Analisis Laporan Keuangan

26
Analisis Laporan Keuangan Pertemuan 4 Prinsip Dasar Analisis

description

Analisis Laporan Keuangan. Pertemuan 4 Prinsip Dasar Analisis. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Analisis Laporan Keuangan

Page 1: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan KeuanganPertemuan 4Prinsip Dasar Analisis

Page 2: Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan (judgment process). Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok (turning point) pada trend, jumlah dan hubungan; dan alasan-alasan perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan-perubahan tersebut seringkali merupakan tanda peringatan awal (early warning signal) terjadinya pergeseran menuju keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.

Proses penuh pertimbangan ini dapat ditingkatkan melalui pengalaman dan penggunaan alat-alat analitis.

Page 3: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Ratio Ratio-ratio keuangan biasanya dinyatakan dalam

satuan persentase (%) atau “kali”. Beberapa jenis angka ratio yang akan dibahas secara rinci dikelompokkan ke dalam kelompok sebagai berikut : Ratio Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Ratio Solvabilitas (struktur modal) yang mengukur tingkat perlindungan para kreditor jangka panjang

Ratio Return on Invesment yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, relatif dibandingkan dengan aktiva (investasi) yang digunakan.

Ratio Pemanfaatan Aktiva (Assets Utilization) yang megukur efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva dalam mendukung penjualan perusahaan

Ratio Kinerja Operasi (Operating Performance) yang mengukur efisiensi operasi perusahaan

Investor umumnya tertarik pada kelompok ratio prifitabilitas tertentu

Page 4: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Ratio Ratio dapat dihitung dari berbagai kombinasi

atau pasangan angka. Dengan menggunakan pos-pos yang ada pada laporan keuangan, dapat disusun suatu daftar angka ratio yang panjang.

Pembandingan pos-pos neraca dan laporan laba-rugi dalam bentuk ratio dapat menimbulkan kesulitan, khususnya menyangkut periode waktunya.

Idealnya apabila akan membandingkan angka yang ada di laporan laba-rugi dan yang ada di neraca harus digunakan angka rata-rata piutang untuk periode yang sama. Sayangnya, data tersebut tidak tersedia bagi para analis ekstern.

Pemecahannya adalah dengan menggunakan laba-rugi dari saldo awal dan akhir piutang dagang, meskipun cara ini masih juga belum mampu mengeliminir perubahan2 musiman.

Page 5: Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Komparatif Langkah awal yang baik dalam melakukan

analisis laporan keuangan adalah dengan menyajikan laporan keuangan secara komparatif.

Dengan penyajian ini capat diperoleh gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga dalam rangka memprediksi masa datang.

Di dalam pembandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam absolut (rupiah) maupun persentase, keduanya harus dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena ukuran rupiah dari dasar yang berbeda, yang digunakan untuk menghitung perubahan persentase dapat mengakibatkan perubahan persentase yang besar melebihi porsinya.

Page 6: Analisis Laporan Keuangan

Contoh 1PT BAGAS PERKASA JAYAPT BAGAS PERKASA JAYA

Neraca KomparatifNeraca Komparatif

Per 31 Desember 2009 dan 2010Per 31 Desember 2009 dan 2010

(dalam ribuan rupiah)(dalam ribuan rupiah)

NeracaNeraca31 Desember31 Desember PerubahanPerubahan

20092009 20102010 RupiahRupiah %%

KasKas 1,300 1,300 1,200 1,200 (100)(100) (7.69)(7.69)

Piutang DagangPiutang Dagang 1,200 1,200 1,000 1,000 (200)(200) (16.67)(16.67)

Persediaan Persediaan 2,200 2,200 2,600 2,600 400 400 18.18 18.18

TanahTanah 2,300 2,300 3,700 3,700 1,400 1,400 60.86 60.86

GedungGedung 4,000 4,000 4,000 4,000 0 0 0.00 0.00

MesinMesin 4,000 4,000 5,000 5,000 1,000 1,000 25.00 25.00

Akumulasi DepresiasiAkumulasi Depresiasi (1,000)(1,000) (1,500)(1,500) 500 500 50.00 50.00

Total AktivaTotal Aktiva 14,000 14,000 16,000 16,000 2,000 2,000 14.29 14.29

Utang LancarUtang Lancar 2,500 2,500 2,200 2,200 (300)(300) (12.00)(12.00)

Utang Jangka Utang Jangka panjangpanjang 4,500 4,500 6,000 6,000 1,500 1,500 33.33 33.33

ModalModal 7,000 7,000 7,800 7,800 800 800 11.42 11.42

Total utang dan modalTotal utang dan modal 14,000 14,000 16,000 16,000 2,000 2,000 14.29 14.29

Page 7: Analisis Laporan Keuangan

Contoh 2PT BAGAS PERKASA JAYAPT BAGAS PERKASA JAYA

Laporan Laba-Rugi KomparatifLaporan Laba-Rugi Komparatif

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010

(Dalam Ribuan Rupiah)(Dalam Ribuan Rupiah)

Laba-RugiLaba-RugiTahunTahun PerubahanPerubahan

20092009 20102010 RupiahRupiah %%

PenghasilanPenghasilan 150.000150.000 200.000200.000 50.00050.000 33.3333.33

HPPHPP 50.00050.000 60.00060.000 10.00010.000 20.0020.00

Laba KotorLaba Kotor 100.000100.000 140.000140.000 40.00040.000 40.0040.00

Biaya PemasaranBiaya Pemasaran (25.000)(25.000) (34.000)(34.000) 9.0009.000 36.0036.00

Biaya Adm.Biaya Adm. (20.000)(20.000) (28.000)(28.000) 8.0008.000 40.0040.00

Biaya BungaBiaya Bunga (10.000)(10.000) (14.000)(14.000) 4.0004.000 40.0040.00

Laba sebelum PajakLaba sebelum Pajak 45.00045.000 64.00064.000 19.00019.000 42.2242.22

Pajak (15%)Pajak (15%) 6.7506.750 9.6009.600 2.8502.850 42.2242.22

Laba BersihLaba Bersih 38.25038.250 54.40054.400 16.15016.150 42.2242.22

Page 8: Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Komparatif Perubahan dalam rupiah perlu selalu

dikatahui agar diperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid. Sedangkan perubahan dalam persentase dapat membantu, menentukan berarti tidaknya (significance) perubahan tersebut.

Page 9: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Trend Analisis trend merupakan analisis yang

menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun).

Pada teknik ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas dasar tahun dasar.

Neraca dan laporan laba rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi mengenai tigkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari rahun ke tahun.

Page 10: Analisis Laporan Keuangan

Berikut ilustrasi laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase trend (cara yang sama juga berlaku untuk neraca)

Tahun (rupiah)Tahun (rupiah)

20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

PenghasilanPenghasilan 100.000100.000 115.000115.000 130.000130.000 145.000145.000 160.000160.000

HPPHPP 80.00080.000 92.00092.000 104.000104.000 116.000116.000 128.000128.000

Laba KotorLaba Kotor 20.00020.000 23.00023.000 26.00026.000 29.00029.000 32.00032.000

Biaya-biayaBiaya-biaya 10.00010.000 11.50011.500 13.50013.500 16.00016.000 18.80018.800

Laba BersihLaba Bersih 10.00010.000 11.50011.500 12.50012.500 13.00013.000 13.20013.200

Dengan melihat data, dapat dikatakan bahwa selama lima tahun, baik penjualan maupun laba bersih mengalami kenaikan. Pertanyaannya, seberapa cepatkah penjualan mengalami kenaikkan, dan apakah kenaikkan laba bersih telah sesuai dengan kenaikkan penjualannya.

Page 11: Analisis Laporan Keuangan

Kenaikkan penjualan dan laba bersih dapat ditempatkan dalam suatu perspektif yang tepat, dengan menyatakan kembali pos-pos tersebut ke dalam persentase trend.

Tahun (%)Tahun (%)

20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

PenghasilanPenghasilan 100%100% 115%115% 130%130% 145%145% 160%160%

HPPHPP 100%100% 115%115% 130%130% 145%145% 160%160%

Laba KotorLaba Kotor 100%100% 115%115% 130%130% 145%145% 160%160%

Biaya-biayaBiaya-biaya 100%100% 115%115% 135%135% 160%160% 188%188%

Laba BersihLaba Bersih 115%115% 125%125% 130%130% 132%132%Saldo masing-masing pos pada tahun dasar (untuk kasus ini tahun 2006) dinyatakan dalam persentase trend sebesar 100%, sedangkan saldo pos yang sama untuk tahun-tahun selanjutnya dinyatakan dalam persentase atas dasar tahun dasar.

Page 12: Analisis Laporan Keuangan

Jadi untuk pos penjualan tahun 2008 misalnya, bila dinyatakan dalam persentase menjadi := Saldo Pos Penjualan pada tahun 2008 Saldo Pos Penjualan pada tahun 2006 (tahun dasar)= 130.000 x 100% 100.000= 130 %

Dari analisis, tampak bahwa tingkat pertumbuhan penjualan selama lima tahun terakhir stabil, yaitu sebesar 15% per tahun. Pertumbuhan penjualan ini ternyata tidak proporsional denagn tingkat pertumbuhan laba bersih, yang justru cenderung menurun (khususnya sejak tahun 2008). Penurunan tingkat pertumbuhan laba bersih ini disebabkan oleh naiknya tingkat pertumbuhan pada pos biaya, khususnya tahun 2008

Page 13: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Common Size (Persentase per komponen) Laporan keuangan dalam persentase per

komponen (common size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya.

Suatu neraca yang disusun per-komponen (Common size statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut : Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan

dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.

Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri

Page 14: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Common Size (Persentase per komponen) Jika neraca dalam persentase per komponen ini

disusun secara komparatif, dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.

Laporan Laba rugi yang disusun dalam persentase per komponen dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp. 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

Page 15: Analisis Laporan Keuangan

Contoh SederhanaPT BAGAS PERKASA JAYAPT BAGAS PERKASA JAYA

Neraca KomparatifNeraca Komparatif

Per 31 Desember 2009 dan 2010Per 31 Desember 2009 dan 2010

(dalam ribuan rupiah)(dalam ribuan rupiah)

NeracaNeraca31 Desember31 Desember Common Size (%)Common Size (%)

20092009 20102010 20092009 20102010

KasKas 1,300 1,300 1,200 1,200 09.2909.29 07.5007.50

Piutang DagangPiutang Dagang 1,200 1,200 1,000 1,000 08.5708.57 06.2506.25

Persediaan Persediaan 2,200 2,200 2,600 2,600 15.7115.71 16.2516.25

TanahTanah 2,300 2,300 3,700 3,700 16.4316.43 23.1323.13

GedungGedung 4,000 4,000 4,000 4,000 28.5728.57 25.0025.00

MesinMesin 4,000 4,000 5,000 5,000 28.5728.57 31.2531.25

Akumulasi DepresiasiAkumulasi Depresiasi (1,000)(1,000) (1,500)(1,500) (7.14)(7.14) (9.37)(9.37)

Total AktivaTotal Aktiva 14,000 14,000 16,000 16,000 100%100% 100%100%

Utang LancarUtang Lancar 2,500 2,500 2,200 2,200 17,8617,86 13.7513.75

Utang Jangka Utang Jangka panjangpanjang 4,500 4,500 6,000 6,000 32.1432.14 37.5037.50

ModalModal 7,000 7,000 7,800 7,800 50.0050.00 48.7548.75

Total utang dan modalTotal utang dan modal 14,000 14,000 16,000 16,000 100%100% 100%100%

Page 16: Analisis Laporan Keuangan

Contoh SederhanaPT BAGAS PERKASA JAYAPT BAGAS PERKASA JAYA

Laporan Laba-Rugi KomparatifLaporan Laba-Rugi Komparatif

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010

(Dalam Ribuan Rupiah)(Dalam Ribuan Rupiah)

Laba-RugiLaba-RugiTahunTahun Common SizeCommon Size

20092009 20102010 20092009 20102010

PenghasilanPenghasilan 150.000150.000 200.000200.000 100.00100.00 100.00100.00

HPPHPP 50.00050.000 60.00060.000 33.3333.33 30.0030.00

Laba KotorLaba Kotor 100.000100.000 140.000140.000 66.6766.67 70.0070.00

Biaya PemasaranBiaya Pemasaran (25.000)(25.000) (34.000)(34.000) (16.67)(16.67) (17.00)(17.00)

Biaya Adm.Biaya Adm. (20.000)(20.000) (28.000)(28.000) (13.33)(13.33) (14.00)(14.00)

Biaya BungaBiaya Bunga (10.000)(10.000) (14.000)(14.000) (6.67)(6.67) (07.00)(07.00)

Laba sebelum PajakLaba sebelum Pajak 45.00045.000 64.00064.000 30.0030.00 32.0032.00

Pajak (15%)Pajak (15%) 6.7506.750 9.6009.600 04.5004.50 04.8004.80

Laba BersihLaba Bersih 38.25038.250 54.40054.400 25.5025.50 27.2027.20

Page 17: Analisis Laporan Keuangan

Cara perhitungan persentase per komponen1. Pos-pos neraca dikategorikan menjadi dua yaitu

aktiva dan pasiva. Masing2 kategori ini dinyatakan sebesar 100% sedangkan masing2 pos yang termasuk pada masing2 kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva. Jadi jika saldo Kas per 31 Desember 2009 bersaldo Rp. 1.300,- bila dinyatakan dalam persentase komponen menjadi := Saldo Kas x 100% Saldo Aktiva= Rp. 1.300,- x 100% Rp. 14.000,-= 9,29%

Page 18: Analisis Laporan Keuangan

Cara perhitungan persentase per komponen2. Pos2 dalam perhitungan laba rugi dinyatakan

dalam persentase per komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%). Jadi pos harga pokok penjualan tahun 2010 yang bersaldo Rp. 60.000,- bila dinyatakan dalam persentase komponen menjadi := Saldo Harga Pokok Penjualan x 100% Total Penghasilan= Rp. 60.000,- x 100% Rp. 200.000,-= 30%

Page 19: Analisis Laporan Keuangan

Kesimpulan Common SizeDari neraca yang disusun dalam persentase

per komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang). Sementara dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp. 1,- penjualan kepada harga pokok penjualan, misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikkan.

Page 20: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Sumber dan Penggunaan DanaAnalisis sumber dan penggunaan dana,

dimana dana diartikan sebagai kas, sangat berguna untuk melihat aliran kas (Cashflow) yang terjadi pada perusahaan selama periode tertentu.

Dengan menggunakan teknik ini, pengelola perusahaan akan memperoleh informasi mengenai sebab2 terjadinya surplus (defisit) kas selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang kas

Page 21: Analisis Laporan Keuangan

Contoh Sederhana

Page 22: Analisis Laporan Keuangan

Contoh SederhanaNeracaNeraca

31 Desember31 Desember AnalisisAnalisis

20092009 20102010 SumberSumber PenggunaanPenggunaan

KasKas 1,300 1,300 1,200 1,200 100100

Piutang DagangPiutang Dagang 1,200 1,200 1,000 1,000 200200

Persediaan Persediaan 2,200 2,200 2,600 2,600 400400

TanahTanah 4,000 4,000 5,000 5,000 1.0001.000

GedungGedung 4,000 4,000 4,000 4,000 --

MesinMesin 2,300 2,300 3,700 3,700 1.4001.400

Akumulasi DepresiasiAkumulasi Depresiasi (1,000)(1,000) (1,500)(1,500) 500500

Total AktivaTotal Aktiva 14,000 14,000 16,000 16,000

Utang LancarUtang Lancar 2,500 2,500 2,200 2,200 300300

Utang Jangka panjangUtang Jangka panjang 4,500 4,500 6,000 6,000 1.5001.500

ModalModal 7,000 7,000 7,800 7,800 800800

Total utang dan modalTotal utang dan modal 14,000 14,000 16,000 16,000 3.1003.100 3.1003.100

Page 23: Analisis Laporan Keuangan

Pedoman pembuatan analisis sumber dan penggunaan dana Untuk pos2 aktiva (kecuali kas), bila terjadi

kenaikan aktiva, berarti telah terjadi aliran kas keluar, karena adanya penggunaan kas untuk pembelian aktiva tersebut. Sebaliknya bila terjadi penurunan berarti, terjadi aliran kas masuk yang berasal dari penjualan aktiva tersebut.

Untuk pos2 utang dan modal berlaku aturan sebaliknya. Bila terjadi kenaikan utang atau modal, berarti telah terjadi aliran kas masuk karena adanya penerimaan kas dari penerbitan utang atau setoran modal. Sebaliknya bila ada penurunan, berarti telah terjadi aliran kas keluar yang digunakan untuk pelunasan utang atau penarikan modal.

Page 24: Analisis Laporan Keuangan

Rata2 Industri dan Pembandingan dengan Pesaing Analisis terhadap laporan keuangan akan lebih

bermakna, apabila hasil analisis tersebut dibandingkan dengan rata2 industri dan hasil dari pesaing. Biasanya data hasil industri dikumpulkan oleh lembaga jasa keuangan.

Masalah yang umumnya dihadapi oleh para analis adalah rata2 industri tersebut tidak secara jelas mencakup perusahaan yang sedang dianalisis. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang sedang dianalisis didiversivikasi ke dlaam banyak area industri. Oleh karena itu perlu dipilih data industri yang benar2 sesuai dengan perusahaan yang sedang dianalisis.

Page 25: Analisis Laporan Keuangan

Rata2 Industri dan Pembandingan dengan PesaingApabila data rata2 industri tidak tersedia,

atau jika komparasi dengan pesaing diinginkan, maka laporan keuangan perusahaan lain perlu juga dianalisis untuk tujuan pembandingan.

Penggunaan analisis trend, rata2 industri, dan komparasi dengan pesaing utama, akan memberikan dukungan dalam rangka menemukan dasar pemecahan masalah.

Page 26: Analisis Laporan Keuangan

Hati2 Menggunakan Data Industri Beberapa situasi yang perlu diperhatikan oleh para

analis antara lain sebagai berikut : Formula ratio industri berbeda diantara berbagai sumber,

sementara tidak tersedia informasi tentang bagaimana ratio industri tersebut dihitung.

Perusahaan yang sama dapat menggunakan metode penilaian atau pengakuan pendapatan yang berbeda yang dapat mengganggu dipenuhinya prinsip daya banding

Perbedaan periode laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan2 yang dikelompokan dalam satu kelompok industri

Perusahaan dengan kebijakan keuangan yang berbeda dimasukkan dalam satu kelompok industri yang sama

Beberapa data rata2 industri ditentukan atas dasar sampel perusahaan yang jumlahnya sedikit, sehingga tidak dapat mewakili kondisi industri yang sesungguhnya.