ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

160
i ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA SAHAM SYARIAH DI INDONESIA Disusun oleh: Anita, M.Si. PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2018

Transcript of ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

Page 1: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

i

ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA SAHAM

SYARIAH DI INDONESIA

Disusun oleh: Anita, M.Si.

PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2018

Page 2: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

ii

ABSTRAK ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA SAHAM

SYARIAH DI INDONESIA

ANITA UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN

BANTEN Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menguji kemampuan

manajer investasi pada reksadana syariah dalam kemampuannya melakukan stock selection dan market timing. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan model Henriksson-Merton. Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah (1) Apakah manajer investasi reksadana syariah memiliki kemampuan dalam memilih saham yang tepat (stock selection ability)? ;dan (2) Apakah manajer investasi reksadana syariah memiliki kemampuan dalam melakukan transaksi jual atau beli saham pada waktu yang tepat (market timing ability)?

Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria masa efektif sebelum 1 Januari dan masih beroperasi sampai Desember 2017, dan didapat sampel sebanyak 31 reksadana.

Setelah dilakukan pengujian dengan model sebagai berikut: Rit--Rft = α0 + β1(Rmt-Rft) + β2(Rmt-Rft)D + εit. Diperoleh hasil bahwa kinerja reksadana saham syariah di Indonesia undeperform daripada kinerja pasarnya ISSI. Hal ini karena manajer investasi kurang mampu memilih saham yang tepat sebagai komposisi portofolio reksadana. Adapun, nilai koefisien market timing menghasilkan nilai positif, hal ini menandakan manajer investasi reksadana yang mengelola portofolio saham syariah mampu melakukan market timing, namun karena tingkat volatilitas yang tinggi menyebabkan ketidakpastian pasar yang tinggi pula.

Kata kunci: excess return, portofolio, stock selection, market timing

Page 3: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena

dengan rahmat, hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan penelitian ini.

Laporan penelitian ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan peran

aktif dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu dengan harapan, jazakumullah ahsan al-jaza.

Berikut ini beberapa pihak tersebut, yaitu:

1. Rektor UIN “SMH” Banten atas pemberian kesempatan penelitian

2. Kepala LPPM UIN “SMH” Banten atas bantuan teknis ddan

finansial yang diberikan selama penelitian

3. Jajaran Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN “SMH”

Banten atas dorongan dan motivasi untuk meneliti

4. Para rekan-rekan semuanya yang telah direpotkan selama

penelitian berlangsung.

Page 4: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

iv

Kami menyadari laporan penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Kritik

dan saran tentunya sangat kami harapkan guna menyempurnakan

penelitian ini maupun karya-karya selanjutnya.

Serang, 1 November 2017

Peneliti

Anita, M. Si

NIP.19820808 201503 2 003

Page 5: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

v

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA

1. Judul Penelitian : Analisis Kinerja Manajer Investasi Reksadana Saham Syariah di Indonesia

2. Kategori : Penelitian Pembinaan/Peningkatan Kapasitas 3. Bidang Ilmu : Manajemen Keuangan 4. Peneliti : Anita, M. Si 5. NIP : 19800808 201503 2 003 6. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk 1/IIIb 7. Jabatan : Dosen FEBI 8. Jumlah Biaya : Rp. 17.000.000,-

Serang, 1 November 2018 Kepala Pusat Penelitian &

Pengabdian

Dr. Ayatullah Humaeni, M.A. NIP. 19780325 200604 1 001

Peneliti

Anita, M. Si NIP.19820808 201503 2 003

Mengetahui,

Dr. Wazin, M.SI. NIP. 19630225 199003 1 005

Page 6: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

vi

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Ruang Lingkup Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Signifikansi Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Reksadana Syariah B. Landasan Hukum Reksadana Syariah C. Klasifikasi Reksadana Syariah D. Jenis Reksadana E. Pihak-Pihak Yang Terkait Dengan Reksadana Syariah F. Beta Saham

G. Risk Free dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah H. Return Portofolio Reksadana I. Kinerja Reksadana J. Pengukuran kemampuan manajer investasi K. Penelitian Terdahulu L. Kerangka Pemikiran M. Paradigma Penelitian N. Hipotesis Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan B. Operasional Variabel

Page 7: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

vii

C. Teknik Penentuan Sampel D. Sumber dan Penentuan Data E. Teknik Pengumpulan Data F. Rancangan Analisis

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

a. Analisis Statistik Deskriptif b. Uji Asumsi Klasik c. Pengujian Model Henriksson-Merton

Secara Keseluruhan d. Pengujian Masing-masing Reksadana Syariah

B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI

Page 8: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia investasi saat ini melaju dengan pesatnya, ditandai dengan beberapa pilihan investasi yang didukung dengan kemudahan teknologi membuat para investor dan masyarakat secara umum menjadi lebih leluasa dalam memiliih instrumen investasi yang sesuai dengan motif dan kebutuhannya. Berbagai pilihan investasi, mulai aset riil seperti emas, tanah, bangunan dan properti lainnya hingga aset finansial seperti deposito, saham, obligasi, instrumen derivatif, menuntut kecermatan para (calon) investor dalam memilih objek invetasinya, agar keuntungan investasinya sesuai dengan yang diharapkan. Namun bila kemampuan finansial tidak diimbangi dengan kemampuan dalam

melakukan forecasting, maka disinilah perlunya peran dari seorang manajer investasi.

Saat ini telah berkembang suatu wadah yang didalamnya merupakan kumpulan para manajer investasi yang bertugas dalam mengelola dana investasi yang disetor para investor. Adapun

lembaga tersebut dinamakan reksadana (mutual fund). Dalam reksadana masyarakat pemodal tidak langsung menginvestasikan dananya dengan membeli efek di pasar modal, melainkan memberli produk reksadana yang dikelola oleh manajer investasi1. Dengan

1 Hariyani, Iswi dan Serfianto. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta: Visimedia. 2010:236

Page 9: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

2

demikian keberhasilan manajer investasi menjadi ujung tombak dari kinerja perusahaan reksadananya. Dalam rekadana syariah, manajer investasi tidak hanya dituntut atas kemampuan pengelolaannya, namun juga divatasi atas berbagai regulasi yang berdasarkan atas fatwa MUI. Seperti dalam hal penempatan deposito hanya boleh pada Bank Umum Syariah, dana investor tidak boleh diinvestasikan pada perusahaan yang bersinggungan dengan perusahaan yang diharamkan, porsi utang perusahaan tidak boleh melebihi modalnya, dan aturan lainnya yang tercantum pada Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syari'ah. Dengan demikian reksadana syariah adalah reksadana yang dalam pengelolaan dan kebijakan investasinya didasarkan pada hal-hal yang ada pada syariat Islam. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, diharapkan keberadaan reksadana berbasis syariah lebih dapat diterima oleh investor khususnya bagi yang muslim.

Adapun perkembangan reksadana syariah di Indonesia 6 (enam) tahun terakhir tergambar pada grafik (1.1).2

2 https://www.ojk.go.id/perkembangan reksadana syariah, Desember 2017

Page 10: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

3

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Reksadana Syariah

Kinerja reksadana syariah beberapa tahun terakhir

menunjukkan perkembangan yang relatif stabil. Gambar di atas menunjukkan kenaikan nilai aktiva bersih. Dimana akhir tahun 2012 nilai aktiva bersih baru sekitar Rp.8 milyar, namun selang 5 tahun berikutnya mengalami kenaikan lebih dari 200 persen menjadi sekitar Rp 28 milyar. Kenaikan ini melebihi kenaikan NAB pada reksadna konvesional yang hanya mampu meningkat sebesar 100 persen yakni Rp. 205 milyar di tahun 2012 dan di akhir tahun 2017 sekitar Rp 430 milyar. Peningkatan ini cukup membuktikan bahwa keberadaan reksadana syariah dapat diterima sebagai alternatif investasi di pasar modal Indonesia.3

Kepiawaian manajer investasi sangatlah berperan dalam

meningkatkan return reksadana, meskipun manajer investasi pada reksadana syariah dibatasi oleh pedoman dan regulasi berdasarkan prinsip Islam. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asytuti

3 https://www.ojk.go.id/perkembangan reksadana Desember 2017

Page 11: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

4

(2003) membuktikan bahwa minimnya sarana investasi yang sebsuai dengan prisnip Islam mengakibatkan return pada reksadana syariah kurang optimal dibanding dengan reksadana konvensional.4 Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Ferdian (2009) tidak mampu membuktikan kemampuan manajer investasi dalam melakukan jual dan beli saham, namun penelitian ini mampu membuktikan bahwa kinerja reksadana syariah Indonesia lebih unggul dari reksadana syariah di Malaysia5. Namun hasil yang bersebrang ditunjukkan oleh Cicilia (2014) mengembangakan model Henriksson-Merton dalam menguji reksadana saham selang 2009-2013 dan membuktikan bahwa manjer investasi pada reksadana

konvensional yang diuji memiliki kemampuan stock selection dan

market timing positif signifikan6. Berdasarkan fenomena tersebut, menjadikan alasan bagi

penulis untuk melakukan penelitian kinerja reksadana syariah dengan mengukur kemampuan manajer dalam menyusun portofolio

saham (stock selection ability) dan kemampuan melakukan jual

4 Asytuti, Rinda. 2003. Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa

Dana Konvensional pada Periode 2002-2003. Tesis. PSKTTI-UI. Jakarta. 5Dewi, M., K., dan Ferdian, I.R.,. 2009, Evaluating Performance of Islamic Mutual Funds

in Indonesia and Malaysia. Paper presented at the International Conference on Islamic Economics, Banking and Finance (ICIEBF 2009. held on 18-19 August 2009. Awana Poto Malai Resort, Langkawi. Malaysia

6 Cicilia. 2013. Analisis Pengaruh Market Timing Ability, Stock Selection,. Expense Ratio dan Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. Journal of Management vol.3 no.2 hal 1-10. ISSN:2337-3792

Page 12: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

5

ataupun beli saham pada waktu yang tepat (market timing ability) dengan mengoperasionalkan model kinerja reksadana yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah manajer investasi reksadana syariah memiliki

kemampuan dalam memilih saham yang tepat (stock selection

ability)? 2. Apakah manajer investasi reksadana syariah memiliki

kemampuan dalam melakukan transaksi jual atau beli saham

pada waktu yang tepat (market timing ability)? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis kemampuan manajer investasi reksadana syariah dalam melakukan pemilihan saham yang tepat.

2. Menganalisis kemampuan manajer investasi reksadana syariah dalam melakukan transaksi pada waktu yang tepat.

D. Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini meliputi :

1. Penelitian ini terbatas hanya pada analisis kemampuan stock

selection dan market timing manajer investasi untuk produk reksadana saham berbasis syariah yang telah efektif sebelum

Page 13: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

6

bulan Januari 2017 dan data masih tersedia hingga Desember 2017.

2. Penelitian ini pun terbatas untuk menerapkan model market

timing Henriksson dan Merton (1981).

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak, diantaranya : 1. Bagi pembaca pada umumnya dan investor pasar modal pada

khususnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai kinerja reksadana saham syariah.

2. Bagi manajer investasi di Indonesia, penelitian ini dapat digunakan sebagai alat analisis kinerja investasi dalam mengelola portofolio investasi.

3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian-penelitian terdahulu tentang penilaian kinerja reksadana syariah di Indonesia.

F. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini berusaha memberikan gambaran kinerja reksadana syariah yang terlihat dari kepiawaian manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadana. Adapun argumentasi Henriksson dan Merton yaitu bahwa ketepatan manajer investasi dalam

mengalokasikan dana dan melakukan forecasting harga saham dapat menyanggah hipotesis efisiensi pasar modal. Argumen ini menguatkan bahwa manajer investasi harus memiliki kemampuan

Page 14: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

7

(skill) dalam mengelola portofolio agar harapan investor dalam

memperoleh excess return dapat terwujud.

G. Sistematika Penulisan Penelitian ini akan menyajikan beberapa bab dan sub bab dengan

sistematika penyajian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari berbagai kutipan buku, jumal dan peraturan Undang- undang yang berkaitan dengan penyusunan laporan penelitian serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III Metode Penelitian Bab ini akan membahas mengenai Desain / Rancangan Penelitian, Lokasi penelitian. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling,Variable Penelitian, Definisi Operasional, Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisikan gambaran dan Trend Perkembangan Reksadana, uji hipotesis, hasil penelitian dan pembahasan

BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan saran dalam implementasi berdasarkan hasil penelitian yang

Page 15: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

8

telah diuraikan. Daftar Pustaka Biografi

Page 16: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Reksadana Syariah

Definisi reksadana tercantum dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995, yaitu sebagai suatu wadah yang menghimpun dana masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat kaji lebih dalam yakni bahwa dalam reksadana mengandung empat unsur utama, yaitu: Pertama, dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, modal yang disetor oleh masyarakat. Ketiga, manajer investasi sebagai pengelola dana.

Adapun dengan reksadana syariah, pada dasarnya sama dengan reksadana konvensional dalam hal kegiatan investasinya, namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh manajer investasi dalam mengelola dana yang disetor masyarakat. Yakni, instrumen investasi yang dipilih dalam portofolionya harus yang dikategorikan halal, instrumen yang dikategorikan halal adalah, jika pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip Islam dan tidak melakukan riba. 7

Dengan demikian, reksadana syariah adalah suatu wadah atau tempat bagi para pemodal kecil yang ingin berinvestasi di pasar modal tanpa modal yang terlalu besar dan pengelolaan dana yang dilakukan manajer investasi hanya ke dalam portofolio yang sesuai dengan syariah dan juga pembagian hasil menggunakan akad syari‟ah tanpa menggunakan unsur bunga.

7 Firdaus, M., dkk. 2005. Investasi Halal di Reksa Dana Syariah. Jakarta. Renaisan

Page 17: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

10

B. Landasan Hukum Reksadana Syariah

Landasan hukum reksadana syariah yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist menurut Fatwa MUI adalah:8

a. Al-Qur’an

Firman Allah swt dalam surat Al-Baqarah:275

ل و يع الله أ ح م الب ر ح ا و ب …الر

“…dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS. al-

Baqarah [2]: 275).

Dalam ayat tersebut diuraikan bahwa Allah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba. Jual beli adalah transaksi pertukaran

harta dengan tujuan untuk mencari keuntungan dan laba. Pada

pelaksanaan investasi reksadana syariah terdapat transaksi jual beli,

dimana manajer investasi bertindak sebagai wakil para investor

dalam hal jual beli saham atau efek.

8 Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syari‟ah

Page 18: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

11

b. Hadist Nabi saw, yaitu

لحه ائز ا لص ين ج سلمين ب لحا إل المه م صه ر لا ل ح ل أ و ح اما أ ح ر سلمهون ح المه ل ى و ع وطه رطا إل مشهره م ش ر لا ل ح ل أ و ح اما أ ح ر بن عمرو عن الترمذي رواه( ح .(عوف

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” (HR. Tirmizi dari „Amr bin „Auf). Dalam bukunya, Karim menegaskan makna hadist tersebut,

yakni segala sesuatu yang menimbulkan kedamaian dan

kemaslahatan maka hukumnya adalah mubah. 9

C. Klasifikasi Reksadana Syariah

Berdasarkan Undang-Undang no. 8 pasal 18 Tahun 1995

tentang pasar modal : Dilihat dari sifatnya, reksadana terdiri atas (a)

Reksadana Tertutup, dan (b) Reksadana Terbuka.10

a. Reksadana Terbuka (open-end funds)

9 Karim, Adiwarman A.. 2008. 2008. Bank Islam ; Analisis Fiqih dan Keuangan.

Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo. Jakarta 10 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. BAB IV Bagian

Kesatu tentang Bentuk Hukum dan Perizinan

Page 19: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

12

Dalam reksadana terbuka, manajer investasi sebagai pengelola reksadana dapat menawarkan dan membeli Unit Penyertaan dari investor sampai sejumlah Unit Penyertaan yang telah dikeluarkan. Apabila investor ingin menjual Unit Penyertaan yang dimilikinya, manajer investasi berkewajiban membeli kembali (redeem) Unit Penyertaan tersebut. Harga UP baik saat dijual kepada investor dan saat dibeli kembali oleh manajer investasi adalah sebesar NAB. b. Reksadana Tertutup (close-end funds)

Dalam reksadana tertutup, manajer investasi hanya dapat menerbitkan atau menjual saham atau Unit Penyertaan secara terbatas dan tidak dapat membeli/menarik kembali saham / Unit Penyertaan yang diterbitkan. Reksadana tertutup diharuskan berbentuk hukum Perseroan Terbatas dan beroperasi sebagaimana layaknya perusahaan publik lain dibursa. Penjualan Unit Penyertaan atau saham reksadana tertutup juga terbatas, sebesar jumlah yang ditetapkan dalam modal dasar perusahaan. Saham reksadana ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Nilai aset bersih reksadana jenis ini tergantung dari nilai portofolionya. Oleh karena itu harga saham reksadana tertutup seringkali berbeda-beda dengan nilai aset bersihnya

D. Jenis Reksadana

Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM yang menyatakan empat jenis reksadana,yaitu : 11

11 Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP. 08/PM/1997; no. IV.C.3

Page 20: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

13

a. Reksadana Pasar Uang adalah Reksadana yang hanya melakukan

investasi pada Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari

1 (satu) tahun.

b. Reksadana Pendapatan Tetap adalah Reksadana yang melakukan

investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari

aktivanya dalam bentuk Efek bersifat utang.

c. Reksadana Saham adalah Reksadana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari aktivanya

dalam Efek Bersifat Ekuitas.

d. Reksadana Campuran adalah Reksadana yang melakukan investasi

dalam Efek Bersifat Ekuitas dan Efek bersifat utang yang

perbandingannya tidak termasuk huruf b dan huruf c.

E. Pihak-Pihak Yang Terkait Dengan Reksadana Syariah

a. Manajer Investasi

Undang-undang tentang pasar modal ; menyebutkan bahwa tugas utama manajer investasi adalah mengelola portofolio investasi. Dalam menjalankan peran ini manajer investasi harus dapat memenuhi kebutuhan investasi pemodal yang menjadi sasaran usahanya. Untuk kemudian dikembangkan strategi

Page 21: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

14

investasi dan pedoman yang akan menjadi dasar bagi kegiatan pelaksanaan investasi. 12

b. Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan suatu usaha baik yang bertindak sebagai penyimpan kekayaan atau sebagai administrator reksadana. 13

c. Dewan Pengawas Syariah

Dalam aturan Bapema-LK telah disebutkan disebutkan bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi, menagawasi aspek syariah kepada kegiatan operasional perusahaan dan sebagai mediator antara perusahaan dan DSN-MUI. Dengan demikian Dewan Pengawas Syariah dapat mengajukan fatwa perubahan kriteria investasi, dan manajer investasi akan mengikuti perubahan fatwa tersebut sesuai dengan tujuan investasi.14

Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dapat disejajarkan pada keberadan auditor internal ataupun eksternal keuangan yang akan menjamin pelaksanaan paraturan berdasarkan undang-undang. Dewan Pengawas Syariah membawa dua tugas pokok yaitu mengawasi syariah complience dalam manajemen juga dapat menjadi

12Pasal 1 angka 11 UU no. 8 1995 tentang pasar modal

13Firdaus, M., dkk. 2005. Investasi Halal di Reksa Dana Syariah. Jakarta. Renaisan

14Peraturan Ketua Bapepam-LK no:PER-03/BL/2007

Page 22: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

15

perwakilan investor dalam perusahaan akan pemenuhan asas syariah.15

d. Investor

Dengan tunduk pada syarat-syarat KIK, investor sebagai pemegang Unit Penyertaan memiliki hak-hak seperti yang dijelaskan dalam Keputusan Ketua Bapepamadalah sebagai berikut :16 a. Memperoleh bukti kepemilikan

b. Memdapatkan laporan keuangan secara periodik

c. Mendapatkan informasi mengenai NAB reksadana harian

d. Diperbolehkan menjual kembali atas sebagian atau seluruh unit

penyertaan.

e. Memperoleh pembagian keuntungan atas porsi kepemilikan

(jika ada)

f. Memperoleh laporan sebagaimana dimaksud dalam peraturan

No. X.D.1 tentang laporan reksadana, dan

g. Memperoleh bagian jika perusahaan dilikuidasi.

15Delorenzo, Syaikh Yusuf Talal. 2005. A Shariah Compliant Alternative to Selling Short with

Borrowed Securities. AAOIFI Standard 21 – Financial Paper (Shares and Bonds), Art. 14, page 377

16Keputusan Ketua Bapepam-LK No: Kep- /BL/2010

Page 23: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

16

F. Beta Saham

Beta saham sering dikenal sebagai risiko pasar, yakni risiko di luar dari pengelola (manajemen) perusahaan. Elton mendefinisikan beta sebagai berikut:17

“Beta is risk measure that arises from the relationship between the return on a stock and the return on the market.”

Saham dengan beta lebih dari satu merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar, dan sebaliknya. Saham dengan beta besar dari satu disebut sebagai saham agresif, sedangkan yang mempunyai beta kurang dari satu disebut saham yang defensif. Dengan demikian untuk saham-saham yang agresif, jika terjadi perubahan (baik naik ataupun turun) tingkat pengembalian portofolio saham sebesar 10% maka tingkat pengembalian saham-saham tersebut berubah dengan arah yang sama sebesar 10%. Keadaan sebaliknya berlaku untuk saham-saham yang defensif.18

1. Perhitungan Beta

Rumus yang digunakan untuk mencari beta dengan menggunakan Single Index Model dalam bentuk market, adalah sebagai berikut :19

17 Elton, J.E., Gruber, J.M., Brown and Goetzmann. 2007. Modern Portofolio,

Theory and Investment Analysis. 7th ed., New York Willey & son‟s inc. 18Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

keempat. AMP YKPN.Yogyakarta.

19Elton, J.E., Gruber, J.M., Brown and Goetzmann. 2007. Modern Portofolio, Theory and Investment Analysis. 7th ed., New York Willey & son‟s inc.

Page 24: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

17

m

imi 2

Keterangan :

i adalah koefisien beta untuk sekuritas i, im adalah

kovarian dari returnn saham untuk saham i, m2 adalah varian dari

returnn indeks pasar. Sedangkan untuk menghitung beta portofolio dengan

menggunakan rumus : Dimana :

M

RRRR mtmt

n

t

itit

im

)]()[(1

M

RR mtmt

n

tm

2

12

)(

Keterangan :

)( itit RR adalah hasil pengembalian dari saham i dikurangi

hasil pengembalian yang diharapkan dari saham i, )( mtmt RR

adalah hasil pengembalian pasar dikurangi dengan hasil pengembalian pasar yang diharapkan dan M adalah jumlah hasil penelitian.

Sedangkan untuk menghitung beta portofolio dengan menggunakan rumus :20

n

i

p iXi1

20Elton, J.E., Gruber, J.M., Brown and Goetzmann. 2007. Modern Portofolio,

Theory and Investment Analysis. 7th ed., New York Willey & son‟s inc.

Page 25: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

18

Dimana

p = expected beta portofolio

Xi = proportion of total portofolio invested in security i

i = expected beta to security i

N = total number of security in portofolio

2. Jenis-jenis Beta

Hanya dengan data-data historis investor dapat menghitung beta yang akan datang. Adapun data-data historis yang dapat dipergunakan adalah data berupa data pasar, yaitu data return sekuritas dan return pasar, data akuntansi yaitu laba perusahaan dan laba indeks pasar dan data fundamental yaitu dengan menggunakan variabel-variabel fundamental.

Berdasarkan penggolongan data historis tersebut, beta dapat menjadi tiga, yaitu :21 1) Beta Pasar

Beta pasar adalah suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta pasar dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa return dari sebuah sekuritas dan return pasar selama jangka waktu tertentu.

2) Beta Akuntansi

Beta akuntansi adalah suatu pengukur volatilitas return dari laba suatu perusahaan terhadap laba indeks pasar

21Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta

Page 26: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

19

3) Beta fundamental

Beta fundamental adalah suatu pengukur return dari nilai-nilai fundamental suatu perusahaan terhadap nilai pasar

G. Risk Free dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Investasi bebas risiko merupakan investasi dengan tingkat bunga pengembalian aman atau nol risiko, dimana jumlah dan waktunya bersifat pasti. Serupa dengan definisi tersebut, Reilly mendefinisikan investasi bebas risiko, adalah:

was defined as one for which the investor is certain of the amount and the timing of the expected return.22

Pendapatan bebas risiko diperlukan dalam mengukur kinerja reksadana untuk menghitung kelebihan pendapatan (excess return) reksadana. Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (risk free rate) yaitu dengan cara mencari rata-rata tertimbang dari aset tidak berisiko selama periode tertentu.

Di Indonesia banyak dikenal dengan investasi yang memiliki risk free rate yaitu deposito Bank Pemerintah, obligasi Pemerintah atau BUMN dan surat berharga Bank Indonesia. Indikator risk free dalam penelitian ini menggunakan nisbah Sertifikat Bank Indonesia Syariah.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan salah satu surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah.23

22 Reilly. 2006. Investment Analysis Portfolio Management ; 8th edition.South-

Western. 23 Peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI/2008

Page 27: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

20

H. Return Portofolio Reksadana

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (riil) yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang, masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:24

1) Return realisasi

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang. Return realisasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut.25

0

01 )(

NAB

NABNABRp

Dimana :

pR = Return portofolio reksadana

NAB1 = Nilai aset bersih pada akhir periode NAB0 = Nilai aset bersih pada awal periode Nilai aset bersih (NAB) atau Net Assets Value (NAV) merupakan tolok ukur dalam memantau hasil portofolio suatu reksadana. Nilai aset bersih per-unit dihitung setiap hari oleh bank kustodian berdasarkan data yang diberikan manajer invetasi.

24Jogiyanto. 2003:109. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.

Yogyakarta 25Jogiyanto. 2003:110. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.

Yogyakarta

Page 28: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

21

Total pengembalian (return) sekuritas mengukur manfaat yang dihasilkan, yang meliputi apresiasi harga (selisih antara harga jual dengan harga beli) dan pendapatan yang diterima. Return reksadana berasal dari tiga sumber,yaitu perubahan dalam nilai aset bersih, distribusi capital gains dan ditribusi pendapatan. 26

2) Return ekspektasi

Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi sedangkan return ekspektasi bersifat belum terjadi. Return ekspektasi ini dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut ini: 27

n

RiRE i

)()(

Dimana : E(Ri) = rata – rata pengembalian investasi yang diharapkan (Ri) = tingkat pengembalian investasi n = jumlah periode selama transaksi

1. Excess Return Portofolio (Rp-Rf)

Beberapa definisi Excess Return Portofolio berikut ini: Excess Return is the return on an asset or a portofolio in excess of the

risk free return.28

26Warsono. Analisis Pengukuran Kinerja Reksadana. EKOBIS vol.5 no.1. Januari

2004. Hal. 131-142 27Halim, Abdul. 2003. Investasi. Salemba Empat. Jakarta. 28 Scott. L. David. 2003. Wall Street Words: An A to Z Guide to Investment Terms for

Today's Investor. Houghton Mifflin Company.

Page 29: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

22

Excess return is a return that is larger than some benchmark, especially

the risk free return.29

Pratomo dan Nugraha menyebutnya sebagai risk premium yaitu perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh reksadana dengan rata-rata kinerja investasi yang bebas risiko (risk free asset). 30

2. Return Market (Rm)

Market Return (Rm), Kaslani mendefinisikan sebagai rate of return pasar secara agregat31. Dimana Return market diukur dengan kenaikan (penurunan) indeks harga saham pada bursa yang bersangkutan.32 Adapun definisi dari market excess return, adalah:

Market excess return is the difference between the return on the market portfolio and the riskless rate.33

29 Farlex. 2009. Financial Dictionary. Inc. All Rights Reversed.

30Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha, Ubaidillah. 2002. Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

31Kaslani, Rahmad. 2004. Pengukuran Kemampuan Market Timing Dan Tigkat Keberhasilan Pemilihan Sekuritas Pada Portfolio Reksa Dana Saham Periode 1999-2003. Tesis. Ilmu Manajemen. FEUI

32Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta 32Harvey, R. Campbell and Morgenson, Gretchen. 2004. Dictionary of Money

and Investing : The Essential A-Z Guide for The Language of The New Market. Duke University. USA

Page 30: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

23

Market excess return is the difference between the return on the market portfolio, a hypothetical portfolio of all securities, and the riskless rate of return.34

Pengertian di atas, dapat diringkas, excess return market adalah selisih dari return market dengan return investasi bebas risiko. Adapun indikator return pasar dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII merupakan indeks yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam.

I. Kinerja Reksadana

a) Pengukuran kinerja Reksadana

Pengertian kinerja adalah “sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja35. Hansen dan Mowen mengartikan kinerja yaitu:

Performance is the function of the ability of an organization to gain and manage the resources in several different ways to develop competitive advantage.36 Menurut Husnan, pengukuran kinerja reksadana dapat

dilakukan dengan dua cara, antara lain melakukan perbandingan langsung dan menggunakan ukuran kinerja tertentu. Pengukuran dengan perbandingan langsung yaitu kinerja reksadana

34Farlex. 2009. Financial Dictionary. Inc. All Rights Reversed. 35 Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:503) 36 Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting. 7th

ed. South-Western College Publishing.

Page 31: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

24

dibandingkan dengan kinerja portofolio pembanding (benchmark) yang memiliki risiko kurang lebih sama dengan reksadana tersebut. Sedangkan pengukuran dengan menggunakan ukuran kinerja tertentu yaitu dengan cara mengukur kinerja tersebut dengan mempertimbangkan risiko, baik risiko total maupun risiko sistematis. Berdasarkan hal tersebut maka dalam mengukur kinerja reksadana diperlukan alat ukur kinerja.37

Teknik-teknik analisa yang umum dipakai diantaranya kinerja parameter tunggal (single parameter performance) yang merupakan alat pengukuran analisis yang menggunakan tiga metode pengukuran antara lain Sharpe measure, Treynor measure, dan Jensen measure. Parameter-parameter tersebut dikaitkan dengan risiko,baik risiko total maupun risiko sistematis. Parameter-parameter tersebut adalah: 1) Indeks Sharpe

Metode yang dikenalkan oleh William Sharpe (1966) yaitu sebuah risk adjusted measure of portfolio performance yang dikenal dengan reward variability measure (RVAR) yang didasarkan pada teori pasar modal. Formula yang digunakan dalam pengukuran kinerja ini antara lain :38 Indeks Sharpe dirumuskan dengan :

)( Fit RRRVAR

RVAR = Reward to variability ratio

itR = Rata-rata return portofolio i pada periode t

37 Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

keempat. AMP YKPN.Yogyakarta 38Setyaningsih. 2002. Perbandingan Kinerja Reksa Dana di Indonesia periode

1997-1999. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. 2(1). 53-71.

Page 32: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

25

fR = Rata-rata return investasi bebas risiko

= Standar deviasi portofolio p Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan “risiko

total” yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar” (systematic/market risk) dan unsystematic risk. Metode ini mengukur kinerja dengan membandingkan antar portofolio (reksadana). Nilai RVAR yang lebih tinggi menunjukkan bahwa kinerja lebih baik.39

2) Indeks Treynor

Pengukuran dengan indeks Treynor juga didasarkan atas risk premium, seperti halnya yang dilakukan Sharpe, namun dalam Indeks Treynor digunakan pembagi beta (β( yang merupakan fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Ukuran portofolio secara implisit mencerminkan bahawa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah terdiversifikasi dengan baik. Formula pengukuran kinerja Indeks Treynor adalah : 40

p

Fp RRRVOL

RVOL = Reward to volality ratio

pR = Rata-rata return portofolio p

FR = Rata-rata return investasi bebas risiko

p = Risiko sistematis dari portofolio p

39Rika Desiyanti. Persistensi dan Kosnistensi Kinerja Reksadana di Indonesia.

Jurnal kajian Manajemen Bisnis Universitas Bung Hatta. Vol.3 no.1 Maret 2014:11 40 Halim, Abdul. 2003. Investasi. Salemba Empat. Jakarta.

Page 33: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

26

Pengukuran kinerja dengan model Sharpe dan Treynor

bersifat komplementer, karena memberikan informasi yang berbeda. Portofolio reksadana yang tidak terdeversifikasi akan mendapat peringkat yang tinggi untuk Treynor namun peringkatnya lebih rendah untuk pengukuran Sharpe. Portofolio Reksadana yang terdiversifikasi dengan baik akan mempunyai ranking yang sama untuk kedua jenis pengukuran.41

3) Indeks Jensen

Indeks Jensen menggunakan dua faktor beta dalam mengukur kinerja investasi suatu portofolio yang didasarkan atas pengembangan capital asset pricing model (CAPM). Jensen mengemukakan hasil penelitiannya terhadap 115 Reksadana dalam kurun waktu 1945-1964. Pengukuran dengan metode Jensen menilai kinerja manajer investasi berdasarkan atas seberapa besar manajer investasi tersebut memberikan kinerja di atas kinerja pasar sesuai risiko yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai alpha positif, semakin baik kinerjanya.

)R - (R )R - R( ftmtpftpt p

p = ukuran kinerja Reksadana Jensen

p = risiko sistematis portofolio

ptR = return Reksadana pada periode t

ftR = return investasi bebas risiko pada periode t

mtR = return pasar pada periode t

fRpR = premi risiko portofolio

41Halim, Abdul. 2003. Investasi. Salemba Empat. Jakarta.

Page 34: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

27

fRmR = premi risiko pasar

Atau persamaan di atas dapat disusun kembali menjadi : )R - (R - )R - R( fmfp

Hasil pengukuran Jensen dalam membentuk α positif untuk reksadana, diidentifikasikan bahwa reksadana memiliki return rata-rata yang lebih besar dari return pembanding. α‟yang positif menunjukkan bahwa manajer investasi memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan pemilihan asset yang menyusun portofolio reksadana dan ketepatan waktu dalam menjual maupun membeli asset, sehingga kinerja reksadana dinilai baik. 42

J. Pengukuran kemampuan manajer investasi

a) Stock Selection dan Market timing

Stock selection ability adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih saham yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksadana sehingga memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dari tingkat pengembalian pasar. Tingkat keberhasilan dari manajer investasi dalam memilih saham yang tepat (menguntungkan) dapat terlihat dari nilai konstanta. Jika konstanta reksadana syariah memiliki nilai positif berarti pembentukan portofolio yang dilakukan oleh manajer investasi optimal atau dengan kata lain pembobotan yang telah dilakukan oleh manajer investasi cukup proporsional. 43

42 Halim, Abdul. 2003. Investasi. Salemba Empat. Jakarta. 43Kaslani, Rahmad. 2004. Pengukuran Kemampuan Market Timing Dan Tigkat

Keberhasilan Pemilihan Sekuritas Pada Portfolio Reksa Dana Saham Periode 1999-2003. Tesis. Ilmu Manajemen. FEUI

Page 35: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

28

Sedangkan market timing ability merupakan kemampuan manajer investasi dalam memilih waktu untuk melakukan pembelian atau penjualan saham dari portofolio reksadana. Maksudnya adalah, dia keluar dari pasar (menjual saham portofolionya) sebelum indeks pasarnya merosot dan masuk pasar (membeli saham) sesaat sebelum indeks pasar meroket.44

Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk meramalkan pasar, baik dalam situasi naik maupun turun atau ketika return pasar lebih besar dari tingkat suku bunga bebas risiko (Rm>Rf) atau ketika return pasar lebih kecil dari tingkat suku bunga bebas risiko (Rm<Rf). Beberapa pihak menyebutkan bahwa market timing ability adalah kemampuan manajer investasi dalam mengelola portofolionya yaitu dengan membeli saham dengan beta di atas 1 (β>1) pada saat pasar akan naik serta menjual dan menggantinya dengan membeli saham yang memiliki beta di bawah 1 (β<1) ketika pasar akan turun.45

Untuk memisahkan kedua jenis kemampuan manajer investasi di atas, Treynor-Mazuy (1966) dan Henriksson-Merton (1981) melakukan modifikasi atas model alpha Jensen menjadi seperti berikut ini:

2211 xxY 1

adalah risiko sistematis ; 2 adalah kemampuan antisipasi waktu.

44 Frensidy, Budi. Kiat Menilai Reksa Dana. Bisnis Indonesia. Artikel Dosen UI

Jakarta. 22 November 2007. 45 Manurung, Adler Haymans. 2003. Berinvestasi, Pendirian dan Pembubaran

Reksa Dana Pegangan Untuk Investor dan Manajer Investasi, Jakara : PT. Adler Manurung Press;

Page 36: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

29

Kesuksesan dari market timing sebuah portofolio memiliki hubungan dengan beta yang memiliki nilai tinggi pada saat pasar naik dan memiliki hubungan dengan beta yang memiliki nilai rendah pada saat pasar mengalami penurunan. Dengan kata lain ketika pasar sedang naik (Rm>Rf) maka manajer investasi akan merubah komponen portofolionya dengan beta yang memiliki nilai yang tinggi (β >1) tetapi ketika pasar sedang mengalami penurunan (Rm<Rf) maka manajer investasi akan merubah komponen portofolio dalam reksadana dengan beta yang memiliki nilai yang rendah (β<1). Sharpe et.al., (1998) : a. Model Treynor-Mazuy. Menurut Treynor dan Mazuy (1966)

bahwa ketika nilai (α) alpha positif berarti menunjukkan

adanya kemampuan selectivity dan ketika nilai (β2) atau

market timing positif berarti menunjukkan adanya

kemampuan market timing. Maka hal ini mengindikasikan

bahwa manajer investasi menghasilkan excess return

portofolio reksadana yang lebih besar dibandingkan dengan

excess return market. Menurut Admati, Bhattacharya,

Pfleiderer dan Ross bahwa Treynor dan Mazuy (1966)

menghasilkan sebuah model single factor yang berasal dari

CAPM, yang mana sebuah quadratic term ditambahkan

untuk menggambarkan market timing. Mereka

menggunakan teknik regresi quadratic untuk

Page 37: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

30

mengidentifikasikan perubahan non-linear dalam risiko

sistematis. Koefisien tersebut dinamakan koefisien Treynor-

Mazuy. Jika mempunyai nilai positif, maka portfolio

tersebut mempunyai market timing yang bagus karena return

dari portfolio semakin tinggi seiring dengan tingginya risk

premium. Nilai positif pada regresi dalam independent term,

dinyatakan sebagai sebuah tanda dari pemilihan stock yang

superior. Model Treynor-Mazuy (1966) ditunjukkan dalam

persamaan berikut:46

p- )R - (R )R - (R R R 2

fm2fm1fp

Dimana :

mR = Return dari pasar saham.

fR = Return untuk asset bebas resiko. α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection dari

manajer investasi; β1 = Koefisien regresi excess market return atau slope pada

waktu pasar turun (bearish); β2 = Koefisien regresi yang merupakan indikasi

kemampuan market timing dari manajer investasi; ε = Merupakan random error.

46Admati, A. R., S. Bhattacharya, P. Pfleiderer and S. A. Ross. 1986. On Timing

and Selectivity. Journal of Finance. 41 (3). pp. 715-730.

Page 38: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

31

b. Model Henriksson-Merton (1981). Secara umum model

mereka disebut dengan model dual-beta. Melalui model

regresi yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton

bisa diukur kemampuan market timing dan tingkat

keberhasilan stock selection ability dari portofolio yang

dikelola secara aktif, yang masing-masing memberikan

kontribusi secara terpisah pada kinerja portofolio secara

keseluruhan yang dilakukan oleh para manajer investasi

sebagai pengelola reksadana. Untuk mengukur kemampuan

microforecasting (stock selection) manajer investasi, hal ini

dapat dilihat melalui besaran α. Jika manajer investasi

memiliki (α > 0) berarti yang bersangkutan memiliki

kemampuan stock selection yang baik, dan sebaliknya jika

(α<0) artinya kemampuan stock selection-nya tidak baik.

Model persamaan yang dipergunakan dalam penelitiannya

adalah sebagai berikut47 :

p- )DR -(R )R -(R R R fm2fm1fp

Dimana :

mR = Return dari pasar saham.

47 Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi keempat. AMP YKPN.Yogyakarta.

Page 39: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

32

fR = Return untuk asset bebas resiko. α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection

dari manajer investasi; β1 = Koefisien regresi excess market return atau slope

pada waktu pasar turun (bearish); β2 = Koefisien regresi yang merupakan indikasi

kemampuan market timing dari manajer investasi; D = Adalah dummy untuk melakukan peramalan

market timing D = 1, Jika )R - (R fm > 0 Up market

(bullish) dan D = 0, Jika )R - (R fm < 0 Down market (bearish);

ε = Merupakan random error

Philippe dan Georges mengatakan bahwa kedua pengukuran kinerja, baik Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton, didasarkan pada Jensen‟s alpha dan bermaksud untuk menentukan apakah nilai tersebut berdasarkan pada strategi market timing yang baik.48

Kok dan Wong memberikan hasil bahwa secara keseluruhan bukti dari market timing yang baik itu jarang. Baik menggunakan quadratic dan dual-beta specification sama-sama memberi kesan bahwa market timing ability terbaik ada pada masa sebelum krisis dan terburuk pada masa krisis. Namun ada mis-spesifikasi diantara keduanya yang meningkat dari waktu ke waktu, dimana model

48Philippe Cogneau dan Georges Hubner . January 11, 2009. The 101 Ways to

Measure Portfolio Performance. HEC Management School - University of Liège; Maastricht University - Department of Finance; Gambit Financial Solutions

Page 40: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

33

quadratic punya mis-spesification yang timbul lebih rendah dibandingkan dengan model dual-beta. Penelitian pada jurnal tersebut menjelaskan bahwa ditemukan bukti market timing and selectivity pada 11 unit trusts dengan model quadratic dan 6 unit trust dengan model dual-beta.49

Hayat mengukur kemampuan market timing dari manajer investasi reksadana syariah dengan menggunakan model Treynor and Mazuy (1966). 50 Hasilnya menunjukkan bahwa manajer investasi reksadana syariah memiliki kemampuan market timing yang artinya bahwa manajer investasi melakukan jual (beli) saham secara tepat waktu sehingga return yang dihasilkan meningkat. Disamping itu, dia juga menguji kemampuan stock selection (pemilihan saham) terhadap manajer investasi reksadana syariah ditingkat global, hasilnya memperlihatkan nilai alfa positif yang artinya bahwa secara global manajer investasi reksadana syariah memiliki kemampuan stock selection.

b) Hot Hands Effect

Menurut Wardhani selain kemampuan dalam memilih saham yang tepat (stock selection) dan pada saat yang tepat (market timing),

49 Kok K.L., Goh K.L. and Wong Y.C., 2004, Selectivity and Market Timing of

Malaysian Unit Trusts, Malaysian Journal of Economic Studies, vol. 41 (1 and 2), pp. 71-86. 50Hayat, R. (2006). An Empirical Assessment of Islamic Equity Fund Returns.

Master Thesis. Amsterdam: Free University

Page 41: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

34

kemampuan seorang manajer investasi juga dilihat dari kemampuannya mempertahankan kinerja yang baik.51

Hot Hands Effect dikembangkan oleh Hendricks, Patel dan Zeckhauser (1993) dalam jurnalnya dikatakan bahwa Hot Hands Effect is short-run performance persistence yang berarti bahwa kemampuan manajer investasi dalam mempertahankan kesinambungan kinerja baik jangka pendek. Strategi ini dengan menggunakan strategi momentum dalam memilih saham untuk dimasukkan dalam portofolionya. Modelnya adalah sebagai berikut :

it- )R -(R )R -(R R R ftmt21-ft1-mt10ftit

Dalam model ini ada atau tidaknya Hot Hands Effect dari manajer investasi ditunjukkan oleh koefisien regresi β1 dalam persamaan tersebut. Apabila nilai koefisien regresi β1 signifikan positif berarti manajer investasi reksadana memiliki kemampuan dalam meningkatkan dan mempertahankan kinerjanya.

K. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Para peneliti tersebut adalah sebagai berikut :

1. AA. Sagung Pradnya Paramitha dan NI Ketut Purnawati (2017).

Penelitian ini bertujuan ntuk mengukur kinerja reksadana saham

51Wardhani, Ratna. 2004. Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia: Komposisi dari

Kemampuan dan Gaya Manajer Investasi serta Karakteristik Institusi. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 1. No.1. Jakarta.

Page 42: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

35

(Y) dengan variabel kinerja manajer investasi (X1) dan kebijakan

alokasi aset (X2). Menggunakan data nilai aktiva bersih reksadana

saham yang aktif selama periode 2013 – 2015, sehingga diperoleh

40 perusahaan reksadana saham sebagai populasi dan sekaligus

sebagai sampel penelitian. Setelah dilakukan pengujian regresi

berganda ddapat disimpulkan hasil penellitian yaitu Kinerja

manajer iinvestasi (X1) secara parsial bepengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja reksadana saham (Y). Dengana

demikian , walaupun manajer investasi memiliki kinerja yang

baik dalam mengelola portofolio namun justru berdampak pada

peenurunan return portofolio reksadana. Argumentasinya yaitu

kondisi perekonomiann secara umum sedang mengalami

fluktuasi dan tidak stabil. Sementara variabel alokasi aset (X2)

berpengaruh positif terhadap kinerja saham (Y). Dengan

demikian, semakin baik manajerr investasi melakukan kebijakan

aset aka semakin baik pula kinerja reksadana saham.52

2. Parag, Rijwani (2014), Penelitian ini bertujuan untuk mengukur

kemampuan Stock Selection dan market timing dari manajer

52 AA. Sagung Putra dan Ni Ketut. Pengaruh Kinerja Manajer Investasi dan Kebijakan Alokasi Aset Terhadap Kinerja Reksadana Saham di Indonesia. E-jurnal manajemen Unud, vol.6 no.8.2017:4019-4047

Page 43: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

36

inveatasi di India. Dengan mengembangkan model Henriksson-

Merton (1981) dan diujikan pada 185 perusahaan reksadana

saham di India selanjutnya diperoleh hasil bahwa manajer

investasi tidak memiliki kemampuan stock selection dan market

timing dalam mengelola portofolio reksadananya. 53

3. Amalia, Deasy & Paromuan Sihombing (2013). Melakukan

penelitian dengan judul Analisis kemapuan Stock Selection dan

Market timing pada Rekadana Saham di Indonesia. Dengan

mengembangkan model Hneriksson-Merton (1981) diujikan

kepada kepada perusahaan reksadana yang aktif selama periode

Januari 2008 sampai Desember 2013. Berdasarkan kriteria

tersebut diperoleh populasi dan sampel penelitian sebanayak

117 perusahaan reksadana saham. Penelitian ini

mengklasifikasikan perusahaan reksadana atas 3 kelompok

berdasarkan total aset yang dimiliki, yaitu kelas aset I (> Rp 1

triliun) ; kleas aset II (Rp 100 miliar – Rp 1 triliun) dan kelas

aset III (Rp 25 miliar – Rp 100 miliar). Setelah dilakukan

pengujian model Henriksson-Merton dengan penyajian data

53 Parag, Rijwani.2014. Stock Selection, Market Timing and Mutual Fund

Perfornance. Indian Journal of Accounting. Vol.XLVI(2), pp 47-8

Page 44: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

37

panel, diperoleh hasil yaitu nilai alpha untuk periode

keseluruhan memperoleh nilai negatif signifikan, maknanya

bahwa kemampuan stock selection justru memberikan konstribusi

terhadap penurunan kinerja portofolio reksadana. Adapun

dengan koefisien varaibel dummy memberikan nilai positif

signifikan, sehingga dapat diartikan bahwa manajer investasi

pada reksadana saham memiliki kemampuan market timing.

Dengan asumsi tidak terdapat variabel lain yang

mempengaruhinya.54

4. Cicilia Heny Mungkas Putri dan A. Mulyo Haryanto (2014).

Penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Market Timing Ability,

Stock Selection Skill, Expense Ratio Dan Tingkat Risiko Terhadap

Kinerja Reksa Dana Saham. Diujikan pada 12 reksadana saham

dan membuktikan bahwa manjer investasi pada reksadana yang

54 Amalia, Deasy & Paromuan Sihombing. Melakukan penelitian dengan judul

Analisis kemapuan Stock Selection dan Market timing pada Rekadana Saham di Indonesia Periode Januari 2008-Juli 2013. Jurnal Universitas Trisakti.

Page 45: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

38

diuji memiliki kemampuan stock selection dan market timing positif

signifikan.55

55

Cicilia Heny Mungkas Putri dan A. Mulyo Haryanto (2014). Penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Market Timing Ability, Stock Selection Skill, Expense Ratio Dan Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Page 46: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

39

L. Kerangka Pemikiran

Perkembangan instrumen investasi saat ini semakin marak, hal ini mendorong pemodal kecil ingin turut pula berpartisipasi dalam menanamkan dananya pada pasar modal. Dengan dana dan kemampuan yang terbatas menjadikan reksadana sebagai alternatif investasi. Kelebihan dari berinvestasi melalui reksadana, diantaranya adalah modal yang minim dan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Namun sebagai muslim, kita dibatasi dengan prinsip syariah yang mengatur boleh atau tidaknya investasi dijalankan. Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No 20/2001 tentang Pasar modal yang bersumber pada Alqur‟an dan Hadist, melegitimasi reksadana syariah sebagai sarana investasi yang dibolehkan. Sehingga manajer investasi yang mengelola portofolio pada reksadana syariah pun dibatasi oleh aturan Islam.

Kepiawaian seorang manajer investasi diantaranya ditandai dengan seberapa mampu mereka memilih-milih saham untuk dijadikan portofolio dan kemampuan dalam memprediksi pasar. Singkatnya market timing ability adalah kemampuan manajer investasi dalam mengelola portofolionya yaitu dengan membeli saham dengan beta di atas 1 (β>1) pada saat pasar akan naik serta menjual dan menggantinya dengan membeli saham yang memiliki beta di bawah 1 (β<1) ketika pasar akan turun.56

Henriksson dan Merton berargumentasi bahwa bila dua kemampuan tersebut dimiliki oleh seorang manajer investasi, sehingga return yang didapat investor meningkat (abnormal return), maka

56Manurung, Adler Haymans. 2003. Berinvestasi, Pendirian dan Pembubaran Reksa

Dana Pegangan Untuk Investor dan Manajer Investasi, Jakara : PT. Adler Manurung Press;

Page 47: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

40

kondisi ini dapat mengalahkan hipotesis efisiensi pasar modal. Dengan demikian kinerja reksadana menjadi baik.

Selanjutnya penelitian ini akan menganalisis kinerja reksadana

saham berbasis syariah di Indonesia, dengan mengukur kemampuan

manajer investasi dalam memilih saham-saham yang tepat

(menguntungkan) atau memiliki kemampuan stock selection dan

kemampuan dalam membeli (menjual) saham pada saat yang tepat

atau memiliki kemampuan market timing. Untuk mendapatkan hasil

penelitian maka digunakan analisis regresi berganda, yang

sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk menghasilkan

persamaan regresi yang sesuai dalam memprediksi kinerja reksadana

syariah. Dengan demikian kerangka penelitian yang terbentuk

ditunjukkan pada gambar (2.1).

Page 48: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

41

Sumber : pengembangan latar belakang penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Faktor Eksternal

SBIS (Nurhandayani,2008)

JII (Lestari,2002)

Faktor Internal

Stock selection (Kaslani, 2004)

Market timing

(Frensidy, 2007)

Nil

ai

Ase

t

Ber

sih

Review Literatur Fatwa DSN-MUI No

20/2001

Al-qur’an

Hadits

Fiqh

b. Firdaus, dkk. ;

2005

c. Karim ; 2008

d. Binjai;2006

Studi empiris : a. Market timing is still important

because it can help traders to

efficiently allocate investment funds

with superior forecasting skills

(Henriksson & Merton, 1981:514).

b. Cicilia (2014)

c. Hayat (2006)

Kinerja reksadana saham

syariah

Variabel Independen :

Stock selection Excess return pasar

Market timing

Faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana syariah

Page 49: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

42

M. Paradigma Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan bagaimana kaitan antara stock selection dan market timing ability terhadap kinerja reksadana syariah sebagai berikut :

Sumber : penelitian yang akan dikembangkan

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

N. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1,1 Terdapat kemampuan stock selection pada manajer investasi

reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

H1,2 Terdapat kemampuan market timing pada manajer investasi reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

Kinerja Reksadana

Syariah

Market timing

Market Excess

Return

(α)

Page 50: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, mulai dari menghitung rata-rata hingga mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, yaitu melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat model regresi (Marlianto, 2004)

B. Operasional Variabel

Penelitian ini menopersionalkan model yang dikembamngkan oleh Henriksson dan Merton (1981), yakni untuk ebguji kemampuan manajer investasi dalam pemilihan saham yang tepat (stock selesction) dan kemampuan melakukan jual-beli saham pada waktu yang tepat (market timing), persamaannya sebaagai berikut:

Rit--Rft = α0 + β1(Rmt-Rft) + β2(Rmt-Rft)D + εit Keterangan: Rm = Return pasar saham Rf = Return aset bebas risiko „α = Konstanta yang merupakan indikasi keberhasilan stock

selection dari manajer investasi

„β1 = Koefisien regreesi excess market return

Page 51: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

44

„β2 = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari manajer investasi

D = Adalah variabel dummy untuk melakukan peramlan market timing dengan ketentuan: D = 1, Jika (Rm-Rf) > 0 Up Market (bullish) dan D = 0, Jika Jika (Rm-Rf) < 0 Down Market (bearish)

„ε = Random error

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1) Excess Return portofolio ; sebagai variabel terikat

Excess Return portofolio merupakan ukuran kinerja reksadana

syariah, yang dinyatakan sebagai selisih antara return reksadana

dengan return aset bebas risiko (Rit - Rft).

a. Return reksadana )Rit) dihitung dengan perubahan nilai aset bersih (NAB) pada periode tertentu. Adapun perubahan perhitungan NAB dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1

1

/

//

t

tt

tiunitNAB

unitNABunitNABR

b. Return aset bebas risiko )Rft ) Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga bebas risiko mengacu pada SBIS bulanan. Adapun perhitungan

Page 52: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

45

perubahan tingkat bagi hasil SBIS dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1

1

t

tt

tfSBIS

SBISSBISR

2) Stock selection (α) Tingkat keberhasilan dari manajer investasi dalam memilih saham yang tepat (menguntungkan) dapat terlihat dari nilai konstanta. (α > 0)

3) Excess return pasar; sebagai variabel bebas

Excess return pasar merupakan ukuran kinerja pasar, yang

dinyatakan sebagai selisih dari return pasar dengan return aset bebas risiko (Rmt–Rft).

- Return pasar (Rmt) dalam penelitian ini menggunakan

indikator JII. Adapun perhitungan dari return pasar adalah sebagai berikut :

11 /)( tttmt JIIJIIJIIR

4) Market timing (β2)

Kemampuan market timing terlihat pada nilai koefisien dari excess

return dikalikan variabel Dummy bernilai lebih dari nol (β2 > 0)

Selengkapnya mengenai variabel-variabel di atas yang

digunakan pada metode pengukuran kinerja reksadana syariah dapat

dilihat pada tabel (3.1) berikut :

Page 53: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

46

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Dimensi

Indikator

Skala

Excess return Reksadana

syariah 1

1

/

//

t

tt

tiunitNAB

unitNABunitNABR Rasio

Y ; Kinerja

reksadana

Syariah (Rit-Rft)

1

1

t

tt

tfSBIS

SBISSBISR

Rasio

stock selection

„α = intersep

α „>0 -

Excess return

Pasar 1

1)(

t

ttmt

JII

JIIJIIR Rasio

X1 ; Kinerja pasar

(Rmt-Rft)

1

1

t

tt

tfSBIS

SBISSBISR

Rasio

β2 > 0

Rasio

X2 ; market

timing

(Rmt-Rft) D D = 1, Jika (Rm-Rf) > 0 Up Market Ordinal

Page 54: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

47

(bullish) D= 0, Jika Jika (Rm-Rf) < 0 Down

Market (bearish)

C. Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, antara lain : 1. Data reksadana syariah sudah beroperasi sebelum bulan Januari

2017 dan masih melakukan kegiatan hingga Desember 2017. 2. Tidak mengikutsertakan reksadana syariah yang baru berdiri

dan yang dibubarkan dalam rentang waktu penelitian . 3. Hanya mengikutsertakan reksadana syariah jenis saham.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel 31 (empat) reksadana, yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Reksadana Saham Syariah

No Reksadana Manajer Investasi Tanggal Efektif

1 TRIM Syariah Saham

PT. Trimegah Asset Management

20 Desember 2016

2 Batavia Dana Saham Syariah

PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen

16 Juli 2006

Page 55: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

48

3 PNM Ekuitas Syariah

PT. PNM Investment Management

26 Juli 2007

4 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah

PT. CIMB-Principal Asset Management

06 Agustus 2007

5 Mandiri investa Atraktif Syariah

PT. Mandiri Manajemen Investasi

19 Desember 2007

6 Cipta Syariah Equity

PT. Ciptadana Asset Management

16 April 2008

7 Manulife Syariah Sektoral Amanah

PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia

16 Januari 2009

8 Panin Dana Syariah Saham

PT. Panin Asset Management 20 Juni 2012

9 MNC Dana Syariah Ekuitas

PT. MNC Asset Management 13 Desember 2012

10 SAM Sharia Equity Fund

PT. Samuel Aset Manajemen 18 Januari 2013

11 Lautandhana Saham Syariah

PT. Lautandhana Investment Management

27 Desember 2012

12 Mandiri Investa Ekuitas Syariah

PT. Mandiri Manajemen Investasi

05 Juni 2013

13 OSO Syariah Equity Fund

PT. OSO Manajemen Investasi

29 Agustus 2013

14 Avrist Equity Amar Syariah

PT. Avrist asset Management 30 September 2013

No Reksadana Manajer Investasi Tanggal Efektif

15 Sucorinvest PT. Sucorinvest Asset 22 Oktober 2013

Page 56: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

49

Sharia Equity Fund

Management

16 Danareksa Syariah Saham

PT. Danareksa Investment Management

23 Juni 2014

17 HPAM Syariah Ekuitas

PT. Henan Putihral Asset Management

25 Juni 2014

18 Simas Syariah Unggulan

PT. Sinarmas Asset Management

22 Juli 2014

19 Pratama Syariah PT. Pratama Capital Assets Management

24 Oktober 2014

20 Bahana Icon Syariah

PT. Bahana TCW Investment Management

10 Nopember 2014

21 Pacific Saham Syariah II

PT. Pacific Capital Investment

14 September 2016

22 Maybank Syariah Equity Fund

PT. Maybank GMT Asset Management

11 Agustus 2015

23 BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah

PT. BNI Asset Management 20 Agustus 2015

24 Reliance Saham Syariah

PT. Relaince Asset Management

25 Februari 2016

25 KAM Kapital Syariah

PT. Kharisma Asset Management

17 Juni 2016

26 Treasure Saham Berkah Syariah

PT. Treasure Fund Investama 15 Agustus 2016

27 Corfina Equity Syariah

PT. Corfina Capital 23 Agustus 2016

Page 57: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

50

28 MNC Dana Syariah Ekuitas II

PT. MNC Asset Management 02 September 2016

29 Maybank Dana Ekuitas Syariah

PT. Maybank GMT Asset Management

07 September 2016

30 Trimegah Syariah Saham Prima

PT. Trimegah Asset Management

12 Oktober 2016

31 Prospera Syariah Saham

PT. Prospera Asset Management

18 Oktober 2016

Sumber:Bapepam-LK ; 2017

D. Sumber dan Penentuan Data

Semua data yang diperlukan adalah data yang bersifat kuantitatif, dinyatakan dalam angka-angka serta menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya.

Data-data yang digunakan berupa data sekunder runtun waktu

(time series), yaitu merupakan hasil pengamatan dalam periode tertentu, dalam hal ini pengamatan yang dilakukan menggunakan data bulanan.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Nilai Aset Bersih (NAB), setiap bulan dari saham dalam

portofolio reksadana, diperoleh dari Pusat Informasi Bapepam-LK Lt.5 dan http://www.bapepamlk.depkeu.go.id

2. Data harga Jakarta Islamic Index (JII) bersumber dari www.idx.co.id

3. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) diperoleh dari www.bi.go.id

Page 58: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

51

E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dan

informasi melalui :

1. Studi Kepustakaan Pengumpulan data dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang sifatnya teoritis dan digunakan sebagai pembanding dalam pembahasan.

2. Studi Dokumentasi Studi dokumen dalam penelitian yaitu cara memperoleh data berdasarkan informasi yang diperoleh melalui lembaga-lembaga terkait, seperti Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) khususnya Biro Pengelolaan Investasi dan Riset (PIR), PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI), Bank Indonesia (BI), serta berbagai website di internet.

F. Rancangan Analisis a. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisia data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2006). Dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan

Page 59: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

52

rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data, yaitu

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), stándar deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness.

b. Uji Stasioner Data Analisis runtut waktu mendasarkan pada data runtut

waktu yang stasioner. Arti stationer adalah apabila suatu data runtut waktu memiliki rata-rata dan memiliki kecenderungan bergerak menuju rata-rata (Gujarati, 2007).

Pada tahap ini masing-masing data dianalisis apakah

mempunyai unit root dengan cara pengamatan terhadap

correlogram yang merupakan grafik fungsi autokorelasi dan

autokorelasi parsialnya. Jika hasil correlogram pada fungsi autokorelasinya memperlihatkan adanya penurunan yang lambat bila jumlah lag yang diikutsertakan semakin banyak dan fungsi autokorelasi parsialnya langsung menuju titik nol pada lag kedua maka dapat dikatakan bahwa data sudah

stasioner tidak mempunyai unit root dan pengolahan data berlanjut pada tahap selanjutnya.

Namun jika terdeteksi adanya unit root pada tahap sebelumnya (data belum berada dalam keadaan stasioner) maka agar tercapai kondisi stasioner, harus dilakukan

diferensiasi satu kali pada data time series tersebut (diubah

dalam bentuk time series return). Kemudian data time series hasil

Page 60: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

53

differensiasi satu kali diuji kembali dengan menggunakan

Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test, yang merupakan uji statistik untuk mengetahui apakah data sudah dalam keadaan stasioner. Pada pengujian dengan mengunakan e-views

digunakan Mac Kinnon critical value.

Hasil pengujian data NAB dalam penelitian ini pada first

difference dan lag 0 dengan mengabaikan trend dan intercept

menghasilkan null dan alternative hipotesis sebagai berikut:

H0 : Ada unit root/data belum stasioner (ditunjukkan dengan nilai ADF test yang lebih besar daripada 1%

critical value)

H1 : Tidak ada unit root/data sudah stasioner (ditunjukkan dengan nilai ADF test yang lebih kecil daripada 1%

critical value)

Apabila hasil uji ADF menunjukkan bahwa data belum dalam keadaan stasioner, maka data NAB/Unit serta IHSG

akan di-difference satu kali menjadi return, lalu kemudian dilihat

lagi apakah data hasil difference telah stasioner atau belum. c. Uji Distribusi Frekuensi Data

Untuk menggambarkan distribusi frekuensi data, data yang telah stasioner diubah menjadi gambar histogramnya. Nilai uji Jarque-Bera memperlihatkan apakah data telah berdistribusi normal. Rumus yang digunakan dalam uji statistik Jarque-Bera berikut: (Gujarati, 2007)

Page 61: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

54

Dimana S adalah skewness, K adalah kurtosis, dan k

menggambarkan banyaknya koefisien yang digunakan dalam persamaan.

Nilai dari kurtosis dan skewness pada distribusi normal adalah nol, namun jika pada histogram nilai kurtosis dan skewness menghasilkan nilai yang bervariasi, dimana nilai skewness yang positif mengindikasikan tingginya frekuensi nilai yang ada di sebelah kiri puncak distribusi normal, sedangkan nilai skewness yang negatif mengindikasikan tingginya frekuensi nilai yang ada di sebelah kanan dari puncak distribusi normal. Nilai kurtosis yang positif mengindikasikan distribusi data yang memuncak, sedangkan kurtosis yang bernilai negatif menunjukkan distribusi yang landai atau varians besar

Penelitian ini menggunakan nilai Jarque Bera (JB) untuk mendeteksi apakah data terdistribusi secara normal yaitu dengan membandingkan nilai Jarque Bera (JB) dengan tabel χ2 pada α = 5%. Dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : Residual berdistribusi normal (Nilai JB ≤ tabel χ2). H1 : Residual berdistribusi tidak normal (Nilai JB > tabel χ2)

4

)3(

6

22 K

SkN

Page 62: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

55

d. Analisis Regresi dengan Teknik OLS (Ordinary Least Squres)

Untuk mengukur kemampuan stock selection dan market

timing manajer investasi reksadana syariah, maka pengujian

dilakukan dengan analisis regresi berganda. Analisis regresi

berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih

dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat.

Nilai-nilai penduga pada persamaan regresi harus

memenuhi persyaratan utama yaitu BLUE (Best Linear

Unbiased Estimate) atau mempunyai sifat linier, tidak bias dan memiliki varian minimum.

e. Uji Hipotesis

1) Pengukuran stock selection ability pada kinerja portofolio reksadana syariah

H0 : α ≤ 0 ; Tidak terdapat kemampuan stock selection pada manajer investasi reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan

H1 : α > 0 ; Terdapat kemampuan stock selection pada manajer investasi reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan

2) Pengukuran market timing ability pada kinerja portofolio reksadana syariah

Page 63: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

56

H0 : β ≤ 0; Tidak terdapat kemampuan market timing pada manajer investasi reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan

H1 : β > 0; Terdapat kemampuan market timing pada manajer investasi reksadana syariah, dengan mengasumsikan variabel lain konstan

G. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan teknik dokumentasi di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), khususnya Biro Pengelolaan Investasi dan Riset (PIR), PT. Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia. Adapun kegiatan penelitian sesuai jadwal berikut :

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No Kegiatan April Mei Juni Juli-

Agustus Oktober Nov

1 Pengajuan proposal

2 Review proposal

3 Persiapan Penelitian

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data

Page 64: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

57

6 Analisis data

7 Pembuatan laporan

8 Presentasi laporan

Page 65: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini disajikan data hasil penelitian tentang kinerja manajer investasi reksadana syariah. Data yang dianalisi adalah data yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur pengumpulan data

penelitian yakni menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 31 perusahaan reksadana syariah. Sebelum pengujian hipotesis, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan kinerja reksadana

dengan menghitung rata-rata return masing-masing reksadana sebagai gambaran awal dari suatu hasil penelitian.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diujikan terhadap

31 perusahaan reksadana, diperoleh gambaran data rata-rata return reksadana memberikan hasil negatif sebesar -0.032434 dengan nilai terendahnya berada pada -0.532357 dan nilai tertinggi sebesar

0.733359. Adapun perusahaan memberikan return tertinggi jauh melebihi reksadana lainnya adalah Pacific Sahan Syariah II.

Reksadana lain yang memberikan return di atas return pasar yaitu reksadana KAM Kapital Syariah dan Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Selama periode penelitian kinerja pasar pun tidak menunjukkan kondisi yang baik, Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata

return pasar turun pada -0.028304 dengan standar deviasi

Page 66: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

59

0.473885, dengan nilai standar deviasi yang tinggi, hal ini mengindikasikan pasar modal syariah sedang dalam kondisi tiidak stabil.

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Y X1 X2

Mean -0.032434 -0.028304 0.004082

Median -0.027513 -0.017147 0.000000

Maximum 0.733359 0.023835 0.023835

Minimum -0.532357 -0.073639 0.000000

Std. Dev. 0.088787 0.035175 0.008466

Skewness 3.028938 0.012382 1.756332

Kurtosis 33.68040 1.516522 4.162050

Jarque-Bera 15647.75 35.22110 219.0268

Probability 0.000000 0.000000 0.000000

Sum -12.45454 -10.86879 1.567593

Sum Sq. Dev. 3.019210 0.473885 0.027452

Observations 384 384 384

Sumber: Data Olahan Eviews 7

Page 67: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

60

Gambar 4.1 Perkembangan Return b. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas Salah satu cara untuk mendeteksi apakah data terdistribusi

secara normal adalah dengan membandingkan nilai Jarque Bera (JB) dengan tabel χ2 pada α = 5%. Dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : Residual berdistribusi normal (Nilai JB ≤ tabel χ2). H1 : Residual berdistribusi tidak normal (Nilai JB > tabel χ2)

-0.04

-0.02

0

0.02

0.04

0.06

0.08TR

IM S

yari

ah S

aham

Bat

avia

Dan

a Sa

ham

PN

M E

kuit

as S

yari

ah

CIM

B-P

rin

cip

al Is

lam

ic…

Man

dir

i In

vest

a…

Cip

ta S

yari

ah E

qu

ity

Pan

in D

ana

Syar

iah

MN

C D

ana

Syar

iah

SAM

Sh

aria

Eq

uit

y Fu

nd

Lau

tan

dh

ana

Sah

am…

Man

dir

i In

vest

a…

OSO

Sya

riah

Eq

uit

y…

Avr

ist

Equ

ity

Am

ar…

Suco

rin

vest

Sh

aria

Dan

arek

sa S

yari

ah…

HP

AM

Sya

riah

Eku

itas

Sim

as S

yari

ah U

ngg

ula

n

Pra

tam

a Sy

aria

h

Bah

ana

Ico

n S

yari

ah

May

ban

k Sy

aria

h…

BN

I-A

M D

ana

Sah

am…

Rel

ian

ce S

aham

Sya

riah

KA

M K

apit

al S

yari

ah

Trea

sure

Sah

am…

Co

rfin

a Eq

uit

y Sy

aria

h

MN

C D

ana

Syar

iah

Pac

ific

Sah

am S

yari

ah II

Trim

egah

Sya

riah

Pro

sper

a Sy

aria

h S

aham

Return Portofolio Return Market

Page 68: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

61

(a) Residual tidak normal (b) Residual normal

Gambar 4.2 Uji Normalitas

Hasil analisis (Gambar 4.2.a) menunjukkan perhitungan asumsi normalitas metode Jarque Bera diperoleh nilai JB sebesar 35,35831 dan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Hasil tersebut menunjukkan nilai JB lebih dari 18,50 dan nilai probabilitas kurang dari 0,05; maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal.

Salah satu cara mengatasi data tidak normal adalah dengan melakukan transformasi, misalnya dilogaritmakan. Dengan transformasi logaritma maka rentangan data akan mendekati rata-

ratanya.57 Selanjutnya seluruh data excess return reksadana dengan data yang telah dilogaritmakan dapat dilihat pada Gambar (4.2.b) menghasilkan nilai probabilitas sebessar 0,879 lebih besar dari 0,05 sehingga data telah terdistribusi normal. Terlihat pula pada output besaran nilai skewness dan kurtosis yang menghasilkan nilai yang bervariasi. Hal ini dianggap wajar terjadi di Indonesia, mengingat

57 Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Ed.3.Erlangga. Jakarta

0

2

4

6

8

10

12

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Series: Residuals

Sample 3 384

Observations 88

Mean -4.64e-16

Median -0.155386

Maximum 3.564524

Minimum -3.915497

Std. Dev. 1.525522

Skewness 0.130303

Kurtosis 3.049011

Jarque-Bera 0.257832

Probability 0.879048

0

10

20

30

40

50

60

70

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04

Series: ResidualsSample 1 384Observations 384

Mean 5.50e-18Median -0.000522Maximum 0.048164Minimum -0.056951Std. Dev. 0.024810Skewness 0.032272Kurtosis 1.514831

Jarque-Bera 35.35831Probability 0.000000

Page 69: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

62

bahwa industri pasar modal di Indonesia khususnya yang berbasis syariah belum memiliki kapitalisasi yang cukup besar, sehingga belum mencapai kondisi yang stabil. Namun kedua nilai tersebut memberikan hal yang positif, maknanya bahwa distribusi data

keseluruhan excess return reksadana syariah menuju ke satu titik puncak dan tidak memiliki varians yang besar dan cenderung berkumpul disisi kanan dari kurva normalnya.

b) Uji Multikolinieritas

Cara mendeteksi terjadinya multikolinieritas dilakukan dengan memastikan nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, maka model tersebut terbebas dari multikolinieritas. Berikut adalah hasil pengujian dengan uji multikolinieritas.

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas Variance Inflation Factors

Date: 09/03/18 Time: 15:11

Sample: 1 384

Included observations: 88

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF X1 108.0832 2.940801 2.911679

X2 651.1281 6.594548 2.911679 C 0.113178 4.181267 NA

Page 70: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

63

Berdasarkan output atas oengujian dengan eview 7 di atas dapat diketahui bahwsa nilai VIF dari variabel X1 dan X2 terhadap Y tidak terjadi multikolinieritas karena hasilnya lebih kecil dari 10.

c) Uji Heterokedastisitas

Hasil regresi dengan tekknik OLS (Oridinary Least Squares)

pada model Henriksson-Merton (1981) dilakukan residual test untuk mengetahui adanya masalah heterokeddasstisitas pada model tersebut. Hal ini dilakukan menggunakan uji Glejser dengan membandingkan nilai Obs*R-squared (χ2 hitung) dengan χ2 pada α sebesar 5%. Dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Residual bersifat homokedastisitas (χ2 hitung ≤ χ2 tabel ). H1 : Residual bersifat heterokedastisitas (χ2 hitung > χ2 tabel)

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Glejser F-statistic 0.159721 Prob. F(2,85) 0.8526 Obs*R-squared 0.329479 Prob. Chi-Square(2) 0.8481 Scaled explained SS 0.355933 Prob. Chi-Square(2) 0.8370

Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 09/03/18 Time: 08:51 Sample: 3 384 Included observations: 88

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.192818 0.214067 5.572171 0.0000

X1 2.959788 6.615270 0.447418 0.6557

Page 71: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

64

X2 -2.600337 16.23685 -0.160150 0.8731 R-squared 0.003744 Mean dependent var 1.168636

Adjusted R-squared -0.019697 S.D. dependent var 0.972527 S.E. of regression 0.982058 Akaike info criterion 2.835163 Sum squared resid 81.97722 Schwarz criterion 2.919618 Log likelihood -121.7472 Hannan-Quinn criter. 2.869188 F-statistic 0.159721 Durbin-Watson stat 1.081538 Prob(F-statistic) 0.852637

Sumber: Data olahan E-views.7

Nilai probabilitas yang ditunjukkan dengan nilai Prob. Chi square (2) pada Obs*R-Squared yaitu sebesar 0,8481. Oleh karena nilai p lebih besar 0,05 maka terima H0 yang berarti model regresi bersifat homokedastisitas atau dengan kata lain tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi di antara anggota observasi yang terletak berderetan, sehingga rentan sekali terjadi pada data time series. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regrasi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). 58

58 Agus Eko Sujianto, hal 79

Page 72: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

65

Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi diantaranya adalah Uji Breush-Godfrey LM

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM F-statistic 2.574351 Prob. F(2,83) 0.0823

Obs*R-squared 5.140017 Prob. Chi-Square(2) 0.0765 Sumber: Data olahan eviews;6.0

Nilai Prob Chi Square(2) yang merupakan nilai p value uji Breusch-

Godfrey Serial Correlation LM, yaitu sebesar 0,0765 > 0,05 sehingga terima H0 atau yang berarti tidak ada masalah autokorelasi serial

c. Pengujian Model Henriksson-Merton Secara Keseluruhan Pengujian dalam menganalisis kinerja reksadana syariah

dengan mengukur kemampuan manajer investasi yang diujikan secara keselruhan menggunakan data panel, disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi berganda dengan Data Panel

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1 -20.80360 10.39631 -2.001057 0.0486

X2 57.11231 25.51721 2.238188 0.0278

C -4.740069 0.336420 -14.08976 0.0000

R-squared 0.056728 Mean dependent var -4.089581

Adjusted R-squared 0.034533 S.D. dependent var 1.570724

S.E. of regression 1.543365 Akaike info criterion 3.739303

Sum squared resid 202.4679 Schwarz criterion 3.823758

Log likelihood -161.5293 Hannan-Quinn criter. 3.773328

F-statistic 2.555921 Durbin-Watson stat 1.060315

Page 73: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

66

Prob(F-statistic) 0.083575

Sumber: Data olahan eviews;6.0

Salah satu faktor yang menentukan kinerja reksadana adalah kemampuan manajer investasi dalam portofolionya. Kemampuan pengelolaan portofolio ini berkaitan dengan pemilihan saham yang tepat (stock selection ability). Untuk mendapatkan analisi secara menyeluruh maka akan dilihat stock selection dan maket timing ability baik untuk setiap reksadana syariah di Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pengujian parameter individual yang disajikan dalam tabel (4.), maka dapat dikembangkan sebuah model persamaan regerresi: Log Y = -4,740069 – 20,80360X1 + 57,11231X2. Dari peesamaan regresi teraebut ,didapat nilai alpha yangmenunjukkan kinerja manajer investasi reksadnaa syaariah di Indonesia periode 2016 sampai 2017 memperoleh nilai yang negatif signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa manajer investasi belum optimal dalam mengelola portofolionya sehingga kinerja reksadana tidak mampu menandingi kinerja pasarnya. Singkatnya adalah stock selection ability memberikan kontribsi penurunan excess return portofolio sebesar 20,804 perbulan. Dengan kata lain bahwa manajer investasi pada reksadana syariah di Indonesia tidak memiliki kemampuan dalam memilih saham yang tepat.

Kemampuan pengelolaan portofolio ini berkaitan dengan dan melakukuan jual beli saham pada saat yang tepat (market timing ability). Untuk menguji ada tidaknya kemampuan ini pada manajer investasi dari suatu reksadana syariah, maka pada model

Page 74: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

67

dilakukan prosedur dengan meregresikan antara excess merket return dan variabel dummy (1 apabila E(Rm-Rf)) > 0 dan 0 apabila lainnya) yang dikalikan dengan kelebihan pasar sebagai varaibel bebas. Hasil untuk variabel excess market return (Rm-Rf) memberikan hasil yang posiitif signifikan yang berarti tingkat pengembalian kinerja reksadna saham syariah meningkat bila pengemba,ian passar meningkat. Excess return market memberikan nilai koefisien sebesar 57,11231 yang berarti tingkat kinerja reksadnaa syariah meningkat sebesar nilai tersebut bila terjadi perubanhan pengembalian passar sebesar satu poin.

d. Pengujian Masing-masing Reksadana Saham

Pengujian regresi selnajutnya adalah menguji kemampuan stock selection dan market timing pada masing-masing reksadna syariah, sebelum melakukan pengujian regresi, maka harus model harus memenuhi asumsi klasik agar tercapai model yang BLUE

(Best, Linear, Unbiased, Estimato). Berikut ini disajikan hasil pengujian yang termuat dalam tabel ringkasan.

a) Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Cara mengetahui sebaran dari residual data dapat ditempuh dengan dengan uji Kolmogrov Smirnov yakni membandingkan nilai Sig. dengan nilai alpha 0.05. Dengan kriteria a. Jika nilai Sig. > 0,05; maka residualnya berdistribusi tidak

normal b. Jika nilai Sig ≤ 0,05; maka residualnya berdistribusi normal,

Page 75: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

68

Rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal

Berikut ini ringkasan uji normalitas yang diujikan pada 31 sampel perusahaan reksadana:

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Kolmogrov Smirnov

No Nama Reksadana Sig. Keterangan

1 TRIM Syariah Saham .813 Berdistribusi normal 2 Batavia Dana Saham Syariah .963 Berdistribusi normal 3 PNM Ekuitas Syariah .688 Berdistribusi normal

4 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah

.885

Berdistribusi normal

5 Mandiri Investa Atraktif Syariah .708 Berdistribusi normal 6 Cipta Syariah Equity .626 Berdistribusi normal 7 Manulife Syariah Sektoral Amanah .531 Berdistribusi normal 8 Panin Dana Syariah Saham .516 Berdistribusi normal 9 MNC Dana Syariah Ekuitas .599 Berdistribusi normal 10 SAM Sharia Equity Fund .465 Berdistribusi normal 11 Lautandhana Saham Syariah .744 Berdistribusi normal 12 Mandiri Investa Ekuitas Syariah .744 Berdistribusi normal 13 OSO Syariah Equity Fund .379 Berdistribusi normal 14 Avrist Equity Amar Syariah .870 Berdistribusi normal 15 Sucorinvest Sharia Equity Fund .901 Berdistribusi normal 16 Danareksa Syariah Saham .797 Berdistribusi normal

Page 76: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

69

17 HPAM Syariah Ekuitas .968 Berdistribusi normal 18 Simas Syariah Unggulan .667 Berdistribusi normal 19 Pratama Syariah .985 Berdistribusi normal 20 Bahana Icon Syariah .540 Berdistribusi normal 21 Pacific Saham Syariah II .172 Berdistribusi normal 22 Maybank Syariah Equity Fund .729 Berdistribusi normal

23 BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah .909

Berdistribusi normal

24 Reliance Saham Syariah .589 Berdistribusi normal 25 KAM Kapital Syariah .769 Berdistribusi normal 26 Treasure Saham Berkah Syariah .870 Berdistribusi normal 27 Corfina Equity Syariah .922 Berdistribusi normal 28 MNC Dana Syariah Ekuitas II .948 Berdistribusi normal 29 Maybank Dana Ekuitas Syariah .880 Berdistribusi normal 30 Trimegah Syariah Saham Prima .898 Berdistribusi normal 31 Prospera Syariah Saham .832 Berdistribusi normal

Sumber: Data Olahan SPSS 17.0

Hasil uji Kolmogrov Smirnov yang diringkas dalam tabel (4.5) menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diujikan memiliki data yang terdistribusi secara normal yakni memiliki nilai sig. besar dari alpha 0,05 .

2. Uji Multikolinieritas

Sebuah pesamaan regresi linier harus terbebas dari gejala multikolinieritas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala multikolinieritas yakni dengan melihat

Page 77: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

70

nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Dengan skema penilaian yakni apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan

nilai Tolerance lebih dari 0,100. Tabel (4.6) menunjukkan nilai VIF sebesar 1,888 dan nilai tolerance 0,530; maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Tabel 4.7 Ringkasan Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.004 .006 -.704 .499

Excess return market

-.202 .481 -.050 -.420 .684 .530 1.888

Market timing .977 .116 .999 8.446 .000 .530 1.888

a. Dependent Variable: Excess return reksadana

3. Uji Autokorelasi

Dalam sebuah persamaan regresi linier yang menggunakan data time series, harus dilakukan uji autokorelasi. Maksud dari pengujian ini adalah untuk mendeteksi tingkat kebebasan variabel observasi pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Hipotesis pengujian Ho : Tidak tedapat autokorelasi H1 : Terdapat autokorelasi

Page 78: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

71

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Durbin Watson No Nama Reksadana Nilai DW Keterangan

1 TRIM Syariah Saham 2.098

Tidak terdapat autokorelasi positif

2 Batavia Dana Saham Syariah 2.103

Tidak terdapat autokorelasi positif

3 PNM Ekuitas Syariah 1.567

Tidak terdapat autokorelasi negatif

4 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah 2.875

Tidak terdapat autokorelasi positif

No Nama Reksadana Nilai DW Keterangan

5 Mandiri Investa Atraktif Syariah 2.875

Tidak terdapat autokorelasi positif

6 Cipta Syariah Equity 1.255

Tidak terdapat autokorelasi negatif

7 Manulife Syariah Sektoral Amanah 1.982

Tidak terdapat autokorelasi positif

8 Panin Dana Syariah Saham 1.924

Tidak terdapat autokorelasi positif

9 MNC Dana Syariah Ekuitas 1.865

Tidak terdapat autokorelasi positif

10 SAM Sharia Equity Fund 1.851

Tidak terdapat autokorelasi positif

11 Lautandhana Saham Syariah 1.872

Tidak terdapat autokorelasi positif

12 Mandiri Investa Ekuitas Syariah 1.358

Tidak terdapat autokorelasi negatif

13 OSO Syariah Equity Fund 2.309

Tidak terdapat autokorelasi positif

Page 79: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

72

14 Avrist Equity Amar Syariah 2.277

Tidak terdapat autokorelasi positif

15 Sucorinvest Sharia Equity Fund 2.208

Tidak terdapat autokorelasi positif

16 Danareksa Syariah Saham 1.173

Tidak terdapat autokorelasi negatif

17 HPAM Syariah Ekuitas 2.261

Tidak terdapat autokorelasi positif

18 Simas Syariah Unggulan 1.614

Tidak terdapat autokorelasi positif

19 Pratama Syariah 1.770

Tidak terdapat autokorelasi positif

20 Bahana Icon Syariah 1.580

Tidak terdapat autokorelasi negatif

21 Pacific Saham Syariah II 1.280

Tidak terdapat autokorelasi negatif

22 Maybank Syariah Equity Fund 2.338

Tidak terdapat autokorelasi positif

BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah 2.683

Tidak terdapat autokorelasi positif

24 Reliance Saham Syariah 2.134

Tidak terdapat autokorelasi positif

25 KAM Kapital Syariah 2.745

Tidak terdapat autokorelasi positif

26

Treasure Saham Berkah Syariah 2.646 Tidak terdapat autokorelasi positif

27 Corfina Equity Syariah 2.842 Tidak terdapat autokorelasi positif

28 MNC Dana Syariah Ekuitas II 2.689 Tidak terdapat autokorelasi positif

Page 80: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

73

29 Maybank Dana Ekuitas Syariah 2.848 Tidak terdapat autokorelasi positif

30 Trimegah Syariah Saham Prima 1.709 Tidak terdapat autokorelasi positif

31 Prospera Syariah Saham 2.846 Tidak terdapat autokorelasi positif

Sumber: Data Olahan SPSS versi 17.0

Pengujian gejala autokorelasi dilakukan pada setiap sampel yakni sebanyak 31 perusahaan reksadana, dan berdasarkan output SPSS 17.0 yang selanjutnya diringkas pada tabel (4.7) menunjukkan nilai Durbin Watson yang bervariasi, kemudian dibandingkan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah n=12 dan jumlah variabel 3 (k=3), maka di tabel DW didapat nilai du sebesar 1,57935 dan nilai dl sebesar 0,81221. Dan dengan membandingkan nilai tersebut dapat dibutikan bahwa semua sampel yang akan diujikan tidak terdapat masalah autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dimaksudkan untuk melihat kemungkinan terjadi ketidakkonstanan varian dari residual. Model regresi harus terbebas dari masalah heterokedastisitas, yaitu residual dari varian harus memiki kesamaan (konstan). Sehingga jika terjadi ketidaksamaan maka model regresi dinyatakan tidak valid.

Kriteri pengujian; Probabilitas ≤ alpha 5% ; Terdapat gejala heterokedastisitas Probabilitas > alpha 5% ; Bebas gejala heterokedastisitas

Page 81: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

74

Tabel 4.9 Ringkasan Pengujian Heterokedastisitas

No Nama Reksadana Sig. Unstandardized a)

Keterangan X1

X2

1 TRIM Syariah Saham .794 .314 Bebas gejala Heterokedastisitas

2 Batavia Dana Saham

Syariah .030 .063

Terdapat gejala heterokedastisitas

3 PNM Ekuitas Syariah .317 .072 Bebas gejala Heterokedastisitas

4 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah

.238 .152 Bebas gejala Heterokedastisitas

5 Mandiri Investa Atraktif

Syariah .094 .471

Bebas gejala Heterokedastisitas

6 Cipta Syariah Equity .513 .985 Bebas gejala Heterokedastisitas

7 Manulife Syariah Sektoral

Amanah .687 .504

Bebas gejala Heterokedastisitas

8 Panin Dana Syariah Saham .798 .965 Bebas gejala Heterokedastisitas

9 MNC Dana Syariah

Ekuitas .212 .971

Bebas gejala Heterokedastisitas

No Nama Reksadana Sig. Unstandardized a)

Keterangan X1

X2

Page 82: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

75

10 SAM Sharia Equity Fund .025 .603 Terdapat gejala heterokedastisitas

11 Lautandhana Saham

Syariah .469 .966

Bebas gejala Heterokedastisitas

12 Mandiri Investa Ekuitas

Syariah .238 .152

Bebas gejala Heterokedastisitas

13 OSO Syariah Equity Fund .096 .055 Bebas gejala Heterokedastisitas

14 Avrist Equity Amar Syariah .059 .255 Bebas gejala Heterokedastisitas

15 Sucorinvest Sharia Equity

Fund .824 .081

Bebas gejala Heterokedastisitas

16 Danareksa Syariah Saham .936 .591 Bebas gejala Heterokedastisitas

17 HPAM Syariah Ekuitas .332 .989 Bebas gejala Heterokedastisitas

18 Simas Syariah Unggulan .129 .903 Bebas gejala Heterokedastisitas

19 Pratama Syariah .319 .918 Bebas gejala Heterokedastisitas

20 Bahana Icon Syariah .018 .002 Terdapat gejala heterokedastisitas

21 Pacific Saham Syariah II .660 .002 Terdapat gejala heterokedastisitas

22 Maybank Syariah Equity

Fund .931 .527

Bebas gejala Heterokedastisitas

23 BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah

.601 .334 Bebas gejala Heterokedastisitas

Page 83: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

76

24 Reliance Saham Syariah .766 .905 Bebas gejala Heterokedastisitas

25 KAM Kapital Syariah .118 .104 Bebas gejala Heterokedastisitas

26 Treasure Saham Berkah

Syariah .649 .367

Bebas gejala Heterokedastisitas

27 Corfina Equity Syariah .054 .404 Bebas gejala Heterokedastisitas

28 MNC Dana Syariah

Ekuitas II .089 .189

Bebas gejala Heterokedastisitas

29 Maybank Dana Ekuitas

Syariah .931 .527

Bebas gejala Heterokedastisitas

No Nama Reksadana Sig. Unstandardized a)

Keterangan X1

X2

30 Trimegah Syariah Saham

Prima .401 .478

Bebas gejala Heterokedastisitas

31 Prospera Syariah Saham .019 .191 Terdapat gejala heterokedastisitas

Sumber: Data olahan SPSS versi 17.0

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel (4.8), bahwa tidak semua sampel terbebas dari gejala heterokedastisitas. Sehingga sampel yang terindikasi masalah heterokedastisitas tidak

diikutsertakan (didrop) dalam pengujian regresi linier.

Page 84: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

77

b) Pengujian Hipotesis Masing-masing Reksadana Penjelasan berikut merupakan hasil pengujian masing-masing

reksadana berdasarkan model Henrikson-Merton (1981). Pengujian

ini menggunakan teknik analisis ordinary least square (OLS) dan tabel di bawah ini menunjukkan hasil dari tiap-tiap variabel dalam model persamaan regresi berganda yang sebelumnya telah dilakukan pengujian asumsi klasik.

1. Reksadana TRIM Syariah Saham Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa hanya variabel market timing ability yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 0,977. Artinya bahwa perubahan kemampuan market timing sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 0,977 persen.

Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.004 .006 -.704 .499

Excess return market

-.202 .481 -.050 -.420 .684 .530 1.888

Market timing

.977 .116 .999 8.446 .000 .530 1.888

Page 85: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

78

Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.004 .006 -.704 .499

Excess return market

-.202 .481 -.050 -.420 .684 .530 1.888

Market timing

.977 .116 .999 8.446 .000 .530 1.888

a. Dependent Variable: Excess return reksadana

Dengan kata lain, bahwa PT. Trimegah Asset Management selaku manajer investasi dari Reksadana TRIM Syariah Saham memiliki kemampuan dalam mengelola portofolio dengan melakukan penjualan dan pembelian saham pada waktu yang tepat. Namun,

kemampuan manajer investasi dalam market timing tidak serta merta membuat kinerja reksadana memiliki kinerja yang baik, terbukti dari nilai konstanta yang memberikan nilai yang negatif.

Page 86: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

79

Tabel 4.11 Hasil Uji ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 2 .007 62.920 .000a

Residual .001 9 .000

Total .014 11

a. Predictors: (Constant), Excess return market, Market timing b. Dependent Variable: Excess return reksadana

Tabel 4.12 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .966a .933 .918 .0102440848 2.098

a. Predictors: (Constant), Excess return market, Market timing

b. Dependent Variable: Excess return reksadana

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.9) diperoleh

nilai F hitung sebesar 62,925 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau dengan membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Didapat nilai F hitung (62,925) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0,000; maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kemampuan mengelola portofolio dari manajer investasi dan kinerja pasar. Sehingga, terjadi kenaikan variabel X sebesar 1 persen, maka

Page 87: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

80

reksadana TRIM Syariah akan menghasilkan excess return sebesar 0,771 persen. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya sangat kuat yakni sebesar 0,966; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 93,3 persen ditentukan oleh kinerja return pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,067 ditentukan oleh faktor lain.

2. Reksadana PNM Ekuitas Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa hanya variabel excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,105. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,105 persen. Sehingga manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian

Tabel 4.13 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .000 .005 .090 .930

Excess return market 1.105 .099 1.047 11.182 .000

Market timing -.455 .411 -.104 -1.109 .296

Page 88: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

81

Tabel 4.13 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .000 .005 .090 .930

Excess return market 1.105 .099 1.047 11.182 .000

Market timing -.455 .411 -.104 -1.109 .296

a. Dependent Variable: Excess return saham

Dengan kata lain, bahwa PT. PNM Investment Management

selaku manajer investasi dari Reksadana PNM Ekuitas Syariah belum cukup mampu untuk membuktikan kinerjanya dalam pemilihan saham yang tepat dan dalam penentuan waktu transaksi yang tepat.

Tabel 4.14 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .016 2 .008 103.146 .000a

Residual .001 9 .000

Total .016 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 89: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

82

Tabel 4.15 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .571a .326 .177 .00411 1.567

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return reksadana

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.12) diperoleh

nilai F hitung sebesar 103,146 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (103,146) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0,000; maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kemampuan mengelola portofolio dari manajer investasi dan kinerja pasar. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sedang yakni sebesar 0,571; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini cukup fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 32,6 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,674 ditentukan oleh faktor lain.

3. Reksadana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa bahwa hanya variabel excess return market yang memberikan nilai

Page 90: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

83

signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,031. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,031 persen. Sehingga manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian.

Tabel 4.16 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .006 -.887 .398

Excess return market

1.031 .118 1.063 8.717 .000

Market timing -.619 .491 -.154 -1.259 .240

a. Dependent Variable: Excess return saham

Dengan kata lain, bahwa PT. CIMB-Principal Asset Management

sebagai manajer investasi dari Reksadana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah belum cukup membuktikan kinerjanya dalam pemilihan saham yang tepat dan dalam penentuan waktu transaksi yang tepat.

Page 91: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

84

Tabel 4.17 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 2 .006 59.010 .000a

Residual .001 9 .000

Total .014 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.18 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .964a .929 .913 .0104728218 2.875

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.15) diperoleh

nilai F hitung sebesar 59,010 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (59,010) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel

Page 92: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

85

terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,964; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 92,9 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,071 ditentukan oleh faktor lain.

4. Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah Tabel 4.19 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .006 -.887 .398

Excess return market

1.031 .118 1.063 8.717 .000

Market timing -.619 .491 -.154 -1.259 .240

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,031. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,031 persen. Sehingga manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian.

Page 93: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

86

Dengan kata lain, bahwa PT. Mandiri Manajemen Investasi selaku manajer investasi dari Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah belum cukup membuktikan kinerjanya dalam pemilihan saham yang tepat dan dalam penentuan waktu transaksi yang tepat.

Tabel 4.20 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 2 .006 59.010 .000a

Residual .001 9 .000

Total .014 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.21 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .964a .929 .913 .0104728218 2.875

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.18) diperoleh

nilai F hitung sebesar 59,010 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (59,010) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat

Page 94: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

87

disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,964, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 92,9 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,071 ditentukan oleh faktor lain.

5. Reksadana Cipta Syariah Equity

Tabel 4.22 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .004 -.404 .696

Excess return market

1.074 .091 1.060 11.831 .000

Market timing -.514 .377 -.122 -1.362 .206

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,074. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,074 persen. Sehingga manajer investasi harus pula

Page 95: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

88

mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian.

Dengan kata lain, bahwa PT. Ciptadana Asset Management selaku manajer investasi dari Reksadana Cipta Syariah Equity belum cukup membuktikan kinerjanya dalam pemilihan saham yang tepat dan dalam penentuan waktu transaksi yang tepat. Sehingga dapat dimungkinkan pula hal ini yang membuat kinerja portofolio pada reksadana Cipta Syariah Ekuitas memberikan nilai yang negatif.

Tabel 4.23 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .015 2 .007 113.017 .000a

Residual .001 9 .000

Total .015 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.24 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .981a .962 .953 .0080391582 1.255

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 96: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

89

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.21) diperoleh

nilai F hitung sebesar 113,017 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (113,017) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,981; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,2 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,038 ditentukan oleh faktor lain.

Page 97: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

90

6. Manulife Syariah Sektoral Amanah Tabel 4.25 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.006 .003 -1.989 .078

Excess return market

.964 .062 1.093 15.493 .000

Market timing

-.600 .259 -.164 -2.319 .046

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 0,964. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 0,964 persen. Dengan nilai beta kurang dari 1, portofolio ini layak menjadi alternatif investasi saat pasar dalam kondisi bearish. Adapun dengan konstanta yang memberikan nilai negatif mengindikasikan bahwa buruknya kinerja portofolio disebabkan karena PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia selaku manajer investasi dari reksadana Manulife Syariah Sektoral Amanah belum cukup mampu membuktikan kemampuannya dalam pemilihan saham yang tepat.

Tabel 4. 26 ANOVAb

Page 98: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

91

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .011 2 .006 185.142 .000a

Residual .000 9 .000

Total .012 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.27 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .988a .976 .971 .0055131813 1.982

a. Predictors: (Constant), x2, xi

b. Dependent Variable: y

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.24) diperoleh

nilai F hitung sebesar 185,142 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (185,142) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan

Page 99: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

92

variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,988; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 97.6 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0.024 ditentukan oleh faktor lain.

7. Panin Dana Syariah Saham

Tabel 4.28 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.001 .006 -.199 .846

Excess return market

1.089 .117 1.170 9.275 .000

Market timing -1.376 .488 -.356 -2.822 .020

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,089. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,089 persen. Sehingga manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian, kondisi ini konsekuensi dari portofolio dengan nilai beta di atas 1. Adapun dengan konstanta yang memberikan nilai negatif

Page 100: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

93

mengindikasikan bahwa buruknya kinerja portofolio disebabkan karena PT. Panin Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana Panin Dana Syariah belum cukup mampu membuktikan kemampuannya dalam pemilihan saham yang tepat.

Tabel 4. 29 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .011 2 .006 185.142 .000a

Residual .000 9 .000

Total .012 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.30 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .988a .976 .971 .0055131813 1.982

a. Predictors: (Constant), x2, xi

b. Dependent Variable: y

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.24) diperoleh

nilai F hitung sebesar 185,142 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan

Page 101: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

94

nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (185,142) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,988; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,2 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,024 ditentukan oleh faktor lain.

8. MNC Dana Syariah Ekuitas

Tabel 4.31 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.004 .018 -.234 .820

Excess return market

.759 .374 .728 2.030 .073

Market timing -.750 1.553 -.173 -.483 .641

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 0,759. Artinya bahwa perubahan excess return

Page 102: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

95

market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 0,759 persen. Dengan nilai beta kurang dari 1, maka portofolio ini layak menjadi alternatif investasi saat pasar dalam kondisi bearish. Adapun dengan konstanta yang memberikan nilai negatif mengindikasikan bahwa buruknya kinerja portofolio disebabkan karena PT. MNC Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana MNC Dana Syariah Ekuitas belum cukup mampu membuktikan kemampuannya dalam pemilihan saham yang tepat.

Tabel 4. 32 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .011 2 .006 185.142 .000a

Residual .000 9 .000

Total .012 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.33 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .988a .976 .971 .0055131813 1.982

a. Predictors: (Constant), x2, xi

Page 103: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

96

Tabel 4.33 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .988a .976 .971 .0055131813 1.982

b. Dependent Variable: y

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.24) diperoleh

nilai F hitung sebesar 185,142 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (185,142) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,988; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,2 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,024 ditentukan oleh faktor lain.

Page 104: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

97

9. SAM Sharia Equity Fund Tabel 4.34 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.011 .013 -.816 .435

Excess return market 1.115 .273 .985 4.079 .003

Market timing -1.030 1.135 -.219 -.907 .388

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,115. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,115 persen. Sehingga dengan nilai beta lebih dari 1, maka manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian. Adapun konstanta yang memberikan nilai negatif, mengindikasikan bahwa PT. Samuel Aset Manajemen selaku manajer investasi dari reksadana SAM Sharia Equity Fund belum cukup membuktikan kemampuannya dalam memilih saham yang tepat sehingga kinerja reksadana mencapai nilai negatif.

Tabel 4.35 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Page 105: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

98

1 Regression .014 2 .007 11.692 .003a

Residual .005 9 .001

Total .019 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.36 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .850a .722 .660 .0242047296 1.851

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.27) diperoleh

nilai F hitung sebesar 11,692 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (11,692) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 atau yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,850; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees

Page 106: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

99

return reksadana, yakni sebesar 96,2 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,024 ditentukan oleh faktor lain.

10. Lautandhana Saham Syariah

Tabel 4.37 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.001 .004 -.285 .782

Excess return market 1.071 .083 1.082 12.946 .000

Market timing -.628 .344 -.153 -1.828 .101

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,071. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,071 persen. Sehingga dengan nilai beta lebih dari 1, maka manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian. Adapun konstanta yang memberikan nilai negatif, mengindikasikan bahwa PT. Lautandhana Investment Management selaku manajer investasi dari reksadana Lautandhana Saham Syariah belum cukup membuktikan kemampuannya dalam memilih saham yang tepat sehingga kinerja reksadana mencapai nilai negatif.

Page 107: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

100

Tabel 4.38 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .014 2 .007 130.731 .000a

Residual .000 9 .000

Total .015 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.39 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .983a .967 .959 .0073290166 1.872

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.30) diperoleh

nilai F hitung sebesar 130,731 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (130,731) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam

Page 108: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

101

mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,983; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,7 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,033 ditentukan oleh faktor lain.

11. Mandiri Investa Ekuitas Syariah Tabel 4.40 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .004 -.600 .563

Excess return market

1.040 .084 1.076 12.383 .000

Market timing -.586 .349 -.146 -1.681 .127

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas dapat ditegaskan bahwa hanya variabel

excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 1,040. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,040 persen. Sehingga dengan nilai beta lebih dari 1, maka manajer investasi harus pula mampu mengatasi saat return pasar mengalami penurunan, supaya penurunan return portofolio tidak mengalami banyak kerugian. Adapun konstanta yang memberikan nilai negatif, mengindikasikan bahwa PT. Mandiri Manajemen

Page 109: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

102

Investasi selaku manajer investasi dari reksadana Mandiri Investa Ekuitas Syariah belum cukup membuktikan kemampuannya dalam memilih saham yang tepat sehingga kinerja reksadana mencapai nilai negatif.

Tabel 4.41 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 2 .007 120.461 .000a

Residual .000 9 .000

Total .014 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.42 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .982a .964 .956 .0074368704 1.358

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.33) diperoleh

nilai F hitung sebesar 120,461 yang selanjutnya dibandingkan dengan

Page 110: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

103

nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (120,461) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,982; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,4 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,036 ditentukan oleh faktor lain.

12. OSO Syariah Equity Fund Tabel 4.43 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .078 .091 .865 .410

Excess return market

2.751 1.852 .548 1.485 .172

Market timing -16.999 7.696 -.815 -2.209 .055

a. Dependent Variable: Excess return saham

Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa return portofolio

memberikan kinerja yang baik dibanding kinerja pasarnya. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana

Page 111: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

104

memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Namun pada pengujian parsial tidak satupun variabel independen yang memberikan hasil secara meyakinkan karena nilai signifikan melebihi nilai alpha 5%.

Tabel 4.44 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .131 2 .066 2.440 .142a

Residual .242 9 .027

Total .374 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.45 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .593a .352 .208 .1640478906 2.309

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.36) diperoleh nilai F hitung sebesar 2,440 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai

Page 112: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

105

pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (2,440) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.142, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Dengan demikian model persamaan pada penelitian ini tidak dapat dibuktikan untuk mengukur excess return portofolio pada reksadana OSO Syariah Equity Fund.

13. Avrist Equity Amar Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Namun pada pengujian parsial membuktikan hanya variabel excess return market yang memberikan hasil yang signifikan pada alpha 5%, dengan nilai koefisien sebesar 1,120. Artinya bahwa perubahan excess market return sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 1,120 persen.

Page 113: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

106

Tabel 4.46 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .007 -.347 .736

Excess return market 1.120 .142 1.002 7.878 .000

Market timing -.286 .590 -.062 -.485 .639

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.39) diperoleh nilai F hitung sebesar 53,857 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (2,440) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,961; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 92,3 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,077 ditentukan oleh faktor lain.

Page 114: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

107

Tabel 4.47 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .017 2 .009 53.857 .000a

Residual .001 9 .000

Total .018 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.48 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .961a .923 .906 .0125866597 2.277

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

14. Sucorinvest Sharia Equity Fund

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Adapun dengan nilai beta lebih kecil dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio underperform, namun pemilihan portofolio ini dapat menjadi alternatif saat pasar dalam kondisi bearish. Sebab hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan return tidak melebihi dari penurunan return pasar.

Page 115: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

108

Pada pengujian parsial membuktikan hanya variabel excess return market yang memberikan hasil yang signifikan pada alpha 10%, dengan nilai koefisien sebesar 0,586. Artinya bahwa perubahan excess market return sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 0,586 persen.

Tabel 4.49 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.009 .014 -.678 .515

Excess return market

.586 .284 .578 2.065 .069

Market timing 1.159 1.179 .275 .983 .351

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.42) diperoleh nilai F hitung sebesar 7.565 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (7.565) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.012, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel

Page 116: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

109

terikatnya bersifat kuat yakni sebesar 0,792; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 62.7 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,373 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.50 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .010 2 .005 7.565 .012a

Residual .006 9 .001

Total .015 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.51 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .792a .627 .544 .0251415246 2.208

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

15. Danareksa Syariah Saham Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa

return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior,

Page 117: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

110

namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa variabel excess return market dan kemampuan market timing berpengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel x1 dan x2 sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 0,207 satuan.

Tabel 4.52 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .003 -.469 .650

Excess return market

1.122 .066 1.128 17.025 .000

Market timing -.913 .274 -.221 -3.335 .009

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.45) diperoleh nilai F hitung sebesar 210,61 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (210.613) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola

Page 118: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

111

portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,989; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 97,9 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,021 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.53 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .014 2 .007 210.613 .000a

Residual .000 9 .000

Total .015 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.46 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .989a .979 .974 .0058371821 1.173

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 119: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

112

16. HPAM Syariah Ekuitas Hasil dari persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa

return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel x1 sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,068 satuan.

Tabel 4.54 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.003 .016 -.196 .849

Excess return market

1.068 .332 .801 3.215 .011

Market timing .303 1.379 .055 .220 .831

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.48) diperoleh nilai F hitung sebesar 10,72 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai

Page 120: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

113

signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (10,72) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.004, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,839; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 70,4 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,296 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.55 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .019 2 .009 10.720 .004a

Residual .008 9 .001

Total .026 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.56 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .839a .704 .639 .0294047326 2.261

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

Page 121: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

114

Tabel 4.56 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .839a .704 .639 .0294047326 2.261

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

17. Simas Syariah Unggulan

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Sinarmas Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana Simas Syariah Unggulan harus lebih selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta kurang dari 1, maka portofolio ini layak menjadi alternatif investasi saat pasar dalam kondisi bearish. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 0,776 satuan.

Tabel 4.57 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.021 .013 -1.557 .154

Page 122: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

115

Excess return market

.776 .270 .875 2.871 .018

Market timing -.773 1.122 -.210 -.689 .508

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.51) diperoleh nilai F hitung sebesar 5,67 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (5,67) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.026, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat kuat yakni sebesar 0,747; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 55,7 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,443 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.58 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .006 2 .003 5.669 .026a

Residual .005 9 .001

Total .012 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

Page 123: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

116

Tabel 4.58 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .006 2 .003 5.669 .026a

Residual .005 9 .001

Total .012 11

b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.59 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .747a .557 .459 .0239276907 1.614

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

18. Pratama Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta positif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Pratama Capital Assets Management selaku manajer investasi dari reksadana Pratama Syariah selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio

Page 124: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

117

mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,407 satuan.

Tabel 4.60 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .018 .017 1.067 .314

Excess return market 1.407 .345 1.078 4.073 .003

Market timing -2.781 1.435 -.513 -1.937 .085

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.54) diperoleh nilai F hitung sebesar 8,98 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (8,98) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.007, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel

Page 125: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

118

terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,816; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 66,6 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,334 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.61 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .017 2 .008 8.987 .007a

Residual .008 9 .001

Total .025 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.62 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .816a .666 .592 .0305980486 1.770

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 126: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

119

19. Bahana Icon Syariah Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai

konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Bahana TCW Investment Management selaku manajer investasi dari reksadana Bahana Icon Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,086 satuan.

Tabel 4.63 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .004 -.506 .625

Excess return market 1.086 .090 1.029 12.100 .000

Market timing -.306 .373 -.070 -.821 .433

a. Dependent Variable: Excess return saham

Page 127: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

120

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.57) diperoleh nilai F hitung sebesar 125,97 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (125,97) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,983; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,6 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,034 ditentukan oleh faktor

Tabel 4.64 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .016 2 .008 125.967 .000a

Residual .001 9 .000

Total .016 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 128: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

121

Tabel 4.65 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .983a .966 .958 .0079463667 1.580

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

20. Maybank Dana Ekuitas Syariah Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai

konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Maybank GMT Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana Maybank Dana Ekuitas Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih kecil dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, karena beta negatif justru dapat memberikan return yang positif bagi portofolio reksadana. Namun, pada pengujian parsial membuktikan tidak satupun variabel independen memiliki hubungan yang signifikan pada alpha 5%.

Page 129: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

122

Tabel 4.66 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.093 .049 -1.882 .092

Excess return market -.289 1.004 -.105 -.288 .780

Market timing 7.743 4.173 .675 1.855 .097

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.60) diperoleh nilai F hitung sebesar 2,637 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (2,637) kurangdari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.125, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Tabel 4.67 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .042 2 .021 2.637 .125a

Residual .071 9 .008

Total .113 11

Page 130: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

123

Tabel 4.67 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .042 2 .021 2.637 .125a

Residual .071 9 .008

Total .113 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

21. BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan PT. BNI Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,026 satuan.

Page 131: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

124

Tabel 4.68 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .006 -.897 .393

Excess return market

1.026 .123 .994 8.326 .000

Market timing -.182 .512 -.042 -.355 .731

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.63) diperoleh

nilai F hitung sebesar 61,733 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (61,733) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,965; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 93,2 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,068 ditentukan oleh faktor

Tabel 4.69 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Page 132: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

125

1 Regression .015 2 .007 61.733 .000a

Residual .001 9 .000

Total .016 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

22. Reliance Saham Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan PT. Reliance Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana Reliance Saham Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,048 satuan.

Tabel 4.70 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

Page 133: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

126

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .004 -.589 .570

Excess return market 1.048 .079 1.112 13.215 .000

Market timing -.803 .329 -.205 -2.437 .038

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.66) diperoleh

nilai F hitung sebesar 128,76 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (128,76) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0.983; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 96,6 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,034 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.71 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 2 .006 128.764 .000a

Residual .000 9 .000

Page 134: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

127

Total .013 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.72 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .983a .966 .959 .0070227818 2.134

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

23. KAM Kapital Syariah Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai

konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. PT. Kharisma Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana KAM Kapital Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih kecil dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, dimana penurunan return portofolio tidak sebesar penurunan return market. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel market timing yang memberikan nilai signifikan pada alpha 10%, maknanya yakni pada tingkat kepercayaan 90% PT. Kharisma Asset Management memiliki kemampuan dalam melakukan jual atau beli saham pada waktu yang

Page 135: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

128

tepat, namun kemampuuan ini tidak serta merta membuat portofolio reksadana memiliki kinerja yang baik.

Tabel 4.73 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.063 .058 -1.090 .304

Excess return market .005 1.175 .001 .004 .997

Market timing 10.213 4.881 .691 2.093 .066

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.69) diperoleh nilai F hitung sebesar 4,144 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (4,144) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.053, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Tabel 4.74 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .090 2 .045 4.144 .053a

Residual .097 9 .011

Page 136: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

129

Total .187 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.75 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .692a .479 .364 .1040389481 2.745

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

24. Treasure Saham Berkah Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Treasure Fund Investama selaku manajer investasi dari reksadana Treasure Saham Berkah Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta negatif, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang underperform, kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta yang negatif, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif (underperdorm), namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, karena beta negatif justru dapat memberikan return yang positif bagi

Page 137: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

130

portofolio reksadana. Pengujian parsial membuktikan bahwa tidak satu pun dari variabel ayng diujikan memberikan hasil signifikan.

Tabel 4.76 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.090 .089 -1.008 .340

Excess return market -.822 1.814 -.195 -.453 .661

Market timing 7.676 7.536 .439 1.019 .335

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.72) diperoleh

nilai F hitung sebesar 0,576 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (0,576) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.582, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

. Tabel 4.77 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .030 2 .015 .576 .582a

Residual .232 9 .026

Page 138: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

131

Total .262 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

25. Corfina Equity Syariah

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Corfina Capital selaku manajer investasi dari reksadana Corfina Equity Syariah kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta yang negatif, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, dimana penurunan return market menyebabkan return portofolio bernilai positif. Pengujian parsial membuktikan bahwa seluruh variabel independen yang diujikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel excess return portofolio.

Tabel 4.78 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.096 .055 -1.735 .117

Page 139: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

132

Excess return market

-.280 1.130 -.095 -.248 .810

Market timing 7.552 4.697 .614 1.608 .142

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.72) diperoleh

nilai F hitung sebesar 1,983 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (1,983) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.193, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Tabel 4.79 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .040 2 .020 1.983 .193a

Residual .090 9 .010

Total .130 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

26. MNC Dana Syariah Ekuitas II

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio

Page 140: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

133

memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. PT. MNC Asset Management selaku manajer investasi dari reksadana MNC Dana Syariah Ekuitas II kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta negatif, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, dimana penurunan return market tidak membuat return portofolio negatif. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel market timing yang memberikan nilai signifikan pada alpha 10%, maknanya yakni pada tingkat kepercayaan 90% PT. MNC Asset Management memiliki kemampuan dalam melakukan jual atau beli saham pada waktu yang tepat, namun kemampuuan ini tidak serta merta membuat portofolio reksadana memiliki kinerja yang baik.

Tabel 4.80 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.092 .048 -1.940 .084

Excess return market

-.421 .972 -.147 -.433 .675

Market timing 9.144 4.040 .766 2.263 .050

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.74) diperoleh nilai F hitung sebesar 3,743 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan

Page 141: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

134

nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (3,743) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.066, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Tabel 4.81 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .056 2 .028 3.743 .066a

Residual .067 9 .007

Total .122 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.82 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .674a .454 .333 .0861123751 2.689

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

27. Maybank Syariah Equity Fund

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio

Page 142: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

135

memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. Dengan demikian PT. Maybank GMT Asset Management selaku manajer kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta lebih besar dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang superior, namun tetap harus melakukan antisipasi saat pasar dalam kondisi bearish, hal ini memungkinkan return portofolio mengalami penurunan lebih dari penurunan return pasar, sehingga dikhawatirkan mengalami kerugian yang besar. Pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel excess return market yang memiliki pengaruh secara signifikan pada alpha 5%. Sehingga bila terjadi perubahan variabel excess return market sebesar 1 satuan, maka excess return portofolio akan berubah sebesar 1,036 satuan.

Tabel 4.83 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.005 .006 -.760 .467

Excess return market 1.036 .123 .965 8.453 .000

Market timing .021 .509 .005 .041 .968

a. Dependent Variable: Excess return saham

Page 143: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

136

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.77) diperoleh nilai F hitung sebesar 67.908 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (67.908) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0.968; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 93,8 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,062 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.84 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .016 2 .008 67.908 .000a

Residual .001 9 .000

Total .017 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 144: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

137

Tabel 4.85 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .968a .938 .924 .0108541866 2.338

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

28. Pacific Saham Syariah II

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. PT. Pacific Capital Investment selaku manajer investasi kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta kurang dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, dimana penurunan return portofolio tidak sebesar penurunan retunr market. Pada pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel market timing yang memberikan nilai signifikan pada alpha 10%, maknanya yakni pada tingkat kepercayaan 90% PT. Pacific Capital Investment memiliki kemampuan dalam melakukan jual atau beli saham pada waktu yang tepat, namun kemampuuan ini tidak serta merta membuat portofolio reksadana memiliki kinerja yang baik.

Page 145: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

138

Tabel 4.86 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.025 .095 -.259 .801

Excess return market .414 1.945 .066 .213 .836

Market timing 18.151 8.081 .693 2.246 .051

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.80) diperoleh nilai F hitung sebesar 5,425 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (5,425) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.028, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. . Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat kuat yakni sebesar 0.739; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini fit dalam memprediksi excees return reksadana, yakni sebesar 54,7 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,453 ditentukan oleh faktor lain.

Page 146: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

139

Tabel 4.87 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .322 2 .161 5.425 .028a

Residual .267 9 .030

Total .589 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.88 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .739a .547 .446 .1722511428 1.280

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

29. Trimegah Syariah Saham Prima Persamaan regresi di bawah ini menegaskan bahwa hanya variabel excess return market yang memberikan nilai signifikan, dengan nilai koefisien sebesar 0,971. Artinya bahwa perubahan excess return market sebesar satu persen menyebabkan excess return portofolio berubah sebesar 0,971 persen. Sehingga dengan nilai beta kurang dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, penurunan return

Page 147: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

140

portofolio tidak sebesar penurunan retunr market. Adapun konstanta yang memberikan nilai negatif, mengindikasikan bahwa PT. Trimegah Asset Management selaku manajer investasi kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio

Tabel 4.89 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.001 .007 -.207 .840

Excess return market .971 .135 1.037 7.204 .000

Market timing -.527 .560 -.135 -.941 .371

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.33) diperoleh

nilai F hitung sebesar 120,461 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (120,461) lebih dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.000, maka dapat disimpulkan menerima H1 dan menolak H0, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio. Adapun korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikatnya bersifat sangat kuat yakni sebesar 0,982; sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sangat fit dalam memprediksi

Page 148: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

141

excees return reksadana, yakni sebesar 96,4 persen ditentukan oleh kinerja pasar dan kemampuan manajer investasi sedangkan sisanya sebesar 0,036 ditentukan oleh faktor lain.

Tabel 4.90 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .012 2 .006 41.045 .000a

Residual .001 9 .000

Total .013 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Tabel 4.91 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .949a .901 .879 .0119413818 1.709

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market

b. Dependent Variable: Excess return saham

30. Prospera Syariah Saham

Hasil dari persamaan regresi di bawah ini memberikan nilai konstanta negatif, hal ini menegaskan bahwa return portofolio memberikan kinerja yang tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya. PT. Prospera Asset Management selaku manajer investasi kurang selektif dalam memilih saham pembentuk portofolio. Adapun dengan nilai beta kurang dari 1, mengindikasikan reksadana memiliki kinerja

Page 149: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

142

portofolio yang defensif, namun pemilihan portofolio ini dapat menguntungkan investor saat pasar dalam keadaan bearish, dimana penurunan return portofolio tidak sebesar penurunan return market. Pada pengujian parsial membuktikan bahwa hanya variabel market timing yang memberikan nilai signifikan pada alpha 10%, maknanya yakni pada tingkat kepercayaan 90% PT. Prospera Asset Management memiliki kemampuan dalam melakukan jual atau beli saham pada waktu yang tepat, namun kemampuan ini tidak serta merta membuat portofolio reksadana memiliki kinerja yang baik.

Tabel 4.92 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.061 .039 -1.561 .153

Excess return market

.043 .796 .018 .054 .958

Market timing 6.195 3.307 .646 1.873 .094

a. Dependent Variable: Excess return saham

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA pada tabel (4.86) diperoleh

nilai F hitung sebesar 3,445 yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai pada F tabel sebesar 4,26 atau cara lain yakni membandingkan nilai signifikan dengan nilai alpha 5%. Diperoleh nilai F hitung (3,445) kurang dari F tabel (4,26) dengan signifikan 0.077, maka dapat disimpulkan menerima H0 dan menolak H1 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara excess return reksadana

Page 150: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

143

dengan kinerja pasar dan kemampuan dari manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Tabel 4.93 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .034 2 .017 3.445 .077a

Residual .045 9 .005

Total .079 11

a. Predictors: (Constant), Market timing, Excess return market b. Dependent Variable: Excess return saham

Page 151: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

144

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang

kemampuan stock selection dan market timing reksadana saham syariah di Indonesia dengan menggunakan model Henriksson-Merton, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kinerja reksadana saham syariah di Indonesia undeperform daripada kinerja pasarnya ISSI. Kinerja yang kurang baik ini dikarenakan manajer investasikurang selektif dalam melakukan pemilihan saham sebagai komposisi portofolio reksadana. Saham-saham yang dipilih pada umumnya memiliki beta tinggi, sementara hubungan return reksadana memberikan nilai negatif, maka kenaikan pada return pasar membuat penurunan pada kinerja reksadana. Namun, secara individu nilai alpha positif hanya dihasilkan oleh PT. Pratama Capital Asset Management, adapun manajer investasi lainnya menghasilkan nilai alpha negatif, yang berarti ketidakmampuan manajer investasi dalam mengelola portofolionya menyebabkan

penurunan return reksadana.

2. Nilai koefisien market timing menghasilkan nilai positif, hal ini menandakan manajer investasi reksadana yang mengelola

portofolio saham syariah mampu melakukan market timing, namun karena tingkat volatilitas yang tinggi menyebabkan ketidakpastian pasar yang tinggi pula. Pada pengujian masing-masing reksadana hanya PT. Sucorinvest Asset Management,

Page 152: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

145

PT. Henan Putihral Asset Management dan PT. Maybank GMT Asset Management yang menunjukkan kemampuan dalam melakukan transaksi pada waktu yang tepat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan

pengelompokkan saham berdasarkan tingkat volatilitasnya. 2. Penelitian ini menggunakan data bulanan, ada baiknya dalam

menangkap kemampuan market timing akan lebih baik jika menggunakan data harian karena data harian memiliki frekuensi yang lebih tinggi dan lebih mampu merefleksikan kondisi pasar, sehingga akan lebih dapat mengukur kemampuan manajer investasi dalam bereaksi terhadap pergerakan yang terjadi di pasar.

Page 153: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

146

DAFTAR PUSTAKA

Achsien, Iggi. 2000. Investasi Syariah di Pasar Modal. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Asytuti, Rinda. 2003. Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah

dan Reksa Dana Konvensional pada Periode 2002-2003. Tesis. PSKTTI-UI. Jakarta.

Auliyah, Robiatul dan Hamzah, Ardi. 2006. Analisis Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro Terhadap Return

dan Beta Saham Syariah di Bursa Efek Jakarta. Simposium

Nasional Akuntansi IX. Padang.

Bernhard Sumbayak. 2010. Knowing Your Risk Profile. Artikel Vibiznews. Rabu, 04 Agustus 2010. (www.vibiznews.com)

Binjai, Abdul Halim. 2006. Tafsir Al-Ahkam. Prenada Media Group. Jakarta.

Brahmana, Surya Bina. 2003. Analisis Kemampuan Market Timing dan

Stock Picking Manajer Reksa Dana di Indonesia. Tesis. Ilmu Manajemen. Pascasarjana. FEUI. Depok.

Brown, J. S., and Goetzman, N.W. Jun 1995. Performance Persistance. The

Journal of Finance. vol. 50 no.2, pp. 679-698 Cogneau, Philippe and Hubner, Georges. The 101 Ways to Measure

Portfolio Performance. Dept. of finance. HEC management school. University of Liege. January 11, 2009

De Bond, W. and R. Thaler. 1985. Does Security Analysts Overreact?. The

American Economic Review, vol. 80, pp.52-57

Page 154: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

147

Delorenzo, Syaikh Yusuf Talal. 2005. A Shariah Compliant Alternative to Selling Short

with Borrowed Securities. AAOIFI Standard 21 – Financial Paper (Shares and Bonds), Art. 14, page 377

Amalia, Deasy & Paromuan Sihombing. (2013). Analisis Kemampuan Stock Selection Dan Market Timing Pada Reksa Dana Saham Di Indonesia Periode Januari 2008 - Juli 2013.

Dewi, M., K., dan Ferdian, I.R.,. 2009, Evaluating Performance of Islamic

Mutual Funds in Indonesia and Malaysia. Paper presented at the

International Conference on Islamic Economics, Banking and Finance (ICIEBF 2009. held on 18-19 August 2009. Awana Poto Malai Resort, Langkawi. Malaysia

Elton, J.E., Gruber, J.M., Brown and Goetzmann. 2007. Modern Portofolio,

Theory and Investment Analysis. 7th ed., New York Willey & son‟s inc.

Fabozzi, Frank. 1999. Manajemen Investasi. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta. Farnsworth, H., Ferson W., Jackson, D., & Todd,S. (2001, Oct).

Performance Evaluation with Stochastic Discount Factor.

Journal of Finance, 25 (2).

Farlex. 2009. Financial Dictionary. Inc. All Rights Reversed. Fatwa-Fatwa DSN MUI Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Investasi Untuk Reksa Dana Syariah Ferry Ardiyanto. 2004. Kinerja Stock Selection dan Market Timing Reksa

Dana Saham di Indonesia. Tesis. Magister Manajemen. FEUI Ferson, W.E., and Rudi, W.S., (1996, June). Measuring Fund Strategy and

Performance in Changing Economic Conditional. Journal of

Finance. 51(2).

Page 155: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

148

Ferson, W.E., and Warther, V. (1996). Evaluating Fund Performance in a

Dynamic Market. Journal of Financial Analyst. 35 (2).

Firdaus, M., dkk. 2005. Investasi Halal di Reksa Dana Syariah. Jakarta. Renaisan

. . 2005. Cara Mudah Mamahami Akad-akad Syariah .Cet.I Jakarta: Renaisan.

. . 2005. Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer. Jakarta. Renaisan

Fletcher, J. 1995. An Examination of The Selectivity and Market Timing

Performance of UK Unit Trust. Journal of Business Finance and

Accounting. vol 22. 143-156

Frensidy, Budi. Kiat Menilai Reksa Dana. Bisnis Indonesia. Artikel Dosen

UI Jakarta. 22 November 2007. Goetzmann W.N., and R.G. Ibbotson. 1994, Do Winners Repeat?

Patterns in Mutual Funds Behaviour, Journal of Finance. Grinblatt, M., and S., Titman. 1992. The Persistance of Mutual Funds

Performance. Journal of Finance.

Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Ed.3.Erlangga. Jakarta

Gumilang, Tinur Fajar dan Subiyantoro, Heru. 2008. Reksa Dana Pendapatan Tetap di Indonesia : Analisis Market Timing dan

Stock Selection Periode 2006-2008. Jurnal keuangan dan Moneter. Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan. vol. 11 (1); April 2008. pp. 114-146.

Halim, Abdul. 2003. Investasi. Salemba Empat. Jakarta.

Page 156: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

149

Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting. 7th ed. South-Western College Publishing.

Haris, Muhajir. 2008. Analisis kointegrasi: keterkaitan Jakarta Islamic Indeks dengan IHSG dan SBI di Bursa Efek Jakarta (periode

April 2005 - Juli 2007). Tesis. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

Haruman, Tendi dan Hariandy Hasbi. 2005. Evaluasi Kinerja dan Prospek Reksadana Saham Syariah dalam Pasar Modal di Indonesia.

Manajemen Usahawan Indonesia. No. 01 TH XXXIV Januari.

Harvey, R. Campbell and Morgenson, Gretchen. 2004. Dictionary of Money

and Investing : The Essential A-Z Guide for The Language of The New Market. Duke University. USA

Hayat, R. (2006). An Empirical Assessment of Islamic Equity Fund

Returns. Master Thesis. Amsterdam: Free University. Hendricks, D., J. Patel and R. Zeckhauser. 1993. Hot Hands In Mutual

Funds: Short-Run Persistence Of Relative Performance 1974-

1988. Journal of Finance. Henriksson, R. D. and Merton (1981) On Market Timing and Investment

Performance : Statistical Procedures for Evaluating Forecasting

Skill. Journal of Bussines , vol. 54, pp.513 – 533.

Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi keempat. AMP YKPN.Yogyakarta.

Jensen, Michael. Mei 1968. The Performance of Mutual Funds in Period

1945-1964. Journal of Finance

.Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta

Page 157: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

150

Jones, Charles P. (2004). Investment analysis and management . 9th edition. New Jersey : John Willey & Sons Inc.

Karim, Adiwarman A.. 2008. 2008. Bank Islam ; Analisis Fiqih dan

Keuangan. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Kaslani, Rahmad. 2004. Pengukuran Kemampuan Market Timing Dan

Tigkat Keberhasilan Pemilihan Sekuritas Pada Portfolio Reksa

Dana Saham Periode 1999-2003. Tesis. Ilmu Manajemen. FEUI Keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-552/BL/2010 Tentang Pedoman

Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Kok K.L., Goh K.L. and Wong Y.C., 2004, Selectivity and Market Timing

of Malaysian Unit Trusts, Malaysian Journal of Economic Studies, vol. 41 (1 and 2), pp. 71-86.

Lestari, Moni. 2002. Pengaruh JII, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham-Saham Reksa Dana Syariah.

Tesis. Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.

Marlianto, Eddy. 2004. Metode Statistika. Medan. USU Press. Manurung, Adler Haymans. 2003. Berinvestasi, Pendirian dan

Pembubaran Reksa Dana Pegangan Untuk Investor dan Manajer Investasi, Jakara : PT. Adler Manurung Press;

Maulina, Vinus. 2007. Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Indeks dalam Penilaian Tingkat Efisiensi Pasar Modal

Indonesia. Arthavidya. Tahun 8 nomor 1. 01 Februari 2007. Musaroh. 2005. Kajian Perbandingan antara Reksadana Syariah dan

Reksadana Konvensional Sebagai Solusi Alternatif Perencanaan

Investasi. Artikel. Staff Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 158: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

151

Nurhandayani, 2008, Dampak dana cleansing & kondisi makro pada return reksa dana syariah : studi kasus pada reksa dana PNM

syariah. Tesis. Pascasarjana KTTI-UI. Jakarta. Obaidullah, Mohammed. 2001. Etchics and Efficiency in Islamic Stock.

International. Journal of Islamic Financial Services. Vol.3 (200) PBI No. 10/11/PBI/2008 Tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah PBI No. 6/7/PBI/2004 Tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Peraturan Ketua Bapepam-LK No: PER-03/BL/2007 Tentang Kegiatan

Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Philippe Cogneau dan Georges Hubner . January 11, 2009. The 101 Ways

to Measure Portfolio Performance. HEC Management School - University of Liège; Maastricht University - Department of

Finance; Gambit Financial Solutions

Pilbeam, Keith. 2006. International Finance. 3th edition. Palgrave Macmillan.

Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha, Ubaidillah. 2002. Reksadana Solusi

Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Purnomo, Catur kuat. 2007.Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan

Pemilihan Sekuritas Terhadap Kinerja Reksadana Syariah. Jurnal

Publikasi. The 1st PPM National Conference on Management Research. MMUGM.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka

Pusat Informasi Reksa Dana : Biro Pengelolaan Investasi Bapepam. 2006.

Page 159: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

152

Reilly. 2006. Investment Analysis Portfolio Management ; 8th edition. South-Western.

Scott. L. David. 2003. Wall Street Words: An A to Z Guide to Investment

Terms for Today's Investor. Houghton Mifflin Company. Setyaningsih. 2002. Perbandingan Kinerja Reksa Dana di Indonesia

periode 1997-1999. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. 2(1). 53-71.

Sharpe, W. F.; G. J. Alexander, and J. V. Bailey (1998, 6th. Ed.)

Investment. PT. Prenhallindo.

Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Edisi Kedua, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Treynor, J.L. and F. Mazuy.1966. Can Mutual Funds Outguess the

Market?. Harvad Business Review 45.131-136 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia

Undang-Undang Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Wardhani, Ratna. 2004. Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia: Komposisi dari Kemampuan dan Gaya Manajer Investasi serta

Karakteristik Institusi. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 1. No.1. Jakarta.

Warsono. Analisis Pengukuran Kinerja Reksadana. EKOBIS vol.5 no.1. Januari 2004. Hal. 131-142

Page 160: ANALISIS KINERJA MANAJER INVESTASI REKSADANA …

153

Wiksuana, I Gusti Bagus dan Purnawati, Ni Ketut. 2008, Konsistensi Risk Adjusted Performance Sebagai Pengukuran Kinerja Portofolio

Saham di Pasar Modal Indonesia. Buletin Studi Ekonomi. Volume 13 (2).

Website : http://www.bapepamlk.depkeu.go.id/reksadana/main.htm