ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI (Survei …
Transcript of ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI (Survei …
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI
(Survei Pada Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Se-Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
Mela Izzatul Maela
NIM. 11160150000040
PROGRAM STUDI
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI
(Survei Pada Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah Se-Kota
Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Mela Izzatul Maela
NIM. 11160150000040
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd Dr. Abdul Rozak, M.Si
NIP. 19831205 201101 2 012 NIP. 19690908 199603 1 004
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Skripsi berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi (Survei Pada Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah
Aliyah Se-Kota Tangerang Selatan)” disusun oleh Mela Izzatul Maela,
NIM. 11160150000040, Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 24 Februari 2021
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd Dr. Abdul Rozak, M.Si
NIP. 19831205 201101 2 012 NIP. 19690908 199603 1 004
iv
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul
“Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi (Survei Pada Guru
Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah Se-Kota Tangerang
Selatan)” yang disusun oleh Mela Izzatul Maela NIM. 11160150000040,
diajukan kepada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada
tanggal 24 Februari 2021.
Jakarta, 24 Februari 2021
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd Dr. Abdul Rozak, M.Si
NIP. 19831205 201101 2 012 NIP. 19690908 199603 1 004
v
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mela Izzatul Maela
NIM : 11160150000040
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
(Konsentrasi Geografi)
Alamat : Kp. Cempaka RT 006 RW 001 Kecamatan
Kresek Kelurahan Kresek, Kabupaten Tangerang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi (Survei Pada Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah
Aliyah Se-Kota Tangerang Selatan)” adalah benar hasil karya sendiri di
bawah bimbingan dosen :
Nama Pembimbing I : Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd
NIP : 19831205 201101 2 012
Nama Pembimbing II : Dr. Abdul Rozak, M.Si
NIP : 19690908 199603 1 004
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, 24 Februari 2021
Yang Menyatakan
Mela Izzatul Maela
NIM. 11160150000040
vi
ABSTRAK
Mela Izzatul Maela (NIM: 11160150000040). Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. “Analisis
Kompetensi Pedagogik Guru Geografi (Survei Pada Guru Mata Pelajaran
Geografi Madrasah Aliyah Se-Kota Tangerang Selatan)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat
Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Madrasah Aliyah Se-Kota Tangerang
Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif yang menggunakan jenis metode survei. Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh guru geografi Madrasah Aliyah se Kota
Tangerang Selatan yang berjumlah 18 guru. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling yang artinya mengambil sampel dari
keseluruhan populasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan angket dan dokumentasi. Angket yang telah divalidasi
sebanyak 44 soal menggunakan bantuan telaah ahli. Data penelitian
dianalisis menggunakan deskriptif presentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi pedagogik
guru geografi MA se-Kota Tangerang Selatan dalam aspek: 1) memahami
karakteristik peserta didik, secara keseluruhan berkategori cukup baik
(56%), 2) dalam menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran
yang mendidik berkategori cukup baik (78%), 3) mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran geografi berkategori cukup
baik (50%), 4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik berkategori
cukup baik (56%), 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran berkategori cukup baik (83%), 6)
memfasilitasi pengembangan peserta didik berkategori cukup baik (50%), 7)
Berkomunikasi secara efektif, empatik dengan peserta didik berkategori
cukup baik (100%), 8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar berkategori cukup baik (50%), 9) Memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran berkategori cukup baik
(44%). Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kompetensi pedagogik guru geografi MA se-Kota Tangerang Selatan secara
keseluruhan tergolong dalam kategori cukup baik dengan presentase (61%).
Kata Kunci : Kompetensi, Pedagogik, Guru Geografi
vii
ABSTRACT
Mela Izzatul Maela (NIM: 11160150000040). Social Sciences Education
Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. "Analysis of
Geography Teacher Pedagogical Competence (Survey on Geography
Subject Teachers of Madrasah Aliyah in South Tangerang City)".
This study aims to determine the level of Pedagogic Competence of
Geography Teachers in Madrasah Aliyah in South Tangerang City. The
research method used was descriptive with a quantitative approach by using
survey method. The population of this study were all geography teachers at
Madrasah Aliyah in South Tangerang City, totaling 18 teachers. The
sampling technique used was total sampling, which means taking a sample
from the entire population. Data collection techniques in this study used
questionnaires and documentation. There were 44 validated questionnaires
with the help of experts judgment. The research data were analyzed using
percentage descriptive.
The results showed that the level of pedagogical competence of MA
geography teachers in South Tangerang City in terms of: 1) understanding
the characteristics of students, overall in a fairly good category (56%), 2) in
mastering learning theory and teaching principles of learning, categorized
as quite good (78%), 3) developing a curriculum related to geography
subjects, in a fairly good category (50%), 4) organizing educational
learning, in a fairly good category (56%), 5) Using information and
communication technology for the benefit of learning, in a fairly good
category (83%), 6) facilitating the development of students, in the fairly
good category (50%), 7) Communicating effectively, being empathetic with
students, categorized as quite good (100%), 8) Carrying out an assessment
and evaluation of the process and learning outcomes, in a fairly good
category (50%), 9) Utilizing the results of the assessment and evaluation for
the benefit of learning, categorized quite well (44%). Thus, the results of the
study indicated that the level of pedagogical competence of MA geography
teachers in South Tangerang City as a whole was in the quite good category
with a percentage (61%).
Keywords: Competence, Pedagogy, Geography Teacher
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya karena dengan izin dan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik yang berjudul “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi (Survei Pada Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah
Aliyah Se-Kota Tangerang Selatan)”. Penulisan skripsi ini dilakukan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam
menyelesaikan penelitian ini, namun sebagai manusia penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kebaikan skripsi ini.
Dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan,
bimbingan dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih dan rasa hormat kepada :
1. Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Kepala Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Tadris
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
ix
5. Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
6. Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd dan Dr. Abdul Rozak, M.Si., selaku Dosen
Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan kesabaran
untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat
bermanfaat kepada penulis dalam memperbaiki dan menyelesaikan
skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya Dosen Pendidikan IPS yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang memberikan bekal ilmu bagi Penulis di
masa depan. Serta seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang secara langsung
maupun tidak langsung banyak membantu penulis selama perkuliahan.
8. Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia.
9. Seluruh Pimpinan Sekolah Madrasah Aliyah se Kota Tangerang Selatan
yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus berbagai
keperluan administrasi dan pengambilan data-data untuk kelancaran
penulis dalam penelitian skripsi ini.
10. Kedua orang tua tercinta yaitu H. Zuhdi dan Hj. Siti Rohmawati, juga
kakak saya Eva Ma’rifah, dan adik-adik saya Firda Aulia dan
Muhammad Rizky Ramadhan yang tiada hentinya memberikan penulis
tiada hentinya semangat, kasih sayang, doa, dukungan, perhatian dan
pengertiannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
11. Keluarga besar H. Mahfudz dan H. Ujang yang tiada hentinya
memberikan penulis tiada hentinya semangat, kasih sayang, doa,
dukungan, perhatian dan pengertiannya dalam proses penyusunan
skripsi ini.
12. Rekan-rekan seperbimbingan skripsi tercinta yang senantiasa selalu
memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
13. Sahabat-sahabat yang selalu mau menerima segala kegundahan,
kebahagiaan, kesedihan selama menjalani dunia perkuliahan sampai
menyelesaikan skripsi diantaranya, Raudhatul Jannah (Erjew), Rifatul
Mahmudah (iip) , Melati Arumi Putri, Sandi, Adit, Rizkia Nurhidayah,
dan Puput Helmy.
14. Geografi 2016 dan Social Education 2016 (Ekonomi, Sosiologi,
Geografi), terima kasih atas pengalaman berharga selama perkuliahan,
semoga silaturahmi dapat terjalin dan semua bisa meraih kesuksesan di
kehidupan yang akan datang.
15. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu selama perkuliahan
serta penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
penulis ucapkan terima kasih banyak atas dukungan, doa, dan
bantuannya.
Hanya ucapan terimakasih sebesar-besarnya yang dapat penulis
sampaikan, semoga bantuan dan doa yang telah diberikan dapat menjadi
catatan amal kebaikan dihadapan Allah SWT. Sebagai manusia yang
banyak kekurangannya, tentu dalam penulisan skripsi ini tidak luput
dari kekurangan dan kesalahan sehingga dengan segala kerendahan hati
maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat, taufiq serta hidayahNya kepada kita semua Aamiin.
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Jakarta, 24 Februari 2021
Penulis
Mela Izzatul Maela
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI .................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ....................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 10
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 11
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 13
A. Kompetensi Pedagogik Guru ..................................................................... 13
1. Pengertian Kompetensi Guru ..................................................................13
2. Kompetensi Guru Abad 21 ......................................................................17
3. Kompetensi Pedagogik Guru ...................................................................20
5. Kompetensi Pedagogik Guru Geografi ...................................................31
6. Kompetensi Pedagogik Guru Geografi dalam Pembelajaran ..................32
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 34
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 45
B. Metode Penelitian ....................................................................................... 46
xii
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 46
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 48
E. Sumber Data ............................................................................................... 55
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 56
G. Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
H. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 63
I. Teknik Analisis Data dan Validitas Konstruksi ......................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 67
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 67
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 116
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 123
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 124
A. Kesimpulan ............................................................................................... 124
B. Implikasi ................................................................................................... 124
C. Saran ......................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 126
LAMPIRAN ........................................................................................................ 130
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil UKG Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan 2019 .............8
Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan ........................................................................38
Tabel 3. 1 Alokasi Waktu Penelitian......................................................................46
Tabel 3. 2 Jumlah Guru Geografi dan Jumlah Sampel yang akan diambil ............47
Tabel 3. 3 Tabel Variabel Kompetensi Pedagogik.................................................48
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
Madrasah Aliyah ....................................................................................................58
Tabel 3. 5 Skor Item Alternatif Jawaban ...............................................................63
Tabel 3. 6 Acuan Klasifikasi Kategori Jawaban ....................................................65
Tabel 4. 1 Daftar Nama-Nama MA se-Kota Tangerang Selatan ...........................68
Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................69
Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Usia .......................................................70
Tabel 4. 4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..............................71
Tabel 4. 5 Data Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ..............................72
Tabel 4. 6 Data Responden Berdasarkan Sertifikasi Guru .....................................73
Tabel 4. 7 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................................73
Tabel 4. 8 Profil Guru Geografi MA Negeri se-Kota Tangerang Selatan ............74
Tabel 4. 9 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert .............................................75
Tabel 4. 10 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Fisik ...76
Tabel 4. 11 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek
Intelektual ...............................................................................................................77
Tabel 4. 12 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Sosial .78
Tabel 4. 13 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Moral .78
Tabel 4. 14 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Spiritual
................................................................................................................................79
Tabel 4. 15 Pemahaman Tentang Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Budaya
................................................................................................................................79
Tabel 4. 16 Mengidentifikasi Potensi Peserta Didik ..............................................80
Tabel 4. 17 Mengidentifikasi Bekal Awal Peserta Didik .......................................80
Tabel 4. 18 Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Peserta Didik ..............................81
Tabel 4. 19 Memahami Tentang Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Mendidik ...81
Tabel 4. 20 Menerapkan Berbagai Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik
Pembelajaran ..........................................................................................................82
Tabel 4. 21 Memahami Tentang Prinsip-Prinsip Perkembangan Kurikulum ........82
Tabel 4. 22 Menentukan Tujuan Pembelajaran Geografi ......................................83
Tabel 4. 23 Menentukan Pengalaman Belajar yang Sesuai untuk Mencapai Tujuan
Pembelajaran Geografi ...........................................................................................83
Tabel 4. 24 Menata Materi Pembelajaran Sesuai Pendekatan yang Dipilih ..........84
Tabel 4. 25 Menata Materi Pembelajaran Sesuai Karakteristik Siswa ..................85
xiv
Tabel 4. 26 Mengembangkan Indikator Pembelajaran ..........................................85
Tabel 4. 27 Memahami Prinsip-Prinsip Perancangan Pembelajaran .....................86
Tabel 4. 28 Mengembangkan Komponen Rancangan Pembelajaran ....................86
Tabel 4. 29 Menyusun Rancangan Pembelajaran Lengkap untuk Kegiatan di
Dalam Kelas ...........................................................................................................87
Tabel 4. 30 Menyusun Rancangan Pembelajaran Lengkap untuk Kegiatan di
Laboratorium ..........................................................................................................87
Tabel 4. 31 Menyusun Rancangan Pembelajaran Lengkap untuk Kegiatan di
Laboratorium ..........................................................................................................88
Tabel 4. 32 Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik di Dalam Kelas............88
Tabel 4. 33 Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik di Laboratorium ..........89
Tabel 4. 34 Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik dengan Memperhatikan
Standar Keamanan yang Dipersyaratkan ...............................................................90
Tabel 4. 35 Menggunakan Media Pembelajaran dalam Pelajaran Geografi ..........90
Tabel 4. 36 Mengambil Keputusan Transaksional Sesuai Situasi di Kelas ...........91
Tabel 4. 37 Memanfaatkan TIK dalam Pembelajaran ...........................................91
Tabel 4. 38 Menyediakan Kegiatan Pembelajaran untuk Mendorong Siswa
Mencapai Prestasi Secara Maksimal ......................................................................92
Tabel 4. 39 Menyediakan Kegiatan Pembelajaran untuk Mengaktualisasikan
Potensi Peserta Didik .............................................................................................93
Tabel 4. 40 Memahami Strategi Berkomunikasi yang Efektif, Empatik dan Santun
Secara Lisan ...........................................................................................................93
Tabel 4. 41 Memahami Strategi Berkomunikasi yang Efektif, Empatik dan Santun
Secara Tulisan ........................................................................................................94
Tabel 4. 42 Memahami Strategi Berkomunikasi yang Efektif, Empatik dan Santun
dengan Peserta Didik..............................................................................................94
Tabel 4. 43 Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar...................95
Tabel 4. 44 Menentukan Aspek-Aspek Penilaian Sesuai Karakteristik Mata
Pelajaran Geografi ..................................................................................................95
Tabel 4. 45 Menentukan Prosedur Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar ..............96
Tabel 4. 46 Mengembangkan Instrumen Penilaian Hasil Belajar ..........................96
Tabel 4. 47 Mengadministrasikan Penilaian Hasil Belajar Secara
Berkesinambungan .................................................................................................97
Tabel 4. 48 Menganalisis Hasil Penilaian untuk Berbagai Tujuan ........................98
Tabel 4. 49 Melaksanakan Evaluasi Proses Hasil Belajar .....................................98
Tabel 4. 50 Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi ......................................99
Tabel 4. 51 Menggunakan Hasil Penilaiam untuk Merancang Program Remidial
dan Pengayaan ........................................................................................................99
Tabel 4. 52 Mengkomunikasikan Hasil Penilaian Kepada Siswa yang
Berkepentingan ....................................................................................................100
xv
Tabel 4. 53 Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran ..........................................................................................100
Tabel 4. 54 Hasil Presentase Memahami Karakteristik Peserta Didik dari Aspek
Fisik, Moral, Spiritual, Sosial, Kultural, Emosional dan Intelektual. ..................101
Tabel 4. 55 Hasil Presentase Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip
Pembelajaran yang Mendidik ...............................................................................102
Tabel 4. 56 Hasil Presentase Mengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan
Mata Pelajaran Geografi ......................................................................................103
Tabel 4. 57 Hasil Presentase Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik.105
Tabel 4. 58 Hasil Presentase Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Kepentingan Pembelajaran ........................................................................106
Tabel 4. 59 Hasil Presentase Memfasilitasi Pengembangan Potensi Peserta Didik
untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimiliki ................................107
Tabel 4. 60 Hasil Presentase Berkomunikasi Secara Efektif, Empatik dan Santun
dengan Peserta Didik............................................................................................108
Tabel 4. 61 Hasil Presentase Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses
Hasil Belajar .........................................................................................................109
Tabel 4. 62 Hasil Presentase Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk
Kepentingan Pembelajaran...................................................................................110
Tabel 4. 63 Skor Mentah Angket Kompetensi Pedagogik Guru Geografi MA se-
Kota Tangerang Selatan .......................................................................................112
Tabel 4. 64 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi MA se-Kota Tangerang Selatan ............................................................113
Tabel 4. 65 Presentase Setiap Kategori Kompetensi Pedagogik Seluruh Guru
Geografi MA se-Kota Tangerang Selatan ............................................................115
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Berpokir ............................................................................44
Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian .......................................................................45
Gambar 4. 1 Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................................69
Gambar 4. 2 Reponden Berdasrkan Usia ...............................................................70
Gambar 4. 3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................................71
Gambar 4. 4 Responden Berdasarkan Status Kepegawaian...................................72
Gambar 4. 5 Responden Berdasarkan Status Sertifikasi ........................................73
Gambar 4. 6 Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................................74
Gambar 4. 7 Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual. ...........................................102
Gambar 4. 8 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik ...............................................................................................................103
Gambar 4. 9 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
geografi ................................................................................................................104
Gambar 4. 10 Menyelenggarakan Pembelajaran Yang Mendidik .......................105
Gambar 4. 11 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran ....................................................................................106
Gambar 4. 12 Memfasilitasi pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki ............................................107
Gambar 4. 13 Berkomunikasi Secara Efektif, Empatik dan Santun dengan Peserta
Didik .....................................................................................................................108
Gambar 4. 14 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar ....109
Gambar 4. 15 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran ........................................................................................................111
Gambar 4. 16 Presentase Setiap Kategori Kompetensi Pedagogik Seluruh Guru
Geografi MA se-Kota Tangerang Selatan ............................................................115
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi ......................................................................131
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi ..................................................................133
Lampiran 3 Surat Keterangan Validitas ..............................................................139
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................140
Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian ..................................................................142
Lampiran 6 Kuesioner Angket Penelitian ...........................................................144
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Penelitian...........................................................155
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang manusia. Seperti yang
dikatakan dalam Pembukaan UUD 1945 tertulis dengan jelas bahwa salah
satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan kata lain salah satu cita-cita kemerdekaan adalah
terwujudnya kehidupan bangsa Indonesia yang cerdas. Berdasarkan ini, UUD
1945 menegaskan bahwa, "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran".1 Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang berpengajaran atau
istilah yang lazim digunakan bangsa yang berpendidikan. Dari sini kita
mengetahui bahwa pendidikan mempunyai pengaruh dan tanggung jawab
besar dalam mengemban pembangunan suatu bangsa melalui pengajaran atau
pembentukan kualitas manusianya. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mujadalah
(58 : 11) Allah SWT berfirman :2
ا اي ه االذين ي نو م اا حوال ـكمقيل اذ ف س لسفىت ج حواف االم حفس فس ي ل ـكمالل
ا او رف عنشزواف اانشزواقيل ذ ي نواالذين الل م ا منكما العلم اوتوالذين و
ت ج ر ا د و الل لون بم عم ت بير خ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Pada ayat diatas ditegaskan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan dalam
Al-Qur’an, islam memposisikan ilmu pengetahuan dalam posisi yang mulia.
Ilmu pengetahuan bisa didapatkan melalui pendidikan. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya salah satu cita-cita kemerdekaan adalah terwujudnya
1 Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, pasal 31, ayat 1
2 Surah Al-Qur’an Al-Mujadalah, http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyat/5115
diakses pada tanggal 22 Agustus 2020 pukul 09.55 WIB
2
kehidupan bangsa Indonesia yang cerdas. Semakin berkualitas pendidikan
suatu negara akan menentukan kemajuan negara tersebut. Sejarah sudah
membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia
ditentukan oleh pembangunan dibidang pendidikan.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam rangka perbaikan
pendidikan bangsa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional
pemerintah khususnya melalui Depdiknas berupaya melakukan berbagai
perubahan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan. Kualitias pendidikan
merupakan suatu proses yang dinamis, karena tuntutan kualitas pendidikan
selalu berubah sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni. Jadi, harus selalu ada usaha yang terus
menerus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.3 Keseriusan
dan kesungguhan pemerintah terhadap bidang pendidikan terlihat semakin
nyata dilihat dari berbagai kebijakan terus dilakukan dalam rangka penataan
pembangunan pendidikan yang semakin terencana, terarah, bertahap, dan
berkesinambungan. Ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan
Pemerintah No. 48 Tahun 2008. Namun demikian, upaya tersebut belum
signifikan. Pada kenyataannya pendidikan yang berkualitas belum
sepenuhnya dapat di wujudkan. Beberapa persoalan pendidikan masih
menjadi tantangan yang harus dibenahi, mulai dari permasalahan akses,
pemerataan, dan mutu pendidikan.
Menurut Survei Program for International Student Assessment (PISA)
tahun 2019 yang dirilis di Paris yang merupakan rujukan dalam menilai
kualitas pendidikan di Dunia. Hasilnya, Indonesia menempati peringkat ke-72
dari 77 negara.4 Hasil survei PISA ini tambah menguatkan posisi Indonesia
yang masih terbelakang dalam aspek pendidikan dibanding negara-negara
3Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 10-11. 4Viva, https://www.viva.co.id/arsip/1249962-survei-pendidikan-dunia-indonesia
peringkat-72-dari-77-negara diakses pada tanggal 30 Januari 2020 pukul 11.00 WIB
3
lain di dunia. Secara provinsi, di Banten masih ada sekitar 30% (rata- rata
2014 - 2017) atau sekitar 300.000 orang usia sekolah yang tidak melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMA.5 Hal ini menunjukan bahwa kualitas pendidikan
di Banten masih sangat rendah.
Selain itu, berbagai permasalahan internal terkait dengan belum
terpenuhinya berbagai Standar Nasional Pendidikan (SNP), antara lain
terindikasi dari masih rendahnya nilai rata-rata Ujian Nasional (UN),
banyaknya sekolah yang belum memiliki sarana prasarana sesuai standar,
rendahnya kemampuan satuan pendidikan dalam melakukan pengelolaan diri
secara efektif dan efisien,sampai pada masalah yang terkait dengan rendahnya
kompetensi pendidik atau guru.
Guru merupakan bagian yang sangat penting dalam terciptanya proses
dan hasil pendidikan yang berkualitas. Pemerintah sudah memperjelas
pengertian Guru dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dalam Pasal 1 ayat
(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang gutu
dan dosen dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.6 Selain itu, guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil yang berkualitas.7
Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya
peningkatan kualitas layanan dan hasil pendidikan juga merupakan faktor
yang sangat penting bagi terealisasinya tujuan kemerdekaan Indonesia, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu upaya perbaikan apapun
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan
memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh pengupayaan
5Endan Suwandana, Tingkat Partisipasi Sekolah dan Indikator Ekonomi Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, Jurnal Lingkar Widyaiswara, Vol.5, No. 4, 2018, h.21 6Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat (1)
7E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet.Ke-1, h.5.
4
kualitas yang dimiliki oleh guru. Seorang guru memiliki peran utama dalam
mencapai keberhasilan peserta didik. Hal ini kemudian menuntut guru untuk
memiliki beberapa kompetensi dalam mengajar. Kompetensi tersebut adalah
kemampuan mengajar, penguasaan terhadap materi, kemampuan dalam
penggunaan metode pengajaran, dan kedewasaan dalam bersikap. Hal ini bisa
dilihat dalam kemampuan guru dalam mengatur proses pembelajaran, yang
melibatkan peserta didik secara langsung serta kemampuan guru dalam
menciptakan kerja sama antar peserta didik dan kemampuan membuat
pembelajaran yang lebih efektif, teratur, dan menarik bagi peserta didik.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa kompetensi guru
dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu: (1)
kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial,
dan (4) kompetensi profesional.8 Kemudian, Peraturan Pemerintah No. 74
tahun 2008 tentang Guru menegaskan bahwa setiap guru wajib memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi guru termasuk kompetensi pedagogik.9
Berdasarkan pengamatan tentang realita kompetensi guru saat ini masih
beragam. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung
jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga
menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan
penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu- satunya orang yang paling well informed (pemberi informasi
terbaik) terhadap barbagai informasi dan pengetahuan yang sedang
berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa
depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah
siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran
informasi yang demikian cepat, maka akan terpuruk secara profesional yang
8Permendiknas N0. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi akademik dan kompetensi
guru. 9Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
5
berakibat hilangnya kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun
masyarakat.10
Sejak Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
membuat program strategi pencapaian target RPJMN (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah) tahun 2015–2019 antara lain untuk meningkatkan
kompetensi guru dan tenaga kependidikan dilihat dari Subject Knowledge dan
Pedagogical Knowledge yang diharapkan akan berdampak pada kualitas hasil
belajar siswa. Oleh sebab itu Uji Kompetensi Guru diadakan untuk seluruh
guru di Indonesia. Namun pada kenyataan dilapangan belum ada dampak
yang signifikan skor yang di dapat hanya mencapai sekitar 53,02 atau berada
di bawah standar kompetensi minimal yang ditetapkan sebesar 55,00. Padahal
harapan pemerintah hasil UKG di Indonesia harusnya mencapai rata-rata
angka 80,00. Dengan demikian, kompetensi guru di Indonesia masih jauh dari
yang diharapkan.
Seperti yang diberitakan oleh Jakarta, Gatra.com, bahwa dari berbagai
permasalahan yang muncul dalam tata kelola pendidikan Indonesia, kualitas
atau mutu guru di tanah air adalah salah satu permasalahan yang paling
mendesak untuk segera diselesaikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim di 2020 ini. Hal tersebut
diungkapkan oleh Pengamat pendidikan dari Center for Education
Regulations and Development Anaysis (Cerdas), Indra Charismiadji dalam
catatan perbaikan dunia pendidikan di tahun 2020. Apalagi jika mengacu
pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang telah dilakukan oleh
Kemdikbud, belum ada indikasi peningkatan kualitas guru di Indonesia saat
ini.11
Laporan Kemdikbud terhadap hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) Guru,
menunjukkan nilai rata-rata 42,25 dari 100 diambil dari Kompas, 2012. Dari
10
Susmiati, Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMA Negeri Se Kabupaten
Batang Tahun Ajaran 2010/2011, (Skripsi : Fakultas Ilmu Sosial, 2011), h. 3 11
Gatra.com https://www.gatra.com/detail/news/464303/milenial/pengamat-harap-
nadiem-benahi-masalah-manajemen-guru-di-2020. Diakses pada 22 Februari 2020 pukul 19.20
WIB
6
empat kompetensi yang diujikan, kompetensi pedagogik dan profesional
menunjukkan nilai yang paling rendah dari kompetensi yang lain. Hal
tersebut membuat ketidaksetaraan kemampuan baik dalam keilmuan maupun
pengajaran yang dimiliki antar guru di sekolah. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru.12
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Kemendikbud, Awaluddin Tjalla menyebutkan, 30 % guru Indonesia
mengalami mismatch atau tak sesuai antara mata pelajar yang diajarkan
dengan latar belakang pendidikannya. Kondisi ini salah satunya yang
membuat mutu pendidikan di Indonesia tak kunjung baik.13
Proses belajar dan
hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur,
dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi
guru yang mengajar dan membimbing mereka.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.14
Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa, menurut E.
Mulyasa sekurang- kurangya meliputi hal-hal berikut, yaitu:
1. Kemampuan pemahaman wawasan dan landasan pendidikan;
2. Kemampuan pemahaman terhadap karakteristik siswa;
3. Kemampuan pengembangan kurikulum/silabus;
4. Kemampuan merancang pembelajaran;
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
7. Evaluasi hasil belajar (EHB);
8. Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
12
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 13
Medcom.id, https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8KyX8BEk-30-guru-
mengajar-tak-sesuai-latar-belakang-pendidikan. Diakses pada 22 Februari 2020 pukul 20.59 WIB 14
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7
yang dimilikinya.15
Selain penjelasan menurut E. Mulyasa diatas, kompetensi pedagogik
yang harus dimiliki guru berdasarkan lampiran Permendiknas Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
adalah sebagai berikut:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual;
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu;
4. Menyelenggarakan pembelajaran mendidik;
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran;
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran;.16
Guru yang menguasai kompetensi pedagogik dengan baik diharapkan
dapat mengembangkan kreativitas pembelajaran dengan cara
mengkombinasikan berbagai model, pendekatan atau metode secara
bervariasi sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Sehingga substansi pembelajaran yang menjadi inti kompetensi pedagogik
dapat dicapai secara efektif.
Menurut data ter-update yang diambil dari situs web Kemendikbud
tentang Neraca Pendidikan daerah, nilai Uji Kompetensi Guru di Provinsi
Banten masih di bawah provinsi-provinsi lain di Indonesia. Provinsi Banten
15
E. Mulyasa, Op.,Cit, hlm 75. 16
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
8
yang secara geografis sangat strategis karena berbatasan langsung dengan ibu
kota Jakarta seharusnya mempunyai tenaga-tenaga pendidik yang baik.
Namun hasil UKG sampai bulan Februari 2019 masih jauh dari memuaskan.
Hasil UKG Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan adalah sebagai
berikut.17
Tabel 1.1 Hasil UKG Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan 2019
Untuk menyempurnakan proses pembelajaran, tentunya guru harus
meningkatkan kompetensinya, khususnya dalam kompetensi pedagogik.
Kompetensi pedagogik guru sangat urgent sehingga perlu mendapat perhatian
yang khusus, karena proses pendidikan akan berlangsung baik dan efektif
apabila pembelajaran berlangsung secara runtun dan sistematis. Oleh karena
itu kualitas kompetensi guru di dalam proses pembelajaran perlu
ditingkatkan, perlu dikaji kembali karena kompetensi pedagogik akan
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Indikator-indikator kompetensi
pedagogik yang sudah dijelaskan di atas harus dimiliki oleh setiap guru
termasuk guru geografi. Guru geografi Madrasah Aliyah harus memiliki
karakteristik dalam pengelolaan pembelajaran siswa yang berbeda dengan
guru geografi di SMA pada umunya. Alasannya:
Guru Geografi Madrasah Aliyah memiliki tantangan mengajar yang
besar dalam hal menyampaikan materi pelajaran geografi kepada siswa. Hal
ini dilihat dari siswa yang dihadapi oleh guru geografi MA memiliki beban
belajar yang lebih banyak dibandingkan siswa SMA pada umumnya. Siswa
MA tidak hanya mendapat pengetahuan umum saja, terdapat jumlah lebih
banyak muatan pendidikan agama Islam, seperti Fiqih, akidah, akhlak, Al-
Qur’an Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Islam (Sejarah Kebudayaan Islam).
17
Neraca Pendidikan Daerah, https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=ukg diakses pada
tanggal 20 juli 2020 pukul 11.25 WIB
No Daerah SD SMP SMA SMK Pedagogik Rata-rata
1 Prov. Banten 53.22 58.30 64.57 56.23 51.76 55.90
2 Kota Tangerang Selatan
60.13 63.25 69.60 57.92 56.27 61.94
9
Oleh karena itu guru geografi MA di Kota Tangerang Selatan dituntut
memiliki kreativitas yang lebih dari guru SMA pada umumnya. Agar materi
geografi yang diterima oleh siswa MA tidak menjadi beban tambahan belajar
dan tidak membuat jenuh siswa ketika mengikuti pelajaran geografi karena
begitu banyaknya pelajaran yang diterima siswa MA. Kreativitas guru
geografi MA yang dimaksud menuntut juga kemampuan pedagogik seorang
guru.
Geografi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat
SMA, dapat berperan dalam menanamkan nilai-nilai positif yang akan
menjadi karakter diri peserta didik. Salah satu nilai karakter yang dapat
dibangun pada diri peserta didik melalui pembelajaran geografi yaitu
kepedulian terhadap lingkungan. Berbagai masalah lingkungan yang ada
disekitar peserta didik merupakan topik menarik yang dapat dijadikan sarana
untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik melalui
pembelajaran geografi.18
Oleh karena itu, seluruh guru geografi dituntut untuk
memiliki kemampuan yang tinggi dalam upaya pencapaian tujuan
pembelajaran geografi tersebut. Seperti penyesuaian penggunaan media, alat,
dan sumber belajar yang mengikuti perkembangan zaman akan membuat
siswa menjadi lebih semangat belajar karena proses belajar mengajar menjadi
lebih menarik.
Madrasah merupakan lembaga pendidikan berciri khas Islam. Hal ini
dapat dilihat, karena madrasah selama ini secara efektif telah melakukan
perubahan dalam melestarikan khazanah ilmu-ilmu keislaman dan mampu
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Madrasah Aliyah (disingkat MA)
adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia
setara dengan Sekolah Menengah Atas yang dipegang oleh pemerintah
melalui Kementrian Agama Republik Indonesia.. Madrasah Aliyah se-Kota
Tangerang Selatan berjumlah 19 yaitu terdiri dari MAN 1 Kota Tangerang
Selatan, MAN Insan Cendekia Serpong, MAS Islamiyah, MAS
18
Asymanidar, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi Berbasis
Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Geografi, Vol. 13, No.1, 2013, h. 2
10
Madinatunnajah, MAS Muhammadiyah 1 Tangerang Selatan, MAS Soebono
Mantofani, MAS Sunanul Husna, MAS Daarul Hikmah, MAS Darunnajah 9,
MAS Khazanah Kebajikan, MAS Ummul Qura, MAS Al- Ikhwaniyah, MAS
Al- Amanah Al-Gontory, MAS Darussalam, MAS Jamiyyah Islamiyah, MAS
Nur As-Sholihat, MAS Nurul Falah Ciater, MAS Manbaul Ulum dan MAS
Al-Hanif. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS KOMPETENSI
PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI (Survei Pada Guru Mata Pelajaran
Geografi Madrasah Aliyah se-Kota Tangerang Selatan)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
2. Rendahnya hasil Uji Kompetensi Guru di Provinsi Banten termasuk di
Kota Tangerang Selatan
3. Adanya pernyataan bahwa guru sebagai komponen yang paling
menentukan tingkat keberhasilan pendidikan
4. Belum adanya analisis atau penulisan terkait tingkat kompetensi guru
mata pelajaran geografi Madrasah Aliyah se-Kota Tangerang Selatan
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kerancuan dalam pembahasan penelitian, maka
berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan diatas, perlu dibatasi
permasalahan yang dikaji. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk
memfokuskan pada penelitian agar diperoleh suatu kesimpulan yang relevan
dengan pokok bahasan yang dikaji agar penelitian lebih bermakna.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah
yang diteliti pada tingkat kemampuan guru geografi dalam
mengimplementasikan kompetensi pedagogik tingkat Madrasah Aliyah se-
Kota Tangerang Selatan.
11
D. Rumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan identifikasi dan pembatasan masalah yang
telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana tingkat kompetensi pedagogik guru geografi Madrasah Aliyah
se-Kota Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian
ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana tingkat kompetensi pedagogik guru
geografi Madrasah Aliyah se-Kota Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang dapat
dikemukakan dalam dua sisi yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan khususnya bagi program studi
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk memberikan informasi dan
referensi mengenai peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam
mengembangkan wawasan dan materi dalam bidang kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki seorang guru.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk
penelitian-penelitian yang relevan selanjutnya.
2. Mafaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
dalam upaya peningkatan kompetensi pedagogik serta dapat dijadikan
sebagai bahan koreksi dan tolak ukur agar lebih baik dari sebelumnya.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian
keberhasilan pembelajaran peserta didik melalui kompetensi
pedagogik yang dimiliki oleh seorang guru.
12
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, utamanya dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik guru yang harus dikembangkan
dan dikelola dengan baik, diharapkan pada akhirnya hal ini akan
berdampak positif terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar
didalam kelas.
d. Bagi Peneliti
Dengan turun secara langsung ke lapangan, peneliti berharap
penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman, keterampilan
dan ilmu pengetahuan lebih mendalam pengetahuan tentang
pentingnya kompetensi pedagogik guru geografi guna meningkatkan
mutu pembelajaran geografi di sekolah.
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kompetensi Pedagogik Guru
1. Pengertian Kompetensi Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu
hal.1 Kompetensi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu kata
competence, yang berarti kecakapan dan kemampuan.2
Guru adalah pemeran utama dalam proses pembelajaran, yang
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan pribadi yang
berpengaruh besar dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru
harus bisa membawa peserta didik ke tujuan yang ingin dicapai serta
seorang guru harus memiliki wawasan yang luas dan mempunyai
wibawa.3 Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Indonesia
memiliki semboyan yang menjadi salah satu kontribusi positif bagi
pendidikan di Indonesia. Semboyan itu berbunyi “ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” Menurut
Sadirman, guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam
proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan.4 Adapun peran dan fungsi seorang guru diantaranya
adalah sebagai pendidik dan pengajar, sebagai anggota masyarakat,
sebagai pemimpin, sebagai administrator, dan sebagai pengelola
pembelajaran.5 Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa peran
guru sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran. Oleh karena
1 Kompetensi KBBI dari https://kbbi.web.id/kompetensi diakses pada pada tanggal 28
Februari pukul 15.29 WIB 2 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Dan Sumber Belajar
Teori Dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. II, h. 27. 3 Faulana Sundari, Peran Guru Sebagai Pembelajaran Dalam Memotivasi Peserta Didik
Usia SD, Prosiding Diskusi Panel Pendidikan : Menjadi Guru Pembelajar, h. 62 4 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : CV. Rajawali, 2007),
h.125 5 E. Mulyasa, Op.,Cit, h.19.
14
itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengajar
sehingga guru dapat tanggap terhadap perubahan-perubahan,
pembaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, menurut
Charles dalam Mulyasa mengemukakan bahwa “competency as rational
performance which satisfactorily meets the objective for a desired
condition” (kompetensi merupakan perilaku rasional untuk mencapai
tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi yang diharapkan). Sedangkan
Broke dan Stone yang dikutip Mulyasa mengemukakan bahwa
kompetensi guru sebagai descriptive of qualitative nature of teacher
behavior appears to be entirely meaningful “ kompetensi guru
merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang
penuh arti.6 Kompetensi merupakan tugas khusus yang berarti hanya
dapat dilakukan oleh orang-orang spesial/tertentu..7
Sejalan dengan itu, Danim menyebutkan bahwa kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dari seorang
tenaga profesional.8 Kompetensi merupakan peleburan dari
pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), dan keterampilan (daya
fisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan.9 Artinya suatu hal
yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik
yang kualitatif maupun kuantitatif.
Dalam perspektif pendidikan, kompetensi adalah kumpulan
pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.10
Menurut Gordon
6 E. Mulyasa, Op.,Cit, h.25.
7 Jejen Musfah, Ibid., h. 28.
8 Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke
Profesional Madani, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 111.
9 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2013), h.23 10
Jejen Musfah, Op.,Cit, h. 27
15
sebagaimana yang dikutip E. Mulyasa menjelaskan beberapa aspek atau
ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut :
a. Pengetahuan (Knowledge); kesadaran dalam bidang kognitif,
misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi
kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap
peserta didik sesuai dengan kebutuhan.
b. Pemahaman (Understanding); yaitu kedalaman kognitif dan efektif
yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan
melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik
tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien
c. Kemampuan (Skill); adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Misalnya kemampuan guru dalam memiliki dan membuat alat peraga
sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.
d. Nilai (Value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya
standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan,
demokrasi dan lain-lain).
e. Sikap (Attitude); yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis
ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah.
f. Minat (Interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau
melakukan sesuatu.11
Empat kompetensi dasar guru dengan elemen dan indikatornya
sebagai berikut: 1) Kompetensi pedagogis, mencakup kemampuan
yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola
pembelajaran. Secara substantif kompetensi ini mengandung
11 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), h. 38-39.
16
kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. 2) Kompetensi profesional, menyangkut kemampuan yang
berhubungan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi
secara luas dan mendalam yang meliputi penguasaan substansi isi
materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum ini serta menambah wawasan
keilmuan sebagai guru. 3) Kompetensi sosial, merupakan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi kepribadian, menunjuk pada kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Keempat kompetensi di atas yaitu kompetensi pedagogik, professional,
sosial, dan kepribadian tidak bisa dimiliki oleh seorang guru secara
instan. Untuk memiliki keempat kompetensi tersebut, seorang guru
harus melalui berbagai macam proses, terlebih setelah seseorang
menyelesaikan studi di bangku kuliah dan memasuki kehidupan
sebagai guru.12
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional
dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.13
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi guru yaitu seperangkat pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang bersumber dari pendidikan, pelatihan, dan
12
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidkan, (Jakarta:Kencana, 2011), h.164. 13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), h. 6
17
pengalamannya sehingga dapat menjalankan tugas mengajarnya secara
baik dan profesional. Seorang guru memiliki peran penting dalam upaya
mencapai keberhasilan belajar peserta didik. Hal ini kemudian
menuntut guru untuk memiliki beberapa kompetensi dalam mengajar.
Kompetensi tersebut diantaranya kemampuan mengajar, penguasaan
terhadap materi, kemampuan dalam penggunaan metode pengajaran,
serta kedewasaan dalam bersikap.
2. Kompetensi Guru Abad 21
Pada abad 21, manusia mengalami perkembangan ilmu
pengetahuan dalam segala bidang. Pada abad 21 ini permasalahan yang
dihadapi manusia semakin kompleks, seperti pemanasan global, krisis
ekonomi global, terorisme, rasisme, drug abuse, human trafficking,
rendahnya kesadaran multikultural, kesenjangan mutu pendidikan, dan
lain sebagainya. Era ini juga ditandai dengan semakin ketatnya
persaingan di berbagai bidang antar negara dan antar bangsa.
Keseluruhan hal tersebut mengisyaratkan bahwa pada abad 21 ini
dibutuhkan persiapan yang matang baik konsep maupun penerapan
untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
Untuk itu, lembaga pendidikan dan guru sebagai unsur yang paling
dominan memiliki peran yang tidak ringan dalam upaya peningkatan
sumber daya manusia pada abad 21.
Memasuki abad ke 21, sistem pendidikan nasional menghadapi
tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber
daya manusia yang kompeten serta mampu menghadapi tantangan
pendidikan secara global, upaya yang tepat untuk dapat menyiapkan
sumber daya manusia tersebut salah satu wadahnya adalah pendidikan.
Dalam dunia pendidikan peran pendidik atau guru merupakan salah satu
faktor yang sangat siginifikan dalam mencapai keberhasilan pendidikan.
Oleh sebab itu, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia peran guru tidak bisa dilepasakan dari eksistensi kemajuan
pendidikan itu sendiri, yang tidak hanya dapat mentransformasikan
18
knowledge, tetapi sebagai pendidik yang dapat melek kompetensi yang
sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan pendidikan.14
Guru pada abad 21 ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap
perkembangan informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi
informasi telah meningkatkan fleksibilitas dalam pemerolehan ilmu
pengetahuan bagi setiap individu baik guru maupun siswa.
Konsekuensinya, guru dituntut mampu mengembangkan pendekatan
dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
lingkungan. Selain itu, tersedia pula informasi yang melimpah
mengenai pendidikan. Kondisi ini meningkatkan alternatif pilihan
pendidikan bagi orang tua dan masyarakat. Hal ini berimbas pada
peningkatan tuntutan mutu pendidikan oleh masyarakat.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai
upaya untuk mengembangkan standar kompetensi dan sertifikasi guru,
antara lain dengan disahkanya Undang-undang Republik Indonesia No
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, disinilah peranan guru sebagai
era reformasi pendidikan dapat mengembangkan soft skill, hard skill,
dan life skill.15
Oleh karena nya, sebagai seorang guru dituntut untuk
memiliki kecakapan dan keahlian tersendiri dalam bidangnya.
Pada abad 21 sekolah diperlakukan layaknya perusahaan yang
menyediakan produk (pembelajaran) kepada konsumen (siswa dan
orang tua). Sekolah harus ‘menjual diri mereka’, menemukan ‘tempat’
di pasar dan berkompetisi. Sekolah diperlakukan sebagai perusahaan
yang berdiri sendiri, memiliki kewenangan mengelola secara mandiri
dan mempertanggung jawabkan pengelolaan secara profesional
kepada stakeholder. Sekolah dituntut berkompetisi memperoleh sumber
dana terutama dari pemerintah. Sekolah yang menyediakan ‘produk’
yang laku di pasar dinilai lebih layak untuk berkembang, sedangkan
sekolah yang menyediakan ‘produk’ yang tidak laku akan ditinggalkan.
14
Maya Meilia, Pendidik Harus Melek Kompetensi dalam Menghadapi Pendidikan Abad
Ke 21, Al Amin : Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, Vol.2, No. 1, 2019, h. 89 15
Maya Meilia, Ibid., h. 89
19
Oleh sebab itu, sekolah dan guru dituntut selalu memonitor kinerja
sekolah untuk mengetahui mutu layanan pendidikan dan menunjukan
nilai tambah yang dicapai siswa-siswanya. Menurut Susanto, terdapat 7
tantangan guru di abad 21, yaitu :
1. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang
memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
2. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk
mengkonstruksi makna (konsep).
3. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
4. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
5. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan
baru mengenai kemampuan
6. Teaching and choice, mengajar dan pilihan.
7. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.16
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Guru pada abad
21 ini ditantang untuk melakukan laju perubahan kecepatan terhadap
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Era abad 21 ini
juga ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai sektor
antar bangsa bahkan antar negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada abad 21 ini dibutuhkan persiapan yang matang dan mantap baik
konsep maupun penerapan untuk membentuk sumber daya manusia
yang unggul serta berkompeten. Dalam hal ini, lembaga pendidikan
khususnya guru sebagai unsur yang paling berpengaruh memiliki peran
yang tidak ringan dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia
pada abad 21 ini. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kecakapan
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.
16
Course Hero, https://www.coursehero.com/file/p273uc6/Menurut-Susanto-2010-
terdapat-7-tantangan-guru-di-abad-21-yaitu-1-Teaching-in/ di akses pada tanggal 24 Juli 2020
pukul 20.00 WIB
20
3. Kompetensi Pedagogik Guru
Kata “Pedagogik” berasal dari Bahasa Yunani yaitu ‘paidagogos’
yang terdiri atas kata “paidos” (child) dan “agogos” (lead).
Maksudnya adalah memimpin anak dalam belajar. Pedagogik secara
harfiah berarti pembantu laki-laki pada zaman Yunani kuno yang
pekerjaannya menghantarkan atau membimbing anak majukannya ke
sekolah. Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu
ilmu pendidikan anak.Jadi pedagogik mencoba menjelaskan tentang
selukbeluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan
anak. Pedagogik sebagai ilmu sangat dibutuhkan oleh guru khususnya
guru taman kanak-kanak dan guru sekolah dasar karena mereka akan
berhadapan dengan anak yang belum dewasa.17 Jadi istilah pedagogik
dapat diartikan sebagai teori mendidik yang mempersoalkan apa dan
bagaimana mendidik sebaik-baiknya. Oleh sebab itu pedagogik
dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar
tingkah laku manusia mengalami perubahan. Sehingga kompetensi
sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan karena apabila gurunya
berkompetensi maka outputnya juga akan berkualitas pula.
Tugas seorang guru yang utama ialah mengajar dan mendidik
murid dikelas dan diluar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid
yang memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap utama untuk
menghadapi hidupnya dimasa depan. Menurut Badan Standar Nasional
Pendidikan yang dikutip Jejen Musfah, yang dimaksud dengan
kompetensi pedagogik adalah :
Kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi : (a)
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman
tentang peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d)
perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g)
17
Ni Nyoman Perni, Kompetensi Pedagogik Sebagai Indikator Guru Profesional, Jurnal
Pendidikan Dasar, Vol. 4, No.2, 2019, h. 176.
21
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.18
Salah satu kompetensi yang penting dikuasai guru adalah
kompetensi pedagogik. Adapun pengertian kompetensi pedagogik
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Pasal 10 Ayat (1) adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik.19
Mulyasa yang mengutip dari Standar Nasional Pendidikan
(SNP), penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a mengemukakan bahwa
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi:
1. Pemahaman terhadap peserta didik
2. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Evaluasi hasil belajar
4. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi-kan berbagai
potensi yang dimilikinya.20
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas yang meliputi
kemampuan memahami siswa, kemampuan melaksanakan perencangan
pembelajaran, kemampuan mengevaluasi pembelajaran, dan
kemampuan mengembangkan potensi siswa.21
Adapun menurut E. Mulyasa dalam bukunya yang berjudul
“Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru” menjelaskan bahwa
kompetensi pedagogik dalam Standar Nasional Pendidikan adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
18
Jejen Musfah, Op.,Cit., h.31. 19
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
Bab IV, Pasal 10 Ayat 1.
20
E, Mulyasa, Op.,Cit, h.75.
21 Doddy Rijal Umami dan Erny Roesminingsih, Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan
Motivasi Kerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Ujian Nasional (UN) di SMA
Negeri Se Kota Mojokerto, Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 3 No. 3, 2014, h.82.
22
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Selanjutnya, dalam RPP tentang guru dikemukakan bahwa kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman
terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, Evaluasi Hasil Belajar (EHB),
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.22
Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Pasal
1 dan 2 mengatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi kompetensi,
salah satunya adalah kompetensi pedagogik23
. Penguasaan guru
terhadap kompetensi pedagogik ini sangat penting karena terkait
langsung dengan aktivitas pembelajaran. Menurut Rusman, penguasaan
kompetensi pedagogik penting bagi guru agar kegiatan pembelajaran
lebih bermakna dan berhasil guna.24
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
kompetensi pedagogik itu merupakan kompetensi yang dimiliki guru
dalam memahami kepribadian dan mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi pedagogik untuk guru SD, MI, SMP, SMA, MA,
SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat meliputi kemampuan
antara lain meliputi pemahaman terhadap kepribadian siswa,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
serta melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Guru yang menguasai
kompetensi pedagogik dengan baik diharapkan dapat mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran dengan cara mengkombinasikan
22
E. Mulyasa, Ibid., h.75 23
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Pasal 1 dan 2 24
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h. 22.
23
berbagai model, pendekatan atau metode secara bervariasi sesuai
dengan kondisi, kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sehingga
substansi pembelajaran yang menjadi inti kompetensi pedagogik dapat
dicapai secara efektif.
Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik, ia mampu
memahami apa yang ia butuhkan dan diinginkan siswa dalam proses
pembelajaran. Ia mengetahui seluas dan sedalam apa materi yang akan
diberikan pada siswanya sesuai dengan perkembangan kognitifnya.25
4. Indikator Konpetensi Pedagogik Guru Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru di dalamnya
terdapat indikator-indikator kompetensi pedagogik di antaranya yaitu:
a. Menguasai Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Fisik, Moral,
Spiritual, Sosial, Kultural, Emosional dan Intelektual
Menguasai karakteristik siswa dari aspek, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional dan intelektual merupakan salah satu
kemampuan yang harus dimiliki guru. Untuk memahami kepribadian
siswa, guru dapat melakukan pendekatan kepada siswa secara
personal untuk menciptakan keakraban. Dengan begitu, siswa akan
merasa dekat dan guru dapat mengenal siswa secara individual, hal
ini dilakukan supaya proses pembelajaran lebih efektif dan
terciptanya hubungan yang harmonis antara siswa dengan guru.
Persoalan perbedaan individual anak didik perlu mendapat
perhatian dari guru, sehubungan dengan peneglolaan pengajaran agar
dapat berjalan secara kondusif, berikut perbedaan individual yang
harus di pahami antara lain:
1) Perbedaan biologis, yang meliputi: jenis kelamin, bentuk tubuh,
25
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi
Guru, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2016), h.104
24
warna rambut, warna kulit mata dan sebagainya. Aspek biologis
lainnya adalah hal-hal yang menyangkut kesehatan anak didik
baik penyakit yang diderita maupun cacat yang dapat berpengaruh
terhadap pengelolaan pengajaran;
2) Perbedaan intelektual, setiap anak memiliki intelegensi yang
berlainan, perbedaan individu dalam bidang intelektual ini perlu
diketahui dan dipahami guru terutama dalam hubungannya
dengan pengelompokan siswa di kelas;
3) Perbedaan psikologis, perbedaan aspek psikologis tidak dapat
dihindari disebabkan pembawaan dan lingkungan anak didik yang
berlainan yang memunculkan karakter berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya.26
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual;
2) Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu;
3) Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu;
4) Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu.27
b. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
yang Mendidik
Guru sebagai tenaga pendidik harus memiliki kesesuaian antara
latar belakang keilmuan dengan mata pelajaran yang akan diampu.
Selain itu, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan
26
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005), h.43-45.
27 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
25
pengalaman dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di
dalam kelas. Secara nyata kedua hal tersebut dapat dibuktikan
dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta
mengajar) yang diperoleh oleh seorang guru dari lembaga
pendidikan yang telah diakreditasi pemerintah.
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
2) Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran
yang diampu.
c. Mengembangkan Kurikulum Terkait dengan Mata Pelajaran
yang Diampu
Terkait dengan pengembangan kurikulum, guru harus mampu
menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru
diharapkan mampu memilih, menyusun, dan menata materi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pengembangan
kurikulum tersebut dilakukan dengan tujuan menjadikan siswa lebih
aktif dalam kegiatan belajar serta mengembangkan bakat dan
kreatifitas yang dimiliki siswa.
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum;
2) Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu;
3) Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diampu;
4) Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran;
26
5) Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan
pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik;
6) Mengembangkan indikator instrumen penilaian.28
d. Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik
Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Selain itu guru
mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan memberikan motivasi untuk belajar
kemudian siswa dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya. Hal
ini dapat diaplikasikan dalam penyusunan rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) serta mengembangkan komponen-komponen
yang ada di dalamnya.
Kompetensi yang harus dicapai dari indikator tersebut meliputi:
1) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang
mendidik;
2) Mengembangkan komponen - komponen rancangan
pembelajaran;
3) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk
kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas,
laboratorium, maupun lapangan dengan memperhatikan standar
keamanan yang disyaratkan.
5) Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang
relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran
yang diampu, untuk mencapai tujuan secara utuh.
6) Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang
diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.29
28
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 29
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
27
e. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk
Kepentingan Pembelajaran
Teknologi pembelajaran merupakan sarana pendukung untuk
membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan
pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian data, informasi,
materi pembelajaran, dan variasi budaya.30
Guru di sini harus mampu
memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai dengan
situasi kelas.
f. Memfasilitasi Pengembangan Potensi Peserta Didik untuk
Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimiliki.
Pengembangan potensi siswa merupakan bagian dari kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki seorang guru untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswanya.
Pengembangan siswa dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan
seperti ekstra kurikuler, kelompok belajar intensif dan lain
sebagainya.31
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong
peserta didik mencapai prestasi secara optimal.
2) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk
kreatifitasnya.32
30
E. Mulyasa, Ibid., hlm. 107-108. 31
E. Mulyasa, Ibid., hlm. 111 32
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
28
g. Berkomunikasi Secara Efektif, Empatik dan Santun dengan
Peserta Didik
Komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
sangatlah penting. Dengan adanya komunikasi yang baik, siswa akan
merasa nyaman dalam belajar serta berani menyampaikan pendapat
maupun ide-idenya terkai dengan mata pelajaran.
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif,
empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi
kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal
dari a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil
bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian, c) respons peserta didik
terhadap ajakan guru, dan d) reaksi guru terhadap respons peserta
didik, dan seterusnya.33
h. Menyelenggarakan Penilaian, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.
Evaluasi merupakan salah satu hal yang penting dalam
mengetahui tolak ukur keberhasilan tujuan belajar mengajar. Guru
sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki siswa, ketepatan metode mengajar yang
digunakan, dan keberhasilan siswa dalam meraih tujuan
pembelajaran melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan
terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban
33
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
29
penyelenggaraan pendidikan.34
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu;
2) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting
untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang diampu;
3) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar;
4) Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar;
5) Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen;
6) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan;
7) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.35
Guru harus kreatif menggunakan penilaian dalam pengajaran
agar tujuan dalam menilai efektifitas program yang dilaksanakan,
dan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi
peserta didik dapat efektif dan efisien.36
i. Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan
Pembelajaran.
Guru harus mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
agar mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
pembelajaran. Kemudian guru dapat merancang program remidi
34
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 35
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru 36
Dina Yusrina, dkk, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Pada SMA Negeri
di Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal FKIP Unila, Vol. 1, No. 7, 2013, h.4
30
untuk memperbaiki nilai siswa yang masih dibawah kriteria
ketuntasan minimal.
Kompetensi guru yang harus dicapai dari indikator tersebut
meliputi:
1) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar;
2) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan pengayaan;
3) Mengomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada
pemangku kepentingan;
4) Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.37
Dari kesembilan indikator kompetensi pedagogik di atas harus
dimiliki setiap guru, termasuk guru geografi. Karena guru memiliki
peran dalam keberhasilan pencapaian pembelajaran peserta didik.
Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru secara menyeluruh,
tentu memerlukan penilaian yang komprehensif, karena mencakup
domain kognitif, afektif, dan keterampilan. Namun demikian, penilaian
kompetensi juga dapat dilakukan pada domain atau ranah tertentu saja.
Sebagai contoh, pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang
dilaksanakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan beberapa
tahun terakhir ini dilakukan melalui tes tertulis dengan penekanan pada
domain kognitif.
Terkait dengan kemampuan dalam domain kognitif, Anderson dan
Kratwohl telah mengemukakan tahapan proses kognitif dari yang
terendah sampai yang tertinggi, yaitu: Mengingat (C1), Memahami
(C2), Menerapkan (C3), Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5) dan
Mengkreasi (C6). Dengan demikian, kompetensi pedagogik guru yang
37
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
31
terkait dengan pengelolaan pembelajaran dapat dinilai berdasarkan
kemampuan kognitif yang mengacu pada tahapan proses kognitif.
Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi pedagogik merupakan bagian dari kemampuan kognitif
guru yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran yang efektif
sesuai dengan metode pengajaran yang telah ditetapkan.
5. Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai
skala di muka bumi. Gejala alam dan kehidupan itu dapat dipandang
sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi, atau sebagai
kegiatan yang dapat memberi dampak kepada mahluk hidup yang
tinggal diatas permukaan bumi.38
Fungsi dan pengajaran geografi
memiliki fungsi mengembangkan kemampuan calon penerus bangsa
dan warga negara yang akan datang untuk berpikir kritis terhadap
masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya. Tugas guru geografi
adalah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang ada
dalam mata pelajaran geografi, sehingga dapat membentuk siswa yang
mampu mengembangkan darma baktinya untuk menjalin kerjasama dan
mengurangi konflik, seingga siswa dapat bertindak secara sosial, spasial
dan ekologis serta tanggung jawab, sebagai bekal hidupnya di
masyarakat.39
Seorang guru, khususnya guru geografi harus memiliki kompetensi
pedagogik yaitu memiliki kemampuan pemahaman tentang peserta
didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik dalam pembelajaran geografi. Guru geografi memerlukan
kompetensi khusus sesuai sifat mata pelajarannya, kompetensi-
kompetensi secara umum sama dengan guru mata pelajaran lain tetapi
ada beberapa yang sifatnya khusus. Dalam Peraturan Menteri No. 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
38
Lampiran Depdiknas No. 6 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 39
Listiyawan Suryadi, Kompetensi Profesional Guru Geografi Yang Sudah Sertifikasi
Pada SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/ 2016, Skripsi UNNES, h. 29.
32
Guru menyatakan bahwa kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh
guru geografi pada tingkat SMA/MA dan SMK/ MAK yaitu:.
a. Menguasai hakekat struktur keilmuan, ruang lingkup dan objek
geografi;
b. Membedakan pendekatan-pendekatan geografi;
c. Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam;
d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi.40
Apabila empat hal tersebut di atas belum timbul dan dirasakan oleh
guru geografi, itu masih dapat dibangkitkan, dibimbing dan
disempurnakan. Caranya dengan banyak membaca buku-buku tuntunan
pengajaran geografi, membentuk kelompok studi antar guru geografi,
memperhatikan wilayahnya sendiri dari segi geografis dengan bantuan
berbagai dinas dan jawatan setempat. Hanyalah dengan guru geografi
yang ideal dapat dijamin pemberian pengajaran yang lebih kausal,
artinya yang lebih berfungsi merelasikan manusia dengan lingkungan
daripada yang sekedar menghafalkan data dan fakta.
Wujud kompetensi guru geografi adalah kegiatan guru dalam proses
pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru dalam merencanakan
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil
belajar geografi.
6. Kompetensi Pedagogik Guru Geografi dalam Pembelajaran
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktifitas, yaitu aktifitas
belajar dan aktifitas mengajar. Pembelajaran adalah sebuah interaksi
yang bernilai normatif. Pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Pembelajaran akan berhasil bila
hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan pemahaman,
ketrampilan, dan nilai sikap dalam diri anak didik.41
Dalam kegiatan
belajar mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang dicapai dalam
40
Lampiran Permendiknas No. 16 tahun 2007 kompetensi guru mata pelajaran Geografi
pada tingkat SMA/MA dan SMK/ MAK. 41
Syaiful Bahri Djamarah, Op.,Cit., h.11
33
kegiatannya.42
Sedangkan pengertian pembelajaran dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah
suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.43
Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai
skala di muka bumi. Gejala alam dan kehidupan itu dapat dipandang
sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi, atau sebagai
kegiatan yang dapat memberi dampak kepada mahluk hidup yang
tinggal diatas permukaan bumi.44
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
geografi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses yang melibatkan
guru dengan semua komponen tujuan, bahan, metode, dan alat serta
penilaian untuk membantu siswa dalam belajar geografi, sehingga pada
diri siswa dapat tumbuh sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman
sosial budaya masyarakat.
Guru geografi tidak hanya dituntut untuk mampu mengajar dan
belajar, melainkan dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk belajar. Sebagai seorang guru khususnya geografi
memiliki kewajiban untuk mengembangkan kemampuan anak didik
untuk belajar sehingga mereka mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk belajar lebih lanjut, untuk berfikir secara bebas
terarah dan kritis kreatif. Winarno Surakhmad memgemukakan bahwa
untuk mencapai keberhasilan interaksi edukatif pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran geografi harus memiliki ciri-
ciri:
1. Ada tujuan yang jelas yang akan dicapai.
2. Ada bahan yang menjadi isi proses.
3. Ada pelajar yang aktif mengalami.
42
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), h. 43
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 44
Depdiknas, tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang RI No.20 tahun 2003
34
4. Ada guru yang melaksanakan.
5. Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan.
6. Interaksi itu berlangsung dalam ikatan situsional.45
Selain itu, guru geografi yang baik tidak hanya sebatas pada
pendidikan yang di tempuh sebelumnya yang kemudian menghasilkan
ijazah dan memiliki wewenang bagi guru tersebut untuk mengajar. Ada
lima tuntutan yang perlu dipenuhi oleh guru geografi yang ideal, yaitu:
1. Guru harus mempunyai perhatian yang cukup banyak kepada
permasalahan manusia.
2. Guru mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri faktor-
faktor lokatif, pola-pola regional dan relasi keruangan yang
terkadung oleh, ataupun tersembunyi di belakang gejala-gejala
sosial.
3. Guru suka dan mampu mengadakan observasi pribadi di lapangan.
4. Guru secara sederhana dapat mensintesiskan data-data yang berasal
dari berbagai sumber.
5. Guru mampu membedakan serta memisahkan kausalitas yang
sungguh, dari hal-hal yang sifatnya hanya kebetulan belaka.46
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan suatu penelitian sebelumnya yang sudah
pernah dibuat dan dianggap cukup relevan/ mempunyai keterkaitan dengan
judul dan topik yang akan diteliti yang berguna untuk menghindari
terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok permasalahan yang sama.
Penelitian ini mengenai Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
Madrasah Aliyah Se-Kota Tangerang Selatan.
Berdasarkan eksplorasi peneliti dan mencari beberapa referensi
ditemukan beberapa tulisan yang terkait dengan penelitian ini antara lain :
45
Susmiati, Op.,Cit, h. 31 46
Listiyawan Suryadi, Kompetensi Profesional Guru Geografi Yang Sudah Sertifikasi
Pada SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/ 2016, Skripsi UNNES, h. 30.
35
1. Skripsi milik Susmiati, Universitas Negeri Semarang (2011) yang
berjudul Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMA
Negeri Se-Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011. Metode
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
sebagai berikut : Secara umum tingkat kompetensi pedagogik guru
geografi SMA Negeri di Kabupaten Batang termasuk dalam kriteria
baik dengan presentase 86%. Artinya guru sudah memenuhi kriteria
penilaian kompetensi pedagogik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Skripsi milik Auhan Nazihil Wafa, UIN Walisongo Semarang, (2016)
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia MAN di Kabupaten
Jepara. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian
sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
peneliti lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Kompetensi
pedagogik guru kimia MAN di kabupaten Jepara mempunyai kategori
baik.
3. Skripsi milik Putu Kriya Santi Ganggayani Universitas Lampung,
(2019) Analisis Kompetensi Pedagogik Guru IPS SMP
Bersertifikasi Pendidik di Kota Metro Tahun Ajaran 2017/2018.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian sebagai berikut : (1) 48,48% guru IPS sudah memiliki
kemampuan dalam pemahaman wawasan/landasan pendidikan dengan
baik, (2) 51,51% guru IPS dalam kemampuan memahami peserta didik
tergolong kurang baik, (3) 42,42% guru IPS sudah memiliki
kemampuan dalam pengembangan kurikulum dengan baik, (4) 45,45%
guru IPS dalam kemampuan perancangan pembelajaran tergolong
kurang baik, (5) 45,45% guru IPS dalam kemampuan pemanfaatan
teknologi/media pembelajaran tergolong tidak baik, (6) 42,42% guru
IPS sudah memiliki kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan baik, (7) 81,81% guru IPS sudah memiliki kemampuan evaluasi
hasil belajar dengan baik, (8) 42,42% guru IPS sudah memiliki
kemampuan dalam pengembangan potensi siswa dengan baik.
36
4. Jurnal dari W. Nurwenda, dkk Universitas Pendidikan Indonesia Jurnal
Antologi Geografi, Vol. 4 No.1 April 2016 Kompetensi Pedagogik
Guru Geografi dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Se-
Kabupaten Bandung (Pada Kompetensi Inti Guru dalam
Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik). Hail penelitian :
berdasarkan hasil penelitian di peroleh bahwa sebanyak (85%) dari guru
tidak memahami mengenai prinsip pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang di kembangkan oleh hampir seluruhnya guru yakni
berupa bahan ajar cetak, (93%).
5. Jurnal dari Mariana Siregar, Universitas Negeri Medan Jurnal
pendidikan Biologi, Vol. 5 No. 2 April 2016 Analisis Kompetensi
Pedagogik Guru Biologi SMA Se-Kota Binjai. Metode penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian :
Kecenderungan kompetensi pedagogik guru Biologi SMA Se-Kota
Binjai dalam (1) menyusun rencana pembelajaran adalah 11 orang
(32,35%) sangat baik, dan 23 orang (67,65%) berada pada kategori
baik. (2) Pelaksanaan pembelajaran adalah orang (41,18%) berada
kategori sangat baik dan 20 orang (58,82%) berada pada kategori baik.
6. Jurnal dari Norsidi, IKIP PGRI Pontianak Jurnal Pendidikan Sosial Vol.
5 No. 2 Desember 2018 Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Mata
Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Sebagai
Pelaksana Kurikulum 2013 di Kabupaten Ketapang. Metode
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pedagogik guru
pada indikator kompetensi pedagogik menunjukan kriteria“Baik”
kecuali pada indikator pemanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dengan rata-rata nilai 2,76 % kurang mampu.
7. Jurnal dari Rahma Yulia, Universitas Negeri Medan Jurnal Tunas
Geografi Vol. 07 No. 1 2018 Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi di SMA Se-Kecamatan Hamparan Perak Tahun Ajaran
2017/2018. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil
37
penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru geografi
dalam aspek perencanaan pembelajaran dengan menggunakan RPP
termasuk dalam kategori Cukup (79,62) dan dilihat dari aspek
pelaksanaan pembelajaran guru geografi masih termasuk dalam
kategori Kurang (64,03). Dengan demikian, hasil penelitian yang
diperoleh adalah bahwa Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
di SMA SeKecamatan Hamparan Perak Tahun Ajaran 2017/2018 dapat
dikategorikan dalam kemampuan Cukup (71,82).
8. Jurnal dari Ade Haerullah, Universitas Khairun Jurnal Biologi dan
pembelajarannya Vol. 5 No. 2 Oktober 2018 Analisis Kompetensi
Pedagogik Guru Biologi Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar
Siswa di SMA di Kota Ternate. Metode penelitian ini adalah
kuantitatif. Hasil penelitian : Penelitian ini bersifat ex post facto dan
menggunakan sampel populasi. Selanjutnya data dianalisis dengan
menggunakan statistik non parametrik Chi-square. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru
biologi yang telah tersertifikasi terhadap hasil belajar siswa di Kota
Ternate dengan nilai X= 54,029.
9. Jurnal dari S Sunardi, dkk Universitas Lampung, Jurnal Studi Sosial
Vol. No.1 2015 Kompetensi Pedagogik Guru Geografi di Sekolah
Menengah Atas Negeri Kota Bandar Lampung. Metode penelitian
ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian : Hasil penelitian
menunjukkan guru geografi pada pemahaman wawasan dan landasan
kependidikan di SMAN 1, 2 dan 3 kriteria baik, pada pemahaman
terhadap peserta didik di SMAN 1, 2 dan 3 kriteria baik, pada
perancangan pembelajaran di SMAN 1, 2 dan 3 kriteria baik, pada
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis di SMAN 1, 2
dan 3 kriteria cukup baik, pada pemanfaatan teknologi pembelajaran di
SMAN 1 dan 2 kriteria cukup baik, sedangkan di SMAN 3 kriteria
kurang baik, pada evaluasi hasil belajar di SMAN 1 dan 2 kriteria
cukup baik sedangkan di SMAN 3 kriteria kurang baik, pada
38
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya di SMAN 1, 2 dan 3 kriteria baik.
10. Jurnal dari Dina Yusrina, dkk Universitas Lampung, Jurnal Penelitian
Geografi Vol. 1 No. 7 2013 Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Geografi Pada SMA Negeri di Kabupaten Pringsewu Tahun
Ajaran 2012/2013. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan guru geografi:(1) 37,5% pada
pemahaman landasan pendidikan baik, (2) 37,5% memahami peserta
didik tergolong cukup, (3) 50% pada pengembangan kurikulum baik,
(4) 43,75% perancangan pembelajaran tergolong cukup, (5) 43,75%
pemanfaatan teknologi pembelajaran tergolong sangat kurang, (6)
37,5%p adapelaksanaan pembelajaran baik, (7)43,75% pada evaluasi
hasil belajar baik, (8) 43,75% pada pengembangan potensi siswa baik.
Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan
No. Nama Peneliti,
Tahun, Judul Persamaan Perbedaan
1. Susmiati
(Universitas
Negeri
Semarang, 2011)
Skripsi: “Tingkat
Kompetensi
Pedagogik Guru
Geografi SMA
Negeri Se-
Kabupaten Batang
Tahun Ajaran
2010/2011”
Metode penelitian
kuantitatif
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
guru geografi
Indikator kompetensi
pedagogik:
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik, pelaksanaan
pembelajaran yang
efektif dan mendidik,
Mengembangkan
perancangan
pembelajaran
Penelitian dilakukan
pada guru SMAN
Penelitian dilakukan di
lokasi yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik : Memahami
kesulitan peserta didik,
mengaktualisasikan
potensi peserta didik,
melaksanakan
pembelajaran yang aktif
2. Auhan Nazihil Terdapat variabel Penelitian ini kualitatif
39
Wafa (UIN
Walisongo
Semarang, 2016)
“Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Kimia MAN di
Kabupaten Jepara”
kompetensi pedagogik
Indikator kompetensi
pedagogik:
menguasai evaluasi
proses dan hasil
belajar, menguasai
prinsip dan teori
pembelajaran.
Penelitian dilakukan
pada guru kimia
Penelitian dilakukan
pada lokasi yang
berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik:
mengaktualisasikan
berbagai potensi peserta
didik, kemampuan
memanfaatkan teknologi
dan informasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
3. Putu Kriya Santi
Ganggayani
(Universitas
Lampung, 2019)
“Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
IPS SMP
Bersertifikasi
Pendidik di Kota
Metro Tahun
Ajaran
2017/2018”
Metode penelitian
kuantitatif
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
Indikator kompetensi
pedagogik:
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik, perancangan
pembelajaran,
pelaksanaan
pembelajaran
Penelitian dilakukan
pada guru SMP
bersertifikasi
Penelitian di lakukan di
lokasi yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik:
pengembangan
kurikulum yang terkait,
evaluasi hasil belajar
4. W. Nurwenda,
dkk (Universitas
Pendidikan
Indonesia, 2016)
“Kompetensi
Pedagogik Guru
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
guru geografi
Indikator kompetensi
pedagogik:
Pemahaman terhadap
Terdapat variabel dalam
proses pembelajaran
Metode penelitian yang
digunakan metode
survey
Penelitian dilakukan di
40
Geografi dalam
Proses
Pembelajaran di
SMA Negeri Se-
Kabupaten
Bandung (Pada
Kompetensi Inti
Guru dalam
Menyelenggarakan
Pembelajaran yang
Mendidik)”
karakteristik peserta
didik, pelaksanaan
pembelajaran yang
efektif dan mendidik
SMAN
Penelitian dilakukan
pada lokasi yang
berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik : perangkat
pembelajaran yang
dikembangkan oleh
guru, keputusan
transaksional guru
dalam proses
pembelajaran.
5. Mariana Siregar
(Universitas
Negeri Medan,
2016) “Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Biologi SMA Se-
Kota Binjai”
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
Metode yang digunakan
kuantitatif
Indikator kompetensi
pedagogik : Kompetensi
guru dalam pelaksanaan
pembelajaran,
Penelitian dilakukan
pada guru biologi SMA
Penelitian dilakukan di
lokasi yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik: Latar
belakang pendidikan
dan penyusunan RPP.
6. Norsidi (2018)
“Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Mata Pelajaran
Geografi Sekolah
Menengah Atas
(SMA) Sebagai
Pelaksana
Kurikulum 2013
di Kabupaten
Ketapang”
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
guru geografi
Metode penelitian
kuantitatif
Indikator kompetensi
pedagogik :
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik,
menyelenggarakan
pembelajaran yang
Terdapat variabel
sebagai pelaksana
kurikulum 2013
Penelitian dilakukan
pada guru SMA
Penelitian dilakukan
pada lokasi yang
berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik :
memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
41
mendidik,
mengembangkan
peserta didik untuk
mengaktualisasi
berbagai potensinya
untuk kepentingan
pembelajaran
7. Rahma Yulia
(Universitas
Negeri Medan,
2018) “Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Geografi di SMA
Se-Kecamatan
Hamparan Perak
Tahun Ajaran
2017/2018”
Terdapat variabel
kompetemsi pedagogik
guru geografi
Indikator kompetensi
pedagogik :
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik, perancangan dan
pelaksanaan
pembelajaran,
Penelitian dilakukan
pada guru SMA
Metode kualitatif
deskriptif
Penelitian dilakukan di
lokasi yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik : Penilaian
rata-rata RPP, evaluasi
hasil pembelajaran
8. Ade Haerullah,
Universitas
Khairun Jurnal
Biologi dan
pembelajarannya
Vol. 5 No. 2
Oktober 2018
“Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Biologi
Tersertifikasi
Terhadap Hasil
Belajar Siswa di
SMA di Kota
Ternate”
Terdapat variabel
kompetensi pedagogic
Metode penelitian
kuantitaif
Indikator kompetensi
pedagogik :
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik,
menyelenggarakan
pembelajaran yang
mendidik,
Terdapat variabel
terhadap hasil belajar
siswa
Penelitian dilakukan
pada guru SMA
Penelitian dilakukan di
lokasi yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik : perangkat
pembelajaran yang
dikembangkan oleh
guru, keputusan
transaksional guru
dalam proses
pembelajaran,
penyuisunan RPP
berdasarkan latar
42
belakang guru
9. S Sunardi, dkk
(Universitas
Lampung, 2015)
“Kompetensi
Pedagogik Guru
Geografi di
Sekolah
Menengah Atas
Negeri Kota
Bandar Lampung”
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
guru geografi
Indikator kompetensi
pedagogik:
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik, pelaksanaan
pembelajaran yang
efektif dan mendidik,
Mengembangkan
perancangan
pembelajaran
Penelitian dilakukan
pada guru SMAN
Metode penelitian yang
digunakan kualitatif
Penelitian dilakukan
pada lokasi yang
berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik:
mengaktualisasikan
berbagai potensi
peserta didik,
kemampuan
memanfaatkan
teknologi dan informasi
untuk kepentingan
pembelajaran.
10. Dina Yusrina,
dkk (Universitas
Lampung
2013)“Analisis
Kompetensi
Pedagogik Guru
Geografi Pada
SMA Negeri di
Kabupaten
Pringsewu Tahun
Ajaran
2012/2013”
Terdapat variabel
kompetensi pedagogik
guru geografi
Metode penelitian
yang diguanakan
kuantitatif
Indikator kompetensi
pedagogik:
Pemahaman terhadap
karakteristik peserta
didik, perancangan
dan pelaksanaan
pembelajaran,
pengembangan
Peneitian ini dilakukan
pada guru SMAN
Penelitian ini
dilakukan di lokasi
yang berbeda
Indikator kompetensi
pedagogik:
mengaktualisasikan
berbagai potensi
peserta didik,
kemampuan
memanfaatkan
teknologi dan
informasi untuk
43
kurikulum kepentingan
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pikir merupakan model tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah di identifikasi sebagai masalah
penting.47
Kompetensi pedagogik merupakan satu diantara empat
kompetensi utama profesi guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial dan profesional. Kompetensi pedagogik harus dikuasai oleh seorang
guru sebelum dan selama melakukan aktivitas belajar mengajar.
Kompetensi pedagogik yang dimaksud disesuaikan dengan tuntutan
implementasi K13. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik agar kesiapan guru dalam implementasi K13 sesuai
harapan. Kompetensi pedagogik sebagai variabel X dijabarkan dalam tujuh
indikator sebagai suatu acuan untuk menentukan penilaian seorang guru
dikatakan berhasil atau tidak dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini
peneliti bermaksud untuk mengetahui tingkat kompetensi pedagogik guru
geografi MAN Se-Kota Tangerang Selatan berjumlah 19 Madrasah Aliyah
(MA) yaitu terdiri dari MAN 1 Kota Tangerang Selatan, MAN Insan
Cendekia Serpong, MAS Islamiyah, MAS Madinatunnajah, MAS
Muhammadiyah 1 Tangerang Selatan, MAS Soebono Mantofani, MAS
Sunanul Husna, MAS Daarul Hikmah, MAS Darunnajah 9, MAS
Khazanah Kebajikan, MAS Ummul Qura, MAS Al- Ikhwaniyah, MAS Al-
Amanah Al-Gontory, MAS Darussalam, MAS Jamiyyah Islamiyah, MAS
Nur As-Sholihat, MAS Nurul Falah Ciater, MAS Manbaul Ulum dan MAS
Al-Hanif.
47 Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : PT Alfabeta,
2016), Cet. 23, h.283
44
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, diperolehlah paradigma
penelitian sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Berpokir
STANDAR
KOMPETENSI GURU
PERMENDIKNAS
NOMOR 16 TAHUN 2007
KOMPETENSI
PROFESIONAL
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
KOMPETENSI
KEPRIBADIAN
KOMPETENSI
SOSIAL
PEMAHAMAN
WAWASAN
PEMBELAJARA
N
PEMAHAMAN
KARAKTER
PESERTA
DIDIK
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KOMUNIKASI
YANG BAIK
DAN EFEKTIF
PEMBELAJARAN
MENDIDIK DAN
DIALOGIS
EVALUASI
HASIL
BELAJAR
PENGEMBANGA
N POTENSI
SISWA
MA SE-KOTA TANGERANG
SELATAN
GURU GEOGRAFI
PEMANFAATA
N TEKNOLOGI
PEMANFAA
TAN
EVALUASI
19 MADRASAH
ALIYAH
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI MADRASAH
ALIYAH SE- KOTA TANGERANG SELATAN
45
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) yang
berada dalam wilayah Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 19
Madrasah Aliyah. Secara Astronomis wilayah Tangerang Selatan
terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat
106’38’-106’47’BT dan 06’13’30’-06’22’30’ LS. Kota Tangerang
Selatan Terdiri dari 7 Kecamatan. Yaitu Kecamatan Serpong,
Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Setu, Kecamatan Pamulang,
Kecamatan Pamulang Timur, Kecamatan Ciputat dan Kecamatan
Pondok Aren. Adapun lebih rinci lokasi penelitian seperti terlihat pada
Gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian
46
2. Waktu Penelitian
Waktu penyusunan dan penelitian skripsi ini akan berjalan pada
bulan Oktober sampai bulan November 2020. Adapun alokasi waktu
penelitian yang peneliti buat agar dalam pelaksanaan penelitian ini
terarah dan dapat berjalan sesuai waktu yang telah di tentukan.
Tabel 3. 1 Alokasi Waktu Penelitian
No Kegiatan Penelitian Sep Okt Nov Des Jan
1 Persiapan dan Perencanaan
2 Kegiatan Penelitian
3 Analisis Data
4 Laporan Penelitian
5 Editing
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif
yang menggunakan jenis metode survei dalam pengumpulan data primer.
Penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner
sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran yang berisi
beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku.1 Kemudian seluruh
jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Pertanyaan
terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner Dalam
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik
guru geografi MA se-Kota Tangerang Selatan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
1 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi, (Depok: Rajawali Pers, 2019), Ed. 1, Cet. 16, h.49 2 Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : PT Alfabet,
2016), h.80
47
geografi yang mengajar di Madrasah Aliyah se-Kota Tangerang Selatan
yang berjumlah 19 orang (Sumber : Dapodik Kota Tangerang Selatan).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.3 Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah total
sampling yang artinya mengambil sampel dari keseluruhan populasi.
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena
menurut Arikunto (2006) dalam Hardianti (2016) menyarankan
“Apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika
subyeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
lebih.4 Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, maka peneliti
mengambil sampel dalam penelitian ini sebanyak 19 orang guru
geografi MA Se-Kota Tangerang Selatan sejumlah total dari populasi.
Berikut ini jumlah Guru dan jumlah sampel yang akan diambil dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3. 2 Jumlah Guru Geografi dan Jumlah Sampel yang
akan diambil
No. Nama Sekolah Jumlah
Guru
Jumlah
Sampel
1. MAN 1 Kota Tangerang Selatan 1 1
2. MAN Insan Cendekia Serpong 1 1
3. MAS Islamiyah 1 1
4. MAS Madinatunnajah 1 1
5. MAS Muhammadiyah 1 Tangerang
Selatan
1 1
6. MAS Soebono Mantofani 1 1
7. MAS Sunanul Husna 1 1
3 Sugiyono, Ibid.,
h.81
4 Hardianti dan Abd. Hafid Amirullah, Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK YPLP PGRI 1 Makassar, Jurnal
Office, Vol. 2, No.2, 2016, h.192
48
8. MAS Daarul Hikmah 1 1
9. MAS Darunnajah 9 1 1
10. MAS Khazanah Kebajikan 1 1
11. MAS Ummul Qura 1 1
12. MAS Al-Ikhwaniyah 1 1
13. MAS Al-Amanah Al-Gontory 1 1
14. MAS Darussalam 1 1
15. MAS Jamiyyah Islamiyah 1 1
16. MAS Nur As-Sholihat 1 1
17. MAS Nurul Falah Ciater 1 1
18. MAS Manbaul Ulum 1 1
19. MAS Al-Hanif 1 1
Jumlah 19 19
Sumber : Daftar Pokok Pendidikan Kota Tangerang Selatan (2020)
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Dalam
penelitian ini variabel yang diteliti adalah kompetensi pedagogik guru
geografi (Permen No. 16 Tahun 2007) dari variabel tersebut , dijabarkan
dalam Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3. 3 Tabel Variabel Kompetensi Pedagogik
Variabel Indikator Sub indikator Sumber
Data
Teknik
Pengambil
an Data
Kompetensi
Pedagogik
Guru
(Permen
No. 16
1.Menguasai
Karakteristik
peserta didik dari
aspek fisik, moral,
spiritual, sosial
emosional,
Memahami
karakteristik peserta
didik yang berkaitan
dengan aspek fisik,
moral,spiritual,
sosial,kultural,emosi
Primer Angket
5 Sugiyono, Op.Cit, h.38.
49
Tahun
2007)
kultural dan
intelektual
onal dan intelektual.
Mengidentifikasi
potensi peserta didik
dalam mata
pelajaran yang
diampu.
Mengidentifikasi
bekal-ajar awal
peserta didik dalam
mata pelajaran yang
diampu.
Mengidentifikasi
kesulitan belajar
peserta didik dalam
mata pelajaran yang
diampu
2.Menguasai teori
belajar dan
prinsip-prinsip
pembelajaran
yang mendidik
Memahami
berbagai teori
belajar dan prinsip-
prinsip
pembelajaran yang
mendidik terkait
dengan mata
pelajaran yang
diampu.
Menerapkan
berbagai
pendekatan,
strategi, metode,
dan teknik
pembelajaran yang
mendidik secara
kreatif dalam mata
pelajaran yang
Primer Angket
50
diampu.
3.Mengembangka
n kurikulum
terkait dengan
mata pelajaran
yang diampu
Memahami prinsip-
prinsip
pengembangan
kurikulum
Menentukan tujuan
pembelajaran yang
diampu
Menentukan
pengalaman belajar
yang sesuai untuk
mencapai tujuan
pembelajaran yang
diampu
Memilih materi
pembelajaran yang
diampu yang terkait
dengan pengalaman
belajar dan tujuan
pembelajaran
Menata materi
pembelajaran secara
benar sesuai dengan
pendekatan yang
dipilih dan
karakteristik peserta
didik
Mengembangkan
indikator instrumen
penilaian
Primer
dan
sekunder
Angket
dan
dokume
ntasi
4.Menyelenggara
kan pembelajaran
yang mendidik
Memahami prinsip-
prinsip perancangan
pembelajaran yang
Primer Angket
51
mendidik
Mengembangkan
komponen -
komponen
rancangan
pembelajaran
Menyusun
rancangan
pembelajaran yang
lengkap, baik untuk
kegiatan di dalam
kelas, laboratorium,
maupun lapangan
Melaksanakan
pembelajaran yang
mendidik di kelas,
laboratorium,
maupun lapangan
dengan
memperhatikan
standar keamanan
yang disyaratkan
Menggunakan
media pembelajaran
dan sumber belajar
yang relevan dengan
karakteristik peserta
didik dan mata
pelajaran yang
diampu, untuk
mencapai tujuan
secara utuh.
Mengambil
52
keputusan
transaksional dalam
pembelajaran yang
diampu sesuai
dengan situasi yang
berkembang.
5.Memanfaatkan
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
untuk
kepentingan
pembelajaran
Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
dalam pembelajaran
geografi.
Primer Angket
6.Memfasilitasi
pengembangan
potensi peserta
didik untuk
mengaktualisasika
n potensi yang
dimiliki
Menyediakan
berbagai kegiatan
pembelajaran untuk
mendorong peserta
didik mencapai
prestasi secara
optimal
Menyediakan
berbagai kegiatan
pembelajaran untuk
mengaktualisasikan
potensi peserta
didik, termasuk
kreatifitasnya.
Primer Angket
7.Berkomunikasi
secara efektif,
empatik dan
santun dengan
peserta didik
Memahami berbagai
strategi
berkomunikasi yang
efektif, empatik, dan
santun, secara lisan,
tulisan, atau bentuk
Primer Angket
53
lain.
Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan santun
dengan peserta didik
dengan bahasa yang
khas dalam interaksi
kegiatan/permainan
yang mendidik yang
terbangun secara
siklikal dari
a)penyiapan kondisi
psikologis peserta
didik untuk ambil
bagian dalam
permainan melalui
bujukan dan contoh,
b) ajakan kepada
peserta didik untuk
ambil bagian, c)
respons peserta
didik terhadap
ajakan guru, dan d)
reaksi guru terhadap
respons peserta
didik.
8.Menyelenggara
kan penilaian dan
evaluasi proses
dan hasil belajar
Memahami prinsip-
prinsip penilaian
dan evaluasi proses
dan hasil belajar
sesuai dengan
karakteristik mata
pelajaran yang
Primer Angket
54
diampu
Menentukan aspek-
aspek proses dan
hasil belajar yang
penting untuk dinilai
dan dievaluasi
sesuai dengan
karakteristik mata
pelajaran yang
diampu
Menentukan
prosedur penilaian
dan evaluasi proses
dan hasil belajar
Mengembangkan
instrumen penilaian
dan evaluasi proses
dan hasil belajar
Mengadministrasika
n penilaian proses
dan hasil belajar
secara
berkesinambungan
dengan
menggunakan
berbagai instrumen
Menganalisis hasil
penilaian proses dan
hasil belajar untuk
berbagai tujuan
Melakukan evaluasi
proses dan hasil
belajar
55
9.Memanfaatkan
hasil penilaian
dan evaluasi
untuk
kepentingan
pembelajaran
Menggunakan
informasi hasil
penilaian dan
evaluasi untuk
menentukan
ketuntasan belajar
Menggunakan
informasi hasil
penilaian dan
evaluasi untuk
merancang program
remedial dan
pengayaan
Mengomunikasikan
hasil penilaian dan
evaluasi kepada
pemangku
kepentingan
Memanfaatkan
informasi hasil
penilaian dan
evaluasi
pembelajaran untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran.
Primer Angket
E. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh.6 Data adalah informasi/keterangan, baik
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2019), Cet. 14, h. 172
56
kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.7 Adapun sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama
(biasanya dapat melalui angket, wawancara, dan lain-lain). Data primer
dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada
seluruh guru mata pelajaran geografi MA Se- Kota Tangerang Selatan
yang menjadi responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua
(biasanya diperoleh melalui badan/instansi yang bergerak dalam proses
pengumpulan data).8 Data sekunder dapat juga berupa dokumen-
dokumen penunjang penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk di jawabnya.9 Dalam kuesioner ini berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai kompetensi pedagogik yang
digunakan untuk mengetahui informasi tentang kompetensi pedagogik
yang dimiliki oleh guru geografi. Dalam penelitian ini, menggunakan
kuesioner tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis kuesioner tertutup.
Menurut Suharsimi Arikunto, “kuesioner tertutup yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memberikan tanda
7 Sedarmayanti, Metodologi Penelitian, ( Bandung : CV. Mandar Maju, 2011), h. 72
8 Sedarmayanti, Ibid., h. 73
9 Sugiyono, Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : PT
Alfabet, 2016), h.142.
57
centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai”.10
Dalam hal ini yang
diukur menggunakan kuesioner adalah informasi mengenai tingkat
kompetensi guru geografi MA se-Kota Tangerang Selatan. Angket
dalam penelitian ini menggunakan 2 bentuk angket yaitu angket dalam
bentuk fisik dan angket non fisik dalam bentuk google form. Angket ini
dibagikan kepada 18 guru geografi Madrasah Aliyah se-Kota
Tangerang Selatan. Angket yang diberikan secara langsung dalam
bentuk fisik di kertas diisi oleh 12 guru dan 6 guru mengisi angket yang
disajikan dalam bentuk google form.
Data diambil dengan cara menghimpun informasi yang di dapat
melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis dan dalam bentuk angket google
form yang diisi dengan check list dengan skala likert dimana responden
tinggal memberikan tanda check list (√) pada kolom jawaban yang
sesuai dengan kondisi yang dialami responden. Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrunen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.11
2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono, dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang.12
Dalam penelitian ini, teknik
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah :
10
Suharsimi Arikunto, Op.,Cit,h. 195 11
Sugiyono, Op,.Cit, h.93
12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2015), Cet. 21, h. 329
58
angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara,
pedoman pengamatan.13
Berikut instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini :
1. Lembar Kuesioner (Angket)
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi
guru dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator-indikator yang
telah ditetapkan. Instrumen berupa kuesioner, terdiri dari 44 butir
pernyataan dengan teknik pengukuran data menggunakan Skala Likert.
Penentuan Skor kuesioner penggunaan Skala Likert terdiri dari 4
alternatif jawaban yaitu : pernyataan positif, pilihhan jawaban “Selalu
(SL) diberi skor 4, “Sering” (SR) diberi skor 3, dan “Kadang-Kadang”
(KD) diberi skor 2, dan “Tidak Pernah” (TP) diberi skor 1. sebaliknya
untuk pernyataan negatif, pilihan jawaban “Selalu” (SL) diberi skor 1,
“Sering”(SR) diberi skor 2, “Kadang-Kadang” (KD) diberi skor 3, dan
“Tidak Pernah” (TP) diberi skor 4.14
Adapun kisi-kisi kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel
kompetensi pedagogik guru dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik
Guru Geografi Madrasah Aliyah
No. Indikator Kompetensi
Pedagogik Sub Indikator
No.
Soal
Jumlah
Item
1. Memahami karakteristik
peserta didik dari aspek
fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural,
emosional dan
intelektual.
Memahami karakteristik peserta
didik yang berkaitan dengan
aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional dan
intelektual.
Mengidentifikasi potensi peserta
didik dalam mata pelajaran yang
diampu.
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7, 8, 9.
9
13
Suharsimi Arikunto, Op.,Cit, h. 203. 14
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2019), h. 199
59
Mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu.
Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu
2. Menguasai teori teori
belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran
yang mendidik.
Memahami berbagai teori
belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
terkait dengan mata pelajaran
yang diampu.
Menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam
mata pelajaran yang diampu.
10, 11. 2
3.
Mengembangkan
kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran
geografi.
Memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum
Menentukan tujuan pembelajaran
yang diampu
Menentukan pengalaman belajar
yang sesuai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diampu
Memilih materi pembelajaran
yang diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran
Menata materi pembelajaran
secara benar sesuai dengan
pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik
Mengembangkan indikator
instrumen penilaian
12, 13,
14, 15,
16, 17,
6
60
4. Menyelenggarakan
pembelajaran yang
mendidik
Memahami prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang
mendidik
Mengembangkan komponen -
komponen rancangan
pembelajaran
Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan
Melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, laboratorium,
maupun lapangan dengan
memperhatikan standar keamanan
yang disyaratkan
Menggunakan media
pembelajaran dan sumber belajar
yang relevan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran
yang diampu, untuk mencapai
tujuan secara utuh.
Mengambil keputusan
transaksional dalam pembelajaran
yang diampu sesuai dengan
situasi yang berkembang.
18, 19,
20, 21,
22, 23,
24, 25,
26, 27
10
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran geografi.
28 1
6. Memfasilitasi
pengembangan potensi
peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai potensi yang
dimiliki.
Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong
peserta didik mencapai prestasi
secara optimal
29, 30 2
61
Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk
kreatifitasnya.
7.
Berkomunikasi secara
efektif, empatik dan
santun dengan peserta
didik.
Memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif,
empatik, dan santun, secara lisan,
tulisan, atau bentuk lain.
Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan
peserta didik dengan bahasa yang
khas dalam interaksi
kegiatan/permainan yang
mendidik yang terbangun secara
siklikal dari a)penyiapan kondisi
psikologis peserta didik untuk
ambil bagian dalam permainan
melalui bujukan dan contoh, b)
ajakan kepada peserta didik untuk
ambil bagian, c) respons peserta
didik terhadap ajakan guru, dan
d) reaksi guru terhadap respons
peserta didik.
31, 32,
33
3
8.
Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
Memahami prinsip-prinsip
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang
diampu
Menentukan aspek-aspek proses
dan hasil belajar yang penting
untuk dinilai dan dievaluasi
sesuai dengan karakteristik mata
34, 35,
36, 37,
38, 39,
40
7
62
pelajaran yang diampu
Menentukan prosedur penilaian
dan evaluasi proses dan hasil
belajar
Mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar
Mengadministrasikan penilaian
proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai instrumen
Menganalisis hasil penilaian
proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan
Melakukan evaluasi proses dan
hasil belajar
9.
Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
untuk kepantingan
pembelajaran.
Menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar
Menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan
pengayaan
Mengomunikasikan hasil
penilaian dan evaluasi kepada
pemangku kepentingan
Memanfaatkan informasi hasil
penilaian dan evaluasi
pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran.
41, 42,
43, 44.
4
63
2. Lembar Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan sebagai penguat hasil/bukti dari penelitian
yang telah dilakukan. Dokumen ini berupa foto-foto selama penelitian
berlangsung.
H. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah kegiatan memeriksa data atau hasil pertanyaan dari
angket dan wawancara yang telah dikumpulkan dari lapangan. Jadi,
setelah kuesioner diisi lalu dikembalikan oleh responden, penulis
segera memeriksa kelengkapan kuesioner. Dalam kegiatan ini peneliti
mengecek kembali apakah semua kuesioner telah diisi sesuai dengan
petunjuk yang ditetapkan juga untuk menghindari kesalahan atau
kekurangan data penelitian.
2. Scoring
Setelah melakukan editing, tahap selanjutnya yaitu scoring.
Scoring yaitu memberikan skor (nilai) terhadap setiap item pertanyaan
yang terdapat pada kuesioner. Setiap jawaban mempunya kode angka
sendiri untuk menghitung data dengan bobot nilai setiap jawaban
sebagai berikut :
Tabel 3. 5 Skor Item Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor untuk pernyataan
Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-Kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4 (Sumber: Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)
3. Tabulating
Tahap dalam proses pengolahan data selanjutnya yaitu tabulating.
Tabulating yaitu penyusunan data agar dengan mudah dapat dijumlah,
64
disusun untuk disajikan dan dianalisis. Setelah proses persiapan data
dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah mengolah lalu menganalisis
data tersebut kedalam bentuk statistik, baik itu frekuensi ataupun
presentase.
I. Teknik Analisis Data dan Validitas Konstruksi
1. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis deskriptif yang kemudian dimaknai. Peneliti akan
mengemukakan hasil pengukuran data penelitian berupa data
kuantitatif yang akan dihitung dengan teknik deskriptif presentase.
Teknik analisis data deskriptif presentase dimaksudkan untuk
mendeskripsikan kompetensi guru geografi Madrasah Aliyah se-Kota
Tangerang Selatan yang disajikan melalui presentase.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan rumus deskriptif
persentase sebagai berikut :
(Sudjana, 2005:50)
Keterangan :
Angka Presentase
Frekuensi
Banyaknya Data atau Jumlah Subjek yang diteliti
Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis
statistik yakni dengan menggunakan rumus korelasi product moment
dengan tahapan sebagai berikut:15
1. Mencari Skor Tertinggi dan Terendah (Xmax dan Xmin)
2. Menghitung Rentang Kelas/Range (Siregar, 2017:44)
R = Xmax – Xmin + 1
3. Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1+3,3 log n
4. Menghitug Panjang Interval Kelas
15
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2014), h. 43
65
P =
5. Mencari nilai rata-rata (mean)
Ẋ =
6. Mencari varians dan simpangan baku
S2 =
Setelah diketahui nilai rata- rata (mean) dan standar deviasi
(SD), maka langkah selanjutnya untuk memberikan makna, dibuat
kategori dengan menggunakan acuan batasan norma untuk nilai
tinggi, sedang, dan rendah dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Acuan Klasifikasi Kategori Jawaban
No Kategori Rentang Nilai
1. Tinggi/Baik X> M+1.SD
2. Sedang/Cukup Baik (M-1.SD)< X ≤ (M+1.SD)
3. Rendah/Kurang Baik X ≤ M-1.SD
Sumber : Azwar (2012)
Keterangan :
X = Skor
M = Mean
SD = Standar Deviasi
7. Langkah selanjutnya adalah mempresentasikan setiap skor yang
tergolong tinggi, sedang dan rendah ke dalam distribusi frekuensi
relatif lalu disimpulkan.
2. Validitas Konstruk
Dalam penelitian ini untuk menguji validitas konstruk, dengan cara
menggunakan bantuan telaah ahli. Dalam hal ini, setelah instrumen di
konstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur berkenan dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan
ahli. Para ahli dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah
disusun itu, dan hal para ahli akan memutuskan : Instrumen dapat
digunakan, instrumen dapat digunakan dengan perbaikan, atau
66
instrumen dirombak total. Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan
berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan
dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut di cobakan kepada
sampel dari populasi penelitian.
124
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisis yang telah dibahas
pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kompetensi
pedagogik guru Geografi MA se-Kota Tangerang Selatan secara
keseluruhan tergolong dalam kategori “Cukup Baik” dengan presentase
61%.. Jika dilihat dari aspek : a). Memahami karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual
memperoleh presensase sebesar 56%, lalu pada aspek b). Menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik memperoleh
presentase sebesar 78%, kemudian dalam c). Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan mata pelajaran geografi memperoleh presentase
sebesar 50%, selanjutnya dari aspek d). Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik memperoleh presentase sebesar 56%, kemudian dalam e).
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran memperoleh presentase sebesar 83%, lalu pada aspek f).
Memfasilitasi pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki memperoleh presentase sebesar 50%,
selanjutnya dalam g). Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik memperoleh presentase sebesar 100%, lalu jika
dilihat pada aspek h). Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar memperoleh presentase sebesar 50% dan dalam i).
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran memperoleh presentase sebesar 44%.
Dengan demikian secara umum guru geografi di Madrasah Aliyah
se-Kota Tangerang Selatan telah memiliki kompetensi pedagogik yang
cukup baik.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan, maka penelitian ini dapat memberikan
implikasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
125
meningkatkan kompetensi pedagogik guru Geografi Madrasah Aliyah se-
Kota Tangerang Selatan, khususnya penelitian ini dapat digunakan oleh
Kementrian Agama dibidang Pendidikan Islam dalam pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Aliyah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan data hasil penelitian di atas,
maka dapat diajukan beberapa saran untuk hal yang berkaitan dengan
Kompetensi Pedagogik Guru Geografi :
1. Bagi guru
Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, berdasarkan data yang
diperoleh ada beberapa indikator dalam variabel kompetensi pedagogik
yang perlu ditingkatkan, yaitu diantaranya rendahnya penguasaan teori
belajar dan rendahnya pelaksanaan pembelajaran yang mendidik.
Kedua indikator tersebut memang saling berkaitan satu dengan
lainnya. Atas dasar tersebut, guru disarankan untuk selalu
mengembangkan diri melalui berbagai cara, seperti mengikuti kegiatan
pelatihan dan workshop yang diadakan oleh internal sekolah maupun
inisiatif sendiri. Selain itu dalam pemahaman terhadap peserta didik
juga harus ditingkatkan guru disarankan agar lebih melakukan
pendekatan terhadap siswanya supaya dapat mengidentifikasi kesulitan
belajar siswanya. Kemudian dalam indikator pengembangan potensi
siswa agar ditingkatkan lagi dengan memberikan kebebasan memilih
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut.
2. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya memberikan pembinaan dan pelatihan-pelatihan mengenai
kompetensi pedagogik.
3. Bagi Peneliti lain
Sebagai pijakan penelitian awal tentang kompetensi pedagogik guru
geografi bagi peneliti lain dan hendaknya menggunakan populasi
penelitian yang lebih luas sehingga dapat melihat kompetensi guru
geografi secara keseluruhan.
126
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers, 2007.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta, 2019.
Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidkan. Jakarta : Kencana, 2011.
Danim, Sudarwan. Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan,
Induksi, Ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta, 2013.
Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007.
Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian
Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Depok : Rajawali Pers, 2019.
Rusman. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Bandung : Alfabeta, 2012.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung : Alfabeta, 2013.
Sedarmayanti, Metodologi Penelitian. Bandung : CV. Mandar Maju,
2011.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2014.
127
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
: Alfabeta, 2016.
Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi
dan Kompetensi Guru. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2016.
UNDANG-UNDANG
Permendiknas No. 16 tahun 2007 kompetensi guru mata pelajaran
Geografi pada tingkat SMA/MA dan SMK/ MAK.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Permendiknas N0. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 31, ayat 1
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru Dan Dosen Bab IV, Pasal 10 Ayat 1
SKRIPSI
Suryadi, Listiyawan. “Kompetensi Profesional Guru Geografi yang
Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri Tahun
2015/ 2016”. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2015.
Susmiati. “Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMA Negeri
Se Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011” Skripsi
Universitas Negeri Semarang Fakultas Ilmu Sosial, 2011.
JURNAL
Asymanidar, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi
Berbasis Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Geografi, Vol.
13, No.1, 2013.
Haerullah, Ade dan Arini Z N, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru
Biologi Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA di
Kota Ternate. Jurnal : Biologi dan Pembelajarannya. Vol. 5 No. 2.
2018.
Hardianti dan Abd. Hafid Amirullah, Pengaruh Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi
128
Perkantoran SMK YPLP PGRI 1 Makassar, Jurnal : Office, Vol. 2,
No.2, 2016.
Meilia, Maya, Pendidik Harus Melek Kompetensi dalam Menghadapi
Pendidikan Abad Ke 21, Al Amin : Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya
Islam, Vol.2, No. 1, 2019.
Perli, Ni Nyoman, Kompetensi Pedagogik Sebagai Indikator Guru
Profesional, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 4, No.2, 2019.
Siregar, Mariana, dkk. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
SMA Se- Kota Binjai, Jurnal : Pendidikan Biologi. Vol. 5 No.2,
2016.
Sundari, Faulina, Peran Guru Sebagai Pembelajaran Dalam Memotivasi
Peserta Didik Usia SD, Jurnal : Prosiding Diskusi Panel
Pendidikan : Menjadi Guru Pembelajar, 2013.
Suwandana, Endan, Tingkat Partisipasi Sekolah dan Indikator Ekonomi
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Jurnal : Lingkar Widyaiswara,
Vol.5, No. 4, 2018.
Umami, Dody Rijal dan Erny Roesminingsih, Pengaruh Kompetensi
Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Dalam Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri Se Kota
Mojokerto, Jurnal : Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 3 No. 3,
2014).
Yulia, Rahma dan Rosni, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
di SMA Se-Kecamatan Hamparan Perak Tahun Ajaran 2017/2018,
Jurnal : Tunas Geografi, Vol. 07 No. 1, 2018.
Yusrina, Dina, dkk, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Pada
SMA Negeri di Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013,
Jurnal FKIP Unila, Vol. 1, No. 7, 2013.
WEBSITE
Course Hero, https://www.coursehero.com/file/p273uc6/Menurut-
Susanto-2010-terdapat-7-tantangan-guru-di-abad-21-yaitu-1-
Teaching-in/ di akses pada 24 Juli 2020 pukul 20.00 WIB.
Gatra.com,https://www.gatra.com/detail/news/464303/milenial/pengamat
-harap-nadiem-benahi-masalah-manajemen-guru-di-2020. Diakses
pada 22 Februari 2020 pukul 19.20 WIB.
Kompetensi KBBI dari https://kbbi.web.id/kompetensi diakses pada pada
28 Februari pukul 15.29 WIB.
Medcom.id,https://www.medcom.id/pendidikan/newspendidikan/8KyX8
BEk-30-guru-mengajar-tak-sesuai-latar-belakang-pendidikan.
Diakses pada 22 Februari 2020 pukul 20.59 WIB.
129
Neraca Pendidikan Daerah, https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=ukg
diakses pada 20 juli 2020 pukul 11.25 WIB
Surah Al-Qur’an Al-Mujadalah (58:11),
http://www.indoquran.web.id/quran/viewAyathttp://www.indoqura
n.web.id/quran/viewAyat/5115 diakses pada Agustus 2020 pukul
09.55 WIB
Viva, https://www.viva.co.id/arsip/1249962-survei-pendidikan-dunia-
indonesia-peringkat-72-dari-77-negara diakses pada tanggal 30
Januari 2020 pukul 11.00 WIB
160
BIODATA PENULIS
Mela Izzatul Maela lahir di Tangerang, 24 Juni 1998.
Merupakan putri kedua dari Bapak H. Zuhdi dan Ibu Hj. Siti
Rohmawati, memiliki kakak perempuan bernama Eva
Ma’rifah, adik perempuan bernama Firda Aulia dan adik laki-
laki bernama Muhammad Rizky Ramadhan. Bertempat tinggal
di Kp. Cempaka Rt 006 Rw 001 Kelurahan Kresek,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pendidikan Formal yang telah ditempuh yaitu TK Pertiwi (2003-2004), SDN
Kresek 2 (2004-2010), SMPIT Al-Falah (2010-2013), MAN 2 Kota Serang (2013-
2016), selanjutnya penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui jalur UMPTKIN dan
memilih konsentrasi geografi.