ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/958/1/SKRIPSI JADI...
Transcript of ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/958/1/SKRIPSI JADI...
i
ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN
KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA
PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh peroleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
NAMA: MALIHATUN NASHIHAH
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain)”
(Q.S. Asy-syarh: - )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Allah SWT yang telah memberikan kelancaran
dalam melakukan penulisan skripsi ini.
Ayahanda tercinta Markani dan Ibunda tercinta Siti
Ngaisyah, atas kasih sayang yang tidak pernah
terputus dan kesabaran yang mendukung serta do’a
yang tiada henti.
Adikku tersayang Nur Lathifatun Nisa’ yang selalu
membantuku dalam segala hal.
Teman dekatku yang aku sayang, terima kasih atas
kasih sayang, dukungan, do’a, perhatian, dan
pengertian.
vii
Sahabat-sahabat tercinta Muthoharoh, Eni, Mif,
Erlina, Evi, Likhah, Nurul, Dwi, temen-temen Sc,
temen-temen IMADISA dan semua temen-temen PS
S angkatan yang selalu memberikan support,
do’a dan sarannya.
Almamaterku tercinta.
Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada
Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga,
sahabat, serta para pengikut setianya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat
akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat
pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran bantuan serta dorongan dari
berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Maka dari itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih
yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada :
. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.
. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI)
. Fetria Eka Yudiana, M., Si, selaku ketua Jurusan Perbankan Syari’ah
S .
ix
. Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang penuh
perhatian, semangat dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
. Bapak dan Ibu dosen PS-S yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
. Keluarga besar BTN Syari’ah Semarang yang telah mengizinkan dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyelesaian penulisan skripsi ini.
. Bapak dan ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan do’anya
. Nur Lathifatun Nisa’yang selalu membantuku dalam segala hal.
. Ahmad Rois yang selalu ada di setiap suka maupun duka, yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, do’a, pengertian, dan perhatian
sehingga dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
. Mif Munawaroh, Aviatun Nadhipah dan Siti Sholihah yang selalu
memberikan semangat dan teman sharing dalam pembuatan skripsi ini.
. Erlina Susanti dan Evi Erviyanti sebagai teman seperjuangan dalam
pembuatan skripsi ini.
. Nurul, Dwi, temen-temen Sc, temen-temen IMADISA dan semua
temen-temen PS S angkatan yang selalu memberikan support,
do’a dan sarannya dalam pembuatan skripsi ini.
x
. Sahabat tercinta Muthoharoh yang telah banyak membantu dan
memberikan motivasi kepada penulis.
. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya
proses belajar.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan
apapun. Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan,
semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka
serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
skripsi ini.
Akhirnya penulis memohon kepada Allah semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, September
Penulis
Malihatun Nashihah
NIM :
xi
ABSTRAK
Nashihah, Malihatun. “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan
Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran BTN Syari’ah
Semarang”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syari’ah. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Dosen Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
orientasi pasar terhdap kinerja pemasaran, kemampuan berinovasi
terhadap kinerja pemasaran dan orientasi pasar terhadap kemampuan
berinovasi pada BTN Syari’ah Semarang. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif, dan alat analisis yang digunakan
yaitu SPSS versi . sedangkan uji instrument yang digunakan adalah uji
validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji statistik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada Bab IV orientasi pasar berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang,
kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pemasaran BTN Syari’ah Semarang, dan orientasi pasar berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah
Semarang. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kinerja
pemasaran yang tinggi dilihat dari variabel orientasi pasar yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi dan
kemampuan berinovasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang.
Kata Kunci : Orientasi Pasar, Kemampuan Berinovasi dan Kinerja
Pemasaran
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………… i
LEMBAR BERLOGO ………………………………………………. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………….. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………….. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………… vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………. viii
ABSTRAK ……………………………………………………..... xi
DAFTAR ISI …………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………… xvi
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……………………………… xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………........ xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….....
B. Rumusan Masalah …………………………………………
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….
D. Manfaat Penelitian ………………………………………..
E. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………...…
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ………………………………………………
B. Kerangka Teori …………………………………………..…
. Orientasi Pasar …………………………………………
a. pengertian Orientasi Pasar ……………………………
. Kemampuan Berinovasi …………………………….…
xiii
a. Pengertian Kemampuan Berinovasi ……………….…
. Kinerja Pemasaran …………………………………..…
a. Pengertian Kinerja Pemasaran ………………………
b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan ………
c. Ukuran Kinerja Pemasaran ………………..........…
C. Kerangka Penelitian …………………………………………
D. Pengaruh Antar Variabel …………………………...........
. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran
. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja
Pemasaran ………..............................................
. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi
………….........................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………….........
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………….
C. Populasi dan Sampel ……………………………................
. Populasi …………………………………................….
. Sampel ………………………………………...................
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….
. Sumber Primer ………………………………………..
. Data Sekunder …………………………………………..
E. Skala Pengukuran ………………………………………….
F. Definisi Konsep dan Oprasional ………………………..……
xiv
G. Instrumen Penelitian …………………………………......
H. Uji Instrumen Penelitian ………………………….........…
. Uji Validitas ……………………………………....….
. Uji Reliabilitas ………………………………………….
. Uji Asumsi Klasik ………………………………………
a. Uji Multicollinearity ………………………………
b. Uji Heteroscedasticity ………………………………
c. Uji Normalitas ………………………………..……
d. Uji Linearitas ……………………………………….
. Uji Statistik ………………………………………………
a. Uji ttes (uji secara individu) …………………..........
b. Uji R (Koefisien Determinasi) ………………….....
I. Alat Analisis ……………………………………........……
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penalitian …………………………………
. Profil Bank BTN Syari’ah Semarang ……………………
. Visi BTN Syari’ah Semarang …………………………
. Misi BTN Syari’ah Semarang ……………………………
. Struktur Organisasi Bank BTN Syar’ah Semarang ……
B. Deskripsi Data Statistik ………………………….......…
a. Responden Berdasarkan Jabatan ………………………
b. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ………………
C. Analisis Data dan Pembahasan ……………………………
xv
. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ………………………
a. Uji Multicollinearity …………………………..
b. Uji Heteroscedasticity …………………………
c. Uji Normalitas ………………………………….
d. Uji Linearitas ………………………………….
. Uji Statistik ………………………………………….
a. Hubungan antara variabel independen dan dependen
. Uji ttes (uji secara individu) …………......…
. Uji R (Koefisien Determinasi) ……………
b. Hubungan antar variabel independen ……………
. Uji ttes (uji secara individu) …………………
. Uji R (Koefisien Determinasi) ………………
. Pembahasan ……………………………………………
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel . Tabel Gap Penelitian tentang Orientasi Pasar, Kemampuan
Berinovasi Dan Kinerja Pemasaran ………….............
Tabel . Tabel Definisi Operasional Variabel ……………………..
Tabel . Tabel Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner …………
Tabel . Deskripsi Responden Menurut Jabatan ……………...........
Tabel . Deskriptif Responden Lama Bekerja ………………..…….
Tabel . Hasil Uji Validitas Instrumen …………………….............
Tabel . Hasil uji reabilitas instrument …………………................
Tabel . Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama .
Tabel . Perbandingan r dan R
…………………...................…..
Tabel . Hasil uji heteroscedasticity ………………………….. …..
Tabel . Hasil uji linearitas ………………………………………..
Tabel . Hasil uji ttest ………………………………………………
Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai orientasi pasar …
Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi
…
Tabel . Hasil uji R …………………………………………....
Tabel . Hasil Uji ttest ……………………………………….......
Tabel . Hasil Uji R ………………………………………........
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Market Orientation …………………………………….
Gambar . Kerangka Berfikir ………………………………….....
Gambar . Indikator Pengukuran Orientasi Pasar ………………...
Gambar . Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi ……….
Gambar . Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran …………….
Gambar . Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang ………
Gambar . Histogram uji normalitas ……………………….…
Gambar . Histogram uji normalitas ……………………....…
...
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
. Angket
. Jawaban Angket Penelitian
. Hasil Uji dalam SPSS ver. .
. Surat Ijin Penelitian
. Surat Keterangan Penelitian
. Daftar Riwayat Hidup
. Lembar Konsultasi
. Daftar Nilai SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Munculnya lembaga-lembaga keuangan syari’ah maupun unit
usaha syari’ah di Indonesia disebabkan oleh jumlah mayoritas penduduk
Indonesia yang beragama islam. Kehadiran lembaga keuangan syari’ah
dan juga unit usaha syari’ah diharapkan mampu menjalankan kegiatan
oprasionalnya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat dan Negara
saat ini, baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik serta budaya
masyarakat Indonesia.
Perbankan syari’ah maupun lembaga keuangan syari’ah muncul
pertama kali di Indonesia yaitu pada awal tahun an, yang merupakan
hasil kerja dari tim perbankan MUI yaitu dengan dibentuknya PT Bank
Muamalat Indonesia pada tanggal November . Kedudukan
perbankan syari’ah di Indonesia semakin diperkuat lagi dengan
dikeluarkannya UU No. Tahun tentang perbankan syar’ah
sebagaimana amandemen UU No. Tahun tentang perbankan dan
juga UU No. Tahun tentang perbankan. Dalam UU berisikan
tentang izin pendirian Badan Usaha Syari’ah (BUS) atau Unit Usaha
Syari’ah (UUS) oleh bank konvensional (Priyonggo Suseno dan Heri
Sudarsono, : ).
Perkembangan industri jasa dan manufaktur akan mendorong
pertumbuhan ekonomi, selain juga menambahkan persaingan yang sangat
kuat antara perusahaan satu dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan
demikian perusahaan benar-benar dituntut untuk bekerja keras agar tidak
tersisih dari persaingan. Untuk tetap menjaga market sharenya, beberapa
perusahaan menerapkan berbagai strategi yang direncanakan dan
diarahkan untuk membangun keunggulan bersaing sehingga bisa
memenangkan persaingan. Semua strategi yang dibuat diharapkan mampu
meningkatkan kinerja pemasaran. Strategi perusahaan selalu diarahkan
untuk menghasilkan kinerja, baik kinerja keuangan maupun pemasaran.
Strategi-strategi yang efektif dapat terlihat dalam tempat-tempat yang
paling berkembang melalui sarana dengan menyusun suatu strategi.
Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat dalam
tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang paling tidak
diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran mendukung
pelanggan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan pendekatan ini
menuntut pemasar untuk mempunyai pemahaman yang lebih besar
terhadap berbagai teknologi, dan keterbatasan bidang-bidang fungsional
yang lain. Pemasaran ini melakukan negosisasi secara efektif untuk
mengimplementasikan strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran
bukan semata-mata sebagai bargaining flay (tawar-menawar), akan tetapi
tanggung jawab bidang pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan
fokus perhatian jangka panjang (Usi, : - ).
Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep
untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk,
setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai
cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar Gendut ( :
). Sedangkan Tatik ( ) dalam Tri ( : - ) berpendapat bahwa
kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan
pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahanakan konsumen yang
ada atau menambah jumlah konsumen yang baru. Dengan demikian dalam
persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang mampu
meningkatkan pertumbuhan penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.
Oleh karena itu Lembaga Keuangan Syariah perlu memanajemen
kegiatannya sehingga perlu penelitian yang berkaitan dengan berbagai
variabel yang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha bank, salah
satunya orientasi pasar dipandang sebagai salah satu pusat perhatian
manajemen pemasaran, karena konsep pemasaran mengandung tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai kinerja yang
lebih baik, serta dapat dikembangkan strategi-strategi lebih lanjut
(Sulistyani, : ).
Menurut Jaworski & Kohli ( ) orientasi pasar berpotensi
meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar memberikan
manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa perasaan bangga dan
sense of belonging yang lebih besar, serta komitmen organisasional yang
lebih besar pula. Berdasarkan teori tersebut diidentifikasi tiga faktor
lingkungan yang berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara tingkat
orientasi pasar dan kinerja pemasaran yaitu market turbulence (tingkat
perubahan dan technological turbulance (tingkat perubahan teknologi).
Market turbulance semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar
dan kinerja pemasaran juga akan semakin besar. Semakin besar intensitas
persaingan semakin kuat pula hubungan antara orientasi pasar dengan
kinerja pemasaran. Akan tetapi, apabila technological turbulence (tingkat
perubahan teknologi) semakin besar, maka hubungan antara orientasi
pasar dan kinerja akan semakin melemah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa orientasi pasar merupakan determinan kinerja pemasaran
yang lebih penting dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif
dan tingkat teknologinya relatif stabil atau mapan (Tjiptono dkk, :
).
Menurut Tannenbaum ( ), Implementasi konsep pemasaran
dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan
merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi
digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok
harus lebih dari hari ini (Usi, : ). Sedangkan Wahyono ( )
berpendapat bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan
merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu
menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan
sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan
suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah
penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya
pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan
ketidak pastian lingkungan.
Alasan dilakukannya penelitian ini karena pertama, bukti empiris
pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran yang dilakukan Baker
dan Sinkula ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa penelitiannya adalah
adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan
dalam penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga
penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty
( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap
kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitian Jaworski dan Kohli ( )
hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki
pengaruh terhadap market share.
Penelitian tentang pengaruh kemampuan berinovasi terhadap
kinerja pemasaran oleh Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan
bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hesty
( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Tri ( ) menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Berbeda
dengan penelitiannya Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi
produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas
pemasaran. Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam
penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun
kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan.
Begitu juga dalam penelitian Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi
teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.
Dan penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap
kemampuan berinovasi oleh Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi
teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas
dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan
belum meyakinkan.
Dengan demikian, orientasi pasar dan kemampuan berinovasi jika
dilihat dari kinerja pemasaran dalam bentuk yang sama tetapi dalam sistem
yang berbeda maka akan menghasilkan kinerja pemasaran yang berbeda
juga. Inilah yang membedakan penelitian yang akan dilakukan penulis
dengan penekanan pada perbedaan tempat penelitian dan waktu penelitian.
Berikut disarikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya
gap dalam tebel di bawah ini.
Tabel .
Temuan Research Gap
Gap Peneliti Temuan
Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran
Research Gap:
Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar Terhadap
Kinerja Pemasaran
Orientasi
Pasar
Berpengaruh
Menurunkan
Kinerja
Pemasaran
Jaworski dan
Kohli ( )
Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa orientasi pasar tidak
berpengaruh signifikan terhadap
market share.
Orientasi
Pasar
Berpengaruh
Menaikkan
Kinerja
Pemasaran
Baker dan Sinkula
( )
Hasil penelitiannya membuktikan
adanya pengaruh positif orientasi
pasar terhadap kinerja pemasaran.
Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah orientasi
pasar berpengaruh positif terhadap
Kinerja
Tri ( ) hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap
kinerja pemasaran.
Hesty ( ) hasil pengujian hipotesis secara
parsial terbukti bahwa ada
pengaruh yang positif dan
signifikan antara orientasi pasar
terhadap kinerja pemasaran.
Gap Penelitian Temuan
Isu: Kemempuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran
Research Gap:
Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Kemampuan Berinovasi
Terhadap Kinerja Pemasaran
Kemampuan
Berinovasi
Berpengaruh
Menurunkan
Kinerja
Pemasaran
Mavondo et al.,
( )
menyatakan bahwa inovasi produk
tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap efektifitas
pemasaran
Darroch ( ) menemukan bahwa inovasi tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
baik yang diukur dengan kinerja
keuangan maupun kinerja non
keuangan yaitu market share dan
pertumbuhan penjualan.
Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis
berpengaruh negatif dan tidak
sisnifikan pada kinerja pemasaran.
Kemampuan
Berinovasi
Berpengaruh
Menaikkan
Kinerja
Pemasaran
Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah
kemampuan berinovasi
berpengaruh positif terhadap
Kinerja
Hesty ( ) Hasilnya terbukti bahwa Inovasi
Produk berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap Kinerja
Pemasaran.
Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk
berpengaruh positif terhadap
kinerja pemasaran.
Gap Penelitian Temuan
Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi
Research Gap:
Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar dan
Kemampuan Berinovasi terhadap kinerja pemasaran
Orientasi
Pasar
Berpengaruh
Menurunkan
Kemampuan
Berinovasi
Lukas dan Ferrell
( )
Dalam penelitiannya menyatakan
bahwa hubungan antara orientasi
pasar dan inovasi masih terpecah-
pecah dan belum meyakinkan.
Orientasi
Pasar
Berpengaruh
Menaikkan
Kemampuan
Berinovasi
Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh
positif terhadap inovasi baik
inovasi teknis maupun inovasi
administratif.
Sumber: Jaworski dan Kohli ( ), Baker dan Sinkula ( ), Sulistiyani
( ), Tri ( ), Hesty ( ), Darmanto ( ), Mavondo et al.,
( ), Darroch ( ), Lukas dan Ferrell ( ).
Dari uraian diatas latar belakang masalah yang dijelaskan, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH
ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI
TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARIAH
SEMARANG”
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran?
. Bagaimana pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja
pemasaran?
. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi?
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja
pemasaran.
. Untuk mengetahui bahwa pengaruh kemampuan berinovasi terhadap
kinerja pemasaran.
. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap
kemampuan berinovasi.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang
berkelanjutan.
. Bagi IAIN Salatiga, penelitian bermanfaat untuk menyediakan
informasi dan referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
. Bagi lembaga keungan syari’ah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
di jadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi lembaga
keungan syari’ah terutama kebijakan yang dapat diambil mengenai
orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran
pada lembaga keuangan syari’ah.
D. Sistematika Penulisan
Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini
penulis menyusun sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, dan sisitematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan
penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik
penelitian, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk
menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji, serta
hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalan analisis data.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian berisi variabel penelitian yang digunakan,
penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran,
definisi oprasional variabel, metode pengumpulan data dan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV : ANALISAN PENELITIAN
Menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, serta analisa data
BAB V : PENUTUP
Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian serta saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai
kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang
berkaitan dengan pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi
terhadap kinerja pemasaran telah diteliti pada berbagai penelitian
terdahulu.
Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) menyatakan adanya
pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam
penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga
penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty
( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap
kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitiannya Jaworski dan Kohli
( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak
memilki pengaruh terhadap market share.
Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa
kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu juga
dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.
Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan tetapi, yang
menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini adalah adanya
penelitian Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi produk tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran.
Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya
menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik
yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu
market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian
Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif
dan tidak signifikan pada kinerja pemasaran.
Pada penelitiannya Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi
teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas
dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan
belum meyakinkan.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu.
Pertama, kesamaan terdapat pada dugaan bahwa orientasi pesar
berpengaruh terhadap kinerja pemasaran. Kedua, terdapat pada pengaruh
kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Ketiga, kesamaan
juga terdapat pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu,
yaitu penggunaan analisis data untuk menganalisis pengaruh orientasi
pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran.
Hal lain yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian
yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan satu variabel yaitu
orientasi pasar sebagai variabel bebas sebagai faktor yang mempengaruhi
kemampuan berinovasi. Adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah subyek dan obyek penelitiannya yaitu
karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah yang tergolong baru dan belum
pernah diteliti.
B. Kerangka Teori
. Orientasi Pasar
a. Pengertian Orientasi pasar
Menurut Narver dan Slater ( ) mendefinisikan orientasi
pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam
menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi
pembeli serta kinerja dalam bisnis. Uncles ( ) mengartikan
orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan
cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerepan
orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi
perusahaan tersebut. Narver dan Slater ( ) menyatakan bahwa
orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional.
Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua
aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh informasi tentang
pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan
melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan
pada informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usaha
bisnis yang terkoordinasi. Jadi dapat dipahami bahwa penerapan
orientasi pasar memerlukan kemampuan perusahaan dalam
mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar
bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya
(Tjiptono dkk, : )
Lamb et al. ( ) dalam Vian ( ) juga mengemukakan
bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran meliputi
tiga hal:
. Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga
organisasi dapat membedakan produknya dengan produk yang
ditawarkan oleh pesaing.
. Mengintegrasikan seluruh aktivitas organisasi termasuk di
dalamnya produksi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
. Pencapaian tujuan jangka panjang organisasi dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara hukum,
serta bertanggung jawab atas semua kebijakan tentang
konsumennya.
Berpedoman pada Noble et al. ( ); Lamb et al. ( ) ;
Narver dan Slater ( ); Han et al. ( ), Sudirman ( ),
bahwa orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang
dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi
pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan.
Berdasarkan konsep diatas penulis mendefinisikan orientasi pasar
adalah suatu konsep multidimensional yang dapat dirumuskan
melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi
antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan. Evolusi strategi
pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara
kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut
Lamb et al. ( ) filosofi persaingan dapat dikembangkan
melalui empat tahap evolusi orientasi:
. Orientasi produksi
Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal
perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan
pasar.Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak
mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta
cocok dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen
menjadi target pasar yang akan dilayaninya.
. Orientasi penjualan
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli
barang atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan
yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan
keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak
tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga
penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli
produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak
sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya.
. Orientasi pemasaran
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak
tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada
keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi
pemasaran lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus
pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka
memberikan nilai yang terbaik.
. Orientasi sosial
Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada,
tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan
konsumen dan memenuhi tujuan organisasi, tetapi juga untuk
melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan
masyarakat dalam jangka panjang.
Orientasi pasar didefinisikan sebagai budaya organisasi
yang menempatkan konsumen sebagai bagian yang utama dalam
merencanakan bisnisnya (Kara et al., ). Orientasi pasar
merupakan istilah yang popular digunakan oleh para praktisi di
bidang pemasaran sebagai implementasi dari konsep pemasaran.
Pada tahun tujuh puluhan strategi perusahaan yang berorientasi
pasar dipandang sebagai pilar utama untuk mencapai kinerja
perusahaan yang unggul pada perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang maupun pada perusahaan jasa. (Langerak, ; Ndubisi,
; Jain et al., ) dalam (Darmanto, : ).
Penelitian yang dilakukan oleh Kohli and Jaworski ( )
menyatakan bahwa orientasi pasar adalah suatu usaha organisasi
untuk mengetahui secara jelas mengenai:
. Kebutuhan manusia untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
. Penyebaran pengetahuan tentang pasar, yaitu informasi yang
ada mengenai suatu barang / jasa di pasar harus jelas, sehingga
konsumen mengetahui ada barang atau jasa sesuai
keinginannya.
. Mempunyai rasa tanggung jawab dari organisasi terhadap
perkembangan pasar, diperlukan keterlibatan dari organisasi
untuk selalu memantau atau memonitor perkembangan pasar
yang selalu mengalami perubahan setiap saat, sehingga bila
terjadi sesuatu dapat ditindak lanjuti atau diantisipasi
secepatnya.
Kohlil dan Jaworski ( ) dalam (Tjiptono dkk, : )
mendefinisikan orientasi pasar sebagai berikut:
Market orientation is the organization-wide generation of
market intelligence pertaining to current and future customer
needs, dissemination of the intelligence across department, and
organizationwide responsiveness to it.
Atau dapat diartikan sebagai implememtasi budaya
organisasi yang menempatkan pelanggan pada poros dari proses
strategi manajemen perusahaan.
Kemudian, mengembangkan teorinya dengan menempatkan
market intelligence sebagai titik awal dari market orientation.
Dalam market orientation di dasarkan pada orientasi pelanggan,
orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi yang mengarah pada
kriteria keputusan yaitu fokus jangka panjang dan profitabilitas.
Perilaku dari market orientation didasarkan pada urgensi atau
tingkat kepentingan yang sama. Konsepsi orientasi pasar
digambarkan dalam sebuah equilateral triangle sebagai berikut :
Gambar. Market Orientation
Sumber : Tjiptono dkk, :
Gambar diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
(profitabilitas dan fokus jangka panjang) dihasilkan dan
ditingkatkan melalui pemusatan perhatian pada ketiga komponen
orientasi pasar.
Costomor orientation
Long
Trem
Profit
Focus
Competitor Orientation
Long
Term
Profit
Focus
Interfunctional Coordination
Menurut Wilkinson ( ) orientasi pasar didasarkan pada
kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja ini didasarkan pada hasil
evaluasi dan receiver dari perusahaan terhadap apa yang telah
dilakukan oleh perusahaan ( Tjiptono dkk, : ).
Berdasarkan telah terhadap berbagai literatur mengenai
teori-teori baku dan pengembangan-pengembangan baru bahwa
orientasi pasar adalah sebuah budaya perusahaan yang
menempatkan pasar sebagai kunci kelangsungan hidup perusahaan.
Oleh karenanya dalam rangka mempertahankan tingkat
pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan yang semakin
kompleks, pasar harus dikelola dengan upaya-upaya yang
sistematis, dengan cara menggali informasi dan mengenali
kebutuhan pelanggan sehingga produk dan jasa yang dihasilkan
memberikan kepuasan bagi pelanggan. Disamping itu pasar harus
didekati dengan cara menggali informasi mengenai karakteristik
dan latar belakang pelanggan sehingga antisipasi terhadap pasar
dapat dilakukan secara proporsional. Utamanya pasar harus
dilayani dengan baik bila perusahaan secara menyeluruh bersifat
responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing dalam pasar.
Berdasarkan hal tersebut, orientasi pasar dipandang sebagai sebuah
budaya perusahaan yang berdimensi orientasi pelanggan, orientasi
pesaing, dan koordinasi antar fungsi.
. Kemampuan Berinovasi
a. Pengertian Kemampuan Berinovasi
Konsumen pada dasarnya memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka dengan produk atau jasa. Menurut Kotler ( )
produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Inovasi merupakan bagian
penting dalam pemasaran karena kaitan erat dengan
menghindarkan konsumen dengan kejenuhan dan membuat produk
yang ditawarkan perusahaan memiliki daya tarik yang kuat.
Solomon dan Stuart ( ) menyatakan bahwa produk baru atau
inovasi dalam konteks pemasaran adalah barang, jasa, maupun ide
yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari
barang, jasa maupun ide yang telah ada sebelumnya. Menurut
Hurley & Hult ( ) dalam (Diponugroho, : ) mengatakan
inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu perusahaan
dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru,
gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif
serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.
Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah keinovativan dan
kapasitas berinovasi. Keinovativan adalah pikiran tentang
keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya perusahaan,
sedangkan kapasitas untuk berinovasi adalah kemampuan
perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan gagasan, proses /
produk baru secara berhasil.
Dalam studi literatur, Schumpeter ( ) dalam (Dhewanto
dkk, : ) menyebutkan bahwa terdapat lima kemungkinan
jenis inovasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu:
. Pengenalan produk baru atau perubahan kualitatif dari produk
yang sudah ada.
. Proses inovasi baru bagi industri.
. Pembukaan pasar baru.
. Pengembangan sumber-sumber pasokan bahan baku baru atau
input lainnya.
. Perubahan dalam organisasi.
Berdasarkan sumbernya, Tidd, et al.,( ) dalam (Indah,
: - ) menjelaskan beberapa klasifikasi dari inovasi,
meliputi; inovasi yang dimulai dari munculnya organisasi
(Emergent), inovasi yang diadopsi dari dalam perusahaan lain
(Imported) dan inovasi yang didorong dari luar organisasi
(Imposed). Amabile ( ) mengatakan bahwa inovasi sebagai
penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif dalam perusahaan.
lnovasi merupakan sebuah mekanisme perusahaan antuk
beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian serta ide-
ide yang baru dan menawarkan produk yang inovatif. Robbins
( ) dalam mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru
yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu
produk atau proses atau jasa. Berdasarkan penjelasan tersebut,
inovasi terfokus pada tiga hal utama, yaitu :
. Gagasan baru, yaitu suatu olah piker dalam mengamati suatu
fenomena yang sedang terjadi.
. Produk atau jasa, yaitu langkah lanjutan dari adanya gagasan
baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian,
dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret
dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
diimplementasikan.
. Upaya perbaikan, yaitu usaha sistematis untuk melakukan
penyempurnaan dan melakukan perbaikan secara terus
menerus.
Menurut Peters ( ), inovasi dimulai dari hal-hal yang
kecil karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak pasti dan
memiliki resiko kegagalan yang cukup besar. Inovasi yang
dilakukan oleh organisasi akan memunculkan tingkah laku-
tingkah laku baru, oleh karena itu sikap atau tingkah laku yang
baru menunjukan adanya kreativitas atau pengembangan yang
lebih baik. Ada budaya variabel yang diajukan kedalam kegiatan
berinovasi menurut Hurley dan Hult ( ) adalah:
. Partisipasi dalam pengambila
. Dukungan (support)
. Pengembangan diri
. Pembagian tugas
Dari peneltian-penelitian diatas maka pengertian konsep
Kemampuan berinovasi adalah suatu ide atau gagasan yang timbul
dengan ditunjukkan oleh sikap dan tingkah laku yang
menimbulkan kreativitas dalam bentuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan, dukungan, pengembangan diri dan
pembagian tugas.
. Kinerja pemasaran
a. Pengertian Kinerja Pemasaran
Ferdinand ( ), kinerja pemasaran merupakan faktor
yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi
yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan
untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja
keuangan yang baik. Kinerja pemasaran yang baik dinyatakan
dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan
penjualan, dan porsi pasar. Kinerja pemasaran adalah faktor yang
digunakan untuk mengukur dampak dari strategi perusahaan pada
umumnya selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran
yang unggul. Menurut Pelham ( ), Kinerja pemasaran juga
memberikan tiga dimensi yaitu:
. Efektifitas perusahaan
. Pertumbuhan penjualan
. Kemampulabaan.
Kinerja pemasaran merupakan bagian dari kinerja
organisasi. Kinerja organisasi terdiri atas kinerja pemasaran,
kinerja keuangan, dan kinerja sumber daya manusia. Strategi
perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja
pemasaran yaitu volume penjualan, Market share, dan
pertumbuhan penjualan dan kinerja pemasaran sebagai usaha
pengukuran tingkat kinerja meliputi omzet penjualan, jumlah
pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Voss & Voss :
; Ferdinand : ) dalam (Darmanto, : ).
b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan
Konsep pemasaran selalu berusaha untuk menentukan
keinginan konsumen yang mereka rencanakan. Organisasi
menggunakan riset pemasaran untuk menentukan keinginan
tersebut. Konsep penjualan dilakukan jumlah dan jenis personalia
yang terlihat dalam pemasaran. Tujuan pemasaran melayani
keinginan konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba yang
dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan
biaya. Sedangkan konsep penjualan menitikberatkan pada
keinginan perusahaan. Dimana pendekatan penjualan adalah
memproduksi sebuah produk, kemudian menyakinkan konsumen
agar bersedia membelinya, pendekatan konsep pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen
lebih dulu (Swastha, : ).
Menurut F Engsel ( ) dalam Usi Asmara, ( : )
suatu konsep pemasaran dalam melayani pasarnya :
a. Mass Marketing (undiffrenstiated marketing)
Konsep pemasaran didasarkan pada mass market, yang
menganggap suatu pasara sebagai suatu pasar besar dengan
kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.
Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan semua pembeli
dengan melakukan produksi massa, dan promosi massa suatu
produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
skala ekonomi sehingga biaya dan harganya rendah dan dapat
menjangkau sebanyak mungkin pembeli potensial.
b. Produk Variety Marketing (differentiated marketing)
Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya didasarkan
pada kualitas, ukuran, model dan warna.
c. Target Marketing
Konsep pasar didasarkan pada segmentasi pasar yang dianggap
paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan
produk dan program yang dipilih.
Konsep pemasaran menciptakan suatu hubungan bagi
seluruh kegiatan di perusahaan. Konsep pemasaran yang jelas dan
konseptual dapat mendukung iklim koordinasi yang tepat yang
lebih efisien dibandingkan dengan proses administrasi yang ada.
Tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dilaksanakan dan
disertakan sepenuhnya kepada semua anggota organisasi (Usi,
: ).
c. Ukuran Kinerja Pemasaran
Menurut Tjiptono dkk ( : ) pengukuran dari kinerja
pemasaran didasarkan pada profitabilitas dan produktivitas
keputusan pemasaran. Analisis profitabilitas didasarkan pada
penilaian untuk menelaah pengaruh dari berbagai strategi dan
program pemasaran terhadap kontribusi laba dari suatu produk
Maupun jasa. Sedangkan produktivitas didasarkan pada
konsekuensi penjualan atau pangsa pasar yang dihasilkan dari
penerapan strategi pemasaran tertentu.
Keberhasilan kinerja pemasaran yang paling akhir dapat
dilihat dari pertumbuhan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan
penjualan dan porsi pasar yang diperoleh akan sangat menentukan
pertumbuhan penjualan perusahaan. Apabila tingkat penjualan, dari
tahun ke tahun terus meningkat serta penjualan produknya
mendominasi pasar, maka pertumbuhan keuntungan perusahaan
akan meningkat pula dan menunjukkan perusahaan tersebut
kinerjanya semakin baik.
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu
penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah
ditetapkan. Dari tema yang saya angkat dan juga kerangka teori diatas
dapat disimpulkan model penelitian sebagai berikut:
Gambar
Kerangka Berfikir
“Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, dan Kemampuan Berinovasi,
Terhadap Kinerja Pemasaran”.
D. Pengaruh Antar Variabel
. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran
Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) hasil tersebut
menyatakan bahwa penelitiannya adalah adanya pengaruh positif
orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya
Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri ( )
hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty ( ) hasil
ORIENTASI
PASAR
KEMAMPUAN
BERINOVASI
KINERJA
PEMASARAN
H I
H
H
pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja
pemasaran. Berbeda Dalam penelitian Jaworski dan Kohli ( ) hasil
penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki
pengaruh terhadap market share.
Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat kinerja
pemasaran
. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran
Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa
kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu
juga dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi
Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja
Pemasaran. Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan
tetapi penelitian yang dilakukan oleh Mavondo et al.,( )
menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al.,
( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya menemukan bahwa
inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur
dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market
share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian
Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif
dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.
Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H : Semakin tinggi kemampuan berinovasi maka semakin meningkat
kinerja pemasaran
. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi
Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar
memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun
inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell
( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan
antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum
meyakinkan.
Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat
kemampuan berinovasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam jenia penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh
gambaran umum yang lebih objektif dan terukur. Metode kuantitatif yaitu
metode pengujian teori atau konsep-konsep melalui pengukuran variabel-
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada salah satu Lembaga Keuangan
Syari’ah yaitu BTN Kantor Cabang Syariah Semarang Alamat : Jl.
Achmad Yani No. C Semarang, berupa pengumpulan data-data yang
dibutuhkan untuk menunjang penganalisan dalam penelitian. Waktu
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus . Untuk objek
penelitian sendiri adalah karyawan BTN Kantor Cabang Syariah.
C. Populasi dan Sampel
. Populasi
Populasi adalah sebagian seluruh kumpulan (orang, kejadian,
produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan,
populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Wijaya,
: ). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah
karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang, jumlah populasi
karyawan.
. Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili
populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan
karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai
dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu
penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa
keliru (Tika, : )
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel (Sugiyono dalam Martono, : )
Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti
gunakan adalah %. Menurut Wijaya ( : ) penentuan jumlah
sampel sangat tergantung dari karakteristik dan jumlah populasi.
Apakah jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya maka dapat
digunakan beberapa rumes atau tabel. Salah satu rumus yang sering
digunakan adalah rumus Slovin, sebagai berikut:
n =
Dimana:
n : Sampel
N : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini sehingga dapat
ditentukan sampel sebagai berikut:
N :
e :
n =
= , dibulatkan menjadi
D. Teknik Pengumpulan Data
. Sumber Primer
Menurut Bawono ( ) sumber primer adalah pengambilan data
yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber ini
dapat diperoleh peneliti melalui:
a. Angket (Questionare)
Data dikumpulkan menggunakan metode angket atau
kuesioner, yaitu dengan memberikan secara langsung pertanyaan
melalui kuisioner kepada para responden. Angket digunakan untuk
mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari konstruk-konstruk
yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pernyataan dalam
angket dibuat dengan menggunakan skala s.d untuk
mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.
Daftar pernyataan tidak memuat pertanyaan identitas responden
secara detil. Hal ini dilakukan dengan dua argumentasi. Pertama,
identitas responden tidak terlalu bermakna dalam menjawab
hipotesa penelitian. Kedua, hal ini untuk meningkatkan
obyektifitas jawaban responden, karena responden bebas dalam
memberikan jawaban sesuai dengan yang dialaminya tanpa ada
keinginan untuk menyembunyikan sesuatu.
b. Wawancara (interview)
Wawancara adalam metode atau cara mengumpulkan data serta
berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada
seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga
berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
c. Studi Kepustakaan
Penelitian yang telah dilakukan memperoleh data dan inforfasi
yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti
skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.
. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder
ini dapat diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data yang
diperolehnya dari Badan Pusat statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut
menggunakan data sekunder.
E. Skala Pengukuran
Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet
dan sebagiannya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau
menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan
prosedur pemberian angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah cirri
dari suatu objek.
Pengukuran adalah proses, cara pembuatan mengukur yaitu suatu
proses sistematik dalam menilai dan membedakan sesuatu objek yang
diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut
aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah
tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran
interval. Supranto dalam Sulistiyowati ( : - ) mengatakan Skala
interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal
dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya
berbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.
Perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang
bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap. Berikut
adalah rentang penilaian dalam skala interval :
Sangat tidak setuju Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Oprasional
. Variabel Bebas (Independent Variables) Orientasi Pasar (X )
Menurut Jaworski & kohli ( ) orientasi pasar berpotensi
meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar
memberikan manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa
perasaan bangga dan sense of belonging yang lebih besar, serta
komitmen organisasional yang lebih besar pula. Berdasarkan teori
tersebut diidentifikasi tiga faktor lingkungan yang berpengaruh dalam
memoderasi hubungan antara tingkat orientasi pasar dan kinerja
pemasaran yaitu market turbulence (tingkat perubahan dan
technological turbulance. Market turbulance semakin besar, maka
hubungan antara orientasi pasar dan kinerja pemasaran juga akan
semakin besar. Semakin besar intensitas persaingan semakin kuat pula
hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Akan
tetapi, apabila technological turbulence (tingkat perubahan teknologi)
semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja akan
semakin melemah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orientasi
pasar merupakan determinan kinerja pemasaran yang lebih penting
dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif dan tingkat
teknologinya relatif stabil atau mapan.
. Variabel Bebas (Independent Variables) Kemampuan Berinovasi (X )
Menurut Tannenbaum ( ), Implementasi konsep pemasaran
dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan
merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi
digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
esok harus lebih dari hari ini.
Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan
kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan
keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan sebuah
fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu
kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah penting
sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan
tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidak pastian
lingkungan.
. Variabel Terikat (Dependent Variables) Kinerja Pemasaran (Y)
Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep
untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu
produk, setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui
prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam
persaingan pasar.
Menurut Tatik ( ) Kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan
penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu
mempertahanakan konsumen yang ada atau menambah jumlah
konsumen yang baru. Dengan demikian dalam persaingan bisnis yang
semakin ketat, perusahaan yang mampu meningkatkan pertumbuhan
penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.
Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat
dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang
paling tidak diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan
pemasaran mendukung pelanggan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan pendekatan ini menuntut pemasar untuk mempunyai
pemahaman yang lebih besar terhadap berbagai teknologi, dan
keterbatasan bidang-bidang fungsional yang lain. Pemasaran ini
melakukan negosisasi secara efektif untuk mengimplementasikan
strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran bukan semata-mata
sebagai bargaining flay, akan tetapi tanggung jawab bidang
pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan fokus perhatian jangka
panjang (Usi, : ).
G. Instrumen Penelitian
Kuesioner berupa daftar pertanyaan-pertanyaan dalam angket
dibuat dengan menggunakan skala – untuk mendapatkan data yang
bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Skala – dipilih dengan
pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat
tidak setuju sampai dengan sangat sangat setuju. Responden yang akan
dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan interval angka sebagai
kategori rendah dan sebagai kategori paling tinggi. Skala penelitian
sampai dengan lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik
atau tidaknya susatu. Misalnya dalam penelitian ujian atau test asal
sekolah. Nilai lazim digunakan untuk member kategori hasil baik.
Penilaian semakin besar dari berarti kategorinya semakin baik. Dengan
interval ini diharapkan dapat diperoleh hasil sesuai dengan persepsi
responden. Pengisian kuesioner dilakukan hanya dengan member tanda
centang pada skala – yang sudah tersedia. Skala dimaknai sebagai
sangat tidak setuju dan skala sebagai sangat setuju.
Contohnya sebagai berikut:
Sangat tidak setuju Sangat setuju
. Orientasi Pasar
Farrelly and Quester ( ) mengemukakan bahwa orientasi
pasar sebagai suatu konsep pemasaran yang meliputi hal:
a. Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan
dimasa depan
b. Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen
c. Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan
d. Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan
dan keputusan
e. Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik
f. Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki
keunggulan pesaing
g. Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam
melakukan penelitian variabel orientasi pasar adalah sebagai
berikut:
Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ).
Gambar
Indikator Pengukuran Orientasi Pasar
Orientasi
Pasar
Prioritas perencanaan yang
mampu merencanakan
kepuasan dimasa depan
Kecepatan responden atas
perubahan kebutuhan
konsumen
Prioritas perubahan untuk
meningkatkan kepuasan
Prioritas keterlibatan
karyawan dalam membuat
perencanaan dan keputusan
Memiliki kepekaan terhadap
pasar yang lebih baik
Prioritas target konsumen
dimana perusahaan memiliki
keunggulan pesaing
Perusahaan melakukan riset
pasar untuk mengukur
kepuasan
. Kemampuan Berinovasi
Hooley et al. ( ) mengemukakan indikator kemampuan
berinovasi dapat diperlihatkan oleh beberapa aspek diantaranya:
a. Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen
b. Mampu menjual produk baru kepada konsumen
c. Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya
d. Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian
konsumen
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam
melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah
sebagai berikut:
Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( )
Gambar
Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi
. Kinerja Pemasaran
Menurut Hooley et al. ( ) variabel kinerja pemasaran
diukur dengan indikator antara lain adalah:
a. Pertumbuhan penjualan perusahaan
b. Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik
c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar
d. Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang
sudah ada
Kemampuan
Berinovasi
Pengembangan ide-ide baru
untuk membantu konsumen
Mampu menjual produk
baru kepada konsumen
Mampu lebih baik
mengelola proses untuk
menurunkan biaya
Mampu memberikan solusi
menyeluruh bagi
penyelesaian konsumen
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam
melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah
sebagai berikut:
Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( )
Gambar .
Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran
Kinerja
Pemasaran
Pertumbuhan penjualan
perusahaan
Mampu mendapatkan
konsumen baru lebih baik
Memiliki pangsa pasar
yang lebih besar
Mampu meningkatkan
penjualan dari konsumen
yang sudah ada
Tabel
Definisi Operasional Variabel
Jenis
Variabel
Indikator Sumber
Reverensi
Skala
Variabel
Orientasi
Pasar
a. Prioritas
perencanaan yang
mampu
merencanakan
kepuasan dimasa
depan
b. Kecepatan respon
atas perubahan
kebutuhan
konsumen
c. Prioritas perubahan
untuk meningkatkan
kepuasan
d. Prioritas
keterlibatan
karyawan dalam
membuat
perencanaan dan
Farrelly and
Quester
( )
Skala
interval
keputusan
e. Memiliki kepekaan
terhadap pasar yang
lebih baik
f. Prioritas target
konsumen dimana
perusahaan
memiliki
keunggulan pesaing
g. Perusahaan
melakukan riset
pasar untuk
mengukur kepuasan
Kemampuan
berinovasi
a. Pengembangan ide-
ide baru untuk
membantu
konsumen
b. Mampu menjual
produk baru kepada
konsumen
c. Mampu lebih baik
mengelola proses
untuk menurunkan
biaya
d. Mampu
memberikan solusi
menyeluruh bagi
penyelesaian
konsumen
Hooley et al.
( )
Skala
Interval
Kinerja
Pemasaran
a. Pertumbuhan
penjualan
perusahaan
b. Mampu
mendapatkan
konsumen baru
lebih baik
c. Memiliki pangsa
pasar yang lebih
besar
d. Mampu
meningkatkan
penjualan dari
konsumen yang
sudah ada
Hooley et al.
( )
Skala
Interval
Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ), Hooley et al. ( ).
Daftar pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel
Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner
Indikator Pernyataan Kuesioner
X Prioritas perencanaan
yang mampu
merencanakan
kepuasan dimasa
depan
Perusahaan memprioritaskan
perencanaan kepada karyawan yang
mampu merencanakan kepuasan untuk
konsumen dimasa depan
X Kecepatan respon atas
perubahan kebutuhan
konsumen
Perusahaan mampu memenuhi
kecepatan responden atas perubahan
kebutuhan konsumen
X Prioritas perubahan
untuk meningkatkan
kepuasan
Perusahaan memprioritaskan perubahan
untuk meningkatkan kepuasan
konsumen
X Prioritas keterlibatan
karyawan dalam
membuat perencanaan
Perusahaan memprioritaskan
keterlibatan karyawan dalam membuat
perencanaan dan keputusan
dan keputusan
X Memiliki kepekaan
terhadap pasar yang
lebih baik
Perusahaan memiliki kepekaan terhadap
pasar yang lebih baik
X Prioritas target
konsumen dimana
perusahaan memiliki
keunggulan pesaing
Perusahaan memprioritaskan target
konsumen dimana perusahaan memiliki
keunggulan bersaing
X Perusahaan
melakukan riset pasar
untuk mengukur
kepuasan
Perusahaan mampu melakukan riset
pasar untuk mengukur kepuasan
konsumen
X Pengembangan ide-
ide baru untuk
membantu konsumen
Perusahaan mampu mengembankan
ide-ide baru untuk membantu
meningkatkan kepuasan konsumen
X Mampu menjual
produk baru kepada
konsumen
Perusahaan mampu menjual produk
baru kepada konsumen
X Mampu lebih baik
mengelola proses
untuk menurunkan
biaya
Perusahaan mampu menjaga dan
mengelola proses untuk menurunkan
biaya
X Mampu memberikan
solusi menyeluruh
bagi penyelesaian
konsumen
Perusahaan mampu memberikan solusi
menyeluruh bagi penyelesaian masalah
kepada konsumen
X Pertumbuhan
penjualan perusahaan
Perusahaan memiliki pertumbuhan yang
baik dalam penjualan
X Mampu mendapatkan
konsumen baru lebih
baik
Perusahaan mampu mendapatkan
konsumen baru yang lebih baik
X Memiliki pangsa
pasar yang lebih besar
Perusahaan mampu mendapatkan
pangsa pasar yang lebih luas
X Mampu meningkatkan
penjualan dari
konsumen yang sudah
ada
perusahaan mampu meningkatkan
penjualan dari konsumen yang sudah
ada
H. Uji Instrumen Penelitian
. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen
alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan
apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya
diukur (Wijaya : ).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( : )
dengan taraf signifikan (ɑ) = , , jika r hitung > r tabel, maka kuesioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata
antara kedua variabel tersebut.
. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan
oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks
yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan.
Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya), bila hasil
pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun
dialakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam
Indrayati, : ).
Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel
dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti
selanjutnya.
. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator, yang menghasilkan
model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir (Bawono,
: ).
a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal
ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasi
antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, : ).
Tehnik pendeteksian multikolinearitas menurut Bawono ( :
) ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain:
) Nilai R dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi
sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan dalam mempengaruhi
variabel dependen, ini berarti ada indikasi terdapat
Multicollinearity.
) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang
ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen
dengan variabel independenlainnya (regresi antar variabel
independen), dengan tujuan untuk mengetahui niali koefisien
determinasi pasial (r ) untuk setiap variabel independen yang
diregresikan, setelah mendapatkan nilai r untuk setiap variabel
independen tadi, maka niali r dibandingkan dengan nilai
koefisien determinasi majemuk (R utama).
) Melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk
mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R
dari
persamaan utama.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali,
: ).
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisistas salah
satunya dengan menggunakan metode Glejser yaitu meregres nilai
absolute residual terhadap variabel bebas (Gujarati dalam Ghozali,
: ). Prosedur penyajiannya adalah dengan cara megregresi
nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau
undstandardized residual sebagai variabel dependen, sedangkan
variabel independennya adalah variabel X dan X , sedangkan
pengambilan keputusannya adalah jika niali signifikansi lebih dari
nilai alfa ( , ) maka data tidak mengandung heteroskedastisistas,
jika nilai signifikansi kurang dari , maka terdapat gejala
heteroskedastisistas.
c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali ( : ) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel
bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau tidak
dapat dilakukan beberapa cara yaitu:
) Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah
melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun
demikian dengan hanya melihat histrogram hal ini bisa
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handalan adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal, dan ploting data aka dibbandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal yang mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normanitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garias diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunkan sudah tepat lebih baik dalam spesifikasi
modal yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji linearitas
dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan
untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan χ
dengan cara
mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R
.
Kriteria analisisnya adalah jika χ
hitung > χ tabel, maka
spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar, sedangkan
χ hitung < dari χ
tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi
linear benar.
. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Berganda
Regresi Berganda digunakan untuk menganalisa data yang
bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan
nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang
lebih dari satu (Bawono, : ).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh orientasi pasar (X ), dan kemampuan
berinovasi (X ) berpengaruh terhadap kinerja pemasaran BTN
Kantor Cabang Syariah (Y). Persamaan regresi linear berganda
dicari dengan rumus sebagai berikut:
Y = β + β X + β X + e
Dimana:
Y = Kinerja Pemasaran
β = Konstanta (constant)
β - = Koefisien Dari Variabel Independen X -
X = Orientasi Pasar
X = Kemampuan Berinovasi
e = Kesalahan (error)
b. Uji ttes (uji secara individu)
Uji t Tes merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada
skala interval atau rasio (Martono, ).
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independent mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial
atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-
masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu
(Bawono, : ).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
) Ho : β = artinya variabel independen (orientasi pasar, dan
kemampuan berinovasi) tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen (kinerja pemasaran)
) Ha : β = artinya variabel independen (orientasi pasar dan
kemampuan berinovasi) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen (kinerja pemasaran) Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar
bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan
melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari
(Bawono, : ).
c. Uji R (Koefisien Determinasi)
Menurut Bawono ( : ) koefisien determinasi (R )
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Menurut
Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis koefisien determinasi
(R ) digunakan untuk mengetahui sebarapa besar prosentase (%)
pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R pada hasil
persamaan analisis regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinasi (R ) semakin mendekati berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap
variabel dependen (Bawono, : - )
I. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IMB SPSS
Statistic . merupakan sebuah program komputer statistiknya yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara
tepat dan tetap, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambilan keputusan.
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
. Profil Bank BTN Syariah Semarang
Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS)
dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) yang menjalankan bisnis
dengan prinsip syariah. Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN
adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan
layanan perbankan sesuai prinsip syariah dan memberi manfaat
yang setara, seimbang dan dalam pemenuhan kepentingan nasabah.
Bank BTN Syariah sebagai bagian dari Bank BTN yang
merupakan Bank BUMN, menjalankan fungsi intermediasi dengan
menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk Giro,
Tabungan, dan Deposito, dan menyalurkan kembali ke sektor riil
melalui berbagai produk pembiayaan KPR, Multiguna, Investasi,
dan Modal Kerja. Pengembangan unit syariah di Bank BTN ini
dimaksud untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional terutama pembiayaan rumah.
Bank BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal
Februari melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama
di Jakarta. Jaringan UUS Bank BTN sampai dengan saat ini telah
memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
jumlah Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu
Syariah, dan Kantor Layanan Syariah (btn.co.id).
. Visi BTN Syariah Semarang
Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan
terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan
mengutamakan kemaslahatan bersama.
. Misi BTN Syariah Semarang
a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
b. Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul
dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan
syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi
nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
c. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan
prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN
dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta
meningkatkan shareholders value.
d. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan
segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada
karyawan dan nasabah.
. Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara Syari’ah Kc Semarang
Gambar
Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang
B. Deskripsi Data Statistik
Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik
tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan karakteristik jabatan dan
lama bekerja. Berikut hasil pengelompokan responden berdasarkan
kuesioner yang telah disebar.
. Jabatan
Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah
Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel
Deskripsi Responden Menurut Jabatan
Jabatan Jumlah
Branch Manager
Operation Unit Head
DBM Commercial
Sub Branc Head
DBM Supporting
Accounting Unit Head
MCFU Head
Teller
Account Officer
Total
Sumber : Data Primer Yang Diolah ( )
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden
terbesar dalam penelitian ini adalah yang memiliki jabatan Account
Officer (marketing), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
karyawan di BTN Syariah Semarang adalah sebagai marketing.
. Lama Bekerja
Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah
Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel
Deskriptif Responden Lama Bekerja
No. Lama Bekerja Jumlah
bulan – tahun
tahun – tahun
Lebih dari tahun
Jumlah
Sumber: Data Primer Yang Diolah ( )
Berdasarkan pada tabel . dapat diketahui bahwa karyawan
yang bekerja pada Bank BTN Syariah Semarang sebagian besar telah
bekerja lebih dari tahun yaitu sejumlah orang. Dan jumlah
karyawan yang paling sedikit yang bekerja antara bulan – tahun
berjumlah orang.
C. Analisis Data
. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas
menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid
bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur
apa yang seharusnya diukur (Wijaya : ).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono
( : ) dengan taraf signifikan (ɑ) = , , jika r hitung > r tabel,
maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t
tabel untuk degree of freedom (df) = (n-k- ) = - - = , dengan
nilai df = dan nilai alpha = , atau didapat angka r tabel
, .
Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau
tidak, bisa di lihat tampilan tabel dibawah ini, jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item
Pertanyaan
r hitung rtabel Kesimpu
lan
Orientasi
Pasar
Butir_ ,
,
Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Kemampuan
Berinovasi
Butir_ ,
,
Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Kinerja
Pemasaran
Butir_ ,
,
Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Butir_ , Valid
Sumber: Data Primer Yang Diolah ( ).
Berdasarkan Tabel . menunjukkan bahwa semua indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel orientasi pasar, kemampuan
berinovasi dan kinerja pemasaran yang digunakan dalam penelitan ini r
hitung > r tabel. Hal ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan
pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak
digunakan sebagai pengumpulan data, dapat dianalisis selanjutnya.
. Hasil uji Reabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang
ditunjukkan oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh
sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur
dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat
dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang
diperoleh konsisten, walaupun dialakukan pengukuran ulang pada
subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati, : ).
Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel
dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti
selanjutnya.
Tabel
Hasil uji reabilitas instrument
Variabel Crobach’s alpha Kesimpulan
X , Reliabel
X , Reliabel
Y , Reliabel
Sumber: Data Primer Yang Diolah ( )
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha yang lebih besar
dari , . Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini
reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam
hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang
nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono,
: ).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxiliary
regresi, yaitu membandingkan antara R (koefisien diterminasi
majemuk) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit
multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R gerresi utama
adalah sebagai berikut:
Tabel
Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant),
kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial)
untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah
mendapatkan r untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r
dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel
Perbandingan r dan R
Regresi antar variabel independen r
X = f(x ) ,
X = f(x ) ,
R =
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dari tabel di atas, menjukkan bahwa R
(koefisien determinasi
majemuk sebesar , hasil regresi utama lebih besar dari r
(koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar, , , , sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolineritas.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual sau
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas (Ghozali, : ).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji white, uji
ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U i)
dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan
perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, : ).
Prosedur penyajiannya yaitu dengan meregres residual kuadrat
(U i) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai R
untuk
menghitung X , dimana X
= n* R
. Pengujiannya dalah jika
X -hitung < X
tabel, maka hipotesis adanya heteroscedasticity
dalam model ditolak. Adapun hasil uji heteroscedasticity
sebagai berikut:
Tabel
Hasil uji heteroscedasticity
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x , orientasi_pasar _x ,
kemampuan_berinovasi _x
b. Dependent Variable: U i
Sumber: Data Primer Yang Diolah
c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali ( : ) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik
dibawah ini:
Gambar .
Histogram uji normalitas
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data dari
persamaa regresi menyebar mengikuti garis diagonal sehingga
dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
Gambar tabel
Histogram uji normalitas
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang hampir mendekati
normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola
yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji
linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier,
yaitu bertujuan untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan
χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan
dengan R atau n*R
. Kriteria analisisnya adalah jika χ
hitung
> χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear
tidak benar. Hasil output viewer dapat dilihat dibawah ini :
Tabel
Hasil uji linearitas
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . -. .
a. Predictors: (Constant),
kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Untuk mencari X hitung, dengan cara mengalikan n * R
=
* , = , . Sedangkan untuk X tabel diketahui : ,
dengan tingkat signifikan dan df = . Karena X hitung <
dari X tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linier
benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar
adalah model linier.
. Uji Statistik
a. Hubungan Antara Orientasi Pasar dan Kemampuan
Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran
. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan
secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, : ).
Tabel
Hasil uji ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
(Constant) . . . .
Orientasi_pa
sar_x . . . . .
Kemampuan
_berinovasi_
x
. . . . .
a. Dependent Variable:
kinerja_pemasaran_y
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing
variabel secara parsial:
a) Variabel orientasi pasar
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel
orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai
signifikan sebesar , dimana nilai ini lebih dari nilai
alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel
orientasi pasar memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti
variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang nyata
terhadap variabel dependen. Hasil uji diatas didukung oleh
tanggapan jawaban responden mengenai orientasi pasar,
tabel tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Tabel.
Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Pasar
No Pernyataan
Jawaban
Responden
Keterangan Sangat
tidak
setuju
(%)
Sangat
setuju
(%)
. Perusahaan
memprioritaskan
perencanaan kepada
karyawan yang mampu
merencanakan kepuasan
untuk konsumen dimasa
depan .
, % , Pengadaan
Atm, Diskon
Margin KPR,
Tabungan
Hibah, Hadiah
. Perusahaan berkomunikasi
dengan konsumen untuk
menilai seberapa besar
kepuasan yang telah didapat
konsumen
Setiap hari
. Perusahaan mampu
memenuhi kecepatan respon
atas perubahan kebutuhan
konsumen
Setiap hari
. Karyawan melakukan
kegiatan tentang kebutuhan
konsumen.
, , Satu bulan
sekali
. Perusahaan
memprioritaskan perubahan
untuk meningkatkan
kepuasan konsumen
, , Merespon
setiap keluhan
konsumen
. Perusahaan memastikan
bahwa konsumen puas
terhadap produk dan atau
layanan perusahaan
, , Komunikasi
dengan
konsumen
. Perusahaan
memprioritaskan
Melakukan
rapat dengan
keterlibatan karyawan
dalam membuat perencanaa
dan keputusan
karyawan
. Keputusan diambil secara
terbuka
Separuhnya
. Perusahaan memiliki
kepekaan terhadap pasar
yang lebih baik
Lewat media
massa
. Perusahaan mengumpulkan
informasi tentang pesaing
perusahaan
, , Tingkat
penjualan dan
kepuasan
konsumen
. Perusahaan
memprioritaskan target
konsumen dimana
perusahaan memiliki
keunggulan bersaing
, , Produk
unggulan dan
kepuasan
konsumen
. Perusahaan merespon
dengan baik tentang pesaing
perusahaan
Cukup
mendengarkan
dan menjadi
pelajaran
. Perusahaan mampu
melakukan riset pasar untuk
mengukur kepuasan
konsumen
, , Membagikan
selembaran
kepuasan
kekonsumen
. Perusahaan membuat
layanan yang mudah
dipahami oleh karyawan
untuk mengukur kepuasan
konsumen
Ramah
terhadap
pelayanan
konsumen
Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel
orientasi pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan hal ini didukung
oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya , responden
menjawab sangat setuju terhadap perusahaan dalam mengumpulkan
informasi tentang pesaing perusahaan, informasi yang dibutuhkan
perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan
adalah tingkat penjualan dan kepuasan konsumen. Faktor lain yang
mendukung tidak berpengaruh signifikan adalah perusahaan
memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki
keunggulan bersaing, jawaban responden sebanyak , menjawab
sangat setuju, prioritas yang dimiliki perusahaan untuk bersaing seperti
produk unggulan dan kepuasan konsumen.
b. Variabel kemampuan berinovasi
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel
kemampuan berinovasi menunjukkan nilai t = , dengan
nilai signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari
nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa
variabel kemampuan berinovasi memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hal ini berarti
hipotesis ke diterima. Hal ini didukung oleh tanggapan
responden pada tabel . dibawah ini:
Tabel
Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi
No Pernyataan
Jawaban
Responden
Keterangan Sangat
tidak
setuju
( - )
Sangat
setuju
( - )
. Perusahaan mampu
mengembangkan ide-ide baru
untuk membantu
meningkatkan kepuasan
konsumen
, % , Perusahaan
selalu
mengemban
gkan ide-ide
yang kreatif
dan inovatif
. Berusaha untuk tanggap dan
sungguh-sungguh terhadap
ide/gagasan
Menimbang
ide-ide yang
masuk
. Perusahaan mampu menjual
produk baru kepada
konsumen
Perusahaan
selalu
berupaya
menjual
produk
kepada
konsumen
. Perusahaan mendorong para
investor, distributor dan
berbagai pihak lainnya untuk
mempromosikan produk
perusahaan pada konsumen
Sesering
mungkin
. Perusahaan mampu menjaga
dan mengelola proses untuk
menurunkan biaya
, , Perusahaan
berupaya
melakukan
penjualan
terhadap
produk
. Perusahaan mengumpulkan
informasi tentang tren sosial
dan ekonomi yang mungkin
mempengaruhi perusahaan
, , Semua hal
yang sedang
trend
. Perusahaan mampu
memberikan solusi
menyeluruh bagi
penyelesaian masalah kepada
konsumen
Pelayanan
dan produk
. Semua bagian/fungsi
berusaha untuk tanggap dan
sungguh-sungguh dalam
melayani pelanggan
, , Setiap hari
Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel
kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan hal ini
didukung oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya perusahaan
mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan
kepuasan konsumen, perusahaan melakukan upaya dalam
mengembangkan ide-ide baru selama enam bulan sekali. Faktor lain yang
mendukung jawaban responden adalah semua responden sangat setuju
dalam berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap
ide/gagasan, tanggapan tersebut dilakukan perusahaan untuk menimbang
ide-ide yang masuk.
. Uji Koefisien Determinasi (R )
Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis
koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan
variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel
Hasil uji R
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant),
kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar
( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel
dependen (kinerja pemasaran) dengan variabel independen
(orientasi pasar dan kemampuan berinovasi). Sehingga dapat
disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dan kemampuan
berinovasi dengan kinerja pemasaran mempunyai hubungan.
Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi
variabel independen (orientasi pasar dan kemampuan
berinovasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja
pemasaran) sebesar , sedangkan sisanya ,
dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak
diteliti oleh peneliti.
c. Hubungan Antar Variabel Independen (orientasi pasar
terhadap kemampuan berinovasi)
. Uji Segmentasi Parameter Individual (ttest)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan
secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, : ).
Tabel
Hasil Uji ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B
Std.
Error Beta
(Constant) . . . .
orientasi_pasar
_x . . . . .
a. Dependent Variable:
kemampuan_berinovasi_x
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel
orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai
signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari nilai alfa
sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel orientasi
pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kemampuan berinovasi. Hal ini berarti hipotesis ke diterima.
. Uji Koefisien Determinasi (R )
Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis
koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan
variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel
Hasil Uji R
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar
( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel
independen (orientasi pasar, terhadap kemampuan berinovasi).
Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar
dengan kemampuan berinovasi mempunyai hubungan.
Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi
variabel independen (orientasi pasar mempengaruhi
kemampuan berinovasi) sebesar , sedangkan sisanya
, % dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang
tidak diteliti oleh peneliti.
. Simpulan Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
a. Pengujian Hipotesis (Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap
Kinerja Pemasaran)
Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari
variabel X sebesar , (lebih besar dari nilai , , ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan tidak
signifikan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Hal
ini sesuai dengan temuan Han et al ( ) dalam Sismanto,
( : ) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi
pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja
perusahaan, akan tetapi dalam penelitiannya tersebut
dinyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan
terhadap kinerja melalui iniovasi, penelitian yang dilakukan
Hurley dan Hult ( ) menyatakan bahwa orientasi
pembelajaran merupakan kunci dari inovasi, pada akhirnya
dapat meningkatkan kinerja pemasaran.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini
menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan
antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah
Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang kurang menerapkan
Orientasi pasar yang merupakan implementasi dari konsep
marketing yang dijadikan sebagai pusat prinsip-prinsip
pemasaran untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis
regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi
pasar terhadap kinerja pemasaran.
Dari penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan
bahwa variabel orientasi pasar tidak selalu benar memiliki
pengaruh terhadap kinerja pemasaran, hal ini dapat dikarenakan
segmen pasar yang buruk dan adanya persaingan yang ketat
antara perusahaan satu dengan perusahaan , atau ada faktor
yang lain yang lebih berpengaruh diluar penelitian seperti
kecinya keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan
yang diinginkan oleh nasabah maupun manajemen BTN
Syari’ah itu sendiri
b. Pengujian Hipotesis (Kemampuan Berinovasi Terhadap
Kinerja Pemasaran)
Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari
variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan
signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja
pemasaran. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi
terhadap kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan
Hesty ( ) juga terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini
menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara
kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran BTN
Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah
menerapkan kemampuan layanan berinovasi akan untuk
memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat
kontribusi yang cukup besar dari kemampuan berinovasi
terhadap kinerja pemasaran.
Pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja
pemasaran dapat terlihat dari pelayanan yang diberikan dan
komunikasi terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh kemampuan
berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat dilihat dari adanya
kemampuan berinovasi yang tercermin dari sikap karyawan
dalam melayani nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan
memunculkan keterlibatan karyawan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada nasabah serta memunculkan
keinginan karyawan untuk tetap memberikan layanan yang
semakin baik.
c. Pengujian Hipotesis (orientasi Pasar Terhadap Kemampuan
Berinovasi)
Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari
variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan
signifikan antara orientasi pasar terhadap kemampuan
berinovasi. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap
kemampuan berinovasi. Hal ini sesuai dengan temuan Han et
al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki
pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun
inovasi administratif.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini
menunjukkan adanya pengaruh orientasi pasar terhadap
kemampuan berinovasi BTN Syariah Semarang. Artinya BTN
Syariah Semarang telah menerapkan orientasi pasar untuk
memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat
kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap
kemampuan berinovasi.
Pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan
berinovasi dapat terlihat dari kegiatan pemasaran yang
dilakukan terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh orientasi
pasar terhadap kemampuan berinovasi dapat dilihat melalui
kegiatan interaksi yang berpusat pada penggunaan informasi
yang akurat dari pasar dan memberikan pelayanan produk
kepada nasabah dalam upaya memuaskan para nasabah.
Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan
karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh
nasabah serta memunculkan keinginan karyawan untuk tetap
memberikan kebutuhan nasabah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai analisis
pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja
pemasaran, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja pemasaran.
. Kemampuan berinovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pemasaran.
. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kemampuan berinovasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,
penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan
BTN Syar’ah Semarang, sebagai berikut:
. Bagi BTN Syar’ah Semarang diharapkan lebih mengingkatkan
orientasi pasar dan kemampuan berinovasi karena hal-hal tersebut
meningkatkan kinerja pemasaran.
. Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at
Islam harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah,
karena hal tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan
Konvensional.
. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya untuk bidang yang sama.
. Bagi akademisi atau peneliti lain disarankan untuk melakukan
penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain dalam
penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain
orientasi pasar dan kemampuan berinovasi yang dapat meningkatkan
kinerja pemasaran. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian
dengan mengembangkan model penelitian dan ruang lingkup atau
objek yang lebih luas dan menjadi keefektifan organisasi yaitu dengan
membandingkan keefektifan satu organisasi dengan organisasi lain
yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Amabile, Teresa M, Regina Conti, Heather Coon, Jeffrey Lazenby & Michael
Herron, , "Assessing the Work Environtment for Creativity",
Academy of Management Journal, p. - .
Baker, W.E.& Sinkula, J.M. ( ). Market Orientation and The New Product
Paradox, Journal Product Development and Management Association,Vol.
. p. - .
Bawono, Anton. . Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Darmanto. . Keterkaitan Orientasi Strategi Dan Kinerja Pemasaran:
Kemampuan Perubahan Organisasi Memoderasi Orientasi Pasar Pada
Orientasi Inovasi Ukm Makanan Di Surakarta. Disertasi. Surakarta:
Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sebelas Maret Surakarta, vol. ,
Darroch, J. ( ). Knowledge Management, Innovation and Firms Performance,
Journal of Knowledge Management,Vol. , p. - .
Dhewanto, Wawan. . Manajemen Inovasi, Peluang Sukses Menghadapi
Perubahan. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Farrelly, F., & Quester, P. ( ). The effects of market orientation on trust and
commitmen: the case of the sponsorship business relationship. European
journal of marketing, ( ), - .
Ferdinand A ( ), Manajemen Pemasaran : “Sebuah Pendekatan Strategic”,
Research Paper Series, Progam Magister Manajemen Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ferdinand, A. ( ). Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive
Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross. Lismore. Australia.
Ghozali, Imam. . Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Han, J. K., Kim, N. and Srivastava, R. ( ). Market Orientation and
Organizational Performance: Is Innovation A Missing Ling? Journal of
Marketing, Vol. , p. - .
Hesty, Ratih Utami Puspitasari. . Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk
Sebagai Strategi Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Perusahaan
Mebel Jepara. Kudus: Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan
Teknologi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus, vol.
,
Hooley, G., & Greenly, G. ( ). The Resource underpinnings of competitive
positions. Journal of stra tegic marketing, , - .
Hurley, R. F. and H.Thomas M. ( ). Innovation, Market Orientation, an
Organizational Learning: An Integration and Empirical Examination,
Journal Marketing, Vol. . p. - .
Indrayati, Monic Aprilia. . Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt. bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang, Vol. , No.
Jain, S. K. and B. Manju. ( ). Market Orientation and Business Performance:
The Case of Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business
Perspective, Vol. . p. - .
Jaworski, B. J & Kohli, A. K., , Market Orientation : Antecedent and
Concequences, Jounal of Marketing, Vol. , pp. - .
Kara, A.J, Spillan, E. & Oscar W. D., Jr. ( ). An Empirical Investigation of
The Effect of A Market Orientation on Business Performance: A Study of
Small-Sized Service Retailers Using Markor Scale, Journal of Small
Business Management, Vol. . p. - .
Kohli, Ajay & Jaworski, Bernard, , “Market Orientation The Construct,
Research Propositions, and Managerial Implications”, Journal of
Marketing, Vol. .
Kotler, P., et al. ( ). Marketing, th
ed. Frenchs Forest, NSW: Pearson
Education Australia.
Lamb, C. W., Jr., J. F. Hair, Jr., and C. Mc Daniel ( ), Principles of
marketing. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co, Vol.
Langerak, M. F. ( ). The Effect of Market Orientation on Positional
Advantage and Organizational Performance, Journal of Strategic
Marketing, Vol. . p. - .
Lukas, B.A & O.C. Ferrell ( ). The Effect of Market Orientation on Product
Innovation, Journal of Academy of Marketing Science, Vol. . p. -
.
Martono, Nanang. . Metode Penelitian Kuantitatif-Analisis Isi dan Analisis
Data Skunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mavondo, F. T. and M.A. Farrell ( ). Measuring market orientation: are there
differences between business markets and consumer marketers?,
Australian journal of management, Vol. , No. , pp. - .
Narver, J.C. and Slater, SF, . The Effect of Market Orientation on Business
Profitability, Jounal of Marketing, Vol. , October, pp - .
Ndubisi, N.O. ( ). Relationship Marketing And Customer loyalty, Marketing
Intelligence & Planning, Vol. . p. - .
Noble H. Charles, Ravij K. Sinha and Ajith Kumar ( ), “Market Orientation
and Alternative Strategic Orientation : A Longitudinal Assessment of
Performance Implications”, Journal of Marketing, Vol. , - .
Paul N, Bloom dan Louise N, Boone. . Strategi Pemasaran Produk:
Langkah Membangun jaring Pemasaran Produk Yang Kokoh. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.
Pelham Alfred M ( ), “Mediating Influensure on The Relationship, Between
Market Orientation and Profitability in Small Industry Firm”, Jounal of
Marketing, Teory and Practice Summer, vol. , - .
Peters, T. ( ), Thiving On Chaos : Strategic Pathways Toward Sustainable
Competitive Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross.
Lismore. Australia London: Macmillan London Limited.
Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono. . Undang-undang (UU) Peraturan
Bank Indonesia (PBI) tentang Perbankan Syari’ah. Yogyakarta: UII Press.
Robbins, Stephen, , Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih
Bahasa Hadyana Pujatmaka dan Benyamin Molan, PT. Prehallindo,
Jakarta.
Sismanto, Adi. . Analisis Pengaruh Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar
Dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja
Pemasaran(Studi Empiris Pada Industri Kecil Dan Menengah Produk
Makanan Di Propinsi Bengkulu). Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana
Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang,
vol. -
Schumpeter, J. . The Theory of Economic Development. Cambridge, MA:
Harvard University.
Sulistyani. . Analisis Kinerja Koperasi Syariah Melalui Kemampuan
Berinovasi, Dan Orientasi Pasar Serta Komitmen Di Kota Semarang.
Jurnal Ilmiah. Semarang: Program Magister Manajemen, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Univervitas Agustus Semarang, vol. ,
Sulistiyowati, Eka. “Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Dan Kepuasan Kerja
Karyawan Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus Pada Baitul
Maal Wa Tamwil (Bmt) Taruna Sejahtera). Salatiga: Skripsi. Jurusan
Syari’ah Program Studi Perbankan Syari’ah S Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. . Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Jakarta : Salemba Empat.
Tjiptono, Fandy. . Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Offset.
Tidd, Joe, , Innovation Management in context ; environment, organization
and performance, International Journal of Management Reviews, Vol.
Issue , pp. – .
Tika, Moh. Pabundu. . Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Askara.
Tri, Dyah Widarti. . Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk
Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Sentra Industri
Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen). Skripsi.
Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, vol. ,
Uncles, M. ( ). Market Orientation, Australia Journal of Management, Vol.
, No. (September), pp. i-ix.
Usmara, Usi. . Pemikiran Kreatif Pemasaran.Yogyakarta : Amara Books.
Vian, Ahmad, Abdul Fatah. . Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar
Terhadap keunggulan bersaing (Survey Pada Ukm Batik Deden
Tasikmalaya). Jurnal. Bandung: Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung,
vol. ,
Voss, G.B., & Voss Z.G. ( ). Strategic Orientation and Firm Performance In
an Artistic Enviroment, Journal of Marketing, Vol. . p. - .
Wahyono. . “Orientasi Pasar dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Pemasaran (Studi Kasus Pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara)”.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. I No. Hal : - .
Wijaya, Tony. . Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan
Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
.Wilkinson, I.F. ( ), “When do managers think their firm is market oriented?”,
proceedings of ANZMAC Conference: Broadening the Boundaries,
University of Western Australia, Fremantle, - December.
www.btn.co.id diakses pada tahun .
DATA MENTAH KUESIONER
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
UJI RELIABILITAS
. VARIABEL ORIENTASI PASAR (X )
Case Processing Summary
N %
Cases Valid .
Excludeda .
Total .
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI (X )
Case Processing Summary
N %
Cases Valid .
Excludeda .
Total .
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
. VARIABEL KINERJA PEMASARAN (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid .
Excludeda .
Total .
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
bt_ . . . .
UJI VALIDITAS
. VARIABEL ORIENTASI PASAR
Correlations
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
Orient
asi_pa
sar_x
bt_ Pearson
Correlation .
** .
* .
** .
** .
* .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
. *
*
. * .
** .
* . .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. *
. **
. **
. **
. * . .
* . .
** .
** .
** .
** -. .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
.
*
. *
*
. **
.
*
*
. **
. * . .
** .
** .
** . . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. **
.
*
*
. **
. **
. * .
** .
** .
* .
** . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. *
. * .
* .
** .
** .
* .
* .
* .
* .
** .
* .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
. . .
** .
** .
* .
** .
* .
** .
** .
** .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
.
** .
* .
* .
** .
* .
** .
* .
** .
** .
** .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_ Pearson
Correlation
. **
.
** . . .
* .
* .
* .
* .
** .
** .
** .
* .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_
Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. **
. **
. * .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_
Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. **
. **
.
*
*
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_
Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. **
. * .
* .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_
Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. . **
.
*
*
. **
. **
. * .
** .
** .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
bt_
Pearson
Correlation
. **
.
** -. . . .
* .
* .
* .
** .
* .
** .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
Orie
ntasi
_pas
ar_x
Pearson
Correlation
. **
.
**
. *
*
. **
. **
.
*
*
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .
N
**. Correlation is significant at the .
level ( -tailed).
*. Correlation is significant at the .
level ( -tailed).
. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI
Correlations
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
Kemampu
an_berino
vasi_x
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. * .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. * .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. * .
* .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. **
. * .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
Kema
mpuan
_berino
vasi_x
Pearson Correlation . **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
. VARIABEL KINERJA PEMASARAN
Correlations
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
Kinerja_p
emasaran
_y
bt_ Pearson Correlation . **
. . . . **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. * . .
** .
* .
* .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . . * . .
* . .
** . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . . . . **
. **
. **
. . **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . . **
. * .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. * . .
** .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation .
** .
*
. *
*
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
bt_ Pearson Correlation . **
. * . . .
** .
** .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
Kinerj
a_pem
asaran
_y
Pearson Correlation .
** .
**
. *
*
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . . . .
N
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
UJI STATISTIK
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
Kemampuan_
berinovasi_x
,
orientasi_pasa
r_x a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable:
kinerja_pemasaran_y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant),
kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant),
kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
b. Dependent Variable:
kinerja_pemasaran_y
UJI STATISTIK ANTARA X DAN X
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
orientasi_pasa
r_x a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable:
kemampuan_berinovasi_x
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x
b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x
UJI ASUMSI KLASIK
. UJI MULTIKOLINIERITAS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
Orientasi_pas
ar_x a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable:
kemampuan_berinovasi_x
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant),
orientasi_pasar_x
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant),
orientasi_pasar_x
b. Dependent Variable:
kemampuan_berinovasi_x
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
Orientasi_p
asar_x . . . . .
a. Dependent Variable:
kemampuan_berinovasi_x
. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
Kemampuan_
berinovasi_x
,
orientasi_pasa
r_x ,
orientasi_pasa
r_x ,
kemampuan_
berinovasi_x a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: U i
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x ,
kemampuan_berinovasi_x
b. Dependent Variable: U i
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x ,
kemampuan_berinovasi_x
b. Dependent Variable: U i
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) - . . -. .
Orientasi_
pasar_x - . . - . - . .
Kemampu
an_berinov
asi_x
. . . . .
Orientasi_
pasar_x . . . . .
Kemampu
an_berinov
asi_x
-. . - . -. .
a. Dependent Variable: U i
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value - . . . .
Residual -
. E
. . .
Std. Predicted
Value - . . . .
Std. Residual - . . . .
a. Dependent Variable: U i
. UJI NORMALITAS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
kemampuan_
berinovasi_x
,
orientasi_pasa
r_x a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,
orientasi_pasar_x
b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value . . . .
Residual - . . . .
Std. Predicted
Value - . . . .
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
orientasi_pasar_x
. . . . .
kemampuan_beri
novasi_x . . . . .
a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Kemampuan_
Berinovasi_X
,
Orientasi_Pas
ar_X a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Unstandardized
Residual
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . -. .
a. Predictors: (Constant),
Kemampuan_Berinovasi_X ,
Orientasi_Pasar_x
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant),
Kemampuan_Berinovasi_X ,
Orientasi_Pasar_x
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
Orientasi_
Pasar_X - . E- . -. -. .
Kemampu
an_Berino
vasi_X
. E- . . . .
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
HASIL UJI TANGGAPAN RESPONDEN
MENGGUNAKAN ALAT BANTU SPSS VER.
Frequencies (Orientasi Pasar)
Statistics
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
N Valid
Missing
Frequency Table
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
Frequencies (Kemampuan Berinovasi)
Statistics
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
N Valid
Missing
Frequency Table
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
Frequencies (Kinerja Pemasaran)
Statistics
bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_
N Valid
Missing
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
bt_
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
Salatiga, Agustus
Kepada Yth
Bapak/Ibu Pimpinan Bank BTN Syariah Semarang.
Di
TEMPAT
Dengan hormat,
Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri saya atas nama Malihatun Nashihah, Mahasiswi
IAIN Salatiga.
Pada saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh orientasi pasar dan
kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Saya rasa teori ini sangat penting dalam
mengembangkan kemampuan berinovasi pada Bank BTN Syariah Semarang.
Guna menguji hipotesis penelitian, saya mohon partisipasi Bapak/Ibu dengan mengisi survey
pendapat yang saya sajikan dalam daftar pernyataan dan pertanyaan terlampir. Saya mohon diisi
oleh pengurus, pimpinan atau manajer Bank BTN Syariah Semarang.
Saya percaya, bahwa pengalaman Bapak/Ibu akan menambah wawasan saya yang akan di
tuangkan dalam laporan penelitian. Saya berjanji, bahwa data yang Bapak/Ibu berikan akan saya
perlakukan secara sangat rahasia dan hati-hati.
Selanjutnya setelah seluruh pertanyaan terjawab, saya mohon waktu untuk bisa bertemu guna
mendapatkan konfirmasi lebih lanjut.
Atas partisipasi Bapak/Ibu, saya menghaturkan banyak terimakasih.
Hormat saya
Malihatun Nashihah
Ngambak rejo, Rt Rw Kec. Tanggungharjo Grobogan
Hp.
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ..................................................................(Boleh tidak diisi)
Jabatan : ..................................................................
Lama Bekerja : ..................................................................
Kota/Kabupaten : ..................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
. Berikan tanda √ pada salah satu kotak diatas angka yang tersedia mulai dari angka s/d
sesuai dengan pilihan saudara.
. Apabila saudara setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang
semakin tinggi sebelah kanan, semakin mendekati angka berarti semakin setuju atau
sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner.
. Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang
rendah sebelah kiri, semakin mendekati angka berarti semakin tidak setuju atau sangat
tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.
Orientasi Pasar
Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan
. Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan
kepuasan untuk konsumen dimasa depan .
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut
........................................................................................................................................
. Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menilai seberapa besar kepuasan
yang telah didapat konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan
........................................................................................................................................
Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen
. Perusahaan mampu memenuhi kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan
.......................................................................................................................................
. Karyawan melakukan kegiatan tentang kebutuhan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering kegiatan itu dilakukan
.......................................................................................................................................
Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan.
. Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan cara meningkatkan kepuasan yang baik tersebut
.......................................................................................................................................
. Perusahaan memastikan bahwa konsumen puas terhadap produk dan/ atau layanan
perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Bagaimana cara memastikan konsumen puas terhadap produk tersebut
.......................................................................................................................................
Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan.
. perusahaan memprioritaskan keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaa dan
keputusan .
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Bagaimana perusahaan dan karyawan membuat perncanaan keputusan yang baik
......................................................................................................................................
. Keputusan diamdil secara terbuka.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa besar karyawan berpartisipasi dlm pengambilan keputusan
......................................................................................................................................
Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik
. perusahaan memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik .
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan cara mendapatkan informasi terkini
......................................................................................................................................
. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan
......................................................................................................................................
Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing
. perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan
bersaing .
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Prioritas apa sajakah yang dimiliki perusahaan untuk bersaing
......................................................................................................................................
. Perusahaan merespon dengan baik tentang pesaing perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan respon terkait pesaing perusahaan tersebut
......................................................................................................................................
Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan
. perusahaan mampu melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan cara mendapatkan informasi riset pasar terkini
......................................................................................................................................
. Perusahaan membuat layanan yang mudah dipahami oleh karyawan untuk mengukur
kepuasan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Dengan strategi apakah karyawan memberikan kepuasan konsumen
......................................................................................................................................
Kemampuan Berinovasi
Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen
. Perusahaan mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan
kepuasan konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut
........................................................................................................................................
. Berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap ide/gagasan
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Tanggapan seperti apakah yang dilakukan perusahaan
........................................................................................................................................
Mampu menjual produk baru kepada konsumen
. perusahaan mampu menjual produk baru kepada konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering perusahaan melakukan pemasaran tersebut
........................................................................................................................................
. Perusahaan mendorong para investor, distributor dan berbagai pihak lainnya untuk
mempromosikan produk perusahaan pada konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering kegiatan itu dilakukan
........................................................................................................................................
Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya
. perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya.
Sangat Tidak
Setuju
Sangat Setuju
Memprioritaskan peningkatan pelanggan profitabilitas perusahaan
........................................................................................................................................
. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang tren sosial dan ekonomi yang mungkin
mempengaruhi perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkantren sosial dan ekonomi yang mempengaruhi perusahaan tersebut
........................................................................................................................................
Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen.
. Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian masalah kepada
konsumen.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Masalah apa sajakah yang sering di alami konsumen
........................................................................................................................................
. Semua bagian/fungsi berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh dalam melayani
pelanggan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut
........................................................................................................................................
Kinerja Pemasaran
Pertumbuhan penjualan perusahaan
. Perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik dalam penjualan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Cara apa saja untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan tersebut
........................................................................................................................................
. Target penjualan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan cara untuk meningkatkan laba penjualan
........................................................................................................................................
Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik
. Perusahaan mampu mendapatkan konsumen baru yang lebih baik.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut
........................................................................................................................................
. Perusahaan mengembangkan sarana agar konsumen mudah menyampaikan respon puas
atau tidak puas atas layanan yang diterima.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan
.......................................................................................................................................
Memiliki pangsa pasar lebih besar
. Perusahaan mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Bagaimana mengetahui kebutuhan yang ada pada pasar
........................................................................................................................................
. Informasi pasar menyebar dengan cepat dalam perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan
........................................................................................................................................
Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada.
. Perusahaan mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Dengan seperti apakah perusahaan meningkatkan penjualan
........................................................................................................................................
. Pertumbuhan penjualan meningkat secara berkala dengan pelaksanaan pengembangan
produk.
Sangat
Tidak
Setuju
Sangat
Setuju
Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengembangan produk
.......................................................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Personal Data :
Nama Malihatun Nashihah
NIM
Tempat Tanggal Lahir Grobogan, September
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Ngambak rejo Rt: Rw: , Kec. Tanggung harjo Kab.
Grobogan
No. Telepon
Email [email protected]
Warga Negara Indonesia
Agama Islam
Status Belum Menikah
Pendidikan Umum :
TK Dharma Wanita
Ngambak rejo
Ngambak Rejo, Tanggung harjo,
Grobogan.
-
SDN Ngambak rejo Ngambak Rejo, Tanggung harjo,
Grobogan.
-
MTS Mir’atul Muslimien
Ngambak rejo
Ngambak Rejo, Tanggung harjo,
Grobogan.
-
MA Mir’atul Muslimien
Ngambak rejo
Ngambak Rejo, Tanggung harjo,
Grobogan.
-
IAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. Salatiga -
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang
berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, September
Penulis
Malihatun Nashihah
NIM :