ANALISIS KUALITAS PRODUK PENGECORAN LOGAM DI PT. APIE INDO KARUNIA DENGAN METODE SIX SIGMA

10
Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia dengan Metode Six Sigma 73 ANALISIS KUALITAS PRODUK PENGECORAN LOGAM DI PT. APIE INDO KARUNIA DENGAN METODE SIX SIGMA O’on Kurniawan S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Umar Wiwi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Kualitas merupakan faktor dasar keputusan konsumen untuk memilih produk dan jasa. Peningkatan kualitas pada industri manufaktur mempunyai hubungan positif dengan produktivitas dikarenakan industri tersebut berhasil menurunkan sampai menghilangkan pemborosan dalam suatu proses, pemborosan dalam hal ini adalah cacat atau defect. Six Sigma adalah konsep statistik yang mengukur suatu proses yang berkaitan dengan cacat atau defect. Dalam Six Sigma terdapat metodologi DMAIC yang mempresentasikan lima tahap yaitu: Define (mendefinisi), Measure (mengukur), Analyze (menganalisa), Improve (memperbaiki) dan Control (mengendalikan).Penelitian melalui metodologi DMAIC ini dilakukan di PT. Apie Indo Karunia,untuk mengaanalisis cacat digunakan metode six sigma dimana produk yang diteliti adalah roda lori yang banyak di produksi pada perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui level sigma tingkat cacat atau defect produk Roda lori dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab cacat pada produk dan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan di PT. Apie Indo Karunia.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi: tingkat defect (cacat), DPMO (Defect Per Million Opportunities), level sigma dan cacat (defect) coran dalam kriteria CTQ (Customer To Quality) dan proses pembentukannya. Dalam penelitian ini dipilih lima karakteristik kualitas CTQ (Critical To Quality) yaitu penyimpangan dimensi, gas hole, cacat retakan, cacat akibat perlakuan mesin dan poros tidak center.Hasil yang diperoleh dari penelitian: kapabilitas proses selama tahun 2014 sebesar 3,4 Sigma. penyebabnya antara lain: mesin yang sudah tua dan pahat kurang sesuai, penyebab operator yang kurang teliti dan penguatan pada pin kurang, lapisan coating yang masih lembab, kurang cairan dengan penyebab kurang akuratnya proses pouring, penyebab operator yang lalai dan kurang teliti akan batas toleransi. Perbaikan yang harus dilakukan antara lain: melakukan uji kesentrisan dengan alat khusus untuk menghindari kemiringan, menyediakan penguat pin yang kekuatanya sesuai dengan massa logam cair, menempatkan karyawan yang berpengalaman untuk mengawasi proses Pouring, lebih teliti pada batas toleransi serta sesering mungkin melakukan kalibrasi alat ukur, lebih memperhatikan jenis pasir yang digunakan beserta kualitasnya. Kata kunci: Analisis Kualitas, Six Sigma Abstract Quality is a basic factor in the decision of consumers to select products and services. Improved quality in the manufacturing industry has a positive relationship with productivity because the industry managed to lose to eliminate waste in a process, the waste in this case is flawed or defects. Six Sigma is a statistical concept that measures a process relating to the defect. In the Six Sigma DMAIC methodology there are presented the five stages are: Define, Measure, Analyze, Improve and Control.DMAIC methodology through research is done in PT.Apie Indo Karunia, where installed capacity resulting from the work unit metal casting in PT. Apie Indo Karunia is around 5,000 tons per year, in the production company indeed can not avoid to produce a product defect . The object in this research is the wheel of lori. The goal of the research is to know the level of the sigma level of defects or defects of the product wheel of lori and to find out the factors the causes of defects in products and measures of improvements to be made Apie PT. Indo Karunia.This type of research is descriptive qualitative research. The variables in this study include: level of defects, DPMO (Defects Per Million Opportunities), sigma level and castings defects in the CTQ criteria (Customer To Quality) and the process of its formation. In this study selected quality characteristics lima CTQ (Critical To Quality) i.e. the deviation of dimensions, gas holes, cracks, defects due to defective treatment machine and shaft are not center.The results obtained from the research: process capability for 2014 is 3.4 Sigma. cause: the machines are old and less appropriate chisel, cause a less scrupulous operators and reinforcement on the pin less coating layer, which is still moist, lack of fluids causes acuration less the process of pouring, the cause of the negligent operator and less scrupulous would limit of tolerance. Improvements that must be made include: conducting kesentrisan with special

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : OON KURNIAWAN

Transcript of ANALISIS KUALITAS PRODUK PENGECORAN LOGAM DI PT. APIE INDO KARUNIA DENGAN METODE SIX SIGMA

Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia dengan Metode Six Sigma 73 ANALISIS KUALITAS PRODUK PENGECORAN LOGAM DI PT. APIE INDO KARUNIA DENGAN METODE SI X SI GMA Oon Kurniawan S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Umar Wiwi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Kualitasmerupakanfaktordasarkeputusankonsumenuntukmemilihprodukdanjasa.Peningkatan kualitas pada industri manufaktur mempunyai hubungan positif dengan produktivitas dikarenakan industri tersebut berhasil menurunkan sampai menghilangkan pemborosan dalam suatu proses, pemborosan dalam haliniadalahcacatataudefect.SixSigmaadalahkonsepstatistikyangmengukursuatuprosesyang berkaitandengancacatataudefect.DalamSixSigmaterdapatmetodologiDMAICyang mempresentasikanlimatahapyaitu:Define(mendefinisi),Measure(mengukur),Analyze(menganalisa), Improve(memperbaiki)danControl(mengendalikan).PenelitianmelaluimetodologiDMAICini dilakukandiPT.ApieIndoKarunia,untukmengaanalisiscacatdigunakanmetodesixsigmadimana produkyangditelitiadalahrodaloriyangbanyakdiproduksipadaperusahaantersebut.Tujuandari penelitianadalahuntukmengetahuilevelsigmatingkatcacatataudefectprodukRodaloridanuntuk mengetahuifaktor-faktorpenyebabcacatpadaprodukdanlangkah-langkahperbaikanyangharusdilakukandiPT.ApieIndoKarunia.Jenispenelitianyangdigunakanadalahpenelitiandeskriptif kualitatif.Variabel-variabeldalampenelitianinimeliputi:tingkatdefect(cacat),DPMO(DefectPer MillionOpportunities),levelsigmadancacat(defect)corandalamkriteriaCTQ(CustomerToQuality) danprosespembentukannya.DalampenelitianinidipilihlimakarakteristikkualitasCTQ(CriticalTo Quality)yaitupenyimpangandimensi,gashole,cacatretakan,cacatakibatperlakuanmesindanporos tidak center.Hasil yang diperoleh dari penelitian: kapabilitas proses selama tahun 2014 sebesar 3,4 Sigma. penyebabnya antara lain: mesin yang sudah tua dan pahat kurang sesuai, penyebab operator yang kurang teliti dan penguatan pada pin kurang, lapisan coating yang masih lembab, kurang cairan dengan penyebab kurangakuratnyaprosespouring,penyebaboperatoryanglalaidankurangtelitiakanbatastoleransi. Perbaikanyangharusdilakukanantaralain:melakukanujikesentrisandenganalatkhususuntuk menghindarikemiringan,menyediakanpenguatpinyangkekuatanyasesuaidenganmassalogamcair, menempatkankaryawanyangberpengalamanuntukmengawasiprosesPouring,lebihtelitipadabatas toleransisertaseseringmungkinmelakukankalibrasialatukur,lebihmemperhatikanjenispasiryang digunakan beserta kualitasnya. Kata kunci: Analisis Kualitas, Six Sigma Abstract Quality is a basic factor in the decision of consumers to select products and services. Improved quality in the manufacturing industry has a positive relationship with productivity because the industry managed to lose to eliminatewaste in a process, thewaste in this caseis flawed or defects. Six Sigma is a statistical concept thatmeasures aprocess relating to thedefect.IntheSixSigma DMAICmethodology thereare presentedthefivestagesare:Define,Measure,Analyze,ImproveandControl.DMAICmethodology through research is done in PT.Apie Indo Karunia, where installed capacity resulting from thework unit metal casting in PT. Apie Indo Karunia is around 5,000 tons per year, in the production company indeed can not avoid to produce a product defect . The object in this research is the wheel of lori. The goal of the research is to know thelevelof thesigmalevelof defects or defects of theproductwheelof lori and to find out the factors the causes of defects in products and measures of improvements to be made Apie PT. Indo Karunia.This type of research is descriptive qualitative research. The variables in this study include: level of defects, DPMO (Defects Per Million Opportunities), sigma level and castings defects in the CTQ criteria(CustomerToQuality)andtheprocessofitsformation.Inthisstudyselectedquality characteristics lima CTQ (Critical To Quality) i.e. the deviation of dimensions, gas holes, cracks, defects duetodefectivetreatmentmachineandshaftarenotcenter.Theresultsobtainedfromtheresearch: process capability for 2014 is 3.4 Sigma. cause: the machines are old and less appropriate chisel, cause a lessscrupulousoperatorsandreinforcementonthepinlesscoatinglayer,whichisstillmoist,lackof fluids causes acuration less the process of pouring, the cause of the negligent operator and less scrupulous wouldlimitoftolerance.Improvementsthatmustbemadeinclude:conductingkesentrisanwithspecial JTM. Volume 01 Nomer 1 Tahun 2015, 73-82 tools to avoid the slope, providing the amplifier pins her strength in accordance with the mass of molten metal, put an experienced employee to supervise the process of Pouring, more thoroughly on the limits of toleranceaswellasoftenaspossibledoingthecalibrationofmeasuringinstrument,payingmore attention to the type of sand used and their quality Keywords: analysis, Six Sigma Quality PENDAHULUAN Dalameraglobalisasisaatini,telahterpaparjelasbahwa semakincanggihnyateknologimanufaktur mengharuskansumberdayamanusiayangsemakinsiap menghadapitantanganpasarglobal,perkembangan industrimanufakturdisebuahnegaramerupakantolok ukurkemajuanindustrimanufaktursecaranasionaldi negaraitu,perubahan-perubahanyangcepatdalamera globalisasiakanmembawaimplikasipadapengelolahan ekonominasionalmaupunoperasiduniausahasebagai pelakukegiatanekonomi.Diantarahalpokokdari perkembanganindustrimanufakturadalahaspekkualitas produkyangdihasilkanmaupunkinerjaindustri manufaktursecarakeseluruhan.Kualitasmenjadifaktor dasarkeputusankonsumendalambanyakprodukdan jasa, sehingga kualitas menjadi faktor di dalam persaingan usaha,untukitumakaberbagaiupayaperludilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. PT.ApieIndoKaruniasebagaiperusahaanyang bergerakdibidangpemesinandengantigabidangusaha meliputi:EngineeringProcurementandContruction (PengadaanTeknikdanKonstruksi),Manufacturingof Industrial Equipment (Manufaktur Peralatan Industri) dan Foundry(Pengecoran)yangbertujuanuntukmendukung kemandirian dan kemajuan industri nasional, memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada pemesan. Padapenelitianinilebihspesifikdalamsatubidang usahayaitufoundry(pengecoran),suatuhalmenarikbagi penelitimemilihsatubidanguntukditelititidaklain karenapadabidanginimerupakanrangkaianvitaldari hubungankemajuanteknologidiIndonesia,karena produk-produkyangdihasilkanmempunyaiketerkaitan denganberbagaiperusahaanlainnya,yangmemiliki peranpentingdalampembangunanindustridiIndonesia padaumumnya,dengankatalainprodukdari foundrymerupakanorder(pesanan)dariberbagai BUMN/swasta yang memiliki peran penting di Indonesia. SetiapperusahaanmanufakturkhususnyaFoundry office(UnitPengecoran)PT.ApieIndoKaruniadalam produksinyatidakbisamenghindariuntukmenghasilkan produk cacat atau defect, untuk beberapa komponen Bogie CastingyangdiproduksiUnitPengecoranLogamdiPT. ApieIndoKaruniapadatahun2013-2014rata-rata mencapai4sigmayaitusekitar6.210cacatdarisejuta peluangdengankatalaincacatyangdihasilkan6.210 produkdaritotaljumlahproduksisejutaproduk.Dari angkasigmadiatasyangmasihjauhdari6sigma,yaitu dengan tingkatan kualitas 3,4 cacat per sejuta peluang. Di antara semua produk yang di produksi oleh PT. Apie Indo Karunia,ProdukRodaLoriuntukPT.SanjayaAdalah yangpalingbanyakdiproduksipadasaatitudanproduk cacatyangdihasilkanmencapai4sigma,Makadariitu nantinyapenulis akanmeneliti produksiRodaLori untuk PT. Sanjaya untuk memperoleh data yang sesuai. Darilatarbelakangdiatas,penelitiinginmelakukan penelitiandenganjudulAnalisisKualitasProduk PengecoranLogamdiPT.ApieIndoKaruniadengan Metode Six Sigma. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas,makapenulisdapatmengidentifikasimasalah-masalah sebagai berikut:Berapakah level sigma produk Foundry Office (Unit Pengecoran)diPT.ApieIndoKaruniasetiap tahunnya dengan metode Six Sigma? Faktor-faktorapasajayangmeyebabkancacat produkpadaFoundryOfficediPT.ApieIndo Karunia? Langkah-langkahefektifapayangseharusnya dilakukanuntukmeminimasitingkatkecacatan produk tersebut di PT. Apie Indo Karunia? Manfaat Penelitian Adapunmanfaatyangingindicapaidalampenelitian ini adalah: Bagi mahasiswa Mahasiswadapatmengaplikasikanilmuserta berpartisipasidalamduniakerjakhususnyadi bidang industri manufaktur. Dapatmengaktualisasikanteori-teorianalisis kualitaskedalambidangindustrimanufaktur denganpenerapanmetodeyangdiangkatpada penelitian ini. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai tambahan referensi penelitian yang berkenaan dengan metode analisis kualitas. Bagi Perusahaan Sebagaisalahsatusumberinformasiyangdapat digunakanuntukmenyelesaikansebagian permasalahanyangtimbuldalammenganalisis Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia Dengan Metode Six Sigma 75 kualitasprodukkhususnyadalamindustri manufaktur. Industi mengalami perkembangan melalui penelitian-penelitian yang dilakukan. METODE Rancangan Penelitian Gambar 1. Rancangan Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Dilakukan pada bulan april 2015 sampai bulan mei 2015 Tempat Penelitian di PT. Apie Indo Karunia Jl.Berbek Industri II/1-3. KhususDivisi Produksi Pengecoran khususnya pada proses produksi Roda lori. Variabel Penelitian Agartidakterjadiperbedaanpenafsiranantara pembacadanpeneliti,makadimunculkansuatudefinisi operasional variabel, antara lain sebagai berikut: Tingkat Defect (Cacat) Tingkat defect (cacat) dalam hal ini adalah intensitas cacatcoranyangterjadidalamprodukyangditeliti yangtidak lain dalam pengerjaannyamelalui proses pengecoranlogamuntukprodukRodaloridalam waktu produksi di tahun 2013 sampai tahun 2014. DPMO (Defect Per Million Opportunities) Defect Per Million Opportunities adalah ukuran peningkatan kualitas yang menunjukkan kegagalan per sejuta kesempatan. Ukuran/nilai ini didapat dari analisis perhitungan defect (cacat) coran dengan Six Sigma. Level Sigma Suatu istilah nilai yang didapat dari ukuran DPMO (Defect Per Million Opportunities) yang dipersentasikan kedalam angka sigma. Macam cacat (defect) coran dalam kriteria CTQ (Customer To Quality) dan proses pembentukannya dalam hal ini adalah macam cacat coran yang terjadi pada produk Roda lori dalam waktu produksi di tahun 2013 sampai 2014. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuaimetodeyangtelahdiuraikansebelumnyadalam penelitianini,datayangdigunakanadalahdataprimer dandatasekunderyangdiperolehdaripengamatandan penelitiandiperusahaanselamaperiode,yaituperiode produksitahun2013sampai2014.Datasekunderyang dibahasdalampenelitianiniadalahdataproduksiRoda LoriyangdiperolehdariBagianPerencanaanProduksiDivisiProduksiPengecoranLogamWorkshop, sedangkandatacacat(defect)diperolehdariBagian PengendalianKualitas(QualityControl).Selanjutnya dilakukanpembahasansesuaimetodeSixSigmayaitu DMAIC, padalimakomponen ini dilakukan pembahasan dananalisissecarasistematisuntukmenentukanhasil penelitian. Define(mendefinisi) Mendefinisimerupakanlangkahidentifikasi masalahpentingdalamproses,jugamerupakan langkahpertamayangharusdilakukandalam DMAICsixsigma.Dalamlangkahinitelah ditentukanobyekpenelitian,yaituprodukRodaLori selanjutnyapengidentifikasiankarakteristikkualitas CTQ(CriticalToQuality)secaraatributpadaobyek produk Roda Lori. Alasan Pemilihan Objek DivisiProduksiPengecoranLogamPT.Apie IndoKaruniadalamproduksinyabanyak macam/jenisprodukyangdikerjakan,namun sesuailatarbelakangdarisurveiyangdilakukan Mulai Survey awal & Study literatur Menentukan Tujuan Pengumpulan Data: 1.Data jumlah Produksi 2.Data cacat (defect) produk 3.Data proses produksi 4.Data peralatan 5.Data SDM dan SDA Pengumpulan Data: 1.Data jumlah Produksi 2.Data cacat (defect) produk 3.Data proses produksi 4.Data peralatan Analisis Data: 1.Define (Mendefinisikan) 2.Measure (Mengukur) 3.Analize (Menganalisa) 4.Improve (Memperbaiki) 5.Control (Mengendalikan Kesimpulan & Saran Selesai JTM. Volume 01 Nomor 1 Tahun 2015, 73-82 penulishanyamemilihprodukbogiecasting untukkeretaapiyang dipesan oleh PT. Sanjaya, lebihspesifiknyaadalahprodukRodaLori, karenabesarnyaangkaorderpadaprodukini yaitusekitar40%dibandingkandenganproduk lainyangberjumlah60%yangdibagi15jenis produk.Berikutiniadalahbeberapafotoproduk Roda Lori: Gambar 2. Foto Produk Roda Lori MengidentifikasikarakteristikkualitasCTQ (Critical To Quality)Kunciyangditetapkanpadapenentuan karakteristikkualitassecaraatributseyogyanya mempunyaiketerkaitanlangsungdarioutput yangmenyangkutkebutuhanpelanggan. karakteristikdikemukakanuntukprodukRoda Lori adalah sebagai berikut: Penyimpangan dimensi Cacatinimerupakancacatdari ketidaksuaianukuranyangdikehendaki, pembesaranataupengecilanukuransalah satu,sebagianmaupunkeseluruhanproduk melebihi batas nilai toleransi yang diijinkan. Gas hole Gasholemerupakancacatakibatudara terjebakdalamprosespeleburanmaupunpencetakanyangmenimbulkanlubang bulatan atau terak oksida, biasanyalokasi di permukaanatascoranataudisekitarinti (core)maupunataubidangpotongan (undercuts).Cacatinimemilikiukuran maupunsebaranyangsangatbervariasi, mulaidarironggatunggalataupun akumulasidaribeberaparonggakecil sampaidenganrongga-ronggamikroyang menyebar. Cacat Retakan Cacatyangdiakibatkankomposisimaterial dansuhupeleburanpadadapurpeleburan logam perbandingannyatidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kerusakan akibat perlakuan mesin Cacatyangdisebabkanolehproses perlakuanmesin(machining)ataucacat yangdiketahuiketikaperlakuanmesin dilakukan pada produk hasil cetakan. Poros tidak Center Merupakancacatketidaklurusan(center) antaraduacupcetakanyangmenyebabkan pininti(core)tidakselaraspadasaat pemasangandicetakanataupenyebablain pengaitnyatidaksempurnauntukmenahan beban material cair. Measure(pengukuran) Dalamlangkahkeduainidilakukan pengukuran/perhitungandatayangsudah dikumpulkanmelaluimetodewawancara/interview, observasi/pengamatanuntukdataprimerdandata sekunderproduksiRodaLoriperiodetahun2013 sampai2014berupaatribut,dilanjutkanmengukur baseline (landasan) kinerja sekarang. Pengumpulan Data Tabel 1. Data Untuk Masing-masing Jenis Defect Roda Lori Sumber:BagianPengendalianKualitas(Quality Control)DivisiProduksiPengecoranWorkshop PT.Apie Indo Karunia. Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia Dengan Metode Six Sigma 77 Tabel 2. Jumlah Produksidan Jumlah Defect Roda Lori Sumber:BagianPengendalianKualitas(Quality Control) Divisi Produksi Pengecoran WorkshopPengukuran Baseline KinerjaFormula : Tabel 3.Konversi DPMO ke Nilai Sigma Tabel 4. Kapabilitas Level Sigma dan DPMO Kecacatan Roda Lori Data diatas jika dibuat dalam bentuk grafik maka akan terlihat seperti gambar 3 dan 4 berikut ini. Gambar 3. Grafik DPMO Produk Roda Lori Gambar 4. Pencapaian Six Sigma dari Produk Roda Lori Darigrafikpadagambar3dan4dapat dijelaskanbahwaangkaDPMOyangditunjukkan padagambar3dapatdikatakantidakstabildari bulankebulan,halinimengindikasikanbelum optimalnya perencanaan dan produksi berlangsung diperusahaan,makadariituperluditingkatkan lagiuntukDPMOyanglebihbaikkedepannya. Sedangkan pada gambar 4 terlihat pencapaian level sigmacukupstabilberkisar3,23,7sigma,pada kondisiinipenurunansigmadiiringiolehtingkat produksiyangdilakukan,perusahaanmasih JTM. Volume 01 Nomor 1 Tahun 2015, 73-82 berkesempatanuntukmengembangkankualitas produksiyangmempunyaikonsistensinilaisigma yangtinggiditiaptahunnya.Diharapkannilai DPMOmenurunsecarasignifikandiikutinaiknya level pencapaian sigma. Analyze(menganalisa) Padalangkahketigainiyangdilakukanadalah mengkajimengapacacat-cacatterjadipadaproduk RodaLori,kemudianmencarialasan-alasansebagai penyebabnya,yaitudenganmenganalisakapabilitas prosesmenggunakandiagrampareto,sedangkan pengidentifikasianfaktor-faktorpenyebabtingkat kegagalantinggipadaprodukdenganmenggunakan fishbonediagram(diagramsebabakibat)dandapat ditentukantargetkerjamelaluibrainstormingdari anggota team (pihak perusahaan). Analisis Kapabilitas ProsesAnalisiskapabilitasinidilakukansecaraatribut, untukmenganalisanyadapatdilihatdaritotal produksi di tahun 2003-2014 yang menghasilkan 1958produkRodaLoridengankejadiandefect sebanyak307buahdaritotalproduksi.Maka kapabilitas prosesnya dapat diketahui sebesar 3,4 sigma,berartiterdapat31.169defectdalam sejuta peluang.Dalamwacanaini jikadiukurke dalampencapaiantingkatsigmaangka3,4 berada dalam standar rata-rata industri Indonesia dandibawahrata-rataindustriUSApadatabel pencapaiantingkatsigmasekitar25-40%untuk COPQ(CostofPoorQuality)perusahaan. Selanjutnyamelakukananalisasecaraatribut menggunakandiagrampareto,penggunaan diagraminitidaklainuntukmengetahui potensial pada5 CTQ(Critical to Quality)yang telah teridentifikasi di atas. Analisa Pareto untuk datakecacatanprodukRodaLoriditunjukkan dalamtabel4.5,denganpatokantersebutdibuat diagramparetountukkecacatanprodukRoda Lori dalam gambar 5 di bawah ini. Tabel 5. Hasil Analisa Kecacatan Roda Lori DaririncianTabel5diatas,makadapat digambarkandiagramparetokecacatanproduk Roda Lori di bawah ini. Gambar 5. Diagram Pareto Untuk Cacat Produk Roda Lori Darianalisayangdilakukandenganhasil yang ditunjukkan pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwatingkatdefecttertinggiadalahKerusakan akibatperlakuanmesindenganpersentase46,5 %, diikuti Poros tidak Center 18,91 %, Gas Hole 17,9%,CacatRetakan9,8%,Penyimpangan Dimensi6,5%.danberikutadalahfotomasing-masing cacat : Gambar 6. Kerusakan Akibat Perlakuan Mesin Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia Dengan Metode Six Sigma 79 Gambar 7. Cacat Poros Tidak Center Gambar 8. Cacat Gas Hole Gambar 9. Cacat Retakan Gambar 10. Cacat Penyimpangan Dimensi Menetapkan Target Kinerja Penetapantargetkinerjadapatdilakukansecara brainstormingdenganBagianEngineering, PerencanaanProduksi,Produksi,Pengendalian KualitasdiDivisiProduksiPengecoranLogam yangselanjutnyadilakukanpenerapanlangkah-langkahyangefektifuntukmengatasimasalah padatingkatcacatprodukRodaLoriini, selanjutnyaakandibahaslangkahimprove (perbaikan) dan control (pengendalian). Mengidentifikasi sumber-sumber cacat Pengidentifikasianfaktor-faktorpenyebab tingkatkegagalanpadaprodukRodaLori menggunakanfishbonediagram(diagramsebab akibat).Fishbonediagramdilakukanuntuk5 jeniscacat,yaitu:Kerusakanakibatperlakuan mesin,PorostidakCenter,gashole,Cacat RetakandanPenyimpanganDimensi. Brainstormingadalahsuatucarayangdilakukan dalamlangkahini,arahpembahasan brainstormingmeliputiprosesproduksiyang menghasilkan cacat produk Roda Lori yang telah ditentukankedalamlimajenisCTQ,langkah-langkahuntukmenanggulangicacatCTQRoda LoridanpengendalianprosesproduksiRoda Lori,brainstormingdilakukandenganpara senior,manager,supervisordanstafquality control.Melaluibrainstormingakandidapatkan sumberdanakarpenyebabdarikriterialima jeniscacatdalamCTQ,sertadiharapkan memperolehsolusimasalahyangefektifdan efisiendalammengatasipermasalahanyang terjadi.Fisbonediagram(diagramsebabakibat) untukmasing-masingCTQditunjukkandalam gambar di bawah ini: Gambar 11. Fishbone Diagram Sebab Akibat Kerusakan Akibat Perlakuan Mesin Gambar 12. Fishbone Diagram Sebab Akibat Poros Tidak Center Gambar 13. Fishbone Diagram Sebab Akibat Gas Hole JTM. Volume 01 Nomor 1 Tahun 2015, 73-82 Gambar 14. Fishbone Diagram Sebab Akibat Cacat Retakan Gambar 15. Fishbone Diagram Sebab Akibat Penyimpangan Dimensi Faktor-faktor yang menyebabkan defect pada produk Roda Lori Man(manusia) Diluarkonteksskillyangtelah distandarisasiperusahaan,faktormanusia sangatberpeluanguntukmelakukan kesalahanyangdapatmenimbulkan kecacatandalammemproduksiproduk, dalamhaliniadalahprodukRodaLori, kelalaianadalahfaktorutamayang menyebabkandefectuntukranahpenyebab manusia,memangkelalaianmanusiasaat bekerjatidakbisadihindarinamun setidaknyadapatdiminimalisir.Berikut Beberapacontohkesalahanyangdilakukan diantaranya:kurangteliti,lalai,kurang terampil,kurangtepatmemasanglubang pin, campuran komposisi tidak tepat/terukur, penentuanperalatanyangdigunakantidak sesuaidenganmaterialyangdiprosesdan faktor intern pekerja. Machine (mesin) Kecacatanyangdisebabkanolehfaktor mesinjugamenyumbangangkayangtidak sedikit,rata-ratamesinyangsering mengakibatkankecacatanbiasanyamesin yangsudahlama/perludilakukan pembaharuanolehbagianpemeliharaan, defectakibatdarifaktormesinantaralain: pahattumpul,mesintermakanusia, penempatanpisautidakbisaoptimalkarena sudahaus,penguatunukpenguncimaterial saatmendapatperlakuanmesinrendah, lapisanuntukpeleburanlogammasih lembab(akibatpenggantianlapisanmasih baru) dan temperature mesin kurang stabil.Method (metode/cara) MetodedalamhaliniadalahsuatuStandart OperationalProcedure(SOP),terkadang bagian-bagianyangmenerapkanSOPdan hall-haltertentumembuatkebijakandiluar SOP untuk produk, dikarenakan fungsi pada masng-masingprodukberbeda,haliniakan mengakibatkankurangtepatnyaukuran dimensiantarabagianyangsatudengan yanglainnya.Seperticontoh:penyiapan ventilasiudarapadacetakankurangdan kurangakuratnyametodeyangdigunakan untukpenakarankomposisipeleburan logam,tidakadanyamodulstandard produksi, Material (bahan) Faktormaterialyangberpotensi menyebabkandefectantaralain:kualitas yang kurang baik, menyebabkan penyusutan saatpeleburan,materialtercampurdengan kotoran/bahanasingdanmaterialterlalu keras. I mporove(memperbaiki) Setelahmengukur danmenganalisa padatahap sebelumnya,dalamtahapimproveadalah mengukuhkanrencanaperbaikanuntukdibuat usulanperbaikanprodukRodaLori.Usulan perbaikan yang dibuat untuk memberikan masukan sehinggajumlahdefect(cacat)padaprodukRoda Loridapatberkurangdapatdilihatpadatabel6di bawah ini: Analisis Kualitas Produk Pengecoran Logam di PT. Apie Indo Karunia Dengan Metode Six Sigma 81 Tabel 6. Failure Mode dan Usulan Tindakan Perbaikan Produk Roda Lori Usulanperbaikanyangnantinyadifokuskan pada potencial cause (potensi penyebab), alat yang digunakan adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis),usulanperbaikanprosesberupadata kualitatif.Dalamtahapiniyangharusdikupas adalah: Penetapannilai-nilaikeseriusanakibatkesalahan terhadapprosesdankonsumen(severity),frekuensi terjadinyakesalahan(occurance)danterhadapalat kontrolakibatpotentialcause(detection)melalui brainstormingdimanarespondenyangterdiridari operatordankepalabagiandiberiangketuntukdi isidampakyangditimbulkanolehcacat,tingkat kecacatan,danreaksipelanggan.Hasilcontrengan inikemudiandikonversikankenilaiseverity, occurance, dan detection sesuai ketentuan pada Bab 3.Darihasilpenetapantersebutakandidapatkan nilaiRPN(RiskPotentialNumber/angkaprioritas risiko)yangnilainyadidapatkandenganjalan mengkalikannilaiSOD(Severity,Occurance,dan Detection)selanjutnyadipilhRPNyangterbesardi setiapmodekegagalan untukmengetahuikegagalan manayangpalingkritisuntuksegeradilakukan tindakankorektif.Setelahnilai-nilaidimasukkan sesuai dengan 3 kriteria. Dalam hal ini telah didapat nilaiRPN(RiskPotentialNumber)selanjutnya dipilihRPNyangterbesarpadamodekegagalan secaraumumdarijeniskegagalan(failure),untuk mengetahui kegagalan mana yang paling kritis untuk segera dilakukan tindakan korektif, setelah itu dalam setiapjeniskegagalan(failure)dilakukanlangkah prioritasdarimacam-macampenyebabkegagalan, diurutkandariRPNtertinggisampaiyangterendah, haliniuntukmenetapkansuaturencanaperbaikan (improvementplant)untukmemperkecilangka kecacatan produk tersebut dengan sumber daya yang tersedia melalui prioritas alternatif.Menetapkansuaturencanaperbaikan(improvement plant)untukpendeskripsianakanperbaikanuntuk memperkecilangkakecacatanproduktersebut dengansumberdayayangtersediamelaluiprioritas alternatif.SetelahnilaiSODterdeteksidan menghasilkanRPNyangberfungsisebagaiukuran kepuasanpelangganterhadapprodukcacattersebut, sehingganantinyaakandidapatprioritasdalam perbaikancacat,berikutiniadalahformula perhitungan RPN : RPN = Severity x Occurance x Detection (2) Control (mengendalikan) Rencanapengendaliandarirencanaperbaikan yangtelahdikemukakandalamtahapimprove sebelumnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Rencana Pengendalian dan Perbaikan JTM. Volume 01 Nomor 1 Tahun 2015, 73-82 PENUTUP SimpulanSetelahdilakukananalisismenggunakanmetodesix sigmadenganmenggunakanpendekatanDMAICdiPT. Apie Indo Karunia maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Berdasarkandatayangdiperolehmakakapabilitas prosesproduksiRodaLoriselama1tahun(2014)adalah sebesar 3,4 sigma dengan nilai DPMO 31.358 (dalam sejuta peluang). Yang dimana nilai sigma 3,4 merupakanrata-rataatasIndustridiIndonesiadan tergolong cukup baik. Berdasarkan analisa failure dari Roda Lori, diagram sebabakibat,diagrampareto,hasilyangdidapat antara lain: Jeniscacatakibatperlakuanmesindengan persentase46,9%,penyebabnyaadalahmesin yangsudahtuadanpahatyangkurangsesuai, operatoryangkurangtelitidankurangterampil, metode yang tidak sesuai SOP, dan material yang kurang berkualitas. Jeniscacatporostidakcenterdenganpersentase 18,9%,disebabkanolehoperatoryangkurang telitidankurangterampil,rendahnyapenguatan padapin,dantidakadamodulkhusus pemasangan pin. Jeniscacatgasholedenganpersentase17,9% disebabkanolehoperatoryangkurangteliti, bahanyangkurangbagus,sertalapisancoating yang masih lembab dan kurangnya ventilasi Jeniscacatretakandenganpersentase9,8%,penyebabnyaadalahoperatoryangkurangteliti saatPooring,dankurangakuratnyaproses Pooring. Jeniscacatpenyimpangandimensidengan persentase 6,5 %, disebabkan oleh operator yang kurang teliti, dan mesin yang sudah aus/lama. Dalamtahapimprovealatyangdigunakanadalah FMEA(FailureModeandEffectAnalysis)dari penggunaan alat ini diperoleh suatuusulan tindakan perbaikansesuaiurutanRPN,antaralainsebagai berikut: Melakukanujikesentrisandenganalatkhusus untuk menghindari kemiringan. Menyediakanpenguatpinyangkekuatanya sesuai massa logam cairMemakaialattakaryangsesuaiserta menempatkankaryawanyangberpengalaman untuk mengawasi saat penuangan berlangsung. Melakukanperlakuanyanglebihtelitipada setiap bagian agar bisa sesuai batas toleransi dan seseringmungkinmelakukankalibrasialatukur yang digunakan. Memperhatikanjenispasiryangdigunakan beserta kualitasnya. Saran Setelahdilakukanpenelitiananalisiskualitasdengan SixSigmadenganmetodeDMAIC,adapunsaranpenulis dalam penelitian ini, antara lain: Lebihmeningkatkansistempengendalianketika produksitinggi,untukmeningkatkankedudukannilai sigma ke depannya. PrioritaskanperbaikanmulaidarinilaiRPNtertinggi hinggaterendahdarisetiapkegagalan(failure) produk. Mengoptimalkanprosesperbaikanmelalui komunikasiyangbaikdaripemesan/orderdan menyebarluaskaninformasikesetiap bagian/departemen secara cepat. Mendatasecaraberkalamengenaikenaikanatau penurunankualitasproduk,agarmemudahkandalam penanganan kasus kegagalan (failure). Mengoptimalkanpembagianjobkaryawanagar tingkat kegagalan produksi dapat diminimalisir. DAFTAR PUSTAKA Ariani,DorotheaWahyu.2004.PengendalianKualitas Statistik(PendekatanKuantitatifdalamManajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi. Brue,Greg.2004.SixSigmaForManagers.Jakarta: Canary. Chrysler Coorporation. 1995. Potential Failure and Effect Analysis(FMEA)ReferenceManual.FordMotor Company,GeneralMotorCoorporation(second edition)dalamHariadi:2006(online)diakses18Juni 2015. DouglasC, Montgomery. 1993.Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Evans,JamesR.danLindsay,WilliamM.2007. PengantarSixSigmaAnIntroductiontoSixSigma and Process Improvement. Jakarta: Salemba Empat. Gaspersz,Vincent.2003.MetodeAnalisisUntuk PeningkatanKualitas.Jakarta:GramediaPustaka Utama. Gaspersz,Vincent.2002.PedomanImplementasi ProgramSixSigma.Jakarta:GramediaPustaka Utama. Holpp,LarrydanPandeP.S.2003.BerpikirCepatSix Sigma. Yogyakarta: Andi. Marimin.2004.TeknikDanAplikasiPengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bandung: Grasindo.