PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi :...

133
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 5 ENREKANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : NUR RAHMA BADDU NIM 105361108216 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi :...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX

SMP NEGERI 5 ENREKANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

NUR RAHMA BADDU

NIM 105361108216

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : NUR RAHMA BADDU

Nim : 105361108216

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS) Pada Materi Statistika Kelas IX SMP

Negeri 5 Enrekang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2020

Yang Membuat Pernyataan

Nur Rahma Baddu

NIM. 105361108216

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : NUR RAHMA BADDU

Nim : 105361108216

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS) Pada Materi Statistika Kelas IX SMP

Negeri 5 Enrekang

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2020

Yang Membuat Perjanjian

Nur Rahma Baddu

NIM. 105361108216

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah

kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”

(QS. Al-Baqarah: 152)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. Asy-Syarh: 5)

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, baik

berupa mikmat kesehatan maupun kesempatan, serta dipermudah dalam setiap

urusan sehingga karya ini dapat terselesaikan. Selanjutnya kepada Ibu dan

bapak tercinta, atas doa, serta kasih sayang yang tidak henti-hentinya, yang

penuh kesabaran dalam mendidik dan membesarkanku, dan segala dukungan

yang menjadi motivasi untukku. Karya ini juga saya persembahkan kepada

teman-teman seperjuanganku Algoritma 16C yang selalu setia menemani dan

menyemangati serta almamaterku tercinta, Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

vii

ABSTRAK

Nur Rahma Baddu. 2020. Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS) Pada Materi Statistika Kelas IX SMP Negeri 5 Enrekang. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Nurdin Arsyad dan

pembimbing II Ma’rup

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes higher order

thinking skill (HOTS) bagi siswa kelas IX SMP sebagai media dalam

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan mengacu

pada model pengembangan formatife research tessmer. Produk yang

dikembangkan pada penelitian ini adalah instrumen tes yang terdiri dari kisi-kisi,

soal tes HOTS, lembar kerja, kriteria jawaban, dan pedoman penskoran. Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMP Negeri 5 Enrekang. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan lembar validasi. Lembar validasi ini

bertujuan untuk menilai instrumen tes yang dikembangkan yang dilakukan oleh

tiga validator.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tes yang dikembangkan

diantaranya (a) validitas 4,08 (tinggi); (b) reliabilitas 0,83 (sangat baik); (c)

tingkat kesukaran pada soal nomor 2 yaitu 0,79 (mudah), soal nomor 1, 5, dan 6

yaitu 0,67; 0,65; 0,44 (sedang), soal nomor 3 dan 4 yaitu 0,27 dan 0,25 (sukar);

sedangkan (d) daya pembeda pada soal nomor 3 dan 4 adalah 2,5 (cukup), soal

nomor 1, 2, 6 yaitu 0,41; 0,33; dan 0,33 (baik), soal nomor 5 yaitu 0,5 (sangat

baik).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan instrumen

tes HOTS pada materi statistika yang dikembangkan bagi siswa kelas IX SMP

Negeri 5 Enrekang sudah layak untuk digunakan.

Kata kunci: Penelitian Pengembangan, Instrumen Tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS)

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan

rahmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada

Materi Statistika Kelas IX SMP Negeri 5 Enrekang”. Salawat serta salam juga

semoga senantiasa Allah curahkan kepada jungjungan kita Nabi Muhammad

Sallallahu Alaihi Wasallam, kepada sahabat, keluarga, serta umat yang istiqamah

dijalannya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban sebagai

salah satu persyaratan guna menempuh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua Ayahanda Baddu dan Ibunda Hapisah, S.Pd., AUD. yang telah

berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis

dalam pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada

saudara-saudaraku yang selalu memberi dukungan baik berupa materi maupun

motivasi.

Terima kasih penulis ucapkan dengan segala ketulusan dan kerendahan

hati kepada bapak Prof. Dr. H. Nurdin Arsyad, M.Pd, pembimbing I dan bapak

Ma’rup, S.Pd,. M.Pd, pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan,

serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

ix

Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.

Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,

S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Mukhlis, S.Pd,. M.Pd. Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kepala SMP Negeri 5

Enrekang beserta guru dan staf yang berada di sekolah telah memberi izin dan

bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada sahabat seperjuanganku yang aku sayangi karena Allah Subhanahu

Wata’ala, serta seluruh rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

angkatan 2016 khususnya Algoritma 16 C atas kebersamaan, motivasi, saran dan

bantuannya kepada penulis yang telah memberi warna dalam hidup saya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi

ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat menyempurnakan

skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar , Agustus 2020

Penulis

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... IX

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah. .......................................................................... 6

C. Tujuan .............................................................................................. 6

D. Manfaat Pengembangan .................................................................. 6

E. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan ...................................... 7

F. Batasan Istilah .................................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan ................................................................................ 10

B. Instrumen Penilaian ......................................................................... 18

C. Higher Order Thinking Skill (HOTS) ............................................. 24

D. Statistika .......................................................................................... 25

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

xi

E. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 36

F. Kerangka Pikir ................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan ..................................................................... 40

B. Prosedur Pengembangan ................................................................. 40

C. Data Dan Sumber Data .................................................................... 46

D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 46

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 46

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pengembangan Instrumen Tes HOTS ................................. 52

B. Pembahasan ..................................................................................... 64

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 66

B. Saran ................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 71

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perincian komponen menganalisis ................................................ 20

Tabel 2.2 Perincian komponen menilai......................................................... 21

Tabel 2.3 Perincian komponen menciptakan ................................................ 22

Tabel 2.4 Penjualan Jilbab Toko X Pekan Pertama ...................................... 27

Tabel 2.5 Nilai Ulangan Siswa Kelas IXa .................................................... 27

Tabel 2.6 Nilai Ulangan Harian Kelas 8 ....................................................... 28

Tabel 2.7 Kelahiran di Desa X Tahun 2019.................................................. 29

Tabel 2.8 Hasil Ukuran Sepatu Siswa ........................................................... 30

Tabel 2.9 Persentase dari Pengolahan Data Ukuran Sepatu ......................... 31

Tabel 2.10 Ukuran Sudut dari Pengolahan Data Ukuran Sepatu .................. 32

Tabel 2.11 Tabel Frekuensi Nilai Ulangan Siswa......................................... 35

Tabel 3.1 Karakteristik yang Menjadi Prototype Focus ............................... 42

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............. 47

Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen Tes .................................. 48

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Reliabilitas Instrumen Tes ................................ 49

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ................................................. 50

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda ................................................................. 50

Tabel 4.1 Penilaian Validator........................................................................ 57

Tabel 4.2 Saran Revisi oleh Validator .......................................................... 57

Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Tes HOTS ..................................................... 61

Tabel 4.4 Hasil Validasi Para Ahli................................................................ 62

Tabel 4.5 Analisis Tingkat Kesukaran Tes HOTS ........................................ 63

Tabel 4.6 Analisis Daya Pembeda Tes HOTS .............................................. 64

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alur Pengembangan Tessmer ................................................... 15

Gambar 2.2 Hasil Ulangan Harian Siswa .................................................... 28

Gambar 2.3 Angka Kelahiran di Desa X Tahun 2019 .................................. 29

Gambar 2.4 Diagram Lingkaran Ukuran sepatu ........................................... 31

Gambar 2.4 Kerangka Pikir ......................................................................... 39

Gambar 3.1 Alur Pengembangan Tes HOTS ................................................ 45

Gambar 4.1 Komentar siswa ........................................................................ 58

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan perkembangan zaman sekarang sangat mengharuskan

Indonesia untuk bisa lebih unggul dari negara lain. Indonesia yang merupakan

negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi penduduk yang banyak,

serta sumber daya alam yang melimpah seharusnya mampu bersaing di era

yang ketat ini. Untuk mencapai hal ini pastinya diawali dengan sumber daya

manusia yang berkualitas. Berkembang atau tidaknya suatu bangsa tergantung

pada kualitas sumber daya manusia pada bangsa tersebut. Jika sumber daya

manusianya berkualitas, kemungkinan besar bangsa itu akan berkembang,

begitupun sebaliknya. Untuk mengembangkan bangsa ini diperlukan generasi

penerus bangsa yang siap bersaing.

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan sehari-hari, pendidikan memberikan pengetahuan tentang segala

hal mulai dari sosial, budaya, agama, sampai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia

yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan zaman.

Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional pada BAB 1 Pasal 1, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

2

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara.”. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah

tujuan dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Namun, dalam

pendidikan formal peran guru sangat berpengaruh karena gurulah yang

berhubungan langsung dengan para siswa dalam proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran ada tiga komponen yaitu tujuan, kegiatan pembelajaran,

dan evaluasi.

Pembelajaran matematika merupakan bagian dari pendidikan nasional,

yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu disebabkan karena matematika merupakan ilmu yang mendasari ilmu

pengetahuan lainnya. Oleh karena itu, matematika sangat diperlukan oleh

siswa untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis,

sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Permendiknas

No 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) menyatakan bahwa pelajaran

matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

3

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Kemampuan tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki

kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Dari tujuan pembelajaran matematika di atas menunjukkan pentingnya

memfasilitasi siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi selama

proses mempelajari materi matematika di kelas.

As’ari (Faisal, 2015:2) mengemukakan bahwa karakteristik

pembelajaran matematika saat ini adalah lebih mengacu pada tujuan jangka

pendek (lulus ujian sekolah atau ujian nasional), materi kurang membumi

(permasalahan sehari-hari), lebih fokus pada kemampuan prosedural,

komunikasi satu arah, pengaturan ruang kelas monoton, low order thinking

skills, bergantung pada buku paket yang dominan menyajikan soal rutin, dan

pertanyaan (penilaian) tingkat rendah.

Dalam melakukan penilaian, guru membutuhkan instrumen penilaian

sebagai alat ukur. Instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur aspek

kognitif bisaanya berupa tes. Tes yang diberikan guru pada saat pembelajaran

ataupun pada saat penilaian akan sangat berpengaruh pada perkembangan

keterampilan berpikir siswa. Soal-soal tersebut bukan hanya untuk

memahamkan siswa, tetapi juga untuk menggali potensi belajar yang dapat

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

4

memicu siswa untuk berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif serta dapat melatih

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangatlah penting dimana

kemampuan berpikir ini merupakan suatu kemampuan dalam memahami dan

menemukan solusi terhadap suatu permasalahan dengan cara yang bervariasi

dan berbeda dari bisaanya. Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan

tersebut, maka kemampuan berpikir tingkat tinggi harus sering dilatihkan.

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru perlu memberikan soal-soal yang

memuat HOTS, atau ketika mengadakan suatu tes/ujian seperti ulangan harian,

UTS, dan sebagainya. Suatu kemampuan apapun selalu membutuhkan latihan,

sedangkan latihan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa yaitu dengan banyak mengerjakan soal-soal HOTS.

Materi statistika di Indonesia merupakan salah satu materi yang

dipelajari dalam matematika baik pada jenjang menengah pertama maupun

jenjang menengah atas. Begitu pentingnya pengetahuan tentang statistika,

membuat materi tersebut menjadi salah satu materi inti di dalam kurikulum

2013. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan

mempresentasikan data. Kemampuan tersebut sangat berkaitan dengan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Guru harus menyiapkan generasi yang

memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skill)

sehingga mereka mampu berpikir secara kritis, meneliti, memecahkan sebuah

masalah, membuat keputusan, dan memiliki karakter yang baik (good

character) secara tepat dan arif (Widihastuti dan Suyata, 2014:276)

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

5

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 5

Enrekang didapatkan soal-soal yang diberikan guru kepada siswa masih soal-

soal yang hanya mengukur hapalan siswa dan kurang mengasah kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Kebiasaan dalam memberikan penilaian yang

hanya mengukur tingkat kemampuan yang rendah saja dapat membuat para

siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tingginya.

Kurangnya ketersediaan soal-soal yang didesain khusus untuk melatih HOTS

menjadi salah satu penyebab soal yang diberikan hanya membuat siswa

menghafal rumus-rumus yang telah di berikan. Hal ini mengakibatkan siswa

terbiasa dengan pertanyaan atau soal-soal yang kurang mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penilaian harusnya mampu memberikan

informasi menyeluruh yang membantu guru meningkatkan kemampuan

mengajarnya dan membantu siswa mencapai perkembangan optimal

(Wahyuningsih, 2016:338).

Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada

Materi Statistika Kelas IX SMP Negeri 5 Enrekang”.

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari identifikasi masalah yang diuraikan,

maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana proses dan hasil

pengembangan instrumen tes HOTS yang berkualitas (valid, reliabel, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda yang memadai) pada materi statistika kelas IX

SMP Negeri 5 Enrekang?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

menghasilkan instrumen tes HOTS yang berkualitas (valid, reliabel, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda yang memadai) pada materi statistika kelas IX

SMP Negeri 5 Enrekang.

D. Manfaat Pengembangan

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, manfaat yang diharapkan dapat

diperoleh dari pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoretik, pengembangan ini dapat membantu perkembangan

pengetahuan, khususnya yang terkait dengan pengembangan tes untuk

mengukur HOTS materi statistika matematika SMP.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian bermanfaat untuk mengambil keputusan

dalam peningkatan kualitas pengajaran di sekolah.

b. Bagi guru matematika, tes HOTS yang sudah valid dan praktis dapat

digunakan untuk mengukur HOTS dan sebagai acuan untuk

mengembangkan HOTS.

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

7

c. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam

pemecahan masalah dan dapat digunakan sebagai bahan latihan soal

dalam melatih HOTS.

d. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi tambahan yang relevan dan bahan

masukan untuk melakukan pengembangan soal-soal pada saat proses

pembelajaran nanti.

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Pengembangan tes dalam penelitian ini dilandasi beberapa asumsi dan

keterbatasan, yaitu:

1. Belum pernah dilakukan tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat

tinggi yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir

tingkat tingginya dalam belajar matematika.

2. Siswa cenderung diarahkan pada kemampuan menyelesaikan soal dengan

rumus secara prosedural. Siswa menghafal bukan memahami konsep

sehingga siswa kurang tanggap dalam menyelesaikan soal.

3. Instrumen tes HOTS dibatasi pada materi matematika pokok bahasan

statistika untuk kelas IX.

4. Proses penelitian yang dilaksanakan secara daring akan mengurangi

tingkat pengawasan bagi siswa yang mengerjakan tes HOTS yang

diberikan.

5. Masih banyak siswa yang tidak memiliki sarana untuk mengikuti kegiatan

secara daring mengakibatkan siswa akan kesulitan dalam mengikuti

kegiatan tersebut.

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

8

F. Batasan Istilah

Batasan Istilah diberikan untuk memperoleh pengertian dan gambaran

yang jelas dalam penafsiran terhadap judul penelitian. Untuk menghindari

perbedaan pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam judul dan

pertanyaan penelitian perlu diberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan yang dilakukan yaitu mengembangkan

instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika. Instrumen

tes yang dikembangkan berupa kisi-kisi tes, soal tes, kriteria jawaban,

lembar kerja, dan pedoman penilaian.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam Taksonomi Bloom

diklasifikasikan sebagai kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan

mengkreasi. Adapun indikator untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi meliputi:

a. Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali pola atau hubungan.

2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat

dari sebuah skenario yang rumit.

b. Mengevaluasi

1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

9

2) Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian.

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan.

c. Mencipta/mengkreasi

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap

sesuatu.

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaian masalah.

3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

3. Kriteria Kualitas Instrumen Tes

Pada penelitian ini untuk mengukur kevalidan, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda maka disusun kriterianya sebagai berikut:

a. Kriteria validitas dikatakan baik apabila tes memiliki derajat kevalidan

minimal kategori valid 4 (skala 1-5).

b. Kriteria reliabilitas dikatakan baik apabila paket tes memiliki derajat

reliabilitas tinggi (lebih dari 0,60).

c. Kriteria tingkat kesukaran dikatakan baik apabila paket tes memiliki

tingkat kesukaran 0,16 – 0,85.

d. Kriteria daya pembeda dikatakan baik apabila paket tes memiliki daya

pembeda minimal cukup (DP ≥ 0,20).

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan

1. Pengertian Pengembangan

Menurut Majid (2005:4) pengembangan adalah suatu proses

mendesain pembelajaran secara logis dan sistematis dalam rangka untuk

menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan

belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa. Hamdani

(2013:15) mendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah usaha

meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik secara materi maupun

metode dan subtitusinya.

Menurut Sugiyono (2018:297) metode penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Gay, Mills, dan Airasian (Emzir, 2017:263) dalam bidang

pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk

merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-

produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.

Berdasarkan beberapa pengertian pengembangan yang telah

diuraikan, yang dimaksud dengan pengembangan dalam penelitian ini

adalah suatu proses untuk menjadikan potensi yang telah ada menjadi

lebih berkualitas.

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

11

2. Model Pengembangan

a. Model Plomp

Kasturi, dkk (2015:18) menjelaskan empat fase dalam model

plomp yaitu:

1) Fase investigasi awal, meliputi lima kegiatan yaitu analisis ujung

depan, analisis kondisi siswa, analisis materi, analisis tugas dan

spesifikasi tujuan pembelajaran.

2) Fase desain, meliputi perancangan (desain) perangkat

pembelajaran dan desain instrumen penelitian.

3) Fase realisasi/konstruksi, yaitu menghasilkan prototype I

perangkat pembelajaran meliputi RPP, Buku siswa, Buku guru,

LKS dan Tes hasil belajar.

4) Fase tes, evaluasi dan revisi, meliputi dua kegiatan yaitu validasi

perangkat oleh pakar/ahli (validator) diikuti dengan revisi, dan uji

coba lapangan dengan siswa yang sesungguhnya diikuti dengan

revisi.

b. Model Dick & Carey (Borg & Gall, 1981)

Salah satu model penelitian dan pengembangan pendidikan yang

paling luas digunakan adalah model pendekatan yang dirancang oleh

Walter Dick dan Lou Carey (Emzir, 2017:275). Ada sepuluh langkah

dalam model Dick & Carey yaitu:

1) Pendefinisian tujuan untuk program pembelajaran atau produk

yang sering memasukkan suatu analisis kebutuhan.

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

12

2) Analisis instruksional dilakukan untuk mengidentifikasi

keterampilan-keterampilan khusus, prosedur, dan tugas-tugas

belajar yang dilibatkan dalam pencapaian tujuan-tujuan

pembelajaran.

3) Mengidentifikasi keterampilan dan sikap siswa, karakteristik latar

pembelajaran, dan karakteristik latar dimana pengetahuan dan

keterampilan baru digunakan.

4) Penerjemahan kebutuhan dan tujuan pembelajaran ke dalam tujuan

perilaku spesifik.

5) Pengembangan instrumen penelitian.

6) Pengembangan strategi pembelajaran khusus untuk membantu

siswa dengan upaya mereka memperoleh setiap tujuan.

7) Pengembangan materi pembelajaran, yang mungkin mencakup

bahan-bahan cetakan seperti buku teks dan manual pelatihan guru,

atau media lain seperti kaset audio, atau sistem video interaktif.

8) Evaluasi formatif yang dilakukan selama program atau produk

dalam proses pengembangan.

9) Revisi dari tahap-tahap sebelumnya.

10) Evaluasi summatif dilaksanakan untuk menetukan efektivitas

program akhir, khususnya bila dibandingkan dengan program-

program lain yang sejenis.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

13

c. Model ADDIE

Model ADDIE menurut Kartikasari dan Widjajanti (2015:118)

memiliki tahapan sebagai berikut: analysis (analisis), design

(merancang), development (mengembangkan), implementation (uji

coba), dan evaluation (evaluasi).

1) Tahap analisis (analysis)

Tahap analisis (analysis) merupakan tahap pra-perencanaan

tentang produk yang akan dikembangkan. Pada tahap ini dilakukan

needs assessment (analisis kebutuhan), karakteristik siswa, dan

analisis materi.

2) Tahap merancang (design)

Pada tahap ini dilakukan proses membuat konsep dan

desain perangkat pembelajaran seperti Recana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen

tes.

3) Tahap pengembangan (development)

Tahap pengembangan didasari berdasarkan validasi ahli dan

revisis produk tahap I. Perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan kemudian dikonsultasikan kepada pakar agar

mendapat masukan untuk pengembangan dan pebaikan

selanjutnya.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

14

4) Tahap uji coba (implementation)

Tahap uji coba (implementation) yaitu mengujicobakan

perangkat pembelajaran kepada siswa di kelas. Uji coba yang

dilakukan adalah uji coba lapangan pada sekolah yang dijadikan

subjek penelitian untuk memperoleh kualitas produk yang baik.

5) Tahap evaluasi (evaluation)

Tahap evaluasi adalah proses untuk menganalisis kepraktisan

dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada

tahap implementasi, serta melakukan revisi produk tahap II.

d. Model 4-D

Pengembangan model ini didasarkan pada pengembangan

instruksional oleh Twelker, Urbach, dan Buck (Afkar dan Hartono,

2017:139) yang mendefinisikan model ini menjadi empat tahap, yaitu:

analysis, design, evaluation, dan dissemination. Selanjutnya model ini

setelah melalui proses pengembangan dalam penelitian, disebut model

4-D yang meliputi empat tahap: define, design, develop, dan

disseminate.

1) Tahap defenisi (define) meliputi lima fase yaitu analisis awal-akhir,

analisis pembelajaran, analisis tugas, analisis konsep, dan tujuan-

tujuan instruksional khusus.

2) Tahap desain (design) meliputi dua fase yaitu mengkonstruksi tes

beracuan kriteria, pemilihan media, pemilihan format, dan desain

awal.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

15

3) Tahap pengembangan meliputi dua fase yaitu: penilaian ahli, dan

pengujian pengembangan.

4) Tahap penyebaran meliputi tiga fase yaitu pengujian validasi,

pengemasan, dan difusi dan adopsi.

e. Model Formatife Research Tessmer

Model Formatife Research Tessmer merupakan model

pengembangan yang sering digunakan dalam penelitian pengembangan

mengenai evaluasi. Model pengembangan ini terdiri dari empat

tahapan yaitu tahap preliminary, tahap self evaluation dan tahap

formatif evaluation (prototyping) yang meliputi expert reviews, one-to-

one (low resistance to revision) dan small group serta tahap field test

(high resistance in revision). Secara singkat prosedur penelitian dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut (Nopriyanti, 2015:1081):

Gambar 2.1 Alur Pengembangan Tessmer

Field

Test Small

Group

revisi

Expert

Reviews

revisi

One-to-

one

High resistance

to revision

Tahap

Preliminary

Self

Evaluation

Low resistance

to revision

revisi

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

16

Proses penelitian pengembangan Tessmer (Navel, 2012) sebagai berikut:

1. Tahap Preliminary

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian

seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran

disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan

mengadakan persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian

dan prosedur kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian

2. Tahap Formative Evaluation

a. Self Evaluation

1) Analisis

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan.

Peneliti dalam hal inin akan melakukan analisis siswa, analisis

kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan

2) Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan

dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode

yang akan di kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh

dapat di validasi teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik

triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan

teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototipe

pertama.

b. Prototyping

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas

dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

17

to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil

revisi pada prototipe pertama dinamakan dengan prototipe kedua

1) Expert Review

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati,

dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten,

konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para

pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada

tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain

yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan

menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak

2) One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah

dikembangkan kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari

pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat

3) Small Group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji

coba pada prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe

tersebut dan dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan

pada small group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi

sebelum diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan

saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini

dinamakan prototipe ketiga.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

18

c. Field Test

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan

dasar untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke

subjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.

Dalam penelitian ini akan digunakan model penelitian Formatife

Research Tessmer karena pada model pengembangan ini terdapat tahap yang

dapat membantu pengembangan instrumen menjadi instrumen yang valid,

reliabel, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang memadai. Pada tahap

penilaian para ahli peneliti menggunakan lembar validasi untuk melihat

validitas dari instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya untuk melihat

reliabel, tingkat kesukaran dan daya pembeda dapat dilihat pada uji coba

Small Test. Dengan melakukan tahap di atas, maka instrumen yang

dikembangkan akan memenuhi kriteria kualitas yang ditentukan.

B. Instrumen Penilaian

Pada dasarnya instrumen dibagi atas instrumen tes dan instrumen non

tes. Menurut Azwar (Abdulloh, 2016) tes merupakan alat ukur pengumpulan

data yang mendorong peserta memberikan penampilan maksimal. Sedangkan

non-tes merupakan alat ukur yang mendorong siswa untuk memberikan

penampilan tipikal, yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan

respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya

1. Tes

Tes merupakan prosedur sistematis untuk melakukan pengamatan

terhadap perilaku seseorang dan mendeskripsikan perilaku tersebut dengan

bantuan skala angka atau suatu sistem penggolongan (Matondang,

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

19

2019:52). Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk

melakukan pengukuran. Tujuan melakukan tes adalah untuk mengetahui

pencapaian belajar atau kompetensi yang telah dicapai siswa untuk bidang

tertentu. Berdasarkan bentuknya tes dibagi menjadi dua yaitu tes objektif

dan subjektif.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

20

a. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang menuntut siswa untuk memilih

jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah

disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan

atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok

untuk menilai kemampuan siswa yang tidak begitu tinggi seperti

kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali,

pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Macam-

macam tes objektif diantaranya tes benar salah, tes pilihan ganda, tes

isian dan tes penjodohan.

b. Tes Subjektif

Tes dikatakan subjektif apabila penskoran hasil kerja siswa tidak

mungkin dilakukan secara objektif dan hanya dapat dilakukan secara

subjektif. Pertanyaan yang diberikan pada tes subjektif dirumuskan

sedemikian rupa sehingga mengundang jawaban dan pelaksanaan cara

kerja siswa yang beragam dalam fokus, isi, susunan kata-kata, dan

panjang-pendeknya jawaban. Macam-macam tes subjektif yaitu tes

essay, dan tes essay singkat.

2. Komponen-komponen Instrumen Tes

Komponen atau kelengkapan sebuah instrumen tes terdiri atas:

a. Kisi-kisi, yakni berisi keterangan indikator dan level kognitif tiap soal

serta jumlah soal yang harus dikerjakan oleh siswa.

b. Lembar tes, yaitu lembaran yang memuat butir-butir soal yang harus

dikerjakan oleh siswa.

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

21

c. Lembar kerja, yaitu lembar yang disediakan oleh peneliti bagi siswa

untuk mengerjakan instrumen tes.

d. Kunci jawaban, yakni berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki.

Adanya kunci jawaban ini tujuannya agar pemeriksaan instrumen tes

dapat dilakukan orang lain, pemeriksaannya betul, dan dilakukan

dengan mudah serta sesedikit mungkin masuknya unsur subjektif.

e. Pedoman penilaian, yakni berisi keterangan-keterangan perincian

tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal

yang telah dikerjakan.

3. Instrumen Tes HOTS

Dalam Taksonomi Bloom revisi Anderson instrumen tes HOTS

merupakan instrumen tes yang memuat aspek berpikir C4 (Menganalisis),

C5 (Mengevaluasi), C6 (Mengkreasi).

a. Soal Analisis

Soal analisis adalah soal yang menuntut kemampuan siswa untuk

menganalisis atau menguraikan sesuatu persoalan untuk diketahui

bagian-bagiannya.

Tabel 2.1 Perincian komponen menganalisis

Kata Kerja Model Pertanyaan

Strategi

Pembelajaran atau

Hasil Belajar

Menganalisis

Mengategorikan

Mengelompokkan

Membandingkan

Membedakan

Mengunggulkan

Mendiversifikasikan

Mengidentifikasi

Menyimpulkan

Bagaimana fungsi

dari?

Bagaimana fakta?

Pendapat?

Bagaimana asumsi?

Apakah pernyataan ini

relevan?

Motifnya apa?

Berkaitan dengan apa?

Model berpikir

Asumsi yang

menantang

Analisis retospeksi

Mendebat

Membuat refleksi

Mendiskusikan

Memadukan kegiatan

belajar

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

22

Kata Kerja Model Pertanyaan

Strategi

Pembelajaran atau

Hasil Belajar

Membagi

Merinci

Memilih

Menentukan

Menunjukkan

Melaksanakan survei

Perbedaannya

bagaimana?

Apakah dapat

dilaksanakan?

Kesimpulannya

bagaimana?

Bagaimana keyakinan

penulis?

Apa yang diasumsikan

penulis?

Membuat keputusan

Memilih

Menentukan

keputusan

Sumber: Helmawati, 2019

b. Soal Evaluasi

Soal evaluasi adalah soal yang berhubungan dengan menilai,

mengambil kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan,

mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan,

memutuskan, manafsirkan.

Tabel 2.2 Perincian komponen menilai

Kata Kerja Model Pertanyaan

Strategi

Pembelajaran atau

Hasil Belajar

Menghargai

Mempertimbangkan

Mengkritik

Mempertahankan

Membandingkan

Bagaimana kekeliruan

yang terjadi?

Apa yang konsisten dan

apa yang tidak

konsisten?

Mana yang lebih

penting secara logika,

moral, validitas,

krediabilitas, dan

kesesuaian?

Bagaimana

kesalahannya?

Asumsi yang

menantang

Debat

Jurnalistik

Diskusi

Mengelola kegiatan

belajar

Membuat keputusan

Sumber: Helmawati, 2019

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

23

c. Soal Mencipta/mengkreasi

Soal mengkreasi adalah soal yang menuntut siswa agar

memunculkan ide, produk atau cara-cara baru. Soal ini juga memancing

siswa untuk mendesain, mengkonstruks, merencanakan, dan

menemukan sesuatu yang baru.

Tabel 2.3 Perincian komponen menciptakan

Kata Kerja Model Pertanyaan

Strategi

Pembelajaran atau

Hasil Belajar

Memilih

Menentukan

Menggabungkan

Mengombinasikan

Mengarang

Mengkonstruksi

Membangun

Menciptakan

Mendesain

Bagaimana cara menguji?

Mengajukan alternatif?

Selesaikan hal-hal berikut!

Buat aturannya!

Siapa lagi yang akan

dipilih?

Teladan

Asumsi menentang

Refleksi

Jurnalistik

Debat

Diskusi

Memadukan

kegiatan belajar

dengan..

Sumber: Helmawati, 2019

4. Kriteria Paket Tes yang Baik

Arikunto (Syukur, 2017:25) menyatakan bahwa suatu tes dapat

dikatakan baik apabila memenuhi empat persyaratan yaitu : validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

a. Validitas

Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai

dengan keadaan senyatanya. Alat ukur dikatakan valid apabila alat

ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Tes

sebagai salah satu alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur

dengan tepat hasil belajar siswa.

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

24

b. Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata

reliability, dalam bahasa Inggris berasal dari kata reliable yang artinya

dapat dipercaya.

Seseorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut

selalu bicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke

waktu. Demikian pula halnya sebuah tes. Tes dikatakan dapat

dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-

kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut

menunjukkan ketetapan.

c. Tingkat Kesukaran

Instrumen yang baik terdiri dari butir-butir instrumen yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Butir soal yang terlalu mudah

tidak akan mampu merangsang siswa untuk mengembangkan usaha

pemecahan masalah, sebaliknya jika soal terlalu sukar akan membuat

siswa putus asa dan tidak memiliki semangat untuk melanjutkan

mengerjakan soal.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda sebuah instrumen adalah kemampuan instrumen

tersebut membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

5. Non-tes

Instrumen non-tes sangat penting dalam mengevaluasi siswa pada

ranah afektif dan psikomotorik, berbeda dengan instrumen tes yang lebih

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

25

menekankan pada ranah kognitif. Ada beberapa macam instrumen non-tes

yaitu: pengamatan (observation), wawancara (interview), kuesioner atau

angket (quetionaire).

C. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Higher Order Thinking Skill atau kemampuan berpikir tingkat tinggi

dijelaskan oleh Gunawan (2013) adalah proses berpikir yang mengharuskan

siswa untuk memanipulasi informasi yang ada dan ide-ide dengan cara

tertentu yang memberikan mereka pengertian dan implikasi baru.

Menurut Saputra (Dinni, 2018) Higher Order Thinking Skill

merupakan suatu proses berpikir siswa dalam level kognitif yang lebih tinggi

yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi

pembelajaran, pengajaran, dan penilaian.

Higher Order Thinking terjadi ketika siswa terlibat dengan apa yang

mereka ketahui sedemikian rupa untuk mengubahnya, artinya siswa mampu

mengubah atau mengkreasi pengetahuan yang mereka ketahui dan

menghasilkan sesuatu yang baru (Dinni, 2018:171).

Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Kratwohl dan Anderson

merupakan dasar bagi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tingkatan

taksonomi Bloom yaitu: (1) mengingat (remember); (2) memahami

(understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) meganalisis (analysis); (5)

mengevaluasi (evaluate); (6) mencipta/mengkreasi (create). Kemampuan yang

terdiri dari menganalisis, mengevaluasi, dam mencipta merupakan

keterampilan berpikir tingkat tinggi atau dikenal dengan istilah higher order

thinking skill (HOTS).

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

26

Menurut Kratwohl (Kasturi, 2015:16) menyatakan bahwa untuk

mengukur kemampuan tingkat tinggi meliputi:

a. Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali pola atau hubungan.

2) Mampu mengenali serta membedakan penyebab dan akibat dari sebuah

skenario yang rumit.

b. Mengevaluasi

1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk

memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

2) Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian.

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan.

c. Mencipta/mengkreasi

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu.

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaian masalah.

3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur

baru yang belum pernah ada sebelumnya.

D. Statistika

Firmansyah (2017:117) menjelaskan statistika adalah ilmu yang

merupakan cabang dari matematika terapan yang membahas metode-metode

ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian,

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

27

analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga keputusan yang

diperoleh dapat diterima.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa statistika adalah ilmu

yang mempelajari pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian,

analisis data, serta penarikan kesimpulan yang baik sehingga dapat dengan

mudah dimengerti.

Materi statistika pada kellas IX SMP terdiri atas penyajian data dan

pengolahan data, sebagai berikut:

1. Penyajian Data

a. Mengenal Data

Asal kata “data” dalam bahasa inggris yaitu bersifat majemuk.

Keterangan yang didapat dari suatu kejadian atau narasumber disebut

datum, serta kumpulan dari datum disebut data. Ada dua cara

menyajikan data yang sering digunakan, yaitu menyajikan data dalam

bentuk daftar atau tabel pada baris dan kolom dan menyajikan data

dalam bentuk grafik atau diagram dalam bentuk batang, garis dan

lingkaran.

b. Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel

Setelah data terkumpul, data belum bisa memberikan keterangan

yang lengkap jika belum ditampilkan dengan benar. Data dapat

memiliki makna jika data diolah dalam beberapa cara penyajian.

Berikut macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar:

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

28

1) Tabel Frekuensi adalah tabel yang memuat data tunggal, contoh:

Tabel 2.4 Penjualan Jilbab Toko X Pekan Pertama

Hari Banyak Jilbab Terjual

Senin 56

Selasa 43

Rabu 92

Kamis 30

Jumat 78

Sabtu 29

Ahad 45

2) Tabel Distribusi Frekuensi adalah tabel yang memuat data

kelompok, contoh:

Tabel 2.5 Nilai Ulangan Siswa Kelas IXa

Nilai Banyak Siswa

51 – 60 3

61 – 70 10

71 – 80 7

81 – 90 10

91 – 100 10

Jumlah 40

c. Mengolah dan Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Batang

Diagram batang adalah grafik yang mewakili data dalam bentuk

persegi panjang vertikal atau horizontal. Diagram batang berguna

untuk menyajikan perubahan nilai suatu objek dalam jangka waktu

tertentu.

Contoh data nilai rata-rata tes ulangan harian pelajaran Matematika

kelas 8 di SMP Negeri 5 Enrekang yang disajikan dalam tabel berikut:

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

29

Tabel 2.6 Nilai Ulangan Harian Kelas IX

85 70 85 85 80 100 80 75 70 85

90 100 85 70 75 85 85 90 95 90

100 80 75 85 80 90 80 85 70 70

75 70 85 80 80 95 100 95 95 95

Cara mengetahui banyak siswa yang mendapatkan setiap nilai

dapat digunakan diagram batang seperti berikut ini:

Gambar 2.2 Hasil Ulangan Harian Siswa

Diagram Batang Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas IX

Dari diagram di atas, dapat diketahui banyak siswa yang

memperoleh setiap nilai, missal jumlah siswa yang memperoleh nilai

70 adalah 6 orang, jumlah siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 7

orang dan seterusnya.

d. Mengolah Dan Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Garis

Diagram garis berguna untuk menampilkan data yang kontinu atau

berkesinambungan, misal banyaknya kelahiran setiap tahun, hasil

pertanian setiap tahun, banyaknya siswa baru setiap tahun.

0

2

4

6

8

10

12

nilai 70 nilai 75 nilai 80 nilai 85 nilai 90 nilai 95 nilai 100

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

30

Contoh penggunaan diagram garis yaitu banyaknya kelahiran di

Desa Taulan pada tahun 2019.

Tabel 2.7 Kelahiran di Desa Taulan Tahun 2019

Bulan Angka Kelahiran

Januari 9

Februari 12

Maret 10

April 5

Mei 7

Juni 14

Juli 9

Agustus 11

September 4

Oktober 20

November 16

Desember 8

Dari tabel 2.7 dapat dibuatkan diagram garis seperti gambar 2.3 berikut

ini:

Gambar 2.3 Angka Kelahiran di Desa Taulan Tahun 2019

0

5

10

15

20

25

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

31

Dari diagram garis pada gambar 2.2 informasi yang dapat kita

dapatkan adalah pada bulan Januari Angka kelahiran di Desa Taulan

sebanyak 9 orang, pada bulan Februari ada 12 orang, dan seterusnya.

e. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran yaitu menampilkan data memakai gambar

berbentuk lingkaran. Bagian dari daerah lingkaran mengartikan bagian

atau persen dari keselururah. Tampilan data menggunakan diagram

lingkaran dibagi menjadi beberapa yaitu juring yang dituliskan dalam

bentuk persen (%) juga bisa dituliskan dalam bentuk besar sudut (°).

Jika juring dituliskan dalam persen maka untuk satu lingkaran penuh

bernilai 100%, sedangkan untuk juring yang dituliskan dalam bentuk

derajat maka besar sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360°.

Contoh data hasil pengukuran sepatu siswa sebagai berikut:

Tabel 2.8 Hasil Ukuran Sepatu Siswa

Ukuran Sepatu Frekuensi

35 2

36 4

37 6

38 6

39 2

Total 20

Cara menampilkan data menggunakan diagram lingkaran,

kelompokkan ukuran sepatu yang besarnya sama, lalu hitung

presentase masing-masing ukuran sepatu.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

32

Tabel 2.9 Persentase dari Pengolahan Data Ukuran Sepatu

No. Ukuran Sepatu Frekuensi

(f )

Persentase 𝒇

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍× 𝟏𝟎𝟎%

1 35 2 2

20× 100% = 10%

2 36 4 4

20× 100% = 20%

3 37 6 6

20× 100% = 30%

4 38 6 6

20× 100% = 30%

5 39 2 2

20× 100% = 10%

Total 20 100%

Gambar 2.4 Diagram Lingkaran Ukuran sepatu

Menyajikan dalam diagram lingkaran dalam bentuk derajat,

tentukan luas daerah pada lingkaran yang sesuai dengan frekuensi

setiap ukuran sepatu. Luas daerah pada suatu lingkaran sesuai dengan

pusat lingkaran yaitu 360°. Maka dalam menampilkan data dengan

bentuk diagram lingkaran, terlebih dahulu menentukan ukuran sudut

pusat daerah setiap frekuensi.

10%

20%

30%

30%

10% ukuran 35

ukuran 36

ukuran 37

ukuran 38

ukuran 39

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

33

Tabel 2.10 Ukuran Sudut dari Pengolahan Data Ukuran Sepatu

No. Ukuran Sepatu Frekuensi

(f )

Persentase 𝒇

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍× 𝟏𝟎𝟎%

1 35 2 2

20× 360° = 36°

2 36 4 4

20× 360° = 72°

3 37 6 6

20× 360° = 108°

4 38 6 6

20× 360° = 108°

5 39 2 2

20× 360° = 36°

Total 20 360°

Bagi luas lingkaran berdasarkan sudut pusat yang bersesuaian

dengan ukuran sepatu.

2. Ukuran Pemusatan Data

a. Mean

Mean merupakan nilai rata-rata dari suatu kumpulan data.

Untuk mengetahui mean adalah dengan membagi jumlah seluruh

nilai data dengan banyaknya data.

�̅� =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎

b. Median

Median merupakan nilai tengah dari kumpulan data yang

terurut dari nilai terkecil sampai terbesar. Misalkan n adalah

banyaknya data. Apabila banyaknya data ganjil, maka median

merupakan data yang terletak paling tengah, yaitu data ke- 𝑛+1

2

namun jika banyaknya data genap, maka median merupakan nilai

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

34

rata-rata dari dua data yang terletak paling tengah, yaitu data ke-

𝑛

2+(

𝑛

2+1)

2.

c. Modus

Modus adalah nilai yang paling banyak muncul dalam suatu

kumpulan data atau data yang mempunyai frekuensi terbesar. Jika

semua data mempunyai frekuensi yang sama berarti data-data

tersebut tidak mempunyai modus, tetapi jika terdapat dua yang

mempunyai frekuensi terbesar maka data-data tersebut memiliki

dua modus, dan seterusnya.

3. Ukuran Penyebaran Data

a. Jangkauan

Jangkauan suatu kumpulan data adalah selisih nilai terbesar

dan nilai terkecil dari kumpulan data tersebut.

Jangkauan = data terbesar – data terkecil

b. Kuartil

Kuartil dari kumpulan data membagi data menjadi empat

bagian yang sama. Kuartil terdiri atas tiga macam, yaitu kuartil

bawah (Q1), kuartil tengah (Q2) dan kuartil atas (Q3). Posisi ketiga

kuartil ditentukan dari rumus berikut.

Posisi 𝑄𝑖 =𝑖(𝑛+1)

4

Keterangan:

𝑖 = indeks kuartil yaitu 1, 2, 3

𝑛 = banyaknya data

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

35

4. Contoh Soal HOTS Materi Statistika

a. Diketahui rata-rata dari 6 bilangan adalah 55. Selisih bilangan

terbesar dan terkecil 12. Ada satu bilangan terbesar dan bilangan

lainnya sama. Berapakah bilangan terbesar? (Menganalisis)

Penyelesaian :

Diketahui rata-rata = 55

Banyak data = 6

Bilangan terbesar – bilangan terkecil = 12

Ditanyakan bilangan terbesar?

Misalkan : bilangan terkecil

𝑏 : bilangan terbesar

𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 12

6= 55

6𝑎 + 12

6= 55

𝒂 = 𝟓𝟑

𝑏 − 𝑎 = 12

𝑏 = 12 + 53

𝒃 = 𝟔𝟓

Jadi, bilangan terbesarnya adalah 65.

b. Perhatikan data hasil ulangan Matematika 40 siswa berikut:

85, 90, 75, 80, 80, 100, 90, 70, 85, 100,

70, 75, 85, 80, 95, 95, 75, 85, 75, 85,

75, 85, 100, 90, 95, 90, 95, 75, 85, 80,

80, 75, 80, 70, 75, 95, 95, 85, 80, 95

Indah mengatakan modus dari data hasil ulangan matematika

adalah 75. Ayu tidak setuju dengan pendapat Indah. Ayu

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

36

berbendapat bahwa modus dari data hasil ulangan adalah 85.

Bagaimana pendapat kalian?

Penyelesaian:

Langkah 1: buatlah tabel frekuensi

Tabel 2.11 Tabel Frekuensi Nilai Ulangan Siswa

Nilai Siswa Frekuensi

70 3

75 8

80 7

85 8

90 4

95 7

100 3

Total 40

Langkah 2:

Modus adalah bilangan yang sering muncul

Pada data hasil ulangan Matematika terdapat dua nilai yang

memiliki banyak frekuensi yaitu nilai 75 dan 85.

Langkah 3: kesimpulan

Jadi, pendapat Ayu dan Indah keduanya benar, tetapi yang lebih

tepat modusnya adalah 75 dan 85.

c. Buatlah kumpulan data dengan 7 nilai yang memiliki mean 30,

median 26, dan modusnya 26. (Mengkreasikan)

Diketahui rata-rata = 30

Banyak data = 7

Median = 26

Modus = 26

Ditanyakan Buatlah data

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

37

Misalkan : data

𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5 + 𝑎6 + 𝑎7

7= 30

𝑎4 = 26

Data yang di dapatkan, sebagai berikut :

20, 24, 26, 26, 30, 39, 45

E. Penelitian yang Relevan

1. Rizki Faisal pada tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Paket Tes

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill)

Berdasarkan Taksonomi Bloom Pada Materi Matematika Kelas VII SMP”

menjelaskan bahwa dari hasil penelitian pengembangan paket tes

didapatkan paket tes yang valid, reliabel, tingkat kesukaran yang baik,

pada daya pembeda ada soal yang gugur karena tidak sesuai dengan

kriteria daya pembeda yang baik. Dengan demikian di dapatkan paket tes

yang memenuhi kriteria kualitas paket tes pada penelitian ini. Selain itu

berdasarkan hasil uji coba juga diketahui bahwa dari 34 siswa yang

mengerjakan paket A terdapat 3 siswa, dari 33 siswa yang mengerjakan

paket tes B terdapat 2 siswa, dan dari 34 siswa yang mengerjakan paket tes

C terdapat 7 siswa yang termasuk dalam kategori yang memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sangat baik.

2. Rahmania Syukur pada tahun 2017 dengan judul “Pengembangan

Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Pokok Bahasan

Himpunan dan Aritmetika Sosial Kelas VII MTs Madani Alauddin Kab.

Gowa” menjelaskan bahwa dari hasil penelitian didapatkan instrumen tes

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

38

yang telah dikembangkan memiliki kriteria kualitas yang telah ditetapkan

yaitu valid, reliabel, tingkat kesukaran, dan daya pembeda secara

keseluruhan baik. Tingkat kesukaran soal dan daya pembeda yang

dihasilkan secara umum sudah baik tetapi terdapat 1 butir soal (nomor 3)

dengan tingkat kesukaran soal kategori sangat mudah dan daya pembeda

dengan kategori sangat buruk sehingga butir soal ini tidak layak digunakan

dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Dengan

demikian, pada penelitian ini menghasilkan soal tes final prototype yang

berkualitas tetapi hanya terdiri dari 14 soal uraian dengan alokasi waktu

2x40 menit.

3. Martina pada tahun 2017 dengan judul “Pengembangan Instrumen Tes

Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pokok Bahasan Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel Dan Teorema Pythagoras Kelas IX SMP Citra

Samata Kab.Gowa”. Dari penelitian ini dihasilkan instrumen tes yang

valid, reliabel, tingkat kesukaran soal dilihat dari indeks masing-masing

item soal sesuai dengan kriteria kualitas instrumen tes, dan daya pembeda

instrumen tes dapat diketahui dari kriterianya terdapat 10 soal yang

memiliki daya pembeda yang memenuhi dan 5 butir soal tidak memenuhi.

F. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran yang terjadi di dalam kelas bisaanya guru

memberikan soal-soal kepada siswa hanya mengukur mengenai hapalan

penjelasan ataupun hapalan tentang rumus-rumus. Bukan hanya dalam

pembelajaran, hal tersebut juga terjadi pada saat ulangan harian, kuis, dan

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

39

sebagainya. Soal-soal yang diberikan tidak memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tingginya.

Pemberian soal-soal yang tidak memuat HOTS membuat siswa

terbisaa dengan soal-soal yang hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat

rendah mereka. Tentunya ini memberikan kekurang bermaknaan belajar bagi

siswa. Posisi siswa sebagai objek pasif yang dituntut untuk menghapal rumus-

rumus matematika tentunya berdampak negatif terhadap kemampuan berpikir

siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan matematika yang bersifat

nonrutin, dimana sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan instrumen tes Higher

Order Thinking Skill (HOTS). Peneliti berharap dengan mengembangkan

instrumen tes HOTS ini akan membantu guru-guru yang belum memahami

bagaimana cara membuat atau mengembangkan instrumen tes HOTS,

sehingga guru akan terbisaa memberikan soal-soal yang memuat HOTS

kepada siswa dan mengetahui seberapa besar kemampuan HOTS siswa.

Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari pengembangan instrumen tes ini

dapat mengembangkan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

40

Gambar 2.4 Kerangka Pikir

Pembelajaran Matematika

di SMP Negeri 5

Enrekang

Instrumen tes Higher Order

Thinking Skill (HOTS)

Masalah : Kurang tersedianya

instrumen tes yang dapat mengasa

kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa yang menyebabkan siswa

hanya mampu menyelesaikan

soal-soal rutin saja.

Pengembangan Instrumen tes

Higher Order Thinking Skill

(HOTS) pada materi statistika

Siswa dapat terbiasa dan dapat

menyelesaikan soal-soal dengan

kemampuan berpikir tingkat

tinggi

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian pengembangan (Research and Development). Model

pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan tipe

formative research Tessmer. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu

tahap preliminary, tahap self evaluation dan tahap formatif evaluation

(prototyping) yang meliputi expert reviews, one-to-one (low resistance to

revision) dan small group serta tahap field test (high resistance in

revision).

B. Prosedur Pengembangan

Pada penelitian ini diperlukan langkah-langkah yang merupakan suatu

tahapan yang dilakukan sampai diperoleh final prototype instrumen tes

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

1. Tahap Preliminary

Pada tahap ini akan dilakukan pengkajian terhadap beberapa

sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Setelah

beberapa teori dan informasi sudah terkumpul, akan dilakukan

kegiatan penentuan tempat dan subjek uji coba dengan cara

menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran matematika

disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti

akan mengadakan persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

42

jadwal penelitian dan prosedur kerjasama dengan guru kelas yang

dijadikan tempat penelitian.

2. Tahap Self Evaluation

Pada tahap self evaluation dilakukan penelitian oleh diri sendiri

terhadap desain instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang

akan dibuat oleh peneliti. Tahap ini terdiri dari tahap analisis dan desain.

a. Analisis Kurikulum

Pada tahap ini dilakukan telaah terhadap kurikulum

matematika, literatur, dan tantangan serta tuntutan masa depan,

sehingga diperoleh instrumen tes yang dapat mengukur kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

b. Analisis Siswa

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mencari

informasi tentang jumlah siswa dan karakteristik siswa yang sesuai

dengan rancangan dan pengembangan instrumen tes. Karakteristik ini

meliputi latar belakang pengetahuan, dan perkembangan kognitif siswa

yang akan di uji coba.

c. Analisis Materi

Kegiatan analisis materi ditujukan untuk mengidentifikasi,

merinci, dan menyusun secara sistematis materi-materi utamayang

akan dipelajari siswa berdasarkan analisis kurikulum. Analisis ini

membantu dalam mengidentifikasi materi-materi utama yang

digunakan sebagai rambu-rambu pengembangan instrumen tes.

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

43

d. Desain

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, peneliti mendesain kisi-

kisi soal pada instrumen tes, soal-soal instrumen tes kemampuan

berpikir tingkat tinggi, kriteria jawaban soal tes, dan pedoman

penskoran. Desain produk ini sebagai prototype. Masing-masing

prototype focus pada tiga karakteristik yaitu: konten, konstruk, dan

bahasa. Uraian ketiga karakteristik tersebut dapat di lihat pada tabel

3.1 (Syukur, 2017:54).

Tabel 3.1 Karakteristik yang Menjadi Prototype Focus

Konten Kesesuaian dengan materi kelas IX SMP/MTs

Kejelasan maksud soal

Konstruk Soal sesuai dengan teori yang mendukung dan

indikator:

Permasalahan yang disajikan merupakan soal-

soal untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi

Mamiliki solusi atau strategi penyelesaian

lebih dari satu

Sesuai dengan level siswa kelas IX SMP/MTs

Bahasa Mengikuti PUEBI

Soal tidak mengandung penafsiran ganda

Kalimat soal komutatif, menggunakan bahasa

yang sederhana dan mudah dipahami siswa

3. Tahap Prototyping (Validasi, Evaluasi, dan Revisi)

Pada tahap ini produk yang telah dibuat atau didesain akan

dievaluasi. Pada tahap evaluasi produk akan diuji cobakan dalam 3

kelompok, yaitu Expert Review, one-to-one dan small group. Hasil desain

pada prototype pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation

diberikan kepada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) serta small

group secara paralel. Dari hasil ketiganya akan dijadikan bahan revisi.

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

44

a. Pakar (Expert Review)

Expert Riview adalah teknik untuk memperoleh masukan atau

saran dari para ahli untuk penyempurnaan instrumen tes. Hermawan

(2019:140) menjelaskan bahwa pada tahap ini, produk yang telah di

desain akan dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar

tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing

prototype.

Saran-saran dan masukan para pakar pada tahap ini akan

digunakan untuk merevisi instrumen tes yang akan dikembangkan.

Tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang

telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan

menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak.

b. One-to-one

Sementara dilakukan uji oleh pakar (Expert Review), peneliti

melakukan uji individu (One-to-one) dengan memanfaatkan 3 orang

siswa menjadi tester. Ketiga siswa ini diminta untuk memberika

komentar atau tanggapan dari instrumen tes yang telah dikembangkan.

Hasil dari uji individu ini akan dijadikan bahan pertimbangan dari hasil

uji pakar. Selanjutnya dilakukan revisi dari kedua hasil uji sebelumnya

yang akan menghasilkan prototype 2.

c. Small Group

Prototype 2 yang telah dihasilkan akan diujicobakan lagi ke

Small Group yang terdiri dari 6 siswa non subjek. 6 siswa yang dipilih

diantaranya 2 siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

45

tinggi, 2 siswa yang memiliki kemampuan tingkat sedang, dan 2

siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah. Hasil dari uji coba

ini akan menghasilkan prototype 3.

4. Tahap Field Test (Uji Coba Lapangan)

Pada tahap ini komentar atau saran-saran serta hasil uji coba pada

prototype 3 dijadikan dasar untuk merevisi desain prototype 3. Hasil

revisi diuji cobakan ke subjek penelitian dalam hal ini field test. Uji coba

pada tahap ini produk yang telah di revisi tadi diuji cobakan kepada subjek

uji coba penelitian yang lebih luas.

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

46

Keterangan

: garis pelaksanaan

: jenis kegiatan

: hasil kegiatan

Gambar 3.1 Alur Pengembangan Tes HOTS

Uji coba

lapangan (Field

Test)

Prototype

3

Tes HOTS

materi

statistika

Analisis

Kurikulum

Analisis

Siswa

Analisis

Materi

Validasi oleh 2 orang ahli yaitu dosen

pendidikan matematika dan Evaluasi 3

orang siswa yang terdiri dari siswa

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah

Revisi

Uji coba (Small

Group) yang terdiri

dari 2 orang siswa

berkemampuan

tinggi, 2 orang siswa

berkemampuan

sedang dan 2 orang

berkemampuan

rendah

Prototype

1

Prototype

2

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

47

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil tes kelas

IX SMP Negeri 5 Enrekang dari hasil pengembangan instrumen tes dengan

indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi peneliti,

data hasil validasi yang diperoleh dari pakar dan 9 siswa nonsubjek penelitian,

serta data hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi

instrumen tes. Lembar instrumen validasi digunakan untuk menguji kevalidan

soal. Lembar kevalidan soal diarahkan pada validasi konten, validasi konstruk,

validasi bahasa yang digunakan dan alokasi waktu yang di berikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh para

peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian

ini adalah menggunakan lembar validasi.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Hasil HOTS

Analisis dilakukan dengan menghitung skor siswa. Skor

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah jumlah skor yang

diperoleh siswa pada saat menyelesaian soal tes kemempuan berpikir

tingkat tinggi. Nilai akhir yang diperoleh siswa adalah :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

48

Data hasil tes kemudian dianalisis untuk menentukan kategori

tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Nilai Siswa

Tingkat Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi

80 < nilai ≤ 100 Sangat baik

60 < nilai ≤ 80 Baik

40 < nilai ≤ 60 Cukup

20 < nilai ≤ 40 Kurang

0 < nilai ≤ 20 Sangat kurang

Sumber: Faisal, 2015

2. Analisis Validitas Instrumen Tes HOTS

Validator memberikan penilaian terhadap instrumen tes untuk

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa secara keseluruhan.

Hasil dari penilaian validator, kemudian dimuat dalam tabel hasi validasi.

Berdasarkan nilai-nilai tersebut selanjutnya akan dicari rerata untuk semua

soal (𝑉𝑎). Kegiatan penentuan 𝑉𝑎 dapat dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah berikut:

a. Menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk

setiap soal (Ii) dengan persamaan :

𝐼𝑖 =∑ = 1𝑉𝑗𝑖𝑣

𝑗

𝑉

Keterangan :

Vji = data nilai dari validator ke-j terhadap indikator ke-i

V = banyaknya validator

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

49

b. Dengan nilai Ii, kemudian ditentukan nilai rerata total untuk soal 𝑉𝑎

dengan persamaan:

𝑉𝑎 =∑ = 1𝑉𝐼𝑖𝑛

𝑗

𝑉

Keterangan :

Va = nilai rerata total untuk semua soal

Ii = rerata nilai untuk soal ke-i

n = banyaknya soal

Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen Tes

Nilai Siswa Kevalidan Instrumen Tes

Va = 5 Sangat valid

4 ≤ Va < 5 Valid

3 ≤ Va < 4 Cukup valid

2 ≤ Va < 3 Kurang valid

1 ≤ Va < 2 Tidak valid

Sumber: Faisal, 2015

3. Uji Reliabilitas Instrumen Tes HOTS

Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang

tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2012:122) rumus yang

dapat digunakan dalam menguji reliabilitas adalah sebagai berikut:

𝑟11 = (𝑛

𝑛 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑖𝑗

(𝜎𝑖𝑗)

)

Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas yang dicari

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

50

∑ 𝜎𝑖𝑗 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝜎𝑖𝑗 = varians total

𝑛 = jumlah item soal

Adapun kategori tingkat reliabilitas suatu instrumen tes :

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Reliabilitas Instrumen Tes

Nilai siswa Reliabilitas Instrumen Tes

0,00 <𝑟11≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

0,20 <𝑟11≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 <𝑟11≤ 0,60 Reliabilitas sedang

0,60 <𝑟11≤ 0,80 Reliabilitas tinggi

0,80 <𝑟11≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

Sumber: Faisal, 2015

4. Tingkat Kesukaran Instrumen tes HOTS

Untuk menentukan kesukaran tes bentuk uraian menurut Arifin

(2013:135) langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 =𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

c. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan

koefisien tingkat kesukaran dan kriterianya.

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

51

Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,15

Sangat sukar, sebaiknya

dibuang

0,16 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 0,85 Mudah

0,86 – 1

Sangat mudah, sebaiknya

dibuang

Sumber: Faisal, 2015

5. Daya Pembeda Instrumen Tes HOTS

Menurut Arifin (2013:133) untuk soal uraian, teknik yang

digunakan untuk menghitung daya pembeda, yaitu:

𝐷𝑃 =�̅�𝐾𝐴 − 𝐾𝐵

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

Keterangan:

DP = daya pembeda

�̅�𝐾𝐴 = rata-rata kelompok atas

�̅�𝐾𝐵 = rata-rata kelompok bawah

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda

Nilai DP Kriteria

Negatif – 0,9 Sangat buruk, harus dibuang

01 – 0,19 Buruk

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

52

Nilai DP Kriteria

0,20 – 0,29 Cukup

0,30 – 0,49 Baik

0,50 – 1 Baik sekali

Sumber: Arifin, 2013

6. Kriteria Kualitas Instrumen Tes

Pada penelitian ini untuk mengukur kevalidan, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda maka disusun kriterianya sebagai berikut:

a. Kriteria validitas dikatakan baik apabila tes memiliki derajat kevalidan

minimal kategori valid 4 (skala 1-5).

b. Kriteria reliabilitas dikatakan baik apabila paket tes memiliki derajat

reliabilitas tinggi (lebih dari 0,60).

c. Kriteria tingkat kesukaran dikatakan baik apabila paket tes memiliki

tingkat kesukaran 0,16 – 0,85.

d. Kriteria daya pembeda dikatakan baik apabila paket tes memiliki daya

pembeda minimal cukup (DP ≥ 0,20).

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses dan Hasil Pengembangan Instrumen Tes HOTS

Pada penelitian ini melalui tahapan-tahapan pengembangan yang telah

ditentukan pada sebelumnya.

1. Tahap Preliminary

Tahapan ini dimulai dengan pengumpulan beberapa referensi

kemudian akan dilakukan pengkajian beberapa yang berhubungan dengan

penelitian ini, yakni pengembangan instrumen tes untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi materi statistika. Dari referensi-referensi

tersebut diperoleh teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan

berhubungan dengan penelitian ini. Salah satu dari teori tersebut adalah

menurut Taksonomi Bloom revisi Anderson yang menjelaskan bahwa

kemampuan berpikir tingkat tinggi dikelompokkan pada 3 ranah kognitif,

yaitu analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6).

Berdasarkan teori-teori yang sudah ada, selanjutnya dilakukan kegiatan

penentuan tempat dan subjek penelitian. Tempat uji coba pada penelitian ini

adalah SMP Negeri 5 Enrekang. Sedangkan subjek uji coba pada penelitian ini

adalah siswa kelas IX A.

2. Tahap Self Evaluation

Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk

merancang sebuah instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang

berdasarkan pada hasil tahap preliminary. Instrumen tes yang akan di rancang

terdiri dari kisi-kisi tes, soal tes sebanyak 6 butir soal essai, kriteria jawaban

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

54

tes, lembar kerja dan pedoman penskoran. Pada tahap ini akan dihasilkan

prototipe I. Tahapan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu tahap analisis dan tahap

desain.

a. Analisis

Tahap analisis ini terdiri dari analisis kurikulum, analisis siswa dan

analisis materi;

1) Analisis Kurikulum

Kegiatan analisis kurikulum dilakukan untuk menetapkan

kesesuaian tujuan yang diperlukan dalam pengembangan instrumen tes

sehingga dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kurikulum yang ditelaah pada tahap ini adalah kurikulum 2013

matematika SMP.

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

saintifik, dimana pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa. Adapun literatur berupa buku paket yang digunakan yaitu buku

paket matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang diterbitkan

oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia.

2) Analisis Siswa

Kegiatan analisis siswa difokuskan pada siswa kelas IXA sebagai

subjek uji coba karena siswa kelas IX telah menerima materi pelajaran

secara keseluruhan. Jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 31 orang

siswa. Berdasarkan wawancara guru matematika dapat diketahui bahwa

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

55

kemampuan berpikir matematika siswa kelas IXA SMP Negeri 5

Enrekang ada yang berkemampuan kurang, sedang, dan tinggi.

3) Analisis Materi

Analisis materi merupakan kegiatan mengidentiifikasi konsep-

konsep utama yang akan digunakan dalam membuat soal matematika

pada materi kelas IX SMP. Berdasarkan kegiatan analisis kurikulum,

didapatkan bahwa materi yang akan digunakan dalam pengembangan

instrumen tes adalah materi yang sesuai dengan materi kurikulum 2013

untuk mata pelajaran matematika kelas VIII yaitu materi Statistika.

Adapun kompetensi dasar pada materi Statistika kelas VIII SMP,

diantaranya:

Menganalisis data berdasarkan distribusi data, nilai rata-rata, median,

dan modus dari sebaran data untuk mengambil simpulan, membuat

keputusan, dan membuat prediksi.

Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

distribusi data, nilai rata-rata, median, dan modus dari sebaran data

untuk mengambil simpulan, membuat keputusan, dan membuat

prediksi.

b. Desain

Setelah kegiatan analisis dilakukan, tahap selanjutnya adalah

merancang atau mendesain instrumen tes untuk mengukur kemampuan

berpikir tingkat tinggi, meliputi: kisi-kisi tes, soal tes, Kriteria jawaban tes,

lembar kerja dan pedoman penskoran.

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

56

Tahapan awal yang dilakukan peneliti adalah merancang soal tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal-soal tes dirancang berdasarkan

materi yang telah dianalisis dan juga berdasarkan indikator pada materi

tersebut. Peneliti merancang beberap butir soal tes yang dapat mewakili

masing-masing indikator materi. Soal-soal yang dirancang merupakan soal

uraian yang memiliki kriteria sebagai soal berpikir tingkat tinggi dengan

kategori analisis, evaluasi dan mengkreasi.

Peneliti juga membuat kisi-kisi tes, dan kriteria jawaban tes sebagai

bahan pertimbangan bagi validator untuk memeriksa validitas dari soal-soal

tes kemampuan berpikir tingkat tinggi pada aspek koneksi. Kisi-kisi tes

dirancang berdasarkan atau mengacu pada indikator pencapaian dan ranah

kognitif masing-masing soal. Adapun lembar kerja diperadakan untuk

memberikan fasilitas yang lebih mudah kepada siswa saat mengerjakan

soal. Selain itu peneliti juga merancang pedoman penskoran yang

digunakan untuk mempermudah peneliti, guru atau peneliti lain dalam

memberikan penilaian terhadap hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi

yang telah dikerjakan siswa.

Dari tahapan ini dihasilkan kisi-kisi, 6 butir soal essai HOTS,

lembar kerja, kriteria jawaban, dan pedoman penskoran. Dari tahap ini akan

dihasilkan prototipe I.

Kegiatan merancang soal tes dirasa tahapan yang paling sulit bagi

peneliti. Hal ini dikarenakan pada kegiatan tersebut peneliti harus

merancang soal yang benar-benar dapat mengukur kemampuan berpikir

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

57

tingkat tinggi siswa agar instrumen tes yang dikembangkan dapat dengan

benar digunakan sebagaimana mestinya.

3. Tahap Prototyping (Validasi, Evaluasi, dan Revisi)

Tahap prototyping bertujuan untuk menghasilkan prototipe II. Prototipe I

yang telah dihasilkan sebelumnya akan di uji cobakan dalam 3 kelompok,

yaitu expert review, one-to-one dan small group. Hasil desain pada prototipe I

yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan kepada pakar (expert

review) dan siswa (one-to-one) serta small group secara paralel. Dari hasil

ketiganya akan dijadikan bahan revisi. Hasil dari tahap prototyping ini

dijelaskan sebagai berikut.

a. Expert Review

Validasi oleh pakar (expert review) dilakukan dengan cara peneliti

memberikan instrumen diantaranya kisi-kisi, soal tes, lembar kerja, kriteria

jawaban, dan pedoman penilaian kepada validator yang terdiri dari dua

dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar yaitu bapak Wahyuddin, S.Pd., M.Pd. (validator 1) dan ibu Erni

Ekafitria Bahar, S.Pd., M.Pd. (validator 2) dan satu guru matematika SMP

Negeri 5 Enrekang yaitu ibu Nurdiah, S.Pd (validator 3).

Pada tahap validasi ini, validator menilai 5 aspek yang terkait dengan

instrumen yang telah dihasilkan pada prototipe I. Setiap aspek memiliki

nilai maksimal 5 dan minimal 1. Dimana nilai satu berarti tidak valid, 2

kurang valid, 3 berarti cukup valid, 4 berarti valid dan 5 berarti sangat

valid. Validator memberikan pendapat: prototipe dapat digunakan tanpa

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

58

revisi, ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi, atau semua

komponen harus direvisi.

Tabel 4.1 Penilaian Validator

Validator Penilaian

Validator 1 Ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi

Validator 2 Ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi

Validator 3 Ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi

Saran revisi validator terhadap instrumen yang meliputi kisi-kisi tes, soal

tes, lembar kerja, kriteria jawaban dan pedoman penilaian dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut.

Tabel 4.2 Saran Revisi oleh Validator

No. Validator Instrumen Saran Revisi

1 Validator 1 Soal Tes

Ganti soal nomor 4 dan 6 karna tidak

mencerminkan soal HOTS

Pedoman Penilaian Harus ada dasar teorinya

2 Validator 2

Kisi-kisi Tes Ditambahkan kolom untuk bobot soal

Soal Tes

Petunjuk ditambahkan poin

mengerjakan soal yang mudah

terlebih dahulu

Soal nomor satu kata diatas

diganti jadi lebih dari

Soal nomor tiga ditambahkan

kata bahwa pada kalimat ketiga

dalam soal

Lembar Kerja Tidak perlu membagi-bagi langkah

penyelesaian soal

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

59

No. Validator Instrumen Saran Revisi

3 Validator 3 Lembar kerja

Tidak perlu membagi-bagi langkah

penyelesaian soal karena akan sulit

dipahami siswa

Kriteria jawaban Sesuaikan dengan format lembar kerja

Berdasarkan tabel 4.2 komentar dan saran dari validator tersebut

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk revisi instrumen tes kemampuan

berpikir tingkat tinggi dan menghasilkan prototipe II.

b. One to one

Selain soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi di validasi oleh pakar,

soal tes juga di validasi oleh 3 orang siswa SMP Negeri 5 Enrekang yang

sebaya, tetapi nonsubjek penelitian. 3 siswa tersebut terdiri dari siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang diperoleh dari observasi

peneliti dan rekomendasi guru matematika kelas IX di SMP Negeri 5

Enrekang.

Pada tahap ini, siswa akan memberikan komentar terhadap soal tes yang

telah mereka kerjakan. Dari hasil jawaban dan komentar siswa tersebut akan

dijadikan pertimbangan untuk menghasilkan prototipe II.

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

60

Gambar 4.1 Komentar siswa

c. Small Group

Hasil dari prototipe II selanjutnya akan diuji cobakan pada kelompok

kecil (small group) yang terdiri atas 6 orang siswa sebaya nonsubjek. Siswa

pada tahap ini diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang telah direvisi. Pada tahap ini akan di analisis mengenai

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tes kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Adapun hasil dari uji coba pada tahap ini: (a) nilai reliabilitas

pada tahap ini yaitu 0,96 dengan interpretasi sangat tinggi; (b) tingkat

kesukaran pada soal nomor 1, 2, 5, dan 6 berturut-turut memiliki tingkat

kesukaran 0,62; 0,70; 0,62; dan 0,54 dengan kriteria “sedang”, pada soal

nomor 3 dan 4 memiliki tingkat kesukaran 0,29 dengan kriteria “sukar”; (c)

untuk daya pembeda pada semua nomor soal termasuk dalam kriteria sangat

baik dengan nilai masing-masing 0,75; 0,62; 0,75; 0,75; 0,75; 0,87. Dari hasil

uji coba ini, maka tes yang telah di kembangkan sudah dapat digunakan tanpa

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

61

revisi. Hasil dari tahap ini akan menjadi prototipe III yang selanjutkan akan di

uji cobakan pada kelompok yang lebih besar (field test).

4. Field Test

Pada tahap ini prototipe yang telah di validasi dan direvisi akan diuji

cobakan kepada subjek penelitian yaitu kelas IX A SMP Negeri 5 Enrekang.

Subjek penelitian pada field test ini berjumlah 28 siswa yang dilakukan pada

tanggal 24 Juli 2020.

Tahap ini dilakukan secara daring menggunakan media grup chat

WhatsApp. Pada tanggal 7 juli 2020 peneliti membagikan lembar kerja kepada

siswa dari rumah ke rumah sekaligus memberikan pemahaman tentang apa

yang akan mereka lakukan. Uji coba dilakukan pada tanggal 24 Juli 2020

pukul 13:00 sampai 14:00. Setelah pengerjaan soal tes HOTS siswa diarahkan

untuk langsung mengirimkan jawabannya kepada peneliti melalu chat pribadi.

Hasil nilai yang diperoleh dari pekerjaan siswa akan dianalisis untuk

mengukur dan mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Selain itu, dari hasil pekerjaan siswa tersebut akan dianalisis juga nilai

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari soal yang telah

dikembangkan.

1. Analisis Data Hasil Tes HOTS

Data hasil tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa dilihat berdasarkan skor akhir yang diperoleh pada saat mengerjakan

soal tes kemampuan berpikit tingkat tinggi. Data hasil tes kemudian

dianalisis dan dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menemukan

tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hasil analisis hasil tes

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

62

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa ditunjukkan pada tabel 4.3

berikut.

Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Tes HOTS

Nilai Siswa Frekuensi Presentase (%) Kategori

80 < nilai ≤ 100 0 0 Sangat Baik

60 < nilai ≤ 80 8 28.57 Baik

40 < nilai ≤ 60 13 46.43 Cukup

20 < nilai ≤ 40 7 25.00 Kurang

0 ≤ nilai ≤ 20 0 0 Sangat Kurang

Jumlah Subjek 28 100

Rata-rata Nilai 51.6369 Cukup

Berdasarkan analisis data untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa diketahui bahwa dari 28 subjek uji coba tidak terdapat siswa yang

termasuk kategori sangat baik, 8 siswa (28.57%) termasuk dalam kategori

baik, 13 siswa (46.43%) termasuk kategori cukup, 7 siswa (25%) termasuk

kategori kurang dan tidak ada siswa yang termasuk kategori sangat kurang.

2. Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Validator diminta untuk memberikan penilaian terhadap semua

instrumen tes yang dikembangkan pada prototipe I yang memuat konten

konstruksi, bahasa soal, alokasi waktu pengerjaan dalam instrumen.

Setelah dilakukan analisis pada lembar validasi oleh 2 pakar dan 1 praktisi,

maka hasil validasi instrumen tes yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Para Ahli

Nomor

Soal

Penilaian li Va

Validator 1 Validator 2 Validator 3

1.a 4 5 4 4.33

4.08

1.b 4 4 4 4

2.a.1 4 5 4 4.33

2.a.2 4 4 4 4

2.a.3 4 4 4 4

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

63

Nomor

Soal

Penilaian li Va

Validator 1 Validator 2 Validator 3

2.a.4 4 4 4 4

2.a.5 4 4 4 4

2.a.6 4 5 4 4.33

2.b 4 3 4 3.66

2.c 4 5 4 4.33

3.a 4 4 4 4

3.b 4 4 4 4

3.c 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 5 4 4.33

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa prototipe yang dihasilkan memiliki

nilai Va yang tinggi sehingga dapat dikatakan valid.

3. Uji Reliabilitas Instrumen Tes HOTS

Uji reliabilitas berdasarkan hasil uji coba lapangan (fild test) yang

melibatkan siswa kelas VIIA SMP Negeri 5 Enrekang. Jumlah siswa

dikelas tersebut adalah 31,tetapi yang mengikuti tes HOTS hanya 28

siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa maka dapat dihitung tingkat

reliabilitas tes. Analisis dan perhitungan realibilitas tes terdapat pada

lampiran. Berdasarkan analisis data tersebut realibilitas tes yang diperoleh

adalah 0,83 dengan interpretasi reliablitas sangat tinggi. Sehingga

berdasarkan analisis tersebut, maka tidak ada revisi instrumen tes menurut

uji reliabilitas.

4. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes HOTS

Butir-butir soal tes dapat dikatakan baik apabila butir-butir tes

tersebut memiliki tingkat kesukaran pada interval 0.16-.85, hal ini

menunjukkan bahwa butir-butir soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu

mudah. Tingkat kesukaran tes yang dikembangakn juga diperoleh dari data

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

64

hasil pekerjaan siswa pada uji coba lapangan (field test). Analisis tingkat

kesukaran tiap-tiap item soal terdapat pada lampiran. Berikut hasil analisis

tingkat kesukaran pada tes kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Tabel 4.5 Analisis Tingkat Kesukaran Tes HOTS

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6

Tingkat

Kesukaran

0.67 0.79 0.27 0.25 0.65 0.44

Kriteria Sedang Mudah Sukar Sukar Sedang Sedang

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa soal nomor 2 memiliki

kriteria tingkat kesukaran yang mudah artinya banyak siswa yang

menjawab benar pada soal tersebut. Pada nomor 1, 5, dan 6 memiliki

kriteria tingkat kesukaran sedang artinya siswa yang menjawab benar dan

salah seimbang, sedangkan pada nomor soal 3 dan 4 memiliki kriteria

tingkat kesukaran “sukar” artinya pada soal ini banyak siswa yang

menjawab salah dan hanya sedikit siswa yang menjawab benar.

5. Uji Tingkat Daya Pembeda Instrumen Tes HOTS

Butir-butir soal pada instrumen tes dapat dikatakan baik apabila

butir-butir tes tersebut memiliki daya pembeda paling kecil adalah 0,2. Hal

ini, menunjukkan bahwa butir-butir soal memiliki daya pembeda minimal

cukup. Daya pembeda item tes yang dikembangkan diperoleh dari data

hasil pekerjaan siswa pada uji coba lapangan (field test). Analisis daya

pembeda dari butir-butir tes terdapat pada lampiran. Berikut adalah hasil

analisis daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

65

Tabel 4.6 Analisis Daya Pembeda Tes HOTS

Nomor Soal 1 2 3 4 5 6

Daya Pembeda 0.41 0.33 0.25 0.25 0.5 0.33

Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Baik

Sekali

Baik

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa soal nomor 3 dan 4 memiliki

tingkat daya pembeda “cukup” artinya soal nomor ini tidak terlalu baik

dalam membedakan siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat

tinggi dan yang rendah. Pada soal nomor 1, 2, dan 6 memiliki tingkat daya

pembeda “baik” artinya pada soal ini bisa dengan baik membedakan siswa

yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan yang rendah,

sedangkan pada soal nomor 5 memiliki tingkat daya pembeda yang

“sangat baik” ini artinya pada soal ini sangat baik dalam membedakan

siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan yang rendah.

Kesulitan yang dihadapi pada tahap ini adalah kurang maksimalnya

pengawasan saat pengerjaan soal, siswa masih asing atau belum terbiasa

mengerjakan permasalahan yang diberikan.

B. Pembahasan

Pengembangan intrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat

tinggi (HOTS) siswa telah melalui serangkaian fase pengembangan mulai dari

tahap preliminary, self evaluation, prototyping hingga tahap field test sehingga

menghasilkan sebuah produk. Produk yang dimaksud tersebut adalah

instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan (valid, reliabel, tingkat kesukaran dan

daya pembeda) untuk menghasilkan tes yang berkualitas.

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

66

Instrumen tes secara umum dinyatakan baik dengan interpretasi tinggi

dengan melihat nilai Va yang diperoleh adalah 4,08 dengan kategori valid

sesuai dengan kriteria instrumen tes berkualitas yaitu memiliki derajat

kevalidan minimal kategoeiri 4 (dari skala 1-5).

Realibilitas instrumen tes secara umum dinyatakan reliabel karena

berdasarkan analisis instrumen tes reliabilitas yang diperoleh adalah 0,83

dengan interpretasi reliablitas sangat tinggi. Sesuai dengan kriteria tes

berkualitas yaitu minimal memiliki derajat reliabilitas tinggi (lebih dari 0,60).

Tingkat kesukaran dilihat dari masing-masing indeks dari setiap soal.

Tingkat kesukaran pada soal nomor 2 yaitu 0,79 dengan kriteria “mudah”, soal

nomor 1, 5, dan 6 memiliki tingkat kesukaran 0,67; 0,65; 0,44 dengan kriteria

“sedang”, sedangkan pada soal nomor 3 dan 4 memiliki tingkat kesukaran

0,27 dan 0,25 dengan kriteria “sukar”. Dapat diketahui bahwa tidak terdapat

soal yang memiliki tingkat kesukaran yang sangat mudah dan sangat sukar.

Tingkat daya pembeda dilihat pula dari masing-masing indeks setiap soal.

Daya pembeda pada soal nomor 3 dan 4 adalah 2,5 dengan kriteria “cukup”,

soal nomor 1, 2, 6 memiliki daya pembeda berturut-turut 0,41; 0,33; dan 0,33

dengan kriteria “baik”, sedangkan pada soal nomor 5 memiliki daya pembeda

0,5 dengan kriteria soal “sangat baik. Sesuai dengan kriteria instrumen tes

dapat diketahui bahwa semua butir soal yang telah dikembangkan sudah layak.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa soal-soal

kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan telah layak untuk

digunakan. Dengan demikian, pada penelitian ini menghasilkan instrumen tes

berpikir tingkat tinggi sebanyak 6 butir soal.

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian pengembangan instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa pada materi statistika telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil dan

pembahasan mengenai tahap-tahap pengembangan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah pada penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu: (a) tahap

prelimiminary,pada tahap ini peneliti mencari referensi tentang instrumen tes

yang akan dikembangkan; (b) tahap self evaluation, pada tahap ini peneliti

merancang instrumen kemamouan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan

analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya; (c) tahap formative

evalution (prototyping) yang meliputi expert reviews dan one-to-one (low

resistance torevision), pada tahap ini akan dilakukan validasi oleh expert

reviews yang terdiri dari 3 validator diantaranya 2 dosen Pendidikan

matematika dan seorang guru matematika SMP Negeri 5 Enrekang, serta uji

coba one-to-one kepada 3 orang siswa untuk dimintai komentar mengenai tes

berpikir tingkat tinggi yang telah dikembangkan yang akan menghasilkan

prototype II, dan small group, merupakan tahapan uji coba prototype I kepada

6 orang siswa dan akan dianalisis mengenai reliabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembeda tes HOTS yang telah dikembangkan dan akan menghasilkan

prototype III; (d) serta tahap field test (high resistance in revision), yaitu uji

coba lapangan di SMP Negeri 5 Enrekang pada kelas IXA untuk mengetahui

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

68

tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes yang telah dikembangkan.

2. Instrumen tes yang telah dikembangkan memiliki kriteria kualitas yang telah

ditetapkan yaitu valid, reliabel dan tingkat kesukaran serta daya pembeda,

secara keseluruhan sudah baik. Instrumen tes secara umum dinyatakan valid

dengan interpretasi tinggi dengan melihat Va yang dihasilkan adalah 4,08

dengan kategori valid. Realibilitas instrumen tes secara umum dinyatakan baik

karena berdasarkan analisis instrumen tes reliabilitas yang diperoleh adalah

0,83 dengan interpretasi reliablitas sangat tinggi. Tingkat kesukaran tes dan

daya pembeda yang dihasilkan secara umum sudah baik dan daya pembeda

dengan kategori baik dan layak digunakan dalam mengukur kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Dengan demikian, pada penelitian ini

menghasilkan soal tes final prototype yang berkualitas terdiri dari 6 soal

uraian dengan alokasi waktu 60 menit.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dapat dikemukakan

bahwa beberapa saran berikut.

1. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa disarankan

agar siswa dibisaakan dalam mengerjakan soal-soal yang menuntut untuk

berpikir tingkat tinggi.

2. Untuk mengetahui lebih lanjut baik atau tidaknya instrumen tes yang telah

dikembangkan, maka disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat menguji

cobakan pada subjek uji coba yang lebih luas.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, N. W.2016.Instrumen Penilaian Tes dan Non-tes.(Online).

(http://www.google.com/amp/s/nurwahidabdulloh.wordpress.com diakses

pada tanggal 15 Januari 2020 pukul 20:13 WITA)

Afkar, F.I. dan Rudi Hartono.2017.Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa

dengan Model Pengembangan 4-D Pada Materi Mitigasi Bencana dan

Adaptasi Bencana Kelas X SMA.jurnal Pendidikan Geografi.(Online),

Vol.22 (2). (http://journal2.um.ac.id/index.php/jpg/ diakses pada tanggal

21 November 2019 pukul 23:08 WITA)

Arifin, Z.2013.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S.2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikian.Jakarta:Bumi Aksara.

Depdiknas.2006.Permenddiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Sekolah Menengah Pertama. Jakarta:depdiknas.

Dinni, H. N.2018.HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan

Kemampuan Literasi Matematika.Prosiding seminar Nasional Matematika

(Online). (https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ diakses pada

tanggal 21 November 2019 pukul 22:17 WITA)

Emzir.2017.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta:Rajawali Pers

Faisal, R.2015.Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

(Higher Order Thinking Skill) Berdasarkan Taksonomi Bloom Pada

Materi Matematika Kelas VII SMP. Skripsi,(Online), Jember:Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Jember.

(https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66831 diakses tanggal 7

Desember 2019 pukul 20:36 WITA)

Firmansyah, M. A.2017.Analisis Hambatan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah

Statistika.Jurnal Penelitian dan Pembelajaran

Matematika,(Online),Vol.10(2).(untirta.ac.id diakses pada tanggal 11

Desember 2019 pukul 20:18 WITA)

Gunawan.2013.Pengertian HOTS (Higher Order Thinking Skill) Menurut Para

Ahli,(Online).(http://www.unliroom.com/2019/08/hots.adalah.html?m=1

diakses pada tanggal 20 November 2019 pukul 21:20 WITA)

Hamdani, H.2013.Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia.

Bandung:Pustaka Setia.

Hermawan, I.2019.Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed Method.Kuningan:Hidayatul Quran Kuningan

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

70

Helmawati.2019.Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS.Bandung:PT

Remaja Rosdakarya

Kartikasari, A. dan Widjajanti, D. B.2015.Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Berbasis Howard Gardner’s Multiple Intelligences

Berorientasi pada Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas IX SMP.

Jurnal(Online). (seminar.uny.ac.id diakses pada tanggal 20 November

2019 pukul 21:03 WITA)

Kasturi, dkk.2015.Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Posing

Berorientasi Penerapan HOTS Pada Materi Kesebangunan Kelas

IX.Jurnal Pancaran Pendidikan, (Online),Vol.4(1),11-

35.(jurnal.unej.ac.id diakses pada tanggal 21 November 2019 pukul 22:15

WITA).

Majid, A.2005.Perencanaan Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Matondang, Z., dkk.2019.Evaluasi Hasil Belajar.Yayasan Kita Menulis

Navel.2012.Penelitian Pengembangan (Development Research).

(Online).(https://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-

pengembangan-development-research diakses pada tanggal 25 November

2019 pukul 14:20 WITA)

Nopriyanti, T. D.2015.Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan

Koneksi Matematis Siswa.Prosiding, Universitas PGRI Palembang

Sugiyono.2018.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D.Bandung:Alfabeta

Syukur, R.2017.Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill

(HOTS) Pada Pokok Bahasan Himpunan dan Aritmetika Sosial Kelas VII

MTs Madani Alauddin Kab. Gowa. Skripsi, (Online), Makassar:Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.(repository.uin-alauddin.ac.id/7956 diakses pada tanggal 20

November 2019 pukul 16:23 WITA)

Wahyuningsih, R., S. Wahyuni, dan A.D. Lesmono.2016. pengembangan

instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada

pembelajaran fisika di SMA. Jurnal pembelajaran fisika,(Online),Vol.

4(4):338-343.(jurnal.unej.ac.id. diakses pada tanggal 20 November 2019

pukul 19:30 WITA)

Widihastuti, S. 2014. Model afl untuk meningkatkan pemahaman dan higher order

thinking skills mahasiswa vokesi bidang busana. Jurnal pendidikan dan

evokasi pendidikan,(Online),Vol.18 (2):275-289.(jurnal.uny.ac.id diakses

pada tanggal 25 November 2019 pukul 15:29 WITA)

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

70

LAMPIRAN

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN A. MATRIKS PENELITIAN

Judul Rumusan Masalah Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian

Pengembangan

Instrumen Tes

Higher Oerder

Thinking Skill

(HOTS) Pada

Materi

Statistika

Kelas IX SMP

Negeri 5

Enrekang

1. Bagaimana

proses

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada

materi statistika

kelas IX SMP

NEGERI 5

Enrekang?

2. Bagaimana

kualitas

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada

materi statistika

kelas IX SMP

NEGERI 5

Enrekang?

1. Proses

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada

materi

statistika

2. Kualitas

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada

materi statistika

1. Untuk mengetahui

proses

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada materi

statistika kelas IX

SMP NEGERI 5

Enrekang.

2. Untuk mengetahui

kualitas

pengembangan

instrumen tes

HOTS pada materi

statistika kelas IX

SMP NEGERI 5

Enrekang yang

meliputi:

a. Validitas

b. Reliabilitas

c. Tingkat

Kesukaran

d. Daya Pembeda

Validator:

Dua orang

dosen

pendidikan

matematika

sebagai ahli dan

satu orang guru

matematika

SMP NEGERI 5

Enrekang

sebagai praktisi

Subjek uji coba:

Siswa kelas IX

A SMP

NEGERI 5

Enrekang.

Informan:

1. Dosen

pembimbing

2. Guru mata

pelajaran

matematika

kelas IX A

1. Jenis penelitian:

Penelitian

pengembangan

2. Metode

pengumpulan data:

Lembar validasi

3. Prosedur penelitian

meliputi:

a. Tahap

preliminary

b. Tahap Self

Evaluation

(Analisis dan

Desain)

c. Tahap

Prototyping

(Validasi,

Evaluasi, dan

Revisi)

d. Tahap Field

Test (Uji Coba

Lapangan

4. Subjek Penelitian:

Siswa kelas IX A

SMP NEGERI 5

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Judul Rumusan Masalah Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian

SMP

NEGERI 5

Enrekang

Enrekang

5. Metode Analisis

Data:

Validitas,

reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan

daya pembeda

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN B INSTRUMEN TES HOTS

KISI-KISI TES

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas : IX

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 60 menit

Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif

No.

Soal

Bobot

Soal

Menganalisis data berdasarkan

distribusi data, nilai rata-rata, median,

dan modus dari sebaran data untuk

mengambil simpulan, membuat

keputusan dan membuat prediksi.

Menghitung rata-rata suatu data jika

disajikan tabel frekuansinya

C4

(Menganalisis) 1 4

Mencari modus pada suatu data C5

(Mengevaluasi) 2 4

Melengkapi data pada diagram batang

jika diketahui rata-ratanya

C6

(Mengkreasi) 3 4

Menyajikan dan menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan distribusi data,

nilai rata-rata, median, dan modus dari

sebaran data untuk mengambil

simpulan, membuat keputusan dan

membuat prediksi.

Menghitung lama perjalanan

meggunakan rata-rata

C4

(Menganalisis) 4 4

Mencari rata-rata dari data yang disajikan

dalam diagram batang

C5

(Mengevaluasi) 5 4

Merancang suatu cara untuk

menyelesaikan masalah

C6

(Mengkreasi) 6 4

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Materi : Statistika

Kelas : IX

Waktu : 60 menit

Petunjuk :

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan tes berikut.

2. Tulislah nama, nis dan kelas pada lembar keja yang telah disediakan.

3. Bacalah permasalahan dengan cermat dan teliti.

4. Kerjakan soal yang menurut anda mudah terlebih dahulu.

5. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru apabila terdapat soal

yang kurang jelas.

6. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpul.

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan rinci dan benar!

1. Perhatikan tabel hasil ulangan harian matematika berikut

Nilai Frekuensi

50 3

60 5

70 4

80 6

90 1

100 1

Jumlah 20

Pak Anto memberikan tugas kepada siswa untuk mencari berapa banyaknya

siswa yang lulus pada ulangan harian matematika. Siswa akan dinyatakan

lulus ketika nilainya lebih dari atau sama dengan rata-rata. Berapakah siswa

yang lulus pada ulangan harian tersebut? (C-4)

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

2. Perhatikan data hasil ulangan Matematika 40 siswa berikut:

85, 90, 75, 80, 80, 100, 90, 70, 85, 100,

70, 75, 85, 80, 95, 95, 75, 85, 75, 85,

75, 85, 100, 90, 95, 90, 95, 75, 85, 80,

80, 75, 80, 70, 75, 95, 95, 85, 80, 95

Indah mengatakan modus dari data hasil ulangan matematika adalah 75. Ayu

tidak setuju dengan pendapat Indah. Ayu berbendapat bahwa modus dari data

hasil ulangan adalah 85. Bagaimana pendapat kalian? (C-5)

3. Perhatikan diagram batang dibawah ini!

Sasa mendapat tugas sekolah untuk mendata panggilan masuknya dalam

sepekan. Data panggilan masuk Sasa seperti yang terlihat pada diagram batang

diatas. Sasa kehilangan data pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Sasa telah

mencatat sebelumnya bahwa rata-rata semua panggilan selama sepekan adalah

9 , panggilan masuk pada hari Senin dan Sabtu sama, serta selisih panggilan

masuk hari Senin dan Kamis yaitu 3 panggilan. Bantulah Sasa melengkapi

datanya kembali!(C-6)

0

2

4

6

8

10

12

14

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ahad

Data Panggilan Masuk

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

4. Darma, Novi, Intan, dan Silvi berangkat ke sekolah dengan mengendarai

sepeda. Mereka selalu berangkat bersama dari rumah Silvi.

Hari ini Novi sampai di sekolah terlebih dahulu dan ketiga lainnya sampai

bersamaan. Jika diketahui rata-rata waktu perjalanan keempatnya adalah 14

dan selisih waktu yang tercepat dan yang lainnya 4 menit, berapakah lama

perjalanan Novi dari rumah Silvi ke sekolah?(C-4)

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

5. Diagram berikut menunjukkan banyaknya sepatu olahraga yang terjual di

Toko Barokah pada bulan Februari berdasarkan ukuran. Pemilik toko

mengatakan bahwa rata-rata penjualan sepatu olahraganya adalah ukuran 40.

Apakah pernyataan pemilik toko itu benar? Jika salah, coba kamu betulkan

pernyataan pemilik toko.(untuk mean dibulatkan ke angka terdekat) (C-5)

6. Perhatikan diagram lingkaran hasil penjualan bulan Juni di kantin sekolah

yang diambil dari 36 siswa di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

37 38 39 40 41

Banyaknya Penjualan Sepatu Toko Barokah Bulan Februari 2020

somai

Tahu Isi

Sosis Goreng

Donat

Bakwan

PENJUALAN JAJANAN KANTIN SEKOLAH

somai Tahu Isi Sosis Goreng Donat Bakwan

120

60

60

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Pada bulan Juli, ibu kantin ingin menambah stok jajanan tertentu, tetapi ia

belum dapat menentukannya. Buatlah diagram batang dan bantulah ibu kantin

dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memperhatikan data!

Jelaskan jawabanmu. (C-6)

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Kriteria Jawaban Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

No Langkah Penyelesaian Skor

1 Diketahui. Jumlah siawa = 20

Siswa akan dinyatakan lulus ketika nilainya lebihdari atau

sama dengan rata-rata

Ditanyakan. Siswa yang lulus ?

Penyelesaian:

Mencari nilai rata-rata

Rata-rata =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎

(50 × 3) + (60 × 5) + (70 × 4) + (80 × 6) + (90 × 1) + (100 × 1)

20

1400

20= 70

Karena rata-ratanya adalah 70 berarti ada 12 siswa yang lulus yaitu 4

siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nilai 80, 1 siswa mendapat

nilai 90, dan 1 siswa mendapat nilai 1000.

Jadi, ada 12 siswa yang lulus ulangan harian matematika.

4

2 Diketahui. Jumlah data = 40

Modus menurut Indah = 75

Modus menurut Ayu = 85

Ditanyakan. Siapakah yang benar,Indah atau Ayu?

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

No Langkah Penyelesaian Skor

Buatlah tabel frekuensi

Nilai Siswa Frekuensi

70 3

75 8

80 7

85 8

90 4

95 7

100 3

Total 40

Modus adalah bilangan yang sering muncul

Pada data hasil ulangan Matematika terdapat dua nilai yang memiliki

frekuensi terbanyak yaitu nilai 75 dan 85.

Berdasarkan pengujian diatas dapat diketahui bahwa 75 dan 85 sama-

sama memiliki frekuensi terbanyak yaitu 8 siswa.

Jadi, pendapat Ayu dan Indah keduanya benar, tetapi yang lebih tepat

modusnya adalah 75 dan 85.

4

3 Diketahui. Rata-rata = 9

Data panggilan hari senin dan sabtu sama

Selisih data panggilan hari Senin dan Kamis adalah 3

Ditanyakan. Data hari Senin, Kamis dan Sabtu ?

Penyelesaian:

Memisalkan data hari Senin = Sabtu = 𝑎

Data hari Kamis = 𝑎 − 3

Page 96: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

No Langkah Penyelesaian Skor

𝑎 + 13 + 4 + 𝑎 + 6 + 𝑎 + 7 − 3

7= 9

3𝑎 + 27 = 63

3𝑎 = 36

𝑎 = 12

Senin = Sabtu = 12

Kamis = Senin – 3 = 12 – 3 = 9

Jadi, data hari Senin dan Sabtu adalah 12 panggilan, sedangkan hari

Kamis terdapat 9 panggilan.

4

0

2

4

6

8

10

12

14

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ahad

Data Panggilan Masuk

Page 97: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

No Langkah Penyelesaian Skor

4 Diketahui. Banyak data = 4

Rata-rata = 14

Lama perjalanan Silvi = Intan = Darma

Ditanyakan. Lama perjalanan Novi dari rumah Silvi ke sekolah ?

Penyelesaian:

Memisalkan waktu perjalanan Silvi = Intan = Darma = 𝑎

Waktu perjalanan Novi = 𝑎 − 4

𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 − 4

4= 14

4𝑎 − 4 = 56

4𝑎 = 60

𝑎 = 15

𝑛𝑜𝑣𝑖 = 𝑎 − 4 = 15 − 4 = 11 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Jadi, lama perjalanan Novi dari rumah Silvi ke sekolah adalah 11

menit

4

5 Diketahui. Banyak data = 45

Pemilik toko mengatakan bahwa sepatu olahraga yang

terjual rata-rata ukuran 40

Ditanyakan. Apakah pendapat pemilik toko benar ?

Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian

Penyelesaian:

(50 × 3) + (60 × 5) + (70 × 4) + (80 × 6) + (90 × 1) + (100 × 1)

20

1760

45= 39,11 = 39

Berdasarkan hal itu dapat diketahui bahwa rata-rata dari penjualan

sepatu olahraga di toko barokah pada bulan Februari yaitu 39.

Jadi, pernyataan pemilik toko salah karena mengatakan rata-rata

penjualannya adalah 40 padahal yang benar adalah 39.

4

6 Diketahui. Jumlah data = 36

Ditanyakan. Diagram batang dan Solusi untuk penjualan di bulan

Page 98: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

No Langkah Penyelesaian Skor

Juli?

Penyelesaian:

Tahu isi = 360° - (120°+90°+60°+60°) = 30°

𝑇𝑎ℎ𝑢 𝐼𝑠𝑖 =30°

360°× 36 = 3 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐵𝑎𝑘𝑤𝑎𝑛 =90°

360°× 36 = 9 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑜𝑚𝑎𝑖 =120°

360°× 36 = 12 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐺𝑜𝑟𝑒𝑛𝑔 =60°

360°× 36 = 6 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐷𝑜𝑛𝑎𝑡 =60°

360°× 36 = 6 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Jadi, perhitungan yang dapat membantu masalah pemilik toko adalah

modus karena modus pada bulan Juni yaitu somai menunjukkan

bahwa ada banyak konsumen yang menyukai somai.

4

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

24× 100

0

2

4

6

8

10

12

14

Tahu Isi Bakwan Somai Sosis Goreng Donat

Page 99: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Nama :

Nis :

Kelas :

1. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Lembar Kerja

Page 100: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

2. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 101: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

3. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 102: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

4. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 103: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. Diketahui:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Ditanyakan:

…………………………………………………………………………………

Penyelesaian:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 104: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………

Page 105: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Pedoman Penilaian

Point Kriteria

Skala 1 Menganalisa permasalahan (C4)

4 Analisa (memeriksa dan mengurai informasi, memilih sebab dan

akibat, mengambil kesimpulan dan melakukan generalisasi serta

menemukan alasan yang mendukungnya) yang dilakukan masuk

akal dan jawaban tepat

3 Analisa (memeriksa dan mengurai informasi, memilih sebab dan

akibat, mengambil kesimpulan dan melakukan generalisasi serta

menemukan alasan yang mendukungnya) yang dilakukan masuk

akal dan mengarah ke jawaban yang tepat

2 Analisa (memeriksa dan mengurai informasi, memilih sebab dan

akibat, mengambil kesimpulan dan melakukan generalisasi serta

menemukan alas an yang mendukungnya) yang dilakukan masuk

akal dan mengarah ke jawaban yang kurang tepat

1 Analisa (memeriksa dan mengurai informasi, memilih sebab dan

akibat, mengambil kesimpulan dan melakukan generalisasi serta

menemukan alas an yang mendukungnya) yang dilakukan

mengarah ke jawaban yang tidak tepat

0 Tidak mampu melakukan analisa sama sekali

Point Kriteria

Skala 1 Mengevaluasi (C5)

4 Mampu mengkritisi, memutuskan, mengevaluasi, menilai,

membuktikan, menyangkal, atau mendukung (suatu gagasan)

dengan tepat

3 Mampu mengkritisi, memutuskan, mengevaluasi, menilai,

membuktikan, menyangkal, atau mendukung (suatu gagasan) yang

hampir tepat

2 Mampu mengkritisi, memutuskan, mengevaluasi, menilai,

membuktikan, menyangkal, atau mendukung (suatu gagasan)

dengan kurang tepat

1 Mampu mengkritisi, memutuskan, mengevaluasi, menilai,

membuktikan, menyangkal, atau mendukung (suatu gagasan)

dengan tidak tepat

0 Tidak mampu mengkritisi, memutuskan, mengevaluasi, menilai,

membuktikan, menyangkal, atau mendukung (suatu gagasan) sama

sekali

Page 106: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Point Kriteria

Skala 1 Mengevaluasi (C6)

4 Mampu memberikan ide dengan memadukan unsur-unsur menjadi

sesuatu yang utuh, koheren, dan baru yang dilakukan masuk akal

dan mengarah ke jawaban yang tepat

3 Mampu memberikan ide dengan memadukan unsur-unsur menjadi

sesuatu yang utuh, koheren, dan baru yang dilakukan masuk akal

dan mengarah ke jawaban yang 93amper tepat

2 Mampu memberikan ide dengan memadukan unsur-unsur menjadi

sesuatu yang utuh, koheren, dan baru yang dilakukan masuk akal

dan mengarah ke jawaban yang kurang tepat

1 Mampu memberikan ide dengan memadukan unsur-unsur menjadi

sesuatu yang utuh, koheren, dan baru yang dilakukan masuk akal

dan mengarah ke jawaban yang tidak tepat

0 Tidak mampu memberikan ide apapun

Diadopsi dan dimodifikasi dari Lutfiana (2013)

Page 107: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN C. LEMBAR VALIDASI

LEMBAR VALIDASI

INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Semester : Genap

Petunjuk!

1. Berilah tanda (√) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat

Bapak/Ibu.

2. Keterangan : 1: tidak valid

2 : kurang valid

3 : cukup valid

4 : valid

5 : sangat valid

No Aspek yang diamati penilaian

keterangan

1 2 3 4 5

1.

Validasi isi

a. Soal dengan materi kelas IX SMP;

b. Maksud soal dirumuskan dengan

singkat dan jelas.

2.

Validasi konstruk

a. Permasalahan yang disajikan

merupakan soal-soal HOTS

1) Soal no.1 tipe analisis (C4),

2) Soal no.2 tipe evaluasi (C5),

3) Soal no.3 tipe mengkreasi (C6),

4) Soal no.4 tipe analisis (C4),

5) Soal no.5 tipe evaluasi (C5),

6) Soal no.6 tipe mengkreasi (C6);

b. Permasalahan yang disajikan

memiliki solusi atau strategi

penyelesaian yang mungkin lebih

dari satu;

c. Permasalahan yang disajikan sesuai

dengan level siswa kelas IX.

Page 108: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

No Aspek yang diamati penilaian

keterangan

1 2 3 4 5

3.

Validasi Bahasa

a. Bahasa sesuai dengan PUEBI

b. Kalimat soal tidak mengandung

arti ganda;

c. Kalimat soal komunikatif,

menggunakan bahasa yang

sederhana, dan mudah dipahami

siswa.

4.

Alokasi waktu : sesuai dengan jumlah

soal yang diberikan.

5.

Petunjuk : petunjuk jelas dan tidak

menimbulkan makna ganda.

Kesimpulan : (lingkari salah satu)

1. Soal dapat digunakan tanpa revisi

2. Ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi

3. Semua komponen harus direvisi

Saran revisi :

Makassar, Juni 2020

Validator

(……………………………….)

Page 109: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Gambar 1. Hasil Validasi Validator 1

Page 110: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Gambar 2. Hasil Validasi Validator 2

Page 111: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Gambar 3. Hasil Validasi validator 3

Page 112: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN D. ANALISIS DATA INTRUMEN TES HOTS

D.1 Analisis Data Hasil Validasi Tes HOTS

Tabel H.1.1 Hasil Analisis Validasi

Nomor

Soal

Penilaian li Va

Validator 1 Validator 2 Validator 3

1.a 4 5 4 4.3

4.08

1.b 4 4 4 4

2.a.1 4 5 4 4.33

2.a.2 4 4 4 4

2.a.3 4 4 4 4

2.a.4 4 4 4 4

2.a.5 4 4 4 4

2.a.6 4 5 4 4.33

2.b 4 3 4 3.66

2.c 4 5 4 4.33

3.a 4 4 4 4

3.b 4 4 4 4

3.c 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 5 4 4.33

Page 113: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

D.2 Analisis Uji Reliabilitas Tes HOTS

Tabel H.2.1 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Tes HOTS

Nomor

Urut Nama Siswa

Skor pada Setiap Soal Xi2 Skor

Total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1 Al-Iksan 2 3 1 0 1 2 4 9 1 0 1 4 9 81

2 Andika 3 3 1 1 2 0 9 9 1 1 4 0 10 100

3 Aufa Gitala 3 4 2 1 3 3 9 16 4 1 9 9 16 256

4 Arya Saputra 4 4 1 2 3 1 16 16 1 4 9 1 15 225

5 Jusman 2 3 0 1 2 1 4 9 0 1 4 1 9 81

6 Muh. Fatahillah 3 4 1 1 4 2 9 16 1 1 16 4 15 225

7 Muh. Afrizal 2 2 1 1 2 1 4 4 1 1 4 1 9 81

8 Muh. Fadhel 3 3 0 1 3 4 9 9 0 1 9 16 14 196

9 Muh. Farhan 3 4 2 1 4 2 9 16 4 1 16 4 16 256

10 Nirwandi 2 3 0 0 2 1 4 9 0 0 4 1 8 64

11 Rahman Arifai 3 3 2 1 2 3 9 9 4 1 4 9 14 196

12 Sukran 1 3 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 8 64

13 Saparuddin 2 2 0 0 1 2 4 4 0 0 1 4 7 49

14 Aisyah 2 3 2 1 2 1 4 9 4 1 4 1 11 121

15 Alysa Sahra 3 4 1 1 3 2 9 16 1 1 9 4 14 196

16 Ariny 2 3 1 2 3 2 4 9 1 4 9 4 13 169

17 Cinta Putri

Ningsi 4 4 2 2 4 2 16 16 4 4 16 4 18 324

18 Erin Safitri 4 4 2 1 4 3 16 16 4 1 16 9 18 324

19 Fani 3 3 1 1 3 2 9 9 1 1 9 4 13 169

Page 114: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Nomor

Urut Nama Siswa

Skor pada Setiap Soal Xi2 Skor

Total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20 Firdausya 4 4 1 2 4 3 16 16 1 4 16 9 18 324

21 Ida Mutiara 3 3 1 1 3 1 9 9 1 1 9 1 12 144

22 Maya Febrianti 3 3 2 1 3 1 9 9 4 1 9 1 13 169

23 Khairun Nisa 4 4 1 2 4 2 16 16 1 4 16 4 17 289

24 Nuraqila 2 2 1 0 2 1 4 4 1 0 4 1 8 64

25 Yuswa Ainun

Nisa 3 3 2 1 2 0 9 9 4 1 4 0 11 121

26 Zaskia Derajat 2 3 1 1 3 2 4 9 1 1 9 4 12 144

27 Ririn 3 3 1 1 2 3 9 9 1 1 4 9 13 169

28 Satri Sapitra 1 2 0 0 1 1 1 4 0 0 1 1 5 25

∑ 76 89 31 28 73 49 226 295 47 38 217 111 346 4626

∑ total 346 1280

∑^2 5776 7921 961 784 5329 2401 51076 87025 2209 1444 47089 12321 119716

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.836 6

Dari hasil uji reliabilitas menggunakan analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach's Alpha > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tes HOTSyang dikembangkan dinyatakan reliabel.

Page 115: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

D.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes HOTS

Tabel H.3.1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes HOTS

Nomor

Soal Nama Siswa

Skor Tiap Soal Skor

Total 1 2 3 4 5 6

1 Al-Iksan 2 3 1 0 1 2 9

2 Andika 3 3 1 1 2 0 10

3 Aufa Gitala 3 4 2 1 3 3 16

4 Arya Saputra 4 4 1 2 3 1 15

5 Jusman 2 3 0 1 2 1 9

6 Muh. Fatahillah 3 4 1 1 4 2 15

7 Muh. Afrizal 2 2 1 1 2 1 9

8 Muh. Fadhel 3 3 0 1 3 4 14

9 Muh. Farhan 3 4 2 1 4 3 17

10 Nirwandi 2 3 0 0 2 1 8

11 Rahman Arifai 3 3 2 1 2 3 14

12 Sukran 1 3 1 1 1 1 8

13 Saparuddin 2 2 0 0 1 2 7

14 Aisyah 2 3 2 1 2 1 11

15 Alysa Sahra 3 4 1 1 3 2 14

16 Ariny 2 3 1 2 3 2 13

17 Cinta Putri

Ningsi 4 4 2 2 4 2 18

18 Erin Safitri 4 4 2 1 4 3 18

19 Fani 3 3 1 1 3 2 13

20 Firdausya 4 4 1 2 4 3 18

21 Ida Mutiara 3 3 1 1 3 1 12

22 Maya Febrianti 3 3 2 1 3 1 13

23 Khairun Nisa 4 4 1 2 4 2 17

24 Nuraqila 2 2 1 0 2 1 8

25 Yuswa Ainun

Nisa 3 3 2 1 2 0 11

26 Zaskia Derajat 2 3 1 1 3 2 12

27 Ririn 3 3 1 1 2 3 13

28 Satri Sapitra 1 2 0 0 1 1 5

Rata-rata Tiap Soal 2.71 3.17 1.10 1 2.60 1.78

ẊKA 2.77 3.33 1 1 2.66 1.88

ẊKA 2.77 3 1.1 1 2.66 1.55

Tingkat Kesukaran 0.67 0.79 0.27 0.25 0.65 0.44

Kriteria Sedang Mudah Sukar Sukar Sedang Sedang

Page 116: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

D.4 Analisis Daya Pembeda Tes HOTS

Tabel H.4.1 Hasil Analisis Daya Pembeda Tes HOTS

Nomor

Soal Nama Siswa

Skor Tiap Soal Skor

Total 1 2 3 4 5 6

1 Firdausya 4 4 1 2 4 3 18

2 Erin Safitri 4 4 2 1 4 3 18

3 Cinta Putri Ningsi 4 4 2 2 4 2 18

4 Muh. Farhan 3 4 2 1 4 3 17

5 Khairun Nisa 4 4 1 2 4 2 17

6 Aufa Gitala 3 4 2 1 3 3 16

7 Muh. Fatahillah 3 4 1 1 4 2 15

8 Arya Saputra 4 4 1 2 3 1 15

9 Rahman Arifai 3 3 2 1 2 3 14

10 Muh. Fadhel 3 3 0 1 3 4 14

11 Alysa Sahra 3 4 1 1 3 2 14

12 Ririn 3 3 1 1 2 3 13

13 Maya Febrianti 3 3 2 1 3 1 13

14 Fani 3 3 1 1 3 2 13

15 Ariny 2 3 1 2 3 2 13

16 Zaskia Derajat 2 3 1 1 3 2 12

17 Ida Mutiara 3 3 1 1 3 1 12

18 Yuswa Ainun Nisa 3 3 2 1 2 0 11

19 Aisyah 2 3 2 1 2 1 11

20 Andika 3 3 1 1 2 0 10

21 Muh. Afrizal 2 2 1 1 2 1 9

22 Jusman 2 3 0 1 2 1 9

23 Al-Iksan 2 3 1 0 1 2 9

24 Sukran 1 3 1 1 1 1 8

25 Nuraqila 2 2 1 0 2 1 8

26 Nirwandi 2 3 0 0 2 1 8

27 Saparuddin 2 2 0 0 1 2 7

28 Satri Sapitra 1 2 0 0 1 1 5

Rata-rata Tiap Soal 2.71 3.18 1.10 1 2.60 1.78

ẊKA 3.56 3.89 1.55 1.44 3.55 2.44

ẊKA 1.89 2.56 0.55 0.44 1.55 1.11

Daya Pembeda 0.42 0.33 0.25 0.25 0.5 0.33

Kriteria Baik Baik Cukup Cukup

Baik

Sekali Baik

Page 117: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

D.5 Analisis Hasil uji Coba Lapangan Tes HOTS

Tabel H.5.1 Hasil Uji Coba Lapangan Tes HOTS

Nomor

Urut Nama Siswa

Skor pada Setiap

Soal Skor

Total Nilai

Siswa

Tingkat Kemampuan

Berpikir Tingkat

Tinggi 1 2 3 4 5 6

1 Al-Iksan 2 3 1 0 1 2 9 37.5 Kurang

2 Andika 3 3 1 1 2 0 10 41.66 Cukup

3 Aufa Gitala 3 4 2 1 3 3 16 66.66 Baik

4 Arya Saputra 4 4 1 2 3 1 15 62.5 Baik

5 Jusman 2 3 0 1 2 1 9 37.5 Kurang

6 Muh. Fatahillah 3 4 1 1 4 2 15 62.5 Baik

7 Muh. Afrizal 2 2 1 1 2 1 9 37.5 Cukup

8 Muh. Fadhel 3 3 0 1 3 4 14 58.33 Cukup

9 Muh. Farhan 3 4 2 1 4 3 17 70.83 Baik

10 Nirwandi 2 3 0 0 2 1 8 33.33 Kurang

11 Rahman Arifai 3 3 2 1 2 3 14 58.33 Cukup

12 Sukran 1 3 1 1 1 1 8 33.33 Kurang

13 Saparuddin 2 2 0 0 1 2 7 29.16 Kurang

14 Aisyah 2 3 2 1 2 1 11 45.83 Cukup

15 Alysa Sahra 3 4 1 1 3 2 14 58.33 Cukup

16 Ariny 2 3 1 2 3 2 13 54.16 Cukup

17 Cinta Putri

Ningsi 4 4 2 2 4 2 18

75 Baik

18 Erin Safitri 4 4 2 1 4 3 18 75 Baik

19 Fani 3 3 1 1 3 2 13 54.16 Cukup

20 Firdausya 4 4 1 2 4 3 18 75 Baik

21 Ida Mutiara 3 3 1 1 3 1 12 50 Cukup

22 Maya Febrianti 3 3 2 1 3 1 13 54.16 Cukup

23 Khairun Nisa 4 4 1 2 4 2 17 70.83 Baik

24 Nuraqila 2 2 1 0 2 1 8 33.33 Kurang

25 Yuswa Ainun

Nisa 3 3 2 1 2 0 11

45.83 Cukup

26 Zaskia Derajat 2 3 1 1 3 2 12 50 Cukup

27 Ririn 3 3 1 1 2 3 13 54.16 Cukup

28 Satri Sapitra 1 2 0 0 1 1 5 20.83 Kurang

Page 118: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN E. LEMBAR KERJA SISWA

Gambar 1 Hasil Kerja Siswa Berkemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Page 119: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Gambar 2. Hasil Kerja Siswa Berkemampuan Berpikir Tingkat Sedang

Page 120: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

Gambar 3. Hasil Kerja Siswa Berkemampuan Berpikir Tingkat Rendah

Page 121: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN F. FOTO KEGIATAN

Gambar 1. Pembagian Lembar Kerja

Gambar 2. Uji Coba Lapangan Secara Daring

Page 122: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

LAMPIRAN G. SURAT-SURAT

Page 123: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 124: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 125: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 126: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 127: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 128: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 129: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 130: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 131: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 132: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika
Page 133: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER …Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Statistika

RIWAYAT HIDUP

Nur Rahma Baddu dilahirkan di Enrekang pada tanggal

21 Oktober 1998, dari pasangan Ayahanda Baddu dan

Ibunda Hapisah. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun

2004 di SDN 108 Taulan Kabupaten Enrekang dan taman

pada tahun 2010, tamat SMP Negeri 5 Enrekang tahun

2013, dan tamat SMA Negeri 2 Enrekang tahun 2016.

Pada tahun yang sama (2016), penulis melanjutkan pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.