ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN...

36
2 Pendahuluan Batik sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan batik di setiap kota yang sesuai dengan identitas kota tersebut. Hal ini juga tidak lepas dari peran pemerintah yang menggerakan dan mendukung penggunaan batik. Misalnya di perkantoran pemerintah, setiap hari Jumat para pegawai menggunakan batik, dan hal ini mendorong masyarakat untuk lebih menggemari batik. Batik juga identik dengan acara resmi seperti pernikahan, wisuda, dan lain-lain karena sekarang banyak model dan motif yang sangat bagus sehingga masyarakat sekarang tidak perlu lagi malu menggunakan batik karena sudah terkesan trendy dan tidak terkesan tua atau kuno lagi. Jumlah toko batik yang ada di Semarang berjumlah 31 toko dan tercatat sebagai data dari dinas perindustrian dan perdagangan kota Semarang (http://disperindag-kotasemarang.com/direktori/data-ikm-batik-semarang.html) . Karena jumlah toko semakin banyak persaingan toko batik di kota Semarang menjadi semakin ketat dan masing-masing toko menonjolkan merek mereka masing- masing. Menurut Kotler (2000) pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama. Begitu perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka perusahaan itu harus mengetahui dengan pasti karakteristik, khususnya strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk semua kategori produk melahirkan berbagai macam merek yang menjadi identitas masing-masing produk tersebut. Toko Batik Lesmono termasuk salah satu pemain dalam kancah persaingan Toko Batik di kota Semarang, Batik Lesmono berdiri sejak tahun 1960 di Pasar Johar Semarang, yang didirikan oleh Bapak Budi Santoso yang kemudian diteruskan oleh anaknya Ibu Widyati Kumala Dewi. Saat ini Toko Batik Lesmono semakin berkembang dan sudah pula membuka cabang, yaitu Toko Batik Lesmono di jalan Pandanaran 72 Semarang, dan dijalan Tlogosari Raya 2 no 38. Produk yang dimiliki

Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

2

Pendahuluan

Batik sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan

batik di setiap kota yang sesuai dengan identitas kota tersebut. Hal ini juga tidak

lepas dari peran pemerintah yang menggerakan dan mendukung penggunaan batik.

Misalnya di perkantoran pemerintah, setiap hari Jumat para pegawai menggunakan

batik, dan hal ini mendorong masyarakat untuk lebih menggemari batik. Batik juga

identik dengan acara resmi seperti pernikahan, wisuda, dan lain-lain karena sekarang

banyak model dan motif yang sangat bagus sehingga masyarakat sekarang tidak

perlu lagi malu menggunakan batik karena sudah terkesan trendy dan tidak terkesan

tua atau kuno lagi. Jumlah toko batik yang ada di Semarang berjumlah 31 toko dan

tercatat sebagai data dari dinas perindustrian dan perdagangan kota Semarang

(http://disperindag-kotasemarang.com/direktori/data-ikm-batik-semarang.html).

Karena jumlah toko semakin banyak persaingan toko batik di kota Semarang

menjadi semakin ketat dan masing-masing toko menonjolkan merek mereka masing-

masing.

Menurut Kotler (2000) pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang

memuaskan pelanggan yang sama. Begitu perusahaan mengidentifikasi pesaingnya,

maka perusahaan itu harus mengetahui dengan pasti karakteristik, khususnya

strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing ketika mendapat ancaman pasar.

Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk semua kategori produk melahirkan

berbagai macam merek yang menjadi identitas masing-masing produk tersebut.

Toko Batik Lesmono termasuk salah satu pemain dalam kancah persaingan

Toko Batik di kota Semarang, Batik Lesmono berdiri sejak tahun 1960 di Pasar

Johar Semarang, yang didirikan oleh Bapak Budi Santoso yang kemudian diteruskan

oleh anaknya Ibu Widyati Kumala Dewi. Saat ini Toko Batik Lesmono semakin

berkembang dan sudah pula membuka cabang, yaitu Toko Batik Lesmono di jalan

Pandanaran 72 Semarang, dan dijalan Tlogosari Raya 2 no 38. Produk yang dimiliki

Page 2: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

3

Batik Lesmono bervariasi dari pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak-anak, kain

batik, sprei batik, taplak meja batik, tas batik, sarung dan lain-lain.

Pesaing dari Toko Batik Lesmono antara lain adalah :

No Nama pesaing

1. Batik Keris

2. Danar Hadi

3. Jayakarta

Toko yang digunakan sebagai obyek penelitian ini adalah toko Batik

Lesmono yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman 138, karena jumlah

pelanggannya relatif cukup banyak dan merupakan Toko Batik Lesmono yang paling

dikenal oleh masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi peneliti dimana

jumlah konsumen (orang yang datang berbelanja) fluktuatif seperti berikut ini :

No Bulan Jumlah konsumen

1. Juli 2013 1250

2. Agustus 2013 1318

3. September 2013 1207

4. Oktober 2013 1186

5. November 2013 1227

6. Desember 2013 1309

Konsumen batik selalu dipengaruhi oleh penjual dengan bermacam-macam

cara yaitu, iklan, brosur, tulisan di majalah dan fashion show. Akan tetapi informasi

yang bertubi-tubi membuat konsumen seakan terjejali informasi dan mudah menjadi

jenuh. Segala sesuatu yang masuk kedalam otak konsumen menjadi mudah untuk

dilupakan. Morgan dan Hunt (2009) mengemukakan bahwa konsumen akan lebih

berkeinginan untuk loyal pada suatu merek atau perusahaan apabila mereka

mempunyai hubungan dekat (Relationship) dengan merek atau perusahaan tersebut.

Loyalitas menjadi sedemikian penting dalam usaha memenangkan persaingan dan

mempertahankan pelanggan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa

penulis berikut ini Brand Relationship berperan dalam membentuk loyalitas.

Page 3: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

4

Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Variable Hasil

1

Wittome,

James New

Zealand

Ministry of

Tourism

Industry

Report

Understanding the

Costumer-brand-

relationship within

Positive and

Negative Service

Environments

-Brand

Relationship:

company

reputation, brand

image, company

trustworthiness and

employee

trustworthiness

-Service quality

-Costumer value

-Costumer loyality

-Brand Relationship (brand

image, company reputation,

company trustworthiness

and employee

trustworthiness, kualitas

layanan) mempengaruhi

costumer value, dan

costumer value

mempengaruhi costumer

loyalty untuk luxury goods.

2 Abhigyan

Sarkar 2011

Romancing With A

Brand: A

Conceptual

Analysis Of

Romantic

Consumer-Brand

Relationship

-Satisfaction

-Brand Loyality

-Brand

Relationship

Satisfaction dan Brand

Loyality di mediasi oleh

variable lain seperti Like,

Romantic Brand Love,

Costumer Delight dalam

membentuk Brand

Relationship.`

3 Borneo,K

2011

PENGARUH

IMPLEMENTASI

RELATIONSHIP

MARKETING

TERHADAP

LOYALITAS

KONSUMEN

PADA PRODUK

OLI PELUMAS

PT PERTAMINA

(PERSERO)

ENDURO 4T

-Brand Loyality

-Brand

Relationship

Terdapat pengaruh positif

brand relationship terhadap

loyalitas konsumen

Dari penelitian terdahulu tersebut, terlihat bahwa brand relationship

merupakan antecedent dari loyalty. Penulis ingin mengadopsi Variabel Brand

Relationship dari kedua penelitian tersebut. Berdasarkan pada uraian latar belakang

diatas maka penelitian ini akan melihat apakah Brand Relationship berpengaruh

secara langsung terhadap loyalitas.

Page 4: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

5

Persoalan Penelitian

Apakah Brand Relationship berpengaruh positif terhadap Loyalitas

Pelanggan toko Batik Lesmono?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari peneletian ini adalah untuk mengetahui apakah Brand

Relationship berpengaruh positif terhadap Loyalitas Konsumen toko Batik Lesmono.

Tinjauan Pustaka

Brand

Kotler dan Gary Armstrong (2007:70) mendefinisikan merek sebagai nama,

istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan

untuk mengenali produk atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk

membedakannya dari produk pesaing.

Merek dapat menyampaikan empat tingkat arti:

A. Atribut Merek

Akan mengingatkan orang pada atribut tertentu. Misalnya keawetan dan

sebagainya sehingga hal ini memberikan suatu landasan pemosisian bagi

atribut lain dari produk tersebut.

B. Manfaat

Pelanggan tidak membeli merek tetapi mereka membeli manfaat dari produk

tersebut, oleh karena itu merek harus diterjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional.

C. Nilai

Merek juga mencerminkan sesuatu mengenai nilai–nilai pembeli. Misalnya:

menilai prestasi, keamanan, dan citra suatu produk.

Page 5: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

6

D. Kepribadian

Merek menggambarkan kepribadian. Merek akan menarik orang yang

gambaran sebenarnya dan citra dirinya cocok dengan citra merek.

Brand Relationship

Glosarry (2011) mengatakan bahwa brand relationship adalah interaksi

berulang antara merek dan pelanggan yang mulai mencerminkan karakteristik serupa

hubungan antara orang-orang, seperti cinta, koneksi, saling ketergantungan,

keintiman, dan komitmen. Fournier (1998) menunjukkan bahwa brand relationship

adalah ikatan emosional yang dihasilkan dari interaksi antara konsumen dengan

merek tersebut. Menurut S Syafrizal Helmi (2009), brand relationship adalah

bagaimana perusahaan dapat memberikan ransangan kepada pelanggan agar lebih

aktif berinteraksi dengan sebuah merek.

Menurut Fournier’s Brand Relationship mempunyai enam aspek utama dalam

kualitas hubungan merek:

A. Interdependence (Adanya Keadaan Saling Tergantung)

Sejauh mana merek berperan aktif dalam kegiatan konsumen sehari-hari, baik

secara perilaku (dalam hal frekuensi, ruang lingkup, dan kekuatan interaksi)

dan secara kognitif (dalam hal kerinduan dan keasikan dengan interaksi

merek.

Interdependensi sering terungkap melalui perilaku rutin di sekitar pembelian

merek dan pengguanaan, dan melalui kecemasan yang dialami selama

periode saat ketidakhadiran produk. Pada saat yang ekstrem interdependensi

menjadi ketergantungan dan kecanduan.

B. Self-concept connection

Tingkat dimana merek memberikan perhatian yang penting pada identitas,

tugas, atau tema, sehingga mengekspresikan bagian penting dari konsep diri,

baik masa lalu (termasuk referensi nostalgia dan kenangan brand) dan ada

Page 6: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

7

secara pribadi maupun sosial. Identitas diri yang menandakan perasaan

nyaman, keterhubungan, kontrol, dan keamanan. Dalam bentuknya yang

paling ekstrem, Self-connection mereflesikan integrasi dari konsep merek dan

diri.

C. Commitment

Dedikasi untuk asosiasi merek yang berkelanjutan dan perbaikan hubungan,

meskipun keadaan dapat diramalkan maupun tak terduga. Komitmen meliputi

kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering diformalisasikan melalui janji

yang dinyatakan dan pernyataan intensi yang dipublikasikan. Komitmen tidak

didefinisikan semata-mata hanya sunk cost dan investasi yang tidak dapat

diperbaiki yang menimbulkan hambatan untuk berhenti menggunakan merek.

D. Love/passions

Ketertarikan dan pemujaan terhadap sebuah merek, khususnya yang berkaitan

dengan alternatif yang tersedia. Intensitas ikatan emosional yang

menggabungkan kedua mitra bisa berkisar dari perasaan kehangatan,

perhatian, sampai pada kasih sayang. Cinta mencakup keyakinan bahwa

merek tak tergantikan, dan secara unik memenuhi syarat sebagai hubungan

kemitraan.

E. Intimacy

Rasa keakraban yang mendalam dan pemahaman dari kedua esensi merek

sebagai mitra dalam hubungan dan sifat consumer-brand relationship yang

kuat berbagi rincian rahasia diri pribadi, dan elaborasi ingatan akan merek

terdiri dari pengalaman yang signifikan atau asosiasi. Keintiman merupakan

konsep dua dimensi: konsumen mengembangkan pengetahuan yang

mendalam tentang merek, dan juga merasakan keintiman yang ditanyakan

pada bagian dari merek terhadap individu sebagai konsumen.

F. Partner Quality

Page 7: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

8

Kualitas mitra melibatkan kemampuan penilaian dari peran enactments yang

dilakukan oleh merek dalam peran partnership nya. Kualitas mitra mencakup

tiga komponen utama: (1) orientasi empati terhadap yang lain (kemampuan

mitra untuk membuat pihak lain merasa diinginkan, dirawat, dihormati,

diperhatikan, dan yang penting; daya tanggap terhadap kebutuhan); (2)

karakter dari keandalan, ketergantungan, dan prediktabilitas dalam merek;

dan (3) kepercayaan atau iman dalam keyakian bahwa merek akan mematuhi

aturan hubungan yang dibangun dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

9

Loyalitas Pelanggan

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2008:6) Loyalitas Pelanggan adalah

kelekatan pelanggan membeli suatu merek, toko, pabrikan, pemberi jasa berdasarkan

sikap dan tanggapan yang baik. Sedangkan menurut Olson (dalam Trisno Mushanto,

2004: 128) Loyalitas Pelanggan adalah dorongan untuk membeli berulang-ulang

sehingga menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk yang

membutuhkan waktu lama melalui proses pembelian secara berulang-ulang.

Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai perilaku orang yang melakukan pembelian

secara teratur dan berulang-ulang serta berulang kali datang ke tempat yang sama

dengan membeli suatu produk atau jasa (Ali Hasan 2008). Menurut Gremler dan

Brown (dalam Ali Hasan, 2008) Loyalitas Pelanggan adalah pelanggan yang tidak

hanya membeli secara berulang-ulang, tetapi juga mempunyai sikap yang positif

terhadap suatu perusahaan, misal merekomendasikan orang lain untuk membeli juga.

Menurut Durianto, Sugiarto dan Sitinjak (2004, p 128) pengukuran tingkat

loyalitas pelanggan terhadap merek dari suatu produk dan jasa, dapat dibagi menjadi

lima tingkatan, yaitu :

A. Switcher (berpindah-pindah)

Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan

yang berada pada tingkat yang paling dasar. Semakin tinggi frekuensi

pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek-

merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali

tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Pada tingkatan ini merek

apa pun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat kecil

dalam keputusan pembelian. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini

adalah mereka yang membeli suatu produk karena harganya murah.

Page 9: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

10

B. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai

pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsikan atau

setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi

merek produk tersebut. Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alasan

yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk membeli produk yang lain

atau berpindah merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha,

biaya maupun berbagai pengorbanan lain. Dapat disimpulkan bahwa pembeli

ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka.

C. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kategori puas bila mereka

mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka

memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching

cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja

yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. Untuk dapat menarik

minat para pembeli yang masuk dalam tingkat loyalitas ini maka para pesaing

perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pembeli yang

masuk dalam kategori ini dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup

besar sebagai kompensasinya (switching cost loyal).

D. Likes the brand (menyukai merek)

Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang

sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini ada perasaan

emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh

asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam

penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabatnya

ataupun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi. Meskipun demikian

sering kali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi

Page 10: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

11

dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang

spesifik.

E. Committed buyer (pembeli yang berkomitmen)

Pada kategori ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki

suatu kebanggan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut

menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun

sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan

ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan

merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.

Dengan melihat kecenderungan loyalitas pelanggan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka pelanggan yang loyal dapat memberikan kontribusi yang sangat

besar bagi perusahaan untuk menghasilkan suatu bisnis yang menguntungkan.

Menurut Reichheld dalam bukunya yang berjudul The Loyalty Effect, dalam Tepeci

(1999), pelanggan yang loyal dapat memberikan beberapa keuntungan bagi

perusahaan:

A. Continuous profit

Pelanggan yang tetap loyal akan memberikan keunggulan jangka panjang

bagi perusahaan dan perusahaan akan memperoleh keuntungan dari

pelanggan tersebut secara berkelanjutan.

B. Reduces marketing cost

Kebanyakan perusahaan akan menginvestasikan dananya untuk menarik

pelanggan potensial atau pelanggan baru, seperti melalui iklan. Untuk

pelanggan yang loyal, biaya iklan dapat dikurangi dan diminimalisasi.

C. Increase-per customer revenue growth

Pelanggan yang loyal dapat membantu perusahaan untuk mencapai pangsa

pasar (market share) yang lebih besar.

Page 11: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

12

D. Decrease operating cost

Loyalitas pelanggan membantu perusahaan dalam mengurangi pengeluaran

biaya layanan karena pengenalan mereka terhadap produk-produk

perusahaan.

E. Increase referrals

Pelanggan yang puas akan merekomendasikan pengalamannya kepada teman

dan orang lain. Pelanggan puas merupakan sumber yang sangat penting bagi

pelanggan yang baru, dan pelanggan yang menunjukan kekuatan

rekomendasi personal cenderung tinggal lebih lama.

F. Increase price premiums

Pelanggan yang loyal pada merk akan membayar lebih tinggi untuk sebuah

merk karena mereka mempersepsi nilai yang unik yang tidak diberikan oleh

merek lain.

G. Provide competitive advantage

Pelanggan yang loyal merupakan keunggulan kompetitive bagi perusahaan.

Pengaruh Brand Relationship terhadap Loyalitas Pelanggan

Apabila seorang konsumen memiliki brand relationship yang tinggi berarti

akan ada ikatan emosional yang dihasilkan dari interaksi antara konsumen dengan

merek. Perusahaan dapat memberikan rangsangan kepada pelanggan agar lebih aktif

berinteraksi dengan mereknya. Hal ini menunjukkan adanya Interdependence

(Adanya Keadaan Saling Tergantung), Self-concept connection, Commitment yang

tinggi, Love/passions, Intimacy, Partner Quality sehingga dengan adanya hal ini

akan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan.

Interdependence (Adanya Keadaan Saling Tergantung) merupakan sejauh

mana merek berperan aktif dalam kegiatan konsumen sehari-hari, baik secara

perilaku (dalam hal frekuensi, ruang lingkup, dan kekuatan interaksi) dan secara

Page 12: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

13

kognitif (dalam hal kerinduan dan keasikan dengan interaksi merek. Interdependensi

sering terungkap melalui perilaku rutin di sekitar pembelian merek dan pengguanaan,

dan melalui kecemasan yang dialami selama periode saat ketidakhadiran produk.

Pada saat yang ekstrem interdependensi menjadi ketergantungan dan kecanduan.

Semakin tinggi Interdependence berarti seorang konsumen semakin tergantung dan

membutuhkan sebuah produk sehingga akan berdampak pada peningkatan

loyalitasnya. Sehingga dengan demikian hipoteiss yang diajukan adalah:

H1: Interdependence berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Self-concept connection merupakan tingkat dimana merek memberikan

perhatian yang penting pada identitas, tugas, atau tema, sehingga mengekspresikan

bagian penting dari konsep diri, baik masa lalu (termasuk referensi nostalgia dan

kenangan brand) dan ada secara pribadi maupun sosial. Identitas diri yang

menandakan perasaan nyaman, keterhubungan, kontrol, dan keamanan. Dalam

bentuknya yang paling ekstrem, Self-connection mereflesikan integrasi dari konsep

merek dan diri.

Semakin tinggi Self concept connection menunjukkan bahwa konsumen

memiliki koneksi konsep diri yang semakin baik terhadap sebuah produk sehingga

akan merasa memiliki dan berkoneksi dan ini akan berdampak pada semakin

tingginya loyalitas. Sehingga hipotesisnya adalah:

H2: Self concept connection berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Commitment merupakan dedikasi untuk asosiasi merek yang berkelanjutan

dan perbaikan hubungan, meskipun keadaan dapat diramalkan maupun tak terduga.

Komitmen meliputi kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering diformalisasikan

melalui janji yang dinyatakan dan pernyataan intensi yang dipublikasikan.

Komitmen tidak didefinisikan semata-mata hanya sunk cost dan investasi yang tidak

dapat diperbaiki yang menimbulkan hambatan untuk berhenti menggunakan merek.

Page 13: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

14

Semakin tinggi commitment menunjukkan bahwa konsumen memiliki

komitmen yang semakin tinggi pada sebuah produk sehingga tidak ingin berpindah

pada merk lain dan ini akan berdampak pada semakin tingginya loyalitas. Sehingga

hipotesisnya adalah:

H3: Commitment berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Love/passions merupakan ketertarikan dan pemujaan terhadap sebuah merek,

khususnya yang berkaitan dengan alternatif yang tersedia. Intensitas ikatan

emosional yang menggabungkan kedua mitra bisa berkisar dari perasaan kehangatan,

perhatian, sampai pada kasih sayang. Cinta mencakup keyakinan bahwa merek tak

tergantikan, dan secara unik memenuhi syarat sebagai hubungan kemitraan.

Semakin tinggi Love/Passion menunjukkan bahwa konsumen memiliki

koneksi kecintaan atau perasaan yang semakin baik terhadap sebuah produk

sehingga akan merasa memiliki dan berkoneksi dan ini akan berdampak pada

semakin tingginya loyalitas. Sehingga hipotesisnya adalah:

H4: Love/Passion berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Intimacy merupakan rasa keakraban yang mendalam dan pemahaman dari

kedua esensi merek sebagai mitra dalam hubungan dan sifat consumer-brand

relationship yang kuat berbagi rincian rahasia diri pribadi, dan elaborasi ingatan

akan merek terdiri dari pengalaman yang signifikan atau asosiasi. Keintiman

merupakan konsep dua dimensi: konsumen mengembangkan pengetahuan yang

mendalam tentang merek, dan juga merasakan keintiman yang ditanyakan pada

bagian dari merek terhadap individu sebagai konsumen.

Semakin tinggi Intimacy menunjukkan bahwa konsumen memiliki tingkat

keeratan hubungan atau semakin intim terhadap sebuah produk sehingga akan

merasa ingin selalu dekat dan ini akan berdampak pada semakin tingginya loyalitas.

Sehingga hipotesisnya adalah:

Page 14: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

15

H5: Intimacy berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Partner Quality merupakan kualitas mitra melibatkan kemampuan penilaian

dari peran enactments yang dilakukan oleh merek dalam peran partnership nya.

Kualitas mitra mencakup tiga komponen utama: (1) orientasi empati terhadap yang

lain (kemampuan mitra untuk membuat pihak lain merasa diinginkan, dirawat,

dihormati, diperhatikan, dan yang penting; daya tanggap terhadap kebutuhan); (2)

karakter dari keandalan, ketergantungan, dan prediktabilitas dalam merek; dan (3)

kepercayaan atau iman dalam keyakian bahwa merek akan mematuhi aturan

hubungan yang dibangun dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Semakin tinggi Partner Quality menunjukkan bahwa konsumen memiliki

kualitas yang telah sesuai dengan produk tersebut atau produk dapat memenuhi

harapan kualitasnya sehingga akan merasa ingin selalu menggunakannya dan ini

akan berdampak pada semakin tingginya loyalitas. Sehingga hipotesisnya adalah:

H6: Partner Quality berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

Page 15: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

16

Model Penelitian

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif

kuantitatif.

Populasi

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah semua pembeli batik di

toko Batik Lesmono, Jl. Jendral Sudirman No.138 Semarang.

Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah non

probability sampling yaitu purposive sampling. Bentuk pengambilan sampel ini

berdasarkan pada kriteria tertentu dan sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono,

-Interdependence

-Self-concept

connection

-Commitment

-Love/passions

-Intimacy

-Partner Quality

Loyalitas

Pelanggan

Page 16: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

17

2010). Kriteria sampel: telah berbelanja minimal 3 kali dalam 6 bulan terakhir.

Jumlah sampel 100 untuk memenuhi syarat sampel minimal menurut Sugiyono

(2010).

Metode Pengumpulan Data

Kuesioner (Angket)

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner dimana, setiap jawaban diberikan

skor dengan skala tertentu. Skala pengukuran merupakan acuan yang digunakan

untuk mengukur panjang pendeknya interval yang menjadi alat ukur, sehingga alat

ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2010).

Kuesioner ini akan diberikan kepada pembeli di Toko Batik Lesmono yang terpilih

menjadi sample.

Penelitian ini menggunakan Skala Likert. Secara sistematis kegunaan dari

sistem ini adalah memberi skor pada pertanyaan. Pada penelitian ini skala Likert

digunakan pada penilaian konsumen. Penggolongan skor jawaban pada Skala Likert

dalam penelitian ini adalah 1 untuk STS dan 5 untuk SS sehingga:

a. Sangat tidak setuju (STS) : 1.00 – 1.80

b. Tidak setuju (TS) : 1.81 – 2.60

c. Netral (N) : 2.61 – 3.40

d. Setuju (S) : 3.41 – 4.20

e. Sangat setuju (SS) : 4.21 – 5.00

Wawancara (Interview)

Melakukan wawancara dengan pihak yang berhubungan dengan masalah

yang akan dibahas sehingga peneliti dapat memperoleh data yang memadai untuk di

analisis. Yang akan menjadi sumber dari wawancara ini adalah pemilik dari Batik

Lesmono.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

18

Uji Validitas

Uji validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek penelitian dengan data yang tepat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

penelitian (Sugiyono 2010:455). Menurut Ghozali (2006) uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh suatu angka

yang disebut koefisiensi relaibilitas. Tinggi rendahnya reliabilitas tes dicermikan

oleh koefisiensi korelasi antara skor pada dua tes yang pararel yang dikenakan pada

sekelompok individu yang sama. Semakin tinggi koefisiensi korelasi termaksud,

berarti konsistensi antara hasil pengenaan dua tes tersebut semakin baik dan hasil

kedua tes tersebut semakin reliabel. Sebaliknya, apabila dua tes yang dianggap

pararel ternyata menghasilkan skor yang satu dengan yang lain berkorelasi rendah,

maka bahwa dapat dikatakan bahwa reabilitas hasil ukur tes tersebut tidak tinggi.

Page 18: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

19

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal atau tidak, karena model

regresi yang baik berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui

suatu data tersebut normal atau tidak dapat dilihat dari distribusi datanya, yaitu pada

histogram maupun normal probability plot. Jika pada data histogram dikatakan

memiliki distribusi normal jika data berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada

normal probability plot, data dapat dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Menurut Ghozali (2006)

menyebutkan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis

diagonal, maka model regresi berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat diketahui dengan melakukan analisis matrik

korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen

memiliki tingkat

korelasi yang cukup tinggi, maka menunjukkan adanya multikolinieritas

(Ghozali, 2006).

Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dilakukan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari pengamatan yang ada tetap, maka

disebut homokedastisitas, namun jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah data yang bersifat homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 19: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

20

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

No Konsep Variabel dan Indikator Empirik

1

Brand

Relationship,

Fournier

(1998)

-Interdependence (Keadaan saling tergantung):

1. Setiap saya membutuhkan batik, saya mengingat Batik

Lesmono.

2. Setiap ada batik yang baru, saya selalu diberi informasi

-Self-Concept connection:

3. Bagi saya merek Batik Lesmono mencerminkan identitas saya

4.Merek Batik Lesmono memberikan perasaan nyaman.

-Commitment:

5. Saya memberikan informasi positif tentang Batik Lesmono

kepada orang lain.

-Love/Passion:

6. Saya sangat mengagumi merek Batik Lesmono.

7.Merek Barik Lesmono tidak tergantikan bagi saya.

-Intimacy:

8. Merek Batik Batik Lesmono selalu ada di hati saya

9.Pengetahuan saya tentang Batik Lesmono baik

10. Batik Lesmono selalu merupakan solusi atas kebutuhan bagi

saya

-Partner Quality:

11.Saya selalu puas membeli di toko batik Lesmono

12.Saya percaya kepada toko batik Lesmono

2

Loyalitas

Pelanggan,

Trisno

Mushanto,

2004: 128

-Switcher (Berpindah-pindah):

1.Saya membeli di toko Batik Lesmono karena harganya murah.

-Habitual buyer:

2. Saya sudah biasa membeli di toko Batik Lesmono.

-Satisfied buyer:

3. Setiap kali saya membeli di Batik Lesmono harapan saya

selalu terpenuhi.

-Likes the brand:

4.Saya benar-benar menyukai merek Batik Lesmono.

-Commited Buyer:

5. Saya merasa bangga terhadap merek Batik Lesmono.

6. Saya merekomendasikan Batik Lesmono kepada orang lain

Page 20: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

21

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil dari gambaran umum responden pada penelitian ini dapat dilihat pada

Lampiran Tabel 1. Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar

responden pada penelitian ini berjenis kelamin pria yaitu 62 orang dan sisanya 38

orang adalah wanita. Mayoritas responden berusia antara 31-40 tahun dan

berpendidikan SMA (49%). Pekerjaan sebagian besar responden adalah wiraswasta

(56%) dan pendapatannya di atas Rp 2 juta (81%). Frekuensi kunjungan terbanyak

adalah 5-10 kali (39%).

Untuk hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3 (Lampiran).

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar daripada r

tabel sehingga dikatakan valid. Untuk hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa

nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.6 sehingga dikatakan reliable. Hasilnya dapat dilihat

pada Tabel 4 di Lampiran.

Untuk hasil pengujian asumsi klasik yang pertama adalah uji normalitas.

Berdasarkan pada gambar (yang dilihat pada Lampiran Tabel 5.) diketahui bahwa

titik data mendekati garis normal sehingga dikatakan data normal.

Berdasarkan pada tabel hasil Lampiran Tabel 6. diketahui bahwa nilai

Tolerance > 0.1 dan VIF < 10 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Berdasarkan pada gambar hasil Scatterplot di Lampiran Tabel 7. diketahui bahwa

titik-titik data menyebar dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dikatakan tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Persamaan regresi:

Y = 19.511 + 0.168 X1+ 1.076 X2 + 1.365 X3+ 0.522 X4+ 0.060 X5+ 1.156 X6

Dimana:

Y = Loyalitas

X1 = Interdependence

X2 = Self concept connection

X3 = Commitment

Page 21: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

22

X4 = Love/Passion

X5 = Intimacy

X6 = Partner Quality

Berdasarkan pada hasil analisis regresi (lihat Lampiran Tabel 8.) diketahui

bahwa :

1. Nilai signifikansi t untuk variabel Interdependence sebesar 0.043 < 0.05

sehingga hipotesis pertama diterima. Nilai koefisien regresi +0.168

artinya terdapat pengaruh positif antara interdependence terhadap

loyalitas. Jadi semakin tinggi interdependence maka semakin

meningkatkan loyalitas pada Toko Batik Lesmono, dengan B sebesar

0.168.

2. Nilai signifikansi t untuk variabel Self concept connection sebesar 0.007 <

0.05 sehingga hipotesis kedua diterima. Nilai koefisien regresi +1.076

artinya terdapat pengaruh positif antara Self concept connection terhadap

loyalitas. Jadi semakin tinggi Self concept connection maka semakin

meningkatkan loyalitas pada Toko Batik Lesmono, dengan B sebesar

1.076.

3. Nilai signifikansi t untuk variabel Commitment sebesar 0.026 < 0.05

sehingga hipotesis ketiga diterima. Nilai koefisien regresi +1.365 artinya

terdapat pengaruh positif antara Commitment terhadap loyalitas. Jadi

semakin tinggi Commitment maka semakin meningkatkan loyalitas pada

Toko Batik Lesmono, dengan B sebesar 1.365.

4. Nilai signifikansi t untuk variabel Love/Passion sebesar 0.020 < 0.05

sehingga hipotesis keempat diterima. Nilai koefisien regresi +0.522 artinya

terdapat pengaruh positif antara Love/Passion terhadap loyalitas. Jadi

Page 22: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

23

semakin tinggi Love/Passion maka semakin meningkatkan loyalitas pada

Toko Batik Lesmono, dengan B sebesar 0.522.

5. Nilai signifikansi t untuk variabel Intimacy sebesar 0.023 < 0.05 sehingga

hipotesis kelima diterima. Nilai koefisien regresi +0.060 artinya terdapat

pengaruh positif antara Intimacy terhadap loyalitas. Jadi semakin tinggi

Intimacy maka semakin meningkatkan loyalitas pada Toko Batik

Lesmono, dengan B sebesar 0.060.

6. Nilai signifikansi t untuk variabel Partner Quality sebesar 0.004 < 0.05

sehingga hipotesis keenam diterima. Nilai koefisien regresi +1.156 artinya

terdapat pengaruh positif antara Partner Quality terhadap loyalitas. Jadi

semakin tinggi Partner Quality maka semakin meningkatkan loyalitas

pada Toko Batik Lesmono, dengan B sebesar 1.165.

Dilihat dari nilai R Square sebesar 81.2% termasuk besar karena 18.8%

lainnya di pengaruhi oleh variable yang lain. Artinya Interdependence, Self concept

connection, Commitment, Love/Passion, Intimacy, Partner Quality berpengaruh

terhadap loyalitas sebesar 81.2%.

PEMBAHASAN

Dari hasil pengujian hipotesis terbukti secara signifikan Interdependence

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini menunjukkan semakin

tinggi Interdependence berarti konsumen membutuhkan batik Lesmono sehingga

merasa tergantung pada batik Lesmono dan hal ini akan meningkatkan loyalitasnya

pada Batik Lesmono.

Dari hasil pengujian hipotesis kedua terbukti bahwa Self concept connection

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti karena konsumen

merasa Batik Lesmono mencerminkan identitasnya dan memberikan perasaan

nyaman, maka ia menjadi loyal pada Batik Lesmono.

Page 23: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

24

Untuk hasil pengujian hipotesis ketiga terbukti bahwa Commitment

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Artinya apabila ia menerima

informasi positif tentang Batik Lesmono maka akan menjadi loyal. Commitment

sebagai dimensi yang penting karena sangat mempengaruhi Brand Relationship.

Dari hasil pengujian hipotesis berikutnya diketahui bahwa Love/Passion

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Artinya karena konsumen

mengagumi merek Batik Lesmono dan tidak tergantikan dihatinya maka ia akan

menjadi loyal.

Dari hasil pengujian hipotesis kelima terbukti bahwa Intimacy berpengaruh

positif terhadap loyalitas pelanggan. Jadi karnea merek Batik Lesmono selalu ada di

hatinya, adanya pengetahuan batik yang baik dan merupakan solusi atas

kebutuhannya, maka loyalitasnya akan semakin tinggi.

Untuk hasil pengujian hipotesis keenam terbukti bahwa Partner Quality

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Jadi apabila konsumen merasa

selalu puas membeli di toko balik Lesmono dan percaya pada toko batik Lesmono,

maka ia akan menjadi semakin loyal.

Dari hasil pengujian hipotesis terbukti secara signifikan bahwa terdapat

pengaruh antara brand relationship terhadap loyalitas pada Toko Batik Lesmono.

Jadi apabila seorang konsumen memiliki brand relationship yang tinggi berarti akan

ada ikatan emosional yang dihasilkan dari interaksi antara konsumen dengan merek.

Perusahaan dapat memberikan rangsangan kepada pelanggan agar lebih aktif

berinteraksi dengan mereknya. Hubungan dengan merek akan menghasilkan

Interdependence (Adanya Keadaan Saling Tergantung), Self-concept connection,

Commitment yang tinggi, Love/passions, Intimacy, Partner Quality sehingga dengan

adanya hal ini akan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan.

Dilihat dari nilai jawaban dari responden yang memiliki nilai tinggi untuk

Interdependence (Adanya Keadaan Saling Tergantung) dengan rata-rata 4.14

dikarenakan setiap konsumen yang membutuhkan batik selalu mencari di Toko Batik

Page 24: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

25

Lesmono dan selalu ada informasi dari Batik Lesmomo untuk informasi produk baru,

Self-concept connection (hubungan konsep diri) dengan rata-rata 3.98 dipengaruhi

oleh merek Batik Lesmono mencerminkan identitas saya , Intimacy (keintiman)

dengan rata-rata 3.8 disebabkan merek Batik Lesmono selalu ada di hati saya dan

Batik Lesmono selalu merupakan solusi atas kebutuhan bagi saya, Partner Quality

(kualitas yang diinginkan) yang tinggi dengan rata-rata 3.87, misalnya, selalu merasa

puas jika membeli di toko Batik Lesmono, dan pihak toko Batik Lesmono

memperhatikan konsumen, hal ini kemudian berdampak pada loyalitas yang tinggi

(dengan rata-rata 3.82) sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Brand

Relationship berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Abhigyan Sarkar (2011) yang

menyatakan bahwa Brand Relationship berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan.

KESIMPULAN

1. Interdependence berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

2. Self concept connection berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

3. Commitment berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

4. Love/Passion berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

5. Intimacy berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

6. Partner Quality berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan

KETERBATASAN

Keterbatasan pada penelitian ini adalah

1. Pada penelitian ini ada variabel terabaikan yang tidak diteliti pengaruhnya

terhadap loyalitas seperti costumer value dan kepuasan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

26

2. Pada pertanyaan kuesioner rancu antara merek Batik Lesmono dengan merek

Toko Batik Lesmono sehingga pada penelitian dimasa mendatang dapat

diganti.

MASUKAN UNTUK PENELITIAN MENDATANG

Dari keterbatasan yang ada maka saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini

antara lain adalah:

1. Pada penelitian serupa dimasa mendatang dapat digunakan perbandingan

beberapa toko batik.

2. Pada penelitian mendatang dapat ditambahkan variabel lain yang

mempengaruhi loyalitas seperti: promosi, distribusi.

IMPLIKASI TEORI

Sumbangan teori bagi penelitian tentang brand relationship ini terungkap

bahwa dimensi commitmen mempunyai koefisien beta tertinggi yaitu 1.365

dibandingkan dengan dimensi yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam

membangun Brand Relationship, dimensi komitmen merupakan dimesi yang

penting.

IMPLIKASI TERAPAN

Implikasi terapan dari hasil penelitian ini adalah untuk Interdependence

(Adanya Keadaan Saling Tergantung) , Self-concept connection (hubungan konsep

diri) , Intimacy (keintiman) , Partner Quality (kualitas yang diinginkan) sudah baik

karena memiliki nilai yang tinggi dan untuk Commitment (komitmen) dengan rata-

rata nilai 3.43 dan Love/Passion (kecintaan) yang memiliki rata-rata nilai 3.61 ini

memiliki nilai yang kurang tinggi sehingga disarankan untuk lebih meningkatkan

merek Batik lesmono lebih lagi dengan kualitas yang diinginkan konsumen supaya

terwujud kecintaan terhadap merek Batik Lesmono yang tinggi dan lebih lagi dalam

Page 26: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

27

hal promosi untuk memberikan informasi positif terhadap konsumen agar

komitmennya dapat meningkat.

Page 27: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

28

DAFTAR PUSTAKA

Abhigyan Sarkar 2011. An Analysis of Indian Export in Post-Liberalization Era.

Annals - Economic and Administrative Series -, 2011, vol. 5, issue 1, pages

207-220.

Ali Hasan, 2008. Marketing. Media Utama, Yogyakarta.

Amin Widjaja Tunggal. 2008. Audit Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta.

Durianto, Sugiarto dan Sitinjak. 2004. Strategi Menaklukan Pasar melalui Riset.

Ekuitas dan Prilaku Merek, Jakarta: Gramedia.

Fournier. 1998. Consumers and their brands: developing relationship theory in

consumer research. John Wiley and Sons.

Ghozali, I. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Undip.

Glosarry. 2011. Literary Terms. New York: McGraw Hill.

http://disperindag-kotasemarang.com/direktori/data-ikm-batik-semarang.html.

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Kotler dan Gary Armstrong. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Morgan, R.M., & Hunt. S.D. 2009. The Commitment-Trust of The Relationship

Marketing, Journal of Marketing, July, Vol. 58, No.3, pp.20-38.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

Syafrizal Helmi. 2009. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, USU Press, Medan.

Tepeci, M. 1999. “Increasing Brand Loyalty in the Hospitality Industry,”

International Journal of Contemporary Hospitality Management, 11 (5):223-

229.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

29

Trisno Mushanto, 2004. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas

Pelanggan: Studi Kasus Pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya.

Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra.

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 6, No. 2, September 2004: 123 –

136.Nazir, M. 2003.

Wittome, James New Zealand. 2000. Understanding the Customer-brand-

relationship within Positive & Negative Service Environments. Ministry of

Tourism Industry Report.

Borneo, K. 2011. Pengaruh Implementasi Relationship Marketing Terhadap

Loyalitas Konsumen.

Page 29: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

30

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH BRAND RELATIONSHIP TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN DI BATIK LESMONO SEMARANG

Pada kesempatan ini, saya meminta kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk

mengisi kuesioner (daftar pertanyaan) yang saya buat sebagai salah satu sumber data

dalam penelitian ini. Daftar pertanyaan ini saya ajukan semata-mata untuk keperluan

penelitian sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1),

Program Studi Manajemen, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen

Satya Wacana, Salatiga.

Dalam kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi daftar

pertanyaan/ kuesioner ini.

Hormat saya,

The,

Yohanes S P R

A. Gambaran Responden

1. Jenis kelamin

Pria

Wanita

2. Usia

<20 tahun

20-30 tahun

31-40 tahun

> 40 tahun

3. Pendidikan Terakhir

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan

Pegawai Negri/ ABRI

Pegawai Swasta

Wiraswasta

Page 30: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

31

Pelajar atau Mahasiswa/i

Ibu Rumah Tangga

Lain-lain …........................................

5. Pendapatan/penerimaan tiap bulan

< Rp 1.000.000,00

Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00

>Rp 2.000.000,00

6. Sudah berapa kali Anda berkunjung di Toko Batik Lesmono ini?

< 3 kali

3 – 5 kali

5-10kali

> 10 kali

7. Sudah berapa kali Anda melakukan pembelian barang di Toko Batik

Lesmono?

< 3 kali

3 – 5 kali

5-10kali

> 10 kali

LANJUT JIKA minimal sudah berbelanja 3 kali

BERHENTI JIKA BELUM

B. Daftar Pernyataan

Berikan pilihan jawaban dengan jujur sesuai dengan yang Anda alami atau

rasakan pada pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda

contreng () pada kotak jawaban yang tersedia. Adapun pilihan jawaban sebagai

berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

B1. Brand Relationship

Daftar Pernyataan STS TS N S SS

1. Setiap saya membutuhkan batik, saya

mengingat Batik Lesmono

2. Setiap ada batik yang baru saya selalu diberi

informasi

3. Bagi saya merek Batik Lesmono

mencerminkan identitas saya

Page 31: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

32

Daftar Pernyataan STS TS N S SS

4. Merek Batik Lesmono memberikan perasaan

nyaman

5. Saya memberikan informasi positif tentang

Batik Lesmono kepada orang lain.

6. Saya sangat mengagumi merek Batik

Lesmono

7. Merek Batik Lesmono tidak tergantikan bagi

saya

8. Merek Batik Lesmono selalu ada di hati saya

9. Pengetahuan saya tentang Batik Lesmono

baik

10. Batik Lesmono selalu merupakan solusi atas

kebutuhan batik saya

11. Saya selalu puas membeli di toko Batik

Lesmono

12. Saya percaya kepada toko batik Lesmono

B2. Loyalitas Pelanggan

Daftar Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya membeli di toko Batik Lesmono karena

harganya murah

2. Saya sudah biasa membeli di toko Batik

Lesmono

3. Setiap kali saya membeli di batik lesmono

harapan saya selalu terpenuhi.

4. Saya benar-benar menyukai merek Batik

Lesmono

5. Saya merasa bangga terhadap merek Batik

Lesmono

6. Saya merekomendasikan Batik Lesmono pada

orang lain

Page 32: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

33

LAMPIRAN:

Tabel 1. Gambaran Umum Responden

No Keterangan Jumlah (orang) %

1 Jenis kelamin:

a. Pria

b. Wanita

62

38

62%

38%

2 Usia:

a. <20 th

b. 20-30th

c. 31-40th

d. >40th

5

23

41

31

5%

23%

41%

31%

3 Pendidikan terakhir:

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan

tinggi

0

3

49

48

0%

3%

49%

48%

4 Pekerjaan:

a. Pegawai

negeri/ABRI

b. Pegawai

swasta

c. Wiraswasta

6

38

56

6%

38%

56%

5 Pendapatan per bln:

a. <Rp 1 jt

b. Rp 1-2 jt

c. >Rp 2 jt

3

16

81

3%

16%

81%

6 Frekuensi kunjungan:

a. <3 kali

b. 3-5 kali

c. 5-10 kali

d. >10 kali

0

35

39

26

0%

35%

39%

26%

7 Melakukan

pembelian:

a. <3 kali

b. 3-5 kali

c. 5-10 kali

a. >10 kali

0

35

39

26

0%

35%

39%

26%

TOTAL: 100 100%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 33: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

34

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Brand Relationship

No kuesioner r hitung r tabel Keterangan

1 0.470 0.195 Valid

2 0.509 0.195 Valid

3 0.477 0.195 Valid

4 0.413 0.195 Valid

5 0.394 0.195 Valid

6 0.698 0.195 Valid

7 0.620 0.195 Valid

8 0.350 0.195 Valid

9 0.413 0.195 Valid

10 0.404 0.195 Valid

11 0.323 0.195 Valid

12 0.241 0.195 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Loyalitas

No kuesioner r hitung r tabel Keterangan

1 0.718 0.195 Valid

2 0.716 0.195 Valid

3 0.619 0.195 Valid

4 0.716 0.195 Valid

5 0.724 0.195 Valid

6 0.559 0.195 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Brand relationship 0.782 Valid

Loyalitas 0.783 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 34: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

35

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Loyalitas

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

19,511 2,901 6,726 ,000

,168 ,083 ,161 2,033 ,043 ,789 1,757

1,076 ,389 ,449 2,764 ,007 ,720 1,890

1,365 ,601 1,315 2,269 ,026 ,566 1,704

,522 ,221 ,553 2,366 ,020 ,348 2,731

,060 ,213 ,060 2,280 ,023 ,414 2,157

1,156 ,394 ,463 2,938 ,004 ,766 1,055

(Constant)

Interdependence

Self _concept

Commitment

Love_passion

Intimacy

Partner_quality

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Loyalitasa.

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 35: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

36

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

3210-1-2-3

Regression Studentized Residual

2

1

0

-1

-2

Reg

ressio

n S

tan

dard

ized

Pre

dic

ted

Valu

eDependent Variable: Loyalitas

Scatterplot

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi

Model Summaryb

,907a ,823 ,812 1,40786

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Partner_quality ,

Interdependence, Self_concept, Int imacy, Love_

passion, Commitment

a.

Dependent Variable: Loyalitasb.

Page 36: ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5662/3/T1_212009012_Full... · kesetian dan loyalitas kepada yang lain, sering ... dan juga merasakan

37

Coefficientsa

19,511 2,901 6,726 ,000

,168 ,083 ,161 2,033 ,043 ,789 1,757

1,076 ,389 ,449 2,764 ,007 ,720 1,890

1,365 ,601 1,315 2,269 ,026 ,566 1,704

,522 ,221 ,553 2,366 ,020 ,348 2,731

,060 ,213 ,060 2,280 ,023 ,414 2,157

1,156 ,394 ,463 2,938 ,004 ,766 1,055

(Constant)

Interdependence

Self _concept

Commitment

Love_passion

Intimacy

Partner_quality

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Loyalitasa.

Sumber: Data Primer yang Diolah