Analisis Kualitas Perencanaan Pembangunan

15
Analisis Kualitas Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kebumen Disusun oleh, Rasyid Wisnuaji P2CA14001

description

Tugas mata kuliah perencanaan pembangunan desa

Transcript of Analisis Kualitas Perencanaan Pembangunan

Analisis Kualitas Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kebumen

Analisis Kualitas Perencanaan Pembangunan Kabupaten KebumenDisusun oleh,Rasyid WisnuajiP2CA14001Gambaran Umum

Kabupaten Kebumen merupakan kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo di sebelah timur, Samudra Indonesia di sebelah selatan, Kabupaten Cilacap dan Banyumas di sebelah barat serta Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara di sebelah utara. Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 727'-750' Lintang Selatan dan 10922'-10950' Bujur Timur.Wilayah Kabupaten Kebumen berbatasan langsung atau memiliki wilayah pantai dan juga terdapat wilayah pegunungan, sehingga ketinggiannya berkisar antara 0 sampai dengan 997,5 (sembilan ratus sembilan puluh lima) meter di atas permukaan laut.

Gambaran UmumSecara administratif Kabupaten Kebumen terdiri dari 26 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 Ha atau 1.281,115 Km2, dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, sedangkan sebagian besar merupakan dataran rendah.

Jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2010 di Kabupaten Kebumen sebanyak 1.152.828 jiwa

Pertumbuhan EkonomiNoIndikator2007200820091.PDRB Kabupaten KebumenAtas dasar harga berlaku (Rp. Juta)4.568.8715.291.7145.948.052Atas dasar harga konstan (Rp. Juta)2.572.0622.715.2702.819.6372.Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas dasar harga konstan (%)4,525,573,843.PDRB PerkapitaAtas dasar harga berlaku (Rp.)3.723.2854.279.0574.809.793Atas dasar harga konstan (Rp.)2.096.0372.195.6582.280.0524.Inflasi (%)6,2414,215,01No.TahunPDRB per Kapita (Rp)1.20063.352.4042.20073.723.2853.20084.289.4134.20094.701.978Kontribusi 9 Setor utamaNo.Lapangan UsahaLQ20062007200820091.Pertanian1.771.841,911,94 2.Pertambangan dan Galian6.497.307,946,20 3.Industri Pengolahan0.300.270,280,31 4.Listrik, Gas dan Air Bersih0.980.920,820,83 5.Bangunan0.820.800,830,70 6.Perdagangan, Hotel dan Restoran0.570.550,570,54 7.Pengangkutan dan Komunikasi0.920.880,840,86 8.Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan1.481.461,411,23 9.Jasa jasa2.031.991,811,85 Pada tahun 2009, didominasi oleh sektor pertanian di mana kontribusi sektor pertanian terhadap total Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga konstan Tahun 2000 sebesar 37,63%,diikuti sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, masing-masing sebesar 20,75% dan 11,33%, seperti pada tabel di disamping, di mana kecenderungan dominasi sektor pertanian, diprediksi akan berlanjut pada Tahun berikutnya

Posisi Kebumen dalam RJPMNSesuai dengan arah pembangunan dari Rencana Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019, Kabupaten kebumen masuk dalam regional Jawa-bali dan masuk dalam wilayah pengembangan Barlingmascakeb.

Dengan arah potensi pengembangan berupa : Perikanan dan perkebunan (Primer), Industri, pertambangan, perdagangan dan pariwisata

Arah Pembangunan

Berdasarkan Perda Kabupaten Kebumen No 9 Th 1998, tentang tata ruang wilayah. Kabupaten Kebumen terbagi menjadi beberapa satuan wilayah :Sub Wilayah Pembangunan I dengan pusat pengembangan di kota Kebumen; Sub Wilayah Pembangunan II dengan pusat pengembangan di kota Gombong.

Arah PembangunanSub Wilayah Pembangunan tersebut dibagi dalam beberapa satuan wilayah pengembangan (swp). Hal ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi sektor yang menonjol atau potensial. Pembagian Sub Wilayah Pembangunan menjadi satuan wilayah pengembangan (swp) tersebut adalah sebagai berikut :swp I: Meliputi wilayah Kecamatan Kebumen, Sadang, Alian, Sruweng, Pejagoan dan Buluspesantren dengan pusatnya di Kota Kebumen. Sektor utama yang dikembangkan ; perdagangan, industri, pertanian, pariwisata, pengembangan geologi Karangsambung ;swp II: Meliputi wilayah Kecamatan Gombong, Sempor, Kuwarasan dan Buayan dengan pusatnya di Kota Gombong. Sektor utama yang dikembangkan ; industri, pertanian, perdagangan, dan pariwisata;swp III: Meliputi wilayah Kecamatan Kutowinangun dan Ambal dengan pusatnya di Kota Kutowinangun. Sektor utama yang dikembangkan : pertanian dan perdagangan.swp IV: Meliputi wilayah Kecamatan Prembun dan Mirit dengan pusatnya di kota Prembun. Sektor utama yang dikembangkan : pertanian, pariwisata dan perdagangan ;swp V: Meliputi wilayah Kecamatan Petanahan, Puring dan Klirong dengan pusatnya di kota Petanahan. Sektor utama yang dikembangkan : pertanian, pariwisata dan perdagangan ;swp VI: Meliputi wilayah Kecamatan Karanganyar, Karanggayam dan Adimulyo dengan pusatnya di kota Karanganyar. Sektor utama yang dikembangkan; pertanian dan perdagangan ;swp VII: Meliputi wilayah Kecamatan Ayah dan Rowokele dengan pusatnya di kota Ayah. Sektor utama yang dikembangkan pertanian, perindustrian, perikanan dan pariwisata.

Skenario Pembangunan Kabupaten Kebumen

Posisi Strategis Wilayah Kabupaten Kebumen Dalam Kerangka Pangembangan Jangka Panjang

Analisis Lingkungan InternalKekuatan/PotensiPelaksanaan otonomi daerah membuka peluang untuk menggali potensi daerah, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat;Jumlah penduduk dan angkatan kerja yang cukup besar, dengan sikap yang terbuka, kritis, dinamis dan adaptif merupakan potensi yang dapat didayagunakan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan daerah;Potensi pertanian dan unggulan pariwisata yang terdapat di seluruh wilayah mulai dari pesisir selatan, daerah tengah dan daerah atas/pegunungan, dengan jenis yang beragam dari wisata alam, wisata budaya sampai dengan wisata pendidikan, merupakan potensi yang sangat besar jika bisa dikembangkan untuk mendukung pembangunan daerah;Tersedianya sumber daya alam, baik pertanian, kelautan dan perikanan;Ketersediaan lahan yang masih luas untuk dikembangkan;Masih kentalnya budaya gotong royong, kearifan lokal yang agamis, serta solidaritas masyarakat, menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam mengatasi berbagai problem pembangunan daerah;Kemudahan akses media komunikasi dan informasi;

Analisis Lingkungan InternalKelemahanRendahnya kualitas penduduk dan tenaga kerja;Keterbatasan sarana dan prasarana/infrastrukturMasih banyaknya masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan;Terbatasnya lapangan pekerjaan;Masih belum optimalnya penciptaan iklim usaha yang kondusif untuk menarik investasi swasta dan masyarakat untuk akselerasi pembangunan daerah;Lemahnya/belum optimalnya pengelolaan kepariwisataan;Masih rendahnya penguasaan teknologi termasuk teknologi tepat guna dan ramah lingkungan;Belum efisiennya pengelolaan sumber daya pendidikan dan kesehatan;Masih rendahnya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;Masih lemahnya pengawasan terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan;Masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan;Masih kurangnya apresiasi terhadap seni budaya lokal; danTerbatasnya akses masyarakat terhadap informasi pasar.Analisis Lingkungan EksternalPeluangBanyak alternatif untuk upaya pengembangan wilayah;Permintaan pasar akan hasil agribisnis dan agroindustri;Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi;Semakin kuatnya peranan organisasi sosial, politik dan kemasyarakatan serta lembaga-lembaga non pemerintah yang dapat dijadikan partnership dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik;Terbukanya jejaring kerjasama antara pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah maupun dengan Kabupaten lain serta kerjasama dengan unsure swasta nasional dan daerah, yang dapat didayagunakan untuk mengembangkan perekonomian daerah;

Analisis Lingkungan EksternalAncamanMasih terjadi ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat sehingga berdampak pada kondisi tingginya angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin;Belum terkendalinya migrasi penduduk;Belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian;Ketetapan hukum yang didasarkan pada aturan yang out of date (kadaluwarsa);Kebijakan di tingkat pusat yang cukup dinamis;Dampak ekonomi dan sosial globalisasi berpotensi mempengaruhi karakter dan kearifan budaya lokal; danPersaingan pelayanan masyarakat antar daerah.

SekianTerimakasih