ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER...

242
i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Elna Permatasari NIM: 151334067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER...

Page 1: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

i

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Elna Permatasari

NIM: 151334067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa membimbing dan

menuntun setiap langkah hidupku.

2. Kedua orangtuaku terkasih Bapak Sugianto S.Pd. dan Ibu Astria Verediana

Daria yang senantiasa mendoakanku dan memberikan kasih sayang yang

melimpah.

3. Kedua abangku Frederik Sudarasmara dan Alan Budi Kusworo Riadi yang

senantiasa memberikan dukungan dan semangat.

4. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

v

MOTTO

“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah,

dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam

persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.

(1 korintus 15:58)

“Setiap orang pasti mempunyai mimpi, begitu juga saya, namun bagi saya

yang paling penting adalah bukan seberapa besar mimpi yang kamu punya,

tetapi adalah seberapa besar usaha kamu untuk mewujudkan mimpi itu”.

(Nazril Irham)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

viii

ABSTRAK

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan

Elna Permatasari

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan yang

memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau evaluasi

pembelajaran yang dibuat guru akuntansi SMK 17 Seyegan yang mengarah pada

unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential

eksploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas X

Akuntansi. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara,

dokumentasi, dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK

17 Seyegan belum memuat unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)

pelaksanaan kegiatan di SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum

mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh

guru Akuntansi di SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum memenuhi unsur

pengukuran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), keterampilan berpikir

tingkat tinggi, dan pelaksanaan penilaian kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

ix

ABSTRACT

LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILLS

(HOTS) ON THE SUBJECT OF ACCOUNTING

A Case Study on the Tenth Class Students of SMK 17 Seyegan

Elna Permatasari

Sanata Dharma University

2019

This study aims to find out: (1) the design of the Learning Implementation Plan

(RPP) made by accounting teachers at SMK 17 Seyegan which meets the elements

of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning activities carried

out by accounting teachers at SMK 17 Seyegan which lead to high-level thinking

skills; (3) assessment or evaluation of learning made by accounting teacher of

SMK 17 Seyegan which leads to the element of measuring high-level thinking

skills.

This type of research is mixed methods with sequential exploratory models. The

subjects in this study were accounting teachers and the tenth class Students of

Accounting students. Data were collected by using observation, interview,

documentation, and questionnaire techniques.

The results of the study show that: (1) the design of the Learning Implementation

Plan (RPP) made by Accounting teachers at SMK 17 Seyegan has not contained

the element of high-level thinking skills; (2) the implementation of activities at

SMK 17 Seyegan for the tenth class of Accounting has not implemented learning

activities that lead to high-level thinking skills; (3) assessment or evaluation of

learning made by Accounting teachers at SMK 17 Seyegan for the tenth class of

Accounting has not met the measurement element that leads to high-level thinking

skills.

Keywords: Learning Implementation Plan (RPP), implementation of learning

activities, learning assessment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan cinta kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI; Studi Kasus

Kelas X di SMK 17 Seyegan” dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada

penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan maupun

saran dari berbagai pihak sehingga peneliti selalu bersemangat dan dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membantu membimbing hingga akhir masa studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xi

4. Bapak Sebastian Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penyusunan skripsi.

5. Dosen dan staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., yang telah berkenan

menjadi ahli Bahasa daan ahli materi.

7. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., yang telah berkenan menjadi

ahli materi.

8. Ibu Dra. Eny Pujiasri , M.M., Selaku Kepala Sekolah SMK 17 Seyegan yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Khusnawati Hidayah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Akuntansi kelas

X SMK 17 Seyegan atas kerjasama, bantuan, dan informasi yang baik selama

penulis melakukan penelitian.

10. Siswa kelas X Akuntansi SMK 17 Seyegan yang telah bersedia membantu

dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.

11. Kedua orang tuaku tercinta Bpk Sugianto S.Pd., dan Ibu Astria Verediana

Daria yang selalu mendukung dalam doa, yang terus memberikan semangat,

dorongan yang penuh dengan kasih dan kesabaran selama kuliah hingga

penyelesaian penulisan skripsi ini.

12. Kedua abangku Frederik Sudarasmara S.Pd., dan Alan Budi Kusworo Riadi

S.Pd., yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa yang tulus selama

perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xii

13. Teman dekatku Prims Deogracyanus Nera yang selalu memberikan doa,

semangat, dukungan, dan motivasi selama perkuliahan hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat tercinta (Tarigas, Lintang, Ema, Luffy, Ovi) yang

memberikan bantuan dalam bentuk tenaga, waktu, semangat, motivasi serta

hiburan sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah ini dengan baik.

15. Untuk semua teman-teman seperjuang payungan skripsi yang memberikan

bantuan dalam bentuk tenaga, waktu, semangat, motivasi serta hiburan

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

16. Seluruh teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, atas kerjasama,

canda tawa, dan keceriaan selama proses perkuliahan.

17. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan semuanya yang telah mendukung

saya dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan segenap hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik, saran,

dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua orang yang membaca skripsi ini.

Yogyakarta, 23 Juli 2019

Penulis

Elna Permatasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ Viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah............................................................................................. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xiv

C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 7

A. Kurikulum 2013 ............................................................................................. 7

1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 7

2. Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................................. 7

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum ....................................................... 11

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 11

5. Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 13

B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 14

1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 14

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 14

3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat

Tinggi ..................................................................................................... 17

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 18

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran..................................... 18

2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 20

3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP .............................. 21

4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi................................................... 23

D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran ............................................................ 27

1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xv

2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 31

3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi ..................................................................................................... 32

4. Lingkup ................................................................................................. 35

5. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 36

6. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 39

E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran ........................................................... 51

1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 51

2. Fungsi Penilaian ..................................................................................... 52

3. Tujuan Penilaian .................................................................................... 53

4. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 54

5. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 55

6. Karakteristik Soal HOTS ....................................................................... 56

F. Penelitian Yang relevan ............................................................................... 59

G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 61

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 66

A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 66

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 66

C. Subjek Dan Objek Penelitian ....................................................................... 67

D. Operasionalisasi variabel Penelitian ............................................................ 67

E. Sumber Data Yang Digunakan .................................................................... 83

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 84

G. Instrument Penelitian ................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xvi

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 90

I. Prosedur Penelitian....................................................................................... 94

BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................................. 97

A. Deskripsi Lokasi .......................................................................................... 97

B. Deskripsi Responden .................................................................................. 101

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 104

A. Analisis Data .............................................................................................. 104

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 104

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 113

3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 130

B. Pembahasan ................................................................................................ 136

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 136

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 139

3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 142

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 144

A. Kesimpulan ................................................................................................ 144

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 145

C. Saran ........................................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 147

LAMPIRAN .......................................................................................................... 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 13

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ....................................................................... 16

Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan ........................... 24

Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan .............. 24

Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn

Berpusat pada Siswa .............................................................................. 50

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP ....................................................................... 68

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas ......................................... 73

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran ............................................ 78

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa ....................................................... 81

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa ............................................................... 90

Tabel 3.6 Penilaian Persepsi Siswa ......................................................................... 94

Tabel 4.1 Daftar Rekapitulasi Siswa Per Bulan April 2019.................................. 103

Tabel 5.1 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP

Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan ........................... 109

Tabel 5.2 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X

Materi Laporan Keuangan..................................................................... 110

Tabel 5.3 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas

X Materi Laporan Keuangan ............................................................... 110

Tabel 5.4 Hasil Wawancara Guru ........................................................................ 113

Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa .............................................. 129

Tabel 5.6 Analisis Soal Latihan ........................................................................... 132

Tabel 5.7 Analisis Soal Keterampilan .................................................................. 134

Tabel 5.8 Instrumen Observasi Sikap Sosial ........................................................ 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Bloom ..................................... 15

Gambar 2.2 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl .......... 16

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 65

Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa ............. 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora ........................................... 149

Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus ............................................................ 150

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ......................... 151

Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP .................................................. 152

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajarn .............................................................................. 158

Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 164

Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa .................................. 169

Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru ............................. 175

Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa ................................... 178

Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 179

Lampiran 11 Hasil Analisis RPP ................................................................. 182

Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ............... 187

Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ................................... 193

Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 196

Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan ........................................... 216

Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan

Taksonomi Bloom ................................................................... 218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah proses

pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Center Learning dengan

sifat pembelajaran yang kontekstual (Kemendikbud, 2013). Pada dasarnya

pembelajaran saat ini menuntut siswa lebih berperan aktif dalam menemukan

dan mengembangkan pengetahuan, sehingga siswa tidak hanya dituntut

memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah, tetapi sampai pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan cara berpikir yang

tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja, namun harus dapat

memaknai hakikat dari kemampuan berpikir tingkat tinggi, untuk mampu

memaknai makna kemampuan berpikir tingkat tinggi dibutuhkan cara berpikir

yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik

kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif.

Taksonomi Bloom dianggap sebagai dasar kemampuan berpikir tingkat

tinggi, maka terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking. Ketiga aspek itu

adalah aspek menganalisis (C4), aspek mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta

(C6). Sedangkan tiga aspek lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek

mengingat (C1), aspek memahami (C2), dan aspek menerapkan (C3), masuk

dalam bagian kemampuan berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

2

Salah satu elemen perubahan pada kurikulum 2013 adalah penguatan

proses pembelajaran. Melalui penguatan proses pembelajaran diharapkan bisa

meningkatkan kualitas pembelajaran lebih efektif, efisien, menyenangkan, dan

bermakna, sehingga mampu meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar

dan mengedepankan siswa berpikir kritis (tidak sekedar menyampaikan

faktual). Pada kenyataannya masih banyak guru yang kurang paham tentang

HOTS. Hal ini tampak pada rumusan indikator, tujuan, maupun kegiatan

pembelajaran dan penilaiannya dalam rancangan pembelajaran yang dibuat dan

pelaksanaan proses pembelajarannya. Guru harus mampu mendesain kegiatan

pembelajaran yang bersifat Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan ini

harus sudah diawali sejak merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

Dalam proses pembentukan kemampuan berpikir tingkat tinggi, sebagai

pihak yang memiliki peran penting, maka sekolah harus mampu

mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada

kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang tinggi. Peran sekolah dalam

menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan melalui

tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran dan

pelaksanaan penilaian (assessment). Banyak lembaga pendidikan yang hanya

berorientasi pada pencapaian nilai, sebagai akibatnya mulai dari perencanaan

pembelajaran, kegiatan pembelajaran hingga pelaksanaan penilaian

(assessment) hanya mengacu pada kemampuan menghafal guna memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

3

nilai yang tinggi, sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi dari siswa itu

sendiri tidak diasah dan dikembangkan.

Kendala dalam pendidikan di sekolah ialah perubahan kurikulum yang

cukup cepat sehingga guru perlu melakukan penyesuaian terhadap tuntutan

kurikulum yang berlaku, baik dalam proses penyusunan RPP, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian. Hasil observasi dan wawancara dengan guru

akuntansi di SMK 17 Seyegan ialah peneliti menemukan bahwa guru sudah

cukup memahami karakteristik pada setiap siswa, sehingga model dan metode

yang digunakan dapat membangun partisipasi siswa dalam proses kegiatan

belajar mengajar di kelas. Hal lain yang peneliti temukan bahwa guru

sebetulnya sudah paham terkait keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

siswa, namun untuk menerapkannya guru masih kesulitan dikarenakan daya

serap siswa yang berbeda-beda dan kondisi kelas yang berubah-ubah. Oleh

karena itu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas guru tidak menerapkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi secara keseluruhan. Peneliti juga

menemukan bahwa dengan adanya perubahan kurikulum 2013 sebelum dan

sesudah revisi membuat guru kesulitan dalam merancang RPP hingga

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi bagi siswa. Guru masih menggunakan kurikulum 2013

sebelum revisi yang mana di dalam RPP masih menggunakan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan, dan Mengkomunikasikan).

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

4

Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran

Akuntansi; Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan”

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti perlu memberikan

batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang

ingin diteliti serta agar lebih fokus kegiatan penelitian juga dibatasi pada tahap

kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang mengarah pada

berpikir tingkat tinggi melalui desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas

(assessment).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di SMK 17

Seyegan sudah disusun sesuai dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah kegiatan pembelajaran di SMK 17 Seyegan mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah pelaksanaan penilaian pembelajaran di SMK 17 Seyegan telah

mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

5

D. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah di atas maka peneliti melakukan penelitian

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis sejauh mana desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) di SMK 17 Seyegan sudah disusun sesuai dengan keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

2. Untuk menganalisis sejauh mana kegiatan pembelajaran di SMK 17

Seyegan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3. Untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan penilaian (assessment) di

SMK 17 Seyegan telah menunjukkan unsur pengukuran keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMK 17 Seyegan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan menambah

informasi bagi guru, terutama guru mata pelajaran akuntansi agar dapat

merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan

kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang tidak hanya menanamkan

keterampilan menghafal, melainkan dapat membentuk kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada setiap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

6

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan

ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan dapat memberikan

masukan atau refrensi bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini penulis berharap dapat memperluas

cakupan wawasan yang ada dan menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut (Arifin, 2011:1-6), kurikulum merupakan rancangan untuk

mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan

dasar negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan

pandangan hidup suatu bangsa. Kurikulum ialah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar (UU. No.20 Tahun

2003). Kurikulum bersifat dinamis, artinya kurikulum mengalami perubahan

sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, tingkat

kecerdasan, dan sistem nilai. Menurut Fadlillah (2014:16), kurikulum 2013

adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan

menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap,

keterampilan, dan pengetahuan siswa. Dengan adanya kurikulum 2013,

harapannya peserta didik dapat mencapai kompetensi sikap, keterampilan,

dan pengetahuan yang berkembang dan meningkat sesuai dengan jenjang

pendidikan.

2. Landasan pengembangan Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

8

Dalam setiap pengembangan kurikulum pasti ada landasan-landasan

yang digunakan. Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam

pengembangan kurikulum 2013 menurut (Majid, 2014:38-40):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

9

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis kurikulum merupakan pengembangan sistem

Pendidikan nasional secara formal adalah Pancasila yang terdiri atas lima

sila, yaitu: Ketuhanan Yang Mahaesa, Kemanusiaan yang adil dan

beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Kadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. Kurikulum menjadi acuan dan gambaran

dalam memilih dan menentukan isi/materi, proses pembelajaran, dan

sistem evaluasi. Tujuan Pendidikan adalah untuk membentuk manusia

yang utuh, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, kreatif, dan

bertanggung jawab. Pendidikan tersebut berkaitan dengan kebutuhan

peserta didik secara individual, kepentingan professional, dan kebutuhan

sosial. Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan atas dasar

filosofi sebagai berikut:

1) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa indonesia. Kurikulum

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mengenai

budaya setempat tentang berbagai nilai-nilai luhur yang penting.

2) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofi eksperimentalisme

yang mengatakan bahwa proses pendidikan adalah upaya untuk

mendekatkan peserta didik agar mereka dapat memahami bahwa apa

yang dipelajari di sekolah terjadi secara nyata di masyarakat.

3) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi

pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

10

subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan

budaya.

4) Filosofi esensialisme dan perenialisme yang menempatkan

kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting

yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.

5) Filosofis eksitensialis, yaitu aliran filosofi yang memandang proses

pendidikan adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang

tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam mengangkat

harkat kemanusiaan dan kebebasan berinteraksi dan berkreasi.

b. Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan yang digunakan sebagai

penyusunan dan pengembangan kurikulum 2013. Dalam penyusunan

kurikulum 2013 landasan yang digunakan ialah Pancasila dan Undang-

undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang

Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan kurikulum 2013 diamanatkan

oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RPPMN).

Landasan yuridis pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah

Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan

Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

11

c. Landasan Empiris

Berbagai perubahan telah terjadi di Indonesia. Kemajuan terjadi di

beberapa sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain,

khususnya pendidikan, Indonesia tetap tertinggal di tempat, atau bahkan

mundur. Hal-hal seperti ini menunjukkan perlunya perubahan orientasi

kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten, namun

pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga untuk

berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang. Dalam

satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu

dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti

perkembangan dan tantangan zaman. Namun demikian, perubahan dan

pengembangan kurikulum harus dilakukan secara terarah dan tidak asal-

asalan.

d. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan

berdasarkan standar” dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan

standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu

jenjang pendidikan. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk

bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk

melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan dimana

yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

12

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas bagi peserta

didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada Undang-Undang

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum,

ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi kreatif,

mandiri dan bertanggung jawab. Menurut Fadlillah (2014:24-26), tujuan

kurikulum 2013 yaitu, meningkatkan mutu pendidikan dengan

menyeimbangkan hard skills dan soft skill melalui kemampuan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan serta membentuk dan meningkatkan sumber

daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Tujuan-tujuan kurikulum

2013 tersebut dapat dipahami bahwa secara umum tujuan tersebut hampir

sama dengan tujuan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan

pendidikan. Pada kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan buku teks

pembelajaran, serta berusaha meningkatkan hard skills dan soft skills peserta

didik secara seimbang dan berkelanjutan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Kurikulum terbaru adalah kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan

pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah,

maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Menurut Kurniasih & Sani

(2014:39-42), terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau

penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan kelebihan dari

kurikulum 2013. Keunggulan dari kurikulum 2013 yaitu: (a) Siswa dituntut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

13

untuk aktif, kreatif dan inovatif; (b) Adanya penilaian dari semua aspek,

seperti nilai kesopanan, religi, praktik, sikap dan lain-lain; (c) Standar

penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,

keterampilan, dan pengetahuan; (d) Sifat pembelajaran sangat kontekstual;

(e) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi

profesi, pedagogi, sosial, dan personal; (f) Buku dan kelengkapan dokumen

disiapkan secara lengkap.

Kelemahan kurikulum 2013 yaitu: (a) Kesalahan umum yang dilakukan

guru, karena guru beranggapan kurikulum 2013 tidak perlu menjelaskan

materi kepada siswa, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada

penjelasan dari guru; (b) Masih banyak guru yang belum siap secara mental

dengan kurikulum 2013; (c) Guru kurang memahami konsep pendekatan

saintifik; (d) Kurangnya keterampilan guru merancang RPP; (e) Guru tidak

banyak menguasai penilaian autentik; (f) Tugas menganalisis SKL, KI, KD,

Buku Siswa dan Buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru; (g)

Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan

kurikulum 2013; (h) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa

sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik; (i) Beban

belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

14

5. Struktur Kurikulum 2013 (SMA/SMK)

Berikut merupakan Tabel 2.1 struktur kurikulum SMK menurut

(Sanjaya, 2006:67-68).

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK

Struktur Kurikulum

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)

Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)

Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi

Waktu

I. Program

Normatif

1. Pendidikan Sosial-Budaya dan

Kewarganegaraan 216

2. Pendidikan Agama 144

3. Olahraga dan Kesehatan 216

4. Bahasa Indonesia 144

II. Program

Adapatif

1. Bahasa Inggris

Sesuai

Program

Keahlian

2. Matematika

3. Keterampilan Komputer dan

Pengetahuan Informasi *)

4. Kewirausahaan **)

5. ……**)

III. Program

Produktif

1. .......... ***) Sesuai

Program

Keahlian

2. .......... ***)

3. .......... ***)

Jumlah

Penjelasan:

a. *) Mata pendidikan dan latihan ini adalah dalam seluruh Program

Keahlian.

b. **) Program keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan dan

latihan.

c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan program produktif disesuaikan

dengan karakteristik program keahlian.

d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60

menit.

e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.

f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

15

g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh daerah/sekolah

sesuai demgan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai

ekstrakurikuler.

h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan

dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

1. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah keterampilan berpikir

tingkat tinggi yang mengacu pada taksonomi Bloom yang direvisi,

kemampuan berpikir tingkat tinggi mengacu pada kemampuan kognitif

dalam aspek menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi (Sani, 2019:2).

Tiga aspek lainnya dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat,

memahami, dan aplikasi masuk dalam bagian berpikir tingkat rendah.

Kemampuan berpikir merupakan proses keterampilan yang bisa dilatihkan,

artinya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif akan

merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Oleh karena

itu, guru diharapkan untuk mencari metode dan strategi pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi bloom merupakan landasan utama dari kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi terbagi kedalam enam

kategori yang didasari taksonomi hasil belajar yang dikemukakan oleh

Bloom, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi, sedangkan dimensi kognitif yakni: Mengingat, Memahami,

Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

16

Gambar 2.1 Tingkat Proses Kognitif menurut Bloom (Sani, 2016:102)

Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan

hapalan, pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam

mengingat kembali materi yang telah dipelajari.

b. Pemahaman: peserta didik dapat memahami dan menggunakan informasi

yang dikomunikasikan dengan baik.

c. Aplikasi: peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan

prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan

sebelumnya.

d. Analisis: peserta didik dapat menguraikan informasi yang diperoleh dan

kemudian dapat mendefinisikan hubungan antarbagian.

e. Sintesis: kemampuan menggabungkan bagian-bagian yang terpisah

menjadi sesuatu yang terpadu yang berkaitan secara logis dan memiliki

pola.

C6 Evaluasi

C5 Sintesis

C4 Analisis

C3 Aplikasi

C2 Pemahaman

C1 Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

17

f. Evaluasi: kemampuan mengambil keputusan atau memberikan pendapat

berdasarkan penilaian menggunakan kriteria-kriteria tertentu terhadap

suatu situasi, pernyataan, nilai-nilai, ide, dan informasi.

Anderson dan Krathwohl (2000) menelaah kembali Taksonomi Bloom

dan melakukan revisi sebagai berikut:

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom (1956) Anderson dan

Krathwohl (2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Mengkreasi

Gambar 2.2 Tingkat Proses Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl

di Dalam Buku Sani (2016:104)

Mengkreasi

Mengevaluasi

Menganalisis

Mengaplikasikan

Memahami

Mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

18

Revisi taksnomi yang dilakukan oleh Anderson dan Krathwohl

mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi

pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metagoknitif). Revisi

taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang termasuk dalam

Kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat, memahami, dan

mengaplikasikan. Sedangkan yang termasuk dalam kemampuan berpikir

tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Dimensi

proses kognitif yang semakin meningkat dari mengingat sampai mengkreasi.

3. Kategori-Kategori Dalam Dimensi Proses Kognitif Kemampuan

Berpikir Tinggkat Tinggi

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat tiga

dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan

Krathwohl. Menurut Sani (2016:108) yang menjadi indikator kemampuan

berpikir tingkat tinggi yaitu: Menganalisis, Mengevaluasi dan

mengkreasi/Mencipta. Masing-masing indikator akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan materi jadi

bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian-

bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini

meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan

mengatribusikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

19

b. Mengevaluasi

Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa

keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal dan

mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria

eksternal.

c. Mengkreasi/Mencipta

Merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses menyusun

beberapa elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Tujuan

yang diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk

membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen atau

membuat suatu pola serta struktur yang belum pernah ada sebelumnya.

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah

RPP merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik

memperhatikan materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, maupun

metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga kegiatan pembelajaran

dapat tersusun dengan rapi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Sandar Proses,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

20

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran untuk mencapai

satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

dijabarkan dalam silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam

kurikulum 2013, yaitu penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran

untuk setiap muatan pembelajaran.

Merumuskan RPP yang baik cukup sulit, komponen-komponen

pembelajaran yang disusun sebisa mungkin dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. RPP yang baik tidak hanya mendorong kemampuan berpikir

siswa pada level rendah, melainkan harus mengarahkan siswa pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Perumusan RPP yang mengarah pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau tidak akan terlihat pada perumusan

tujuan. Dengan berlandaskan pada taksonomi Bloom, sebagaimana yang

menjadi indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah ranah kognitif

yang berada pada tingkatan kemampuan menganalisis, mengevalusi dan

mencipta. Dengan merumuskan tujuan pembelajaran, maka kegiatan

pembelajaran yang dilakukan akan membentuk kemampuan berpikir tingkat

tinggi sebagaimana yang menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

Dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran, maka dapat

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

21

mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran sekurang-

kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,

sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Rencana Pelasanaan Pembelajaran

Dalam penyusunan dan pengembangan RPP harus dilakukan dengan

cermat dan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan dan sesuai

dengan kurikulum 2013. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik ialah

perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh

materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang

digunakan. Rencana pembelajaran juga harus mencatumkan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai agar pembelajaran dapat berjalan sesuai

arah yang telah ditentukan. Untuk memudahkan guru dalam pengembangan

RPP kurikulum 2013, ada beberapa prinsip kurikulum 2013 menurut

Fadlillah (2014:145-146), diantaranya sebagai berikut:

a. RPP disusun guru berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di

tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk

direalisasikan dalam pembelajaran.

b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan silabus dengan kondisi di

satuan pendidikan, baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi

belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kecepatan

belajar, bakat, kebutuhan khusus, latar belakang budaya, normal, nilai,

dan lingkungan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

22

c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

d. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta

didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas,

inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar,

dan kebiasaan belajar.

e. RPP membuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remidi. Pemberian pembelajaran remidi

dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan.

f. RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara

KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan

sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi

dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan

situasi dan kondisi.

3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP

Menurut Majid & Rochman (2014:262-264), berbagai komponen dan

langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mencantumkan identitas

Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam

menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama sekolah,

mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, dan alokasi waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

23

b. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang ditargetkan

atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran

dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam

indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat sama

atau lebih banyak dari pada indikator. Alasan guru harus membuat tujuan

pembelajaran adalah agar dapat melakukan pemilihan materi, metode, dan

urutan kegiatan agar memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan

belajar sehingga dapat mencapai tujuan dan membantu guru dalam

pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak akan tahu siswanya telah

mencapai sebuah tujuan jika guru belum menuliskan tujan pembelajaran

yang akan dicapai.

c. Mencantumkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah bahwa maeri dalam

RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam

silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP harus

dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru dapat

mengembangkannya menjadi Buku Siswa.

d. Mencantumkan model/ metode pembelajaran

Penetapan model atau metode pembelajaran harus memperhatikan

seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak semua model atau metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

24

pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi pembelajaran.

Selain memperhatikan materi yang diajarkan, model atau metode

pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik siswa-siswa. Setiap

peserta didik mempunyai kemampuan menerima pelajaran yang berbeda,

maka model atau metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai

dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik agar kegiatan

pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.

e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan dalam

RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah

kegiatan pembelajaran memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup, dimana masing-masing disertai alokasi waktu yang

dibutuhkan.

f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat

dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan harus

menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber belajar yang

digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara benar

pengertian ketiga aspek tersebut.

g. Mencantumkan penilaian

Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen

dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

25

dan tujuan pembelajaran. Format penilaian dapat disajikan dalam bentuk

matriks horizontal maupun matriks vertical. Dalam format penilaian

hendaknya mencantumkan teknik/jenis, bentuk insrumen, kunci

jawaban/rambu-rambu jawaban untuk memudahkan proses penilaian.

4. Karakteristik RPP Kurikulum 2013

Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah

sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Pudjiastuti, Bestary,

& Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-langkah

desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:

a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar yang

menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar

dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.3

Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan

Kompetensi Dasar

Pengetahuan

Kompetensi Dasar

Keterampilan

<Nomor KD><KD

Pengetahuan>

<Nomor KD><KD

Keterampilan>

b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar

dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.4

Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan

No Kompetensi Dasar Target KD

KD Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

26

1 <KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang

diamanatkan oleh KD>

KD Keterampilan

2 <KD Keterampilan> <Target keterampilan yang

diamanatkan oleh KD>

c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada tabel 2.3 kombinasikan

dengan pengetahuan dengan proses berpikir.

d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan

langkah sebagai berikut:

1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang

menjadi target dan harus dicapai peserta didik.

2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan menjadi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK) agar konsep materi dapat tersampaikan

secara efektif.

e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,

psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas

menunjukkan kecapakan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan

pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan

yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan

pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.

f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model

pembelajaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

27

1) Pahami KD yang dianalisis.

2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan.

3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran, rumuskan

kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi, motivasi, dan

apersepsi.

4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:

a) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

b) Karakteristik peserta didik.

c) Pendekatan saintifik.

d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,

Collaboration).

e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi.

5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik

individual maupun kelompok:

a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

b) Melakukan kegiatan tindak lanjut.

c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD yang

bersangkutan.

e) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

28

f) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran

yang mengacu pada IPK.

D. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengertian Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan sikap.

Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik menyangkut

ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan keperibadian dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran, harapannya ilmu akan

bertambah, dan keterampilan meningkat. Dalam UU No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran ialah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran yaitu proses interaksi antara pendidik dengan peserta

didik maupun antar peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan dengan

berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan belajar

peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan peserta didik

dengan peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang baru dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

29

menggunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar yang sesuai

dengan kebutuhan.

Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu

membuka pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, dan menutup

pembelajaran. Ketiga kegiatan tersebut tersusun menjadi satu dalam suatu

kegiatan pembelajaran dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Berikut penjelasan pelaksanaan pembelajaran menurut Fadlillah (2014:182-

187):

a. Membuka pembelajaran

Membuka pembelajaran merupakan kegiatan pendahuluan sebelum

memasuki penyampaian materi pembelajaran. Biasanya alokasi waktu

untuk membuka pembelajaran ialah 15 menit. Pada kegiatan ini yang

dapat dilakukan oleh guru ialah sebagai berikut:

1) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

2) Mengawali dengan membaca doa pembukaan pembelajaran dan

salam.

3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait materi yang akan dipelajari.

4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan pejelasan tentang

kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan

suatu permasalahan atau tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

30

6) Memberikan motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai

manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan

memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan

internasional.

Dalam kegiatan pendahuluan ini bersifat fleksibel. Artinya, guru

dapat menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing. Dalam

pendahuluan yang terpenting ialah motivasi belajar dan menyampaikan

tujuan pembelajaran serta memberikan stimulasi mengenai materi yang

akan dipelajari.

b. Penyampaian materi pembelajaran

Penyampaian materi adalah kegiatan yang paling penting dan utama

dalam proses pembelajaran. Karena pada kegiatan ini materi

pembelajaran akan disampaikan dan diberikan kepada pesera didik.

Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan ini, peserta harus

dipastikan siap dan berpartisifasi aktif dalam pembelajaran. Penyampaian

materi merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang

dilakukan secara inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta

memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai

dengan bakat dan minat peserta didik.

Penyampaian materi menggunakan metode yang disesuaikan dengan

krakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses

observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

31

Dalam kegiatan ini terdapat proses untuk menanamkan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik. Proses tersebut

dapat diimplementasikan sebagai berikut:

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,

menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk melakukan pengamatan dan melalatih mereka untuk

memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau obyek.

2) Menanya

Dalam kegiatan menanya, guru perlu membimbing peserta didik untuk

dapat mengajukan pertanyaan atas apa yang telah disampaikan atau

ditampilkan oleh guru. Guru yang efektif mampu menginspirasi

peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuannya.

3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Dalam kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat menggali dan

mengumplkan informasi dari berbagai sumber belajar seperti buku,

perpustakaan, dan internet. Dalam kasus ini peserta didik dituntut

untuk aktif bekerja sama dalam mengolah informasi yang sudah

didapatkan dan menarik kesimpulan atas informasi tersebut.

4) Mengomunikasikan Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

32

Dalam kegiatan ini peserta didik menyampikan hasil temuan informasi

yang didapatkan. Peserta didik diharapkan untuk saling bertukar

informasi dengan siswa lain, sehingga akan tercipta kondisi peserta

didik yang aktif dan menjadikan peserta didik sebagai sumber belajar.

c. Menutup Pembelajaran

Kegiatan akhir atau penutup adalah kegiatan yang dimaksudkan

untuk mengakhiri proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan

oleh guru untuk menarik kesimpulan tentang materi pembelajaran yang

baru saja selesai dilaksanakan. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

dan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran. Beberapa

aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik pada saat

kegiatan pembelajaran akan berakhir ialah sebagai berikut:

1) Menarik kesimpulan terhadap seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran yang sudah berlangsung.

2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok.

4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

2. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran

Kurikulum 2013 berupaya untuk memadukan antara kemampuan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Ketiga kemampuan tersebut dapat berjalan

seimbang dan beriringan sehingga pencapaian pembelajaran dapat berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

33

dengan maksimal. Untuk mewujudkan ketercapaian pembelajaran tersebut,

ada prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan acuan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Fadlillah (2014:174), di

antaranya sebagai berikut:

a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.

b. Peserta didik belajar dengan dari berbagai sumber belajar.

c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.

d. Pembelajaran berbasis kompetensi.

e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

f. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diaplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran secara satu kesatuan dan berlaku untuk setiap mata pelajaran.

Dengan memperhatikan berbagai prinsip tersebut, maka pendidik dapat

mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki pesert didik dengan

cara yang baik, menarik, dan menyenangkan. Selain itu, proses

pembelajaran dapat menumbuhkan semangat peserta didik untuk lebih

kreatif, mandiri, jujur, dan bertanggung jawab.

3. Karakteristik Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill)

Menurut Sani (2019:62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. Aktif dalam berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

34

Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat tinggi

harus membuat siswa aktif dalam mengikuti proses pembalajaran. Peran

guru dalam pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator untuk memberi kemudahan bagi

siswa dalam berpikir. Guru disarankan untuk lebih banyak memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang

akan dipelajarinya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam

meningkatan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi adalah

dengan cara mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat

siswa berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi

kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga

menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Memformulasikan masalah

Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan masalah

merupakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Siswa harus dapat merumuskan masalah atas masalah

yang dihadapi. Perumusan masalah dilakukan untuk memudahkan siswa

dalam memahami masalah dan mencari solusi untuk pemecahan masalah

tersebut.

c. Mengkaji permasalahan kompleks

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan yang tidak

dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau menerapkan strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

35

yang telah diketahui secara umum. Pada umumnya permasalahan tersebut

dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (konstektual) yang

mencakup berbagai bidang ilmu. Penyelesaian masalah yang kompleks

membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Siswa yang

tidak memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi akan mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan konstektual yang terkait

dengan berbagai bidang ilmu.

d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan

berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan

mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa ide

yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait dengan

kemampuan berpikir divergen.

e. Mencari informasi dari beberapa sumber

Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat

perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan, minat,

keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa. Mencari

informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong siswa untuk

bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar. Pembelajaran

dengan menugaskan siswa mencari berabagai sumber belajar dapat

dilakukan di kelas maupun di luar kelas melalui penugasan. Setelah siswa

mencari berbagai sumber belajar, siswa dilatih untuk membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

36

pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya tau solusinya dari

berbagai sumber yang berbeda.

f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan

berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik,

dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi harus memberikan

kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis dalam menghadapi

suatu persoalan atau ketika menerima informasi.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa

diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang

tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan analitik,

yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari masing-

masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelemahan dan kelebihan dari

masing-masing solusi alternatif dapat ditulis pada Lembar Kerja Siswa

(LKS).

4. Lingkup

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, pembelajaran pada

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan

berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang meiliki nama, ciri, sintaks,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

37

pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, problem based

learning, dan inquiry learning.

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung dan tidak

langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan

sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran

langsung, peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan

dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran

(instructional effect).

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai

sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan

pengetahuan tentang nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral

dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap

kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu

dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler,

kokurikuler, dan esktrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan

masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan

perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

5. Pembelajaran Yang Berpusat Pada Guru

1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

38

a. Ruang Lingkup Pengajaran Langsung

1) Pengertian

Pengajaran langsung yaitu suatu model pengajaran yang

bersifat teacher center, guru mempunyai tanggung jawab untuk

mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang

besar terhadap penstrukturan isi atau materi, keterampilan,

menjelaskan kepada siswa, memberikan kesempatan kepada siswa

serta memberikan umpan balik.

Ciri-ciri model pengajaran langsung (Majid, 2013:73), sebagai

berikut:

a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

termasuk prosedur penilian belajar.

b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.

c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang

diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat

berlangsung dengan berhasil.

b. Tahap Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung yang berpusat pada guru, tetapi harus

melibatkan siswa. Tahapan pelaksanaan model pembelajaran langsung

(direct instruction) menurut Majid (2013:76-77), adalah sebagai

berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

39

Tujuan ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa,

serta memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pembelajaran.

Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui

rangkuman rencana pembelajaran, serta alokasi waktu yang

disediakan untuk setiap tahap. Kegiatan ini bertujuan untuk

menarik perhatian siswa, memusaatkan perhatian siswa pada pokok

pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang

telah dimilikinya.

2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau

menyampaikan informasi tahap demi tahap. Pada tahap ini guru

dapat menyajikan materi pembelajaran, baik berupa konsep-konsep

maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:

a) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil, sehingga materi

dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek.

b) Pemberian contoh-contoh yang kongkrit dan beragam.

c) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi

atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas.

d) Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.

c. Membimbing pelatihan

Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berlatih konsep atau keterampilan. Keterlibatan siswa secara aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

40

dalam pelatihan dapat meningkatkan keterampilan, membuat

pembelajaran berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa

menerapkan konsep atau keterampilan pada situasi yang baru. Latihan

terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk menilai

kemampuan siswa dalam melakukan tugasnya.

d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Pada tahap umpan balik guru memberikan beberapa pertanyaan

lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap

siswa. Guru harus selalu memberikan respon yang positif terhadap

siswa, karena dengan respon yang positif dapat memotivasi siswa

untuk lebih berkembang dalam hal penyampaian pendapat, tidak malu

untuk bertanya, dan mau mencoba sesuatu yang belum pernah

dilakukan sebelumnya. Sebaliknya, jika guru memberikan respon yang

negatif terhadap siswa, maka siswa cenderung lebih malas untuk

bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.

e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjut dan penerapan konsep

Guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk

meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.

Kebanyakan latihan mandiri yang dibrikan kepada siswa sebagai fase

akhir pelajaran pada pengajaran langsung adalah pekerjaan rumah.

6. Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa

Pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan wajib

dalam kurikulum 2013 dimana pembelajaran lebih mendahulukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

41

kepentingan dan kemampuan siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran

yang berpusat pada siswa ini, peran guru hanya sebagai fasilitator yang

dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diwujudkan melalui kegiatan

mengamati, mananya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan atau bisa disebut 5M. Melalui tahapan ini, guru harus

mampu memotivasi dan membangkitkan semangat siswa dalam

ketertarikannya pada topik pembelajaran, membimbing siswa untuk

menanyakan fakta-fakta , konsep maupun prosedur yang relevan dengan

topik pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga harus mampu membimbing

siswa dalam mengumpulkan informasi mengenai fakta-fakta, konsep,

maupun prosedur-prosedur untuk kemudian dibimbing dalam tahap

mengasosiasikan dan menyimpulkan, kemudian yang terakhir adalah guru

harus mampu membimbing siswa dalam mengkomunikasikan semua fakta-

fakta, konsep maupun prosedur-prosedur tersebut.

a. Model Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa

1) Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

a) Pengertian Pembelajaran Penemuan

Menurut (Sani, 2014:98), discovery adalah menemukan konsep

melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui

pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discovery sendiri

merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

42

lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat memuat peserta didik

belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.

b) Tahapan Pembelajaran Discovery secara umum

(1) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,

motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.

(2) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang terkait

dengan topik yang dikaji.

(3) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang percobaan

atau mempelajari tahapan percobaan yang dipaparkan oleh

guru, LKS, atau buku.

(4) Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan

merencanakan percobaan.

(5) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan

percobaan/investigasi.

(6) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis.

(7) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta

membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.

(8) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan dan

pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.

Guru membimbing peserta didik dalam mengkonstruksi

konsep berdasarkan hasil investigasi.

2) Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

43

Menurut (Hamdayama, 2016:132), model pembelajaran

inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk

mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri, biasanya dilakukan

melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

a) Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan

kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran

ini selain berorientasi kepada hasil belajar dan juga berorientasi

pada proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri

bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai

materi pelajaran, akan tetapi seajuh mana siswa beraktivitas

mencari dan menemukan sesuatu. Melalui proses berpikir ini

siswa dapat menemukan sesuatu yang pasti dan benar, oleh

sebab itu setiap gagasan yang dikembangkan adalah gagasan

yang dapat ditemukan.

b) Prinsip interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,

baik interaksi antara siswa maupun interaksi antara siawa

dengan guru bahkan interaksi siswa dengan lingkungan

sekitarnya. Pembelajaran sebagai sebagai proses interaksi

berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

44

sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

Guru perlu mengarahkan agar siswa mengembangkan

kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.

c) Prinsip bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan

model pembelajaran inquiry adalah guru sebagai penanya.

Sebab, kemampuan siswa unuk menjawab setiap pertanyaan

pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.

Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap

langkah inquiry sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik

bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya

hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk

melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau

bertanya untuk menguji.

d) Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi

belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan

potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan

dan pengunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya

cenderung memanfaatkan otak kiri.

e) Prinsip keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai

kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

45

itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai

dengan perkembangan kemampuan logika nalarnya.

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang

menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang

harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukan.

3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning)

Model pembelajaran berbasis masalah, dapat diartikan

sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan

pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

Model pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa. Pembelajaran

berbasis masalah tidak mengharapkan siswa hanya sekedar

mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,

akan tetapi melalui model pembelajaran ini siswa dapat aktif

berpikir, mencari dan mengolah data dan kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

46

menyimpulkan. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk

menyelesaikan masalah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

sebagai kunci dari proses pembelajaran, sebab tanpa masalah

tidak mungkin ada proses pembelajaran. Pemecahan masalah

dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu proses

berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan

secara sistematis dan empiris.

b) Tahap Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning)

(1) Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan

terhadap fenomena tertentu, terkait dengan kompetensi

dasar yang akan dikembangkannya.

(2) Guru mendorong siswa untuk merumuskan suatu masalah

terkait dengan fenomena yang diamatinya. Masalah itu

dirumuskan dengan berupa pertanyaan yang bersifat

problematis.

(3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

(data) dalam rangka menyelesaikan masalah, baik secara

individu maupun kelompok, dengan membaca berbagai

refrensi, pengamatan lapangan, wawancara, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

47

(4) Guru meminta siswa untuk melakukan analisis data dan

merumuskan jawaban terkait dengan masalah yang mereka

ajukan sebelumnya.

(5) Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan jawaban

atas permasalahan yang mereka rumuskan sebelumnya.

Guru juga membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang

dilakukan.

4) Model Pembelajaran Berbasis Proyek

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163), pembelajaran

berbasis proyek atau project based learning adalah model

pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai

inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,

penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran

berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

48

berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan

kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan

investigasi dan memahaminya.

b) Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Majid & Rochman (2014:168-169), langkah-

langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah

sebagai berikut:

(1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential

question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu

pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta didik

dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil agar

siswa mengajukan pertanayaan adalh topik yang sesuai

dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan peserta

didik. Guru harus memberikan topik yang relevan dengan

peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami. Topik

yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah dialamai

atau sesuai dengan pengalaman peserta didik secara umum.

(2) Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the

project)

Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara

guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang

akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

49

proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan

proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus

dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas yang

dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,

serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk

membantu penyelesaian proyek.

(3) Menyusun jadwal (Create a schedule)

Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas dalam

menyelesaikan proyek berdasarkan keputusan yang telah

disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam

menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah

disepakti bersama yang berarti jadwal tersebut tidak

menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di

luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Maka proyek

yang dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan dengan

waktu yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

membuat timeline untuk menyelesaikan proyek; membuat

deadline penyelesaian proyek; membawa peserta didik agar

merencanakan cara yang baru; membimbing peserta didik

ketika mereka mengalami kesulitan dalam membuat cara

untuk penyelesaian proyek; dan meminta peserta didik

untuk membuat penjelasan atau alasan tentang cara yang

dipilih dalam penyelesaian proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

50

(4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the

students and the progress of the project)

Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh

guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan

proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian

proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai

sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring

dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada

setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah

proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang

dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(5) Menguji hasil (Assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam

mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.

Penilaian yang dilakukan oleh guru berpern dalam

mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik dalam

mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan oleh guru

seharusnya dapat memberikan umpan balik tentang

pemahaman yang sudah dicapai peserta didik. Peran

penilaian dapat membantu guru dalam menyusun strategi

pembelajaran selanjutnya .

(6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experience)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

51

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta

didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara

individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik

diminta untuk mengungkapkan perasaan dan

pengalamannya selama menyelesaikan proek. Guru dan

peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka

memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga

pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk menjawab

permasalahan yang diajukan pada tahap pertama

pembelajaran.

c) Peran Guru dan Pesrta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek

Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-

masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

Menurut Majid & Rochman (2014:169-170), peran guru dan

peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

Peran Guru dan Peserta Didik

Peran Guru Peran Siswa

Merencanakan dan

mendesai pembelajaran;

Menggunakan kemampuan

bertanya dan berpikir;

Membuat strategi

pembelajaran; Melakukan riset sederhana;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

52

E. Pelaksanaan

Penilaian

1. Pengertian Penilaian

Proses ataupun program apapun memerlukan penilaian untuk mengukur

sudah sejauh mana tingkat ketercapaian proses maupun program tersebut.

Dalam desain pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi, penilaian

pembelajaran dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang

telah diraih oleh peserta didik. Angka atau nilai biasanya menjadi patokan

untuk menentukan penugasan program tersebut. Penilaian merupakan

kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif,

berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai

siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan

selanjutnya (Depdiknas, 2001). Hal ini berarti penilaian tidak hanya untuk

mencapai target sesaat atau satu aspek saja, melainkan menyeluruh.

Menurut Sani (2016:15), penilaian pembelajaran ialah proses untuk

menentukan hasil belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria tertentu

dari beberapa kegiatan yang telah didesain dan diimplementasikan untuk

Membayangkan interaksi

yang akan terjadi antara

guru dan siswa.

Mempelajari ide dan

konsep baru;

Mencari keunikan siswa; Belajar mengatur waktu

dengan baik;

Menilai siswa dengan

cara transaparan dan

menilai dengan berbagai

macam penilaian;

Melakukan kegiatan belajar

sendiri/kelompok;

Membuat portofolio

pekerjaan siswa.

Mengaplikasikan hasil

belajar lewat tindakan;

Melakukan interaksi sosial

(wawancara, survey,

observasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

53

mendukung tercapainya berbagai kompetensi dalam kegiatan-kegiatan

tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan.

Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami

pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Dengan adanya penilaian,

maka dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan

pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses

pembelajaran itu sendiri.

2. Fungsi Penilaian

Penilaian berfungsi sebagai pemantauan kinerja komponen-komponen

kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan

dalam proses belajar mengajar. Informasi yang diberikan oleh hasil analisis

terhadap hasil penilaian sangat diperlukan bagi pemuatan kebijakan-

kebijakan yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk peningkatan mutu

proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi hasil belajar menurut (Jihad &

Haris, 2012:56-57), sebagai berikut:

a. Fungsi formatif

Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat

memberikan informasi yang berupa umpan balik, baik bagi guru maupun

bagi siswa. Bagi pendidik umpan balik tersebut dapat dipakai perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Di mana titik kelemahan atau

kekurangan ditemukan, maka akan dilakukan suatu perbaikan. Bagi

pendidik umpan balik yang diterima akan memberikan informasi apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

54

kompetensi dasar dan standar kompetensi telah dicapai. Dengan

demikian dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dalam belajar bila

kompetensi dasar dan standar kompetensi belum tercapai.

b. Fungsi sumatif

Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya

dilakukan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir semester

atau akhir tahun ajaran. Sebagai hasilnya akan diketahui sampai sejauh

mana pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai suatu tujuan telah

tercapai.

c. Fungsi diagnostik

Evaluasi dapat mengungkapkan kesulitan-kesulitan peserta didik,

untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama

mengikuti proses belajar, maka diperlukanlah evaluasi tesebut.

d. Fungsi selektif

Dengan evaluasi, guru dapat menyeleksi peserta tes (siswa) dalam

rangka mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan tujuan ini beberapa

hal yang dapat diambil dari evaluasi adalah:

1) Menentukan layak diterima atau tidak seorang peserta tes.

2) Menentukan layak dinaikkan atau tidak seorang siswa ke kelas

berikutnya.

3) Menentukan layak dilepas atau tidak seorang siswa dari lembaga

tempat belajar.

4) Menentukan siswa yang layak untuk menerima beasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

55

3. Tujuan Penilaian

Menurut Kunandar (2013:70) tujuan penilaian hasil belajar peserta didik

adalah:

a. Melacak kemajuan peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian,

maka perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diidentifikasi. Guru

bisa menyusun profil kemajuan peserta didik yang berisi pencapaian hasil

belajar secara periodik.

b. Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik, artinya dengan

melakukan penilaian, maka dapat diketahui apakah peserta didik telah

menguasai kompetensi tersebut atau belum, selanjutnya guru mencari

tindakan tertentu bagi yang belum menguasai kompetensi tersebut.

c. Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta didik, artinya

dengan melakukan penilaian, maka dapat diketahui kompetensi mana

yang belum dikuasai dan kompetensi mana yang telah dikuasai.

d. Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik, artinya dengan

melakukan penilaian, maka dapat dijadikan bahan acuan untuk

memperbaiki hasil belajar peserta didik yang masih dibawah standar

(KKM).

4. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian dapat disebut sebagai proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik

(Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Penilaian merupakan serangkaian

kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

56

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran

berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan

(penilaian hasil/produk).

5. Karakteristik penilaian kurikulum 2013

Karakteristik penilaian kurikulum 2013 menurut (Sunarti & Rahmawati,

2014:4-5), sebagai berikut:

a. Belajar tuntas (Mastry Learning)

Belajar tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan

pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

prosedur yang benar. Peserta didik harus mendapatkan bantuan yang

tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mencapai

kompetensi yang ditentukan. Peserta didik yang belajar lambat perlu

diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan dengan

peserta didik pada umumnya.

b. Penilaian autentik

Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:

1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal yang

saling berkaitan.

2) Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

57

3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.

4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan,

dan sikap)

5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui oleh

peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang dapat

dilakukan oleh peserta didik.

c. Penilaian berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan selama

pembelajaran berlangsung, untuk mendapatkan gambaran yang utuh

mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,

kemajuan dan perbaikan hasil terus-menerus dalam bentuk penilaian

proses dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan.

d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan produk,

portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.

e. Berdasarkan acuan kriteria

Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnya penilaian harus

didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

Kemampuan peserta didik tidak tidak dibandingkan terhadap

kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,

misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM).

6. Karakteristik Soal HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

58

Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal-soal HOTS sangat

direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas.

Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS.

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk

memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis

(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan

berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan

(desicion making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah

satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki

oleh setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam

HOTS, terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang

tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda,

(3) menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan

cara sebelumnya.

b. Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis situasi nyata

dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat

menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan

masalah. Karakteristik assessment kontekstual sebagai berikut (1)

relating yaitu assessment terkait langsung dengan konteks pengalaman

kehidupan nyata, (2) experencing yaitu assessment yang ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

59

kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan

(creation), (3) applying yaitu assessment yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata, (4)

communicating yaitu assessment yang menuntut kemampuan peserta

didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada

kesimpulan konteks masalah, (5) transfering yaitu assessment yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi konsep-

konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS

sebagai berikut.

1) Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang

bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok

soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas

jawaban dan pengecoh (disractor).

2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji

pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara komperhensif

yang terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya. Sebagaimana

soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

60

ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada situasi

kontekstual.

3) Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi yaitu soal yang menuntut

peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata,

frase, angka atau simbol.

4) Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang

jawabannya berupa kata, kalimat pendek atau frase terhadap suatu

pertanyaan.

5) Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut

peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang

telah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan

gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk

tertulis.

F. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang analisis pembelajaran berbasis HOTS yang peneliti

kembangkan, sama halnya dengan penelitian terdahulu yang dapat

menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

61

1. Penelitian yang pertama oleh Maharani Yuniar, Cece Rakhmat, Asep

Saepulrohman (2015) dengan judul “Analisis HOTS (High Order Thinking

Skill) Pada Soal Objektif Tes dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7 Ciamis”. Alasan dilakukannya penelitian

ini karena masih banyaknya soal yang dibuat oleh guru yang tidak

memenuhi kriteria pembuatan soal yang baik. Metode penelitian yang

dilakukan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian berusaha

mendeskripsikan pengembangan HOTS pada soal ditemukan 14 butir soal

memenuhi kriteria HOTS dan 6 butir soal tidak memenuhi kriteria HOTS.

2. Penelitian yang kedua oleh Khusnul Fajriyah dan Ferina Agustina (2018)

dengan judul “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SD

Pilot Project Kurikulum 2013 Kota Semarang” yang bertujuan untuk

memperoleh data secara terperinci tentang bagaimana kemampuan siswa SD

pilot project kota Semarang dalam menerpkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi sesuai dengan kompetensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu

deskriptif kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif melalui perhitungan

skor, mean, persentase, dan penyajian data melalui tabel dan diagram. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

SD pilot project kurikulum 2013 berada pada level kurang yaitu dengan

rata-rata 40. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal berbasis

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penguasaan berpikir tingkat tinggi

tergolong masih rendah sebanyak 53,3% yang masuk kedalam rentang

kurang dari 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

62

3. Penelitian yang ketiga oleh Maria Agustina Amelia (2016) dengan judul

“Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skill (HOTS)

Matematika Materi Pecahan untuk Kelas 5 Sekolah Dasar” yang bertujuan

untuk menganalisis kualitas tes hasil belajar matematika buatan guru

mengenai materi pecahan untuk siswa kelas 5 SD. Metode penelitian yang

digunakan yaitu survei dengan teknik pengumpulan data berupa teknik

random sampling dengan mengumpulkan data mengenai kemampuan

berpikir kritis materi pecahan pada siswa kelas 5 menggunakan tes pilihan

ganda dengen 4 pilihan jawaban. Hasil analisis validitas soal dengan taraf

signifikan 5% diperoleh 20 soal (100%) valid. Hasil uji reliabilitas soal

diperoleh indeks reliabilitas dalam kriteria „tinggi”. Jadi butir soal memiliki

konsistensi yang tinggi dalam mengukur kemampuan peserta didik

mengenai materi pecahan. Hasil uji daya pembeda pada soal terdapat 3 soal

yang perlu direvisi karena belum dapat membedakan peserta didik

berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Ada 17

soal yang dapat diterima karena sudah dapat membedakan peserta didik

berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Hasil uji

analisis tingkat kesukaran soal yaitu 1 soal (5%) memiliki tingkat kesukaran

kategori mudah, 15 soal (75%) memiliki tingkat kesukaran kategori sedang

dan 4 soal (20%) yang memiliki tingkat kesukaran kategori sukar.

G. Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

63

Sebagai lembaga yang berperan penting dalam proses pendidikan, sekolah

harus mampu menanamkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi kehidupan

setiap generasi pelajar. Dalam melaksanakan program pendidikan, guru adalah

individu yang memegang peran penting setiap pelaksanaannya. Pendidikan

pada saat ini harus diarahkan pada peningkatan kemampuan berpikir agar

mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika

pendidikan di sekolah diarahkan tidak semata-mata pada kemampuan

menghafal dan pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada

peningkatan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa itu sendiri.

khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. Artinya, guru perlu

mengajarkan siswanya keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung

maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas,

orangtua, masyarakat, dan pihak siswa itu sendiri. Dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 masih banyak kendala yang

mempengaruhi hasil belajar, baik dari segi media yang digunakan maupun

penilaian pada kurikulum 2013.

Dengan kata lain prinsip utama yang paling mendasar pada kurikulum

2013 adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses

pembelajaran yang otentik, menantang, dan bermakna bagi peserta didik

sehingga dengan demikian dapatlah berkembang potensi peserta didik sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan nasional. Namun, masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

64

banyak guru yang belum bisa atau masih bingung dalam melaksanakan atau

mengimplementasikan kurikulum 2013 itu dalam pembelajaran.

Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan

signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang

kaku menjadi lebih modern. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga

ranah (kognitif, afektif, psikomotor) tersebut secara utuh, artinya

pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah yang

lainnya. Dalam perencanaan proses pembelajaran ini ada beberapa aspek yang

perlu diperhatikan yaitu: desain pembelajaran, rencana pelaksanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil dan proses

pembelajaran.

Sejak tahun 1945, kurikulum di Indonesia telah berulang kali diperbaharui

dan disempurnakan. Penyempurnaan itu dilakukan berdasarkan perkembangan-

perkembangan yang ada baik dari segi teknologi yang semakin canggih,

perkembangan peserta didik, dan tuntutan standar yang ingin dicapai.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kurikulum membawa kebaikan dalam

setiap penyempurnaannya, hingga perubahan kurikulum saat ini menjadi

kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

65

Kurikulum 2013 mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai

dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Acuan dan prinsip penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36

Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yang menyatakan bahwa penyusunan

kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan takwa; peningkatan

akhlak mulia; peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan

nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni; agama; dinamika perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-

nilai kebangsaan. Kategori hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa adalah

sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini dapat dirumuskan dalam

bentuk desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment).

Dengan menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka lembaga pendidikan akan menghasilkan siswa yang tidak

hanya mampu memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun

memahami. Kemampuan menghafal dan memahami materi pelajaran

merupakan keterampilan berpikir tingkat rendah, melainkan siswa yang

dihasilkan adalah siswa yang mampu meperoleh nilai tinggi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

66

kemampuan berpikir yang baik yakni dengan kemampuan untuk menganalisis,

mengevaluasi, dan mengkreasi.

Guru

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Pelaksanaan

Penilaian Kelas

Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

67

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Siswa

Keterampilan

Berpikir Tingkat

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Mixed Methods

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods

dengan model Sequential eksploratory. Menurut (Sugiyono, 2018:48), metode

penelitian mixed methods model Sequential eksploratory adalah metode

penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

kuantitatif secara berurutan. Dalam penelitian ini, penekanan metode lebih

pada metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif.

Kedua metode tersebut saling berhubungan antara hasil penelitian pertama dan

tahap berikutnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK 17 Seyegan, sleman, tepatnya di Mranggen,

Margodadi, Seyegan, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama bulan April - Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

69

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Akuntansi SMK

17 Seyegan yang menerapkan kurikulum 2013 sebagai subjek utama dan

siswa kelas X Akuntansi sebagai subjek kedua. Guru akuntansi adalah

subjek dalam mempraktikkan kegiatan proses pembelajaran, narasumber

wawancara, dan sebagai sumber dokumentasi untuk meminta Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta dokumen soal penilaian

pembelajaran. Siswa sebagai subjek untuk mengisi kuesioner, untuk

menerima pelaksanaan pembelajaran serta narasumber dokumentasi.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan kegitan

penilaian pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada mata pelajaran akuntansi.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga variabel, yakni satu variabel terikat, satu

variabel bebas, dan satu variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah desain RPP, pelaksanaan kegitan pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran, sedangkan variabel tambahan dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

70

persepsi siswa. Operasionalisasi variabel penelitian akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran untuk satu kali pertemuan atau lebih yang dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Desain RPP yang dikembangkan mencakup: (1) kompetensi dasar, (2)

indikator, (3) tujuan pembelajaran, dan (4) langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Desain RPP yang memuat

unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi harus dikembangkan berdasarkan

tahapan pemikiran yang dikembangkan oleh Bloom, yaitu memuat proses

kognitif berupa menganalisis, mengevalusi, dan mencipta yang merupakan

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kisi-kisi instrumen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

1

Identitas

Mata

Pelajaran

Bahasa

Kejelasan

dan

kelengkapan

identitas

-

Satuan

Pendidikan 5 1,2,3,4,5

Kelas/Semes

-ter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

71

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

Mata

Pelajaran

Tema

Pelajaran

Alokasi

Waktu

2 Kompetensi

Inti (KI)

Kelengkapan

kompetensi

inti

KI 1 Spiritual

1 6

KI 2 Sosial

KI 3 Pengetahuan

KI 4 Keterampila-

n

3

Kompetensi

Dasar (KD)

dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

Pengembang

-an IPK

untuk

mencapai

KD

-

Terdapat

Kompetensi

Dasar

2 7,8 Keterkaitan

antar KD

dengan IPK

KKO

yang

digunaka

-n

mengara-

h pada

ranah

kognitif

Menganalisi-

s

1 9 Mengevalua-

si

Mencipta

4

Perumusan

Tujuan

Pembelajara-

n

Kesesuaian

dengan

indikator

-

Penjabaran

tujuan

pembelajara-

n mengacu

pada

indikator

pencapaian

kompetensi

yang

didalamnya

terdapat

kegiatan

literasi dan

PPK serta

mengandung

3 objek

1 10,11

5

Materi

Pembelajara-

n

Kesesuaian

dan

kelengkapan

materi

pembelajara-

n

-

Memuat

fakta 1 11

Memuat

konsep/prins

-ip

1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

72

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

Memuat

prosedur

yang relevan

dengan

materi

1 13

Memuat

motakognitif 1 14

6

Metode

Pembelajara-

n

Kesesuaian

dengan

tujuan

pembelajara-

n

Pendekat

-an

Pendekatan

Saintifik 1 15

Pendekatan

Kontekstual

Model

Discovery

Learning

1 16

Problem

Based

Learning

Project

Based

Learning

Inquiry

Learning

Metode

Metode

Diskusi

1 17

Metode

Ceramah

Metode

Tanya jawab

Metode

Penugasan

Metode

Eksperimen

Metode

Demonstrasi

Metode

Simulasi

7

Sumber

Belajar dan

Media

Belajar

Tercetak -

Buku

1 18 Koran

LKS

Modul

Non cetak -

Internet

1 19 Video

Power Point

8

Skenario

Pembelajara-

n

Langkah-

langkah

Pembelajara-

n

Kegiatan

Pendahu-

luan

Memberikan

salam

1 20 Siswa dan

guru berdoa

bersama

Pengkondisi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

73

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

an kelas

Mengecek

kehadiran

siswa

Mengulang

materi

pertemuan

sebelumnya

Kegiatan

apersepsi

Menjelaskan

tujuan

pembelajara-

n yang akan

dicapai dan

mengaitkan

manfaat

dalam

kehidupan

sehari-hari

Memotivasi

siswa

Kegiatan

Inti

Berdasarkan

PPK dan

literasi

1 21

Berdasarkan

4C

(Creativity,

Critical

Thinking,

Communicat

ion,

Collaboratio

-n)

Kegiatan

Penutup

Memberikan

umpan balik

1 22

Memberikan

penguatan

Membuat

Kesimpulan

Memberikan

PR

Meminta

siswa untuk

mempelajari

materi

pertemuan

berikutnya

Mengadakan

refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

74

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

Menutup

pembelajara-

n dengan

salam

9. Penilaian

Sikap

Spiritual Berdoa

1 23

Bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggungja-

wab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerjasama

Penilaian

teman

sebaya

Pengetahuan

Tes Tulis

Pilihan

Ganda

1 24 Esai

Tes

Lisan

Tanya jawab

Diskusi

Keterampila-

n

Kesesuai

an

dengan

teknik

dan

bentuk

penilaian

autentik

Portofolio

1 25

Praktik

Proyek

Teknik

penialaian

Sikap

Jurnal

1 26 Ceklis

Pengetah

-uan Tes tertulis 1 27

Keteram

pilan

Penilaian

kinerja 1 28

10.

Bahasa

Penggunaan

bahasa tulis

Tata

bahasa

Menggunaka

-n Ejaan

Bahasa

Indonesia

(EBI) yang

baik dan

benar

1 29

Menggunaka

-n kalimat

baku sesuai

dengan

KBBI

1 30

Menggunaka

-n pola 1 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

75

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

kalimat yang

lengkap

(SPOK)

Penggunaan

istilah yang

mudah

dipahami

1 32

Kesederh

anaan

bahasa

Tidak

mengandung

makna

ambigu

1 33

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah langkah-langkah pembelajaran

yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Pelaksanaan pembelajaran seharusnya memuat indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang memuat proses kognitif berupa menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dapat terpenuhi yaitu siswa dapat memiliki keterampilan berpikir tingkat

tinggi yang akan diuji melalui penilaian keterampilan. Kisi-kisi instrumen

aktivitas guru di kelas dapat dilihat pada Tebel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instru-

men

1 Persiapan RPP - Kelengkapan

komponen 1 1

2 Penyajian Pendahuluan - Memberikan 2 2,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

76

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instru-

men

salam

Siswa dan

guru berdoa

bersama

2 4,5

Memeriksa

kondisi kelas

sebelum

memulai

kegiatan

pembelajara-

n

3 6,7,8

Mengecek

kehadiran

siswa

1 9

Mengulang

materi

pertemuan

sebelumnya

1 10

Melakukan

kegiatan

apersepsi

dan motivasi

siswa

1 11

Menjelaskan

tujuan

pembelajara-

n yang akan

dicapai dan

mengaitan

dengan

kehidupan

sehari-hari

1 12

Kegiatan Inti

Berdasarkan

IPK 1 13

Berdasarkan

karakteristik

peserta didik

1 14

Berdasarkan

PPK dan

literasi

2 15,16

Berdasarkan

4C (creavity,

critical

thinking,

communicati

-on,

collaboratio-

n)

1 17

Penutup - Memberikan

umpan balik 1 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

77

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instru-

men

Memberikan

penguatan 1 19

Menyimpulk

-an materi 1 20

Memberi

tugas pada

siswa

2 21,22

Mengadakan

refleksi 1 23

Menutup

pelajaran

dengan

salam

1 24

3

Metode

Pembelajar

-an

Kesesuaian

dengan

tujuan

pembelajara-

n

Pendekatan

Pendekatan

saintifik 1 25

Pendekatan

kontekstual

Model

Discovery

learning

1 26

Problem

based

learning

Project

based

lerning

Inquiry

based

learning

Metode

Metode

diskusi

1 27

Metode

ceramah

Metode

tanya jawab

Metode

penugasan

Metode

eksperimen

Metode

demonstrasi

Metode

simulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

78

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instru-

men

Sumber

belajar dan

media

belajar

Pemanfaatan

Media

Pembelajara-

n

Tercetak

Buku

1 28 Koran

LKS

Modul

Non Cetak

Internet

1 29 Video

Power Point

3 Bahasa

Penggunaan

Bahasa Tulis

Tata Bahasa

Menggunaka

-n Ejaan

Bahasa

Indonesia

(EBI) yang

baik dan

benar

1 30

Menggunaka

-n kalimat

baku sesuai

dengan

KBBI

1 31

Menggunaka

-n pola

kalimat yang

lengkap

(SPOK)

1 32

Penggunaan

istilah yang

mudah

dipahami

1 33

Kesederhana

-an kalimat

Tidak

mengandung

makna

ambigu

1 34

Penggunaan

Bahasa

Lisan

Lafal

Pengucapan

bahasa yang

jelas

1 35

Intonasi

Kalimat

yang

diucapkan

dapat

didengar

dengan baik

1 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

79

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instru-

men

Jeda

Perhentian

kalimat

dengan tepat

1 37

Lugas dan

Komunikatif

Ketepatan

struktur

kalimat

1 38

Mudah

dimengerti

Penjelasan

runtut 1 39

Penggunaan

bahasa yang

mudah

1 40

Pilihan kata

lebih

familiar

1 41

Penggunaan

Bahasa

Tubuh

Non verbal Mata 1 42

Tangan 1 43

3. Pelaksanaan Penilaian

Penilaian ialah suatu proses sistematis yang dilakukan melalui

pengumpulan informasi yang valid dan reliabel dengan menilai kinerja

peserta didik. Hasil penilaian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran.

Pelaksanaan penilaian menjadi salah satu komponen yang sangat penting

dalam menanamkan keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada peserta

didik. Penilaian pembelajaran yang baik akan tertuang dalam perumusan

instrumen evaluasi yang digunakan. Dalam perumusan instrumen evaluasi,

masing-masing butir instrumen harus mampu mengarahkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan proses kognitif yaitu

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen pelaksanaan

penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

80

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

1 Kata Kerja

Operasional

KKO yang

mengarah

pada

kemampuan

tingkat

rendah

- Mengingat

3 1,2,3

- Memahami

- Menerapkan

KKO yang

mengarah

pada

kemampuan

tingkat

tinggi

- Menganalisi-

s

3 4,5,6 - Mengevalua-

si

- Mencipta

2 Bahasa

Penggunaan

Bahasa Tulis

Tata

Bahasa

Menggunaka

-n Ejaan

Bahasa

Indonesia

yang baik

dan benar

1 8

Menggunaka

-n kalimat

baku sesuai

dengan

KBBI

1 9

Menggunaka

-n pola

kalimat yang

lengkap

(SPOK)

1 10

Penggun

aan

Istilah

Penggunaan

istilah yang

mudah

dipahami

1 11

Kesederh

-anaan

Kalimat

Tidak

mengandung

makna

ambigu

1 12

Penggunaan

Bahasa

Lisan

Lafal

Pengucapan

bahasa yang

jelas

1 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

81

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

Intonasi

Kalimat

yang

diucapkan

dapat

didengar

dengan baik

1 15

Jeda

Perhentian

kalimat

dengan tepat

1 16

Lugas

dan

Komunik

-atif

Ketepatan

struktur

kalimat

1 17

Keefektifan

kalimat 1 18

3. Soal yang

diujikan

Kesesuaian

soal

-

Sesuai

dengan

materi yang

diajarkan

1 19

Sesuai

dengan

tujuan

pembelajara-

n yang ingin

dicapai

1 20

Sesuai

dengan

perbedaan

kemampuan

siswa

1 21

Sesuai

dengan

indikator

pencapaian

kompetensi

(IPK)

1 7

Kejelasan

Soal

Soal yang

dibuat tidak

bergantung

dengan soal

sebelumnya

1 13

4.

Macam-

macam

penilaian

Sikap

spiritual berdoa

1 22

bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggung

jawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

82

No. Variabel Sub

Variabel

Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertany-

aan

Nomor

Butir

Instrum-

en

sama

Penilaian

teman

sebaya

Pengetahuan

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

1 23 Essay

Tes lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampila-

n

Kesesuai

an

dengan

teknik

dan

bentuk

penilaian

autentik

Portofolio 1 24

Praktik

Proyek

Teknik

penilaian

Sikap Jurnal

1 25

Ceklis

Pengetah

uan Tes tertulis

Keteram

pilan

Penilaian

kinerja

5. Tindak

Lanjut Guru

Remidial

-

Guru

melakukan

remidial

untuk

membantu

siswa yang

mengalami

kesulitan

dalam

menguasi

materi

pelajaran

1 26

Pengayaan

Guru

melakukan

Pengayaan

untuk

mengemban

gkan potensi

siswa secara

optimal

1 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

83

4. Persepsi Siswa

Persepsi merupakan suatu proses pengamatan terhadap suatu objek

yang menyangkut tanggapan mengenai kebenaran dan keyakinan terhadap

objek tertentu.

Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan peneliti

terhadap guru, maka perlu dilakukan penelitian terhadap persepsi siswa.

Penilaian persepsi siswa pada guru mata pelajaran akuntansi dalam

menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi dengan menggunakan 4 kriteria yaitu kecakapan guru dalam

mengajar, kemampuan guru dalam penguasaan materi, proses belajar

mengajar yang dilakukan guru dikelas, dan penerapan pendekatan saintifik.

Secara umum persepsi siswa dapat diukur dari apakah siswa sudah merasa

dilibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran di kelas. Kisi-kisi

kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa

No. Variabel Sub Variabel Indikator

Pernyataa

-n Jumlah

Pertanyaan + -

1

Persepsi siswa

tentang

kemampuan

mengajar guru

Kecakapan

Memberikan

penjelasan

yang mudah

dipahami

siswa

1 2 2

Metode

mengajar

membuat

materi lebih

jelas

3,4 5 3

Pengetahuan

Menujukkan

penguasaan

materi

pembelajaran

6 7 2

Menjelaskan 8 9 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

84

No. Variabel Sub Variabel Indikator

Pernyataa

-n Jumlah

Pertanyaan + -

materi secara

runtut

Memberikan

materi

pelajaran

dengan jelas

10 - 1

Memberikan

materi disertai

dengan contoh

yang mudah

dipahami

11 12 2

Proses Belajar

Mengajar

Memilih

metode

mengajar yang

sesuai dengan

materi

pelajaran

13 - 1

Memberikan

informasi

tujuan

pembelajaran

14 - 1

Menggunakan

media

pembelajaran

yang tepat

15,1

6 - 2

Memotivasi

siswa dengan

berbagai cara

yang positif

17,1

8 19 3

Memberikan

pertanyaan

umpan balik

untuk

mengetahui

daya serap

siswa di setiap

komponen

pembelajaran

20 21 2

Menyimpulka-

n hasil belajar 22 - 1

Menggunakan

waktu secara

efektif dan

efisien

23,2

4 25 3

Menjawab

pertanyaan

siswa dengan

baik

26,2

7 - 2

2 Pendekatan

Saintifik

Penerapan

pendekatan

saintifik

Mengamati 28,2

9 - 2

Menanya 30 - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

85

No. Variabel Sub Variabel Indikator

Pernyataa

-n Jumlah

Pertanyaan + -

Mengumpulka

-n Data 31 - 1

Mengasosiasi 32 - 1

Mengomunika

-sikan 33 - 1

E. Sumber Data Yang Digunakan

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini berupa:

1. Data Primer

Menurut (Hasan, 2002:82-83), data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data

primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date.

a. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

mata pelajaran akuntansi di kelas dengan metode, model, dan teknik

tertentu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran berupa

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat kekonsistenan

pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

terjadi di kelas.

c. Persepsi siswa terhadap guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

di kelas yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Data Sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

86

Menurut (Hasan, 2002:82-83), data sekunder adalah data yang diperoleh

atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang telah ada.

a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas untuk mengetahui sejauh mana soal evaluasi

yang dibuat oleh guru telah menunjukkan indikator pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui kata kerja yang digunakan

dalam soal berupa kata kerja menganalisis, mengevaluasi, dan

mengkreasi.

F. Teknik pengumpulan data

a. Teknik Pengumpulan Kualitatif

a) Observasi

Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti.

Teknik observasi digunkan untuk memperoleh data primer berupa

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan RPP yang

telah dibuat sebelumnya yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, selain itu observasi juga dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh data yang konsisten sesuai dengan data yang diperoleh

melalui kegitan wawancara.

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam teknik observasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

87

dilakukan, yang akan menjadi subjek penelitian adalah guru mata

pelajaran Akuntansi kelas X.

b) Wawancara

Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan metode

yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara

dilakukan guna memperoleh data yang konsisten dengan data yang

diperoleh melalui observasi, yang menjadi narasumber dalam wawancara

adalah guru mata pelajaran Akuntansi yang mengajar di kelas XI.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru di kelas sudah memuat indikator menganalisis,

mengevaluasi, dan mengkreasi.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan oleh

peneliti berupa desain RPP dan soal-soal latihan yang dibuat oleh guru

Akuntansi.

b. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

a) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang berisi beberapa

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Terdapat dua betuk

kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner terbuka yaitu

kuesioner dengan jawaban pendek atau tanggapan yang cukup diberi

tanda centang (√) pada kolom yang disediakan atau dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

88

melingkari nomor atau huruf di depan pilihan jawaban yang tersedia

dikenal sebagai bentuk tertutup atau terbatas, kuesioner bentuk terbuka

atau bebas ini memberi keleluasaan kepada responden untuk memberi

tanggapan atau jawaban secara bebas dengan kata-kata sendiri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang

akan disebarkan di kelas XI Akuntansi. Kuesioner dalam penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada kuesioner ini skala pengukuran

menggunakan skala Likert, dengan menggunkan empat pilihan jawaban,

yaitu (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor 3, (3) jarang

dengan skor 2, dan (4) tidak pernah dengan skor 1.

G. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Penelitian Kualitatif

a) Lembar Observasi digunakan untuk melihat apakah kegitan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru Akuntansi sudah sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat sebelumnya dan sudah

mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b) Lembar Wawancara digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas serta

menemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Akuntansi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

89

menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

c) Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder berupa

desain RPP dan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi.

Desain RPP dan penilaian pembelajaran akan dianalisis dengan melihat

apakah desain RPP dan penilaian pembelajaran tersebut sudah memuat

unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

d) Keabsahan Data.

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu

bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik pemeriksaan keabsahan

data yang digunakan dalam penelitian dengan teknik analisis data

kualitatif adalah teknik triangulasi. Dalam pengumpulan data, data yang

diperoleh akan lebih konsisten sehingga menjadi suatu data yang valid

dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah data yang

disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan atau

kevalidan data. Menurut (Sugiyono, 2018:327), triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Pengumpulan data yang

dilakukan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

90

triangulasi metode yang diperoleh dari kegiatan penelitian wawancara,

observasi, dan dokumentasi sudah sesuai dengan data yang didapatkan di

lapangan.

b. Instrumen Penelitian Kuantitatif

a) Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari

instrumen yang akan dipakai pada penelitian. Pengertian validitas

tersebut menunjukan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan

untuk mengukur variabel. Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-

benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang akan

diukur. Uji validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan

pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien

validitas. Untuk menguji kevalidan instrumen penelitian persepsi siswa

terhadap guru Akuntansi kelas X dalam melakukan kegiatan pelaksanaan

pembelajaran di kelas, instrumen tersebut akan dimintakan validasi

kepada ahli bahasa dan ahli materi. Hasil validasi bahasa dan materi RPP

dapat dilihat di Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan materi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dapat dilihat di Lampiran 5; hasil validasi bahasa

dan materi pelaksanaan penilaian pembelajaran dapat dilihat di Lampiran

6; hasil validasi bahasa dan materi instrumen kuesioner persepsi siswa

dapat dilihat di Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan materi wawancara

guru dapat dilihat di Lampiran 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

91

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu

instrumen (alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun

dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

maka akan menghasilkan data yang sama. Hasil pengukuran yang

memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil

yang terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh

suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel. Untuk

menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan

koefisien reliabilitas Alfa Cronbach (Haris, 2012:180-181) yaitu :

⌉ ⌈

Keterangan:

n = banyaknya butir soal

= jumlah varians skor tiap item

= varians skor total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

92

Hasil uji reliabilitas terhadap persepsi siswa dapat dilihat pada

Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Persepsi siswa terhadap guru pada pelaksanaan pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,966.

Karena angka Cronbach‟s Alpha sebesar 0,966 (>) dari 0,60. Maka

dapat disimpulkan bahwa ke-31 pertanyaan angket persepsi siswa

adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap

dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang sangat penting. Hasil

penelitian yang dihasilkan harus melalui proses analisis data terlebih dahulu

agar dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti harus mampu melakukan

analisis data secara tepat dan sesuai prosedur yang ditentukan. Intinya dari

analisis data kualitatif adalah mengurai dan mengelolah data mentah

menjadi data yang ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik, sehingga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,966 ,966 31

Sumber: data primer dioleh, 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

93

hasil dari analisis data yang baik adalah data olah yang tepat dan dimaknai

sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang

berbeda-beda. Ada empat tahap dalam teknik analisis data selama di

lapangan model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2017:484-492),

yaitu:

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian

dengan mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi yang terkait dengan desain RPP,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajran yang memuat

unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Reduksi Data

Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting. Dengan demikian, data yang sudah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah untuk dilakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

Adapun proses reduksi data di dalam penelitian ini adalah catatan

tertulis di lapangan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

dengan guru Akuntansi kelas X di SMK 17 Seyegan. Reduksi data

dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Mengingat

reduksi data ini terjadi secara berulang-ulang dan apabila ditemukan data

yang tidak cocok, maka akan dilakukan pengecekan kembali di SMK 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

94

Seyegan untuk memperoleh kevalidan data dalam menjawab fokus

penelitian.

c. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian atau narasi singkat. Dengan penyajian data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan apa yang

akan dikerjakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami karena

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, maka

penyajian data yang dilakukan lebih banyak dalam bentuk uraian.

d. Kesimpulan dan Verifikasi

Selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Pada penelitian ini, kesimpulan awal yang

dikemukakan akan didukung oleh data-data yang diperoleh di lapangan.

Jawaban dari hasil penelitian akan memberikan penjelasan dan

kesimpulan atas permasalahan penelitian yang diteliti dalam penelitian

ini.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan

data yang telah dikumpulkan dengan cara menata data tersebut sedemikian

rupa sehingga dengan mudah dapat dipahami tentang keakuratan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

95

Untuk mengetahui skor presepsi siswa kelas X Akuntansi yang

berjumlah 24 siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah

pada keterampillan berpikir tingkat tinggi maka terlebih dahulu menentukan

jumlah kelas dengan menggunakan rumus sturges sebagai berikut :

Jumlah kelas = K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 20

= 1 + 3,3 x 1,301

= 1 + 4.293

= 5.293 => 5

Ket : K = Jumlah Kelas

Log = Logaritma

N = jumlah Siswa

Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar 5.293

yang dibulatkan menjadi 5.

Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan rentang skor

yaitu dengan menentukan nilai maksimal dan minimum. koesioner persepsi

siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrumen atau butir

pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor maksimal adalah

4x33=132 dan skor terendah 1x33=33, untuk menentukan rentang skor

dengan cara mengurangkan skor maksimal dengan skor minimum maka

perhitungannya adalah rentang skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang

sudah didapat digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap

alternatif kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang

skor/jumlah kelas maka perhitungannya adalah panjang interval = 99/5 =

19.8 dibulatkan menjadi 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

96

Pada penilaian presepsi siswa menurut rumus sturges terdapat 5 kelas

sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian presepsi siswa

dikategorikan menjadi 3 kriteria, maka jumlah kelas dikelompokan menjadi

3 kriteria dengan alternatif jumlah kelas ke-1 dan ke-2 dikelompokan dalam

kriteria baik, kelas ke-3 dikelompokan dalam kriteria cukup baik, dan kelas

ke-4 dan ke-5 dikelompokkan dalam kriteria kurang baik. Penilaian presepsi

siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.6

Penilaian Presepsi Siswa

Skor Kriteria

93 – 132 Baik

73 – 92 Cukup baik

33 – 72 Kurang baik

I. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap pra-

lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Berikut penjelasan

ketiga tahap tersebut:

1) Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dengan

pertimbangan etika penelitian lapangan melalui tahap pembuatan rancangan

usulan penelitian hingga menyiapkan perlengkapan penelitian. Dalam tahap

ini peneliti diharapkan mampu memahami latar belakang penelitian dengan

persiapan-persiapan diri yang mantap untuk masuk dalam lapangan

penelitian. Hal-hal yang harus dilakukan dalam persipan awal ini ialah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

97

a) Pencarian sekolah dan meminta izin sekolah

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu

menentukan sekolah yang menjadi tempat penelitian, kemudian peneliti

meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut dengan menyampaikan judul yang akan menjadi

pedoman peneliti dalam melakukan penelitian.

b) Penyusunan instrumen penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus membuat atau menyusun

instrumen penelitian yang berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan

data. Dengan adanya instrumen penelitian maka peneliti dapat

memperoleh data yang akurat.

c) Validasi instrumen penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus melakukan uji validitas

instrumen. Instrumen yang valid merupakan syarat diperolehnya hasil

penelitian data yang valid.

2) Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti berusaha mempersiapkan diri untuk menggali

dan mengumpulkan data-data untuk dibuat suatu analisis mengenai

kemampuan berpikir tingkat tinggi di SMK 17 Seyegan yang akan

dilaksakan pada bulan April – Mei 2019. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah:

a) Pengambilan data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

98

b) Melakukan observasi yaitu mengikuti proses pembelajaran baik di dalam

kelas maupun di luar kelas.

c) Melalukan wawancara kepada guru Akuntansi kelas X terkait dengan

proses pelaksanaan kegitan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

d) Pengisian kuesioner oleh siswa untuk memperoleh data berupa persepsi

siswa terhadap guru dalam melaksanakan kegitan pembelajran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3) Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis sesuai dengan teknik analisis

data. Penelitian mixed methods yang digunakan dalam penelitian ini ialah

teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.

Dalam teknik analisis data kualitatif, data yang akan dianalisis berupa

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran akuntansi yang

mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi, sedangkan dalam

teknik analisis data kuantitatif data yang akan dianalisis ialah persepsi siswa

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akuntansi di

kelas, dimana pelaksanaan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan RPP

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Deskripsi Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMK 17 Seyegan, sleman, tepatnya di

Mranggen, Margodadi, Seyegan, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. SMK 17 Seyegan terletak disebelah selatan selokan mataram dan

terletak disebelah barat tuk si beduk. SMK 17 Seyegan terkenal dengan sebutan

SEMPIT (semea pitulas).

Sejarah berdirinya SMK 17 Seyegan adalah dengan keluarnya izin dari

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 8 Mei 1986 dengan nama

SMEA 17-V Seyegan. Pada saat itu proses belajar mengajar menggunakan

gedung Aula Kelurahan Margodadi. Seiring dengan berjalannya waktu SMEA

ini mengalami banyak perubahan baik itu nama dan juga pemindahan tempat.

Pada tahun 1990 sekolah pindah ke lahan yang baru yaitu di Tanah Kas Desa

Margodadi yang terletak di Padukuhan Mranggen, Margodadi,

Seyegan,Sleman dengan luas 5.930 m2. Dengan jurusan Tata Niaga dan

Akuntansi. Dengan Nama SMK 17 Seyegan.

Pada saat di sekolah ini terdapat tiga kompetensi keahlian yaitu Akuntansi

dan Keuangan Lembaga (AKL), Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan

Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). SMK 17 Seyegan adalah sekolah yang

menerapkan kurikulum 2013 dalam sistem pendidikannya. SMK 17 Seyegan

memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

100

100

1. Visi

Tamatan yang berakhlak mulia, mandiri dan profesional berdasarkan

IMTAK dan IPTEK.

2. Misi

a. Mengembangkan nilai-nilai agama, moral, etika dan estetika.

b. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.

c. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

d. Mengembangkan kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan

dunia kerja.

e. Mengembangkan sikap kompetitif.

f. Menciptakan sekolah yang mampu memiliki wawasan tentang

lingkungan hidup serta keberadaan potensi bencana di Indonesia.

g. Menumbuhkembangkan norma-norma etika berlalu lintas melalui

pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, serta

pembiasaan peserta didik tentang etika berlalu lintas.

3. Tujuan SMK 17 Seyegan

a. Menghasilkan tamatan yang berakhlak mulia, kompetitif, dan berbudaya

Indonesia.

b. Menghasilkan tamatan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang

produktif, terampil, dan mandiri sesuai dengan program keahlian yang

dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

101

c. Menghasilkan tamatan yang dapat mengisi dan atau menciptakan

lapangan kerja yang sesuai dengan perkembangan dunia industri/dunia

kerja/dunia usaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan.

d. Menghasilkan tamatan yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

e. Menghasilkan tamatan yang peduli lingkungan hidup dan tanggap

bencana alam.

f. Menghasilkan tamatan yang selalu mengimplementasikan norma-norma

etika berlalu lintas.

SMK 17 Seyegan Juga memfasilitasi siswa dengan berbagai sarana

prasarana yang dapat memudahkan akses siswa, berbagai fasilitas yang ada di

SMK 17 Seyegan adalah sebagai berikut:

1. Ruang Kelas

Di SMK 17 Seyegan terdapat 9 kelas yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran. Kelas X berjumlah 3 kelas yang terdiri dari satu kelas untuk

jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), satu kelas untuk jurusan

Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan satu kelas untuk jurusan Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ). Kelas XI berjumlah 3 kelas yang terdiri dari

satu kelas untuk jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), satu

kelas untuk jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan satu kelas

untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Kelas XII berjumlah 3

kelas yang terdiri dari satu kelas untuk jurusan Akuntansi dan Keuangan

Lembaga (AKL), satu kelas untuk jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

102

(BDP), dan satu kelas untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Setiap ruang kelas dengan fasilitas sebagai berikut:

a. Meja dan kursi untuk siswa

b. Meja dan kursi untuk guru

c. Satu buah LCD proyektor

d. Kipas angin

e. Papan tulis

f. Spiker

g. Lemari untuk menyimpan perlengkapan kelas

2. Kantor

Ruang kantor yang ada di SMK 17 Seyegan terdiri dari:

a. Kantor kepala sekolah

b. Kantor wakil kepala sekolah

c. Kantor guru

d. Kantor tata usaha

Adapun ruangan-ruangan lain yang disediakan oleh pihak sekolah yang

dapat menunjang aktivitas belajar siswa baik untuk akademik maupun non

akademik antara lain:

1. Ruang pembelajaran berbasis TIK

2. Laboratorium komputer dan pemasaran

3. BKK (Bursa Kerja Khusus)

4. Bank mini

5. Gedung serba guna/aula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

103

6. Sarana Olah Raga

7. Perpustakaan

8. Ruang kesehatan/UKS

9. Mushola

10. Free Hotspot

11. Ruang OSIS

12. Parkiran

13. Kantin

B. Deskripsi Responden

1. Guru

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SMK 17

Seyegan memiliki tenaga pengajar yang bermutu, maka dari itu diperlukan

adanya upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu sekolah, baik

pada bidang akademik maupun non akademik. Untuk mencapai mutu yang

baik maka diperlukan adanya tenaga pendidik yang sungguh-sungguh

kompeten dalam bidang pendidikan. Secara keseluruhan terdapat kurang

lebih 28 orang tenaga pendidik yang ada di SMK 17 Seyegan, yang masing-

masing berasal dari kota Yogyakarta maupun daerah Jawa Tengah.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, terlebih bahwa guru

memiliki hubungan yang baik dan akrab antara yang satu dengan yang

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

104

Guru pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 17 Seyegan yang menjadi

subjek dalam penelitian adalah Ibu Khusnawati Hidayah. Beliau berasal dari

FKIP atau memiliki latar belakang pendidikan sebagai guru, oleh karena itu

berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti beliau memiliki

kompetensi yang baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain

memiliki latar belakang pendidikan sebagai pendidik, beliau memiliki

pengalaman yang cukup banyak dalam bidang pendidikan dan terbilang

cukup lama menjadi seorang tenaga pendidik.

2. Siswa

SMK 17 Seyegan memiliki jumlah murid yang cukup banyak. Masing-

masing siswa tersebut berasal dari daerah kota Yogyakarta dan Jawa Tengah

dengan rata-rata usia sebagaimana siswa SMK pada umumnya, yakni

berkisar antara 15-19 tahun. Berdasarkan pengamatan yang pernah

dilakukan, masing-masing siswa memiliki sikap yang sopan dan ramah, hal

ini dapat dilihat ketika siswa berinteraksi dengan guru, dengan semua siswa

maupun dengan peneliti ketika melakukan kegiatan penelitian di sekolah

tersebut.

Siswa SMK 17 Seyegan rata-rata memiliki akademik yang baik, hal ini

dapat dilihat dari siswa yang aktif ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran

di kelas. SMK 17 Seyegan memiliki program unggulan yakni jurusan Bisnis

Daring dan Pemasaran (BDP). Oleh karena itu jumlah siswa yang masuk

jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) sangat kontras jika

dibandigkan dengan siswa pada jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

105

(AKL) dan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Jumlah

keseluruhan siswa SMK 17 Seyegan akan dipaparkan pada tebel 4.1 Berikut

ini:

Tabel 4.1

Daftar Rekapitulasi Siswa per bulan April 2019

Kelas Jumlah

X AKL 20

X BDP 23

X TKJ 15

XI AKL 18

XI BDP 28

XI TKJ 16

XII AKL 18

XII BDP 18

XII TKJ 16

TOTAL 171

Sumber: data primer diolah, 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

106

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Proses penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 April sampai 25 April

2019. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara, kuesioner, analisis

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), analisis kegiatan pembelajaran, dan

analisis evaluasi penilaian. Pengambilan data bertujuan untuk mengetahui

apakah guru sudah menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada desain

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran, dan

kegiatan penilaian.

Sebelum melakukan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji

kelayakan terhadap instrumen-instrumen yang akan digunakan. Setelah

dilakukan uji instrumen oleh validator kemudian dilanjutkan dengan

pengambilan data yang berupa wawancara, observasi di kelas, dokumen

rencana pelaksanaan pembelajaran, dan dokumen evaluasi penilaian.

Analisis data pembahasan penelitian ini dibagi menjadi tiga rumusan

masalah, yaitu:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal diperlukan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang baik. Oleh itu, dalam penyusunan dan

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan

cermat dan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan dan sesuai

dengan kurikulum 2013. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

107

perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh

materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang

digunakan. Rencana pembelajaran juga harus mencantumkan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai agar pembelajaran dapat berjalan sesuai

arah yang telah ditentukan. Untuk memudahkan guru dalam pengembangan

RPP kurikulum 2013, maka karakteristik RPP yang baik menurut Majid &

Rochman (2014:262-264) adalah sebagai berikut:

a. Mencantumkan identitas

Identitas merupakan hal yang paling utama dalam penyusunan RPP,

komponen RPP yang tercantum dalam identitas ialah; nama sekolah,

mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, dan alokasi waktu.

b. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan gambaran proses dan hasil belajar

yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran menjadi pedoman dalam

merancang model, metode, dan langkah-langkah pembelajaran.

c. Mencantumkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran ialah bahan ajar atau materi pembelajaran

untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun

secara sistematis dalam rangka mencapai indikator kompetensi yang

diharapkan. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP harus

dikembangkan secara rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

108

d. Mencantumkan model dan metode pembelajaran

Pada komponen kegiatan pembelajaran, penggunaan model dan

metode pembelajaran harus memperhatikan materi yang akan diajarkan,

karena tidak semua model dan metode pembelajaran dapat diterapkan

dalam materi ajar. Selain itu, model dan metode pembelajaran yang

diterapkan harus memperhatikan karakteristik pada peserta didik, karena

setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, maka

model dan metode pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan

materi ajar dan karakteristik peserta didik agar kegiatan pembelajaran

dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran merupakan pedoman yang

digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran memuat kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber ajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat

dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan harus

mencantumkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber belajar

yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara benar

pengertian ketiga aspek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

109

g. Mencantumkan penilaian

Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, di dalam penelitian

terdapat instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian

indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam format penilaian hendaknya

mencantumkan teknik/jenis, bentuk instrumen, kunci jawaban/rambu-

rambu jawaban untuk memudahkan proses penilaian.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa guru membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus dengan melihat

kondisi di satuan pendidikan, baik dilihat dari kemampuan peserta didik,

minat, motivasi belajar, dan gaya belajar. Dengan menyusun rencana

pelaksanaan tersebut guru memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dibuat juga mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara efektif sesuai situasi dan kondisi.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru juga menetapkan

standar kompetensi lulusan yang dijadikan pedoman untuk merumuskan

tujuan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang

dicapai siswa. Di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru juga

membuat standar isi materi yang akan dicapai yang berdasarkan kompetensi

inti dan kompetensi dasar yang akan dibahas pada materi tersebut. Rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat juga telah menyantumkan standar

sasaran, dimana guru menggunakan teknologi berupa laptop dan LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

110

dalam menayangkan power point yang berisikan materi yang disampaikan.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat standar proses yang

dimana guru merancang pembelajaran berdasarkan model dan metode yang

sesuai dengan karakter siswa.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat sudah lengkap sesuai

dengan pendapat Majid & Rochman (2014:262-264). Hal tersebut dapat

dilihat melalui kelengkapan RPP yang tercantum dalam format penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Pada

komponen kompetensi dasar masih belum digunakan kata kerja yang

mengacu pada proses kognitif yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini terlihat dari cara guru menyusun indikator

pembelajaran. Dalam format penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pada bagian kompetensi dasar tertulis bahwa siswa

diminta untuk menganalisis dan menyusun materi pembelajaran. Kegiatan

menganalisis, mengumpulkan dan menyusun merupakan kategori proses

kognitif yang berada pada level kemampuan menganalisis (C4) dan

mengaplikasikan (C3). Pada komponen indikator, guru belum menerapkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal ini masih didominasi oleh KKO

yang berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah, KKO tersebut dapat

dilihat pada rumusan indikator yang menggunakan kata kerja menyusun dan

mengumpulkan. Dengan demikian, menyusun dan mengumpulkan

merupakan bagian proses kognitif berupa kemampuan mengaplikasikan

(C3) yang artinya berada pada tahap kemapuan berpikir tingkat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

111

Berikut adalah hasil RPP pada komponen IPK, Tujuan Pembelajaran dan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

Tabel 5.1

Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompotensi (IPK) pada RPP

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11.1

Dapat menganalisis

pengertian

perusahaan dagang.

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C4 yaitu

menganalisis.

3.11.2 Dapat menganalisis

jurnal penyesuaian. √

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C4 yaitu

menganalisis.

3.11.3

Dapat menganalisis

jurnal penyesuaian

untuk persediaan

barang dagang.

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C4 yaitu

menganalisis.

3.11.4 Dapat menyusun

neraca lajur √

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

3.11.5

Dapat menyusun

akun harga pokok

penjualan

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

3.11.6

Dapat menyususn

laporan perusahaan

dagang skala kecil.

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

3.11.7 Dapat menyusun

neraca saldo √

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

4.11.1

Dapat

mengumpulkan

unsur-unsur

laporan keuangan.

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

4.11.2 Dapat menyusun

laporan keuangan. √

Kata kerja operasional

terdapat pada

tingkatan C3 yaitu

mengaplikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

112

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.1 hasil analisis indikator

pencapaian kompetensi pada RPP yang sudah termasuk HOTS adalah

nomor indikator 3.11.1, 3.11.2, dan 3.11.3 dengan menggunakan KKO

menganalisis (C4), sedangkan pada nomor indikator 3.11.4, 3.11.5, 3.11.6,

3.11.7, 4.11.1, dan 4.11.2 dengan menggunakan KKO mengaplikasikan

(C3) yang masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

Tabel 5.2

Hasil Analisis Tujuan Pembejaran pada RPP

B

erdasarkan hasil analisis pada tabel 5.2 analisis tujuan pembelajaran pada

RPP yang sudah termasuk HOTS adalah nomor indikator 3.11.1 dengan

menggunakan KKO menganalisis (C4), sedangkan pada nomor indikator

4.11.1 dengan menggunakan KKO mengaplikasikan (C3) yang masih

berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

Tabel 5.3

Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Kegiatan Inti √ √

Kata kerja operasional dalam

kegiatan inti yang tercermin

dalam kegiatan pemberian

rangsangan, identifikasi

masalah, dan pengumpulan

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11.1 Menganalisis

perusahaan

dagang.

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan C4

yaitu menganalisi.

4.11.1 Menyusun

laporan keuangan √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan C3

yaitu mengaplikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

113

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

data terdapat pada tingkatan

C1 dan C2 yaitu mengingat

dan memahami, sedangkan

untuk kegiatan pembuktian

data dan menarik kesimpulan

kata kerja operasional yang

digunakan terdapat pada

tingkatan C6 yaitu

menciptakan dan C5

mengevaluasi.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.3 hasil analisis kegiatan

pembelajaran pada RPP yang sudah termasuk HOTS dengan menggunakan

KKO mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6), sedangkan KKO yang berada

pada kemampuan tingkat rendah yaitu mengingat (C1), memahami (C2),

dan mengaplikasikan (C3).

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.1, 5.2, dan 5.3 hasil analisis

pada RPP dapat disimpulkan bahwa penyusunan RPP yang dibuat oleh guru

masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah. Adapun hasil

analisis indikator pencapaian kompetensi pada RPP ialah 33% berada pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan 67% berada pada

kemampuan berpikir tingkat rendah. Hasil analisis tujuan pembelajaran pada

RPP ialah 50% berada pada kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan

50% berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah. Hasil analisis

kegiatan pelaksanaan pada RPP ialah 40% berada pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi, sedangkan 60% berada pada kemampuan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

114

rendah. Berdasarkan presentase di atas dapat dikatakan bahwa RPP yang

disusun oleh guru masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

Dalam karakteristik RPP kurikulum 2013 menurut Buku Pedoman

Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

(Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan zamroni, 2018: 48-50), langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang dicantumkan harus disesuaikan dengan model

pembelajaran. Selain itu dalam membuat langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

maka guru harus merumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi

orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan inti harus dirumuskan

berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), pendekatan saintifik,

4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration), dan PPK

serta literasi, sedangkan kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi,

pemberian umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian materi

untuk pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, langkah-langkah pembelajaran

dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah mencantumkan kegiatan yang

sebagian besar sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih oleh guru

yaitu Discovery Learning. Dalam kegiatan pendahuluan guru sudah

mencantumkan kegiatan orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan inti

yang dibuat oleh guru dalam RPP sudah sesuai dengan IPK yang

dicantumkan, namun guru tidak mencantumkan kegiatan literasi, PPK, dan

4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

115

kegiatan inti, kegiatan penutup yang dicantumkan oleh guru dalam RPP

sudah terdapat refleksi yang dilakukan secara bersamaan, pemberian umpan

balik, atau masukan untuk pertemuan selanjutnya, melakukan tindakan

lanjut dengan memberikan PR pada siswa, dan menginformasikan kegiatan

dan materi pada pertemuan selanjutnya.

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara

Untuk mengetahui bahwa Guru mata pelajaran sudah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan kriteria keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka peneliti melakukan wawancara kepada guru mata

pelajaran akuntansi yang bernama Ibu Khusnawati Hidayah. Kegiatan

wawancara dilakukan pada tanggal 25 April 2019. Berikut hasil

wawancara guru mata pelajaran Akuntansi kelas X dapat dilihat pada

Tabel 5.4.

Tabel 5.4

Hasil Wawancara Guru

No Butir Pertanyaan Jawaban

1.

Apakah guru melakukan

observasi pada siswa

sebelum membuat RPP?

Tidak, karena RPP disiapkan pada

saat sebelum pembelajaran, dan

untuk kelas X otomatis tidak ada

observasi yang dilakukan, karena

RPP harus sudah selesai sebelum

pembelajaran dimulai.

2.

Apakah guru bertanya

pada guru lain mengenai

RPP yang akan dibuat?

Iya, karena ada kelompok kecil di

lingkup sekolah pada mata pelajaran

yang berkaitan dan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP)

tingkat kabupaten, sehingga bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

116

No Butir Pertanyaan Jawaban

saling tanya jawab berkaitan dengan

pembuatan RPP dan apablila ada

perubahan dalam kurikulum 2013

guru dapat segera menyesuaikan.

3. Apakah sebelum

mengajar guru sudah

membuat RPP dengan

komponen yang lengkap

sesuai dengan format

kurikulum 2013?

Untuk RPP sudah sesuai dengan

format kurikulum 2013, akan tetapi

untuk kelengkapan bisa dikatan

belum lengkap, karena adanya

perubahan pada kurikulum yang

terus terjadi.

4. Apakah guru

menerapkan kegiatan

pembelajaran yang sesuai

dengan langkah-langkah

pembelajaran yang

tertera dalam RPP?

Tidak, kegiatan pembelajaran yang

disusun belum sudah sesuai dengan

langkah-langkah yang ada pada RPP

dan langkah-langkahnya belum

disesuaikan dengan kompetensi

dasarnya.

5. Apakah guru mengalami

hambatan dalam

menentukan metode dan

model pembelajaran

yang akan digunakan

untuk kegiatan

pembelajaran?

Iya, guru memiliki hambatan karena

setiap materi memiliki kompetensi

dasar yang berbeda, sehingga metode

dan model menyesuaikan dengan

kemampuan siswa.

6. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 5M

(Mengamati, Menanya,

Mengumpulkan

Informasi, Mengasosiasi,

dan

Mengkomunikasikan)?

Iya, karena pada RPP juga guru

sudah mencantukan 5M dan pada

saat proes pembelajaran guru juga

sudah menerapkan 5M tersebut.

7. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 4C

(Creativity, Critical

Thinking,

Comunnication,

Collaboration)?

Tidak selamanya guru menerapkan

4C dan guru juga melihat situasi dan

kondisi siswa dan juga guru juga

menyesuaikan dengan materi yang

dipelajari.

8. Apakah guru

menerapkan kegiatan

pembelajaran yang

bersifat mengarahkan

siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi?

Iya, guru wajib menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi,

guru selalu mengarahkan dan

menuntun siswa untuk dapat berpikir

tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

117

No Butir Pertanyaan Jawaban

9. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

melaksanakan kegiatan

literasi?

Guru sudah melaksanakan kegiatan

literasi, setiap kompetensi baru guru

meminta siswa untuk membaca

terlebih dahulu.

10.

Apakah dalam proses

pembelajaran guru

menerapkan kegiatan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Guru sudah menerapkan kegiatan

PPK, setiap awal pembelajaran guru

melakukan pembenahan pada

karakter siswa yang kurang baik dan

guru juga selalu mengingatkan

ataupun menegur siswa apabila ada

yang kurang baik, entah itu sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran

ataupun cara berpakian siswa.

11.

Apakah guru

menerapkan model,

metode, dan teknik

pembelajaran yang

mampu menumbuhkan

partisipasi siswa melalui

kegiatan dikusi dan

pemecahan masalah?

Guru sudah menerapkan model,

metode, dan teknik pembelajaran

untuk menumbuhkan partisipasi

siswa dalam kegiatan diskusi dan

pemecahan masalah. Siswa biasanya

diminta untuk melakukan diskusi dan

pemecahan masalah pada kelompok

kecil kemudian hasilnya akan

disampaikan kepada teman-teman

yang lain dan semua siswa pasti

kebagian untuk menyampaikan

hasilnya.

12. Apakah respon siswa

sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru?

Tidak, karena dalam proses

pembelajaran tidak semua siswa

merespon gurunya.

13. Apakah siswa berperan

aktif dalam kegiatan

pembelajaran?

Siswa tidak berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran, karena dalam

proses pembelajaran siswa masih

sangat pasif.

14.

Apakah siswa mengalami

kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran?

Iya, siswa terkadang mengalami

kesulitan, apabila ada siswa yang

mengalami kesulitan dalam

memahami materi maka guru

menjelaskan materi tersebut sampai

siswanya dapat memahami.

15.

Apakah saat proses

pembelajaran ada

hambatan dalam

pengelolaan kelas ?

Secara umum hambatan dalam

proses belajar mengajar tentunya

ada, misalnya siswa mengobrol

dengan teman sebangku sehingga

akan membuat konsentrasi siswa

dalam belajar tidak fokus.

16. Apakah guru berjalan Guru selalu berkeliling untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

118

No Butir Pertanyaan Jawaban

keliling untuk memantau

aktivitas belajar siswa

saat kegiatan diskusi

guna memastikan bahwa

setiap siswa berperan

aktif?

memantau aktivitas siswa dalam

berdiskusi dan selalu menanyakan

soal yang kurang dipahami oleh

siswa.

17.

Apakah ada hambatan

yang berasal dari siswa

pada saat proses

pembelajaran

berlangsung?

Hambatan dari siswa tentunya ada,

misalnya ada beberapa siswa yang

kurang mampu dalam memahami

materi, sehingga guru harus

mendekati siswa dan menjelaskan

materi sampai siswa tersebut dapat

memahami.

18. Apakah saat

melaksanakan kegiatan

proses pembelajaran guru

dapat mengelola kelas

dengan waktu yang

efektif dan efisien?

Guru tidak dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan

efesien.

19. Apakah guru melakukan

refleksi pada akhir

pembelajaran tentang

materi yang masih belum

dipahami siswa?

Guru tidak selamanya melakukan

refleksi pada akhir dikarenakan

waktu yang teradang tidak

mencukupi.

20.

Apakah guru

mengadakan remedial

untuk memperbaiki nilai

ujian siswa yang masih

dibawah KKM?

Guru selalu melakukan remedial

untuk siswa yang nilainya masih

dibawah KKM. Biasanya guru

meminta siswa untuk mengerjakan

soal yang sama dan dikerjakan

dirumah ataupun disekolah, setelah

selesai guru memberikan soal yang

mirip untuk menguji pemahaman

siswa terhadap materi tersebut.

21. Apakah guru

memberikan kesimpulan

pada akhir pembelajaran

terkait materi yang telah

dibahas?

Guru selalu memberikan kesimpulan

diakhir pembelajaran dan guru selalu

memberikan soal untuk menguji

pemahaman siswa terhadap materi

tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari guru mata

pelajaran Akuntansi sebagai narasumber. Beberapa informasi tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sumber: data primer diolah, 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

119

Sebelum membuat RPP guru tidak melakukan observasi pada

siswa, dikarenakan RPP yang dibuat oleh guru harus sudah dikumpulkan

ke kepala sekolah sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Selanjutnya, guru bertanya pada guru lain yang mengampuh mata

pelajaran yang sama tentang pembuatan RPP. Sehingga guru dapat saling

tanya jawab mengenai pembuatan RPP dan dapat segera menyesuaikan

jika terdapat perubahan pada kurikulum 2013. Dalam kaitannya dengan

komponen RPP, guru sudah menyusun komponen RPP secara lengkap

sesuai format kurikulum 2013.

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengalami hambatan

dalam menentukan metode dan model pembelajaran yang akan

digunakan, karena kompetensi dasar pada setiap materi berbeda,

sehingga metode dan model yang diterapkan menyesuaikan dengan

kemampuan siswa. Dalam proses pembelajaran guru telah menerapkan

5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan,

dan Mengkomunikasikan), namun guru belum menerapkan pembelajaran

4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration).

Salah satu informasi penting yang didapatkan melaui wawancara

adalah dalam kegiatan pembelajaran, guru sudah berusaha melakukan

kegiatan pembelajaran yang bersifat mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, namun tidak secara keseluruhan dari

awal hingga akhir pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa mengalami

kesulitan ketika guru menerapkan kegiatan pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

120

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, kesulitan-

kesulitan tersebut seperti siswa sulit menangkap dan memahami materi

pembelajaran yang diberikan oleh guru. Kemampuan siswa dalam

berpikir belum sampai pada tingkat yang lebih tinggi dan pada proses

pembelajaran guru selalu melakukan kegiatan PPK (Penguatan

Pendidikan Karakter). Nilai-nilai karakter itu seperti tanggungjawab,

disiplin, toleransi, rasa ingin tahu, religius, dan kerja sama. Selaian itu

guru juga selalu melakukan kegiatan literasi dalam pembelajaran.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru telah menerapkan

model, metode, dan teknik pembelajaran yang mampu menumbuhkan

partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah. Namun

tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan

dalam belajar, terkhusus siswa yang pasif saat mengikuti kegiatan

pembelajaran. Untuk memantau aktivitas belajar siswa saat kegiatan

diskusi maupun pembelajaran seperi biasa, guru selalu berkeliling kelas

untuk memastikan bahwa setiap siswa berperan aktif dalam memberikan

pendapat, ide, dan gagasan.

Dalam pengelolaan kelas, guru mengalami hambatan dalam proses

pembelajaran, dikarenakan saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

terkadang guru tidak dapat menyelesaikan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan waktu yang sudah dialokasikan. Hal ini dikarenakan kondisi

siswa yang tidak menentu, dan guru harus menyesuaikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

121

perkembangan belajar siswa bahkan guru harus mengulang dan

melakukan penguatan terhadap apa yang belum dipahami oleh siswa.

Pada akhir pembelajaran guru selalu melakukan kegiatan

kesimpulan bersama dengan siswa, terutama mengajak siswa untuk

menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar dan materi yang masih

belum dipahami. Selanjutnya dalam melakukan evaluasi pembelajaran,

guru tetap mengadakan remedial untuk memperbaiki nilai siswa yang

masih dibawah KKM dan memberikan pengayaan kepada siswa yang

sudah mencapai KKM dengan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran,

peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa guru sudah paham mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun pada kenyataannya, dalam

penyusunan RPP kurikulum 2013 guru sudah membuat komponen yang

lengkap sesuai dengan format kurikulum 2013, walaupun ada kesulitan

yang dihadapi namun kesulitan tersebut dapat diatasi melalui diskusi

bersama dengan guru lain mengenai RPP yang akan dibuat.

Dalam RPP yang dibuat, guru selalu mencantumkan langkah-

langkah pembelajaran dan pada saat pembelajaran di kelas guru selalu

berusaha untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan yang tercantum di dalam RPP, namun keadaan pada saat proses

pembelajaran dikelas tidak dapat diduga, sehingga terkadang guru

melakukan kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan yang tercantum

dalam RPP karena menyesuaikan keadaan yang terjadi di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

122

Hambatan yang dialami oleh guru ialah menentukan metode dan

model pembelajaran yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran

di kelas. Hal tersebut dikarenakan metode dan model yang sudah

ditentukan oleh guru terkadang hanya efektif untuk sebagian siswa saja.

Berdasarkan hasil wawancara pada guru dengan item nomor

pertanyaan 6, 8, 9, 10, 11, 16, 20, dan 21 dengan presentase 44% dapat

dikatakan sudah mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi,

sedangkan hasil wawancara pada guru dengan item nomor pertanyaan 4,

5, 7, 12, 13, 14, 15, 17, 18, dan 19 dengan presentase 56% dapat

dikatakan masih mengarah pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru masih mengarah pada kemampuan berpikir

tingkat rendah.

b. Observasi kegiatan guru di kelas

Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka peneliti melakukan observasi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran oleh guru di kelas X. Observasi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran guru di kelas dilakukan pada hari 12 April 2019. Instrumen

yang digunakan untuk meneliti kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru

di kelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah divalidasi oleh

validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan

menggunakan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

123

pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada RPP yang

sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata Akuntansi.

Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran

di kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang digunakan untuk

menjelaskan materi laporan keuangan merupakan bahasa yang sering

didengar oleh siswa. Guru tidak selalu menggunakan bahasa indonesia

yang baik sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang

guru menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa

jawa. Menggunakan bahasa derah untuk mengajar di kelas tentunya

terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan adalah dapat membuat

interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih dekat sehingga dalam

mentranfer materi siswa akan menerima dan memahami materi tersebut

dengan mudah. Kekurangan mengajar mengguankan bahasa daerah

adalah jika terdapat siswa yang berasal dari luar jawa, maka siswa

tersebut akan mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan guru.

Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Fadlillah (2014:182-

187), terbagi menjadi tiga, yaitu membuka pembelajaran, penyampaian

materi pembelajaran, dan menutup pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain, sehingga

tidak dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru harus

terlebih dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan

peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran. Setelah

melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

124

adalah kegiatan penutupan. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran akan

dijabarkan sebagai berikut:

1). Membuka pembelajaran

Membuka pembelajaran merupakan kegiatan pendahuluan

sebelum memasuki penyampaian materi pembelajaran. Biasanya

alokasi waktu untuk membuka pembelajaran ialah 15 menit. Pada

kegiatan ini yang dapat dilakukan oleh guru ialah sebagai berikut:

a) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

b) Mengawali dengan membaca doa pembukaan pembelajaran dan

salam.

c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait materi yang akan dipelajari.

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

e) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan pejelasan tentang

kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan

suatu permasalahan atau tugas.

f) Memberikan motivasi belajar peserta didik secara kontekstual

sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-

hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional,

dan internasional.

Dalam kegiatan pendahuluan ini bersifat fleksibel. Artinya, guru

dapat menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing. Dalam

pendahuluan yang terpenting ialah motivasi belajar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

125

menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan stimulasi

mengenai materi yang akan dipelajari.

2) Penyampaian materi

Penyampaian materi adalah kegiatan yang paling penting dan

utama dalam proses pembelajaran. Karena pada kegiatan ini materi

pembelajaran akan disampaikan dan diberikan kepada pesera didik.

Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan ini, peserta harus

dipastikan siap dan berpartisifasi aktif dalam pembelajaran.

Penyampaian materi merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan, yang dilakukan secara inspiratif, menyenangkan, menantang,

dan memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari

informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan

kemandirian sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Penyampaian materi menggunakan metode yang disesuaikan

dengan krakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi

proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan

komunikasi. Dalam kegiatan ini terdapat proses untuk menanamkan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik. Proses

tersebut dapat diimplementasikan sebagai berikut:

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui

kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

126

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan dan

melalatih mereka untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu

benda atau obyek.

b) Menanya

Dalam kegiatan menanya, guru perlu membimbing peserta

didik untuk dapat mengajukan pertanyaan atas apa yang telah

disampaikan atau ditampilkan oleh guru. Guru yang efektif mampu

menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan

mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.

c) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Dalam kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat menggali

dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar seperti

buku, perpustakaan, dan internet. Dalam kasus ini peserta didik

dituntut untuk aktif bekerja sama dalam mengolah informasi yang

sudah didapatkan dan menarik kesimpulan atas informasi tersebut.

d) Mengomunikasikan Hasil

Dalam kegiatan ini peserta didik menyampikan hasil temuan

informasi yang didapatkan. Peserta didik diharapkan untuk saling

bertukar informasi dengan siswa lain, sehingga akan tercipta

kondisi peserta didik yang aktif dan menjadikan peserta didik

sebagai sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

127

3) Menutup Pembelajaran

Kegiatan akhir atau penutup adalah kegiatan yang dimaksudkan

untuk mengakhiri proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat

dimanfaatkan oleh guru untuk menarik kesimpulan tentang materi

pembelajaran yang baru saja selesai dilaksanakan. Guru dan peserta

didik melakukan refleksi dan evaluasi untuk melihat tingkat

keberhasilan pebelajaran. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan

oleh guru dan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran akan

berakhir ialah sebagai berikut:

1) Menarik kesimpulan terhadap seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran yang sudah berlangsung.

2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,

baik tugas individual maupun kelompok.

4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi sudah

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan teori menurut

Fadlillah (2014:182-187), maka berikut ini merupakan hasil peneliti

dalam melakukan observasi di kelas X Akuntansi:

1) Membuka pembelajaran

Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru

mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

128

yang mengarah pada kegiatan pendahuluan berdasarkan kurikulum

2013. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan guru diawal pembelajaran,

guru menggunakan waktu kurang lebih 15 menit sebelum proses

belajar dimulai untuk menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran yang

akan berlangsung, kemudian sebelum pembelajaran dimulai salah satu

siswa memimpin doa, setelah itu guru sekilas membahas materi

sebelumnya, dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, kemudian guru menyampaikan

materi dan skenario pembelajaran dan memberikan motivasi kepada

siswa dalam mengikuti pembelajara tersebut.

2) Penyampaian materi

Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru

mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang mengarah pada kegiatan penyampaian materi berdasarkan

kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari proses yang terjadi pada

saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada saat proses

pembelajaran berlangsung guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memahami terlebih dahulu materi yang akan dibahas, hal

ini dilakukan dengan kegiatan: siswa membaca materi yang ada pada

modul, melihat materi dalam bentuk power point yang ditayangkan

guru melalui LCD, kemudian siswa menyimak dan mendengarkan

guru pada saat menyelaskan materi yang sedang dibahas. Guru juga

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya apabila ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

129

materi yang belum dipahami. Saat proses pembelajaran berlangsung

guru juga meminta siswa untuk mengasosiasikan, dimana guru

memberikan soal berupa kasus tentang laporan keuangan dan siswa

diminta untuk menyelesaikan kasus tersebut, setelah itu siswa diminta

untuk menyampaikan hasil dari penyelesaian kasus laporan keuangan.

3) Menutup pembelajaran

Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru

mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang mengarah pada kegiatan menutup pembelajaran berdasarkan

kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari guru bersama siswa

memberikan kesimpulan pada pembelajaran yang telah berlangsung,

guru juga memberikan umpan balik kepada siswa dengan respon yang

positif, dan sebelum mengakhiri pelajaran guru memberikan siswa

pekerjaan rumah atau tugas untuk memperdalam pemahaman siswa

serta meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas

pada minggu depan.

Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran berbasis

kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;

memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan kompleks; dan

mengembangkan ide; mencari informasi dari berbagai sumber; berpikir

kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif, dan evaluativ, dan

membuat kesimpulan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas

yang dilakukan oleh guru masih banyak menggunakan metode ceramah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

130

sehingga tidak bisa mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam

berpikir karena siswa hanya mendengarkan dan mendapatkan penjelasan

dari guru. Penyusunan jurnal memiliki cara penyusunan yang umum atau

sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru, maka dari itu

siswa kurang memiliki kesempatan untuk menemukan masalah yang

dikembangkan melalui pemikiran siswa sehingga siswa sulit untuk

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan

pengumpulan data yang dilakukan oleh siswa hanya sebatas

mendengarkan penjelasan dari guru dan berdiskusi dengan teman

sebangku mereka mengenai materi jurnal. Kegiatan tersebut masih belum

dapat mengembangkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru belum menerapkan

pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan berpikir secara

kritis karena dalam proses pembelajaran guru melakukan kegiatan

ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik. Dalam kegiatan

tersebut metode yang digunakan guru sudah HOTS, akan tetapi pada

penerapannya belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

dan masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

Untuk melihat apakah guru sudah sungguh-sungguh melaksanakan

pembelajaran sebagaimana yang diamati oleh peneliti selama kegiatan

observasi di kelas, maka peneliti juga mencari informasi dari siswa

melalui pengisian kuesioner. Dengan melihat persepsi siswa terhadap

kinerja guru selama mengajar, maka diharapkan data yang dikumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

131

dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk mengetahui

persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran

yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melaui kuesioner yang

dibagikan pada siswa kelas X jurusan akuntansi yang berjumlah 20

siswa. Pada kuesoner presepsi siswa terhadap guru dalam implementasi

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang melibatkan 3 indikator keterampilan berpikir, yaitu kegiatan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Data hasil kuesioner dianalisis dengan menghitung total skor setiap

siswa dari 33 pernyataan. Berikut ini hasil dari analisis total skor dan

kualifikasi dari presepsi siswa kepada guru pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5

Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa

S

u

m

b

e

r: data primer diolah, 2019

Gambar 5.1

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa

Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase

93-132 Baik 10 50%

73-92 Cukup Baik 10 50%

33-72 Kurang Baik 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

132

Sumber: data primer diolah, 2019

Dari Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil persepsi siswa

terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang

meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa melalui

perhitungan hasil kuesioner untuk kelas X dengan kriteria baik sebanyak 10

siswa sedangkan untuk kriteria cukup baik sebanyak 10 siswa.

Berdasarkan hasil analisis pada wawancara guru akuntansi dan

observasi kegiatan guru di kelas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

kegiatan pembelajaran masih mengarah pada kemampuan berpikir tingkat

rendah, hal tersebut dikarenakan bahwa pada kegiatan wawancara guru item

keseluruhan pertanyaan berjumlah 18, sedangkan jawaban dari guru yang

mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi ialah berjumlah 8

pertanyaan yang dijawab sudah mengarah pada kemampuan berpikir tingkat

tinggi, sedangkan jawaban guru yang mengarah pada kemampuan berpikir

tingkat rendah ialah berjumlah 10 pertanyaan yang dijawab mengarah pada

kemampuan berpikir tingkat rendah. Sedangkan dilihat dari observasi

kegiatan guru di kelas ialah kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru

50% 50%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Baik Cukup Baik Kurang Baik

Hasil Kuesioner Persepsi Siswa

Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

133

belum menerapkan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan

berpikir secara kritis karena dalam proses pembelajaran guru melakukan

kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik. Dalam

kegiatan tersebut metode yang digunakan guru sudah HOTS, akan tetapi

pada penerapannya belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi dan masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)

Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis aktivitas, yang

diharapkan dapat berpikir secara kreatif, inovatif, produktif, dan afektif.

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah menyusun

soal latihan yang akan dikerjakan siswa di dalam kelas yang mengarah pada

indikator pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

mengumpulkan dokumen berupa soal latihan mata pelajaran akuntansi dari

guru yang menjadi subjek dalam penelitian. Soal tersebut kemudian

dianalisis tingkat kesesuaiannya dengan indikator kriteria berpikir tingkat

tinggi. Menurut Sani (2016:103-104), soal yang dibuat guru Akuntansi

dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika KKO yang

digunakan mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Berikut hasil analisis penilaian yang dibuat

oleh guru mata pelajaran Akuntansi:

a. Penilaian pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

134

kompetensi peserta didik yang berada pada ranah kognitif, maka ranah

kognitif yang mengarah kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi

ialah: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penilaian pengetahuan

dapat dilakukan dengan berbagai teknik, guru dapat memilih teknik

penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar,

indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Berikut merupakan

hasil dari analisis soal latihan yang dibuat oleh guru pada Tebel 5.6.

Tabel 5.6 Soal Latihan

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

Soal Laporan Keuangan

1 Menjelaskan pengertian

jurnal penyesuaian. √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan CI yaitu

mengingat

2

Menyebutkan akun-

akun juranl

penyesuaian.

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan CI yaitu

mengingat

3

Menganalisis

penyesuaian untuk

persediaan barang

dagang dengan

membuka akun ikhtisar

laba/rugi.

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

yaitu

menganalisis

4

Menganalisis

penyesuaian untuk

persediaan barang

dagang dengan

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

135

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

membuka akun harga

pokok penjualan.

yaitu

menganalisis.

5 a. Menampilkan jurnal

penyesuaian. √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

mengaplikasikan.

b. Membuat neraca

lajur. √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

mengaplikasikan.

c. Menyusun laporan

laba/rugi, laporan

perubahan modal,

dan neraca.

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

mengaplikasikan.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.6 hasil analisis soal latihan

yang dibuat oleh guru yang sudah termasuk HOTS adalah soal nomor 3

dan 4 yaitu menggunakan KKO yang berada pada level menganalisis

(C4), sedangkan pada soal nomor 1 dan 2 menggunakan KKO yang

berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu mengingat (C1)

dan untuk soal dengan nomor 5, 6 dan 7 menggunakan KKO yang masih

berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengaplikasikan

(C3).

Menurut Helmawati (2019:227) presentase penilaian pembelajaran

dikatakan berada pada kemampuan berpikir tingkat tinggi pada aspek

kognitif harusnya memuat presentase sebesar 75%. Berdasarkan hasil

analisis soal latihan yang dibuat oleh guru ialah 29% berada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

136

kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan 71% berada pada

kemampuan berpikir tingkat rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa soal

yang dibuat oleh guru masih berada pada kemampuan berpikir tingkat

rendah.

b. Penilaian keterampilan

Dalam pembuatan soal untuk melatih keterampilan siswa,

komponen soal yang dibuat seharusnya mengarahkan siswa pada pada

kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini hasil

dari analisis soal latihan yang dibuat guru pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Soal Latihan Keterampilan

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

Soal Laporan Keuangan

1 Mengumpulkan

laporan keuangan. √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan C3

yaitu mengaplikasikan.

2 Menyusun

laporan keuangan. √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan C3

yaitu mengaplikasikan.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.7 hasil analisis soal latihan

keterampilan yang digunakan oleh guru untuk menilai keterampilan

siswa masih menggunakan KKO yang beradapa pada keterampilan

berpikir tingkat rendah yaitu mengaplikasikan (C3).

c. Penilaian sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

137

Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku peserta didik

dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk membina perilaku

dalam pembentukan karakter siswa. Dalam kompetensi dasar mengenai

penyusunan laporan keuangan, siswa diminta untuk lebih teliti,

bertanggung jawab dan memiliki keterampilan dalam proses penyusunan

dan pembuatan laporan, sehingga setiap siswa dapat memahami dengan

baik. Tetapi yang dilakukan oleh guru hanya melakukan penilaian sikap

sosial namun tidak menilai sikap spiritual. Bentuk instrumen penilaian

sikap sosial untuk siswa dengan cara menceklist pada angka yang sudah

ditentukan masing-masing skornya, dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial

No Nama

peserta

didik

Indikator

Kedisi

-plinan

Tanggun

-gjawab

Kejujura

-n

Kerjasa-

ma

Percaya-

diri

1

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Dst.

Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal yang dibuat oleh guru

mata pelajaran Akuntansi meliputi pengukuran keterampilan berpikir tingkat

tinggi, berbasis permasalahan konstektual dan membentuk soal beragam.

Berdasarkan hasil analisis pada keterampilan soal yang dibuat oleh guru

mata pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

138

bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal yang beragam, tetapi guru hanya

membuat soal dengan bentuk uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam

KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih ada soal yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di

tingkatan C1 (mengingat), sehingga dapat dikatakan bahwa soal yang dibuat

oleh guru belum dapat mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal

yang dibuat oleh guru tidak mengarahkan pada pembelajaran kontekstual,

tetapi dalam membuat soal guru masih mengarah pada teori. Berdasarkaan

analisis yang dilakukan pada penilaian pembelajaran maka dapat dikatakan

bahwa penilaian yang dibuat oleh guru belum sepenuhnya sesuai dengan

karakteristik soal HOTS menurut Widana (2017:3-6).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan

langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru dapat dikatan sudah baik

dan sesuai dengan teori menurut Majid & Rohman. Hal tersebut

dikarenakan guru sudah mencantumkan identitas; yang meliputi nama

sekolah, kelas/semester, kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu.

Selain itu guru juga sudah mencantumkan tujuan pembelajaran;

model/alat/bahan/sumber belajar dan penilaian, walaupun pada komponen

tujuan pembelajaran guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

139

berupa unsur Degree (D). Namun secara keseluruhan komponen dan

langkah-langkah pembelajaran yaitu dalam RPP yang dibuat oleh guru

sudah baik.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa kompetensi

dasar yang tercantum dalam RPP adalah menganalisis dan menyusun,

dimana kata kerja tersebut berada pada level C4 dan C3. Kompetensi dasar

merupakan sasaran minimal yang harus digunakan oleh guru sebagai

pedoman dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi, sehingga guru

perlu menyusun IPK dengan kata kerja minimal sesuai dengan kata kerja

operasional yang tercantum dalam KD atau guru dapat merumuskan IPK

dengan KKO yang lebih tinggi dari KKO yang tercantum dalam KD. Kata

kerja yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi tersebut

belum mencapai pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi masih

didominasi oleh KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

randah.

Rumusan IPK yang dibuat oleh guru kemudian diturunkan kedalam

tujuan pembelajaran. Berdasarkan analisis, tujuan pembelajaran yang dibuat

oleh guru sudah sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat

dimaksudkan agar lebih mudah dalam memilih model, metode, media dan

urutan kegiatan. Dalam RPP, model yang digunakan oleh guru adalah

Discovery Learning. Discovery Learning ialah model pembelajaran yang

menuntut siswa pada kemandirian untuk menemkan sesuatu yang baru

melalui pengamatan atau percobaan, sehingga informasi yang didapat bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

140

diingat untuk jangka watu yang lama, sehingga model pembelajaran dan

tujuan pembelajaran dapat dikatakan sesuai.

Sedangkan metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab,

diskusi, penugasan, dan praktik. Salah satu metode pembelajaran yang

digunakan belum sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan yaitu

metode ceramah, karena melalui kegiatan ceramah siswa hanya dapat

menjelaskan kembali sehingga siswa susah dalam mendapatkan

pengetahuan baru melalui kegiatan ceramah, metode yang sudah sesuai

dengan model pembelajaran yaitu tanya jawab, diskusi, penugasan, dan

praktik. Metode tersebut dikatakan sudah sesuai dikarenakan dengan metode

tersebut sudah dapat melatih kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan.

Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai dengan

materi pembelajaran pada identitas dalam RPP. Mata pelajaran pada

identitas dalam RPP adalah akuntansi dasar dan materi dalam RPP adalah

laporan perusahaan dagang. Laporan keuangan merupakan bagian materi

yang termasuk dalam mata pelajaran akuntansi dasar. Langkah-langkah

pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada RPP sudah meliputi kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup.

Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru harus

sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Penilaian

pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

materi yang diajarkan yaitu laporan keuangan, selaian harus sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

141

materi yang diajarkan penilaian pengetahuan dan keterampilan harus sesuai

dengan IPK yang sudah dirumuskan oleh guru. Soal pengetahuan yang

dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang dirumuskan, dengan

menanyakan pengertian, penyesuaian, menyusun dan mengumpulkan

laporan keuangan, soal keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan IPK yang dirumuskan.

Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

menurut Buku Pedoman Berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi (Ariayan, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018 : 48-50), RPP yang

dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK 17 Seyegan

belum mampu mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Dikarenakan dalam pembuatan RPP guru belum mencantumkan 4C

(Creatifity, Critical Thinking, Comunication, Collaboration) di dalam

kegiatan inti pembelajaran. Akan tetapi guru sudah mampu menurunkan KD

ke dalam IPK, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mengenai

hasil wawancara oleh guru mata pelajaran akuntansi, guru sudah

membuat desain RPP dengan berpedoman pada kurikulum 2013. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

142

juga bertanya kepada guru lain melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) tingkat kabupaten, melalui kegiatan tersebut sesama

guru bisa bertanya satu sama lain tentang RPP yang terbaru. Dalam hasil

wawancara, guru berusaha menerapkan kemampuan keterampilan

berpikir tingkat tinggi kepada siswa, dengan menggunakan metode dan

model yang sesuai, melalui metode dan model yang sesuai siswa dapat

menerima dan antusias dalam menjawab pertanyaan, hal ini dikarenakan

mayoritas siswa dikelas X akuntansi adalah perempuan, sehingga guru

tidak mempunyai kesulitan dalam menerapkan pembelajaran yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, meskipun

ada beberapa siswa yang belum memahami secara jelas mengenai materi

yang disampaikan, guru berusaha mendekatkan diri kepada siswa dan

menjelaskan bagian-bagian yang belum siswa pahami.

Kesimpulan dari hasil wawancara adalah guru mencoba menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan metode dam model pembelajaran

yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

tetapi ada beberapa sifat materi akuntansi yang masih membutuhkan

penjelasan dari guru, sehingga guru masih menerapkan metode ceramah

pada kegiatan pembelajaran dan belum mampu sepenuhnya membuat

soal penilaian yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

b. Observasi kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

143

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan

pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran Akuntansi menurut Fadlillah (2014:182-187),

kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berdasarkan hasil

observasi guru dikelas, pada kegiatan pendahuluan guru sudah

menerapkan kegiatan pendahuluan sesuai dengan teori menurut menurut

Fadlillah, hal ini dapat dilihat dari salam pembuka, pengkondisian siswa,

pengecekan kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan

melakukan apresepsi yang dilakukan oleh guru dalam kelas.

Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada kegiatan inti,

guru sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai. Hal tersebut

dikarenakan pada kegiatan inti guru sudah menerapkan kegiatan 5M

(mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, mengomunikasi).

Dalam proses pembelajaran guru menerapkan model discovery learning.

Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada kegiatan penutup,

guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori Fadlillah.

Guru sudah melakukan kegiatan rangkuman/kesimpulan, melakukan

kegiatan penilaian, melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan, pemberian tugas, merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk remidi, program pengayan dan memberikan tugas

individual maupun kelompok, serta menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

144

Berdasarkan obsevasi yang dilakukan guru sudah mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut dikarenakan

penggunaan metode tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik yang

dilakukan oleh guru, akan tetapi guru juga menggunakan metode

ceramah pada kegiatan pembelajaran, hal tersebut dikarenakan ada

beberapa materi yang mengharuskan guru melalukan penjelasan terhadap

materi tersebut. Tetapi secara keseluruhan guru sudah mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Apabila dilihat dari persepsi siswa terhadap guru, sebagian siswa

menilai bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan sebagian siswa

menilai bahwa guru belum menerapkan kegiatan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari hasil analisis kuesioner yang telah dilakukan peneliti, dimana hasil

tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas adalah imbang dengan

presentase sebesar 50% adalah baik dan cukup baik, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari penilaian persepsi siswa

sama dengan hasil observasi yang dilakukan peniliti terhadap kegiatan

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)

Berdasarkan KKO yang digunakan dalam soal yang mencerminkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani (2016:103-104), soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

145

yang dibuat guru mata pelajaran Akuntansi belum mengarahkan siswa

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Karena KKO yang digunakan

dalam soal pengetahuan masih ada yang berada pada keterampilan

berpikir tingkat rendah. KKO yang berada pada kemampuan tingkat

rendah yaitu menjelaskan, menyebutkan, dan menyusun. Menjelaskan,

menyebutkan dan menyusun terdapat pada tingkatan rendah yaitu C1

(mengingat), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan). Selain

melakuka penilaian pengetahuan dan keterampilan guru seharusnya

melakukan penilaian sikap sosial dan sikap spiritual, tetapi pada

kenyataannya guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa

kelas X akuntansi SMK17 Seyegan. Pada dasarnya sikap spiritual

memang dilakukan oleh guru mata pelajaran agama. Penilaian sikap juga

biasanya juga dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

Berdasarkan karasteristik soal HOTS menurut Widana (2017:3-6),

soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi belum memuat

indikator berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan siswa berpikir tingkat

tinggi. Soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran guru Akuntansi tidak

beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal

HOTS adalah soal yang beragam, tetapi guru hanya membuat soal hanya

dengan satu bentuk yaitu uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam,

KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih ada yang

berada pada KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

146

rendah yang berada ditingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3

(mengaplikasikan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

147

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner presepsi siswa dan sikap

ilmiah, soal penilaian, dan wawancara guru kelas X jurusan akuntansi SMK 17

Seyegan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru

Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK 17 Seyegan belum memuat unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu sepenuhnya

menurunkan Kompetensi Dasar (KD) HOTS ke dalam Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah

pembelajaran.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan

kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru berusaha

menerapkan kegiatan pembelajaran 4C (Creatifity, Critical Thinking,

Comunication, Collaboration) yang mengarahkan siswa untuk berpikir

tingkat tinggi tetapi pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih didominasi

dengan kegiatan yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat rendah, karena guru belum dapat mengimplementasikan model

pembelajaran discovery learning kedalam langkah-langkah keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

148

berpikir tingkat tinggi, dan guru belum sepenuhnya melakukan kegiatan

pembelajaran yang telah disusun dalam rancangan pelaksanaan

pembelajaran.

3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi di

SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum memenuhi unsur pengukuran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat

oleh guru masih memuat kata kerja operasional yang ada pada taksonomi

Bloom di tingkat yang lebih rendah yaitu yang berada pada tingkat C1

(mengetahui), C2 (memahami), dan C3 (mengaplikasikan).

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan

penelitian sebagai berikut:

1. Terbatasnya soal latihan yang diberikan, yaitu hanya berupa soal pada

materi yang sedang dibahas, sehingga peneliti tidak dapat menganalisis

keseluruhan soal yang ada.

2. Terbatasnya waktu pada saat penelitian, hal ini dikarenakan materi kegiatan

belajar mengajar yang hampir selesai dan dikarenakan akan dilaksanakan

ulangan akhir semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

149

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Guru hendaknya mempelajari pedoman pelaksanaan pembelajaran berpikir

tingkat tinggi dan mengimplementasikan di dalam pembelajaran. Terbukti

bahwa adanya pembelajaran berpikir tingkat tinggi dapat membantu siswa

mengembangkan kemampuan yang lebih mendalam mengenai

permasalahan ini.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama

dengan penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang dilihat dari

perspektif yang berbeda agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih

mendalam mengenai permasalahan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

150

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, T. I. (2014:256-257). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontrkstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya

Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta:

Kencana.

Arifin, Z. (2011:1-6). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. (2001). Pedoman umum penyusunan silabus berbasis kemampuan

dasar Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU). Jakarta: Dikmenum.

Fadlillah. (2014:16). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Hamdayama, J. (2016:132). Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hariyanto, S. d. (2011:9). Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hasan, I. (2002:82-83). Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Jihad, A., & Haris, A. (2012:56-57). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kurniasih, I., & Sani, B. (2014:39-42). Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2013:73). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, A. (2014:38-40). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran

SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Bandung: Interes Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

151

Ridwan. (2016:102). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ridwan. (2019:2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Tangerang: Tsmart Printing.

Sani, R. A. (2014:98). Pembelajaran saintifik untuk kurikulum 2013. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sani, R. A. (2016:102). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sani, R. A. (2019:2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking

Skills) . Tangerang: Tira Smart.

Sanjaya, W. (2006:67-68). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum

Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2018:327). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, cv.

Sunarti, & Rahmawati, S. (2014:4-5). Penilaian Dalam Kurikulum 2013

Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah-langkah Penilaian

Pembelajaran. Yogyakarta: Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

152

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Dikpora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

153

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

154

Lampiran 3. Surat Izin Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

155

Lampiran 4. Hasil Validasi Instrumen Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

161

Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

167

Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

172

Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

178

Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

181

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kuesioner Presepsi Siswa

Skor Kriteria Jumlah

Siswa Presentase

93-132 Baik 10 50%

73-92 Cukup Baik 10 50%

33-72 Kurang Baik 0 0

Lampiran 9. Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

182

Pedoman Wawancara Guru

No. Butir Pertanyaan Jawaban

1.

Apakah guru melakukan

observasi pada siswa sebelum

membuat RPP?

Tidak, karena RPP disiapkan pada

saat sebelum pembelajaran, dan untuk

kelas X otomatis tidak ada observasi

yang dilakukan, karena RPP harus

sudah selesai sebelum pembelajaran

dimulai.

2.

Apakah guru bertanya pada

guru lain mengenai RPP yang

akan dibuat?

Iya, karena ada kelompok kecil di

lingkup sekolah setiap mata pelajaran

yang berkaitan, sehingga bisa saling

tanya jawab berkaitan dengan

pembuatan RPP dan apablila ada

perubahan dalam kurikulum 2013

guru dapat segera menyesuaikan.

3.

Apakah sebelum mengajar

guru sudah membuat RPP

dengan komponen yang

lengkap sesuai dengan format

kurikulum 2013?

Untuk RPP sudah sesuai dengan

format kurikulum 2013, akan tetapi

untuk kelengkapan bisa dikatan belum

lengkap, karena adanya perubahan

pada kurikulum yang terus terjadi.

4.

Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang

tertera dalam RPP?

Tidak, kegiatan pembelajaran yang

disusun belum sesuai dengan langkah-

langkah yang ada pada RPP dan

langkah-langkahnya belum

disesuaikan dengan kompetensi

dasarnya.

5.

Apakah guru mengalami

hambatan dalam menentukan

metode dan model

pembelajaran yang akan

digunakan untuk kegiatan

pembelajaran?

Iya, karena setiap materi memiliki

kompetensi dasar yang berbeda,

sehingga metode dan model

menyesuaikan dengan kemampuan

siswa.

6.

Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan

Informasi, Mengasosiasi, dan

Mengkomunikasikan)?

Iya, karena pada RPP juga guru sudah

mencantukan 5M dan pada saat proes

pembelajaran guru juga sudah

menerapkan 5M tersebut.

7

Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 4C (Creativity,

Tidak selamanya guru menerapkan

4C dan guru juga melihat situasi dan

kondisi siswa. Didalam RPP guru

Lampiran 10. Hasil Analisis Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

183

No. Butir Pertanyaan Jawaban

Critical Thinking,

Comunnication,

Collaboration)?

sudah mencantumkan 4C, akan tetapi

tidak selalu menerapkan 4C tersebut,

dan guru juga menyesuaikan dengan

materi yang dipelajari.

8.

Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

bersifat mengarahkan siswa

pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi?

Iya, guru wajib menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi,

guru selalu mengarahkan dan

menuntun siswa untuk dapat berpikir

tingkat tinggi.

9.

Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

melaksanakan kegiatan

literasi?

Guru sudah melaksanakan kegiatan

literasi, setiap kompetensi baru guru

meminta siswa untuk membaca

terlebih dahulu.

10.

Apakah dalam proses

pembelajaran guru

menerapkan kegiatan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Guru sudah menerapkan kegiatan

PPK, setiap awal pembelajaran guru

melakukan pembenahan pada karakter

siswa yang kurang baik dan guru juga

selalu mengingatkan ataupun

menegur siswa apabila ada yang

kurang baik, entah itu sikap siswa

dalam mengikuti pembelajaran

ataupun cara berpakian siswa.

11.

Apakah guru menerapkan

model, metode, dan teknik

pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi

siswa melalui kegiatan dikusi

dan pemecahan masalah?

Guru sudah menerapkan model,

metode, dan teknik pembelajaran

untuk menumbuhkan partisipasi siswa

dalam kegiatan diskusi dan

pemecahan masalah. Siswa biasanya

diminta untuk melakukan diskusi dan

pemecahan masalah pada kelompok

kecil.

12.

Apakah respon siswa sesuai

dengan apa yang diharapkan

oleh guru?

Tidak, karena dalam proses

pembelajaran tidak semua siswa

merespon gurunya.

13. Apakah siswa berperan aktif

dalam kegiatan pembelajaran?

Siswa tidak berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran, karena dalam

proses pembelajaran siswa masih

sangat pasif.

14.

Apakah siswa mengalami

kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran?

Iya, siswa terkadang mengalami

kesulitan, apabila ada siswa yang

mengalami kesulitan dalam

memahami materi maka guru

menjelaskan materi tersebut sampai

siswanya dapat memahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

184

No. Butir Pertanyaan Jawaban

15.

Apakah saat proses

pembelajaran ada hambatan

dalam pengelolaan kelas ?

Secara umum hambatan dalam proses

belajar mengajar tentunya ada,

misalnya siswa mengobrol dengan

teman sebangku sehingga akan

membuat konsentrasi siswa dalam

belajar tidak fokus.

16.

Apakah guru berjalan keliling

untuk memantau aktivitas

belajar siswa saat kegiatan

diskusi guna memastikan

bahwa setiap siswa berperan

aktif?

Guru selalu berkeliling untuk

memantau aktivitas siswa dalam

berdiskusi dan selalu menanyakan

soal yang kurang dipahami oleh

siswa.

17.

Apakah ada hambatan yang

berasal dari siswa pada saat

proses pembelajaran

berlangsung?

Hambatan dari siswa tentunya ada,

misalnya ada beberapa siswa yang

kurang mampu dalam memahami

materi, sehingga guru harus

mendekati siswa dan menjelaskan

materi sampai siswa tersebut dapat

memahami.

18.

Apakah saat melaksanakan

kegiatan proses pembelajaran

guru dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan

efisien?

Guru tidak selamanya melakukan

refleksi pada akhir dikarenakan waktu

yang terkadang tidak mencukupi.

19.

Apakah guru melakukan

refleksi pada akhir

pembelajaran tentang materi

yang masih belum dipahami

siswa?

Guru selalu melakukan refleksi pada

akhir pembelajaran dan guru selalu

menanyakan kepada siswa tentang

materi yang belum dipahami.

20.

Apakah guru mengadakan

remedial untuk memperbaiki

nilai ujian siswa yang masih

dibawah KKM?

Guru selalu melakukan remedial

untuk siswa yang nilainya masih

dibawah KKM. Biasanya guru

meminta siswa untuk mengerjakan

soal yang sama dan dikerjakan

dirumah ataupun disekolah, setelah

selesai guru memberikan soal yang

mirip untuk menguji pemahaman

siswa terhadap materi tersebut.

21.

Apakah guru memberikan

kesimpulan pada akhir

pembelajaran terkait materi

yang telah dibahas?

Guru selalu memberikan kesimpulan

diakhir pembelajaran dan guru selalu

memberikan soal untuk menguji

pemahaman siswa terhadap materi

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

185

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

1 2 3 4

1. Guru sudah mencantumkan satuan

pendidikan. √

2. Guru sudah mencantumkan kelas/semester. √

3. Guru sudah mencantumkan mata pelajaran. √

4. Guru sudah mencantumkan tema pelajaran. √

5. Guru sudah mencantumkan alokasi waktu. √

6. Guru sudah mencantumkan KI 1-KI 4. √

7. Guru sudah mencantumkan Kompetensi

Dasar (KD). √

8. Guru membuat Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) sudah sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD). √

9. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta.

10. Guru membuat tujuan pembelajaran sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi yang

didalamnya terdapat kegiatan literasi dan

PPK.

11.

Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru

mengandung 3 objek yaitu:

a. Pendekatan, model dan metode, √

b. Materi pembelajaran, √

c. PPK yang akan dicapai. √

12. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan

materi yang berkaitan dalam kehidupan

sehari-hari. √

13. Guru mencantumkan konsep materi sesuai

dengan materi pembelajaran. √

14. Guru mencantumkan prosedur untuk

memudahkan siwa dalam proses

pembelajaran. √

15. Guru mencantumkan unsur metakognitif

untuk mengarahkan siswa pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi. √

16. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran, yaitu:

Lampiran 11. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

186

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

1 2 3 4

a. Pendekatan Saintifik √

b. Pendekatan Kontekstual √

17.

Guru mencantumkan model pembelajaran:

a. Problem Based Learning √

b. Discovery Learning √

c. Project Based Learning (PBL) √

d. Inquiry Learning √

18.

Guru mencantumkan metode pembelajaran:

a. Diskusi √

b. Ceramah √

c. Tanya jawab √

d. Penugasan √

e. Eksperimen √

f. Demonstrasi √

g. Simulasi √

19.

Guru mencantumkan sumber belajar dan

media belajar tercetak berupa:

a. Koran √

b. LKS √

c. Modul √

d. Buku √

20.

Guru mencantumkan sumber belajar dan

media belajar non cetak berupa:

a. Video √

b. Power Point √

c. Internet √

21.

Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan

dalam RPP berupa:

a. Salam pembuka √

b. Doa pembuka √

c. Pengkondisian kelas √

d. Presensi siswa √

e. Kegiatan apersepsi √

f. Mengulang kembali materi sebelumnya √

g. Penyampaian tujuan pembelajaran √

22.

Guru mencantumkan kegiatan inti dalam RPP

berupa:

a. PPK dan literasi √

b. Kegiatan 4C atau Kegiatan 5M √

23.

Guru mencantumkan kegiatan penutup dalam

RPP berupa:

a. Memberikan umpan balik kepada siswa √

b. Membuat kesimpulan bersama dengan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

187

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

1 2 3 4

siswa

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR)

pada peserta didik √

d. Memberikan tugas untuk membaca

materi pertemuan berikutnya √

e. Mencantumkan kegiatan refleksi √

f. Mengakhiri pembelajaran dengan salam √

24.

Guru mencantumkan penilaian sikap berupa:

a. Spiritual √

b. Sosial √

25.

Guru melakukan penilaian pengetahuan pada

siswa berupa:

a. Tes tertulis √

b. Tes lisan √

26.

Guru melakukan penilaian keterampilan

sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian

autentik.

27.

Guru melakukan teknik penilaian sikap

berupa:

a. Jurnal √

b. Ceklis √

28. Guru melakukan teknik penilaian

pengetahuan berupa tes tertulis. √

29. Guru melakukan teknik penilaian

keterampilan berupa penilaian kinerja. √

30.

Bahasa yang digunakan guru dalam

pembuatan RPP sudah sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar. √

31.

RPP yang dibuat guru sudah menggunakan

kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar

Bahasa Indoesia (KBBI). √

32.

RPP yang dibuat guru sudah menggunakan

pola kalimat yang lengkap sesuai dengan

struktur SPOK. √

33. RPP yang dibuat guru sudah menggunakan

istilah yang mudah dipahami. √

34. RPP yang dibuat guru tidak mengandung

makna ambigu. √

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

188

No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Keterangan

Ya Tidak

1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO

yang mengarah pada ranah kognitif menganalisis. √

2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO

yang mengarah pada ranah kognitif mengevaluasi. √

3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO

yang mengarah pada ranah kognitif mencipta. √

4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sesuai

dengan IPK √

5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan materi

pembelajaran. √

6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai dengan

materi pembelajaran. √

7. Guru mencantumkan prosedur untuk memudahkan

siswa dalam proses pembelajaran. √

8. Guru mencantumkan unsur metakognitif untuk

mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran pendekatan saintifik/ pendekatan

kontekstual

10. Guru mencantumkan metode pembelajaran diskusi

11. Guru mencantumkan metode pembelajaran penugasan √

12. Guru mencantumkan metode pembelajaran

eksperimen √

13. Guru mencantumkan metode pembelajaran

demonstrasi √

14 Guru mencantumkan metode pembelajaran simulasi √

15. Guru mencantumkan sumber belajar dan media belajar √

16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan √

17. Guru mencantumkan kegiatan inti √

18. Guru mencantumkan kegiatan penutup √

19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual √

20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial √

21. Guru melakukan penilaian pengetahuan pada siswa

berupa tes tertulis √

22. Guru melakukan penilaian pengetahuan pada siswa

berupa tes lisan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

189

23. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai dengan

teknik dan bentuk penilaian autentik. √

24. Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa jurnal

25. Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa ceklis

26. Guru melakukan teknik penilaian pengetahuan berupa

tes tertulis. √

27. Guru melakukan teknik penilaian keterampilan berupa

penilaian kinerja. √

Total 13 14

Lampiran 12. Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

190

Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Petunjuk:

Berilah tanda (v) pada kolom skor sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan kriteria sebagai berikut:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan

2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan

1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

1.

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru

sudah menyiapkan RPP untuk menjadi pedoman

mengajar di dalam kelas dengan komponen yang

sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.

2. Sebelum memulai pelajaran guru mengucapkan

salam. √

3. Siswa menjawab salam dari guru. √

4. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. √

5. Salah satu siswa mengajukan diri untuk memimpin

doa. √

6. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru

memeriksa kebersihan kelas. √

7. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru

memeriksa kerapian ruang kelas. √

8.

Guru memeriksa kerapian seragam/pakaian yang

dipakai oleh siswa sebelum memulai kegiatan

pembelajaran di kelas.

9. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengecek

kehadiran siswa. √

10. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengulang

materi pertemuan sebelumnya. √

11.

Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru

melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi

siswa.

12.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

13.

Guru menyampaikan materi pembelajaran

berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi

yang akan dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

191

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

14. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. √

15. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran. √

16. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam

proses pembelajaran. √

17.

Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

4C (creavity, critical thinking, communication,

collaboration) atau 5M (Mengamati, Menanya,

Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan dan

Mengkomunikasikan).

18. Guru merespon positif pendapat yang disampaikan

siswa. √

19. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi

siswa. √

20. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran. √

21. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah. √

22. Guru meminta siswa untuk membaca materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. √

23. Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama

tentang kegiatan pembelajaran sudah berlangsung. √

24. Guru memberikan salam saat pembelajaran

berakhir. √

25.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

pendekatan:

a. Pendekatan saintifik √

b. Pendekatan kontekstual √

26.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

model:

a. Discovery learning √

b. Problem based learning √

c. Project based lerning √

d. Inquiry based learning √

27.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode:

a. Metode diskusi √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

192

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

b. Metode ceramah √

c. Metode tanya jawab √

d. Metode penugasan √

e. Metode eksperimen √

f. Metode demonstrasi √

g. Metode simulasi √

28.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

media cetak:

a. Buku √

b. Koran √

c. LKS √

d. Modul √

29.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

media noncetak:

a. Internet √

b. Video √

c. Power point √

30. Guru sudah menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia

(EBI) yang baik dan benar. √

31. Guru sudah menggunakan kalimat baku yang

sudah sesuai dengan KBBI. √

32. Guru sudah menggunaka pola kalimat yang sesuai

dengan (SPOK). √

33. Guru menggunakan istilah yang mudah dipahami

oleh siswa. √

34. Kalimat yang disampaikan oleh guru tidak

mengandung makna ambigu. √

35. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan

bahasa yang jelas. √

36.

Dalam menjelaskan materi, kalimat yang

diucapkan oleh guru dapat didengar siswa dengan

baik.

37. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan

jeda yang tepat sehingga informasi atau materi √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

193

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

siswa.

38. Dalam menjelaskan materi, struktur kalimat yang

digunakan oleh guru sudah tepat. √

39. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut. √

40. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. √

41. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan

istilah yang sering didengar siswa. √

42. Guru memandang siswa dengan sewajarnya. √

43. Guru menggunakan gerak tangan untuk

memudahkan siswa saat guru menjelaskan. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

194

Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS

No. Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

1.

Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru

melakukan kegiatan apersepi dan

memotivasi siswa.

2.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dan mengaitkan dengan

kehidupan sehari-hari.

3.

Guru menyampaikan materi pembelajaran

berdasarkan Indikator Pencapaian

Kompetensi yang akan dicapai.

4.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik.

5.

Guru melakukan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK) yang tercermin dalam proses

pembelajaran.

6. Guru melakukan literasi yang tercermin

dalam proses pembelajaran. √

7.

Guru melakukan kegiatan pembelajaran

yang mengarahkan siswa untuk

melaksanakan kegiatan 4C (creavity, critical

thinking, communication, collaboration).

8

Guru melakukan kegiatan pembelajaran

yang mengarahkan siswa untuk

melaksanakan kegiatan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan informasi,

Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan).

9. Guru memberikan penguatan atas hasil

diskusi siswa. √

10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran. √

11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di

rumah. √

12.

Dalam kegiatan pembelajaran guru

menggunakan pendekatan saintifik/

pendekatan kontekstual.

13. Dalam kegiatan pembelajaran guru

menggunakan metode diskusi. √

14. Dalam kegiatan pembelajaran guru

menggunakan metode penugasan. √

15. Dalam kegiatan pembelajaran guru

menggunakan metode eksperimen. √

16. Dalam kegiatan pembelajaran guru √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

195

No. Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

menggunakan metode demonstrasi.

17. Dalam kegiatan pembelajaran guru

menggunakan metode simulasi. √

18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan

runtut. √

Total 9 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

196

Instrumen Analisis Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

1.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu

mengingat.

2.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu

memahami.

3.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu

menerapkan.

4.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

menganalisis.

5.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

mengevaluasi.

6.

Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu dan

mencipta.

7.

Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi pada

RPP.

8.

Soal yang dibuat oleh guru sudah

menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

yang baik dan benar.

9.

Soal yang dibuat oleh guru sudah

menggunakan kalimat baku sesuai dengan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

10.

Soal yang dibuat oleh guru sudah

menggunakan pola kalimat yang lengkap sesuai

dengan struktur SPOK.

11. Dalam pembuatan soal, guru menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. √

12. Soal yang dibuat oleh guru tidak mengandung √

Lampiran 13. Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

197

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

lebih dari satu makna.

13. Soal yang dibuat oleh guru tidak bergantung

dengan soal sebelumnya. √

14.

Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa.

15.

Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan intonasi yang dapat

didengar oleh seluruh siswa di dalam kelas.

16.

Dalam menyampaikan intruksi pengerjaan soal

guru menggunakan jeda yang tepat sehingga

informasi yang disampaikan dapat diterima

dengan baik oleh siswa.

17.

Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan kalimat yang sederhana/

tidak bertele-tele.

18.

Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunaka kalimat yang efektif dan

efisien.

19. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan

materi yang diajarkan. √

20. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan

tujuan pembelajaran dalam RPP. √

21. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan

perbedaan kemampuan tiap siswa. √

22.

Terdapat 2 macam penilaian sikap yang

dilakukan oleh guru pada siswa, yaitu:

a. Spiritual √

b. Sosial √

23.

Terdapat penialaian pengetahuan yang

dilakukan oleh guru pada siswa:

a. Tes tertulis √

b. Tes lisan √

24. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik. √

25.

Guru melakukan teknik penilaian untuk

menilai:

a. Sikap √

b. Pengetahuan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

198

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

c. Keterampilan √

26.

Guru memberikan remedial bagi siswa yang

masih memiliki nilai yang belum mencapai

KKM.

27. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

nilainya sudah diatas KKM. √

Instrumen Analisis Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment) Berbasis

HOTS

No. Kriteria Penilaian Keterangan

Ya Tidak

1. Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

menganalisis.

2. Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu

mengevaluasi.

3. Soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan KKO yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu dan

mencipta.

4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi pada

RPP.

5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan

materi yang diajarkan. √

6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan

tujuan pembelajaran dalam RPP.

7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan

perbedaan kemampuan tiap siswa √

8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual √

9. Guru melakukan penilaian sikap Sosial √

10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa

Tes tertulis √

11. Guru melakukan penialaian pengetahuan

berupa tes lisan √

12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

13. Guru melakukan teknik penilaian untuk

menilai sikap √

14. Guru melakukan teknik penilaian untuk √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

199

No. Kriteria Penilaian Keterangan

Ya Tidak

menilai pengetahuan

15. Guru melakukan teknik penilaian untuk

menilai keterampilan √

16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang

masih memiliki nilai yang belum mencapai

KKM.

17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

nilainya sudah diatas KKM.

Total 8 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

200

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP 11 )

Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK 17 SEYEGAN

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Kompetensi Keahlian : Akuntansi Keuangan dan Lembaga

Kelas/Semester : X/2

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Alokasi Waktu : 20 x 45 menit (8 kali pertemuan)

Pertemuan ke : 5-8

Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan scientific dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning dengan metode Tanya jawab, diskusi, presentasi peserta

didik dapat Menganalisis perusahaan dagang serta permasalahan dan cara

mengatasi.

Kompetensi Inti :

KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif

sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan

Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,

sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

internasional.

KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan

kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur

sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan

menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

201

konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.

D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11 Menganalisis perkiraan untuk

menyusun laporan

keuangan

Menganalisis pengertian perusahaan

dagang

Menganalisis jurnal penyesuaian

yang umumnya dibuat

Menganalisis jurnal penyesuaian

untuk persediaan barang dagang

Menyusun neraca lajur

Menyusun akun harga pokok

penjualan

Menyusun laporan perusahaan

dagang skala kecil

Menyusun neraca saldo

4.11 Menyusun laporan keuangan Kumpulkanlah unsur-unsur yang

termasuk laporan keuangan

Menyusun laporan keuangan

E. Materi Pembelajaran

1. Faktual : Pengertian perusahaan dagang

2. Konseptual :

- Jurnal penyesuaian yang umumnya dibuat

- Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagang

3. Oprasional

- Neraca lajur

- Akun harga pokok penjualan

4. Metakognitif

- Laporan perusahaan dagang skala kecil

- Neraca saldo

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan

praktik

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja siswa

Lembar penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

202

LCD Proyektor

Alat/Bahan :

Papan tulis dan spidol

Laptop dan infocus

H. Sumber Belajar

Buku Akuntansi siswa kelas X

- Akuntansi Dasar, Sari Dwi Astuti, 2018, Mediatama

- Akuntansi Dasar, Sri Hartati, Yatimatun Nafi‟ah, 2018, PT Gramedia

Buku refensi yang relevan

Lingkungan setempat

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-5

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam.

Ketua kelas memimpin doa saat

pembelajaran akan dimulai.

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen

siswa.

Guru memberikan informasi mengenai

kompetensi, meteri, serta tujuan

pembelajaran

Menjelaskan penilaian yang dilakukan.

Memberikan Pre Tes

Mengelompokkan siswa

10 menit

Inti Pemberian rangsangan

1. Mengamati

Peserta didik membaca modul atau buku

untuk mengulas tentang pengertian jurnal

penyesuaian perusahaan dagang skala kecil

Peserta didik mendengarkan penjelasan dari

guru tentang materi yang disampaikan

Identifikasi masalah

2. Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan –

pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami dan guru menjawab dengan

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

203

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

jelas apa yang belum dipahami oleh peserta

didik

Pengumpulan data

3. Mengumpulkan Informasi

Guru membagi kelas dalam beberapa

kelompok

Peserta didik diberikan soal tentang jurnal

penyesuaian pada perusahaan dagang yang

berbeda dengan penyesuaian dalam

perusahaan jasa

Guru mengamati cara kerja peserta didik

serta memberikan arahan apabila terdapat

peserta didik yang membutuhkan bantuan

Pembuktian

4. Menalar

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis pengertian jurnal penyesuaian

pada perusahaan dagang

Peserta didik menganalisis jurnal penyesuaian

Menarik kesimpulan

5. Mengomunikasikan

Guru menugaskan peserta didik untuk

menyajikan hasil diskusi tentang jurnal

penyesuaian perusahaan dagang yang telah

dibuat dengan jujur

peserta didik menyajikan hasil diskusi

tentang jurnal penyesuaian yang telah dibuat

dengan jujur

Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil

presentasi

Peserta Didik lain memperbaiki hasil

presentasi dan membuat kesimpulan tentang

jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Penutup

Guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik untuk membuat rangkuman

materi belajar tentang jurnal penyesuaian

perusahaan dagang

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,

dan motivasi untuk tetap semangat serta

mengingatkan peserta didik untuk

mempelajari materi baru yang lebih

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

204

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

menantang.

Guru melakukan evaluasi

Guru memberikan informasi materi

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-6

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam.

Ketua kelas memimpin doa saat

pembelajaran akan dimulai.

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen

siswa.

Guru memberikan informasi mengenai

kompetensi, meteri, serta tujuan

pembelajaran

Menjelaskan penilaian yang dilakukan.

Memberikan Pre Tes

Mengelompokkan siswa

10 menit

Inti Pemberian rangsangan

1. Mengamati

Peserta didik membaca modul atau buku

untuk mengulas tentang jurnal penyesuaian

dan memasukkan ke neraca lajur

Peserta didik mendengarkan penjelasan dari

guru tentang materi yang disampaikan

Identifikasi masalah

2. Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan–

pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami dan guru menjawab dengan

jelas apa yang belum dipahami oleh peserta

didik

Pengumpulan data

3. Mengumpulkan Informasi

Guru membagi kelas dalam beberapa

kelompok

Peserta didik diberikan soal diskusi tentang

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

205

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

jurnal penyesuaian dan cara memasukkan ke

kolom neraca lajur

Peserta didik mengerjakan soal-soal

Guru mengamati cara kerja peserta didik serta

memberikan arahan apabila terdapat peserta

didik yang membutuhkan bantuan

Pembuktian

4. Menalar

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis akun akun yang diperlukan

untuk penyesuaian dan cara memasukkan ke

kolom neraca lajur

Peserta didik menganalisis akun akun yang

diperlukan untuk penyesuaian dan neraca

lajur

Menarik kesimpulan

5. Mengomunikasikan

Guru menugaskan peserta didik untuk

menyajikan hasil dikusi tentang akun akun

yang diperlukan untuk menyusun neraca lajur

yang telah dibuat dengan jujur

Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang

akun akun yang diperlukan untuk menyusun

neraca lajur yang telah dibuat dengan jujur

Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil

presentasi

Peserta Didik lain memperbaiki hasil

presentasi dan membuat kesimpulan diskusi

tentang akun akun yang diperlukan untuk

menyusun neraca lajur yang telah dibuat

dengan jujur

Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik untuk membuat rangkuman

materi belajar

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,

dan motivasi untuk tetap semangat serta

mengingatkan peserta didik untuk

mempelajari materi baru yang lebih

menantang.

Guru melakukan evaluasi

Guru memberikan informasi materi

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

206

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-7

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam.

Ketua kelas memimpin doa saat

pembelajaran akan dimulai.

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen

siswa.

Guru memberikan informasi mengenai

kompetensi, meteri, serta tujuan

pembelajaran

Menjelaskan penilaian yang dilakukan.

Memberikan Pre Tes

Mengelompokkan siswa

10 menit

Inti Pemberian rangsangan

1. Mengamati

Peserta didik membaca modul atau buku

untuk mengulas tentang penyusunan laporan

keuangan perusahaan dasar dari neraca lajur

Peserta didik mendengarkan penjelasan dari

guru tentang materi yang disampaikan

Identifikasi masalah

2. Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan–

pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami dan guru menjawab dengan

jelas apa yang belum dipahami oleh peserta

didik

Pengumpulan data

3. Mengumpulkan Informasi

Guru membagi kelas dalam beberapa

kelompok

Peserta didik diberikan soal diskusi tentang

penyusunan laporan keuangan perusahaan

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

207

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

dasar dari neraca lajur

Peserta didik mengerjakan soal-soal

Guru mengamati cara kerja peserta didik serta

memberikan arahan apabila terdapat peserta

didik yang membutuhkan bantuan

Pembuktian

4. Menalar

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis akun akun yang diperlukan

dalam penyusunan laporan keuangan

perusahaan dagang

Peserta didik menganalisis akun akun yang

diperlukan untuk penyusunan laporan

keuangan perusahaan dagang

Menarik kesimpulan

5. Mengomunikasikan

Guru menugaskan peserta didik untuk

menyajikan hasil dikusi tentang penyusunan

laporan keuangan perusahaan dagang yang

telah dibuat dengan jujur

Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang

penyusunan laporan keuangan perusahaan

dagang yang telah dibuat dengan jujur

Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil

presentasi

Peserta Didik lain memperbaiki hasil

presentasi dan membuat kesimpulan diskusi

tentang penyusunan laporan keuangan

perusahaan dagang yang telah dibuat dengan

jujur

Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik untuk membuat rangkuman

materi

Peserta didik menilai hasil pencatatan

penyusunan laporan keuangan perusahaan

dagang

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,

dan motivasi untuk tetap semangat serta

mengingatkan peserta didik untuk

mempelajari materi baru yang lebih

menantang.

Guru melakukan evaluasi

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

208

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Guru memberikan informasi materi

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Ke-8

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam.

Ketua kelas memimpin doa saat

pembelajaran akan dimulai.

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen

siswa.

Guru memberikan informasi mengenai

kompetensi, meteri, serta tujuan

pembelajaran

Menjelaskan penilaian yang dilakukan.

Memberikan Pre Tes

Mengelompokkan siswa

10 menit

Inti Pemberian rangsangan

1. Mengamati

Peserta didik membaca modul atau buku

untuk mengulas tentang jurnal penyesuaian

perusahaan dagang, neraca lajur sampai

penyusunan laporan keuangan

Identifikasi masalah

2. Menanya

Peserta didik mengajukan pertanyaan–

pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami dan guru menjawab dengan

jelas apa yang belum dipahami oleh peserta

didik

Pengumpulan data

3. Mengumpulkan Informasi

Guru membagi kelas dalam beberapa

kelompok

Peserta didik diberikan soal diskusi tentang

jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan

soal-soal lain yang berkaitan dengan transaksi

perusahaan dagang

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

209

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

Peserta didik mengerjakan soal-soal

Guru mengamati cara kerja peserta didik serta

memberikan arahan apabila terdapat peserta

didik yang membutuhkan bantuan

Pembuktian

4. Menalar

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis jurnal penyesuaian perusahaan

dagang dan soal-soal lain yang berkaitan

dengan transaksi perusahaan dagang

Peserta didik menganalisis jurnal penyesuaian

perusahaan dagang dan soal-soal lain yang

berkaitan dengan transaksi perusahaan dagang

Menarik kesimpulan

5. Mengomunikasikan

Guru menugaskan peserta didik untuk

menyajikan hasil dikusi tentang akun akun

yang diperlukan untuk penyesuaian dan soal-

soal lain yang berkaitan dengan transaksi

perusahaan dagang yang telah dibuat dengan

jujur

Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang

akun akun yang diperlukan untuk

penyesuaian dan soal-soal lain yang berkaitan

dengan transaksi perusahaan dagang yang

telah dibuat dengan jujur

Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil

presentasi

Peserta Didik lain memperbaiki hasil

presentasi dan membuat kesimpulan diskusi

tentang akun akun yang diperlukan untuk

penyesuaian dan soal-soal lain yang berkaitan

dengan transaksi perusahaan dagang yang

telah dibuat dengan jujur

Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik untuk membuat rangkuman

materi

Peserta didik menilai hasil pencatatan

penyusunan jurnal penyesuaian akun akun

yang diperlukan untuk penyesuaian dan soal-

soal lain yang berkaitan dengan transaksi

perusahaan dagang yang telah dibuat dengan

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

210

Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi

Waktu

jujur

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,

dan motivasi untuk tetap semangat serta

mengingatkan peserta didik untuk

mempelajari materi baru yang lebih

menantang.

Guru melakukan evaluasi

Guru memberikan informasi materi

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

J. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian

a. Teknik : Observasi, Non Test dan Test (test otentik)

b. Bentuk :

Penilaian pengetahuan : Tes tertulis Pilihan Ganda, essay, dan lisan

Penilaian keterampilan : Pembuatan laporan keuangan

Penilaian sikap : Jurnal

2. Instrument Penilaian

a. Kisi-Kisi dan Soal

Kompeten

si Dasar Indikator Materi

Indikator

Soal

Bentu

k

Soal

NO

Soal

3.11

Menganali

sis

perkiraan

untuk

menyusun

laporan

keuangan

3.11.1

Menjelask

an laporan

perusahaan

dagang

skala kecil

3.11.2

Menyusun

neraca

saldo

Pengertia

n jurnal

penyesuai

an

Penyusun

an Neraca

lajur

Penyusun

an laporan

keuangan

Menjelaskan

Pengertian

jurnal

penyesuaian

Penyesuaian

untuk

persediaan

barang

dagang

Cara

penyusunan

laporan

keuangan

Essay

I.

1-4

4.11

Menyusun

laporan

keuangan

4.11.1

Melakukan

pengumpul

an yang

termasuk

unsur-

Disajikan

soal untuk

disusun jurnal

penyesuaian

dan

penyusunan

laporan

Essay

II. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

211

Kompeten

si Dasar Indikator Materi

Indikator

Soal

Bentu

k

Soal

NO

Soal

unsur

laporan

keuangan

4.11.2

Menyusun

laporan

keuangan

keuangan

3. Instrumen Penilaian Sikap

No Nama

peserta

didik

Indikator

Kedisi

plinan

Tanggun

gjawab

Kejujura

n

Kerjasa

ma

Percaya

diri

1

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

dst...

Sleman, … Januari 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Eny Pujiasri, M.M Khusnawati Hidayah, S.Pd

NIP. 19640306 198903 2 005

LAMPIRAN

Materi Pembelajaran

A. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo

akun yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode

dalam membuat laporan keuangan. Data yang digunakan untuk menyusun

jurnal penyesuaian adalah bukti memorial.

B. Jurnal Penyesuaian Yang Umumnya Dibuat

1. Pemakaian perlengkapan

a. Di catat sebagai aktiva pada saat pembelian.

Beban perlengkapan Rp xxx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

212

Perlengkapan Rp xxx

( Jumlahnya sebesar perlengkapan yang dipakai)

b. Dicatat sebagai beban pada saat pembelian

Perlengkapan Rp xxx

Beban Perlengkapan Rp xxx

( Jumlah yang dicatat sebesar perlengkapan yang belum

terpakai)

2. Taksiran kerugian piutang yang tak dapat ditagih Beban Kerugian piutang Rp xxx

Cadangan kerugian piutang Rp xxx

3. Penghasilan yang sudah menjadi hak, tetapi belum diterima

Piutang pendapatan Rp xxx

Pendapatan Rp xxx

4. Penyusutan aktiva tetap

Beban penyusutan aktiva Rp xxx

Akumulasi penyusutan aktiva Rp xxx

5. Biaya dibayar di muka

a. Bila dicatat sebagai aktiva pada saat transaksi

Beban…. Rp xxx

…..di bayar dimuka Rpxxx

( Jumlah yang dicatat sebesar beban pada tahun yang

bersangkutan) b. Bila dicatat sebagai beban pada saat transaksi terjadi

…..di bayar di muka Rp xxx

Beban…. Rp xxx

(Jumlah yang ditulis sebesar jumlah biaya yang dipakai)

6. Hutang biaya

Beban…… Rp xxx

Hutang beban… Rp xxx

7. Pendapatan diterima di muka

a. Dicatat sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi

Pendapatan …… Rp xxx

Pendapatan…. Diterima dimuka Rp xxx

( Jumlahnya sebesar pendapatan yang belum menjadi hak pada tahun yang

bersangkutan)

b. Pada saat transaksi terjadi dicatat sebagai hutang pendapatan.

Pendapatan…..diterima dimuka Rp xxx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

213

Pendapatan ….. Rp xxx

( Jumlah yang dicatat sebesar pendapatan yang menjadi hak pada

periode yang bersangkutan)

JURNAL PENYESUAIAN UNTUK PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

1. Menggunakan Perkiraan Laba Rugi

Bila data persediaan awal dan persediaan akhir tersedia, maka jurnal yang

dibuat adalah:

a. Memindahkan persediaan awal yang tertera pada neraca saldo ke akun

ikhtisar laba rugi

Ikhtisar laba rugi Rp xxx

Persediaan barang dagang Rp xxx

b. Memindahkan persediaan akhir yang ada pada data penyesuaian atau

data pada bukti memorial ke akun ikhtisar laba rugi

Persediaan barang dagang Rp xxx

Ikhtisar laba rugi Rp xxx

2. Menggunakan Akun Harga Pokok Penjualan

Jurnal penyesuaian yang dibuat dengan memindahkan akun yang menjadi

unsure harga pokok penjualan, maka jurnal penyesuaian adalah:

a. Memindahkan saldo persediaan awal, pembelian, biaya angkut

pembelian ke dalam harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan Rp xxx

Persediaan barang dagang Rp xxx

Pembelian Rp xxx

Beban angkut pembelian Rp xxx

( Nilai persediaan barang dagang dari neraca saldo)

b. Memindahkan saldo persediaan akhir, retur pembelian, dan potongan

pembelian kedalam harga pokok penjualan

Retur pembelian Rp xxx

Potongan pembelian Rp xxx

Persediaan barang dagang Rp xxx

Harga pokok penjualan Rp xxx

NERACA LAJUR ( KERTAS KERJA)

A. Pengertian Neraca Lajur

Neraca lajur adalah daftar neraca untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam penyusunan laporan keuangan. Daftar/kolom yang terdapat pada neraca

lajur adalah neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, ikhtisar laba

rugi dan neraca.

B. Penyelesaian Neraca Lajur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

214

Menggunakan Akun Ikhtisar Laba Rugi

1. Neraca saldo diambilkan dari saldo buku besar

2. Penyesuaian diambilkan dari data jurnal penyesuaian

3. Neraca saldo disesuaikan dibuat dengan membandingkan data neraca saldo

dengan data penyesuaian

a. Saldo akun yang tidak dibuat jurnal penyesuaian dipindahkan dari neraca

saldo ke neraca saldo disesuaikanpada kolom debet kredit yang sama

b. Pada saldo akun yang di buat penyesuaian, angka pada neraca saldo

dibandingkan dengan angka pada penyesuaian

4. Ikhtisar laba rugi

Dari data neraca saldo disesuaikan, yang dipindahkan adalah akun-akun

yang berhubungan dengan laporan laba rugi, antara lain akun-akun:

Penjualan (K) Beban-beban (D)

Retur penjualan (D) Pendapatan (K)

Potongan penjualan (D) Ikhtisar laba rugi (D/K)

Pembelian (D)

Retur pembelian (K)

Potongan pembelian (K)

5. Neraca

Dari data neraca saldo disesuaikan yang dipindahkan adalah akun yang

berhubungan dengan laporan neraca antara lain akun-akun

Kelompok aktiva (D)

Kelompok hutang (K)

Akun modal (K)

Akun prive (D)

MENGGUNAKAN AKUN HARGA POKOK PENJUALAN

Apabila menggunakan akun harga pokok penjualan,maka dibuat jurnal

penyesuaian untuk akun-akun yang berhubungan dengan harga pokok penjualan,

sehingga pada neraca saldo disesuaikan akan kosong.

Akun yang dipindah ke harga pokok penjualan (untuk persediaan awal) adalah

pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan biaya angkut pembelian.

Saldo akun yang dipindahkan ke Harga pokok penjualan:

Penjualan (K) Harga pokok penjualan (D)

Retur penjualan (D) Beban-beban (D)

Potongan penjualan (D) Pendapatan (K)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

215

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan

keuangan terdiri dari laporan rugi laba, Laporan perubahan ekuitas, dan laporan

posisi keuangan atau neraca.

A. Laporan keuangan rugi laba

Laporan ini merupakan laporan yang berisi pendapatan dan biaya selama satu

periode, juga termasuk pendapatan diluar usaha dan biaya usaha.

1. Bentuk single step adalah laporan yang penyajian pendapatan usaha dan

pendapatan diluar usaha dikelompokkan menjadi satu, juga untuk kelompok

biaya usaha dan biaya diluar usaha dikelompokkan menjadi Saturday

2. Bentuk multiple step adalah penyajian laporan perhitungan rugi laba yang

mengelompokkan antara pendapatan dan biaya usaha terpisah dari

pendapatan dan biaya di luar usaha

Laba usaha perusahaan dagang diperoleh dengan membandingkan antara

penjualan bersih, harga pokok penjualan dan beban operasi perusahaan. Adapun

komponen perhitungan laba rugi perusahaan dagang adalah:

1. Laba bersih operasi adalah laba bruto dikurangi beban operasi perusahaan

2. Laba bruto (kotor) atas penjualan merupakan selisih antara penjualan bersih

dengan harga pokok penjualan.

3. Penjualan bersih adalah jumlah seluruh penjualan dikurangi dengan retur

penjualan dan potongan penjualan.

4. Harga pokok penjualan adalah harga perolehan barang yang terjual. HPP

dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan barang dagang awal dengan

pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.

5. Pembelian bersih meliputi jumlah seluruh pembelian ditambah beban angkut

pembelian dikurangi dengan retur pembelian dan potongan pembelian.

6. Beban operasi perusahaan terdiri atas semua beban yang dikeluarkan

sehubungan dengan kegiatan pokok perusahaan.

Beban operasi dikelompokkan menjadi dua macam:

a. Beban penjualan , meliputi beban yang berhubungan dengan kegiatan

penjualan barang

b. Beban administrasi dan umum,meliputi beban operasi yang tidak

berhubungan langsung dengan penjualan barang dagang, seperti beban gaji

pegawai kantor, beban perlengkapan kantor , beban penyusutan gedung

kantor dan beban asuransi gedung kantor.

7. Pendapatan dan beban diluar usaha pokok adalah pendapatan yang diperoleh

dan beban yang dikeluarkan, tetapi tidak ada hubungan langsung dengan

penjualan contoh: pendapatan bunga, pendapatan sewa, laba penjualan aktiva

tetap.

8. Laba bersih sebelum pajak adalah laba bersih operasi di tambah dengan

pendapatan dikurangi beban di luar operasi perusahaan.

B. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal akan melaporkan bagaimana modal berubah. Dalam

laporan ini akan terlihat modal awal, tambahan modal dan pengurangan modal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

216

Komponen laporan perubahan ekuitas adalah Modal, laba/rugi bersih dan

prive.

C. LAPORAN KEUANGAN NERACA

Neraca merupakan laporan yang berisi mengenai besarnya aktiva, hutang dan

modal yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu waktu tertentu

Bentuk neraca ada dua macam:

1. Bentuk Scontro adalah penyajian neraca dengan kelompok aktiva

ditempatkan sebelah kiri dan kelompok hutang dan modal disebelah kanan.

2. bentuk staffel/ laporan merupakan penyajian neraca yang diurutkan dari atas

ke bawah.

Format laporan

1. Laporan laba rugi

PD XYZ

LAPORAN LABA RUGI

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX

Penjualan XXX

Potongan penjualan XXX

Retur penjuan XXX

_____

(XXX)

_______

Penjualan bersih

XXX

Harga pokok penjualan (HPP)

Persediaan awal XXX

Pembelian XXX

Potongan pembelian (XXX)

______

Total persediaan XXX

Persediaan akhir ( XXX )

_________

HPP (XXX)

_______

Laba kotor

XXX

Beban operasional:

Beban pemasaran XXX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

217

Beban administrasi dan umum XXX

_____

Total beban operasinal (XXX)

_______

Laba bersih XXX

=====

2. Laporan perubahan modal

PD XYZ

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX

Modal Tn. X, 1 Januari 2010 Rp. XXX

Laba bersih Rp. XXX

Prive Tn. X (Rp. XXX)

_______

Penambahan Ekuitas Rp. XXX

_______

Modal Tn. X 31 Desember 2010 Rp. XXX

=======

3.Neraca

PD XYZ

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX

AKTIVA LANCAR

Kas

xxx

Piutang dagang

KEWAJIBAN DAN MODAL

Hutang usaha

xxx

Hutang Bank

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

218

xxx

Persediaan barang dagang

xxx

Perlengkapan

xxx

Iklan di bayar dimuka

xxx

Asuransi di bayar dimuka

xxx

Sewa di bayar dimuka

xxx

AKTIVA TETAP

Peralatan toko xxx

Ak.Penyst prlt (xxx)

xxx

Kendaraan xxx

Ak.Penyst (xxx)

xxx

______

Jumlah aktiva

xxx

======

xxx

MODAL

xxx

_____

Total Pasiva

xxx

======

JURNAL PENYESUAIAN

Halaman:

Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

d. Pedoman Penilaian:

i. Nilai Pengetahuan : ∑ Skor perolehan

X 100 =

∑ Skor maksimum

Catatan : Skor Pengetahuan masing-masing No Skor 1 sehingga

jumlah Maksimum = 4

ii. Nilai Ketrampilan : ∑ Skor perolehan

X 100 =

∑ Skor maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

219

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Program Remedial :

• Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai

di bawah 70 (untuk pengetahuan dan keterampilan), dengan

catatan jumlah siswa yang remedialnya sebanyak maksimal

30% dari jumlah seluruh siswa di kelas.

• Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka

diadakan remedial teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan

remedial tes

2. Program Pengayaan :

Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang

mendapatkan nilai diatas 70 sebagai bentuk pendalaman terhadap

materi yang diberikan.

Sleman, .... Januari 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Eny Pujiasri, M.M Khusnawati Hidayah, S.Pd

NIP. 19640306 198903 2 005

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian jurnal penyesuaian !

2. Sebutkan akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian?

3. Analisislah penyesuaian untuk persediaan barang dagang dengan membuka

akun ikhtisar rugi laba ?

Lampiran 15. Soal Latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

220

4. Analisislah penyesuaian untuk persediaan barang dagang dengan membuka

akun Harga pokok penjualan ?

5.

Diketahui :

PD ”MAKMUR JAYA”

Neraca Saldo

31 Desember 2018

Nomor

Akunt

A k u n Neraca Saldo

Debet Kredit

1101 Kas Rp. 47.000.000,-

1102 Piutang Dagang 86.000.000,-

1103 Persediaan Barang Dagang 65.000.000,-

1106 Sewa dibayar dimuka 48.000.000,-

1201 Aktiva Tetap 120.000.000,-

1202 Akumulasi penyusutan

Aktiva Tetap

40.000.000,-

2101 Hutang Dagang 55.000.000,-

2102 Hutang Bank 60.000.000,-

3101 Modal Makmur 130.000.000,-

3102 Prive Makmur 10.000.000,-

4101 Penjualan 568.400.000,-

4102 Retur Penjualan 2.300.000,-

4103 Potongan Penjualan 4.800.000,-

5101 Pembelian 385.000.000,-

5102 Biaya Angkut Masuk 8.600.000,-

5103 Retur Pembelian 3.200.000,-

5104 Potongan Pembelian 5.400.000,-

5201 Beban Gaji 66.300.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

221

5203 Beban Listri & Telpon 6.200.000,-

5204 Beban Perlengkapan 5.600.000,-

5205 Beban Asuransi 2.400.000,-

5301 Beban Bunga 4.800.000,-

Jumlah 862.000.000,- 862.000.000,-

Informasi Penyesuaian :

1. Setelah dihitung secara fisik, harga pokok persediaan barang dagang per 31

Desember 2018 sebesar Rp. 74.500.000,-

2. Sisa perlengkapan ditaksir seharga Rp. 1.600.000,-

3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 1.800.000,-

4. Beban sewa untuk tahun 2018 sebesar Rp. 18.000.000,-

5. Penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2018 berjumlah Rp.

10.000.000,-

6. Bunga pinjaman dari Bank untuk bulan Desember 2018 Rp. 1.200.000,-

masih harus dicatat.

7. Gaji Karyawan bulan Desember 2018 sebesar Rp. 6.400.000,- akan

dibayarkan pada tanggal 2 Januari 2019.

8. Rekening listrik dan telpon untuk Bulan Desember 2018 ditaksir sebesar Rp.

600.000,-. Jumlah tersebut masih harus dicatat.

Diminta :

a. Menampilkan Jurnal Penyesuaian

b. Membuat Neraca Lajur

c. Menyusun Laporan Laba rugi, Laporan perubahan modal dan neraca

Taksonomi Bloom

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan

Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan

Menggambar Mencirikan Menerapkan

Membilang Merinci Menyesuaikan

Lampiran 16. kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan

Taksonomi Bloom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

222

Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi

Mendaftar Membandingkan Memodifikasi

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi

Memberi label Mengkontraskan Menghitung

Memberi indeks Mengubah Membangun

Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan

Menamai Menguraikan Membiasakan

Manandai Menjalin Mencegah

Membaca Membedakan Menggambarkan

Menyadari Mendiskusikan Menggunakan

Menghafal Menggali Menilai

Meniru Mencontohkan Melatih

Mencatat Menerangkan Menggali

Mengulang Mengemukakan Mengemukakan

Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi

Meninjau Memperluas Menyelidiki

Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan

Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan

Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan

Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan

Memberi kode Meramalkan

Menelusuri Memproduksi

Menulis Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mentabulasi

Membuat

Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mengkreasikan (C6)

Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi

Mengaudit Menyimpulkan Mengatur

Memecahkan Menilai Menganimasi

Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan

Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan

Mendiagnosis Menimbang Mengkode

Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan

Memerinci Memisahkan Menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER ...repository.usd.ac.id/35410/2/151334067_full.pdfPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

223

Menominasikan Memprediksi Mengarang

Mendiagramkan Memperjelas Membangun

Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi

Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan

Menguji Mempertahankan Menciptakan

Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan

Menjelajah Mengukur Mengoreksi

Membagankan Merangkum Merancang

Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan

Menemukan Memvalidasi Mendikte

Menelaah Mengetes Meningkatkan

Memaksimalkan Mendukung Memperjelas

Memerintahkan Memilih Memfasilitasi

Mengedit Memproyeksikan Membentuk

Mengaitkan Merumuskan

Memilih Menggeneralisasi

Mengukur Menggabungkan

Melatih Memadukan

Mentransfer Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekonstruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI