ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

71
ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH DI DESA LEMBANG KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG NURHINAYAH 105960195115 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

Page 1: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH DI DESA LEMBANG

KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG

NURHINAYAH 105960195115

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 2: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

2

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH DI DESA LEMBANG

KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG

NURHINAYAH 105960195115

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian strata satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 3: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

3

Page 4: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

4

Page 5: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

5

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Nilai

Tambah Agroindustri Di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Bantaeng adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi

yang berasal atau dikutif dari karya yang diterbitkan maupun dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dijantumkan dalam daftar pustaka dibagaian akhir

skripsi ini.

Makassar, 2019

Nurhinayah 105960195115

Page 6: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada

umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Judul yang penulis ajukan

adalah “Analisis Nilai Tambah Agroindustri Di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Muh Arifin Fattah, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Dewi

Puspitasari Sp,.M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

2. Bapak H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

7

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.Si. selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orangtua, Kakak dan adik-adik saya yang tercinta, serta segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada kami

khususnya penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Desa Lembang Gantarangkeke Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng beserta jajarannya yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian di daerah tersebut.

7. Kepada sahabatku Ana Pratiwi, Sitti Munawarah, Nungky Astuti, Musdalifah,

Zulfiani Toha, Iin Indriyani, Siti Hasma Rusli, Desta Natasia, Israwandi yang

telah membantu dan menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Page 8: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

8

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.Semoga

Allah senantiasa melindunginya, Amin.

Makassar, September, 2018

Nurhinayah

Page 9: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

9

ABSTRAK

NURHINAYAH. 105960195115. Analisis Nilai Tambah Agroindustri Penyulingan Minyak Daun Cengkeh Di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Di bimbing oleh MUH ARIFIN FATTAH dan DEWI PUSPITA SARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Deskripsi usaha penyulingan daun cengkeh. (2) Nilai tambah usaha penyulingan minyak daun cengkeh dengan menggunakan rumus nilai tambah metode Hayami.

Metode yang di gunakan adalah deskriptif analisis. Teknik penentuan responden menggunakan metode Informan dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Usaha penyulingan minyak cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang dapat di hasilkan dari tanaman cengkeh yang diporoleh melalui proses penyulingan daun cengkeh kering. Bahan baku utama untuk menghasikan minyak daun cengkeh adalah daun cengkeh kering. Daun cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada musim kemarau karna perkebunan cengkeh di wilayah lembang cukup banyak. Nilai tambah yang di hasilkan dari penyulingan minyak daun cengkeh yaitu Rp. 2.772.500

Kata kunci: Penyulingan, Daun Cengkeh, Nilai Tambah

Page 10: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KOMISI PENGUJI .............................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 4

2.1 Tanaman Cengkeh ....................................................................................... 4

2.2 Pengolahan Minyak Daun Cengkeh ............................................................ 6

2.3 Pendapapatan Dari Usaha PenyulinganMinyak DaunCengkeh ................... 7

2.4 Nilai Tambah Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh ......................... 7

2.6 Kerangka Pikir ............................................................................................. 8

III METODE PENELITIAN ............................................................................... 10

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................... 10

3.2 Tehnik Penentuan Sampel ......................................................................... 10

3.3 Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 10

3.4 Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................ 11

3.5 Tehnik Analisis Data ................................................................................. 11

3.6 Definisi Operasional .................................................................................. 12

Page 11: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

11

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................................... 14

4.1 Letak Geografis .......................................................................................... 14

4.2 Kondisi Demografis .................................................................................... 15

4.3 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 19

4.4 Visi Dan Misi Perusahaan ......................................................................... 20

4.5 Struktur Organisasi ..................................................................................... 21

4.6 Tugas Dan TanggungJawab ........................................................................ 24

V. HASIL DAN PEMBAHASAAN ................................................................... 25

5.1 Deskripsi Usah Penyulingan Minyak Daun Cengkeh ................................ 25

5.2 Bahan Baku ................................................................................................. 26

5.3 Proses Produksi Penyulingan Daun Cengkeh ............................................. 26

5.4 Peralatan Produksi Dan Penyusutan ........................................................... 29

5.5 Pendapatan dari Usaha Penyulingan Daun Cengkeh .................................. 31

5.6 Kendala Produksi ........................................................................................ 32

5.7 Nilai Tambah .............................................................................................. 33

VI. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 35

6.1 Kesimpulan ................................................................................................. 36

6.2 Saran ........................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 37

LAMPIRAN ........................................................................................................ 38

Page 12: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

12

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Rumus Nilai Tambah .............................................................................. 12

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin ......................................... 15

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ....................................................... 16

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ................................. 17

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat pendidikan ............................... 18

6. Sarana Dan Prasaran ............................................................................... 19

7. Jenis Dan Biaya Penyusutan Alat Penyulingan Daun Cengkeh.............. 29

8. Pendapatan Penyulingan Daun Cengkeh ................................................ 31

9. Nilai Tambah ........................................................................................... 33

Page 13: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

13

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Skema Kerangka Pikir Analisis Nilai Tambah Agroindustri Di Desa

Lembang Kecematan Tompobulu Kabupaten Bantang ....................... 21

2. Struktur Organisasi Pada Usaha Penyulingan Daun Cengkeh ............ 22

3. Bahan Baku (Daun Cengkeh) .............................................................. 26

4. Proses Pembersihan Ketel Suling ........................................................ 26

5. Pengisian Air Kedalam Ketel .............................................................. 27

6. Pengisian Daun Kedalam Ketel Suling................................................ 27

7. Proses PemasakanDaunCengkeh ......................................................... 28

8. Kondensasi atau Tempat Pendiginan Daun Cengkeh .......................... 28

9. Proses Pemisahan Cengkeh Dan Air ................................................... 29

10. Proses Penyaringan Minyak Cengkeh ................................................. 29

11. Pengemasan ......................................................................................... 30

Page 14: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

14

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sumber daya alam terbesar yang dimiliki

oleh Indonesia dan menjadi dasar bagi pertumbuhan sektor yang lain. Sektor

pertanian berperan penting dalam pembangunan nasional, hal ini disebabkan

sektor pertanian memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDB dan juga

menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 50% bagi masyarakat pedesaan.Selain

itu, sektor pertanian juga berperan sentral terhadap penyediaan bahan pangan

(Soekartawi, 1993).

Agroindustri merupakan suatu industri pertanian yang kegiatannya terkait

dengan sektor pertanian.Keterkaitan tersebut menjadi salah satu ciri dari negara

berkembang yang strukturnya mengalami transformasi dari ekonomi pertanian

(agriculture) menuju industri pertanian (agroindustri). Wujud keterkaitan ini

adalah sektor pertanian sebagai industri hulu yang memasok bahan baku dan

sektor industri pertanian sebagai industri yang meningkatkan nilai tambah pada

hasil pertanian menjadi produk yang kompetitif (Kusumawardani, 2009).

Munculnya agroindustri dapat memberikan ruang baru bagi produsen untuk

menggali kemampuanya dalam memproduksi produk pertanian agar lebih menarik

dan disukai oleh konsumen.

Salah satu jenis agroindustri yang telah diusahakan masyarakat Indonesia

adalah agroindustri minyak cengkeh.Daerah Bantaeng merupakan salah satu

daerah yang membudidayakan tanaman cengkeh bahkan tidak hanya

Page 15: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

15

dibudidayakan melainkan di jadikan bisnis yang berbasis agroindustri yaitu

dengan melakukan pengolahan daun cengkeh menja diminyak cengkeh. Tanaman

cengkeh tidaklah asing bagi masyarakat setempatkarena tanaman cengkeh

mempunyai nilai jual yang dapat mensejahterakan masyarakat dari segi ekonomoi

keluarga (Sulaksana, 2015).

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti pengaruh

keberadaan usaha penyulingan minyak daun cengkeh terhadap peningkatan

ekonomi masyarakat sekitarnya. Untuk itu, penulis mencoba melakukan penelitian

dengan judul : “Analisis Nilai Tambah Agroindustri Penyulingan Minyak Daun

Cengkeh di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu kabupaten Bantaeng.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan masalah pada

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi penyulingan minyak daun cengkeh di Desa Lembang

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng?

2. Bagaimana nilai tambah usaha penyulingan minyak daun cengkeh di Desa

Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahuibagaimana deskripsi penyulingan minyak daun cengkeh

di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng.

Page 16: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

16

2. Untuk mengetahuiseberapa besar pendapatan dan nilai tambah usaha

penyulingan minyak daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini Adalah :

1. Bagi Peneliti, menambahkan wawasan dan pengetahuan terutama

yangberkaitan dengan topik penelitian serta merupakan salah satu syarat

untukmemperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian

UniversitasMuhammadiya Makassar.

2. Bagi Pengusaha, Memberikan motivasi untuk mengembangkan usahanya

dengan cara mengolah lebih lanjut minyak yang diproduksinya, sehingga

nilai jualnya menjadi lebih tinggi dan keuntungannya meningkat.

3. Bagi pembaca, sebagai bahan pustaka dalam menambah wacana

pengetahuandan diharapkan dapat menjadi inspirator untuk bisa

melakukan penelitianyang serupa atau sejenis.

Page 17: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

Bergulirnya era pasar bebas di kawasan Asia Fasifik merupakan tantangan

tersendiri bagi Negara-negara yang berada di wilayah tersebut, termasuk

Indonesia.Banyak hal yang harus dibenahi oleh parapemangku kepentingan di

negeri ini, baik unsur pemerintahan maupun swasta. Kondisi sosiokultural

masyarakat Indonesia, infrastruktur, tingkat keamanan, kondisi geografis dan

masih banyak lagi, termasuk Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang

tidak stabil menuntut pemerintah Indonesia untuk sigapmerespon kondisi tersebut,

agar kondisi perekonomian dalam negeri tetap stabil (Thomas, 2007)

Pembangunan di sektor pertanian pada tahapan tertentu akan membuat

peluang pengembangan agribisnis yang cukup besar, karena bertumpu diatas

landasan keunggulan komparatif dalam memproduksiberbagai bahan mentah

berupa komoditas perkebunan, hortikultura, peternakan dan perikanan serta

peluang pasar dalam maupun luar negeri( Suwartoet al., 2014).

Peluang-peluang agribisnis yang tercipta akan menimbulkan stimulan

terhadap investasi di bidangagribisnis, yang diikuti dengan berdirinya perusahan-

perusahaan yang bergerak di bidang ini( Nuryanti, 2015). Berdirinya perusahaan-

perusahaan di suatu daerah tertentu akan berpengaruh secara makro terhadap

kondisi perekonomian nasional serta memiliki dampak terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan-perusahaan itu didirikan. Dunia usaha

sebagai bagian integral dari sistem perekonomian negeri ini memegang peranan

Page 18: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

18

penting dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Badai krisis

yang melanda Indonesia tahun 1997 semestinya cukup menjadi pelajaran berharga

bagi pemerintah dan sektor swasta untuk membangun sistem perekonomian

Indonesia yang tangguh di era pasar bebas ( Kardinan, 2003).

Sejarah membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis kearipan

lokal bisa bertahan dalam kondisi krisis moneter sekalipun.Hal ini sepantasnya

menjadi pelajaran bagi para pengusaha Indonesia untuk mengembangkan sektor

usaha yang berbasis produk lokal namun memiliki nilai jual hingga ke pasar

internasional. Salah satunya adalah industri minyak atsiri seperti minyak daun

cengkeh( Najianti& Danarti, 2003).

2.2.Pengolahan Minyak Daun Cengkeh

Minyak daun cengkeh mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang digunakan

untuk bahan baku obat, pewangi sabun dan deterjen. Minyak daun cengkeh juga

digunakan di industri wewangian dengan ketetapan standar mutu tertentu yang

lebih ketat.

1. Cara Mendapatkan Minyak Daun Cengkeh

Ada beberapa macam teknik yang bisa digunakan untuk mendapatkan

minyak atsiri, termasuk minyak daun cengkeh. Mengenai cara pengambilan

minyak atsiri ini Ruslan Haris, 1987 : 3 menyatakan Pengambilan (ekstraksi)

minyak atsiri dari tumbuh-tumbuhan dilakukan dengan tiga cara yaitu :

a. Penyulingan menggunakan uap air (Steam distillation)

b. Ekstraksi menggunakan pelarut (SolventExtraction)

Page 19: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

19

c. Pengempaan (Expression). Dari ketiga cara ini, penyulingan menggunakan

uap air danekstraksi menggunakan pelarut merupakan dua cara

terpenting.”Penyulingan menggunakan uap air merupakan cara pengambilan

minyak yang tertua, namun masih paling banyak digunakan. Akan tetapi,

caraini hanya cocok untuk minyak-minyak tanaman yang tidak rusak oleh

panas uap air, seperti minyak mawar,kenanga, selasih, cempaka, nilam, jahe

dan cengkeh.

Untuk memperoleh minyak daun cengkeh, para pengusaha umumnya

menggunakan teknik penyulingan tidak langsung (Indirect Distillation).Dalam

teknik ini, bahan tumbuhan diletakkan di tempat tersendiri yang dialiri dengan uap

air.Atau secara sederhana, bahan tumbuhan diletakkan di atas airmendidih.

Teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena minyak yang dihasilkan

lebih banyak dan kualitasnya lebih baik. Berbeda dengan teknik penyulingan

langsung (Direct Distillation) yang dapat mengakibatkan terjadinya pengasaman

(Oksidasi) serta persenyawaan zat ester yang dikandung dengan air(hidrolisis

ester). Serta adanya hasil sampingan yang tidak dikehendaki.

2. Karakteristik Minyak Daun Cengkeh

Pada tahun 1960 S. Arctander sebagaimana dikutip oleh Ruslan Harris,

1987 : 35 menyatakan bahwa minyak hasil sulingan daun cengkeh kering dan

daun kayu manis mengandung unsure eugenol berkadartinggi.

3. Manfaat Minyak Daun Cengkeh

Secara tradisional, minyak daun cengkeh banyak digunakan sebagai obat

gosok untuk mengatasi nyeri sendi, gatal-gatal karena gigitan serangga, dan lain-

Page 20: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

20

lain. Di Negara-negara industri, eugenol yang dikandung minyak tersebut

dipisahkan, digunakan untuk bahan baku obat, pewangi teknis sabun serta

deterjen. Bahkan sekarang, meskipun terdapat keengganan di kalangan pemakai,

clove leaf oil mulai mendapat pijakan diindustri wewangian.

2.3. Pendapatan dari Usaha Minyak Daun Cengkeh

Minyak daun cengkeh pernah menjadi penyelamat para pemilik perkebunan

cengkeh pada era Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC). Akibat

monopoli pasar, harga bunga cengkeh melorot drastis, hanyaRp 2.500 per kg

dibandingkan dengan harga pada 2008 yang mencapai Rp 50.000 per kg. Untuk

menambal kerugian dari perniagaan bunga cengkeh, para pekebun menyuling

minyak asal daun cengkeh. Bahan baku diambil dari daun yang berguguran.

Rupanya usaha sampingan itu lumayan menguntungkan hingga 50% pendapatan

total.Kini ketika harga bunga cengkeh terus membaik, usaha penyulingan minyak

daun cengkeh tetap menjanjikan.Syaratnya sebisa mungkin dekati daerah sentra

penanaman.

2.4. Nilai Tambah Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

Nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai yang terjadi pada suatu

komoditas pertanian setelah mengalami proses pengolahan, pengangkutan, dan

atau penyimpanan dalam suatu proses produksi. Kadariah et. al. sebagaimana

dikutip oleh Dewi (2011) menyatakan bahwa nilai tambah merupakan selisih nilai

dari satuan-satuan hasil produksi dengan nilai dari setiap sarana produksi yang

masuk dalam proses produksi komoditas tersebut.

Page 21: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

21

Sumber-sumber nilai tambah diperoleh dari pemanfaatan faktor-faktor

produksi, seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan manajemen.Analisis

nilai tambah dapat dipandang sebagai usaha untuk melaksanakan prinsip-prinsip

distribusi dan berfungsi sebagai indikator keberhasilan sektor agribisnis.

Kaitannya dengan penelitian ini, analisis nilai tambah akan dilakukan

menggunakan analisis nilai tambah metode Hayami. Menurutnya, nilai tambah

adalah selisi antara nilai komoditi yang mengalami perlakuan pada tahap tertentu

dikurangi dengan nilai korbanan yang digunakan selama proses berlangsung.

Nilai tambah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tambah yang

diperoleh karena melakukan proses pengolahan daun cengkeh, hingga

menghasilkan minyak daun cengkeh. Besarnya nilai tambah usaha penyulingan

minyak daun cengkeh adalah hasil pengurangan nilai produk yang dihasilkan

dengan biaya bahan baku dan input lainnya.

2.6. Kerangka Pikir

Sektor pertanian dapat ditingkatkan dalam peranannya melalui usaha

diversifikasi yaitu pengembangan sektor pertanian kearah agroindustri seperti

berkembangnya usaha agroindustri berbahan baku tanaman cengkeh di Desa

Lembang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng. Agroindustri ini dapat

menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat dan dapat

meningkatkan pendapatan daerah maupun devisa Negara karena sebagian produk

dari agroindustri tanaman Cengkeh di ekspor ke berbagai Negara.

Pendapatan dari sektor pertanian yang rendah mendorong penduduk

didaerah pedesaan, terutama rumah tangga petani berusaha mencari sumber

Page 22: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

22

pendapatan sektor pertanian, salah satunya yaitu dengan bekerja di industri

penyulingan dauncengkeh. Salah satu faktor dari berkembangnya industri

penyulingan dauncengkeh adalah pemasaran. Untuk merumuskan Permasalahan

yang ada dapat di rumuskan pada kerangka pikir dibawah ini.

Gambar 1. Skema kerangka pikir analisis nilai tambah agroindustri penyulingan

daun cengkeh di Desa Lembang Kecematan Tompobulu Kabupaten

Bantaeng.

Komoditi Cengkeh

Pengolahan Daun Cengkeh

PenerimaanPenerimaan

Biaya Pendapatan

Nilai Tambah

Page 23: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai bulan

September 2019 sampai Desember 2019, bertempat di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng.

3.2. Tehnik Penentuan Informan

Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (purposive) dalam menentukan

informasinya, informasi adalah seseorang yang karena memiliki informasi (data)

banyak mengenai objek penelitian tersebut (Arikunto 2013).

Jumlah usaha penyulingan daun cengkeh yang ada di Desa Lembang,

Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng yaitu hanya satu Perusahaan

agroindustri. Adapun sampel yang digunakan yaitu Informan, dalam penelitian ini

yaitu satu orang yang memiliki usaha penyulingan minyak daun cengkeh di Desa

Lembang, Kecamatan Tompobulu, KabupatenBantaeng.

3.3. Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam peneliti ini, yaitu Data primer dan Sekunder:

1. Data Primer, Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk

berdasarkan usia, keadaan penduduk berdasarkan mata pencarian, penduduk

berdasarkan tingkat pendidikan, sarana dan prasarana, pendapatan, biaya,

penerimaan, Proses produksi dan nilai tambah.

2. Data sekunder, Luas lahan, produksi dan produktifitas tanaman cengkeh

Page 24: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

24

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode:

1. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

obyek peneliti. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data primer,

informasi tentang pola pengembangan agroindustri penyulingan daun

cengkeh di Desa Lembang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.

2. Wawancara, adalah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung dengan menggunakan kuesioner sebagai langkah panduannya.

3. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar yang berkaitan

tentang kegiatan penelitian yang dilakukan di Desa Lembang, Kecamatan

Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.

3.5. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kuantitatif yang dilakukan secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai faktor –

faktor yang ada pada tempat penelitian.

1. Analisis Penerimaan dengan menggunakan rumus

Penjualan Minyak = Jumlah Produksi X Harga

Page 25: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

25

2. Analisis pendapatan dengan menggunakan rumus:

π = TR-TC

Keterangan :

π : Pendapatan/bln (Rp)

TR : Total Revenue/Total Penerimaan/bln (Rp)

TC : Total Cost/Biaya Total/bln (Rp)

3. Nilai Tambah

Nilai tambah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode Hayami (1987). Format (prosedur) perhitungan nilai tambah

menurut metode Hayamisecara lengkap.

Tabel 1.Rumus nilai tambah No Uraian Satuan Nilai Tambah 1 Volume input daun cengkeh Kg (1) 2 Output/satu kali produksi Kg (2) 3 Input tenaga kerja HOK (3) 4 Harga minyak daun cengkeh Rp (4) 5 Upah rata-rata tenaga kerja Rp (5) 6 Harga daun cengkeh Rp (6) 7 Biaya di Luar bahan baku Rp (7) 8 Faktor konversi Kg (8) = 2/1

9 Koevisien tenaga kerja HOK/Kg (9) = 3/1 10 Nilai produksi Rp (10) = 8 x 4 11 Nilai Tambah Rp (11) = 7-6-10

Sumber : Hayami,1987

Page 26: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

26

3.6 Defenisi Operasional

Agar diperoleh pengertian yang sama dan tidak menimbulkan

kesalapahamam tentang pengertian dasar sehubungan dengan penulisan ini, maka

perlu diberikan defenisi opersional.

Defenisi operasional dalam penelitian ini didefenisikan sebagai berikut:

1. Komoditi cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman

perkebunan/industri berupa pohon, cengkeh dikenal sebagai tanaman

rempah yang di gunakan sebagai obat tradisional.

2. Pengolahan daun cengkeh,minyak daun cengkeh dapat di ambil dari

penyulingan menggunakan uap karna minyak daun cengkeh termasuk

salah satu minyak yang tidak pernah rusak

3. Pendapatan adalah jumlah uang yang di terima oleh perusahaan dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada

pelanggang.

4. Biaya (cost) adalah semua pengorbanan yang perlu di lakukan untuk suatu

proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar

yang berlaku.

5. Penerimaan adalah sejumlah uang yang di terima oleh perusahaan atas

penjualan produk yang di hasilkan.

6. Nilai tambah adalah pengembangan nilai yang terjadi karena adanya input

fungsional yang diperlakukan pada suatu komoditas.

Page 27: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELIAN

4.1 Letak georafis

Desa secara administratife termasuk ke wilayah Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi selatan, Desa Lembang memiliki luas

Wilayah 6,37 km2.

Yang memiliki batas-batas Wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Landayya

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Desas Kaluku

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung Beru

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jatia

4.1.1 Luas Lahan

Dari luas Desa Lembang seluas 756 ha terdiri dari kebun dan sawah.Selain

lahan yang di usahakan untuk pertanian khususnya tanaman cengkeh. Terdapat

436 ha di gunakan sebagai pemukiman, 15 haindustri,kantor,pertokoan, 266 ha

luas dan produksi untuk komoditi tanaman palawija, buah-buahan, sayuran,

perkebunan serta usaha peternakan.

4.1.2 Keadaan Iklim

Keadaan iklim yang sesuai merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan produksi sektor pertanian dan lingkungan lainya, bahkan secara tidak

langsung berpenggaruh terhadap lingkungan social budaya.

Page 28: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

28

1. Keadaan temperatur suatu tempat di pengaruhi oleh ketinggian tempat dari

permukaan laut ketinggian tempat di Desa Lembang 250 di atas

permukaan laut, dengan suhu rata-rata 25°C-27°C ( Data Monografi Desa

Lembang, 2018 ).

2. Curah Hujan

Kabupaten Bantaeng tergolong iklim tropis dengan curah hujan tahunan

rata-rata setiap bulan 490,17 mm dengan jumlah hari hujan berkisar 426

hari per tahun.

4.2 Kondisi Demografis

Berikut ini merupakan data-data penduduk yang ada di Desa Lembang

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng berdasarkan jumlah

penduduk,pendidikan, dan mata pencaharian masyarakat.

4.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data profil Jumlah penduduk Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng yaitu berjumlah 1547 jiwa terdiri dari 750 Jiwa

Laki-Laki dan Perempuan 797 jiwa. Untuk mengetahui jumlah dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng 2018

No Jenis Kealmin Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 Laki-Laki 750 48.48 2 Perempuan 797 51.52

Jumlah 1.547 100.00 Sumber :Data Profil Desa Lembang tahun 2018

Tabel 2. Menunjukkan bahwa Desa Lembang berpenduduk sebanyak 1.547

jiwa yang terdiri dari laki laki 750 jiwa dengan persentase51.52 % dan perempuan

Page 29: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

29

797 jiwa dengan persentase sebesar 48.48%. Hal ini menjelaskan bahwa di Desa

Lembang Kecamatan Tompobulu jumlah penduduk dengan jenis kelamin

Perempuan lebih banyak dari pada jenis kelamin Perempuan.

4.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Usia sering kali dijadikan patokan untuk menggambarkan produktifitas dan

berdasarkan hasil sensus penduduk sebanyak 1547 jiwa, yang terbesar dalam

beberapa kelompok usia penyebaran penduduk di Desa Lembang dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.Jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia Desa Lembang KecematanTompobulu Kabupaten Bantaeng.

No umur (Thn) Jumlah (Org) Persentase (%)

1 0-6 195 12.61 2 7-12 205 13.25 3 13-18 221 14.29 4 19-25 243 15.71 5 26-40 312 20.17 6 41-55 167 10.80 7 56-65 104 6.72 8 65-75 61 3.94 9 >75 39 2.52

Jumlah 1.547 100.00 Sumber: Data Profil Desa Lembang 2018

Tabel 3. Menunjukkan bahwa usia penduduk Desa Lembang dengan usia

yang paling banyak yaitu 26-40 sejumlah 312 orang dengan persentase 20.17 %

sedangkan usia terendah yaitu usia >75 dengan Jumlah 39 orang dalam persentase

sebesar 2.52 %.

Page 30: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

30

4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Secara umum Desa Lembang pada umumnya bermata pencaharian sebagai

petani, namun demikian ada pula penduduk yang bekerja disektor lain. Untuk

lebih jelas kondisi mata pencaharian penduduk di Desa Lembang dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (org) Persentase (%)

1 Petani 434 83.30 2 Buruh tani 24 4.61 3 PNS 14 2.69 4 Pensiunan 17 3.26 5 Wiraswasta 21 4.30 6 Pertukangan 11 2.11

Jumlah 521 100.00 Sumber: Data profil Desa Lembang

Tabel 4. Menujukkan bahwa mata pencaharian utama adalah petani dengan

jumlah 434 jiwa dengan persentase 83.30 % jumlah tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar penduduk di Desa Lembang menggantungkan hidupnya pada

sektor pertanian. Sedangkan mata pencaharian yang paling rendah adalah

petukangan dengan jumlah sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 2.11 %.

4.2.4 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pembangunan pendidikan dititik beratkan pada peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan mulai dari taman kanak

– kanak sampai kepada perguruan tinggi. Upaya peningkatan pendidikan yang

ingin dicapai tersebut agar menghasilkan manusia seutuhnya, sedangkan

Page 31: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

31

perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah setiap

tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Tingkat pendidikan penduduk di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Bantaeng dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantang

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Org) Persentase (%)

1 SD 389 40.73 2 SMP 307 32.15 3 SMA 215 22.51 4 D3 18 1.88 5 Sarjana 26 2.72

Jumlah 955 100.00 Sumber: Data Profil Desa Bantaeng 2018

Tabel 5. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Lembangyang

tertinggi adalah tingkat tamat SD dengan 389 orang dengan persentase sebanyak

40.73 % sedangkan tingkat pendidikan terendah yaitu D3 dengan jumlah 18

orang dengan persentase 1.88 %.

4.2.5 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dan sangat

dibutuhkan oleh masyarakat karena sangat berhubungan dengan berbagai segi

kehidupan jasmani dan rohani. Ketersediaan sarana dan prasarana tersebut

tentunya akan memperlancar kegiatan masyarakat, sarana dan prasarana yang ada

dilokasi penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 32: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

32

Tabel 6. Sarana dan prasarana di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng.

No Jenis Sarana Dan Prasaran Jumlah Unit 1 Pustu 1 2 Posyandu 1 3 Gedung Tk 1 4 Gedung SD 1 5 Gedung SMP 2 6 Masjid 2 7 Musholla 1

Sumber: Data Profil Desa Lembang 2018

Tabel 6. menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Desa Lembang

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng yang terbanyak yaitu SMP dan

Masjid dengan jumlah 2 unit sedangkan jumlah paling sedikit adalah pustu,

Gedung TK, Gedung SD dan Gedung Mushola yang berjumlah 1 unit.

Ini menunjukan bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa Sampeang sudah

cukup memadai, hal ini ditandai dengan dilengapinya sarana kesehatan,

pendidikan dan sarana ibadah.

4.3 Gambaran Umum Perusahaan

4.3.1 Sejarah Perusahan

Perusahaan Penyulingan minyak daun cengkeh mulai di rintis sejak

pertengahan bulan oktober 2015 oleh Bapak Samring, menggunakan peralatan

yang sederhana atau bisa dikatakan tradisional bersifat industri yang berkapasitas

500 kg.

Pada awal berproduksi, masyarakat sekitar kurang merespon dalam

pencarian bahan baku, tapi lama kelamaan masyarakat mulai antusias mencari dan

mengumpulkan daun cengkeh yang akan di jual ke pabrik. Sehingga masyarakat

Page 33: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

33

yang ada di Desa Lembang merasa terbantu ekonominya dengan adanya

perusahaan penyulingan minyak daun cengkeh.

4.3.2 Lokasi Perusahaan

Perusahaan penyulingan minyak daun cengkeh berlokasi di Jl. Raya

Lembang Kecamatan Tompobulu KabupatenBantaeng, penentuan lokasi usaha

sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup suatu usaha. Semakin dekat

lokasi usaha dengan sumber bahan baku atau input-input lainnya, maka usaha

tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk hidup dan memperoleh profit

yang lebih besar karena biaya transportasi dapat ditekan serendah mungkin. Ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh usaha pengolahan minyak daun cengkeh

agar dapat berkelanjutan. Lokasi usaha yang berdekatan dengan lokasi sumber

bahan baku. Dekat dalam hal ini berarti mudah untuk memperoleh bahan baku

dengan harga yang normal (tidak terlalu mahal karena biaya transportasi yang

tinggi). Dekat dengan sumber air. Air merupakan bahan input yang dibutuhkan

dalam jumlah besar untuk usaha pengolahan minyak daun cengkeh. Air tersebut

berfungsi sebagai pendingin pada proses kondensasi dari uap menjadi cair yang

terdiri dari minyak daun cengkeh dan air.

4.4 Visi dan Misi Perusahaan

4.4.1 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan produksi Minyak daun cengkeh yang terbaik di

Bantaeng dengan mementingkan aspek, kualitas dan kepuasan pelanggang yang

berkesinambungan melalui produksi yang terbaik dari segala elemen perusahaan

dengan meminimalisasi sekecil mungkin kekurangan poduk.

Page 34: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

34

4.4.2 Misi Perusahaan

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan produk minyak daun

cengkeh yang memiliki banyak manfaat dan terus meningkatkan mutu

produk.

2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

3. Memberdayakan daun cengkeh yang biasanya di buangoleh masyarakat

untuk di manfaatkan menjadi produk yang berguna yang bernilai jual

tinggi.

1.4.1 Jalur Pemasaran

Secara umum, jalur pemasaran minyak daun cengkeh tidak berbeda dengan

komoditi pertanian lainnya. Di pemasaran dalam negeri, produsen menjual produk

ke pedagang pengumpul atau ageneksportir.Barulah kemudian produk tersebut

sampai ke tangan eksportir.Seperti telah disebutkan sebelumnya,sebagian besar

perdagangan minyak daun cengkeh adalah untuk ekspor.

4.5 Struktur dan Organisasi

Dalam perusahaan yang di jalankan oleh seseorang, untuk mewujudkan

operasi perusahaan agar perusahaan berjalan dengan baik, maka perusahaan harus

mempunyai system organisasi yang sesuai dengan aktifitas perusahaan.Mengingat

pentingnya struktur organisasi ini, maka pada umumnya perusahaan membentuk

struktur Organisasi yang memperjelas pembagian wewenang dan tanggung jawab

setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya.

Page 35: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

35

Adapun struktur organisasi di perusahaan penyulingan minyak cengkeh di

mana pemegang kekuasaan tertinggi di pegang oleh pemilik. Untuk lebih jelasnya

dapat di lihat pada bagang di bawah ini.

Gambar.2. Struktur Organisasi Pada Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

4.6 Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Pemilik Usaha

Bertanggung jawab atas keberhasilan usaha industri minyak daun cengkeh

secara menyeluruh, menetapkan dan mengawasi tugas karyawan.

2. Bendahara

Bertanggung jawab atas administrasi keuangan, membuat laporan

keuangan, menandatangani bukti-bukti pengeluran dan penerimaan uang.

3. Karyawan

Karyawan seseorang yang di tugaskan sebagai pekerja dari sebuah

perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan. Tugas karyawan

tidak lain yaitu bekerja di suatu perusahaan.

Pemilik Samring

Bendahara Kasma

Karyawan

1. Sakka 2. Jumaring 3. syamsuddin

Page 36: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

Usaha minyak daun cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang

dapat dihasilkan dari tanaman cengkeh yang diperoleh melalui proses distilasi

atau proses penyulingan daun cengkeh kering. Usaha ini relatif tidak memerlukan

modal yang besar. Bahan baku utama untuk menghasilkan minyak daun cengkeh

adalah daun cengkeh kering. Daun cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada

musim kemarau karena perkebunan cengkeh di wilayah Lembang dan sekitarnya

cukup banyak.

Lokasi penyulingan sebaiknya dekat dengan sumber bahan baku atau

setidaknya memiliki akses yang mudah untuk penyediaan bahan baku dan dekat

dengan sumber air. Sumber air yang melimpah memudahkan para penyuling

memperoleh air untuk proses penyulingan dan terutama pada proses pendinginan

atau kondensasi.

Sebagian besar dari mereka menghasilkan minyak daun cengkeh sedangkan

penyulingan tangkai atau putik cengkeh hanya dilakukan jika ada pesanan khusus

dari pembeli.Minyak dari tangkai cengkeh memiliki sifat yang lebih keras

sehingga mudah merusak lapisan ketel yang digunakan untuk menyuling.Pesanan

dalam jumlah besar pada waktu tertentu kadang dapat dilakukan secara

berkelompok. Secara umum, teknologi yang digunakan tetap sama. Perbedaannya

hanya pada pemisahan tangki air dan tangki bahan baku dan jenis bahan ketel

yang lebih baik untuk menjaga mutu. Ketersediaan bahan baku untuk daun

Page 37: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

37

cengkeh bersifat musiman, yaitu kurang lebih lima bulan kerja dalam setahun.

Pada saat musim kemarau daun cengkeh gugur dan kering.

5.2.Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan pada minyak daun cengkeh adalah daun

cengkeh kering yangsudah gugur. Bahan baku di beli dari petani cengkeh

langsung yaitu di Desa Lembang, Desa Katabung dan di Desa Labo. usaha

minyak daun cengkeh bersifat musiman karena sangat tergantung pada

ketersediaan bahan baku. Pada musim kemarau ketersediaan bahan baku

melimpah dan sebaliknya pada musim hujan terjadi kekurangan suplai bahan

baku. Beberapa pengusaha pengolahan minyak dauncengkeh mengantisipasinya

dengan menyimpan sebagian hasil produksinya untuk dijual pada saat mereka

tidak dapat melakukan proses produksi dengan harga yang lebih baik. Pemasakan

di lakukan satu kali dalam sehari dan kapisitas ketel pemasakan yaitu 500 kg

dalam sekali pemasakan daun cengkeh.Pemasakan di lakukan 4 kali dalam satu

bulan.Pada umumnya, proses produksi dapat dilakukan 5-6 bulan dalam satu

tahun.

5.3 Proses Produksi Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

1. Penyediaan Bahan Baku

Daun cengkeh yang akan di suling harus daun yang sudah gugur, bersih

dari tangkai atau pun daun lainya, daun yang kering karna jika daun yang

sudah kering kadar airnya lebih sedikit sehingga mendapatkan bahan baku

yang dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang bagus.

Page 38: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

38

Gambar 2. Bahan baku ( Daun cengkeh )

2. Proses pembersihan Ketel Suling

Sebelum ketel di gunakan kembali terlebih dahulu penutup ketel di buka

lalu daun cengkeh yg telah di suling di keluarkan dan ketel di bersihkan

dari kotoran. Saringan ketel di buka dan sisa air yang di gunakan dari hasil

penyulingan sebelumnya juga di keluarkan dan di bersihkan.

Gambar 3.Proses pembersihan Ketel Suling

3. Pengisian air kedalam ketel

ketelyang sudah di bersihkan dari kotoran dan sisa airtersebutlalu di aliri

air kembali seperdua dari wadah ketel, dan saringan ketel itu di pasang

kembali dengan rapat.

Page 39: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

39

Gambar 4. Pengisisan air kedalam ketel

4. Pengisian Daun Kedalam Ketel Suling

Daun kering tidak perlu di potong kecil-kecil, daun cengkeh tersebut dapat

langsung di masukan kedalam ketel suling, pengisian di lakukan secara

bertahap dan di injak-injak dan ditekan untuk meningkatkan kepadatan

daun dalam ketel.Setelah ketel tersebut telah di isi penuh kemudian ketel

di tutup dengan rapat dan saat di tutup harus di perhatikan dan penutup

ketel di beri karet agar tidak terjadi pengguapan.

Gambar 5. Pengisian daun kedalam ketel suling

5. Tungku Pembakaran

Setelah itu api dinyalakan dan daun cengkeh mulai di masak,Lama

penyulingan daun cengkeh 6-7 jam dan harus menjaga api agar tetap

Page 40: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

40

menyala, bahan bakar yang di gunakan kayu dan daun cengkeh kering yg

sudah di masak dan di ambil minyaknya

Gambar 6. Proses pemasakan daun cengkeh

6. Kondensor (Pendinginan)

Pendiginan,uap akan mengalir dari ketel melewati pipa yang ada dalam

kondensor (pendingin), dilakukan dengan bak pendinginan,pipa pendingin

yang dipasang pada tabung atau direndam dalam bak air pendingin

fungsinya supaya minyak yang dihasilkan itu beku di dalam bak

pendiginan.

Gambar 7. Kondensasi atau tempat pendinginan daun cengkeh

Page 41: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

41

7. Pemisahan Minyak Dari Air

Setelah malalui proses pendiginan air dan minyak di dalam bakpendingin

kemudian minyak dan air di pisahkan. Pemisahan antara minyak dan air di

lakukan secara manual.Pemisahan terjadi antara air dan minyak cengkeh

pada saat penampungan di sebabkan oleh perbedaan berat jenis.Minyak

cengkeh memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan air.

Gambar 8. Proses pemisahan minyak cengkeh dan air

8. Penyaringan Minyak

Minyak yang di hasilkan masih terlihat keruh masih mengandung

sejumlah kecil air dan kotoran terdispensi dalam minyak, air tersebut perlu

di pisahkan dengan menggunakan penyaring minyak.

Gambar 9. Proses penyaringan minyak cengkeh

Page 42: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

42

9. Pengemasan

minyak yang di hasilkan yang telah di saring kemudian di masukan

kedalam jergen yang berisi16 kg dan siap untuk di jual.

Gambar 10. Pengemasan

5.4. Peralatan Produksi Penyulingan Daun Cengkeh

Alat – alat yang di gunakan dalam proses pengolahan daun cengkeh menjadi

minyak di perusahaan penyulingan minyak daun cengkehyaitu:

Tabel 7.Jenis dan biaya alat Penyulingan daun cengkeh No

Nama Alat

Jumlah

Nilai Baru (Rp)

Nilai Sekarang (Rp)

Lama pemakaian

(Thn)

NPA(Thn)

1 Ketel 1 4.900.000 3.000.000 4 475.000

2 Bak pendingin 1 3.100.000 1.500.000 4 400.000

3 Pipa 20 12.000 6.000 3 40.000

4 Drum 5 115.000 70.000 4 56.250

5 Jergen 10 32.000 15.000 2 85.000

6 Saringan minyak 5 14.000 7.000 2 17.000

7 Timbangan 2 105.000 53.000 4 26.000

8 mesin air 1 1.500.000 800.000 4 175.000

9 Skop 2 89.000 40.000 4 24.500

Jumlah 9.867.000 5.491.000 31 1.298.750

Sumber : Olah Data Penelitian,2019

Terdapat 10 macam alat yang di gunakan dalam proses produksi penyulingan

daun cengkeh, alat – alat ini di gunakan dalam proses pengolahan cengkeh.

Page 43: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

43

1. Ketel Suling

Ketel suling atau biasa juga di berfungsi sebagai wadah untuk memasak

daun cengkeh dan lama pemakaian alat ini selama 4 tahun

2. Kondensor/Tabung Pendingin

Kondensor ini sebagai tempat pendiginan minyak cengkeh yang telah di

masak. Lama pemakaian alat ini selama 4 tahun.

3. Pipa

Pipa berfungsi untuk mengalirkan uap air dan uap minyak dari ketel ke

kondensor lama pemakaian alat ini selama 3 tahun

4. Drum

Drum berfungsi untuk penyimpan air dan minyak lama pemakaian alat ini

selama 4 tahun.

5. Jergen

Jergen berfungsi untuk menyimpan hasil sulingan pemakaian alat ini

selama 2 tahun.

6. Saringan Minyak

Berfungsi untuk menyaring minyak cengkeh yang masih mengandung

sejumlah air dan kotoran dalam minyak.Lama pemakaian alat ini selama 2

tahun.

7. Timbangan

Berfungsi untuk menimbang hasil sulingan daun cengkeh, lama pemakaian

alat ini selama 4 tahun.

Page 44: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

44

8. Mesin air

Berfungsi untuk mengaliri air kedalam ketel dan kondensor. Lama

pemakaian alat ini selama 4 tahun.

9. Skop

Untuk memasukan bahan bakar kedalam tungku pembakaran. Lama

pemakaian alat ini selama 4 tahun.

5.5.Pendapatan dari Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh

Hasil analisis penerimaan penyulingan daun cengkeh di Desa Lembang

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. PendapatanPenyulingan daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan

Topobulu Kabupaten Bantaeng. No Uraian Jumlah 1 Penerimaan

a. Produksi (Kg) b. Harga Jual (Rp) c. Jumlah Produksi (Rp)

75

165.000 12.375.000

2

Analisis Biaya a. Biaya Tetap

- Penyusutan alat - Listrik - Pajak

Total Biaya Tetap (Rp) (a) b. Biaya Variabel

- Bahan baku - Tenaga Kerja - Kayu bakar - Bensin

Total Biaya Variabel (Rp) (b)

1.611.250 85.000 74.000

1.770.250

3.000.000 4.480.000

150.000 180.000

7.810.000 3 Total Biaya (a+b) 9.580.250 4 Pendapatan (1-2)

Pendapatan/Bulan 2.772.500

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 45: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

45

Pendapatan usahan penyulingan daun cengkeh diperoleh dengan

mengurangkan penerimaan dari penjualan Minyak cengkeh dengan biaya

produksi.penerimaan usahapenyulingan daun cengkeh Rp12.375.000dengan total

biaya sebesar Rp.9.580.250 Sehingga pendapatan usaha Rp. 2.772.500

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap,tidak tergantung pada

perubahan volume produksi (Hariyanto 2009) dalam biaya tetap yang di keluarkan

usaha penyulingan daun cengkeh adalah biaya penyusutan alat total selama satu

kali produksi Rp 1.770.250.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah ubah berdasarkan perubahan

volume produksi.dalam biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan penyulingan

minyak daun cengkeh adalah bahan baku,tenaga kerja,kayu bakar,bensin Total

biaya variabel yang dikeluarkan selama satu kali produksi sebesar Rp 7.810.000

dalam satu bulan terakhir dengan jumlah produksi 75kg harga satuan Rp. 165.000

kg. Biaya tetap dengan total Rp.1.611.250 dan hasil semua biaya yaitu biaya tetap

dan biaya variabel sebesar Rp.9.580.250 dengan jumlah pendapatan usaha

penyulingan daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Bantaeng Rp 2.772.500 dalam satu bulan produksi.

5.6 Kendala Produksi

Kendala utama pada proses produksi yang dihadapi oleh pengusaha minyak

daun cengkeh ini terkait dengan pengadaan bahan baku yang bersifat musiman.

Ketersediaan bahan baku daun cengkeh sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

Pada musim penghujan, pasokan bahan baku bisa dikatakan tidak ada sehingga

para pengusaha tidak berproduksi.

Page 46: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

46

Hambatan yang kedua adalah kapasitas produksi yang masih sangat

terbatas.Seringkali pengusaha penyulingan minyak daun cengkeh di daerah

penelitian tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dalam jumlah besar pada

waktu tertentu.

5.7 Nilai Tambah

Tabel 9.Nilai tambah yang di peroleh dalam usaha penyulingan daun cengkeh No Uraian Satuan Nilai Tambah 1 Volume Input 2000 Kg 3.000.000 2 Output 75 Kg 12.375.000 3 Input tenaga kerja (Orang) HOK 4 4 Harga minyak daun cengkeh Rp 165.000 5 Upah rata-rata tenaga kerja Rp 40.000 6 Harga daun cengkeh Rp 1.500 7 Biaya di luar bahan baku Rp 9.580.250 8 Factor konversi Kg 41,25 9 Koevisien tenaga kerja HOK/Kg 1,33 10 Nilai poduksi Rp 6.806.250 11 Nilai tambah Rp 2.772.500

Sumber : Olah Data Primer,2019

Analisis nilai tambah Penyulingan Minyak Daun Cengkeh hanya di lakukan

pada tahap proses pengolahanya, perhitungan analisis nilai tambah ini di dasarkan

pada kilogram bahan baku yang di gunakan.Volume input yang di hasilkan yaitu

2000 kg di kalikan dengan harga daun cengkeh yaitu Rp. 1500, output produk

yang di hasilkan yaitu minyak daun cengkeh yang di ukur dalam satu kali

produksi ke harga yaitu 75 kg di kali harga minyak daun cengkeh yaitu

Rp.165.000. Dari perhitungan tersebut di peroleh bahwa satu bulan produksi

setara dengan 75 kg.Hal ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh

Sulaksana(2015) Nilai tambah adalah nilai tambah yang diperoleh karena

melakukan proses pengolahan daun cengkeh, hingga menghasilkan minyak daun

Page 47: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

47

cengkeh. Besarnya nilai tambah usaha penyulingan minyak daun cengkeh adalah

hasil pengurangan nilai produk yang dihasilkan dengan biaya bahan baku dan

input lainnya.

Faktor konversi dari hasil perusahaan output di bagivolume input daun

cenngkeh dan menghasilkan faktor konversi 41,25. Koevisien tenaga kerja pada

perusahaan penyulingan minyak daun cengkeh di Desa Lembang adalah yaitu

input tenaga kerja di bagi volume input daun cengkeh sehingga menghasilkan

nilai 1,33. Hal ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Ruslan ( 2009 )

Factor konversi adalah besarnya kontribusi fisik bahan baku berupa daun cengkeh

yang bisa menjadi minyak daun cengkeh. Merupakan hasil bagi dari produksi

minyak daun cengkeh dengan jumlah bahan baku yang disuling dan diukur

dengan satuan harga dalam rupiah.

Nilai produksi perusahaan penyulungan minyak daun cengkeh yang berada

di Desa Lembang adalah sebesar Rp 12.375.000. Nilai tambah dari penggelolaan

satu kali produksi daun cengkeh untuk menghasilkan produk minyak daun

cengkeh adalah sebesar Rp2.772.500.Hal ini sejalan dengan teori yang di

kemukakan oleh Dewi (2011) menyatakan bahwa nilai tambah merupakan selisih

nilai dari satuan-satuan hasil produksi dengan nilai dari setiap sarana produksi

yang masuk dalam proses produksi komoditas tersebut. Kaitannya dengan

penelitian ini, analisis nilai tambah akan dilakukan menggunakan analisis nilai

tambah metode Hayami. Menurutnya, nilai tambah adalah selisis antara nilai

komoditi yang mengalami perlakuan pada tahap tertentu dikurangi dengan nilai

korbanan yang digunakan selama proses berlangsung.

Page 48: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat di tarik kesimpulan Bahwa usaha penmyulingan minyak daun cenkeh

diperusahaan Penyulingan minyak daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng sebagai berikut :

1. Usaha minyak daun cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang

dapat dihasilkan dari tanaman cengkeh yang diperoleh melalui proses

distilasi atau proses penyulingan daun cengkeh kering.Usaha penyulingan

minyak daun cengkeh pada umumnya dilakukan di wilayah pedesaan.

2. Usaha penyulingan daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Menghasikan nilai tambah sebesar

Rp2.772.500 untuk per 2000 kg daun cengkeh yang di olah menjadi

minyak daun cengkeh.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang bisa di berikan untuk

pihak-pihak terkait di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengatasi kelangkaan bahan baku pada musim penghujan

pengusaha dapat melakukan penyimpanan bahan baku pada musim

kemarau agar pada musim penghujan perusahaan dapat tetap melakukan

proses produksi penyulingan minyak daun cengkeh.

Page 49: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

49

2. Untuk memperbaiki mutu minyak daun cengkeh yang sangat penting dalam

persaingan dimasa yang akan datang pengusaha perlu membekali diri

dengan ilmu pengetahuan.

3. Faktor yang harus diperhatikan dalam upaya pemasaran adalah

memperhatikan kualitas, harga yang kempetitif dan keberlangsungan proses

produksi.

Page 50: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta.

Apriadi, Andri. 2003. Analisis Usaha dan Nilai Tambah Pengolahan Ikan pada

IndustriDepartemen Pertanian. 2004. Departemen Pertanian. 2010. Standar Mutu Minyak Cengkeh Menurut SNI.

Availableat:http://www.agribisnis.deptan.go.id verivied 14 Juni 2019 Kusumawardani, Fenny. 2009. Optimalisasi Output dan Nilai Tambah

Agroindustri Belimbing Manis sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Studi Kasus di Perusahaan Cemara Sari Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kotamadya Blitar. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Najiyanti Sri dan Danarti. 2003. Budi Daya dan Penaganan Pascapanen.

Jakarta:Penebar Swadaya. Nuryanti, 2005. Sejarah dan Manfaat Cengkeh.BBPPTP Surabayah. Rencana Pembangunan Pertanian 2004. http://www.Deptan.go.id.Pdf. Diakses: 24

Juli 2019 Suwarto, dkk, 2014. Top 15 Tanaman Perkebunan. Penebaran Swadaya: Jakarta Sumarsono, Tito. 2003. Analisis Efisiensi dan Nilai Tambah Usaha Agroindustri

Geti Wijen Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang Soekartawi. 1993. Pengantar Agroindustri. Edisi 1. Jakarta: Cetakan 2. PT Raja

Grafindo Persada. Hal 152). Supriyati, Setyanto A, Suryani E, Tarigan H. 2006. Analisis Peningkatan Nilai

TambahMelalui Pengembangan Agroindustri. Litbang Departemen Pertanian. Jakarta

Thomas, A.N.S. 2007. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: Kanisus, pp: 22-

24 Tjitrosoepomo,G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)

UGMPress,Yogyakarta.

Page 51: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

51

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 52: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

52

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

NURHINAYAH (105960195115)

DAFTAR KUESIONER UNTUK RESPONDEN

Judul Penelitian:

Analisis Nilai Tambah Agroindustri Penyulingan Minyak Daun Cengkeh di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng)

I. Identitas Responden

1. Nama :……………………………………..

2. Umur :…………………tahun

3. Jenis Kelamin : Laki – Laki / Perempuan

4. Pendidikan Terakhir :…………tahun (SD,SMP,SMA, Sarjana)

5. Pekerjaan :…………………………………….

6. Penghasilan :………………

Pekerjaan utama :………………

Pekerjaan Sampingan :………………

7. Jumlah Tanggungan :………orang

Page 53: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

53

11. Gambaran Umum Agroindustri Minyak Cengkeh

1. Nama unit usaha :

2. Usaha Penyulingan minyak daun cengkeh ini di mulai tahun berapa :

3. Berapa jumlah tenaga kerja :

4. Apa alasan bapak/ibu menjalankan usaha penyulingan ini?

Jawab:

5. berapak bapak/ibu menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman?

Jawab:

111. Proses Pembelian Bahan Baku

1. Dari mana Bapak/Ibu memperoleh bahan baku?

2. Jawab :

3. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku?

Jawab :

4. Berapa harga bahan baku Bapak/Ibu gunakan dalam proses produksi?

Jawab :

IV. Proses Produksi

1. Berapa jumlah bahan baku yang di butuhkan dalam satu kali proses?

Jawab :

2. Berapa jumlah yang di hasikan dalam satu kali proses produksi?

Jawab :

3. Bagaimana tahapan proses produksi penyulingan minyak cengkeh?

Jawab

4. Berapa harga jual produk?

Rp.

Page 54: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

54

V. perhitungan Biaya Harga Produksi Dan Nilai produksi

Biaya Produksi

4. Biaya Tetap

No

Nama

Alat

Jumlah

(Unit)

Harga Beli

(Rp/unit)

Total

Harga

(Rp.)

Umur

Ekonomis

(Thn)

Nilai

Sisa

Nilai

Penyusutan

(Rp./Thn)

1

2

3

4

5. Biaya Variabel

1) Upah Tenaga Kerja Per Proses Produksi

a) Berapa upah tenaga kerja

Rp. /hari

Rp./minggu

Rp./bulan

2) Biaya Pembelian Bahan Penolong

No Nama Bahan Jumlah Unit Harga Rp/Unit Total Harga

1

2

3

4

Page 55: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

55

3.Analisis Nilai Tambah No Produk Penerimaan

(Rp/Bulan) Nilai Tambah (Rp/Bulan)

1 Minyak Cengkeh

VI. Masalah Yang Dihadapi Dalam Menjalankan Usaha Penyulingan Daun Cengkeh

1. Apakah Bapak/Ibu mengalamai masalah dalam pengadaan bahan

baku?

Jika Ya, maka apa langkah yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi

permasalah tersebut?

2. Apakah Bapak/Ibu mengalami masalah dalam hal permodalan dalam

menjalankan usha? Jika Ya, maka apa langkah Bapak/Ibu untuk

mengatasi permasalah tersebut?

3. Selain masalah-masalah tersebut, apakah ada masalah lainnya yang

Bapak/Ibu hadapi dalam menjalankan usha yang Bapak/Ibu kelola

Page 56: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

56

Lampiran 1 Identitas Responden pada Usaha penyulingan minyak daun cengkeh di Desa Lembang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng Tahun 2019

No Nama Umur Pendidikan Jabatan 1 Samring 30 SMA Pemilik 2 Kasma 31 SMP Bendahara 3 Sakka 41 SMA Karyawan 4 Jumaring 47 SMP Karyawan 5 Syamsuddin 50 SMA Karyawan

Page 57: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

57

Lampiran 3.Biaya tetap jenis dan biaya penyusutan alat penyulingan daun

cengkeh.

No

Nama Alat

Jumlah

Nilai Baru (Rp)

Nilai Sekarang (Rp)

Lama pemakaian

(Thn)

NPA(Thn)

1 Ketel 1 4.900.000 3.000.000 4 475.000

2 Bak pendingin 1 3.100.000 1.500.000 4 400.000

3 Pipa 20 12.000 6.000 3 40.000

4 Drum 5 115.000 70.000 4 56.250

5 Jergen 10 32.000 15.000 2 85.000

6 Saringan minyak 5 14.000 7.000 2 17.000

7 Timbangan 2 105.000 53.000 4 26.000

8 mesin air 1 1.500.000 800.000 4 175.000

9 Skop 2 89.000 40.000 4 24.500

Jumlah 9.867.000 5.491.000 31 1.298.750

Page 58: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

58

Lampiran 4. Biaya Variabel Pada Usaha penyulingan minyak dauncengkeh

No Biaya Unit Jumlah 1 Bahan baku 2000 x 1500 3.000.000 2 Tenaga kerja 4 x 1.260.00 4.800.000 3 Kayu bakar 200.000 150.000 4 Bensin 20x 9000 180.000

Page 59: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

59

Lampiran 5.Biaya Pendapatan Usaha Penyulingan daun cengkeh di DesaLembang KecamatanTompobulu Kabupaten Bantang.

No Uraian Jumlah 1 Penerimaan

d. Produksi (Kg) e. Harga Jual (Rp) f. Jumlah Produksi (Rp)

75

165.000 12.375.000

2

Analisis Biaya c. Biaya Tetap

- Penyusutan alat - Listrik - Pajak

Total Biaya Tetap (Rp) (a) d. Biaya Variabel

- Bahan baku - Tenaga Kerja - Kayu bakar - Bensin

Total Biaya Variabel (Rp) (b)

1.611.250 85.000 74.000

1.770.250

3.000.000 4.480.000

150.000 180.000

7.810.000 3 Total Biaya (a+b) 9.580.250 4 Pendapatan (1-2)

Pendapatan/Bulan

2.772.500 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 60: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

60

Lampiran 6. Nilai tambah yang di peroleh Perusahaan Penyulingan Minyak Daun

No Uraian Satuan Nilai Tambah 1 Volume Input 2000 Kg 3.000.000 2 Output 75 Kg 12.375.000 3 Input tenaga kerja (Orang) HOK 4 4 Harga minyak daun cengkeh Rp 165.000 5 Upah rata-rata tenaga kerja Rp 40.000 6 Harga daun cengkeh Rp 1.500 7 Biaya di luar bahan baku Rp 9.580.250 8 Factor konversi Kg 41,25 9 Koevisien tenaga kerja HOK/Kg 1,33 10 Nilai poduksi Rp 6.806.250 11 Nilai tambah Rp 2.772.500

Page 61: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

61

Lampiran 7.

Gambar 11. Proses wawancara dengan pemilik usaha penyulingan minyak

daun cengkeh

Gambar 12. Daun cengkeh yang akan di olah

Page 62: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

62

Gambar 13. Proses pembersihan ketel suling

Gambar 14. Daun cengkeh yang telah di suling

Page 63: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

63

Gambar 15. Proses pemasakan daun cengkeh

Gambar 16. Kondensor atau tempat pendiginan

Page 64: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

64

Gambar 17. Minyak cengkeh yang telah dingin dan dialirkan ke drum

Gambar 18. Proses penyaringan minyak cengkeh

Page 65: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

65

Gambar 19. Minyak cengkeh telahdimasukan kedalam jeregen

Page 66: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

66

Page 67: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

67

Page 68: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

68

Page 69: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

69

Page 70: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

70

Page 71: ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI PENYULINGAN …

71

RIWAYAT HIDUP

Nurhinayah. Lahir di Bantaeng pada tanggal 20 Mei

1996. Anak kedua dari empat bersaudara, buah kasih

pasangan dari Ayahanda “Kamaruddin” dan Ibunda

“Kasmawati”. Penulis pertama kali menempuh

pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Inpres Dampang

dan selesai pada tahun 2008, dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan di

sekolah menegah pertama di SMP Negeri 2 Tompobulu dan selesai pada tahun

2011 dan pada tahun itu pula penulis melanjutkan pendidikan di MAN Bantaeng

dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswi

di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Pertanian Prongram Studi

Agribisnis melalui seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di PT Shang Hyang

Seri Kabupaten Maros pada tahun 2018. Berkat petunjuk dan pertolongan Allah

swt, serta usaha dan di sertai doa dalam menjalani aktivitas akademik di

perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “Analisis Nilai

Tambah Agroindustri Penyulingan Daun Cengkeh di Desa Lembang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng”.