ANALISIS PENGARUH MARGIN KEUNTUNGAN, DANA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9346/1/SELLY...

119
ANALISIS PENGARUH MARGIN KEUNTUNGAN, DANA PIHAK KETIGA, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2016-2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : SELLY ANJAR SARI 63010160140 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of ANALISIS PENGARUH MARGIN KEUNTUNGAN, DANA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9346/1/SELLY...

  • ANALISIS PENGARUH MARGIN KEUNTUNGAN,

    DANA PIHAK KETIGA, DAN RASIO KEUANGAN

    TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

    PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

    PERIODE 2016-2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    SELLY ANJAR SARI

    63010160140

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • i

    ANALISIS PENGARUH MARGIN KEUNTUNGAN,

    DANA PIHAK KETIGA, DAN RASIO KEUANGAN

    TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

    PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

    PERIODE 2016-2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    SELLY ANJAR SARI

    63010160140

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • ii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga

    50721 Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    http://www.febi.iainsalatiga.ac.id/

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga

    50721 Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id

    PENGESAHAN

    http://www.febi.iainsalatiga.ac.id/

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    DAN

    KESEDIAAN PUBLIKASI

  • v

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

  • vi

    MOTTO

    JANGAN TERLALU AMBIL HATI DENGAN UCAPAN SESEORANG, KADANG

    MANUSIA PUNYA MULUT TAPI BELUM TENTU PUNYA PIKIRAN

    (ALBERT EINSTEIN)

    TETAP BERBUAT BAIKLAH WALAUPUN ITU TAK DIHARGAI

    (PENULIS)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Untuk kedua orang tuaku, Bapak Haryono dan Ibu Suharti, terimakasih atas

    semua doa, dukungan, arahan, motivasi serta pengorbanan yang selalu engkau

    berikan kepada saya demi meraih semua impian yang saya harapkan.

    Terimakasih telah menjadi orang tua yang terbaik, yang tidak pernah lelah untuk

    mengajarkan dalam hal kebaikan.

    Adikku Muhammad Vicky Ega Pradipta, yang selalu memberikan semangat

    untuk membanggakan kedua orang tua kita.

    Alif Suryanto, terimakasih telah menemaniku dalam keadaan susah maupun

    senang, terimakasih untuk support yang selalu kamu berikan sehingga skripsi ini

    dapat terselesaikan dengan baik.

    Dan teman-temanku (Dyah, , Zulfa, Arin, Uul, Ellen) terimakasih untuk

    dukungan dan kebersamaan selama ini.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

    Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga dan Rasio Keuangan Terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

    2016-2019” dengan baik. Sholawat serta salam kita ucapkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi umatnya dan

    senantiasa kita harapkan syafa’atnya.

    Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana

    Ekonomi pada Program Studi S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulisan skripsi ini dapat selesai

    dengan lancar karena tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka penulis ingin

    mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam.

    3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang

    telah dengan sabar memberi arahan dan masukan dalam proses penyusunan skripsi.

  • ix

    5. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M. selaku dosen pembimbing akademik

    yang telah memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani

    perkuliahan.

    6. Seluruh dosen dan staff IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan

    membantu penulis selama perkuliahan.

    7. Kedua orang tua saya, Bapak Haryono dan Ibu Suharti serta Adikku Muhammad

    Vicky Ega Pradipta yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyelesaian

    skripsi.

    8. Teman-teman S1 Perbankan Syariah Angkatan 2016 yang telah menjadi teman

    seperjuangan dalam menempuh studi.

    9. Semua pihak yang telah membatu penyelesaian penulisan skripsi ini yang tidak

    dapat penulis sebutkan satu per satu.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

    ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

    saran untuk menambah kesempurnaan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik

    dalam penyusunan dimasa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi pembacanya.

    Salatiga, 9 September 2020

    Penulis

    Selly Anjar Sari

    NIM 63010160140

  • x

    ABSTRAK

    Sari, Selly Anjar. 2020. Analisis Pengaruh Margin Keuntungan, Dana Pihak

    Ketiga dan Rasio Keuangan Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank

    Umum Syariah di Indonesia Periode 2016-2019. Skripsi, Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

    Pembimbing: Dr. Nafis Irkhami, M.Ag, M.A.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh margin keuntungan, dana

    pihak ketiga, dan rasio keuangan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank

    Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2019. Penelitian ini merupakan

    penelitian kuantitatif dengan sampel 11 Bank Umum Syariah di Indonesia dan

    diperoleh 44 data pada periode pengamatan 2016-2019. Jenis data yang digunakan

    adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di website

    resmi perbankan terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi

    linear berganda dengan dibantu software pengolah data Eviews 10. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa secara parsial margin keuntungan berpengaruh negatif dan

    tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah, dana pihak ketiga berpengaruh

    positif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah, financing to deposit

    ratio berpengaruf negatif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah,

    capital adequacy ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

    pembiayaan murabahah, return on asset berpengaruh negatif dan signifikan

    terhadap pembiayaan murabahah.

    Kata Kunci: Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit

    Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), dan

    Pembiayaan Murabahah

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................... ii

    PENGESAHAN ................................................................................................................. iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ...................iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................................................. v

    MOTTO ..............................................................................................................................vi

    PERSEMBAHAN .............................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii

    ABSTRAK .......................................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xv

    BAB I .................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 10

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 11

  • xii

    BAB II ............................................................................................................................... 13

    LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 13

    A. Telaah Pustaka ...................................................................................................... 13

    B. Kerangka Teori ..................................................................................................... 18

    1. Agency Theory .................................................................................................. 18

    2. Perbankan Syariah ............................................................................................ 19

    3. Pembiayaan Murabahah .................................................................................... 21

    4. Margin Keuntungan .......................................................................................... 24

    5. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................................................. 25

    6. Financing To Debt Ratio (FDR) ....................................................................... 29

    7. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................ 31

    8. Return On Assets (ROA) ................................................................................... 34

    C. Kerangka Penelitian .............................................................................................. 36

    D. Hipotesis ............................................................................................................... 36

    BAB III ............................................................................................................................. 42

    METODE PENELITIAN .................................................................................................. 42

    A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 42

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 42

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 43

    D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 45

  • xiii

    E. Definisi Konsep dan Operasional ......................................................................... 46

    F. Teknik Analisi Data .............................................................................................. 50

    G. Alat Analisis .......................................................................................................... 58

    BAB IV ............................................................................................................................. 59

    ANALISIS DATA ............................................................................................................ 59

    A. Deskriptif Obyek Penelitian .................................................................................. 59

    B. Statistik Deskrptif ................................................................................................. 59

    C. Analisis Data ......................................................................................................... 61

    1. Uji Stasioner ...................................................................................................... 61

    2. Uji Regresi Data Panel ...................................................................................... 61

    3. Uji Statistik ....................................................................................................... 68

    4. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 71

    D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 77

    BAB V .............................................................................................................................. 81

    PENUTUP ........................................................................................................................ 81

    A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81

    B. Saran ..................................................................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 84

    LAMPIRAN ...................................................................................................................... 89

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2016-2019

    ............................................................................................................................................ 5

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 13

    Tabel 3.1 Daftar Populasi Bank Umum Syariah ............................................................... 35

    Tabel 3.2 Daftar Sampel Bank Umum Syariah ................................................................. 36

    Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................. 59

    Tabel 4.2 Hasil Uji Stationer............................................................................................. 61

    Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi Common Effect Model ......................................................... 62

    Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Fixed Effect Model .............................................................. 63

    Tabel 4.5 Hasil Uji Chow-Test ......................................................................................... 64

    Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Random Effect Model .......................................................... 65

    Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman-Test .................................................................................... 66

    Tabel 4.8 Hasil Uj Lagrange Multiplier ............................................................................ 68

    Tabel 4.9 Hasil Uji Multikoleniaritas ............................................................................... 73

    Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 75

    Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................... 76

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2019 .............. 3

    Gambar 2.1 Model Penelitian ........................................................................................... 38

    Gambar 4.1 Diagram Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 75

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 Bank Syariah adalah Bank

    yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang

    dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Produk-produk

    yang dikembangkan oleh bank syariahpun berdasarkan Al-Quran dan Hadis.

    Kemunculan perbankan syariah ini merupakan sebuah alternatif dalam

    sistem keuangan dengan karakter bebas bunga. Pasal 3 menyebutkan bahwa

    Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

    nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan

    pemerataan kesejahteraan rakyat. Maka perbankan syariah menerapkan

    sistem bagi hasil yang dinilai mampu meningkatkan keadilan dalam

    masyarakat (Arthesa dan Handiman, 2006).

    Perbankan Syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang

    sangat signifikan seiring dengan berkembangnya pemikiran masyarakat

    yaitu tentang sistem perbankan syariah yang tanpa bunga. Pesatnya

    perkembangan perbankan syariah saat ini dikarenakan bank syariah

    memiliki beberapa keistimewaan-keistimewaan, salah satu keistimewaan

    yang utama terletak pada konsep (built in concept) yaitu konsep perbankan

    yang berorientasi pada kebersamaan. Kemudian orientasi kebersamaan

  • 2

    inilah yang menjadikan bank syariah mampu menjadi alternatif pengganti

    sistem bunga yang selama ini hukumnya masih diragukan oleh banyak

    masyarakat. Dapat dikatakan bahwa perbankan syariah merupakan

    perpaduan antara bank komersial, bank investasi dan lembaga yang

    mengurusi investasi (investment-management intitutions). Perbankan

    syariah berorientasi pada investasi modal, dengan adanya pola ini maka

    lembaga-lembaga keuangan syariah akan kokoh terhadap ancaman krisis

    dibandingkan perbankan konvensional, serta jauh dari perilaku borrowing

    short dan leading long (Irkhami, 2016: 67).

    Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi

    sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas

    pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

    kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan

    mendasar antara kedua bank tersebut hanyalah bank syariah melakukan

    kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (interest fee), namun didasarkan

    pada prinsip syariah atau prinsip pembagian keuntungan dan kerugian

    (profit and loss sharing principle) (Rimadhani dan Erza, 2011).

    Berlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

    Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka upaya

    pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

    landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya

    secara cepat lagi. Menurut statistik Bank Indonesia, perkembangan dan

    pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia setiap tahunnya cukup

  • 3

    memuaskan, yaitu tumbuh antara 40%-45% pertahun. Hal ini tercermin dari

    pertumbuhan aset, peningkatan pembiayaan, dan ekspansi pelayan jaringan

    kantor yang semakin meluas. Berikut adalah grafik perkembangan lembaga

    keuangan syariah periode 2011-2019 di Indonesia dalam kurun waktu 9

    tahun terakhir.

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2011-2019 (data diolah)

    Gambar 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Periode

    2011-2019

    Menurut Zulfiana (2017:3), fungsi intermediasi yang terpenting bagi

    bank adalah fungsi pembiayaan. Pembiayaan merupakan indikator utama

    untuk mengukur perkembangan/pertumbuhan pangsa pasar perbankan

    syariah nasional. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat memilih jenis

    pembiayaan yang sesuai dengan kondisi arus kas perusahaannya atau jangka

    waktu kebutuhan jumlah pinjamannya.

    Salah satunya pembiayaan yang paling diminati masyarakat yaitu

    pembiayaan dengan akad murabahah. Sebagaimana Fatwa No:04/DSN-

    MUI/IV/2000 tentang murabahah dan menjadi pedoman bagi perbankan

    11

    11

    11 12

    12 13

    13 14

    142

    4

    24

    23

    22

    22

    21

    21

    21

    20

    15

    5

    15

    8

    16

    3

    16

    3

    16

    3

    16

    6

    16

    7

    16

    7

    16

    4

    2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9

    BUS UUS BPRS

  • 4

    syariah dalam menjalankan akad murabahah menyatakan bahwa: “Bank

    membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri dan

    pembelian ini harus sah dan bebas riba”. Pada praktiknya bank syariah

    hanya melakukan akad murabahah bila nasabah telah terlebih dahulu

    melakukan pembelian dan pembayaran sebagai nilai barang (bayar uang

    muka) (Arthesa dan Handiman, 2006).

    Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah

    dapat dibagi menjadi tiga besar, yaitu: produk penyaluran dana (financing),

    produk penghimpunan dana (funding), dan produk jasa (service). Secara

    garis besar, produk pembiayaan (penyaluran dana) pada perbankan syariah

    dibagi menjadi empat kategori yaitu, pembiayaan dengan prinsip jual-beli,

    pembiayaan dengan prinsip sewa, pembiayaan dengan akad pelengkap, dan

    pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Karim, 2008).

    Sejak awal perkembangan perbankan syariah di Indonesia, dari sisi

    pembiayaan, akad murabahah lebih mendominasi pembiayaan bank syariah,

    tetapi banyak kritikan yang dilontarkan pada bank syariah dalam masalah

    penetapan margin keuntungan. Hal ini dikarenakan produk pembiayaan

    murabahah merupakan produk yang mirip dengan produk pembiayaan

    kredit berbunga flat pada bank non-syariah atau bank konvensional.

    Pembiayaan murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal dengan

    tambahan keuntungan yang disepakati (Antonio, 2001). Perkembangan

    pembiayaan bank umum syariah di Indonesia dapat dilihat dalam tabel di

    bawah ini.

  • 5

    Tabel 1.1

    Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Periode

    2016-2019

    Akad 2016 2017 2018 2019

    Murabahah 139.536 150.276 154.805 160.654

    Mudharabah 15.292 17.090 15.866 13.779

    Musyarakah 78.421 101.561 129.641 157.491

    Salam 0 0 0 0

    Qardh 4.731 6.349 7.674 10.572

    Istishna 878 1.189 1.609 2.097

    Ijarah 9.150 9.230 10.597 10.589

    Jumlah 248.008 285.695 320.191 355.182

    Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK.

    Bank syariah dalam menyalurkan pembiayaannya, khususnya

    pembiayaan murabahah harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi pembiayaan murabahah agar pembiayaan yang disalurkan

    dapat menghasilkan keuntungan dan meminimalisir kerugian yang tidak

    diinginkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan murabahah

    diantaranya yaitu Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan rasio

    keuangan. Rasio keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah

    Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan

    Return On Asset (ROA). Dipilihnya rasio FDR, CAR, ROA karena rasio ini

    menggambarkan tingkat kesehatan bank umum syariah (Harta, 2018).

    Dalam pembiayaan murabahah margin keuntungan diperoleh dari

    hasil alokasi pembiayaan dalam bentuk jual beli murabahah dengan

    kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dimana bank sebagai penjual dan

    nasabah sebagai pembeli. Sehingga dapat diartikan semakin banyak bank

  • 6

    menyalurkan pembiayaan dalam bentuk jual beli maka semakin banyak pula

    margin keutungan yang akan diperoleh (Muhammad, 2004).

    Penyaluran pembiayaan dalam bank sangat memerlukan sumber

    dana, salah satu sumber dana perbankan yang terbesar berasal dari dana

    pihak ketiga (DPK). Dana ini diperoleh dari masyarakat yang dihimpun

    melalui giro, tabungan dan deposito. Kemudian dana yang berhasil

    dihimpun oleh pihak bank akan disalurkan kembali dalam bentuk

    pembiayaan. Semakin tinggi simpanan (dana pihak ketiga) yang dimiliki

    bank syariah maka akan semakin banyak jumlah dana yang akan disalurkan

    bank kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan (Kasmir, 2006).

    Dalam penyaluran pembiayaan bank syariah juga perlu

    memperhatikan batasan-batasan dalam pemberian pembiayaan guna

    melihat kestabilan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan

    dana pihak ketiga yaitu dengan melihat nilai Financing to Deposit Ratio

    (FDR). Rasio tersebut secara sederhana merupakan rasio yang mengukur

    presentase dari asset yang dimiliki oleh bank syariah yang digunakan untuk

    penyaluran dana melalui pembiayaan. Suatu bank dikatakan liquid apabila

    bank yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat

    membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi semua

    permintaan pembiayaan yang diajukan tanpa terjadi penangguhan

    (Muhammad, 2005).

  • 7

    Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat memberikan kontribusi yang

    cukup besar bagi pembiayaan, karena CAR merupakan rasio kecukupan

    modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang memungkin

    dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan

    bank tersebut dalam menanggun risiko setiap kredit atau aktiva produktif

    yang berisiko, serta bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional

    dan penyaluran pembiayaan yang maksimal (Kuncoro, 2011).

    Menurut Hanafi dan Halim (2007) aspek lain yang berpengaruh

    terhadap keputusan bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada debitur

    adalah rentabilitas keuntungan yang tercermin dalam Return On Asset

    (ROA). Rasio tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

    memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini

    menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat.

    Stabil atau sehatnya rasio ROA mencerminkan stabilnya jumlah modal dan

    laba bank. Kondisi perbankan yang stabil akan meningkatkan kemampuan

    bank dalam menyalurkan pembiayaan.

    Berdasarkan paparan permasalahan di atas maka penulis tertarik

    untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Pengaruh

    Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga dan Rasio Keuangan

    Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di

    Indonesia Periode 2016-2019”.

  • 8

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan

    Murabahah pada Bank Umum Di Indonesia Syariah Periode 2016-

    2019?

    2. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

    Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2016-

    2019?

    3. Bagaimana pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

    Periode 2016-2019?

    4. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    Pebiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode

    2016-2019?

    5. Bagaimana pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan

    Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2016-

    2019?

  • 9

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

    bertujuan untuk:

    1. Untuk menganalisis pengaruh Margin Keuntungan terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

    periode 2016-2019.

    2. Untuk menganalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

    periode 2016-2019.

    3. Untuk menganalisis pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR)

    terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di

    Indonesia periode 2016-2019.

    4. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

    periode 2016-2019.

    5. Untuk menganalisis pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap

    Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

    periode 2016-2019.

  • 10

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

    yang berkepentingan sebagai berikut:

    1. Bagi Penulis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

    topik yang diteliti serta menambah wawasan bagi penulis tentang perbankan

    terutama tentang Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga, Financing To

    Debt Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Return On Assets serta

    pengaruhnya terhadap Pembiayaan Murabahah.

    2. Bagi Perbankan Syariah

    Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi maupun

    sumbangan pemikiran yang bermanfaat sebagai acuan dalam menjelaskan

    fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi dan memberikan gambaran

    mengenai penyaluran pembiayaan Perbankan Syariah.

    3. Bagi IAIN Salatiga

    Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi dan

    bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta dapat pula dijadikan literatur

    untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan penyalur

    pembiayaan perbankan syariah.

  • 11

    E. Sistematika Penulisan

    Secara garis besar skripsi ini akan dibagi dalam lima bab dan setiap

    bab dibagi atas beberapa sub bab dengan kebutuhan pembahasan dan

    uraiannya sebagai berikut:

    BAB I adalah Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang

    masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

    sistematika penulisan.

    BAB II adalah Landasan Teori. Bab ini berisi tentang landasan teori

    yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Bab ini dimulai

    dengan sub bab telaah pustaka untuk memaparkan penelitian sejenis yang

    pernah dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka

    penelitian dan hipotesis penelitian.

    BAB III adalah Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang ruang

    lingkup penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu

    penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi

    operasional dan pengukuran variabel, teknik analisis, dan alat analisis.

    BAB IV adalah Analisis Data. Bab ini berisi tentang hasil penelitian

    yaitu, sekilas gambaran umum objek penelitian, deskripsi data dan analisis

    data.

  • 12

    BAB V adalah Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

    atas hasil penelitian, disesuaikan dengan rumusan masalah yang disajikan

    secara singkat dan jelas.

  • 13

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian-penelitian tentang margin keuntungan, dana pihak ketiga

    (DPK), financing to deposit ratio (FDR), capital adequacy ratio (CAR), dan

    return on assets (ROA) terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum

    Syariah sebelumnya sudah banyak dilakukan, hal ini sebagai acuan atas

    perbandingan untuk mencari perbedaan-perbedaan supaya tidak adanya

    duplikasi. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang sudah ada :

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    Peneliti (Tahun) Judul Variabel Hasil Penelitian

    Pengaruh Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan Murabahah

    Ratu Vien Sylvia

    Aziza, Ade

    Sofyan Mulazid

    (2017)

    Analisis Pengaruh

    Dana Pihak Ketiga,

    Non Performing

    Financing, Capital

    Adequacy Ratio,

    Modal Sendiri dan

    Margin Keuntungan

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, Modal

    Sendiri,

    Margin

    Keuntungan

    Margin

    Keuntungan

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Widya Karunia

    Harta,

    Hardiwinoto, R.

    Ery Wibowo

    (2018)

    Analisis Faktor-

    Faktor Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Perbankan Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, Margin

    Murabahah,

    Inflasi, NPF,

    CAR

    Margin

    Murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah

  • 14

    Herni Ali,

    Miftahurrohman

    (2016)

    Determinan Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan Pada

    Perbankan Syariah

    Di Indonesia

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, ROA,

    GDP, BOPO

    Dana Pihak

    Ketiga (DPK)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Hesty Erviani

    Zulaecha, Firlia

    Yulistiana

    (2019)

    Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio,

    Dana Pihak Ketiga,

    Financing to

    Deposit Ratio, dan

    Non Performing

    Finanacing

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    CAR, DPK,

    FDR, NPF

    Dana Pihak

    Ketiga (DPK)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    M. Fauzan

    (2017)

    Pengaruh Dana

    Pihak Ketiga dan

    Modal Sendiri

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    DPK, Modal

    Sendiri

    Dana Pihak

    Ketiga (DPK)

    secara parsial

    berpengaruh

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Mizan (2017)

    DPK, CAR, NPF,

    dan ROA Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Bank Umum

    Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, CAR,

    NPF, ROA

    Terdapat

    pengaruh Dana

    Pihak Ketiga

    (DPK) terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Ratu Vien Sylvia

    Aziza, Ade

    Sofyan Mulazid

    (2017)

    Analisis Pengaruh

    Dana Pihak Ketiga,

    Non Performing

    Financing, Capital

    Adequacy Ratio,

    Modal Sendiri dan

    Margin Keuntungan

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, Modal

    Sendiri,

    Margin

    Keuntungan

    Dana Pihak

    Ketiga (DPK)

    berpengaruh

    secara parsial

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah.

    Widya Karunia

    Harta,

    Hardiwinoto, R.

    Ery Wibowo

    (2018)

    Analisis Faktor-

    Faktor Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Perbankan Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, Margin

    Murabahah,

    Inflasi, NPF,

    CAR

    Dana Pihak

    Ketiga (DPK)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

  • 15

    Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan

    Murabahah

    Diah Nurdiwaty,

    Faisol (2017)

    Analisis Financing

    to Deposit Ratio,

    Debt To Equity

    Ratio, Return On

    Asset, dan Quick

    Ratio Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Bank Umum

    Syariah Di

    Indonesia

    Variabel

    Independen:

    FDR, DER,

    ROE, QR

    Financing to

    Deposit Ratio

    (FDR) secara

    parsial

    berpengaruh

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Faishal Rahman,

    Leny Suzan,

    Muhamad

    Muslih (2017)

    Pengaruh Jumlah

    Dana Pihak Ketiga

    dan Financing to

    Deposit Ratio

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    DPK, FDR

    Financing to

    Deposit Ratio

    (FDR)

    berpengaruh

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah.

    Hesty Erviani

    Zulaecha, Firlia

    Yulistiana

    (2019)

    Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio,

    Dana Pihak Ketiga,

    Financing to

    Deposit Ratio, dan

    Non Performing

    Finanacing

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    CAR, DPK,

    FDR, NPF

    Financing to

    Deposit Ratio

    (FDR)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Rizki Farianti,

    Bambang Agus

    Pramuka, Atiek

    Sri Purwati

    (2019)

    Pengaruh NPF,

    NOM, dan FDR

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Dengan

    DPK Sebagai

    Variabel

    Moderating

    Variabel

    Independen:

    NPF, NOM,

    FDR

    Financing to

    Deposit Ratio

    (FDR)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Selamet Riyadi,

    Rais Muchamad

    Rafii (2018)

    Pengaruh Dana

    Pihak Ketiga,

    Capital Adequacy

    Ratio, BI Rate, dan

    Financing to

    Deposit Ratio

    Terhadap

    Pembiayaan

    Variabel

    Independen:

    DPK, CAR

    BI RATE,

    FDR

    Financing to

    Deposit Ratio

    (FDR)

    berpengaruh

    positif signifikan

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah

  • 16

    Murabahah Pada

    Bank Syariah Di

    Indonesia

    Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan Murabahah

    Hesty Erviani

    Zulaecha, Firlia

    Yulistiana

    (2019)

    Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio,

    Dana Pihak Ketiga,

    Financing to

    Deposit Ratio, dan

    Non Performing

    Finanacing

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    CAR, DPK,

    FDR, NPF

    Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Mizan (2017)

    DPK, CAR, NPF,

    dan ROA Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Bank Umum

    Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, CAR,

    NPF, ROA

    Terdapat

    pengaruh Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR) terhadap

    pembiayaan

    Murabahah

    Nahrawi (2017)

    Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR), Return On

    Asset (ROA), dan

    Non Performing

    Financing (NPF)

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah BNI

    Syariah

    Variabel

    Independen:

    CAR, ROA,

    NPF

    Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah.

    Ratu Vien Sylvia

    Aziza, Ade

    Sofyan Mulazid

    (2017)

    Analisis Pengaruh

    Dana Pihak Ketiga,

    Non Performing

    Financing, Capital

    Adequacy Ratio,

    Modal Sendiri dan

    Margin Keuntungan

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, Modal

    Sendiri,

    Margin

    Keuntungan

    Capital

    Adequacy Ratio

    berpengaruh

    secara parsial

    terhadap

    pembiayan

    murabahah

  • 17

    Selamet Riyadi,

    Rais Muchamad

    Rafii (2018)

    Pengaruh Dana

    Pihak Ketiga,

    Capital Adequacy

    Ratio, BI Rate, dan

    Financing to

    Deposit Ratio

    Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Bank Syariah Di

    Indonesia

    Variabel

    Independen:

    DPK, CAR

    BI RATE,

    FDR

    Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Herni Ali,

    Miftahurrohman

    (2016)

    Determinan Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan Pada

    Perbankan Syariah

    Di Indonesia

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, ROA,

    GDP, BOPO

    Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR)

    berpengaruh

    negatif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Widya Karunia

    Harta,

    Hardiwinoto, R.

    Ery Wibowo

    (2018)

    Analisis Faktor-

    Faktor Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Perbankan Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, Margin

    Murabahah,

    Inflasi, NPF,

    CAR

    Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR) tidak

    berpengaruh

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan Murabahah

    Herni Ali,

    Miftahurrohman

    (2016)

    Determinan Yang

    Mempengaruhi

    Pembiayaan Pada

    Perbankan Syariah

    Di Indonesia

    Variabel

    Independen:

    DPK, NPF,

    CAR, ROA,

    GDP, BOPO

    Return On Assets

    (ROA)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    muarabahah

    Mizan (2017) DPK, CAR, NPF,

    dan ROA Terhadap

    Pembiayaan

    Murabahah Pada

    Bank Umum

    Syariah

    Variabel

    Independen:

    DPK, CAR,

    NPF, ROA

    Terdapat

    pengaruh Return

    On Assets (ROA)

    terhadap

    pembiayaan

    murabahah

    Nahrawi (2017) Pengaruh Capital

    Adequacy Ratio

    (CAR), Return On

    Asset (ROA), dan

    Non Performing

    Financing (NPF)

    Terhadap

    Pembiayaan

    Variabel

    Independen:

    CAR, ROA,

    NPF

    Return On Assets

    (ROA)

    berpengaruh

    positif terhadap

    pembiayaan

    murabahah

  • 18

    Murabahah BNI

    Syariah

    B. Kerangka Teori

    1. Agency Theory

    Pandangan Jansen dan Meckling terhadap teori keagenan adalah

    suatu versi dari game theory yang membuat suatu model kontraktual

    antara dua orang (pihak) atau lebih, dimana salah satu pihak disebut

    agent dan pihak yang lain disebut principal melimpahkan

    pertanggungjawaban atas decision making kepada agent, principal

    memberikan amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu

    sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

    Pihak principal memberikan amanah kepada agent untuk melaksanakan

    tugas yang telah disepakati atau sesuai dengan kontrak yang telah

    disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli) (Mizan, 2017).

    Bank syariah bertindak sebagai principal dan nasabah sebagai agen.

    Dasar teori dari agency theory yaitu, (1) pihak-pihak yang ada

    dalam hubungan keagenan tersebut adalah individu yang berusaha untuk

    memaksimalkan tingkat kepuasan atau kepentingan masing-masing

    melalui sumber dayanya yang memadai dan inovasinya dalam

    bertindak, (2) pihak-pihak dalam hubungan keagenan mampu

    membentuk expectations atau pengharapan yang tidak biasa mengenai

    masa depan. Faktor yang mendorong terbentuknya agency adalah pihak-

    pihak yang ada hubungannya dengan keagenan dan berusaha untuk

  • 19

    membangun kepuasan serta membentuk pengharapan masa depan yang

    lebih baik (Sa’yidah & Huda, 2018).

    Agency theory dapat terjadi dalam lembaga keuangan Islam

    seperti bank syariah pada skema penyaluran produk pembiayaan yang

    berbasis bagi hasil. Dimana ketika mudharib sebagai pihak yang aktif

    serta memiliki pengetahuan mengenai proyek investasi yang berisiko

    tetapi menguntungkan namun tidak memiliki dana awal untuk

    membiayai proyek tersebut dan pihak shahibul maal sebagai pemilik

    dana, tetapi terdapat perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak.

    Misalnya, nasabah sebagai pengelola dana mengabaikan kontrak yang

    telah disepakati dan tidak berbuat berdasarkan kepentingan shahibul

    maal seperti dengan melaporkan profit tidak sesuai dengan keadaan

    yang sebenarnya. Contoh lain, dalam akad mudharabah dimana

    seharusnya pihak shahibul maal tidak ikut terlibat aktif dalam

    pengambilan keputusan usaha tetapi hal tersebut justru dilanggar

    (Wahyuni, 2016)

    2. Perbankan Syariah

    Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun

    2008 pasal 1 ayat 2, menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang

    menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

    menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

    bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

    Sementara penjabaran Perbankan Syariah dalam UU No. 21 tahun 2008

  • 20

    pasal 1 ayat 1 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

    Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

    kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

    usahanya (Hasan, 2009:4).

    Bank syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-

    prinsip syariat Islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti

    aturan Al-Qura’an, Hadis dan regulasi dari pemerintah. Sesuai dengan

    perintah dan larangan syariah, maka praktik-praktik yang mengandung

    unsur riba dihindari, sedangkan yang diikuti adalah praktik-praktik

    bisnis yang dilakukan zaman Rasulullah. Perbedaan pokok antara bank

    syariah dan bank kovensional adalah adanya larangan riba (bunga) bagi

    bank syariah, riba dilarang sedangkan jual-beli dihalalkan. Ini berarti

    membayar dan menerima bunga atas uang yang dipinjamkan adalah

    dilarang. Dalam operasioalnya, baik dalam kegiatan penghimpun dana

    dari masyarakat maupun dalam penyaluran dana kepada masyarakat,

    bank syariah tidak menghitung bunga tapi berdasarkan jual-beli dan bagi

    hasil (Martono, 2010:94).

    Landasan Bank Syariah

    Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang

    pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam. Dasar perbankan syariah

    mengacu kepada ajaran agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’an,

    al-Hadis/as-Sunnah, dan Ijtihad. Ajaran agama Islam yang bersumber

    pada wahyu Ilahi dan As-Sunnah mengajarkan kepada umatnya untuk

  • 21

    berusaha mendapatkan kehidupan yang baik didunia yang sekaligus

    memperoleh kehidupan yang baik di akhirat. Bank syariah adalah bank

    yang kegiatan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.

    Sedangkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum

    Islam (UU No. 21/2008 tentang Perbankan Syariah).

    3. Pembiayaan Murabahah

    Menurut Karim (2001: 160), Pembiayaan merupakan salah satu

    tugas pokok bank yaitu memberi fasilitas yaitu pemberian fasilitas

    penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan pihak defisit unit.

    Dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

    Perbankan Syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah

    penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

    1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

    2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

    bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

    3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

    istishna’.

    4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

    5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

    multijasa.

    Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan), pembiayaan

    murabahah adalah perjanjian jual beli antara lembaga keuangan syariah

  • 22

    termasuk bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang

    diperlukan nasabah, kemudian menjualnya kepada nasabah yang

    bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin

    keuntungan yang disepakati bank syariah dan nasabah.

    Menurut Karim (2008: 113), Pembiayaan Murabahah adalah

    akad jual beli barang dengan menyataan harga perolehan dan

    keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

    Pembiayaan Murabahah Dalam Perspektif Islam

    Murabahah adalah istilah dalam Fiqih Islam yang berarti suatu

    bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan

    barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan

    untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan yang

    diinginkan. Pembayaran bisa dilakukan secara spot (tunai) atau

    dikemudian hari yang disepakati bersama (Karim, 2008).

    Dasar Hukum Murabahah

    1) Al-Quran

    Sebagaimana dalam Firman Allah sebagai berikut:

    َرةً َعن تَرَ َٰٓ أَن تَُكوَن تَِجَٰ ِطِل إَِلَّ لَُكم بَْينَُكم بِٱْلَبَٰ ۟ا أَْمَوَٰ أَيَُّها ٱلَِّذيَن َءاَمنُو۟ا ََل تَأُْكلُوََٰٰٓٓ نُكْم ۚ يََٰ اٍض م ِ

    ۟ا أَنفَُسُكْم ۚ . َ َكاَن بُِكْم َرِحيًما َوََل تَْقتُلُوَٰٓ إِنَّ ٱَّللَّ

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah

    kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan

    jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

    dengan sukarela diantaramu” (An-Nisa: 29).

  • 23

    2) As-Sunnah

    Sabda Rasulullah SAW: “pendapatan yang paling afdhal

    (utama) adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli yang

    mabrur”. (HR. Ahmad Al Bazzar At-Thabrani).

    3) Hadis dari riwayat Ibnu Majah, dari Syuaib:

    “Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan:

    menjual dengan pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama

    lain dari mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung

    untuk keperluan rumah dan tidak untuk dijual” (HR. Ibnu Majah).

    Ketika Rasulullah SAW akan hijrah, Abu Bakar membeli

    dua ekor keledai, lalu Rasulullah berkata kepadanya, "jual kepada

    saya salah satunya", Abu Bakar menjawab: "salah satunya jadi milik

    anda tanpa ada kompensasi apapun”. Rasulullah bersabda: "kalau

    tanpa ada harga saya tidak mau".

    Sebuah riwayat dari Ibnu Mas'ud, menyebutkan bahwa boleh

    melakukan jual beli dengan mengambil keuntungan satu dirham atau

    dua dirham untuk setiap sepuluh dirham harga pokok. Selain itu,

    transaksi dengan menggunakan akad jual beli murabahah ini sudah

    menjadi kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan. Banyak

    manfaat yang dihasilkan, baik bagi yang berprofesi sebagai

    pedagang maupun bukan.

  • 24

    Rukun Akad Murabahah

    Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam

    transaksi ada beberapa, yaitu:

    a. Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual)

    b. Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga);

    dan

    c. Sighah, yaitu Ijab dan Qabul.

    4. Margin Keuntungan

    Merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil alokasi

    pembiayaan dalam bentuk jual beli murabahah dengan kesepakatan

    antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini bank sebagai penjual

    sedangkan nasabah sebagai pembeli. Margin keuntungan dalam

    murabahah dapat ditetapkan sedemikin rupa sehingga memastikan

    bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan

    keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank

    Islam. (Muhammad, 2008).

    Bank syariah menetapkan margin keuntungan terhadap produk-

    produk pembiayaan yang berbasis Natural Centainty Contracts (NCC),

    yaitu akad bisnis yang memberikan kepastian pembiayaan baik dari segi

    jumlah maipun waktu seperti pembiayaan murabahah. penetapan

    besarnya margin keuntungan ditetapkan rapat ALCO (Assets and Loan

    Commitment) bank syariah (Karim, 2008:254).

  • 25

    Penelitian oleh Aziza dan Mulazid (2017), dapat disimpulkan

    bahwa margin keuntungan bepengaruh positif terhadap pembiayaan

    murabahah. Semakin besar pembiayaan yang dapat disalurkan maka

    semakin besar pula margin keuntungan yang dihasilkan.

    Margin Keuntungan Menurut Syariat Islam

    Jika menurut syari’at Islam margin keuntungan pada

    perdagangan tidak dibatasi oleh hitungan presentase, tetapi tergantung

    pada permintaan dan penawaran banyak atau sedikitnya. Tetapi

    dianjurkan bagi seorang muslim untuk memberi kemudahan dan

    toleransi dalam jual beli. Seorang pedagang boleh menaikkan harga

    menurut yang pantas selama tidak sampai kepada batas pemerkosaan

    dan kedzaliman (Karim, 2008).

    Margin Keuntungan dapat dihitung menggunakan rumus:

    𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝑲𝒆𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏

    =𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑱𝒖𝒂𝒍 − 𝑩𝒆𝒍𝒊 𝑴𝒖𝒓𝒂𝒃𝒂𝒉𝒂𝒉

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝑼𝒕𝒂𝒎𝒂

    5. Dana Pihak Ketiga (DPK)

    Menurut Kasmir (2006: 64) dana pihak ketiga adalah dana yang

    dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat yang terdiri dari

    simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito. Dana – dana

    yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana

  • 26

    terbesar yang diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% - 90% dari

    seluruh dana yang dikelola oleh bank.

    Menurut Dendawijaya (2009) dana pihak ketiga merupakan

    dana yang bersumber dari masyarakat, sumber dana yang paling

    diandalkan oleh bank. Bank dapat memanfaatkan dana tersebut agar

    menjadi pendapatan, yaitu dengan menyalurkan dana. Bank dapat

    menyalurkan dananya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

    Semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh bank, berarti semakin

    besar pula kesempatan bank dalam menghasilkan keuntungan, sehingga

    bank akan semakin tertarik dalam meningkatkan jumlah penyaluran

    dana kepada masyarakat.

    Firman Allah dalam surat Al-Baqarah 254 :

    َٰٓ ا۟ ٱلَِّذينَ أَيَُّهايََٰ ا أَنِفقُوا۟ َءاَمنُوَٰٓ ُكم ِممَّن َرَزْقنََٰ عَة َوَلَ ُخلَّة َوَلَ فِيهِ بَْيع َلَّ يَْوم يَأْتِىَ أَن قَْبلِ م ِ

    ۗ َشفََِٰفُرونَ ِلُمونَ ُهمُ َوٱْلَكَٰ

    ٱلظََّٰ

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah

    (dijalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu

    sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada jalan lagi jua beli dan

    tidak ada lagi syafa’at dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang

    zalim”.

    Menurut Yaya et al (2017), komponen DPK ini terdiri dari giro,

    simpanan, dan sertifikat deposito, tabungan dan kewajiban-kewajiban

    lainnya yang terdiri dari kewajiban yang harus dibayar, surat-surat

    berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima setoran jaminan dan

    lainnya. Tidak termasuk dana yang berasal dari bank sentral. Dana-dana

  • 27

    masyarakat yang disimpan dalam bank merupakan sumber dana terbesar

    yang paling diandalkan bank yang terdiri dari 3 jenis, yaitu:

    1) Tabungan

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang

    dipersamakan dengan itu. Produk tabungan ini menggunakan akad

    wadiah dan mudharabah. Bagi nasabah yang bermotif hanya

    menyimpan saja, maka menggunakan produk tabungan wadiah.

    Sedangkan bagi nasabah yang bermotifasi atau mencari keuntungan,

    maka menggunakan tabungan mudharabah yang sesuai.

    2) Giro

    Giro bank syariah dapat memberikan jasa simpanan giro

    dalam bentuk rekening wadiah dan giro mudharabah. Dalam bentuk

    wadiah bank menggunakan prinsip wadiah yad dhamanah. Dengan

    prinsip ini bank sebagai kustodian harus menjamin pembayaran

    kembali nominal simpanan wadiah. Bank tidak boleh menyatakan

    atau menjanjikan imbalan atau keuntungan atas rekening wadiah.

    Sedangkan giro mudharabah adalah giro yang dijalankan

    berdasarkan akad mudharabah, baik mudharabah mutlaqah maupun

    mudharabah muqadayyah. Hal ini tergantung nasabah memilih

    dengan akad yag disepakati.

  • 28

    3) Deposito

    Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah

    penyimpan dengan bank atau pada saat jatuh tempo. Deposito

    merupakan produk dari bank yang memang ditujukan untuk

    kepentingan investasi dalam bentuk-bentuk surat berharga, sehingga

    dalam perbankan syariah akan memakai prinsip mudharabah.

    Berbeda dengan bank konvensional yang memberikan

    imbalan berupa bunga bagi nasabah deposan, maka dalam

    perbankan syariah imbalan yang diberikan kepada nasabah deposan

    adalah bagi hasil sebesar nisbah yang telah disepakati diawal akad

    (Anshori, 2007).

    Keberhasilan bank dalam menghimpun dana atau mobilisasi

    dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai

    berikut (Rivai, 2013: 171)

    1) Kepercayaan masyarakat pada suatu bank akan mempengaruhi

    kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat,

    yang terkihat dari kinerja, kapabilitas, integritas, serta

    kredibilitas.

    2) Ekspektasi yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima

    nasabah dibandingkan dengan alternatif lainnya dengan tingkat

    risiko yang sama.

    3) Keamanan yaitu jaminan dari pihak bank atas dana nasabah.

  • 29

    4) Ketepatan waktu pengambilan simpanan nasabah harus selalu

    tepat waktu.

    5) Pelayanan yang cepat, akurat dan fleksibel.

    6) Pengelolaan dana bank yang hati-hati.

    Penelitian yang dilakukan oleh Mizan (2017),

    menyimpulkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap

    pembiayaan murabahah. Semakin banyak dana yang dihimpun dari

    masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito maka pembiayaan

    yang disalurkan juga semakin banyak.

    DPK dapat dihitung mengggunakan rumus:

    𝑫𝒂𝒏𝒂 𝑷𝒊𝒉𝒂𝒌 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 (𝑫𝑷𝑲)

    = 𝑮𝒊𝒓𝒐 + 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒐 + 𝑻𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏

    6. Financing To Debt Ratio (FDR)

    Merupakan rasio kinerja bank yang menunjukkan seberapa jauh

    kemampuan bank meyalurkan dana pinjaman yang berasal dari dana

    pihak ketiga bank tersebut (Muhammad, 2005:55).

    Seberapa besar pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat

    atau nasabah, bank harus mampu mengimbanginya dengan segera

    memenuhi kebutuhan akan penarikan kembali dana sewaktu-waktu oleh

    deposan. FDR diartikan sebagai perbandingan antara pembiayaan yang

    diberikan dengan dana yang diterima bank.

  • 30

    FDR ini menjadi salah satu rasio likuiditas bank yang berjangka

    waktu agak panjang. FDR dianggap sebagai tolak ukur untuk

    mengetahui seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

    penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan

    pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya

    (Dendawijaya, 2009:116). Likuiditas merupakan kemampuan bank

    untuk mendanai peningkatan aset dan memenuhi kewajiban yang

    muncul, tanpa mengakibatkan kerugian besar (Greuning, 2011:163).

    Penelitian yang dilakukan Farianti, dkk. (2019) menunjukan

    bahwa variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) mempunyai pengaruh

    yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hubungan

    kausal tersebut memberikan bukti bahwa semakin tinggi Financing to

    Deposit Ratio, maka akan semakin tinggi pula jumlah pembiayaan

    murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

    Dalam sebuah qaidah usuliyyah yang berbunyi:

    “Pada dasarnya semua (kegiatan bisnis) muamalah itu

    diperbolehkan sampai ada dalil yang menunjukkan atas

    pengharamannya”. Prinsip itu mengandung pengertian bahwa hukum

    ekonomi islam sebenarnya membuka secara luas kreatifitas manusia

    untuk melakukan model-model transaksi baru yang belum pernah ada

    sebelumnya. Dalam hal ini para pelaku bisnis hanya perlu

    menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip umum dan kaidah dasar

  • 31

    muamalah, agar keberadaannya dapat diterima secara syar’i. (Irkhami,

    2016:30).

    FDR dapat dihitung menggunakan rumus:

    𝑭𝒊𝒏𝒂𝒏𝒄𝒊𝒏𝒈 𝒕𝒐 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑭𝑫𝑹)

    =𝑷𝒆𝒎𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏

    𝑫𝒂𝒏𝒂 𝑷𝒊𝒉𝒂𝒌 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

    7. Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Menurut Kuncoro (2011: 519) CAR adalah rasio kecukupan

    modal yang menunjukkan bank dalam mempertahankan modal yang

    mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

    mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang

    dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

    CAR adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung

    risiko kerugian yang memungkinkan dihadapi oleh bank. Semakin

    tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk

    menangung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko.

    Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan

    operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

    pembiayaan.

    Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013,

    bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari Aktiva

    Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang dinyatakan dalam rasio

  • 32

    Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini bertujuan untuk memastikan

    bahwa jika dalam aktivitasnya bank mengalami kerugian, maka

    ketersediaan modal yang dimiliki oleh bank mampu mengcover

    kerugian tersebut.

    Modal dalam Islam, seperti dalam firman Allah surat al-Baqarah 278,

    sebagai berikut :

    َأَٰٓاا ُّأ َه َم َأ نََّذَّل ُّا ۟اُون اا قَّتٱأ َ ۟ا أها ُّأ ُّاَم ََّ ا ا ا َى َم ق َم قرى َّو ََّو َُّا ِا ُاا َ قَّىتأ ْا ا ُا

    ِن ُاُ

    ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

    kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum

    dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”

    Ini merupakan anjuran yang agung dari Allah untuk hamba-

    hambaNya untuk menafkahkan harta mereka di jalanNya yaitu jalan

    yang menyampaikannya kepadaNya. Termasuk dalam hal ini adalah

    menafkahkan hartanya dalam meningkatkan ilmu yang bermanfaat,

    dalam mengadakan persiapan berjihad di jalanNya, dalam

    mempersiapakan para tentara maupun membekali mereka, dan dalam

    segala macam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kaum

    muslimin. Kemudian disusul berinfak kepada orang-orang yang

    membutuhkan, fakir miskin, dan kemungkinan saja dua cara itu dapat

    disatukan hingga menjadi nafkah untuk menolong orang-orang yang

    membutuhkan. Dapat dsimpulkan bahwa CAR adalah rasio kinerja bank

    untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

  • 33

    aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, seperti kredit yang

    diberikan kepada nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Nahrawi (2017) menunjukan

    bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap

    pembiayaan murabahah. Jika nilai CAR besar atau maka pembiayaan

    murabahah yang disalurkan semakin besar, begitu juga sebaliknya jika

    nilai CAR kecil maka pembiayaan murabahah yang disalurkan semakin

    kecil. Kategori CAR baik atau sehat telah memenuhi tingkat wajar yang

    telah ditetapkan oleh BI yaitu minimum 8%. Tingkat nilai CAR yang

    rendah dapat mengakibatkan bank mengalami kesulitan serta

    mengalami penurunan tingkat kesehatan bank, sehingga bank

    diharapkan tetap menjaga kisaran CAR yang telah ditetapkan oleh BI.

    Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini adalah penelitian

    yang dilakukan oleh Bakti (2017), yang juga menunjukan bahwa CAR

    memilik pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan. Setelah dana

    yang menjadi modal terkumpul, maka bank syariah akan menyalurkan

    dana tersebut melalui pembiayaan. Hal ini dilakukan agar bank syariah

    mendapatkan keuntungan.

    CAR dapat dihitung menggunakan rumus:

    𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒅𝒆𝒒𝒖𝒂𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑪𝑨𝑹) =𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑩𝒂𝒏𝒌

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝑻𝑴𝑹 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

  • 34

    8. Return On Assets (ROA)

    Menurut Hanafi dan Halim (2007:172) ROA adalah rasio yang

    digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

    menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dipunyai

    perusahaaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai

    aset tersebut. Aspek lain yang berpengaruh terhadap keputusan bank

    untuk menyalurkan kredit kepada debitur adalah rentabilitas atau tingkat

    keuntungan yang tercermin dalam Return On Assets (ROA). ROA

    merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

    dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

    besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank

    semakin baik atau sehat. Stabil atau sehatnya rasio ROA mencerminkan

    stabilnya jumlah modal dan laba bank. Kondisi perbankan yang stabil

    akan meningkatkan kemampuan bank dalam menyalurkan kreditnya.

    Beberapa penelitian yang mendukung untuk penelitian ini antara

    lain dilakukan oleh Nahrawi (2017), Bakti (2017), yang menunjukkan

    bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap

    pembiayaan murabahah. Jika ROA mengalami peningkatan maka

    pembiayaan murabahah yang disalurkan mengalami peningkatan,

    begitu juga sebaliknya jika ROA mengalami penurunan maka

    pembiayaan murabahah yang disalurkan mengalami penurunan.

    Semakin tinggi nilai ROA yang tinggi menunjukkan tingkat rentabilitas

    usaha bank semakin baik atau sehat. Stabil atau sehatnya rasio ROA

  • 35

    mencerminkan stabilnya jumlah modal dan laba bank. Kondisi

    perbankan yang stabil akan meningkatkan kemampuan bank dalam

    menyalurkan pembiayaannya.

    Return on Assets (ROA) Dalam Perspektif Islam

    Keuntungan dalam bahasa Arab disebut dengan ar-ribh yang

    berarti dalam perdagangan. Di dalam Almu’jam al Iqtisad al-Islamiy

    disebutkan bahwa profit merupakan pertambahan penghasilan dalam

    perdagangan. Profit kadang dikaitkan dengan barang dagangan itu

    sendiri. Menurut Qai’ahjiy (1998), profit adalah tambahan dana yang

    diperoleh sebagai kelebihan dari beban biaya produksi atau modal.

    Secara khusus laba dalam perdagangan (jual beli) adalah tambahan yang

    merupakan perbedaan antara harga pembelian barang dengan harga

    jualnya. Adapun ketentuan tentang ukuran besarnya profit atau laba

    tidak ditemukan dalam Al-qur’an maupun hadis. Islam tidak

    memberikan standarisasi pasti terkait pengambilan laba dalam jual beli.

    Kendatipun begitu, sepantasnya bagi seorang muslim untuk tidak

    mendzalimi sesama muslim yang lain dengan mengambil keuntungan

    terlalu besar. Harga yang sangat mahal karena keuntungan yang diambil

    sangat besar tentu sangat memberatkan kepada pihak pembeli. Dalam

    hal ini, tidak akan ada istilah tolong menolong yang sedari awal sangat

    diwanti-wanti oleh Islam. Islam tidak melarang untuk mengambil

    keuntungan, namun dalam batas kewajaran.

    ROA dapat dihitung menggunakan rumus:

  • 36

    𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 (𝑹𝑶𝑨)

    =𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

    C. Kerangka Penelitian

    Gambar 2.1 Model Penelitian

    D. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang akan

    diteliti, yang kebenarannya masih harus diuji secara teoritis (Wirartha,

    2006: 214). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengaruh Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan Murabahah

    Bank dapat mempertinggi pembiayaan murabahah bulan

    sekarang dengan melihat berapa jumlah margin keuntungan bulan

    sebelumnya. Apabila bulan sebelumnya bank bisa memperoleh

    MARGIN

    KEUNTUNGAN

    CAR

    DPK

    FDR

    ROA

    PEMBIAYAAN

    MURABAHAH

  • 37

    keuntungan yang lebih tinggi maka bank akan mempertinggi jumlah

    pembiayaan murabahah pada bulan selanjutnya. Sehingga margin

    keutungan mempunyai pengaruh positif terhadap pembiayaan

    murabahah. Semakin tinggi margin keuntungan yang diperoleh bank

    maka semakin banyak kemampuan bank dalam menyalurkan

    pembiayaan murabahah, mengingat murabahah begitu diterima dalam

    pelaksanaan investasi perbankan syariah (Karim, 2008).

    Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

    sebagai berikut:

    H1 : Margin Keutungan berpengaruh positif signifikan terhadap

    pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah.

    2. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah

    Kemampuan bank dalam menjual kreditnya kepada masyarakat

    akan sangat tergantung dari sumber dana yang dikuasainya. Maka jika

    suatu bank akan melaksanakan ekpansi kreditnya maka otomatis harus

    dapat memperluas modalnya. Tambahan dana berupa modal bagi sebuah

    bank bisa didapat melalui DPK. Jadi bisa dikatakan bahwa DPK

    memiliki pengaruh positif dengan pembiayaan. Semakin tinggi DPK

    yang dimiliki oleh bank, maka semakin meningkat kredit yang

    disalurkan (Muljono, 2008:85)

    Pembiayaan dikatakan sebagai salah satu aktiva produktif yang

    merupakan lawan daripada DPK, karenanya permintaan dan penawaran

  • 38

    terhadap pembiayaan tentunya harus mempertimbangkan faktor

    likuiditasnya dalam penghimpunan DPK, karena dengan semakin

    meningkat DPK yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan

    semakin meningkat pula pembiayaan atau penyaluran dana yang

    diberikan bank syariah kepada masyarakat. Sehingga hubungan DPK

    terhadap pembiayaan murabahah adalah signifikan positif. Jadi jika

    jumlah dana DPK meningkat maka pembiayaan murabahah yang

    diberikan oleh bank syariah juga akan semakin meningkat (Kasmir,

    2006)

    Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

    sebagai berikut:

    H2: Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap

    pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah.

    3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan

    Murabahah

    FDR dianggap sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa

    jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

    dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan

    sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2009:116). Jadi, jika FDR

    tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut termasuk dalam

    kategori likuid. Rasio FDR memberikan pengaruh yang signifikan

    terhadap pembiayaan murabahah, dimana semakin tinggi rasio tersebut

  • 39

    maka jumlah pembiayaan murabahah pada suatu bank akan semakin

    tinggi (Muhammad, 2005:359).

    Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

    sebagai berikut:

    H3: Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif signifikan

    terhadap pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah.

    4. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan

    Murabahah

    Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank

    yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

    pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping

    memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank seperti dana

    masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Rasio ini bertujuan untuk

    memastikan bahwa jika dalam aktifitasnya bank mengalami kerugian,

    maka ketersediaan modal yang dimiliki oleh bank mampu mengcover

    kerugian tersebut. CAR digunkan untuk mengukur rasio kecukupan

    modal bank sering terganggu karena penyaluran pembiayaan yang

    berlebihan. Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya

    financial yang idle. Dalam kondisi ini wajar jika bank-bank kemudian

    bertahan untuk tidak menyalurkan kreditnya karena kenaikan kredit

    yang disalurkan akan menambah asset beresiko hingga mengharuskan

  • 40

    bank menambah modal untuk memenuhi ketentuan CAR (Dendawijaya,

    2009).

    Semakin tinggi nilai CAR membuat kepercayaan diri bank

    dalam meningkatkan aktivitas pembiayaanya, dikarenakan bank

    tersebut memiliki kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin

    terjadi dan bank akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk

    memaksimalkan keuntungan dari pembiayaan. Maka CAR memiliki

    pengaruh positif terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank

    (Dendawijaya, 2009).

    Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

    sebagai berikut:

    H4: Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap

    pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah.

    5. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan Murabahah

    ROA merupakan rasio yang terpenting diantara rasio

    profitabilitas yang ada. ROA diperoleh dengan cara membandingkan

    laba bersih setelah pajak terhadap total asset. Semakin tinggi hasil ROA

    suatu perusahaan mencerimkan bahwa rendahnya penggunaan aset

    untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai ROA yang menunjukkan

    tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat, stabil atau

    sehatnya rasio ROA mencerminkan stabilnya jumlah modal dan laba

  • 41

    bank. Kondisi perbankan yang stabil akan meningkatkan kemampuan

    bank dalam menyalurkan pembiayaannya (Kasmir, 2012).

    Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

    sebagai berikut:

    H5: Return On Assets berpengaruh positif signifikan terhadap

    pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah

  • 42

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian

    kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

    tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

    bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan (Sugiyono, 2016:11). Di dalam penelitian ini data yang digunakan

    adalah data sekunder, data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,

    dan majalah berupa laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan

    pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori dan lain sebagainya.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Karena penelitian ini menggunakan data sekunder, maka tidak ada

    lokasi penelitian. Penelitian mengambil data di website masing-masing

    perusahaan perbankan syariah yang digunakan sebagai sampel penelitian, yaitu

    dengan meneliti laporan keuangan Bank Umum Syariah selama empat tahun

    periode yaitu tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.

  • 43

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2016:297), populasi merupakan wilayah

    generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

    kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam

    penelitian ini berjumlah 14 Bank Umum Syariah di Indonesia yang

    terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2016-2019.

    Tabel 3.1

    Daftar Populasi Bank Umum Syariah

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

    dimiliki oleh populasi. Untuk pengambilan sampel agar

    menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, diperlukan metode

    pengumpulan sampel yang tepat. Pengambilan sampel menggunakan

    teknik purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik

    1. Bank Muamalat Indonesia 8. Bank Panin Syariah

    2. BRI Syariah 9. BJB Syariah

    3. BNI Syariah 10. Bank Victoria Syariah

    4. BCA Syariah 11. Maybank Syariah Indonesia

    5. Bank Syariah Mandiri 12. BTPN Syariah

    6. Bank Mega syariah 13. Bank Victoria Syariah

    7. Bank Syariah Bukopin 14. Bank Aceh Syariah

  • 44

    pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

    (Sugiyono, 2016:301).

    Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

    yang ada di Indonesia periode 2016-2019. Bank Umum Syariah di

    Indonesia bejumlah 14 bank, dalam penelitian ini hanya menggunakan

    11 Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria penelitian ini. Adapun

    kriteria sampel yang akan digunakan yaitu:

    a. Perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai perusahaan perbankan

    yang go public.

    b. Bank yang secara rutin mempublikasikan laporan keuangan pada

    periode pengamatan 2016-2019.

    c. Tersedia variabel data penelitian dalam periode pengamatan.

    Dalam penelitian ini, periode yang diteliti yaitu periode 2016-

    2019, Berdasarkan data di atas jumlah sampel yang terseleksi dengan

    menggunakan metode purposive sampling sebanyak 11 Bank Umum

    Syariah, yaitu:

    Tabel 3.2

    Daftar Sampel Bank Umum Syariah

    1. Bank Muamalat Indonesia

    2. BRI Syariah

    3. BNI Syariah

    4. BCA Syariah

    5. Bank Syariah Mandiri

    6. Bank Mega syariah

    7. Bank Syariah Bukopin

    8. Bank Panin Syariah

    9. BJB Syariah

    10. Bank Victoria Syariah

  • 45

    11. BTPN Syariah

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari

    publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Laporan keuangan tersebut

    diambil dari website masing-masing bank dengan mengambil beberapa data

    variabel yang digunakan. Selain itu data-data penelitian ini juga berasal dari

    sumber yang relevan seperti jurnal, buku, website resmi, dll. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Dokumentasi

    Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-

    dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data

    ini dapat diperoleh melalui website masing-masing bank.

    2. Kepustakaan

    Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan

    membaca buku, jurnal, majalah, surat kabar, literatur-literatur, catatan-

    catatan, laporan-laporan, internet dan lainnya yang relevan dan

    berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian,

    sehingga menunjang untuk dijadikan referensi. Berbagai sumber

    kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara

    lengkap dalam daftar pustaka.

  • 46

    E. Definisi Konsep dan Operasional

    Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

    diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar

    dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel

    penelitian. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis mengenai

    Analisis Pengaruh Margin Keuntungan, Dana Pihak Ketiga, FDR, CAR, dan

    ROA Terhadap Pembiayaan Murabahah. Maka terdapat dua variabel yang

    digunakan sehubungan dengan penelitian ini, antara lain adalah:

    1. Variabel Dependen

    Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output,

    kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

    variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

    atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

    2016:64). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (variabel

    dependen) adalah pembiayaan. Pembiayaan adalah penyediaan uang

    atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

    persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

    mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

    tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

    hasil (Kasmir, 2014:82).

  • 47

    2. Variabel Independen

    Varibel independen sering disebut sebagai variabel stimulus,

    prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

    variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

    variabel dependen (Sugiyono, 2016:64). Dalam penelitian ini yang

    merupakan variabel independen adalah:

    a. Margin Keuntungan (X1)

    Menurut Muhammad (2008) Margin Keuntungan

    merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil alokasi

    pembiayaan dalam bentuk jual beli murabahah dengan kesepakatan

    antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini bank sebagai penjual

    sedangkan nasabah sebagai pembeli. Margin keuntungan dalam

    murabahah dapat ditetapkan sedemikin rupa sehingga memastikan

    bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan

    keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-

    bank islam. Margin Keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut

    (Karim, 2009).

    𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝑲𝒆𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏

    =𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑱𝒖𝒂𝒍 − 𝑩𝒆𝒍𝒊 𝑴𝒖𝒓𝒂𝒃𝒂𝒉𝒂𝒉

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝑼𝒕𝒂𝒎𝒂

  • 48

    b. Dana Pihak Ketiga (X2)

    Menurut Dendawijaya (2009) Dana Pihak Ketiga merupakan

    dana yang bersumber dari masyarakat, sumber dana yang paling

    diandalkan oleh bank. Bank dapat memanfaatkan dana tersebut agar

    menjadi pendapatan, yaitu dengan menyalurkan dana. Bank dapat

    menyalurkan dananya kepada masyarakat dalam bentuk

    pembiayaan. Semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh bank,

    berarti semakin besar pula kesempatan bank dalam menghasilkan

    keuntungan, sehingga bank akan semakin tertarik dalam

    meningkatkan jumlah penyaluran dana kepada masyarakat. DPK

    dapat dirumuskan sebagai berikut (Antonio, 2001).

    𝑫𝒂𝒏𝒂 𝑷𝒊𝒉𝒂𝒌 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 = 𝑮𝒊𝒓𝒐 + 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒐 + 𝑻𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏

    c. Financing to Deposit Ratio (X3)

    Menurut Greuning (2011) Financing to Deposit Ratio (FDR)

    merupakan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang

    menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian

    pembiayaan yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat

    likuiditas perbankan syariah dengan membandingkan jumlah kredit

    yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. FDR dapat

    dirumuskan sebagai berikut (Suwiknyo, 2016).

    𝑭𝑫𝑹 =𝑷𝒆𝒎𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏

    𝑫𝒂𝒏𝒂 𝑷𝒊𝒉𝒂𝒌 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

  • 49

    d. Capital Adequacy Ratio (X4)

    Menurut Kuncoro (2011) Capital Adequacy Ratio (CAR)

    adalah rasio kinerja bank untuk mengatur kecukupan modal yang

    dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

    menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR diukur

    dari perbandingan antara modal yang dimiliki bank dengan Aktiva

    Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). CAR dapat dirumuskan

    sebagai berikut (Dendawijaya, 2009).

    𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒅𝒆𝒒𝒖𝒂𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑪𝑨𝑹) =𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑩𝒂𝒏𝒌

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝑻𝑴𝑹 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

    e. Return On Assets (X5)

    Menurut Kasmir (2012:201) Return On Assets (ROA) adalah

    rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

    digunakan dalam perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran

    yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan

    efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk

    memperoleh pendapatan. Analisis ROA mengukur kemampuan

    perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total assets

    (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan

    biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. ROA dapat dirumuskan

    sebagai berikut (Hery, 2016).

    𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 (𝑹𝑶𝑨)

    =𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌

    𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

  • 50

    F. Teknik Analisi Data

    1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif adalah bagian statistika mengenai

    pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika,

    pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, disini data yang

    disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca.

    Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

    variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan analisis

    lebih lanjut (Nasution, 2017).

    2. Uji Stasioneritas

    Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

    data sekunder, maka perlu dilakukan uji stasioner. Sebuah data dapat

    dikatakan stasioner jika memenuhi asumsi bahwa rata-rata dan

    variansinya konstan sepanjang waktu serta kovarian antar dua data

    runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut.

    Pengambilan keputusan pada uji stasioner adalah apabila nilai

    probabilitasnya lebih kecil dari 0,05(5%), maka data tersebut bersifat

    stasioner (Winarno, 2015:11.5-11.6). uji yang digunakan adalah uji Unit

    Root dengan u