ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

122
ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN TAHUN 2020 Oleh DWI SEPTIARA 18.13101.10.01 PROGRAM PASCA SARJANA KESEHTAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG TAHUN 2020

Transcript of ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Page 1: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN

TAHUN 2020

Oleh

DWI SEPTIARA

18.13101.10.01

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHTAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

TAHUN 2020

Page 2: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN

TAHUN 2020

Tesis ini diajukan sebagai Salah satu syarat memperoleh gelar

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh

DWI SEPTIARA

18.13101.10.01

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHTAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

TAHUN 2020

Page 3: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

iii

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)

BINA HUSADA PALEMBANG

Tesis, Agustus 2020

Dwi Septiara

Analisis Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Taman Bacaan Tahun

2020

(xvii + 93 halaman + 10 tabel + 10 lampiran)

Setiap ibu hamil menghadapi risiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya

menurunkan tingkat kematian ibu ialah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai bersalin

melalui pelayanan ibu hamil sampai masa nifas. Asuhan Antenatal adalah pengawasan sebelum

persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim.

Pelaksanaan antenatal care dipengaruhi beberapa faktor, yaitu: faktor pemudah yang mencakup

pengetahuan, pendidikan, tingkat ekonomi, sikap, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya; faktor

pendukung mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau

sarana-sarana kesehatan; dan faktor pendorong mencakup sikap dan perilaku dari petugas

kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan

Antenatal Care (ANC). Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan

cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Taman Bacaan. Sampel pada penelitian ini

adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Taman Bacaan Palembang dengan jumlah 54 ibu

hamil trimester III.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara umur dengan kunjungan Antenatal

Care (ANC) (ρ=0,000). Ada hubungan antara pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) (ρ=0,019). Ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

(ρ=0,005). Ada hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

(ρ=0,000). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

(ρ=0,016). Ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) (ρ=0,020). Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

(ρ=0,008). Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan Antenatal

Care (ANC) adalah variabel jarak tempat tinggal dengan nilai koefisien regresi B= 21,966.

Disarankan Puskesmas secara operasional pelaksanaan program-program KIA antara lain

yaitu penyuluhan, pelayanan ANC, kelas ibu hamil, screening ibu hamil dan kunjungan rumah

dilaksanakan secara teratur sesuai jadwal sehingga pelayanan kesehatan ibu hamil merata ke

seluruh wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang, dengan demikian kesehatan ibu

hamil di dapat terpantau secara baik.

Kata Kunci : Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Hamil, Jarak Tempat

Tinggal, Dukungan Suami, Dukungan Petugas Dan

Pengetahuan, Pemeriksaan ANC

Daftar Pustaka : 30 (2014-2019)

Page 4: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

iv

ABSTRACT

BINA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCES

MAGISTER OF HEALTH STUDY PROGRAM

Thesis, August 2020

Dwi Septiara

Analysis of Antenatal Care Visits for Pregnant Women at the Taman Bacaan Public Health

Center in 2020

(xvii + 93 pages+ 10 tables + 10 attachments)

Every pregnant woman faces the risk of death, so one of the efforts to reduce the maternal

mortality rate is to improve the health status of pregnant women to give birth through services

for pregnant women until the postpartum period. Antenatal care is monitoring before childbirth

primarily aimed at the growth and development of the fetus in the uterus. The implementation of

antenatal care is influenced by several factors, namely: easy factors which include knowledge,

education, economic level, attitudes, beliefs, values and so on; supporting factors include the

physical environment, available or unavailability of health facilities or facilities; and driving

factors include the attitudes and behavior of health workers or other workers who are the

reference group for community behavior.

This study aims to determine the factors that affect the frequency of Antenatal Care (ANC)

visits. The research design used a quantitative design with a cross sectional approach. This

research was conducted at the Taman Bacaan Public Health Center. The sample in this study was

the third trimester pregnant women at the Taman Bacaan Palembang Health Center with a total

of 54 trimester III pregnant women.

The results of this study indicate that there is a relationship between age and Antenatal

Care (ANC) visits (ρ = 0.000). There is a relationship between education and Antenatal Care

(ANC) visits (ρ = 0.019). There is a relationship between work and Antenatal Care (ANC) visits

(ρ = 0.005). There is a relationship between residence distance and Antenatal Care (ANC) visits

(ρ = 0,000). There is a relationship between family support and Antenatal Care (ANC) visits (ρ =

0.016). There is a relationship between health care workers support and Antenatal Care (ANC)

visits (ρ = 0.020). There is a relationship between and Antenatal Care (ANC) visits (ρ = 0.008).

The variable which is more dominant influencing the frequency of Antenatal Care (ANC) visits

is the distance of residence variable with a regression coefficient value of B = 21,966.

It is recommended that the Puskesmas operationally implement MCH programs, including

counseling, ANC services, classes for pregnant women, screening for pregnant women and home

visits to be carried out regularly according to the schedule so that the health services for pregnant

women are evenly distributed throughout the work area of the Puskesmas Taman Bacaan

Palembang, thus health pregnant women can be well monitored

.

Key Words : Age, Education, Occupation, Pregnancy, Residence Distance,

Husband Support, Officer Support and Knowledge, ANC

Examination

References : 30 (2014-2019)

Page 5: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

v

Page 6: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

vi

Page 7: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

vii

Page 8: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

viii

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Dwi Septiara

Tampat, Tanggal Lahir : Rambai, 27 September 1994

Agama : Islam

Alamat : Ds. Rambai Kec. Pangkalan Lampam Kab. OKI

Status : Mahasiswa

No. Telp : 0821 8396 3549

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD Negri 1 Rambai

2. SMP Negri 1 Pangkalan Lampam

3. SMA Negri 1 Pampangan

4. Stikes Muhammadiyah Palembang

5. Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Page 9: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses

2. Siapa yang bersabar pasti akan beruntung

3. Kalau tidak bisa jadi orang pintar jadilah orang baik

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada

Allah SWT, tesis ini saya persembahkan

untuk :

1. Ibunda dan Ayahanda

2. Suamiku yang selalu menjadi

penyemangat

3. Almamater STIK Bina Husada

Page 10: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

x

UCAPAN DAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan

Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis penelitian yang berjudul “Analisis

Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020”. Tesis ini

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis untuk lulus pada Program S2

Kesehatan Masyarakat di STIK Bina Husada Palembang.

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada banyak sekali

kesulitan, hambatan yang ditemukan selama melakukan penelitian ini, namun atas segala

dukungan, bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak akhirnya penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Amar Muntaha, SKM.,M.Kes selaku Rektor STIK Bina Husada Palembang

2. Dr. Nani Sari Murni, SKM.,M.Kes selaku Ketua Prodi PPSKM STIK Bina Husada

Palembang

3. Dr. Dianita Ekawati, SKM.,M.Epid selaku Pembimbing I

4. Dr.dr. Chairil Zaman, M.Sc selaku pimpinan Pembimbing II

5. Prof. Dr. Supli Effendi Rahim selaku penguji I

6. Arie Wahyudi, ST, M.Kes selaku penguji II

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyusunan tesis ini, yang

tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu. Semoga segala bantuan dan dorongan

yang diberikan akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Dengan segala keterbatasan yang ada, semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Agustus 2020

Dwi Septiara

Page 11: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ................................................ ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

ABSTRACT........................................................................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v

PANITIA SIDANG UJIAN TESIS .................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR SKEMA ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1. Tujuan Umum .............................................................................. 5

2. Tujuan Khusus ............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 7

1. Ruang Lingkup Responden .......................................................... 7

2. Ruang Lingkup Waktu ................................................................. 7

3. Ruang Lingkup Tempat ............................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan ................................................................ 8

1. Pengertian Kehamilan ................................................................ 8

2. Tanda-tanda Kehamilan ............................................................. 8

3. Fisiologi Organ Reproduksi Wanita ........................................... 12

4. Usia Kehamilan ......................................................................... 13

5. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil ........................................................ 15

B. Asuhan Kehamilan (Antenatal) ........................................................ 21

1. Pengertian Antenatal Care .......................................................... 21

2. Tujuan Antenatal Care ............................................................... 22

3. Jadwal Periksa Antenatal Care ................................................... 23

C. Pengertian Covid 19 ........................................................................ 27

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC ...................... 28

1. Umur ......................................................................................... 28

Page 12: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xii

2. Pendidikan ................................................................................. 30

3. Pekerjaan ................................................................................... 31

4. Kecemasan................................................................................. 32

5. Dukungan Keluarga ................................................................... 35

E. Kerangka Teori ................................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 36

C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 36

1. Populasi Penelitian ..................................................................... 36

2. Sampel Penelitian ...................................................................... 36

D. Kerangka Konsep ............................................................................ 37

E. Hipotesis .......................................................................................... 38

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................... 39

1. Variabel Penelitian ..................................................................... 39

2. Definisi Operasional .................................................................. 39

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data........................................ 41

1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 41

2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 41

H. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ............................................... 41

1. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 41

2. Analisa Data .............................................................................. 42

I. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................................ 44

1. Inform consent (lembar persetujuan) .......................................... 44

2. Anonimity (tanpa nama) ............................................................ 44

3. Confidentally (kerahasiaan) ....................................................... 44

4. Protection From Discomfort ....................................................... 44

5. Persetujuan ................................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas .......................................................... 46

1. Sejarah Puskesmas ....................................................................... 46

2 Letak wilayah ............................................................................... 46

3 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Taman Bacaan ........................... 47

4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Taman Bacaan ............. 47

B. Analisis Data ................................................................................... 48

1. Analisis Univariat ...................................................................... 48

2. Analisis Bivariat ........................................................................ 50

3. Analisis Multivariat ................................................................... 58

C. Pembahasan ..................................................................................... 60

1. Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) ...... 60

2. Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) 62

3. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) 63

4. Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Kunjungan ................ 65

Antenatal Care (ANC) .............................................................. 66

Page 13: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xiii

5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan

Antenatal Care (ANC) .............................................................. 66

6. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan

Antenatal Care (ANC) .............................................................. 67

7. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

8. Analisis Multivariat ................................................................... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 73

B. Saran ............................................................................................... 74

1. Untuk Puskesmas Taman Bacaan Palembang ............................. 74

2. Untuk STIK Bina Husada Palembang ........................................ 74

3. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) 74

4. Untuk Peneliti Selanjutnya ......................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Usia Kehamilan .................................................................................... 13

Tabel 2.2 Pemberian Suntikan TT ........................................................................ 19

Tabel 2.3 Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil ............................................ 24

Tabel 2.4 Tabel Tinggi Fundus Uteri .................................................................... 25

Tabel 2.5 Tabel TFU Menurut Mc. Donald .......................................................... 25

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 38

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 .......................... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 .......................... 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 .......................... 49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ........................ 50

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ........................ 50

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan

Petugas Kesehatan di Puskesmas Taman Bacaan

Palembang Tahun 2020 ...................................................................... 51

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 .......................... 51

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kunjungan ANC

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ........................ 51

Tabel 4.9 Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ............................ 52

Page 15: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xv

Tabel 4.10 Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ........................ 53

Tabel 4.11 Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ........................ 54

Tabel 4.12 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan

Palembang Tahun 2020 ...................................................................... 55

Tabel 4.13 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 ............ 56

Tabel 4.14 Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan

Palembang Tahun 2020 ...................................................................... 57

Tabel 4.15 Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal

Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020 .... 57

Tabel 4.16 Variabel Independen yang Masuk Kandidat Model Multivariat ........... 59

Tabel 4.17 Hasil Akhir Regresi Logistik Berganda ............................................... 60

Page 16: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rentang Respon Kecemasan ............................................................. 32

Page 17: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xvii

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2.1 Kerangka Teori ................................................................................... 36

Skema 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 37

Page 18: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Informed Concent

2. Kuesioner

Page 19: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal juga dapat

berubah menjadi kehamilan patologis. Patologi pada kehamilan merupakan suatu gangguan

komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi hamil Risiko tinggi pada kehamilan

dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil

pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan. Ibu hamil yang mengalami gangguan

medis atau masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga

kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Walyani, 2016).

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan

kebidanan (maternal care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal (martelnal

mortality). Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian

seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berahirnya kehamilan oleh sebab

apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri

Kehamilan. (Saifuddin, 2016).

Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada

suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah satu

indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, AKI (yang

berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiranhidup.

Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara–negara tetangga di Kawasan

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Pada tahun 2017, ketika AKI di Indonesia

Page 20: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

2

mencapai 228, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000

kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-

sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018).

Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu

menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan

kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. SDKI tahun 2012 menunjukkan

peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran

hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran

hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015(Kemenkes RI, 2018).

Angka kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan data

Profil Kesehatan Tahun 2017 yaitu 155/100.000 KH, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

dan Kabupaten Empat Lawang merupakan daerah yang tertinggi dengan 16 kasus. Namun

bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya lebih tinggi yaitu 146/100.000 KH. Jumlah

kematian ibu di Provinsi Sumatera Selatan yang masih tinggi disebabkan karena deteksi dini

factor resiko oleh tenaga kesehatan kurang cermat, penanganan persalinan yang kurang

adekuat/tidak sesuai prosedur serta system rujukan tidak sesuai dengan prosedur jejaring

manual rujukan (Profil Dinkes Sumsel, 2018).

Jumlah kematian ibu tahun 2017 di Kota Palembang, berdasarkan laporan sebanyak 12

orang dari 29.235 kelahiran hidup. Penyebabnya yaitu perdarahan (41.7%), diikuti oleh

emboli paru (1 kasus), suspek syok kardiogenik (1 kasus), eklampsia (1 kasus), suspek TB (1

kasus), hipertensi dalam kehamilan (1 kasus), dan lainnya. Sedangkan target Millenium

Development Goal’s (MDG’s) tahun 2017 adalah 102/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota

Palembang, 2018).

Page 21: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

3

AKI ini bisa diturunkan dengan program dari kementrian kesehatan yang dikeluarkan

pada tahun 2012, yaitu Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Salah satunya

dengan cara melakukan Antenatal Care (ANC). Pelayan antenatal sendiri merupakan

perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum proses bersalin berlangsung

guna memfasilitasi hasil yang baik bagi ibu hamil maupun bayinya (Surya, et al., 2016).

Penilaiannya ANC sendiri dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4.

Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama

kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada

kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai

jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu

wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kemenkes RI, 2016). Penilaiannya ANC sendiri

dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan

jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan

cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun

(Kemenkes RI, 2016).

Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2014 sebesar 5,82%, pada tahun 2015 sebesar 4,9%, pada tahun 2016 sebesar 5 % dan

pada tahun 2017 sebesar 4,4%. Dari data tersebut dapat dilihat cakupan antenatal care yang

semakin menurun dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa semakin banyak ibu hamil yang

Page 22: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

4

melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal diteruskan hingga kunjungan keempat

pada trimester 3 sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan. Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4, harus

diupayakan pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai standard (Dinkes Sumsel, 2018).

Cakupan K1 untuk Kota Palembang Tahun 2017 sebesar 99.15% dan K4 sebesar

96.63%. Cakupan K1 terendah terdapat di Kecamatan Kalidoni (97.21%) dan tertinggi di

Kecamatan Bukit Kecil (99.73%). Sedangkan cakupan K4 tertinggi terdapat Kecamatan Bukit

Kecil (99.09%) dan terendah di Kecamatan Kalidoni (92.25%) (Dinkes Palembang, 2018).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Indah Rachmawati, Ratna Dewi

Puspitasari, Eka Cania (2018), tentang faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan Antenatal

Care (ANC) ibu hamil, didapatkan hasil faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan

ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC terbagi menjadi faktor predisposisi, faktor

pemungkin dan faktor penguat. Faktor predisposisi terdiri dari faktor usia, tingkat pendidikan,

pekerjaan, paritas, pengetahuan, dan sikap ibu hamil. Faktor pemungkin meliputi dari faktor

jarak tempat tinggal, penghasilan keluarga, serta sarana media informasi yang ada.

Sedangkan, yang termasuk faktor penguat adalah dukungan suami, dukungan keluarga, dan

sikap serta dukungan dari petugas kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti, Ayu. Hamzah, Asiah. & Amir, M.Y

(2017), tentang faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care pada ibu hamil di

Puskesmas Kampung Dalam, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan tentang

resiko tinggi kehamilan dengan sikap dalam pemerksaan antenatal care di Puskesmas Sungai

Raya Dalam. Penelitian yang dilakukan oleh Jepri Susanto, La Ode Ali Imran Ahmad dan

Cece Suriani (2018), tentang faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan Antenatal Care

Page 23: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

5

(ANC) kunjungan 1-kunjungan 4 (K1 – K4) pada ibu hamil di RSUD Kota Kendari,

didapatkan hasil ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan pemeriksaan

Antenatal care dengan analisis statistik Chi Square diperoleh nilai p value 0,07. Pvalue<α

sehingga hipotesis nol diterima. Pada variabel status pekerjaan diperoleh pvalue 0,50.

pvalue>α sehingga hipotesis nol diterima. Pada variabel dukungan keluarga diperoleh pvalue

atau nilai signifikansi adalah 0,3 dan α adalah 0,5. pvalue<α, sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis 1 diterima atau ada hubungan dukungan keluarga dengan pemeriksaan Antenatal

Care dan uji hubungan diperoleh nilai RØ = 0,12 dan variable kepercayaan diperoleh pvalue

atau nilai signifikasi adalah 0,62 dan α adalah 0,5. Pvalue>α, maka hipotesis nol diterima atau

tidak ada hubungan antara kepercayaan dengan pemeriksaan antenatal care.

Berdasarkan data rekam medik Puskesmas Taman Bacaan Palembang, jumlah cakupan

ANC pada tahun 2017 sebanyak 870 orang, pada tahun 2018 sebanyak 854 orang dan pada

periode bulan Januari-Juni Tahun 2020 menurun sebanyak sebanyak 236 orang. Hal ini

dikarenakan, sejak awal bulan Maret 2020 lalu, jumlah kunjungan ke Puskesmas Taman

Bacaan Palembang terjadi penurunan. Kondisi ini dimungkinkan akibat pandemi Covid-19,

dimana pasien mengalami penurunan hingga 60 hingga 70 persen. Kepala Puskesmas Taman

Bacaan Palembang mengatakan, terjadinya penurunan kunjungan ke puskesmas ini akibat

pandemi Covid 19. Kondisi ini bukan hanya terjadi pada pemeriksaan ibu hamil, namun pada

masyarakat yang hendak berobat juga.

Pentingnya kunjungan ANC ini belum menjadi prioritas utama bagi sebagian ibu hamil

terhadap kehamilannya di Indonesia. Untuk itu, beberapa peneliti telah melakukan penelitian

untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi kunjungan ANC ibu pada saat

hamil. Berdasarkan teori Green, dalam Notoatmodjo (2016) terdapat faktor predisposisi,

Page 24: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

6

faktor penguat, dan factor pemungkin yang dapat memengaruhi perilaku seseorang, termasuk

memengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC. Faktor predisposisi

meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dan sikap. Faktor pemungkin

meliputi jarak tempat tinggal, penghasilan keluarga dan media informasi. Faktor penguat

meliputi dukungan suami dan keluarga, serta dari petugas kesehatan yang ada.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC dimasa pandemik covid 19

di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa patologi pada kehamilan

merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi hamil

Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan, waktu hamil

muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan. Umumnya ukuran

yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternal care)

dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal (martelnal mortality). AKI ini bisa

diturunkan dengan program dari kementrian kesehatan, salah satunya dengan cara melakukan

Antenatal Care (ANC). Berdasarkan data rekam medik Puskesmas Taman Bacaan

Palembang, jumlah cakupan ANC pada periode bulan Januari-Juni Tahun 2020 menurun

sebanyak sebanyak 236 orang. Hal ini dikarenakan, sejak awal bulan Maret 2020 lalu, jumlah

kunjungan ke Puskesmas Taman Bacaan Palembang terjadi penurunan. Berdasarkan

permasalahan tersebut maka peneliti bermaksud untuk menganalisis analisis kunjungan

antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

Page 25: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

7

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya analisis kunjungan antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Taman

Bacaan Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi umur, pendidikan, pekerjaan, jarak tempat tinggal,

dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan pengetahuan di Puskesmas Taman

Bacaan Palembang Tahun 2020.

b. Diketahuinya kunjungan antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan

Tahun 2020.

c. Diketahuinya hubungan antara umur ibu dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

d. Diketahuinya hubungan antara pendidikan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

e. Diketahuinya hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

f. Diketahuinya hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan antenatal care

pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

g. Diketahuinya hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan antenatal

care pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

h. Diketahuinya hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan antenatal care

pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

Page 26: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

8

i. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

j. Diketahuinya variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan kunjungan

antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Taman Bacaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas kesehatan dalam

rangka meningkatkan upaya-upaya penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan

dalam masa kehamilan oleh petugas kesehatan.

2. Bagi Institusi Penelitian

Dapat dijadikan sebagai bahan pustaka di instasi pendidikan sehingga memberikan

pengetahuan bagi yang membaca apabila melakukan penelitian kembali.

3. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian

serta sebagai bahan penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah

khususnya kuliah Metode Penelitian.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Responden

Responden pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan

pemeriksaaan di Puskesmas Taman Bacaan Palembang.

2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2020

Page 27: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

9

3. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Taman Bacaan Palembang.

Page 28: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama sampai terakhir. Oleh

karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu individu yang tumbuh dan berkembang untuk

menyesuaikan diri, dengan adanya individu itu tubuh mengadakan perubahan, memberi

tempat, kesempatan dan jaminan untuk tumbuh dan berkembang sampai saatnya dilahirkan

(Prawirohardjo, 2016).

Kehamilan adalah periode yang dihitung dari hari pertama haidterakhir (HPHT)

hingga mulainya persalinan sejati, ini yang menandai awal periode antepartum. Periode

antepartum dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau

tiga bulanmenurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dariketentuan yang

mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40

minggu, 10 bulan, atau 9 bulansejak hari pertama haid terakhir (HPHT) (Varney, dkk,

2016).

Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita terdapat hasil

konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan merupakan suatu proses yang

alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017).

Page 29: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

9

2. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Pantikawati dan Saryono (2017), tanda-tanda kehamilan sebagai berikut.

a. Tanda yang Tidak Pasti (probable signs)/ Tanda Mungkin Kehamilan

1) Amenorhea

Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin

mengeluh terlambat haid, maka perkiraan bahwa dia hamil, meskipun keadaan

stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.

2) Mual dan muntah

Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai

muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering dikenal morning sickness

karena munculnya seringkali pagi hari.

3) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan

payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berproliferasi

karena pengaruh estrogen dan progesterone.

4) Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh

wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

5) Keluhan Kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena

desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.

Page 30: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

10

6) Konstipasi

Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga karena

perubahan pola makan.

7) Perubahan Berat Badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena nafsu

makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan

selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.

8) Perubahan Temperature Basal

Kenaikan temperature basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda

telah terjadinya kehamilan.

9) Perubahan Warna Kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman

pada dahi, punggung, hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita

dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah kehamilan 16 minggu.

10) Perubahan Payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolostrum,

biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.

11) Perubahan Pada Uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus

berubah menjadi lunak, bentuknya globular. Teraba balotement, tanda ini muncul

pada minggu ke 16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan

amnion cukup banyak.

Page 31: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

11

12) Tanda Piskacek’s

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat

dengan implantasi plasenta.

13) Perubahan-Perubahan Pada Serviks

a) Tanda Hegar

Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah

tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus malah

difleksikan. Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai

terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.

b) Tanda Goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual, serviks terasa lebih lunak.

Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.

c) Tanda Chadwick

Dinding vagina mengalami kongesti warna kebiru-biruan.

d) Tanda Mc Donald

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan

tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.

e) Terjadi Pembesaran Abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16, karena pada saat

ini uterus telah keluar dan rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.

f) Kontraksi Uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang,

tetapi tidak disertai rasa sakit.

Page 32: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

12

g) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.

b. Tanda Pasti Kehamilan

1) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18 pada orang

gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ dapat

didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12, melakukan auskultasi pada janin

bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti : bising tali pusat, bising

uterus dan nadi ibu. DJJ lambat kurang dari 120 per menit atau DJJ lebih dari 160

per menit menunjukan adanya gawat janin.

2) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah

minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu 24.

3) Ultrasonografi (USG)

Alat ini sangat penting dalam diagnosis kehamilan dan kelainan-kelainannya

karena gelombang suara sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya..

4) Rontgenografi

Gambaran tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-12 sampai 14.

5) Fetal Electro Cardiografi (ECG)

Dapat direkam pada minggu ke-12.

Page 33: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

13

6) Tes Laboratorium

Tes yang sering dipakai adalah test inhibisi koagulasi. Test ini bertujuan

mendeteksi adanya HCG dalam urin. Kepekaan test ini sangat bervariasi antara 500

sampai 1000 mU/ml urin. Dasar test ini adalah inhibisi (hambatan koagulasi oleh

anti HCG) (Pantikawati dan Saryono, 2017).

3. Fisiologi Organ Reproduksi Wanita

Fisiologi alat reproduksi wanita merupakan sistem yang kompleks. Pada saat

pubertas, umur sekitar 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang

mengeluarkan hormon estrogen dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama

yang disebut menarche. Pada usia 17-18 tahun, menstruasi sudah teratur dengan interval

28-30 hari yang berlangsung ± 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai pertanda

kematangan alat reproduksi wanita. Sejak saat itu, wanita memasuki masa reproduksi aktif

sampai mencapai berhenti menstruasi ±50 tahun (Dewi, 2018).

4. Usia Kehamilan

Usia kehamilan dibagi menjadi satuan minggu dan terbagi dalam tiga trimester,

yaitu:

Tabel 2.1

Usia Kehamilan

No Kehamilan Usia Kehamilan

1. Kehamilan trimester pertama 0 – 13 minggu

2. Kehamilan trimester kedua 14 – 27 minggu

3. Kehamilan trimester ketiga 28 – 40 minggu

Sumber : Sulistyawati, 2016

Menurut Pantikawati dan Saryono (2017), menentukan usia kehamilan bisa

dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah sebagai berikut.

Page 34: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

14

a. Rumus Naegele

Rumus Naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC

Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus

28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. caranya yaitu tanggal hari pertama

menstruasi terakhir (HPM) ditambah 7 dan bulan dikurangi 3.

b. Berdasarkan tinggi fundus uteri

Secara tradisional perkiraan tinggi funclus dilakukan dengan palpasi fundus dan

membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain sinifisis pubis, umbilicus, atau

prosesus xifoideus. Cara tersebut dilakukan dengan tanpa memperhìtungkan ukuran

tubuh ibu. Sebaik-baiknya pemeriksaan (perkiraan) tersebut, hasilnya masih kasar dan

dilaporkan hasilnya bervariasi.

Penting untuk diketahui bahwa pita ukur yang digunakan hendaknya terbuat dan

bahan yang tidak bisa mengendur (seperti yang digunakan para penjahit). Kandung

kemih hendaknya kosong. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan ujung dan pita

ukur pada tepi atas simfisis pubis dan dengan tepat menjaga pita ukur menempel pada

dinding abdomen diukur jaraknya ke bagian atas fundus uteri. Ukuran ini biasanya

sesuai dengan umur kehamilan dalam minggu setelah umur kehamilan 24 minggu.

Namun demikian bisa terjadi beberapa variasi (± 1-2 cm), bila deviasi lebih dari

1-2 cm dan umur gestasi kemungkinan terjadi kehamilan kembar atau polibidramnion

dan bila deviasi lebih kecil berarti ada gangguan pertumbuhan janin.

Page 35: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

15

c. Berdasarkan Palpasi Abdominal

1) Rumus Bertholomew

Antara simflsis pubis dan pusat dibagi dalam 4 bagian yang sama maka tiap

bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Pada saat fundus uteri teraba tepat teraba

di simfisis umur kehamilan adalah 2 bulan (8 minggu). Antara pusat sampai prosesus

xifoideus juga dibagi dalam 4 bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan.

Perlu diperhatikan bulan ke 10 (40 minggu) tinggi fundus uteri kurang lebih sama

dengan bulan ke-8 (32 minggu) pada saat itu kepala sudah masuk panggul.

2) Rumus Mc. Donald

Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7

memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetric dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7

memberikan umur kehamilan dalam minggu.

d. Quickening (persepsi gerakan janin pertama)

Gerakan janin pertama biasanya dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu

(primigravida) atau 16 minggu (multigravida).

e. Ultrasonografi

Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara:

1) Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (OS = Gestational Sac) untuk

kehamilan 6-12 minggu.

2) Dengan mengukur jarak kepala-bokong (GRI = Grown Rump Length) untuk umur

kehamilan 7-14 minggu.

3) Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dan 12 minggu.

Page 36: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

16

5. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

Menurut Sulistyawati (2016), kebutuhan fisik ibu hamil, diantaranya sebagai berikut.

a. Diet Makanan

Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi

dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca-persalinan,

sepsis puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan

pemenuhan makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre-eklampsi, janin

terlalu besar, dan sebagainya. Hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah

cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada pedoman

umum gizi seimbang bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat melakukan

pemantauan terbadap kenaikan berat badan salama kehamilan.

b. Kebutuhan Energi

Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk

meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini

bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada

trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-

organ penting janin dan jumlah tambahan energi ini harus meningkat pada trimester II

dan III untuk pertumbuhan janin.

c. Obat-obatan

Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar

berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari.

Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada

pencegahan dan perawatan saja.

Page 37: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

17

d. Lingkungan yang Bersih

Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman

adalah adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat

toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi.

e. Senam Hamil

Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan

bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak.

f. Pakaian

Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap

kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa

aspek kenyamanan dalam berpakaian.

g. Istirahat dan Rekreasi

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada

perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami

kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil.

h. Kebersihan Tubuh

Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan system

metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat.

i. Perawatan Payudara

Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut

kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut.

Page 38: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

18

1) Hindari pem/akaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan

busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara.

2) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.

3) Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi.

Bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.

4) Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dan payudara, berarti

produksi ASI sudah dimulai.

j. Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah

konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh

hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot

usus.

k. Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat

penyakit seperti berikut ini.

1) Sering abortus dan kelahiran prematur.

2) Perdarahan per vaginam.

3) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.

4) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin

intrauteri.

l. Sikap Tubuh yang Baik (Body Mechanic)

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan

penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas

Page 39: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

19

adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke

belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.

m. Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit

yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah

Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu

hamil harus terlebih dulu ditentukan status kekebalan/ imunisasinya. Bumil yang belum

pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya TO, jika telah mendapatkan 2 dosis

dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh

imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT

yang ke-3 (interval minimal 6 bulan dan dosis ke-2) maka statusnya T3, status T4

didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1 tahun dafi dosis ke-3) dan

status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dan dosis ke-

4).

Tabel 2.2

Pemberian Suntikan TT

Status Jenis

Suntikan TT Interval Waktu

Lama

Perlindungan

Persentase

Perlindungan

T0

Belum pernah

mendapatkan

suntikan TT

T1 TT1 80

T2

TT2

4 minggu dari

TT1

3 tahun

95

T3

TT3

6 minggu dari

TT2

5 tahun

99

T4

TT4

Minimal 1 tahun

dari TT3

10 tahun

99

T5 TT5

3 tahun dari TT4 Seumur hidup

Sumber : Sulistyawati, 2016

Page 40: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

20

n. Persiapan Persalinan

Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu dan

keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya. Ini dimaksudkan agar

jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari han perkiraan,

semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa hal yang harus dipersiapkan

untuk persalinan adalah sebagai berikut.

1) Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan.

2) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu

komplikasi yang membutuhkan rujukan.

3) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya.

4) Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan dan tempat

kerja, Kartu Sehat, dan lain-lain).

5) Pembagian peran ketika ibu berada di RS (ibu dan mertua, yang menjaga anak

lainnya-jika bukan persalinan yang pertama).

o. Memantau Kesejahteraan Bayi

Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus-menerus agar

jika ada gangguan janin dalam kandungan akan dapat segera terdeteksi dan ditangani.

Salah satu indikator kesejahteraan janin yang dapat dipantau sendiri oleh ibu adalah

gerakannya dalam 24 jam.

p. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang

semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses

Page 41: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

21

adaptasi tersebut tidak jarang ibu alcan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal

itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.

q. Kunjungan Ulang

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan minimal selama

hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada

trimester III. Namun sebaiknya kunjungan tersebut rutm dilakukan setiap bulan agar

dapat segera terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi kehamilan.

r. Pekerjaan

Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh

terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita

hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan

dalam kehamilan.

s. Tanda Bahaya Kehamilan

Selama kehamilan beberapa tanda bahaya yang dialami dapat dijadikan sebagai

data dalam deteksi dini komplikasi akibat kehamilan. Jika pasien mengalami tanda-

tanda bahaya ini maka sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan

tindakan antisipasi untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan janin. Beberapa tanda

bahaya yang penting untuk disampaikan kepada pasien dan keluarga adalah sebagai

berikut.

1) Perdarahan per vagina.

2) Sakit kepala hebat.

3) Masalah penglihatan.

4) Bengkak pada muka atau tangan.

Page 42: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

22

5) Nyeri abdomen yang hebat.

6) Bayi kurang bergerak seperti biasa.

B. Asuhan Kehamilan (Antenatal)

1. Pengertian Antenatal Care

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter

sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC.

Pada setiap kunjungan ANC, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai

kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis

kehamilan serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifuddin, 2016).

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah adalah kunjungan ibu hamil yang pertama

kali pada masa kehamilan. Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga

kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung. Sedangkan K4 adalah kontak

ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai dengan standar (Hamidah, 2016).

2. Tujuan Antenatal Care

Menurut Manuaba (2016) tujuan ANC yaitu :

a. Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan,

persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b. Tujuan Khusus

1) Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam

kehamilan, persalinan dan nifas, misal pada kehamilan adanya hiperemisis

Page 43: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

23

gravidarum yaitu muntah berlebihan yang dapat membahayakan ibu hamil karena

keluarnya cairan dan berkurangnya masukan nutrisi karena mual muntah.

2) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin,

misal adanya penyakit hipertensi yang menyertai kehamilan.

3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari berkaitan dengan

kehamilan, nifas, laktasi dan keluarga berencana.

5) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

tumbuh kembang secara normal.

Menurut Prawirohardjo (2016), bahwa manfaat pelayanan ANC untuk:

a. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang

mungkin terjadi.

b. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik

yang bersifat medis, bedah atau obstetrik.

c. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan

memberikan pendidikan, supleman dan imunisasi.

d. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa nifas yang normal,

serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan sosial.

3. Jadwal Periksa Antenatal Care

Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada

masa kehamilan. Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar

selama satu periode kehamilan berlangsung. Sedangkan K4 adalah kontak ibu hamil

Page 44: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

24

dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai dengan standar (Hamidah, 2016).

Menurut Saifuddin (2016), kunjungan ANC untuk pemantauan dan pengawasan

kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai

berikut :

a. Kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan

b. Kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan

c. Kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali

kunjungan.

Menurut Saifuddin (2016), jadwal kunjungan diatas dilakukan sesuai dengan kriteria

kunjungan sebagai berikut :

a. Kunjungan I (umur kehamilan 0-16 minggu)

1) Penapisan dan pengobatan anemia

2) Perencanan persalinan

3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya.

b. Kunjungan II (24-28 minggu) dan III (32 minggu)

1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan

2) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan

3) Mengulang perencanaan persalinan

c. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)

1) Sama seperti kunjungan II dan III

2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

3) Memantapkan rencana persalinan

Page 45: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

25

4) Mengenali tanda-tanda persalinan

Dalam melaksanakan pelayanan ANC ada sepuluh standar pelayanan yang harus

dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau

asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Kemenkes RI, 2018) :

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Pengukuran ini dilakukan untuk memantau perkembangan tubuh ibu hamil. Hasil ukur

juga dapat dipergunakan sebagai acuan apabila terjadi sesuatu pada kehamilan, seperti

bengkak kehamilan kembar, hingga kehamilan dengan obesitas.

Tabel 2.3

Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil

Kategori IMT Rekomendasi(kg)

Rendah <19,8 12,5-18

Normal 19,8-26 11,5-16

Tinggi 26-29 7-11,5

Obesitas >29 ≥ 7

Gemelia - 16-20,5

Sumber : Sarwono, 2016

b. Pemeriksaan tekanan darah

Selama pemeriksaan antenatal, pengukuran tekanan darah atau tensi selalu

dilakukan secara rutin. Tekanan darah yang normal berada di angka 110/80 – 140/90

mmHg. Bila lebih dari 140/90 mmHg, gangguan kehamilan seperti pre-eklampsia dan

eklampsia bisa mengancam kehamilan Anda karena tekanan darah tinggi (hipertensi)

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

Pengukuran ini merupakan satu cara untuk mendeteksi dini adanya kekurangan

gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi ke janin akan berkurang dan

mengakibatkan pertumbuhan terhambat juga potensi bayi lahir dengan berat rendah.

Cara pengukuran ini dilakukan dengan pita ukur mengukur jarak pangkal bahu ke ujung

Page 46: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

26

siku, dan lingkar legan atas (LILA). Idealnya, ukuran lingkar lengan atas harus lebih

dari 23,5 cm.

d. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

Tujuan pemeriksaan puncak rahim adalah untuk menentukan usia kehamilan.

Tinggi puncak rahim dalam sentimeter (cm) akan disesuaikan dengan minggu usia

kehamilan. Pengukuran normal diharapkan sesuai dengan tabel ukuran fundus uteri

sesuai usia kehamilan dan toleransi perbedaan ukuran ialah 1-2 cm.

Tabel 2.4

Tabel Tinggi Fundus Uteri

No Tinggi fundus uteri (cm) Umur kehamilan (minggu)

1 12 cm 12

2 16 cm 16

3 20 cm 20

4 24 cm 24

5 28 cm 28

6 32 cm 32

7 36 cm 36

8 40 cm 40

Sumber : Kemenkes RI, 2018

Tabel 2.5

Tabel TFU Menurut Mc. Donald

No Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri

1 22-28 mg 24-25 cm diatas sympisis

2 28 mg 26,7 cm diatas sympisis

3 30 mg 29,5-30 cm diatas sympis

4 32 mg 29,5-30 cm diatas sympis

5 34 mg 31 cm diatas sympis

6 36 mg 32 cm diatas sympis

7 38 mg 33 cm diatas sympis

8 40 mg 37,7 cm diatas sympis

Sumber : Sumber : Kemenkes RI, 2018

Page 47: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

27

c. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi , dan

menghindarkan faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan oleh hipoksia,

gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi. Pemeriksaan denyut jantung sendiri

biasanya dapat dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu.

d. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila

diperlukan.

Pemberian imunisasi harus didahului dengan skrining untuk mengetahui dosis dan

status imunisasi tetanus toksoid yang telah Anda peroleh sebelumnya. Pemberian

imunisasi TT cukup efektif apabila dilakukan minimal 2 kali dengan jarak 4 minggu.

e. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

Pada umumnya, zat besi yang akan diberikan berjumlah minimal 90 tablet dan

maksimal satu tablet setiap hari selama kehamilan. Hindari meminum tablet zat besi

dengan kopi atau teh agar tidak mengganggu penyerapan.

f. Test laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin, golongan

darah dan rhesus, tes HIV juga penyakit menular seksual lainnya, dan rapid test untuk

malaria. Penanganan lebih baik tentu sangat bermanfaat bagi proses kehamilan.Tes

HIV, Hepatitis C maupun B, serta HPV, bagi pasangan pranikah sangat penting untuk

mencegah terjadinya penularan atau penyebaran virus tersebut. Tes yang dilakukan

meliputi anti-HIV, HbsAG, dan anti-HbsAg, anti-HCV, HPV DNA (yang lebih penting

untuk wanita).

Page 48: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

28

g. Tatalaksana kasus

Anda berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki tenaga kesehatan

yang kompeten, serta perlengkapan yang memadai untuk penanganan lebih lanjut di

rumah sakit rujukan. Apabila terjadi sesuatu hal yang dapat membahayakan kehamilan,

Anda akan menerima penawaran untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus.

h. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.

Temu wicara dilakukan setiap kali kunjungan. Biasanya, bisa berupa konsultasi,

persiapan rujukan dan anamnesa yang meliputi informasi biodata, riwayat menstruasi,

kesehatan, kehamilan, persalinan, nifas, dan lain-lain.Temu wicara atau konsultasi dapat

membantu Anda untuk menentukan pilihan yang tepat dalam perencanaan, pencegahan

komplikasi, dan juga persalinan. Pelayanan ini juga diperlukan untuk menyepakati

segala rencana kelahiran, rujukan, mendapatkan bimbingan soal mempersiapkan asuhan

bayi, serta anjuran pemakaian KB pasca melahirkan.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC

1. Umur

Istilah umur diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan

waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat

perkembangan anatomis dan fisiologik sama. Umur yaitu usia individu yang terhitung

mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.

Pembagian umur menurut, dari sudut kematian maternal usia reproduksi dibagi dalam

(Manuaba, 2016)

Page 49: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

29

a. Dibawah 20 tahun masa menunda kehamilan

c. Usia 20–35 tahun, masa mengatur keseburan atau aman untuk hamil dan bersalin.

d. Usia lebih dari 35 tahun, masa mengakhiri kehamilan

Menurut Kemenkes RI (2016) dari sudut faktor resiko umur ibu hamil dibagi dalam:

a. Reproduksi tidak sehat yaitu usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.

b. Reproduksi sehat yaitu usia 20 sampai 35 tahun.

Umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal dan berkaitan dengan kondisi

kehamilan, persalinan dan nifas serta cara mengasuh dan menyusui bayinya. Ibu yang

berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum siap dalam hal jasmani dan

sosial dalam menghadapi kehamilan, persalínan serta dalam membina bayi yang dilahirkan

(Kemenkes RI, 2016).

Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun, menurut Hurlock (2014) disebut sebagai

“masa dewasa” dan disebut juga masa reproduksi di mana pada masa ini diharapkan orang

telah mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan tenang secara

emosional, terutama dalarn menghadapi kehamilan, persalinan, nifas dan merawat bayinya

nanti.

Pada primipara dengan usia 35 tahun ke atas dimana produksi hormon relatif

berkurang, mengakibatkan proses laktasi menurun, sedangkan pada usia remaja 12-19

tahun harus dikaji pula secara teliti karena perkembangan fisik, psikologis maupun

sosialnya belum siap yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis dan dapat

mempengaruhi dalam kehamilan. Semakin meningkat umur maka presentase

berpengetahuan semakin baik karena disebabkan oleh akses informasi, wawasan dan

mobilitas yang masih rendah. Semakin meningkatnya umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja akan lebih matang (Hurlock, 2014).

Page 50: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

30

2. Pendidikan

Pendidikan formal dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah jalur pendidikan yang

terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Pendidikan formal yaitu kegiatan belajar yang disengaja, baik oleh

warga belajar maupun pembelajarnya didalam suatu latar yang distruktur sekolah. Ciri

pendidikan formal yaitu merupakan sistem persekolahan, berstruktur, berjenjang,

penyelenggaraannya disengaja. Jenjang pendidikan formal terdiri atas sebagai berikut

(Suprijanto, 2016).

a. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah, meliputi : TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar) atau MI

(Madrasah Ibtidaiyah), SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau MTs (Madrasah

Tsanawiyah), dan bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas

pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, berbentuk SMU

(Sekolah Menengah Umum) atau MA (Madrasah Aliyah), SMK (Sekolah Menengah

Kejuruan), MAK (Madrasah Aliyah Kejuruan), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan

sistem terbuka, dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau

universitas.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan

orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

Page 51: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

31

untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta

dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2016).

Tingkat pendidikan yang tinggi berkaitan dengan pemahaman mengenai masalah

kesehatan dan kehamilan yang mempengaruhi sikap terhadap kehamilan maupun dalam

pemenuhan gizi selama kehamilan. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil

dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan. Pendidikan yang tinggi maka pengetahuan

yang dimiliki akan semakin baik dan mempengaruhi seseorang dalam menerapkannya

terhadap pelaksanaan pemanfaatan antenatal care (Wawan dan Dewi, 2016).

4. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan aktifitas utama yang dilakukan oleh manusia dan merupakan

suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang, dan sering dianggap

sinonim dari profesi. Perempuan yang bekerja lebih memanfatkan pelayanan antenatal care

dibandingkan ibu rumah tangga dan ibu yang tidak bekerja.Wanita yang bekerja cenderung

memulai antenatal care lebih awal. Wanita yang bekerja di luar rumah selama kehamilan

secara signifikan berhubungan terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan (Wawan dan

Dewi, 2016).

5. Jarak Tempat Tinggal

Akses ke fasilitas kesehatan memengaruhi motivasi ibu dalam melakukan kunjungan

ANC. Kurang tersebar atau tidak adanya fasilitas kesehatan di tempat tinggal ibu hamil

membuat merekasulit memeriksakan kehamilannya. Tidak adanya transportasi untuk

Page 52: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

32

menjangkau fasilitas kesehatan juga mempengaruhi kepatuhan ibu hamil. Wanita yang

tidak menggunakan transportasi dan harus berjalan kaki untuk menuju ke tempat pelayanan

kesehatan kebanyakan memiliki jumlah kunjungan ANC kurang dari 4 kali (Bustan, 2016).

Akses berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis,

sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa. Akses umumnya diukur dengan

jarak tempuh (waktu bepergian) ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dalam suatu

masyarakat. Faktor demografi sangat kuat hubungannya dengan kunjungan ke pelayanan

kesehatan umum. Penduduk yang hidup di daerah terpencil maupun di daerah pedesaan

merasakan bahwa tidak mempunyai akses yang bervariasi dari penyedia pelayanan yang

kompeten yang diberikan pada penghuninya. Jarak merupakan alasan terkuat penduduk

dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan karena jarak merupakan tambahan beban bagi

pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kesulitan transport merupakan hal yang tidak dapat

ditolerir (Hatta GR, 2016).

Sulitnya pelayanan kesehatan yang dicapai secara fisik menentukan permintaan

terhadap pelayanan kesehatan. Jarak fisik adalah jarak antara tempat tinggal responden

dengan puskesmas hal ini juga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

memanfaatkan pelayanan kesehatan. Makin besar jumlah kunjungan ke pusat pelayanan

tersebut. Begitu pula sebaliknya makin jauh rumah dari pusat pelayanan kesehatan, maka

kecil pula jumlah kunjungan kepusat pelayanan kesehatan. Tingkat pendapatan yang

memadai akan memberikan kemungkinan- kemungkinan yang lebih besar untuk datang

kepasilitas kesehatan, memeriksakan diri, serta mengambil obat. Hal ini dapat dihubungkan

dengan biaya transport yang dimiliki. Jadi dari tingkat pendapatan yang memadai dapat

Page 53: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

33

diharapkan penderita akan berobat secara teratur walaupun jarak ketempat pelayanan

kesehatan jauh (Arsyad, 2016).

Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau

keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan), pengangkutan barang dan

penumpang. Oleh karena itu jarak tidak hanya dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di

udara yang mudah diukur pada peta (dengan memperhatikan skala peta), tetapi dapat pula

dinyatakan sebagai jarak tempuh baik yang dikaitkan dengan waktu perjalanan yang

diperlukan maupun satuan biaya angkutan.

Maryamah (2016) membagi jarak menjadi tiga kriteria yaitu jarak 100-400 meter

termasuk dekat, jarak 401-800 meter termasuk sedang, jarak 801-1000 meter termasuk

jauh. Menurut Hang Kueng dalam Kartika (2018) waktu tempuh dengan jalan kaki atau

menggunakan kendaraan dikatakan dekat apabila waktuh tempuh ≤15 menit dan dikatakan

jauh apabila waktu tempuh >15 menit.

6. Dukungan Keluarga

Pengertian dari dukungan adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan,

yang nyata atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek

didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya atau

dukungan adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan,

menghargai dan menyayangi kita (Kuntjoro, 2016).

Respon suami terhadap kehamilan istri yang dapat menyebabkan adanya ketenangan

batin dan perasaan senang dalam diri istri. Peran pasangan dalam kehamilan dapat sebagai

orang yang memberi asuhan, sebagai orang yang menanggapi terhadap perasaan rentan

Page 54: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

34

wanita hamil, baik aspek biologis maupun dalam hubunganya dengan ibunya sendiri

(Dagun, 2016).

Dukungan dan peran serta keluarga selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu

hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI.

Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri,

sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan.

Keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat

ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa kehamilan.

Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain mengajak istri jalan-jalan ringan,

menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat masalah dalam

berkomunikasi (Dagun, 2016).

7. Dukungan Petugas Kesehatan

Peran tenaga kesehatan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan

memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat

menghadapi kehamilanya dan perubahan yang dirasakanya adalah sesuatu yang normal.

Tenaga kesehatan harus bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan klien

agar terjalin hubungan yang terbuka antara petugas kesehatan dengan klien (Kusmiyati,

2018).

Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan ANC adalah dokter

spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat. Bidan dengan dasar keilmuan yang

dimilikinya dapat melakukan tugasnya secara mandiri atau kelompok dalam bidang

kesehatan untuk kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga. Pelayanan yang diberikan dalam

kunjungan ANC dengan standar 10 T, yaitu : Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,

Tekanan darah, Tentukan / nilai status gizi (ukur LiLA), Tinggi fundus uterus, Tentukan

Page 55: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

35

presentasi janin dan denyut jantung janin, Tetanus toxoid, Tablet besi, Tes laboratorium

(Rutin dan Khusus), Tatalaksana kasus, Temu wicara atau Konseling (termasuk P4K, KB

pascasalin, Tempat pelayanan antenatal care, Tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda

persalinan, nasehat untuk ibu selama hamil, dan lain-lain). Cakupan K1 ANC

memperlihatkan akses pelayanan kesehatan dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam

memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, dan cakupan K4 ANC memperlihatkan

kinerja persentase ibu hamil mendapat pelayanan ANC (Kemenkes RI, 2016).

7. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt

behaviour). Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2016).

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

Page 56: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

36

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus

statistik dalam perhitungan- perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah

kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih

ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletak kan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan

Page 57: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

37

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan

formulasi-formulasj yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat

meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu maten atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu

kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dan subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2016).

Dalam membuat kategori tingkat pengetahuan bisa juga dikelompokkan menjadi dua

kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai berikut (Budiman dan

Riyanto, 2016).

a. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 50%.

b. Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya ≤ 50%.

Namun, jika yang diteliti respondennya petugas kesehatan, maka persentasenya akan

berbeda (Budiman dan Riyanto, 2016).

a. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 75%.

b. Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya ≤ 75%.

Page 58: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

38

D. Kerangka Teori

Skema 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Manuaba (2016), Sulistyawti (2016) dan Notoatmodjo (2016).

Faktor Internal

Pendidikan

Pekerjaan Umur

Paritas

Jarak tempat tinggal

Pengetahuan

Faktor Eksternal

Faktor Lingkungan

Sosial Budaya Dukungan Keluarga

Dukungan Petugas

Jadwal ANC : Satu kali pada trimester I

(usia kehamilan 0-13

minggu). Satu kali pada trimester II

(usia kehamilan 14-27

minggu). Dua kali pada trimester III

(usia kehamilan 28-40

minggu).

Tujuan :

Mengenali dan menangani penyakit

dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

Mengenali dan mengobati penyakit-

penyakit

Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

Memberikan nasehat-nasehat tentang

kehamilan, nifas, laktasi dan keluarga berencana.

Mempersiapkan peran ibu dan

keluarga

Pelaksanaan Pelayanan :

Tenaga medis :

Dokter Umum Dokter spesialis obstetri dan

ginekologi

Tenaga perawatan : Bidan

Perawat

Kunjungan ANC

Page 59: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif survey analitik dengan

pendekatan desain cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara hubungan dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dillakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan

(Notoatmodjo, 2016).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli 2020 s/d Agustus 2020 di Puskesmas Taman

Bacaan Palembang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi yang diteliti oleh peneliti adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas

Taman Bacaan Palembang dengan jumlah 54 ibu hamil trimester III.

2. Sampel Penelitian

Sampel Pada penelitian ini penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas

Taman Bacaan Palembang dengan jumlah 54 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling sehingga dari populasi

didapatakan 54 ibu hamil yang memenuhi kriteria. Adapun kriteria sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Page 60: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

37

a. Kriteria insklusi

1) Catatan rekam medik sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti

2) Ibu hamil trimester III

b. Kriteria Ekslusi

1) Catatan rekam medik yang tidak lengkap

2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan antara konsep satu terhadap konsep lainnya,

dimulai dari masalah yang diteliti sampai mengeneralisasikan suatu pengertian. Kerangka

konsep diatas terbatas pada variabel yang akan diteliti, yaitu variabel bebas atau variabel

independen ter diri dari enam variabel yakni umur, pendidikan, pekerjaan, hamil, jarak tempat

tinggal, dukungan suami, dukungan petugas dan pengetahuan. Variabel terkait atau dependen

yakni pemeriksaan ANC. Dari uraian diatas maka kerangka konsep yang akan digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Skema 3.1

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Sumber : Dwi Septiara, STIK Bina Husada, 2020

- Umur

- Pendidikan

- Pekerjaan

- Jarak tempat tinggal

- Dukungan keluarga

- Dukungan petugas

Pengetahuan

Kunjungan ANC

Page 61: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

38

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara,

yang kebenaranya akan dibuktikan dalam penelitain tersebut.

Ha : 1. Ada hubungan antara umur ibu dengan kunjungan antenatal care pada ibu hamil

di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

2. Ada hubungan antara pendidikan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

3. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

4. Ada hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan antenatal care

pada ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

5. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan antenatal care pada

ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

6. Ada hubungan antara dukungan petugas dengan kunjungan antenatal care pada

ibu hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

7. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan antenatal care pada ibu

hamil di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2020.

Page 62: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

39

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel X dalam penelitian ini adalah umur,

pendidikan, pekerjaan, hamil, jarak tempat tinggal, dukungan suami, dukungan petugas

dan pengetahuan.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel Y dalam penelitian ini adalah pemeriksaan ANC

pada masa pandemic covid 19.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel–variabel yang diamati oleh peneliti (Notoatmodjo, 2016).

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

Kunjungan

ANC

Realisasi yang di

lakukan ibu untuk

memeriksakan

kehamilannya ke

tenaga kesehatan

dimasa pandemic

covid 19.

Wawancara Kuesioner 1. Baik, jika minimal

1 kali kunjungan

Trimester I, 1 kali

kanjungan trimester

II, 2 kali kunjungan

trimester III.

2. Kurang Baik, jika

kurang dari 1 kali

kunjungan Trimester

I, 1 kali kanjungan

trimester II, 2 kali

kunjungan trimester

III

(Sulistyawti, 2016)

Ordinal

Umur

Usia ibu yang

terhitung mulai

saat dilahirkan

sampai saat

Wawancara Kuesioner 1. Reproduksi tidak

sehat, jika usia ibu

<20 tahun dan > 35

tahun.

Ordinal

Page 63: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

40

penelitian 2. Reproduksi sehat,

jika usia ibu 20-35

tahun.

(Kemenkes RI, 2016).

Pendidikan Pendidikan ibu

diukur dari

pendidikan formal

tertinggi yang

ditamatkan oleh

ibu.

Wawancara Kuesioner 1. Pendidikan Tinggi,

jika pendidikan

terakhir ibu ≥SMA

2. Pendidikan rendah,

jika pendidikan

terakhir ibu <SMA.

(Suprijanto,2016)

Ordinal

Pekerjaan Aktivitas yang

dilakukan oleh

ibu untuk

memperoleh

upah, dapat

dilakukan di

rumah atau di luar

rumah.

Wawancara Kuesioner 1. Bekerja, bila ibu

melakukan kegiatan

yang dapat

menghasilkan uang.

2. Tidak bekerja, bila

ibu melakukan

pekerjaan yang tidak

menghasilkan uang.

(Wawan dan Dewi,

2016)

Nominal

Jarak tempat

tinggal

lama waktu untuk

mencapai tempat

pelayanan

kesehatan dari

tempat tinggal ibu

Wawancara Kuesioner 1. Dekat, jika jarak

≤15 menit.

2. Jauh, jika jarak >15

menit.

(Hang Kueng dalam

Kartika, 2018)

Ordinal

Dukungan

Keluarga

Pernyataan

responden tentang

keluarga yang

mendukung

dalam kunjungan

ANC.

Wawancara Kuesioner 1. Mendukung, jika

skor ≥ mean/ median

2. Kurang Mendukung,

jika skor < mean/

median

(Dagun, 2016)

Ordinal

Dukungan

petugas

kesehatan

Pernyataan

responden tentang

petugas kesehatan

yang mendukung

dalam kunjungan

ANC.

Wawancara Kuesioner 1. Mendukung, jika

skor ≥ mean/ median

2. Kurang Mendukung,

jika skor < mean/

median

(Kemenkes RI, 2016)

Ordinal

Pengetahuan Seagala sesuatu

yang diketahui

responden tentang

ANC.

Wawancara Kuesioner 1. Baik, jika skor

>50%

2. Kurang, jika skor <

50%

(Budiman dan Riyanto,

2016)

Ordinal

Page 64: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

41

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data ini dikumpulkan dengan menggunakan data primer. Data primer adalah data

yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang diberikan langsung kepada responden

(Notoatmodjo, 2016). Dalam penelitian ini data didapatkan dari kuesioner yang diberikan

kepada responden.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data

(Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner digunakan untuk mengungkap umur, pendidikan, pekerjaan, hamil, jarak tempat

tinggal, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, pengetahuan dan pemeriksaan

ANC.

H. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (201) proses pengolahan data dapat melalui tahap-tahap

sebagai berikut.

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuisioner

tersebut.

b. Coding

Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau

bilangan.

Page 65: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

42

c. Data Entry

Merupakan kegiatan memasukkan data yang sudah dilakukan pengkodean

kedalam program komputer SPSS.

d. Tabulating (Pentabulasian)

Memasukkan data dari hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria.

e. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, kemudian

dilakukan pembentulan atau koreksi.

2. Analisa Data

Analisa data dilakukan dalam dua tahap yaitu :

a. Analisa Univariat

Analisis Univariat adalah cara analisis dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pada umumnya analisis ini

hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2016).

Analisa yang dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi dari masing-masing

kategori variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, hamil, jarak tempat

tinggal, dukungan suami dan pengetahuan) dan variabel dependen (pemeriksaan

ANC).

Page 66: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

43

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari

hubungan antara variabel (Notoatmodjo, 2016). Analisa yang bertujuan untuk melihat

hubungan antara variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, hamil, jarak

tempat tinggal, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan dan pengetahuan) dan

variabel dependen (pemeriksaan ANC) dengan uji kai kuadrat (Chi Square), serta

melihat besarnya Odds Ratio (OR). Uji chi square yang digunakan dengan batas

kemaknaan α = 0,05 pada tes signifikasi sebagai berikut :

1. ρ value < α (0,05), Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara

variable independen dengan variabel dependen.

2. ρ value > α (0,05), Ho gagal ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.

c. Analisis Multivariat

Penelitian ini menggunakan uji regresi logistik dimana regresi logistik adalah

suatu pendekatan model sistematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan satu

atau beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen kategori bersifat

dikotom yang variabelnya mempunyai dua nilai variasi (Sabri, L & Hastono, 2016).

Page 67: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

44

I. Etika Penelitian

1. Inform consent (lembar persetujuan)

Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan sebelum

penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia diteliti. Jika responden

bersedia untuk diteliti maka responden harus mencantumkan tanda tangan pada lembar

persetujuan menjadi responden, dengan terlebihdahulu diberi kesempatan untuk membaca

isi persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti maka penulis tidak akan

memaksa dan menghormati hak-hak responden. Dalam masa pandemic covid-19 saat ini

inform consent dilakukan melalui media online yaitu media elektronik.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar pengumpulan data

penelitian tidak dicantumkan nama tapi nomor.

3. Confidentally (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga oleh peneliti.

Data hanya akan disajikan atau dilaporkan dalam bentuk kelompok yang berhubungan

dengan penelitian ini.

4. Protection From Discomfort

Responden mendapat perlindungan dan merasa nyaman.

Page 68: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

45

5. Persetujuan

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kepala Puskesmas Taman

Bacaan Palembang.

Page 69: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Puskesmas

1. Sejarah Puskesmas

Puskesmas Taman Bacaan terletak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di Kelurahan

Tangga Takat. Puskesmas ini terletak di pinggir Sungai Musi. Taman Bacaan dahulunya adalah

sebuah Puskesmas Pembantu yang dahulunya merupakan cabang Puskesmas Ld. Plaju,

Puskesmas ini cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat, dengan semakin ramainya pengunjung

dan semakin luasnya kebutuhan kesehatan masyarakat di sekitar Puskesmas maka Puskesmas ini

di kembangkan menjadi Puskesmas induk yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang,

sehingga semenjak tanggal 2 mei 1987,Puskesmas Pembantu 16 Ulu cabang Puskesmas Ld.Plaju

di serahkan pengelolanya kepada Pemerintah Daerah Kota Palembang yang pelaksaan nya di

serahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Palembang yang di beri nama Puskesmas 16 Ulu. Oleh

karenanya sejak saat itu dalam pelaksanaannnya kegitannya Puskesmas selalu dalam pengawasan

Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Berdasarkan SK Walikota Palembang tertanggal 1 April 1997, nama Puskesmas 16 Ulu

di ganti menjadi PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG dengan wilayah kerja

meliputi Tangga Takat, 16 Ulu dan Sentosa.

2 Letak wilayah

Puskesmas Taman Bacaan terletak di JL. KHA. Azhari Kelurahan Tangga Takat

Kecamatan Seberang Ulu II. Letak Puskesmas ini tepatnya di lorong Taman Bacaan dan mudah

di jangkau. Wilayah kerjamya meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Tangga Takat, 16 Ulu dan

Kelurahan Sentosa, dengan luas wilayah kerjanya ± 987 Ha.

Page 70: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

47

3 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Taman Bacaan

VISI

Tercapainya masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan sehat yang optimal

dengan bertumpu pada pelayanan yang prima dan pemberadayaan masyarakat.

MISI

Meningkatkan kemitraan pada semua pihak.

Meningkatkan profesioanalitas, provider dan pemberdayaan masyarakat.

Meningkatakan sarana dan prasarana yang bermutu prima.

Meningkatkan standar pelayanan kesehatan.

Disiplin.

MOTTO

Bersikaplah ramah tamah dan tersenyum pada pelanggan.

4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Taman Bacaan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Taman Bacaan memenuhi

kebutuhan masyarakat melalui 6 upaya kesehtan wajib dan 3 upaya kesehatan pengembangan

yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta

tuntutan dan kebutuhan masyarakat. 6 program pokok Puskesmas tersebut adalah:

Promosi Kesehatan ( Promkes)

Sanitasi ( Kesehatan Lingkungan )

KIA / KB

Gizi

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ( P2P)

Pengobatan

Page 71: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

48

Terdapat 3 program spesifik yang dilaksakan di Puskesmas Taman Bacaan adalah:

Klinik Gilingan Mas

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Klinik Reproduksi

B. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yang dibuat berdasarkan distribusi statistik deskriptif dengan

sampel terdiri dari ibu hamil trimester III di Puskesmas Taman Bacaan Palembang, yang

berjumlah 54 orang. Analisis ini dilakukan terhadap variabel umur, pendidikan, pekerjaan,

jarak tempat tinggal, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, pengetahuan dan

kunjungan Antenatal Care (ANC).

a. Umur

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut umur

setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas

Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Umur Jumlah Persentase (%)

1. Reproduksi Sehat 28 51,9

2. Reproduksi Tidak Sehat 26 48,1

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki umur

reproduksi sehat sebanyak 51,9%.

Page 72: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

49

b. Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut pendidikan

setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. Tinggi 23 42,6

2. Rendah 31 57,4

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

pendidikan rendah sebanyak 57,4%.

c. Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan

setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1. Bekerja 16 29,6

2. Tidak Bekerja 38 70,4

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden yang tidak bekerja

sebanyak 70,4%.

d. Jarak Tempat Tinggal

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut jarak

tempat tinggal setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Page 73: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

50

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Jarak Tempat Tinggal Jumlah Persentase (%)

1. Dekat 33 61,1

2. Jauh 21 38,9

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki jarak

tempat tinggal dekat sebanyak 61,1%.

e. Dukungan Keluarga

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut dukungan

keluarga setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Dukungan Keluarga Jumlah Persentase (%)

1. Mendukung 36 66,7

2. Kurang Mendukung 18 33,3

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki dukungan

keluarga mendukung sebanyak 66,7%.

f. Dukungan Petugas Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut dukungan

petugas kesehatan setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Page 74: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

51

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Dukungan Petugas Kesehatan Jumlah Persentase (%)

1. Mendukung 29 53,7

2. Kurang Mendukung 25 46,3

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki dukungan

petugas kesehatan mendukung sebanyak 53,7%.

g. Pengetahuan

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut

pengetahuan setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1. Baik 24 44,4

2. Kurang 30 55,6

Total 54 100

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 55,6%.

h. Kunjungan ANC

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut

pengetahuan setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kunjungan ANC di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Kunjungan ANC Jumlah Persentase (%)

1. Baik 18 33,3

2. Kurang 36 66,7

Total 54 100

Page 75: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

52

Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki kunjungan

ANC kurang sebanyak 66,7%.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan dengan tabulasi silang (crosstab) dan uji chi-square untuk

menemukan bentuk hubungan statistik antara variable independen (umur, pendidikan,

pekerjaan, jarak tempat tinggal, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan

pengetahuan) dengan variabel dependen (kunjungan ANC). Hasil analisis bivariat

menemukan hubungan antara masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

a. Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan umur dengan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020.

Tabel 4.9

Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Umur

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Reproduksi Sehat 16 57,1 12 42,9 28 100

0,000 16,000 2. Reproduksi Tidak Sehat 2 7,7 24 92,3 26 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.9 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki umur reproduksi sehat sebanyak 57,1%, lebih banyak jika

dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki umur reproduksi tidak sehat yaitu sebanyak 7,7%. Hasil uji statistik Chi

Square didapatkan ρ value = 0,000, OR 16,000 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan

ada hubungan antara pendidikan dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC).

Responden yang memiliki umur reproduksi sehat mempunyai peluang 16,000 kali

Page 76: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

53

memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden yang

memiliki umur reproduksi tidak sehat.

b. Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan pendidikan dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun

2020.

Tabel 4.10

Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pendidikan

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Tinggi 12 52,2 11 47,8 23 100

0,019 4,545 2. Rendah 6 19,4 25 80,6 31 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.10 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki pendidikan tinggi sebanyak 52,2%, lebih banyak jika

dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki pendidikan rendah yaitu sebanyak 19,4%. Hasil uji statistik Chi Square

didapatkan ρ value = 0,019, OR 16,000 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada

hubungan antara pendidikan dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC).

Responden yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai peluang 4,545 kali memiliki

kunjungan Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden yang memiliki

pendidikan rendah.

Page 77: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

54

c. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan pekerjaan dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun

2020.

Tabel 4.11

Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pekerjaan

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Bekerja 10 62,5 6 37,5 16 100

0,005 6,250 2. Tidak Bekerja 8 21,1 30 78,9 38 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.11 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan bekerja sebanyak 62,5%, lebih banyak jika dibandingkan dengan

responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik dan tidak bekerja yaitu

sebanyak 21,1%. Hasil uji statistik Chi Square didapatkan ρ value = 0,005, OR 6,250

lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada hubungan antara pekerjaan dengan frekuensi

kunjungan Antenatal Care (ANC). Responden yang tidak bekerja mempunyai peluang

6,250 kali memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden

yang bekerja.

d. Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan jarak tempat tinggal dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun

2020.

Page 78: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

55

Tabel 4.12

Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Jarak Tempat

Tinggal

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Dekat 17 51,5 16 48,5 33 100

0,000 21,250 2. Jauh 1 4,8 20 95,2 21 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.12 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki jarak tempat tinggal dekat sebanyak 51,5%, lebih banyak jika

dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki jarak tempat tinggal jauh yaitu sebanyak 4,8%. Hasil uji statistik Chi

Square didapatkan ρ value = 0,000, OR 21,250 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan

ada hubungan antara jarak tempat tinggal dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care

(ANC). Responden yang memiliki jarak tempat tinggal dekat mempunyai peluang

21,250 kali memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden

yang memiliki jarak tempat tinggal jauh.

e. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun

2020.

Page 79: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

56

Tabel 4.13

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Dukungan Keluarga

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Mendukung 16 44,4 20 55,6 36 100

0,016 6,400 2. Kurang Mendukung 2 11,1 16 88,9 18 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.13 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki dukungan keluarga mendukung sebanyak 44,4%, lebih

banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan dukungan keluarga kurang mendukung yaitu sebanyak 11,1%. Hasil uji

statistik Chi Square didapatkan ρ value = 0,016, OR 6,400 lebih kecil dari α = 0,05

menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan

Antenatal Care (ANC). Responden yang memiliki dukungan keluarga mendukung

mempunyai peluang 6,400 kali memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC)

dibandingkan dengan responden yang memiliki dukungan keluarga kurang mendukung.

f. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan Antenatal Care

(ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan dukungan petugas

kesehatan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan

Palembang Tahun 2020.

Page 80: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

57

Tabel 4.14

Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Dukungan Petugas

Kesehatan

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Mendukung 14 48,3 15 51,7 29 100

0,020 4,900 2. Kurang Mendukung 4 16,0 21 84,0 25 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.14 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki dukungan petugas kesehatan mendukung sebanyak 48,3%,

lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal

Care (ANC) baik dan dukungan petugas kesehatan kurang mendukung yaitu sebanyak

16,0%. Hasil uji statistik Chi Square didapatkan ρ value = 0,020, OR 4,900 lebih kecil

dari α = 0,05 menunjukkan ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan

frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC). Responden yang memiliki dukungan

petugas kesehatan mendukung mempunyai peluang 4,900 kali memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden yang memiliki dukungan

petugas kesehatan kurang mendukung.

g. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel berikut ini menjelaskan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun

2020.

Page 81: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

58

Tabel 4.15

Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020

No Pengetahuan

Kunjungan ANC Jumlah

ρ value OR Baik Kurang

n % n % n %

1. Baik 13 54,2 11 45,8 24 100

0,008 5,909 2. Kurang 5 16,7 25 83,3 30 100

Jumlah 18 33,3 36 66,7 54 100

Pada tabel 4.15 didapatkan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki pengetahuan baik sebanyak 54,2%, lebih banyak jika

dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16,7%. Hasil uji statistik Chi Square

didapatkan ρ value = 0,008, OR 5,909 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada

hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC).

Responden yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang 5,909 kali memiliki

kunjungan Antenatal Care (ANC) dibandingkan dengan responden yang memiliki

pengetahuan kurang.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui variabel independen mana yang

paling besar atau erat hubungannya dengan variabel dependen. Berdasarkan jenis data

variabel independen dan variabel dependen berupa data katagorik, maka dalam analisis

multivariat ini menggunakan jenis uji regresi logistik. Sebelum melakukan analisis

multivariat ditentukan dahulu variabel mana yang akan masuk pada model melalui analisis

multivariat dengan regresi logistik sederhana. Pemilihan ini dilakukan dengan memilih

variabel yang memiliki p < 0,25 dan 95 % CI melebihi angka satu pada analisis bivariat.

Page 82: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

59

a. Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat

Variabel kandidat dipilih melalui analisis bivariat yang telah dilakukan. Variabel

yang hasil uji bivariatnya mempunyai nilai p < 0,25, maka variabel tersebut dapat

dimasukkan dalam model multivariat, sedangkan variabel yang mempunyai nilai p >

0,25 tidak diikutkan dalam analisis multivariat. Dalam penelitian ini, variabel

independen yang masuk dalam analisis multivariat yang artinya memenuhi kriteria yaitu

umur, pendidikan, pekerjaan, jarak tempat tinggal, dukungan keluarga, dukungan

petugas kesehatan dan pengetahuan. Nilai setiap variabel independen tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.16

Variabel Independen yang Masuk Kandidat Model Multivariat

No. Variabel Independen ρ value

1. Umur 0,000

2. Pendidikan 0,019

3. Pekerjaan 0,005

4. Jarak Tempat Tinggal 0,000

5. Dukungan Keluarga 0,016

6. Dukungan Petugas Kesehatan 0,020

7. Pengetahuan 0,008

Berdasarkan tabel 4.16, maka dapat dilihat bahwa terdapat 7 variabel yang masuk

dalam analisis multivariat dimana nilai ρ - value < 0,25 yaitu variabel umur, pendidikan,

pekerjaan, jarak tempat tinggal, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan

pengetahuan. Analisis multivariat selanjutnya pada penelitian ini menggunakan analisis

regresi logistik seperti tabel dibawah ini:

Page 83: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

60

Tabel 4:17

Hasil Akhir Regresi Logistik Berganda

Variabel B Sig Exp B

95%C.I.for EXP

(B)

Lower Upper

Umur 5,393 0,007 1,155 219,970 4,447

Pendidikan -2,187 0,251 0,500 0,112 0,003

Pekerjaan 0,651 0,635 5,977 1,918 0,131

Jarak Tempat Tinggal 21,966 0,999 4,608 3,466 0,000

Dukungan Keluarga -19,958 0,999 0,444 0,000 0,000

Dukungan Petugas Kesehatan -1,459 0,426 0,232 0,006

Pengetahuan 3,450 0,055 6,000 31,495 0,932

Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan

Antenatal Care (ANC) adalah variabel jarak tempat tinggal dengan nilai koefisien

regresi B= 21,966. Hal ini membuktikan bahwa jarak dan waktu tempuh menjadi

prediktor terhadap aksesibilitas pada pelayanan kesehatan, artinya ibu yang memiliki

persepsi waktu tempuh dekat memiliki peluang yang lebih besar untuk memiliki status

pemeriksaan kehamilan. Ini dikarenakan banyak ibu yang mengatakan mereka malas

harus menempuh waktu lama ke pelayanan kesehatan. Ini karena suami rata-rata tidak

ikut atau mau mengantar istri untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

C. Pembahasan

1. Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki umur reproduksi sehat sebanyak 57,1%, lebih

banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care

(ANC) baik dan memiliki umur reproduksi tidak sehat yaitu sebanyak 7,7%. Hasil uji

statistic chi square didapatkan ρ value = 0,000, yang jika dibandingkan dengan nilai α =

0,05, maka ρ value < 0,05, sehingga Hipotesis Nol (Ho) diterima, Hipotesis Alternatif (Ha)

Page 84: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

61

ditolak. Ini berarti ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kunjungan Antenatal

Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan ada hubungan umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

terbukti secara statistik.

Menurut Kemenkes RI (2014), umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal dan

berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan dan nifas serta cara mengasuh dan

menyusui bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum

siap dalam hal jasmani dan sosial dalam menghadapi kehamilan, persalínan serta dalam

membina bayi yang dilahirkan. Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun, disebut sebagai

“masa dewasa” dan disebut juga masa reproduksi di mana pada masa ini diharapkan orang

telah mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan tenang secara

emosional, terutama dalam menghadapi kehamilan, persalinan, nifas dan merawat bayinya

nanti. Pada primipara dengan usia 35 tahun ke atas dimana produksi hormon relatif

berkurang, mengakibatkan proses laktasi menurun, sedangkan pada usia remaja 12-19

tahun harus dikaji pula secara teliti karena perkembangan fisik, psikologis maupun

sosialnya belum siap yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis dan dapat

mempengaruhi dalam kehamilan. Semakin meningkat umur maka presentase

berpengetahuan semakin baik karena disebabkan oleh akses informasi, wawasan dan

mobilitas yang masih rendah. Semakin meningkatnya umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja akan lebih matang.

Usia mempengaruhi seseorang dalam bersikap dimana seseorang yang lebih dewasa

akan lebih matang dalam berfikir. Semakin cukup usia maka tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini disebabkan usia

Page 85: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

62

mempengaruhi seseorang dalam berpikir selain itu usia juga membuat seseorang

mempunyai pengalaman dalam hidup sehingga mampu memutuskan yang terbaik dalam

kesehatan (Wati, 2014).

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Widya

Ayuningtyas (2019), tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil

dalam antenatal care di wilayah kerja puskesmas tlogosari kulon kota semarang yang

mengatakan terdapat hubungan antara usia ibu hamil terhadap kepatuhan melaksanakan

ANC.

2. Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki pendidikan tinggi sebanyak 52,2%, lebih banyak

jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki pendidikan rendah yaitu sebanyak 19,4%. Hasil uji statistic chi square

didapatkan ρ value = 0,006, yang jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka ρ value ≤

0,05, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak, hipotesis alternatif (Ha) diterima. Ini berarti ada

hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada hubungan pendidikan dengan frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC)

terbukti secara statistik.

Menurut Sarminah (2016), tingkat pendidikan yang tinggi berkaitan dengan

pemahaman mengenai masalah kesehatan dan kehamilan yang mempengaruhi sikap

terhadap kehamilan maupun dalam pemenuhan gizi selama kehamilan. Terdapat hubungan

antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan.

Page 86: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

63

Pendidikan yang tinggi maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin baik dan

mempengaruhi seseorang dalam menerapkannya terhadap pelaksanaan pemanfaatan

antenatal care.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekajayanti

(2016), tentang hubungan tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dengan kepatuhan

melakukan ANC (Antenatal Care) di BPS Ni Made Adiantini, S.SiT, didapatkan hasil uji

stastistik menggunakan Chi Square diperoleh p value sebesar 0,01 dan α sebesar 0,05 yang

berarti p - value lebih kecil dari α. Hasil ini menunjukkan ada hubungan tingkat pendidikan

ibu hamil trimester III dengan kepatuhan melakukan ANC (Antenatal Care) di BPS Ni

Made Adiantini, S.SiT.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat perbedaan antara hasil penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya, hal ini dikarenakan walaupun seorang ibu yang memiliki

pendidikan formal yang tidak terlalu tinggi belum tentu tidak memiliki pengetahuan,

persepsi dan perilaku yang baik dibandingkan dengan orang yang lebih tinggi pendidikan

formalnya, tetapi perlu menjadi pertimbangan bahwa faktor tingkat pendidikan turut

menentukan mudah tidaknya menyerap dan memahami pengetahuan yang ibu peroleh.

3. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan bekerja sebanyak 62,5%, lebih banyak jika dibandingkan

dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik dan tidak bekerja

yaitu sebanyak 21,1%. Hasil uji statistic chi square didapatkan ρ value = 0,005, yang jika

dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka ρ value ≤ 0,05, sehingga hipotesis nol (Ho)

ditolak, hipotesis alternatif (Ha) diterima. Ini berarti ada hubungan yang bermakna antara

Page 87: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

64

pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan

Palembang Tahun 2020. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan

pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) terbukti secara statistik.

Menurut Wawan dan Dewi (2016), perempuan yang bekerja lebih memanfatkan

pelayanan antenatal care dibandingkan ibu rumah tangga dan ibu yang tidak bekerja.

Wanita yang bekerja cenderung memulai antenatal care lebih awal. Wanita yang bekerja di

luar rumah selama kehamilan secara signifikan berhubungan terhadap pelayanan

pemeriksaan kehamilan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016),

tentang hubungan antara karakteristik(umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan

sikap)ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengankunjungan ke-4 (K4) antenatal

care (Studi Kasus di Puskesmas Sawahan Surabaya), didapatkan hasil ada hubungan

pekerjaanterhadap kunjungan K4 (koefisien korelasi=387 sig 0,000 < α = 0,05).

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang ada dapat dibuat kesimpulan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC), hal

ini dikarenakan Ibu yang bekerja lebih banyak tidak memanfaatkan ANC, hal ini bahwa

ibu yang bekerja kurang peduli terhadap kesehatannya dan malas untuk datang

memeriksakan kehamilan. Selain itu ibu yang bekerja kurang sadar dengan akibat dari

kurangnya pemeriksaan kehamilan sehingga kurang memanfaatkan ANC guna mengetahui

keadaan kehamilannya. Ibu hamil yang tidak bekerja sebenarnya akan memiliki waktu

untuk memeriksakan kehamilannya karena tidak sibuk dengan pekerjaan, dalam penelitian

ini ibu yang tidak bekerja lebih peduli dengan keadaan kehamilannya dan lebih

memanfaatkan ANC.

Page 88: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

65

4. Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki jarak tempat tinggal dekat sebanyak 51,5%,

lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal

Care (ANC) baik dan memiliki jarak tempat tinggal jauh yaitu sebanyak 4,8%. Hasil uji

statistic chi square didapatkan ρ value = 0,000, yang jika dibandingkan dengan nilai α =

0,05, maka ρ value ≤ 0,05, sehingga Hipotesis Nol (Ho) ditolak, Hipotesis Alternatif (Ha)

diterima. Ini berarti ada hubungan yang bermakna antara jarak tempat tinggal dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan jarak tempat tinggal dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) terbukti secara statistik.

Menurut Notoatmodjo (2016), keterjangkauan, pelayanan kesehatan yang diberikan

dapat dicapai dan mampu dibiayai oleh pasien. Menurut Depkes RI, keterjangkauan, baik

berupa jarak maupun biaya merupakan salah satu alasan, klien berkunjung/berobat di

Puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya. Biaya yang besar dan jarak tempuh

yang jauh serta waktu tempuh yang lama akan dipersepsikan klien sebagai suatu hal yang

merugikan jika ingin berobat di instansi pelayanan kesehatan tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rauf (2015),

tentang faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di

Puskesmas Minasa UPA Kota Makassar, didapatkan hasil uji statistik dengan

menggunakan chi-square diperoleh nilai p = 0.014 karena p>0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima berarti ada hubungan antara keterjangkauan dengan pemanfaatan pelayanan

antenatal care. Nilai kekuatan hubungan φ = 0.336 berarti hubungan rendah. Hal ini berarti

Page 89: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

66

semakin terjangkau pelayanan antenatal care di Puskesmas maka semakin tinggi tingkat

pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh ibu hamil.

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang ada dapat dibuat kesimpulan bahwaada

hubungan yang bermakna antara jarak tempat tinggal kunjungan Antenatal Care (ANC),

hal ini dikarenakan Ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal mengatakan bahwa

mereka dapat dengan mudah mengakses pelayanan antenatal, jarak antara rumah dengan

puskesmas dekat dan dapat diakses dengan berjalan kaki. Apabila jarak antara rumah

dengan puskesmas cukup jauh ibu menggunakan sarana transportasi mudah didapatkan

dengan biaya terjangkau dan tidak menghabiskan waktu perjalanan lama. Selain itu, ibu

hamil juga diantar oleh suami untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu hamil yang kurang

memanfaatkan pelayanan antenatal mengatakan bahwa rumah mereka jauh dari puskesmas

selain itu, sulit menemukan sarana transportasi umum serta menghabiskan waktu yang

lama untuk perjalanan sehingga untuk memeriksakan kehamilan mereka menggunakan jasa

bidan praktek yang lebih dekat dari rumah mereka.

5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki dukungan keluarga mendukung sebanyak 44,4%,

lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal

Care (ANC) baik dan dukungan keluarga kurang mendukung yaitu sebanyak 11,1%. Hasil

uji statistic chi square didapatkan ρ value = 0,016, yang jika dibandingkan dengan nilai α =

0,05, maka ρ value ≤ 0,05, sehingga Hipotesis Nol (Ho) ditolak, Hipotesis Alternatif (Ha)

diterima. Ini berarti ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020.

Page 90: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

67

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan dukungan keluarga dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) terbukti secara statistik.

Menurut Dagun (2016), respon suami terhadap kehamilan istri yang dapat

menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Peran

pasangan dalam kehamilan dapat sebagai orang yang memberi asuhan, sebagai orang yang

menanggapi terhadap perasaan rentan wanita hamil, baik aspek biologis maupun dalam

hubunganya dengan ibunya sendiri.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyana (2017),

tentang hubungan dukungan keluarga dengan keteraturan ANC ibu hamil aterm yang

mengalami hipertensi, didapatkan hasil uji chi-square ρ-value=0.009, maka hipotesis

penelitian ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keteraturan ANC pada ibu

hamil aterm yang mengalami penyakit hipertensi diterima (taraf kesalahan 5%). Nilai

OR=36.00 menunjukan responden yang mendapatkan dukungan keluarga (favorable)

memiliki kecenderungan melakukan ANC sebesar 36 kali lipat.

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang ada dapat dibuat kesimpulan bahwaada

hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC), hal ini dikarenakan dukungan keluarga, akan mendukung istri yang untuk

mencapai adaptasi yang baik berupa terbentuknya strategi koping adaptif. Peran serta dan

dukungan dari keluarga dalam bentuk perhatian khususnya dalam masalah kehamilan yang

menyangkut kesehatan ibu dan janin. Perhatian yang diberikan tersebut oleh keluarga dapat

membangun kestabilan emosi ibu hamil dan sebagai motivasi untuk melakukan

pemeriksaan ANC ulang sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.

Page 91: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

68

6. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki dukungan petugas kesehatan mendukung

sebanyak 48,3%, lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki

kunjungan Antenatal Care (ANC) baik dan dukungan petugas kesehatan kurang

mendukung yaitu sebanyak 16,0%. Hasil uji statistic chi square didapatkan ρ value =

0,020, yang jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka ρ value ≤ 0,05, sehingga

Hipotesis Nol (Ho) ditolak, Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Ini berarti ada hubungan

yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2020. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal

Care (ANC) terbukti secara statistik.

Menurut Kemenkes RI (2016), tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan

pelayanan ANC adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat. Bidan

dengan dasar keilmuan yang dimilikinya dapat melakukan tugasnya secara mandiri atau

kelompok dalam bidang kesehatan untuk kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga. Pelayanan

yang diberikan dalam kunjungan ANC dengan standar 10 T, yaitu : Timbang berat badan

dan ukur tinggi badan, Tekanan darah, Tentukan / nilai status gizi (ukur LiLA), Tinggi

fundus uterus, Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, Tetanus toxoid, Tablet

besi, Tes laboratorium (Rutin dan Khusus), Tatalaksana kasus, Temu wicara atau

Konseling (termasuk P4K, KB pascasalin, Tempat pelayanan antenatal care, Tanda bahaya

kehamilan, tanda-tanda persalinan, nasehat untuk ibu selama hamil, dan lain-lain).

Cakupan K1 ANC memperlihatkan akses pelayanan kesehatan dan tingkat kepatuhan ibu

Page 92: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

69

hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, dan cakupan K4 ANC

memperlihatkan kinerja persentase ibu hamil mendapat pelayanan ANC.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mamalanggo,

Rumayar dan Maramis (2019), tentang hubungan antara pengetahuan, sikap ibu serta

dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas

Ranotana Weru Kota Manado, didapatkan hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p

= 0,003 dengan tingkat kesalahan 0,05 sehingga Ho ditolak sehingga terdapat hubungan

antara dukungan petugas kesehatan dengankunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas

Ranotana Weru Kota Manado.

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang ada dapat dibuat kesimpulan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal

Care (ANC), hal ini dikarenakan beberapa peran petugas kesehatan yang biasa dilakukan

dalam mensosialisasikan Antenatal Care dapat mempengaruhi masyarakat agar mau

melaksanakan apa yang disampaikan dan diharapkan oleh petugas yang memberi

penyuluhan, proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara pada petugas

kesehatan kepada individu yang sedang mengalami kehamilan, yang bertujuan agar ibu

hamil benar-benar memahami manfaat dari pemeriksaan antenatal care sehingga peserta

mengetahui alasan memeriksakan kehamilannya.

7. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan responden yang memiliki kunjungan

Antenatal Care (ANC) baik dan memiliki pengetahuan baik sebanyak 54,2%, lebih banyak

jika dibandingkan dengan responden yang memiliki kunjungan Antenatal Care (ANC) baik

dan memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16,7%. Hasil uji statistic chi square

Page 93: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

70

didapatkan ρ value = 0,008, yang jika dibandingkan dengan nilai α = 0,05, maka ρ value ≤

0,05, sehingga Hipotesis Nol (Ho) ditolak, Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Ini berarti

ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)

terbukti secara statistik.

Menurut Notoatmodjo (2016), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putriani (2016),

tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care dengan

frekuensikunjungan antenatal care di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarya, didapatkan

hasil dari pengetahuan ibu hamil terhadap frekuensi kunjungan ANC yaitu pengetahuan

tinggi dengan frekuensi kunjungan ANC lengkap sebanyak 24 (60%) responden,

pengetahuan sedang dengan frekuensi kunjungan ANC lengkap sebanyak 16(40%)

responden, sedangkan pengetahuan tinggi, sedang, rendah dengan frekuensi kunjungan

ANC tidak lengkap tidak ada dan pengetahuan rendah dengan frekuensi kunjungan ANC

lengkap juga tidak ada. Berdasarkan uji statistik dengan Kendall Tau diperoleh nilai ρ=

0,000 yang menunjukan ρ < α (0,05) artinya ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang

antenatal care dengan frekuensi kunjungan ANC di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta.

Page 94: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

71

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang ada dapat dibuat kesimpulan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pengethuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC), hal

ini dikarenakan dari hasil penelitian dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan tentang pentingnya kehamilan yang baik sehingga hal ini dapat

menggambarkan suatu antusiasme ibu hamil dalam mencari informasi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan kehamilan merekabaik dari buku panduan maupun dalam interaksi

dengan petugas kesehatan. Sehingga, pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Frekuensi ANC yang baik dapat terjadijika

seseorang sadar akan manfaatnya yang didasari oleh pengetahuan yang baik kemudian

diikuti dengan perilaku kesehatan yang baik pula. Pengetahuan adalah salah satu faktor

predisposisi terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku seseorang yang terbentuk dan

disadari oleh pengetahuan akan bersifat lebih lama dari pada perilaku yang tidak disadari

pengetahuan.

8. Analisis Multivariat

Berdasarkan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik berganda

diperoleh variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan

Antenatal Care (ANC) adalah variabel jarak tempat tinggal dengan nilai koefisien regresi

B= 21,966. Hal ini dikarenakan Akses ke fasilitas kesehatan memengaruhi motivasi ibu

dalam melakukan kunjungan ANC. Sulitnya pelayanan kesehatan yang dicapai secara fisik

menentukan permintaan terhadap pelayanan kesehatan Kurang tersebar atau tidak adanya

fasilitas kesehatan di tempat tinggal ibu hamil membuat merekasulit memeriksakan

kehamilannya. Tidak adanya transportasi untuk menjangkau fasilitas kesehatan juga

mempengaruhi kepatuhan ibu hamil. Wanita yang tidak menggunakan transportasi dan

Page 95: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

72

harus berjalan kaki untuk menuju ke tempat pelayanan kesehatan kebanyakan memiliki

jumlah kunjungan ANC kurang dari 4 kali (Bustan, 2016).

Akses umumnya diukur dengan jarak tempuh (waktu bepergian) ke fasilitas

pelayanan kesehatan terdekat dalam suatu masyarakat. Faktor demografi sangat kuat

hubungannya dengan kunjungan ke pelayanan kesehatan umum. Penduduk yang hidup di

daerah terpencil maupun di daerah pedesaan merasakan bahwa tidak mempunyai akses

yang bervariasi dari penyedia pelayanan yang kompeten yang diberikan pada penghuninya.

Jarak merupakan alasan terkuat penduduk dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan

karena jarak merupakan tambahan beban bagi pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Kesulitan transport merupakan hal yang tidak dapat ditolerir (Hatta GR, 2016).

Sulitnya pelayanan kesehatan yang dicapai secara fisik menentukan permintaan

terhadap pelayanan kesehatan. Jarak fisik adalah jarak antara tempat tinggal responden

dengan puskesmas hal ini juga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

memanfaatkan pelayanan kesehatan. Makin besar jumlah kunjungan ke pusat pelayanan

tersebut. Begitu pula sebaliknya makin jauh rumah dari pusat pelayanan kesehatan, maka

kecil pula jumlah kunjungan kepusat pelayanan kesehatan. Tingkat pendapatan yang

memadai akan memberikan kemungkinan- kemungkinan yang lebih besar untuk datang

kepasilitas kesehatan, memeriksakan diri, serta mengambil obat. Hal ini dapat dihubungkan

dengan biaya transport yang dimiliki. Jadi dari tingkat pendapatan yang memadai dapat

diharapkan penderita akan berobat secara teratur walaupun jarak ketempat pelayanan

kesehatan jauh (Arsyad, 2016).

Page 96: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 15

Agustus 2020 di Puskesmas Taman Bacaan Palembang dengan judul beberapa faktor yang

mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas

Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

2. Ada hubungan antara pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

3. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas

Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

4. Ada hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

5. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

6. Ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

7. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2020.

Page 97: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

74

8. Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan Antenatal Care

(ANC) adalah variabel jarak tempat tinggal dengan nilai koefisien regresi B= 21,966.

B. Saran

Melihat hasil kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan dan

ditindaklanjuti, sebagai berikut :

1. Untuk Puskesmas Taman Bacaan Palembang

Disarankan Puskesmas Taman Bacaan Palembang secara operasional pelaksanaan

program-program KIA antara lain yaitu penyuluhan, pelayanan ANC, kelas ibu hamil,

screening ibu hamil dan kunjungan rumah dilaksanakan secara teratur sesuai jadwal

sehingga pelayanan kesehatan ibu hamil merata ke seluruh wilayah kerja Puskesmas

Taman Bacaan Palembang, dengan demikian kesehatan ibu hamil di dapat terpantau

secara baik.

2. Untuk STIK Bina Husada Palembang

Diharapkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan baik buku maupun

majalah kesehatan tentang Antenatal Care (ANC) yang dapat digunakan untuk

menambah ilmu dan pengetahuan serta dapat digunakan untuk melengkapi referensi

perpustakaan yang menunjang penelitian selanjutnya.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk dapat memperbesar cakupan sampel penelitian, dapat pula

penelitian berupa penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam tentang berbagai

faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil dalam memeriksakan kehamilan. Selain itu

peneliti lain dapat membandingkan pengetahuan ibu hamil di wilayah perkotaan dan

pedesaan.

Page 98: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

DAFTAR PUSTAKA

Aprisandityas, Annie & Elfrida, Diana. 2012. Hubungan Antara Regulasi Emosi dengan

Kecemasan pada Ibu Hamil. Jurnal Psikologi 8 volume 2: 80-89

Ayu Indah Rachmawati, Ratna Dewi Puspitasari, Eka Cania, 2018. Faktor-Faktor Yang

Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Jurnal. Akademi Kebidanan

Panca Bhakti Pontianak

Dagun, 2016. Psikologi Keluarga. Jakarta. Rineka Cipta.

Devi Widya Ayuningtyas, 2019. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Hamil

Dalam Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.

Dewi, 2018. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta. Trans Info Media.

Dinkes Kota Palembang, 2018. Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2017.

Dinkes Sumsel, 2018. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017.

Hamidah, 2016. Kebidanan Komunitas. Jakarta. EGC

Hurlock, 2014. Psikologi Perkembangan. Jakarta. Erlangga

Indrawati, 2016. Tinajuan Karakteristik Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Waara

Kabupaten Muna Tahun 2016. Didapatkan dari : https://www.slidesharenet/. Diakses 17

Juli 2018

Jepri Susanto, La Ode Ali Imran Ahmad dan Cece Suriani, 2018. Faktor Yang Berhubungan

Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Kunjungan 1-Kunjungan 4 (K1 – K4) pada

ibu hamil di RSUD Kota Kendari. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu

Oleo

Kemenkes RI, 2016. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan

Anak. Jakarta. Kemenkes RI

Kemenkes RI, 2018. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta. Kemenkes RI

Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta. Kemenkes RI

Kuntjoro, 2016. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Page 99: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Manuaba, 2016. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC

Muttaqin dan Sari, 2016. Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep,. Proses, Aplikasi. Jakarta.

Salemba Medika.

Notoatmodjo, 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta

Notoatmodjo, 2016. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta

Nursalam, 2016. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman

Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Pantikawati dan Saryono, 2017. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta. Nuha Medika

Prawirohardjo, 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBPSP

Rahmayanti, Ayu. Hamzah, Asiah. & Amir, M.Y, 2017. Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan

Antenatal Care Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kampung Dalam. Jurnal. Akademi

Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Ramaiah, 2016. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta. Pustaka Populer Obor

Ristica, 2018. Cara Mudah Menjadi Bidan Yang Komunikatif. Yogyakarta. Deepublish

Saifuddin, 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBPSP

Stuart, 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC

Sulistyawati, 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta. Salemba Medika

Suprijanto, 2016. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta. Bumi Aksara

Tomb, 2018. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta. EGC

Usman, 2016. Metode Mengatasi Cemas Dan Depresi. Yogyakarta.

Varney, dkk, 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. EGC

Wawan dan Dewi, 2016. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta. Numed

Yanti, 2017. Buku Ajar Kebidanan Persalinan. Yogyakarta. Pustaka Rihama

Page 100: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC

DIMASA PANDEMIK COVID 19 DI WILAYAH PUSKESMAS TAMAN BACAAN

PALEMBANG TAHUN 2020

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Petunjuk: Isilah data yang sesuai dengan pertanyaan, dan berikan tanda checklist (√) pada

tempat yang telah disediakan dibawah ini.

No Responden : …………….. (Diisi Peneliti)

Tanggal Diisi : …………….. (Diisi Peneliti)

Nama Responden …………….. (Diisi Peneliti)

1 Umur : ………………… Umur (Suami) : …………………

2 Agama : ………………… Agama (Suami) : …………………

3 Pekerjaan : ………………… Pekerjaan (Suami) : …………………

4. Alamat : …………………………………………………………….

5. Pendidikan :

Tidak tamat SD/ tidak sekolah

SD

SLTP

SLTA

Akademi/ PT

6. Berapa menit rata-rata yang ibu lalui untuk menempuh perjalanan ke pelayanan pemeriksaan

kehamilan ?

≤ 15 menit

> 15 menit

Page 101: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

B. DUKUNGAN SUAMI

Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat

yang telah disediakan.

Semua pernyataan harus dijawab.

Tiap satu pernyataan diisi dengan satu jawaban.

Keterangan :

Jawablah dengan memberikan tanda check point (√) pada kolom jawaban yang

sudah tersedia:

Selalu (SL) : Setiap hari dalam seminggu

Sering (SR) : 4 x dalam seminggu

Kadang-kadang (KD) : 2 x dalam seminggu

Tidak pernah (TP) : Tidak pernah melakukan

No Pertanyaan SL SR KD TP

1 Keluarga menasehati ibu untuk rajin

memeriksakan kehamilannya

2 Keluarga menjelaskan kepada ibu tentang

pentingnya pemeriksaan selama kehamilan

3 Keluarga menjelaskan pengenalan tanda-tanda

bahaya dengan faktor resiko yang dihadapi ibu

4 Keluarga mengingatkan apabila tablet besi sudah

habis

5 Keluarga menasehati ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi

6 Keluarga menasehati ibu untuk rajin berolahraga

7 Keluarga menyarankan kepada ibu untuk

mengikuti kegiatan kesehatan di puskesmas

8 Keluarga meminta pendapat ibu untuk

menentukan tempat pemeriksaan kehamilan

9 Keluarga melibatkan ibu dalam menentukan

tempat bersalin

10 Keluarga mendengarkan saran atau pendapat yang

disampaikan ibu

Page 102: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

11 Keluarga menyuruh ibu untuk melakukan semua

pekerjaan rumah

12 Keluarga mengajak ibu apabila ada acara diluar

rumah

13 Keluarga menerima yang terjadi adanya

perubahan selama ibu hamil

14 Keluarga selalu mengantar ibu untuk

memeriksakan kehamilannya

15 Keluarga meluangkan waktu untuk mendengarkan

cerita ataupun keluhan-keluhan yang ingin

disampaikan ibu

16 Keluarga menyediakan suasana yang aman serta

nyaman bagi ibu

17 Keluarga menjaga ibu jika kondisi kesehatannya

menurun

18 Keluarga membawa ibu periksa jika ada keluhan

kehamilan saja

19 Keluarga mempersiapkan dana khusus untuk biaya

pemeriksaan kesehatan selama kehamilan bagi ibu

20 Keluarga membawa ibu untuk memeriksakan

kehamilannya jika ada dana atau uang lebih saja

21 Keluarga membelikan makanan kesukaan ibu

22 Keluarga menunjukkan wajah yang

menyenangkan saat membantu atau melayani ibu

23 Keluarga merawat ibu dengan penuh kasih sayang

24 Keluarga siap merawat ibu dengan tulus dan

ikhlas

25 Keluarga membiarkan ibu sendiri saat menghadapi

permasalahan

26 Keluarga menanyakan dan mendengarkan

keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu saat

diminta oleh ibu saja

27 Keluarga mengetahui jadwal pemeriksaan

kehamilan pada ibu

28 Keluarga memperhatikan jika ibu tidak ada

keinginan untuk makan

C. DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN

Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat

yang telah disediakan.

Semua pernyataan harus dijawab.

Tiap satu pernyataan diisi dengan satu jawaban.

Page 103: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Keterangan :

Jawablah dengan memberikan tanda check point (√) pada kolom jawaban yang sudah tersedia:

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Bidan melayani Anda dengan baik saat melakukan pemeriksaan

kehamilan

2 Bidan memberikan konseling mengenai ANC

3 Bidan memberikan informasi tentang tanda-tanda persalinan

4 Bidan menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan dengan lengkap

hingga Kunjungan Keempat

5 Bidan mengingatkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan

dengan rutin

C. PENGETAHUAN

Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat

yang telah disediakan.

Semua pernyataan harus dijawab.

Tiap satu pernyataan diisi dengan satu jawaban.

Keterangan :

B = Benar

S = Salah

No Pertanyaan B S

1 Perdarahan dalam kehamilan merupakan salah satu tanda bahaya

kehamilan.

2 Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan

ibu dan balita dalam kandungan.

3 Ibu hamil yang mengalami perdarahan dapat memeriksakan

kehamilannya pada dukun beranak terdekat.

4 Keluar darah bergumpal-gumpal dari jalan lahir berarti terdapat

adanya tanda kelainan.

5 Bengkak dikaki,tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala

disertai kejang merupakan hal yang biasa dalam kehamilan.

6 Jika ibu mengalami bengkak di kaki dan tangan dapat

membahayakan jika disertai penglihatan kabur dan tekanan darah

tinggi.

Page 104: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

7 Bengkak dan sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan

keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.

8 Jika ibu mengalami pusing disertai kaki, tangan dan wajah ibu

bengkak dan terkadang diserti kejang, maka ibu harus diperiksa

ke bidan.

9 Demam tinggi merupakan gejala tanda bahaya kehamilan.

10 Demam tinggi tidak mengganggu keadaan janin yang dikandung.

11 Demam tinggi dapat sembuh dengan sendirinya.

12 Demam tinggi biasanya disebabkan karena infeksi/malaria

13 Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya

gangguan pada kehamilan.

14 Jika ibu mengalami keluar air dari jalan lahir yang banyak tanpa

disertai mulas merupakan tanda akan melahirkan.

15 Jika ibu mengalami pengeluaran air dari jalan lahir yang banyak

yang ibu lakukan pergi ke bidan atau dokter.

16 Keluar air ketuban yang dikatakan berbahaya terjadi saat akan

melahirkan.

17 Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak

bergerak merupakan hal yang biasa dalam kehamilan.

18 Janin dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak

bergerak merupakan tanda bahaya pada janin.

19 Ibu perlu memeriksakan kandungan ke bidan atau jika merasakan

janinnya tidak bergerak.

20 Jika janin dalam kandungan gerakannya lemah atau tidak

bergerak ibu meminta pertolongan kepada dukun bayi.

D. PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Petunjuk : jawablah pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda checklist (√) pada kolom

jawaban yang telah disediakan.

No Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan

2 Apakah ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan

sesuai dengan waktu yang ditetapkan

3 Apakah frekwensi (banyaknya) ibu melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan sudah sesuai dengan umur

kehamilan (jumlah kunjungan yang dianjurkan)

4 Apakah ibu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat

badan

5 Apakah ibu melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah

6 Apakah ibu melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri

7 Apakah ibu telah menerima suntikan TT secara lengkap

Page 105: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

8 Apakah ibu telah mendapatkan tablet Fe dan Calk

9 Apakah dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan

rutin pada ibu

10 Apakah ibu telah melakukan konseling kehamilan dengan

petugas kesehatan

Page 106: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Frequencies

Statistics

ANC Umur Pendidikan Pekerjaan JarakTempatTgl

DukunganKelua

rga

N Valid 54 54 54 54 54 54

Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics

DukunganPetug

as Pengetahuan

N Valid 54 54

Missing 0 0

Frequency Table

ANC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 18 33.3 33.3 33.3

Kurang 36 66.7 66.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Reproduksi Sehat 28 51.9 51.9 51.9

Reproduksi Tidak Sehat 26 48.1 48.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 107: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Valid Tinggi 23 42.6 42.6 42.6

Rendah 31 57.4 57.4 100.0

Total 54 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Bekerja 16 29.6 29.6 29.6

Tidak Bekerja 38 70.4 70.4 100.0

Total 54 100.0 100.0

JarakTempatTgl

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dekat 33 61.1 61.1 61.1

Jauh 21 38.9 38.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

DukunganKeluarga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mendukung 36 66.7 66.7 66.7

Kurang Mendukung 18 33.3 33.3 100.0

Total 54 100.0 100.0

DukunganPetugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mendukung 29 53.7 53.7 53.7

Kurang Mendukung 25 46.3 46.3 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 108: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 24 44.4 44.4 44.4

Kurang 30 55.6 55.6 100.0

Total 54 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Umur * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Pendidikan * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Pekerjaan * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

JarakTempatTgl * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

DukunganKeluarga * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

DukunganPetugas * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Pengetahuan * ANC 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Umur * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

Umur Reproduksi Sehat Count 16 12 28

% within Umur 57.1% 42.9% 100.0%

% within ANC 88.9% 33.3% 51.9%

% of Total 29.6% 22.2% 51.9%

Reproduksi Tidak Sehat Count 2 24 26

% within Umur 7.7% 92.3% 100.0%

% within ANC 11.1% 66.7% 48.1%

% of Total 3.7% 44.4% 48.1%

Total Count 18 36 54

% within Umur 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

Page 109: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

Umur Reproduksi Sehat Count 16 12 28

% within Umur 57.1% 42.9% 100.0%

% within ANC 88.9% 33.3% 51.9%

% of Total 29.6% 22.2% 51.9%

Reproduksi Tidak Sehat Count 2 24 26

% within Umur 7.7% 92.3% 100.0%

% within ANC 11.1% 66.7% 48.1%

% of Total 3.7% 44.4% 48.1%

Total Count 18 36 54

% within Umur 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 14.835a 1 .000

Continuity Correctionb 12.693 1 .000

Likelihood Ratio 16.399 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 14.560 1 .000

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.67.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Umur

(Reproduksi Sehat /

Reproduksi Tidak Sehat)

16.000 3.150 81.264

For cohort ANC = Baik 7.429 1.888 29.223

For cohort ANC = Kurang .464 .298 .722

Page 110: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 14.835a 1 .000

Continuity Correctionb 12.693 1 .000

Likelihood Ratio 16.399 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 14.560 1 .000

N of Valid Cases 54

N of Valid Cases 54

Pendidikan * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

Pendidikan Tinggi Count 12 11 23

% within Pendidikan 52.2% 47.8% 100.0%

% within ANC 66.7% 30.6% 42.6%

% of Total 22.2% 20.4% 42.6%

Rendah Count 6 25 31

% within Pendidikan 19.4% 80.6% 100.0%

% within ANC 33.3% 69.4% 57.4%

% of Total 11.1% 46.3% 57.4%

Total Count 18 36 54

% within Pendidikan 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.400a 1 .011

Continuity Correctionb 5.008 1 .025

Likelihood Ratio 6.440 1 .011

Fisher's Exact Test .019 .013

Linear-by-Linear Association 6.281 1 .012

Page 111: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.67.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pendidikan

(Tinggi / Rendah)

4.545 1.356 15.238

For cohort ANC = Baik 2.696 1.189 6.109

For cohort ANC = Kurang .593 .374 .940

N of Valid Cases 54

Pekerjaan * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

Pekerjaan Bekerja Count 10 6 16

% within Pekerjaan 62.5% 37.5% 100.0%

% within ANC 55.6% 16.7% 29.6%

% of Total 18.5% 11.1% 29.6%

Tidak Bekerja Count 8 30 38

% within Pekerjaan 21.1% 78.9% 100.0%

% within ANC 44.4% 83.3% 70.4%

% of Total 14.8% 55.6% 70.4%

Total Count 18 36 54

% within Pekerjaan 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.704a 1 .003

Continuity Correctionb 6.939 1 .008

Likelihood Ratio 8.460 1 .004

Page 112: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Fisher's Exact Test .005 .005

Linear-by-Linear Association 8.543 1 .003

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pekerjaan

(Bekerja / Tidak Bekerja)

6.250 1.742 22.428

For cohort ANC = Baik 2.969 1.440 6.119

For cohort ANC = Kurang .475 .247 .913

N of Valid Cases 54

JarakTempatTgl * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

JarakTempatTgl Dekat Count 17 16 33

% within JarakTempatTgl 51.5% 48.5% 100.0%

% within ANC 94.4% 44.4% 61.1%

% of Total 31.5% 29.6% 61.1%

Jauh Count 1 20 21

% within JarakTempatTgl 4.8% 95.2% 100.0%

% within ANC 5.6% 55.6% 38.9%

% of Total 1.9% 37.0% 38.9%

Total Count 18 36 54

% within JarakTempatTgl 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Page 113: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 12.623a 1 .000

Continuity Correctionb 10.607 1 .001

Likelihood Ratio 14.985 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 12.390 1 .000

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

JarakTempatTgl (Dekat /

Jauh)

21.250 2.548 177.253

For cohort ANC = Baik 10.818 1.553 75.368

For cohort ANC = Kurang .509 .354 .733

N of Valid Cases 54

DukunganKeluarga * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

DukunganKeluarga Mendukung Count 16 20 36

% within DukunganKeluarga 44.4% 55.6% 100.0%

% within ANC 88.9% 55.6% 66.7%

% of Total 29.6% 37.0% 66.7%

Kurang Mendukung Count 2 16 18

% within DukunganKeluarga 11.1% 88.9% 100.0%

% within ANC 11.1% 44.4% 33.3%

% of Total 3.7% 29.6% 33.3%

Total Count 18 36 54

% within DukunganKeluarga 33.3% 66.7% 100.0%

Page 114: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.000a 1 .014

Continuity Correctionb 4.594 1 .032

Likelihood Ratio 6.724 1 .010

Fisher's Exact Test .016 .013

Linear-by-Linear Association 5.889 1 .015

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

DukunganKeluarga

(Mendukung / Kurang

Mendukung)

6.400 1.279 32.027

For cohort ANC = Baik 4.000 1.030 15.534

For cohort ANC = Kurang .625 .447 .873

N of Valid Cases 54

DukunganPetugas * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

DukunganPetugas Mendukung Count 14 15 29

% within DukunganPetugas 48.3% 51.7% 100.0%

% within ANC 77.8% 41.7% 53.7%

% of Total 25.9% 27.8% 53.7%

Page 115: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Kurang Mendukung Count 4 21 25

% within DukunganPetugas 16.0% 84.0% 100.0%

% within ANC 22.2% 58.3% 46.3%

% of Total 7.4% 38.9% 46.3%

Total Count 18 36 54

% within DukunganPetugas 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.294a 1 .012

Continuity Correctionb 4.925 1 .026

Likelihood Ratio 6.592 1 .010

Fisher's Exact Test .020 .012

Linear-by-Linear Association 6.177 1 .013

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

DukunganPetugas

(Mendukung / Kurang

Mendukung)

4.900 1.344 17.867

For cohort ANC = Baik 3.017 1.139 7.991

For cohort ANC = Kurang .616 .416 .910

N of Valid Cases 54

Page 116: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Pengetahuan * ANC

Crosstab

ANC

Total Baik Kurang

Pengetahuan Baik Count 13 11 24

% within Pengetahuan 54.2% 45.8% 100.0%

% within ANC 72.2% 30.6% 44.4%

% of Total 24.1% 20.4% 44.4%

Kurang Count 5 25 30

% within Pengetahuan 16.7% 83.3% 100.0%

% within ANC 27.8% 69.4% 55.6%

% of Total 9.3% 46.3% 55.6%

Total Count 18 36 54

% within Pengetahuan 33.3% 66.7% 100.0%

% within ANC 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.438a 1 .004

Continuity Correctionb 6.834 1 .009

Likelihood Ratio 8.606 1 .003

Fisher's Exact Test .008 .004

Linear-by-Linear Association 8.281 1 .004

N of Valid Cases 54

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Page 117: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Odds Ratio for Pengetahuan

(Baik / Kurang)

5.909 1.690 20.659

For cohort ANC = Baik 3.250 1.347 7.841

For cohort ANC = Kurang .550 .346 .874

N of Valid Cases 54

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 54 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 54 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 54 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Baik 0

Kurang 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

ANC Percentage

Correct Baik Kurang

Step 0 ANC Baik 0 18 .0

Kurang 0 36 100.0

Overall Percentage 66.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Page 118: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .693 .289 5.765 1 .016 2.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Umur 14.835 1 .000

Pendidikan 6.400 1 .011

Pekerjaan 8.704 1 .003

JarakTempatTgl 12.623 1 .000

DukunganKeluarga 6.000 1 .014

DukunganPetugas 6.294 1 .012

Pengetahuan 8.438 1 .004

Overall Statistics 29.127 7 .000

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 38.373 7 .000

Block 38.373 7 .000

Model 38.373 7 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 30.370a .509 .706

a. Estimation terminated at iteration number 20 because

maximum iterations has been reached. Final solution cannot

be found.

Page 119: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …

Classification Tablea

Observed

Predicted

ANC Percentage

Correct Baik Kurang

Step 1 ANC Baik 14 4 77.8

Kurang 2 34 94.4

Overall Percentage 88.9

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig.

Step 1a Umur 5.393 1.991 7.342 1 .007

Pendidikan -2.187 1.907 1.315 1 .251

Pekerjaan .651 1.370 .226 1 .635

JarakTempatTgl 21.966 16041.755 .000 1 .999

DukunganKeluarga -19.958 16041.755 .000 1 .999

DukunganPetugas -1.459 1.835 .632 1 .426

Pengetahuan 3.450 1.796 3.690 1 .055

Constant -10.174 3.370 9.112 1 .003

Variables in the Equation

Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a Umur 219.970 4.447 10881.424

Pendidikan .112 .003 4.714

Pekerjaan 1.918 .131 28.134

JarakTempatTgl 3.466E9 .000 .

DukunganKeluarga .000 .000 .

DukunganPetugas .232 .006 8.473

Pengetahuan 31.495 .932 1064.110

Constant .000

a. Variable(s) entered on step 1: Umur, Pendidikan, Pekerjaan, JarakTempatTgl, DukunganKeluarga,

DukunganPetugas, Pengetahuan.

Page 120: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …
Page 121: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …
Page 122: ANALISIS KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL …