ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING...

260
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Desi Lestari NIM: 151334030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING...

Page 1: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Desi Lestari

NIM: 151334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Desi Lestari

NIM: 151334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

201

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan

membimbing serta menuntun setiap langkah hidupku.

2. Kedua orangtuaku yang terkasih Bapak Herman Yosep Sutiyono dan Ibu

Monica Mujini yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi

dan nasehat didalam hidupku.

3. Kakak kandungku Mas Budi, Mas Wayan, Mas Ruby yang selalu

memberikan semangat, motivasi dan dukungan.

4. Kakak Iparku Mbak Etik, Mbak Ely, Mbak Betha yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

5. Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses

penyusunan skripsi ini.

6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

MOTTO

“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan

goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,

bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.

(1Korintus 15:58)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2019

Penulis

Desi Lestari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Desi Lestari

Nomor Mahasiswa : 151334030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharmakarya ilmiah saya yang berjudul:

“Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X Akuntansi Di SMK NeYeri 7

YoYyakarta”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di interner atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2019

Yang menyatakan

Desi Lestari

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

ABSTRAK

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARANAKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

Desi LestariUniversitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri7 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guruakuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilanberpikir tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaranyang dibuat guru akuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah padaunsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Jenis penelitian ini adalah mixed methodsdengan model sequential

exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas XAkuntansi 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,observasi, dokumentasi dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 7Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7Yogyakarta kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatanpembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3)penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMKNegeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada unsurpengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan PenilaianPembelajaran.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

ABSERACE

LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER

EHINKING SKILL (HOES) ON ACCOUNEING SUBJECES

A Case Study on The Tenth Class of SMK Negeri 7 Yogyakarta

Desi Lestari

Sanata Dharma University

2019

This study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation

Plan (RPP) made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta that meets

the elements of higher order thinking skill; (2) the implementation of learning

activities carried out Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which

leads to higher order thinking skill; (3) the assessment or evaluation of learning

made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which leads to the

element of measuring higher order thinking skill.

This type of research is mixed methods with a sequential exploratory

model. The suSjects of this study were accounting teachers and students of the

tenth class of Accounting 2. Data were collected Sy using interview techniques,

oSservation, documentation and questionnaires.

The results of the study show that: (1) the design of the Learning

Implementation Plan (RPP) made Sy the tenth class of accounting teacher at

SMK Negeri 7 Yogyakarta has not fulfilled the element of higher order thinking

skill; (2) the implementation of learning activities carried out Sy accounting

teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting has not

implemented learning activities that lead to higher order thinking skill; (3) the

assessment or evaluation of learning made Sy accounting teachers at SMKS

Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 2 has not led to an element

of understanding higher order thinking skill.

Keywords: Higher order thinking skill, Learning Implementation Plan (RPP),

implementation of learning activities, implementation of learning assessment.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah

selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi

ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua PS Pendidikan

Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku

Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

4. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan

pengetahuan dalam proses perkuliahan;

5. Seluruh mahasiswa angkatan 2015 yang juga telah memberi masukan

selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan

kerjasama yang baik selama ini;

6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu

kelancaran proses belajar selama ini;

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

7. Ibu Sri Hartati, S.Pd.,MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian;

8. Ibu Asih selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

9. Ibu Dra. Titik Komah Nurastuti, M.Pd. selaku guru mata pelajaran

Akuntansi kelas X yang telah bersedia membantu penulis dalam proses

observasi, kerjasama, bantuan, dan memberikan informasi yang baik selama

penulis melakukan penelitian;

10. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini;

11. Kakak saya yang telah memberikan dukungan doa selama ini.

Penulis

Desi Lestari

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iv

MOTTO......................................................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................................vii

ABSTRAK...............................................................................................................viii

ABSTRACT..............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR................................................................................................x

DAFTAR ISI............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL...................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xix

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang masalah..................................................................................1

B. Batasan Masalah.............................................................................................5

C. Rumusan Masalah...........................................................................................6

D. Tujuan Penelitian............................................................................................6

E. Manfaat Penelitian..........................................................................................7

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................9

A. Kurikulum 2013..............................................................................................9

1. Pengertian Kurikulum...............................................................................9

2. Pengembangan Kurikulum 2013.............................................................10

3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013...........................................15

4. Struktur Kurikulum SMK.......................................................................18

B. Berpikir Tingkat Tinggi................................................................................22

1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi........................................................22

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi..........................................................23

3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat

Tinggi......................................................................................................25

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................28

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran.....................................28

2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. . .30

3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP...............................32

4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...................................................34

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran.............................................................38

1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran....................................38

2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran..........................................43

3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru.................................................44

4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa................................................47

5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi......................................................................................................63

E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran............................................................67

1. Pengertian Penilaian................................................................................67

2. Penilaian Kurikulum 2013......................................................................68

3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013................................................69

4. Fungsi Penilaian......................................................................................73

5. Karakteristik Soal HOTS........................................................................74

F. Penelitian Yang relevan................................................................................77

G. Kerangka Berpikir.........................................................................................81

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................84

A. Metode Penelitian Mixed Methods................................................................84

B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................85

C. Subjek Dan Objek Penelitian........................................................................85

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................86

E. Sumber Data Penelitian...............................................................................107

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.........................................................108

G. Instrumen Penelitian...................................................................................111

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

H. Teknik Analisis Data...................................................................................117

I. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................122

BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................................126

A. Deskripsi Lokasi.........................................................................................126

B. Deskripsi Responden..................................................................................129

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................132

A. Deskripsi Data.............................................................................................133

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................133

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................143

3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................153

B. Pembahasan.................................................................................................156

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................156

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................158

3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................160

BAB VI PENUTUP................................................................................................162

A. Kesimpulan.................................................................................................162

B. Keterbatasan Penelitian...............................................................................163

C. Saran...........................................................................................................164

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................167

LAMPIRAN ...........................................................................................................170

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK .......................................................................21

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom........................................................................24

Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan...........................35

Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan...............35

Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn

Berpusat pada Siswa...............................................................................62

Tabel 2.6 Perbedaan Aktivitas Belajar LOTS dan HOTS.......................................63

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP........................................................................87

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas.........................................94

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran..........................................100

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa.....................................................104

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r.................................................................................116

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa..............................................................117

Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa.......................................................................122

Tabel 4.1 Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir............................................................130

Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019........................130

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan.........136

Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP

Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan...........................138

Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X

Materi Laporan Keuangan.....................................................................140

Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas

X Materi Laporan Keuangan...............................................................143

Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa..............................................152

Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas (Assessment).........................154

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl...........24

Gambar 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbass Proyek..............................60

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir..............................................................................83

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta..............................128

Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa.............152

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora............................................ 171

Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus............................................................ 172

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian......................... 173

Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP................................................... 174

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajarn................................................................................. 180

Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 186

Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa.................................. 191

Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru .............................. 197

Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa................................... 200

Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 201

Lampiran 11 Hasil Analisis RPP.................................................................. 206

Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran............... 211

Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran................................... 215

Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 218

Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan............................................ 233

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan

Taksonomi Bloom............................................................................... 237

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakanY

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang

paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa yang akan

datang. Menurut Kurniawan (2013:49), sebuah pendidikan

mempunyai tiga komponen utama yaitu pendidik, peserta didik, dan

kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan

komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar

proses kegitan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan. Pendidikan tidak terlepas dengan tenaga pendidik yaitu

guru, salah satu kemampuan guru yang harus dimiliki dan menjadi

bagian yang paling penting adalah kemampuan menanamkan dan

mengembangakan keterampilan berpikir siswa.

Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami

seseorang jika mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi

yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk

membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,

membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Guru

dalam mengembangkan pembelajaran dalam kelasnya diharapkan

mampu menerapkan desain rencana pelaksanan pembelajaran yang

mengarah pada kemampuan berpikir dalam memformulasikan kepada

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

2

Kegiatan berpikir dapat dibedakan menjadi dua jenjang yaitu

berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan

berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking (LOT). Berpikir

tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada

sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang

persis seperti sesuatu yang disampaikan. Berlandaskan pada

taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang

menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher

order thinking. Ketiga aspek itu adalah aspek menganalisa (C4), aspek

mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6), sedangkan tiga aspek

lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek

memahami (C2), aspek menerapkan (C3), masuk dalam bagian

intelektual berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.

Pada saat ini, banyak guru/pendidik yang menerapkan model

pembelajaran dengan menitikberatkan pada kemampuan menghafal.

Dalam hal ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu

dikembangkan dalam proses pembelajaran atau dalam berbagai aspek

pengetahuan. Lembaga pendidikan yang hanya menanamkan model

pembelajaran pada kemampuan menghapal akan menjadikan siswa

lebih cenderung untuk tidak kreatif dan hanya menerima pelajaran

dalam bentuk hafalan tanpa tahu bagaimana cara mengkritisnya dan

akan terus berlanjut sampai kepada perguruan tinggi bahkan sampai

saat siswa tersebut memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

3

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu ditanamkan

kepada siswa mengingat tantangan peningkatan mutu pendidikan

yang tidak bisa di tawar lagi. Dalam proses peningkatan pembelajaran

berpikir tingkat tinggi siswa, sekolah menjadi salah satu tempat untuk

mewujudkan keberhasilan pendidikan siswa. Sekolah harus mampu

mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya

berorientasi pada kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang

tinggi. Peran sekolah dalam mengembangkan dan menumbuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilaksanakan dengan

perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assessment).

Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajan

merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru, dan muara dari

segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang

mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam

implementasi kurikulum 2013, guru diberikan kewenangan secara

leluasa untuk menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan

guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siap dijadikan pedoman

pembentukan kompetensi peserta didik. Rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dibuat guru tentunya harus diketahui dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

4

dikonsultasikan ke kepala sekolah untuk mengetahui rencana

pembelajaran yang dibuat guru, tetapi kenyataannya banyak guru yang

tidak mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat ke kepala sekolah.

Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan

guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, bagaimana

melakukannya, dan mengapa guru melakukannya. Oleh karena itu,

RPP memiliki kedudukan yang esensial dalam pembelajaran yang

efektif karena akan membantu disiplin kerja yang baik, suasana yang

lebih menarik, pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik,

relevan dan akurat. Tetapi kenyataannya banyak guru membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran hanya sebagai dokumen tanpa

mengetahui kegunaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran itu

sendiri. Rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus

dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi peserta

didik.

Namun, permasalahan dalam pendidikan yang semakin

meningkat dengan perubahan kurikulum yang menuntut guru untuk

membuat RPP yang mampu mengarahkan keterampilan berpikir

siswa. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan

guru akuntansi dasar di SMK Negeri 7 Yogyakarta untuk

menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Peneliti menemukan

bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menentukan model dan

metode yang akan dibuat dalam RPP dan yang akan diterapkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

5

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa

untuk berpikir tingkat tinggi. Perubahan kurikulum 2013 sebelum dan

sesudah revisi membuat guru mengalami kesulitan dalam

melaksanakan kegiatan pembelajarn dimana kurikulum 2013 sebelum

revisi dalam RPP masih menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan

Mengkomunikasikan), sedangkan kurikulum 2013revisi terbarudalam

RPP guru lebih dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

4C (Creativity, Critical Thinking, Comunnication, CollaSoration), hal

tersebut lebih ditekankan agar mampu mengarahkan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi melalui proses pembelajaran yang telah

dirancang guru dalam pembuatan RPP.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti terdorong

untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran

Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK NeYeri 7

YoYyakarta”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti perlu

memberikan batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih

memperjelas permasalahan yang ingin diteliti serta agar lebih terfokus

dan mendalam, mengingat bahwa banyaknya masalah yang ada.

Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti yaitu untuk melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

6

rencana pembelajaran guru yang menuntut siswa berpikir tingkat

tinggi yang tercermin dalam perumusan pengerjaan soal. Selain itu,

penelitian ini juga dibatasi pada tahap kemampuan guru dalam

menciptakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi melalui desain rencana pelaksanan pembelajaran (RPP),

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian

pembelajaran(assessment).

C. Rumusan Masalah

1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi

unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat guru di

SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang

memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

7

2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang

dibuat guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada

unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi

mengenai pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill

(HOTS) pada mata pelajaran akuntansi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah

sebagai informasi untuk meningkatkan pembelajaran berbasis

higher order thinking skill atauketerampilan berpikir tingkat

tinggi.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi

pada mata pelajara Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

8

c. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan

hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan acuan bagi

penelitian yang relevan.

d. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengembangan pengetahuan serta untuk

memperluas cakupan dalam menulis karya ilmiah dengan

menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum 2013

1. PenYertian Kurikulum

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.Menurut Sukmadinata (2013:4), kurikulum merupakan

suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan

tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses

pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas

pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Menurut Dakir (2014:2), kurikulum adalah suatu program

pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman

belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan

secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang

dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga

kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan

pendidikan.Berdasarkan pengertian-pengertian kurikulum di atas,

dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

10

rencana dan penataan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. PenYembanYan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari

strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping

kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya: lama siswa

bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa

aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan guru

sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

a. Landasan PenYembanYan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum berdasarkan ketentuan yuridis

yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,

landasan filosofis, landasan empirik, dan landasan teoritik.

Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan

dasar untuk pengembangan kurikulum dan mengharuskan

adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis

adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia

apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik

memberikan dasar-dasar teoretik pengembangan kurikulum

sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan

arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

11

berlaku dilapangan. Majid (2014:83-86), landasan

pengembangan kurikulum sebagai berikut:

1) Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

tahun 2006 tentang Standar Isi.

2) Landasan Filosofis

Pada pengembangan kurikulum, Pancasila sebagai

falsafah bangsa dan negara menjadi sumber utama dan

penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai

dasar yang dikembangkan dalam kurikulum. Cara pandang

bangsa Indonesia yang tercamtum dalam rumusan Pancasila

menjadi pedoman dalam pengembangan kualitas bangsa

Indonesia.

Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan

atas dasar filosofi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

12

a) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa Indonesia.

Menurut Dewantara (dalam Majid, 2014:84), kurikulum

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar

dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai

yang penting dan memberikan kesempatan untuk

berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya

setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis

eksperimentalisme yang mengatakan bahwa proses

pendidikan adalah upaya untuk mendekatkan apa yang

dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di

masyarakat.

c) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi

pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta

didik sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial,

alam, dan lingkungan budaya.

d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang

menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir

rasional sebagai aspek penting yang harus menjadi

kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.

e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu

aliran filosofi yang memandang proses pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

13

adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang

tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam

mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan

berinteraksi dan berkreasi.

3) Landasan Empiris

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu

pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset

PISA (Program for Internasionl Student Assessment), studi

yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan

IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa

menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset

TIMSS (Trends in Internasional Mathematics and Science

Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking

amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi

yang kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah,

(3) pemakaian alat, prosedur dan perencanaan masalah dan

(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan

perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak

membebani peserta didik dengan konten, namun pada aspek

kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara

untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada

abad 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

14

4) Landasan Teoretik

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan

yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal

warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar

kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi

Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi

Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS,

SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk

bersikap menggunakan pengetahuan dan keterampilan

untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat,

dan lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi.

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi

peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan

dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun

kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari

pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta

didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang

dinyatakan dalam SKL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

15

b. Tujuan PenYembanYan Kurikulum 2013

Melalui pengembangan kurikulum 2013, pendidikan akan

menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif,

afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum

difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta

didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.

Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar

peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang

mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang

dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui

kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan

dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para

peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan

terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai

prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi

dan karakter berikutnya.

3. Kelebihan dan Kelemahan Kurukulum 2013

Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi

penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum

yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

16

bahan pelajaran diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia

sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah

yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Setiap

kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum

tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, tentu saja memiliki

beberapa perbedaan dalam sistem yang diterapkan. Perbedaan

sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun

kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan

tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip,

metode, maupun model pengembangan kurikulum.

Kurikulum terbaru yaitu kurukulum 2013 yang mulai

dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang

ditunjuk pemerintahmaupun sekolah yang siap melaksanakannya.

Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau

penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan

kelemahansebagai berikut:

a. Keunggulan Kurikulum 2013

Keunggulan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh

Kurniasih & Sani (2014:40-41) yaitu:

1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam

setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

17

2) Adanya penilaian dari semua aspek

Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai

ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi,

praktek, sikap dan lain-lain.

3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi

pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program

studi.

4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi

dan tujuan pendidikan nasional.

5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara

holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

6) Banyakkompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan

perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,

metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills

dan hard skills, kewirausahaan.

b. Kelemahan Kurikulum 2013

Kelemahan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh

Kurniasih & Sani (2014:41-42) yaitu:

1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapkan dengan

kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi

kepada siswa dikelas, padahal banyak mata pelajaran yang

harus tetap ada penjelasan dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

18

2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental

dengan kurikulum 2013.

3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan

scientific.

4) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.

5) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentk.

6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD. Buku Siswa dan Buku

Guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan

banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus

ini.

7) Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses

pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah

cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas

yang sama.

8) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses

pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena

Ujian Nasional (UN) masih menjadi faktor penghambat.

9) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasi siswa

sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan

baik.

4. Struktur Kurikulum SMK

Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

19

dengan keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006,

menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

memiliki tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif,

kelompok adaptif, dan kelompok produktifyang ditempuh dalam

periode belajar selama 3 tahun (kelas X, XI, dan XII).Kelompok

normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan peserta didik

sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku

sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.Kelompok normatif meliputi

Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni

Budaya.

Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta

didik dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan

perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya

dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan

perkembangan dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif

terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan

Kewirausahaan. Kelompok produktif merupakan kompetensi agar

peserta didik dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai

dengan program keahlian. Kelompok produktif terdiri atas

sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

20

Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian. SMK mempunyai

kekhususan yang terletak pada mata pelajaran produktif. Seperti

halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI) dan standar kompetensi

lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif perlu dikaji.

Dari penjelasan diatas, struktur kurikulum disimpulkan

sebagai pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,

muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada

setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran

akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam

kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk dalam

kelompok produktif.

Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut

Sanjaya (2006:66-68)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

21

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMKStruktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Program Keahlian: (Ditetapkan Oleh Sekolah)

ProYram/pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu

I. Program Nomatif 1. Pendidikan Sosial-Budayadan Kewarganegaraan

216

2. Pendidikan Agama 1443. Olahraga dan Kesehatan 2164. Bahasa Indonesia 144

II. Program Adaktif 1. Bahasa Inggris Sesuai ProgramKeahlian2. Matematika

3. Keterampilan Komputerdan Pengelolaan Informasi*)

4. Kewirausahaan **)5. .....**)

III.Program Produktif 1. .........................***) Sesuai ProgramKeahlian2. .........................***)

3. .........................***)

Jumlah

Penjelasan:a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program

Keahlian.b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata

pendidikan dan latihan.c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif

disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah

60 menit.e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah

sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagaiekstrakurikuler.

h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dandilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

22

B. Berpikir TinYkat TinYYi

1. PenYertian Berpikir TinYkat TinYYi

Pengertian keterampilan berpikir tingkat tinggi/higher order

thinking skill (HOTS) menurut beberapa ahli yaitu:

a. Menurut Gunawan (2007:171), berpikir level tinggi (HOT)

adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk

memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu

yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.

b. Menurut Saputra (2016:92), HOTS adalah peningkatan

kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas

materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis

(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu

memecahkan masalah (proSlem solving), dan mampu

membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi

yang sulit.

c. Menurut Sani (2019:2), keterampilan berpikir tingkat tinggi

(higher order thinking skills) mencakup kemampuan

berpikir tingkat kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan

kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam

menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher

order thinking skills (HOTS) akan berkembang jika individu

menghadapi masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang

menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

23

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan

berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan sebagai kemampuan

seseorang untuk memecahkan suatu masalah melalui berpikir

kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif untuk dapat

memecahkan masalah tersebut dan mampu mengambil keputusan.

2. Landasan Berpikir TinYkat TinYYi

Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama

mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bloom membagi

taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1)

pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)

penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis

(synthesis), (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta

didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1)

pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6)

evaluasi (Sani, 2016:103). Revisi yang dilakukan oleh Anderson

dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses

kognitif dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual,

pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan

pengetahuan metakognitif). Taksonomi Bloon setelah digunakan

cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia

pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016:103-104)

menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

24

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom

TinYkatan Taksonomi Bloom(1956)

Anderson dan Krathwohl(2000)

C1 Pengetahuan MengingatC2 Pemahaman MamahamiC3 Aplikasi MenerapkanC4 Analisis MenganalisisC5 Sistesis MengevaluasiC6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)Catatan: pada Taksonomi Bloom yang dievisi digunakan kata kerja

Gambar 2.1 TinYkatan proses KoYnitif menurut Anderson danKrathwohl (Sani, 2016:104)

Revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan Anderson

mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif

dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan

metakognitif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

25

3. KateYori-KateYori dalam Dimensi Proses KoYnitif Berpikir

TinYkat TinYYi

Terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang

direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam

indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif

dalam ranah yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami

dan mengaplikasikan merupakan kemampuan berpikir yang

rendah. Anderson dan Krathwohl (2010:99-130), mengemukakan

kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu sebagai

berikut:

a. Mengingat

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali

pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik

yang baru saja didapatkan maupun yang sudah didapatkan.

Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam

pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.

Kategori proses ini meliputi proses-proses kognitif yang

mencakup:

1) Mengenali yaitu berkaitan dengan mengetahui pengetahuan

masa lampau yang susuai dengan pengetahuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

26

2) Mengingat kembali merupakan proses kognitif yang

mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka

panjang.

b. Memahami

Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari

materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis,

dan digambar oleh guru. Memahami juga berkaitan dengan

aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.

Mengklasifikasikan akan munculketika seseorang siswa

berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari

kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan

merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua

atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.

Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan

satu persatu ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.

c. Mengaplikasikan

Mengaplikasikan merupakan kegiatan menerapkan atau

menggunakan suatu prosedur dalam kegiatan tertentu. Kategori

proses mengaplikasi ini meliputi proses-proses yang

mencakup:

1) Menjalankan prosedur, merupakan proses kognitif siswa

dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan

dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

27

mampu menetapkan dengan pasti prosedur yang harus

dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan.

2) Mengimplementasikan, merupakan kegiatan menerapkan

sesuatu prosedur pada tugas yang yang tidak familier atau

saat siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-

hal yang belum diketahui atau masih asing.

d. Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan

materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan

bagaimana hubungan antar bagian-bagian dan struktur

keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi

proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan

mengatribusikan.

e. Mengevaluasi

Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan

berdasar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling

sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan

konsistensimasing-masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh

siswa. Standar yang digunakan bisa bersifat kuantitatif ataupun

kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses

kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang diambil

berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-

keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

28

f. Mencipta

Mencipta merupakan suatu kegiatan yang melibatkan

proses menyusun beberapa elemen menjadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan yang

diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk

membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen

atau bagian jadisuatu pola atau struktur yang belum pernah ada

sebelumnya. Untuk mencapai tujuan ini, banyak siswa yang

menciptakan dalam artian menyintesiskan informasi atau

materi untuk membuat sesuatu yang baru.

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. PenYertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 rencana

pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sekolah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana

pembelajaranyang dikembangkan secara rinci mengacu pada

silabus, buku teks pelajaran, dan buku paduan guru. RPP

mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan

kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator

pencapaian; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;

(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.Majid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

29

(2009:15), menjelaskan bahwa perencanaan adalah menyusun

langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun

berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

keinginan pembuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat harus

dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat waktu.

Menurut Prastowo (2015:38), perencanaan pembelajaran

adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah

antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang

diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas

melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan

pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian

kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan

pembelajaran dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber

belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis yang dapat

dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Menurut Kunandar (2007:262), rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu

kompetesi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan

dalam silabus. RPP merupakan gambaran pelaksanaan

pembelajaran yang utuh. RPP memuat keseluruhan perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

30

pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Didalamnya memuat

alokasi waktu, materi pembelajaran hingga metode pembelajaran

yang digunakan pada setiap pertemuan.

Dalam praktek pendidikan, rumusan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang baik dan benar belum tentu menjamin

keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai

tujuan, diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses

pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang sungguh-sungguh

mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.

2. Prinsip-prinsip PenYembanYan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Menurut Majid & Rochman(2014:261-262), prinsip dalam

mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis

kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,

motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,

gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar

belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

31

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada

peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,

inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat

rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,

dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman

belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran

tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek

belajar, dan keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan

teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,

sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

32

3. Komponen dan LanYkah-lanYkah Penyusunan RPP

Menurut Majid & Rochman(2014:262-263), komponen dan

langkah-langkah penyusunan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mencantumkan Identitas

Identitas dalam RPP meliputi: (1) Sekolah, (2)

kelas/Semester, (3) Standar Kompetensi, (4) Kompetensi

Dasar, (5) Indikator, dan (6) Alokasi Waktu.

b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi

yang bersifat operasional yang ditargetkan/dicapai dalam

RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu

pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk

pertanyaan yang operasional. Dengan demikian, jumlah

rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak

dari pada indikator.

Tujuan pembelajaran mengandung unsur Audience

(A), Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D).

Audience (A) adalah peserta didik yang menjadi subjek

tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B), merupakan

kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience

setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung

dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur.

Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

33

diselesaikan. Degree (D) merupakan standar yang harus

dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah

tercapai tujuan.

c. Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus

diketahui adalah bahwa materi dalam RPP merupakan

pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam

silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP

harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru

dapat mengembangkannya menjadi buku siswa.

d. Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan sebagai model atau

pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran diambil

tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang

dipilih. Pemilihan metode/pendekatan bergantung pada

jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai satu kompetensi dasar harus

dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.

Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat

pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

34

f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan

yang terdapat dalam silabus. Dalam satu perencanaan

disiapkan media, alat/ bahan, dan sumber belajar. Apabila

ketiga aspek ini terpenuhi, maka penyusun harus

menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, dan 3)

sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus

memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan

sumber belajar.

Y. Mencantumkan Penilaian

Penilaian diijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk

instrumen, dan instrumen yang digunakan untuk mengatur

ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran.

4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yanY

MenYarah pada Keterampilan Berpikir TinYkat TinYYi

Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah sistematis

yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Bestary, &

Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-

langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:

a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang

susuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

35

Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan

dicapai sesuai Kompetensi Dasar dengan format sebagai

berikut:

Tabel 2.3 Format PasanaYn KD PenYetahuan danKeterampilan

Kompetensi dasarpengetahuan

Kompetensi dasarketerampilan

<Nomor KD><KDPengetahuan>

<Nomor KD><KDKeterampilan>

b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan

Kompetensi Dasar, dengan format sebagai berikut:

Table 2.4 Format Penetapan TarYet KD PenYetahuan danKeterampilan

No.

Kompetensi Dasar TarYet KD

KD Pengetahuan<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang

diamanatkan oleh KD>KD Keterampilan

<KD Keterampilan> <Target keterampilan yangdiamanatkan oleh KD>

c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3

Kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.

d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan

dengan langkah sebagai berikut:

1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi

pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

36

2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan

diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK).

3) Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

penunjang dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

kunci, sedangkan Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK) pengayaan dirumuskan apabila kompetensi

minimal KD sudah dipenuhi peserta didik.

e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan

kognitif, psikomotorik dan afektif. Perumusan tujuan

pembelajaran harus jelas menunjukkan kecapakan yang harus

dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan

bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan

dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selaian itu, tujuan

pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar

pendidikan.

f. Langkah-langkahkegiatan pembelajaran berdasarkan model

pembelajaran:

1) Pahami KD yang dianalisis.

2) Pahami Indikator Pencapaian Kompetensi dan materi

pembelajaran yang telah dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

37

3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model

pembelajaran, rumuskan kegiatan pembelajaran yang

meliputi orientasi, motivasi dan apersepsi.

4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:

(a) Indikator Pencapaian Kompetensi

(b) Karakteristik peserta didik

(c) Pendekatan saintifik

(d) 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication

CollaSoration)

(e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi

5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan

refleksi baik individual maupun kelompok seperti:

(a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

(b) Melakukan kegiatan tindak lanjut

(c) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya

(d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir

sesuai KD yang bersangkutan.

6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

38

7) Rumuskan penilaian (formatif dan sumatif) untuk

pembelajaran yang mengacu pada indikator pencapaian

kompetensi.

D. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

Selain mengembangkan RPP, faktor lain yang perlu

diperhatikan oleh pihak sekolah dalam upaya menumbuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kompetensi yang dimiliki

guru. Kompetensi mengajar yang dimiliki guru akan tercermin melalui

kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, guru harus mampu

menerapkan berbagai macam pendekatan, strategi, maupun metode

pembelajara yang mengacu pada proses kognitif keterampilan berpikir

tingkat tinggi itu sendiri. Guru harus melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mampu menggali

potensi dan mengarahkan siswa kepada keterampilan berpikir tingkat

tinggi, siswa tidak hanya sekedar diajarkan untuk menghafal materi

guna mencapai nilai yang tinggi.

1. PenYertian PelaksanaanKeYiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan keterampilan guru

ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar pelaksanaan

pembelajaran dapat berjalan efektif, guru membutuhkan

keterampilan secara akademik dan mampu menguasai subjek yang

akan diajarkan terutama dalam menggunakan metode dan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

39

pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta

didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Suprihatiningrum

(2016:119), pelaksanaan pembelajaran merupakan cara melakukan

atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi

latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Majid (2014:229), tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk

membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian

peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi

yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari;

3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu

permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

40

mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD yang akan dicapai: dan

4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan

atau tugas.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan

memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari

informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kegiatan

inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan

karakteristik pesserta didik dan mata pelajaran yang

meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan

informasi, asosiasi, dan komunikasi.

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara

luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk

melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,

menyimak, mendengar, dan membaca. Guru

menfasilitasi peserta didik untuk melakukan

pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

41

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting

dari suatu bnda atau objek.

2) Menanya

Guru membimbing peserta didik untuk dapat

mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil

pengamatan objek yang konkrit sampai kepada

yang abstrak berkenaan dengan fakta. Konsep,

prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.

Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

pertanyaan yang bersifat hipotetik.

3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat

membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan

fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan

melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut

terkumpul sejumlah informasi.

4) Mengkomunikasikan hasil

Dalam kegiatan ini yaitu menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan

mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

42

kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar

peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

c. Kegiatan Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan

dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan

refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan

penutup, guru:

1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram;

3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

43

2. Prinsip Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, untuk

mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen

kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip

sebagai berikut:

a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

d. Pembelajarn berbasis kompetensi;

e. Pembelajaran terpadu;

f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen

yang memiliki kebenaran multi dimensi;

g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan

keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang

waktu;

j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan

memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo),

membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso),dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajan (Tut Wuri Handayani);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

44

k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan

di masyarakat;

l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik; dan

n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

3. Pembelajaran YanY Berpusat Pada Guru

Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang

bersifat teacher center. Menurut Arends (dalam Trianto, 2014:93),

model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar

yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa

yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan

dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

Selain itu, model pembelajaran ini juga ditujukan untuk membantu

siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi

yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Ciri-ciri model pembelajaran langsung menurut Kardi &

Nur (dalam Trianto, 2014:93), sebagai berikut:

1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

termasuk prosedur penilaian belajar

2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

45

3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang

diperlukan agar kegiatan pembelajaraan tertentu dapat

berlangsung dengan berhasil.

Langkah-langkah pembelajaran langsung menurut Kardi &

Nur (dalam Trianto, 2014:99-101) adalah sebagai berikut:

1) Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa

Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan

perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan

serta dalam pelajaran itu.

2) Menyampaikan tujuan

Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru

melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara

menuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasi

tertulis pada papan buletin yang berisi tahap-tahao dan isinya,

serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap.

3) Menyiapkan siswa

Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,

memusatakan perhatian pada pokok pembicaraan, dan

mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah

dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang

akan dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

46

4) Presentasi dan demontrasi

Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan presentasi

atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk

berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin

dan mengikuti langkah-langkah demontasi yang efektif.

5) Mencapai kejelasan

Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa

kemampuan guru memberikan informasi yang jelas dan

spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif

terhadap proses belajar siswa.

6) Melakukan demontrasi

Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa

sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari

mengamati orang lain. Agar dapat mendemontrasikan suatu

konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu dengan

sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan

didemontrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk

menguasai komponen-komponennya.

7) Mencapai pemahaman dan penguasaan

Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku

yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar

memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap

demonstrasi, jika guru menghendaki agar siswanya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

47

melakukan sesuatu yang benar, guru perlu berupaya agar

segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.

8) Berlatih

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar,

diperlukan latihan yang intesif, dan memperhatikan aspek-

aspek penting dari keterampilan atau konsep yang

didemonstrasikan.

9) Memberikan latihan terbimbing

Tahap yang penting dalam pengajaran langsung adalah cara

guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan

terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan

dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung

dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan

konsep/keterampilan pada situasi yang baru.

10) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pengajaran

langsung, karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan tidak

banyak bermanfaat bagi siswa. Guru dapat menggunakan

berbagai cara untuk memberikan umpan balik, misalnya

umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis.

4. Pembelajaran yanY Berpusat Pada Siswa

Kegiatan belajar aktif sangat diperlukan bagi peserta didik

untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

48

kegiatan belajar aktif juga sangat diperlukan dalam

penyelenggaraan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Kegiatan belajar tersebut dapat terwujud jika guru sebagai

desainer pembelajaran mampu merancang pengalaman belajar

bagi peserta didik yang didukung dengan berbagai macam

pendekatan yaitu:

a. StrateYi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:66),

pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,

logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri. Proses berpikir

itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab guru dan

peseta didik.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67), ciri

utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:

1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada

aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari

dan menemukan, dengan demikian strategi ini

menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

49

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan

untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari

sesuatu yang dipertanyakan.

3) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,

kritis, logis dan analitis.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67-68),

pemilihan strategi inkuiri dilakukan atas pertimbangan

sebagai berikut:

1) Karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup

memadai;

2) Sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;

3) Jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;

4) Materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan

5) Alokasi waktu cukup tersedia.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:69), tahapan-

tahapan strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai

berikut:

1) Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah:

(a) kesadaran terhadap masalah; (b)melihat pentingnya

masalah dan (c) merumuskan masalah.

2) Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut

dalam mengembangkan hipotesis adalah: (a) menguji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

50

dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b)

melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara

logis; dan merumuskan hipotesis.

3) Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut

adalah: (a) merakit peristiwa, terdiri dari:

mengidentifikai peristiwa yang dibutuhkan,

mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b)

menyusun data, terdiri dari mentranslasikan data,

menginterpretasikan data dan mengklasifikasikan data;

(c) analisis data, terdiri dari: melihat hubungan, mencatat

persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan

trend, sekuensi, dan keteraturan.

4) Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:

(a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b)

merumuskan kesimpulan.

5) Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:71-72),

keunggulan dan kelemahan strategi belajar inkuiri adalah

sebagai berikut:

1) Keunggulan strategi belajar inkuiri sebagai berikut:

a) Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong

peserta didik untuk berpikir atas inisiatif sendiri,

membantu peserta didik mengembangkan konsep diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

51

yang positif, mengembangkan bakat individu peseta

didik secara optimal dan menciptakan suasana

akademik yang mendukung berlangsungnya

pembelajaaran yang berpusat pada peserta didik.

b) Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani

kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di

atas rata-rata.

c) Strategi inkuiri memberikan ruang bagi peserta didik

belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

2) Kelemahan strategi belajar inkuiri sebagai berikut:

a) Kegiatan dan keberhasilan peserta didik sulit

dikontrol.

b) Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara peserta

didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata

dengan peserta didik yang berkemampuan rata-rata.

c) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh

kemampuan peserta didik menguasai materi

pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan

sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

b. StrateYi Pembelajaran Discovery

Sani (2014: 97) menyatakan kegiatan belajar mengajar

menggunakan metode penemuan (discovery) mirip dengan

inkuiri (inquiry). Inkuiri adalah proses menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

52

pertanyaan dan menyelesaikan masalah berdasarkan fakta

dan pengamatan, sedangkan discovery adalah menemukan

konsep melalui serangkaian data atau informasi yang

diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Belajar

dengan menemukan (discovery) sebenarnya adalah bagian

dari proses inkuiri. Discovery terbimbing merupakan

metode yang digunakan untuk membangun konsep di

bawah pengawasan guru. Pembelajaran discovery

merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut

guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat

peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan

sendiri.

Menurut Sani (2014:98), langkah-langkah pembelajaran

discovery terbimbing adalah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

2) Guru membagi petunjuk praktikum/eksperimen

3) Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah

pengawasan guru

4) Guru menunjukkan gejala yang diamati

5) Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

53

c. StrateYi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning)

Strategi pembelajaran berbasis masalah (ProSlem

Based Learning) merupakan salah satu modal pembelajaran

inofatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada

peserta didik. Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:72),

strategi pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi

pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk

memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah

sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahaun

yang berhubungan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

keterampilan untuk memecahkan masalah.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2014:73), ciri

utama strategi pembelajaran berbasis masalah sebagai

berikut:

1) Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang di

berikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik.

2) Mengogarnisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di

seputar disiplin ilmu (interdisipliner).

3) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta

didik, membentuk dan menjalankan secara langsung proses

belajar mereka sendiri dalam kerangka berpikir ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

54

4) Menuntut peserta didik untuk mendemontrasikan apa yang

telah mereka pelajari dalam bentuk atau suatu kinerja.

Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2014:73), strategi

pembelajaran berbasis masalah sebaiknya digunakan dalam

pembelajaran pertimbangan, pertimbangan-pertimbangan

tersebut antara lain:

1) Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah akan

terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar

memecahkan suatu masalah maka mereka akan

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Artinya,

belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep. Belajar

akan semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta

didik berhadapan dengan situasi konsep yang diterapkan.

2) Dalam situasi pembelajaran berbasis masalah, peserta

didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan

secara simultan dan mengaplikasikan dalam konteks yang

relavan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan

keadaan nyata bukan lagi teoritis sehingga masalah-

masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori mereka

akan temukan sekaligus pembelajaran berlangsung.

3) Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan

inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

55

untuk belajar, dan dapat mengembangkat hubungan

interpersonal dalam bekerja secara kelompok.

Menurut Hosnan (2014:301), penerapan model

pembelajaran berbasis masalah terdiri atas lima langkah utama

yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan

situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis

hasil kerja siswa.

1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan

masalah yang dipilih.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru

mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalahnya.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru

membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta

membantu berbagai tugas dengan temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

56

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang

mereka gunakan.

d. StrateYi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning)

1) Pengertian Project Based Learning

Menurut Hosnan (2014:319), Project Based Learning

(PBL) atau model pembelajaran berbasis proyek (PBP)

merupakan model pembelajaran yang menggunakan

proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa

untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,

dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil

belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah

sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

2) Karakteristik Project Based Learning

Menurut Hosnan (2014:321-322),project Sased learning

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka

kerja yang telah ditentukan bersama sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

57

b) Siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau

tantangan yang tidak memiliki satu jawaban pasti.

c) Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam

mencari solusi.

d) Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan

masalah, berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam

bentuk komunikasi.

e) Siswa bertanggung jawab mencari dan mengolah sendiri

informasi yang mereka kumpulkan.

f) Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek

yang dijalankan sering diundang menjadi guru tamu

dalam sesi-sesi tertentu untuk memberi pencerahan bagi

siswa.

g) Evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proyek

berlangsung.

h) Siswa secara reguler merefleksikan dan merenungi apa

yang telah mereka lakukan, baik proses maupun

hasilnya.

i) Produk akhir dari proyek (belum tentu berupa material,

tapi bisa berupa presentasi, drama, dan lain-lain)

dipresentasikan di depan umum (maksudnya, tidak hanya

pada gurunya, namun bisa juga pada dewan guru, orang

tua, dan lain-lain) dan dievaluasi kualitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

58

j) Di dalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi

terhadap kesalahan dan perubahan, serta mendorong

bermunculannya umpan balik serta revisi.

3) Prinsip-prinsip Project Based Learning

Menurut Hosnan (2014:323), pembelajaran berbasis

proyek memiliki 3 prinsip sebagai berikut:

a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang

melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk

memperkaya pembelajaran.

b) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian

berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan

dalam pembelajaran.

c) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik

dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan

dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun

dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk,

laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya

dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan

balik untuk perbaikan proyek selanjutnya.

4) Manfaat Project Based Learning

Menurut Hosnan (2014:325), pembelajaran berbasis

proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus

pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

59

tugas-tugas bermakna lainnya. Pelaksanaan PBL dapat

memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja

mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang puncaknya

dapat menghasilkan produk karya peserta didik. Manfaat

PBL di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam

pembelajaran.

b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

pemecahan masalah.

c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan

masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata

berupa barang atau jasa.

d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan

peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk

menyelesaikan tugas.

e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada

PBL yang bersifat kelompok.

5) Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Secara umum, langkah-langkah pembelajaran berbasis

proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

60

Gambar 2.2 LanYkah-lanYkah pembelajaran berbasisproyek (Hosnan,2014:325)

Berdasarkan bagan di atas, kegiatan yang harus

dilakukan pada setiap langkah dalam pembelajaran berbasis

proyek adalah sebagai berikut:

a) Penentuan Proyek

Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik

proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh

guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk

memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya,

baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan

tidak menyimpang dari tugas yang diberikan oleh guru.

b) Perancangan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek

Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan

penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta

pengelolaanya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi

aturan main dalam melaksanakan tugas proyek, pemilihan

aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek,

1.Penentuan Proyek 2.Perancangan

langkah-langkah

penyelesaian proyek

3.Penyusunan jadwal

pelaksanaan proyek

4.Penyelesaian

proyek dengan

fasilitasi dan

monitoring guru

5. Penyusunan laporan

dan presentasi/

publikasi hasil proyek

6. Evaluasi proses

dann hasil proyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

61

pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaiaan

tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat

mendukung penyelesaian tugas proyek dan kerja sama

antar anggota kelompok.

c) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek

Melalui pendampingan guru peserta didik dapat

melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah

dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan

tahap demi tahap.

d) Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring

Guru

Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian

rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat

dilakukan dalam kegiatan proyek,diantaranya adalah

dengan (a) membaca, (b) meneliti, (c) observasi, (d)

interviu, (e) merekam, (f) berkarya seni, (g) mengunjungi

objek proyek, atau (h) akses interset. Guru bertanggung

jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan

tugas proyek, melalui proses hingga penyelesaian proyek.

Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan

dapat merekam aktivitas peserta didik dalam

menyelesaikan tugas proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

62

e) Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil

Proyek

Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk

karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya

dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta

didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk

pameran produk pembelajarn.

f) Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran

melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas

proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan

secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi,

peserta didik diberi kesempatan mengemukakan

pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang

berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja

selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini, juga

dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang

telah dihasilkan.

Tabel 2.5Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru (Eeacher

Centered) DenYan Pembelajaran Berpusat pada PesertaDidik (Student Centered)

No.

Eeacher Centered Student Centered

1. Guru menjadi satu-satunyasumber belajar.

Guru berperan sebagaifasilitator dalam kegiatanpembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

63

No.

Eeacher Centered Student Centered

2. Jalannya prosespembelajaran didominasioleh guru.

Jalannya prosespembelajaran didominasioleh peserta didik.

3. Guru menjadi subjek danpeserta didik menjadiobjeknya.

Guru dan peserta didikmenjadi subjek dalamproses pembelajaran,sedangkan objeknya adalahmasalah yang terkaitdengan materi pembelajarandan kompetensi yanghendak dicapai.

4. Model pembelajaran yangdigunakan adalah modelpendidikan gaya bank, yaitumenanamkan pengetahuankepada peserta didiksebanyak-banyaknya.

Model pembelajaran yangdigunakan adalah modelpembelajaran kontekstual.

5. Guru menghendaki agarpeserta didiknya menguasaimateri pembelajaran

Guru menghendaki agarpeserta didik menguasaiatau mencapai berbagaikompetensi sebagairumusan dari tujuanpembelajaran.

6. Guru cenderungmenyampaiakanmateripembelajaran denganstrategi ceramah sehinggapeserta didik cenderung pasif

Guru menyampaiakanmateri pembelajaran denganberbagai strategipembelajaran aktif.

Sumber: (Wiyani, 2014:167)

5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir

TinYkat TinYYi

Menurut Sani (2019:62-70), aktivitas pembelajaran berbasis

HOTS dapat dibedakan dari pembelajaran berbasis LOTS, antara

lain seperti dideskripsikan pada Tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Perbedaan aktivitas belajar LOTS dan HOTS

Aktivitas Siswa dalamPembelajaran LOTS

Aktivitas Siswa dalamPembelajaran HOTS

Pasif dalam berpikir Aktif dalam berpikirMenyelesaikan msalah Memformulasikan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

64

Aktivitas Siswa dalamPembelajaran LOTS

Aktivitas Siswa dalamPembelajaran HOTS

Mengkaji permasalahan sederhana Mengkaji permasalahan kompleksBerpikir konvergen Bepikir divergen dan

mengembangkan ideBelajar dari guru sebagai sumberutama

Mencari informasi dari berbagaisumber

Berlatih menyelesaikan soal danmenghapal

Berpikir kritis dan menyelesaikanmasalah secara kreatif

Mengutamakan pengetahuanfactual

Berpikir analitik, evaluatife, danmembuat keputusan

Aktivitas Siswa dalam pembelajaran HOTS adalah sebagai

berikut:

a. Aktif dalam berpikir

Pembelajaran berbasis HOTS harus membuat semua

siswa aktif dalam berpikir. Peran guru tidak begitu dominan

dalam proses pembelajaran, namun lebih berperan sebagai

fasilitator untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam

berpikir. Oleh sebab itu, guru harus mempersiapkan tugas-

tugas atau soal yang dapat membuat siswa berpikir kreatif,

kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga

menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru jangan

terlalu banyak menjelaskan, namun lebih banyak memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan

sendiri apa saja yang akan dipelajarinya.

b. Memformulasikan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

65

Pembelajaran yang membuat siswa harus

memformulasikan masalah merupakan pembelajaran berbasis

HOTS. Sangat penting bagi siswa untuk dapat merumuskan

suatu permasalahan dari kondisi yang diberikan. Kegiatan

belajar dengan pendekatan inkuiri pada umumnya harus

diawali dengan perumusan masalah atau pertanyaan yang

akan dicari solusinya melalui kegiatan penyelidikan.

Perumusan masalah dapat berupa tindakan mengubah sebuah

masalah yang diberikan menjadi masalah yang berbeda

penyajiannya. Hal ini sering dilakukan ketika berupaya

menyelesaikan sebuah masalah agar memudahkan siswa

dalam memahami masalah.

c. Mengkaji permasalahan kompleks

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasis

HOTS adalah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan

hanya dengan mengingat atau menerapkan strategi yang telah

umum diketahui.

d. Bepikir divergen dan mengembangkan ide

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan

kemampuan berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir

divergen akan mengembangkan kemampuan mereka dalam

mengajukan beberapa ide yang berbeda.

e. Mencari informasi dari berbagai sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

66

Belajar dengan mencari informasi dari berbagai sumber

akan mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa dalam

gaya belajar, kemampuan belajar, kebutuhan, minat,

keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa.

Siswa atau kelompok siswa akan lebih bebas belajar dan

mengkondtruksi pengetahuan mereka sendiri.

f. Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir

kritis akan berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru,

memilih yang terbaik, dan melakukan modifikasi yang

diperlukan. Pembelajaran berbasis HOTS harus memberikan

kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis dalam

menghadapi suatu persoalan atau ketika menerima suatu

informasi.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dicirikan

ketika siswa diminta memilih suatu cara di antara beberapa

cara alternatif yang tersedia. Ada guru yang melatih siswa

untuk membuat suatu keputuan secara analitik, yakni dengan

mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kelemahan dari

masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelebihan

dan kelemahan solusi tersebut dapat ditulis pada lembar

kerja siswa (LKS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

67

E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

1. PenYertian Penilaian

Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik yang

dilakukan melalui pengumpulan data atau atau informasi yang sahih

(valid) dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi tersebut

diolah sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk pengambilan

kebijakan suatu program pendidikan. Penilaian dilakukan oleh guru

terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapain

kompetensi siswa, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram

dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,

pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa

tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilian diri.

Berdasarkan pasal 3 Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dan

Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian kelas memiliki fungsi

sebagai berikut:

1. Untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar,

dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik

secara berkesinambungan.

2. Untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

68

3. Penilaian hasil belajar memiliki tujuan sebagai berikut:

a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi

b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi

c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan

tingkat penguasaan kompetensi

d. memperbaiki proses pembelajaran.

2. Penilaian Kurikulun 2013

Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada

Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang standar penilaian

pendidikan, yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian

pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, yang

mencakup penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis

portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,

ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian dalam

kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik.

Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:3), penilaian autentik

adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk

menilai masukan, proses dan hasil pembelajaran. Bila pada

kurikulum KTSP, penilaian lebih ditekankan pada aspek kognitif

yang menjadikan tes sebagai cara penilaian yang dominan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

69

kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif,

psikomotorik secara proporsional sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan jenjangnya yang sistem penilaiannya berdsarkan

tes dan portofolio yang saling melengkapi.

3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013

Menurut Sunarti & Rahmawati (2014: 4-5), karakteristik penilaian

kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

a. Belajar Tuntas

Peserta didik harus mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh

guru secara tuntas sebelum mengerjakan pekerjaan yang

berikutnya. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir

tingkat rendah akan diberikan waktu yang lebih lama untuk

mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh guru. Peserta didik

yang belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan

perlu diberi kesempatan untuk remidi dan tidak diperbolehkan

melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum

kompetensi tersebut tuntas. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan

oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang belum dikuasai

peserta didik.

b. Penilaian Autentik

Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:

1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal

yang saling berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

70

2) Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.

3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.

4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap).

5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui

oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal

yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

c. Penilaian Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan

selama pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan untuk

mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus-menerus dalam

bentuk penilaian proses dan berbagai jenis ulangan secara

berkelanjutan. Contohnya adalah ulangan harian, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester.

d. Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan,

produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan

penilaian diri. Teknik penilaian akan dijelaskan sebagai

berikut:

1) Tes Tertulis

Menurut Majid (2014:68), tes tertilis terdiri dari

memilih atau menyuplai jawaban dan uraian. Memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

71

jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-

tidak, menjodohkan dan sebab akibat. Menyuplai jawaban

terdiri dari isian atau melengkapi jawaban singkat dan

uraian. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih

jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan

merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir

tingkat rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang

menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan

mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah

dipelajari, dengan cara mengemukakan atau

mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian

tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

2) Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa

(tugas-tugas) dalam periode waktu tertentu yang dapat

memberikan informasi penilaian. Kegiatan penilaian

portofolio fokus pada pemecahan masalah, berpikir dan

pemahaman, menulis, komunikasi, dan pandangan siswa

sendiri terhadap dirinya sebagai pelajar. Tugas yang

diberikan kepada siswa dalam penilaian portofolio adalah

tugas dalam konteks kehidupan sehari-hari.

3) Unjuk Kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

72

Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan

partisipasi peserta didik khususnya dalam proses dan aspek-

aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan

meminta peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek

atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan

kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi

ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja

peserta didik.

4) Proyek

Menurut Majid (2014:63), penilaian proyek merupakan

salah satu bentuk penilaian autentik yang berupa pemberian

tugas kepada siswa secara berkelompok. Kegiatan ini

merupakan cara untuk mencapai tujuan akademik dengan

mengakomodasikan berbagai kegiatan gaya belajar, minat,

serta bakat dari masing-masing siswa. Tugas proyek

akademik yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan

konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu, tugas dengan

proyek dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa.

e. Berdasarkan Acuan Kriteria

Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnya

penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi

yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan

terhadap kelompok-kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

73

kriteria yamg ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal

(KKM). Menurut Majid (2014:150), kriteria ketuntasan minimal

(KKM) ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar dan

karakteristik peserta didik.

2) KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian

kompetensi, melainkan dicantumkan pada buku penilaian

guru.

3) Peserta didik yang nilainya sudah mencapai atau

melampaui KKM, diberi program pengayaan.

4. FunYsi Penilaian

Menururt Diknas (dalam Majid 2014:44), fungsi penilaian

kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan pembelajaran adalah pencapaian kompetensi inti

maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat

menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai suatu kompetensi.

b. Penilaian berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan

pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka

membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan

tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,

pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

74

hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus

pembimbing.

c. Fungsi penilaian berbasis kelas adalah menemukan kesulitan

belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan

peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu

pendidik menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti

remedial atau justru memerlukan program pengayaan.

d. Fungsi penilaian sebagai upaya pendidik untuk dapat

menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran

yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Temuan

ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan

langkah perbaikan proses pembelajaran berikutnya, guna

meningkatkan capaian hasil belajar siswa.

e. Dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik dan

semua stakeholder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang

gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar

peserta didik.

5. Karakteistik Soal HOTS

Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal-soal

HOTSsangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai

bentuk penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal

HOTS:

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

75

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan

untuk memecahkan masalah (proSlem solving), keterampilan

berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative

thinking), kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan

mengambil keputusan (desicion making). Kemampuan berpikir

tingkat tinggi merupakansalah satu kompetensi penting dalam

dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,

terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang

tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut

pandang yang berbeda, (3) menemukan model-model

penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.

b. Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis

situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik

diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di

kelas untuk menyelesaikan masalah. Karakterstik assessment

kontekstual sebagai berikut (1) relating yaitu assessment terkait

langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata, (2)

experencing yaitu assessment yang ditentukan kepada

penggalian (exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan

(creation), (3) applying yaitu asesmen yang menuntut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

76

kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-

masalah nyata, (4) communicating yaitu assessment yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu

mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan

konteks masalah, (5) transfering yaitu assessment yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi

konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau

konteks baru.

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir

soal HOTS sebagai berikut:

1) Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus

yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri

dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan

jawaban terdiri atas jawaban dan pengecoh (disractor).

2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk

menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah

secara komperhensif yang terkait antara pernyataan satu

dengan yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda

biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

77

kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada

situasi kontekstual.

3) Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yang

menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan

cara mengisi kata, frase, angka atau simbol.

4) Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah

soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau

frase terhadap suatu pertanyaan.

5) Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya

menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan

atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara

mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut

menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.

F. Penelitian YanY Relevan

Penelitian tentang analisis pembelajaran berbasis HOTS yang

akan dikembangkan, sama halnya dengan penelitian terdahulu yang

menunjukkan bahwa ini masih relevan untuk dilaksanakan yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri dengan judul

penelitian “Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

78

Tinggi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA N 8 Yogyakarta”,

dimana menunjukkan hasil penelitian bahwa:

a. Desain RPP yang dibuat sudah sesuai dengan

Permendikbud No.103 tahun 2014. Akan tetapi belum

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang

dilihat melalui analisis pada komponen dasar, indikator dan

langkah-langkah desain pembelajaran.

b. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kedua guru

yang mengajar di X-MIPA dan XI-IIS, ditemukan bahwa

kedua guru mata pelajaran ekonomi belum mampu

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

c. Pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan terhadap soal

UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran ekonomi,

ditemukan bahwa kedua soal ujian belum mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sangsang Lusiani Supriyanti

dengan judul “ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR

TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJRAN TEMATIK KELAS

V (STUDI KASUSDI SALAH SATU SD SWASTA DI

KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)”. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanan

Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

79

Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V; untuk mendeskripsikan

sejauh mana Penerapan Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi

dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V; untuk mendeskripsikan

sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi

kuesioner guru dan siswa, soal penilaian tengah semester dan

wawancara guru kelas di salah satu SD Swasta di Kabupaten

Sleman Yogyakarta Kelas V maka dapat disimpulkan sebagai

berikut: a) perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di

salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta di kelas V

pada indikator kognitif sudah memuat tentang keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada muatan pembelajaran BahasaIndonesia

dengan indikator mencari ide pokok yang termasuk dalam kata

kerja operasional menganalisis, tetapi masih didominasi

keterampilan berpikir tingkat rendah paada muatan PPKn yaitu

dengan indikator menjelaskan pada C2 dan IPS yaitu dengan

indikator menunjukkan C1; b) penerapan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu Sd

swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V sudah

mendorong untuk berpikir tingkat tinggi yang jarang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

80

oleh guru yaitu pada kemampuan kolaborasi dan komunikasi.

Sementara kemampuab berpikir tingkat tinggi yang sering

dilakukan oleh guru yaitu kemampuan berpikir kritis dan

kreativitas; c) penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta sudah memuat kata kerja

operasional yang ada pada taksonomi Bloom di tingkat yang lebih

tinggi C4,C5, dan C6 tetapi masih didominasi oleh kata kerja

operasional tingkat rendah C1, C2, dan C3.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fanani dengan judul

“PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS

(HIGHER ORDER THINGKING SKILL) DI SEKOLAH DASAR

KELAS V”. Penelitian ini mengunakan model prototipe

pengembangan pembelajaran dengan mengacu pada model

pengembangan Dick dan Carry. Kualitas hasil pengembangan

perangkat pembelajaran hasil validasi perangkat oleh validator

menunjukkan nilai total rerata 3,86 dengan kategori baik. Hasil

respon dosen dan guru terhadap hasil pengembangan pembelajaran

masing-masing menyatakan setuju dengan rerata persentase 73,8 %

(kategori baik) dan 87,8 % (kategori sangat baik). Hasil uji coba

terbatas menunjukkan pengembangan mampu menghasilkan

ketuntasan capaian belajar (91%) pada pembelajaran 1 subtema 3

Manusia dan Peristiwa Alam Tema Peristiwa dalam Kehidupan

Kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

81

G. KeranYka Berpikir

Pembelajaran abad ke-21 mengharuskan siswa untuk menguasai

teknologi, dengan kemampuan siswa dalam mengelolah keterampilan

yang dimilikinya. Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa

dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan berpikir tingkat

tinggi (higher order thinking skil- HOTS). Ditandai dengan perubahan

kurikulum, sekolah harus mampu mengikuti dan menerapkan

kurikulum terbaru yang diterapkan oleh pemerintah yaitu kurikulum

2013. Berdasarkan kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa diharapkan mempunyai tingkat berpikir yang tinggi, salah

satunya adalah berpikir kritis.Sebagai lembaga yang berperan dalam

proses pendidikan, sekolah harus mampu menanamkan hal-hal yang

bermanfaat bagi kehidupan setiap generasi pelajar. Dalam

melaksanakan program pendidikan, guru harus mampu menanamkan

hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang mengarahkan

peserta didik pada proses pemikiran keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan dapat

dirumuskan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP),pelaksanaan dapat dirumuskan dalam bentuk pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di kelas, dan evaluasi dapat dirumuskan dalam

bentukpelaksanaan penilaian kelas (assesment).Rencana pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

82

pembelajaran atau RPP dibuat oleh guru itu sendiri dan dipraktekkan

langsung di kelas dengan menerapkan berbagi model pembelajaran

yang berpusat pada siswa yaitu; 1) strategi pembelajaran inkuiri, 2)

strategi pembelajaran discovery, 3) strategi pembelajaran berbasis

masalah, 4) strategi pembelajaran berbasis proyek. Rumusan RPP

harus mencerminkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan

menggunakan kata kerja operasaional yaitu menganalisa (C4),

mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa dapat dilihat

dari kegiatan pembelajaran melalui kegiatan menanya dan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa lainnya. Siswa

yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi akan bertanya

bagaimana itu bisa terjadi, dan setelah pertanyaan itu bisa dijawab

mereka akan mampu menganalisis dampak akibat peristiwa yang

terjadi dan mampu menemukan solusi.

Pelaksanaan penilaian kelas dapat dilakukan setelah pelaksanaan

kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan melihat sejauh

mana ketercapaian peserta didik dalam menguasai materi yang

dipelajari. Penilaian yang dibuat oleh guru sebaiknya mengarah pada

keterampilan berpikir ting kat tinggi. Dengan hasil yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

83

peserta didik maka akan terlihat perserta didik yang memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Gambar 2.3 KeranYka Berpikir

Rencana PelaksanaanPembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

PelaksanaanPenilaian Pembelajaran(Assesment)

KeterampilanBerpikir

Siswa

m Kurikulum

20132222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Mixed Methods

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed methodsdengan

model penelitiansequential exploratory. Menurut Sugiyono (2011:473),

metode kombinasi model atau desain sequential exploratory adalah

metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian

kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama

penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua

menggunakan metode kuantitatif. Tujuan yang hendak diperoleh penulis

dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang keterampilan

berpikir tingkat tinggi siswa yang tercermin dalam pengerjaan soal,

rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

penilaian kelas yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat

tinggi, dan persepsi siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam

menerapkan pembelajaran yang mengarah pada unsur keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

85

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Yogyakarta, yang

berlokasi di Jalan Gowongan Kidul Blok JT III No.416, Gowongan,

Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55232.

2. Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penelitian dilakukan pada bulan April 2019.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat variabel

penelitian melekat. Mereka berperan sebagai pemberi informasi yang

berhubungan dengan objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini

adalah siswa-siswi kelas X Akuntansi dan Guru Akuntansi yang

mengajar di kelas X SMK Negeri 7 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok

pembicaraan penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan penilaian kelas

(assesment) yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat, serta

kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

86

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga buah variabel yaitu variabel terikat

variabel bebas dan variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Variabel

tambahan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa. Operasionalisasi

variabel penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi harus dikembangkan berdasarkan tahapan berpikir yang

dikemukakan oleh Bloom, yakni memuat proses kognitif berupa

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang merupakan indikator

dari keterampilan berpikir tingkat tinggi.Kisi-kisi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

87

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

1

Identitas MataPelajaran

Kejelasan dankelengkapan

identitas-

SatuanPendidikan

51,2,3,4,

5

Kelas/Semester

MataPelajaran

TemaPelajaran

AlokasiWaktu

2Kompetensi

Inti (KI)Kelengkapan

kompetensi inti

KI 1 Spiritual

1 6KI 2 Sosial

KI 3 Pengetahuan

KI 4 Keterampilan

3 KompetensiDasar (KD)

dan IndikatorPencapaianKompetensi

(IPK)

PengembanganIPK untuk

mencapai KD -

TerdapatKompetensi

Dasar2 7,8

Keterkaitanantar KD

dengan IPK

KKO yangdigunakanmengarah

pada ranah

Menganalisis 1 9

Mengevaluasi

Mencipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

88

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

kognitif

4

PerumusanTujuan

PembelajaranKesesuaian

dengan indikator

-

Penjabarantujuan

pembelajaranmengacu pada

indikatorpencapaiankompetensi

yangdidalamnya

terdapatkegiatan

literasi danPPK serta

mengandung3 objek

1 10,11

5Materi

Pembelajaran

Kesesuaian dankelengkapan

materipembelajaran

-

Memuat fakta 1 11

Memuatkonsep/prinsi

p

112

Memuatprosedur yang

relevandengan materi

1 13

Memuatmetakognitif

1 14

6 MetodePembelajaran

Kesesuaiandengan tujuanpembelajaran Pendekatan

PendekatanSaintifik

1 15PendekatanKontekstual

Model Discovery 1 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

89

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

Learning

ProSlem

Based

Learning

Project Based

Learning

Inquiry

Learning

Metode

MetodeDiskusi

1 17

MetodeCeramah

Metode Tanyajawab

MetodePenugasan

MetodeEksperimen

MetodeDemonstrasi

MetodeSimulasi

7Sumber

Belajar danMedia Belajar

Tercetak -

Buku

1 18Koran

LKS

Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

90

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

Non cetak -

Internet

1 19Video

Power Point

8 SkenarioPembelajaran

Langkah-langkah

Pembelajaran

KegiatanPendahuluan

Memberikansalam

1 20

Siswa danguru berdoa

bersama

Pengkondisian kelas

Mengecekkehadiran

siswa

Mengulangmateri

pertemuansebelumnya

Kegiatanapersepsi

Menjelaskantujuan

pembelajaranyang akandicapai danmengaitkan

manfaatdalam

kehidupansehari-hari

Memotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

91

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

siswa

Kegiatan Inti

BerdasarkanPPK danliterasi

1 21

Berdasarkan4C

(Creativity,

Critical

Thinking,

Communicati

on,

CollaSoration

)

KegiatanPenutup

Memberikanumpan balik

1 22

Memberikanpenguatan

MembuatKesimpulan

MemberikanPR

Memintasiswa untukmempelajari

materipertemuanberikutnya

Mengadakanrefleksi

Menutuppembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

92

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

dengan salam

9. Penilaian

Sikap

SpiritualBerdoa

1 23

Bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggungjawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerjasama

Penilaianteman sebaya

Pengetahuan

Tes TulisPilihan Ganda

1 24Esai

Tes LisanTanya jawab

Diskusi

Keterampilan

Kesesuaiandengan

teknik danbentuk

penilaianautentik

Portofolio

1 25Praktik

Proyek

Teknik penilaianSikap

Jurnal1 26

Ceklis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

93

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator

Jumlah Pernyataan

NomorButirInstrumen

Pengetahuan Tes tertulis 1 27

KeterampilanPenilaiankinerja

1 28

10. BahasaPenggunaanbahasa tulis

Tata bahasa

MenggunakanEjaan Bahasa

Indonesia(EBI) yang

baik danbenar

1 29

Menggunakankalimat bakusesuai dengan

KBBI

1 30

Menggunakanpola kalimatyang lengkap

(SPOK)

1 31

Penggunaanistilah yang

mudahdipahami

1 32

Kesederhanaan bahasa

Tidakmengandung

maknaambigu

1 33

2. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

94

Menurut Suprihatiningrum (2016:119), pelaksanaan

pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,

menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran

kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan pembelajaran

dengan tujuan menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi

adalah langkah-langkah pembelajaran yang mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan pembelajaran yang

bertujuan mengarahkan keterampilan berpikir tingkat tinggi

hendaknya memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi itu

sendiri, dengan menerapkan kegiatan pembelajaran antara guru dan

siswa yang memuat proses kognitif berupa kemampuan menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi pelaksanaan pembelajan dapat

dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

1 Persiapan RPP -Kelengkapan

komponen1 1

2 Penyajian Pendahuluan - Memberikansalam

2 2,3

Siswa dan guru 2 4,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

95

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

berdoa bersama

Memeriksakondisi kelas

sebelummemulaikegiatan

pembelajaran

3 6,7,8

Mengecekkehadiran siswa

1 9

Mengulangmateri

pertemuansebelumnya

1 10

Melakukankegiatan

apersepsi danmotivasi siswa

1 11

Menjelaskantujuan

pembelajaranyang akandicapai danmengaitkan

dengankehidupansehari-hari

1 12

Kegiatan Inti BerdasarkanIPK

1 13

Berdasarkankarakteristikpeserta didik

1 14

Berdasarkan 2 15,16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

96

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

PPK dan literasi

Berdasarkan 4C(creavity,

critical

thinking,

communication,

collaSoration)

1 17

Penutup -

Memberikanumpan balik

1 18

Memberikanpenguatan

1 19

Menyimpulkanmateri

1 20

Memberi tugaspada siswa

2 21,22

Mengadakanrefleksi

1 23

Menutuppelajaran

dengan salam1 24

3.

MetodePembelaja

ran

Kesesuaiandengantujuan

pembelajaran

Pendekatan Pendekatansaintifik

1 25

Pendekatankontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

97

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

Model

Discovery

learning

1 26

ProSlem Sased

learning

Project Sased

lerning

Inquiry Sased

learning

Metode

Metode diskusi

1 27

Metode ceramah

Metode tanyajawab

Metodepenugasan

Metodeeksperimen

Metodedemonstrasi

Metode simulasi

PemanfaatanMedia

PembelajaranTercetak

Buku

1 28Koran

LKS

Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

98

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

Sumberbelajar

dan mediabelajar

Non Cetak

Internet

1

29

Video

Power Point

3 Bahasa Penggunaan Bahasa Tulis

Tata Bahasa

MenggunakanEjaan Bahasa

Indonesia (EBI)yang baik dan

benar

1 30

Menggunakankalimat bakusesuai dengan

KBBI

1 31

Menggunakanpola kalimatyang lengkap

(SPOK)

1 32

Penggunaanistilah yang

mudah dipahami1 33

Kesederhanaan kalimat

Tidakmengandung

makna ambigu

1 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

99

No. VariabelSub

VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

PenggunaanBahasa Lisan

LafalPengucapanbahasa yang

jelas1 35

Intonasi

Kalimat yangdiucapkan dapatdidengar dengan

baik

1 36

JedaPerhentian

kalimat dengantepat

1 37

Lugas danKomunikatif

Ketepatanstruktur kalimat

1 38

Mudahdimengerti

Penjelasanruntut

1 39

Penggunaanbahasa yang

mudah1 40

Pilihan katalebih familiar

1 41

PenggunaanBahasaTubuh

Non verbalMata 1 42

Tangan 1 43

3. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

100

Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah upaya sistematik yang

dilakukan melalui pengumpulan data atau informasi yang sahih (valid)

dan reliabel, dan selanjutnya data atau informasi tersebut diolah

sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan

suatu program pendidikan.Untuk menanamkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada siswa maka teknik penilaian kelas tidak hanya

menumbuhkan kemampuan menghafal, melainkan harus berada pada

ranah yang lebih tinggi yakni dengan berpedoman kepada taksonomi

Bloom berupa proses yang berada pada tingkat menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Kisi-kisi instrumen penilaian kelas dapat

dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen KeYiatan Penilaian Pembelajaran

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

1Kata KerjaOperasional

KKO yangmengarah

padakemampuan

tingkat rendah

- Mengingat

3 1,2,3- Memahami

- Menerapkan

KKO yangmengarah

padakemampuantingkat tinggi

- Menganalisis

3 4,5,6- Mengevaluasi

- Mencipta

2 Bahasa Penggunaan Tata Bahasa MenggunakanEjaan Bahasa

1 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

101

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

Bahasa Tulis

Indonesia yangbaik dan benar

Menggunakankalimat bakusesuai dengan

KBBI

1 9

Menggunakanpola kalimatyang lengkap

(SPOK)

1 10

PenggunaanIstilah

Penggunaanistilah yang

mudahdipahami

1 11

KesederhanaanKalimat

Tidakmengandung

makna ambigu1 12

PenggunaanBahasa Lisan Lafal

Pengucapanbahasa yang

jelas1 14

Intonasi Kalimat yangdi ucapkan

dapat di dengardengan baik

1 15

Jeda Perhentiankalimat dengan

tepat 1 16

Lugas dan Ketepatanstruktur

1 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

102

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

Komunikatif kalimat

Keefektifankalimat

1 18

3.Soal yangdiujikan

Kesesuaiansoal

-

Sesuai denganmateri yang

diajarkan1 19

Sesuai dengantujuan

pembelajaranyang ingin

dicapai

1 20

Sesuai denganperbedaan

kemampuansiswa

1 21

Sesuai denganindikator

pencapaiankompetensi

(IPK)

1 7

Kejelasan Soal Soal yangdibuat tidakbergantungdengan soalsebelumnya

1 13

4. Macam-macam

penilaian

Sikapspiritual

berdoa 1 22

bersyukur

Sosial Jujur

Tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

103

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

jawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerja sama

Penilaianteman sebaya

Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda

1 23Essay

Tes lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampilan Kesesuaiandengan teknik

dan bentukpenilaianautentik

Portofolio 1 24

Praktik

Proyek

Teknikpenilaian

SikapJurnal

1 25

Ceklis

Pengetahuan Tes tertulis

Keterampilan Penilaiankinerja

5.Tindak

Lanjut GuruRemidial

-

Gurumelakukan

remidial untukmembantusiswa yangmengalami

1 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

104

No Variabel Sub VariabelSub-subVariabel

Indikator JumlahPernyataan

NomorButir

Instrumen

kesulitandalam

menguasimateri

pelajaran

Pengayaan GurumelakukanPengayaan

untukmengembangk

an potensisiswa secara

optimal

1 27

4. Persepsi Siswa

Menurut Rakhmat (2005:51), persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Untuk

melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan terhadap guru,

maka peneliti juga melakukan penelitian terhadap persepsi siswa.

Penilaian persepsi siswa pada guru mata pelajaran Akuntansi dalam

menerapkan pembelajaran yang mengarah pada unsur keterampilan

berpikir tingkat tinggi melibatkan 3 indikator proses kognitif

kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu menganalisis, mengevaluasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

105

dan mencipta. Kisi-kisi instrumen pada siswa dapat dilihat pada Tabel

3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa

No VariabelSub

VariabelIndikator

Pernyataan JumlahPernyataan+ -

1 Persepsisiswa

tentangkemampuan

mengajarguru

Kecakapan

Memberikanpenjelasan yangmudah dipahami

siswa

1 2 2

Metode mengajarmembuat materi

lebih jelas3,4 5 3

Pengetahuan

Menujukkanpenguasaanmateri

pembelajaran6 7 2

Menjelaskanmateri secara

runtut8 9 2

Memberikanmateri pelajaran

dengan jelas10 - 1

Memberikanmateri disertaidengan contohyang mudah

dipahami

11 12 2

ProsesBelajar

Mengajar

Memilih metodemengajar yangsesuai dengan

materi pelajaran

13 - 1

Memberikan 14 - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

106

No VariabelSub

VariabelIndikator

Pernyataan JumlahPernyataan+ -

informasi tujuanpembelajaran

Menggunakanmedia

pembelajaranyang tepat

15,16 - 2

Memotivasi siswadengan berbagaicara yang positif

17,18 19 3

Memberikanpertanyaan

umpan balikuntuk mengetahuidaya serap siswa

di setiapkomponen

pembelajaran

20 21 2

Menyimpulkanhasil belajar

22 - 1

Menggunakanwaktu secara

efektif dan efisien23,24 25 3

Menjawabpertanyaan siswa

dengan baik26,27 - 2

2 PendekatanSaintifik

Penerapanpendekatan

saintifik

Mengamati 28,29 - 2

Menanya 30 - 1

MengumpulkanData

31 - 1

Mengasosiasi 32 - 1

Mengkomunikasi 33 - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

107

No VariabelSub

VariabelIndikator

Pernyataan JumlahPernyataan+ -

kan

E. Sumber Data Penelitian

Berdasarkan variabel yang akan diteliti, maka data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini berupa:

1. Data Primer

Menurut Hasan (2002: 82), data primer adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang

melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.

Data primer juga merupakan data asli. Data primer yang dimaksud

dalam penelitian ini meliputi:

a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

telah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat

kekonsistenan pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan dalam

pembelajaran yang terjadi di kelas (wawancara).

c. Data berupa persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

2. Data Sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

108

Menurut Hasan (2002:82), data sekunder adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian

dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud

dalam penelitian ini meliputi:

a. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

oleh guru mata pelajaran Akuntansi, apakah telah memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment) untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan pendidik dalam mentransfer pengetahuan

kepada siswa melalui pengerjaan soal dengan penggunaan kata

kerja yang digunakan dalam soal berupa kata kerja dari masing-

masing keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

F. Teknik PenYumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, di gunakan beberapa teknik pengumpulan

data, yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan

data kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Teknik PenYumpulan Data Kualitatif

a. Wawancara

Menurut Sugiyono (2011:188), wawancara digunakan sebagai

teknik data apabila peneliti ingin meakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

109

terutama jika jumlah respondennya sedikit. Wawancara merupakan

teknik atau cara pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog

secara langsung dengan narasumber.

Dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan untuk

memperoleh data yang konsisten dengan data yang diperoleh melalui

kegiatan observasi kegiatan pembelajarn yang dilaksanakan guru di

kelas. Peneliti juga akan melakukan dialog secara langsung dengan

objek penelitian yaitu gura mata pelajaran Akuntansi kelas X,

wawancara dilakukan guna mengetahui proses pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

b. Observasi

Menurut Bandur (2014:91), teknik pengumpulan data kualitatif

melalui observasi langsung sangat relevan untuk mendapatkan pola

perilaku dan peristiwa yang dibutuhkan untuk mendalami masalah

penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi

langsung (direct oSservation). Peneliti melakukan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah benar-benar

melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tepat yang

memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

110

mengetahui konsistensi data yang diperoleh melalui wawancara

dengan guru Akuntansi kelas X. Untuk memperoleh data peneliti akan

melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian,

yaitu saat pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung. Analisis

dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang diterapkan

oleh guru, kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir

tingkat tinggi, berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data sekunder

berupa desain RPP dan kegiatan penilaian kelas yang memuat

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian,

dokumen-dokumen, arsip-arsip, catatan-catatan yang berhubungan

dengan objek penelitian.

2. Teknik PenYumpulan Data Kuantitatif

Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakan angket atau

kuesioner. Menurut Arikunto (2013:194), kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

111

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner

tertutup yang akan disebarkan di kelas X jurusan Akuntansi SMK

Negeri 7 Yogyakarta. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada kuesioner ini skala

pengukuran menggunakan skala likert, dengan menggunakan empat

pilihan jawaban yaitu: (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor

3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan skor 1.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar

wawancara, lembar kuesioner, dan dokumen yang sebelumnya akan di

konsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya akan

dimintakan validasi ke beberapa ahli bahasa dan ahli pengukuran (ahli

materi). Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang

dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen penelitian ini

mengunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian metode kualitatif dan

instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Instrumen Penelitian Metode Kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

112

Untuk metode kualitatif peneliti menggunakan instrumen

lembar wawancara, lembar observasi dan dokumen, dengan

penjelasan sebagai berikut:

a. Lembar wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui proses

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas serta

menemukan kendala-kendala yang dihadapi guru Akuntansi

dalam menerapkan kegiatan pembelajran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat

apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

Akuntansi sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dibuat dan sudah mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.

c. Dokumen

Dokumen digunakan untuk mengumpulkan data sekunder

berupa desain rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi. Desain rencana

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran akan

dianalisis dengan melihat apakah desain rencana pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

113

pembelajaran dan penilaian pembelajaran tersebut sudah memuat

unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

d. Uji Keabsahan Data.

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah

satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat

kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik

pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik Triangulasi. Dalam

pengumpalan data, data yang diperoleh akan lebih konsisten

sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa

dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian dapat

dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah data

yang disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik

keabsahan/kevalidan data. Menurut Sugiyono (2011:327),

triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data yang telah ada.

Menurut Moleong (2006:330), triangulasi dapat dibedakan

menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi metode.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

114

triangulasi metode. Menurut Sugiyono (2011:327), triangulasi

teknik/metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

yang sama. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara

mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil triangulasi metode

yang diperoleh dari kegiatan penelitian berupa wawancara,

observasi, dokumentasi sudah sesuai dengan data yang

didapatkan di lapangan.

2. Instrumen Penelitian Metode Kuantitatif

Pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah lembar

kuesioner. Lembar kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data berupa persepsi siswa terhadap guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran akuntansi yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting, yaitu: valid dan reliabel. Oleh

karena itu, untuk mengukur validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji

coba instrumen, adapaun alat pengujian instrumen meliputi:

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013:211), Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Untuk menguji kevalidan atau kesahihan instrumen

persepsi siswa kepada guru Akuntansi yang melakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

115

pelaksanaan pembelajaran di kelas, instrumen tersebut dimintakan

validasi bahasa dan validasi materi.Hasil validasi bahasa dan materi

RPP dapat dilihat pada Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan materi

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 5;

hasil validasi bahasa dan materi penilaian pembelajaran dapat dilihat

pada Lampiran 6; hasil validasi bahasa dan materi kuesioner persepsi

siswa dapat dilihat pada Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan materi

wawancara guru dapat dilihat pada Lampiran 10.

b. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian menguji keterandalan

atau reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen diuji cobakan

kebeberapa responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan

subjek yang akan teliti. Menurut Arikunto (2013:221), reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan.

Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan

rumus koefisien alpha dari croncSach dandibantu dengan

menggunakan SPSS statistic versi 21.0. Rumus koefisien alpha dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

116

croncbach menurut Arikunto (2013:239) yang digunakan adalah

sebagai berikut:

r11=( k

k−1 )(1−∑ σ S

2

σ2t

)

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumenK =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal∑σb² = jumlah varians butirσ²t =varians total

Kemudian hasil perhitungan r11 yang diperoleh

diinterpretasikan dengan keandalan koefisiensi korelasi menurut

Suharsimi Arikunto (2013:239) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Intepretasi Nilai r

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup 0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah0,200 sampai dengan 0,400 Rendah 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau

sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r

tabel instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan

dikatakan reliabel jika r hitung ≥ 0,600. Hasil pengujian reliabilitas

persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

117

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Uji reliabilitas Persepsi Siswa

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,849 ,836 33

SumSer: data primer, diolah 2019

Berdasarkan hasil output SPSS Versi 21.0 di atas,

menghasilkan nilai CronSach’s Alpha untuk keseluruhan data persepsi

siswa sebesar 0,849. Nilai CronSach’s Alpha 0,849 ≥ 0,600. Dengan

demikian dapat disimpulkan untuk variabel persepsi siswa adalah

reliabel dengan interpretasi tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014: 402), teknik analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Setelah mendapatkan

data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

118

tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Menuut Sugiyono (2011: 332) analisis kualitatif adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam

penelitan kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif

yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyon,2017:484-

492) yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan

mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,

dokumentasi dan observasi yang terkait dengan desain RPP,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran yang memuat

unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

119

b. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2017:485), mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Dalam reduksi data informasi akan dikumpulkan melalui

wawancara dengan responden yaitu guru akuntansi mengenai desain

RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

c. Penyajian Data

Menurut Sugiyono (2017: 488), “dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau narasi singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchartdan sejenisnya”. Dengan

penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tesebut karena metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kasus, maka penyajian data yang dilakukan lebih banyak

dituangkan kedalam uraian.

d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Menurut Sugiyono (2017: 492), kesimpulan dalam penelitian

kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

120

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak,karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan. Kesimpulan yang dikemukakan masih

bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data, tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

saat mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data dalam bagian ini menggunakan statistika

deskriptif. Analisis deskritif digunakan untuk mendeskripsikan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Menurut Syofian (2010:2), statistika deskriptif adalah statistik

yang berkenaan dengan cara mendiskripsikan, menggambarkan,

menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Pada

data deskriptif, data yang berupa angka akan dikualitatifkan sehingga

hasil yang diperoleh dapat dideskripsikan.

Untuk mengetahui skor persepsi siswa kelas X Akuntansi 2

yang berjumlah 31 siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

121

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi maka

terlebih dahulu menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus

Sturges (Boedijoewono, 2007:42) sebagai berikut:

K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log (31) = 1 + 4,719 = 5,719 dibulatkan menjadi 6

Keterangan:K = jumlah kelaslog = logaritman = jumlah siswa

Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar

5,719 yang dibulatkan menjadi 6 kelas.

Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan

rentang skor yaitu dengan menentukan nilai maksimun dan nilai

minimum. Kuesioner persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrument atau butir

pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor maksimal

adalah 4 x 33 = 32 dan skor terendah adalah 1 x 33 = 33. Untuk

menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor

maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah

Rentang Skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat

digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap alternatif

kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

122

skor dibagi dengan jumlah kelas maka perhitungannya adalah

Panjang Interval = 99 / 6 = 16,5 dibulatkan menjadi 17.

Pada penilaian persespsi siswa menurut rumus sturges terdapat

6 kelas, sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian

persepsi siswa dikategorikan menjadi tiga kriteria, maka jumlah

kelas dikelompokkan menjadi tiga kriteria dengan alternatif jumlah

kelas kesatu dan kedua dikelompokkan ke dalam kriteria Baik,

kelas ketiga dan keempat dikelompokkan ke dalam kriteria Cukup

Baik, dan kelas kelima dan keenam dikelompokkan kedalam

kriteria Kurang Baik. Penilaian persepsi siswa dapat dilihat pada

Tabel 3. 7 sebagai berikut.

Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa

Skor Kriteria

101– 132 Baik

67 – 100 Cukup Baik

33 – 66 Kurang Baik

I. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi

tiga tahap yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data.

Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

123

1. Tahap persiapan

a. Pencarian sekolah dan meminta izin kepala sekolah

Sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dikhususkan

pada sekolah kejuruan, karena penelitian bertujuan untuk

menganalisis pembelajaran akuntansi yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sebelum melakukan

penelitian peneliti melakukan permohonan ijin kepada pihak

sekolah dengan memberikan surat ijin penelitian.

b. Penyusunan instrumen penelitian

Kegiatan penyusunan instrumen yang digunakan untuk

menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian

pembelajaran, dan persepsi siswa terhadap guru dalam

mengimplementasikan pembelajaran akuntansi yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, diwakili dari

penyusunan kisi-kisi lembar instrumen.

c. Validasi instrumen penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, keempat instrumen yaitu:

(1) Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) Instrumen

Observasi Aktivitas Guru di Kelas; (3) Instrumen Analisis

Kegiatan Penilaian Kelas; dan (4) Instrumen Kuesioner Persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

124

Siswa terhadap Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran yang

Menanamkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi akan

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan selanjutnya

meminta para ahli untuk menguji validasi keempat instrumen

tersebut. Untuk menguji validasi instrumen, peneliti melakukan

validasi bahasa dan materi. Validasi bahasauntuk instrumen

wawancara, RPP, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian

pembelajaran, persepsi siswa dilakukan oleh Bapak Apri Damai

Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. agar bahasa yang digunakan dalam

instrumen penelitian tersebut sudah memenuhi kriteria Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), sedangkanvalidasi materi untuk instrumen wawancara,

RPP, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian pembelajaran

dilakukan oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.

dan validasi materi untuk instrumen persepsi siswa dilakukan oleh

Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. untuk

mengetahui apakah instrumen penelitian ini layak digunakan atau

tidak.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan akan dilaksanakan pada bulan April 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

125

3. Tahap analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis

sesuai dengan teknik analisis data. Peneliti menganalisis data setelah

proses penelitian selesai dan data terkumpul dengan menggunakan

deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif. Dalam hal ini yang

dianalisis adalah rencana pelaksanaaan pembelajaran,penilaian

pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur keterampilan

berpikir tingkat tinggi, dan persepsi siswa kepada guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Lokasi

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 7 Yogyakarta

Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7

Yogyakarta merupakan peralihan dari SMEA Negeri 3 Yogyakarta pada

tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Depdikbud Nomor: 036/O/1997.

Sedangkan SMEA 3 Yogyakarta berdiri atas dasar Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor:

0559/0/1984 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1984. SMEA 3 Yogyakarta

mulai menerima siswa baru pada awal tahun pelajaran 1985/1986,

tepatnya bulan Juli 1985, yaitu bersamaan dengan kepindahan SMEA

Negeri 1 Gowongan ke Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini

mulai berdiri tahun 1952. Kepindahan ini meliputi guru, karyawan, siswa

beserta inventarisnya. Karena alasan transportasi, siswa kelas II dan kelas

III berkeberatan untuk pindah ke Maguwoharjo.

Sementara SMEA 3 belum memiliki fasilitas untuk melaksanakan

proses belajar mengajar, maka sarana/inventaris SMEA 1 Yogyakarta

yang ada di Gowongan Kidul dipinjamkan ke SMEA 3 Yogyakarta.

Pelaksanaan proses belajar mengajar siswa kelas II dan III SMEA 1 yang

berada di Gowongan Kidul J.V/188, diserahkan kepada SMEA 3

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

127

Yogyakarta. Pada tahun 1987 gedung SMEA 3 Yogyakarta dibangun

sehingga proses belajar mengajar pindah sementara dari Gowongan Kidul

ke STM 1 Jl. AM Sangaji No. 47 Yogyakarta. Pada awal tahun pelajaran

1988/1989 pembangunan Gedung dan sarana SMEA 3 Yogyakarta dalam

proses penyelesaian, maka tepatnya bulan Juli 1988 SMEA 3 Yogyakarta

pindah kembali ke Gowongan Kidul dengan alamat Jl. Gowongan Kidul

JT. III/416 Yogyakarta 55232. Sejak tahun 1997 SMEA 3 Yogyakarta

berganti nama menjadi SMK Negeri 7 Yogyakarta.

2. Visi Dan Misi SMK Negeri 7 Yogyakarta

a. Visi SMK Negeri 7 Yogyakarta

Menjadi SMK unggul, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

Berbudaya.

b. Misi SMK Negeri 7 Yogyakarta

1. Mewujudkan Tamatan yang cerdas, kompetif dan berjiwa

Nasional.

2. Mewujudkan Tamatan yang Bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa

3. Mewujudakn Dokumen KTSP

4. Menerapkan 8 Standart Nasional Pendidikan

5. Mewujudkan Budaya Berprestasi, Budaya 5 S dan Budaya

Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

128

3. Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta

Sumber:http://smkn7jogja.sch.id/html/index.php

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

129

B. Deskripsi Responden

1. Guru

Pendidikan di sekolah memilki komponen yang terpenting untuk

berjalannya proses kegiatan pembelajran yaitu guru. Maka diperlukan

tenaga pendidik yang sungguh-sungguh kompeten dalam bidang

pendidikan. Secara keseluruhan terdapat 77 tenaga pendidik yang ada di

SMK Negeri 7 Yogyakarta. Tedapat 6 orang guru yang mengajar dikelas

X jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Guru Akuntansi yang

menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Ibu Dra. Titik Komah

Nurastuti, M.Pd. beliau sudah menjadi guru tetap di SMK Negeri 7

Yogyakarta.

2. Siswa SMK Negeri 7 Yogyakarta

SMK Negeri 7 Yogyakarta memiliki 5 Kompetensi Keahlian yaitu

sebagai berikut:

a. Akuntansi dan Keuangan Lembaga

b. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

c. Bisnis Daring dan Pemasaran

d. Usaha Perjalanan Wisata

e. Multimedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

130

Tabel 4.1 Jumlah siswa 3 tahun terakhir

Tahun

Pelajaran

Jumlah SiswaJumlah

Kelas X Kelas XI Kelas XII

2018/2019 317 314 321 952

Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi siswa tahun pelajaran 2018/2019

No

.

Kelas/Jurusan Jumlah

1. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32

2. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32

3. X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31

4. X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 32

5. X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 32

6. X Bisnis Daring dan Pemasaran 1 32

7. X Usaha Perjalanan Wisata 1 31

8. X Usaha Perjalanan Wisata 2 32

9. X Multimedia 1 31

10. X Multimedia 2 32

Jumlah keseluruhan kelas X 317

11. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32

12. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32

13. XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31

14. XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

131

15. XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 31

16. XI Bisnis Daring dan Pemasaran 1 30

17. XI Usaha Perjalanan Wisata 1 32

18. XI Usaha Perjalanan Wisata 2 32

19. XI Multimedia 1 32

20 XI Multimedia 2 31

Jumlah keseluruhan kelas XI 314

21. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 32

22. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 32

23. XII Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3 31

24. XII Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 32

25. XII Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 2 31

26. XII Bisnis Daring dan Pemasaran 1 31

27. XII Usaha Perjalanan Wisata 1 32

28. XII Usaha Perjalanan Wisata 2 29

29. XII Multimedia 1 31

30. XII Multimedia 2 31

Jumlah keseluruhan kelas XII 312

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan bersamaan dengan

pengumpulan data-data yang diperoleh dari lapangan dan langsung dianalisis

dengan teknik analisis dari Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2017:484-

492). Dalam analisis ini peneliti memulai dengan mereduksi data, dalam

reduksi data ini peneliti mencoba untuk memilih data, memusatkan perhatian

pada penyederhanaan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data yang

muncul dari catatan-catatan lapangan. Setelah itu baru melakukan penyajian

data dan terakhir menarik kesimpulan dan verifikasi. Dengan analisis ini,

peneliti berharap mampu mengkonfirmasikan data dengan suatu teori dan

mencakup setiap permasalahan yang ditelaah agar terjamin kebenarannya dan

kevalidannya.

Bab V ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

evaluasi penilaian yang dilakukan oleh guru Akuntansi kelas X, dan persepsi

siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas.

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

133

A. Deskripsi Data

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk megetahui bahwa guru mata pelajaran Akuntansi telah

menyususn RPP yang telah mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa RPP

yang telah dibuat oleh guru Akuntansi. Peneliti memperoleh dokumen

RPP dengan materi pokok laporan keuangan dari guru pada tanggal 12

April 2019. Setelah data didapatkan berupa dokumen RPP, peneliti

melakukan analisis untuk mengetahui RPP yang dibuat oleh guru

sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau masih

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah. RPP akan

dianalisis menggunakan instrumen penilaian RPP yang berjumlah 33

pernyataan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti melalui RPP yang

dibuat guru mata pelajaran akuntansi dengan materi laporan keuangan

dan telah dilakukan analisis kesesuaiannya dengan teori Majid &

Rochman (2014:262-263) komponen dan langkah-langkah

penyusunan RPP yang di buat oleh guru dikatakan sudah baik. Di

dalam RPP guru mencantumkan identitas berupa: satuan pendidikan:

SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA, Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar,

Kompetensi Keahlian: Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Materi

Pokok: Laporan Keuangan, Kelas/Semester: X/2, Tahun Pelajaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

134

2018/2019, Pertemuan Ke-:11, 12, 13 dan 14, Alokasi Waktu: 5 jam

pelajaran @45 menit. Selain identitas sekolah yang tercantum dalam

RPP, dalam RPP juga terdapat Kompetensi Inti (KI), KI yang

dicantumkan dalam RPP yaitu KI-3 untuk pengetahuan dan KI-4

untuk keterampilan.

Komponen selanjutnya yaituKompetensi Dasar (KD); indikator

pencapaian kompetensi (IPK); dan tujuan pembelajaranyang dapat

dilihat pada tabel 5.1, 5.2, 5.3. Komponen yang lain yaitu materi

pembelajara. Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP yaitu

materi tentang laporan keuangan. Komponen selanjutnya adalah

pendekatan, model dan metode. Guru mencantumkan pendekatan

pembelajaran yaitu proses berpikir ilmiah (saintifik) yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang

tercantum dalam RPP yaitu pembelajaran discovery learning dan

proSlem Sased learning. Metode pembelajaran yang tercantum dalam

RPP yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, observasi, penugasan, unjuk

kerja. Kegiatan pembelajaran merupakan komponen selanjutnya yang

tercantum dalam RPP. Langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat

pada tabel 5.4.

Komponen selanjutnya dalam RPP yaituAlat dan Bahan. Alat

dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran yaitu papan tulis,

spidol, LCD. Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

135

Akuntansi Dasar karangan Sari Dwi Astuti dan Buku SAK ETAP.

Komponen terakhir yang tercantum dalam RPP adalah penilaian yaitu

kisi-kisi soal, penilaian pembelajaran. Terdapat dua bentuk penilaian

yang dibuat guru yaitu penilaian pengetahuan dan penilaian

keterampilan. Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pembuatan

RPP jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat membantu dalam

proses analisis. Berdasarkan keterkaitan antara teori dengan fakta, RPP

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai

komponen dan langkah-langkah penyusunan RPP yang baik, walaupun

terdapat komponen yang belum lengkap.

Dalam karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi Pada Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestary & Zamroni,

2018:48-50), RPP yang dibuat oleh Guru Akuntansi SMK Negeri 7

Yogyakarta belum baik dan belum mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dalam penyusunan RPP

yang dilakukan oleh guru sebagai berikut:

a. Kompetensi Dasar (KD)

Pada bagian kompetensi dasar dalam RPP yang dibuat guru

sudah mampu mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Hal ini terlihat dari kata kerja operasional yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

136

Menurut tingkatan Taksonomi Bloom yang termasuk dalam indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah yang

sama yakni kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan

merupakan keterampilan berpikir pada tingkatan rendah. Kata kerja

operasional pada KD ke-1 yaitu menganalisis. Menganalisis

merupakan proses kognitif yang berada pada tingkatan C4

“menganalisis”. Kata kerja operasional pada KD ke-2 yaitu menyusun

yang berada pada tingkatanC3 “mangaplikasikan”.

Dilihat dari kata kerja operasional pada kompetensi dasar,

seharusnya guru diwajibkan mampu menurunkan KD tersebut

kedalam indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan

langkah-langkah pembelajaran. KD yang tercantum dalam RPP

merupakan kutipan dari Permendikbud yang telah dibuat oleh lembaga

pendidikan untuk memudahkan tenaga pendidik atau guru dalam

membuat desain RPP.

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPPLaporan Keuangan

NO. Indikator LOTS HOTS

Keterangan

3.11 Menganalisis perkiraanuntuk menyusun neracalajur sebagai pembantu

dalam membuatlaporan keuangan

√ Kata kerjaoperasional

“menganalisis”terdapat padatingkatan C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

137

NO. Indikator LOTS HOTS

Keterangan

menganalisis

4.11 Menyusun laporankeuangan

√ Kata kerjaoperasional“menyusun”terdapat padatingkatan C3

mengaplikasikan

b. Indikator Pencapaian Kompetensi

Dari analisis yang dilakukan pada RPP menunjukkan indikator

yang memiliki kata kerja operasional yang termasuk ke dalam

tingkatan C2 “memahami” yaitu menjelaskan pengertian neraca lajur,

menjelaskan bentuk-bentuk neraca lajur, menjelaskan pengertian

laporan keuangan, menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan. RPP

menunjukkan Indikator yang memiliki kata kerja operasional yang

termasuk kedalam tingkatan C3 “mangaplikasikan” yaitu menerapkan

prosedur penyusunan neraca lajur, menerapkan prosedur penyusunan

laporan keuangan, menyusun neraca lajur, menyusun laporan

keuangan. Terdapat juga indikator yang memiliki kata kerja

operasional yang termasuk ke dalam tingkatan C4 “menganalisis”

yaitu menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusun laporan

keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator dalam RPP yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

138

dibuat guru sebagain besar masih berada pada tingkatan berpikir

rendah berupa kemampuan memahami, mengaplikasian.Tabel 5.2di

bawah ini merupakan hasil indikator pencapaian kompetensi yang

terdapat di dalam RPP dengan penggunaan kata kerja operasional

sebagai berikut.

Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensipada RPP Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

3.11.1 Menjelaskan pengertianneraca lajur

√ Kata kerja operasional “menjelaskan” terdapat pada tingkatan C2 memahami

3.11.2 Menjelaskan bentuk-bentuk neraca lajur

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

3.11.3 Menerapkan prosedurpenyusunan neraca lajur

√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan

3.11.4 Menjelaskan pengertianlaporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

3.11.5 Menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

3.11.6 Menerapkan prosedurpenyusunan laporankeuangan

√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

139

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

mengaplikasikan

3.11.7 Menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusunlaporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menganalisis” terdapatpada tingkatan C4menganalisis

4.11.1 Menyusun neraca lajur √ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3“mangaplikasikan”

4.11.2 Menyusun laporankeuangan

√ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3“mangaplikasikan”

Jumlah indicator 8 1

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas, peneliti dapat menjelaskan

bahwa dari sembilan indikator dengan mata pelajaran akuntansi dasar

hanya ada satu indikator pencapaian kompetensi yang mengunakan

kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi pada tingkatan C4

(menganalisis). Sementara delapan indikator lainnya menggunakan

kata kerja operasional pada berpikir tingkat rendah, yaitu pada

tingkatan C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan). Hasil diatas

dapat menunjukkan bahwa indikator pencapaian kompetensi aspek

kognitif yang dibuat guru dalam RPP lebih didominasi oleh indikator

berpikir tingkat rendah.

c.Tujuan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

140

Tujuan pembelajaran merupakan hal yang akan dicapai oleh

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dilihat dari tujuan

pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam RPP terdapat sembilan

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dalam proses

pembelajaran. Dari kesembilan tujuan pembelajaran yang dibuat oleh

guru terdapat satu tujuan pembelajaran yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada tingkatan

C4(menganalisis)dengan kata kerja operasional yang digunakan adalah

menganalisis. Melalui tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu

menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusun laporan keuangan.

Berbeda dengan delapan tujuan pembelajaran yang masih

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu siswa

hanya diharapkan mampu untuk menjelaskan kembali terkait dengan

materi laporan keuangan, menerapkan prosedur penyusunan laporan

keuangan, siswa mampu menyusun neraca lajur dan menyusun laporan

keuangan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menjelaskan

berada pada tingkatan C2 (memahami) dan menerapkan berada pada

tingkatan C3 (mengaplikasikan).

Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

1. Menjelaskan pengertianneraca lajur

√ Kata kerja operasional “menjelaskan” terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

141

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

pada tingkatan C2 memahami

2. Menjelaskan bentuk-bentukneraca lajur

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

3. Menerapkan prosedurpenyusunan neraca lajur

√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan

4. Menjelaskan pengertianlaporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

5. Menjelaskan bentuk-bentuklaporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menjelaskan” terdapatpada tingkatan C2memahami

6. Menerapkan prosedurpenyusunan laporankeuangan

√ Kata kerja operasional“menerapkan” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan

7.

Menganalisis perkiraan-perkiraan untuk menyusunlaporan keuangan

√ Kata kerja operasional“menganalisis” terdapatpada tingkatan C4menganalisis

8. Menyusun neraca lajur √ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan

9. Menyusun laporankeuangan

√ Kata kerja operasional“menyusun” terdapatpada tingkatan C3mengaplikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

142

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

Jumlah indikator 8 1

d. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pada bagian langkah-langkah kegiatan pembelajaran, desain

RPP dengan materi laporan keuangan sudah mampu mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang tercermin dalam kegiatan inti

yang terdapat kegiatan 4C yaitu 1) mengidentifikasi masalah, guru

memberikan sebuah masalah terkait laporan keuangan yaitu berupa

soal siklus akuntansi perusahaan jasa yang akan dianalisis siswa dalam

bentuk kelompok, 2) menetapkan masalah melalui berpikir tentang

masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan yaitu materi

laporan keuangan (kegiatan critical thinking) dengan mencari

informasi dari internet, moSile phone, buku sumber lain, 3)

mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,

tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi

dalam kelompok dan bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan

mengenai materi laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan

communicative), 4) melakukan tindakan strategis yaitu siswa

dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari

soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

143

guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik

dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan

keuangan (kegiatan creativity), 5) melihat ulang dan mengevaluasi

pengaruh-pengaruh dari solusi yang telah dilakukan dengan materi

laporan akuntansi.

Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPPAkuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan

No. Indikator LOTS HOTS Keterangan

1. Kegiatan Inti √ √ Kata kerja operasional yang digunakan dalam kegiatan inti yang tercermin dalam kegiatan mengidentifikasi masalah terdapat pada tingkatan C2 yaitu memahami, kegiatan menyeleksi informasi yang relevan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa terdapat pada tingkatan C4 (menganalisis), kegiatan mencari informasi yang relevan terdapat pada tingkat C2 (memahami), siswa menuangkan hasil dalam kreasi yang menarik KKO terdapat pada tingkatan C6 (mencipta), mencatat berbagai perbedaan pandangan yang ada untuk dikomunikasikan KKO terdapat pada tingkatan C1 (mencatat), danuntuk kegiatan melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan kata kerja operasional yangdigunakan terdapat pada tingkatan C1yaitu Memahami.

2. Penerapan Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

144

a. Hasil Wawancara Guru Kelas X Akuntansi 2

Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 April 2019,

wawancara dilakukan sebelum guru melaksanakan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti meminta ijin kepada

guru mata pelajaran akuntansi untuk melakukan wawancara terlebih

dahulu untuk memperoleh data yang konsisten dengan data yang

akan diperoleh melalui kegiatan observasi pelaksanaan

pembelajaran guru di kelas. Peneliti mendapatkan beberapa

informasi mengenai sejauh mana guru mengetahui kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara bersama guru akuntansi kelas X

dapat dilihat pada lampiran wawancara, peneliti mendapatkan

kesimpulan bahwa guru sudah mengetahui tentang pembelajaran

yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,

terlihat dari pernyataan guru yang mengakatan bahwa guru

berusaha menerapkan kemampuan yang mengarahkan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi. Guru masih mengalami kesulitan dalam

menentukan model, metode yang akan diterapkan dalam proses

pembelajaran, dimana pada kurikulum revisi yang mengadakan

diklat untuk membuat analisis-analisis terkait dengan metode dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

145

model belajar yang tepat yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran.

b. Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Di Kelas X

Akuntansi 2

Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, maka peneliti melakukan observasi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru oleh guru di kelas.

Observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pada

tanggal 12 April 2019 di kelas X Akuntansi 2. Instrumen yang

digunakan untuk meneliti pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru

dikelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah divalidasi oleh

validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan

menggunakan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa

kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada

RPP yang sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata

pelajaran Akuntansi.

Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas mudah dipahami oleh siswa. Bahasa yang

digunakan untuk menjelaskan materi laporan keuangan merupakan

bahasa yang sering didengar oleh siswa. Guru tidak selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

146

menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru mengunakan

bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa Jawa.

Menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas tentunya

untuk mempermudah interaksi belajar mengajar dengan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Majid

(2014:229-331) tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Masing-

masing kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan pendahuluan

guru sebaiknya melakukan kegiatan berupa mempersiapkan

peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan

mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari; mengantarkan

peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan

dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai; serta menyampaikan garis besar

cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatam yang akan

dilakukan oleh peserta didik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

147

guru di kelas, Kegiatan pendahuluan yang tercantum pada RPP

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi sudah diterapkan

dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kegiatan

pendahuluan yang tercermin dalam RPP yaitu 1) guru masuk kelas

tepat waktu (keteladanan/pendidikan karakter berbasis budaya

sekolah), 2) guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu

(pendidikan karakter religious), 3) guru mengajak siswa untuk

mengecek kebersihan lingkungan sekolah (penanaman pendidikan

karakter budaya sekolah mencintai lingkungan), 4) guru mengisi

agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi sedikit paparan

tentang pentingnya disiplin dan tanggungjawab berkaitan dengan

kehadiran siswa (penanaman pendidikan karakter bangsa tentang

disiplin/mandiri), 5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa selama proses pembelajaran, 6) guru

menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan, 7) guru

memberikan motivasi kepada siswa, 8) guru mereview hasil

pembelajaran yang lalu dengan memberikan pertanyaan secara

acak kepada siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut

Majid (2014:229-331).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

148

2) Kegiatan inti

Menurut Majid (2014: 229-331), kegiatan inti meliputi proses

mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Kegiatan inti yang tercantum dalam RPP

sebagian besar sudah diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaan di kelas. Kegiatan inti yang diterapkan sudah

menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah

pendekatan proSlem Sased learningdan metode ceramah, diskusi,

Tanya jawab, observasi, penugasan.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti yang

tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu terdapat:

1) mengidentifikasi masalah, siswa dipersilahkan oleh guru untuk

duduk berkelompok dan guru memberikan sebuah masalah terkait

laporan keuangan yaitu berupa soal siklus akuntansi perusahaan

jasa yang akan dianalisis siswa dalam bentuk kelompok, 2) dalam

proses pembelajaranguru belum menetapkan masalah melalui

berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang

relevan yaitu materi laporan keuangan (kegiatan critical thinking)

dengan mencari informasi dari internet, moSile phone, buku sumber

lain, 3) dalam pembelajaran di kelas guru belum menunjukkan

proses pembelajaran yang mengembangkan solusi melalui

pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

149

perbedaan pandang yaitu siswa berdiskusi dalam kelompok dan

bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan mengenai materi

laporan keuangan (kegiatan collaSorative dan communicative), 4)

dalam pembelajaran di kelas guru sudah menunjukkan proses

pembelajaran yang melakukan tindakan strategis yaitu siswa

dipersilahkan oleh guru untuk menentukan solusi dan jawaban dari

soal siklus akuntansi perusahaan jasa dan siswa dipersilahkan oleh

guru untuk menuangkan hasil solusinya dalam kreasi yang menarik

dan memotivasi siswa yang lain dengan materi pelajaran laporan

keuangan (kegiatan creativity), 5) dalam pembelajaran di kelas guru

sudah menunjukkan dan mengarahkan proses pembelajaran dengan

melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengauh dari solusi yang

telah dilakukan dengan materi laporan akuntansi

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran proSlem Sased

learning guru sudah menerapkan kegiatan 5M dalam pelaksanaan

pembelajaran guru juga mengimplementasikan kegiatan 4C

(creativity, critical thinking, collaSorative dan communicative).

3) Kegiatan penutup

Menurut Majid (2014:229-331), dalam kegiatan penutup guru

sebaiknya melakukan kegiatan berupa membuat

rangkuman/keimpulan, melakukan kegiatan penilaian dan refleksi

terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

150

memberikan umpan balik terhadap terhadap proses dan hasil

pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remidi program pengayaan layanan konseling dan

memberikan tugas individu maupun kelompok, dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kegiatan penutup

yang tercermin dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu

terdapat: 1) siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap

ke depan dan mendengar arahan dari guru, 2) siswa dibantu oleh

guru melakukan refleksi untuk memperjelas hal yang masih

diragukan sehingga menjadi informasi yang menjadi benar yaitu

materi laporan keuangan, 3) siswa dipersilahkan oleh guru untuk

mengerjakan soal latihan di buku sumber sebagai penguatan hasil

pembelajaran, 4) guru mengakhiri kegiatan belajar dengan

memberikan pesan untuk tetap giat dalam belajar, 5) guru mengajak

siswa untuk menutup pembelajaran dengan bersyukur kepadah

Allah dan mengucapkan salam.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui

bahwa guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan

teori Majid (2014:229-331).

Pada kegiatan pembelajaran untuk menilai penerapan

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

151

tingkat tinggi pada mata pelajaran akuntansi, yaitu kegiatan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang tercermin pada

kegiatan pembelajaran. Bedasarkan teori karakteristik pembelajaran

berbasis keerampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani

(2019:62-70), aktivitas pembelajaran berbasis keterampilan bepikir

tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir, memformulasikan

masalah; mengkaji permasalahan kompleks; mencari informasi dari

berbagai sumber; berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara

kreatif.

Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru dikelas lebih

banyak menggunakan metode ceramah sehingga tidak

mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam berpikir.

Penyusunan laporan keuangan memiliki penyusunan yang umum

atau sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru,

sehingga siswa masih kurang memiliki kesempatan untuk

menemukan masalah yang kompleks dan memecahkan masalah

tersebut melalui strategi yang dikembangkan melalui pemikiran

siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Kegiatan pengumpulan data

yang dilakukan oleh siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan

dari guru tentang cara menyususn laporan keuangan dan membaca

materi laporan keuangan dari buku pegangan siswa. Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

152

tersebut belum mampu mengembangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa.

c. Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas X Akuntansi 2

Pengambilan kuesioner siswa dilakukan pada tanggal 12

April 2019. Pengisisan kuesioner dilakukan setelah proses kegiatan

pelaksanaan pembelajaran selesai, sebelum pelaksanaan pengisian

kuesioner oleh siswa terlebih dahulu meminta izin kepada guru

untuk mengadakan penyebaran kuesioner di akhir pembelajaran.

Tabel 5.5 berikut adalah hasil analisis persepsi siswa terhadap

proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Tabel 5.5Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa

Skor Kriteria Jumlah

Siswa

Persentase

101 – 132 Baik 13 42%

67 – 100 Cukup Baik 18 58%

33 – 66 Kurang Baik 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

153

Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa

Berdasarkan diagram batang pada gambar 5.1, dapat diketahui

bahawa persepsi siswa terhadap proses kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi melalui perhitungan hasil analisis kuesioner kelas X

Akuntansi 2 yang berjumlah 31 siswa adalah sebanyak 13 siswa

dengan kriteria baik dan sebanyak 18 siswa dengan kriteria cukup

baik.

3. Analisis KeYiatan Penilaian Pembelajaran

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah

menyusun soal latihan di kelas yang mengarah pada indikator

pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

154

mengumpulkan dokumen berupa soal latihan siklus akuntansi

perusahaan jasa.Soal latihan yang diberikan kepada siswa terdiri dari

dua bagian yaitu soal untuk mengecek sejauh mana pengetahuan siswa

mengenai laporan keuangan yang berjumlah lima soal dan soal

keterampilan untuk mengecek apakah siswa sudah mampu dalam

menyusun laporan keuangan yang berjumlah sembilan soal.

Berdasarkan taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan

Krathwohl (Sani,2010:99-130) yang masuk dalam indikator

kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta. Soal yang dibuat oleh guru untuk soal latihan dikelas

belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena

dilihat dari kata kerja operasional yang digunakan guru dalam

pembuatan soal bahwa guru menggunakan kata kerja

operasionaltingkat rendah pada tingkatan C1 (mengetahui), C2

(memahami), dan C3 (mengaplikasikan). Berikut hasil analisis soal

latihan aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dibuat oleh

guru mata pelajaran akuntansi dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan 5.7

berikut ini.

Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas untuk Soal Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

155

No.Soal

Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal

LOTS

HOTS

Keterangan

1 Jelaskan pengertianneraca lajur √

Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”

2 Jelaskan minimal 2bentuk neraca lajur

√ Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”

3 Bagaimana prosedurpenyusunan neracalajur

√Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”

4 Jelaskan pengertianlaporan keuangan √

Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”

5 Jelaskan bentuk-bentuklaporan keuangan √

Termasuk dalamtingkatan C2 dengankata kerja“Memahami”

Jumlah indikator 5 0

Tabel 5.7 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas untuk Soal Keterampilan

No.Soal

Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal

LOTS

HOTS

Keterangan

1 Catatlah transaksi diatas kedalam jurnalumum

√Termasuk dalam

tingkatan C1 dengankata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

156

No.Soal

Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal

LOTS

HOTS

Keterangan

“Mengetahui”

2 Posting jurnal umumkedalam buku besar

√ Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

3 Susunlah neraca saldo√

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

4 Buatlah jurnalpenyesuaian √

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

5 Buatlah neraca lajurnya√

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

6 Buatlah laporan keuangan √

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

7 Buatlah jurnal penutup√

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

8 Susunlah neraca saldosetelah penutupan √

Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

9 Buatlah jurnal pembalik

√ Termasuk dalamtingkatan C3 dengan

kata kerja“Mengaplikasikan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

157

No.Soal

Kata kerja/PerintahPengerjaan Soal

LOTS

HOTS

Keterangan

Jumlah indikator 9 0

Berdasarkan tabel 5.6 dan tabel 5.7 di atas, ditemukan bahwa

penilaian yang dilakukan guru belum mengarah pada pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi, hal ini dapat ditunjukkan dari kata

kerja operasional atau perintah pengerjaan soal pada aspek

pengetahuan dan aspek keterampilan masih berada pada kemampuan

berpikir tingkat rendah (LOTS) yaitu pada tingkatan C1 (mengetahui),

C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan).

Menurut Widana (2017:36), karakteristik soal HOTyaitu

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, berbasis permasalahan

kontektual, membangun bentuk soal beragam. Soal yang dibuat guru

belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, karena soal

yang dibuat guru belum mampu mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi melalui kemampuan siswa untuk memecahkan masalah,

mampu berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan mengambil

keputusan dalam mengerjakan soal. Soal yang dibuat guru mata

pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang dikatakan dalam teori

bahwa soal HOTS adalah soal yang beragam tetapi guru hanya

membuat soal dengan satu bentuk yaitu uraian. Kata kerja operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

158

yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih menggunakan

kata kerja operasional yang berada pada keterampilan berpikir tingkat

rendah.

B. Pembahasan

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap komponen

dan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa

RPP yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran akuntansi kelas X

di SMK Negeri 7 Yogyakarta dapat dikatakan sudah baik dan sesuai

dengan teori menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan

guru sudah mencantumkan satuan pemdidikan; mata pelajaran;

kompetensi keahlian; materi pokok; kelas/semester; tahun pelajaran;

pertemuan ke-; alokasi waktu; kompetensi inti; kompetensi dasar;

indikator pencapaian kompetensi (IPK); tujuan pembelajaran; materi

pembelajaran; pendekatan, model dan metode; kegiatan pembelajaran;

alat dan bahan; sumber belajar; penilaian. Secara keseluruhan

komponen dan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP yang dibuat

oleh guru sudah baik, tetpi masih ada komponen yang belum lengkap

yanitu pada bagian tujuan pembelajaran guru belum mencantumkan

salah satu unsur yaitu Degree(D), dan pada teknik penilaian guru

tidak memcantumkan teknik penilaian sosial dan spiritual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

159

Berdasarkan hasil analisis RPP, guru belummampu memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu

menyusun RPP yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi, karena dapat dilihat dariKompetensi Dasar (KD) tidak dapat

dirumuskan pada indikator pencapaian kompetensi yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu yang berada pada

tingkatan C4, C5, C6. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang

disusun oleh guru masih menggunakan kata kerja operasional yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah.

Rumusan IPK yang dibuat oleh guru diturunkan menjadi tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah

sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat guru dalam RPP

masih menggunakan keterampilan berpikir tingkat rendah. Tujuan

pembelajaran yang dibuat agar memudahkan guru untuk menentukan

model, metode, dan langkah-langkah pembelajaran di kelas. Model

pembelajaran yang tercantum dalam RPP yang dibuat guru adalah

discovery learning, proSlem Sased learning.

Metode pembelajaran yang digunakan guru yaitu ceramah,

diskusi, Tanya jawab, observasi, penugasan, unjuk kerja. Salah satu

metode pembeljaran yang dicantumin guru yaitu metode ceramah

belum sesuai dengan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru,

karena melaului kegiatan ceramah siswa hanya akan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

160

menjelaskan kembali apa yang didapat dalam pembelajaran. Dalam

langkah-langkah pembelajaran guru sudah membuat RPP dengan

langkah-langkah pembelajaran yang mengarah pada kegiatan

4C(creativity, critical thinking, collaSorative dan communicative).

2. Penerapan Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran Akuntansi sudah sesuai dengan teori menurut

Majid (2014:229-331). Guru sudah menerapkan kegiatan berupa

mempersiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran, guru memberikan/mengajukan pertanyaan kepada

siswa, guru sudah menjelaskan tujuan materi pembelajaran yang akan

dicapai. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, kegiatan inti yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran akuntansi sudah menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan data, Mengasosiasikan dan

Mengomunikasikan)sesuai dengan teori menurut Majid (2014: 229-

331) dalam pembelajaran guru menerapkan kegiatan 5M dengan

mengimplementasikannya dalam pembelajaran yang mengarah pada

kegiatan 4C (creativity, critical thinking, collaSorative dan

communicative) dengan model pembelajaran proSlem Sased learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

161

Hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa guru sudah

menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori Majid (2014:229-

331). Guru sudah menerapkan kegiatan penutup berupa melakukan

refleksi untuk memperjelas hal yang masih diragukan selama proses

pembelajaran, guru membuat kesimpulan/rangkuman bersama siswa,

guru memberikan tugas tindak lanjut kepada siswa dalam bentuk

pembelajaran remidi, program pengayaan, dan guru menyampaikan

rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Menurut Sani (2009:62-72), aktivitas pembelajaran yang dilakukan

oleh guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran

yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

karena pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas lebih

banyak menggunakan metode ceramah sehingga tidak

mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam berpikir.

Penyusunan laporan keuangan memiliki penyusunan yang umum atau

sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelsan guru, sehingga

siswa masih kurang memiliki kesempatan untuk menemukan masalah

yang kompleks dan memecahkan masalah tersebut melalui strategi

yang dikembangkan melalui pemikiran siswa untuk berpikir tingkat

tinggi. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh siswa hanya

sebatas mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara menyusun

laporan keuangan dan membaca materi laporan keuangan dari buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

162

pegangan siswa. Kegiatan tersebut belum mampu mengembangkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Apabila dilihat dari persepsi siswa terhadap guru, siswa menilai

bahwa guru belum menerapkan kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi guru. Hasil

yang diperoleh dari penilaian persepsi siswa sesuai dengan hasil

observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanan

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

3. Analisis Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan kata kerja operasional yang digunakan dalam soal

yang mencerminkan keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut

taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl

(2010:99-130), soal yang dibuat oleh guru Akuntansi belum

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dari

analisis yang telah dilakukan terhadap soal aspek pengetahuan terdapat

lima soal. Semua soal menggunakan kata kerja operasional

kemampuan berpikir tingkat rendah yaituberada pada tingkatan C2

(memahami), sedangkan untuk soal latihan aspek keterampilan

terdapat sembilan butir perintah yang dibuat, dimana semua soal masih

mengunakan KKO pada keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu

berada pada tingkatan C1 (mengetahui) dan C3 (mengaplikasikan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

163

Berdasarkan karakteristik soal HOT menurut Widana

(2017:36), soal yang dibuat guru mata pelajaran akuntansi

belummemuat indikator berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan

siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru tidak

beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal

HOTS adalah soal yang beragam. Selain bentuk soal yang tidak

beragam, kata kerja operasional yang digunakan oleh guru dalam

menyusun soal masih menggunakan kata kerja operasional yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat rendah, yang

berada pada tingkatan C1 (mengetahui), C2 (memahami) dan C3

(mengaplikasikan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi data dan pembahasan terhadap rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, kuesioner siswa, soal latihan di kelas, dan wawancara guru

kelas dalam pembelajaran akuntansi kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat olehguru

akuntansi kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta belum memenuhi unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu sepenuhnya

menurunkan kompetensi dasar (KD) HOTS ke dalamindikator pencapaian

kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah

pembelajaran.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7

Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mampu mengimplementasikan

kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran 4C(creativity,

critical thinking, collaSorative dan communicative) yang mengarahkan

siswa untuk berpikir tingkat tinggi tetapi pelaksanaan kegiatan

pembelajaran lebih didominasi dengan kegiatan yang mengarahkan siswa

pada keterampilan berpikir tingkat rendah, karena guru belum dapat

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

165

mengimplementasikan model pembelajaran proSlem Sased learning

kedalam langkah-langkah keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan guru

belum sepenuhnya melakukan kegiatan pembelajaran yang telah disusun

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di

SMK Negeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada

unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat

oleh guru masih memuat kata kerja operasional yang ada pada taksonomi

Bloom di tingkat yang lebih rendah yaitu yang berada pada tingkatan C1

(mengetahui), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan).

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan

penelitian sebagai berikut:

1. Menunggu konfirmasi yang cukup lama dari pihak sekolah untuk

melaksanakan penelitian, karena kegiatan belajar mengajar disekolah

sudah hampir selesai sedangkan salah satu data dalam penelitian ini adalah

observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru di kelas.

2. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas pada saat peneliti

melakukan observasi bukan merupakan pelaksanaan dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dianalisis oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

166

3. Keterbatasan soal yang diberikan oleh guru hanya sebatas soal latihan,

sehingga peneliti belum melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan oleh guru di kelas.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Sekolah SMK Negeri 7 Yogyakarta

Dari hasil kesimpulan guru Akuntansi kelas X belum memahami

mengenai kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, sebaiknya guru mengikuti pelatihan mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk meningkatkan

pemahaman guru mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi itu

sendiri, sehingga guru dapat menerapkan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun

sebelumnya dalam RPP, dan pengawas melakukan supervisi pembelajaran

guru di kelas.

2. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dengan

penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang lebih mendalam dan

dilihat dari perspektif yang berbeda sehingga dapat memperkaya ilmu

pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

168

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, T. I. (2014). Mendesan Model PemSelajaran Inovatif, Progresif,

Dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada Media Group.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Boedijoewono, N. (2007). PENGANTAR STATISTIKA Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN YKPN.

Dakir, H. (2004). PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Buku Pegangan Kuliah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam PemSelajaran SD/MI,

SMO/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, A. W. (2007). Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk

Menerapkam Accelarated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Hasan, I. (2002). POKOOK-POKOK MATERI METODOLOGI PENELITIAN &

APLIKASINYA. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam PemSelajarn ASad

21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kunandar. (2007). Guru Proesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertiikasi Guru. Jakarta: PT

RAJAGAINDO PERSADA.

Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

169

Majid, A. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Majid, A. (2014). PENILAIAN AUTENTIK Proses Dan Hasil Belajar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Majid, A. (2009). Perencanaan PemSelajaran MengemSangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, D. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan KeSudayaan RepuSlik Indonesia Nomor 65

Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasa Dan Menengah .

(2013). Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Pemerdayaan Republik

Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan KeSudayaan RepuSlik Indonesia Nomor 66

Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. (2013). Jakarta:

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan PemSelajaran (RPP)

Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Prena Media

Group.

Rahmawati, S. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013 MemSantu Guru dan

Calon Guru Mengetahui Langkah-langkah Penilaian PemSelajaran.

Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Rakhmat, J. (2005). PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Oset.

Rusydiyah, A. M. (2016). Desain PemSelajaran Inovatif. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

Salinan Lampiran PermendikSuad Nomor 103 Tahun 2014 Tentang

PemSelajaran Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. (2014).

Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sani, I. K. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan.

Surabaya: Kota Pena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

170

Sani, R. A. (2019). PemSelajaran BerSasis HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Tangerang: Tira Smart.

Sani, R. A. (2014). PemSelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sani, R. A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2006). PemSelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerSasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saputra, H. (2016). PengemSangan Mutu Pendidikan Menuju Era GloSal.

Jakarta: CV. SMILE's INDONESIA INSTITUTE.

Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititif, dan KomSinasi

(Mixed METHODS). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2013). PengemSangan Kurikulum Teori dan Praktek.

Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Undang-undang RepuSlik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional . (2003). Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Widana, W. (2017). Modul Penyusunan Soal HOTS. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Wiyani, N. A. (2014). Desain PemSelajaran Pendidikan: Tata Rancang

PemSelajran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

171

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Dari Dikpora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

172

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Dari Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

173

Lampiran 3Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

174

Lampiran 4Hasil Validasi Instrumen RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

180

Lampiran 5Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

186

Lampiran 6Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

191

Lampiran 7Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

197

Lampiran 8Hasil Validasi Instrumen Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

200

Penilaian Persepsi Siswa

Skor Kriteria

101 - 132 Baik

67 - 100 Cukup Baik

33 – 66 Kurang Baik

Lampiran 9Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa

Lampiran 10Hasil Analisis Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

201

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru melakukan observasi pada

siswa sebelum membuat RPP?

Kurang begitu melakukan

observasi, guru hanya

megikuti perubahan

kurikukum, menyesuaikan

dengan kurikukum yang

diterapkan disekolah.

Memperhatikan Karakteristik

siswa tapi masih banyak

terpengaruh terhadap

kurikulum.

2. Apakah guru bertanya pada guru lain

mengenai RPP yang akan dibuat?

Ya, konsultasi dengan guru-

guru yang sejurusan.

3. Apakah sebelum mengajar guru sudah

membuat RPP dengan komponen yang

lengkap sesuai dengan format kurikulum

2013?

Ya. Menyesuaikan dengan

format kurikulum 2013 yaitu

revisi terbaru

4. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang tertera dalam

RPP?

Ya, berusaha sesuai tapi

kadang melenceng dari sudah

yang direncenakan. Dan ada

kendala yang menyebabkan

tidak sesuai.

5. Apakah guru mengalami hambatan dalam

menentukan metode dan model

pembelajaran yang akan digunakan untuk

kegiatan pembelajaran?

Ya, guru merasakan kesulitan

karena mungkin belum

mengikuti tentang KBM, jadi

pada saat kurikulum baru ada

diklat, di diklat itu membuat

analisa-analisa untuk

membuat dan menentukan

metode, model belajar kami

mengalami kesulitan karna

memang harus betul-betul

menyinkronkan antara dari

yang lainnya sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

202

No Butir Pertanyaan Jawaban

menjadi model dan metode

yang tepat . model yang tepat

untuk pembelajaran itu bagi

guru yang masih menjadi

kesulitan.

6. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah menerapkan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan Informasi,

Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?

Sudah, awalnya kurikulum

2013 sebelum revisi masih

menggunakan kegiatan 5M.

7 Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah menerapkan 4C (Creativity, Critical

Thinking, Comunnication, CollaSoration)?

Sedangkan dalam kurikulum

2013 setelah revisi terbaru

guru lebih dituntut

melaksanakan kegiatan 4C.

dalam pembelajaran guru

masih berusaha untuk

mengacu pada kegiatan 4C.

selama ini dalam proses

pembelajaran guru masih

sering menggunakan kegiatan

5M.

8. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

Guru berusaha menerapkan

kemampuan yang

mengarahkan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi

9. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah melaksanakan kegiatan literasi?

Ya, guru menyampaikan

materi pembelajaran yang

akan dipelajari nah itu anak

membaca terlebih dahulu,

kalau ada pertanyaan siswa

diperbolehkan untuk bertanya

kepada guru.

10. Apakah dalam proses pembelajaran guru

menerapkan kegiatan Penguatan

Ya sudah, misalnya

kerjasama, menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

203

No Butir Pertanyaan Jawaban

Pendidikan Karakter (PPK)? pendapat orang lain dsb,

dikelompok diskusi ada

proses kerjasama.

11. Apakah guru menerapkan model, metode,

dan teknik pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa melalui

kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?

masih belum begitu, anak

disuruh membaca, kadang

melenceng ngomong sendiri

masih ada, ada yang betul-

betul membaca, satu-dua

orang disruh membaca masih

bicara sendiri itu masih ada.

Tapi lebih banyak siswa yang

benar-benar membaca sesuai

dengan perintah guru.

12. Apakah respon siswa sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh guru?

90% sudah sesuai ada

beberapa siswa yang memang

agak lambat dalam mengikuti

proses pembelajaran

13. Apakah siswa berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran?

Sudah, siswa sudah aktif

bertanya, kalau mengerjakan

tugas siswa mengerjakan

sesuai dengan perintah

walaupun tingkat kecepatan

siswa berbeda-beda, tapi

sudah lumayan aktif

14. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam

kegiatan pembelajaran?

Ya, beberapa siswa ada yang

agak susah mengikuti

pembelajaran sehingga

mengalami kesulitan

15. Apakah saat proses pembelajaran ada

hambatan dalam pengelolaan kelas ?

Tidak, Masih bisa

dikendalikan

16. Apakah guru berjalan keliling untuk

memantau aktivitas belajar siswa saat

Ya, guru bekeliling untuk

memantau dan melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

204

No Butir Pertanyaan Jawaban

kegiatan diskusi guna memastikan bahwa

setiap siswa berperan aktif?

aktivitas siswa. Kalau ada

siswa yang tidak berperan

aktif guru menegur,

17. Apakah ada hambatan yang berasal dari

siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung?

Ya, beberapa siswa masih ada

yang berbicara dengan teman

sebangku

18. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses

pembelajaran guru dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan efisien?

Ya, sesuai dengan alokasi

yang ada tercantum di daam

RPP yang telah dibuat

19. Apakah guru melakukan refleksi pada

akhir pembelajaran tentang materi yang

masih belum dipahami siswa?

Ya, melakukan reflesi

pembelajaran secara bersama-

sama

20. Apakah guru mengadakan remedial untuk

memperbaiki nilai ujian siswa yang masih

dibawah KKM?

Ya melakukan remidi bagi

siswa yang belum lulus

KKM, dan melakukan

pengayaan bagi siswa yang

sudah lulus KKM dengan

memberikan soal-soal latihan

yang baru

21. Apakah guru memberikan kesimpulan pada

akhir pembelajaran terkait materi yang

telah dibahas?

Ya, guru melakukan

kesimpulan bersama siswa,

siswa sudah bias mengikuti

pembelajaran dari awal

sampai ahir dengan baik

Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara bersama guru akuntansi kelas X,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru sudah mengetahui

tentang pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa, terlihat dari pernyataan guru yang

mengakatan bahwa guru berusaha menerapkan kemampuan yang

mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Guru masih

mengalami kesulitan dalam menentukan model, metode yang akan

diterapkan dalam proses pembelajaran, dimana pada kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

205

No Butir Pertanyaan Jawaban

revisi yang mengadakan diklat untuk membuat analisa-analisa

terkait dengan metode dan model belajar yang tepat yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

206

Lampiran 11Hasil Analisis RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

211

Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

215

Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

218

Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

233

Soal Keterampilan

SOAL SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Data keuangan perusahaan jasa “ Sasa Laundry” sbb.:

Posisi keuangan Sasa Laundry per 30 Nopember 2018 sebagai berikut:

AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL

Harta: Kewajiban:

Kas 56.400.000 Utang Usaha 9.640.000

Perlengkapan 3.240.000 Utang Beban 15.000.000

Peralatan 10.000.000 Modal :

Modal Sasa 45.000.000

69.640.000 69.640.000

Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2018 sebagai berikut:

Des 1 Ny Sasa menyetorkan uang senilai Rp 5.000.000,- sebagai tambahan modalnya.

Des 3 Dibeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp 2.000.000,-

Des 5 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 2.340.000,-

Des 8 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.4.50.000,-

Des 9 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 5.120.000,-

Des 12 Dibayar beban sewa Rp 12.000.000,- untuk 12 bulan dicatat sebagai beban.

Des 14 Dibayar beban iklan Rp 1.000.000,- untuk 10 kali penerbitan dan dicatat

sebagai harta.

Des 15 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 4.560.000,-

Des 17 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 2.400.000,-

Des 19 Dibayar beban listrik sebesar Rp 890.000,-

Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

234

Des 19 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.200.000,-

Des 20 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.670.000,-

Des 20 Dibayar beban air Rp 420.000,-

Des 21 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 6.720.000,-

Des 22 Dibayar sebagian utang Rp 2.500.000,-

Des 23 Dibayar beban telepon Rp 360.000,-

Des 24 Telah diselesaikan pekerjaan senilai Rp 2.100.000,- dibayar bulan depan.

Des 25 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.500.000,-

Des 26 Dibayar gaji karyawan Rp 3.500.000,-

Des 27 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 3.150.000,-

Des 28 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.600.000,-

Des 28 Telah diselesaikan pekerjaan senilai Rp 1.540.000,- dibayar bulan depan.

Des 29 Dibayar beban asuransi untuk 3 bulan Rp.1.500.000,- dicatat sebagai harta.

Des 30 Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 1.260.000,-

Des 31 Diambil untuk keperluan pribadinya Rp 800.000,-

Data penyesuaian per 31 Desember 2018 sebagai berikut:

1. Perlengkapan yang tersisa Rp 2.110.000,-

2. Peralatan memiliki umur ekonomis 10 th, disusutkan dengan metode garis lurus.

3. Beban sewa yang sudah digunakan selama 1 bulan

4. Iklan yang sudah diterbitkan sebanyak 2 kali.

5. Beban gaji yang belum dibayarkan sebesar Rp 340.000,-

6. Beban bunga yang harus dibayarkan Rp 150.000,-

7. Asuransi yang telah kadaluwarsa 1 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

235

Berdasarkan transaksi diatas:

1. Catatlah transaksi diatas kedalam Jurnal umum2. Posting jurnal umum kedalam buku besar3. Susunlah neraca saldo4. Buatlah jurnal penyesuaian5. Buatlah neraca lajurnya6. Buatlah laporan keuangan 7. Buatlah jurnal penutup8. Susunlah Neraca saldo setelah penutupan9. Buatlah jurnal pembalik

-------000000------

Soal PenYetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

236

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian neraca lajur2. Jelaskan minimal 2 bentuk neraca lajur3. Bagaimana prosedur penyusunan neraca lajur4. Jelaskan pengertian laporan keuangan5. Jelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

237

MenYetahui (C1) Memahami (C2) MenYaplikasikan (C3)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan

Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan

Menggambar Mencirikan Menerapkan

Membilang Merinci Menyesuaikan

Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi

Mendaftar Membandingkan Memodifikasi

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi

Memberi label Mengkontraskan Menghitung

Memberi indeks Mengubah Membangun

Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan

Menamai Menguraikan Membiasakan

Manandai Menjalin Mencegah

Membaca Membedakan Menggambarkan

Menyadari Mendiskusikan Menggunakan

Menghafal Menggali Menilai

Meniru Mencontohkan Melatih

Mencatat Menerangkan Menggali

Mengulang Mengemukakan Mengemukakan

Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi

Meninjau Memperluas Menyelidiki

Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional Pada

Tingkatan Taksonomi Bloom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

238

Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan

Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan

Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan

Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan

Memberi kode Meramalkan

Menelusuri Memproduksi

Menulis Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mentabulasi

MenYanalisis (C4) MenYevaluasi (C5) Membuat/mencipta (C6)

Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi

Mengaudit Menyimpulkan Mengatur

Memecahkan Menilai Menganimasi

Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan

Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan

Mendiagnosis Menimbang Mengkode

Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan

Memerinci Memisahkan Menyusun

Menominasikan Memprediksi Mengarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

239

Mendiagramkan Memperjelas Membangun

Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi

Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan

Menguji Mempertahankan Menciptakan

Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan

Menjelajah Mengukur Mengoreksi

Membagankan Merangkum Merancang

Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan

Menemukan Memvalidasi Mendikte

Menelaah Mengetes Meningkatkan

Memaksimalkan Mendukung Memperjelas

Memerintahkan Memilih Memfasilitasi

Mengedit Memproyeksikan Membentuk

Mengaitkan Merumuskan

Memilih Menggeneralisasi

Mengukur Menggabungkan

Melatih Memadukan

Mentransfer Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING …repository.usd.ac.id/35176/2/151334030_full.pdf · 2019-08-06 · ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL

240

Merekonstruksi

Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI