ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN...

25
1 ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH Studi Pada Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura Oleh : Husnul Khatimah Drs. H. Mudji Rahardjo, SU ABSTRACT Every company would like to achieve a success. To achieve this, companies need a strategy to face competition that increasingly stringent. One thing to note the company that want to achieve its success is the quality of service. For companies engaged in the service sector, such as banks, providing a quality service to customers is an absolute thing to do if the company wants to achieve success. This research aims to analyze the factors that may affect the level of customer satisfaction in BRI branch Semarang Pattimura. The population in this research were customer savings of BRI Branch Semarang Pattimura. Sample were 100 persons and the method used is Accidental sampling. The data was collected by distributing questionnaires to the respondents. The analysis used is multiple linear regression, where Y is customer satisfaction variable, X 1 is tangible variable, X 2 is reliability variable, X 3 is responsiveness variable, X 4 is assurance variable, and X 5 is empathy variable. Hypothesis testing by t-test showed that only empathy and assurance variables that influence of positive and significant impact on customer satisfaction. While the responsiveness, tangible and reliability variable influence of positive on customer satisfaction but not significant. Adjusted R 2 of 0,549 indicates that 54,9% customer satisfaction can be explained by tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy variables. While the rest 45,1% can be explained by other variables outside of five variables used in this research. Key words : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assuance, Empathy, Customer Satisfaction.

Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

1

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUASAN NASABAH Studi Pada Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura

Oleh : Husnul Khatimah

Drs. H. Mudji Rahardjo, SU

ABSTRACT

Every company would like to achieve a success. To achieve this,

companies need a strategy to face competition that increasingly stringent. One thing to note the company that want to achieve its success is the quality of service. For companies engaged in the service sector, such as banks, providing a quality service to customers is an absolute thing to do if the company wants to achieve success.

This research aims to analyze the factors that may affect the level of customer satisfaction in BRI branch Semarang Pattimura. The population in this research were customer savings of BRI Branch Semarang Pattimura. Sample were 100 persons and the method used is Accidental sampling. The data was collected by distributing questionnaires to the respondents. The analysis used is multiple linear regression, where Y is customer satisfaction variable, X1 is tangible variable, X2 is reliability variable, X3 is responsiveness variable, X4 is assurance variable, and X5 is empathy variable. Hypothesis testing by t-test showed that only empathy and assurance variables that influence of positive and significant impact on customer satisfaction. While the responsiveness, tangible and reliability variable influence of positive on customer satisfaction but not significant. Adjusted R2 of 0,549 indicates that 54,9% customer satisfaction can be explained by tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy variables. While the rest 45,1% can be explained by other variables outside of five variables used in this research. Key words : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assuance, Empathy,

Customer Satisfaction.

Page 2: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap perusahaan tentunya ingin mencapai suatu keberhasilan. Untuk

mencapai hal tersebut, perusahaan memerlukan strategi untuk menghadapi

persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai tantangan

dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Untuk mengantisipasinya, perusahaan

dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dengan menggunakan berbagai macam

sumber daya yang dimiliki agar dapat diterima di pasar. Salah satu hal yang perlu

diperhatikan perusahaan dalam mencapai keberhasilan adalah kualitas pelayanan.

Menurut Philip Kotler (2000), kualitas pelayanan merupakan totalitas dari bentuk

karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas maupun yang

tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, pemberian pelayanan

yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan

apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan.

Perbankan merupakan salah satu jenis usaha di sektor jasa. Dewasa ini,

perbankan di Indonesia mengalami persaingan yang semakin tajam. Kondisi ini

membuat pihak perbankan dituntut untuk berpikir keras agar dapat menghadapi

persaingan tersebut dengan selalu memberikan terobosan baru, termasuk dalam

hal pemberian pelayanan pada para nasabah. Seperti yang dikemukakan pada

paragraf pertama, bahwa pemberian pelayanan yang berkualitas merupakan hal

mutlak yang perlu dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini adalah pihak

perbankan apabila ingin mencapai keberhasilan. Keberhasilan dari pemberian

kualitas pelayanan itu ditunjukkan para nasabah dengan adanya rasa puas dari

para nasabah. Semakin tinggi tingkat kepuasan para nasabah, itu berarti semakin

baik pengelolaan pelayanan yang diberikan perbankan kepada nasabah.

Kenyataannya, antara harapan nasabah dengan kenyataan pelayanan yang

diberikan kepada nasabah sering kali terjadi sebaliknya. Tidak sedikit nasabah

yang mengungkapkan kritikan dan keluhan karena pelayanan yang diberikan

kurang atau bahkan tidak memuaskan. Kritikan dan keluhan tersebut yang dapat

menimbulkan persepsi negatif nasabah. Apabila hal tersebut dibiarkan terus-

Page 3: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

3

menerus dapat menurunkan tingkat kepercayaan nasabah. Bukan menjadi hal yang

tidak mungkin apabila nasabah beralih ke perusahaan lain karena mereka merasa

perusahaan lain lebih mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan

mereka. Hal ini yang harus menjadi fokus perhatian setiap perbankan. Karena

sampai saat ini, aspek pelayanan pada dunia perbankan merupakan hal yang harus

dikelola dengan baik.

Pada dunia perbankan, teknologi yang semakin maju membuat keunggulan

suatu produk sulit untuk dipertahankan, karena pada dasarnya produk lebih mudah

untuk ditiru. Untuk itulah, pelayanan yang baik dan berkualitas sangat diperlukan.

Hal tersebut dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan di mata para pesaing.

Pemberian pelayanan yang berkualitas bertujuan untuk memperoleh

kepuasan nasabah. Menurut Parasuraman, dkk (1988), terdapat beberapa variabel

dari kualitas pelayanan antara lain tangible, reliability, responsiveness, assurance

dan empathy. Variabel-variabel ini menentukan tingkat kepuasan dari para pelanggan.

Oleh karena itu, pihak perbankan harus mampu mengelola kelima variabel tersebut

dengan baik apabila ingin memperoleh kepuasan nasabah.

Kepuasan nasabah dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil)

suatu produk dan harapan-harapannya (Philip Kotler, 2002). Hal ini dapat berarti

jika kinerja dibawah harapan, nasabah akan merasa tidak puas. Jika kinerja sama

dengan harapan, nasabah merasa puas, dan jika kinerja melampaui harapan,

nasabah akan sangat puas atau bahagia. Nasabah yang merasa puas, akan selalu

memberikan komentar yang baik tentang perusahaan dan cenderung akan setia

lebih lama pada perusahaan.

Bank Rakyat Indonesia merupakan Bank Pemerintah Pertama di

Indonesia. Memiliki visi yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu

mengutamakan kepuasan nasabah. Berdasarkan visi tersebut, BRI Cabang

Semarang Pattimura yang secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 18 Juni

1988 selalu melakukan evaluasi dari tahun ke tahun dalam hal penciptaan

kepuasan nasabah.

Page 4: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

4

BRI Cabang Semarang Pattimura sadar betul bahwa kualitas pelayanan

memiliki peran penting dalam penciptaan kepuasan nasabah. Nasabah yang

semakin kritis terhadap pelayanan yang diperoleh, membuat BRI Cabang

Semarang Pattimura harus dapat melaksanakan kegiatan operasional sebaik

mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik. Peningkatan dan penurunan

jumlah nasabah dari tahun ke tahun dapat dijadikan evaluasi bagi perusahaan

untuk menilai seberapa tinggi tingkat kepuasan nasabah pada pelayanan yang

diberikan perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari BRI Cabang

Semarang Pattimura mengenai jumlah nasabah tabungan pada tahun 2008-2010

menunjukkan masih adanya peningkatan dan penurunan jumlah nasabah.

Rumusan Masalah

Terjadinya peningkatan dan penurunan ini menunjukkan kurang stabilnya

BRI Cabang Semarang Pattimura dalam memberikan pelayanan mengenai

tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy kepada nasabah yang

mana pelayanan tersebut berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

antara lain:

1. Apakah tangible berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura?

2. Apakah reliability berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BRI

Cabang Semarang Pattimura?

3. Apakah responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BRI

Cabang Semarang Pattimura?

4. Apakah assurance berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BRI

Cabang Semarang Pattimura?

5. Apakah empathy berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

tujuan diadakannya penelitian ini antara lain:

Page 5: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

5

1. Untuk menganalisis pengaruh tangible terhadap kepuasan nasabah BRI

Cabang Semarang Pattimura.

2. Untuk menganalisis pengaruh reliability terhadap kepuasan nasabah

BRI Cabang Semarang Pattimura.

3. Untuk menganalisis pengaruh responsiveness terhadap kepuasan

nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura.

4. Untuk menganalisis pengaruh assurance terhadap kepuasan nasabah

BRI Cabang Semarang Pattimura.

5. Untuk menganalisis pengaruh empathy terhadap kepuasan nasabah

BRI Cabang Semarang Pattimura.

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pihak-

pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah,

terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuasan nasabah.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan dalam menentukan langkah yang tepat bagi BRI Cabang

Semarang Pattimura dalam usaha memberikan pelayanan yang terbaik

bagi nasabahnya.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

sumbangan pemikiran bagi masyarakat dalam melakukan penelitian

lanjutan.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam

pengembangan ilmu-ilmu pemasaran.

Page 6: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

6

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Karakteristik Layanan

Salah satu cara untuk menempatkan sebuah jasa lebih unggul dari para

pesaing adalah dengan memberikan layanan yang jauh lebih bermutu

dibandingkan para pesaingnya. Hal tersebut diperlukan karena layanan merupakan

kunci dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Philip Kotler (2002), jasa

atau layanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa berkaitan dengan

produk fisik atau sebaliknya.

Layanan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:

(Philip Kotler, 2002)

1. Barang berwujud murni

Tawaran hanya terdiri dari barang berwujud dan tidak jasa yang

menyertainya. Dapat diambil contoh: gula, sabun, garam.

2. Barang berwujud dengan disertai pelayanan

Tawaran yang terdiri dari barang berwujud yang disertai satu atau

beberapa layanan. Dapat diambil contoh: mobil, sepeda motor.

3. Campuran

Tawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Dapat

diambil contoh: rumah sakit, café.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan

Tawaran terdiri dari suatu jasa utama disertai jasa tambahan dan atau

barang pendukung. Dapat diambil contoh: penumpang pesawat.

5. Jasa murni

Tawaran hanya terdiri dari jasa. Dapat diambil contoh: psikoterapi.

Parasuraman, dkk (1985) di dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

terdapat beberapa karakteristik dari layanan. Karakteristik-karakteristik tersebut

meliputi:

Page 7: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

7

1. Intangibility

Layanan berbeda dengan barang. Karena wujud layanan merupakan

kinerja dari suatu objek, maka ketepatan dan keragaman spesifikasi dalam

pabrikasi sering tidak berwujud dalam satu kesatuan. Kebanyakan layanan

tidak dapat dihitung, diukur, disimpan, diraba, dan dibuktikan di muka

penjualan untuk menjamin kualitasnya. Karena itulah, perusahaan

mungkin akan kesulitan untuk memahami bagaimana pelanggan

memandang layanan yang diberikan pada mereka dan mengevaluasi

kualitas layanan yang diberikan perusahaan.

2. Heterogeneity

Kinerja layanan sering bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan lain,

dan dari hari ke hari. Konsistensi perilaku dari petugas layanan sulit untuk

dipastikan karena apa yang diberikan perusahaan mungkin berbeda dengan

apa yang diharapkan oleh pelanggan.

3. Inseparability

Berbeda dengan barang yang biasanya diproduksi, lalu dijual dan

kemudian dikonsumsi, layanan umumnya dijual terlebih dahulu, baru

kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

Oleh karena itu, produksi dan konsumsi pada layanan tidak dapat

dipisahkan (inseparable).

Kualitas Pelayanan

Segi pelayanan sangat penting diperhatikan dalam menghadapi persaingan

antar bank yang semakin ketat. Karena hal tersebut merupakan salah satu syarat

bagi kesuksesan perusahaan. Parasuraman, dkk (1985) mengungkapkan kualitas

pelayanan sebagai suatu bentuk penilaian terhadap tingkat pelayanan yang

diterima (perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected

service). Kualitas pelayanan bagi sebuah bank dapat memiliki pengaruh untuk

mendatangkan nasabah baru dan mengurangi kemungkinan nasabah lama

berpindah ke perusahaan lain.

Dalam penelitiannya, Parasuraman, dkk telah mengembangkan suatu alat

ukur dari kualitas pelayanan yang disebut SERVQUAL, dimana di dalamnya

Page 8: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

8

terdapat variabel dari kualitas layanan yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

pelanggan. Pada penelitian awal, yaitu tahun 1985, mereka mengungkapkan

bahwa terdapat sepuluh variabel yang digunakan pelanggan dalam mengukur dan

menilai kualitas pelayanan. Sepuluh variabel tersebut adalah tangibles, reliability,

responsiveness, communication, credibility, security, competence, courtesy,

understanding/knowing customers, and access. Namun, pada penelitian

berikutnya, yaitu tahun 1988, mereka membaginya menjadi lima, yaitu tangibles,

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy, dimana assurance, empathy

merupakan gabungan dari communication, credibility, security, competence,

courtesy, understanding/knowing customers, dan access. Kelima variabel tersebut

oleh peneliti dinyatakan dapat mewakili keseluruhan variabel yang telah dikonsep

sebelumnya.

Kepuasan Nasabah

Kepuasan nasabah menjadi fokus perhatian oleh hampir semua pelaku

bisnis, dimana tingkat kepentingan dan harapan nasabah serta pelaksanaan atau

kinerja yang dilakukan perusahaan haruslah sesuai. Para pelaku bisnis harus dapat

memahami konsep kepuasan nasabah dengan baik apabila mereka ingin

memenangkan persaingan.

Pada hakekatnya suatu bisnis bertujuan untuk menciptakan dan

mempertahankan para pelanggan. Perusahaan berusaha untuk dapat menciptakan

dan mempertahankan para nasabah agar tetap menggunakan jasanya dalam

melakukan transaksi.

Kepuasan pelanggan menurut Philip Kotler (2002) adalah perasaan senang

atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap

kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Pendapat ini sama halnya

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tse dan Wilton (1988) yang

menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan respon

konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan

sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah pemakaiannya. Sehingga dapat

dikatakan jika kinerja bank dibawah harapan, nasabah akan merasa tidak puas.

Jika kinerja sama dengan harapan, nasabah merasa puas, dan jika kinerja

Page 9: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

9

melampaui harapan, nasabah akan sangat puas atau bahagia. Nasabah yang

merasa puas, akan setia lebih lama terhadap perusahaan dan akan selalu

memberikan komentar yang baik tentang perusahaan.

Kepuasan nasabah erat hubungannya dengan kualitas layanan. Apabila

kepuasan nasabah tinggi, hal itu berarti kualitas layanan yang dirasakan nasabah

sesuai atau bahkan lebih tinggi dari yang diharapkan nasabah. Jadi, agar kepuasan

nasabah dapat tercipta, perusahaan harus dapat memberikan dan menerapkan

pelayanan yang berkualitas pada nasabah-nasabahnya.

Philip Kotler (1997) mengemukakan bahwa kepuasan nasabah melalui

kualitas layanan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan:

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak

manajemen dan pelanggan. Misalnya melakukan penelitian dengan

menggunakan metode fokus pada konsumen untuk mengetahui persepsi

pelayanan menurut pelanggan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk

menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan. Yang termasuk di

dalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan, dan

pengetahuan dari semua sumber daya manusia yang ada.

3. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan.

Dapat dilakukan dengan membentuk sistem saran dan kritik, misalnya

dengan hotline bebas pulsa. Mengembangkan dan menerapkan

accountable, proactive, dan parter marketing sesuai dengan situasi

pemasaran. Perusahaan menghubungi pelanggan setelah proses pelayanan

terjadi untuk mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan (accountable).

Perusahaan menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk

mengetahui perkembangan pelayanannya (proactive). Pendekatan dimana

perusahaan membangun kedekatan dengan pelanggan yang bermanfaat

untuk meningkatkan citra dan posisi perusahaan di pasar (partnership

marketing).

Page 10: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

10

Sumber : Fandy Tjiptono (1996)

Konsep Kepuasan Nasabah

Menurut Philip Kotler (2004), terdapat beberapa metode yang bisa

digunakan perusahaan untuk mengukur kepuasan nasabahnya:

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan

akses yang mudah serta nyaman bagi para konsumen untuk menyampaikan saran,

kritik, pendapat dan keluhan mereka. Media yang digunakan dapat meliputi kotak

saran yang diletakkan di tempat-tempat yang strategis, menyediakan kartu

komentar, menyediakan saluran telepon khusus, dll.

Informasi yang didapat melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru

dan masukan yang berharga bagi perusahaan sehingga memungkinkannya untuk

merespons secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.

Meskipun demikian, metode ini cenderung pasif, sehingga sulit mendapatkan

gambaran lengkap mengenai kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.

Tujuan Perusahaan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

(nasabah)

Produk

Nilai Produk Bagi Pelanggan

(nasabah)

Tingkat Kepuasan Pelanggan (nasabah)

Harapan Pelanggan (nasabah) Terhadap

Produk

Page 11: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

11

H3

H1

H2

H4

H5

2. Ghost shopping

Metode ini dilaksanakan dengan mempekerjakan beberapa orang yang

disebut ghost shopper untuk berperan sebagai pelanggan potensial produk

perusahaan lain dan kemudian menilai cara perusahaan lain melayani permintaan

spesifik konsumen, menjawab pertanyaan konsumen dan menangani setiap

keluhan.

3. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan seharusnya menghubungi para konsumen

yang telah beralih ke perusahaan lain agar dapat memahami mengapa hal tersebut

dapat terjadi dan agar dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya.

4. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya, penelitian mengenai kepuasan pelanggan banyak

menggunakan metode ini, baik melalui pos, telepon, ataupun wawancara pribadi.

Melaui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan secara langsung dari

pelanggan dan juga memberikan kesan positif bahwa perusahaan menaruh

perhatian terhadap pelanggannya.

Kerangka Pemikiran

Responsiveness (X3)

Tangible (X1)

Reliability (X2)

Assurance (X4)

Empathy (X5)

Kepuasan Nasabah (Y)

Page 12: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

12

Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

H1: Tangible berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura.

H2: Reliability berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura.

H3: Responsiveness berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BRI

Cabang Semarang Pattimura.

H4: Assurance berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura.

H5: Empathy berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BRI Cabang

Semarang Pattimura.

Page 13: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

13

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

a. Variabel independen (X) meliputi Tangible (X1), Reliability (X2),

Responsiveness (X3), Assurance (X4), dan Empathy (X5).

b. Variabel dependen (Y) meliputi kepuasan nasabah.

Definisi Operasional

a. Variabel Independen

1. Tangible (X1), yaitu penampilan fisik, perlengkapan, dan peralatan

yang digunakan, serta penampilan pegawai. Meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, dan peralatan yang digunakan, serta penampilan

pegawainya.

2. Reliability (X2), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

3. Responsiveness (X3), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance (X4), yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan

para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para

pelanggan kepada perusahaan.

5. Empathy (X5), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan konsumen.

b. Variabel Dependen (terikat)

Kepuasan nasabah (Y) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap seseorang

terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data

primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung

dari objek yang diteliti (Husein Umar, 1999). Pada penelitian ini, pengambilan

data dilakukan dengan cara survey langsung dengan menggunakan metode

Page 14: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

14

kuesioner yang telah dipersiapkan, dimana kuesioner terdiri dari dua bagian. Pada

bagian pertama kuesioner berisi identitas responden, seperti usia, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, pekerjaan dan lama menabung. Bagian kedua berisi tentang

konsep teori menyangkut variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan

nasabah, yaitu: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy.

Sedangkan data sekunder berasal dari data internal perusahaan yaitu data jumlah

nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura, struktur organisasi perusahaan beserta

visi misi dan produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. Data sekunder

berguna untuk memberikan gambaran umum dalam mendukung hasil penelitian.

Populasi dan Penentuan Sampel

a. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah tabungan BRI Cabang

Semarang Pattimura yang menggunakan jasa perbankan pada saat penelitian

dilakukan, yaitu berjumlah 51.051 nasabah.

b. Penentuan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, menggunakan

rumus:

� ��

1 � ����

51.051

1 � 51.051�10% �� 99,804 � dibulatkan 100

Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental samling,

dimana responden peneliti merupakan nasabah yang ditemui saat pengambilan

data.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner, yang merupakan daftar pertanyaan terperinci dan

lengkap mengenai keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian yang

diisi oleh responden (Mohammad Nazir, 1983). Responden dalam penelitian ini

adalah nasabah BRI Cabang Pattimura Semarang.

Metode Analisis Data

Setelah kuesioner didistribusikan kepada responden, langkah berikutnya

dalam proses riset adalah analisis data untuk menginterpretasikan dan menarik

kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Metode analisis yang digunakan

adalah:

Page 15: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

15

Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas

menunjukkan stabilitas dan konsistensi dalam pengukuran berarti apabila

dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama dalam waktu yang berbeda

akan diperoleh hasil yang relatif sama. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan

One Shot atau pengukuran sekali saja, disini pengukurannya sekali dan hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60.

Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas

menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Pengujian validitas pada taraf signifikan yang digunakan adalah (α) =

5%. Kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

Uji Multikolonieritas

Digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar

variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual atau satu pengamatan ke pengamatan lain,

dimana model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal. Cara termudah untuk melihat normalitas

adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Page 16: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

16

Analisis Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu

Tangible (X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy

(X5) terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Nasabah (Y). Persamaan regresi

dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Tangible (X1), Reliability

(X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) secara simultan

terhadap Kepuasan Nasabah (Y). Apabila F hitung > F tabel, maka terdapat

pengaruh positif dan signifikan masing-masing variabel Tangible (X1), Reliability

(X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) secara simultan

terhadap Kepuasan Nasabah (Y).

Uji t

Digunakan untuk mengutahui pengaruh Tangible (X1), Reliability (X2),

Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) secara parsial terhadap

Kepuasan Nasabah (Y). Apabila t hitung > t tabel, maka terdapat pengaruh positif

dan signifikan masing-masing variabel Tangible (X1), Reliability (X2),

Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) secara parsial terhadap

Kepuasan Nasabah (Y).

Koefisien Determinasi

Digunakan untuk mengukur kebenaran menggunakan model regresi. Jika

nilai R2 mendekati angka 1, maka variabel bebas semakin dekat hubungannya

dengan variabel terikat atau dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut

dapat dibenarkan.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

17

HASIL DAN ANALISIS

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai alpha (α) untuk

variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan kepuasan

nasabah berturut-turut adalah 0,717; 0,779; 0,743; 0,720; 0,804; 0,722. Dari hasil

tersebut, semua alpha menunjukkan angka lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance,

empathy, dan kepuasan nasabah yang terdiri dari item-item yang ada dalam

kuesioner adalah reliabel.

Dari uji validitas diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel, yaitu 0,197 (nilai r tabel untuk

jumlah n=100). Hal ini berarti bahwa semua indikator tersebut adalah valid.

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengolahan data, diperoleh koefisien yang telah distandardisasi

untuk variabel tangible 0,030; reliability 0,011; responsiveness 0,081; assurance

0,261; empathy 0,470. Keseluruhan variabel berpengaruh positif terhadap

kepuasan nasabah. Namun dari uji t, hanya pada variabel empathy dan assurance

yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Pengaruh yang paling besar adalah variabel empathy. Sehingga dapat

dikatakan, dari lima variabel, variabel ini yang paling besar dan penting

pengaruhnya dalam penciptaan kepuasan nasabah di BRI Cabang Semarang

Pattimura. Setiap nasabah yang memperoleh perhatian khusus dari pihak

perusahaan seperti pemeliharaan hubungan baik, perolehan jasa yang sama rata,

apa yang menjadi keluhan sangat diperhatikan oleh perusahaan, dan karyawan

perusahaan yang mampu merespon apa yang dibutuhkan nasabah dengan baik

tentunya akan menimbulkan rasa senang dari diri nasabah tersebut yang kemudian

hal itu dapat menimbulkan kepuasan nasabah. Dari kuesioner yang didistribusikan

ke responden, untuk pemeliharaan hubungan baik dengan nasabah sebanyak 63%

responden menjawab setuju dan 26% menjawab sangat setuju. Ini membuktikan

bahwa BRI Cabang Semarang Pattimura selalu menjaga hubungan baik dengan

Page 18: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

18

para nasabah. Begitu pula pada indikator empathy yang lain. Kebanyakan dari

responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Hal ini berarti di mata

responden, pelayanan yang diberikan perusahaan mengenai empathy sangatlah

baik.

Variabel yang terbesar selanjutnya adalah assurance. Dari hasil penelitian

diperoleh bahwa variabel ini juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura. Hal ini dikarenakan adanya

penguasaan kerja yang baik dari karyawan perusahaan, serta adanya jaminan

keamanan untuk para nasabah. Pada dasarnya, nasabah menginginkan pelayanan

yang baik dari perusahaan sehingga nasabah merasa yakin dan tidak khawatir

dalam menggunakan jasa perusahaan. Dengan demikian kepuasan nasabah dapat

tercipta. Semakin baik assurance yang diberikan perusahaan, maka akan semakin

baik pula kepuasan nasabah. Sebaliknya, semakin buruk assurance yang diberikan

perusahaan, maka akan semakin buruk pula kepuasan yang dirasakan para

nasabah.

Pada tiga variabel lain, yaitu tangible, reliability, dan responsiveness tidak

terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial. Ini terlihat dari nilai signifikansi

yang lebih besar dari 0,05. Hal ini terjadi karena BRI Cabang Semarang Pattimura

masih belum maksimal dalam memberikan pelayanan mengenai tangible,

reliability dan responsiveness. Pada tangible, terlihat sebanyak 39% responden

memberi tanggapan biasa mengenai kondisi area parkir, 18% responden untuk

kenyamanan ruang tunggu, serta 10% dan 4% responden memberi tanggapan

biasa mengenai kelengkapan peralatan dan kerapian pegawai. Hal tersebut terjadi

karena dimata responden, BRI Cabang Semarang Pattimura dalam memberikan

pelayanan mengenai tangible masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat lebih

membuat mereka merasa puas, terutama untuk kondisi area parkir. Begitu pula

pada responsiveness, meskipun kebanyakan responden memberi tanggapan setuju,

namun mereka mengharapkan BRI Cabang Semarang Pattimura dalam

memberikan pelayanan mengenai responsiveness lebih baik lagi agar tingkat

kepuasan yang dirasa akan jauh lebih besar dari sebelumnya. Sedangkan pada

reliability, terlihat masih cukup banyak responden yang memberi tanggapan biasa,

Page 19: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

19

dan beberapa yang memberi tanggapan tidak setuju. Hal ini terjadi karena mereka

menganggap pelayanan yang diberikan kepada mereka masih belum begitu sesuai

dengan yang apa yang mereka inginkan.

Uji F

Berdasarkan pengolahan SPSS, hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F

sebesar 25,103 dengan sinifikansi 0,000. Nilai signifikansi F yang lebih kecil dari

0,05 berarti bahwa variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

empathy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Uji Asumsi Klasik

Model regresi menunjukkan lulus dari uji asumsi klasik. Dari nilai

tolerance dan VIF diketahui bahwa antara variabel independen tidak terdapat

multikolonieritas. Untuk uji heteroskedastisitas, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa tidak adanya pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Ini berarti bahwa pada

model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Sedangkan pada grafik

normal plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar tidak jauh dari garis

diagonal. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut berdistribusi

normal.

Koefisien Determinasi

Hasil pengolahan SPSS diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,549.

Artinya, 54,9% kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel tangible,

reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Sedangkan 45,1% kepuasan

nasabah dapat dijelaskan dari variabel lain selain kelima variabel tersebut yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 20: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

20

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data, maka kesimpulan yang dapat diambil

dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Variabel Tangible memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,754 tidak

memenuhi syarat < 0,05 yang menunjukkan variabel tangible tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal tersebut

terjadi karena dimata responden, BRI Cabang Semarang Pattimura dalam

memberikan pelayanan mengenai tangible masih perlu ditingkatkan lagi

agar dapat lebih membuat mereka merasa puas, terutama untuk kondisi

area parkir.

2. Variabel Reliability memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,912 tidak

memenuhi syarat < 0,05 yang menunjukkan variabel reliability tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah. Terlihat

masih cukup banyak responden yang memberi tanggapan biasa, dan

beberapa yang memberi tanggapan tidak setuju. Hal ini terjadi karena

mereka menganggap pelayanan yang diberikan kepada mereka masih

belum begitu sesuai dengan yang apa yang mereka inginkan.

3. Variabel Responsiveness memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,418 tidak

memenuhi syarat < 0,05 yang menunjukkan variabel responsiveness tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.

4. Variabel Assurance memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,015 < 0,05

yang menunjukkan variabel assurance memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dikarenakan adanya penguasaan kerja

yang baik dari karyawan perusahaan, serta adanya jaminan keamanan

untuk para nasabah. Dengan demikian, semakin baik assurance yang

diberikan perusahaan, maka akan semakin baik pula kepuasan nasabah.

Sebaliknya, semakin buruk assurance yang diberikan perusahaan, maka

akan semakin buruk pula kepuasan yang dirasakan para nasabah.

5. Variabel Empathy memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang

menunjukkan variabel empathy memiliki pengaruh yang signifikan

Page 21: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

21

terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dikarenakan setiap nasabah yang

memperoleh perhatian khusus dari pihak perusahaan seperti pemeliharaan

hubungan baik, perolehan jasa yang sama rata, apa yang menjadi keluhan

sangat diperhatikan oleh perusahaan, dan karyawan perusahaan yang

mampu merespon apa yang dibutuhkan nasabah dengan baik tentunya

akan menimbulkan rasa senang dari diri nasabah. Dengan demikian,

semakin baik empathy yang diberikan perusahaan, maka akan semakin

baik pula kepuasan nasabah. Sebaliknya, semakin buruk empathy yang

diberikan perusahaan, maka akan semakin buruk pula kepuasan yang

dirasakan para nasabah.

6. Pada uji F diperoleh hasil nilai F sebesar 25,103 dengan sinifikansi 0,000.

Nilai signifikansi F yang lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa variabel

tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.

7. Pada perhitungan koefisien determinasi menunjukkan 54,9% kepuasan

nasabah dapat dijelaskan oleh variabel tangible, reliability,

responsiveness, assurance dan empathy. Sedangkan 45,1% kepuasan

nasabah dapat dijelaskan dari variabel lain selain kelima variabel tersebut

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Saran Untuk Perusahaan

1. Dilihat dari penelitian yang telah dilakukan, variabel Empathy memiliki

koefisien regresi yang paling besar. Artinya, variabel ini memiliki

pengaruh yang paling kuat terhadap kepuasan nasabah. Hal ini

menunjukkan bahwa BRI Cabang Semarang Pattimura telah berhasil

memelihara hubungan baik, memberi pelayanan yang sama rata, serta

memberikan perhatian yang lebih kepada para nasabah. Untuk itu,

perusahaan harus dapat mempertahankan kondisi ini agar kepuasan

nasabah tetap terjaga.

2. Variabel Assurance memiliki pengaruh besar kedua setelah variabel

Empathy. Kondisi ini menunjukkan keberhasilan BRI Cabang Semarang

Pattimura dalam memberikan jaminan keamanan kepada nasabah agar

Page 22: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

22

mereka yakin dan percaya bahwa menggunakan jasa BRI Cabang

Semarang Pattimura adalah tepat. Kepuasan yang telah tercipta ini harus

dipertahankan dengan selalu memberikan assurance yang baik kepada

para nasabah.

3. Responsiveness pada BRI Cabang Semarang Pattimura memperlihatkan

hasil yang cukup baik pengaruhnya dengan kepuasan nasabah. Hal ini

dapat dilihat dari hasil koefisien regresi yang cukup besar setelah variabel

Assurance. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat meningkatkan lagi

pelayanan mengenai responsiveness dengan terus memberikan pelayanan

yang baik dan cepat mengambil inisiatif terhadap permasalahan yang

dihadapi nasabah serta selalu menunjukkan sikap yang siap untuk

membantu nasabah agar kepuasan dapat terus tumbuh di benak nasabah.

4. Tangible pada BRI Cabang Semarang Pattimura perlu ditingkatkan lagi

apabila ingin meningkatkan kepuasan pada diri nasabah. Hal ini

menyangkut kondisi area parkir, kenyamanan ruang tunggu, peralatan

yang digunakan serta kerapian para pegawai.

5. Variabel Reliability memiliki koefisien regresi yang paling kecil terhadap

kepuasan nasabah. Hasil demikian menunjukkan bahwa BRI Cabang

Semarang Pattimura perlu melakukan perbaikan lagi terhadap pelayanan

mengenai reliability agar tingkat kepuasan nasabah dapat meningkat.

Saran Untuk Penelitian Mendatang

Pada penelitian mendatang, disarankan untuk menambah variabel

independen atau indiator yang digunakan yang tentunya dapat memberikan

pengaruh terhadap kepuasan nasabah. Ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan

gambaran yang lebih luas mengenai permasalahan yang sedang diteliti, sehingga

dapat memberikan nilai indeks yang lebih baik lagi. Dari nilai koefisien

determinasi yang diperoleh pada penelitian ini, diharapkan dengan menambah

variabel independen atau indikator yang digunakan dapat meningkatkan nilai

koefisien determinasi sehingga pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah akan jauh

lebih besar.

Page 23: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

23

DAFTAR PUSTAKA

Asakdiyah, Salamatun. 2005. Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Dalam Pembentukan Intensi Pembelian Konsumen Matahari Group. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 16, No. 2, h. 129-140.

Bernadine. 2005. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Studi Kasus pada Rumah Makan Pondok Laras di Kelapa Dua, Depok. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 12, No. 3, h. 318-336.

Dirgantara, I Made Bayu. 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan dalam Tingkat Kepuasan Konsumen Produk Jasa. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 15, No. 2, h. 62-67.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan. 2006. Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, h. 1-14.

Jonathan, L.C.A Robin. 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Sektor Publik di Kabupaten dan Kota di Propinsi Kalimantan Timur. Jurnal Keuangan dan Perbankan, No. 2, h. 409-418.

Julita. 2001. Menuju Kepuasan Pelanggan Melalui Penciptaan Kualitas Pelayanan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, h. 41-54.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi Pengendalian. Jakarta: Prehalindo.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehalindo.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 1&2. Edisi Milenium. Jakarta: Prehalindo.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

24

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mujiharjo, Bagyo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Sains pemasaran Indonesia, Vol. V, No. 2, h. 193-210.

Mulyono, Fransisca, Theresia Gunawan, dan Agus Gunawan. 2007. Kepuasan Konsumen Taksi PT. Centris Multi Persada Pratama di Jakarta. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, h. 21-31.

Nazir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Parasuraman, A., V.A. Zeithaml, dan L.L. Berry. Fall 1985. A Conceptual Model Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing, Vol. 49, h. 41-50.

Parasuraman, A., V.A. Zeithaml, dan L.L. Berry. Spring 1985. Problems and Strategies in Services Marketing. Journal of Marketing, Vol. 49, h. 33-46.

Parasuraman, A., V.A. Zeithaml, dan L.L Berry. Spring 1988. SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer perception of Service Quality. Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1, h. 12-40.

Rusdarti. 2004. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BPD Jawa Tengah cabang Semarang. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 13, h. 54-65.

Suryanto, L., FX Sugiyanto, dan Sugiarti. 2002. Analisis Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi Kualitas Layanan untuk Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Nasabah. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 9, h. 33- 45.

Tasunar, Nanang. 2006. Kualitas Pelayanan Sebagai Strategi Menciptakan Kepuasan pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Morodemak. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. V, No. 1, h. 41-62.

Tjiptono, Fandy. 1996. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service Quality Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 25: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHeprints.undip.ac.id/29580/1/JURNAL.pdf · terutama dalam kaitannya dengan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

25

Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian, Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wahyono, Tries Edy. 2006. Pengaruh Kualitas layanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang pada Industri Retail. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 5, No. 2, h. 154-168.

Wikaningtyas, Suci Utami. 1998. Menciptakan Kepuasan Pelanggan dalam Organisasi Jasa. Jurnal Kajian Bisnis, No. 15, h. 23-31.

Yuliarni, Ni Nyoman dan Putu Riyasa. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Depansar. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 12, No. 1, h. 9-28.

www.myzone.okezone.com/content/read/dua-produk-simpanan-bank-bri-raih-top-brand-2011, diakses 20 Juli 2011.

www.bankdki.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=13&Itemid=24, diakses 20 Juli 2011.

www.brijakartaveteran.blogspot.com/2010/02/tabungan-haji-bri.html, diakses 20 Juli 2011.

www.myzone.okezone.com/content/read/simpedes-bri, diakses 20 Juli 2011.