ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan...

25
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 1 ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI, KARAKTERISTIK INDIVIDU, LOCUS OF CONTROL DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN Oleh: AGUSTINI SULISTYANINGSIH STIE – AUB SURAKARTA Abstract Research with the title influence analyses of the leadership, kompetence, individual characteristic, locus of control and adjusment of information technology to ward job performance in Departement of Education Klaten Regency. The aim of research is to know the independent variable influence to dependent variable, either through partialis as wellas simultan, with the population equal to 120 people. Researcher take the sampel equal to 60 respondent by using random sampling. Method of analyses used the linear regression analysis. From research result obtained equation: Y = - 5,065 + 0,388 X1 + 0,178 X2 + 0,189 X3 + 0,031 X4 + 0,332 X5 + e The parsially significance test obtained conclusion that variables of leadership, competence, individual characteristic, and IT the positive signifikan to job performance in Departement of Education Klaten Regency, locus of control, effect have no positive significant effect to job performance. Leadership variable represent the most dominant variable. From result test the determination obtained value of R Square equal to 90,6%. meaning variability dependent are explainable by independent variable, equal to 90,6% while the remain 9,4% explained by other variable which are excluded model regression model such as discipline, organizational cultural and year of service, the education. Test Normality, Multicolinierity, Heteroscedastisity and Autocorelation as a whole have no clasical assumtion trouble. Pursuant to above test it is reachable in regression analysis the assumption conception of BLUE Linear or Best Linnier Unbiazed Estimator, is well implemeted. Result of this research is recommended to be developed to the next research to improve the quality of this research, especially in studying job performance, by benefit to academician will be running along with knowledge growth. Keywords : leadership, kompetence, individual characteristic, locus of control, adjusment of technology information and performance.

Transcript of ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 1

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI, KARAKTERISTIK INDIVIDU, LOCUS OF CONTROL

DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

Oleh:AGUSTINI SULISTYANINGSIH

STIE – AUB SURAKARTA

Abstract

Research with the title influence analyses of the leadership, kompetence, individual characteristic, locus of control and adjusment of information technology to ward job performance in Departement of Education Klaten Regency. The aim of research is to know the independent variable influence to dependent variable, either through partialis as wellas simultan, with the population equal to 120 people. Researcher take the sampel equal to 60 respondent by using random sampling. Method of analyses used the linear regression analysis.

From research result obtained equation: Y = - 5,065 + 0,388 X1 + 0,178 X2 + 0,189 X3 + 0,031 X4 + 0,332 X5 + e

The parsially significance test obtained conclusion that variables of leadership, competence, individual characteristic, and IT the positive signifikan to job performance in Departement of Education Klaten Regency, locus of control, effect have no positive significant effect to job performance. Leadership variable represent the most dominant variable. From result test the determination obtained value of R Square equal to 90,6%. meaning variability dependent are explainable by independent variable, equal to 90,6% while the remain 9,4% explained by other variable which are excluded model regression model such as discipline, organizational cultural and year of service, the education.

Test Normality, Multicolinierity, Heteroscedastisity and Autocorelation as a whole have no clasical assumtion trouble. Pursuant to above test it is reachable in regression analysis the assumption conception of BLUE Linear or Best Linnier Unbiazed Estimator, is well implemeted. Result of this research is recommended to be developed to the next research to improve the quality of this research, especially in studying job performance, by benefit to academician will be running along with knowledge growth.

Keywords : leadership, kompetence, individual characteristic, locus of control, adjusment of technology information and performance.

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

2 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

RINGKASAN

Penelitian dengan judul anali-sis pengaruh kepemimpinan, kompe-tensi, karakteristik individu, locus of control dan penerapan teknologi infor-masi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel independen ter-hadap variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan, dengan po-pulasi sebesar 120 orang. Peneliti me-ngambil sampel sebesar 60 responden. Adapun teknik yang digunakan ada-lah random sampling. Metode analisis menggunakan analisis Regresi linier.

Dari hasil penelitian diperoleh persa-maan:

Y = - 5,065 + 0,388 X1 + 0,178 X2 + 0,189 X3 + 0,031 X4 + 0,332 X5 + e

Uji signifikansi secara parsial diperoleh kesimpulan bahwa variabel kepemimpinan, kompetensi, karakte-ristik individu, penerapan TI terhadap kinerja pegawai secara individual ber-pengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, locus of control, berpengaruh tidak signifikan positif terhadap kinerja pegawai. Variabel kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan. Dari hasil uji determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 90,6%. yang berarti variabilitas dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebe-sar 90,6% sedangkan sisanya 9,4% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model re-gresi antara lain kedisiplinan, budaya organisasi dan masa kerja, tingkat pendidikan.

Uji Normalitas, Multikolinie-ritas, Heteroskedastisitas dan Autoko-relasi secara keseluruhan tidak ada gangguan asumsi klasik. Berdasarkan uji di atas maka dalam analisis regresi dapat dicapai konsep asumsi BLUE atau Best Linier Unbiazed Estimator, ma-ka penerapan analisis regresi dalam penelitian ini sangat baik. Hasil peneli-tian ini direkomendasikan untuk di-kembangkan pada penelitian yang akan datang, sehingga akan mampu memperbaiki kualitas penelitian ini, khususnya dalam mengkaji kinerja pe-gawai, dengan demikian manfaat bagi akademisi dapat selalu dikembangkan seiring dengan perkembangan penge-tahuan.

Kata kunci : kepemimpinan, kompe-tensi, karakteristik individu, locus of control penerapan teknologi informasi dan kinerja.

PENDAHULUAN

Manajemen Sumber Daya Ma-nusia merupakan istilah yang akrab dengan aktivitas sehari-hari baik da-lam aktivitas manusia sebagai indivi-dual maupun dalam berorganisasi. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting diantara sumber daya yang lain (mesin, modal) dalam sebuah or-ganisasi baik yang berorientasi profit maupun non profit. Manusia dalam organisasi adalah roda penggerak un-tuk mencapai tujuan yang telah di-tetapkan. Di dalam masyarakat ber-kembang bahwa manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang makin penting. Pandangan ini menunjukkan bahwa semakin majunya sebuah orga-nisasi maka permintaan untuk mem-perhatikan dan memberdayakan aspek manusia semakin menjadi prioritas.

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 3

Memasuki abad ke-21 ini, ma-nusia semakin dituntut untuk mem-punyai nilai lebih dan memiliki kom-petensi agar dapat bersaing dalam arus global saat ini. Peningkatan kua-litas Sumber Daya Manusia merupa-kan salah satu upaya untuk me-ningkatkan efektifitas kerja agar mem-percepat pencapaian misi dan visi organisasi. Organisasi sebagai kum-pulan individu-individu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Keber-hasilan dalam pencapaian tujuan ter-sebut tergantung bagaimana individu-individu anggota organisasi bersepa-kat dan saling kerja sama dalam sebuah aturan. Untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut organisasi harus memperhatikan faktor-faktor yang mampu mendorong setiap ang-gota organisasi bertindak sesuai de-ngan harapan organisasi.

Undang-undang Nomor 32 Ta-hun 2004 tentang Pemerintah Daerah, membawa konsekuensi dan implikasi yang cukup besar terhadap paradigma tentang pembangunan daerah. Peme-rintah selayaknya merespon tuntutan tersebut dengan melakukan upaya pe-ningkatan prestasi kerja pegawai yang tinggi demi meningkatkan mutu pela-yanan, baik dalam tatanan adminis-trasi maupun kualitas sumber-daya manusia sehingga akan tercapai-nya pemerintahan yang produktif guna tercapainya tujuan. Produktivitas da-lam dunia birokrasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efek-tif dan efisien. Produktivitas kerja se-bagai sebuah terjemahan dari motif ekonomi dalam hal pelaksanaan kegia-

tan organisasi yang banyak ditentukan oleh faktor manusia. Pemimpin mem-punyai dasar-dasar manajemen untuk meningkatkan produktivitas organisa-si yang dikelolanya.

Banyaknya penelitian tentang kinerja pada akhirnya dapat diambil benang merah dari semua itu ada su-atu kesamaan pandangan dari peneliti mengenai pentingnya kinerja bagi pe-gawai serta dampaknya bagi orga-nisasi. Kinerja menjadi komponen uta-ma mengenai adanya kesadaran untuk mewujudkan tujuan organisasi serta demi kelangsungan hidup organisasi sendiri.

Atas dasar uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengkaji dalam penelitian ini berkaitan dengan Kinerja Pegawai, lebih khusus lagi pe-neliti fokuskan pada Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Hal yang mendasari dalam menarik masalah penelitian berkaitan dengan kinerja, adalah atas dasar fenomena dalam melakukan observasi di lapa-ngan, bahwa Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten merupakan organisasi pelayan publik dalam bidang pendidi-kan, memiliki misi dan visi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Keberhasilan dalam menjalan-kan roda organisasi sangat dipengaru-hi oleh kinerja individu pegawai dan tentunya para pengambil keputusan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Berdasarkan fenomena terse-but memunculkan sebuah pertanyaan dalam kajian atau masalah penelitian sebagai berikut, faktor-faktor apakah yang dapat meningkatkan kinerja pe-gawai pada Dinas Pendidikan Kabu-

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

4 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

paten Klaten?. Lebih lanjut peneliti a-kan mengembangkan dan mereferensi fakta-fakta teoritis yang ada serta pe-ngalaman empiris (hasil penelitian) untuk menetapkan indikator-indikator variabel yang relevan untuk pengu-kuran kinerja pegawai.

Kepemimpinan organisasional memegang peran penting dalam me-nentukan keberhasilan suatu organi-sasi bisnis atau pun jasa. Bagaimana-kah model kepemimpinan yang efektif untuk memberikan kesuksesan efekti-vitas kerja organisasional secara berke-lanjutan masih menjadi isu dalam dekade terakhir ini. Yukl (2005:12) mendefinisikan kepemimpinan meru-pakan proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilaku-kan dan bagaimana tugas itu dila-kukan secara efektif, serta proses un-tuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan ber-sama.

Kreitner dan Kinicki (2005:299) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan par-tisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Peters dan Austin dalam Kreitner dan Kinicki (2005:299) mendefinisikan kepemimpinan berarti visi, pemberian semangat, antusiasme, kasih, kepercayaan, kegairahan diilus-trasikan oleh isi kalender seseorang, drama luar, penciptaan para pahlawan pada semua tingkatan, bimbingan, ber-jalan keliling secara efektif, dan sejum-lah lain. Kepemimpinan tergantung pada sejuta hal-hal kecil yang dilaku-kan dengan obsesi, konsistensi dan ke-pedulian, tetapi sejuta hal-hal tersebut

tidak berarti apa-apa jika tidak ada kepercayaan, visi, dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan wewenang, tetapi ditampilkan pada tingkatan yang berbeda. Pada tingka-tan individu misalnya kepemimpinan melibatkan pemberian nasehat, bimbi-ngan, inspirasi, dan motivasi. Parapemimpin membangun tim, mencip-takan kesatuan, dan menyelesaikan perselisihan di tingkat kelompok. Ak-hirnya, para pemimpin membangun budaya dan menciptakan perubahan di tingkat organisasi.

Berdasarkan pendapat dari Yukl (2005:12), Kreitner dan Kinicki (2005:299), dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat memberikan kesuksesan efektivitas kerja organisasional secara berkelanju-tan, serta pemimpin adalah orang ya-ng mengusahakan partisipasi suka-rela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Ma-ka dalam penelitian ini variabel kepe-mimpinan dipilih menjadi salah satu variabel independen dalam penelitian ini.

Kompetensi merupakan ke-mampuan atau pengetahuan yang di-miliki seseorang. Kompetensi atau ke-mampuan merupakan sebuah trait(bawaan atau dipelajari) yang meng-ijinkan seseorang mengerjakan sesuatu mental atau fisik, (Gibson et.al, 1996:89). Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang memung-kinkan mereka mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya. Michael Armstrong (1998), menyatakan bahwa kompetensi adalah knowledge, skill dan kualitas individu untuk mencapai ke-suksesan pekerjaannya. Berkaitan de-

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 5

ngan definisi kompetensi adalah suatu pemahaman yang patut ada dalam setiap organisasi, artinya apabila setiap individu memiliki kompetensi yang memadai, maka seluruh tugas yang menjadi beban pekerjaan akan mampu dijalani oleh seorang pegawai. Menu-rut persepsi peneliti, variabel kompe-tensi layak dijadikan salah satu para-meter dalam mengukur kinerja pega-wai, maka variabel kompetensi dima-sukan dalam salah satu variabel inde-penden untuk pengukuran kinerja.

Gibson et al (1996:13) menya-takan bahwa prestasi kerja individu adalah dasar prestasi kerja organisasi sehingga pihak manajemen dituntut untuk memahami perilaku individu. Perilaku individu sangat dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik individu yang bersangkutan. Karakteristik indi-vidu yang mencirikan antara satu orang dengan orang lain berbeda ada-lah karena masing-masing memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda. Perbedaan individu yang tercermin pada tujuan individu harus diperha-tikan oleh setiap organisasi untuk dipenuhi selaras dengan tujuan orga-nisasi. Variabel individual mencakup kemampuan dan ketrampilan, latar belakang keluarga, prestasi, sikap, ciri, kapasitas belajar, umur, jenis kelamin dan pengalaman.

Stoner et al dalam Sindoro (1996:420) menegaskan bahwa produk-tivitas karyawan sangat tegantung dengan kemampuan seseorang. Seo-rang pegawai yang memiliki kemam-puam tinggi, mungkin hanya membu-tuhkan usaha yang sangat sedikit un-tuk mencapai prestasi tinggi, sebalik-nya pegawai dengan kemampuan ren-dah mungkin harus bekerja keras un-

tuk menghasilkan tingkat keluaran rata-rata sekalipun.

Berdasarkan definisi yang di-kemukakan para ahli di atas, peneliti tertarik bahwa karakteristik individu, layak dikaji sebagai salah satu alat pengukur kinerja, maka karakteristik individu dalam penelitian ini dijadi-kan salah satu variabel independen.

Roter dalam Gibbson et.al(1996:161) menyebut mereka yang percaya bahwa mereka menguak tak-dir mereka sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi atas apa yang terjadi pada mereka dan dapat mengontrol hidup mereka sebagai bagian seseorang. Selanjutnya Roter juga setuju bahwa banyak orang me-mandang dirinya tidak berdaya me-nghadapi takdir, dikendalikan oleh kekuatan dari luar yang lebih besar disebut sebagai orang yang mempu-nyai kendali eksternal.

Berbagai studi tentang perilaku individu menemukan bahwa pegawai yang memiliki pengendalian secara internal lebih puas dengan pekerjaan mereka, lebih mungkin berada pada posisi kepemimpinan, dan lebih puas dengan cara kepemimpinan partisi-patif daripada pegawai yang memiliki kendali eksternal (Gibson et.al, 1996:162). Kreitner dan Kinicki (2005:179) mengatakan bahwa hasil yang dicapai locus of control eksternal me-nganggap bahwa keberhasilan yang dicapai dikontrol dari keadaan seki-tarnya. Individu dengan internal mempunyai anggapan bahwa lingku-ngan dapat dikontrol oleh dirinya sehingga mampu melakukan peru-bahan-perubahan sesuai dengan ke-inginannya.

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

6 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

Teknologi informasi sangat di-yakini mampu memberikan manfaat bagi para pemakai dalam organisasi apapun. Teknologi informasi berman-faat dalam berbagai macam aktivitas baik operasional maupun manajerial. Teknologi informasi dapat menjadikan tugas-tugas menjadi lebih hemat dan efektif. Penggunaan teknologi di ber-bagai bidang menyebabkan terjadinya berbagai macam perubahan seperti tugas yang dilakukan manusia digan-tikan oleh tenaga mesin atau elektro-nik. Sistem pengolahan data saat ini pada dasarnya merupakan hasil evo-lusi yang cukup panjang. Widjajanto (2001:27) memberikan penjelasan ten-tang evolusi yang terdiri dari tiga tahap yaitu:

1. Manual. Pengolahan data secara manual merupakan kelanjutan dari sistem primitif yang mengguna-kan jari, batu, atau simpul-simpul tali seperti yang pernah dilakukan dalam kehidupan suku-suku pri-mitif di jaman dahulu.

2. Manual berbantuan dengan mesin. Pada tahap ini sistem pengolahan data dilakukan dengan bantuan mesin yaitu dengan ditandai peng-gunaan kalkulator yang mekanis-menya mirip dengan komputer.

3. Pengolahan data elektronik. Pada tahap ini pengolahan data maupun pekerjaan yang lain telah meng-gunakan komputer. Penggunaan komputer lebih memberikan kece-patan dalam menghasilkan infor-masi.

Dampak nyata penggunaan teknologi informasi saat ini diyakini memberikan manfaat bagi individu

maupun organisasi dalam menjalan-kan fungsi-fungsi manajerial. Penggu-naan teknologi informasi akan me-ningkatkan kualitas informasi sehing-ga akan dapat memperkecil tingkat kesalahan dalam pengambilan kepu-tusan baik tingkat operasional mau-pun manajerial.

Berdasarkan uraian di atas sangat jelas, bahwa peran teknologi informasi memberikan dampak yang luar biasa bagi organisasi dalam mencapai tujuan, teknologi informasi akan mendukung kinerja individu, yang pada akhirnya akan memper-mudah pencapaian kinerja organisasi dalam mencapai tujuan. Dalam pene-litian ini, penerapan teknologi infor-masi dijadikan salah satu variabel independen dalam penelitian.

Berdasarkan fakta-fakta teoritis dan fakta empiris yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dalam pemilihan variabel independen antara lain Kepemimpinan, Kompetensi, Karakteristik Individu, Locus of Controldan Penerapan Teknologi Informasi, ditetapkan oleh peneliti sebagai va-riabel independen yang relevan untuk mengukur variabel Dependen Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

TINJAUAN PUSTAKA

1. KinerjaKinerja mempunyai arti

penting bagi pegawai, oleh karena dengan adanya penilaian kinerja berarti pegawai mendapat perha-tian dari atasannya, disamping itu akan menambah gairah kerja pegawai, karena dengan penilaian kinerja ini mungkin pegawai yang

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 7

berprestasi dipromosikan, dikem-bangkan dan diberi penghargaan atas prestasi tersebut, sebaliknya pegawai yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan. Peni-laian kerja yang efektif dan adil berkelanjutan perlu diperhatikan karena akan meningkatkan moti-vasi dan kinerja pegawai.

“Pengertian kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilan-jutkan seseorang atau sekelompok orang didalam pelaksanaan tugas, pekerjaan dengan baik, artinya mencapai sasaran atau standar kerja yang telah ditetapkan sebe-lum dan atau bahkan dapat mele-bihi standar yang ditentukan oleh perusahaan pada periode terten-tu,” (Handoko, 2000:135).

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pe-laksanaan suatu kegiatan atau pro-gram atau kebijakan dalam me-wujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu orga-nisasi. Mengacu pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karya-wan melalui suatu pelaksanaan pekerjaan atau tugas yang dibe-bankan kepadanya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, ber-mutu, tepat mengenai sasaran de-ngan selalu mengikuti metode yang telah ditetapkan (Mahsun, 2006:25), sedangkan kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku bagi peker-jaan yang bersangkutan (Handoko, 2000:135).

2. KepemimpinanMenurut Suradinata (1997:47)

pengertian pemimpin dan kepe-mimpinan dibedakan, bahwa pe-mimpin itu adalah yang memim-pin kelompok dua orang atau le-bih, baik organisasi maupun ke-luarga. Kepemimpinan adalah ke-mampuan seorang pemimpin un-tuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain, untuk mencapai tujuan yang telah diten-tukan sebelumnya.

Locke (1997:115) mendefi-nisikan kepemimpinan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil lang-kah menuju suatu sasaran bersa-ma. Kepemimpinan harus membu-juk orang-orang lain untuk meng-ambil tindakan. Pemimpin mem-bujuk para pengikutnya lewat ber-bagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, mencip-takan mode (menjadi teladan), pe-netapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukturisasi or-ganisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi.

Pimpinan biasanya diarti-kan sebagai orang yang mem-punyai tugas untuk mengarahkan, membimbing bawahan dan mam-pu memperoleh dukungan dari bawahan hingga dapat menggerak-kan kearah pencapaian tujuan organisasi.

Leadership atau kepemimpi-nan merupakan proses mempenga-ruhi kegiatan kelompok yang ter-organisasikan dalam usaha menen-

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

8 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

tukan tujuan dan mencapainya. Sehingga efektivitas kepemimpi-nan dari para pemimpin yang bersangkutan merupakan suatu hal yang sangat didambakan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam keberhasilan organisasi ter-sebut.

3. KompetensiKompetensi merupakan ke-

mampuan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kompetensi a-tau kemampuan merupakan sebu-ah trait (bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang me-ngerjakan sesuatu mental atau fisik (Gibson et.al, 1996:89). Kompetensi adalah karakteristik dasar dari se-seorang yang memungkinkan me-reka mengeluarkan kinerja supe-rior dalam pekerjaannya. (Boulter, Dalziel dan Hill, 1996). Michael Armstrong (1998), menyatakan bahwa kompetensi adalah know-ledge, skill dan kualitas individu untuk mencapai kesuksesan pe-kerjaannya.

Analisis kompetensi disu-sun sebagian besar untuk pengem-bangan karier, tetapi penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas ting-kat kinerja yang diharapkan. Me-nurut Boulter et.al (1996:147) levelkompetensi adalah sebagai berikut: Skill, Knowledge, Self-concept, Self Image, Trait dan Motive. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik misalnya seorang progamer computer. Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang khusus (tertentu), misalnya bahasa komputer. Social role adalah sikap

dan nilai-nilai yang dimiliki sese-orang dan ditonjolkan dalam ma-syarakat (ekspresi nilai-nilai diri), misalnya: pemimpin. Self image adalah pandangan orang terhadap diri sendiri, merekflesikan identi-tas, contoh: melihat diri sendiri se-bagai seorang ahli. Trait adalah ka-rakteristik abadi dari seorang ka-rakteristik yang membuat orang untuk berperilaku, misalnya: per-caya diri sendiri. Motive adalah se-suatu dorongan seseorang secara konsisten berperilaku, sebab perila-ku seperti hal tersebut sebagai sumber kenyamanan, contoh: pres-tasi mengemudi. Kompetensi Skill dan Knowledge cenderung lebih nyata (visible) dan relatif berada di permukaan (ujung) sebagai karak-teristik yang dimiliki manusia. So-cial role dan self image cenderung sedikit visibel dan dapat dikontrol perilaku dari luar. Sedangkan trait dan motive letak-nya lebih dalam pada titik sentral kepribadian.

4. Karakteristik IndividuBerbicara tentang karakte-

ristik individu dalam suatu organi-sasi tidak akan terlepas dengan motivasi, karena untuk mening-katkan prestasi kerja pegawai/karyawan dibutuhkan motivasi yang cukup terhadap pegawai. Individu adalah sama tetapi juga unik. Ciri-ciri pribadi yang meli-puti: jenis kelamin, status perka-wi-nan, usia, pendidikan, pendapa-tan dan masa jabatan merupakan variabel individu yang dimiliki oleh setiap orang individual seba-gai pribadi (Bashaw dan Grant, 1994:177).

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 9

Setiap individu membawa kedalam tatanan organisasi, ke-mampuan, kepercayaan pribadi, kebutuhan, pengalaman masa la-lunya. Ini semua karakteristik ya-ng dipunyai individu, dan karak-teristik individu tersebut akan di-bawa memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasinya (Thoha, 1995:198).

Perbedaan individu yang ada pada orang-orang dalam suatu organisasi merupakan faktor yang penting yang ikut menentukan respon mereka terhadap sesuatu maupun perilakunya, hal ini perlu sekali dipahami (Nimran, 1999:65). Gibson et al (1996:45) mengelom-pokkan variabel yang ada pada individu menjadi tiga yaitu:

a. Kemampuan mental maupun fisik.

b. Demografi (jenis kelamin, usia, ras).

c. Latar belakang: kelas sosial dan pengalaman serta psikologi in-dividu: persepsi, sikap dan ke-pribadian.

5. Locus of ControlLocus of control adalah ke-

yakinan individu yang mencermin-kan tingkat dimana mereka per-caya bahwa perilaku mereka mem-pengaruhi apa yang terjadi pada dirinya. Gibson et.al (1996:161) mendeskripsikan bahwa locus of control merupakan karakteristik kepribadian menguraikan orang yang menganggap bahwa kendali kehidupan mereka datang dari dalam diri mereka sendiri sebagai internalizers kendali kehidupan. Orang yang yakin bahwa kehi-dupan mereka dikendalikan oleh faktor eksternal disebut externali-

zers. Roter dalam Gibbson et.al(1996:161) menyebut mereka yang percaya bahwa mereka menguak takdir mereka sendiri dan me-nerima tanggung jawab pribadi atas apa yang terjadi pada me-reka dan dapat mengontrol hi-dup mereka sebagai bagian sese-orang. Selanjutnya Rotter juga se-tuju bahwa banyak orang meman-dang dirinya tidak berdaya meng-hadapi takdir, dikendalikan oleh kekuatan dari luar yang lebih be-sar disebut sebagai orang yang mempunyai kendali eksternal.

Dengan menggunakan ko-n-sep locus of control, prilaku be-kerja dapat dijelaskan ketika seo-rang karyawan merasakan hasilpekerjaan yang dilakukan sebagaihasil kontrol internal atau eks-ternal. Kontrol internal akan tam-pak melalui kemampuan kerjadan tindakan kerja yang berhu-bungan dengan keberhasilan dankegagalan karyawan pada saatmelakukan pekerjaannya. Sedang-kan karyawan dengan kontroleksternal merasakan bahwa ter-dapat kontrol di luar dirinya yangmendukung hasil pekerjaan yangdilakukan.

6. Penerapan Teknologi InformasiTeknologi informasi sangat

diyakini mampu memberikan ma-nfaat bagi para pemakai dalam organisasi apapun. Teknologi in-formasi bermanfaat dalam ber-bagai macam aktivitas baik opera-sional maupun manajerial. Tekno-logi informasi dapat menjadikan tugas-tugas menjadi lebih hemat dan efektif. Penggunaan teknologi di berbagai bidang menyebabkan terjadinya berbagai macam peru-bahan seperti tugas yang dila-kukan manusia digantikan oleh te-naga mesin atau elektronik. Sistem

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

10 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

pengolahan data saat ini pada da-sarnya merupakan hasil evolusi ya-ng cukup panjang.

Widjajanto (2001:27) memberikan penjelasan tentang evolusi yang terdiri dari tiga tahap yaitu :

a. Manual. Pengolahan data se-cara manual merupakan kelan-jutan dari sistem primitif yang menggunakan jari, batu, atau simpul-simpul tali seperti yang pernah dilakukan dalam kehi-dupan suku-suku primitif di jaman dahulu.

b. Manual berbantuan dengan mesin. Pada tahap ini sistem pengolahan data dilakukan de-ngan bantuan mesin yaitu de-ngan ditandai penggunaan kal-kulator yang mekanismenya mirip dengan komputer.

c. Pengolahan data elektronik. Pada tahap ini pengolahan data

maupun pekerjaan yang lain telah menggunakan komputer. Penggunaan komputer lebih memberikan kecepatan dalam menghasilkan informasi.

Dampak nyata penggu-naan teknologi informasi saat ini diyakini memberikan manfaat bagi individu maupun organisasi da-lam menjalankan fungsi-fungsi ma-najerial. Penggunaan teknologi in-formasi akan meningkatkan kua-litas informasi sehingga akan dapat memperkecil tingkat kesalahan da-lam pengambilan keputusan baik tingkat operasional maupun mana-jerial. Widjajanto (2001:25) mem-berikan syarat-syarat agar informa-si memiliki kualitas yang baik ha-rus memiliki unsur-unsur berikut ini.

a. Kecermatan. b. Penyajian yang tepat waktu. c. Kelengkapan. d. Ringkas.

KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 1Kerangka Pemikiran

Kepemimpinan (X1)

Locus Of Control (X4)

Kompetensi ( X2)

Karakteristik Individu (X3) KinerjaPegawai

( Y )

Penerapan Teknologi Informasi (X5)

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 11

HIPOTESIS1. Diduga terdapat pengaruh yang

signifikan variabel Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Di-nas Pendidikan Kabupaten Klaten.

2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan variabel Kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Di-nas Pendidikan Kabupaten Klaten.

3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan variabel Karakteristik Individu terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupa-ten Klaten.

4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan variabel Locus of Controlterhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kla-ten.

5. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan variabel Penerapan Tek-nologi Informasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

6. Diduga terdapat pengaruh secara simultan variabel Kepemimpinan, Kompetensi, Karakteristik Indivi-du, Locus of Control dan Penera-pan Teknologi Informasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pen-didikan Kabupaten Klaten.

METODE PENELITIANA. Obyek dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. De-sain yang dipergunakan dalam pe-

nelitian ini adalah jenis penelitian kasualitas yang menggambarkan korelasional antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji anta-ra lima variabel bebas yang mem-pengaruhi variabel terikat.

Penggalian data digunakan kuesioner dengan kategori skala interval (likert) dan selanjutnya di-lakukan pengujian atas validitas dan reliabilitas data. Metode ana-lisis data menggunakan alat ana-lisis regresi linier berganda, de-ngan melakukan uji hipotesis dan asumsi klasik untuk memperoleh fungsi yang terbaik dan parameter tidak bias. Sehingga model dapat digunakan untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena dalam pe-nelitian sebagai dasar implemen-tasi.

B. Populasi dan SampelPopulasi adalah keseluruh-

an obyek penelitian. Apabila seseo-rang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya me-rupakan penelitian populasi Ari-kunto (1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pega-wai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten sebanyak 120 orang.

Menurut Arikunto (1998:117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan dipakai. Menurut Hadi (2001:21) sampel adalah sejumlah anggota populasi yang dijadikan contoh untuk pe-nelitian, sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Berda-sarkan strategi peneliti, karena jumlah seluruh pegawai diatas 100

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

12 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

orang, maka dalam penelitian me-ngambil sampel penelitian yaitu sebanyak 50% x 120 orang, sehing-ga sampel penelitian sebesar 60 responden. Adapun teknik yang digunakan adalah random sam-pling.

METODE ANALISIS 1. Uji Instrumen

a. Uji validitasUji validitas ini dila-

kukan untuk mengetahui sebe-rapa cermat suatu tes (alat u-kur) melakukan fungsi ukur-nya. Cara menguji validitas ini dilakukan dengan mengkore-lasikan antara skor konstruk dengan skor totalnya. Adapun teknik korelasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah tek-nik product moment corre-lation(Sugiyono, 1999:182). Rumusproduct moment correlation ada-lah sebagai berikut :

rxy =

b. Uji reliabilitasAnalisis reliabilitas me-

nunjukkan pada pengertian a-pakah instrumen dapat me-ngukur suatu yang diukur se-cara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan relia-bel jika ukuran tersebut mem-berikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan me-nggunakan metode cronbach alpha. Rumus Cronbach alpha:

2. Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

3. Uji Hipotesisa. Uji Koefisien Regresi Parsial

(uji-t)Uji t digunakan untuk

mengetahui signifikansi penga-ruh variabel secara parsial an-tara variabel independen dan dependen.

b. Uji Koefisien Regresi Simultan (uji- F)

Uji F ini digunakan un-tuk menguji signifikansi koefi-sien regresi secara simultan/bersama-sama antara variabel independen terhadap depen-den.

c. Uji Koefisien Determinasi (A-djusted R2)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pe-ngaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi dinotasi-kan dengan R2 merupakan su-atu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat mengin-formasikan baik tidaknya mo-del regresi yang terestimasi. Te-gasnya angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. A-pabila nilai koefisien determi-

2222 YYnXXn

YXXYn

2

2

11 t

b

k

k

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 13

nasi sama dengan 0 maka va-riasi dari variabel dependen ti-dak dapat dijelaskan oleh vari-abel independen. Sebaliknya apabila koefisien determinasi sama dengan 1 maka semua va-riasi variabel dependen dapat dijelaskan secara sempurna o-leh variabel independen. Seca-ra manual rumus uji koefisien determinasi adalah sebagai be-rikut: ^ β2 Σ x i 2 R2 = Σ y i 2

4. Pengujian Asumsi Klasika. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah da-lam sebuah model regresi, va-riabel dependen, variabel in-dependen atau keduanya mem-punyai distribusi normal atau-kah tidak (Santoso, 2001: 213). Uji yang digunakan adalah de-ngan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal plot.

b. Uji MultikolinierSuatu model dikatakan

bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel independen tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai

VIF (varian inflation factor) yang mayoritas variabel di sekitar angka satu dan mempunyai ni-lai tolerance mendekati satu.

c. Uji HeteroskedastisitasGejala heteroskedastisitas

terjadi sebagai akibat dari va-riasi residual yang tidak sama untuk semua pengamatan. Pa-da bagian ini, cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroske-dastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan resi-dualnya (Sresid).

d. AutokorelasiPengujian autokorelasi

dimaksudkan untuk mengeta-hui apakah terjadi korelasi an-tara anggota serangkaian ob-servasi yang diurutkan menu-rut waktu (time series) atau se-cara ruang (cross sectional). Hal ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahun tertentu dipenga-ruhi tahun sebelumnya atau tahun berikutnya. Terdapat ko-relasi atas data cross section apa-bila data di suatu tempat dipe-ngaruhi atau mempengaruhi di tempat lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Dur-bin-Watson.

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

14 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

HASIL ANALISIS1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas1) Validitas item pertanyaan untuk variabel kepemimpinan

Tabel 1Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganX1_1X1_2X1_3X1_4X1_5X1_6X1_7X1_8X1_9X1_10

0,7700,7450,7490,7180,5530,6920,7850,7870,7990,782

0,2500,2500,2500,2500,2500,2500,2500,2500,2500,250

ValidValidValidValidValid ValidValidValidValidValid

Sumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 1 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem le-bih besar dari rtabel sehingga

semua item pertanyaan va-lid dalam menjelaskan va-riabel Kepemimpinan.

2) Validitas item pertanyaan untuk variabel KompetensiTabel 2

Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kompetensi

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganX2_1 0,641 0,250 ValidX2_2 0,789 0,250 ValidX2_3 0,730 0,250 ValidX2_4 0,811 0,250 ValidX2_5 0,672 0,250 ValidX2_6 0,824 0,250 ValidX2_7 0,820 0,250 ValidX2_8 0,659 0,250 ValidX2_9 0,793 0,250 ValidX2_10 0,811 0,250 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 2 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem le-bih besar dari rtabel sehingga

semua item pertanyaan va-lid dalam menjelaskan vari-abel Kompetensi.

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 15

3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Karakteristik IndividuTabel 3

Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Karakteristik Individu

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganX3_1 0,809 0,250 ValidX3_2 0,813 0,250 ValidX3_3 0,798 0,250 ValidX3_4 0,823 0,250 ValidX3_5 0,762 0,250 ValidX3_6 0,495 0,250 ValidX3_7 0,568 0,250 ValidX3_8 0,769 0,250 ValidX3_9 0,753 0,250 ValidX3_10 0,544 0,250 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 3 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem le-bih besar dari rtabel sehingga

semua item pertanyaan va-lid dalam menjelaskan vari-abel Karakteristik Individu.

4) Validitas item pertanyaan untuk variabel Locus Of ControlTabel 4

Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Locus Of Control

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganX4_1 0,461 0,250 ValidX4_2 0,710 0,250 ValidX4_3 0,479 0,250 ValidX4_4 0,348 0,250 ValidX4_5 0,288 0,250 ValidX4_6 0,793 0,250 ValidX4_7 0,627 0,250 ValidX4_8 0,628 0,250 ValidX4_9 0,737 0,250 ValidX4_10 0,520 0,250 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 9 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem le-bih besar dari rtabel sehingga

semua item pertanyaan va-lid dalam menjelaskan vari-abel Locus Of Control.

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

16 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

5) Validitas item pertanyaan untuk variabel Penerapan TITabel 5

Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Penerapan TI

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganX5_1 0,773 0,250 ValidX5_2 0,668 0,250 ValidX5_3 0,339 0,250 ValidX5_4 0,341 0,250 ValidX5_5 0,339 0,250 ValidX5_6 0,481 0,250 ValidX5_7 0,458 0,250 ValidX5_8 0,649 0,250 ValidX5_9 0,295 0,250 ValidX5_10 0,575 0,250 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 5 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem le-bih besar dari rtabel sehingga

semua item pertanyaan va-lid dalam menjelaskan vari-abel Penerapan TI.

6) Validitas item pertanyaan untuk variabel kinerjaTabel 6

Korelasi item pertanyaan terhadap variabel kinerja

Item Pertanyaan ritem rtabel KeteranganY_1 0,750 0,250 ValidY_2 0,667 0,250 ValidY_3 0,389 0,250 ValidY_4 0,266 0,250 ValidY_5 0,465 0,250 ValidY_6 0,717 0,250 ValidY_7 0,707 0,250 ValidY_8 0,848 0,250 ValidY_9 0,758 0,250 Valid

Y_10 0,730 0,250 ValidSumber: Data yang diolah, 2008

Tabel 6 diatas menunjuk-kan bahwa semua item per-tanyaan mempunyai ritem

lebih besar dari rtabel sehing-

ga semua item pertanyaan valid dalam menjelaskan variabel kinerja.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 17

b. Uji reliabilitasTabel 7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach

Kriteria Keterangan

Kepemimpinan 0,933 Alpha Cronbach > 0,60 maka

reliabel

ReliabelKompetensi 0,939 ReliabelKarakteristik Individu 0,925 ReliabelLocus Of Control 0,855 ReliabelPenerapan TI 0,813 ReliabelKinerja 0,893 Reliabel

Sumber: Data yang diolah, 2008

Hasil pengujian reliabili-tas menunjukkan bahwa, koe-fisien (r) alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibanding-kan dengan kriteria yang diper-syaratkan atau nilai kritis (rule

of tumb) sebesar 0,6, sehingga dikatakan dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan dapat mengukur suatu ya-ng diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.

2. Analisis Regresi Linier BergandaTabel 8

Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel Koeficient t SigKepemimpinan 0,388 6,029 0,000 ***Kompetensi 0,178 2,116 0,035 **Karakteristik Individu 0,189 2,558 0,013 **Locus Of Control 0,031 0,431 0,668Penerapan TI 0,332 3,749 0,000 ***Konstanta = -5,065F-hit = 104,084 dengan Sig = 0,000R Square = 0,906Sumber: Hasil olah data SPSS.

Keterangan :(***) Signifikan pada level of significant 0,01 (**) Signifikan pada level of significant 0,05

Tabel 8 menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = - 5,065 + 0,388 X1 + 0,178 X2 + 0,189 X3 + 0,031 X4 + 0,332 X5 + e

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

18 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Variabel kepemimpinan, kom-petensi dan karakteristik indi-vidu, locus of control dan pene-rapan TI berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi semua positif.

b. Kepemimpinan memiliki nilai koefisien paling dominan sebe-sar 0,388, artinya kepemimpi-nan memberikan pengaruh pa-ling besar terhadap kinerja.

3. Uji Hipotesis Penelitiana. Uji t

Nilai t dan nilai signifi-kansi dari masing-masing va-riabel nampak seperti pada ta-bel 8, menunjukkan tentang ha-sil perhitungan uji t dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Uji pengaruh kepemimpi-nan terhadap kinerjaVariabel kepemimpinan mempunyai, signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho dito-lak, berarti variabel kepe-mimpinan berpengaruh po-sitif dan signifikan terha-dap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Kla-ten. Artinya apabila kepe-mimpinan ditingkatkan maka kinerja pegawai Di-nas Pendidikan Kabupaten Klaten akan meningkat. Se-hingga hipotesis yang me-nyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap ki-nerja pegawai Dinas Pen-didikan Kabupaten Klaten, terbukti.

2) Uji pengaruh kompetensi terhadap kinerjaVariabel kompetensi mem-punyai signifikansi 0,035 < 0,05, maka Ho ditolak, ber-arti variabel kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya apabila kompetensi ditingkatkan maka kinerja pegawai Di-nas Pendidikan Kabupaten Klaten akan meningkat. Se-hingga hipotesis yang me-nyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi terhadap kiner-ja pegawai Dinas Pendidi-kan Kabupaten Klaten, ter-bukti.

3) Uji pengaruh karakteristik individu terhadap kinerjaVariabel karakteristik indi-vidu mempunyai signifi-kansi 0,013 < 0,05, maka Ho ditolak, berarti variabel ka-rakteristik individu berpe-ngaruh positif dan signifi-kan terhadap kinerja pega-wai Dinas Pendidikan Ka-bupaten Klaten. Artinya a-pabila karakteristik indivi-du ditingkatkan maka ki-nerja pegawai Dinas Pendi-dikan Kabupaten Klaten a-kan meningkat. Sehingga hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan karakte-is-tik individu terhadap kiner-ja pegawai Dinas Pendidi-kan Kabupaten Klaten, ter-bukti.

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 19

4) Uji pengaruh locus of controlterhadap kinerjaVariabel locus of controlmempunyai signifikansi 0,668 > 0,05, maka Ho dite-rima, berarti variabel locus of control berpengaruh posi-tif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupa-ten Klaten. Artinya apabila locus of control ditingkatkan maka kinerja pegawai Di-nas Pendidikan Kabupaten Klaten tidak meningkat. Se-hingga hipotesis yang me-nyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan locus of control terhadap ki-nerja pegawai Dinas Pen-didikan Kabupaten Klaten, tidak terbukti.

5) Uji pengaruh penerapan TI terhadap kinerjaVariabel penerapan TI mempunyai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho di-tolak, berarti variabel pene-rapan TI berpengaruh posi-tif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pen-didikan Kabupaten Klaten. Artinya apabila penerapan TI ditingkatkan maka ki-nerja pegawai Dinas Pendi-dikan Kabupaten Klaten a-kan meningkat. Sehingga hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan penerapan TI terhadap kinerja pega-wai Dinas Pendidikan Ka-bupaten Klaten, terbukti.

b. Uji FUji ini dengan melihat

nilai signifikansi F nampak pada tabel 8. Hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui be-sarnya nilai F signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disim-pulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi kinerja. Sehingga hipotesis ya-ng menyatakan diduga terda-pat pengaruh yang signifikan secara simultan kepemimpi-nan, kompetensi, karakteristik individu, locus of control, pene-rapan TI terhadap kinerja pe-gawai, terbukti.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)Koefisien determinasi

dinyatakan dalam persen, de-ngan hasil pada tabel 8. Me-nunjukkan bahwa R Square se-besar 0,906 atau 90,6% yang berarti variabilitas dependen yang dapat dijelaskan oleh va-riabilitas variabel independen sebesar 90,6% sedangkan sisa-nya 9,4% dijelaskan oleh vari-abel lainnya yang tidak dima-sukkan dalam model regresi antara lain kedisiplinan, buda-ya organisasi dan masa kerja, tingkat pendidikan.

4. Analisis Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data di-gunakan untuk mengetahui a-pakah dalam model regresi, va-riabel pengganggu atau residu-al memiliki distribusi normal. Uji ini dilakukan dengan meli-hat gambar plot pada garis re-gresinya, apabila titik-titik me-nyebar, searah dan mendekati garis diagonal, maka hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

20 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

Gambar 1(Hasil Uji Normalitas)

Dari gambar normal probability plots diatas terlihat titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan

hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.

b. Uji MultikolinieritasTabel 9

(Hasil Uji Multikolinieritas)

Variabel VIF Tolerance KeteranganKepemimpinan 2,641 0,379 Tidak terjadi

MultikolinieritasKompetensi 4,536 0,220 Tidak terjadi

MultikolinieritasKarakteristik Individu

3,243 0,308 Tidak terjadi Multikolinieritas

Locus Of Control 2,293 0,436 Tidak terjadi Multikolinieritas

Penerapan TI 2,903 0,344 Tidak terjadi Multikolinieritas

Tabel 9 di atas menun-jukkan bahwa kelima variabel memiliki nilai VIF < 10 dan

nilai Tolerance > 0,01 sehingga model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ected Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 21

c. Uji HeteroskedastisitasGambar 2

(Hasil Uji Heteroskedastisitas)

Dari grafik scatterplotsdiatas terlihat titik-titik menye-bar secara acak (random) baik diatas maupun di bawah angka

0 pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji AutokorelasiTabel 10

(Hasil Uji Autokorelasi)

Dari tabel 10 dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1.504 akan dibanding-kan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat keperca-yaan 5%, jumlah sampel 60 dan jumlah variabel bebas 5, maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai dL 1.404 dan dU

1.767. Nilai DW 1.504 terletak di antara dL dan dU atau 1.404<1.504<2.233 maka diteri-ma. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat auto-korelasi pada model regresi.

KESIMPULAN1. Hasil persamaan regresi linier

berganda yang diperoleh adalah:

Y = - 5,065 + 0,388 X1 + 0,178 X2 + 0,189 X3 + 0,031 X4 + 0,332 X5 + e

Kepemimpinan, Kompetensi, Ka-rakteristik Individu, Locus of Con-trol dan Penerapan Teknologi Informasi berpengaruh positif ter-hadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Mo-del regresi tersebut telah meme-nuhi uji persyaratan regresi.

Regression Standardized Predicted Value210-1-2

Reg

ress

ion S

tudentize

d R

esid

ual

2

0

-2

-4

Dependent Variable: Kinerja

Model Summary b

.952a .906 .897 1.821 1.504Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Penerapan TI, Kepemimpinan, Locus of Control,Karakt. Individu, Kompentensi

a.

Dependent Variable: Kinerjab.

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

22 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

Sehingga dapat dipakai untuk memprediksi bagaimana besarnya pengaruh variabel kepemimpinan, kompetensi, karakteristik individu, locus of control dan penerapan TI dalam meningkatkan kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

2. Kepemimpinan berpengaruh posi-tif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten. Artinya apabila ke-pemimpinan ditingkatkan maka kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten akan meningkat.

3. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya apabila kom-petensi ditingkatkan maka kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten akan meningkat.

4. Karakteristik individu berpenga-ruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Artinya apabila karakteristik individu ditingkatkan maka kinerja pegawai Dinas Pen-didikan Kabupaten Klaten akan meningkat.

5. Locus of control berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten. Artinya apabila locus of control ditingkatkan maka kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten tidak meningkat.

6. Penerapan TI berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabu-paten Klaten. Artinya apabila pe-nerapan TI ditingkatkan maka kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten akan meningkat.

7. Hasil uji simultan diketahui be-sarnya nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel ke-pemimpinan, kompetensi, karak-teristik individu, locus of control, penerapan TI berpengaruh ter-hadap kinerja.

8. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja ada-lah kepemimpinan dengan koe-fisien regresi sebesar 0,388. Dari beberapa variabel independen, variabel kepemimpinan memberi-kan pengaruh paling besar ter-hadap peningkatan kinerja, diban-dingkan dengan variabel yang lain.

9. Dari hasil analisis diketahui bahwa besarnya nilai R Square sebesar 0,906 atau 90,6% yang berarti variabilitas dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 90,6% se-dangkan sisanya 9,4% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi antara lain kedisiplinan, budaya organisasi dan masa kerja, tingkat pendidikan.

10. Dengan menggunakan uji norma-litas, multikolinieritas, heteroske-dastisitas dan autokorelasi secara keseluruhan tidak ada gangguan asumsi klasik. Berdasarkan uji diatas maka dalam analisis regresi dapat dicapai konsep asumsi BLUE atau Best Linier Unbiazed Estimator, maka penerapan analisis regresi dalam penelitian ini sangat baik.

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 23

REFERENSIAmstrong, Michael., 2001, Manajemen

Sumber Daya Manusia, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

As’ad. Moh, 1997, Psikologi Industri, E-disi keempat, Yogyakarta, Liberty.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Pe-nelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Boulter. Dalziel., Hill 1996. Behavior in Organisation, New Edition Moore Publishing Company, Onc., Olli-nois.

Budi Sasangka 2007. Pengaruh Budaya Organisasi, Karakteristik Individu, Locus of Control, dan Penerapan Tek-nologi Informasi Terhadap Kinerja Pada SMKN 4 Klaten. Tesis STIE“AUB” Surakarta.

Edwin. A. Locke & Assosiates. 1997. E-sensi Kepemimpinan. Jakarta : Mitra Utama.

Falikhatun, Pengaruh Budaya Organi-sasi, Locus of control, Orientasi tu-juan pembelajaran dan Penerapan sis-tem Informasi Terhadap Efektivitas kerjaAparat Unit – Unit Pelayanan Publik, Empirika Vol.16 No.2 2003

Ghozali,Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Sema-rang : Badan Penerbit : Undip Se-marang

Gibson, A. 1997. Organisasi dan Mana-jemen, perilaku struktur dan proses, Jakarta : Bumi Aksara

Gibson JL, Ivancevich JM, Donnely Jr. JH, 2003. Organizations. 8th ed., Boston, Massachusetts, Irwin, Inc.

Gito Sudarmo., Sudita., 2002. Manaje-men Perilaku, Jakarta, PT. Prenha-llindo.

Grand Bashaw., 1994. Paradigma Baru Manajemen, Amara Books, Yogya-karta.

Gujarati, Damodar, 2000, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Cetakan 6, Jakarta : Gelora Aksara Pratama.

Hani Handoko, 2000, Manajemen Per-sonalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, UGM, Yogyakarta

_____________ 2002, Manajemen, BPFE UGM, Yogyakarta

Hardjanti, Sri. .2008. Pengaruh Karakte-ristik Individu, Lingkungan Kerja, Kontribusi Pelatihan dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja kar-yawan di Bank Guna Daya Boyolali.Tesis, Magister Manajemen, STIE –AUB Surakarta.

Jumaili., 2005. Jurnal Manajemen, Vol. VII. Jakarta. Gita Pertiwi.

Kreitner R and Angelo Kinicki, 2005. Perilaku Organisasi, edisi terjemahan,Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Mahsun, Mohamad., 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE, Yogya-karta.

Mangkunegara, A. P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan(Cetakan Ketiga). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

24 [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009

Miftah Thoha, 1996, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta

Mulyono, Toto Joko. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Pendidikan Dan Latihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Tesis, Magister Manajemen, STIE – AUB Surakarta.

Nimran, Umar., 1999. Perilaku Orga-nisasi, Citra Media. Surabaya.

Pamudji Suparmi. 1992. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.

Parlinda. Vera dan Wahyudin, 2007. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Ter-hadap Kinerja Karyawan Pada Peru-sahaan Daerah Air Minum Kota Su-rakarta, Daya Saing, Jurnal Magis-ter Manajemen, UMS.

Prawirosentono, Suyadi 2000, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE UGM.

Robbins, S.P.1996. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Jilid I. Jakarta : PrenhallIndo

Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS: Statistik Parametrik, Elex Me-dia Komputindo, Jakarta.

Santoso, Singgih. 2001. Statistik Para-metrik (Buku latihan SPSS). Jakar-ta : Elex Media Komputindo.

Sekaran U, 2000. Research Methods for Business: A Skill Building Approach.

Singapore: John Willey & Sons, Inc.

Shobarudin. (1992). Manajemen Sumber daya Manusia Strategik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Pertama.

-------------. (2003). Manajemen Sumber daya Manusia Strategik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Kedua.

Siagian, Sondang P, 1999, Teori dan Praktik Kepemimpinan, Jakarta : Ri-neka Cipta,

Sindoro, Oesman, 2002. Manajemen A-bad Modern, Jakarta : PT. Bumi Ak-sara

Sugiyono, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung

Suradinata Ermaya. 1997. Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintah. Ja-karta : PT. Gramedia.

Sutrisno Hadi, 2001. Analisa Regresi. Yayasan Penerbitan Universitas Gajah Mada. Jokjakarta.

Sutarto. 1996. Dasar-dasar Kepemimpi-nan Administrasi. Yogyakarta: Ga-djah Mada University Press.

Sutarto, 2001, Dasar-Dasar Kepemim-pinan Administrasi, Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Suprihanto John, Harsiwi Th. Agung M., Hadi Prakosa, Perilaku Orga-nisasional, Cetakan Pertama, Bagi-an Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yogyakarta, 2003.

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,  · PDF fileningkatkan efektifitas kerja agar mem- ... dan keyakinan da-sar. Kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 1 Maret 2009 25

UU No. 32 tahun 2004 tentang; Peme-rintahan daerah.

Werther, Jr. William B. and Davis, Keith, 1996. Human Resource and Personnel Management, 4th Edition,International edition, McGraw-Hill Book Co. Sinapore.

Widjajanto, Nugroho, (2001). Sistem In-formasi Akuntansi, Penerbit Erlang-ga, Jakarta

Winardi, 2002. Motivasi dan Pemotiva-sian Dalam Manajemen Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Yukl, G.A. 1998, Leadership in Organi-zation. Fourth Edition, Prentice-Hall International, London.

Yukl. Gary, 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi, edisi kelima, terjemahan, Indeks, Jakarta