ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

38
ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham. Penulis melakukan penelitian pada tiga produk reksa dana saham, yaitu Rencana Cerdas, Si Dana Saham, dan Trim Kapital. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tidak ada satupun produk reksa dana saham yang mampu outperform selama tiga tahun beruturut-turut. Hal ini disebabkan oleh perubahan average return yang dihasilkan oleh masing-masing produk reksa dana. Dalam pemeringkatan reksa dana, Trim Kapital menempati posisi pertama pada tahun 2006 dan 2007, sementara pada tahun 2008 ditempati oleh Si Dana Saham. Kata Kunci : Reksa Dana Saham, metode Sharpe, Treynor, dan Jensen____________ PENDAHULUAN Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia memerlukan dukungan dana yang cukup besar. Dukungan dana ini sangat potensial diperoleh dari kegiatan investasi lewat peran pasar modal sebagai sumber pendanaan pembangunan jangka panjang yang stabil. Kemajuan pasar modal di suatu negara ditandai dengan besarnya kapitalisasi pasar, likuiditas pasar, perlindungan terhadap investor dan mekanisme pasar yang berjalan teratur. Semakin meningkatnya instrumen yang diperdagangkan di bursa dan semakin meningkatnya likuiditas pasar maka para investor internasional akan tertarik untuk masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Selain itu, pasar modal yang maju akan menghambat larinya dana investor dalam negeri ke pasar luar negeri. Pasar modal Indonesia telah mencatat perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini terbukti dari makin meningkatnya jumlah investasi yang tercatat di dalam

Transcript of ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Page 1: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham. Penulis melakukan penelitian pada tiga produk reksa dana saham, yaitu Rencana Cerdas, Si Dana Saham, dan Trim Kapital. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tidak ada satupun produk reksa dana saham yang mampu outperform selama tiga tahun beruturut-turut. Hal ini disebabkan oleh perubahan average return yang dihasilkan oleh masing-masing produk reksa dana. Dalam pemeringkatan reksa dana, Trim Kapital menempati posisi pertama pada tahun 2006 dan 2007, sementara pada tahun 2008 ditempati oleh Si Dana Saham. Kata Kunci : Reksa Dana Saham, metode Sharpe, Treynor, dan Jensen____________

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia memerlukan

dukungan dana yang cukup besar. Dukungan dana ini sangat potensial diperoleh dari

kegiatan investasi lewat peran pasar modal sebagai sumber pendanaan pembangunan

jangka panjang yang stabil.

Kemajuan pasar modal di suatu negara ditandai dengan besarnya kapitalisasi pasar,

likuiditas pasar, perlindungan terhadap investor dan mekanisme pasar yang berjalan

teratur. Semakin meningkatnya instrumen yang diperdagangkan di bursa dan semakin

meningkatnya likuiditas pasar maka para investor internasional akan tertarik untuk

masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Selain itu, pasar modal yang maju akan

menghambat larinya dana investor dalam negeri ke pasar luar negeri.

Pasar modal Indonesia telah mencatat perkembangan yang cukup menggembirakan.

Hal ini terbukti dari makin meningkatnya jumlah investasi yang tercatat di dalam

Page 2: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

pasar modal. Bagi dunia usaha, pasar modal memberikan alternatif pembiayaan yang

menarik melalui kemungkinan penggalangan dana.

Di sisi lain, bagi para pemilik dana, pasar modal memberikan berbagai pilihan

investasi mulai dari yang relatif tinggi resikonya sampai pada pilihan beresiko

rendah. Alternatif yang semula terbatas pada saham dan obligasi saja, kini semakin

beragam.

Salah satu instrumen yang akhir-akhir ini populer di Indonesia adalah reksa

dana. Dalam waktu singkat, jumlah reksa dana yang ditawarkan kepada para pemodal

telah menunjukkan banyak perubahan. Sifat instrumennya yang tidak terlalu rumit,

membuat reksa dana cepat populer. Dibandingkan dengan pilihan untuk berinvestasi

langsung dalam bentuk saham reksa dana lebih sederhana sifatnya dan dibandingkan

dengan bunga deposito yang sekarang kurang diminati karena bunganya tidak lagi

mengundang orang untuk berinvestasi di bank.

Dengan kata lain reksa dana adalah wadah sekaligus wahana investasi bagi

masyarakat yang ingin berinvestasi pada instrumen investasi. Namun dalam setiap

investasi selalu ada resiko yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum memiliki

suatu produk investasi. Karena tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini kecuali

ketidakpastian itu sendiri

Page 3: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

TINJAUAN PUSTAKA

Investasi

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya

investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada aset-aset finansial (financial

assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial

dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat

berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal,

misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi

pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik,

pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. (Abdul Halim,

2005, 4)

Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,

khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan

keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksa dana dirancang

sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan

mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan

pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksa dana juga diharapkan dapat

meningkatkan para pemodal lokal yang berinvestasi di pasar modal.

Page 4: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa

Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi. (Adler Haymans Manurung, 2008, 2)

Menurut Watari Kiyoshi (1998), Mutual fund is a company that invest in a

diversified portfolio of securities. Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri

dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen

pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen di atas.

Watari Kiyoshi (1998) menganggap reksa dana sebagai the Greatest

Investment Ever Invented. Bagi banyak pengamat investasi, ide untuk mengumpulkan

sumber daya keuangan (dana) yang dimiliki oleh individu-individu di bawah arahan

Manajer Investasi profesional yang selanjutnya melakukan diversifikasi secara luas

sehingga ujung-ujungnya akan sangat menguntungkan individu-individu

bersangkutan, dianggap sebagai salah satu ide paling fenomenal di abad kedua puluh

satu ini.

Karakteristik Reksa Dana

Menurut Adler HM (2008, 2), definisi yang diuraikan sebelumnya secara jelas

disebutkan bahwa Reksa Dana mempunyai beberapa karakteristik. Yaitu pertama,

kumpulan dan dana pemilik, dimana pemilik Reksa dana adalah berbagai pihak yang

menginvestasikan atau memasukan dananya ke Reksa Dana dengan berbagai variasi.

Page 5: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Artinya, investor dari Reksa Dana dapat perorangan dan lembaga dimana pihak

tersebut melakukan investasi ke Reksa Dana sesuai dengan tujuan investor tersebut.

Kedua, diinvestasikan kepada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.

Dana yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen

investasi seperti rekening koran, deposito, surat utang jangka pendek yang dikenal

dengan Repurchase Agreement (REPO), Commercial Paper (CP) / Promissory Notes

(PN); surat utang jangka panjang seperti Medium Term Notes (MTN); Obligasi dan

Obligasi Konversi; dan efek saham maupun ke efek yang beresiko tinggi seperti opsi,

future dan sebagainya. Manajer investasi melakukan investasi pada berbagai

instrument tersebut mempunyai besaran yang berbeda-beda sesuai dengan

perhitungan manajer investasi untuk mencapai tingkat pengembalian yang

diharapkan.

Ketiga, Reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi

dapat diperhatikan dari dua sisi yaitu sebagai lembaga dan sebagai perorangan.

Sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan untuk mengelola dana, dimana

izin tersebut diperoleh dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) bagi

perusahaan yang bergerak dan berusaha di Indonesia.

Keempat, Reksa Dana merupakan instumen investasi jangka menengah dan

panjang. Jangka menengah dan panjang merupakan refleksi dari investasi Reksa Dana

tersebut, karena umumnya Reksa Dana melakukan investasi kepada instrumen

investasi jangka panjang seperti Medium Term Notes, Obligasi dan saham. Dengan

Page 6: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

konsep karakteristik tersirat ini maka Reksa Dana tidak dapat dianggap sebagai

saingan dari deposito produk perbankan tersebut. Reksa Dana dianggap produk

komplemen dari produk yang ditawarkan perbankan.

Kelima, Reksa Dana merupakan produk investasi yang beresiko. Berisikonya

reksa dana karena oleh instrumen investasi yang menjadi portofolio Reksa Dana

tersebut, dan pengelola Reksa Dana (manajer investasi) yang bersangkutan.

Beresikonya Reksa Dana karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap

waktu. Bila reksa dana berisikan obligasi maka kebijakan pemerintah Bank Indonesia

menaikkan tingkat bunga akan membuat harga obligasi mengalami penurunan.

Manajer investasi juga bisa membuat reksa dana beresiko dengan tindakan disengaja

atau tidak disengaja.

Jenis-jenis Reksa Dana

Memahami jenis reksa dana yang tersedia, sangat perlu untuk mengetahui mengenai

instrumen dimana reksa dana melakukan investasi, karakteristik potensi keuntungan

serta resiko yang akan terjadi. Setidaknya ada empat jenis reksa dana dalam peraturan

BAPEPAM.

1. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funitd)

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek yang

bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang umumnya memberikan penghasilan

Page 7: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

yang bersifat bunga (bagi hasil), seperti deposito, obligasi yang bersifat syariah,

SBI, dan instrumen lainnya.

2. Reksa Dana Campuran (Disretionary Funitd/Mixed Funitd)

Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasinya dalam

bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi alokasi yang lebih fleksibel.

Artinya, melihat sisi fleksibilitasnya baik dalam pemilihan jenis investasi (saham,

obligasi, deposito atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, reksa dana

campuran dapat berorientasi pada saham, obligasi atau pasar uang.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang investasinya 100% pada efek pasar

uang. Efek pasar uang adalah efek-efek yang berjangka kurang dari satu tahun.

Pada umumnya, instrumen atau efek yang termasuk dalam kategori ini adalah

meliputi deposito, SBI, obligasi serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo

kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat resiko paling

rendah, tetapi keuntungan yang didapat juga sangat terbatas.

4. Reksa Dana Saham

Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek yang bersifat

ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan saham hasil yang

lumayan tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan

deviden. Reksa dana saham biasanya dinikmati oleh investor yang mengerti

Page 8: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

potensi investasi pada saham untuk jangka panjang, sehingga dana yang

digunakan untuk investasi merupakan dana yang jangka panjang.

Jenis-jenis Reksa Dana

No Jenis

Alokasi Investasi dari

seluruh reksa dana yang

terkumpul

Potensi hasil dan

resiko investasi

Jangka waktu

yang

disarankan

1

2

3

4

Pendapatan

Tetap

Campuran

Pasar Uang

Saham

Min 80% efek hutang

Kombinasi efek hutang &

efek saham

100% efek pasar uang

Min 80% efek saham

Sedang

Sedang / tinggi

Rendah

Tinggi

Menengah 1-3

tahun

Menengah /

panjang

Pendek < 1

tahun

Panjang > 3

tahun

Sumber : Berwisata ke Dunia Reksa Dana (Eko P. Pratomo;2004)

Reksa Dana Saham

Reksa Dana Saham (RDS) adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas

(saham). (Eko Priyo Pratomo, 2005, 72)

Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana

investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya

memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan

Page 9: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil

lain berupa deviden.

Jenis-jenis Reksa Dana Saham (RDS)

Reksa Dana Saham (RDS) dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu,

(Adler Haymans Manurung, 2008, 17)

1. Berdasarkan kapitalisasi pasar saham yang bersangkutan

a. RDS berkapitalisasi besar

Memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 1 triliun.

b. RDS berkapitalisasi medium

Memiliki kapitalisasi pasar diantara Rp 100 miliar – Rp 1 triliun.

c. RDS berkapitalisasi kecil

Memiliki kapitalisasi pasar kurang dari Rp 100 miliar.

2. Berdasarkan sektor industri dari bisnis saham yang bersangkutan,

sehingga RDSnya disebut RDS sektor

Adapun sektor industri yang telah terdaftar di BEJ yaitu sektor pertanian,

perkebunan, industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi,

properti/real estate, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor

keuangan dan sektor perdagangan, jasa dan investasi.

3. Berdasarkan regionalisasi investasi

Adapun RDS ini seperti international equity fund, domestic equity fund,

dan campuran saham domestik dan internasional.

Page 10: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode purposive random sampling yaitu

pengambilan sampel yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu. Jadi, penulis

tidak mengambil semua produk reksa dana sebagai objek penulisan tetapi hanya yang

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Sampel yang diambil merupakan reksa dana yang ditawarkan pada periode

2006 sampai dengan 2008 dan masih aktif hingga saat ini.

2. Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan reksa dana yang

aktif selama tahun 2006 sampai dengan 2008 dan memiliki Nilai Aktiva

Bersih (NAB) yang dipublikasikan di media cetak.

3. Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana yang akan diambil sebagai sampel

penulisan ini adalah data bulanan untuk tahun yang bersangkutan.

Dari syarat tersebut diperoleh sebanyak 3 sampel produk reksa dana yang memenuhi

kriteria tersebut:

Sampel Reksa Dana Saham

No Produk Reksa Dana Saham Perusahaan Manajer Investasi

1 Rencana Cerdas PT. Ciptadana Aset Manajemen

2 Si Dana Saham PT. Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

3 Trim Kapital PT. Trimegah Securities

Page 11: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Metode Pengumpulan Data

Metode perhitungan evaluasi kinerja reksa dana saham yang

digunakan adalah metode Sharpe, Treynor, dan Jensen.

1. Data NAB per unit penyertaan bulanan dari 3 reksa dana saham yang akan

digunakan sebagai sampel dalam penulisan. Data NAB per unit

penyertaan dari periode bulan Januari 2006 sampai dengan Desember

2008, sehingga ada 108 data yang selanjutnya akan diolah sebagai bahan

penulisan. Sumber data NAB per unit penyertaan bulanan 3 reksa dana

saham tersebut diperoleh di www.tgrmfinance.com

2. Data IHSG bulanan di BEI yang selajutnya akan digunakan sebagai

benchmark dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode yang

sama yaitu bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008, sehingga

terdapat 36 data. Data IHSG tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) di BEI.

3. Data LQ45 bulanan di BEI yang selajutnya juga akan digunakan sebagai

benchmark dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode yang

sama yaitu bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008, sehingga

terdapat 36 data. Data LQ45 tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) di BEI.

4. Data tingkat suku bunga SBI periode 1 bulan, yang akan digunakan

sebagai Risk Free dalam penulisan ini. Data tersebut diambil dari periode

Page 12: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008. Data tersebut

diperoleh dari internet dengan situs www.bi.go.id yang merupakan situs

BI.

Analisis Data

Dalam menganalisis data mentah tersebut penulis menggunakan beberapa

rumus sehingga data tersebut nantinya dapat dimasukan dalam perhitungan

selanjutnya, antara lain:

1. Rumus tingkat pengambilan reksa dana (return reksa dana)

Nilai ini diperoleh dari angka NAB per unit penyertaan untuk masing-masing

reksa dana saham yang diteliti, dengan rumus (Eko P. Pratomo 2005) :

Kinerja Rd = NAK - NAW

NAW

Dimana,

Kinerja Rd = Rata-rata kinerja reksa dana sub-periode tertentu

NAK = Nilai Aktiva Bersih /unit akhir bulan ini

NAW = Nilai Aktiva Bersih /unit akhir bulan sebelumnya

2. Mencari resiko investasi reksa dana dengan menggunakan rumus standar

deviasi (Suharyadi, Purwanto SK, 2008, 103):

_ S = ∑ ( X – X ) ² n –1

Page 13: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Rp1 = IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1

Dimana,

S = standard deviasi sampel

∑ = simbol dari operasi penjumlahan

X = nilai data yang berada dalam sampel

X = rata-rata hitung sampel

n = jumlah total data

X = rata-rata hitung sampel

∑ = simbol dari operasi penjumlahan

X = nilai data yang berada dalam sampel

n = jumlah total data

∑X = jumlah dari keseluruhan nilai X (data) dari sampel

3. Rumus tingkat pengembalian pasar

– X = ∑ X

______ n

Page 14: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Rp2 = LQ45t - LQ45t-1

LQ45t-1

Dimana,

Rp1 = Kinerja pasar (IHSG) pada sub peride tertentu

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulan sekarang

IHSGt-1 =Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulan sebelumnya

Rp2 = Kinerja pasar (LQ45) pada sub peride tertentu

LQ45t = LQ45 bulan sekarang

LQ45t-1 = LQ45 bulan sebelumnya

4. Perhitungan Kinerja Berdasarkan Metode Sharpe, Treynor, Dan Jensen

a. Indeks Sharpe

Dalam penggunaan metode Sharpe, kinerja reksa dana dihitung tanpa

memperhatikan pasarnya dan hanya didasarkan pada penyimpangan dari

portofolio reksa dana tersebut.

Langkah pengerjaan indeks Sharpe adalah sebagai berikut:

1. Menghitung terlebih dahulu return dari portofolio reksa dana yang

diperoleh dengan cara menselisihkan antara NAB per unit penyertaan

Page 15: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

SRD = KinerjaRd - KinerjaRf

σ

tahun sekarang dengan NAB per unit penyertaan tahun sebelumnya

(rumus kinerja Rd)

2. Masing-masing portofolio reksa dana tersebut, langkah berikutnya

adalah mencari standar deviasi untuk masing-masing reksa dana

tersebut dengan program excel. Data berikutnya yang juga dibutuhkan

dalam perhitungan ini adalah data risk free (Rf) yang diperoleh dari

tingkat suku bunga BI.

3. Langkah terakhir adalah memasukkan data-data tersebut ke dalam

rumus sebagai berikut :

Dimana,

SRD = Nilai Ratio Sharpe

Kinerja Rd = rata-rata kinerja reksa dana sub-periode tertentu

Kinerja Rf = rata-rata kinerja investasi bebas resiko sub-

periode tertentu

σ = Standar deviasi reksa dana untuk sub-periode

tertentu

Dengan bantuan program excel, penulis dapat memperoleh nilai indeks

Sharpe untuk masing-masing reksa dana.

b. Indeks Treynor

Page 16: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Dalam penggunaan metode Treynor, kinerja reksa dana dihitung

dengan memperhatikan fluktuasi pasarnya.

Langkah pengerjaan indeks Treynor adalah sebagai berikut:

1. Menghitung return portofolio reksa dana untuk masing-masing reksa

dana yang pengerjaannya sama seperti dalam indeks Sharpe.

2. Melakukan regresi sedehana untuk mencari beta (β) yang merupakan

fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Dalam mencari beta digunakan

program SPSS 17.0.

3. Langkah terakhir adalah memasukan data tersebut kedalam rumus

sebagai berikut:

TRD = KinerjaRD - KinerjaRf

β

Dimana,

TRD = Nilai ratio Treynor

Kinerja Rd = rata-rata kinerja reksa dana sub-periode tertentu

Kinerja Rf = rata-rata kinerja investasi bebas resiko sub-

periode tertentu

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Page 17: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

(Kinerja RD - Kinerja RF) = Alfa + β x (Kinerja RP - Kinerja RF)

atau Alfa = (Kinerja RD - Kinerja RF) - β x (Kinerja RP - Kinerja RF)

Dengan bantuan program excel, penulis dapat memperoleh nilai indeks

Treynor untuk masing-masing reksa dana.

c. Indeks Jensen

Pengukuran metode ini untuk menilai kinerja Manajer Investasi

apakah mampu memberikan kinerja diatas kinerja pasar sesuai risiko yang

dimilikinya.

Langkah pengerjaan indeks Jensen adalah sebagai berikut:

Langkah pengerjaannya sama seperti Treynor, tetapi untuk mengukur indeks

Jensen dilakukan penyelisihan antara return portofolio (reksa dana) terhadap

return bebas risiko (SBI) lalu dikurangi dengan hasil dari beta yang dikalikan

dengan selisih antara return pasar (IHSG dan LQ45) terhadap return bebas

resiko (SBI).

Dimana,

Alfa = nilai perpotongan Jensen

Page 18: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham periode 2006

Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),

Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode

2006 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).

Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana

Periode 2006

Treynor Jensen (Alpha)

Reksa Dana Saham

Average

Return

Standard

deviasi Sharpe IHSG LQ45 IHSG LQ45

Market1 (IHSG) 0,0387 0,0539 0,5344 0,0288 0,0000

Market2 (LQ45) 0,0384 0,0560 0,5090 0,0285 0,0000

Rencana Cerdas 0,0401 0,0539 0,5604 0,0310 0,0323 0.0022 0.0036

Si Dana Saham 0,0373 0,0564 0,4863 0,0317 0,0322 0.0025 0.0032

Trim Kapital 0,0486 0,0523 0,7396 0,0425 0,0434 0.0125 0.0133

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Penilaian berdasarkan Average Return

Dari tabel 4.1 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang

dihasilkan oleh pasar sebesar 0,0387 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga produk

reksadana masing-masing sebesar 0,0401, 0,0373, dan 0,0486. Dengan demikian dari

Page 19: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

ketiga produk reksa dana tersebut hanya Rencana Cerdas dan Trim Kapital saja yang

kinerjanya lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan Si Dana Saham kinerjanya

tidak lebih baik dari IHSG (underperform). Sementara itu, untuk tingkat

pengembalian (return) LQ45, diperoleh angka sebesar 0,0384. Dengan demikian

hanya Rencana Cerdas dan Trim Kapital saja yang kinerjanya lebih baik (outperform)

dibandingkan dengan LQ45.

Average Return

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

Produk Reksa Dana

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.1 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan average return

Grafik di atas menunjukkan bahwa Trim Kapital merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun

2006.

Penilaian Berdasarkan Metode Sharpe

Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar

0,5344, sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-masing sebesar 0,5604,

Page 20: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

0,4863, dan 0,7396. Dengan demikian hanya Si Dana Saham saja yang kinerjanya

tidak lebih baik (underperform) dari IHSG, hal ini disebabkan karena rendahnya

return dan tingginya standar deviasi yang dihasilkan oleh Si Dana Saham pada

periode tersebut. Sama halnya dengan menggunakan tolak ukur (benchmark) LQ45,

kinerja Si Dana Saham tidak mampu outperform terhadap kinerja pasar tersebut.

Sharpe

00.10.20.30.40.50.60.70.8

Manajer investasi

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.2 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Sharpe

Grafik di atas menunjukkan bahwa Trim Kapital merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Sharpe pada tahun

2006.

Penilaian berdasarkan metode Treynor

Beta yang diperoleh dengan menggunakan tolak ukur IHSG menghasilkan

indeks Treynor 0,0288 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga reksa dana masing-

Page 21: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

masing sebesar 0,0310, 0,0317, dan 0,0425. Dengan demikian kinerja semua produk

reksa dana pada tahun 2006 lebih baik (outperform) dibandingkan dengan kinerja

IHSG. Hal ini disebabkan oleh tingginya average return yang dihasilkan oleh

masing-masing produk reksa dana. Sama halnya jika menggunakan LQ45 sebagai

pembandingnya, ketiga produk reksa dana mampu outperform pada tahun ini.

Treynor

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.3 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Treynor

Grafik di atas menunjukkan bahwa Trim Kapital merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Treynor pada tahun

2006.

Penilaian berdasarkan metode Jensen

Berdasarkan tabel di atas, dengan menggunakan IHSG sebagai

pembandingnya, semua produk reksa dana memperoleh nilai positif. Begitu juga jika

menggunakan LQ45, semua produk Reksa Dana memperoleh nilai positif. Hal ini

Page 22: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

menunjukkan bahwa kinerja reksa dana lebih baik (outperform) dibandingkan dengan

IHSG dan LQ45.

Jensen

00.0020.0040.0060.0080.01

0.0120.014

Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.4 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Jensen

Grafik di atas menunjukkan bahwa Trim Kapital merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan Metode Jensen baik

menggunakan IHSG maupun LQ45 sebagai pembandingnya.

Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham periode 2007

Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),

Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode

2007 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).

Page 23: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana

Periode 2007

Treynor Jensen (Alpha)

Reksa Dana Saham Average

Return

Standard

deviasi Sharpe IHSG LQ45 IHSG LQ45

Market1 (IHSG) 0,0369 0,0547 0,5429 0,0297 0,0000

Market2 (LQ45) 0,0376 0,0635 0,4789 0,0304 0,0000

Rencana Cerdas 0,0350 0,0603 0,4606 0,0264 0,0311 -0.0035 0.0006

Si Dana Saham 0,0355 0,0611 0,4630 0,0258 0,0308 -0.0043 0.0003

Trim Kapital 0,0466 0,0735 0,5358 0,0301 0,0356 0.0005 0.0057

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Penilaian kinerja berdasarkan Average Return

Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang

dihasilkan oleh pasar sebesar 0,0369 untuk IHSG, sedangkan untuk ketiga produk

reksadana masing-masing sebesar 0,0350, 0,0355, dan 0,0466. Dengan demikian dari

ketiga produk reksa dana tersebut hanya Trim Kapital yang kinerjanya lebih baik

(outperform) dari IHSG. Begitu juga jika dibandingkan dengan LQ45 yang

memperoleh return sebesar 0,0376, hanya Trim Kapital produk reksa dana yang

mampu menandingi kinerja LQ45.

Page 24: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Average Return

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

Produk Reksa Dana

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.5 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan average return

Grafik di atas menunjukkan bahwa Trim Kapital merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun

2007. Sedangkan Si Dana Saham dan Rencana Cerdas masing-masing berada pada

posisi dua dan tiga.

Penilaian berdasarkan metode Sharpe

Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar

0,5429 dan 0,4789 untuk LQ45, sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-

masing sebesar 0,4606, 0,4630 dan 0,5358. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada

tahun ini semua reksadana kinerjanya tidak lebih baik (underperfom) dari IHSG.

Sedangkan jika dibandingkan dengan LQ45, hanya Trim Kapital saja yang kinerjanya

lebih baik (outperform).

Page 25: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Sharpe

0.40.420.440.460.48

0.50.520.540.56

Produk Reksa Dana

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.6 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Sharpe

Pada tahun ini produk reksa dana Trim Kapital menempati peringkat teratas

diikuti oleh Si Dana Saham dan Rencana Cerdas.

Penilaian berdasarkan metode Treynor

Dari tabel 4.2 di atas, dapat kita lihat indeks Treynor untuk IHSG dengan

sebagai pembandingnya, ketiga produk reksa dana memperoleh angka masing-masing

0,0264, 0,0258, dan 0,0301. Dengan demikian hanya reksa dana Trim Kapital yang

kinerjanya lebih baik dari kinerja IHSG yang memperoleh angka sebesar 0,0297. Hal

ini dipengaruhi oleh average return reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham

yang lebih rendah dibandingkan IHSG. Sedangkan jika menggunakan LQ45 sebagai

tolak ukurnya, semua produk reksa dana mampu outperform karena masing-masing

Page 26: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

produk reksa dana memperoleh indeks Treynor sebesar 0,0311,0,0308, dan 0,0356

sedangkan LQ45 hanya 0,0304.

Treynor

00.0050.01

0.0150.02

0.0250.03

0.0350.04

Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.7 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Treynor

Pada tahun 2007 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Trim

Kapital menempati peringkat teratas, diikuti oleh Rencana Cerdas dan Si Dana

Saham.

Penilaian berdasarkan metode Jensen

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini hanya produk reksa dana Trim

Kapital saja yang mampu outperform terhadap IHSG. Kedua produk reksa dana

lainnya yaitu Rencana Cerdas dan Si Dana Saham memperoleh angka negatif yang

disebabkan oleh perolehan average return reksa dana yang lebih rendah dari IHSG.

Sedangkan jika menggunakan LQ45 sebagai tolak ukurnya, semua produk reksadana

memperoleh nilai yang positif. Meskipun average return Rencana Cerdas dan Si

Dana Saham lebih kecil dibanding LQ45, namun reksa dana tersebut mampu

menghasilkan nilai yang positif karena memiliki beta yang kecil.

Page 27: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Jensen

-0.006

-0.004

-0.002

0

0.002

0.004

0.006

0.008

Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.8 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Jensen

Grafik di atas menunjukkan bahwa reksa dana Trim Kapital yang menempati

posisi pertama baik dengan tolak ukur IHSG maupun LQ45. Peringkat kedua dan

ketiga ditempati oleh Rencana Cerdas dan Si Dana Saham.

Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham periode 2008

Berikut dibawah ini adalah Tabel hasil perhitungan Average Return (Rd),

Standard Deviasi (σ), Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada periode

2008 yang membandingkan reksa dana saham dengan pasar (IHSG dan LQ45).

Page 28: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana

Periode 2008

Treynor Jensen (Alpha)

Reksa Dana Saham Average

Return

Standard

deviasi Sharpe IHSG LQ45 IHSG LQ45

Market1 (IHSG) -0.0510 0.1069 -0.5475 -0,0585 0,0000

Market2 (LQ45) -0.0565 0.1203 -0.5318 -0,0640 0,0000

Rencana Cerdas -0.0459 0.1197 -0.4461 -0,0492 -0,0553 0.0101 0.0084

Si Dana Saham -0.0406 0.1110 -0.4334 -0,0483 -0,0541 0.0102 0.0088

Trim Kapital -0,0595 0,1297 -0,5240 -0,0569 -0,0644 0.0019 -0.0004

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Penilaian kinerja berdasarkan Average Return

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2008 terjadi penurunan

harga saham yang cukup signifikan, hal ini disebabkan oleh krisis global yang

melanda Indonesia pada tahun tersebut. Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat tingkat

pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,0510 untuk IHSG,

sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-masing sebesar -0,0459, -0,0406, -

0,0595. Walaupun memperoleh average return yang negatif, namun reksa dan

Rencana Cerdas dan Si Dana Saham lebih baik dibandingkan IHSG. Begitu juga jika

dibandingkan dengan LQ45 yang memperoleh average return sebesar -0,0565, hanya

reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham yang mampu outperform.

Page 29: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Average Return

-0.06

-0.05

-0.04

-0.03

-0.02

-0.01

0

Produk Reksa Dana

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.9 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan average return

Grafik di atas menunjukkan bahwa Si Dana Saham merupakan produk reksa

dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan average return pada tahun

2008.

Penilaian berdasarkan metode Sharpe

Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar -

0,5475 dan -0,5318 untuk LQ45, sedangkan untuk ketiga produk reksadana masing-

masing sebesar -0,4461, -0,4334, dan -0,5240. Walaupun memperoleh hasil yang

negatif, namun kinerja ketiga reksa dana tersebut lebih baik dibandingkan dengan

IHSG maupun LQ45.

Page 30: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Sharpe

-0.6

-0.5

-0.4

-0.3

-0.2

-0.1

0

Produk Reksa Dana

Market1 (IHSG)Market2 (LQ45)Rencana CerdasSi Dana SahamTrim Kapital

Gambar 4.10 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Sharpe

Pada tahun 2008 semua reksa dana mengalami outperform, walaupun dengan

indeks Sharpe yang negatif. Reksa dana Si Dana Saham menempati peringkat

pertama diikuti oleh Rencana Cerdas dan Trim Kapital.

Penilaian berdasarkan metode Treynor

Dari tabel 4.3 di atas, dapat kita lihat indeks Treynor dengan IHSG sebagai

pembandingnya, ketiga produk reksa dana memperoleh angka masing-masing, -

0,0492, -0,0483, -0,0569, sedangkan IHSG sendiri -0,0585. Dengan demikian seluruh

produk reksa dana mampu outperform terhadap kinerja IHSG. Sedangkan jika

menggunakan LQ45 yang memperoleh indeks Treynor sebesar -0.0640 sebagai tolak

ukurnya, hanya reksa dana Rencana Cerdas dan Si Dana Saham yang mampu

outperform karena memperoleh indeks Treynor masing-masing sebesar -0,0553 dan -

Page 31: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

0,0541. Sedangkan Trim Kapital mengalami underperform karena hanya memperoleh

indeks Treynor sebesar -0,0644.

Treynor

-0.07

-0.06

-0.05

-0.04

-0.03

-0.02

-0.01

0Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.11 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Treynor

Pada tahun 2008 berdasarkan metode Treynor, baik menggunakan IHSG

maupun LQ45 sebagai tolak ukurnya, produk reksa dana Si Dana Saham menempati

peringkat teratas, diikuti oleh Rencana Cerdas dan Trim Kapital.

Penilaian berdasarkan metode Jensen

Walaupun memperoleh average return yang negatif, tetapi pada penilaian

dengan metode Jensen, secara keseluruhan produk reksa dana memperoleh hasil yang

positif. Hal ini disebabkan oleh perolehan average return yang lebih baik dibanding

IHSG dan LQ45, kecuali reksa dana Trim Kapital. Walaupun average return reksa

dana Trim Kapital lebih kecil dibanding IHSG dan LQ45, namun Trim Kapital

memiliki beta yang besar sehingga dapat memperoleh indeks Jensen yang positif

terhadap IHSG. Indeks positif ini menunjukan kinerja reksa dana yang lebih baik dari

kinerja pasar.

Page 32: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Jensen

-0.002

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

0.012

Market1 (IHSG) Market2 (LQ45) Recana Cerdas Si Dana Saham Trim Kapital

IHSGLQ45

Gambar 4.12 Pemeringkatan reksa dana saham berdasarkan Metode Jensen

Pada tahun 2008 berdasarkan metode Jensen, reksa dana Si Dana Saham

menduduki peringkat pertama diikuti oleh Rencana Cerdas dan Trim Kapital.

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Reksa Dana Saham

Reksa dana terus dicari investor untuk mengganti investasi dari instrumen lain

karena tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terus diturunkan Bank

Indonesia sampai level di bawah 10 persen. Reksa dana memberikan tingkat

pengembalian yang lebih tinggi dari deposito, tetapi semakin tinggi tingkat

pengembaliannya semakin tinggi pula resikonya.

Pada dasarnya reksa dana merupakan kumpulan dana yang diinvestasikan

kepada portofolio efek dan dikelola oleh manajer investasi. Berdasarkan konsep

tersebut ada beberapa aspek yang menyebabkan reksa dana beresiko. Aspek-aspek

tersebut yaitu :

1. Dana yang diperoleh dari masyarakat diinvestasikan kepada portofolio efek

Page 33: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Portofolio efek yaitu kumpulan efek yang memberikan hasil kepada

pemiliknya. Saham mempunyai jangka waktu yang paling panjang dari semua

instrumen investasi yang ada dan resiko paling tinggi. Harga saham sangat

fluktuatif tergantung prospek perusahaan yang dikenal dengan fundamental

perusahaan dan juga penawaran (supply) dan permintaan (demand) saham

tersebut. Harga yang sangat fluktuatif ini juga menyatakan bahwa saham

sangat beresiko dan tingkat pengembaliannya tidak dapat ditentukan.

2. Portofolio efek tersebut sangat bervariasi sehingga masing-masing instrumen

mempunyai tingkat pengembalian yang berbeda-beda.

Tingkat pengembalian dari instrumen investasi dari portofolio efek tersebut

dapat berubah-rubah setiap waktu dan mengakibatkan tidak dapat ditentukan

tingkat pengembalian dari portofolio secara keseluruhan. Akibatnya, manajer

investasi tidak dapat menentukan atau menjamin tingkat pengembalian

portofolionya. Bila tingkat pengembalian tersebut tidak dapat ditentukan

maka tidak ada kewajiban si manajer investasi untuk menentukan angka

tertentu sebagai tingkat pengembalian portofolionya.

3. Arus kas yang berubah-ubah

Arus kas yang dimaksud dalam kasus reksa dana ini, yaitu selisih dana yang

masuk dan keluar. Dana yang masuk adalah investor yang membeli reksa

dana, sedangkan dana yang keluar yaitu investor yang menjual reksa dana

yang bersangkutan. Perubahan arus kas akan mempengaruhi portofolio dan

Page 34: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

juga mempengaruhi resiko dan sekaligus mempengaruhi tingkat

pengembalian dan tingkat pengembalian tersebut tidak pasti. Investor di reksa

dana tidak mempunyai ikatan untuk jangka waktu investasi, misalkan satu

minggu, satu bulan dan sebagainya, walaupun reksa dana dianggap instrumen

investasi berjangka waktu menengah dan jangka panjang.

4. Keahlian manajer investasi

Keahlian manajer investasi mengelola portofolio juga merupakan salah satu

timbulnya resiko dari portofolio dan juga kepastian tingkat pengembalian.

Manajer investasi diketahui mempunyai alokasi aset (asset allocation),

kemampuan pemilihan instrumen investasi (stock selection) dan kemampuan

menilai waktu jual beli di pasar (market timing). Ketiga ketiga keahlian ini

sangat menentukan tingkat pengembalian portofolio yang dikelola oleh

manajer investasi. Bila keahlian ini tidak maksimal dipergunakan maka resiko

portofolio akan terjadi dan tingkat pengembalian juga semakin tidak pasti

sehingga tidak ada kegunaannya untuk memastikan tingkat pengembalian

reksa dana.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap reksa dana Rencana Cerdas, Si

Dana Saham, dan Trim Kapital maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penilaian kinerja reksa dana saham periode 2006 – 2008

Page 35: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Pada tahun 2006 dan 2007 berdasarkan average return, semua produk

reksa dana saham memperoleh return yang positif. Hal ini menunjukkan

bahwa produk reksa dana tersebut mampu memberikan keuntungan untuk

para pemilik reksa dana. Selain itu produk reksa dana tersebut mampu

menghasilkan total return sebesar 50% selama satu tahun. Dengan return

sebesar itu berarti return yang dihasilkan produk reksa dana lebih besar dari

return deposito di bank yang hanya sekitar 7% setahun.

Sedangkan pada tahun 2008 semua produk reksa dana memperoleh hasil yang

negatif. Hal ini menunjukkan bahwa reksa dana tersebut mengalami kerugian

sehingga tidak mampu memberikan keuntungan bagi para pemilik reksa dana.

Hal ini disebabkan oleh turunnya harga-harga saham pada tahun 2008 yang

dipengaruhi oleh krisis global.

2. Penilaian kinerja reksa dana saham yang paling baik tahun 2006 – 2008

Pada tahun 2006 dan 2007 berdasarkan indeks Sharpe, Treynor, dan

Jensen, produk reksa dana Trim Kapital merupakan reksa dana yang terbaik

diantara tiga reksa dana yang dianalisis. Hal ini tidak lepas dari tingginya

return yang dihasilkan oleh reksa dana tersebut pada tahun 2006 dan 2007.

Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pada tahun 2008 reksa dana Si

Dana Saham menjadi reksa dana yang terbaik diantara tiga reksa dana yang

dianalisis.

Page 36: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

3. Penilaian kinerja reksa dana saham yang mampu outperform terhadap

indeks pasarnya (IHSG dan LQ45) tahun 2006 – 2008

Pada tahun 2006 berdasarkan metode Sharpe, reksa dana yang mampu

outperform hanya Trim Kapital dan Rencana Cerdas, sedangkan Si Dana

Saham mengalami underperform. Kemudian berdasarkan metode Treynor dan

Jensen semua produk reksa dana mampu outperform terhadap indeks pasarnya

yakni IHSG dan LQ45.

Untuk tahun 2007 berdasarkan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen,

hanya reksa dana Trim Kapital saja yang mampu outperform terhadap IHSG

dan LQ45. Sedangkan Si Dana Saham dan Rencana Cerdas hanya mampu

outperform terhadap LQ45.

Pada tahun 2008 berdasarkan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen,

walaupun menghasilkan return yang negatif, reksa dana Rencana Cerdas dan

Si Dana Saham mampu outperform terhadap IHSG dan LQ45. Hal ini

disebabkan oleh average return reksa dana tersebut yang lebih baik

ketimbang IHSG dan LQ45.

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul. 2005. “Analisis Investasi”. Jakarta : Salemba Empat.

Jensen., Michael C. (1965). The performance of Mutual Funds in the Periode of

1945 - 1964. Journal of Finance.

Page 37: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Kiyoshi, Watari. (1998). A Guide to Understanding Mutual Funds, Washington:

ICI.

_____________. (1998). Mutual Fund The Greatest Investment Ever Invested,

Mutual Fund Magazine.

_____________. (1998). Risk and Rewards Potential for Typers of Funds,

Investment Company Institute.

_____________. (1997). How to Get the most Bank From Your Buck, Mutual

Fund Magazine.

Manurung, Adler Haymans. 2008. “Reksa Dana Investasiku”. Jakarta : Penerbit

Buku Kompas.

Mariani, Ani. 2007. “Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah Dengan Metode

Sharpe, Treynor, Dan Jensen”. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Universitas Gunadarma, Depok.

Pratomo, Eko Priyo. 2004. “Berwisata ke Dunia Reksa Dana”. Jakarta : Gramedia

Media Utama.

Pratomo, Eko Priyo., Ubaidillah Nugraha. 2005. “Reksa Dana Solusi Perencanaan

Investasi di Era Modern”. Jakarta : Gramedia Media Utama.

Page 38: ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN ...

Siahaan, Hinsa. 2006. Penilaian Kinerja Investasi Dengan Menggunakan

Sharpe’s Performance Index, dan Treynor’s Performance Index. Jakarta :

Departemen Keuangan.

Suharyadi., Purwanto SK. 2008. “Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan

Modern”. Jakarta : Salemba Empat.