ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM ... · analisis perbandingan kinerja reksa dana...
Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM ... · analisis perbandingan kinerja reksa dana...
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM KONVENSIONALDENGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH TAHUN 2010-2012 MEMGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN INDEX
Yovita Ekasari Muchtar¹, Brady Rikumahu², Se.³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, UniversitasTelkom
AbstrakABSTRAK Investasi dalam bentuk portofolio saham dan obligasi di pasar modal masih dilihatsebagai investasi yang belum tentu mendatangkan hasil yang lebih baik dibandingkan investasipada deposito bagi investor di Indonesia. Hal tersebut terbukti dari jumlah investor di pasarmodal Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara lain, seperti Singapura danMalaysia.Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan investor dalam memilih dan menganalisisinvestasi dalam bentuk portofolio saham maupun obligasi, keterbatasan dana yang dimiliki olehinvestor untuk melakukan diversifikasi, serta terbatasnya waktu yang dimiliki investor untukmengamati kondisi pasar.Untuk mengurangi risiko tersebut investor dapat menjadikan ReksaDana sebagai instrumen investasi yang tepat, karena konsep Reksa Dana merupakan suatu caramengalihkan pemilikan surat-surat berharga dan manajeman portofolio kepada pengelola uangprofesional (Manajer Investasi) di bawah pengawasan Bapepam-LK. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk menghasilkan analisis perbandingan kinerja Reksa Dana saham konvensionaldengan Reksa Dana saham syariah melalui metode pengukuran Sharpe, Treynor dan JensenIndex. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif deskriptif dan verifikatif yangbersifat kuantitatif yaitu membandingkan dan menggambarkan kemudian menguji ulangkeberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Data yangdigunakan adalah data sekunder yang bersifat harian pada periode Juli 2010-Juli 2012 danmenjadikan 17 produk Reksa Dana saham yang aktif selama periode penelitian sebagai sampel.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerjaReksa Dana saham konvensional dengan kinerja Reksa Dana saham syariah melalui pengujianstatistik berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan Jensen Index. Namun, jika diukur melaluiperhitungan selisih rata-rata Sharpe, Treynor dan Jensen Index, hasil yang di dapat adalahterdapat perbedaan antara kinerja Reksa Dana saham syariah dengan kinerja Reksa Dana sahamkonvensional artinya kinerja Reksa Dana saham syariah memiliki kinerja yang lebih baik danmampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan Reksa Dana saham konvensionalselama periode penelitian. Kata Kunci: Investasi, Reksa Dana Saham Konvensional, Reksa DanaSaham Syariah, Sharpe Index, Treynor Index, dan Jensen Index.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Reksa Dana atau dalam istilah asing mutual fund merupakan investasi
yang sederhana yang dapat dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal dan kemudian diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke
dalam Portofolio Efek.
Konsep mutual fund berasal dari London, Inggris yaitu sejenis investasi
dengan banyak investor yang memiliki tujuan dan kebutuhan yang sama
kemudian dilakukan penghimpunan dana atas investasi mereka dan
memanfaatkan Manajer Investasi yang berpengalaman serta secara
professional melakukan pembelian dan penjualan efek dari berbagai
perusahaan.
Dalam pengertian di atas terdapat lima hal yang saling terkait mengenai
Reksa Dana, yaitu :
1. Reksa Dana merupakan wadah untuk menghimpun dana, dalam hal
ini Investment Company merupakan perusahaan yang menghimpun
dana masyarakat pemodal atau Pihak ketiga lainnya;
2. Masyarakat pemodal (Investor baik individual mapun institusional);
3. Investasi merupakan suatu metode/cara membeli sesuatu
(harta/aktiva) untuk mendapat keuntungan yang layak;
4. Portfolio Efek, yaitu kumpulan efek baik yang dimiliki oleh individu,
usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisir;
5. Manajer Investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya
mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah, atau mengelola
portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
Dalam hal ini, Manajer Investasi dapat melakukan beberapa kegiatan
usaha seperti pengelolaan portofolio Efek untuk nasabah tertentu berdasarkan
perjanjian pengelolaan dana yang bersifat bilateral dan individual (PDBBI),
pengelolaan portofolio investasi kolektif (Kontrak Investasi Kolektif) untuk
sekelompok nasabah melalui produk yang disebut Reksa Dana, serta kegiatan
lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan Bapepam dan LK.
Pengelolaan portofolio investasi kolektif dilakukan oleh Manajer
Investasi yang mewakili kepentingan sekelompok nasabahnya, serta segala
sesuatu yang berkaitan dengan kebijakan investasi diputuskan oleh Manajer
Investasi. Pada kontrak investasi kolektif, investasi terhadap produk dimiliki
oleh lebih dari satu pihak baik lembaga maupun perorangan (minimal 49
pihak).
Hal tersebut berbeda dengan pengelolaan portofolio efek untuk nasabah
tertentu atau PDBBI dimana kebijakan investasinya ditentukan berdasarkan
perjanjian yang sifatnya privat. Setiap kebijakan investasi tidak diputuskan
oleh Manajer Investasi, melainkan keputusan tersebut dibuat dalam kontrak
sesuai dengan kesepakatan antara investor dan Manajer Investasi, kemudian
Manajer Investasi melakukan kebijakan investasi sesuai dengan kontrak yang
telah dibuat dan disepakati bersama oleh kedua pihak.
Namun, Reksa Dana yang akan menjadi objek penelitian ini adalah
seluruh Reksa Dana saham konvensional dan Reksa Dana saham Syariah
terbuka yang aktif selama periode Juli 2010- Juli 2012 yang berbentuk
Kontrak investasi Kolektif, meliputi:
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
Tabel 1.1Reksa Dana Saham Konvensional dan Syariah Aktif
Periode Juli 2010- Juli 2012No. Reksa Dana
Saham KonvensionalReksa Dana
Saham SyariahManajer Investasi
1. Batavia Dana Saham
Batavia Dana SahamSyariah
PT. BataviaProsperindo Aset
Manajemen
2. Batavia Dana Saham Agro
3. Batavia Dana SahamOptimal
4. CIMB-Principal EquityAggressive
CIMB-Principal IslamicEquity Growth Syariah
PT. CIMB PrincipalAsset Management
5. Mandiri Investa UGMMandiri InvestaAtraktif-Syariah
PT. MandiriManajemen Investasi
6. Reksa Dana MandiriInvesta Atraktif
7. Manulife Saham AndalanReksa Dana Manulife
Syariah SektoralAmanah
PT Manulife AsetManajemen Indonesia
8. Manulife Dana Saham
9. Phinisi Dana Saham
10. Rencana Cerdas Cipta Syariah Equity PT. Ciptadana AssetManagement
11. TRIM Kapital RD TRIM SyariahSaham
PT. Trimegah AssetManagement
Sumber : Bapepam-LK (diolah kembali oleh penulis)
Tabel 1.1 merupakan objek penelitian penulis yaitu Reksa Dana saham
yang aktif selama periode Juli 2010 hingga Juli 2012 yang dimiliki oleh
Manajer Investasi yang memiliki produk Reksa Dana saham konvensional dan
produk Reksa Dana saham syariah.
Penulis memilih Reksa Dana berjenis saham konvensional dan syariah
dikarenakan Reksa Dana tersebut memiliki kinerja yang lebih baik dan
memiliki jangka waktu investasi yang panjang sehingga dapat menghasilkan
pengembalian yang lebih besar dibandingkan Reksa Dana jenis lainnya, serta
saat ini adanya respon positif dari masyarakat terhadap Reksa Dana syariah.
(Pratomo dan Nugraha, 2002).
Respon positif tersebut sesuai dengan pernyataan Kepala Biro
Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Fakhri Hilmi yang menyatakan bahwa
tingginya minat investor terhadap Reksa Dana syariah dapat terlihat dari dana
kelolaan yang selalu meningkat setiap bulannya pada tahun ini.
(economy.okezone.com). (data dapat dilihat pada lampiran).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
1.2 Latar Belakang Penelitian
Investasi merupakan suatu proses menabung yang berorientasi pada
tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Konsep utama dari
investasi adalah “growth” atau berkembang. Makna dari pengertian tersebut
merupakan tujuan seorang investor untuk berinvestasi yaitu mengembangkan
dana yang dimiliki agar pada masa mendatang mendapatkan aset dengan
jumlah yang lebih besar dan mampu mengalahkan inflasi.
Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah investor yang ada di
Indonesia. Ketua Bapepam-LK Kementerian Keuangan Nurhaida,
menyebutkan bahwa jumlah investor di pasar modal Indonesia masih jauh
lebih rendah dibandingkan jumlah investor di beberapa negara lain yaitu
sebesar 363.094 investor. “Sekitar 0,2 persen dari jumlah penduduk
Indonesia, sedangkan Singapura sudah mencapai 30 persen dan Malaysia 20
persen dari jumlah penduduk masing-masing negara.” (www.kompas.com)
Maka dari itu, saat ini pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia gencar
untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia. Hal ini senada dengan
pernyataan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Friderica
Widyasari yang menargetkan 200.000 investor pada tahun 2012.
(www.bisnis.com).
Investasi dalam bentuk portofolio saham dan obligasi di pasar modal
masih dilihat sebagai investasi yang belum tentu mendatangkan hasil yang
lebih baik dibandingkan investasi pada deposito bagi investor di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena banyaknya biaya-biaya yang harus ditanggung
investor seperti biaya transaksi, biaya komisi, pajak pertambahan nilai (PPN)
dan pajak dividen.
Jika dilihat dari pernyataan diatas, investor dengan kategori risk averter
paling banyak ditemui di Indonesia dibandingkan dengan investor risk taker,
sehingga pilihan investasi yang tepat menurut mereka adalah deposito. Selain
itu, investor risk averter dapat dibuktikan melalui rumus Capital Asset Pricing
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
Model (Rj=Rf + β(Rm-Rf)), artinya jika seorang investor ditawarkan untuk
berinvestasi pada aset-aset berisiko, maka mereka harus mendapatkan risk
premium yang lebih tinggi. (berdasarkan Sharpe).
Pada dasarnya setiap investasi tidak terlepas pada istilah high risk-high
return dan low risk-low return. Tidak ada investasi yang legal saat ini yang
memberikan kepastian pada high return-low risk, maka dari itu penting bagi
investor untuk melakukan analisa risk dan return sebelum melakukan investasi
pada produk-produk investasi yang akan dipilih sesuai dengan kondisi investor
tersebut.
Istilah high risk-high return sangat cocok dikaitkan dengan investasi pada
saham, karena saham merupakan salah satu jenis investasi yang sangat
menjanjikan, karena investasi saham merupakan investasi pada perusahaan-
perusahaan yang dalam jangka panjang akan memberikan hasil investasi yang
lebih besar dibandingkan deposito maupun obligasi. (Pratomo dan Nugraha,
2002).
Selain memberikan hasil yang menjanjikan, risiko yang terjadi timbul
dikarenakan harga-harga saham yang selalu berfluktuasi dalam jangka pendek,
sehingga investasi pada saham selalu dipersepsikan sebagai investasi jangka
panjang yang bersifat spekulatif. Dalam hal tersebut sebagian besar investor,
terutama investor pemula menjadi enggan untuk menanamkan modalnya pada
instrument investasi ini.
Alasannya adalah ketidakmampuan investor dalam memilih dan
menganalisis saham, keterbatasan dana yang dimiliki oleh investor untuk
melakukan diversifikasi, serta terbatasnya waktu yang dimiliki investor untuk
mengamati kondisi pasar.
Untuk mengurangi risiko tersebut, para investor khususnya investor
pemula dapat berinvestasi pada suatu instrumen investasi yaitu Reksa Dana.
Konsep Reksa Dana (mutual funds) merupakan suatu cara mengalihkan
pemilikan surat-surat berharga dan manajeman portofolio kepada pengelola
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
uang profesional (professional fund manager) atau yang biasa dikenal dengan
sebutan Manajer Investasi sebagai lembaga institusi Reksa dana di bawah
pengawasan Bapepam-LK dan kemudian disimpan pada Bank kustodian.
Selain itu, prinsip investasi pada Reksa Dana adalah melakukan investasi
yang menyebar pada sekian instrumen investasi yang diperdagangkan di
pasar modal seperti saham biasa, obligasi pemerintah, obligasi swasta dan
yang lainnya serta pasar uang, seperti commercial paper, valas, SBI
(Sertifikat Bank Indonesia) dan lain-lain.
Dengan demikian, investor cukup memiliki surat berharga yang disebut
sertifikat Reksa Dana yang diterbitkan oleh Manajer Investasi dan investor
dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang sama dengan investasi
pada berbagai macam surat berharga, namun resiko yang dihadapi tidak
sebesar apabila investor melakukan investasi langsung pada surat-surat
berharga atau instrumen investasi lainnya.
Sejak pemerintah banyak menerbitkan obligasi untuk merekapitalisasi
perbankan dan menutup defisit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara), produk investasi ini mulai dilirik oleh kalangan swasta. Produk
Reksa Dana mulai berkembang seiring bermunculan perusahaan-perusahaan
swasta yang menerbitkan produk-produk Reksa Dana beserta jenis-jenis
produk Reksa Dana.
Hal tersebut terbukti pada saat pencanangan tahun 1996 sebagai tahun
Reksa Dana, produk investasi ini meningkat secara pesat sebagai suatu sarana
dan alternatif investasi yang menarik perhatian berbagai kalangan investor.
Tempo (2006) telah mencatat bahwa sepanjang tahun 2006 pertumbuhan
Reksa Dana pasar uang secara signifikan mencapai hingga 75.1%, Reksa
Dana saham 53.3%, Reksa Dana Campuran 46.3%, dan Reksa Dana
pendapatan tetap sebesar 4.1%. (Jurnal Manajemen Teori dan Terapan,
Tahun 2. No.2, Agustus 2009).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
Adapun perkembangan NAB Reksa Dana konvensional dan syariah
tahun 2005 hingga tahun 2009 dan perkembangan seluruh jenis Reksa Dana
di Indonesia dilihat dari jumlah dan NAB Reksa Dana berdasarkan data
statistik pasar modal dari Bapepam & LK dari tahun 1996 hingga akhir tahun
2009, (Simatupang, 2010 : 231-232) :
Tabel 1.2Perkembangan NAB Reksa Dana Konvensional dan Syariah
(Rp. Triliun)Tahun Saham P.Uang Camp. Pend.
TetapSyariah
2005 4.9 2.0 5.4 13.8 02006 8.2 3.8 8.4 19.5 02007 34.7 14.8 14.2 21.2 02008 19.8 2.3 10.0 10.9 0.7742009 36.5 5.2 13.6 18.3 3.600
Sumber : Simatupang (2010:232), Pengetahuan Praktis Investasi Sahamdan Reksa Dana.
Tabel 1.3Perkembangan Jumlah dan Total NAB Seluruh Jenis Reksa Dana
Periode Jumlah ReksaDana
Pemegang UnitPenyertaan (UP)
NAB(Rp. Juta)
1996 25 2.441 2.782.322,501997 27 20.234 4.916.604,801998 81 15.482 2.992.171,401999 81 24.127 4.074.105,002000 94 39.487 5.515.954,102001 108 51.723 8.003.769,802002 131 125.820 46.613.833,202003 186 171.712 69.477.719,802004 246 299.063 104.037.824,602005 328 254.660 29.405.732,202006 403 202.991 51.620.077,402007 473 325.224 92.190.634,602008 567 352.429 74.065.811,152009 610 361.521 112.938.345,09
Sumber : Simatupang (2010:231), Pengetahuan Praktis Investasi Sahamdan Reksa Dana.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
Dari Tabel 1.2 dan 1.3 dapat dilihat, bahwa produk investasi ini selalu
mengalami kenaikan setiap tahunnya, baik dari segi jumlah maupun NAB
(Nilai Aktiva Bersih) seluruh jenis Reksa Dana. Kenaikan tertinggi dapat
dilihat pada tahun 2004 dengan jumlah NAB mencapai Rp. 104.037.824,60
juta. Hal ini didukung oleh situasi ekonomi yang relatif stabil dan kondusif
bagi perkembangan Reksa Dana.
Peningkatan tersebut kurang didukung oleh perbaikan ekonomi di
Indonesia dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan
sekuritas yang mengakibatkan penurunan yang sangat drastis terhadap kinerja
Reksa Dana sejak bulan Maret 2005. Namun, pada tahun 2006 hingga 2007
Reksa Dana kembali mengalami kenaikan (bapepam.go.id).
Selanjutnya, pada tahun 2008 perkembangan Reksa Dana kembali
mengalami penurunan yang cukup besar, hal tersebut disebabkan oleh faktor-
faktor gejolak ekonomi seperti adanya krisis ekonomi di Amerika Serikat
tahun 2008.
Selain itu, penurunan tersebut disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan
nasabah terhadap produk Reksa Dana setelah adanya kasus Reksa Dana
tipuan (atau sering diistilahkan oleh kalangan investor sebagai “Reksa Dana
bodong”) yang dijual oleh Manajer Investasi PT. Antaboga Delta Sec.Ind
yang sebagian besar nasabahnya adalah nasabah Bank Century. Dana
nasabah Bank Century yang tersangkut di produk Antaboga diperkirakan
mencapai Rp1,5 triliun, namun tidak bisa dicairkan walaupun sudah jatuh
tempo sejak bulan September tahun 2008 yang lalu (finance.detik.com).
Selanjutnya tahun 2009 pada tabel diatas, data statistik Reksa Dana
menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan berangsur-angsurnya pemulihan
ekonomi global, sehingga hal tersebut menjadikan Reksa Dana di Indonesia
mengalami pemulihan, sehingga timbulnya kembali kepercayaan nasabah dan
cenderung mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
9
Karena itu, berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan
diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai kinerja produk investasi
Reksa Dana terutama Reksa Dana berjenis saham. Hal tersebut dikarenakan
Reksa Dana berjenis saham memiliki kinerja yang lebih baik dan
menghasilkan pengembalian yang lebih besar dibandingkan Reksa Dana jenis
lainnya.
Selain itu, pengukuran kinerja Reksa Dana merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk dilakukan agar para investor khususnya investor pemula
mengetahui bagaimana memilih alternatif Reksa Dana yang ada secara tepat
berdasarkan kinerja portofolio masing-masing produk.
Secara umum, pengukuran kinerja reksadana dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen.
Indeks Sharpe digunakan untuk menilai kinerja suatu produk investasi
berdasarkan risiko total, Indeks Treynor digunakan untuk menilai kinerja
suatu produk investasi berdasarkan risiko pasar dan Indeks Jensen digunakan
untuk menilai kinerja suatu Manajer Investasi.
Alasan lainnya adalah agar instrumen investasi ini dapat lebih dikenal
dan penelitian ini dapat dijadikan informasi yang relevan bagi para investor
yang tertarik melakukan investasi pada Reksa Dana saham, baik Reksa Dana
saham konvensional maupun Reksa Dana saham syariah. Hasil penelitian ini
selanjutnya akan disusun dalam bentuk skripsi dengan judul :
“ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM
KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH
TAHUN 2010-2012 MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR,
DAN JENSEN INDEX”
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
10
1.3 Perumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian, dapat dirumuskan suatu masalah untuk
diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kinerja Reksa Dana saham konvensional jika diukur
dengan menggunakan metode pengukuran “Sharpe, Treynor dan
Jensen Index?”
2. Bagaimana kinerja Reksa Dana saham syariah jika diukur dengan
menggunakan metode pengukuran “Sharpe, Treynor dan Jensen
Index?”
3. Bagaimana kinerja Reksa Dana saham konvensional jika
dibandingkan dengan Reksa Dana saham syariah menggunakan
metode pengukuran “Sharpe, Treynor dan Jensen Index?”
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui :
1. Kinerja Reksa Dana saham konvensional jika diukur dengan
menggunakan metode penilaian “Sharpe, Treynor dan Jensen
Index”;
2. Kinerja Reksa Dana saham syariah jika diukur dengan menggunakan
metode penilaian “Sharpe, Treynor dan Jensen Index”;
3. Perbandingan kinerja Reksa Dana saham konvensional dan kinerja
Reksa Dana saham syariah ketika diukur dengan menggunakan
metode penilaian “Sharpe, Treynor dan Jensen Index”.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
11
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan teoritis bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan tambahan referensi dalam bidang
keuangan, terutama mengenai Reksa Dana serta hal-hal yang berkaitan
dengan investasi pada Reksa Dana, khususnya mengenai kinerja Reksa
Dana saham konvensional dan syariah. Selain itu, penelitian ini dapat
menjadi ilmu tambahan bagi para pembaca.
2. Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat membandingkan antara konsep-
konsep yang telah dipelajari pada kenyataan yang terjadi di lapangan,
terutama yang berkaitan dengan Reksa Dana saham. Selain itu, penelitian
ini dapat dijadikan informasi oleh para investor yang ingin berinvestasi
pada Reksa Dana saham konvensional dan Reksa Dana saham syariah
melalui pengukuran kinerja Reksa Dana yang dilakukan oleh peneliti..
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai tugas akhir ini,
disusun suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi
dan hal yang dibahas pada masing-masing bab. Adapun sistematika penulisan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I
Berisi pendahuluan yang terdiri atas gambaran umum objek penelitian, latar
belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian dan sistematika penulisan.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
12
Bab II
Berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis,
dan ruang lingkup penelitian.
Bab III
Berisi metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, operasionalisasi
variabel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik
analisis data.
Bab IV
Berisi hasil dan pembahasan yang berisi pembahasan terhadap hasil analisis
data yang diperoleh selama penelitian dilakukan.
Bab V
Berisi kesimpulan dan saran yang memuat kesimpulan dari pembahasan atas
hasil penelitian serta saran-saran yang ditujukan bagi akademisi dan investor
khususnya investor pemula.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya yang
dilakukan oleh penulis mengenai kinerja Reksa Dana saham konvensional
dan kinerja Reksa Dana saham syariah melalui metode pengukuran Sharpe,
Treynor, dan Jensen Indeks, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional :
a) Berdasarkan Sharpe Index, secara umum kinerja Reksa Dana saham
konvensional selama periode penelitian memiliki kinerja yang cukup
baik, hal tersebut dikarenakan sebagian besar nilai rata-ratanya
berada diatas nol (positif). Kinerja yang paling baik terdapat pada
produk Batavia Dana Saham dengan nilai rata-rata sebesar
0.091287461, sedangkan produk dengan kinerja yang kurang baik
selama periode penelitian adalah Batavia Dana Saham Agro dengan
nilai rata-rata sebesar -0.159570715;
b) Berdasarkan Treynor Index, sebagian besar kinerja produk Reksa
Dana saham konvensional selama periode penelitian memiliki kinerja
yang cukup baik, hal tersebut dikarenakan 6 (enam) dari 11 (sebelas)
produk Reksa Dana memiliki nilai rata-rata yang berada diatas nol
(positif) dan produk yang memiliki kinerja paling baik dibandingkan
produk lainnya adalah CIMB-Principal Equity Aggressive dengan
nilai rata-rata 0.013261446, sedangkan produk dengan kinerja yang
kurang baik selama periode penelitian adalah Batavia Dana Saham
Agro dengan nilai rata-rata sebesar -0.002634497;
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
99
c) Berdasarkan Jensen Index, sebagian besar kinerja produk Reksa
Dana saham konvensional selama periode penelitian memiliki kinerja
yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan 7 (tujuh) dari 11 (sebelas)
produk Reksa Dana memiliki nilai rata-rata yang berada dibawah nol
(negative). Menurut Jensen penyebab buruknya sebagian besar
kinerja Reksa Dana adalah ketidakmampuan Manajer Investasi dalam
memilih komponen produk Reksa Dana. Produk yang memiliki
kinerja yang paling baik diantara produk lainnya yaitu produk
Mandiri Investa UGM dengan nilai rata-rata sebesar 0.31%,
sedangkan produk dengan kinerja yang kurang baik adalah Batavia
Dana Saham Agro dengan nilai rata-rata sebesar -0.35% sehingga
dari ketiga metode pengukuran menyimpulkan bahwa produk Batavia
Dana Saham Agro memiliki kinerja yang kurang baik selama periode
penelitian;
2. Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham Syariah :
a) Berdasarkan Sharpe Index, sebagian besar kinerja produk Reksa
Dana saham syariah selama periode penelitian memiliki kinerja yang
sangat baik, hal tersebut dikarenakan 5 (lima) dari 6 (enam) produk
Reksa Dana memiliki nilai rata-rata yang berada diatas nol dan
produk yang memiliki kinerja paling baik adalah Cipta Syariah
Equity dengan nilai rata-rata 0.105828868, sedangkan CIMB-
Principal Islamic Equity Growth Syariah merupakan produk yang
memiliki kinerja kurang baik selama periode penelitian dengan nilai
rata-rata -0.125082578;
b) Berdasarkan Treynor Index, secara umum kinerja produk Reksa Dana
saham syariah selama periode penelitian memiliki kinerja yang
cukup baik, hal tersebut dikarenakan sebagian besar yaitu 4 (empat)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
100
dari 6 (enam) produk Reksa Dana memiliki nilai rata-rata yang
berada diatas nol dan produk yang memiliki kinerja paling baik
adalah Batavia Dana Saham Syariah dengan nilai rata-rata
0.005817142, sedangkan produk yang memiliki kinerja kurang baik
selama periode Juli 2010 sampai dengan Juli 2012 adalah CIMB-
Principal Islamic Equity Growth Syariah dengan nilai rata-rata
terendah yaitu sebesar -0.001587632;
c) Berdasarkan Jensen Index, kinerja produk Reksa Dana saham syariah
selama periode penelitian memiliki kinerja yang cukup baik, hal
tersebut terlihat dari sebagian produk Reksa Dana saham syariah
yaitu 3 (tiga) dari 6 (enam) memiliki nilai rata-rata yang berada
diatas nol. Produk yang memiliki kinerja paling baik diantara produk
lainnya adalah Cipta Syariah Equity dengan nilai rata-rata sebesar
0.14%, sedangkan produk dengan kinerja kurang baik adalah CIMB-
Principal Islamic Equity Growth Syariah dengan nilai rata-rata -
0.34% sehingga dari ketiga metode pengukuran yang digunakan
kesimpulan yang di dapat adalah CIMB-Principal Islamic Equity
Growth Syariah memiliki kinerja yang kurang baik selama periode
Juli 2010 sampai dengan Juli 2012;
3. Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional dengan Reksa
Dana Saham Syariah menggunakan ketiga metode pengukuran :
a) Menurut Sharpe, Treynor dan Jensen Index melalui pengujian
statistik menyimpulkan bahwa sebagian besar hasil uji yang didapat
adalah H0 diterima artinya tidak ada perbedaan secara signifikan
antara kinerja Reksa Dana saham konvensional dengan Reksa Dana
saham syariah selama periode penelitian berdasarkan metode Sharpe,
Treynor dan Jensen Index;
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
101
b) Kinerja Reksa Dana saham syariah lebih unggul dibandingkan
dengan kinerja Reksa Dana saham konvensional jika diukur melalui
perhitungan selisih rata-rata Sharpe, Treynor dan Jensen Index,
sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara kinerja Reksa Dana saham syariah dibandingkan
dengan kinerja Reksa Dana saham konvensional tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012 melalui perhitungan selisih rata-rata indeks.
5.2 Saran
Adapun hal-hal yang perlu dijadikan perhatian sebagai saran kepada
pembaca selaku calon investor maupun untuk tujuan penelitian selanjutnya,
antara lain adalah:
1. Berdasarkan hasil pengujian statistik, investor dapat memilih salah satu
dari kedua jenis Reksa Dana yang diinginkan, karena pada dasarnya
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Reksa Dana saham
konvensional dengan kinerja Reksa Dana saham syariah baik menurut
Sharpe, Treynor, maupun Jensen Index ;
2. Berdasarkan pengukuran selisih indeks, investor lebih baik jika memilih
Reksa Dana berjenis saham syariah, hal tersebut dikarenakan dari hasil
perhitungan membuktikan bahwa Reksa Dana berjenis saham syariah
mampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi bahkan 2 kali lebih
besar dibandingkan dengan Reksa Dana berjenis saham konvensional;
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperluas objek dan tahun
penelitian agar dapat menghasilkan informasi yang lebih lengkap dari
penelitian sebelumnya.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
102
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin, Arman. (2007). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana
Saham Syari’ah dengan Reksa Dana Saham Konvensional Pada PT.
Danareksa (Persero), Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2 No.3:
Kendari
Aulina, Inda. (2010). Analisis Kinerja Reksa Dana Konvensional dan Reksa
Dana Syariah Kategori Saham menggunakan Sharpe Index dan
Treynor Index tahun 2008-2009, Skripsi, Institut Manajemen Telkom:
Bandung
Azis, Abdul. (2010). Manajemen Investasi Syari’ah, Bandung: CV.Alfabeta
Bodie, Zvi., Kane, Alex., Marcus, Alan J. (2010). Essentials of Investments,
New York: Mc.Graw.Hill
Brigham, J Fred dan Weston, Eugene F. (1993). Essential of Managerial
Finance,(Tenth Edition).
Budiman, Andri. (2008). Analisa Portofolio Optimal pada Saham - Saham di
Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Indonesia: Jakarta
Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Risiko (Teori, Kasus, dan Solusi),
Bandung: CV.Alfabeta
Fahmi, Irham., dan Hadi, Lavianti Yovi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis
Investasi (Teori dan Soal Jawab), Bandung: CV.Alfabeta
Gumilang, Fajar Tinur., dan Subiyantoro, Heru. (2008). Reksa Dana
Pendapatan Tetap di Indonesia: Analisis Market Timing dan Stock
Selection – Periode 2006-2008, Jurnal Keuangan dan Moneter Volume
11 No.1: Jakarta
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
103
Hasyim. (2010). Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham: Pendekatan Model
Treynor, Jurnal Manajemen Keuangan: Ujung Pandang
Herfiyan, Annisa Istiani. (2011). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Dolar AS dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010, Skripsi, Institut
Manajemen Telkom: Bandung
Jayadev, M. (1996). Mutual Fund Performance: An Analysis of Monthly
Returns. Journal of FINANCE Volume X No. 1: India
Martalena., dan Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal, Yogyakarta:
ANDI
Martono, Nanang. (2010). Statistik Sosial (Teori dan Aplikasi Program SPSS),
Yogyakarta: Gava Media
Pratomo, Eko P. (2010). Bersiwata ke Dunia Reksa Dana, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Pratomo, Eko P., dan Nugraha, Ubaidillah. (2002). Reksa Dana Solusi
Perencanaan Investasi di Era Modern, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama
Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku SPSS (Analisis Statistik Data),
Yogyakarta: Mediakom
Rahman, A.B.M. Munibur., dan Barua, Fang Qiang Suborna. (2012). Mutual
Fund Performance: An Analysis of Monthly Returns of an Emerging
Market. Journal of Finance and Accounting Volume 3 No.4:
Bangladesh
Razzaq, Nasir., Gul, Sajid., Sajid, Muhammad., Mughal, Sumra., dan Bukhari,
Syeda Asma. (2012). Performance of Islamic Mutual Funds in
Pakistan. Journal of Economics and Finance Review Volume 2 No. 3:
Pakistan
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
104
Reilly, Frank, K., dan Brown, C., Keith. (2003). Investment Analysis and
Portofolio Mangement, (Seventh Edition), Ohio USA: South Western.
Riduwan., dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistika untuk Penelitian:
Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis, Bandung:
Alfabeta
Sarwoko. (2010). Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta:
ANDI
Sembiring, Fekawita M., dan Madjan, Titianingsih. (2009). Analisis Kinerja
dan Potensi Pertumbuhan Return Portofolio Reksa Dana Saham dan
Reksa Dana Campuran, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Volume
2 No. 2: Bandung
Simatupang, Mangasa. (2010). Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan
Reksa Dana, Jakarta: Mitra Wacana Media
Simforianus., dan Hutagaol, Yanthi. (2008). Analisis Kinerja Reksa Dana
dengan Metode Raw Return, Sharpe, Treynor,Jensen dan Sortino,
Journal of Applied Finance and Accounting Volume 1 No.1 : Jakarta
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi
(Edisi pertama), Yogyakarta : Kanisius.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
Utomo, Ponco. (2010). Peluang dan Tantangan Pertumbuhan Reksa Dana di
Indonesia, Artikel, PT. Minna Padi Asset Manajemen: Jakarta
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
105
Wiriadjaja. (2009). Manajemen Pasar Modal & Perbankan Indonesia,
Jakarta: PT. Indeks
Widoatmodjo, Sawidji. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
106
Website :
Bentuk Hukum dan Perizinan Reksa Dana,
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/uu_
m/bab_IV.htm.,
(diakses tanggal : 19 Juli 2012)
Data Statistik Reksa Dana,
http://aria.bapepam.go.id/reksadana/data.asp?page=reksada
na&status=aktif.,
(diakses tanggal : 05 Agustus 2012)
Data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan JII (Jakarta Islamic Indeks).,
http://finance.yahoo.com.,
(diakses tanggal 05 November 2012)
Data BI rate (Risk Free), www.bi.go.id.,
(diakses tanggal 05 November 2012)
Pengertian Kovarian,
http://www.scribd.com/doc/25522242/Analisis-Kovarian.,
(diakses tanggal: 20 november 2012).
Jumlah Investor,
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/06/11/11392113/Hanya
.0.2.Persen.Penduduk.Indonesia.yang.Bermain.Saham.,
(diakses tanggal: 12 Desember 2012).
Peningkatan Jumlah Investor,
http://www.bisnis.com/articles/bursa-efek-indonesia-incar-200-dot-
000-investor-baru.,
(diakses tanggal: 12 Desember 2012).
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
107
Perkembangan Reksa Dana, http://www.bapepam.go.id .,
(diakses tanggal 06 Februari 2013)
Reksa Dana Saham Syariah,
http://economy.okezone.com/read/2012/05/16/278/630241/imbal-
hasil-tinggi-reksa-dana-syariah-masih-menjanjikan.,
(diakses tanggal: 12 Desember 2012).
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)