ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf ·...

104
ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN KECAP BANGO DI KOTA MALANG (STUDI KASUS PRODUK KECAP BANGO PT UNILEVER INDONESIA TBK.) SKRIPSI Oleh: RISYDA NURUL HIDAYAH 135100300111055 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf ·...

Page 1: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

KECAP BANGO DI KOTA MALANG (STUDI KASUS PRODUK KECAP BANGO PT UNILEVER

INDONESIA TBK.)

SKRIPSI

Oleh: RISYDA NURUL HIDAYAH

135100300111055

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

KECAP BANGO DI KOTA MALANG (STUDI KASUS PRODUK KECAP BANGO PT UNILEVER

INDONESIA TBK.)

Oleh: RISYDA NURUL HIDAYAH

135100300111055

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 3: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal
Page 4: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

Identitas Tim Penguji

Dosen Penguji I

Nama: Dr. Ir. Endah Rahayu Lestari., MS

NIP: 19590924 198601 2 001

Dosen Penguji II

Nama: Dr. Panji Deoranto, STP, MP

NIP: 19710806 200212 1 002

Dosen Penguji III

Nama: Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP, MP

NIP: 19740608 199903 2 001

Page 5: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

PERNYATAAN KEASLIAN TA

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Mahasiswa : Risyda Nurul Hidayah N I M : 135100300111055 Jurusan : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian Judul TA : Analisis Pengaruh Bauran Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Kecap Bango di Kota Malang (Studi Kasus Produk Kecap Bango PT. Unilever Indonesia Tbk.)

Menyatakan bahwa, TA dengan judul diatas merupakan karya asli penulis tersebut diatas. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku. Malang, Agustus 2017. Pembuat Pernyataan, Risyda Nurul Hidayah NIM. 135100300111055

Page 6: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis pada

tanggal 26 Agustus 1995 dari ayah yang

bernama Yusuf Husain, S. Pd.I dan Ibu

Rosjida Ambawani, M.Si.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 03 Kujang pada tahun 2007, kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Nurussalam Ciamis

dengan tahun kelulusan 2010, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di MAN 3 Malang pada tahun 2013.

Pada tahun 2017 penulis telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Brawijaya Malang di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Pada masa pendidikannya penulis aktif sebagai asisten praktikum di beberapa mata kuliah seperti asisten Mikrobiologi Umum dan Penanganan Bahan dan Perencanaan Tata Letak Fasilitas. Penulis juga aktif berorganisasi sebagai pengurus harian Forum Kajian Islam Fakultas Teknologi Pertanian (FORKITA) yakni sebagai sekertaris departemen Ikatan Mahasiswa Muslim Peduli Pangan dan Gizi (IMMPPG) pada tahun 2013-2014, pengurus harian FORKITA sebagai sekertaris departemen syiar periode 2015-2016. Selain di FORKITA penulis juga aktif di beberapa kegiatan sosial seperti menjadi SObat Mengabdi di Brawijaya Mengajar pada tahun 2014-2015. Penulis juga merupakan penerima beasiswa Penunjang Prestasi Akademik Universitas Brawijaya Tahun 2015 dan 2016.

Page 7: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

Alhamdullilahirabbil alamiin..... terima kasih kepada Allah SWT

Karya kecil ini saya persembahkan kepada Orang Tua saya, dan Kedua Adik saya tercinta

Page 8: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

Risyda Nurul Hidayah. 135100300111055. Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Kecap Bango di Kota Malang (Studi Kasus Produk Kecap Bango PT. Unilever Indonesia Tbk.). TA. Pembimbing: Dr. Panji Deoranto, STP, MP. dan Dr. Siti Asmaul M, STP, MP

RINGKASAN

Kecap merupakan produk hasil fermentasi yang bergizi dan dikonsumsi hampir setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Dewasa ini, dengan meningkatnya kualitas hidup dan ekonomi masyarakat menyebabkan meningkatnya rata-rata konsumsi kecap dan masyarakat menjadi lebih pemilih dalam mengkonsumsi produk kecap. Menghadapi kompetisi ketat, PT. Unilever Indonesia Tbk. melakukan beberapa strategi terutama promosi untuk mempertahankan pasar karena promosi merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang dan untuk Mengetahui bauran promosi yang berpengaruh dominan terhadap pengambilan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah PLS (Partial Least Square). Rancangan penelitian meliputi 6 variabel laten yaitu periklanan (X1), personal selling (X2), promosi penjualan (X3), hubungan masyarakat (X4), keputusan pembelian (Y1), dan kepuasan konsumen (Y2). Setiap variabel laten memiliki beberapa variabel indikator. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner berbentuk terbuka dan tertutup yang disebarkan kepada masyarakat Kota Malang dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal 2 kali dalam 6 bulan terakhir. Pengukuran respon kuisioner yang digunakan adalah skala likert. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian adalah

Page 9: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

variabel periklanan, penjualan pribadi dan promosi penjualan. Variabel hubungan masyarakat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Variabel keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap pengambilan keputusan dan kepuasan konsumen adalah variabel periklanan karena variabel periklanan dianggap menarik, mudah diingat dan menjangkau konsumen secara luas. Variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat berpengaruh positif dan berbanding lurus terhadap keputusan pembelian. Variabel keputusan pembelian juga berpengaruh positif dan berbanding lurus dengan variabel kepuasan konsumen.

Kata Kunci: Bauran Promosi, Kepuasan Konsumen, Keputusan Pembelian

Page 10: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

Risyda Nurul Hidayah. 135100300111055. Analysis of Promotion Mix Effect on Purchasing Decision and Customer Satisfaction of Bango Soy Sauce in Malang City (Case Study of Bango Soy Sauce Product of PT Unilever Indonesia Tbk.). TA. Supervisors: Dr. Panji Deoranto, STP, MP. and Dr. Siti Asmaul M, STP, MP

SUMMARY

Soy sauce is a fermented product that is nutritious and

consumed almost daily by the people of Indonesia. Nowadays, with the increasing quality of life and society's economy, the average consumption of soy sauce is increasing and people are becoming more voters in consuming soy sauce products. Facing the tight competition, PT. Unilever Indonesia Tbk. undertakes several strategies, especially promotion to maintain the market because promotion is one of the indicators that influence purchasing decision and consumer satisfaction. The purpose of this study is to determine the effect of promotion mix to purchase decision and customer satisfaction of Bango soy sauce in Malang city and to know the promotion mix that dominant influence to decision making of purchasing and satisfaction of customer of Bango soy sauce in Malang city. The method used in this study is the PLS (Partial Least Square). The design of the study includes six latent variables, namely advertising (X1), personal selling (X2), sales promotion (X3), public relations (X4), purchasing decisions (Y1) , And consumer satisfaction (Y2). Each latent variable has several indicator variables. The data was collected by using open and closed questionnaire which was distributed to the people of Malang City with the age of more than 20 years and had made the purchase of soy sauce Bango at least 2 times in the last 6 months. Measurement of questionnaire response used is Likert scale The result of this research indicate that the variables that have significant influence to purchase decision are advertising, personal selling and sales promotion. The public relation variable has no significant influence to purchase decision. The

Page 11: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

variable of purchasing decision has significant effect to customer satisfaction. The most dominant variable affecting decision making and consumer satisfaction is advertising because advertising is considered attractive, easy to remember and reach consumers widely. Advertising variables, personal selling, sales promotion and public relations have positive effect and are directly proportional to the buying decision because they have positive path coefficient value. The variable of purchase decision also have positive effect and directly proportional to customer satisfaction variable.

Keywords: Promotional Mix, Consumer Satisfaction, Purchase Decision

Page 12: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas akhir yang berjudul “Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Kecap Bango di Kota Malang (Studi Kasus Produk Kecap Bango PT. Unilever Indonesia Tbk.)” dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Panji Deoranto, STP, MP selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, arahan dan ilmu kepada penulis,

2. Ibu Dr. Siti Asmaul M, STP, MP selaku dosen pembimbing kedua yang banyak memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam penulisan tugas akhir ini,

3. Ketua Jurusan, Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian atas semua ilmu, pengetahuan dan arahan, serta karyawan administrasi TIP atas segala bantuannya.

4. Orangtuaku, Hadid dan Nuha atas semua dukungan, kepercayaan dan doa yang telah diberikan

5. Syifa, Naily, Letiana, Ziza, Sovie, Anggun, Elni, Winny, Eliza, Hanin, Jihan dan semua keluarga FORKITA lain yang membantu dan menemani selama proses penyelesaian tugas akhir ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Amin.

Malang, 20 Agustus 2017

Risyda Nurul Hidayah

Page 13: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............. …………………………………...…i LEMBAR PERSETUJUAN . …………………………………...…ii LEMBAR PENGESAHAN . …………………………………...…iii RIWAYAT HIDUP .............. …………………………………...…iv HALAMAN PERUNTUKAN …………………………………...…v PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .…………………vi RINGKASAN .................... …………………………………...…vii SUMMARY ............................................................................ ix KATA PENGANTAR ......... …………………………………...…xi DAFTAR ISI .......................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 6 2.1 Kecap ........................................................................... 6 2.2 Strategi Bauran Promosi............................................... 6 2.2.1 Periklanan ................................................................ 7 2.2.2 Personal Selling ........................................................ 8 2.2.3 Promosi Penjualan .................................................... 8 2.2.4 Hubungan Masyarakat ............................................... 9 2.3 Keputusan Pembelian ................................................ 10 2.4 Kepuasan Konsumen ................................................. 12 2.5 Partial Least Square (PLS) ......................................... 13 2.6 Penelitian Terdahulu ................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN ............................................ 17 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................ 17 3.2 Tahapan Penelitian ..................................................... 17 3.2.1 Survey Pendahuluan ............................................... 17 3.2.2 Identifikasi Permasalahan ........................................ 17 3.2.3 Studi Literatur .......................................................... 19 3.2.4 Identifikasi Variabel ................................................. 19

Page 14: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

3.2.5 Penentuan Populasi dan Sampel ............................. 24 3.2.6 Penyusunan Kuisioner ............................................. 24 3.2.7 Pengujian Instrumen ................................................ 25 3.2.8 Pengumpulan Data .................................................. 27 3.2.9 Analisis Data ........................................................... 27 3.2.10 Interpretasi Hasil dan Pembahasan ....................... 35 3.2.11 Kesimpulan dan Saran .......................................... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................... 37 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................... 37 4.2 Karakteristik Responden............................................. 38 4.3 Deskripsi Tanggapan Responden ............................... 40 4.4 Pengujian Instrumen Penelitian .................................. 49 4.4.1 Uji Validitas .............................................................. 49 4.4.2 Uji Reliabilitas .......................................................... 49 4.4.3 Uji Linieritas ............................................................. 50 4.5 Analisis Partial Least Square (PLS) ............................ 52 4.5.1 Konstruk Diagram Jalur ........................................... 52 4.5.2 Konversi Diagram Jalur dalam Sistem

Persamaan ............................................................... 52 4.5.2.1 Konversi Persamaan Model Struktural (Inner

Model) ....................................................................... 52 4.5.2.2 Konversi Persamaan Model Pengukuran (Outer

Model) ....................................................................... 55 4.5.3 Hasil Pendugaan Parameter .................................... 62 4.5.4 Hasil Evaluasi Goodness of Fit ................................ 66 4.5.4.1 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) .......... 66 4.5.4.2 Evaluasi Model Struktural (Inner Model) ............... 67 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................... 68 4.7 Usulan Perbaikan Strategi Bauran Promosi Kecap

Bango ........................................................................ 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................. ..75

5.1 Kesimpulan................................................................. 75 5.2 Saran.......................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 77 LAMPIRAN ........................................................................... 85

Page 15: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Produsen Kecap Manis di Indonesia Menurut Skala Industri pada Tahun 2000-2004 ...... 1 Tabel 1.2 Perkembangan Pangsa Pasar Berdasarkan Pemain Utama di Indonesia pada Tahun 2001-2005 .......................... 2 Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Kecap Manis dalam 100 gram .. 6 Tabel 3.1 Variabel Penelitian ................................................ 21 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ....................................... 38 Tabel 4.2 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Periklanan ............................................................................. 41 Tabel 4.3 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Penjualan Pribadi .................................................................. 42 Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Promosi Penjualan .............................................................................. 44 Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Hubungan Masyarakat .......................................................... 45 Tabel 4.6 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ........................................................... 47 Tabel 4.7 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Konsumen ............................................................ 48 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas .................................................. 50 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas .............................................. 51 Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas ............................................... 51 Tabel 4.11 Hasil Rata-rata Variabel dalam Kuisioner ............ 55 Tabel 4.12 Hasil Pendugaan Parameter ............................... 63 Tabel 4.13 Nilai Cross Loading Hasil Pengujian Discriminant Validity .................................................................................. 67 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Composite Reliability ................. 67 Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung antar Variabel ................................................................................ 69

Page 16: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ................ 18 Gambar 3.2 Model Struktural................................................ 20 Gambar 3.3 Tahapan Pengujian Model Menggunakan PLS . 28 Gambar 3.4 Diagram Jalur ................................................... 25 Gambar 4.1 Diagram Jalur Hasil Metode PLS ...................... 53 Gambar 4.2 Diagram Jalur Modifikasi ................................... 54

Page 17: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal
Page 18: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

iii

Page 19: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecap merupakan salah satu produk makanan hasil fermentasi yang bergizi tinggi dan dikonsumsi hampir setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 90-an, masyarakat cenderung tidak begitu mementingkan merek dari kecap yang dikonsumsi, sehingga industri besar kecap tidak berkembang. Tercatat pada tahun 2000 hanya ada 5 perusahaan besar kecap di Indonesia (BPS, 2004). Seiring dengan meningkatnya kualitas hidup dan ekonomi masyarakat yang disertai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan meningkatnya rata-rata konsumsi kecap. Rata-rata konsumsi kecap pada tahun 2000-2012 sebesar 0,633 kg/kapita/tahun dan diprediksi mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 11,19% dan 1,64% pada tahun 2014 (Pusdatin Setjen Pertanian, 2013). Hal ini membuat masyarakat menjadi lebih pemilih dalam mengkonsumsi produk kecap dan mulai mementingkan merek dari kecap yang dikonsumsi dan mendorong bertambahnya perusahaan kecap setiap tahun. Perkembangan jumlah produsen kecap manis di Indonesia menurut skala industri pada tahun 2000-2004 ditunjukkan pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Produsen Kecap Manis di Indonesia Menurut Skala Industri pada Tahun 2000-2004

Tahun Sedang Besar PMDN PMA Lainnya Total

2000 82 5 2 4 85 87 2001 85 9 6 3 85 94 2002 86 13 6 4 86 99 2003 86 14 5 4 86 100 2004 81 20 10 4 184 104

Sumber : BPS, 2004 Keterangan : Produsen sedang terdiri dari 20 hingga 90 pekerja Produsen besar terdiri lebih dari 100 pekerja PMDN: Penanaman Modal Dalam Negeri PMA : Penanaman Modal Asing

Page 20: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

2

Perkembangan pangsa pasar kecap berdasarkan pemain utama di Indonesia pada tahun 2001-2005 ditunjukkan pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Perkembangan Pangsa Pasar Kecap Berdasarkan Pemain Utama di Indonesia pada Tahun 2001-2005 (dalam Persen)

Merek 2001 2002 2003 2004 2005

Bango 20 23 25 28 32

ABC 40 40 37 35 33

Nasional 22 28 28 30 30

Sumber: www.agrina-online.com (Akses 24 November 2016/23:50 WIB)

PT. Unilever Indonesia Tbk. dengan merek kecap Bango merupakan salah satu perusahaan kecap ternama di Indonesia. Bango bermula dari usaha rumahan di tahun 1928 di daerah Banteng, Tanggerang, Jawa Barat. Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia menyatakan ketertarikan untuk mengakuisisi merek ini dan pada tahun 2001 Bango resmi menjadi produk PT. Unilever Indonesia Tbk. Menghadapi kompetisi ketat produsen kecap, PT. Unilever Indonesia Tbk. melakukan beberapa strategi terutama promosi seperti iklan dan membuat program masak di televisi untuk mempertahankan pasar dan mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen karena promosi merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi pilihan konsumen.

Menurut Simamora (2001), promosi bagi produsen adalah kegiatan untuk menginformasikan produk, membujuk konsumen untuk membeli serta mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk. Menurut Fuad (2006), Kegiatan dalam promosi umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas. Promosi dapat menentukan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Keputusan

Page 21: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

3

pembelian dipengaruhi oleh perilaku konsumen (Simamora, 2008). Menurut Mohammad dan Alhamadani (2011), setelah melakukan pertukaran tertentu, konsumen akan melakukan evaluasi yang mencerminkan hubungan antara harapan yang diciptakan dari melihat promosi produk dan kinerja aktual produk melalui kepuasan pelanggan. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya (Umar, 2005)

PT. Unilever Indonesia terus meningkatkan anggaran iklan dan promosi untuk mempertahankan loyalitas konsumen bahkan memperluas pangsa pasar. Dilansir majalah Tempo tahun 2008 anggaran iklan dan promosi Bango mencapai 39 milyar rupiah pada tahun 2006. Naiknya pangsa pasar kecap bango sebagian besar dipengaruhi oleh promosi yang dilakukan seperti iklan televisi, acara memasak televisi dan festival jajanan tradisional. Promosi Bango belum mampu menempatkan Bango menjadi pemimpin pasar, maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pendapat konsumen khususnya di kota Malang tentang bauran promosi yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen dari sudut pandang konsumen kota Malang.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah PLS (Partial Least Square). PLS adalah pengembangan dari metode SEM dan LISREL yang dikembangkan oleh Herman World. PLS sering disebut sebagai SEM berbasis komponen (indikator). Dibandingkan dengan SEM, PLS lebih adaptif, realistis dan logis karena tidak membutuhkan data yang terdistribusi normal, jumlah sampel tidak harus besar (lebih dari 100) seperti syarat pada SEM konvensional. PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. (Mindrajaya dan Sumertajaya, 2008). Berdasarkan keunggulan diatas, metode PLS digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango. Penelitian ini diharapkan memiliki hasil yang bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk

Page 22: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

4

menentukan strategi promosi yang tepat untuk mempengaruhi konsumen menentukan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pada produk.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah pokok dalam peneliitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat berpengaruh terhadap keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang?

2. Bagaimana keputusan pembelian kecap Bango berpengaruh terhadap kepuasan konsumen kecap Bango

3. Bauran manakah dalam promosi yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap

keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang. 2. Mengetahui pengaruh keputusan pembelian terhadap

kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang. 3. Mengetahui bauran promosi yang berpengaruh

dominan terhadap pengambilan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang.

Page 23: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

5

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan membuahkan hasil yang dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan masukan bagi pengembangan keilmuan yang berkaitan dengan marketing mix khususnya pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen.

2. Bahan informasi, acuan dan masukan bagi perusahaan dalam rangka menentukan strategi bauran promosi produk kecap Bango guna meningkatkan volume penjualan perusahaan dan kepuasan konsumen di masa yang akan datang.

Page 24: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

6

Page 25: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kecap

Salah satu jenis industri yang cukup besar di Indonesia adalah industri kecap. Kecap merupakan produk olahan kedelai dengan tekstur cair (asin) atau kental (manis), berwarna cokelat kehitam-hitaman, dan digunakan sebagai bahan penyedap masakan. Kecap dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyedap makanan seperti pada bakso dan soto serta sebagai bumbu atau penyedap masakan seperti pada nasi goreng, mie goreng, dan sebagainya. Kecap telah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu dan diperkirakan berasal dari Cina (Suprapti, 2009).

Kecap merupakan salah satu pangan fermentasi yang berbahan dasar kedelai. Kecap memfortifikasi (pengkayaan) beberapa zat gizi pada kedelai. Komposisi kecap terdiri dari zat-zat makro yang berasal dari kedelai dan zat mikro yang ditambahkan untuk meningkatkan gizi kecap. Zat-zat mikro yang ditambahkan berupa mineral iodium, zat besi, dan vitamin A (Kementrian Perindustrian, 2005). Komposisi zat gizi kecap manis dalam 100 gram ditunjukkan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Kecap Manis dalam 100 gram

No Zat Gizi Kandungan Gizi

No Zat Gizi Kandungan Gizi

1 Energi 86,0 kalori 7 Abu 21,4 gr 2 Air 57,0 gr 8 Kalsium 0,085 gr 3 Protein 5,5 gr 9 Besi 0,0044 gr 4 Lemak 0,6 gr 10 Vit. B1 0,00004 gr 5 Karbohidrat 15,1 gr 11 Vit. B2 0,00017 gr 6 Serat 0,6 gr

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1994.

1.2 Strategi Bauran Promosi

Strategi pemasaran adalah keseluruhan Iangkah untuk mencapai sasaran tertentu, jadi straregi pemasaran merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan memanfaatkan

Page 26: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

7

potensi sumberdaya manusia pada pasar yang paling menguntungkan (Rangkuti, 2001). Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai produk, harga produk dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk kepada masyarakat agar produk dikenal dan dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang disebut dengan strategi Bauran Promosi (Promotion-Mix). Strategi Bauran Promosi yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama, yaitu perikianan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations) dan penjualan perorangan (personal selling) (Umar, 2005).

1.2.1 Periklanan

Iklan adalah komunikasi tidak langsung yang dibayar, digunakan oleh sponsor tertentu untuk menginformasikan kepada khalayak tentang sebuah produk. Pemasangan iklan bisa memilih salah satu dari tiga strategi: (1) Iklan persuasif berusaha untuk mempengaruhi konsumen membeli produk satu perusahaan dan bukan produk perusahaan pesaing. (2) Dalam iklan perbandingan, dua atau lebih produk langsung dibandingkan, tujuannya adalah untuk mengambil alih bisnis pesaing. (3) Iklan pegingat membantu menjaga nama produk untuk tetap berada dalam pikiran publik (Griffin dan Ebert, 2008). Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifìkasi (Umar, 2005). Periklanan adalah komunikasi nonindividu dengan sejumIah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan adalah bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oIeh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan

Page 27: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

8

tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana memengaruhi perilaku pembelian konsumen (Rangkuti, 2009).

1.2.2 Personal Selling

Penjualan Perorangan adalah manajemen armada-penjual (para wiraniaga) adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian atas kegiatan para wiraniaga. Di dalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjual; merekrut, menyeleksi, melatih, mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan. Pada bagian ini ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu mengenai langkah-langkah proses penjualan perorangan serta menilai kinerja para wiraniaganya (Umar, 2005). Penjualan perseorangan adalah interaksi antarindividu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Penjualan perseorangan ini merupakan alat promosi yang berbeda dan periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya. Dengan demikian. komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel dibandingkan alat-alat promosi lainnya. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman, dimana salesman dapat mengetahui keinginan dan motif pembelian konsumen (Rangkuti, 2009).

1.2.3 Promosi Penjualan

Promosi Penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk ke dalam promosi penjualan ini seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain lain (Umar, 2005). Promosi penjualan dapat berupa beberapa cara sebagai berikut: a. Kupon adalah perangkat pemasaran jangka pendek yang

dirancang untuk mendorong pembelian barang/jasa

Page 28: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

9

tertentu secara lebih cepat atau lebih besar dengan potongan harga (Peospodiharjo, 2010).

b. Display adalah pajangan yang digunakan untuk menarik pelanggan yang ditempatkan pada titik penjualan, seperti misalnya dekat kasir dimana pelanggan sedang mengantre (Madura, 2007).

c. Pemberian sampel adalah pemberian sampel secara cuma-cuma untuk mendorong pelanggan mencoba suatu merek atau produk baru (Madura, 2007).

d. Hadiah (premium) adalah produk gratis yang diberikan ke pembeli yang berbelanja di toko tersebut. Contohnya: payung, piring cantik, tas kecil, kalender, atau pulpen (Soegoto, 2010).

e. Kontes adalah cara memengaruhi pembeli melalui lomba terkait dengan produk yang mau diluncurkan atau ditawarkan. Contohnya: kontes burung berkicau, untuk menarik peserta dan pengunjung sekaligus sebagai ajang penjualan burung (Soegoto, 2010).

f. Pameran dagang (trade show) adalah bentuk promosi terhadap berbagai produk yang ingin dilepas ke masyarakat. Biasanya dilakukan secara berkala oleh asosiasi-asosiasi industri, seperti KADIN (Kamar Dagang dan Industri) (Soegoto, 2010).

1.2.4 Hubungan Masyarakat

Hubungan masyrakat adalah publisitas yang dipengaruhi oleh perusahaan yang berusaha membina hubungan baik dengan publik atau menangani peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. Perusahaan akan berusaha membangun reputasi yang baik dengan pelanggan (dan calon pelanggan) dengan menampilkan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan pelayanan terhadap masyarakat umum yang dilakukannya (Griffin dan Ebert, 2008). Hubungan masyarakat menggambarkan komunikasi massa. Hubungan masyarakat biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Tidak seperti iklan, pada hubungan masyarakat perusahaan tidak mengeluarkan

Page 29: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

10

biaya untuk waktu dan ruang beriklan, namun berita akan dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak ramai. Dengan demikian hubungan masyarakat tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya (Shimp, 2003). Hubungan Masyarakat bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu ‘citra perusahaan’ yang baik, menangani atau melenyapkan desas-desus, ceritera, dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas atau PR merupakan sebuah konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying dan penyuluhan (Umar, 2005).

1.3 Keputusan Pembelian

Konsumen mengambil keputusan membeli barang atau jasa melalui satu proses tertentu yang terdiri atas lima tahap yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan (Needs Recognition) Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai sejak konsumen menyadari bahwa ia mempnyai suatu masalah atau suatu kebutuhan. Rasa membutuhkan ini membuat konsumen sadar bahwa ada perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dan keadaan yang diinginkan (Umar, 2005).

2. Pencarian Alternatif Informasi (Alternative Search for Information) Intensitas upaya konsumen mencari informasi tentang produk yang mereka butuhkan ditentukan berbagai macam sebab, antara lain mendesaknya kebutuhan dan nilai produk yang dibutuhkan. Secara umum konsumen memiliki lima sumber informasi tentang produk yang ingin mereka beli, yaitu (Sutojo dan Kleinsteuber (2002) dalam Rangkuti (2009)):

Page 30: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

11

a. Informasi internal (internal information) Pada banyak kasus konsumen mempunyai pengalaman pribadi tentang kebutuhan produk yang sedang mereka rasakan.

b. Informasi kelompok Informasi, pendapat dan saran yang diberikan anggota kelompok seperti keluarga, teman, tetangga, sahabat, teman sekolah, atau teman sejawat sering kali kuat pengaruhnya terhadap keputusan membeli yang diambil konsumen.

c. Informasi komersial atau pemasaran (commercial or marketing info) Informasi dapat diperoleh dari iklan, penjelasan sales executive, Sales promotion perusahaan, pedagang eceran dan dari pameran atau ekshibisi produk.

d. Informasi publik (public information) Informasi tentang produk antara lain berupa brosur yang diterbitkan produsen yang memuat penjelasan tentang teknik produk, standar mutu, manfaat dan kegunaannya.

e. Informasi dan pengalaman (experiental info) Biasanya dikumpulkan sendiri oleh konsumen dan pengamatan produk di pedagang eceran atau karena mencoba beberapa jenis produk yang lain.

3. Penilaian Berbagai Macam Informasi yang Terkumpul (Alternatieve Evaluation) Konsumen mempergunakan informasi produk sebagai bahan pertimbangan menjatuhkan pilihan. Sebelum menjatuhkan pilihan, konsumen menilai keunggulan atribut produk yang datanya telah mereka kumpulkan. Langkah berikutnya, dengan beberapa merek produk yang masih diminati, konsumen menentukan produk yang atributnya paling cocok dengan keinginan mereka (Sutojo dan Kleinsteuber (2002) dalam Rangkuti (2009)).

4. Keputusan Membeli (Purchase Desicion) Pada tahap ini konsumen sesungguhnya melakukan tindakan pembelian terhadap suatu produk. Ada dua faktor yang muncul diantara niat pembelian dan

Page 31: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

12

keputusan pembelian, yaitu sikap calon pembeli dan faktor situasional yang tidak diharapkan yang menjadikan niat pembelian belum tentu berakhir pada suatu pembelian yang sesungguhnya (Umar, 2005).

5. Perilaku Setelah Pembelian Konsumen melakukan tindakan lebih jauh berdasarkan

tingkat kepuasannya setelah pembelian dilakukan (Sutojo dan Kleinsteuber (2002) dalam Rangkuti (2009)).

Konsumen memutuskan membeli suatu produk dikarenakan tiga konsep evaluasi yaitu, konsumen berusaha memenuhi kebutuhannya, konsumen mencari manfaat dari produk atau merek yang akan dipilihnya, dan konsumen membandingkan berbagai kelebihan atau kekurangan diantara produk atau merek yang ada (Triawan,2010).

2.4 Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah persepsi dari konsumen yang membandingkan harapan dari sebelum melakukan pembelian dengan pasca pembelian (Mohammad dan Alhamadani, 2011). Kepuasan konsumen adalah tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa (Tjiptono, 2008). Indikator kepuasan konsumen dapat dilihat melalui: 1. Evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-

kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen (Tjiptono, 2002).

2. Konsumen yang memiliki rasa puas pada akhirnya akan memiliki tujuan untuk membeli ulang produk di masa yang akan datang (Hellier dkk, 2003).

3. Konsumen yang puas akan berbagi rasa, pengalaman, dan bahkan merekomendasikan kepada konsumen lain (Thamrin, 2003).

Banyak manfaat yang diterima perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi, selain dapat meningkatkan loyalitas konsumen, juga dapat mencegah terjadinya perputaran konsumen, mengurangi sensitivitas konsumen terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan

Page 32: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

13

pemasaran, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Aryani dan Rosinta, 2010).

2.5 Partial Least Square (PLS)

PLS merupakan analisis yang digunakan untuk memproyeksikan hubungan linier antar variabel-variabel pengamatan. Selain jumlah sampel yang kecil, PLS memiliki keunggulan diantaranya mampu menangani model yang kompleks dengan multiple variabel eksogen yang memiliki banyak indikator, dapat digunakan untuk indikator dengan sifat reflektif maupun normatif dan tidak mensyaratkan data berdistribusi normal (Latan dan Ghozali, 2012). Pada PLS terdapat indikator permodelan struktural yang bersifat reflektif dan formatif. Model indikator reflektif menghipotesiskan bahwa perubahan pada kontruk laten akan mempengaruhi perubahan pada indikator. Pada model indikator formatif menghipotesiskan bahwa perubahan pada indikator akan mempengaruhi perubahan pada kontruk laten (Ghozali, 2011). Pengujian model menggunakan PLS terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:

1. Merancang model struktural (inner model) Model struktural menggambarkan hubungan antar variabel pada PLS didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian (Mindrajaya dan Sumertajaya, 2008).

2. Merancang model pengukuran (outer model) Perancangan model pengukuran (outer model) menggambarkan hubungan antara indikator dengan variabelnya dan menjadi sangat penting dalam PLS karena terkait dengan apakah indikator bersifat refleksif atau formatif (Mindrajaya dan Sumertajaya, 2008).

3. Mengkontruksikan diagram jalur Diagram jalur dibuat agar hasil dari langkah pertama dan kedua lebih mudah dipahami sehingga hubungan antar variabel dan indikator dapat tergambar dengan jelas (Mindrajaya dan Sumertajaya, 2008).

Page 33: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

14

4. Konversi diagram jalur ke sistem persamaan Konversi diagram jalur ke sistem persamaan berfungsi untuk meengetahui berapa nilai dan besar pengaruh diantara variabel dan indikatornya. Evaluasi dapat dilakukan dengan mengevaluasi inner model dan outer model (Purnamasari, 2016).

5. Pendugaan parameter (Estimasi) Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi konvergen (Mindrajaya dan Sumertajaya, 2008).

6. Evaluasi goodness of fit Evaluasi goodness of fit dilakukan baik kepada outer model atau inner model untuk mengetahui seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan parameternya (Purnamasari, 2016).

7. Pengujian hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat t-value pada masing-masing jalur (Purnamasari, 2016).

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga kategori. Kategori pertama adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel. Kedua, adalah path estimate yang menghubungkan antar variabel dan blok indikatornya (loading). Kategori ketiga, berkaitan dengan means lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi 3 tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama akan menghasilkan weigh estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi (Ghozali, 2011).

Page 34: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

15

2.6 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Windusara dan Kusuma (2015) untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian oppo smartphone didapatkan hasil uji diketahui bahwa periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, promosi penjualan dan pemasaran langsung berpengaruh positif signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Oppo Smartphone. Uji parsial (uji t) untuk menguji pengaruh variabel promosi terhadap variabel keputusan pembelian. Semua variabel promosi secara signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Oppo Smartphone. Indikator dengan nilai deskriptif tertinggi pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut, pada periklanan adalah pesan yang terkandung dalam berbagai media (televisi) dapat dipercaya, pada penjualan pribadi adalah “Wiraniaga Oppo Smartphone dapat mengidentifikasi konsumen baru/konsumen lama secara baik”, pada masyarakat adalah “Identitas perusahaan unik, dan berbeda dari yang lain”, pada promosi penjualan adalah insentif yang ditawarkan bervariasi, dan pada penjualan langsung adalah interaksi perusahaan yang iteratif. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lontoh (2016) untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian mobil toyota pada hasjrat abadi manado cabang tendean didapatkan hasil uji bahwa periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, promosi penjualan dan pemasaran langsung berpengaruh positif signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian dan hasil uji t menunjukkan bahwa penjualan pribadi, periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan pemasaran langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Hasjrat Abadi Manado Cabang Tendean. Penelitian yang dilakukan oleh Ismajli et.al (2013) tentang pengaruh aktivitas promosi terhadap keputusan pembelian dengan studi kasus brand Bonita dan Rugove didapatkan bahwa dari 150 responden, 130 diantaranya meminum air mineral dalam botol, namun hanya 28 orang yang

Page 35: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

16

mengkonsumsi BONITA dan 55 orang mengkonsumsi RUGOVE. Alasan paling banyak memilih BONITA adalah karena kemasan dan harganya, sedangkan RUGOVE karena kualitas dan harga. Konsumen tertarik memilih BONITA dikarenakan pertama promosi dan kedua kepuasan setelah membeli pertama kali, sedangkan RUGOVE karena pertama kepuasan setelah membeli pertama kali dan kedua promosi serta ketiga pengetahuan dari mulut ke mulut. Kedua brand lebih sering didengar dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka melalui media yaitu tv dan sales person. Aktivitas promosi pada produk “Bonita” lebih mendapatkan perhatian dibandingkan produk “Rugove”. Pada penelitian yang dilakukan oleh Khanfar (2016) tentang efek dari elemen bauran promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada layanan telpon seluler dengan studi kasus pada perusahaan telekomunikasi di kota Zarqa didapatkan bahwa semua dimensi bauran promosi (periklanan, personal selling, promosi penjualan, public relations) memiliki efek terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil dari regresi sederhana menyatakan bahwa variabel periklanan berkontribusi dan memiliki efek terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 15.4%, personal selling sebesar 14.3%, sales promotion sebesar 28.7% dan hubungan masyarakat sebesar 4.2%. Promosi penjualan dimiliki efek tertinggi pada konsumen keputusan pembelian dibandingkan dengan variabel independen lain. Penelitian yang dilakukan oleh Graha (2011) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kecap manis merk abc didapatkan bahwa dari hasil analisis regresi menyatakan bahwa variabel kesadaran merek, kualitas produk dan strategi promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan dengan nilai t diatas ttabel. Dari uji F diketahui bahwa variabel brand awareness, kualitas produk dan strategi promosi layak digunakan untuk menguji variabel keputusan pembelian dengan nilai Adjusted R square sebesar 50,8%. Hal ini berarti bahwa variabel keputusan pembelian bisa dijelaskan oleh variabel brand awareness, kualitas produk dan strategi promosi sebesar 50,8%. Sementara 49,2% keputusan pembelian

Page 36: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

17

variabel sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Page 37: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

17

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di kota Malang. Data diolah dan

dianalisis di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2017.

3.2 Tahapan Penelitian Pelaksanaan penelitian Analisis Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Kecap Bango di Malang akan disajikan pada Gambar 3.1

3.2.1 Survey Pendahuluan Survei pendahuluan dilakukan dengan mengamati dan melihat kondisi dari kecap Bango. Survey pendahuluan ini dilakukan melalui melalui website resmi kecap Bango milik PT. Unilever Indonesia. Hasil dari pengamatan ini adalah gambaran tentang bauran promosi yang diterapkan untuk kecap Bango.

3.2.2 Identifikasi Permasalahan Hasil dari survei pendahuluan digunakan untuk merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan bauran promosi, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di Malang. Rumusan masalah yang ada diantaranya adalah bagaimana bauran promosi mempengaruhi keputusan pembelian kecap Bango, bagaimana keputusan pembelian mempengaruhi kepuasan konsumen kecap Bango, variabel bauran promosi manakah yang paling mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango, dan bagaimana usulan perbaikan yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen dan kepuasan konsumen pada produk kecap Bango.

Page 38: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

18

Page 39: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

19

3.2.3 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk menambah informasi dan menentukan landasan teori sebagai penjelas masalah dalam penelitian. Studi literatur ini bersum

er dari buku, artikel, jurnal, majalah ilmiah, koran, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan bauran promosi, keputusan pembelian, kepuasan konsumen dan Partial Least Square.

3.2.4 Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel bertujuan untuk mengetahui variabel, indikator penyusun variabel dan definisi dari variabel dan indikator. a. Variabel adalah konstruk yang tidak dapat diukur secara

langsung sehingga perlu diukur dengan menggunakan indikator (Liana 2009).

b. Indikator atau variabel terukur merupakan variabel yang dapat diukur secara langsung (Liana 2009). Varibel terukur pada pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.1

Variabel dan indikator ini disertai dengan definisi yang merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari penelitiannya sehingga didapatkan informasi yang dapat menuju pada satu kesimpulan. Definisi dari variabel dan indikator pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.1

3.3.5 Pengembangan Model Struktural dan Hipotesis

Pada perancangan model struktural, variabel laten diasumsikan memiliki hubungan yang linier dan memiliki hubungan sebab-akibat. Pada penelitian ini, model struktural dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Hipotesis yang didapat dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel periklanan berpengaruh positif terhadap

variabel keputusan pembelian 2. Variabel penjualan pribadi berpengaruh positif terhadap

variabel keputusan pembelian

Page 40: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

20

3. Variabel promosi penjualan berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian

4. Variabel hubungan masyarakat berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian

5. Variabel keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap variabel kepuasan konsumen

Gambar 3. 1 Model Struktural

Penjualan

pribadi

)

Promosi

penjualan

Hubungan

Masyarakat

Keputusan

pembelian

Periklanan

Kepuasan

konsumen

Page 41: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

21

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Indikator Simbol Definisi Sumber

Periklanan (X1) Logo produk X1.1 Logo produk kecap Bango pada semua alat promosi

Syahrial dan Dyah (2003)

Atribut produk X1.2 Keberadaan banner, kalender,

tempat sendok kecap Bango yang ada di rumah makan tradisional

Iklan televise X1.3 Iklan kecap Bango di televisi Acara memasak

televise X1.4 Menyelenggarakan acara

memasak “Cita Rasa Nusantara” di stasiun televisi swasta

Penjualan pribadi (X2)

Presentasi penjualan

X2.1 SPG/SPB menawarkan produk dengan memberikan sampel produk

Basu dan Irawan (2003)

Menangani keluhan X2.2 SPG/SPB meminta pembeli menjelaskan keluhannya dan menyediakan alternatif solusi keluhan

Etika penjualan X2.3 Sikap yang dimiliki oleh SPG/SPB saat melayani konsumen

Page 42: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

22

Tabel 3.1 Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Indikator Simbol Definisi Sumber

Promosi penjualan (X3) Sampel produk X3.1 Disediakan contoh produk yang dapat dicoba secara gratis

Soegoto (2010)

Potongan harga X3.2 Penjualan produk dengan harga lebih rendah dari harga normal pada periode waktu tertentu

Kotler (2005)

Display X3.3 Contoh produk diletakkan di outlet sehingga mudah dilihat dengan jenis vertical display

Soegoto (2010)

Festival Makanan tradisional

X3.4 Menyelenggarakan Festival Jajanan Bango dan berbagai kompetisi di dalamnya

Hubungan masyarakat (X4)

Kegiatan lingkungan

X4.1 Penanaman pohon di area perusahaan kecap Bango

Iwantono (2003)

Publikasi X4.2 Publikasi mengenai produk kecap Bango di berbagai media

Pelestarian makanan tradisional

X4.3 Membuat Bango mobile site dan aplikasi Bango warisan kuliner

Page 43: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

23

Keputusan pembelian (Y1)

Pemenuhan kebutuhan

Y1.1 Keinginan untuk memenuhi kebutuhan memasak dengan menggunakan kecap

Triawan (2010)

Kualitas produk Y1.2 Mempercayai kualitas kecap Bango yang terjamin

Lebih baik dari pesaing

Y1.3 Produk dianggap lebih baik dari produk pesaing

Kepuasan Konsumen (Y2)

Sesuai Harapan Y2.1 Produk sesuai dengan harapan

Tjiptono (2008)

Rasa Senang Y2.2 Produk melebihi harapan Tjiptono (2008)

Keinginan Membeli ulang

Y2.3 Kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang

Heliier (2003)

Rekomendasi positif

Y2.4 Menceritakan hal-hal positif mengenai produk kepada orang lain

Thamrin (2003)

Sumber: Data primer diolah, 2017

Page 44: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

24

3.2.6 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah konsumen kecap Bango di Malang dengan usia lebih dari 20 tahun, dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal 2 kali dalam 6 bulan terakhir. Penentuan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan tujuan agar sampel tidak didapatkan secara random dan menggambarkan secara kasar suatu keadaan. Penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling dimana pengambilan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan penelitiannya saja yang menganggap unsur-unsur yang dihendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya (Nursalam, 2008). Jumlah sampel didapatkan dengan rumus Slovin (Sekaran, 2007). Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemerintah Kota Malang pada akhir April 2016 tercatat jumlah

penduduk sebesar 887.443 jiwa. Oleh karena itu hasil perhitungan dari jumlah sampel:

n =𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

n =887443

1 + 887443(0.1)2

n =887443

8874.43

n = 100 responden Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = error (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

3.2.7 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner serta Wawancara

Kuisioner digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Kuisioner disebarkan kepada konsumen kecap

Page 45: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

25

Bango di Kota Malang. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup dan terbuka. Kuisioner tertutup merupakan jenis kuisioner dimana responden menjawab daftar pertanyaan dengan pilihan jawaban yang sudah disediakan, sedangkan kuisioner terbuka adalah kuisioner yang responden bebas memberikan jawaban masing-masing tanpa adanya pilihan jawaban. Kuisioner tertutup digunakan untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai indikator masing-masing bauran promosi, sedangkan kuisioner terbuka digunakan untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai variabel promosi yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Pengukuran respon kuisioner yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugian (2006), skala Likert biasanya digunakan dalam survey perilaku yang memperkenankan jawaban dari ‘sangat tidak setuju’ sampai ‘sangat setuju’. Respon jawaban yang digunakan pada penelitian ini menggunakan lima angka penilaian, yaitu sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), cukup (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1). Kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2.8 Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Validitas adalah kriteria utama keilmiahan suatu penelitian. Uji validitas harus dilakukan untuk menjamin bahwa instrumen yang dilakukan benar-benar telah mengukur apa yang hendak diukur. Angka korelasi yang diperoleh (rhitung) harus dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi product moment (rtabel) pada taraf signifikasi 5% dan derajat bebas n-2. Atribut dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dan bernilai positif. Tingkat keyakinan 95% (taraf signifikansi 5%) merupakan tingkat keyakinan yang dapat diterima dalam sebagian besar penelitian untuk kepentingan bisnis, yang seringkali ditunjukkan dengan p ≤ 0,05 (Wibisono, 2003). Tingkat validitas diketahui dengan menggunakan rumus (Tika, 2006): …………………………………………(1)

rhitung = 𝑛.(Σ𝑋𝑌)−(Σ𝑋).(Σ𝑌)

√[𝑛.Σ𝑋2−(Σ𝑋)2].[𝑛.Σ𝑌2−(Σ𝑌)2]

Page 46: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

26

Keterangan: r = indeks korelasi X = skor item atau bulir pertanyaan Y = skor total item dalam variabel tersebut n = jumlah responden

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur instrumen penelitian dalam mengukur suatu konsep atau konstruk. Pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut (Ferdinand, 2006): …………………………………………………...(2) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrument n = jumlah item pertanyaan yang diuji

Σ𝑠𝑖2 = jumlah varian skor tiap item

𝑠𝑡2 = varian total

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cornbach alpha > 0.6. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Jumlah sampel untuk uji validatas dan reliabilitas adalah 30 sampel. Jika data dinyatakan tidak valid dan tidak reliabel, maka penulis dapat melakukan dua alternatif, yaitu kembali menyusun dan memperbaiki kuisioner serta membagikannya lagi kepada responden atau mengeluarkan data kusioner yang dianggap tidak valid, kemudian dilakukan uji validatas dan reliabilitas ulang dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel.

3. Uji Linieritas Linieritas merupakan keadaan dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu (Santoso, 2010). Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui linier atau tidak sebuah hubungan secara signifikan terhadap dua variabel. Hubungan variabel dependen dengan variabel

r11 = (𝑛

𝑛−1) (1 −

Σ𝑠𝑖2

𝑠𝑡2 )

Page 47: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

27

independen dianggap linier bila signifikan (linearity) lebih dari 0,05.

3.2.9 Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan secara

objektif dengan metode kuisioner, dokumentasi dan observasi. b. Kuisioner berisi daftar pertanyaan yang mencakup

semua variabel bauran promosi dan indikator keputusan pembelian serta kepuasan konsumen yang akan diberikan kepada konsumen kecap Bango.

c. Dokumentasi adalah paparan yang digunakan untuk mendukung penelitian yang didapatkan dengan mencari, membaca, dan menyalin dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

d. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti yaitu bauran promosi dan keputusan pembelian serta kepuasan konsumen. Hasil dari pengamatan dicatat dan digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh.

2. Data sekunder adalah data yang sudah ada, biasanya berasal dari hasil penelitian orang lain sebagai pelengkap data primer yang diperoleh dari buku, dokumen, laporan, atau tulisan ilmiah lainnya.

3.2.10 Analisis Data

Tahap selanjutnya setelah data diperoleh adalah pengolahan data dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Tahapan Pengujian model menggunakan PLS dapat dilihat pada Gambar 3.3

Page 48: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

28

Gambar 3.3 Tahapan Pengujian model menggunakan PLS

Tahapan Pengujian model menggunakan PLS adalah sebagai berikut:

1. Merancang model struktural Model struktural adalah model yang menggambarkan hubungan antar variabel. Model struktural pada penelitian ini dirancang berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian.

Merancang model

struktural

Mengkontruksikan dalam

diagram jalur

Pendugaan parameter

Evaluasi Goodness of

Fit

Pengujian hipotesis

Merancang model

pengukuran

Mengkonversikan diagram jalur

ke dalamn bentuk persamaan

Page 49: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

29

2. Merancang model pengukuran

Model pengukuran menggambarkan hubungan antara indikator dengan variabelnya. Model pengukuran dirancang berdasarkan jenis indikator. Jenis indikator ada dua yaitu reflektif dan formatif.

3. Mengkontruksikan dalam diagram jalur Hasil perancangan model struktural dan model pengukuran akan dikonversikan dalam diagram jalur. Diagram jalur akan menggambarkan baik hubungan antar variabel juga hubungan antara variabel dan indikatornya. Diagram jalur dapat dilihat pada Gambar 3.4

4. Mengkonversikan diagram jalur ke dalam persamaan

Diagram jalur yang didapat selanjutnya akan dikonversikan ke dalam persamaan untuk mengetahui nilai dan besar pengaruh antara variabel dan indikatornya, maka dibuatlah dua persamaan yaitu persamaan model struktural dan model pengukuran. a. Persamaan model struktural

Persamaan model struktural dirumuskan untuk dapat menghitung variabel yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat terhadap keputusan pembelian dan keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen. η1=ϒ1ξ1+ ϒ2ξ2+ ϒ3ξ3+ ϒ4ξ4 +ζ………………………………(3) η2 = β1η1 +ζ

Keterangan: η = Eta, variabel endogen ϒ = Gamma, koefisien jalur variabel eksogen terhadap endogen ξ= Ksi, Variabel eksogen ζ = zeta, peluang galat model

Page 50: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

30

Gambar 3.4 Diagram jalur

Page 51: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

31

b. Persamaan model pengukuran 1. Variabel eksogen

Periklanan (X1) X11 = λ11ξ11+δ11………………………………………………(4) X12 = λ12ξ12+δ12………………………………………………(5) X13 = λ13ξ13+δ13………………………………………………(6) X14 = λ14ξ14+δ14………………………………………………(7)

Penjualan pribadi (X2) X21 = λ21ξ21+δ21………………………………………………(8) X22 = λ22ξ22+δ22………………………………………………(9) X23 = λ23ξ23+δ23…………………………………………..…(10) X24 = λ24ξ24+δ24………………………………………..……(11)

Promosi penjualan (X3) X31 = λ31ξ31+δ31………………………………………………(12) X32 = λ32ξ32+δ32………………………………………………(13) X33 = λ33ξ33+δ33………………………………………………(14) X34= λ34ξ34+δ34…………………………………………….…(15)

Hubungan Masyarakat (X4) X41 = λ41ξ41+δ41………………………………………………(16) X42 = λ42ξ42+δ42………………………………………………(17) X43 = λ43ξ43+δ43………………………………………………(18)

2. Variabel endogen Keputusan pembelian (Y1) Y1.1 = λY1.1η1.1+ε1.1……………………………………………(19) Y1.2= λY1.2η1.2+ ε1.2……………………………………………(20) Y2.3= λY1.3η1.3+ ε1.3……………………………………………(21)

Kepuasan konsumen (Y2) Y2,1 = λY2.1η2.1+ ε2.1……………………………………………(22) Y2,2 = λY2.2η2.2+ ε2.2……………………………………………(23) Y2.3 = λY2.3η2.3+ ε2.3……………………………………………(24) Y2.4 = λY2.4η2.4+ ε2.4……………………………………………(25)

Keterangan: Λx= Lamda, loading factor varibael laten eksogen (X)

Page 52: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

32

Λy= Lamda, loading factor varibael laten endogen (Y) δ = Delta, galat pengukuran pada variabel eksogen (X) ε= Epsilon, galat pengukuran pada variabel endogen (Y) X11… X43 = Indikator eksogen (X) Y1….. Y3 = Indikator endogen (Y)

5. Pendugaan parameter

Pendugaan parameter dari variabel eksogen (X) dan variabel endogen (Y) dalam PLS dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square method). Pendugaan parameter untuk indikator reflektif akan menghasilkan path weight yang menghasilkan outer loading. Nilai outer loading menunjukkan keterkaitan antara variabel dengan indikator yang memiliki korelasi yang paling tinggi berdasarkan nilai indikator dari masing-masing variabel. Indikator dinyatakan signifikan dan dipertahankan jika nilai outer loading lebih dari sama dengan 0,5. Jika nilai outer loading kurang dari 0,5 maka indikator dikatakan tidak signifikan dan perlu dilakukan uji signifikansi ulang atau menghapus indikator tersebut (Hair dkk, 2014).

6. Evaluasi Goodness of Fit

Evaluasi Goodness of Fit dilakukan pada model struktural dan model pengukuran.

No. Goodness of Fit Evaluasi

A. Model structural

1. Variabel eksogen menggunakan perubahan Rsquare untuk melihat pengaruh setiap variabel eksogen apakah substantif atau tidak. Jika perubahan positif maka pengaruh setiap variabel eksogen adalah substantif.

2. Variabel endogen menggunakan Qsquare predictive relevance untuk mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan parameternya. Jika nilai Qsquare>0 maka model mempunyai predictive relevance yang baik.

Page 53: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

33

B. Model pengukuran

1. Convergent validity

Menggunakan nilai loading faktor untuk melihat korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor konstruk). Convergent validity dianggap cukup jika bernilai 0,5 sampai 0,6 untuk jumlah indikator dari tiap variabel berkisar antara 3 sampai 7 indikator

2. Discriminant validity

Menggunakan cross loading dengan variabel. Jika nilai cross loading setiap indikator pada variabel bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan cross loading pada variabel lainnya maka dikatakan valid.

3. Composite reliability

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Alat pengukur dianggap baik jika memiliki composite reliability 0.60.

7. Pengujian hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh variabel eksogen (X) secara parsial terhadap variabel endogen (Y). Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai t-value pada masing-masing jalur dan nilai t-tabel hasil bootstrapping. Nilai koefisien inner weight dikatakan signifikan bila nilai thitung > ttabel (Ghozali, 2011). Pada penelitian kali ini nilai alfa yang digunakan adalah 0,05. Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel periklanan terhadap variabel keputusan pembelian H0 : α1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel periklanan terhadap variabel keputusan pembelian.

H1 : α1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap variabel keputusan pembelian.

Page 54: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

34

2. Variabel penjualan pribadi terhadap variabel keputusan pembelian H0 : α2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel penjualan pribadi terhadap variabel keputusan pembelian.

H1 : α2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara variabel penjualan pribadi terhadap variabel keputusan pembelian.

3. Variabel promosi penjualan terhadap variabel keputusan pembelian H0 : α3 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel promosi penjualan terhadap variabel keputusan pembelian.

H1 : α3 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara variabel promosi penjualan terhadap variabel keputusan pembelian.

4. Variabel hubungan masyarakat terhadap variabel keputusan pembelian H0 : α4 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel hubungan masyarakat terhadap variabel keputusan pembelian.

H1 : α4 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara variabel hubungan masyarakat terhadap variabel keputusan pembelian.

5. Variabel keputusan pembelian terhadap variabel kepuasan konsumen. H0 : β = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel keputusan pembelian terhadap variabel kepuasan konsumen.

H1 : β ≠ 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara variabel keputusan pembelian terhadap variabel kepuasan konsumen.

Kriteria pengujian: Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima.

Page 55: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

35

3.2.11 Interpretasi Hasil dan Pembahasan

Data hasil pengolahan dengan menggunakan PLS lalu akan diinterpretasikan hasilnya dan dilakukan pembahasan. Interpretasi berisi hal-hal yang relevan dengan pembahasan dan pembahasan berisi data olahan untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango.

3.2.12 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran disusun berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan. Kesimpulan berisi jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran berisi perbaikan yang mungkin dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang. Kesimpulan dan saran disusun setelah seluruh penelitian selesai dilakukan.

Page 56: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

36

Page 57: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Unilever Indonesia Tbk. merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk dengan lebih dari 400 merek terkemuka di dunia seperti Lipton, Dove, Axe, dan produk lokal seperti Blue Band, dan Bango. PT. Unilever resmi mendirikan perusahaan di Indonesia pada tanggal 5 Desember 1933. Pada tanggal 22 November 2000, PT. Unilever Indonesia Tbk. mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap dengan merk dagang Bango (PT. Unilever Indonesia Tbk., 2017).

PT. Unilever Indonesia Tbk. dalam usaha meningkatkan pangsa pasar Bango telah melakukan beberapa bentuk promosi seperti iklan televisi yang mempopulerkan kacang kedelai hasil riset mereka bernama Malika, acara memasak Bango Cita Rasa Nusantara di stasiun televisi swasta, serta menggelar Festival Jajanan Bango di berbagai kota besar di Indonesia yang bekerjasama dengan UKM-UKM n

makanan tradisional yang menggunakan produk Bango dalam pembuatan produknya dan lain sebagainya (PT. Unilever Indonesia Tbk., 2017). Menurut majalah Tempo (2008), besar anggaran promosi kecap Bango meningkat setiap tahunnya dari 19 milyar rupiah pada tahun 2003 menjadi 39 milyar rupiah pada tahun 2006 dan merupakan merek kecap dengan biaya promosi tertinggi. Berdasarkan, majalah Agrina (2016), pada tahun 2003 hingga 2005 pangsa pasar kecap Bango terus meningkat dan bersaing ketat dengan kecap ABC namun belum mampu mengalahkan kecap ABC. Adanya kendala tersebut perlu ditindaklanjuti salah satunya dengan mengetahui bauran promosi yang mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen dengan tujuan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

Page 58: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

38

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendapatan per bulan. Hasil rekapitulasi karakteristik responden dari data kuesioner yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden

Jumlah

Responden Persentase

(%)

1. Jenis kelamin a. Laki-laki 20 20 b. Perempuan 80 80

2. Usia a. 20-28 tahun 79 79 b. 29-37 tahun 5 5,0 c. 38-46 tahun 2 2,0 d. 47-55 tahun 14 14 e. >55 tahun 0 0

3. Pekerjaan a. Mahasiswa 70 70 b. Pegawai negeri/swasta 16 16 c. Wiraswasta 8 8,0 d. Lain-lain 6 6

4. Tingkat pendapatan atau uang saku per bulan

a. Rp. 500.000-Rp. 2.500.000

75 75

b. Rp. 2.500.001 – Rp. 3.500.000

10 10

c. Rp. 3.500.001 – Rp. 5.000.000

6 6

d. > Rp. 5.000.000 9 9

Sumber: Data primer diolah (2017).

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang mengonsumsi kecap Bango mayoritas perempuan sebanyak 80%. Responden yang membeli kecap sebagian besar perempuan disebabkan perempuan memiliki peran lebih dalam pengambilan keputusan pembelian seperti dalam

Page 59: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

39

kegiatan berbelanja berbagai kebutuhan rumah tangga yang salah satunya adalah produk kecap. Menurut Sumarwan (2004), perempuan Indonesia pada masa kini memiliki kualitas sumber daya manusia yang lebih baik sehingga daya beli yang dimiliki juga lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak pemasar membidik perempuan sebagai konsumen potensial mereka. Berdasarkan Tabel 4.1, mayoritas rentang usia responden adalah 20-28 tahun sebanyak 79%. Usia responden yang didapat cenderung tidak sesuai dengan konsumen potensial kecap yaitu ibu rumah tangga yang biasa berusia lebih tua. Hal ini menjadi kelemahan dalam penelitian ini dikarenakan topik pembahasan yang diambil mengenai bauran promosi lebih difahami oleh responden dengan usia muda terutama karena promosi yang dilakukan Bango banyak yang melalui media digital, sedangkan konsumen potensial kecap yaitu ibu rmah tangga biasanya tidak begitu memperhatikan promosi dari produk yang dibeli dan lebih cenderung pada kualitas. Namun hal ini juga menunjukkan bahwa meskipun kecap kerap di konsumsi oleh ibu rumah tangga, namun konsumen dengan usia yang lebih muda misalnya mahasiswa sudah mulai mengkonsumsi kecap. Bentuk promosi Bango banyak yang berbasis online digunakan untuk menargetkan konsumen dari kelompok usia ini karena cenderung lebih responsif terhadap berbagai jenis promosi. Menurut Sumarwan (2004) kelompok umur 19-24 tahun termasuk dalam dewasa awal dan 25-35 tahun termasuk dalam dewasa lanjut. Perbedaan usia pada konsumen akan mempengaruhi selera dan kesukaannya. Kelompok umur dewasa dianggap sudah dapat memberikan penilaian utuh terhadap suatu produk dan pengambilan keputusan dalam pembelian produk tersebut (Purnamasari 2016). Menurut Nugrahaningtyas (2014), digitalisasi dengan pemanfaatan berbagai media baru digemari oleh masyarakat terkhusus oleh anak muda saat ini. Berdasarkan Tabel 4.1, mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa sebanyak 70%. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Pendidikan dan pekerjaan tersebut kemudian

Page 60: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

40

akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam pembelian suatu produk (Sumarwan, 2004). Menurut Arie Parikesit dalam wawancaranya di majalah Viva (2017), meskipun beragam jenis makanan berdatangan dari luar Indonesia, anak muda Tanah Air justru masih lebih menyukai makanan lokal. Banyak anak muda yang menjadikan masakan Nusantara sebagai inspirasi kuliner mereka. Berdasarkan Tabel 4.1, mayoritas responden memiliki pendapatan per bulan sebesar Rp. 500.000,- - Rp. 2.500.000,- sebanyak 75%. Namun disamping responden dengan mayoritas pendapatan tersebut, berdasarkan data kuesioner juga dapat dilihat bahwa pada seluruh kategori pendapatan terdapat konsumen kecap Bango, artinya konsumen kecap Bango memiliki rentang pendapatan dari kelas ekonomi menengah-bawah hingga kelas ekonomi menengah-atas. Menurut Kasali (2007), mayoritas responden dapat dikempokkan termasuk dalam kelas ekonomi menengah-bawah yaitu kategori kelas ekonomi dengan pendapatan Rp. 700.000,- – Rp. 4.000.000,-. Rekapitulasi identitas responden dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.3 Deskripsi Tanggapan Responden

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui penerapan variabel bauran promosi yaitu dengan menghitung rata-rata pada setiap indikator dalam variabel. Perhitungan rata-rata ini berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner yang telah diberikan. Nilai rata-rata ≥ 4 menunjukkan persepsi responden yang baik dalam menanggapi pernyataan yang diajukan, sebaliknya rata-rata ≤ 4 maka persepsi responden kurang baik terhadap pernyataan pada kuesioner (Wiradi, 2009).

1. Periklanan

Variabel periklanan memiliki 4 indikator yaitu logo produk, atribut produk, iklan televisi dan acara memasak televisi. Deskripsi tanggapan responden terhadap periklanan dapat dilihat pada Tabel 4.2

Page 61: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

41

Tabel 4.2 Deskripsi tanggapan responden terhadap periklanan

Indikator

Jumlah (%) Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS

TS N S SS

X1.1 1 6 34 53 6 3.53

3.85 X1.2 2 8 26 52 12 3.64 X1.3 0 2 5 36 57 4.49 X1.4 3 5 27 47 18 3.72

Sumber: Data primer diolah, 2017

Variabel periklanan memiliki nilai rata-rata 3.85 yang berarti tanggapan responden terhadap variabel periklanan adalah netral, dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel periklanan yang telah dilakukan kecap Bango masih cukup baik atau belum optimal dalam mempromosikan produk. Kecap Bango merupakan merek yang memiliki periklanan yang baik dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Anggaran periklanan kecap Bango yang terus meningkat setiap tahunnya selalu berbanding lurus dengan kenaikan penjualan produk. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah iklan televisi (X1.3) dengan nilai rata-rata 4.48 berarti bahwa konsumen setuju bahwa iklan televisi kecap Bango berhasil membuat mereka lebih mengetahui lebih banyak tentang produk. Responden setuju bahwa kecap Bango merupakan merek dengan iklan yang diingat dan melalui iklan, responden mengetahui lebih banyak mengenai kecap Bango salah satunya tentang kualitas kecap yang hitam dan manis serta kedelai khas Bango yang bernama Malika. Menurut Alfian (2012), salah satu cara membangun kepopuleran merek adalah dengan strategi komunikasi melalui periklanan. Iklan dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian. Responden setuju bahwa iklan kecap Bango mengkhususkan dari merek lain dan dapat menjadi penghubung antara merek dengan konsumen, sehingga merek menjadi cepat terkenal dan terjaga di tengah persaingan. Dalam penyampaian iklan sangat dibutuhkan strategi yang kreatif yaitu strategi yang menjual dan menarik dari segi pendekatan visual dan copywriting. Iklan tersebut dapat menarik

Page 62: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

42

khalayak untuk melihat, mengerti, dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan dari iklan, yaitu membeli produk atau jasa yang ditawarkan karena iklan yang baik bukan hanya lama tertanam dalam benak konsumen, tetapi harus mampu menggerakan khalayak untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan (Iskandar, 2007).

2. Penjualan Pribadi

Variabel penjualan pribadi memiliki 3 indikator yaitu presentasi penjualan, menanggapi keluhan dan etika penjualan. Deskripsi tanggapan responden terhadap penjualan pribadi dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Deskripsi tanggapan responden terhadap penjualan pribadi

Indikator Jumlah (%)

Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS TS N S SS

X2.1 4 21 47 18 10 3.09 3.16 X2.2 16 38 30 10 6 2.52

X2.3 2 9 44 20 24 3.87

Sumber: Data primer diolah, 2017

Variabel penjualan pribadi memiliki nilai rata-rata 3.16 yang berarti tanggapan responden terhadap variabel penjualan pribadi adalah netral, dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel penjualan pribadi yang telah dilakukan kecap Bango masih cukup baik atau belum optimal dalam mempromosikan produk. Penjualan pribadi kecap Bango melalui SPG/SPB dianggap memiliki citra yang baik oleh responden. SPG/SPB kecap Bango mampu merepresentasikan dengan baik kecap Bango sehingga cita kecap Bango-pun menjadi terjaga baiknya. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah etika penjualan (X2.3) dengan nilai rata-rata 3.87 berarti bahwa konsumen netral bahwa SPG/SPB kecap bango memiliki sopan dan santun yang baik. Indikator dengan nilai rata-rata terkecil adalah menanggapi keluhan (X2.2) dengan nilai rata-rata 2.52 berarti bahwa konsumen tidak setuju bahwa SPG/SPB kecap bango telah memperlakukan konsumen ketika mereka memberikan keluhan dan menolak membeli produk dengan baik. Hal ini dapat

Page 63: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

43

dikarenakan ketika responden memberikan keluhan, responden telah merasakan kekecewaan terhadap produk sehingga tanggapan SPG/SPB dianggap kurang baik. Responden menganggap SPG/SPB dalam menghadapi mereka sebagai konsumen telah bersikap baik dan sopan. Sikap ini merupakan hasil dari training yang diberikan sebelum SPG/SPB menghadapi konsumen sehingga mereka dapat melayani konsumen sebagaimana prosedur yang ditentukan kecap Bango. Menurut Suprawardhana (2005), tenaga penjual harus mengetahui cara menemui dan menyapa pembeli untuk memulai hubungan yang baik. Tenaga penjual harus berpakaian rapih, bersikap sopan dan penuh perhatian terhadap pembeli. SPG/SPB merupakan salah satu temapat dimana perusahaan dapat melakukan relationship bonding dengan konsumen. Relationship bonding dibangun melalui dialog yang sebenarnya antara pemasar dengan konsumen melalui pertukaran manfaat diantara mereka. Pertukaran manfaat tercipta dalam suatu transaksi dimana pemasar memberikan satu atau lebih manfaat yang tidak tampak (seperti informasi dan penghargaan) dan manfaat yang tampak (seperti hadiah). Sedangkan pelanggan memberikan informasi mengenai minat, permintaan dan pembelian ulang (Umar, 2005).

3. Promisi penjualan

Variabel promosi penjualan memiliki 4 indikator yaitu sampel produk, potongan harga, display dan festival makanan tradisional. Deskripsi tanggapan responden terhadap promosi penjualan dapat dilihat pada Tabel 4.4

Variabel promosi penjualan memiliki nilai rata-rata 3.33 yang berarti tanggapan responden terhadap variabel promosi penjualan adalah netral, dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel promosi penjualan yang telah dilakukan kecap Bango masih cukup baik atau belum optimal dalam mempromosikan produk.

Page 64: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

44

Tabel 4.4 Deskripsi tanggapan responden terhadap promosi penjualan

Indikator Jumlah (%)

Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS TS N S SS

X3.1 12 25 38 18 7 2.80

3.33 X3.2 10 15 25 40 10 3.67 X3.3 2 10 21 39 28 3.48 X3.4 6 16 19 42 17 3.21

Sumber: Data primer diolah, 2017

Promosi penjualan kecap Bango melalui berbagai program promosi dianggap baik oleh responden. Responden menganggap festival makanan tradisional yang diselenggarakan kecap Bango yaitu Festival Jajanan Bango memiliki konsep yang kreatif dan cerdas karena dapat secara sekaligus menarik konsumen dan komunitas penjual makanan tradisional yang sama-sama akan menjadi konsumen potensial mereka. Indikator dengan nilai rata-rata terkecil adalah sampel produk (X3.1) dengan nilai rata-rata 2.80 berarti bahwa konsumen tidak setuju bahwa mereka dapat mencoba dengan gratis contoh produk kecap Bango yang telah disediakan pada beberapa outlet. Menurut penilaian responden, mereka jarang mendapati sampel produk pada outlet yang mereka datangi, sehingga indikator sampel menjadi tidak mempengaruhi mereka dalam membeli produk. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah potongan harga (X3.2) dengan nilai rata-rata 3.67 berarti bahwa konsumen netral bahwa mereka sering mendapatkan kecap Bango dengan harga lebih rendah pada periode waktu tertentu. Responden menganggap potongan harga pada periode tertentu kecap Bango menarik mereka untuk membeli produk para periode tersebut. Konsumen yang lebih berorientasi pada harga memiliki lebih besar potensi untuk membeli kecap Bango pada periode potongan harga ini dibandingkan dengan merek lain. Menurut Haq (2006), pemberian potongan harga kepada pelanggan maupun pada saat pembelian dalam skala yang lebih besar sedikit banyak akan dapat menambah bahkan mempertahankan minat

Page 65: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

45

konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Potongan harga merupakan salah satu perusahaan untuk meningkatkan impulsive buying atau pembelian tidak terencana yang disebabkan situasi tertentu. Selain itu, tujuan pemberian potongan harga adalah untuk mendorong pembelian dalam jumlah besar, mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang lebih pendek dan mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Sutisna, 2001).

4. Hubungan masyarakat

Variabel hubungan masyarakat memiliki 3 indikator yaitu kegiatan lingkungan, publikasi dan pelestarian makanan tradisional. Deskripsi tanggapan responden terhadap hubungan masyarakat dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Deskripsi tanggapan responden terhadap hubungan masyarakat

Indikator Jumlah (%)

Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS TS N S SS

X4.1 16 34 32 14 4 2.54 2.85 X4.2 4 17 20 43 16 3.50

X4.3 18 37 26 15 4 2.50

Sumber: Data primer diolah, 2017

Variabel hubungan masyarakat memiliki nilai rata-rata 2.85 yang berarti tanggapan responden terhadap variabel hubungan masyarakat mempengaruhi keputusan pembelian adalah belum setuju, dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel hubungan masyarakat yang telah dilakukan kecap Bango masih belum baik atau tidak optimal dalam mempromosikan produk. Kecap Bango telah melakukan beberapa program hubungan masyarakat namun program tersebut belum menjadi salah satu faktor yang mendorong konsumen membeli kecap Bango. Kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon di area perusahaan hanya diketahui oleh pegawai dan pelestarian makanan tradisional yang dilakukan kecap Bango melalui

Page 66: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

46

mobile site dan aplikasi smartphone belum diketahui secara luas oleh konsumen. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah publikasi (X4.2) dengan nilai rata-rata 3.50 berarti bahwa konsumen netral bahwa mereka mengetahui kecap Bango melalui publikasi dan beberapa ulasan mengenai produk Kecap Bango di media massa. Responden menganggap publikasi kecap Bango dalam media massa mampu memberikan info lebih baik tentang produk dan menciptakan citra positif. Namun publikasi kecap Bango belum berpengaruh secara cepat dan langsung terhadap minat pembelian konsumen saat publikasi diterbitkan. Hal ini memang sesuai dengan tujuan publikasi, karena publikasi ditujukan untuk keuntungan jangka panjang. Menurut Griffin dan Ebert (2008), tujuan publikasi adalah untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat atau untuk berhadapan dengan peristiwa yang kurang baik. Menurut Kotler (2005), publikasi dapat menempatkan citra di media untuk menarik perhatian masyarakat terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi, atau ide. Publikasi juga dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial. Publikasi dapat membantu untuk mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur melalui cerita mengenai suatu produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga agar lebih bersemangat untuk menjual produk tersebut kepada pengecer.

5. Keputusan Pembelian

Variabel keputusan pembelian memiliki 3 indikator yaitu pemenuhan kebutuhan, kualitas produk, dan lebih baik dari pesaing. Deskripsi tanggapan responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.6

Variabel keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata 3.70 yang berarti tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian adalah netral, dapat disimpulkan bahwa indikator dari variabel keputusan pembelian adalah cukup baik atau belum optimal dalam meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli produk.

Page 67: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

47

Tabel 4.6 Deskripsi tanggapan responden terhadap keputusan pembelian

Indikator Jumlah (%)

Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS TS N S SS

Y1.1 1 7 26 37 29 3.98 3.70 Y1.2 0 5 22 27 46 4.14

Y1.3 11 19 28 36 6 3.09

Sumber: Data primer diolah, 2017

Responden memilih membeli kecap Bango karena faktor kualitas dan kebutuhan. Menurut responden kecap Bango merupakan merek yang memiliki citra berkualitas baik dan kualitas kecap Bango tidak pernah menurun. Menurut majalah SWA (2013), salah satu kunci sukses kecap Bango adalah konsistensi PT. Unilever Indonesia Tbk. untuk menjaga kualitas kecap Bango dengan mempertahankan bahan baku dan proses yang canggih. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah kualitas produk (X1.3) dengan nilai rata-rata 4.14 berarti bahwa konsumen setuju bahwa mereka bersedia membeli kecap Bango karena kualitas Kecap Bango yang baik dan terjamin. Responden menganggap kecap Bango memiliki rasa yang lebih manis dan warna yang lebih hitam, lebih kental dan pekat. Sehingga penggunaan kecap Bango pada 1 kali memasak jika dibandingkan kecap lain dapat lebih sedikit dan awet. Kualitas ini juga dianggap lebih baik karena biji kedelai yang dipakai Bango juga lebih baik dan khas sehingga tidak dapat disamakan dengan produk lain. Menurut Nafi dan Iriani (2014), persepsi kualitas berpengaruh terhadap niat konsumen untuk loyal terhadap suatu produk yaitu dalam bentuk loyalitas sikap. Terdapat lima keuntungan dari persepsi kualitas, tiga di antaranya yakni persepsi kualitas memberikan alasan yang penting untuk membeli, mempengaruhi merek-merek mana yang dipertimbangkan untuk dipilih oleh konsumen, dan merek yang mempunyai persepsi kualitas yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan kategori produk baru kemudian diharapkan dapat memperoleh pangsa pasar yang

Page 68: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

48

lebih besar karena banyak konsumen yang loyal (Durianto, 2004).

6. Kepuasan Konsumen

Variabel kepuasan konsumen memiliki 4 indikator yaitu sesuai harapan, rasa senang, kecenderungan membeli ulang dan rekomendasi positif. Deskripsi tanggapan responden terhadap kepuasan konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7 Deskripsi tanggapan responden terhadap kepuasan konsumen

Indikator Jumlah (%)

Rata-rata Indikator

Rata-rata

Variabel STS TS N S SS

Y2.1 0 4 20 46 30 4.03

3.65 Y2.2 1 14 38 41 6 3.37 Y2.3 1 3 23 50 23 3.91 Y2.4 5 15 37 33 10 3.28

Sumber: Data primer diolah, 2017

Variabel kepuasan konsumen memiliki nilai rata-rata 3.65 yang berarti tanggapan responden terhadap indikator variabel kepuasan konsumen adalah netral, dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen adalah cukup baik atau belum optimal dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Responden merasa puas setelah membeli kecap Bango karena performa produk memenuhi harapan mereka yaitu warna kecap yang sangat hitam dan pekat serta rasanya yang manis. Kepuasan konsumen tetap dirasakan bahkan setelah pembelian berulang. Indikator dengan nilai rata-rata terbesar adalah sesuai harapan (Y1.1) dengan nilai rata-rata 4.03 berarti bahwa konsumen setuju bahwa mereka merasa produk kecap Bango sesuai dengan harapan mereka. Kecap Bango merupakan merek yang dibangun dengan citra berkualitas baik melalui berbagai promosi mereka, dan setelah menggunakan produk, konsumen merasa bahwa kecap Bango memang sesuai dengan apa yang dipromosikan. Menurut Ravichandran et al. (2010), kepuasan merupakan hasil yang dirasakan kembali dan kinerja perusahaan yang memenuhi harapan mereka. Konsumen yang

Page 69: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

49

puas akan setia lebih lama dan memberikan komentar yang baik tentang produk dan perusahaannya. Kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas layanan dan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara tidak langsung. Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk. Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan perusahaan (Gilbert dkk., 2004).

4.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Rekapitulasi hasil kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.4.1 Uji Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas, seluruh indikator memiliki nilai r-hitung yang lebih besar daripada r-tabel, seperti indikator X1.1 r-hitung 0.326 lebih besar dari r-tabel yang bernilai 0,1638. Berdasarkan nilai diatas, maka seluruh indikator dinyatakan valid. Hal ini menandakan bahwa instrument kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid dan mampu mengukur variabel yang ingin diukur. Hasil dari uji validitas tersaji dalam Tabel 4.8.

4.4.2 Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapatkan nilai Cornbatch’s Alpha sebesar 0,833 atau lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh indikator dinyatakan reliabel dan alat ukur instrumen penelitian yang berupa kuesioner dianggap memiliki tingkat konsistensi dan stabilitas yang baik. Hasil dari uji reliabilitas tersaji dalam Tabel 4.9.

Page 70: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

50

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

Indikator r-tabel r-hitung Kesimpulan

X1.1 0,1638 0,326 Valid X1.2 0,391 Valid X1.3 0,465 Valid X1.4 0,432 Valid

X2.1 0,556 Valid X2.2 0,512 Valid X2.3 0,548 Valid X2.4 0,584 Valid

X3.1 0,408 Valid X3.2 0,417 Valid X3.3 0,328 Valid X3.4 0,486 Valid

X4.1 0,456 Valid X4.2 0,480 Valid X4.3 0,451 Valid

Y1.1 0,637 Valid Y1.2 0,592 Valid Y1.3 0,297 Valid

Y2.1 0,566 Valid Y2.2 0,498 Valid Y2.3 0,554 Valid Y2.4 0,558 Valid

Sumber: Data primer diolah (2017).

4.4.3 Uji Linieritas Hasil uji linieritas dapat dilihat melalui nilai signifikansi atau melalui nilai F-hitung yang akan dibandingkan dengan nilai F-tabel. Berdasarkan nilai uji linieritas, keseluruhan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antar variabel pada penelitian sudah memenuhi kriteria uji linieritas. Hasil uji linieritas tersaji dalam Tabel 4.10.

Page 71: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

51

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Indikator Syarat r-hitung Kesimpulan

X1.1 0,6 0,833 Reliabel X1.2 0,833 Reliabel X1.3 0,833 Reliabel X1.4 0,833 Reliabel

X2.1 0,833 Reliabel X2.2 0,833 Reliabel X2.3 0,833 Reliabel X2.4 0,833 Reliabel

X3.1 0,833 Reliabel X3.2 0,833 Reliabel X3.3 0,833 Reliabel X3.4 0,833 Reliabel

X4.1 0,833 Reliabel X4.2 0,833 Reliabel X4.3 0,833 Reliabel

Y1.1 0,833 Reliabel Y1.2 0,833 Reliabel Y1.3 0,833 Reliabel

Y2.1 0,833 Reliabel Y2.2 0,833 Reliabel Y2.3 0,833 Reliabel Y2.4 0,833 Reliabel

Sumber: Data primer diolah (2017).

Tabel 4.10 Uji Linieritas

Hubungan Variabel

Uji Linieritas

F linierity F tabel Sig Keterangan

X1 → Y1 1,739 1,90 0,077 Linier X2 → Y1 1,099 2,13 0,380 Linier X3 → Y1 0,244 2,70 0,866 Linier X4 → Y1 0,711 3,16 0,495 Linier X1 → Y2 1,052 1,90 0,409 Linier X2 → Y2 0,720 1,83 0,739 Linier X3 → Y2 1,505 2,70 0,218 Linier X4 → Y2 0,992 1,94 0,456 Linier Y1 → Y2 0,846 2,70 0,472 Linier

Sumber: Data primer diolah (2017).

Page 72: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

52

4.5 Analisis Partial Least Square (PLS)

4.5.1 Konstruk Diagram Jalur

Diagram jalur hasil metode PLS dapat dilihat pada Gambar 4.1. Berdasarkan nilai loading factor pada diagram jalur, diperoleh bahwa beberapa indikator memiliki nilai outer loading < 0.5 yaitu indikator atribut produk X12, acara memasak televisi X14, sampel produk X31, kegiatan lingkungan X41, dan harapan konsumen Y13. Diagram jalur tersebut kemudian dimodifikasi dengan menghapus lima indikator yang memiliki nilai outer loading < 0.5 tersebut. Diagram jalur modifikasi dapat dilihat pada Gambar 4.2.

4.5.2 Konversi Diagram Jalur dalam Sistem Persamaan

4.5.2.1 Konversi Persamaan Model Struktural (Inner Model)

Persamaan model didapatkan berdasarkan nilai loading factor variabel pada diagram jalur yang dapat dilihat pada Gambar 4.2. Persamaan model struktural tersebut adalah sebagai berikut:

η1 = 0.368ξ1 + 0.212 ξ1+0.237 ξ1 +0.035 ξ1 + ζ……….………(26) η2 = 0.757 η 1 + ζ …..………………………….…………..….…(27)

Keterangan : ξ1 : Periklanan η1 : Keputusan Pembelian

ξ2 : Penjualan pribadi η2 : Kepuasan Konsumen

ξ3 : Promosi penjualan ζ : Galat

ξ4 : Hubungan Masyarakat

Berdasarkan persamaan (26) didapatkan bahwa seluruh variabel bernilai positif. Variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat memiliki nilai secara berturut-turut sebesar 0.368, 0.212, 0.237, dan 0.035. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel periklanan. Berdasarkan persamaan (27) didapatkan bahwa variabel keputusan pembelian (Y1) bernilai positif terhadap variabel kepuasan konsumen dengan nilai sebesar 0.757.

Page 73: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

53

Gambar 4.1 Diagram Jalur Hasil Metode PLS

Keterangan : X1 : Periklanan X3.2: Potongan harga Y2: Kepuasan Konsumen X1.1: Logo produk X3.3: Display Y2.1: Sesuai harapan X1.2: Atribut produk X3.4: Festival Makanan Tradisional Y2.2: Rasa senang X1.3: Iklan televisi X4: Hubungan Masyarakat Y2.3: Kecenderungan membeli X1.3: Acara memasak televisi X4.1: Kegiatan lingkungan ulang X2: Penjualan pribadi X4.2: Publikasi Y2.4: Rekonmendasi positif X2.1: Presentasi penjualan X4.3: Pelestarian makanan tradisional X2.2: Menanggapi keluhan Y1: Keputusan Pembelian X2.3: Etika penjualan Y1.1: Pemenuhan kebutuhan X3: Promosi penjualan Y1.2: Kualitas produk X3.1: Sampel produk Y1.3: Harapan konsumen

Page 74: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

54

Gambar 4.2 Diagram Jalur Modifikasi Hasil Metode PLS

Keterangan : X1 : Periklanan X3.2: Potongan harga Y2: Kepuasan Konsumen X1.1: Logo produk X3.3: Display Y2.1: Sesuai harapan X1.3: Iklan televisi X3.4: Festival Makanan Tradisional Y2.2: Rasa senang X4: Hubungan Masyarakat Y2.3: Kecenderungan membeli X4.2: Publikasi ulang X2: Penjualan pribadi X4.3: Pelestarian makanan tradisional Y2.4: Rekonmendasi positif X2.1: Presentasi penjualan X2.2: Menanggapi keluhan Y1: Keputusan Pembelian X2.3: Etika penjualan Y1.1: Pemenuhan kebutuhan X3: Promosi penjualan Y1.2: Kualitas produk

Page 75: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

55

Rata-rata variabel dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.11

Tabel 4.11. Hasil rata-rata variabel dalam kuesioner

No Variabel Faktor Loading Rata-Rata

1 X1 0.368 3.85

2 X2 0.212 3.16

3 X3 0.237 3.33

4 X4 0.035 2.85

5 Y1 0.757 3.70

6 Y2 - 3.65

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.11, Variabel dengan pengaruh paling tinggi adalah X1 dengan nilai loading factor sebesar 0.368 dan rata-rata sebesar 3.85 yang berarti responden menjawab netral. Berdasarkan nilai rata-rata, variabel yang memiliki nilai dalam katagori netral yaitu X1, X2, X3, Y1 dan Y2, artinya responden melihat jenis promosi kecap Bango tersebut sehingga dalam pengisian kuesioner responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Berdasarkan nilai rata-rata, variabel yang memiliki nilai dalam katagori tidak setuju yaitu X4 artinya responden tidak tahu karena tidak pernah melihat jenis promosi kecap Bango tersebut sehingga dalam pengisian kuesioner responden tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Responden yang menjawab tidak setuju dapat dikarenakan responden benar-benar tidak tahu, responden kurang mengerti pertanyaan yang diajukan, atau responden menjawab sekenanya saja dengan maksud agar wawancara cepat selesai (Wiradi, 2009).

4.5.2.2 Konversi Persamaan Model Pengukuran (Outer Model)

1. Periklanan (X1)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel periklanan dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

56

X11 = 0.655 ξ11+δ11 …………………………………...……….…(28) X13 = 0.937 ξ13+δ13 …………………………………………...…(29)

Berdasarkan persamaan (28) hingga (29) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan periklanan (X1). indikator logo produk X11 memiliki nilai 0.655 atau 65.5% dengan rata-rata 3.53 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator logo produk berpengaruh dalam merefleksikan periklanan. Indikator iklan televisi (X13) memiliki nilai 0.937 atau 93.7% dengan rata-rata

4.49 yang berarti responden menjawab setuju bahwa Indikator iklan televisi berpengaruh dalam merefleksikan periklanan. Pengaruh paling dominan dimiliki indikator iklan televisi (X13), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap iklan televisi kecap Bango menarik. Hal ini sesuai dengan penjelasan Hidayati dan Kuleh (2013), bahwa iklan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar diberbagai tempat dengan biaya tayang yang rendah. Dengan membaca atau melihat iklan yang telah dibuat diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Oleh karena itu maka iklan tersebut haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pembacanya. Menurut Gobe (2005), bahwa logo berfungsi sebagai steno visual dari makna yang melekat padanya dan memungkinkan konsumen menerima pesan perusahaan dengan lebih mudah. Identitas logo yang kuat akan membuat program periklanan dan hubungan masyarakat menjadi lebih efektif.

2. Penjualan Pribadi (X2)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel penjualan pribadi dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

X21 = 0.751 ξ21+δ21 …………………………………...…..….…(30) X22 = 0.708 ξ22+δ22 …………………………………………....…(31) X23 = 0.903 ξ23+δ23 …………………………………………....…(32)

Page 77: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

57

Berdasarkan persamaan (30) hingga (32) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan penjualan pribadi (X2). Indikator presentasi penjualan (X21) memiliki nilai 0.751 atau 75.1% dengan rata-rata

3.09 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator presentasi penjualan berpengaruh dalam merefleksikan penjualan pribadi. Indikator menanggapi keluhan (X22) memiliki nilai 0.708 atau 70.8% dengan rata-rata 2.52 yang berarti responden menjawab tidak setuju bahwa indikator menanggapi keluhan berpengaruh dalam merefleksikan penjualan pribadi. Indikator etika penjualan (X23) memiliki nilai 0.903 atau 90.3% dengan rata-rata 3.87 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator etika penjualan berpengaruh dalam merefleksikan penjualan pribadi. Pengaruh paling dominan secara berturut-turut dimiliki oleh indikator etika penjualan (X23), presentasi penjualan (X21), dan menanggapi keluhan (X22), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap etika penjualan SPG/SPB kecap Bango baik. Seperti yang dijelaskan oleh Supriawardhana (2005), bahwa etika penjualan dapat berpengaruh terhadap pencapaian penjualan. Etika penjualan juga dapat meningkatkan kinerja seorang wiraniaga juga dapat menjaga nama baik perusahaan. Menurut Kim et al, (2003) bahwa pengetahuan tentang komplain pelanggan akan membantu pengelola perusahaan memperhatikan dan memecahkan masalah yang timbul. Perusahaan dapat menggunakan cara yang sesuai untuk merumuskan pelayanan selanjutnya. Sebuah sistem manajemen komplain yang disusun dengan tepat dan efektif, akan memudahkan perusahaan untuk memaksimalisasi tingkat loyalitas pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan retensi konsumen, melindunginya terhadap penyebaran komentar negatip dari mulut ke mulut, dan meminimalkan kerugian dengan mengelola ketidakpuasan pasca pembelian secara efektif. Menurut Angipora (2007), melalui presentasi penjualan perusahaan dapat melakukan kontak langsung dengan para calon konsumen dan diharapkan akan terjadi suatu hubungan atau interaksi positif antara produsen dengan para konsumennya.

Page 78: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

58

3. Promosi Penjualan (X3)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel promosi penjualan dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

X32 = 0.808 ξ32+δ32 …………………………………………....…(33) X33 = 0.741 ξ33+δ33 …………………………………………....…(34) X34 = 0.546 ξ34+δ34 ………………………………………………(35)

Berdasarkan persamaan (33) hingga (35) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan promosi penjualan (X3). Indikator potongan harga (X32) memiliki nilai 0.808 atau 80.8% dengan rata-rata 3.67 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator potongan harga berpengaruh dalam merefleksikan promosi penjualan. Indikator display (X33) memiliki nilai 0.741 atau 74.1% dengan rata-rata 3.48 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator display berpengaruh dalam merefleksikan promosi penjualan. Indikator festival makanan tradisional (X34) memiliki nilai 0.546 atau 54.6% dengan rata-rata 3.21 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator festival makanan tradisional berpengaruh dalam merefleksikan promosi penjualan. Pengaruh paling dominan secara berturut-turut dimiliki oleh indikator potongan harga (X32), display (X33), dan festival makanan tradisional (X34), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap potongan harga Bango dapat mempengaruhi mereka membeli kecap Bango. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tjiptono (2008), bahwa potongan harga penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai yang di persepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan. Emor dan Seogoto (2015) menambahkan bahwa potongan harga adalah nilai yang diberikan sebagai bentuk pengurangan biaya dalam proses pembayaran. Menurut Indivara (2009), bahwa display ditata serapi mungkin agar konsumen tertarik. Display yang apik menunjukkan totalitas perusahaan memperlakukan produk dan pelanggan. Melalui website PT.

Page 79: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

59

Unilever Indonesia Tbk. (2017) dijelaskan bahwa sebagai brand yang memiliki misi sosial untuk melestarikan warisan kuliner nusantara, kecap Bango berusaha meregenerasi usaha kuliner tradisional untuk dapat melestarikan warisan kuliner Indonesia melalui kegiatan Festival Jajan Bango yang telah digagas sejak tahun 2005. Pada kegiatan ini sejumlah penjaja yang berpartisipasi dibina agar perputaran mereka meningkat. Acara ini memungkinkan mereka memperkenalkan usaha mereka kepada khalayak yang lebih besar yang datang berkunjung. Dengan demikian, festival ini dapat menjadi katalisator yang kuat untuk memulai komitmen bersama dalam melestarikan warisan kuliner nusantara.

4. Hubungan Masyarakat (X4)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel hubungan masyarakat dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

X42 = 0.987 ξ42+…………………………………………......……(36) X43 = 0.576 ξ43+δ43…….……………………………………....…(37)

Berdasarkan persamaan (36) hingga (37) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan hubungan masyarakat (X4). Indikator publikasi (X42) memiliki nilai 0.987 atau 98.7% dengan rata-rata 3.5 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator publikasi berpengaruh dalam merefleksikan hubungan masyarakat. Indikator pelestarian makanan tradisional (X43) memiliki nilai 0.576 atau 57.6% dengan rata-rata 2.5 yang berarti responden menjawab tidak setuju bahwa indikator pelestarian makanan tradisional berpengaruh dalam merefleksikan hubungan masyarakat. Pengaruh paling dominan dimiliki indikator publikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap publikasi kecap Bango menarik dan berhasil meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk Bango. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rangkuti (2009), bahwa publikasi dapat merangsang permintaan terhadap suatu produk atau jasa secara nonpersonal dengan membuat berita yang

Page 80: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

60

bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. Melalui website PT. Unilever Indonesia Tbk. (2017) dijelaskan bahwa kecap Bango berusaha melestarikan makanan tradisional dengan membuat Bango mobile site yang berisi resep makanan tradisional dan Bango warisan kuliner app yang berisi informasi seputar lokasi restoran makanan tradisional. Aplikasi ini memungkinkan mereka memperkenalkan makanan tradisional sekaligus mempromosikan produk.

5. Keputusan Pembelian (Y1)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel keputusan pembelian dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

Y11 = 0.943 η1.1+ ε1.1 ………………………………...….…….…(38) Y12 = 0.947 η1.2+ ε1.2 ………..……………………………......…(39)

Berdasarkan persamaan (38) hingga (39) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan keputusan pembelian (Y1). Indikator pemenuhan kebutuhan (Y11) memiliki nilai 0.943 atau 94.3% dengan rata-rata 3.98 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator pemenuhan kebutuhan berpengaruh. Indikator kualitas produk (Y12) memiliki nilai 0.947 atau 94.7% dengan rata-rata

4.14 yang berarti responden menjawab setuju bahwa indikator kualitas produk berpengaruh. Pengaruh paling dominan dimiliki indikator kualitas produk (Y12) yang berarti bahwa responden menganggap kualitas produk kecap Bango baik. Menurut Durianto, dkk (2004), persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian dan loyalitas mereka terhadap merek. Menurut Rangkuti (2009), titik awal dari keputusan pembelian adalah kebutuhan. Konsumen membeli produk yang diyakini produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan mereka, produk tersebut lebih berharga daripada biaya yang telah dikeluarkan konsumen.

Page 81: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

61

6. Kepuasan Konsumen (Y2)

Persamaan yang menunjukkan hubungan antar variabel kepuasan konsumen dengan indikatornya dapat diformulasikan sebagai berikut:

Y21 = 0.907 η2.1+ ε2.1………………………………...….………(45) Y22 = 0.682 η2.2+ ε2.2………………………………………...….(46) Y23 = 0.897 η2.3+ ε2.3……………………………………….……(47) Y24 = 0.706 η2.4+ ε2.3………………………………………....…(48)

Berdasarkan persamaan (45) hingga (48) di atas dapat dilihat bahwa semua indikator berpengaruh positif dalam merefleksikan kepuasan konsumen (Y2). Indikator sesuai harapan (Y21) memiliki nilai 0.907 atau 90.7% dengan rata-rata

4.02 yang berarti responden menjawab setuju bahwa indikator sesuai harapan berpengaruh dalam merefleksikan kepuasan konsumen. Indikator rasa senang (Y22) memiliki nilai 0.682 atau 68.2% dengan rata-rata 3.37 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator rasa senang berpengaruh dalam merefleksikan kepuasan konsumen. Indikator kecenderungan membeli ulang (Y23) memiliki nilai 0.897 atau 89.7% dengan rata-rata 3.91 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator kecenderungan membeli ulang berpengaruh dalam merefleksikan kepuasan konsumen. Indikator rekomendasi positif (Y23) memiliki nilai 0.706 atau 70.6% dengan rata-rata

3.28 yang berarti responden menjawab netral bahwa indikator rekomendasi positif berpengaruh dalam merefleksikan kepuasan konsumen. Pengaruh paling dominan secara berturut-turut dimiliki indikator sesuai harapan (Y21), kecenderungan membeli ulang (Y23), rekomendasi positif (Y23), dan rasa senang (Y22) sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap performa kecap Bango sudah sesuai harapan. Menurut Rustanti (2015), perusahaan menawarkan produk atau jasa sesuai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan tersebut diharapkan sesuai harapan konsumen, sehingga mereka merasa puas. Apabila pelanggan puas, maka tujuan perusahaan akan tercapai karena produk yang ditawarkan

Page 82: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

62

perusahaan bernilai bagi konsumen. Menurut Yolanda dan Yuniati (2016), jika produk memenuhi harapan, konsumen terpuaskan, jika melebihi harapan, maka konsumen akan sangat senang. Kepuasan konsumen akan menyebabkan adanya word of mouth, yaitu komunikasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen yang puas atau tidak terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya dan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama.

4.5.3 Hasil Pendugaan Parameter

Hasil pendugaan parameter dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan analisis PLS diketahui bahwa seluruh indikator memiliki nilai outer loading > 0.5 sehingga dikatakan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa indikator yang digunakan merupakan pengukur yang baik dalam mengukur variabel penelitian. Hasil outer loading dapat dilihat pada Tabel 4.12

Berdasarkan Tabel 4.12, kita dapat melihat seberapa besar hubungan antara indikator dengan variabelnya melihat nilai outer loading. Pada penelitian ini, seluruh nilai outer loading telah memenuhi syarat yaitu memiliki nilai lebih dari 0,5, yang artinya setiap indikator memiliki makna dalam pembentukan variabelnya. Pada variabel periklanan (X1), indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator iklan televisi (X13), berarti iklan televisi merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel periklanan. Nilai rata-rata tertinggi pada periklanan juga terdapat pada indikator iklan televisi dengan nilai 4.49. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian konsumen, jenis periklanan iklan televisilah yang paling berhasil mempromosikan produk. Menurut konsumen, kecap Bango merupakan produk kecap yang iklannya diingat. Iklan kecap Bango mudah diingat dan membekas karena menarik dan kreatif. Menurut Seogito (2007), di antara jenis kegiatan periklanan yang sangat menonjol saat ini adalah iklan yang ditayangkan di televisi. Televisi merupakan barang yang mudah dijumpai dimana saja sehingga potensinya sebagai wahana komunikasi sangat besar dan mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen.

Page 83: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

63

Tabel 4.12 Hasil Pendugaan Parameter

No Variabel Indikator Outer Loading Rata-rata

1 Periklanan (X1) X11 0.655 3.55

2 X13 0.937 4.49

3 Penjualan Pribadi (X2)

X21 0.751 3.09

4 X22 0.708 2.52

5 X23 0.903 3.87

6 Promosi Penjualan (X3)

X32 0.808 3.67

7 X33 0.741 3.48

8 X34 0.546 3.21

9 Hubungan Masyarakat (X4)

X42 0.987 3.51

10 X43 0.576 2.50

11 Keputusan Pembelian (Y1)

Y11 0.943 3.98

12 Y12 0947 4.14

13 Kepuasan Konsumen (Y2)

Y21 0.907 4.02

14 Y22 0.682 3.37

15 Y23 0.897 3.91

16 Y24 0.706 3.28

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil pendugaan parameter, pada variabel penjualan pribadi (X2), indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator etika penjualan (X23). Hal ini menunjukkan bahwa etika penjualan merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel penjualan pribadi. Nilai rata-rata indikator penjualan pribadi juga tertinggi ada pada indikator etika penjualan dengan nilai 3.87. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian konsumen, etika penjualanlah yang paling merepresentasikan kecap Bango. Menurut konsumen, SPG/SPB kecap Bango memperlakukan konsumen dengan baik dan tidak membuat mereka merasa tidak nyaman. Sikap SPG/SPB ini berpengaruh terhadap penilaian konsumen terhadap kecap Bango.

Page 84: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

64

Menurut Jamil (2008), etika pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan dan alir hidup suatu perusahaan. Etika pemasaran dan tanggung jawab sosial menjadi semakin penting ketika perusahaan menyadari bahwa reputasi dan usaha pemasarannya dapat seketika hancur ketika menghadapi masalah dalam area ini. Kegagalan dalam menjaga etika dalam dunia bisnis dapat berdampak pada rusaknya kepercayaan dan hubungan perusahaan dengan konsumen. Berdasarkan hasil pendugaan parameter, pada variabel promosi penjualan (X3) indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator potongan harga (X32). Hal ini menunjukkan bahwa potongan harga merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel promosi penjualan. Nilai rata-rata tertinggi indikator promosi penjualan juga ada pada indikator potongan harga dengan nilai 3.67. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian konsumen, promosi penjualan dengan jenis potongan harga adalah yang paling berhasil membuat konsumen membeli suatu produk. Menurut konsumen, jika pada periode tertentu kecap Bango melakukan promosi potongan harga, maka sangat besar potensi mereka untuk melakukan pembelian secara tidak direcanakan (impulsive buying). Menurut Isnaini (2005), potongan harga mendorong pembeli untuk membeli dalam jumlah yang besar sehingga volume penjualan naik. Potongan harga merupakan sales service yang dapat menarik terjadinya transaksi pembelian. Berdasarkan hasil pendugaan parameter, pada variabel hubungan masyarakat (X42) indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator publikasi (X13). Hal ini menunjukkan bahwa publikasi merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel hubungan masyarakat. Nilai rata-rata tertinggi indikator hubungan masyarakat juga ada pada indikator publikasi dengan nilai 3.51. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian konsumen, hubungan masyarakat yang paling berhasil mempromosikan suatu produk adalah publikasi. Menurut konsumen, publikasi kecap Bango memberikan informasi tentang produk dan membuat citra kecap Bango menjadi lebih baik. Publikasi kecap bango juga membuat

Page 85: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

65

konsumen lebih mengetahui program-program yang sedang dijalankan kecap Bango. Menurut Kotler (2005), publikasi membutuhkan lebih sedikit biaya dari surat langsung dan media iklan. Semakin kecil anggaran promosi yang dikeluarkan perusahaan, maka semakin kuat alasan untuk menggunakan publikasi agar memperoleh perhatian dari masyarakat. Berdasarkan hasil pendugaan parameter, pada variabel keputusan pembelian (Y1) indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator kualitas produk (Y12). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel keputusan pembelian. Nilai rata-rata indikator keputusan pembelian juga tertinggi ada pada indikator kualitas produk dengan nilai 4.1. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian konsumen, kualitas produk yang paling mempengaruhi mereka membeli suatu produk. Menurut konsumen, kualitas kecap Bango dianggap lebih baik dari produk lain dan terjamin sehingga tidak berubah-ubah jika melakukan pembelian ulang. Persepsi baiknya kualitas kecap Bango mereka dapatkan dari berbagai periklanan kecap Bango yang menunjukkan bahwa kecap Bango dibuat dengan teknologi canggih dengan kedelai yang khas dan perhatian yang lebih dari para petaninya. Kualitas kecap Bango inilah yang membuat konsumen lebih memilih kecap Bango dibandingkan dengan merek lain. Menurut Kotler (2005), kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Hanya perusahaan dengan kualitas paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan lain. Berdasarkan hasil pendugaan parameter, pada variabel kepuasan konsumen (Y2) indikator dengan nilai outer loading terbesar adalah indikator sesuai harapan (Y21). Hal ini menunjukkan bahwa sesuai harapan merupakan indikator yang paling dapat menjelaskan variabel kepuasan konsumen. Nilai rata-rata indikator kepuasan konsumen juga tertinggi ada pada indikator sesuai harapan dengan nilai 4.02. Konsumen menilai performa kecap Bango yang sesuai harapan yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap kecap Bango.

Page 86: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

66

Promosi kecap Bango membuat persepsi dan harapan konsumen terhadap performa kecap Bango menjadi tinggi. Namun setelah melakukan pembelian, persepsi ini ternyata sesuai dengan performa kecap Bango sehingga konsumen tidak kecewa dan menjadi puas. Menurut konsumen, kepuasan mereka terhadap kecap Bango mampu membuat mereka secara sukarela merekomendasikan kecap Bango kepada teman. Kepuasan konsumen juga membuat mereka loyal dan menjadi pelanggan kecap Bango. Menurut Suhartono (2012), kepuasan konsumen dapat terbentuk melalui kinerja yang dapat dilihat melalui kualitas produk dan kualitas jasa. Konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan bila ia mendapatkan kepuasan dari produk atau jasa tersebut.

4.5.4 Hasil Evaluasi Goodness of Fit

4.5.4.1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

1. Convergent Validity

Berdasarkan hasil uji convergent validity dapat dilihat bahwa seluruh indikator dan variabel dinyatakan valid karena memiliki nilai loading factor ≥ 0.5. Output uji convergent validity pada Lampiran 5.

2. Discriminant Validity

Nilai Cross Loading Hasil Pengujian Discriminant Validity dapat dilihat pada Tabel 4.13. Discriminant Validity ditunjukkan dengan nilai cross loading dengan variabelnya harus lebih besar daripada korelasi terhadap variabel lainnya dalam model, ditunjukkan dengan blok abu-abu pada Tabel 4.13. Output uji discriminant validity pada Lampiran 6.

Berdasarkan hasil tabel menunjukkan bahwa seluruh variabel telah memilki discriminant validity yang baik karena telah memenuhi kriteria. Hal ini menunjukkan bahwa indikator-indikator tersebut dapat menjelaskan variabelnya dengan baik dan indikator tersebut tidak mengukur variabel lain yang tidak berkorelasi dengan indikator tersebut.

Page 87: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

67

Tabel 4.13 Nilai Cross Loading Hasil Pengujian Discriminant Validity Sumber: Data primer diolah, 2017

3. Uji Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi persyaratan karena nilai dari Composite Reliability lebih besar dari 0.7. Variabel X2, X4, dan Y2 dinyatakan reliable karena memiliki nilai Cronbach Alpha diatas 0.6, sedangkan variabel X1, X3, dan Y1 belum memenuhi kriteria karena memiliki nilai Cronbach Alpha diatas 0.6. Menurut teori Chan dan Gopal dalam Jogiyanto dan Willy (2009), Cronbach Alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, namun Composite Reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi satu kontruk. Output Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 7

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Composite Reliability

Variabel Cronbach Alpha Composite Reliability

Periklanan (X1) 0.519 0.786

Penjualan Pribadi (X2) 0.701 0.833

Promosi Penjualan (X3) 0.518 0.745

Hubungan Masyarakat (X4) 0.606 0.779

Keputusan Pembelian (Y1) 0.880 0.944

Kepuasan Konsumen (Y2) 0.822 0.879

Sumber: Data primer diolah, 2017

4.5.4.2. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai R-square untuk variabel keputusan pembelian (Y1) adalah 0.345. Hal ini

X1 X2 X3 X4 Y1 Y2

X1 0.635 0.261 0.388 0.381 0.338 0.320

X2 0.261 0.795 0.221 0.311 0.346 0.306

X3 0.388 0.221 0.633 0.334 0.362 0.220

X4 0.381 0.311 0.334 0.768 0.110 0.125

Y1 0.338 0.346 0.362 0.110 0.776 0.742

Y2 0.320 0.306 0.220 0.125 0.742 0.811

Page 88: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

68

menunjukkan bahwa variabel periklanan (X1), penjualan pribadi (X2), promosi penjualan (X3), dan hubungan masyarakat (X4) mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y1) sebesar 34,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini seperti bauran produk, bauran tempat, dan bauran harga. Menurut Maharani (2014) pembelian produk dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa motivasi dan faktor eksternal berupa harga, produk, lokasi, promosi, dan pelayanan. Sedangkan untuk variabel kepuasan konsumen (Y2) adalah 0.574. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian (Y1) mempengaruhi variabel kepuasan konsumen (Y2) sebesar 57,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini seperti kualitas pelayanan, dan harga. Menurut Irawan (2004) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosional dan kemudahan. Output pengujian R-square dapat dilihat pada Lampiran 8. Setelah didapatkan nilai R-square, maka nilai Q2 untuk predictive relevance dapat dihitung. Nilai Q2 untuk variabel kepuasan konsumen (Y2) didapatkan sebesar 0.0751 dan untuk variabel kepuasan konsumen (Y2) sebesar 0.3004. Hal ini menunjukkan bahwa nilai observasi memiliki relevansi prediksi yang baik dan layak digunakan dalam penelitian karena bernilai > 0 (nol).

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis

Skor path coefficient untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan nilai alpha (α) 5% (0.05). Output pengujian hipotesis dapat dilihat pada Lampiran 9. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa H1, H2, H3, dan H5, telah memenuhi kriteria yaitu nilai p values < 0.05 sehingga dapat dikatakan pengaruh antar variabel signifikan, sedangkan H4 dikatakan tidak signifikan karena memiliki nilai p values > 0.05. Selain dilihat berdasarkan p values, untuk melihat sifat hubungan antar variabel dapat dengan melihat nilai path coefficient. Jika nilai path coefficient positif, maka sifat

Page 89: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

69

hubungannya adalah positif. Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa seluruh hipotesis memiliki nilai path coefficient yang positif sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh hubungan variabel bersifat positif.

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis

Sumber: Data primer diolah, 2017

1. Hipotesis 1: Pengaruh Periklanan (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)

Hasil pengujian hipotesis didapatkan nilai koefisien jalur periklanan sebesar 0.267 dan p values sebesar 0.002 sehingga H1 dapat diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap variabel keputusan pembelian. Kegiatan periklanan kecap Bango yang semakin menarik, dengan bahasa yang mudah dipahami, dan sering muncul di berbagai tempat dan media dapat mempercepat keputusan pembelian konsumen karena informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan. Iklan kecap Bango menarik konsumen karena mununjukkan kesungguhan perusahaan memproduksi kecap Bango dengan menciptakan biji kedelai khas Bango yaitu Malika. Selain signifikansinya, nilai koefisien jalur yang positif juga menunjukkan bahwa sifat hubungan periklanan (X1) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa promosi periklanan (X1) yang dilakukan kecap Bango telah mampu memberikan dampak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini

Hipotesis Hipotesis Statistik

Path Coefficients

P values Keterangan

H1 (X1) → (Y1) 0.368 0.000 Significant

H2 (X2) → (Y1) 0.212 0.025 Significant

H3 (X3) → (Y1) 0.237 0.001 Significant

H4 (X4) → (Y1) 0.035 0.704 Not significant

H5 (Y1) → (Y2) 0.757 0.000 Significant

Page 90: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

70

memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho (2015) bahwa secara simultan iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Kedua indikator periklanan yaitu indikator logo (X1.1), dan iklan televisi (X1.3) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kecap Bango di Kota Malang dengan baik.

2. Hipotesis 2: Pengaruh Penjualan Pribadi (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)

Hasil pengujian hipotesis didapatkan nilai koefisien jalur penjualan pribadi (X2) sebesar 0.224 dan p values sebesar 0.009 sehingga H2 dapat diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel penjualan pribadi terhadap variabel keputusan pembelian. Bango menempatkan beberapa SPG/SPB nya pada beberapa partner pemasaran mereka di periode tertentu untuk meningkatkan penjualan produk. SPG/SPB ini bertugas mempromosikan produk dan meningkatkan penjualan pada periode tersebut. Penjualan pribadi melalui SPG/SPB Bango perusahaan dapat mengetahui langsung apa yang diinginkan konsumen. SPG/SPB ini telah dilatih agar bersikap sesuai prosedur sehingga kehadiran mereka tidak mengganggu konsumen namun justru membantu mereka mengetahi lebih banyak mengenai Bango. Selain signifikansinya, nilai koefisien jalur yang positif juga menunjukkan bahwa sifat hubungan penjualan pribadi (X2) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa promosi penjualan pribadi (X2) yang dilakukan kecap Bango telah mampu memberikan dampak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Menurut Assauri (2004), bahwa penjualan pribadi (personal selling) memberikan pengaruh secara langsung yang dihasilkan dari pertemuan antara penjual dan pembeli, dimana terdapat pengkomunikasian fakta yang diperlukan untuk mempengaruhi keputusan pembelian dengan tujuan agar terjadi transaksi penjualan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasetyowati (2013) bahwa unsur penjualan pribadi berpengaruh positif dan signifikan

Page 91: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

71

terhadap keputusan pembelian. Ketiga indikator penjualan pribadi yaitu indikator presentasi penjualan (X2.1), menangani keluhan (X2.2), dan etika penjualan (X2.3) yang dilakukan oleh kecap Bango memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan dapat diterima oleh konsumen kecap Bango di Kota Malang dengan baik.

3. Hipotesis 3: Pengaruh Promosi Penjualan (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)

Hasil pengujian hipotesis didapatkan nilai koefisien jalur Promosi Penjualan (X3) sebesar 0.228 dan p values sebesar 0.008 sehingga H3 dapat diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel promosi penjualan terhadap variabel keputusan pembelian. Selain signifikansinya, nilai koefisien jalur yang positif juga menunjukkan bahwa sifat hubungan promosi penjualan (X3) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa promosi penjualan (X3) yang dilakukan kecap Bango telah mampu memberikan dampak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasetyowati (2013) bahwa unsur promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kegiatan promosi penjualan kecap Bango yang merupakan insentif jangka pendek dapat mempercepat keputusan pembelian konsumen karena promosi penjualan secara langsung pada saat itu juga. Promosi kecap Bango dilakukan pada periode tertentu dengan menargetkan peningkatan penjualan melalui impulsive buying konsumen yang disebabkan program promosi Bango seperti potongan harga dan adanya Festival Jajanan Bango. Ketiga indikator promosi penjualan yaitu indikator potongan harga (X32), display (X33) dan festival makanan tradisional (X3.4) yang dilakukan oleh kecap Bango memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan dapat diterima oleh konsumen kecap Bango di Kota Malang dengan baik.

Page 92: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

72

4. Hipotesis 4: Pengaruh Hubungan Masyarakat (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)

Hasil pengujian hipotesis didapatkan nilai koefisien jalur Hubungan Masyarakat (X4) sebesar 0.027 dan p values sebesar 0.392 sehingga H4 ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel hubungan masyarakat terhadap variabel keputusan pembelian. Selain signifikansinya, kita dapat mengetahui sifat hubungan kedua variabel dengan melihat nilai koefisien jalur, jika positif maka sifat hubungan hubungan masyarakat (X4) dengan keputusan pembelian (Y1) adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel hubungan masyarakat (X4) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y1). Hal ini menunjukkan bahwa promosi hubungan masyarakat (X4) yang dilakukan kecap Bango belum mampu memberikan dampak terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen. Kegiatan hubungan masyarakat kecap Bango dapat membentuk citra baik perusahaan namun tidak berhasil mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen banyak yang belum mengetahui kegiatan lingkungan dan pelestarian makanan tradisional yang dilakukan kecap Bango melalui aplikasi smartphone dan mobile site. Meski demikian konsumen mengapresiasi kecap Bango. Publikasi kecap Bango yang dilakukan di berbagai media biasanya diketahui publik secara tidak sengaja pada Koran dan majalah. Namun konsumen belum memiliki keinginan untuk mencari dengan inisiatif sendiri tentang publikasi kecap Bango ini. Menurut konsumen publikasi berpengaruh baik terhadap citra produk kecap Bango. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nour et.al (2014) bahwa variabel hubungan masyarakat (public relations) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini memperkuat pernyataan Hoed (2001) bahwa kegiatan hubungan masyarakat tidak bertujuan mempengaruhi publik untuk membeli suatu produk atau jasa secara langsung. Kedua indikator hubungan masyarakat yaitu indikator publikasi (X42), dan pelestarian makanan tradisional (X43) yang dilakukan

Page 93: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

73

oleh kecap Bango tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dan dapat diterima oleh konsumen kecap Bango di Kota Malang dengan baik.

5. Hipotesis 5: Pengaruh Keputusan Pembelian (Y1) terhadap Kepuasan Konsumen (Y2)

Hasil pengujian hipotesis didapatkan nilai koefisien jalur Keputusan Pembelian (Y1) sebesar 0.747 dan p values <0.001 sehingga H5 diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel keputusan pembelian terhadap variabel kepuasan konsumen. Selain signifikansinya, nilai koefisien jalur yang positif juga menunjukkan bahwa sifat hubungan keputusan pembelian (Y1) dengan kepuasan konsumen (Y2) adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian (Y1) yang dilakukan konsumen kecap Bango telah mampu memberikan dampak terhadap peningkatan kepuasan mereka sebagai konsumen. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugraha, dkk (2015) yang menyatakan bahwa keputusan pembelian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Kedua indikator keputusan pembelian (Y1) yaitu indikator pemenuhan kebutuhan (Y1.1), dan kualitas produk (Y12) yang dilakukan oleh kecap Bango memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dan dapat diterima oleh konsumen di Kota Malang dengan baik. Konsumen cenderung mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk membeli, karena keputusan yang tepat akan berdampak pada tingkat kepuasan yang tinggi yang sesuai dengan harapan dan keinginan bagi konsumen. Konsumen merasa bahwa mereka puas dengan performa kecap Bango dikarenakan kualitasnya sesuai dengan apa yang dipromosikan. Kecap Bango juga tidak pernah mengalami penurunan kualitas sehingga konsumen menjadi loyal.

Page 94: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

74

4.7 Usulan Perbaikan Strategi Bauran Promosi Kecap Bango

Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan beberapa usulan perbaikan: 1. Upaya Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang

hubungan masyarakat yang dilakukan kecap Bango dengan melakukan pengiklanan kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat ini baik di media massa offline seperti koran bahkan media massa online seperti iklan di Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya sehingga kegiatan ini dapat diketahui oleh masyarakat luas. Kualitas dari program hubungan masyarakat Bango yaitu pelestarian makanan tradisional berupa aplikasi smartphone dan mobile site perlu diperbaiki karena masih menampilakan rumah makan tradisional hanya di kota besar Indonesia saja, agar konsumen di kota lain dapat tertarik menggunakan aplikasi tersebut.

2. Kemajuan teknologi saat ini, membuat konsumen muda cenderung lebih sering menggunakan media sosial dibandingkan dengan media televisi. Selain iklan televisi, Bango juga dapat mencoba membuat akun Youtube resmi yang menampilkan iklan dalam bentuk cerita series yang lebih panjang dari iklan televisi biasanya. Bango juga dengan menjalin sponsorship dengan acara-acara yang berkaitan dengan kecap Bango seperti acara lomba pangan di kampus-kampus.

Page 95: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian tersebut, antara lain:

1. Variabel bauran promosi periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang. Penilaian bauran promosi periklanan berdasarkan pada indikator logo produk dan iklan televisi. Indikator yang berpengaruh paling dominan adalah iklan televisi.

2. Variabel bauran promosi penjualan pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang. Penilaian bauran promosi periklanan berdasarkan pada indikator presentasi penjualan, menanggapi keluhan dan etika penjualan. Indikator yang berpengaruh paling dominan adalah etika penjualan.

3. Variabel bauran promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang. Penilaian bauran promosi periklanan berdasarkan pada indikator potongan harga, display dan festival makanan tradisional. Indikator yang berpengaruh paling dominan adalah potongan harga.

4. Variabel bauran promosi hubungan masyarakat berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian kecap Bango di kota Malang. Penilaian bauran promosi periklanan berdasarkan pada indikator publikasi dan pelestarian makanan tradisional. Indikator yang berpengaruh paling dominan adalah publikasi.

5. Variabel keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang. Penilaian keputusan pembelian berdasarkan pada indikator pemenuhan kebutuhan dan kualitas produk. Indikator yang berpengaruh paling dominan adalah kualitas produk.

Page 96: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

76

6. Bauran promosi yang berpengaruh dominan terhadap pengambilan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen kecap Bango di kota Malang adalah variabel periklanan. Periklanan kecap Bango diingat dan memberikan informasi tentang produk kecap Bango bagi konsumen.

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang yang dapat diberikan antara lain:

1. Perusahaan sebaiknya lebih mengiklankan kegiatan hubungan masyarakat karena konsumen kurang mengetahui acara ini. Pengiklanan dapat lebih bervariasi dengan menggunakan media sosial karena konsumen kurang mengetahui acara ini.

2. Pengiklanan dapat lebih bervariasi dengan menggunakan media sosial terutama dapat menggunakan flatform Youtube untuk membuat iklan berbentuk cerita series.

Page 97: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

77

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, B. 2012. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Kidjang Inova Pada PT. Hadji Kalla Cabang Polman Makasar. Skripsi Universitas Hasanuddin. Makassar.

Angipora, M. P. 2007. Dasar-dasar Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Aryani, D., dan Rosinta, F. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi 17(2): 114-126.

Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran. Rajawali Press. Jakarta.

Badan Pusat Statistika. 2004. Perkembangan Produsen Industri Kecap. BPS. Jakarta.

Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Candraningrum, D.A. 2007. Para Raja Kecap Bersabda. Tempo 16 (XXXIIIIII).

Durianto, D., Sugiarto, dan Sitinjak, T. 2004. Strategi Menentukan Pasar. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Emor dan Seogoto. 2015. Pengaruh Potongan Harga, Citra Merek, Dan Servicescape Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Indomaret Tanjung Batu. Jurnal EMBA. Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 738-748.

Fajar, A. 2013. Empat Kunci Sukses Bango Merajai Kecap. SWA. Jakarta.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Dipernogoro. Semarang.

Page 98: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

78

Fuad. 2006. Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ghozali, I. 2011. Struktural Equation Modelling Metode Alternatif dengan Partial Least Squre. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gilbert, G.R. 2004. Measuring Customer Satisfaction in The Fast Food Industry: A cross-national Approach. The Journal of Services Marketing, 18.

Gobe, M. 2005. Emotional Branding. Penerbit Erlangga. Jakarta

Graha, G. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kecap Manis ABC (Studi Kasus pada Ibu Rumah Tangga di Daerah Tembalang). Skripsi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Griffin dan Ebert. 2007. Bisnis, Edisi Delapan. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hair Jr. J. F, Hult G. T., Ringle C. M., & Sarstedt M. 2014. A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). SAGE Publication. California.

Haq, A. M. 2006. Pengaruh Promosi Dan Potongan Harga Terhadap Penjualan Pada Perusahaan Meubel Putri Bangkit Maduran Lamongan (CD). Universitas Merdeka. Malang.

Hellier, P. K.; Geursen, G. M.; Carr, R. and Rickard, J. A. 2003. Customer Repurchase Intention: A General Structural Equation Model. European Journal of Marketing, Vol. 37, pp. 1762–1800.

Hidayati, T dan Kuleh, Y. 2013. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Swalayan Kota Belikpapan. Jurnal Pemasaran

Indivara, N. 2009. Untung Besar 80 Jt-an Duduk Doang. Penerbit Indonesia Cerdas. Yogyakarta.

Page 99: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

79

Irawan, H. 2004. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Iskandar, S. 2007. Aplikasi Periklanan Menggunakan CorelDRAW X3. T. Elex Media Komputindo. Jakararta.

Ismajli. 2013. The Impact of Promotional Activity on Purchase Decision Making: “A Case Study of Brands Bonita and Rugove – Water Bottled Producers”. Europen Scientific Jurnal, Vol. 9, No. 31.

Isnaini, A. 2005. Model dan Strategi Pemasaran. NTP Press. Mataram.

Iwantono, S. 2003. Kiat Sukses Berwirausaha: Strategi Baru Mengelola Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil Menengah. Grasindo. Jakarta.

Jamil, A. 2008. Etika dan Pemasarannya. Universitas Mercubuana. Jakarta.

Jogiyanto, H.M., dan Willy, A. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris. BPEF. Yogyakarta.

Kasali, R. 2007. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Khanfar, I. A. 2016. The Effect of Promotion Mix Element on Consumer Buying Decision of Mobile Service: The Case of Umniah Telecomunication Company at Zarqa City- Jordan. European Jurnal of Business and Management, Vol. 8, No. 5.

Kim, C. 2003. The Effect of Attitude and Perception on Consumer Complaint Intentions. Journal of Consumer Marketing, Volume 20 – No. 4, pp. 352-371

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Page 100: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

80

Latan, H., dan Ghozali, I. 2012. Partial Least Square Konsep Metode dan Aplikasi Menggunakan Aplikasi WarPLS 2.0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Liana, L. 2009. Penggunaan MRA dengan SPSS untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel Dependen. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK XIV(2) : 90-97

Lontoh, M. N. 2016. Analisi Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Hasjrat Abadi Manado Cabang Tendean. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 16, No. 01.

Madura, J. 2007. Pengantar Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Maharani, A. 2014. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian di Warung Bakso Sari Gurih Pak Ratno. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Mindrajaya, I. G. N., dan Sumertajaya, I. M. 2008. Permodelan Persamaan Struktur dengan Partial Least Square. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. UNY Press. Yogyakarta.

Mohammad, A.A.S., dan Alhamadani, S.A.M. 2011. Service Quality Perspectives and Customer Satisfaction in Commercial Banks Working in Jordan. Jurnal Finance and Economics, 14: 60-71

Nafi, A dan Iriani, S. S. 2014. Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Persepsi Kualitas Terhadap Niat Untuk Loyal. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 2 No. 4.

Nugraha, F. A. A., Suharyono, dan Kusumawati, A. 2015. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Dan Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Kober Mie Setan Jalan Simpang Soekarno-Hatta Nomor 1-2 Malang). Universitas Brawijaya. Malang.

Page 101: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

81

Nugrahaningtyas, P. K. 2014. Stategi Komunikasi Online Marketing Kraton Wedding Yogyakarta. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.

Nugroho, R. 2015. Pengaruh Harga, Iklan, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembeliaan Kartu Seluler Indosat Mentari (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.

Paramitha, T dan Firdaus, P. 2017. Siap-Siap Menikmati Kuliner Lezat Nusantara di Bulan Mei. Majalah Viva. Jakarta.

Peospodiharjo, A.S.W. 2010. Beyond Borders: Communication Modernity and History. STIKOM. Jakarta.

Prasetiowati, A. 2013. Analisis Pengaruh Advertising, Sales Promotion, Public Relation, Personal Selling, Dan Direct Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matik Di Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo.

Purnamasari, A, J. 2016. Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild di Malang dengan Metode Partial Least Square. Universitas Brawijaya. Malang.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2013. Buletin Konsumsi Pangan. Pusdatin 4 (3):9-10.

Rangkuti, F. 2001. Creating Effective Marketing Plan, Teknik Membuat Marketing Plan Berdasarkan Costumer Values dan Analisis Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Page 102: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

82

Rangkuti, F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ravichandran, K. 2010. Influence of Service Quality on Customer Satisfaction Application of Servqual Mode. International Journal of Business and Management, 5(4), pp: 117-124.

Rustanti, N. 2015. Buku Ajar Ekonomi Pangan dan Gizi. Penerbit Deepublish. Yogyakarta.

Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sekaran, U. 2007. Research Metode for Business: Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat. Buku 1. Salemba empat. Jakarta.

Seogito. 2007. Efektifitas Penanyangan Iklan Televisi dari Suatu Produk, sebagai Saranan Komunikasi, untuk Mempengaruhi Kemauan Membeli terhadap Masyarakat Pemirsanya, Suatu Kajian dengan Pendekatan FISBEIN. Komunika, Vol. 10, No. 1.

Shimp, T. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Simamora, B. 2003. Memanangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitabel. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Simamora, B. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soegoto, E. 2010. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sudarsono. 2013. Elemen Ekuitas Merek dalam Keputusan Pembelian Laptop. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi 1(1): 168

Page 103: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

83

Sugian, S. 2006. Kamus Manajemen (Mutu). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suhartono GK. 2012. Analisis Kepuasan dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Jasa TX Travel Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Suhendar. 2007. Bisnis Kecap Segurih Rasanya. www.agrina-online.com (Akses 24 November 2016/23:50 WIB).

Suprapti, L. 2009. Kecap Tradisional. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Supriawardhana, Y. 2005. Pengaruh Personal Selling Terhadap Pencapaian Penjualan Vaksin Di Dalam Negeri Pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung. Universitas Pasundan. Bandung.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Syahrial, R., dan Dyah, A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Thamrin, S. D. 2003. Studi Mengenai Proses Adopsi Konsumen Pasca Masa Tayang Iklan Produk “Xon-Ce” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. II, No. 2, h.141-154.

Tika, M. P. 2006. Metodologi Riset Bisnis.PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Penerbit Andy. Yogyakarta.

Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wibisono, D. 2003. Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi Dan Akademisi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Page 104: ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP …repository.ub.ac.id/4082/1/Risyda Nurul Hidayah.pdf · dengan usia lebih dari 20 tahun dan pernah melakukan pembelian kecap Bango minimal

84

Windusara, D.B.N dan Kusuma A.G.A.A. 2015. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian OPPO Smartphone. E-jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12.

Wiradi, G. 2009. Metodologi Studi Agraria. Sajogyo Institute. Bogor

Yolanda, A. L dan Yuniati, T. 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Word Of Mouth Dan Kepuasan Layanan Terhadap Pembelian Mobil. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, Vol. 5, No. 12.