ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/706/1/SITI...

152
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh SITI RODIYAH NIM 21311022 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2015/2016

Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/706/1/SITI...

  • i

    ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN

    TERHADAP KEPUASAN NASABAH BPRS

    SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

    (S.E.Sy)

    Oleh

    SITI RODIYAH

    NIM 21311022

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    TAHUN 2015/2016

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    Kita tidak pernah gagal, yang ada hanyalah BERHASIL

    atau BELAJAR

    Kita Terlahir bukan untuk menjadi pemenang, bukan

    menjadi orang yang kalah, tetapi kita dilahirkan untuk

    sebagai pemilih

    Bukan hanya do’a dan permintaan, yang menjadikan

    do’a itu terjawab, tapi yang kita LAKUKAN dalam

    permintaan itu

    -Mario Teguh-

    Tidak penting kita siapa

    Kita punya hak untuk sukses

    -Putri Tanjung-

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan untuk :

    Alm bpk dan ibu ( Alm bapak Judi dan ibu Sugiyem) yang tidak

    henti-hentinya memberikan do’a, kasih sayang, dukungan dan

    semangat. Terima kasih atas semua pengorbanan dan kesabaran

    yang diberikan.

    Bpk dan ibu ( bapak Sugiharto dan ibu Sutarti) yang tidak

    henti-hentinya memberikan do’a, kasih sayang, dukungan dan

    semangat. Terima kasih atas semua pengorbanan dan kesabaran

    yang diberikan.

    Kakak’ku tersayang Umi, Aan, dan Mia yang selalu membantu

    dalam segala hal dan sering direpotkan.

    Adikku tersayang, Siti Nurhalimah yang selalu membantu dalam

    segala hal dan sering direpotkan.

    Keluarga besar semuanya yang sudah banyak membantu.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam

    Semesta subhanahu wa ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada

    penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa,

    shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

    Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Kiyamah nanti.

    Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan

    dengan kata-kata. Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ ANALISIS PENGARUH

    KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BPRS

    SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI”.

    Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima kasih

    dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada :

    1. Allah SWT atas semua kebahagiaan dan pelajaran hidup.

    2. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.

    3. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam.

    4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan

    Syariah Program Sarjana Strata 1 (S1) IAIN Salatiga.

  • viii

    5. Bapak Abdul Aziz N.P.,MM. selaku Dosen pembimbing atas semua

    waktu, bimbingan, saran serta kesabaran dalam proses penulisan

    skripsi ini.

    6. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas semua

    ilmu yang telah diberikan.

    7. Alm Bapak Judi dan Ibu Sugiyem tercinta atas segala do’a, kasih

    sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi, bekal hidup, bimbingan

    serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri

    dan tangguh. Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk

    Bapak dan Ibu. Thanks to everything and I love you so much.

    8. Bapak H. Sugiharto dan Ibu Hj. Sutarti tercinta atas segala do’a, kasih

    sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi, bekal hidup, bimbingan

    serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri

    dan tangguh. Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk

    Bapak dan Ibu. Thanks to everything and I love you so much.

    9. Kakak’ku tersayang Mia, Aan, dan umi yang selalu memberikan do’a

    dan dukungan serta perhatian.

    10. Adikku tersayang Halimah yang selalu memberikan do’a dan

    dukungan serta perhatian.

    11. Semua teman-teman PS-S1 angkatan 2011 terima kasih sudah menjadi

    bagian hidup dari kalian dan sudah banyak membantu selama ini,

    semoga kita selalu sukses.

  • ix

  • x

    ABSTRAK

    Rodiyah, Siti. 2015. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

    Nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.Program Studi

    Perbankan Syariah Jurusan Falkutas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Saalatiga. Dosen pebimbing : H.

    Abdul Aziz NP, MM. Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh

    Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah,”.

    Kata Kunci :Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan, BPRS Sukowati Sragen Cabang

    Boyolali.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

    kehandalan,jaminan, sarana fisik, daya tanggap, dan empati terhadap kepuasan

    nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan

    kepada nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.Sampel yang diambil

    sebanyak 100 responden dengan teknik random sampling.Data yang diperoleh

    kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20. Analisis ini

    meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji statistik melalui uji

    Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2) dan uji asumsi klasik.

    Hasil uji Ttest menunjukan bahwa kehandalan tidak ada pengaruh yang

    signifikan terhadap kepuasan nasabah, jaminan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah, sarana fisik berpengaruh positif dan tidak

    signifikan terhadap kepuasan nasabah, daya tanggap berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah, empati berpengaruh positif dan tidak

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. UJi Ftest menunjukan variabel kehandalan,

    jaminan, sarana fisik, daya tanggap dan empati secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan pengaruh sebesar sebesar 67,6%

    sisanya 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

    KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

    ABSTRAK ...................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

    B. Perumusan Masalah .............................................................. 11

    C. Tujuan Penelitian ................................................................. 11

    D. Kegunaan Penelitian ............................................................. 12

    E. Sistematika Penulisan ........................................................... 13

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka ..................................................................... 15

    B. Kerangka Teori ..................................................................... 17

    C. Keterkaitan Antar Variabel .................................................. 31

  • xii

    D. Kerangka Penelitian .............................................................. 32

    E. Hipotesis Penelitian ............................................................... 33

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ..................................................................... 35

    B. Lokasi Waktu Penelitian ...................................................... 35

    C. Populasi dan Sampel ............................................................. 35

    D. Teknik Pengumpulan ............................................................ 37

    E. Skala Pengukuran Data ......................................................... 39

    F. Definisi Konsep dan Operasional ......................................... 40

    G. Instrumen Penelitian.............................................................. 42

    H. Uji Insrtumen Penelitian ...................................................... 53

    I. Alat Analisi ........................................................................... 61

    BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Diskripsi Objek Penelitian ................................................... 63

    B. Analisis Data ........................................................................ 71

    1. Hasil Uji Instrumen ......................................................... 75

    a. Uji Reabilitas ............................................................ 75

    b. Uji Validitas .............................................................. 76

    2. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 78

    a. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 78

    1. Uji Multikolinearitas ........................................... 78

  • xiii

    2. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 80

    3. Uji Normalitas ..................................................... 81

    4. Uji Linearitas ....................................................... 84

    b. Analisis Linier Berganda .......................................... 85

    c. Uji Statistik .............................................................. 88

    a. Uji TTesk (Uji Parsial) .................................... 88

    b. Uji FTeks (Uji Simulasi) ................................. 89

    c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................... 90

    C. Pembahasan ........................................................................ 91

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .............................................................................. 95

    B. Saran ........................................................................................ 95

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1 : Research GAP ................................................................. 7

    Tabel 3.1 : Devinis Operasional............................................................ 47

    Tabel 4.1 : Struktur Organisasi............................................................. 66

    Tabel 4.2 : Responden Berdasarkan Usia .. ........................................ 71

    Tabel 4.3 : Responden Jenis Kelamin … ......................................... 72

    Tabel 4.4 : Responden Profesi……………….................................... 73

    Tabel 4.5 : Responden pendidikan ………....................................... 74

    Tabel 4.6 : Responden Penghasilan ................................................. 74

    Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas………........................................................ 75

    Tabel 4.8 : Uji Validitas…………........................................................ 76

    Tabel 4.9 : Uji Multikoleniaritas…………………………. ................ 78

    Tabel 4.10 : Uji Heteroskendastisitas…..………….............................. 79

    Tabel 4.11 : One Sample Kolmogrov..…………....... .......................... 40

    Tabel 4.12 : Uji Linearitas...................................................................... 84

    Tabel 4.13 : Analisis Regresi Berganda………..................................... 85

    Tabel 4.14 : Uji Ttest..................................…......................................... 88

    Tabel 4.15 : Uji Ftest………………........................................................ 89

    Tabel 4.16 : Uji Koefisien Determinan R2……………......................... 90

    Tabel 4.17 : Hasil Hipotesis……………............................................... 94

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian…………………………………....... 33

    Gambar 4.1 : Grafik Normal Plot………..……….................................. 81

    Gambar 4.2 : Grafik Normal Plot……………........................................ 82

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai

    dengan disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang secara rinci

    menjelaskan landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat

    dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Kebijakan

    pemerintah yang ikut mendorong berkembangnya layanan perbankan

    syariah membawa konsekuensi pada tingginya tingkat persaingan. Di

    tengah-tengah persaingan yang sangat ketat dewasa ini, bank diharuskan

    menerapkan sistem pelayanan yang berkualitas tinggi pada seluruh lini

    produk dan jasanya. Produk dan jasa yang ditawarkan pada hakekatnya

    ditujukan untuk pemuasan kebutuhan nasabah di dalam seluruh aktivitas

    keuangannya, untuk memenuhi hal tersebut bank harus secara kreatif

    menciptakan produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

    nasabahnya.

    Kunci untuk menghasilkan kesetiaan pelanggan adalah memberi

    nilai pelanggan yang tinggi. sebuah perusahaan harus mengembangkan

    satu proposisi nilai yang superior secara bersaing, dan sistem penyerahan

    nilai yang superior (Lovelock dan Wright 2005).

    Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan,

    memuaskan nasabahnya adalah hal pokok yang tidak boleh diabaikan.

    Kepuasaan nasabah merupakan aspek strategis dalam memenangkan

  • 2

    persaingan dan mempertahankan citra perusahaan di masyarakat yang luas,

    sehingga pelayanan yang bermutu bagi nasabah merupakan hal penting.

    Dengan adanya perbankan syariah yang telah memasuki persaingan

    berskala global, merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan

    ditangani oleh bank syariah untuk dapat memberikan kontribusi dalam

    pembangunan bangsa melalui pemberdayaan ekonomi umat. Kualitas

    pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat

    pelayanan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan (Khasan,

    2012).

    Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang selama ini

    mempengaruhi kepuasan konsumen secara umum, dan menjadi faktor

    utama dalam kepuasan konsumen sebuah perusahaan jasa. Peningkatan

    kualitas pelayanan sebagai salah satu motivator pengikat loyalitas

    konsumen adalah inti dari usaha di bidang jasa termasuk di dalamnya

    dunia perbankan Sehingga pihak manajemen lebih banyak memfokuskan

    pada sisi ini. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh manajemen

    maupun pihak luar pun banyak yang ditujukan untuk mengukur dan

    menilai kualitas pelayanan guna menentukan strategi yang akan digunakan

    untuk meningkatkan kepuasan nasabah (Khasan, 2012).

    Pelayanan menurut Kotler (2001) merupakan penunjang

    pemasaran produk dan sekaligus dapat diihat sebagai pusat keseluruhan

    paket / masing-masing memenuhi, maka dengan sendirinya mendatangkan

    keuntungan bagi perusahaan. Pendapat ini dilatar belakangi oleh konsep

  • 3

    pemasaran yang menekankan bahwa kunci keberhasilan kegiatan

    pemasaran adalah kepuasan seorang konsumen.

    Layanan pada BPRS Sukowati Sragen ada 3 hal antara lain,

    memenuhi kebutuhan nasabah bahkan diupayakan melampauinya,

    memberi nilai tambah, dan membangun efek kagum.

    Peningkatan jumlah nasabah BPRS dari tahun ketahun dapat

    dijadikan evaluasi tingkat kepuasan nasabah pada pelayanan yang

    diberikan perusahaan (Jurnal, khusnul khotimah).

    Hasil wawancara dengan salah satu karyawan BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali, pada tanggal 15 Maret 2016 yang menyatakan

    bahwa:

    “Jumlah nasabah pada setiap tahunnya mengalami peningkatan

    sebesar 11% - 15% pada setiap tahunnya. Tetapi pada awal tahun 2015

    jumlah nasabah mengalami penurunan dikarenakan faktor ekonomi dari

    sekitar masyarakat”.

    Pelayanan yang baik dan berkualitas merupakan harapan utama

    dari tujuan masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan. Umumnya

    para nasabah bersifat terbuka dan ada kecendrungan untuk minta dilayani

    dengan ramah, tepat pada sasaran dan cepat (Sinungan 2000:17). Nasabah

    yang merasa puas akan cendrung melakukan word of mouth yang positif

    dalam lingkungan sosial dan sebaliknya nasabah yang tidak

    puasakancendrung melakukan word of mouth yang negatif. Beberapa

    pelanggan memilih untuk tidak komplein secara langsung kepada

    provider, namun lebih kepadamenginformasikan word of mouth yang

  • 4

    negatif mengenai perusahaan kepada teman, kerabat, dan para pekerja

    (Zeithaml & Valerie, 2003:191).

    Menurut Zeithaml dan M.J.Bitner (1996) dalam Umar (2005: 446),

    ada lima dimensi kualitas jasa yang digunakan oleh pelanggan dalam

    menilai kualitas pelayanan pada industri jasa, kehandalan (reliability) yaitu

    sejauh mana penyedia jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan

    secara akurat, terpercaya dan dapat diandalkan kepada konsumen,

    ketanggapan (responsiveness) yaitu menekankan kepada sikap diri

    penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi

    permintaan, pertanyaan, dan masalah konsumen, jaminan (assurance)

    yaitu pengetahuan dan keramahan serta kemampuan karyawan dalam

    melaksanakan tugas dengan baik sehingga menimbulkan keyakinan dan

    kepercayaan dari konsumen, empati (emphaty) yaitu kesediaan para

    karyawan untuk peduli, serta bagaimanakaryawan memberikan perhatian

    yang bersifat pribadi guna menumbuhkan rasakeakraban yang positif,

    berwujud (tangible) yaitu penampilan fisik, fasilitas, petugas,serta materi

    komunikasi yang disajikan pihak perusahaan untuk melayani

    parapelanggannya.

    Definisi kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon

    pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang

    dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan

    kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya (Tjiptono,

    1996).

  • 5

    Untuk menciptakan kepuasan pengguna jasa perlu adanya kualitas

    pelayanan dalam dunia perbankan. Kualitas pelayanan tersebut meliputi

    lima dimensi, yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

    jamina (assurance), empati (emphaty), dan bukti fisik (tangible)

    ,(Tjiptono, 1996).

    Definisi layanan bermutu adalah pertimbaangan pelanggan tentang

    kesempurnaan (superloritas) sebuah lembaga, hasil perbandingan antara

    harapan dan persepsi dari layanan yang diterima, memberikan harapan

    kepada pelanggan secara terus menerus (konsisten), ukuran untuk

    mengukur seberapa sesuai layanan yang diberikan dengan harapan

    pelanggan .

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Oktivinto (2012) yang

    berjudul “tingkat kepuasan nasabah bank syariah mandiri cabang salatiga

    diukur dari dimensi kualitas pelayanan”, yang meneliti lima dimensi yaitu

    kehandalan, jaminan, sarana fisik, daya tanggap, dan empati bahwa

    pelayanan berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan nasabah.

    Penelitian yang dilakukan Revit (2011) yang berjudul “Analisis

    kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan nasabah PT.Bank Sentral Asia

    TBK Cabang Padang”, Pelayanan dari lima dimensi kualitas berpengaruh

    negatif, jasa yang belum mampu memenuhi harapan nasabah jika

    dibandingkan dengan atribut-atribut dari dimensi kualitas jasa yang lain.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan nasabah terhadap kinerja

  • 6

    pelayanan BCA Cabang Padang dirasakan sudah cukup memuaskan

    nasabah yaitu dengan rata-rata tingkat kepuasan sebesar 89.10% .

    Sementara penelitian yang dilakukan Muchlis (2012) yang

    berjudul “Pengaruh dimensi kualitas layanan terhadap tingkat kepuasan

    nasabah pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Cabang Ahmad

    Dani Makassar”, Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi antara

    dimensi kualitas layanan berengaruh positif terhadap kepuasan nasabah

    terhadap kualitas layanan. Dimana pengaruh perubahan naik turunnya

    variabel kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah signifikan.

    Sedangkan penelitian menurut Hartanto (2010), yang berjudul

    “Analisi Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan Terhadap Kepuasan

    Nasabah (Study Kasus Pada PD. BPR Bank Jogja)”, Hasil dari pengujian

    menunjukan bahwa dimensi (variabel) SERVQUAL yaitu empati (emphaty),

    memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Sedangkan variabel-variabel bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya

    tanggap (responsiveness), dan jaminan (assurance) berpengaruh tetapi tidak

    signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Penelitian yang dilalukan Umboh dan Mandey (2010) yang

    berjudul “Analisis kualitas jasa layanan pengaruhnya terhadap kepuasan

    nasabah pada PT. Pengadaian (persero)”, Hasil analisis data

    menggunakan analisis regr Secara parsial variabel berganda dapat

    diketahui bahwa Bukti Fisik berpengaruh signifikan positif terhadap

    Tingkat Kepuasan, Kehandalan berpengaruh signifikan positif terhadap

    Tingkat Kepuasan, Daya Tanggap tidak berpengaruh signifikan positif

  • 7

    terhadap Tingkat Kepuasan, Jaminan berpengaruh signifikan positif

    terhadap variabel tingkat kepuasan, Empati tidak berpengaruh signifikan

    positif terhadap variabel Tingkat Kepuasan.

    Sementara penelitian Abidin yang berjudul “Pengaruh kualitas

    layanan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri cabang

    Magelang”, Haasil dari pengujian ini menunjukan bahwa variabel

    kehandalan, jaminan, sarana fisik, daya tanggap, dan empati bersama-sama

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Sedangkan penelitian menurut Bangun Harjo dan Riani (2003)

    yang berjudul “Analisis kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah

    dibank”, Hasil analisis Secara umum nasabah yang diteliti dalam kondisi

    tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang disampaikan Bank BNI

    Cabang Sebelas Maret. Dan secara keseluruhan, kesenjangan terbesar

    antara harapandan kinerja terletak pada dimensi responsiveness (-0,99) dan

    empathy (-0,73). hal ini menunjukan bahwa ketidak puasan terbesar

    nasabah adalah pada kedua dimensi tersebut.

    Tabel 1.1

    Research Gap

    Penelitian Judul Hasil Penelitian

    Oktivinanto (2012) Tingkat kepuasan Nasabah

    Bank Syariah Mandiri

    Cabang salatiga Diukur

    dari dimensi Kualitas

    Pelayanan

    Pelayanan sangat

    berpengaruh positif

    terhadap tingkat

    kepuasan, penguna jasa

    yang pada dasarnya

    penggunaan jasa akan

    memberikan apa yang

  • 8

    akan menjadi harapan

    pengguna jasa.

    Revit ( 2011) Analisis kualitas

    pelayanan dan tingkat

    kepuasan nasabah

    PT.Bank Sentral AsiaTBK

    Cabang Padang

    Pelayanan dari lima

    dimensi kualitas

    berpengaruh negatif, jasa

    yang belum mampu

    memenuhi harapan

    nasabah jika

    dibandingkan dengan

    atribut-atribut dari

    dimensi kualitas jasa

    yang lain. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    kepuasan nasabah

    terhadap kinerja

    pelayanan BCA Cabang

    Padang dirasakan sudah

    cukup memuaskan

    nasabah yaitu

    dengan rata-rata tingkat

    kepuasan sebesar 89.10%.

    Muchlis (2012) Pengaruh dimensi kualitas

    layanan terhadap tingkat

    kepuasan nasabah pada Pt.

    Bank Rakyat Indonesia

    (persero) Tbk. Cabang

    Ahmad Dani Makassar.

    Berdasarkan hasil analisis

    koefisien regresi antara

    dimensi kualitas layanan

    berengaruh positif

    terhadap kepuasan

    nasabah terhadap kualitas

    layanan. Dimana

    pengaruh perubahan naik

    turunnya variabel kualitas

    layanan terhadap

    kepuasan nasabah

    signifikan.

    Hartanto (2010)

    Analisi Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Jasa Perbankan

    Terhadap Kepuasan

    Nasabah (Study Kasus Pada

    Hasil dari pengujian

    menunjukan bahwa dimensi

    (variabel) SERVQUAL

    yaitu empati (emphaty),

  • 9

    PD. BPR Bank Jogja)

    memiliki pengaruh positif

    yang signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    Sedangkan variabel-variabel

    bukti fisik (tangibles),

    keandalan (reliability), daya

    tanggap (responsiveness),

    dan jaminan (assurance)

    berpengaruh tetapi tidak

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah. Kata

    kunci: kualitas pelayanan

    jasa, perbankan, kepuasan

    nasabah, tangibles,

    reliability, responsiveness,

    assurance, emphaty.

    Umboh dan Mandey

    (2014)

    Analisis kualitas jasa

    layanan pengaruhnya

    terhadap kepuasan

    nasabah pada PT.

    Pengadaian (persero)

    cabang teling

    Hasil analisis data

    menggunakan analisis

    regr Secara parsial

    variabel

    berganda dapat diketahui

    bahwa Bukti Fisik

    berpengaruh signifikan

    positif terhadap Tingkat

    Kepuasan, Kehandalan

    berpengaruh signifikan

    positif terhadap Tingkat

    Kepuasan, Daya Tanggap

    tidak berpengaruh

    signifikan positif terhadap

    Tingkat Kepuasan,

    Jaminan berpengaruh

    signifikan positif terhadap

    variabel tingkat kepuasan,

    Empati tidak berpengaruh

    signifikan positif terhadap

    variabel Tingkat

    Kepuasan

  • 10

    Abidin (2010) Pengaruh kualitas layanan

    terhadap kepuasan

    nasabah Bank Syariah

    Mandiri cabang Magelang.

    Haasil dari pengujian ini

    menunjukan bahwa

    variabel kehandalan,

    jaminan, sarana fisik,

    daya tanggap, dan empati

    bersama-sama

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    Harjo dan Riani

    (2003)

    Analisis kualitas layanan

    terhadap kepuasan

    nasabah dibank.

    Hasil analisis Secara

    umum nasabah yang

    diteliti dalam kondisi

    tidak puas terhadap

    kualitas pelayanan yang

    disampaikan Bank BNI

    Cabang

    Sebelas Maret. Dan

    secara keseluruhan,

    kesenjangan terbesar

    antara harapan

    dan kinerja terletak pada

    dimensi responsiveness (-

    0,99) dan empathy (-

    0,73).

    hal ini menunjukan

    bahwa ketidak puasan

    terbesar nasabah adalah

    pada kedua dimensi

    tersebut.

    Berdasarkan tabel diatas sekelompok peneliti pada penelitian

    Oktivinto, Muchlis dan Abidin berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah, sementara sekelompok peneliti Revit ,

    Hartanto, Umboh dan . Mandey , Harjo dan Riani, menyimpulkan bahwa

  • 11

    kehandalan, jaminan, sarana fisik, daya tanggap dan empati tidak

    berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

    Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk

    mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Kualitas

    Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Sukowati Sragen

    Cabang Boyolali” .

    B. Rumusan Masalah

    Melihat latar belakang yang demikian, hal yang akan diteliti oleh

    penulis yaitu rumusan masalah yang terkait dengan kasus yang akan

    dibahas pada penelitian di antaranya:

    1. Bagaimana tingkat kehandalan terhadap kepuasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali ?

    2. Bagaimana tingkat jaminan terhadap kepuasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali?

    3. Bagaimana tingkat sarana fisik terhadap kepuasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali?

    4. Bagaimana tingkat daya tanggap terhadap kepuasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali?

    5. Bagaimana tingkat empati terhadap kepuasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali?

    C. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini

    mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu:

  • 12

    1. Untuk mengetahui tingkat kehandalan terhadap kepuasan di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali .

    2. Untuk mengetahui tingkat jaminan terhadap kepuasan di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    3. Untuk mengetahui tingkat sarana fisik terhadap kepuasan nasabah di

    BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali?

    4. Untuk mengetahui tingkat daya tanggap terhadap kepuasan nasabah

    di BPRS Sukowari Sragen Cabang Boyolali?

    5. Untuk mengetahui empati terhadap kepuaasan nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali?

    D. Kegunaan Penelitian

    a. Bagi Penulis

    1. Untuk meningkatkan pemahaman peneliti mengenai dimensi kualitas

    pelayanan untuk meningkatkan kepuasan nasabah yang telah

    diberikan oleh di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali untuk

    tahun 2014.

    2. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi ilmu yang didapat di

    bangku perkuliahan .

    3. Untuk menambah wawasan tentang hal-hal yang nyata dalam dunia

    perbankan syariah.

    b. Bagi STAIN Salatiga

    1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik

    dalam bidang perbankan syariah, khususnya mengenai tingkat

  • 13

    kepuasan nasabah terhadap pelayanan prima dari produk-produk

    BPRS.

    2. Menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa.

    c. Bagi Pembaca

    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang

    Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas

    Nasabah.

    d. Bagi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi, sebagai

    bahan masukan untuk menyempurnakan kinerja yang berkaitan dengan

    keputusan dalam menentukan dan pengembangan kegiatan usaha di

    BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali khususnya dalam pelayanan

    kepada pengguna jasa agar tercipta mitra kerja yang baik.

    E. Sistematika Penulisan

    Berdasarkan pembahasan penelitian di atas maka sistem penulisan

    ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

    BAB I, Pendahuluan: Dalam bab ini menjelaskan tentang latar

    belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian , kegunaan

    penelitian , dan sistematika penulisan.

    BAB II, Landasan teori yaitu meliputi : pengertian kualitas layanan

    , kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah .

    BAB III, Metode Penelitian, dalam bab ini di jelaskan tentang

    Metode Penelitian yaitu meliputi : waktu dan tempat, jenis data , sumber

  • 14

    data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

    data.

    BAB IV, Hasil dan Pembahasan Hasil :Hasil-hasil yang diperoleh

    dari lapangan melalui metodelogi dideskripsikan dan dianalisis dalam Bab

    IV hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini di jelaskan tentang

    gambaran kualitas BPRS Cabang Boyolali.

    BAB V, Penutup :bagian terakhir dari isi penelitian ini adalah bab

    V kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan-

    pertanyaan yang diajukan dalam rumusan-rumusan masalah, setelah

    melalui analisis pada bab sebelumnya. Sementara itu, sub bab saran berisi

    rekomendasi dari penelitian mengenai permasalahan yang sudah diteliti

    sesuai hasil kesimpulan yang diperoleh

  • 35

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    Dalam telaah pustaka ini dijelaskan beberapa penelitian serupa

    yang sejalan dengan penelitian penulis. Diataranya adalah :

    Oktivinanto (2012) melakukan penelitian pada tahun 2012 dengan

    judul “Tingkat kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang salatiga

    Diukur dari dimensi Kualitas Pelayanan”. Hasil penelitian menunjukan

    bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas Reliability (X1),

    Responsiveness (X2), Assurance (X3), Emphaty (X4), dan Tangible (X5)

    secara bersama memiliki pengaruh positif terhadap tingkat kepuasan

    penguna jasa.

    Revit (2011) melakukan penelitian pada tahun 2011 dengan judul

    “Analisis kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan nasabah PT.Bank

    Sentral AsiaTBK Cabang Padang”. Hasil penelitian menunjukan

    Pelayanan dari lima dimensi kualitas berpengaruh negatif, jasa yang belum

    mampu memenuhi harapan nasabah jika dibandingkan dengan atribut-

    atribut dari dimensi kualitas jasa yang lain.

    Muchlis (2011) melakukan penelitian pada tahun 2012 dengan

    judul “Pengaruh dimensi kualitas layanan terhadap tingkat kepuasan

    nasabah pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Cabang Ahmad

    Dani Makassar”. Hasil penelitian menunjukan Berdasarkan hasil analisis

    koefisien regresi antara dimensi kualitas layanan berengaruh positif

  • 36

    terhadap kepuasan nasabah terhadap kualitas layanan. Dimana pengaruh

    perubahan naik turunnya variabel kualitas layanan terhadap kepuasan

    nasabah signifikan.

    Hartanto melakukan penelitian pada tahun 2010 dengan judul

    “Analisi Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan Terhadap Kepuasan

    Nasabah (Study Kasus Pada PD. BPR Bank Jogja)”. Hasil penelitian

    menjelaskan Hasil dari pengujian menunjukan bahwa dimensi (variabel)

    SERVQUAL yaitu empati (emphaty), memiliki pengaruh positif yang

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan variabel-variabel bukti

    fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

    dan jaminan (assurance) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    Abidin 2010 yang berjudul “Pengaruh kualitas layanan terhadap

    kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Magelang”, Haasil dari

    pengujian ini menunjukan bahwa variabel kehandalan, jaminan, sarana

    fisik, daya tanggap, dan empati bersama-sama berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Sedangkan penelitian menurut Harjo dan Riani (2003) yang

    berjudul “Analisis kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah dibank”,

    Hasil analisis Secara umum nasabah yang diteliti dalam kondisi tidak puas

    terhadap kualitas pelayanan yang disampaikan Bank BNI Cabang Sebelas

    Maret. Dan secara keseluruhan, kesenjangan terbesar antara harapandan

    kinerja terletak pada dimensi responsiveness (-0,99) dan empathy (-

  • 37

    0,73).hal ini menunjukan bahwa ketidak puasan terbesar nasabah adalah

    pada kedua dimensi tersebut.

    Penelitian yang dilalukan Umboh dan Mandey (2014) yang

    berjudul “Analisis kualitas jasa layanan pengaruhnya terhadap kepuasan

    nasabah pada PT. Pengadaian (persero) cabang teling”, Hasil analisis data

    menggunakan analisis regr Secara parsial variabel berganda dapat

    diketahui bahwa Bukti Fisik berpengaruh signifikan positif terhadap

    Tingkat Kepuasan, Kehandalan berpengaruh signifikan positif terhadap

    Tingkat Kepuasan, Daya Tanggap tidak berpengaruh signifikan positif

    terhadap Tingkat Kepuasan, Jaminan berpengaruh signifikan positif

    terhadap variabel tingkat kepuasan, Empati tidak berpengaruh signifikan

    positif terhadap variabel Tingkat Kepuasan.

    Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang

    dilakukan sebelumnya adalah tempat penelitian yang saya teliti ini

    bertempat di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali, sementara

    penelitian yang lain tempat penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang

    Salatiga, PT.Bank Sentral AsiaTBK Cabang Padang, Bank Rakyat

    Indonesia (persero) Tbk. Cabang Ahmad Dani Makassar, . BPR Bank

    Jogja, Bank Syariah Mandiri cabang Magelang, Bank BNI Cabang Sebelas

    Maret, dan Pengadaian (persero).

  • 38

    B. Kerangka Teori

    1. Kualitas

    a. Penentuan Kualita Jasa

    Menurut Parasuraman dan Berry dalam James. J (2006:18)

    dimensi-dimensi jasa yang berkualitas atau bermutu meliputi:

    1) Kehandalan (Reliability) meliputi prestasi yang konsisten dan

    dapat bertanggung jawabkan. hal ini berarti perusahaann

    melaksanakan jasa yang betul pada kali pertama, juga berarti

    bahwa perusahaan memenuhi perjanjian-perjanjiannya.

    2) Kerelaan melayani (Responsiveness) berkaitan dengan kerelaan

    atau kesiap sediaan para karyawan untuk menyediakan jasa.

    Hal ini berkaitan dengan bertepatan waktu dari jasa. Misalnya:

    mengirim bukti transaksi segera.

    3) Kompetensi (Competence) berarti kepemilikan keterampilan

    dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan jasa.

    Hal ini meliputi:

    a) Pengetahuan dan keterampilan dari tenaga kerja yang

    berkontrak dengan konsumen.

    b) Kemampuan Membuat peneliti tentang organisasi.

    4) Kemampuan untuk didekati (Access): meliputi kemampuan

    para konsumen untuk mendekati para karyawan serta

    kemudahan berkontrak.

  • 39

    5) Kesopan Santunan (Courtesy): meliputi kesopan santunan atau

    keadaan, kehormatan, pertimbangan atau perhatian orang lain

    dan keramah-tamahan.

    6) Komunikasi (Communication): berarti memberikan informasi

    kepada konsumen dalam bahasa yang dapat dimegerti.

    7) Kemampuan dipercaya (Credibility): meliputi sifat dapat atau

    layak dipercaya, kemampuan dipercaya secara intelektual, dan

    kejujuran.

    8) Keamanan (Security) adalah kebebasan dari bahaya, resiko atau

    keragu-raguan.

    9) Pengertian atau mengenal para pelanggan adalah berusaha

    mengerti kebutuhan-kebutuhan konsumen.

    10) Hal yang dapat dilihat (Tangibles) meliputi tanda-tanda atau

    petunjuk-petunjuk fisik dari jasa.

    Sedangkan pendapat lain Menurut Lovelock dan Wright

    (2005:98) terdapat lima penentuan kualitas jasa, meliputi.

    a) Kehandalan: Apakah perusahaan dapat diandalakan dalam

    menyediakan jasa seperti yang dijanjikan, dari waktu

    kewaktu.

    b) Keberwujutan: Seperti apa terlihat fasilitas fisik,

    perlengkapan karyawan, dan bahan komunikasi penyedia jasa

    terserbut.

  • 40

    c) Daya tanggap: apakah karyawan perusahaan tersebut senang

    membantu dan mampu memberiakn jasa yang cepat.

    d) Jaminan: apakah karyawan jasa memiliki pengetahuan yang

    cukup, sopan, kompeten, dan dapat dipercaya.

    e) Empati: apakah perusahaan jasa tersebut memberikan

    perhatian yang besar dan khusus.

    b. Mengelola Kualitas Jasa

    Salah satu cara membedakan sebuah perusahaan jasa adalah

    memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing

    secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi

    ekspektasi kualitas jasa pelanggan. Royalitas pelanggan dibentuk

    oleh pengalaman lalunya, pembicara dari mulut kemulut dan

    promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa. pelanggan memiliki

    penyedia jasa berdasarkan hal ini, dan setelah menerima jasa itu,

    maka mereka akan membadingkan jasa yang dialami dengan jasa

    yang diharapkan. jika jasa yang dialami terletak dibawah yang

    diharapkan, pelanggan tidak berminat lagi pada penyedia. jika jasa

    yang dialami memenuhi maka mereka akan menggunakan jasa

    penyedia lagi.

    Menurut Parasurama, Zeithalm, dan Berry dalam Kotler

    (1995:559) mengidentifikasikan lima sejang yang mengakibatkan

    kegagalan penyampaian jasa, kelima senjangan itu adalah :

  • 41

    1) Kesenjangan antara harapan konsumen dan presepsi

    manajemen: manajemen tidak selalu memahami secara tepat

    apa yang diinginkan pelanggan.

    2) Kesenjangan antara presepsi manajemen dan spesifikasi

    kualitas jasa: manajemen mungkin memahami secara tepat

    keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan suatu standar

    kinerja spesifik.

    3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampain

    jasa para personil mungkin kurang terlatih atau tidak mampu

    atau tidak memenuhi standar atau mereka dihadapkan pada

    standar yang berlawanan, seperti menyediakan waktu untuk

    mendengarkan para pelanggan dan melayani merekan dengan

    cepat.

    4) Kesenjangan penyampaian jasa dan komunikasi eksternal:

    harapan konsumen dipengaruhi oleh pertanyaan yang dibuat

    para wakil perusahaan dan iklan perusahaan.

    5) Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang

    diharapkan: kesenjangan ini terjadi bila memiliki presepsi

    yang keliru tentang kualitas pelayanan jasa tersebut.

    2. Layanan

    a. Pengertian Layanan

    (Menurut Kotler 2001) definisi pelayanan adalah setiap

    tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak

  • 42

    kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

    mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan

    atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan

    perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

    keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen

    itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat

    terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada

    umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan

    kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.

    Pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan

    pengguna jasa yang pada dasarnya pengguna jasa akan

    memberikan apa yang menjadi harapan pengguna jasa. Maka

    secara otomatis akan membuat nasabah merasa loyal dan mampu

    menarik nasabah baru sehingga dapat menjadikan suatu

    keuntungan besar bagi perusahaan.

    Menurut (Soemito 2001:32) bentuk - bentuk pelayanan terdiri

    dari

    1) pelayanan lisan adalah pelayanan ini diberikan oleh karyawan

    perusahaan langsung berhubungan dengan pelanggan baik

    bidang kasir maupun layanan konsumen.

    2) pelayanan secara tertulis adalah pelayanan yang dilakukan

    dengan memberikan keakuratan dan kecepatan proses dalam

  • 43

    pengolahan data atau masalah sehingga pelanggan tidak

    merasa jenuh dalam menunggu proses selanjutnya.

    3) pelayanan melalui perbuatan adalah pelayanan yang dilakukan

    oleh karyawan bawahan, karena itu keahlian dan keterampilan

    diutamakan untuk menentukan hasil maksimal.

    3. Kepuasan Pelanggan

    a. Pengertian Kepuasan Nasabah

    Kolter dalam Fatmawati (2011:35) mengemukakan bahwa

    nasabah atau pengguna jasa adalah pihak memaksimumkan nilai

    nasabah membentuk harapan akan nilai yang bertindak untuk itu.

    sedangkan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan antara presepsi

    atau kesannya terhadap kinerja suatu produk atau harapan-

    harapannya.

    Menurut Barnes (2003:35) kepuasan adalah tanggapan

    pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal itu berarti

    penelitian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari satu barang atau

    jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait

    dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan

    kebutuhan dibawah harapan atau pemenuhan kebutuhan harapan

    melebihi harapan.

    Definisi lain, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membadingkan antara presepsi atau

  • 44

    kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-

    harapannya (Kolter, 2002:42). sedangkan Lovelock dan Wright

    (2005:96) berpendapat kepuasaan pelanggan adalah reaksi

    emosional jangka pendek pelanggan terhadap jasa tertentu.

    Hal tersebut menunjukan bahwa terpenuhinya suatu

    kebutuhan menciptakan suatu kenyamanan dan keamanan adalah

    kepuasan. sayangnya, makna pemenuhan tidak lagi sejelas makna

    kepuasan. apa yang memuaskan satu pelanggan mungkin tidak

    memuaskan pelanggan disatu situasi. jadi dari pendapat-pendapat

    diatas dapat disimpulakan kepuasan pelanggan atau nasabah

    menurut penulis adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    setelah menerima jasa itu sendiri.

    Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya

    terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapanya

    (Kolter,2002:42).

    Menurut Kotler pengukuran kepuasan pelanggan dapat

    dilakukan melalui empat sarana,( Kasmir,2008:163) yaitu:

    1) Sistem Keluhan dan Usulan

    Artinya, seberapa banyak keluhan atau komplain yang

    dilakukan nasabah dalam suatu priode, makin banyak berarti

    makin kurang banyak demikian pula sebaliknya. Untuk itu

    perlu adanya sistem dalam menangani keluhan dan usulan.

  • 45

    2) Surve Kepuasan Konsumen

    Dalam hal ini bank perlu secara berkala melakukan

    survey baik melalui wawancara maupun kuesioner tentang

    sesuatu yang berhubungan dengan bank terhadap nasabah

    melalui transaksi selama ini. Untuk itu perlu adanya survey

    kepada konsumen.

    3) Konsumen Samaran

    Bank dapat mengirim karyawannya atau melalui orang

    lain untuk berpura-pura menjadi nasabah guna melihat

    pelayanan yang diberikan oleh karyawan bank secara

    langsung, sehingga terlihat jelas bagaimana karyawan

    melayani nasabah sesungguhnya.

    4) Analisis Mantan Pelanggan

    Dengan melihat catatan nasabah yang pernah menjadi

    nasabah bank guna mengetahui sebab-sebab mereka tidak lagi

    menjadi nasabah bank kita.

    b. Memberikan Nilai dan Kepuasan Pelanggan

    Menurut James (2006:90) setidaknya ada enam unsur

    penting yang harus dipahami bilamana ingin menerapkan konsep

    dan strategi pemberian dukungan pelanggan yaitu:

    1) Komitmen Total Top Manajemen dan Karyawan

    Memberikan dukungan pada pelanggan harus menjadi

    komitmen total dari top manajemen, manajer dan seluruh

  • 46

    karyawan. komitmen untuk menghasilkan produk dan

    pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, demi tercapainya

    kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan penjualan. untuk

    menjaga kelestarian pelanggan, maka konsistensi antara janji

    dengan kenyataan harus dijaga.

    2) Kapabilitas Menjual (Personal Selling Capability)

    Semua yang berkaitan dengan suksesnya penjuang

    harus memiliki kapabilitas menjual. jadi bukan hanya mencari

    order atau tenaga penjual tetapi juga berorientasi kepada

    pemuasan kebutuhan pelanggan secara obtimal, konsisten dan

    berkesinambungan.

    3) Perencanaan Pemberian Dukungan Pelayanan

    jika komitmen sudah diperoleh, karyawan sudah dilatih

    dan dipersiapkan kapabilitas untuk menghasilkan produk dan

    dukungan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan maka

    selanjutnya adalah mempersiapkan aksi atau (action plan),

    diantaranya adalah menyediakan saran atau peralatan

    penunjang yang diperlukan. hal ini lebih baik didasarkan pada

    hasil riset yang dapat diyakini atau dipercaya, untuk

    mendeteksi nilai yang dipresepsikan oleh pelanggan. Nilai yang

    menurut pelanggan sudah seharusnya mampu ditawarkan dan

    sudah disediakan oleh pemasar agar pelanggan puas dan tetap

    setia menggunakan jasa pemasar.

  • 47

    4) Menyediakan Pilihan Layanan (Service Feture) Diantaranya :

    a) Layanan sebelum penjualan: meliputi semua bentuk

    layanan yang diberikan untuk memudahkan konsumen

    dalam mengenal, memilih, menggunakan produk atau jasa.

    b) Layanan selama produk penjualan: meliputi semua bentuk

    pelayanan yang diberikan oleh petugas selama proses

    transaksi.

    c) Layanan setelah penjualan mencakup semua jenis layanan

    yang ditunjukan untuk menjaga terpenuhinya kepuasan

    pelanggan setelah melakukan transaksi. Misalnya:

    Mengantarkan pelangan kedepan menuju pintu keluar dan

    mengucapkan terimakasih.

    d) Pemberian Layanan Pada Pelanggan

    faktor penting penentuan tingkat kelengkapan pelayanan

    adalah presepsi dari calon pelanggan merupakan acuan

    yang paling penting dalam meningkatkan pelayanan yang

    akan disediakan.

    e) Pemeliharaan Hubungan Baik dengan Pelanggan

    faktor penting lainnya adalah pemeliharaan hubungan baik

    dengan pelanggan. untuk itu, hubungan interpersonal yang

    baik dengan pelanggan harus tetap terjaga. Komunikasi

    diupayahkan harus tetap berjalan, Misa: lewat dialog

    langsung, surat atau telepon.

  • 48

    c. Pentingnya Kepuasan Pelanggan

    Lima prinsip dasar mengenai kepuasa pelanggan (James

    :28-29).

    1) Kepuasan pelanggan adalah senjata sttrategi dan kritik yang

    menghasilkan peningkatan pembagian pasar dan meningkatkan

    keuntungan.

    2) Kepuasan pelanggan mulai dengan pemilikan oleh manajemen

    tingkat atas (kepemimpinan organisasi kita).

    3) Kepuasan pelanggan melibatkan keseluruhan organisasi.

    4) Kepuasan pelanggan memiliki implikasi fundamental

    dikeseluruhan struktur organisasi.

    5) Kepuasan pelanggan dapat dihitung, diukur, dan ditelusuri.

    d. Manfaat Kepuasan pelanggan

    Walapun setiap pemasar yang berhasil ingin memberikan

    jasa yang memuaskan pelanggan, ini bukanlah satu-satunya

    sasaran. perusahan tidak melupakan sasaran bisnis lainnya, seperti

    mencapai keunggulan bersaing atau mencetak keuntungan.

    kepuasan pelanggan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,

    dan tingkat kepuasan pelanggan yang makin tinggi akan

    menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih besar. dalam jangka

    panjang akan lebih menguntungkan mempertahankan pelangan dari

    pada terus menerus menarik pelanggan baru untuk mengantikan

    pelanggan yang pergi. pelanggan yang sangat puas akan

  • 49

    memyebarkan berita positif dari mulut dan malah menjadi iklan

    berjalan dan berbicara bagi suatu perusahaan (Lovelock dan

    Wright, 2005:104).

    Oliver dalam Rahmana (2008:33) terdapat lima indikator

    kepuasan nasabah yaitu adalah sebagai berikut:

    1) Puas dalam layanan proses pinjaman.

    2) Tidak ada complain.

    3) Kinerja bank sesuai harapan.

    4) Memiliki pengalaman yang baik dalam proses pinjaman.

    5) Pilihan yang terbaik untuk mengambil pinjaman

    e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

    Rangkuti dalam Swatindra (2006: 10-11) mempunyai

    pendapat bahwa ada beberapa factor-faktor yang mempengaruhi

    kepuasan konsumen yaitu:

    1) Nilai: didenifisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh

    manfaat dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi

    konsumen atas apa yang diterima konsumen dan yang telah

    diberikan oleh produk tersebut.

    2) Daya Saing: suatu produk yang hanya memiliki daya saing

    bila keunggulan produk tersebut dibutuhkan oleh konsumen.

    Keunggulan suatu produk terletak pada keunikan serta kualitas

    pelayanan produk tersebut kepada konsumen. Agar dapat

  • 50

    bersaing, suatu produk harus memiliki keunukan dibandingkan

    dengan produk lain yang sejenis.

    3) Persepsi Konsumen: didenifisikan sebagai proses dimana

    individu memiliki, mengorganisasikan, serta mengartikan

    stimulasi yang diterima alat inderanya menjadi suatu makna.

    Meskipun demikian, makna dari proses persepsi tersebut juga

    dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang yang

    bersangkutan.

    4) Harga: harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi tidak

    berkualitas. Harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi

    pembeli tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya, harga yang

    tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut berkualitas.

    Harga yang terlalu tinggi menimbulkan persepsi penjual tidak

    percaya keada pembeli

    5) Citra: citra yang buruk mengakibatkan persepsi produk tidak

    berkualitas, sehingga konsumen mudah marah untuk

    kesalahan kecil sekalipun. Citra yang baik menimbulkan

    persepsi produk berkualitas, sehingga konsumen

    memanfaatkan suatu kesalahan, meskipun tidak untuk

    kesalahan berikutnya.

    6) Tahap dan momen pelayanan: kepuasan konsumen ditentukan

    oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan konsumen

    selama ia menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut.

  • 51

    kepuasan yang diperoleh tiap tahap awal pelayanan

    menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk

    untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan

    merasa tidak puasa dengan pelayana seluruhnya. Kinerja

    pelayanan ditentukan oleh: pelayanan, proses, pelayanan,

    lingkungan fisik dimana layanan diberikan. (Rangkuti dalam

    Swatindra (2006: 010-11).

    C. Keterkaitan Antar Variabel

    Kualitas pelayanan yang baik didalam suatu perusahaan akan

    menciptakan kepuasan bagi para konsumenya. Apabila konsumen merasa

    benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta member rekomendasi

    kepada orang lain untuk membeli ditempat yang sama.ara yang baik

    mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan tingkat kepuasan

    yang tinggi kepada pelanggan karena akan membangun loyalitas dan pada

    akhirnya akan memberikan keuntungan jangka pajang kepada perusahaan

    (Situmorang, 2008) pandangan bahwa perlunya menjaga kualitas layanan

    yang berdampak pada kepuasan menurut Kotler (1997) adalah:

    a. Pelanggan adalah asset perusahaan atau perusahan tidak nilainya

    tanpa adanya pelanggan.

    b. Menarik dan mempertahankan pelanggan adalah tugas utama

    perusahaan.

    c. pelanggan akan menjadi loyal jika puas sekalipun ada tawaran yang

    menarik dari pesaing.

  • 52

    d. Mengebangkan penawaran yang lebih baik dan memuaskan

    pelanggan adalah tugas dari pemasaran.

    e. kepuasan pelanggan bergantung juga dengan dukungan dari bagian-

    bagian yang lain.

    f. untuk itu diperlukan kerjasama dari seluruh bagian yang terkait

    dengan perusahaan.

    Sehinggan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara

    kualitas jasa dan kepuasan konsumen yang akan memberikan suatu

    dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan

    perusahaan yang pada akhirnya memungkinkan perusahan untuk

    memahami harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, sehingga

    pelanggan mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan

    meminimallkan atau meniadakan pengalaman kurang menyenangkan

    (Tjiptono, 2007 dalam Diana, 2002). Penelitian yang dilakukan Debholkar

    et.al (2000), Cronin dan Taylor (2004) dalam Ardhana ( 2010 )

    menyatakan bahwa kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap kepuasan.

    D. Kerangka Penelitian

    Tujuan utama suatu lembaga keuangan syariah adalah untuk

    menciptakan kepuasan para anggotanya, karena kepuasan anggota

    merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan bagi

    kelangsungan hidup perusahaan, dalam hal ini pelayanan adalah salah satu

    upaya untuk mempertahankan para anggotanya agar tetap menggunakan

  • 53

    jasa perusahaan. dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh

    penelitian lain serta penjabaran tentang teori-teori mengenai masing-

    masing variabel dan hubungannya, maka dapat dirumuskan suatu kerangka

    penelitian sebagai berikut:

    Gambar bagan 2.1

    Bagan Kerangka Penelitian

    E. Hipotesis Penelitian

    Menurut Suliyanto (2006:53), hipotesis merupakan jawaban

    sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan

    jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari

    permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan maslah, sedangkan

    kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data.

    Berdasarkan teori hipotesis diatas dan rumusan masaalah yang

    diuraikan, maka dapat disusun suatu hipotesis sebagai berikut:

    1. Variabel Kehandalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah di BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali.

    Tangible (X1)

    Empathy (X2)

    Kepuasan Nasabah

    (Y)

    Reliability (X3)

    Responsiveness (X4)

    Assurance (X5)

  • 54

    2. Variabel jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

    nasabah di BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali.

    3. Variabel sarana fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah di BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali.

    4. Variabel daya tanggap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah di BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali.

    5. Variabel empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

    nasabah di BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali.

  • 55

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Menurut Sulianto (2005:2) metode kuantitatif adalah semua data yang

    dinyatakan dalam bentuk angka. penghitungan dari metode kuantitatif ini yaitu

    berdasarkan dari kuisioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil skor

    atau nilai tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 20 untuk

    membutikan adanya hubungan antara variabel-variabel penelitian.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Pelaksanaan kegiataan pencarian data dalam pembuatan Skripsi ini

    adalah ditempatkan di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolai. di mulai sejak

    2014. penulis memilih lokasi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali karena

    BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali adalah Lembaga Keuangan Syariah

    yang memiliki nasabah cukup banyak. sehingga penulis ingin meneliti BPSR

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian

    yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.

    Totalitas dari objek dan subyek peneliti yang digunakan peneliti tentunya

    yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat- syarat tertentu dengan

    masalah yang dipecahkan ( Bawono, 2006:28).

  • 56

    Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh nasabah BPRS

    Sukowati Seragen Cabang Boyolai yang masik aktif melakukan transaksi

    di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali berjumlah 11. 762 diposito

    yang terdiri dari 3.309 nasabah pembiayaan dan 8.453 adalah nasabah

    diposito.

    2. Sampel

    Sampel adalah Objek atau subyek penelitian yang dipilih guna

    mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006:28). Hal ini dilakukan

    untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga di dalam menentukan

    sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya

    merupakan kesimpulan dari populasi.

    adapun teknik untuk menentukan jumlahn sampel, dapat

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    S = P

    ( P.e ) + 1

    S = 11.762

    11.762 (0,1)2 + 1

    S = 11.726

    118,62

    = 98,85

    Keterangan:

    S : Jumlah Sampel Yang Dicari

    P : Jumlah Populasi

  • 57

    e : Error atau Tingkat Kes

    Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel 99 namun

    penulis akan membulatkan menjadi 100 responden. jadi sampel dalam

    penelitian ini adalah 100 responden (n : 100).

    D. Teknik Pengumpulan Data

    1. Pengertian Data

    Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi

    penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data

    dapat berwujud sebagai suatu keadaan, gambaran, suara, huruf, angka,

    ataupun simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk

    melihat lingkungan, kejadian maupun sebuah konsep.

    2. Sumber dan Jenis Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

    skunder.

    a. Data Primer

    Sumber data primer adalah pengambilan data yang

    diperoleh secara langsung oleh penelitian dilapangan yaitu :

    1) Metode Observasi Lapangan

    Merupakan teknik pengumpulan data informasi dan cara

    melakukan pengamatan langsung di BPRS Sokawati Sragen

    Cabang Boyolali. Jadi penilitian datang sendiri dan mengamati

    dari dekat di objek penelitian.

    2) Metode Angket ( Questionare )

  • 58

    Yaitu dengan cara pengumpulan data yang disajikan dalam

    bentuk pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang dikaitka

    dengan kualitas, kepuasan dan loyalitas nasabah di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    b. Data Sekunder

    Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau

    penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder

    dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun

    dari internet ( Anton 2006 ). Selain itu, data juga dapat diperoleh

    dalam bentuk yang sudah dipublikaskan yang tersedia

    diperusahaan seperti literatur, company profil, jurnal dan

    sebagainya.

    3. Teknik Pengumpulan

    a. Metode Observasi

    Observasi merupakan proses pencatatan perilaku subyek,

    obyek atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan

    atau komunikasi dengan individu-individu yang akan diteliti.

    Teknik ini digunakan untuk melakukan pengamatan langsung

    terhadap obyek sehingga dapat menghasilkan data baru yang

    lebih rinci mengenai prilaku subyek ataupun obyek.

    b. Metode Angket ( Kuesioner )

    Metode kuesioner adalah suatu pengumpulan data

    dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan

  • 59

    kepada sponden dengan harapan responden merespon daftar

    pertanyaan tersebut.instrumen dalam penelitian ini bersifat

    tertutup adalah jika alternatif telah disediakan.

    Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    kuesioner tertutup karena alternatif jawaban telah tersedia.

    E. Skala Pengukuran Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah metode survey yang menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang

    disampaikan langsung kepada responden. Metode kuesioner yaitu daftar

    pertanyaan yang diberikan kepada obyek penelitian yang mau memberikan

    respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29). Dalam

    penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner kepada

    nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali sebagai responden yang

    akan menjawab semua item pertanyaan.

    Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan skala interval.

    skala interval adalah memberikan renking kepada responden, yang

    direnking bisa berupa prefensi (selera), perilaku dan sebagainya (Bawono,

    2006:31). Skala Interval digunakan kalau jawaban untuk berbagai hal atau

    pertanyaan yang bias ditangkap dengan skala 5 butir 7 butir atau 1 butir,

    dan kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atau variabel (Suparto,

    2003:34). Kategori skala tersebut terdiri dari 10 tingkat untuk analisis, skor

    tersebut adalah 1-10.

  • 60

    Sangat Tidak

    Setuju

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju

    F. Definisi Konsep Dan Operasional

    1. Kualitas adalah (Heizer dan Render 2001 : 171) mendefinisikan kualitas

    sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Dikatakan pula sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk dan

    jasa yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan

    kebutuhan tertentu (Russell dan Taylor, 2000:78). Untuk memahami

    makna kualitas dapat dilihat dari perspektif produsen dan komsumen.

    Dalam pikiran pelanggan, kualitas mempunyai banyak dimensi dan

    mungkin diterapkan dalam satu waktu.

    2. Definisi pelayanan (Kotler 2001), adalah setiap tindakan atau kegiatan

    yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

    dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

    Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

    Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi

    kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada

    konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut

    dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada

    umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan

    yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.

  • 61

    Pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna

    jasa yang pada dasarnya pengguna jasa akan memberikan apa yang

    menjadi harapan pengguna jasa. Maka, secara otomatis akan membuat

    nasabah merasa loyal dan mampu menarik nasabah baru sehingga

    dapat menjadikan suatu keuntungan besar bagi perusahaan.

    3. Kepuasan pelanggan adalah matrik yang dilihat dari depan, jika

    kepuasan pelanggan mulai meleset, erosi dalam market share pasti akan

    segera terjadi. Perusahaan perlu memonitor dan meningkatkan tingkat

    kepuasan pelangganya.Makin tinggi tingkat kepuasan pelanggan, makin

    besar kemungkianan pelanggan tetap setia pada kita (Kotler, 2003 : 49 -

    51).

    Kepuasan pelanggan adalah tujuan sangat penting tapi tidak

    cukup dalam keadaan pasar yang sangat kompetitif, kepuasan

    pelanggannhanya merupakan prediksi yang lemah terhadap pelanggan

    yang tetap bertahan. Perusahaan-perusahaan secara teratur kehilangan

    pelanggan mereka yang puas sebesar sekian persen. Perusahaan perlu

    memfokuskan diri pada cara untuk mempertahankan pelanggan.

    Namun bahwa mempertahankan pelanggan juga bisa menyesatkan,

    seperti ketika pelanggan bertahan pada suatu perusahaan karena

    didasarkan pada kebiasaan atau pada ketiadaannya pemasok aternatif.

    Sebuah perusahaan perlu mendidik kesetiaan dan komitmen pelanggan

    yang sejati. Pelangan-pelangan barang-barang kemasan yang loyal,

    contohnya, biasanya membayar 7 persen sampai 10 persen lebih

  • 62

    banyak ketimbang pelangan-pelangan yang tidak loyal (kotler ,2003 :

    49 sampai 51).

    G. Instrumen Penelitian

    1. Variabel Penelitian

    Jenis variabel-variabel yang diteliti adalah:

    a. Variabel Independen (bebas), yaitu meliputi sebagai berikut menurut

    ( lovelock dan wring, 2005:107) :

    1) Kehandalan Yaitu, kemampuan bank dalam memeberikan

    pelayanan yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat, serta

    memuakan pelanggannya. guna mendukung hal ini, maka setiap

    karyawan bank sebaiknya diberikan pelatihan dan pendidikan

    guna meningkatkan kemampuannya.

    2) Jaminan yaitu, adanya jaminan bahwa karyawan memiliki

    pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat atau perilaku

    yang dapat dipercaya. Hal ini penting agar nasabah yakin akan

    transaksi yang mereka lakukan benar dan tepat sasaran.

    3) Sarana Fisik yaitu, bukti fisik yang harus dimiliki oleh karyawan

    bank, seperti gedung, perlengkapan kantor, daya tarik karyawan,

    sarana komunikasi, dan sarana fisik lainnya. Bukti fisik ini akan

    terlihat secara langsung oleh nasabah.Oleh karena itu, bukti fisik

    ini harus nmenarik dan modern.

    4) Daya tanggap yaitu, adanya keinginan dan kemauan karyawan

    bank dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk itu

  • 63

    pihak manajemen bank perlu memberikan motivasi yang besar

    agar seluruh karyawan bank mendukung kegiatan pelayanan

    kepada nasabah tanpa pandang bulu. Akan lebih baik jika

    motivasi yang diberikan kepada karyawan akan memperoleh

    imbalan seolah-olah mereka memiliki bank tersebut.

    5) Empati yaitu, mampu memberikan kemudahan serta menjalin

    hubungan dengan nasabah secara efektif, kemudian juga mampu

    memahami kebutuhan individu setiap nasabahnya secara cepat

    dan tepat. Dalam hal ini masalah prosedur kerja dan dihubungkan

    dengan tingkat pelayanan kepada nasabah ( Kasmir, 2008:45-58).

    b. Variabel Dependen (Y), yaitu meliputi:

    1. Kepuasan nasabah (Y) adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

    persepsi / kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk

    dan harapan-harapannya (Kolter, 2002:42).

    2. Definisi Operasional

    Pada bagian ini menjelaskan definisi variabel-variabel yang

    digunakan, baik variabel dependen maupun independen. Selajutnya

    definisai operasional menggambarkan pula pengukuran atas variabel

    dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini.

    a. Variabel independen (varibel bebas)

    Variabel bebas pada penelitian ini yaitu:

  • 64

    1) Kehandalan (reliabilitiy) yaitu kemampuan BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali memberikan pelayanan yang terbaik

    kepada nasabahnya. Pelayanan yang dijanjikan secara akurat

    dan memuaskan. Indikator kehandalan (reability) Menurut

    Lovelock dan wringt (2005:107) adalah sebagai berikut:

    a. Apabila bank yang baik berjanji untuk menyelesaikan

    sesuatu dalam waktu tertentu, mereka akan menempati.

    b. Apabila pelanggan menghadapi masalah, bank yang

    sangat baik akan menaruh perhatian yang tulus untuk

    memecahkan.

    c. Bank yang baik akan memberikan pelayanan saat itu juga.

    d. Bank yang baik akan menyediakan jasanya tepat pada tepat

    waktu yang dijanjikan.

    2) Jaminan (assurance): kemampuan BPRS Sukowati Sragen

    Cabang Boyolali dalam memberikan pelayanan kepada

    nasabahnya, dalam hal ini mencangkup pengetahuan,

    kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

    oleh para karyawan BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    Indikator Jaminan ( assurance) menurut lovelock dan Wringht

    (2005:107) adalah sebagai berikut:

    a. Perilaku karyawan bank yang sangat baik akan

    menanamkan kepercayaan dalam diri pelanggan.

  • 65

    b. Karyawan yang sangat baik akan berperilaku sopan terus

    menerus kepada pelanggan.

    c. Pelanggan bank yang sangat baik akan merasa aman

    dengan transaksinya.

    d. Karyawan bank yang sangat baik akan tahu menjawab

    pertanyaan pelanggan.

    3) Sarana fisik (tangible): sarana fisik yang merupakan bukti

    langsung dari pelayanan yang diberikan BPRS Sukowati

    Seragen, terdiri dari fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, serta

    sarana komunikasi. Indikator sarana fisik (tangible) menurut

    Lovelock dan wight (2005:107)adalah sebagai berikut:

    a. Bank yang baik akan memiliki peralatan yang modern.

    b. Fasilitas yang baik akan terlihat menarik.

    c. Karyawan bank yang baik akan terlihat rapi.

    d. Bahan-bahan yang berkaitan dengan jasa seperti (brosur

    atau rekening) akan terlihat menarik pada bank yang sangat

    baik.

    4) Daya tanggap (responsiveness): daya tanggap adalah upayah

    karyawan BPRS Sukowati Seragen untuk membantu para

    nasabah dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Indikator

    daya tanggap (responsiveness) menurut lovelock dan wright

    (2005:107) adalah sebagai berikut:

  • 66

    a. Karyawan yang sangat baik akan memberitahu kepada

    pelanggan dengan tepat kapan jasa akan diberikan.

    b. Karyawan bank yang sangat baik akan memberikan

    pelayanan segera kepada pelanggan.

    c. Karyawan yang baik akan bersedia membantu pelanggan.

    d. Karyawan bank yang sangat baik tidak akan pernah terlalu

    sibuk untuk menanggapi permintaan pelanggan.

    5) Empati (emphaty): merupakan upaya BPRS Sukowati Seragen

    memberikan perhatian yang tulus yang diberikan kepada

    nasabah. Mencangkup semua kemudahan dalam melakukan

    hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan

    memahami kebutuhan para nasabah, indikator empati (emphaty)

    menurut lovelock dan wringht (2005:107) adalah sebagai

    berikut:

    a. Bank yang baik akan memberikan perihatian yang khusus

    kepada pelanggan.

    b. Karyawan yang sangat baik akan memiliki jam operasi

    yang sesuai untuk semua pelanggan.

    c. Bank yang baik akan memiliki karyawan yang memberikan

    perhatian pribadi kepada pelanggan.

    d. Karyawan yang sangat baik akan memahami kebutuhan

    khusus pelanggan.

  • 67

    b. Kepuasan nasabah / Variabel dependen (Y)

    Kepuasan (Y) menurut philip Kolter (2002:42) adalah

    perasan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

    membandingkan antara presepsi atau kesannya terhadap kinerja

    (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Oliver dalam

    Rahmana (2008:33) terdapat lima indikator kepuasan nasabah

    yaitu adalah sebagai berikut:

    1) Puas dalam layanan proses pinjaman.

    2) Tidak ada complain.

    3) Kinerja bank sesuai harapan.

    4) Memiliki pengalaman yang baik dalam proses pinjaman.

    5) Pilihan yang terbaik untuk mengambil pinjaman.

    Tabel 3.1

    Definisi Operasional

    No Variabel Indikator Pertanyaan Indikator

    1 Kehandalan Apabila bank

    yang baik

    berjanji untuk

    menyelesaikan

    sesuatu dalam

    waktu tertentu,

    mereka akan

    menempati.

    1) Karyawan melakukan jasa pada

    pengguna jasa denagn tepat pada

    waktu yang disetujui.

    2) Karyawan menyelesaikan transaksi

    nasabah sesuai waktu yang ditentukan.

    Apabila

    pelanggan

    menghadapi

    masalah, bank

    yang sangat

    baik akan

    3) Karyawan selalu memberikan

    perhatian kepada nasabah dengan

    tulus.

    4) Karyawan membantu pelangan

    untuk memecahkan masalah dengan

  • 68

    menaruh

    perhatian yang

    tulus untuk

    memecahkan.

    tulus.

    Bank yang

    baik akan

    memberikan

    pelayanan saat

    itu juga.

    5) Karyawan melakukan perhitungan

    rekening dengan tepat, cermat dan

    memuaskan.

    6) Karyawan melakukan pelayanan

    transaksi dengan cepat dan benar.

    Bank yang

    baik akan

    menyediakan

    jasanya tepat

    pada tepat

    waktu yang

    dijanjikan

    7) Bank menyelesaikan tepat waktu

    yang dijanjikan.

    8) Karyawan tidak menunda-nunda

    pelayanan.

    2 Jaminan Perilaku

    karyawan bank

    yang sangat

    baik akan

    menanamkan

    kepercayaan

    dalam diri

    pelanggan.

    1) Karyawan memiliki sifat dapat

    dipercaya, dapat menjaga reputasi

    perusahaan.

    2) Karyawan menumbuhkan rasa

    percaya diri para nasabah.

    Karyawan

    yang sangat

    baik akan

    berperilaku

    sopan terus

    menerus

    kepada

    pelanggan.

    3) Karyawan bersifat sopan santun

    dalam memberikan pelayanan

    kepada nasabah.

    4) Karyawan sabar dan murah

    senyum terhadap nasabah.

    Pelanggan

    bank yang

    sangat baik

    akan merasa

    aman dengan

    transaksinya.

    5) Karyawan harus bisa menjaga

    rahasia nasabah,

    6) Pelanggan bank merasa aman

    dengan transaksi yang diberikan

    karyawan.

  • 69

    Karyawan

    bank yang

    sangat baik

    akan tahu

    menjawab

    pertanyaan

    pelanggan.

    7) Karyawan mampu menjawab

    semua pertanyaan nasabah.

    8) Karyawan sigap (cepat) dalam

    merespon permintaan pelanggan .

    3 Sarana fisik Bank yang

    baik akan

    memiliki

    peralatan yang

    modern.

    1) Fasilitas-fasilitas fisik yang

    memadai.

    2) Peralatan atau perlengkapan yang

    digunakan untuk memberikan

    jasa pelayanan sudah modern dan

    canggih.

    Fasilitas yang

    baik akan

    terlihat

    menarik.

    3) Ruang pelayanan yang bersih dan

    rapi.

    4) Tempat tunggu nasabah rapi dan

    nyaman.

    Karyawan

    bank yang baik

    akan terlihat

    rapi.

    5) Karyawan ramah dan terbuka

    terhadap nasabah .

    6) Penampilan tenaga kerja yang

    rapi dan sopan.

    Bahan-bahan

    yang berkaitan

    dengan jasa

    seperti (brosur

    dan rekening)

    akan terlihat

    menarik pada

    bank yang

    sangat baik.

    7) Tersedia brosur yang lengkap dan

    menarik.

    8) Sepanduk pelanyanan dipasang

    diluar agar nasabah mengetahui

    jenis-jenis pelayanan.

  • 70

    4 Daya

    tanggap

    Karyawan

    yang sangat

    baik akan

    memberitahu

    kepada

    pelanggan

    dengan tepat

    kapan jasa

    akan diberikan.

    1) Karyawan menginformasikan

    keadaan nasabah tentang

    kepastian waktu penyampaian

    jasa.

    2) Karyawan menginformasikan

    nomer layanan nasabah.

    Karyawan

    bank yang

    sangat baik

    akan

    memberikan

    pelayanan

    segera kepada

    pelanggan.

    3) Karyawan memberikan atau

    mengirimkan bukti transaksi

    dengan segera.

    4) Karyawan memberikan jasa

    secara cepat dan tepat dengan

    membuat janji secara tepa.

    Karyawan

    yang baik akan

    bersedia

    membantu

    pelanggan.

    5) Karyawan memberikan sambutan

    yang ramah dan melayani

    pengguna jasa dengan teliti dan

    sabar.

    6) Karyawan siap setiap saat bila

    dibutuhkan pelanggan.

    5 Empati Bank yang

    baik akan

    memberikan

    perihatian yang

    khusus kepada

    pelanggan

    1) Karyawan menganggap pelanggan

    itu utama sehingga dilayani

    dengan maksimal.

    2) Karyawan memposisikan

    pelanggan secaqra khusus.

    Karyawan

    yang sangat

    baik akan

    3) Karyawan memberi kemudahan

    kepada pengguna jasa saat

    melakukan transaksi.

  • 71

    memiliki jam

    operasi yang

    sesuai untuk

    semua

    pelanggan.

    4) Karyawan tetap memberikan

    pelayanan meskipun jam kerja

    sudah terlewat waktunya.

    Bank yang

    baik akan

    memiliki

    karyawan yang

    memberikan

    perhatian

    pribadi kepada

    pelanggan.

    5) Karyawan memberikan perhatian

    secara orang perorang pada

    pengguna jasa.

    6) Karyawan sanagat dekat secara

    pribadi dengan nasabah.

    Karyawan

    yang sangat

    baik akan

    memahami

    kebutuhan

    khusus

    pelanggan.

    7) Karyawan harus dapat

    memberikan perasaan senang,

    nyaman, aman kepada pengguna

    jasa.

    8) Karyawan memahami kebutuhan

    khusus pelanggan

    7 Kepuasan Puas dalam

    layanan proses

    pinjaman.

    1) BPRS Sukowati Sragen Cabang

    Boyolali memberikan pinjaman

    sesuai dengan kebutuhan nasabah.

    2) Layanan proses pinjaman di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali

    sangat mudah.

    Tidak ada

    complain.

    3) Apakah ada kecewa dengan

    layanan di BPRS Sukowati Sragen

    Cabang Boyolali.

    4) Apakah anda memiliki banyak

    keluhan di Bank BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali.

    Kinerja bank

    sesuai harapan.

    5) Nasabah akan merasakan

    pelayanan yang baik dan tidak

    akan merugikan kedua belah

    pihak.

  • 72

    6) Apakah layanan di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali

    sesuai dengan harapan nasabah.

    Pilihan yang

    terbaik untuk

    mengambil

    pinjaman.

    7) Karyawan menjelaskan seluruh

    pinjaman yang ada di BPRS

    Sukwati Sragen Cabang Boyolali.

    8) BPRS Sukowati Sragen Cabang

    Boyolali menjadi pilihan yang

    baik bagi nasabah.

    H. Uji Instrumen Penelitian

    Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan

    dengan beberapa langkah antara lain:

    1. Uji Instrumen

    a) Uji Reliabilitas

    Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran

    data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika

    diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui

    konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuisioner). Pada prinsipnya uji

    reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai

    misal hasil dari jawaban kuisioner yang dibagikan. Suatu kuisioner

    dikatakan reliable atau handal jika jawaban sesorang terhadap

    pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik

    yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik

    cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach

    alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 63-64).

    b) Uji Validitas

  • 73

    Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu

    test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat

    mencerminkan variabel yang diukur Uji validitas digunakan untuk

    mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner

    dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk

    mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

    (Bawono, 2006: 68).

    Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk

    mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih atau

    tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan

    dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat

    dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris

    tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda

    bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua

    kemungkinan (Bawono, 2006: 76):

    1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level

    5% (0,05) untuk dua sisi

    2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level

    1% (0,01) untuk dua sisi

    c) Uji Regresi Berganda

    Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat

    multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel

    dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu

  • 74

    (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga

    analisa multivariate, karena variabel yang mempengaruhi anak

    turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen

    (X). Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan

    dilapangan, bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh banyak hal.

    Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

    fungsional atau hubungan kausal antara beberapa variabel independen

    (X1,X2,X3,X4,X5) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat

    dilakukan dengan uji statistik. Persamaan regresi berganda dapat

    berupa sebagai berikut (Bawono,2006:85):

    Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +b4 X4 + b5 X5 + e

    Dimana:

    Y : Kepuasan Nasanbah

    b1 : Koefisien regresi variabel X1 (Kehandalan)

    b2 : Koefisien regresi variabel X2 (Pinjaman)

    b3 : Koefisien regresi variabel X3 (Sarana fisik)

    b4 : koefisien regresi variabel X4 (Daya Tanggap)

    b5 : Koefisien regresi variabel X5 ( Empati)

    X1 : Kehandalan

    X2 : Jaminan

    X3 : Sarana fisik

    X4 : Daya tanggap

    X5 : Empati

  • 75

    E : Error / variabel penggangg

    2. Uji Statistik

    Uji statistik ini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau

    keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan utuk menaksir dari data yang

    kita analisa (Bawono, 2006: 88). Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai:

    a. Uji ttest (uji secara individu)

    Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

    independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau

    sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsialatau idividu,

    dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel

    bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Langkah-langkah

    pengujiannya:

    1. Menentukan hipotesis

    Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh

    terhadap variabel dependen.

    Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap

    variabel dependen.

    2. Menentukan t tabel

    Untuk menentukan t table dengan menggunakan tingkat α 5%

    dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k.

    Dimana :

    n : jumlah data

    k : jumlah variable

  • 76

    3. Pengambilan keputusan

    Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada

    pengaruh yang signifikan.

    Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh

    yang signifikan.

    b. Uji Ftest (uji secara serempak)

    Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

    semua variabel X1,2,3,4,5 (independen) secara bersama-sama dapat

    mempengaruhi variabel Y (Bawono, 2006:91). Langkah

    pengujiannya adalah:

    1. Menentukan hipotesis

    Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara

    bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

    Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

    2. Menentukan F table

    Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5%

    dan derajat kebebasan (dk) = (n – k).

    3. Mencari F hitung dengan rumus

    Dimana:

    R2 = koefisien determinasi

    K = jumlah variabel independen

  • 77

    n = jumlah sampel

    4. Pengambilan keputusan