ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN DAN PENGARUHNYA ...repositori.uin-alauddin.ac.id/10740/1...iv PENGESAHAN...

85
ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PT RAJAWALI JAYA SAKTI CONTRINDO DI MAKASSAR 2007-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Oleh ASHAR NIM. 10600109009 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN DAN PENGARUHNYA ...repositori.uin-alauddin.ac.id/10740/1...iv PENGESAHAN...

  • ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAPRENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PT RAJAWALI JAYA SAKTI

    CONTRINDO DI MAKASSAR 2007-2011

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Ekonomi(SE) Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

    Oleh

    ASHARNIM. 10600109009

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

    MAKASSAR2013

  • ii

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini

    menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika

    dikemudian hari terbukti bahwa merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat

    oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh

    karenanya batal demi hukum.

    Makassar, Agustus 2013

    Penyusun

    AsharNIM: 10600109009

  • iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Pembimbing Penulisan Skripsi Saudara Ashar Nim. 10600109009, Jurusan

    Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. Setelah

    dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul:

    “ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

    RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PT. RAJAWALI JAYA SAKTI

    CONTRINDO DI MAKASSAR” Memandang bahwa skripsi tersebut telah

    memenhi syarat-syarat Ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan kesidang

    Munaqasyah.

    Dengan demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

    Samata, Agustus 2013

    Pembimbing 1 Pembimbing 2

    Dr. H. Kasjim Salenda, SH,. M.Th.I Hj. Salmah Said, SE., M.Fin.Mgmt., M.SiNip. 19600817 199203 1 001 Nip. 19740226 199903 2 001

  • iv

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi yang berjudul “Analisis Leverage keuangan dan Pengaruhnyaterhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada PT. Rajawali Jaya SaktiContrindo di Makassar”, yang disusun oleh Ashar, NIM: 10600109009,mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN AlauddinMakassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yangdiselenggarakan hari Kamis, 29 Agustus 2013 M, bertepatan dengan 22 Syawal1434 H, dinyatakan telah dapat menerima sebagai salah satu syarat untukmemeroleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Manajemen, dengan beberapaperbaikan.

    Makassar, 29 Agustus 2013 M22 Syawal 1434 H

    DEWAN PENGUJI:

    Ketua : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag (……………………..)

    Sekretaris : Dr. Muslimin, M. Ag (……………………..)

    Penguji I : Drs. Syaharuddin, M.Si (……………………..)

    Penguji II : Eka Suhartini, SE., MM (……………………..)

    Pembimbing I : Dr. H. Kasjim Salenda, M.Thi (……………………..)

    Pembimbing II : Hj. Salmah Said, SE., M.Fin.Mngt (……………………..)

    Diketahui oleh:Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamUIN Alauddin Makassar

    Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. AgNIP. 19581022 198703 1 002

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Mengalah bukan berarti kalah tapi tak selamanya harus mengalah,

    maka peganglah dengan teguh pendirianmu apabila

    hati nuranimu mengatakan bahwa hal itu pantas untuk dipertahankan.

    (Penulis)

    Persembahan

    Karya Kecil ini kupersembahkan untuk:

    Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT, yang telah

    memberikan kemudahan dan keringanan langkah hingga padaNyalah

    segalanya bergantung. Bapakku Saning, dan Ibuku Hj. Boddong yang tercinta

    yang selalu melimpahkan samudera kasih sayang, yang tak pernah bosan

    mendo’akan di setiap gerak anak-anaknya.

    Thanks to:

    Keluarga besar di Sanrego

    Kakak-kakaku, Makasi to smuanya..

    Tante

    Terimakasih... atas doanya.

    Temen2ku, Agus Anton, Mas Kuncoro , Adi Ali, Adi Munir, Akmal Aziz, Emile,

    yucup, Rani, Yayu, Lia, Dian, Dila, Adib, Ida, Natti, Sarman, Mail, Amin dan

    Aswar yang selalu membantu, dan

    memberikan canda tawa disaat suka dan duka. Makasih atas kebersamaanya.

    Teman-teman di pondok baru, Mamoa Ria.

    yang selalu membantuku dalam kesusahan, makasih atas semua bantuannya

    dan maaf selama ini aku sering ngerepotin.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan kita hidup di dunia, Segala puji

    bagiNya yang telah mengijinkan kita untuk menghirup segarnya kehidupan bumi.

    Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Leverage Keuangan dan

    Pengaruhnya terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada PT Rajawali Jaya

    Sakti Contrindo Di Makassar”

    Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar

    Muhammad Saw, keluarga, sahabat, pengikutnya serta pertolongan beliau hingga

    ke akhir jaman.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam

    memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Manajemen UIN ALAUDDIN

    MAKASSAR Program Studi Manajemen. Dalam penyusunan skripsi ini penulis

    tak luput dari berbagai kesulitan, untuk itu penulis menyadari bahwa dalam

    penulisan dan penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Keadaan ini

    semata-mata karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis.

    Kedua orang tuaku, Ayahanda dan Ibunda yang tak pernah jenuh

    memberikan kasih sayang, do’a, serta dukungannya. Juga kepada saudaraku,

    ponakanku yang selalu membantu di mana dan kapanpun juga.

  • vii

    Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis banyak memeroleh bantuan dan

    dorongan moril maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung

    maupun tidak langsung. Sudah sepantasnyalah apabila pada kesempatan ini

    penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada:

    1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya.

    2. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S selaku Rektor Universitas

    Islam Negeri Alauddin Makassar.

    3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

    4. Bapak Drs. Syaharuddin, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen, serta

    Bapak Dr. Awaluddin, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

    Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

    5. Bapak Dr. Kasjim Salenda, SH., M.Th.I sebagai dosen pembimbing I yang

    telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran yang sangat berguna

    dalam proses penyelesaian skripsi ini.

    6. Ibu Hj. Salmah Said, S.E., M.Fin.Mgmt., M.Si, sebagai dosen pembimbing

    II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran yang sangat

    berguna dalam proses penyelesaian skripsi ini.

    7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Syariah

    dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah

    memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

    8. Seluruh staf administrasi dalam lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Program Studi Manajemen dan Fakultas Syariah dan Hukum yang

  • viii

    telah mendidik dengan ilmu pengetahuan, baik langsung maupun tidak

    langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan penulisan

    skripsi ini.

    9. Bapak Peter David selaku direktur perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo di Makassar beserta seluruh karyawannya yang telah menerima

    penulis untuk melakukan penelitian sekaligus memberikan kemudahan

    dalam memeroleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

    10. Segenap keluargaku, kalian adalah sumber motivasi dan solusi dari segala

    kesah menjalani hidup hingga penulis bisa sampai pada tahap sekarang ini.

    11. Sodara-sodariku “ME 09”, tempat dimana aku tertawa, menertawakan,

    susah, disusahkan, menyusahkan, bertengkar, diutangi, bahagia, sedih dan

    masih banyak lagi.

    12. Teman-teman kosku yang selama ini menemani dan selalu memberikan

    masukan-masukan yang begitu berarti dalam penyusunan skripsi ini.

    13. Keluarga besar Himpunan Manajemen seluruh angkatan, kakanda-kakanda

    dan adinda-adinda yang tak henti-hentinya melahirkan sebuah kreatifitas.

    14. Teman-teman KKN-48, khususnya Kelurahan Empoang Kec. Binamu.

    Kab. Jeneponto.

    15. Segenap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang

    turut andil dalam

    16. prosesku belajar mengenali dan dikenali sebagai makhluk sosial.

    17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah dengan

    ikhlas menyayangi dan membantu dalam hari-hariku.

  • ix

    Akhirnya, penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka lakukan

    mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Amin. Semoga Allah

    menjadikan skripsi ini sebagai pendorong bagi dunia pendidikan dan ilmu

    pengetahuan, serta selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

    Amin.

    Wassalamu’alaikum wr.wb

    Makassar, Agustus 2013

    Penyusun

    Ashar

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. iPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. iiPERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iiiPENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................ ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vKATA PENGANTAR................................................................................ viDAFTAR ISI............................................................................................... xDAFTAR TABEL ..................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiiiABSRAK..................................................................................................... xiv

    BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1A. Latar Belakang ........................................................................ 1B. Rumusan Masalah .................................................................. 6C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6D. Sistematika Penulisan ........................................................... 7

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 8A. Pembelanjaan Perusahaan ....................................................... 8B. Modal ....................................................................................... 12C. Pengertian Struktur Modal dan Struktur Keuangan ................ 16D. Rasio Keuangan ....................................................................... 20E. Leverage Keuangan ................................................................. 20F. Rasio-Rasio Keuangan ............................................................ 23G. Pengertian Rentabilitas ............................................................ 25H. Pandangan Islam Tentang Qard (Hutang) ............................... 27I. Penelitian Terdahulu ................................................................ 35J. Rerangka Pikir ......................................................................... 38K. Hipotesis .................................................................................. 38

    BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 39A. Jenis Penelitian ....................................................................... 39B. Lokasi Waktu Penelitian ......................................................... 39C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 39D. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 40E. Teknik Analisis Data .............................................................. 41F. Definisi Operasional Variabel ................................................ 44

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 46A. Gambaran Umum Perusahan .................................................. 46B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 54

  • xi

    BAB V. PENUTUP .................................................................................... 64A. Kesimpulan ............................................................................. 64B. Saran – Saran .......................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 66LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... xvRIWAYAT HIDUP ................................................................................... xvi

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Leverage Keuangan dan Modal Sendiri PT. Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo Tahun 2007-2011 ................................................................ 4

    Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai R.................................................. 43

    Tabel 4.1 DER PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo Tahun 2007-2011................. 56

    Tabel 4.2 ROE PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo Tahun 2007-2011................. 58

    Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi linier Sederhana antara leverage keuangan

    (Debt to Equity Ratio) dan Rentabilitas Modal Sendiri (ROE)

    PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo Tahun 2007-2011....................... 59

    Tabel 4.4 Koefisien Korelasi (R) .......................................................................... 61

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Rerangka Pikir ........................................................................ 38

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo

    di Makassar ............................................................................ 49

  • xiv

    ABSTRAK

    Nama : AsharNim : 10600109009Judul : Analisis Leverage Keuangan dan Pengaruhnya terhadap

    Rentabilitas Modal Sendiri pada PT. Rajawali Jaya SaktiContrindo di Makassar.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan ataupengaruh Leverage Keuangan terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada PT.Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar. Data yang digunakan dalampenelitian ini bersumber dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang diambilberupa data sekunder yang diperoleh melalui laporan keuangan yang terdiri dariNeraca dan Laporan Laba Rugi periode 2007-2011, dan wawancara langsungdengan bagian akuntansi perusahaan yang bersangkutan.

    Metode analisis yang digunakan adalah analisis keuangan yang terdiri dariLeverage keuangan dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), danrentabilitas modal sendiri dengan menggunakan Return on Equity (ROE), analisisregresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi, determinasi dan analisis uji-tdengan menggunakan SPSS 16.0.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama periode 2007-2011,tingkat Leverage keuangan mengalami fluktuasi dan rentabilitas modal sendiriperusahaan menurun. Dalam analisis regresi sederhana yang dilakukan diperolehhasil bahwa Leverage keuangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadaprentabilitas modal sendiri perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada koefisien korelasi(R) berhubungan sedang, dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,161 berartihubungan antara Leverage keuangan (DER) terhadap rentabilitas modal sendirisebesar 16,1%. Sedangkan sisanya 83,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainyang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji-t diperolehkesimpulan bahwa Leverage keuangan (DER) pada PT.Rajawali Jaya SaktiContrindo di Makassar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadaprentabilitas modal sendiri.

    Untuk kedepannya perusahaan harus memperhatikan pendanaan yangterkai dengan leverage keuangan dalam hal ini hutang. Perusahaan perlumempertimbangkan secara efektif dan efesiensi dari hutang dalam menghasilkanprofit. Dampak hutang dalam perusahaan adalah apabila tidak mampu menjagakestabilan keuangannya dapat mengalami kerugian.

    Kata Kunci: Leverage keuangan, Debt to Equity Ratio dan rentabilitasmodal sendiri.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam menjalankan perusahaan dewasa ini, baik perusahaan besar

    maupun perusahaan kecil tidak hanya berorientasi pada tujuan mencapai laba saja

    tetapi terutama lebih bertujuan untuk tetap bertahan dalam dunia usaha. Setiap

    pemimpin perusahaan sebagai pengendali (decision maker) harus dapat mengelola

    seluruh potensi yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien, agar

    perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

    Perencanaan operasional yang baik dan tepat untuk suatu perusahaan dapat

    dilakukan apabila kondisi struktur keuangan perusahaan sehat. Mengetahui bahwa

    struktur kekayaan suatu perusaharan itu erat hubungannya dengan struktur

    modalnya. Untuk memeroleh gambaran tentang keadaan finansial suatu

    perusahaan, dapat dilakukan dengan membandingkan elemen-elemen tertentu dari

    aktiva di suatu sisi dengan elemem-elemen tertentu dari pasiva di lain sisi, dan

    akan dapat mengetahui keadaan atau tingkat likuiditas, solvabilitas/leverage dan

    rentabilitas suatu perusahaan.1

    Salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki daya saing

    dalam jangka panjang adalah faktor kuatnya struktur modal yang dimilikinya.

    Keputusan sumber-sumber dana yang digunakan untuk memperkuat struktur

    modal suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang sederhana

    1Bambang Riyanto, Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4; Yogyakarta:BPFE, 1995), h. 25.

  • 2

    namun meniliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan

    datang.2

    Jadi dalam penentuan struktur keuangan sangat penting untuk kebijakan

    perusahaan, utamanya dalam mendapatkan modal dari pihak peminjam, perlu

    dipertimbangkan agar modal yang dipinjam tidak menganggu leverage

    perusahaan. Dalam aturan pembelanjaan modal menjadi tolak ukur untuk

    menetapkan kebijakan keuangan baik berupa modal pinjaman maupun modal

    sendiri lebih diprioritaskan keseimbangannya.

    Keadaan struktur modal akan berakibat langsung pada posisi keuangan

    perusahaan sehingga memengaruhi kinerja perusahaan. Penggunaan modal dari

    pinjaman akan meningkatkan risiko keuangan, berupa bunga yang harus dibayar,

    walaupun perusahaan mengalami kerugian. Namun bunga adalah tax deductible,

    sehingga perusahaan dapat memeroleh manfaat karena bunga diberlakukan

    sebagai biaya. Apabila perusahaan menggunakan modal sendiri ketergantungan

    pada pihak luar berkurang, tetapi modalnya tidaklah merupakan pengurangan

    pajak.3 Penggunaan dana dari sumber peminjam sering dikaji dari segi rasio

    leverage. Rasio leverage adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan

    aktifitasnya dimana dana yang digunakan bersumber dari hasil pinjaman.4 Dengan

    kata lain leverage keuangan merupakan penggunaan dana disertai dengan beban

    tetap dan diharapkan penggunaan dana pinjaman akan dapat meningkatkan

    pendapatan (profit) perusahaan. Hal ini dikarenakan baik pemilik maupun

    2Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Cetakan Ke 2; Bandung: Alfabeta, 2012), h.178.

    3Ibid., h. 185.4Ibid., h. 205.

  • 3

    pemimpin perusahaan menginginkan pengunaan modal pinjaman dapat

    meningkatkan modal sendiri. Hal ini dijelaskan oleh sejumlah ayat dalam Al-

    Qur’an salah satunya surat al-Nisa/4: 85, yaitu:

    Terjemahnya:

    “Barang siapa yang memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik,niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahala)nya. Dan barangsiapayang memberi pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagiandari (dosa)nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 5

    Terkait dengan penggunaan leverage, ayat di atas menjelaskan bahwa

    apabila sesuatu digunakan dengan baik maka akan memeroleh hasil yang baik

    pula dalam perusahaan yaitu berupa keuntungan. Peningkatan laba tergantung

    bagaimana upaya perusahaan mengelola dan menggunakan dananya dengan baik.

    Sebaliknya sesuatu yang penggunaannya buruk dakam hal ini penggunaan dana

    kurang optimal tergantung bagaimana perusahaan mengelola dananya,

    Penggunaan dana dalam perusahaan kurang baik maka hasil yang akan diperoleh

    buruk atau perusahaan akan mengalami kerugian.

    Melihat keadaan tersebut di atas maka peneliti cenderung mengukur modal

    pinjaman (leverage keuangan) terhadap rentabilitas modal sendiri. Perusahaan

    5Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: PenerbitDiponegoro, 2010), h. 91.

  • 4

    yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan PT Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo di Makassar. Perusahaan ini bergerak di bidang general contractor dan

    supplier. Dilihat dari bidang yang dijalankan PT Rajawali Jaya Sakti Contrindo di

    Makassar, dalam membiayai kegiatannya menggunakan modal pinjaman dan

    modal sendiri.

    Berikut ini disajikan gambaran perbandingan dana perusahaan mengenai

    Leverage dan modal sendiri selama kurun waktu lima tahun dari priode 2007-

    2011 yang terlihat pada Tabel 1.1.

    Tabel 1.1 Leverage dan modal sendiri PT Rajawali Jaya Sakti Contrindo diMakassar Tahun 2007-2011.

    Sumber: PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo Makassar

    Tabel 1.1 menunjukkan leverage keuangan PT. Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo di Makassar periode 2007-2011 berfluktuasi. Pada tahun 2007 leverage

    keuangan meningkat paling besar yaitu 34,04%. Pada tahun 2009 leverage

    keuangan PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar yang paling kecil

    dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 26,79%.

    Modal sendiri PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar dari periode

    2007-2011 juga berfluktuasi bahkan modal sendiri mengalami peningkatan paling

    TahunLeverage

    (Rp) %Modal sendiri

    (Rp) %Total Modal

    (Rp)

    2007

    2008

    2009

    2010

    2011

    987.502.500

    1.189.586.250

    1.161.883.300

    1.723.422.750

    1.835.449.050

    34,04

    32,16

    26,79

    32,98

    30,55

    1.912.792.150

    2.509.392.850

    3.073.944.050

    3.501.884.650

    4.172.039.200

    65,95

    67,78

    70,89

    67,01

    69,44

    2.900.249.650

    3.698.979.100

    4.335.827.350

    5.225.307.400

    6.007.488.250

  • 5

    tinggi yaitu pada tahun 2009 sebesar 70,89%. Tahun 2007 modal sendiri PT.

    Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar sebesar 65,95% yang paling kecil

    dibanding dengan modal sendiri periode yang lain. Oleh karena itu, berdasarkan

    uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modal sendiri suatu perusahaan

    meningkat atau tidaknya tergantung bagaimana perusahaan mengelola modalnya

    baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

    Hal ini akan membawa pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan,

    khususnya terhadap rentabilitas perusahaan. Rentabilitas merupakan kemampuan

    perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan dari seluruh modal yang

    dimilikinya.6 Besar kecilnya kemampuan untuk menghasilkan laba diukur dari

    perbandingan antar laba dengan seluruh modal yang dimilikinya. Hal ini penting

    diperhatikan oleh perusahaan karena rentabilitas merupakan salah satu ukuran

    utama keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan untuk menghasilkan

    keuntungan dengan semua modal yang ada, baik itu modal sendiri maupun modal

    asing atau modal pinjaman.

    Untuk mengetahui apakah pinjaman yang dipasok oleh kreditur

    menguntungkan atau tidak, hal ini dapat dilihat dari besar kecilnya tingkat

    leverage dan hubungannya dengan rentabilitas modal sendiri. Jika hasil yang

    dicapai lebih besar dibandingkan dengan beban bunga yang harus dibayar berarti

    leverage keuangan tersebut menguntungkan. Sebaliknya bila hasil yang dicapai

    6Budi Raharjo, Laporan Keuangan Perusahaan Membaca Memahami dan Menganalisis(Cetakan Pertama; Jakarta: Gajah Mada, University Press, 2003), h. 122.

  • 6

    lebih kecil atau menurun berarti leverage keuangan perusahaan tersebut kurang

    menguntungkan.7

    Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul : “Analisis Leverage Keuangan dan pengaruhnya terhadap

    Rentabilitas Modal Sendiri pada PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar.

    B Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar bekakang yang telah di paparkan di atas maka yang

    menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu ‘‘Apakah leverage keuangan

    berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri pada PT Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo di Makassar.?’’

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

    leverage keuangan terhadap rentabilitas modal sendiri pada PT Rajawali Jaya

    Sakti Contrindo di Makassar.

    Adapun kegunaan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    a. Untuk lebih mendalami masalah manajemen keuangan pada umumnya dan

    pengaruh leverage keuangan terhadap rentabilitas modal sendiri.

    b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagi rujukan bagi pihak

    yang konsen terhadap leverage keuangan dan kaitannya dengan

    rentabilitas modal sendiri.

    7James Van Hore dan John M. Wachowicz, Financial Management Prinsip-PrinsipManajemen Keuangan (Cetakan 2, Edisi 12; Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 193.

  • 7

    c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

    pertimbangan bagi pimpinan PT Rajawali Jaya Sakti Contrindo di

    Makassar, dalam mengambil kebijakan.

    D. Sistematika Penulisan

    Adapun garis besar isi dalam penulisan ini yaitu:

    BAB I Pendahuluan. Dari bab ini dikemukakan latar belakang

    masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

    serta sistematika penulisan.

    BAB II Tinjauan pustaka. Bab ini akan membahas mengenai

    landasan teori dan konsep, penelitian terdahulu, rerangka

    pikir dan hipotesis.

    BAB III Metode Penelitian. Bab ini mengemukakan jenis penelitian

    lokasi dan waktut penelitian, jenis dan sumber data, teknik

    pengumpulan data, tehnik analisis data dan definisi

    operasional variabel.

    BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini menguraikan tentang

    gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, hasil

    analisis penelitian leverage keuangan dan pengaruhnya

    terhadap rentabilitas modal sendiri.

    BAB V Penutup. Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan

    saran.

  • 8

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pembelanjaan Perusahaan.

    Dalam sejarah perkembangan perusahaaan telah diketahui bahwa

    pembelanjaan perusahaaan merupakan salah satu faktor yang tidak kalah

    pentingnya dari fungsi lain yang ada dalam sistem operasional perusahaaan,

    seperti fungsi personalia, pemasaran, produksi, akuntansi dan sebagainya. Semua

    fungsi-fungsi ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya dengan tujuan

    menghasilkan laba.1

    Sebagian besar keberhasilan suatu perusahaan diukur berdasarkan tingkat

    keberhasilan finansial perusahaan. Oleh karena itu seorang manajer memegang

    peranan sangat penting dalam pengoperasian suatu perusahaan. Demikian pula

    berbagai keputusan pembelanjaan perusahaan yang mempunyai pengaruh yang

    cukup besar terhadap kebijakan perusahaan pada umumnya. Pengetahuan dasar

    mengenai pembelanjaan perusahaan penting dimiliki oleh para manajer dalam

    perusahaan. Pembelanjaan ikut serta dalam pemecahan masalah-masalah

    pengalokasian dana dalam kegiatan operasional peruashaan.

    Pembelanjaan perusahaan (financing) dapat dikatakan sebagai kegiatan

    permodalan, karena sesuai dengan fungsinya sebagai suatu usaha yang bertujuan

    untuk mendapatkan dana/modal secara efisien dan efektif. 2

    1Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Baru; Jakarta: RajawaliGrafindo Persada, 2004), h. 7.

    2John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia (Cetakan XXV;Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 241.

  • 9

    Menurut Riyanto “Pembelanjaan perusahaan dalam arti yang luas adalahkeseluruhan aktifitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkandana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut, sedangkanpembelanjaan dalam arti yang sempit adalah aktifitas yang hanyabersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja”.3 Demikian pulahalnya dengan Syamsuddin mendefinisikan “ Pembelajaan perusahaanadalah merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola (tomanage) keputusan-keputusan yang menyangkut masalah finansialperusahaan”.4

    Untuk memeroleh dan menggunakan dana secara efektif dan efisien

    diperlukan suatu perencanaan, pengaturan, dan pengawasan perusahaan yang

    baik. Pembelanjaan adalah suatu penetapan dalam memeroleh dana dan memiliki

    sumber dana yang dibutuhkan untuk pengawasan, mengatur dan mengembalikan

    penggunaan dana serta pelaksanaan kredit.5

    Pembelanjaan terbagi atas dua yaitu pembelanjaan aktif dan pembelanjaan

    pasif. Pembelanjaan aktif ialah suatu usaha dari perusahaan untuk mendapatkan

    dana guna membelanjai usahanya, tiada lain merupakan sumber-sumber

    permodalan yang terlihat pada sisi kredit neraca. Sedangkan pembelanjaan pasif

    ialah kegiatan perusahaan dalam menggunakan dana. Ini terlihat pada sisi kredit

    neraca dana tertanam, misalnya ada dalam bentuk kas, piutang, barang, mesin, dan

    sebagainya.6

    Seperti yang dikemukakan Swastha bahwa pembelanjaan adalah suatu

    usaha mengenai bagaimana perusahaan harus megatur untuk mendapatkan dana,

    bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana

    3Bambang Riyanto, Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4; Yogyakarta:BPFE, 1995), h. 3.

    4Lukman Syamsuddin., op. cit., h. 3.5Manullang, Ekonomi Perusahaan (Cetakan Kedelapan; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990),

    h. 25.6Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Edisi Revisi; Bandung: Alfabeta, 2002), h. 228.

  • 10

    laba perusahaan akan disalurkan.7 Aktifitas yang termasuk dalam fungsi

    pembelanjaan/pembiayaan pada dasarnya dapat dikategorikan dalam tiga macam

    pengambilan keputusan, yaitu keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan

    keputusan mengenai kebijakan deviden.8

    Keputusan investasi (investment decision) yang disebut juga penganggaran

    modal (capital budgeting), adalah penentuan dan pelaksanaan modal dan sumber

    daya untuk berbagai proyek, produk, dan aset.9 Keputusan pembiayaan (financing

    decision) menentukan struktur modal yang baik untuk perusahaan dan harus

    mempertimbangkan baik kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.

    Keputusan dividen (dividend decision) menyangkut keputusan untuk menentukan

    bagian dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham,

    pembagian dividen, dan pembelian kembali saham. Dengan pembayaran dividen

    perusahaan akan kehilangan kesempatan mengunakan sumber dana yang berasal

    dari laba ditahan.10

    Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai

    pembelanjaan, maka dapat dikatakan bahwa pembelanjaan perusahaan merupakan

    masalah bagaimana perusahaan mengelola dana dan bagaimana perusahaan

    menggunakan dana tersebut seefektif dan seefisien mungkin. Dengan kata lain

    bagaimana cara perusahaan menetapkan dan menjaga keseimbangan finansialnya

    agar dapat mengoptimalkan pencapaian keuntungan dari dana yang digunakan.

    7Basu Swastha, Pengantar Bisnis Moderen (Edisi Ketiga; Yogyakarta: Liberty, 1995),h.232.

    8Fred R David, Manajemen Strategis (Edisi 12; Buku 1, Jakarta: Selemba Empat, 2009),h. 204.

    9Ibid., h. 204.10Ibid.

  • 11

    Bahwa aliran dana (cash flow) yang terjadi di suatu perusahaan merupakan

    aliran keluar masuknya dana (kas) yang ada di perusahaan yang bersangkutan.11

    Dana yang masuk dalam perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber

    dana perusahaan, baik sumber eksternal maupun sumber internal. Sedangkan dana

    yang keluar dari dari perusahaan merupakan penggunaan dana untuk operasional

    atau kegiatan perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian pembelanjaan yang

    telah dibahas di atas yaitu seluruh kegiatan perusahaan tentang usaha untuk

    memeroleh dana (pembelanjaan pasif) dan usaha untuk menggunakan dana

    (pembelanjaan aktif).

    Usaha untuk memeroleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk

    (cash inflow) sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas keluar (cash outflow)

    berkaitan dengan penggunaan dana. Aliran atau arus kas yang ada di perusahaan

    harus dikelola secara profesional untuk menjaga likuiditas perusahaan.

    Perencanaan aliran dana yang baik akan membawa perusahaan dalam kondisi

    yang sehat. Arus kas perusahaan harus juga dikelola keseimbangannya antara dan

    yang masuk dan dana yang keluar. Keseimbangan ini juga berdampak pada

    stabilitas kinerja perusahaan. Kelebihan dana di perusahaan dapat berakibat

    penggunaan dana yang kurang efisien, sebaliknya kekurangan dana yang

    mengakibatkan terganggunya kinerja perusahaan.

    11Martono dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan (Edisi Pertama; Yogyakarta: BPFE,2003), h. 319.

  • 12

    Menurut Yamit bahwa mamfaat sumber dan penggunaan dana atau

    analisis perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna untuk

    mengetahui:12

    a. Apa yang telah dilakukan perusahaan dengan dana yang dimiliki.

    b. Apa yang dilakukan perusahaan dengan dana yang akan diperoleh.

    c. Bagaimana cara perusahaan melunasi pinjamannya.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan pula arus dana dan

    efeknya terhadap posisi modal kerja perusahaan dapat menunjukkan apakah

    perusahaan sedang mengalami pertumbuhan kemajuan atau akan mengalami

    kesulitan. Daftar sumber dan penggunaan dana mencerminkan bagaimana

    perusahaan merencanakan perolehan dan penggunaan dana di masa yang akan

    datang.

    B. Modal

    Modal merupakan faktor penting yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan

    dalam melaksanakan usahanya, yaitu sebagai sumber pembelanjaan yang akan

    digunakan untuk kegiatan operasional usahanya. Modal merupakan salah satu

    faktor prouksi yang penting di antara berbagai faktor produksi yang di

    paerlukan.13 Hal ini berarti bahwa suatu usaha tanpa adanya modal sebagai salah

    satu faktor produksi,maka perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik.

    12Zulian Yamid, Manajemen Keuangan (Edisi Pertama; Cetakan Pertama: Yogyakarta:Ekonisia, 2000), h. 22.

    13Suyadi Perwirosentono, Pengantar Bisnis Moderen (Cetakan Pertama; Jakarta: BumiAksara, 2002), h. 117.

  • 13

    Modal adalah suatu dana yang tetap dan kekayaan produktif yang

    berwujud dalam bentuk barang dan jasa.14 Seperti yang dikemukakan Meij Modal

    sebagai komponen dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah

    debt. Sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua

    barang yang ada dalam perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk

    menghasilkan pendapatan, yang dimaksud dengan kekayaan adalah kemampuan

    daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal dengan demikian maka

    kekayaan terdapat dalam sebelah kredit. Selanjutnya pengertian modal ialah baik

    yang berupa barang-barang nyata yang ada dalam perusahaan yang terdapat di

    neraca sebelah debit, maupun daya beli atau nilai tukar dari barang-barang yang

    tercatat disebelah kredit.15

    Berdasarkan pengertian modal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal

    adalah suatu kekayaan yang ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan

    memakai atau menggunakan, berada di sebelah kredit neraca dan investasikan

    dalam barang-barang modal yang berada di sisi debt neraca serta digunakan untuk

    menghasilkan kekayaan selanjutnya. Ini berarti jumlah kekayaan tersebut dapat

    dinyatakan dalam debt maupun kredit suatu neraca.

    Pada dasarnya kebutuhan modal suatu perusahaan berasal dari dua sumber,

    yaitu:16

    14Komaruddin, Manajemen Permodalan Perusahaan Moderen (Jakarta: Bumi Aksara,2001), h. 41.

    15Bambang Riyanto, Dasar- Dasar Pembelanjan Perusahaan (Edisi Keempat; CetakanKetujuh; Yogyakarta: BPFE, 2001), h. 18.16 Ibid., h. 125.

  • 14

    1. Sumber Internal

    Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau dana yang di

    bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Alasan perusahaan

    menggunakan sumbar dana intern yaitu:17

    a. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak

    mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang

    digunakan.

    b. Setiap saat tersedia jika diperlukan.

    c. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan

    dana perusahaan.

    d. Biaya pemakaian relatif murah.

    2. Sumber Eksternal.

    Modal yang berasal dari sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari

    luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern

    adalah:18

    a. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.

    b. Dapat dicari dari berbagai sumber.

    c. Dapat bersifat fleksibel.

    Yang merupakan sumber eksternal perusahaan adalah supplier, bank dan

    pasar modal.19

    17Sulistyono, Sumber Modal. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/smber-modal/, diakses tanggal 04 Januari 2013.

    18Ibid.19Bambang Riyanto, op.cit., h. 215.

  • 15

    a. Supplier

    Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk

    penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1

    tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10

    tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran

    kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan

    mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik)

    sering pula menjual mesin atau peralatan (equipment) lain hasil

    produksinya kepada suatu perusahaan atau pabrik yang menggunakan

    mesin atau peralatan (equipment) tersebut dalam jangka waktu

    pembayaran 5 sampai 10 tahun.20

    b. Bank

    Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara

    pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi

    memperlancar lalulintas pembayaran serta tempat menabung uang.

    c. Pasar Modal

    Pasar modal adalah suatu pengertian tidak berwujud yang mempertemukan

    dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling

    mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang

    membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak.

    Dengan kata lain, pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan

    permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Pemodal adalah

    20Ibid., h. 215.

  • 16

    perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam hasil

    sampingan, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan hasil

    sampingan untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal

    adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang

    mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai

    defisit/ kekurangan tabungan.21

    Kegiatan perusahaan yang sifatnya musiman atau jangka pendek

    hendaknya dibelanjakan dengan utang jangka pendek sedangkan untuk

    membelanjai aktiva tetap digunakan modal sendiri atau hutang jangka panjang.

    Sebagaimana dikatakan Kartadinata bahwa pembelanjaan dengan menggunakan

    pinjaman untuk menutupi kebutuhan jangka panjang adalah berbahaya.22 Namun

    perusahaan-perusahaan yang menguntungkan mungkin akan terjerumus dalam

    ketidakmampuan melunasi kewajiban-kewajiban, bilamana dana yang berasal dari

    pinjaman jangka pendek tertanam dalam kebutuhan aktiva tetap.

    C. Pengertian Struktur Modal dan Struktur Keuangan

    Ada beberapa pendapat tentang pengertian struktur modal dan struktur

    keuangan. Seperti yang dikemukakan Riyanto, yang dimaksud dengan struktur

    modal dan struktur keuangan adalah:23

    Struktur modal adalah pembelanjaan tetap perusahaan yang terutama pada

    hutang jangka panjang dengan modal sendiri dalam suatu perusahaan. Sedangkan

    struktur keuangan menunjukkan cara bagaimana perusahaan mengelola aktivanya

    21Ibid., h. 219.22Abbas Kartadinata, Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan (Cetakan Ketiga.

    Jakarta; Rineka Cipta, 1990), h. 103.23Bambang Riyanto, op. cit., h. 22.

  • 17

    sehingga dapat dibiayai dengan modal. Dengan demikian struktur finansial

    mencerminkan pula pertimbangan baik dalam artian tidak terbatas maupun

    terbatas antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka

    panjang) dengan jumlah modal sendiri.

    struktur modal dan struktur keuangan adalah Pembiayaan tetap yang

    terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.

    Sedangkan struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai

    hutang dan modal. Struktur ini dapat dilihat pada seluruh sisi kanan dari neraca.

    Ini terdiri dari hutang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal pemegang

    saham. 24

    Beberapa faktor yang memengaruhi struktur keuangan suatu perusahaan

    antara lain:25

    a. Tingkat pertumbuhan penjualan.

    Perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya relatif tinggi

    dimungkinkan untuk dibelanjai dengan menggunakan hutang yang

    lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhan

    penjualannya rendah, karena keuntugan yang diperoleh dari

    peningkatan penjualan tersebut diharapkan masih bias menutupi biaya

    bunga hutang.

    24Weston J. Fred dan Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan (Edisi Kedelapan,Cetakan Keenam, Jilid I dan II. Ahli bahasa oleh Yohanes Lamarto; Jakarta: Erlangga, 1996), h. 3.

    25I Made Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 162.

  • 18

    b. Stabilitas penjualan.

    Perusahaan yang penjualannya relatif stabil dari waktu kewaktu

    dimungkinkan untuk dibelanjai dengan hutang yang lebih banyak

    dibandingkan dengan perusahan yang penjualannya sangat berfluktuasi

    atau bersifat musiman,karena jika menggunakan utang dengan jumlah

    yang besar dengan beban bunga yang tetap, perusahaan yang

    penjualannya bersifat musiman dapat menghadapi kesulitan keuangan

    ketika sedang tidak musimnya atau pada saat penjualan mengalami

    penurunan.

    c. Stuktur aktiva perusahaan.

    Perusahaan dengan komposisi aktiva lancer yang lebih besar daripada

    komposisi aktiva tetap terhadap total aktiva dapat menggunakan

    hutang yang lebih besar untuk mendanai investasinya dibandingkan

    dengan perusahaan yang komposisi aktiva tetapnya lebih besar

    dibandingkan dengan aktiva lancar.

    d. Sikap manajemen perusahaan.

    Manajer perusahaan yang berani menanggung risiko cenderung

    mendanai investasi perusahaannya dengan utang yang lebih banyak

    dibandingkan dengan manajer perusahaan yang tidak berani

    menanggung risiko.

    e. Karakteristik industri.

    Karakteristik industri dapat dilihat berbagai aspek, misalnya apakah

    perusahaan termasuk dalam industri yang padat karya atau industri

  • 19

    atau bersifat padat modal. Perusahaan yang termasuk dalam industri

    yang tergolong padat modal sebaiknya lebih banyak dibelanjai dengan

    modal sendiri dibandingkan dengan hutang, mengingat investasi dalam

    barang modal membutuhkan waktu yang lebih lama.

    f. Sikap pemberi pinjaman.

    Bank dituntut untuk lebih berhati-hati dalam penyaluran kerdit kepada

    nasabah atau lebih dikenal dengan sikap yang lebih menunjukkan

    (prudential). Hal ini akan berdampak pada penyaluran kerdit yang

    lebih dipertimbangkan (selektif) oleh pihak bank kepada nasabah,

    sehingga akan merugikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh

    pinjaman dari bank.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa struktur modal

    dengan struktur keuangan memiliki arti yang sama. Jika struktur modal

    mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri

    yang merupakan pembelanjaan tetap, maka struktur keuangan menunjukkan

    susunan keseluruhan sisi pasiva suatu neraca termasuk utang jangka pendeknya.

    struktur keuangan tidak lain menunjukkan susunan dan bagian baik dalam

    pengertian terbatas maupun tidak terbatas antara keseluruhan modal asing (hutang

    jangka pendek dan hutang jangka panjang) dengan ekuitas (modal sendiri).

    Sedangkan struktur modal adalah bagian dari sruktur keuangan yang merupakan

    pembiayaan tetap yang mencerminkan bagian antara modal sendiri dengan utang

    jangka panjang serta sumber-sumber dana lainnya (tidak termasuk hutang jangka

    pendek) yang digunakan dalam pembelanjaan perusahaan.

  • 20

    D. Rasio Keuangan.

    Untuk menilai prestasi suatu perusahaan, diperlukan suatu alat analisis

    yaitu rasio keuangan. Rasio ini digunakan untuk menjelaskan hubungan tertentu

    antara satu faktor dengan faktor lainnya dari suatu laporan keuangan. Rasio

    finansial ini terdiri dari atas 4 (empat) pokok yaitu:26

    a. Rasio Likuiditas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

    dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatu tempo.

    b. Rasio Leverage, yaitu rasio yang mengukur besarnya peusahaan telah

    didanai atau dibiayai oleh hutang.

    c. Rasio Aktifitas, adalah rasio yangmengukur seberapa efektif (hasil

    guna) perusahaan mengunakan sumber dananya.

    d. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur seberapa besar

    efektifitas manajemen atau eksekutif perusahaan yang dibuktikan

    dengan kemampuan menciptakan keuntungan atau mampu

    menciptakan nilai tambah ekonomi perusahaan.

    E. Leverage Keuangan

    Leverage ialah penggunaan hutang untuk meningkatkan jumlah harta, atau

    leverage ialah penggunaan biaya tetap atas aset atau beban tetap atas dana untuk

    meningkatkan hasil return pemilik perusahaan.27 Sedangkan pengertian

    26Hendra S. Raharjaputra, Manajemen Keuangan dan Akuntansi (Jakarta: SalembaEmpat, 2009), h. 198.

    27Darsono Prawironegoro, Manajemen keuangan (Jakarta: Nusantara Consulting, 2010),h. 155.

  • 21

    leverage/solvabilitas yaitu kemampuan suatu peruasahaan untuk membayar semua

    hutang-hutangnya (baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendak).28

    Didalam manajemen keuangan umumnya dikenal dua macam leverage,

    yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial

    leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang

    diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya. Dengan

    demikian, penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang

    saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan resiko kerugian. Jika

    perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya

    tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang

    saham.

    Operating Leverage yaitu penggunaan aset tetap, dengan konsekuensi

    yang menimbulkan beban tetap seperti penyusutan, pemeliharaan asset asuransi

    dan sebagainya.29 Sedangkan leverage keuangan timbul karena perusahan

    dibelanjai dengan dana yang menimbulkan beban tetap yaitu hutang, dengan

    beban tetap berupa bunga.30 Leverage keuangan merupakan penggunaan hutang

    untuk meningkatkan laba. Hutang yang terlalu besar menghambat inisiatif dan

    fleksibilitas manajemen untuk mendapatkan keuntungan.31

    Raharjaputra mengemukakan bahwa leverage operating yaitu laba bersih

    sebelu bunga dan pajak earning before interest and taxes (EBIT) terhadap

    28Bambang Riyanto, op. cit., h.32.29I Made Sudana, op. cit., h. 160.30Ibid., h.157.31John J. Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F. Halsey, Financial Statemean Analysis

    Analisis Laporan Keuangan (Buku Dua , Edisi 8; Jakarta: Salemba Empat, 2005), h. 213.

  • 22

    perubahan jumlah penjualan.32 Sedangkan leverage keuangan yaitu usaha

    memperbesar atau hasil perubahan atas laba sebelum bunga dan pajak / earning

    before interest and taxes (EBIT) terhadap Earning per Share (EPS) atau

    pendapatan per saham.33

    Menurut Syamsuddin:

    “Financial leverage sebagai kemampuan perusahaan dalam menggunakankewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap untuk memperbesarpengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa(earning per share/EPS)”.34

    Sedangkan leverage keuangan adalah penggunaan dana dengan beban

    tetap, dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa

    (EPS:Earning per Share).35 Lebih lanjut Marcus, Myers & Brealey mengatakan

    bahwa utang meningkatkan pengembalian bagi pemegang saham dalam masa-

    masa baik dan menguranginya pada masa-masa buruk, utang tersebut dapat

    dikatakan menciptakan leverage keuangan. Rasio leverage mengukur seberapa

    besar leverage keuangan yang ditanggung perusahaan.36

    Untuk melihat dampak utang (leverage) terhadap ROE, dapat dilihat

    berdasarkan kondisi ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan yaitu:37

    a. Dalam kondisi ekonomi buruk, penggunaan hutang yang semakin besar

    akan menurunkan ROE.

    32Hendra S. Raharjaputra., op. cit., h. 216.33Ibid., h. 20.34Lukman Syamsuddin., op. cit., h. 113.35Bambang Riyanto., op. cit., h. 373.36Brealey, Myers & Marcus, Dasar Dasar Manakemen Keuangan Perusahan (Edisi

    Kelima, Jilid 2; Jakarta: Erlangga, 2008), h. 75.37I Made Sudana.,op.cit., h. 158.

  • 23

    b. Pada kondisi ekonomi yang baik, semakin banyak hutang yang

    digunakan akan meningkatkan ROE perusahaan.

    c. Jika kondisi ekonomi normal, pengginaan jumlah hutang tertentu akan

    dapat meningkatkan ROE.

    Istilah leverage keuangan memiliki 3 (tiga) implikasi penting yaitu:38

    1. Dengan memeroleh dana melalui hutang, para pemegang saham dapat

    mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan

    sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.

    2. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri,

    sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi harus

    dihadapi oleh kredior.

    3. Jika perusahaan mendapat hasil dari investasi yang didanai dengan dana

    hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka

    pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar atau “diungkit”

    (leverage).

    F. Rasio-Rasio Leverage

    Bagi manajer keuangan, menghitung rasio-rasio tertentu akan diperoleh

    informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan

    dibidang keuangan, sehingga dapat membuat keputusan-keputusan yang penting

    bagi kepentingan perusahaan di masa akan datang. Sedangkan bagi investor atau

    calon pembeli saham merupakan bahan pertimbangan untuk membeli saham atau

    tidak.

    38Brigham F Eugene dan Houston F Joel, Fundamentals of Financial Management

    Dasar – Dasar Manajemen Keuangan (Buku 1, Edisi 10; Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 101.

  • 24

    Leverage, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa

    besar perusahaan dibiayai dengan utang.39 Rasio ini bertujuan untuk menganalisis

    pembelanjaan yang dilakukan, beberapa komposisi hutang dan modal serta

    kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan beban tetap lainnya. Rasio

    ini juga dikenal dengan sebutan DER (Debt to Equity Ratio). Rasio ini

    menunjukan perbandingan hutang dan modal. Rasio ini merupakan salah satu

    rasio yang penting karena berkaitan dengan masalah penunjang modal yang dapat

    memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap rentabilitas/profitabilitas modal

    sendiri dari perusahaan.40

    “Debt to Equity Ratio yaitu sebagai ukuran yang dipakai dalammenganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminanyang tersedia untuk kreditor”.41

    Debt to Equity Ratio: rasio ini mengukur jumlah hutang atau dana dari luar

    peruasahaan terhadap modal sendiri:

    a. Rasio hutang terhadap modal sendiri

    Rumus DER adalah:42

    Debt to Equity Ratio = 100%b. Rasio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri

    Rasio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (Long Term

    Debt to Equity Ratio) adalah rasio yang mengukur bagian dari pemilik

    yang digunakan untuk jaminan hutang jangka panjang.

    39Bambang Riyanto.,op. cit., h. 254.40Arief Sugiyono, Manajemen Keuangan (Jakarta; Grasindo, 2009), h. 70.41Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Cetakan Ke 2; Bandung: Alfabeta, 2012), h.

    128.42Hendra S Raharjaputra., op. cit., h. 202.

  • 25

    Rumus rasio utang jangka panjang terhadap modal sendiri adalah:43

    Long Term Debt to Equity Ratio = 100%c. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset

    Rasio total hutang terhadap total aset (Total Debt Total Asset Ratio)

    merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dari keseluruhan

    dana yang dibelanjai oleh hutang adalah:44

    Total Debt to Total Ratio Asset = 100%G. Pengertian Rentabilitas

    Pada dasarnya setiap organisasi perusahaan menginginkan suatu prestasi

    yang baik, yang tercermin dari tingkat laba yang diperoleh dan tingkat rentabilitas

    perusahaan setiap tahunnya. Hal ini memberikan gambaran sejauh mana hasil

    yang telah dicapainya. Rentabilitas merupakan ukuran keberhasilan perusahaan

    dalam menghasilkan laba dengan melihat efisiensi penggunaan modalnya, dengan

    demikian semakin tinggi efisiensi yang dicapai perusahaan.

    Rentabilitas adalah perbandingan atara pendapatan perusahaan dengan

    kekayaan yang digunakan dalam perusahaan.45 Dengan kata lain bahwa

    rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

    keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.46 Rentabilitas modal

    sendiri atau sering juga dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara

    pendapatan perusahaan dengan jumlah kekayaan yang ada. Pendapatan ini adalah

    43Lukman Syamsuddin., op. cit., h. 71.44Ibid., h. 71.45Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Cetakan Ketujuh; Bandung: Alfabeta, 2000) h. 247.46Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Edisi Pertama; Cetakan Ketiga:

    Yogyakarta: Ekosinia, 2003) h 18

  • 26

    pendapatan bersih sesudah dikurangi pajak.47 Dengan kata lain bahwa rentabilitas

    modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah kekayaan yang ada dalam

    perusahaan. Kemampuan suatu perusahan dengan menggunakan modal sendiri

    untuk menghasilkan laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan

    pajak perseroan atau pajak pendapatan. (EAT = pendapatan setelah pajak).

    Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa rentabilitas adalah

    prestasi yang dicapai perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan antara

    hasil (laba) yang dicapai dengan besarnya modal yang digunakan. Karena tingkat

    rentabilitas mencerminkan modal yang digunakan, tingkat rentabilitas

    mencerminkan modal perusahaan dalam menghasilkan laba, maka dengan

    demikian rentabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

    menggunakan dana tersebut.

    Penilaian rentabilitas perusahaan bermacam-macam tergantung pada laba

    dan aktiva mana yang diperbandingkan. Rentabilitas dapat dipakai sebagai alat

    pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah finansial leverage, yaitu

    apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal

    asing atau modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu:48

    a. Rentabilitas Ekonomis

    Rentabilitas ekonomis adalah prebandingan antara laba usaha dengan

    seluruh modal yang digunakan baik modal asing dan modal sendiri.49

    47 Buchari Alma., op.cit., h 24748 Munawir, Analisis Proses Penyusunan Laporan Keuangan (Ekonisia: Yogyakarta,

    2007), h. 266.49Munawir, ., op.cit., h. 266.

  • 27

    Untuk mendapatkan nilai ROI digunakan rumus:

    ROI= 100%b. Laba Modal Sendiri

    Modal sendiri menurut Sawir adalah Return on Equity (ROE)

    adalah rasio yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola

    modal sendiri (net worth) secara efektif. Untuk mengukur tingkat

    keuntungan dari investasi yang telah dilakukan oleh pemilik modal atau

    pemegang saham. Adapun rumus Return on Equity (ROE) adalah: 50

    ROE = × 100%Besarnya laba modal sendiri selain dipengaruhi oleh rentabilitas ekonomi

    juga dipengaruhi oleh rasio hutang. Berbeda halnya dengan pengaruh rasio utang

    terhadap laba modal sendiri yang dapat positif dan dapat pula negatif. Pengaruh

    positif artinya makin besar rasio hutang mengakibatkan makin besar laba modal

    sendiri. Hal ini terjadi jika ROI lebih besar dari tingkat bunga dan keadaan

    ekonomi yang baik. Demikian pula sebaliknya pengaruh negatif terjadi dalam

    keadaan yang tidak stabil dan ROI lebih kecil dari tingkat bunga.

    H. Pandangan Islam Tentang Qard (Hutang)

    1. Pengertian qard (Hutang)

    Secara bahasa, qard berarti al-qath’. Harta yang diberikan kepada orang

    yang meminjam (debitur), disebut qard karena merupakan “potongan” dari harta

    50Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Kinerja Perusahaan(Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 120.

  • 28

    orang yang memberikan pinjaman (kreditur).51 Dilihat dari maknanya, qard

    identik dengan akad jual beli. Karena akad qard mengandung makna pemindahan

    kepemilikan barang kepada pihak lain. Secara harfiah qard berarti bagian, yakni

    bagian harta yang diberikan kepada orang lain.52

    Secara istilah, menurut Hanafiyah qard adalah harta yang memiliki

    kesepadanan yang anda berikan untuk anda tagih kembali. Atau dengan kata lain,

    suatu transaksi yang dimaksudkan untuk memberikan harta yang memiliki

    kesepadanan kepada orang lain untuk dikembalikan yang sepadan dengan itu.53

    Menurut syar’I, qard ialah menyerahkan uang kepada orang yang

    sekiranya bisa memanfaatkanya, kemudian dia minta pengembaliannya sebesar

    uang tersebut. Contohnya, orang yang membutuhkan uang berkata kepada orang

    yang layak dimintai bantuan. “pinjamkan untukku uang sebesar sekian. Atau

    perabotan, atau hewan, hingga waktu tertentu, kemudian aku kembalikan padamu

    pada waktunya.” Orang yang diminta pinjaman juga memberikan al-qard

    (pinjaman) uang kepada orang tersebut.54

    Mashab-mashab yang lain mendefinisikan qard sebagai bentuk pemberian

    harta dari seseorang (kreditur) kepada orang lain (debitur) dengan ganti harta

    sepadan yang menjadi tanggungannya (debitur), yang sama dengan harta yang

    diambil, dimaksudkan sebagai bantuan kepada orang yang diberi saja.55

    51Wahbah Al-Zuhaili, Fiqih Islam 5 terj. Abdul Hayyie al-Kattani, etd., (Cetakan 1;Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 373.

    52Saifudin Zuhri, Fiqh Muamalah, (Cetakan 1; Yogyakart: Pustaka Pelajar, 2008), h. 25453Wahbah Al-Zuhaili., op.cit., h. 374.54Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, (Surabaya: Putra Media Nusantara, 2010), h. 300.55Wahbah Al-Zuhaili., op.cit., h. 374.

  • 29

    Qard adalah memberikan (mengutangkan) harta kepada orang lain tanpa

    mengharapkan imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti yang sama dan

    dapat ditagih atau diminta kembali kapan saja penghutang menghendaki. Akad

    qard ini di perbolehkan dengan tujuan meringankan (menolong) beban orang

    lain.56 Qard adalah harta yang diberikan seseorang pemberi qard kepada orang

    yang di qard kan untuk kemudian dia memberikanya setelah ia mampu.57 Hutang

    (al-qard) merupakan upaya memberikan pinjaman kepada orang lain dengan

    syarat pihak peminjam mengembalikan gantinya. Dan masalah ini dikatakan qard

    karena orang memotong sebagian, artinya dipinjamkan kepada orang lain.58

    2. Landasan Hukum tentang Qard

    Pinjaman (qard) telah disunnahkan pada pihak muqrid (kreditur/pemberi

    pinjaman), berdasarkan dalil–dalil berikut:

    a. Allah Berfirman dalam surah Al-Hadid/57: 11, yaitu:

    Terjemahnya:

    “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yangbaik, maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman ituuntuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.”59

    Terkait dengan ayat di atas, menjelaskan bahwa secara umum, perkataan

    al-qard al-hasan bermaksud pinjaman yang baik. Ia merupakan manifestasi

    56Dumairi Nur, Ekonomi Syai’ah Versi Salaf, (Cetakan 2; Pasuruan: Pustaka Sido Giri,2008), h. 100.

    57Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 12, (Bandung: Al Ma’arif, 1997), h. 129.58Ismail Nawawi., op.cit., h. 300.59Departeman Agama RI, Al-Qur:an dan Terjemahnya (Bandung: Al-Himah, Penerbit

    Diponegoro, 2010), h. 538.

  • 30

    keprihatinan seseorang untuk melakukan kebajikan dengan membantu saudaranya

    yang berada dalam kesempitan khususnya dalam aspek keuangan. Oleh itu,

    peminjam hanya perlu membayar jumlah uang yang dipinjam tanpa dikenakan

    bunga. Konsep kebaikan dalam konteks ini juga menjurus kepada sifat toleransi

    dan prihatin peminjam yang boleh memberikan suguhati berbentuk uang kepada

    pemberi hutang sewaktu melunaskan hutangnya sebagai tanda penghargaan

    kepada pemiutang kerana memberikan bantuan dalam keadaan terdesak.

    b. Hadis

    Hadis yang memperbolehkan qard adalah hadis yang diriwayatkan oleh

    Ibnu Mas’ud:

    َمْن أْقَر َض ُمْسِلًما : " وى ابن مسعودأن الذبي صلّى هللا علیھ وسلم قالرةً " ِدْر َھًما َمر تَْیِن َكاَن لَھُ أَْجُر َصدَ قٍَة َمرَّ

    “Sesungguhnya Nabi Saw bersabda: “Tidaklah seorang muslimmemberikan pinjaman kepada muslim yang lain dua kali kecuali sepertishadaqah satu kali.” (Shahih Lighairihi, HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban,dan Al-Baihaqi. Lihat Shahih At-Targhib no. 901)60

    Hadis di atas, menjelaskan bahwa meminjamkan sesuatu kepada orang

    lain, dimana pihak yang dipinjami sebenarnya tidak ada kewajiban untuk

    mengembalikannya disisi lain anggaplah itu sebuah sedeqah sebagai rasa sosial

    kita kepada sesama (tolong menilong) dengan semata-mata mengharapkan balasan

    di akhirat nanti.

    c. Ijma’

    60Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi (Cetakan I; Malang: UIN MALANG PRESS,2008), h. 158.

  • 31

    Para ulama’ telah sepakat bahwa qard boleh untuk dilakukan. Kesepakatan

    ulama’ ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dan

    pertolongan saudaranya. Tidak ada seorangpun yang memiliki barang yang

    ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam meminjam sudah menjadi suatu

    bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah agama yang sangat

    memerhatikan segenap kebutuhan umatnya.61

    Dari pemaparan hadis diatas, dapat disimpulkan bahwa qard hukumnya

    sunnah (dianjurkan) bagi orang yang meminjamkan dan boleh bagi orang yang

    meminjam. Hukum ini diperkuat juga oleh hadis riwayat Abu Hurairah ra. Ia

    mengatakan bahwa Nabi Saw bersabda:

    َمْن نَفََّس َمْن : َرُسوُل هللاِ َصلَّى َعلَْیِھ َوَسلَّمَ : قَالَ , َعْن اًبِي ُھَرْیَرةَ َوَمْن , ُكَرِب اآل ِخَرةِ نَفًَّس هللاُ َعْنھُ ُكْربَةً َمْن , ُمْؤِمٍن ُكْربَةً َمْن ُكَرِب الدُّ ْنیَا

    وهللاُ فِي ُعْوِن َما َكانَ , یَسََّرَعلَى ُمْعِسٍریَسََّر هللاُ َعلَْیِھ فِي الدُّْنیَا واالَ ِخَرةِ فِي َعْوِن أ خیھِ اْلعَْبدُ

    ″Abu Hurairah telah meriwayatkan bahawa Nabi Muhammad SAW telahbersabda: Sesiapa yang melepaskan seorang mu‟min suatu kesusahan didunia, nescaya Allah akan melepaskan dirinya daripada suatu kesusahandari kesusahan-kesusahan di hari kiamat, sesiapa yang meringankanpenderitaan seorang yang susah, nescaya Allah akan meringankanpenderitaan dirinya di dunia dan di akhirat. Dan Allah sentiasa menolonghambaNya, selagi hambaNya berusaha menolong saudaranya”.62

    Berdasarkan hadis di atas, hukum memberi hutang kepada seseorang yang

    memerlukan adalah sunat manakala harus bagi seseorang untuk berhutang bagi

    tujuan untuk membebaskan dirinya daripada kesempitan hidup. Jelas di sini

    bahawa Islam merupakan satu agama yang menyediakan ruang dan jalan

    61Dumairi Nur., op.cit., h. 102.62Ilfi Nur Diana., op.cit., h. 188.

  • 32

    penyelesaian terhadap kesulitan yang dihadapi oleh umat manusia. Ia selaras

    dengan prinsip utama yang mendasari akad qard yaitu ta’’waun yaitu saling

    bantu-bantu di kalangan sesama insan bagi tujuan meringankan beban golongan

    yang berada dalam kesusahan dan memerlukan. Malah Allah telah menjanjikan

    balasan yang baik bagi seorang muslim yang melapangkan kesempitan yang

    dihadapi oleh saudaranya dengan tujuan menyelesaikan masalah yang

    dihadapinya.

    3. Syarat Qard (Hutang)

    Adapun syarat qard ada empat yakni sebagai berikut:

    a. Muqrid (pemberi hutang)

    Qard (hutang) itu tidak sah dilakukan kecuali oleh orang yang mampu

    mengelolah harta, karena qard berkenaan dengan akad harta sehingga tidak sah

    kecuali dilakukan oleh orang yang cakap dalam mengelolah harta seperti halnya

    dengan jual beli.63 Muqrid harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1. Ahliyat at- Tabarru’ (layak bersosial)

    Maksudnya adalah orang yang mempunyai hak atau kecakapan dalam

    manggunakan hartanya secara mutlak menurut pandangan syari’at.

    Contoh: orang dewasa yang tidak menggunakan hartanya untuk sesuatu

    yang tidak bermanfaat dan hal-hal yang dilarang syari’at, semisal

    membeli minuman keras, narkoba dan lain sebagainya. Menurut syari’at,

    63Wahbah Al-Zuhaili., op.cit., h. 375.

  • 33

    anak kecil, orang gila dan hamba sahaya (budak) tidak berhak untuk

    membelanjakan hartanya (bukan termasuk Ahliyat at- Tabarru).64

    2. Ikhtiyar (tanpa ada paksaan).

    Muqrid (pihak pemberi hutang) dalam memberikan hutang, harus

    berdasarkan kehendaknya sendiri, tidak ada tekanan dari pihak lain atau

    intervensi dari pihak ketiga.65

    b. Muqtarid (orang yang berhutang).

    Muqtarid (pihak yang berhutang) harus merupakan orang yang ahliyah

    muamalah maksudnya, ia sudah baligh, berakal waras, (bukan orang yang oleh

    syari’at tidak diperkenankan mengatur sendiri hartanya karena faktor-faktor

    tertentu). Oleh karena itu, jika anak kecil atau orang gila berutang, maka akad

    hutang tersebut tidak sah, karena tidak memenuhi syarat.66

    c. Muqtarad/ ma’qud‘alaih (barang yang dihutangkan)

    Ulama’ Hanafiyah berpendapat bahwa qard dipandang sah pada harta

    mitsli (banyak imbangannya), yaitu sesuatu yang tidak terjadi perbedaan yang

    menyababkan terjadinya perbedaan nilai. Diantara yang diperbolehkan adalah

    benda-benda yang ditimbang, ditakar atau dihitung. Qard selain dari perkara di

    64Dumairi Nur. op.cit., h. 102.65Ibid., h. 102.66Ibid., h. 103.

  • 34

    atas dianggap tidak sah, seperti hewan, benda-benda yang menetap ditanah, dan

    lain-lain.67

    Ulama’ Malikiyah, Syafi’iyah dan Hambaliyah membolehkan qard pada

    seiap benda yang tidak dapat diserahkan, baik yang ditakar maupun yang

    ditimbang, seperti emas dan perak atau yang bersifat nilai, seperti barang

    dagangan, hewan, atau benda yang dihitung. Hal itu didasarkan pada hadis dari

    Abu Rafi bahwa Nabi SAW. Menukarkan (qard) anak unta. Dimaklumi bahwa

    anak bukan benda yang dapat ditakar, atau ditimbang.68

    Jumhur ulama’ memperbolehkan, qard pada setiap benda yang dapat

    diperjual belikan, kecuali manusia. Mereka juga melaramg qard manfa’at. Seperti

    seseorang pada hari ini mendiami rumah temannya dan besoknya teman tersebut

    mendiami rumahnya, tetapi Ibnu Taimiyah memperbolehkannya.69

    d. Sighat ijab qabul (ucapan serah terima).

    Mengenai sighat dalam qard maka bisa menggunakan lafad qard atau

    salaf karena keduanya digunakan dalam lafal syari’at. Dibolehkan juga dengan

    lafad yang semakna dengan keduanya seperti dengan kata-kata “malaktuka

    haadzaa ‘alaa antaruddaalayya badalahu” (aku berikan harta ini padamu dengan

    syarat kamu memberikan gantinya kepadaku)70.

    Ikrar hutang antara lain “aku hutangkan kepada engkau dengan ketentuan

    supaya engkau kembalikan kepadaku takaranya sebanyak ini pula.” Disyaratkan

    pula bagi yang berhutang untuk mengucapkan lafal “aku terima utang ini” ucapan

    67Rahmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 154.68Ibid., h. 155.69Ibid.,70Wahbah Al-Zuhaili., op.cit., h. 375.

  • 35

    ini harus langsung dan tidak boleh ada selang waktu antara ijab yang diucapkan

    oleh orang yang memberi hutang dengan qabul dari yang berhutang.71

    e. Manfa’at Qard

    Menurut pendapat paling unggul dari ulama’ Hanafiyah, setiap qard pada

    benda yang mendatangkan manfa’at diharamkan jika memakai syarat. Akan

    tetapi, dibolehkan jika tidak disyaratkan kemanfa’atan atau tidak diketahui adanya

    manfa’at pada qard.72

    Para Ulama’ Malikiyah berpendapat bahwa tidaklah sah akad qard yang

    mendatangkan keuntungan karena ia adalah riba. Haram hukumnya mengambil

    manfa’at dari harta peminjam, seperti menaiki hewan tungganganya dan makan di

    rumahnya karena alasan hutang tersebut, bukan karena penghormatan dan

    semisalnya. Begitu juga hadiah dari peminjam adalah diharamkan bagi pemilik

    harta jika tujuanya adalah untuk penundaan pembayaran hutang dan sebagainya,

    padahal sebelumnya tidak ada kebiasaan memberi hadiah pada orang yang

    memberi hutang dan tidak ada sebab baru seperti besaudara atau tetangga, yang

    mana hadiah itu dimaksudkan untuk itu semua dan bukan karena alasan hutang. 73

    Hukum haram ini berlaku bagi penerima dan pemberi hadiah, sehingga

    wajib mengembalikannya, kalau memang masih ada, apabila tidak ada maka

    wajib baginya mengembalikan harta semisal jika hadiah itu berupa barang mitsli

    (Banyak imbangannya) dan nilai yang sesuai jika barang qimi (tidak ada

    imbangannya secara tepat).74

    71Ibnu Mas’ud, Fikih Madzhab Syafi’I, (Cetakan 2; Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 66.72Rachmat Syafei., op.cit., h. 156.73Wahbah Al-Zuhail., op.cit., h. 380.74Ibid, 380.

  • 36

    I. Penelitian Terdahulu

    Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan pula penelitian-

    penelitian sebelumnya, yaitu:

    Nur Asida dgan judul: Leverage keuangan terhadap Laba atas Modal

    Sendiri ( ROE ) pada PT. Semen Tonasa. Penelitian tersebut menggunakan data

    laporan keuangan PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep periode 2000 – 2004.

    Dari penelitian ini menunjukkan bahwa leverage keuangan dari perusahaan

    ternyata memilik pengaruh negatif terhadap laba atas modal sendiri dari PT.

    Semen Tonasa Kabupaten Pangkep.75

    Selanjutnya Syarief Dienan Yahya melakukan penelitian tentang “Analisis

    Pengaruh Leverage keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

    Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI”. Data yang diambil berupa data

    sekunder yang diperoleh melalui laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan

    laporan laba rugi periode 2006-2010. Hasil dari penelitian tersebut bahwa tingkat

    leverage keuangan dan profitabilitas beberapa sampel perusahaan mengalami

    fluktuasi. Dalam analisis regresi sederhana yang dilakukan diperoleh hasil

    bahwa terdapat pengaruh yang positif antara leverage keuangan terhadap

    profitabilitas perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

    diperoleh kesimpulan bahwa tingkat leverage keuangan DAR (Debt to Asset

    75Nur Asida, Leverage Keuangan terhadap Laba atas Modal Sendiri (ROE) pada PT.Semen Tonasa. Skripsi tidak dipublikasikan, Jurusan Manajemen, Universitas Hasanuddin, 2006.

  • 37

    Ratio) pada Perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitasnya.76

    Zulkifli Sultan juga melakukan penelitian tentang Pengaruh Leverage

    keuangan terhadap Return Saham pada PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk

    di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan,

    dimana rasio leverage mewakili dengan Debt to Equity Ratio (DER). Hipotesis

    yang digunakan diduga pengaruh Leverage Keuangan diwakili Debt to Equity

    Ratio (DER) terhadap Return Saham pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)

    Tbk di BEI, dari periode 2005 samapi 2009. Metode analisis yang digunakan

    untuk melihat pengaruh leverage keuangan terhadap return saham pada PT Bank

    Negara Indonesia (Persero) Tbk di BEI yaitu analisis keuangan dan statistik.

    Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi dengan α =

    0,05. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu

    SPSS 17.00. Hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa leverage keuangan

    diwakili dengan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return

    saham dimana tingkat signifikansinya lebih besar dari α yaitu sebesar

    0,594>0,05.77

    76Syarief Dienan Yahya, Analisis Pengaruh Leverage keuangan Terhadap ProfitabilitasPada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI. Skripsi tidak dipublikasikan, Jurusan.Manajemen, Universitas Hasanuddin, 2011..

    77Zulkifli Sultan, Pengaruh Leverage keuangan Terhadap Return Saham pada PT BankNegara Indonesia (persero) Tbk di BEI. Skripsi tidak dipublikasikan, Jurusan Manajemen,Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, 2011.

  • 38

    J. Rerangka Pikir

    Gambar. 2.1 Rerangka Pikir

    PT Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar

    Laporan keuangan

    Leverage keuangan Rentabilitas modal sendiri

    Analisis data: Analisis Keuangan Analisis Statistik:

    a. Regresi linier sederhanab. Uji Hipotesis

    Analisis koefisien korelasi Analisis koefisien Determinasi (R2) Uji t

  • 39

    K. Hipotesis

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis

    yang peneliti ajukan adalah “Diduga ada pengaruh yang signifikan antara leverage

    keuangan terhadap rentabilitas modal sendiri”.

    Rekomendasi

    Hasil Penelitian

  • 39

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

    asosiatif. Tujuannya untuk mengetahui hubungan/pengaruh antara dua variabel,

    dalam hal ini leverage keuangan sebagai variabel bebas dan rentabilitas modal

    sendiri sebagai variabel terikat.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di kota Makassar yakni pada perusahaan PT.

    Rajawali Jaya Sakti Contrindo yang berlokasi di Jalan Rajawali No.119/121

    Makassar. Waktu penelitian direncanakan sekitar 3 bulan yaitu bulan Mei-Juli

    2013.

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari berupa angka

    angka, seperti laporan keuangan.

    b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk

    informasi, baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan

    untuk mendukung data lainnya.

    2. Sumber Data

    Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini

    merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui

    dokumen-dokumen perusahaan dan laporan-laporan lainnya yang ada

  • 40

    relevansinya dengan penelitian ini yang meliputi: Data laporan

    keuangan perusahaan terkait selama lima tahun terakhir sejak tahun

    2007 sampai dengan 2011, buku-buku, literatur perusahaan, serta data

    lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian ini.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memeroleh data yang diperlukan, maka teknik yang dilakukan

    adalah:

    a. Penelitian pustaka (library research), yaitu pengumpulan data teoritis

    dengan cara menelah berbagai buku literature dan bahan pustaka lainnya

    yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

    b. Penelitian Lapangan (field research), meliputi:

    1. Observasi yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan

    pengamatan secara langsung pada PT. Rajawali Jaya Sakti

    Contrindo di Makassar.

    2. Interview yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan

    wawancara secara langsung pada pimpinan perusahaan dan

    sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan dan

    pembahasan skripsi ini.

    c. Penelitian dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat

    dokumen-dokumen perusahaan berupa data yang berasal dari laporan

    keuangan perusahaan yang mempunyai kaitan erat dengan pokok

    masalah dan bahan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan

    gambaran yang nyata mengenai perusahaan.

  • 41

    E. Teknik Analisis Data

    Untuk mengetahui pengaruh modal pinjaman terhadap rentabilitas modal

    sendiri perusahaan, maka digunakan teknik analisis data sebagai berikut:

    1. Analisis Leverage Keuangan.1

    Rumus rasio utang terhadap modal sendiri

    Debt to Equity Ratio = 100%Dimana, setiap hutang dapat dijamin oleh Rp 1 modal sendiri.

    2. Analisis Rasio Rentabilitas:

    Rentabilitas modal sendiri.2

    (Return on Equity) = 100%Dimana laba bersih berdasarkan tingkat aset diperoleh xx % setiap Rp 1

    modal saham.

    3. Analisis Statistik

    Adapun analisis statistik yang digunakan untuk menjawab permasalahan

    dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

    a) Analisis Regresi Linier Sederhana

    Data akan diolah dengan menggunakan program SPSS. Hal ini

    untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen. Model yang digunakan yaitu:3

    1Hendra S. Raharjaputra, Manajemen Keuangan dan Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,

    2009), h. 2022Agnas Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Kinerja Perusahaan

    (Jakarat; Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 1203Dergibson, Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Penerbit PT Gramedia

    Pustaka Utama, 2002), h. 227.

  • 42

    Y= a + bXDimana : X = Leverage keuangan

    Y = Rentabilitasi modal sendiri

    a = Koefisien Intercept

    b = Koefisien regresi

    Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:4

    a =(∑ (∑ )(∑ )(∑ ) (∑ )

    b =∑ (∑ )

    b) Pengujian Hipotesis.

    1. Analisis Koefisien Korelasi (r)

    Koefisien korelasi digunakan untuk melihat hubungan/pengaruh

    antara leverage keuangan dengan rentabilitas modal sendiri yang

    dihasilkan perusahaan, maka digunakan rumus untuk menghitung nilai r

    sebagai berikut.5

    Rxy = (∑ ) (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ } { ∑ (∑ )}Dimana: r = Koefisien korelasi

    n = Banyaknya Sampel

    x = Leverage Keuangan

    y = Rentabilitas Modal Sendiri

    4Hasan Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Cetakan Keempat; Jakarta: BumiAksara, 2009) h. 64.

    5Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: CV Alfabeta, 2005) h. 134.

  • 43

    Kemudian dari hasil perhitungan di atas digunakan tabel berikut untuk

    mengetahui tingkat korelasinya: 6

    Tabel 2.1 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r.

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,00 - 0,199

    0,20 - 0,399

    0,40 - 0,599

    0,60 - 0,799

    0,80 - 1,000

    Sangat Rendah

    Rendah

    Sedang

    Kuat

    Sangat Kuat

    Sumber: Sugiyono (2012)

    2. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (leverage

    keuangan) dan variabel Y (rentabilitas modal sendiri), maka dapat

    dihitung dengan menggunakan analisis koefisien deteminasi (R2).

    Semakin besar koefisien determinasi (Kd) menunjukkan semakin baik

    kemampuan variabel X menerangkan variabel Y. Rumusnya adalah:7

    Kd = R2 x 100%

    Dimana :

    Kd = Koefisien Determinasi

    R2 = Jumlah Kuadrat dari Koefisien Korelasi

    6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D (Cetakan Ke 15; Bandung:Alfabeta, 2012), h. 184.

    7Sugiyono, op.cit., h. 135.

  • 44

    3. Analisis Uji–t

    Untuk menguji hipotesis digunakan uji signifikansi korelasi

    ditunjukan rumus uji signifikan adalah:8

    t = √√Dimana:

    t = Nilai thitung

    r = Nilai koefisien korelasi

    r2 = Jumlah kuadrat dari koefisien korelasi

    n = Jumlah data pengamatan

    Setelah nilai thitung diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan hasil

    penelitian dengan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan nilai t pada taraf

    signifikan 5% dengan ketentuan apabila:

    1. H0 ditolak, Ha diterima jika thitung > dari ttabel

    2. H0 diterima, Ha ditolak jika thitung < dari ttabel

    F. Definisi Operasional Variabel

    Definisi operasional merupakan batasan-batasan yang dipakai untuk

    menghindari interpretasi yang berbeda terhadap terhadap variabel yang diteliti.

    Adapun definisi operasional sebagai berikut:

    a. Leverage keuangan adalah variabel independen atau variabel bebas (X)

    yaitu variabel yang berubah-ubah dan memengaruhi variabel

    dependen.

    8Ibid., h. 184.

  • 45

    b. Rentabilitas modal sendiri adalah variabel dependen atau variabel

    terikat (Y) yang dipengaruhi oleh variabel independen.

  • 46

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Perusahaan

    1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo

    Perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar merupakan

    suatu perusahaan yang bergerak di bidang general Supplier Building Material,

    yang didirikan sejak tahun 1980 yang merupakan perusahaan perseroan terbatas

    yang terletak di Kota Makassar tepatnya di Jalan Rajawali No.119-121.

    Perusahaan ini didirikan oleh bapak PD sebagai pemilik perusahaan dan

    sekaligus bertindak sebagai Komisaris Utama perusahaan yang dalam kegiatan

    sehari-harinya bertindak sebagai pengadaan pipa pvc merek Wavin dan juga

    sebagai pengadaan pipa pvc seperti pembangunan saluran pengairan, proyek air

    minum, proyek Cipta Karya pada Departemen Pekerjaan Umum.

    Perusahaan ini dalam menjalankan usahanya mendapat surat izin dari

    Walikota Makassar Nomor: 503/149/SITU-B/KPP/1981. Adapun peraturan

    Daerah Kota Makassar Nomor 6 tahun 1981 tentang izin tempat usaha dan

    rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan perdagangan Nomor 84/INDAG/01-

    1981 tanggal 17 Januari 1981 dan juga surat izin akta pendirian dari Sitske

    Limowa, SH.

    Kemudian pada tanggal 18 September 2002 RJS mengembangkan jenis

    usahanya sebagai distributor semen Tonasa. Kemudian pada tanggal 20 Oktober

    2007 PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo didirikan sesuai dengan surat izin dari

    akte Notaris Susanto Wibowo Sarjana Hukum No. 25 dengan mengkhususkan

  • 47

    bidang sebagai general kontraktor dengan surat izin usaha No. 503/0022/TDP-

    B/PT/KPP, selain itu dengan No. NPWP XX.XXX. 830.6.802.000.

    Adapun motivasi pendirian perusahaan disebabkan oleh beberapa pertimbangan

    yang dapat menunjang kegiatan perusahaan, antara lain:

    a. Adanya kerjasama antara keluarga.

    b. Adanya modal usaha yang tersedia serta tanah yang digunakan sebagai

    lokasi perusahaan.

    c. Adanya jenis produk yang dipasarkan guna menunjang aktivitas pada

    perusahaan dalam memperoleh laba.

    2. Struktur Organisasi

    Di dalam menjalankan kegiatan perusahaan, salah satu syarat yang harus

    diperhatikan adalah bentuk struktur organisasi yang baik dan tersusun rapi untuk

    kelancaran tugas operasional perusahaan. Untuk itu perlu adanya pembagian tugas

    agar setiap bagian dalam perusahaan mengetahui dengan jelas apa yang menjadi

    tugas, wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesimpangsiuran

    dalam bekerja. Di samping itu, perlu juga diciptakan dan dibina kerjasama yang

    harmonis antara sesama karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai

    secara efektif.

    Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan adalah struktur

    organisasi garis atau lini dimana terdapat kerjasama antara satu bagian dengan

    bagian yang lainnya dalam mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang

    dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam organisasi tersebut.

  • 48

    Untuk lebih jelas, akan terlihat pada gambar struktur organisasi

    perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar tahun 2013 dapat

    dilihat pada skema berikut ini:

  • 46

    Gambar: 4.1 Struktur Organisasi

    STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

    PT RAJAWALI JAYA SAKTI CONTRINDO DI MAKASSAR

    Sumber: PT. Rajawali Jaya Sakti Contrindo di Makassar

    DIREKTUR

    BAGIANPERSONALIA

    BAGIANPEMASARAN

    NALIA

    BAGIANPROYEK

    NALIA

    BAGIANADM & KEUANGAN

    NALIA

    SEKSIPENGADAANPERSONALIA

    SEKSIPENGEMBANGAN

    PERSONALIA

    SEKSIKEUANGAN

    SEKSIAKUNTANSI DAN

    PERPAJAKAN

    KASIR SEKSIPERENCANAAN

    SEKSIPENJUALAN

    49

  • 50

    3. Uraian Tugas

    Tugas wewenang dan tanggugng jawab tersebut dipersatukan melalui tata

    hubungan yang sederhana dan harmonis dibawah sistem koordinasi berdaya guna

    dan berhasil guna serta berkesinambungan dalam struktur organisasi. Selanjutnya

    dalam pembagian tugas pada karyawan perlu juga diperhatikan tentang daya tugas

    yang diberikan atau dikerjakan bersama-sama atau digolongan dengan pekerjaan

    yang terdekat. Disamping itu dapat menjadi satu atau dua macam tugas tertentu,

    tetapi walaupun diperlukan demi mencapai keberhasilan operasi perusahaan.

    Penjelasan mengenai tanggungjawab dari bagan di atas secara terperinci, sebagai

    berikut:

    a. Direktur Utama

    Bagian ini membawahi kepala bagian personalia, kepala bagian

    administrasi keuangan dan kepala bagian pemasaran serta mempunyai tugas dan

    tanggung jawab, sebagai berikut:

    1. Mengatur jalannya operasi perusahaan.

    2. Memimpin dan mengawasi semua pekerjaan dalam organisasi.

    3. Mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan operasional agar tercipta

    kerja yang efisien dalam mencapai tujuan.

    4. Secara berkala meminta pertanggungjawaban dari setiap kepala

    bagian.

    5. Menentukan dan memutuskan setiap pembelian dan penjualan.

    6. Mengetahui dan menandatangani laporan keuangan.

  • 51

    b. Bagian Personalia

    Bagian ini bertanggung jawab kepada direktur dan membawahi seksi

    pengadaan personalia dan seksi pengembangan personalia serta mempunyai tugas

    dan tanggung jawab, sebagai berikut:

    1. Mengatur administrasi kepegawaian.

    2. Berusaha mencari tenaga kerja yang ba