarkan oleh pelanggan, tetapi diawali oleh adanya

kegiatan penagihan terlebih dahulu. Jumlah piutang yang dimiliki oleh PT.

Z saat ini berjumlah cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis per

komponen, yang menunjukkan sekitar hampir 30% dari total pemasukan

pada laporan neraca perusahaan adalah jumlah piutang.

Tabel 2. Analisis Per Komponen Laporan Neraca

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Namun, waktu perolehan dari piutang itu sendiri masih tergolong

lama. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis cash conversion cycle.

Pada analisis cash conversion cycle, rata-rata DSO yang bernilai 114 hari

menunjukkan bahwa piutang baru dapat tertagih dalam jangka waktu rata-

rata 114 hari. Waktu tersebut masih tergolong cukup lama, karena

U R A I A N T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Aktiva Lancar

Kas & Bank 2.97% 1.05% 0.75% 1.75% 2.47% 1.80%

Piutang Usaha :

Pihak YMHI 31.78% 6.82% 2.55% 0.95% 1.30% 8.68%

Pihak Ketiga 15.09% 15.11% 21.11% 31.82% 33.91% 23.41%

Piutang Lain-lain 0.92% 0.95% 0.73% 0.94% 0.65% 0.84%

Persediaan 26.86% 26.11% 28.27% 21.07% 22.99% 25.06%

Pajak Dibayar Dimuka 1.54% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.31%

Beban Dibayar Dimuka 0.11% 0.26% 0.19% 0.32% 0.75% 0.33%

Uang muka proyek 8.97% 7.26% 16.44% 21.37% 16.84% 14.18%

Pendapatan yang masih akan diterima 0.00% 34.47% 21.63% 13.81% 8.82% 15.74%

Aktiva Tidak Lancar

Aktiva pajak tangguhan 0.31% 0.16% 0.13% 0.31% 1.12% 0.41%

Aktiva tetap 8.69% 6.44% 4.19% 3.81% 5.75% 5.78%

Beban ditangguhkan 2.28% 1.29% 3.53% 3.43% 4.59% 3.02%

Uang jaminan 0.48% 0.09% 0.45% 0.43% 0.81% 0.45%

JUMLAH AKTIVA (Nilai Baku) 100 100 100 100 100

Page 34: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

21

21

perusahaan memiliki kebijakan bahwa piutang harus tertagih dalam jangka

waktu 60 hari, sehingga jelas hal ini berdampak pada pemasukan (inflow)

dari arus kas perusahaan. Apabila melihat rata-rata cash conversion cycle,

PT. Z memiliki angka yang negatif yaitu (-17,31) yang menunjukkan bahwa

perusahaan masih belum memiliki kas yang cukup banyak untuk mendanai

seluruh aktivitas perusahaan secara optimal. Secara keseluruhan, jumlah

piutang yang dimiliki oleh PT. Z sangat berdampak pada pemasukan

(inflow) arus kas perusahaan.

Tabel 3. Analisis Cash Conversion Cycle

4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang pada PT. Z

Pada PT. Z terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya

jumlah piutang, yaitu persentase penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe

pelanggan, dan usaha penagihan. Berikut penjelasan lebih terperinci

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang.

1. Persentase Penjualan Kredit

PT. Z adalah perusahaan manufaktur yang sebagian besar kegiatan

bisnisnya adalah penjualan secara kredit. Perusahaan selalu megupayakan

untuk dapat meningkatkan penjualan disetiap tahunnya. Ketika perusahaan

memutuskan untuk melakukan peningkatan penjualan maka hal ini akan

berdampak pada divisi-divisi perusahaan terkait.

Divisi yang paling terkait adalah divisi marketing, karena divisi

tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya kegiatan penjualan yang

dilakukan kepada konsumen. Divisi marketing mengupayakan untuk

memberikan kepercayaan kepada pelanggan untuk dapat membeli produk

perusahaan lebih banyak lagi, atau mengupayakan pencarian konsumen baru

untuk meningkatkan penjualan. Selanjutnya divisi purchasing dan divisi

U R A I A N T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata

DSO (days of sales outsanding) (hari) 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

DSI (days of sales in inventory) (hari) 107.73 105.72 138.31 111.57 95.98 111.86

DPO (days of payable outsanding) (hari) 156.69 192.45 265.88 347.50 253.82 243.27

Cash Conversion Cycle 97.44 -15.89 -30.51 -96.37 -41.21 -17.31

Page 35: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

22

22

produksi yang juga memerlukan penyesuaian dalam hal peningkatan skala

produksi untuk memenuhi keputusan meningkatkan penjualan.

Namun, ketiga divisi yang telah disebutkan di atas perlu

mempertimbangkan keputusan dari divisi financial & accounting. Hal ini

disebabkan oleh tingginya tingkat risiko dari kegiatan penjualan yang

dilakukan secara kredit terhadap pemasukan (inflow) perusahaan. Ketika

perusahaan memutuskan untuk meningkatkan penjualan, maka divisi

finacial & accounting memperkirakan seberapa besar jumlah piutang yang

akan diperoleh perusahaan mengingat proses penagihan yang dilakukan

perlu adanya peningkatan pula. Pada saat perusahaan telah melakukan

peningkatan penjualan secara kredit, maka divisi financial & accounting

perlu bekerja secara maksimal dalam melakukan penagihan piutang,

mengingat personil divisi financial & accounting sangat sedikit dan sangat

sulit dalam menagih piutang dari pelanggan yang jumlahnya mencapai 190

perusahaan.

Pada setiap tahunnya perusahaan memiliki angka penjualan yang

cenderung meningkat. PT. Z memiliki persentase penjualan secara kredit

kurang lebih sebesar 90% dari total penjualan dan 10%-nya adalah

penjualan secara tunai. Hal ini jelas berdasarkan atas keputusan bersama

jajaran pimpinan perusahaan dalam memutuskan peningkatan penjualan.

Dapat dilihat pada data berikut yang menunjukkan bahwa besarnya

penjualan secara kredit akan berdampak pada pemasukan (inflow)

perusahaan terutama piutang. Semakin besar penjualan yang dilakukan

secara kredit, maka akan berdampak pada besarnya piutang yang akan

diperoleh perusahaan.

Tabel 4. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi

Uraian T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (%)

Piutang 100 67.87 102.62 143.39 154.06

Kas & Bank 100 49.91 50.89 119.68 171.00

Akun Laba-rugi (%)

Penjualan 100 140.25 154.77 150.41 193.38

Laba Bersih 100 176.18 54.16 12.61 233.95

Lain-lain (%)

Penyisihan Piutang 100 36.83 36.83 36.83 344.63

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 36: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

23

23

Tabel 5. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi

Uraian

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca

Piutang 7,039,396,000 4,777,423,000 7,224,041,000 10,093,967,146 10,844,969,103

Kas & Bank 437,399,000 218,305,000 222,595,000 523,490,227 747,967,117

Akun Laba-rugi

Penjualan 17,550,718,000 24,615,756,000 27,163,293,000 26,398,878,412 33,940,128,991

Laba Bersih 566,467,000 998,026,000 306,816,000 71,408,679 1,325,225,138

Lain-lain

Penyisihan Piutang 112,971,000 41,604,000 41,604,000 41,604,000 389,330,471

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

2. Ketentuan Penjualan

Pada saat perusahaan melakukan penjualan secara kredit, PT. Z

memberikan adanya kemungkinan diskon yang akan diberikan kepada

pelanggan. Adapun diskon yang diberikan bergantung pada kebijakan PIC

Marketing yang didasarkan pada perjanjian tertentu yang telah disepakati

antara pelanggan dengan pihak PT. Z. Jumlah atau besarnya angka diskon

yang diberikan yaitu sebesar 2,5% sampai 10% bergantung pada analisis

kredit PIC Marketing kepada pelanggan.

Pada saat perusahaan memberikan diskon kepada pelanggan, maka hal

ini akan berdampak pada penerimaan perusahaan (inflow). Terdapat dua

kemungkinan, pertama, pihak perusahaan merasa lebih aman dengan

pelunasan dari pelanggan yang lebih cepat, sehingga berpengaruh pada

perolehan piutang yang sesuai dengan jatuh tempo. Tetapi pada saat

pelanggan mengacuhkan diskon tersebut maka hal ini akan berdampak pada

keterlambatan pelanggan dalam melunasi hutangnya atau pelanggan sengaja

memperlambat pembayaran hingga akhir waktu masa jatuh tempo.

Pada PT. Z, ketentuan diskon yang diberikan akan berdampak baik bagi

perusahaan, yaitu perusahaan memperoleh pembayaran piutang sesuai

dengan jatuh tempo. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa

pelanggan yang terlambat dalam melunasi hutangnya sehingga perusahaan

perlu bekerja lebih maksimal kepada beberapa pelanggan dalam proses

penagihan piutang dan mempertimbangkan apakah perlu memberikan

diskon atau tidak, karena akan berpengaruh pada besar kecilnya jumlah

piutang yang akan diterima.

Page 37: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

24

24

3. Tipe Pelanggan

Pada prosedur penjualan yang dimiliki oleh PT. Z, terdapat beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi oleh konsumen atau pelanggan, yaitu

pelanggan memiliki bonafiditas, kredibilitas, dan integritas yang baik,

pelanggan merupakan perorangan atau badan usaha yang resmi atau

berbadan hukum, dan pelanggan memiliki kemampuan keuangan yang

diandalkan untuk membayar segala transaksi penjualan dengan PT. Z.

Awalnya PT. Z sangat memperhatikan persyaratan-persyaratan yang

harus dipenuhi pelanggan sebelum dilakukannya transaksi penjualan, seperti

analisis kredit yang meliputi 5C (Capacity, Character, Capital, Collateral,

Condition). Namun, seiring berjalannya waktu perusahaan bersikap cukup

longgar terhadap piutang-piutang yang belum dibayarkan oleh pelanggan

kepada pihak perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya terdapat

pelanggan yang masih terlambat dalam melunasi hutangnya. Sebagai

contoh, pada perusahaan-perusahaan pelanggan yang telah memiliki

hubungan sangat dekat atau istimewa dengan pihak PT. Z. Hal ini jelas akan

berdampak pada perolehan piutang perusahaan.

Pada saat PT. Z menerima pelanggan yang kurang layak kredit, maka

hal tersebut dapat berakibat pada munculnya piutang tak tertagih, sehingga

perusahaan mengupayakan suatu proses penagihan yang maksimal untuk

menghindari kemungkinan munculnya piutang tak tertagih. Ketika

penagihan dilakukan secara maksimal, maka perusahaan juga perlu

mengeluarkan biaya penagihan yang cukup besar, sehingga pertimbangan

dalam memilih pelanggan perlu dilakukan secara tepat.

4. Usaha Penagihan

Proses penagihan piutang yang dilakukan akan berdampak pada

besarnya perolehan piutang perusahaan. Proses penagihan yang dilakukan

biasanya terfokus pada jumlah piutang yang telah melewati masa jatuh

tempo, sehingga perusahaan berupaya untuk menyelamatkan piutangnya

agar tidak muncul piutang tak tertagih. Pada PT. Z usaha penagihan yang

dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. PT.

Z pun telah mengupayakan secara maksimal dalam mengumpulkan

Page 38: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

25

25

piutangnya. Hal ini disebabkan oleh jumlah personil dari bagian penagihan

yang sangat sedikit sehingga terkadang piutang tidak dapat tertagih sesuai

jatuh tempo atau keterlambatan dalam menerima piutang.

Secara teknis, PT. Z telah melakukan prosedur penagihan yang telah

ditetapkan, mulai dari penyiapan dokumen-dokumen tagihan hingga invoice

diterbitkan. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan mengalami beberapa

kendala, terutama kendala yang berasal dari pelanggan seperti lalai dalam

melunasi hutang yang telah jatuh tempo, sengaja memperlambat dalam

melunasi hutang karena alasan-alasan tertentu dan sebagainya. Proses

penagihan yang dilakukan pun terkadang melibatkan pihak manajer

keuangan sampai dengan pihak direktur utama dalam mengkonfirmasi

tagihan piutang kepada pelanggan. Hal ini disebabkan oleh sifat pelanggan

yang terkadang kurang memperhatikan etika-etika dalam melunasi hutang.

Terkadang perusahaan merasa dilema ketika adanya pelanggan yang

terlambat dalam melunasi hutangnya kepada PT. Z. Disatu sisi perusahaan

perlu menyelamatkan piutangnya yang telah jatuh tempo, namun disisi yang

lain perusahaan khawatir pelanggan akan merasa tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Hal ini disebabkan

perusahaan telah menjalin hubungan kerjasama yang cukup dekat dengan

beberapa pelanggan yang sudah sangat lama membeli produk PT. Z

sehingga terkadang adanya kelonggaran dalam proses penagihan yang

dilakukan. Artinya, pelanggan dan PT. Z kurang professional dalam

melaksanakan kerjasama bisnis ini. Seharusnya hubungan kerjasama yang

baik berdampak pada ketepatan waktu pembayaran hutang bukan justru

memperlambat pembayaran hutang.

4.3. Proses Manajemen Piutang pada PT. Z

Pada PT. Z, terjadinya piutang disebabkan oleh adanya kegiatan

penjualan produk secara kredit kepada perusahaan-perusahaan pelanggan.

Hal ini ditandai oleh produk yang diterima terlebih dahulu oleh pelanggan

dan kemudian pelanggan baru melakukan pembayaran sesuai dengan jangka

waktu yang ditentukan. Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan

Page 39: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

26

26

mampu memberikan keuntungan yang optimal dan mampu meningkatkan

kepuasan pelanggan.

Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat risiko penjualan secara kredit

yang mengharuskan perusahaan untuk menjalankan segala prosedur

penjualan berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki.

Kebijakan kredit yang dimiliki oleh PT. Z, pada umumnya sama

dengan teori yang terdapat dalam buku-buku keuangan yakni kriteria dalam

pemberian kredit, meliputi 5 C yaitu Character, Capacity, Capital,

Collateral, dan Condition. Namun, terdapat satu hal yang sangat

diperhatikan oleh PT. Z yaitu Capacity atau kapasitas yang merupakan

kemampuan pelanggan dalam mengelola bisnisnya untuk memperoleh laba

yang kemudian dinilai untuk melihat kemampuan dalam membayar

hutangnya. Adapun persyaratan utama yang telah ditetapkan oleh PT. Z dan

harus dipenuhi oleh pelanggan yakni :

Pelanggan memiliki bonafiditas, kredibilitas dan integritas yang baik.

Pelanggan merupakan perorangan maupun badan usaha yang resmi

atau berbadan hukum.

Pelanggan memiliki kemampuan keuangan yang diandalkan untuk

membayar segala transaksi penjualan dengan PT. Z.

PT. Z memiliki beberapa pola penjualan yaitu penjualan material

ke end user, distributor, dan sub kon serta penjualan material beserta

aplikasinya. Penjualan yang dilakukan sebagian besar secara kredit, baik

penjualan kredit tanpa jaminan maupun penjualan kredit dengan jaminan.

Kebijakan penjualan kredit tanpa jaminan diberikan kepada perusahaan-

perusahaan yang diyakini dapat membayar transaksi penjualan dengan

baik, seperti PT. Pertamina (Persero), PT. Timah, PT. Pupuk Sriwijaya,

PT. Rekayasa Industri, dan perusahaan-perusahaan swasta yang diyakini

mampu melakukan pembayaran dengan baik. Penjualan kredit tanpa

jaminan ini didasari oleh perjanjian yang disepakati oleh kedua belah

pihak tanpa melanggar kebijakan yang telah ditetapkan oleh PT. Z.

Kemudian kebijakan penjualan kredit dengan jaminan diberikan kepada

Page 40: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

27

27

perusahaan-perusahaan yang mampu menyerahkan jaminan sesuai dengan

ketetapan PT. Z.

Jaminan yang diserahkan sekurang-kurangnya harus senilai plafon kredit

dalam bentuk Jaminan Bank maupun sertifikat atas aset yang dimilikinya

dan memberikan surat kuasa untuk mencairkan Jaminan Bank tersebut

maupun surat kuasa untuk menjual aset yang dijaminkan.

PT. Z telah berpuluh-puluh tahun dalam menjalankan kegiatan

bisnisnya dan memiliki pelanggan sebanyak kurang lebih 190 perusahaan.

Pelanggan tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang menggunakan

produk dalam jumlah besar, bukan pelanggan konsumsi rumah tangga.

Kemudian pada setiap tahunnya pun, PT. Z mengalami penambahan jumlah

pelanggan. Hal ini disebabkan oleh terselenggaranya pelaksanaan penjualan

yang baik dengan berdasarkan pada kebijakan kredit yang dimiliki oleh

PT. Z.

Secara teknis, PT. Z memiliki prosedur-prosedur dalam melakukan

penjualan secara kredit kepada pelanggan. Prosedur yang dijalankan

melibatkan beberapa divisi di dalam fungsi manajemen perusahaan. Divisi

yang paling banyak terlibat yaitu divisi marketing, divisi purchasing, dan

divisi financial & accounting. Prosedur penjualan tersebut diawali oleh

terbitnya surat penawaran harga (SPH) dari divisi marketing kepada

pelanggan. Kemudian pelanggan akan memberikan balasan berupa surat

pemesanan barang atau surat PO (Purchase Order) kepada divisi marketing

PT. Z. Setelah itu, surat PO diterima dan diproses dengan cara negosiasi

antara pihak pelanggan dengan PT. Z. Negosiasi dilakukan oleh kedua belah

pihak sampai menemukan suatu kesepakatan tertentu, terutama dalam hal

waktu pembayaran dan diskon. Kemudian kesepakatan yang telah diperoleh,

dituangkan dalam bentuk perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah

pihak. Setelah memperoleh kesepakatan, kemudian produk yang dipesan

siap untuk dikirim. Pada saat barang sudah dikirim dan diterima oleh

pelanggan, maka selanjutnya divisi financial & accounting mulai

mempersiapkan dokumen-dokumen untuk menerbitkan invoice tagihan.

Ketika invoice diterbitkan, biasanya terdapat diskon penjualan, namun

Page 41: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

28

28

dalam hal ini terdapat pengecualian yakni tidak adanya diskon penjualan

untuk seluruh pelanggan.

Diskon penjualan hanya diberikan kepada pelanggan tertentu yang memiliki

hubungan istimewa dengan PT. Z, yaitu Holding Company dari perusahaan

itu sendiri. Berikut bagan dari proses manajemen piutang pada PT. Z :

Gambar 3. Proses Manajemen Piutang PT. Z

4.4. Pengelolaan dan Pengendalian Piutang PT. Z

Pada PT. Z piutang yang dimiliki akan diakui setelah adanya

penerbitan invoice tagihan yang akan dikirimkan kepada pelanggan. Hal ini

menjadi pokok perhatian bagi PT. Z, karena piutang adalah salah satu akun

yang cukup besar dalam mempengaruhi pemasukan atau inflow perusahaan,

sehingga ketika perusahaan tidak mampu mengelola dan mengendalikan

piutangnya dengan baik maka hal ini akan berdampak pada munculnya

piutang ragu-ragu atau piutang tak tertagih.

Adapun proses yang dilakukan pihak perusahaan yakni dengan

menerbitkan invoice tagihan, yang dilengkapi dokumen-dokumen tertentu

meliputi surat PO (purchase order), surat penagihan, dan faktur pajak

Divisi Financial

& Accounting Menyiapkan

dokumen-dokumen

Surat PO

(Purchase Order)

Delivery Receipt

(Surat Jalan)

Invoice Diterbitkan

Membayar Piutang Pelanggan

SPH (Surat

Penawaran Harga)

Divisi Marketing Pelanggan

Surat PO

(Purchase Order)

Negosiasi & Perjanjian Kedua Belah Pihak

Divisi

Purchasing

Delivery Receipt

(Surat Jalan) Barang dikirim

Page 42: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

29

29

dimana dokumen tersebut digunakan untuk memberikan bukti-bukti bahwa

pelanggan harus dapat melakukan pembayaran atau melunasi hutangnya

sesuai dengan transaksi penjualan secara kredit dan masa jatuh tempo.

Terdapat beberapa dokumen pendukung dalam proses pembuatan

invoice tagihan, yaitu :

a. Dalam hal penjualan material barang (SUPPLY)

- Purchase Order (PO), merupakan dokumen penting yang

menunjukkan adanya pesanan barang dari pelanggan.

- Delivery Receipt (Surat Jalan), merupakan dokumen yang

menunjukkan keluarnya barang dari gudang jadi perusahaan, dimana

dokumen ini akan menjadi tanda terima barang yang dipesan

pelanggan.

- NPWP dan SPPKP jika pelanggan merupakan pengusaha kena pajak,

dimana informasi tersebut digunakan untuk membuat faktur pajak

keluaran perusahaan.

b. Dalam hal penjualan material barang sekaligus jasa pemasangan

(SUPPLY-APPLY)

- Work Order atau surat perintah kerja (SPK), merupakan dokumen

yang menunjukkan kesepakatan antara perusahaan dengan customer

yang memuat perjanjian kerjasama baik dalam hal penyediaan

material maupun jasa pemasangan.

- Berita acara serah terima pekerjaan, merupakan dokumen yang

ditandatangani kedua belah pihak yang menunjukkan bahwa kontrak

kerjasama telah diselesaikan.

- NPWP dan SPPKP jika customer merupakan pengusaha kena pajak,

dimana informasi tersebut digunakan untuk membuat faktur pajak

keluaran perusahaan.

Adapun individu-individu di dalam perusahaan yang memegang

peranan penting dalam proses menerbitkan invoice tagihan yaitu :

a. Bagian faktur, sebagai pengolah informasi.

b. Koordiantor penagihan piutang, sebagai verifikator atas dokumen invoice

yang telah dibuat oleh bagian faktur.

Page 43: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

30

30

c. Manajer Keuangan, sebagai penandatangan faktur pajak.

d. Direksi, sebagai penandatangan dokumen invoice.

Gambar 4. Proses Pengelolaan & Pengendalian Piutang PT. Z

4.5. Proses Penagihan Piutang PT. Z

Proses penagihan dengan menggunakan invoice dilakukan hanya

sebanyak satu kali terbit. Hal ini untuk menghindari kemungkinan double

invoice atau invoice tagihan yang ganda. Namun, jika terdapat kesalahan

pada invoice, seperti kesalahan data produk yang ditagih, kesalahan nomor

faktur pajak, kesalahan pengetikan dan sebagainya, maka adanya prosedur

pengembalian invoice melalui nota retur terlebih dahulu. Kemudian

diterbitkanlah invoice tagihan yang telah diperbaiki atau direvisi. PT. Z pun

memiliki sistem penjadwalan yang cukup baik, ketika seluruh dokumen

invoice telah siap diterbitkan.

Setelah invoice tagihan diterbitkan, terkadang pelanggan sulit atau

lambat dalam merespon invoice tagihan atau sulit melunasi, sehingga upaya

selanjutnya yang dilakukan oleh PT. Z yaitu melakukan monitoring atau

pengawasan. Kegiatan pengawasan tersebut dilakukan oleh divisi financial

& accounting dengan cara menghubungi melalui fax atau menelepon pihak

pelanggan untuk mengkonfirmasi ataupun dengan cara datang langsung ke

lokasi perusahaan pelanggan yang bersangkutan. Ketika hal tersebut pun

dirasa kurang berpengaruh, maka selanjutnya perusahaan melibatkan

peranan individu dari divisi marketing dalam membantu proses penagihan.

Direksi

Manajer Keuangan

Pelanggan Koor.Penagihan

Piutang

Pengumpuan dokumen-dokumen

Bagian Faktur

(NPWP) Surat PO (Purchase

Order)

Delivery Receipt

(Surat Jalan)

Invoice diterbitkan

Konfirmasi

Piutang

Page 44: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

31

31

Pada saat pelanggan masih sulit untuk melakukan pembayaran

piutang, maka perusahaan memberikan peringatan dengan somasi sebanyak

tiga kali. Apabila hal ini belum berpengaruh maka piutang tersebut akan

dihilangkan (amortisasi) atau lebih dikenal dengan sebutan piutang tak

tertagih. Namun, dalam menghilangkan piutang tersebut, terdapat prosedur

yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu piutang tersebut tidak tertagih

selama kurang lebih atau telah mencapai masa waktu dua tahun. Prosesnya

pun melibatkan para stakeholder perusahaan dalam proses pengambilan

keputusan.

Berikut persentase penyisihan piutang berdasarkan kebijakan

akuntansi perusahaan :

Tabel 6. Waktu & Persentase Penyisihan Piutang PT. Z

Waktu Tak Tertagih Persentase Penyisihan

Piutang

Sampai dengan 2 tahun

2 tahun s.d 3 tahun

3 tahun s.d 4 tahun

4 tahun s.d 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

10 %

25 %

45 %

70 %

100 %

PT. Z mengalami beberapa kendala dalam proses penagihan, yakni

jarak atau jangkauan wilayah perusahaan pelanggan, adanya perubahan data

seperti perubahan alamat, faktur pajak, dan NPWP, serta kurangnya personil

dalam divisi financial & accounting. Selain itu, kendala utama yang paling

sering terjadi adalah keterlambatan pelanggan dalam melunasi hutang. Dari

beberapa kendala yang dihadapi, pihak manajemen selalu berupaya untuk

dapat mengelola dan mengendalikan piutangnya. Pada saat pihak

manajemen tidak dapat mengelola dan mengendalikan piutangnya maka hal

tersebut akan berdampak pada pemasukan yang diterima (inflow) atau

mungkin perusahaan akan kehilangan pemasukan akibat munculnya piutang

yang tidak tertagih.

Page 45: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

32

32

Upaya yang paling nyata dilakukan oleh PT. Z dalam menghadapi masalah

tersebut adalah dengan berpegang teguh pada pedoman atau kebijakan

kredit yang sudah ada dan menyelenggarakan sistem manajemen dengan

baik.

Gambar 5. Proses Penagihan Piutang PT. Z

4.6. Analisis Trend

Berdasarkan analisis trend, kondisi keuangan PT. Z menunjukkan

keadaan yang cenderung meningkat dari tahun 2005-2009 (fluktuatif).

Apabila dilihat dari beberapa akun yang terdapat pada laporan neraca,

seperti piutang, kas & bank, hutang dan persediaan, seluruhnya cenderung

mengalami peningkatan. Namun, kecenderungan peningkatan tersebut tidak

selalu memberikan informasi yang baik. Misalnya jumlah piutang yang

selalu meningkat dari tahun 2005-2009 menunjukkan adanya peningkatan

penjualan secara kredit yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal ini akan

berpengaruh pada peningkatan pemasukan (inflow) yang akan diterima oleh

perusahaan. Dapat dilihat persentase piutang pada laporan neraca (inflow)

dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebesar 67,87%; 102,62%;

143,39%; dan 154,06%. Namun, pada saat piutang tersebut tidak diikuti

oleh proses penagihan yang baik, maka akan berpengaruh pada

terhambatnya pemasukan yang akan diterima sehingga akan memberikan

dampak pula pada kegiatan operasi perusahaan. Selain itu, besarnya piutang

dapat memungkinkan terjadinya peningkatan piutang yang tak tertagih.

Direksi

Manajer

Keuangan

Pelanggan

Koor.Penagihan

Piutang

Nota Retur Invoice Revisi

Invoice

dikembalikan

Invoice

diterbitkan

Konfirmasi

Piutang

Invoice

bermasalah

Page 46: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

33

33

Persentase penyisihan piutang dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009

yaitu sebesar 36,83%; 36,83%; 36,83%; dan 344,63%.

Persentase hutang perusahaan juga cenderung meningkat, yakni

sebesar 172,48%; 279,61%; 341,56%; dan 319,45% dari tahun 2006 sampai

dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan

yang mengharuskan perusahaan meningkatkan skala produksi sehingga

berdampak pula pada peningkatan hutang perusahaan. Penyebab utama

terjadinya peningkatan hutang dikarenakan perusahaan selalu membeli

bahan baku dari pemasok (supplier) secara kredit sehingga berpengaruh

pada peningkatan persentase hutang perusahaan. Namun, peningkatan

hutang pada perusahaan tidak terlalu bermasalah ketika adanya peningkatan

pula pada kegiatan penjualan yang kemudian akan berpengaruh pada

pemasukan (inflow) perusahaan.

Pada PT. Z, kegiatan penjualan cenderung mengalami peningkatan.

Dapat dilihat pada data tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebesar

140,25%; 154,77%; 150,41%; dan 193,38%. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan terkait

kualitas produk yang ditawarkan. Selain itu pula peningkatan penjualan

disebabkan oleh peranan dan kerja keras dari divisi marketing. Namun,

kecenderungan peningkatan penjualan disetiap tahunnya menyebabkan

adanya kecenderungan peningkatan pula pada persediaan. Dapat dilihat dari

data tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebesar

137,81%;211,55%; 159,50%; dan 175,69%. Hal ini menyebabkan

perusahaan perlu meningkatkan penjualannya secara ekstra agar persediaan

tidak terlalu menumpuk pada gudang perusahaan. Persediaan yang

menumpuk mengakibatkan adanya tambahan biaya penyimpanan,

mengingat produk yang disimpan mengandung bahan-bahan kimia yang

mudah terbakar.

Komponen pada laporan laba rugi menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan pada penjualan yang memberikan dampak yang cukup baik

pada laba bersih yang diperoleh perusahaan. Dapat dilihat dari data tahun

2006 sampai dengan tahun 2009 adanya keadaan yang fluktuatif pada

Page 47: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

34

34

perolehan laba bersih yakni sebesar 176,18%; 54,16%; 12,61%; dan

233,95%. Hal ini menjelaskan adanya penurunan laba bersih yang sangat

drastis pada tahun 2008. Setelah diidentifikasi pada laporan laba rugi

perusahaan, penyebab utamanya adalah adanya peningkatan pada akun

beban lain-lain meliputi pajak kendaraan, pajak lain-lain, asuransi pabrik,

beban bank, serba-serbi, penyuluhan dan penagihan. Namun, hal tersebut

dapat segera teratasi dan akhirnya pada tahun 2009 perusahaan kembali

memperoleh laba bersih dengan peningkatan yang cukup drastis pula yaitu

sebesar 233,95%. Hal yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

peningkatan penjualan dan menekan beban lain-lain.

Selain itu, kemungkinan penyebab lain dari naik turunnya laba

bersih yaitu kecenderungan naik turunnya harga pokok penjualan dan

jumlah beban usaha perusahaan. Kecenderungan peningkatan harga pokok

penjualan disebabkan oleh kemungkinan naiknya kebutuhan bahan baku

yang dibuktikan oleh peningkatan penjualan disetiap tahunnya. Dapat dilihat

dari data harga pokok penjualan tahun 2006 sampai dengan tahun 2009

yaitu sebesar 140,43%; 164,78%; 154,02%; dan 197,21%. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan penjualan memberikan akibat

pada peningkatan harga pokok penjualan pula sehingga memberikan

dampak pada laba yang akan diterima. Seperti diketahui bahwa laba kotor

adalah selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Begitu pula

dengan jumlah beban usaha yang berpengaruh pada jumlah laba bersih yang

diterima perusahaan. Dapat dilihat pada data jumlah beban usaha tahun

2006 sampai dengan tahun 2009 yang menunjukkan kecenderungan

peningkatan yaitu sebesar 135,67%; 120,55%; 136,05%; dan 147,29%.

Berdasarkan data tersebut, dijelaskan bahwa peningkatan penjualan juga

berakibat pada peningkatan beban usaha. Hal ini disebabkan oleh naiknya

beban penjualan serta beban administrasi dan umum disetiap tahunnya.

Berikut hal-hal yang meliputi beban penjualan diantaranya yaitu beban

pegawai, iklan, fee, promosi, pembinaan relasi, penagihan, dan telepon.

Page 48: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

35

35

Kemudian hal-hal yang meliputi beban administrasi dan umum yaitu beban

pegawai, kesejahteraan pegawai, pemeliharaan dan perbaikan, pajak, dan

retribusi serta jasa profesional.

Berbeda pada akun kas & bank yang selalu mengalami kenaikan

dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebesar 49,91%; 50,89%;

119,68%; dan 171%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kas & bank

yang disebabkan oleh penyesuaian pada tiga kegiatan, yakni penyesuaian

dari kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.

Peningkatan kas & bank ditahun 2009 sebesar 171% terutama disebabkan

oleh penyesuaian dari kegiatan pendanaan yaitu adanya penambahan

aktiva lain-lain. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah

penyesuaian pada kegiatan pendanaan cukup besar dan hal ini berpengaruh

pada kas & bank.

Tabel 7. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi

Uraian T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (%)

Piutang 100 67.87 102.62 143.39 154.06

Penyisihan piutang 100 36.83 36.83 36.83 344.63

Kas & Bank 100 49.91 50.89 119.68 171.00

Hutang 100 172.48 279.61 341.56 319.45

Persediaan 100 137.81 211.55 159.50 175.69

Akun Laba-rugi (%)

Penjualan 100 140.25 154.77 150.41 193.38

Laba Bersih 100 176.18 54.16 12.61 233.95

HP.Penjualan 100 140.43 164.78 154.02 197.21

Beban Usaha 100 135.67 120.55 136.05 147.29 *sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Tabel 8. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi

Uraian T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (dalam ribu rupiah)

Piutang 7,039,396 4,777,423 7,224,041 10,093,968 10,844,969 Penyisihan piutang 112,971 41,604 41,604 41,604 389,331

Kas & Bank 437,399 218,305 222,595 523,491 747,968

Hutang 5,755,193 9,926,545 16,092,008 19,657,252 18,384,713

Persediaan 3,956,893 5,452,956 8,370,698 6,311,192 6,952,049

Akun Laba-rugi (dalam ribu rupiah)

Penjualan 17,550,718 24,615,756 27,163,293 26,398,879 33,940,129

Laba Bersih 566,467 998,026 306,816 71,409 1,325,226

HP.Penjualan 13,406,105 18,826,267 22,090,890 20,647,425 26,438,177

Beban Usaha 3,104,932 4,212,315 3,742,943 4,224,291 4,573,191

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 49: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

36

36

Analisis Trend (Akun Neraca)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

%

Piutang

Kas & Bank

Hutang

Persediaan

Gambar 6. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca

Analisis Trend (Akun Laba Rugi & Lain-lain)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

%

Penjualan

Laba Bersih

HP.Penjualan

Beban Usaha

Piutang Ragu-ragu

Gambar 7. Analisis Trend Beberapa Akun Laba Rugi & Lain-lain

4.7. Analisis Cash Conversion Cycle

Proses meminimalkan modal kerja dilakukan dengan mempercepat

penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan

mengurangi pembelanjaan dengan kas.

Tabel 9. Analisis Cash Conversion Cycle

U R A I A N T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata

DSO (days of sales

outsanding) 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

DSI (days of sales in

inventory) 107.73 105.72 138.31 111.57 95.98 111.86

DPO (days of payable

outsanding) 156.69 192.45 265.88 347.50 253.82 243.27

Cash Conversion Cycle 97.44 -15.89 -30.51 -96.37 -41.21 -17.31

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 50: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

37

37

Analisis Cash Conversion Cycle

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

350.00

400.00

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata

Tahun

%

DSO

DSI

DPO

CCC

Gambar 8. Analisis Cash Conversion Cycle

Berdasarkan analisis Cash Conversion Cycle, PT. Z memiliki nilai

rata-rata DSO, DSI, dan DPO sebesar 114,10; 111,86; 243,27 serta didapat

angka cash concersion cycle sebesar (- 17,31). Rata-rata DSO senilai 114

hari menunjukkan perusahaan masih terlalu lama dalam mengumpulkan

piutang akibat adanya penjualan secara kredit. Padahal perusahaan memiliki

kebijakan yaitu piutang harus tertagih dalam jangka waktu 60 hari. Adapun

dampak yang akan terjadi yaitu berkurangnya jumlah pemasukan (inflow)

yang akan diterima perusahaan setiap tahunnya.

Kemudian rata-rata DSI senilai 112 hari juga menunjukkan

perusahaan masih terlalu lama dalam menjual persediaannya. Apabila

dilihat dari penjualan, perusahaan telah melakukan penjualan dengan baik,

tetapi terdapat permasalahan ditahun 2007 yaitu adanya penolakan barang

yang telah dijual kepada pelanggan karena suatu masalah tertentu sehingga

menumpuk pada gudang persediaan. Perusahaan perlu melakukan

peningkatan penjualan yang efektif agar persediaan barang di gudang tidak

menumpuk terlalu banyak. Pada saat persediaan menumpuk terlalu banyak

mengakibatkan tingginya risiko kerusakan terhadap barang tersebut

sehingga perusahaan pun pasti mengalokasikan biaya penyimpanan untuk

menjaga keutuhan dari barang tersebut. Begitu pula dengan rata-rata DPO

senilai 243 hari yang menunjukkan perusahaan memperoleh waktu yang

cukup panjang untuk melunasi hutang-hutangnya setelah mengumpulkan

kas dan piutang terlebih dahulu dalam satu periode. Hal ini disebabkan oleh

Page 51: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

38

38

jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan sangat besar karena sebagian

besar kegiatan operasinya didanai dari hutang. Misalnya pembelian bahan

baku yang diperoleh dari pemasok (supplier) dilakukan secara kredit atau

hutang.

Secara keseluruhan, berdasarkan analisis cash conversion cycle,

menunjukkan perusahaan masih memiliki angka cash conversion cycle yang

negatif dan berarti bahwa perusahaan belum memiliki kas yang cukup

banyak untuk mendanai seluruh aktifitas perusahaannya secara optimal. Hal

ini juga dibuktikan belum efektifnya perusahaan dalam melakukan

perputaran persediaan dengan baik yang dapat dilihat dari kegiatan

penjualannya dan pengumpulan piutang sesuai dengan batas hari yang telah

ditetapkan perusahaan, sehingga siklus antara persediaan, piutang, dan kas

pada perusahaan belum berjalan secara efektif.

4.8. Analisis Rasio-Rasio Keuangan

Analisis rasio-rasio keuangan digunakan untuk mengetahui secara

umum kinerja keuangan dari sebuah perusahaan. Pada penelitian ini,

digunakan beberapa rasio keuangan yakni rasio likuiditas, aktivitas,

pengungkit dan profitabilitas untuk mengetahui kinerja keuangan dari PT. Z.

4.8.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunujukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk dapat memenuhi semua kewajibannya yang sudah jatuh

tempo dan kemudian dapat dijadikan uang kas. Dari hasil analisis rasio

likuiditas yang terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas

menunjukkan bahwa PT. Z memiliki rasio likuiditas yang baik artinya

perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aktiva

yang dimiliki.

Pada rasio lancar, PT. Z memiliki angka rasio yang cenderung

mengalami penurunan dari periode 2005-2009. Namun perusahaan masih

mampu memenuhi kewajibannya, karena masih memiliki jumlah aktiva

yang mencukupi. Rata-rata rasio lancar PT. Z yaitu sebesar 165% (1,650).

Besarnya aktiva lancar pada PT. Z disebabkan oleh jumlah piutang,

Page 52: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

39

39

persediaan, uang muka proyek, dan jumlah pendapatan yang masih harus

diterima (akibat adanya proyek yang belum selesai seluruhnya). Hal ini

menunjukkan jumlah aktiva lancar masih berada pada angka yang lebih

besar dari pada jumlah kewajiban lancar dan kewajiban lancar tersebut yang

sebagian besar berupa hutang dapat dibayar dengan aktiva lancar yang

dimiliki oleh perusahaan.

Pada rasio cepat, PT. Z memiliki angka rasio yang juga mengalami

penurunan, tetapi masih dapat memenuhi kewajibannya. Hal ini disebabkan

perusahaan mampu menjual persediaannya dengan cepat dan memperoleh

keuntungan. Rata-rata rasio cepat PT. Z yaitu sebesar 125,4% (1,254). Pada

rasio cepat yang dimiliki perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan

mampu membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar

yang dimiliki setelah dikurangi persediaan terlebih dahulu. Pada saat

persediaan telah berkurang akibat adanya kegiatan penjualan, maka pada

aktiva lancar akan mengalami penambahan yakni dalam hal penambahan

jumlah piutang, Mengingat bahwa jumlah piutang yang dimiliki perusahaan

cukup besar pada aktiva lancar, maka pihak perusahaan dapat memenuhi

hutang lancar yang dimiliki. Hutang lancar yang dimiliki pun tidak melebihi

aktiva lancar perusahaan, sehingga perusahaan cukup likuid atau cepat

dalam memenuhi hutang lancarnya.

Tabel 10. Rasio Likuiditas U R A I A N T A H U N

Rasio Likuiditas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Lancar 197.0% 186.9% 166.2% 135.8% 139.1% 165.0%

Rasio Cepat 157.1% 138.7% 116.7% 108.1% 106.5% 125.4%

Rasio Kas 6.6% 2.1% 1.4% 2.6% 3.9% 3.3%

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 53: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

40

40

Rasio Likuiditas

197.0%186.9%

166.2%

135.8% 139.1%

165.0%157.1%138.7%

116.7% 108.1% 106.5%125.4%

6.6% 2.1% 1.4% 2.6% 3.9% 3.3%0.0%

50.0%

100.0%

150.0%

200.0%

250.0%

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Tahun

%Rasio Lancar

Rasio Cepat

Rasio Kas

Gambar 9. Rasio Likuiditas

Berbeda dengan rasio kas, PT. Z memiliki rasio yang cenderung

menurun dan perusahaan belum cukup memiliki kas untuk memenuhi

kewajibannya. Rata-rata rasio kas PT. Z yaitu sebesar 3,3% (0,033). Dalam

hal ini perusahaan tidak dapat membayar kewajibannya dengan kas, karena

sebagian besar pemasukan aktiva lancar perusahaan berasal dari piutang.

Selain itu, juga disebabkan oleh besarnya jumlah penyesuaian terhadap kas

akibat adanya tiga kegiatan dalam perusahaan, yaitu kegiatan operasi,

investasi, dan pendanaan. Dari ketiga kegiatan tersebut, terdapat jumlah

penyesuaian yang cukup besar pada kegiatan operasi dan pendanaan ditahun

2005-2008. Namun pada tahun 2009, jumlah penyesuian pada kegiatan

operasi dan pendanaan tidak terlalu besar.

Tabel 11. Laporan Penyesuaian Arus Kas

U R A I A N T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Laba bersih tahun berjalan

566,467 998,026 306,816 71,409 1,325,226

Penyesuaian laba (rugi) bersih terhadap kas bersih : (dalam ribuan)

Jumlah Penyesuaian Dari KEGIATAN OPERASI

(242,318) (2,593,210) (1,633,928) 4,093,353 379,315

Jumlah Penyesuaian Dari KEGIATAN INVESTASI

22,369 (182,819) (142,697) (155,548) (802,703)

Jumlah Penyesuaian Dari KEGIATAN PENDANAAN

(472,786) 1,558,908 1,474,099 (3,708,319) (677,361)

KENAIKAN (PENURUNAN) DALAM KAS & BANK

(126,268) (219,095) 4,290 300,895 224,477

Kas & Bank pada awal tahun

563,667 437,399 218,305 222,597 523,491

Kas & Bank pada akhir tahun

437,399 218,305 222,595 523,491 747,968

Page 54: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

41

41

4.8.2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menjelaskan berbagai aktivitas

perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi secara efisien yang kemudian

perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya dengan baik. Dari hasil

analisis rasio aktivitas yang terdiri dari periode penagihan rata-rata dan

perputaran piutang, menjelaskan bahwa PT. Z memiliki rasio aktivitas yang

cenderung fluktuatif dari periode 2005-2009.

Pada rasio periode penagihan rata-rata, PT. Z masih memerlukan

waktu yang cukup panjang dalam melakukan penagihan piutang. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata periode penagihan pada periode 2005-2009 yaitu

sebesar 114.1 hari atau setara dengan 3,8 bulan (hampir mendekati 4 bulan),

dimana perusahaan menargetkan piutang dapat tertagih dalam jangka waktu

60 hari atau 2 bulan. Perusahaan masih kurang baik dalam melakukan

proses penagihan piutang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yakni dari segi pelanggan ataupun dari

segi perusahaan sendiri. Dari segi pelanggan, yakni disebabkan oleh barang

yang diterima masih bersifat parsial atau dikirim sebagian, sehingga

pelanggan cenderung ingin membayar setelah barang diterima secara utuh

dan lengkap. Kemudian juga disebabkan oleh lalainya pelanggan dalam

melunasi hutang yang membuat PT. Z selalu menghubungi. Jika dilihat dari

segi perusahaan, sistem penagihan sudah terlaksana dengan baik namun

belum efektif. Kendala utama yang cukup menghambat adalah faktor

personil yang hanya berjumlah tujuh orang pada divisi financial &

accounting dibandingkan jumlah pelanggan yang sangat banyak mencapai

190 perusahaan. Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan double job atau

pekerjaan ganda seperti melakukan kegiatan penagihan dan pengurusan

dokumen-dokumen keuangan.

Page 55: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

42

42

Tabel 12. Rasio Aktivitas U R A I A N T A H U N

Rasio Aktivitas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Periode Penagihan Rata-rata

(Hari) 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

Perputaran Piutang (kali) 2.49 5.15 3.76 2.62 3.13 3.43

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Rasio Aktivitas

146.40

70.84

97.07

139.56

116.63 114.10

2.49 5.15 3.76 2.62 3.13 3.43-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Tahun

%

P.Penagihan Rata2

Perputaran Piutang

Gambar 10. Rasio Aktivitas

Pada rasio perputaran piutang, PT. Z memiliki angka rasio yang

fluktuatif dari periode 2005-2009. Artinya PT. Z baru dapat memutar

kembali piutang yang dimiliki dari kegiatan penjualan yakni dengan rata-

rata angka rasio sebanyak 3,43 kali. Hal ini disebabkan oleh proses

penagihan piutang yang kurang baik dan berdampak kemungkinan

munculnya piutang tak tertagih. Pada saat jumlah piutang tak tertagih

meningkat maka perusahaan pun akan mengalami penurunan pemasukan

(inflow) khususnya penurunan piutang itu sendiri.

4.8.3. Rasio Pengungkit

Rasio pengungkit yaitu rasio yang menjelaskan seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam mendanai aktivanya dengan menggunakan

utang atau ekuitas pemegang saham. Pada rasio hutang, PT. Z memiliki

rasio yang cenderung meningkat dari periode 2005-2009 dan menunujukkan

bahwa perusahaan sebagian besar menggunakan hutang dalam mendanai

kegiatan operasi perusahaan. Rata-rata angka rasio hutang periode 2005-

2009 yaitu sebesar 53,5% (0,535). Kegiatan operasi yang dilakukan secara

Page 56: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

43

43

hutang biasanya adalah pembelian bahan baku. Salah satu alasan utama

perusahaan membeli bahan baku secara kredit yaitu untuk meminimalisir

pengeluaran yang terlalu besar saat akan melakukan kegiatan produksi.

Pembelian secara hutang pada pemasok (supplier) bahan baku, memberikan

waktu tambahan bagi perusahaan untuk meningkatkan jumlah pemasukan

yang diperoleh dari kegiatan penagihan piutang. Setelah perusahaan

memperoleh total aktiva yang cukup, kemudian perusahaan baru melunasi

hutang-hutangnya pada supplier. Keadaan ini telah tersistem dengan baik

sehingga perputaran uang dari kegiatan produksi, penjualan, hingga

munculnya piutang pada aktiva dapat menutupi jumlah hutang yang harus

dibayar.

Tabel 13. Rasio Pengungkit U R A I A N T A H U N

Rasio Pengungkit 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Utang 39.1% 47.5% 54.4% 65.6% 60.8% 53.5%

Rasio Modal dgn Aktiva 1.7% 15.3% 35.4% 35.0% 34.7% 24.4%

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Rasio Pengungkit

39.1%

47.5%54.4%

65.6%60.8%

53.5%

1.7%

15.3%

35.4% 35.0% 34.7%

24.4%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-

rata

Tahun

%

Rasio Hutang

Rasio Modal dgn Aktiva

Gambar 11. Rasio Pengungkit

Pada rasio modal dengan aktiva, PT. Z memiliki angka rasio yang

fluktuatif dan memiliki rata-rata pada periode 2005-2009 yaitu sebesar

24,4% (0,244), yang menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki

modal sendiri yang cukup banyak sehingga masih memerlukan tambahan

modal pinjaman dari pihak lain. Selain itu, modal yang dimiliki pun berasal

dari kepemilikan saham oleh Holding Company.

Page 57: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

44

44

4.8.4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yakni rasio yang menunjukkan apakah sebuah

perusahaan memiliki masalah dengan profitabilitas atau keuntungannya.

Perusahaan yang kegiatan penjualan secara kredit, maka keuntungan yang

diperoleh tidak dapat diidentifikasi secara langsung, hal ini berkaitan dengan

ketepatan pelanggan dalam membayar piutangnya.

Pada rasio margin laba operasi, PT. Z memiliki persentase yang

cukup rendah yaitu 2,5% (0,025) (rata-rata dari periode 2005-2009).

Artinya, PT. Z memiliki laba operasi yang cenderung rendah dibandingkan

dengan kegiatan penjualannya. PT. Z juga memiliki margin laba operasi

yang berfluktuatif pada periode 2005-2009. Pada tahun 2008, PT. Z

mengalami penurunan yang cukup drastis, namun hal tersebut dapat

disesuaikan kembali pada tahun 2009 yakni dengan margin laba operasi

yang berada di atas rata-rata yaitu sebesar 3,9% (0,039) Selain itu, margin

laba operasi yang rendah disebabkan oleh adanya pengaruh dari peningkatan

harga pokok penjualan, beban usaha, dan adanya pengurangan pajak.

Tabel 14. Rasio Profitabilitas U R A I A N T A H U N

Rasio Profitabilitas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Margin Laba Operasi 3.2% 4.1% 1.1% 0.3% 3.9% 2.5%

Tingkat Pengembalian Atas

Investasi 3.8% 4.8% 1.0% 0.2% 4.4% 2.9%

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Rasio Profitabilitas

3.2%

4.1%

0.3%

3.9%3.8%

4.8%4.4%

2.5%

1.1%

2.9%

0.2%

1.0%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-

rata

Tahun

%Margin Laba Operasi

Tk.Pngmb.Atas

Investasi

Gambar 12. Rasio Profitabilitas

Page 58: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

45

45

Pada rasio tingkat pengembalian atas investasi, PT. Z juga memiliki

persentase yang berfuktuatif pada periode 2005-2009 dan memiliki rata-rata

sebesar 2,9% (0,029). Artinya PT. Z memiliki laba operasi yang dihasilkan

dari total aktiva yang dimiliki. Jumlah laba operasi yang masih tergolong

kecil, disebabkan oleh adanya pengurangan yang cukup besar dari harga

pokok penjualan, beban usaha, dan pajak yang dibebankan. Namun, dalam

hal ini tidak ada standar baku untuk rasio tingkat pengembalian atas

investasi, tetapi perusahaan telah berada pada rasio yang positif artinya

perusahaan masih memiliki laba operasi yang cukup baik.

4.9. Implikasi Manajerial

PT. Z adalah perusahaan manufaktur yang sebagian besar bisnisnya

adalah kegiatan penjualan secara kredit. Penjualan yang dilakukan secara

kredit akan berdampak pada jumlah piutang yang akan diperoleh dan jumlah

piutang tersebut akan memberikan pengaruh pada pemasukan arus kas

perusahaan. Penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Z didasarkan oleh

kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan yang sangat

diperhatikan yaitu analisis terhadap kriteria-kriteria yang harus dipenuhi

oleh pelanggan sebelum memulai transaksi pembelian secara kredit.

Pada PT. Z kebijakan yang dimiliki sudah berjalan cukup baik,

karena kebijakan tersebut secara umum berkaitan dengan perolehan

informasi-informasi pelanggan meliputi kemampuan pelanggan dalam

melakukan proses pembayaran atas transaksi penjualan yang dilakukan

secara kredit. Namun pada pelaksanaannya, PT. Z mengalami kesulitan

dalam menagih piutangnya. Salah satu penyebabnya adalah berasal dari

pelanggan itu sendiri. Awalnya perusahaan memang melakukan analisa

kredit terlebih dahulu terhadap pelanggan, yaitu menyesuaikan kriteria-

kriteria yang harus dipenuhi pelanggan, tetapi setelah perusahaan menjalin

hubungan kerjasama dengan beberapa pelanggan dalam waktu yang cukup

yang lama, terkadang beberapa pelanggan mengabaikan segala peraturan

dalam proses pembayaran hutang. Disatu sisi, perusahaan telah mampu

menjalin hubungan kerjasama yang baik dan cukup lama dengan beberapa

pelanggan, tetapi disisi lain ternyata pelanggan kurang bersikap profesional

Page 59: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

46

46

dalam membayar hutangnya sehingga hal ini akan berdampak pada

perolehan piutang yang dapat ditagih dan berdampak pada keadaan arus kas

perusahaan.

Sebenarnya PT. Z mampu menyelesaikan permasalahan piutang

yang diperolehnya dengan memperbaiki atau menggunakan kebijakan kredit

yang dimiliki saat ini secara lebih profesional dan bersikap lebih tegas

terhadap pelanggannya. Pada saat PT. Z mampu bersikap profesional dan

lebih tegas, maka pelanggan akan merasa segan dan akan melakukan

pembayaran hutang kepada pihak perusahaan atas dasar peraturan dan

kesepakatan yang telah ditetapkan diawal. Selanjutnya PT. Z akan melihat

dampak dari sikap tegas dan profesionalnya yaitu perolehan piutang yang

sesuai jatuh tempo. Pada saat perusahaan mampu membuat para pelanggan

membayar hutangnya sesuai jatuh tempo, maka perusahaan akan memiliki

keadaan arus kas yang baik.

Page 60: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

47

47

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan analisis terhadap sistem manajemen piutang yang

dilakukan, PT. Z telah melakukan proses manajemen, pengelolaan, dan

pengendalian piutang berdasarkan SOP (Standard Operation Procedure)

yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun dalam pelaksanaannya

masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan SOP.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang seperti

persentase penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe pelanggan, dan

usaha penagihan, PT. Z memiliki jumlah piutang yang cukup besar pada

laporan neraca terutama dipengaruhi oleh besarnya persentase

penjualan kredit dan usaha penagihan yang dilakukan.

c. Berdasarkan analisis kinerja keuangan pada laporan keuangan

perusahaan periode 2005-2009, menunjukkan bahwa perusahaan masih

memiliki kinerja keuangan yang cukup baik. Hal ini ditandai oleh angka

rasio keuangan yang bernilai positif.

d. Pengendalian piutang yang dilakukan oleh PT. Z belum berjalan efektif

terhadap perolehan kas perusahaan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis

cash conversion cycle yang negatif dan memiliki arti bahwa jumlah

piutang yang dimiliki belum cukup untuk di konversi menjadi kas

akibat adanya faktor-faktor penghambat seperti penagihan dan tidak

diterapkannya dengan baik analisa kredit (5C) kepada seluruh

pelanggan.

Page 61: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

48

48

2. Saran

a. PT. Z sebaiknya melakukan perekrutan karyawan untuk menutupi

kekurangan karyawan pada divisi financial & accounting yang

kemudian diharapkan adanya peningkatan kinerja yang baik terutama

pada bagian penagihan piutang.

b. PT. Z perlu memperbaiki kebijakan kredit yang dimiliki agar sistem

penjualan kredit dan pengelolaan piutang dapat terlaksana lebih baik

lagi serta melakukan pengambilan keputusan secara tepat ketika piutang

sudah mulai terhambat.

Page 62: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

49

49

DAFTAR PUSTAKA

Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Keown, A.J. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (terjemahan). Salemba

Empat. Jakarta.

Keown, A.J. 2010. Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan, Edisi

Kesepuluh, Jilid 2. PT. Indeks. Jakarta.

Mangkusubroto, K. 1983. Analisa Keputusan (Pendekatan Sistem dalam

Manajemen Usaha dan Proyek). Penerbit BASKARA. Bandung.

Mattjik, A.A dan IM. Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan Dengan

Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Maya, S. 2005. Efektivitas Manajemen Piutang dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Besarnya Piutang PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero).

Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Institut Pertanian Bogor.

Santosa, P.B. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit

ANDI. Yogyakarta.

Siamat, D. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan, Edisi Kelima. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas

Indonesia.

Stice, E.K. 2004. Akuntansi Intermediate, Edisi 15, Buku Satu. Salemba Empat.

Jakarta.

Stice, E.K. 2005. Akuntansi Intermediate, Edisi 15, Buku Dua. Salemba Empat.

Jakarta.

Warren, C.S. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku Satu, Salemba Empat.

Jakarta.

Page 63: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

50

50

http://astaqauliyah.com/2005/04/teori-teori-pengambilan-keputusan/[10 Desember

2010]

http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-sucipto.pdf [10 Desember 2010]

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/08/pengertian-efektivitas-dan-

efisiensi.html [5 Januari 2011]

http://dewi.student-blog.undip.ac.id/2009/05/27/perbedaan-efisiensi-dan-

efektivitas/ [5 Januari 2011]

Page 64: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

51

51

Page 65: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

51

51

Lampiran 1. Analisis Perhitungan

Analisis Perhitungan Rasio

U R A I A N T A H U N

Rasio Likuiditas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Lancar 197.0% 186.9% 166.2% 135.8% 139.1% 165.0%

Rasio Cepat 157.1% 138.7% 116.7% 108.1% 106.5% 125.4%

Rasio Kas 6.6% 2.1% 1.4% 2.6% 3.9% 3.3%

U R A I A N T A H U N

Rasio Aktivitas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Periode Penagihan Rata-rata 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

Perputaran Piutang 2.49 5.15 3.76 2.62 3.13 3.43

U R A I A N T A H U N

Rasio Pengungkit 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Utang 39.1% 47.5% 54.4% 65.6% 60.8% 53.5%

Rasio Modal dgn Aktiva 1.7% 15.3% 35.4% 35.0% 34.7% 24.4%

U R A I A N T A H U N

Rasio Profitabilitas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Margin Laba Operasi 3.2% 4.1% 1.1% 0.3% 3.9% 2.5%

Tingkat Pengembalian Atas Investasi 3.8% 4.8% 1.0% 0.2% 4.4% 2.9%

Analisis Cash Conversion Cycle

U R A I A N

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata

DSO (days of sales outsanding) (hari) 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

DSI (days of sales in inventory) (hari) 107.73 105.72 138.31 111.57 95.98 111.86

DPO (days of payable outsanding) (hari) 156.69 192.45 265.88 347.50 253.82 243.27

Cash Conversion Cycle 97.44 -15.89 -30.51 -96.37 -41.21 -17.31

Page 66: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

52

52

Analisis TREND

Uraian

T A H U N 2005 2006 2007 2008 2009 Akun Neraca (%) Piutang 100 67.87 102.62 143.39 154.06 Kas & Bank 100 49.91 50.89 119.68 171.00 Hutang 100 172.48 279.61 341.56 319.45 Persediaan 100 137.81 211.55 159.50 175.69 Akun Laba-rugi (%) Penjualan 100 140.25 154.77 150.41 193.38 Laba Bersih 100 176.18 54.16 12.61 233.95 HP.Penjualan 100 140.43 164.78 154.02 197.21 Beban Usaha 100 135.67 120.55 136.05 147.29 Lain-lain (%) Penyisihan Piutang 100 36.83 36.83 36.83 344.63

Uraian

T A H U N 2005 2006 2007 2008 2009 Akun Neraca (%) Piutang 7,039,396,000 4,777,423,000 7,224,041,000 10,093,967,146 10,844,969,103 Kas & Bank 437,399,000 218,305,000 222,595,000 523,490,227 747,967,117 Hutang 5,755,193,000 9,926,545,000 16,092,008,000 19,657,251,166 18,384,712,029 Persediaan 3,956,893,000 5,452,956,000 8,370,698,000 6,311,191,836 6,952,049,194 Akun Laba-rugi (%) Penjualan 17,550,718,000 24,615,756,000 27,163,293,000 26,398,878,412 33,940,128,991 Laba Bersih 566,467,000 998,026,000 306,816,000 71,408,679 1,325,225,138 HP.Penjualan 13,406,105,000 18,826,267,000 22,090,890,000 20,647,424,576 26,438,176,711 Beban Usaha 3,104,932,000 4,212,315,000 3,742,943,000 4,224,290,854 4,573,190,829 Lain-lain (%) Penyisihan Piutang 112,971,000 41,604,000 41,604,000 41,604,000 389,330,471

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 67: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

53

53

Lampitan 2. Analisis Perhitungan Rasio

U R A I A N T A H U N

Rasio Likuiditas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Lancar 197.0% 186.9% 166.2% 135.8% 139.1% 165.0%

Rasio Cepat 157.1% 138.7% 116.7% 108.1% 106.5% 125.4%

Rasio Kas 6.6% 2.1% 1.4% 2.6% 3.9% 3.3%

U R A I A N T A H U N

Rasio Aktivitas (hari) 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Periode Penagihan Rata-rata 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

Perputaran Piutang 2.49 5.15 3.76 2.62 3.13 3.43

U R A I A N T A H U N

Rasio Pengungkit 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Rasio Utang 39.1% 47.5% 54.4% 65.6% 60.8% 53.5%

Rasio Modal dgn Aktiva 1.7% 15.3% 35.4% 35.0% 34.7% 24.4%

U R A I A N T A H U N

Rasio Profitabilitas 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Margin Laba Operasi 3.2% 4.1% 1.1% 0.3% 3.9% 2.5%

Tingkat Pengembalian Atas Investasi 3.8% 4.8% 1.0% 0.2% 4.4% 2.9%

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 68: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

54

54

Lampiran 3. Analisis Cash Conversion Cycle

U R A I A N T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata

DSO (days of sales outsanding) 146.40 70.84 97.07 139.56 116.63 114.10

DSI (days of sales in inventory) 107.73 105.72 138.31 111.57 95.98 111.86

DPO (days of payable outsanding) 156.69 192.45 265.88 347.50 253.82 243.27

Cash Conversion Cycle 97.44 -15.89 -30.51 -96.37 -41.21 -17.31

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 69: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

55

55

Lampiran 4. Analisis Trend

Uraian

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (%)

Piutang 100 67.87 102.62 143.39 154.06

Kas & Bank 100 49.91 50.89 119.68 171.00

Hutang 100 172.48 279.61 341.56 319.45

Persediaan 100 137.81 211.55 159.50 175.69

Akun Laba-rugi (%)

Penjualan 100 140.25 154.77 150.41 193.38

Laba Bersih 100 176.18 54.16 12.61 233.95

HP.Penjualan 100 140.43 164.78 154.02 197.21

Beban Usaha 100 135.67 120.55 136.05 147.29

Lain-lain (%)

Penyisihan Piutang 100 36.83 36.83 36.83 344.63

Uraian

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

Akun Neraca (Rp)

Piutang 7,039,396,000 4,777,423,000 7,224,041,000 10,093,967,146 10,844,969,103

Kas & Bank 437,399,000 218,305,000 222,595,000 523,490,227 747,967,117

Hutang 5,755,193,000 9,926,545,000 16,092,008,000 19,657,251,166 18,384,712,029

Persediaan 3,956,893,000 5,452,956,000 8,370,698,000 6,311,191,836 6,952,049,194

Akun Laba-rugi (Rp)

Penjualan 17,550,718,000 24,615,756,000 27,163,293,000 26,398,878,412 33,940,128,991

Laba Bersih 566,467,000 998,026,000 306,816,000 71,408,679 1,325,225,138

HP.Penjualan 13,406,105,000 18,826,267,000 22,090,890,000 20,647,424,576 26,438,176,711

Beban Usaha 3,104,932,000 4,212,315,000 3,742,943,000 4,224,290,854 4,573,190,829

Lain-lain (Rp)

Penyisihan Piutang 112,971,000 41,604,000 41,604,000 41,604,000 389,330,471

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 70: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

56

56

Lampiran 5. Analisis Per Komponen Laporan Neraca

U R A I A N

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Aktiva Lancar

Kas & Bank 2.97% 1.05% 0.75% 1.75% 2.47% 1.80%

Piutang Usaha :

Pihak YMHI 31.78% 6.82% 2.55% 0.95% 1.30% 8.68%

Pihak Ketiga 15.09% 15.11% 21.11% 31.82% 33.91% 23.41%

Piutang Lain-lain 0.92% 0.95% 0.73% 0.94% 0.65% 0.84%

Persediaan 26.86% 26.11% 28.27% 21.07% 22.99% 25.06%

Pajak Dibayar Dimuka 1.54% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.31%

Beban Dibayar Dimuka 0.11% 0.26% 0.19% 0.32% 0.75% 0.33%

Uang muka proyek 8.97% 7.26% 16.44% 21.37% 16.84% 14.18%

Pendapatan yang masih akan diterima 0.00% 34.47% 21.63% 13.81% 8.82% 15.74%

Aktiva Tidak Lancar

Aktiva pajak tangguhan 0.31% 0.16% 0.13% 0.31% 1.12% 0.41%

Aktiva tetap 8.69% 6.44% 4.19% 3.81% 5.75% 5.78%

Beban ditangguhkan 2.28% 1.29% 3.53% 3.43% 4.59% 3.02%

Uang jaminan 0.48% 0.09% 0.45% 0.43% 0.81% 0.45%

JUMLAH AKTIVA (Nilai Baku) 100 100 100 100 100

U R A I A N

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

Kewajiban Lancar

Hutang Usaha:

Pihak YMHI 12.81% 17.43% 21.91% 27.22% 28.18% 21.51%

Pihak Ketiga 18.96% 8.25% 12.42% 16.83% 11.95% 13.68%

Hutang Bank 0.00% 0.00% 13.48% 14.00% 16.40% 8.78%

Hutang Pajak 3.52% 8.49% 6.54% 1.91% 2.48% 4.59%

Hutang Sewa Guna Usaha 0.23% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.05%

Beban YMH dibayar 5.73% 1.70% 0.81% 2.15% 2.17% 2.51%

Uang Muka penjualan 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.11% 0.02%

Hutang Lain-lain 3.56% 13.37% 0.00% 5.68% 1.79% 4.88%

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Imbalan Kerja 0.00% 0.00% 0.00% 2.80% 3.40% 1.24%

Hutang Sewa Guna Usaha 0.20% 0.14% 0.00% 0.00% 0.00% 0.07%

Hutang lain-lain :

Pihak YMHI 49.56% 42.01% 0.00% 26.89% 26.63% 29.02%

Pihak Ketiga 54.67% 38.56% 40.26% 0.00% 0.00% 26.70%

Ekuitas

Modal Saham 1.70% 15.27% 35.42% 35.02% 34.68% 24.42%

Tambahan Modal Disetor 19.95% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 3.99%

Saldo (Rugi) -70.88% -45.21% -30.85% -32.49% -27.80% -41.45%

JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS

Page 71: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

57

57

Lampiran 6. LAPORAN NERACA PT. Z

URAIAN TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

AKTIVA

Aktiva Lancar 12,997,697,000 19,217,526,000 27,148,465,000 27,559,559,972 26,531,745,308

Aktiva Tidak Lancar 1,731,386,000 1,666,359,000 2,459,093,000 2,389,353,729 3,709,349,456

JUMLAH AKTIVA 14,729,083,000 20,883,885,000 29,607,558,000 29,948,913,701 30,241,094,764

KEWAJIBAN dan EKUITAS

Kewajiban Lancar 6,598,726,000 10,282,103,000 16,332,861,000 20,301,040,629 19,076,987,269

Kewajiban Jangka Panjang 15,381,782,000 16,855,181,000 11,921,280,000 8,891,106,272 9,082,115,556

Ekuitas (7,251,425,000) (6,253,399,000) 1,353,417,000 756,766,801 2,081,991,939

JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS 14,729,083,000 20,883,885,000 29,607,558,000 29,948,913,702 30,241,094,764

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 72: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

58

58

Lampiran 7. LAPORAN LABA RUGI PT. Z

URAIAN

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

PENJUALAN 17,550,718,000

24,615,756,000

27,163,293,000

26,398,878,412

33,940,128,991

HARGA POKOK PENJUALAN 13,406,105,000

18,826,267,000

22,090,890,000

20,647,424,576

26,438,176,711

LABA KOTOR 4,144,613,000

5,789,489,000

5,072,403,000

5,751,453,836

7,501,952,280

JUMLAH BEBAN USAHA 3,104,932,000

4,212,315,000

3,742,943,000

4,224,290,854

4,573,190,829

LABA USAHA 1,039,681,000

1,577,174,000

1,329,460,000

1,527,162,982

2,928,761,451

JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (158,389,000)

(98,750,000)

(888,313,000)

(1,396,922,510)

(968,563,852)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN 881,292,000

1,478,424,000

441,147,000

130,240,472

1,960,197,599

JUMLAH PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK (314,825,000)

(480,398,000)

(134,331,000)

(58,831,793)

(634,972,461)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 566,467,000

998,026,000

306,816,000

71,408,679

1,325,225,138

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 73: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

59

59

Lampiran 8. LAPORAN ARUS KAS PT. Z

URAIAN

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

Laba bersih tahun berjalan 566,467,000 998,026,000 306,816,000 71,408,680 1,325,225,137

Penyesuaian laba (rugi) bersih terhadap kas bersih

Jumlah Penyesuaian dari KEGIATAN OPERASI (242,318,000) (2,593,210,000) (1,633,928,000) 4,093,352,545 379,314,538

Jumlah Penyesuaian Dari KEGIATAN INVESTASI 22,369,000 (182,819,000) (142,697,000) (155,547,056) (802,702,375)

Jumlah Penyesuaian Dari KEGIATAN PENDANAAN (472,786,000) 1,558,908,000 1,474,099,000 (3,708,319,994) (677,360,410)

KENAIKAN (PENURUNAN) DALAM KAS & BANK (126,268,000) (219,095,000) 4,290,000 300,894,175 224,476,890

Kas dan Bank pada awal tahun 563,667,000 437,399,000 218,305,000 222,596,052 523,490,227

Kas dan Bank pada akhir tahun 437,399,000 218,305,000 222,595,000 523,490,227 747,967,117

*sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah

Page 74: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

60

60

Lampiran 9. Daftar Kuesioner

KUESIONER WAWANCARA

“ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG

TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS”

Identifikasi Proses Manajemen Piutang

1. Bagaimanakah alur kebijakan kredit yang diterapkan oleh perusahaan?

Serta kebijakan kredit (contoh 2/10,3/60, dll)

2. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam kebijakan kredit?

3. Berapa banyak konsumen yang melakukan pembelian secara kredit?

4. Kriteria apa sajakah yang harus dipenuhi oleh konsumen agar dapat

melakukan pembelian secara kredit?

Verifikasi Dokumen Invoice Tagihan

1. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam membuat Invoice Tagihan?

2. Siapa sajakah yang berperan dalam proses pembuatan Invoice Tagihan?

3. Apakah terdapat sistem penjadwalan yang teratur dalam proses penagihan?

Pengelolaan Piutang Perusahaan

1. Bagaimanakah alur teknis dari proses penagihan piutang?

2. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam melakukan penagihan?

3. Hal apa sajakah yang dapat terjadi ketika piutang tidak dapat tertagih /

telat tertagih?

4. Tindakan apa saja yang dilakukan ketika piutang tidak dapat tertagih / telat

terbayar?

5. Apakah perusahaan sudah memiliki SOP dalam melakukan proses

pengendalian piutang?

Page 75: Analisis pengaruh pengendalian piutang terhadap … · Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh

61

61

Faktor-faktor apasajakah yang dapat mempengaruhi kebijakan

piutang?

Kinerja Keuangan Perusahaan

1. Dalam cashflow, akun apa sajakah yang memiliki pengeluaran cukup

besar?

2. Dalam cashflow, akun apa sajakah yang memiliki pemasukan cukup

besar?

3. Apakah piutang menjadi hal yang cukup berpengaruh pada laporan

keuangan perusahaan?

4. Hal apa sajakah yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan / manajer

keuangan dalam menciptakan kinerja keuangan yang baik?

5. Apakah perusahaan melakukan penilaian kinerja keuangan secara

internal?atau mendatangkan pihak independent dalam melakukan

penilaian kinerja keuangan?

6. Bagaimanakah keadaan arus kas perusahaan tiap bulannya?

7. Bagaimana cara perusahaan dalam menstabilkan keadaan arus kas?