Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor

15
ANALISIS KOORDINASI PELAYANAN PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA PADA KANTOR BERSAMA SAMSAT WILAYAH I MAKASSAR Analysis of tax collection service coordination of motor vehicles and customs office with the name behind the region I Makassar SAMSAT Muh. Zabrie Resqi Saputra, Abd.Rahman Kadir and Syamsu Alam ABSTRACT Research aims to find out how the coordination of service motor vehicle tax collection and customs behind the name of motor vehicles on Units office in Makassar. Main issues raised in this research is how the service coordination Bermotordan Vehicle Tax Tax on Motor Vehicles Name SAMSAT Makassar on the Joint Office. Coordination services Motor Vehicle Tax and Customs Behind the Name of Motor Vehicles, which includes planning, implementation and supervision, as well as the factors that encourage and discourage. From this research it is known that the planning, implementation and oversight of service coordination effect on motor vehicle tax collection and customs behind the name. Key Words : Tax collection service coordination ABSTRAK Peneliitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor pada kantor samsat Makassar. Pokok permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah koordinasi pelayanan Pajak Kendaraan Bermotordan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Kantor Bersama Samsat Makassar. Koordinasi pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, serta factor-faktor yang mendorong dan menghambatnya. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan berpengaruh terhadap koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama. Kata Kunci : Koordinasi Pelayanan Pemungutan Pajak PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan otonomi daerah, peranan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat akan

Transcript of Analisis koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor

ANALISIS KOORDINASI PELAYANAN PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTORDAN BEA BALIK NAMA PADA KANTOR BERSAMA SAMSAT WILAYAH I MAKASSARAnalysis of tax collection service coordination of motor vehicles and customs office with the namebehind the region I Makassar SAMSATMuh. Zabrie Resqi Saputra, Abd.Rahman Kadir and Syamsu AlamABSTRACTResearch aims to find out how the coordination of service motor vehicle tax collection and customsbehind the name of motor vehicles on Units office in Makassar. Main issues raised in this research is howthe service coordination Bermotordan Vehicle Tax Tax on Motor Vehicles Name SAMSAT Makassar onthe Joint Office. Coordination services Motor Vehicle Tax and Customs Behind the Name of MotorVehicles, which includes planning, implementation and supervision, as well as the factors that encourageand discourage. From this research it is known that the planning, implementation and oversight of servicecoordination effect on motor vehicle tax collection and customs behind the name.Key Words : Tax collection service coordinationABSTRAKPeneliitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraanbermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor pada kantor samsat Makassar. Pokok permasalahanyang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah koordinasi pelayanan Pajak KendaraanBermotordan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Kantor Bersama Samsat Makassar. Koordinasipelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, yaitu meliputiperencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, serta factor-faktor yang mendorong dan menghambatnya.Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan berpengaruhterhadap koordinasi pelayanan pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama.Kata Kunci : Koordinasi Pelayanan Pemungutan PajakPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam pelaksanaan otonomi daerah,peranan pemerintah daerah dalampenyelenggaraan pemerintahan danpembangunan serta pelayanan masyarakat akansemakin meningkat, peningkatan peranan inidilandasi dengan kemampuan daerah untukmengelola secara optimal potensi daerahnyasendiri termasuk dalam pengelolaan sumbersumberPendapatan Asli Daerah untukmembiayai belanja rutin dan belanjapembangunan yang ditetapkan setiap tahundalam anggaran Pendapatan Belanja Daerah.Sumber pendapatan daerah terdiri atas :a. Pendapatan asli daerah yang selanjutnyadisebut PADb. Dana perimbangan; danc. Lain-lain pendapatan daerah yang sah..Tata cara pembayaran dan penagihanBea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuansebagai berikut :

1. Pembayaran Bea Balik Nama KendaraanBermotor dilakukan pada saat pendaftaran.2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor2dilunasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulansejak diterbitkan SKPD, STPD, SuratKeputusan Pembetulan,3. Apabila Bea Balik Nama KendaraanBermotor tidak dilunasi dalam jangka waktu1 (satu) bulan setelah diterbitkannya SKPD,Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasiberupa bunga sebesar 2 % (dua persen)4. Pembayaran dilakukan di Kas Daerah5. Pajak yang terhutang berdasarkan SKPD,STPD, Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Keberatan dan putusan bandingyang tidak atau kurang dibayar oleh wajibpajak pada waktunya dapat ditagih dengansurat paksa.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana Koordinasi Pelayananpemungutan Pajak Kendaraan Bermotorpada Kantor Bersama Samsat Wilayah IMakassar ?2. Faktor-faktor apa saja yang menghambatPelayanan pemungutan Pajak KendaraanBermotor pada Kantor Bersama SamsatWilayah I Makassar ?3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukandalam mengatasi hambatan hambatanPelayanan pemungutan Pajak KendaraanBermotor pada Kantor Bersama SamsatWilayah I Makassar ?C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui bagaimana KoordinasiPelayanan pemungutan Pajak KendaraanBermotor2. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa sajayang menghambat Pelayanan pemungutanPajak Kendaraan Bermotor3. Untuk mengetahui Usaha-usaha apa sajayang dilakukan dalam mengatasihambatan-hambatan Pelayananpemungutan Pajak Kendaraan BermotorD. Manfaat Penelitian1. Hasil penelitian diharapkan akan dapatmemberikan sumbangan kepada teori-teoriilmu keuangan Hasil penelitian ini dapatdipergunakan sebagai bahan pertimbangan2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaatbagi Kantor Dinas Pendapatan DaerahPropinsi Sulawesi Selatan.TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori.1. Pengertian Koordinasi.Pengertian koordinasi antara laindikemukakan Arifin Abdulrahman dalam Manila(1996 : 43) sebagai berikut : “Koordinasi adalahsebagai kegiatan untuk menertibkan segenapkegiatan manajemen maupun kegiatan satudengan lainnya agar tidak terjadi simpang siur,tidak bertentangan dan dapat ditujukan kepadatitik arah pencapaian tujuan secara efisien.”2. Pengertian PelayananPelayanan berasal dari kata layan ataumelayani. Menurut Kamus Umum BahasaIndonesia yang disusun Badudu-Zain(1994:781), layan atau melayani berarti“Menyuguhkan”, menyediakan keperluan orang.Jadi Pelayanan adalah hal, cara atau hasilpekerjaan melayani.3. Pengertian PemungutanBerdasarkan pengertian di ataspemungutan dapat pula dikatakan pengambilansuatu pajak dan retribusi yang dipaksakankepada setiap wajib pajak dan wajib retribusiuntuk memenuhi kewajibannya gunaterselenggaranya pemerintahan yangbertanggungjawab secara efektif dan efisien bagipemerintahan wilayah daerah Propinsi,Kabupaten dan Kota.4. Pengertian Pajak DaerahSesuai dengan Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,pajak dan retribusi merupakan sumberpendapatan daerah, agar daerah dapatmelaksanakan otonominya, yaitu mampumengatur dan mengurus rumah tangganyasendir, disamping penerimaan yang berasal daripemerintah berupa subsidi / bantuan dan bagihasil pajak dan bukan pajak.5. Pendapatan Asli Daerah SulawesiSelatanOtonomi daerah merupakan hak,wewenang, dan kewajiban daerah otonom untukmengatur dan mengurus sendiri urusan3pemerintah dan kepentingan masyarakatsetempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.Penelitian Sebelumnya1. Penelitian yang dilakukan oleh AndiDeby Grecia (2009) yang berjudul “AnalisisPengaruh Faktor-Faktor Motivasi TerhadapKinerja Tenaga Out sourcing di DivisiTelkom Flexi Balikpapan Area” yangmenggunakan analisis regresi linierberganda (Multiple Regression Analysis)2.

Y = A + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + eSumber : Supranto (2001 : 189)Setelah diadakan pengolahan data makahasil yang diperoleh menunjukkan bahwamotivasi Sangay mempengaruhi kinerjatenaga outsourcing, sehingga memerlukanlangkah – langkah manajemen dalammenghadapi berbagai perubahan lingkunganbisnis dimasa – masa yang akan datang.3. Dinny Resmiati, tentang pengaruhimplementasi kebijakan PengelolaanKearsipan terhadap Kinerja Arsiparis diSatuan Kerja Perangkat Daerah PropinsiJawa Barat (2006), analisisnya lebih kepadaperspektif administratif yang terpisah danproses politik, yaitu dengan kesimpulanbahwa, “implementasi suatu kebijakan tidakterlepas dan peran birokrasi pemerintah”.B. Hipotesis PenelitianBerdasarkan uraian kerangka pikir dantujuan penelitian, maka hipotesis yang penulisajukan adalah : “Analisis pelaksanaan koordinasipemungutan pajak kendaraan bermotor padakantor bersama samsat wilayah I makassarditentukan oleh perencanaan, pelaksanaan,pengawasan, faktor pendukung dan penghambat“METODE PENELITIANA. Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi penelitian dilakukan di kantorBersama Samsat Wilayah I Makassar PropinsiSulawesi Selatan. Pada tanggal 22 Desember2009 sampai dengan 22 Februari 2011.B. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalahseluruh aparat yang terlibat dalam pemungutanPajak Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotordi lingkungan Kantor Samsat Wilayah IMakassar, yaitu Kepolisian Daerah SulawesiSelatan, pegawai Dinas Pendapatan DaerahSulawesi Selatan Dan Pegawai PT. JasaRahardja yang ditugaskan.C. Jenis dan Sumber DataData yang digunakan dalam penelitianini merupakan data yang terdiri dari data primerdan data sekunder, dinama sumber data primeradalah dengan mengadakan penelitian langsungke lapangan untuk memperoleh data yangberkaitan dengan masala-masalah yang sedangditelitiD. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini peneliti meliputi :1. Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulandata dan keterangan dengan cara

mempelajari buku-buku, literatur-literatur.2. Studi Lapangan,E. Model dan Teknik AnalisisMetode Analisis Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah “metodeanalisis deskriptif” yaitu suatu metode penelitianyang menggambarkan secara terperinci darikajian-kajian atau peristiwa-peristiwaberdasarkan fakta dan data yang terjadi pada saatmelakukan penelitian, dimana peneliti akanmengungkapkan Bagaimana KoordinasiPelayanan Pemungutan Pajak KendaraanBermotor Pada Kantor Bersama Samsat WilayahI Makassar.ANALISIS DAN PEMBAHASANA. Pembahasan1. Analisis tentang Koordinasi dalampengelolaan Pajak Ken-daraan Bermotordan Bea Balik Nama KendaraanBermotor pada Kantor Bersama SamsatMakassarmelalui pendekatan tiga subvariabelpenelitian, yaitu peren-canaan, pelaksanaandan pengawasan.4Setiap sub variabel selanjutnya akandiukur dalam indikator-indikator denganmenggunakan instrumen penelitian.PerencanaanKegiatan perencanaan terhadapPajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotordilakukan dengan mekanisme sebagaiberikut :a. Sub Dinas Pengembangan danPeningkatan Pendapatan bersamasamaSub Dinas Pendataan danPenetapanb. Hasil pendataan tersebut kemudiandibahas dalam pertemuan TimPembina Samsat Propinsi SulawesiSelatanc. Target penerimaan sektor PajakKendaraan Bermotor dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor yangmerupakan komponen PendapatanAsli Daerah (PAD) dimasukkandalam Rancangan Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (RAPBD)Propinsi Sulawesi Selatan.2.PelaksanaanSub variabel Pelaksanaan antaralain dapat dilihat melalui adanyabeberapa indikator, yaitu pelaksanaan

intensifikasi penerimaan PajakKendaraan Bermotor (PKB KendaraanBermotor (BBN-KB), realisasipencapaian target serta prosedurpembayaran pajak yang telah ditetapkanoleh Kantor Bersama SAMSATMakassarDari data yang disajikandiatas maka dapat terlihat bahwapadatahun anggaran 2005-2010,realisasi penerimaan Pajak KendaraanBermotor telah dapat mencapai targetdan malahan dapat melebihi target yangtelah ditetapkan. Ini menandakan bahwakesadaran dari masyarakat untukmelaksanakan kewajibannya membayarpajak telah mulai timbul.PengawasanPengawasan merupakan salahsatu fungsi manajemen yang sangatpenting. Pengawasan dilakukan untukmelihat apakah pelak-sanaan telahsesuai dengan perencanaan dan berjalansesuai ketentuan peraturan perundangundanganyang berlaku serta diharapkantidak terjadi penyimpanganpenyimpanganSelaku abdi masyarakat,berkewajiban memberikan pelayananprima artinya pelayanan terbaik yanglebih memuaskan bagi masyarakat.Hal-hal yang akan menjadiacuan dalam menilai keberhasilanpelayanan dalam pemungutan pajakkendaraan bermotor dan bea balik namakendaraan bermotor pada Kantor SamsatMakassar, sebagai berikut :1. Wajib pajak kendaraan bermotor datangsecara langsung memenuhi kewajibannya.2. Tingkat keakuratan data potensi obyek dansubyek pajak dapat diper-tanggungjawabkan.3. Potensi tunggakan wajib pajak kendaraanbermotor dan bea balik nama kendaraanbermotor berkurang.4. Tingkat keterpaduan instansi.5. Peningkatan penerimaan pajak kendaraanbermotor setiap tahun.Meningkatnya penerimaan PajakKendaraan Bermotor dan BeaBalik NamaKendaraan Bermotor secara proporsionalsetiap tahun memberikan suatu indikasikeberhasilan intensifikasi pengelolaan pajak,yang berarti pula telah tercipta suatukoordinasi dan keserasian kerjasamadiantara para pelaksananya.

Faktor-faktor yang mendorong danmenghambat dalam Pe-mungutan PajakKendaraan Bermotor dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor1.Analisis Kekuatan Pendorong UtamaSelain melakukan identifikasidan analisa terhadap kekuatanpenghambat, juga perlu dilakukanidentifikasi dan analisa terhadapkekuatan yang dapat mendorong5peningkatan dalam Pemungutan PajakKendaraan Bermotor dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor, sebagaiberikut :1) Tingginya perhatian PemerintahDaerah (Gubernur dan DPRDPropinsi) dalam pengelolaanPendapatan Asli Daerah.2) Terjalinnya hubungan kerjasamayang baik antara Gubernur SulawesiSelatan, Kapolda Sulawesi Selatan3) Adanya kebijaksanaan pemberianDana Insentif bagi aparat Samsat.Adanya Pembentukan Tim PembinaSamsat Pusat sampai ke TingkatPropinsi sebagai Lembaga Pengkajian,Evaluasi2.Analisis Kekuatan PenghambatUtama1) Belum adanya kesamaan misi danpersepsi aparat dari ketiga instansiyang bekerjasama dalam Samsatterhadap kualitas pelayanan yangbaik.2) Tersebarnya pemilik kendaraanbermotor sampai ke daerahpedalaman yang jauh dari jangkauanpelayanan samsat.3) Terbatasnya sumber daya aparatbaik secara kuantitas maupunkualitas.4) Masih rendahnya kesadaranmelaksanan kewajiban untukmembayar pajak5) Sistem dan prosedur pembayaranPajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotorpada Kantor Samsat terlalubirokratis.6) Tidak adanya kewenangan DinasPendapatan Daerah untukmelakukan razia di lapangan.Usaha-usaha apa saja yang dilakukan dalam

mengatasi hambatan hambatan Pelayananpemungutan Pajak Kendaraan Bermotorpada Kantor Bersama Samsat Wilayah IMakassarAdapun usaha-usaha yang dilakukanoleh Kepala Dinas Kantor Bersama SamsatWilayah I Makassar dalam mengatasi hambatanhambatanPelayanan Pemungutan PajakKendaraan Bemotor yaitu dengan cara :1. Kepala dinas berusaha untuk lebihmengefektifkan di dalam sistempembayaran pajak yang cepat dan tepat.2. Kepala dinas berusaha untuk lebihmemberikan pelayanan yang baik dantepat waktu,KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDari hasil analisis dan pengolahandata pada Bab-bab sebelumnya (I sampaiIV) maka penulis dapat menarik kesimpulanyakni:1. Bahwa hasil analisis serta pengolahandata mengenai Koordinasi PelayananPajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor2. Perencanaan penerimaan PendapatanDaerah dari pos Pajak KendaraanBermotor (PKB) dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor (BBN-KB) masihdijumpai kelemahan yaitu perencanaanatas potensi dan target yang ingindicapai tidak didahului oleh surveilapangan secara mendalam3. Pada pelaksanaan pengelolaan PajakKendaraan Bermotor (PKB) dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor(BBN-KB) dapat dikatakan telahberjalan dengan baik,4. Pengawasan terhadap pengelolaan PajakKendaraan Bermotor dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor secarainternal dan eksternalfaktor-faktor penghambat yang dihadapi dalamPe-mungutan Pajak Kendaraaan Bermotor DanBea Balik Nama Kendaraan Bermotor yaitu :1) Belum adanya kesamaan misi danpersepsi aparat dari ketiga instansi2) Tersebarnya pemilik kendaraanbermotor sampai ke daerahpedalaman yang jauh dari jangkauanpelayanan SAMSAT,3) Terbatasnya sumber daya aparatbaik secara kuantitas mau-pun6kualitas.,

4) Masih rendahnya kesadaranmelaksanakan kewajiban untukmembayar pajak5) Sistem dan prosedur pembayaranPajak Kendaraan Bermotor Dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotorterlalu birokratis,6) Tidak adanya kewenangan DinasPendapatan Daerah untukmelakukan razia di lapangan.1. Bahwa yang menjadi faktor pendorongdalam pemungutan Pajak KendaraanBermotor dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor yaitu :3. Tingginya perhatian Pemda dalampengelolaan PAD,4. Terjalinnya hubungan kerjasamayang baik dalam pelaksanaanSAMSAT,5. Adanya perkantoran representatif danpemanfaatan perangkat komputerpanda Kantor Bersama SAMSAT,6. Tersedianya dana operasional yangmemadai,7. Adanya kebijaksanaan pemberianinsentif bagi aparat samsat,8. Adanya pembentukan tim pembinaSAMSAT pusat sampai ke tingkatPropinsiB. SaranSetelah memperhatikan kesimpulandi atas, maka ada beberapa saran daripenulis, yaitu sebagai berikut :1 Mengenai koordinasi Pajak KendaraanBermotor Dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor pada KantorSAMSAT Makassar pada sub-variabelperencanan, pelaksanaan danpengawasan, yaitu sebagai berikut :1. Diharapkan agar kedepannyaperencanaan Pajak KendaraanBermotor dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor yang berdampakpada terjadinya perubahan tarifhendaknya melibatkan unsurmasyarakat khususnya dariLembaga Konsumen dan DPRD.Karena dengan dilibatkannyamasyarakat dalam penyelenggaraannegara dan pada setiap kebijakanyang mempunyai dampak publikdiharapkan partisipasi dankesadaran dari masyarakat untukmenunaikan kewajibannya dalam

membayar Pajak KendaraanBermotor dan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor dapat lebihmeningkat lagi. Dengan demikianmaka Pendapatan Daerah yangdapat dipungut untuk mengelolaurusan rumah tangga Daerah jugadapat meningkat. Yang padaakhirnya Pendapatan Daerahtersebut akan digunakan untukmeningkatkan kesejahteraanmasyarakat.2. Diharapkan agar kedepannya padatahapan pelaksanaan, aparat pengelolaPajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor perluuntuk lebih kreatif dalam mengintensifkanpenerimaan daerah dari sektorini. Penyuluhan dan sosialisasi jugaperlu untuk semakin ditingkatkansekaligus dengan melakukan koordinasidengan berbagai instansi terkait baikkepolisian maupun DLLAJ (Dinas LaluLintas dan Angkutan Jalan) untukmelakukan razia di jalan terhadapkendaraan bermotor yang belummelunasi Pajak Kendaraan Bermotordan Bea Balik Nama KendaraanBermotor, serta terhadap kendaraanbermotor bernomor polisi Non-DDyang telah lama beroperasi di wilayahSulawesi Selatan.3. Diharapkan agar kedepannya tahappengawasan terhadap penge-lolaanPajak Kendaraan Bermotor dan BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor perluterus ditingkatkan, tetapi instansipengawasnya perlu untukdirasionalisasi dalam arti jumlahnyaperlu untuk dikurangi. Jumlahpengawas dan pemeriksa yang terlalubanyak akan membuat terjadi tumpangtindih dalam pengawasan.2. a. Mengenai faktor penghambat dalampemungutan Pajak Kendaraan Bermotor7dan Bea Balik Nama KendaraanBermotor yaitu diharap-kan menjadiperhatian dan diusahakan agarhambatan itu tidak menjadi lebih besarsehingga peningkatkan Pelayanan PajakKen-daraan Bermotor Dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor men-jadilebih baik.b. Mengenai faktor pendorong dalam

pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor(PKB) dan Bea Balik Nama KendaraanBermotor (BBN-KB) yaitu agarmenjadi suatu motivasi dalam rangkapeningkatan pelayanannya.DAFTAR PUSTAKAA. BUKU-BUKU.Andi Alfian Mallarangeng,2001, ProyeksiEkonomi dan Otonomi Daerah,LASPI, Jakarta.Arikunto, Suharsimi, 2002, ProsedurPenelitian : Suatu PendekatanPraktek, PT Rineka Cipta, Jakarta.Boediono, B, 1998, Pajak Penjualan, RemakaJaya, Jakarta.Handayaningrat, Soewarno, 1996, PengantarIlmu Administrasi dan Manajamen,PT. Toko Gunung Agung, Jakarta.Manila, IGK, 1996, Praktek ManajemenPemerintahan Dalam Negeri, PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta.Mardiasmo, 2001, Perpajakan, PT. AndiBulaksumur, YogjakartaMoekijat, 1994, Koordinasi (Suatu TinjauanTeoritis), Mandar Maju, Bandung.Moenir, H.A.S, 2001, Manajemen PelayananUmum di Indonesia, Jakarta.Musa, Muhammad, dan Titi Nur Fitri, 1988,Metodologi Penelitian, Fajar Agung,Jakarta.Nasution, S, 1988, Metode PenelitianNaturalistik Kualitatif, GhaliaIndonesia, Jakarta.Nasution, S, 1988, Metode PenelitianNaturalistik Kualitatif, GhaliaIndonesia, Jakarta.Nazir, Moh, 1983, Metode Penelitian, GhaliaIndonesia, Jakarta.Safrudin, Ateng, 1993, Pengaturan KoordinasiPemerintahan di Daerah, Tarsito,Bandung.Soemitro Rochmat, 1987, Pengantar SingkatHukum Pajak, PT. Eresco, Bandung.…….....,1997, Dasar-dasar Hukum Pajak DanPajak Pendapatan, Eresco, Bandung.Suganda, Dann, 1997, Koordinasi AlatPemersatu Gerak Administratif,Intermedia, JakartaSugiyono, 1997, Metode PenelitianAdministrasi, CV Alfa Beta,Bandung.Wasistiono, Sadu, 2002, Kapita SelektaPenyelenggaraan PemerintahanDaerah, Fokus Media, Bandung.Zain-Badudu, 1994, Kamus Umum Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.DOKUMEN-DOKUMEN• Undang – Undang Dasar 1945• Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentangPerubahan atas Undang-Undang No. 18Tahun 1997 tentang Pajak Daerah DanRetribusi Daerah.• Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah.• Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Daerah.• Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988tentang Koordinasi Kegiatan InstansiVertikal di Daerah.• Instruksi Bersama Menteri Pertahanan8Keamanan, Menteri Dalam Negeri DanMenteri Keuangan NomorINS/03/M/X/1999, Nomor 29 tahun 1999Dan Nomor 6/IMK.014/1999, tentangPelaksanaan Sistem AdministrasiManunggal di Bawah Satu Atap dalamPenerbitan Surat Tanda NomorKendaraan Bermoto, Surat Tanda CobaKendaraan Bermotor, Tanda CobaKendaraan Bermotor, Bea Balik NamaKendaraan Bermotor serta SumbanganWajib Dana Kecelakaan Lalu LintasJalan.• Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat ISulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2003tentang Pajak Kendaraan Bermotor danBea Balik Nama Kendaraan Bermotor.• Keputusan Gubernur Kepala Daerah TingkatI Sulawesi Selatan Nomor : 30 Tahun 2003tentang Pelaksanaan Perda Nomor 1 Tahun2003 tentang Pajak Kendaraan Bermotordan Bea Balik Nama KendaraanBermotor.