Analisis materi ajar dan pembelajaran kimia sekolah menengah xi tahun ajaran 2010
Click here to load reader
-
Upload
ainun-mardhiah -
Category
Documents
-
view
5.958 -
download
3
Transcript of Analisis materi ajar dan pembelajaran kimia sekolah menengah xi tahun ajaran 2010
ANALISIS MATERI AJAR DAN PEMBELAJARN KIMIA
PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2010/2011
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AINUN MARDHIAH
NIM. 8116142002
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Analisis Materi Ajar Kimia
Sekolah Lanjutan dan Menengah
PRODI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
ABSTRAK
Telah dilaksanakan penelitian di SMA Negeri 12 Banda Aceh pada tanggal 5 dan
6 September 2011. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kesesuaian materi
kimia dengan kurikulum satuan pendidikan yang ada di SMA Negeri 12 Banda
Aceh, mengetahui proses pembelajaran kimia di SMA Negeri Banda Aceh,
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda
Aceh, dan mengetahui masalah-masalah pembelajaran kimia yang ditemukan di
SMA Negeri 12 Banda Aceh. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana kesesuaian materi kimia dengan kurikulum
satuan pendidikan yang ada di SMA Negeri 12 Banda Aceh, bagaimana proses
pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh, bagaimana respon siswa
terhadap pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh, dan masalah-
masalah pembelajaran kimia yang ditemukan di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMA Negeri 12 Banda
Aceh, dan sampel penelitian ini diambil secara acak/random sampling yang
berjumlah 22 siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis
data mengunakan analisis statistik persentase (%). Hasil penelitian yang diperoleh
adalah adanya kesesuaian antara kurikulum dan silabus dengan perangkat
pembelajaran guru dan penerapannya dalam pembelajaran di kelas. Metode yang
digunakan guru adalah metode ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab,
sedangkan metode yang sering digunakan guru dalam proses belajar mengajar
adalah metode ceramah yaitu sebanyak 31,8% selain . 72,7% siswa mengatakan
guru tidak pernah menggunakan media saat proses belajar mengajar.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan pendidikan yang paling
tinggi dalam hirarkis tujuan-tujuan pendidikan yang ada, yang bersifat ideal
dan umum yang dikaitkan dengan falsafah pancasila. Menurut Undang-
undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Tujuan
pendidikan nasional adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang
beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap, mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan (UU No. 2 Tahun 1989).
Pendidikan merupakan faktor penting yang tidak dapat dipisahkan dari
hidup seseorang, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidikan dapat mengubah tingkah laku seseorang untuk terus berkembang
dari satu masa ke masa selanjutnya. Pendidikan merupakan proses
pengembangan kepribadian, artinya pendidikan ditujukan kepada
pengembangan segenap potensi yang dimiliki anak didik secara keseluruhan
yang berjalan secara kontinue, sehingga mampu mengembangkan potensinya
kearah yang lebih baik.
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah
kurikulum, Karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang
dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun
penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah.
Kurikulum adalah sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan untuk
anak didik, artinya semua keinginan atau hasil-hasil belajar yang diinginkan
disusun dan ditulis dalam bentuk program pendidikan yaitu kurikulum, yang
wujudnya adalah buku kurikulum beserta petunjuk-petunjuknya.
Berdasarkan pp No.19 Tahun 2005, kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun, dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pada tahun 2006,
pemerintah meluncurkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
meluaskan partisipasi kreatif guru, pengelola sekolah, dan murid dalam
proses belajar mengajar berdasarkan suatu rumusan kompetensi yang
ditentukan. Silabus pada setiap mata pelajaran disusun berdasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mengacu pada Badan
Nasional Standar Pendidikan (BNSP).
Secara hakiki dengan diberlakukannya KTSP membawa konsekuensi
terhadap guru untuk mampu menyusun materi pelajaran sendiri sesuai dengan
situasi dan kondisi di setiap sekolah. Kesesuaian antara materi ajar dengan
kurikulum harus benar-benar diperhatikan sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku.
Materi ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang
akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan materi ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi
dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar merupakan
informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
Meskipun sekolah telah memiliki kewenangan dalam menyusun
kurikulum dan materi ajar yang telah disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
siswa, namun masih banyak siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) dan
masih didapati adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN. Inilah yang
menjadi indikator yang menunjukkan bahwa masih ada masalah-masalah
pembelajaran yang terjadi disekolah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah
adalah
Bagaimana kesesuaian materi kimia dengan kurikulum satuan pendidikan
yang ada di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Bagaimana proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran kimia di SMA Negeri 12
Banda Aceh.
Masalah-masalah pembelajaran kimia yang ditemukan di SMA Negeri 12
Banda Aceh.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
Mengetahui kesesuaian materi kimia dengan kurikulum satuan pendidikan
yang ada di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Mengetahui proses pembelajaran kimia di SMA Negeri Banda Aceh.
Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kimia di SMA Negeri 12
Banda Aceh.
Mengetahui masalah-masalah pembelajaran kimia yang ditemukan di
SMA Negeri 12 Banda Aceh.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 12 Banda Aceh yang
beralamat di Jln. Panglima Nyak Makam Kota Baru Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh, yang belangsung tanggal 5 dan 6 September 2011. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif, menurut Koentjaraningrat mengatakan
bahwa “Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau
untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
dalam masyarakat.” (Koentjaraningrat; 1991)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X SMU 12
Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak (Simple
Random Sampling), yaitu siswa kelas X-1 sebanyak 22 siswa.
2.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, angket, dan dokumentasi.
2.1.1. Wawancara.
wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
penerapan Kurikulum tingkat satuan Pendidikan disekolah, baik itu
silabus, materi ajar yang digunakan serta masalah-masalah yang timbul
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
2.1.2. Observasi.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang keadaan sekolah,
apakah di SMA 12 Banda Aceh terdapat sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran kimia, seperti perpustakaan dan
jumlah buku-buku kimia yang relevan yang tersedia di perpustakaan,
serta proses belajar mengajar, bagaimana guru menjelaskan materi kimia
kepada siswa dan bagaimana respon siswa dalam pembelajaran tersebut.
2.1.3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang perangkat
pembelajaran guru, seperti Silabus, RPP dan media pembelajaran serta
jumlah siswa dan guru.
2.1.4. Angket
Angket digunakan untuk memperoleh data tentang kesiapan siswa dalam
belajar kimia dan kesiapan guru dalam proses belajar mengajar. Angket
dibagikan kepada siswa-siswi kelas X-1 tahun ajaran 2011/2012 yang
berjumlah 22 siswa.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. kesesuaian materi kimia dengan kurikulum satuan pendidikan yang
ada di SMU 12 Banda Aceh.
Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang
kurikulum dan guru bidang studi kimia yang bersangkutan bahwa kurikulum
yang digunakan di sekolah adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), materi kimia yang di ajarkan telah dirancang sesuai dengan silabus
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), tetapi karena pembelajaran
kimia di kelas X hanya 3 jam dalam seminggu, sering materi dan indikator
yang diharapkan tidak mencapai target, walaupun demikian para guru sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai indicator yang diharapkan.
Adapun silabus mata pelajaran Kimia kelas X SMA 12 Banda Aceh dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1. Silabus mata pelajaran kimia kelas X semester 1 dan 2
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
bahan/alat
1. Memahami
struktur atom
berdasarkan teori
atom Bohr, sifat-
sifat unsur, massa
atom relatif, dan
sifat-sifat periodik
unsur dalam tabel
periodik serta
menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
konfigurasi
elektron
Perkembangan
tabel periodik
unsur
Mengkaji literatur tentang
perkembangan tabel periodik
unsur dalam kerja kelompok.
Presentasi hasil kajian untuk
menyimpulkan dasar
pengelompokan unsur-unsur.
Membandingkan perkembangan
tabel periodik unsur untuk
mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.
Menjelaskan dasar
pengelompokkan unsur-unsur.
Jenis tagihan:
- tugas
kelompok
- kuis
- ulangan
Bentuk
instrumen
- laporan
tertulis
- penilaian
sikap.
4 Jam Sumber
- Buku
Kimia
- Tabel
periodik
- Kartu
unsur
Bahan
- Lembar
Kerja
Siwa
(LKS)
Struktur atom Mengkaji tabel periodik unsur
untuk menentukan partikel
dasar, konfigurasi elektron,
massa atom relatif.
Mengidentifikasi unsur ke
dalam isotop, isobar dan
isoton melalui kerja
kelompok.
Menentukan partikel dasar
(proton, elektron dan netron)
Menentukan konfigurasi
elektron dan elektron valensi
Menentukan massa atom relatif
berdasarkan tabel periodik
Mengklasifikasikan unsur ke
dalam isotop, isobar dan isoton.
4 Jam
Sifat fisik dan
sifat kimia
unsur.
Sifat
keperiodikan
Mengamati beberapa unsur
untuk membedakan sifat
logam, non logam dan
metaloid.
Mengkaji keteraturan jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas
Mengklasifikasikan unsur ke
dalam logam, non logam dan
metalloid.
Menganalisis tabel, grafik
untuk menentukan keteraturan
4 Jam.
unsur. elektron dan
keelektronegatifan unsur-unsur
seperiode dan segolongan
berdasarkan data atau grafik
dan nomor atom melalui
diskusi kelompok.
Menghubungkan keteraturan
sifat jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan.
jari-jari atom, energy ionisasi,
afinitas electron dan
keelektronegatifan.
Perkembangan
teori atom
mulai dari
Dalton sampai
dengan teori
atom Modern.
Mengkaji literatur tentang
perkembangan teori atom (di
rumah setelah ditugaskan pada
pertemuan sebelumnya).
Mempresentasikan dan diskusi
hasil kajian.
Menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Menjelaskan perkembangan
teori atom untuk menunjukkan
kelemahan dan kelebihan
masing-masing teori atom
berdasarkan fakta eksperimen.
4 Jam
2. Membandingkan
proses
pembentukan
ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan
kovalen
koordinasi, dan
ikatan logam serta
hubungannya
Ikatan Kimia
- kestabilan
unsur
- struktur Lewis
- ikatan ion dan
ikatan kovalen
Menentukan unsur yang dapat
melepaskan elektron atau
menerima elektron untuk
mencapai kestabilan dalam
diskusi kelompok
Menggambarkan susunan
elektron valensi Lewis melalui
diskusi kelas.
Membandingkan proses
pembentukan ikatan ion dan
Menjelaskan kecenderungan
suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya.
Menggambarkan susunan
elektron valensi atom gas mulia
(duplet dan oktet) dan elektron
valensi bukan gas mulia
(struktur Lewis).
Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan ion.
Jenis tagihan
- Kuis
- Tugas
individu
- Tugas
kelompok
- Ulangan
Bentuk
5 Jam Sumber
- Buku
kimia
Bahan
- Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
- Larutan
dengan sifat fisik
senyawa yang
terbentuk
ikatan kovalen dalam diskusi
kelas Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan kovalen
tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
instrument
- Laporan
tertulis
- Performans
(kinerja dan
sikap)
- Tes tertulis.
yang
bersifat
polar dan
non
polar.
Alat
- Buret
- Corong
- Gelas
kimia.
- Ikatan kovalen
koordinat
- Senyawa
kovalen polar
dan non polar
- Ikatan logam
Mendikusikan proses
terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi dari beberapa
contoh senyawa sederhana.
Merancang dan melakukan
percobaan untuk menyelidiki
kepolaran senyawa di
laboratorium.
Mengidentifikasi sifat fisik
logam dan
menghubungkannya dengan
proses pembentukan ikatan
logam dalam diskusi kelompok
di laboratorium
Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi pada beberapa
senyawa.
Menyelidiki kepolaran beberapa
senyawa dan hubungannya
dengan keelektronegatifan
melalui percobaan.
Mendeskripsikan proses
pembentukan ikatan logam dan
hubungannya dengan sifat fisik
logam.
Menghubungkan sifat fisis
materi dengan jenis ikatannya.
5 Jam
3. Mendeskripsikan
tata nama senyawa
anorganik dan
organik sederhana
serta persamaan
reaksinya.
tata nama
senyawa
Menentukan senyawa biner
(senyawa ion) yang terbentuk
dari tabel kation (golongan
utama) dan anion serta
memberi namanya dalam
diskusi kelompok.
Menentukan nama senyawa
biner yang terbentuk melalui
ikatan kovalen.
Menentukan nama senyawa
poliatomik yang terbentuk dari
Menuliskan nama senyawa
biner
Menuliskan nama senyawa
poliatomik
Menuliskan nama senyawa
organik sederhana
Jenis tagihan
- tugas
individu
- kuis
- ulangan
Bentuk
instrumen
- tes tertulis
8 Jam Sumber
- buku
kimia,
- lembar
kerja
tabel kation (golongan utama
dan NH4+) dan anion
poliatomik serta memberi
namanya dalam diskusi
kelompok.
Menyimpulkan aturan
pemberian nama senyawa
biner dan poliatomik.
Menginformasikan nama
beberapa senyawa organik
sederhana.
persamaan
reaksi
sederhana
Mendiskusikan cara
menyetarakan reaksi.
Latihan menyetarakan
persamaan reaksi.
Menyetarakan reaksi sederhana
dengan diberikan nama-nama
zat yang terlibat dalam reaksi
atau sebaliknya
4 Jam
4. Membuktikan dan
mengkomunikasik
an berlakunya
hukum-hukum
dasar kimia
melalui percobaan
serta menerapkan
konsep mol dalam
menyelesaikan
perhitungan kimia.
Hukum dasar
kimia
- hukum
Lavoisier
- hukum Proust
- hukum
Dalton
- hukum Gay
Lussac
- hukum
Avogadro
Merancang dan melakukan
percobaan untuk membuktikan
hukum Lavoisier, dan hukum
Proust di laboratorium.
Menarik kesimpulan dari data
hasil percobaan.
Membuktikan Hukum Lavoisier
melalui percobaan
Membuktikan hukum Proust
melalui percobaan
Jenis tagihan
- tugas individu
- kuis
- ulangan
Bentuk
instrumen
- tes tertulis
- performans
(kinerja dan
sikap)
5 Jam Sumber
- buku
kimia
Bahan
- lembar
Kerja
Siswa
(LKS),
- alat dan
bahan
untuk
perhitungan
kimia
Diskusi informasi konsep mol.
Menghitung jumlah mol,
jumlah partikel, massa dan
volum gas, menentukan rumus
empiris, rumus molekul, air
kristal, kadar zat dalam
senyawa, dan pereaksi
pembatas.
Mengkonversikan jumlah mol
dengan jumlah partikel, massa,
dan volum zat.
Menentukan rumus empiris dan
rumus molekul
Menentukan rumus air kristal
Menentukan kadar zat dalam
suatu senyawa.
Menentukan pereaksi pembatas
dalam suatu reaksi
Menentukan banyak zat pereaksi
atau hasil reaksi.
- laporan
tertulis
5 Jam percobaan.
3.2. Proses pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Proses pembelajaran kimia meliputi strategi dan metode yang digunakan
guru dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran yang digunakan oleh
guru, serta sarana dan prasarana atau fasilitas yang ada di SMA Negeri 12
Banda Aceh.
3.2.1. Strategi dan metode yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi
kimia, metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar bervariasi,
yaitu metode ceramah, demonstrasi, diskusi, Tanya jawab, dan kelompok.
Sedangkan metode yang sering digunakan adalah metode Tanya jawab dan
ceramah.
3.2.2. Media Pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia, bahwa
guru sangat jarang sekali menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
3.2.3. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 12 Banda
Aceh adalah sebagai berikut:
- Ruang Kepala Sekolah
- Ruang Wakil Kepala Sekolah
- Ruang Guru
- Ruang Belajar
- Ruang Administrasi (TU)
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Peralatan.
- (Musholla)
- Kantin
3.3. Analisis respon siswa terhadap pembelajaran kimia.
Tabel 3.2. Analisis respon siswa terhadap pembelajaran kimia
No Pertanyaan
1
Apakah kamu
menyukai pelajaran
kimia?
Suka Kurang suka Tidak suka
90,9% 9,1% 0%
2
Apakah kamu
mengerti dengan
pelajaran kimia yang
diajarkan oleh guru
kamu?
Mengerti Kurang Mengerti Tidak Mengerti
50% 50% 0%
3
Metode apa yang
sering digunakan
oleh guru kamu pada
saat belajar kimia ? Ceramah
demons
trasi Diskusi Tanya
jawab
Selain metode
ceramah,
demonstrasi,
diskusi dan Tanya
jawab.
31,8% 22,7% 18,2% 9,1% 18,2%
4
Apakah kamu sering
mengalami kendala
dalam mempelajari
kimia?
Sering Kadang-kadang Tidak pernah
27,3% 68,2% 4,5%
5
Apakah kamu senang
mengikuti pelajaran
kimia?
Senang Biasa saja Tidak senang
27,3% 72,7% 0%
6
Menurut kamu
pelajaran kimia
merupakan pelajaran
yang....
Sulit sederhana Mudah
50% 40,9% 9,1%
7
Apakah kamu
mengerti tentang apa
saja yang dipelajari
dalam pelajaran
kimia?
Mengerti kurang mengerti Tidak mengerti
40,9% 59,1% 0%
8
Apakah guru kimia
kamu sering
menggunakan media
saat proses belajar
mengajar?
Sering Kadang-kadang Tidak Pernah
4,5% 18,2% 77,3%
9
Apakah guru
menjelaskan tujuan
dari pembelajaran
dengan baik serbelum
mnyampaikan
materi?
Baik Cukup baik Tidak baik
91% 4,5% 4,5%
10
Apakah penjelasan
materi pelajaran
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh
guru sebelumnya?
Sesuai Cukup sesuai Tidak sesuai
81,8% 18,2% 0%
Berdasarkan hasil analisis respon siswa terhadap pembelajaran kimia
diperoleh 90,9% siswa suka terhadap pelajaran kimia. 50% siswa mengerti
dengan pelajaran kimia yang disampaikan oleh guru. 31,8% guru lebih sering
menggunakan metode ceramah disamping menggunakan metode demonstrasi,
diskusi, Tanya jawab, dan metode selain ceramah, demonstrasi, diskusi dan
Tanya jawab. 68,2% siswa kadang-kadang mengalami kendala dalam
mempelajari kimia. 72,7% siswa memilih biasa saja dalam mengikuti
pelajaran kimia. 50% siswa yang menyatakan bahwa pelajaran kimia
merupakan pelajaran yang sulit. 59,1% siswa kurang mengerti tentang apa
yang dipelajarinya dalam pelajaran kimia. 77,3% siswa menyatakan guru
tidak pernah menggunakan media saat proses belajar mengajar. 91% siswa
menyatakan guru menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum menyampaikan
materi dengan baik, dan 81,8% siswa menyatakan bahwa penjelasan materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3.4. Masalah-masalah yang ditemukan dalam pembelajaran kimia di
SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi
kimia kelas X, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terdapat di
SMA Negeri 12 Banda Aceh dalam pembelajaran kimia, diantaranya:
Tidak tersedianya ruang laboratorium, sehingga bahan-bahan dan alat-alat
lab yang sangat minim hanya disimpan di ruang peralatan. Praktikum
hanya dilakukan di ruang kelas secara demonstrasi terhadap materi kimia
yang sederhana.
Buku-buku kimia yang tersedia disekolah sangat sedikit, sehingga banyak
dari siswa yang tidak kebagian dan harus berusaha mencari sendiri.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pembelajaran kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh telah disesuaikan
dengan kurikulum dan silabus Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
walaupun indicator yang diharapkan tidak mencapai target, tetapi guru telah
berusaha semaksimal mungkin.
Strategi dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu
metode ceramah, demonstrasi, diskusi, Tanya jawab, dan kelompok.
Respon siswa terhadap pelajaran kimia bahwa 90,9% siswa suka dengan
pelajaran kimia, 68,18% siswa kadang-kadang mengalami kendala dalam
mempelajari kimia.
Masalah-masalah yang dihadapi SMA Negeri 12 adalah dalam hal sarana
dan prasarana seperti tidak tersedianya laboratorium dan buku-buku pustaka
yang sangat minim.
4.2. Saran.
Saran yang dapat diberikan untuk peningkatan materi ajar dan
pembelajaran di SMA Negeri 12 Banda Aceh adalah:
Disarankan kepada Kepala Sekolah untuk dapat menyediakan buku-buku
kimia lebih banyak lagi dan pengadaan laboratorium serta sarana dan
prasarana yang lain yang menunjang kelancaran pembelajaran kimia di
SMA negeri 12 Banda Aceh.
Dihimbau kepada para guru Kimia di SMA Negeri 12 Banda Aceh untuk
dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar kimia dan
membuat media dalam bentuk APM ( Alat Peraga Murah), sehingga tidak
adanya laboratorium bukan menjadi masalah besar dalam pembelajaran
kimia di sekolah.
5. DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri., (2005). Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Muslich, Masnur., (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual, Bumi Aksara, Jakarta.
Sudjana, Nana., (1996). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah, Sinar Baru Algensindo, Jakarta.