ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja...

164
ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI UNIT DESA SUMBER ALAM (Studi Kasus Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI ULPAH JAKIYAH H34070010 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja...

Page 1: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI UNIT DESA SUMBER ALAM

(Studi Kasus Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

SKRIPSI

ULPAH JAKIYAH H34070010

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Page 2: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

3  

RINGKASAN

ULPAH JAKIYAH. Analisis Partisipasi Anggota dan Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa Sumber Alam (Studi Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RATNA WINANDI).

Koperasi merupakan lembaga sosial ekonomi yang menggunakan prinsip mensejahterakan anggota. Kegiatan koperasi dalam melaksanakan prinsip dan peranannya harus berlandaskan partisipasi dan kebutuhan anggota. Peran koperasi dalam membangun perekonomian diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat. Prinsip koperasi melaksanakan kegiatannya berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam jatidirinya. Salah satunya Koperasi Unit Desa (KUD) yang berpengaruh terhadap perekonomian pedesaan. KUD diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan ekonomi pedesaan dan dapat bersaing dengan lembaga lain dalam memberikan pelayanan kepada anggotanya. Sehingga diperlukan penelitian mengenai analisis manfaat dengan kegiatan pelayanan yang sesuai keinginan anggota untuk meningkatkan partisipasi.

Penelitian ini dilaksanakan pada KUD Sumber Alam Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. KUD ini melakukan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kinerjanya dan banyaknya jumlah anggota yaitu 1525 orang di tahun 2010 namun data keanggotaan kurang jelas. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai partisipasi anggota dan kinerja KUD. Tujuan dari penelitian adalah untuk 1) menganalisis manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang diperoleh anggota petani dan non petani KUD Sumber Alam serta hubungannya dengan tingkat partisipasi., 2) menganalisis kinerja dan peranan KUD dengan Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) dan keuangan serta menempatkannya pada jatidirinya.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh hasil wawancara dan diskusi dengan anggota serta manajemen KUD. Data sekunder merupakan data yang berasal dari KUD yaitu laporan tahunan KUD Tahun 2009-2010. Responden yang diambil adalah anggota KUD dan pihak manajemen KUD. Penentuan responden terhadap anggota KUD dilakukan dengan random sampling yang mengelompokan anggota petani dan non petani dan dipilih secara random. Responden anggota petani adalah 31 orang dan non petani 31 orang. Penentuan responden terhadap pihak KUD dilakukan kepada ketua pengurus, manajer, sekertaris, bendahara, dan lima orang anggota dengan pertimbangan responden tersebut mengetahui dengan benar kondisi KUD Sumber Alam.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa partisipasi anggota KUD sangat dipengaruhi oleh manfaat ekonomi dan sosial yang diperolehnya. Kurang adanya hubungan sosial petani maupun non petani dengan pihak KUD baik dari pelatihan maupun pelayanan seperti komunikasi. Dampak ini menyebabkan partisipasi anggota dalam bidang organisasi, usaha, dan permodalan bersifat sedang atau high moderately associations. Hubungan antara manfaat sosial anggota petani dengan partisipasi bidang organisasi dan usaha memiliki hubungan yang rendah, bahkan berlawanan arah. Hal ini dikarenakan KUD dalam meningkatkan manfaat sosial tidak sesuai dengan keinginan petani yaitu kerjasama dalam penyediaan saprotan dan pelatihan usahatani. Hubungan antara

Page 3: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

4  

manfaat sosial non petani dengan partisipasi memiliki hubungan yang moderately high associations. Hal ini dikarenakan adanya hubungan jasa perumahan yang sangat dibutuhkan oleh anggota non petani. Berdasarkan analisis manfaat ekonomi anggota KUD, petani maupun non petani merasa kurang adanya manfaat tersebut sehingga partisipasi anggota dalam bidang usaha maupun permodalan masih kurang. Anggota non petani lebih memperoleh manfaat ekonomi dibandingkan anggota petani. Manfaat ekonomi anggota non petani dengan partisipasi usaha bersifat high associations dikarenakan kebutuhan rumah tangga seperti harga air mineral dan gas elpiji murah dan tersedia di KUD serta dibutuhkan oleh non petani. Namun dengan partisipasi di bidang permodalan dan organisasi bersifat moderately high associations. Hal ini dikarenakan dalam RAT adanya pembagian SHU namun kurang memiliki pengetahuan mengenai perkoperasian dan kegiatan simpanan masih tergantung pada pendapatan anggota non petani yang diperolehnya. Petani dapat berpartisipasi di KUD dikarenakan adanya manfaat ekonomi yaitu penyediaan saprotan. Namun hubungannya bersifat high moderately associations atau kurang kuat dikarenakan lokasi penjualan yang jauh dari tempat petani. Selain itu juga, kegiatan petani hanya terletak pada usaha jasa simpan pinjam saja tanpa adanya kerjasama dalam kegiatan usahatani maupun kegiatan koperasi.

Pengukuran kinerja dengan PTP/DLA menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam berada pada kategori kinerja baik dari segi manajemen pihak KUD namun harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap anggota hanya terjadi kepuasaan pada bidang jasa pembayaran listrik dan jasa perumahan. KUD Sumber Alam berdasarkan indeks jatidiri model Daniel Cote berada pada jatidiri dan persaingan usaha lemah. Hal ini dikarenakan upaya KUD Sumber Alam lebih memfokuskan pada pelayanan jasa pinjaman dan jasa perumahan dan tidak ada hubungan kerjasama atau integrasi terhadap anggota. Sedangkan penyediaan barang agribisnis dan non agribisnis hanya berdasarkan kebutuhan anggota

Dari aspek keuangan atau modal, KUD Sumber Alam memiliki asset yang kuat. Rasio aktivitas KUD berada di atas standar yang baik. Selain itu juga dapat dilihat dari rasio solvabilitas dengan adanya kemampuan KUD dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya. Kemudian dalam bidang usaha pada kemampuan KUD dalam menghasilkan SHU masih kurang baik dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari Return On Investment (ROI), return on net worth ratio, dan operating margin ratio masih kurang pada standar yang baik. Hal ini dikarenakan usaha yang dijalankan KUD Sumber Alam masih belum efisien dari sisi laba operasi yang dihasilkan karena besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP) dan stok akhir masih banyak. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran dalam perbaikan manajemen KUD adalah melakukan kejelasan mengenai keanggotaan KUD, meningkatkan partisipasi dengan pemberian informasi, dan meningkatkan usaha dengan melakukan perkembangan pemasaran dalam barang-barang yang dijual.

Page 4: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

5  

ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI UNIT DESA SUMBER ALAM

(Studi Kasus Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

ULPAH JAKIYAH H34070010

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

Page 5: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

6  

Judul Skripsi : Analisis Partisipasi Anggota dan Kinerja Koperasi Unit Desa Sumber Alam (Studi Kasus Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

Nama : Ulpah Jakiyah NIM : H34070010

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Ratna Winandi, MS NIP. 19530718 197803 2 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

7  

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Partisipasi Anggota dan Kinerja Koperasi Unit Desa Sumber Alam (Studi Kasus

Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)” adalah karya sendiri dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2011

Ulpah Jakiyah

H34070010

Page 7: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

8  

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 18 November 1989.

Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara darp pasangan Ayahanda

tercinta Drs. Jajat Sudrajat dan Ibunda tercinta Mutmainah Drajat. Penulis

menyelesaikan pendidikan dasar di SD Karang Sambung I Tasikmalaya pada

tahun 2001 dan pendidikan menengah pertama di MTsN Cilendek pada tahun

2003. Pendidikan Menengah Atas di SMAN 3 Tasikmalaya dan lulus pada tahun

2007 dengan peringkat rangking pertama di kelas. Banyak organisasi yang penulis

ikuti yaitu Palang Merah Remaja (PMR), Kharisma, dan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR). Dan prestasi yang telah diraih adalah juara harapan 1 LCT

Matematika se-Jawa Barat, dan finalis olympiade kimia tingkat Kota

Tasikmalaya.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan jalur PMDK

pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada tahun 2007.

Selama mengikuti pendidikan di IPB, penulis banyak berpartisipasi dengan

berbagai kepanitian diantaranya, kepanitiaan TOMATO (Try Out And Motivation

Training) Se Kota Tasikmalaya Tahun 2009, AGRIMEET Himpunan Mahasiswa

Peminat Agribisnis (HIPMA) IPB FEM, AGRINATION Himpunan Mahasiswa

Peminat Agribisnis (HIPMA) IPB FEM, ORANGE FEM Orientation For New

Generation Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Page 8: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

9  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis

Partisipasi Anggota dan Kinerja Koperasi Unit Desa Sumber Alm (Studi Kasus

Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat sosial dan ekonomi

yang dirasakan oleh petani dan non petani sebagai anggota KUD Sumber Alam

dan pengaruhnya terhadap partisipasi. Mengetahui ada tidaknya hubungan

manfaat ekonomi petani dan non petani terhadap perubahan pendapatan yang

diperoleh setelah menjadi anggota KUD. Selain itu juga, mengukur tingkat kinerja

KUD Sumber Alam dari sisi organisasi dan keuangan. Data-data yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan data primer dengan wawancara dan diskusi

dengan responden anggota KUD dan manajemen KUD serta data sekunder dari

berbagai sumber. Kemudian hasil penelitian tersebut dianalisis dengan berbagai

alat yang mendukung penyelesaian dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak KUD Sumber

Alam sebagai objek penelitian dalam memberikan berbagai pertimbangan

perkembangan KUD Sumber Alam. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi berbagai pihak khususnya pembaca dalam memperoleh

informasi mengenai analisis manfaat sosial ekonomi anggota dalam koperasi serta

bagaimana kinerja koperasi yang baik dan menempatkan jatidiri koperasi.

Bogor, Mei 2011

Ulpah Jakiyah

Page 9: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

10  

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan moril dari

berbagai pihak. Sebagai rasa syukur kepada Alloh SWT, saya ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Dr.Ir.Ratna Winandi MS, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

membimbing dan memberikan arahan kepada saya selama proses penyusunan

skripsi ini

2. Ir. Popong Nurhayati,MM dan Bapak Suprehatin selaku dosen penguji dari

Departemen Agribisnis yang telah memberikan waktu serta kritik dan

sarannya demi perbaikan skripsi ini

3. Bapak Wahyu Budi Priatna yang telah menjadi pembimbing akademik dan

selalu memberikan motivasi serta dorongan selama saya menyelesaikan

pendidikan

4. Orangtua yaitu Ibu Mutmainah dan Jajat Sudrajat yang selalu memberikan

dukungan dan doa kepada penulis dan adik-adik saya yaitu Hilmi Fauji,

Ridwan Yasin dan Risna Rahmatul wajdah yang memberikan dukungan dan

bantuan. Semoga ini merupakan suatu persembahan yang terbaik bagi orang

yang paling saya cintai

5. Berbagai pihak yaitu manager, ketua pengurus, sekretaris Koperasi Unit Desa

(KUD) Sumber Alam Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor atas waktu dan

kesempatan, informasi serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis

6. Sahabat tercinta sejak SMA (Mery Kristien) memberikan motivasi, Lolly

(Prima, Juwita, Astri, Bahril, dan Anindya) atas persahabatan yang telah

terjalin dan kerjasama usaha Lolly Shop yang baik serta memberikan sharing

selama penelitian skripsi. Teman seperjuangan (Oktiarachmi, Meita, Felicia,

Maryam, Ambrose, Anggi, Try Asrini, Solihin) yang telah memberikan

bantuan dan sharing dalam penyusunan skripsi.

7. Teman-teman Agribisnis 44 atas semangat dan bantuannya selama ini, serta

seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu, terima

kasih.

Bogor, Juli 2011

Ulpah Jakiyah

Page 10: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

11  

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vi

I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................... 6 1.3. Tujuan .............................................................................. 9 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................... 9

II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 11 2.1. Koperasi ........................................................................... 11

2.1.1 Nilai dan Prinsip Koperasi ................................... 13 2.1.2 Tujuan Koperasi ................................................... 14 2.1.3 Keanggotaan Koperasi ......................................... 15

2.2. Koperasi Unit Desa .......................................................... 15 2.3. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha .................................... 17 2.4. Peranan Partisipasi Anggota dalam Koperasi .................. 19 2.5. Pengembangan Koperasi .................................................. 20 2.6. Laporan Keuangan Koperasi ............................................ 20 2.7. Kelembagaan dan Peran Kelembagaan ............................ 22 2.8. Penelitian Terdahulu ........................................................ 23

III KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................... 28 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................... 28

3.1.1 Manfaat Sosial Ekonomi Koperasi ....................... 28 3.1.2 Partisipasi Anggota .............................................. 29

3.2. Kinerja Koperasi .............................................................. 31 3.2.1 Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) ............... 33 3.2.2 Kinerja Keuangan ................................................ 36

3.3. Kinerja KUD Berdasarkan Indeks Jatidiri ........................ 41 3.4. Kerangka Pemikiran Operasional .................................... 42

IV METODE PENELITIAN .......................................................... 46 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 46 4.2. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 46 4.3. Metode Pengumpulan Data .............................................. 46 4.4. Metode Penentuan Responden ......................................... 47 4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................ 47

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................... 47 4.4.2 Analisis Manfaat Sosial Ekonomi Anggota KUD dan

tingkat partisipasinya ........................................... 50 4.4.3 Analisis Korelasi Manfaat Ekonomi dan Sosial Terhadap Tingkat Partisipasi dengan Rank

Page 11: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

12  

Spearman ............................................................. 52 4.5. Analisis Kinerja pada PTP/DLA ...................................... 53

4.5.1 Analisis Rasio Keuangan ..................................... 56 4.5.2 Indeks Jatidiri Model Daniel Cote ....................... 60

V GAMBARAN UMUM KUD SUMBER ALAM ....................... 65 5.1. Sejarah Perkembangan KUD Sumber Alam .................... 65 5.2. Wilayah Kerja .................................................................. 65 5.3. Struktur Organisasi .......................................................... 66

5.3.1 Rapat Anggota Tahunan (RAT) ........................... 67 5.3.2 Keanggotaan KUD Sumber Alam ........................ 68 5.3.3 Pengurus dan Pengawas KUD Sumber Alam ...... 70 5.3.4 Manajer dan Karyawan KUD Sumber Alam ....... 71

5.4. Bidang Unit KUD Sumber Alam ..................................... 72 5.1. Unit Usaha Saprotan KUD Sumber Alam ........... 72 5.2. Unit Usaha Pakan Ikan, Air Mineral, Oli, dan Gas Elpiji .............................................................. 74 5.3. Unit Usaha Jasa .................................................... 75 5.4. Unit Usaha Simpan Pinjam .................................. 76

5.5. Permodalan KUD Sumber Alam ...................................... 77 5.6. Sisa Hasil Usaha KUD Sumber Alam .............................. 78

VI ANALISIS MANFAAT SOSIAL EKONOMI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KUD SUMBER ALAM .............. 79 6.1. Analisis Manfaat Sosial Petani dan Non Petani ............... 79 6.2. Analisis Manfaat Ekonomi Anggota

Petani dan Non Petani ...................................................... 82 6.3. Analisis Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ........... 86 6.4. Hubungan Antara Manfaat Sosial dengan Tingkat

Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ......................... 90 6.5. Hubungan Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat

Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ......................... 93

VII ANALISIS KINERJA ORGANISASI DAN KEUANGAN KUD SUMBER ALAM ................................................................ 97

7.1. Analisis Kinerja KUD Sumber Alam .............................. 97 7.1.1 Kinerja dengan PTP/DLA .................................... 97 7.1.2 Analisis Rasio Keuangan KUD ............................ 103 7.1.3 Indeks Jatidiri KUD Sumber Alam .................... 110

7.2. Peranan KUD Sumber Alam bagi Petani dan Non Petani di daerah Kecamatan Dramaga ..................... 115

VIII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 118 8.1. Kesimpulan ...................................................................... 118 8.2. Saran ................................................................................ 120

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 121

LAMPIRAN ............................................................................................ 124

Page 12: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

13  

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Tahun 2004-2010 di Indonesia .................................................................................. 2

2 Perkembangan Kinerja Koperasi Tahun 2007-2010 di Indonesia ...................................................................................... 4

3 Perbedaan Perusahaan Swasta, Koperasi, dan BUMN ................ 12

4 Indikator Manfaat Ekonomi dan Skor .......................................... 50

5 Indikator Manfaat Sosial dan Skor ............................................... 51

6 Indikator Partisipasi dan Skor ...................................................... 52

7 Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan .................................. 54

8 Skala Nilai untuk Analisis Kinerja dengan PTP .......................... 55

9 Indikator-indikator Penelitian Tangga Perkembangan (PTP) ............................................................................................ 55

10 Pelaksanaan RAT KUD Sumber Alam Tahun 2007-2010 .......... 68

11 Perkembangan Jumlah Anggota KUD Sumber Alam Tahun 2008-2010 ..................................................................................... 69

12 Kualifikasi Pengurus KUD Sumber Alam Periode 2009-1014 ..................................................................................... 70

13 Perkembangan Unit Usaha Saprotan KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ......................................................................... 73

14 Perkembangan Usaha Pakan Ikan, Oli, Air Mineral dan Gas Elpiji Tahun 2009-2010 .................................................. 74

15 Perkembangan Unit Jasa KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ........................................................................................................ 75

16 Perkembangan Usaha Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 .......................................................................... 77

17 Perkembangan Modal KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 .... 77

18 Perkembangan Nilai SHU dan Penjualan Tahun 2009-2010 (Rupiah) ........................................................................................ 78

19 Tanggapan Anggota KUD Sumber Alam Terhadap

Manfaat Sosial .............................................................................. 80

20 Tanggapan Anggota KUD Sumber Alam Terhadap

Page 13: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

14  

Manfaat Ekonomi ......................................................................... 83

21 Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ..................................... 87

22 Korelasi Manfaat Sosial dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ....................................................... 91

23 Korelasi Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam ....................................................... 93

24 Penilaian Tangga Perkembangan (PTP/DLA) KUD Sumber Alam Tahun 2010 ................................................................................... 97

25 Tingkat Kecukupan Modal KUD Sumber Alam .......................... 100

26 Tingkat Pertumbuhan Aset KUD Sumber Alam .......................... 101

27 Tingkat Pengembalian KUD Sumber Alam ................................. 101

28 Likuiditas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ....................... 104

29 Solvabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 .................... 105

30 Rasio Rentabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ..................................................................................... 107

31 Rasio Aktivitas Usaha KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ..................................................................................... 109

iv

Page 14: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

15  

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Mekanisme Permodalan Koperasi Indonesia ......................... 18

2 Dimensi Partisipasi pada Koperasi ......................................... 29

3 Bagan Pemikiran Operasional ................................................ 45

4 Keragaman Konteks Berdasarkan Jatidri Model Daniel Cote ............................................................................ 61

5 Penempatan Posisi Jatidiri KUD ............................................ 63

6 Struktur Organisasi KUD Sumber Alam ............................... 66

7 Keragaman Konteks Berdasarkan Jatidiri KUD Sumber Alam menurut Model Cote ....................................... 115

Page 15: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

16  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 .Indikator-indikator Variabel ..................................................... 135

2 Lembar Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan .................. 138

3 Kuesioner Penelitian Untuk Anggota KUD Sumber Alam .......... 139

4 Kuesioner Penelitian Untuk Kinerja KUD Sumber Alam ........... 144

5 Reliabilitas Partisipasi Anggota Non Petani KUD Sumber Alam ...................................................................... 151

6 Reliabilitas Manfaat Sosial Non Petani KUD Sumber Alam ....... 151

7 Reliabilitas Manfaat Ekonomi Anggota Non Petani KUD Sumber Alam ................................................................................ 152

8 Reliabilitas Partisipasi Anggota Petani KUD Sumber Alam ....... 152

9 Reliabilitas Manfaat Sosial Anggota Petani KUD Sumber Alam ...................................................................... 153

10 Reliabilitas Manfaat Ekonomi Anggota Petani KUD Sumber Alam ................................................................................ 153

11 Korelasi Manfaat Sosial Non Petani dengan Tingkat Partisipasi ..................................................................................... 154

12 Korelasi Manfaat Ekonomi Non Petani dengan Tingkat Partisipasi ..................................................................................... 154

13 Korelasi Manfaat Sosial Petani dengan Tingkat Partisipasi ........ 155

14 Korelasi Manfaat Ekonomi Petani dengan Tingkat Partisipasi .... 155

15 Lembar Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan (PTP/DLA) KUD Sumber Alam ................................................... 156

16 Neraca Keuangan KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 ........... 157

17 Gambar-Gambar Mengenai Kegiatan KUD Sumber Alam ......... 158

Page 16: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perekonomian di Indonesia menunjukkan angka yang semakin baik dari

tahun 2008 sampai tahun 2010. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan

ekonomi paling tinggi dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sekitar 7,3 persen dan

berdampak pada kenaikan pendapatan per kapita Indonesia sebesar 13 persen dari

tahun 2008 yaitu Rp 23,9 juta atau US$ 2349,6 menjadi Rp 27 juta atau US$

3004,9 pada tahun 2009. Selain itu juga, ditunjukkan pada peningkatan total

pendapatan daerah (PDB) Indonesia tahun 2009 mencapai Rp 2.177 triliun dengan

jumlah penduduk 237 juta jiwa. Dimana dengan adanya peningkatan pendapatan

tersebut dapat mengakibatkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. (BPS

2010)

Pertumbuhan perekonomian terjadi dikarenakan adanya salah satu upaya

pemerintah Indonesia dalam memberdayakan 22,5 persen pendapatan negara pada

sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi1. UMKM di

Indonesia telah mencapai 1.354.991 unit dengan penyerapan tenaga kerja tahun

2009 yaitu 96.211.332 orang2. Semakin banyaknya usaha mikro ini menunjukkan

banyaknya lembaga-lembaga yang dapat membantu masyarakat dalam

memperoleh permodalan usaha dan mengurangi pengangguran. Namun UMKM

memiliki volume usaha yang relatif kecil tahun 2010 yaitu sekitar Rp 58,25 triliun

jika dibandingkan dengan volume usaha lembaga keuangan lain sekitar Rp 72,78

triliun. Oleh karena itu, pemberdayaan juga dilakukan oleh pemerintah pada

koperasi sebagai lembaga yang lebih besar dari UMKM dengan azas kekeluargaan

dan gotong royong serta dapat menunjukkan persaingan3. Selain itu juga, koperasi

di Indonesia banyak diperlukan oleh masyarakat terutama masyarakat di pedesaan

yang masih memiliki sifat kekeluargaan tinggi.

                                                            1 Koperasi Sebagai Tonggak Perekonomian.http://www.mediacenterkopukm.com (Diakses tanggal

28 Februari 2011) 2 Setyobudi,A. Peran Serta Bank Indonesia dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Volume 5 Nomor 2 (2007). Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan.http://bi.go.id (Diakses tanggal 23 Maret 2010)

3 Kaji Tindak Peningkatan Peran Koperasi dan UKM sebagai Lembaga Keuangan Alternatif. http://www.smecda.com/jurnal (Diakses tanggal 28 Februari 2011).  

Page 17: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

2  

Jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2004 ke

tahun 2010. Kenaikan tersebut terjadi secara kontinu dari tahun 2004 sampai

tahun 2010. Namun terdapat juga peningkatan koperasi yang tidak aktif. Bahkan

peningkatan tersebut memiliki rata-rata kenaikan yang lebih besar dibandingkan

rata-rata kenaikan koperasi aktif.

Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi Tahun 2004-2010 di Indonesia No Tahun Koperasi Aktif

Koperasi Tidak Aktif

Unit Kenaikan (%) Unit Kenaikan (%)

1 2004 93.402 37.328

2 2005 94.818 1,5 40.145 7,5

3 2006 98.944 4,4 42.382 5,6

4 2007 104.999 6,1 44.794 5,7

5 2008 108.930 3,7 46.034 2,8

6 2009 120.473 10,6 49.938 8,5

7 2010 175.102 45,8 123.807 147

Rata-rata Kenaikan 12 29,6 Sumber : Kementerian Negara Koperasi dan UKM (2010) diolah

Pada Tabel 1 terjadi peningkatan jumlah koperasi dari tahun 2004 sampai

tahun 2010 dengan rata-rata kenaikan 12 persen. Bahkan di tahun 2010 telah

mencapai 175.102 unit koperasi. Namun terdapat juga permasalahan dengan

adanya kenaikan koperasi yang tidak aktif yaitu rata-rata kenaikan 29,6 persen

dan tahun 2010 telah mencapai 123.807 unit. Koperasi yang tidak aktif memiliki

kenaikan dengan presentase yang lebih tinggi bahkan dua kali lipatnya dari

presentase kenaikan koperasi aktif. Dimana koperasi yang tidak aktif merupakan

koperasi yang tidak berhasil melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Koperasi yang tidak aktif atau tidak berhasil dalam membangun koperasi

yang kuat menurut Soedjono (2003) dalam Lembaga Studi Pengembangan

Perkoperasian Indonesia (LSP2I, 2007), disebabkan masyarakat sendiri kurang

mengetahui manfaat yang sebenarnya dari organisasi koperasi bahkan pengurus

koperasi masih belum mengetahui bagaimana cara menjalankan koperasi seperti

pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) maupun pengembangan unit usaha koperasi.

Menurut Soedjono (2003), anggapan tersebut terjadi dikarenakan masyarakat

Page 18: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

3  

kurang mengetahui definisi, prinsip, dan nilai koperasi yang dinyatakan dalam

jatidiri koperasi. Sehingga diperlukan adanya pemahaman mengenai manfaat dan

kinerja koperasi yang sesungguhnya dengan adanya pengembangan peran

kelembagaan serta partisipasi anggota dalam pergerakannya.

Perkembangan koperasi yang tidak aktif atau tidak berhasil dalam

melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT), dapat juga disebabkan kurangnya

partisipasi anggota terhadap koperasi terutama melakukan RAT sebagai struktur

tertinggi dalam koperasi. Partisipasi anggota hanya mengetahui koperasi sebagai

lembaga penyimpanan dan peminjaman uang. Tidak adanya kontribusi anggota

terhadap unit usaha yang dilakukan koperasi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan

bagaimana cara meningkatkan kinerja koperasi dari segi organisasi dan segi usaha

dengan pemahaman jatidiri serta dalam aktivitas ekonomi yang dapat

meningkatkan aktivitas keuangan koperasi4. Dengan adanya pemahaman terhadap

kinerja organisasi dan usaha koperasi ini dapat dijadikan koperasi sebagai

organisasi sosial ekonomi yang tidak hanya sebagai perkumpulan melainkan

sebuah perusahaan milik anggota dan untuk anggota. Kinerja koperasi harus tetap

berpegang pada keinginan anggota serta pelayanan koperasi sebagai organisasi

sosial ekonomi.

Peningkatan koperasi yang tidak aktif juga dapat dilihat dari tingkat

kinerja koperasi yaitu jumlah anggota koperasi, modal sendiri, modal luar, volume

usaha dan SHU koperasi. Peningkatan kinerja terjadi jika koperasi telah memiliki

unit usaha dan kemampuan dalam mengkordinasikan kinerja dengan anggota,

kemampuan dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dan

kemampuan dalam kerjasama dengan fihak lain5. peningkatan jumlah anggota

koperasi di Indonesia terjadi dari Tahun 2007 sampai tahun 2010. Kenaikan

tersebut cenderung fluktuatif dan pernah mengalami penurunan di tahun 2008.

Modal sendiri koperasi juga mengalami peningkatan dan volume usaha. Dimana

perkembangan kinerja koperasi di Indonesia dari Tahun 2007-2010 terdapat pada

Tabel 2.

                                                            4 Kinerja Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2007.

Pemberdayaan Koperasi Solusi Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan. Hal. 11 5 Krisnamurthi, Bayu. 6 Juni 2010. Koperasi Pertanian sebagai Upaya Membangun Daya Saing

Perekonomian dalam Era Perdagangan Bebas. Seminar Koperasi Agribisnis Nasional : IPB (Hal 2)

Page 19: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

4  

Tabel 2. Perkembangan Kinerja Koperasi Tahun 2007-2010 di Indonesia Indikator Satuan 2007 2008 2009 2010** Rata-rata

Jumlah anggota

Juta Orang

28,89 27,31 29,24 29,12 28,64

Modal sendiri

Triliun rupiah

20.231,7 22.560,4 28.348,7 30.656 25.449,2

Modal luar

Triliun rupiah

23.324 27.271,9 31.503,8 31.409,4 28.377,275

Total modal

Triliun rupiah

43.555,7 49.832,3 59.852,6 52.065,4 51.326,5

Volume usaha

Triliun rupiah

63,080 68,446 82,098 77,514 72,7845

SHU koperasi

Triliun rupiah

3,470 5,037 5,303 5,653 4,865

Sumber : Kementerian Negara Koperasi dan UKM (2010) diolah Keterangan : **) Data Sangat Sementara

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anggota koperasi dari tahun

2007 sampai tahun 2010 adalah 28,6 juta orang dan mengalami kenaikan secara

fluktuatif. Pertumbuhan jumlah anggota dapat disebabkan meningkatnya

kemampuan koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota. Permodalan

koperasi juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu empat tahun dari tahun

2007-2010 dengan rata-rata total modal koperasi Rp 51.326,5 triliun. Permodalan

koperasi ini terdiri dari modal sendiri dan modal luar. Modal luar koperasi

mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dengan rata-rata

modal sendiri Rp 25.449,2 triliun. Peningkatan modal luar diduga sebagian

berasal dari dana bergulir yang difasilitasi oleh pemerintah melalui bantuan

perkuatan. Modal sendiri koperasi juga mengalami peningkatan dari tahun 2007

sampai tahun 2010 dengan rata-rata Rp 28.377,275 triliun. Peningkatan modal

sendiri dan modal luar dapat mempengaruhi adanya peningkatan SHU dan volume

usaha dari tahun 2007 sampai tahun 2010 dengan rata-ratanya Rp 4,865 triliun dan

Rp 72,7845 triliun.

Perkembangan kinerja koperasi di Indonesia mengalami peningkatan

jumlah anggota, modal sendiri, volume usaha, dan SHU. Namun proporsi SHU

yang diperoleh anggota koperasi sangat rendah dari volume usaha. Hal ini

disebabkan penggunaan modal luar masih besar jika dibandingkan dengan

penggunaan modal sendiri. Kondisi seperti ini menunjukkan kondisi yang kurang

baik bagi koperasi Indonesia terutama dalam pemberian manfaat secara ekonomi

Page 20: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

5  

bagi anggotanya dan akan berdampak pada tingkat partisipasi. Selain itu

presentase SHU terhadap volume usaha masih menunjukkan nilai yang lebih kecil

dari tingkat suku bunga deposito. Tingkat suku bunga deposito di Indonesia yaitu

8 sampai 11 persen6. Hal ini akan berakibat masyarakat lebih cenderung

menyimpan uangnya di bank jika dibandingkan dengan memberikan kontribusi

kepada koperasi serta dapat menyebabkan tidak adanya partisipasi anggota

terhadap koperasinya.

Permasalahan SHU yang diperoleh anggota relatif kecil menggambarkan

manfaat yang dirasakan anggota kurang dan dapat mengakibatkan partisipasi

kurang bahkan tidak adanya perhatian terhadap organisasi koperasi. Hal ini juga

dapat menyebabkan semakin meningkatnya koperasi yang tidak aktif di Indonesia.

Salah satunya koperasi pertanian pedesaan yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) yang

dapat membantu masyarakat pedesaan dalam memperoleh modal dan

meningkatkan kesejahteraan. Jumlah KUD yang tidak aktif dan penurunan kinerja

di Indonesia tahun 2010 adalah 2820 unit atau 30 persen dari keseluruhan KUD di

Indonesia7. KUD yang tidak aktif terjadi dikarenakan masih adanya

ketergantungan pada bantuan pemerintah atau tidak adanya kemandirian dalam

melakukan berbagai kegiatan sehingga masih membutuhkan fasilitas dari

pemerintah. Hal ini berdampak pada pelayanan terhadap anggota kurang bahkan

partisipasi anggota tidak ada dalam KUD.

Berdasarkan instruksi presiden nomor 4 Tahun 1984 menyatakan bahwa

KUD dibentuk oleh warga desa atau sekelompok desa-desa yang disebut unit

desa, yang merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat kecil. Pengembangan

KUD diarahkan untuk memenuhi kebutuhan warga desa dengan peningkatan

pelayanan terhadap anggotanya sehingga tingginya tingkat partisipasi anggota.

Pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat memegang peranan utama dalam

kegiatan perekonomian masyarakat di pedesaan, khususnya di sektor pertanian,

penyaluran bahan kebutuhan pokok masyarakat desa, jasa, industri, dan kerajinan

rakyat yang sesuai dengan kemampuan dan keadaan setempat (potensi spesifik

lokasi) (Nasution, 2002).

                                                            6   Tingkat Suku Bunga Perbankan. http://www.bi.go.id (Diakses tanggal 25 Maret 2011) 7 Gerakan Rekapitulasi Koperasi di Daerah Bogor. http://www.depkop.go.id (Diakses tanggal 25

Maret 2011)

Page 21: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

6  

KUD di daerah Bogor Jawa Barat pada tahun 2008 berjumlah 114 unit.

Tahun 2009 dinyatakan 14 koperasi tidak aktif sehingga jumlahnya menjadi 100

unit. Jumlah anggota mengalami penurunan hampir dua kali lipatnya dari tahun

2008 ke tahun 2009 yaitu sekitar 455.947 orang menjadi 209.850 orang. Jika

kondisi seperti ini terus berlangsung maka keberadaan koperasi di Bogor

khususnya Kabupaten Bogor sebagai lembaga untuk mensejahterakan anggotanya

akan hilang khususnya koperasi pertanian yang akan memberikan modal bagi

petani dalam menggarap lahan pertanian8. Sehingga diperlukan bagaimana kinerja

koperasi berjalan dalam mensejahterakan anggota dengan memberikan manfaat

sosial ekonomi serta meningkatkan partisipasi anggota terhadap koperasi.

Menurut Krisnamurthi (2010), bahwa KUD sebagai sentral perekonomian

pedesaan dihadapkan pada persaingan dalam mempertahankan badan usaha yang

tangguh, yang berdasarkan pada prinsip koperasi Indonesia dengan visi dan misi

demi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal tersebut dapat diartikan sebagai

tantangan untuk meningkatkan kinerja KUD berdasarkan jatidiri koperasi.

1.2. Rumusan Masalah

KUD Sumber Alam di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa

Barat merupakan koperasi serba usaha (multi function/multi commodity) yang

bergerak dalam kegiatan perekonomian pedesaan khususnya sektor pertanian,

penyaluran bahan kebutuhan pokok masyarakat desa, dan jasa. KUD Sumber

Alam masih menjalankan kegiatannya sebagai koperasi pertanian yang

menyediakan barang yang berbasis agribisnis (pertanian) seperti Sarana Produksi

Pertanian (Saprotan) dan pakan ikan. Kegiatan di bidang agribisnis tersebut

merupakan usaha KUD dalam sistem agribisnis yang menyediakan input pertanian

yang dibutuhkan petani. Selain itu juga, KUD Sumber melakukan usaha dalam

bidang non agribisnis merupakan upaya KUD untuk memberikan pelayanan bagi

seluruh anggota khususnya non petani yang lebih dominan melakukan pembelian

terhadap gas elpiji dan air mineral. Kegiatan yang dilakukan oleh KUD Sumber

Alam merupakan upaya dalam memperbaiki kinerja KUD untuk memberikan

                                                            8 Koperasi Pertanian di Daerah Bogor sebagai Rekapitulasi sistem perekonomian

http://.www.dekopindag-bogor.com

Page 22: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

7  

pelayanan yang memuaskan bagi anggotanya sehingga jumlah anggota terus

meningkat.

Jumlah anggota KUD Sumber Alam terus meningkat dari tahun 2008

sebanyak 1338 orang, tahun 2009 sebanyak 1424 orang dan tahun 2010 mencapai

1525 orang. Jumlah anggota KUD tersebut tercatat di dalam buku keanggotaan

namun belum dilakukan secara jelas. Selain itu juga, keanggotaan di KUD

Sumber Alam memiliki berbagai profesi seperti petani, pegawai negeri sipil,

buruh tani, buruh pabrik, dan profesi lainnya yang akan berakibat pada perbedaan

kebutuhan yang diinginkan anggota. Jumlah yang terlalu banyak namun tidak ada

jelasan mengenai keanggotaan akan berdampak pada kendala KUD dalam

memberikan kebutuhan yang sesuai. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh

KUD Sumber Alam dilihat dari sosial dan ekonomi. Kendala yang dihadapi dalam

memenuhi kebutuhan sosial dapat dilihat dari segi organisasi dengan

hubungannya terhadap anggota. Kurangnya koordinasi pelaksanaan Rapat

Anggota Tahunan (RAT) yang dilakukan KUD Sumber Alam dikarenakan tempat

tinggal yang tersebar di Kecamatan Dramaga. Sehingga KUD hanya menghadiri

200 orang atau 14 persen dari keseluruhan jumlah anggota KUD. Jika hanya

dihadiri oleh beberapa anggota akan berdampak pada respon anggota terhadap

kegiatan atau kinerja yang telah dilakukan oleh KUD Sumber Alam bahkan

partisipasinya di bidang organisasi.

Memenuhi kebutuhan ekonomi KUD Sumber Alam terdapat kendala pada

distribusi barang agribisnis yaitu saprotan dan barang-barang non agribisnis

seperti oli, gas elpiji, dan air mineral ke anggota. Pemasaran barang agribisnis dan

non agribisnis oleh KUD hanya disediakan di gudang KUD dan belum dipasarkan

ke berbagai tempat yang banyak terdapat anggota KUD. Sehingga yang banyak

melakukan pembelian di KUD adalah non anggota yang dekat dengan lokasi.

Bahkan jika anggota melakukan pembelian, harga yang ditentukan sama dengan

harga yang diberikan kepada anggota. Hal ini dikarenakan kurang

terorganisasinya buku transaksi anggota dan adanya kesulitan manajemen KUD

dalam membedakan anggota dan non anggota. Kendala lokasi dari KUD yang

sangat dekat dengan pasar, menjadikan persaingan semakin ketat. Selain itu juga

dalam kegiatan pembelian terbatas pada pupuk, obat-obatan, air mineral dan gas

Page 23: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

8  

elpiji dengan harga dibawah harga pasar. Hal ini akan berdampak pada

pencapaian KUD dalam menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan partisipasi

anggota dalam kegiatan usaha KUD. Oleh karena itu diperlukan upaya

manajemen KUD dalam memanfaatkan keuangan dengan baik yang dapat

melayani seluruh anggotanya.

Keanggotaan yang tidak jelas di dalam KUD berakibat dalam permodalan

seperti simpanan wajib dan simpanan sukarela. Hanya sebagian anggota yang

melakukan simpanan wajib maupun sukarela. Selain itu , akan berdampak pada

kegiatan KUD Sumber Alam yang memiliki visi membantu kehidupan dan

kesejahteraan masyarakat pedesaan khususnya anggota. Visi KUD Sumber Alam

didukung oleh misi meningkatkan potensi anggota dan sumber daya manusia

pengelola. Sehingga diperlukan visi yang jelas dalam pelaksanaannya dalam

meningkatkan potensi anggota dan sumber daya manusia pengelola. Visi tersebut

perlu dilakukan berbagai jaringan komunikasi atau kerjasama dengan berbagai

pihak terutama dengan anggota yang didukung dengan kapasitas manajemen serta

sumberdaya yang dimiliki.

Keberadaan KUD pada pasar yang penuh persaingan atau lingkungan

yang tidak ada ketentuan pasar atau persaingan. Namun pada dasarnya KUD

selalu mengalami persaingan dengan lembaga lain baik itu koperasi lain dan

korporasi. Persaingan tersebut dalam hal keanggotaan dan penjualan. Adanya

penambahan jumlah anggota mengakibatkan makin beragamnya kepentingan-

kepentingan anggota dan makin kuat dorongan KUD Sumber Alam untuk

meninggalkan jatidirinya dan berubah sifat menjadi sebuah korporasi. Oleh karena

itu perlu dilakukan pengukuran kinerja KUD dari segi visi, kapasitas, sumberdaya

dan jaringan kerja dalam Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) dan kinerja

keuangan serta menempatkan KUD pada jatidirinya yang dilihat aturan organisasi

dan pasar berdasarkan model Daniel Cote (Soedjono 2007).

Berbagai kendala yang dihadapi KUD, diperlukan upaya untuk

meningkatkan partisipasi anggota dan kinerja KUD dari segi organisasi dan

keuangan yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Manfaat ekonomi dan

manfaat sosial yang dirasakan oleh anggota akan mempengaruhi tingkat kinerja

koperasi dari segi input koperasi dan output koperasi. Input koperasi merupakan

Page 24: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

9  

kegiatan koperasi dalam visi, kapasitas, sumberdaya dan kinerja. Output koperasi

merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan anggota.

Dari uraian tersebut permasalahan yang akan dikaji dalam koperasi ini

yaitu :

1. Bagaimana manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang dirasakan anggota

petani dan non petani koperasi serta hubungannya terhadap tingkat partisipasi

aktivitas organisasi, permodalan, dan bisnis?

2. Bagaimana kinerja dan peranan KUD Sumber Alam dengan Penilaian Tangga

Perkembangan (PTP)/ Development Ladder Assesment (DLA) dan keuangan

serta menempatkannnya pada Indeks Jatidiri?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dapat dikaji adalah

1. Menganalisis manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang diperoleh anggota

petani dan non petani KUD Sumber Alam serta hubungannya dengan tingkat

partisipasi.

2. Menganalisis tingkat kinerja, peranan serta jatidiri kelembagaan KUD Sumber

Alam.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni :

1. Bagi Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam

Dapat mengetahui tingkat manfaat sosial ekonomi yang dirasakan oleh

anggota KUD, kinerja organisasi, dan kinerja keuangan yang dilakukan oleh

koperasi. sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan,

strategi, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan

koperasi melalui tingkat pelayanan yang berakibat pada peningkatan partisipasi

anggota. Dapat menjadi acuan KUD Sumber Alam dalam mempertahankan dan

meningkatkan kinerja koperasi yang telah berjalan selama ini dan memberikan

informasi serta menjadi bahan pertimbangan atau masukan dalam melakukan

pengembangan koperasi.

Page 25: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

10  

2. Bagi Perguruan Tinggi

Kajian analisis kinerja dengan PTP dan Indeks Jatidiri serta analisis rasio

keuangan dan tingkat partisipasi anggota koperasi dapat digunakan sebagai

referensi bagi penulis selanjutnya.

3. Bagi Mahasiswa

Kajian analisis kinerja dengan PTP dan Indeks Jatidiri serta analisis rasio

dan tingkat partisipasi anggota koperasi merupakan tambahan pengetahuan dan

wawasan serta sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima

sejak kuliah.

Page 26: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

11  

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Koperasi

Koperasi telah banyak dikenal masyarakat di dunia khususnya Indonesia

sebagai negara demokratis. Koperasi merupakan bentuk perusahaan yang

mengutamakan sistem demokratis. Koperasi pada dasarnya suatu perusahaan yang

didirikan bersama tanpa paksaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Hal ini berdasarkan pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan “ Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi

memiliki peranan penting dalam memperbaiki perekonomian masyarakat

Indonesia. Dengan persaingan yang semakin ketat, perekonomian koperasi harus

memiliki daya saing kuat di pasar baik domestik maupun internasional. Salah satu

tujuan koperasi adalah memberikan kesejahteraan anggotanya dan memenuhi

kebutuhan yang diperlukan anggotanya. Oleh karena itu koperasi memerlukan

partisipasi anggotanya dalam setiap kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Hal ini berdasarkan penelitian Puspasari (2000) dimana keragaan koperasi

dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi anggotanya yang berdampak

pada tingkat partisipasi.

Menurut Hendar dan Kusnadi (2002) koperasi yang menjalankan

kegiatannya secara efisien dan produktif yang berlandaskan pada partisipasi

anggota dalam aktivitas ekonomi akan mengalami perkembangan yang sesuai

dengan prinsip dan tujuan koperasi. Oleh karena itu yang harus diperhatikan

koperasi adalah definisi dari koperasi itu sendiri dan membedakannnya dengan

lembaga lain. Dimana pelayanan koperasi dilakukan terhadap anggota sehingga

anggota tertarik untuk berkontribusi dan koperasi dapat menghadapi persaingan di

pasar terhadap pemasaran produk, serta persaingan organisasi seperti lembaga-

lembaga lain yang telah memiliki omset tinggi.

Anggota yang masuk ke dalam koperasi tidak hanya sebagai pelanggan

melainkan sebagai pemilik. Maju mundur koperasi dapat dilihat dari partisipasi

anggota koperasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Dartiana (2005) bahwa

partisipasi anggota mempengaruhi keberhasilan Koperasi Produksi Susu dan

Usaha Peternakan (KPS) Kota Bogor, Jawa Barat. Menurut Hendrojogi (2000)

Page 27: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

12  

dapat dilihat perbedaan antara Usaha Swasta dan Usaha Milik Pemerintah seperti

pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbedaan Perusahaan Swasta, Koperasi, dan BUMN No Segi-segi

yang dibandingkan

Sektor Usaha Swasta Koperasi BUMN

Perorangan (individual)

Persekutuan Perseroan terbatas

1 Siapa pengguna jasa?

Bukan pemilik. Pelanggan

Umumnya bukan pemilik. Pelanggan

Umumnya bukan pemilik. Pelanggan

Terutama anggota

Umum / anggota masyarakat

2 Siapa pemilik usaha?

Perorangan Para sekutu usaha

Pemegang saham

Para anggota Pemegang saham

3 Siapa yang mempunyai hak suara?

Tidak diperlukan

Para sekutu usaha

Pemegang saham biasa (common stockholder)

Para anggota Pemegang saham

4 Bagaimana voting itu dilakukan?

Tidak diperlukan

Biasanya menurut modal penyertaan sekutu usaha

Menurut besarnya saham yang dimiliki. Dilakukan melalui RUPS

Satu anggota satu suara pada rapat anggota dan tidak boleh diwakilkan

Berdasarkan saham yang dimiliki

5 Siapa yang menentukan kebijaksanaan perusahaan?

Orang yang bersangkutan

Para sekutu usaha

Direksi Pengurus dalam hal-hal tertentu memerlukan pengesahan dari RAT

Direksi

6 Apakah balas jasa atas modal itu terbatas?

Tidak Tidak Tidak Ya. Maksimum 8%

Tidak

7 Siapa yang akan menerima hasil dari usaha tersebut?

Orang yang bersangkutan

Para sekutu usaha proporsional dengan jasa mereka dalam usaha

Para pemegang saham poporsional dengan jumlah saham yang dimilikinya

Anggota, sesuai dengan jasa/partisipasi

Pemegang saham

8 Siapa yang bertanggung jawab terhadap kerugian usaha?

Pemilik yang bersangkutan

Para sekutu usaha

Pemegang saham atas sejumlah saham yang dimilikinya

Anggota, atas sejumlah equity (simpanan pokok dan wajib)

Pemegang saham

Sumber : Hendrojogi, 2000

Page 28: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

13  

Dari Tabel 3 dapat dilihat adanya perbedaan antara koperasi dengan

perusahaan lain. Anggota memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya

koperasi. Tujuan koperasi harus berdasarkan pada kesepakatan anggota. Koperasi

dalam setiap kegiatannya berdasarkan pada anggota baik dari segi organisasi

maupun segi usaha yang dijalankan. Kekuatan bersama atas dasar keinginan

sekumpulan orang yang memiliki nasib yang sama dalam memperbaiki ekonomi

masyarakat merupakan kekuatan yang kuat dan bertahan lama. Hal ini sesuai

dengan pengertian koperasi menurut Baswir (2000) yaitu koperasi didirikan atas

dasar adanya kesamaan kebutuhan antara para anggotanya.

Kebutuhan yang sama ini selanjutnya diusahakan pemenuhannya melalui

pembentukan perusahaan yang dimiliki bersama untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat. Pasal 1 UU No. 25/1992 menyebutkan bahwa koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2.1.1. Nilai dan Prinsip Koperasi

Penyusunan prinsip-prinsip Koperasi tidak lepas dari kondisi dan

perkembangan koperasi di negeri ini. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat

1 UU No. 25/1992, koperasi di Indonesia menerapkan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 UU No 25/1992 bahwa

keanggotaan koperasi bersifat sukarela artinya tidak adanya paksaan untuk masuk

mapun keluar koperasi berdasarkan Anggaran Dasar Koperasi yang telah

ditetapkan. Sedangkan sifat terbuka koperasi dilihat dari adanya kebebasan

anggota koperasi terhadap segala kegiatan dan tidak ada diskriminasi dalam

organisasi. Koperasi memiliki hak dan kewajiban yang sama bagi anggotanya.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Kekuasaan tertinggi dari koperasi adalah rapat anggota. Dalam proses

pengambilan keputusan harus berdasarkan pada keputusan para anggotanya. Hal

ini dinyatakan dalam pasal 19 ayat 4 UU No.25/1992 : “Setiap anggota

Page 29: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

14  

mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur

dalam anggaran dasar “.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

Pembagian sisa hasil usaha kepada anggotanya didasarkan pada

pertimbangan jasa masing-masing anggota dalam usaha koperasi. Dimana

dihitung berdasarkan volume transaksi anggota dalam keseluruhan volume usaha

koperasi.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal

Pembatasan bunga atas modal merupakan cerminan bahwa koperasi selain

menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan yang wajar juga mendorong

tumbuhnya rasa setiakawan antar sesama anggota koperasi.

5. Kemandirian

Pembangunan di Indonesia merupakan pembangunan yang berdasarkan

pada kemandirian. Begitu juga koperasi mempunyai prinsip kemandirian dalam

dalam memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi

masyarakat.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Koperasi

Koperasi tidak hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang

secara konstitutional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang

hendak dibangun oleh bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai soko guru

perekonomian Indonesia. Menurut Baswir (2000) tujuan utama koperasi adalah

untuk memajukan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Dalam meningkatkan

kesejahteraannya koperasi harus berpegang terhadap prinsip dan asas koperasi.

Sehingga koperasi bisa berjalan dengan tujuan yang diinginkan dengan landasan

saling memiliki dan kepercayaan yang dimiliki dari setiap anggota koperasi.

Bahkan berdasarkan bunyi pasal 3 UU No.25/1992, dapat disimpulkan bahwa

tujuan koperasi Indonesia meliputi tiga hal yaitu :

1) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya

2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

3) Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional

Page 30: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

15  

Dilihat dari tujuannya, agar cita-cita luhur koperasi mencapai hasil sesuai

visi dan misi, pemerintah dan seluruh rakyat harus memiliki tugas dan tanggung

jawab bersama dalam membangun Koperasi. Selain itu juga menurut Dartiana

(2005) tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan

melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

Tujuan tersebut dapat memberikan manfaat baik secara sosial maupun ekonomi.

Manfaat sosial merupakan kebutuhan dalam kehidupan berinteraksi dan

keamanan. Manfaat ekonomi merupakan kebutuhan yang bersifat materil dalam

memenuhi pangan dan papan. Berdasarkan hasil penelitian Ginting (2003)

manfaat sosial yang dirasakan anggota Koperasi Kredit Sejahtera terletak pada

hubungan baik dan pelayanan sedangkan manfaat ekonomi terletak pada kegiatan

usaha koperasi seperti pendapatan, kemudahan memperoleh barang dan jasa,

harga yang ditawarkan, dan keringanan bunga.

2.1.3. Keanggotaan Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

pasal 17 tentang keanggotaan dijelaskan bahwa anggota koperasi adalah pemilik

sekaligus pengguna jasa koperasi. Keberadaan anggota sebagai pemilik memiliki

kewajiban untuk memberikan kontribusi, loyalitas dan rasa memiliki pada

koperasinya. Anggota sebagai pengguna jasa mempunyai hak untuk memperoleh

insentif atau nilai tambah dari koperasinya berdasarkan besarnya kontribusi dan

peran serta anggota dalam kegiatan usaha koperasi (Dartiana 2005).

2.2. Koperasi Unit Desa (KUD)

Menurut Nasution (2002) pemikiran untuk mewujudkan sistem ekonomi

yang berasaskan kekeluargaan telah lama dicita-citakan oleh bangsa Indonesia

untuk menggantikan secara fundamental sistem kapitalis yang dilaksanakan

kolonialis. Sehingga BUUD sebagai peranan fundamental yang menyangkut

pembangunan pedesaan. Hal ini berdasarkan UU No 12/1967 pembangunan

pedesaan dinyatakan dalam kebijaksanaan pemerintah melalui Instruksi Persiden

Nomor 4 Tahun 1973 tentang pengaturan dan pembinaan Badan Usaha Unit Desa

(BUUD). BUUD ini merupakan bibit dasar KUD (Himpuni 2009).

Page 31: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

16  

Menurut Nasution (2002), perubahan status BUUD menjadi KUD

berdasarkan Inpres 2/1978 menjadikan KUD bukan lagi sebagai koperasi

pertanian, tetapi menjadi koperasi serba usaha. Keanggotaan menjadi terbuka bagi

semua warga desa yang bidang usahanya sangat beragam. Hal tersebut

menjadikan KUD sulit menjadi organisasi ekonomi yang professional, karena

professionalisme memerlukan spesialisasi bukan generalisasi (Nasution 2002).

KUD merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi

oleh petani tersebut, namun sampai saat ini peran yang diharapkan oleh KUD

belum bisa dilaksanakan dengan baik dan bahkan banyak KUD yang tidak bisa

menjalankan fungsinya9. Sehingga perlu dilakukan pembenahan terhadap KUD

yang sesuai dengan alasan dan tujuan awal dibentuknya KUD yaitu untuk

memenuhi kesejahteraan petani pedesaan dan memberikan sarana produksi

pertanian. Posisi bertahannya sebuah KUD dilihat dari peranan pengurus koperasi

dalam hal pembinaan kepada anggotanya bagi peningkatan kinerja KUD secara

keseluruhan. Kemampuan dan partisipasi para anggota dalam menggerakkan

koperasi dapat dijadikan sebagai pendorong berkembangnya koperasi. Semakin

banyaknya jumlah anggota koperasi mengindikasikan meningkatnya modal

sehingga peningkatan pelayanan terhadap anggota. Akumulasi modal yang

dikumpulkan semakin besar akan menambah asset. Selain itu juga semakin

banyaknya bidang usaha dari KUD yang dijalankan maka keuntungan yang dapat

diperoleh semakin besar. Adanya pengukuran kinerja koperasi terutama

manajemen keuangan sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang koperasi

simpan pinjam terutama koperasi yang sudah berjalan lama.

Kinerja KUD yang baik dapat dilihat dari ukuran keuangan koperasi.

Sejauh mana simpanan pokok dan simpanan wajib yang dikeluarkan oleh anggota

untuk usaha koperasi dapat memperoleh keuntungan. Hal ini sesuai dengan

penelitian Himpuni (2009) yang melakukan penelitian mengenai kinerja keuangan

koperasi dengan menggunakan analisis rasio untuk mengetahui sejauh mana

keuangan koperasi dapat memberikan keuntungan bagi koperasi. Jika

keuntungannya atau profitabilitas tersebut dapat diperoleh oleh anggota dengan

                                                            6 Pertanian di KUD Getasan Bidang Kajian Sistem Informasi Manajemen Kabupaten Semarang

Propinsi Jawa Tengah. http://depkopindag.com/2010/04/02/Koperasi (Diakses tanggal 8 April 2011)

Page 32: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

17  

SHU yang dapat memenuhi kebutuhan, maka akan menimbulkan semangat

anggota untuk terus berpartisipasi di dalam koperasi. Dalam hal ini diperlukan

analisis rasio keuangan dalam mengukur sejauh mana modal koperasi dapat

memperoleh tingkat pengembalian yang diinginkan anggota koperasi (Dartiana

2005).

Kinerja koperasi KUD tidak hanya di ukur dari aspek keuangan tetapi juga

di ukur dari aspek non keuangan yang menjadikan anggota semakin memiliki jiwa

kepemilikan dan beraktivitas di dalam koperasi sehingga koperasi tetap berpegang

pada indeks jatidirinya. Ukuran non keuangan dilihat dari tingkat partisipasi

anggota koperasi. Selain itu juga KUD dalam pengembangan ekonomi pedesaan

perlu adanya batasan terhadap jatidirinya. Jatidiri KUD melaksanakan kegiatan

berdasarkan pada keputusan anggota. Sedangkan ukuran keuangan digunakan

untuk mengetahui hasil tindakan masa lalu dan dilengkapi dengan ukuran non

keuangan seperti kepuasan customer, produktivitas dan cost effectiveness, serta

produktivitas dan komitmen personel yang akan menentukan kinerja keuangan

masa yang akan datang.

2.3. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha

Menurut UU no 12 tahun 1967 sumber permodalan untuk koperasi adalah

sebagai berikut :

1. Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk

diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk, besarnya sama untuk semua

anggota, tidak dapat diambil selama anggota, menanggung kerugian.

2. Simpanan wajib yaitu simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota

untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu tertentu, ikut menanggung

kerugian.

3. Simpanan sukarela disepakati berdasarkan perjanjian atau peraturan khusus.

Karo-karo (2003) sumber permodalan dapat berasal dari koperasi lain,

seperti bank atau lembaga keuangan lain. Selain itu, sumber permodalan dapat

berasal dari cadangan yang menurut pasal 41 Undang-Undang no 25 tahun 1992

adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa usaha yang dimasukan

untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila

diperlukan. Bahkan menurut Ginting (2003) modal koperasi dapat diperoleh

Page 33: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

18  

dengan modal sendiri dan modal dari luar. Modal sendiri berupa simpanan pokok,

simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi. Sedangkan modal luar dapat berupa

pinjaman dari anggota, koperasi lain, bank, lembaga keuangan nonbank,

penerbitan obligasi, dan sumber lain.

Berdasarkan PP No.33 Tahun 1998 modal koperasi juga dapat berasal dari

modal penyertaan yaitu dana pemerintah atau dana dari masyarakat dalam rangka

memperluas kemampuan dalam menjalankan usaha koperasi. Dimana pemilik

modal tidak ikut campur dalam pengelolaan dan pengawasan koperasi kecuali jika

ada kesepakatan dalam perjanjian antara koperasi dan pemilik modal.

Gambar 1. Mekanisme Permodalan Koperasi Indonesia

Sumber : Sitio dan Halomoan, 2001

Permodalan koperasi dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kegiatan

ekonomi dimana dari modal yang telah terkumpul dapat menghasilkan

keuntungan yang diinginkan melalui kegiatan usaha koperasi. Keuntungan yang

diperoleh bukan semata-mata hanya untuk kepentingan berbagai pihak namun

untuk kesejahteraan anggotanya. Kesejahteraan anggota dapat dipenuhi jika

koperasi dapat memenuhi pelayanan kepada anggota seperti pembagian SHU dan

pengembalian lain yang bermanfaat bagi anggota. SHU yang dibagikan kepada

anggota ditentukan dalam UU Perkoperasian Pasal 45 ayat (1) merupakan

Modal luar : • Anggota • Koperasi • Bank • Lembaga keuangan

nonbank • Penerbitan obligasi • Sumber lain

Modal sendiri : • Simpanan pokok • Simpanan wajib • Dana cadangan • Donasi

Modal koperasi

Modal kerja

SHU

Investasi

Page 34: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

19  

pendapatan koperasi yang diperoleh satu tahun buku dikurangi dengan biaya,

penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan. Penetapan pembagian SHU kepada anggota berbeda-beda

berdasarkan partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan

pendapatan koperasi. Hal ini ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan sesuai

AD/ART Koperasi.

2.3. Peranan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Koperasi

Partisipasi adalah turut serta seseorang baik secara mental maupun

emosional untuk memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan,

terutama mengenai persoalan-persoalan di mana keterlibatan pribadi yang

bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya melakukan hal tersebut (Winardi,

1983). Partisipasi anggota dalam koperasi memegang peranan yang menentukan

dalam perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian

kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota

maupun pemilik koperasi. Menurut Dartiana (2005), kurangnya partisipasi

anggota akan mengakibatkan kurangnya ide-ide dari anggota yang pada akhirnya

akan dapat menghambat perkembangan koperasi. Menurut Widiyanti (1992)

partisipasi anggota dapat diukur dari ketersediaan anggota untuk memikul

kewajiban dan menjalankan haknya secara tanggung jawab. Jika sebagian besar

anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara

bertanggung jawab, maka partisipasi anggota dikatakan baik.

Menurut hasil penelitian Widayanti (1992) dalam meningkatkan partisipasi

anggota koperasi diperlukan berbagai langkah yang dapat menarik anggota untuk

berkontribusi seperti peningkatan pelayanan koperasi dengan adanya peningkatan

manfaat ekonomi yang akan dirasakan anggota. Selain itu, upaya peningkatan

pelayanan kepada anggota sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi ekonomi

rakyat untuk dapat bersaing di pasar dengan manajemen koperasi yang baik. Hal

ini dapat dilihat dari laporan keuangan koperasi simpan pinjam yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, dan laporan keuangan lain yang mendukung

pelaksanaan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Menganalisis laporan keuangan

dapat memberikan informasi terhadap manajemen yang baik dengan memberikan

manfaat kepada anggota sehingga mendorong anggota untuk meningkatkan

Page 35: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

20  

partisipasinya. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian bagi koperasi dalam

mengukur kinerja keuangan serta bagaimana partisipasi anggota terhadap koperasi

pertanian seperti KUD.

2.5. Pengembangan Kinerja Koperasi

Koperasi di Indonesia masih mendapat bantuan dari pemerintah dalam

pengembangan koperasi. Hal ini menunjukan masih banyaknya koperasi yang

belum memiliki swadaya yang dapat bertahan dan kurang adanya kemandirian

dalam koperasi. Sehingga diperlukan pengembangan koperasi dengan model

pengembangan. Dalam model pengembangan koperasi perlu diperhatikan variabel

pengembangan yang merupakan ukuran kinerja koperasi dan ukuran partisipasi

anggota koperasi.

Menurut Nasution (2002) apabila terdapat aturan yang dibuat dalam

manajemen koperasi dan sifatnya mengikat anggota namun tidak dikelola dengan

baik akan berdampak negatif pada hak anggota untuk terlibat dalam pengambilan

keputusan seperti anti terhadap koperasi, kehadiran RAT semakin menurun, serta

hilangnya rasa kepemilikan. Oleh karena itu, aturan yang dibuat harus

berdasarkan pada keputusan anggota. Pengembangan kegiatan koperasi dapat

diperluas dengan memperhatikan kinerja keuangan dalam memperluas bidang

usaha yang akan dijalankan. Selain itu juga pengembangan koperasi dilakukan

untuk meningkatkan permodalan koperasi untuk meningkatkan pelayanan

terhadap anggota.

2.6. Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan merupakan informasi yang memuat tentang posisi

keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaaan, begitu juga

koperasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Sulistyo (2010) dalam mengukur

tingkat kinerja keuangan koperasi perikanan yang menyatakan bahwa informasi

keuangan diperlukan untuk melihat kinerja manajemen koperasi yang akan

diserahkan pada jabatan tertinggi koperasi yaitu dalam rapat anggota. Laporan

keuangan juga berfungsi untuk mengurangi kesenjangan informasi antara pihak

manajemen (pengurus koperasi) dengan para anggota (Darsono, 2005).

Page 36: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

21  

Menurut Munawir (2002), laporan keuangan akan digunakan manajemen

untuk :

1) Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan

2) Menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta

dan untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai.

3) Menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi

wewenang dan tanggung jawab.

4) Menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru

untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Tujuan laporan keuangan pada koperasi adalah untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Adapun tujuan

atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan koperasi berdasarkan hasil

penelitian Lismawati (2009), antara lain :

1) Menilai pertanggung jawaban pengurus.

2) Menilai prestasi pengurus.

3) Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya.

4) Menilai kondisi keuangan koperasi (rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas).

5) Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumberdaya dan jasa

yang akan diberikan kepada koperasi.

Mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan mengukur analisis

rasio maupun analisis trend. Analisis rasio merupakan salah satu cara untuk

mengetahui bagaimana menganalisis laporan keuangan baik serupa laporan laba

rugi maupun neraca. Menurut Sulystio (2010) menyatakan bahwa laporan laba

rugi merupakan suatu laporan keuangan yang sistematis tentang penghasilan,

biaya, rugi laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.

Sedangkan neraca adalah laporan sistematis tentang aktiva, hutang serta modal

dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Analisis rasio dapat

menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan

yang lain dalam suatu laporan keuangan. Kelompok rasio yang digunakan dalam

penelitian Karo-Karo (2003) adalah rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan

efektivitas usaha.untuk dapat mengukur rasio tersebut diperlukan angka rasio

yang disebut standar rasio. Menurut Munawir (2002), standar rasio bukanlah

Page 37: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

22  

merupakan angka pembanding yang ideal atau ukuran yang pasti, tetapi sebagai

pedoman atau pegangan penganalisa.

2.7. Kelembagaan Koperasi dan Peranan

Kelembagaan berasal dari kata lembaga yang artinya organisasi atau

kaedah-kaedah baik formal maupun informal yang mengatur perilaku dan

tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam kegiatan rutin sehari-hari

maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan (Mubyarto, 1989). Sedangkan

menurut Nasution (2002), kelembagaan mempunyai pengertian sebagai wadah

dan sebagai norma. Lembaga atau institusi adalah seperangkat aturan, prosedur,

norma perilaku individual dan sangat penting artinya bagi pengembangan

pertanian. Pada dasarnya kelembagaan mempunyai dua pengertian yaitu

kelembagaan sebagai aturan main (rule of the game) dalam interkasi personal dan

kelembagaan sebagai suatu organisasi yang memiliki hierarki (Hayami dan

Kikuchi, 1987)10. Kelembagaan sebagai aturan main diartikan sebagai

sekumpulan aturan baik formal maupun informal, tertulis atau tidak tertulis

mengenai tata hubungan manusia dan lingkungannya yang menyangkut hak-hak

serta tanggung jawabnya. Sedangkan kelembagaan sebagai organisasi artinya

organisasi yang merujuk pada lembaga-lembaga formal seperti departemen dalam

pemerintah, koperasi, bank, dan sebagainya.

Salah satunya penelitian yang dilakukan Prihartono (2009) tentang

dampak kelembagaan terhadap perekonomian pedesaan dengan adanya Gapoktan

(Gabungan Kelompok Tani) di Kecamatan Bram Itam dan Seberang Kota.

Dengan adanya kelembagaan tersebut dapat memudahkan petani memperoleh

dana usaha tani yaitu Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Hal ini

berdampak pada aksesibilitas petani dalam memperoleh informasi lebih mudah

dikarenakan penyuluhan serta pelatihan. Selain itu juga hasil penelitian Hastuti

dan Supadi (2005), yang menghasilkan KUD sebagai lembaga distribusi atau

pemasaran serta lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan Kredit Usaha Tani

(KUT). Walaupun kurang berperan dengan baik, namun ada aksesibilitas petani

terhadap lembaga pembiayaan untuk mengembangkan pertanian pedesaan.

                                                            10 Diktat kuliah. Baga L.M, dkk. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis. Departemen Agribisnis.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. 2009

Page 38: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

23  

Menurut Sumarti (2008), kelembagaan di pedesaan dibagi menjadi dua

kelompok yaitu lembaga formal seperti pemerintah desa, BPD (Badan Perkerditan

Daerah), KUD, dan lain-lain. Kelembagaan ini merupakan kelembagaan yang

tumbuh dari dalam komunitas itu sendiri yang sering memberikan keamanan dan

kesejahteraan bagi kelangsungan hidup komunitas tersebut. Kelembagaan tersebut

biasanya berwujud nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara hidup yang telah

lama dalam komunitas seperti gotong royong, tolong-menolong, simpan pinjam,

lumbung paceklik, dan lain sebagainya. Salah satunya KUD yang memiliki

karakteristik yang sama dengan kelembagaan tersebut.

Menurut Prihartono (2009), peran kelembagaan pedesaan sangat penting

dalam mengatur sumberdaya dan distribusi manfaat. Oleh karena itu perlu

diperhatikan upaya peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan

dengan mengatur hubungan atau partisipasi masyarakat terhadap lembaga di

pedesaan dan memanfaatkannya dengan baik.

2.6. Penelitian Terdahulu

Himpuni (2009) melakukan penelitian mengenai Analisis KUD Sumber

Alam, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif evaluatif dan analisis

rasio. Pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif

meliputi analisis terhadap kinerja yang dilakukan oleh koperasi selama ini dan

hasilnya. Identifikasi faktor-faktor dan pertimbangan koperasi yang menjadi dasar

kegiatan pengukuran kinerja itu sendiri, eksplorasi terhadap strategi bisnis

koperasi, pendeskripsian visi dan misi koperasi berdasarkan empat prespektif

pengukuran kinerja dalam Balance Score Card (BSC) yaitu prespektif finansial,

prespektif keanggotaan, prespektif bisnis internal, dan prespektif pembelajaran

dan pertumbuhan. Untuk analisis rasio digunakan untuk menilai baik buruknya

kinerja koperasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya kegiatan usaha

koperasi.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan pengukuran kinerja yang

dilakukan KUD Sumber Alam selama ini hanya memfokuskan pada aspek

keuangan saja. Analisis kinerja KUD Sumber Alam melalui pendekatan BSC

Page 39: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

24  

dinilai secara keseluruhan mencapai hasil yang cukup baik, total pencapaian dari

keempat prespektif adalah 74,80 persen.

Dartiana (2005) melakukan penelitian mengenai Analisis Kinerja

Keuangan dan Partisipasi Anggota Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan

(KPS) Kota Bogor, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis

kinerja keuangan, menganalisis manfaat ekonomi dan tingkat partisipasi serta

hubungannya. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi anggota KPS Bogor di

bidang organisasi dinilai tinggi untuk hadir dalam Rapat Anggota Tahunan

(RAT). Hal ini dikarenakan anggota merasakan manfaat dalam jaminan

pemasaran susu. Setiap susu yang dipasok anggota selalu diterima oleh KPS

Bogor sehingga seiring dengan terjaminnya pemasaran susu di KPS Bogor,

partisipasi anggota meningkat.

Nilai korelasi variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang

organisasi adalah sebesar 0,259. Nilai korelasi ini kurang dari nilai sebaran normal

(0,5) yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan yang lemah antara

variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota di bidang organisasi.

Tingkat keeratan manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota bernilai positif.

Tanda positif pada nilai korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan searah antara

dua variabel. Semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari

pelayanan KPS Bogor maka keinginan untuk berpartisipasi semakin tinggi.

Karo-karo (2003) melakukan penelitian mengenai kinerja dan partisipasi

anggota melalui analisis rasio, analisis trend, dan analisis partisipasi anggota.

Penelitian ini berawal dari masalah yang dihadapi KUD Sumber Alam, yaitu

partisipasi anggota yang masih kurang dalam melakukan kewajiban organisasi

maupun dalam pembayaran iurannya sehingga hal ini mengganggu aktivitas yang

akan dijalankan oleh koperasi tersebut. Anggota merasa adanya peningkatan

pendapatan dengan adanya usaha KUD Sumber Alam, secara umum usaha simpan

pinjam yang paling dominan dimanfaatkan oleh anggota. Keberadaan SHU yang

dirasakan oleh anggota dapat meningkatkan partisipasi anggota menjadi lebih

tinggi lagi dalam permodalan, organisasi, dan usaha. Hasil analisis terhadap

manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang usaha dikategorikan dalam high

association, sedangkan manfaat ekonomi dengan partisipasi permodalan dan

Page 40: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

25  

tingkat partisipasi di bidang organisasi dikategorikan low association. Nilai

korelasi yang dihasilkan dalam perhitungan manfaat sosial dengan tingkat

partisipasi di bidang usaha dikategorikan moderately high association, sedangkan

manfaat sosial dengan partisipasi permodalan dan tingkat partisipasi di bidang

organisasi dikategorikan moderately low association.

Hasil penelitian Ginting (2003), tentang Analisis Keragaan Koperasi

Kredit dan Tingkat Partisipasi Anggota pada Koperasi Kredit Sejahtera. Analisis

keragaan koperasi dengan menggunakan analisis rasio memperlihatkan bahwa

perkembangan kinerja keuangan perusahaan adalah kurang baik. Hasil analisis

manfaat ekonomi menunjukkan bahwa anggota merasakan manfaat ekonomi yang

diberikan koperasi, sedangkan manfaat sosial yang dirasakan oleh anggota yaitu

hubungan kekerabatan yang semakin baik dengan pengurus, pihak manajemen,

dan pelayanan DAPERMA serta manfaat sosial yang kurang dirasakan yaitu

hubungan kekerabatan yang semakin baik dengan sesama anggota dan promosi

tentang penggunaan uang secara bijak. Partisipasi anggota dari segi organisasi

masih kurang, sedangkan di bidang permodalan baik dan di bidang usaha masih

kurang. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan bahwa korelasi antara

manfaat ekonomi dan manfaat sosial dengan tingkat partisipasi anggota di bidang

organisasi dikategorikan pada hubungan yang kuat.

Berdasarkan penelitian terdahulu, menjadi acuan bagi penelitian ini

dengan menganalisis kinerja koperasi dengan tujuan menganalisis partisipasi

anggota koperasi dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Persamaan penelitian

ini dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis partisipasi anggota yang akan

berpengaruh terhadap kinerja koperasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah menganalisis koperasi dari dua sisi sebagai lembaga ekonomi

dan lembaga sosial dengan manfaat yang dirasakan anggota kemudian akan

berpengaruh terhadap kinerja koperasi. Kinerja keuangan yang dianalisis di KUD

Sumber Alam dilakukan setelah adanya jasa perumahan dan pentiadaan usaha

pakan ikan. Selain itu, menganalisis kinerja KUD yang dilihat dari empat segi

yaitu segi visi, kapasitas kelembagaan, sumber daya, dan jaringan kerja KUD

dengan menggunakan PTP/ Development Ladder Assesment/ DLA. Penggunaan

PTP/DLA lebih bertujuan untuk mengetahui kapasitas organisasi melalui

Page 41: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

26  

kinerjanya selama ini dan menempatkannya pada indeks jatidiri yang dilihat dari

sisi organisasi koperasi dan kondisi pasar yang dihadapi KUD. Sehingga melalui

instrumen PTP dan indeks jatidiri ini diharapkan dapat memberikan berbagai

alternatif perbaikan terhadap kinerjanya selama ini dan mengembangkannya pada

jatidiri koperasi sebagai lembaga sosial dan ekonomi. Diharapkan dapat menjadi

alternatif bagi KUD Sumber Alam dalam memberikan pelayanan yang bermanfaat

untuk anggotanya.

Page 42: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

27  

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Manfaat Sosial Ekonomi Koperasi

Menurut Hendar dan Kusnadi (2002), manfaat diartikan sebagai nilai yang

subyektif dari suatu alternatif yang terbuka bagi seseorang. Manfaat atau value

merupakan nilai yang menunjukkan kapasitas potensial dari suatu objek atau aksi

untuk memuaskan kebutuhan manusia. Kebutuhan anggota KUD Sumber Alam

tersebut dilihat dari kebutuhan sosial dan kebutuhan ekonomi.

Kebutuhan sosial yang diinginkan oleh anggota KUD dilihat dari seluruh

kegiatan yang dilakukan dengan adanya hubungan baik dengan berbagai pihak

yang berada di KUD. Hubungan tersebut terjadi antara anggota dengan pengurus,

dan sesama anggota. Selain itu kebutuhan sosial dilihat pelayanan pengurus

terhadap KUD dan pelatihan. Manfaat sosial yang dirasakan anggota KUD tinggi,

akan menunjukkan terjalinnya hubungan kekeluargaan dan gotong royong di

dalam KUD. Hal ini sesuai dengan azas koperasi di Indonesia yang berada pada

Pasal 2 UU No 25 tahun 1992.

Selain manfaat sosial, terdapat manfaat yang bersifat ekonomi merupakan

alasan dasar masyarakat bergabung menjadi anggota dalam koperasi (Hendar dan

Kusnadi 2002). Manfaat ekonomi yang ingin dicapai oleh KUD terjadi

dikarenakan terpenuhinya kebutuhan akan pangan dan papan. Kebutuhan tersebut

disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha dan jasa KUD.

Seseorang menjadi anggota koperasi ingin mendapatkan manfaat tertentu yang

ingin dicapai dari koperasi. Orang yang ekonominya kuat, mungkin kebutuhan

sosialnya lebih tinggi dibandingkan kebutuhan ekonominya. Begitu juga

sebaliknya, jika tingkat ekonominya lemah maka kebutuhan akan ekonominya

akan lebih kuat dibanding kebutuhan sosial (Hendar dan Kusnadi 2002).

Koperasi dalam pergerakannya harus dapat memberikan pelayanan kepada

anggota baik secara sosial maupun ekonomi. Begitu juga pada KUD Sumber

Alam yang merupakan koperasi yang membantu masyarakat di Kecamatan

Dramaga. Jika hanya mengunggulkan ekonomi tanpa sosial maka gerakan

Page 43: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

28  

koperasi sebagai korporasi yang mengutamakan keuntungan dibanding kebutuhan

sosial (Soedjono 2003).

3.1.2. Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan peran serta atau ikut dalam kegiatan. Menurut

Mubyarto (1984) mendefinisikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu

berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan anggota tanpa berarti

mengorbankan diri sendiri. Partisipasi anggota dalam koperasi berarti

mengikutsertakan anggota dalam kegiatan koperasi dalam mencapai tujuan

bersama yaitu menuju kesejahteraan dan kebersamaan. Menurut Hendar dan

Kusnadi (2002) istilah partisipasi mempunyai dimensi banyak, tergantung dari

sudut mana kita memandang. Partisipasi bisa dipandang dari sifatnya, bentuknya,

pelaksanaannya dan peran serta perorangan atau sekelompok orang. Dimansi

partisipasi pada koperasi dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Dimensi Partisipasi pada Koperasi Sumber : Hendar dan Kusnadi, 2002

Dilihat dari sifatnya, partisipasi anggota terdiri dari partisipasi yang

dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (voluntary). Partisipasi yang

dipaksakan terjadi apabila manajemen dalam pengambilan keputusan memaksa

anggota untuk berpartisipasi dan mendukung keputusan tersebut. Partisipasi

sukarela terjadi jika manajemen memulai gagasan tertentu dan para bawahan

menyetujui untuk berpartisipasi dan mendukung gagasan tersebut. Partisipasi

Dimensi Partisipasi

Sifatnya Bentuknya Pelaksanaannya

• Langsung • Tidak

langsung

• Kontributif • Insentif

• Dipaksakan • Sukarela

• Formal • Informal

Kepentingannya

Page 44: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

29  

berdasarkan sifatnya yang sesuai dengan koperasi adalah partisipasi sukarela.

Dengan sifat kesukarelaan dalam ikut berpartisipasi maka melakukan kegiatan

koperasi lebih baik dan sesuai dengan prinsip koperasi.

Dimensi partisipasi berdasarkan bentuknya, partisipasi dapat bersifat

formal dan dapat pula bersifat informal. Partisipasi yang bersifat formal biasanya

dalam setiap kegiatannya dan pengambilan keputusan dilakukan secara formal

yang diatur dalam manajemen koperasi. Sedangkan partisipasi yang bersifat

informal biasanya hanya terdapat pada persetujuan lisan antara atasan dan

bawahan. Kedua bentuk tersebut dapat terjadi dalam manajemen koperasi sesuai

dengan kondisi dan situasi serta aturan yang berlaku di dalam koperasi. Dari

dimensi pelaksanaannya, partisipasi dapat dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung. Partisipasi secara langsung dapat terjadi ketika anggota

mengungkapkan apa pendapatnya serta apa yang diinginkan oleh anggota dalam

meningkatkan kinerja koperasi. sedangkan partisipasi secara tidak langsung

terbentuk ketika ada salah satu orang yang mewakili aspirasi sekelompok anggota.

Berdasarkan kepentingannya, partisipasi anggota dapat berupa partisipasi

kontributif dan partisipasi insentif. Partisipasi kontributif artinya dalam

kedudukan sebagai pemilik para anggota memberikan kontribusinya terhadap

pembentukan dan peningkatan kontribusi dalam hal keuangan seperti penyerahan

simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau dana-dana pribadi

yang diinvestasikan pada koperasi. sedangkan partisipasi insentif dapat berupa

pengawasan terhadap jalannya koperasi, penetapan tujuan, serta pembuat

keputusan.

Manajemen koperasi tidak terlepas dari tingkat partisipasi anggota dalam

melakukan kinerjanya. Adanya tingkat partisipasi yang tinggi dari anggota KUD

akan terbentuk suatu informasi mengenai kebutuhan dan kepentingan yang sesuai

dengan anggota sehingga koperasi dapat menyediakan semua kebutuhan tersebut

(high associations). Jika tujuan KUD tercapai dengan hubungan yang tinggi

namun pelayanan masih kurang dilakukan terhadap kebutuhan atau kepentingan

anggota akan berdampak pada partisipasinya kurang (moderately high

associations). Hubungan di dalam KUD tidak terjadi sehingga tidak ada

anggotanya berkontribusi merupakan kondisi KUD yang tidak baik (low

Page 45: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

30  

associations). Selain itu, dengan adanya partisipasi dalam hal penyediaan serta

pembelian akan membuat koperasi memperoleh keuntungan yang dapat

dimanfaatkan oleh anggota. Manfaat ekonomi maupun organisasi yang dirasakan

oleh anggota akan membuat anggota terus berkontribusi bahkan menarik orang

lain untuk menjadi anggota koperasi.

Partisipasi anggota KUD sangat dipengaruhi oleh kepentingannya atau

tujuannya di dalam KUD. Dimana partisipasi anggota KUD berdasarkan

kepentingannya dilihat dari kewajiban dan hak anggota. Kewajiban anggota dalam

melakukan pembayaran simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.

Selain itu kewajiban anggota dalam bidang usaha dan jasa dengan adanya

aktivitas pembelian atau pemanfaatan terhadap barang-barang dan jasa yang

disediakan KUD. Hak anggota dalam KUD adalah mendapat hak suara, bagi hasil

SHU yang adil, dan memperoleh pelayanan di KUD. Sehingga analisis partisipasi

dalam penelitian ini antara lain partisipasi dalam bidang organisasi, usaha, dan

permodalan KUD Sumber Alam. Partisipasi yang tinggi akan menunjukkan

kemudahan koperasi dalam melakukan proses perencanaan dan pengambilan

keputusan dalam peningkatan kinerja koperasi (Hendar dan Kusnadi 2002).

3.2 Kinerja Koperasi

Penilaian terhadap kinerja terhadap KUD sangat penting dilakukan. Hal ini

dilihat dari manfaat yang akan diperolah dengan adanya penilaian kinerja seperti

dapat mengetahui sejauh mana koperasi berjalan, mengetahui produktivitas

koperasi, serta memotivasi personel mencapai sasaran organisasi dan mematuhi

standar perilaku yang telah ditentukan koperasi sebelumnya. Penilaian kinerja

juga dapat menjadi ukuran dalam melakukan tindakan dan hasil yang diinginkan

oleh koperasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana

formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran koperasi.

(Himpuni 2009)

Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen

untuk mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemberian

motivasi karyawan secara maksimum seperti promosi, transfer, dan

pemberhentian, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan

karyawan serta untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan

Page 46: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

31  

karyawan, menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerjanya, dan menyediakan suatu dasar bagi distribusi

penghargaan. Menurut Yuwono (2006), ada dua pendekatan dalam mengukur

kinerja perusahaan yaitu pendekatan keuangan dan non keuangan. Sedangkan

dalam menentukan indikator kinerja koperasi menurut Soedjono (2003) terdiri

dari dua segi yaitu segi usaha dan segi organisasi. Dalam segi usaha mencakup

peningkatan jumlah anggota, modal koperasi, jumlah dan volume usaha,

pelayanan sosial kepada anggota, dan kesejahteraan anggota dengan pembagian

SHU.

a. Peningkatan jumlah anggota didasarkan pada adanya rasa manfaat di koperasi

melalui pelaksanaan proses pelayanan sehingga membuat anggota baru lebih

tertarik berpartisipasi dan mengundang masyarakat untuk bergabung dan

berkontribusi di dalam koperasi.

b. Peningkatan modal koperasi yang berasal dari anggota dengan melalui

simpanan pokok dan simpanan wajib. Peningkatan modal koperasi yang

dimaksud merupakan modal sendiri koperasi bukan modal luar koperasi. Oleh

karena itu, modal yang berasal dari anggota harus lebih besar jumlahnya agar

menimbulkan kemandirian dan rasa tanggung jawab bagi anggota koperasi

untuk terlibat dari aktivitas modal tersebut.

c. Peningkatan jumlah dan volume usaha yang dapat diakibatkan beragamnya

kegiatan, barang, dan jasa yang dapat dihasilkan atau dilakukan oleh koperasi

sehingga terjadi peningkatan pelayanan kepada anggota baik fisik, kuantitas

maupun kualitas.

d. Peningkatan pelayanan kepada anggota. Pada dasarnya pelayanan kepada

anggota sulit diukur secara kuantitatif namun langkah yang harus dilakukan

oleh koperasi adalah menempatkan koperasi sebagai kebutuhan bagi anggota

secara bermanfaat. Pelayanan yang diberikan kepada anggota sesuai dengan

kebutuhan anggota sehingga membuat anggota memiliki tingkat kepuasan

yang tinggi terhadap koperasi dan secara tidak langsung mengundang non

anggota untuk bergabung. Dalam pelayanan tidak hanya memberikan

kepuasan melainkan pembinaan secara terus menerus mengenai koperasi.

Page 47: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

32  

e. Peningkatan kesejahteraan para anggota yang dapat diukur dari pendapatan

dengan pembagian SHU dan analisis keuangan, kemudahan mendapatkan

kebutuhan hidup dengan harga murah, akses pasar, dan bantuan modal.

Indikatot yang digunakan dari peningkatan kesejahteraan dilihat dari keuangan

atau pendapatan yang diperoleh (SHU).

Berdasarkan segi organisasi, penilaian koperasi dapat dilakukan dengan

menunjukkan dampak keberhasilan KUD yang dirasakan oleh anggota dan

masyarakat. Keberhasilan KUD dilihat pada terpenuhinya kebutuhan anggota dan

kemampuannya dalam mengelola keuangan. Serta mengetahui jatidiri yang

dihadapi KUD sebagai lembaga sosial ekonomi.

3.2.1. Analisis Kinerja Penilaian Tangga Perkembangan (PTP)

PTP atau Development Leader Assesment (DLA) bagi koperasi menurut

Soedjono (2003) merupakan metode yang dapat mengukur dampak dan hasil

pembandingan antar waktu yang memungkinkan bagi siapapun untuk membahas

dengan kepastian tentang keefektifan pengembangan koperasi. Komponen-

komponen dalam PTP antara lain adalah visi, kapasitas, sumber daya, dan

jaringan kerja dari koperasi yang dipilih. Namun komponen tersebut disesuaikan

dengan kondisi di KUD Sumber Alam. Tujuan dari PTP ini antara lain

memberikan dasar pembanding yang sistematis untuk mengukur perkembangan

kelembagaan sebuah koperasi pada waktu tertentu, memberikan metode penilaian

yang sesuai kinerjanya, dan efektif dari segi biaya (cost effective), dan membantu

koperasi-koperasi untuk dapat memahami lebih baik berbagai indikator kinerja

dari organisasi mereka dan menggalakan mereka untuk mengambil prakarsa-

prakarsa yang perlu untuk memperbaiki organisasi mereka.

Visi dalam sebuah organisasi koperasi dilihat dari berbagai aspek antara

lain pemerataan pemanfaatan anggota, komunikasi dengan anggota, komitmen

terhadap pengembangan bisnis, keefektifan kepemimpinan dan manajemen

pengurus, kefektifan rencana strategik, dan penyelesaian masalah atau sengketa

(Soedjono 2003). Penentuan visi dilihat dari cita-cita yang diinginkan KUD

selama waktu tertentu dengan melihat komitmennya dalam memberikan

pelayanan kepada anggota. Visi tersebut didukung dengan misi dalam KUD yaitu

melakukan kegiatan usaha yang ada kaitan dengan anggota, meningkatkan potensi

Page 48: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

33  

anggota dan sumber daya yang dimiliki, dan memberikan hasil yang optimal

dalam usahanya. Secara umum visi yang berada di KUD merupakan realisasi

hubungan antara manajemen KUD dengan anggota.

Kapasitas dalam PTP dilihat dari tingkat struktur organisasi, tingkat retensi

tenaga staf, syarat-syarat pelayanan bagi staf tenaga kerja, pelatihan tenaga staf,

langkah atau teknologi untuk mengurangi biaya-biaya, sistem operasi dan

pengaturan keuangan, tiga tahun laporan audit, dan pemberian pelayanan terhadap

anggota (Soedjono 2003). Penentuan kapasitas dilakukan dengan melihat respon

staf pengurus dan anggota terhadap kinerja, kebijakan yang ditetapkan, serta

kemampuannya dalam mengelola sumberdaya. Respon staf memiliki perbedaan

dengan anggota sehingga diperlukan cara yang untuk memberikan kesimpulan

yang sesuai dengan kondisi di KUD. Cara tersebut dengan melakukan penelitian

atau survei mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan KUD. Sehingga dapat

memberikan gambaran yang tepat mengenai kapasitas dari manajemen KUD.

Menurut Soedjono (2003), sumberdaya yang dimiliki koperasi dilihat dari

kecukupan modal, pertumbuhan aset, manajemen aset, kebijakan perkreditan, dan

kebijakan anggaran. Kecukupan modal koperasi didapatkan berdasarkan

perhitungan sebagai berikut :

 

Permodalan koperasi dikatakan kuat jika M > 20 persen. Dimana aset jauh

melebihi daripada kewajiban koperasi. Permodalan dapat dikatakan cukup jika M

> 5 persen. Apabila M < -25 persen maka dapat dikatakan bahwa permodalan

KUD tidak mencukupi yang artinya kewajiban jauh melebihi aset koperasi.

Pertumbuhan aset (T) koperasi dapat diketahui berdasarkan perhitungan sebagai

berikut:        

   

Pertumbuhan KUD dikatakan positif tinggi apabila terjadi pertmubuhan

aset sebesar 5 persen terus menerus selama tiga tahun berturut-turut. Pertumbuhan

koperasi dikatakan negatif tinggi apabila pertumbuhan aset koperasi -5 persen

setiap tahun selama tiga tahun. Berdasarkan indikator sumberdaya keuangan juga

Page 49: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

34  

dapat diketahui apakah koperasi sudah dapat melindungi ekuitinya dan mengelola

aset yang dimiliki oleh koperasi secara menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari

tingkat pengembalian (Rate of Return) KUD yaitu sebagai berikut :

 

Koperasi dapat dikatakan telah mengelola organisasi dengan sangat baik

apabila ekuiti positif, SHU koperasi positif dan terdapat cadangan modal selama

tiga tahun. Apabila ekuiti dan SHU negatif karena inflasi lebih dari -3 persen

maka koperasi dapat dikategorikan sebagai koperasi yang dikelola dengan sangat

buruk. Indikator sumberdaya juga dapat menilai mengenai keefektifan kebijakan-

kebijakan yang ditetapkan oleh koperasi menyangkut prosedur dalam perkreditan.

Kinerja KUD dapat sangat efektif apabila terdapat kebijakan tertulis mengenai

perkreditan dengan tingkat tunggakan > 15 persen maka dapat dikatakan bahwa

kinerja KUD dalam hal perkreditan sangat tidak efektif. Dikarenakan tidak

terdapat kebijakan untuk menindaklanjuti tunggakan anggota. Maka perhitungan

untuk mengetahui tingkat tunggakan adalah sebagai berikut :

Jaringan kerja dalam PTP dilihat dari hubungan dengan organisasi puncak

(apex) dan hubungan dengan pihak-pihak lain. Jaringan kerja menurut PTP

terdapat dua sifat yaitu jaringan kerja intern dan jaringan kerja eksternal. Jaringan

kerja internal merupakan hubungan dalam menetapkan kebijakan dengan anggota

sehingga terdapat kontribusi anggota terhadap KUD. Jaringan eksternal

merupakan hubungan dengan pihak luar seperti pemerintah, koperasi induk,

koperasi lain, dan distributor. Sifat dari jaringan kerja eksternal memiliki

perbedaan dimana hubungan dengan pemerintah bersifat insentif, dengan koperasi

induk dan koperasi lain bersifat sharing atau bersaing, dengan distributor adalah

kerjasama dalam penyediaan barang-barang di KUD.

Berdasarkan indikator PTP menempatkan kinerja KUD pada tiga zona

yaitu zona hijau, kuning, dan merah. Penetapan zona tersebut dilihat dari tingkat

komulatif penilaian terhadap komponen-komponen kinerja yang disesuaikan di

Page 50: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

35  

KUD dan membaginya ke dalam tiga zona. Penentuan zona tersebut dilihat dari

pemberian rentang skala nilai dari keseluruhan skor setiap variabel. Zona hijau

merupakan koperasi yang kinerjanya baik dengan adanya manajemen yang efektif

dengan pemberian pelayanan yang memuaskan. Zona kuning menunjukkan

kinerja koperasi memuaskan namun harus diperhatikan dari segi manajemen

ataupun pelayanan anggota. Zona merah menunjukkan koperasi berada dalam

kesulitan baik dari segi pelayanan anggota atau organisasi dan usaha. Dengan

penilaian kinerja PTP tersebut dapat memberikan alternatif bagi KUD dalam

memperbaikinya.

3.2.2. Kinerja Keuangan Koperasi

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) dalam Sulistyo (2010),

kinerja keuangan adalah suatu penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan

yang menyangkut posisi keuangan perusahaan serta perubahan terhadap posisi

keuangan tersebut. Kinerja keuangan didefinisikan sebagai ukuran-ukuran tertentu

yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Kondisi keuangan KUD Sumber Alam akan dapat diketahui dengan laporan

keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, cashflow, dan

laporan keuangan lainnya. Menurut Munawir (2002) analisis terhadap pos-pos

neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi

keuangannya, sedangkan analisis terhadap laba rugi akan memberikan gambaran

tentang hasil atau perkembangan usaha.

Laporan keuangan juga sangat diperlukan oleh KUD dalam meningkatkan

kesejahteraan anggotanya. Dapat dilihat dari laporan keuangan KUD Sumber

Alam untuk mengetahui perkembangan atau pemberdayaan terhadap kinerja

koperasi. Laporan keuangan juga berfungsi untuk mengurangi kesenjangan

informasi antara pihak manajemen (pengurus koperasi) dengan para anggota atau

pemilik modal yang berada di luar organisasi (Darsono 2005).

Menurut Munawir (2002), laporan keuangan akan dapat digunakan oleh

manajemen untuk :

1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

2. Menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta

dan untuk menentukan derajat keuntungan yang dicapai.

Page 51: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

36  

3. Menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi

wewenang dan tanggung jawab.

4. Menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru

untuk mencapai hasil yang baik.

Menurut Sitio dan Tamba (2010), laporan keuangan koperasi mempunyai

karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan badan usaha lainnya, yaitu :

a. Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban pengurus kepada

anggotanya di dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan).

b. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan sisa hasil usaha, dan

laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.

c. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh

semua pengurus koperasi.

d. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut SHU. SHU koperasi

dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan

anggota.

e. SHU yang berasal dari usaha anggota dan bukan anggota didistribusikan

sesuai komponen pembagian SHU yang telah di atur dalam AD (Anggaran

Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga).

f. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan SHU tercermin

dalam perhitungan hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha sebagai

pengganti istilah laporan laba rugi pada perusahaan bukan koperasi mengingat

manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih

ditekankan pada manfaat bagi anggotanya.

3.2.2.1 Analisis Rasio Keuangan Koperasi Unit Desa Analisis rasio finansial yang dilakukan dalam penelitian terhadap laporan

keuangan KUD Sumber Alam dimaksudkan untuk menilai dan mengevaluasi

tujuan koperasi secara ekonomi. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan dengan

menganalisis rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan koperasi.

Rasmussen (1975) menganggap laporan keuangan menjadi alat yang sangat

penting dalam mengatur keuangan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Analisis

rasio akan memudahkan untuk mengetahui dalam hal-hal apa saja KUD sedang

menghadapi masalah serius bahkan kritis, sehingga dapat dilakukan perbaikan-

Page 52: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

37  

perbaikan untuk mencegah semakin buruknya kondisi atau kesehatan badan

usaha.

Analisis rasio berguna untuk mengetahui kinerja keuangan KUD Sumber

Alam secara keseluruhan atau dari waktu ke waktu. Analisis rasio adalah cara

menganalisis keuangan dengan menggunakan perhitungan-perhitungan

perbandingan atas data kuantitatif yang ditujukan dalam neraca dan laporan laba

rugi badan usaha (Kuswandi 2006). Analisis membutuhkan data yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Analisis rasio sering digunakan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan di KUD adalah rasio likuiditas, solvabilitas, dan

profitabilitas/rentabilitas (Munawir 2002).

1) Likuiditas

Kuswandi (2006) beranggapan bahwa rasio likuiditas bertujuan untuk

mengetahui kemampuan KUD Sumber Alam dalam membayar kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan koperasi untuk membayar utang-

utangnya kembali tepat waktu. Rasio likuiditas sangat penting bagi pimpinan,

manajer keuangan, bank, atau para pemasok yang memberikan kredit penjualan.

Rasio-rasio yang digunakan dalam likuiditas antara lain rasio lancar, rasio cair,

dan rasio kas.

Rasio lancar (current ratio) merupakan perbandingan antara jumlah aktiva

lancar dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini berguna untuk mengukur

kemampuan KUD dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Tidak ada tolak ukur yang pasti tentang berapa rasio lancar yang minimal harus

dimiliki suatu perusahaan terutama koperasi. Pada umumnya menggunakan

perbandingan (2:1) atau harta lancar dua kali lipat kewajiban jangka pendeknya

dianggap cukup aman bagi perusahaan. Current ratio yang tinggi belum tentu

menjamin akan dapat dibayarnya hutang KUD yang sudah jatuh tempo karena

proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Standar

yang baik untuk rasio ini adalah minimal 200 persen. Current ratio yang terlalu

tinggi menunjukkan kelebihan kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan

yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva

lancar dan sebaliknya (Munawir 2002).

Page 53: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

38  

Standar rasio cair atau rasio cepat (quick ratio) merupakan perbandingan

antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Untuk standar rasio cair (1:1) yang

artinya KUD merasa aman jika memiliki harta lancar di luar persediaan dan

pembayaran di muka, minimal sebesar kewajiban jangka pendeknya (Rasmussen

1975). Rasio ini lebih tajam daripada current ratio karena hanya membandingkan

aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan). Selain itu juga

menggunakan rasio kas yaitu rasio penjualan atas kas. Standar yang baik untuk

rasio ini adalah minimal 150 persen (Suwandi 1985).

2) Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan untuk membayar utang jangka

panjang, baik utang pokok maupun bunganya (Sartono 2001). Jika koperasi

berhenti, maka solvabilitas merupakan kemampuan KUD untuk membayar semua

kewajibannya kepada pihak ketiga (Amidipraja dan Wirasasmita 1990). Rasio-

rasio yang digunakan dalam solvabilitas adalah rasio modal sendiri dengan total

aktiva (equity to total aset ratio), rasio modal sendiri dengan aktiva tetap (equity

to fixed aset ratio), rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang (fixed aset to

long term debt ratio), rasio total hutang dengan total aktiva (debt ratio) dan rasio

total hutang dengan total modal sendiri (debt equity ratio). Semakin rendah angka

rasio, maka semakin tinggi solvabilitas KUD dan menggambarkan bahwa beban

utang tidak terlalu berat.

Modal sendiri terhadap total aktiva menunjukkan semua total aktiva akan

dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca. Sangat penting untuk

menunjukkan tingkat keamanan dan sumber permodalan yang dimiliki kreditur.

Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukaan semakin kecil jumlah modal pinjaman

yang digunakan KUD. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 50

persen (Suwandi 1985).

Rasio modal sendiri terhadap aktiva tetap menunjukkan proporsi aktiva

tetap yang dibiayai oleh modal sendiri. Modal sendiri yang lebih besar dari pada

aktiva tetap keadaannya lebih baik karena dapat mempertahankan likuiditas KUD

saat terjadi pembayaran hutang saat itu. Sebaliknya jika modal sendiri lebih kecil

daripada aktiva tetap karena over investment dalam aktiva tetap atau kurangnya

modal KUD. Rasio yang baik dalam rasio modal sendiri terhadap total aktiva

Page 54: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

39  

adalah minimal 150 persen. Sedangkan rasio aktiva tetap dengan hutang jangka

panjang menunjukkan kemampuan koperasi untuk memperoleh pinjaman baru

dengan jaminan aktiva tetap. Menurut Suwandi (1985), standar yang baik adalah

minimal 150 persen. Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditur

jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan KUD

untuk mencari pinjaman (Munawir 2002).

Debt ratio merupakan rasio yang menunjukkan jumlah total aktiva yang

digunakan untuk menjamin total hutang. Rasio yang baik digunakan adalah

minimal maksimum 50 persen. Semakin besar rasio ini maka semakin besar resiko

koperasi (Suwandi 1985). Sedangkan debt equity ratio merupakan rasio yang

menunjukkan jumlah total hutang yang dijamin oleh total modal sendiri. Standar

yang baik untuk rasio ini adalah maksimum 67 persen. Semakin tinggi rasio ini

maka kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah

(Suwandi 1985).

3) Profitabilitas/ Rentabilitas

Penggunaan aktiva secara produktif oleh KUD merupakan gambaran

profitabilitas. Menurut Munawir (2002) menyatakan rasio profitabilitas atau

rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Kemampuan menghasilkan laba antara perusahaan dan KUD tentunya berbeda.

Sebuah perusahaan labanya sangat dipengaruhi oleh investasi sedangkan KUD

sangat dipengaruhi oleh modal sendiri yang bersumber dari anggota (Rasmussen

1975). Menurut Amidipraja dan Wirasasmita (1990), meskipun koperasi

tujuannya bukan mengejar untung yang sebesar-besarnya, tetapi pengetahuan

keadaan laba koperasi perlu diketahui. Mundur majunya koperasi ditentukan juga

adanya rugi dan laba usaha koperasi. Kemampuan KUD dalam menghasilkan

SHU dilihat dari rasio rentabilitas dengan menggunakan beberapa rasio seperti

rasio laba bersih (net profit margin), rasio operasional (operating margin ratio),

rasio rentabilitas modal sendiri (return on equity), dan tingkat pengembalian

investasi (return on investment).

4) Efektivitas / Aktivitas Usaha

Efektivitas penggunaan dana dilihat dari bagaimana dana tersebut

digunakan dalam bentuk beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan

Page 55: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

40  

(Kuswandi 2006). Rasio yang dipergunakan adalah rasio harga pokok penjualan

atas penjualan, harga pokok penjualan, dan beban operasi atas penjualan. Menurut

Rasmussen (1975) dan Keown (2002), hasil analisis rasio dapat dibandingkan

dengan analisis rasio usaha sejenis secara umum untuk melihat hasil kinerja

namun karena keterbatasan peneliti mencari rata-rata kinerja keuangan sejenis

secara umum, maka hanya dengan membandingkan angka-angka rasio perusahaan

sendiri dari tahun ke tahun untuk mendapatkan penilaian kinerja keuangan.

Menurut Sartono (2001) analisis rasio aktivitas usaha atau efektivitas

menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk

memperoleh penjualan. Sumber daya yang dimiliki oleh koperasi harus dapat

dimanfaatkan dengan efektif dan efisien agar memperolah laba yang diinginkan.

Rasio-rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah rasio perputaran total aktiva

(total asets turn-over ratio), rasio perputaran aktiva tetap (fixed asets turn-over

ratio), rasio perputaran piutang (account receivable turn-over ratio), dan rasio

perputaran persediaan (inventory turn-over ratio).

3.3. Kinerja KUD Berdasarkan Indeks Jatidiri

Kinerja koperasi berdasarkan indeks jatidiri koperasi menurut Soedjono

(2003) adalah ciri dasar yang melekat pada koperasi dengan arti dan definisi

sebenarnya dari perkumpulan anggota sebagai organisasi sosial ekonomi.

Gambaran mengenai jatidiri koperasi dikarenakan kegiatan pelayanan KUD

kepada anggotanya dalam bidang usaha dan organisasi, sebagai pedoman agar

koperasi tidak berjalan diluar tujuan dan prinsip koperasi. Indeks jatidiri KUD

dilihat berdasarkan manfaat yang dirasakan anggota yang berakibat pada

partisipasi dan dipengaruhi oleh kinerja KUD. Jatidiri KUD berada pada tiga pilar

yaitu manajemen KUD, manfaat, dan partisipasi (Djohan 2010). Jika adanya

manfaat yang dirasakan anggota akan berakibat pada tingkat partisipasi.

Partisipasi anggota tersebut akan mempengaruhi kinerja KUD yang sesuai dan

memberikan manfaat bagi anggotanya.

Indeks Jatidiri sangat penting untuk menyeimbangkan aspek perusahaan

dan perkumpulan pada KUD (Soedjono 2003). PTP/DLA sebagai alat untuk

mengukur perkembangan atau kinerja perlu dilengkapi dengan penilaian tingkat

intensitasnya dalam pengeterapan jatidiri koperasi dengan indeks yang diolah dari

Page 56: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

41  

konsep Daniel Cote (Soedjono 2003). Konsep Daniel Cote dilihat berdasarkan

dua poros yaitu KUD berdasarkan intensitas jatidiri dan aturan-aturan korporasi.

Intensitas jatidiri merupakan kegiatan-kagiatan atau profil KUD selama ini

berdasarkan pada prinsip dan aturan koperasi. Sedangkan untuk aturan korporasi

berdasarkan kegiatan pasar yang dihadapi oleh KUD. Poros pertama (vertikal)

mencerminkan jantung jatidiri koperasi meliputi nilai-nilai dan legitimasi yang

merupakan watak, prinsip-prinsip praktek koperasi dan sifat khas koperasi. Poros

pertama ini juga dapat menunjukkan kehilangan sepenuhnya jatidiri koperasi

dengan hilangnya kebersamaan (de-mutualisasi). Poros kedua (horizontal)

mengukur dinamika-dinamika lingkungan dimana koperasi beroperasi, dicirikan

oleh makin kecilnya atau makin besarnya intensitas persaingan. Seperti halnya

pada poros pertama, disini dapat terjadi pula bahwa sementara koperasi beroperasi

dalam lingkungan tanpa persaingan (bukan pasar).

3.4. Kerangka Pemikiran Operasional

KUD Sumber Alam berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

yang mendapat berbagai penghargaan dan masih melakukan kegiatan usaha pada

bidang agribisnis untuk petani dan non agribisnis untuk seluruh anggota

khususnya non petani. Kemudian bekerja sama dengan berbagai pihak dalam

meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan pada anggota. Sehingga KUD

Sumber Alam mengalami peningkatan jumlah anggota dan permodalan.

Meningkatnya jumlah anggota dan permodalan belum dapat menunjukkan

tingkat partisipasi tinggi dalam KUD. Partisipasi organisasi anggota KUD yang

dilihat dari kegiatan RAT dan kegiatan pembelian. Partisipasi usaha dilihat dari

kegiatan pembelian terhadap KUD, sedangkan partisipasi permodalan dilihat

berdasarkan kewajibannya melakukan simpanan wajib dan sukarela. Oleh karena

itu koperai Unit Desa (KUD) Sumber Alam melakukan berbagai kegiatan atau

langkah. Semua kegiatan yang dilakukan oleh KUD dalam meningkatkan

pelayanan kepada anggotanya masih terdapat berbagai kendala. Kendala-kendala

yang dihadapi oleh KUD Sumber Alam adalah mengkoordinasikan kepada

seluruh anggota KUD dan distribusi pemasaran terhadap anggotanya. Oleh karena

diperlukan berbagai analisis terhadap anggota KUD dan manajemen dari KUD

sendiri. Analisis terhadap anggota adalah mengetahui respon anggota petani dan

Page 57: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

42  

non petani terhadap manfaat sosial ekonomi. Sedangkan analisis manajemen

koperasi diperlukan analisis mengenai kapasitas kelembagaan KUD dalam

berbagai kegiatannya yang dilihat dari visi KUD Sumber Alam, sumberdaya,

kapasitas, dan jaringan kerja.

Menganalisis hubungan antara manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang

dirasakan oleh anggota dengan tingkat partisipasi anggota dilakukan melalui uji

korelasi koefisien rank spearman. Dengan mengetahui hubungan antara manfaat

ekonomi dan manfaat sosial dengan tingkat partisipasi, pengelola koperasi dapat

mengambil keputusan atau kebijakan dalam pengembangan koperasi. Melalui

kebijakan tersebut diharapkan koperasi dapat menjadi organisasi yang tangguh

dengan membangun perekonomian masyarakat serta mampu menghadapi

tantangan persaingan yang semakin ketat.

Hasil dari manfaat sosial ekonomi petani dan non petani dihubungkan

dengan tingkat partisipasinya. Hal ini dikarenakan partisipasi anggota merupakan

faktor yang penting dalam mendukung keberhasilan dan perkembangan koperasi.

Partisipasi anggota akan semakin meningkat jika koperasi menyediakan pelayanan

yang memuaskan bagi anggota serta adanya motivasi bagi anggota untik berperan

aktif dalam setiap kegiatan koperasi. Partisipasi anggota akan timbul jika koperasi

memberikan manfaat bagi anggota dengan pelayanan dan pengelolaan yang baik

dari koperasi. Manfaat yang dirasakan oleh anggota adalah manfaat ekonomi dan

manfaat sosial. Manfaat sosial dilihat dari hubungan, pelayanan, dan pelatihan.

Sedangkan manfaat ekonomi dilihat dari kegiatan pembelian anggota terhadap

barang dan jasa yang disediakan KUD. Partisipasi anggota terhadap koperasi

dapat dilihat dari peran serta aktif anggota di bidang organisasi, modal, dan usaha.

Langkah yang akan dilakukan oleh KUD Sumber Alam harus dilihat

bagaimana kinerja koperasi dari berbagai sisi baik produksi, sumberdaya manusia,

keuangan dan sisi lainnya yang harus diketahui oleh koperasi itu sendiri. Penilaian

kinerja KUD dilihat dari aspek visi, kapasitas, sumber daya, dan jaringan kerja

yang akan mengukur seberapa efisienkah kinerja yang dilakukan oleh KUD.

Pengukuran kinerja yang dilakukan menggunakan Penilaian Tangga

Perkembangan (PTP) yang disesuaikan dengan kondisi di KUD Sumber Alam.

Kinerja keuangan yang sangat penting bagi kelancaran koperasi. Kinerja

Page 58: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

43  

keuangan koperasi dapat dilihat dari laporan keuangan dengan analisis rasio

keuangan. Analisis partisipasi dan kinerja dari dua sisi dapat memberikan

gambaran dalam menempatkannya pada indeks jatidiri Model Daniel Cote. Hal ini

dilakukan karena KUD berada pada dua poros sebagai organisasi dan persaingan

di pasar dalam memberikan pelayanan anggota. Hasil dari analisis dan

pengamatan terhadap kinerja keuangan akan digunakan para pengambil keputusan

untuk mengambil langkah, baik yang berkaitan langsung dengan keuangan

maupun secara tidak langsung yaitu penurunan skala penjualan, perekrutan atau

pemberhentian karyawan koperasi.

Kinerja KUD yang baik dilihat dari kesesuaian manajemen KUD dengan

implementasinya. Kinerja yang baik menunjukkan visi, kapasitas, dan sumber

daya sesuai dan efisien. Serta dapat menempatkan KUD pada jatidiri kuat dan

persaingan usaha yang baik. Sedangkan pengukuran kinerja keuangan dilakukan

dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan

koperasi. Hal ini dilakukan karena dengan analisis rasio memudahkan para

pengambil keputusan dalam melihat badan usaha yang harus dilaksanakan sesuai

dengan kondisi di pasar seperti kekuatan dan kelemahan badan usaha yang dilihat

dari laporan keuangan. Selain itu juga analisis rasio dapat mengetahui secara

keseluruhan laporan keuangan atau dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil

analisis laporan keuangan koperasi dapat dilihat Kinerja KUD Sumber Alam.

Kinerja koperasi akan mempengaruhi partisipasi anggota.

Page 59: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

Ouput : KUD Sumber Alam (Kegiatan untuk anggota)

KUD Sumber Alam mengalami peningkatan jumlah anggota namun partisipasi kurang dalam kehadiran RAT hanya 14 persen dari keseluruhan anggota, dan partisipasi dalam usaha hanya aktif pada

simpan pinjam

Manfaat ekonomi Dan sosial

Input : KUD Sumber Alam (Kegiatan Manajemen KUD) organisasi dan keuangan

Partisipasi

VISI Kapasitas Sumber daya Jaringan kerja

Penetapan Jatidiri KUD model Daniel Cote

Alternatif strategi bagi pengembangan

Korelasi Rank Spearman Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) dan Peranan

Kinerja KUD

Gambar 3. Diagram Kerangka Pemikiran

44

Page 60: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai Analisis Partisipasi Anggota dan Kinerja Koperasi

Unit Desa Sumber Alam dengan studi kasus Kecamatan Darmaga Kabupaten

Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja) dengan

pertimbangan bahwa KUD Sumber Alam memiliki berbagai kegiatan usaha baik

berbasis pertanian maupun non pertanian. KUD Sumber Alam yang merupakan

koperasi yang telah lama berdiri dan memiliki berbagai unit usaha serta mendapat

penghargaan sebagai KUD percontohan se- Jawa Barat di Tahun 1998.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2011.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan

data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung didapat dari sumber

informasi melalui pengamatan langsung, diskusi, dan wawancara yang

berpedoman pada kuesioner yang disesuaikan untuk menjawab masalah

penelitian. Data sekunder merupakan data yang diambil berdasarkan data yang

telah dari data internal laporan tahunan KUD Sumber Alam untuk mengetahui

kinerja keuangan KUD, laporan jumlah KUD di Kabupaten Bogor, internet,

artikel, jurnal, dan hasil penelitian lainnya yang dapat menjadi acuan dalam

penelitian ini. Data tersebut digunakan sebagai data pendukung dan pembanding

penelitian ini.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perangkat KUD. Langkah-

langkah dalam melakukan pengumpulan data antara lain :

1. Survei pendahuluan terhadap KUD Sumber Alam

2. Wawancara terhadap anggota KUD untuk menganalisis tingkat partisipasi

3. Wawancara dan diskusi dengan manajemen KUD yaitu lima orang anggota,

ketua pengurus, sekretaris, manajer, dan pengawas untuk menganalisi kinerja

PTP dan indeks jatidiri.

4. Analisis keuangan diperoleh dari laporan tahunan KUD tahun 2009-2010

Page 61: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

46  

4.3. Metode Penentuan Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan responden dalam

menganalisis manfaat sosial ekonomi dilihat dari populasi yang diambil adalah

anggota KUD Sumber Alam yang berprofesi petani dan bukan petani sebagai

pembandingnya berdasarkan data keanggotaan di buku registrasi KUD Sumber

Alam. Hal tersebut dilakukan berdasarkan usaha yang dijalankan oleh KUD

berbasis pertanian dan non pertanian. Sehingga responden dalam penelitian ini

adalah petani dan non petani. Untuk itu, teknik pengambilan responden yang

digunakan yaitu stratified random sampling, dengan mengelompokkan anggota

KUD yang berprofesi petani dan non petani. Teknik ini dilakukan dengan

mengumpulkan nama-nama anggota KUD, kemudian nama-nama tersebut secara

acak dan nama yang keluar akan menjadi responden dalam penelitian ini.

Responden yang digunakan adalah responden yang aktif melakukan transaksi

dengan KUD.

Ukuran responden dalam penelitian terhadap anggota KUD ditentukan

berdasarkan ukuran minimum responden yang dapat diterima berdasarkan metode

deskriptif dan korelasional minimal 30 responden (Umar 2004). Penggunaan

metode responden tersebut dikarenakan jumlah anggota yang sangat banyak dan

terkendala dalam masalah lokasi anggota yang berbeda-beda. Penggunaan

responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 responden dengan 31

responden petani dan 31 responden non petani. Jumlah responden yang digunakan

dapat menjawab maksud dari pertanyaan dalam penelitian ini. Hal ini juga sesuai

dengan uji validitas dengan SPSS 15 for windows dalam memperoleh jawaban

yang relevan dalam penelitian. Penggunaan responden tersebut dimaksudkan

untuk membandingkan kegiatan partisipasi petani terhadap kegiatan agribisnis dan

non petani terhadap kegiatan non agribisnis.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4.1. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui relevan tidaknya pertanyaan

yang diajukan dalam penelitian ini. Dimana pertanyaan dalam penelitian yang

Page 62: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

47  

relevan memiliki tingkat validitas lebih dari 60 persen dan uji reabilitas

merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam dalam

menjawab hal-hal yang ditanyakan. Pertanyaan dikatakan reliabel apabila

menghasilkan jawaban yang sama (Nugroho 2005). Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach dengan bantuan software

SPSS 15 for windows. Suatu pertanyaan dianggap reliabel jika nilai alpha lebih

dari 0,60 (Nugroho 2005). Dengan rumus :

ri =

nilai varian total dan varian item dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

                 dan  

Dimana :

ri = reliabilitas instrument

k = jumlah butir pertanyaan

Σ Si2 = jumlah varian item

St2 = varian total

Jki = jumlah kuadrat seluruh skor item

Jks = jumlah kuadrat subyek

n = jumlah responden

x = nilai skor yang dipilih

Uji reliabilitas dilakukan pada 62 responden (31 petani dan 31 non petani)

dimana nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih dengan nilai r lebih dari 0,6.

Penggunaan 62 responden dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini

dengan dilakukan pengujian data menggunakan SPSS 15 for windows. Hasil uji

reliabilitas dan validitas untuk setiap indikator partisipasi, manfaat ekonomi dan

manfaat sosial petani dan non petani dilihat pada Lampiran 5.

Hasil uji reliabilitas dan validitas dengan penggunaan 62 responden

disimpulkan bahwa setiap indikator-indikator dalam penelitian dapat

menunjukkan data yang sesuai dalam penelitian ini. Untuk variabel yang

Page 63: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

48  

digunakan dalam penelitian ini terdiri variabel ekonomi dan sosial terhadap

tingkat partisipasi anggota. Variabel terikat (X) yaitu manfaat ekonomi dan

manfaat sosial, sedangkan variabel bebas (Y) yaitu partisipasi anggota. Dimana

indikator dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial serta partisipasi antara lain :

1. Penentuan indikator manfaat sosial yang dirasakan petani dan non petani sama

yaitu hubungan baik dengan pengurus yang dilihat dari intensitas hubungan

dalam berbagai kegiatan yang ada di KUD, hubungan kerjasama dengan

sesama anggota, kepuasan fasilitas dan pelayanan, serta kepuasan pelatihan.

Hal ini berdasarkan prinsip setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang

sama terhadap KUD tanpa ada pengecualian. Anggota-anggota di dalam KUD

diperlakukan sama sebagai pelanggan dan pemilik. Indikator-indikator

tersebut dapat mewakili penelitian mengenai manfaat sosial yang dirasakan

anggota KUD.

2. Penentuan indikator manfaat ekonomi berbeda antara petani dan non petani

dalam bidang usaha, namun dalam bidang jasa sama yaitu pinjaman. Hal ini

dikarenakan perbedaan kebutuhan antara petani dan non petani. Petani lebih

membutuhkan pupuk dan obat-obatan yang disediakan KUD. Sehingga petani

melakukan pembelian terhadap pupuk dan obat-obatan. Sedangkan non petani

lebih dominan melakukan pembelian terhadap air mineral dan gas elpiji. Oleh

karena itu, asumsi yang digunakan dalam penentuan indikator manfaat

ekonomi petani terhadap barang agribisnis dan manfaat ekonomi non petani

terhadap barang non agribisnis.

3. Penentuan partisipasi anggota terhadap KUD dilihat dari berbagai kegiatan

yang mendukung berdirinya KUD yaitu organisasi, usaha, dan permodalan.

Indikator-indikator dalam partisipasi organisasi adalah kehadiran RAT dan

pengambilan keputusan saat RAT. Kehadiran anggota dalam RAT dilihat dari

sering atau tidaknya hadir dalam RAT selama menjadi anggota (minimal

kehadiran dalam penelitian ini adalah 3 kali hadir) begitu juga pada pemberian

saran. Indikator-indikator dalam partisipasi usaha adalah kegiatan pembelian

anggota terhadap barang-barang atau jasa yang disediakan oleh KUD.

Sedangkan indikator-indikator partisipasi dalam permodalan dilihat dari

keaktifan anggota dalam melakukan simpanan wajib dan simpanan sukarela.

Page 64: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

49  

Menurut Umar (2004) setiap data Xi maupun Yi ditetapkan peringkatnya

relatif terhadap X dan Y yang lain dari yang terkecil sampai yang terbesar. Skala

nilai dalam setiap indikator Xi dan Yi dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.4.2 Analisis Manfaat Sosial Ekonomi Anggota KUD Sumber Alam dan Tingkat Partisipasinya Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan melihat

manfaat ekonomi. Manfaat ekonomi ini merupakan manfaat yang dirasakan

setelah menjadi anggota koperasi bagi petani dan non petani. Manfaat ekonomi

yang dianalisis mencakup kepuasan anggota terhadap harga barang agribisnis dan

non agribisnis yang ditawarkan KUD. Hasil dari jawaban responden mengenai

manfaat ekonomi yang dirasakan anggota dilakukan pemberian skor untuk

mengetahui kesimpulan umum. Indikator-indikator dari manfaat ekonomi dan

pemberian skor dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Indikator Manfaat Ekonomi dan Skor No Indikator Manfaat Ekonomi Skor Manfaat * Total Skor Keterangan

1 2 31 Pendapatan SHU 2 Kepuasan harga agribisnis

(Saprotan)

3 Kepuasan harga non agribisnis (gas elpiji dan air mineral)

4 Kemudahan memperoleh barang agribisnis

5 Kemudahan memperoleh barang non agribisnis

6 Kemudahan melakukan pinjaman

7 Keringanan bunga pinjaman Keterangan : * Skor 1 : Tidak memuaskan

2 : Kurang memuaskan 3 : Memuaskan

Pemberian skor bertujuan untuk mengetahui tingkat manfaat yang

dirasakan responden misalnya tidak merasakan manfaat ekonomi dikarenakan

tidak adanya transaksi pembelian dan tidak merasakan adanya pendapatan di

dalam KUD. Kemudian dilihat dari manfaat sosial yang dirasakan anggota KUD

adalah terjalinnya hubungan baik dengan sesama anggota maupun pengurus,

Page 65: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

50  

kepuasan terhadap pelayanan KUD, serta pembinaan dan pelatihan usaha yang

diadakan oleh KUD Sumber Alam. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Indikator Manfaat Sosial dan Skor No Indikator Manfaat Sosial Skor Manfaat * Total

Skor

Keterangan

1 Hubungan pengurus dalam

pembelian

2 Hubungan kerjasama

dengan sesama anggota

3 Pembinaan dan pelatihan

4 Kepuasan pelayanan Keterangan : * Skor 1: Tidak memuaskan

2: Kurang memuaskan 3: Memuaskan

Menurut Nazir (1988), skor respon responden dijumlahkan dan jumlah ini

merupakan total skor, dan total skor inilah ditafsirkan sebagai posisi responden

dalam skala likert. Total skor akan dikategorikan ke dalam selang dengan rentang

skor terendah adalah skor terkecil dikali jumlah responden misal (1x31=31) dan

rentang skor tertinggi adalah skor terbesar dikali jumlah responden (3x31=93)

serta rentang skala penilaian yaitu dengan membagi rentang skor teringgi yang

dikurangi rentang skor terendah dengan banyaknya skor misal ((93-31)/3= 20).

Penelitian ini menyimpulkan skor yang berada pada selang 31-51 termasuk

kategori tidak puas, skor yang berada pada selang 52-72 termasuk kategori kurang

puas dan skor yang berada pada selang 73-93 ternasuk dalam kategori puas.

Tingkat partisipasi anggota koperasi baik petani maupun non petani

dilihat dari partisipasi organisasi, usaha, dan permodalan. Partisipasi anggota

dalam organisasi dilihat dari kehadiran anggota dalam RAT dan keaktifan anggota

dalam memberikan saran kepada pengurus dan manajemen koperasi. Partisipasi

anggota dalam permodalan dilihat dari keaktifan anggota dalam membayar

simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela. Sedangkan dalam

bidang usaha dilihat dari keaktifan anggota dalam memanfaatkan unit usaha

agribisnis KUD yaitu saprotan dan pinjaman. Penentuan skor dalam melihat

Page 66: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

51  

kategori partisipasi rendah, sedang, dan tinggi sama dengan pengukuran manfaat

ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Indikator Partisipasi dan Skor No Indikator Partisipasi Skor Partisipasi * Total

Skor

Keterangan

1 Partisipasi organisasi

Kehadiran RAT

Saran dalam RAT

2 Partsipasi usaha

Pembelian barang agribisnis

Pembelian non agribisnis

3 Partisipasi permodalan

Simpanan wajib

Simpanan sukarela Keterangan : * Skor 1 : Tidak aktif

2: Kurang aktif 3: Aktif

Selang 31-51 termasuk kategori tidak aktif, skor yang berada pada selang

52-72 termasuk kurang aktif, dan skor aktif pada selang 73-93.

4.4.3 Analisis Korelasi Manfaat Ekonomi dan Manfaat Sosial Terhadap Tingkat Partisipasi dengan Rank Spearman Korelasi rank spearman dalam penelitian ini digunakan untuk

pengukuran korelasi pada statistik non parametric khususnya untuk data ordinal

yaitu data yang mempunyai skala pengukuran yang berjenjang. Korelasi rank

spearman dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

tingkat partisipasi (Y) dengan manfaat ekonomi (X) yang dirasakan oleh anggota

petani dan non petani. Selain itu, dapat mengetahui tingkat partisipasi dengan

manfaat sosial yang dirasakan oleh petani dan non petani. Dimana tingkat

partisipasi merupakan variabel Y dan manfaat sosial variabel X.

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program aplikasi

software SPSS 15,0 for windows. Rumus koefisien korelasinya (Sugiyono 2007):

Page 67: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

52  

Keterangan :

rs = koefisien korelasi Rank Spearman

N = jumlah responden

di = beda antara dua variabel berpasangan

1dan 6 = bilangan koefisien

Berdasarkan nilai korelasi, kriteria pengujian hubungan observasi

dilakukan pada taraf nyata (α = 5 %). Pengambilan keputusan dapat dilihat dari

kuat lemahnya hubungan dengan ditunjukkan pada nilai korelasi rank Spearman

(Sarwono 2006). Nilai korelasi yang positif menunjukkan adanya hubungan

searah antar variabel tersebut. Sedangkan nilai korelasi negatif menunjukkan

adanya hubungan berlawanan arah diantara variabel tersebut. Dimana nilai

rentang nilai korelasi jika > 0,5 memiliki hubungan kuat dan <0,5 memiliki

hubungan yang lemah.

4.5. Analisis Kinerja pada Penilaian Tangga Perkembangan (PTP)

Kinerja KUD Sumber Alam berdasarkan PTP/DLA dilihat berdasarkan

visi, kapasitas, sumber daya, dan jaringan kerja. Dari berbagai indikator tersebut

terdapat komponen-komponen yang disesuaikan dengan kondisi kinerja KUD

Sumber Alam. PTP ini merupakan penilaian secara kualitatif dengan adanya

pemberian indikator-indikator yang terdapat pada manajemen koperasi. Indikator-

indikator tersebut diberikan skor untuk memudahkan pengukuran tingkat

keefisienan kinerja KUD secara kuantatif. Namun untuk mengetahui gambaran

mengenai komponen kinerja diberikan variabel-variabel yang sesuai dengan

tujuan komponen. Variabel penelitian dalam analisis kinerja KUD dengan

menggunakan PTP terdapat berbagai indikator (Soedjono 2003). Indikator untuk

menentukan visi, kapasitas, sumberdaya, dan jaringan kerja didasarkan pada

tabulasi dengan pemberian nilai untuk setiap variabel. Hal ini dapat dilihat pada

Tabel 7.

Page 68: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

53  

Tabel 7. Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan No Indikator Skor A VISI 1 Pemerataan pemanfaatan anggota 1-5 2 Keefektifan komunikasi dengan anggota 1-5 3 Komitmen terhadap pengembangan bisnis 1-5 4 Kefektifan kepemimpinan dan manajemen

pengurus 1-5

5 Komitmen terhadap pengembangan sosial 1-5 6 Keefektifan rencana strategic 1-5 7 Mekanisme penyelesaian sengketa 1-5 Sub total Dari 35 B KAPASITAS 8 Struktur organisasi pada keberhasilan koperasi 1-5 9 Retensi (dipertahankannya) tenaga staf 1-5 10 Syarat-syarat pelayanan bagi tenaga staf 1-5 11 Pelatihan tenaga staf 1-5 12 Langkah, teknologi untuk mengurangi biaya-

biaya 1-5

13 Sistem-sistem operasi dan pengaturan keuangan 1-5 14 3 tahun laporan audit 1-5 15 Pemberian pelayanan kepada anggota 1-5

Sub total Dari 40 C SUMBER DAYA 16 Kecukupan modal (M) 1-5 17 Pertumbuhan asset (T) 1-5 18 Manajemen asset (P) 1-5 19 Kebijakan perkreditan (Tg) 1-5 Sub total Dari 40 D JARINGAN KERJA Angka dihitung

dua kali 20 Kebijakan anggaran/fiscal 1-5 21 Hubungan dengan organisasi puncak 1-5 22 Hubungan dengan pihak lain 1-5 Sub total Dari 20/35

Sumber ; Soedjono (2003) dalam LSP21(2003)

Indikator-indikator dalam PTP sudah sesuai dengan indikator yang

terdapat di dalam koperasi. Setiap indikatot terdapat berbagai variabel yang

menunjukkan tujuan koperasi sebagai lembaga sosial ekonomi. Indikator –

indikator yang telah diberi skor dilakukan penjumlahan dari setiap variabel.

Penjumlahan skor untuk setiap indikator dilakukan secara mean dan ditentukan

rentang skala nilai. Skor PTP/DLA menurut Soedjono (2003) dalam LSP2I (2003)

dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 69: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

54  

Tabel 8. Skor Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) Keterangan Skor Skala Nilai Kemajuan secara konsisten atau baik 5 Kemajuan terjadi sejak penilaian terakhir 4 Kinerja naik dan turun 3 Dalam keadaan yang terbaik, bukti yang ada tidak sempurna/berbeda dalam dari pencapaian

2

Sedikit atau tidak ada pembuktian tentang pencapaian selama periode terakhir

1

Sumber : Soedjono (2003) dalam LSP2I 2003

Penelitian ini dilakukan dua kali dengan skala satu bulan sekali. Hal ini

dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Hasil dari penelitian PTP ini dibagi

menjadi tiga zona yaitu hijau, kuning, dan merah. Keterangan mengenai tiga zona

tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Indikator-indikator Penilaian Tangga Perkembangan (PTP) Indikator Skala nilai Menurut

Indikator Keterangan

Visi Hijau (35-22) Kuning (21-12) Merah (11-0)

Hijau = visi yang diterapkan baik Kuning = visi pada umumnya baik namun harus diperhatikan lagi Merah = visi yang diterapkan tidak sesuai

Kapasitas Hijau (40-26) Kuning (25-13) Merah (12-(-5))

Hijau = kapasitas organisasi baik Kuning = kapasitas organisasi baik namun harus diperhatikan lagi Merah = kapasitas organisasi semakin sulit

Sumber daya Hijau (40-28) Kuning (27-15) Merah (7-0)

Hjau = sumber daya yang dimiliki baik Kuning = sumber daya yang dimiliki baik namun harus diperhatikan Merah = sumber daya mengalami kesulitan

Jaringan kerja (tanpa wawancara tambahan)

Hijau (20-15) Kuning (14-8) Merah (7-0)

Hijau = jaringan kerja koperasi baik Kuning = jaringan kerja baik namun harus diperhatikan Merah = jaringan kerja mengalami kesulitan

Sumber : Soedjono dalam Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LPSP2I 2003)

Indikator-indikator tersebut telah menjadi ketentuan untuk semua koperasi

di Indonesia yang terdapat pada PTP/ DLA dengan rentang atau jarak yang

Page 70: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

55  

memungkinkan dari setiap indikator antara lain hijau rentang (150-(-5)) = 145-98,

kuning rentang (97-52), merah rentang (51-(-5)). Perolehan rentang tersebut

didapat dari tabulasi setiap indikator dengan penjumlahan dari setiap skala

indikator. Secara umum PTP dilakukan penempatan pada tiga zona yaitu hijau

yang artinya kinerja yang dilakukan baik dimana kegiatan dalam pemanfaatan

sumberdaya, kapasitas, dan jaringan kerja sesuai dengan visi di KUD. Zona

kuning menunjukkan kinerja pada umumnya memuaskan sesuai visi namun ada

indikator yang perlu dilakukan perbaikan terhadap kemajuan KUD. Zona merah

menunjukkan kinerja yang dilakukan KUD berada dalam kesulitan artinya tidak

sesuai dengan visi, kapasitas, sumberdaya, dan jaringan kerja.

4.5.1 Analisis Rasio Keuangan

Analisis kinerja keuangan merupakan analisis kuantitatif dengan

pendekatan akuntansi terhadap laporan keuangan. Analisis laporan keuangan ini

dilakukan dengan analisis rasio keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan

KUD. Analisis rasio digunakan untuk melihat perkembangan kinerja keuangan

koperasi dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jalannya

koperasi. Analisis rasio yang digunakan terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas,

rentabilitas, dan aktivitas usaha (Munawir 2002).

A. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar

kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Likuiditas diukur dengan

menggunakan rasio di bawah ini :

1. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio lancar menunjukkan kemampuan koperasi untuk memenuhi hutang

lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Standar yang baik adalah minimal 200

persen (Munawir 2002). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan koperasi dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena

persediaan memiliki sifat yang kurang likuid yaitu memerlukan waktu yang relatif

Page 71: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

56  

lama untuk dicairkan. Standar yang baik rasio ini adalah minimal 150 persen.

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

B. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi untuk memenuhi seluruh

kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio

solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio di bawah ini :

1) Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva (Equity To Total Asset Ratio)

Rasio ini menunjukkan tingkat solvabilitas koperasi dengan anggapan

bahwa semua aktiva akan dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam

neraca. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 50 persen (Suwandi

1985). Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah pinjaman yang

digunakan untuk membiayai aktiva koperasi. rasio ini dirumuskan :

2) Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap (Equity To Fixed Asset Ratio)

Rasio ini menunjukkan proporsi aktiva tetap yang dibiayai oleh modal

sendiri. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 150 persen (Suwandi

1985). Dengan rumus :

3) Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang (Fixed Asset To Long

Term Debt Ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi untuk memperoleh pinjaman

baru dengan jaminan aktiva tetap. Standar yang baik untuk rasio ini adalah

minimal 150 persen (Suwandi 1985). Semakin tinggi rasio semakin besar jaminan,

kreditur jangka panjang semakin aman atau terjamin, dan semakin besar

kemampuan koperasi untuk mencari pinjaman. Rumus rasio ini adalah :

 

4) Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva (Debt Ratio)

Page 72: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

57  

Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan dana yang dibiayai

dari hutangnya. Standar yang baik untuk rasio ini adalah maksimum 50 persen

(Suwandi 1985). Semakin kecil rasio ini maka semakin kecil resiko yang akan

ditanggung oleh koperasi. Dengan rumus :

5) Rasio Total Hutang dengan Total Modal Sendiri (Debt Equity Ratio)

Rasio ini menunjukkan proporsi hutang yang dijamin oleh modal sendiri.

Standar yang baik untuk rasio ini adalah maksimum 67 persen (Suwandi 1985).

Jika nilai rasio ini lebih dari satu berarti kemampuan modal sendiri untuk

menjamin hutang semakin rendah. Namun jika rasio lebih kecil dari satu maka

kemampuan modal sendiri untuk menjamin selutuh hutangnya lebih besar. Rasio

ini dirumuskan :

C. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan

laba dalam periode tertentu. Rentabilitas dapat diukur dengan beberapa rasio,

yaitu :

1. Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio)

Net Profit Margin Ratio menunjukkan besarnya laba bersih yang dapat

dihasilkan koperasi setiap Rp 1, 00 penjualan. Standar yang baik untuk rasio ini

adalah minimal empat persen (Suwandi 1985). Semakin besar nilai rasio ini maka

semakin besar kemampuan koperasi dalam memperoleh laba. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

2. Rasio Operasional (Operating Margin Ratio)

Rasio operasional menunjukkan tingkat efisiensi koperasi dalam

menjalankan usahanya. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal dua

persen (Suwandi 1985). Semakin besar rasio ini maka semakin besar kemampuan

koperasi dalam memperoleh laba operasi. Dengan rumus :

Page 73: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

58  

3. Ratio Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (Return on Net Worth Ratio)

Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas modal yang digunakan

koperasi merupakan suatu pengukuran penghasilan yang tersedia bagi koperasi

atas modal yang diinvestasikan. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal

15 persen. Semakin besar rasio ini maka modal sendiri semakin produktif dalam

menyumbangkan laba bersih bagi koperasi. rasio ini dirmuskan sebagai berikut :

4. Ratio Tingkat Pengembalian Investasi (Return On Investment)

ROI menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan pendapatan

dan mengindikasikan koperasi menggunakan seluruh asset yang tersedia dengan

baik. Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi aktivitas keseluruhan koperasi.

Analisis ROI merupakan hubungan antara pendapatan dengan investasi pada

aktiva yang ditanamkan koperasi. Standar yang baik adalah minimal 4 persen.

Dengan rumus :

D. Rasio Aktivitas Usaha

Rasio aktivitas usaha atau efektivitas menunjukkan sejauh mana koperasi

menggunakan asset secara efisien untuk memperoleh penjualan (Sartono 2001).

Rasio-rasio yang digunakan dalam rasio aktivitas usaha ini sebagai berikut :

1. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asssets Turn-Over Ratio)

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi dari operasi koperasi tersebut.

Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 5 kali (Suwandi 1985). Semakin

besar rasio perputaran total aktiva, maka akan semakin besar tingkat efisiensi

penggunaan harta dari suatu koperasi. dengan rumus :

2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap ( Fixed Assets Turn-Over Ratio)

Page 74: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

59  

Rasio ini menunjukkan tingkat kecepatan perputaran aktiva tetap suatu

koperasi. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 10 kali (Suwandi

1985). Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin besar pula tingkat efisiensi

penggunaan aktiva tetap. Rasio ini dirumuskan :

3. Rasio Perputaran Piutang ( Account Receivable Turn-Over Ratio)

Rasio ini menunjukkan besarnya modal kerja yang ditanamkan sebagai

piutang. Standar yang baik rasio ini adalah minimal 6 kali. Semakin besar nilai

rasio ini maka modal kerja yang ditanamkan untuk piutang rendah atau

sebaliknya. Semakin rendah rasio ini berarti terjadi over investment dalam piutang

(Munawir 2002). Rasio ini dirumuskan :

4. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turn-Over Ratio)

Rasio ini menunjukkan tentang kemampuan koperasi dalam memutarkan

barang dagangannya. Berapa kali jumlah persediaan barang dagangannya diganti

dalam setahun. Standar yang baik adalah minimal 10 kali (Suwandi 1985).

Semakin besar rasio ini maka semakin efisien koperasi dalam melaksanakan

operasinya. Dengan rumus :

4.5.2 Indeks Jatidiri Model Daniel Cote

Penempatan indeks jatidiri menurut model Daniel Cote untuk melihat

perbedaan antara organisasi-organisasi koperasi dengan menggunakan dua poros

yang disesuaikan dengan kegiatan KUD dalam bidang usaha dan organisasi.

Kegiatan usaha tersebut dipengaruhi oleh keadaan pasar atau aturan pasar

sedangkan kegiatan organisasi dipengaruhi oleh jatidirinya KUD sebagai lembaga

sosial ekonomi. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari kinerja dengan PTP dan

analisis rasio keuangan KUD Sumber Alam dan kuesioner terhadap anggota

KUD. Langkah-langkah dalam menentukan indikator indeks jatidiri yaitu

Page 75: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

60  

intensitas jatidiri koperasi mengenai praktek-praktek perkoperasian yang

dijalankan KUD. Indikator tersebut memiliki berbagai variabel antara lain nilai-

nilai dan legitimasi, prinsip-prinsip dan praktek perkoperasian, pengendalian

demokratis, pemilik pelanggan, cadangan yang tak dibagi, dan pembagian SHU.

Indikator aturan pasar terdiri dari berbagai variabel antara lain solvabilitas

permintaan, intensitas dari kekuatan pasar, deregulasi, dan globalisasi (Soedjon

2003). Indikator aturan pasar berdasarkan pada keadaan pasar yang dihadapi

KUD. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4 :

Keterangan :

- = Aplikasi Lemah + = Aplikasi Kuat

Gambar 4. Keragaman Konteks Berdasarkan Jatidiri Model Daniel Cote Sumber : Soedjono (2003) dalam LSP2I, 2003

Keterangan dari setiap kuadran sebagai berikut :

1. Koperasi A di Kuadran I. Posisi ini menggambarkan bahwa koperasi yang

bersangkutan kuat dalam aplikasi jatidirinya dan aturan-aturan yang terkait,

tetapi tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang penuh persaingan atau karena

fungsinya tidak mengundang persaingan seperti pada bidang

pendidikan/pelatihan, suplai barang dan jasa terbatas yang khusus dibutuhkan

oleh anggota-anggota. Posisi ini juga menggambarkan bahwa anggota-anggota

koperasi mematuhi dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh koperasi.

Garis Normal

Intensitas dari aturan pasar

Aturan-aturan dari korporasi

Garis NormalIntensitas jatidiri koperasi

Page 76: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

61  

2. Koperasi B di Kuadran II. Koperasi yang ada dalam kuadran ini cenderung

lemah dan sangat lemah dalam jatidirinya dan aplikasi aturan-aturan koperasi

serta daya saingnya juga sangat lemah. Banyak koperasi di Indonesia yang

menempati posisi tersebut. Kondisi tersebut tidak memiliki akar kuat

dikalangan anggota atau tidak ada/lemah partisipasi anggota.

3. Koperasi C di Kuadran III. Memiliki intensitas aplikasi jatidiri lemah dan

dibawah rata-rata tetapi intensitas daya saingnya kuat. Koperasi ini umumnya

tidak terlalu memperhatikan kedudukan dan peran anggota sebagai

pemilih/pelanggan dan kegiatannya lebih dilakukan dengan pihak luar, yang

berarti berada di luar koridornya. Sebenarnya koperasi-koperasi ini lebih

merupakan korporasi, tetapi berbaju koperasi. tempatnya ada di kuadran III

dan cenderung menjadi koperasi E yang berada diluar kerangka kerja koperasi

dan berubah statusnya menjadi korporasi.

4. Koperasi D di Kuadran IV. Mempunyai posisi ideal dengan intensitas aplikasi

jatidiri kuat dan juga intensitas persaingannya kuat. Disamping sebagai

perusahaan koperasi ini berhasil/sangat berhasil tanpa melanggar jatidirinya

dan tetap dalam koridornya karena jenis-jenis kegiatannya terintegrasikan

secara efektif. Koperasi-koperasi lain yang ada di kuadran-kuadran lain dapat

dan harus diarahkan memasuki kuadran IV ini, melalui cara-cara yang tepat.

5. Koperasi di Kuadran V dan VI. Kuadran ini sudah berada di luar kerangka

kerja koperasi. koperasi di kuadran V dalah yang sudah tidak dapat atau

mampu berfungsi lagi karena lemahnya/kehilangan sifat dan cirri-ciri

koperasinya, tidak memiliki daya saing, bekerja sesuai dengan aturan-aturan

korporasi, itupun asal bisa hidup saja seperti “koperasi F”. Kelompok-

kelompok kerjasama lain misalnya dapat saja ditempatkan dalam kuadran VI

ini. Kuadran V adalah tempat bagi badan usaha yang mirip atau bebas

koperasi dan bekerja semata-mata atas dasar aturan-aturan korporasi seperti

“koperasi H”. Mungkin pra-koperasi dapat ditempatkan sebagai “koperasi G”

dalam kuadran ini.

Menempatkan koperasi dalam kuadran diperoleh dari jawaban responden

terhadap praktek koperasi dan ketentuan pasar yang dihadapi KUD. Dengan

menggeser tempat koperasi dari atas ke bawah atau sebaliknya, dari kanan ke kiri

Page 77: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

62  

atau sebaliknya, maka tempat yang mendekati ketepatan dapat diperoleh.

Koperasi-koperasi yang berada di luar kuadran kerangka kerja koperasi sudah

tidak relevan lagi untuk pengkajian koperasi dalam konteks indeksasi ini.

Nilai-nilai dan legitimasi yang dilakukan KUD didasarkan pada adanya

rasa kekeluargaan dan kebersamaan bahkan terjadinya kesejahteraan bagi anggota.

Prinsip-prinsip dan praktek perkoperasian setidaknya ada empat yang harus

dipenuhi oleh setiap kegiatan KUD dengan ada tidaknya partisipasi anggota, ada

tidaknya sikap memaksa, tidak adanya perbedaan, dan pembagian SHU dilaukan

secara adil (Fauguet 1951). Koperasi merupakan organisasi yang mementingkan

kepentingan anggota. Dalam setiap kegiatan diperlukan sifat demokratis agar

terhindar dari pengaruh korporasi. Setiap anggota diberikan kebebasan untuk

menentukan kebijakan dan memperoleh haknya. Selain itu juga anggota memiliki

keunggulan sebagai pemilik dan pelanggan. Keutuhan KUD dapat dilihat dari

kemampuannya dalam memenuhi cadangan yang tak dibagi. Cadangan yang tak

dibagi diperoleh dari hasil penjualan atau laba bersih KUD. Laba bersih tersebut

juga dibagikan kepada anggota sebagai SHU.

Menurut Soedjono (2003), model ini sangat penting untuk mengenal

tingkat kekuatan jatidiri dan praktek-praktek perkoperasian suatu koperasi. Untuk

melihat perbedaan antara organisasi koperasi digunakan dua poros (lihat gambar-

4). Menempatkan jatidiri KUD Sumber Alam dilihat dari respon anggota petani

dan non petani, kinerja organisasi dan kinerja keuangan. Jatidiri koperasi

ditempatkan pada empat kuadran.

Gambar-4 mempertemukan kedua poros tersebut dan memungkinkan kita

menggambarkan perbedaan profil-profil koperasi. Poros vertikal (jatidiri koperasi)

dapat dibagi menjadi tiga kemungkinan : intensitas aplikasi kuat (+) dari nilai-

nilai koperasi, prinsip-prinsip dan regulasi-regulasi, intensitas aplikasi lemah (-)

dan de-mutualisasi dimana koperasi telah meninggalkan ikatan kebersamaannya

dan berganti dengan status korporasi. Aplikasi kuat berdasarkan hasil penelitian

ini dilakukan ketentuan dan batas garis normal yaitu diatas garis normal dimana

dari keseluruhan responden yang digunakan lebih dari 50 persen merasa adanya

jatidiri dalam KUD. Jika KUD tetap berada diluar garis normal merupakan

koperasi meningkatkan kebersamaan dalam setiap kegiatannya dan tujuan

Page 78: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

63  

dilakukan untuk kesejahteraan anggota namun kerjasama tidak diperhatikan.

Aplikasi lemah berada di bawah garis normal atau kurang dari 50 persen

responden tidak merasakan adanya jatidiri koperasi. Poros horizontal (pasar

bebas) juga dibagi menjadi tiga bagian yaitu intensitas persaingan kuat (+) atau

berada di atas garis normal, intensitas persaingan lemah (-) berada di bawah garis

normal, dan lingkungan bukan pasar yang berada diluar garis normal dan nilainya

bersifat negatif.

Gambar 5. Penempatan Posisi Berdasarkan Jatidiri Model Daniel Cote Sumber : Soedjono (2003) dalam LSP2I, 2003

Keterangan : penempatan poros dapat dibagi menjadi enam kuadran.

- Kuadran I berada di atas garis normal intensitas jatidiri namun di bawah garis

normal menurut aturan pasar.

- Kuadran II berada di bawah garis normal intensitas jatidiri dan aturan pasar

atau kurang dari 50 persen jumlah responden yang tidak merasakan adanya

jatidiri dan ukuran pasar terbatas.

- Kuadran III berada di bawah garis normal intensitas jatidiri dan berada di atas

garis normal dari aturan pasarnya.

- Kuadran IV berada di atas garis normal berdasarkan jatidiri maupun aturan

pasar. Dari penelitian ini lebih dari 50 persen jumlah responden merasakan

adanya jatidiri dan ukuran pasar luas. Kuadran V dan VI berada di luar kontes

jatidiri dan tidak adanya praktek-praktek koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota.

I IV

II III

Intensitas jatidiri koperasi

Aturan-aturan dari korporasi

Intensitas dari aturan pasar

+

Garis Normal

Garis Normal+

Page 79: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

64  

V. GAMBARAN UMUM KUD SUMBER ALAM

5.1 Sejarah Perkembangan KUD Sumber Alam

Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam didirikan pada tahun 1980.

Alasan awal terbentuknya KUD ini adalah adanya kesulitan masyarakat

khususnya petani untuk mendapat bantuan kredit usaha seperti kesulitan

memperoleh sarana produksi pertanian, penjualan gabah atau hasil komoditi

lainnya. Sehingga KUD Sumber Alam didirikan pada tanggal 1 Agustus 1980

dengan badan hukum nomor 720/BH/DK.10/9. Pada awalnya, anggota dari KUD

Sumber Alam hanya berjumlah 60 orang. Pada tahun 2008 berjumlah 1338 orang

dan mengalami peningkatan ke tahun 2009 menjadi 1424 orang. Bahkan dalam

buku RAT telah terdaftar 1525 orang. Hal ini menandakan keberhasilan KUD

Sumber Alam dalam memberikan pelayanan dan menarik anggota untuk masuk ke

dalam KUD. KUD Sumber Alam memiliki berbagai unit usaha baik dibidang

pertanian dan bidang lain sesuai kebutuhan anggotanya. Unit usaha yang

dijalankan oleh KUD Sumber Alam seperti pupuk, obat-obatan, pakan ikan, air

mineral, oli, dan gas elpiji. Selain unit usaha ada unit simpan pinjam dan unit jasa

seperti pembayaran rekening listrik, telpon, air, dan perumahan.

5.2 Wilayah Kerja

Koperasi Unit Desa berlokasi di Jalan R. Soewandana No.72 Kecamatan

Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kerja KUD Sumber

Alam pada awal pendiriannya meliputi wilayah Desa Dramaga. Kemudian

mengalami perkembangan ke berbagai desa di Kecamatan Dramaga seperti Desa

Dramaga, Desa Sukawening, Desa Ciherang, Desa Purwasari, Desa Petir, Desa

Sukadamai, Desa Neglasari, Desa Sinarsari, Desa Cikarawang, dan Desa

Babakan. Dimana potensi penduduknya 47,19 persen seorang petani yaitu sekitar

9783 orang yang berada di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Hal ini

merupakan dasar KUD Sumber Alam menjadikan unit usaha saprotan sebagai unit

usaha yang utama demi pemenuhan kebutuhan anggota KUD. Hal ini ditunjukkan

dari potensi penduduk Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Tahun 2008-2009

yang bermata pencaharian sebagai petani sekitar 9783 orang atau 47,19 persen.

Sehingga tujuan KUD Sumber Alam melakukan usaha sebagai distributor

Page 80: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

65  

saprotan bagi masyarakat petani di Kecamatan Dramaga khususnya anggota

KUD. Selain itu juga, potensi penduduk yang berada di Kecamatan Dramaga

memberikan peluang bagi KUD untuk melakukan kegiatan menarik anggota.

KUD Sumber Alam terus melakukan promosi untuk menarik masyarakat menjadi

anggota. Dimana proses promosi yang dilakukan adalah pemberian pinjaman

dengan bunga yang relatif kecil jika dibandingkan dengan bunga bank. Selain itu

ada proses bantuan bagi anggota yang menginginkan tempat tinggal layak pakai.

Hal ini dapat didukung dengan kerjasama koperasi dengan BUMN.

5.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi memiliki fungsi dalam pembagian kerja serta

menggambarkan tanggung jawab dari setiap bagian dari struktur tersebut.

Pembentukan struktur organisasi KUD Sumber Alam berpedoman pada UU No.

25/1992 tentang perkoperasian. Secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 5.

Keterangan :

: Garis Komando : Garis Tanggung Jawab : Koordinasi : Pelayanan

Gambar 6. Struktur Organisasi KUD Sumber Alam Sumber : KUD Sumber Alam Kabupaten Bogor, 2010

Organisasi koperasi dibentuk atas kepentingan dan kesepakatan anggota

dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya sendiri dan masyarakat pada

RAT

Tata Usaha

DPP Pengurus

Manager

Ka.Unit Perdagangan

Ka. Unit Jasa Ka. Unit USP

Anggota

Page 81: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

66  

umumnya. Struktur tertinggi KUD Sumber Alam adalah Rapat Anggota Tahunan

(RAT). Manajemen KUD dibawah RAT adalah ketua pengurus, manajer, dan

kepala unit tiap bidang. Perkembangan yang akan dilakukan oleh KUD Sumber

Alam sangat bergantung pada tingkat partisipasi anggota dan kualitas sumber

daya manusia dalam mengelola bisnis maupun organisasi. Oleh karena itu,

pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi anggota serta pelayanan koperasi

memberikan damapak adanya manfaat ekonomi dan sosial dari kegiatan koperasi.

Sehingga diperlukan analisis keuangan koperasi yang dapat meningkatkan kinerja

serta pengembangan unit usaha.

5.3.1 Rapat Anggota Tahunan

Sesuai dengan anggaran dasar, pemegang kekuasaan tertinggi berada di

tangan anggota pada saat RAT. Setiap anggota memiliki hak untuk mengeluarkan

pendapat dan memberikan saran serta kritik terhadap perkembangan usaha KUD.

RAT diadakan KUD Sumber Alam setiap satu tahun sekali dengan presentase

kehadiran anggota mencapai 80 persen ke atas. Hal ini dilihat adanya perhatian

anggota terhadap perkembangan KUD. Dalam rapat anggota ditetapkan garis-

garis kebijaksanaan KUD Sumber Alam meliputi laporan pertanggungjawaban

pengurus. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK),

pemilihan ketua pengurus serta rencana kegiatan atau program kerja yang akan

dilaksanakan. Sebelum dilakukan RAT, KUD Sumber Alam melakukan pra RAT

yang dihadiri para tokoh masyarakat yang berada di Kecamatan Dramaga seperti

Kepala Desa, ketua RW, dan Ketua RT. Pelaksanaan para RAT bertujuan untuk

mengefektifkan acara RAT dan diskusi mengenai pengembangan yang harus

dilakukan pada tahun selanjutnya. Kemudian dilakukan RAT dengan mengundang

para anggota yang aktif berdasarkan Anggaran Dasar. Pelaksanaan RAT Sumber

Alam tidak dapat mengundang seluruh anggota untuk hadir dalam RAT. Hal ini

dikarenakan terbatasnya dana atau distribusi informasi dengan seluruh anggota.

Pelaksanaan RAT mengambil 14 persen dari seluruh anggota yaitu 200 undangan.

Dimana undangan untuk petani adalah 30 persen dan non petani 70 persen.

Pelaksanaan RAT dikatakan syah menurut tata tertib RAT yang ditetapkan KUD

Sumber Alam dikarenakan orang yang hadir lebih dari ½ jumlah anggota

perwakilan. Pelaksanaan RAT kurang sesuai dengan UU No 25 Tahun 1992 Pasal

Page 82: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

67  

20 ayat 2 yang menyatakan setiap anggota mempunyai hak untuk hadir dalam

RAT. Bahkan undangan tersebut tidak mengalami perubahan jumlah. Hal dapat

dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Pelaksanaan RAT KUD Sumber Alam Tahun 2008-2009 No Tahun Tanggal

Pelaksanaan Undangan (orang)

Hadir (orang) Total %

Petani Non petani

1 2009 25 Februari 2010 200 59 119 178 89

2 2010 24 Februari 2011 200 40 155 195 97,5

Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2010

Jumlah undangan anggota KUD tidak mengalami perubahan. Hal ini

dikarenakan terbatasnya KUD dalam mendata lokasi seluruh anggota yang aktif

dan tidak aktif sehingga orang yang hadir dalam RAT berdasarkan pada warga

yang berperan di masing-masing daerahnya. Padahal antusias dari anggota sangat

diperlukan dalam berbagai keputusan koperasi. Selain itu adanya peningkatan

jumlah anggota yang hadir dalam RAT sebesar 8,5 persen. Sehingga KUD ini

akan melaksanakan RAT di ruang terbuka agar transparan dalam pelaksanaan

pertanggung jawaban. Dilihat dari buku hadir saat RAT, mengalami peningkatan

jumlah undangan yang hadir dari tahun 2009 ke tahun 2010. Namun terjadi

penurunan pada anggota petani yang hadir dalam RAT. Hal ini dikarenakan waktu

yang tersedia kurang sesuai dengan waktu RAT.

5.3.2 Keanggotaan KUD Sumber Alam

Perkembangan jumlah anggota dari tahun ke tahun menunjukkan angka

yang semakin baik. Namun masih terdapatnya anggota yang keluar setiap tahun.

Hal ini dikenakan bagi anggota yang tidak melakukan pembayaran simpanan

pokok serta aktivitas pembelian. Dari kebanyakan anggota yang keluar adalah

sebagai non petani yang merasa tidak memiliki kemampuan untuk membayar

simpanan pokok. Padahal ada tindakan dari pihak KUD dengan adanya debt

collector untuk memudahkan anggota untuk melakukan simpanan maupun

pinjaman. Dari jumlah anggota KUD, belum dapat menentukan anggota yang

Page 83: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

68  

aktif, kurang aktif, dan tidak aktif. Hal ini dikarenakan jumlah anggota yang

terlalu banyak dan belum ada usaha dari KUD untuk mendata anggota yang aktif

dan tidak aktif.

Tabel 11. Perkembangan Jumlah Anggota KUD Sumber Alam Tahun 2008-2010 (orang)

Uraian Petani Non Petani

2009 2010 2009 2010

Anggota 481 504 856 920

Anggota masuk 23 2 80 161

Anggota keluar - - 16 62

Jumlah akhir 504 506 920 1019 Sumber : KUD Sumber Alam Tahun (2009-2010)

Keanggotaan yang berprofesi petani memiliki jumlah setengahnya dari

jumlah anggota non petani. Sehingga diperlukan upaya KUD dalam melakukan

pelayanan terhadap petani dengan kegiatan pertanian. Keanggotaan koperasi

bersifat terbuka serta tidak adanya paksaan terhadap masyarakat untuk masuk ke

dalam anggota. Karena prinsip dari koperasi adalah memiliki nasib dan tujuan

yang sama dengan mensejahterakan sesama. Anggota koperasi adalah pemilik

sekaligus pelanggan sehingga keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kecuali

diteruskan oleh ahli warisnya apabila telah meninggal. Ketentuan untuk masuk ke

dalam anggota KUD harus melakukan registrasi dan membayar simpanan pokok

sebagai partisipasi modal koperasi. Besarnya simpanan pokok yang ditentukan

adalah Rp 10.000,00. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan rata-rata setiap

anggota membayar.

Anggota KUD akan memperoleh manfaat yaitu manfaat ekonomi dan

manfaat sosial. Manfaat ekonomi yakni meningkatnya pendapatan, harga yang

ditawarkan lebih murah, serta kemudahan memperoleh apa yang dibutuhkan oleh

anggota. Sedangkan manfaat sosial yang dapat diambil adalah peningkatan

hubungan kekerabatan sesama anggota maupun perangkat organisasi KUD. Selain

itu, pelatihan dan penyuluhan mengenai koperasi memberikan manfaat sosial yang

diperoleh anggota KUD.

Page 84: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

69  

5.3.3 Pengurus dan Pengawas KUD Sumber Alam

Pengurus dan pengawas KUD dipilih dalam rapat anggota. Pengangkatan

pengurus dilakukan secara demokratis melalui pemilihan langsung oleh anggota

dan tata cara pemilihan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Dimana

setiap anggota berhak untuk dipilih dan memilih. Pemilihan pengurus pada KUD

Sumber Alam dilakukan secara formatur, yaitu dipilih perwakilan sebanyak lima

orang anggota yang ditunjuk oleh anggota dari setiap desa. Syarat anggota yang

ditunjuk adalah anggota yang memiliki pengalaman, dapat dipercaya, dan

memiliki pengetahuan mengenai KUD. Dimana pemilihan pengurus dilakukan

pada saat RAT. Pengurus yang terpilih memiliki tugas, wewenang serta tanggung

jawab sebagai berikut :

1. Melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan dalam RAT

2. Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi (RAPBK) kepada RAT untuk mendapat pengesahan.

3. Menetapkan tentang kebijakan personalia/kepegawaian

4. Mewakili untuk dan atas nama KUD dalam menyelenggarakan hubungan

dengan pihak ketiga

5. Mengawasi dan mengendalikan semua program KUD

6. Melakukan pembinaan terhadap karyawan dan anggota

7. Membina suasana kerja yang harmonis

8. Bertanggung jawab atas semua kegiatan koperasi

9. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus tiap tahun buku.

Berdasarkan AD pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa masa jabatan atau

masa kerja pengurus adalah lima tahun dan anggota pengurus yang masa

jabatannya habis dapat dipilih kembali. Kualifikasi pengurus KUD Sumber Alam

periode 2009-1014 dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kualifikasi Pengurus KUD Sumber Alam Periode 2009-1014. No Nama Usia (Tahun) Jabatan Pendidikan

1 Drs.H. Tatang A.S,MM 60 Ketua S2

2 Yayat Supriyatna 41 Sekretaris SLA

3 Yayan Mulyana 48 Bendahara SMEA Sumber : KUD Sumber Alam (2010)

Page 85: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

70  

Pengawas KUD Sumber Alam adalah Dewan Pengawas dan Penasehat

(DPP) yang mengacu pada ketentuan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah (KUKM). Hal ini dilakukan untuk mengefisiensikan biaya dan

tanggung jawab perangkat organisasi.

DPP memiliki fungsi sebatas pengawas, pembina, dan pelindung

terhadap kegiatan KUD seperti memberi nasehat, pandangan, kritik, dan saran

sekaligus sebagai tempat menampung aspirasi yang berasal dari dan atau untuk

pengurus, karyawan, anggota, maupun masyarakat. DPP melakukan pengawasan

terhadap kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi setiap tiga bulan sekali dan

sekurang-kurangnya enam bulan sekali. Pengawasan yang dilakukan oleh DPP

meliputi pengawasan laporan keuangan, surat berharga, persediaan barang,

peralatan, perlengkapan, pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam

menyelenggarakan usaha dan organisasi KUD.

5.3.4 Manajer dan Karyawan KUD Sumber Alam

KUD Sumber Alam memiliki pengelola koperasi yang terdiri dari manajer

dan karyawan. Manajer memiliki tugas sebagai pelaksana sehari-hari dibidang

usaha KUD. Pengangkatan dan pemberhentian manajer dilakukan oleh pengurus

atas persetujuan RAT dengan masa jabatan selama lima tahun. Untuk saat ini

KUD Sumber Alam hanya menetapkan satu orang manajer untuk seluruh unit

usaha yang ada. Hal ini dilakukan dalam mengefisiensikan tingkat kinerja

manajer. Manajer yang dipilih memiliki daya inisiatif dan kreatifitas yang tinggi

serta memiliki motivasi kerja dengan adanya job description yang jelas sehingga

dapat mendukung aktivitas kerja dan dapat memperlancar tujuan yang diinginkan.

Sebagaimana tugas yang diberikan pengurus kepada manajer memiliki tanggung

jawab antara lain :

1. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran masing-masing unit

yang berada dibawah tanggungjawabnya

2. Mengikuti rapat pembahasan rencana kerja dan anggaran koperasi secara

keseluruhan dengan pengurus dan membantu menyelesaikan naskah rencana

kerja dan anggaran tersebut agar siap disajikan dalam rapat anggota

3. Menyusun rencana dalam rangka pembukaan unit usaha baru

Page 86: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

71  

4. Melaksanakan tugas bidang usaha sesuai rencana dan anggaran kerja yang

telah disetujui rapat anggota

5. Memimpin dan mengkoordinir karyawan melaksanakan tugas unit usaha

6. Melaksanakan tugas yang telah didelegasikan oleh pengurus.

Dalam organisasi koperasi, karyawan tidak hanya sebagai pekerja tetapi

merupakan asset dari koperasi itu sendiri. Karyawan merupakan tenaga kerja yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh institusi untuk

melaksanakan pekerjaannya sesuai gambaran kerja yang telah diberikan manajer.

KUD Sumber Alam memiliki seorang manajer dan 21 orang staf karyawan.

Dimana rata-rata tingkat pendidikan karyawan KUD Sumber Alam adalah

Sekolah Lanjutan Atas (SLA). Namun dalam meningkatkan kinerja dan

kreativitas karyawan dilakukan pelatihan dan pendidikan mengenai koperasi.

Sehingga KUD Sumber Alam termasuk ke dalam koperasi yang berkualitas tahun

2009.

5.4. Bidang Unit KUD Sumber Alam

Sebagai organisasi ekonomi rakyat, KUD Sumber Alam memiliki berbagai

unit usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya dalam memberikan pelayanan

kepada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Unit usaha yang

berada di KUD Sumber Alam saat ini terdiri dari unit usaha perdagangan yang

meliputi saprotan, pakan ikan, oli, air mineral, dan gas elpiji. Unit jasa yang

meliputi usaha kelistrikan, telkom, dan perumahan. Selain itu, unit simpan pinjam

yang memberikan pelayanan dalam memberikan pinjaman kepada anggota.

5.4.1 Unit Usaha Sarana Produksi Pertanian (Saprotan) KUD Sumber Alam

KUD Sumber Alam merupakan suatu wadah perekonomia yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani. Sehingga unit usaha yang KUD

lakukan mengutamakan pada penyediaan saprotan seperti pengadaan pupuk urea,

NPK, ZA, KCL, pupuk organik (kompos), obat-obatan, dan pakan ikan untuk

memenuhi kebutuhan anggota dan meningkatkan pelayanan koperasi. Saprotan

yang disediakan oleh KUD Sumber Alam berasal dari PT Setia Kaum Tani

(PT.SKT) sebagai distributor pupuk. Jumlah pupuk yang disetorkan oleh PT.SKT

Page 87: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

72  

sebesar 5 ton per bulan. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh KUD

menggunakan sistem tunai. Teknis pembayaran juga dilakukan secara langsung

pada saat barang tersebut sampai ke KUD.

Harga pupuk yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam yaitu Rp

83.000/80 kg untuk pupuk urea, Rp 75.000/80 kg untuk ZA, Rp 120.000/80 kg

untuk NPK, Rp 110.000/80 kg untuk TSP, dan KCL dengan harga Rp 350.000/80

kg. Penetapan harga sangat fluktuatif tergantung pada harga yang ditetapkan oleh

PT.SKT. KUD hanya mengambil keuntungan sekitar Rp 1000,00/80 kg sampai

Rp 2000,00/ 80 kg. jika dibandingkan dengan harga di pasar masih cenderung

murah. Namun tetap saja terdapat kendala dalam hal pemasaran yang masih

eceran dan jauh dari lokasi petani. Sehingga petani sering melakukan pembelian

di toko lain. Perkembangan unit usaha saprotan KUD Sumber Alam dapat dilihat

pada Tabel 13.

Tabel 13. Perkembangan Unit Usaha Saprotan KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Uraian 2009 2010 Kenaikan (%) Penjualan - Pupuk - Obat-obatan

177.297.700,- 24.388.500,-

265.234.250,- 32.937.000,-

50 35

Permintaan - Pupuk - Obat-obatan

196.605.500,- 23.543.500,-

232.180.000,- 33.475.700,-

18 42

Harga Pokok Penjualan - Pupuk - Obat-obatan

161.818.360,- 21.100.000,-

239.269.000,- 27.529.260,-

47,8 30,4

Laba kotor - Pupuk - Obat-obatan

15.479.340,- 3.288.500,-

25.965.250,- 5.407.740,-

67,7 64,4

Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Dilihat dari perkembangan unit usaha saprotan KUD Sumber Alam

mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Dimana penjualan

mengalami peningkatan yang tinggi dari Rp 177.297.700,00 untuk pupuk dan

menjadi Rp 265.234.250,00 atau 50 persen. Hal ini juga terjadi pada penjualan

obat-obatan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Peningkatan tersebut terjadi

diakibatkan semakin perlunya petani di daerah Dramaga untuk memperoleh

saprotan yang lebih lengkap dibanding di toko lain. Selain itu harga yang dijual

Page 88: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

73  

cenderung lebih murah sekitar Rp 1000,00 atau Rp 2000,00 di pasaran. Hal ini

dilihat dari perkembangan permintaan petani dari tahun 2009 ke tahun 2010.

Namun kebanyakan yang membeli saprotan di KUD adalah petani yang membeli

dalam jumlah besar sesuai kebutuhan dalam penanaman. Namun dilihat dari

penjualan yang tinggi ternyata laba kotor yang dihasilkan cenderung kecil. Hal ini

dikarenakan masih banyak stok awal yang tersedia baik pada pupuk dan obat-

obatan. Selain itu pembelian kurang sesuai dengan permintaan petani yang

mengakibatkan nilai HPP tinggi.

5.4.2 Unit Usaha Pakan Ikan, Air Mineral, Oli, dan Gas Elpiji

Unit usaha perdagangan selain saprotan, KUD Sumber Alam

menyediakan usaha penjualan pakan ikan, air mineral, oli, dan gas elpiji.

Perkembangan usaha pakan ikan, oli, air mineral, dan gas elpiji pada Tabel 14.

Tabel 14. Perkembangan Usaha Pakan Ikan, Oli, Air Mineral, dan Gas Elpiji Uraian 2009 2010

Penjualan - Pakan Ikan - Oli - Air Mineral - Gas elpiji

200.000,--

3.227.000,-208.193.650,-

--

4.022.500,-197.073.000,-

Permintaan - Pakan ikan - Oli - Air mineral - Gas elpiji

--

2.959.000,-225.013.820,-

--

3.584.000,-182.367.500,-

Harga pokok penjualan - Pakan Ikan - Oli - Air mineral - Gas elpiji

21.100.000,--

2.952.200,-194.232.309,-

--

3.664.000,-181.412.500,-

Laba kotor - Pakan ikan - Oli - Air mineral - Gas elpiji

-183.300,--

274.800,-13.961.341,-

--

358.500,-15.660.500,-

Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Penjualan oli dan pakan ikan tidak terjadi di tahun 2010. Hal ini

disebabkan anggota tidak aktif membeli oli dan pakan ikan, sehingga

menyebabkan kerugian dan masih terdapat stok untuk dijual. Harga yang

Page 89: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

74  

ditawarkan oleh KUD Sumber Alam pada air mineral yaitu Rp 10.000,00 untuk

merek Aqua, Rp 8.000,00 untuk merek Prima. Untuk gas elpiji harga yang

ditawarkan oleh KUD Sumber Alam sekitar Rp 13.000,00. Penjualan pada air

mineral mengalami peningkatan, namun penjualan gas elpiji mengalami

penurunan. Pada tahun 2010 menurunkan penjualan yang disesuaikan dengan

permintaan anggota. Sehingga laba kotor yang diperoleh mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan stok akhir mengalami penurunan.dan berakibat semakin

menurunnya stok yang diberikan oleh PT Elpiji Indonesia Wilayah Bogor.

5.4.3 Unit Usaha Jasa

Unit jasa KUD Sumber Alam meliputi pelayanan pembayaran rekening

listrik. Dimana unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan KWH

meter di KUD telah dimulai sejak tahun 1982. Hal ini dilakukan kerjasama

dengan PLN dengan adanya manfaat bagi KUD Sumber Alam berupa balas jasa

sebesar Rp 715,- per rekening pembayaran listrik dan memiliki jumlah pelanggan

sebanyak 24.000 rekening. Perkembangan usaha jasa yang dilakukan oleh KUD

Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Perkembangan Unit Jasa KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 (Rupiah)

Jenis Usaha Uraian Tahun 2009 2010

Listrik Pendapatan Biaya operasional dan gaji pegawai Laba usaha

260.297.012 164.201.843 96.095.169

260.163.028 195.764.336 64.398.692

Wartel Pendapatan Biaya operasional Laba usaha

2.300.000 617.000 1.683.000

---

Telkom Pendapatan Biaya operasional Laba usaha

10.407.060 3.656.700 6.750.360

7,740.4202.673.3195.067.101

Perumahan Pendapatan Biaya operasional Laba usaha

---

16.250.0003.224.000

13.026.000Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Unit lain dari usaha jasa ini adalah telkom yang bekerjasama dengan

PT.Telkom cabangan Bogor. Pada awalnya ada usaha wartel namun di Tahun

tidak dilaksanakan karena sudah mendapat bantuan dari pemerintah mengenai

Page 90: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

75  

akses internet yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan harga Rp 1.000,00

per jam. Selain itu usaha jasa yang baru dilaksanakan adalah usaha perumahan

bagi anggota yang ingin membutuhkan bantuan dalam pendirian tempat tinggal.

Usaha jasa yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam dari tahun 2009 ke

tahun 2010 mengalami penurunan laba usaha. Listrik mengalami penurunan dari

Rp 96.095.169,00 di tahun 2009 menjadi Rp 64.398.692,00 di tahun 2010. Sebab

kenaikan ini terjadi adanya kenaikan biaya operasional dan gaji petugas. Hal ini

juga terjadi pada usaha jasa Telkom mengalami penurunan dari Rp 6.750.360,00

menjadi Rp 5.067.101,00. Hal ini dikarenakan minat anggota berkurang terhadap

Telkom sehingga pendapatannya menurun. Jasa perumahan yang baru

dilaksanakan oleh KUD bagi anggota memperoleh laba yang memuaskan dengan

biaya operasional yang dikeluarkan kecil. Hal ini dikarenakan jasa perumahan

bekerja sama dengan Kementrian Perumahan Rakyat.

5.4.4 Unit Usaha Simpan Pinjam

Simpan pinjam yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam bertujuan untuk

memberikan kemudahan bagi petani dan masyarakat Kecamatan Dramaga dalam

memperoleh modal usaha. Syarat yang diajukan oleh KUD Sumber Alam antara

lain mengisi formulir, menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga (KK), fotokopi

KTP, dan fotokopi kartu anggota KUD. Persyaratan tersebut dianggap mudah bagi

anggota jika dibandingkan dengan persyaratan yang diajukan oleh bank. Bahkan

nominal yang ditawarkan dalam peminjaman tidak memiliki syarat apapun.

Kebanyakan anggota melakukan pinjaman sekitar Rp 100.000,00 sampai Rp

10.000.000,00. Terjadi peningkatan pendapatan untuk usaha simpan pinjam dari

tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini dikarenakan sistem pemberian pinjaman yang

sangat mudah dilakukan oleh anggota maupun non anggota. Walapun suku bunga

yang ditetapkan sebesar 2,5 persen per bulan, namun di KUD Sumber Alam tidak

adanya agunan atau jaminan seperti di bank. Kemudahan mendapatkan pinjaman

menyebabkan kenaikan laba usaha dari Rp 67.064.794,00 menjadi Rp

120.128.569,00. Kenaikan tersebut hampir dua kali lipat di tahun 2010. Hal ini

dapat dilihat pada perkembangan usaha simpan pinjam KUD Sumber Alam dilihat

pada Tabel 16.

Page 91: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

76  

Tabel 16. Perkembangan Usaha Simpan Pinjam KUD Sumber Alam (Rupiah) Uraian Tahun

2009 2010 Pendapatan 140.295.773 196.908.600Total biaya (operasional, gaji petugas, biaya modal, dan penyusutan)

73.230.979 76.780.031

Laba usaha 67.064.794 120.128.569Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

5.5. Permodalan KUD Sumber Alam

Modal merupakan unsur yang paling penting dalam suatu manajemen

koperasi. Kedudukan dan status modal koperasi secara badan hukum dipertegas

dengan menetapkan modal sendiri yang merupakan modal ekuitas, sedangkan

modal pinjaman merupakan modal penunjang. Dalam usahanya, modal KUD

Sumber Alam terdiri modal sendiri yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, dan

simpanan sukarela, cadangan, SHU serta simpanan lainnya. Sedangkan modal luar

berupa pinjaman yang berasal dari anggota, non anggota, bank, dan lembaga

keuangan lain. Perkembangan modal KUD Sumber Alam tahun 2009-2010 dapat

dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Perkembangan Modal KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Tahun Modal sendiri

(Rp) Proporsi (%)

Modal luar (Rp)

Proporsi (%)

Jumlah modal

2009 2.387.658.118 66,1 1.222.909.384 33,9 3.610567.502

2010 2.764.608.028 69,37 1.220.554.184 30,63 3.985.162.212

Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan modal sendiri dari tahun

2009 ke tahun 2010. Peningkatan modal sendiri dapat diakibatkan oleh jumlah

anggota koperasi yang semakin bertambah. Sedangkan modal luar cenderung

tidak mangalami penurunan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Terjadinya penurunan

modal luar merupakan upaya KUD untuk mengurangi ketergantungan dari luar

sehingga menjadi KUD yang mandiri. Proporsi modal sendiri lebih besar

dibandingkan modal luar. Hal ini menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam

Page 92: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

77  

merupakan koperasi yang sehat dimana semua usahanya sebagian besar dibiayai

oleh modal yang dimiliki oleh KUD.

5.6. Sisa Hasil Usaha KUD Sumber Alam

Sisa hasil usaha (SHU) KUD Sumber Alam merupakan pendapatan

koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan nilai

barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku itu. Perkembangan

SHU dan penjualan tahun 2009-2010 dapat dilihat pada Tabel 14. SHU yang

diperoleh KUD Sumber Alam dialokasikan antara lain cadangan (40 %), anggota

(40 %), dana pengurus (5 %), dana kesejahteraan karyawan (5 %), dana

pendidikan (5 %), dana pembangunan daerah kerja (2,5 %), dana sosial (2,5 %).

Tabel 18. Perkembangan Nilai SHU dan Volume Usaha Tahun 2009-2010 (Rupiah)

Uraian Tahun Rata-rata tahun

2009-2010 2009 2010

SHU 42.143.936 56.063.172 49.103.554

Volume usaha 875.305.759 1.031.074.066 953.189.912,5 Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

Nilai SHU dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan sekitar

Rp 13.919.236,00 atau 33 persen. Kenaikan tersebut diakibatkan adanya kenaikan

pendapatan yang telah dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya

termasuk pajak pada buku laporan tahunan dari tahun 2009 ke tahun 2010.

Kenaikan SHU juga diakibatkan oleh keaktifan anggota dalam bertransaksi dalam

KUD baik dalam partisipasi permodalan dan pembelian di KUD. Pembagian SHU

di KUD didasarkan pada transaksi anggota dalam bidang jasa dan usaha. Namun

jika dilihat dari volume usaha, KUD Sumber Alam hanya memiliki kemampuan

menghasilkan SHU sebesar 5,1 persen. Hal ini akan berdampak pada aktivitas

usaha dan pelayanannya terhadap anggota.

Page 93: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

78  

VI. ANALISIS MANFAAT SOSIAL EKONOMI TERHADAP

PARTISIPASI ANGGOTA KUD SUMBER ALAM

6.1. Analisis Manfaat Sosial Petani dan Non Petani

Keberadaan KUD Sumber Alam memberikan manfaat sosial yang

diperoleh anggotanya. Manfaat soial merupakan manfaat yang secara tidak

langsung mempengaruhi hak dan kewajiban anggota. Manfaat sosial merupakan

manfaat yang diperoleh anggota secara sosial yaitu adanya hubungan antara petani

dan non petani dengan pengurus KUD dalam kegiatan pembelian dan jasa,

hubungan kerjasama dengan sesama anggota, pembinaan dan pelatihan, dan

kepuasan terhadap pelayanan pengurus KUD Sumber Alam. Manfaat sosial

memberikan gambaran adanya sikap kebersamaan dan hubungan harmonis antara

sesama manusia dalam pengembangan diri. Manfaat sosial ini dapat memberikan

motivasi terhadap setiap anggota untuk berpartisipasi. Respon anggota KUD

terhadap manfaat sosial dalam penelitian ini dilakukan dengan menggolongkan ke

dalam tiga kategori yang rendah, sedang, dan tinggi. Hasil dari jawaban responden

dijumlahkan dan digolongkan berdasarkan rentang skala likert. Rentang tersebut

antara lain (31-51) kategori rendah, (52-72) kategori sedang, (73-93) kategori

tinggi.

Manfaat sosial yang diperoleh dipengaruhi oleh kinerja KUD Sumber

Alam dalam memberikan pelayanan dan hubungan dengan anggotanya. Kegiatan

sosial KUD Sumber Alam terhadap anggotanya dilihat dari hubungannya dalam

rapat pra RAT, hubungan pembelian dan jasa, dan pelatihan terhadap petani,

anggota yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM), dan nasabah. Tanggapan

manfaat sosial akan mempengaruhi sejauh mana KUD Sumber Alam memberikan

pelayanan sosial terhadap anggotanya dan perasaan memiliki dari anggota

terhadap KUD. Tanggapan anggota mengenai manfaat sosial yang diperoleh

berbeda antara petani dan non petani. non petani lebih merasakan manfaat sosial

dibandingkan petani. Hal ini dikarenakan interaksi yang sering dilakukan oleh

KUD terhadap anggota non petani. Hal ini dapat dilihat pada tanggapan anggota

terhadap manfaat sosial yang diperoleh pada Tabel 19.

Page 94: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

79  

Tabel 19. Tanggapan Anggota KUD Sumber Alam terhadap Manfaat Sosial No Manfaat sosial Skor manfaat * Skor

manfaat

sosial

Kategori

manfaat sosial Jumlah (orang)

1 2 3

1 Hubungan dengan

pengurus dalam pembelian

dan jasa

- Petani

- Non petani

4

3

15

11

22

17

70

76

Sedang

Tinggi

2 Hubungan kerjasama

dengan sesama anggota

- Petani

- Non petani

6

5

25

20

0

6

56

63

Sedang

Sedang

3 Pembinaan dan pelatihan

- Petani

- Non petani

11

13

20

17

0

1

51

50

Rendah

Rendah

4 Kepuasaan pelayanan

pengurus

- Petani

- Non petani

2

2

23

26

6

3

66

63

Sedang

Sedang

Keterangan : * Skor 1 : Tidak memuaskan 2 : Kurang memuaskan 3 : Memuaskan

Hubungan petani dengan pengurus atau pegawai koperasi dinilai sedang

dengan skor 70 dalam pembelian dan jasa. Anggota petani yang merasa puas

sebanyak 12 orang atau 38,7 persen. Hal ini menunjukkan adanya manfaat

hubungan yang diperoleh petani dengan pengurus dalam hal pembelian saprotan

dan jasa simpan pinjam. Namun 61,3 persen dari respon anggota mengenai

hubungannya dengan pengurus kurang diperoleh bahkan tidak diperoleh. Hal ini

dikarenakan hubungan tersebut hanya sebatas pada pembelian pupuk dan obat-

obatan. Petani menginginkan adanya hubungan kerjasama dalam penyediaan

saprotan. Bahkan jasa perumahan kurang dibutuhkan oleh anggota petani.

Hubungan non petani dengan pengurus dinilai tinggi dikarenakan adanya

Page 95: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

80  

kepuasan non petani terhadap hubungan yang dilakukan oleh pengurus. Anggota

yang merasa puas sekitar 54,8 persen lebih tinggi dari persentase anggota yang

kurang puas dan tidak puas. Hubungan tersebut dalam hal pembelian dan jasa

sesuai dengan kebutuhan. Terutama dalam jasa perumahan dan simpan pinjam

yang sangat diperlukan oleh anggota non petani.

Hubungan kerjasama sesama anggota petani dan non petani dinilai sedang

atau kurang memuaskan. Petani tidak merasakan adanya kerjasama dengan

sesama dan anggota non petani hanya 19,35 persen merasa puas. Hal ini

dikarenakan pertemuan hanya terbatas pada saat RAT jika mendapat undangan

dan hubungan tersebut kurang adanya interaksi antar sesama anggota. Kurang

adanya kegiatan yang mempertemukan anggota KUD seperti mengundang seluruh

anggota pada RAT, kegiatan bakti sosial, dan kegiatan yang lain untuk mendorong

anggota saling berinteraksi juga mengakibatkan anggota merasa kurang

merasakan hubungan kerjasama. Petani yang menjadi anggota KUD merupakan

petani yang mandiri secara pribadi tanpa adanya kelompok tani. Hal ini

disebabkan kelompok tani yang menjadi anggota KUD tidak berjalan dan tidak

aktif. Sehingga petani tersebut hanya tergantung pada hasil panen sendiri dan

kredit untuk usaha tani yang diberikan KUD Sumber Alam. Selain itu juga

kebijakan dari KUD yang tidak melibatkan kelompok tani dalam kegiatan sosial.

Pembinaan yang diterima oleh petani dan non petani tidak memuaskan

atau rendah. Anggota petani tidak ada yang merasakan kepuasan terhadap

pelatihan sedangkan anggota non petani hanya satu orang yang puas. Hal ini

dikarenakan materi pelatihan yang diterima anggota petani dan non petani tidak

sesuai dengan keinginannya. Materi yang disampaikan pada pelatihan adalah

mengenai pelaksanaan simpan pinjam. Sedangkan materi yang dibutuhkan oleh

petani maupun non petani adalah tentang usahatani dalam pasca panen, informasi

penjualan, dan hak serta kewajiban anggota di KUD. Pelatihan dan pembinaan

kepada petani terhenti dikarenakan pembinaan dan pelatihan ditangani oleh pihak

pemerintah. Anggota non petani yang merasa puas hanya 3,2 persen dikarenakan

perlu dengan pembinaan mengenai cara melakukan pinjaman.

Dilihat dari kepuasan pelayanan yang diperoleh oleh anggota sedang atau

kurang memuaskan. Pelayanan yang diberikan KUD adalah pemberian pinjaman,

Page 96: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

81  

penyediaan saprotan , gas elpiji, air mineral, dan jasa perumahan. Anggota petani

merasa puas dengan pelayanan sekitar 19,35 persen sedangkan anggota non petani

9,7 persen. Adanya manfaat pelayanan yang dilakukan pengurus KUD Sumber

Alam, namun masih kurang diperoleh oleh anggota. Hal ini dikarenakan

pelayanan karyawan KUD terhadap anggota kurang tanggap dan kurang terjalin

interaksi hanya sebatas anggota sebagai pelanggan. Selain itu pelayanan yang

diberikan kurang sesuai dengan yang diinginkan anggota. Pelayanan yang

dinginkan anggota adalah adanya fasilitas bagi petani maupun non petani dalam

mendistribusikan hasil produksinya.

Manfaat sosial menunjukkan hak anggota dengan adanya kebebasan

anggota dalam berinteraksi, mengeluarkan pendapat atau hak suara, dan mendapat

pelayanan. Manfaat sosial petani sebagai anggota KUD adalah sedang atau kurang

memuaskan. Hal ini merupakan kurangnya KUD Sumber Alam dalam memenuhi

kebutuhan sosial seperti hubungan kerjasama, pelatihan atau bimbingan serta

fasilitas. Manfaat sosial non petani paling tinggi berdasarkan skor, dapat dilihat

pada interaksi atau hubungan dengan pengurus dalam pembelian dan jasa.

Manfaat sosial yang diperoleh oleh petani memberikan gambaran bahwa KUD

telah melakukan hubungan baik dengan anggota petani sebagai organisasi sosial

peran KUD. Namun harus diperhatikan bimbingan atau pelatihan pada anggota

sehingga KUD Sumber Alam mengetahui apa yang diinginkan petani maupun non

petani dan mengetahui alternatif pengembangan dalam meningkatkan pelayanan.

Manfaat sosial yang diperoleh oleh anggota KUD, akan mempengaruhi

terhadap kinerja organisasi KUD Sumber Alam terhadap anggota yaitu

pelaksanaan RAT dan penyampaian saran untuk kemajuan KUD.

6.2. Analisis Manfaat Ekonomi Anggota Petani dan Non Petani

Manfaat ekonomi memberikan gambaran terhadap reaksi anggota

terhadap aktivitas penjualan yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam yaitu penjualan saprotan, gas

elpiji, air mineral, dan jasa simpan pinjam. Tanggapan anggota terhadap manfaat

ekonomi yang dirasakan setelah menjadi anggota KUD Sumber Alam dapat

dilihat pada Tabel 20.

Page 97: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

82  

Tabel 20. Tanggapan Anggota KUD Sumber Alam Terhadap Manfaat Ekonomi No Skor Skor manfaat* Skor

tingkat manfaat ekonomi

Kategori manfaat ekonomi Jumlah

(orang) 1 2 3

1 Pendapatan SHU - Petani - Non petani

2 7

2722

2 2

62 57

Sedang Sedang

2 Kepuasan Harga pupuk - Petani Kepuasan harga air mineral - Non petani

6 6

12

7

13 8

69 64

Sedang Sedang

3 Kepuasan Harga obat-obatan - Petani Kepuasan harga gas elpiji - Non petani

6 5

15 17

10 9

66 66

Sedang Sedang

4 Kemudahan memperoleh pupuk - Petani Kemudahan memperoleh air mineral - Non petani

4 9

18 15

9 7

67 60

Sedang Sedang

5 Kemudahan memperoleh obat-obatan - Petani Kemudahan memperoleh gas elpiji - Non petani

5 7

21 12

5 12

57 67

Sedang Sedang

6 Kemudahan melakukan pinjaman - Petani - Non petani

0 0

6 3

25 28

87 90

Tinggi Tinggi

7 Keringanan Bunga pinjaman - Petani - Non petani

0 0

20 12

11 19

73 81

Tinggi Tinggi

Keterangan : * Skor 1 : Tidak memuaskan 2 : Kurang memuaskan 3 : Memuaskan

Manfaat ekonomi petani terhadap unit usaha KUD Sumber Alam adalah

pendapatan yang diterima anggota petani setelah menjadi anggota KUD dengan

adanya Sisa Hasil Usaha (SHU), kepuasan anggota terhadap harga barang

agribisnis yang ditawarkan KUD yaitu pupuk, pakan ikan dan obat-obatan,

Page 98: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

83  

kemudahan memperoleh barang agribisnis yang ditawarkan, kemudahan

melakukan pinjaman dan pengembaliannya, serta jasa yang ditawarkan oleh KUD.

Manfaat ekonomi yang diperoleh oleh anggota petani dan non petani

terhadap pendapatan yang diperoleh dari SHU sangat diperlukan dan diharapkan

dapat meringankan biaya. KUD Sumber Alam dapat memberikan pendapatan

SHU yang dibagikan kepada anggota dengan persentase 40% dari keseluruhan

SHU yang dihasilkan. Pendapatan SHU yang diterima setiap anggota berdasarkan

responden dalam penelitian ini kurang memuaskan atau sedang. Anggota yang

merasakan kurang puas untuk petani 87 persen dan non petani 70,9 persen. Hal ini

dikarenakan SHU yang dibagikan belum dapat meringankan beban kebutuhan

anggota dan kurang jelas mengenai pembagian SHU. Anggota kurang mempunyai

pengetahuan mengenai bagaimana pembagian SHU. Anggota petani kurang

merasakan adanya penambahan pendapatan selama menjadi anggota KUD,

bahkan pendapatan tersebut belum dapat menutupi seluruh biaya usahatani.

Manfaat ekonomi terhadap kegiatan usaha KUD Sumber dilihat

berdasarkan kepuasan harga dan kemudahan memperolehnya. Kepuasan harga

pupuk dan obat-obatan diperoleh oleh anggota petani dikarenakan harga yang

ditawarkan lebih murah dibanding harga pasar. Harga pupuk Rp 83.000/80 kg

untuk pupuk urea sedangkan di pasar Rp 90.000/80 kg (Rp 1.125/kg), Rp

75.000/80 kg untuk ZA sedangkan di pasar Rp 81.000/80 kg, Rp 120.000/80 kg

untuk NPK di pasar Rp 150.000/80 kg, Rp 110.000/80 kg untuk TSP Rp

155.000/80 kg, dan KCL dengan harga Rp 350.000/80 kg lebih murah Rp 2000

sampai Rp 3000 yaitu Rp 380.000/kg. Obat-obatan terdapat berbagai jenis dan

sesuai dengan kebutuhan petani. Namun kepuasan tersebut masih kurang puas

dikarenakan masih adanya biaya lagi untuk melakukan pembelian disana. Petani

yang kurang puas terhadap harga pupuk dan obat-obatan adalah 43,5 persen.dari

keseluruhan responden. Kepuasan dalam kemudahan memperolehnya dikatakan

sedang karena membutuhkan waktu dan letak yang jauh dari tempat petani

sehingga terdapat kesulitan untuk membeli saprotan di sana. Penjualan saprotan

hanya dilakukan ditempat gudang KUD dan tidak dekat dengan anggota petani.

Kepuasan harga air mineral dan gas elpiji untuk anggota khususnya non

petani adalah sedang. Harga air mineral yang ditawarkan KUD Sumber Alam

Page 99: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

84  

sekitar Rp 8.000,00 untuk merek Prima dan Rp 10.000,00 untuk merek Aqua.

Harga ini cenderung lebih murah dari harga pasar dimana harga pasar merek

Prima Rp 10.000,00 dan Aqua Rp 12.000,00. Harga gas elpiji yaitu Rp 13.000,00

lebih murah di pasaran. Ketersediaan air mineral dan gas elpiji selalu berada di

KUD melalui kerjasama dengan pihak perusahaan air mineral dan PT Gas Elpiji.

Kepuasaan anggota non petani terhadap harga air mineral dinilai sedang

dikarenakan lokasi penjualan jauh dari lokasi anggota. Sehingga membutuhkan

waktu dan biaya untuk melakukan pembelian di KUD.

Selain manfaat harga dan kemudahan memperolehnya, anggota mendapat

keringanan bunga pinjaman dan kemudahannya dalam melakukan pinjaman.

Keringanan bunga dan kemudahan pinjaman diperoleh anggota tinggi. Petani

yang menggunakan KUT (Kredit Usaha Tani) memiliki keringanan dalam hal

bunga serta jangka waktu pengembaliannya. Bunga yang dikenakan untuk petani

sama dengan bunga yang dikenakan untuk anggota non petani yaitu sebesar 2,5

persen. Dalam memperoleh pinjaman juga sangat mudah tanpa banyak

persyaratan dan waktu pencairannya lebih cepat serta tidak dipotong. Menurut

petani bunga pinjaman tersebut memuaskan karena masih rendah dari bunga bank

dan rentenir. Walaupun petani tidak tepat waktu dalam hal pengembalian namun

pihak KUD tetap melakukan keringanan agar petani dapat mengembalikannya

dengan cara bunga yang dikenakan tetap tidak berubah walaupun sudah jatuh

tempo. Begitu juga pada anggota non petani dengan adanya kemudahan dalam

melakukan pinjaman dengan bunga yang ringan. Selain bidang usaha yang

menyebabkan manfaat ekonomi juga terdapat bidang jasa yaitu peminjaman.

Bunga pinjaman yang ditentukan KUD Sumber Alam cenderung lebih ringan jika

dibandingkan dengan lembaga ekonomi lain. Bunga yang ditetapkan sama setiap

anggota serta jangka waktu pengembalian lebih mudah dan sesuai kemampuan

anggota. Prosedur pengajuan pinjaman sama bagi anggota petani maupun non

petani lebih cepat dan tidak terlalu banyak persyaratan.

Manfaat ekonomi yang diperoleh oleh petani dan non petani berdasarkan

responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sedang. Manfaat ekonomi

yang diperoleh bervariasi terdapat sebagian petani merasa kurang puas terhadap

harga obat-obatan, namun ada juga petani yang merasa puas. Begitu juga pada

Page 100: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

85  

harga pupuk dan kemudahan memperoleh pupuk. Manfaat ekonomi yang paling

tinggi diperoleh oleh petani dan non petani hanya pada pinjaman. Manfaat

ekonomi yang diperoleh akan mempengaruhi partisipasi anggota dalam kegiatan

usaha KUD dan pelaksanaan KUD sendiri dalam kegiatan menghasilkan SHU.

Selain itu juga mendorong anggota untuk melakukan kewajibannya dalam

melakukan simpanan pokok, simpanan wajib, maupun sukarela.

6.2. Analisis Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam

Partisipasi merupakan ikut serta dari seseorang atau sekelompok orang

dalam meningkatkan potensi terhadap suatu organisasi. Seseorang atau

sekelompok orang dalam menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan modal

serta jejaring kerjasama. Kerjasama yang dibutuhkan oleh masyarakat merupakan

kerjasama yang saling menguntungkan. Jejaring yang dapat menyatukan

masyarakat adalah koperasi sebagai organisasi dengan tujuan mensejahterakan

anggota-anggotanya dan memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan

yang dialami anggotanya. KUD Sumber Alam sebagai koperasi pertanian

pedesaan merupakan koperasi yang dapat menyatukan masyarakat di desa

Dramaga.

Tingkat partisipasi anggota KUD Sumber Alam dilihat dari partisipasi

organisasi, usaha, dan permodalan. Partisipasi anggota dalam bidang organisasi

dilihat dari kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan keaktifan

anggota dalam memberikan saran kepada pengurus dan manajemen. Penentuan

RAT dalam partisipasi organisasi anggota dikarenakan kegiatan yang paling

penting dalam koperasi khususnya adalah RAT yang menentukan seberapa besar

perhatian anggota terhadap KUD. Partisipasi juga dilihat dari keaktifan atau

perhatian anggota terhadap kemajuan KUD yaitu saran pada RAT. Sedangkan

partisipasi anggota KUD dalam bidang permodalan dilihat dari keaktifan dalam

membayar simpanan wajib, simpanan sukarela, dan simpanan lain. Hal ini

dikarenakan kemajuan KUD sangat tergantung pada simpanan anggota sebagai

permodalan untuk memenuhi kebutuhan anggota. Sedangkan partisipasi dalam

bidang usaha dilihat dari keaktifannya dalam melakukan pembelian terhadap

barang-barang yang disediakan oleh KUD. KUD melakukan penyediaan barang

agribisnis berupa pupuk dan obat-obatan memiliki tujuan untuk mensejahterakan

Page 101: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

86  

anggota petani dan barang non agribisnis untuk seluruh anggota KUD khususnya

non petani. Partisipasi anggota petani dan non petani berbeda di dalam KUD.

Partisipasi anggota KUD hanya tinggi pada saat pinjaman sedangkan dalam

kegiatan organisasi, permodalan, dan pembelian barang masih kurang dilakukan.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam No Jenis Partisipasi Skor partisipasi* Skor

partisipasi Kategori partisipasiJumlah (orang)

1 2 31.

2

3

Partisipasi organisasi a. Kehadiran RAT

- Petani - Non petani

b. Memberikan saran dalam RAT - Petani - Non petani

Partisipasi Usaha - Petani a. Membeli pupuk b. Membeli obat-obatan c. Pinjaman

- Non petani a. Membeli air mineral b. Membeli gas elpiji c. Pinjaman Partisipasi permodalan a. Membayar simpanan

wajib - Petani - Non petani

b. Membayar simpanan sukarela - Petani - Non petani

5 1 10 15 1 4 0 9 7 0 0 0 11 4

17 11 20 13 21 25 6 20 22 20 24 8 18 23

9 19 1 3 9 2 25 2 2 11 7 23 2 4

66 80 51 50

61 60 87 55 57 73

69 85

49 62

Sedang Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang

Keterangan : * Skor 1 : Tidak aktif 2 : Kurang aktif 3 : Aktif

Partisipasi organisasi anggota dilihat dari tingkat kehadiran saat RAT dan

keaktifan dalam memberikan saran. Kehadiran anggota petani berdasarkan hasil

penelitian terhadap Rapat Anggota Tahunan (RAT) dinilai sedang. Kehadiran ini

dilihat dari tidak selalu datangnya anggota petani melakukan RAT di KUD

Page 102: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

87  

Sumber Alam. Hal ini dikarenakan kurang adanya komunikasi antara petani

dengan pihak manajemen KUD. Hanya sebagian anggota petani yang paling dekat

dengan lokasi KUD, selalu hadir saat rapat. Selain itu, waktu dilakukan RAT

kurang sesuai dengan waktu luang petani. Dimana RAT selalu dilakukan oleh

KUD setiap hari Jumat pada pagi hari. Partisipasi anggota non petani untuk hadir

dalam RAT tinggi dikarenakan adanya waktu luang untuk menghadiri RAT dan

jumlah undangan lebih tinggi dari anggota petani. KUD Sumber Alam melakukan

pembatasan anggota hadir saat RAT sehingga saran atau pendapat yang diberikan

anggota KUD rendah. Anggota yang hanya memiliki kepentingan, melakukan

saran dan pendapat mengenai kinerja KUD.

Anggota petani maupun non petani memiliki keterbatasan pengetahuan

mengenai bagaimana perkembangan KUD. Selama kepengurusan baru tahun

2009-2014, petani cenderung pasif dalam memberikan saran dikarenakan

pandangan dari anggota terhadap manajemen KUD yang sekarang lebih mengerti

bagaimana KUD berjalan. Padahal saran atau perhatian dari anggota petanilah

KUD dapat berjalan khususnya meningkatkan komoditas agribisnis untuk

pertanian pedesaan. Kurangnya saran atau masukan anggota terhadap KUD juga

dikarenakan kurangnya pelatihan dari KUD terhadap koperasi. Tingkat partisipasi

organisasi tersebut sangat dipengaruhi oleh manfaat sosial yang diperoleh

anggota. Manfaat sosial yang diperoleh anggota masih kurang maka

mengakibatkan partisipasinya dalam bidang organisasi masih kurang aktif.

Bahkan manfaat pelatihan yang tidak sesuai dengan keinginan anggota medorong

anggota untuk tidak memberikan saran pada saat RAT.

Partisipasi anggota KUD tidak hanya dalam bidang organisasi, melainkan

bidang usaha. Bidang ini merupakan bidang yang menjadi tonggak dalam

berjalannya kegiatan KUD dalam menghasilkan keuntungan bersama sehingga

dapat memberikan manfaat ekonomi anggota petani. Partisipasi petani terhadap

usaha penjualan barang agribisnis yaitu pupuk dan obat-obatan dinilai sedang.

Petani melakukan pembelian pupuk kepada KUD Sumber Alam dikarenakan

harga pupuk dan obat-obatan lebih murah dari harga di toko lain. Namun tidak

semua petani dapat melakukan pembelian di KUD karena kebanyakan petani

anggota KUD jauh dari lokasi gudang KUD. Hal ini dapat mengakibatkan ada

Page 103: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

88  

biaya transportasi untuk membeli pupuk dan obat-obatan di KUD sehingga biaya

yang dikeluarkan sama dengan membeli di pasar. Partisipasi anggota non petani

dalam memanfaatkan usaha KUD Sumber Alam dinilai sedang. Partisipasi

anggota dalam unit usaha kurang dikarenakan jauhnya penjualan air mineral dan

gas elpiji dari tempat tinggal anggota. Sehingga anggota non petani lebih

cenderung memilih membeli di warung terdekat walaupun dengan harga yang

lebih mahal. Penjualan gas elpiji dan air mineral yang dilakukan oleh KUD selain

disimpan di gudang juga diedarkan ke warung-warung yang tidak jauh dari lokasi

KUD. Namun pada dasarnya ada aktivitas anggota dalam pembelian barang yang

disediakan anggota sehingga penjualan barang-barang KUD memperoleh

keuntungan dan masih tetap berjalan. Partisipasi yang tinggi dilakukan anggota

KUD adlah pada simpan pinjam. Hal ini dikarenakan sangat diperlukan oleh

anggota. Kegiatan usaha KUD harus dapat memberikan manfaat ekonomi bagi

anggotanya. Manfaat ekonomi yang diperoleh oleh anggota akan berpengaruh

terhadap aktivitasnya dalam bidang usaha. Jika usaha tersebut memberikan

manfaat bagi anggotanya maka akan mendorong anggota untuk berpartisipasi

aktif. Dari kegiatan usaha yang dilakukan KUD yang lebih memberikan manfaat

adalah pinjaman. Sehingga anggota sangat aktif dalam melakukan pinjaman.

Partisipasi anggota dalam bidang permodalan yaitu simpanan wajib dan

simpanan sukarela. Keaktifan petani dalam melakukan simpanan wajib dinilai

sedang bahkan simpanan sukarela dinilai rendah. Hal ini dikarenakan kurang

adanya dana untuk melakukan simpanan wajib bahkan sukarela. Menurut

sebagian petani mengungkapkan bahwa saat ini hasil tani cenderung kecil

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sering terjadinya gagal panen sehingga

mengakibatkan kurang aktifnya petani melakukan simpanan wajib di KUD.

Bahkan simpanan sukarela hanya dilakukan petani pada saat RAT. Hal ini

dikarenakan kebanyakan petani belum mengetahui manfaat dari adanya simpanan

sukarela.

Simpanan wajib sangat aktif dilakukan oleh anggota non petani

dikarenakan adanya kemudahan dalam memberikan simpanan wajib dengan

adanya debt collector KUD Sumber Alam yang langsung setiap hari datang ke

rumah anggota. Selain itu juga terdapat kepercayaan anggota terhadap KUD

Page 104: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

89  

Sumber Alam dalam menyimpan uangnya di KUD yaitu lebih aman dan mudah

ditarik kembali. Besarnya simpanan wajib dari Rp 10.000,00 ke atas tanpa ada

batasan. Sedangkan simpanan sukarela hanya dilakukan oleh anggota non petani

saat akhir pembagian SHU dan pembelian.

Partisipasi anggota dari sisi organisasi, bidang usaha, dan permodalan

pada umumnya sedang. Berdasarkan mean dari penjumlahan skor partisipasi

menghasilkan nilai 62 yaitu sedang. Hal ini menunjukkan KUD Sumber Alam

kurang memperhatikan anggota dalam melakukan berbagai kegiatan. Seperti

kurangnya pelayanan KUD terhadap petani seperti pembinaan terhadap kelompok

tani, pembinaan mengenai koperasi, dan komunikasi yang kurang tersebar bagi

anggota petani. Namun pada dasarnya partisipasi anggota petani berdasarkan skor

partisipasi dapat dilihat pada tingginya partisipasi dalam melakukan simpanan

wajib. Hal ini dikarenakan kewajiban anggota melakukan simpanan wajib agar

tidak dihapuskan dalam keanggotaan KUD. Partisipasi anggota tejadi di dalam

KUD Sumber Alam dikarenakan adanya manfaat sosial dan manfaat ekonomi

yang diperoleh oleh petani. Sehingga mereka menjadi anggota koperasi dan

melakukan aktivitas pembelian serta aktivitas lain untuk mengembangkan potensi

KUD Sumber Alam. Dari analisis partisipasi yang kurang baik akan

mempengaruhi tingkat kinerja KUD Sumber Alam yang kurang baik dalam

melakukan pelayanan terhadap anggotanya.

6.3. Hubungan Antara Manfaat Sosial dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam Manfaat sosial merupakan manfaat yang secara tidak langsung diperoleh

anggota. Manfaat sosial yang diperoleh anggota akan berdampak pada tingkat

partisipasi di KUD Sumber Alam. Manfaat sosial yang timbul diakibatkan adanya

hubungan baik dengan pengurus atau manajemen koperasi, hubungan dengan

sesama anggota, fasilitas, dan pelatihan yang dilakukan oleh KUD. Adanya

hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi dapat diketahui dengan

menggunakan analisis rank spearman dengan alat analisis SPSS 15 for windows.

Hasil adanya hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi yang

diperoleh oleh petani dapat dilihat pada output SPSS 15 for windows Tabel 22.

Page 105: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

90  

Tabel 22. Korelasi Antara Manfaat Sosial dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam

Spearman’s Manfaat

Sosial

Jenis partisipasi

Organisasi Usaha Modal

Petani

Coefisien’s Corelation -0,091 -0,128 0,182

Sig. (1-tailed) 0,628 0,494 0,327

N 31 31 31

Non petani

Coefisien’s Corelation 0,523 * 0,451* 0,201

Sig.(1-tailed) 0,003 0,011 0,227

N 31 31 31 Keterangan : * Correlation is significant at the 0,05 level (1-tailed)

Berdasarkan output SPSS 15.0 for windows, korelasi antara manfaat sosial

dengan partisipasi anggota petani dan non petani memiliki hubungan yang

berbeda. Nilai korelasi manfaat sosial yang diperoleh petani dengan tingkat

partisipasi memiliki hubungan yang berlawanan arah atau negatif dibidang

organisasi (-0,091 < 0,5) dan usaha (-0,128 < 0,5). Hal ini dikarenakan kegiatan

untuk memberikan manfaat sosial yang dilakukan KUD hanya pada sepihak yaitu

pihak KUD saja. Kegiatan tersebut tidak sesuai dengan keinginan anggota petani.

Jika KUD terus melakukan peningkatan manfaat sosial maka petani tidak akan

berpartisipasi dibidang organisasi dan usaha. Kegiatan yang dinginkan anggota

petani dalam organisasi KUD adalah tidak adanya pembatasan saat RAT dan

adanya pemberian pengetahun mengenai perkoperasian. Hal ini akan mendorong

petani untuk berpartisipasi dibidang organisasi. Bidang usaha yang diinginkan

petani yaitu adanya kerjasama dalam hal penjualan hasil panen dan pengadaan

sarana pertanian. Korelasi manfaat sosial yang diperoleh anggota petani juga

bersifat lemah (0,182<0,5) dengan partisipasi di bidang permodalan dikarenakan

petani kurang mengetahui manfaat melakukan simpanan wajib maupun simpanan

sukarela. Peningkatan kegiatan sosial yang dilakukan KUD dalam melakukan

pendidikan mengenai manfaat simpanan wajib dan sukarela akan meningkatkan

partisipasi petani dalam permodalan. Secara keseluruhan, korelasi manfaat sosial

petani sangat lemah dengan partisipasi dibidang organisasi, usaha, dan

Page 106: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

91  

permodalan. Sehingga diperlukan perbaikan KUD dalam melakukan kegiatan

sosial dengan terjalin hubungan yang sesuai dengan keinginan petani.

Manfaat sosial yang diperoleh anggota non petani terhadap partisipasinya

di bidang organisasi memiliki hubungan yang bersifat positif dengan nilai korelasi

(0,523) dan lebih besar dari 0,5. Hal ini menunjukkan hubungan yang terjadi

searah artinya setiap hubungan yang dilakukan oleh KUD sesuai dengan

keinginan anggota non petani dan mendorong untuk hadir dalam RAT. Hubungan

dalam jasa simpan pinjam, perumahan, pembelian mendorong anggota non petani

untuk berpartisipasi di bidang organisasi. Hubungan antara manfaat sosial dengan

tingkat partisipasi organisasi kuat dikarenakan adanya pembagian SHU dalam

RAT yang sangat diperlukan oleh anggota non petani.

Hubungan manfaat sosial anggota non petani dan partisipasi usaha,

memiliki hubungan searah dengan koefisien korelasi 0,451. Namun hubungan

tersebut masih lemah dengan koefisien korelasinya kurang dari 0,5. Hal ini

dikarenakan kegiatan sosial KUD dalam pelayanan usaha kurang memuaskan

anggota non petani. Anggota non petani menginginkan adanya peningkatan

pelayanan yang tanggap dari pihak KUD dalam pernbelian dan jasa perumahan.

KUD hanya menyediakan barang-barang yang kurang dibutuhkan oleh anggota

non petani. kebutuhan yang sangat diperlukan anggota non petani berdasarkan

penelitian ini adalah Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Jika pihak KUD

melakukan peningkatan pelayanan dalam bidang usaha akan meningkatkan

partisipasi anggota non petani dalam bidang usaha. Korelasi manfaat sosial yang

diperoleh anggota non petani dengan partisipasinya dibidang permodalan masih

lemah yaitu masih kurang dari 0,5. Hal ini dikarenakan pelayanan yang diberikan

KUD dalam bidang permodalan masih kurang dilakukan. Perlu adanya

peningkatan hubungan bahkan pendidikan mengenai manfaat melakukan

permodalan di KUD.

Hubungan antara manfaat sosial yang diperoleh petani dengan

partisipasinya dalam bidang organisasi, usaha, dan modal bersifat low

associations. Merupakan kondisi KUD yang tidak baik dimana hubungan di

dalam KUD tidak terjadi sehingga tidak ada kontribusi dari anggota petani.

Manfaat sosial yang diperoleh anggota non petani memiliki hubungan yang

Page 107: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

92  

bersifat moderately high associations di bidang organisasi dan usaha. Tujuan

KUD tercapai dengan hubungan yang tinggi namun pelayanan masih kurang

dilakukan terhadap kebutuhan atau kepentingan anggota non petani dan

berdampak pada partisipasinya kurang dibidang organisasi, usaha, dan

permodalan. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan KUD sesuai dengan

keinginan anggota non petani serta harga barang yang ditawarkan lebih murah

dari pasar serta selalu tersedia.

6.4. Hubungan Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam Manfaat yang diperoleh oleh anggota akan mengakibatkan meningkatkan

partisipasi anggota dari berbagai pelayanan yang disediakan oleh KUD Sumber

Alam. Kebanyakan respon atau tanggapan anggota untuk berpartisipasi di KUD

diakibatkan adanya manfaat ekonomi yang diperoleh. Semakin tinggi manfaat

ekonomi maka semakin tinggi pula partisipasi anggota KUD Sumber Alam.

Hubungan antara manfaat ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota KUD dapat

dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Korelasi Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam.

Spearman’s Rho

Manfaat ekonomi

Jenis partisipasi

Organisasi Usaha Modal

Petani

Correlation coefficient 0,225 0,715* 0,200

Sig. (1-tailed) 0,224 0,000 0,280

N 31 31 31

Non petani

Correlation coefficient 0,483* 0,655* 0,434*

Sig.(1-tailed) 0,006 0,000 0,015

N 31 31 31 Keterangan : * Correlation is significant at the 0,05 level (1-tailed)

Nilai korelasi manfaat ekonomi petani dengan tingkat partisipasi di bidang

organisasi adalah sebesar 0,225 kurang dari 0,5. Kondisi ini menunjukkan adanya

hubungan yang lemah antara manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang

Page 108: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

93  

organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat ekonomi yang diperoleh oleh

anggota petani tidak mempengaruhi partisipasinya dalam kegiatan organisasi yaitu

hadir RAT dan saran. Adanya aktivitas usaha agribisnis di KUD yaitu penjualan

pupuk dan obat-obatan tidak menimbulkan perhatian dari petani untuk

meningkatkan pertanian dengan kehadiran di RAT dan memberi saran untuk

kebaikan usaha KUD. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya waktu luang untuk

hadir di RAT dan kurangnya pengetahuan petani dalam memberikan saran.

Hubungan antara manfaat ekonomi yang diperoleh anggota petani dengan

tingkat partisipasi di bidang usaha menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini

dapat dilihat dari nilai korelasi variabel manfaat ekonomi dengan tingkat

partisipasi di bidang usaha adalah 0,715 > 0,5. Hal ini dikarenakan petani sangat

membutuhkan saprotan yang disediakan oleh KUD. Dengan harga yang murah

dapat mengurangi biaya input produksi usahatani petani. Sehingga manfaat

ekonomi yang diperoleh petani mengakibatkan adanya partisipasi dibidang usaha.

Semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh oleh petani maka semakin tinggi

keinginan untuk berpartisipasi dalam memanfaatkan bidang usaha agribisnis

KUD. Harga pupuk, obat-obatan, gas elpiji, air mineral, dan simpan pinjam yang

disediakan oleh KUD lebih murah, serta terdapat kemudahan memperolehnya

merupakan variabel yang sangat mempengaruhi manfaat ekonomi yang diperoleh

anggota. Namun hubungannya dengan permodalan masih lemah dimana nilai

korelasinya kurang dari 0,5 yaitu 0,2. Hal ini menunjukkan bahwa KUD dalam

melakukan kegiatan ekonomi kurang mendorong anggota petani melakukan

permodalan di KUD. Hal ini dikarenakan kurangnya pendapatan yang diperoleh

petani sehingga mereka kurang berpartisipasi dibidang permodalan. Petani akan

meningkatkan partisipasinya dibidang permodalan jika ada upaya dari pihak KUD

dalam memberikan manfaat ekonomi.

Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota non petani dalam penelitian ini

dilihat dari jenis usaha dan jasa yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Manfaat

tersebut antara lain kemudahan memperoleh gas elpiji, air mineral, dan pinjaman,

harga yang ditawarkan, dan bunga pinjaman. Berdasarkan output SPSS 15.0 for

windows, nilai korelasi variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang

organisasi adalah sebesar 0,483 masih kurang 0,5 Kondisi ini menunjukkan

Page 109: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

94  

hubungan yang lemah antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di

bidang organisasi. Partisipasi anggota non petani dalam menghadiri RAT

dipengaruhi oleh tersedianya waktu luang untuk menghadiri RAT serta adanya

pembagian SHU yang diinginkan anggota non petani, sedangkan partisipasi

anggota non petani dalam memberikan saran sama dengan petani sangat

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki. Keterbatasan

pengetahuan dalam memberikan saran sehingga mengakibatkan hubungan

tersebut lemah. KUD meningkatkan manfaat ekonomi terhadap non petani akan

meningkatkan partisipasinya dibidang organisasi.

Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota non petani dengan

partisipasinya dibidang usaha memiliki hubungan yang kuat. Koefisien

korelasinya 0,655 lebih besar 0,5. Hal ini dikarenakan barang dan yang disediakan

oleh KUD sangat dibutuhkan oleh anggota non petani. Khususnya pada pinjaman

yang mudah dan bunga yang ringan mengakibatkan non petani aktif melakukan

pinjaman. Jika terjadi peningkatan manfaat ekonomi dari KUD maka anggota

petani akan berpartisipasi tinggi dalam bidang usaha.

Tingkat keeratan antara variabel manfaat ekonomi yang diperoleh anggota

non petani dengan partisipasi di bidang modal menunjukkan hubungan lemah

dengan korelasinya kurang dari 0,5 yaitu 0,434. Hal ini dikarenakan kegiatan

usaha yang dilakukan KUD belum dapat meningkatkan pendapatan non petani

sehingga menyebabkan kurangnya kegiatan permodalan. Tanda positif pada nilai

korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang searah dengan antar kedua

variabel. Hal ini menunjukkan semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh

anggota dari pelayanan KUD Sumber Alam maka keinginan untuk berpartisipasi

di bidang permodalan. Keaktifan anggota dalam permodalan meliputi keaktifan

dalam membayar simpanan wajib dan sukarela. Simpanan wajib yang ditetapkan

adalah Rp 10.000 dan simpanan sukarela tidak ditetapkan tergantung keinginan

anggota. Lemahnya hubungan manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang

modal adalah kurangnya anggota non petani melakukan pembayaran simpanan

sukarela.

Manfaat ekonomi memiliki hubungan yang high associations pada

partisipasi di bidang usaha. Hal ini dikarenakan adanya penyediaan saprotan dan

Page 110: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

95  

harga yang murah. Hubungan manfaat ekonomi non petani dengan partisipasinya

memiliki sifat high associations. Hubungan tersebut kuat dikarenakan adanya

kebutuhan non petani terhadap pinjaman dalam memenuhi kebutuhannya dan

kegiatan usaha.

Page 111: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

96  

VII. ANALISIS KINERJA KUD SUMBER ALAM

7.1. Kinerja dengan Penilaian Tangga Perkembangan (PTP)/DLA (Development Leader Assesment) Pengukuran kinerja merupakan penilaian terhadap bagaimana suatu

koperasi menjalankan organisasi sosial ekonomi yang sesuai dengan tujuan

mensejahterakan anggotanya dan masyarakat. Berdasarkan respon anggota

terhadap kegiatan KUD Sumber Alam akan mempengaruhi tingkat kinerja yang

telah dijalankan selama ini. Kinerja KUD Sumber Alam dilihat dari segi

organisasi dan usaha dengan variabelnya antara lain kelembagaan, keanggotaan,

volume usaha, permodalan, aset, dan SHU. Menurut Penilaian Tangga

Perkembangan (PTP) atau Development Ladder Assesment (DLA), kinerja

koperasi dilihat dari visi KUD, kapasitas manajemen KUD, sumber daya

keuangan, dan jaringan kerja KUD. Hasil dari Penilaian Tangga Perkembangan

atau DLA dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Penilaian Tangga Perkembangan (PTP/DLA) KUD Sumber Alam Tahun 2010

Variabel Skor*) Rata-rata Zonasi

Tahap Tahap

I II I II

Visi 23 24 23,5 Hijau Hijau

Kapasitas 24 27 25,5 Kuning Hijau

Sumber Daya 30 30 30 Hijau Hijau

Jaringan Kerja 11 9 10 Kuning Kuning

SUB TOTAL 89 Kuning Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Visi KUD dilihat dari integritas anggota berpartisipasi dimana setiap

anggota berhak untuk berpartisipasi namun untuk kepengurusan ada persyaratan

khusus sesuai dengan kesepakatan anggota. KUD Sumber Alam memiliki visi

misi yang telah tertulis dengan jelas. Visi KUD adalah “Menjadikan KUD

Sebagai Soko Guru Perekonomian Yang Dapat Membantu Kehidupan dan

Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Khususnya Anggota”. Sedangkan misi yang

tercantum di KUD Sumber Alam antara lain 1) mengembangkan kegiatan usaha

Page 112: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

97  

dalam sektor ekonomi yang ada keterkaitan dengan kegiatan anggota., 2)

meningkatkan potensi anggota dan sumber daya manusia pengelola., 3)

memberikan hasil yang optimal melalui kegiatan usaha. Visi dan misi yang

diterapkan KUD merupakan dasar atau tujuan KUD Sumber Alam melakukan

berbagai kegiatan. Visi yang ditetapkan oleh KUD harus sesuai dengan

realisasinya terhadap anggota sehingga diperlukan penelitian mengenai partisipasi

agar mudah memberikan gambaran yang sebenarnya terjadi di KUD.

Pelaksanaan visi di KUD Sumber Alam berdasarkan PTP menunjukkan

adanya hak bagi setiap anggota dalam mengeluarkan pendapatnya pada saat RAT

maupun diluar RAT. Pihak KUD memberikan kesempatan terhadap anggota

untuk mengeluarkan pendapat dalam RAT. Berdasarkan penelitian partisipasi,

anggota rendah mengeluarkan pendapatnya dikarenakan terbatasnya pengetahuan

dan kurangnya rasa kepemilikan. Anggota yang hadir dalam RAT dibatasi akan

menimbulkan kurang perhatian anggota terhadap perkembangan visi yang

dilakukan KUD. Adanya kebebasan bagi setiap anggota untuk masuk dalam

kedudukannya di kepengurusan dengan persyaratan tertentu yang disepakati

anggota. Pemilihan kepengurusan tersebut dilakukan pada saat RAT. Namun

anggota yang hadir merupakan keterwakilan, menjadikan anggota lain yang hadir

tidak mengetahui secara jelas dan hanya dapat menerima saja kepengurusan baru.

Perkembangan usaha dan jasa diinformasikan kepada anggota dalam RAT.

Setiap informasi disampaikan walaupun tidak semua anggota memperolehnya dan

tidak tepat waktu dikarenakan jumlah anggota terlalu banyak. Anggota hanya

dapat menerima setiap informasi tanpa mengetahui bagaimana manfaat baginya

dan masyarakat. Hanya sebagian anggota yang memberikan tanggapan serta

keinginannya di dalam KUD. Komitmen terhadap perkembangan bisnis

dikatakan tinggi dengan adanya tujuan tertulis serta dilakukan implementasi dan

evaluasi setiap tahun dalam RAT. Seperti penyusunan rencana anggaran

pendapatan dengan penjualan dan jasa di tahun 2009 serta memperhitungkan

biaya yang akan dikeluarkan bahkan realisasinya di tahun 2009. Kondisi tersebut

ada kelebihan biaya yang digunakan dari rencana awal, namun dilakukan evaluasi

dan perbaikan di tahun 2010. Sehingga SHU yang dicapai telah mengalami

peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010 dan dilakukan rencana peningkatan

Page 113: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

98  

SHU untuk tahun 2011. Rencana tersebut dilakukan setiap tahun dan dilakukan

evaluasi.

Tujuan sosial tidak tertulis namun langkah tersebut telah dilakukan oleh

KUD seperti jasa pendidikan/penyuluhan kepada anggota khususnya para

kelompok tani, UKM, dan nasabah Unit Simpan Pinjam. Pelatihan yang diberiakn

KUD mengenai bagaimana melakukan simpan pinjam yang kurang sesuai dengan

keinginan anggota. Anggota kelompok tani menginginkan pelatihan mengenai

bagaimana cara melakukan pengolahan pasca panen. UKM menginginkan adanya

informasi mengenai pemasaran produknya. Tujuan yang difokuskan oleh KUD

adalah jangka pendek setahun berikutnya dan belum merencanakan tujuan jangka

panjang. Walaupun tujuan jangka panjang belum direncanakan namun perbaikan

ke depan terus dilakukan dengan adanya rancangan dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Selain itu, penyelesaian sengketa pada

dasarnya tercantum dalam AD namun belum diimplementasikan secara serius

hanya terbatas pada asas kekeluargaan dan musyawarah. Sehingga visi KUD

Sumber Alam berada pada zona hijau dengan skor 23,5 (22-35) yang artinya visi

yang diterapkan baik dari manajemen KUD.

Kapasitas KUD dapat dilihat dari struktur organisasi serta tugas dan

wewenang setiap jabatan, pelayanan yang diberikan staf terhadap anggota,

kegiatan audit yang dilakukan auditor independent KUD, serta pelatihan terhadap

tenaga staf. Kapasitas KUD memiliki skala 27 berada pada zona hijau (40-26)

yang artinya kinerja kapasitas umumnya baik. Anggota yang masuk ke dalam

struktur organisasi sebagai tenaga staf memiliki persyaratan khusus diantaranya

minimum telah menjadi anggota selama 3 tahun, tidak cacat fisik, dan berdasarkan

keputusan anggota bersama. Setiap jabatan memiliki tugas masing-masing dan

hasilnya diserahkan kepada ketua pengurus dan manajer. Pelatihan terhadap

tenaga staf dilakukan oleh pemerintah bukan pihak KUD sendiri namun

pemberian upah atau gaji dilakukan oleh pihak KUD tanpa adanya dana dari luar.

Selain struktur dalam organisasi, tenaga staf juga dinilai dari struktur luar

organisasi yaitu dengan anggota. Pelayanan tenaga staf KUD terhadap anggota

kurang memuaskan masih perlu adanya peningkatan pelayanan sehingga anggota

merasa perlu untuk terus berpartisipasi akibat sikap tanggapnya tenaga staf.

Page 114: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

99  

Sistem operasi dan pengaturan keuangan di KUD Sumber Alam dipelihara dengan

baik. Pengendalian keuangan dilakukan oleh auditor namun tidak dalam jangka

waktu tiga tahun, dan setiap transaksi usaha anggota dengan KUD dicatat namun

tidak tepat waktu bahkan belum dilakukan laporan transaksi anggota dan non

anggota.

Sumber daya yang dimiliki KUD berdasarkan keuangan dilihat dari

tingkat kecukupan modal organisasi, pertumbuhan aset, tingkat pengembalian, dan

tingkat tunggakan. Kecukupan modal organisasi KUD berada pada zonasi hijau

yaitu 30 (40-28). Permodalan kuat dimana aset melebihi kewajiban. Tingkat

kecukupan modal KUD Sumber Alam adalah 48,65 persen berada di atas 20

persen (M > 20 %). Hal ini dilihat dari tingkat kecukupan modal KUD Sumber

Alam pada Tabel 26.

Tabel 26. Tingkat Kecukupan Modal KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Tahun Aset (Rp) Kewajiban (Rp) Tingkat Kecukupan

Modal (%)

2009 3.652.711.439,24 1.888.284.799 48,3

2010 4.041.225.385,24 2.059.469.284 49,0

Rata-rata 48,65 Sumber : Hasil penelitian (2011)

Permodalan KUD Sumber Alam dikatakan kuat dengan aset jauh

melebihi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Aset terbesar

yang dimiliki KUD terletak pada piutang anggota yang mencapai Rp 1,862 milyar

di tahun 2010 dan Rp 1,513 milyar di tahun 2009. Piutang anggota terus

meningkat yang berasal dari unit usaha perdagangan, KUT, perumahan, dan

konstruksi listrik. Tingkat kecukupan modal dari tahun 2009 ke tahun 2010

mengalami peningkatan. Artinya adanya peningkatan aset yang dilakukan oleh

KUD Sumber Alam.

Tingkat pertumbuhan aset dilihat dari jumlah simpanan dan ekuiti tahun

sekarang dengan jumlah simpanan dan ekuiti tahun sebelumnya. Tingkat

pertumbuhan aset selama jangka waktu dua tahun di tahun 2009 dan 2010 dapat

dilihat pada Tabel 27.

Page 115: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

100  

Tabel 27. Tingkat Pertumbuhan Aset Tahun 2009-2010 Tahun Jumlah simpanan (Rp) Ekuiti (Rp) Tingkat pertumbuhan

asset (%)

2008 1.635.835.231,44 1.671.192.161 -

2009 1.722.282.703,44 1.764.426.640 5,43

2010 1.925.692.928,44 1.981.756.101 12,06

Rata-rata 8,745

Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Tingkat pertumbuhan aset KUD Sumber Alam sekitar 8,745 persen yang

artinya pertumbuhan positif tinggi. Jumlah simpanan dan ekuiti di tahun 2010

lebih besar dari jumlah simpanan dan ekuiti di tahun 2009. Peningkatan

pertumbuhan aset yang tinggi disebabkan adanya peningkatan pada ekuiti yang

berasal dari simpanan wajib, simpanan pokok, cadangan, dan donasi.

Organisasi KUD dapat melindungi ekuitinya dan mengelola aset-aset yang

menguntungkan jika dikelola dengan sangat baik. Pengelolaan ekuiti dan aset

dapat dilihat dari tingkat pengembalian (Rate of Return). Tingkat Pengembalian

KUD Sumber Alam dalam jangka dua tahun yaitu tahun 2009 sampai Tahun 2010

dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Tingkat Pengembalian KUD Sumber Alam Tahun Pendapatan operasional Biaya operasional Tingkat

Pengembalian (%)

2009 174.419.554 130.052.130 2,51

2010 225.701.052 169.029.115 2,85

Rata-rata 2,68 Sumber : Hasil Penelitian (2011)

KUD Sumber Alam memiliki tingkat pengembaliannya sekitar 2,68 persen

berada diantara 0-3 persen. Hal ini menunjukkan ekuiti dan asetnya dikelola

dengan baik dimana ekuitinya mengalami peningkatan, pembagian SHU

menunjukkan hasil yang positif, dan cadangan modal dilakukan di tahun 2010.

KUD Sumber Alam memiliki kemampuan dalam melindungi ekuiti dan aset yang

menguntungkan. Selain itu sumberdaya KUD dapat dilihat dari tingkat tunggakan

Page 116: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

101  

yang dimiliki. Tingkat tunggakan tersebut merupakan jumlah pinjaman jatuh

tempo dibagi dengan jumlah pinjaman. KUD Sumber Alam memiliki tingkat

tunggakan 28,69 persen berada di atas 15 persen. Artinya kebijakan perkreditan

tidak ada kepastian, panitnya kredit tidak ada atau tidak berfungsi. Tidak ada

tindak lanjut dari tunggakan yang dilakukan KUD sehingga tingkat tunggakan

masih tinggi dari 15 persen. Walaupun KUD juga menyediakan jasa peminjaman,

namun pinjaman tersebut masih banyak diluar atau piutang jatuh tempo anggota

masih banyak. Karena banyaknya aset diluar menyebabkan KUD belum dapat

memenuhi semua tunggakan keluar yaitu bank dan instansi lain.

Jaringan kerja KUD dengan instansi pemerintah (Dekopindag), kebijakan

fiskal, dan hubungan dengan kemitraan lain. Dalam kebijakan fiskal seperti

penentuan harga dan bunga pinjaman ditetapkan dulu diantara pengurus kemudian

berkonsultasi dengan anggota pada saat RAT. Jika mendapat persetujuan anggota

maka ketentuan tersebut dilaksanakan oleh KUD. Hubungan dengan pemerintah

hanya sekedar memonitor dan memantau kegiatan KUD, pelatihan tenaga staf

KUD, dan menerima pendapat-pendapat serta mempertimbangkannya. Sedangkan

hubungan dengan kemitraan lain berasas pada hubungan yang saling memiliki

manfaat seperti jaringan komunikasi tanpa adanya ketergantungan dengan

koperasi lain. Hubungannya dengan anggota merupakan hubungan yang paling

penting dikarenakan maju mundurnya KUD dipengaruhi oleh partisipasi anggota.

Hubungan yang terjalin antara KUD dengan anggota masih kurang dilakukan

seperti penentuan kebijakan hanya sebagian anggota yang setuju. Bahkan

kebanyakan anggota kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan KUD.

Sehingga diperlukan peningkatan hubungan KUD dengan anggota yang sesuai

keinginannya. Jika hubungan tersebut hanya berdasarkan pada pihak KUD saja

maka tidak ada partisipasi anggota di dalam KUD. Hubungan lain yang dilakukan

oleh KUD yaitu dengan distributor gas elpiji, pupuk, obat-obatan, dan air mineral.

Dalam jaringan kerja KUD memiliki zonasi kuning (14-8) yang artinya jaringan

kerja baik namun perlu diperhatikan dan perlu ditingkatkan agar KUD mendapat

banyak informasi dan tetap bertahan.

Keseluruhan indikator kinerja yang berada di KUD Sumber Alam

berdasarkan PTP/DLA memiliki skor 90,5 berada pada zona kuning. Dimana

Page 117: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

102  

kinerja adalah memuaskan tetapi memerlukan perhatian lebih lanjut dari segi

jaringan kerja, visi, kapasitas manajemen, dan sumberdaya. Dilihat dari segi

jaringan kerja yang harus diperhatikan adalah karena KUD kurang melakukan

hubungan dengan koperasi induk maupun dengan anggota. Dimana setiap

komitmen atau tujuan dilakukan secara tertulis, dievaluasi dengan berkala dan

sesuai dengan tingkat partisipasi anggota. KUD di sini kurang mengutamakan

partisipasi anggota dalam berbagai unit usaha atau jasa. Jika dilihat dari segi

kapasitas manajemen KUD, tenaga staf yang dipakai tidak dilakukan pelatihan

terlebih dahulu mengenai koperasi sebelum menjadi anggota. Walaupun pelatihan

dilakukan oleh Dekopindag, namun pelatihan oleh KUD sendiri kurang berjalan

secara teratur sehingga tenaga staf belum mengetahui secara mendalam tugas

yang harus dilakukan dan melaporkan hasilnya secara teratur kepada pengurus

yang lebih atas. Dalam bidang sumberdaya yang dimiliki oleh KUD kurang

melakukan pengelolaan keuangan yang sesuai sehingga banyak tunggakan diluar

atau piutang di luar.

7.2. Analisis Rasio Keuangan KUD Sumber Alam

Analisis rasio keuangan KUD Sumber Alam dilakukan untuk melihat

perkembangan kinerja keuangan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap jalannya koperasi. Analisis kinerja keuangan ini bertujuan

untuk menilai tingkat kemampuan dan pengelolaan modal serta usaha KUD

Sumber Alam. Analisis yang digunakan meliputi analisis likuiditas, solvabilitas,

rentabilitas/profitabilitas, dan aktivitas usaha. Pada analisis ini, menilai masing-

masing rasio pada laporan keuangan 2 tahun terakhir yaitu tahun 2009 dan tahun

2010 yang kemudian dibandingkan dengan standar umum yang digunakan dan

data penjualan serta SHU. Hal ini dikarenakan kepengurusan baru tahun 2009-

2014.

1. Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar

kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Pengukuran likuiditas pada

KUD dilakukan dua tahun terakhir dari tahun 2009-2010. Rasio-rasio likuiditas

KUD Sumber Alam antara lain Rasio lancar (current ratio), rasio cair (quick

Page 118: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

103  

ratio), dan rasio kas. Hasil perhitungan analisis likuiditas KUD Sumber Alam

tahun 2009-2010 dapat dilihat Tabel 29.

Tabel 29. Likuiditas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Rasio Tahun Rata- rata Presentase

(%) Standar yang baik

2009 2010

Rasio lancar

1,433 1,495 1,464 146,4 >200 %

Rasio cair 1,323 1,396 1,359 135,9 >100%

Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Rasio lancar merupakan perbandingan antara harta lancar atas kewajiban

lancar. Hasil perhitungan rasio lancar tahun 2009-2010. Dimana rasio lancar

digunakan untuk mengukur kemampuan KUD Sumber Alam dalam memenuhi

hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Nilai rata-rata rasio lancar KUD

Sumber Alam adalah 146,446 persen yang artinya KUD Sumber Alam

mempunyai Rp 1,46 harta lancar untuk memenuhi setiap Rp, 1,00 utang lancar

dan masih berada di bawah standar yang baik yaitu 200 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam belum mampu menutupi hutang lancar

dengan aktiva lancar yang dimiliki. Namun terjadi peningkatan rasio lancar dari

tahun 2009 sebesar 142,36 persen ke tahun 2010 yaitu 149,53 persen. Kenaikan

tersebut terjadi karena adanya peningkatan kas yang dilakukan oleh KUD Sumber

Alam seiring dengan meningkatnya penjualan dan pendapatan jasa.

Rasio cepat atau cair (quick ratio) digunakan KUD Sumber Alam untuk

mengukur kemampuan KUD Sumber Alam dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Nilai rasio cepat yaitu

136,01 persen yang berarti mempunyai Rp 1,359 harta kurang likuid untuk

memenuhi setiap Rp 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam aman

dalam menutupi hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang tidak

memperhitungkan persediaan. Nilai rasio cepat mengalami kenaikan dari 132,3

persen menjadi 139,6. Kenaikan tersebut diakibatkan adanya peningkatan kas

yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Peningkatan persediaan tidak

mempengaruhi peningkatan rasio ini karena meningkatnya persediaan akan

Page 119: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

104  

mengurangi kemampuan aktiva lancar dalam menutupi hutang lancar. Penurunan

persediaan di KUD Sumber Alam terjadi dikarenakan adanya peningkatan

penjualan yang dilakukan KUD.

2. Analisis Solvabilitas

Analisis solvabilitas KUD Sumber Alam menunjukkan kemampuan

koperasi dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya. Dalam solvabilitas

terdiri berbagai rasio yang digunakan antara lain rasio modal sendiri dengan total

aktiva (equity to total aset ratio), rasio modal sendiri dengan total aktiva tetap

(equity to fixed aset ratio), rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang (fixed

aset to long term debt ratio), rasio total hutang dengan total aktiva (debt ratio),

dan rasio total hutang dengan total modal sendiri (debt equity ratio). Hasil

perhitungan analisis solvabilitas KUD Sumber Alam dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Solvabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Rasio Tahun Rata-rata

(%)

Standar

baik(%)2009 2010

Rasio modal sendiri dengan total aktiva 0,65 0,68 66,5 >50

Rasio modal sendiri dengan aktiva tetap 2,168 2,389 227,8 >150

Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka

panjang

3,149 3,332 324 >150

Rasio total hutang dengan total aktiva 0,334 0,302 31,8 <50

Rasio total hutang dengan total modal

sendiri

0,512 0,441 47,6 <67

Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Rasio modal sendiri dengan total aktiva menunjukkan modal pinjaman dan

tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. Nilai rata-rata rasio ini dari tahun 2009-

2010 adalah 66,8 persen yang berarti bahwa sebesar 66,8 persen dari total harta

KUD Sumber Alam dibiayai oleh modal sendiri. Hal ini menunjukkan KUD

Sumber Alam termasuk koperasi yang sehat dimana proporsi modal sendiri lebuh

tinggi dibandingkan modal luar. Pinjaman yang dilakukan oleh KUD Sumber

Alam jangka pendek adalah untuk kegiatan pangan dari Bank BRI serta KUT.

Sedangkan untuk pinjaman jangka panjang merupakan penyediaan aset untuk bisa

digunakan dalam waktu lama seperti sapi perah, motor supra X, ikan gurame serta

Page 120: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

105  

Kepres 50/81. Peningkatan rasio modal sendiri menunjukkan semakin baik KUD

Sumber Alam dalam upaya meningkatkan modal yang dimiliki melalui modal

sendiri berupa simpanan wajib, pokok, sukarela dan simpanan lain. Peningkatan

rasio ini juga dapat diakibatkan semakin meningkatkan hasil penjualan dan

pendapatan jasa.

Modal sendiri terhadap aktiva tetap merupakan proporsi aktiva tetap yang

dibiayai oleh modal sendiri KUD. Nilai rata-rata rasio ini adalah 227,8 persen

lebih tinggi dari 150 persen. Serta terjadi peningkatan dari dua tahun terakhir dari

tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan adanya kemampuan KUD untuk

membiayai aktiva tetap dengan modal sendiri. Modal sendiri yang lebih besar dari

daripada aktiva tetapnya lebih baik karena dapat mempertahankan likuiditas KUD

saat terjadi pembayaran hutang saat ini. Selain itu rasio aktiva tetap dengan hutang

jangka panjang merupakan kemampuan KUD untuk memperoleh pinjaman baru

dengan jaminan aktiva tetap. Rasio rata-ratanya adalah 3,24 atau 324 persen

persen lebih tinggi dari rasio standar yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa KUD

memiliki aktiva tetap yang dapat menjamin hutang jangka panjang bahkan jauh

lebih tinggi. Aset tetap yang dimiliki oleh KUD berlimpah sehingga memudahkan

KUD melakukan pinjaman kepada berbagai pihak.

Rasio total hutang dengan total aktiva menunjukkan berapa bagian dari

dana keseluruhan yang dibiayai dari hutang KUD. Nila rasio ini rata-ratanya 31,84

persen berada pada keadaan yang baik karena kurang dari 50 persen. Artinya Rp

1,00 harta KUD Sumber Alam dapat menjamin Rp 0,318 hutang yang

dimilikinya. Karena semakin rendah rasio ini maka semakin kecil resiko yang

harus ditanggung koperasi. Adanya penurunan rasio dari tahun ke tahun

merupakan kondisi yang membaik pada KUD Sumber Alam dalam membayar

hutangnya ke bank. Pembayaran hutang pada bank diakibatkan karena adanya

peningkatan kas yang diperoleh dari penjualan yang semakin meningkat.

Rasio total hutang dengan total modal sendiri menunjukkan proporsi

hutang yang dijamin oleh modal sendiri KUD. Nilai rasio ini adalah 47,68 persen

yang artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri digunakan untuk menjamin Rp 0,476

hutang yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan adanya kemampuan KUD Sumber

Alam dalam menjamin hutangnya dengan modal yang dimiliki KUD. Penurunan

Page 121: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

106  

rasio ini menunjukkan kondisi yang membaik dimana terjadi peningkatan modal

sendiri berupa simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela, dana

cadangan, dan SHU. Simpanan wajib meningkat dibuktikan adanya kesadaran

anggota dalam mengembangkan usaha KUD Sumber Alam, sedangkan

peningkatan SHU diakibatkan aktivitas pembelian anggota semakin meningkat.

3. Analisis Rentabilitas

Rasio rentabilitas KUD Sumber Alam menunjukkan kemampuan koperasi

dalam menghasilkan SHU dalam periode tertentu. Pengukuran rentabilitas pada

KUD Sumber Alam dilakukan dengan menggunakan rasio laba bersih (net profit

margin), rasio tingkat pengembalian modal sendiri (return on net worth ratio),

rasio operasional (operating margin ratio), dan rasio tingkat pengembalian

investasi (return on investment). Hasil perhitungan rasio rentabilitas KUD Sumber

Alam tahun 2009-210 dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Rasio Rentabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 (%) Rasio Tahun Rata-rata Standar

2009 2010

Rasio laba bersih 4,8 5,4 5,12 >4

Rasio operasional 0,32 2,23 1,28 >2

Rasio tingkat pengembalian Modal sendiri 1,76 2,02 1,89 >15

Rasio tingkat pengembalian investasi 1,15 1,38 1,27 >8 Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Rasio laba bersih menunjukkan besarnya laba bersih yang dapat dihasilkan

KUD Sumber Alam dari setiap Rp 1,00 penjualan. Nilai rata-rata rasio ini adalah

5,12 persen berada di atas standar yang baik. Hal ini membuktikan bahwa laba

bersih yang dihasilkan dari setiap Rp 1,00 penjualan besarnya Rp 0,05. Hal ini

dikarenakan adanya pendapatan jasa dari rekening listrik, telkom, wartel dan

simpan pinjam yang tinggi dibanding penjualan barang serta biaya operasional

rendah. Rasio laba bersih yang dihasilkan KUD, sangat tinggi dimana kegiatan

usaha yang dilakukan banyak memiliki keuntungan pada jasa pembayaran

rekening listrik dan jasa simpan pinjam. Opportunity cost dalam menghasilkan

laba bersih sebesar 50 persen dari total penjualan. Selain itu biaya operasional

Page 122: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

107  

yang dialami KUD Sumber Alam rendah dengan pengiriman barang seperti gas

elpiji dan air mineral ditanggung perusahaan air minum dan PT Elpiji.

Perkembangan rasio ini dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dikarenakan adanya kenaikan SHU dari KUD Sumber Alam.

Rasio operasional mencerminkan tingkat efisiensi KUD Sumber Alam

dalam menjalankan usahanya. Nilai rata-rata rasio operasional adalah 1,28 persen

masih di bawah rasio yang baik. Hal ini membuktikan bahwa usaha yang

dijalankan KUD Sumber Alam masih belum efisien dari sisi laba operasi yang

dihasilkan karena besarnya HPP dan stok akhir masih banyak. Selain itu beban

biaya operasi tinggi dan tingkat penjualan terhadap barang-barang KUD Sumber

Alam masih kurang. Perkembangan rasio ini mengalami peningkatan dengan

pemberdayaan usaha perdagangan dimana usaha pakan ikan tidak dilaksanakan

karena tidak menghasilkan keuntungan. Semakin besar nilai rasio ini maka

kemampuan koperasi dalam mencapai laba operasi akan semakin besar.

Rasio tingkat pengembalian modal sendiri digunakan untuk mengukur

tingkat produktivitas modal yang digunakan KUD Sumber Alam yang merupakan

suatu pengukuran penghasilan yang tersedia bagi koperasi atas modal yang

diinvestasikan. Nilai rata-rata rasio ini adalah 1,89 persen masih dibawah 15

persen. Hal ini membuktikan bahwa modal sendiri yang ditanamkan KUD Sumber

Alam belum dapat menghasilkan SHU yang optimal dari total modal sendiri.

Namun terjadi peningkatan rasio dari tahun ke tahun dengan adanya peningkatan

SHU yang dilihat dari penjualan dan pendapatan jasa semakin meningkat.

Rasio Return On Invesment (ROI) merupakan kemampuan KUD Sumber

Alam dalam menghasilkan pendapatan dan mengindikasikan koperasi

menggunakan seluruh aset yang tersedia dengan baik. Berdasarkan nilai rata-rata

rasio ROI sebesar 1,27 persen, rasio ini masih berada jauh dari rasio standar yaitu

4 persen. Hal ini menunjukkan kemampuan KUD dalam memperoleh SHU dari

total aktiva belum optimal. Namun pada dasarnya terjadi peningkatan yang relatif

kecil dari tahun ke tahun dari 1,15 persen menjadi 1,38 persen. Keadaan ini

menggambarkan KUD memiliki kemampuan dalam menghasilkan SHU dari

seluruh modal yang dimiliki.

4. Analisis Aktivitas Usaha

Page 123: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

108  

Rasio aktivitas usaha KUD Sumber Alam menunjukkan sejauh mana

efisiensi koperasi dalam menggunakan asets untuk memperoleh penjualan.

Pengukuran aktivitas usaha pada KUD Sumber Alam dilakukan dengan

menggunakan rasio perputaran total aktiva (total asets turn-over ratio), rasio

perputaran aktiva tetap (fixed asets turn-over ratio), rasio perputaran piutang

(account receivable turn-over ratio) dan rasio perputaran persediaan (inventory

turn-over ratio). Hasil perhitungan rasio aktivitas usaha KUD Sumber Alam tahun

2009-2010 dapat dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32. Rasio Aktivitas Usaha KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 (kali) Rasio Tahun Rata-rata Standar

2009 2010

Rasio perputaran total aktiva 0,239 0,255 0,247 >2 kali

Rasio perputaran aktiva tetap 0,794 0,891 0,842 >10 kali

Rasio perputaran piutang 0,573 0,549 0,561 <6 kali

Rasio perputaran persediaan 2,247 2,673 2,46 >10 kali Hasil Penelitian (2011)

Rasio perputaran aktiva menggambarkan tingkat efisiensi dari operasi

KUD Sumber Alam. Nilai rata-rata rasio ini adalah 0,247 kali yang artinya total

harta KUD Sumber Alam telah berputar rata-rata sebanyak 0,247 kali per tahun

dan berada di bawah nilai yang baik yaitu 5 kali. Hal ini menunjukkan rendahnya

kemampuan KUD dalam penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan dan

tingkat efisiensi penggunaan harta sangat kecil. Perkembangan rasio ini dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan yang disebabkan oleh penjualan barang

agribisnis (pupuk, saprotan) dan barang non agribisnis (gas elpiji dan air mineral)

mengalami peningkatan.

Rasio perputaran aktiva tetap menggambarkan tingkat kecepatan

perputaran aktiva tetap KUD Sumber Alam. Nilai rata-rata rasio ini adalah 0,842

kali dan kurang dari standar yang baik yaitu 10 kali. Hal ini menunjukkan

rendahnya penggunaan aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan. Aktiva yang

dimiliki KUD Sumber Alam banyak meliputi tanah, bangunan, perlengkapan,

peralatan, dan kendaraan yang memiliki nilai buku Rp 756.420.756,00 di tahun

2010. Aktiva tetap yang memiliki nilai buku terbesar adalah bangunan dimana

Page 124: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

109  

KUD Sumber Alam memiliki berbagai bangunan diantaranya gudang pupuk,

gedung kantor, bangunan RMU, kios pupuk lini, kios waserba, pertokoan gardu,

ruko dramaga, wartel neglasari, dan lapangan futsal. Pengadaan sarana dan

prasarana KUD Sumber Alam memiliki berbagai aset yang sangat besar sehingga

berbagai peluang perkembangan usaha dan jasa sangat besar. Dalam usaha pupuk

KUD Sumber Alam hanya terkendala dalam masalah distribusi yaitu kendaraan

mobil untuk mengirim barang dagangan ke kios-kios. Selain itu juga lokasi KUD

yang sangat dekat dengan pasar memiliki persaingan yang ketat dalam penjualan

gas elpiji dan air mineral. Padahal lokasi sangat strategi dari konsumen, namun

usaha yang dijalankan oleh KUD hanya gas elpiji dan air mineral. Hal ini

menunjukkan kurangnya pengembangan usaha yang dilakukan oleh KUD Sumber

Alam.

Rasio perputaran piutang menunjukkan besarnya modal kerja yang

ditanamkan KUD Sumber Alam sebagai piutang. Nilai rasio ini adalah rata-rata

0,561 kali artinya rata-rata pertahun KUD Sumber Alam melakukan penjualan

dengan piutang sebanyak 0,561 kali selama periode dua tahun. Hal ini

menunjukkan piutang anggota besar dibanding perputaran modal. Terjadi

penurunan rasio dari tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan KUD

Sumber Alam berada dalam over investment dalam melaksanakan penjualan telah

mengalami penurunan perputaran modal dan peningkatan piutang anggota.

Rasio perputaran persediaan memberikan gambaran tentang kemampuan

KUD Sumber Alam dalam memutarkan barang dagangannya. Nilai rata-rata rasio

yang dihasilkan adalah 2,46 kali. Hal ini berarti nilai rasio perputaran persediaan

KUD Sumber Alam lebih rendah dari nilai rasio yang baik. Berarti KUD Sumber

Alam mengganti persediaannya setiap 2,46 kali dalam setahun. Semakin besar

rasio ini maka semakin efisien koperasi dalam melaksanakan operasinya. Nilai

rata-rata rasio perputaran persediaan yang kecil belum menunjukkan adanya

kemampuan KUD Sumber Alam dalam memutarkan barang dagangannya. Hal ini

dikarenakan persediaan air mineral, dan gas elpiji dilakukan sesuai pemesanan

dari konsumen.

Page 125: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

110  

7.4. Indeks Jatidiri KUD Sumber Alam

Pengukuran kinerja KUD dalam penelitian ini tidak hanya menggunakan

PTP/DLA, juga menggunakan indeks jatidiri untuk mengetahui koperasi berjalan

sesuai dengan jatidirinya dalam berorientasi ekonomi sosial. Tidak hanya dilihat

dari aspek perusahaan melainkan dilihat dari aspek perkumpulannya. Sebagai

badan usaha KUD Sumber Alam bergerak dalam ruang yang dibatasi oleh

jatidirinya dan oleh aturan-aturan yang berlaku bagi pemain pasar bebas seperti

korporasi. KUD yang memiliki jumlah anggota yang banyak dengan tidak ada

kejelasan mengenai keanggotaan dan bermain dalam sistem ekonomi pasar yang

penuh persaingan serta lingkungan yang ketentuan-ketentuan pasar tidak berlaku

dengan menyediakan barang agribisnis dan non agribisnis. Namun kegiatan yang

difokuskan oleh KUD hanya pada kegiatan pinjaman dan jasa (pembayaran

rekening listrik, Telkom, dan perumahan) dan kegiatannya yang memenuhi

kebutuhan seluruh masyarakat diluar keinginan anggotanya. Oleh karena itu perlu

dilakukan pengukuran dimana posisi jatidiri KUD Sumber Alam sehingga tidak

keluar dari jalur ketentuan koperasi yang mensehjahterakan anggotanya.

Indeks Jatidiri Koperasi didasarkan pada intensitas dari jatidiri koperasi

dan intensitas-intensitas dari aturan pasar. Intensitas jatidiri koperasi berdasarkan

profil dan konteks variasi dari KUD Sumber Alam. Penentuan Jatidiri dilakukan

dengan keterangan dari PTP dan kinerja keuangan yang dapat menggambarkan

kesluruhan kondisi KUD Sumber Alam dari segi organisasi dan kinerja.

Penetapan jatidiri dilakukan asumsi bahwa KUD Sumber Alam melakukan

berbagai kegiatan untuk tujuan bersama dengan mensejahterakan anggotanya.

KUD Sumber Alam dalam menjalankan organisasinya dan usahanya

memiliki aplikasi jatidirinya dalam pelaksanaan. Dari PTP/DLA dapat dilihat dari

visi dan kapasitas manajemen KUD Sumber Alam yang menempatkan intensitas

jatidiri koperasi. Sedangkan berdasarkan intensitas dan aturan-aturan pasar dapat

dilihat dari sumber daya dan jaringan kerja KUD Sumber Alam. Aturan-aturan

pasar didasarkan pada solvabilitas permintaan, intensitas dari Kekuatan Pasar,

deregulasi, dan globalisasi.

Solvabilitas permintaan dilihat dari laporan keuangan KUD Sumber Alam

dimana solvabilitas KUD Sumber alam merupakan kemampuan KUD dalam

Page 126: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

111  

memenuhi semua hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan

aset yang dimiliki. Rasio solvabilitas permintaan KUD bernilai 31,84 persen.

Walaupun masih dibawah 50 persen berarti KUD belum dapat memenuhi total

hutangnya dengan seluruh aktiva yang dimiliki. Oleh karena itu solvabilitas

permintaan masih rendah atau bernilai negatif (-). Intensitas dari kekuatan pasar

dilihat dari ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, dan kekuatan pembeli. Ukuran

pasar dalam proses penjualan barang agribisnis dan non agribisnis di KUD masih

kecil hanya sebagai pengecer dan belum dipasarkan keberbagai tempat. Hal ini

dikarenakan hanya sebagian anggota yang butuh dan terbatas pada sumber daya

keuangan yang dimiliki oleh KUD. Sehingga dalam penyediaannya KUD

memiliki ukuran yang kecil dan masih belum sesuai dengan keinginan anggota.

Sedangkan dilihat dari tingkat pertumbuhan seperti aset yang dimiliki memiliki

petumbuhan positif tinggi yaitu 8 persen melebihi 5 persen. Hal ini dikarenakan

aset yang dimiliki mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. KUD Sumber

Alam tidak memiliki kekuatan pembeli dimana barang-barang yang disediakan

tergantung pada ketentuan yang ditetapkan oleh distributor. KUD Sumber Alam

tidak memiliki kekuatan dalam menetapkan harga dan jumlah barang. Bahkan

harga yang dijual oleh KUD Sumber Alam lebih rendah dari harga pasar bagi

anggota maupun non anggota. Hal ini terjadi karena KUD sulit membedakan

antara anggota dan bukan anggota. Dari indikator kekuatan pasar KUD masih

berada di bawah garis yang baik (-) dikarenakan masih tergantungnya KUD pada

distributor dan pembeli di pasar.

KUD Sumber Alam melakukan deregulasi terhadap anggota-anggotanya.

Penentuan tingkat suku bunga dan harga didasarkan pada ketentuan atau

kesepakatan anggota. Sehingga KUD menawarkan harga dan memberikan tingkat

bunga yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Hal ini dilakukan agar

anggota ingin berpartisipasi dalam bidang pembelian dan pinjaman. Deregulasi

yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam bersifat positif (+) dengan adanya

keterlibatan anggota dalam menetapkan kebijakan walaupun tidak semuanya.

Selain deregulasi juga, KUD Sumber Alam melakukan globalisasi dengan

pengadaan sarana komputer dan internet untuk mengakses informasi yang

dibutuhkan. Namun akses informasi KUD terhadap anggotanya mengalami

Page 127: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

112  

kesulitan sehingga hanya sebagian anggota yang diberikan informasi dan tidak

teratur. Sehingga posisi KUD dalam globalisasi baik informasi maupun

perkembangan usaha rendah (-).

KUD Sumber Alam dalam bidang usaha memiliki tingkat persaingan

rendah dengan penentuan harga lebih rendah dari pasar, penyediaan barang

berdasarkan kebutuhan, deregulasi tetap berdasarkan anggota, dan globalisasi

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi anggota.

Jatidiri KUD Sumber Alam berdasarkan intensitas jatidiri koperasi dilihat

dari respon anggota yaitu 62 responden terhadap kegiatan yang berada di KUD.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Intensitas Jatidiri KUD Sumber Alam No Indikator Intensitas Jatidiri Merasakan (orang) Persentase (%)

1 Kebebasan berpendapat 20 32,25

2 Hubungan pelanggan

pemilik

19 30.64

3 Pembagian SHU adil 15 24,19

4 Cadangan yang tidak

dibagi

38 61

5 Tidak adanya perbedaan 42 67,7 Sumber : Hasil Penelitian (2011)

Adanya kebebasan dalam mengeluarkan pendapat namun anggota tertentu

yang hadir pada saat RAT dan saran yang disampaikan anggota rendah. Anggota

yang merasakan adanya kebebasan dalam berpendapat adalah (32,25 persen atau

20 orang dari seluruh jumlah responden) sangat rendah dan berada dibawah garis

normal ketentuan yang baik pada jatidiri. Kurang adanya keterlibatan anggota

dalam penyediaan barang-barang yang ada di KUD bahkan anggota di KUD lebih

memposisikannya sebagai pelanggan. Anggota yang merasakan adanya hubungan

sebagai pelanggan dan pemilik sekitar (30,64 persen atau 19 orang). Hal ini

dikarenakan anggota hanya bisa melakukan pembelian saja tanpa ada penjualan

pada KUD. Sehingga anggota tidak selalu melakukan pembelian di KUD.

Anggota lebih cenderung selalu melakukan pinjaman dikarenakan sesuai

Page 128: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

113  

kebutuhan namun tidak adanya upaya anggota untuk memberikan perhatian dalam

jangka pengembaliannya. Sehingga piutang di anggota sangat banyak berdasarkan

laporan keuangan KUD Sumber Alam.

Kegiatan pembagian SHU dilakukan berdasarkan transaksi anggota.

Namun dikarenakan tarnsaksi anggota tidak dilakukan secara rutin dan kurang

jelas sehingga pembagian SHU berdasarkan transaksi yang tercatat. Anggota

merasa dalam pembagian SHU kurang adil. Hal ini dikarenakan di dalam laporan

tahunan tidak dicatat SHU yang diperoleh setiap anggota. Sehingga kurang jelas

bagaimana SHU tersebut dibagikan dalam KUD. Anggota yang merasakan adanya

pembagian SHU hanya 24,19 persen atau 15 orang. Orang yang merasa adil

merupakan anggota yang selalu berkontribusi di KUD. SHU yang diperoleh KUD

setiap tahun dilakukan cadangan untuk kegiatan usaha di tahun berikutnya. Setiap

cadangan yang dilakukan KUD selalu mengalami peningkatan dari tahun 2008

sampai tahun 2010.

Cadangan yang tidak dibagi tersebut menurut respon anggota sesuai

dengan kesepakatan anggota saat RAT. Anggota yang merasakan bahwa cadangan

yang tak dibagi tersebut sesuai dengan kesepakatannya adalah 61 persen atau 38

orang dari 62 responden. Dalam hal pelayanan yang diberikan kepada anggota di

dalam KUD tidak adanya unsur perbedaan baik status maupun kelas ekonomi.

Semua anggota diperlakukan sama namun dalam pemberian informasi tidak

dilakukan kepada semua anggota sehingga anggota merasa adanya perbedaan di

dalam KUD. Anggota yang merasakan tidak adanya perbedaan sekitar 42 orang

atau 67,7 persen berada di atas 50 persen. Namun seharusnya semua anggota

harus merasakan adanya perlakuan yang sama dari pihak KUD. Jika hal ini terus

terjadi maka akan mengakibatkan kecemburuan sosial yang menurunkan citra

KUD Sumber Alam. Berdasarkan kesluruhan indikator nilai-nilai, prinsip dan

praktek perkoperasian di KUD Sumber Alam tidak dilaksanakan dengan baik. Hal

ini juga akan mengakibatkan kurang adanya rasa kepemilikan anggota terhadap

KUD. Menempatkan KUD Sumber Alam berdasarkan jatidiri menurut model

Daniel Cote berada pada Kuadran II. Posisi ini menggambarkan KUD Sumber

Alam rendah dalam mengaplikasikan jatidirinya dan aturan-aturan yang terkait,

dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang penuh persaingan, atau fungsinya

Page 129: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

114  

tidak mengundang persaingan, seperti jasa pembayaran rekening listrik, suplai

barang yang khusus dibutuhkan oleh anggota-anggotanya. Hal ini dapat dilihat

dari Gambar 7.

Gambar 7. Keragaman Konteks Berdasarkan Jatidiri KUD Sumber Alam

menurut Model Daniel Cote

Posisi pada Kuadran II ini juga menggambarkan bahwa anggota-anggota

koperasi kurang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh KUD Sumber

Alam. Terdapat pengendalian demokratis di KUD dimana anggota tidak

seluruhnya mengetahui keadaan di KUD. Sehingga yang perlu dilakukan KUD

Sumber Alam adalah menggeser titik yang berada di kuadran II ke kuadran IV.

Berbagai indikator yang perlu ditingkatkan adalah kebebasan dalam

mengeluarkan pendapat, jadikan anggota sebagai pemilik dan pelanggan,

pembagian SHU yang adil, solvabilitas permintaan, ukuran pasar, dan globalisasi

KUD dalam peningkatan manajemen. Jatidiri KUD kuat dengan melaksanakan

kegiatan usaha yang mengundang persaingan akan memberikan manfaat dan

mendorong anggota berpartisipasi.

7.5 Peranan KUD Sumber Alam dalam Sistem Agribisnis

KUD Sumber Alam merupakan lembaga perekonomian yang sangat

berperan dalam membantu masyarakat memperoleh permodalan. Dalam usahanya

Intensitas jatidiri

Aturan-aturan Koperasi

Intensitas dari aturan

Page 130: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

115  

KUD Sumber Alam telah menyediakan saprotan bagi petani di daerah Kecamatan

Dramaga dan kebutuhan lain yang bisa dimanfaatkan oleh anggota lain seperti gas

elpiji dan air mineral. Tidak hanya itu, KUD menyediakan usaha simpan pinjam

untuk membantu petani dalam memperoleh dana usahatani dan anggota lain

dalam memenuhi kebutuhan lain seperti kebutuhan mendesak atau kebutuhan

dana tambahan. KUD Sumber Alam memberikan pelayanan jasa seperti

pembayaran rekening listrik dan telepon. KUD juga menyediakan sewa/kontrak

pertokoan dan lapangan bagi semua anggota dan masyarakat sekitar.

Hubungan kerjasama KUD Sumber Alam telah dilakukan baik hubungan

secara internal maupun eksternal. Hubungan internal merupakan kerjasama

internal pengurus, pengurus dengan karyawan, dan pengurus dengan anggota.

Sedangkan hubungan eksternal merupakan hubungan kerjasama KUD dengan

instansi Pembina yaitu Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor serta instansi

lainnya seperti PUSKUD Jabar, PT. PLN cabang Bogor/PT. Raharja Sinergi

Komunikasi, Distributor pupuk, PT. Telkom, Dekopinda Kabupaten Bogor dan

perwakilan PUSKUD Kabupaten Bogor. Selain itu juga, KUD memberikan

pelatihan dan penyuluhan terhadap kelompok tani, UKM, dan nasabah simpan

pinjam.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan KUD Sumber Alam dalam

melakukan perbaikan organisasi dan pelayanan terhadap anggota, namun tidak

semua kegiatan dilakukan. Hal ini dilihat dari peran KUD terhadap petani maupun

kelompok tani hanya terbatas pada penyediaan saprotan yaitu pupuk dan simpan

pinjam. Pelatihan atau penyuluhan tidak dilakukan oleh KUD Sumber Alam.

Keadaan seperti ini menunjukkan KUD sebagai lembaga ekonomi petani yaitu

sebagai distributor sarana produksi pertanian dan layanan simpan pinjam. Selain

itu juga, lembaga ekonomi bagi anggota non petani dikarenakan pelatihan

terhadap UKM tidak dilakukan hanya pada nasabah simpan pinjam dalam hal cara

melakukan pinjaman dan pengembaliannya. Hal ini tidak ada unsur sosial seperti

kegiatan sosial terhadap anggota dalam bidang kesehatan pendidikan, serta

bimbingan bagi anggota yang memiliki usaha.

Page 131: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

116  

KUD Sumber Alam sebagai lembaga sosial ekonomi harus dapat

memberikan manfaat bagi anggotanya yaitu petani dan non petani. Manfaat yang

dirasakan oleh anggota dapat menggambarkan peranan KUD terhadap

anggotanya. Dari analisis manfaat sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh

anggota petani dan non petani yang lebih tinggi terdapat pada manfaat ekonomi.

Manfaat sosial yang dirasakan anggota KUD kurang bahkan petani merasa kurang

mendapat pelatihan atau penyuluhan. Sedangkan dilihat dari kinerja organisasi

dan keuangan terjadi penguatan kelembagaan dengan penempatan karyawan dari

anggota, penetapan harga berdasarkan anggota namun di sisi lain terjadi

pemusatan keuangan. KUD melakukan penguatan aset keuangan yang dimiliki

dengan meningkatkan tingkat penjualan dan peningkatan jasa bagi masyarakat

Kecamatan Dramaga. Namun hubungan dengan anggota hanya terbatas pada

usaha dan simpan pinjam. Hal ini menggambarkan anggota hanya sebagai

pelanggan dan kurang terdapat kepemilikan dari anggota terhadap KUD. Hal ini

dapat dilihat dari kehadiran RAT yang dilakukan oleh KUD. Berdasarkan

pendapat responden mengenai kegiatan KUD Sumber Alam dalam bidang

agribisnis. Responden yang digunakan adalah petani yang berperan dalam

kegiatan pertanian. Pendapat petani terhadap kegiatan yang dilakukan hanya

sebatas penyediaan input produksi. Dari 31 responden tersebut menjawab hanya

pada pembelian kegiatan atau interaksi dengan KUD. Bahkan manfaat pelatihan

belum dirasakan anggota petani setelah menjadi anggota KUD.

Page 132: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

117  

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai partisipasi anggota dapat

disimpulkan bahwa anggota berpartisipasi dikarenakan adanya manfaat social

ekonomi. Manfaat sosial dan ekonomi anggota sedang menyebabkan partisipasi di

KUD Sumber Alam sedang. Hal ini dikarenakan kurang terjalin komunikasi

dengan anggota, kurang adanya pelatihan, dan barang-barang yang dijual di KUD

masih terbatas serta lokasi yang jauh dengan lokasi anggota. Hubungan manfaat

sosial ekonomi dengan partisipasi anggota KUD Sumber Alam adalah high

moderately Associations. Hal ini menunjukkan tujuan KUD tercapai namun

pelayanan masih kurang dilakukan terhadap kebutuhan atau kepentingan anggota,

sehingga berdampak pada partisipasinya kurang. Anggota cenderung

berpartisipasi di dalam KUD dikarenakan adanya manfaat ekonomi yang

diberikan KUD terutama pada kegiatan simpan pinjam.

Manfaat dan partisipasi anggota dapat menunjukkan kinerja yang telah

dilakukan KUD. Kinerja KUD Sumber Alam yang kurang baik dalam komunikasi

dengan anggota, kurang jelasnya data keanggotaan, dan kegiatan usaha yang

masih terbatas. Hanya jasa simpan pinjam yang baik dilakukan di dalam KUD.

Berdasarkan pengukuran kinerja dengan PTP atau Development Leader Assesment

(DLA) menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam berada pada kategori kinerja

memuaskan bagi pihak manajemen dalam melaksanakan visi, kapasitas, dan

sumber daya dimana kinerja dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan

berbagai pihak, setiap pengurus melaksanakan tugasnya dan menetapkan

kebijakan di KUD. Dari aspek keanggotaan kurang memuaskan bagi anggotanya

dalam jaringan kerja.

KUD Sumber Alam kurang melibatkan anggota dalam kegiatan organisasi

dan usaha. Sehingga kurang adanya rasa kepemilikan anggota terhadap KUD.

Hubungan terhadap anggota hanya terjadi kepuasaan pada bidang jasa

pembayaran listrik, simpan pinjam, dan jasa perumahan. Hal ini mengakibatkan

partisipasi anggota kurang bahkan jika terus berlanjut partisipasi anggota menjadi

tidak ada. Padahal kemampuan dan partisipasi para anggota dalam menggerakkan

koperasi dapat dijadikan sebagai pendorong berkembangnya koperasi. Semakin

Page 133: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

118  

banyaknya jumlah anggota KUD menyebabkan permodalan meningkat namun

pelayanan masih kurang dilakukan.

Kinerja KUD berdasarkan analisis rasio keuangan memiliki aset yang

kuat. Aset KUD merupakan bangunan-bangunan seperti toko, lapangan sepak

bola, dan perlengkapan kantor. Pengukuran aktivitas usaha pada KUD Sumber

Alam tidak dilakukan dengan efektif dimana perencanaan pengembangan

keuangan kurang sesuai dengan tujuan operasionalnya dalam memenuhi

pelayanan anggota. Rasio-rasio aktivitas KUD berada di bawah standar yang baik.

Artinya tidak efisiennya KUD Sumber Alam dalam menggunakan aset untuk

melakukan penjualan. Penyediaan barang-barang yaitu saprotan, gas elpiji

dilakukan kurang sesuai dengan permintaan konsumen. Barang-barang yang

disediakan selalu melebihi permintaan konsumen dan mengakibatkan banyaknya

stok akhir di KUD. Selain itu juga dapat dilihat dari rasio solvabilitas dengan

adanya kemampuan KUD dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya.

Rata-rata rasio solvabilitas berada di atas standar baik, namun kemampuannya

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek berdasarkan harta lancar masih belum

bisa dilakukan oleh KUD. Hal ini dikarenakan pendapatan usaha kurang dapat

memenuhi semua hutang jangka pendeknya. Kemudian dalam bidang usaha pada

kemampuan KUD untuk menghasilkan SHU masih kurang baik. Hal ini dapat

dilihat dari Return On Investment (ROI), return on net worth ratio, dan operating

margin ratio masih kurang pada standar yang baik. Hal ini dikarenakan usaha

yang dijalankan KUD Sumber Alam belum optimal dari sisi laba operasi yang

dihasilkan karena besarnya HPP dan stok akhir masih banyak

Berdasarkan indeks jatidiri model Daniel Cote berada pada jatidiri lemah

dan persaingan usaha lemah. Hal ini dikarenakan kurang adanya partisipasi

anggota dalam kegiatan KUD Sumber Alam dan upaya KUD Sumber Alam lebih

memfokuskan pada pelayanan jasa, pendidikan, dan jasa perumahan dari bantuan

pemerintah. Penyediaan barang agribisnis dan non agribisnis hanya berdasarkan

kebutuhan anggota dan tingginya tingkat persaingan di pasar. Sehingga kegiatan

usaha KUD tidak mengundang persaingan. Hal ini dilihat dari penyediaan barang

hanya dilakukan di gudang KUD. Dari kinerja tersebut dapat mempengaruhi

Page 134: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

119  

peranan KUD terutama dalam bidang agribisnis masih dalam penyediaan input

dan pemberian pinjaman usahatani.

2. Saran

Beberapa saran sebagai bahan pertimbangan manajemen KUD dalam upaya

meningkatkan kinerja dan kualitas manajemen KUD, direkomendasikan beberapa

alternatif pengembangan antara lain :

1. Meningkatkan partisipasi anggota dengan pelayanan dan komunkasi yang

sesuai dengan apa yang diinginkan anggota.

2. Meningkatkan kinerja KUD dengan melakukan administrasi anggota. Hal

dimaksudkan untuk mempermudah pengurus KUD dalam mendata anggota

KUD, mencatat transaksi anggota, dan pemberian informasi secara teratur.

3. Meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial dengan memberikan fasilitas

penjualan hasil kerajinan anggota, kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan

saprotan yang dibutuhkan oleh petani seperti bibit dan benih..

4. Meningkatkan penjualan ke berbagai tempat terhadap barang-barang yang

disediakan KUD agar anggota dapat mudah memperolehnya dan anggota

aktif melakukan pembelian di KUD.

Page 135: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

120  

DAFTAR PUSTAKA

Djohan, Djabaruddin.2010. Penerapan Jatidiri Koperasi di Indonesia.

www.semcda.com [Diakses tanggal 28 April 2010].

Ginting, Imelda Ryani.2003. Analisis Keragaan Koperasi Kredit dan Tingkat Partisipasi Anggota Studi Kasus Koperasi Kredit Sejahtera, Cibinong, Kabupaten Bogor. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hastuti dan Supadi. 2005. Aksesibilitas Masayarakat Terhadap Kelembagaan Pembiayaan Pertanian di Pedesaan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Hendar dan Kusnadi. 2002. Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi, Edisi Revisi 2002. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Hendrojogi. 2000. Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek, Edisi Revisi 2000. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Himpuni, Okwan. 2009. Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam Kecamatan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ima Suwandi, 1985, Koperasi : Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, Jakarta ; Bhratara Karya Aksara.

Karo-Karo, Esron Persadaan. 2003. Analisis Kinerja dan Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Krisnamurthi, Bayu. 1998. Perkembangan Kelembagaan dan Perilaku Usaha Koperasi Unit Desa di Jawa Barat. [Disertasi]. Bogor. Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

KUD Sumber Alam. 2009. Laporan Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2008-2009. KUD Sumber Alam. Bogor.

2010. Laporan Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2009-2010. KUD Sumber Alam. Bogor.

Kuswandi. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan bagi Orang Awam. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Mahmud, S, Prof, Dr. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi dan Koperasi. PT. Intermasa. Banda Aceh.

Page 136: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

121  

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyono, Sri. 1998. Statistika Untuk Ekonomi, Edisi Revisi 1998. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.

Nasution, Muslimin. 2002. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Pedesaan Untuk Agroindustri. IPB Press. Bogor.

Nazir, Moh.1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ninik Widiyanti, 1991, Manajemen Koperasi, Jakarta : Rineka Cipta

Prihartono. 2009. Kelembagaan Pedesaan Agribisnis. Kajian Kebijakan dan Sosial Ekonomi Tentang Ketahanan Pangan pada Komunitas Desa Rawan Pangan di Jawa).[Laporan Akhir]. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Institut Pertanian Bogor

Puspasari, Siti Leny. 2000. Analisis Keragaan Koperasi dan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Giri Tani. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rachmawati, N. 2003. Analisis Usaha Koperasi Unit Desa Sebagai Organisasi Perekonomia Pedesaan (Studi Kasus KUD Sumber Alam Dramaga Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rasmussen, EA. 1975. Finasial Management in Co-operative Enterprise. Saskatchewan : Co-operative College of Canada.

Sagiman, MD. 1984. Koperasi Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Sahnan.2010. Koperasi Sebagai Sokoguru Ekonomi. Jurnal 1. http//www.smecda.com [Diakses tanggal 28 April 2010].

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Siegel, Sidney. 1994. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sitio dan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga.

Page 137: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

122  

Situs Resmi Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2010. http//www.depkop.go.id [Diakses tanggal 21 April 2010].

Soedjono Ibnoe. 2007. Membangun Koperasi Mandiri dalam Koridor Jatidiri. Jakarta :LSP-ISC.

Sulistyo. 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan Strategi Pengembangan Koperasi Perikanan Mina Usaha (Studi kasus : Koperasi Perikanan Mina Usaha Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah). [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Kelima. Literata Lintas Media. Jakarta.

Sumarti, Titik, dkk.2008. Model Pemberdayaan Petani dalam Mewujudkan Desa Mandiri dan Sejahtera (Kajian Kebijakan dan Sosial Ekonomi Tentang Ketahanan Pangan pada Komunitas Desa Rawan Pangan di Jawa).[Laporan Akhir]. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Umar, Husen. 2004. Riset Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi, Edisi Revisi dan Perluasan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wirasasmita R. A. Rivai, Dr, SE, MS. et al. 2003. Manajemen Koperasi. Pionir Jaya. Bandung.

Yuwono, S. Et al. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Page 138: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

123  

LAMPIRAN

Page 139: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

124  

Lampiran 1 .Indikator-indikator Variabel Uraian Variabel Keterangan dan bobot nilai

Manfaat

sosial

Hubungan kebersamaan dengan anggota

- Puas (3) = adanya hubungan kerjasama yang tinggi antar anggota, yang dilihat adanya interaksi pada saat RAT dan kegiatan lain seperti rapat bulanan anggota atau bakti sosial.

- Kurang puas (2) = kerjasama kadang-kadang dilakukan hanya terbatas saat RAT

- Tidak puas (1) = tidak ada hubungan kerjasama atau personal member.

Hubungan baik dengan pengurus dalam pembelian dan jasa

- Puas (3)= hubungan yang sangat baik dengan pengurus KUD, dengan adanya hubungan interaksi dan kerjasama yang adil.

- Kurang puas (2) = hubungan hanya sebagai pelanggan dalm pembelian dan jasa kurang adanya kerjasama.

- Tidak puas (1) = tidak ada hubungan pembelian dan jasa dengan pengurus

Fasilitas/pelayanan - Puas (3)= adanya fasilitas/pelayanan sesuai dengan yang diinginkan anggota dan kebutuhan anggota banyak tersedia di KUD.

- Kurang puas (2) = kurang adanya fasilitas/pelayanan dengan yang diinginkan anggota dan kurang tersedia di KUD.

- Tidak puas (1) = tidak adanya fasilitas/pelayanan yang dilakukan oleh KUD.

Pelatihan /bimbingan - Puas (3) = pelatihan yang dilakukan KUD dilakukan secara rutin dan materi sesuai

- Kurang puas(2) = pelatihan atau pembinaan tidak dilakukan secara rutin bahkan materi kurang sesuai dengan keinginan

- Tidak puas (1) = tidak pernah adanya pelatihan atau pembinaan

Manfaat ekonomi

Pendapatan SHU - Puas (3) = pendapatan SHU meningkat dari tahun sebelumnya setelah menjadi anggota dan sesuai dengan aktivitasnya di KUD

- Kurang puas (2) = pendapatan SHU samadengan tahun sebelumnya setelah menjadi anggota dan yang diterima kurang sesuai dengan aktivitas

- Tidak puas (1) = SHU yang diterima tidak sesuai dengan aktivitas anggota

Kemudahan memperoleh Saprotan

- Puas (3)= mudah memperolehnya dan KUD selalu menyediakan saprotan.

- Kurang puas (2) = tidak terlalu mudah dan KUD kadang-kadang menyediakan saprotan saat diperlukan

- Tidak puas (1)= sulit mendapatkannya dan KUD tidak pernah menyediakan saprotan

Harga Saprotan (pupuk, obat-obatan)

- Puas (3)= harga yang ditawarkan lebih murah dari harga pasar

- Kurang puas (2) = harga sama dengan harga pasar

- Tidak puas (1)= harga saprotan lebih mahal dari harga pasar

Kemudahan memperoleh gas - Puas (3)= lokasi penjualan lebih dekat dengan

Page 140: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

125  

elpiji anggota dan KUD sering menyediakan - Kurang jauh (2) = lokasi penjualan tidak

begitu jauh dari anggota dan kadang-kadang KUD menyediakan

- Tidak puas (1) = lokasi penjualan jauh dari tempat anggota dan KUD jarang bahkan tidak menyediakan

Harga elpiji yang ditawarkan - Puas (3)= lebih murah dari harga pasar - Kurang puas (2) = harga sama dengan harga

pasar - Tidak puas (1)= harga lebih mahal dari harga

pasar Kemudahan memperoleh air mineral (Aqua dan Prima)

- Puas (3)= lokasi penjualan lebih dekat dari anggota dan mudah memperolehnya.

- Kurang puas (2) = lokasi penjualan tidak begitu jauh dan tidak terlalu mudah mendapatkannya.

- Tidak puas (1)= lokasi penjualan jauh dari anggota dan KUD jarang bahkan tidak mudah memperolehnya

Harga air mineral yang ditawarkan

- Puas (3)= harga lebih murah dari pasar - Kurang puas (2) = harga sama dengan harga

pasar - Tidak puas (1) = harga lebih mahal dari harga

pasar Kemudahan pinjaman - Puas (3) = persyaratan melakukan pinjaman

lebih mudah - Kurang puas (2) = persyaratan melakukan

pinjaman cukup mudah - Tidak puas (1) = persyaratan melakukan

pinjaman sangat sulit Keringanan bunga pinjaman - Puas(3) = bunga pinjaman kurang dari bunga

bank - Kutang puas (2) = bunga pinjaman sama

dengan bunga bank - Tidak puas (1) = bunga pinjaman diatas bunga

bank Partisipasi Partisipasi organisasi

Kehadiran dalam RAT - Aktif (3) = selalu mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama menjadi anggota (>2 tahun)

- Kurang aktif (2) = tidak selalu mengikuti RAT

- Tidak aktif (3) = tidak pernah mengikuti RAT Memberikan saran saat RAT - Aktif (3) = selalu memberikan saran saat RAT

- Kurang aktif (2) = tidak selalu memberi saran saat RAT

- Tidak aktif (1) = tidak pernah memberikan saran saat RAT

Partisipasi Usaha

Membeli saprotan (pupuk,obat-obatan)

- Aktif (3) = selalu membeli saprotan ke KUD - Kurang aktif (2) = tidak selalu membeli

saprotan ke KUD - Tidak aktif (1) = tidak pernah membeli

saprotan

Page 141: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

126  

Membeli air mineral, gas elpiji

- Aktif(3) = selalu membeli ke KUD - Kurang aktif (2) = tidak selalu membeli air

mineral dan gas ke KUD - Tidak akrif (1) = tidak pernah membeli

Melakukan pinjaman - Aktif (3)= selalu melakukan pinjaman di KUD - Kurang aktif (2) = tidak selalu melakukan

pinjaman di KUD - Tidak aktif (1) = belum pernah/jarang

melakukan pinjaman Partisipasi Permodalan

Membayar simpanan wajib - Aktif (3)= selalu melakukan simpanan wajib - Kurang aktif (2) = tidak selalu melakukan

simpanan wajib - Tidak aktif (1) = belum pernah melakukan

simpanan wajib Membayar simpanan pokok - Aktif (3) = selalu melakukan simpanan pokok

- Kurang aktif (2) = tidak selalu melakukan simpanan pokok

- Tidak aktif (1) = belum pernah melakukan simpanan pokok

Membayar simpanan sukarela

- Aktif (3) = selalu melakukan simpanan sukarela

- Kurang aktif (2) = tidak selalu melakukan simpanan sukarela

- Tidak aktif (1) = belum pernah melakukan simpanan sukarela

Page 142: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

127  

Lampiran 2. Lembar Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan No Indikator Nilai A VISI 1 Pemerataan pemanfaatan anggota 1-5 2 Keefektifan komunikasi dengan anggota 1-5 3 Komitmen terhadap pengembangan bisnis 1-5 4 Kefektifan kepemimpinan dan manajemen

pengurus 1-5

5 Komitmen terhadap pengembangan sosial 1-5 6 Keefektifan rencana strategik 1-5 7 Mekanisme penyelesaian sengketa 1-5

Sub total Dari 35 B KAPASITAS 8 Struktur organisasi pada keberhasilan koperasi 1-5 9 Retensi (dipertahankannya) tenaga staf 1-5 10 Syarat-syarat pelayanan bagi tenaga staf 1-5 11 Pelatihan tenaga staf 1-5 12 Langkah, teknologi untuk mengurangi biaya-

biaya 1-5

13 Sistem-sistem operasi dan pengaturan keuangan 1-5 14 3 tahun laporan audit 1-5 15 Pemberian pelayanan kepada anggota 1-5

Sub total Dari 40 SUMBER DAYA

16 Kecukupan modal (M) 1-5 17 Pertumbuhan asset (T) 1-5 18 Manajemen asset (P) 1-5 19 Kebijakan perkreditan (Tg) 1-5

Sub total Dari 40 D JARINGAN KERJA Angka dihitung dua kali 20 Kebijakan anggaran/fiscal 1-5 21 Hubungan dengan organisasi puncak 1-5 22 Hubungan dengan pihak lain 1-5

Sub total Dari 20/35

 

 

Page 143: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

128  

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Untuk Anggota KUD Sumber Alam

KUESIONER PENELITIAN

Nama saya Ulpah Jakiyah, mahasiswa Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi yang berjudul “Tingkat Partisipasi Anggota dan Analisis Kinerja Keuangan dengan Analisis Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam”. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu untuk berkenan mengisi kuesioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat bermanfaat dan akan dijaga kerahasiaannya serta dipergunakan untuk kepentingan akademik dan manajemen KUD Sumber Alam. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Mohon menyilang (X) salah satu pilihan dan mengisi titik-titik dengan

jawaban yang sesuai.

Data Responden : Nomor Responden : ……………………………………………………………… Nama : ……………………………………………………………… Jenis Kelamin : ……………………………………………………………… Umur : ……………………………………………………………… Status pekerjaan : ……………………………………………………………… Unit Kerja : ……………………………………………………………… Lama Menjadi anggota : ……………………………………………………………

KUD Sumber Alam merupakan koperasi yang memiliki berbagai unit

usaha diantaranya unit usaha perdagangan, unit usaha simpan pinjam, dan unit

usaha jasa. Usaha perdagangan KUD Sumber Alam meliputi penjualan saprotan

(pupuk, obat-obatan), pakan ikan, air mineral, oli, dan gas elpiji. Untuk usaha jasa

terdiri dari jasa kelistrikan, jasa Telkom, dan jasa perumahan. Selain itu, usaha

simpan pinjam meliputi KUT (Kredit Usaha Tani), dan kredit lainnya. Aktivitas

yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam sebagai berikut antara lain : rapat dan

Page 144: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

129  

pertemuan, hubungan kerjasama terhadap berbagai intansi, pelayanan pendidikan,

dan bantuan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan adanya

manfaat yang dirasakan oleh anggota yaitu manfaat sosial dan manfaat ekonomi

baik petani maupun non petani.

Manfaat Sosial untuk Petani dan Non Petani

1. Apakah anda merasakan adanya hubungan baik atau kerjasama dengan sesama anggota,? a. Tidak merasakan. Alasan ……………………………………………… b. Kurang merasakan. Alasan ……………………………………………. c. Merasakan. Alasan …………………………………………………….

2. Apakah anda merasakan hubungan baik dengan pengurus KUD Sumber Alam? a. Tidak merasakan. Alasan ……………………………………………… b. Kurang merasakan. Alasan ……………………………………………. c. Merasakan. Alasan ……………………………………………………..

3. Apakah anda sering mendapat pembinaan atau pelatihan dari KUD Sumber Alam? a. Tidak pernah. Alasan ………………………………………………….. b. Kadang-kadang. Alasan ………………………………………………. c. Sering. Alasan ………………………………………………………….

4. Bagaimana pelayanan atau fasilitas yang disediakan oleh KUD? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan …………………………………………………... c. Puas. Alasan ……………………………………………………………

Manfaat Ekonomi Untuk Petani

1. Apakah anda merasakan adanya kemudahan memperoleh saprotan, air mineral, dan gas elpiji disediakan KUD Sumber Alam ? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan …………………………………………………………...

2. Apakah anda merasakan adanya penambahan pendapatan setelah menjadi anggota KUD ? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan …………………………………………………………...

3. Bagaimana harga pupuk yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan ……………………………………………………………

4. Bagaimana harga obat-obatan yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan …………………………………………………..

Page 145: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

130  

c. Puas. Alasan …………………………………………………………... 5. Apakah anda merasakan adanya kemudahan memperoleh pinjaman ?

a. Tidak merasakan/tidak puas. Alasan ………………………………….. b. Kurang merasakan/kurang puas. Alasan ……………………………… c. Merasakan/puas. Alasan ……………………………………………….

6. Apakah anda merasakan adanya keringanan bunga pinjaman serta jangka pengembaliannya terhadap angsuran pinjaman ? a. Tidak merasakan/tidak puas. Alasan ………………………………….. b. Kurang merasakan/kurang puas. Alasan ……………………………… c. Merasakan/puas. Alasan ……………………………………………….

Manfaat Ekonomi untuk Non Petani 1. Apakah adanya kemudahan memperoleh air mineral dan gas elpiji yang

disediakan oleh KUD? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan …………………………………………………………...

2. Apakah anda merasakan adanya penambahan pendapatan setelah menjadi anggota KUD? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan …………………………………………………………...

3. Bagaimana harga air mineral yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam? a. Tidak puas. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang puas. Alasan ………………………………………………….. c. Puas. Alasan …………………………………………………………..

4. Bagaimana harga gas elpiji yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam? a. Tidak puas. Alasan …………………………………………………… b. Kurang puas. Alasan …………………………………………………. c. Puas. Alasan …………………………………………………………..

5. Apakah anda merasakan adanya kemudahan memperoleh pinjaman ? a. Tidak merasakan/tidak puas. Alasan ………………………………….. b. Kurang merasakan/kurang puas. Alasan ………………………………. c. Merasakan/puas. Alasan ……………………………………………….

6. Apakah anda merasakan adanya keringanan bunga pinjaman serta jangka pengembaliannya terhadap angsuran pinjaman ? a. Tidak merasakan/tidak puas. Alasan …………………………………. b. Kurang merasakan/kurang puas. Alasan ……………………………… c. Merasakan/puas. Alasan ………………………………………………

Partisipasi Anggota Petani 1. Bagaimana kehadiran anda pada RAT yang diadakan oleh KUD Sumber

Alam ? a. Tidak aktif. Alasan …………………………………………………… b. Kurang aktif. Alasan …………………………………………………. c. Aktif. Alasan ………………………………………………………….

2. Apakah dalam setiap RAT anda aktif memberikan saran atau masukan? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan …………………………………………………..

Page 146: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

131  

c. Aktif. Alasan ………………………………………………………….. 3. Apakah anda selalu membeli Saprotan (pupuk dan obat-obatan) ke KUD

Sumber Alam? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

5. Apakah anda aktif membayar simpanan wajib? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan ………………………………………………………….

6. Apakah anda aktif membayar simpanan sukarela? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

7. Apakah anda sering melakukan pinjaman ke KUD Sumber Alam ? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

Partisipasi Anggota Non Petani 2. Bagaimana kehadiran anda pada RAT yang diadakan oleh KUD Sumber

Alam ? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

3. Apakah dalam setiap RAT anda aktif memberikan saran atau masukan? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

4. Apakah anda selalu membeli air mineral dan gas elpiji ke KUD Sumber Alam? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

8. Apakah anda aktif membayar simpanan wajib? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

9. Apakah anda aktif membayar simpanan sukarela? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

10. Apakah anda sering melakukan pinjaman ke KUD Sumber Alam ? a. Tidak aktif. Alasan ……………………………………………………. b. Kurang aktif. Alasan ………………………………………………….. c. Aktif. Alasan …………………………………………………………..

Page 147: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

132  

Tanggapan Jatidiri KUD 1. Menurut Anda apakah adanya kebebasan dalam mengeluarkan di dalam

KUD ? [ ] Ya [ ] Tidak Alasan ……………………… 2. Menurut Anda apakah terdapat hubungan pemilik dan pelanggan di dalam

KUD? [ ] Ya [ ] Tidak Alasan ……………………… 3. Menurut Anda apakah pembagian SHU telah dilakukan secara adil oleh

KUD? [ ] Ya [ ] Tidak Alasan ……………………… 4. Menurut Anda apakah cadangan yang tidak dibagi sesuai dengan

kesepatan anggota? [ ] Ya [ ] Tidak Alasan ……………… 5. Menurut Anda apakah di dalam KUD terdapat unsur perbedaan dalam

memberikan pelayanan? [ ] Ya [ ] Tidak Alasan ……..

Saran :

1. Menurut pendapat Anda apa yang harus dilakukan KUD agar tetap berkembang?………………………………………………………………

2. Manfaat apa saja yang belum Anda dapatkan setelah menjadi anggota KUD Sumber Alam? …………………………………………………………….

3. Alasan Anda menjadi anggota KUD Sumber Alam ? ……………………..

Page 148: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

133  

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian Untuk Kinerja KUD Sumber Alam

KUESIONER KINERJA KUD SUMBER ALAM

Atribut Uraian 5 4 3 2 1

VISI Integritas anggota berpartisipasi

Sangat adil = Tidak ada perbedaan golongan, dan ada keadilan perwakilan serta partisipasi dalam keanggotaan, pengurus, dan manajemen

Adil = Ada persyaratan khusus untuk melibatkan anggota dalam partisipasi dan perwakilan dalam kepengurusan

Campuran = Ada beberapa partisipasi dari berbagai kalangan dan kedudukan bertanggung jawab dalam manajemen

Tidak adil = Hanya sedikit partisipasi anggota dalam memperoleh kedudukan dan perwakilan

Sangat tidak adil = Partisipasi adalah pengecualian sehingga kesadaran kecil terhadap masalah

Komunikasi Sangat efektif = semua informasi dapat disampaikan kepada seluruh anggota

Efektif = berbagai informasi disampaikan kepada anggota namun tidak selalu disebarkan

Campuran = anggota diberi informasi, tidak teratur, dan tidak semua informasi disebarkan

Tidak efektif = anggota merasa perlu untuk memperoleh informasi

Sangat tidak efektif = anggota tidak di beri informasi. Informasi tidak ada atau sengaja ditahan

Komitmen terhadap perkembangan KUD

Sangat tinggi = memiliki secara tertulis tujuan ekonomi dan berorientasi bisnis, sasaran berdasarkan kinerja yang

Tinggi = memiliki tujuan secara tertulis,tetapi tujuan tersebut tidak selalu diimplementasikan

Campuran = tidak ada tujuan yang tertulis, tapi kegiatan-kegiatan selalu

Rendah = tidak ada tujuan tertulis, dan bisnis jarang didiskusikan

Sangat rendah = tidak ada fokus tujuan terhadap masalah

Page 149: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

134  

telah diimplementasi dan dievaluasi

dan dievaluasi didiskusikan, dan jarang keterlibatan dengan anggota

Komitmen terhadap perkembangan sosial

Sangat tinggi = memiliki sasaran sosial secara tertulis yang berorientasi komunitas dan lingkungan, implementasi dan evaluasi

Tinggi = tujuan sosial secara tertulis yang berorientasi komunitas, tetapi tujuan tidak selalu diimplementasikan dan beberapa anggota terlibat

Campuran = tujuan sosial tidak tertulis, tetapi kegiatankomunitas didiskusikan dan ada keterlibatan anggota

Rendah = tidak ada tujuan tertulis, jarang didiskusikan dan tidak ada partisipasi kegiatan komunitas

Sangat rendah = tidak ada kegiatan yang berorientasi sosial

Keefektifan manajemen organisasi KUD

Sangat efektif = peran uraian jabatan-jabatan jelas, setiap kebijakan diimplementasikan

Efektif = ada peran yang jelas, uraian jabatan kebijakan jelas, tapi hanya sementara dan tidak selalu mencerminkan keragaman anggota

Campuran = peran jelas, tidak ada kebijakan setiap jabatan.hanya beberapa panitia yang aktif, pembaharuan pengurus tidak dilakukan dan ada perputaran anggota

Tidak efektif = hanya pengurus berfungsi, tidak ada kebijakan dan uraian jabatan, dikendalikan oleh sedikit anggota

Sangat tidak efektif = tidak ada panitia aktif, pengurus bekerja atas dasar ad hoc. Kepemimpinan didominasi satu orang

Perencanaan strategic

Sangat efektif = visi jangka panjang dengan analisa keuangan dengan mempertimbangkan pertumbuhan ke depan

Efektif = memiliki rencana strategik yang dikembangkan dengan baik untuk dikemudian

Campuran = rencana strategik memiliki kelemahan, hanya berfokus pada

Tidak efektif = rencana jangka pendek dan terbatas lingkupnya, serta

Sangat tidak efektif = rencana dadakan sesuai keinginan pemimpin,

Page 150: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

135  

serta partisipasi anggota diperlukan untuk menghasilkan kualitas output

hari penguatan struktur organisasi

hanya dilakukan oleh pengurus dan manajemen

dikembangkan oleh pemimpin dan berorientasi pada input

Mekanisme penyelesaian masalah/sengketa

Sangat baik = mekanisme penyelesaian sengketa tertulis dalam anggaran dasar, telah dimanfaatkan, dan dapat dijangkau oleh anggota

Baik = mekanisme penyelesaian sengketa tertulis, terjangkau oleh anggota, tapi tidak dalam anggaran dasar dan belum digunakan

Adil = mekanisme penyelesaian sengketa tidak dikodifikasikan (peraturan) namun telah digunakan dengan adil

Buruk = mekanisme penyelesaian sengketa tidak dikodifikasikan, tidak memadai, atau tidak berdasarkan aturan

Sangat buruk = tidak memiliki mekanisme penyelesaian sengketa

KAPASITAS

Struktur organisasi Sangat tinggi = staf memenuhi persyaratn baik, dan struktur dirancang melayani anggota

Tinggi = struktur tidak kompleks seperti yang seharusnya

Campuran = Sementara staf memenuhi persyaratan, akan melayani anggota, koperasi memiliki daya hidup secara marjinal

Rendah = beberapa staf memenuhi persyaratn tetapi tidak memungkinkan koperasi bertahan hidup

Sangat rendah = staf tidak memiliki pesyaratan, serta kekosongan struktur yang signifikan

Retensi tenaga staf Sangat tinggi = semua manajer senior bertahan, bekerja dan memberikan laporan memuaskan

Tinggi = pergantian staf terbatas dan sedikit ketegangan antar pengurus/panitia/staf

Campuran = ada beberapa yang bertahan, tetapi ada kepuasan yang berlaku diantara

Rendah = terjadi beberapa perubahan karena ada permasalahan hubungan dengan

Sangat rendah = banyak perubahan kerna adanya hubungan yang tidak baik anatar

Page 151: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

136  

pengurus/ panitia anggota senior pengurus/panitia pengurus/anggota pengurus/anggota

Syarat-syarat pelayanan bagi anggota

Sangat memuaskan = kontrak tertulis, penghasilan yang baik, staf puas

Memuaskan = kontrak tertulis, penghasilan data disetujui, tetapi tidak semua staf puas

Campuran = kondisi-pandangan berbada di antara staf

Tidak memuaskan = kontrak tertulis, penghasilan rendah, dan tidak merasa puas

Sangat tidak memuaskan = tidak ada kontrak tertulis, penghasilan rendah, dan tidak memuaskan

Pelatihan tenaga staf

Sangat cukup = rencana pelatihan untuk staf, anggota pengurus dan anggota-anggota diimplementasikan dengan dana koperasi

Cukup = rencana pelatihan ada tetapi dana tidak cukup

Campuran = ada kesadaran kebutuhan pelatihan tetapi tidak ada upaya sistematik dari KUD

Tidak cukup = mengakui adanya pelatihan terhadap staf namun hanya menanggapi kesempatan yang tesedia di luar

Sangat tidak cukup = rencana pelatihan sangat lemah, dan tidak ada prakarsa dari organisasi

Langkah ,teknologi untuk mengurangi biaya

Sangat efektif = ada bukti sistematik koperasi telah memulai upaya meminimalisir biaya

Efektif = tidak ada bukti sistematik, tetapi beberapa langkah telah diambil menekan biaya

Campuran = tindakan-tindakan diambil tapi hasilnya tidak jelas

Tidak efektif = tidak pernah dilakukan langkah, tetapi dipaksa oleh pihak luar untuk menekan biaya

Sangat tidak efektif = tidak ada studi dan tidak ada tindakan yang di ambil

Sistem-sistem operasi dan

Dipelihara dengan sangat baik = pengendalian bagi

Dipelihara dengan baik = pengendalian

Campuran = catatan berbeda

Tidak dipelihara dengan baik =

Dipelihara sangat buruk = catatan

Page 152: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

137  

pengaturan keuangan

semua kegiatan diurus dengan benar, infomasi mudah diperoleh, transaksi usaha anggota dengan koperasi dicatat seluruhnya, dipelihara dengan sangat baik dan tepat waktu

internal diurus dengan benar, gambaran umumnya suram, transaksi usaha anggota dengan koperasi di catat tetapi tidak tepat waktu

dalam kualitas selama lima tahun terakhir. Sebagian transaksi anggota dengan koperasi tidak semuanya dicatat

catatan tidak up to date , hanya sebagian kecil transaksi anggota dicatat dan kurang dipelihara

tidak diurus dengan baik serta tidak ada catatan tentang transaksi anggota dengan koperasi

3 tahun laporan audit

Sangat dapat diterima = buku diaudit secara benar pada waktunya setiap tahun oleh auditor professional

Dapat diterima = buku diaudit dengan benar tetapi tidak selalu tepat waktu

Campuran = laporan campur aduk, tapi ada bukti untuk perbaikan

Tidak dapat diterima = buku-buku diaudit tetapi rata-rata tertunda satu tahun atau lebih

Sangat tidak dapat diterima= terlambat secara terus menerus untuk dua tahun atau lebih

Pemberian pelayanan kepada anggota

Menurut kepentingan anggota dan menguntungkan.= pelayanan dengan analisa pasar dan menguntungkan bagi anggota

Pelayanan menurut pasar dan sebagian menguntungkan

Bebrapa pelayanan menguntungkan

Sedikit melayani yang menguntungkan

Pengembalian minimal dari biaya-biaya tetap. Pelayanan yang diberikan terbatas

SUMBER DAYA

Kecukupan modal Permodalan kuat = asset jauh melebihi kewajiban (M>20%)

Permodalan cukup = asset sedikit melebihi kewajiban (M>5%)

Permodalan kurang = kewajiban melebihi asset

Permodalan tidak cukup = kewajiban jauh melebihi asset

Permodalan nyat-nayat kurang + hubungan anta set dengan kewajiban

Page 153: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

138  

(M<5%) (M<-25%) tidak diketahui

Pertumbuhan Aset (3 tahun terakhir)

Pertumbuhan positif tinggi = secara terus menerus 5% setiap tahun selama tiga tahun

Pertumbuhan positif rata-rata untuk tiga tahun

Pertumbuhan statis tetapi asset tidak susut

Pertumbuhan negative akibat inflasi rata-rata selam tiga tahun

Pertumbuhan negative tinggi secara terus menerus 5 % negative akibat inflasi

Manajemen asset Dikelola dengan sangat baik = ekuiti positif, SHU positif, dan dipenuhi cadangan modal tiga tahun

Dikelola dengan baik = ekuiti positif, SHU statis atau sedikit negative (0-3%), dipenuhi cadangan modal

Campuran = ekuiti statis (+/-), SHU negative (0-3%), dipenuhi cadangan modal

Dikelola dengan buruk = ekuiti dan SHU negative karena inflasi (lebih dari -3 %)

Sangat buruk = ekuiti dan SHU nyata-nyata negatif (-10% atau lebih)

Kebijakan perkreditan

Sangat efektif = jelas, kebijakan tertulis sebagai pedoman keputusan alokasi kredit, keamanan, dan kapasitas untuk untuk pembayaran kembali. Secara bulanan memonitor kinerja keuangan dan tingkat tunggakan <5 %

Efektif = kebijakan ada. Tindak lanjut terhadap tunggakan. Tingkat tunggakan 5%-7%

Campuran = standar praktek ada, ta[I tidak diikuti secara tertib. Tindak lanjutnya tidak memadai, tingkat tunggakan 7%-10%

Tidak efektif = panitnya kredit betemu, membuat keputusan tanpa kebijakan yang jelas, sedikit atau tidak ada tindak lanjut.tingkat tunggakan >10 %

Sangat tidak efektif = tidak ada kebijakan yang pasti. Panitnya kredit tidak ada atau tidak berfungsi, tingkat tunggakan >15%

JARINGAN

Kebijakan Tidak ada peraturan = manajemen memiliki

Sebagian besar tidak ada peraturan =

Agak tidak ada peraturan = tingkat

Sebagian besar ada peraturan =

Sepenuhnya ada peraturan =

Page 154: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

139  

KERJA anggaran fiskal wewenang untuk menetapkan tingkat bunga, harga dan sebagainya, diatur oleh prinsip umum dari anggota

kebijakan tingakt bunga, harga, ditetapkan oleh pengurus dengan berkonsultasi kepada anggota

bunga dan harga ditetapkan secara nasional. Pengurus menentukan kebijakan-kebijakan berdasarka model yang diberikan gerakan koperasi

kebijakan tingkat suku bunga dan harga ditentukan dalam rapat tahunan

semua kbijakan tingkat suku bunga dan harga diatur secara ketat oleh konstitusi atau UU

Hubungan dengan organisasi puncak

Pemerintah mengatur dan berkonsultasi mengenai usul amandemen UUdan peraturan-peraturan

Pemerintah memonitor secara ketat dan menerima pendapat-pendapat yang diberikan dan mempertimbangkan

Pemerintah sangat berkepentingan dan seringkali memberikan saran mengenai kegiatan operasional

Wakil pemerintah duduk dalam kepengurusan dan secara aktif berpartisipasi

Wakil pemerintah mendominir kepengurusan

Hubungan dengan pihak lain

Berbagi pengalaman secara bebas dengan. Terlibat dalam alih keterampilan dan mengakui adanya saling ketergantungan

Berbagi pengalaman = dengan dukungan mitra kerja/pembinaan

Kemitraan seimbang = memberikan manfaat bersama

Kemitraan lemah = memiliki kesulitan menerima tanggung jawab

Tergantung pada donor. Mentalitas penerima

Page 155: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

140  

Lampiran 5. Reliabilitas Partisipasi Anggota Non Petani KUD Sumber Alam

Lampiran 6. Reliabilitas Manfaat Sosial Non Petani KUD Sumber Alam

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 15.1667 6.0057 2.4507 7

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

Kehadiran 12.5667 4.5989 .4511 .2954 .7390 Saran RAT 13.5333 4.5333 .3601 .2194 .7667 PEMB.AIR 13.4000 4.1793 .6470 .6603 .6944 PEMB.GAS 13.3333 4.4368 .5759 .6271 .7125 PINJAMAN 12.6000 4.6621 .5006 .3128 .7290 SIMP.WAJIB 12.4000 4.7310 .5823 .4537 .7184 SIMP.SUKARELA 13.1667 4.9713 .3239 .3120 .7636

Reliability Coefficients 7 items

Alpha = .7619 Standardized item alpha = .7722

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

Hub. Pengurus 5.6774 1.4258 .6415 .4917 .6131 Hub. Sesama 6.0968 1.7570 .4951 .2812 .7032 Pelatihan 6.0968 2.2237 .4341 .2141 .7355 Pelayanan 6.5161 1.7247 .5997 4543 .6415

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients 4 items

Alpha = .7394 Standardized item alpha = .7414

Page 156: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

141  

Lampiran 7. Manfaat Ekonomi Anggota Non Petani KUD Sumber Alam

Lampiran 8. Reliabilitas Partisipasi Anggota Petani KUD Sumber Alam

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 11.8333 5.1092 2.2604 6 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted KHDR.RAT 9.7000 3.1138 .6366 .5268 .7106 SARAN RAT 10.1667 3.5230 .6273 .5054 .7145 PEMB.PUK 9.5667 3.8402 .4888 .4809 .7498 PEMB.OBAT 9.9000 4.1621 .4059 .4482 .7677 SIMP.WAJIB 9.6000 4.2483 .3811 .4584 .7725 SIMP.SUKA 10.2333 3.3575 .5996 .5633 .7206

Reliability Coefficients 6 items Alpha = .7753 Standardized item alpha = .7694

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 13.8065 8.1613 .6482 .8493 VAR00002 13.6774 7.0258 .7598 .8312 VAR00003 13.4516 7.0559 .6916 .8434 VAR00004 12.7419 9.3978 .4785 .8721 VAR00005 13.6129 6.9118 .7967 .8251 VAR00006 13.5484 7.1892 .7165 .8382 VAR00007 13.0323 8.7656 .4636 .8697 Reliability Coefficients N of Cases = 31.0 N of Items = 7 Alpha = .8676

Page 157: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

142  

Lampiran 9. Reliabilitas Manfaat Sosial Anggota Petani KUD Sumber Alam

Lampiran 10. Reliabilitas Manfaat Ekonomi Anggota Petani KUD Sumber Alam

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted HB.PENGU 5.7000 .8379 .5032 .3378 .4733 HB. SESAMA 6.1667 1.3851 .3736 .2539 .5751 PELAYANAN 5.8333 1.2471 .3906 .2851 .5558 PELATIHAN 6.3000 1.2517 .3769 .2964 .5647 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients 4 items Alpha = .6189 Standardized item alpha = .6252  

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted Pendapatan 13.8667 6.6023 .5420 .8181 KMDH.pupuk 13.6667 5.6092 .6203 .8007 KMDH.obat 13.8333 5.6609 .6820 .7909 KMDH.PNJ 13.0333 6.4471 .6150 .8100 Harga pupuk 13.6000 4.8000 .7490 .7770 Harga obat 13.7000 5.3207 .6096 .8052 Bunga Pinj 13.5000 6.6724 .3405 .8405 Reliability Coefficients N of Items = 7 Alpha = .8307  

Page 158: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

143  

lampiran 11. Korelasi Manfaat Sosial Non Petani dengan Tingkat Partisipasi Correlations

MANFAAT ORGANISASI USAHA MODAL Spearman's rho

MANFAAT SOSIAL

Correlation Coefficient

1.000 .523(*) .451(*) .201

Sig. (1-tailed) . .003 .011 .277 N 31 31 31 31 ORGANISAS

I Correlation Coefficient .523(*) 1.000 .480(*) .353

Sig. (1-tailed) .003 . .006 .051 N 31 31 31 31 USAHA Correlation

Coefficient .451(*) .480(*) 1.000 .435(*)

Sig. (1-tailed) .011 .006 . .015 N 31 31 31 31 MODAL Correlation

Coefficient .201 .353 .435(*) 1.000

Sig. (1-tailed) .277 .051 .015 N 31 31 31 31

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 12. Korelasi Manfaat Ekonomi Non Petani dengan Tingkat Partisipasi Correlations

MANFAAT ORGANISASI USAHA MODAL Spearman's rho

MANFAAT EKONOMI

Correlation Coefficient

1.000 .483(*) .655(*) .434(*)

Sig. (1-tailed) . .006 .000 .015

N 31 31 31 31 ORGANISASI Correlation

Coefficient .483(*) 1.000 .480(*) .353

Sig. (1-tailed) .006 . .006 ,051

N 31 31 31 31 USAHA Correlation

Coefficient .655(*) .480(*) 1.000 .435(*)

Sig. (1-tailed) .000 .006 . .015

N 31 31 31 31 MODAL Correlation

Coefficient .434(*) .353 .435(*) 1.000

Sig. (1-tailed) .015 .051 .015 .

N 31 31 31 31 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 159: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

144  

Lampiran 13. Korelasi Manfaat Sosial Petani dengan Tingkat Partisipasi Correlations

MANFAAT ORGANISASI USAHA MODAL Spearman's rho

MANFAAT SOSIAL

Correlation Coefficient 1.000 -.091 -.128 .182

Sig. (1-tailed) . .628 .494 327

N 31 31 31 31 ORGANISASI Correlation

Coefficient -.091 1.000 .470(*) .532(*)

Sig. (1-tailed) .628 . .008 .002

N 31 31 31 31 USAHA Correlatin

Coefficient -.128 .470(*) 1.000 .317

Sig. (1-tailed) .494 .008 . .082

N 31 31 31

31

MODAL Correlation Coefficient .182 .532(*) .317 1.000

Sig. (1-tailed) .327 .002 .082 .

N 31 31 31 31 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 14 . Korelasi Manfaat Ekonomi Petani dengan Tingkat Partisipasi correlations

MANFAAT ORGANISASI USAHA MODAL Spearman's rho

MANFAATEKONOMI

Correlation Coefficient 1.000 225 .715(*) .200

Sig. (1-tailed) . .224 .000 .280

N 31 31 31 31 ORGANISASI Correlation

Coefficient .225 1.000 .470(*) .532(*)

Sig. (1-tailed) .224 . .008 .002

N 31 31 31 31 USAHA Correlation

Coefficient .715(*) .470(*) 1.000 .317

Sig. (1-tailed) .000 .008 . .082

N 31 31 31 31 MODAL Correlation

Coefficient .200 .532(*) .317 1.000

Sig. (1-tailed) .280 .002 082 .

N 31 31 31 31 * Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 160: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

145  

Lampiran 15 . Lembar Tabulasi Penilaian Tangga Perkembangan (PTP/DLA) No Variabel Indikator Skor *) Zonasi

I II I II VISI Pemerataan pemanfaatan anggota 4 4 2 Keefektifan komunikasi dengan anggota 3 3 3 Komitmen terhadap pengembangan bisnis 3 3 4 Kefektifan kepemimpinan dan manajemen pengurus 4 3 5 Komitmen terhadap pengembangan sosial 4 5 6 Keefektifan rencana strategik 2 4 7 Mekanisme penyelesaian sengketa 3 2 Sub total 23 24 Hijau Hijau 8 Kapasitas Struktur organisasi pada keberhasilan koperasi 3 4 9 Retensi (dipertahankannya) tenaga staf 3 3 10 Syarat-syarat pelayanan bagi tenaga staf 1 1 11 Pelatihan tenaga staf 3 3 12 Langkah, teknologi untuk mengurangi biaya-biaya 4 4 13 Sistem-sistem operasi dan pengaturan keuangan 2 4 14 3 tahun laporan audit 5 5 15 Pemberian pelayanan kepada anggota 3 3

Sub total 24 27 Kuning Hijau 16 Sumber daya Kecukupan modal (M) 10 10 17 Pertumbuhan asset (T) 10 10 18 Manajemen asset (P) 8 8 19 Kebijakan perkreditan (Tg) 2 2

Sub total 30 30 Hijau Hijau 20 Jaringan

Kerja Kebijakan anggaran/fiscal 4 4

21 Hubungan dengan organisasi puncak 4 3 22 Hubungan dengan pihak lain 3 2

Sub total 11 9 Kuning Kuning

145

Page 161: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

146  

NERACA KEUANGAN KUD SUMBER ALAM TAHUN 2009-2010 URAIAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 URAIAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 AKTIVA LANCAR PASIVA LANCAR Kas 141833564 192871997 hutang non anggota 10232327 10232327 Bank 327112280 296905255 Hut.bank jangka pendek 863069739 863069739 simpn.jk.pendek 10110000 10110000 simpanan sukarela 572194064 745782349 piutang anggota 1513258850 1862503030 simpanan lain 93181351.8 93132751.8 piutang non anggota 13511081 13440081 dana-dana persediaan 169285161 169017601 SHU beban dibayar dimuka 30774450 15526450 jumlah aktiva lancar 2205885386 2560374414 jumlah kewajiban lancar 1538677482 1712217167 INVETASI JANGKA PANJANG

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

simp.pada koperasi 395260537 395285537 hutang bank 349607318 347252118 saham Bukopin 10000000 10000000 jumlh hutang jk.panjang 34960738 347252118 jumlah inv.jangka panjang 405260537 405285537 AKTIVA TETAP KEKAYAAN BERSIH tanah/hak atas tanah 338000000 338000000 simpanan pokok 8264000 11229000 Bangunan 498323211 577323211 simpanan wajib 87328060 122501860 Kendaraan 73338520 49445320 cadangan 1485123926 1525395351 Perlengkapan 165642525 165642525 donasi 141566717 266566717 peralatan kantor 25910910 26660910 jumlah kekayaan bersih 1722282703 1925692928 jumlah aktiva tetap 1101215166 1157071966 akum.penyusutan -378794323 -400651205 SHU Thn 2009 42143936 nilai buku 722420843 756420761 AKTIVA LAIN-LAIN SHU Thn 2010 56063172

146

Page 162: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

147  

Lampiran 16. Neraca Keuangan KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010

piutang jatuh tempo 291099456 291099456 cadangan piutang -22179333 -22179333 Jumlah 268920123 268920123 bank BRI (Fee KUT) 50224550 50224550 TOTAL AKTIVA 3652711439 4041225385 TOTAL PASIVA 3652711439 4041225385

147

Page 163: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

 

 

Lampiran 17. Gambar-Gambaran Kegiatan KUD Sumber Alam

Kegiatan Penjualan Obat-Obatan Pertanian dan Air Mineral

Kegiatan Penjualan Gas Elpiji

Kegiatan Penjualan Pupuk

148

Page 164: ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA DAN KINERJA KOPERASI … · harus diperhatikan dalam jaringan kerja baik dengan anggota. Hubungan terhadap ... margin ratio masih kurang pada standar

 

149  

Gedung KUD Sumber Alam : Kegiatan Simpan Pinjam dan Pembayaran Rekening Listrik