ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan...

96
ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG DITAMPILKAN DALAM PERTUNJUKAN MUSIK GEREJA BERNUANSAETNIS DI TARUTUNG SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : ESRA PUJA NIM : 140707012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2019

Transcript of ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan...

Page 1: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

1

ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG

DITAMPILKAN DALAM PERTUNJUKAN MUSIK GEREJA

“BERNUANSA” ETNIS DI TARUTUNG

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

NAMA : ESRA PUJA

NIM : 140707012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

2

Page 3: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

3

Page 4: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

4

Page 5: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

5

i

Page 6: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

6

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: “Analisis Musikal Lagu-Lagu Gereja Yang

Ditampilkan Dalam Pertunjukan Musik Gereja “Bernuansa” Etnis Di Tarutung”.

Penelitian ini membahas tentang perkembangan musik gereja dan

mendeskripsikan pertunjukan yang dilaksanakan oleh Pusat Pengkajian dan

Pengembangan Musik Gereja yang di dukung oleh Pemerintah Kabupaten

Tapanuli Utara. Dalam pertunjukannya penulis menjabarkan mengenai

pertunjukan musik dan menganalisis musik gereja yang bernuansa etnis. Etnis

yang tampil dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis ialah etnis Melayu,

Toba, Karo, Mentawai, Minang, China, India. Etnis Melayu, Karo, dan Minang

menjadi object utama dalam penulisan karya ilmiah ini, dipilihnya ketiga etnis ini

ialah karena musik yang disajikan mendapat respon paling banyak disenangi oleh

masyarakat yang ada di Tarutung dan memiliki konsep musik yang menarik

dengan tambahan melodi yang menimbulkan ciri khas dari etnis tersebut. Hasil

dari penelitian ini bertujuan untuk menimbulkan kecintaan masyarakat tentang

berharganya budaya yang dimilikinya, menambah tingkat solidaritas bersuku dan

beragama dalam masyarakat, mengajak masyarakat khususnya pemuda-pemudi

yang ada di Tarutung agar merubah pola pikir mereka terhadap musik etnis yang

dulunya tidak bisa dipakai kedalam gereja, namun dengan seiringnya waktu musik

etnis juga bisa mendapat tempat dalam mengambil peran yang sama dengan

musik barat dalam memuji dan memuliakan Tuhan.

Dalam penelitian karya ilmiah ini penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Alan P. Marriam yaitu Music and cultural dynamics, dan

metode yang digunakan adalah metode transkripsi yang di kemukakan oleh Bruno

Nettl untuk memudahkan penulis dalam mentranskripsikan atau menganalisis lagu

yang disajikan oleh etnis Melayu, Karo, Minang dan metode kualitatif untuk

mencari data-data tentang pertunjukan musik bernuansa etnis di Tarutung.

Hasil yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana

mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik

gereja bernuansa etnis di Tarutung.

Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan, Musik Gereja, Tarutung

ii

Page 7: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

kasih dan karuniaNya yang begitu besar. Penulis berterima kasih atas segala

berkat, kekuatan, penghiburan, pertolongan dan perlindungan Tuhan yang tidak

pernah berhenti dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Analisis Musikal Lagu-Lagu Gereja Yang

Ditampilkan Dalam Pertunjukan Musik Gereja “Bernuansa” Etnis Di

Tarutung”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Budi Agustono,

M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Arifni Netrirosa,

SST.,M.A. sebagai Ketua Program Studi Etnomusikologi. Penulis mengucapkan

terima kasih kepada seluruh staf pengajar Program Studi Etnomusikologi USU

yang telah banyak memberikan pemikiran dan wawasan baru kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

Terima kasih kepada Dosen Pembimbing I saya Ibu Dra. Rithaony

Hutajulu, M.A. yang telah telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta

pengalaman yang telah ibu berikan selama saya berkuliah. Kiranya Tuhan selalu

membalaskan semua kebaikan yang ibu berikan. Kepada Bapak Drs. Bebas

iii

Page 8: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

8

Sembiring, M.Si. selaku sekretaris Program Studi Etnomusikologi dan sebagai

Dosen Pembimbing II saya yang telah membimbing dan memberikan masukan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk perhatian,

ilmu dan semua kebaikan yang bapak berikan. Kiranya Tuhan membalas semua

kebaikan bapak.

Kepada seluruh dosen di Etnomusikologi, Bapak Prof. Mauly Purba,

M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Bapak Drs. Kumalo Tarigan,

M.A., Bapak Drs. Fadlin, M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Ibu Drs. Heristina

Dewi, M.Pd, Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan Purba,

M.Si, Bapak Drs. M. Takari, M.Hum, Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum,

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak-ibu sekalian yang telah

membagikan ilmu dan pengalaman hidup bapak-ibu sekalian. Sungguh ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan karena telah belajar dari orang-

orang hebat seperti bapak-ibu sekalian. Biarlah kiranya ilmu yang penulis

dapatkan dari bapak-ibu sekalian bisa saya aplikasikan dalam kehidupan dan

pendidikan selanjutnya. Biarlah Tuhan membalaskan semua jasa-jasa bapak-ibu

sekalian.

Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan

mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai,

Ayahanda tercinta alm Rellus Tambunan dan Ibunda Saida br Tampubolon.

Terimakasih buat segala cinta kasih serta ketulusan kalian sehingga saya bisa

seperti sekarang, terima kasih buat perhatian yang tak pernah putus-putus

khususnya selama pengerjaan skripsi ini, terima kasih buat motivasi-motivasi

yang kalian berikan sehingga saya tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi

iv

Page 9: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

9

ini, terima kasih buat doa-doa yang kalian panjatkan sehingga saya mendapatkan

kekuatan dan penghiburan dari Tuhan. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada saudara-saudari yang saya sayangi kakak Septina Pesta Ramayanti

Tambunan, abang Erwin Sunardy Tambunan dan abang Jepri Aryanto Tambunan.

Terima kasih buat doa, wawasan dan semangat yang telah kalian berikan kepada

saya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Amudi Lumbantobing,

M.Hum dan keluarga yang telah memberikan banyak informasi kepada saya

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga data yang diperoleh

mendukung penulisan skripsi ini.

Kepada saudara-saudara penulis Etno 2014, buat Fitri Siagian, Marimar

Manihuruk, Omega Silitonga, Hendri Tindaon, Kiky Simatupang, Fey Sinaga,

Bestari Purba, Sefti Andayani, Kristina Samosir, Lisa Yanti, Lestari Hutabarat,

Gadhietri Sagala, Putri Olivia, Indri Pardede, Septi Arshila, Anantha Sitio, Reza

Pane, Akim Sagala, Diki, Dolok Purba, Ezra Mendrofa, Unggun, Chayadi, Fadly

Dharmawan, Johannes Nababan, Only Rajagukguk, Endiko Sagala, Yohannes

Antonio, Reinhard Hutapea, Candra Silitonga, Candra Ritonga, Jhonson Pasaribu,

Viyata, Jems Tambun, Junaidi, Hendra Siregar, Gustaf, Laster Malau, Armando

Haloho, Mardika, terima kasih buat beberapa tahun kebersamaan yang telah kita

miliki. Bangga bisa menjadi bagian orang-orang hebat seperti kalian. Sungguh

pengalaman yang tidak terlupakan bisa menjadi bagian hidup kalian. Hal tersebut

merupakan kenangan yang tidak bisa penulis lupakan. penulis percaya kita semua

akan menjadi orang-orang yang hebat. Biarlah jalinan kasih kita tidak terputus dan

bisa berlanjut di masa yang mendatang. Kepada Senior dan junior di

v

Page 10: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

10

Etnomusikologi terutama stambuk 2012 dan 2015 terima kasih banyak buat Mario

Yosua Sinaga karena telah meluangkan waktunya, ilmu dan wawasan yang telah

membantu penulis dalam mentranskripsi musik, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Terima kasih juga buat Jamal Tampubolon, Hans Hutagalung,

Yehezkiel, buat hari-hari saya di perkuliahan yang begitu bersemangat karena

kalian semua.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari masih belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan dalam bidang Etnomusikologi. Akhir kata peneliti mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam

penyempurnaan skripsi ini.

vi

Page 11: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

11

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN…………………………………………………………………. i

ABSTRAK………….………………………………………………………….... ii

KATA PENGANTAR……………………………………….………………… iii

DAFTAR ISI……………………………………...…………………………...... vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..…... ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………..………………………... x

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Pokok Permasalahan ............................................................................... 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7

1.3.1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

1.3.2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

1.4. Konsep dan Teori .................................................................................... 8

1.4.1. Konsep .......................................................................................... 8

1.4.2. Teori.............................................................................................. 10

1.5. Metode Penelitian.................................................................................... 11

1.5.1. Studi Kepustakaan ........................................................................ 11

1.5.2. Kerja Lapangan ............................................................................. 12

1.5.3. Wawancara ................................................................................... 13

1.5.4. Kerja Laboratorium ...................................................................... 14

1.6. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 14

BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN

TARUTUNG DAN SEJARAH MUSIK GEREJA DI

KOTA TARUTUNG .......................................................................... 16

2.1. Wilayah Kecamatan Tarutung .............................................................. 16

2.2. Penduduk ............................................................................................... 19

2.3. Organisasi Sosial ................................................................................... 22

2.4. Sistem Kekerabatan ............................................................................... 24

2.5. Sistem Mata Pencaharian ...................................................................... 26

2.6. Kesenian Musik Batak Toba Di Tarutung ............................................ 28

2.7. Bahasa ................................................................................................... 30

2.8. Kepercayaan Masyarakat Batak Toba Di Tarutung .............................. 31

2.9. Sejarah Musik Gereja Di Tarutung ....................................................... 32

BAB III : DESKRIPSI PERTUNJUKAN MUSIK GEREJA

BERNUANSA ETNIS ........................................................................ 34

3.1. Teknis Acara ......................................................................................... 35

3.1.1. Pawai .......................................................................................... 35

3.1.2. Ibadah ......................................................................................... 36

3.1.3. Pertunjukan Musik Gereja Bernuansa Etnis ............................... 36

vii

Page 12: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

12

BAB IV : TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR

MELODI IKUT DIKAU SAJA TUHAN, DI BADAI

TOPAN DUNIA, DAN KUMASUK RUANG MAHA

KUDUS ................................................................................................ 46

4.1. Transkripsi .......................................................................................... 46

4.1.1. Simbol Dan Notasi...................................................................... 47

4.1.2. Transkripsi Lagu ......................................................................... 50

4.1.3. Tangga Nada (Scale) .................................................................. 63

4.1.4. Nada Dasar (Pitch Center) ......................................................... 64

4.1.5. Wilayah Nada (Range) ............................................................... 65

4.1.6. Pola Kadensa (Cadence Patterns) .............................................. 66

4.1.7. Formula Melodik (Melodic Formulas) ....................................... 67

4.1.8. Kontur (Contour) ........................................................................ 68

4.1.9. Analisis Ritem ............................................................................ 69

4.1.10. Bentuk (Form) .......................................................................... 70

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 74

5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 74

5.2. Saran ...................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ......................................................................................................... 78

DAFTAR INFORMAN ....................................................................................... 82

viii

Page 13: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Desa 18

Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk Desa 19

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Desa 20

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin 21

Tabel 2.5 Jumlah Rumah Ibadah Berdasarkan Desa Dan Jenis Rumah Ibadah 23

Tabel 2.6 Jumlah Guru, Tenaga Kesehatan, Petani Berdasarkan Desa 26

Halaman

ix

Page 14: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Sopo Partungkoan Tarutung 16

Gambar 2.1 Wilayah Kecamatan Tarutung 17

Gambar 2.2 Kecamatan Tarutung 18

Gambar 2.3 Kelompok Musik Tiup Bahana Tapanuli 29

Gambar 2.4 PSM IAKN Tarutung 30

Gambar 3.1 Pertunjukan Paduan Suara Kecamatan Lintong Ni Huta 37

Gambar 3.2 Pertunjukan Etnis China 38

Gambar 3.3 Pertunjukan Home Band S Tradisi 39

Gambar 3.4 Pertunjukan Etnis Karo 40

Gambar 3.5 Pertunjukan Etnis Batak Toba 41

Gambar 3.6 Pertunjukan Etnis India 42

Gambar 3.7 Pertunjukan Etnis Mentawai 43

Gambar 3.8 Pertunjukan Etnis Melayu 44

Gambar 3.9 Pertunjukan Etnis Minang 45

Gambar Lampiran 78

Gambar Lampiran 78

Gambar Lampiran 79

Gambar Lampiran 79

Gambar Lampiran 80

Gambar Lampiran 80

Gambar Lampiran 81

x

Page 15: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, adat, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang

diperoleh manusia sebagai makhluk sosial. Kebudayaan diwujudkan dalam

bentuk tata hidup, merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai

budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata kehidupan dalam masyarakat

merupakan pencerminan yang konkrit dari nilai budaya yang bersifat abstrak.

Suriasumantri (1982:27) mengatakan;

“Keseluruhan dari fase kebudayaan tersebut sangat erat hubungannya

dengan pendidikan sebab semua materi yang terkandung dalam suatu

kebudayaan diperoleh manusia secara sadar lewat proses belajar. Lewat

kegiatan inilah diteruskan kebudayaan dari generasi yang satu ke

generasi selanjutnya. Dengan demikian kebudayaan diteruskan dari

waktu ke waktu. Kebudayaan yang telah lalu bereksistensi pada masa

kini dan kebudayaan masa kini disampaikan ke masa yang akan datang”.

Tapanuli Utara merupakan daerah yang mayoritas suku1 Batak Toba dan.

Tapanuli Utara juga diwarnai dengan keberadaan etnik2 Batak Toba sebagai salah

satu etnik yang paling dominan dari sejumlah etnik yang bermukim di Tapanuli

Utara seperti etnik Karo, Nias, Simalungun, Mandailing, Angkola, Pakpak (Dairi),

Tionghoa, dan beberapa etnik lainnya yang berasal dari luar daerah Provinsi

Sumatera Utara. Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari

adat istiadat, tari daerah, musik tradisi, jenis makanan, budaya, pakaian adat, dan

1 Suku Bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan

kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. (KBBI, 2019) 2 Etnik adalah kelompok sosial bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau

kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa. (KBBI, 2019)

Page 16: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

2

bahasa daerah masing-masing. Pola hubungan sosial antar individu dalam

masyarakat cenderung bersifat toleran, menerima kenyataan untuk hidup

berdampingan secara damai antara satu dengan yang lainnya, kendati ada

perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap identitas sosial, ekonomi dan

berbagai aktivitas yang melingkarinya.

Mayoritas penduduk Tapanuli Utara merupakan memeluk agama Kristen.

Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini seluruh umat Kristen dan gereja di

Tapanuli Utara menyadari bahwa pentingnya peningkatan kualitas musik gereja,

dan bernyanyi, dikarenakan hampir 90% seluruh rangkaian ibadah gereja tidak

terlepas dari musik dan nyanyian.3

Umat Kristen yang beraneka ragam etnis dengan latar belakang sosial dan

budaya masing-masing mengekspresikan nilai-nilai yang dimiliki dalam Liturgi

dan ibadah, misalnya bahasa, kesenian, khususnya nilai-nilai musik dari masing-

masing etnis digunakan dalam ibadah-ibadah, hal ini menegaskan keberadaan

musik gereja sebagai bagian integral dalam kehidupan jemaat. Seluruh umat

Kristen dan gereja menyadari pentingnya peningkatan kualitas musik gereja, akan

tetapi disebabkan keterbatasan tenaga professional untuk menangani musik gereja,

sehingga keinginan-keinginan untuk meningkatkan kualitas musik gereja menjadi

terkendala, selain hal itu keterbatasan dana dan ketidak tersediaan pakar dan

praktisi musik gereja juga turut menjadi kendala. Hampir di setiap jemaat gereja

sangat terbatas tenaga profesional untuk menangani musik gereja secara

3 Dikutip dari Proposal Kegiatan Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis Ke-8. Tahun 2017

Page 17: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

3

keseluruhan maupun partial. (Hasil wawancara dengan Bapak Amudi

Lumbantobing).4

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Musik Gereja (PPPMG) merupakan

organisasi yang melayani masyarakat umat Kristen dan gereja Organisasi ini

berpartisipasi aktif untuk menumbuh kembangkan kesadaran bermusik yang baik,

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan ibadah dan kehidupan sehari-hari

melalui usaha-usaha dan kegiatan menyebarluaskan teknik kemampuan musik

gereja yang baik di masyarakat dengan berpedoman kepada konsep musik gereja

dan liturgi.

PPPMG yang didirikan oleh Amudi Lumbantobing, Alm. Ben M.

Pasaribu, Hulman Sihombing, Boho Pardede pada tahun 2009, memiliki visi

untuk meningkatkan sumber daya masyarakat khususnya bidang seni budaya dan

juga untuk meningkatkan solidaritas masyarakat Tapanuli Utara. Oleh karena itu

PPPMG berupaya mendukung Visi dan Misi pemerintah Kabupaten Tapanuli

Utara dalam sektor pariwisata.

Tujuan PPPMG untuk memajukan musik gereja sebagaimana diuraikan

tersebut di atas dimulai dengan penyelenggaraan seminar internasional “Varieties

Of Church Music” yang dilaksanakan bersamaan dengan pengenalan organisasi

PPPMG kepada masyarakat luas pada tanggal 30 november 2009 dengan

menghadirkan pembicara dari Malaysia, Amerika Serikat dan Indonesia, juga

telah melaksanakan pagelaran musik gereja bernuansa etnis selama delapan kali

berturut-turut mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2018 yang menampilkan

keberagaman musik gereja bernuansa etnis sebagai gambaran setiap suku bangsa-

4 Wawancara dengan Bapak Amudi Lumbantobing pada tanggal 8 februari 2018

Page 18: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

4

bangsa memuji memuliakan nama Tuhan. Setiap tahunnya PPPMG mengadakan

Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis, yang mana mengundang masyarakat

Kristen yang berada di luar Tapanuli Utara untuk berkunjung ke kota wisata

Rohani Tarutung Silindung melihat keindahan panorama dan sejarah awal ke-

Kristenan di Sumatera Utara yang di latar belakangi monumen Salib Kasih.5

Menurut PPPMG, maksud dan tujuan kegiatan dilaksanakannya Pagelaran

Musik Gereja Bernuansa Etnis adalah: (1) Mengapresiasi musik tradisi sebagai

nilai-nilai sosial budaya setiap etnis yang harus di lestarikan. (2) Bahwa musik

tradisi bisa digunakan dalam memuji Tuhan, dan menjadi tolak ukur merubah pola

pikir (mind set) yang selama ini beranggapan bahwa musik tradisi berbau kepada

mistis alam gaib. (3) Dengan terang injil, musik tradisi hasil dari budaya dapat di

kembangkan dan di kemas menjadi suatu musik yang indah dalam memuji Tuhan.

(4) Melestarikan kearifan-kearifan lokal (local wisdom) sekaligus mengajak

masyarakat dan gereja sebagai pengguna musik untuk menyadari bahwa realitas

kehidupan musik di gereja sudah perlu dioptimalkan kuantitas dan kualitas

penyajiannya. (5) Mengajak seluruh tenaga profesional musik gereja untuk secara

sadar membangun karakter ibadah dengan pelaksanaan pelayanan musik gereja

yang bermutu.6 Dengan diadakannya pertunjukan musik gereja bernuansa etnis ini

masyarakat Tarutung secara bertahap telah menerima konsep musik tradisi

kedalam ibadah gereja.

Menurut Murgiyanto, (1995) seni pertunjukan merupakan sebuah tontonan

yang memiliki nilai seni dimana tontonan tersebut disajikan sebagai pertunjukan

di depan penonton. Sal Murgiyanto juga mengatakan bahwa kajian pertunjukan

5 Wawancara dengan Bapak Amudi Lumbantobing pada tanggal 8 februari 2018

6 Wawancara dengan Bapak Amudi Lumbantobing pada tanggal 8 februari 2018

Page 19: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

5

adalah sebuah disiplin baru yang mempertemukan ilmu-ilmu seni (musikologi,

kajian tari, kajian teater) di satu titik dan antropologi di titik lain dalam satu kajian

inter-disiplin (etnomusikologi, etnologi tari dan performance studies).

Seni pertunjukan sebagai disiplin yang masih muda, seperti halnya ilmu-

ilmu humaniora yang lain juga belum begitu tua, padahal seni pertunjukan dalam

kehidupan manusia sudah sangat tua usianya serta memiliki fungsi yang

bermacam-macam seperti: berfungsi sebagai ritual kesuburan, memperingati daur

hidup sejak kelahiran manusia sampai ia mati, mengusir wabah penyakit,

melindungi masyarakat dari berbagai macam bahaya, sebagai hiburan pribadi,

sebagai presentasi estetis (tontonan), sebagai media propaganda, sebagai

penggugah solidaritas sosial, sebagai pembangunan integritas sosial, sebagai

pengikat solidaritas nasional, dan sebagainya.

Pagelaran ini dilaksanakan pada tanggal 25 november 2017 pukul 19.00

WIB di gedung kesenian Sopo Partungkoan Tarutung. Sebelum acara ini di mulai,

para tim pagelaran melakukan pawai di siang hari untuk memperkenalkan dan

memberitahukan kepada masyarakat setempat bahwa acara pagelaran akan

dilaksanakan. Tim pagelaran tersebut mengenakan aksesoris kesenian dari tiap-

tiap etnis yang akan tampil dan dipandu oleh pihak kepolisian dalam menjaga

kelancaran pawai tersebut.

Dalam penelitian ini penulis akan berfokus untuk menganalisis lagu Ikut

Dikau Saja Tuhan (Melayu), Dibadai Topan Dunia (Minang) dan Ku Masuk

Ruang Maha Kudus (Karo), pemilihan lagu tersebut penulis pilih karena tingginya

minat penonton dalam menanti pertunjukan musik etnis Melayu, Karo, Minang,

dan dipilihnya lagu tersebut sebagai bahan analisis penulis karena lagu-lagu

Page 20: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

6

tersebut dimainkan dengan beberapa alat musik asli dari tiap etnis yang tampil.

Dalam pertunjukannya lagu-lagu yang dimainkan sejatinya tidak memiliki

perubahan struktur dari versi aslinya, hanya saja ada penambahan-penambahan

melodi yang membuat lagu tersebut memiliki nuansa dari etnis yang

membawakannya. Seperti lagu Ikut Dikau Saja Tuhan, seniman etnis Melayu

menambahkan cengkok dan melodi khas Melayu kedalam lagu tersebut, etnis

Karo menambahkan rengget dan patam-patam dalam lagu tersebut, supaya lagu

tersebut memiliki unsur nuansa Karo, etnis Minang menambahkan pola melodi

minang yang tegas kedalam komposisi musik tersebut agar nuansa Minang dalam

lagu tersebut kelihatan.

Dalam pembahasan mengenai pagelaran musik gereja bernuansa etnis

seperti yang terurai di atas, sangatlah relevan untuk dikaji secara etnomusikologi,

sebagai disiplin ilmu yang penulis pelajari selama beberapa tahun belakangan ini.

Dalam penulisan skripsi ini yang penulis maksud dengan etnomusikologi (di

kemukakan oleh Bruno Netll dalam buku terjemahan Teori Dan Metode Dalam

Etnomusikologi)7 adalah ilmu yang mempelajari musik dan berbagai aspeknya

dalam kebudayaan manusia, di luar peradapan Barat. Dalam kaitan ini, penulis

merasa sangat tertarik dengan perkembangan musik gereja serta masuknya musik

etnis dalam menciptakan suasana baru dalam lingkup ibadah gereja. Oleh karena

itu penulis memilih judul, “Analisis Musikal Lagu-Lagu Gereja Yang

Ditampilkan Dalam Pertunjukan Musik Gereja “Bernuansa” Etnis Di

Tarutung”.

7 Dalam buku Bruno Nettl, yang berjudul “Teori Dan Metode Dalam Etnomusikologi” yang di

terjemahkan oleh Nathalian H.P.D. Putra. Jayapura: Jayapura Center Of Music, 2012

Page 21: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

7

I.2 Pokok Permasalahan

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi pertunjukan musik gereja bernuansa etnis yang

diselenggarakan oleh PPPMG.

2. Bagaimana unsur-unsur musik etnis Melayu, Minang, Karo dalam

pertunjukan musik gereja bernuansa etnis yang diselenggarakan oleh

PPPMG.

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.3.1 Tujuan Penelitian

Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan

tertentu. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsi pertunjukan musik gereja bernuansa etnis yang

diselenggarakan oleh PPPMG.

2. Untuk mendeskripsi analisis musik dari etnis Melayu, Minang, Karo

pada pertunjukan musik gereja bernuansa etnis yang diselenggarakan

oleh PPPMG.

I.3.2 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut:

1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang

perkembangan musik gereja bernuansa etnis.

Page 22: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

8

2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang musik gereja

bernuansa etnis.

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti tentang musik gereja

bernuansa etnis.

I.4 Konsep Dan Teori

I.4.1 Konsep

Konsep adalah penggambaran atas image (citra) sebelumnya dengan

meletakkan perbedaanya (Schopenhauer 1992). Pemahaman konsep diperoleh

melalui proses belajar. Sedangkan belajar merupakan proses kognitif

(kepercayaan) yang melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan.

Ketiga proses tersebut yaitu: (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi

informasi, dan (3) menguji relevansi dan ketetapan pengetahuan.

Dalam mencari ketiga proses diatas tidak akan terlepas dari kata observasi

dan pengamatan, Pengertian observasi adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini observasi dan pengamatan

yang dilakukan adalah observasi dan pengamatan mengenai pertunjukan musik

gereja bernuansa etnis di Tarutung.

Menurut Komaruddin (2001;53), analisis adalah suatu kegiatan atau proses

berfikir untuk membagi dan menguraikan sesuatu secara keseluruhan menjadi

bagian dari komponen yang berbeda sehingga tanda-tanda dan ciri dari setiap

komponen bisa dikenal, dan dihubungkan satu sama lainnya. Masing-masing

komponen memiliki fungsi yang berbeda dan jika disatukan menjadi satu

Page 23: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

9

keseluruhan yang saling terpadu. Penelitian ini akan menganalisis musik gereja

yang bernuansa etnis, sehingga bentuk dari musik gereja tersebut terdapat nuansa

etnis.

Menurut Jan Van Luxemburg (1989) lirik atau syair lagu dapat dianggap

sebagai puisi yang mengungkapkan pepatah, semboyan dan doa-doa. Dalam

penulisan ini yang dimaksud dengan lagu-lagu gereja adalah lagu yang digunakan

sebagai sarana pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam lingkup ibadah gereja

dengan berpedoman pada buku seperti Buku Ende, Kidung Jemaat.

Musik adalah suatu ekspresi jiwa atau sebuah ide yang dituangkan

kedalam bentuk bunyi-bunyian yang dimainkan sesuai dengan urutan-urutan nada

yang memiliki tingkat keharmonisan. Menurut Pusat Pengkajian Dan

Pengembangan Musik gereja dari hasil wawancara penulis, musik gereja yang

benar adalah musik yang mengandung prinsip-prinsip Teologia Alkitabiah baik

dari segi liriknya, elemen musiknya, serta perkawinan elemen musik dan lirik.

Musik gereja yang sehat dan benar haruslah dipakai di dalam ibadah gereja.

Pertunjukan adalah seni yang disajikan dengan penampilan peragaan,

maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama berlangsungnya proses ungkap

oleh pelakunya (Bastomi, 1992: 72). Dalam hal ini penulis ingin mendeskripsikan

tentang pertunjukan musik gereja bernuansa etnis, maksud dari kata bernuansa

dalam pembahasan karya ilmiah ini ialah sebuah gambaran tentang suatu warna

musik yang memiliki ciri khas sendiri, seperti misalnya musik Melayu memiliki

cengkok yang menggambarkan tentang ciri khas musik tersebut. Kalimat

“bernuansa” tersebut dikutip dari nama acara pagelaran musik gereja bernuansa

etnis.

Page 24: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

10

I.4.2 Teori

Teori merupakan serangkaian bagian variabel, definisi, yang saling

berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai

fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel dengan maksud

menjelaskan fenomena alamiah. Teori mempunyai hubungan yang erat dengan

penelitian dan juga dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa

teori, penemuan tersebut akan merupakan keterangan-keterangan empiris yang

berpencar. (Moh. Nazir, 1983:22-25).

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan landasan teori oleh

Allan P. Merriam dalam bukunya The Anthropology Of Music yaitu music and

cultural dynamics8 dimana pengertiannya tentang pergerakan musik dalam suatu

budaya yang bergerak secara dinamika, dimana sewaktu-waktu akan ada

perubahan yang terjadi antara musik dan budaya yang dipengaruhi oleh berbagai

hal seperti transmisi, akulturasi dan inovasi. Untuk menganalisis pertunjukan

musik penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Milton Singer bahwa

seni pertunjukan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) waktu pertunjukan yang

terbatas, (2) mempunyai awal dan akhir, (3) acara kegiatan yang terorganisir, (4)

sekelompok pemain, (5) sekelompok penonton, (6) tempat pertunjukan, dan (7)

kesempatan untuk mempertunjukkan (dalam Sal Murgiyanto 1996:164-165).

Diharapkan dengan menggunakan teori ini penulis dapat menyelesaikan

penelitiannya dan dapat mengatasi tiap-tiap masalah yang muncul selama

penelitian ini berlangsung.

8 Buku Alan P. Merriam, yang berjudul The Anthropology Of Music, chapter XV “Music And

Cultural Dynamics”. Tahun 1963.

Page 25: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

11

I.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur

yang digunakan oleh seorang disiplin ilmu yang melakukan penelitian. Metode

penelitian juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara untuk mencapai

hasil dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

transkripsi oleh Bruno Nettl, (1964:96)9 dimana nantinya metode ini dapat

membantu penulis dalam menyelesaikan analisis lagu yang memiliki nuansa etnis,

membantu penulis mencari karakter melodi yang bernuansa etnis dan juga melihat

bentuk dari lagu yang akan di analisis dan menggunakan metode kualitatif untuk

memahami permasalahan yang terdapat dalam deskripsi pagelaran musik gereja

bernuansa etnis di Tarutung Tapanuli Utara. Kajian ini akan meliputi berbagai hal,

dimulai dari tahap persiapan sebelum kelapangan, tahap kerja lapangan,

pengambilan data, analisis data dan penulisan laporan.

I.5.1 Studi Kepustakaan

Sebelum mengadakan penelitian lapangan, terlebih dahulu harus dilakukan

studi kepustakaan untuk memperlebar wawasan pengetahuan penulis dalam

menyelesaikan sebuah penelitian ilmiah yaitu dengan cara membaca bahan-bahan

yang relevan, baik itu tulisan ilmiah, literatur, majalah, situs internet dan catatan-

catatan yang berkaitan dengan objek penelitian, hal ini dilakukan untuk

mendapatkan data yang relevan untuk mendukung penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan acuan referensi karya

ilmiah yang diteliti oleh Listya, Agastya Rama (2011) yang berjudul

“Kontekstualisasi Musik Gerejawi: Sebuah Keniscayaan”, karya ilmiah tersebut

9 Buku Bruno Nettl, yang berjudul “Teori Dan Metode Dalam Etnomusikologi” yang di

terjemahkan oleh Nathalian H.P.D. Putra. Jayapura: Jayapura Center Of Music, 2012

Page 26: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

12

membahas musik gereja merupakan “anak zaman” yang di dalamnya terkandung

nilai-nilai universal yang berlaku sepanjang waktu dan di semua tempat. Bila

musik gerejawi tidak dikembangkan sesuai dengan zamannya maka ia akan

kehilangan konteks terhadap nilai-nilai budaya, lingkungan alam dan manusia.

Penulis juga memakai referensi dari karya ilmiah Listya, Agastya Rama (2011)

“Kontekstualisasi Musik Gerejawi Dan Aplikasinya Dalam Komposisi Musik

Koral Sakral Indonesia”, isi dari karya ilmiah tersebut adalah membahas

komposisi musik koral sakral kontekstual di Indonesia yang di kelompokkan

menjadi tiga jenis, yaitu: 1) Sepenuhnya menggunakan idiomatika lokal (skala

melodik, ornamentasi, instrumentasi, dan lirik); 2) Mengkombinasikan antara

idiomatika atau nuansa lokal dengan teknik kompositorik Barat Klasik terutama

dalam hal penulisan kontrapung dan harmoni; 3) Mengutip penggalan melodi atau

filosofi lokal dijabarkan dalam teknik kompositorik modern.

I.5.2 Kerja Lapangan

Kerja lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dalam

menyelesaikan objek penelitian ini. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik

observasi atau pengamatan dimana observasi adalah satu teknik pengumpulan

data secara sistematis yang dilakukan secara sengaja. Sesuai dengan pendapat

diatas maka penelitian yang dilakukan di lapangan adalah dengan cara

pengamatan yang terlibat langsung agar penulis dapat mengamati serta

memahami objek yang sedang diteliti. Disamping itu pengamatan ini bertujuan

untuk menciptakan komunikasi serta interaksi yang baik antara penulis sendiri

dengan objek yang diteliti yaitu deskripsi dan fungsi pagelaran musik gereja

Page 27: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

13

bernuansa etnis di Tarutung Tapanuli Utara, sehingga data yang dibutuhkan dapat

diperoleh secara lebih akurat.

I.5.3 Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah

untuk mendapatkan informasi dimana pewawancara melontarkan pertanyaan-

pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Wawancara merupakan

bagian yang sangat penting dalam pengambilan data dimana dalam pengambilan

data tersebut haruslah memerlukan kejelian dan teknik-teknik tertentu.

Koentjaraningrat (1986:136) membagi wawancara kedalam dua golongan

besar yaitu wawancara berencana dan wawancara tak berencana, menyangkut

beberapa definisi mengenai wawancara diatas maka penulis dalam hal penggalian

atau pengambilan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Penulis

menggunakan teknik wawancara berencana yang di bagi lagi kedalam sub

wawancara terfokus dan wawancara sambil lalu. Mengacu pada bagian

wawancara yang dikemukakan Koentjaraningrat (1985:139), yaitu: wawancara

berfokus (focused interview), wawancara bebas (free interview), wawancara

sambil lalu (casual interview).

Maka dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan

yang akan di ajukan sesuai dengan keadaan di lapangan, pertanyaan yang diajukan

tidak berdasarkan urutan yang telah ditentukan pada daftar pertanyaan, tetapi

dapat berkembang sesuai dengan pembicaraan, walaupun demikian pertanyaan

tersebut selalu terpusat pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin

dicapai. Dalam wawancara yang dilakukan penulis, penulis menggunakan media

Page 28: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

14

rekam, dan kamera sebagai alat untuk pengambilan dan penyimpanan data yang

diperlukan dari informan yang penulis wawancarai.

I.5.4 Kerja Laboratorium

Ada pendekatan dalam penelitian etnomusikologi yaitu kegiatan kerja

laboratorium (desk work) yang meluputi: mengolah data, mentranskripsi musik,

menganalisis data, dan menyusun laporan. Semua data yang telah diperoleh pada

saat pengambilan data di lapangan dicatat, kemudian diolah dan dianalisis dengan

teliti. Hasil olahan dan analisis data tersebut kemudian akan dijadikan dalam

bentuk karya tulisan, dan selanjutnya hasil-hasil dari pengolahan dan analisis data

tersebut baik berupa data tulisan, gambar maupun suara disusun secara sistematis

atau teratur, sehingga hasilnya dapat dilihat dalam suatu bentuk laporan karya

ilmiah atau skripsi.

I.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang menjadi objek kajian dalam tulisan ini adalah

berada di sopo partungkoan Jl. Sisingamangaraja, Hutatoruan VI, Tarutung,

kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara 22411. Sopo Panisioan atau yang biasa

disebut sebagai Sopo Partungkoan berada di sekitar kawasan kantor pemerintahan,

diapit oleh dua gedung pemerintahan yakni di sebelah kanang Sopo Partungkoan

terdapat gedung DPRD Tapanuli Utara dan di sebelah kiri Sopo Partungkoan

terdapat gedung Badan Kepegawaian. Bentuknya seperti rumah adat Batak,

gedung berornamen seni batak gorga ini dalam bahasa batak, “sopo” berarti

“rumah” dan “partungkoan” berarti pertemuan.

Page 29: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

15

Dahulu sopo ini digunakan para leluhur sebagai wadah komunikasi dan

musyawarah dalam mengambil keputusan dalam berbagai hal, seperti: penetapan

hukum, hubungan sosial masyarakat, sumber daya alam dan manusia, perumusan

adat, keamanaan dan juga sebagai lembaga pertimbangan hakim untuk

memutuskan perkara akibat pelanggaran hukum yang selanjutnya diputuskan oleh

raja adat. Pada saat ini bangunan sopo partungkoan difungsikan sebagai gedung

kesenian dan tempat perhelatan berbagai acara karena memiliki luas yang cukup

memadai. Adapun lokasi penelitian yang terdapat pada gambar di atas merupakan

tempat berlangsungnya pagelaran musik gereja bernuansa etnis.

Gambar 1.1 Sopo Partungkoan Tarutung

Dokumentasi: http://hutabarat13.blogspot.com

Page 30: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

16

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN TARUTUNG DAN

SEJARAH MUSIK GEREJA DI KOTA TARUTUNG

2.1 Wilayah Kecamatan Tarutung

Tarutung adalah Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara, kata Tarutung ini

berasal dari bahasa Batak Toba yang artinya adalah Durian. Dinamakannya

tempat tersebut menjadi Tarutung (durian) karena dahulu kala di tempat tersebut

ada sebuah pohon durian yang sangat besar terletak di tengah Kota. Para

pedagang dan pelintas lainnya sering singgah di pohon durian tersebut sebagai

tempat melepaskan lelah sekaligus membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan

barang dagangannya. Lama kelamaan tempat persinggahan ini semakin dikenal

bahkan dikenang untuk memudahkan tujuan alamat seseorang selalu menyebut di

Tarutung sehingga inilah nama kota tersebut sampai sekarang.

Gambar 2.1 Wilayah Kecamatan Tarutung

Dokumentasi: https://id.wikipedia.org

Page 31: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

17

Tarutung memiliki ketinggian 900 sampai dengan 1200 Meter diatas

permukaan laut dan luas wilayah Tarutung sebesar 107,68 Km2. Adapun batas

wilayah Tarutung ialah: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sipoholon,

sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pahae Julu, sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Adiankoting, sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Siatas Barita dan Sipahutar.

Tarutung memiliki 31 Desa yaitu: Siandor-andor, Hutapea Banuarea,

Parbubu Pea, Parbubu I, Parbubu II, Parbubu Dolok, Hutatoruan I, Hutatoruan III,

Hutatoruan IV, Hutatoruan V, Hutatoruan VI, Hutatoruan VII, Hutatoruan VIII,

Hutatoruan IX, Hutatoruan X, Hutatoruan XI, Sosunggulon, Parbaju Toruan,

Hapoltahan, Aek Sian Simun, Partali Toruan, Parbaju Tonga, Simamora,

Gambar 2.2 Kecamatan Tarutung

Dokumentasi: http://tapanuliutarakab.bps.go.id

Page 32: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

18

Hutagalung Siwalu Ompu, Siraja Oloan, Hutauruk, Parbaju Julu, Partali Julu,

Sitampurung, Jambur Nauli, Sihujur.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Desa

Desa Luas (Km2) Rasio Terhadap Total Luas

Kecamatan (%)

No. (1) (2) (3)

1 Siandor-andor 8,50 7,89

2 Hutapea Banuarea 8,25 7,66

3 Parbubu Pea 1,25 1,16

4 Parbubu II 4,50 4,18

5 Parbubu Dolok 7,94 7,37

6 Hutatoruan VIII 3,50 3,25

7 Parbubu I 4,75 4,41

8 Hutatoruan I 2,00 1,86

9 Sosunggulon 2,62 2,43

10 Parbaju Toruan 4,55 4,23

11 Hapoltahan 1,44 1,34

12 Hutatoruan IV 0,87 0,81

13 Aek Sian Simun 4,56 4,23

14 Hutatoruan V 1,50 1,35

15 Hutatoruan VI 3,25 3,02

16 Hutatoruan XI 0,20 0,19

17 Hutatoruan IX 0,85 0,79

18 Hutatoruan X 1,04 0,97

19 Hutatoruan VII 2,00 1,86

20 Partali Toruan 0,62 0,58

21 Parbaju Tonga 3,50 3,25

22 Simamora 3,40 3,16

23 Hutagalung Siwalu Ompu 3,20 2,97

24 Siaraja Oloan 3,75 3,48

25 Hutauruk 2,19 2,03

26 Parbaju Julu 3,50 3,25

27 Partali Julu 2,00 1,86

28 Sitamputung 7,75 7,20

29 Jambur Nauli 8,76 8,14

30 Sihujur 5,00 4,64

31 Hutatoruan III 0,44 0,41

Tarutung 107,68 100,00

2.2 Penduduk

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Page 33: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

19

2.2 Penduduk

Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk Desa

Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)

No. (1) (2)

1 Siandor-andor 599

2 Hutapea Banuarea 1024

3 Parbubu Pea 489

4 Parbubu II 687

5 Parbubu Dolok 1167

6 Hutatoruan VIII 493

7 Parbubu I 1114

8 Hutatoruan I 1876

9 Sosunggulon 1013

10 Parbaju Toruan 1262

11 Hapoltahan 875

12 Hutatoruan IV 909

13 Aek Sian Simun 1099

14 Hutatoruan V 701

15 Hutatoruan VI 665

16 Hutatoruan XI 1556

17 Hutatoruan IX 1248

18 Hutatoruan X 4662

19 Hutatoruan VII 5622

20 Partali Toruan 2938

21 Parbaju Tonga 1131

22 Simamora 2482

23 Hutagalung Siwalu Ompu 1272

24 Siaraja Oloan 1350

25 Hutauruk 584

26 Parbaju Julu 1031

27 Partali Julu 1209

28 Sitamputung 845

29 Jambur Nauli 1120

30 Sihujur 469

31 Hutatoruan III 323

2016 41815

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Pada tabel diatas penulis melihat adanya perbandingan penduduk yang

mendiami satu desa ke desa lainnya, untuk keseluruan penduduk Tarutung yang

terdata pada BPS Kabupaten Tapanuli Utara desa Hutatoruan VII adalah desa

Page 34: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

20

yang memiliki jumlah penduduk paling tinggi sebanyak 5622 jiwa, Hutatoruan III

memiliki tingkat penduduk paling sedikit sekitar 323 jiwa.

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Desa

Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

No. (1) (2) (3) (4)

1 Siandor-andor 301 298 599

2 Hutapea Banuarea 470 554 1024

3 Parbubu Pea 240 249 489

4 Parbubu II 314 373 687

5 Parbubu Dolok 623 544 1167

6 Hutatoruan VIII 229 264 493

7 Parbubu I 555 559 1114

8 Hutatoruan I 893 983 1876

9 Sosunggulon 449 564 1013

10 Parbaju Toruan 638 624 1262

11 Hapoltahan 419 456 875

12 Hutatoruan IV 444 465 909

13 Aek Sian Simun 527 572 1099

14 Hutatoruan V 328 373 701

15 Hutatoruan VI 335 330 665

16 Hutatoruan XI 748 808 1556

17 Hutatoruan IX 604 644 1248

18 Hutatoruan X 2271 2391 4662

19 Hutatoruan VII 2725 2897 5622

20 Partali Toruan 1410 1528 2938

21 Parbaju Tonga 547 584 1131

22 Simamora 1212 1270 2482

23 Hutagalung Siwalu Ompu 633 639 1272

24 Siaraja Oloan 663 687 1350

25 Hutauruk 310 274 584

26 Parbaju Julu 504 527 1031

27 Partali Julu 591 618 1209

28 Sitamputung 425 420 845

29 Jambur Nauli 566 554 1120

30 Sihujur 247 222 469

31 Hutatoruan III 164 159 323

2016 20385 21403 41815

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Pada tabel diatas penulis melihat adanya perbandingan penduduk laki-laki

dan perempuan yang mendiami satu desa ke desa lainnya, untuk keseluruan

penduduk Tarutung yang terdata pada BPS Kabupaten Tapanuli Utara ada sekitar

Page 35: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

21

20385 jiwa penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan ada 21403 jiwa

penduduk yang berjenis kelamin perempuan.

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

No. (1) (2) (3) (4)

1 0-4 2248 2238 4486

2 5-9 2232 2132 4364

3 10-14 2171 2173 4344

4 15-19 2330 2448 4778

5 20-24 1453 1319 2772

6 25-29 1406 1367 2773

7 30-34 1290 1361 2651

8 35-39 1282 1205 2487

9 40-44 1180 1284 2464

10 45-49 1249 1345 2594

11 50-54 1114 1225 2339

12 55-59 928 1043 1971

13 60-64 707 748 1455

14 65-69 342 503 845

15 70-74 231 463 694

16 75+ 222 576 798

2016 20385 21403 41815

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Pada tabel diatas penulis melihat adanya perbandingan usia penduduk

yang mendiami satu desa ke desa lainnya, untuk keseluruan penduduk Tarutung

yang terdata pada BPS Kabupaten Tapanuli Utara penduduk dengan rentang usia

15-19 tahun menjadi jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah laki-laki 2330

jiwa dan perempuan 2448 jiwa. Mengingat banyaknya jumlah penduduk yang

memiliki usia yang tergolong muda Pusat Pengkajian dan Pengembangan Musik

Gereja membuat suatu gerakan untuk memanfaatkan potensi muda dalam menjaga

nilai budaya dengan cara melestarikan kesenian yang terdapat di Tarutung

khususnya seni musik dan tari. Oleh sebab itu PPPMG bersama Pemerintah

Page 36: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

22

Tapanuli Utara mulai gencar untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang

mencerminkan nilai budaya.

2.3 Organisasi Sosial

Organisasi soaial merupakan bagian dari masyarakat yang mendukung

kelangsungan masyarakat tersebut sesuai kebutuhan kelompok atau keseluruhan

dan memperlihatkan hubungan dinamis yang berbeda satu dari yang lain. Pada

umumnya, organisasi sosial dalam suatu negeri paling utama akan berkaitan

dengan organisasi yang memiliki hubungan dengan kelembagaan birokrasi,

keagamaan, ekonomi (termasuk di dalamnya pemasaran, dan kegiatan eksploitasi

atau produksi), pendidikan, pertahanan dan keamanan. (Mukhlis PaEni: 2009:9).10

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Musik Gereja (PPPMG) merupakan

organisasi yang melayani masyarakat umat Kristen dan gereja. Organisasi ini

berpartisipasi aktif untuk menumbuh kembangkan kesadaran bermusik yang baik,

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan ibadah dan kehidupan sehari-hari

melalui usaha-usaha dan kegiatan menyebarluaskan teknik kemampuan musik

gereja yang baik di masyarakat dengan berpedoman kepada konsep musik gereja

dan liturgi.

PPPMG yang didirikan oleh Amudi Lumbantobing, Alm. Ben M.

Pasaribu, Hulman Sihombing, Boho Pardede pada tahun 2009, memiliki visi

untuk meningkatkan sumber daya masyarakat khususnya bidang seni budaya dan

juga untuk meningkatkan solidaritas masyarakat Tapanuli Utara. Awal

pembentukan organisasi ini dimulai dengan menyelenggarakan seminar

10

Dikutip dalam buku Mukhlis PaEni, yang berjudul “Sejarah Kebudayaan Indonesia”. Tahun 2009.

Page 37: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

23

internasional “Varieties Of Church Music” yang dilaksanakan bersamaan dengan

pengenalan organisasi PPPMG kepada masyarakat luas pada tanggal 30 november

2009 dengan menghadirkan pembicara dari Malaysia, Amerika Serikat dan

Indonesia, dan dalam perjalanannya PPPMG juga telah melaksanakan pagelaran

musik gereja bernuansa etnis selama delapan kali berturut-turut mulai tahun 2009

sampai dengan tahun 2018 yang menampilkan keberagaman musik gereja

bernuansa etnis sebagai gambaran setiap suku bangsa-bangsa memuji memuliakan

nama Tuhan. Setiap tahunnya PPPMG mengadakan Pagelaran Musik Gereja

Bernuansa Etnis, yang mana mengundang masyarakat Kristen yang berada di luar

Tapanuli Utara untuk berkunjung ke kota wisata Rohani Tarutung Silindung

melihat keindahan panorama dan sejarah awal ke-Kristenan di Sumatera Utara

yang di latar belakangi monumen Salib Kasih.

Tabel 2.5 Jumlah Rumah Ibadah Berdasarkan Desa Dan Jenis Rumah Ibadah

Desa Mesjid Gereja

Katolik

Gereja

Protestan

Kuil Jumlah

No. (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Siandor-andor 0 0 3 0 3

2 Hutapea Banuarea 0 0 1 0 1

3 Parbubu Pea 0 0 2 0 2

4 Parbubu II 0 0 1 0 1

5 Parbubu Dolok 1 1 2 0 4

6 Hutatoruan VIII 0 0 4 0 4

7 Parbubu I 0 0 3 0 3

8 Hutatoruan I 0 0 2 0 2

9 Sosunggulon 0 0 3 0 3

10 Parbaju Toruan 0 0 4 0 4

11 Hapoltahan 0 0 3 0 3

12 Hutatoruan IV 0 0 0 0 0

13 Aek Sian Simun 0 0 2 0 2

14 Hutatoruan V 0 0 2 0 2

15 Hutatoruan VI 0 0 0 0 0

16 Hutatoruan XI 0 0 2 0 2

17 Hutatoruan IX 0 0 2 0 2

18 Hutatoruan X 1 1 3 0 5

19 Hutatoruan VII 1 0 5 0 6

Page 38: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

24

20 Partali Toruan 0 0 5 0 5

21 Parbaju Tonga 0 0 5 0 5

22 Simamora 0 0 7 0 7

23 Hutagalung Siwalu Ompu 0 0 1 0 1

24 Siaraja Oloan 0 0 2 0 2

25 Hutauruk 0 0 1 0 1

26 Parbaju Julu 0 0 2 0 2

27 Partali Julu 0 0 5 0 5

28 Sitamputung 0 0 3 0 3

29 Jambur Nauli 0 0 5 0 5

30 Sihujur 0 0 5 0 5

31 Hutatoruan III 0 0 0 0 0

2016 3 2 85 0 90

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Pada tabel diatas terlihat jelas bahwa rumah ibadah Kristen Protestan

menjadi rumah ibadah yang terbanyak di Kota Tarutung yang menandakan bahwa

persebaran Kristen sangat kuat disana.

2.4 Sistem Kekerabatan

Sebagai wilayah yang mayoritas Suku Batak Toba maka sistem kehidupan

sosial kekerabatan yang tinggal tercermin dalam sebuah konsep budaya yang

disebut dengan Dalihan Na Tolu. Dalam setiap aktivitas, kehidupan sosial

masyarakat dan adat istiadat diatur oleh tiga konsep yaitu hula-hula (pihak

keluarga pemberi istri); anak boru (pihak keluarga penerima istri); dan dongan

tubu (sesama saudara lelaki dari induk marga yang sama). Ketiga konsep ini tidak

bisa dipisahkan satu sama lain. Konsep ini mempunyai prestise dan tingkatan

yang berbeda. Hula-hula berada pada status tertinggi baik secara sosial maupun

dalam konteks spritual atau adat. Ketiga konsep ini juga terungkap dalam sebuah

pepatah Batak Toba yang menyatakan somba marhula-hula, elek marboru, manat

mardongan tubu. Artinya setiap orang harus sopan dan hormat terhadap hula-hula,

Page 39: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

25

memberikan perhatian terhadap anak boru, serta harus menjaga hubungan yang

baik dengan dongan tubu.

Masyarakat yang tinggal sangat menjunjung tinggi hubungan antara

kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial lainnya berdasarkan turunan

marga. Ketika seseorang baru bertemu dengan yang lain, biasanya masing-masing

individu akan menyebutkan marganya terlebih dahulu dan kemudian mencari

posisi marganya tersebut dalam keluarga atau turunan marganya. Kemudian hal

ini akan memunculkan posisi baru bagi setiap individu tersebut dalam konteks

adat sesuai dengan konsep Dalihan Na Tolu.

Koentjaraningrat (1995:110) mengatakan bahwa stratifikasi sosial orang

Batak dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan menjadi empat prinsip yaitu:

1) Perbedaan tingkat umur, sistem pelapisan sosial masyarakat Batak Toba

berdasarkan perbedaan tingkat umur yang dapat dilihat dalam sistem adat istiadat.

Dalam pesta adat, orang-orang tua yang tingkat umurnya lebih tinggi, akan lebih

banyak berbicara atau disebut raja adat. 2) Perbedaan pangkat dan jabatan, sistem

pelapisan sosial berdasarkan perbedaan pangkat dan jabatan ini dapat dilihat pada

perbedaan harta dan keahlian yaitu pada keturunan raja-raja, dukun, pemusik

(pargonsi) dan juga pandai-pandai seperti besi, tenun, ukir dan lain-lain. 3)

Perbedaan sifat keaslian, sistem pelapisan sosial berdasarkan perbedaan sifat dan

keaslian dapat kita lihat dalam jabatan dan kepemimpinan. Dalam sistem ini

berlaku sifat keturunan contohnya, di daerah Muara adalah daerah asal marga

Simatupang. Maka secara otomatis turunan marga Simatupang ini lebih berhak

atas jabatan kepemimpinan di daerah tersebut seperti Kepala Desa atau yang di

luar jabatan pemerintahan, demikian juga halnya dalam pemilikan tanah. 4) Status

Page 40: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

26

kawin adalah sistem pelapisan sosial berdasarkan status kawin dapat dilihat di

dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada orang Batak yang sudah berkeluarga.

Mereka sudah mempunyai wewenang untuk mengikuti acara adat atau berbicara

dalam lingkungan keluarganya, dan biasanya orang Batak yang sudah berkeluarga

akan menjaga wibawanya dalam adat ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu sangat besar arti perkawinan pada masyarakat Batak Toba.

2.5 Sistem Mata Pencaharian

Tabel 2.6 Jumlah Guru, Tenaga Kesehatan, Petani Berdasarkan Desa

Desa Guru Tenaga

Kesehatan

Petani

No. (1) (2) (3) (4)

1 Siandor-andor 8 4 230

2 Hutapea Banuarea 20 4 359

3 Parbubu Pea 8 1 119

4 Parbubu II 0 1 214

5 Parbubu Dolok 10 3 190

6 Hutatoruan VIII 10 1 141

7 Parbubu I 16 3 239

8 Hutatoruan I 48 3 224

9 Sosunggulon 9 4 170

10 Parbaju Toruan 0 5 176

11 Hapoltahan 48 3 113

12 Hutatoruan IV 18 1 172

13 Aek Sian Simun 14 2 183

14 Hutatoruan V 56 2 38

15 Hutatoruan VI 25 3 75

16 Hutatoruan XI 19 3 50

17 Hutatoruan IX 69 4 59

18 Hutatoruan X 208 43 21

19 Hutatoruan VII 71 9 126

20 Partali Toruan 110 10 355

21 Parbaju Tonga 25 3 267

22 Simamora 24 1 105

23 Hutagalung Siwalu Ompu 18 4 130

24 Siaraja Oloan 10 4 328

25 Hutauruk 0 3 178

26 Parbaju Julu 0 2 303

27 Partali Julu 26 4 293

Page 41: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

27

28 Sitamputung 25 2 215

29 Jambur Nauli 15 2 354

30 Sihujur 9 1 149

31 Hutatoruan III 8 1 49

2016 927 136 5625

(Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2017)

Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan

memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan

budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi

(Mulyadi, 1993:79). Secara tradisional, mata pencaharian masyarakat Tarutung

umumnya adalah bercocok tanam. Pekerjaan bercocok tanam yang dilakukan

adalah berladang dan menanam padi di sawah. Di samping itu, mereka juga

mengelola hasil hutan terutama untuk memenuhi hidup sehari-hari. Salah satu ciri

khas desa-desa kecil yang terdapat di Tarutung adalah bentuk dari permukiman

tradisionalnya. Pola permukiman desa-desa tersebut umumnya terdiri atas

beberapa perumahan yang dikelilingi oleh rerimbunan pohon diantara bentangan

lahan persawahan di sekelilingnya.

Menurut hukum adat, dahulu lahan yang dijadikan untuk bercocok tanam

tersebut diperoleh dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga

mandapat tanah warisan tetapi tidak boleh menjualnya. Tapi seiring

perkembangan zaman, hukum tersebut lama kelamaan sudah mulai tidak dipakai

lagi, sebab sudah ada beberapa oknum yang pernah menjual tanahnya meskipun

tanah itu warisan marganya. Kendatipun demikian, penduduk Tarutung masih

banyak yang memegang teguh hukum adat tersebut. Sebagian besar masyarakat

menghidupi dirinya dengan bercocok tanam seperti menanam padi, sayur-sayuran,

kacang-kacangan. Sebab menurut penduduk setempat, kegiatan bercocok tanam

Page 42: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

28

sangat baik dilakukan di Kota Tarutung mengingat iklim dan kondisi tanah yang

baik.

Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf

hidup yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda

sesuai taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya (Daldjoeni,

1987:89). Selain sektor pertanian, perternakan juga merupakan salah satu mata

pencaharian penduduk Tarutung, antara lain perternakan kerbau, sapi, babi,

kambing, ayam, dan bebek. Hasil dari pertanian dan peternakan tersebut sebagian

dijual dipasar dan sebagian lagi dikonsumsi oleh keluarga.

Sektor kerajinan tangan juga berkembang, misalnya tenun, anyaman rotan,

ukiran kayu, tembikar, yang ada kaitannya dengan pariwisata. Jika ditinjau secara

keseluruhan sebagian besar masyarakat di Tarutung saat ini bermata pencaharian

sebagai petani, peladang, pegawai, wiraswasta dan pejabat pemerintahan. Dalam

berwiraswasta bidang usaha yang banyak dikelola oleh masyarakat adalah usaha

kerajinan tangan seperti usaha penenunan ulos, ukiran kayu, dan ukiran logam.

Saat ini sudah cukup banyak juga yang mulai merambah ke bidang usaha jasa.

Menurut Koentjaraningrat, sistem mata pencaharian hidup merupakan segala

usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata

pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan

mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.

2.6 Kesenian Musik Batak Toba Di Tarutung

Kegiatan musikal masyarakat Batak Toba di Tarutung ini dikenal dengan

margondang, aktivitas bermain musik dalam bentuk ensembel gondang

Page 43: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

29

sabangunan. Dapat diartikan dengan “bermusik” yang dipergunakan dalam

mengiringi berbagai konteks bentuk upacara adat. Sistem perilaku musik bagi

orang Batak Toba, dari bentuk ensembel gondang sabangunan dan gondang

hasapi hingga bentuk-bentuk lain dalam kelompok musik yang berperan dalam

upacara adat.

Di Tarutung terdapat kelompok musik tiup salah satunya adalah musik

tiup Bahana Tapanuli. Kelompok musik tiup ini sering main dalam acara pesta

adat. Alat musik yang dimainkan adalah trumpet, saxophone, trombone, sulim,

keyboard, drum set, gitar strings dan bas.

Tarutung juga memiliki potensi kuat dalam bidang seni suara, banyaknya

talenta muda yang memiliki potensi yang tinggi dalam bernyanyi membuat

Tarutung memiliki organisasi paduan suara dalam kampus IAKN Tarutung yang

cukup di segani dalam tingkat Daerah, Provinsi, Nasional dan Internasional,

sampai saat ini paduan suara ini sangat eksis dalam mengikuti perlombaan baik

Provinsi dan Nasional, adapun kegiatan yang diikuti paduan suara mahasiswa

Gambar 2.3 Kelompok Musik Tiup Bahana Tapanuli

Dokumentasi: Facebook Stevan

Page 44: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

30

IAKN Tarutung ialah : Pestival Paduan Suara Musik Gerejawi, PESPARAMNAS,

Festival Folklor Nusantara (FFN), Inggou Victory Choir Festival 2018.

2.7 Bahasa

Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipkai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia

untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sejak berabad-abad yang lampau suku-

suku bangsa yang tinggal di berbagai kepulauan di Nusantara memiliki bahasa

masing-masing yang dipergunakan dalam pergaulan dan komunikasi antar sesama

suku tersebut. Bahasa itu dinamakan sebagai “bahasa daerah” yang disebutkan

sesuai dengan suku bangsa yang memiliki bahasa tersebut. Misalnya bahasa Batak

Toba dipergunakan oleh Batak Toba. Bahasa yang umum digunakan yaitu Bahasa

Indonesia dan Batak Toba.

Gambar 2.4 PSM IAKN Tarutung

Dokumentasi: http://batakpost.com

Page 45: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

31

Dalam percakapan sehari-hari karena sudah terbiasa dan turun-temurun

bahasa yang digunakan adalah Bahasa Batak Toba. Sementara Bahasa Indonesia

digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah dan di dalam kegiatan yang

bersifat formal dalam urusan administrasi pemerintahan meskipun sebenarnya

karena terbiasa pada saat percakapan berlangsung juga menggunakan Bahasa

Batak Toba.

2.8 Kepercayaan Masyarakat Batak Toba Di Tarutung

Orang Batak Toba, baik secara pribadi maupun secara kelompok

mengakui adanya kuasa di luar kuasa manusia. Pengakuan demikian nyata benar

dalam kehidupan sehari-hari adanya hasrat manusia secara keseluruhan

menyerahkan diri kepada kuasa yang di maksud itu, dan hal itu pula mendorong

setiap individu dalam masyarakat supaya tunduk kepada kuasa tersebut sesuai

dengan cara bagaimana menghormati kuasa itu sendiri. Hal ini pula lah yang

menyebabkan timbulnya perbedaan cara penyembahan sesuai dengan

kesanggupan memahami makna kuasa. Namun demikian, bagaimanapun cara

yang dapat dilakukan memuja kuasa yang dimaksud sesuai dengan daya pikir

masing-masing, motif setiap penghormatan ditujukan untuk mendapat

perlindungan agar terhindar dari bahaya, baik bahaya alam, penyakit menular,

atau serangan binatang buas. Demikian pula untuk maksud-maksud mendapat

restu, baik untuk mendapat restu dalam perkawinan, usaha untuk mencari rezeki

dilaksanakan memalui pemujaan. Jauh sebelum agama Kristen dan Islam masuk

ke tanah Batak, orang telah percaya kepada Allah yang telah menciptakan segala

sesuatu di bumi.

Page 46: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

32

2.9 Sejarah Musik Gereja Di Tarutung

Pada saat missionaris Jerman datang ke tanah Batak tahun 1861 dan

mendirikan Gereja Mission Batak (GMB) yang sekarang menjadi HKBP

(Huria Kristen Batak Protestan) mereka memperkenalkan injil dengan cara

berkotbah dan bermusik. Alat musik yang digunakan adalah: organ atau

disebut poti marende dan musik tiup. Adapun tujuan mendasarnya adalah

untuk mempercepat perkembangan injil ditanah Batak. Organ atau poti

marende dibunyikan dengan cara seperti mendayung sepeda, kemudian

keluarlah bunyi merdu dari organ tersebut. Seiring dengan perkembangan

zaman poti enam marende atau organ manual tidak dipakai lagi tetapi

menggunakan organ elektrik yang sudah dapat dihubungkan dengan listrik

tidak perlu lagi membunyikannya dengan seperti mendayung sepeda.

Alat musik kedua yang dipakai di gereja sekitar tahun 1900-an adalah

musik tiup. Pada dasarnya musik tiup ini dibuat bukan untuk mengiringi

nyanyian, tetapi untuk memberikan tanda atau peringatan seperti tiupan

terompet pada upacara penobatan raja, atau tanda dimulainya perang. Tetapi

para misionaris memperkenalkan musik tiup ini karena tingginya minat dan

kerinduan orang Batak belajar tentang memainkan alat musik dan belajar not

balok. Walaupun pada akhirnya para misonaris meningalkan Indonesia karena

penjajahan di Indonesia oleh Jepang sekitar tahun 1942, tetapi pengaruh

penggunaan musik tiup dan organ gereja semakin berakar ditangan orang

Batak pecinta musik gereja secara khusus di Tarutung, dan Balige sekitarnya.

Pada tahun 1975 penggunaan organ gereja sudah di padu dengan musik

tiup seperti terompet, saxaphone alto, saxaphone tenor, trombon dan bariton.

Page 47: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

33

Semangat bermain musik di gereja meningkatkan semangat beribadah jemaat

di tanah Batak, walaupun diluar daerah tanah Batak penggunaan alat musik

tiup kurang berkembang saat itu. Seiring dengan perkembangan kemajuan

penggunaan musik organ dan musik tiup, di tahun 1980 berkembang pula

penggunaan musik gondang Batak pada acara ibadah kebaktian gereja di

HKBP dengan tujuan agar penggunaan gondang Batak tidak lagi digunakan

untuk upacara pemujaan kepada roh nenek moyang tetapi untuk memuji

Tuhan Allah. Adapun jenis perangkat gondang Batak yang digunakan dalam

ibadah gereja saat ini adalah sulim, taganing, hasapi, sarune. Penggunaan

ogung tidak begitu sering digunakan kecuali ada pelantikan pejabat negara di

Kabupaten dan Provinsi.

Page 48: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

34

BAB III

DESKRIPSI PERTUNJUKAN MUSIK GEREJA BERNUANSA ETNIS

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pagelaran atau pertunjukan

musik gereja bernuansa etnis yang di gelar pada hari sabtu, 25 november 2017

yang bertempat di Sopo Partungkoan Tarutung. Pertunjukan musik gereja

beruansa etnis ini sangat lah mendapat perhatian dikalangan masyarakat Tarutung

yang notabene beragama Kristen. Seni pertunjukan tradisional adalah seni

pertunjukan dimana unsur tradisional atau budaya lokal masih sangat dominan

didalamnya. Sedangkan seni pertunjukan modern adalah seni pertunjukan yang

dianggap lebih maju dan sarat dengan unsur asing di dalamnya, misal musik band.

Pagelaran musik gereja bernuansa etnis ini menjadi gebrakan dalam

memajukan dan melestarikan musik tradisi Indonesia, sekaligus memiliki tujuan

untuk meningkatkan kejenjangan sosial antar suku dan menjalin kerukunan umat

beragama. Pagelaran ini juga menarik perhatian Pemerintah Daerah Tapanuli

Utara untuk ikut andil dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Sampai dewasa ini

pertunjukan ini telah di adakan sebanyak delapan kali, tentunya banyak seniman

yang ikut serta dalam meramaikan kegiatan pagelaran musik gereja bernuansa

etnis ini, bahkan banyak seniman yang bersedia datang dari luar Kabupaten

Tapanuli Utara seperti seniman yang datang dari Kabupaten Tapanuli selatan,

Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan dari kota Medan.

Sedangkan etnis yang tampil dalam pagelaran ini ialah dari etnis Batak

Mandailing, Batak Toba, Karo, Melayu, Simalungun, Nias, Mentawai, India,

Page 49: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

35

China. Masing-masing seniman menampilkan suatu karya musik dan tari yang

menjadi ciri khas dari kebudayaan etnis tersebut.

3.1 Teknis Acara

Pada kegiatan pagelaran musik gereja bernuansa etnis pastinya

memerlukan tahapan-tahapan kegiatan sebagai suatu event yang cukup besar di

Tapanuli Utara, perlunya kesiapan panitia dalam menyelenggarakan kegiatan

tersebut. Untuk itu sudah dari jauh hari panitia menyiapkan rancangan kegiatan

dalam mensukseskan acara tersebut, baik itu dari pengenalan acara pada

masyarakat sampai pada pertunjukan nantinya. Berikut adalah tahapan-tahapan

pelaksanaan kegiatan pagelaran musik gereja bernuansa etnis yang diadakan di

sopo partungkoan Tarutung.

3.1.1 Pawai

Sebelum kegiatan berlangsung panitia bersama pihak kepolisian

mengadakan pawai dalam rangka mengingat atau memberitahukan masyarakat

Tarutung agar kiranya dapat menghadiri acara pagelaran musik gereja bernuansa

etnis tersebut. Panitia dan pihak kepolisian membawa beberapa perwakilan dari

tiap-tiap etnis yang tampil untuk ikut dalam rombongan pawai agar masyarakat

Tarutung semakin tertarik untuk menghadiri acara tersebut. Pawai tersebut

dilaksanakan pada jam 16.30 dimulai dari Sopo Partungkoan mengelilingi kota

Tarutung.

Page 50: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

36

3.1.2 Ibadah

Sebelum kegiatan pagelaran musik gereja bernuansa etnis dimulai, terlebih

dahulu di awali dengan ibadah11

yang di bawakan oleh Pdt. Dra. Sondang A.H.

Hutagalung, AAS. Ibadah tersebut memakai tatanan ibadah gereja Protestan

dikarenakan mayoritas masyarakat disana beribadah di gereja HKBP dan GKPI.

Ibadah yang dilaksanakan merupakan ibadah singkat yang hanya menyanyikan

beberapa lagu dan khotbah yang dibawakan oleh Pdt. Dra. Sondang A.H.

Hutagalung. AAS dan ditutup dengan Doa Syafaat. Pelaksanaan ibadah singkat ini

bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih

karunia yang telah diberikan dan sebagai doa dalam melancarkan kegiatan musik

gereja bernuansa etnis.

3.1.3 Pertunjukan Musik Gereja Bernuansa Etnis

1. Paduan Suara Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Sebagai pembuka kegiatan pagelaran musik gereja bernuansa etnis

PPPMG mengundang paduan suara yang berasal dari Kabupaten Humbang

Hasundutan. Paduan Suara ini terdiri dari 19 perempuan dan 11 Laki-laki

yang didominasi oleh orang tua yang berasal dari gereja GKPI. Dalam

pagelarannya mereka menampilkan lagu Haleluya karya G.F. Handel.

11

Ibadah merupakan suatu ucapan syukur yang di berikan kepada sang pencipta melalui puji-pujian dan Doa.

Page 51: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

37

2. Etnis China

Penampilan etnis China didominasi oleh anak-anak yang berasal

dari sekolah disekitaran Kota Tarutung, mereka membawakan tari kipas

yang berasal dari kebudayaan China dengan iringan lagu rohani Bless The

Lord yang diaransemen dengan bahasa China dan musik yang bernuansa

China. Penampilan ini terdiri dari sembilan orang yaitu dua laki-laki dan

tujuh perempuan, dengan mengenakan pakaian adat tradisi China. Tarian

ini memiliki gerakan yang cepat dan riang sebagai tanda untuk

mengucapkan syukur dan sukacita kepada Sang Pencipta. Dahulu kala

tarian ini dipakai sebagai ritual pemujaan dan penghormatan untuk

memuja Dewa mitologi China, seiring berjalannya waktu tarian ini pun

berubah fungsi sebagai tarian hiburan dalam menjamu tamu dalam acara-

acara penting seperti acara kenegaraan.

Gambar 3.1 Pertunjukan Paduan Suara Kecamatan

Lintongnihuta

Dokumentasi: Penulis

Page 52: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

38

3. S Tradisi Band Medan

S Tradisi Band merupakan grup musik yang terdiri dari beberapa

pelajar yang bersekolah disekolah musik di kota Medan, mereka menjadi

pembuka dalam acara dan sekaligus menjadi penampilan penutup dari

pagelaran musik gereja bernuansa etnis, dengan membawakan konsep

musik kontemporer12

. Instrumen yang mereka mainkan ada taganing,

sulim, saxophone, keyboard, gitar, bass, dan drum. Lagu yang dibawakan

berjudul Ro Ma Ho Tibu Ma Ro Tu Jesus.

12

Kontemporer merupakan perkembangan seni yang berpengaruh dampak modernisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah contemporary art berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak perang dunia kedua

Gambar 3.2 Pertunjukan Etnis China

Dokumentasi: Penulis

Page 53: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

39

4. Etnis Karo

Etnis Karo dalam penyajiannya membawakan lagu rohani

“Kumasuk Ruang Maha Kudus” dengan aransmen musik yang khas

dengan nuansa etnis tersebut, dalam penyajiannya etnis Karo memakai

instrument kulcapi, keteng-keteng, gong penganak, keyboard dan bass.

Dalam pertunjukannya etnis karo memakai dua penari. Aransmen yang

dibuat dalam lagu Kumasuk Ruang Maha Kudus ini sangat kental

bernuansa Karo dikarenakan untuk mempermudah penari dalam mengikuti

alunan musik yang dimainkan. Pada saat pertunjukan berlangsung

penonton sangat menikmati paduan antara alunan musik dan tari yang

dikemas dengan sangat baik, penonton melihat gerakan tari yang anggun

diawal pertunjukannya dan ditutup dengan melodi patam-patam dimana

secara tiba-tiba musik relatif menjadi lebih cepat dan penari mengikuti

alunan musik yang berubah cepat. Ada beberapa gaya yang dikenal dalam

musik Karo yang terkait dengan gaya tarian dan tempo yaitu; gaya

Gambar 3.3 Pertunjukan Home Band S Tradisi

Dokumentasi: Penulis

Page 54: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

40

Simalungen Rayat dengan tempo 60-66, gaya Mari-mari dengan tempo

70-80, gaya Odak-odak dengan tempo 90-98, gaya Patam-patam dengan

tempo 98-105.

5. Etnis Toba

Etnis Toba sebagai etnis mayoritas menjadi suatu etnis yang

ditunggu-tunggu penampilannya oleh masyarakat Tarutung yang

diperankan oleh masyarakat asli Tarutung karena memang di sana banyak

muda-mudi yang memiliki talenta dalam memainkan musik tradisi Batak

Toba. Dalam penyajiannya etnis ini membawa musik uning-uningan13

dan

tari kreasi dengan lagu yang dibawa ialah lagu padan nauli. Pemain yang

membawakan etnis ini juga tergolong masih muda, mereka berasal dari

SMA HKBP 1 Tarutung.

13

Uning-uningan, sekumpulan alat musik Toba yang terdiri dari tiga bagian yaitu alat musik tiup seperti (tulila, sulim, sarune, sordam), alat musik pukul seperti (hesek, odap, taganing, ogung, garantung, saga-saga, jenggong) dan alat musik dawai seperti (hasapi, tanggetang, mengmung).

Gambar 3.4 Pertunjukan Etnis Karo

Dokumentasi: Penulis

Page 55: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

41

6. Etnis India

Sebagai etnis pendatang, penampilan etnis India juga menjadi

sorotan masyarakat Tarutung dimana penampilan etnis ini juga sangat

dinantikan oleh masyarakat karena mampu membuat penonton merasa

kagum dalam pertunjukannya, dan memiliki kesan yang baik dimata

masyarakat. Dalam penampilannya etnis ini lebih menonjolkan seni tari

dalam mengenalkan kebudayaannya, sedangkan musiknya mereka

memakai Midi. Konsep tarian yang dipertunjukkan oleh etnis India ini

ialah tarian muda-mudi dalam rangka mencari pasangan hidup, mereka

melalukan tarian ini untuk menarik perhatian lawan jenis.

Gambar 3.5 Pertunjukan Etnis Batak Toba

Dokumentasi: Penulis

Page 56: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

42

7. Etnis Mentawai

Penampilan etnis Mentawai diwakilkan oleh mahasiswa/mahasiswi

IAKPN (Institut Agama Kristen Protestan Negeri Tarutung) yang memang

berasal dari suku asli Mentawai, mereka membawakan musik dan tari

untuk memperkenalkan tradisi mereka. Pagelaran yang disajikan pun

sangat menarik dan banyak mendapat simpati penonton. Konsep

pertunjukkannya ialah seperti vokal grup dimana para talenta muda

membagi suara mereka menjadi beberapa warna suara yang membentuk

harmoni. Lagu yang dibawakan oleh etnis Mentawai ialah lagu Marolop

Olop Tondiki dalam bahasa Mentawai. Dalam pertunjukannya mereka

memakai pakaian tradisional Mentawai dimana pakaian tersebut seperti

dedaunan yang dibentuk seperti pakaian yang menutupi tubuh.

Gambar 3.6 Pertunjukan Etnis India

Dokumentasi: Penulis

Page 57: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

43

8. Etnis Melayu

Sebagai salah satu etnis asli Sumatera Utara tentunya etnis ini

menjadi sorotan bagi masyarakat Tarutung, ditambah dalam tiap

penyajiannya, etnis ini banyak melakukan manuver-manuver dalam

aransment musiknya, menciptakan cita rasa baru pada nyanyian-nyanyian

gereja. Etnis Melayu datang dari daerah Kota Medan dengan membawa

instrumen tradsi mereka seperti; Gendang Melayu, Biola, Akordion, serta

ditambah dengan instumen pendukung seperti gitar dan bass sebagai

pondasi lagu. Dalam pagelarannya etnis Melayu ini membawa lagu Ikut

Dikau Saja Tuhan yang diaransmen dengan nuansa Melayu. Adapun

aransmen yang dilakukan ialah aransmen pada pembukaan lagu seperti

intro lagu yang dibuat menyerupai melodi musik Melayu untuk menambah

cita rasa nuansa dalam pertunjukan musik dan tari Melayu.

Gambar 3.7 Pertunjukan Etnis Mentawai

Dokumentasi: Penulis

Page 58: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

44

9. Etnis Minang

Dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis Minang juga

turut menampilkan keseniannya, dalam pertunjukannya etnis Minang

membawakan lagu Di Badai Topan Dunia dengan arransmen yang

menggabungkan instrument asli Minang dengan instrument modern.

Pemain dalam etnis Minang terdiri dari delapan orang pemain, dua

penari dan enam pemusik, penari memakai busana tari khas Minang

denga aksesorisnya, dan musik yang dipakai dalam pertunjukan ialah

talempong, doal, gitar, keyboard dan vokal.

Gambar 3.8 Pertunjukan Etnis Melayu

Dokumentasi: Penulis

Page 59: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

45

Gambar 3.9 Pertunjukan Etnis Minang

Dokumentasi: Penulis

Page 60: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

46

BAB IV

TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR MELODI IKUT DI KAU

SAJA TUHAN, DI BADAI TOPAN DUNIA, DAN KUMASUK RUANG

MAHA KUDUS

4.1 Transkripsi

Transkripsi menurut ilmu Etnomusikologi merupakan proses penelitian

bunyi-bunyian sebagai hasil dari pengamatan dan pendengaran suatu musik ke

dalam bentuk simbol-simbol yang disebut dengan notasi. Dalam hal ini penulis

ingin memvisualisasikan melodi lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan

Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus. Untuk melakukan transkripsi dari lagu

Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha

Kudus, penulis akan memakai sistem notasi deskriptif yang dikemukakan oleh

Charles Seeger. Notasi deskriptif ini ditujukan untuk menyampaikan kepada

pembaca tentang ciri-ciri musik atau detail-detail komposisi musik yang belum

diketahui oleh pembaca.

Dalam bab ini, penulis memilih untuk melakukan transkripsi dan analisis

melodi dari lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk

Ruang Maha Kudus dengan menggunakan notasi Barat. Penulis memilih notasi

Barat agar dapat menggambarkan pergerakan melodi lagu lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus secara grafis

atau tertulis (dapat dilihat).

Page 61: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

47

4.1.1 Simbol Dan Notasi

Notasi-notasi yang digunakan dalam mentranskripsi melodi lagu Ikut Di

Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus

merupakan simbol-simbol notasi Barat. Berikut ini merupakan beberapa simbol

yang digunakan dalam hasil transkripsi dari lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di

Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus.

1. Pada gambar dibawah ini terlihat garis paranada yang memiliki lima garis

paranada dan empat spasi, dan memiliki empat tanda kres yang menunjukkan

nada dasar E = do, dan memiliki birama 4/4 dalam tanda kunci G

2. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/16 dan memiliki nilai

1/4 ketuk.

3. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/8 dan memiliki nilai ½

ketuk.

4. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/4 dan memiliki nilai 1

ketuk.

5. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/2 dan memiliki nilai 2

ketuk.

Page 62: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

48

6. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not penuh dan memiliki nilai

4 ketuk.

7. Pada gambar dibawah ini merupakan 2 simbol dari not 1/8 yang telah

digabungkan dan memiliki nilai 1 ketuk.

8. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/8 yang bagian depan

nya diberikan tanda titik yang di artikan bahwa tanda titik itu memiliki nilai

setengah dari not yang ada dibelakangnya. Artinya jika not dibelangkanya

bernilai 1/8 maka tanda titik itu bernilai 1/16, dan memiliki nilai 1/2 + 1/4

ketuk.

9. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari not 1/8 dan not 1/16 yang

bagian depan not 1/8 diberikan tanda titik yang di artikan bahwa tanda titik itu

memiliki nilai setengah dari not yang ada dibelakangnya. Artinya jika not

dibelakangnya bernilai 1/8 maka tanda titik itu bernilai 1/16, dan memiliki

nilai 1/8 + 1/16 + 1/16 ketuk, jika digabungkan menjadi 1 ketuk.

Page 63: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

49

10. Pada gambar dibawah ini merupakan simbol dari legato. Yang memiliki arti

dapat menyambungkan antara not yang satu dengan yang lainnya, contohnya

seperti dibawah ini jika not 1/8 dengan not 1/8 di berikan tanda legato maka

not itu bernilai 1 ketuk tanpa henti.

11. Pada gambar di bawah ini merupakan tanda berhenti yang bernilai 4 ketuk

12. Pada gambar di bawah ini merupakan tanda berhenti yang bernilai 2 ketuk

13. Pada gambar dibawah ini merupakan tanda berhenti yang bernilai 1 ketuk

14. Pada gambar di bawah ini merupakan tanda berhenti yang bernilai 1/2 ketuk

15. Pada gambar di bawah ini merupakan tanda berhenti yang bernilai 1/4 ketuk

Page 64: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

50

4.1.2 Transkripsi Lagu

Ikut Di Kau Saja Tuhan Cipt : J. Elginbury

Transkripsi : Esra Puja Tambunan

Page 65: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

51

Page 66: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

52

Page 67: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

53

Di Badai Topan Dunia Cipt : Ira D. Sankey 1985

Transkripsi : Esra Puja Tambunan

Page 68: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

54

Page 69: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

55

Page 70: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

56

Page 71: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

57

Page 72: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

58

Page 73: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

59

Page 74: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

60

Kumasuk Ruang Maha Kudus Dipopulerkan : Herlin Pirena

Transkripsi : Esra Puja Tambunan

Page 75: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

61

Page 76: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

62

Page 77: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

63

4.1.3. Tangga Nada (Scale)

Tangga nada dalam musik barat dapat diartikan sebagai satu kumpulan not

yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang telah ada (baku) sehingga

memberikan karakter tertentu. Dalam lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan dan lagu Di

Badai Topan Dunia, penulis memberikan urutan-urutan nada yang terendah

sampai nada yang tertinggi berdasarkan pemakaian nada.

Berdasarkan tangga nada yang dipakai dalam lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan

di atas, penulis melihat bahwa nada yang dipakai dalam lagu tersebut adalah nada

E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E’.

Berdasarkan tangga nada yang dipakai dalam lagu Di Badai Topan Dunia di

atas, penulis melihat bahwa nada yang dipakai dalam lagu tersebut adalah nada C-

D-E-F-G-A-B-C’.

Berdasarkan tangga nada yang dipakai dalam lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan

di atas, penulis melihat bahwa nada yang dipakai dalam lagu tersebut adalah nada

E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E’.

Ikut Di Kau Saja Tuhan

Di Badai Topan Dunia

Ku Masuk Ruang Maha Kudus

Page 78: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

64

4.1.4. Nada Dasar (Pitch Center)

Bruno Nettl mengemukakan ada tujuh cara untuk menentukan nada dasar

(pitch center/tonalitas) yaitu :

1. Patokan umum adalah melihat nada mana yang paling sering dipakai dan nada

mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut.

2. Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dapat dianggap sebagai nada

dasar, walaupun nada tersebut jarang dipakai.

3. Nada yang dipakai pada akhir (awal) komposisi atau pada akhir (awal) bagian-

bagian komposisi, dapat dianggap sebagai tonalitas dalam komposisi tersebut.

4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada atau posisi

persis ditengah-tengah dapat juga dianggap penting.

5. Interval-interval yang terdapat diantara nada-nada kadang dipakai sebagai

patokan.

6. Ada tekanan ritmis pada sebuah nada, juga dipakai sebagai tonalitas.

7. Harus diingat bahwa barang kali ada gaya-gaya musik yang mempunyai

sistem tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-patokan diatas.

Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti ini, cara terbaik tampaknya

adalah berdasarkan pengalaman, pengenalan yang akrab dengan gaya musik

tersebut akan dapat ditentukan tonalitas dari musik yang diteliti.

Dari kutipan diatas penulis melihat pernyataan pertama dan ketiga

disepakati penulis untuk menjadi patokan nada dasar pada lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus. Maka nada

dasar lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang

Maha Kudus dalam tulisan ini adalah nada E, C dan E.

Page 79: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

65

4.1.5. Wilayah Nada (Range)

Wilayah nada dalam sebuah komposisi musik adalah jarak antara nada

terendah dengan nada tertinggi yang ada pada melodi tersebut. Untuk

mempermudah penulis dalam mendapatkan wilayah nada lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus, maka melodi

lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha

Kudus tersebut akan dimasukkan ke dalam garis paranada untuk dapat melihat

dengan jelas susunan nada-nada yang ada pada lagu tersebut, dengan tujuan untuk

mempermudah penulis dalam melihat nada terendah dan tertinggi dalam lagu

tersebut. Wilayah nada lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan

Ku Masuk Ruang Maha Kudus dapat kita lihat pada gambar dibawah, berikut

adalah wilayah nada dari yang terendah hingga tertinggi.

Wilayah Nada Vokal

Wilayah Nada Biola

Ikut Di Kau Saja Tuhan

Wilayah Nada Talempong

Wilayah Nada Vokal

Di Badai Topan Dunia

Page 80: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

66

Ku Masuk Ruang Maha Kudus

4.1.6. Pola Kadensa (Cadence Patterns)

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni atau melodi penutup pada akhir

lagu atau di tengah kalimat, sehingga dapat dengan sempurna menutup lagu

tersebut. Dalam lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku

Masuk Ruang Maha Kudus penulis memilih melodi akhir sebagai pola kadensa.

Pola Kadensa Ku Masuk Ruang Maha Kudus

Pola Kadensa Ikut Di Kau Saja Tuhan

Pola Kadensa Di Badai Topan Dunia

Wilayah Nada Kulcapi

Wilayah Nada Vokal

Page 81: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

67

4.1.7. Formula Melodik (Melodic Formulas)

Formula melodi dalam hal ini terdiri atas bentuk, frasa, dan motif. Bentuk

adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa

adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Sedangkan motif adalah ide melodi

sebagai dasar pembentukan melodi. Berikut beberapa istilah untuk menganalisis

bentuk, yang dikemukakan oleh William P. Malm:

1 Repetitif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang diulang-ulang.

2 Ireratif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang memakai formula melodi yang

kecil dengan kecenderungan pengulang-pengulang di dalam keseluruhan

nyanyian.

3 Strofic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks

nyanyian/melodi yang baru atau berbeda.

4 Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian/melodi terjadi

pengulangan pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan

melodi.

5 Progressive yaitu bentuk nyanyian/melodi yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

Pada lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk

Ruang Maha Kudus, penulis menyimpulkan dari kutipan diatas bahwa bentuk

melodi lagu ini adalah bentuk Repetitif dimana dalam lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus tersebut

dinyanyikan dengan melodi yang sama dan lirik yang sama juga.

Page 82: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

68

4.1.8. Kontur (Contour)

Kontur adalah sebuah alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik

garis. Menurut Malm ada beberapa jenis kontur (Malm dalam Jonson 2000:76).

Jenis-jenis tersebut antara lain:

1. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnya naik dari nada rendah ke nada

yang lebih tinggi. seperti tampak pada gambar dibawah:

2. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke

nada yang rendah. seperti tampak pada gambar dibawah:

3. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari (a) nada yang

rendah ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah atau dari (b)

nada yang tinggi ke nada yang rendah, kemudian kembali ke nada yang tinggi.

Seperti tampak pada gambar dibawah:

(a) (b)

4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari

nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti tampak pada

gambar dibawah:

Page 83: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

69

5. Statis, yaitu garis melodi yang sifatnya tetap atau apabila gerakan-gerakan

intervalnya terbatas, seperti tampak pada gambar dibawah:

→ Dari jenis-jenis kontur yang tertera diatas, dalam lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha Kudus terdapat alur,

yaitu: Pendulous

4.1.9. Analisis Ritem

1. Tempo : 80-85

2. Durasi nyanyian : Ikut Dikau Saja Tuhan, 6 menit 55 detik

Di Badai Topan Dunia 3 menit 35 detik

Ku Masuk Ruang Maha Kudus 1 menit 52 detik

3. Meter : 4/4

4. Melodi musikal : Melodi musikal etnis Melayu dalam lagu Ikut

Dikau Saja Tuhan terdapat pada bar ke 4-12, 16-17,

20, 24-25, 28-36, 40-41, 44, 48-49, 52-60. Melodi

Page 84: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

70

etnis Melayu tersebut dimainkan pada alat musik

biola yang mengambil pola melodi Melayu.

: Melodi musikal etnis Minang dalam lagu Di Badai

Topan Dunia terdapat pada keseluruhan bar yang

dimainkan pada alat musik talempong. Melodi

Minang dimainkan dari bar 1-90 yang menciptakan

melodi khas Minang dalam lagu tersebut.

: Melodi musikal etnis Karo dalam lagu Kumasuk

Ruang Maha Kudus terdapat pada keseluruhan bar

yang dimainkan pada alat musik keteng-keteng dan

penganak. Permainan alat musik tersebut sudah

termasuk untuk menambah nuansa etnis Karo dalam

lagu tersebut.

4.1.10. Bentuk (Form)

Bentuk dapat diartikan sebagai hubungan antara bagian-bagian dari sebuah

komposisi musik dan hal ini merupakan struktur dari keseluruhan sebuah

komposisi termasuk hubungan diantara unsur-unsur melodis dan ritmis. Dalam

lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan, Di Badai Topan Dunia dan Ku Masuk Ruang Maha

Kudus dapat kita lihat bawah:

1. Dalam lagu Ikut Di Kau Saja Tuhan (Melayu) memiliki bentuk A-B-B-C-

A-B-C-A.

Page 85: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

71

2. Terdapat sebuah intro diawal lagu dan 2 frasa dalam lagu Ikut Di Kau Saja

Tuhan (Melayu).

3. Dalam lagu Di Badai Topan Dunia (Minang) memiliki bentuk A-B-C-A-

B-C-A-B-C-A-B-C-A.

4. Terdapat sebuah intro diawal lagu dan 2 frasa dalam lagu Di Badai Topan

Dunia (Minang).

Frasa A

Frasa B

Frasa C

Frasa A

Page 86: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

72

5. Dalam lagu Ku Masuk Ruang Maha Kudus (Karo) memiliki bentuk A-B-A-B-

C.

6. Terdapat sebuah intro diawal lagu dan 2 frasa dalam lagu Ku Masuk Ruang

Maha Kudus (Karo).

Frasa B

Frasa C

Frasa A

Frasa B

Page 87: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

73

Frasa C

Page 88: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh bab yang telah penulis uraikan, penulis dapat menyimpulkan

bahwasanya pagelaran musik gereja bernuansa etnis ini sangat berdampak baik

bagi masyarakat Tarutung karena dengan adanya kegiatan ini telah meningkatkan

solidaritas antar suku dan agama dalam bermasyarakat. Kegiatan ini sangat

bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian anak muda dalam melestarikan

kebudayaan yang dimiliki dan juga untuk mengembangkan kreativitas dalam

berkesenian. Dalam pertunjukannya sangat mengandung nuansa etnis dimana

dalam tiap pertunjukan seniman membawakan lagu dengan gaya etnis yang

dimilikinya seperti halnya lagu Bless The Lord yang diubah kedalam bahasa

China, lagu Marolop Olop Tondiki yang di ubah kedalam bahasa Mentawai.

Keberadaan pagelaran musik gereja seperti ini sangat diperlukan bagi kaum muda

untuk lebih lagi memahami konsep musik seperti paduan musik gereja yang

notabene memakai musik barat dengan dicampurkan dengan musik tradisi.

5.2 Saran

Sebagai event besar yang bertemakan budaya dan rohani, pagelaran musik

gereja bernuansa etnis haruslah di persiapkan dengan tahapan yang berstruktur

agar nantinya mendapatkan hasil yang maksimal. Saran penulis adalah

meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya kegiatan pagelaran

musik gereja bernuansa etnis ini, karena masih ada juga beberapa kelompok

masyarakat yang tidak tahu tentang kegiatan tersebut. Tentunya acara ini tidak

Page 89: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

75

akan berjalan maksimal tanpa ada dukungan dari pemerintah daerah Tapanuli

Utara, diharapkan pemerintah juga berperan aktif dan saling bekerjasama dengan

panitia acara untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Sebagai masyarakat yang

memiliki budaya kita haruslah mempertahankan, memelihara, dan

mengembangkan kebudayaannya. Tentunya pada pagelaran musik gereja yang

diadakan di Tarutung ini patut untuk mendapat apresiasi karena menciptakan

wadah bagi para seniman tradisi untuk dapat menyalurkan kreativitasnya dalam

berkesenian ditambah lagi dengan adanya kegiatan ini dapat mengubah pemikiran

masyarakat tentang musik tradisi yang dulunya tidak dapat dimainkan kedalam

ibadah gereja, kini dengan seiringnya waktu, masyarakat dapat menerima masuk

nya musik tradisi kedalam ibadah gereja. Diharapkan kegiatan seperti ini akan

terus berlanjut untuk tetap dapat menjaga kekayaan budaya yang kita miliki,

perlunya peranan pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kegiatan-kegiatan

seperti ini, agar nantinya pagelaran musik gereja bernuansa etnis ini terus

mengalami kemajuan dan menjadi pertunjukan yang akan terus ditunggu-tunggu

oleh masyarakat.

Page 90: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

76

DAFTAR PUSTAKA

Bastomi, Suwaji. 1992. Seni dan Budaya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Eidheim, Harald. 1988. Ciri Etnik Sebagai Cacat Sosial. Jakarta: UI Press.

Emzir. 2012. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali

Pers.

Hardjana, S. 2003. Corat-coret: Musik Kontemporer Dulu Dan Kini :

Diterbitkan atas kerjasama Ford Foundation dan Masyarakat Seni

Pertunjukan Indonesia.

Hermin. 2000. Seni Tentang Pertunjukan. Semarang : CV Aneka Ilmu.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta:

Depdikbud.

Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang : IKIP Semarang Press.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT.Gramedia.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

Listya, Agastya Rama. 2011. “Kontekstualisasi Musik Gerejawi: Sebuah

Keniscayaan”. Karya Ilmiah.

Listya, Agastya Rama. 2011. “Kontekstualisasi Musik Gerejawi Dan

Aplikasinya Dalam Komposisi Musik Koral Sakral Indonesia”.

Karya Ilmiah.

Maleong, J Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mardalis. 2010. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Maryaeni. 2005. Metode penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Maryoto. 1989. Sejarah Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi.

Merriam P. Alan. 1964. The Antropology Of Music. Chicago: Northwestern

University Press.

Nakagawa, Shin. 2000. Musik Dan Kosmos: Sebuah Pengantar

Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nettl Bruno. 1964. The Study Of Etnomusikologi: Twenty-Nine Issues And

Concepts. Urbana: University Of LIIinois Press.

Nettl Bruno. 1964. Teori Dan Metode Dalam Etnomusikologi. (alihbahasa

Nathalian H.P.D.P) Jayapura Center Of Music.

Riantiarno, N. 2011. KITAB TEATER Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Samosir, H, Agustina. 2014. “Musik Dalam Ibadah Gereja HKBP Pasar

Melintang Medan: Penggunaan, Fungsi, Dan Perubahan”. Tesis S2.

Medan.

Santoso, E, 2003. Musik Dalam Ibadah. Jurnal Theologia Aletheia.

Sihotang, H, R. Giat. 2014. “Penggunaan, Fungsi, Dan Perubahan Musik

Pengiring Dalam Ibadah Yang Dilakukan Pemuda-Pemudi Di

Gereja GKPI Maranatha Perumnas Simalingkar Medan”. Skripsi

Page 91: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

77

Sarjana S1. Medan: Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Suharto, M. 1990. Pendidikan Seni Musik Buku Guru Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta : Depdikbud.

Sukarto, Aristarchus. 1994. Kontekstualisasi Musik Gerejawi: Suatu

Pertimbangan Teologis Dan Kultural Dalam Musik Gereja.

Yogyakarta: Jurnal Teologi Duta Wacana Gema No. 48 Fakultas

Teologi UKDW.

Suriasumantri, J.S. 1982. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Susetyo, Bagus. 2007. Pengkajian Seni Pertunjukan Indonesia, Semarang.

Sumber Internet

BPS. 2017. Kecamatan Dalam Angka. http://tapanuliutarakab.bps.go.id

KBBI. 2019. Pengertian Suku: http://kbbi.web.id/suku.html

Bona Pasogit Tapanuli Utara. 2014. Visi.

http://bonapasogittapanuliutara.blogspot.com/2014/06/bupati-taput-

lantik-pejabat-eselon-ii.html

Tapanuli Media. 2013. Visi. http://www.tapanulimedia.co.id/2013/09/visi-

misi-nikson-mauliate-2014-2019.html

Page 92: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

78

LAMPIRAN

Kata Sambutan

Gambar: Pidato Ketua Panitia Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis

Bapak Amudi Lumbantobing S.Sn, M.Hum.

Dokumentasi: Penulis

Gambar: Pidato Bupati Tapanuli Utara Bapak Drs. Nikson Nababan

Dokumentasi: Penulis

Page 93: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

79

Pemberian Cendramata

Gambar: Pemberian Cendramata Dari Bupati Tapanuli Utara Bapak

Drs. Nikson Nababan Kepada Perwakilan Tim Etnis India

Dokumentasi: Penulis

Gambar: Pemberian Cendramata Dari Ketua Panitia Pagelaran Musik

Gereja Bernuansa Etnis Bapak Amudi Lumbantobing S.Sn, M.Hum.

Kepada Perwakilan Tim Etnis Mentawai

Dokumentasi: Penulis

Page 94: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

80

Foto Bersama

Gambar: Foto Bersama Perwakilan Tim Pagelaran Musik Gereja Bernuansa

Etnis Menerima Cendramata

Dokumentasi: Penulis

Gambar: Foto Bersama Seluruh Tim Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis

Dokumentasi: Penulis

Page 95: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

81

Foto Bersama Informan

Gambar: Foto Penulis Bersama Informan Sekaligus

Ketua Panitia Pagelaran Musik Gereja Bernuansa

Etnis Bapak Amudi Lumbantobing S.Sn, M.Hum.

Page 96: ANALISIS MUSIKAL LAGU-LAGU GEREJA YANG … · mendeskripsikan lagu-lagu gereja yang ditampilkan dalam pertunjukan musik gereja bernuansa etnis di Tarutung. Kata Kunci : Etnis, Pertunjukan,

82

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Amudi Lumbantobing, M.Hum

Umur : 48 Tahun

Alamat : Saitnihuta, Hutatoruan, Tarutung

Pekerjaan : Dosen STAKPN Tarutung

Pembina dan pelatih PSM IAKN Tarutung

(Ketua panitia Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis)

2. Nama : Natal Lumbantobing, S.Th

Umur : 40 Tahun

Alamat : Saitnihuta, Hutatoruan, Tarutung

Pekerjaan : Pegawai STAKPN Tarutung

Pemain musik keyboard Bahana Star Musik

(Sekretaris panitia Pagelaran Musik Gereja Bernuansa Etnis)

3. Nama : Sannur Dame Friska Sinaga, M.Sn

Umur : 47 Tahun

Alamat : Medan

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Pelatih paduan suara

(Pelatih dari tim home band S Tradisi)

4. Nama : Setia Budi Pasaribu

Umur : 25 Tahun

Alamat : Hutagalung Siwalu Ompu

Pekerjaan : Wiraswasta

(Sebagai penonton acara Pagelaran Musik Gereja Bernuansa

Etnis)