ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000...

145
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS DI INDUSTRI KAFE KABUPATEN SLEMAN, DIY) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: INNOSENSIUS ROBIN NIM: 142114068 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000...

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000

PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN

(STUDI KASUS DI INDUSTRI KAFE KABUPATEN SLEMAN, DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

INNOSENSIUS ROBIN

NIM: 142114068

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

i

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000

PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN

(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Innosensius Robin

142114068

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran daripada

penghasilan banyak tanpa keadilan

(Amsal 16:8)

Buatlah hatimu baik, maka cinta akan bertumbuh di sana

(Film Deadpool 2)

Percaya adalah modal utama dan terutama dalam memulai segala

sesuatu. Dengan percaya, sesuatu yang tidak mungkin menjadi

mungkin untuk terjadi, dan bahwa Anda dapat melihat titik terang

dalam kegelapan sekalipun

(Innosensius Robin)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus

Bunda Maria

Bapakku A. Tambing Timang dan Ibuku Rosmeri Gea

Saudara-saudariku: Tony, Lina, Liber, Maya, dan Adung

Tante Audi dan Audi

Keponakanku Harold dan Anta

Dearest Agnes Wuryani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA ASPEK

OPERASIONAL PERUSAHAAN

(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12 Juli 2018 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Yang membuat pernyataan

Innosensius Robin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Innosensius Robin

Nomor Mahasiswa : 142114068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000

PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN

(Studi kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2018

Yang menyatakan

Innosensius Robin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih atas berkat dan kasih karunia dari Tuhan Yang

Maha Esa, yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS

ISO 31000 PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di

Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan,

bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya

dalam proses perkuliahan.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan

pengalamannya dalam proses perkuliahan.

4. Drs. Gabriel Anto Lisianto M.S.A., Akt. Selaku Dosen Pendamping Akademik

yang telah membantu dan memberikan arahan atau masukan kepada penulis

baik dalam perkuliahan maupun dalam organisasi (HIMAKS 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

viii

5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc , Fr. Reni Retno Anggraini, Dr., M.Si., Ak.,

CA dan Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku dosen dan

pembimbing organisasi Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKS) periode

2015/2016 yang telah mendampingi penulis dalam proses belajar dan

pengembangan diri.

7. Rm. Robertus In Nugroho, SJ., M.Hum., M.P.P selaku WR III yang menjadi

pembimbing organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)

periode 2016/2017 yang telah mendampingi penulis dalam proses belajar dan

pengembangan diri.

8. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan

9. Para pemilik, manajer, manajer operasional/supervisor/marketing/head-outlet

kafe yang telah menjadi responden dalam skripsi ini.

10. Bapakku A. Tambing Timang, Ibuku Rosmeri Gea, Martinus Tony Tambing,

Marselyna Salesia Nytowati, Liberius Gea Tambing, Elizabeth Mayanti,

Romuldus Agung yang senantiasa mendoakan dan mendukung peneliti setiap

waktu.

11. Agnes Wuryani, S.E yang selalu mendoakan, menemani, dan menyemangati

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman angkatan 2014 yang menjadi rekan seperjuangan dalam proses

perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

ix

13. Seluruh pengurus HIMAKS 2016 yang telah berdinamika bersama dalam

organisasi di tingkat Prodi.

14. Seluruh pengurus BEMU 2017 yang telah berdinamika bersama dalam

organisasi di tingkat Universitas.

15. Partner kerjaku yang luar biasa di Kementerian Relasi Himpunan, Badan

Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU): Ana, Ika, Aji, Arel, Maria, Sekar,

Puspa, dan Alvin.

16. Rekan-rekan seperjuanganku dalam KKP (Kuliah Kerja Profesi): Ajeng, Tami,

Putri, Yuli, dan Hesti.

17. Mereka yang kusebut sebagai sahabat: Bayuke (Bayu Aike), Sem Porak

Poranda, Fidens Ojo, Katatongs, Yoland, Mas Feby, Fridol-dol, Abang Kribo,

Wa-one, Om Thor, Abang Iwen Ji, Kanda Jeff, Tandi Tondon, dan Septian.

18. Kepada siapa saja yang turut serta mengambil bagian dalam proses perkuliahan

penulis dan belum bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan atau

ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap memperoleh kritik dan saran

yang bisa bermanfaat bagi penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat berguna

bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.

Yogyakarta, 05 Juli 2018

Penulis

Innosensius Robin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ......................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Batasan Masalah............................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Definisi Risiko ................................................................................. 7

B. Risiko Operasional ........................................................................... 8

1. Definisi Risiko Operasional ...................................................... 8

2. Ruang Lingkup Risiko Operasional ........................................... 9

C. Manajemen Risiko ......................................................................... 15

D. International Organization for Standardization (ISO 31000) ....... 15

1. Definisi dan Ruang Lingkup ................................................... 15

2. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko .......................................... 17

3. Kerangka Kerja Manajemen Risiko ........................................ 20

4. Proses Manajemen Risiko ...................................................... 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

xi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 37

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 37

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 37

C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 37

D. Sumber Data ................................................................................... 38

E. Populasi Sasaran ............................................................................ 38

F. Definisi dan Pengukuran Variabel ................................................. 39

G. Teknik Pengumupulan Data ........................................................... 41

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................... 43

A. Latar Belakang Berdirinya Kafe-Kafe yang Diteliti ...................... 43

B. Lokasi Usaha .................................................................................. 46

C. Target Pasar Pemilik Usaha ............................................................ 48

D. Tahun Berdiri Kafe ......................................................................... 50

E. Jumlah Karyawan ........................................................................... 51

F. Struktur Organisasi ......................................................................... 52

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 55

A. Profil Responden ............................................................................ 55

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 58

1. Hasil Identifikasi Risiko .......................................................... 58

2. Hasil Analisis Risiko ............................................................... 67

3. Hasil Evaluasi Risiko .............................................................. 77

4. Perlakuan Risiko ...................................................................... 91

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 103

A. Kesimpulan .................................................................................. 103

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 104

C. Saran ............................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kriteria Probabilitas Risiko .................................................................. 26

Tabel 2 Kriteria Dampak Risiko ....................................................................... 27

Tabel 3 Alamat Lokasi Usaha ........................................................................... 47

Tabel 4 Target Pasar Pemilik Usaha ................................................................. 48

Tabel 5 Tahun Berdiri Kafe .............................................................................. 50

Tabel 6 Jumlah Karyawan Kafe ........................................................................ 51

Tabel 7 Nama Responden, Jabatan, dan Nama Usaha Responden ................... 56

Tabel 8 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 57

Tabel 9 Usia Responden .................................................................................... 57

Tabel 10 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 57

Tabel 11 Identifikasi Risiko Proses ..................................................................... 59

Tabel 12 Identifikasi Risiko SDM ...................................................................... 60

Tabel 13 Identifikasi Risiko Insidental ............................................................... 64

Tabel 14 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko Proses ................................ 68

Tabel 15 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko SDM .................................. 71

Tabel 16 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko Insidental ........................... 74

Tabel 17 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Proses ................................ 79

Tabel 18 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko SDM ................................. 84

Tabel 19 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Insidental .......................... 87

Tabel 20 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses ......................... 93

Tabel 21 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko SDM ........................... 96

Tabel 22 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses ......................... 98

Tabel 23 Distribusi Jumlah Perlakuan Risiko ................................................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Relationship between the risk management principles, framework

and process .................................................................................... 16

Gambar 2 Risk Management Process ............................................................. 22

Gambar 3 Matriks Evaluasi Risiko ................................................................. 28

Gambar 4 Matriks Evaluasi Risiko Proses ...................................................... 78

Gambar 5 Matriks Evaluasi Risiko SDM ....................................................... 83

Gambar 6 Matriks Evaluasi Risiko Insidental ................................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

xiv

ABSTRAK

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000

PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN

(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)

Innosensius Robin

NIM: 142114068

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen risiko

pada aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini

penting karena manajemen risiko dapat membantu industri kafe untuk

mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan memperlakukan risiko-risiko

operasional secara sistematis.

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Peneliti mendapatkan

data melalui teknik observasi, checklist, wawancara, dan dokumentasi. Data

tersebut dianalisis secara deskriptif berdasarkan proses manajemen risiko dalam

standar ISO 31000:2009, yakni: identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,

dan perlakuan risiko.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi manajemen

risiko pada aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY terdiri dari:

1) Terdapat 86% risiko yang diidentifikasi oleh para responden dari total 17 jenis

risiko operasional. Hasil ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan para

responden telah mengetahui risiko-risiko potensial tersebut. 2) Terdapat 59% jenis

risiko operasional masuk dalam kategori level tinggi, 27% jenis risiko masuk dalam

kategori level menengah, dan 14% jenis risiko masuk dalam kategori level rendah.

3) Terdapat 3 jenis perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden, yakni:

berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.

Kata Kunci: International Organization for Standardization (ISO 31000:2009),

Manajemen risiko, risiko operasional, risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

xv

ABSTRACT

RISK MANAGEMENT ANALYSIS

OF ENTITY’S OPERATIONAL ASPECT BASED ON ISO 31000

(Case Study at Cafe Industry of Sleman Regency, DIY)

Innosensius Robin

NIM: 142114068

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

This research purposes to determine the risk management implementation

on the operational aspect of the cafe industry in Sleman Regency, Yogyakarta

Special Region. This research is important because the risk management can help

the cafe industry to identify, analyze, evaluate, and treat the operational risks

systematically.

The type of this research is a case study. Data was collected through

observation, checklist, interview, and documentation techniques. The data was

analyzed descriptively based on risk management processes in ISO 31000:2009

standard: risk identification, risk analysis, risk evaluation, dan risk treatment.

The results indicated that the risk management implementation on the

operational aspect of the cafe industry in Sleman Regency, Yogyakarta Special

Region, consisted of: 1) There were 86% of the risks identified by the respondents

out of a total of 17 types of operational risks. This result showed that overall, the

respondents had been aware of the potential risks. 2) There were 59% of the risks

was included in the high risk category, 27% of those was included in the moderate

risk category, and 14% of those was included in low risk category. 3) There were 3

options of risk treatment implemented by the respondents namely: sharing,

mitigation, and accepting risk.

Keywords: International Organization for Standardization (ISO 31000: 2009), risk

management, operational risk, risk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen risiko merupakan salah satu aktivitas yang paling krusial

dalam dunia bisnis saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan

zaman yang semakin kompleks membuat para pebisnis harus menghadapi

tantangan-tantangan yang semakin kompleks pula baik dalam bidang

perbankan, manufaktur, dagang, jasa, maupun dalam jenis bisnis lainnya. Hery

(2016: 9) mengungkapkan bahwa tantangan-tantangan tersebut dapat

bersumber dari masalah globalisasi, kompleksitas pasar dan instrumen,

langkanya personel berkualitas, evolusi teknologi, diferensiasi produk, margin

semakin menipis, konsolidasi, dan peraturan bisnis yang semakin ketat.

Apabila manajemen risiko tidak diimplementasikan, maka besar kemungkinan

berbagai macam risiko akan muncul dan mengancam kelangsungan hidup

suatu bisnis.

Salah satu aktivitas bisnis yang cukup pesat perkembangannya di

Yogyakarta belakangan ini adalah bisnis kafe. Hal ini menjadi wajar karena

Yogyakarta sendiri dikenal sebagai kota pelajar atau kota pendidikan yang

memiliki 129 institut perguruan tinggi: 24 universitas, 47 sekolah tinggi, 6

institut, 9 politeknik, dan 43 akademi (http://pendidikan-diy.go.id/dikti/home).

Data tersebut menjadi salah satu alasan yang sangat kuat bagi perkembangan

bisnis tersebut karena kota Yogyakarta cukup banyak didominasi oleh para

pelajar yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, film filosofi kopi I yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

2

dirilis pada 9 April 2015 turut memberikan pengaruh yang besar bagi

pertumbuhan dan perkembangan bisnis tersebut. Alasan tersebut diperoleh

melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para responden.

Munculnya beragam bisnis kafe di Yogyakarta ini kemudian menjadi

daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai

manajemen risiko operasional. Kehadiran mereka di dalam dunia bisnis tentu

tidak akan terlepas dari risiko-risiko yang melekat pada aspek operasional kafe.

Selain itu, topik mengenai manajemen risiko operasional juga sudah dikaji di

dalam beberapa penelitian ilmiah. Salah satunya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Nice dan Imbar (2016). Penelitian ini mengungkapkan bahwa

tingkatan risiko yang memiliki nilai kemungkinan dan nilai dampak yang

tinggi adalah aset, baik data perangkat lunak, perangkat keras, sumber daya

manusia, dan prosedur yang terkait pada sistem SWIFtS. Selain itu, diperoleh

juga hasil bahwa setiap aset dan perangkat pendukung sistem SWIFtS

membutuhkan koneksi dan asupan listrik yang baik dan konstan, sehingga

perangkat dapat berjalan dengan optimal dan tidak mengganggu proses bisnis

perusahaan.

Selanjutnya, penelitian Soleh, et al. (2016) mengungkapkan bahwa

metode risk assessment yang bersifat manual atau semikomputerisasi tidak

berjalan efektif dalam segi waktu karena masih dikerjakan dengan tulisan

tangan atau diketik dengan menggunakan Microsoft Excel. Penelitian lainnya

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Reim et al. (2016). Penelitian ini

menyimpulkan bahwa manajemen risiko menjadi aspek yang sangat penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

3

bagi Alpha Corporation (perusahaan manufaktur di Swedia) untuk

meningkatkan Operasi Product-Service System (PSS). Risiko-risiko

operasional seperti risiko teknis, perilaku, dan kompetensi dalam pengiriman

barang perlu untuk diidentifikasi secara intens dan direspons dengan cepat

melalui beberapa penanganan risiko seperti: menghindari, mengurangi,

transfer, dan menerima risiko. Secara keseluruhan, hasil dari ketiga penelitian

di atas ingin mengungkapkan bahwa berbagai macam risiko operasional harus

diantisipasi sedemikian rupa melalui manajemen risiko agar tujuan perusahaan

(bisnis) dapat tercapai secara optimal.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti kemudian tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai manajemen risiko berbasis ISO 31000 pada aspek

operasional kafe-kafe yang di Kabupaten Sleman, DIY. Susilo dan Kaho

(2018:7) mengungkapkan bahwa standar ISO 31000 memiliki perspektif yang

jauh lebih luas (dapat diterapkan dalam berbagai lingkup dan kegiatan) dan

lebih konseptual dibandingkan dengan standar lainnya. Hal ini ditandai dengan

adanya prinsip-prinsip yang secara eksplisit dinyatakan dan adanya kerangka

kerja manajemen risiko yang merupakan implementasi prinsip manajemen

mutu yang dikenal dengan “Plan-Do-Check-Action”. Maka dari itu, penelitian

ini akan dimuat dalam sebuah karya tulis yang berjudul “Analisis Manajemen

Risiko Berbasis ISO 31000 pada Aspek Operasional Perusahaan” (Studi kasus

di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi manajemen risiko pada

aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY?

C. Batasan Masalah

Dalam rangka memfokuskan arah penelitian, peneliti membatasi ruang lingkup

risiko operasional yang akan diteliti, yakni ruang lingkup yang hanya terkait

dengan risiko proses, risiko Sumber Daya Manusia (SDM), dan risiko

insidental. Selain itu, proses manajemen risiko berbasis ISO 31000 yang

digunakan dalam penelitian hanya meliputi: proses identifikasi risiko, analisis

risiko, evaluasi risiko, dan perlakuan risiko.

D. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui

implementasi manajemen risiko pada aspek operasional industri kafe di

Kabupaten Sleman, DIY.

E. Manfaat penelitian

1. Bagi pemilik kafe:

Pemilik kafe dapat memahami pentingnya membangun kesadaran

terhadap risiko-risiko yang melekat pada usaha yang dijalankan. Selain itu,

pemilik kafe juga dapat terbantu dalam mengevaluasi aktivitas operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

5

secara berkelanjutan agar kinerja perusahaan semakin meningkat melalui

penanganan risiko yang memadai.

2. Bagi masyarakat:

Masyarakat akan lebih memahami konsep dari manajemen risiko dan

strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk menangani atau mengelola

risiko dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi penulis:

Penulis akan lebih memahami konsep dari manajemen risiko dan

bagaimana pengimplementasian konsep tersebut dalam dunia usaha yang

sesungguhnya.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menjadi referensi karya ilmiah bagi Universitas Sanata

Dharma terutama bagi peneliti selanjutnya yang akan mengulas lebih jauh

tentang manajemen risiko di suatu perusahaan.

F. Sistematika penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri dari Bab I

Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV

Gambaran Umum Objek Perusahaan, Bab V Analisis Data dan Pembahasan,

dan Bab VI Penutup. Deskripsi dari masing-masing bab ini dapat dilihat pada

halaman selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

6

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Penulis pada bab ini akan membahas secara teoritis berbagai hal

yang berhubungan dengan pokok-pokok bahasan yang diajukan.

Pada bagian ini, peneliti juga memaparkan mengenai hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang terkait dengan manajemen risiko.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, populasi dan

sampel, definisi dan pengukuran variabel, teknik pengumpulan data,

dan teknis analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Objek Perusahaan

Bab ini berisi tentang gambaran umum atau profil dari kafe-kafe

yang diteliti.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi mengenai deskripsi data, analisis, dan pembahasannya.

Bab VI Penutup

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan keterbatasan penelitian serta

saran-saran yang akan disampaikan kepada kafe-kafe yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Risiko

Menurut Kumaat (2011: 19) risiko merupakan sesuatu yang terkait erat

dengan situasi ketidakpastian (uncertainty) hasil atau dampak dari proses yang

sedang berjalan atau sesuatu yang belum terjadi atau situasi/kesempatan di

waktu mendatang, dimana ada probabilitas (probability) tidak sesuai dengan

yang diharapkan, merugikan, atau menimbulkan masalah tersendiri.

Menurut Kurniawan (2012: 66) risiko adalah ketidakpastian terhadap

probabilitas terjadinya suatu peristiwa serta dampak dari peristiwa tersebut

apabila benar-benar terjadi yang dapat memiliki pengaruh material terhadap

pencapaian tujuan organisasi. Aspek ketidakpastian di dalam risiko tersebut

seperti dua sisi mata uang, pada satu sisi akan memberikan ancaman bagi

organisasi namun pada sisi lain dapat memberikan peluang bagi organisasi

untuk memperoleh kesuksesan.

Menurut ISO 31000: 2009 risiko merupakan dampak dari ketidakpastian

terhadap pencapaian sasaran. Adapun definisi tersebut diberi beberapa catatan

sebagai berikut:

1. Dampak adalah suatu penyimpangan dari yang diharapkan, dapat positif

maupun negatif;

2. Sasaran dapat mempunyai berbagai macam aspek (seperti misalnya aspek

finansial, kesehatan dan keselamatan, lingkungan hidup), dan dapat

diterapkan pada berbagai tingkatan organisasi (misalnya strategis,

operasional, proyek, produk, proses, dll.);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

8

3. Risiko kerap dinyatakan dengan mengacu pada potensi suatu peristiwa dan

dampak atau kombinasi dari keduanya;

4. Risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa

(termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan

dengan kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut;

5. Ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari

ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait

dengan suatu peristiwa, dampaknya dan kemungkinan terjadinya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko

merupakan suatu ketidakpastian tentang kemungkinan terjadinya suatu

kejadian atau peristiwa tertentu dan memiliki konsekuensi baik

menguntungkan atau merugikan perusahaan.

B. Risiko Operasional

1. Definisi Risiko Operasional

Lam (2014: 241) mengungkapkan bahwa operational risk is defined as the

risk of loss resulting from inadequate or failed internal process, people,

and systems or from external events. Artinya, risiko operasional dapat

didefinisikan sebagai risiko atas kerugian yang ditimbulkan dari

ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, dan

sistem atau dari peristiwa-peristiwa eksternal.

Menurut Kurniawan (2012: 70) risiko operasional adalah

kemungkinan terjadinya kegagalan atau kesalahan di dalam pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

9

kegiatan-kegiatan operasional di dalam organisasi yang diakibatkan oleh

berbagai macam faktor seperti faktor alam dalam bentuk bencana alam

maupun kesalahan manusia seperti kelalaian pegawai dalam melaksanakan

pekerjaannya.

2. Ruang Lingkup Risiko Operasional

Menurut Lam (2014: 241-246), ruang lingkup risiko operasional

terdiri atas:

a. Risiko Proses (Process Risk)

Risiko operasional timbul dari proses yang tidak efektif

dan/atau tidak efisien. Tidak efektif dapat didefinisikan sebagai hal-

hal yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan, sementara tidak

efisien dapat diartikan sebagai hal-hal yang dapat menunjang

pencapaian tujuan akan tetapi menghabiskan banyak biaya. Pada

umumnya risiko proses berkaitan dengan proses transaksi, yang

mencakup penjualan, pematokan harga (pricing), dokumentasi,

konfirmasi, dan pemenuhan (fulfilment). Risiko-risiko tersebut

berpotensi menimbulkan kerugian dalam aspek keuangan, pelanggan,

dan reputasi perusahaan. Misalnya kesalahan pematokan harga jual

dapat mengakibatkan perusahaan memperoleh laba yang rendah,

sementara masalah pemenuhan dapat mengakibatkan pelanggan atau

konsumen menjauh dari perusahaan.

Risiko signifikan lainnya dapat berasal dari proses

dokumentasi. Ketidakcukupan dokumentasi berpotensi menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

10

misscommunication antara pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah

kontrak sehingga dapat menciptakan tambahan risiko ketidakpastian

ketika terjadi suatu perselisihan. Misalnya mengenai dokumen

persetujuan transaksi.

b. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)

People Risk biasanya timbul dari hambatan-hambatan yang

dialami oleh karyawan, kompetensi yang tidak memadai,

ketidakjujuran, atau budaya organisasi yang tidak membangun

pentingnya kesadaran akan risiko. Hambatan karyawan terjadi ketika

perusahaan tidak dapat memenuhi posisi-posisi karyawan di titik-titik

kritis karena jangka waktu karyawan yang lebih pendek, atau karena

kompensasi atau insentif lainnya tidak cukup menarik perhatian

kandidat-kandidat baru.

Kompetensi yang kurang memadai menjadi masalah ketika

karyawan-karyawan perusahaan tidak memiliki kemampuan dan

pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan

tepat. Lalu masalah ketidakjujuran dapat menimbulkan aktivitas-

aktivitas kecurangan seperti pencurian aset perusahaan oleh

karyawan. Sementara masalah budaya organisasi yang tidak sadar

akan risiko berpotensi juga untuk menimbulkan perilaku-perilaku

yang menyimpang dari para karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

11

c. Risiko sistem (Risk System)

Perusahaan saat ini biasanya menggunakan sistem yang terintegrasi

dengan perusahaan dan secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan

bisnis tertentu. Risiko-risiko sistem mencakup ketersediaan sistem

(system availability), integritas data, kapasitas sistem, akses dan

penggunaan yang tidak terotorisasi, dan pemulihan bisnis dari

berbagai macam gangguan.

d. Risiko insidental (Risk event)

Risk Event merupakan risiko atas kerugian yang berhubungan erat

dengan peristiwa-peristiwa tunggal yang tidak diharapkan, akan tetapi

berpotensi membawa dampak yang serius jika risiko-risiko tersebut

benar-benar terjadi. Misalnya, kecurangan internal atau kecurangan

ekstenal, kegagalan sistem, dislokasi pasar, dan bencana alam.

e. Risiko bisnis (Business Risk)

Risiko bisnis merupakan risiko atas kerugian yang berhubungan

dengan perubahan yang tidak diharapkan dalam lingkungan

kompetitif, atau dalam tren-tren yang dapat mengancam merek

dagang dan/atau kegiatan ekonomi dari suatu bisnis. Risiko ini

mencakup masalah strategi perusahaan, manajemen klien,

pengembangan produk, pematokan harga, dan masalah penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

12

Pengelompokan ruang lingkup risiko operasional juga dipaparkan

oleh Inter-American Development Bank dalam Muslich (2007: 11-14)

yang membagi ruang lingkup risiko operasional dalam enam klasifikasi,

yakni:

a. Masalah pengendalian internal seperti struktur organisasi, yaitu risiko

yang disebabkan oleh tidak memadainya pemisahan tugas, fungsi,

wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan.

b. Masalah otorisasi atau pendelegasian wewenang, yaitu risiko yang

timbul dari suatu transaksi yang dilaksanakan tanpa otorisasi yang

sesuai dengan kerangka kerja operasional perusahaan.

c. Ketidakcukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal

seperti dalam peluncuran produk dan aktivitas baru.

d. Proses transaksi, yaitu risiko dari kesalahan atau kegagalan

pengendalian dalam satu atau lebih pemrosesan transaksi sebagai

berikut:

1) Pencatatan, yaitu risiko yang timbul saat transaksi tidak dicatat

atau tidak tercatat dengan benar, yang mengakibatkan kesalahan

dalam informasi eksposur risiko sehingga memengaruhi

keputusan yang diambil.

2) Penilaian (penghitungan) posisi, yaitu risiko yang disebabkan

dari tidak terdeteksinya perbedaan antara posisi yang dilaporkan

oleh unit bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi

kontrol dan pengendalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

13

3) Konfirmasi, yaitu risiko yang timbul akibat proses konfirmasi

tidak dapat mendeteksi terjadinya kesalahan dalam data transaksi

yang tercatat, atau dari transaksi yang telah dilaksanakan namun

tidak tercatat.

4) Penyelesaian transaksi (settlement), yaitu risiko yang timbul

akibat aset tidak ditagih (diterima) atau dibayarkan (dikirimkan)

sesuai dengan tanggal penagihan atau pembayaran yang telah

disepakati, atau tidak dilaksanakan dengan tepat.

5) Aset fisik, yaitu risiko yang timbul akibat kas atau aset-aset lain

(sekuritas, surat berharga, cek, dan sebagainya) dapat diakses

oleh staf yang tidak memiliki otorisasi terhadap aset yang

bersangkutan.

6) Akses sistem informasi, yaitu risiko yang ditimbulkan dari staf

yang tidak memiliki otorisasi, dapat melakukan modifikasi atau

membaca data tertentu dalam sistem informasi.

7) Finansial, yaitu risiko yang ditimbulkan dari kesalahan

pengelolaan dana dan aset-aset lainnya yang menyebabkan

timbulnya overdraft atau tingginya biaya oportunitas akibat

utilisasi dana yang tidak dilakukan dengan tepat.

8) Valuasi, yaitu risiko yang timbul akibat suatu transaksi atau aset

tidak dinilai dengan tepat akibat penggunaan data pasar atau

model valuasi yang salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

14

9) Pencatatan akuntansi, yaitu risiko yang timbul dari kesalahan

pencatatan dan perlakuan akuntansi berdasarkan standar

akuntansi yang berlaku (PSAK maupun peraturan perlakuan

akuntansi perbankan Indonesia)

e. Kesalahan manusia dan fraud yang meliputi kerugian operasional

seperti berikut:

1) Integritas dan pertimbangan yang baik, yaitu risiko yang terjadi

akibat sumber daya manusia perusahaan dengan tidak sengaja

maupun sengaja tidak mematuhi kebijakan, prosedur dan

pengendalian yang telah ditetapkan.

2) Sumber daya manusia, yaitu risiko yang timbul dari inefisiensi

atau kesalahan dalam proses transaksi akibat kurangnya sumber

daya manusia yang memadai, program pelatihan dan turn-over

pegawai yang tinggi.

3) Fraud dan konflik kepentingan, yaitu risiko yang timbul karena

sumber daya manusia lebih condong kepada kepentingan pribadi

dibandingkan kepentingan perusahaan.

f. Kegagalan sistem teknologi informasi, yaitu kerugian operasional

yang disebabkan oleh gangguan dalam melaksanakan proses transaksi

atau aktivitas kerja, kebocoran dalam sistem informasi dan gangguan

lainnya yang ditimbulkan dari tidak berfungsinya sistem teknologi

informasi akibat kegagalan hardware, software, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

15

C. Manajemen Risiko

Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission

(COSO) dalam Moeller (2016: 153-154) menyatakan:

“ERM is a process, effected by an entity’s board of directors,

management, and other personnel, applied in strategy setting and

across the enterprise, designed to identify potential events that may

affect the entity, and manage risk to be wihtin its appetite, to provide

reasonable assurance regarding the achievement of entity

objectives”.

Artinya, manajemen risiko adalah serangkaian proses yang dipengaruhi oleh

dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya, yang diterapkan dalam

lingkup pengaturan strategi di perusahaan secara keseluruhan. Serangkaian

proses tersebut dirancang untuk mengidentifikasi potensi kejadian yang dapat

berdampak negatif terhadap perusahaan, serta mengelola risiko sesuai dengan

risk appetite perusahaan dalam rangka memberikan keyakinan terkait dengan

pencapaian tujuan organisasi.

Sementara itu, ISO 31000:2009 menyatakan: “risk management is a

coordinated activities to direct and control an organization with regard to

risk”. Artinya manajemen risiko adalah suatu upaya atau kegiatan yang

terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan

terhadap berbagai kemungkinan risiko yang ada.

D. International Organization for Standardization (ISO 31000:2009)

1. Definisi dan Ruang Lingkup

ISO 31000 merupakan standar yang berkaitan dengan manajemen

risiko yang dikodifikasi oleh Internasional Organization for

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

16

Standardization (ISO) atau Organisasi Internasional untuk standarisasi.

Standar internasional ini menyediakan prinsip dan panduan generik untuk

penerapan manajemen risiko. ISO 31000 dapat digunakan untuk

organisasi perusahaan publik, perusahaan swasta, organisasi nirlaba,

kelompok, ataupun perseorangan. Oleh karena itu, standar ini tidak

spesifik bagi industri atau sektor tertentu.

Gambar 1. Relationship between the risk management principles,

framework and process

Sumber: ISO 31000:2009

Walaupun standar ini menyediakan panduan generik, hal ini tidak

dimaksudkan untuk membuat keseragaman penerapan manajemen risiko

pada semua organisasi. Perencanaan dan penerapan manajemen risiko

akan tergantung pada kebutuhan yang bervariasi dari setiap organisasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

17

khususnya sasaran dari setiap organisasi yang berbeda, konteks, struktur,

produk, jasa, proyek dan proses operasi, serta praktik-praktik khas yang

digunakan.

Dalam Standar internasional ini, digunakan dua macam istilah,

yaitu “manajemen risiko” dan “pengelolaan risiko”. Secara umum

“manajemen risiko” merujuk pada arsitektur (prinsip, kerangka kerja, dan

proses) untuk mengelola risiko, sedangkan “mengelola risiko” mengacu

pada bagaimana arsitektur tadi digunakan terhadap suatu risiko tertentu.

(lihat gambar 1, hal. 16).

2. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko

ISO 31000:2009 memiliki 11 prinsip manajemen risiko sebagai berikut:

a. Manajemen risiko melindungi dan menciptakan nilai tambah

Manajemen risiko memberikan kontribusi melalui peningkatan

kemungkinan pencapaian sasaran perusahaan secara nyata. Selain itu,

juga memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan

kerja, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk,

reputasi, corporate governance, efisiensi operasi, dan lain-lain.

b. Manajemen risiko adalah bagian terpadu dari proses organisasi

Manajemen risiko merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen

dan merupakan bagian tak terpisahkan dari proses organisasi, proyek,

dan manajemen perubahan. Manajemen risiko bukanlah suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

18

aktivitas yang berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan serta proses

organisasi dalam mencapai sasaran.

c. Manajemen risiko adalah bagian dari proses pengambilan

keputusan

Manajemen risiko membantu para pengambil keputusan untuk

mengambil keputusan atas dasar pilihan-pilihan yang tersedia dengan

informasi yang selengkap mungkin.

d. Manajemen risiko secara khusus menangani aspek

ketidakpastian

Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian

dalam proses pengambilan keputusan. Ia memperkirakan bagaimana

sifat ketidakpastian dan bagaimanakah hal tersebut harus ditangani.

e. Manajemen risiko bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat

waktu

Sifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu yang digunakan dalam

pendekatan manajemen risiko inilah yang memberikan kontribusi

terhadap efisiensi dan konsistensi manajemen risiko. Dengan

demikian, hasilnya dapat dibandingkan dengan memberikan hasil

serta perbaikan.

f. Manajemen risiko berdasarkan pada informasi terbaik yang

tersedia

Masukan dan informasi yang digunakan dalam proses manajemen

risiko didasarkan pada sumber informasi yang tersedia, seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

19

pengalaman, observasi, perkiraan, penilaian ahli, dan data lain yang

tersedia. Akan tetapi, tetap harus disadari bahwa semua informasi ini

mempunyai keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam proses

pengambilan keputusan, baik dalam membuat model risiko maupun

perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara para ahli.

g. Manajemen risiko adalah khas untuk penggunanya (tailored)

Manajemen risiko harus diselaraskan dengan konteks internal dan

eksternal organisasi, serta sasaran organisasi dan profil risiko yang

dihadapi organisasi tersebut.

h. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan

budaya

Penerapan manajemen risiko haruslah mengenali kapabilitas

organisasi, persepsi dan tujuan masing-masing individu di dalam serta

di luar organisasi, khususnya yang menunjang atau menghambat

pencapaian organisasi.

i. Manajemen risiko harus transparan dan inklusif

Untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan terkini,

para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di setiap

tingkatan organisasi harus dilibatkan secara efektif. Keterlibatan ini

juga harus memungkinkan para pemangku kepentingan terwakili

dengan baik dan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan

pendapat serta kepentingannya, terutama dalam merumuskan kriteria

risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

20

j. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang, dan tanggap

terhadap perubahan

Ketika terjadi peristiwa baru, baik di dalam maupun di luar organisasi,

konteks manajemen risiko dan pemahaman yang ada juga mengalami

perubahan. Dalam situasi semacam inilah tahapan monitoring dan

review berperan memberikan kontribusi. Risiko baru pun muncul, ada

yang berubah, ada juga yang menghilang. Oleh karena itu, menjadi

tugas manajemen untuk memastikan bahwa manajemen risiko

senantiasa memerhatikan, merasakan, dan tanggap terhadap

perubahan.

k. Manajemen risiko harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan

peningkatan organisasi secara berlanjut

Manajemen organisasi harus senantiasa mengembangkan dan

menerapkan perbaikan strategi manajemen risiko serta meningkatkan

kematangan pelaksanaan manajemen risiko, sejalan dengan aspek lain

dari organisasi.

3. Kerangka Kerja Manajemen risiko

Kerangka manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 terdiri atas

lima komponen, yakni: (lih. gambar 1, hal. 16)

a. Mandat dan komitmen

b. Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko

c. Penerapan manajemen risiko

d. Monitoring dan review kerangka kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

21

e. Perbaikan kerangka kerja secara berkelanjutan

Agar dapat berhasil dengan baik, manajemen risiko harus diletakkan

dalam suatu kerangka manajemen risiko. kerangka kerja ini akan menjadi

dasar dan penataan yang mencakup seluruh kegiatan manajemen risiko di

segala tingkatan organisasi. Kerangka kerja ini akan memastikan bahwa

informasi risiko yang lengkap dan memadai yang diperoleh dari proses

manajemen risiko akan dilaporkan serta digunakan sebagai landasan untuk

pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan sesuai dengan kejelasan

akuntabilitas pada setiap tingkatan organisasi.

Kerangka kerja ini tidak dimaksudkan sebagai sebuah sistem

manajemen, tetapi lebih ditujukan untuk membantu organisasi

mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam keseluruhan sistem

manajemen organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus mengadopsi

komponen-komponen dari kerangka kerja ini ke dalam kebutuhan khas

organisasi tersebut.

4. Proses Manajemen Risiko

ISO 31000:2009 menyatakan bahwa proses manajemen risiko terdiri dari

serangkaian aktivitas sebagai berikut: (lihat gambar 2, hal. 22)

a. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi merupakan kegiatan yang berlangsung

terus-menerus dan berulang, dimana organisasi menyediakan

informasi, berbagai informasi atau memperoleh/mencari informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

22

serta melakukan dialog dengan para pemangku kepentingan terkait

dengan pengelolaan risiko.

Gambar 2. Risk Management Process

Sumber: ISO 31000:2009

b. Menentukan konteks

Penetapan konteks merupakan proses untuk menentukan batasan-

batasan atau parameter eksternal dan internal untuk digunakan dalam

mengelola risiko, menentukan lingkup dan menentukan kriteria risiko

yang akan ditetapkan dalam kebijakan manajemen risiko.

c. Asesmen risiko

ISO 31000: 2009 mendefinisikan asesmen risiko sebagai keseluruhan

proses identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.

1) Identifikasi risiko

a) Definisi Identifikasi risiko

ISO 31000: 2009 menyatakan bahwa identifikasi risiko

merupakan proses untuk menemukan, mengenali,

menguraikan, dan menggambarkan risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

23

b) Tujuan Identifikasi Risiko

ISO 31000:2009 dalam Susilo dan Kaho (2018: 111)

menyatakan bahwa tahapan identifikasi risiko bertujuan

untuk mengidentifikasi risiko yang harus dikelola organisasi

melalui proses yang sistematis dan terstruktur. Proses ini

sangat penting karena risiko yang tidak teridentifikasi pada

proses ini tidak akan ditangani pada proses-proses

selanjutnya. Proses ini juga harus mengupayakan untuk

mengidentifikasi risiko-risiko, baik yang dalam kendali

organisasi maupun di luar kendali organisasi (eksternal).

c) Informasi yang Dikumpulkan dalam Proses Identifikasi

risiko.

Susilo dan Kaho (2018: 113) mengungkapkan bahwa

informasi bermutu baik adalah keharusan dalam proses

identifikasi risiko. Titik awal untuk identifikasi adalah

mengumpulkan informasi historis baik yang berasal dari

dalam organisasi atau, jika tidak tersedia, bisa juga dari

organisasi-organisasi sejenis (industrial benchmark) yang

kemudian dimatangkan melalui diskusi dengan pihak-pihak

terkait. Isu yang didiskusikan ini dapat berupa isu-isu

historis, masa kini, dan yang terus berkembang, seperti: (lih.

halaman selanjutnya)

(1) Pengalaman lokal atau internasional;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

24

(2) Informasi menurut pendapat ahli;

(3) Informasi hasil wawancara terstruktur;

(4) Informasi dari Focus Group Discussion;

(5) Rencana Jangka Panjang, Rencana kerja & Anggaran

Perusahaan lengkap dengan analisis SWOT atau

analisis lingkungan bisnis lainnya;

(6) Laporan-laporan klaim asuransi atau mitra kerja

lainnya, pelanggan, dan stakeholders lainnya;

(7) Laporan-laporan manajemen;

(8) Laporan-laporan auditor dan pemeriksa lainnya;

(9) Hasil-hasil survei internal maupun eksternal;

(10) Hasil-hasil self-assessment;

(11) Data-data historis, database insiden, analisis kegagalan

misalnya Failure Mode & Effect Analysis, risk register

yang sudah ada (jika pernah dibuat); serta

(12) Data-data lain yang dianggap penting.

2) Analisis risiko

a) Definisi Analisis Risiko

ISO 31000: 2009 mengungkapkan bahwa analisis risiko

merupakan proses untuk memahami sifat dari risiko dan

untuk menentukan level risiko. Hasil analisis risiko ini akan

menjadi masukan bagi evaluasi risiko dan untuk proses

pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

25

tersebut. Termasuk dalam pengertian ini adalah cara dan

strategi yang tepat dalam memperlakukan risiko tersebut.

b) Tujuan Analisis Risiko

Menurut ISO 31000:2009 dalam Susilo dan Kaho (2018:

136-137), tujuan dari analisis risiko adalah untuk melakukan

analisis dampak dan kemungkinan semua risiko yang dapat

menghambat tercapainya sasaran organisasi, juga semua

peluang yang mungkin dihadapi organisasi. Kondisi ini

dicapai apabila beberapa hal berikut dapat dipenuhi:

(1) Proses analisis risiko dilaksanakan secara

komprehensif dan mencakup semua risiko serta

peluang yang ditemui dalam proses identifikasi risiko

sebelumnya dan telah masuk ke dalam daftar risiko;

(2) Semua yang terkait dengan risiko tersebut (para

pemangku risiko) telah terlibat dalam proses analisis

dan melakukan analisis berdasarkan informasi, data,

serta pengetahuan yang mereka miliki dengan baik;

(3) Proses analisis ini didampingi atau ditunjang dengan

pengetahuan mengenai manajemen risiko yang

memadai;

(4) Waktu yang dialokasikan untuk proses ini cukup

memadai;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

26

(5) Ukuran kemungkinan dan dampak yang digunakan

harus konsisten dan sesuai dengan organisasi tersebut.

Apabila digunakan tabel kemungkinan dan dampak,

besaran dan pengelompokan nilai yang digunakan

hendaknya tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu

sempit, tetapi sesuai dengan organisasi tersebut.

c) Tabel Kemungkinan dan Dampak Risiko

Berikut ini terdapat dua tabel yang dapat digunakan untuk

menentukan dan mengkategorikan kemungkinan dan

dampak dari suatu risiko, yakni:

Tabel 1. Kriteria Probabilitas Risiko

KRITERIA PROBABILITAS RISIKO

Index Probabilitas Deskripsi Persentase

(%)

5 Sangat

Besar

Sangat mungkin terjadi > 80%

4 Besar Kemungkinan besar terjadi 60 < p >

80%

3 Sedang Sama kemungkinannya antara

terjadi dan tidak terjadi 40 > p >

60%

2 Kecil Kemungkinan kecil terjadi 10 > p >

40%

1 Sangat kecil Cenderung tidak mungkin terjadi

< 10%

Sumber: Heri (2016: 63)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

27

Tabel 3. Analisis Dampak Risiko

KRITERIA DAMPAK RISIKO

Indeks Dampak Deskripsi Dampak terhadap

sasaran strategis dan

kinerja (kualitatif)

5 Catastrophic Sangat besar Tidak tercapainya sasaran

dan terjadinya kegagalan

dalam mencapai kinerja.

4 Significant Besar (signifikan) Tertundanya pencapaian

sasaran sangat signifikan

dan pencapaian kinerja

jauh di bawah target.

3 Moderate Sedang Tertundanya pencapaian

sasaran cukup besar dan

pencapaian kinerja di

bawah target.

2 Minor Kecil Tidak tercapainya sasaran

dan kinerja hanya sedikit

di bawah target.

1 Insignificant Sangat kecil

(tidak signifikan)

Hanya berdampak sangat

kecil terhadap tidak

tercapainya sasaran dan

target kinerja masih

mampu dicapai.

Sumber: Heri (2015: 65)

3) Evaluasi risiko

a) Definisi Evaluasi Risiko

Menurut ISO 31000: 2009 evaluasi risiko merupakan suatu

proses untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan

kriteria risiko untuk kemudian ditentukan apakah risiko

tersebut atau besarnya risiko tersebut dapat diterima atau

ditolerir.

b) Tujuan Evaluasi Risiko

Menurut Susilo dan Kaho (2018: 167) tujuan dari evaluasi

risiko adalah membantu proses pengambilan keputusan

berdasarkan hasil analisis risiko. Proses evaluasi risiko akan

menentukan risiko-risiko mana yang memerlukan perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

28

dan bagaimana prioritas perlakuan atas risiko-risiko tersebut.

Hasil evaluasi risiko akan menjadi masukan bagi proses

perlakuan risiko.

c) Metode Evaluasi Risiko

Susilo dan Kaho (2018: 144-145 & 170-174)

mengungkapkan bahwa terdapat dua metode evaluasi risiko,

yakni:

(1) Metode evaluasi kualitatif

Metode evaluasi kualitatif merupakan metode

evaluasi yang paling sering dipakai di sektor riil.

Sarana yang digunakan adalah hasil pemeringkatan

risiko yang diperoleh melalui matriks kemungkinan

dan dampak (probability impact matrix).

Gambar 3. Matriks Evaluasi Risiko

Sumber: Nice dan Imbar (2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

29

Pada dasarnya matriks kemungkinan dan

dampak digunakan untuk menentukan besarnya

kombinasi antara kemungkinan dan dampak dari suatu

risiko. Adapun tampilan dalam bentuk matriks

seringkali dihubungkan dengan perhatian manajemen

atau waktu tanggap yang dibutuhkan seperti yang akan

diuraikan di bawah ini:

(a) Risiko tinggi

Perhatian dan dukungan dari manajemen puncak

diperlukan. Rencana, tindakan, dan akuntabilitas

perlakuan risiko harus jelas dan terukur.

Pelaksanaannya pun harus segera.

(b) Risiko sedang

Penanganan melalui pemantauan khusus dan

spesifik atau melalui prosedur tanggap yang telah

ditetapkan. Akuntabilitas biasanya terletak pada

manajemen operasional dan harus ditetapkan

secara jelas.

(c) Risiko rendah

Penanganan cukup dengan prosedur rutin saja,

tidak perlu menggunakan sumber daya yang

spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

30

(2) Metode evaluasi kuantitatif

Perlu diingat bahwa penggunaan metode evaluasi

kuantitatif memerlukan ketersediaan data yang cukup

dan akurat, serta informasi mengenai distribusi

probabilitas yang jelas. Tanpa kedua hal ini, hasil

metode kuantitatif dapat menyesatkan. Decision Tree

Analysis (DTA) dan nilai uang yang diharapkan

(expected monetary value – EMV) merupakan dua

sarana yang dapat digunakan pada metode ini.

d. Perlakuan risiko

ISO 31000: 2009 dalam Susilo dan Kaho (2018:175)

mendefinisikan perlakuan risiko sebagai proses untuk memodifikasi

risiko. Proses ini meliputi upaya untuk menyeleksi pilihan-pilihan

yang dapat mengurangi atau meniadakan dampak serta kemungkinan

terjadinya risiko, kemudian menerapkan pilihan tersebut.

Perlakuan risiko merupakan proses yang berulang, mulai dari

melakukan asesmen terhadap sebuah perlakuan risiko sampai

memperkirakan apakah tingkat risiko yang tersisa dapat diterima atau

tidak bila perlakuan ini diterapkan. Bila belum dapat diterima maka

harus dicari alternatif perlakuan risiko lainnya. Kemudian dilakukan

proses yang sama hingga perkiraan hasil dari perlakuan tersebut

menghasilkan tingkat risiko tersisa yang dapat diterima, sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan organisasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

31

Pilihan perlakuan risiko tidak harus bersifat khusus untuk satu

situasi tertentu, juga tidak harus berlaku umum. Susilo dan Kaho

(2018: 179-183) mengungkapkan bahwa perlakuan risiko terdiri dari

beberapa jenis, yakni:

1) Menghindari risiko (Risk Avoidance)

Menghindari risiko adalah suatu strategi untuk meniadakan

risiko sepenuhnya dengan tidak melakukan kegiatan/proyek yang

diperkirakan mempunyai risiko melebihi selera risiko organisasi.

Saat terbaik untuk mengambil strategi menghindari risiko adalah

pada saat-saat awal kegiatan bisnis dilaksanakan. Bila diketahui

atau diantisipasi, suatu risiko besar mungkin terjadi. Strategi ini

dapat pula diambil pada saat kegiatan atau proyek sudah berjalan

cukup jauh, tetapi terjadi perubahan kondisi politik atau ekonomi

yang memaksa menghentikan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Yang perlu menjadi perhatian penting adalah proses

asesmen risiko. Risiko yang tadinya dapat diterima, namun akibat

kurang rincinya asesmen awal ternyata pada saat terjadi

dampaknya jauh lebih besar dari perkiraan sangat merugikan. Di

lain pihak, menunda atau membatalkan kegiatan tersebut juga

menimbulkan dampak biaya tinggi. Kondisi semacam ini

memerlukan beberapa pertimbangan untuk menggunakan strategi

menghindari risiko (risk avoidance).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

32

2) Berbagi risiko (Risk Sharing/Transfer)

Berbagi risiko adalah strategi yang digunakan untuk

memindahkan sebagian dari risiko ke individu, entitas bisnis, atau

organisasi lain. Memindahkan risiko tidak berarti mengurangi

tingkat kegawatan risiko, tetapi hanya memindahkan ke pihak

lain dan harus disadari bahwa pada akhirnya dampak risiko tetap

pada pemangku risiko utama (principal risk owner). Pemindahan

risiko ini dapat menimbulkan risiko yang lebih besar bila pihak

yang menerima pemindahan risiko ini tidak sadar akan risiko

yang dihadapinya dan sebetulnya tidak mampu untuk menyerap

(absorb) risiko tersebut.

Modus untuk melakukan pemindahan risiko ini antara lain

adalah asuransi, subkontrak, outsourcing, perjanjian bagi hasil

(financial agreement), dan joint operation. Mengingat bahwa

berbagi risiko ini melibatkan pihak lain maka perlu

dipertimbangkan apa yang menjadi tujuan pihak lain tersebut,

bagaimanakah kemampuannya baik dalam melaksanakan

pekerjaan maupun menyerap risiko yang timbul.

3) Mitigasi risiko (Risk Mitigation)

Mitigasi risiko adalah perlakuan risiko yang bertujuan

untuk mengurangi risiko. Bentuk pengurangan risiko ini dapat

berupa pengurangan kemungkinan terjadinya risiko, pengurangan

kerugian yang diakibatkan bila risiko tersebut terjadi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

33

diversifikasi risiko. Diversifikasi risiko adalah suatu strategi yang

lebih sering disebut sebagai ”jangan menempatkan semua telur

dalam satu keranjang”.

Beberapa metode untuk melakukan mitigasi antara lain

dengan menggunakan Ishikawa Diagram (diagram sebab-akibat

atau diagram tulang ikan), FMEA, serta perbaikan prosedur dan

kebijakan (tindakan pengendalian). Kegiatan pengendalian ini

merupakan salah satu metode yang penting dalam melakukan

mitigasi risiko. Beberapa bentuk kegiatan pengendalian antara

lain adalah review oleh manajemen puncak, review oleh atasan,

pemisahan tugas dan tanggung jawab (segregation of duties),

pemeriksaan secara fisik, pemantauan indikator kinerja atau

proses, serta pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan

keterampilan.

Mitigasi dilakukan apabila atas dasar kajian yang dilakukan

kedua strategi risiko di atas tidak menunjukkan hasil yang positif,

terutama bila hal tersebut berkaitan dengan kegiatan internal

organisasi atau merupakan proses inti perusahaan yang harus

ditangani sendiri. Risiko memang tidak dapat ditolak, tetapi akan

lebih baik bila kita lebih siap untuk menghadapinya.

4) Penerimaan risiko (Risk Acceptance)

Penerimaan risiko merupakan suatu strategi untuk

menerima risiko, karena memang lebih ekonomis untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

34

menerima risiko itu. Selain itu, juga karena tidak tersedia

alternatif lain untuk menghindari risiko berbagi risiko, atau

melakukan mitigasi. Penerimaan risiko sering juga disebut

sebagai penyerapan risiko, toleransi risiko, atau retensi risiko.

Risiko ini termasuk juga risiko tersisa setelah dilakukan

perlakuan risiko sebelumnya.

Untuk melakukan strategi penerimaan risiko, perlu

dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

a) Penentuan pilihan

Apakah memang semua pilihan telah dikaji dengan cermat

sehingga pilihan menerima risiko yang diambil? Apakah

betul-betul sudah tidak terdapat alternatif lain untuk

melakukan mitigasi, pemindahan, atau penghindaran risiko.

b) Waktu dan kondisi

Pada saat pilihan diambil untuk menerima risiko karena

dianggap tidak ada pilihan lain, hal ini tidak boleh dianggap

sebagai fait accompli (keadaan yang tidak dapat ditolak).

Tetapi sebaliknya, dengan perubahan waktu konteks risiko

juga berubah dan berbagai dinamika perubahan juga terjadi

sehingga kemungkinan adanya alternatif baru akan timbul.

Perlu dilakukan monitoring dan review secara proaktif untuk

memantau arah perubahan yang terjadi. Manajemen risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

35

yang baik akan selalu memastikan bahwa tidak ada

kesempatan dan peluang yang terlewatkan.

c) Kemampuan menyerap risiko

Pilihan untuk menerima risiko dilakukan dengan sadar.

Artinya, karena lebih ekonomis untuk melakukan hal

tersebut dibandingkan melakukan tindakan lainnya.

Bagaimanakah dampaknya jika risiko tersebut memang

terjadi? Seberapa besarkah kemungkinan terjadinya? Apakah

betul risiko hanya merupakan risiko tunggal dan bukan risiko

yang memicu risiko-risiko lainnya? Jika risiko ini memang

akan menimbulkan rentetan risiko lainnya, apakah

dampaknya hanya finansial saja, ataukah juga dampak-

dampak lainnya? Misalnya dampak reputasi, dampak

berhentinya operasi, dampak keselamatan kerja, dan lain-

lain.

e. Monitoring dan review

ISO 31000: 2009 menyatakan bahwa monitoring dan review

harus menjadi bagian yang sudah direncanakan dalam proses

manajemen risiko. petugas yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan proses monitoring dan review harus ditentukan secara

tegas.

Proses monitoring dan review harus mencakup semua aspek

dari proses manajemen risiko dengan tujuan agar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

36

1) Terdapat proses pembelajaran dan analisis dari setiap peristiwa,

perubahan, dan kecenderungan (trends) yang terjadi;

2) Terdeteksi perubahan dalam lingkup internal maupun eksternal,

termasuk perubahan risiko itu sendiri yang memerlukan

perubahan atau revisi perlakuan risiko, atau bahkan perubahan

prioritas risiko;

3) Memastikan bahwa pengendalian risiko dan perlakuan risiko

masih tetap efektif baik secara desain maupun pelaksanaannya;

4) Mengidentifikasi terjadinya risiko-risiko yang baru.

Monitoring dan review bisa berupa pemeriksaan biasa atau

pengamatan terhadap apa yang sudah ada, baik secara berkala maupun

secara khusus. Kedua bentuk ini harus dilakukan secara terencana.

Hasil monitoring dan review harus didokumentasikan dengan

baik serta sesuai dengan kebutuhan. Harus juga dilaporkan, baik

internal maupun eksternal. Ini juga merupakan bagian dalam proses

review kerangka manajemen risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus di industri kafe

Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti akan mendatangi langsung obyek yang akan

diteliti dan akan melakukan analisis yang mendalam terkait dengan

implementasi manajemen risiko yang ada di industri kafe Kabupaten Sleman,

DIY. Dengan kata lain, peneliti akan mendeskripsikan segala aktivitas dan

permasalahan yang akan diteliti secara obyektif atau sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Adapun kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku bagi

kafe-kafe yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Dua puluh kafe yang lokasinya ada di Kabupaten Sleman, DIY.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April 2018.

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pemilik, manajer, atau pihak

lain yang dapat mewakili pemilik atau manajer kafe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

38

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah implementasi

manajemen risiko di industri kafe Yogyakarta.

D. Sumber Data

1. Data Primer

Peneliti akan mengumpul data data primer yang mencakup:

a. Gambaran umum Kafe.

b. Identifikasi risiko (lihat lampiran identifikasi risiko hal. 110-112)

c. Analisis risiko (lihat lampiran analisis risiko hal 113-116)

d. Perlakuan risiko (lihat lampiran penanganan risiko hal 117-119)

e. Dokumen-dokumen mengenai bukti transaki, catatan-catatan

keuangan (pembukuan), presensi karyawan, dan job description dari

masing-masing departemen.

2. Data Sekunder

Data sekuder yang akan diperoleh oleh peneliti yaitu:

a. Data mengenai profil perusahaan yang dapat diakses melalui internet.

b. Data lain-lain yang terkait dengan penelitian.

E. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah 20 kafe di industri kafe Kabupaten

Sleman, DIY. Populasi sasaran ini ditentukan dengan teknik convenience

sampling, dimana peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

39

Adapun pemilihan sampel akan didasarkan pada pertimbangan kemudahan

akses menuju ke lokasi kafe dan kesediaan dari responden untuk diwawancarai.

F. Definisi dan Pengukuran Variabel

Di dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah manajemen

risiko operasional. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan teknik

checklist dan wawancara. Pada tahap pertama, peneliti akan menggunakan

teknik checklist, yakni dengan membagikan tiga macam checklist kepada pihak

manajemen kafe. Checklist pertama berisi kumpulan jenis-jenis risiko-risiko

yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Checklist ini digunakan untuk

mendapatkan data identifikasi risiko (lihat Lampiran hal 110-112).

Checklist yang kedua berisi risiko-risiko yang telah identifikasi dan akan

dianalisis dalam dua kriteria, yakni: kriteria probabilitas dan dampak risiko

(lihat lampiran hal 113-116). Adapun kriteria probabilitas dan dampak risiko

tersebut akan diukur dengan menggunakan indeks 1-5. Indeks 1-5 pada kriteria

probabilitas memiliki arti sebagai berikut:

SK: Indeks 1 (Sangat jarang atau cenderung tidak mungkin terjadi)

K : Indeks 2 (Jarang atau kemungkinan kecil terjadi)

S : Indeks 3 (Kadang-kadang atau sama kemungkinannya antara terjadi dan

tidak terjadi)

B : Indeks 4 (sering atau kemungkinan besar terjadi)

SB: Indeks 5 (sangat sering atau sangat mungkin terjadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

40

Sementara itu, indeks 1-5 pada kriteria dampak risiko memiliki arti sebagai

berikut:

SK: Indeks 1 (Sangat kecil/tidak signifikan)

K : Indeks 2 (Kecil)

S : Indeks 3 (Sedang)

B : Indeks 4 (Besar/signifikan)

SB: Indeks 5 (Sangat besar)

Melalui checklist kedua ini, peneliti akan memperoleh data analisis risiko.

Kemudian, checklist yang ketiga berisi sejumlah opsi perlakuan risiko yang

dapat digunakan oleh para responden dalam mengelola risiko-risiko

operasional kafe (lihat lampiran hal 117-119).

Selanjutnya, pada tahap kedua, peneliti akan menggunakan teknik

wawancara. Teknik ini digunakan untuk memperoleh profil kafe dan untuk

memperkaya data-data yang telah dikumpulkan melalui checklist (lihat

lampiran hal. 108). Secara keseluruhan, kedua teknik tersebut akan digunakan

untuk melakukan analisis data dan pembahasan dalam penelitian. Dengan kata

lain, kedua teknik ini akan membantu peneliti untuk mengetahui implementasi

manajemen risiko di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik observasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran

umum objek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

41

2. Checklist

Teknik checklist digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi

dari pihak manajer kafe mengenai implementasi manajemen risiko yang

diterapkan di kafe. Checklist ini terdiri dari tiga bagian dimana masing-

masing bagian dipergunakan untuk mendapatkan data mengenai

identifikasi risiko, analisis risiko, dan perlakuan risiko.

3. Wawancara

Melalui teknik ini, peneliti akan memperoleh tambahan data seperti

gambaran umum atau profil kafe yang akan diteliti dan pembahasan yang

lebih mendalam mengenai implementasi manajemen risiko pada aspek

operasional kafe (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan

perlakuan risiko).

4. Dokumentasi

Melalui teknik ini, peneliti ingin mendapatkan informasi tambahan seperti:

bukti transaki, catatan-catatan keuangan (pembukuan), presensi karyawan,

dan job description dari masing-masing departemen di kafe-kafe yang

diteliti.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan teknik analisis

deskripsi. Maka terdapat tujuh teknik analisis data, yakni:

1. Mendeskripsikan gambaran umum atau profil kafe-kafe yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

42

2. Mendeskripsikan risiko-risiko operasional yang telah diidentifikasi oleh

para responden. (lihat lampiran hal. 120-121)

3. Mendeskripsikan hasil analisis risiko yang telah diidentifikasi. (lihat

lampiran hal. 122-125)

4. Melakukan evaluasi risiko dan mendeskripsikan hasilnya.

5. Mendeskripsikan perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden

dalam menangani risiko operasional kafe. (lampiran halaman 126-129)

6. Menarik kesimpulan dan memberikan saran yang diperlukan untuk

mengoptimalkan implementasi manajemen risiko di industri kafe

Kabupaten Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Latar Belakang Berdirinya Kafe – Kafe yang Diteliti

Kehadiran dua puluh kafe yang diteliti tidak serta merta berdiri begitu

saja tanpa didasari oleh alasan-alasan tertentu yang membuat mereka bisa

bertahan sampai saat ini di dalam dunia bisnis. Peneliti menemukan bahwa ada

beberapa alasan yang hampir sama yang membuat pemilik kafe memutuskan

untuk berkompetisi di dunia bisnis. Namun, ada beberapa pula yang memiliki

alasan berbeda dari yang lainnya. Alasan-alasan tersebut dipetakan ke dalam

lima poin sebagai berikut:

1. Film Filosofi Kopi I

Tiga dari dua puluh kafe, yakni: Hayati Specialty Coffee,

Kronology Coffee and Bites, dan Ethikopia CoffeeBay berdiri dengan

alasan film Filosofi Kopi I yang dirilis pada 9 April 2015. Film tersebut

diyakini membuat tren kopi menjadi semakin populer di kalangan

masyarakat untuk beberapa tahun mendatang. Alasan inilah yang

kemudian mendorong pemilik dari ketiga kafe di atas untuk membuka

kafe yang diharapkan dapat melayani para pecinta dan penikmat kopi yang

diprediksi akan bertambah jumlahnya.

2. Hobi

Alasan hobi berasal dari sembilan kafe, yakni: Bahasa Kopi,

Warkop DIY, Almari Coffee, Foolish Pleasure Coffee, Kopinarak Coffee,

Kopi Nogo, Luk Coffee & Book, Kopilog, serta Warkop Mulyadi. Hobi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

44

atau kegemaran dari pemilik dan/atau manajer dari kesembilan kafe

tersebut membuat mereka menemukan peluang untuk membuka bisnis

secara mandiri. Hobi yang dimaksudkan adalah hobi yang sudah sejak

lama ditekuni oleh mereka baik sebagai penikmat kopi, pembuat kopi,

ataupun hobi bermain bisnis. Beberapa di antara mereka yang juga sudah

pernah terjun langsung membantu sebagai barista di suatu kafe seperti:

Mas Gilbert dari Bahasa Kopi, Mas Panji dari Warkop DIY, dan bahkan

ada juga yang sudah pernah beberapa kali bekerja di bidang perhotelan

seperti: Mas Arif (Luk Coffee & Book).

Berbeda dengan Pak Alfian yakni pemilik Warkop Mulyadi yang

berangkat dari hobi berbisnis. Sebelumnya beliau pernah merintis karier di

bisnis oleh-oleh. Namun bisnis tersebut dinilai kurang menguntungkan

sehingga beliau kemudian menutup usaha tersebut. Berselang beberapa

bulan, beliau kembali membuka bisnis, yakni bisnis di bidang kuliner.

Bisnis ini diyakini akan jauh lebih prospektif daripada bisnis yang ditekuni

sebelumnya sekalipun beliau kurang mumpuni di bidang kuliner.

Kecintaan terhadap dunia bisnis membuat beliau tidak pernah berhenti

berusaha merintis karier ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Nekat

5 kafe berikutnya, yakni: Kedai Susu Nyonya Muda, Kedai Oak,

Loops, Warkop Mulyadi, dan Kafe Kayu Manis didirikan dengan alasan

“nekat” oleh pemilik dan/atau manajer. Mbak Denis selaku pemilik Kedai

Susu Nyonya Muda nekat membuka kedai karena beliau ingin memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

45

aktivitas di luar rumah selain menjadi ibu rumah tangga. Demikian halnya

Egois Cafe. Pak Andy selaku manajer Egois Kafe mengungkapkan bahwa

satu-satunya alasan berdirinya kafe ini adalah kenekatan pemilik yang

ingin membuka usaha di bisnis kuliner.

Berbeda dengan Mas Donny (Loops) yang nekat karena cita-cita

beliau yang ingin membuka usaha es krim (ice cream) yang murah dan

terjangkau bagi para mahasiswa atau pelajar. Meskipun modal yang

dimiliki terbatas, bahkan harus meminjam dana dari Bank, beliau tetap

nekat untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Pak Ichsan selaku pemilik

Kafe kayu manis memiliki cita-cita yang kurang lebih sama dengan Mas

Donny sehingga beliau kemudian membuka kafe di dekat kampus

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sementara itu, Kedai Oak

didirikan dengan alasan bahwa pada waktu itu belum ada satu kafe pun

yang membuka kafe di jalan Demangan (tahun 2014). Melihat situasi ini,

pemilik Kedai Oak kemudian nekat untuk menjadi pelopor yang membuka

usaha kafe di jalan tersebut.

4. Inovasi

Cafe Brick merupakan kafe yang berdiri dengan alasan inovasi.

Pak Agustinus (Cafe Brick) menyakini bahwa Cafe Brick merupakan satu-

satunya Kafe di Yogyakarta yang memiliki desain bangunan yang

berkonsep Western. Pendiri kafe ini sebelumnya pernah bekerja sebagai

konsultan bangunan di Inggris dan kemudian menemukan ide inovatif

untuk membawa konsep tersebut ke Indonesia (Yogyakarta).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

46

5. Visi

Marko Milk dan Coffee merupakan kafe yang didirikan dengan

alasan ini. Mbak Shelly (Marko Milk and Coffee) mengungkapkan bahwa

Kafe yang berlokasi di Ambarketawang, Kecamatan Gamping ini

merupakan satu dari tiga cabang Marko Milk yang sudah ada.

Pertambahan cabang ini dimaksudkan untuk mewujudkan visi dari Marko

Milk and Coffee, yaitu: menjadi satu-satunya kedai susu terbesar di Kota

Yogyakarta.

6. Melanjutkan usaha dari manajemen sebelumnya

Ruang Kafe merupakan kafe tertua dari dua puluh kafe yang

diteliti. Kafe ini didirikan pada tahun 2009 dan saat ini pengelolaannya

diserahkan kepada Bu Isma Idris selaku manajer kedua dari Ruang Cafe.

Karena alasan perpindahan manajemen, Bu Isma Idris kemudian cukup

sulit untuk mengungkapkan secara jelas dan akurat alasan berdirinya

Ruang Cafe. Beliau hanya bisa mengungkapkan bahwa pekerjaan yang

ditekuni sekarang merupakan kelanjutan usaha yang telah diperjuangkan

oleh manajer sebelumnya.

B. Lokasi Usaha

Lokasi kafe – kafe yang diteliti tersebar di delapan kecamatan yang

berbeda di Kabupaten Sleman, DIY. Kedelapan kecamatan tersebut adalah:

Kecamatan Depok, Gamping, Godean, Kalasan, Minggir, Mlati, Ngaglik, dan

Ngemplak. Alamat dari masing-masing kafe dapat dilihat pada tabel 3 (hal.47).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

47

Tabel 3. Alamat Lokasi Usaha

No. Nama Kafe Alamat

1 Marko Milk and Coffee Jalan Wates KM. 5,5 No. 68 B , Delingsari,

Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab.

Sleman, DIY

2 Kronology Coffee and Bites Jl. Bougenville No. 1, Caturtunggal, Kec.

Depok, Kab. Sleman, DIY

3 Kopinarak Coffee Jl. Godean KM. 15, Sendangarum, Kec.

Minggir, Kab. Sleman, DIY

4 Ethikopia CoffeeBay Jl. Dr. Wahidin, Ruko Kuantan Square, Kec.

Mlati, Kab. Sleman, DIY

5 Ruang Cafe Jl. Ringroad Utara Monjali, Sariharho, Kec.

Ngaglik, Kab. Sleman, DIY

6 Hayati Specialty Coffee Jl. Demangan Baru No. 6-7, Caturtunggal,

Kec, Depok, Kab. Sleman, DIY

7 Warkop Mulyadi Jl. Raya Purwomartani, Sambiroto, Kec.

Kalasan, Kab. Sleman, DIY

8 Cafe Brick Jl. Damai No. 8, Sinduharjo, Kec. Ngaglik,

Kab. Sleman, DIY

9 Kedai Oak Jl. Wahid Hasyim No. 50, Condong Catur,

Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY

10 Kopi Nogo Jl. Godean KM. 4, No. 179 Kenteng,

Banyuraden, Kec. Godean, Kab. Sleman,

DIY

11 Egois Cafe Jl. Selokan Mataram No. 450, Cepit Baru,

Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman,

DIY

12 Luk Coffee & Book Jl. Pringwulung No. 358 B, Condongcatur,

Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY

13 Kedai Susu Nyonya Muda Jl. Wates Km. 5, Ambarketawang, Kec.

Gamping, Kab. Sleman, DIY

14 KOPILOG Jl. Damai No. 36B, Sariharjo, Kec. Ngaglik,

Kab. Sleman, DIY

15 Kafe Kayu Manis Jl. Kaliurang Km. 14,5, Umbulmartani, Kec.

Ngemplak, Kab. Sleman, DIY

16 Foolish Pleasure Coffee Jl. Jetis No. 101, Wedomartani, Kec.

Ngemplak, Kab. Sleman, DIY

17 Warkop DIY Jl. Damai No. 13, Sinduharjo, Kec. Ngaglik,

Kab. Sleman, DIY

18 Bahasa Kopi Gang Gatotkaca No. 4E, Caturtunggal, Kec.

Depok, Kab. Sleman, DIY

19 Almari Coffee Jl. Magelang KM. 4, No. 158, Sinduadi,

Kec. Mlati, Kab. Sleman, DIY

20 Loops Jl. Perumnas Seturan No. 340, Caturtunggal,

Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

48

C. Target Pasar Pemilik Usaha

Tabel 4 berikut menunjukkan secara spesifik target pasar dari masing-masing

pemilik kafe:

Tabel 4. Target Pasar Pemilik Usaha

No. Macam – Macam Target

Pasar Nama Kafe Jumlah

1 Mahasiswa/pelajar/kalangan

muda

Marko Milk and Coffee,

Kronology Coffee and Bites,

Ethikopia CoffeeBay, Warkop

Mulyadi, Kedai Oak, Kopi

Nogo, Luk Coffee & Book,

Kedai Susu Nyonya Muda,

Kafe Kayu Manis, Bahasa

Kopi, dan Loops.

11

2 Mahasiswa/

pelajar/kalangan muda

dan pebisnis

Hayati Specialty Coffee dan

Almari Coffee.

2

3 General (umum: terbuka

untuk semua kalangan)

Kopinarak Cofffee, Ruang

Cafe, Cafe Brick, Egois Cafe,

Kopilog, Foolish Pleasure

Coffee, dan Warkop DIY.

7

Jumlah 20

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 4 merupakan data target pasar aktual dari masing-

masing pemilik kafe. Data tersebut sudah mencakup adanya perubahan target

pasar yang dilakukan di 4 kafe, yakni:

1. Foolish Pleasure Coffee

Pada awalnya Mas Golda selaku pemilik dan manajer Foolish Pleasure

Coffee hanya menyasar mahasiswa/pelajar/kalangan muda sebagai target

pasar. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu beliau kemudian

mengalihkan target pasarnya ke kalangan umum (general). Berdasarkan

pengalaman, kebanyakan konsumen beliau justru datang dari kalangan

pebisnis dan family (keluarga). Beliau menyadari bahwa pelayanan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

49

fasilitas yang ditawarkan di Foolish Pleasure Coffee lebih berorientasi

pada edukasi kopi yang pada akhirnya dipandang kurang relevan dengan

kebutuhan mahasiswa untuk berdiskusi atau mengerjakan tugas kuliah.

2. Kedai Susu Nyonya Muda

Target pasar awal dari Kedai Susu Nyonya Muda adalah para tetangga

yang tinggal di perumahan yang berada di sekitar lokasi usaha. Alasannya

cukup sederhana bahwa Mbak Denis (pemilik dan manajer) ingin

mendapatkan rekan atau teman berbincang-bincang di kafe. Akan tetapi

seiring berjalannya waktu, kedai ini malah didominasi oleh para

mahasiswa. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di kafe, seperti: fasilitas

wifi, stopkontak, dan tempat yang luas untuk berdiskusi ternyata menarik

banyak perhatian dari mahasiswa dan pelajar. Setelah hal ini disadari,

Mbak Dennis kemudian mengalihkan target pasarnya ke kalangan

mahasiswa/pelajar/kalangan muda.

3. Kopilog

Perubahan target pasar dari kalangan mahasiswa/pelajar/kalangan muda ke

kalangan umum (general), selain terjadi di kafe Foolish Pleasure Coffee

juga terjadi di kafe Kopilog. Penambahan beberapa produk baru (minuman

dan makanan) membuat Kopilog lebih terbuka kepada semua kalangan.

4. Bahasa Kopi

Salah satu alasan Mas Gilbert (pemilik dan manajer Bahasa Kopi)

menggunakan kata “bahasa” dalam nama usaha beliau adalah untuk

menyasar para turis Wisma Bahasa yang cukup dekat dengan lokasi usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

50

Beliau bahkan menentukan jam operasional kafe dari pukul 07.00 pagi

yang diyakini sesuai dengan kebiasaan para turis yang sudah bepergian di

pagi hari. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Bahasa Kopi justru

banyak didatangi oleh mahasiswa/pelajar/kalangan muda. Hal ini dipicu

oleh letak lokasi kafe yang cukup strategis. Mas Gilbert mengungkapkan

bahwa Lokasi Bahasa Kopi cukup berdekatan dengan beberapa kampus,

seperti: kampus Mrican Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus Mrican

Atma Jaya Yogyakarta, dan kampus UNY.

D. Tahun Berdiri Kafe

Tabel 5 berikut ini menunjukkan tahun berdirinya kafe-kafe yang diteliti:

Tabel 5. Tahun Berdiri Kafe

No. Tahun

Berdiri

Nama Kafe Jumlah

1 2017 Almari Coffee, Kopi Nogo, Cafe Brick, Hayati

Specialty Coffee, Ethikopia CoffeeBay, dan

Kronology Coffee and Bites

6

2 2016 Bahasa Kopi, Foolish Pleasure Coffee, Kafe Kayu

Manis, Warkop Mulyadi, Kopinarak Coffee, dan

Marko Milk and Coffee

6

3 2015 Warkop DIY dan Kopilog, 2

4 2014 Luk Coffee & Book dan Kedai Oak 2

5 2013 Kedai Susu Nyonya Muda 1

6 2012 Loops dan Egois Cafe 2

7 < 2012 Ruang Cafe 1

Jumlah 20

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 5 menunjukkan bahwa kafe-kafe yang diteliti kebanyakan

berdiri pada tahun 2016 dan 2017 yakni masing-masing sebanyak 6 kafe. Hal

ini menandakan bahwa film Filosofi Kopi yang dirilis pada tanggal 9 April

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

51

2015 memberi pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan dan

perkembangan kafe di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY. Sementara itu,

Ruang Cafe menjadi kafe yang paling tua usianya dari semua kafe yang diteliti,

yakni berdiri pada tahun 2009.

E. Jumlah Karyawan

Tabel 6 berikut ini menunjukkan jumlah karyawan dari masing-masing

kafe yang diteliti:

Tabel 6. Jumlah Karyawan Kafe

No. Jumlah

Karyawan

(orang)

Nama Kafe Jumlah

1 0-4 Marko Milk and Coffee, Kopinarak Coffee, Warkop

Mulyadi, Warkop DIY, Foolish Pleasure Coffee dan

Almari Coffee

6

2 5-9 Kronology Coffee and Bites, Ethikopia CoffeeBay,

Kopi Nogo, Luk Coffee & Book, Kedai Susu Nyonya

Muda, Kopilog, Kafe Kayu Manis, dan Bahasa Kopi.

8

3 10-14 Ruang Cafe, Hayati Specialty Coffee, Egois Cafe,

dan Loops.

4

4 >14 Kedai Oak dan Cafe Brick 2

Jumlah 20

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah karyawan dalam rentang 5-9

orang merupakan jumlah karyawan yang paling banyak dipilih oleh responden.

Salah satu alasannya adalah luas bangunan kafe yang relatif kecil sehingga

tidak memungkinkan untuk mempekerjakan jumlah karyawan dalam jumlah

besar. Selain itu, para responden menambahkan bahwa pekerjaan di kafe

tergolong cukup sederhana sehingga semua aktivitas kafe dapat dijalankan oleh

beberapa karyawan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

52

Jumlah karyawan yang paling banyak terdapat di Cafe Brick, yakni

kurang lebih sebanyak 70 orang karyawan. Pak Agustinus selaku responden

dari Cafe Brick tidak dapat memberikan jumlah karyawan secara akurat karena

jumlah ini bisa saja bertambah dan bisa juga berkurang dalam hari-hari

tertentu. Sementara itu, Warkop DIY menjadi kafe yang saat ini belum

memiliki karyawan. Mas Panji (Warkop DIY) menjelaskan bahwa dalam

beberapa waktu ke depan beliau akan segera mempekerjakan beberapa orang

karyawan.

F. Struktur Organisasi

Secara umum, peneliti tidak mendapatkan gambar struktur organisasi

yang baku dari para responden. Akan tetapi, peneliti cukup terbantu untuk

menguraikan bagian-bagian atau divisi-divisi yang akan selalu dijumpai di

setiap kafe yang diteliti. Bagian-bagian tersebut, yaitu: pemilik dan/atau

manajer, manajer bidang (misalnya manajer operasional/supervisor/kepala

bar), server (waiter), steward (cleaning service), kasir, barista, dan/atau

kitchen.

Bagian-bagian di atas selanjutnya dikemas ke dalam tiga jenis desain

kerja berikut, yakni:

1. Desain kerja yang bersifat statis

Desain kerja yang bersifat statis tidak memungkinkan adanya

perangkapan tugas oleh karyawan. Dengan kata lain, setiap karyawan

sudah memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

53

dan tegas. Desain ini dapat dapat dijumpai di empat kafe, yakni: Marko

Milk and Coffee, Hayati Specialty Cofee, Cafe Brick, dan Egois kafe.

Akan tetapi, beberapa kondisi berikut memungkinkan karyawan tertentu

untuk merangkap lebih dari satu tugas dan tanggung jawab meskipun

desain kerja yang ditetapkan bersifat statis, yakni:

a. Peristiwa insidental tertentu

Karyawan yang sakit, izin, absen tanpa memberi kabar, atau karyawan

yang resign masuk dalam kategori peristiwa insidental tertentu.

Peristiwa-peristiwa tersebut mengakibatkan karyawan yang hadir

pada saat itu juga harus mengisi posisi karyawan yang kosong

tersebut.

b. Standard Operational Procedure (SOP)

Standard Operational Procedure (SOP) untuk masing-masing bagian

dinilai sudah sangat jelas (detail) sehingga relatif mudah diaplikasikan

oleh setiap karyawan yang ada di kafe.

2. Desain kerja yang bersifat fleksibel

Desain kerja yang bersifat fleksibel sangat memungkinkan adanya

perangkapan tugas oleh satu karyawan. Desain kerja ini dapat ditemukan

di tiga belas kafe, yakni: kafe Kopinarak Coffee, Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe, Warkop Mulyadi, Kopi Nogo, Kedai Susu Nyonya Muda,

Kopilog, Kafe Kayu Manis, Foolish Pleasure Coffee, Warkop Mulyadi,

Bahasa Kopi, Almari Coffee, dan Loops. Selain dari dua alasan yang telah

diungkapkan di desain kerja yang bersifat statis, terdapat beberapa alasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

54

tambahan yang dikemukakan oleh para responden dari ketiga belas kafe

tersebut, yakni:

a. Desain kerja fleksibel diyakini dapat menumbuhkan semangat

kekeluargaan. Desain ini akan menghilangkan ketakutan dan jarak

antara karyawan dengan pemilik dan/atau manajer. Selain itu,

chemistry di antara karyawan juga akan semakin erat terutama untuk

saling memahami, saling peduli, dan bahkan saling mengajari.

b. Luas bangunan kafe yang relatif kecil diyakini akan lebih tepat jika

diisi oleh beberapa karyawan saja dengan desain kerja yang fleksibel.

3. Desain campuran: statis dan fleksibel

Desain campuran merupakan desain kerja dimana di satu sisi

perangkapan tugas dapat dimungkinkan terjadi dan di sisi lain tidak

dimungkinkan untuk terjadi. Desain ini dapat ditemukan di tiga kafe,

yakni: Kronology Coffee and Bites, Kedai Oak, dan Luk Coffee & Book.

Desain ini didasari oleh alasan untuk menjaga kualitas rasa produk dan

service yang diberikan kepada konsumen. Oleh karena itu, bagian kitchen

(bagian produksi makanan) menjadi bagian yang bersifat statis. Sementara

itu untuk bagian bar (produksi minuman, server, steward, dan kasir

menjadi bagian yang sifatnya fleksibel yang dapat dikerjakan sekaligus

oleh orang yang sama. Bagian-bagian tersebut sengaja dipisahkan karena

selain membutuhkan keterampilan dan keahlian yang berbeda, bagian

kitchen juga akan sulit untuk melakukan mobilisasi di kafe karena

memiliki wilayah sendiri yang terpisah dengan bagian lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

55

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. PROFIL RESPONDEN

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 responden.

Akan tetapi, peneliti hanya menggunakan data dari 20 responden karena 6

responden yang lain tidak bersedia untuk diwawancarai. Profil responden

dipaparkan ke dalam beberapa poin berikut, yakni:

1. Nama responden, jabatan, dan nama usaha responden

Data pada tabel 7 (halaman 56) menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yang menjadi subjek penelitian memiliki jabatan sebagai

manajer utama dan/atau pemilik dari kafe-kafe yang diteliti, yakni

sebanyak 16 responden. Sementara itu, terdapat 4 responden yang

memiliki jabatan di tingkat atau level menengah. Ke-4 responden itu,

yakni Mbak Shelly (Marko Milk and Coffee), Mas Pandhu (Ethikopia

CoffeeBay), Mas Afri (Hayati Specialty Coffee),dan Pak Agustinus (Cafe

Brick). Ke-4 responden ini mewakili manajer utama dan/atau pemilik kafe

karena pada saat penelitian dilaksanakan pemilik dan/atau manajer utama

dari kafe sedang berhalangan untuk ditemui. Jabatan menjadi penting

dalam penelitian ini karena pembahasan mengenai manajemen risiko

identik dengan mereka yang memiliki jabatan dalam level manajemen

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

56

Tabel 7. Nama Responden, Jabatan, dan Nama Usaha Responden

No. Nama

Responden

Jabatan Nama Usaha

1 Shely Annesi

Asterini

Supervisor Marko Milk and

Coffee

2 Handy Partha

Widianto

Pemilik sekaligus

Manajer

Kronology Coffee

and Bites

3 Rudi Hatmoko,

S.Kom

Pemilik sekaligus

Manajer

Kopinarak Coffee

4 Pandu

Faningsyah Putra

Head Outlet Ethikopia CoffeeBay

5 Isma Idris Manajer Ruang Cafe

6 Afrizal

Zulkarnain

Marketing Hayati Specialty

Coffee

7 Antonius Alfian

Y. D.

Pemilik sekaligus

Manajer

Warkop Mulyadi

8 Agustinus Indarto Manajer Operasional Cafe Brick

9 Rizky Arya

Prafitta

Manajer Kedai Oak

10 Indentika Manajer Kopi Nogo

11 Andy Setyawan

L.

Manajer Egois Cafe

12 Arif Sagita

Rachman

Pemilik sekaligus

Manajer

Luk Coffee & Book

13 Dennys Monica Pemilik sekaligus

Manajer

Kedai Susu Nyonya

Muda

14 Elial Hafidz Manajer Kopilog

15 Muhammad

Ichsan

Pemilik sekaligus

manajer

Kafe Kayu Manis

16 Golda Rezki

Putera

Pemilik sekaligus

manajer

Foolish Pleasure

Coffee

17 Panji Bon

Pandoyo

Pemilik sekaligus

Manajer

Warkop DIY

18 Gilbert D. Sandy Pemilik sekaligus

Manajer

Bahasa Kopi

19 Cahyo Atmawan Manajer Almari Coffee

20 Doni Yoga

Muharyo

Pemilik sekaligus

Manajer

Loops

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

57

2. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 16 80

2 Perempuan 4 20

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha di

kafe-kafe yang diteliti berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 16

responden (80%). Sementara itu, hanya sebanyak 4 responden (20%) saja

yang berjenis kelamin perempuan.

3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Usia

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Range usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)

1 21-30 11 55

2 31-40 7 35

3 41-50 2 10

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha

berada dalam rentang usia 21-30 tahun, yakni 11 responden (55%).

4. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)

1 SMA 4 20

2 DIII 2 10

3 S1 14 70

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa jenjang pendidikan

terakhir S1 merupakan jenjang pendidikan yang mayoritas dipilih oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

58

para responden, yakni sebanyak 14 responden (70%). Hasil ini

memberikan makna bahwa pelaku usaha di kafe-kafe yang diteliti sudah

banyak didominasi oleh para akademisi yang memiliki jenjang pendidikan

tinggi.

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Identifikasi Risiko

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan checklist

dan wawancara. Checklist berisi tujuh belas pernyataan yang memuat

deskripsi dari jenis-jenis risiko operasional. Tujuh belas pernyataan

tersebut kemudian dibagi ke dalam tiga ruang lingkup risiko operasional

yakni: risiko proses (6 jenis risiko), risiko SDM (6 jenis risiko), dan risiko

Insidental (5 jenis risiko). Sementara itu, metode wawancara digunakan

untuk mengetahui secara lebih mendalam alasan responden memilih “YA”

atau “TIDAK” pada kuesioner yang dibagikan. Pada akhirnya hasil

identifikasi ini menunjukkan risiko-risiko mana saja yang dipilih atau

relevan dan risiko-risiko mana saja yang tidak dipilih atau tidak relevan

dengan bisnis kafe. Adapun hasil dari identifikasi risiko ini

diklasifikasikan ke dalam 3 ruang lingkup risiko operasional yang diteliti,

yakni:

a. Risiko Proses

Tabel 11 (hal. 59) menunjukkan hasil jawaban dari responden terkait

dengan identifikasi risiko pada ruang lingkup proses:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

59

Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi

Risiko Proses

No. Jenis-Jenis Risiko

Proses

Ya Tidak

∑ % ∑ %

1 Pelayanan konsumen 20 100 - -

2 Harga jual 20 100 - -

3 Perangkapan tugas 20 100 - -

4 Bukti transaksi 18 90 2 10

5 Prosedur kerja (SOP) 20 100 - -

6 Pencatatan akuntansi 20 100 - -

Jumlah 118 2

Persentase 98,333 1,667

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa hampir semua jenis-

jenis risiko proses diidentifikasi atau diketahui oleh para responden.

Jenis risiko 1, 2, 3, 5, dan 6 merupakan jenis risiko yang

diidentifikasi oleh semua responden, yakni masing-masing

sebanyak 20 responden (100%). Risiko jenis pertama (pelayanan

konsumen) yaitu risiko yang timbul karena bentuk-bentuk

pelayanan yang tidak maksimal, seperti: keliru memenuhi pesanan,

keliru memproses transaksi, kurang cekatan, dan tidak bersikap

ramah kepada konsumen. Risiko jenis ke-2 (harga jual), yaitu risiko

yang timbul karena harga jual terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Risiko jenis-3 (perangkapan tugas), yaitu risiko yang timbul ketika

satu karyawan merangkap dua atau lebih tanggung jawab. Risiko

jenis ke-5 (prosedur kerja), yaitu risiko yang timbul karena SOP

belum tersedia atau pelaksanaannya tidak efektif. Kemudian, risiko

jenis ke-6 (pencatatan akuntansi), yaitu risiko yang timbul dari

kesalahan pencatatan dan perlakuan akuntansi berdasarkan standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

60

akuntansi yang berlaku (PSAK maupun peraturan perlakuan

akuntansi perbankan Indonesia).

Selanjutnya, sebanyak 18 responden (90%) memberikan

jawaban “YA” pada jenis risiko 4 (bukti transaksi) dan sebanyak 2

responden (10%) memberikan jawaban “TIDAK”. Risiko bukti

transaksi, yaitu risiko yang timbul ketika bukti transaksi (penjualan

dan pembelian) hilang atau tercecer. 2 responden (10%) yang tidak

mengidentifikasi risiko tersebut berasal dari Kronology Coffee and

Bites dan Warkop DIY. Mas Handy (Kronology Coffee and Bites)

mengungkapkan bahwa saat ini beliau sudah beralih pada

penggunaan bukti transaksi elektronik. Sementara itu, Mas Panji

(Warkop DIY) mengungkapkan bahwa bukti transaksi yang hilang

atau tercecer baik disengaja maupun tidak disengaja dianggap

sebagai bagian dari sedekah.

b. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM)

Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi

Risiko SDM

No. Jenis-Jenis Risiko

SDM

Ya Tidak

∑ % ∑ %

1 Kompetensi dan

keahlian

15 75 5 25

2 Integritas 19 95 1 5

3 Perputaran kerja 11 55 9 45

4 Budaya organisasi 16 80 4 20

5 Konflik kepentingan 12 60 8 40

6 Perekrutan karyawan 10 50 10 50

Jumlah 83 37

Persentase 69,167 30,833

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

61

Berdasarkan data pada tabel 12 (hal.60), dapat diketahui

beberapa hasil berikut yang diurutkan berdasarkan persentase

tertinggi, yakni:

1) Risiko Integritas

Risiko integritas memiliki persentase tertinggi, yakni sebanyak

19 responden (95%) menjawab “YA” dan terdapat 1 responden

(5%) menjawab “TIDAK”. Risiko integritas merupakan risiko

yang timbul dari sikap dan perilaku karyawan yang tidak jujur.

Mas Rudy (Kopinarak Coffee) tidak mengidentifikasi risiko ini

karena menurut beliau, bisnis di Kopinarak dibangun berdasarkan

asas kekeluargaan yang meyakini bahwa anggota keluarga tidak

akan berbuat curang kepada keluarga sendiri.

2) Risiko Budaya organisasi

Persentase kedua tertinggi terdapat pada risiko budaya organisasi,

yakni: sebanyak 16 responden (80%) menjawab “YA” dan

sebanyak 4 responden (20%) menjawab “TIDAK”. Risiko

budaya organisasi merupakan risiko yang timbul ketika budaya

organisasi tidak membangun pentingnya kesadaran akan risiko

sehingga berpotensi menimbulkan perilaku-perilaku

menyimpang dari para karyawan. 4 responden (20%) yang tidak

mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa chemistry

yang terjalin di antara semua bagian baik karyawan dengan

karyawan maupun karyawan dengan pemilik dan/atau manajer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

62

sudah sangat membantu untuk menangani risiko-risiko yang

timbul dalam aktivitas operasional harian.

3) Risiko Kompetensi dan Keahlian

Risiko kompetensi dan keahlian merupakan risiko yang timbul

ketika karyawan tidak kompeten dan tidak ahli pada tugas dan

tanggung jawab yang diberikan. Sebanyak 15 responden (75%)

menjawab “YA” dan sebanyak 5 responden (25%) menjawab

“TIDAK” pada jenis risiko ini. Melalui wawancara, para

responden mengungkapkan bahwa kemampuan adaptasi yang

lamban terhadap tugas dan tanggung jawab diberikan menjadi

salah satu faktor yang membuat risiko ini berpotensi untuk

terjadi. Lalu, faktor lain berasal dari perputaran kerja yang

dilakukan di waktu-waktu tertentu. Perputaran kerja tersebut

dapat menyebabkan para karyawan tidak bekerja pada level yang

maksimal. Sementara itu, para responden yang tidak

mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa kompetensi

dan keahlian dapat dibentuk ke dalam diri masing-masing

karyawan sejauh mereka memiliki perilaku yang jujur dan

disiplin.

4) Risiko Konflik Kepentingan

Risiko konflik kepentingan merupakan risiko yang timbul karena

persoalan imbalan dan jam kerja di antara pemilik dan/atau

manajer dengan karyawan. Sebanyak 12 responden (60%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

63

menjawab “YA” dan sebanyak 8 responden (40%) menjawab

“TIDAK” pada jenis risiko ini. Para responden yang tidak

mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa pekerjaan

yang relatif sederhana di kafe membuat para karyawan tidak

mempersoalkan tentang konflik kepentingan.

5) Risiko Perputaran Kerja

Risiko perputaran kerja merupakan risiko yang timbul karena

rotasi karyawan dari satu posisi ke posisi lainnya. Risiko ini dapat

menyebabkan suasana hati karyawan (mood) terganggu dan dapat

berujung pada kinerja yang buruk dari karyawan tersebut. Hasil

identifikasi risiko menunjukkan bahwa sebanyak 11 responden

(55%) menjawab “YA” dan 9 responden (45%) menjawab

“TIDAK” pada risiko jenis ini. Para responden yang tidak

mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa perputaran

kerja justru menjadi desain kerja yang sengaja dibuat untuk

memotivasi para karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka

setiap waktu.

6) Risiko Perekrutan Karyawan

Risiko perekrutan karyawan merupakan risiko yang timbul ketika

kompensasi dan insentif yang ditawarkan kurang menarik

perhatian calon-calon karyawan baru. Sebanyak 10 responden

(50%) menjawab “YA” dan sebanyak 10 responden lainnya

(50%) menjawab “TIDAK” pada jenis risiko ini. Sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

64

responden tidak mengidentifikasi risiko ini karena menurut

mereka kompensasi dan insentif yang mereka tawarkan sudah

sesuai bahkan melebihi batasan UMR. Selain itu mereka

mengungkapkan bahwa sejauh ini kafe mereka banyak diminati

oleh para calon karyawan baru.

c. Risiko Insidental

Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi

Risiko Insidental

No. Jenis-Jenis Risiko

Insidental

Ya Tidak

∑ % ∑ %

1 Listrik padam 20 100 - -

2 Kebakaran 20 100 - -

3 Gempa bumi 20 100 - -

4 Banjir 13 65 7 35

5 Pencurian atau teror 20 100 - -

Jumlah 93 7

Persentase 93 7

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Persentase tertinggi pada tabel 13 terdapat pada risiko jenis 1, 2,

3, dan 5 yang masing-masing dipilih sebanyak 20 responden (100%).

Risiko jenis pertama (listrik padam), yaitu risiko yang timbul ketika

terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Risiko jenis ke-2 (kebakaran),

yaitu risiko yang timbul dari aliran listrik atau percikan api yang dapat

menimbulkan kebakaran. Risiko jenis ke-3 (gempa bumi), yaitu risiko

yang timbul karena peristiwa alam. Kemudian, risiko jenis ke-5

(pencurian atau teror), yaitu risiko yang timbul karena adanya

ancaman pencurian atau aksi teror secara eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

65

Selanjutnya, sebanyak 13 responden (65%) menjawab “YA”

dan sebanyak 7 responden (35%) menjawab “TIDAK” pada risiko

banjir. Risiko banjir merupakan risiko yang timbul karena peristiwa

alam. Responden yang tidak mengidentifikasi risiko ini

mengungkapkan bahwa letak lokasi kafe mereka relatif aman dari

risiko banjir. Mereka juga mengungkapkan bahwa kafe mereka

selama ini belum pernah mengalami dampak dari risiko banjir

sekalipun risiko ini terjadi di beberapa tempat lain.

Hasil identifikasi risiko pada tiga ruang lingkup operasional di atas

menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengidentifikasi atau

mengetahui risiko-risiko yang berpotensi timbul dari proses operasional,

SDM, dan peristiwa insidental. Hal ini dapat diketahui dari total persentase

identifikasi risiko yang berada di atas 50% untuk masing-masing ruang

lingkup operasional yang diteliti, yakni sebanyak 98,333% pada ruang

lingkup proses, sebanyak 69,167% pada ruang lingkup SDM, dan

sebanyak 93% pada ruang lingkup insidental.

Persentase tertinggi terdapat pada ruang lingkup proses, yakni

sebanyak 98,333% total pernyataan identifikasi risiko proses dijawab

dengan jawaban “YA”. Melalui wawancara, para responden

mengemukakan bahwa aktivitas operasional di kafe sulit terlepas dari

kesalahan-kesalahan teknis tertentu baik yang disengaja maupun yang

tidak disengaja. Kesalahan-kesalahan teknis yang bahkan berada di luar

dugaan juga berpotensi mengganggu jalannya proses operasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

66

Misalnya, kesalahan yang diungkapkan oleh Mas Afri (Hayati Specialty

Coffee), yakni kesalahan dalam pemilihan daftar lagu-lagu yang diputar

selama aktivitas operasional berlangsung. Sementara itu, ruang lingkup

SDM memiliki persentase terendah, yakni sebanyak 69,167% total

pernyataan identifikasi risiko SDM dijawab dengan jawaban “YA”. Hasil

ini menunjukkan bahwa sebagian kecil responden belum mengidentifikasi

risiko-risiko tertentu yang berpotensi timbul dari ruang lingkup SDM.

Melalui wawancara, para responden mengungkapkan bahwa bekerja sama

dengan karyawan adalah bagian dari seni. Sejauh para responden dapat

membangun chemistry yang kuat dengan para karyawan yang ada di kafe

mereka, maka risiko yang diidentifikasi akan semakin kecil jumlahnya

dari aspek SDM. Sebaliknya, ketika chemistry dengan karyawan

berlangsung cenderung tidak kuat (renggang), maka risiko yang

diidentifikasi akan semakin banyak jumlahnya.

Melalui hasil identifikasi risiko ini, peneliti dapat mengetahui

risiko-risiko mana saja yang dianggap relevan dengan bisnis kafe dan

risiko-risiko mana yang saja yang dianggap tidak relevan dengan bisnis

kafe. Total pernyataan yang diidentifikasi oleh para responden yaitu

sebanyak 294 pernyataan (86%) dari total 340 pernyataan. 294 pernyataan

tersebut terdiri dari: 118 pernyataan pada ruang lingkup risiko proses, 83

pernyataan pada ruang lingkup SDM, dan 93 pernyataan pada ruang

lingkup insidental. Masing-masing dari jumlah tersebut selanjutnya akan

diolah dalam tahap analisis risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

67

2. Hasil Analisis Risiko

Risiko yang telah diidentifikasi selanjutnya akan dianalisis dalam

dua kriteria, yakni kriteria probabilitas (seberapa sering risiko tersebut

akan timbul) dan kriteria dampak (seberapa besar konsekuensi yang akan

ditimbulkan jika risiko tersebut terjadi). Menurut Hery (2016: 63 & 65)

dalam Bab II, masing-masing kriteria tersebut memiliki indeks 1-5 yang

memiliki arti sebagai berikut:

KRITERIA PROBABILITAS RISIKO

1 = sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi (sangat jarang)

2 = kecil kemungkinannya untuk terjadi (jarang)

3 = sama kemungkinannya antara bisa terjadi dan bisa tidak terjadi

(kadang-kadang)

4 = besar kemungkinannya untuk terjadi (sering)

5 = sangat besar kemungkinannya untuk terjadi (sangat sering)

KRITERIA DAMPAK RISIKO

1 = sangat kecil (berpengaruh sangat kecil terhadap tidak tercapainya

sasaran dan target kinerja masih mampu dicapai)

2 = kecil (berpengaruh kecil terhadap tidak tercapainya sasaran dan

target kinerja sedikit di bawah sasaran)

3 = sedang (berpengaruh cukup besar terhadap tidak tercapainya

sasaran dan target kinerja di bawah target)

4 = besar (berpengaruh besar terhadap tidak tercapainya sasaran dan

target kinerja jauh di bawah target)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

68

5 = sangat besar (berpengaruh sangat besar terhadap tidak tercapainya

sasaran dan target kinerja gagal untuk dicapai)

hasil dari analisis risiko

Peneliti menggunakan sejumlah kriteria atau indeks di atas untuk

mendeskripsikan hasil analisis risiko yang dilakukan oleh para responden.

Adapun hasil analisis risiko ini dimuat ke dalam tiga tabel (tabel 14, 15,

dan 16) sesuai dengan jumlah ruang lingkup risiko operasional yang

diteliti. Ketiga tabel ini berisi jenis-jenis risiko yang telah diidentifikasi,

probabilitas dan dampak dari masing-masing jenis risiko tersebut, serta

jumlah responden yang melakukan analisis risiko dan nama kafe (asal

responden yang melakukan analisis risiko).

a. Analisis Risiko Proses

Tabel 14. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup

Risiko Proses

No. Jenis-Jenis

Risiko

Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

1 Pelayanan

konsumen

4

(sering)

3

(sedang)

2 Marko Milk and

Coffee dan Foolish

Pleasure Coffee

5

(sangat

sering)

5

(sangat

besar)

4 Kronology Coffee

Bites

2

(jarang)

3

(sedang)

2 Kopinarak Coffee dan

Almari Coffee

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Ethikopia CoffeeBay

dan Egois Cafe

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

7 Hayati Specialty

Coffee, Kedai Oak,

Kopi Nogo, Luk

Coffee & Book,

Kopilog, Warkop DIY,

dan Bahasa Kopi

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

1 Kedai Susu Nyonya

Muda

3 2

(kecil)

1 Kafe Kayu Manis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

69

No. Jenis-Jenis

Risiko

Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

(kadang-

kadang)

4

(sering)

5

(sangat

besar)

1 Loops

Jumlah 20

2 Harga jual 2

(jarang)

3

(sedang)

1 Marko Milk and

Coffee

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

4 Kronology Coffee and

Bites, Kedai Susu

Nyonya Muda,

Kopilog, dan Loops

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

2 Kopinarak Coffee dan

Kafe Kayu Manis

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

2 Ethikopia CoffeeBay

dan Warkop DIY

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

6 Ruang Cafe, Warkop

Mulyadi, Cafe Brick,

Egois Cafe, Foolish

Pleasure Coffee, dan

Bahasa Kopi

2

(jarang)

4

(besar)

2 Hayati Specialty

Coffee dan Luk Coffee

& Book)

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

2 Kedai Oak dan Kopi

Nogo

2

(jarang)

1

(sangat

kecil)

1 Almari Coffee

Jumlah 20

3 Perangkapan

tugas

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

3 Marko Milk and

Coffee, Hayati

Specialty Coffee, Cafe

Brick,

5

(sangat

sering)

1

(sangat

kecil)

5 Kronology Coffee and

Bites, Kopinarak

Coffee, Warkop

Mulyadi, Almari

Coffee, dan Loops

5

(sangat

sering)

2

(kecil)

8 Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe, Kedai

Susu Nyonya Muda,

Kopilog, Kafe Kayu

Manis, Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY, dan

Bahasa Kopi

4

(sering)

1

(sangat

kecil)

1 Kedai Oak

5

(sangat

sering)

3

(sedang)

2 Kopi Nogo, Luk

Coffee & Book

3 1 1 Egois Cafe,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

70

No. Jenis-Jenis

Risiko

Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

(kadang-

kadang)

(sangat

kecil)

Jumlah 20

4 Bukti

transaksi

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

5 Marko Milk and

Coffee, Cafe Brick,

Kopi Nogo, Bahasa

Kopi, dan Loops

2

(jarang)

2

(kecil)

2 Kopinarak Coffee dan

Ethikopia CoffeeBay

2

(jarang)

3

(sedang)

2 Ruang Cafe dan Kedai

Susu Nyonya Muda

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

2 Hayati Specialty

Coffee dan Warkop

Mulyadi

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Kedai Oak dan Egois

Cafe

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Luk Coffee & Book,

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

1 Kopilog

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

1 Kafe Kayu Manis

4

(sering)

3

(sedang)

1 Foolish Pleasure

Coffee

1

(sangat

jarang)

1

(sangat

kecil)

1 Almari Coffee

Jumlah 18

5 Prosedur

kerja

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

5 Marko Milk and

Coffee, Kopinarak

Coffee, Kedai Susu

Nyonya Muda,

Kopilog, dan Foolish

Pleasure Coffee

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

11 Kronology Coffee and

Bites, Ethikopia

CoffeeBay, Ruang

Cafe, Warkop

Mulyadi, Cafe Brick,

Kedai Oak, Egois

Cafe, Luk Coffee &

Book, Warkop DIY,

dan Bahasa Kopi, dan

Loops

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Hayati Specialty

Coffee dan Kopi Nogo

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu Manis

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

1 Almari Coffee

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

71

No. Jenis-Jenis

Risiko

Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

6 Pencatatan

akuntansi

5

(sangat

sering)

1

(sangat

kecil)

3 Marko Milk and

Coffee, Kopi Nogo,

dan Kedai Susu

Nyonya Muda

4

(sering)

2

(kecil)

2 Kronology Coffee and

Bites dan Luk Coffee

& Book

5

(sangat

sering)

2

(kecil)

6 Kopinarak Coffee,

Ethikopia CoffeeBay,

Kedai Oak, Kopilog,

Kafe Kayu Manis, dan

Warkop DIY

5

(sangat

sering)

4

(besar)

4 Ruang Cafe, Egois

Cafe, Bahasa Kopi,

dan Loops

1

(sangat

jarang)

4

(besar)

3 Hayati Specialty

Coffee, Cafe Brick,

dan Almari Coffee

4

(sering)

1

(sangat

kecil)

2 Warkop Mulyadi dan

Foolish Pleasure

Coffee

Jumlah 20

JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 118

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

b. Analisis Risiko SDM

Tabel 15. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup

Risiko SDM

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

1 Kompetensi

dan keahlian

2

(jarang)

4

(besar)

1 Marko Milk and

Coffee

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Kronology

Coffee and

Bites dan Loops

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Kopinarak

Coffee

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

6 Ethikopia

CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Warkop

Mulyadi, Cafe

Brick, Kopi

Nogo, dan

Kopilog

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Hayati Specialty

Coffee

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

1 Kedai Oak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

72

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

3 Luk Coffee &

Book, Foolish

Pleasure Coffee,

dan Almari

Coffee

Jumlah 15

2 Integritas 4

(sering)

5

(sangat

besar)

1 Marko Milk and

Coffee

5

(sangat

sering)

5

(sangat

besar)

3 Kronology

Coffee and

Bites, Ethikopia

CoffeeBay, dan

Egois Cafe

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

4 Ruang Cafe,

Hayati Specialty

Coffee, Kopi

Nogo, dan Luk

Coffee & Book,

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

5 Warkop

Mulyadi, Cafe

Brick, Kedai

Oak, kopilog,

dan Bahasa

Kopi

4

(sering)

3

(sedang)

1 Kedai Susu

Nyonya Muda

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu

Manis

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

2 Foolish Pleasure

Coffee dan

Almari Coffee

1

(sangat

jarang)

5

(sangat

besar)

2 Warkop DIY

dan Loops

Jumlah 19

3 Perputaran

Kerja

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

3 Marko Milk and

Coffee, Cafe

Brick, dan Kopi

Nogo

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

6 Ruang Cafe,

Warkop

Mulyadi, Kedai

Oak, Egois

Cafe, Kedai

Susu Nyonya

Muda,dan

Loops

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Hayati Specialty

Coffee

2

(jarang)

4

(besar)

1 Kopilog

Jumlah 11

4 Budaya

organisasi

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Marko Milk and

Coffee dan

Bahasa Kopi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

73

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

4

(sering)

3

(sedang)

1 Kopinarak

Coffee

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

2 Ruang Cafe dan

Kopi Nogo

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Hayati Specialty

Coffee

4

(sering)

4

(besar)

1 Warkop

Mulyadi

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

2 Cafe Brick dan

Luk Coffee &

Book

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

2 Egois Cafe dan

Warkop DIY

2

(jarang)

4

(besar)

1 Kopilog

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

2 Kafe Kayu

Manis dan

Foolish Pleasure

Coffee

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

2 Almari Coffee

dan Loops

Jumlah 16

5 Konflik

kepentingan

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

2 Marko Milk and

Coffee dan Luk

Coffee & Book 4

(sering)

3

(sedang)

1 Kronology

Coffee and

Bites

2

(jarang)

4

(besar)

1 Ethikopia

CoffeeBay

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

2 Ruang Cafe dan

Warkop

Mulyadi

1

(sangat

jarang)

1

(sangat

kecil)

2 Hayati Specialty

Coffee dan

Egois Cafe

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

1 Cafe Brick

2

(jarang)

3

(sedang)

1 Kopi Nogo

1

(sangat

jarang)

4

(besar)

1 Kopilog

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

1 Loops

Jumlah 12

6 Perekrutan

Karyawan

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

2 Kronology

Coffee and

Bites dan

Warkop

Mulyadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

74

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

2

(jarang)

1

(sangat

kecil)

2 Ruang Cafe dan

Hayati Specialty

Coffee

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

2 Cafe Brick dan

Luk Coffee &

Book

2

(jarang)

3

(sedang)

1 Kopi Nogo

1

(sangat

jarang)

4

(besar)

2 Egois Cafe dan

Kopilog

4

(sering)

1

(sangat

kecil)

1 Loops

Jumlah 10

JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 83

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

c. Analisis Risiko Insidental

Tabel 16. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup

Risiko Insidental

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

1 Listrik

Padam

4

(sering)

5

(sangat

besar)

1 Marko Milk and

Coffee

5

(sangat

sering)

4

(besar)

2 Kronology Coffee and

Bites dan Foolish

Pleasure Coffee

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

2 Kopinarak Coffee dan

Egois Cafe

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

9 Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe, Hayati

Specialty Coffee,

Kedai Oak, Kopi

Nogo, Luk Coffee &

Book, Kedai Susu

Nyonya Muda,

Kopilog, dan Almari

Coffee

5

(sangat

sering)

5

(sangat

besar)

3 Warkop Mulyadi, Cafe

Brick, dan Loops

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu Manis

2

(jarang)

3

(sedang)

1 Warkop DIY

2

(jarang)

4

(besar)

1 Bahasa Kopi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

75

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

Jumlah 20

2 Kebakaran 3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

16 Marko Milk and

Coffee, Kronology

Coffee and Bites,

Kopinarak Coffee,

Ethikopia CoffeeBay,

Warkop Mulyadi, Cafe

Brick, Kedai Oak,

Kopi Nogo, Luk

Coffee & Book, Kedai

Susu Nyonya Muda,

Kopilog, Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY, Almari

Coffee, dan Loops

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Hayati Specialty

Coffee, Bahasa Kopi

1

(sangat

jarang)

5

(sangat

besar)

1 Egois Cafe

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu Manis

Jumlah 20

3 Gempa

Bumi

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

19 Semua kafe kecuali

kafe Kayu Manis

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu Manis

Jumlah 20

4 Banjir 3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

12 Kronology Coffee and

Bites, Ethikopia

CoffeeBay, Ruang

Cafe, Hayati Specialty

Coffee, Warkop

Mulyadi, Cafe Brick,

Kedai Oak, Kopi

Nogo, Luk Coffee &

Book, Kopilog,

Warkop DIY, dan

Almari Coffee

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

1 Egois Cafe

Jumlah 13

5 Pencurian

atau teror

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

11 Marko Milk and

Coffee, Ethikopia

CoffeeBay, Warkop

Mulyadi, Kedai Oak,

Kopi Nogo, Luk

Coffee & Book, Kedai

Susu Nyonya Muda,

Kopilog, Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY, dan

Almari Coffee

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

76

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Kronology Coffee and

Bites, Cafe Brick

1

(sangat

jarang)

4

(besar)

1 Kopinarak Coffee

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

1 Ruang Cafe

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Hayati Specialty

Coffee, Egois Cafe

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu Manis

2

(jarang)

4

(besar)

1 Bahasa Kopi

4 4

(besar)

1 Loops

Jumlah 20

JUMLAH (1+2+3+4+5) 93

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Secara keseluruhan hasil analisis risiko yang diperoleh melalui

tabel 14, 15, dan 16 ingin menunjukkan seberapa sering atau jarangnya

suatu risiko akan terjadi dan seberapa besar atau kecilnya dampak risiko

tersebut terhadap pencapaian sasaran dan kinerja dari masing-masing kafe.

Faktor-faktor berupa pengalaman yang dialami dan cara pandang atau

sikap dari masing-masing responden dalam menilai suatu risiko

menyebabkan hasil analisis risiko cukup bervariasi.

Berdasarkan pengalaman yang dialami, beberapa responden akan

menilai bahwa suatu risiko memiliki probabilitas sangat sering atau sering,

akan tetapi beberapa responden lainnya akan menilai bahwa risiko tersebut

memiliki probabilitas kadang-kadang, jarang, atau bahkan sangat jarang.

Demikian halnya dengan cara pandang atau sikap dari masing-masing

responden. Beberapa responden akan memiliki persepsi yang sama bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

77

suatu risiko akan menimbulkan dampak yang sangat besar atau besar,

sementara beberapa responden lain akan memiliki persepsi yang berbeda

bahwa risiko tersebut akan menimbulkan dampak yang sedang, kecil, atau

bahkan sangat kecil. Hasil ini selanjutnya akan digunakan untuk

melakukan evaluasi risiko.

3. Evaluasi Risiko

ISO 31000: 2009 dalam Bab II mengungkapkan bahwa evaluasi

risiko merupakan suatu proses untuk membandingkan hasil risk analysis

dengan risk criteria untuk kemudian ditentukan apakah suatu risiko dapat

diterima atau ditolerir. Tujuan dari evaluasi ini yaitu untuk membantu

proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Dengan

kata lain, proses evaluasi akan membantu menentukan risiko-risiko mana

yang memerlukan perlakuan atas risiko-risiko tersebut.

Proses evaluasi risiko ini dilakukan dengan menggunakan metode

evaluasi kualitatif, yakni dengan menggunakan matriks kemungkinan dan

dampak (probability impact matrix). Matriks ini membantu menunjukkan

risiko-risiko operasional mana saja yang masuk dalam zona merah (high

risk), zona kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk) yang

selanjutnya akan diberikan treatment oleh para responden.

Secara berurutan risiko yang memiliki tingkat kegawatan yang

paling besar dimulai dari zona merah (high risk), kemudian zona kuning

(medium risk), dan terakhir zona hijau (low risk). Zona-zona tersebut

diperoleh melalui matriks kemungkinan dan dampak dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

78

menggabungkan hasil analisis risiko, yakni kriteria probabilitas dengan

kriteria dampak dari suatu risiko. Adapun hasil dari evaluasi risiko ini akan

ditampilkan dalam bentuk gambar matriks risiko yang disertai dengan

tampilan tabel yang menunjukkan tingkat kegawatan dari masing-masing

jenis risiko yang diteliti.

a. Risiko Proses

5

(Sangat

Sering)

Perangkapan

tugas (3) dan

risiko

pencatatan

akuntansi (6)

Risiko

perangkapan

tugas (3) dan

risiko

pencatatan

akuntansi (6)

Risiko

perangkapan

tugas (3)

Risiko

pencatatan

akuntansi (1)

Risiko

pelayanan

konsumen (1)

4

(Sering)

Perangkapan

tugas (3) dan

Pencatatan

akuntansi (6)

Risiko

pencatatan

akuntansi (6)

Risiko

pelayanan

konsumen (1)

dan risiko bukti

transaksi (4)

Risiko

pelayanan

konsumen (1)

dan risiko bukti

transaksi (4)

3

(Kadang

-

kadang)

Risiko harga

jual (2),

risiko

perangkapan

pugas (3),

dan risiko

bukti

transaksi (4)

Risiko

pelayanan

konsumen (1),

risiko harga

jual (2), risiko

bukti transaksi

(4), dan risiko

prosedur kerja

(5)

Risiko

pelayanan

konsumen (1),

risiko harga

jual (2), risiko

perangkapan

tugas (3), risiko

bukti transaksi

(4), dan risiko

prosedur kerja

(5)

Risiko harga

jual (2) dan

risiko prosedur

kerja (5)

Risiko

pelayanan

konsumen (1),

risiko harga

jual (2), risiko

bukti transaksi

(4), dan

risiko prosedur

kerja (5)

2

(Jarang)

Risiko harga

jual (2)

Risiko bukti

Transaksi (4)

Risiko

pelayanan

konsumen (1),

risiko harga jual

(2), dan risiko

bukti transaksi

(4)

Risiko harga

jual (2)

Risiko

pelayanan

konsumen (1),

risiko bukti

transaksi (4),

dan risiko

prosedur kerja

(5)

1

(Sangat

Jarang)

Risiko bukti

transaksi (4)

Risiko

pencatatan

akuntansi (6)

1

(Sangat kecil)

2

(Kecil)

3

(sedang)

4

(Besar)

5

(Sangat Besar)

IMPACT

Gambar 4. Matriks Evaluasi Risiko Proses

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

LIK

EL

IHO

O

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

79

Melalui gambar 4 (hal. 78), peneliti dapat mengetahui tingkat

kegawatan dari masing-masing risiko proses yang dapat dilihat pada

tabel 17 berikut ini:

Tabel 17. Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Proses

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Respond

en

Nama Kafe Level of

Risk

1 Pelayanan

konsumen

4

(sering)

3

(sedang)

2 Marko Milk

and Coffee

dan Foolish

Pleasure

Coffee

High

5

(sangat

sering)

5

(sangat

besar)

4 Kronology

Coffee Bites

High

2 (jarang)

3 (sedang)

2 Kopinarak Coffee dan

Almari

Coffee

Moderate

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Ethikopia

CoffeeBay

dan Egois Cafe

High

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

7 Hayati

Specialty

Coffee, Kedai Oak, Kopi

Nogo, Luk

Coffee &

Book,

Kopilog,

Warkop DIY, dan Bahasa

Kopi

High

3 (kadang-

kadang)

3 (sedang)

1 Kedai Susu Nyonya

Muda

Moderate

3 (kadang-

kadang)

2 (kecil)

1 Kafe Kayu Manis

Low

4

(sering)

5

(sangat besar)

1 Loops High

Jumlah 20

2 Harga jual 2 (jarang)

3 (sedang)

1 Marko Milk and Coffee

Moderate

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

4 Kronology

Coffee and

Bites, Kedai

Susu Nyonya

Muda, Kopilog, dan

Loops

High

3

(kadang-kadang)

1

(sangat kecil)

2 Kopinarak

Coffee dan Kafe Kayu

Manis

Low

3 2 (kecil)

2 Ethikopia CoffeeBay

Low

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

80

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Respond

en

Nama Kafe Level of

Risk

(kadang-

kadang)

dan Warkop

DIY

3 (kadang-

kadang)

3 (sedang)

6 Ruang Cafe, Warkop

Mulyadi,

Cafe Brick, Egois Cafe,

Foolish

Pleasure Coffee, dan

Bahasa Kopi

Moderate

2 (jarang)

4 (besar)

2 Hayati Specialty

Coffee dan

Luk Coffee & Book)

Moderate

3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

2 Kedai Oak

dan Kopi Nogo

High

2

(jarang)

1

(sangat

kecil)

1 Almari

Coffee

Low

Jumlah 20

3 Perangkapan

tugas

3

(kadang-kadang)

3

(sedang)

3 Marko Milk

and Coffee, Hayati

Specialty

Coffee, Cafe Brick,

Moderate

5

(sangat sering)

1

(sangat kecil)

5 Kronology

Coffee and Bites,

Kopinarak

Coffee, Warkop

Mulyadi,

Almari Coffee, dan

Loops

Moderate

5 (sangat

sering)

2 (kecil)

8 Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Kedai Susu Nyonya

Muda,

Kopilog, Kafe Kayu Manis,

Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY,

dan Bahasa Kopi

Moderate

4

(sering)

1

(sangat

kecil)

1 Kedai Oak Low

5

(sangat

sering)

3

(sedang)

2 Kopi Nogo,

Luk Coffee &

Book

High

3 (kadang-

kadang)

1 (sangat

kecil)

1 Egois Cafe, Low

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

81

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Respond

en

Nama Kafe Level of

Risk

4 Bukti transaksi 3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

5 Marko Milk

and Coffee, Cafe Brick,

Kopi Nogo,

Bahasa Kopi, dan Loops

High

2

(jarang)

2

(kecil)

2 Kopinarak

Coffee dan

Ethikopia CoffeeBay

Low

2

(jarang)

3

(sedang)

2 Ruang Cafe

dan Kedai Susu Nyonya

Muda

Moderate

3 (kadang-

kadang)

3 (sedang)

2 Hayati Specialty

Coffee dan

Warkop Mulyadi

Moderate

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Kedai Oak

dan Egois

Cafe

High

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Luk Coffee &

Book,

Low

2 (jarang)

5 (sangat

besar)

1 Kopilog High

3 (kadang-

kadang)

1 (sangat

kecil)

1 Kafe Kayu Manis

Low

4

(sering)

3

(sedang)

1 Foolish

Pleasure Coffee

High

1

(sangat jarang)

1

(sangat kecil)

1 Almari

Coffee

Low

Jumlah 18

5 Prosedur kerja 3 (kadang-

kadang)

3 (sedang)

5 Marko Milk and Coffee,

Kopinarak

Coffee, Kedai Susu

Nyonya

Muda, Kopilog, dan

Foolish

Pleasure Coffee

Moderate

3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

11 Kronology

Coffee and Bites,

Ethikopia

CoffeeBay, Ruang Cafe,

Warkop

Mulyadi, Cafe Brick,

Kedai Oak,

Egois Cafe, Luk Coffee &

Book,

Warkop DIY, dan Bahasa

High

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

82

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses

Probabilitas Dampak Jumlah

Respond

en

Nama Kafe Level of

Risk

Kopi, dan

Loops

2 (jarang)

5 (sangat

besar)

2 Hayati Specialty

Coffee dan

Kopi Nogo

High

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu

Manis

Low

3 (kadang-

kadang)

4 (besar)

1 Almari Coffee

High

Jumlah 20

6 Pencatatan

akuntansi

5

(sangat

sering)

1

(sangat

kecil)

3 Marko Milk

and Coffee,

Kopi Nogo, dan Kedai

Susu Nyonya

Muda

moderate

4 (sering)

2 (kecil)

2 Kronology Coffee and

Bites dan Luk

Coffee & Book

Moderate

5

(sangat sering)

2

(kecil)

6 Kopinarak

Coffee, Ethikopia

CoffeeBay,

Kedai Oak, Kopilog, Kafe

Kayu Manis,

dan Warkop DIY

Moderate

5

(sangat

sering)

4

(besar)

4 Ruang Cafe,

Egois Cafe,

Bahasa Kopi, dan Loops

High

1

(sangat jarang)

4

(besar)

3 Hayati

Specialty Coffee, Cafe

Brick, dan

Almari Coffee

Moderate

4

(sering)

1

(sangat kecil)

2 Warkop

Mulyadi dan Foolish

Pleasure

Coffee

Low

Jumlah 20

JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 118

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

83

b. Risiko SDM

5

(Sangat

Sering)

Risiko integritas

(2)

4

(Sering)

Risiko

perekrutan karyawan (6)

Risiko integritas (2),

risiko budaya

organisasi (4), dan risiko

konflik

kepentingan (5)

Risiko budaya

organisasi (4)

Risiko kompetensi &

keahlian (1),

risiko integritas (2), dan risiko

budaya

organisasi (4)

3

(Kadang-

Kadang)

Risiko

perputaran kerja

(3), risiko

budaya organisasi (4),

risiko konflik

kepentingan (5), dan risiko

perekrutan

karyawan (6)

Risiko

kompetensi & keahlian (1),

risiko

perputaran kerja (3), dan risiko

budaya

organisasi (4)

Risiko integritas (2), risiko

perputaran kerja

(3), risiko budaya organisasi (4),

dan risiko konflik

kepentingan (5)

Risiko

kompetensi &

keahlian (1),

risiko budaya organisasi (4),

risiko konflik

kepentingan (5), dan risiko

perekrutan

karyawan (6)

Risiko kompetensi &

keahlian (1),

risiko integritas (2), dan risiko

budaya

organisasi (4)

2

(Jarang)

Risiko perekrutan

karyawan (6)

Risiko

kompetensi &

keahlian (1), risiko integritas

(2), dan risiko

budaya organisasi (4)

Risiko konflik

kepentingan (5) dan risiko

perekrutan

karyawan (6)

Risiko

kompetensi &

keahlian (1), risiko perputaran

kerja (3), risiko

budaya organisasi (4),

dan risiko

konflik kepentingan (5)

Risiko kompetensi & keahlian (1),

risiko integritas

(2), dan risiko konflik

kepentingan (5)

1

(Sangat

Jarang)

Risiko konflik

kepentingan (5)

Risiko konflik

kepentingan (5)

dan risiko perekrutan

karyawan (6)

Risiko integritas

(2)

1

(Sangat Kecil)

2

(Kecil)

3

(Sedang)

4

(Besar)

5

(Sangat Besar)

IMPACT

Gambar 5. Matriks Evaluasi Risiko SDM

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Melalui gambar matriks di atas, peneliti dapat mengetahui tingkatan

kegawatan dari masing-masing risiko SDM yang dapat dilihat pada

tabel 18 (hal. 84).

LIK

EL

IHO

O

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

84

Tabel 18. Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko SDM

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

1 Kompetensi dan

keahlian

2

(jarang)

4

(besar)

1 Marko Milk

and Coffee

Moderate

4 (sering)

5 (sangat

besar)

2 Kronology Coffee and

Bites dan

Loops

High

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Kopinarak

Coffee

Low

3 (kadang-

kadang)

5 (sangat

besar)

6 Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Warkop

Mulyadi, Cafe Brick,

Kopi Nogo,

dan Kopilog

High

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Hayati

Specialty

Coffee

Low

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

1 Kedai Oak High

3 (kadang-

kadang)

4 (besar)

3 Luk Coffee & Book,

Foolish

Pleasure Coffee, dan

Almari

Coffee

High

Jumlah 15

2 Integritas 4

(sering)

5

(sangat

besar)

1 Marko Milk

and Coffee

High

5

(sangat

sering)

5

(sangat

besar)

3 Kronology

Coffee and

Bites, Ethikopia

CoffeeBay,

dan Egois Cafe

High

2

(jarang)

5

(sangat besar)

4 Ruang

Cafe, Hayati

Specialty

Coffee, Kopi Nogo,

dan Luk

Coffee &

Book,

High

3

(kadang-

kadang)

5

(sangat

besar)

5 Warkop

Mulyadi,

Cafe Brick, Kedai Oak,

kopilog,

dan Bahasa Kopi

High

4

(sering)

3

(sedang)

1 Kedai Susu

Nyonya Muda

High

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

85

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu

Manis

Low

3 (kadang-

kadang)

3 (sedang)

2 Foolish Pleasure

Coffee dan

Almari Coffee

Moderate

1

(sangat jarang)

5

(sangat besar)

2 Warkop

DIY dan Loops

Moderate

Jumlah 19

3 Perputaran

Kerja

3

(kadang-kadang)

3

(sedang)

3 Marko Milk

and Coffee, Cafe Brick,

dan Kopi

Nogo

Moderate

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

6 Ruang

Cafe,

Warkop Mulyadi,

Kedai Oak,

Egois Cafe, Kedai Susu

Nyonya

Muda,dan Loops

Low

3

(kadang-

kadang)

2

(kecil)

1 Hayati

Specialty

Coffee

Low

2

(jarang)

4

(besar)

1 Kopilog Moderate

Jumlah 11

4 Budaya organisasi

4 (sering)

5 (sangat

besar)

2 Marko Milk and Coffee

dan Bahasa

Kopi

High

4 (sering)

3 (sedang)

1 Kopinarak Coffee

High

3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

2 Ruang Cafe

dan Kopi Nogo

High

2

(jarang)

2

(kecil)

1 Hayati

Specialty Coffee

Low

4

(sering)

4

(besar)

1 Warkop

Mulyadi

High

3 (kadang-

kadang)

4 (besar)

2 Cafe Brick dan Luk

Coffee &

Book

High

3 (kadang-

kadang)

2 (kecil)

2 Egois Cafe dan

Warkop

DIY

Low

2

(jarang)

4

(besar)

1 Kopilog Moderate

3

(kadang-kadang)

3

(sedang)

2 Kafe Kayu

Manis dan Foolish

Pleasure

Coffee

Moderate

3

(kadang-

kadang)

1

(sangat

kecil)

2 Almari

Coffee dan

Loops

Low

Jumlah 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

86

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

5 Konflik

kepentingan

3

(kadang-kadang)

4

(besar)

2 Marko Milk

and Coffee dan Luk

Coffee &

Book

High

4 (sering)

3 (sedang)

1 Kronology Coffee and

Bites

High

2 (jarang)

4 (besar)

1 Ethikopia CoffeeBay

Moderate

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

2 Ruang Cafe

dan

Warkop Mulyadi

Moderate

1

(sangat jarang)

1

(sangat kecil)

2 Hayati

Specialty Coffee dan

Egois Cafe

Low

2 (jarang)

5 (sangat

besar)

1 Cafe Brick High

2

(jarang)

3

(sedang)

1 Kopi Nogo Moderate

1

(sangat

jarang)

4

(besar)

1 Kopilog Moderate

3 (kadang-

kadang)

1 (sangat

kecil)

1 Loops Low

Jumlah 12

6 Perekrutan Karyawan

3 (kadang-

kadang)

1 (sangat

kecil)

2 Kronology Coffee and

Bites dan

Warkop

Mulyadi

Low

2

(jarang)

1

(sangat kecil)

2 Ruang Cafe

dan Hayati Specialty

Coffee

Low

3 (kadang-

kadang)

4 (besar)

2 Cafe Brick dan Luk

Coffee &

Book

High

2 (jarang)

3 (sedang)

1 Kopi Nogo Moderate

1

(sangat jarang)

4

(besar)

2 Egois Cafe

dan Kopilog

Moderate

4

(sering)

1

(sangat

kecil)

1 Loops Low

Jumlah 10

JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 83

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

87

c. Risiko Insidental

5

(Sangat

Sering)

Risiko listrik

padam (1) Risiko listrik

padam (1)

4

(Sering)

Risiko

pencurian/teror (5)

Risiko listrik

padam (1) dan

risiko pencurian/teror

(5)

3

(Kadang-

kadang)

Risiko listrik

padam (1)

Risiko kebakaran (2), risiko gempa

bumi (3), dan

risiko pencurian/teror

(5)

Risiko listrik

padam (1) dan

risiko

pencurian/teror

(5)

Risiko listrik

padam (1), risiko kebakaran (2),

risiko gempa bumi

(3), risiko banjir (4), dan risiko

pencurian/teror

(5)

2

(Jarang)

Risiko listrik

padam (1)

Risiko listrik

padam (1) dan

risiko pencurian/teror

(5)

Risiko kebakaran

(2), risiko banjir

(4), dan risiko pencurian/teror

(5)

1

(Sangat

Jarang)

Risiko

pencurian/teror

(5)

Risiko kebakaran (2)

1

(Sangat

Kecil)

2

(Kecil)

3

(Sedang)

4

(Besar)

5

(Sangat Besar)

IMPACT

Gambar 6. Matriks Evaluasi Risiko Insidental

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan gambar 5, peneliti dapat mengetahui tingkat kegawatan

dari masing-masing risiko insidental yang dapat dilihat pada 19

berikut ini:

Tabel 19. Level of Risk Pada Ruang Lingkup Risiko Insidental

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

1 Listrik

Padam

4

(sering)

5

(sangat besar)

1 Marko Milk

and Coffee

High

5

(sangat

sering)

4

(besar)

2 Kronology

Coffee and

Bites dan Foolish

High

LIK

EL

IHO

O

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

88

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

Pleasure

Coffee

3 (kadang-

kadang)

4 (besar)

2 Kopinarak Coffee dan

Egois Cafe

High

3 (kadang-

kadang)

5 (sangat

besar)

9 Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Hayati Specialty

Coffee, Kedai

Oak, Kopi Nogo, Luk

Coffee &

Book, Kedai Susu Nyonya

Muda,

Kopilog, dan Almari Coffee

High

5

(sangat sering)

5

(sangat besar)

3 Warkop

Mulyadi, Cafe Brick, dan

Loops

High

3

(kadang-kadang)

2

(kecil)

1 Kafe Kayu

Manis

Low

2

(jarang)

3

(sedang)

1 Warkop DIY Moderate

2 (jarang)

4 (besar)

1 Bahasa Kopi Moderate

Jumlah 20

2 Kebakaran 3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

16 Marko Milk

and Coffee, Kronology

Coffee and

Bites, Kopinarak

Coffee,

Ethikopia CoffeeBay,

Warkop Mulyadi, Cafe

Brick, Kedai

Oak, Kopi Nogo, Luk

Coffee &

Book, Kedai Susu Nyonya

Muda,

Kopilog, Foolish

Pleasure

Coffee, Warkop DIY,

Almari

Coffee, dan Loops

high

2

(jarang)

5

(sangat

besar)

2 Hayati

Specialty

Coffee, Bahasa Kopi

High

1

(sangat jarang)

5

(sangat besar)

1 Egois Cafe Moderate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

89

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

3

(kadang-kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu

Manis

Moderate

Jumlah 20

3 Gempa

Bumi

3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

19 Semua kafe

kecuali kafe Kayu Manis

High

3

(kadang-

kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu

Manis

Moderate

Jumlah 20

4 Banjir 3

(kadang-kadang)

5

(sangat besar)

12 Kronology

Coffee and Bites,

Ethikopia

CoffeeBay, Ruang Cafe,

Hayati

Specialty Coffee,

Warkop

Mulyadi, Cafe Brick, Kedai

Oak, Kopi

Nogo, Luk Coffee &

Book,

Kopilog, Warkop DIY,

dan Almari

Coffee

High

2 (jarang)

5 (sangat

besar)

1 Egois Cafe High

Jumlah 13

5 Pencurian atau teror

3 (kadang-

kadang)

5 (sangat

besar)

11 Marko Milk and Coffee,

Ethikopia

CoffeeBay, Warkop

Mulyadi, Kedai Oak,

Kopi Nogo,

Luk Coffee & Book, Kedai

Susu Nyonya

Muda, Kopilog,

Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY,

dan Almari Coffee

High

4

(sering)

5

(sangat

besar)

2 Kronology

Coffee and

Bites, Cafe Brick

High

1

(sangat jarang)

4

(besar)

1 Kopinarak

Coffee

Moderate

3

(kadang-

kadang)

4

(besar)

1 Ruang Cafe High

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

90

No. Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Probabilitas Dampak Jumlah

Responden

Nama Kafe Level of

Risk

2

(jarang)

5

(sangat besar)

2 Hayati

Specialty Coffee, Egois

Cafe

High

3

(kadang-kadang)

3

(sedang)

1 Kafe Kayu

Manis

Moderate

2

(jarang)

4

(besar)

1 Bahasa Kopi Moderate

4 4 (besar)

1 Loops High

Jumlah 20

JUMLAH (1+2+3+4+5) 93

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan gambar matriks dan tabel level of risk di atas, dapat

diketahui bahwa secara keseluruhan, risiko-risiko operasional yang diteliti

masuk ke dalam zona merah (high risk), yakni sebanyak 175 pernyataan

(59%). Sementara itu, sebanyak 79 pernyataan (27%) masuk ke dalam

zona kuning (moderate risk) dan sebanyak 40 pernyataan (14%) masuk ke

dalam zona hijau (low risk). Hasil ini kemudian memberikan masukan bagi

para responden untuk mengambil keputusan dalam menangani risiko-

risiko operasional yang diteliti, yakni:

a. Zona merah (high risk)

Perhatian dan dukungan dari manajemen puncak diperlukan. Rencana,

tindakan, dan akuntabilitas perlakuan risiko harus jelas dan terukur.

Pelaksanaannya pun harus segera.

b. Zona kuning (moderate risk)

Penanganan melalui pemantauan khusus dan spesifik atau melalui

prosedur tanggap yang telah ditetapkan. Akuntabilitas biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

91

terletak pada manajemen operasional dan harus ditetapkan secara

jelas.

c. Zona hijau (low risk)

Penanganan cukup dengan prosedur rutin saja, tidak perlu

menggunakan sumber daya yang spesifik.

Dengan diperolehnya hasil evaluasi ini, maka peneliti dapat melangkah ke

tahap selanjutnya, yakni tahap perlakuan risiko.

4. Perlakuan Risiko

Perlakuan risiko merupakan sebuah proses untuk memodifikasi

risiko sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi. Proses ini

merupakan sebuah proses berulang, mulai dari asesmen terhadap sebuah

perlakuan risiko sampai memperkirakan apakah tingkat risiko yang tersisa

dapat diterima atau tidak bila perlakuan tersebut diterapkan. Susilo dan

Kaho (2018: 179-183) dalam Bab II menyebutkan bahwa terhadap 4 jenis

perlakuan risiko, yakni:

a. Menghindari (Risk Avoidance), yaitu strategi untuk meniadakan risiko

sepenuhnya dengan tidak melakukan kegiatan/proyek yang

diperkirakan mempunyai risiko melebihi selera risiko organisasi.

b. Berbagi (Risk Sharing/Transfer), yaitu Berbagi risiko adalah strategi

yang digunakan untuk memindahkan sebagian dari risiko ke individu,

entitas bisnis, atau organisasi lain. Memindahkan risiko tidak berarti

mengurangi tingkat kegawatan risiko, tetapi hanya memindahkan ke

pihak lain dan harus disadari bahwa pada akhirnya dampak risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

92

tetap pada pemangku risiko utama (principal risk owner). Transfer,

yaitu opsi penanganan yang dilakukan dengan membeli asuransi

tertentu dalam usaha untuk mengalihkan sebagian dampak yang akan

ditimbulkan dari suatu risiko terhadap pihak asuransi (penanggung

jawab).

c. Mitigasi (Risk Mitigation), yaitu perlakuan risiko yang bertujuan

untuk mengurangi risiko. Beberapa metode untuk melakukan mitigasi

antara lain dengan menggunakan Ishikawa Diagram (diagram sebab-

akibat atau diagram tulang ikan), FMEA, serta perbaikan prosedur dan

kebijakan (tindakan pengendalian). Kegiatan pengendalian ini

merupakan salah satu metode yang penting dalam melakukan mitigasi

risiko. Beberapa bentuk kegiatan pengendalian antara lain adalah

review oleh manajemen puncak, review oleh atasan, pemisahan tugas

dan tanggung jawab (segregation of duties), pemeriksaan secara fisik,

pemantauan indikator kinerja atau proses, serta pelatihan dan

pendidikan untuk meningkatkan keterampilan.

d. Menerima (Risk Acceptance), yaitu strategi untuk menerima risiko,

karena memang lebih ekonomis untuk menerima risiko itu. Selain itu,

juga karena tidak tersedia alternatif lain untuk menghindari risiko

berbagi risiko, atau melakukan mitigasi. Penerimaan risiko sering juga

disebut sebagai penyerapan risiko, toleransi risiko, atau retensi risiko.

Evaluasi risiko yang dilakukan di tahap sebelumnya telah

menunjukkan tingkat kegawatan dari masing-masing ruang lingkup risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

93

operasional yang diteliti melalui pengklasifikasian risiko dalam kategori

high risk, moderate, dan low risk. Berdasarkan kategori-kategori tersebut,

para responden menggunakan sejumlah perlakuan risiko yang dapat dilihat

pada tabel 20, 21, dan 22 berikut ini:

a. Risiko Proses

Tabel 20. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

1 Pelayanan konsumen

Mitigasi: 1. Mengadakan Briefiing singkat

sebelum dan sesudah jam

operasional berlangsung 2. Mengadakan evaluasi bulanan

(saling mengingatkan, saling

membantu, dan saling peduli) 3. Menggunakan pendekatan

personal kepada karyawan

4. Melakukan Rolling karyawan 5. Memantau kinerja karyawan

melalui catatan harian kafe

6. Melakukan pendekatan emosional kepada konsumen (senyum, sapa,

dan salam)

7. Mengadakan Training kepada karyawan

8. Pemilik dan/atau manajer ikut

terlibat langsung dalam pelayanan konsumen

9. Mengganti produk yang

dikomplain oleh konsumen karena kualitas rasa yang buruk.

20 Semua kafe

Jumlah 20

2 Harga jual 1. Mitigasi:

a. Mengikuti perkembangan harga bahan baku di pasar, harga sewa

bangunan, dan harga listrik.

b. Mengurangi porsi (jika harga bahan baku naik tetapi harga jual

tetap.

c. Mencari alternatif distributor bahan baku (harga bahan baku

lebih murah tapi kualitasnya kurang lebih sama dengan yang

sebelumnya)

d. Melakukan survei harga jual di kafe-kafe kompetitor

e. Menetapkan kebijakan harga

jual yang saling komplementer (produk yang cukup digemari

konsumen dijual dengan harga

yang tinggi sementara produk yang kurang/tidak digemari

dijual dengan harga yang relatif

murah bagi konsumen. f. Menaikkan harga jual produk

secara bergantian (misalnya

19 Semua kafe,

kecuali Cafe Brick

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

94

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

harga minuman terlebih dahulu kemudian harga makanan)

2. Menerima:

Pak Agustinus (Cafe Brick)

mengungkapkan bahwa harga jual yang tinggi tidak akan

menimbulkan masalah yang

signifikan karena harga jual di Cafe Brick telah ditentukan

sedemikian rupa dengan berbagai

macam fasilitas dan sarana yang dapat dinikmati oleh konsumen.

1 Cafe Brick

Jumlah 20

3 Perangkapan

tugas

1. Mitigasi:

a. Mengadakan evaluasi bulanan

(update kondisi setiap karyawan

untuk memastikan kepatuhan

jadwal kerja) b. Merekrut pekerja tambahan

c. Pemillik/dan atau manajer ikut

terlibat langsung dalam aktivitas operasional kafe.

d. Memberikan teguran atau sanksi

kepada karyawan yang absen tanpa memberi kabar.

e. Menjalin relasi dengan barista-barista di kafe lain yang

sewaktu-waktu dapat dipanggil

untuk membantu di kafe.

7 Marko Milk and

Coffee, Ruang

Cafe, Hayati

Specialty Coffee,

Cafe Brick, Kopi Nogo, Egois

Cafe, dan Kedai

Susu Nyonya Muda

2. Menerima Risiko perangkapan tugas dinilai

tidak akan menimbulkan dampak

yang signifikan.

13 Kronology Coffee and Bites,

Kopinarak

Coffee, Ethikopia CoffeeBay,

Warkop Mulyadi,

Kedai Oak, Luk

Coffee & Book,

Kopilog, Kafe

Kayu Manis, Foolish Pleasure

Coffee, Warkop

DIY, Bahasa Kopi, Almari

Coffee, dan

Loops

Jumlah 20

4 Bukti transaksi Mitigasi:

1. Mengadakan evaluasi bersama

(mengklarifikasi bukti-bukti transaksi yang bermasalah).

2. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan yang dengan

sengaja memanipulasi atau

menghilangkan bukti transaksi tertentu.

3. Memasang CCTV di ruangan

kasir. 4. Menetapkan kebijakan pelaporan

keuangan di setiap shift.

5. Melakukan pencocokan antara bukti manual dan bukti elektronik.

6. Melakukan pencocokan dengan

stok bahan baku. 7. Meminta kontak konsumen yang

sewaktu-waktu dapat dihubungi

jika terdapat bukti transaksi yang bermasalah.

18 Semua kafe yang

mengidentifikasi

dan menganalisis risiko integritas,

kecuali Cafe Brick

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

95

No. Jenis-Jenis

Risiko Proses Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

Jumlah 18

5 Prosedur kerja Mitigasi: 1. Mengadakan evaluasi (saling

mengingatkan, saling melengkapi,

dan saling peduli). 2. Memberikan motivasi, nasehat,

teguran, atau sanksi kepada

karyawan yang melanggar SOP 3. Menyediakan buku resep yang

sewaktu-waktu dapat dibaca

kembali oleh karyawan. 4. Menetapkan besaran imbalan

berdasarkan jumlah jam kerja

aktual karyawan (karyawan yang sering terlambat akan

mendapatkan pengurangan jumlah

imbalan) 5. Membagikan sejumlah checklist

kepada karyawan (checklist berisi

pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan oleh masing-masing

karyawan)

20 Semua kafe

Jumlah 20

6 Pencatatan akuntansi

1. Berbagi: Pak Agustinus mengungkapkan

bahwa beliau merekrut pihak ketiga yang kompeten dan ahli di

bidang akuntansi (outsourcing)

1 Cafe Brick

2. Mitigasi: a. Mempelajari lebih dalam

pencatatan akuntansi yang baku.

6 Kronology Coffee anf Bites, Hayati

Specialty Coffee,

Warkop Mulyadi, Luk Coffee &

Book, Foolish

Pleasure Coffee,

dan Almari

Coffee.

3. Menerima: a. Pencatan akuntansi yang baku

dinilai cukup sulit untuk

dipahami dan diaplikasikan. b. Sumber daya terbatas (belum

ada karyawan yang kompeten

dan ahli di bidang akuntansi).

13 Marko Milk and Coffee,

Kopinarak

Coffee, Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Kedai Oak, Kopi Nogo, Egois

Cafe, Kedai Susu

Nyonya Muda, Kopilog, Kafe

Kayu Manis,

Warkop DIY, Bahasa Kopi, dan

Loops.

Jumlah

20

Jumlah (1+2+3+4+5+6)

118

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

96

b. Risiko SDM

Tabel 21. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko SDM

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

1 Kompetensi & keahlian

Mitigasi: 1. Mengadakan training kepada

karyawan

2. Menyediakan buku resep yang sewaktu-waktu dapat dibaca

kembali oleh karyawan

3. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan (ketika

pelayanan dan produk yang

disajikan kepada konsumen tidak

memenuhi standar yang

diharapkan.

4. Melakukan rolling karyawan 5. Pemilik dan/atau manajer ikut

terlibat langsung dalam aktivitas

operasional kafe (memantau dan mengevaluasi kinerja setiap

karyawan)

6. Memperketat sistem perekrutan calon karyawan baru.

7. Mengadakan latihan seduhan

bersama di setiap bulan. (menyamakan kualitas rasa produk

yang akan dijual kepada

konsumen). 8. Mengikutsertakan karyawan

dalam lomba-lomba pembuatan

produk tertentu.

15 Semua kafe yang mengidentifikasi

dan menganalisis

risiko kompetensi dan keahlian.

Jumlah 15

2 Integritas Mitigasi:

1. Mengadakan evaluasi rutin

2. Melakukan rolling karyawan 3. Menetapkan kebijakan pelaporan

keuangan di setiap shift.

4. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan yang terbukti

melakukan kecurangan.

5. Memasang CCTV di ruangan kasir.

6. Membaca statistik omzet

penjualan dari waktu ke waktu. 7. Memperketat sistem perekrutan

calon karyawan baru.

19 Semua kafe yang

mengidentifikasi

dan menganalisis risiko integritas,

kecuali Cafe

Brick

Jumlah 19

3 Perputaran

kerja

3. Mitigasi:

a. Mengadakan evaluasi bulanan (update kondisi setiap karyawan

untuk memastikan kepatuhan

jadwal kerja)

b. Memberikan teguran kepada

karyawan yang absen atau

terlambat tanpa memberi kabar. c. Menjalin relasi dengan barista-

barista di kafe lain yang

sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk membantu di kafe.

d. Pemilik dan/atau manajer ikut

terlibat membantu dalam aktivitas operasional kafe.

5 Marko Milk and

Coffee, Hayati Specialty Coffee,

Cafe Brick, Kopi

Nogo, dan

Kopilog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

97

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

e. Merekrut pekerja tambahan secara insidental jika jumlah

tenaga kerja sangat terbatas

untuk melayani jumlah konsumen yang cukup banyak.

4. Menerima

Risiko perputaran dinilai tidak

akan menimbulkan dampak yang signifikan. Selain itu, perputaran

kerja juga dinilai cukup efektif

untuk memotivasi para karyawan dalam meningkatkan kinerjanya

dari waktu ke waktu.

6 Ruang Cafe,

Warkop Mulyadi,

Kedai Oak, Egois Cafe, Kedai Susu

Nyonya Muda,

dan Loops

Jumlah 11

4 Budaya

organisasi

1. Mitigasi:

a. Mengadakan evaluasi secara

rutin

b. Memperketat sistem perekrutan calon karyawan baru.

c. Mengadakan rekreasi bersama

(menumbuhkan chemistry di antara karyawan untuk saling

membantu, saling melengkapi,

dan saling peduli. d. Memberikan bonus kepada

karyawan yang berhasil menemukan produk inovatif

yang dapat dijual di kafe.

e. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari dan

menemukan inovasi yang dapat

diaplikasikan di kafe. f. Memberikan teguran dan sanksi

kepada karyawan yang

melakukan pelanggaran tertentu.

14 Marko Milk and

Coffee,

Kopinarak

Coffee, Ruang Cafe, Hayati

Specialty Coffee,

Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kopi

Nogo, Egois

Cafe, Luk Coffee & Book, Kopilog,

Kafe Kayu Manis, Foolish Pleasure

Coffee, Warkop

DIY, dan Bahasa Kopi.

2. Menerima:

Budaya organisasi dinilai tidak

akan berdampak signifikan karena chemistry dan semangat

kekeluargaan yang terjalin di kafe

sudah baik.

2 Almari Coffee

dan Loops

Jumlah 16

5 Konflik

kepentingan

1. Mitigasi:

a. Melakukan negosiasi dengan

karyawan yang bersangkutan b. Memberikan sejumlah

tunjangan kepada karyawan.

misalnya: Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan kedisiplinan,

tunjangan transportasi, dan bonus dalam jangka waktu

tertentu.

9 Marko Milk and

Coffee,

Kronology Coffee and Bites,

Ethikopia

CoffeeBay, Ruang Cafe,

Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kopi

Nogo, Luk Coffee

& Book, dan Kopilog

2. Menerima

Belum menemukan strategi yang

dianggap paling tepat untuk menangani risiko konflik

kepentingan.

3 Hayati Specialty

Coffee, Egois

Cafe, dan Loops

Jumlah 12

6 Perekrutan karyawan

1. Mitigasi: a. Menghubungi karyawan-

karyawan yang pernah bekerja

di kafe sebelumnya. Cara ini cukup efektif karena pihak

manajemen menyimpan data-

5 Cafe Brick, Kopi Nogo, Egois

Cafe, Luk Coffee

& Book, dan Kopilog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

98

No. Jenis-Jenis

Risiko SDM Perlakuan Risiko

Jumlah

Responden Nama Kafe

data semua karyawan yang bekerja di kafe.

b. Menerapkan desain kerja yang

fleksibel (perangkapan tugas) c. Meminta kerja sama dari para

karyawan untuk mengajak

teman, kerabat, atau keluarga mereka untuk ikut bekerja di

kafe.

2. Menerima:

a. Besaran imbalan yang ditetapkan telah sesuai atau

bahkan melebihi UMR yang

ditetapkan oleh pemerintah. b. Jumlah jam kerja karyawan

tidak dapat disetarakan dengan

karyawan-karyawan perusahaan yang bekerja secara penuh.

Dengan demikian besaran

imbalan yang akan diterima juga akan berbeda.

c. Mas Donny (Loops)

mengungkapkan bahwa beliau justru memanfaatkan risiko ini

untuk menguji keseriusan calon

karyawan baru yang akan bekerja di Loops. Imbalan yang

sesungguhnya akan diberitahukan setelah karyawan

tersebut diterima bekerja di

Loops.

5 Kronology Coffee

and Bites, Ruang Cafe, Hayati

Specialty Coffee,

Warkop Mulyadi, dan Loops

Jumlah 10

Jumlah (1+2+3+4+5+6) 83

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

c. Risiko Insidental

Tabel 22. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko

Insidental

No.

Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Perlakuan Risiko Jumlah

Responden Nama Kafe

1 Listrik padam 1. Mitigasi: a. Menyediakan genset.

b. Menawarkan produk tertentu

yang dapat diproduksi tanpa menggunakan aliran listrik.

c. Menyediakan alat penerangan alternatif, seperti: lilin, lampu

emergency.

d. Meng-update informasi

pemadaman listrik melalui

media sosial.

e. Mas Pandhu (Ethikopia CoffeeBay) mengungkapkan

bahwa konsumen yang setia

menunggu di kafe pada saat listrik padam akan diberikan

minuman gratis dan bahkan

diajak untuk berbincang-bincang.

16 Kopinarak Coffee, Ethikopia

CoffeeBay,

Ruang Cafe, Hayati Specialty

Coffee, Warkop Mulyadi, Cafe

Brick, Kedai Oak,

Kopi Nogo, Egois

Cafe, Kedai Susu

Nyonya Muda,

Kopilog, Kafe Kayu Manis,

Foolish Pleasure

Coffee, Warkop DIY, Bahasa

Kopi, dan Almari

Coffee

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

99

No.

Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Perlakuan Risiko Jumlah

Responden Nama Kafe

f. Mas Gilbert (Bahasa Kopi)

mengungkapkan bahwa beliau

mengantisipasi risiko ini salah satunya dengan membatasi jam

operasional kafe hanya sampai

pada pukul 18.00.

2. Menerima: para responden belum

menemukan alternatif strategi yang paling tepat untuk menangani

risiko listrik padam, karena:

a. Biaya mitigasi dinilai cukup besar, seperti pembelian genset.

b. Manfaat yang diterima dari

pengadaan genset dinilai tidak

akan efektif karena genset akan

mengeluarkan kepulan asap dan

suara bising yang justru dapat mengganggu pelayanan kepada

konsumen.

4 Marko Milk and

Coffee, Kronology Coffee

and Bites, Luk

Coffee & Book, dan Loops

Jumlah 20

2 Kebakaran 1. Berbagi: Bangunan kafe diasuransikan ke

perusahaan asuransi

1 Hayati Specialty Coffee

2. Mitigasi

a. Menyediakan APAR (Alat

Pemadam Api Ringan) di kafe. b. Melakukan pengecekan secara

rutin terhadap alat-alat yang

terhubung langsung dengan api dan aliran listrik.

c. Meniadakan alat-alat produksi

yang bersifat konvensional (kompor)

16 Marko Milk and

Coffee,

Kronology Coffee and Bites,

Kopinarak

Coffee, Ethikopia CoffeeBay,

Ruang Cafe,

Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kedai

Oak, Kopi Nogo,

Egois Cafe, Luk Coffee & Book,

Kedai Susu

Nyonya Muda, Kopilog, Foolish

Pleasure Coffee,

Warkop DIY, dan Bahasa Kopi

3. Menerima:

Para responden belum menemukan

perlakuan yang tepat untuk mengatasi risiko kebakaran, karena

biaya mitigasi sangat besar jika ingin menggunakan strategi

berbagi.

3 Kafe Kayu Manis,

Almari Coffee,

dan Loops

Jumlah 20

3 Gempa bumi 1. Mitigasi:

Berkomunikasi dengan rekan yang bekerja di BASARNAS (Badan

SAR Nasional)

1 Warkop DIY

2. Menerima Para responden belum menemukan

perlakuan yang tepat untuk

mengatasi risiko gempa bumi.

19 Semua kafe, kecuali Warkop

DIY

Jumlah 20

4 Banjir 1. Mitigasi: 1 Kedai Oak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

100

No.

Jenis-Jenis

Risiko

Insidental

Perlakuan Risiko Jumlah

Responden Nama Kafe

Membuat resapan air di sekitar

lokasi kafe. Ketika musim hujan

datang, Mas Arya (Kedai Oak), secara rutin (seminggu sekali)

melakukan penyedotan air di

resapan-resapan tersebut.

2. Menerima

Para responden belum menemukan perlakuan yang tepat

untuk mengatasi risiko banjir.

12 Semua kafe yang

mengidentifikasi dan menganalisis

risiko banjir,

kecuali Kedai Oak

Jumlah 13

5 Pencurian atau

teror

1. Mitigasi:

a. Memasang CCTV b. Beberapa karyawan akan

menginap di kafe untuk

mengantisipasi terjadinya pencurian atau teror.

c. Menjalin relasi sosial dengan

masyarakat di sekitar kafe. Cara ini dapat membantu untuk

mengantisipasi risiko pencurian

atau teror melalui aktivitas ronda malam yang rutin

dilakukan oleh warga.

18 Semua kafe,

kecuali Ruang Cafe dan Almari

Coffee

2. Menerima: Para responden belum

menemukan perlakuan yang tepat

untuk menangani risiko pencurian atau teror.

2 Ruang Cafe dan Almari Coffee

Jumlah 20

Jumlah (1+2+3+4+5) 93

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 20, 21, dan 22 dapat

diketahui bahwa secara keseluruhan risiko-risiko operasional yang diteliti

ditangani oleh para responden dengan 3 opsi perlakuan risiko, yakni: opsi

berbagi, mitigasi, dan menerima risiko. (lih. tabel 23)

Tabel 23. Distribusi Jumlah Perlakuan Risiko

No.

Jenis

Perlakuan

Risiko

Ruang Lingkup Risiko Operasional

Jumlah % Proses SDM Insidental

1 Berbagi 1 - 1 2 0,68

2 Mitigasi 90 67 52 209 71,09

3 Menerima 27 16 40 83 28,23

Jumlah 118 83 93 294 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

101

Dari ketiga opsi perlakuan pada tabel 23 (hal.102), dapat diketahui

bahwa opsi mitigasi merupakan opsi perlakuan risiko yang memiliki

jumlah pernyataan terbanyak, yakni sebanyak 209 pernyataan (71,09%).

Opsi tersebut dinilai akan menghemat biaya dan relatif mudah untuk

diimplementasikan. Selain itu, sebagian besar responden juga

mengungkapkan bahwa keterlibatan mereka secara langsung sebagai

pemilik dan/atau manajer dalam aktivitas operasional di kafe sudah sangat

membantu untuk mengurangi timbulnya risiko-risiko dari berbagai ruang

lingkup.

Selanjutnya, sebanyak 83 pernyataan (28,23%) dijawab oleh

responden dengan jawaban menerima. Opsi tersebut dipilih karena para

responden saat ini belum menemukan opsi perlakuan risiko yang paling

tepat. Selain itu, banyaknya biaya dan sumber daya dibutuhkan membuat

para responden menggunakan opsi tersebut. Hal yang menarik bahwa

hanya ada 2 pernyataan (0,68%) yang dijawab dengan jawaban berbagi.

Opsi tersebut diyakini akan memberikan manfaat yang akan

menyeimbangi bahkan melebihi biaya yang telah dikeluarkan. Sementara

itu, opsi menghindari merupakan opsi perlakuan risiko yang tidak dipilih

oleh para responden. Menghindari dianggap menjadi opsi yang akan

mustahil untuk dilakukan karena mereka relatif sulit untuk tidak

melakukan aktivitas-aktivitas yang mengandung risiko baik dalam ruang

lingkup risiko proses, SDM, maupun insidental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

102

Secara keseluruhan bentuk-bentuk penanganan yang dilakukan oleh

para responden didasarkan pada cost and benefit analysis. Artinya, ketika

suatu penanganan membutuhkan biaya yang cukup banyak dan manfaat

yang diterima cukup kecil maka penundaan penanganan dapat dilakukan

oleh para responden. Sebaliknya, ketika suatu perlakuan risiko hanya

membutuhkan biaya yang relatif kecil dan akan menerima manfaat yang

besar maka opsi perlakuan tersebut akan segera diimplementasikan.

Menurut responden, skala bisnis di kafe tidak bisa dipadankan dengan

perusahaan-perusahaan perbankan atau perusahaan-perusahaan go public

yang memiliki berbagai macam opsi penanganan risiko dengan biaya yang

besar. Dengan demikian bentuk-bentuk perlakuan risiko di industri kafe

akan relatif sederhana dan tidak akan sekompleks dengan bentuk-bentuk

perlakuan risiko yang diimplementasikan di perusahaan-perusahaan besar.

Adapun peneliti menggunakan Standar ISO 31000: 2009 dalam

penelitian ini karena standar tersebut dinilai dapat diterapkan pada

berbagai jenis bisnis/usaha, baik manufaktur, perbankan, dagang, jasa,

maupun jenis bisnis lainnya. Hal ini dapat dibuktikan melalui dua prinsip

yang melekat pada standar ini, yakni prinsip “khas bagi penggunanya

(tailored)” dan prinsip “mempertimbangkan faktor manusia dan budaya”.

Kedua prinsip tersebut selanjutnya dapat dirangkum pada proses awal

manajemen risiko berbasis ISO 31000: 20009, yakni menetapkan konteks

manajemen risiko. Dengan demikian, standar ini dapat disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan dari objek yang akan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

103

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Melalui analisis dan pembahasan pada Bab V, peneliti

menyimpulkan bahwa implementasi manajemen risiko operasional di

industri kafe Kabupaten Sleman, DIY tercermin dalam proses manajemen

risiko yang telah dilakukan oleh para responden, yakni:

1. Identifikasi Risiko

Dari total 340 pernyataan yang memuat 17 jenis risiko operasional,

terdapat 294 pernyataan yang dijawab dengan jawaban “YA” oleh para

responden (118 pernyataan pada ruang lingkup risiko proses, 83

pernyataan pada ruang lingkup risiko SDM, dan 93 pernyataan pada

ruang lingkup insidental). Hasil ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan para responden telah mengidentifikasi atau mengetahui

risiko-risiko operasional yang berpotensi timbul dari aspek operasional

kafe.

2. Analisis dan Evaluasi Risiko

Hasil analisis dan evaluasi risiko menunjukkan bahwa secara

keseluruhan, risiko-risiko operasional yang diteliti masuk ke dalam

zona merah (high risk), yakni sebanyak 175 pernyataan (59%).

Sementara itu, terdapat 79 pernyataan (27%) masuk ke dalam zona

kuning (moderate risk) dan terdapat 40 pernyataan (14%) masuk ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

104

dalam zona hijau (low risk). Hasil ini didasarkan pada sikap/cara

pandang dan pengalaman dari masing-masing responden.

3. Perlakuan risiko

Terdapat 3 perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden untuk

menangani risiko-risiko operasional yang telah diidentifikasi,

dianalisis, dan dievaluasi, yakni: berbagi, mitigasi, dan menerima. Hal

yang menarik adalah bahwa meskipun masing-masing risiko memiliki

tingkat kegawatan yang berbeda-beda, akan tetapi bentuk perlakuan

risiko yang dilakukan kurang lebih sama antara satu kafe dengan kafe

lainnya. Sementara itu, opsi menghindari menjadi satu-satunya opsi

perlakuan risiko yang tidak digunakan di kafe-kafe yang diteliti. Para

responden mengungkapkan bahwa tidak ada jenis risiko pada ruang

lingkup risiko proses, SDM, dan risiko insidental yang dapat dihindari.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya bukti-bukti

dokumentasi yang dapat menunjang penelitian. Bukti-bukti seperti SOP,

pencatatan akuntansi, dan struktur organisasi tidak dapat diberikan kepada

peneliti karena menurut responden, bukti-bukti tersebut bersifat sensitif dan

rahasia. Selain itu, peneliti juga mengalami hambatan dalam mendapatkan

informasi secara luas dan detail karena beberapa responden relatif tertutup

atau sangat berhati-hati untuk menyampaikan pandangannya dalam

wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

105

C. SARAN

1. Saran untuk peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya sebaiknya terfokus pada satu jenis risiko

operasional pada jenis usaha tertentu agar pembahasan yang dibuat

dapat menjadi lebih spesifik dan mendalam. Selain itu, peneliti

selanjutnya juga dapat menggali lebih jauh dua jenis risiko operasional

lainnya yang belum dibahas oleh peneliti, yaitu risiko sistem dan risiko

bisnis.

2. Saran untuk kafe-kafe yang menjadi objek penelitian

a. Mengevaluasi perlakuan risiko yang sudah dilakukan sejauh ini.

Perlakuan risiko yang baik adalah perlakuan yang dapat

menurunkan kadar kegawatan risiko ke kadar risiko yang masih

dapat ditoleransi atau bahkan menghilangkan kadar kegawatan

tersebut. Oleh karena itu, perlakuan terhadap risiko-risiko yang

masuk dalam kategori high risk benar-benar harus menjadi fokus

perhatian responden (apakah cara-cara yang dilakukan sudah tepat

atau belum). Sementara itu, risiko-risiko yang masuk ke dalam

kategori moderate dan low risk jangan sampai diabaikan agar tidak

menimbulkan dampak yang lebih berbahaya di kemudian hari.

b. Melakukan aktivitas manajemen risiko secara berkala agar manajer

dan/atau pemilik usaha semakin terbantu untuk mengantisipasi

setiap kemungkinan-kemungkinan risiko yang berpotensi timbul

dalam aktivitas operasional. Manajemen risiko merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

106

aktivitas yang perlu dilakukan secara berkesinambungan agar

usaha yang dijalankan senantiasa dapat dikendalikan dari berbagai

macam kemungkinan risiko.

c. Melakukan identifikasi risiko yang memiliki skala yang lebih luas.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas pada tiga

jenis risiko operasional, yakni: risiko proses, risiko SDM, dan

risiko insidental. Dua risiko lainnya yakni: risiko sistem dan risiko

bisnis belum dibahas di dalam penelitian ini. Semakin banyak

risiko yang diidentifikasi maka hasil dari proses manajemen risiko

akan semakin lengkap dan akurat.

d. Dalam kaitannya dengan penelitian manajemen risiko selanjutnya,

para responden diharapkan dapat lebih terbuka untuk

mengungkapkan segala hal yang berkaitan dengan proses

manajemen risiko di kafe. Keterbukaan ini akan membuat hasil

penelitian menjadi semakin akurat dan hasilnya akan sangat

membantu untuk melakukan pengelolaan risiko-risiko operasional

secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

107

DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2016. Manajemen Bisnis Terintegrasi/Integrated Business Management.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Internasional Standard for Organization. 2009. Risk Management - Principles and

Guidelines. ISO 31000:2009.

Kumaat, Valery G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal: Nilai Tambah bagi Organisasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Lam, James. 2014. Enterprise Risk Management: From Incentives to Controls.

Second Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.,

Hoboken, New Jersey.

Moeller, Robert. R. 2016. Brink’s modern internal auditing: a common body of

knowledge. Eight Edition. United States of America: John Wiley & Sons,

Inc., Hoboken, New Jersey.

Muslich, Muhammad. 2007. Manajemen Risiko Operasional. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Nice, Francisca Lady dan Radiant Victor Imbar. 2016. “Analisis Risiko Teknologi

Informasi pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

pada Website SWIFTS Menggunakan ISO 31000”. Vol. 02 (Agustus). No.

02.

Reim, Wiebke, Vinit Parida dan David Rönnberg Sjödin. 2016. “Risk Management

for product-service system operation. International Journal of Operations &

Production Management”. Vol. 36: 665-686.

Soleh, Gunawan, Venny Febriyanti dan Eko Dwi R. Manunggal. 2016. “Aplikasi

Assessment Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2009 untuk

Membangun Awareness Pemilik Risiko pada PT. Angkasa Pura II

(Persero)”.

Susilo, Leo J. dan Victor Riwu Kaho. 2018. Manajemen Risiko Berbasis ISO

31000: untuk Industri Nonperbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

108

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya kafe ini?

2. Mengapa Anda memilih lokasi di sini?

3. Siapa saja yang masuk ke dalam target pasar Anda?

4. Bagaimana struktur organisasi di kafe ini?

5. Apa sasaran atau target yang ingin dicapai dari kafe Anda?

6. Apakah ada risiko-risiko tertentu yang tercantum di lampiran identifikasi risiko

yang cukup membingungkan bagi Anda?

7. Apa alasan Anda memilih “Ya” atau “Tidak” pada daftar risiko yang sudah

diberikan?

8. Mengapa Anda memilih angka 1, 2, 3, 4, atau 5 pada kriteria probabilitas dan

dampak dari risiko tersebut?

9. Dampak konkret seperti apa yang terbayang oleh Anda dengan memilih angka

tersebut?

10. Berdasarkan kriteria dampak yang ada, kriteria dampak yang mana yang masih

berada dalam batasan toleransi risiko Anda?

11. Bagaimana bentuk - bentuk konkret dari strategi penanganan yang Anda pilih

untuk masing-masing risiko yang ada?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

109

Lampiran

Identitas responden

Nama : ....................................................................................

Usia : .............................................. tahun

Jenis Kelamin : ....................................................................................

Pendidikan terakhir : ....................................................................................

Nama Usaha : ....................................................................................

Tahun berdiri : ....................................................................................

Alamat lengkap usaha : ....................................................................................

Jumlah karyawan : ....................................................................................

Posisi dalam perusahaan : ....................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

110

Checklist Identifikasi Risiko

Petunjuk Pengisian

Daftar checklist berikut merupakan daftar yang terdiri dari beberapa jenis risiko-

risiko yang terkait dengan aspek operasional perusahaan. Bapak/Ibu diharapkan

untuk memilih tanda checklist (√) pada setiap jenis risiko yang ada, dengan

ketentuan:

1. Checklist (√) pada opsi YA memberikan makna bahwa risiko tersebut

relevan dengan bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain risiko tersebut

memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam bisnis yang dijalankan.

2. Checklist (√) pada opsi TIDAK memberikan makna bahwa risiko tersebut

tidak relevan dengan bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain, risiko

tersebut tidak akan mungkin bersentuhan dengan bisnis yang dijalankan.

A. Risiko Proses

No. Macam-

macam Risiko

Deskripsi Ya Tidak

1. Pelayanan

konsumen

Risiko yang timbul karena karyawan

kurang/tidak bersikap ramah

terhadap konsumen, tidak cekatan

dalam melayani konsumen, keliru

dalam memenuhi order konsumen,

atau mengabaikan urutan pelayanan

konsumen.

2. Harga jual Risiko yang timbul karena harga jual

terlalu tinggi atau terlalu rendah

3. Perangkapan

tugas

Risiko yang timbul karena karyawan

tidak terbagi dalam struktur yang

tegas mengenai pemisahan tugas dan

fungsi masing-masing.

4. Bukti transaksi Risiko yang timbul karena bukti

transaksi tidak didokumentasikan

dengan rapih (tercecer) sehingga

kebenaran transaksi sulit untuk

ditelusuri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

111

No. Macam-

macam Risiko

Deskripsi Ya Tidak

5. Prosedur kerja

(SOP)

Risiko yang timbul karena prosedur

kerja terbatas/belum ada atau karena

SOP relatif sulit untuk dipahami.

6. Pencatatan

akuntansi

Risiko yang timbul karena karyawan

di bagian pencatatan kurang

mumpuni dalam melakukan

pencatatan akuntansi.

Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)

B. Risiko Sumber Daya Manusia

No. Macam-

Macam Risiko

Deskripsi Ya Tidak

1. Kompetensi

dan keahlian

Risiko yang timbul karena karyawan

kurang/tidak terampil pada

bidangnya.

2. Integritas Risiko yang timbul karena karyawan

tidak jujur

3. Perputaran

kerja

Risiko yang timbul karena

perputaran kerja di antara karyawan

sangat tinggi dengan kata lain

pergantian posisi di setiap

bidang/unit kerja sangat sering

dilakukan.

4. Budaya

organisasi

Risiko yang timbul karena budaya

bisnis yang terbentuk cenderung

mengabaikan risiko atau cenderung

merasa aman dalam menjalankan

rutinitas operasional (budaya yang

tidak sadar akan risiko).

5. Konflik

kepentingan

Risiko yang timbul karena tuntutan

jam kerja kurang sepadan dengan

imbalan yang diperoleh karyawan

sehingga berpotensi kehilangan

karyawan tertentu.

6. Perekrutan

karyawan

Risiko yang timbul karena

kompensasi/insentif lainnya yang

ditawarkan kurang diminati oleh

calon karyawan.

Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

112

C. Risiko Insidental

No. Macam-

macam Risiko

Deskripsi Ya Tidak

1. Listrik Risiko yang timbul karena listrik

berhenti beroperasi (padam)

2. Kebakaran Risiko yang timbul karena ada aliran

listrik yang bermasalah atau karena

kelalaian karyawan atau konsumen

sehingga menyebabkan kebakaran.

3. Gempa bumi Risiko yang timbul karena peristiwa

alam.

4. Banjir Risiko yang timbul karena peristiwa

alam.

5. Pencurian atau

teror

Risiko yang timbul karena adanya

ancaman dari luar untuk mencuri aset

perusahaan.

Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

113

Checklist Analisis Risiko

Petunjuk Pengisian

Checklist di bawah ini akan menunjukkan cara atau usaha manajemen dalam

menganalisis risiko dari dua kriteria, yakni:

1. Probabilitas, yakni kemungkinan terjadinya atau secara sederhana

diterjemahkan sebagai seberapa sering risiko tersebut terjadi.

2. Dampak, yakni seberapa besar dampak atau akibat yang dapat

ditimbulkan jika risiko tersebut menjadi kenyataan atau benar-benar

terjadi.

Masing-masing kriteria tersebut akan dinilai dengan indeks 1-5. Pada kriteria

probabilitas risiko, indeks 1-5 memiliki arti sebagai berikut:

KRITERIA PROBABILITAS RISIKO

Index Probabilitas Deskripsi Persentase (%)

5 Sangat Besar Sangat mungkin pasti terjadi > 80%

4 Besar Kemungkinan besar terjadi 60 < p > 80%

3 Sedang Sama kemungkinannya antara

terjadi dan tidak terjadi 40 > p > 60%

2 Kecil Kemungkinan kecil terjadi 10 > p > 40%

1 Sangat kecil Cenderung tidak mungkin

terjadi < 10%

Sumber: Heri (2016: 63)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

114

Adapun indeks 1-5 pada kriteria dampak risiko memiliki arti sebagai berikut:

KRITERIA DAMPAK RISIKO

Index Dampak Deskripsi

Dampak terhadap sasaran

strategis dan kinerja

(kualitatif)

5 Catastrophic Sangat besar

Tidak tercapainya sasaran dan

terjadinya kegagalan dalam

mencapai kinerja

4 Significant Besar

(signifikan)

Tertundanya pencapaian

sasaran sangat signifikan dan

pencapaian kinerja jauh di

bawah target

3 Moderate Sedang

Tertundanya pencapaian

sasaran cukup besar dan

pencapaian kinerja di bawah

target

2 Minor Kecil

Tidak tercapainya sasaran dan

kinerja hanya sedikit di bawah

target

1 Insignificant

Sangat kecil

(tidak

signifikan)

Hanya berdampak sangat kecil

terhadap tidak tercapainya

sasaran dan target kinerja

masih mampu dicapai

Sumber: Heri (2016: 65)

Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk membubuhkan tanda

checklist (√) pada kriteria-kriteria probabilitas dan dampak tersebut:

A. Risiko Proses

No. Macam-Macam

Risiko

Probabilitas atau

kemungkinan terjadinya

risiko

Dampak yang

ditimbulkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Pelayanan

karyawan yang

buruk

2. Harga jual tidak

kompetitif

3. Perangkapan

beberapa tugas

Besar Kecil Kecil Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

115

No. Macam-Macam

Risiko

Probabilitas atau

kemungkinan terjadinya

risiko

Dampak yang

ditimbulkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

oleh satu

karyawan

4. Bukti transaksi

yang tidak

lengkap

5. Prosedur kerja

(SOP) tidak

tersedia

6. Pencatatan

akuntansi yang

tidak baku

B. Risiko Sumber Daya Manusia

No. Macam-Macam

Risiko

Probabilitas atau

kemungkinan terjadinya

risiko

Dampak yang

ditimbulkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Karyawan tidak

kompeten atau

ahli di bidangnya.

2. Karyawan tidak

jujur

3. Pergantian posisi

karyawan sangat

tinggi

4. Budaya bisnis

yang terbentuk

cenderung

mengabaikan

risiko atau

cenderung

merasa aman

dalam

menjalankan

rutinitas

operasional.

5. Konflik terkait

dengan imbalan

dan jam kerja

Besar Kecil Kecil Besar

Besar Kecil Kecil Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

116

No. Macam-Macam

Risiko

Probabilitas atau

kemungkinan terjadinya

risiko

Dampak yang

ditimbulkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

yang diterima

karyawan

6. Kompensasi/inse

ntif yang

ditawarkan

tidak/kurang

menarik

perhatian calon

karyawan baru.

C. Risiko Insidental

No. Macam-Macam

Risiko

Probabilitas atau

kemungkinan terjadinya

risiko

Dampak yang

ditimbulkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Listrik padam

2. Kebakaran

3. Gempa Bumi

4. Banjir

5. Pencurian atau

teror

Besar Kecil Kecil Besar

Besar Kecil Kecil Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

117

Checklist Perlakuan Risiko

Petunjuk Pengisian

Checklist penanganan risiko terdiri dari sejumlah strategi yang dapat

dilakukan oleh manajemen dalam mengelola atau memitigasi sejumlah risiko yang

dihadapi perusahaan. Kuesioner ini terdiri 4 opsi perlakuan risiko yang diadopsi

dari teori pada bab II dalam Susilo, Leo J. dan Victor Riwu Kaho (2018: 178-182).

Keempat opsi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghindari: artinya bahwa manajemen mengelola risiko dengan tidak

melakukan aktivitas atau kegiatan yang dapat menimbulkan risiko tersebut.

2. Berbagi: artinya bahwa manajemen mengelola risiko lain dengan bersekutu

dengan pihak lain melalui joint venture dan joint financing dalam rangka

menanggung risiko secara bersama-sama.

3. Mengurangi atau memitigasi risiko: artinya bahwa manajemen mengelola

risiko dengan membuat prosedur dan pengawasan internal, pelatihan, atau

sosialisasi internal.

4. Menerima risiko: artinya bahwa manajemen menerima risiko tersebut

sebagaimana adanya karena adanya ketentuan tertentu seperti: sudah

diamanatkan oleh undang-undang atau karena faktor alam.

Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diminta untuk membubuhkan tanda

checklist (√) pada strategi penanganan risiko yang dianggap paling tepat untuk

menangani risiko-risiko pada aspek operasional kafe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

118

A. Risiko Proses

No. Macam-Macam

Risiko

Strategi Penanganan Risiko

Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima

1. Pelayanan karyawan

yang buruk

2. Harga jual tidak

kompetitif

3. Perangkapan beberapa

tugas oleh satu

karyawan

4. Bukti transaksi yang

tidak lengkap

5. Prosedur kerja (SOP)

tidak tersedia

6. Pencatatan akuntansi

yang tidak baku

B. Risiko Sumber Daya Manusia

No. Macam-Macam

Risiko

Opsi Perlakuan Risiko

Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima

1. Karyawan tidak

kompeten atau ahli di

bidangnya.

2. Karyawan tidak jujur

3. Pergantian posisi

karyawan sangat

tinggi

4. Budaya bisnis yang

terbentuk cenderung

mengabaikan risiko

atau cenderung

merasa aman dalam

menjalankan rutinitas

operasional.

5. Konflik terkait dengan

imbalan dan jam kerja

yang diterima

karyawan

6. Kompensasi/insentif

yang ditawarkan

tidak/kurang menarik

perhatian calon

karyawan baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

119

C. Risiko Insidental

No. Macam-Macam

Risiko

Opsi Perlakuan Risiko

Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima

1. Listrik padam

2. Kebakaran

3. Gempa

4. Banjir

5. Pencurian atau teror

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

120

HASIL IDENTIFIKASI RISIKO

1. Risiko Proses

Pernyataan Responden

Total Jawaban

Per Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

4 √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 2

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

Total Jawaban Kategori Risiko Proses 118 2

Persentase 98,333 1,6667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

121

2. Risiko SDM

Pernyataan Responden

Total Jawaban

Per Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ - √ - - √ √ 15 5

2 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 1

3 √ - - - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - - - - - √ 11 9

4 √ - √ - √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 16 4

5 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - - √ 12 8

6 - √ - - √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - - √ 10 10

Total Jawaban Kategori Risiko Insidental 83 37

Persentase 69,167 30,833

3. Risiko Insidental

Pernyataan Responden

Total Jawaban

Per Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

4 - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - - √ - √ - 13 7

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

122

Total Jawaban Kategori Risiko Insidental 93 7

Persentase 93 7

HASIL ANALISIS RISIKO

1. RISIKO PROSES

No. Nama Responden

Indeks probabilitas pada masing-masing risiko proses Indeks dampak pada masing-masing risiko proses

PK HJ PT BT PR PA PK HJ PT BT PR PA

1 Marko Milk and Coffee 4 2 3 3 3 5 3 3 3 5 3 1

2 Kronology Coffee and Bites 5 3 5 - 3 4 5 4 1 - 5 2

3 Kopinarak Coffee 2 3 5 2 3 5 3 1 1 2 3 2

4 Ethikopia CoffeeBay 2 3 5 2 3 5 5 2 2 2 5 2

5 Ruang Cafe 5 3 5 2 3 5 5 3 2 3 5 4

6 Hayati Specialty Coffee 3 2 3 3 2 1 5 4 3 3 5 4

7 Warkop Mulyadi 5 3 5 3 3 4 5 3 1 3 5 1

8 Cafe Brick 5 3 3 3 3 1 5 3 3 5 5 4

9 Kedai Oak 3 3 4 4 3 5 5 5 1 5 5 2

10 Kopi Nogo 3 3 5 3 2 5 5 5 3 5 5 1

11 Egois Cafe 2 3 3 4 3 5 5 3 1 5 5 4

12 Luk Coffee & Book 3 2 5 3 3 4 5 4 3 2 5 2

13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 5 2 3 5 3 4 2 3 3 1

n Kopilog 3 3 5 2 3 5 5 4 2 5 3 2

15 Kafe Kayu Manis 3 3 5 3 3 5 2 1 2 1 2 2

16 Foolish Pleasure Coffee 4 3 5 4 3 4 3 3 2 3 3 1

17 Warkop DIY 3 3 5 - 3 5 5 2 2 - 5 2

18 Bahasa Kopi 3 3 5 3 3 5 5 3 2 5 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

123

19 Almari Coffee 2 2 5 1 3 1 3 1 1 1 4 4

20 Loops 4 3 5 3 3 5 5 4 1 5 5 4

2. RISIKO SDM

No. Nama Responden

Indeks probabilitas pada masing-masing risiko

SDM

Indeks dampak pada masing-masing risiko

SDM

KK IN PK BO KP PK KK IN PK BO KP PK

1 Marko Milk and Coffee 2 4 3 4 3 - 4 5 3 5 4 -

2 Kronology Coffee and Bites 4 5 - - 4 3 5 5 - - 3 1

3 Kopinarak Coffee 3 - - 4 - - 2 - - 3 - -

4 Ethikopia CoffeeBay 3 5 - - 2 - 5 5 - - 4 -

5 Ruang Cafe 3 2 3 3 3 2 5 5 1 5 3 1

6 Hayati Specialty Coffee 2 2 3 2 1 2 2 5 2 2 1 1

7 Warkop Mulyadi 3 3 3 4 3 3 5 5 1 4 3 1

8 Cafe Brick 3 3 3 3 2 3 5 5 3 4 5 4

9 Kedai Oak 2 3 3 - - - 5 5 1 - - -

10 Kopi Nogo 3 2 3 3 2 2 5 5 3 5 3 3

11 Egois Cafe - 5 3 3 1 1 - 5 1 2 1 4

12 Luk Coffee & Book 3 2 - 3 3 3 4 5 - 4 4 4

13 Kedai Susu Nyonya Muda - 4 3 - - - - 3 1 - - -

14 Kopilog 3 3 2 2 1 1 5 5 4 4 4 4

15 Kafe Kayu Manis - 2 - 3 - - - 2 - 3 - -

16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 - 3 - - 4 3 - 3 - -

17 Warkop DIY - 1 - 3 - - - 5 - 2 - -

18 Bahasa Kopi - 3 - 4 - - - 5 - 5 - -

19 Almari Coffee 3 3 - 3 - - 4 3 - 1 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

124

20 Loops 4 1 3 3 3 4 5 5 1 1 1 1

3. RISIKO INSIDENTAL

No. Nama Responden

Indeks probabilitas pada masing-masing

risiko insidental

Indeks dampak pada masing-masing

risiko insidental

L K G B P L K G B P

1 Marko Milk and Coffee 4 3 3 - 3 5 5 5 - 5

2 Kronology Coffee and Bites 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5

3 Kopinarak Coffee 3 3 3 - 1 4 5 5 - 4

4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

5 Ruang Cafe 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4

6 Hayati Specialty Coffee 3 2 3 3 2 5 5 5 5 5

7 Warkop Mulyadi 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5

8 Cafe Brick 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5

9 Kedai Oak 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

10 Kopi Nogo 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

11 Egois Cafe 3 1 3 2 2 4 5 5 5 5

12 Luk Coffee & Book 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 3 - 3 5 5 5 - 5

14 Kopilog 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

15 Kafe Kayu Manis 3 3 3 - 3 2 3 3 - 3

16 Foolish Pleasure Coffee 5 3 3 - 3 4 5 5 - 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

125

17 Warkop DIY 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5

18 Bahasa Kopi 2 2 3 - 2 4 5 5 - 4

19 Almari Coffee 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5

20 Loops 5 3 3 - 4 5 5 5 - 4

KETERANGAN:

RISIKO PROSES RISIKO SDM RISIKO INSIDENTAL

PK = Pelayanan Konsumen KK = Kompetensi dan Keahlian L = Listrik Padam

HJ = Harga Jual IN = Integritas K = Kebakaran

PT = Perangkapan Tugas PK = Perputaran Kerja G = Gempa Bumi

BT = Bukti Transaksi BO = Budaya Organisasi B = Banjir

PK = Prosedur Kerja (SOP) KP = Konflik Kepentingan P = Pencurian atau Teror

PA = Pencatatan Akuntansi PK = Perekrutan Karyawan

INDEKS PROBABILITAS INDEKS DAMPAK

Angka 5 = Sangat Sering Angka 5 = Sangat besar

Angka 4 = Sering Angka 4 = Besar

Angka 3 = Kadang-kadang Angka 3 = Sedang

Angka 2 = Jarang Angka 2 = Kecil

Angka 1 = Sangat jarang Angka 1 = Sangat kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

126

OPSI PERLAKUAN RISIKO

1. RISIKO PROSES

No. Nama Responden

Opsi Perlakuan Risiko

Pelayanan

konsumen Harga Jual Perangkapan Tugas Bukti Transaksi Prosedur Kerja

Pencatatan

Akuntansi

1 Marko Milk and Coffee 3 3 3 3 3 4

2 Kronology Coffee and

Bites 3 3 4 - 3 3

3 Kopinarak Coffee 3 3 4 3 3 4

4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 4 3 3 4

5 Ruang Cafe 3 3 3 3 3 4

6 Hayati Specialty Coffee 3 3 3 3 3 3

7 Warkop Mulyadi 3 3 4 3 3 3

8 Cafe Brick 3 4 3 3 3 2

9 Kedai Oak 3 3 4 3 3 4

10 Kopi Nogo 3 3 3 3 3 4

11 Egois Cafe 3 3 3 3 3 4

12 Luk Coffee & Book 3 3 4 3 3 3

13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 3 3 3 4

14 Kopilog 3 3 4 3 3 4

15 Kafe Kayu Manis 3 3 4 3 3 4

16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 4 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

127

17 Warkop DIY 3 3 4 - 3 4

18 Bahasa Kopi 3 3 4 3 3 4

19 Almari Coffee 3 3 4 3 3 3

20 Loops 3 3 4 3 3 4

2. RISIKO SDM

No. Nama Responden

Opsi Perlakuan Risiko

Kompetensi &

Keahlian Integritas Perputaran Kerja

Budaya

Organisasi

Konflik

Kepentingan

Perekrutan

Karyawan

1 Marko Milk and Coffee 3 3 3 3 3 -

2 Kronology Coffee and

Bites 3 3 - - 3 4

3 Kopinarak Coffee 3 - - 3 - -

4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 - - 3 -

5 Ruang Cafe 3 3 4 3 3 4

6 Hayati Specialty Coffee 3 3 3 3 4 4

7 Warkop Mulyadi 3 3 4 3 3 4

8 Cafe Brick 3 3 3 3 3 3

9 Kedai Oak 3 3 4 - - -

10 Kopi Nogo 3 3 3 4 3 3

11 Egois Cafe - 3 4 4 4 3

12 Luk Coffee & Book 3 3 - 4 3 3

13 Kedai Susu Nyonya Muda - 3 4 - - -

14 Kopilog 3 3 3 3 3 3

15 Kafe Kayu Manis - 3 - 3 - -

16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 - 3 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

128

17 Warkop DIY - 3 - 3 - -

18 Bahasa Kopi - 3 - 3 - -

19 Almari Coffee 3 3 - 4 - -

20 Loops 3 3 4 4 4 4

3. RISIKO INSIDENTAL

No. Nama Responden

Opsi Perlakuan Risiko

Listrik Padam Kebakaran Gempa Banjir Pencurian atau Teror

1 Marko Milk and Coffee 4 4 4 - 3

2 Kronology Coffee and Bites 4 4 4 4 3

3 Kopinarak Coffee 4 4 4 - 3

4 Ethikopia CoffeeBay 4 4 4 4 3

5 Ruang Cafe 4 4 4 4 4

6 Hayati Specialty Coffee 4 2 4 4 3

7 Warkop Mulyadi 4 4 4 4 3

8 Cafe Brick 4 4 4 4 3

9 Kedai Oak 4 4 4 4 3

10 Kopi Nogo 4 4 4 4 3

11 Egois Cafe 4 4 4 4 3

12 Luk Coffee & Book 4 4 4 4 3

13 Kedai Susu Nyonya Muda 4 4 4 - 3

14 Kopilog 4 4 4 4 3

15 Kafe Kayu Manis 4 4 4 - 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA …analisis manajemen risiko berbasis iso 31000 pada aspek operasional perusahaan (studi kasus di industri kafe kabupaten sleman,

129

16 Foolish Pleasure Coffee 4 4 4 - 3

17 Warkop DIY 4 4 4 4 3

18 Bahasa Kopi 4 4 4 - 3

19 Almari Coffee 4 4 4 4 4

20 Loops 4 4 4 - 3

Keterangan:

Angka 1 = Menghindari

Angka 2 = Berbagi

Angka 3 = Memitigasi atau Mengurangi

Angka 4 = Menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI