ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

115
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN FEE BASED INCOME TERHADAP RETURN ON ASSETS PT BANK BRI SYARIAH TBK PERIODE 2016-2020 SKRIPSI Oleh: Halin Marfiah NIM. 210817180 Pembimbing: Ajeng Wahyuni, M. Pd. NIP. 199307072019032030 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2021

Transcript of ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

DAN FEE BASED INCOME TERHADAP RETURN ON ASSETS

PT BANK BRI SYARIAH TBK

PERIODE 2016-2020

SKRIPSI

Oleh:

Halin Marfiah

NIM. 210817180

Pembimbing:

Ajeng Wahyuni, M. Pd.

NIP. 199307072019032030

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2021

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

ABSTRAK

Marfiah, Halin. 2021. “Analisis Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan

Fee Based Income Terhadap Return On Assets PT Bank BRI Syariah

Tbk. Periode 2016-2020”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo,

Pembimbing Ajeng Wahyuni M. Pd.

Kata Kunci: ROA, Pendapatan Margin Murabahah, Fee Based Income.

Berdasarkan data laporan keuangan PT Bank BRI Syariah Tbk memiliki

ROA yang bergerak secara fluktuasi, namun secara keseluruhan tingkat rasio ROA

masih dalam keadaan baik dan stabil. Karena pentingnya ROA bagi kinerja suatu

bank, maka PT Bank BRI Syariah Tbk perlu memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat rasio ROA pada bank tersebut. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yakni laporan keuangan

bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk periode 2016-2020 yang dipublikasikan oleh

PT Bank BRI Syariah Tbk. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu Autoregressive Distributed Lag dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan margin murabahah

dalam jangka pendek berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return

on assets, sedangkan dalam jangka panjang pendapatan margin murabahah

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return on assets. Kemudian fee

based income baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap return on assets. Selanjutnya untuk hasil

peramalan ROA pada periode 2021 yaitu secara garis besar mengalami

peningkatan. Dengan demikian PT Bank BRI Syariah Tbk tetap harus

memperhatikan perkembangan pendapatan margin murabahah dan fee based

income agar bank tetap mampu menjaga kestabilan return on assets.

Page 3: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Halin Marfiah

NIM : 210817180

Jurusan/Prodi : Perbankan Syariah

Judul : Analisis Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Fee

Based Income Terhadap Return On Assets PT Bank BRI

Syariah Tbk Periode 2016-2020

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian Munaqasah.

Ponorogo, 8 Maret 2021

an

Mengetahui,

Kajur

.. Agung Eko Purwana, S.E, M.S.I

NIP. 197109232000031002

Menyetujui,

Pembimbing

Ajeng Wahyuni, M. Pd

NIP.199307072019032030

Page 4: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Puspita Jaya Desa Pintu Jenangan Ponorogo

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Naskah Skripsi Berikut Ini:

Judul : Analisis Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Fee

Based Income Terhadap Return On Assets PT Bank BRI

Syariah Tbk Periode 2016-2020

Nama : Halin Marfiah

NIM : 210817180

Jurusan : Perbankan Syariah

Telah diujikan dalam sidang Ujian Skripsi oleh Dewan Penguji Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo dan dapat diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana dalam bidang Perbankan Syariah.

DEWAN PENGUJI:

Ketua Sidang

Dr. Shinta Maharani, M.AK.

NIP. 197905252003122002

:

( )

Penguji I

Agung Eko Purwana, S.E., M.SI.

NIP. 197109232000031002

:

( )

Penguji II

Ajeng Wahyuni, M.Pd.

NIP. 199307072019032030

:

( )

Ponorogo, 8 April 2021

Mengesahkan,

Dekan FEBI IAIN Ponorogo

Page 5: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Halin Marfiah

NIM : 210817180

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Fee Based

Income Terhadap Return On Assets PT Bank BRI Syariah Tbk

Periode 2016-2020

Menyatakan bahwa naskah skripsi telah diperiksa dan disahkan oleh dosen

pembimbing. Selajutnya saya bersedia naskah skripsi tersebut dipublikasikan oleh

perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id.

Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab

dari penulis.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan semestinya.

Ponorogo. 8 April 2021

Pembuat Pernyataan,

Halin Marfiah

NIM. 210817180

Page 6: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Halin Marfiah

NIM : 210817180

Jurusan : Perbankan Syariah

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

Analisis Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Fee Based Income

Terhadap Return On Assets PT Bank BRI Syariah Tbk Periode 2016-2020

Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian

tertentu yang dirujuk sumbernya.

Ponorogo, 8 Maret 2021

Pembuat Pernyataan,

Halin Marfiah

NIM. 210817180

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan merupakan lembaga yang memiliki peran utama dalam

pembangunan suatu negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai

lembaga intermediasi keuangan masyarakat, yaitu lembaga yang bertugas

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau

kredit dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.1

Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 berdasarkan prinsip

operasionalnya, bank dibedakan menjadi dua yaitu bank konvensional dan

bank syariah. Bank konvensional merupakan bank yang bergerak atas dasar

prinsip bunga, sedangkan bank syariah merupakan bank yang bergerak atas

dasar prinsip syariah. Bank syariah sendiri terdiri dari Bank Umum Syariah

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah atau yang saat ini dikenal sebagai Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah.2

Selain itu, bank syariah juga memiliki perbedaan operasional yang cukup

mendasar dengan bank konvensional dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga intermediasi, yaitu terletak pada aspek kepemilikan komoditi yang

dibiayai dalam kerangka jual beli dan sewa. Dari sisi penyaluran dana, bank

syariah dapat melakukan jual beli komoditas, kegiatan sewa menyewa, dan

kegiatan investasi. Bank syariah juga dapat melakukan kegiatan dalam lalu

1 Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangannya

di Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), 1. 2 Ibid.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

lintas pembayaran sebagai wakil dalam melakukan transfer dan penarikan

dana serta melakukan jual beli valuta asing secara spot.3

Sesuai dengan karakteristiknya, bentuk utama produk dari bank

syariah adalah dengan menggunakan pola bagi hasil. Selain pola bagi hasil,

bank syariah juga menyediakan produk-produk pendanaan dan pembiayaan

lainnya. Dari segi pendanaan, bank syariah menggunakan prinsip wadi‟ah,

qardh, dan ijarah. Dalam produk pembiayaan, bank syariah juga

menyediakan pola jual beli baik dengan prinsip murabahah, salam, dan

istishna, dan pola sewa seperti dengan prinsip ijarah dan ijarah wa iqtina.4

Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan dengan konsep

bebas bunga dalam pelaksanaan penjualan produk-produknya. Bentuk nisbah

ataupun pendapatan dalam perbankan syariah diantaranya yaitu berupa bagi

hasil, margin, fee, dan biaya administrasi. Bagi hasil adalah pendapatan bank

dari sebuah pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Kemudian margin

adalah pendapatan bank dari pembiayaan yang didasarkan pada akad jual beli

seperti murabahah, salam, dan istishna. Sedangkan fee serta biaya

administrasi merupakan pendapatan bank dari sektor jasa.5 Beberapa hal

tersebut merupakan konsep perbankan syariah dalam mendapatkan

keuntungan atau laba. Dengan demikian, maka akan diketahui nilai return on

assets yang merupakan gambaran produktivitas bank dalam mengelola aktiva

sehingga menghasilkan keuntungan.

3 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 2. 4 Ibid. 5 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada

University Pers, 2009), 152.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Menurut data statistik pada Januari tahun 2011, pembiayaan dalam

perbankan syariah didominasi oleh pembiayaan murabahah atau pembiayaan

dengan konsep jual beli. Implementasi akad jual beli merupakan salah satu

cara yang ditempuh bank dalam rangka menyalurkan dana kepada

masyarakat.6 Dalam data statistik Otoritas Jasa Keuangan, pembiayaan

murabahah mencapai 54,2% dibanding dengan jenis pembiayaan lainnya.

Penyaluran pembiayaan murabahah pada triwulanan II periode Juni tahun

2019 mencapai 154,51 triliun rupiah dari total pembiayaan bank syariah yaitu

320,67 triliun rupiah.7

Pada tahun 2019, berdasarkan data yang ada dalam Otoritas Jasa

Keuangan, dilihat dari segi pendapatan, margin perbankan syariah lebih tinggi

daripada bunga kredit bank konvensional. Walaupun industri perbankan

mengalami penurunan margin akibat penurunan suku bunga, namun

perbankan syariah masih relatif mencatatkan nilai margin yang cukup tinggi.

Pencatatan peningkatan margin ini tercermin dari nilai Net Imbalan (NI). Dari

beberapa bank syariah yang mengalami peningkatan pendapatan margin,

yang paling utama atau lebih unggul di atas lainnya yaitu PT Bank BRI

Syariah Tbk dan PT BNI Syariah.8

Dalam laporan keangan BRI syariah diketahui nilai NI sebesar 5,58%

pada triwulanan III periode September 2019. Angka tersebut mengalami

peningkatan dari periode sebelumnya yaitu sebesar 5,28% atau naik 30 basis

6 Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangannya

di Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), 103. 7 Otoritas Jasa Keuangan, Laporan Triwulanan II, 2019. 8 Otoritas Jasa Keuangan, Statistika Perbankan Syariah.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

poin (BPS) secara year on year. Disamping niali NI yang meningkat, BRI

syariah masih mencatatkan penurunan laba bersih. Tercatat periode

September 2019 perseroan baru membukukan laba bersih sebesar 56,45

miliar rupiah atau turun 62,64% secara yoy.9

Perbankan yang berhasil adalah perbankan yang memiliki kualitas

yang baik, baik dari segi pelayanan, pengelolaan keuangan, maupun

manajemennya. Untuk dapat mengetahui tingkat kualitas assets sutau

perbankan maka salah satunya adalah dengan melihat persentase return on

assets bank tersebut. Terdapat banyak faktor yang mencerminkan nilai return

on assets, diantaranya adalah pendapatan margin murabahah dan fee based

income.

Pendapatan margin murabahah diperoleh dari adanya pembiayaan

murabahah. Dengan adanya pembiayaan tersebut diharapkan mampu

mendorong masyarakat untuk mendirikan usaha dan mampu

mengembangkannya. bank BRI Syariah dalam penyaluran dana

menggunakan beberapa jenis pembiayaan yang sama dengan bank-bank

syariah lainnya, diantaranya yaitu pembiayaan dengan akad mudharabah,

musyarakah, murabahah, salam, istishna, salam, dan qard.

Namun dari banyaknya jenis pembiayaan, yang paling diminati oleh

nasabah yaitu pembiayaan dengan akad murabahah. Hal ini bertolak

belakang dengan teori yang menjelaskan bahwa pembiayaan paling ideal

9 Laurensius Marshal Sautlan Sitanggang, “Tak seperti bank konvensional, bank syariah

mampu cetak kenaikan margin” dalam https://amp.kontan.co.id/news/tak-seperti-bank-

konvensional-bank-syariah-masih-mampu-cetak-kenaikan-margin, (diakses pada tanggal 5

November 2019, jam 16:23 WIB).

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

yaitu mudharabah dan musyarakah karena sesuai dengan prinsip utama

perbankan syariah yaitu bagi hasil. Namun dalam sistem ekonomi saat ini,

terdapat beberapa kesulitan dalam penerapan mudharabah dan musyarakah

untuk pembiayaan beberapa sektor. Oleh karena itu, beberapa ulama

kontemporer membolehkan penggunaan murabahah sebagai bentuk

pembiayaan alternatif dengan syarat-syarat tertentu.10

Adapun alasan

pembiayaan murabahah menjadi paling dominan yaitu karena pembiayaan

murabahah merupakan pembiayaan jangka pendek, mudah untuk dilakukan,

dan lebih kecil dalam hal risikonya. Ketika pembiayaan murabahah

meningkat maka pendapatan margin murabahah akan meningkat. Besar

kecilnya nilai pendapatan margin murabahah akan mempengaruhi nilai

return on assets. Semakin tinggi nilai pendapatan margin murabahah maka

akan berdampak baik pada return on assets.11

Selain pendapatan margin murabahah, besarnya nilai return on assets

juga bisa diketahui melalui nilai fee based income. Menurut data yang tercatat

dalam Otoritas Jasa Keuangan, nilai fee based income meningkat 18,91% dari

429 milliar rupiah menjadi 510 milliar rupiah pada bulan Maret 2020. Fee

based income merupakan pendapatan dari transaksi yang diberikan dalam

bentuk jasa-jasa bank lainnya. Besar kecilnya nilai fee based income akan

mempengaruhi nilai return on assets. Semakin tinggi nilai fee based income

maka akan berdampak baik pada return on assets.12

10 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011) 11 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Edisi Satu Cetakan Ketujuh (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2014) 12 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012).

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Salah satu dari kegiatan perbankan selain menghimpun dan

menyalurkan dana yaitu memberikan jasa-jasa perbankan lainnya. Tujuannya

yaitu untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi, serta mendukung dan

memperlancar kedua kegiatan tersebut, kemudian dalam hal ini bank akan

mendapatkan pendapatan berupa imbalan atau fee dari nasabah yang

menggunakan jasa-jasa pelayanan tersebut. Beberapa jasa yang dapat

menghasilkan fee based income antara lain, yaitu transfer, inkaso, letter of

credit, safe deposit box, credit card, dana pembayaran rekening titipan

(payment point), garansi bank, jual beli atau perdagangan valuta asing,

commercial paper, dan traveller‟s check.13

Dalam teori dijelaskan bahwa ketika pendapatan margin murabahah

meningkat, maka nilai return on assets pun akan meningkat. Kemudian ketika

pendapatan margin murabahah menurun, maka nilai return on assets pun

akan menurun. Hal demikian juga berlaku untuk variabel fee based income,

ketika fee based income meningkat, maka nilai return on assets akan

meningkat. Kemudian ketika fee based income menurun, maka nilai return on

assets pun akan menurun.

Di bawah ini merupakan data terkait pendapatan margin murabahah,

fee based income, dan return on assets pada laporan keuangan bulanan PT

Bank BRI Syariah periode 2016 hingga 2020 yang telah dipublikasikan di

website www.brisyariah.co.id.

13 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012).

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Sumber: Laporan Keuangan Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

Gambar 1.1

Pendapatan Margin Murabahah

PT Bank BRI Syariah Periode 2016-2020

Sumber: Laporan Keuangan Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

Gambar 1.2

Fee Based Income PT Bank BRI Syariah Periode 2016-2020

Sumber: Laporan Keuangan Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

Gambar 1.3

Return On Assets PT Bank BRI Syariah Periode 2016-2020

0500000

10000001500000200000025000003000000

Jan

uar

i 201

6

Jun

i 201

6

No

v-1

6

Ap

r-17

Sep

-17

Feb

ruar

i 201

8

Juli

2018

Desem

ber…

Mei

20

19

Okt

ob

er 2

019

Mar

et 2

020

Agu

stu

s 2

020

Pendapatan MarginMurabahah

0

50000

100000

150000

200000

250000

Jan

uar

i 201

6

Mei

20

16Se

p-1

6

Jan

uar

i 201

7M

ei 2

017

Sep

-17

Jan

uar

i 201

8M

ei 2

018

Sep

-18

Jan

uar

i 201

9M

ei 2

019

Sep

-19

Jan

uar

i 202

0M

ei 2

020

Sep

-20

Fee Based Income

0.00

500.00

1,000.00

1,500.00

Jan

uar

i 20

16

Mei

20

16

Sep

-16

Jan

uar

i 20

17

Mei

20

17

Sep

-17

Jan

uar

i 20

18

Mei

20

18

Sep

-18

Jan

uar

i 201

9

Mei

20

19

Sep

-19

Jan

uar

i 20

20

Mei

20

20

Sep

-20

Return On Assets

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Berdasarkan Gambar 1.1, Gambar 1.2, dan Gambar 1.3 diketahui

bahwa pendapatan margin murabahah, fee based income, dan return on

assets pada periode 2016 hingga 2020 mengalami fluktuasi. Dari grafik

tersebut diketahui nilai pendapatan margin murabahah terus mengalami

peningkatan setiap bulannya pada tahun 2016 hingga tahun 2020. Nilai fee

based income pada periode 2016 hingga 2020 juga terus mengalami

peningkatan setiap bulannya. Hal ini berpengaruh terhadap rasio return on

assets. Diketahui pada Gambar 1.3 nilai return on assets pada tahun 2016,

2017, 2018, dan 2020 terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Namun

pada akhir tahun 2019 return on assets mengalami penurunan. Walaupun

demikian, secara keseluruhan nilai return on assets masih stabil dan dalam

keadaan baik.

Semakin besar return on assets suatu bank maka semakin besar pula

tingkat keuntungan yang berhasil dicapai bank tersebut dan semakin baik

posisi bank tersebut dilihat dari segi penggunaan assetnya. Return on assets

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba secara

keseluruhan.14

Return on assets dipengaruhi beberapa faktor yang dimuat dalam

assets dan laporan laba rugi perusahaan, seperti margin laba bersih dan

perputaran total aktiva karena apabila return on assets rendah maka margin

laba bersih akan rendah dan rendahnya margin laba bersih disebabkan oleh

rendahnya perputaran total aktiva. Pendapatan margin murabahah dan fee

14 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada

University Pers, 2009)

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

based income merupakan indikator dari dihasilkannya margin laba bersih.

Berikut adalah pendapatan margin murabahah, fee based income dan return

on assets laporan keuangan triwulanan PT Bank BRI Syariah Tbk periode

2016 hingga 2020 dilihat dari website resmi PT Bank BRI Syariah Tbk yaitu

www.brisyariah.co.id.

Tabel 1.1

Pendapatan Margin Murabahah, Fee Based Income,

dan Return On Assets PT Bank BRI Syariah Periode 2016-2020

Periode

Pendapatan Margin

Murabahah (Juta

rupiah)

Fee Based

Income (Juta

rupiah)

Return On

Assets (%)

Maret 2016 373,053 23,927 0,353

Juni 2016 764,750 50,767 0,809

September 2016 1,165,416 72,928 1,010

Desember 2016 1,533,338 102,546 1,229

Maret 2017 375,632 23,538 0,232

Juni 2017 747,866 51,171 0,472

September 2017 1,117,496 86,148 0,836

Desember 2017 1,507,099 122,620 0,640

Maret 2018 363,988 32,019 0,313

Juni 2018 716,799 63,898 0,664

September 2018 1,088,211 98,471 0,835

Desember 2018 1,480,934 131,480 0,562

Maret 2019 350,916 32,494 0,155

Juni 2019 703,048 66,487 0,290

Agustus 2019 943,428 92,889 0,439

September 2019 1,066,459 108,373 0,304

Oktober 2019 1,199,556 124,137 0,142

Desember 2019 1,468,365 157,295 0,343

Maret 2020 390,369 50,242 0,355

Juni 2020 920,958 97,681 0,472

September 2020 1,630,040 152,976 0,769

Desember 2020 2,414,928 228,167 0,859

Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

Berdasarkan data yang ada dalam Tabel 1.1 diketahui pada triwulan

IV periode 2017 pendapatan margin murabahah mengalami peningkatan

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

menjadi 1.507.099 juta rupiah dari sebelumnya yaitu triwulan III periode

2017 sebesar 1.117.196 juta rupiah. Namun pada periode yang sama, yaitu

triwulan IV 2017 return on assets mengalami penurunan menjadi 0,640%

dari sebelumnya yaitu triwulan III periode 2017 sebesar 0,836%. Hal ini juga

terjadi pada periode 2018 dan 2019. Berdasarkan data tersebut, maka

diketahui terdapat ketidaksesuaian anatar teori dan kenyataan yang ada,

dimana teori menyatakan bahwa semakin besar nilai pendapatan margin

murabahah maka semakin besar nilai return on assets. Dan semakin kecil

nilai pendapatan margin murabahah, maka semakin kecil pula nilai return on

assets.

Kemudian pada triwulan IV periode 2017 fee based income

mengalami peningkatan menjadi 122.620 juta rupiah dari sebelumnya yatiu

periode 2017 triwulan III sebesar 86.148 juta rupiah. Namun pada periode

yang sama, yaitu pada periode 2017 triwulan IV return on assets mengalami

penurunan menjadi 0,640% dari sebelumnya yaitu triwulan III periode 2017

sebesar 0,836%. Hal ini juga terjadi pada periode 2018 dan 2019.

Berdasarkan data tersebut, maka diketahui terdapat ketidaksesuaian anatar

teori dan kenyataan yang ada, dimana teori menyatakan bahwa semakin

besar nilai fee based income maka semakin besar nilai return on assets. Dan

semakin kecil nilai fee based income, maka semakin kecil pula nilai return on

assets.

Return on assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets digunakan sebagai

indikator kinerja keuangan perbankan. Semakin tinggi return on assets suatu

bank, maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut.

Dengan demikian, suatu perbankan dengan return on assets yang tinggi maka

akan berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan laba.15

Berdasarkan data serta uraian permasalahan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Pendapatan

Margin Murabahah dan Fee Based Income terhadap Return On Assets PT

Bank BRI Syariah Tbk. Periode 2016-2020”, dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat mengetahui apakah pendapatan margin murabahah dan fee

based income memiliki pengaruh terhadap return on assets, baik pengaruh

dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek antara pendapatan

margin murabahah dan fee based income terhadap return on assets PT Bank

BRI Syariah Tbk. Dalam penelitian ini, jangka pendek maupun jangka

panjang memiliki kriterianya masing-masing. Adapun kriteria jangka pendek

dalam penelitian ini yaitu nilai pendapatan margin murabahah, fee based

income, dan return on assets PT Bank BRI Syariah Tbk yang kurang dari 1

tahun dilihat dari laporan keuangan PT Bank BRI Syariah Tbk. Sedangkan

untuk kriteria jangka panjang dalam penelitian ini adalah nilai pendapatan

margin murabahah, fee based income, dan return on assets PT Bank BRI

Syariah Tbk yang lebih dari 1 tahun, data ini dilihat dari laporan keuangan

PT Bank BRI Syariah Tbk.

15 Slamet Munawir, Analisa Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2002), 219.

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah pendapatan margin murabahah secara jangka pendek dan jangka

panjang berpengaruh terhadap return on assets PT Bank BRI Syariah

Tbk?

2. Apakah fee based income secara jangka pendek dan jangka panjang

berpengaruh terhadap return on assets PT Bank BRI Syariah Tbk?

3. Bagaimana analisis peramalan terhadap return on assets PT Bank BRI

Syariah Tbk pada periode satu tahun mendatang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh pendapatan margin murabahah secara jangka

pendek dan jangka panjang terhadap return on assets PT Bank BRI

Syariah Tbk.

2. Mengetahui pengaruh fee based income secara jangka pendek dan

jangka panjang terhadap return on assets PT Bank BRI Syariah Tbk.

3. Mengetahui analisis peramalan return on assets PT Bank BRI Syariah

Tbk pada periode satu tahun mendatang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantaranya

adalah:

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

1. Manfaat Teoritis

Menambah ilmu pengetahuan dari hasil analisis laporan keuangan

PT Bank BRI Syariah Tbk terutama dari sisi pengaruh pendapatan

margin murabahah dan fee based income terhadap return on assets.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bank BRI Syariah

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan untuk

menjalankan operasional yang berprinsip syariah dengan tujuan

meningkatkan return on assets.

b. Bagi Bank Umum Syariah

Sebagai catatan untuk koreksi agar dapat mempertahankan

dan meningkatkan kinerja bank umum syariah, terutama dalam hal

meningkatkan return on assets dan memperbaiki apabila terdapat

kekurangan atau kelemahan pada hasil kinerja yang telah dilakukan

oleh bank umum syariah.

c. Bagi Investor

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

ukuran sekaligus memberikan penjelasan mengenai pengaruh

pendapatan margin murabahah dan fee based income terhadap

return on assets, dengan demikian investor dapat menjadikan return

on assets sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi.

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

d. Bagi Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia

Dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat

keuntungan bank-bank yang diteliti terutama dalam hal pengaruh

pendapatan margin murabahah dan fee based income terhadap

return on assets.

E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Untuk memberikan kemudahan dalam pemahaman terkait penulisan

skripsi ini maka penulis menyajikan pembahasan dalam bentuk beberapa bab.

Sistematika pembahasan skripsi ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang deskripsi teori, yaitu return on assets,

pendapatan margin murabahah, dan fee based income. Kemudian juga

membahas terkait studi penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan

hipotesis. Pada bab ini berfungsi sebagai penjelas teori-teori yang akan diuji.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang rancangan penelitian, variabel penelitian,

definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data. Pada bab ini

berfungsi sebagai penjelas tentang prosedur penelitian, baik dari awal hingga

analisis data.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan hasil pengujian deskripsi dan hipotesis

menggunakan E-Views 10 serta pembahasannya. Bab ini berfungsi sebagai

penguji teori dengan data yang diambil sekaligus pembuktian dari teori-teori

yang telah dijelaskan sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis

data dalam penelitian yang dilakukan. Bab ini berfungsi sebagai acuan dan

masukkan untuk bank syariah lebih baik lagi ke depannya.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Return On Assets

a. Definisi Return On Assets

Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata

total asset bank yang bersangkutan.1 Menurut Dahlan Siamat,

return on assets merupakan rasio yang memberikan informasi

seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya,

rasio ini mengindikasikan berapa besar keuntungan dapat

diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah assetnya.2

Berdasarkan penjelasan atas definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa return on assets adalah rasio yang

menggambarkan kemampuan bank dalam memperoleh laba.

b. Rumus Return On Assets

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

9/24/DPbS tahun 2007 tentang kesehatan bank syariah, diperoleh

rumus return on assets yaitu:

1 Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di

Indonesia (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), 166. 2 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI,

2004), 102.

ROA = Total Asset / Laba Bersih x 100%

2

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

c. Kegunaan Return On Assets

Kegunaan atau manfaat dari return on assets diantaranya yaitu:

1) Sifatnya yang menyeluruh, artinya apabila perusahaan sudah

menjalankan praktek akuntansi yang baik maka manajemen

dapat menggunakan return on assets dalam mengukur efisiensi

penggunaan modal kerja, asset, dan efisiensi bagian penjualan.

2) Dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal pada

perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan untuk

mengukur rentabilitas dari masing-masing produk yang

dihasilkan oleh perusahaan.

3) Dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan

yang dilakukan oleh bagian atau divisi dengan mengalokasikan

semua biaya dan modal ke bagian yang bersangkutan.

4) Selain berguna untuk keperluan control, return on assets juga

berguna untuk keperluan perencanaan.3

d. Kriteria Penilaian Peringkat Return On Assets

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS

tahun 2007 tentang kesehatan bank syariah, tujuan dari rasio

return on assets adalah mengukur keberhasilan manajemen dalam

menghasilkan laba.4 Diketahui bahwa semakin besar rasio ini

maka mengindikasikan besarnya kemampuan manajemen bank

3 Abdul Halim dan Bambang Supomo, Akuntansi Manajemen Edisi 1 (Jakarta: Salemba

Empat, 2001). 4 Nurma Lutfiana, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode

Risk-Based Bank Rating (RBBR), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 22, (2015).

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan atau

menekan biaya.

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian Peringkat Return On Assets

Peringkat 1 ROA > 1,5%

Peringkat 2 1,25% < ROA ≤ 1,5%

Peringkat 3 0,5% < ROA ≤ 1,25%

Peringkat 4 0% < ROA ≤ 0,5%

Peringkat 5 ROA ≤ 0%

Sumber: SE Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tahun 2007

e. Faktor yang Mempengaruhi Return On Assets

Return on assets dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya yaitu:5

1) Tingkat perputaran aktiva baik rasio perputaran kas, rasio

perputaran piutang, dan rasio perputaran persediaan.

2) Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasional yang

diketahui dalam bentuk presentase dan jumlah penjualan

bersih. Profit margin dapat digunakan untuk mengukur

keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang

dihubungkan dengan penjualannya.

Adapun komponen-komponen pembentuk return on assets

adalah sebagai berikut:

1) Pendapatan, yaitu arus masuk aktiva yang timbul dari

pengiriman atau produksi barang dan aktivitas lain operasi

utama perusahaan.

5 Munawir, Analisa Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2010)

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

2) Beban, yaitu arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva

yang timbul dari aktivitas operasi utama perusahaan.

3) Keuntungan, yaitu kenaikan ekuitas atau aktiva bersih

perusahaan dari pendapatan atau investasi perusahaan.

4) Kerugian, yaitu penurunan ekuitas atau aktiva bersih dari

beban yang dikeluarkan perusahaan.

2. Pendapatan Margin Murabahah

a. Pengertian Pendapatan Margin Murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu yang berarti tumbuh atau

berkembang. Pengertian tumbuh atau berkembang ini lebih tepatnya

adalah tumbuh dan berkembang dalam hal perniagaan. Sedangkan

menurut istilah, murabahah merupakan akad jual beli antara bank

dan nasabah dimana penjual (bank) menyebutkan terlebih dahulu

harga barang yang dibelinya untuk dijual kepada pembeli (nasabah),

kemudian penjual menyebutkan harga jual barang tersebut kepada

pembeli dengan keuntungan tertentu yang disepakati dengan

pembeli.6

Murabahah merupakan transaksi jual beli dimana bank

menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga

beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

6 Adji Waluyo Priyatno, Perbankan Syariah (Jakarta: PKES Publishing, 2008), 33.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak

dapat berubah selama berlakunya akad.7 Dalam perbankan,

murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi

tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah

akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.8

Sedangkan pendapatan margin merupakan keuntungan yang

diperoleh dari hasil transaksi jual beli, baik jual beli dengan akad

murabahah, salam, maupun istishna yang besarannya ditentukan

pada awal akad sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Dalam pengertian lainnya, pendapatan margin merupakan

keuntungan dalam presentase tertentu yang ditetapkan pertahun dan

perhitungannya dapat harian ataupun bulanan. Pengertian margin

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa yaitu laba

kotor atau tingkat selisih antara biaya produksi dengan harga jual di

pasar.

Dengan demikian, pendapatan margin murabahah merupakan

selisih antara harga jual dengan harga beli yang disepakati oleh

penjual (bank) dan pembeli (nasabah). Murabahah adalah transaksi

jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah

dengan margin yang disepakati oleh kedua belah pihak, dimana

penjual sebelumnya menginformasikan harga perolehan barang

kepada pembeli.

7 Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance A-Z Keuangan Syariah (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), 337. 8Ibid., 34.

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Dalam implementasinya, akad murabahah dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu murabahah dengan pesanan dan murabahah

dengan tanpa pesanan. Dalam pelaksanaan murabahah dengan

pesanan artinya perusahaan pembiayaan bertindak sebagai penjual

(ba‟i) melakukan pembelian barang setelah adanya pemesanan dari

konsumen sebagai pembeli (musytari‟) dalam hal ini adalah nasabah.

Dalam murabahah dengan pesanan ini bersifat mengikat, artinya

konsumen sebagai pembeli (musytari‟) dalam hal ini adalah nasabah

tidak dapat membatalkan pesanannya.9

Sebagai penjelas atas uraian sebelumnya, di bawah ini adalah

contoh dari skema dengan akad murabahah. Dengan adanya skema

murabahah ini maka akan memberikan gambaran tentang alur

pelaksanaan transaksi dengan akan murabahah.

Gambar. 2.1

SKEMA MURABAHAH

9 Maro, “Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis”, 2, (2019).

1.Negosiasi

Supplier

(Pemasok)

Nasabah

(Pembeli)

Bank Syariah

(Penjual)

2. Akad Jual Beli

4. Kirim

5. Terima

Barang

dan

Dokumen

3. Beli Barang

6. Bayar

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

b. Landasan Hukum

Landasan hukum yang berkaitan dengan akad murabahah

atau akad jual beli, diantaranya:

1) Q.S. An-Nisa’ ayat 29

نكم يأيها الذين ءامنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بالبطل إل أن تكون تجرة عن تر اض م

Artinya: “Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak

benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar

suka sama suka diantara kamu.” (Q.S. An-Nisa’: 29)10

2) Q.S. Al-Ma’idah ayat 1

ا يمة الهعام الذ ما يتل عليك غي م يأيه ين امنوا اوفوا بلعقود احلذت لك ب يد الذ حل الصذ

ك ما يريد ) (١واهت حرم انذ الل ي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-

akad itu. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang

akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak

menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang

dikehendaki-Nya.” (Q.S. Al-Ma’idah: 1)11

3) Al-Hadits

“Dari „Ala‟ bin Abdurrahman dari ayahnya dari kakeknya

bahwa Utsman bin Affan memberinya harta dengan cara

10 al-Qurʾan, 4: 29. 11 Enang Sudrajat, Al-Qur‟an dan Terjemahnya Qordova (Bandung: PT Syigma

Exsamedia Arkanleem, 2009), 106.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

qiradh yang dikelolanya dengan ketentuan keuntungan dibagi

diantara mereka berdua.” (HR. Al-Imam Malik)12

3. Fee Based Income

a. Pengertian Fee Based Income

Salah satu dari kegiatan perbankan selain menghimpun dana

dan menyalurkan dana yaitu memberikan jasa-jasa lainnya. Adapun

tujuan dari adanya pelayanan jasa-jasa diantaranya mempermudah

nasabah dalam bertransaksi, serta mendukung dan memperlancar

kedua kegiatan utama tersebut. Bank dituntut untuk memberikan

berbagai kemudahan dalam setiap transaksinya dengan cara

mengembangkan teknologi perbankan bagi masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan ekonomi.

Fee based income yaitu keuntungan yang didapat dari

transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa perbankan lainnya.13

Pengelolaan bank dalam melaksanakan operasionalnya juga selalu

dituntut untuk terus menjaga keseimbangan pemeliharaan likuiditas

dengan kebutuhan profitabilitas yang wajar serta modal yang cukup

sesuai dengan penanamannya.

Hal tersebut dilakukan karena selain kegiatan bank

menanamkan dana dalam aktiva produktif namun juga memberikan

komitmen jasa-jasa lainnya sehingga dapat menghasilkan fee atau

12

Imam Malik, Al-Muwathta’ Riwayat Yahya Al-Laitsiy, Juz 2, Nomor Hadits 13735,

CD Room, Maktabah Kutub Al-Mutun, Silsilah Al’I 1 An-Nafi’ Seri IV, Al-Ishdar Al-Awwal,

1426 H, 688. 13 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012),

129.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

imbalan yang dapat digunakan untuk menunjang keuntungan

perusahaan.14

b. Sumber-sumber Fee Based Income

Prinsip jasa atau fee pada bank syariah yaitu seluruh layanan

non pembiayaan yang diberikan oleh bank. Adapun bentuk jasa yang

menghasilkan fee based income, diantaranya yaitu:15

1) Transfer

Transfer adalah kegiatan jasa bank dengan memindahkan

sejumlah dana tertentu sesuai dengan keinginan nasabah

(pemberi amanat) yang ditujukan untuk keuntungan seseorang

sebagai penerima transfer. Baik transfer masuk ataupun transfer

keluar akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang

bersifat timbal balik, artinya bila salah satu cabang mendebet

maka cabang lainnya mengkredit.

2) Inkaso

Inkaso yaitu jasa yang diberikan bank atas permintaan

nasabah untuk menagihkan pembayaran surat-surat berharga

kepada pihak ketiga di tempat lain dimana bank yang

bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain. Sebagai

imbalan jasa tersebut maka bank menerapkan sejumlah tarif atau

fee (biaya inkaso) tertentu kepada nasabah.

14 Taswan, Manajemen Perbankan (Yogyakarta: UUP STMIK YKPN, 2006). 15 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012).

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

3) Letter of Credit

Letter of Credit atau L/C merupakan jasa yang diberikan

kepada nasabah untuk mempermudah atau memperlancar

transaksi jual beli barang terutama yang berkaitan dengan

transaksi internasional dan memungkinkan exportir menerima

pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah

barang dan berkas dokumen dikirimkan ke luar negeri.

4) Safe Deposit Box

Safe Deposit Box merupakan jasa bank berupa

penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga

yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan

dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api

untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.

5) Dana Pembayaran Rekening Titipan (Payment Point)

Rekening titipan yaitu pembayaran dari masyarakat yang

ditujukan untuk kepentingan pihak tertentu, biasanya giro milik

perusahaan yang pembayarannya dilakukan melalui bank.

6) Garansi Bank

Garansi bank yaitu suatu jaminan yang diberikan bank

dengan menyatakan bahwa pihak bank memberikan jaminan

untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain sesuai dengan

perjanjian yang telah ditentukan.16

16 Ibid.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

7) Transaksi Valuta Asing

Dalam melakukan transaksi jual beli valuta asing, bank

harus memiliki rekening giro pada bank korespondensi di luar

negeri dimana dalam pelaksanaan transaksi jual beli valuta asing

dilakukan dengan melalui dua cara yaitu secara tunai dan

berjangka.

8) Commercial Paper

Commercial Paper merupakan promes yang tidak

disertai dengan jaminan (unsequred promissory notes),

diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka

pendek dan dijual kepada investor yang melakukan investasi

dalam instrument pasar uang. Penerbit berjanji disini akan

membayar sejumlah uang tertentu ketika sudah jatuh tempo.

Penerbit CP ini adalah perusahaan yang memiliki kredibilitas

tinggi.

9) Bank Card, yaitu kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank dan

diberikan kepada nasabahnya untuk dapat digunakan sebagai

alat pembayaran di tempat-tempat tertentu seperti supermarket,

pasar swalayan, hotel, restoran, dan tempat-tempat lainnya.

Selain itu, kartu ini juga dapat diuangkan (menarik uang) di

berbagai tempat seperti di Automated Teller Machine.17

17Lapoliwa dan Kuswandi Daniel, Akuntansi Perbankan (Jakarta: Institut Bankir

Indonesia, 2000).

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

c. Keuntungan Jasa-jasa Bank

Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank antara lain:

1) Biaya administrasi

Biaya administrasi dikenakan untuk jasa-jasa yang

membutuhkan administrasi khusus atau fasilitas tertentu. Contoh

dari biaya administrasi adalah biaya administrasi kerdit.

2) Biaya kirim

Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang

(transfer), baik jasa transfer dalam negeri maupun luar negeri.

3) Biaya tagih

Biaya tagih adalah biaya yang diperoleh dari jasa

menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya seperti jasa

kliring (penagihan dokumen-dokumen dalam kota) dan jasa

inkaso (penagihan dokumen luar kota). Biaya tagihan ini berlaku

baik di dalam negeri maupun luar negeri.

4) Biaya provisi dan komisi

Biaya provisi dan komisi diperoleh dari jasa kredit dan

jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap fasilitas

perbankan. Besarnya jasa provisi dan komisi ditentukan

berdasarkan jasa yang diberikan serta status nasabah yang

bersangkutan.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

5) Biaya sewa, yaitu jasa sewa kepada nasabah yang menggunakan

jasa safe deposit box, besarnya biaya sewa sesuai dengan ukuran

box dan jangka waktu yang ditentukan.18

6) Biaya iuran

Biaya iuran adalah biaya yang diperoleh dari jasa iuran

berupa jasa pelayanan bank card atau kartu kredit, dimana

kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran, biaya

iuran ini biasanya dikenakan per tahun.

7) Biaya lainnya

Besar kecilnya penetapan biaya terhadap nasabahnya

tergantung dari masing-masing banknya, artinya sesuai dengan

metode yang digunakan, dan mengingat tingkat persaingan

perbankan yang saat ini semakin ketat.19

d. Unsur-unsur Fee Based Income

Unsur-unsur Fee Based Income antara lain sebagai berikut:

1) Pendapatan provisi dan komisi

Komisi adalah imbalan yang diperhitungkan atau

diterima atas pemberian jasa dalam pelaksanaan transaksi,

sedangkan provisi yaitu imbalan yang diperhitungkan bank

sehubungan dengan jasa yang diberikan untuk pelaksanaan

suatu transaksi.

18 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ((Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012). 19 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2014), 129.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

2) Pendapatan atas transaksi valuta asing

Pendapatan yang didapat dari transaksi valuta asing

lazimnya berasal dari selisih kurs, kemudian selisih kurs ini

akan di masukkan dalam laporan keuangan yaitu bagian

laporan laba rugi. Laba atau rugi yang ditimbulkan dari

transaksi valas harus diakui sebagai pendapatan atau beban

dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan.

3) Pendapatan operasional lainnya

Pendapatan operasional lainnya pada prakteknya dalam

penyaluran pembiayaan fee administrasi besarnya disepakati

antara bank dan nasabah. Pendapatan fee administrasi menjadi

milik bank syariah, karena pendapatan tersebut merupakan

upah administrasi atas jasa yang diberikan bank kepada

nasabah. Pendapatan operasional lainnya juga diperoleh bank

dari kegiatan yang memberikan layanan jasa keuangan dan

kegiatan lainnya yang berbasis imbalan.

B. Studi Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat bermanfaat bagi penulis dalam melakukan

penelitian, karena dengan adanya penelitian terdahulu maka peneliti dapat

memperkaya teori (sebagai referensi) untuk digunakan dalam penelitian yang

dilakukan.

Berikut merupakan beberapa hasil dari penelitian terdahulu yang

serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

1. Gustina

Anggraini

(2016)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

terhadap

Return On

Assets Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Periode

2014-2016.20

Analisis

Regresi

Sederhana

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap Return

On Assets

dengan

kemampuan

prediksi yaitu

sebesar 15,1%.

Pada variabel

independen,

yaitu dalam

penelitian

Gustina

Anggraini

menggunakan

variabel

pembiayaan

murabahah,

sedangkan

dalam penelitian

ini

menggunakan

variabel

pendapatan

margin

murabahah dan

fee based

income. Pada

pemilihan

sampel

penelitian,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

sampel Bank

BRI Syariah

saja, sedangkan

dalam penelitian

Gustina

Anggraini

menggunakan

empat sampel

bank yaitu Bank

BNI Syariah,

20 Gustina Anggraini, Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Assets

(ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2016 (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Bengkulu, 2017)

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

Bank BCA

Syariah, Bank

BRI Syariah,

dan Bank

Bukopin

Syariah.

Kemudian

perbedaan

dalam periode

waktu, yaitu

penelitian ini

menggunakan

periode tahun

2016 hingga

2020, sedangkan

dalam penelitian

Gustina

Anggraini

menggunakan

periode 2014

hingga 2016.

2. Yuniarti

Anissya

(2016)

Pengaruh

Fee Based

Income dan

Penyaluran

Kredit

terhadap

Profitabilitas

(ROA) Studi

Kasus

Perusahaan

Perbankan

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Tahun 2010-

2014..21

Analisis

Regresi

Berganda

Fee Based

Income

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

Profitabilitas

(ROA), dimana

semakin tinggi

nilai Fee Based

Income yang

diperoleh, maka

profitabilitas

perusahaan yang

bersangkutan

semakin tinggi.

Dan penyaluran

kredit

Pada variabel

independen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

independen

pengaruh

pendapatan

margin

murabahah dan

fee based

income,

sedangkan

dalam penelitian

Yuniarti

Anissya

menggunakan

21 Yuniarti Anissya, “Pengaruh Fee Based Income dan Penyaluran Kredit terhadap

Profitabilitas (ROA) Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014,” Skripsi (Universitas Komputer Indonesia, 2016).

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

berpengaruh

positif terhadap

profitabilitas

(ROA), dimana

semakin tinggi

penyaluran

kredit maka

pendapatan

bunga yang

diharapkan

semakin besar,

sehingga

profitabilitas

(ROA) pun akan

semakin

meningkat.

variabel

independen fee

based income

dan penyaluran

kredit. Pada

pemilihan

sampel

penelitian ini

yaitu

menggunakan

Bank BRI

Syariah saja,

sedangkan

dalam penelitian

Yuniarti

Anissya

menggunakan

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia.

Kemudian

perbedaan

dalam periode

waktu, yaitu

penelitian ini

menggunakan

periode tahun

2016 hingga

2020, sedangkan

dalam penelitian

Yuniarti

Anissya

menggunakan

periode 2010

hingga 2014.

3. Nurhami

dah

(2016)

Pengaruh

Fee Based

Income

terhadap

Reurn On

Analisis

Regresi

Linier

Berganda.

Berdasarkan

hasil regresi

diketahui bahwa

variabel fee

based income

Pada variabel

independen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

Assets PT

Bank Syariah

Mandiri Tbk.

Periode

2007-2015.22

berpengaruh

secara signifikan

terhadap return

on assets dengan

nilai t-hitung

2,451 lebih

besar dari nilai

t-tabel 1,692.

variabel

independen

pengaruh

pendapatan

margin

murabahah dan

fee based

income,

sedangkan

dalam penelitian

Nurhamidah

menggunakan

variabel

independen fee

based income

saja. Pada

pemilihan

sampel

penelitian ini

yaitu

menggunakan

Bank BRI

Syariah,

sedangkan

dalam penelitian

Nurhamidah

menggunakan

Bank Syariah

Mandiri Tbk.

Kemudian

perbedaan

dalam periode

waktu, yaitu

penelitian ini

menggunakan

periode tahun

2016 hingga

2020, sedangkan

dalam penelitian

22 Nurhamidah, “Pengaruh Fee Based Income terhadap Return On Assets PT Bank

Syariah Mandiri Tbk. Periode 2007-2015,” Skripsi (Institut Agama Islam Negeri

Padangsidimpuan, 2016).

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

Nurhamidah

menggunakan

periode 2007

hingga 2015.

4. Maulidy

a

Himmah

Annisa

(2017)

Pengaruh

Fee Based

Income,

Sertifikat

Bank

Indonesia

Syariah,

Pembiayaan

Bagi Hasil,

dan Dana

Pihak Ketiga

terhadap

Profitabilitas

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Periode

2012-

2016..23

Analisis

Regresi

Berganda

Hasil regresi

ditemukan

variabel Fee

Based Income,

Sertifikat Bank

Indonesia

Syariah,

Pembiayaan

Bagi Hasil, dan

Dana Pihak

Ketiga sama-

sama

berpengaruh

signifikan

terhadap

profitabilitas

perbankan

syariah di

Indonesia.

Pada variabel

independen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

independen

pengaruh

pendapatan

margin

murabahah dan

fee based

income,

sedangkan

dalam penelitian

Maulidya

Himmah Annisa

menggunakan

variabel

independen fee

based income,

sertifikat bank

indonesia

syariah,

pembiayaan

bagi hasil, dan

dana pihak

ketiga.

Kemudian pada

variabel

dependen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

23 Maulidya Himmah Annisa, “Pengaruh Fee Based Income, Sertifikat Bank Indonesia

Syariah, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2012-2016,” Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017).

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

dependen return

on assets,

sedangkan

dalam penelitian

Maulidya

Himmah Annisa

menggunakan

variabel

dependen

profitabilitas

secara

keseluruhan.

Pada pemilihan

populasi dan

sampel

penelitian ini

yaitu

menggunakan

Bank BRI

Syariah saja,

sedangkan

dalam penelitian

Maulidya

Himmah Annisa

menggunakan

populasi dan

sampel

perbankan

syariah yang ada

di Indonesia.

Kemudian

perbedaan

dalam periode

waktu, yaitu

penelitian ini

menggunakan

periode tahun

2016 hingga

2020, sedangkan

dalam penelitian

Maulidya

Himmah Annisa

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

menggunakan

periode 2012

hingga 2016.

5. Dhovit

Riyanto

(2020)

Pengaruh

Pendapatan

Margin Jual

Beli,

Pendapatan

Bagi Hasil,

dan Fee

Based

Income

terhadap

Laba Bersih

pada Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Tahun 2014-

2018.24

Analisis

Regresi

Berganda.

Hasil regresi

ditemukan

variabel

pendapatan

margin jual beli

berpengaruh

signifikan

terhadap laba

bersih,

pendapatan bagi

hasil tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap laba

bersih, dan fee

based income

berpengaruh

signifikan

terhadap laba

bersih.

Pada variabel

independen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

independen

pengaruh

pendapatan

margin

murabahah dan

fee based

income,

sedangkan

dalam penelitian

Dhovit Riyanto

menggunakan

variabel

independen

pendapatan

margin jual beli,

pendapatan bagi

hasil, dan fee

based income.

Kemudian pada

variabel

dependen,

dimana dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

dependen return

on assets,

sedangkan

dalam penelitian

Dhovit Riyanto

24 Dhovit Riyanto, “Pengaruh Pendapatan Margin Jual Beli, Pendapatan Bagi Hasil, dan

Fee Based Income terhadap Laba Bersih Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2018,”

Skripsi (Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2020).

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan

menggunakan

variabel

dependen laba

bersih. Pada

pemilihan

populasi dan

sampel

penelitian ini

yaitu

menggunakan

Bank BRI

Syariah saja,

sedangkan

dalam penelitian

Dhovit Riyanto

menggunakan

populasi dan

sampel

perbankan

syariah yang ada

di Indonesia.

Kemudian

perbedaan

dalam periode

waktu, yaitu

penelitian ini

menggunakan

periode tahun

2016 hingga

2020, sedangkan

dalam penelitian

Dhovit Riyanto

menggunakan

periode 2014

hingga 2018.

Dari beberapa penjelasan hasil penelitian terdahulu di atas, maka di

sini peneliti bermaksud memberikan pengetahuan tambahan terkait pengaruh

pendapatan margin murabahah dan fee based income terhadap return on

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

assets, dimana di sini peneliti menggunakan metode yang berbeda dari para

peneliti sebelumnya. Jika mayoritas dari peneliti di atas sebelumnya

menggunakan analisis regresi linier berganda, maka di sini peneliti

menggunakan metode analisis yang berbeda, yaitu analisis Autoregressive

Distributed Lag (ARDL). Jadi selain dapat mengetahui pengaruh antar

variabel juga dapat mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang

antar variabel tersebut dengan melihat hubungan nilai pada waktu lampau.

Lag disini berarti bahwa suatu nilai di masa lalu akan digunakan untuk

melihat nilai di masa depan.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir merupakan proses memilih aspek-aspek dalam

tinjauan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dibuat dalam

bentuk bagan adalah satu rangkaian konsep dasar secara sistematis yang

menggambarkan variabel dan hubungan antar variabel.25

Di bawah ini adalah bagan kerangka berfikir dalam analisis pengaruh

pendapatan margin murabahah dan fee based income terhadap return on

assets dengan menggunakan uji Autoregressive Distributed Lag (ARDL).

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir Variabel X dan Variabel Y

25 Firdaus and Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian (Yogyakarta: CV Budi

Utama, 2018), 76.

Fee Based Income

(X2)

Pendapatan Margin

Murabahah (X1)

Return On Assets (Y)

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Kerangka berpikir di atas menjelaskan mengenai hubungan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian yang

dilakukan. Adapun keterangan dari kerangka berpikir pada Gambar 2.2 di

atas adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen :

X1 = Pendapatan Margin Murabahah

X2 = Fee Based Income

2. Variabel Dependen :

Y = Return On Assets

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas, serta

dapat diuji. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Hipotesis pendapatan margin murabahah terhadap return on assets:

Ho1 : Variabel pendapatan margin murabahah dalam jangka pendek

tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Ha1 : Variabel pendapatan margin murabahah dalam jangka pendek

berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Ho2 : Variabel pendapatan margin murabahah dalam jangka panjang

tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Ha2 : Variabel pendapatan margin murabahah dalam jangka panjang

berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

2. Hipotesis fee based income terhadap return on assets:

Ho3 : Variabel fee based income dalam jangka pendek tidak

berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Ha3 : Variabel fee based income dalam jangka pendek berpengaruh

signifikan terhadap return on assets

Ho4 : Variabel fee based income dalam jangka panjang tidak

berpengaruh signifikan terhadap return on assets

Ha4 : Variabel fee based income dalam jangka panjang berpengaruh

signifikan terhadap return on assets

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan sebuah pedoman, prosedur, atau

teknik yang digunakan dalam perencanaan penelitian sebagai panduan untuk

membangun strategi yang menghasilkan model penelitian. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.

Pendekatan asosiatif yaitu suatu pendekatan yang bersifat memberikan

jawaban atas hubungan antara dua variabel atau lebih.1 Pendekatan ini

bertujuan untuk meneliti suatu sampel atau populasi tertentu yang

menjelaskan variabel independen apakah memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan angka-angka sebagai data numerik dan

kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistik. Data yang berupa

angka beruntun ini disebut juga dengan data time series. Pendekatan

kuantitatif berpusat pada gejala-gejala yang memiliki karakteristik tertentu di

dalam suatu variabel. Hubungan di antara variabel-variabel dalam pendekatan

hakikatnya menggunakan teori yang objektif.2

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian merupakan sesuatu yang berbentuk apapun yang

ditetapkan peneliti sebagai bahan informasi sehingga diperoleh hasil atau

1 Sugiyono, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2016), 36. 2 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan

(Bandung: Refika Aditama, 2012), 49.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

jawaban dari apa yang diteliti.3 Dalam penelitian terdapat dua macam jenis

variabel, yaitu:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain dan memiliki sifat berdiri sendiri. Adapun

variabel independen dari penelitian ini adalah pendapatan margin

murabahah yang dilambangkan dengan X1, dan fee based income yang

dilambangkan dengan X2.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak bisa berdiri sendiri. Adapun

variabel dependen dari penelitian ini adalah return on assets yang

dilambangkan dengan Y.

Agar lebih mudah dalam memahami pembahasan, maka terlebih

dahulu akan diberikan definisi operasional atas setiap variabel tersebut

sebelum dilakukannya analisis instrument.4 Berikut adalah definisi

operasional dari setiap variabel yang bersangkutan, yaitu pendapatan

margin murabahah, fee based income, dan return on assets.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Rumus Sumber atau

Referensi

Return On

Assets

Return On Assets adalah

rasio yang digunakan untuk

ROA =

Total Aktiva / Laba

Muhammad,

2014.

3 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009). 4 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2015), 90.

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Rumus Sumber atau

Referensi

mengukur kemampuan bank

dalam mengelola dana yang

diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva yang

menghasilkan keuntungan.

ROA adalah gambaran

produktifitas bank dalam

mengelola dana sehngga

menghasilkan keuntungan.

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan nilai return on

assets PT Bank BRI Syariah

Tbk. periode 2016 hingga

2020.

Bersih x 100%

2

Pendapatan

Margin

Murabahah

Pendapatan margin

murabahah merupakan

selisih antara harga jual

dengan harga beli yang

disepakati oleh penjual

(bank) dan pembeli

(nasabah). Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan

nilai pendapatan margin

murabahah PT Bank BRI

Syariah Tbk. periode 2016

hingga 2020.

Menentukan harga jual

bank = Harga beli +

(jangka waktu x cost

recovery) + margin

Menentukan cost

recovery = Nilai

pembiayaan/total

pembiayaan x estimasi

biaya operasi 1 tahun

Menentukan margin =

Presentase x

pembiayaan bank

Muzayam,

2010.

Fee Based

Income

Fee based income adalah

pendapatan provisi, fee, atau

komisi yang diperoleh bank

dan bukan merupakan

pendapatan bunga. Fee based

income merupakan

keuntungan yang diberikan

dalam jasa-jasa bank lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan nilai fee based

income PT Bank BRI Syariah

Tbk. periode 2016 hingga

2020.

FBI = PK + TV + POL

Keterangan:

PK : Provisi dan

Komisi

TV : Transaksi Valas

POL : Pendapatan

Operasional Lainnya

Yedho Trinata,

Dikdik

Tandika, 2018.

Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Populasi bukan hanya terpaku kepada orang, tetapi

benda-benda alam juga bisa termasuk ke dalam populasi.5

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan

PT Bank BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020 yang telah

dipubilkasikan di website resmi milik Bank BRI Syariah

www.brisyariah.co.id.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah serta karakteristik yang

dimiliki dari populasi tersebut. Tujuan dari penggunaan sampel adalah

untuk mempemudah peneliti dalam melakukan penelitian sehingga

peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Kesimpulan dari sampel yang telah dipelajari akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar

representative atau mewakili.6

Pengambilan sampel dalam metode ini adalah dengan

menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

5Sugiyono, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung:

Alfabeta, 2016), 80. 6 Ibid., 81.

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.7 Adapun kriteria

pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu:

a) Merupakan laporan keuangan bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

dan memuat informasi tentang jumlah pendapatan margin

murabahah, fee based income, dan return on assets.

b) Merupakan laporan keuangan bersifat time series yang telah

dipublikasikan.

Berdasarkan penjelasan kriteria di atas, maka sampel dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan PT Bank BRI Syariah

periode 2016 hingga 2020 dengan banyaknya jumlah data yang

digunakan untuk analisis adalah 49 data yang dimuat dalam website

resmi Bank BRI Syariah, yaitu pada laman www.brisyariah.co.id.

D. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan suatu angka atau bilangan yang diolah atau dianalisis

dengan menggunakan teknik perhitungan matematika.8 Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang kemudian diolah oleh

peneliti menggunakan perhitungan statistik.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder.

Sumber data pada penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan PT Bank

BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020 yang memuat jumlah pendapatan

margin murabahah, fee based income, dan return on assets yang telah

tersedia di website PT Bank BRI Syariah Tbk.

7 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Jakarta: CV Alpabeta, 2014), 68. 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebiajakn Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2005),132.

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian bertujuan untuk memperoleh

bahan-bahan yang relevan, akurat, dan realistis. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi dan metode studi pustaka. Metode dokumentasi yaitu

mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang dibutuhkan

dalam penelitian. Metode dokumentasi yang dalam penelitian ini adalah

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti laporan keuangan PT Bank

BRI Syariah Tbk. Sedangkan metode kepustakaan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bahan-bahan yang diperoleh dari instansi-instansi terkait,

buku referensi, maupun jurnal-jurnal ekonomi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series. Data

time series atau data runtut waktu merupakan sekumpulan observasi dalam

rentang waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara

kontinu.9 Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan bulanan PT

Bank BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020 yang diperoleh dari website

resmi PT Bank BRI Syariah Tbk www.brisyariah.co.id.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan metode analisis data kuantitaif. Analisis data

yang digunakan adalah analisis data time series dengan menggunakan uji

Autoregressive Distributed Lag (ARDL). ARDL merupakan suatu metode

9 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan Eviews,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), 9.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

regresi yang memasukkan lag dari setiap variabel dependen dan variabel

independen secara bersamaan. Dengan menggunakan metode ARDL maka

dapat dilakukan analisis hubungan jangka panjang ketika variabel-variabel

penjelasnya campuran antara yang bersifat I(1) dan I(0). Selain dapat

mengetahui pengaruh jangka pendek, salah satu manfaat dari metode ARDL

yaitu dapat menghasilkan estimasi yang konsisten dengan koefisisen jangka

panjang yang bagus tanpa peduli apakah variabel-variabel penjelasnya I(0)

atau I(1). Jika terdapat kasus dengan jangka panjang yang bersifat trend

stationary, maka dengan ARDL dapat dilakukan detrending terhadap series

serta memodelkannya sebagai distributed lag yang stasioner.10

Model ARDL

dapat digunakan untuk mengatasi model dengan tingkat stasioneritas yang

berbeda. Model ARDL ini dikembangkan oleh Pesaran, Shin dan Smith pada

tahun 2001 dengan menggunakan uji kointegrasi Bound Testing Approach.11

Perangkat yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data

dalam penelitian ini adalah software Econometric Views (Eviews) versi 10 ,

software Minitab versi 17, dan Microsoft Excel 2010. Software Econometric

Views (Eviews) digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel

independen terhadap variabel dependen baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjangnya dengan melihat hubungan suatu nilai di masa lalu akan

digunakan untuk melihat nilai di masa depan. Selanjutnya software Minitab

versi 17 digunakan untuk melakukan analisis peramalan. Kemudian Microsoft

10

Aulia Rahmasari, “Metode Autoregressive Distributed Lag (ARDL) Pada Peramalan

Data Kemiskinan di NTB”, Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika p-ISSN 2597-7512/e-ISSN

26141175, (2018). 11 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan Eviews

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), 329.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Excel 2010 digunakan untuk menyimpan data sebelum diolah dengan

menggunakan software Econometric Views (Eviews) versi 10. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan analisis ARDL adalah

sebagai berikut:

1. Uji Stasioneritas

Proses yang bersifat random atau stokastik adalah kumpulan dari

variabel random atau stokastik dalam urutan waktu. Suatu data hasil

proses random dikatakan stasioner jika memenuhi tiga kriteria, yaitu rata-

rata dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data

runtun waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode

waktu tersebut.12

Uji stasioneritas sangat penting dilakukan bagi data bersifat time

series dan uji ini dilakukan sebelum analisa. Jika nilai rata-rata varian

tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematis sepanjang waktu

maka data tersebut disebut konstan. Uji stasioneritas digunakan dengan

melihat uji grafik dan uji akar unit agar mendapatkan hasil yang akurat.

Uji akar unit pertama kali dikembangkan oleh Dickey Fuller dan

kemudian dikenal dengan uij akar unit Dickey Fuller (DF). Dasar uji

staioneritas data dengan uji akar unit dijelaskan melalui model berikut:

= ρ + -1 ≤ ρ ≤ 1 (3.1)

Keterangan:

12 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan Eviews

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), 320.

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

: Variabel gangguan yang bersifat random atau stakostik dengan rata-

rata nol, varian yang konstan dan tidak saling berhubungan atau

nonautokorelasi seperti yang ada dalam asumsi metode OLS. Varian

gangguan yang memiliki sifat tersebut disebut dengan gangguan white

noise.13

Jika nilai ρ = 1 maka dapat dikatakan bahwa variabel random Y

memiliki akar unit (unit root). Jika pada data time series memiliki akar

unit maka diketahui data tersebut bergerak secara random (random walk)

dan data yang memiliki sifat random disebut data tidak stasioner. Dengan

demikian, jika kita melakukan regresi pada lag dan mendapatkan

nilai ρ = 1 maka data disebut tidak stasioner. Inilah ide dasar uji akar unit

yang digunakan untuk mengetahui apakah data stasioner atau tidak.14

Jika persamaan (3.1) tersebut dikurangi kedua sisinya dengan

maka akan menghasilkan persamaan sebagai berikut:

- = ρ - + (3.2)

= (ρ-1) +

Persamaan (3.2) dapat ditulis menjadi:

= + (3.3)

dimana ρ-1) dan = -

Pada prakteknya untuk menguji ada atau tidaknya masalah akar

unit dapat mengestimasi persamaan (3.3) daripada persamaan (3.1)

13 Ibid. 14 Ibid., 309-310.

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

dengan menggunakan hipotesis nol 0. Jika 0 maka ρ = 1

sehingga data mengandung akar unit, dengan demikian berarti data

time series adalah tidak stasioner. Jika 0 maka persamaan (3.3)

dapat ditulis menjadi:

= (3.4)

karena adalah variabel gangguan yang memiliki sifat white noise,

maka perbedaan atau diferensi pertama (first difference) dari data time

series random walk adalah stasioner.

Sebagai alternatifnya Dickey-Fuller menunjukkan bahwa dengan

hipotesis nol 0, nilai estimasi dari koefisien di dalam

persamaan (3.3) akan mengikuti distribusi statistik (tau). Distribusi

statistik kemudian dikembangkan lagi oleh Mackinnon dan dikenal

dengan distribusi Mackinnon.15

Dalam menguji apakah data mengandung akar unit atau tidak,

Dickey-Fuller menyarankan untuk melakukan regresi dengan model-

model berikut:

= (3.5)

= + (3.6)

= + (3.7)

dimana adalah variabel trend waktu.

Persamaan (3.5) merupakan uji tanpa konstanta dan trend waktu.

Persamaan (3.6) adalah uji dengan konstanta dan tanpa trend waktu.

15 Ibid., 310.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Sedangkan persamaan (3.7) merupakan uji dengan konstanta dan trend

waktu. Dalam setiap model, jika data time series mengandung akar unit

yang berarti data tidak stasioner maka hipotesis nolnya adalah + 0.

Sedangkan hipotesis alternatifnya 0 yang berarti data stasioner.16

Prosedur dalam menentukan apakah data tersebut stationer atau

tidak adalah dengan cara membandingkan antara nilai statistik DF

dengan nilai kritisnya yaitu distribusi statistik Nilai statistik DF

ditunjukkan oleh nilai statistik koefisien Jika nilai absolut

statistik DF lebih besar dari nilai kritisnya maka kita tolak hipotesis nol

yang berarti data stasioner. Sedangkan jika nilai absolut statistik DF lebih

kecil dari nilai kritis distribusi statistik maka kita terima hipotesis nol

yang berarti data tidak stasioner.

Uji akar unit Dickey-Fuller pada persamaan (3.5) sampai dengan

persamaan (3.7) merupakan model sederhana dan hanya dapat dilakukan

jika data time series mengikuti pola AR(1). Namun, dalam banyak kasus

data time series mengandung unsur AR yang lebih tinggi sehingga

asumsi tidak adanya autokorelasi variabel gangguan ( tidak terpenuhi.

Dickey-Fuller selanjutnya mengembangkan uji akar unit dengan

memasukkan unsur AR yang lebih tinggi dalam modelnya dan

menambahkan kelambanan variabel diferensi di sisi kanan persamaan

yang dikenal dengan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Dalam

prakteknya, uji ADF inilah yang sering digunakan dalam mendeteksi

16 Ibid., 311.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

apakah data stasioner atau tidak. Adapun fotmulasi dari uji ADF adalah

sebagai berikut:

= ∑ (3.8)

= + ∑ (3.9)

= + ∑ (3.10)

dimana adalah variabel yang diamati; = - dan = trend

waktu.

Sebagaimana uji ADF, persamaan (3.8) merupakan uji tanpa

konstanta dan tanpa trend waktu. Persamaa17

n uji (3.9) adalah uji dengan

konstanta namun tanpa trend waktu. Sedangkan persamaan (3.10)

merupakan uji dengan konstanta dan trend waktu. Adapun prosedur

untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak adalah dengan cara

membandingkan antara nilai statistik ADF dengan nilai kritis distribusi

statsitik Mackinnon. Nilai statistik ADF ditunjukkan oleh nilai statistik

koefisien pada persamaan (3.8) sampai dengan persamaan (3.10).

jika nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai kritisnya, maka data

yang diamati menunjukkan stasioner, sebaliknya jika nilai absolut

statistik ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner.

Hal krusial pada uji ADF ini adalah dalam menentukan panjang

kelambanannya. Panjangnya kelambanan dapat ditentukan dengan

berdasarkan kriteria AIC atau SIC.18

2. Uji Lag Optimum

17 Ibid., 311. 18 Ibid., 312.

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan lag yang akan

digunakan dalam persamaan tes berikutnya. Dengan adanya penentuan

lag optimum diharapkan panjang lag dapat sesuai sehingga mampu

menghasilkan dinamika sistem yang baik untuk dimodelkan. Jika lag

terlalu panjang maka akan mengakibatkan lebih banyaknya parameter

yang harus diduga sehingga dapat mengurangi kemampuan untuk

menolak Ho, karena dengan tambahan parameter akan mengurangi

degrees of freedom (derajat kebebasan). Penentuan panjangnya

kelambanan (lag) yang optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara,

diantaranya dengan melihat informasi pada AIC (Akaike Information

Criterion) dan SC (Schwarz Criterion).19

Dalam penelitian ini untuk

menentukan uji lag optimum yaitu dengan melihat informasi pada AIC

(Akaike Information Criterion).

3. Uji Kointegrasi (Cointegrasi Bound)

Ada atau tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel di

dalam model ARDL dapat diuji dengan menggunakan uji kointegrasi

Bound Testing Approach yang dikembangkan oleh Pesaran, Shin, dan

Smith. Uji Bound Testing Approach ini dilakukan berdasarkan uji

statistik F. Berikut adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Hi)

dari uji hipotesis kointegrasi Bound Testing Approach:

Ho : 1 = 2 = 3 = 0 (3.11)

Hi : 1 2 3 0 (3.12)

19 Ibid., 329.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Hipotesis nol menyatakan tidak terdapat kointegrasi, sedangkan

hipotesis alternatif menyatakan terdapat kointegrasi antara variabel yang

diteliti. Nilai F kritis uji kointegrasi didasarkan pada nilai kritis yang

dikembangkan oleh Pesaran, Shin, dan Smith pada tahun 2001. Terdapat

dua nilai F kritis yaitu lower bound or I(0) dan upper bound or I(1). Jika

nilai F hitung lebih besar dari nilai upper bound maka dapat disimpulkan

bahwa model terdapat kointegrasi, kemudian jika nilai F hitung lebih

kecil dari lower bound maka dapat disimpulkan bahwa model tidak

terdapat kointegrasi, dan jika nilai F hitung diantara lower bound dan

upper bound maka tidak terdapat keputusan.20

4. Estimasi Model ARDL

Pendekatan model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) mulai

pertama kali diperkenalkan oleh Pesaran, Shin, dan Smith. Model ARDL

memiliki beberapa kegunaan, namun penggunaan yang paling utama bagi

pekerjaan ekonometrika adalah untuk mengatasi model dengan tingkat

stasioneritas yang berbeda.21

Tujuan analisis dengan menggunakan

metode ARDL yaitu selain dapat mengetahui pengaruh antar variabel

juga dapat mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang antar

variabel tersebut dengan melihat hubungan nilai pada waktu lampau. Lag

disini berarti bahwa suatu nilai di masa lalu akan digunakan untuk

melihat nilai di masa depan.22

Berikut adalah bentuk persamaan regresi dari model ARDL:

20 Ibid., 330. 21 Widarjono, 329. 22 Ibid., 329..

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

= + (3.13)

Dalam penelitian ini model return on assets (Y) dapat ditulis dalam

persamaan regresi sebagai berikut:

= + (3.14)

Keterangan:

ROA : Return On Assets

PMM : Pendapatan Margin Murabahah

FBI : Fee Based Income

: Variabel gangguan yang bersifat random atau stakostik

dengan rata-rata nol, varian yang konstan dan tidak saling

berhubungan atau nonautokorelasi seperti yang ada dalam

asumsi metode OLS. Varian gangguan yang memiliki sifat

tersebut disebut dengan gangguan white noise.23

Adapun persamaan model ARDL untuk persamaan (3.14) dapat

ditulis sebagai berikut:

= ∑ ∑

adalah kelambanan (lag). Koefisien - merupakan model

hubungan dinamis jangka pendek dan koefisien - dimana hal

tersebut menunjukkan model hubungan dinamis jangka panjang. Adapun

model autoregressive distributed lag dalam bentuk model koreksi

23 Ibid., 320.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

kesalahan dari persamaan ARDL sebelumnya (3.15) dapat ditulis sebagai

berikut:

= ∑ ∑

ECT merupakan variabel koreksi kesalahan yaitu kesalahan

(residual) periode sebelumnya.24

a. Uji Hubungan Jangka Panjang dan Jangka Pendek (Cointegrating

Long Run Form)

Estimasi model autoregressive distributed lag dalam

penentuan jangka panjang hampir sama dengan model error

correction model. Jika nilai probabilitas signifikan atau lebih kecil

dari maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut

memiliki pengaruh jangka panjang terhadap variabel dependen.

Kemudian untuk estimasi jangka pendek dengan model error

correction model, dimana variabel koreksi kesalahan (error

correction) yang merupakan kesalahan periode sebelumnya

ditunjukkan oleh variabel CointEq (-1), yaitu dimana diketahui nilai

variabel koreksi kesalahan bertanda negatif dan signifikan. Artinya

model ARDL error correction model adalah valid serta

menunjukkan adanya kointegrasi antara variabel independen dengan

variabel dependen.

b. Uji Asumsi Klasik

24 Ibid., 332.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Uji asumsi klasik adalah uji persyaratan yang digunakan dalam

uji regresi dengan metode estimasi Ordinal Least Squares. Uji

asumsi klasik yang hasilnya memenuhi setiap asumsi maka akan

memberikan hasil Best Linier Unbiased Estimator. Sedangkan bagi

hasil asumsi klasik yang tidak memenuhi asumsi akan memberikan

makna bias bahkan sulit untuk diinterpretasikan.25

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam uji asumsi klasik:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas harus

terdistribusi normal karena dalam uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.26

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistik non parametrik Jarque-Bera, dimana

jika nilai probabilitasnya lebih besar dari maka model

dinyatakan berdistribusi normal.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengujii apakah

terdapat ketidaksamaan varian dari residual atau tidak dalam

model.

25 Slamet Riyanto and Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif di

Bidang Manajemen, Teknik Pendidikan dan Eksperimen (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020),

137. 26 Ibid., 137.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan

uji Breusch-Pagan-Godfrey yaitu dengan melihat nilai Prob.

Chi-Square dari Obs*R-Square, jika nilai Prob. Chi-Square dari

Obs*R-Square lebih besar dari maka dapat disimpulkan

bahwa model terbebas dari heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

sebelumnya (t-1). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi yaitu dilakukan dengan uji Breusch-

Godfrey Serial Correlation LM Test, yaitu dengan melihat nilai

Prob. Chi-Square dari Obs*R-Square, jika nilai Prob. Chi-

Square dari Obs*R-Square lebih besar dari maka dapat

disimpulkan bahwa model terbebas dari kasus autokorelasi.

5. Uji Peramalan (Forecasting)

Uji peramalan (forecasting) dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui informasi hari esok atau masa depan dengan didasarkan

kepada data historis atau spekulasi mengenai masa depan ketika tidak

terdapat suatu data historis. Uji peramalan (forecasting) digunakan

sebagai panduan untuk melangkah ke masa depan. Dalam melakukan

peramalan dengan metode ekonometrika dan data time series terdapat

berbagai macam metode, namun pada penelitian ini dalam menentukan

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

peramalan dilakukan dengan metode Seasonal Autoregressive

Integreted Moving Average (SARIMA). SARIMA merupakan salah

satu model Box-Jenkins yang memanfaatkan perilaku dari data

yang telah diamati dan terdapat faktor musiman pada data.27

Model Box-Jenkins merupakan salah satu teknik peramalan pada

model time series yang didasarkan pada perilaku variabel yang

diamati.28

Untuk tahapan-tahapan dalam melakukan peramalan dengan

model SARIMA yaitu sama dengan model ARIMA, diantaranya

sebagai berikut:

a) Deskripsi Data

b) Analisis Data dengan SARIMA, antara lain:

1) Preprocessing Data dan Identifikasi Model Stasioner

Identifikasi model time series bertujuan untuk memodelkan

sifat-sifat dan perilaku dari data yang diamati, seperti dengan

melihat plot dari suatu data tersebut. Tujuannya yaitu untuk

mengetahui apakah dari data yang diamati terdapat tren,

komponen faktor/musiman, tidak stasioner dalam mean dan

varian, serta gejala lainnya. Stasioneritas dalam mean dapat

dilakukan dengan melakukan uji unit root terhadap data dengan

menggunakan uji ADF serta melihat bentuk fungsi autokorelasi

27 Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017). 28 Ni Putu Nanik Hendayanti dan Maulida Nurhidayati, “Perbandingan Metode Seasonal

Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) dengan Support Vector Regression (SVR)

dalam Memprediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali”, Jurnal Varian, Vol. 3,

(2020).

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

(sampel ACF dan PACF) dari data. sedangkan untuk uji

stasioneritas dalam varian dapat dilakukan dengan

menggunakan pengujian Box-Cox.

Suatu proses yang stasioner (Zt) memiliki mean E(Zt) =

dan varians Var(Zt) = E(Zt - )2 = 2

dimana masing-masing itu

merupakan suatu konstanta lalu covarian Cov(Zt,Zs) ialah suatu

fungsi dari perbedaan waktu | |. Covarian antara Zt dan

Zt+k dapat didefinisikan sebagai berikut:

= Cov(Zt, Zt+k) = E(Zt - ) (Zt+k - (3.17)

Korelasi antara Zt dan Zt+k adalah sebagai berikut:

=

√ √ =

(3.18)

Dengan Zt) = Zt+k) = .

Untuk suatu proses stasioner, fungsi autokovarian dan

fungsi autokorelasi memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

(a) = Zt); =1

(b) | | | |

= dan = untuk semua k. dan adalah

fungsi genap yang simetris pada lag k=0. Jadi, berdasarkan

sifat tersebut fungsi autokorelasi selalu digambarkan pada lag

yang tidak negatif dan selanjutnya disebut sebagai

correlogram.29

29 Wei, Time Series Analysis: Univariate and Multivariate Methods Second Edition

(USA: Pearson Education, 2006).

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Autokorelasi parsial digunakan untuk mengukur korelasi

antara Zt dan Zt+k setelah menghilangkan atau memisahkan

dependensi linier pada variabel Zt+1, Zt+2, …, Zt+k-1 terhadap

Zt+k kemudian dinyatakan sebagai berikut:

Corr (Zt,Zt+k | |) (3.19)

Autokorelasi parsial dapat diperoleh berdasarkan model

regresi dengan variabel dependen adalah dan variabel

independen adalah + + … + sehingga dapat

membentuk model sebagai berikut:

= + + … + +

(3.20)

Apabila pada saat melakukan tahap preprocessing data dan

telah dihasilkan data yang stasioner maka dapat dilanjutkan

dengan menentukan bentuk model SARIMA dengan jalan

menentukan orde p dan q untuk model berdasarkan plot ACF

dan PACF.

2) Estimasi Model

Estimasi terhadap parameter model dilakukan setelah

bentuk model dari data ditentukan. Beberapa model yang dapat

digunakan antara lain Least Square (LS), metode Maksimum

Likelihood Estimator (MLE), metode Whittle atau Hannan

Rissanen. Untuk menguji signifikan parameter dari model maka

dapat dilakukan dengan uji t.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

3) Diagnostic Check dan Pemilihan Model Terbaik

Pada tahap ini dilakukan konfirmasi kesamaan model

sesuai dengan sifat yang dimiliki. Jika sama, maka data fitted

value akan dihitung melalui model yang juga memiliki sifat

hampir sama dengan data asli. Kemudian untuk mengetahui ada

atau tidaknya residual bersifat white noise dapat dilakukan dua

cara, yaitu dengan melihat plot sampel ACF/PACF residual

yang terstandarisasi telah memenuhi sifat-sifat proses white

noise dimana nilai mean 0 dan variansi 1 atau dengan

melakukan uji korelasi serial.

4) Peramalan (Forecasting)

Apabila model terbaik telah diperoleh, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan forecasting. Model yang baik

adalah model terbaik untuk dilakukan peramalan. Adapaun

jenis dari kebaikan ukuran peramalan seperti Mean Absolut

Percentage Error (MAPE), Mean Squared Error (MSE), dan

Median atau Mean Absolut Error (MAE).

Secara umum untuk membuat model sesasonal dapat dilakukan

dengan model-model berikut:30

a) Model Seasonal Additive

Pada model seasonal additive komponen musiman disini

melakukan interkasi dengan komponen non musiman dalam model

30 Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews

(Yogyakarta: Andi Offset, 2012).

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

secara additive, lalu dinyatakan sebagai SARIMA ((p,P), (d, D),

(q,Q))s bagi proses Zt sebagai berikut:

(1- - … P) (1 - )

d (1 - )

D = (1 + + … +

q

+ s + … +

Sq) t (3.21)

Keterangan:

: Operator backward (BjY)t = Yt-1

: orde non musiman autoregressive

q : orde non musiman moving autoregressive

P : orde koefisien autoregressive dari komponen musiman

multiplikatif

D : orde diferensi musiman

Q : orde koefisien moving average dari komponen musiman

Multiplikatif

Untuk model pada persamaan (3.21) komponen musiman

digambarkan dengan menggunakan komponen moving average

orde s. Komponen musiman ini dapat juga dinyatakan dengan

komponen autoregressive, yaitu menggunakan model (3.22)

berikut.

- … P - B

s - …

sP) (1 – B)

d (1 -

D = (1 +

+ … + q) t (3.22)

b) Model Seasonal Multiplikatif

Pada model seasonal multiplikatif komponen musiman disini

melakukan interkasi dengan komponen non musiman dalam model

secara multiplikatif (perkalian), dapat ditulis sebagai berikut:

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

- … P (1 – B)

d (1 -

D = (1 + + … +

q)

(1+ s + … +

Sq) t (3.23)

Disini komponen musiman digambarkan menggunakan

komponen moving average orde s. komponen musiman dapat juga

dinyatakn dengan menggunakan autoregressive, yakni:

- … P (1 – B)

d (1 -

D = (1 + + … +

q)

(1+ s + … +

Sq) t (3.24)

Untuk model multiplikatif ini dapat juga dinotasikan sebagai

model ARIMA (p,d,q) (P,D,Q)s.

Kemudian dalam menilai performansi suatu peramalan dapat

dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran error sebagai

berikut:31

a) Mean Absolut Percentage Error (MAPE)

MAPE =

∑ |

|

b) Mean Squared Error (MSE)

MSE =

c) Mean Absolut Error (MAE)

MAE =

∑ | |

Dimana merupakan selisih dan adalah data aktua;

dengan i=1, 2, …, n dan i adalah data peramalan dengan i=1,

2, …, n.

31 Makrikadis, Wheelwright dan McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 2

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1999).

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Profil PT Bank BRI Syariah Tbk

PT Bank BRI Syariah Tbk berkedudukan di Jakarta, Indonesia.

Awalnya didirikan dengan nama PT Bank Jasa Arta (BJA) berdasarkan

Akta Pendirian Nomor 4 tanggal 3 April 1969 yang dibuat dihadapan

Liem Toeng Kie, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

J.A.5/70/4 tanggal 28 Mei 1970 dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 43 tanggal 28 Mei 1971, tambahan

No. 242/1971.

Perubahan nama serta kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

dari PT Bank Jasa Arta (BJA) menjadi PT Bank Syariah BRI (BSBRI)

didasarkan pada Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh

Pemegang Saham Perseroan Terbatas BJA, sesuai dengan Akta Nomor

45 tanggal 22 April 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,

notaris di Jakarta.1

Kemudian pada tahun 2009, PT Bank Syariah BRI (BSBRI)

melakukan perubahan nama lagi menjadi PT Bank BRI Syariah sesuai

dengan Akta Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham

PT Bank Syariah BRI (BSBRI) Nomor 18 tanggal 14 April 2009, dibuat

1 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

dihadapan notaris Fathiah Helmi, S.H., yang telah mendapat persetujuan

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusan No. AHU-53631 AH.01.02.TH 2009 tanggal 5

November 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 98 tanggal 1 Desember 2009, tambahan No. 27908 dan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

11/63/KEP.GB/DpG/2009 tanggal 15 Desember 2009.2

Kantor pusat PT Bank BRI Syariah Tbk berlokasi di Jalan Abdul

Muis Nomor 2-4 Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31

Desember 2018, bank memiliki jaringan unit kerja dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jaringan Unit Kerja PT Bank BRI Syariah Tbk

Periode 2018 dan 2019

31 Desember 2019 31 Desember 2018

Kantor Cabang 57 54

Kantor Cabang Pembantu 215 207

Kantor Kas 10 11

Kantor Layanan Syariah 2.209 1.044

PT Bank BRI Syariah Tbk saat ini menjadi bank syariah terbesar

ketiga berdasarkan asset PT Bank BRI Syariah Tbk yang mengalami

pertumbuhan dengan pesat baik dari sisi asset, jumlah pembiayaan dan

perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah

ke bawah, PT Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern

2 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

terkemuka dengan berbagai macam produk dan layanan perbankan yang

dimiliki.

Dengan memiliki payung hukum yang semkain jelas, menjadikan

bank BRI Syariah semakin luas dan merambah di seluruh tanah air.

Sebagai bentuk dari perkembangan PT Bank BRI Syariah Tbk ini tidak

hanya terlihat dari jumlah kantor yang ada, namun juga ditunjukkan dari

tingkat profitabilitas yang semakin meningkat.3

Sumber: Data Pertumbuhan Asset (www.brisyariah.co.id) data diolah

Gambar 4.1

Pertumbuhan Asset

PT Bank BRI Syariah Tbk (dalam jutaan rupiah)

Pertumbuhan asset yang dialami PT Bank BRI Syariah Tbk terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa PT

Bank BRI Syariah Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik. Dapat

diketahui bahwa pada tahun 2013 pertumbuhan asset berkisar Rp.

17.400.914.000.000 naik menjadi Rp. 20.341.033.000.000. Kemudian

pada tahun berikutnya, meningkat lagi menjadi Rp. 24.230.247.000.000.

3 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

0

2

4

6

8

10

12

2013 2014 2015 2016

17.401

24.270 24.230

20.341

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Kemudian pada tahun 2016 kinerja BRI Syariah semakin baik dengan

pencapaian asset terbesar Rp. 24.270.000.000.

Sebagai bahan pertimbangan nasabah dalam menggunakan jasa

perbankan seperti mengambil keputusan untuk melakukan pembiayaan

adalah dengan membandingkan beberapa faktor. Faktor yang sering

menjadi pertimbangan nasabah adalah faktor internal yang ada dalam

perbankan syariah seperti kinerja perusahaan, nisbah bagi hasil, tingkat

margin, dan rasio terkait kelancaran usaha perbankan syariah.4

2. Visi dan Misi PT Bank BRI Syariah Tbk

a. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial

sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

kehidupan lebih bermakna.

b. Misi

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun

dan dimana pun

4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas

hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.

4 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

3. Produk-produk Penghimpunan Dana (Funding) PT Bank BRI

Syariah Tbk

a. Tabungan Faedah

Produk simpanan yang ditujukan untuk nasabah perorangan dengan

memberikan kemudahan transaksi keuangan sehari-hari.

b. Tabungan Faedah Haji

Produk simpanan dengan menggunakan akad bagi hasil sesuai prinsip

syariah khusus bagi calon haji yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

c. Tabungan Faedah Impian

Produk simpanan berjangka ditujukan untuk nasabah perorangan yang

dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya seperti kurban,

pendidikan, liburan dan belanja dengan terencana.

d. Simpanan Faedah

Simpanan dana pihak ketiga dengan menggunakan akad Mudharabah

dimana nasabah sebagai pemilik dana dan bank bertindak sebagai

pengelola dana, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah

pihak didasarkan atas nisbah dan jangka waktu yang telah disepakati.5

e. SimPel (Simpanan Pelajar) iB, yaitu tabungan untuk siswa yang

diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia dengan

persyaratan yang mudah dan sederhana serta fitur yang menarik.

f. Giro Faedah

5 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Simpanan investasi dana nasabah dengan menggunakan akad

Mudharabah Mutlaqah dimana penarikannya dilakukan sesuai sesuai

dengan kesepakatan baik menggunakan cek, bilyet giro, sarana

perintah pembayaran lainnya ataupun dengan pemindah bukuan.

g. Deposito Faedah

Produk simpanan berjangka dengan menggunakan akad bagi hasil

sesuai prinsip syariah baik bagi perorangan maupun bagi perusahaan

yang memberikan keuntungan optimal.

4. Produk-produk Penyaluran Dana (Financing) PT Bank BRI Syariah

Tbk

a. Griya Faedah

KPR BRI Syariah bertujuan mewujudkan impian nasabah untuk

memiliki rumah idaman.

b. KPR Sejahtera

Produk pembiayaan kepemilikan rumah untuk pembiayaan rumah

dengan dukungan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

Perumahan (FLPP).

c. OTO Faedah

Produk kepemilikan mobil dari BRI Syariah yang ditujukan kepada

nasabah perorangan dalam memenuhi kebutuhan akan kendaraan

dengan menggunakan prinsip jual beli (Murabahah).

d. Pembiayaan Umrah

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Pembiayaan umrah BRI Syariah bertujuan untuk membantu

menyempurnakan niat nasabah beribadah dan berziarah ke Baitullah.

e. Purna Faedah

KMF Purna iB merupakan kepemilikan Multifaedah fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada para pensiunan dalam memenuhi

sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan

menggunakan prinsip jual beli (Murabahah) atau sewa menyewa

(Ijarah).

f. Multi Faedah

Kepemilikan multi faedah pembiayaan diberikan untuk karyawan

dalam memenuhi segala kebutuhan yang bersifat konsumtif dengan

cara yang mudah.6

g. Gadai Faedah

Pembiayaan kepada perorangan dengan tujuan untuk kepemilikan

emas dengan menggunakan akad Murabahah dimana pengembalian

pembiayaan dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan hingga

jangka waktu selesai sesuai dengan kesepakatan.

h. Mikro Faedah

Pembiayaan mikro dengan menggunakan akad jual beli (Murabahah)

dengan tujuan pembiayaan untuk modal kerja, investasi, dan

konsumsi.7

6 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00 7 Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari https://www.brisyariah.co.id,

pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

B. Hasil Pengujian Deskripsi

1. Statistik Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu return on

assets dan dua variabel independen yaitu pendapatan margin murabahah

dan fee based income. Agar kita dapat mengetahui karakteristik data

masing-masing variabel maka digunakan statistik data. Statistik data

bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran dari data yang telah

terkumpul.

Pada Tabel 4.2 di bawah ini kita dapat mengetahui statistik data

dari masing-masing variabel dengan total observasi 49 data yang meliputi

nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai maksimum dan nilai

minimum.

Tabel 4.2

Data Mean, Median, Maksimum, dan Minimum dari Variabel Return On

Assets, Pendapatan Margin Murabahah, dan Fee Based Income

Nilai Return On

Assets (Y) (%)

Pendapatan

Margin

Murabahah (X1)

(Juta Rupiah)

Fee Based

Income (X2)

(Juta Rupiah)

Mean 0,492633 831739,9 71588,69

Median 0,419000 747866,0 64778,00

Maksimum 1,229000 2414928 228167,0

Minimum 0,011000 116495,0 7850,000

Sumber: Data Sekunder, diolah 2021

Berdasarkan statistik data yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 di

atas maka dapat kita peroleh gambaran dari masing-masing variabel.

Adapun hasil deskripsi dari masing-masing variabel sesuai dengan

statistik data di atas adalah sebagai berikut:

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

a. Return On Assets

Return On Assets

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019 2020

ROA

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diolah 2021

Gambar 4.2

Laju Return On Assets Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk Periode

2016-2020

Gambar 4.2 menunjukkan perkembangan tingkat ROA pada

PT Bank BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020. Berdasarkan

data pada Tabel 4.2 sebelumnya dapat diketahui bahwa return on

assets memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,492633%, nilai

tengah (median) sebesar 0,419000%, nilai maksimum sebesar

1,229000%, dan nilai minimum sebesar 0,011000%. Tingkat ROA

tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2016, sedangkan

tingkat ROA terendah terjadi pada bulan Januari tahun 2019.

Secara keseluruhan laju ROA pada periode Januari 2016

hingga Desember 2020 mengalami fluktuasi seperti yang terlihat

pada gambar 4.2 di atas. Namun berdasarkan tingkat peringkat

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

ROA pada SE Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tahun 2007 maka

dapat disimpulkan bahwa tingkat ROA masih dalam keadaan stabil

meskipun mengalami penurunan pada periode akhir 2018 dan

2019, terutama pada bulan Januari 2019 yang mengakibatkan ROA

berada pada posisi peringkat keempat (0% < ROA ≤ 0,5%).

b. Pendapatan Margin Murabahah

Berikut adalah grafik pendapatan margin murabahah pada

laporan keuangan bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk Periode 2016

hingga 2020.

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019 2020

PMM

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diolah 2021

Gambar 4.3

Pendapatan Margin Murabahah Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk

Periode 2016-2020 (dalam jutaan Rupiah)

Berdasarkan Tabel 4.2 sebelumnya dapat diketahui bahwa

pendapatan margin murabahah memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 831.739,9 juta rupiah, nilai tengah (median) sebesar 747.866

juta rupiah, nilai maksimum sebesar 2.414.928 juta rupiah, dan nilai

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

minimum sebesar 116.495 juta rupiah. Nilai pendapatan margin

murabahah tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2020,

sedangkan nilai pendapatan margin murabahah terendah terjadi pada

bulan Januari tahun 2019.

Berdasarkan Gambar 4.3 secara keseluruhan nilai pendapatan

margin murabahah berada dalam keadaan stabil. Peningkatan

tertinggi terjadi pada periode 2020, yang sebelumnya pada tahun

2019 mengalami penurunan yang sangat drastis kemudian pada akhir

tahun 2020 langsung meningkat mencapai 2.414.928 juta rupiah.

c. Fee Based Income

0

40,000

80,000

120,000

160,000

200,000

240,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019 2020

FBI

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diolah 2021

Gambar 4.4

Fee Based Income Bulanan PT Bank BRI Syariah Tbk Periode 2016-

2020 (dalam jutaan Rupiah)

Berdasarkan Tabel 4.2 sebelumnya dapat diketahui bahwa fee

based income memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 71.588,69 juta

rupiah, nilai tengah (median) sebesar 64.778 juta rupiah, nilai

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

maksimum sebesar 228.167 juta rupiah dan nilai minimum sebesar

7.850 juta rupiah. Nilai fee based income tertinggi terjadi pada bulan

Desember tahun 2020, sedangkan nilai fee based income terendah

terjadi pada bulan Januari tahun 2016.

Secara keseluruhan nilai fee based income pada periode 2016

hingga 2020 mengalami fluktuasi seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 4.4. Fee based income dalam setiap bulannya pada periode

2016 hingga 2020 selalu mengalami peningkatan dan peningkatan

tertinggi terjadi pada periode 2020.

2. Uji Autoregressive Distributed Lag (ARDL)

a. Uji Stasioneritas Data

Dalam penelitian ini uji stasioneritas data menggunakan uji

akar unit atau unit root test Augmented Dickey-Fuller (ADF). Dalam

pelaksanaannya uji ADF biasa digunakan untuk mendeteksi apakah

data tersebut memiliki kestasioneritasan atau tidak. Dalam uji

stasioneritas Augmented Dickey-Fuller jika hasil uji data tidak

stasioner pada tingkat level maka dapat dilakukan uji stasioner

Augmented Dickey-Fuller pada tingkat first difference.

Dalam uji ARDL sendiri dapat mengatasi data yang tidak

stasioner pada tingkat yang sama, seperti terdapat data yang stasioner

pada tingkat level dan stasioner pada tingkat first difference. Namun

hal ini tidak berlaku pada data yang stasioner pada tingkat second

difference.

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Di bawah ini merupakan hasil uji stasioneritas variabel

pendapatan margin murabahah, fee based income, dan return on

assets dengan menggunakan unit root test Augmented Dickey-Fuller

pada tingkat level.

Tabel 4.3

Hasil Uji Stasioneritas Augmented Dickey-Fuller

pada Tingkat Level

Variabel t-Statistic Probabilitas Kesimpulan

Pendapatan Margin

Murabahah (X1)

-2,452666 0,1333 Tidak

Stasioner

Fee Based Income (X2) -2,050102 0,2653 Tidak

Stasioner

Return On Assets (Y) -2,909548 0,0516 Tidak

Stasioner

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa semua variabel

yaitu pendapatan margin murabahah, fee based income, dan return on

assets belum stasioner pada tingkat level. Hal ini diketahui dari nilai

probabilitas ADF yang lebih besar dari 0,05. Artinya, pada tingkat

level semua variabel dinyatakan tidak stasioner. Karena semua

variabel masih belum stasioner pada tingkat level maka langkah

selanjutnya adalah dilakukan uji stasioneritas pada tingkat first

difference.

Kemudian untuk hasil uji stasioneritas pada tingkat first

difference variabel pendapatan margin murabahah, fee based income,

dan return on assets dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Tabel 4.4

Hasil Uji Stasioneritas Augmented Dickey-Fuller

pada Tingkat First Difference

Variabel t-Statistic Probabilitas Kesimpulan

Pendapatan Margin

Murabahah (X1)

-7,858122 0,0000 Stasioner

Fee Based Income (X2) -7,942435 0,0000 Stasioner

Return On Assets (Y) -7,327893 0,0000 Stasioner

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

b. Uji Lag Optimum

Dalam uji ARDL, setelah dilakukan uji kestasioneritasan data

maka tahap selanjutnya adalah uji lag optimum. Uji lag optimum

dilakukan dengan tujuan untuk menentukan lag yang akan digunakan

dalam persamaan tes berikutnya. Dengan adanya penentuan lag

optimum diharapkan panjang lag dapat sesuai sehingga mampu

menghasilkan dinamika sistem yang baik untuk dimodelkan. Dalam

penelitian ini untuk menentukan uji lag optimum yaitu dengan melihat

informasi pada AIC (Akaike Information Criterion).

Berikut adalah hasil uji lag optimum yang dilakukan dari

model penelitian ini:

-1.56

-1.54

-1.52

-1.50

-1.48

-1.46

-1.44

-1.42

-1.40

-1.38

ARDL

(7, 7

, 0)

ARDL

(7, 0

, 7)

ARDL

(7, 7

, 1)

ARDL

(6, 7

, 1)

ARDL

(6, 1

, 7)

ARDL

(6, 0

, 7)

ARDL

(6, 7

, 0)

ARDL

(7, 1

, 7)

ARDL

(7, 7

, 2)

ARDL

(7, 2

, 7)

ARDL

(6, 2

, 7)

ARDL

(6, 7

, 2)

ARDL

(7, 7

, 3)

ARDL

(6, 7

, 3)

ARDL

(7, 3

, 7)

ARDL

(6, 3

, 7)

ARDL

(5, 5

, 1)

ARDL

(6, 6

, 1)

ARDL

(5, 7

, 1)

ARDL

(7, 6

, 1)

Akaike Information Criteria (top 20 models)

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

Gambar 4.5

Hasil Uji Lag Optimum

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa besarnya lag

yang dipilih dalam penelitian ini adalah lag (7,7,0). Hasil tersebut

diperoleh dengan melihat kriteria Akaike Information Criterion (AIC)

paling rendah.

c. Uji Kointegrasi (Cointegrating Bound)

Seletah dilakukan uji lag optimum maka tahap selanjutnya

adalah uji kointegrasi. Uji kointegrasi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah setiap variabel terkointegrasi dalam jangka

panjang. Dalam penelitian ini, uji kointegrasi dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Bound Test. Dalam uji ARDL, uji

kointegrasi dapat dilihat dari nilai F-Statistic kemudian dibandingkan

dengan nilai kritis. Jika nila F-Statistic lebih kecil dari nilai lower

bound I(0) 5% maka dapat disimpulkan bahwa model tidak terdapat

kointegrasi. Namun jika nilai F-Statistic lebih besar dari nilai upper

bound I(1) maka dapat disimpulkan bahwa model memiliki

kointegrasi. Hasil pengujian kointegrasi dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Kointegrasi (Cointegrating Bound)

Test Statistic Value K

F-Statistic 15,90510 2

Critical Value Bounds

Significance I(0) Bound I(1) Bound

10% 2,63 3,35

5% 3,1 3,87

2,5% 3,55 4,38

1% 4,13 5

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa F-Statistic pada

model ini lebih besar dari nilai kritis pada batas atas (upper bound),

pada tingkat 5% (3,87). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak, artinya terdapat kointegrasi atau hubungan jangka panjang

antara variabel pendapatan margin murabahah, fee based income, dan

return on assets.

d. Estimasi Autoregressive Distributed Lag (ARDL)

1) Uji Hubungan Jangka Panjang dan Jangka Pendek (Uji

Cointegrating Long Run Form)

Berdasarkan hasil uji kointegrasi bound test yang telah

dilakukan sebelumnya diketahui telah terjadi keseimbangan

jangka panjang pada faktor-faktor yang mempengaruhi return on

assets di PT Bank BRI Syariah Tbk. Adapun hasil hubungan

jangka panjang dan hubungan jangka pendek berdasarkan model

autoregressive distributed lag dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan

Tabel 4.7.

Koefisien negatif memiliki arti bahwa variabel terkait

memiliki pengaruh buruk terhadap return on assets, sehingga

menyebabkan persentase return on assets menjadi menurun.

Sebaliknya jika nilai koefisien bertanda positif, dapat diartikan

bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh baik atau dengan kata

lain memiliki dampak baik terhadap variabel return on assets

sehingga persentase return on assets menjadi meningkat.

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Tabel 4.6

Hasil Uji Jangka Panjang

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Pendapatan margin

murabahah 1,6910-6

9,5910-8

17,58438 0,0000

Fee based income 1,2210-5

7,4510-7

-16,34140 0,0000

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

Model persamaan jangka panjang:

EC= ROA – (0,0000*PMM – 0,0000*FBI – 0,0121)

Variabel pendapatan margin murabahah memiliki nilai t-

Statistic sebesar 17,58438 dengan coefficient bertanda positif, maka

hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa untuk

variabel pendapatan margin murabahah memiliki pengaruh positif

terhadap return on assets. Kemudian diketahui nilai probabilitas

sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi

= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak, artinya dalam

jangka panjang pendapatan margin murabahah berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap tingkat return on assets. Ketika

pendapatan margin murabahah mengalami peningkatan sebesar 1

triliun rupiah maka return on assets akan mengalami peningkatan

sebesar 1,69% dengan asumsi variabel lain tetap.

Variabel fee based income memiliki nilai t-Statsitic sebesar -

16,34140 dengan coefficient bertanda negatif, maka hasil pengolahan

data pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel fee based

income memiliki pengaruh negatif terhadap return on assets.

Kemudian diketahui nilai probabilitas sebesar 0,0000 dimana nilai

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi = 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho4 ditolak, artinya dalam jangka panjang fee

based income berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

tingkat return on assets. Ketika fee based income mengalami

peningkatan sebesar 1 triliun rupiah maka return on assets akan

mengalami penurunan sebesar 1,22% dengan asumsi variabel lain

tetap.

Tabel 4.7

Hasil Uji Jangka Pendek

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0,016717 0,072545 -0,230435 0,8196

ROA(-1)* -1,384600 0,179308 -7,721919 0,0000

Pendapatan margin

murabahah (-1) 2,3310-6

3,1710-7

7,358354 0,0000

Fee based income** -1,6910-5

2,2310-6

-7,573832 0,0000

D(ROA(-1)) 0,592123 0,138169 4,285492 0,0002

D(ROA(-2)) 0,638183 0,138182 4,618440 0,0001

D(ROA(-3)) 0,602259 0,144108 4,179214 0,0003

D(ROA(-4)) 0,649352 0,130853 4,962451 0,0000

D(ROA(-5)) 0,421147 0,131440 3,204087 0,0037

D(ROA(-6)) 0,197954 0,115209 1,718217 0,0981

D(Pendapatan margin

murabahah) 1,9810-6

1,9810-7

9,982702 0,0000

D(Pendapatan margin

murabahah (-1)) -4,5910-7

1,2010-7

-3,816785 0,0008

D(Pendapatan margin

murabahah (-2)) -5,3310-7

1,1910-7

-4,492164 0,0001

D(Pendapatan margin

murabahah (-3)) -4,9610-7

1,1210-7

-4,437106 0,0002

D(Pendapatan margin

murabahah (-4)) -4,2610-7

9,9310-8

-4,287963 0,0002

D(Pendapatan margin

murabahah (-5)) -2,9610-7

8,9710-8

-3,295157 0,0029

D(Pendapatan margin

murabahah (-6)) -1,9110-7

7,3910-8

-2,584929 0,0160

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan Eviews 10, 2021

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Model persamaan jangka pendek:

D(ROA)=-0,016716923319–1,384599918090*ROA(-1)+

0,000002334802*PMM(-1)-0,000016852172*FBI**+

0,592122662398*D(ROA(-1))+0,638183291456*D(ROA(-2))+

0,602258705251*D(ROA(-3))+0,649351830628*D(ROA(-4))+

0,421146536306*D(ROA(-5))+0,197953757143*D(ROA(-6))+

0,000001977812*D(PMM)-0,000000459389*D(PMM(-1))-

0,000000532902*D(PMM(-2))-0,000000496121*D(PMM(-3))-

0,000000425774*D(PMM(-4))-0,000000295501*(ROA-

(0,00000169*PMM(-1)-0,00001217*FBI(-1)-0,01207347)-

0,000000191001*D(PMM(-6)) )

Variabel (Pendapatan margin murabahah) dalam jangka

pendek memiliki pengaruh signifikan terhadap return on assets baik

pada periode t, t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6, hal ini dilihat dari nilai

probabilitas setiap periode yang berada di bawah tingkat signifikasi

=5%. Pada periode t, pendapatan margin murabahah memiliki

pengaruh signifikan dan positif terhadap return on assets dengan

koefisien sebesar 1,9778118. Artinya jika terjadi peningkatan

pendapatan margin murabahah sebesar 1 triliun rupiah maka akan

memperbesar return on assets sebesar 1,98% dengan asumsi variabel

lain tetap. Kemudian pada periode t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6

pendapatan margin murabahah memiliki pengaruh siginifikan dan

negatif terhadap return on assets dengan koefisien pada t-1 sebesar

4,59, koefisien pada t-2 sebesar 5,33, koefisien pada t-3 sebesar 4,96,

koefisien pada t-4 sebesar 4,26, koefisien pada t-5 sebesar 2,96, dan

koefisien pada t-6 sebesar 1,91. Jadi, dalam jangka pendek return on

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

assets dipengaruhi oleh pendapatan margin murabahah pada tahun-

tahun sebelumnya (t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6). Artinya, performa

pendapatan margin murabahah yang baik pada tahun sebelumnya

akan mempengaruhi secara negatif dan signifikan terhadap return on

assets pada periode sekarang. Maka apabila pendapatan margin

murabahah pada t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6 meningkat 1 triliun

rupiah maka akan menurunkan return on assets pada periode ini

sebesar 4,59%, 5,33%, 4,96%, 4,26%, 2,96%, dan 1,91% dengan

asumsi variabel lain tetap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Ho1 ditolak, artinya dalam jangka pendek pendapatan margin

murabahah berpengaruh signifikan terhadap return on assets.

Variabel (Fee based income) pada periode t memiliki nilai

probabilitas sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari

tingkat signifikasi = 5%, dan memiliki koefisien bertanda negatif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak, artinya fee

based income berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

return on assets. Jika fee based income mengalami peningkatan 1

triliun rupiah maka return on assets akan mengalami penurunan

sebesar 1,69% dengan asumsi variabel lain tetap.

2) Uji Asumsi Klasik (Uji Kelayakan Model)

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

normal. Hasil uji normalitas ini harus berdistribusi normal agar

dapat terus melangkah ke tahap selanjutnya, karena dalam uji t

dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Jika nilai probabilitas lebih dari tingkat

signifikan = 5% maka dapat dinyatakan bahwa residual

berdistribusi normal. Namun apabila nilai probabilitas kurang dari

tingkat signifikan = 5% maka dapat dinyatakan bahwa residual

tidak berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas

menggunakan histogram residual dengan metode Jarqua-Bera.

Hasil uji normalitas dengan histogram residual dapat dilihat pada

Gambar 4.6 di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: Residuals

Sample 2016M08 2020M01

Observations 42

Mean 3.67e-16

Median -0.001752

Maximum 0.174380

Minimum -0.174183

Std. Dev. 0.075410

Skewness -0.063014

Kurtosis 3.279665

Jarque-Bera 0.164667

Probability 0.920965

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan EViews 10,

2021.

Gambar 4.6

Hasil Uji Normalitas dengan Metode Jarque-Bera

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa nilai

probabilitas sebesar 0,920965. Karena nilai probabilitas lebih

besar dari = 5% maka dapat disimpulkan bahwa data yang

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

digunakan dalam regresi jangka pendek model ARDL

berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

terdapat atau tidaknya kasus heteroskedastisitas dalam model

regresi. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan uji Breusch-Pagan-Godfrey. Jika nilai

Prob. Chi-Square dari Obs*R-Square dalam regresi jangka

pendek menunjukkan angka lebih besar dari = 5% maka

dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam jangka

pendek model ARDL tidak memiliki kasus heteroskedastisitas.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 0,629071 Prob. F(16,25) 0,8307

Obs*R-squared 12,05573 Prob. Chi-Square(16) 0,7401

Scaled explained SS 4,868733 Prob. Chi-Square(16) 0,9964

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan EViews 10,

2021

Berdasarkan hasil olahan data pada uji

heteroskedastisitas diketahui nilai probabilitas Chi-Square dari

Obs*R-Squared sebesar 0,7401 lebih besar dari = 5%, maka

dapat disimpulkan bahwa data dalam model persamaan regersi

jangka pendek ARDL tidak memiliki kasus heteroskedastisitas.

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah ada atau tidaknya indikasi autokorelasi

dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi

dilakukan dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial

Correlation LM Test. Jika nilai probabilitas Chi Square dari

Obs*R-Squared lebih besar dari tingkat signifikasi = 5%

maka dapat dinyatakan bahwa data pada model tersebut tidak

memiliki kasus autokorelasi. Namun jika nilai probabilitas Chi

Square dari Obs*R-Squared lebih kecil dari tingkat signifikasi

= 1%, 5% maka dapat dinyatakan bahwa data pada model

tersebut memiliki kasus autokorelasi. Adapun hasil uji

autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9

di bawah ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Breusch-Godfrey Serial

Correlation LM Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0,593905 Prob. F(2,23) 0,5604

Obs*R-squared 2,062526 Prob. Chi-Square(2) 0,3566

Sumber: Data Sekunder Diolah Menggunakan EViews 10,

2021

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa

nilai probabilitas Chi-Square dari Obs*R-Squared sebesar

0,3566 lebih besar dari tingkat signifikasi = 5%, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam persamaan

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

jangka pendek dengan model Autoregressive Distributed Lag

tidak memiliki kasus autokorelasi.

e. Uji Peramalan (Forecasting)

Uji peramalan (forecasting) dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui informasi hari esok atau masa depan dengan didasarkan

kepada data historis. Dalam penelitian ini uji peramalan menggunakan

model Seasonal Autoregressive Integreted Moving Average

(SARIMA). Berikut adalah hasil uji peramalan (forecasting) pada

variabel return on assets.

1) Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan data return on assets yang

telah dipublikasikan pada laporan keuangan bulanan PT Bank

BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020. Adapun data tersebut

dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Year

Month

20202019201820172016

JulJanJulJanJulJanJulJanJulJan

1.2

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

RO

A

Time Series Plot of ROA

Gambar 4.7

Plot Return On Assets PT Bank BRI Syariah Tbk Periode 2016-

2020

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Gambar 4.7 merupakan perkembangan tingkat return on

assets pada PT Bank BRI Syariah Tbk periode 2016 hingga 2020.

Berdasarkan Gambar 4.7 tersebut diketahui return on assets

memiliki tren musiman yaitu cenderung turun pada tiap awal

tahun dan cenderung naik pada tiap akhir tahun.

2) Analisis Data dengan SARIMA

a) Preprocessing data dan identifikasi model stasioner

Pada proses ini dilakukan pengujian stasioneritas baik

dalam mean maupun varian. Hasil pengujian stasioneritas

dalam varian dengan pengujian Box-Cox ditunjukkan pada

Gambar 4.8 di bawah ini.

543210-1-2

1.6

1.4

1.2

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Lambda

StD

ev

Lower CL Upper CL

Limit

Estimate 0.83

Lower CL 0.56

Upper CL 1.15

Rounded Value 1.00

(using 95.0% confidence)

Lambda

Box-Cox Plot of ROA

Gambar 4.8

Hasil Pengujian Box-Cox

Hasil pengujian Box-Cox pada Gambar 4.8

menunjukkan bahwa Rounded Value bernilai 1,00 artinya data

sudah stasioner dalam varian. Setelah data diuji

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

kestasioneritasannya dalam varian, selanjutnya data diuji

stasioneritasnya dalam mean dengan menggunakan ACF dan

PACF, hasil uji stasioneritas dalam varian ditunjukkan pada

gambar 4.9 dan 4.10 di bawah ini.

5550454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Lag

Au

toco

rre

lati

on

Autocorrelation Function for C2(with 5% significance limits for the autocorrelations)

Gambar 4.9

Plot ACF

5550454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Lag

Pa

rtia

l A

uto

co

rre

lati

on

Partial Autocorrelation Function for C2(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)

Gambar 4.10

Plot PACF

Berdasarkan hasil plot ACF dan PACF pada Gambar

4.9 dan Gambar 4.10 menunjukkan bahwa pada non seasonal

data telah stasioneritas dalam mean. Dalam data tersebut

diketahui bahwa plot ACF dan PACF mengalami dying down

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

(menurun perlahan mendekati nol) dan cut off pada lag 12.

Karena terdapat tren musiman maka dilakukan pengecekkan

untuk seasonal dengan lag 12 karena tren yang diketahui

berdasarkan tahunan. Hasil plot ACF dan PACF data

musiman dapat dilihat pada Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.

454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Lag

Au

toco

rre

lati

on

Autocorrelation Function for C3(with 5% significance limits for the autocorrelations)

Gambar 4.11

Plot ACF Data Seasonal

454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Lag

Pa

rtia

l A

uto

co

rre

lati

on

Partial Autocorrelation Function for C3(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)

Gambar 4.12

Plot PACF Data Seasonal

Berdasarkan Gambar 4.11 dan Gambar 4.12 diketahui

bahwa plot ACF mengalami cut off pada lag 1,2 sedangkan

plot PACF mengalami cut off pada lag 1 sehingga data return

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

on assets pada PT Bank BRI Syariah Tbk mengikuti model

SARIMA (1,1,1) (1,1,0)12

. Pada penelitian ini dicobakan juga

model dengan orde yang lebih tinggi yaitu model SARIMA

(1,1,1) (2,1,0)12

.

b) Estimasi model dan pemilihan model terbaik

Hasil estimasi parameter model SARIMA ditunjukkan

pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Estimasi Model SARIMA

Model Type Coef P-value

SARIMA (1,1,1)

(1,1,0)12

AR 1 0,7139 0,000

SAR 12 -0,6215 0,000

MA 1 0,9459 0,000

Const 0,002411 0,136

Model Type Coef P-value

SARIMA (1,1,1)

(2,1,0)12

AR 1 0,7248 0,003

SAR 12 -0,5627 0,000

SAR 24 -0,5994 0,000

MA 1 0,9058 0,000

Const 0,005112 0,024

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa model SARIMA

(1,1,1) (1,1,0)12

dan model SARIMA (1,1,1) (2,1,0)12

memiliki parameter yang signifikan karena nilai P-value yang

dihasilkan kurang dari 0,05 untuk semua parameter dalam

model. Dengan demikian, maka tidak ada parameter yang

dikeluarkan dan dapat dilanjutkan dengan diagnostic check

untuk memastikan model yang diperoleh dari hasil estimasi

memenuhi asumsi white noise dengan menggunakan uji

Ljung-Box.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Tabel 4.11

Hasil Pengujian White Noise

Model Lag Chi-Square P-value

SARIMA (1,1,1)

(1,1,0)12

12 7,4 0,497

24 16,9 0,657

36 20,2 0,947

Model Lag Chi-Square P-value

SARIMA (1,1,1)

(2,1,0)12

12 7,3 0,402

24 16,8 0,606

36 25,4 0,749

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa semua

statistik Q untuk lag 12, 24, dan 36 untuk kedua model

SARIMA tidak signifikan sehingga kedua model tersebut

bersifat white noise. Jadi, untuk menentukan model terbaik

dari kedua model SARIMA tersebut adalah dengan melihat

nilai performa masing-masing model dengan menggunakan

nilai MAPE, MSE, dan MAE. Semakin kecil nilai MAPE,

MSE, dan MAE maka berarti semakin baik model tersebut

untuk digunakan dalam pengujian peramalan. Dalam uji

performa model SARIMA pada penelitian ini akan dilihat

berdasarkan nilai MSE kedua model. Adapun untuk hasil uji

performa kedua model SARIMA ditunjukkan pada Tabel 4.12

Tabel 4.12

Hasil Uji Performa Model SARIMA

Uji Performa

Model

SARIMA (1,1,1)

(1,1,0)12

SARIMA (1,1,1)

(2,1,0)12

MSE 0,02804 0,02504

Sumber: Data Diolah, 2021

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa model

SARIMA (1,1,0) (2,1,0)12

memiliki nilai MSE lebih kecil

yaitu 0,02504 daripada nilai MSE model SARIMA (1,1,0)

(1,1,0)12

yaitu 0,02804. Dengan demikian model terbaik yang

digunakan untuk analisis lebih lanjut adalah model SARIMA

(1,1,0) (2,1,0)12

dengan nilai MSE 0,02504.

c) Peramalan (Forecasting)

Tahap ini merupakan hasil peramalan return on assets

PT Bank BRI Syariah Tbk bulan Januari hingga Desember

2021 dengan menggunakan metode SARIMA (1,1,1)

(2,1,0)12

. Hasil peramalan ditunjukkan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Prediksi Return On Assets PT Bank BRI Syariah Tbk Tahun

2021 dengan SARIMA (1,1,1) (2,1,0)12

Bulan Return On Assets

Januari 0,36849

Februari 0,44075

Maret 0,59467

April 0,70068

Mei 0,80749

Juni 0,93742

Juli 0,94982

Agustus 1,06391

September 1,17038

Oktober 0,97039

November 1,15088

Desember 1,10092

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa prediksi tingkat

return on assets PT Bank BRI Syariah Tbk pada tahun 2021

secara mayoritas mengalami peningkatan, walaupun pada

bulan Oktober dalam prediksi akan mengalami penurunan.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Peningkatan paling drastis untuk return on assets terjadi pada

bulan September dengan tingkat return on assets mencapai

1,17038%, dan tingkat return on assets paling kecil dalam

prediksi terjadi pada bulan Januari dengan presentase

0,36849%.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah terhadap Return On

Assets

Pendapatan margin murabahah merupakan keuntungan atau

margin yang diperoleh dari adanya pembiayaan dengan akad jual beli

murabahah. Murabahah merupakan akad jual beli antara bank dan

nasabah dimana penjual (bank) menyebutkan terlebih dahulu harga

barang yang dibelinya untuk dijual kepada pembeli (nasabah), kemudian

penjual menyebutkan harga jual barang tersebut kepada pembeli dengan

keuntungan tertentu yang disepakati dengan pembeli. Margin murabahah

ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pihak penjual (bank) dan

pihak pembeli (nasabah) dalam suatu transaksi.

Menurut Gustina Anggraini pembiayaan murabahah berpengaruh

positif signifikan terhadap return on assets dengan kemampuan prediksi

yaitu sebesar 15,1%.8 Penjelasan ini sesuai dengan hasil uji jangka

panjang dan jangka pendek yang peneliti lakukan bahwa pendapatan

margin murabahah memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

8 Gustina Anggraini, Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Assets

(ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2016 (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Bengkulu, 2017)

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

return on assets. Pada hasil uji jangka panjang, variabel pendapatan

margin murabahah memiliki nilai t-Statistic sebesar 17,58438 dengan

coefficient bertanda positif, dan memiliki nilai probabilitas sebesar

0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi = 5%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam jangka panjang

pendapatan margin murabahah berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap return on assets. Kemudian berdasarkan hasil uji jangka

pendek, variabel pendapatan margin murabahah pada periode t, t-1, t-2,

t-3, t-4, t-5, dan t-6 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

on assets. Hal ini dibuktikan dari nilai probabilitas setiap periode yang

berada di bawah tingkat signifikasi =5%. Pada periode t, pendapatan

margin murabahah memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

return on assets dengan koefisien sebesar 1,9778118. Kemudian pada

periode t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6 pendapatan margin murabahah

memiliki pengaruh siginifikan dan negatif terhadap return on assets

dengan koefisien pada t-1 sebesar 4,59, koefisien pada t-2 sebesar 5,33,

koefisien pada t-3 sebesar 4,96, koefisien pada t-4 sebesar 4,26, koefisien

pada t-5 sebesar 2,96, dan koefisien pada t-6 sebesar 1,91. Jadi, dalam

jangka pendek return on assets dipengaruhi oleh pendapatan margin

murabahah pada tahun-tahun sebelumnya (t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6).

Artinya, performa pendapatan margin murabahah yang baik pada tahun

sebelumnya akan mempengaruhi secara negatif dan signifikan terhadap

return on assets pada periode sekarang.

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa baik dalam

jangka panjang maupun jangka pendek pendapatan margin murabahah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on assets. Hal

tersebut didukung dengan laporan PT Bank BRI Syariah Tbk yang

melaporkan bahwa pertumbuhan laba bersih 235,14% secara tahunan

meningkat menjadi 248 miliar rupiah. Berdasarkan laporan keuangan

yang dipublikasikan pada 29 Januari 2021 pertumbuhan laba signifikan

tersebut dikarenakan peningkatan pada pendapatan yang naik 44,4%

secara tahunan dari 2,16 triliun rupiah menjadi 3,12 triliun rupiah.

Kemudian untuk menjawab penurunan return on assets pada bulan

September 2019 yaitu Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga akhir

kuartal III 2019 posisi return on assets turun menjadi 2,48% dari yang

sebelumnya 2,5%. Hal ini disebabkan oleh permintaan kredit baru mini

dan banyaknya aturan yang harus dipenuhi perbankan yang

menyebabkan tergerusnya laba perusahaan. Dalam hal lain, penurunan

tersebut merupakan dampak dari adanya pembebanan biaya cadangan

kerugian yang cukup besar.

Return on assets sangat penting digunakan sebagai indikator

kinerja keuangan perbankan. Semakin tinggi return on assets suatu bank,

maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut.

Dengan demikian, pihak perbankan syariah terutama PT Bank BRI

Syariah Tbk harus terus memperhatikan pergerakan pendapatan margin

murabahah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

cara meningkatkan tingkat pembiayaan murabahah dan memastikan

margin atau keuntungan yang menjadi hak bank dapat diterima sesuai

dengan kesepakatan waktu yang telah ditentukan, sehingga peningkatan

pendapatan margin murabahah dapat dijadikan sebagai acuan bank

syariah dalam menentukan kebijakan lain untuk tetap menjaga kestabilan

return on assets. Dengan demikian bagi PT Bank BRI Syariah Tbk dapat

bersaing dengan bank konvensional, terutama persaingan dalam

memperebutkan segmen deposan rasional.

2. Pengaruh Fee Based Income terhadap Return On Assets

Fee based income merupakan keuntungan yang didapat dari

transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa perbankan lainnya. Pengelolaan

bank dalam melaksanakan operasionalnya juga selalu dituntut untuk terus

menjaga keseimbangan pemeliharaan likuiditas dengan kebutuhan

profitabilitas yang wajar serta modal yang cukup sesuai dengan

penanamannya. Hal tersebut dilakukan karena selain kegiatan bank

menanamkan dana dalam aktiva produktif namun juga memberikan

komitmen jasa-jasa lainnya sehingga dapat menghasilkan fee atau

imbalan.

Menurut Maulidya Himmah Annisa dalam penelitiannya

diketahui bahwa hasil regresi menyatakan variabel fee based income,

Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Dana

Pihak Ketiga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.9 Kemudian menurut

Yuniarti Anissya dalam penelitiannya diketahui bahwa fee based income

berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA), dimana

semakin tinggi nilai fee based income yang diperoleh, maka profitabilitas

perusahaan yang bersangkutan semakin tinggi.10

Hasil penelitian Maulidya Himmah Annisa berbanding terbalik

dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti kali ini. Dalam penelitian

ini, berdasarkan hasil uji jangka pendek dan uji jangka panjang yang

dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa fee based income memiliki

pengaruh signifikan dan negatif terhadap return on assets. Pada hasil uji

jangka panjang diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0,0000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi =5% dengan koefisien

bertanda negatif. Kemudian pada uji jangka pendek diketahui bahwa

variabel fee based income pada periode t memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi

=5%, dan memiliki koefisien bertanda negatif.

Berdasarkan hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa dalam

jangka pendek maupun jangka panjang variabel fee based income

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return on assets. Hal

ini berarti bahwa semakin besar nilai fee based income maka semakin

9 Maulidya Himmah Annisa, “Pengaruh Fee Based Income, Sertifikat Bank Indonesia

Syariah, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2012-2016,” Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017). 10

Yuniarti Anissya, “Pengaruh Fee Based Income dan Penyaluran Kredit terhadap

Profitabilitas (ROA) Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014,” Skripsi (Universitas Komputer Indonesia, 2016).

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

rendah presentase return on assets. Meskipun pertumbuhan fee based

income meningkat pada tiap bulannya, tingkat return on assets yang

merupakan bagian dari kinerja keuangan perusahaan selalu mengalami

fluktuasi. Hal tersebut tidak relevan dengan teori yang menyatakan

bahwa fee based income yang dihimpun perusahaan menghasilkan

keuntungan atau dapat dikatakan bahwa fee based income berpengaruh

positif terhadap return on assets. Hal ini mungkin disebabkan karena

dalam penelitian ini menggunakan metode analisis autoregressive

distributed lag jadi diketahui nilai fee based income yang ada pada lag

sebelumnya memiliki pengaruh buruk terhadap return on assets pada saat

ini. Penurunan persentase return on assets pada periode September 2019

merupakan penurunan terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Penurunan ini juga disebabkan oleh adanya penurunan kinerja laba

sebelum pajak.

3. Analisis Peramalan Variabel Return On Assets pada Periode Satu

Tahun Mendatang

Peramalan (forecasting) digunakan untuk melihat keadaan di masa

depan dengan menggunakan data historis yang ada. Tujuan dari

peramalan (forecasting) yaitu untuk menjadi acuan dalam melangkah ke

masa depan. Hasil peramalan variabel return on assets digunakan sebagai

gambaran untuk melihat kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Berdasarkan hasil ramalan diketahui bahwa variabel return on

assets pada periode satu tahun mendatang mengalami tren meningkat.

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji peramalan yang telah dijelaskan

sebelumnya yaitu diketahui secara keseluruhan terdapat peningkatan

setiap bulannya pada tahun 2021. Peningakatn terbesar diprediksi terjadi

pada bulan September dengan peningkatan sekitar 90,9%. Dari hasil

penelitian ini kemungkinan terdapat perbedaan dengan periode satu tahun

mendatang, yaitu pada tahun 2021. Kemungkinan ini disebabkan oleh

adanya perkiraan atau perencanaan yang dilakukan pada periode tersebut

dimana perkiraan yang dilakukan relatif sangat jauh dengan kenyataan

yang ada.

Page 108: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapatan margin murabahah dalam jangka pendek maupun jangka

panjang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return on

assets. Hal tersebut dibuktikan dengan uji jangka pendek dan uji jangka

panjang yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil uji jangka pendek

menunjukkan bahwa pada periode t, t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6 memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap return on assets. Hal ini dibuktikan

dari nilai probabilitas setiap periode yang berada di bawah tingkat

signifikasi =5%. Pada periode t, pendapatan margin murabahah

memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap return on assets

dengan koefisien sebesar 1,9778118. Kemudian pada periode t-1, t-2, t-3,

t-4, t-5, dan t-6 pendapatan margin murabahah memiliki pengaruh

siginifikan dan negatif terhadap return on assets dengan koefisien pada t-

1 sebesar 4,59, koefisien pada t-2 sebesar 5,33, koefisien pada t-3 sebesar

4,96, koefisien pada t-4 sebesar 4,26, koefisien pada t-5 sebesar 2,96, dan

koefisien pada t-6 sebesar 1,91. Jadi, dalam jangka pendek return on

assets dipengaruhi oleh pendapatan margin murabahah pada tahun-tahun

sebelumnya (t-1, t-2, t-3, t-4, t-5, dan t-6). Artinya, performa pendapatan

margin murabahah yang baik pada tahun sebelumnya akan

Page 109: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

mempengaruhi secara negatif dan signifikan terhadap return on assets

pada periode sekarang. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho1 ditolak,

artinya dalam jangka pendek pendapatan margin murabahah berpengaruh

secara negatif dan signifikan terhadap return on assets. Kemudian

berdasarkan uji jangka panjang diketahui bahwa pendapatan margin

murabahah memiliki nilai t-Statistic sebesar 17,58438 dengan coefficient

bertanda positif, dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000 dimana

nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi = 5%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak, artinya dalam jangka

panjang pendapatan margin murabahah berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap return on assets.

2. Fee based income berdasarkan hasil uji jangka pendek dan uji jangka

panjang memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap return

on assets. Berdasarkan hasil uji hubungan jangka pendek diketahui

bahwa fee based income pada periode t memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan

=5%, dan nilai t-Statistic sebesar -7,573832 dengan koefisien bertanda

negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak, artinya

dalam jangka pendek fee based income berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap return on assets. Kemudian berdasarkan hasil uji

jangka panjang diketahui bahwa nilai probabilitas fee based income

sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan

=5%, dan nilai t-Statistic sebesar -16,34140 dengan koefisien bertanda

Page 110: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho4 ditolak, artinya

dalam jangka panjang fee based income berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap return on assets.

3. Hasil uji forecasting menunjukkan bahwa peramalan terhadap variabel

return on assets pada periode satu tahun mendatang akan mengalami tren

peningkatan. Berdasarkan hasil uji peramalan return on assets mayoritas

menunjukkan peningkatan setiap bulannya pada tahun 2021. Peningkatan

tertinggi terjadi pada bulan September dengan presentase pencapaian

sekitar 1,17038%, dan tingkat return on assets paling kecil dalam

prediksi terjadi pada bulan Januari dengan presentase 0,36849%.

Peningkatan terbesar diprediksi terjadi pada bulan September dengan

peningkatan sebesar 90,9% dari bulan sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, maka dapat disampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kedepannya PT Bank BRI Syariah Tbk untuk terus

memperhatikan pergerakan pendapatan margin murabahah baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang dengan cara meningkatkan

tingkat pembiayaan murabahah dan memastikan margin atau keuntungan

yang menjadi hak bank dapat diterima sesuai dengan kesepakatan waktu

yang telah ditentukan, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bank

syariah dalam menentukan kebijakan lain untuk tetap menjaga kestabilan

return on assets. Dengan demikian bagi PT Bank BRI Syariah Tbk dapat

Page 111: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

bersaing dengan bank konvensional, terutama persaingan dalam

memperebutkan segmen deposan rasional.

2. Diharapkan kedepannya PT Bank BRI Syariah Tbk untuk terus

mewaspadai nilai fee based income baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang dan terus meningkatkan kualitas perbankan sehingga

mampu menarik nasabah untuk menggunakan jasa dan produk dari bank

syariah terutama PT Bank BRI Syariah Tbk.

3. Dalam melakukan uji peramalan masih terdapat kemungkinan kesalahan

dalam meramal, sehingga akan lebih baik jika dilakukan uji peramalan

kembali dengan metode yang berbeda agar hasil yang diperoleh jauh

lebih sesuai dan akurat. Kemudian kedepanya PT Bank BRI Syariah Tbk

diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan agar

nilai return on assets selalu dalam keadaan baik dan stabil.

Page 112: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011.

Ayub, Muhammad. Understanding Islamic Finance A-Z Keuangan Syariah.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebiajakn Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana,

2005.

Dendawijaya. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia,

2005.

Ghofur Anshori, Abdur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah

Mada University Pers, 2009.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo. Akuntansi Manajemen Edisi 1. Jakarta:

Salemba Empat, 2001.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo, 2004.

Machmud, Amir dan Rukmana. Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi

Empiris di Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010.

N Lapoliwa dan Kuswandi Daniel. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Institut Bankir

Indonesia, 2000.

Priyatno, Adji Waluyo. Perbankan Syariah. Jakarta: PKES Publishing, 2008.

Rahmasari, Aulia. “Metode Autoregressive Distributed Lag (ARDL) Pada

Peramalan Data Kemiskinan di NTB”, Jurnal Teori dan Aplikasi

Matematika p-ISSN 2597-7512/e-ISSN 26141175, 2018.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Riyanto, Slamet and Andhita Hatmawan, Aglis. Metode Riset Penelitian

Kuantitatif di Bidang Manajemen, Teknik Pendidikan dan Eksperimen.

Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.

Rohamtul Ajja, Shocrul. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE

UI, 2004.

Sudrajat, Enang, dkk. Al-Qur‟an dan Terjemahnya Qordova. Bandung: PT

Syigma Exsamedia Arkanleem, 2009.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.

_______. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung:

Alfabeta, 2016.

_______. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,

dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: Refika Aditama, 2012.

Sujarweni, Wiratna. Metode Penelitian Bisnis Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press, 2015.

Sumar’in. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani, 2010.

Taswan. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UUP STMIK YKPN, 2006.

Umam, Khotibul. Perbankan Syariah: Dasar-dasar dan Dinamika

Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017.

Page 114: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017.

Zamzam, Fakhry dan Firdaus. Aplikasi Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV

Budi Utama, 2018.

Jurnal:

Ardana, Yudhistira. Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Indeks Saham

Syariah di Indonesia: Model ECM. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 2016.

Lutfiana, Nurma. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode

Risk-Based Bank Rating (RBBR). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.

22, 2015.

Maro. Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis, Vol. 2 No. 2, November 2019.

Oni Setiadi, Inung. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang

di Indonesia Tahun 1999: Q1-2010: Q4 dengan Pendekatan Error

Correction Models (ECM). Economics Development Analysis Journal,

2013.

Hendayanti, Nanik, Maulida Nurhidayati. Perbandingan Metode Seasonal

Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) dengan Support

Vector Regression (SVR) dalam Memprediksi Jumlah Kunjungan

Wisatawan Mancanegara ke Bali. Jurnal Varian. 2020.

Skripsi:

Anggraini, Gustina. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On

Assets (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2016.

Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu, 2017.

Anissya, Yuniarti. Pengaruh Fee Based Income (FBI) dan Penyaluran Kredit

terhadap Profitabilitas (ROA) Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang

Page 115: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Skripsi: Universitas

Komputer Indonesia, 2016.

Hidayat, Rian. Pengaruh Fee Based Income terhadap Profitabilitas Bank Umum

Konvensional Periode 2011-2016. Skripsi Universitas Widyatama, 2013.

Himmah Annisa, Maulidiya. Pengaruh Fee Based Income (FBI), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Pembiayaan Bagi Hasil, dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia

Periode 2012-2016. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Ismah Wardani, Amaliyah. Analisis Pengaruh Kinerja Bank, Equivalent Rate, dan

Jaringan Kantor terhadap Jumlah Dana Pihak Ketiga Bank Umum

Syariah. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2018.

Wulansari, Dita. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil,

Financing to Deposit Rasio, dan Non Performing Financing terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2009-2012.

Skripsi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,

Semarang, 2014.

Internet:

Sitanggang, Laurensius Marshal Sautlan. “Tak seperti bank konvensional, bank

syariah mampu cetak kenaikan margin” dalam

https://amp.kontan.co.id/news/tak-seperti-bank-konvensional-bank

syariah-masih-mampu-cetak-kenaikan-margin, diakses pada tanggal 5

November 2019, pukul 16:23 WIB.

Laporan Keuangan PT Bank BRI Syariah, diakses dari

https://www.brisyariah.co.id, pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 08.00.