ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN...
Transcript of ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN...
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 1
ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PERTUMBUHAN LABA
(Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
Hj. Asmaul Husna, SE.Ak., MM., CA; Fatahurrazak, SE., M.Ak., CA; Ratna Sari
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
ABSTRACT
Ratna Sari, 2017 : Analysis of the Influence of Book Tax Differences and Liquidity on Profit
Growth (In Manufacturing Companies of Basic and Chemical Industry
Subsectors Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2012-2015).
Promoters team : Hj. Asmaul Husna SE.Ak.,MM.,CA dan Fatahurrazak,
SE.Ak., M.Ak., CA
The purpose of this research is to analyze the influence of book-tax differences and
liquidity on profit growth. Book-tax differences in this study are represented by permanent
differences and temporary differences. Then liquidity in this research is represented by working
capital to total asset (WCTA).
The object of this research is manufacturing companies basic and chemical industry
subsector listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2015. The population is 64
companies, with the sample selection method is purposive sampling and obtained the total
sample of 16 companies. The method of research is the method of analysis with quantitative
approach.
The results show that permanent differences and working capital to total assets affect the
profit growth, while the temporary differences do not affect the profit growth of basic and
chemical industries listed in the Indonesia Stock Exchange period 2012-2015.
Keywords: Permanent Difference, Temporary Difference, Working Capital To Total Assets,
Profit Growth
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 2
ABSTRAK
Ratna Sari, 2017 : Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap
Pertumbuhan Laba (Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Industri Dasar
dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).
Tim Promotor : Hj. Asmaul Husna SE.Ak.,MM.,CA dan Fatahurrazak,
SE.Ak., M.Ak., CA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh book-tax differences dan
likuiditas terhadap pertumbuhan laba. Book-tax differences dalam penelitian ini diwakili oleh
perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Kemudian likuiditas dalam penelitian ini diwakili
oleh working capital to total asset (WCTA).
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Populasi berjumlah 64 perusahaan,
dengan metode pemilihan sampel yaitu purposive sampling dan diperoleh total sampel sebanyak
16 Perusahaan. Metode penelitian adalah metode analisis dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan permanen dan working capital to total
asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sedangkan perbedaan temporer tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015.
Kata Kunci : Perbedaan Permanen, Perbedaan Temporer, Working Capital To Total Aset,
Pertumbuhan Laba
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 3
PENDAHULUAN
Didalam dunia bisnis perusahaan dengan kondisi laba tentu saja merupakan hal yang
menarik bagi stakeholder, jika dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian.Laba
merupakan indikator yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan,
yaitu baik penilaian dari pihak internal maupun eksternal, yang mana hal tersebut guna
mendukung keberlanjutan perusahaan.Mengenai pentingnya laba perusahaan bagi pengguna
laporan keuangan, maka perusahaan harus mampu menyajikan informasi laba yang berkualitas.
Informasi laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan pertumbuhan laba dimasa
yang akan datang.
Pertumbuhan laba yang baik menunjukkan keuangan perusahaan yang baik, yang
berguna untuk menaikkan nilai perusahaan. Karena yang menjadi sorotan utama bagi stakeholder
seperti investor, kreditor, dan pembuat kebijakan akuntansi sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan,seperti pengukur prestasi atau kinerja manajemen perusahaan, pemberian kompensasi
dan bonus bagi manajer, pemberian kredit bagi perusahaan, dan juga bagi pemerintah dalam hal
ini informasi laba perusahaan digunakan sebagai dasar penentuan pengenaan pajak kepada
perusahaan, khususnya instansi pemerintah yang terkait seperti direktorat jenderal pajak.Peneliti
menggunakan pertumbuhan laba sebagai variabel penelitian karena laba merupakan dasar yang
paling diperhatikan stakeholder dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Pertumbuhan laba perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu
book-tax differences. Book tax differences dapat mempengaruhi pertumbuhan laba karena
menjadi suatu fenomena bagi manajer untuk melakukan praktik manajemen laba yang bertujuan
untuk menghindari penurunan dan kerugian laba atau dengan kata lain mencegah agar
pertumbuhan laba tidak menurun (Ningsih, 2010). Book-tax differences ini merupakan keadaan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 4
dimana adanya perbedaan dalam perhitungan laba menurut laporan keuangan komersial yaitu
sesuai dengan ketetapan Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi (SAK), dan menurut laporan
keuangan fiskal yaitu dengan ketetapan peraturan perpajakan yang menyebabkan perbedaan laba
akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan tersebut terbagi menjadi dua komponen yaitu perbedaan
permanen (permanent differences) dan perbedaan temporer (temporary differences). Perbedaan
permanenterjadi karena transaksi – transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi
komersial dan tidak diakui menurut fiskal. Perbedaan tetap mengakibatkan laba menurut
akuntansi berbeda (secara tetap) dengan penghasilan kena pajak menurut fiskal. Sedangkan
perbedaan temporer terjadi karena perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya antara
pajak dengan akuntansi.Suatu biaya atau penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial
dan belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya.
Perbedaan permanen dan perbedaan temporer sebagai pembentuk book tax differences
dalam mempengaruhi pertumbuhan laba yaitu kedua komponen ini menyebabkan adanya koreksi
fiskal baik positif maupun negatif. Koreksi positif menyebabkan laba fiskal bertambah. Jika laba
fiskal bertambah maka beban pajak yang harus dibayarkan akan semakin besar. Semakin besar
beban pajak yang harus dibayarkan maka semakin kecil laba bersih yang dihasilkan.Koreksi
negatif menyebabkan laba fiskal berkurang sehingga beban pajak yang harus dibayarkan
semakin kecil.Beban pajak yang semakin kecil membuat laba bersih menjadi semakin besar
(Rosanti, 2013).
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan adalah likuiditas. Menurut Hery
(2016:151), informasi likuiditas dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan
perusahaan selama periode tertentu. Melalui informasi likuiditas, pihak manajemen dapat
memantau ketersediaan jumlah kas khususnya terkait dengan pemenuhan kewajiban yang akan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 5
segera jatuh tempo. Selain pihak internal perusahaan, informasi likuiditas juga berguna bagi
pihak eksternal perusahaan seperti investor dalam hal pembagian dividen tunai atas investasi
yang telah dilakukan, selain itu kreditor juga sangat berkepentingan dengan informasi likuiditas
perusahaan dalam dasar pertimbangan pemberian kredit kepada perusahaan guna
memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk mengembalikan
pokok pinjaman beserta bunga yang akan didapatkan. Karena investor maupun kreditor biasanya
akan menginvestasikan modal dan memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan yang
memiliki tingkat likuiditas yang baik.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan working
capital to total asset yang mewakili rasio likuiditas yang merupakan modal bersih dari total asset
perusahaan. Di dalam Purnama, Pratomo dan Priyanto (2016), dimana penambahan modal kerja
didapatkan dari pinjaman perusahaan, dan modal kerja tersebut digunakan perusahaan untuk
kegiatan operasional. Dengan modal kerja yang besar perusahaan dapat meningkatkan aset yang
dimiliki perusahaan sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan semakin baik.
Kegiatan operasional yang baik akan meningkatkan penjualan perusahaan sehingga kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba juga akan meningkat.
Telah banyak penelitian tentang pertumbuhan laba dilakukan, salah satunya penelitian
tentang pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba yang dilakukan oleh Windarti
(2014) yang menyatakan bahwa perbedaan permanen dan perbedaan temporer berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan laba. Namun penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011)
menyatakan hasil tidak konsisten yaitu menunjukkan bahwa perbedaan permanen dan perbedaan
temporer tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian yang
lain, mengenai pertumbuhan laba juga didilakukan oleh Purnama, Pratomo dan Triyanto (2016)
yang menyatakan bahwa secara parsial bahwa variabel book-tax differences dengan proksi
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 6
perbedaan permanen berpengaruh secara positif signifikan terhadap pertumbuhan laba,
sedangkan perbedaan temporer dan working capital to total asset tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba. Kemudian dalam penelitiannya Yusuf (2013) menyatakan bahwa working
capital to total asset secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan laba.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada tahun 2015 yaitu Direktur Eksekutif
Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI), mengatakan saat ini industri dalam negeri tengah
mengalami tekanan yang besar, tantangan itu diantaranya adalah depresiasi rupiah terhadap
dollar, kenaikan tarif listrik, kenaikan upah buruh, dan masuknya produk impor. Hal ini semua
berdampak pada perlambatan pertumbuhan industri terutama industri kimia. Perusahaan industri
kimia masih terbelenggu dengan bahan baku impor dimana pada tahun 2011 impor bahan baku
industri ini sebesar US$ 5,1 milliar, dan pada tahun 2014 lalu sebesar US$ 17 milliar, dengan
kondisi terjadinya depresiasi rupiah saat itu menjadikan biaya produksi industri meningkat tajam.
Masalah utama yang dialami industri yakni pada bahan baku, yang mana untuk mendapatkan
bahan baku harus impor, dan harganya terus naik karena melemahnya rupiah. Tapi jika tidak
impor maka tidak bisa berproduksi, otomatis pasti ada pengurangan produksi meski pun belum
bisa diproyeksikan.Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur,
Kementrian Perindustrian, Harjanto, menambahkan, tahun ini pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7%. Jika ingin mengejar itu tentu, industri harus tumbuh di atas
7% dan kalau bisa 9% dari PDB karena ini akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi
nasional. Salah satu yang bisa menopang dari hal ini adalah industri manufaktur. Peranan
industri manufaktur, seperti industri kimia dasar ini sangat penting karena memang industri yang
menyediakan bahan dasar untuk industri yang lain. Karena industri ini nantinya yang akan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 7
menopang industri lain, jika mereka tidak berproduksi maka industri lain akan jatuh (Harian
Ekonomi Neraca, 2015).
Terkait isu diatas, untuk mencapai pertumbuhan perusahaan industri dasar, tentu saja
harus bisa menarik minat investor untuk masuk ke dalam sektor ini.Karena pertumbuhan tersebut
ditopang oleh investasi yang tinggi, sehingga mampu mendorong pertumbuhan sesuai target atau
bahkan bisa melebihi target. Dan untuk mendapatkan minat dari investor tentu saja perusahaan
pada sektor ini harus menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, yaitu salah satunya dengan
menampilkan pertumbuhan laba yang berkualitas.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dengan adanya fenomena dan hasil penelitian
yang berbeda maka menunjukkan adanya research gap didalam penelitian sejenis. Research gap
adalah kesenjangan penelitian yang perlu diteliti dan menjadi alasan bagi penulis untuk dijadikan
objek penelitian. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji kembali pengaruh book-tax differences
dan likuiditas terhadap pertumbuhan laba, dengan menjadikan perusahaan subsektor manufaktur
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian, dengan
judul “Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan
Laba (Pada Perusahaan Subsektor Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)”.Alasan peneliti menggunakan perusahaan
industri dasar dan kimia sebagai objek penelitian karena perusahaan ini merupakan penopang
sekaligus yang menyediakan bahan dasar bagi industri lainnya. Selain itu, perusahaan industri
masuk ke dalam empat fokus utama pemerintah indonesia untuk meningkatkan perekonomian
nasional (Okezone Finance, 2017).
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 8
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan sudah menjadi dasar teori bagi banyak penelitian tentang akuntansi.
Teori agensi berawal dengan adanya penekanan pada kontrak sukarela yang timbul di antara
berbagai pihak organisasi sebagai suatu solusi yang efisien terhadap konflik kepentingan
tersebut. Teori ini berubah menjadi suatu pandangan atas perusahaan sebagai suatu “penghubung
(nexus) kontrak” melalui pernyataan oleh Jensen dan Meckling yang menyatakan bahwa
perusahaan adalah “cerita fiksi legal yang berfungsi sebagai penghubung atas serangkaian
hubungan kontrak antara individu”. Dengan adanya perspektif “penghubung kontrak” terhadap
perusahaan ini, teori biaya kontrak melihat peran informasi akuntansi sebagai pengamat dan
penegak atas kontrak-kontrak ini untuk menurunkan biaya agensi dari konflik kepentingan
tertentu (Belkoui, 2007:188).
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa teori agensi
adalah teori yang menyatakan adanya hubungan antara prinsipal yaitu investor atau pemegang
saham dengan agen yaitu manajemen. Principal dan agen berusaha saling memenuhi kontrak
dimana, perusahaan membayar gaji dalam bentuk natura dan kenikmatan, seperti biaya fasilitas
sewa rumah direktur, biaya pengobatan, dan mobil dinas yang termasuk booktax, principalatau
investor membayar agency cost seperti beban gaji tersebut untuk memastikan aset-aset yang
dimilikinya aman dan memberikan return bagi investor.
Pertumbuhan Laba (Income Growth)
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:13), penghasilan bersih atau laba adalah
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbal hasil investasi
(return on investment) atau laba per saham (earning per share), yang mana merupakan kenaikan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 9
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.
Dalam pengertian yang lain Belkoui (2006:226) menyatakan, Laba adalah hal yang
mendasar dan penting dari laporan keuangan dan memiliki banyak kegunaan dalam berbagai
konteks. Laba umumnya dipandang sebagai dasar untuk perpajakan, penentu dari kebijakan
pembayaran dividen, panduan dalam melakukan investasi dan pengambilan keputusan, dan satu
elemen dalam peramalan. Laba dianggap suatu sarana prediktif yang membantu dalam
meramalkan laba dan peristiwa-peristiwa ekonomi dimasa depan. Didalam literatur
lainpengertian laba menurut IAI dalam Febiyanto (2014), yaitu kenaikan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi peranan
modal.
Book-Tax Differences
Book-tax differences merupakan perbedaan jumlah laba akuntansi dengan laba fiskal
yang dihitung berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan peraturan perpajakan
(Febiyanto,2014). Muljono (2006:144) menyatakan, yang membedakan antara laba secara
komersil dengan penghasilan kena pajak atau laba fiskal adalah dilakukannya koreksi fiskal
terhadap laba secara komersial.
Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah
karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan prosedur akuntansi,
perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya
(Resmi, 2009). Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 10
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan. Sementara tujuan sistem perpajakan adalah pemungutan pajak yang adil dan
merupakan tanggung jawab Direktorat Jendral Pajak untuk melindungi para pembayar pajak dari
tindakan yang semena–mena (Martani dan Persada, 2009). Beberapa prinsip yang berlaku umum
(Standar Akuntansi Keuangan) yang telah diakui secara umum dalam dunia bisnis dan profesi
tetapi tidak diakui dalam fiskal, yaitu prinsip konservatisme, prinsip harga perolehan, prinsip
pemadanan biaya-manfaat (Resmi, 2009).
Beda Tetap (permanent differences)
Beda tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan beban menurut
akuntansi dengan fiskal, yaitu adanya penghasilan dan beban yang diakui menurut akuntansi
namun tidak diakui menurut fiskal, ataupun sebaliknya.Beda tetap mengakibatkan laba atau rugi
menurut akuntansi (laba sebelum pajak/pre tax income) yang berbeda secara tetap dengan laba
atau rugi menurut fiskal PhKP (taxable income).
Beda Sementara (temporary differences)
Menurut Agoes dan Trisnawati (2013:238) bahwa, beda sementara merupakan
perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya, secara
keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi tetap
berbeda alokasi setiap tahunnya. Beda waktu biasanya timbul karena perbedaan metode yang
dipakai antara fiskal dengan akuntansi dalam hal:
1. Akrual dan realisasi;
2. Penyusutan dan amortisasi;
3. Penilaian persediaan;
4. Kompensasi kerugian fiskal.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 11
Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai perbedaan antara dasar pengenaan pajak (tax
base) dari suatu aset atau kewajiban dengan nilai tercatat pada aset atau kewajiban yang
berakibat pada perubahan laba fiskal periode mendatang (Waluyo, 2009:228).
Rekonsiliasi Fiskal
Rekonsiliasi (koreksi) fiskal adalah proses penyesuaian atas laba akuntansi yang
berbeda dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilan neto atau laba yang sesuai
dengan ketentuan perpajakan (Agoes & Trisnawati,2013:237). Hampir semua perhitungan laba
komersial yang dihasilkan oleh setiap perusahaan, harus mengalami koreksi fiskal untuk
mendapatkan penghasilan kena pajak, karena tidak semua ketentuan dalam standar akuntansi
keuangan digunakan dalam peraturan perpajakan atau sebaliknya. Menurut Muljono (2006:144),
koreksi fiskal secara akuntansi tidak memerlukan perlakuan jurnal khusus karena pada
prinsipnya koreksi fiskal tidak mengubah besarnya saldo pada rekening nominal atau rekening
riil pada neraca maupun laporan laba rugi. Koreksi fiskal dapat berupa:
1. Koreksi Positif
Koreksi positif adalah koreksi fiskal yang mengakibatkan pengurangan biaya yang
diakui dalam laporan laba rugi laba komersial semakin kecil, atau yang berakibat adanya
penambahan penghasilan.
2. Koreksi Negatif
Koreksi negatif adalah koreksi fiskal yang berakibat dengan adanya penambahan biaya
yang telah diakui dalam laporan laba rugi komersial menjadi semakin besar, atau yang berakibat
dengan adanya pengurangan penghasilan.
Likuiditas
Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Menurut Hery (2016:151), informasi
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 12
H4
H3
H2
H1
likuiditas dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode
tertentu. Melalui informasi likuiditas, pihak manajemen dapat memantau ketersediaan jumlah kas
khususnya terkait dengan pemenuhan kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Selain pihak
internal perusahaan, informasi likuiditas juga berguna bagi pihak eksternal perusahaan seperti
investor dalam hal pembagian dividen tunai atas investasi yang telah dilakukan, selain itu
kreditor juga sangat berkepentingan dengan informasi likuiditas perusahaan dalam hal dasar
pertimbangan untuk pemberian kredit kepada perusahaan guna memperhitungkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba untuk mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga yang
akan didapatkan. Karena investor maupun kreditor biasanya akan menginvestasikan modal dan
memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik.
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran
Keterangan : Secara parsial
Secara simultan
Perbedaan Permanen (X1)
Perbedaan Temporer (X2)
Working Capital To Total Asset
(X3)
Pertumbuhan Laba (Y)
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 13
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Perbedaan Permanen Terhadap Pertumbuhan Laba
Menurut Windarti (2014) semakin tinggi perbedaan permanen maka pertumbuhan laba
perusahaan akan semakin besar. Beda permanen sebagai salah satu pembentuk book-tax
differences dapat mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal
tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purnama, Pratomo, dan Priyanto (2016)
yang menyatakan bahwa perbedaan permanen berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Berdasarkan uraian teori dan penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan
pengembangan hipotesis bahwa perbedaan temporer sebagai salah satu pembentuk book-tax
differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba suatu perusahaan.
H1 : Diduga perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
Pengaruh Perbedaan Temporer Terhadap Pertumbuhan Laba
Windarti (2014) juga berpendapat bahwa, perbedaan temporer sebagai salah satu
pembentuk book-tax differences sama dengan perbedaan permanen, dalam halnya mempengaruhi
pertumbuhan laba perusahaan. Hal tersebut didukung oleh Brolin dan Rohman (2014), yang
menyatakan melalui hasil penelitiannya bahwa perbedaan temporer berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan temporer yang merupakan
komponen pembentuk book tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Perusahaan
dengan perbedaan temporer yang lebih besar akan memiliki pertumbuhan laba yang lebih besar.
Berdasarkan uraian teori dan penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan
pengembangan hipotesis bahwa perbedaan temporer sebagai salah satu pembentuk book-tax
differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba suatu perusahaan.
H2 : Diduga perbedaan temporer berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 14
Pengaruh Working Capital To Total Asset Terhadap Pertumbuhan Laba
Menurut Kasmir (2015:221) Rasio likuiditas atau sering disebut dengan rasio modal
kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya perusahaan. Working
capital to total asset yang merupakan modal kerja bersih dari total aset perusahaan dapat
mendukung operasional perusahaan. Dimana penambahan modal kerja didapatkan dari pinjaman
perusahaan, dan modal kerja tersebut digunakan untuk kegiatan operasional. Dengan modal kerja
yang besar perusahaan dapat meningkatkan aset yang dimiliki perusahaan sehingga kegiatan
operasional perusahaan dapat berjalan semakin baik. Kegiatan operasional yang baik akan
meningkatkan penjualan perusahaan sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
juga akan meningkat (Purnama, Pratomo & Priyatno:2016). Runy (2002) juga berpendapat yang
dalam Yusuf (2013) bahwa semakin besar WCTA akan meningkatkan laba yang selanjutnya
akan mempengaruhi peningkatan pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan efisiensi dari selisih
antara aktiva lancar (current assets) dan hutang lancar (current liabilities).
Hasil penelitian Takarini dan Ekawati (2003) menunjukkan bahwa WCTA berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba satu tahun yang akan datang, dalam penelitian yang lain yaitu Yusuf
(2013) juga menunjukkan bahwa WCTA secara parsial berpengaruh terhadap Perubahan Laba.
Berdasarkan uraian teori dan penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan pengembangan
hipotesis bahwa rasio likuiditas dengan proksi working capital to total asset (WCTA)
mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap pertumbuhan laba suatu perusahaan.
H3: Diduga Working Capital To Total Asset (WCTA) berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba.
Pengaruh Perbedaan Permanen, Perbedaan Temporer, dan Working Capital To Total Asset
Terhadap Pertumbuhan Laba
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 15
Hasil penelitian yang dilakukan Purnama, Pratomo dan Priyanto (2016) menunjukan
secara simultan atau secara bersama-sama variabel independen yaitu book tax differences dengan
komponen perbedaan permanen dan perbedaan temporer, dan likuiditas yang diwakilkan dengan
working capital to total asset berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhn laba suatu
perusahaan.
Berdasarkan uraian hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan
pengembangan hipotesis, yaitu:
H4 :Diduga perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total
asset secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
METODOLOGI PENELITIAN
Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan lingkup
penelitian dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 hingga 2015.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, termasuk dalam penelitian descripsion
quantitative yang menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta,
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya (Siregar, 2013). Data sekunder yang digunakan peneliti
merupakan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 16
Operasionalisasi Variabel
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel lain (variabel bebas) (Siregar, 2013). Secara sederhana, variabel terikat
adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Pertumbuhan Laba (Income Growth). Laba merupakan ukuran kinerja dari suatu
perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu kepada penelitian Hapsari
(2007) dalam menggunakan laba setelah pajak (Earning After Tax), untuk menghitung
pertumbuhan laba perusahaan Lestari (2011) merumuskan pertumbuhan laba dengan formula
sebagai berikut:
Keterangan:
= Pertumbuhan laba
= Laba perusahaan periode sekarang
= Laba perusahaan pada periode sebelumnya
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang menjadi sebab atau
berubah/memengaruhi suatu variabel lain (variabel dependen) (Siregar, 2013). Ataupun variabel
yang mempengaruhi variabel terikat baik secara secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen adalah book-tax differences atau perbedaan antara laba
akuntansi dan laba fiskal yang terbagi menjadi dua komponen yaitu perbedaan permanen
(permanent differences) dan perbedaan temporer (temporary differences), kemudian variabel
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 17
independen yang lainnya adalah rasio likuiditas yang diproksikan dengan working capital to
total asset (WCTA).
Perbedaan permanen (permanent differences)
Perbedaan permanen diperoleh dari jumlah perbedaan permanen yang tersaji pada
catatan atas laporan keuangan dibagi dengan total asset (Rosanti, 2013). Perbedaan permanen
terdiri dari penghasilan yang telah dipotong PPh final, penghasilan yang bukan merupakan objek
pajak, pengeluaran yang termasuk dalam non deductible expense dan tidak termasuk dalam
deductible expense. Menurut Brolin dan Rohman (2014), Perbedaan permanen sebagai
pembentuk book tax differences menyebabkan adanya koreksi fiskal baik positif maupun negatif.
Koreksi positif menyebabkan laba fiskal bertambah. Jika laba fiskal bertambah maka beban
pajak pajak yang harus dibayarkan akan semakin besar. Semakin besar beban pajak yang harus
dibayarkan maka semakin kecil laba bersih yang dihasilkan. Koreksi negatif menyebabkan laba
fiskal berkurang sehingga beban pajak yang harus dibayarkan semakin kecil. Beban pajak yang
semakin kecil membuat laba bersih menjadi semakin besar. Oleh karena itu, perbedaan permanen
berpengaruh dengan pertumbuhan laba.
Perbedaan permanen dapat dirumuskan sebagai berikut
(Sumber : Purnama, Pratomo, dan Priyanto, 2016)
Perbedaan temporer (temporary differences)
Perbedaan temporer diperoleh dari jumlah perbedaan temporer yang terdapat pada
catatan atas laporan keuangan dibagi dengan total asset (Rosanti, 2013).Contoh perbedaan
temporer yaitu penyusutan, dalam akuntansi komersial pembebanan biaya penyusutan dilakukan
berdasarkan umur ekonomis suatu aset, tetapi dalam akuntansi perpajakan, pembebanan biaya
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 18
penyusutan dilakukan berdasarkan golongan kelompok. Contoh lainnya adalah penilaian
persediaan, dan penghapusan piutang. Perbedaan temporer dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Sumber : Purnama, Pratomo, dan Priyanto, 2016)
Working Capital To Total Asset (WCTA)
Rasio ini diperoleh dari perbandingan modal kerja bersih, yaitu aktiva lancar dikurangi
dengan kewajiban lancar dan dibagi dengan total aktiva yang terdapat dalam laporan keuangan
perusahaan pada bagian neraca. Alasan peneliti menggunakan modal kerja sebagai salah satu
indikator dalam penelitian ini yaitu dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan
memerlukan modal kerja untuk dapat beroperasi, dari kegiatan operasional ini perusahaan
menghasilkan produk untuk dijual, kemudian penjualan yang meningkat akan menghasilkan laba
bagi perusahaan. Peneliti memformulasikan WCTA yang merujuk pada penelitian Yusuf (2014),
sebagai berikut:
(Sumber : Yusuf, 2014)
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan individu atau objek tertentu atau ukuran yang diperoleh
dari semua individu atau objek tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
subsektor manufaktur industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015. Sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat
menggambarkan atau mewaakili populasinya. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan teknik purposive sampling yakni metode penetapan responden untuk dijadikan
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 19
sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Penggunaan metode ini bertujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun kriteria
sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan subsektor manufaktur industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2015.
2. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode penelitian yaitu dari tahun 2012
sampai 2015.
3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.
4. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode
penelitian.
5. Perusahaan yang menampilkan data lengkap didalam catatan atas laporan keuangan
perusahaan seperti perbedaan permanen dan perbedaan temporer selama periode
penelitian.
Tabel 3.1. Pemilihan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Perusahaan
1.
Perusahaan subsektor manufaktur industri dasar
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2015.
64
2. Perusahaan yang mengalami kerugian selama
periode penelitian. (28)
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan
keuangan dalam mata uang asing. (10)
4. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan berturut-turut selama periode penelitian. (3)
5.
Perusahaan yang tidak menampilkan data lengkap
yang diperlukan peneliti seperti data perbedaan
temporer dan perbedaan permanen dalam catatan
atas laporan keuangan perusahaan selama periode
(7)
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 20
penelitian
Jumlah Sampel Terpilih 16
Total Pengamatan Laporan Keuangan Tahunan pada periode 2012- 2015
berjumlah 16 perusahaan x 4 Tahun = 64
Metode Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Siregar (2013:2) statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan
bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data agar
mudah dipahami. Pengukuran statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mean, standar deviasi, maksimun dan minimum. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan
atau karakteristik data yang bersangkutan.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Priyatno (2010:71) menyatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
mempunyai distribusi data normal atau yang mendekati normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini baik model penelitian tahap pertama maupun model penelitian tahap kedua
menggunakan uji normalitas data dengan pengujian statistik one-sample kolmogrorov-smirnov
test (uji K-S) dimana data dikatakan berdistribusi secara normal jika nilai asymp. Sig. (2-tailed)
lebih dari α atau signifikansi yang ditetapkan (>0,05).
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2010:83) heteroskedestisitas adalah keadaan dimana terjadi
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Penelitian ini
menggunakan uji glejser dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 21
independen (Ghozali, 2011). Jika nilai signifikan hitung lebih besar dari 5% maka tidak terjadi
masalah heterokedastisitas. Tetapi jika nilai signifikan hitung kurang dari 5% maka pada model
regresi terjadi masalah heteroskedestisitas.
Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai
berikut:
a. Nilai R2 yangdihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi
secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat
disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)variance
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 22
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (Karen VIF=1/tolerance).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah
nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus
menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai
tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolonieritas 0.95. Walaupun multikolonieritas
dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui
variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkorelasi.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya, masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya (Ghozali, 2013:110). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara residual pada periode t dengan periode t-1
dan Metode pengujian
menggunakan pengujian Run Test. Karena menurut Ghazali (2013:120) pengujian Run Test
merupakan bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah
antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi
maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat
apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).
Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah model terbebas dari uji asumsi klasik, langkah selanjutnya dengan melakukan
uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh hubungan antara variabel independen
(bebas) dan variabel dependen (terikat) penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan
oleh Febiyanto (2014) yaitu dengan menggunakan analisis regresi berganda.Analisis regresi
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 23
linear berganda digunakan untuk menguji perbedaan permanen, perbedaan temporer dan working
capital to total asset terhadap pertumbuhan laba. Secara umum, persamaan analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Y = βo + β1X1 + β2X2 + ..... + βnXn 3.1
Kemudian untuk menguji analisis regresi berganda, dihitung dengan persamaan berikut:
ΔNI = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e 3.2
Keterangan:
ΔNI = Pertumbuhan Laba
β1 X1 = Perbedaan permanen book-tax differences
β2 X2 = Perbedaan temporer book-tax differences
β3 X3 =Working Capital To Total Asset
e = Error
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti nilai R
2, nilai
adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu yang bermakna jika nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua
informasi yang dubutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Menurut Sunyoto (2011:17) pengujian secara simultan menggunakan distribusi F, yaitu
membandingkan antara Fhitung dan Ftabel. Uji f menguji secara bersama-sama (simultan) pengaruh
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 24
perbedaan permanen, perbedaan temporer dan working capital to total asset terhadap
pertumbuhan laba perusahaan. Ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah diajukan
dengan uji f, yaitu:
a. Bila F hitung > F tabel atau p-value< nilai signifikan yang ditetapkan (Sig ≤ 0,05), maka
Ha tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Bila F hitung < F tabel atau p-value > nilai signifikan yang ditetapkan (Sig ≥ 0,05),
maka Ha ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Uji hipotesis menggunakan uji parsial dengan uji t untuk menentukan signifikan atau
tidak signifikan masing-masing nilai koefisien regresi (b1 dan b2) secara sendiri-sendiri terhadap
variabel terikat (Sunyoto, 2011:13). Pengujian ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t
(two tailed) hitung masing-masing koefisien regresi dengan nilai t tabel dengan tingkat
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k), dimana n adalah jumlah sampel dan k
adalah jumlah variabel independen dan dependen. Kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis
yang telah diajukan dengan uji t, adalah:
a. Apabila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha
diterima dan H0 ditolak, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Apabila t hitung < t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig >0,05), maka Ha
ditolak, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 25
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur
subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015
sejumlah 64 perusahaan. Setelah dipilih dan diseleksi sesuai dengan kriteria yang diajukan,
perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang memenuhi syarat sebagai sampel
adalah 16 perusahaan dalam satu tahun. Sedangkan peneliti mengambil periode penelitian tahun
2012-2015 sehingga totalnya sampel menjadi 64 laporan keuangan tahunan perusahaan atau 64
pengamatan.
Hasil Penelitian
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y 64 -.998865200 2.788310600 -.04290970938 .533342739460
X1 64 -.232740092 .054372388 -.00134361552 .033442742286
X2 64 -.018330801 .059460007 .00475637691 .010904800633
X3 64 -.264162000 .813278000 .26873743750 .218165967889
Valid N
(listwise)
64
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Hasil analisis statistik deskriptif pada Tabel 4.3. menggambarkan banyaknya jumlah
sampel (N) yaitu 64 pengamatan yang merupakan keseluruhan total sampel pada periode
penelitian tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Perusahaan dijadikan sampel dalam penelitian
sebanyak 16 perusahaan dengan periode penelitian sebanyak 4 tahun, sehingga diperoleh jumlah
sampel selama 4 tahun dengan total 64 pengamatan.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 26
Analisis Pengujian Asumsi Klasik
Analisis Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 64
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
.36760442
Most Extreme
Differences
Absolute .086
Positive .053
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .689
Asymp. Sig. (2-tailed) .729
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Uji normalitas menggunakan uji one-sample kolmogrorov-smirnov yang ditampilkan
pada Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa untuk model penelitian pertumbuhan laba sebagai
variabel dependen menunjukkan nilai asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,729 lebih tinggi dari
tingkat probabilitas 5% atau nilai α=0,05 yang mengindikasikan bahwa model penelitian ini
berdistribusi normal.
Analisis Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .348 .047 7.362 .000
X1 -.027 .957 -.004 -.028 .978
X2 -.973 2.743 -.047 -.355 .724
X3 -.208 .146 -.201 -1.424 .160
a. Dependent Variable: absut
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 27
Tabel 4.5. diatas menunjukkan nilai signifikansi untuk semua variabel dependen atau
variabel bebas bahwa, semua nilai probabilitas signifikansinya diatas 5%. Baik pada variabel
perbedaan permanen 0,978 > 0,05, perbedaan temporer 0,724 > 0,05, dan working capital to
total asset 0,160 > 0,05, semuanya memiliki nilai signifikansi diatas 5% atau 0,05. Maka model
penelitian terbebas dari masalah heteroskedastisitas, dimana setiap variabel dependen (perbedaan
permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total asset) lebih tinggi dari nilai α=0,05.
Analisis Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
X1 .797 1.254
X2 .912 1.097
X3 .801 1.249
a. Dependent Variable: Y Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Dari uji tersebut diketahui bahwa untuk model penelitian dengan pertumbuhan laba
sebagai variabel dependen menunjukkan semua variabel independen yang terdiri dari perbedaan
permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total asset memiliki nilai tolerance > 0,10
dan nilai VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa model penelitian terbebas dari masalah
multikolinearitas.
Analisis Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea .03438
Cases < Test Value 32
Cases >= Test Value 32
Total Cases 64
Number of Runs 30
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 28
Z -.756
Asymp. Sig. (2-tailed) .450
a. Median Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Hasil uji autokorelasi model penelitian menggunakan uji Run testmenghasilkan nilai
asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,450 lebih tinggi dari nilai α=0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual bersifat random (acak) atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Maka
model regresi terbebas dari autokorelasi.
Analisis Model Regresi dan Koefisien Determinasi
Hasil Persamaan Regresi
Regresi berganda bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel
terhadap variabel lain. Hasil pengujian regresi berganda untuk model penelitian dengan
menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada Tabel 4.8. sebagai berikut.
Tabel 4.8. Hasil Persamaan Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .105 .079 1.343 .184
X1 -12.795 1.589 -.802 -8.051 .000
X2 4.327 4.558 .088 .949 .346
X3 -.693 .243 -.283 -2.849 .006
a. Dependent Variable: Y Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.8., maka dapat diketahui persamaan regresi untuk model sebagai
berikut :
Y = 0,105 – 12,795 X1 + 4,327 X2– 0,693 X3+ ɛ
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 29
1. Constant = 0,105. Hal ini berarti jika variabel independen (perbedaan permanen,
perbedaan temporer, dan working capital to total asset) konstan atau tetap, maka
pertumbuhan laba sebesar 0,105 satuan.
2. Koefisien β1 = -12,795. Hal ini berarti jika perbedaan permanen (X1) meningkat 1
satuan maka pertumbuhan laba menurun sebesar 12,795 satuan.
3. Koefisien β2 = 4,327. Hal ini berarti jika perbedaan temporer (X2) meningkat 1 satuan
maka pertumbuhan laba akan meningkat sebesar 4,327 satuan.
4. Koefisien β3 = -0,693. Hal ini berarti jika working capital to total asset (X3) meningkat
1 satuan maka pertumbuhan laba akan menurun sebesar 0,693 satuan.
Analisis Uji F
Hasil statistik f pada model penelitian Tabel 4.9. menyajikan bahwa nilai f hitung
sebesar 22,100 dengan probabilitas 0,000 pada tingkat signifikansi yang digunakan peneliti 0,05
(5%). Dengan nilai Fhitung sebesar 22,100 > Ftabel 2,75. Karena nilai probabilitas lebih kecil
daripada 0,05 mengindikasikan bahwa model penelitian dengan variabel independen yang terdiri
dari perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total asset secara
bersama-sama dapat mempengaruhi pertumbuhan laba.
Tabel 4.9. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 9.407 3 3.136 22.100 .000b
Residual 8.513 60 .142
Total 17.921 63
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 30
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dalam regresi linear
bergandaditunjukkan dengan adjusted R2 karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam regresi linear berganda.
Hasil nilai adjusted R2 dari variabel independen perbedaan permanen, perbedaan
temporer, dan working capital to total asset terhadap pertumbuhan laba perusahaan sebagai
variabel dependen pada Tabel 4.10. diperoleh sebesar 0,501. Hal ini bermakna bahwa hanya
50,1% variabel dependen atau variabel pertumbuhan laba mampu dijelaskan oleh variabel
independen dalam penelitian ini yaitu perbedaan permanen, perbedaan temporer dan working
capital to total asset. Sisanya 49,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .725a .525 .501 .376682435056
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Analisis Uji Hipotesis
Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Uji regresi linear berganda akan menguji pengaruh variabel independen perbedaan
permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total asset, dan pertumbuhan laba sebagai
variabel dependen. Berikut ini adalah hasil dari pengujian hipotesis model regresi linear
berganda pada tabel 4.11. berikut:
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 31
Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .105 .079 1.343 .184
X1 -12.795 1.589 -.802 -8.051 .000
X2 4.327 4.558 .088 .949 .346
X3 -.693 .243 -.283 -2.849 .006
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Hipotesis pertama adalah perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI
periode 2012-2015. Hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 4.11. menunjukkan bahwa
hipotesis pertama dapat diterima. Keputusan ini didasarkan pada hasil nilai signifikan perbedaan
permanen (X1) sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari probabilitas 0,05. Dengan nilai -Thitung
sebesar -8,051 < nilai -Ttabel sebesar -1,67065. Maka hipotesis pertama (H1) diterima, yaitu
perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Hipotesis kedua adalah perbedaan temporer berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode
2012-2015. Hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 4.13. menunjukkan bahwa hipotesis
kedua tidak dapat diterima. Keputusan ini didasarkan pada hasil nilai signifikan perbedaan
temporer (X2) sebesar 0,346 nilai ini lebih besar dari probabilitas 0,05. Dengan nilai Thitung
sebesar 0,949 < nilai Ttabel sebesar 1,67065. Maka hipotesis kedua (H2) ditolak, yaitu perbedaan
temporer tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Hipotesis ketiga adalah working capital to total asset berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 32
di BEI periode 2012-2015. Hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 4.13. menunjukkan
bahwa hipotesis ketiga dapat diterima. Keputusan ini didasarkan pada hasil nilai signifikan
working capital to total asset (X3) sebesar 0,006 nilai ini lebih kecil dari probabilitas 0,05.
Dengan nilai -Thitung sebesar -2,849 < nilai -Ttabel sebesar -1,67065. Maka hipotesis ketiga (H3)
diterima, yaitu working capital to total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dalam hal ini peneliti
akan menjelaskan secara lebih rinci pada pembahasan hasil uji hipotesis. Adapun pembahasan
dari setiap hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pengaruh Perbedaan Permanen Terhadap Pertumbuhan Laba
Hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti adalah perbedaan permanen berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di BEI periode 2012-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti
dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa
perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Beda permanen berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t
variabel beda permanen, dimana -thitung sebesar -8,051 dan signifikansi sebesar 0,000. Jika
dibandingkan dengan -ttabel sebesar -1,67065, maka -thitung<-ttabel dan Sig < 0,05, sehingga H1
diterima. Hal ini dapat maknai bahwa semakin besar jumlah perbedaan permanen terhadap total
asset yang dimiliki perusahaan, maka pertumbuhan laba perusahaan akan semakin kecil.
Beda permanen sebagai salah satu pembentuk book-tax differences dapat mempengaruhi
besar kecilnya laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Hal ini disebabkan adanya koreksi fiskal
yang dilakukan terhadap perbedaan tersebut, baik koreksi positif maupun koreksi negatif.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 33
Koreksi positif mengkibatkan laba fiskal bertambah, semakin besar laba fiskal maka beban pajak
yang harus dibayarkan akan semakin besar pula dan akibatnya laba bersih yang dihasilkan
perusahaan akan berkurang. Sedangkan koreksi negatif mengakibatkan laba fiskal berkurang,
semakin kecil laba fiskal maka beban pajak yang harus dibayarkan akan semakin kecil pula dan
akibatnya laba bersih yang dihasilkan perusahaan akan bertambah. Sehingga beda permanen
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purnama, Pratomo dan
Triyanto (2016) yang mengungkapkan bahwa perbedaan permanen berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba suatu perusahaan. Jackson (2009) juga mengungkapkan dalam jurnalnya
bahwa beda permanen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh Perbedaan Temporer Terhadap Pertumbuhan Laba
Hipotesis kedua yang diajukan oleh peneliti adalah perbedaan temporerberpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang
terdaftar di BEI periode 2012-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti
dapat dibuktikan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa
perbedaan temporer tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba ditunjukkan dari hasil uji t
variabel beda temporer, dimana thitung sebesar 0,949 dan signifikansi sebesar 0,346. Jika
dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,67065, maka thitung< ttabel dan Sig > 0,05, sehingga H2
ditolak.
Hal ini disebabkan karena perbedaan temporer pada penelitian ini didominasi oleh
perbedaan temporer dengan koreksi positif. Untuk perbedaan temporer dengan koreksi positif
akan menambah penghitungan beban pajak kini. Namun, disisi lain koreksi tersebut
menimbulkan pajak tangguhan, hal itu menyebabkan jumlah perbedaan temporer yang tadinya
dapat menambah pajak penghasilan melalui pengurangan pajak penghasilan dalam bentuk
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 34
penghasilan pajak tangguhan, sehingga dapat dimaknai bahwa perbedaan temporer tidak akan
mempengaruhi pertumbuhan laba.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) dan Purnama,
Pratomo dan Triyanto (2016) yang menyatakan bahwa perbedaan temporer tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh Working Capital To Total Asset Terhadap Pertumbuhan Laba
Hipotesis ketiga yang diajukan oleh peneliti adalah working capital to total asset
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor industri dasar
dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dengan hasil penelitian
bahwa working capital to total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Working capital to
total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji t variabel Working capital to total asset, dimana -thitung sebesar -2,849
dan signifikansi sebesar 0,006. Jika dibandingkan dengan -ttabel sebesar -1,67065 maka -thitung < -
ttabel dan Sig < 0,05, sehingga H3 diterima.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2013) yang
menyatakan bahwa working capital to total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh Perbedaan Permanen, Perbedaan Temporer dan Working Capital To Total Aset
Terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini yang telah dilakukan di ketahui
bahwa hipotesis keempat H4 (Diduga perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan working
capital to total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015) diterima dengan nilai
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 35
signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan permanen, perbedaan
temporer, dan working capital to total asset secara bersama-sama berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba, dan nilai Adjusted R2 sebesar 0,501 atau 50,1%. hal ini berarti variabel
independen secara simultan dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 50,1%, sedangakan
sisanya 49,9% ditentukan oleh variabel lain diluar model regresi.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 36
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa perbedaan permanen, perbedaan temporer, dan working capital to total aset
secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2012-2015.
2. Perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2012-2015.
3. Perbedaan temporer tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2012-2015.
4. Working capital to total asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2012-2015.
Saran
1. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka penelitian
selanjutnya diharapkan untuk dapat menambah variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti arus kas operasi perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan alat ukur yang berbeda khususnya
untuk variabel perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang mewakili book-tax
differences.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 37
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S., & Trisnawati, E.(2013). Akuntansi Perpajakan (Edisi III). Jakarta: Salemba Empat.
Belkoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Jakarta: Salemba Empat.
Brolin, A. R., & Rohman, A. pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan
laba.Diponegoro Journal Of Accounting.Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014Hal: 1-13.
Budi, Triton Prawira. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik.Yogyakarta: Andi.
Dewi, N. P. L., & Putri, I. A. D.Pengaruh Book-Tax Difference, Arus Kas Operasi, Arus Kas
Akrual, Dan Ukuran Perusahaan Pada Persistensi Laba. Ejurnal Universitas Udayana
Bali. Vol.10, No.1 Tahun 2015 Hal : 244 – 260.
Fitri, Dinel. (2014). Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI).Skripsi.Universitas Negeri Padang.
Febiyanto, Pradipta. (2014).Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal (Book-Tax
Differences) Terhadap Pertumbuhan Laba(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).Skripsi. Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Cetakan
Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hapsari, Epi A. (2007). Anlisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi
Kasus: Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2001
sampai dengan 2005). Skripsi.Universitas Diponegoro.
Herry. (2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition. Jakarta:
Grasindo.
Ikatan Akuntan Indonesia.(2009). Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1. Jakarta: Salemba
Empat.
-----------------------------------. (2007). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007.
Jakarta: Salemba Empat.
Jackson, M. (2009).Book-Tax Differences And Earnings Growth.The Accounting Journal America,
1 – 75. University of Nevada.
Kasmir.(2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali.
Mardiasmo.(2005). Perpajakan Edisi Revisi (Ed.XIII). Yogyakarta: Andi.
Analisis Pengaruh Book-Tax Differences dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba 38
Muljono, Djoko. (2012). Pengaruh Perpajakan Pada Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Yogyakarta: ANDI.
--------------------. (2006). Akuntansi Pajak. Yogyakarta: ANDI.
Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Purnama, A., Pratomo, D., & Triyanto. (2016). Pengaruh Book Tax Differences Dan Likuiditas
Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 -2014). Telkom University.
Resmi, S. (2009).Perpajakan (Teori Dan Kasus). Jakarta: Salemba Empat.
Rosanti, Aini N. Zulaikha. (2013). Pengaruh Book Tax Difference terhadap Perubahan Laba.
Jurnal Akuntansi Universiats Diponegoro: Semarang.
Saputro, Adi N. (2011). Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2008 – 2010). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Siregar, S. (2013).Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamediagroup.
Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS.
Waluyo.(2009). Akuntansi Pajak (Ed.II). Jakarta: Salemba Empat.
Wibowo, H., A., & Pujiati, D. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Dan
Singapura (SPX). The Indonesian Accounting Review.Vol.1, No.2.Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas Surabaya. Hal 155-178.
Windarti, Ratih E. (2014). Pengaruh Book Tax Differences dan Arus Kas Terhadap Pertumbuhan
Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2013).Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.Semarang.
Yusuf, Ario. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan TerhadapPerubahan Laba Pada
Perusahaan ManufakturYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Lampung.
Zanora, Verty. (2012). Pengaruh Likuidas, Leverage dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan
Laba.Jurnal Akuntansi. Universitas Padang.