ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR...

153
ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN STUDI KASUS : 5 NEGARA ASEAN PERIODE 2006-2011 FINESYA MAULI MARGAKATRA 107084003522 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR...

Page 1: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR

TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

STUDI KASUS : 5 NEGARA ASEAN

PERIODE 2006-2011

FINESYA MAULI MARGAKATRA

107084003522

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi
Page 3: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi
Page 4: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi
Page 5: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi
Page 6: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Finesya Mauli Margakatra

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Juli 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Unta Raya No. 2B Rt/Rw.003/006 Pondok Ranji,

Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412

Agama : Islam

No Telp/HP : 021-73690624 / 081288880726

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

TK Islam Al-Azhar Pusat (1993-1994)

SD Islam Al-Azhar Pusat (1994-2000)

SMP Islam Al-Azhar Pusat (2000-2003)

SMA Negeri 47 Jakarta (2003-2006)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2007-2014)

Page 7: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

ii

ABSTRACT

ASEAN or Association of South East Asian Nation Economic are an organization

of countries in South East Asian that consisting of ten countries, Indonesia,

Malaysia, Singapore, Philipines, Thailand, Cambodia, Laos, Brunei Darussalam,

Vietnam and Myanmar that formed to work togheter in one frame to build the

economy of each country. In economics ASEAN this day was increasing very

rapidly, the impact of macroeconomic forces on five ASEAN composites index

stock market movement including Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapore and

Philippines will be analyzed the effect in this research .

Two macroeconomic variables that influences are exchanges rate and inflation

rate will explain the variation of the composites index stock market movement.

Applying pooled least squares regressions and using panel data including five

cross-section data from January 2006 to December 2011, the results show the

significant impact of exchanges rate and inflation rate, both partial and simultan

to the stock market movement and two independent variables only can explain the

relation 86%. This research only covers two selected macroeconomic variables.

Therefore, for further research should examine other potential macroeconomics

variable.

Keywords: Exchange Rate, Inflation Rate, Composite Index, Panel Least Square,

Panel Data.

Page 8: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

iii

ABSTRAK

ASEAN atau Association of South East Asian Nation adalah organisasi negara-

negara di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia,

Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam,

Vietnam dan Myanmar yang dibentuk untuk saling bekerjasama dalam

membangun perekonomian masing-masing negara. Perkembangan perekonomian

di ASEAN mengalami kemajuan yang sangat pesat, efek dari variabel makro lima

negara ASEAN terhadap fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan di negara

Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura dan Filipina yang akan dianalisa dalam

penelitian ini.

Dua variabel makro ekonomi yang berpengaruh yaitu nilai tukar (kurs) dan

tingkat inflasi yang akan diteliti pengaruhnya terhadap IHSG di lima negara

ASEAN. Menggunakan analisis regresi data panel yang terdiri dari lima cross

sections dari data times series bulan Januari 2006 sanpai dengan bulan desember

2011, hasil menunjukkan bahwa Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) baik secara parsial

maupun bersama-sama menunjukkan hubungan secara signifikan namun tidak

berpengaruh terhadap IHSG dan hanya mampu menjelaskan sebesar 86%.

Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel makro ekonomi, untuk penelitian

selanjutnya diharapkan menambahkan variabel makro ekonomi lainnya yang

dianggap potensial.

Kata kunci: Nilai Tukar (Kurs), Tingkat Inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan,

Panel Least Square, Data Panel.

Page 9: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah banyak

memberikan anugerah dan nikmatnya pada diri ini sehingga dalam menjalani

aktivitas dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan dan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Dan dengan kekuatan doa yang selama ini saya panjatkan, akhirnya skripsi ini

diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyusunnya. Tak lupa Shalawat

teriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta

keluarga dan pengikutnya. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan skripsi ini bukan merupakan satu

hasil dari usaha segelintir orang, karena manusia adalah makhluk sosial dimana

keberhasilan manusia tidak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu

dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang

telah memberikan masukan yang berarti dalam proses penelitian dan penyusunan

skripsi ini. Untuk itu ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan

kepada:

1. Yang paling istimewa untuk ibunda tercinta Efi Rahmi, yang selalu

menyayangi, merawat dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang

dalam siang dan malam, yang doa-doanya tidak pernah putus, selalu

mengiri langkah saya untuk meraih cita-cita yang saya impikan.

2. Untuk adik-adik saya yang ku sayangi Fauzi Tri Margakatra dan Fika

Chesa Margakatra. Terima kasih atas dorongan spirit dan materil

serta doa-doa yang dipanjatkan yang selama ini telah saya rasakan,

semoga kalian menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan

sukses. Amin.

Page 10: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

v

3. Bapak Prof. Arif Mufraini, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Zuhairan Yunmi Yunan, M.Sc selaku kepala Jurusan Ilmu

Ekonomi Dan Studi Pembangunan, dan Bapak Zaenal Muttaqin, SE.,

selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan

yang telah memberikan dukungan dan kesempatan yang sangat besar

kepada saya dalam membantu dalam penyelesaikan studi di

Universitas Islam Negeri Jakarta.

5. Bapak Dr. Lukman, M.Si selaku pembimbing I, yang telah

memberikan dukungan dan bimbingan kepada saya dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi.

6. Bapak Arif Fitrijanto, M.Si, selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan semangat serta

memberikan banyak ilmu yang bermanfaat kepada saya, demi

selesainya skripsi ini dengan baik.

7. Bapak Tony Santika Chendrawan., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan banyak ilmu kepada saya,

terutama dalam membentuk insan ekonomi moneter yang

berlandaskan syariah islam di UIN Jakarta.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan juga seluruh Staff

Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terimakasih atas kerja

kerasnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik setiap

mahasiswa, khususnya di Jurusan IESP.

9. Terima kasih untuk Mas Biyan Rizaldy yang selalu memberikan

kehangatan, semangat dan masukan selama pengerjaan skripsi saya

dan selalu ada di saat suka maupun duka semoga menjadi orang yang

sukses dunia dan akhirat. Amin.

10. Keluarga besar IESP 2007, konsentrasi Ekonomi Moneter,

Pembangunan dan Syariah baik kelas A ataupun kelas B, kenangan

selama empat tahun bersama kalian tidak akan terlupakan olehku.

Baik didalam kelas maupun diluar kelas, saling bertukar pikiran dan

Page 11: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

vi

saling mengeluarkan pendapat suka maupun duka telah kita

rasakan bersama selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jurusan IESP.

11. Untuk Keluarga Besar MEMO’07 (Mahasiswa Ekonomi Moneter

2007). Terima kasih atas kerja sama kalian selama ini yang telah

memberikan saya memori indah untuk dikenang, pengalaman

bersosialisasi, dan arti sebuah persahabatan yang akan saya kenang

selalu.

12. Teman kelasku yang terbaik yaitu Tika Hernaningsih dan Ahmad

Milad Auliauddin yang telah mengajarkan mengolah data dengan

Eviews. Canda dan tawa kita selalu mengiringi kuliah dan

kebersamaan kita.

13. Semua teman terbaikku di kelas Moneter Angkatan 2007 yaitu Finsa,

Anin, Fahmi, Syamsul, Mamet, Ahmad, JB, Slamet, Alisah, Yuni,

Fenny, dan, terimakasih banyak.

14. Terimakasih untuk teman-teman IESP Angkatan 2007 yaitu Edo, Rizi,

Dini, Luthfi dan Yunie, Hikmah, Muis, Ahong, Niar, Saiful, Rudi,

Satria, Hafa, Huza, Regina, Reza. Semoga kalian semua sukses dan

dapat menggapai cita-cita yang di impikan. Amin.

15. Sahabat-sahabat di kelompok canda tawa, Bowcadh: Andari, Shenny,

Karina, Rendie, Dhenny, Abu Bakrin, Ikbal dan Edi, semua

terimakasih atas waktu dan kebersamaan kalian.

16. Seluruh Keluarga Besar H. Adjid Hutomo, Uwa` Atom beserta

keluarga, Uwa` Eva beserta keluarga dan Om Iman beserta keluarga

yang selalu member dukungan baik moril dan materil sehingga saya

bisa menjadi pribadi yang baik dan dapat menyelesaikan studi dengan

sempurna.

17. Seluruh staff dan barista, partner kerja di PT. Sari Coffee Indonesia

(Starbucks Coffee) TerasKota, Mas Gunadi, Bang Mamet, Eki,

Rahma, Effendi, Indri, Nova dan teman-teman parttimer yang selalu

Page 12: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

vii

member dukungan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Masih dalam keterbatasan penulis, yang hanya manusia biasa. Maka penulis

memohon maaf dan mengucapkan terimaksih kepada seluruh pihak yang tidak

dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Jakarta, 3 Desember 2014

Finesya Mauli Margakatra

Page 13: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ i

ABSTRACT............................................................................................. ii

ABSTRAK................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR............................................................................. iv

DAFTAR ISI............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian............................................................. 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 11

1. Tujuan Penelitian..................................................................... 11

2. Manfaat Penelitian................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 14

A. Landasan Teori.............................................................................. 14

1. Pengertian Saham.................................................................... 17

2. Jenis-Jenis Saham.................................................................... 17

3. Keuntungan dan Risiko Saham............................................... 22

Page 14: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

ix

B. Indeks Harga Saham Gabungan.................................................... 24

C. Pasar Modal................................................................................... 26

1. Pengertian Pasar Modal........................................................... 26

2. Fungsi Dan Manfaat Pasar Modal........................................... 27

D. Inflasi............................................................................................. 28

1. Pengertian Inflasi..................................................................... 28

2. Cara Mengukur Inflasi............................................................ 29

3. Jenis-Jenis Inflasi.................................................................... 30

4. Sebab-Sebab Inflasi................................................................. 32

5. Cara Mengatasi Inflasi............................................................. 33

E. Nilai Tukar..................................................................................... 36

1. Pengertian Nilai Tukar (Kurs)................................................. 36

2. Perubahan Nilai Tukar............................................................. 37

3. Macam-Macam Nilai Tukar.................................................... 39

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing......... 40

F. Penelitian Terdahulu...................................................................... 44

1. Kerangka Penelitian................................................................ 49

2. Hipotesis.................................................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN...................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 52

B. Metode Pengumpulan Data........................................................... 52

C. Metode Analisis Data.................................................................... 54

1. Uji Asumsi Klasik................................................................... 54

a. Uji Normalitas................................................................... 54

b. Uji Multikolinieritas.......................................................... 55

c. Uji Autokorelasi................................................................ 57

d. Uji Heteroskedastisitas...................................................... 58

2. Regresi Data Panel.................................................................. 60

a. Pooled Regression............................................................ 63

b. Fixed Effect Model............................................................ 64

Page 15: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

x

c. Random Effect Model........................................................ 65

d. Uji Haussman.................................................................... 66

3. Uji Statistika Model................................................................ 67

a. Uji F-statistic..................................................................... 67

b. Uji Probability t-statistic................................................... 68

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)........................... 68

D. Operasional Variabel Penelitian.................................................... 69

1. Variabel Tidak Bebeas (Dependen)........................................ 69

2. Variabel Bebas (Independen).................................................. 70

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN......................................... 72

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.................................. 72

1. Sejarah Perkembangan Association of South East Asian

Nation (ASEAN)..................................................................... 72

a. Indonesia............................................................................ 76

b. Malaysia............................................................................. 79

c. Singapura ......................................................................... 81

d. Filipina............................................................................... 84

e. Thailand............................................................................. 86

2. Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan di ASEAN... 89

3. Perkembangan Inflasi di ASEAN........................................... 91

4. Perkembangan Nilai Tukar (Kurs) di 4 Negara ASEAN........ 93

B. Hasil Analisis Data........................................................................ 96

1. Uji Asumsi Klasik................................................................... 96

a. Uji Normalitas............................................................. 96

b. Uj Multikolinieristas................................................... 97

c. Uji Autokorelasi.......................................................... 98

d. Uji Heteroskedastisitas............................................... 99

2. Regresi Data Panel (Panel Least Square)............................... 99

a. Metode Fixed Effect (FEM) vs Pooled Least

Square (PLS)...................................................................... 100

Page 16: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

xi

b. Metode Fixed Effect (FEM) vs Random Effect (REM)...... 101

c. Fixed Effect Model............................................................ 103

3. Pengujian Signifikansi............................................................. 104

a. Adjusted R2........................................................................ 104

b. Uji F................................................................................... 104

c. Uji t.................................................................................... 105

C. Analisis Teknikal........................................................................... 106

D. Analisis Ekonomi.......................................................................... 107

1. Inflasi...................................................................................... 108

2. Nilai Tukar ............................................................................ 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 112

A. Kesimpulan.................................................................................... 112

B. Saran.............................................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 115

LAMPIRAN............................................................................................. 121

Page 17: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Indeks Harga Saham Gabungan 5 Negara ASEAN

pada Periode 2006-2011......................................................... 4

1.2 Inflasi ASEAN 5 pada Periode 2006-2011............................. 7

1.3 Nilai Tukar (Kurs) Terhadap US Dollar 5 Negara ASEAN

pada periode 2006-2011......................................................... 9

2.1 Matriks Referensi Penelitian Terdahulu................................. 45

3.1 Sumber Data Penelitian Periode 2006-2011.......................... 53

3.2 Operasional Variabel.............................................................. 71

4.1 Profil Negara Indonesia.......................................................... 76

4.2 Profil Negara Malayisa........................................................... 79

4.3 Profil Negara Singapura......................................................... 81

4.4 Profil Negara Filipina............................................................. 84

4.5 Profil Negara Thailand........................................................... 86

4.6 Matriks Korelasi..................................................................... 97

4.7 Hasil Olah Data Dengan Uji Chow-Test................................. 101

4.8 Hasil Olah Data Dengan Uji Hausmann................................. 102

4.9 Hasil Olah Data Dengan Metode Fixed Effect....................... 103

4.10 Interpretasi Koefisien Fixed Effect Model.............................. 107

Page 18: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kurva Perubahan Permintaan Kurs........................................ 37

2.2 Kurva Perubahan Penawaran Kurs......................................... 38

2.3 Kerangka Pemikiran............................................................... 49

4.1 Bendera dan Lambang ASEAN............................................. 72

4.2 Grafik Perkembangan IHSG di ASEAN................................ 90

4.3 Grafik Perkembangan Inflasi di ASEAN............................... 92

4.4 Grafik Perkembangan Nilai Tukar di 4 Negara ASEAN....... 94

4.5 Grafik Perkembangan Nilai Tukar di Indonesia.................... 95

Page 19: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Penelitian...................................................................................... 120

2 Hasil Uji Haussman.............................................................................. 129

3 Hasil Uji Chow-test .............................................................................. 133

4 Hasil Uji Regresi Dengan Metode Fixed Effect.................................... 131

5 Hasil Uji Regresi Log (LN) Dengan Metode Fixed Effect................... 132

6 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................... 132

7 Hasil Uji Regresi GLS.......................................................................... 133

Page 20: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

ASEAN atau Association of South East Asian Nation adalah organisasi

negara-negara di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia,

Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam,

Vietnam dan Myanmar dibentuk untuk saling bekerjasama dalam membangun

perekonomian masing-masing negara.Mereka berlomba menjadi negara makmur

diantara negara-negara anggota ASEAN lainnya. Dari data yang dihimpun, kita

dapat melihat sejauh mana perkembangan perekonomian negara anggota ASEAN.

Apakah mengalami kemajuan pesat, stagnan di level tertentu, atau malah menurun

dan tidak mengalami perkembangan.

Liberalisasi pasar keuangan di lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia,

Filipina, Singapore dan Thailand) pada tahun 1980an menghasilkan aliran modal

masuk yang cukup besar di negara-negara tersebut. Terjadilah ekspansi pasar

keuangan dan pasar modal. Tetapi liberalisasi ini tidak didukung dengan regulasi

dan pengawasan sistem keuangan yang kuat sehingga justru memicu krisis

ekonomi pada tahun 1997 (Dwi Wulandari, 2011).Krisis yang terjadi ini tidak

hanya menyerang pasar keuangan dan pasar saham di ASEAN tetapi juga

menyerang fundamental ekonomi makro negara-negara tersebut yang ditandai

dengan inflasi dan suku bunga yang tinggi, nilai tukar yang terdepresiasi dan

pasar saham berada dalam kondisi resesi (Atmadja, 2004).

Page 21: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

2

Kemajuan negara-negara yang berada di bawah bendera ASEAN, tidak

semuanya merata.Ada beberapa negara yang dapat dikatakan maju, ada pula

negara yang dikatakan berkembang.Ditunjukkan dengan data-data yang dapat

dilihat baik di situs resmi negara tersebut ataupun situs resmi ASEAN. Indonesia,

Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand adalah 5 negara teratas yang dapat

dihimpun datanya dengan terperinci karena kelima negara tersebut bersaing dalam

memajukan perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya.

Sedangkan untuk Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam dan

Myanmar, data yang didapat tidak teratur dan pencatatan dari situs resmi kelima

negara tersebut tidak selalu diperbaharui sehingga peneliti memutuskan untuk

meneliti hanya kelima negara anggota ASEAN yang terdiri dari Indonesia,

Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Pada tahun 1999, selain tergabung

dalam serikat ASEAN, Indonesia tergabung dalam KTT G20 karena imbas dari

krisis ekonomi pada tahun 1998. Indonesia bergabung karena memiliki latar

belakang krisis ekonomi tahun 1998 yang sangat mempengaruhi kondisi

ekonomi. KTT G20 ini bertujuan menghimpun kekuatan negara-negara maju dan

berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia agar tetap

menjaga stabilitas keuangan internasional.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dikatakan berhasil apabila

tingkat kemakmuran masyarakatnya tinggi.Semakin baik tingkat perekonomian

suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya.Tingkat

kemakmuran yang tinggi ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat

pendapatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka

Page 22: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

3

akan semakin banyak orang yang memiliki dana berlebih, yang dapat disimpan

dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga.

Karena dibutuhkannya modal yang cukup besar dalam menjalankan dan

membangun perekonomian negara, lahirlah pasar modal, tempat dimana investor-

investor dapat membeli dan menanamkan modalnya diberbagai perusahaan yang

terdaftar di dalam pasar modal. Setiap investor dalam mengambil keputusan

berinvestasi selalu dihadapkan pada sejumlah alternatif, apakah ia akan

menginvestasikan dananya dalam bentuk aset real seperti membeli peralatan

produksi dan mengoperasikannya sehingga mendapatkan keuntungan, atau

memilih melakukan investasi dalam bentuk aset finansial dengan membeli

sekuritas yang berpendapatan seperti membeli obligasi, deposito, sertifikat bank

atau membeli sekuritas yang berpendapatan tidak tetap seperti saham.Dana yang

diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi,

penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi

masyarakat untuk berinvestasi. (Yogi Permana, 2009: 1).

Selain itu, peran aktif lembaga pasar modal sangat dibutuhkan dalam

membangun perekonomian sebuah negara. Lembaga pasar modal merupakan

sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan

mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan peminjaman selaku pihak yang membutuhkan dana (Adiatmo, 2009:1).

Krisis moneter yang melanda dunia berimbas juga bagi negara-negara

ASEAN yang telah memporak-porandakan perekonomian yang semula

mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, sehingga menimbulkan dampak-

Page 23: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

4

dampak ekonomi seperti inflasi. Akibat inflasi yang terus menerus meningkat dan

peningkatannya tidak dapat dikendalikan, membuat semua bidang ekonomi

terkena imbasnya. Krisis moneter dunia juga berdampak pada pasar uang, pasar

modal, dan pasar barang jasa di wilayah ASEAN.

Masing-masing negara memiliki pasar modalyang berjalan setiap harinya,

dilihat dari harga-harga sahamnya yang fluktuatif. Namun sejak krisis moneter,

pasar modal berfluktuatif dengan perubahan angka-angka yang signifikan, dilihat

dari Indeks Harga Saham Gabungan di masing-masing negara.

Tabel 1.1

Indeks Harga Saham Gabungan 5 Negara ASEAN pada periode 2006-2011

Sumber :Yahoo Finance, Bloomberg 2013. (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dilihat perubahan yang terjadi pada

harga saham di negara ASEAN dari tahun 2006-2011 yang selalu berfluktuasi. 5

Tahun Indonesia

(JCI)

Malaysia

(KLCI)

Singapura

(STI)

Thailand

(SET 100)

Filipina

(PSEi)

2006 1,805.523 1,096.24 2,573.39 717.14 2,412.42

2007 2,745.98 1,445.03 3,444.80 779.04 3,442.84

2008 1,340.89 876.75 2,587.35 665.74 2,587.35

2009 2,534.07 1,090.34 2,637.03 587.79 2,511.65

2010 3,703.13 1,379.39 2,954.95 865.98 3,550.93

2011 3,821.07 1.508,88 2,975.29 1,017.27 4,110.60

Page 24: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

5

Negara ASEAN mengalami peningkatan di tahun 2007, kembali menurun di

tahun 2008 dikarenakan imbas krisis global yang terjadi di negara adikuasa,

Amerika Serikat. Tahun 2009, negara Thailand dan Filipina masing-masing

mengalami penurunan 11.71% dan 2.93% karena disaat krisi global melanda

dunia, investor cenderung ingin menghindari resiko atas kerugian yang akan

diderita jika berinvestasi pada bentuk portofolio. Investor hanya mau berinvestasi

di negara-negara maju dan negara berkembang yang menjanjikan profit daripada

negara yang sedang membangun perekonomiannya. Mereka menginginkan yang

pasti menguntungkan, daripada gambling harus berspekulasi jika berinvestasi

yang belum pasti menguntungkan.

Pasar modal ASEAN telah mengalami berbagai perkembangan misalnya

dengan paket-paket deregulasi untuk mempermudah transaksi saham dan

membuka pintu investasi untuk investor asing dan kemudahan investasi untuk

negara-negara ASEAN sendiri.Sehingga, saat ini pasar modal di ASEAN telah

mengalami perkembangan cukup pesat di satu sisi tetapi juga sangat rentan

terhadap pengaruh berbagai perubahan kondisi ekonomi makro, sosial maupun

politik di dalam maupun luar negeri.

Pasar-pasar ini memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu banyaknya

spekulasi asing yang masuk ke pasar-pasar ini. Financial Times menyebutkan, hot

money yang masuk ke pasar di kawasan Asia pada 2009, mencapai US$ 26

milliar. Besarnya hot money, akan membuat pergerakan indeks harga saham akan

dipengaruhi oleh investor asing. Investor asing bisa dengan mudah menarik dan

Page 25: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

6

memasukkan dananya ke suatu negara.Capital outflow dan inflow akan sangat

mempengaruhi pergerakan harga saham.

Arus modal asing yang masuk ke negara-negara ASEAN turut mewarnai

bursa saham di negara-negara ini.Masuknya modal asing, salah satunya

dipengaruhi oleh semakin terbukanya pasar modal di kawasan

ASEAN.Keterbukaan suatu negara bisa terwakili salah satunya adalah dengan

melihat indeks kebebasan ekonomi di suatu negara.

Setelah krisis global melanda di tahun 2008, negara-negara ASEAN mulai

memperbaiki perekonomian agar stabil kembali.Terlihat seluruh negara

mengalami peningkatan perlahan-lahan dari tahun 2010 dan 2011. Yang terlihat

cukup signifikan adalah dua negara yang pada tahun 2009 menurun harga saham

gabungannya, Filipina mengalami kenaikan harga saham sebesar 15.76% dan

Thailand sebesar 17.47% guna menyeimbangkan dengan negara-negara tetangga

yang bisa dibilang sudah cukup stabil.

Perubahan harga saham tidak hanya mengukur perkembangan suatu

negara, akan tetapi dapat mengukur apakah suatu negara sedang mengalami suatu

permasalahan ketika nilainya turun atau suatu negara sedang mengalami suatu

peningkatan kinerja perekonomian. Oleh karena itu, diperlukannya penelitian atas

perubahan harga saham di suatu negara sebagai salah satu indikasi perkembangan

perusahaan atau industri suatu negara.

Tingkat inflasi sering dikaitkan dengan keadaan ekonomi suatu

negara.Besarnya angka inflasi setiap tahunnya dapat menunjukkan perkembangan

ekonomi dan tingkat kesejahteraan rakyat pada suatu negara.

Page 26: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

7

Tabel 1.2

Inflasi 5 Negara ASEAN pada periode 2006-2011

Sumber :Yahoo Finance, Bloomberg 2013(data diolah)

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat dilihat perubahan yang terjadi pada

inflasi di negara ASEAN dari tahun 2006-2011 yang berfluktuasi. Tingkat inflasi

terhebat terjadi pada negara Indonesia sebesar 13,33% pada tahun 2006, diikuti

Filipina dan Thailand masing-masing sebesar 6,28% dan 4,86%. Ketika krisis

ekonomi dunia melanda, harga minyak di dunia tinggi sehingga pemerintah

negara-negara ASEAN menaikkan tingkat inflasinya agar tetap bisa mngendalikan

ekonominya.

Seperti halnya tingkat bunga, inflasi juga berperan besar dalam

mendorongnya penanaman modal spekulatif. Para pemilik modal akan

mengalihkan modalnya untuk lebih memilih menginvestasikan ke usaha-usaha

produktif. Inflasi sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham yang

Tahun Indonesia Malaysia Singapura Thailand Filipina

2006 13.33 3.64 1.00 4.86 6.28

2007 6.4 2.06 1.85 2.23 2.66

2008 11.19 5.27 6.46 5.72 9.29

2009 2.75 0.93 1.12 1.05 3.33

2010 6.76 1.63 2.40 3.40 3.85

2011 3.79 3.09 5.17 3.70 4.43

Page 27: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

8

diminta, apabila inflasi meningkat yang akan berdampak pada naiknya harga

bahan baku yang pada akhinrya akan menyebabkan menurunnya daya saing

terhadap produk barang yang dihasilkan suatu perusahaan.

Hal ini akan berdampak pada menurunnya prospek perusahaan dan akan

berdampak buruk pada harga saham perusahaan tersebut di pasar modal. Selain

itu, meningkatnya inflasi akan menaikkan biaya perusahaan yang mengakibatkan

menurunnya profitabilitas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di

bursa saham yang pada akhirnya akan memperkecil deviden yang diterima para

pemegang saham.

Selain itu, perubahan tingkat nilai kurs juga mempengaruhi fluktuasi

indeks harga saham suatu negara. Apabila nilai tukar terhadap dollar di sebuah

negara meningkat yang akan berdampak pada pemilihan berinvestasi oleh

investor. Mereka akan lebih memilih menginvestasikan uangnya dalam bentuk

dollar daripada menanamkan modalnya di saham karena mereka akan

mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Nilai tukar terhadap dollar dan

sekuritas adalah dua faktor yang sangat diperhatikan oleh investor sebelum

memutuskan untuk berinvestasi.

Dalam meneliti fluktuasi indeks harga saham gabungan, terdapat banyak

indikator ekonomi makro yang seringkali dihubungkan dengan pasar modal

seperti tingkat bunga, inflasi, kurs dan pertumbuhan PDB. Namun dalam

penelitian kali ini penulis mengambil dua faktor, yaitu inflasi dan nilai tukar

(kurs)

Page 28: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

9

Tabel 1.3

Nilai Tukar (Kurs) Terhadap US Dollar 5 Negara ASEAN pada periode 2006-2011

2006 9,164.49 3.67 1.59 37.88 51.31

2007 9,139.37 3.44 1.51 34.52 46.15

2008 10,950.11 3.33 1.42 33.31 44.47

2009 9,400.83 3.52 1.45 34.29 47.64

2010 8,991.85 3.22 1.36 31.69 45.11

2011 9,086.01 3.06 1.26 30.49 43.31

Filipina

(Peso)Tahun

Indonesia

(Rupiah)

Malaysia

(Ringgit)

Singapura (Dollar

Singapura)

Thailand

(Baht)

Sumber :Yahoo Finance, Bloomberg 2013 (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat dilihat perubahan yang terjadi pada

nilai tukar terhdap US dollar di negara ASEAN dari tahun 2006-2011 yang

berfluktuasi dari tahun ke tahun. Di utrutan pertama ada negara Singapura yang

memimpin dalam kurs tukar terhadap dollar, dan di urutan terakhir ada negara

Indonesia yang perbandingan kurs nilai tukarnya terhadap US dollar terbelakang

dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Tidak terlihat fluktuasi yang signifikan yang dialami negara Singapura,

negara tersebut pertumbuhan ekonominya sangat pesat sehingga mampu menjaga

stabilitas Dollar Singapore terhadap US dollar.Diikuti dengan Malaysia, negara

maju di ASEAN yang nilai Ringgit Malaysia terhadap US dollar juga tidak

terlihat perubahan yang mencolok. Tetapi untuk negara Indonesia, terdapat

fluktuasi yang signifikan terhadap US Dollar, mungkin dikarenakan luas negara

dan jumlah penduduk yang dimiliki serta pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil

menyebabkan Rupiah Indonesia terhadap US Dollar sangat memprihatinkan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

10

Pada setiap krisis yang terjadi, setiap kali terjadi pelemahan di pasar

keuangan dan pasar modal, maka terjadi pula pelemahan pada variable-variabel

ekonomi makro di negara-negara tersebut. Ini mengindikasikan adanya hubungan

antara pasar saham dan variabel-variabel ekonomi makro negara-negara ASEAN

(Dwi Wulandari, 2011).

Inflasi dan nilai tukar terhadap dollar salah satu instrumen kebijakan

moneter yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dan tingkat pengembalian

saham di pasar modal.Berdasarkan data dan penjelasan di atas, peneliti melihat

perkembangan perekonomian di ASEAN belum sepenuhnya merata. Peneliti

mengambil sampel 5 negara maju dan berkembang di ASEAN, yaitu Indonesia,

Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dengan 2 faktor yang diperkirakan

mempengaruhi indeks harga saham gabungan yaitu inflasi dan nilai tukar.

Kedua faktor tersebut secara teoritis dan didukung dengan penelitian-

penelitain terdahulu yang sudah dilakukan sebelumnya akan berkaitan dengan

indeks harga saham gabungan. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian

yang berjudul: Analisis Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan Studi Kasus :5 Negara ASEAN Periode 2006-2011.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di

atas, penulis mencoba mencari faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) di negara-negara ASEAN, khususnya lima negara yang

Page 30: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

11

diteliti yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina dengan

mengambil variable inflasi dan nilai tukar dimana penulis ingin menganalisis:

1. Bagaimana pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar secara bersama-sama

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilima negara

ASEANpada periode penelitian tahun 2006-2011

2. Bagaimana pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dilima negara ASEAN pada periode

penelitian tahun 2006-2011

3. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar secara parsial terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di lima negara ASEANpada

periode penelitian tahun 2006-2011

4. Bagaimana nilai rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

individu masing-masing negaraatas pengaruh individual effect

pada model, selama periode penelitian tahun 2006-2011.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar secara bersama-sama

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lima negara

ASEAN pada periode penelitian tahun 2006-2011

Page 31: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

12

b. Mengetahui pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dilima negara ASEAN pada periode

penelitian tahun 2006-2011

c. Mengetahui pengaruh Nilai Tukar secara parsial terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di lima negara ASEANpada

periode penelitian tahun 2006-2011

d. Mengetahui nilai rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

individu masing-masing negaraatas pengaruh individual effect

pada model, selama periode penelitian tahun 2006-2011

2. Manfaat Penelitian

Dengan ditulisnya karya ilmiah ini, penulis berharap penelitian ini

bermanfaat yang antara lain adalah :

a. Bagi Penulis

Untuk mengimplentasikan ilmu-ilmu dan teori-teori yang penulis

peroleh selama kuliah pada program S1 Prodi Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan khususnya kosentrasi Ekonomi Moneter.

b. Bagi Investor

Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai tolak

ukur perkembangan perekonomian Indonesia dan pengetahuan

bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi investor yang akan

berinvestasi di masing-masing negara yang menjadi objek

penelitian.

Page 32: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

13

c. Bagi Perguruan Tinggi dan Akademisi

Penelitian ini akan menambahkan keperpustakaan dibidang ilmu

ekonomi dan studi pembangunan konsetrasi ekonomi moneter

dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu

studi perbandingan yang bersifat karya ilmiah untuk menambah

wawasan dan pengetahuan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Saham dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan

sumber dana yang menyebabkan kajian dan analisis tentang saham berkembang

dengan baik secara teknikal maupun fundamental. (Irham Fahmi,2012:80).

Pemilik saham yang biasa disebut investor, menjadikan Rate of Return

sebagai salah satu alasan dalam mendukung untuk mengambil keputusan

berinvestasi yang ditunjang oleh berbagai alasan keputusan lainnya (Irham Fahmi,

2012:85). Pada saat seseorang memiliki saham preffered stock (saham istimewa)

jika dilihat dari perspektif rate of return, yaitu ―Saham preferen ini biasanya

memberikan deviden yang tetap setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada

umumnya saham preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpetuity).

Menurut A.A.R.J Turgot, seorang ekonom Perancis, melihat sistem bagi

hasil yang diterapkan dalam perdagangan jaman dahulu yang dinilai using, namun

tidak bagi beliau. Pada tahun 1775 beliau menerapkan sistem bagi hasil dengan

pencatatan resmi yang kemudian dikembangkan menjadi pencatatan penyertaan

modal dan bagi hasil yang kita kenal sekarang ini dnegan nama saham.

Kemudian Chaler Babbage berpendapat bahwa pada tahun 1920-an,

Amerika menerapkan sistem bagi hasil atau insentif dengan merubah sistem hasil

tunai menjadi sistem kepemilikan saham perusahaannya melalui employee stock

ownership plans (ESOPs). Dengan memiliki saham perusahaan, para pekerja

Page 34: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

15

memperoleh tambahan penghasilan melalui deviden yang dibagikan setiap tahun,

bahkan ketika mereka sudah tidak bekerja lagi di perusahaan tersebut.

(www.belajarinvestasi.com, 2015)

Rate of return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Rate of Return = Dividen per lembar harga saham preferen

Harga pasar

Keuntungan dari saham preferen yang paling utama adalah pembayaran

deviden akan lebih diutamakan dibandingkan saham biasa (common stock)

sehingga mereka akan lebih memilih menyimpan uang mereka dalam bentuk

saham preferen karena dalam pembayaran deviden, mereka akan diprioritaskan

dan dapat dihitung penerimaan devidennya. Penentuan besarnya Rate of Return

dan nilai dari saham biasa lebih sukar dibandingkan dengan saham preferen

karena pendapatan, deviden dan harga saham di masa depan akn sukar

diprediksai. Selain itu, seperti halnya dengan bunga dan deviden saham preferen,

pendapatan dan deviden saham biasa diharapkan meningkat setiap tahun akan

meningkat dan tidak tetap konstan.

Menurut Charles P. Jones (2007), dalam perhitungan common stock dengan

formula yang dikembangkan oleh Myron J. Gordon, dimana formula Gordon ini

biasa dikenal dengan constant growth model, yaitu:

P0 = D 1

Page 35: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

16

r –g

Keterangan:

P0 = Nilai dari common stock (saham biasa)

D1 = revenue deviden dalam satu tahun

r = rate of return yang diharapkan

g = growth yang ditaksir, sifatnya selalu konstan

Fakta yang didapat dari mempertahankan presentase pembayaran hasil

deviden adalah konstan, maka dengan constant growth model deviden dan hasil

harga saham semuanya diharapkan akan tumbuh secara konstan (g). (Charles P.

Jones, 2007:266)

Pihak yang memiliki saham akan mendapat keuntungan sebagai bentuk

kewajiban yang harus diterima, yaitu setiap akhir tahun akan menerima deviden,

memperoleh hak suara jika memegang saham jenis common stock dan

memperoleh keuntungan pada saat saham yang dimiliki dijual kembali dengan

harga yang lebih mahal atau capital gain.

Adapun bentuk rumus capital gain adalah sebagai berikut :

CG = Pit - Pit-1

Pit-1

Keterangan:

CG = Capital Gain

Pit = Harga Sahm Akhir Periode

Pit-1 = Harga Saham Periode Sebelumya

Page 36: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

17

1. Pengertian Saham

Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan sangat

dikenal dimasyarakat luas baik di negara maju maupun di negara

berkembang. Menurut Darmaji dan Hendy (2006), saham dapat

didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan hukum dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah

pemilik yang menerbitkan surat berharga tersebut. porsi kepemilikan

ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan

tersebut.

Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2006:58),

saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan

individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Saham digunakan

sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana yang menyebabkan

kajian-kajian dan analisis tentang saham berkembang luas baik secara

fundamental maupun teknikal

2. Jenis-Jenis Saham

Saham dapat dibedakan berdasarkan unsur intrinsik, kepemilikan

saham dan klasifikasi kapitalisasi pasar, dimana klasifikasi saham-saham ini

memiliki arti dan aturannya masing- masing (Djoko Supriyadi, 2010:17).

a. Unsur Intrinsik

1) Saham Biasa

Page 37: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

18

Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak

istimewa, biasanya pemegang saham mempunyai hak

untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan

memperoleh keuntunganan dan dijual oleh perusahaan

dalam satuan nominal (rupiah, yen, dollar, dan

sebagainya). Pemilik saham biasa ini ikut serta dalam

RUPS sesuai jumlah saham yang dimilikinya (one share

one vote).Ketika perseroan terlikuidasi, pemilik saham

memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah

kewajibannya dilunasi.

2) Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang diberikan atas hak

untuk mendapatkan dividen dan/bagian kekayaan pada

saat perusahaan dilikuidasi lebih dulu dari saham biasa.

Disamping itu, saham preferen mempunyai preferensi

untuk mengajukan usul pencalonan direksi atau komisaris.

Saham preferen dibagi 4, yaitu :

a) Saham preferen non-kumulatif, non-partisipasi

Adalah bagian saham preferen dividen tertunggak tidak

ada kecuali dividen berjalan dan sisanya untuk bagian

saham biasa.

b) Saham preferen kumulatif, non-partisaipasi

Page 38: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

19

Adalah bagian saham preferen dividen yang tertunggak

dan dividen tahun berjalan menjadi bagian saham preferen

dan sisa laba-rugi menjadi bagian saham biasa. Bila

dividen untuk saham preferen telah dibayarkan pada

tanggal tersebut, maka sisanya menjadi bagian saham

biasa.

c) Saham preferen non-kumulatif, partisipasi

Adalah bagian saham preferen yang hanya dividen tahun

berjalan dan sisa laba dibagi menurut perbandingan modal

saham biasa dan saham preferen. Bila perusahaan

menderita kerugian, bagian saham preferen hanya dividen

tahun berjalan dan sisanya untuk bagian saham biasa.

d) Saham preferen kumulatif, partisipasi

Apabila perusahaan memperoleh laba, dividen

saham preferen yang belum dibayar pada tahun

sebelumnya (tertunggak) termasuk dividen tahun

berjalan menjadi bagian saham preferen, sedangkan

bagian saham biasa dihitung dari persentase saham

preferen dikalikan jumlah modal saham biasa.

Apabila ada sisa laba dibagikan kepada saham

preferen dan saham biasa berdasarkan perbandingan

modal saham preferen dan saham biasa. Kemudian

apabila perusahaan menderita kerugian, maka bagian

Page 39: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

20

laba untuk saham preferen, yaitu dividen yang

tertunggak termasuk dividen tahun berjalan. Untuk

bagian saham biasa yaitu kerugian ditambah dividen

tertunggak dan tahun berjalan.

b. Kepemilikan Saham

Klasifikasi saham atas dasar kepemilikan saham dibagi dua,

saham atas unjuk dan saham atas nama (Djoko Supriyadi, 2010: 19).

1) Saham atas unjuk

Saham atas unjuk mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Mudah diperdagangkan

b. Tidak perlu daftar sebagai pemegang saham

c. Pemegang saham anonim sehingga sukar untuk

diawasi

d. Dapat dengan mudah dipalsukan

e. Jika terjadi kehilangan maka akan sukar untuk

diganti

f. Pembuatannya sulit dikarenakan syarat-syarat yang

berat

2) Saham Atas Nama

Saham atas nama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Page 40: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

21

a. Prosedurnya panjang jika diperdagangkan, karena

memerlukan pernyataan pemindahan (PPH).

b. Harus ada yang mencatat nama-nama dari pemegang

saham dan masuk ke dalam Daftar Pemegang

Saham.

c. Nama-nama pemegang saham diketahui dan

terdaftar, sehingga mudah diawasi.

d. Sukar dipalsukan karena melewati beberapa

prosedur kepemilikan

e. Kalau hilang mudah diganti karena terdaftar di

daftar pemegang saham

f. Pembuatannya relatif mudah.

3) Klasifikasi Kapitalisai Pasar

Klasifikasi saham atas dasar klasifikasi kapitalisasi pasar

dibagi tiga, yaitu Big Cap, Middle Cap dan Small

Cap.Adapun penjelasannya sebagai berikut :

a. Big Cap

Adalah saham yang bernilai lebih dari Rp 5 Triliun,

biasa disebut Blue Chip atau saham papan atas atau

saham lapis pertama.

b. Middle Cap

Page 41: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

22

Adalah saham yang bernilai antara Rp 1 Triliun

sampai dengan Rp 5 Triliun, biasa disebut Baby

Blue-Chip atau saham lapis kedua.

c. Small Cap

Adalah saham yang bernilai dibawah Rp 1 Triliun

yang biasa disebut juga saham lapis ketiga.

3. Keuntungan Dan Resiko Saham

a. Keuntungan

1) Deviden

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang

dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat

persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika

seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka

pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam

kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan

saham tersebut berada dalam periode dimana diakui

sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan

dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen

tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan

dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu

Page 42: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

23

untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen

saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham

yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan

adanya pembagian dividen saham tersebut.

2) Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga jual dan

harga beli yang terbentuk dengan adanya aktivitas

perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor

membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000

kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500.

b. Resiko Saham

1) Capital Loss

Capital Loss merupakan kebalikkan dari Capital

Gain.Yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham

lebih rendah dari harga belinya.Misalnya saham PT. XYZ

yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian

harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga

mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham

tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp

1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp

600,- per saham.

Page 43: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

24

2) Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki kemudian dinyatakan

bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut

dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang

saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh

kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan

kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil

penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa

tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh

pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan

perusahaan, maka pemegang saham tidak akan

memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini

merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham.

Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara

terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

B. Indeks Harga Saham Gabungan

Menurut Abdul Halim (2005), Indeks harga saham (IHS) merupakan

ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel

yang berpengaruh terutama tentang kejadian ekonomi. Sedangkan menurut

Darmaji dan Hendy (2006), indeks harga saham merupakan indikator utama yang

menggambarkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham (IHS) dapat

dijadikan barometer kesehatan suatu negara.

Page 44: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

25

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk

memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai

perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan

harga saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indeks yang

digunakan dalam pasar saham sebagai indicator pergerakan saham biasa maupun

preferen yang tercatat di bursa efek. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut

;

Keterangan :

IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan

NP : Nilai pasar pada hari –t

ND : Nilai dasar

Perhitungan indkes mempresentasikan pergerakan harga saham di

bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai dasar akan

disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat

factor lain yang tidak terkait dengan saham. Harga saham yang digunakan

dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar regular yang

didasarkannpada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.

Di pasar modal, sebuah indeks memiliki 5 (lima) fungsi, yaitu:

IHSG t = (NPt /ND ) x 100

Page 45: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

26

a) Sebagai indikator tingkat perkembangan dan penurunan pasar

b) Sebagai indikator tingkat keuntungan saham

c) Sebagai tolak ukur kinerja dari suatu portofolio investasi

d) Sebagai dasar pembentukan portofolio dalam strategi pasif

e) Menggambarkan perkembangan produk derivative yang

diperdagangkan di bursa

C. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar modal

mendefinisikan pasar modal sebagai ―Kegiatan yang bersangkutan dengan

Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan

dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek‖. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian

suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama

sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).

Menurut Sunariyah (2004) pengertian pasar modal secara umum

adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya

adalah bank-bank komersial dan sebuah lembaga perantara bidang

keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti

sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang

Page 46: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

27

disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan

jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para pedagang efek.

Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain,

kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada

instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya

sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing

instrumen.

2. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal

Pasar modal memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi

suatu negara, karena dengan kapasitasnya sebagai regulator, pemerintah

mempengaruhi evolusi dan perkembangan dari pasar keuangan dimaksud

dan kelembagaan lain.

Dengan dua fungsi, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan, pasar modal

memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara.Yang pertama,

fungsi ekonomi. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena

menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak

investor dan pihak issuer untuk memperoleh dana berupa obligasi dan

saham. Yang kedua, fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kesempatan dan

kemungkinan dalam mendapatkan imbalan atau return bagi pemilik dana

sesuai investasi yang dipilih.

Page 47: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

28

Jadi dengan adanya pasar modal, diharapkan aktifitas perekonomian

menjadi meningkat karena menyediakan alternatif pendanaan bagi

perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan kemakmuran

untuk masyarakat luas. Dengan demikian, pasar modal dapat memainkan

peran penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara, karena seperi

yang dikemukakan oleh Munir Fuady bahwa pasar modal memiliki fungsi-

fungsi sebagai berikut:

a) Sebagai alternatif investasi bagi para pemilik modal

b) Mempertinggi alokasi sumber produksi

c) Mendorong tercipatanya kesempatan berusaha sekaligus kesempatan

bekerja

d) Menekan tingginya tingkat bunga atau rate sehingga tercapai tingkat

bunga yang masuk diakal

e) Memperkokoh beroperasinya financial market dalam menata sistem

moneter karena pasar modal dapat menjadi sarana open market

operation yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Bank Sentral.

f) Sumber pembiayaan yang cepat, mudah dan murah bagi dunia usaha

dan pembangunan modal.

D. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-

harga secara umum dan kontinu (terus-menerus) berkaitan dengan

Page 48: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

29

mekanisme pasar. Menurut Sadono Sukirno, Tingkat inflasi (persentasi

kenaikan harga) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda

pula dari satu Negara ke Negara lainnya (Sukirno, 1994 : 326).

Menurut Muana, inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga

umum mengalami kenaikan secara terus menerus. (Muana,

2001).Sedangkan menurut Dr. Boediono, Inflasi adalah kecenderungan dari

harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. (Boediono,

1982: 155). Jadi, dari beberapa pendapat mengenai Inflasi, dapat

disimpulkan bahwa Inflasi yaitu suatu proses meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme

pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi

masyarakat yang cenderung meningkat atau adanya ketidak lancaran

distribusi barang.

2. Cara Mengukur Inflasi

Menurut Nopirin (1990:25), inflasi atau kenaikan harga dapat diukur

dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering

digunakan untuk mengukur inflasi adalah:

b. Indeks biaya hidup (consumer price indeks)

Yaitu mengukur biaya/pengeluaran untuk membeli sejumlah

barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga untuk keperluan

hidup. Banyaknya barang tersebut bermacam-macam, di

Page 49: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

30

Indonesia terdapat 9 bahan pokok, 62 macam barang serta 162

barang.

c. Indeks harga perdagangan besar (wholesale price index)

Yaitu menitikberatkan pada sejumlah barang pada tingkat

perdagangan berat seperti harga bahan mentah, bahan baku atau

setengah jadi.

d. GNP (gross national product) deflator

Yaitu jenis barang yang mencakup dalam perhitunga

GNP.Dimana perhitungannya diperoleh dari membagi GNP

nominal (atas harga berlaku) dengan GNP riil (atas dasar harga

konstan).

3. Jenis-Jenis Inflasi

Diukur dari besarnya laju inflasi, inflasi digolongkan menjadi tiga

yaitu :

a. Inflasi Merayap (creeping inflation)

Tingkat inflasi yangtingkatannya masih di bawah 10% pertahun

dan meningkatnya harga-harga secara perlahan

b. Inflasi Menengah (galloping inflation)

Tingkat inflasi yang mengganas berkisar antara 20%-100% dan

tandai dengan meningkatnya harga yang cukup besar dan

kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta

mempunyai sifat akselerasi, biasanya dapat menimbulkan

Page 50: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

31

gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian dan

menimbulkan distorsi besar dalam perekonomian.

c. Inflasi Tinggi (hyper inflation)

Tingkat inflasi yang sangat mengkhawatirkan dan sangat tinggi,

di atas 100% karena harga-harga meningkat sampai dengan lima

atau enam kali, sehingga nilai uang turun secara tajam (Nopirin :

2001).

Inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang

terlalupanas (over heated), artinya kondisi ekonomi mengalami permintaan

atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-

harga cenderung mengalami kenaikan. Kondisi ekonomi yang over heated

tersebut juga akan menurunkan daya beli uang (purchasing power of money)

dan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari

investasinya (Tandelilin : 2001).

Inflasi meningkatkan pendapatandan biaya perusahaan. Jika

peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat

dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun.

Kestabilan inflasi merupakan syarat untuk pertumbuhann ekonomi yang

sehat yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan

masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi berdasarkan pada pertimbagan

bahwa inflasi yang tinggi akan mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan

berdampak negatif bagi masyarakat.

Page 51: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

32

4. Sebab-Sebab Inflasi

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor

yang menyebabkan timbulnya inflasi:

a. Demand Pull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat

dibandingkan de-ngan potensi produktif perekonomian, menarik

harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pemintaan

agregat.

b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang

efektif. Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya

inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan

Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh Domestic

Inflation dan Imported Inflation.

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga

barang ysng pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari

dua masalah berikut, tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan

perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa serta pekerja-pekerja

diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari : Pertama,

kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Kedua, penambahan penawaran

Page 52: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

33

uang yang berlebihan tanpa diikuti pertambahan produksi dan penawaran

barang. Ketiga, kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah

yang kurang bertanggung jawab.

Akibat-akibat buruk dari inflasi beragam seperti pengangguran yang

kian bertambah, menurunkan taraf kemakmuran masyarakat dimana upah

riil para pekerja akan merosot sehingga taraf hidupnya pun akan menurun.

Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin

memburuk jika inflasi tidak dapat dikendalikan atau diatasi. Inflasi yang

bertambah serius tersebut cenderung akan mengurangi investasi yang

produktif, mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan

memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi

yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Adakalanya tingkat

inflasi meningkat dengan tiba-tiba sebagai akibat suatu peristiwa tertentu

ysng berlaku diluar ekspektasi pemerintah misalnya depresiasi nilai uang

yang sangat besar atau keadaan politik yang tidak stabil.

5. Cara Mengatasi Inflasi

Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab

terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk

mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok

pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.

Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:

Page 53: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

34

a. Kebijakan Moneter

Segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan

menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Kebijakan ini meliputi:

1) Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang

beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini

diharapkan permintaan kredit akan berkurang.

2) Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang

beredar dengan cara menjual SBI

3) Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang

beredar dengan cara menjual SBI

4) Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi

jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat

pemberian kredit

5) Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper

inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13

Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari

Rp.1.000 menjadi Rp.1

b. Kebijakan Fiskal

Guna menjaga kestabilan tingkat inflasi di bidang fiskal,

pemerintah menerapkan kebijakan fiskal yang meliputi :

1) Menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan

menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai

Page 54: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

35

pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah

uang yang beredar.

2) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah

3) Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah

memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini

terjadi pada masa orde lama.

c. Kebijakan Non Moneter

Selain kebijakan tersebut di atas, pemerintah menerapkan

kebijakan non-moneter yang meliputi :

1) Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi

kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan

output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi

turun.

2) Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat

buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang

inflasi.

3) Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan

menentukan harga maksimum bagi barang-barang tertentu.

Page 55: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

36

E. Nilai Tukar

1. Pengertian Nilai Tukar (Kurs)

Kurs valuta asing adalah kurs mata uang asing menunjukkan harga

atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara

lain Menurut Krugman dan Obstfeld (2005), nilai tukar merupakan

perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda. Kurs merupakan salah satu

harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh-

pengaruhnya yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun

variable ekonomi makro lainnya.

Sedangkan menurut Mishkin (2008), kurs adalah harga dari suatu

mata uang dalam mata uang lainnya. Kurs valuta asing juga dapat

didefinisikan sebagau jumlah uang domestik yang dibutuhkan, misalnya

banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu satuan unit mata

uang asing seperti dollar Amerika.

Definisi nilai tukar atau kurs dalam jual-beli valuta asing, dikenal ada

empat jenis transaksi, yaitu :

a. Kurs jual

Kurs yang di tentukan oleh bank suatu negara untuk penjualan

valuta asing pada waktu tertentu.

b. Kurs beli

Kurs yang ditentukan oleh banksuatu negara untuk pembelian

valuta asing pada waktu tertentu.

c. Kurs tengah

Page 56: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

37

Kurs jual dan kurs beli valuta asing terhadap mata uang nasional

suatu negara yang ditetapkan oleh bank sentral pada waktu

tertentu.

d. Kurs flat

Kurs yang berlaku untuk jual beli bank notes dan traveller

cheque, dimana kurs ini telah termasuk biaya promosi dan biaya

lainya yang telah diperhitungkan.

2. Perubahan Nilai Tukar

Kurs yang ditentukan oleh pasar bebas dapat mengalami dua bentuk

perubahan, yaitu perubahan kurs atas efek perubahan permintaan dan

perubahan kurs atas efek perubahan penawaran (Gregory Mankiew,

2000:400-401).

a. Perubahan kurs atas efek kenaikan permintaan

Gambar 2.1

Kurva Perubahan Permintaan Kurs

150

0 1000

D

D1

S

Page 57: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

38

Dalam gambar 2.1 diatas dimisalkan bahwa pada mulanya

permintaan keatas dolar adalah D dan penawaran keatas dolar adalah

S. Maka kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 1500 rupiah

dan kualitas dolar yang dijual belikan adalah Q1. Dari akibat suatu

kenaikan dalam permintaan keatas dolar, kurva permintaan dolar

bergerak dari D ke D1.Kurva yang baru ini menaikkan harga dolar

dari 1500 rupiah setiap unit menjadi 2000 rupiah perunit dan

menambahkan kuantitas valuta dolar yang diperjual-belikan dalam

pasar valuta asing dari Q1 menjadi Q2.

b. Perubahan kurs atas efek perubahan penawaran

Gambar 2.2

Kurva perubahan penawaran kurs

Dari gambar 2.2 diatas yang ditunjukkan adalah perubahan

penawaran.Kurva S dan D menggambarkan penawaran dan

2000

1500

D

S1

Q1 Q2

S

Page 58: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

39

permintaan uang dolar yang pada mulanya wujud. Sesudahnya

penawaran bertambah dari S menjadi S1 sebagai akibat kurs

pertukaran untuk setiap dolar turun dari 2000 rupiah menjadi 1500

rupiah, dan kuantitas mata uang dolar dan diperjual-belikan bertambah

dari Q1 menjadi Q2.

3. Macam-Macam Nilai Tukar

Menurut Gregory Mankiew (2000), macam-macam nilai tukar dapat

dibedakan menjadi dua macam:

a. Nilai tukar nominal (nominal exchange rate)

Nilai tukar nominal adalah nilai atau uang tarif dimana

seseorang dapatn memperdagangkan mata uang suatu negara

dengan mata uang lainnya. Nilai tukar ini selalu dapat

dinyatakan dengan dua cara, atau secara timbal balik. Jika nilai

tukar dolar terhadap rupiah adalah $1 = Rp 8000. Itu artinya

kurs rupiah terhadap dolar adalah Rp 1 = 1/8000 dolar.

b. Nilai tukar riil (real exchange rate)

Nilai tukar riil adalah tingkatan dimana seseorang dapat

memperdagangkan barang atau jasa dari suatu negara dengan

barang dan jasa di negara lainnya.Nilai tukar riil tersebut

dinyatakan sebagai unit-unit barang asing perunit dari barang

domestik.

Page 59: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

40

Menurut Gregory Mankiw (2000), formula untuk Perhitungan

nilai tukar riil dengan cara sebagai berikut:

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing

Menurut Sadono Sukirno (2004), perubahan dalam permintaan dan

penawaran suatu valuta asing yang selanjutnya menyebabkan perubahan

dalam kurs valuta asing, disebabkan oleh banyak faktor. Yang terpenting

diantaranya adalah seperti yang sebagai berikut:

a. Perubahan Dalam Citra Masyarakat

Citra masyarakat mempengaruhi corak ekonomi mereka. Maka

perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corakkonsumsi

mereka atas barang-barang yang diproduksi didalam negeri

maupun yang diimpor. Jika kualitas barang impor lebih

berkualitas daripada barang-barang yang diproduksi dalam

negeri akan menyebabkan keinginan masyarakat untuk

mengkonsumsi barang-barang impor bertambah besar sehingga

permintaan barang-barang impor ikut bertambah besar.

b. Perubahan Harga-Harga Barang Ekspor Impor

Harga suatu barang merupakan salah satu faktor yang

menentukan apakah suatu barang akan di impor atau di ekspor.

Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga

Nilai tukar riil : Nilai tukar nominal x harga domestik

Harga luar negeri

Page 60: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

41

yang relatif lebih murah akan menaikkan ekspor dan apabila

harganya naik maka ekspor akan berkurang. Pengurangan harga

barang impor akan menambah jumlah impor. Dan sebaliknya,

impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan

permintaan uang negara tersebut.

c. Kenaikan-Kenaikan Harga Umum

Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta

asing.Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk

menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini

disebabkan efek inflasi yang berikut : inflasi menyebabkan

harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal. Oleh karena

itu, inflasi berkecendrungan mengurangi ekspor. Keadaan ini

menyebabkan permintaan valuta asing bertambah dan akhirnya

akan harga valuta asing akan bertambah.

d. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian

Investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian sangat penting dalam

mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi yang rendah cenderung akan

menyebabkan modal dalam negeri akan mengalir keluar negeri.

Begitupun sebaliknya, suku bunga dan pengembalian investasi

yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk

kenegara tersebut. Apabila lebih banyak modal mengalir kesuatu

Page 61: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

42

negara, permintaan keatas maka uangnnya bertambah maka nilai

mata uang tersebut akan bertambah.

e. Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi

yang berlaku. Apabila kemajuan itu teryata diakibatkan oleh

perkembangan ekspor, maka permintaan keatas maka uang

negara tersebut bertambah lebih cepat dari penawarannya dan

oleh karenanya nilai mata uang negara bersangkutan akan

meningkat

f. Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity)

Teori ini dikemukakan oleh Gustav Cassel, seorang ekonom

Swedia, yang memperkenalkan teori PPP pada tahun 1918. PPP

menghubungkan kurs valas dengan harga-harga komoditi dalam

mata uang lokal di pasar internasional, yaitu bahwa kurs valas

akan cenderung menurun dalam proporsi yang sama dengan laju

kenaikan harga. Pada intinya, PPP menekankan hubungan

jangka panjang antara kurs valas dan harga-harga komoditi

secara relatif.

Teori paritas daya beli merumuskan bahwa kurs antara dua mata

uang adalah identik dengan rasio dari tingkat harga umum dari

kedua negara yang bersangkutan. Artinya, penurunan daya beli

mata uang domestik akan diiringi dengan depresiasi mata

uangnya secara proporsional dalam pasar valas. Menurut teori

Page 62: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

43

ini, pasar valas berada pada kondisi keseimbangan apabila

semua deposito atau simpanan dalam berbagai valas

menawarkan tingkat imbalan yang sama. Kondisi dimana

tingkat imbalan yang semua simpanan dalam berbagai valas

sama disebut kondisi paritas suku bunga (interesty parity).

Dengan kata lain, segenap simpanan valas menawarkan tingkat

imbalan resiko kurs, dan kemungkinan perubahan kurs secara

keseluruhan setara sehingga prospek keuntungan ataupun daya

tarik atas aset-aset tersebut besar.

Kenaikan suku bunga dari simpanan suatu mata uang domestik

menyebabkan mata uang domestiknya tersebut mengalami

depresiasi terhadap mata uang asing, dengan asumsi kondisi

yang lainnya tetap (perkiraan kurs dimasa datang tidak

berubah). Namun demikian, asumsi yang digunakan tersebut

dalam kenyataannya sangat tidak realistis sebab perubahan

suku bunga senantiasa disertai dengan perubahan kurs dimasa

yang akan datang. (Domonic,1997 pada Gandha, 2011:33-34).

Dengan kata lain, PPP absolut menerangkan bahwa kurs spot

ditentukan oleh harga relatif dari sejumlah barang yang sama

(ditunjukkan oleh indeks harga). Misalnya, katakanlah tingkat

harga saat ini di Indonesia 110 sedang di AS sebesar 105. Jika

kurs awal dolar adalah Rp2.500, maka menurut PPP, kurs

rupiah yang dinilai dalam dolar AS seharusnya meningkat

Page 63: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

44

menjadi Rp2.619 , yang diperoleh dari (2.500 x 110/105), atau

mengalami depresiasi sebesar 4,76%. Di lain pihak, bila tingkat

harga di AS sekarang menjadi 115 maka rupiah akan

mengalami apresiasi sekitar 4,36%, atau menjadi Rp2.391 yang

diperoleh dari (2.500 x 110/115).

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam PPP absolut, negara yang

mata uangnya mengalami tingkat inflasi yang tinggi seharusnya

mengurangi nilai mata uangnya relatif terhadap mata uang

dengan tingkat inflasi yang lebih rendah. Sementara itu, PPP

yang relatif mengatakan persentase perubahan kurs nominal

akan sama dengan perbedaan inflasi di antara kedua negara.

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang

lingkup hampir semua sama, tetapi karena objek dan periode waktu yang

digunakan berbeda maka akan terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga

dapat dijadikan bahan referensi untuk saling melengkapi.

Page 64: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

45

Tabel. 2.1

Matriks Refrensi Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Periode

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel Kesimpulan

Suramaya

Suci Kewal

Pengaruh

Inflasi, Suku

Bunga, Kurs

Dan

Pertumbuhan

Terhadap

Indeks Harga

Saham

Gabungan

Januari

2000-

Desember

2009

Regresi

berganda

1. IHSG

2. Inflasi

3. Suku Bunga

4. Kurs

5. Pertumbuhan

PDB

Hanya 1

variabel yang

berpengaruh

signifikan,

yaitu Kurs.

Sugeng

Raharjo

Pengaruh

Inflasi, Nilai

Kurs Rupiah,

Dan Tingkat

Suku Bunga

Terhadap Harga

Saham Di Bursa

Efek Indonesia

Januari

2007-

Desember

2009

Regresi

berganda

1. Inflasi

2. Kurs rupiah

terhadap

dollar

3. Tingkat Suku

Bunga

4. Harga Saham

Inflasi

memiliki

pengaruh

positif terhadap

harga saham,

sedangkan kurs

dan tingkat

bunga negatif.

Page 65: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

46

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Periode

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel Kesimpulan

Dwi

Wulandari

Analisis

Pengaruh

Kebebasan

Ekonomi Dan

Variabel

Moneter

Terhadap Harga

Saham Di 5

Negara ASEAN

1995-2010 Regresi

Berganda

dan

Principal

Component

Analysis

1. Harga Saham

2. Kebebasan

Ekonomi

3. Inflasi

4. Suku Bunga

5. Nilai Tukar

6. JUB

Hanya 9

variabel yang

berpengaruh

terhadap harga

saham di

negara

ASEAN, 5

variabel positif

dan 4 variabel

negatif.

Joven

Sugianto

dan Trisnadi

Wijaya

Analisis

Pengaruh

Tingkat Inflasi,

Nilai Tukar dan

Suku Bunga

SBI Terhadap

IHSG Di Bursa

Efek Indonesia

2007-2011 Regresi

Linier

Berganda

1. Inflasi

2. Tingkat SBI

3. Nilai Tukar

4. IHSG

Hanya variabel

Infllasi yang

memberikan

pengaruh

positif terhadap

IHSG.

Page 66: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

47

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Periode

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel Kesimpulan

Moh Rizal

Miseman,

Fathiyah

Ismail,

Wardiyah

Ahmad,

Farazida M.

Akit,

Rohana

Mohamad

and Wan

Mansor

The Impact of

Macroeconomic

s Forces on the

ASEAN Stock

Markets

Movement.

2013 Panel Data 1. Interest Rate

2. Broad

Money

Supply

3. Domestic

Output

4. Inflation

Rate

Dalam

penelitian ini

terdapat

pengaruh yang

sangat kuat dan

signifikan

antara tingkat

suku bunga,

M2 dan Inflasi

terhadap

pertumbuhan

pasar saham,

sedangkan

untuk variabel

PDB tidak

menunjukkan

pengaruh yang

signifikan dan

negatif.

Page 67: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

48

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Periode

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel Kesimpulan

UK Essays Relationship

Between KLSE

Composite

Index As

Depent

Variables

2006-2010 Multiple

Regression

Analysis

1. KLSE

Composite

Index

2. Money

Supply (M3)

3. Inflation

Rate (CPI)

4. Exchange

Rate

All the

independent

variable do

influence the

effect of KLSE

performances.

Ahmad

Milad

Auliauddin

Analisis

Pengaruh

Tingkat Inflasi,

Nilai Tukar dan

Suku Bunga

SBI Terhadap

IHSG Di Bursa

Efek Indonesia

2005-2013 Regresi

Linier

Berganda

1. Inflasi

2. Tingkat SBI

3. Nilai Tukar

4. IHSG

Inflasi dan

Suku Bunga

berpengaruh

signifikan,

sedangkan

Kurs tidak

berpengaruh

secara

signifikan.

Page 68: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

49

1. Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan (Rodoni,2010). Berikut

penjelasan dari kerangka pemikiran dalam penelitian yang dilakukan :

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, terdapat 2 variabel

independen yaitu Inflasi dan Nilai Tukar dna 1 variabel dependen yaitu

Indeks Harga Saham gabungan. Peneliti akan meneliti pengaruhinflasi dan

nilai tukar dalam periode 2006-2011 terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan yang terdapat di lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia,

Singapura, Filipina dan Thailand. Karena terdapat 5 negara yang diteliti,

Inflasi (X1)

Indeks Harga Saham

Gabungan

(Y)

Nilai Tukar

(X2)

Page 69: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

50

makan akan menggunakan metode data panel dengan 5 data cross section

dan 6 tahun data time series dari tahun 2006-2011.

Dimana pengaruh yang akan diteliti adalah pengaruh bersama-sama

antara variabel independen terhadap variabel dependen dan pengaruh parsial

masing-masing variabel independen tehadap variabel dependen. Selain itu,

peneliti juga ingin mengetahi pengaruh individual effect yang terjadi dan apa

pengaruhnya terhadap besarnya poin IHSG yang terbentuk ketika seluruh

variabel independen bernilai nol.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban itu masih diuji secara empiris (Irfan

Fahmi, 2012). Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penulis

menurunkan hipotesis sebagai berikut:

a. Inflasi dan Nilai Tukar secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di negara Indonesia pada

periode penelitian tahun 2006-2011

b. Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) di negaraIndonesia pada periode

penelitian tahun 2006-2011

c. Nilai Tukar secara parsial berpengaruh positif terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di negara Indonesia pada periode

penelitian tahun 2006-2011.

Page 70: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

51

d. Terdapat pengaruh individual effect pada individu masing-masing

negara atas perubahan Inflasi danNilai Tukar terhadap nilai rata-

rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lima negara

ASEANpada periode penelitian tahun 2006-2011

Page 71: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari satu variabel terikat (dependent) yaitu indeks harga saham gabungan dan 2

variabel bebas (indpendent) yaitu nilai tukar dan inflasi. Sehingga yang menjadi

ruang lingkup dalam penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan, nilai

tukar dan inflasi di 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura,

Thailand dan Filipina.

Data yang digunakan adalah data indeks harga saham gabungan, inflasi

dan nilai tukar dari tahun 2006 hingga 2011 dengan data bulanan yang diambil

dari Bursa Efek dan Bank Sentral di masing-masing negara.

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti yang merupakan data sekunder.Data

sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari pihak kedua atau

data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003: 127).

Data sekunder dalam penelitian ini berupa indeks harga saham gabungan,

tingkat inflasi dan nilai tukar terhadap US dollar, selama bulan Januari 2006

Page 72: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

53

sampai bulan Desember 2011 di lima negara ASEAN yang dalam penelitian ini

menggunakan data runtut waktu dan data antar ruang atau seing disebut data

panel. Data panel merupakan sekelompok data individual yang diteliti selama

rentang waktu tertentu sehingga data panel memberikan informasi observasi setiap

individu dalam sampel tertentu.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data

statistik, laporan tahunan Bank Sentral yang diterbitkan oleh masing-masing

negara, Bank Sentral dan Bursa Efek serta sumber-sumber lainya yang berkaitan

dengan penelitian ini dari tahun 2006 hingga 2011 dengan data bulanan.

Tabel 3.1

Sumber Data Penelitian Periode 2006-2011

Indonesia Malaysia Singapura Filipina Thailand

BiroPusat

Statistik

www.bps.go.i

d

www.statistics.

gov.my

www.singsat.g

ov.sg

www.nscb.gov

.ph

www.nso.go.th

Bank

Sentral

www.bi.go.id

www.bnm.gov

.my

www.mas.gov.

sg

www.bsp.gov.

ph

www.bot.or.th

Bursa Efek www.idx.co.i

d

www.bursamal

aysia.com

www.sgx.com

www.pse.com.

ph

www.set.or.th

Page 73: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

54

Selain itu, data lain yang digunakan untuk mendukung penelitian ini

dikumpulkan dengan cara dokumentasi dari berbagai macam sumber dan

informasi dilakukan dengan cara mengambil dari internet, artikel, jurnal, dan

mempelajari dari buku-buku pustaka yang mendukung proses penelitian ini.

C. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik untuk melihat apakah data terbebas dari masalah multikolinieritas,

heteroskedastisitas, danautokorelasi. Uji asumsi klasik penting dilakukan

untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang

minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model

regresi tidak mengandung masalah. Untuk itu perlu dibuktikan lebih lanjut

apakah model regresi yang digunakan sudah memenuhi asumsi tersebut.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu

memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan

pada penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera atau J-B test dengan

membandingkan nilai J-B hitung yang diperoleh dari perangkat lunak

Eviews 6.0 dengan nilai X2 – tabel.

Apabila nilai J-B hitung > nilai X2 – tabel maka hipotesis nul

yang menyatakan bahwa residual berdistribusi normal ditolak.

Sebaliknya bila nilai J-B hitung < nilai X2 – tabel maka hipotesis nol

Page 74: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

55

yang menyatakan residual berdistribusi normal diterima atau

probabilitas < 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa data yang

digunakan berdistribusi normal ditolak dan sebaliknya, bila prob >

0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa data yang digunakan

berdistribusi normal diterima (Wing Wahyu Winarno, 2009:5.40).

Jarque-Bera =

(

)

Dimana:

N = Ukuran sampel

S = Skewness/Kemencengan

K = Kurtosis/Peruncingan

k = banyaknya koefisien yang digunakan didalam persamaan

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi di mana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Hubungan linier

antara variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier

yang sempurna dan hubungan linier yang kurang sempurna (Nachrowi

D. Nachrowi dan Hardius Usman, 2006).

Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas

adalah dengan uji korelasi. Pada uji korelasi, kita menguji

multikolinieritas hanya dengan melihat hubungan secara individual

antara satu variabel independen dengan satu variabel independen yang

Page 75: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

56

lain. Tetapi multikolinieritas bisa juga muncul karena satu atau lebih

variabel independen merupakan kombinasi linier dengan variabel

independen lain.

Dalam penelitian ini penulis akan melihat multikolienieritas

dengan menguji koefisien korelasi (r) antarvariabel independen.

Sebagai aturan main (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup

tinggi katakanlah diatas 0,8 maka diduga ada multikolinieritas dalam

model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka diduga

model tidak mengandung multikolinieritas (Agus Widarjono, 2005).

Regresi jenis ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan

antara dua atau lebih variabel indenpenden secara bersama-sama

(misalnya X1 dan X2) mempengaruhi variabel independen yang lain

(misal X3). Kita harus menjalankan beberapa regresi, masing-masing

dengan memberlakukansatuvariabelindependen(misalnyaX1)

sebagaivariabel dependen dan variabelindependen lainnya tetap

diperlakukan sebagaivariabelindependen.Dari masing-

masingpersamaanakankitahitungnilaiF-nyadengan rumusberikut :

Dimana :

Page 76: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

57

n = banyaknya observasi

k = banyaknya variabel independen

R = koefisien determinasi masing-masing model

c. Uji Autokolerasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara

anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu.

Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi

merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lainnya.

Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan

residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan

residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Rumus yang digunakan untuk uji Durbin-Watson adalah:

DW = ∑

Keterangan:

DW = Nilai Durbin-Watson Test

e = Nilai residual

et-1 = Nilai residua satu periode sebelumnya

Dalam penelitian ini untuk melihat ada tidaknya autokorelasi

digunakan uji autokorelasi yang dikembangkan oleh Bruesch dan

Page 77: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

58

Godfrey yang lebih umum dan dikenal dangan uji Lagrange Multiplier

(LM-test).

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho : tidak ada autokorelasi

Ha : ada autokorelasi

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dan menggunakan distribusi

Chi-Square, maka :

Jika Prob Chi-Square < 0,05, maka tidak signifikan dan Ho ditolak

Jika Prob Chi-Square < 0,05, maka signifikan dan Ho diterima

Maka keputusan tergantung dengan:

Tolak Ho

berarti ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak

menolak Ho,

berarti tidak

ada korelasi

Tidak dapat

diputuskan

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

negative

0 dL dL 2 4-du 4dL 4

d. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi penting OLS adalah varian dari residual

adalah konstan. Namun dalam kenyataannya seringkali varian residual

adalah tidak konstan atau disebut denganheteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas biasanya terdapat pada data cross section.

Sementara itu data time series jarang mengandung unsur

heteroskedastisitas, dikarenakan ketika menganalisis perilaku data

Page 78: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

59

yang sama dari waktu ke waktu fluktuasinya akan relatif lebih

stabil(Agus Widarjono, 2005).

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, maka bisa

menggunakan uji White, yang pada prinsipnya meregres residual yang

dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Di mana keputusan

ada tidaknya heteroskedastisitas berdasarkan besar kecilnya Obs* R

square.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Ho : tidak ada heteroskedastisitas

Ha : ada heteroskedastisitas

Kriteria Uji White adalah jika:

Obs* R square > χ2 tabel, tidak signifikan, Ho ditolak

Obs* R square < χ2 tabel, signifikan, Ho diterima

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% bisa juga dengan

menggunakanprobabilitas Probabilitas Chi-Square, maka :

Prob Chi-Square < 0,05, tidak signifikan, Ho ditolak

Prob Chi-Square > 0,05, signifikan, Ho diterima

Jika model regresi yang akan kita uji memiliki tiga variabel

bebas, yaitu X1, X2, dan X3, maka persamaan yang digunakan untuk

uji heteroskedastisitas menggunakan metode White adalah sebagai

berikut:

Page 79: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

60

Ui2 = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X1

2 + β 5X2

2 + β 6X3

2 + β7X1X2X3 + υi

Keterangan:

Ui = Nilai residual

Xi = Variabel bebas

2. Regresi Data Panel

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode data

paneluntuk melihat hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih dari

satu variabel bebas dimana dalam penelitian ini mengukur pengaruh inflasi

dan nilai tukar terhadap indeks harga saham gabungan di 5 negara ASEAN.

Kemudian fungsi tersebut dimasukan kedalam bentuk model regresi

linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut:

Keterangan:

IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan

βo : Constanta

β1, β2 : Koefisien regresi

INF :Inflasi

KURS : NIlai Tukar

Y = β₀ + β₁X₁ + β₂X + εit

IHSG = β₀ + β₁INFit + β₂ KURSit +εit

Page 80: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

61

ε : error terms

Nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis.Koefisien

β akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara

variabel independen dengan variabel dependen, Artinya kenaikan variabel

independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula

sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai

β akan negatif (-) jika menunjukkan hubungan yang berlawanan, artinya

kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel

dependen, demikian pula sebaliknya.

Model ini memfokuskan pada analisis regresi dengan kombinasi data

time series dan cross section, yang populer disebut dengan pooled time

series. Pooled time series merupakan kombinasi antara time series yang

memiliki observasi temporalbiasa pada suatu unit analisis dengan data cross

section yang miliki obserevasi-observasipada unit analisis pada titik tertentu

(Mudrajat Kuncoro,2001).

Ciri khusus pada data time series adalah berupa urutan numerik di

manainterval antar observasi atas sejumlah variabel bersifat konstan dan

tetap sedang data cross section adalah suatu unit analisis pada suatu titik

tertentu dengan observasi atassejumlah variabel. Unit analisis dalam hal ini

dapat berupa individu, kota, kabupaten,provinsi, negara, bisnis, rumah

tangga, atau industri. Jadi bila sejumlah variabel untuksejumlah cross

Page 81: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

62

section yang berbeda obsevasi selama kurun waktu tertentu, makaakan

diperoleh data pooling.

Regresi dengan metode panel data memberikan beberapa keunggulan

dibandingkan dengan pendekatan standar time series dan cross section,

antara lain:

a. Penggunaan data pooling meningkatkan jumlah observasi (sampel).

Dengan kata lain, cara ini mengatasi masalah keterbatasan jumlah data

runtu waktu.

b. Dengan data pooling akan diperoleh variasi antar unit yang berbeda

menurut ruang dan variasi yang muncul menurut waktu.

c. MeningkatkanDegree of Freedom (derajat kebebasan) karena data

memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antar

variabel penjelas dan dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang

efisien.

d. Dengan data yang lebih bervariasi, panel data dapat memberikan

informasi yang lebih banyak yang tidak dapat diberikan oleh data time

series maupun cross section.

e. Dibandingkan data cross section, panel data dapat memberikan

penyelesaian yang lebih baik dalam interfensi perubahan yang

dinamis.

Permodelan dalam menggunakan teknik regresi data panel dapat

menggunakan tiga pendekatan alternatif metode dalam pengolahannya, yaitu

Page 82: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

63

Metode Common-Constant (The Pooled OLS Method), Fixed Effect Model

dan Random Effect Model.

a. Pooled Regression

Metode ini mengasumsikan bahwa nilai intersep antar individual

dianggap sama dimana hal ini merupakan asumsi yang sangat

membatasi (Gujarati, 2003). Sehingga metode ini tidak dapat

menangkap gambaran yang sebenarnya atas hubungan yang terjadi

antara variabel bebas dengan variabel terikatnya, begitu juga dengan

hubungan diantara tiap individu icross-section.

Metode Pooled Regression akan dipilih saat tidak terdapat data

matrix pada dimensi cross-section, dengan kata lain model ini

mengestimasikan nilai α yang konstan untuk semua dimensi cross-

section. Dapat dirumuskan denganpersamaan :

Yti = xti βti+ еti

Keterangan:

Yti : observasi dari unit ke-i dan diamati pada

periode waktu ke-t

xti : vekor k-variabel-variabel independen dari unit ke-I

dan diamati pada periode ke-t (komponen

konstanta)

Page 83: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

64

b. Fixed Effect Model

Regresi panel data memungkinkan kita untuk dapat mengetahui

intersep masing-masing individu karena adanya perubahan keadaan

pada masing-masing variabel. Jika menggunakan slope konstan tetapi

intersep bervariasi untuk setiap individu, kita dapat menggunakan

variabel dummy unit cross-section pada variabel yang diamati.Jumlah

variabel dummy yang dibuat adalah ni-1 atau jumlah cross-

sectiondikurangi satu angka.

Secara umum, FEM dapat diestimasi dengan dua metode yang

berbeda, yaitu dengan OLS standard yang disebut Least Square

Dummy Variables dan GLS (Generalized Least Square).Ketika

menggunakan dummy untuk mengestimasi FEM maka persamaan

tersebut disebut sebagai Least Squared Dummy Variabel (LSDV) (Nur

Tsaniyah, 2010).Persamaan untuk Fixed Effect Model (FEM) adalah:

Yti =α0 + x1β1 + x2β2+ α1D1 + α2D2 + …. + еti

Keterangan:

Yti : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode

waktu ke-t

xti : variabel independen yang diteliti

α0, α1, α2 : koefisien dummy variabel

D : cross section data (dummy variabel)

Page 84: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

65

c. Random Effect Model

Untuk melihat pengaruh dari berbagai karakteristik yang bersifat

konstan dalam waktu, atau konstan diantara individu dapat digunakan

model yang disebut Random Effect Model (REM).Yang secara umum

dituliskan sebagai berikut:

Yti = xti βti + vti

vti = ci + dt + еti

Keterangan:

Yti : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode

waktu ke-t

xti : vektor k-variabel-variabel independen dari unit ke-I

dan diamati pada periode ke-t (komponen

konstanta)

ci : konstanta yang bergantung pada unit ke i tetapi

tidak bergantung kepada waktu t

dt : konstanta yang bergantung pada waktu ke t tetapi

tidak bergantung kepada unit ke i

Disini ci diasumsikan bersifar Independent Identically

Distributed (IID) normal dengan mean 0 dan variance σc2 , dt

diasumsikan bersifat IID normal dengan mean 0 dan variance σd2 dan

еti bersifat IID normal dengan mean 0 dan variance σe2 (dan еti , ci dan

Page 85: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

66

dt diasumsikan independen satu dengan yang lainnya) (Dedi Rosadi,

2012:274).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efek dari masing-

masing negara sehingga metode pooled regressiontidak dapat

menangkap gambaran yang sebenarnya atas hubungan yang terjadi

antara variabel bebas dengan variabel terikatnya, begitu juga dengan

hubungan diantara tiap individu cross-section.

Begitu juga seperti yang telah dijabarkan pada metode

pemilihan secara teoritis mengatakan bahwa metode pooled

regression terlalu sederhana untuk mendeskripsikan fenomena yang

ada. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan adalah menemukan

metode yang lebih spesifik atas hubungan yang terjadi antara masing-

masing individu pada data cross-section. Maka dalam penelitian ini,

data di olah menggunakan metode fixed effect.

Data diolah dengan metode fixed effect karena diasumsikan

bahwa slope konstan tetapi intersep bervariasi untuk setiap individu

dengan menggunakan variabel dummy untuk setiap unit cross-section

yang diamati.

d. Uji Hausmann

Uji Hausmann digunakan untuk mengetahui model mana yang

paling tepat digunkan untuk regresi data panel, antara Fixed Effect

Model atau Random Effect Model. Uji ini sebenarnya digunakan untuk

Page 86: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

67

melihat apakah terdapat efek random di dalam panel data, yaitu

dengan uji hipotesis berbentuk :

H0 :E (Ci | X) = E(u) = 0

Dalam perhitungan statistik Uji Hausmann diperlukan asumsi

bahwa banyaknya kategori cross section lebih besar dibandingkan

jumlah variable independen (termasuk konstanta) dalam model.Dalam

estimasi uji ini diperlukan estimasi variansi cross-section yang positif,

yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh model. Apabila kondisi-kondisi

ini tidak dapat terpenuhi maka data panel regresi hanya dapat

menggunakan model fixed effect.

3. Uji Statistik Model

a. Uji F-statistic

Uji F digunakan untuk menganalisis apakah semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara simultan

(Kuncoro, 2009: 239).

Hipotesis:

H0 : β0 = β1 = β2 = 0

Ha : β0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ 0

Page 87: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

68

Bila Fhitung lebih besar daripada Ftabel atau signifikannya kurang

dari α = 5% maka tolak Ho yang berarti bahwa semua variabel

independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. (Kuncoro, 2009 : 239).

b. Uji Probability t-statistic

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Hipotesis:

H0 : β0 = β1 = β2 = 0

Ha : β0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ 0

Bila thitunglebih besar daripada t tabel atau signifikannya kurang

dari α = 5% maka tolak Ho yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen

(Kuncoro, 2009: 238).

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted-R2)

Koefisien determasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan

nilai diantara nol dan satu.Jika nilai R2 kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

Page 88: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

69

untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Kuncoro, 2009: 240-

241).

Perlu diperhatikan bahwa nilai R2 yang tinggi tidak selalu

menunjukkan kualitas model yang sudah baik. Dalam analisis time-

series, yang biasanya semua variabel mengalami kenaikan seiring

berjalannya waktu, maka nilai R2akan cenderung tinggi dan pada

analisis cross-section akan cenderung rendah (Winarno, 2009:4.9).

D. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka

variabel-variabel dalam penelitian ini bisa didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel tidak bebas (dependent)

Variabel tak bebas (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independent),

yaitu :

a. Indeks harga Saham Gabungan

Indeks harga saham (IHSG) merupakan ringkasan dari pengaruh

simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang

berpengaruh terutama tentang kejadian ekonomi, data yang

digunakan adalah data bulanan dari tahun 2006 hingga

2011.Satuan yang digunakan adalah milyar rupiah.

Page 89: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

70

2. Variable Bebas (independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel tidak bebas (independent),

yaitu:

a. Inflasi (INF)

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang

secara terus menerus selama suatu priode tertentu. Data yang

digunakan adalah data bulanan dari tahun 2006 hingga 2011

yang didapat dari bank sentral di masing-masing negara dalam

satuan persen (%).

b. Nilai Tukar (KURS)

Nilai tukar adalah perbandingan nilai mata uang negara satu

dengan negara lainnya, dalam penelitian ini membandingkan

nilai mata uang satu negara dengan dollar US. Dalam penelitian

yang digunakan dalam nilai tukar adalah satuan mata uang

Indonesia (rupiah), mata uang Singapura (dollar singapura),

mata uang Thailand (baht), mata uang Filipina (peso) dan mata

uang Malaysia (ringgit) terhadap mata uang US (dollar) yang

telah ditetapkan oleh Bank Sentral di masing-masing negara.

Data yang digunakan tersebut adalah data bulanan dari tahun

2006 hingga 2011.

Page 90: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

71

No Variable Simbol Sumber data Data

bulanan Skala

1

Indeks Harga

Saham

Gabungan

IHSG

Bursa Efek

Indonesia,

Malaysia,

Singapura,

Thailand dan

Filipina

2006-2011 Rasio

2 Nilai Tukar KURS

Bank Sentral

dan Badan

Statistik

Indonesia,

Malaysia,

Singapura,

Thailand dan

Filipina

2006-2011 Rasio

3 Inflasi INF

Bank Sentral

dan Badan

Statistik

Indonesia,

Malaysia,

Singapura,

Thailand dan

Filipina

2006-2011 Rasio

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Page 91: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

72

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Association of South East Asian Nation

(ASEAN)

Associaton of South East Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan

Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang merupakan sebuah organisasi geo-

politik dan ekonomi yang didirikan di Bangkok tanggal 8 Agustus 1967.

Lima negara penggagas ASEAN yaitu Indonesia yang diwakili oleh Adam

Malik, Filipina oleh Narcisco Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak,

Singapura oleh S. Rajaratnam dan Thailand diwakili oleh Thanat Khotman.

Organiasasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,

memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya serta

meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya

dengan damai.

Gambar 4.1

Bendera dan Lambang ASEAN

Page 92: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

73

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara

dengan 3% total luas daratan di bumi dan memiliki populasi yang mendekati

angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas

wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun

2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun

Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan

duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina,

Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia.

Prinsip Utama ASEAN

Dalam menjalankan keselarasan dalam berasosiasi, ASEAN

mempunyai prinsip-prinsip yang harus dijalani dan dipatuhi, antara lain:

a. menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan

identitas nasional seluruh Negara Anggota ASEAN;

b. berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan

perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;

c. menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain

dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;

d. ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;

e. tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;

f. menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi

nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;

Page 93: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

74

g. konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan

bersama ASEAN;

h. kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-

prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;

i. menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi

manusia, dan pemajuan keadilan sosial;

j. menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk

hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota

ASEAN;

k. tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan

wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN

Negara atau aktor non-negara, yang mengancam kedaulatan, integritas

wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara

Anggota;

l. menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat

ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat

persatuan dalam keanekaragaman;

m. sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya

eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak

diskriminatif, dan

n. kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan

berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi

Page 94: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

75

dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk

integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.

Negara-negara anggota ASEAN beranggotakan semua negara di Asia

Tenggara, berikut daftar anggotanya:

a. Filipina (negara pendiri ASEAN)

b. Indonesia (negara pendiri ASEAN)

c. Malaysia (negara pendiri ASEAN)

d. Singapura (negara pendiri ASEAN)

e. Thailand (negara pendiri ASEAN)

f. Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari1984)

g. Vietnam bergabung pada (28 Juli1995)

h. Laos bergabung pada (23 Juli1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada

waktu yang sama)

i. Myanmar bergabung pada (23 Juli1997) (Laos dan Myanmar bergabung

pada waktu yang sama)

j. Kamboja bergabung pada (16 Desember1998)

Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang

strategis, sejak beberapa tahun belakangan ini, ASEAN telah mencoba

menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar

ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan

ASEAN:

Page 95: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

76

a. Bangladesh

b. Palau

c. Papua Nugini

d. Republik China (Taiwan)

e. Timor Leste

Dari 10 negara-negara yang bergabung dalam ASEAN, lima negara

teratas dalam pertumbuhan ekonominya adalah Indonesia, Malaysia,

Singapura, Filipina dan Thailand. Kelima negara tersebut yang akan diteliti

dalam penelitian ini. Berikut sejarah singkat kelima negara tersebut:

a. Indonesia

Tabel 4.1

Profil Negara Indonesia

Ibu kota

Letak Geografis

Jakarta

6°10.5′LU 106°49.7′BT

Bahasa resmi Indonesia

Pemerintahan Republikpresidensial

Luas

Total 1,904,569 km2

Perairan (%) 4,85%

Penduduk

Perkiraan 19 Juni 2009 230.472.833

Sensus 2010 237.556.363

Page 96: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

77

Kepadatan 124/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2011

Total Rp10,706 triliun

(AS$ 1,121 miliar)

Per kapita

Rp44,885 juta

(AS$ $4.700)

PDB (nominal) Perkiraan 2011

Total Rp4,821 triliun

(AS$ 846 miliar)

Per kapita Rp36,261 juta

(AS$ 3.797)

Mata uang Rupiah (Rp) (IDR)

Sumber: www.asean.org, www.wikipedia.com (diolah)

Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di

Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua

Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466

pulau,nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi

lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara

berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk

Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa, meskipun secara

resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah

republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

Presiden yang dipilih langsung.

Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB

Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus

Page 97: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

78

berlanjut. Namun, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam

memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%. Perkiraan tahun

2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan

terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$

2 per hari.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa,

termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia

pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah

mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang

utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.Sektor jasa

adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005.

Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian

menyumbang 14,0%. Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan

lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta

orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor

industri sebesar 18,8%. Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah

Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia,

Singapura dan Australia.

Page 98: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

79

b. Malaysia

Tabel 4.2

Profil Negara Malaysia

Ibu kota

Letak Geografis

Kuala Lumpur

3°08′LU 101°42′BT

Bahasa resmi Bahasa Melayu

Pemerintahan

Monarki terpilih

konstitusional

(Parlementer)

Luas

Total 329,857 km2

Perairan (%) 0,4%

Penduduk

Perkiraan 2015 30.434.000

Sensus 2010 28.334.135

Kepadatan 92/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2015

Total $800,169 miliar

Per kapita $25.833,204

PDB (nominal) Perkiraan 2015

Total $375,633 miliar

Per kapita $12.127,206

Mata uang Ringgit (RM) (MYR)

Sumber: www.asean.org, www.wikipedia.com (diolah)

Malaysia adalah sebuah negara federasiyang terdiri dari tiga belas

negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas

329.847 km persegi.Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya

Page 99: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

80

menjadi pusat pemerintahan persekutuan.Jumlah penduduk negara ini

melebihi 27 juta jiwa.Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan —

Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah

Indonesia di Laut Tiongkok Selatan.Malaysia berbatasan dengan Thailand,

Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.Negara ini terletak di dekat

khatulistiwa dan beriklim tropika.Kepala negara Malaysia adalah Yang di-

Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana

Menteri.Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem

parlementerWestminster.

Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di

mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%),

simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang

rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak mengalami krisis yang

sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun,

prospek jangka panjang kelihatan kurang baik disebabkan kurangnya

perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan

dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.Pada September 2005,

Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah

pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa

jika mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut

larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan

penjualan singkat.Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.

Page 100: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

81

c. Singapura

Tabel 4.3

Profil Negara Singapura

Ibu kota

Letak Geografis

Singapore

1°17′LU 103°50′BT

Bahasa resmi Bahasa Inggris

Pemerintahan Republik Parlementer

Luas

Total 710.2 km2

Perairan (%) 1,444%

Penduduk

Perkiraan 2009 4.987.600

Sensus 2010 5.076.700

Kepadatan 7,022/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2010

Total $255.338 miliar

Per kapita $52.839

PDB (nominal) Perkiraan 2010

Total $194.918 miliar

Per kapita $40.336

Mata uang Dollar Singapura (SGD)

Sumber: www.asean.org, www.wikipedia.com (diolah)

Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara

pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mi)

Page 101: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

82

di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia

oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat

Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di

dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting

dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura

adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang

beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai

keturunan Asia, dan Kaukasoid.42% penduduk Singapura adalah orang

asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk

50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah

Monako.A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling

terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.

Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara

historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt.Bersama Hong Kong,

Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia.

Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor,

khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB Singapura tahun

2005dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia,

teknik mekanik dan ilmu biomedis.

Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan

merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia

Page 102: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

83

setelah London, New York dan Tokyo.Bank Dunia menempatkan Singapura

pada peringkat hub logistik teratas dunia.Ekonomi Singapura termasuk di

antara sepuluh negara paling terbuka, kompetitif dan inovatif di

dunia.Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, ratusan ribu

ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan

multinasional.Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.

Sebagai akibat dari resesi global dan kemerosotan pada sektor

teknologi, PDB negara ini berkurang hingga 2.2% pada 2001.Economic

Review Committee (ERC) didirikan bulan Desember 2001 dan

menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan merevitalisasi

perusahaan. Sejak itu, Singapura pulih dari resesi, terutama karena

banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia; ekonomi negara ini tumbuh

8,3% pada 2004 dan 6,4% pada 2005 dan 7.9% in 2006.

Banyak perusahaan di Singapura terdaftar sebagai perusahaan

berkewajiban terbatas swasta (umumnya disebut perseroan terbatas

swasta).Sebuah perseroan terbatas swasta di Singapura adalah entitas hukum

terpisah dan pemegang saham tidak berkewajiban atas utang perusahaan

yang melebihi jumlah modal saham yang ditanamkan.

Page 103: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

84

d. Filipina

Tabel 4.4

Profil Negara Filipina

Ibu kota

Letak Geografis

Manila

5°21′LU 117°126′BT

Bahasa resmi Tagalog

Pemerintahan Republik

Luas

Total 300,000 km2

Perairan (%) 0,61%

Penduduk

Perkiraan 2013 98.900.000

Kepadatan 308,0/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2013

Total $454.286 miliar

Per kapita $4.660

PDB (nominal) Perkiraan 2013

Total $272.207 miliar

Per kapita $2.792

Mata uang Peso Filipina (PHP)

Sumber: www.asean.org, www.wikipedia.com (diolah)

Filipina atau Republik Filipina (Republika ng Pilipinas) adalah sebuah

negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia.

Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Lingkar

Page 104: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

85

Pasifik Barat, negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Selama ribuan tahun,

warga kepulauan Filipina yang bahagia dan pekerja keras ini telah

mengembangkan sistem cocok tanam padi yang sangat maju, yang

menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.

Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang

Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara

lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang

dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-

kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan

ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang

oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi

yang sedang tumbuh pesat.

Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara di Benua

Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.Filipina terkenal

dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun

lalu oleh suku Batad.Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng

Gunung Ifugaodan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl.Luasnya mencakup

4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk.Ia

dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO(Badan PBB untuk

Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995. Pada

1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan

jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial

Page 105: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

86

Asia dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5%

pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000.

Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi ekonominya untuk

membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara industri Asia

Timur.Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat

perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi dari pada

untuk Departemen Pendidikan dan militer digabungkan.

Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur,

merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga

deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi

perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari

performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan

Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah

yang konsisten.Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia.

e. Thailand

Tabel 4.5

Profil Negara Thailand

Ibu kota

Letak Geografis

Bangkok

5°21′LU 97°106′BT

Page 106: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

87

Sumber: www.asean.org, www.wikipedia.com (diolah)

Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทยRatcha Anachak

Thai; atau Prathēt Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa

Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama

dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di

Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur,

Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di

barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11

Mei1949.

Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga

dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih

Bahasa resmi Thai

Pemerintahan Monarki Konstitusional

Luas

Total 514.000 km2

Perairan (%) 0,4%

Penduduk

Perkiraan 2011 66.720.153

Sensus 2010 65.479.453

Kepadatan 132,1/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2013

Total US$701.554 miliar

Per kapita US$10.849

Mata uang Baht Thailand (BTH)

Page 107: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

88

digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas

Tionghoa.Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari

tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang

meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997

menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan

dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama

dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik

terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya

melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas

ke krisis finansial Asia.

Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999;

ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan

merupakan hasil dari ekspor yang kuat dan meningkat sekitar 20% pada

tahun 2000.Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak

pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat

pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam

negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin

Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%,

dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan

Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya

Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002

Page 108: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

89

(10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya

(10,1 juta).

2. Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan di ASEAN

Tempat dimana bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan

penjual saham dan obligasi yang bertujuan menjual kedua komoditi tersebut

untuk tambahan dana atau memperkuat modal perusahaan disebut pasar

modal. Keberadaan pasar modal itu sendiri tidak bisa dipungkiri menjadi

sangat penting bagi sebuah negara karena mempengaruhi dan mendorong

setiap perusahaan untuk berkembang, baik secara dinamis maupun

kompetitif.

Keputusan berinvestasi yang lebih memilih untuk menempatkan

sejumlah uang dengan membeli surat-surat berharga daripada menaruh

sejumlah uang di bank dipilih investor yang datang ke pasar modal yang

biasa disebut keputusan financial statement.Permasalahan yang dihadapi

oleh suatu negara dan juga perusahaan adalah ketika keputusan investasi

yang dibuat tidak memperhitungkan akibat-akibat yang timbul secara jangka

panjang (long time effect). Kita tidak bisa melakukan membuat perhitungan

konsep investasi dengan mengandalkan kondisi yang bersifat selalu stabil

(ceteris paribus) namun kita ketahui bahwa apa yang ada di dunia ini selalu

berubah setiap waktu.

Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan IHSG 5 negara

ASEAN untuk periode tahun 2006-2011 dapat dilihat pada Grafik 4.1.

Page 109: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

90

Gambar 4.2

Grafik Perkembangan IHSG Di ASEAN

Sumber: Lampiran 1, diolah

Berdasarkan grafik 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai Indeks Harga

Saham Gabungan dari 2 negara di ASEAN yaitu Malaysia dan Thailand,

dari Januari 2006 sampai Desember 2011 relatif stabil, karena fluktuasi

yang terjadi tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Namun pada tahun

2007-2008, dampak dari krisis global di Amerika Serikat mempengaruhi

negara Filipina yang harga sahamnya turun 855.49 poin dan Singapura turun

809.77 poin. Di tahun 2009 kelima negara ini merangkak naik yang terbukti

dengan naiknya grafik IHSG di semua negara anggota ASEAN, pergerakan

grafik yang fluktuatif dan signifikan sedikit banyak dapat mempengaruhi

tingkat investasi di pasar modal masing-masing negara.

0,00

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00

4.000,00

4.500,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011

IND

MAL

SIN

PHI

THA

Page 110: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

91

3. Perkembangan Inflasi di ASEAN

Inflasi sangat terkait dengan penurunan kemampuan daya beli, baik

individu maupun perusahaan.Salah satu peristiwa yang sangat penting dan

dijumpai di hampir semua negara di dunia adalah inflasi. Didalam

perekonomian ada kekuatan tertentu yang menyebabakan tingkat harga

melonjak sekaligus, tetapi ada kekuatan lain yang menyebabkan kenaikan

tingkat harga berlangsung terus menerus secara perlahan. Secara sederhana

inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara

umum dan terus menerus.Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja

tidak dapat disebut inflasi kecualai bila kenaikan itu meluas atau

mengakibatkan kenaikan kepada barang lainnya di suatu wilayah pada

periode tertentu.

Laju inflasi merupakan indikator yang sangat menentukan dalam

perekonomian makro suatu negara. Inflasi merupakan suatu masalah bagi

ekonomi makro jika pemerintah tidak segera menangani masalah inflasi

akan menyebabkanketidakstabilan suatu perekonomian yang akhirnya akan

memperburuk kinerja perekonomian suatu negara.

Berdasarkan data yang diperoleh, laju inflasi 5 negara ASEAN untuk

periode tahun 2006-2011 dapat dilihat pada Grafik 4.2.

Page 111: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

92

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2006 2007 2008 2009 2010 2011

IND

MAL

SIN

PHI

THA

Gambar 4.3

Grafik Perkembangan Inflasi di ASEAN

Sumber: Lampiran 1, diolah

Berdasarkan grafik 4.2 di atas, dapat dilihat perubahan yang terjadi

pada inflasi di negara ASEAN dari tahun 2006-2011 yang berfluktuasi.

Tingkat inflasi terhebat terjadi pada negara Indonesia sebesar 13,33% pada

tahun 2006, diikuti Filipina dan Thailand masing-masing sebesar 6,28% dan

4,86%. Ketika krisis ekonomi dunia melanda, harga minyak di dunia tinggi

sehingga pemerintah negara-negara ASEAN menaikkan tingkat inflasinya

agar tetap bisa mngendalikan ekonominya.

Nilai inflasi terendah terjadi di Thailand pada tahun 2009, negara

tersebut terlambat memperbaiki stabilitas ekonominya sehingga merangkak

naik perlahan selama tahun 2009 dan di tahun 2010 mereka dapat menjaga

stabilnya nilai inflasi hingga tahun 2011.

Page 112: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

93

Negara Singapura menjadi negara yang mendekati stabil untuk tingkat

inflasinya, sepanjang tahun 2006-2011 nilai infalsinya hanya naik di tahun

2008, yang diakibatkan oleh krisis global di Amerika Serikat.Negara

tersebut dapat kembali menjaga tingkat inflasinya hingga akhir tahun

2011.Fluktuasi yang tergambar pada grafik memperlihatkan bahwa inflasi

sangat berpengaruh pada perekonomian di suatu negara, bahkan inflasi bisa

dijadikan alat ukur perkembangan perekonomian suatu negara.

4. Perkembangan Nilai Tukar (Kurs) di ASEAN

Nilai tukar atau kurs adalah perbandingan nilai atau harga mata uang

suatu negara dengan mata uang negara lain, contohnya mata uang rupiah

dibandingkan dengan mata uang dollar Amerika. Perdagangan antar negara

dimana masing-masing negara mempunyai mata uangnya sendiri

mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan

mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing (Salvatore,1998).

Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan nilai tukar atau kurs

4 negara ASEAN untuk periode tahun 2006-2011 dapat dilihat pada

Grafik4.3 berikut ini.

Page 113: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

94

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011

MAL

SIN

PHI

THA

Gambar 4.4

Perkembangan Nilai Tukar di 4 Negara ASEAN

Sumber: Lampiran 1, diolah

Berdasarkan grafik 4.3 di atas, 4 negara ASEAN yang diteliti

menunjukkan fluktuasi nilai tukar terhadap dollar US.Pada awal tahun 2006,

nilai tukar di keempat negara masih tinggi imbas dari naiknya harga minyak

bumi di tahun 2005.Di awal 2009, ketika negara-negara berkembang sedang

penyembuhan dari dampak krisis global, nilai tukar masih menyesuaikan

nilainya dengan Dollar US sehingga di tahun 2009 menjadi nilai kurs

tertinggi dari periode 2006-2011. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai

Ringgit, Dllar Singapura, Baht dan Peso terhadap Dollar AS mengalami

fluktuasi yang signifikan sehingga sedikit banyak dapat mempengaruhi

tingkat investasi di pasar modal Indonesia.

Page 114: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

95

7.500,00

8.000,00

8.500,00

9.000,00

9.500,00

10.000,00

10.500,00

11.000,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011

IND

Gambar 4.5

Grafik Perkembangan Nilai Tukar Di Indonesia

Sumber: Lampiran 1, diolah

Grafik 4.4. dapat dilihat bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS

dari Januari 2006 sampai September 2008 relatif stabil, karena fluktuasi

yang terjadi tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Namun pada akhir

tahun 2008 di bulan November nilai mata uang Rupiah terdepresiasi oleh

Dollar AS sebesar 12.151 Rupiah.Hal ini dikarenakan terkena dampak krisis

global yang terjadi di Amerika Serikat.Kemudian Rupiah terapresiasi mulai

dari pertengahan tahun 2009 sampai akhir tahun 2010, dimana Rupiah

terapresiasi sebesar 8.925 Rupiah di bulan November 2010.Hal ini

mengindikasikan bahwa nilai Rupiah terhadap Dollar AS mengalmi

penurunan dan kenaikan yang signifikan sehingga sedikit banyak dapat

mempengaruhi tingkat investasi di pasar modal Indonesia.

Page 115: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

96

B. Hasil Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasidan

nilai tukar terhadap indeks harga saham gabungan.Model analisis yang digunakan

adalah model regresi data panel yang merupakan gabungan dari data cross section

dan time series, maka modelnya dituliskan dengan :

Y = β₀ + β₁X₁ + β₂X2 + εit

IHSG = β₀ + β₁INFit + β₂ KURSit +εit

Keterangan:

Y : Indeks Harga Saham Gabungan

X1 : Inflasi

X2 : Kurs

β₀,β₁, β2 : koefisien masing-masing variabel

ε : residual masing-masing regresi

i : banyaknya observasi

t : banyaknya waktu

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Shocrul R. Ajija (2012:52) dalam bukunya mengemukakan

bahwa keunggulan data panel memiliki implikasi pada tidak harus

dilakukan pengujian asumsi klasik dalam model data panel, karena

Page 116: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

97

penelitian yang menggunakan data panel memperbolehkan identifikasi

parameter tertentu tanpa perlu membuat asumsi yang ketat atau tidak

mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linier pada

OLS.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah hubungan yang terjadi diantara

variabel-variabel independen.Multikolinearitas diduga terjadi bila R2

tinggi, tetapi nilai t semua variabel independen tidak signifikan atau

nilai F tinggi.Konsekuensi multikolinearitas adalah invalidnya

signifikansi variabel.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas

digunakan uji correlation dengan menggunakan matriks korelasi. Jika

koefisien korelasi cukup tinggi diatas 0,8 maka diduga adanya

multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah atau

dibawah 0,8 maka diduga model tidak mengandung multikolinearitas.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan Eviews

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6

Matriks Korelasi

LNINF LNKURS

LNINF 1.000000 0.301988

LNKURS 0.301988 1.000000

Sumber: Lampiran 6, diolah

Page 117: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

98

Berdasarkan hasil pengujian korelasi pada tabel 4.6 diatas,

terlihat bahwa tidak ada variabel yang mempunyai korelasi di atas

0,8. Hal ini menyatakan bahwa model regresi ini tidak mengandung

masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai Durbin-Watson statistik dengan batas bawah (dL) dan batas atas

(dU) tabel DW.

Dari hasil regresi diperoleh nilai Durbin-Watson statistik sebesar

1,466510. Dengan n = 360, k = 2, dan α = 5% maka nilai dL =

0.61018 dan dU = 1.40015 sehingga (4-dL) = 4 –0.61018 = 3.38982

dan (4-dU) = 4 –1.40015 = 2.59985. Nilai Durbin-Watson statistik

sebesar 1,466510 berada dalam keputusan tidak ada korelasi , yang

berarti model bebas dari masalah autokorelasi.

Tolak Ho

berarti ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak

menolak Ho,

berarti tidak

ada korelasi

Tidak dapat

diputuskan

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

negative

0 0,6 1,4 2 2,5 3,3 4

Page 118: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

99

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan

tidak memiliki varian yang sama. Untuk mengatasi masalah

heteroskedastisitas dalam data panel digunakan metode GLS

(Generalized Least Squared) yang memberikan pembobotan kepada

variasi data yang digunakan dengan kuadrat varians dari model

(Gujarati, 2003:394). Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan program yang sudah ada dalam Eviews, sehingga

dengan menggunakan metode GLS masalah heteroskedastisitas sudah

dapat diatasi, maka persamaan yang diestimasi telah bebas dari

masalah heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2007:255).

Model efek tetap ini menggunakan data panel yang berarti juga

menggunakan data cross-section sehingga bisa diasumsikan bahwa

model ini melakukan pelanggaran homoskedastisitas. Ini dapat dilihat

dari Sum Square Error (SSE) sebelum dan sesudah diberlakukan

cross-sectional weights. Dalam hal ini nilai SSE sebelum (2157,630)

lebih besar daripada SSE sesudah (22,71426) maka model ini dapat

diasumsikan terbebas dari homoskedastisitas (Lihat Lampiran 7).

2. Regresi Data Panel (Panel Least Square)

Data panel (data pooling) adalah data beberapa individu yang

pengamatannya dilakukan dari waktu ke waktu. Permodelan dalam

menggunakan teknik regresi data panel dapat dilakukan dengan

Page 119: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

100

menggunakan tiga pendekatan alternatif metode pengolahannya.

Pendekatan-pendekatan tersebut yaitu :

a. Metode Common-Constant(The Pooled OLS Method)

b. Metode Fixed Effect (FEM)

c. Metode Random Effect (REM)

Pemilihan model yangdapat dilakukan secara valid dengan

menggunakan langkah-langkah seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

a. Metode Fixed Effect (FEM) vs Pooled Least Square (PLS)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa metode

common-consant terlalu sederhana dalam mendeskripsikan fenomena

yang ada. Metode ini dipilih ketika tidak terdapat perbedaan diantara

data matrix padadimensi cross section.Olehkarena itu, hal yang perlu

dilakukan adalah menemukan nature yang spesifik atas hubungan

yang terjadi diantara masing-masing individu pada data cross

section,maka dalam penelitian ini menggunakan metode fixed effect

model.

Chow Test ini bertujuan untuk membandingkan antara metode

fixed effect dengan metode common constant. Hasil dari pengujian

menggunakan tes ini adalah mengetahui model mana yang sebaiknya

dipilih untuk mengolah data panel selanjutnya. Berkut merupakan

output dari Chow Test:

Page 120: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

101

Tabel 4.7

Hasil Olah Data Dengan Chow Test

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: ASEAN

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 133.639293 (4,351) 0.0000

Cross-section Chi-square 331.304225 4 0.0000

Sumber :Lampiran 3, diolah

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai probability pada

chow test tersebut memperlihatkan probability F stat bernilai 0.0001

yang berarti signifikan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%).

Sehingga keputusan yang diambil pada pengujian ini yaitu tolak Ho(p-

value< 0.05) dengan hipotesis:

Ho : metode Common Constant

H1 : metode Fixed Effect

Maka dapat disimpulkan dari pengujian Chow Test ini

menggunkan metode pilihan pada penelitian skripsi yaitu model Fixed

Effect (FEM).

b. Metode Fixed Effect (FEM) vs Metode Random (REM)

Penentuan permodelan antara kedua metode ini dapat dilakukan

secara teoritis dengan melihat hubungan korelasi antara individu

cross-section, komponen error еi dan X sebagai regressor (variabel

Page 121: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

102

bebas) (Gujarati, 2004:650).Dalam teori yang dikemukakan oleh

Gujarati (2004) bahwa apabila jumlah data cross-section (N) maupun

lebih besar dari jumlah data time series (T) maka harus menggunakan

metode random effect dalam pengolahannya. Namun disebutkan pula

oleh Nachrowi (2006) bahwa saran pemilihan metode antara fixed

effect cross-sectionakan lebih baik jika dilakukan pengujian statistic

yang disebut Uji Hausmann.

Uji Hausmann ini bertujuan untuk membandingkan antara

metode fixed effect dengan metode random effect. Hasil dari pengujian

menggunakan tes ini adalah mengetahui model mana yang sebaiknya

dipilih untuk mengolah data panel selanjutnya. Berkut merupakan

output dari uji Hausmann.

Tabel 4.8

Hasil Olah Data Dengan Uji Hausmann

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: ASEAN

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 19.524763 2 0.0001

Sumber :Lampiran 2, diolah

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai probability pada

tescross section random effect memperlihatkan angka bernilai 0.0001

yang berarti signifikan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) dan

menggunakan distribusi Chi-square (Gujarati, 2003:651). Sehingga

Page 122: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

103

keputusan yang diambil pada pengujian ini yaitu tolak Ho(p-value<

0.05) dengan hipotesis:

Ho : metode Random Effect

H1 : metode Fixed Effect

Maka dapat disimpulkan dari pengujian Hausmann Test ini

menggunkan metode pilihan pada penelitian skripsi yaitu model Fixed

Effect (FEM).

c. Fixed Effect Model

Setelah mendapatkan hasil pemilihan model, terpilih lah model

fixed effect dengan metode LSDV untuk melanjutkan penelitian ini.

Berdasarkan penjelasan pada bab III, berikut hasil output regresi

model fixed effect:

Tabel 4.9

Hasil Olah Data Dengan Metode Fixed Effect

Dependent variabel : LIHSG

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/12/15 Time: 16:51

Sample: 2006 2011

Included Observations: 6

Cross-sections included: 5

Total pool(balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std Error t-Statistic Prob

LNINF -0.254653 0.055346 -4.601085 0.0000

LNKURS -2.187259 0.164588 -13,28927 0.0000

C 16.06893 0.640660 25.08185 0.0000 Fixed Effect (Cross) Individual Effect

INDONESIA-C 12.41982 28.48875 MALAYSIA-C -5.608188 10.460742 SINGAPURA-C -6.716824 9.352106

FILIPINA-C 1.012458 17.081388 THAILAND-C -1.107263 15.061667

Page 123: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

104

Adjusted R-squared 0.868805

F-statistic 389.6082

Probability 0.000000

Sumber: Lampiran 5, diolah

3. Pengujian Signifikansi

a. Adjusted R2

Pengujian Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur kemampuan model untuk menjelaskan hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen.Nilai koefisien

determinasi adalah diantara nol dan satu (0 ≤ R2 ≤ 1).Kelemahan yang

dimilik oleh R2 dapat diatasi denganAdjusted R

2.Semakin besar nilai

Adjusted R2

semakin baik pula modelnya (Wing Wahyu Winarno,

2007:21).

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dari ketiga model,

model fixed Effect memiliki nilai Adjusted R2 sebesar 0.868805 atau

sebesar 86,88%. Ini berarti variabel inflasi dan nilai tukar mampu

menjelaskan variabel indeks harga saham gabungan sebesar 86,88%.

Sedangkan sisanya sebesar 13,12% dijelaskan oleh variabel lain di

luar model.

b. Uji F

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai

pengaruh yang signifikan secara bersamaan terhadap variabel

Page 124: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

105

dependen.Dalam konteks penelitian ini, pengujian secara serempak

ingin melihat apakah variabel inflasi dan variabel nilai tukar

berpengaruh terhadap IHSG atau tidak.

Untuk melihat apakah ada atau tidaknya pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan uji F dengan

cara membandingkan F-statistik dengan F-tabel. Dengan n=360, k=2

maka df (k-1, n-k) = df(1, 358). Pada α = 5%, diperoleh nilai 3,8415

jika dibandingkan F-hitung (389,6082) > F-tabel (3,8415) maka

variabel inflasi dan nilai tukar secara bersama-sama mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel IHSG, dengan asumsi ceteris

paribus.

c. Uji t

Uji statistic t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel

dependen.Untuk melakukan uji t dengan melihat nilai probability dan

derajat kesalahan yang telah ditentukan dalam penelitian.Jika nilai

probability < derajat kesalahan yang telah ditentukan dan jika nilai t-

hitung lebih tinggi daripada t-tabel makansuatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependennya (Kuncoro,

2003:219).

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas

berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya, yaitu dengan

membandingkan masing-masing nilai t-statistik dari regresi dengan t-

Page 125: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

106

tabel. Pada tingkat kepercayaan α =5%, df = 358, maka diperoleh t-

tabel 1,645.

C. Analisis Teknikal

Dari hasil regresi di atas memperlihatkan hasil uji t-statistik sebagai berikut:

1) Pengaruh Inflasi terhadap IHSG

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-statistikInflasi = -4.601085

sedangkan t-tabel = 1,645 (df ( n-k ) 360-2 = 358, α = 0,05), sehingga

t-statistik> t-tabel (-4.601085< 1,645) yang artinya bahwa variabel

inflasi berpengaruh secara parsial terhadap IHSG. Begitu pula dengan

nilai probabilitas t-hitung yang lebih besar dari α (0,0000< 0,05)

sehingga secara statistik variabel inflasisignifikan terhadap IHSG di

lima negara ASEAN. Nilai koefisien regresi sebesar -0,254653 yang

artinya apabila inflasi naik sebesar 1%, maka IHSG akan turun

sebesar 0,25465 satuan poin IHSG, dengan asumsi ceteris paribus.

2) Pengaruh Nilai Tukar terhadap IHSG

Hasil perhitungan yang didapat adalah t-statistik Nilai Tukar = -

13,28927, sedangkan t-tabel = 1,645 (df ( n-k ) 360-2 = 358, α = 0,05),

sehingga t-statistik < t-tabel (-13,28927< 1,645) yang artinya bahwa

variabel nilai tukar berpengaruh secara parsial terhadap IHSG. Begitu

pula dengan nilai probabilitas t-hitung yang lebih besar dari α

(0,0000< 0,05) sehingga secara statistik variabel nilai tukarsignifikan

terhadap IHSG di lima negara ASEAN. Nilai koefisien regresi sebesar

Page 126: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

107

-2,187259 yang artinyaapabila nilai tukar naik sebesar 1 satuan nilai

tukar KURS, maka akan berpengaruh terhadap IHSG yang akan turun

sebesar 2,187259 satuan poin IHSG, dengan asumsi ceteris paribus.

D. Analisis Ekonomi

Tabel 4.10

Interpretasi Koefisien Fixed Effect Model

Fixed Effect (Cross) Individual Effect INDONESIA-C 12.41982 28.48875 MALAYSIA-C -5.608188 10.460742 SINGAPURA-C -6.716924 9.352106

FILIPINA-C 1.012458 17.081388 THAILAND-C -1.107263 15.061667

Sumber Lampiran 5, diolah

Berdasarkan hasil regresi data panel di atas, dapat disimpulkan bahwa

a. Bila terdapat perubahan nilai Inflasi dan Nilai Tukar baik antar negara

maupun antar waktu sama dengan nol, maka negara Indonesia akan

mendapatkan pengaruh individu/wilayah terhadap nilai IHSG rata-rata

akan sebesar 28,49 poin.

b. Bila terdapat perubahan Inflasi dan Nilai Tukar baik antar negara

maupun antar waktu sama dengan nol, maka negara Malaysia akan

mendapatkan pengaruh individu/wilayah terhadap nilai IHSG rata-rata

akan sebesar 10,46 poin.

c. Bila terdapat perubahan Inflasi dan Nilai Tukar baik antar negara

maupun antar waktu sama dengan nol, maka negara Singapura akan

Page 127: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

108

mendapatkan pengaruh individu/wilayah terhadap nilai IHSG rata-rata

akan sebesar 9,35 poin.

d. Bila terdapat perubahan Inflasi dan Nilai Tukar baik antar negara

maupun antar waktu sama dengan nol, maka negara Filipina akan

mendapatkan pengaruh individu/wilayah terhadap nilai IHSG rata-rata

akan sebesar 17,08 poin.

e. Bila terdapat perubahan Inflasi dan Nilai Tukar baik antar negara

maupun antar waktu ama dengan nol, maka negara Thailand akan

mendapatkan pengaruh individu/wilayah terhadap nilai IHSG rata-rata

akan sebesar 15,06 poin.

1. Inflasi

Dalam penelitiannya, Irham Fahmi (2012:12) mengemukakan bahwa

investasi di negara berkembang dianggap oleh banyak pihak memiliki

tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan dengan di negara maju.Inflasi

yang merupakan salah satu variabel makro ekonomi yang dapat

menguntungkan sekaligus dapat merugikan suatu perusahaan. Hal ini

dikarenakan peningkatan inflasi akan meningkatkan biaya perusahaan

domestic yang akan mempengaruhi pasar perdagangan di ASEAN

pada umumnya.

Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan hasil regresi data

panel menunjukan bahwa Inflasi berpengaruh secara signifikan

terhadap IHSG, dengan nilai koefisien -0,254653dan bertanda negatif,

Page 128: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

109

artinya setiap kenaikan 1% satuan inflasi akan berpengaruh terhadap

penurunan IHSG sebesar 0,254653%.

Dalam penelitian ini, inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap

indeks harga saham gabungan. Inflasi yang tidak diantisipasi

akanberpengaruh negatif terhadap harga saham melalui perubahan

tingkat harga yang tidak diantisipasi. Ketidakpastian inflasi juga

mempengaruhi discount rate yang akan mengurangi present value dari

aliran kas perusahaan. Inflasi digunakan oleh investor sebagai salah

satu indikator untuk membeli saham.

Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Mohd Rizal Miseman,

Farazida M. Akit dan Rohana Mohamad (2013) dengan judul ―The

Impact of Macroeconomic Forces on the ASEAN Stock Market

Movements” yang menyatakan bahwa hasil penelitian yang mereka

lalukan menunjukkan bahwa variabel Inflasi berpengaruh secara

signifikan secara parsial terhadap saham. Hasil penelitian ini

mengatakan bahwa kenaikan inflasi akan menaikkan biaya produksi

yang pada akhirnya akan menurunkan profit sebuah perusahaan dan

hal itu akan berpengaruh secara signifikan kepada return saham

perusahaan tersebut di bursa saham.

Dengan return saham yang kecil, investor akan mencari saham lain

dari perusahaan yang terdaftar di pasar bursa, karena besarnya tingkat

inflasi maka akan mempengaruhi indicator investasi bagi para

investor. Tidak dipungkiri, investor akan selalu mencari keuntungan

Page 129: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

110

dan tingkat resiko yang kecil, mungkin mereka bisa mengalihkan

modalnya ke investasi lain selain saham dan obligasi.

2. Nilai Tukar (Kurs)

Sadono Sukirno (2004) menjelaskan bahwa perubahan dalam

permintaan dan penawaran suatu valuta asing yang selanjutnya

menyebabkan perubahan dalam kurs valuta asing, disebabkan oleh

banyak faktor yang salah satunya adalah (return) saham.Return

saham sangat penting dalam mempengaruhi aliran modal suatu

perusahaan. Tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung

akan menyebabkan modal dalam negeri akan mengalir ke luar negeri.

Begitupun sebaliknya, pengembalian investasi pengembalian investasi

yang tinggi menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara tersebut.

Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, maka

permintaan atas mata uangnya bertambah maka nilai mata uangnya

tersebut akan bertambah juga.

Negara yang perusahaan di dalamnya berorientasi ekspor akan

menerima dampak positif dari fluktuasi dollar Amerika. Sebaliknya,

negara yang perusahaan di dalamnya berorientasi impor akan

berdampak negatif terhadap harga saham di perusahaan di dalam

negara tersebut.

Variabel nilai tukar memiliki pengaruh negatif yangsignifikan

terhadap IHSG dengan koefisien variabelnya adalah -3,056869.

Page 130: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

111

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa tiap kenaikan kurs sebesar

1% maka IHSG akan menurun sebesar 3,056869 satuan poin IHSG.

Bagi negara Thailand, Filipina dan Indonesia, fluktuasi nilai tukar

terhadap dollar sangant berpengaruh terhadap jalannya ekspor-impor,

dapat dilihat dari besarnya poin IHSG yang bergerak dengan adanya

pergerakan nilai tukar, ketiga negara tersebut mempunyai nilai

individual effect yang cukup besar. Jika nilai tukar melonjak naik,

maka harga barang ekspor akan lebbih menguntungkan dan eksporter

akan lebih banyak mengekspor komoditinya. Begitu pula para investor

yang melihat peluang perusahaan ekspor yang melonjak naik, akan

berinvestasi dan menaikkan poin IHSG di bursa saham.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh M. Zuhdi Amin (2012) dengan

judul ―Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar, dan

Indeks Dow Jones (DIJA) Terhadap Pergerakan IHSG Di Bursa Efek

Inonesia (BEI) (Periode 2008-2011)‖ juga menunjukkan pengaruh

yang negatif dari variabel nilai tukar atau kurs terhadap

IHSG.Penelitian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil

dari alpha 5% sehingga dapat dikatakan bahwa nilai tukar atau kurs

signifikan dan berpengaruh negatif terhadap IHSG.

Page 131: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan berikut ini :

1. Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) secara bersama-sama berpengaruhsecara

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 5 Negara

ASEAN pada periode penelitian tahun 2006-2011. Hal ini dapat dilihat dari

nilai F hitung yang signifikan pada taraf keyakinan 95 persen sebesar

389,6082. Selain itu, variabel-variabel independennya dapat menjelaskan 86

persen, sedangkan sisanya yaitu 14 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain

diluar model.

2. Inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di 5 Negara ASEAN pada periode

penelitian tahun 2006-2011.

3. Nilai Tukar (Kurs) juga menunjukkan secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 5 Negara

ASEAN pada periode penelitian tahun 2006-2011.

4. Mengetahui individual effect masing-masing negara atas perubahan Inflasi

dan Nilai Tukar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 5

negara ASEAN pada periode penelitian tahun 2006-2011. Ini ditunjukkan

dengan besarnya individual effect yang dihasilkan. Perubahan inflasi dan

Page 132: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

113

nilai tukar berpengaruh besar terhadap IHSG negara Thailand, Filipina dan

Indonesia, sedangkan untuk negara Malaysia dan Singapura berpengaruh

terhadap jual; beli saham, karena kedua negara tersebut cenderung

melakukan perdagangan di bursa saham dibandingkan dengan perdagangan

ekspor-impor, ditunjukan dengan nilai individual effect yang menempati

urutan keemapat dan kelima setelah Indonesia, Filipina dan Thailand.

B. Saran

Beberapa saran yang ditunjukkan bagi instansi terkait dan masyarakat

dalam menjalankan kegiatan perekonomian di masing-masing negara, serta saran

bagi peneliti dan akademisi dengan maksud dapat meningkatkan penelitian di

bidang perekonomian di Indonesia pada khususnya dan di 4 negara ASEAN

lainnya pada umumnya, antara lain :

1. Regulasi untuk investasi dan perdagangan harus dipermudah untuk menjaga

persepsi investor baik dalam maupun luar negeri. Selain itu pemerintah

harus mengurangi campur tangan yang berlebihan di sektor finansial agar

investor lebih mudah berinvestasi.

2. Investor perlu memperhatikan variabel-variabel moneter dalam melakukan

keputusan berinvestasi di negara yang akan ditanamkan modalnya, terutama

pada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor, guna menghindari

kerugian nantinya di kemudian hari.

3. Untuk lebih memperdalam kajian ini, penelitian berikutnya diharapkan

menambah variabel lainnya yang dianggap mempengaruhi variabel IHSG,

Page 133: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

114

menambah jumlah negara baik yang di ASEAN maupun di benua lain agar

kajian yang dihasilkan lebih mencakup luas. Serta memperpanjang periode

data penelitian guna memberikan hasil yang baik dan lebih akurat.

Page 134: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

115

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, “ Analisis Investasi”, Salemba Empat Jakarta, 2005.

Ahmad Kamaruddin, “Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Protofolio”,

Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2004.

Ahmad Rodoni, “Buku Panduan Penulisan Skripsi FEB-UIN Jakarta”, FEIS UIN

Press, 2010.

Ajija, Shochrul R dan Rahmat H. Setianto, “Cara Cerdas Menguasai Eviews”,

Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Anonim, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2006”, Bank Indonesia,

Jakarta, 2006.

______, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2007”, Bank Indonesia,

Jakarta, 2007.

______, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008”, Bank Indonesia,

Jakarta, 2008.

______, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2009”, Bank Indonesia,

Jakarta, 2009.

______, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2010”, Bank Indonesia,

Jakarta, 20010.

______, “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2011”, Bank Indonesia,

Jakarta, 2011.

_____, “Pengaruh Indeks Harga Saham Luar Negeri Dan Fluktuasi Kurs Valuta

Asing Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek

Page 135: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

116

Indonesia (BEI)”, Universitas Gunadarma, 2008.

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti, “Pengantar Pasar Modal”, Cetakan Kelima,

Rineka Cipta Jakarta, 2006.

Atmadja, A., “The Granger Causality test For The Five ASEAN Countries Stock

Markets And Macro Economics Variables During And Post The 1977

ASIAN Financial Crisis”, Jurnal Universitas Petra, 2004.

Aulia Pohan, “Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya Di

Indonesia”,Edisi Kesatu, Cetakan Pertama, Penerbit Raja

GrafindonPersada, Jakarta, 2008.

Bank Indonesia, “Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Tahun 2005-2012”,

Berbagai Edisi, Penerbit Bank Indonesia, Jakarta, 2012.

Boediono, “Ekonomi Makro”, Edisi Keempat, Penerbit BPFE UGM, 1999.

Case, Karl E. and C. Fair, “Principle Of Economics”, Eighth Edition, Prentice

Hall International Publisher, New Jersey, 2007.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M, ―Pasar Modal Di Indonesia. Pendekatan

Tanya Jawab”, Salemba Empat Jakarta, 2006.

Gujarati, Damodar,”Basic Econometric”, Mc Graw Hill Publisher, Singapore,

2003.

Irham Fahmi, “Pengantar Pasar Modal”, Cetakan Kesatu, Penerbit Alfabeta,

Bandung, 2012.

Jogiyanto, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Kelima, Penerbit

BPFE UGM, Yogyakarta, 2000.

Jones, Charles P., “Investmenst: Analysis And Management, Nineth Edition”,

Page 136: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

117

Willey India Pvt, 2007.

Kewal, Suramaya Suci, “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan

PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”, STIE Musi,

Palembang, 2012.

Krugman, Paul R dan Obsfeld Maurice, “Ekonomi Internasional: Teori dan

Kebijakan”, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999.

Kuncoro, Mudrajad, “Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi – Bagaimana

Meneliti Dan Menulis Tesis”, Edisi KEtiga Penerbit Erlangga, 2009.

Mankiw, N.Gregory, “Principle of Economics”, Third Edition, Thomson South-

Western Publisher, United States of America, 2004.

Mishkin, Frederic S,. “The Economics of Money Banking and Financial Market”,

Third Edition, Harper Collins Publisher, New York, 2000.

Muhammad Zuhaidin Amin, “Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai

Kurs Dollar dan Indeks Dow Jones (DJIA) TErhadap pergerakan

Indkes Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(Periode 2008-2011), Jurnak Skripsi FEB UB, 2012.

Nopirin, “Ekonomi Moneter, Buku II‖, Edisi Pertama dan Cetakan

Ketiga.Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 1990.

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, “Penggunaan Teknik

Ekonometri”, Rajawali Pers, 2006

P. Todaro, Michael and Stephen C. Smith, ―Economic Development”, Eight

Edition, New York, 2003.

Permana, Yogi, ―Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Suku Bunga Dan

Page 137: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

118

Tingkat Inflasi Terhadap Pergerakan Harga Saham (Studi Kasus

Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI), Jurnal Akuntansi

Universitas Gunadarma, 2009.

Redityo, Adiatmo, “ Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, PDB, JUB, Kurs

Dollar Amerika dan Suku Bunga SIBOR Terhadap Indeks Harga

Saham LQ45 Di Bursa Efek Jakarta 2002.1-2007.4)”, Skripsi FE

Universitas MUhammadiyah Surakarta, 2009.

Rizal Miseman, Mohd, Fatiyah Ismail, Wardiyah Ahmad, Farazida M. Akit,

Rohana Mohammad and Wan Mansor, “The Impact of

Macroeconomics Forces on the ASEAN Stock Market Movements”,

World Applied Sciences Journal, IDOSI Publicantions, 2013.

Sadono Sukirno, “Pengantar Teori Makro”, Edisi Ketiga, penerbit Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2004.

Salaludin Muis, “Analisis Pembentukan Harga Pasar”, Penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta , 2008.

Samuelson, Paul A dan William D Nordhaus, “Ilmu Makro Ekonomi”, Penerbit

PT. Media Global Edukasi Jakarta, 2004.

Sochrul, Ajija, ―Cara Cerdas Menguasai Eviews”, Salemba Empat Jakarta, 2012.

Sunariyah, “Pengantar Pasar Modal”, Penerbit UMP-APP YPKN, Yogyakarta,

2004.

Supriyadi, Djoko, ―Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Camels Dan Leverage

Dalam Memprediksi Perubahan Laba (Studi Pada 10 Bank Dengan

Aset Terbesar Tahun 2010)‖, Perpustakaan Universitas Gunadarma,

Page 138: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

119

2010.

Tandelin, Eduardus, “Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikas Edisi 1”,

Kanisius, Yogyakarta, 2010.

Widarjono, Agus, “Ekonometrika: Teori Aplikasi Untuk Ekonomi Dan Bisnis”,

Ekonosia, Jogjakarta, 2005.

Winarno, Wing W, “Analisa Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”, STIM

YPKN, Edisi Kedua, Yogyakarta, 2009.

Wongbangpo, Praphan dan Subhash C. Sharma, “Stock Market and

Macroeconomic Fundamental Dynamic Interaction : ASEAN-5

Countries”,Journal of Asian Economics, 2002.

Wulandari, Dwi, ―Kebebasan Berbisnis Dan Harga Saham Di Lima Negara

ASEAN”, Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 11, 2013.

www.asean.org

www.belajarinvestasi.com

www.bloomberg.com

www.bps.go.id

www.bi.go.id

www.bnm.gov.my

www.bursamalaysia.com

www.bsp.gov.ph

www.bot.or.th

www.idx.co.id

www.mas.gov.ph

Page 139: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

120

www.nsb.gov.ph

www.nso.go.th

www.pse.com.ph

www.statistic.gov.my

www.singsat.gov.sg

www.sgx.com

www.set.or.th

www.yahoofinance.com

www.wikipedia.com,

Page 140: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

121

Lampiran 1 : Data Penelitian

Negara Tahun IHSG INF KURS

Indonesia 2006.1 1232.32 17.03 9493

2006.2 1230.66 17.92 9253.15

2006.3 13222.97 15.74 9171.57

2006.4 1464.41 15.4 8936.94

2006.5 1330 15.6 8984.86

2006.6 1310.26 15.53 9362.73

2006.7 1351.65 15.15 9125.48

2006.8 1431.26 14.9 9094.25

2006.9 1534.61 14.55 9143.33

2006.10 1582.63 6.29 9187.18

2006.11 1718.96 5.27 9134.59

2006.12 1805.52 6.6 9086.8

2007.1 1757.26 6.26 9066.5

2007.2 1740.97 6.3 9067.8

2007.3 1830.92 6.52 9163.95

2007.4 1999.17 6.29 9097.55

2007.5 2084.32 6.01 8844.33

2007.6 2139.28 5.77 8983.65

2007.7 2348.67 6.06 9067.14

2007.8 2194.34 6.51 9366.68

2007.9 2359.21 6.95 9309.9

2007.10 2643.49 6.88 9107.06

2007.11 2688.33 6.71 9264.27

2007.12 2745.83 6.59 9333.6

2008.1 2627.25 7.36 9406.35

2008.2 2721.94 7.4 9181.15

2008.3 2447.3 8.17 9184.94

2008.4 2304.52 8.96 9208.64

2008.5 2444.35 10.38 9290.8

2008.6 2349.1 11.03 9295.71

2008.7 2304.51 11.9 9163.45

2008.8 2165.94 11.85 9149.25

2008.9 1832.51 12.14 9340.65

2008.10 1256.7 11.77 10048.35

2008.11 1241.54 11.68 11711.15

2008.12 1355.41 11.06 11324.84

Page 141: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

122

Negara Tahun IHSG INF KURS

Indonesia 2009.1 1332.67 9.17 11167.21

2009.2 1285.48 8.6 11852.75

2009.3 1434.07 7.92 11849.55

2009.4 1722.77 7.31 11025.1

2009.5 1916.83 6.04 10392.65

2009.6 2026.78 3.65 10206.64

2009.7 2323.24 2.71 10111.33

2009.8 2341.54 2.75 9977.6

2009.9 2467.59 2.83 9900.72

2009.10 2367.7 2.57 9482.73

2009.11 2415.84 2.41 9469.95

2009.12 2534.36 2.78 9457.75

2010.1 2610.8 3.72 9275.45

2010.2 2549.03 3.81 9348.21

2010.3 2777.3 3.43 9173.73

2010.4 2971.25 3.91 9027.33

2010.5 2796.96 4.16 9183.21

2010.6 2913.68 5.05 9148.36

2010.7 3069.28 6.22 9049.45

2010.8 3081.88 6.44 8971.76

2010.9 3501.3 5.8 8975.84

2010.10 3635.32 5.67 8927.9

2010.11 3531.21 6.33 8938.38

2010.12 3703.51 6.96 9022.62

2011.1 3409.17 7.02 9037.38

2011.2 3470.35 6.84 8912.56

2011.3 3678.67 6.65 8761.48

2011.4 3819.62 6.16 8651.3

2011.5 3836.97 5.98 8555.8

2011.6 3888.57 5.54 8564

2011.7 4130.8 4.61 8533.24

2011.8 3841.72 4.79 8532

2011.9 3549.03 4.61 8765.5

2011.10 3790.85 4.42 8895.24

2011.11 3715.08 4.15 9015.18

2011.12 3821.99 3.79 9088.48

Malaysia 2006.1 914.01 3.3 3.75

2006.2 928.94 3.2 3.73

2006.3 926.63 3.2 3.7

2006.4 949.23 4.8 3.66

Page 142: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

123

Negara Tahun IHSG INF KURS

Malaysia 2006.5 927.78 4.6 3.61

2006.6 914.69 3.9 3.66

2006.7 935.85 3.9 3.67

2006.8 958.12 4.1 3.67

2006.9 967.55 3.3 3.67

2006.10 988.3 3.3 3.68

2006.11 1080.66 3.1 3.64

2006.12 1096.24 3 3.55

2007.1 1189.35 3.1 3.51

2007.2 1196.45 3.2 3.49

2007.3 1246.87 3.1 3.49

2007.4 1322.25 1.5 3.44

2007.5 1346.89 1.5 3.4

2007.6 1354.38 1.4 3.44

2007.7 1373.71 1.4 3.44

2007.8 1273.93 1.6 3.48

2007.9 1336.3 1.9 3.47

2007.10 1413.65 1.8 3.37

2007.11 1396.98 1.9 3.36

2007.12 1445.03 2.3 3.33

2008.1 1393.25 2.4 3.27

2008.2 1357.4 2.3 3.22

2008.3 1247.52 2.7 3.18

2008.4 1279.86 2.8 3.16

2008.5 1276.1 3 3.21

2008.6 1186.57 3.8 3.26

2008.7 1163.09 7.7 3.25

2008.8 1100.5 8.5 3.33

2008.9 1018.68 8.5 3.44

2008.10 863.61 8.2 3.52

2008.11 866.14 7.6 3.58

2008.12 876.75 5.7 3.55

2009.1 884.45 4.4 3.57

2009.2 890.67 3.9 3.63

2009.3 872.55 3.7 3.67

2009.4 990.74 3.5 3.61

2009.5 1044.11 3 3.52

2009.6 1075.24 2.4 3.52

2009.7 1174.9 -1.4 3.54

2009.8 1174.27 -2.4 3.52

Page 143: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

124

Negara Tahun IHSG INF KURS

Malaysia 2009.9 1202.08 -2.4 3.49

2009.10 1243.23 -2 3.4

2009.11 1259.11 -1.5 3.39

2009.12 1272.78 -0.1 3.41

2010.1 1259.16 1.1 3.38

2010.2 1270.78 1.3 3.41

2010.3 1320.57 1.2 3.32

2010.4 1346.38 1.3 3.2

2010.5 1285.01 1.5 3.25

2010.6 1314.02 1.6 3.26

2010.7 1360.92 1.7 3.2

2010.8 1422.49 1.9 3.15

2010.9 1463.5 2.1 3.1

2010.10 1505.66 1.8 3.1

2010.11 1485.23 2 3.11

2010.12 1518.91 2 3.13

2011.1 1519.94 2.2 3.06

2011.2 1491.25 2.4 3.05

2011.3 1545.13 2.9 3.03

2011.4 1534.95 2.8 3.01

2011.5 1558.29 3.2 3.01

2011.6 1579.07 3.3 3.03

2011.7 1548.81 3.5 2.99

2011.8 1447.27 3.4 2.98

2011.9 1387.13 3.3 3.08

2011.10 1491.89 3.4 3.13

2011.11 1472.1 3.4 3.15

2011.12 1530.73 3.3 3.16

Singapura 2006.1 2412.08 1.30 1.63

2006.2 2481.96 1.70 1.63

2006.3 2533.40 1.20 1.62

2006.4 2610.71 1.10 1.60

2006.5 2383.87 1.10 1.58

2006.6 2435.89 1.10 1.59

2006.7 2445.43 1.40 1.58

2006.8 2482.39 1.10 1.58

2006.9 2568.86 0.70 1.58

2006.10 2701.75 0.40 1.58

2006.11 2838.53 0.40 1.56

2006.12 2985.83 0.50 1.54

Page 144: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

125

Negara Tahun IHSG INF KURS

2007.1 3125.56 0.80 1.54

2007.2 3104.15 -0.60 1.53

2007.3 3231.24 -0.10 1.52

2007.4 3361.29 0.20 1.51

2007.5 3511.13 0.40 1.52

2007.6 3548.20 1.30 1.54

2007.7 3547.66 1.70 1.52

2007.8 3392.91 3.00 1.52

2007.9 3706.23 3.50 1.51

2007.10 3805.70 3.00 1.46

2007.11 3521.27 4.10 1.45

2007.12 3482.30 4.90 1.45

2008.1 2981.75 3.70 1.43

2008.2 3026.45 6.60 1.41

2008.3 3007.36 6.50 1.38

2008.4 3147.79 6.70 1.36

2008.5 3192.62 7.50 1.37

2008.6 2947.54 7.50 1.37

2008.7 2929.65 7.50 1.36

2008.8 2739.95 6.50 1.41

2008.9 2358.91 6.40 1.43

2008.10 1794.20 6.70 1.48

2008.11 1732.57 6.40 1.51

2008.12 1761.56 5.50 1.48

2009.1 1746.47 5.50 1.49

2009.2 1594.87 4.30 1.52

2009.3 1699.99 3.30 1.53

2009.4 1920.28 2.60 1.50

2009.5 2329.08 0.30 1.46

2009.6 2333.14 0.20 1.45

2009.7 2659.20 0.00 1.45

2009.8 2592.90 -0.30 1.44

2009.9 2672.57 -0.30 1.42

2009.10 2651.13 -0.50 1.40

2009.11 2732.12 -0.90 1.39

2009.12 2897.62 -0.80 1.40

2010.1 2745.35 -0.50 1.40

2010.2 2750.86 0.20 1.41

2010.3 2887.46 1.00 1.40

2010.4 2974.61 1.60 1.38

Page 145: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

126

Negara Tahun IHSG INF KURS

2010.5 2752.60 3.20 1.39

2010.6 2835.51 3.20 1.40

2010.7 2987.70 2.70 1.38

2010.8 2950.33 3.10 1.36

2010.9 3097.63 3.30 1.33

2010.10 3142.62 3.70 1.30

2010.11 3144.70 3.50 1.30

2010.12 3190.04 3.80 1.31

2011.1 3179.72 4.60 1.29

2011.2 3010.51 5.50 1.28

2011.3 3105.85 5.00 1.27

2011.4 3172.73 5.00 1.25

2011.5 3159.93 4.50 1.24

2011.6 3120.44 4.50 1.23

2011.7 3189.26 5.20 1.22

2011.8 2885.26 5.40 1.21

2011.9 2675.16 5.70 1.25

2011.10 2855.77 5.50 1.28

2011.11 2702.46 5.40 1.29

2011.12 2646.35 5.70 1.30

Filipina 2006.1 2145.39 6.70 52.62

2006.2 2122.96 7.60 51.82

2006.3 2195.95 7.60 51.22

2006.4 2270.53 7.10 51.36

2006.5 2296.11 6.90 52.13

2006.6 2178.79 6.70 53.16

2006.7 2390.84 6.40 52.40

2006.8 2312.23 6.30 51.36

2006.9 2556.71 5.70 50.40

2006.10 2708.50 5.40 50.00

2006.11 2788.46 4.60 49.84

2006.12 2982.54 4.30 49.47

2007.1 3239.27 3.90 48.91

2007.2 3067.45 2.60 48.38

2007.3 3203.55 2.20 48.52

2007.4 3270.73 2.30 47.82

2007.5 3473.67 2.40 46.81

2007.6 3660.86 2.30 46.16

2007.7 3501.20 2.60 45.63

2007.8 3365.29 2.40 46.07

Page 146: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

127

Negara Tahun IHSG INF KURS

2007.9 3572.90 2.70 46.13

2007.10 3758.97 2.70 44.38

2007.11 3578.55 3.20 43.22

2007.12 3621.60 3.9 41.74

2008.1 3266.00 4.90 40.94

2008.2 3129.99 5.40 40.67

2008.3 2984.67 6.40 41.25

2008.4 2749.77 8.30 41.82

2008.5 2827.44 9.50 42.90

2008.6 2459.98 11.40 44.28

2008.7 2577.10 12.30 44.96

2008.8 2688.09 12.40 44.88

2008.9 2569.65 11.80 46.69

2008.10 1951.09 11.20 48.03

2008.11 1971.57 9.90 49.19

2008.12 1872.85 8.00 48.09

2009.1 1825.09 7.10 47.21

2009.2 1872.22 7.30 47.58

2009.3 1986.22 6.40 48.46

2009.4 2103.50 4.80 48.22

2009.5 2389.31 3.30 47.52

2009.6 2473.99 1.50 47.91

2009.7 2798.33 0.20 48.15

2009.8 2884.18 0.10 48.16

2009.9 2800.82 0.60 48.14

2009.10 2908.50 1.60 46.85

2009.11 3044.97 2.80 47.03

2009.12 3052.68 4.30 46.42

2010.1 2953.19 4.30 46.03

2010.2 3043.75 4.20 46.31

2010.3 3161.80 4.40 45.74

2010.4 3290.09 4.50 44.63

2010.5 3272.73 4.30 45.60

2010.6 3372.71 4.00 46.30

2010.7 3426.95 3.90 46.32

2010.8 3566.23 4.10 45.18

2010.9 4100.07 3.50 44.31

2010.10 4268.74 2.80 43.44

2010.11 3953.70 3.10 43.49

2010.12 4201.14 3.10 43.96

Page 147: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

128

Negara Tahun IHSG INF KURS

2011.1 3881.47 3.60 44.17

2011.2 3766.73 4.30 43.70

2011.3 3055.14 4.30 43.52

2011.4 4319.51 4.30 43.24

2011.5 4244.64 4.50 43.13

2011.6 4291.21 4.60 43.37

2011.7 4503.63 4.60 42.81

2011.8 4348.50 4.30 42.42

2011.9 3999.65 4.60 43.03

2011.10 4333.70 5.30 43.45

2011.11 4211.04 4.70 43.27

2011.12 4371.96 4.00 43.65

Thailand 2006.1 762.63 5.8 39.58

2006.2 744.05 5.9 39.35

2006.3 733.25 5.6 38.93

2006.4 768.29 5.7 37.94

2006.5 709.43 6 37.97

2006.6 678.13 6.2 38.30

2006.7 691.49 5.9 37.96

2006.8 690.9 4.4 37.59

2006.9 686.1 3.8 37.38

2006.10 722.46 2.7 37.30

2006.11 739.06 2.8 36.50

2006.12 679.84 3.5 35.78

2007.1 654.04 3.5 35.93

2007.2 677.13 3 35.69

2007.3 673.71 2.3 35.01

2007.4 699.16 2 34.83

2007.5 737.4 1.8 34.57

2007.6 776.79 1.9 34.54

2007.7 859.76 1.9 33.67

2007.8 813.21 1.7 34.14

2007.9 845.5 1.1 34.21

2007.10 907.28 2.1 34.12

2007.11 846.44 2.5 33.84

2007.12 858.1 3 33.66

2008.1 78,.23 3.2 33.14

2008.2 845.76 4.3 32.57

2008.3 817.03 5.4 31.41

Page 148: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

129

Negara Tahun IHSG INF KURS

2008.4 832.45 5.3 31.54

2008.5 833.65 6.2 32.06

2008.6 768.59 7.6 33.15

2008.7 676.32 8.9 33.45

2008.8 684.44 9.2 33.80

2008.9 596.54 6.4 34.24

2008.10 416.53 6 34.38

2008.11 401.84 3.9 35.04

2008.12 449.96 2.2 34.98

2009.1 437.69 0.4 34.87

2009.2 431.52 -0.4 35.27

2009.3 431.5 -0.1 35.73

2009.4 491.69 -0.2 35.41

2009.5 560.41 -0.9 34.54

2009.6 597.48 -3.3 34.09

2009.7 624 -4 34.00

2009.8 653.25 -4.4 33.97

2009.9 717.07 -1 33.78

2009.10 685.24 -1 33.36

2009.11 689.07 0.4 33.23

2009.12 734.54 1.9 33.18

2010.1 696.55 3.5 32.99

2010.2 721.37 4.1 33.10

2010.3 787.98 3.7 32.46

2010.4 763.51 3.4 32.23

2010.5 750.43 3 32.34

2010.6 797.31 3.5 32.42

2010.7 855.83 3.3 32.28

2010.8 913.19 3.4 31.70

2010.9 975.3 3.3 30.79

2010.10 984.46 4.03 29.97

2010.11 1,005.12 2.8 29.89

2010.12 1,032.76 2.8 30.12

2011.1 964.1 3 30.58

2011.2 987.91 3.03 30.72

2011.3 1,047.48 2.9 30.37

2011.4 1,093.56 3.1 30.05

2011.5 1,073.83 3.27 30.24

2011.6 1,041.48 4.19 30.51

2011.7 1,133.53 4.06 30.08

Page 149: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

130

Negara Tahun IHSG INF KURS

2011.8 1,070.05 4.08 29.88

2011.9 916.21 4.29 30.42

2011.10 974.75 4.03 30.89

2011.11 995.33 4.2 30.95

2011.12 1,025.32 4.2 31.21

Lampiran 2 : Hasil Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: ASEAN

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 19.524763 2 0.0001

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. INF? -38.808106 -38.822171 0.119406 0.9675

KURS? -0.672930 -0.317450 0.007030 0.0000

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: IHSG?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/21/14 Time: 15:20

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (unbalanced) observations: 358 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3558.917 240.6621 14.78803 0.0000

INF? -38.80811 14.29276 -2.715229 0.0070

KURS? -0.672930 0.122439 -5.496026 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.617571 Mean dependent var 2111.572

Adjusted R-squared 0.611033 S.D. dependent var 1220.057

S.E. of regression 760.9152 Akaike info criterion 16.12628

Sum squared resid 2.03E+08 Schwarz criterion 16.20216

Page 150: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

131

Log likelihood -2879.604 Hannan-Quinn criter. 16.15646

F-statistic 94.46938 Durbin-Watson stat 1.466510

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3 : Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: ASEAN

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 133.639293 (4,351) 0.0000

Cross-section Chi-square 331.304225 4 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: IHSG?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/21/14 Time: 15:17

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (unbalanced) observations: 358 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1944.158 103.5708 18.77129 0.0000

INF? 15.69001 21.73588 0.721849 0.4709

KURS? 0.052536 0.019389 2.709501 0.0071 R-squared 0.035148 Mean dependent var 2111.572

Adjusted R-squared 0.029712 S.D. dependent var 1220.057

S.E. of regression 1201.795 Akaike info criterion 17.02936

Sum squared resid 5.13E+08 Schwarz criterion 17.06188

Log likelihood -3045.256 Hannan-Quinn criter. 17.04230

F-statistic 6.465980 Durbin-Watson stat 0.579777

Prob(F-statistic) 0.001745

Page 151: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

132

Lampiran 4 : Hasil Uji Regresi Dengan Metode Fixed Effect

Dependent Variable: IHSG?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/21/14 Time: 15:21

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (unbalanced) observations: 358 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3558.917 240.6621 14.78803 0.0000

INF? -38.80811 14.29276 -2.715229 0.0070

KURS? -0.672930 0.122439 -5.496026 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_INDONESIA--C 5643.676

_MALAYSIA--C -2215.106

_SINGAPURA--C -624.4880

_FILIPINA--C -231.4455

_THAILAND--C -2646.140 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.617571 Mean dependent var 2111.572

Adjusted R-squared 0.611033 S.D. dependent var 1220.057

S.E. of regression 760.9152 Akaike info criterion 16.12628

Sum squared resid 2.03E+08 Schwarz criterion 16.20216

Log likelihood -2879.604 Hannan-Quinn criter. 16.15646

F-statistic 94.46938 Durbin-Watson stat 1.466510

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 152: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

133

Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi Log (LN) Dengan Metode Fixed Effect

Dependent Variable: LIHSG?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/12/15 Time: 01:45

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 16.06893 0.640660 25.08185 0.0000

LINF? -0.254653 0.055346 -4.601085 0.0000

LKURS? -2.187259 0.164588 -13.28927 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_INDONESIA--C 12.41982

_MALAYSIA--C -5.608188

_SINGAPURA--C -6.716824

_FILIPINA--C 1.012458

_THAILAND--C -1.107263 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.868805 Mean dependent var 7.485723

Adjusted R-squared 0.866575 S.D. dependent var 0.599912

S.E. of regression 0.219132 Akaike info criterion -0.179029

Sum squared resid 16.95069 Schwarz criterion -0.103466

Log likelihood 39.22526 Hannan-Quinn criter. -0.148984

F-statistic 389.6082 Durbin-Watson stat 0.729251

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6 : Hasil Uji Autokorelasi

LNINF LNKURS

LNINF 1.000000 0.301998

LNKURS 0.301998 1.000000

Page 153: ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29037/1/FINESYA...ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR ... 5. Cara Mengatasi Inflasi

134

Lampiran 7: Hasil Uji Regresi EGLS

Dependent Variable: LIHSG?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/12/15 Time: 09:31

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 10.59305 0.541624 19.55794 0.0000

LINF? -0.154859 0.054576 -2.837476 0.0048

LKURS? -0.745318 0.097282 -7.661448 0.0000

Random Effects (Cross)

_INDONESIA--C 4.423456

_MALAYSIA--C -2.156028

_SINGAPURA--C -2.005285

_FILIPINA--C 0.691071

_THAILAND--C -0.953213 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.827828 0.9345

Idiosyncratic random 0.219132 0.0655 Weighted Statistics R-squared 0.117095 Mean dependent var 0.233412

Adjusted R-squared 0.112149 S.D. dependent var 0.267698

S.E. of regression 0.252241 Sum squared resid 22.71426

F-statistic 23.67355 Durbin-Watson stat 0.536699

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -15.699640 Mean dependent var 7.485723

Sum squared resid 2157.630 Durbin-Watson stat 0.005650