ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang,...

70
ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI INDONESIA TERHADAP JEPANG CHAIRANI PUTRI PRATIWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang,...

Page 1: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI

INDONESIA TERHADAP JEPANG

CHAIRANI PUTRI PRATIWI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen
Page 3: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Patok Duga

Manajemen Stok Beras di Indonesia terhadap Jepang adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Chairani Putri Pratiwi

NIM H451110011

Page 4: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

RINGKASAN

CHAIRANI PUTRI PRATIWI. Analisis Patok Duga Manajemen Stok Beras di

Indonesia terhadap Jepang. Dibimbing oleh ANDRIYONO KILAT ADHI dan

SUHARNO.

Beras adalah salah satu makanan pokok di Indonesia. Beras memiliki peran

strategis karena mempengaruhi stabilitas nasional. Beras merupakan komoditas

politik di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Dominasi beras sebagai

makanan pokok Indonesia ditunjukkan dengan tingginya konsumsi beras setiap

tahun. Pasokan beras yang tidak cukup membuat kondisi yang tidak stabil bagi

negara. Situasi ini dipengaruhi oleh pengelolaan stok beras.

Informasi mengenai stok beras sangat penting untuk mengetahui situasi

ketersediaan pangan dalam negeri. Pentingnya stok cadangan beras untuk

Indonesia pun terlihat dari banyaknya kejadian emerjensi, baik itu natural disaster

(alam) maupun man-made disaster (konflik sosial). Konflik sosial di Indonesia

telah lama berlangsung, tetapi lebih menonjol sejak tahun 1998 karena pengaruh

krisis ekonomi yang kemudian dipicu oleh masa transisi. Oleh karena

itu, cadangan beras nasional menjadi begitu penting untuk mengatasi berbagai

kemungkinan buruk akibat dari bencana alam, konflik sosial dan menjaga

kestabilan harga. Indonesia adalah negara kepulauan, infrastruktur dasar

khususnya sarana transportasi belum begitu baik, ditambah lagi dengan rendahnya

pendapatan masyarakat, sehingga stok cadangan beras untuk emerjensi menjadi

penting dan perlu dikuasai dan dikelola dengan manajemen stok yang baik.

Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata

pencaharian petani dan rumah tangga pertanian Jepang. Jepang adalah negara

yang telah berhasil dalam mengelola stok beras. Jepang telah berhasil menjaga

stabilitas cadangan beras tiap tahunnya. Produksi dan konsumsi di negara ini pun

seimbang. Ada indikasi bahwa pola manajemen stok yang telah diterapkan sejak

era 60-an telah berhasil dalam menjaga stabilisasi perberasan di negara tersebut.

Kesuksesan Jepang dalam hal pencadangan beras dapat menjadi pedoman bagi

pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, Jepang digunakan sebagai benchmark

dalam penelitian ini.

Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama yakni: (1) mendeskripsikan

kondisi manajemen stok beras di Indonesia dan Jepang, (2) menganalisis peran

BULOG dalam pengelolaan stok beras Indonesia, dan (3) menyusun redesign

model pengelolaan stok beras nasional yang dapat diterapkan untuk kondisi beras

Indonesia dengan Jepang sebagai patokan. Penelitian ini menggunakan analisis

patok duga (benchmark). Temuan utama adalah: (1) manajemen stok beras

nasional belum ideal, (2) BULOG berperan penting dalam keberhasilan

manajemen stok beras nasional, (3) sistem informasi stok dapat diterapkan dalam

redesign manajemen stok beras nasional .

Sesuai dengan tujuan penelitian dimana Jepang sebagai patok duga

(benchmark) dapat disimpulkan keunggulan manajemen stok Jepang yang

menjamin stabilitas ketersediaan dan distribusi beras yaitu: (1) dukungan

intervensi yang kuat (meskipun cenderung menurun) untuk pendapatan petani, (2)

dukungan dan penerapan manajemen dan teknologi informasi yang konsisten dan

disiplin. Oleh karena itu berdasarkan pendekatan patok duga (benchmark) penting

Page 5: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

disusunnya redesign model manajemen stok beras nasional untuk mendukung

keberhasilan Indonesia dalam manajemen stok beras. Redesign manajemen stok

beras Indonesia yang dianjurkan adalah menambahkan serta mengaplikasikan

sistem informasi stok ke dalam pola manajemen sebelumnya. Usulan strategi

menerapkan sistem informasi stok diharapkan dapat memperbaiki pola

manajemen yang sudah diterapkan dan bisa menjadi landasan untuk memprediksi

kebutuhan stok beras dalam negeri.

Kata kunci: beras, BULOG, manajemen stok, patok duga

Page 6: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

SUMMARY

CHAIRANI PUTRI PRATIWI. Benchmark Analysis of Rice Stock Management

in Indonesia towards Japan.. Supervised by ANDRIYONO KILAT ADHI and

SUHARNO.

Rice is one of the important staple foods in Indonesia. Rice also has a

strategic role in it affects on national stability. Moreover, rice is the most

“politicized” commodity in many countries in the world, including Indonesia. The

dominance of rice as a staple food of Indonesia can be indicated by the high

consumption of rice every year. Lack of rice supplies and not sufficient of rice

will cause unstable conditions for a country. This situation is influenced by rice

stock management.

The information of rice stock is very important to know the situation of

food security in the country. The importance of rice stock was evident from the

number of events in the emergency, natural disaster (natural) or man-made

disaster (social conflict). Social conflict in Indonesia has long been underway, but

more prominent since 1998 due to the economic crisis which is then triggered by

the political transition. Therefore, the national rice stock has become important to

address several of possibility caused by natural disasters, social conflicts and also

maintain price stability. Indonesia is an archipelago country, a basic infrastructure

especially transportation is unstructured, coupled with the low income of the

community, so stock for emergency situation to be important and need to be

controlled and managed with good management stock.

Rice is not only the most important staple food in Japan, but it also the main

source of livelihood farmers and agricultural households. Japan is a country that

has been established manages rice stocks. Japan has succeeded in maintaining the

stability of rice stock each year. Production and consumption in the country is also

balanced. There are indications that the pattern of stock management which has

been applied since the '60s has been successful in maintaining the stabilization of

rice in the country. Japan's success in terms of rice reserves can serve as

guidelines for the Indonesian government. Therefore, Japan as a benchmark in this

study.

This study has three main objectives that include the following: (1) to

describe the condition of rice stock management in Indonesia and Japan, (2) to

analyze the role of The National Food Logistic Agency (BULOG) in Indonesian

rice stock management, and (3) to redesign national rice stock management model

that can be applied to conditions in Indonesian rice with Japan as a benchmark.

This study uses benchmark analysis. The major findings are: (1) national rice

stock is not ideal, (2) BULOG was instrumental in the success of the national rice

stock management, (3) Stock information system can be applied to redesign of

national rice stock management.

According with the purpose of research in which Japan as benchmark can

be summed up as Japan has excellent stock management which ensures the

stability of the rice stock and rice distribution, there are: (1) strong support

intervention (although it tends to decrease) for the farmer's income, (2) support

and application management and information technology consistent and

disciplined. As the result of the benchmark, it is important to create the formula of

Page 7: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

the redesign the management model of the national rice stock to ensure Indonesia

will be success in rice stock management. Moreover, redesign of the Indonesian

rice stock management is recommended to add and apply information technology

systems of management stock into the previous pattern. The recommendation of

applying information system is expected to improve stock management patterns

that have been implemented also can be the basis for predicting the future needs

of the domestic rice stocks.

Keywords: benchmark, BULOG, management stock, rice

Page 8: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 9: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains

pada

Program Studi Agribisnis

ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI

INDONESIA TERHADAP JEPANG

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

CHAIRANI PUTRI PRATIWI

Page 10: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Ir Lukman M Baga, MAEc

Penguji Program Studi : Dr Amzul Rifin, SP, MA

Page 11: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

Judul Tesis : Analisis Patok Duga Manajemen Stok Beras di Indonesia terhadap

Jepang

Nama : Chairani Putri Pratiwi

NIM : H451110011

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Ir Andriyono Kilat Adhi

Ketua

Dr Ir Suharno, M.ADev

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi

Agribisnis

Prof Dr Ir Rita Nurmalina, MS

Dekan Sekolah Pascasarjana,

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian:

15 Januari 2014

Tanggal Lulus:

Page 12: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen
Page 13: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga tesis berjudul Analisis Patok Duga Manajemen Stok Beras di

Indonesia terhadap Jepang ini berhasil diselesaikan. Penyelesaian tesis ini juga

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan

dan ucapan terima kasih kepada kepada:

1. Dr Ir Andriyono Kilat Adhi, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Dr Ir

Suharno, M.ADev selaku Anggota Komisi Pembimbing atas bimbingan,

arahan, dan motivasi yang diberikan kepada penulis selama melakukan

penelitian dan penyusunan tesis ini.

2. Dr Ir Lukman M Baga, M.AEc selaku dosen penguji luar komisi dan

Dr Amzul Rifin, SP, MA selaku dosen penguji perwakilan program studi

pada ujian tesis atas saran dan kritikan membangun dalam penyempurnaan

tesis ini.

3. Dr Ir Netti Tinaprila, MM selaku Dosen Evaluator pada kolokium proposal

penelitian atas saran dan arahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian dengan baik.

4. Prof Dr Ir Rita Nurmalina, MS selaku Ketua Program Studi Magister Sains

Agribisnis dan Dr Ir Suharno, M.ADev selaku Sekretaris Program Studi

Magister Sains Agribisnis, serta seluruh staf Program Studi Magister Sains

Agribisnis atas bantuan dan kemudahan yang diberikan selama penulis

menjalani pendidikan.

5. Kedua orang tua dan saudara kandung penulis yang telah memberikan banyak

dukungan, doa dan pengorbanan yang tidak ternilai. Mas Asad dan Khaira

yang telah menjadi motivasi dan inspirasi.

6. Teman-teman di Program Studi Magister Sains Agribisnis atas saran, diskusi,

dan bantuan yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014

Chairani Putri Pratiwi

Page 14: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 4

Tujuan Penelitian 5

Manfaat Penelitian 5

Ruang Lingkup Penelitian 6

2 TINJAUAN PUSTAKA 6

Sejarah Singkat BULOG 6

Sejarah Singkat Japan Agriculture Cooperatives (JA) Group 10

Penerapan Manajemen Persediaan Beras 11

Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu 12

3 KERANGKA PEMIKIRAN 13

Kerangka Pemikiran Teoritis 13

Teori Stok / Persediaan 13

Konsep Pengadaan 14

Teori Manajemen Stok / Persediaan 14

Teori Benchmark 15

Kerangka Pemikiran Penelitian 16

4 METODE PENELITIAN 18

Jenis dan Sumber Data 18

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 18

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 19

Kondisi Perberasan di Indonesia dan Jepang 19

Perkembangan Produksi dan Konsumsi Beras di Indonesia 18

Perkembangan Produksi dan Konsumsi Beras di Jepang 20

Kondisi Stok Beras di Indonesia 22

Kondisi Stok Beras di Jepang 25

Pengadaan Beras di Indonesia 25

Pengadaan Beras di Jepang 29

Distribusi Beras di Indonesia 30

Distribusi Beras di Jepang 31

Implikasi Kondisi Manajemen Stok Beras di Jepang terhadap Kondisi

Manajemen Stok Beras di Indonesia 32

Perkembangan Peran Perum BULOG sebagai Lembaga yang Mengatur

Stok Beras Nasional 38

Page 15: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

Perum BULOG dan Japanese Agriculture (JA) Cooperative dalam

Perekonomian Beras serta Dinamika Politik 42

Kunci Sukses Jepang sebagai Benchmark Manajemen Stok Beras Nasional

dan Redesign Manajemen Stok Beras Indonesia 44

6 SIMPULAN DAN SARAN 48

Simpulan 48

Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 49

RIWAYAT HIDUP 55

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan konsumsi beras dan jumlah penduduk di Indonesia

tahun 2000-2012 1 2 Perkembangan produksi beras, luas panen, dan produktivitas di

Indonesia tahun 2000-2012 2 3 Realisasi pengadaan beras dalam negeri, pengadaan beras luar negeri,

dan total pengadaan beras oleh BULOG tahun 2000-2012 27 4 Pengadaan beras di Jepang tahun 1995-2006 28 5 Perbandingan kondisi sosial masyarakat dan GDP per kapita antara

Indonesia dan Jepang 33 6 Perbandingan produksi dan konsumsi beras di Indonesia dan Jepang 33

7 Perbandingan manajemen stok beras dan jumlah stok beras antara

Indonesia dan Jepang 35 8 Perkembangan peran BULOG berdasarkan Keputusan Presiden 39 9 Implikasi perubahan BULOG dari LPND menjadi PERUM 40

DAFTAR GAMBAR

1 Sejarah lembaga pangan Indonesia tahun 1939-2003 8

2 Kerangka pemikiran operasional 17 3 Perkembangan produksi beras di Indonesia 2000-2012 20 4 Perkembangan produksi beras di Jepang 1995-2012 21

5 Perkembangan stok beras di Indonesia 2005-2012 22 6 Mekanisme stok beras di Indonesia 23

7 Alur manajemen stok beras BULOG 24 8 Perkembangan stok beras di Jepang 2005-2012 26

9 Alur pengadaan beras di Indonesia 28 10 Alur distribusi stok beras nasional 30 11 Pola distribusi beras dalam negeri 31 12 Sistem distribusi beras di Jepang setelah tahun 2004 32 13 Manajemen stok beras nasional 36

14 Tugas Perum BULOG 42 15 Program subsidi langsung dari pemerintah kepada petani 45 16 Redesign manajemen stok beras nasional 47

Page 16: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen
Page 17: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 9 Januari 1988 dari bapak

Karya Prihantono dan ibu Chairul Bariah. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara.

Penulis lulus dari SMU Negeri 3 Bogor pada tahun 2005. Pada tahun yang

sama lulus seleksi masuk IPB melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada

program studi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen hingga semester 3.

Penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi ke Tokyo University of

Agriculture, jurusan International Bio-Business Studies pada bulan April 2007

dengan beasiswa penuh dari universitas setempat. Penulis menyelesaikan

pendidikan S1 di Tokyo University of Agriculture pada bulan Maret 2011.

Penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program Magister

pada Program Studi Magister Sains Agribisnis pada tahun 2011 melalui beasiswa

unggulan DIKTI.

Pada tahun 2011, penulis mulai bekerja sebagai staf pengajar Bahasa Jepang

di Unit Pelatihan Bahasa IPB Dramaga. Penulis juga menjadi asisten dosen tidak

tetap di program studi Agribisnis sejak 2012 hingga sekarang.

Selama mengikuti pendidikan pada program studi Magister Sains

Agribisnis, penulis mengikuti kegiatan seminar internasional Advance Science and

Technology: Sustainability & Prosperity di Universitas Hokkaido Jepang dan

mempresentasikan tulisan Rice Stock Management Towards Suistainable Rice

Surplus. Artikel yang sama telah diterbitkan dalam Prosiding HISAS 10.

Page 18: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia terpenting adalah pangan dan pemenuhannya

adalah hak asasi manusia, seperti yang tercantum dalam pasal 27 UUD 1945.

Pemenuhan pangan dibahas di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

18 Tahun 2012 terkait ketahanan pangan, yakni bahwa negara berkewajiban

mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan

yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional

maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber

daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Ketahanan pangan yang dimaksud meliputi

ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, bergizi,

beragam, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif

secara berkelanjutan. Ketersediaan pangan yang lebih kecil bila dibandingkan

dengan kebutuhan dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, gejolak sosial

dan politik.

Tabel 1 Perkembangan konsumsi beras dan jumlah penduduk di Indonesia tahun

2000 - 2012

Tahun Konsumsi (ton) Jumlah Penduduk (jiwa)

2000 30 782 281 213 395 411

2001 24 241 536 216 203 499

2002 30 424 235 219 026 365

2003 30 026 549 221 839 235

2004 30 763 964 224 606 531

2005 30 949 677 227 303 175

2006 31 382 907 229 918 547

2007 33 620 944 232 461 746

2008 35 752 349 234 951 154

2009 38 209 762 237 414 495

2010 40 354 257 239 870 937

2011 39 705 205 242 325 638

2012 40 876 243 242 325 638 Sumber : BULOG (2012) ; BPS (2012)

Indonesia dalam pemenuhan pangan khususnya beras sebagai pangan pokok

bangsa, menghadapi tantangan besar karena jumlah penduduknya yang terus

meningkat setiap tahunnya (Ariani 2010). Pada tahun 2012 jumlah penduduk

Indonesia sebesar 242 325 638 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 1.49

persen (Tabel 1). Dominasi beras sebagai pangan pokok ditunjukkan oleh

Page 19: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

2

tingginya tingkat konsumsi beras per kapita. Konsumsi beras perkapita yang

tinggi, disertai peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar

mengkonsumsi beras menyebabkan total konsumsi beras nasional yang tinggi

setiap tahunnya. Pada tahun 2012 jumlah konsumsi beras sebesar 40 876 243 ton

(Tabel 1). Bagi Indonesia yang sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras,

bergantung pada pasar impor jelas berisiko. Mengingat pentingnya beras bagi

masyarakat Indonesia, sejalan dengan adanya upaya peningkatan produktivitas,

beras yang dihasilkan seharusnya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri

namun pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan (Tabel 2). Hal ini erat

kaitannya dengan pengelolaan stok beras untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat

setiap tahunnya.

Tabel 2 Perkembangan produksi beras, luas panen, dan produktivitas di

Indonesia tahun 2000-2012

Tahun Produksi (ton) Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha)

2000 51 898 852 11 793 475 44.01

2001 50 460 782 11 499 975 43.88

2002 51 498 694 11 521 166 44.69

2003 52 137 604 11 488 034 45.36

2004 54 088 568 11 922 974 45.74

2005 54 151 097 11 839 060 46.20

2006 54 454 937 11 786 430 47.05

2007 57 157 435 12 147 637 48.94

2008 60 352 925 12 327 425 49.99

2009 64 398 890 12 883 576 49.99

2010 66 469 394 13 253 450 50.15

2011 68 594 067 13 203 643 49.80

2012 69 045 141 13 443 443 51.36 Sumber: BULOG (2012)

Beras selain sebagai sumber energi dan protein utama dalam pola konsumsi

masyarakat juga memegang peranan strategis terhadap stabilitas nasional.

Persediaan beras yang cukup di pasar dengan harga yang terjangkau dapat

menciptakan kondisi yang aman bagi suatu negara. Sebaliknya apabila terjadi

gejolak harga beras dan persediaan berkurang maka terjadi keresahan sosial.

Banyak kepentingan publik dihasilkan oleh beras, dan beras berperan dalam

ketahanan pangan, stabilitas ekonomi dan lapangan kerja. Oleh karena itu beras

dapat dikatakan sebagai komoditas politik (political goods) (Ariani 2010;

Suryana dan Sudi 2001; Waries 2004).

Periode awal reformasi saat ketidakstabilan persediaan pangan khususnya

beras telah memicu terjadinya kerusuhan dan tindak kriminal. Kerusuhan terjadi

di berbagai daerah karena kerisauan masyarakat terhadap stok pangan nasional

yang tidak mencukupi (Firdaus et al. 2008). Sebagian besar masyarakat

menghendaki pasokan dan harga beras yang stabil, tersedia sepanjang waktu dan

Page 20: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

3

dengan harga yang terjangkau (Sawit 2011). Sejarah membuktikan bahwa pada

tahun 1966 dan 1998 terdapat perubahan dari goncangan politik menjadi krisis

politik yang dahsyat karena harga pangan melonjak tinggi dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, selain peran strategis dan politik, beras juga merupakan

instrumen ketahanan stabilitas politik nasional karena beras sebagai komoditas

yang memegang hajat hidup orang banyak. Peran dan campur tangan pemerintah

penting dalam menjaga ketersediaan beras sepanjang tahun, distribusi yang merata

dan harga yang stabil (Amang dan Sawit 2001).

Pentingnya ketahanan pangan ditunjukkan oleh studi Timmer pada tahun

1996 yang menyimpulkan dimana untuk kasus Indonesia, Jepang dan Inggris

bahwa tidak satupun negara yang dapat mempertahankan proses pertumbuhan

ekonomi tanpa terlebih dahulu memecahkan masalah ketahanan pangan. Bagi

Indonesia sendiri, perekonomian beras terbukti secara signifikan merupakan

pendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 1960-an (Amang dan

Sawit 2001; Handewi et al. 2005). Saat ini yang menjadi isu dan perhatian

pemerintah terkait perberasan adalah manajemen stok beras. Masalah pengelolaan

stok beras yang sangat urgen terkait dengan ketersediaan beras.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan infrastruktur dasar

khususnya sarana transportasi yang belum begitu baik. Pusat distribusi beras di

Indonesia hingga saat ini tidak menyebar serta adanya kendala karakter musiman

dari beras, sementara produksinya sepanjang tahun menuntut penanganan

produksi dan logistik yang prima. Selain itu pendapatan masyarakat Indonesia

masih rendah. Keadaan tersebut merupakan faktor stok beras menjadi penting

untuk keadaan darurat dan berperan sangat penting bagi stabilitas harga, konsumsi

rakyat Indonesia. Oleh karena itu, stok beras perlu dikelola baik (BKP 2011).

Negara yang menjadikan beras sebagai pangan pokok dan berhasil dalam

mengelola manajemen stok beras diantaranya adalah Jepang, China, Thailand dan

Vietnam. Thailand dan Vietnam merupakan produsen beras di ASEAN yang

menunjukkan perkembangan cukup baik. Demikian pula dengan China, walaupun

memiliki jumlah penduduk yang besar namun dapat mengelola pangan juga

dengan cukup baik. Jepang merupakan contoh negara yang perkembangan

industrinya maju tetapi memiliki fondasi produksi pangan yang kokoh (Diperta

Jabar 2011).

Jepang menjadi salah satu contoh dimana negara yang tidak memiliki

sumber daya alam untuk memproduksi bahan pangan namun mampu mencapai

ketahanan pangan (Tweeten 1999). Walaupun Jepang dikenal sebagai negara yang

memiliki sektor industri dan teknologi yang maju, namun memiliki perhatian dan

kepedulian yang tinggi untuk sektor pertanian. Pemerintah Jepang sangat

melindungi sektor pertanian khususnya beras dimana beras merupakan pangan

pokok (Esham et al. 2012). Bagi masyarakat Jepang, beras merupakan kebutuhan

yang mendasar. Oleh karena itu, pemerintahnya memberikan perhatian yang

tinggi di sektor pertanian agar kebutuhan pangan bangsanya dapat terus terpenuhi.

Jepang berhasil menjaga stabilitas cadangan beras tiap tahunnya (MAFF

2010). Produksi dan konsumsi beras di negara ini pun seimbang. Pola manajemen

stok yang telah diterapkan sejak tahun 1960 berhasil dalam menjaga stabilisasi

perberasan di negara tersebut. Situasi perberasan nasional terkait kepentingan

untuk mencari model manajemen stok masih sangat tinggi sehingga kesuksesan

Jepang dalam hal pencadangan beras dapat menjadi pedoman bagi pemerintah

Page 21: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

4

Indonesia. Dengan landasan Indonesia dan Jepang memiliki kemiripan dimana

beras merupakan kebutuhan mendasar bagi bangsanya serta negara kepulauan,

sehingga penelitian terkait manajemen stok beras menjadikan Jepang sebagai

patok duga (benchmark) di dalam penelitian ini.

Perumusan Masalah

Bagi bangsa Indonesia, beras hingga saat ini merupakan komoditas yang

strategis karena unsur penopang utama ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan

ketahanan nasional. Informasi mengenai stok beras sangat penting untuk

mengetahui situasi ketersediaan pangan dalam negeri. Pentingnya stok cadangan

beras untuk Indonesia pun terlihat dari banyaknya kejadian emerjensi, baik itu

natural disaster (alam) maupun man-made disaster (konflik sosial). Konflik sosial

di Indonesia telah lama berlangsung, tetapi lebih menonjol sejak tahun 1998

karena pengaruh krisis ekonomi yang kemudian dipicu oleh masa transisi. Oleh

karena itu, cadangan beras nasional menjadi begitu penting untuk mengatasi

berbagai kemungkinan buruk akibat dari bencana alam, konflik sosial dan

menjaga kestabilan harga (Firdaus et al. 2008).

Data stok beras menjadi permasalahan, walaupun data yang telah dibuat

oleh pemerintah tentang perkiraan jumlah beras yang ada di masyarakat dan

BULOG sudah ada. Namun perkiraan data tersebut tidak bisa menjelaskan di

mana saja stok beras yang ada di masyarakat sehingga informasi surplus beras

nasional tidak mampu menenangkan pasar (Diperta Jabar 2011). Kondisi tersebut

erat kaitannya pada kemampuan manajemen stok beras pemerintah. Saat ini

manajemen stok beras yang bisa diakses, dikuasai dan dikendalikan adalah yang

dimiliki Perum BULOG. Namun yang menjadi permasalahan apakah peran Perum

BULOG sudah maksimal dalam melakukan manajemen stok beras di Indonesia.

Pasca reformasi Perum BULOG yang sebelumnya merupakan lembaga

Pemerintah langsung di bawah Presiden dalam mengelola perberasan nasional

berubah menjadi perusahaan publik di bawah Menteri Negara BUMN. Perum

BULOG diperlakukan sama dengan perusahaan bisnis swasta dimana Perum

BULOG bisa mencari keuntungan (Yonekura 2005). Hal tersebut menjadi faktor

perberasan nasional khusunya terkait manajemen stok beras kurang mendapat

perhatian khusus karena adanya pihak-pihak yang lebih menyukai adanya impor

walaupun terjadi surplus beras, karena mendapatkan keuntungan. Implikasi

perubahan BULOG pasca reformasi ternyata membawa dampak buruk bagi

perberasan nasional. Berdasarkan kondisi itu penelitian ini mengangkat pemikiran

apakah jika adanya manajemen stok beras yang terpusat, dengan kontrol serta

perkiraan jumlah produksi, persediaan dan cadangan beras untuk konsumsi setiap

tahunnya, mampu mengatasi situasi yang terjadi pada perberasan nasional. Selain

itu apakah peran BULOG pasca reformasi memiliki kaitan dengan ketidakstabilan

kondisi perberasan dalam negeri.

Jepang merupakan negara produsen sekaligus konsumen beras di Asia dan

negara yang berhasil mengelola stok beras (PPHP 2013). Penulis melihat Jepang

dimana hal yang paling menonjol dalam pengelolaan pemenuhan kebutuhan

pangan adalah keberhasilannya dalam mengurangi ketergantungan kepada pangan

beras serta pengelolaan terhadap besaran produksi dan permintaan beras. Jepang

pada saat mengalami krisis ekonomi tahun 2008-2009 yang lalu, sektor pertanian

Page 22: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

5

umumnya, serta komoditi pangannya sangat terjaga dengan baik tidak terganggu

secara signifikan. Peristiwa Gempa dan Tsunami yang terjadi di Jepang pada 11

Maret 2011 mampu diatasi dengan pemenuhan pangan khususnya beras dengan

memanfaatkan stok untuk keadaan darurat, sehingga situasi tetap terkontrol

(MAFF 2012). Kekuatan luar biasa tersebut bisa terjadi karena koperasi yang

bernama Japanese Agriculture Cooperative (JA) telah menjadi kekuatan yang

nyata dalam mengendalikan bisnis pangan mereka. Sehingga tidak ada kekuatan

manapun, termasuk pemerintah, yang bisa semena-mena mengatur tata niaga

pangan termasuk mengimpornya tanpa persetujuan koperasi mereka. Kekuatan

inilah yang menyebabkan sistem ketahanan mereka menjadi kuat. Petani di

Jepang bersatu dalam Nougyou Kyoudou Kumiai atau istilah lainnya adalah

Japanese Agriculture Cooperative (JA). Selain itu, JA (Japan Agricultural

Cooperative) yang berperan dalam pengelolaan stok beras di Jepang (Esham et al.

2012), digunakan sebagai patok duga (benchmark) bagi Indonesia khususnya

Perum BULOG dalam mengelola stok beras.

Dari uraian diatas dapat dilihat bagaimana manajemen stok memainkan

peranan penting, sehingga penelitian terkait manajemen stok menjadi isu yang

perlu diangkat di tengah kondisi perberasan nasional saat ini. Oleh karena itu,

rumusan permasalahan di dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana kondisi manajemen stok beras di Indonesia dan Jepang?

2. Bagaimana peran Perum BULOG dalam manajemen stok beras Indonesia?

3. Bagaimana model manajemen stok beras yang bisa diterapkan bagi kondisi

perberasan di Indonesia dengan melihat Jepang sebagai patok duga?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan maka tujuan penelitian

adalah:

1. Mendeskripsikan kondisi manajemen stok beras di Indonesia dan Jepang.

2. Menganalisis peran Perum BULOG dalam manajemen stok beras Indonesia

3. Menyusun redesign model manajemen stok beras yang bisa diterapkan bagi

kondisi perberasan di Indonesia dengan melihat Jepang sebagai patok duga

Penelitian ini bersifat studi literatur, oleh karena itu dilakukan penelusuran data

dari berbagai literatur yang relevan.

Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat :

1. Bagi peneliti, mampu mendeskripsikan kondisi manajemen stok beras di

Indonesia dan Jepang, serta dampak kebijakan terkait pengelolaan

manajemen stok beras di kedua negara tersebut.

2. Memberikan solusi dan informasi kepada pihak atau instansi yang terkait

dengan manajemen stok beras di Indonesia maupun pengambil kebijakan,

dengan harapan kebijakan baru nantinya bermanfaat.

3. Memberikan manfaat bagi pembaca, baik sebagai tambahan pengetahuan

maupun sebagai informasi untuk melaksanakan studi yang relevan di masa

mendatang.

Page 23: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

6

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini melihat peran dari Perum BULOG di Indonesia dan Japanese

Agriculture Cooperative (JA Cooperative) Jepang dimana manajemen stok di

negara masing-masing dikelola. BULOG menjadi potret keadaan yang berperan

penting di dalam manajemen stok beras nasional. Manajemen stok beras di Jepang

terkosentrasi pada JA sebagai koperasi yang berperan penting di dalam

manajemen stok. Manajemen stok yang dimaksud di dalam penelitian adalah

terkait dengan ketersediaan (availability) terhadap beras. Setelah itu diharapkan

keluaran dari keberhasilan manajemen stok beras di Jepang kemudian

diadaptasikan dalam menyusun redesign model manajemen stok beras nasional.

Redesign model tidak merombak total, tetapi menambahkan bagian-bagian yang

perlu ditambahkan dengan referensi yang digunakan di dalam penelitian.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Singkat BULOG

Amrullah (2003) menjelaskan bahwa dalam perjalanan sejarah bangsa

kehadiran lembaga pangan tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Secara formal

pemerintah mulai ikut menangani pangan pada zaman Belanda, ketika berdiri

Voedings Midelen Fonds (VMF) yang bertugas membeli, menjual dan

menyediakan bahan makanan. Dalam masa pemerintahan Jepang, VMF

dibekukan dan muncul lembaga baru yang bernama Sangyobu Nanyo Kohatsu

Kaisha, atau juga pada zaman kemerdekaan yang banyak mengalami perubahan

sejak dari Kementrian Pengawasan Makanan Rakyat (PMR), Yayasan Bahan

Makanan (BAMA), Yayasan Urusan Bahan Makanan (YUBM), Badan

Pelaksanaan Urusan Pangan (BPUP), Komando Logistik Nasional (KOLOGNAS)

dan Badan Urusan Logistik (BULOG). Tugas dan fungsi lembaga pangan tersebut

umumnya berkisar pada masalah pengendalian harga, distribusi dan pemasaran.

Hanya fokus utamanya dapat berbeda antar waktu dan antar lembaga tersebut.

Kehadiran BULOG sebagai lembaga stabilitasi pangan memiliki arti

khusus dalam menunjang keberhasilan Orde Baru sampai tercapainya

swadembada beras tahun 1984 menjelang Repelita 1 (1 April 1969), struktur

organisasi BULOG diubah dengan Keppres RI No. 11/1969 tanggal 22 Januari

1969 disesuaikan dengan misi barunya yang berubah dari penunjang peningkatan

produksi pangan menjadi buffer stock holder dan distribusi untuk golongan

anggaran. Kemudian penyempurnaan struktur BULOG dengan Keppres No.

39/1978 tanggal 6 November 1978, BULOG mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya

guna menjaga kestabilan harga beras baik bagi produsen maupun bagi konsumen

sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah. Perubahan yang terjadi di dalam

lembaga pangan hingga menjadi BULOG merupakan periode lembaga pangan

yang paling lama keberadaannya sejak kemerdekaan bangsa Indonesia (Amrullah

2003).

Memasuki Era Reformasi, beberapa lembaga pemerintah mengalami

revitalisasi serta reformasi termasuk BULOG. Perubahan peran BULOG sangat

Page 24: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

7

menonjol sejak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 (Saifullah 2001).

Tugas pokok Bulog hanya dibatasi untuk komoditi beras dan gula pasir. Tugas ini

lebih dipersempit lagi dengan diterbitkannya Keppres RI No. 19 tahun 1998 yang

menetapkan peran BULOG hanya mengelola komoditi beras saja. Sesuai dengan

Keputusan Presiden Nomor 29 tahun 2000 tanggal 26 Februari 2000, peranan

BULOG diharapkan lebih mandiri dalam usahanya dengan fungsi utama

manajemen logistik ini diharapkan lebih berhasil dalam mengelola persediaan,

distribusi, dan pengendalian harga beras, serta usaha jasa logistik.

Pada tanggal 23 November 2000, pemerintah mengeluarkan Keppres RI

No. 166 tahun 2000 mengenai Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND)

yang diantara pasal-pasal mengatur mengenai tugas dan fungsi BULOG yang baru,

yaitu melaksanakan tugas pemerintah di bidang manajemen logistik sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan keluarnya

Keppres tersebut, maka Keppres RI No. 29 tahun 2000 tidak berlaku lagi.

Selanjutnya pemerintah mengeluarkan Keppres RI No. 178 tahun 2001 tanggal 15

Desember yang pada beberapa pasalnya menetapkan mengenai bentuk organisasi

BULOG yang baru. Mengingat Keppres RI No. 166 tahun 2000 masih

mengandung pasal-pasal yang membatasi operasi dan peran BULOG, maka masih

dirasa perlu diupayakan untuk diubah sehingga lebih sesuai dengan fungsi dan

peran BULOG. Pada Gambar 1 dijelaskan bagaimana perubahan BULOG sebagai

lembaga pangan Indonesia dari tahun 1939 sampai tahun 2003.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2003 Lembaga

BULOG yang semula Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) berubah

menjadi Perusahaan Umum (Perum) dengan Visi Menjadi Lembaga Pangan yang

handal untuk memantapkan ketahanan pangan dan Misinya adalah

Menyelenggarakan tugas pelayanan publik untuk keberhasilan pelaksanaan

kebijakan pangan nasional. Menyelenggarakan kegiatan ekonomi di bidang

pangan secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat kepada perkonomian

nasional.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2009 tentang Kebijakan

Perberasan, tugas publik BULOG pertama adalah melakukan pembelian gabah

dan beras dalam negeri pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Tugas

pengaman HPP yang sebelumnya menggunakan Harga Dasar, terus dilakukan

sejak BULOG berdiri pada tahun 1967. Pembelian gabah dan beras merupakan

keberpihakan Pemerintah (Perum BULOG) terhadap petani sebagai produsen

melalui jaminan harga dan jaminan pasar atas hasil produksinya (BULOG 2010).

Tugas Publik BULOG kemudian direvisi kembali dengan dikeluarkannya

Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2012.

Page 25: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

8

Gambar 1 Sejarah lembaga pangan Indonesia tahun 1939-2003 Sumber : Amrullah (2003)

Voeding Middelen Fonds (VMF)

(1939-1942)

Sangyoubu-Nayno (Kohatsu Kaisha)

(1942-1945)

Daerah RI

Daerah yang Diduduki oleh Belanda

1945 - 1950

Tugas : Membeli, Menjual, Persediaan Bahan Pangan

Pengawasan Makanan Rakyat (PMR)

VMF Dihidupkan Kembali

Yayasan Bahan Makanan (BAMA) (1950 1952)

Yayasan Urusan Bahan Makanan (YUBM) (1952-1958)

YUBM + YBPP (1958 – 1964 ) Yayasan Badan Pembelian

Badan Pelaksana Urusan Pangan (BPUP) (1964 – 1966)

Komando Logistik Nasional (KOLOGNAS) (1966 – 1967)

Badan Urusan Logistik (BULOG) (1967-1969)

G

Reorganisasi Struktur BULOG (Keppres 11 /1969 22 Januari 1969)

Penyempurnaan Struktur BULOG (Keppres 39/1978)

Keppres No. 103 tahun 2001

Sidang Kabinet Terbatas 13 Januari 2003 di Istana Negara Dipimpin Presiden. BULOG berubah menjadi PERUM

PP Nomor 7 tahun 2003 LPND BULOG jadi PERUM BULOG

Kebijakan Stabilisasi Harga

Membeli, Menjual,

Pengangkutan, Penyimpanan,

Penyaluran Beras

Pengendalian Operasional Bahan Makanan Pokok

Stabilisasi Harga

Pangan, Membentuk (Stok Beras),

Mengintrodusir Standar dan Grade Beras

Stabilisasi Harga

Pangan Yang Berorientasi Operasi

Bufferstock

Membangun Ekonomi Nasional Khusus Bidang Pangan

Page 26: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

9

Saifullah (2001) menguraikan bahwa BULOG melakukan pembelian

gabah/beras dan menyimpan cadangan beras. Ada 4 (empat) tugas publik yang

tetap diemban Perum BULOG berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2012 yaitu:

1. Melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dengan ketentuan Harga

Pembelian Pemerintah (HPP)

Pada saat panen raya yang serempak, maka permintaan gabah sangat inelastis

sementara gudang swasta terbatas dan iklim yang kurang bersahabat, serta masih

lemahnya industri penggilingan padi oleh karena itu, dengan pola ini suplai beras

yang berasal dari produksi dalam negeri akan terjamin dan kemandirian pangan

akan lebih besar. Hal ini tentunya terkait erat dengan ketersediaan pangan dari

produksi dalam negeri, serta pendapatan jutaan petani kecil yang tersebar di

berbagai pelosok ditanah air. Perum BULOG dirancang untuk tetap melakukan

pembelian gabah dalam negeri, mendorong berkembangnya industri penggilingan

modern sehingga mampu mendongkrak harga ke tingkat yang diinginkan,

terutama di musim panen raya. Tugas publik Perum BULOG dalam hal pembelian

gabah/beras dalam negeri mendukung pilar ketersediaan.

2. Stabilitas harga beras

Pada saat pengeluaran rumah tangga masih dominan terhadap pangan, maka

ketidakstabilan harga pangan khususnya beras meningkat melebihi tingkat

intervensi jika harga pangan khususnya beras meningkat melebihi tingkat harga

yang ditolerir. Untuk itu Perum BULOG siap menerima penugasan tersebut

apabila memperoleh mandat dari pemerintah atau pada situasi yang mengharuskan.

3. Menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat

berpendapatan rendah

Perum BULOG harus menyediakan beras di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu menyediakan beras bersubsidi

bagi orang miskin melalui program RASKIN (Beras Miskin). Program ini

merupakan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial (social

protection programme) yang ditujukan kepada rumah tangga miskin (targeted

subsidy), umumnya mereka beresiko tinggi terhadap food insecurity. RASKIN

membuka akses secara ekonomi terhadap pangan, sehingga dapat melindungi

rumah tangga rawan pangan dari kekurangan gizi terutama energi dan protein. Hal

tersebut berakibat buruk terhadap kecerdasan anak-anak serta rendahnya

produktivitas SDM dan kematian akibat penyakit infeksi karena lemahnya daya

tahan tubuh. Tugas publik Perum BULOG melalui program RASKIN dapat

mendukung pilar keterjangkauan.

4. Pengelolaan stok pangan.

Pemerintah menguasai stok beras yang dikelola oleh Perum BULOG sebagai

usaha untuk mengatasi keadaan darurat, seperti bencana alam, bencana yang

dibuat manusia seperti konflik sosial dan lain-lain. Perum BULOG diharapkan

mempunyai stok optimal sekitar satu juta ton beras (pipe line stock) guna

mengatasi hal-hal yang disebutkan diatas. Dengan manajemen stok yang

tersentralisir dan dibiayai oleh pemerintah pusat, maka akan memudahkan

pengelolaan penyimpangan serta penyaluran. Menjaga kecukupan stok dapat

mendukung terwujudnya pilar ketersediaan.

Page 27: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

10

Sejarah Singkat Japan Agriculture Cooperatives (JA) Group

Japan Agriculture Cooperatives (JA Cooperative) adalah sebuah

organisasi nasional petani ditetapkan sesuai dengan Hukum Pertanian Koperasi

Masyarakat. Pemerintah Jepang berfungsi sebagai penentu kebijakan sedangkan

aktifitas lapangan diambil alih oleh JA Cooperative atau di Indonesia dikenal

dengan koperasi pertanian. Berdasarkan semangat saling membantu, JA

Cooperative beranggotakan para petani Jepang dengan tujuan meningkatkan

standar hidup petani.

JA Group menyediakan lima layanan penting bagi anggotanya: asuransi,

bimbingan, kredit, pemasaran dan pembelian, dan kesejahteraan. Sistem koperasi

pertanian sebelumnya memiliki tiga struktur berjenjang pada tingkat lokal,

prefektur dan tingkat nasional. Di bawah sistem ini, pada federasi prefektur

disediakan koperasi pertanian lokal (masyarakat primer). Federasi nasional

memberikan fungsi yang saling melengkapi untuk mendukung federasi prefektur

dan membuat kegiatan kelompok lebih efektif. Untuk mengatasi persaingan global,

JA Grup mereformasi organisasi dan bisnis operasi dengan tujuan untuk lebih

meningkatkan pertanian operasi dan standar hidup petani di tahun-tahun

mendatang. Integrasi federasi prefektur dan nasional dan konsolidasi masyarakat

dasar setempat sedang didorong sebagai cara untuk meningkatkan fungsionalitas

dan efektivitas struktur organisasi (JA 2012).

Godo (2002) menjelaskan bahwa JA tidak hanya melobi politisi dan

memberikan layanan kepada petani tetapi juga mengamati dan mengendalikan

kegiatan anggota, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga

berfungsi dalam membantu MAFF (Kementerian Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan Jepang) untuk membuat dan menegakkan kebijakan. Selain itu,

beberapa subsidi MAFF untuk petani (misalnya, pinjaman berbunga rendah) yang

didistribusikan melalui JA. Dengan demikian, MAFF tidak memperkenalkan

kebijakan tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan kepentingan JA.

UU Koperasi Pertanian menjamin petani dalam kebebasan untuk

mendirikan koperasi pertanian, yang menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi

sebuah koperasi pertanian untuk bergabung dengan sistem JA. Petani bebas untuk

bergabung atau meninggalkan koperasi pertanian seperti yang mereka lihat cocok.

Namun, di bawah tekanan implisit dari MAFF dan masyarakat pedesaan, hampir

semua petani bergabung JA dan meninggalkan pembentukan koperasi pertanian

lainnya. Banyak bisnis JA telah menikmati perlindungan berat, serta regulasi oleh

pemerintah. Misalnya, JA diberi posisi monopoli dalam pengumpulan beras dan

penjualan pupuk (Okuno dan Honma 1998; JA 2012).

JA Cooperative memberikan jaminan semua produk petani terjual dengan

harga di atas rata-rata dan tentu saja menguntungkan petani. Ada beberapa

alternative yang ditawarkan untuk para produsen/petani, yaitu: produk dibeli

langsung oleh JA Cooperative dengan harga di atas harga pasar (khususnya beras

karena dianggap produk yang vital), petani dapat mendistribusikan sendiri tetapi

dibawah arahan/petunjuk dari JA Cooperative (hal ini disebabkan oleh petani

ingin mencari pembeli yang menawarkan harga lebih tinggi dari JA Cooperative,

petani dapat menitipkan produk mereka kepada JA Cooperative untuk dijualkan

oleh JA Cooperative.

Page 28: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

11

Penerapan Manajemen Persediaan Beras

Menurut Timmer (2004) persediaan pada dasarnya adalah sebuah bentuk

"modal mati", meningkatkan logistik dan manajemen persediaan dapat

menghemat modal riil serta biaya transaksi rendah. Sharma et al. (2013) di dalam

penelitiannya menjelaskan bahwa manajemen persediaan merupakan isu utama di

dalam rantai pasok beras. Rantai pasok beras di India selalu dihadapkan dengan

tantangan ketersediaan stok/ persediaan yang tepat. Manajemen persediaan dalam

rantai pasokan beras membutuhkan permalan yang tepat dari permintaan,

perencaan persediaan, dan pengadaan persediaan pada saat yang tepat.

Amang dan Sawit (2001) dalam studinya menunjukkan bahwa manajemen

stok merupakan inti dari kebijakan stabilisasi harga beras. Studi tersebut

menunjukkan bahwa BULOG selama ini hanya menguasai stok beras antar 4-8

persen dari produksi dalam negeri dan mengimpor bila diperlukan. Stok beras

yang dikuasai BULOG bervariasi antara satu musim ke musim lainnya, antara

satu tahun ke tahun lainnya bergantung pada produksi dalam negeri. Bila produksi

dalam negeri baik, maka seluruh stok beras berasal dari produksi dalam negeri,

sebaliknya bila terjadi kekeringan atau banjir, maka stok beras dalam negeri akan

diisi dari impor. Manajemen stok beras memerlukan dana dan besarnya dana

meningkat dari tahun ke tahun karena meningkatnya biaya-biaya yang meliputi

biaya pengadaan, eksploitas dan manajemen. Biaya terbesar yang dikeluarkan

BULOG adalah untuk pembayaran bunga bank yang mencapai 50 persen dari

total biaya stabilisasi. Sementara itu, besaran stok di tingkat masyarakat belum

diketahui secara pasti. Hal ini disebabkan karena cadangan pangan masyarakat

dilakukan oleh petani yang relatif banyak dan menyebar di banyak tempat.

Darwanto (2005) dalam hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa untuk

menjamin keberlanjutan ketahanan pangan melalui peningkatan ketersediaan

pangan nasional, terutama beras. Kebijakan perlindungan petani dengan

pembatasan impor beras sebaiknya didukung pula dengan kebijakan yang

mendorong peningkatan produksi domestik melalui upaya peningkatan

produktivitas padi terutama di daerah penghasil beras seperti di Jawa, Sumatera

Barat dan Sulawesi Selatan. Untuk daerah penghasil beras lainnya perlu dilakukan

peningkatan produktivitas dan luas panen, baik dengan perluasan lahan maupun

peningkatan intensitas tanam per tahun dengan jaminan ketersediaan irigasi dan

input pertanian.

Baldwin et al. (2009) di dalam penelitiannya bertujuan mencapai surplus

beras di Asia Tenggara dalam proyek di tahun 2021 yang berkelanjutan dalam

ekspor dengan skala lebih besar di Asia Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode deksriptif kualitatif. Salah satu hal sebagai upaya mencapai

surplus beras adalah memperbaiki dan meningkatkan fungsi stok beras. Secara

regional, stok akhir telah meningkat relatif dengan konsumsi sejak tahun 1998 dan

rasio penggunaan stok Asia Tenggara meningkat pada tahun 1998 dan rasio

penggunaan stok Asia Tenggara meningkat pada tahun 2009/2009. Ketika stok

mencapai 19.9 juta ton dan mewakili lebih dari 20 % tingkat konsumsi tahunan

atau penawaran cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan untuk lebih dari 70

hari. Pemerintah melakukan stok untuk beberapa alasan dimana stok digunakan

untuk keadaan darurat seperti saat adanya bencana alam sehingga stok dapat

dengan cepat digunakan untuk mengatasi keadaan tersebut. Pemerintah juga

Page 29: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

12

melakukan stok untuk keadaan pasar (baik secara nasional ataupun permintaan

global) untuk menjaga keadaan harga pasar. Keadaan pasar tampak sebagai motif

besar bagi pemerintah dengan adanya permintaan stok dari negara pengimpor

seperti Philipines dan Indonesia serta stok sering dibeli dari sumber asing. Dalam

kasus lain akumulasi stok dimana pemerintah membeli beras dari petani untuk

meningkatkan harga yang diterima oleh petani. Pemerintah menghimbau bahwa

stok bersifat sementara dan akan segera habis jika harga pasar tinggi. Namun

dalam prakteknya kadang-kadang pemerintah menyimpan stok dalam periode

yang lama sebagai antisipasi terhadap ketakutan yang muncul setiap saat akan

menurunkan harga dan merugikan petani.

Penelitian terkait manajemen stok beras di Jepang dilakukan oleh PT

Dallabilla (2012). Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme

manajemen stok di Jepang dan kebijakan yang diterapkan dalam upaya

pencapaian surplus beras. Jepang sangat ketat dan membatasi impor beras. Petani

di Jepang diarahkan untuk beralih ke komoditi lain seperti gandum, kedelai dan

sayur-sayuran dengan pemberian subsidi sebesar 15 000 yen / 10 acre. Selain

subsidi tetap pemerintah juga memberikan subsidi tambahan yang berbeda

tergantung jenis komoditi yang ditanam oleh petani sebagai pengganti tanaman

padi. Rantai tataniaga Jepang tidak memiliki supply chain yang tidak terlalu

panjang. Supply chain dimulai dari petani yang menjual hasil produksi kepada

Japan Agricultural Cooperative (JA Cooperative) atau perusahaan ini mirip

dengan BULOG yang ada di Indonesia. JA bekerjasama dengan perusahaan

swasta dalam menyalurkan hasil produksi dari petani hingga retailer dan

konsumen akhir. Manajemen stok beras yang dimiliki oleh Jepang mampu

mencapai surplus supply melalui perubahan pola konsumsi beras dan harga beras

yang tinggi dan sulit untuk dapat diekspor. Pemberian subsidi tetap, subsidi

variabel, pengembangan R&D, perbaikan mekanisme, pendampingan, adanya bea

masuk beras impor serta adanya subsidi harga. Melalui JA membangun

kelembagaan dengan petani yang lebih solid sehingga petani tidak dirugikan.

Arifin (2013) merumuskan langkah utama dalam memperbaiki ketersediaan

pangan dalam negeri. Langkah utama yaitu meningkatkan konsistensi strategi

peningkatan produksi pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Selain itu cadangan pangan pokok harus ada sepanjang waktu (iron stock) untuk

kondisi darurat, serta perlu disimpan dalam stok penyangga (buffer stock) untuk

pengendalian gejolak harga. BULOG mampu melakukan pengadaan beras dalam

negeri minimal 2 juta ton atau lebih sebagai batas bawah tingkat aman dalam

mengantisipasi gejolak peningkatan harga, terutama pada musim paceklik. Arifin

menyatakan bahwa sebenarnya kapasitas gudang BULOG di seluruh Indonesia

mencapai 4 juta ton lebih sehingga strategi pengadaan dalam negeri perlu

mendapatkan perhatian dibandingkan dengan strategi impor.

Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti adalah

pada penelitian Amang dan Sawit (2001), Darwanto (2005), Baldwin et al. (2009),

Dallabilla (2012), Sharma et al. (2013), dan Arifin (2013) adalah dalam hal lokasi,

waktu penelitian dan metode analisis yang digunakan. Persamaan penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti adalah pada penelitian Dallabilla

Page 30: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

13

(2012), Sharma et al. (2013), dan Arifin (2013) meneliti mengenai manajemen

stok beras.

3 KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Teori Stok / Persediaan

Dalam ilmu manajemen pengertian persediaan (inventory) adalah stok

barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan

pelanggan. Sulitnya memprediksi permintaan, maka sejumlah perusahaan

menyediakan stok cadangan (buffer stock). Heizer dan Render (1996)

menyebutkan persediaan sebagai sumber daya yang tersimpan yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan saat ini atau masa depan. Adapun fungsi persediaan

sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan stok barang agar dapat memenuhi permintaan

konsumen , sehingga permintaan dapat diantisipasi

2. Untuk memisahkan produksi dan proses distribusi

3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah (purchase

discounts) karena pembelian dalam jumlah banyak dapat mengurangi

biaya

4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga

5. Untuk terhindari dari kekurangan stok

6. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan lancar

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2012,

persediaan didefinisikan sebagai bahan pangan yang tersedia dan dapat diakses

oleh masyarakat setiap saat dalam jumlah dan mutu yang memadai. Dengan

demikian, persediaan terdapat dalam semua tingkatan dalam mata rantai pasok.

Pada tingkat rumah tangga, persediaan sangat bervariasi menurut kebiasaan yakni

ada yang cukup untuk harian, mingguan atau bulanan bahkan tahunan. Makna

persediaan berbeda meskipun memiliki kesamaan antar cadangan pangan dengan

bisnis murni. Dalam dunia bisnis perputaran yang tinggi menunjukkan tingkat

perkembangan bisnis semakin baik. Hal ini didasari oleh sifat persediaan sebagai

aset yang kurang liquid, sehingga nisbah perputaran yang terlalu tinggi dapat

berarti kehilangan penjualan karena kekurangan persediaan (Sexton 2007).

Ketersediaan pangan menurut PP No.68 tahun 2002 tersedianya pangan dari

hasil produksi yang diutamakan bersumber dari dalam negeri. Pasal 3 peraturan

tersebut menyatakan bahwa sumber penyediaan pangan berasal dari produksi

dalam negeri, cadangan pangan, dan pemasukan pangan. Pemasukan pangan

dilakukan apabila produksi pangan dalam negeri dan cadangan pangan tidak

mencukupi konsumsi dengan tetap memperhatikan kepentingan produksi dalam

negeri.

Stok atau cadangan adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan atau

dikuasai oleh Pemerintah atau Swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo,

lumbung petani/rumah tangga, dan pasar/pedagang yang dimaksudkan sebagai

cadangan dan akan digunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Secara umum,

pemegang stok gabah ada dua, yaitu pemerintah dan masyarakat. Stok gabah

Page 31: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

14

pemerintah dipegang oleh BULOG, sedangkan stok di masyarakat salah satunya

dipegang oleh petani (BPS 2012). Data stok yang digunakan adalah data stok awal

dan akhir tahun. Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok

awal tahun. Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+).

Negatif (-) berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+) berarti ada

peningkatan stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun.

Pengelolaan stok beras secara garis besar mencakup tiga kegiatan yaitu

pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran. Walaupun peraturan yang ada

menyebutkan bahwa pengelolaan cadangan pangan pemerintah menjadi tanggung

jawab semua tingkat pemerintahaan dari pemerintahan desa hingga pemerintahan

pusat tetapi saat ini ketiga aktifitas tersebut seluruhnya dilakukan oleh pemerintah

pusat. Untuk dapat melaksanakan pengelolaan cadangan pangan, pemerintah pusat

menugaskan BULOG untuk dapat menjalankan kegiatan tersebut. BULOG dalam

melakukan kegiatannya scara fisik didukung oleh fasilitas perkantoran dan

pergudangan yang memadai. Jenis-jenis cadangan beras yang dikelola oleh

BULOG adalah sebagai berikut pertama, stok operasi yaitu stok ini untuk

memenuhi kebutuhan program Raskin. Kedua, reserve stock yaitu digunakan

untuk keperluan darurat seperti bencana alam. ketiga, stok penyangga (buffer

stock) yaitu untuk keperluan melakukan operasi pasar murni (OPM). Keempat,

pipe line stock yaitu stok ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti darurat,

stok penyangga, dan keperluan berjaga-jaga lainnya. Disebut dengan pipe line

karena apabila stok beras telah dikeluarkan untuk suatu keperluan, maka harus

segera diisi dengan yang baru sehingga jumlanya tidak berkurang dari angka yang

telah ditetapkan (Saliem et al. 2005).

Konsep Pengadaan

Berdasarkan BULOG (2006) pembelian gabah dan beras dalam negeri atau

yang disebut sebagai Pengadaan Dalam Negeri merupakan dukungan Pemerintah

(Perum BULOG) terhadap petani sebagai produsen melalui jaminan harga dan

jaminan pasar atas hasil produksinya. Jaminan harga di tingkat produsen memiliki

posisi yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan produksi karena sangat

berkaitan langsung dengan kesejahteraan petani. Jaminan harga diberikan

pemerintah (Perum BULOG) melalui Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah

yang tercantum di dalam Inpres No 3 tahun 2012. Di dalam Inpres No 3 tahun

2012 menugaskan BULOG untuk menjaga harga di tingkat produsen melalui

pengadaan dalam negeri dengan menyerap surplus yang dipasarkan selama

periode panen berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Teori Manajemen Stok / Persediaan

Secara teoritis ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari berbagai sumber,

yaitu: (1) produksi domestik, (2) cadangan stok, (3) impor dan (4) transfer.

Diantara ke empat sumber ini yang dipandang paling strategis ditinjau baik dari

urgensinya maupun fungsi yang dapat diperankan adalah cadangan (stok). Dilihat

dari sisi urgensinya, cadangan pangan mutlak harus diadakan karena produksi

pangan tidak dapat dihasilkan sepanjang waktu. Dari sisi fungsinya, cadangan

pangan mutlak harus diadakan karena dapat berfungsi meredam gejolak harga

Page 32: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

15

baik disebabkan oleh kelebihan penawaran (excess supply) maupun kelebihan

permintaan (excess demand).

Definisi dari cadangan pangan nasional berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 30 tahun 2008 adalah cadangan pangan di seluruh pelosok

wilayah Indonesia untuk dikonsumsi manusia, bahan baku industri, dan untuk

menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan

pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Cadangan pangan dapat

berfungsi untuk memenuhi dengan segera kebutuhan pangan akibat bencana alam,

kerusakan sosial, kerusuhan sosial, maupun ketidakmampuan masyarakat

ekonomi untuk membeli pangan (Saliem et al. 2005). Cadangan pangan nasional

adalah antisipasi terhadap terjadinya ancaman krisis pangan pada masyarakat.

Peraturan Pemerintah (PP) No 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan

telah mengamanatkan bahwa Indonesia harus memperkuat cadangan pangan. Di

dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan cadangan beras pemerintah

(CBP), yang sebenarnya merupakan manifestasi dari konsep stok besi (iron stock)

atau cadangan yang harus ada sepanjang waktu, terutama untuk mengatasi kondisi

darurat. Stok besi ini yang aman minimal setara dengan satu bulan total konsumsi,

atau sekitar 300 000 ton. Selain itu, cadangan pangan pokok juga perlu disimpan

dalam bentuk stok penyangga (buffer stock) untuk pengendalian gejolak harga,

dalam skema operasi pasar. Dengan kata lain, cadangan pangan dapat berfungsi

menstabilkan harga. Cadangan pangan pemerintah pusat dikelola oleh Perum

BULOG.

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) diperlukan untuk memperkuat

ketahanan pangan dalam situasi darurat seperti bencana alam dan bencana buatan

manusia seperti konflik sosial, dan menjaga stabilitas harga. Hampir semua negara

Asia telah mengadopsi kebijakan ini meskipun berlaku dalam model yang sedikit

berbeda. Di Thailand, Malaysia dan Singapura, kebijakan ini dikelola oleh pihak

swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedangkan di China, Jepang,

dan Brunei, kebijakan ini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah.

Teori Benchmark (Patok Duga)

Benchmarking adalah proses memperoleh patokan (benchmark). Dengan

kata lain benchmark adalah hasil dari benchmarking. Menurut Watson (1993),

benchmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara

nyata yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. Dalam

melakukan benchmarking, suatu organisasi membandingkan nilai-nilai tertentu

(dari dalam organisasi) dengan suatu titik referensi atau standar keunggulan yang

sebanding dengan tujuan menentukan langkah-langkah yang sistematik dan

terarah dalam mencapi tujuan yang diharapkan. David Kearns, seorang CEO dari

Xerox di tahun 1982 menyatakan bahwa benchmarking adalah suatu proses

pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing

kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik (Heizer

dan Render 1996). Goetsch dan Davis (2000) menjelaskan benchmarking sebagai

proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi

terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar

industri.

Salah satu filosofi manajerial yang mewujudkan pendekatan "belajar dari

orang lain" adalah proses benchmarking. Benchmarking merupakan salah satu

Page 33: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

16

strategi yang diidentifikasi memiliki potensi untuk membantu dalam kemajuan

dalam kinerja layanan. Benchmarking telah digunakan secara luas untuk mencapai

berbagai tujuan operasional dan strategis (Akuma 2007). Para pembuat keputusan

terus-menerus melihat keluar teknik untuk memungkinkan peningkatan kualitas.

Benchmarking merupakan salah satu teknik yang menjadi populer dalam kurun

waktu terakhir. Meskipun benchmarking bukanlah hal yang baru namun

membantu peningkatan kualitas. Konsep benchmarking dipahami sebagai suatu

tindakan meniru atau menyalin. Namun dalam kenyataannya ini terbukti menjadi

sebuah konsep yang membantu dalam inovasi daripada imitasi. Talluri dan Sarkis

(2001) menunjukkan bahwa minat benchmarking telah berkembang pesat ke titik

di mana itu adalah alat yang penting untuk pengelolaan dan peningkatan standar

kualitas dan di sebagian besar wilayah. Konseptualisasi benchmarking pada

tingkat yang paling sederhana dapat dilihat sebagai strategi untuk memungkinkan

orang untuk berpikir di luar kotak (bagian) mereka biasanya (Spendolini 1992;

Norman 2001). Benchmarking menawarkan cara untuk mengidentifikasi cara-cara

"yang lebih baik dan lebih cerdas" dalam melakukan sesuatu dan memahami

mengapa mereka lebih baik atau lebih pintar, sehingga lembaga dapat menerapkan

perubahan yang akan meningkatkan praktek atau kinerja .

Kerangka Pemikiran Penelitian

Beras merupakan makanan pokok bagi bangsa Indonesia serta komoditas

politik dan strategis. Pemerintah Indonesia memiliki target surplus beras di tahun

2014. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, isu manajemen stok beras muncul

untuk mengatasi permasalahan perberasan di Indonesia khususnya ketersediaan

beras. Analisis awal di dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif untuk

mendapatkan gambaran kondisi manajemen stok beras di Indonesia dilihat dari

perkembangan produksi dan konsumsi, proses pengadaan, persediaan dan

distribusi. Kondisi ini akan menjadi langkah pertama dalam penerapan

benchmarking. Selanjutnya mendeskripsikan kondisi manajemen stok beras di

Jepang, sebagai patok duga (benchmark). Setelah mendapatkan gambaran kondisi

manajemen stok beras di Indonesia dan Jepang dilakukan analisis perbandingan

dengan didukung data-data yang telah diperoleh. Dari gambaran data-data

pendukung dapat dilihat apa saja kunci keberhasilan Jepang dalam manajemen

stok beras. Pendekatan benchmarking digunakan sebagai metode untuk

mengidentifikasi hal-hal yang menonjol dalam upaya peningkatan kualitas kinerja.

Pendekatan ini diharapkan mengeluarkan sebuah inovasi dalam peningkatan

kualitas lebih baik untuk diterapkan di dalam manajemen stok beras nasional.

Selain melihat dan membandingkan kondisi manajemen stok di Indonesia

dan Jepang, penelitian ini juga menganalisis bagaimana peran BULOG dalam

keberhasilan manajemen stok beras nasional dengan melihat perkembangan dan

perubahan struktur BULOG. Penelitian ini juga mengembangkan redesign model

dimana tidak merombak secara keseluruhan pola manajemen stok beras nasional

yang telah ada tetapi menambahkan dan merumuskan strategi ke dalam pola

tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk merumuskan suatu rekomendasi redesign

model berdasarkan Jepang sebagai benchmark agar Indonesia dapat menerapkan

manajemen stok agar kondisi stok beras nasional lebih baik. Bagan pemikiran

Page 34: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

17

operasional penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2 Kerangka pemikiran operasional

Isu Manajemen Stok Beras

Pengadaan

Analisis peran BULOG

Analisis

Deskriptif

Analisis patok duga (benchmark)

Beras sebagai pangan pokok bangsa Indonesia

Rekomendasi & Saran

Stok

Distribusi

Kondisi Manajemen Stok

Beras di Indonesia

Analisis kunci sukses

Redesign Manajemen Stok Beras di Indonesia

Kondisi Manajemen Stok

Beras di Jepang (Jepang

sebagai negara advance

dalam manajemen stok

beras dijadikan sebagai

patok duga (benchmark)

Japan Agriculture (JA)

Cooperative berperan

penting dalam

manajemen stok beras

Page 35: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

18

4 METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang menjadi database di setiap

lembaga atau instansi berupa data time series selama 13 tahun yaitu dari tahun

2000 sampai tahun 2012. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS), BULOG, Kementerian Pertanian , Ministry of Agriculture, Fisheries and

Forestry (MAFF), Japan Statistical Yearbook, Food Agriculture Organization

(FAO), serta data-data lainnya yang berasal dari perpustakaan, internet maupun

literatur-literatur ilmiah (text book dan jurnal ilmiah) yang dapat dijadikan bahan

rujukan untuk memperoleh berbagai teori, data, dan fakta ilmiah yang

berhubungan serta dianggap relevan dengan penelitian ini. Jepang adalah negara

yang dipilih sebagai patok duga di dalam penelitian ini. Jepang dipilih sebagai

benchmark atas dasar mapannya sistem manajemen stok di negara tersebut.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah lebih lanjut untuk

dijadikan dasar dalam menjawab permasalahan penelitian. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Data kualitatif diolah dengan menggunakan

analisis deskriptif. Analisis deskriptif utamanya didasarkan pada analisis tabel dan

grafik. Pendekatn patok duga (benchmark) digunakan untuk dapat menyusun

redesign model manajemen stok beras di Indonesia yang dilakukan untuk

memperbaiki kualitas kinerja atau performance dalam mengelola stok beras

nasional untuk mewujudkan swasembada beras.

Salah satu fungsi kunci dari benchmarking adalah menyediakan informasi

seberapa jauh kedepan atau ketertinggalan suatu individu bisnis dibandingkan

pesaingnya (Watson 1993; Heizer dan Render 1996). Dengan mengukur kinerja

dapat ditentukan, baik secara keseluruhan atau secara individu. Benchmarking

telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di dunia seperti Xerox, Ford

Taurus,dan General Motors dalam memperbaiki kinerja perusahaan yang sempat

menurun.

Langkah-langkah benchmarking yang akan digunakan di dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pola (kondisi) manajemen stok beras di Indonesia

Mengumpulkan data dan informasi terkait kondisi perberasan di Indonesia

sehingga mendapatkan gambaran umum kondisi manajemen stok beras di

Indonesia.

2. Mendeskripsikan pola (kondisi) manajemen stok beras di Jepang

Didapatkan gambaran umum kondisi manajemen stok beras di Jepang untuk

dijadikan pedoman bagi manajemen stok beras di Indonesia.

3. Mengidentifikasi kunci keberhasilan manajemen stok beras di Jepang

Kunci sukses meliputi tiga aspek yang berkaitan dengan manajemen stok yaitu

pengadaan, persediaan (stok), dan distribusi

4. Mengumpulkan data dan informasi keunggulan bersaing di Jepang

Dari kunci keberhasilan dikumpulkan dan digali data-data dan informasi lebih

lanjut .

Page 36: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

19

5. Menentukan pola unggul manajemen stok beras di Jepang

6. Menganalisis kinerja lembaga atau badan terkait

Menganalisis BULOG sebagai lembaga yang berperan dalam manajemen stok

beras di Indonesia.

7. Menyusun usulan redesign model manajemen stok beras di Indonesia

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan dapat menjawab

tujuan penelitian dengan munculnya gambaran kondisi manajemen stok beras

nasional dan Jepang, kemudian dapat dibandingkan satu sama lain sehingga

keunggulan yang ditemukan menjadi masukan untuk diadaptasikan. Manajemen

stok yang dimaksud di dalam penelitian adalah terkait dengan ketersediaan

(availability) terhadap beras. Berdasarkan hasil proses benchmarking diharapkan

keluaran dari manajemen stok beras di Jepang kemudian mengadaptasikan dalam

menyusun redesign model manajemen stok beras nasional. Redesign model yang

dimaksud tidak merombak total model manajemen stok yang sudah ada, tetapi

menambahkan bagian-bagian yang perlu ditambahkan dengan referensi yang

digunakan di dalam penelitian.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Perberasan di Indonesia dan Jepang

Perkembangan Produksi dan Konsumsi Beras di Indonesia

Produksi beras pada prinsipnya dipengaruhi oleh luas panen / tanam dan

produktivitas. Menurut Amrullah (2003) produksi beras juga dipengaruhi oleh

kondisi iklim, hama penyakit, ketersediaan tenaga kerja, konversi lahan dan

penurunan rendemen (konversi padi ke beras). Sapuan (1999) dan Suryana et al.

(1997) menjelaskan bahwa selama periode akhir tahun 1960-an hingga

pertengahan tahun 1980-an Indonesia telah berhasil meningkatkan produksi beras

yang terbukti dengan dicapainya swasembada beras pada tahun 1984.

Produksi padi dalam negeri didominasi oleh produksi di pulau Jawa,

dimana daerah sentra produksi padi dan berperan sebagai penyangga produksi

beras nasional. Hal ini didukung oleh pendapat Surono (2001) yang menyebutkan

bahwa 56 % produksi padi berada di pulau Jawa, 22 % di pulau Sumatera, 10 %

di pulau Sulawesi dan 5 % di pulau Kalimantan. Menurut Amang (1994) dilihat

dari sisi produksi, persediaan beras dalam negeri tidak berlangsung sepanjang

tahun. Produksi beras sebesar 60% terjadi pada bulan Januari – April, 30% terjadi

pada bulan Mei - Agustus, dan 10% pada bulan September – Desember.

Produksi beras mengalami peningkatan karena luas panen dan

produktivitas meningkat setiap tahun (Gambar 3). Namun pada tahun 2001

produksi beras menurun karena terjadi penurunan luas panen/ tanam dan

produktivitas. Sejak tahun 2006 produksi beras nasional terus meningkat karena

tiga faktor, yakni program bagi-bagi benih unggul dan pupuk gratis, dorongan

daya tarik harga beras yang membaik, serta introduksi benih padi hibrida¹.

1 Mencari solusi kenaikan harga beras. http://kompas.com. [20 November 2013]

Page 37: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

20

Gambar 3 Perkembangan produksi beras di Indonesia 2000-2012

Sumber : diolah dari BULOG (2013)

Konsumsi beras nasional cenderung meningkat, hal ini didorong dengan

pertumbuhan penduduk Indonesia yang meningkat dengan laju pertumbuhan

penduduk Indonesia sebesar 1.49% atau 3.5 juta jiwa tiap tahunnya (BPS 2012).

Selain itu, pola konsumsi beras di masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh

kemakmuran masyarakat. Jika sebuah keluarga memiliki pendapatan rendah maka

mereka akan mengkonsumsi apa saja (selain beras). Namun jika pendapatannya

meningkat, maka konsumsi terhadap beras meningkat. Jika pendapatannya lebih

meningkat dan bisa dikategorikan keluarga menengah ke atas maka pola konsumsi

semakin beragam. Situasi ini bisa diartikan bahwa pola konsumsi terhadap beras

masih bisa menurun.

Timmer (1983) dan Harianto (2001) mengemukakan bahwa pola konsumsi

memiliki kaitan erat dengan tingkat pendapatan yang dijelaskan dalam Engel`s

Law dan Bennett`s Law. Engel`s Law menyatakan bahwa proporsi anggaran

rumah tangga yang dialokasikan untuk membeli pangan akan semakin kecil pada

saat tingkat pendapatan meningkat. Bennett`s Law mengatakan bahwa persentase

kalori makanan pokok (starchy staple ratio) akan menurun pada saat pendapatan

rumah tangga semakin naik. Adapun faktor lain yang mempengaruhi pola

konsumsi masyarakat Indonesia yakni faktor ekonomi seperti pendapatan, selera

dan harga dan faktor non – ekonomi seperti sosial – budaya yakni prestise, bahwa

mengkonsumsi jagung atau umbi-umbian sebagai pengganti beras, identik dengan

kemiskinan (tidak mampu membeli beras). Penurunan tingkat konsumsi beras bisa

dilakukan jika pola diversifikasi pangan masyarakat sudah terbentuk.

Perkembangan Produksi dan Konsumsi Beras di Jepang

Produksi beras di Jepang mengalami penurunan tiap tahunnya (Gambar 4).

Sejak tahun 2000 produksi beras Jepang rendah yakni 9 juta ton per tahun, yang

20000

25000

30000

35000

40000

Tahun

Page 38: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

21

sebagian besar adalah untuk konsumsi domestik (MAFF 2000; MAFF 2011). Hal

tersebut dipengaruhi oleh konsumsi per kapita terhadap beras di Jepang menurun.

Konsumsi per kapita beras di Jepang menurun dipengaruhi oleh “aging population”

(persentase penduduk yang tidak produktif lebih besar dibandingkan persentase

penduduk yang produktif). Meskipun konsumsi menurun, surplus beras menjadi

masalah jangka panjang. Pemerintah berupaya untuk mengurangi surplus ini

dengan mendorong petani untuk mengalihkan pemanfaatan lahan untuk ditanami

tanaman selain padi.

Bagi Pemerintah Jepang, optimalisasi pendapatan petani merupakan

bagian penting karena biaya produksi beras yang cukup tinggi yaitu sekitar Rp 28

500 per kg dibandingkan dengan harga beras di tingkat petani sebesar Rp 25 000

per kg, apalagi bila dibandingkan dengan harga beras di pasar internasional.

Untuk mengoptimalkan pendapatan petani, pemerintah memberikan insentif

melalui Income Support Direct Payment Program sekitar Rp 18 750 000 per

hektar. Pemerintah berupaya mempertahankan harga tetap tinggi untuk

memperkecil perbedaan harga dan biaya produksi melalui pemberian insentif

kepada petani yang bersedia mengalihkan sebagian arealnya ke komoditi lain

untuk menghindari kelebihan produksi dan mengantisipasi konsumsi yang makin

menurun karena meningkatnya substitusi ke olahan gandum.

Gambar 4 Perkembangan produksi beras di Jepang 1995-2012 Sumber : diolah dari MAFF (2012)

Beras sangat penting dalam masyarakat Jepang dimana beras disebut juga

esensi dari budaya. Keunggulan dari beras bagi masyarakat sebagai bahan pokok

diet. Beras dalam bahasa Jepang adalah "gohan" yang artinya "nasi" serta

"makan". Hal ini juga berlaku dalam budaya Asia lainnya di mana beras adalah

7000

7500

8000

8500

9000

9500

10000

10500

11000

Tahun

Page 39: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

22

makanan pokok utama. Bagi sebagian besar orang Jepang hampir tidak mungkin

untuk tidak memikirkan makan tanpa nasi. Secara historis, beras memiliki banyak

hubungan ke berbagai aspek budaya Jepang dimana beras sebagai bagian dalam

upacara keagamaan bagi agama Shinto (Wotjan 1993).

Jumlah beras yang dikonsumsi per orang turun sebesar 7 persen pada 1990

(MAFF 2000). Pada tahun 1962, ketersediaan beras tertinggi dengan tingkat

konsumsi 130.4 kg/kapita. Namun pada tahun 1993 berkurang menjadi 69.2

kg/kapita dan terus menurun pada tahun 2012 konsumsi beras di Jepang sebesar

64.6 kg/kapita. Data tersebut didukung dengan penelitian oleh Kako (2005)

dimana ada tiga fase tren konsumsi beras di Jepang yakni fase shortage pada

tahun 1945 hingga tahun 1967, fase surplus pada tahun 1968 hingga 1994 dan fase

liberalisasi perdagangan sejak tahun 1995.

Kondisi Stok Beras di Indonesia

Stok merupakan selisih antara ketersediaan dan kebutuhan. Informasi

ketersediaan dan kebutuhan diperlukan apakah BULOG harus melakukan impor

atau tidak. Morrow (1981) seperti yang dikutip Amang (1994), persediaan beras

dikategorikan menjadi tiga tujuan utama, yaitu: (1) persediaan pengadaan, yang

bertujuan untuk menjaga harga dasar (floor price) pada masa-masa panen, (b)

persediaan penyaluran, bertujuan untuk keperluan penyaluran guna menjaga harga

batas tertinggi (ceiling price) dan (c) persediaan kelebihan antar musim, berguna

untuk membantu mengurangi variasi harga beras antar musim di dalam negeri.

Falcon et al. (1985) memaparkan bahwa pada tahun 1985, BULOG

mengkategorikan persediaan beras ke dalam tiga jenis, yaitu: (a) operational stock,

yaitu stok untuk kebutuhan operasional BULOG yang berjumlah sebesar 1.5 juta

ton, (b) iron stock, yaitu stok yang harus tersedia sebesar 1 juta ton untuk

mengantisipasi jika terjadi kegagalan panen, dan (c) surplus stock, merupakan

kelebihan stok setelah dikurangi untuk kebutuhan operational stock dan iron

stock.

Gambar 5 Perkembangan stok beras di Indonesia 2005-2012 Sumber : diolah dari BULOG (2013)

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Ton

Tahun

Page 40: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

23

Jumlah stok yang dikelola oleh Perum BULOG pada akhir tahun

umumnya rata-rata di atas 1 juta ton setara beras, tetapi pada tahun 2006, 2010,

dan 2011 stok akhir yang dikuasai oleh Perum BULOG sangat rendah yaitu

dibawah 1 juta ton setara beras. Rendahnya stok dipengaruhi oleh pengadaan yang

rendah pada tahun tersebut. Sejak tahun 2012 kondisi stok beras nasional

mengalami peningkatan yang signifikan (Gambar 5). Kondisi ini dipengaruhi

dengan peningkatan produksi beras dan penyerapan secara maksimal untuk

pengadaan dalam negeri. Namun mengapa impor tetap saja dilakukan menjadi

sebuah pertanyaan besar. Stok beras yang seharusnya dapat mencukupi kebutuhan

dalam negeri tidak dikelola dengan baik karena manajemen atau tata kelola

perberasan belum berjalan secara maksimal.

Gambar 6 Mekanisme stok beras di Indonesia Sumber : diolah dari Kementerian Pertanian (2011) dan BULOG (2012)

Stok dilakukan untuk

kebutuhan RT dan motif

jaga-jaga

Stok hanya motif

memperoleh keuntungan.

Hanya 30% tengkulak

yang melakukan stok

Mekanisme Stok Beras di

Indonesia

Petani

Tengkulak

RMU

Grosir

Ritel

Jumlah Produksi

Harga Jual Gabah

Jumlah Anggota

Keluarga

Kapasitas Gudang

Cadangan yang dimiliki

Jumlah Pesaing

Luas Gudang

Volume Penjualan

Konsumen

(Organisasi & Individu)

Keterangan :

: Faktor yang mempengaruhi

: Tujuan melakukan stok

: Simpul tataniaga beras

Page 41: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

24

Informasi stok di tiap daerah belum tersedia, informasi stok beras

pemerintah lebih mudah diperoleh karena BULOG memiliki data stok sebagai

upaya dalam memutuskan perlu tidaknya impor jika terjadi shortage. Stok akhir

tahun berkisar pada satu juta ton beras, namun pada tahun 2012 terjadi

peningkatan sebesar 2 260 000 ton beras (BULOG 2012). Hal ini didukung

dengan terjadinya peningkatan produksi dan total pengadaan beras. Jika stok akhir

tahun beras mengalami peningkatan dapat mengurangi jumlah impor beras.

Jumlah stok harus mampu mencukupi kebutuhan rutin dan cadangan. Stok beras

nasional harus tersedia di semua wilayah serta tersedia setiap waktu.

Persediaan beras antar daerah sangat dipengaruhi dengan kemampuan

produksi antarwilayah yang tidak sama. Produksi beras terbesar berasal dari Pulau

Jawa yakni sebesar 52.23%. diikuti oleh produksi beras di Pulau Sumatera sebesar

23.94%, produksi dari Sulawesi 11.12%, Kalimantan 6.97%, Bali dan Nusa

Tenggara sebesar 5.31% dan dari Maluku dan Papua sebesar 0.44% (Kementan

2011). Data tersebut menunjukkan bahwa persediaan antar daerah tidak merata

dipengaruhi oleh produksi.

Tujuan melakukan stok di tiap tingkatnya berbeda-beda (Gambar 6). Di

tingkat petani, stok dilakukan dengan motif untuk berjaga-jaga dan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jumlah stok yang disimpan

berkisar 20% dari hasil produksi yang dihasilkan. Berbeda dengan di tingkatan

tengkulak dimana stok dilakukan untuk mencari keuntungan. Hanya sekitar 30%

tengkulak yang melakukan stok, sisanya tidak. Hal ini disebabkan karena di

tingkat tengkulak produk yang dihasilkan berupa gabah kering panen (GKP)

dimana tidak ada proses pengolahan, sehingga aliran produksi cepat. Di tingkat

penggilingan padi (RMU /Rice Milling Unit) sekitar 70% melakukan stok gabah

kering giling (GKG). Sementara di tingkat pedagang grosir, sekitar 45%

melakukan stok dalam bentuk beras. Di tingkat ritel pun stok dilakukan dalam

bentuk beras.

Gambar 7 Alur manajemen stok BULOG Sumber : BULOG (2012)

Pengadaan Dalam Negeri

Petani

Persediaan / Penyimpanan

Perawatan Stok

Distribusi

Pasar

Pemerataan Stok

Page 42: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

25

Pada Gambar 7 dijelaskan alur manajemen stok beras nasional, dimana

pengadaan dalam negeri dilakukan dengan menyerap hasil produksi dari petani.

Setelah dilakukan penyerapan hasil produksi, beras disimpan sebagai stok yang

dilakukan oleh BULOG setiap tahunnya dalam menjaga kestabilan kondisi beras

nasional. Kemudian stok akan disimpan dan dilakukan pemerataan ke setiap

daerah yang mengalami kekurangan. Hasil penyerapan berupa stok akan kembali

didistribusikan kembali ke pasar sesuai kebutuhan.

Kondisi Stok Beras di Jepang

Ada dua alasan khusus bagi pemerintah Jepang untuk menyimpan beras.

Pertama adalah sejarah Jepang yang mengalami kekurangan beras pada akhir

Perang Dunia II. Saat itu banyak anak-anak tunawisma yang orang tuanya tewas

dalam perang, terutama di Hiroshima dan Nagasaki provinsi di mana bom atom

yang meledak. Selanjutnya, Jepang tidak memiliki cukup beras yang tersimpan di

gudang pemerintah karena perang. Kekurangan stok beras yang merupakan

makanan pokok utama berdampak buruk yang menyebabkan terjadinya kelaparan

di Jepang. Alasan kedua untuk menyimpan beras adalah cuaca mempengaruhi

volume panen. Jepang adalah sebuah negara kepulauan dan adanya topan yang

melewati Jepang selama musim panen. Peristiwa cuaca tak terduga lainnya juga

dapat berpengaruh negatif terhadap volume panen. Oleh karena itu, menyimpan

sejumlah beras sangat diperlukan agar pemerintah dapat menjaga persediaan beras

yang cukup untuk mencegah gangguan terhadap pasokan beras untuk konsumsi

dalam negeri.

Stok beras di Jepang setiap tahunnya berkisar 2 juta ton (Gambar 8).

Kuantitas produksi beras setara dengan jumlah permintaan beras. Stok beras

Jepang terbagi menjadi dua yakni stok beras pemerintah dan stok yang disimpan

di swasta. Stok yang disimpan oleh pihak swasta yang dihitung sampai dengan

akhir Juni (sebelum panen pertama dilakukan). Jumlah total stok beras berkisar

pada 2 juta ton. Untuk mendukung stok di pihak swasta, pemerintah wajib

menyimpan stok sebesar 1 juta ton yang selalu tersedia kapan saja. Pemerintah

melakukan pembelian 0.2 juta ton per tahun melalui lelang terbuka dan penjualan

sebesar 0.2 juta per tahun untuk makanan ternak dan tidak untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu, Jepang memiliki persediaan beras yang cukup untuk memenuhi

permintaan domestik. Pelepasan stok beras untuk konsumsi dilakukan bila terjadi

kekurangan pasokan akibat gagal panen dan dilakukan sesuai hasil rapat yang

komprehensif oleh Dewan Pangan, Pertanian dan Kebijakan Pedesaan. Hal-hal

yang menjadi pertimbangan pokok adalah kondisi areal pertanaman, jumlah stok,

kondisi pasar, trend konsumsi, trend harga beras dan harga komoditi lainnya. Stok

beras yang berasal dari impor dijadikan cadangan untuk keadaan darurat di dalam

negeri maupun di luar negeri atau dijadikan bahan pakan ternak (Shiraiwa 2003;

MAFF 2011). Untuk menjaga kestabilan harga pasar pemerintah Jepang menyebar

sisa stok ke industri pengolahan (bir, sake, tepung beras dan alkohol). Total

persediaan beras mengacu pada jumlah produksi, impor, dikurangi ekspor, dan

perubahan stok. Total persediaan (saldo) menunjukkan volume beras yang dapat

digunakan di pasar konsumsi.

Page 43: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

26

Gambar 8 Perkembangan stok beras di Jepang 2005-2012

Sumber : diolah dari MAFF (2007) dalam Takahashi dan Honma (2009) ; Wailes dan Chavez

(2012)

Pengadaan Beras di Indonesia

Pengadaan beras terbagi menjadi dua yakni pengadaan dalam negeri dan

pengadaan luar negeri. Amang dan Sawit (2001) menjelaskan bahwa pengadaan

dalam negeri diperoleh dengan melakukan pembelian beras dari hasil produksi

petani baik secara langsung maupun melalui mitra dengan Harga Pembelian

Pemerintah (HPP) aman dan kualitas beras yang memenuhi standar, sedangkan

pengadaan luar negeri adalah dengan impor beras. Pengadaan dalam negeri

mampu memperkuat pilar ketersediaan dari ketahanan pangan. Adapun fungsi

pengadaan dalam negeri mampu menjamin harga dan pasar. Yang dimaksud

dengan jaminan pasar adalah kemampuan menyerap surplus selama panen,

sedangkan jaminan harga adalah mampu mengangkat harga di pasar produsen

sepanjang panen.

BULOG bekerja sama dengan penggilingan padi swasta yang

dikelompokkan ke dalam empat tipe, yaitu A, B, C dan D dalam pengadaan

sebagian besar beras/gabah dalam negeri (BULOG 2006). Penggilingan padi tipe

A adalah yang tertinggi (kualitas premium atau super) dan tipe D yang terendah.

BULOG membeli beras berkualitas medium sehingga tidak pernah bekerja sama

dengan penggilingan padi tipe A. BULOG bekerja sama dengan 4 500 – 5 000

unit penggilingan padi yang sebagian besar tipe D. Penyerapan BULOG hampir

80% dari hasil penggilingan padi tipe D.

BULOG membeli gabah/beras sebanyak 2-3 juta ton/tahun. Jumlah

tersebut merupakan 6-7 % dari total produksi beras nasional. Pengadaan beras

dalam negeri tidak pernah lebih dari 10 % dari total produksi beras. Namun pada

tahun 2013 pengadaan beras sudah mencapai 10% dari kebutuhan terhadap beras

selama setahun². Dengan karakteristik produksi gabah yang tidak sama antar

waktu dan antar tempat, maka pengadaan gabah BULOG mengikuti pola produksi.

Menurut Surono (2001) pengadaan beras/ gabah pada musim panen raya

(bulan Februari – Mei) sebesar 66 %, musim panen gadu (antar bulan Juni –

September) 30%, dan hanya 4 % pada musim panen paceklik (bulan Oktober –

Januari tahun berikutnya). Pengadaan BULOG dinaikkan dari 6-7 % menjadi 8-

1500000

2000000

2500000

3000000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Ton

Page 44: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

27

10 % terhadap total produksi beras nasional pada era swasembada / surplus

produksi. Kualitas pengadaan BULOG dan kualitas cadangan beras pemerintah

menurun karena tingginya penyerapan beras berkualitas medium (Sawit 2011).

Pengadaan oleh BULOG mengalami peningkatan pada periode 2008-

2009, karena sejak tahun 2008 produksi dalam negeri meningkat tajam (Tabel 3).

BULOG mengoptimalkan pengadaan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan

stok melalui produksi dalam negeri yang melimpah. Hal ini merupakan strategi

BULOG dalam membeli produksi dalam negeri sebagai prioritas. Ternyata hal

tersebut juga mengurangi terjadi perbedaan harga beras di dalam negeri.

Kebutuhan stok dalam negeri tahun 2008 sepenuhnya dapat terpenuhi dari

pengadaan dalam negeri sehingga tidak ada pengadaan dari luar negeri.

Tabel 3 Realisasi pengadaan beras dalam negeri, pengadaan beras luar negeri,

dan total pengadaan beras oleh BULOG tahun 2000-2012

Tahun Pengadaan DL

(ton)

Pengadaan LN

(ton)

Total Pengadaan

(ton)

2000 2 174 807 531 140 2 705 947

2001 2 018 338 68 737 2 087 125

2002 2 131 608 1 000 586 3 132 194

2003 2 008 954 655 126 2 664 080

2004 2 096 609 29 350 2 125 959

2005 1 529 718 68 800 1 598 518

2006 1 434 127 291 872 1 725 999

2007 1 765 987 1 293 980 3 059 967

2008 2 934 955 0 2 934 955

2009 3 625 522 0 3 625 522

2010 1 896 252 1 848 426 3 744 678

2011 1 730 153 1 892 856 3 623 009

2012 3 645 054 674 020 4 319 074 Sumber : BULOG (2013)

Pencapaian kuantitas pengadaan dalam negeri terus berlanjut di tahun

berikutnya pada tahun 2009 dengan kemampuan BULOG menyerap hingga 3 625

522 juta ton dari produksi dalam negeri. Pengadaan beras dalam negeri pada tahun

2012 lebih tinggi dibandingkan pengadaan beras selama satu tahun pada 2010

dan 2011 yang masing-masing sebanyak 1 896 252 ton dan 1 730 153 ton.

Pengoptimalan pengadaan beras dalam negeri dapat membantu dalam hal

pemenuhan kebutuhan terhadap beras. Untuk mencapai target pengadaan yang

direncanakan, BULOG menjalin kemitraan dengan pihak swasta (penggilingan

padi) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di setiap daerah.

2 Stok beras aman hingga akhir tahun. http://kabar3.com. [20 Desember 2013]

Page 45: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

28

Produksi petani merupakan awal/sumber pengadaan gabah dan beras

dalam negeri sebagai produsen. Menurut Amang dan Sawit (2001) pengadaan

dalam negeri merupakan jaminan harga serta jaminan pasar bagi petani atas hasil

produksinya. Intervensi pemerintah pada pemasaran beras di Indonesia telah

dimulai sejak tahun 1968 dengan ditentukannya harga dasar pembelian gabah.

Pemerintah memberikan jaminan atas tercapainya harga dasar tersebut dengan

mengelola stok (buffer stock) melalui pengadaan gabah di tingkat petani. Hal

tersebut diperkuat dengan penelitian Arifin (2013) stok perlu disimpan untuk

pengendalian gejolak harga. Petani merasa aman dengan adanya Harga Pembelian

Pemerintah (HPP). HPP sebagai patokan harga jual sehingga petani bisa memilih

untuk menjual hasil produksi ke pasar umum atau BULOG. HPP bisa dikatakan

sebagai penyemangat petani dalam berproduksi. Jika produksi padi petani

meningkat maka ketersediaan terhadap beras dapat tercukupi. Berdasarkan Inpres

Nomor 3 Tahun 2012 HPP untuk gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani

adalah Rp 3 300/kg. Angka ini mengalami peningkatan Rp 900/kg dari harga

sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2009 sebesar Rp 2 400/kg (BKP 2012).

Gambar 9 Alur pengadaan beras di Indonesia Sumber : BULOG (2010)

Kantor Pusat PERUM BULOG

DIVRE / SUBDIVRE

UPGB MITRA KERJA SATGAS

Kontrak Pengadaan

Masing – masing saluran mengirimkan gabah dan beras ke gudang yang

ditunjuk sesuai dengan jumlah yang disepakati

GUDANG

Petugas pemeriksa kualitas

Survei pemeriksaan kualitas&kuantitas

sebelum masuk gudang

Page 46: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

29

Gambar 9 menjelaskan bahwa dilihat dari sisi operasional, saluran

penyerapan produksi petani terbagi menjadi tiga yaitu Satgas, Unit Pengolahan

Gabah dan Beras (UPGB), dan Mitra Kerja. Ketiga saluran tersebut membeli

gabah langsung pada petani dengan patokan HPP. Gabah yang dibeli adalah gabah

dengan kualitas apa adanya (di luar kualitas yang ada dalam Inpres). Sedangkan

gabah yang diterima BULOG adalah Gabah Kering Giling (GKG). GKG adalah

gabah dengan kualitas kadar air maksimum 14% dan kadar hampa kotoran

maksimum 3%. Kualitas ini cukup tahan disimpan dalam waktu tertentu dan siap

digiling untuk menghasilkan beras standar pada saatnya. Di dalam Inpres Nomor

3 tahun 2012, harga GKG di tingkat penggiling adalah Rp 4 150/kg dan di gudang

Perum BULOG Rp 4 200/kg (BULOG 2010).

Satgas yang tidak memiliki sarana pengeringan maupun pengolahan dapat

bekerjasama dengan UPGB atau Mitra Kerja yang melakukan pengolahan baik

untuk mendapatkan GKG maupun beras standar. Persyaratan kualitas beras yang

diterima BULOG berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2012 adalah beras dengan

kadar air maksimal 14%, butir patah maksimum 20%, dan derajat sosoh minimal

95%. Beras dengan kualitas tersebut diterima BULOG dengan harga Rp 6 600/kg

di gudang Perum BULOG.

Pengadaan Beras di Jepang

Pengadaan beras di Jepang mengalami penurunan secara umum (Tabel 4).

Hal ini dipengaruhi oleh produksi dalam negeri yang dikontrol oleh pemerintah

agar tidak terjadi kelebihan produksi. Pengadaan beras dalam negeri dilakukan

dengan menyerap hasil produksi dari petani secara maksimal dengan harga yang

ditetapkan pemerintah dan harga tersebut tidak merugikan petani. Petani di Jepang

umumnya lebih memilih menjual hasil panen kepada pihak pemerintah yakni JA

dibandingkan kepada pihak swasta.

Tabel 4 Pengadaan beras di Jepang tahun 1995-2006

Tahun Pengadaan DN (ton)

1995 1 650 000

1996 1 160 000

1997 1 190 000

1998 300 000

1999 570 000

2000 410 000

2001 80 000

2002 140 000

2003 20 000

2004 370 000

2005 390 000

2006 250 000 Sumber : MAFF ( 2007) dalam Takahashi dan Honma (2009)

Page 47: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

30

Distribusi Beras di Indonesia

Distribusi beras yang tepat dapat menjamin ketersediaan pangan

sepanjang tahun yang merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Gambar 10 menjelaskan proses distribusi beras di Indonesia dilakukan dengan dua

cara yaitu melalui BULOG dan mekanisme pasar. BULOG hanya menguasai

sekitar 10% dari pangsa pasar beras nasional, sedangkan sisanya melalui

mekanisme pasar. Untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan, BULOG

mendistribusikan beras kepada gudang-gudang (divre dan subdivre) di seluruh

provinsi di Indonesia. Distribusi stok dari divre surplus ke divre defisit (Firdaus

et al. 2008).

Gambar 10 Alur distribusi stok beras nasional Sumber: BULOG (2012)

Divre surplus antara lain divre di Jawa, Sumatera, NTB dan Sulawesi.

Tujuan distribusi stok beras terbagi menjadi tiga yakni menyediakan stok yang

cukup setiap waktu di setiap daerah untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan

akses pangan secara fisik yang dekat dengan lokasi penerima manfaat dan

menjaga ketahanan pangan di wilayah masing-masing dengan ketersediaan stok

yang merata di setiap daerah (BULOG 2012). Gambar 11 menjelaskan bagaimana

pola distribusi beras dalam negeri yakni BULOG membeli beras dari petani

melalui beberapa cara yaitu melalui KUD dan pedagang rekanan / mitra BULOG

dengan harga sesuai HPP yang berlaku. Namun sebagian besar beras untuk

pengadaan dalam negeri dibeli BULOG dari pedagang. Seharusnya BULOG

langsung membeli beras ke tingkat petani agar harga jual di tingkat petani bisa

lebih tinggi. Untuk meningkatkan efisiensi, BULOG dapat memberdayakan

kembali peranan KUD. KUD dalam distribusi beras sangat strategis bagi petani

untuk mendapatkan harga sesuai ketentuan pemerintah, khususnya saat panen raya.

Beras yang sudah terkumpul kemudian disimpan di gudang BULOG, kemudian

disalurkan ke pasar melalu grosir. KUD juga harus mengikuti pergerakan harga

beras di pasar agar ketika harga gabah di pasar lebih tinggi dari HPP, petani tidak

lebih memilih untuk menjual ke pedagang pengumpul dengan harga lebih tinggi.

Pengadaan Dalam Negeri

Impor

Persediaan beras

BULOG Mekanisme pasar

Divre Defisit Divre Surplus

Page 48: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

31

Gambar 11 Pola distribusi beras dalam negeri Sumber: BULOG dalam Firdaus et al. (2008)

Distribusi Beras di Jepang

MAFF memiliki sejarah panjang di dalam intervensi pasar beras. Pada

tahun 1995 diberlakukan New Food Control Law (undang-undang)

mengendalikan distribusi beras. Berdasarkan New Food Control Law, petani

hanya memiliki dua cara legal untuk menjual beras yakni beras pemerintah (seifu

mai / government rice) dan beras sukarela (jishu ryutsu mai/ voluntary rice). Di

Jepang beras pemerintah (seifu mai) adalah beras dengan kualitas rendah,

sedangkan beras volunter (jishu ryutsu mai) adalah beras berkualitas tinggi. Ada

satu istilah yang dikenal dengan freed rice adalah beras ilegal. Persentase beras

pemerintah cenderung meningkat dalam beberapa tahun dengan adanya kebijakan

oleh MAFF dalam penetuan harga pengadaan beras sebelum musim panen. Beras

yang dibeli oleh MAFF berdasarkan harga yang ditetapkan pemerintah namun

beras yang dibeli oleh JA berdasarkan harga pasar (Hayami dan Godo 1997;

Takahashi 2009).

Sistem penyaluran beras di Jepang diatur oleh Pemerintah dan telah

mengalami berbagai macam perubahan. Pada tahun 1994 dikeluarkan peraturan

tentang Sistem Pengaturan Beras (Rice Control Law). Tujuan peraturan ini adalah

untuk menstabilkan permintaan dan produksi serta harga bahan pangan utama

termasuk beras. Indikator di dalam tujuan ini adalah pengaturan distribusi beras

dari produsen ke konsumen dan peran pemerintah dalam pembelian, penjualan

serta impor bahan pangan utama. Pada Gambar 12 ditunjukkan bagaimana proses

Petani / Produsen

KUD Pedagang Pengumpul Penggilingan

Pedagang antar

daerah

SUB DOLOG

GROSIR

Pengecer

Pedagang antar

daerah

Pedagang antar pulau

Pengecer

Konsumen

Konsumen

Page 49: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

32

distribusi beras dari petani hingga sampai ke konsumen. Penyerapan hasil

produksi dilakukan oleh JA dengan harga yang ditetapkan JA. Kemudian sebagian

hasil produksi petani akan diserap oleh MAFF untuk stok pemerintah. Beras

didistribusikan ke pedagang besar, retailer, dan konsumen.

Keterangan:

: distribusi langsung

: distribusi tidak langsung

Gambar 12 Sistem distribusi beras di Jepang setelah tahun 2004 Sumber : MAFF 2011

Implikasi Kondisi Manajemen Stok Beras di Jepang terhadap Kondisi

Manajemen Stok Beras di Indonesia

Indonesia dan Jepang memiliki kemiripan dimana beras sebagai makanan

pokok bagi masyarakat di negara masing-masing. Kondisi sosial masyarakat

sangat mempengaruhi pola konsumsi (Tabel 5). Jika sebuah keluarga memiliki

pendapatan rendah maka mereka akan mengkonsumsi apa saja (selain beras).

Namun jika pendapatannya meningkat, maka konsumsi terhadap beras meningkat.

Jika pendapatannya lebih meningkat dan bisa dikategorikan keluarga menengah

ke atas maka pola konsumsi semakin beragam.

Petani

JA

MAFF

Wholesaler

Retailer

Konsumen

Rice

Market

Page 50: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

33

Tabel 5 Perbandingan kondisi sosial masyarakat dan GDP per kapita antara

Indonesia dan Jepang

Indikator Pembanding Indonesia Jepang

Kondisi

Sosial

Masyarakat, dipengaruhi

oleh perbedaan

pendapatan

antar

masyarakat

Kelas

Bawah

Jika memiliki pendapatan

rendah, kesulitan membeli

beras akan mengkonsumsi

makanan karbohidrat

pengganti beras

Masyarakat miskin yang tinggal di

desa cenderung mengkonsumsi

nasi dengan porsi besar

Kelas

Menengah

Jika memiliki pendapatan,

kelas menegah akan

mengkonsumsi beras

sesering mungkin

Lebih banyak memilih makanan

yang cepat dan praktis, roti dan

mie. Lebih memilih mencoba

makanan dari luar Jepang yang

jarang mengandung bahan baku

beras

Kelas

Atas

Kelas atas di Indonesia,

cenderung memilih untuk

mengkonsumsi makanan

selain beras (mengikuti

gaya hidup), contohnya

roti atau pasta

Kelas atas di Jepang, akan

mencoba membeli makanan yang

sehat dan aman produksi dalam

negeri. Memilih menggunakan

tepung beras buatan lokal untuk

roti, pasta dan pizza

GDP Per

Kapita (US Dollar)

1960 652 4 850

1980 1 530 19 450

2000 3 150 31 540

2020* 7 580 34 350 Sumber: CIA (2012)

*angka ramalan sementara

Produksi beras di Indonesia mengalami peningkatan sedangkan produksi

beras di Jepang mengalami penurunan (Tabel 6). Produksi dipengaruhi oleh

konsumsi pada tahun sebelumnya dan jumlah penduduk, sehingga hal tersebut

dapat menjadi faktor mengapa produksi beras di Jepang menurun sedangkan

produksi beras di Indonesia meningkat. Produksi beras di Indonesia meningkat

karena konsumsi beras per kapita per tahun terus meningkat yang didukung

dengan jumlah populasi yang juga meningkat. Konsumsi beras di Indonesia pada

tahun 2010 sebesar 139.4 kg/kapita.

Tabel 6 Perbandingan produksi dan konsumsi beras di Indonesia dan Jepang

Hal Tahun Indonesia Jepang

Total Produksi

Beras (1000

ton)

1990 24 560 11 850

2000 27 580 9 568

2010 35 410 8 856

2020* 43 200 8 100

Konsumsi per

kapita

(kg/orang)

1990 110.8 72.2

2000 128.3 64.3

2010 139.4 63.7

2020* 138.2 62.4

Sumber: diolah dari BULOG (2012); MAFF (2012)

*angka ramalan sementara

Page 51: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

34

Berbeda dengan kondisi produksi di Indonesia, produksi beras di Jepang

mengalami penurunan (Tabel 6). Hal tersebut dipengaruhi oleh konsumsi per

kapita terhadap beras di Jepang menurun dimana dari tahun 1990 dengan

konsumsi beras sebesar 72.2 kg/kapita menjadi 63.7 kg/kapita pada tahun 2010.

Konsumsi per kapita beras di Jepang menurun dipengaruhi oleh “aging population”

(persentase penduduk yang tidak produktif lebih besar dibandingkan persentase

penduduk yang produktif. Pola konsumsi masyarakat Jepang pada tahun 1962

mirip dengan pola konsumsi masyarakat Indonesia di tahun 2012. Dimana tingkat

konsumsi terhadap beras sebesar 130 kg/kapita. Penurunan tingkat konsumsi beras

sebenarnya bisa dilakukan jika pola diversifikasi pangan masyarakat sudah

terbentuk.

Perkembangan stok beras di Indonesia yang tidak stabil, berbeda dengan

perkembangan stok beras di Jepang yang stabil setiap tahun. Jepang mampu

menjaga kestabilan stok beras setiap tahun karena pemerintah Jepang menerapkan

kebijakan dimana supply dan demand terhadap beras stabil. Jika supply dan

demand beras stabil mempengaruhi pengadaan dalam negeri yang tidak

berlebihan sehingga stok pun terjaga. Pemerintah Jepang cenderung

mempertahankan kebutuhan domestik dan fokus pada produktivitas. Hal tersebut

diperkuat oleh Itagaki (2008) menyatakan bahwa Pemerintah Jepang cenderung

melepaskan keseimbangan permintaan dan penawaran pada mekanisme pasar

tanpa intervensi pemerintah terkecuali jika terjadi penurunan harga beras,

pemerintah langsung memberikan kebijakan pembayaran langsung (direct income

payment). Pemerintah Jepang tidak membatasi konsumsi beras, namun

mendukung serta menjamin pencapaian produksi dan kepastian tingkat

pendapatan petani melalui direct income payment.

Saat ini, manajemen stok beras yang bisa diakses, dikuasai dan

dikendalikan pemerintah adalah yang dimiliki oleh Perum BULOG. Perum

BULOG bisa menyimpan (stok) beras pemerintah sekitar 2,5 juta ton. Stok itu

tidaklah berarti jika dibandingkan dengan total produksi beras nasional yang

mencapai lebih dari 35 juta ton per tahun. Oleh karena itu, pemerintah perlu

membuat pola lain dalam memanajemen stok beras. Perlu ada gudang lain selain

yang dimiliki BULOG. Gudang itu tidak harus milik pemerintah, tetapi

pemerintah bisa mengakses dan menguasai lewat network (jaringan) yang

dibangun. Misalnya dengan melakukan registrasi gudang-gudang milik swasta

dan petani yang ada di propinsi dan kabupaten. (Diperta Jabar 2011)

Kementerian Pertanian telah mengembangkan Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (LDPM). Lembaga ini berfungsi sebagai lumbung beras milik desa

yang dikelola oleh para petani. Namun jumlahnya masih sangat sedikit bila

dibanding jumlah desa di Indonesia yang mencapai 70 ribu lebih. Selain itu,

manajemen stok di setiap LDPM pun belum bagus. Manajemen stok beras perlu

dibenahi karena beberapa faktor seperti perubahan iklim, pengalihan lahan, dan

penggunaan pangan untuk biofuel. Jika manajemen stok beras tidak ditata dengan

baik maka fluktuasi harga beras yang tinggi akan terus terjadi. Kondisi ini bila

dibiarkan akan membahayakan bagi ketahanan pangan nasional.

Stok beras di Jepang setiap tahunnya berkisar 2 juta ton (Tabel 7). Namun

stok beras di Indonesia fluktuatif. Kuantitas produksi beras yang dihasilkan di

Jepang setara dengan jumlah permintaan beras (konsumsi). Stok beras Jepang

terbagi menjadi dua yakni stok beras pemerintah dan stok yang disimpan di

Page 52: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

35

swasta. Stok yang disimpan oleh pihak swasta yang dihitung sampai dengan akhir

Juni (sebelum panen pertama dilakukan). Untuk mendukung stok di pihak swasta,

pemerintah wajib menyimpan stok sebesar 1 juta ton yang selalu tersedia kapan

saja. Pemerintah melakukan pembelian 0.2 juta ton per tahun melalui lelang

terbuka dan penjualan sebesar 0.2 juta per tahun untuk makanan ternak dan tidak

untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, Jepang memiliki persediaan beras yang cukup

untuk memenuhi permintaan domestik. Pelepasan stok beras untuk konsumsi

dilakukan bila terjadi kekurangan pasokan akibat gagal panen dan dilakukan

sesuai hasil rapat yang komprehensif oleh Dewan Pangan, Pertanian dan

Kebijakan Pedesaan. Stok beras yang berasal dari impor dijadikan cadangan untuk

keadaan darurat di dalam negeri maupun di luar negeri atau dijadikan bahan pakan

ternak (Shiraiwa 2003; MAFF 2011). Sisa stok beras yang ada di Jepang disebar

ke industri pengolahan (bir, sake, tepung beras dan alkohol) untuk menjaga

kestabilan harga pasar pemerintah Jepang sedangkan sisa stok beras di Indonesia

didistribusikan kembali ke pasar sehingga dapat mengganggu kestabilan harga

pasar.

Tabel 7 Perbandingan manajemen stok beras dan jumlah stok beras antara

Indonesia dan Jepang

Indikator

Pembanding Indonesia Jepang

Manajemen stok

beras

1. Pengadaan

2. Pihak swasta

menyimpan sekitar 2

juta ton beras sampai

bulan Juni (sebelum

masa panen)

1. Pengadaan

2. Penyimpanan dengan

jumlah yang tidak tentu

tiap tahunnya (10 persen

dari produksi dalam

negeri)

3. Pemerataan ke setiap

daerah yang kekurangan

3. Untuk mendukung

swasta, pemerintah

wajib menyimpan

stok sekitar 1 juta

ton

4. Stok didistribusikan

kembali ke pasar

5. Informasi stok yang dapat

diakses oleh beberapa

pihak (terbatas) sehingga

masyarakat mudah

khawatir jika ada isu stok

tidak mencukupi yang

menyebabkan terjadinya

gejolak harga

4. Sisa stok disebar ke

industri pengolahan

agar tidak merusak

harga pasar

5. Sistem informasi stok

yang dapat diakses

oleh seluruh

stakeholder

Total stok

beras per

tahun

(1000

ton)

1990 524 2 450

2000 1 125 2 580

2010 754 2 675

2020* 2 550 2 500 Sumber: diolah dari BPS (2012); BULOG (2012); MAFF (2011) ; Shiraiwa (2013)

*angka ramalan sementara

Page 53: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

36

Beras bagi Indonesia mewakili bentuk ekonomi Indonesian secara umum

karena pengaruhnya dalam bidang ekonomi, politik (harga diri bangsa) dan

psikologis (stok yang kurang membuat gejolak harga sehingga meresahkan

masyarakat). Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari persoalan beras karena

jumlah penduduk dan konsumsi per kapita yang terus meningkat.

Gambar 13 Manajemen stok beras nasional Sumber : BULOG 2012

Gambar 13 diperlihatkan sistem atau alur manajemen stok beras nasional

yang telah diterapkan. Pengadaan dalam negeri dilakukan dengan penyerapan dari

petani produsen/mitra berdasarkan standar beras yang ditetapkan. Setelah melalui

proses pengadaan, beras akan disimpan dalam jumlah yang cukup serta tersebar

antar tempat dan waktu. Kemudian setelah dilakukan perawatan stok, data jumlah

stok yang tersimpan dimasukkan ke dalam sebuah sistem monitoring dan

Cukup jumlah ; Tersebar antar

tempat dan waktu

Keterangan :

: Alur manajemen

: Pelaksanaan dan syarat

Pengadaan Dalam Negeri

Petani

Persediaan / Penyimpanan

Sistem monitoring dan pengendalian

berbasis TI Online Real Time

menjangkau seluruh gudang

Distribusi

Pasar

Pemerataan Stok

Beras sesuai standar ; Melalui

mitra dan langsung dari

petani/kelompok tani

Perawatan Stok Kualitas terpelihara

Mencukupi kebutuhan setiap

daerah dan waktu; Distribusi

melalui darat, laut dan udara

Page 54: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

37

pengendalian berbasis TI (Teknologi Informasi) Online Real Time yang

menjangkau seluruh gudang. Namun pada praktek lapang data ini belum dapat

diakses oleh seluruh stakeholders yang membutuhkan, hanya dapat diakses oleh

pihak internal yakni BULOG. Setelah data dimasukkan ke dalam sistem tersebut

kemudian dilakukan pemerataan stok ke daerah-daerah yang mengalami

kekurangan akibat gagal panen atau terjadi bencana alam. Beras yang

didistribusikan sampai ke pasar agar dapat dijangkau oleh masyarakat.

Teknologi Informasi (TI) di Perum BULOG terdiri dari dua aplikasi yakni

e-Procurement dan Sistem Informasi Logistik (SIL). Jenis dari TI yang dikenal e-

Procurement merupakan sistem yang menangani kegiatan pengadaan bahan

pokok yang akan diolah dan didistribusikan. Sistem ini terditi dari dua fungsi

yakni, selection dan purchasing. Fungsi selection dari sistem e-Procurement

untuk melakukan pemilihan atau penyortiran beberapa pemasok dengan cara

tender. Fungsi kedua dari sistem e-Procurement yaitu purchasing merupakan

sistem untuk melakukan pemesanan dan pembelian bahan pangan dari pemasok

yang telah dipilih sebelumnya.

Sistem Informasi Logistik (SIL) merupakan sistem yang menangani

kegiatan logistik di Perum BULOG. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi yaitu

good receipt, maintenance, delivery order dan carry. Good receipt adalah fungsi

untuk penerimaan barang dan pemeriksaan kualitas dari pemasok sesuai dengan

pembelian yang telah dilakukan oleh bagian pengadaan. Fungsi ini juga

melakukan pengecekan jumlah barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau

tidak. Maintenance merupakan fungsi yang menangani pemeliharaan dan

perawatan bahan pangan selama dalam gudang penyimpanan. Delivery Order

(DO) adalah fungsi yang menangani permintaan akan penyaluran bahan pangan

untuk program RASKIN, cabang atau gudang lainnya. Carry merupakan fungsi

yang menangani penyaluran atau pengiriman bahan pangan sesuai dengan tempat

yang telah ditentukan.

Itagaki mengemukakan bahwa penting untuk membangun sistem

informasi. Sistem dimana dapat memprediksi tingkat kebutuhan dan suplai pangan

yang memadai sehingga bisa dilakukan penyesuaian kebijakan atau tindakan

dalam menjaga kestabilan perberasan³. Pernyataan tersebut didukung oleh

penelitian Yamada (1998) terkait dengan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi yang dikenal dengan istilah Information and Communication

Technologies (ICTs) yang menjadi pendukung dalam mengontrol stok beras di

Jepang. Salah satu model ICTs yang telah dikembangkan dan berkembang cukup

pesat adalah Computer Network System yang dikenal dengan Extension

Information Network (EI-net). Sistem EI-net merupakan sistem yang terintegrasi

yang menggabungkan berbagai stakeholder.

³ASEAN kukuh ekspor beras, Jepang-Korea tolak impor. http://www.antaranews.com. [29

Desember 2013].

Page 55: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

38

Perkembangan Peran Perum BULOG sebagai Lembaga yang Mengatur Stok

Beras Nasional

BULOG adalah lembaga pemerintah yang dibentuk pada tahun 1967

berdasarkan keputusan presidium kabinet No. 114/U/Kep/5/1967 dengan tujuan

pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan

eksistensi pemerintahan baru. Pada tanggal 21 Januari 1969 direvisi melalui

Keppres No. 39 tahun 1969 dengan tugas pokok mengendalikan stabilitas harga.

Peran BULOG tersebut dikembangkan lagi dengan ditambah mengendalikan

harga produsen melalui instrumen harga dasar untuk melindungi petani padi.

Dalam perkembangan selanjutnya, peran BULOG tidak hanya terbatas pada beras

saja tetapi juga pada pengendalian harga dan penyediaan komoditas lain.

Sebelum tahun 1998, tugas yang diberikan kepada BULOG ditujukan

untuk mengendalikan harga produsen dan menjaga stabilitas harga beras

konsumen, serta menyediakan stok beras antar waktu dan antar daerah untuk

keperluan penyaluran rutin dan cadangan pemerintah untuk keperluan darurat atau

keperluan lainnya. Bobot pengendalian harga produsen dan harga konsumen

seimbang. Mulai tahun 1998 saat krisis ekonomi, melalui Keppres No. 19, tugas

pokok BULOG kembali hanya menangani komoditas beras sedangkan komoditas

lain yang dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar.

Arah Pemerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha

mulai terlihat dengan terbitnya Keppres No. 29 tahun 2000, dimana didalamnya

tersirat BULOG sebagai organisasi transisi (tahun 2003) menuju organisasi yang

bergerak di bidang jasa logistik di samping masih menangani tugas tradisionalnya.

Pada Keppres No. 29 tahun 2000 tersebut, tugas pokok BULOG adalah

melaksanakan tugas Pemerintah di bidang manajemen logistik melalui

pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras

(mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah – HPP), serta usaha jasa logistik

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Arah perubahan tesebut semakin kuat dengan Keppres No. 166 tahun

2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres No. 103/2000. Kemudian diubah

lagi dengan Keppres No. 03 tahun 2002 tanggal 7 Januari 2002 dimana tugas

pokok BULOG masih sama dengan ketentuan dalam Keppers No. 29 tahun 2000,

tetapi dengan nomenklatur yang berbeda dan memberi waktu masa transisi sampai

dengan tahun 2003. Akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.

7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum)

BULOG. Memasuki era reformasi BULOG bukan lagi badan yang mengurusi

logistik tetapi dikenal dengan istilah badan urusan perberasan4.

Amrullah (2003) dan Arifin (2012b) menyatakan bahwa tugas yang

diberikan kepada BULOG juga mengalami perubahan karena berubahnya

kebijakan perberasan yang dilakukan pemerintah. Perlindungan kepada petani

melalui harga dasar tetap menjadi prioritas utama. Untuk stabilisasi harga

konsumen mulai berkurang sejalan dengan terus tertekannya harga beras domestik.

Sebaliknya peran BULOG untuk membantu kelompok miskin yang rawan pangan

semakin menonjol. Perkembangan peran BULOG dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 56: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

39

Tabel 8 Perkembangan peran BULOG berdasarkan Keputusan Presiden

Tahun Perkembangan Peran BULOG Keterangan Kebijakan

1967

Dibentuk pertama kali berdasarkan

kepres

Keppres No

114/U/Ke/5/1967

1969

Tugas pokok melalui stabilisasi

harga beras

Keppres No 39 Tahun

1969

1987

Pembangunan komoditas pangan

yang multikomoditas

Keppres No 39 Tahun

1987

1993

Koordinasi pembangunan pangan

& meningkatkan mutu gizi pangan

Keppres No 103 Tahun

1993

1995

peningkatan stabilitas &

pengelolaan persediaan bahan

pokok dan pangan

Mengendalikan harga

dan mengelola

persediaan pangan

Keppres No 50 Tahun

1995

1997

komoditas yang dikelola dikurangi

& tinggal beras dan gula

Keppres No 45 Tahun

1997

1998

Ruang lingkup komoditas yang

ditangani BULOG lebih

dipersempit yaitu Beras Berdasarkan LoI

Keppres No 19 Tahun

1998

2000

Sebagai organisasi transisi menuju

organisasi yang bergerak di bidang

logistic Pengadaan

Keppres No 29 Tahun

2000

Distribusi

Keppres No 166 Tahun

2000

Pengendalian Harga

Keppres No 103 Tahun

2000

2002

Masih sama dengan ketentuan

Keppres No 103/2000

Keppres No 03 Tahun

2002

2003

BULOG resmi menjadi Perusahaan

Umum BULOG

Keppres No 07 Tahun

2003

Sumber : diolah dari Amrullah (2003) dan Yonekura (2004)

BULOG sebagai suatu lembaga penyangga nasional sebelum mengalami

perubahan menjadi Perum BULOG, lembaga ini memiliki peran sentral dalam

mengelola pangan nasional. Secara implisit BULOG diharuskan membuat

kebijakan yang berpihak kepada konsumen dan produsen sekaligus tidak

merugikan konsumen dengan berubahnya status BULOG menjadi Perum, sesuai

dengan misi suatu lembaga ekonomi, tugas Perum BULOG lebih berorientasi

pada usaha penciptaan keuntungan bagi perusahaan disamping tetap

melaksanakan fungsi sosial seperti diamanatkan oleh perusahaan pemerintah.

Arifin (2012b) menyebutkan bahwa perubahan paling mendasar status

BULOG sebagai perusahaan umum adalah BULOG bukan sebagai policy maker,

tetapi sebagai policy executing entity. Kebijakan yang harus dijalankan BULOG

adalah pengelolaan logistik pangan pokok dan strategis, berdasarkan amanat tugas

pelayanan publik dan diperkenankan mengambil keuntungan ekonomi dari usaha

lain di bidang pangan dalam upaya membiayai aktivitas internal perusahaan.

Perubahan BULOG dari Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

menjadi Perusahaan Umum (PERUM) secara umum dapat dilihat pada Tabel 9

dari segi kebijakan pangan maupun penyesuaian tugas dan fungsi BULOG.

Berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2012, pada dasarnya tugas Perum BULOG

sudah menerapkan kondisi untuk mewujudkan ketahanan pangan.

4 Transformasi BULOG untuk siapa. http://www.mediaindonesia.com. [20 Oktober 2013].

Page 57: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

40

Tabel 9 Implikasi perubahan BULOG dari LPND menjadi PERUM

Paradigma Lama Saat LPND Paradigma Baru PERUM

Di Bidang Politik

Pusat yang mengatur seluruhnya melalui

pengaturan penganggaran

Otonomi daerah lebih ditonjolkan (diatur dalam

UU No. 22/99 dan UU No.25/99

Di Bidang Ekonomi

BULOG diberi tugas khusus menjaga

stabilisasi harga pangan/beras, juga diberi

kewenangan khusus

Lol IMF membatasi tugas BULOG, mencabut

monopoli beberapa komoditi termasuk beras

Kebijakan Pangan

Proteksi petani / produknya melalui non

tariff barier, melalui pentataniagaan impor

dan pemasarannya di dalam negeri

Proteksi melalui tariff barier menuju free trade

(secara bertahap tarif diturunkan)

Subsidi melalui pembedaan harga jual beras

kepada golongan anggaran dan harga pasar

(operasi pasar) atau antar komoditi

Subsidi hanya diperbolehkan melalui APBN

Tugas dan Fungsi BULOG

Mengendalikan harga beras melalui operasi

pasar, pengelolaan persediaan, ketahanan

pangan

Pengurangan operasi pasar, persediaan,

menjaga harga dasar, bertanggung jawab

terhadap ketahanan pangan seperti jaring

pengaman sosial

Monopoli impor beras. Dengan adanya

monopoli impor dan pengaturan tataniaga

dalam negeri, kerugian pada komoditi beras

dapat dikompensasikan dengan keuntungan

pada komoditi lain.

BULOG diberi kewenangan untuk mengelola

komoditi selain beras seperti gula, terigu,

kedelai, dan lain-lain.

Tidak memiliki hak monopoli, deregulasi

perdagangan dalam negeri, tidak mendapat

hak monopoli distribusi dan pengolahan dalam

negeri tetapi tidak dilarang mengelola

komoditi nonberas

Dengan sistem operasi buffer stock jumlah

pengadaan dalam negeri sulit diprediksi

(fluktuatif). Akibatnya jika terjadi over stock

menimbulkan beban biaya penyimpanan,

kerusakan, susut, dan sebagainya.

Dengan merubah sistem beroperasi yang

berorientasi pada target quantity pengadaan

pada musim panen di daerah sentra produksi

Stok cadangan pangan masyarakat kurang

terbina, bahkan beberapa lumbung pangan

masyarakat desa hilang eksistensinya

Pembinaan stok cadangan pangan masyarakat

disinergikan dan ditingkatkan dalam rangka

meningkatkan ketahan pangan.

Untuk stabilisasi harga memerlukan stok

penyangga (iron stock) yang besar karena

hasil pembelian sulit diprediksi

Harga pembelian BULOG disesuaikan dengan

rencana kebutuhan, keadaan panen dan harga

internasional dengan mengurangi stok

penyangga seminimal mungkin.

Page 58: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

41

Pembiayaan

Menggunakan sistem KLBI (Kredit

Likuiditas Bank Indonesia). BULOG dapat

menarik kredit setelah mendapat persetujuan

Menteri Keuangan Antara penarik kredit dan

penjualan tidak terkait.

Sumber pembiayaan dari anggaran pemerintah

dan kredit komersial, BULOG harus

memperhitungkan cash flow

Organisasi & Tata Kelola

Lembaga Pemerintah langsung di bawah

Presiden

Perusahaan publik di bawah Menteri Negara

BUMN

Perusahaan perdagangan negara yang tidak

mengikuti ketentuan WTO

Diperlakukan sama dengan perusahaan bisnis

swasta, prinsip akutansi umum berlaku

Sumber : diolah dari Amrullah (2003); BULOG (2010); Yonekura (2005)

Ketahanan pangan dapat terwujud dengan adanya stabilitas (stability),

ketersediaan (availibility) dan keterjangkauan (accessibility). Tugas BULOG

dalam melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri dengan

ketentuan HPP (melalui pengadaan gabah beras, menjaga harga di tingkat petani

dan menjaga kecukupan stok) mendukung pilar ketersediaan. Kemudian tugas

BULOG dalam mendukung pilar keterjangkauan adalah menyediakan beras di

seluruh wilayah NKRI serta menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi

kelompok masyarakat berpendapatan rendah (melalui program RASKIN). Tugas

BULOG untuk mendukung pilar stabilitas melalui pengelolaan Cadangan Beras

Pemerintah (CBP) untuk menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi keadaan

darurat, bencana dan rawan pangan (BULOG 2010).

Identitas Perum BULOG yang baru tentu saja mengurangi tanggungjawab

publiknya dan lebih menekankan kepada fungsi bisnis yaitu mencari keuntungan

maksimum. Perum BULOG pada situasi saat ini dituntut untuk mampu

menjalankan fungsi sosial dan fungsi bisnis komersial sekaligus. Hal tersebut

memiliki makna dimana perlu adanya penegasan yang transparan tentang tugas

pengembangan strategi bisnis dan tanggungjawab publik BULOG dalam konteks

ketahanan pangan. Ketahanan pangan dapat terwujud dengan adanya stabilitas

(stability), ketersediaan (availibility) dan keterjangkauan (accessibility). Gambar

14 ditunjukkan bagaimana tugas BULOG dalam mewujudkan ketahanan pangan

nasional serta mengontrol stok beras nasional.

Stabilitas dapat terwujudkan dengan pengendalian harga. Pengendalian

harga tidak lepas dari ketersediaan. Ketersediaan dapat terwujud dengan

penyerapan produksi beras di dalam negeri untuk pengadaan dan stok pemerintah.

Pengadaan dapat dilakukan secara maksimal terutama pada saat panen raya.

Pengadaan merupakan bukti nyata kesungguhan pemerintah dalam melindungi

petani. Perum BULOG sangat berperan dalam mengelola stok sebagai cadangan

pemerintah untuk berbagai situasi. Selain itu Perum BULOG merupakan lembaga

pangan di Indonesia yang memiliki peran sentral dalam mendorong peningkatan

produksi dan melakukan pembelian gabah/beras. Keadaan tersebut sangat

berkaitan dengan kestabilan stok beras nasional. Dengan kata lain BULOG

memiliki peran inti dan keterlibatan dalam manajemen stok nasional.

Page 59: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

42

Gambar 14 Tugas Perum BULOG Sumber: BULOG (2010)

Perum BULOG dan Japanese Agriculture (JA) Cooperative dalam

Perekonomian Beras serta Dinamika Politik

Lembaga pangan yakni Perum BULOG baik di masa lalu, saat ini dan

yang akan datang memiliki nilai strategis karena pangan merupakan kebutuhan

pokok masyarakat Indonesia dimana jika pangan khususnya beras terpenuhi dapat

memberikan kontribusi positif yakni menghindari terjadinya gejolak sehingga

terwujudnya stabilitas nasional (ketenangan masyarakat). Pengelolaan beras

Petani /

Produsen

Pedagang

Penggilingan

SATGAS/

UPGB

Konsumen

SATGAS

OP

Pengadaan Dalam

Negeri

Pedagang

Eceran

/Grosir

Stok Beras

Stok BULOG/ CBP

OP-CBP

Impor apabila

kurang, Ekspor

apabila lebih

RASKIN

Pemerintah

Daerah

Luar Negeri

Tugas

BULOG

Pengamanan Harga Produsen Stabilisasi Harga Konsumen

Page 60: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

43

dalam konteks ekonomi merupakan suatu tantangan bagi bangsa Indonesia

umumnya dan khususnya bagi para petani produsen.

BULOG yang beralih sebagai lembaga Perum memiliki beberapa

keunggulan. Keunggulan yang pertama adalah tetap dapat melaksanakan tugas

publik yang dibebankan. Keunggulan kedua yakni BULOG dapat juga

melaksanakan fungsi bisnis yang tidak bertentangan dengan hukum dan kaidah

transparansi. Ruang gerak lembaga akan lebih fleksibel, misalnya, dengan

merancang berbagai kerjasama operasional (joint venture)/penyertaan modal

dalam badan usaha lain. Keunggulan ketiga adalah hasil dari aktivitas bisnis

sebagiannya dapat mendukung tugas publik. Hal ini tentu akan berdampak positif

terhadap dana Pemerintah, karena semakin terbatasnya dana Pemerintah di masa

mendatang, sehingga lembaga baru ini dapat berperan untuk membantu dan

meringankan beban Pemerintah. Kemudian yang keempat BULOG dapat

memberikan kontribusi operasionalnya kepada masyarakat sebagai salah satu

pelaku ekonomi dengan melaksanakan fungsi usaha yang tidak bertentangan

dengan hukum dan kaedah transparansi. Dengan kondisi ini gerak lembaga

BULOG akan lebih fleksibel dan hasil dari aktivitas usaha sebagian dapat

digunakan untuk mendukung tugas publik. Kelima adalah reward dan punishment

(penghargaan dan hukuman) akan lebih mudah diterapkan, sehingga akan

menumbuhkembangkan insentif bagi pegawai untuk bekerja secara profesional.

Keunggulan terakhir adalah optimalisasi pemanfaatan semua aset yang kini

dikuasai termasuk di dalamnya SDM. Sejak 1998 pemanfaatan aset dan SDM

menjadi kurang optimal karena terkendala oleh berbagai peraturan operasional

dan pendanaan yang melekat di LPND (Yonekura 2005; BULOG 2012).

Perum BULOG merupakan institusi yang memiliki fungsi untuk

memenuhi dan menjaga stabilitas pasokan kebutuhan pokok bahan makanan

masyarakat, tetapi tidak bisa dilupakan bahwa perubahan menjadi Perum bagi

BULOG tidak dapat dipisahkan dengan kebijakan politik yang menyertainya,

yaitu politik yang merubah fungsi BULOG, dengan badan hukum yang baru ini

maka BULOG tidak jauh berbeda dengan perusahaan niaga lain yang berorientasi

kepada mencari keuntungan. BULOG saat ini tidak memiliki kemampuan kuat

seperti dahulu untuk melakukan stabilitas harga produk pangan. Dengan kata lain

Perum BULOG menjadi tidak memiliki otoritas penuh dalam mengendalikan

pangan khususnya beras. Hal ini bisa menjadi kelemahan karena segala keputusan

tidak bisa secara cepat diambil dan bisa terjadi penyelewengan terkait impor

karena lembaga ini beralih mencari keuntungan.

Beralih dari Perum BULOG sebagai lembaga pangan di Indonesia melihat

Japanese Agriculture (JA) Cooperative yang berperan selama puluhan tahun

dalam perberasan di Jepang. JA telah lama berdiri sebagai afiliasi politik dengan

Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa selama lebih dari tiga dekade

sampai 2009. Keanggotaan pedesaan yang kuat menjadi dasar dari JA secara

ekstensif yang digunakan untuk mendapatkan perlindungan politik dalam hal

kebijakan pertanian yang menguntungkan dan perlakuan istimewa untuk usaha JA.

JA dikritik karena perannya yang kuat dalam melindungi kebijakan pertanian di

Jepang dan sebagai konsekuensinya kurang adanya daya saing di sektor pertanian.

Perubahan yang terjadi di dunia politik, terutama saat pemilihan Partai Demokrat

Jepang (DPJ) berdampak langsung bagi JA. Kebijakan pertanian yang dikeluarkan

oleh Partai Demokrat Jepang (DPJ) khususnya sistem subsidi langsung kepada

Page 61: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

44

petani ada kemungkinan menurunkan harga dan menciptakan lingkungan untuk

lebih meliberalisasi pasar pertanian. Dalam jangka panjang, JA tidak lebih hanya

menikmati perlindungan politik, sehingga perlu menjauhkan diri dari politik dan

merumuskan strategi berkelanjutan untuk tetap menjadi kekuatan kompetitif

dalam ekonomi Jepang (Esham et al. 2012). Peran JA menurut Godo (2002) dan

Honma (1994) tidak hanya melobi politisi dan memberikan layanan kepada petani

tetapi juga mengamati dan mengendalikan kegiatan anggota, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Melihat situasi di atas JA memiliki kekuatan yang besar di dalam politik

dan perekonomian beras, sedangkan Perum BULOG bisa dikatakan menjadi alat

bagi beberapa pihak yang berkepentingan dalam mencari keuntungan. Perum

BULOG perlu diberikan kekuatan dalam mengatur perekonomian beras nasional

tetapi tetap di bawah pengawasan dan kerja sama dengan Kementrian Pertanian

seperti yang diterapkan di Jepang dimana JA bekerja sama dengan Kementrian

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Hal ini dimaksudkan agar Pemerintah tetap

mengontrol kebijakan serta keputusan yang diambil dan diterapkan di dalam

menjaga kestabilan perberasan nasional. Yonekura (2005) menegaskan bahwa

data serta kebijakan di Indonesia belum seragam karena kepentingan sepihak. Jika

adanya kerjasama antara Perum BULOG dan Kementrian Pertanian, hal-hal yang

berkaitan dengan tata kelola stok beras seperti salah satunya data stok beras, dapat

teratasi tanpa adanya saling menyalahkan pihak mana yang benar atau salah

karena kepentingan sepihak.

Kunci Sukses Jepang sebagai Patok Duga (Benchmark) bagi Manajemen

Stok Beras Nasional dan Redesign Manajemen Stok Beras Indonesia

Sejak tahun 1955 hingga tahun 1993, pemerintah Jepang pada masa

berkuasanya Partai Demokrat Liberal membuat kebijaksanaan melarang beras lain

masuk ke negaranya. Hal ini dimaksudkan dengan menjaga impor beras, tidak

hanya menjaga ketergantungan beras dari luar tetapi juga menjaga stabilitas

politik dalam negeri. Selama masa tersebut, pemerintah Jepang memiliki hak

monopoli di bidang produksi dan distribusi beras serta harganya ditentukan

pemerintah, sehingga harga beras di Jepang jauh lebih mahal dibandingkan

dengan harga pasaran beras di dunia. Namun, pada tahun 1993 larangan impor

beras dicabut dengan adanya kesepakatan umum tentang tarif dan perdagangan

(GATT). Berdasarkan kesepakatan tersebut, pada tahun 1995 Jepang mulai

menerima impor beras sekitar empat persen dari kebutuhan beras dalam negerinya.

Sikap protektif pemerintah Jepang terhadap sektor pertaniannya masih terlihat

dengan diberlakukannya bea masuk impor beras ke Jepang dan pemberian subsidi

meskipun tidak secara langsung.

Pada tahun 1997 terjadi penumpukan stok beras dan turunnya harga beras

sehingga Pemerintah Jepang membuat kebijakan baru terhadap beras untuk

menjaga kestabilan supply-demand beras sebagai makanan pokok bangsa Jepang

(Mustamin 2002). Kebijakan baru terhadap beras ini terdiri dari tiga elemen utama,

yaitu kebijakan promosi terhadap penyesuaian produksi, program stabilisasi

pendapatan petani padi, dan pembaharuan operasional untuk sistem pemasaran

beras yang lebih teratur. Kebijakan pertama yaitu kebijakan promosi terhadap

penyesuaian produksi bertujuan untuk menurunkan stok beras yang berlebih atau

Page 62: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

45

melampaui batas normal. Kebijakan ini memperbaiki keseimbangan supply-

demand beras dengan memperhatikan pengaruh situasi supply-demand dan harga.

Kebijakan ini menggunakan program supply-demand beras dengan mengajak

petani untuk melakukan pengalihan usaha tani padi ke tanaman lain. Khusus bagi

petani yang lahannya termasuk dalam program ini diberi subsidi berupa

kompensasi. Jika petani tersebut menanam tanaman selain padi, maka penghasilan

yang diterima minimal sama dengan penghasilan dari usaha tani padi. Selisih

pendapatan dari tanaman bukan padi dengan pendapatan usaha tani padi dibayar

oleh Pemerintah sebagai subsidi.

Jepang memperkenalkan bantuan penghasilan produsen (producer income

support) sebagai cara mensejahterakan petani atau untuk mengganti rugi atas jerih

payahnya (Gambar 15). Sebagai contoh harga produksi standar beras sebesar 13

700 yen per 60 kg, sedangkan harga jual beras 12 000 yen per 60 kg. Maka

bantuan penghasilan yang diberikan oleh pemerintah adalah sebesar 1 700 yen per

60 kg (MAFF 2011). Pemerintah Jepang melalui Kementerian Jepang yakni

MAFF memberikan subsidi tetap sebesar 15 000 yen per tahun (sejumlah kurang

lebih Rp 1 500 000) untuk setiap 10 acre (1 000 m²) kepada petani yang ingin

beralih dari komoditas padi menjadi komoditas lainnya, seperti gandum , kedelai,

dan sayuran. Selain subsidi tetap (fixed payment), petani juga memperoleh subsidi

tambahan (variable payment) berdasarkan komoditas yang ditanam (MAFF 2011).

Gambar 15 Program subsidi langsung dari pemerintah kepada petani Sumber : diolah dari MAFF (2011)

Dari penjelasan di atas dapat terlihat ada beberapa faktor kunci sukses

yang mempengaruhi manajemen stok beras di Jepang terwujud yakni adanya

program penyesuaian produksi sehingga supply dan demand terkontrol. Kedua,

dengan adanya program stabilisasi pendapatan petani padi yang mendukung

terwujudnya program sebelumnya. Ketiga, adanya operasional sistem pemasaran

beras yang teratur. Selain itu kesuksesan di Jepang juga didukung dengan

Harga

Produksi

Standar

(13 700 yen

per 60

kilogram)

Harga Jual

Standar

(12 000 yen per 60

kilogram)

Biaya kelebihan

permanen

(1 700 yen per

60 kilogram)

Subsidi tambahan

Subsidi Tetap

15 000 yen per 10 acre

Subsidi berdasarkan jenis usaha tani

dan lahan pertanian

Page 63: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

46

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dikenal dengan istilah

Information and Communication Technologies (ICTs). Salah satu model ICTs

yang telah dikembangkan dan berkembang cukup pesat adalah Computer Network

System yang dikenal dengan Extension Information Network (EI-net). Sistem EI-

net merupakan sistem yang terintegrasi yang menggabungkan berbagai

stakeholder, seperti pemerintahan pusat, propinsi, lembaga penelitian, perusahaan

pertaniaan, pasar, dan petani. Di dalam penelitian Yonekura (2005)

mengemukakan bahwa antara Kementerian Pertanian Indonesia dan Badan Pusat

Statistik mengenai data stok beras belum seragam. Oleh karena itu, keberhasilan

manajemen stok nasional dapat terwujud jika didukung dengan data yang seragam

dan terpusat.

Menurut penelitian Yamada (1998) pengembangan sistem EI-net

memberikan banyak manfaat yang dapat menunjang dalam pengontrolan stok

beras di Jepang. Beberapa manfaat dari sistem ini antara lain : (1) pengumpulan

informasi yang cepat, (2) mengetahui kondisi pertanian terkini, (3) sarana

komunikasi dan pertukaran informasi bagi stakeholder, (4) mengumpulkan data

cuaca, (5) sarana efektif untuk mengumpulkan informasi skala lokal, (6) dapat

menyebarluaskan informasi kepada petani dan pengguna secara serentak.

Pengembangan sistem informasi terkait ketersediaan didukung oleh studi

Mulyadi (2011) bahwa pembentukan sistem informasi antara pihak yang bertugas

melakukan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyebarluasan

informasi kepada setiap stakeholder yang dilandasi dengan kepercayaan

diantaranya mendukung kinerja dan produktivitas dari masing-masing anggota di

tiap simpul tata niaga. Dalam penerapan pengembangan sistem informasi

ketersediaan yang efektif dan efisien perlu didukung oleh peraturan dan

perundangan yang progresif dan infrastruktur yang memadai sehingga dapat

menjadi landasan bagi sumber daya manusia dan manajemen ketersediaan (stok)

yang profesional. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang maju dan

penyedia jasa ketersediaan akan mendorong sektor pertanian khususnya

komoditas strategis.

Penerapan pengembangan sistem informasi stok ke dalam manajemen stok

beras nasional menjadikan manajemen yang dilaksanakan lebih efisien seperti

yang diterapkan di dalam manajemen stok beras yang dilakukan oleh Japanese

Agriculture (JA) Cooperative. Hal tersebut didukung oleh studi yang dilakukan

oleh Yamamoto et al. (2006) yang menunjukkan bagaimana manajemen lebih

efisien jika ada perencanaan, kapasitas untuk beradaptasi terhadap inovasi,

perkembangan informasi dan teknologi serta transfer informasi diantara

stakeholder.

Dengan konsep benchmarking untuk membantu peningkatan kualitas

manajemen stok beras nasional dapat diadaptasikan sistem informasi stok di

dalam alur manajemen stok beras nasional. Konsep benchmarking dipahami

sebagai suatu tindakan meniru atau menyalin. Namun dalam hal ini menjadi

sebuah inovasi dalam manajemen stok beras nasional. Hal ini didukung oleh

Talluri dan Sarkis (2001) menunjukkan bahwa benchmarking sebagai alat yang

penting untuk pengelolaan dan peningkatan standar kualitas. Oleh karena itu

diharapkan inovasi yang ditambahkan di dalam redesign manajemen stok beras

nasional dapat meningkatkan kualitas manajemen stok beras yang telah ada

sebelumnya.

Page 64: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

47

Sesuai dengan tujuan penelitian dimana Jepang sebagai patok duga dapat

disimpulkan keunggulan manajemen stok Jepang yang menjamin stabilitas

ketersediaan dan distribusi beras yaitu: (1) dukungan intervensi yang kuat

(meskipun cenderung menurun) untuk pendapatan petani, (2) dukungan dan

penerapan manajemen dan teknologi informasi yang konsisten dan disiplin. Oleh

karena itu berdasarkan pendekatan patok duga (benchmark) penting disusunnya

redesign model manajemen stok beras nasional untuk mendukung keberhasilan

Indonesia dalam manajemen stok beras. Redesign manajemen stok beras

Indonesia yang dianjurkan adalah menambahkan serta mengaplikasikan sistem

informasi stok yang dapat diakses oleh seluruh stakeholder ke dalam pola

manajemen sebelumnya. Usulan redesign model terlihat pada Gambar 16. Usulan

strategi menerapkan sistem informasi stok diharapkan dapat memperbaiki pola

manajemen yang sudah diterapkan dan bisa menjadi landasan untuk memprediksi

kebutuhan stok beras dalam negeri.

Gambar 16 Redesign manajemen stok beras nasional

Pengadaan Dalam Negeri

Petani

Persediaan / Penyimpanan

Perawatan Stok

Distribusi

Pasar

Pemerataan Stok

Tersebar antar tempat dan waktu

Program serta kebijakan untuk

mengontrol dan memprediksi

produksi di tiap daerah

Penyerapan produksi dalam

negeri secara optimal

Keterangan :

: Alur manajemen

: Strategi yang mendukung

Database Informasi Stok

Online

Data dapat diakses oleh stakeholder terkait

dan informasi dapat diupdate di tiap

daerah produksi serta daerah penyimpanan

stok sehingga data seragam

Page 65: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

48

Secara umum dapat dikatakan bahwa beras dapat mempengaruhi

keberhasilan pembangunan dan ekonomi. Jika masalah beras tidak segera diatasi

seperti impor yang masih dilakukan setiap tahun karena kurangnya ketersediaan

terhadap pemenuhan kebutuhan beras, hal ini dapat mempengaruhi stabilitas

nasional. Secara politik Indonesia lemah, karena dengan menerapkan kebijakan

swasembada yang menjadi target pemerintah, Indonesia masih belum mandiri

karena pemenuhan kebutuhan beras masih bergantung dari luar. Redesign

manajemen stok beras nasional diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemerintah

untuk mengatasi permasalahan beras yang tengah dihadapi terkait ketersediaan

beras.

6 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Manajemen stok beras nasional belum ideal karena permasalahan beras terkait

ketersediaan khususnya belum teratasi. Sedangkan kondisi manajemen stok

beras di Jepang stabil dan mapan karena dipengaruhi oleh keberhasilan dalam

memprediksi besaran stok yang diperlukan sehingga kebutuhan terhadap beras

tercukupi.

2. Stabilitas dapat terwujudkan dengan ketersediaan. Ketersediaan dapat

terwujud dengan penyerapan produksi beras di dalam negeri untuk pengadaan

dan stok pemerintah. Pengadaan dapat dilakukan secara maksimal terutama

pada saat panen raya. Pengadaan merupakan bukti bahwa pemerintah

melindungi petani. Perum BULOG sangat berperan dalam mengelola stok

sebagai cadangan pemerintah untuk berbagai situasi. Selain itu Perum

BULOG merupakan lembaga pangan di Indonesia yang memiliki peran sentral

dalam mendorong peningkatan produksi dan melakukan pembelian

gabah/beras. Keadaan tersebut sangat berkaitan dengan kestabilan stok beras

nasional. Dengan kata lain BULOG memiliki peran inti dan keterlibatan

dalam manajemen stok nasional.

3. Dengan pendekatan patok duga (benchmark) diperoleh redesign model

manajemen stok beras dengan menerapkan sistem informasi stok yang

terpusat dan seragam. Pembentukan sistem informasi di Indonesia dapat

diwujudkan dengan adanya kerja sama antara pihak yang bertugas melakukan

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyebarluasan informasi

kepada setiap stakeholder yang dilandasi dengan kepercayaan diantaranya

mendukung kinerja dan produktivitas dari masing-masing anggota di tiap

simpul tata niaga.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas dan hasil analisis yang diperoleh maka dapat

dirumuskan beberapa saran, antara lain adalah:

Page 66: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

49

1. Solusi alternatif untuk mensukseskan program swasembada beras adalah

dengan mengadopsi sistem informasi stok yang dapat diakses oleh seluruh

stakeholder. Dalam penerapan pengembangan sistem informasi stok yang

efektif dan efisien perlu didukung oleh peraturan dan perundangan yang

progresif dan infrastruktur yang memadai dari Pemerintah sehingga dapat

menjadi landasan bagi sumber daya manusia dan manajemen stok yang

profesional. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang maju dan

penyedia jasa ketersediaan akan mendorong dan memudahkan di dalam

penerapan sistem informasi stok dalam manajemen stok beras nasional.

2. Data perberasan nasional perlu diseragamkan. Keseragaman data penting

dalam mengambil keputusan serta kebijakan.

3. Perlunya penelitian lanjutan terkait aplikasi usulan design model manajemen

stok dengan patokan negara lain yang telah berhasil dalam manajemen stok

beras di negaranya.

DAFTAR PUSTAKA

Akuma O. 2007. A Survey on The Use of Benchmarking as A continous

Improvement Tool by The Ministry of Agriculture Parastatals in Kenya.

[tesis]. Kenya: University of Nairobi.

Amrullah, S. 2003. Kebijakan Ekonomi Beras Indonesia. Jakarta (ID): Pusat

Penelitian dan Pengembangan BULOG.

Amang B. 1994. Pengendalian Pangan dan Harga. Jakarta (ID): PT.Dharma

Karsa Utama.

Amang B, Sawit H. 2001. Kebijakan Beras dan Pangan Nasional : Pengalaman

dari Orde Baru dan Orde Reformasi. Bogor (ID): IPB Press.

Ariani M. 2010. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Mendukung Swasembada

Beras. Prosiding Pekan Serelia Nasional 2010 ISBN: 978-979-8940-29-3.

Arifin B. 2012a. Impor Beras Hanya Puncak Gunung Es. [Internet].[diunduh 2013

Mei 20]. Tersedia pada: http://barifin.wordpress.com/2012/11/19/impor-

beras-hanya-puncak-gunung-es/.

Arifin B. 2012b. BULOG tidak Perlu Kembali Jadi LPND. [Internet]. [diunduh

2013 Jun 20]. Tersedia pada: http://barifin.wordpress.com/2012/11/19/bulog-

tidak-perlu-kembali-jadi-lpnd/

Arifin B. 2013. Governansi dan Kewibawaan Kebijakan Pangan. [Internet].

[diunduh 2013 Nov 20]. Tersedia pada:

http://fri2013.unissula.ac.id/files/FRI_2013prof_bustanul_arifinunilaGoverna

nsi_dan_Kewibawaan_Kebijakan_Pangan.pdf

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Data Strategis 2012 Statistik. [Internet].

[diunduh 2013 Jan 4]. Tersedia pada: www.bps.go.id

Baldwin, K, Childs, N, Dyck, J, Hansen, J. 2012. Southeast Asia`s Rice Surplus.

USDA Journal. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 21]. Tersedia pada:

www.ers.usda.gov.

[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2011. Kajian Konsumsi dan Cadangan Beras

Nasional 2011. Jakarta (ID): Kementrian Pertanian.

Page 67: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

50

[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2012. Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan

Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2005. Badan Usaha Logistik : Cadangan Beras

Pemerintah. [Internet]. [diunduh 2013 Feb 23]. Tersedia pada:

www.bulog.co.id

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2006. Pedoman Umum Pengadaan Beras /

Gabah Dalam Negeri Tahun 2006 di Lingkungan Perum BULOG. Jakarta

(ID): Perum BULOG.

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2010. Badan Usaha Logistik : Alur Pengadaan .

[Internet]. [diunduh 2013 Feb 20]. Tersedia pada:

http://www.bulog.co.id/alurada_v2.php

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2010. Sekilas Cadangan Beras Pemerintah

(CBP). [Internet]. [diunduh 2013 Mei 19]. Tersedia pada: www.bulog.co.id

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2012. Manajemen dan Distribusi Stok Beras

BULOG. Disampaikan pada Workshop Pemantauan Stok Gabah / Beras di

Tingkat Penggilingan. 4-6 Juli 2012. Surabaya. Perum BULOG.

[BULOG] Badan Usaha Logistik. 2013. Data Time Series : Pengadaan Beras

Dalam Negeri, Luar Negeri dan Stok Akhir Tahun. Jakarta. Perum BULOG.

[CIA] Central Intelligence Agency. The World Factbook. [Internet]. [diunduh

2013 Mei 19]. Tersedia pada: https://www.cia.gov/library/publications/the-

world-factbook/

Darwanto Dwijono H. 2005. Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan

Kesejahteraan Petani. Ilmu Pertanian Vol.12 No. 2, 2005: 152-164.

DIPERTA JABAR. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2011.

Darurat Manajemen Stok Beras . [Internet]. [diunduh 2013 Mar 21]. Tersedia

pada:http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/

detailberita/417/1892)

Esham M. et al. 2012. Japanese Agricultural Cooperatives at Crossroads: A

Review. American-Eurasian Journal of Agricultural and Environmental

Sciences, 12 (7) 943-953, 2012. ISSN 1818-6769.

Firdaus M, Baga L, Pratiwi P. 2008. Swasembada Beras dari Masa ke Masa: :

Telaah Efektivitas Kebijakan dan Perumusan Strategi Nasional. Bogor (ID):

IPB Press.

Falcon, W.P. et al. 1985. Rice Policy in Indonesia 1985-1990: The Problem of

Success. Jakarta (ID): BULOG.

Goetsch D, Davis S. 2000. Total Quality Handbook. Prentice Hall. New Jersey.

Godo Y, Takahashi, D. 2008. Japan: Shadow WTO Agricultural Domestic

Support Notifications. International Food Policy Research Institute (IFPRI)

Discussion Paper.

Handewi P, Purwoto A, Gatoet S. 2005. Kebijakan Pengelolaan Cadangan Pangan

pada Era Otonomi Daerah dan Perum BULOG. Forum Penelitian Agro

Ekonomi Vol.23 No.2 , Desember 2005 : 73-83.

Hayami Y, Godo Y. 1997. Economic and Politics of Rice Policy in Japan: A

Perspective on the Uruguay Round. National Bureau of Economic Research.

Regionalism versus Multilateral Trade Arrangements Vol. 6 pp 371- 404.

Harianto. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras: Pendapatan, Harga dan Kosumsi

Beras. Tim Pengkajian Kebijakan Perberasan Nasional. Jakarta (ID):

Page 68: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

51

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia (LPEM-FEUI).

Heizer J, Render B . 1996. Production and Operations Management. New Jersey

(USA) : Prentice Hall.

Honma. 1994. Nougyoumondai no seiji keizaigaku. The Political Economy of

Agricultural Problems (In Japanese). Tokyo: Publishing Bureau of The

Japan Economic Journal.

Honma. 2000. Japan`s Agricultural Policy and WTO Negotiations. Pacific

Economic Paper 305. Canberra: Australia-Japan Research Centre. pp 16.

Itagaki K. 2008. Reformasi Kebijakan Pangan ASEAN. Optimizing National

Resources Management to Increase Indonesia`s International

Competitiveness: A Perspective of the Agriculture, Environment Science

and Technology. Disampaikan dalam Symposium on Agriculture, Science

and Technology in Japan; 21 Juni 2008; Tokyo, Japan.

[JA] Japan Agricultural Cooperatives. 2012. Annual Report : JA Group.

[Internet]. [diunduh 2013 sep 16]. Tersedia pada: http://www.ja-

kyosai.or.jp/about/annual/files/4_JA_Group.pdf

Kako T. 2005. Trend of Rice Consumption in Japan. Workshop Seminar. Rice

Consumption Promotion Strategies in Asia, January 2005. Kasetsart

University. Thailand.

Kurimoto A. 2004. Agricultural Cooperatives in Japan : An Institutional

Approach. Journal of Rural Cooperation, 32 (2) 2004: 111-128. Tokyo.

Kementerian Pertanian. 2011. Manajemen Stok Beras Perlu Ditata. Disampaikan

dalam Temu Koordinasi Perberasan Nasional. 18 Oktober 2011. Jogjakarta.

[Internet]. [diunduh 2013 Sep 6]. Tersedia pada

http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi.com.

[MAFF] Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. 2000. Annual Repport

on Food, Agriculture and Rural Areas in Japan FY2000 (in Japanese).

[MAFF] Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. 2010. Annual Repport

on Food, Agriculture and Rural Areas in Japan FY2010 (in Japanese).

[MAFF] Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. 2011. Annual Repport

on Food, Agriculture and Rural Areas in Japan FY2011 (in Japanese).

[MAFF] Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. 2012. Monthly Statistics

of Agriculture , Forestry and Fisheries (in Japanese). ISSN 0029-1757 Edisi

6 Juni 2012.

Mulyadi D. 2011. Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Efektif

dengan Pendekatan Supply Chain Management. Jurnal Riset Industri Vol. V.

No.3/2011. Hal 275-282.

Morrow D. 1981. Bulog and Rice Price Stabilization Policy. Working Paper

IBRD. Jakarta. BULOG.

Norman G. 2001. Production and Operations Management, 7th Edition.

[Internet]. [diunduh 2013 Jul 11]. Tersedia pada:

http://www.compsoc.nuigalway.ie/~rambo/0470525908.pdf

Okuno, M. Honma. 1998. Nougyoumondai no keizai bunseki. The Economic

Analysis of Agricultural Problems (In Japanese). Tokyo: Publishing Bureau

of The Japan Economic Journal.

PT Dallabila. 2012. Mekanisme Manajemen Stok Beras di Jepang dan Vietnam.

Laporan Survey Bersama Kementrian Pertanian.

Page 69: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

52

[PPHP] Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2013. Mencermati

Manajemen Stok Beras Jepang. [Internet]. [diunduh 2013 Feb 23]. Tersedia

pada:http://www.agribisnis.net/disp_informasi/1/5/54/1503/mencermati_man

agement_stock_beras_jepang.html

Riswani. 2010. Strategi dan Manajemen Pengelolaan Cadangan Pangan Nasional.

[tesis]. Palembang (ID): Universitas Sriwijaya.

Saifullah A.. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras: Peran BULOG Dalam

Kebijakan Perberasan Nasional. Tim Pengkajian Kebijakan Perberasan

Nasional. Jakarta (ID): Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI).

Sapuan. 1999. Perkembangan Manajemen Pengendalian Harga Beras di Indonesia.

Agro Ekonomi. No.1 Tahun XXIX Juli 1999. PP PERHEPI.

Sawit H. 2011. Reformasi Kebijakan Harga Produsen dan Dampaknya Terhadap

Daya Saing Beras. Pengembangan Inovasi Pertanian 4(I), 2011: 1-13.

Bogor(ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Saliem H, et al. 2005. Manajemen Ketahanan Pangan Era Otonomi Daerah dan

Perum Bulog. Jakarta. PSEKP-Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Departemen Pertanian.

Sexton, J. 2007. Inventory Management System (IMS). Rice Lake Weighing

Systems. [Internet]. [diunduh 2013 Feb 8]. Tersedia pada:

http://www.ricelake.com/docs/ProdInfo/white-papers/wp_IMS.pdf.

Sharma V, et al. 2013. Supply Chain Management of Rice in India: A Rice

Processing Company`s Perspective. International Journal of Managing

Value and Supply Chains (IJMVSC) Vol.4 No.1 , March 2013.

Shiraiwa T. 2003. Analysis of Japanese Exports and Imports of Rice. [tesis].

Kenya: University of North Texas.

Spendolini M. 1992. The Benchmarking Book. New York (NY): AMACOM.

Surono S. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras: Perkembangan Produksi dan

Kebutuhan Impor Beras Serta Kebijakan Pemerintah untuk Melindungi Petani.

Tim Pengkajian Kebijakan Perberasan Nasional. Jakarta(ID): Lembaga

Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (LPEM-FEUI).

Suryana A, Dewa, Swatika. 1997. 30 Tahun Peranan BULOG dalam Ketahanan

Pangan. Di dalam: Amrullah S. 2003. Kebijakan Ekonomi Beras Indonesia.

Jakarta (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan BULOG.

Suryana A, Sudi. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras. Tim Pengkajian

Kebijakan Perberasan Nasional. Jakarta(ID): Lembaga Penyelidikan Ekonomi

dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI).

Takahashi D, Honma M. 2009. Evaluation of the Japanese Rice Policy Reforms

under the WTO Agreement on Agriculture. International Association of

Agricultural Economistc Conference, Beijing, China, August 16-22, 2009.

Talluri S, Sarkis J. 2001. A Computational Geometry Approach for

Benchmarking. International Journal of Operations & Production

Management, Vol. 21 No.1/2, pp.210-22.

Timmer P. 1992. Agriculture and the State : Growth, Employment, and Poverty in

Developing Countries. Itacha : Cornel University Press.

Page 70: ANALISIS PATOK DUGA MANAJEMEN STOK BERAS DI … · Beras tidak hanya makanan pokok di Jepang, tetapi juga sumber utama mata ... BULOG berperan penting dalam keberhasilan manajemen

53

Timmer P. 2004. Food Security in Indonesia : Current Challenges and the Long-

Run Outlook. Working Paper Number 48 November 2004. Center for Global

Development.

Tweeten L. 1999. The Economics of Global Food Security. Review of

Agricultural Economics Vol.21 No.2 pp 473-488. Agricultural and Applied

Economics Association.

Wailes E, Chavez E. 2012. ASEAN and Global Rice Situation and Outlook.

Working Paper Number 22 Agustus 2012. ADB Sustainable Development.

Waries A. 2004. Kondisi dan Permasalahan Perusahaan Pengolahan Padi di

Indonesia. Prosiding Lokakarya Upaya Peningkatan Nilai Tambah

Pengolahan Padi. Perum Bulog Bekerjasama dengan Fateta IPB. Jakarta.

Watson G. 1993. Strategic Benchmarking. New York (US): John Wiley and

Sons.

Wotjan L. 1993. Rice: It`s More Than Food in Japan. [Internet]. [diunduh 2013

Des 20]. Tersedia pada: http://spice.stanford.edu/docs/145 .

Yamada M. 1998. Computer Network System in Agricultural Extension Service

in Japan and Its Usage in Fukui Prefecture. The Asian Federation for

Information Technology in Agriculture.

Yamamoto et al. 2006. Productivity and Efficiency Change for Agricultural

Cooperatives in Japan: The Case of the Dairy-Farming Region in Hokkaido.

The Japanese Journal of Rural Economics. Vol.8,2006, pp.58-63..

Yonekura H. 2005. Institutional Reform in Indonesia`s Food Security Sector: The

Transformation of Bulog into a Public Corporation. The Developing

Economics, XI.III-1(March 2005) pp 121-148.