Analisis Masalah 7 Tools

50
BAB I PENDAHULUAN Analisis masalah merupakan salah satu tahap dalam menyelesaikan masalah. Analisis masalah digunakan untuk menguji semua faktor dan elemen yang menghambat suatu individu, organisasi atau kelompok untuk mecapai tujuannya. Analisis masalah menjamin tersedianya pendekatan yang terstruktur untuk mengidentifiksai masalah dan penyebabnya untuk memastikan masalah-masalah tersebut mendapat perhatian khusus. Akan tetapi sebelum melangkah terlalu jauh, seseorang harus memisahkan, menajamkan dan mengklarifikasi variabel yang terkait dan hubungan yang meningkatkan permasalahan tersebut. Teknik analisis yang sering digunakan ada dua yaitu teknik analisis Seven Tools yang meliputi fishbone diagrams, histogram, pareto analysis, flow charts, scatter plots, run charts dan control charts serta New Seven Tools yang meliputi affinity diagrams, relation diagrams, tree diagrams, matrix diagrams, arrow diagrams, process decision dan matrix data analysis. Dengan mengetahui teknik analisis diharapkan kita dapat menggunakannya untuk merancang rencana tindakan, 1

description

ikm ikk

Transcript of Analisis Masalah 7 Tools

Page 1: Analisis Masalah 7 Tools

BAB I

PENDAHULUAN

Analisis masalah merupakan salah satu tahap dalam menyelesaikan

masalah. Analisis masalah digunakan untuk menguji semua faktor dan elemen

yang menghambat suatu individu, organisasi atau kelompok untuk mecapai

tujuannya.

Analisis masalah menjamin tersedianya pendekatan yang terstruktur

untuk mengidentifiksai masalah dan penyebabnya untuk memastikan masalah-

masalah tersebut mendapat perhatian khusus. Akan tetapi sebelum melangkah

terlalu jauh, seseorang harus memisahkan, menajamkan dan mengklarifikasi

variabel yang terkait dan hubungan yang meningkatkan permasalahan tersebut.

Teknik analisis yang sering digunakan ada dua yaitu teknik analisis

Seven Tools yang meliputi fishbone diagrams, histogram, pareto analysis, flow

charts, scatter plots, run charts dan control charts serta New Seven Tools yang

meliputi affinity diagrams, relation diagrams, tree diagrams, matrix diagrams,

arrow diagrams, process decision dan matrix data analysis.

Dengan mengetahui teknik analisis diharapkan kita dapat

menggunakannya untuk merancang rencana tindakan, keterlibatan berbagai peran,

waktu, identifikasi indikator perubahan peningkatan serta dampak tindakan, cara

pemantauan kemajuan dan lain-lain.

Untuk itu dalam makalah ini dibahas teknik analisis Seven Tools dan

New Seven Tools dengan harapan dapat menjadi referensi dalam menganalisis

suatu masalah.

1

Page 2: Analisis Masalah 7 Tools

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis Seven Tools

1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan (Fishbone

Diagram)/ Diagram Ishikawa

Diagram ini adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara

karakteristik kualitas/ akibat dengan faktor-faktor penyebabnya sehingga

didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok

permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada.1,3 Diagram ini digunakan

sebagai grafik alat bantu manajemen mutu yang memaparkan dan

menggambarkan sumber-sumber penyebab variasi suatu proses. Penyusunan

diagram ini bertujuan untuk mencari dan menemukan beberapa sumber

masalah yang menjadi kunci penyebab suatu masalah. Diagram ini

digambarkan sebagai berikut:

2

Page 3: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan

(Fishbone Diagram)/ Diagram Ishikawa

Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah untuk menggambarkan

hubungan antara outcome dan faktor-faktor yang mempengaruhi outcome.

Sasaran utama dari penggunaan diagram ini adalah: 1,3-5

- Menentukan akar masalah-masalah

- Memusatkan contoh masalah yang dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis sebab-akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone

diagram)/ diagram Ishikawa seperti yang tercantum pada Gambar 2.

3

Page 4: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 2. Contoh Analisis Masalah Menggunakan Diagram sebab-

akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone diagram)/ diagram

Ishikawa

2. Histogram

Histogram merupakan suatu tipe lain dari grafik batang/balok.6 Data

individual dikelompokkan dalam satu kelas sehingga akan didapatkan suatu informasi

mengenai seberapa sering nilai pada masing-masing kelas terjadi. Histogram paling

sering digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi atau variasi dari suatu data.

Histogram dapat digunakan untuk menganalis suatu penyebab, yaitu melalui

presentasi data yang dominan serta distribusi kejadian suatu masalah yang berbeda.7,8

Untuk membuat histogram, terlebih dahulu ditentukan penjumlahan data

(sum), rata-rata (mean), nilai maksimum (max), nilai minimum (min) , rentang nilai

(range atau max-min). Kemudian lebar kelas ditentukan dengan membagi range

dengan jumlah kelas.

4

Page 5: Analisis Masalah 7 Tools

Tabel 1. Rule of thumb untuk jumlah kelas

Jumlah Nilai Jumlah Kelas

9-16 4

17- 32 5

33- 64 6

65-128 7

129-256 8

Gambar 3. Contoh histogram 8

3. Analisis Pareto 9-11

Analisis pareto merupakan teknik statistik dalam pengambilan keputusan.

Analisis pareto biasanya digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang

menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Analisis pareto menggunakan prinsip

Pareto yang juga dikenal sebagai aturan 80-20, yakni gagasannya adalah bahwa

dengan melakukan 20% dari pekerjaan, Anda dapat menghasilkan 80% manfaat dari

melakukan seluruh pekerjaan.

Analisis pareto diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi dari Itali,

Vilvredo Pareto pada tahun 1897. Vilvredo Pareto melakukan penelitian di Eropa

5

Page 6: Analisis Masalah 7 Tools

pada awal 1900 mengenai kekayaan dan kemiskinan. Beliau menemukan bahwa

kekayaan yang terkonsentrasi di tangan segelintir orang dan lebih banyak yang

mengalami kemiskinan. Prinisp ini didasarkan pada distribusi yang tidak merata pada

berbagai hal di alam semesta, sehingga terciptalah prinsip Pareto.

Dari sudut pandang kualitas, analisis ini diperkenalkan oleh Prof. JM. Muran,

sebagai instrument untuk klasifikasi masalah kualitas:

- Masalah utama adalah sedikit masalah kualitas, namun hasilnya yang cukup

penting

- Masalah kedua adalah banyak masalah kecil, namun hasilnya terbatas.

Analisis pareto membantu tim untuk fokus pada sejumlah masalah kecil yang

benar-benar penting atau yang menjadi penyebab masalah. Alat ini berguna dalam

menetapkan prioritas masalah yang benar-benar harus atau paling penting untuk

ditangani. Tidak ada perusahaan memiliki cukup sumber untuk mengatasi setiap

masalah, jadi setiap perusahaan harus memprioritaskan masalah yang harus ditangani

terlebih dahulu. 

Analisis pareto memiliki beberapa keuntungan, yakni:

- Memecahkan masalah secara efisien berdasarkan hierarki dan identifikasi

masalah, menurut kepentingannya.

- Mengatur prioritas untuk aplikasi praktis.

- Memungkinkan lebih baik menggunakan sumber daya yang terbatas.

- Menunjukkan di mana untuk memfokuskan upaya.

Sistem Pareto/ABC, tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan,

tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada

langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman, khususnya untuk produk

akhir.

Grafik pada analisis pareto ini mirip dengan grafik histogram atau bar, kecuali

bahwa bar tersebut diatur ke dalam urutan menurun dari kiri ke kanan sepanjang

absis. Tiap batang hanya mewakili kategori masalah, diatur dengan cara penurunan,

dari kiri ke kanan, sesuai dengan kepentingan mereka.

6

Page 7: Analisis Masalah 7 Tools

Langkah – langkah dalam pembuatan diagram pareto, yakni:

1. Langkah Pertama

a. Tentukan permasalahan apa yang akan diteliti dan bagaimana cara

mengumpulkan data.

b. Tentukan masalah yang akan diteliti, misalnya : item rusak, kerugian

dalam arti moneter dan kejadian kecelakaan.

c. Tetapkan data apa yang diperlukan dan bagaimana mengklasifikasikannya,

misalnya rusak berdasarkan tipe, lokasi, proses, mesin, pekerja dan metode.

Sebagai catatan item yang jarang muncul diringkas dalam kategori “lain-

lain”.

d. Tetapkan metode pengumpulan data dan periode selama data dikumpulkan.

Dianjurkan untuk menggunakan formulir penelitian yang dianjurkan.

2. Langkah Kedua

Rencanakan lembaran catatan data yang mendaftar semua item, dengan

menyediakan ruang untuk jumlah total. Seperti tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2. Rencana Lembaran Catatan Data

7

Page 8: Analisis Masalah 7 Tools

3. Langkah ketiga

Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total

4. Langkah keempat

Buat lembaran data Diagram Pareto yang mendaftar semua item masing-

masing jumlah total, total kumulatif, prosentase terhadap total seluruhnya

dan prosentase kumulatif seperti pada tabel 2 diatas.

5. Langkah Kelima

Aturan item dalam urutan jumlah dan istilah lembaran data. Item “lain-lain”

harus diletakkan pada garis terakhir tanpa mempermasalahkan besarnya. Hal ini

disebabkan karena merupakan kumpulan grup item yang masing-masing lebih kecil

yang dicatat sebagai individu.

8

Page 9: Analisis Masalah 7 Tools

6. Langkah Keenam

- Gambar dua sumbu vertikal dan sebuah sumbu horizontal.

- Sumbu vertikal kiri. Tanda sumbu ini dengan skala dari 0 sampai pada

total seluruhnya.

- Sumbu vertikal kanan. Tandai sumbu ini dengan skala dari 0% sampai

100%.

- Sumbu horizontal. Bagilah sumbu ini dengan jumlah intercal sampai

jumlah item yang diklasifikasikan.

7. Langkah Ketujuh

Buatlah diagram balok.

Gambar 4. Diagram Balok

8. Langkah Kedelapan

9

Page 10: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar kurva kumulatif (Kurva Pareto). Tandai nilai komulatif (total kumulatif

atau prosentase kumulatif) di atas interval kanan dari setiap item dan hubungkanlah

titik tersebut dengan garis.

9. Langkah 9

Tulis item-item yang diperlukan pada diagram, yaitu:

- Item yang berhubungan dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya, unit

dan nama penggambar.

- Item yang berhubungan dengan data; periode, pokok dan tempat

penelitian dan jumlah total data.

4. Flowchart

Flowchart adalah diagram yang mendeskripsikan sebuah proses dengan rinci

mengenai tahapan dan urutannya dari awal hingga akhir secara grafis. Flow chart

merupakan alat bantu yang memberikan gambaran visual urutan operasi yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.12

Flowchart merupakan langkah pertama kita dalam memahami suatu proses,

baik administrasi atau manufaktur. Dalam diagram alir ini digunakan simbol-simbol

yang umum, diantaranya adalah persegi panjang untuk menggambarkan proses, belah

ketupat untuk menggambarkan alternatif dan pilihan, jajaran genjang untuk

menggambarkan pemrosesan data, oval menggambarkan mulai atau selesainya

proses.11

10

Page 11: Analisis Masalah 7 Tools

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan

flowchart: 13

Pedoman-Pedoman dalam Membuat Flowchart 13

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk

yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

11

Page 12: Analisis Masalah 7 Tools

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi

ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi

kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang

sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.

Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada

halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak

berkaitan dengan sistem.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :13

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

12

Page 13: Analisis Masalah 7 Tools

Contoh Flow chart

Gambar 5. Contoh Flowchart

5. Scattered Plott 14-15

Diagram yang menggambarkan korelasi dari suatu penyebab yang

berkesinambungan terhadap penyebab yang lain, digunakan untuk melihat ada

tidaknya korelasi dari suatu penyebab dengan penyebab lain.

13

Page 14: Analisis Masalah 7 Tools

Langkah membuat diagram scattered :

- Scatter diagrams merupakan pendekatan non-mathematical atau grafis untuk

mengidentifikasi hubungan antara ukuran kinerja dan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhinya. Karakteristik kinerja (Y) digambarkan pada sumbu vertikal,

sedangkan faktor yang diduga berkorelasi (X) diplot pada sumbu horizontal. Titik

potong antara kedua sumbu adalah rata-rata masing-masing set data. Data yang

dikumpulkan bukan untuk hanya mengamati karakteristik kualitas yang diteliti

tetapi juga memperhatikan faktor-faktor atau penyebab lain yang mungkin

berdampak pada karakteristik kualitas. 

- Melalui penggambaran data dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa

lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal

ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat

keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan

sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping itu, juga akan dapat

disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif).

14

Gambar 6. Diagram Scatter Hubungan positif

Page 15: Analisis Masalah 7 Tools

Hubungan positif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu Y

juga meningkat, dan sebaliknya.

Hubungan negatif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu

Y berkurang

15

Gambar 7. Diagram Scatter Hubungan Negatif

Gambar 8. Tidak ada hubungan

Page 16: Analisis Masalah 7 Tools

Tidak ada hubungan; Mengubah nilai-nilai dari item X tidak memiliki efek

pada nilai barang Y.

6. Run Chart 16

Run chart adalah grafik yang menunjukkan perubahan pada proses pengukuran

dari waktu ke waktu. Hal ini dapat digunakan untuk:

Mengenali pola kinerja dalam suatu proses

Dokumen perubahan dari waktu ke waktu

Run chart menggunakan dua buah variable yang menunjukkan dinamika proses

yang berlangsung, dalam diagram ini titik-titik data dihubungkan dengan garis, dan

bilamana perlu dilengkapi dengan garis nilai rata-rata dari data tersebut.

Adapun kegunaan dari Run chart adalah untuk mengumpulkan dan menganalisa

data, memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi dalam aktivitas, dan untuk

membandingkan data berdasarkan periode tertentu guna melakukan pemeriksaan dan

pengendalian.

Cara menggunakannya:

a. Buatlah grafik. Label sumbu vertikal dengan ukuran kunci dari proses yang

diukur.

b. Kumpulkan data. Mengumpulkan data untuk jumlah yang sesuai dari periode

waktu tertentu, sesuai dengan strategi pengumpulan data.

c. Plot data. Plot setiap titik data pada tabel.

d. Hitung dan plot-lah rata-ratanya. Ini menyediakan referensi untuk menggambar

kesimpulan tentang poin-poin data individu.

e. Interpretasikan grafik.

16

Page 17: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 9. Contoh Run Chart

7. Control Chart 17

Control Chart merupakan grafik dengan mencantumkan batas maksimum dan

batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian (Grant, Eugene,

Leavenworth, R.S.,Pengendalian Kualitas Statis) dan dapat digunakan untuk

mendeteksi apakah sebuah proses tersebut dalam kondisi terkontrol secara statistik

(statistically stable) atau tidak. Proses yang tidak dalam kondisi terkontrol secara

statistik akan menunjukan suatu variasi yang berlebih sebanding dengan perubahan

waktu.

Sebuah Control Chart terdiri dari garis pusat (Central Line), sepasang batas

kendali masing-masing diletakkan di atas (Upper Control Limit) dan di bawah

(Lower Control Limit) dan nilai karakteristik. Bila semua nilai digambarkan didalam

batas kendali tanpa kecenderungan khusus, maka proses dipandang sebagai keadaan

terkendali. Sedangkan bila mereka jatuh di luar batas kendali atau menunjukkan

bentuk lain, maka proses ditetapkan berada di luar kendali.

17

PENEMUAN PENDERITA BARU KUSTA per100.000

Pddk (New Case Detection Rate)

KABUPATEN BANYUASIN Th 2002 s/d 2010

Page 19: Analisis Masalah 7 Tools

2. Dapat mengetahui perubahan dalam proses dari mana data dikumpulkan,

sehingga setiap titik pada grafik harus mengindikasikan dengan cepat dari

proses mana data diambil.

Manfaat Control Chart

1. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama satu periode produksi.

2. Memberikan informasi proses secara kronologis, yakni menunjukkan

bagaimana pengaruh berbagai faktor, misalnya : material, manusia, metode,

dan lain-lain terhadap proses produksi.

3. Mengidentifikasi gejala penyimpangan suatu proses yakni dengan

memperhatikan pola atas pergerakan titik-titik sehingga dapat dihindari Over

Control yaitu pengontrolan terlalu ketat sehingga dapat menurunkan efisiensi

maupun Under Control yaitu pengontrolan terlalu longgar sehingga dapat

menurunkan mutu.

2.2. The New Seven Tools

The new seven tools merupakan alat bantu yang digunakan untuk memetakan

permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih mudah dipahami, serta menelusuri

berbagai kemungkinan penyebab permasalahan. New seven tools ini dikembangkan

untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara terstruktur. Berbeda dengan

basic seven tools yang digunakan untuk mengorganisasikan data numerik. New seven

tools terdiri dari:

1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/KJ Method)

2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram)

3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart)

4. Diagram Matriks (Matrix Diagram)

5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis)

6. Process Decision Program Chart (PDPC)

7. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM)

19

Page 20: Analisis Masalah 7 Tools

1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/ KJ Method)18-20

Diagram afinitas atau umumnya disebut metode KJ (Kawakita Jiro) adalah

perangkat yang sangat membantu dalam mengidentifikasi pola di dalam data,

menyediakan bantuan untuk investigasi atau tindakan yang lebih lanjut. Pada

dasarnya perangkat ini serupa dengan brainstorming. Misalnya dalam

berorganisasi, sewaktu kita memilih banyak data mentah seperti ide, pendapat,

masalah maupun solusi kita perlu mengurutkannya berdasarkan kategori yang

logis di antara data tersebut atau pengelompokan yang umum untuk memudahkan

pengumpulan ide, sistematika konsep atau hubungan persepsi.

Alat ini berguna untuk mengelompokkan permasalahan sehingga mudah

untuk dilihat gambaran keseluruhan permalsahan dan detailnya seperti pada

Gambar 1. Diagram afinitas dapat digunakan jika permasalahan yang timbul

sangat banyak, kompleks dan susah dimengerti, tidak menentu sehingga tidak bisa

mengingat apa saja yang dibicarakan, tidak teratur, ataupun berlimpah dan

membutuhkan keterlibatan dan dukungan dari tim.

Gambar 12. Diagram Afinitas

20

Page 21: Analisis Masalah 7 Tools

Metode ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Metode ini diciptakan pada

tahun 1960-an oleh antropolog Jepang Jiro Kawakita.

Langkah-langkah dalam membuat diagram afinitas:

a. Pilih topik yang akan dibahas, yaitu :

- Hal-hal yang dianggap masalah utama/terbesar

- Hal-hal yang secara konsep perlu disimpulkan

- Hal-hal yang membutuhkan kreativitas untuk diselesaikan atau dikerjakan

b. Gunakan “Post-it”/kartu untuk menuliskan ide, pendapat, pengalaman atau

apapun :

- Satu kartu satu pendapat

- Singkat dan padat

- Bisa dibaca orang lain

c. Kumpulkan bersama kartu-kartu yang memiliki kesamaan atau keterkaitan erat.

d. Biarkan kartu “sendiri” yang tidak ikut ke kelompok manapun berada di luar

kelompok.

e. Berikan judul kelompok untuk setiap grup.Bentuklah diagram afinitas

(perhatikan tata letaknya)

Keuntungan dari diagram afinitas di antaranya adalah:

- Menstimulasi ide-ide baru

- Membangun kerja sama

- Memungkinkan masalah dapat ditentukan dengan akurat

- Menemukan hubungan antara berbagai elemen informasi yang ada

- Memastikan setiap orang menyadari akan adanya permasalahan

- Menggabungkan semua ide dari berbagai tingkatan anggota organisasi

(perusahaan)

- Meningkatkan kesadaran anggota organisasi (perusahaan) akan adanya

masalah

- Membangun kemempuan berpikir kritis di dalam tim

21

Page 22: Analisis Masalah 7 Tools

- Membangun kemampuan berkomunikasi di dalam tim

2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram)

Relation diagram juga disebut interrelationship diagram, teknik ini

digunakan untuk mengklarifikasi persoalan/masalah yang kompleks dengan

mempertimbangkan sejumlah penyebab yang mungkin serta menentukan strategi

yang tepat untuk setiap penyebab masalah yang berbeda. Relation diagram

memungkinkan identifikasi akar penyebab masalah. Langkah-langkah pembuatan

relation diagram, yaitu:21-22

1. Tempatkan masalah pada bagian tengah/pusat

2. Tulis penyebab primer dari masalah tersebut di sekelilingnya

3. Tentukan penyebab sekunder dan seterusnya

4. Tinjau ulang diagram secara keseluruhan , kemudian tinjau hubungan

antar penyebab

Gambar 13. Diagram Ketertaitan

3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart)23-24

Diagram pohon adalah teknik untuk memetakan lengkap jalur dan tugas-

tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan tujuan

22

Page 23: Analisis Masalah 7 Tools

sub terkait. Diagram ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan

membantu untuk sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai

hasil. Diagram pohon dimulai dengan satu item yang cabang menjadi dua atau

lebih, yang masing-masing cabang menjadi dua atau lebih, dan seterusnya.

Kelihatannya seperti pohon, dengan banyak batang dan cabang. Hal ini digunakan

untuk memecah kategori luas ke tingkat yang lebih halus lebih halus dan detail.

Mengembangkan diagram pohon bergerak membantu Anda berpikir Anda

langkah demi langkah dari generalisasi ke spesifik.

Gambar 14. Contoh Diagram Pohon

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN DIAGRAM POHON

1. Tentukan tujuan dasar

o Bagaimana caranya ?

o Mengapa sesuatu ada/terjadi ?

2. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 1 (Level-1 : Cabang pertama

dari pohon no.1)

3. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 2 (Level-2 : Cabang kedua dari

cabang-cabang no.2)

23

Page 24: Analisis Masalah 7 Tools

4. Kembangkan terus hingga ke 4 level atau lebih selama masih mungkin

dan layak

5. Telusuri ulang untuk memastikan kesesuaian antar tingkat

Gambar 15 . Contoh Lain Diagram Pohon

4. Diagram Matriks (Matrix Diagram)

Diagram matrix biasa dikenal juga tabel matrik. Diagram

matrik menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau empat kelompok informasi.

Diagram matrik juga memberikan informasi mengenai hubungan, seperti

kekuatan diagram tersebut, aturan yang digunakan untuk beragam individu dan

pengukuran. Ada enam bentuk matrik yang mungkin : L, T, Y, X, C dan bentuk

atap, tergantung dari jumlah kelompok yang dibandingkan.25

Penggunaan tiap bentuk:

24

Page 25: Analisis Masalah 7 Tools

1. Matrik L menghubungkan dua kelompok satu sama lain (atau suatu kelompok

dengan kelompok itu sendiri.

2. Matrik T menhubungkan tiga kelompok: kelompok B dan C masing-masing

berhubungan dengan A. Kelompok B dan C tidak memiliki hubungan.

3. Matrik Y menhubungkan tiga kelompok. Tiap kelompok berhubungan dengan

dua kelompok lainnya dalam suatu siklus.

4.  Matrik C menhubungkan tiga kelompok. Semuanya secara simultan dalam

kerangka 3 dimensi. 

5. Matrik X menhubungkan empat kelompok. Tiap kelompok berhubungan

dengan dua kelompok lainnya dalam suatu siklus. 

6. Matrik atap menghubungkan satu kelompok dengan kelompok itu

sendiri.Biasanya digunakan bersama matrik L dan T.

25

Page 26: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 16. Contoh Diagram Matriks

5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis)26

Analisis Data Matrix adalah teknik analisis multivariant yang disebut

‘Principal Component Analysis’. Teknik ini quantifies dan menyusun data yang

disajikan dalam Diagram Matrix, untuk menemukan lebih banyak indikator

umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan jumlah besar kompleks

informasi saling terkait. Ini akan membantu kita untuk memvisualisasikan dengan

baik dan mendapatkan wawasan tentang situasi.

26

Page 27: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 17. Contoh Analisa Data Matriks

6. Process Decision Program Chart (PDPC)27-28

The Process Decision Program Chart (PDPC) biasanya digunakan

untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berpotensi muncul dan

mengidentifikasi tindakan pencegahan dalam suatu rencana.

Berdasarkan Mizuno (1988), metode PDPC membantu menetukan

proses mana yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil yang diinginkan

dengan mengevaluasi perkembangan dari kejadian-kejadian dan berbagai hasil

yang mungkin didapatkan. Rencana pelaksanaan tidak selalu berjalan sesuai

dengan keinginan. Ketika masalah muncul, baik secara teknis atau nonteknis,

terkadang solusi sering tidak ditemukan. Metode PDPC, dalam respon

terhadap masalah seperti ini, mampu mengantisipasi hasil yang mungkin dan

mempersiapkan tindakan pencegahan yang menuntun pada jalan keluar

terbaik yang paling mungkin.

27

Page 28: Analisis Masalah 7 Tools

identifikasi penetapan masalah penyebab pelaksanaan review Foolw-up

Memeriksa solusi untuk risiko/ perbaikan

solusi

Memeriksa rsiko dalam rencana

PPDC digunakan saat: Ketika memuat rencana, untuk mebantu mengidentifikasi potensi risiko.

Jika risiko teridentifikasi, PDPC digunakan untuk membantu

mengidentifikasi dan memilih tindakan pencegahan yang mungkin

dilakukan.

PDPC jug digunakan untuk membatu merencanakan cara menghindari dan

mengeliminasi risiko yang teridentifikasi.

PDPC merupakan penilaian terbaik jika risiko tidak jelas, seperti pada

situasi yang tidak dikenal dengan baik atau rencana-rencana yang

komleks, dan jika risiko kegagalan besar.

Gambar 18. Contoh PDPC

Langkah-langkah PDPC:1. Tentukan tujuan penggunaan PDPC.

2. Untuk setiap bagian rencana harus dipertimbangkan, identifikasi potensial

masalah yang mungkin akan terjadi.

3. Untuk setiap risiko yang teridentifikasi, putuskan mana yang harus

menggunakan PDPC. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam

rencana, pilih beberapa risiko per bagian rencana (bisanya tiga atau

kurang)

28

Page 29: Analisis Masalah 7 Tools

4. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam rencana, gunakan bentuk

kotak atau metode lain untuk memperlihatkan perbedaan risiko-risiko ini

dari bagian-bagian rencana yang lain.

5. Pada setiap risiko yang sekarang terdapat di dalam PDPC, identifikasi

tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan. Sekarang perlu ditanyakan

“bagaimana risiko ini dapat dikurangi?”. Carilah metode menghilangkan,

mengurangi atau menangani risiko tersebut.

6. Dengan cara yang hampir sama dengan tahap 3, prioritaskan tindakan

pencegahan ini dan pilihlah beberapa untuk dimasukkan ke PDPC

7. Dengan cara yang sama pada tahap 4, tambahkan tindakan pencegahan

yang telah dipilih ke dalam rencana di bawah item risiko yang tepat.

8. Persiapkan tindakan pencegahan yang telah dipilih, pastikan bahwa setiap

perubahan dalam rencana dianggap sebagai bagian normal dari rencana.

Contoh:

29

Page 30: Analisis Masalah 7 Tools

Mengurangi angka kejadian diare

Meningkatkan kebersihan lingkungan

Konsumsi makanan dan air yang bersih dan sehat

Diagnosis dan terapi yang tepat

Sumber air banyak yang tercemar

BAB di sembarang tempat

Tidak tahu caranyaMeningkatkan kebersihan diri

Pengolahan makanan yang salah

Kurangnya pengetahuan petugas medis

Tidak membuang sampah ke sungai

Membuat sumur jauh dari toilet

Membangun toilet umum yang memadai

Edukasi mengenai cara mencuci tangan

Edukasi mengenai pentingnya mencuci bahan makanan dan memasak air minum hingga matang

Penyuluhan tetang diare

Gambar 19. Contoh PDPC 27. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM)29

Diagram panah menunjukkan urutan tugas-tugas yang diperlukan dalam

suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh proyek, dan potensi dan

sumber daya penjadwalan masalah dan solusi mereka.

30

Page 31: Analisis Masalah 7 Tools

Gambar 20 . Arrow Diagram

Arrow Diagram digunakan saat:

- Merencanakan suatu proyek atau kegiatan yang terdiri dari serangkaian

tindakan yang saling berkaitan.

- Gunakan untuk menghitung tanggal tercepat ketika proyek dapat

diselesaikan dan untuk menemukan cara untuk mengubahnya.

- Gunakan untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko untuk

menyelesaikan proyek tepat waktu

- Dapat juga digunakan untuk menggambarkan dan memahami kegiatan

dalam proses kerja.

- Diagram yang dihasilkan berguna untuk mengkomunikasikan rencana

dan risiko untuk orang lain.

Berikut langkah-langkah pembuatan Arrow Diagram

1. Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri, pertimbangan apa

mendahului, berikutnya apa dan mana yang paralel  (bersama-sama)

2. Tuliskan/gambar persimpangan yang terjadi

3. Gambarkan garis panah dengan garis lurus berarti harus berurutan sedangkan

putus-putus berhubungan tapi masih bisa ditunggu (tidakada waktu)

4. Tuliskan nomor persimpangan

31

Page 32: Analisis Masalah 7 Tools

5. Tuliskan nama operasinya  

6. Tuliskanjumlah hari/waktu yang dibutuhkan

7. Jalur kritis (tidak bisa ditunda) digambarkan dengan garis panah lebih tebal. 

8. Tujuan pemecahan akhir

9. Tuliskan kondisi masalahnya

10. Siapkan rencana kerja

11. Susun instruksi kerja untuk mengantisipasi aktivitas

12. Lakukan update jika situasi berubah. Jika memang tdak ada/tidak bisa

disolusikan: berhenti

13. Gambarkan hasil akhir yang dicapai dan gunakan anak panah lebih tebal dari

atas hingga ke bawah (jalur yang digunakan) 

BAB III

SIMPULAN

32

Page 33: Analisis Masalah 7 Tools

Analisis masalah merupakan hal terpenting dalam merencanakan suatu

program, sehingga dapat mengetahui intervensi apa yang dapat diterapkan. Analisis

masalah digunakan untuk merancang rencana tindakan, baik dalam menentukan

spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu

dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan,

cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain.

Ada beberapa pendekatan atau alat yang dapat digunakan dalam melakukan

analisis masalah. Sehingga, nantinya perencana dapat menentukan masalah utama

dari semua permasalahan yang ada. Kegiatan yang paling penting dalam proses

analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,

menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan

tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Kasus harus

dijelaskan sehingga perencana dapat mengetahui permasalahan yang sedang terjadi.

Setelah itu metode yang sesuai dan dapat menjawab semua permasalahan secara tepat

dan efektif dipergunakan.

Langkah-langkah melakukan analisis masalah dimulai dengan

mengidentifikasi masalah utama, kemudian pilih salah satu masalah utama untuk

dianalisis setelah mengidentifikasi seluruh masalah yang ada, tentukan masalah yang

merupakan inti dari masalah. Identifikasi sebab langsung dari masalah utama,

kemudian dilakukan penyusunan pohon masalah. Setelah itu, identifikasi akibat

langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon masalah sehinggaakan terlihat

akibat dari masalah. Langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon masalah untuk

memastikan sudah valid dan lengkap. Pohon tersebut harus terlihat dan memberikan

logika dari hubungan sebab dan akibat.

Dalam analisis dan pemecahan masalah, dikenal adanya tujuh alat manajemen

yang banyak digunakan. Tujuh alat itu terkenal dengan sebutan seven tools. Alat-alat

bantu ini berkembang penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu

33

Page 34: Analisis Masalah 7 Tools

atau pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam konteks QC Circle atau Quality

Improvement Team, dan lain sebagainya. Jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam

”The 7 QC Tools” antara lain: Diagram sebab akibat/ tulang ikan/ cause effect

diagram/ fishbone diagram/diagram Ishikawa, Diagram Pareto, Diagram Scatter,

Check Sheet, Histogram, Run Chart, dan Control Chart.

Dalam perkembangannnya, penggunaan seven tools ini menjadi sangat umum

digunakan. Kemudian beberapa praktisi merasakan kadang analisis masalah dengan

seven tools ini menjadi kurang tajam. Sehingga kemudian dikembangkan The New

Seven Tools untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada Seven Tools versi

sebelumnya. The New Seven Tools ini terdiri dari Affinity Diagram, Relation

Diagram, Matrix Diagram, Tree Diagram, Arrow Diagram, Process Decision

Program Chart, dan Matrix Data Analysis. The new seven tools merupakan alat bantu

yang digunakan untuk memetakan permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih

mudah dipahami, serta menelusuri berbagai kemungkinan penyebab permasalahan.

Namun, harus diingat, yang harus menjadi pedoman kita sebelum

menggunakan 7 QC tools adalah EFISIEN, yakni ketepatan dalam memilih alat bantu

yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas dan EFEKTIF yaitu

penggunaan yang dilakukan dengan “benar”, sehingga persoalan menjadi lebih jelas,

mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

1. American Society for Quality, Fishbone diagram http://www.asq.org/learn

about-quality/cause-analysis-tools/overview/fishbone.html

34

Page 35: Analisis Masalah 7 Tools

2. Balanced Scorecard Institute, Basic tools for process improvement, Module 5

– Cause and Effect diagram http://www.balancedscorecard.org/files/c-

ediag.pdf

3. Ishikawa, Kaoru (1986). Guide to Quality Control. Tokyo, Japan: Asian

Productivity Organization.

4. Walton, Mary (1992) The Deming Management Method, Mercury Business

5. Public Health Infrastructure, Fishbone (Ishikawa) Diagram (Example)

http://www.phf.org/infrastructure/PublicHealthFishbone.pdf (accessed on

2/9/2012)

6. Tague, Nancy. 2004. The Quality Toolbox Second Edition. ASQ Quality

Press

7. 2005. Histograms (http://personnel.ky.gov/NR/rdonlyres/6E00B0CF-57D8-

4AD3-9265-6CAACC40570F/0/Histograms.pdf)

8. Foster, Thomas. 2010. The Tools of Quality. Pearson Education, Inc

(

http://www.csus.edu/indiv/b/blakeh/mgmt/documents/foster_ch10_4th_editio

n.ppt)

9. Admin. 2009. ABC Analisis dan Prinsip Pareto. Available online at

http://goongbusiness.com/in/article-bebas/163-abc-analisis-dan-prinsip-

pareto.html

10. Rimantho, Dino. 2010. Analisis Pareto

11. Hitoshi Kume, 1989, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, Penerbit

Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

12. Surya, P. 7 Tools of Quality and New 7 Tools of Quality. Tersedia di:

http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools#

13. Ernie. Diagram Alir (Flowcharts). 2009. Tersedia di:

http://ndoware.com/diagram-alir-flowchart.html

14. Tague 's Nancy The Quality Toolbox. 2004. Second Edition. ASQ Quality

Press

35

Page 36: Analisis Masalah 7 Tools

15. Surya Putu. 2011. 7 tools and New 7 tools quality. Diunggah

http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools

16. Run Charts/Time Plot/ Trend Chart. Tersedia di:

http://www.deming.edu.clemson.edu/pub/tutorials/qctools/runm.htm.

Diunduh pada tanggal 1 September 2012.

17. Poerwanto, Hendra. Control Chart. Diunduh 2 September 2012 dari

https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian--Seven-

Quality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Control-Chart-Pengertian-

manfaat-membuat-dan-contoh-Control-Chart-Peta-kendali

18. Swarsono. 1994. Manajemen Strategi Konsep, Alat analisa dan konteks, UUP

AMP YKAN.

19. Harjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi Dan Tehnik Pengorganisasian. Raja

Grofandi Persada: Jakarta.

20. Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik

Industri, Universitas Sumatera Utara: Medan.

21. Shahin, Arash, et.al. 2011. Proposing an Integrated Framework of Seven

Basic and New Quality Management Tools and Techniques. Iran: Department

of Management University of Isfahan.

22. Amjad, Muhammad. 2002. Aplication of Seven New Tools. Pakistan: ICQI

23. Diaz, Christopher. The New 7 Q.C. Tools (A Training Presentation on the

N7). http://sixsigmaindonesia.com/blog-ina/?p=41

24. Nancy R. Tague’s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press,

2004

25. Kamajaya, Y. 7 Tools dan 7 New Tools.

Tersedia di: http://ml.scribd.com/doc/45972955/7-Tools

26. Dianmardi. 2011. New 7 Tools of Quality

blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-quality/

27. Dean, Edwin. B. 2008. Process Decision Program Chart (PDPC).

Tersedia di: http://www.oocities.org/ohcop/pdpc.html.

36

Page 37: Analisis Masalah 7 Tools

28. Straker, David. Process Decision Program Chart (PPDC): When to Use It.

Tersedia di: http://syque.com/quality_tools/toolbook/PDPC/when.htm .

Diunduh pada tanggal 1September 2012.

29. Mardi D. New 7 tools quality. 2011.

Tersedia di: http://blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-

quality/

37