Analisis Laporan Arus Kas

download Analisis Laporan Arus Kas

If you can't read please download the document

Transcript of Analisis Laporan Arus Kas

Analisis Laporan Arus Kas

PENDAHULUANLaporan Arus Kas sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan pemerintah daerah untuk memperoleh gambaran tentang mutasi kas akibat dari aktivitas yang dilakukan pemerintah daerah. Bagaimana pengaruh masing-masing kategori aktivitas pemerintah daerah, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi aset nonkeuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas nonanggaran terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah. Melalui informasi dalam Laporan Arus Kas dapat menilai kinerja financial pemerintah daerah selama periode tersebut dan dapat menggunakannya untuk memprediksi kondisi keuangan di masa mendatang. Laporan Arus Kas merupakan penghubung mata rantai dari rekening riil yang dicerminkan dalam Neraca dengan rekening nominal dalam Laporan Realisasi Anggaran.MANFAAT LAPORAN ARUS KASLaporan Arus Kas sebagai bahan informasi pendukung (suplemer) atas Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca pemerintah daerah. Laporan Arus Kas memberikan manfaat sebagai berikut:Untuk mengetahui penyebab terjadinya surplus atau difisit anggaranUntuk memprediksi kemampuan fiscal pemerintah daerah di masa datangUntuk memprediksi kesinambungan fiscal pemerintah daerah dalam pemberian pelayan publik (fiscal sustainability)

KOMPONEN LAPORAN ARUS KASLaporan Arus Kas diklasifikan dalam empat komponen aktivitas, yaitu: 1) Aktivitas operasi, 2) Aktivitas investasi aset nonkeuangan, 3) aktivitas pendanaan, dan 4) aktivitas nonanggaran. Masing-masing aktivitas dilaporkan arus masuk dan arus keluar kasnyasehingga diperoleh informasi tentang arus kas bersih dari tiap aktivitas. Arus kas bersih dari keempat aktivitas kemudian dijumlahkan sehingga diketahui kenaikan atau penurunan kas bersih selama satu periode akuntasi. Saldo akhir kas yang dilaporkan di Laporan Arus Kas diperoleh dari penjumlahan saldo awal kas yang diperoleh dari kata neraca awal periode ditambah dengan kenaikan atau penurunan kas selama satu periode akuntasi tersebut. Saldo akhir kas di Laporan Arus Kas akan sama dengan saldo kas yang dilaporkan di Neraca akhir periode.Perlu juga dipahami bahwa untuk arus kas dari aktivitas investasi hanyalah investasi aset non keuangan yang berarti terkait dengan pembelian (pengadaan) dan penjualan aset tetap saja, sedangkan untuk aset keuangan dikategorikan dalam aktivitas pembiayaan. Sementara itu, aktivitas nonanggaran digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran yang terkait dengan perhingungan pihak ketiga (PFK), seperti asuransi, taspen, askes, dan sebagainya yang dalam hal ini pemerintah daerah hanya sebagai perantara saja.Hubungan antara laporan keuangan Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas dapat dijelaskan sebagai berikut:Neraca pada dasarnya merupakan potret sesaat (snap shot) atas posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah daerah pada tanggal laporan. Pos-pos atau akun di dalam neraca ini disebut akun riil (rekening riil). Laporan keuangan neraca melaporkan saldo akhir masing-masing pos atau akun neraca pada tanggal laporan. Perubahan saldo akhir akun neraca, baik berupa penambahan maupun pengurangan disebabkan karena adanya aktivitas pemerintah daerah berupa transaksi keuangan selama satu periode akuntansi atau periode anggaran. Aktivitas pemerintah daerah selama satu periode akuntansi (anggaran) ditunjukkan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pos-pos atau akun dalam Laporan Realisasi Anggaran ini disebut akun (rekening) nominal. Disebut nominal karena sifat akun ini tidak tetap sebagaimana akun riil. Tetapi sementara yang ada akhirnya akun nominal ini akan ditutup ke akun riil (neraca). Sementara itu, Laporan Arus Kas merupakan penambah jelas informasi yang diberikan oleh Laporan Realisasi Anggaran Yang mana kedua laporan ini berhubungan dengan neraca.Pendapatan dalam laporan Realisasi Anggaran akan dicatat sebagai arus kas masuk untuk aktivitas operasi pada Laporan Arus Kas sedangkan Belanja Operasi, pengeluaran Transfer, dan Belanja Tidak Terduga akan dicatat sebagai arus kas keluar aktivitas operasi.Pengeluaran pemerintah daerah untuk Belanja Modal yang dilaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran akan dicatat sebagai arus keluar kas untuk aktivitas investasi aset nonkeuangan pada Laporan Arus kas, sedangkan hasil yang didapat dari penjualan aset modal (capital assets) akan dicatat sebagai arus kas masuk aktivitas investasi.Pos pembiayaan pada Laporan Realisasi Anggaran memiliki keterkaitan dengan Laporan Arus Kas. Penerimaaan pembiayaan pada Laporan Realisasi Anggaran akan dicatat sebagai arus masuk kas untuk aktivitas pembiayaan pada Laporan Arus kas, sedangkan pengeluaran pembiayaan dicatat sebagai arus keluar kas. Dengan demikian saldo pembiayaan neto akan sama dengan saldo arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan.Saldo kas akhir dalam Laporan Arus Kas merupakan hasil penjumlahan dari saldo kas awal periode ditambah dengan kenaikan atau penurunan kas dari aktivitas operasi, investasi, pembiayaan dan nonaggaran selama satu periode akuntansi. Saldo kas akhir pada Laporan Aru Kas ini akan sama dengan saldo kas dan setara kas yang dilaporkan pada Neraca akhir.

ANALISIS LAPORAN ARUS KASTerdapat beberapa teknik atau cara untuk melakukan analisis Laporan Arus Kas, yaitu:Analisis pertumbuhan arus kas.Analisis arus kas untuk setiap komponen, meliputi:

Analisis arus kas dari aktivitas operasi.Analisis arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan.Analisis arus kas dari aktivitas pembiayaan.Analisis arus kas dari aktivitas nonanggaran.

Analisis Arus Kas Bebas.

Analisis Pertumbuhan Arus KasAnalisis pertumbuhan arus kas bermanfaat untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan kas dari masing masing aktivitas selama beberapa tahun. Pertumbuhan arus kas ini dapat digunakan untuk:

Menilai bagus tidaknya fundamental fiskal pemerintah daerah.Menilai, mengevaluasi, dan memproyeksikan arah kebijakan keuangan daerah.Memperbaiki manajemen arus kas di masa depan.

Ringkasa Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Sleman dan Analisis Pertumbuhan sebagai berikut:Arus Kas Bersih20102009PertumbuhanAktivitas operasi 63.538.650.576,6096.003.026.111,47-34%Aktivitas Investasi(99.502.060.920,81)(115.846.912.555,00)-14%Aktivitas pembiayaan(16.738.244.928,40)(29.938.244.928,40)-44%Aktivitas Non anggaran0.000.000Kenaikan/Penurunan Kas(52.711.156.272,61)(49.782.131.371,93)

Saldo Awal Kas164.125.626.539,66213.907.757.911,59

Saldo Akhir Kas111.947.483.939,22164.994.670.100,09

Arus kas operasi selama tahun 2009 dan 2010 bersaldo positif, menunjukkan tidak adanya kesulitan keuangan pemerintah daerah. Namun jika dilihat dari pertumbuhan nya justru negatif, yaitu -34%. Pada tahun 2010 terjadi penurunan arus kas operasi 32.464.375.534,87 dari tahun sebelumnya. Hal ini kurang bagus, sebab diharapkan pertumbuhan arus kas operasi positif yang berarti ada peningkatan dari tahun ke tahun, bukan justru sebalikknya menurun.

Arus kas investtasi yang bersaldo negative menunjukkan adanya pengeluaran kas untuk belanja modal yang lebih besar dibanding penerimaan kas dari penjualan aset tetap. Hal ini berarti pemda selama dua tahun tersebut aktif melakukan pembangunan fisik dalam investasi asset tetap yang ditandai dengan telah terjadi pengeluaran kas untuk belanja modal yang lebih besar dibandingkan penerimaan kas dari penjualan asset tetap.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan bersaldo negative baik untuk tahun 2010 maupun 2009. Pada tahun 2010 nilainya lebih besar dibandingkan tahun 2009. Hal ini mengindikasikan adanya kenaikan kinerja keuangan pada tahun 2010 dibanding tahun 2009. Arus kas pembiayaan yang bersaldo negatif menunjukkan bahwa pada tahun tersebuh pemerintah daerah telah menggunakan instrument pembiayaan penerimaan daerah yang lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran pembiayaan.Jika dilihat dari kenaikan /penurunan kas selama tahun 2009 dan 2010 terjadi penurunan kas. Hal ini kurang bagus bagi kesinambungan fiscal pemerintah daerah. Kenaikan jumlah penurunan kas menunjukkan penurunan kinerja keuangan, meskipun tidak bisa dikatakan terjadi kegagalan keuangan, tetapi hal itu perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan tahun berikutnya.

Analisis arus kas untuk setiap komponenAnalisis Arus Kas Dari Aktivitas OperasiArus kas dari aktivitas operasi merekam perjalanan keluar masuk kas untuk kegiatan operasional pemerintah daerah. Kas dari operasi (KDO) mengukur jumlah kas yang dihasilkan dan yang digunakan oleh pemerintah daerah sebagai konsekuensi dari dilakukannya aktivitas operasional rutin pemerintah daerah terkait dengan penyediaan pelayanan publik. Aktivitas operasi menggambarkan kegiatan keseharian (daily activity) pemerintah daerah yang hal itu sangan esensial bagi kelangsungan jalannya pemerintahan. Jika arus kas bersih dari aktivitas operasi ini bersaldo positif, maka hal itu mengindikasikan bahwa secara internal pemerintah daerah memiliki kemandirian dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional rutinnya. Tetapi apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi bersaldo negative, maka hal itu mengindikasikan diperlukannya suntikan dana dari luar yang diperlukannya suntikan dari luar yang diperlukan untuk menjaga kesinambungan operasi pemerintah daerah.Pemda Sleman arus kas operasi selama tahun 2009 sebesar 96.003.026.111,47 dan 2010 sebesar 63.538.650.576,60 yang bersaldo positif, hal ini menunjukkan tidak adanya kesulitan keuangan pemerintah daerah, serta memiliki kemandirian dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional rutinnya.

Analisis Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiArus kas dari aktivitas investasi (KDI) terkait dengan pengeluaran kas untuk memperoleh aset tetap baru atau penambahan kapasitas aset tetap lama serta penerimaan kas dari penjualan aset tetap lama. Pemerintah daerah melakukan aktivitas investasi untuk menjaga kesinambungan operasional rutin pemerintah daerah saat ini serta untuk meningkatkan kapasitas pemberian pelayanan publik dimasa depan.

Pemerintah daerah Sleman tahun 2010 arus kas bersih investasi (99.502.060.920,81) dan tahun 2009 (115.846.912.555,00), hal ini berarti terjadi penurunan arus kas investasi. Hal ini pemerintah daerah mengurangi belanja modal pada tahun 2010.

Analisis Arus Kas Dari Aktivitas PembiayaanArus kas dari aktivitas pembiayaan (KDP) menunjukkan arus kas yang terkait dengan struktur ekuitas pemerintah daerah, yaitu struktur ekuitas dana dan kewajiban. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi penerimaan kas yang berasal dari sumber pembiayaan internal maupun eksternal serta pengeluaran kas untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pokok pinjaman, serta pemberian pinjaman daerah. Penerimaan kas yang bersumber dari pembiayaan internal meliputi penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SiLPA) penggunaan data cadangan, penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan pengelolaannya (divetasi dan privatisasi perusahaan daerah), serta penerimaan kembali piutang; sedangkan pembiayaan eksternal berasal dari penerimaan pinjaman.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan yang bersaldo positif mengindikasikan adanya masalah keuangan di pemerintah daerah misalnya berupa defisit yang besar jumlahnya sehingga memaksa digunakannya sumber pembiayaan internal maupun eksternal. Sebaliknya arus kas dari pembiayaan yang bersaldo negative mengindikasikan adanya kesehatan keuangan daerah yang cukup baik, terjadi surplus dana sehingga kelebihan dana itu dimanfaatkan untuk menambah dana cadangan, melakukan investasi asset keuangan daerah dalam bentuk surat berharga dan penyertaan modal, melunasi pinjaman daerah, atau pemberian pinjaman daerah.Pemerintah daerah Sleman tahun 2009 menunjukkan (29.938.244.928,40) dan (16.738.244.928,40) pada tahun 2010 bersaldo negative mengindikasikan adanya kesehatan keuangan daerah yang cukup baik, terjadi surplus dana sehingga kelebihan dana itu dimanfaatkan untuk menambah dana cadangan, melakukan investasi asset keuangan daerah dalam bentuk surat berharga dan penyertaan modal, melunasi pinjaman daerah, atau pemberian pinjaman daerah.

Analisis Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)Arus Kas Bebas (AKB) adalah arus kas operasi dikurangi dengan pengeluaran kas untuk belanja modal yang terdapat pada aktivitas investasi. Arus Kas Bebas menunjukkan jumlah uang yang masih tersisa setelah pemerintah daerah menjalankan operasional pokoknya dan melakukan belanja modal dalam rangka menjaga kesinambungan pelayanan dan peningkatan kapasitas pelayanan. Arus Kas Bebas dapat dihitung sebagai berikut:

Arus Kas Bebas= Arus Kas bersih Aktivitas Operasi Arus Keluar Kas Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan (Belanja Modal)Arus Kas Bebas SlemanTahun 2009 dan 2010

20092010Naik/(turun)Kas dari Operasi96.003.026.111,4763.538.650.576,60( 32.464.375.534,87) Arus Keluar Kas Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan

115.846.912.55599.812.269.370,81(16.034.643.184,19)Arus Kas bebas(19.843.886.443,53)

(36.273.618.794,21)(16.429.732.350,68)

Pada prinsipnya semakin besar arus kas bebas, maka semakin baik bagi organisasi karena berarti tidak ada masalah likuiditas yang melilit organisasi, dari tabel di atas arus kas bebas bersaldo negative yang berarti kurang bagus kinerja keuangan keuangannya yang mengalami penurunan lebih besar di tahun 2010 dibandingkan tahun 2009. Hal ini menunjukkan jumlah uang yang masih tersisa negative atau nihil, setelah pemerintah daerah menjalankan operasional pokoknya dan melakukan belanja modal dalam rangka menjaga kesinambungan pelayanan dan peningkatan kapasitas pelayanannya

RINGKASANLaporan Arus Kas sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan pemerintah daerah untuk memperoleh gambaran tentang mutasi kas akibat dari aktivitas yang dilakukan pemerintah daerah. LAK juga berguna untuk menilai kinerja financial pemerintah daerah selama periode tersebut dan dapat menggunakannya untuk memprediksi kondisi keuangan di masa mendatang.Laporan Arus Kas meruapakan suatu bentuk laporan pendukung *suplemen) atas Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Laporan Realisasi Anggaran lebih sekadar menunjukkan tingkat kepatuhan anggaran, tetapi tidak secara spesifik menginformasikan aktivitas pemerintah daerah. Oleh karena itu, untuk melengkapi informasi Neraca dan Laporan Arus Kas agar lebih membantu bagi pengguna laporan dalam memahami dan menilai kinerja keuangan pemerintah daerah serta pembuatan keputusan maka diperlukan Laporan Arus Kas.Laporan Arus Kas dapat memberikan informasi tentang penyebab terjadinya surplus atau defisit anggaran, memprediksi kemampuan fiscal pemerintah daerah di masa datang, memprediksi kesinambungan fiscal pemerintah daerah dalam pemberian daerah dalam pemberian pelayanan publik (fiscal sustainability)Laporan Arus Kas relative sulit dimanipulasi karena mencerminkan kondisi obyektif kas, perubahan selama satu periode, arus masuk dan keluar kas yang sangat jelas yang dapat diuji kebenarannya dengan melihat neraca dan Laporan Realisasi Anggaran.