ANALISIS METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN …
Transcript of ANALISIS METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN …
1
ANALISIS METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN VOLUME
BETON PADA KOLOM LANTAI 9 AS 1P-1S APARTEMEN DI BOGOR
1Asri Wulan, S.T., M.T.
2Juniarso, S.T., M.T.
1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Kolom dengan beton bertulang merupakan salah satu elemen struktur penting pada
bangunan yang berfungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi yang
terdiri dari campuran beton dan baja tulangan yang berfungsi sebagai menyangga beban
aksial tekan vertikal. Metode pelaksanaan pekerjaan kolom menggunakan metode
konvensional yang dimana semua pekerjaan kolom dikerjakan langsung di lapangan,
dimulai penentuan as kolom, penulangan kolom, pembuatan bekisting kolom, pemasangan
bekisting kolom, pengecoran kolom, pembongkaran bekisting kolom dan perawatan beton.
Perhitungan kebutuhan material yang utama pada balok, salah satunya menentukan
kebutuhan volume beton. Maka dilakukan perhitungan volume beton pada kolom lantai 9
as 1P-1S. Perhitungan volume beton pada kolom didapat bahwa untuk satu buah kolom
dengan tipe C04 dibutuhkan volume beton sebesar 1,156 m3 sehingga untuk semua kolom
C04 pada kolom lantai 9 As 1P-1S dibutuhkan volume beton sebanyak 4,624 m3.
Kata kunci: Metode Pelaksanaan, Kolom, Kebutuhan Volume Beton.
2
PENDAHULUAN
URAIAN UMUM
Pekerjaan struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian, yaitu struktur
bawah dan struktur atas. Pekerjaan yang dilakukan pada bagian struktur bawah
adalah pekerjaan yang berada di bawah permukaan tanah seperti fondasi dan
struktur bawah lainnya. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan pada bagian struktur
atas adalah pekerjaan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok,
plat, tangga, dan dinding geser.
Pekerjaan struktur atas pada konstruksi merupakan struktur yang
menerima beban yang sangat besar. Beban-beban yang bekerja pada struktur
seperti beban mati, beban hidup, beban gempa dan beban angin menjadi bahan
perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah
gaya-gaya yang bekerja pada setiap komponen struktur, kemudian dapat
dilakukan analisis struktur untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang dan
tulangan yang dibutuhkan oleh masing-masing struktur (Gideon dan Takim, 1993).
Masalah khusus yang diambil berkaitan dengan pekerjaan struktur atas,
yaitu metode pelaksanaan dan perhitungan kebutuhan volume beton pada kolom
lantai 9 as 1p-1s.
TUJUAN
1. Mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom.
2. Menghitung volume pengecoran kolom pada lantai 9 As 1P-1S.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada proses penelitian ini yaitu metode
observasi. Metode observasi adalah metode penelitian yang dilakukan dengan
pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Objek tersebut yaitu
kolom yang berfungsi sebagai memikul beban yang disalurkan dari balok
bangunan. Metode penelitian ini digunakan untuk membahas mengenai tahapan
pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan kebutuhan volume beton pada kolom
lantai 9 as 1p-1s yang akan dijelaskan lebih detail pada subbab pembahasan.
3
PEMBAHASAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996). Tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom pada apartemen di Bogor adalah
sebagai berikut:
4
Gambar 1.1 Tahapan Pekerjaan Kolom
1. Penentuan As Kolom
Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur Theodolite. Titik as kolom harus ditentukan secara akurat
karena sangat menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Jika terjadi kesalahan
5
dalam penentuan titik as, maka letak as kolom akan berubah dengan kolom
dibawahnya atau diatasnya.
2. Penulangan Kolom
Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai 9 as 1P-1S
digunakan kolom tipe C04 dengan mutu beton f’c 30 Mpa, sengkang D13-100
(Tumpuan) & D13-150 (Lapangan), panjang overlap sebesar 1,3 Ld. Tulangan
kolom dikerjakan pada workshop pembesian (tulangan kolom pre-cast) lalu untuk
diangkat dengan mengunakan tower crane dan kemudian dipasang.
3. Pembuatan Bekisting Kolom
Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk
membentuk beton pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh
bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Dalam pengerjaan beton, bekisting
memegang peranan penting. Bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu yang
sesuai dengan jenis pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya
konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul
ketika beton dituang.
4. Pemasangan Bekisting Kolom
Setelah tulangan kolom dipasang dan bekisting telah selesai dikerjakan
di los kerja, maka langkah selanjutnya yaitu pemasangan bekisting. Bekisting
diangkat dengan bantuan alat tower crane dari los kerja menuju lokasi
pemasangan.
5. Pengecoran Kolom
Pada pengecoran kolom ketinggian 3 m dilakukan 1 kali pengecoran.
Pengecoran kolom dilakukan dengan mengunakan bucket dan pipa tremi dengan
bantuan dari alat tower crane. Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan
tulangan kolom dan bekisting kolom telah selesai dikerjakan dan telah mendapat
persetujuan melalui surat izin pengecoran dari konsultan pengawas.
6
6. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan sehari setelah pengecoran.
Kondisi paling ekstrim adalah 6 jam setelah pengecoran. Diasumsikan bahwa
beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal. Pembongkaran
bekisting harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas pembangunan
apartemen dan pada saat proses pelepasan dilakukan dengan hati – hati untuk
menghindarkan kolom dari kerusakan. Bekisting yang telah dilepas tersebut
diangkat dengan bantuan tower crane dan dibersihkan bagian permukaan
dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian dipasang pada kolom berikutnya.
7. Perawatan Beton
Setelah pembongkaran bekisting, harus dilakukan perawatan beton
(curring), yaitu dengan pemberian compound pada permukaan beton atau dengan
berbagai cara sesuai dengan jenis struktur yang dilaksanakan. Perawatan beton
(curring) berfungsi untuk melindungi beton selama berlangsungnya proses
pengerasan beton terhadap sinar matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau
aliran air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
7
Gambar 1.2 Denah Kolom Lantai 9
PERHITUNGAN VOLUME BETON PADA KOLOM
Pada pembangunan apartemen di Bogor ini memiliki tipe kolom yang
berbeda-beda. Pada lantai 9 As 1P-1S kolom yang digunakan adalah tipe C04.
Gambar 1.3 Detail Tulangan Kolom C04
8
Tabel 1.1 Data Dimensi Kolom Lantai 9 As 1P-1S
No. Tipe
Kolom Jumlah
Dimensi
(mm)
Tinggi
(mm)
1. C04 4 350 x 1100 2800
Tabel 1.2 Data Penulangan Kolom Lantai 9 As 1P-1S
No. Tipe
Kolom
Tulangan
Utama
Tulangan Sengkang Tulangan Pengikat
Tumpuan Lapangan Arah X Arah Y
1. C04 6 D19 + 16 D16 D13 – 100 D13 - 150 D13 8 D10
Pada Tabel 5.1 dan 5.2 merupakan data dimensi dan penulangan kolom
lantai 9 As 1P-1S. Tipe kolom C04 memiliki diameter tulangan utama yang
berbeda-beda yaitu D19 dan D16. Dimensi pada kolom C04 adalah 350 x 1100
mm.
Perhitungan Volume Total Kolom
Berikut ini adalah perhitungan volume kolom tipe C04 berdasarkan data
yang ada pada Tabel 1.1.
1. Menghitung volume kolom C04
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 1100 x 350 x 2800
= 1.078.000.000 mm3
= 1,078 m3
2. Menghitung volume kolom C04 sebanyak 4 kolom
Volume Total = Panjang x Lebar x Tinggi x Banyak Kolom
= 1100 x 350 x 2800 x 4
= 4.312.000.000 mm3
= 4,312 m3
9
Perhitungan Volume Total Kolom
Berikut ini merupakan perhitungan volume tulangan total pada kolom C04
berdasarkan data dibawah ini:
Panjang : 1,100 m
Lebar : 0,350 m
Berat Jenis Baja : 7850 kg/m3
Tinggi Level Lantai : 2,800 m
Panjang Tulangan Utama = Level Lantai
= 2,800 m
Volume Tulangan Utama = Panjang Tulangan Utama x (Jumlah Tulangan
Utama x Luas Tulangan)
= 2,800 x [(6 x 1
4 x π x 0,0192) + (16 x
1
4 x π x
0,0162)]
= 0,014 m3
Panjang Tulangan Sengkang = [(Panjang – Tebal Selimut Beton x 2) + (Lebar –
Tebal Selimut Beton x 2)] x 2 x Panjang Tekukan
x 2
= [(1,100 – 0,040 x 2) + (0,350 – 0,040 x 2)] x 2
+ 0,078 x 2
= 2,736 m
Jumlah Tulangan = x 2
Sengkang Tumpuan
= (0,700
0,100) x 2
= 14 Batang
Jumlah Tulangan =
Sengkang Lapangan
(
14
tinggi kolom
Jarak Pemasangan Sengkang)
(
12 tinggi kolom
Jarak Pemasangan Sengkang)
10
= (1,400
0,150)
= 10 Batang
Volume Tulangan Sengkang = ((Panjang Tulangan Sengkang x Jumlah
Tulangan Sengkang Tumpuan) + (Panjang
Tulangan Sengkang x Jumlah Tulangan
Sengkang Lapangan)) x Luas Tulangan
= ((2,736 x 14) + (2,736 x 10)) x 6 x ( 1
4 x π x
0,0132)
= 0,052 m3
Panjang Tulangan Ties Arah X = (Panjang – Tebal Selimut Beton x 2) + Panjang
Tekukan x 2
= (1,100 – 0,040 x 2) + 0,078 x 2
= 1,176 m
Panjang Tulangan Ties Arah Y = (Lebar – Tebal Selimut Beton x 2) + Panjang
Tekukan x 2
= (0,350 – 0,040 x 2) + 0,078 x 2
= 0,426 m
Jumlah Tulangan Ties = Jumlah Tulangan Sengkang Tumpuan +
Jumlah Tulangan Sengkang Lapangan
= 14 + 10
= 24 Batang
Volume Tulangan Ties = (Panjang Tulangan Ties arah X x Volume
Tulangan Ties Arah X x 1 x Jumlah Tulangan
Ties) + (Panjang Tulangan Ties Arah Y x
Volume Tulangan Ties Arah Y x 8 x Jumlah
Tul. Ties)
11
= (1,176 x ( 1
4 x π x 0,0132 x 7850) x 1 x 24) +
(0,426 x ( 1
4 x π x 0,0102 x 7850) x 8 x 24)
= 0,010 m3
Volume Tulangan Kolom = Volume Tulangan Utama + Volume Tulangan
Sengkang + Volume Tulangan Ties
= 0,014 + 0,052 + 0,010
= 0,076 m3
Total Volume Tulangan Kolom = Volume Tulangan Kolom x Jumlah Kolom
= 0,076 x 4
= 0,304 m3
Perhitungan Volume Beton Kolom
Berikut ini adalah perhitungan volume beton kolom tipe C04 berdasarkan
perhitungan volume kolom dan volume tulangan total.
1. Volume Beton untuk Satu Kolom Tipe C04
Volume Beton = Volume Kolom – Volume Tulangan
= 1,078 – 0,076
= 1,002 m3
2. Volume Beton untuk Kolom tipe C04 pada As 1P-1S
Volume Beton Total = Volume Beton x Jumlah Kolom
= 1,002 x 4
= 4,008 m3
Hasil Perhitungan Volume Beton Pada Kolom
Kolom yang terdapat pada lantai 9 As 1P-1S terdiri dari 4 buah kolom
bertipe sama yaitu tipe C04. Setelah dilakukan perhitungan volume beton pada
kolom tipe C04 pada kolom lantai 9 As 1P-1S yang mengacu pada SNI 2847:2013
tentang Persyaratan Beton Struktur Untuk Bangunan Gedung untuk pekerjaan
12
struktur apartemen di Bogor. Berdasarkan perhitungan tersebut didapat bahwa
untuk satu buah kolom dengan tipe C04 dibutuhkan volume beton sebesar 1,156
m3 sehingga untuk kolom C04 pada kolom lantai 9 As 1P-1S dibutuhkan volume
beton sebanyak 4,624 m3.
KESIMPULAN
1. Tahapan pelaksanaan pekerjaan Kolom terdiri dari penentuan As kolom,
penulangan kolom, pembuatan bekisting kolom, pemasangan bekisting
kolom, pengecoran kolom, pembongkaran bekisting kolom dan perawatan
beton.
2. Perhitungan volume beton pada kolom lantai 9 As 1P-1S didapat bahwa untuk
satu buah kolom dengan tipe C04 dibutuhkan volume beton sebesar 1,156 m3
sehingga untuk semua kolom C04 pada kolom lantai 9 As 1P-1S dibutuhkan
volume beton sebanyak 4,624 m3.
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia, 2003, Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung Dan Sipil,
Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lauwtjunnji, Kait Untuk Sengkang Begel, 25 Agustus 2019,
https://lauwtjunnji.weebly.com/kait-untuk-sengkangbegel.html
Sejakti Amien, 2009, Metode Kerja Bangunan Sipil, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Situs Teknik Sipil, 2018, Bagian Bekisting Kolom dan Tahapan, 28 Agustus 2019,
https://www.situstekniksipil.com/2018/12/bagian-bekisting-kolom-dan-
tahapan.html
SNI 2847-2013, 2013, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung,
Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
SNI 2052-2017, 2017, Baja Tulangan Beton, Jakarta, Badan Standarisasi
Nasional.