Analisis Pemanfaatan SP2TP dalam Mendukung Perencanaan ...
Transcript of Analisis Pemanfaatan SP2TP dalam Mendukung Perencanaan ...
Analisis Pemanfaatan SP2TP dalam Mendukung Perencanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Tapos Kota
Depok Tahun 2015
Niphi Diah Jumiyanti, R. Sutiawan
Departemen Biostatistik dan Ilmu Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita masih tinggi di Indonesia. Salah satu usaha penurunannya adalah dengan memanfaatan data dan informasi untuk membantu perencanaan program. SP2TP adalah informasi yang potensial dalam membantu perencanaan program di Puskesmas. Di wilayah Puskesmas Tapos masih terjadi kematian ibu, bayi dan balita pada tahun 2013. Dan belum dilakukannya pemanfataan SP2TP di Puskesmas Tapos dalam medukung perencanaan program KIA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan operational research. Cara pengumpulan data dengan wawancara dan telaaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari proses analisis situasi masalah dengan cara melihat cakupan dan target, identifikasi masalah dengan pembuatan pohon masalah, prioritas masalah dengan teknik skoring, penetapan tujuan, alternatif pemecahan masalah hingga penyusunan rencana operasional. Dari proses penyusunan perencanaan operasional dengan memanfaatkan SP2TP diketahui masalah di Program KIA Puskesmas Tapos disebabkan oleh masalah kesehatan lingkungan yang masih rendah.
Kata kunci : Pemanfataan, SP2TP, Perencanaan Operasional
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Analysis of Utilization SP2TP in Support of maternal and Child Health Program at Primary Health Care in Tapos Depok
Citi 2015
Niphi Diah Jumiyanti, R. Sutiawan
Department of Biostatistics and Population Sciences, Faculty of Public Health, University of Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
Maternal Mortality, Infant and Toddlers still high in Indonesia. One attempt decline is the utilization of data and information to help planning the program. SP2TP is a potential information to help planning programs at primary helath care. Based of profile, in regional of primary helath care in Tapos still going on maternal mortality, infant and toddler in 2013. And utilization of SP2TP is not optiml for supporting maternal and child health program planning. The design used in this study is a qualitative approach to operational research. The data collected through interviews and searching literature. The results showed that the analysis of the situation of the problem by looking at the scope and targets, identifying problems with the manufacture of the problem tree, priority issues with scoring techniques, goal the program, alternative solutions to the preparation of operational plans. From the preparation of the operational planning process by utilizing of SP2TP, a known problem of maternal and child health program at primary health care in Tapos is caused environmental health program coverage was still low. Keyword : Utilization, SP2TP, Operational Planning
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Pendahuluan
Tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan angka
kematian balita menunjukkan masih sangat rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan sehingga, Puskesmas merupakan lini terdepan pelayanan kesehatan
dasar di jajaran kesehatan yang ikut berperan dalam menyelsaikan masalah ibu
dan anak di Indonesia dengan menerapkan upaya kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana sebagai salah satu kegiatan wajib yang dilakukan
puskesmas. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
menyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem
informasi (Kemkes RI, 2012). Pada tahun 1996 dikembangkan sistem
pencatatan dan pelaporan di puskesmas dikenal dengan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) SP2TP adalah sumber informasi yang
potensial jika dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung fungsi
manajemen puskesmas.
Berdasarkan hasil wawancara dan obesrvasi awal yang telah dilakukan
pada bulan Mei 2015 di Puskesmas Tapos Kota Depok diketahui bahwa
pemanfaatan yang dilakukan dari informasi yang dihasilkan SP2TP sejauh ini
untuk pembuatan profil puskesmas setiap tahunnya. Pemanfaaatan sesama
program di puskesmas juga belum maksimal karena program menggunakan
laporan mereka masing-masing jika terjadi permasalahan sehingga, belum
mengupas masalah yang sebenarnya terjadi dan perencanaan yang disusun
juga berdasarkan laporan per-program. Bentuk pemanfataan yang dimaksud
adalah puskesmas mampu membuat perencanaan berdasarkan keterpaduan
laporan yang dibuat sehingga puskesmas dapat mengidentifikasi penyebab
masalah dari berbagai sudut pandang dan menjalin kerjasama lintas sektor.
SP2TP yang belum dimanfatkan secara optimal memang tidak
berdampak langsung pada masalah yang terjadi di wilayah kerja puskesmas
namun dengan menyusun perencanaan berdasarkan SP2TP akan membantu
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab masalah yang terjadi di wilayah
kerjanya. Penyebab masalah bisa dideteksi secara dini dengan pencatatan dan
pelaporan yang berjalan baik. Maka dari itu penulis ingin melakukan analisis
pemanfatan SP2TP yang optimal dala mendukung perencanaan program,
sehingga penyebab masalah dapat di identifikasi hingga akar masalahnya.
Tujuan melakukan penelitiani ini adalah mengetahui cara optimalisasi
pemanfaatan laporan SP2TP dalam menunjang manajemen Puskesmas
melakukan perencanaan operasional tingkat Puskesmas Kecamatan Tapos
Kota Depok khususnya Program KIA didasarkan pada isu kesehatan yang
berkembang dan data dilapangan bahwa di Puskesmas Tapos masih terjadinya
kematian ibu, bayi dan balita dalam 3 tahun terakhir
Tinjauan Teoritis
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas adalah suatu tatanan
manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses
manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya (Pusdatin, 2014).
SP2TP merupakan pengembangan sistem informasi terpadu di Puskesmas
yang melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga
dan upaya pelayanan kesehatan untuk menghindarkan adanya pencatatan dan
pelaporan yang tumpang tindih, yang dapat menambah beban kerja pelaksana
Puskesmas (Depkes.RI, 1993).
Adapun sesuai dengan keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat no.590/BM/DJ/INFO/96 standar format pelaporan
SP2TP Laporan Puskesmas bulanan, meliputi jenis pelaporan bulanan data
kesakitan (LB-1), Laporan bulanan obat-obatan (LB-2) atau LPLPO, Laporan
bulanan gizi, KIA, Imunisasi, dan pengamatan penyakit menular (LB-3),
Laporan Puskesmas bulanan sentinel, meliputi jenis laporan bulanan sentinel
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Ispa dan Diare (LB-1S),
Laporan bulanan sentinel KIA, gizi, dan penyakit akibat kerja (LB- 2S),
laporan bulanan ini dibuat oleh Puskesmas dengan rawat tinggal. Dan Laporan
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Puskesmas tahunan, meliputi jenis Laporan tahunan data dasar Puskesmas
(LT-1). Laporan tahunan data kepegawaian (LT-2), Laporan tahunan data
peralatan (LT-3). Untuk mempermudah pengisian laporan tersebut di atas
terdapat berbagai jenis pencatatan buku register, buku harian, kartu dan buku
bantu.
Salah satu bentuk pemanfaatan informasi yang diperoleh dari pengolahan data
SP2TP adalah mendukung fungsi manajemen puskesmas yaitu untuk
perencanaan (Pedoman simpus, 1997). Perencanaan operasional kesehatan
dapat didefinisikan sebagai proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan di masyarakat, menentukan kebuthan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program paling pokok, dan menyusun langkah–
langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Muninjaya,
1999).
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Operational Research atau pemilihan
model pemecahan masalah. Penelitian operasional merupakan salah satu
metode penelitian yang sifatnya dinamis, yaitu suatu proses penerapan metode
analisis untuk memecahkan suatu masalah operasional, dengan
mengidentifikasi penyebab keberhasilan dan kegagalan kegiatan melalui
pendekatan operasional (Utomo, 1991). Alasan menggunakan metode ini
karena peneliti ingin memberikan solusi cara penyempurnaan terhadap
pengelolaan/manajemen informasi yang sudah ada khususnya SP2TP sehingga
analisis dan pemanfaatan data/informasi yang dihasilkan dapat di manfaatkan
lebih optimal oleh pihak Puskesmas
Objek penelitian ini adalah data sumber dan laporan SP2TP, dan dasar
puskesmas di Puskesmas Tapos. Informan dalam penelitian ini tanpa
melakukan sampling tetapi di dasarkan atas kesesuaian (appropriatness) dan
kecukupan (adequacy) yaitu Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dan
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Pemegang Program KIA. Penelitian ini dilakukan ada bulan Mei sampai
dengan Juni tahun 2015 di Puskesmas Tapos. Pada penelitian ini tahap analisis
dilakukan pada proses perencanaan operasional dengan memanfaatkan data
dan informasi yang dihasilkan dari SP2TP. Dimulai dari tahap melakukan
analisis situasi untuk memotret masalah program dengan mengevaluasi
cakupan dan target program, melakukan identifikasi masalah program KIA
dengan mengkontruksikan pohon masalah dan mapping kebutuhan data yang
bersumber dari SP2T, melakukan penetapan prioritas masalah dengan teknik
skoring, menentukan tujuan dari prioritas masalah terpilih, menentukan
alternatif pemecahan masalah berdasarkan literatur, menyusun simulasi
perencanaan operasional.
Hasil Penelitian
• Analisis Situasi
Dalam melakukan analisis situasi program di Puskesmas Tapos Kota
Depok mengacu pada target yang telah ditentukan oleh Dinas
Kesehatan. Metode yang digunakan adalah mengadakan rapat setiap
bulannya antara sesama pemegang Program KIA.
• Identifikasi Masalah
Dalam melakukan identifikasi masalah, koordinator program
melakukannya dengan mengadakan pertemuan rutin atau briefing
dengan pelaksana program di luar puskemas dan diskusi bersama staf
puskesmas untuk mengeluarkan pendapat atau brainstorming (Loka
Karya Mini). Tahap identifikasi masalah dengan mengevaluasi
program tahun lalu dengan mempertimbangkan masalah mana yang
paling menonjol.
• Menentukan Prioritas Masalah
Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam
melakukan prioritas masalah program menggunakan metode
brainstorming dengan memanfaatkan data program itu sendiri. Belum
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
ada keterpaduan dengan program lain di Puskesmas karena tanggung
jawab dibebankan pada masing-masing program.
• Menentapkan Tujuan
Puskesmas menetapkan tujuan atau target program idealnya didasarkan
pada target/tujuan nasional, regional dan Dinas Kesehatan juga pada
tataran operasional oleh trend, faktor internal dan eksternal. Penentuan
tujuan program KIA pada proses perencanaan dan penganggaran di
puskesmas wilayah Tapos menentukan tujuan dan target yang telah di
tetapkan dengan pertimbangan faktor internal yang meliputi SDM,
biaya, motivasi, sarana dan alokasi dana, serta dengan
mempertimbangkan trend (kecenderungan) kinerja tahun-tahun
sebelumnya.
• Melakukan Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam merumuskan alternatif pemecahan maslah dilakukan dengan
metode diskusi antara petugas Program KIA. Karena prinsipnya adalah
tangggung jawab masing-masing program maka belum ada
keterpaduan dengan program lain yang ada di Puskesmas Tapos.
• Penyusunan Rencana Operasional (POA) Program KIA
Rencana program terdiri dari rencana tahunan dan rencana bulanan.
Rencana tahunan disusun setiap awal tahun tentang apa saja yang akan
dilakukan pada tahun berikutnya berdasarkan hasil laporan cakupan
tahun lalu, sedangkan rencana bulanan penyusunannya tergantung
dengan kondisi yang terjadi di Program KIA di Puskesmas Tapos
setiap bulannya. Sumber data dalam melakukan perencanaan program
KIA berasal dari register, kohort ibu, kohort bayi, cakupan PWS KIA
dan data target yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan kemudian
diolah dengan cara meng-entry data yang ada ke dalam format laporan
LB3
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Pembahasan
• Analisis situasi masalah program
Tahap analisis situasi program KIA dengan melihat cakupan dan
masalah yang terjadi di Program KIA. Berdasarkan data masalah yang
terjadi di program KIA adalah masih adanya kematian balita pada
tahun 2013 yang disebabkan oleh ISPA.
Tabel 1
Analisis Situasi Cakupan PWS KIA Puskesmas Tapos 2013 No Program KIA Sasaran Capaian Cakupan target Jumlah lahir hidup 519 Jumlah Bayi Mati 0 2 +2 Jumlah Balita Mati 0 2 +2 Pemberian Tablet Besi (Fe3) pada
ibu hamil 95% 65,5% -
29,5% Indikator PWS KIA 1 Cakupan K1 786 653 80% 98% 2 Cakupan K4 786 531 68,9% 95%
3 Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)
751 531 99,23% 90%
4 Cakupan pelayanan nifas oleh nakes (KF3)
751 498 84,78% 90%
5 Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1)
714 531 78,05% 90%
6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap).
714 514 70,68% 90%
7 Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat
13 8,3%
8 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (PK)
157 73 65.3% 80%
9 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus
131 6 2,64% 80%
10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari - 12 bulan (Kunjungan Bayi)
714 781 109,2% 90%
11 Cakupan Pelayanan Anak Balita (12- 59 bulan).
2.638 1.722 59,33% 80%
12 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Sakit yang dilayani dengan MTBS
100% 90%
13 Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)
5.537 4421 (27882)
74,82% 75%
Sumber Puskesmas Tapos 2013
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
• Identifikasi penyebab masalah
Berdasarkan laporan di Puskesmas Tapos, masalah yang masih terjadi di Program KIA adalah masih terjadinya Kematian Balita pada tahun 2013. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut pada LB1, kematian balita di sebabkan oleh ISPA. Kemudian untuk memudahkan identifikasi penyebab masalah, dikonstruksikan dalam pohon masalah seperti berikut ini:
Gambar 1. Pohon Masalah Kematian Balita di Puskesmas Tapos Kota Depok 2013
Dari konstruksi pohon masalah diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kematian balita di Wilayah puskesmas Tapos yang disebabkan
oleh ISPA di pengaruhi oleh status gizi dan keadaan lingkungan yang
masih bermasalah. Seperti cakupan rumah sehat rendah, akses air
bersih, hingga penagawasan tempat umum yang berpengaruh pada
kejadian ISPA.
• Identifikasi Kebutuhan Data
Tahapan selanjutnya adalah mengidentifikasi kebutuhan data dari hasil
analisis identifikasi masalah yang telah dilakukan dengan teknik pohon
masalah. Seperti pada proses mapping pada pohon masalah berikut ini:
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Tabel 2. Mapping Sumber Kebutuhan Data di SP2TP
Kematian Bayi dan Balita Laporan Identifikasi Pencatatan ISPA LB3 Buku bantu data Bumil/Risti, Buku
harian posyandu, buku neonatal, kohort bayi,status ISPA Balita..
Keadaan Lingkungan LB4 PERKESMAS XIII
Register Kesehatan Lingkugan
Rumah Sehat (PHBS) LT1 Data dasar Register Kesehatan Lingkugan Akses Air bersih LB4 PERKESMAS
XIII Register Kesehatan Lingkugan
Sanitasi Dasar LB 3 Register Kesehatan Lingkugan Sosial ekonomi Family Folder Kartu Individu, Register PUS
(Kader) Akses KIE LT1 Dara Dasar, LB4 PWS KIA Tenaga Promkes LT2 Data Kepegawaian Pukesmas Peran Kader LT1 Data dasar Register PUS (Kader) Pengetahuan kesehatan rendah LT1 Dara Dasar Keluarga binaan Risti LB3a-GIKIA Status Gizi Kelurga Rendah LB3 GIKIA Kohort Ibu, Bayi, Balita Cakupan Imunisasi Rendah LB3 GIKIA Kohort Ibu, Bayi, Balita, PWS KIA
Sumber SP2TP
• Prioritas Masalah Program KIA
Salah satu metode penetapan masalah prioritas adalah metode PAHO
dengan menggunakan beberapa kriteria untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan yaitu Magnitude (luasnya masalah), Severity
(beratnya kerugian yang ditimbulkan), Vulnerability (tersedianya
sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut), Community anda
political concern ( sejauh mana masaalh tersebut menjadi perhatian
masyarakat dan para politisi), Affordability (ada tidaknya dana yang
tersedia). Berdasarkan hasil telaah dokumen, maka dapat dilakukan
simulasi prioritas masalah menggunkan metode scoring pada program
KIA yang ada di Puskemas Tapos dengan cara penilaian oleh para
expert.
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Tabel 3. Prioritas Masalah Program KIA Puskesmas Tapos
No Peyakit M S V C Total
1 Masalah lingkungan 9 5 8 3 1080
2 Masalah gizi 7 4 5 5 700
3 Masalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi 9 5 8 2 720
Dari hasil perhitungan prioritas masalah diatas maka
didapatkan urutan malasah prioritas yaitu masalah lingkungan, masalah
gizi kemudian masalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Sehingga dari hasil penentuan prioritas masalah diatas diharapkan
Puskesmasn Tapos dapat fokus dalam menyelsaikan masalah tersebut.
• Menetapkan Tujuan Program
Setelah mendapatkan prioritas masalah dengan memotret masalah yang
terjadi Program KIA yaitu kematian balita karena kasus ISPA yang
diidentifikasi penyebab masalahnya adalah rendahnya cakupan
kesehatan lingkungan di wilayah daerah Tapos, maka tujuan
Puskesmas adalah menekan jumlah kasus ISPA diwilayahnya dengan
memperbaiki lingkungannya.
• Alternatif Pemecahan Masalah
Berikut adalah daftar alternatif pemecahan masalah yang dapat disusun
berdasarkan masalah terpilih:
1. Kesehatan Lingkungan Rendah
ü Penjaringan dan pembinaan Rumah tangga PHBS ü Penyuluhan rumah sehat ü Penjaringan penduduk yang memilki akses air minum yang
layak ü Penyelenggaraan air minum memenuhi syarat kesehatan ü Penjaringan penduduk yang memiliki akses sanitasi layak ü Data Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) ü Pengawasan tempat umum memenuhi syarat ü Pengawasan TPM memenuhi syarat higene sanitasi ü Pengawasan TPM tidak memenuhi syarat dibina
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
ü Pengawasan TPM memenuhi syarat uji
2. Status Gizi Balita Rendah
ü Penjaringan Keluarga Risti ü Penyuluhan gizi balita ü Peningkatan pengetahuan ibu dibantu dengn peran kader aktif. ü Penigkatan kekebalan tubuh balita dengan imunisasi
• Rencana Operasional (Plan Of Action) Program KIA
Karena fokus penelitian ini adalah perencanaan program KIA maka
simulasi perencanaan operasional yang disusun untuk program KIA.
Dengan mempertimbangkan sumber daya dan sarana yang dimiliki
Puskesmas Tapos maka perencanaan operasional yang disusun adalah
sebagai berikut:
Judul Rencana Operaional Puskesmas “Imunisasi
influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV bagi
Balita di Puskesmas Tapos pada tahun 2014”
Tujuan: Melakukan imunisasi Imunisasi influenza, imunisasi
DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV kepada seluruh balita di
Puskesmas Tapos pada tahun 2014
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka sesuai dengan tujan penelitian ini,
dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
a. Belum optimalnya pemanfaatan data SP2TP di Puskesmas Tapos Kota
Depok, khususnya dalam penelitian ini fokus dalam mendukung proses
perencanaan Program KIA
b. Pemanfaatan SP2TP dalam menganalisis situasi program, melihat
cakupan dan target.
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
c. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan teknik pembuatan pohon
masalah program.
d. Mapping identifikasi kebutuhan sumber data dengan memanfaatkan
SP2TP pada pohon masalah yang telah di konstruksikan.
e. Penetapan prioritas masalah dengan teknik scoring.
f. Menetapkan tujuan berdasarkan prioritas masalah terpilih, dengan cara
meranking.
g. Menyusun rencana operasional dapat dilakukan berdasarkan SP2TP.
Saran
Setelah di dapatkan kesimpulan dari penelitian ini maka saran yang dapat
diberikan adalah :
1. Bagi Pemegang Program
a. Dalam menyusun perencanaan program di Puskesmas sebaiknya,
memanfaatan keterpaduan data dan informasi program yang ada di
Puskesmas yang terhimpun dalam SP2TP sehingga dapat melihat
permasalahan yang terjadi dari berbagai sudut pandang.
b. Adanya kolaborasi antara sesama pemegang program di Puskesmas
dalam menyusun perencanaan suatu program di Puskesmas.
c. Peningkatan pengetahuan tentang SP2TP dan pentingnya keterpaduan
data dalam proses perencaaan program.
2. Bagi Puskesmas
a. Puskesmas memberikan tanggung jawab pada setiap petugas program
dalam menyusun pohon masalah programnya.
b. Melakukan sharing data antara setiap program.
c. Perlu diadakannya pelatihan pada petugas mengenai analisis
pemanfaatan SP2TP di Puskesmas Tapos.
d. Perlu adanya petugas yang bertanggungjawab dalam menganalisa data
SP2TP sehingga dapat dimanfaatkan lebih optimal.
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
e. SP2TP sebaiknya dimanfaatkan tidak hanya untuk bahan pembuatan
profil namun dapat dimanfaatkan untuk menganalisis situasi wilayah
kerja Puskesmas.
f. Data dan informasi SP2TP sebaiknya dimanfaatkan untuk mendukung
rencana kerja sama lintas program.
Daftar Referensi
1. Amsyah, Zulkilfi, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2000.
2. Anwar, Fauziah. Evaluasi Pemanfataan Data dan Informasi KIA yang Dikumpulkan
Kabupaten Purwakarta Dalm Mendukung Perencanaa Program KIA di Tingkat Pusat.
Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehtatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Depok, 1998.
3. Departemen Kesehatan RI. Dukungan Informasi Untuk Manajemen Kesehatan di
Kabupaten/Kota Madya. Pusat Data Kesehatan.Jakarta, Indonesia. 1997
4. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, Jakarta.
1997
5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Daerah Perkotaan, Jakarta,
Indonesia. 1993.
6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Dirjen
Pembinaan Kesehatan Masyarakat Edisi 1, Cetakan 2, Jakarta, Indonesia. 1994
7. Departemen Kesehatan RI. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)
di Indonesia 2001-2010 . Jakarta, Indonesia
8. Departemen Kesehatan RI. Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di
Indonesia, Jakarta. 2008.
9. Departemen Kesehatan RI. Modul Inti 7 Manajemen Data, Jakarta. 2014
10. Dinas Kesehatan Kota Depok. Profil Puskesmas Tahun 2014. Depok. 2014
11. Karsudi. Analisi Pemanfaatan SP2TP Dalam Menunjang Manajemen Puskesmas di Kota
Padang Sumatera Barat Tahun 2000, Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehtatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. 2001.
12. Kementrian Kesehatan. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta, Indonesia. 2010.
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
13. Kementrian Kesehatan. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No. 75
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Indonesia, 2014.
14. Kumorotomo, Dkk. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi – Organisasi
Publik , Yogyakarta, Universitas Gajah Mada.1996.
15. Mc Leod,r, Raymond, Schell. Management Information System, di terjemahkan oleh
Henra Teguh, S.E.Ak.PT.Indeks, Jakarta. 2005.
16. Midiawati. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Program
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas Teluk Pucung Kota Bekasi
Tahun 2007, Laporan Kegiatan Pratikum Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Depok. 2007
17. Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
2003
18. Pasaribu, Eva Mariany, Analisis Perencanaan dan Pemanfaatan Profil Kesehatan Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat Tahun 2000,Skripsi
Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. 2000.
19. Sasongko, Harjatmo dan Fangidae, Horry. Modul Kuliah Disain dan Aplikasi Sistem
Informasi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
2003.
20. Sutisna, Endang. Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik Di Puskesmas, Surakarta,
2011
21. Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Andi, Jakarta, 2005.
22. Stoner, James A.F. Manajemen. Edisi Ketiga. Intermedia.Jakarta. 1986.
23. Swastha, B.Azas –Azas Manajemen Modern . Yogyakarta: Liberty, 1996
24. Universitas Indonesia, FKM, Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen, FKM-UI,
Depok, 1999.
25. Universitas Indonesia, FKM dan Depkes RI, Modul Pelatihan Perencanaan Kesehtan
Tingkat II. 7 Jilid Modul, FKM UI dan Departemen Kesehatan, Jakarta 1988.
26. Utomo, B. Validasi Pemecahan Masalah pada Penelitian Operasional. Dalam :
Sugiyanto, 2002. Perencanaan Straregis Puskesmas Pondok Gede Dinas Kesehatan
Kota Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. 1991
27. Wijono, Djoko. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. Airlangga
Unversiti Press. Surabaya, 1997.
28. http://bappeda.depok.go.id/admin/dokumenPerencanaan/Materi%20Penyusunan%20Ren
stra%20OPD%20%28Bappenas%29.pdf (Waktu akses: 29 April 2015, 23.19 WIB)
29. http://methodframeworks.com/consulting/operations/operations-
planning/index.html(Waktu akses: 20 April 2015, 00.19 WIB)
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
30. http://www.depkes.go.id/article/print/15010200001/lindungi-ibu-dan-bayi-dengan-
imunisasi.html (waktu akses 29 Mei 2015, 02.23 WIB)
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015
Analisis pemanfaatan ..., Niphi Diah Jumiyanti, FKM UI, 2015