ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

109
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Oleh: SITI NOOR HAFIFAH D030416026 PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2020

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan

Syariah

Oleh:

SITI NOOR HAFIFAH

D030416026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2020

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

ii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan

Syariah

Oleh:

SITI NOOR HAFIFAH

D030416026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2020

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

SYARIAH DI INDONESIA

Yang disusun oleh:

Nama : Siti Noor Hafifah

NIM : D030416026

Program Studi : Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Telah dinyatakan lulus dalam sidang ujian Skripsi di Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin pada tanggal . . . . Agustus 2020 dengan predikat .… dan diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Akuntansi

(S.Tr.Ak).

Ketua Jurusan Akuntansi,

Nailiya Nikmah, S.Pd. M.Pd

NIP.19801209 200501 2 002

Tim Penguji dan Pembimbing

Ketua Penguji : Lusiana Handayani, SE, CIFP, Ak., CA., SAS

NIP. 19890125 201504 2 003 ( )

Anggota Penguji : Mahyuni, SE., Ak., CA., MM

NIP. 19800201 200501 1 001 ( )

Pembimbing : Manik Mutiara Sadewa, SE., Ak.,

CA., MBus (Acc)., SAS

NIP. 19731217 199802 2 002 ( )

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

vi

MOTTO

Dream doesn’t have an expiration date.

Take a deep breath and try again.

~ KT Witten ~

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

vii

Abstrak

Siti Noor Hafifah (D030416026). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Skripsi, Program Studi Akuntansi Lembaga

Keuangan Syariah, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan asuransi

jiwa syariah di Indonesia dengan menggunakan metode analisis early warning system.

Rasio early warning system yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio solvabilitas

yang terdiri dari solvency margin ratio dan tingkat kecukupan dana. Rasio profitabilitas

terdiri dari rasio underwriting dan rasio beban klaim. Rasio likuiditas, Rasio stabilitas

premi terdiri dari rasio pertumbuhan premi dan rasio retensi diri. Rasio kewajiban

teknis. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam penelitian deskiptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data

sekunder. Terdapat empat perusahaan yang menjadi sampel yaitu PT Asuransi Takaful

Keluarga, PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin, PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa

Giri Artha dan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi. Berdasarkan hasil

penelitian perusahaan asuransi jiwa syariah untuk periode 2015-2019 menunjukkan

kinerja keuangan yang baik (memenuhi batas normal untuk tiap rasio kinerja yang

diukur), namun hasil berbeda pada rasio tingkat kecukupan dana dan rasio

pertumbuhan premi.

Kata Kunci: Kinerja keuangan, Asuransi Jiwa Syariah, Early Warning System.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

viii

Abstract

Siti Noor Hafifah (D030416026) Analysis of Islamic Insurance Life Financial

Performance Companies in Indonesia. Thesis, Accounting Study Program of

Islamic Financial Institutions, Accounting Department, Banjarmasin State

Polytechnic, 2020.

This study was conducted to determine financial performance of Islamic life

insurance companies in Indonesia. Using analysis Early Warning System method, it

measured solvency ratio consists of solvency margin ratio and adequacy of capital

funds ratio, profitability ratio consists of Underwriting ratio and loss ratio, liability to

liquid assets ratio, premium stability ratio consists of net premium growth ratio and

own retention ratio, technical reserve ratio. The study was descriptive research with

quantitative approach. The data source was secondary data. There were four

companies used as sample in this study namely Takaful Keluarga Insurance, Al-Amin

Sharia life insurance, Amanahjiwa Giri Artha sharia life insurance and Jasa Mitra

Abadi sharia life insurance. The study found that The Islamic life insurance companies

showed good financial performance (normal limit ratio for each required performance

ratio), but different results in the ratio of the adequacy of capital funds and the premium

growth ratio.

Keywords: Financial Performance, Islamic Life Insurance Companies, Early Warning

System.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Diploma IV (D4) pada

Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis

hadapi namun pada akhirnya dapat melalui berkat adanya bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril yang luar biasa dalam

penyusunan Skripsi.

2. Bapak Joniriadi, S.ST., MT. selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd., M.Pd selaku ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin.

4. Bapak H. Muhammad Yassir Fahmi, S.Pd.I., M.Si selaku Ketua Program Studi

DIV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS) Politeknik Negeri

Banjarmasin.

5. Ibu Manik Mutiara Sadewa, SE., Ak., CA., MBus (Acc)., SAS selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan saran sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

6. Ibu Dra. Hj. Nurhidayati, M.Pd selaku Dosen Wali yang terus memberikan

dukungan moril dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak Rizky Fadhillah, S.ST., M.Tr.Bns., CIRBD selaku mentor yang bersedia

memberikan informasi yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

x

8. Bapak, Ibu Dosen dan Staf jurusan Akuntansi khususnya Program Studi DIV

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin.

9. Teman-teman DIV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2016 yang

telah membantu dan berbagi pengetahuan serta informasi dalam penyusunan

Skripsi.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu serta

memberikan dukungan.

Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan. Penulis berharap semoga Skripsi ini memberikan manfaat

dan dorongan penelitian-penelitian selanjutnya.

Banjarmasin, 29 Juli 2020

Siti Noor Hafifah

D030416026

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i

Halaman Judul .................................................................................................. ii

Halaman Persetujuan ........................................................................................ iii

Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv

Halaman Pernyataan Keaslian.......................................................................... v

Halaman Motto................................................................................................. vi

Abstrak ............................................................................................................. vii

Abstract ............................................................................................................ viii

Kata Pengantar ................................................................................................. ix

Daftar Isi........................................................................................................... xi

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii

Daftar Grafik .................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Permasalahan .............................................................................. 5

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

A. Landasan Teori ........................................................................... 8

B. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 17

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 19

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 19

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 19

C. Variabel Penelitian ...................................................................... 20

D. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 23

E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 24

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN ............................................................. 26

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 42

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 67

A. Simpulan ..................................................................................... 67

B. Saran ........................................................................................... 68

Daftar Pustaka .................................................................................................. 69

Lampiran - Lampiran ....................................................................................... 72

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Statistik Asuransi Syariah ................................................................ 2

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ........................................ 19

Tabel 3.2 Operasional Variabel ........................................................................ 21

Tabel 3.3 Indikator Early Warning System ...................................................... 22

Tabel 3.4 Interpretasi Early Warning System ................................................... 24

Tabel 4.1 Perhitungan EWS PT Asuransi Takaful Keluarga ............................ 27

Tabel 4.2 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin .................... 31

Tabel 4.3 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi ....... 35

Tabel 4.4 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Amanajiwa Giri Artha 38

Tabel 4.5 Data Solvency Margin Ratio ............................................................ 43

Tabel 4.6 Data Rasio Tingkat Kecukupan Dana .............................................. 45

Tabel 4.7 Rasio Underwriting .......................................................................... 47

Tabel 4.8 Rasio Beban Klaim........................................................................... 49

Tabel 4.9 Rasio Likuiditas................................................................................ 51

Tabel 4.10 Rasio Pertumbuhan Premi ................................................................ 53

Tabel 4.11 Rasio Retensi Diri ............................................................................ 55

Tabel 4.12 Rasio Kewajiban Teknis................................................................... 58

Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan PT Asuransi Takaful

Keluarga ........................................................................................... 60

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xiv

Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah

Al-Amin ........................................................................................... 61

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah

Jasa Mitra Abadi............................................................................... 62

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanahjiwa Giri Artha .................................................................... 64

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan Industri Asuransi Syariah ............................................ 3

Grafik 4.1 Solvency Margin Ratio ........................................................................ 42

Grafik 4.2 Rasio Tingkat Kecukupan Dana .......................................................... 45

Grafik 4.3 Rasio Underwriting ............................................................................. 47

Grafik 4.4 Rasio Beban Klaim .............................................................................. 50

Grafik 4.5 Rasio Likuiditas ................................................................................... 52

Grafik 4.6 Rasio Pertumbuhan Premi ................................................................... 54

Grafik 4.7 Rasio Retensi Diri ................................................................................ 56

Grafik 4.8 Rasio Kewajiban Teknis ...................................................................... 58

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsul .............................................................................. 73

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 75

Lampiran 3. Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2015 .............. 77

Lampiran 4. Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2016 .............. 78

Lampiran 5. Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2017 .............. 79

Lampiran 6. Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2018 .............. 80

Lampiran 7. Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2019 .............. 81

Lampiran 8. Laporan Keuangan PT AJS Al-Amin 2015 ................................... 82

Lampiran 9. Laporan Keuangan PT AJS Al-Amin 2016 ................................... 83

Lampiran 10. Laporan Keuangan PT AJS Al-Amin 2017 ................................... 84

Lampiran 11. Laporan Keuangan PT AJS Al-Amin 2018 ................................... 85

Lampiran 12. Laporan Keuangan PT AJS Al-Amin 2019 ................................... 86

Lampiran 13. Laporan Keuangan PT AJS Jasa Mitra Abadi 2015 ...................... 87

Lampiran 14. Laporan Keuangan PT AJS Jasa Mitra Abadi 2016 ...................... 88

Lampiran 15. Laporan Keuangan PT AJS Jasa Mitra Abadi 2017 ...................... 89

Lampiran 16. Laporan Keuangan PT AJS Jasa Mitra Abadi 2018 ...................... 90

Lampiran 17. Laporan Keuangan PT AJS Jasa Mitra Abadi 2019 ...................... 91

Lampiran 18. Laporan Keuangan PT AJS Amanahjiwa Giri Artha 2015 ........... 92

Lampiran 19. Laporan Keuangan PT AJS Amanahjiwa Giri Artha 2016 ........... 93

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

xvii

Lampiran 20. Laporan Keuangan PT AJS Amanahjiwa Giri Artha 2017 ........... 94

Lampiran 21. Laporan Keuangan PT AJS Amanahjiwa Giri Artha 2018 ........... 95

Lampiran 22. Laporan Keuangan PT AJS Amanahjiwa Giri Artha 2019 ........... 96

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan bergerak dalam bidang layanan jasa mempunyai peran

sangat penting dalam memajukan perekonomian di Indonesia, peranan lembaga

keuangan adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk investasi,

kemudian menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pembiayaan. Bentuk

umum lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi lembaga keuangan bank

dan lembaga keuangan non-bank, lembaga perbankan terbagi menjadi tiga bidang

usaha yaitu bank sentra, bank umum dan bank pembiayaan rakyat. Sedangkan

lembaga non-bank terbagi menjadi beberapa jenis lembaga keuangan seperti

asuransi, koperasi, pegadaian, modal ventura, dana pensiun dan lain sebagainya.

Menurut Undang-undang republik Indonesia No 40 tahun 2014 tentang

Perasuransian yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian diantara

perusahaan asuransi dengan pemegang polis, dimana perusahaan menerima premi

dari peserta sebagai imbalan untuk memberi pergantian kepada peserta untuk

kerugian, meninggalnya peserta, kerusakan, kehilangan keuntungan yang

mungkin terjadi dimasa yang akan datang (Undang-Undang, 2004). Sama halnya

dengan lembaga perbankan, perusahaan asuransi juga telah mengadopsi prinsip

syariah untuk menghindari unsur-unsur yang diharamkan pada perusahaan

asuransi konvensional seperti riba, maysir, gharar dan lain sebagainya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan asuransi syariah adalah

kumpulan perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis dan

perjanjian diantara pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi

berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi (Undang-

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

2

Undang, 2004). Secara umum perusahaan asuransi terbagi menjadi tiga bidang

usaha yaitu asuransi jiwa, asuransi umum dan reasuransi.

Usaha asuransi jiwa syariah adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan

prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan

pelayanan terhadap kesehatan, kecelakaan, hidup dan meninggalnya peserta yang

berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian yang besarnya telah

ditetapkan atau didasarkan hasil pengelolaan (Undang-Undang, 2004).

Di Indonesia, konsep takaful atau disebut asuransi syariah sudah di

implementasikan lebih dari 20 tahun dengan berdirinya Syarikat Takaful

Indonesia, perusahaan asuransi syariah pertama berdiri pada tahun 1994 yaitu

perusahaan Asuransi Takaful Umum dan Asuransi Takaful Keluarga. Meski agak

belakang dibandingkan Sudan dan Arab Saudi yang telah lebih dulu memulai pada

tahun 1979, atau bahkan Malaysia pada tahun 1984 (Bayinah dkk., 2017).

Saat ini setidaknya terdapat 62 perusahaan asuransi syariah yang telah

beroperasi di Indonesia, dimana 30 perusahaan asuransi jiwa syariah, 29

perusahaan asuransi umum syariah, dan 3 perusahaan reasuransi syariah (OJK,

2019).

Tabel 1.1 Statistik Asuransi Syariah

No Keterangan Tahun

2016 2017 2018 2019

1 Asuransi Jiwa Syariah 6 7 7 7

2 Asuransi Jiwa Unit Syariah 21 23 23 23

3 Asuransi Umum Syariah 4 5 5 5

4 Asuransi Umum Unit Syariah 24 25 24 24

5 Reasuransi Syariah 1 1 1 1

6 Reasuransi Unit Syariah 2 2 2 2

Jumlah 58 63 62 62

Sumber: Statistik bulanan IKNB syariah (OJK, 2019).

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

3

Perusahaan asuransi syariah pada 2017 berjumlah 63 perusahaan atau naik

10,9 % dari tahun 2016 jumlah tersebut terdiri dari 30 asuransi jiwa syariah, 30

asuransi umum syariah, dan 3 reasuransi syariah. Namun pada tahun 2018 terdapat

satu pengurangan pada asuransi umum unit syariah menjadi 62 perusahaan

asuransi syariah, sampai 2019 jumlah perusahaan asuransi masih stagnan dengan

total 62 perusahaan asuransi.

Berdasarkan data statistik IKNB syariah beberapa indikator perkembangan

industri asuransi syariah mengalami pertumbuhan yaitu dari segi aset, kontribusi,

klaim dan investasi dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut adalah grafik

perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia selama lima tahun terakhir

(OJK, 2019).

Grafik 1.1 Perkembangan Industri Asuransi Syariah

Sumber: Statistik bulanan IKNB syariah (OJK, 2019).

Dapat diketahui sampai Desember 2019 jumlah aset asuransi syariah

berjumlah 45 triliun rupiah naik sebesar 1,08 %, kontribusi bruto berjumlah 16

26.519

33.243

40.606 41.915 45.453

10.489 12.028

14.001 15.369 16.704

3.342 4.336 4.947 7.583

10.605

23.070

28.807

35.341 36.969

39.846

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

50.000

2015 2016 2017 2018 2019

Asuransi Syariah

Aset Kontribusi Bruto Klaim Bruto Investasi

Miliar Rupiah

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

4

triliun rupiah naik sebesar 1,08 %, klaim bruto berjumlah 10 triliun rupiah naik

sebesar 1,40 % dan investasi berjumlah 39 triliun rupiah naik sebesar 1,07 %.

Dalam bentuk peraturan, pemerintah senantiasa mengkaji agar industri ini

semakin tumbuh diantaranya dengan penyetaraan asuransi syariah dengan

asuransi konvensional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No.40 Tahun

2014 tentang perasuransian. Selain itu Ikatan Akuntan Indonesia juga telah

menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan untuk transaksi asuransi

syariah pada tahun 2012.

Seiring dengan perkembangan asuransi syariah, maka persaingan antar

perusahaan asuransi juga semakin ramai, diharapkan perusahaan asuransi syariah

dapat meningkatkan kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi

kepada calon peserta terkait dengan aliran dan pengguna dana. Kinerja perusahaan

tidak hanya memainkan peran untuk meningkatkan nilai pasar perusahaan, tetapi

lebih mengarah ke arah pertumbuhan industri seluruh sektor, yang akhirnya akan

mengarah pada kemakmuran ekonomi secara keseluruhan (Ahmed dkk., 2011).

Kinerja keuangan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam

mengelola suatu asetnya, untuk melihat kondisi keuangan sebuah perusahaan

dapat dilihat menggunakan laporan keuangan. Kinerja keuangan sangat

diperlukan guna mengetahui pertumbuhan keuangan perusahaan, penilaian kinerja

keuangan suatu perusahaan bisa menggunakan berbagai macam metode ataupun

alat analisis. Metode yang digunakan seperti rasio keuangan dengan berdasarkan

perbandingan pada pos-pos di laporan keuangan.

Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan awal yang digunakan

untuk mengukur kondisi kesehatan keuangan perusahaan asuransi, tolok ukur

perhitungan dari The National Association of Insurance Commissioners (NAIC)

atau lembaga pengawas badan usaha asuransi Amerika Serikat dalam mengukur

kinerja keuangan dan menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi dibawah

pengaturan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD)

(Wulandari, 2018). Dimana dalam pengukurannya dilihat dari aspek rasio

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

5

keuangan yaitu rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio solvabilitas (solvency

margin), rasio profitabilitas (profitability ratio), rasio stabilitas premi (stability

premi ratios) dan rasio cadangan teknis (technical ratios).

Di Indonesia sendiri, alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan asuransi syariah berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor: 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

Pentingnya menilai kinerja keuangan perusahaan asuransi adalah karena

perusahaan asuransi tidak hanya sekedar menyediakan transfer risiko, tetapi

sebagai perantara dalam penyaluran dana dengan cara yang tepat untuk membantu

kegiatan perekonomian. Berdasarkan uraian diatas kinerja keuangan perusahaan

merupakan informasi yang sangat penting bagi semua pihak untuk membuat

keputusan terbaik. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana kinerja

keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia, maka penelitian ini

berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Bank dunia pernah menyoroti kasus gagal bayar asuransi di Indonesia

khususnya persoalan likuiditas dua perusahaaan asuransi jiwa nasional, yakni

Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 dan PT Asuransi Jiwasraya

sebagaimana berita yang dikutip pada CNBC Indonesia, dalam laporan yang

bertajuk Global Economic Risk and Implications for Indonesia yang dirilis

September 2019. Lembaga internasional tersebut menyatakan perusahaan

asuransi Bumi putera masih belum bisa membayar kewajiban kepada nasabah

sebesar 2,7 triliun rupiah, aset yang dimiliki Bumiputera hanya 10,28 triliun

rupiah sementara utang sebesar 31 triliun rupiah. Sama halnya dengan Bumi

putera, Jiwasraya juga mengalami gagal bayar kepada 711 pemegang polis

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

6

dengan nilai 12,4 triliun rupiah, aset yang dimiliki hanya 25,6 triliun rupiah

sementara utang sebesar 49,6 triliun rupiah (Banjarnahor, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2016) terjadinya perlambatan

pertumbuhan kinerja keuangan industri asuransi syariah pada 2014 karena

rendahnya pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi syariah dibandingkan

dengan pertumbuhan laba perusahaan asuransi konvensional yang memiliki

unit usaha syariah. Perusahan asuransi perlu memperhatikan dan

meningkatkan kinerja keuangan karena kinerja keuangan merupakan

pertimbangan utama investor dan masyarakat dalam menilai tingkat

kesehatan perusahaan. Perusahaan asuransi yang mempunyai kinerja

keuangan yang baik akan meningkatkan laba, nilai dan tingkat kesehatan

perusahaan. Hal ini akan berdampak kepada semua pihak yang terlibat dalam

aktivitas bisnis asuransi seperti internal perusahaan, stakeholder dan investor

serta meningkatkan kepercayaan masyarakat.

2. Batasan Masalah

Terdapat tiga jenis asuransi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah

asuransi jiwa. Oleh sebab itu diperlukan batasan masalah, penulis hanya

memfokuskan penelitian pada asuransi jiwa syariah. Penelitian ini

menggunakan alat analisis early warning system dalam upaya peningkatan

kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah untuk periode 2015

sampai dengan 2019.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah, bagaimana kinerja keuangan berdasarkan metode analisis

early warning system pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia?

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan hasil kinerja keuangan

perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia berdasarkan metode analisis early

warning system.

E. Manfaat Penelitian

Hal penting dari sebuah penelitian adalah kemanfaatan yang dapat dirasakan

atau diterapkan setelah melakukan hasil penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan

yang terkait dengan ilmu manajemen keuangan terlebih tentang kinerja

keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah dengan menggunakan metode

analisis early warning system untuk keberlangsungan pengembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Bagi Praktis

a. Bagi Masyarakat

Sebagai kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi

mengenai kondisi kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah.

Sehingga calon peserta dapat menjadikan penelitian ini sebagai landasan

dalam pertimbangan pengambilan keputusan terkait dengan penanaman

dana investasi secara tepat.

b. Bagi Perusahaan Asuransi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk

dijadikan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah khususnya mengenai metode

analisis early warning system.

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Asuransi Syariah

Pada dasarnya risiko terbagi menjadi beberapa jenis salah satunya adalah

risiko alami, risiko alami adalah setiap kejadian yang tidak dapat dihindari

dan dikendalikan tetapi bisa dibagi khususnya secara keuangan melalui

konsep asuransi. Contoh risiko alami, setiap saat seseorang dapat mengalami

kematian karena sakit, kecelakaan, kebakaran, dan lain sebagainya (Bayinah

dkk., 2017).

Konsep asuransi sudah ada sejak zaman Rasulullah yang disebut dengan

aqilah, menurut konsep aqilah sudah menjadi kebiasaan bagi suku Arab sejak

zaman dahulu, jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota

suku lain, pewaris korban akan dibayar sejumlah uang darah (diyat) sebagai

kompensasi oleh saudara terdekat (Billah, 2001). Kesiapan dalam membayar

kontribusi sama halnya pembayaran dengan premi dalam praktik asuransi.

Dengan adanya asuransi syariah sebagai sebuah bentuk ikhtiar untuk

mencegah terjadinya kesulitan bagi para pihak yang mengalami kerugian,

sehingga kebutuhan seorang muslim terhadap asuransi merupakan suatu

implementasi dari nilai syariah yang dianutnya seperti tolong-menolong,

saling menanggung beban para peserta, menghilangkan unsur gharar,

memperkuat sistem ekonomi syariah dan bentuk perencanaan keuangan

syariah (Bayinah dkk., 2017).

Istilah lain yang digunakan untuk asuransi syariah adalah takaful berasal

dari kata takafala-yatakafulu secara etimologi berarti menjamin atau saling

menanggung (Billah, 2001). Takaful dalam pengertian muamalah adalah

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

9

saling menanggung risiko diantara sesama anggota sehingga satu dan yang

lain menjadi penanggung atas risiko yang lainnya, hal ini dilakukan atas dasar

saling menolong dalam kebaikan dengan cara setiap anggota membayar

kontribusi (Sula, 2004).

Asuransi syariah secara sederhana berarti saling menanggung,

keuntungan bukan hanya untuk perusahaan saja, tetapi juga dikembalikan

untuk peserta yang bergabung, asuransi juga memberikan manfaat berupa

rasa aman dalam perlindungan, serta saling menolong dan melindungi dengan

memberikan pergantian kepada peserta atas kerugian, kerusakan, dan

kehilangan dimasa yang akan datang (Bayinah dkk., 2017).

Prinsip dasar dalam asuransi syariah adalah saling menolong dan saling

menanggung, asuransi syariah menggunakan sistem pengelolaan yang

pesertanya mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusinya yang akan

digunakan untuk membayar klaim atas risiko tertentu akibat musibah pada

jiwa, badan atau benda yang mungkin dialami oleh peserta dimasa depan.

Akad yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad tabarru’ dan akad

tijari. akad tabarru’ digunakan antar peserta, sedangkan akad tijari

digunakan antara peserta dengan perusahaan asuransi (IAI, 2017).

Dalam beroperasi asuransi syariah menggunakan pedoman yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, yaitu

fatwa Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 yang menyatakan bahwa asuransi

syariah atau takaful adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong

diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’

yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko melalui akad

yang sesuai dengan syariah (MUI, 2014).

Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi konvensional menggunakan

akad jual beli sehingga dana yang diserahkan sepenuhnya menjadi hak

perusahaan asuransi. Berbeda dengan asuransi syariah, kontribusi yang

dibayarkan peserta tetap menjadi milik nasabah yang diamanahkan ke

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

10

perusahaan asuransi melalui akad baik yang bersifat tijarah maupun tabarru’.

Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai shahibul

mal (pemegang polis). Sedangkan dalam akad tabarru’ (hibah), perusahaan

asuransi bertindak sebagai pengelola. Akad tabarru’ merupakan bentuk

transaksi atau perjanjian yang bersifat nirlaba, semata mata untuk tujuan

tolong menolong dalam rangka kebaikan (Bayinah dkk., 2017).

2. Laporan Keuangan Asuransi Syariah

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Nainggolan,

2004). Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat

informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahan

dan kinerja perusahaan.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari aktivitas-aktivitas

akuntansi dalam suatu perusahaan yang berguna sebagai bahan dasar untuk

menilai kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini

diperlukan oleh pihak yang berkepentingan, antara lain manajer perusahaan,

pemilik perusahaan, kreditur, investor, pemerintah dan lembaga lain. (Hery,

2009).

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Munawir,

1991). Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat

informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahan

dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

11

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101

menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberi informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas syariah yang

bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat

keputusan. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka

(IAI, 2017). Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas

syariah yang meliputi aset, liabilitas, dana syirkah temporer, ekuitas,

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan

distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, arus kas, dana

zakat dan dana kebajikan.

Laporan keuangan entitas asuransi syariah sebagaimana disebutkan

dalam SAK Syariah 101 terdiri dari (IAI, 2017):

a. Laporan Posisi Keuangan

b. Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’

c. Laporan Perubahan Dana Tabarru’

d. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

e. Laporan Perubahan Ekuitas

f. Laporan Arus Kas

g. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

h. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

i. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 4/SEOJK.05/2013

tentang Laporan bulanan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi yang

menyelenggarakan seluruh usahanya dengan prinsip syariah dan unit syariah

dari perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi (OJK, 2013). Laporan

tersebut terdiri dari

1. Sampul Laporan

2. Pernyataan Direksi

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

12

3. Laporan Dana Tabarru’

a. Laporan Posisi Keuangan

b. Laporan Surplus Underwriting

c. Laporan Arus Kas

d. Laporan Kesehatan Keuangan Dana Tabarru’

e. Laporan Analisis Kesesuaian Aset dan Liabilitas

4. Laporan Dana Perusahaan

a. Laporan Posisi Keuangan

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif

c. Laporan Arus Kas

d. Laporan Kesehatan Keuangan Dana Perusahaan

e. Laporan Analisis Kesesuaian Aset dan Liabilitas

5. Laporan Dana Investasi Peserta

a. Laporan Posisi Keuangan

b. Laporan perubahan Dana Investasi Peserta

c. Laporan Analisis Kesesuaian Aset dan Liabilitas

6. Ringkasan Laporan Dana Tabarru’, Dana Perusahaan, dan Dana Peserta

3. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan hasil yang telah dicapai oleh manajemen

perusahaan dalam menjalankan fungsinya dalam mengelola aset perusahaan

secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan

oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat

keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah

dilaksanakan (Rudianto, 2013).

Penilaian kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menilai

pelaksanaan pekerjaan seorang atau organisasi dalam mewujudkan visi, misi,

tujuan dan saran organisasi yang tertuang dalam perumusan strategic

planning melalui alat ukur keuangan dan non keuangan (Bastian, 2005).

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

13

Menurut Jumingan (2011) Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi

keuangan perusahaan pada suatu posisi tertentu yang menyangkut aspek

penghimpunan dan penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

Pada organisasi bisnis, kinerja keuangan dapat dilihat pada pos tingkat

laba yang berhasil diperoleh perusahaan. apabila pengukuran ditingkatkan

lagi, penilaian dapat dilihat dari berbagai hal lain seperti tingkat solvabilitas,

rentabilitas, return on investment dan sebagainya (Mahsun dkk., 2011). Cara

untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan diperlu suatu analisis

dengan menggunakan rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dilakukan

untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan perusahaan, informasi ini

penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai dan

untuk menyusun rencana perusahaan kedepannya (Sudana, 2011).

Menurut Sugiyono (2017) untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

dengan menggunakan rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio

keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu.

Kemudian, hasil dari rasio yang diukur dan diinterpretasikan sehingga

menjadi berarti untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

Rasio keuangan merupakan bentuk informasi akuntansi yang penting

bagi perusahaan selama periode tertentu, dari rasio dapat dilihat kondisi

maupun kinerja. Keunggulan dari analisa rasio karena rasio merupakan angka

atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca, ditafsirkan dan pengganti

yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan oleh laporan keuangan

yang cenderung rinci dan rumit (Harahap dan Syafri, 2002).

Menurut Weston dan Eugene (2004) bentuk-bentuk rasio keuangan

diantaranya Rasio Likuiditas yang didalamnya terdapat rasio lancar dan rasio

sangat lancar. Rasio Solvabilitas yang terdiri total utang dibandingkan dengan

total aktiva, jumlah kali perolehan bunga, lingkup biaya tetap dan lingkup

arus kas. Rasio Aktivitas yang terjadi dari perputaran sediaan, rata-rata jangka

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

14

waktu penagihan/perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan perputaran

total aktiva. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari margin laba penjualan, daya

laba dasar, hasil pengembalian total aktiva, hasil pengembalian ekuitas. Rasio

Pertumbuhan dan rasio penilaian. Sementara menurut (Gerald dkk., 2003)

kategori rasio yaitu Activity analysis, liquidity analysis, long term debt and

solvency analysis dan provitability analysis.

Faktor penentu kinerja perusahaan asuransi pada penelitian yang

dilakukan oleh Nurlatifah dan Mardian (2016) dengan penelitian yang

berjudul Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia,

kinerja keuangan diukur menggunakan Surplus On Contribution (SOC)

dengan Variabel size (ukuran perusahaan), leverage, liquidity, tangibility

(aset tetap), volume of capital dan loss ratio (rasio kerugian). Pada penelitian

yang dilakukan Berteji dan Hammami (2016) menjelaskan tentang factor

penentu untuk mengukur kinerja keuangan asuransi jiwa di Tunisia dengan

menggunakan size, leverage, tangibility, risk, growth, liquidity and age.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Kartika dan Sunreri (2009) rasio

keuangan yang dipakai untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

asuransi adalah Rasio Likuiditas dengan dimensi current ratio, quick ratio

dan cash ratio, Rasio Solvabilitas dengan dimensi debt to equity ratio, debt

to total asset ratio, Rasio rentabilitas dengan dimensi gross profit margin, net

profit margin, earning power of total investment, return on equity.

Jenis alat lain yang dapat digunakan dalam menganalisis laporan

keuangan dan mengolah menjadi suatu informasi yang berguna adalah

dengan menggunakan perhitungan Early Warning System. EWS adalah tolok

ukur perhitungan lembaga badan usaha asuransi Amerika Serikat dalam

mengukur kinerja keuangan dan menilai tingkat kesehatan perusahaan

asuransi. Sistem ini dapat memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan

kesulitan keuangan dan operasional perusahaan asuransi dimasa yang akan

datang (Satria, 1994).

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

15

Early warning system menggunakan satu seri rasio penguji yang

diterapkan pada laporan keuangan perusahaan asuransi untuk mengukur

kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan tersebut. Seri itu mempunyai

rasio yang dapat diklasifikasikan, yakni:

a. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan indikator untuk mengukur besarnya

perusahaan yang dibiayai oleh utang dan menggambarkan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas

meliputi:

1) Solvency Margin Ratio membandingkan antara modal sendiri

dengan premi neto, digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan keuangan perusahaan asuransi dalam mendukung

kewajiban yang mungkin timbul dari penutupan risiko yang

dilakukan oleh perusahaan.

2) Tingkat Kecukupan Dana rasio ini mengukur tingkat kecukupan

perbandingan antara modal sendiri dengan total aktiva, hal ini

sangat penting bagi perusahaan karena rasio ini menunjukkan

komitmen pemegang saham dalam menjalankan usaha.

b. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Rasio profitabilitas meliputi

1) anRasio Perubahan Surplus membandingkan antara selisih modal

sendiri dengan modal sendiri tahun lalu, rasio perubahan surplus

memberikan indikasi atas perkembangan kondisi modal sendiri

perusahaan.

2) Underwriting Ratio membandingkan antara hasil underwriting

dengan pendapatan premi, rasio underwriting menunjukkan hasil

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

16

yang diperoleh perusahaan serta mengukur tingkat keuntungan dari

usaha murni asuransi.

3) Rasio Beban Klaim membandingkan antara klaim yang terjadi

dengan pendapatan premi, rasio ini memiliki penjelasan mengenai

pengalaman klaim (loss ratio) yang terjadi serta kualitas usaha

penutupannya.

4) Rasio Komisi membandingkan antara beban komisi dengan

pendapatan premi, digunakan untuk mengukur biaya komisi yang

dikeluarkan dari bisnis yang dilakukan agar perusahaan

memperoleh pendapatan.

5) Rasio Biaya Manajemen, perbandingan antara biaya manajemen

dengan pendapatan kontribusi digunakan untuk mengukur biaya

administrasi atau umum atau manajemen yang terjadi dalam

kegiatan usaha.

6) Rasio Pengembalian Investasi membandingkan antara pendapatan

bersih investasi dengan rata-rata investasi, digunakan untuk

mengukur seberapa besar hasil yang dicapai dari investasi yang

dilakukan.

c. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban. Rasio likuiditas meliputi:

1) Rasio Likuiditas Aset membandingkan antara kewajiban dengan

aktiva yang diperkenankan, digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

perusahaan apakah kondisi keuangan dalam keadaan solven atau

tidak.

2) Investment to Technical Reserve Ratio membandingkan antara

investasi dengan kewajiban teknis, digunakan untuk mengetahui

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

17

seberapa besar kewajiban teknis yang dibentuk perusahaan asuransi

tercermin pada investasi.

3) Agents balance to surplus membandingkan antara tagihan premi

langsung dengan total modal, rasio ini mengukur tingkat

solvabilitas perusahaan berdasarkan aset yang seringkali tidak bisa

diwujudkan (dicairkan) pada saat likuiditas.

d. Rasio Stabilitas Premi meliputi:

1) Rasio Pertumbuhan Premi membandingkan antara selisih premi

neto dengan pemi neto tahun lalu, menunjukkan seberapa besar

kenaikan premi pada tahun berjalan dibandingkan tahun

sebelumnya.

2) Rasio Retensi Diri membandingkan antara premi neto dengan premi

bruto, menunjukkan tingkat retensi perusahaan dalam menanggung

risiko yang terjadi.

e. Rasio Teknikal

Rasio Kewajiban Teknis membandingkan antara kewajiban teknis

dengan premi neto, menggambarkan tingkat kecukupan cadangan yang

diperlukan dalam menghadapi kewajiban yang timbul dari penutupan

risiko.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang membahas tentang analisis kinerja keuangan pada

Perusahaan Asuransi di Indonesia selama ini telah cukup banyak dilakukan oleh

peneliti. Kinerja keuangan perusahaan asuransi syariah periode 2008-2014 dengan

menggunakan metode early warning system yang ditunjukkan oleh rasio likuiditas

dan pertumbuhan premi, masih mengalami kegagalan dan dikategorikan tidak

sehat (Fitri; 2016).

Penurunan kinerja asuransi juga tampak dari rendahnya pertumbuhan laba

perusahaan murni syariah dibandingkan dengan pertumbuhan laba perusahaan

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

18

asuransi konvensional yang memiliki unit usaha Syariah (Fitri; 2016). Selanjutnya

pada periode 2014-2016 kinerja asuransi jiwa syariah bertumbuh baik dilihat dari

rasio likuiditas dan rasio pertumbuhan premi yang ditunjukkan oleh beberapa

indikator yaitu premi bruto, klaim, investasi dan aktiva (Fatimatuzzahra, 2018).

Penelitian yang akan dilakukan secara umum memiliki kesamaan dengan

penelitian-penelitian terdahulu dalam beberapa hal seperti metode perhitungan

yang digunakan, yaitu dengan menggunakan early warning system. Sementara itu,

perbedaan penelitian dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam hal objek

penelitian dan periode analisis. Penulis dalam hal ini hanya membahas asuransi

jiwa syariah dengan periode analisis 2015-2019.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis kinerja keuangan pada asuransi

jiwa syariah di Indonesia dengan menggunakan metode early warning system.

secara skematis dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran tentang capaian

kinerja keuangan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang diukur berdasar data

keuangan dalam kurun waktu lima tahun, mulai dari tahun 2015 sampai dengan

tahun 2019.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia

yaitu:

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

Sumber: Daftar Perusahaan Asuransi dengan Prinsip Syariah (2020).

No Nama Perusahaan Izin Usaha Syariah Tanggal

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga KEP-260/KM.10/2012 14 Juni 2012

2 PT AJS Al-Amin KEP-220/KM.10/2010 30 April 2010

3 PT AJS Amanahjiwa Giri

Artha KEP-539/KM.10/2012 24 September 2012

4 PT AJS Jasa Mitra Abadi KEP-96/D.05/2015 28 Agustus 2015

5 PT Asuransi Syariah

Keluarga Indonesia KEP-124/D.05/2015 30 Nopember 2015

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

20

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi, apa yang dipelajari dari sampel kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi (Sugiyono, 2017). Metode sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel non probabilitas, dengan teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Maka, sampel dalam penelitian

ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar dalam Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) pada tahun 2014-2019.

2. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang beroperasi secara aktif dan terus-

menerus dalam kurun waktu lima tahun, yakni periode 2015 hingga 2019.

3. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang menerbitkan laporan keuangan secara

berturut-turut pada periode 2015-2019.

Berdasarkan kriteria diatas maka perusahaan yang memenuhi syarat dalam

penelitian yaitu:

1. PT Asuransi Takaful Keluarga

2. PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

3. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

4. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini

Variabel yang dikaji adalah kinerja keuangan dengan metode early warning

system indikator yang diperhitungkan sebagaimana tabel dibawah:

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

21

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Konsep Variabel Indikator Skala

Solvency Margin Ratio

Rasio ini menunjukkan

kemampuan keuangan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban yang

mungkin timbul dari penutupan

risiko.

Solvency Margin Ratio =

Modal Sendiri x 100 %

Premi Neto

Modal Sendiri = Modal Disetor + Tambahan

Modal disetor + Saldo penghasilan u lain +

Saldo Laba

Premi Neto = Kontribusi Bruto – Ujrah

Pengelola – Bagian Retakaful

Rasio

(%)

Rasio Tingkat Kecukupan Dana

Rasio ini menunjukkan komitmen

pemegang saham dalam

menjalankan usaha.

Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

Rasio

(%)

Rasio Underwriting

Rasio ini mengukur tingkat

keuntungan dari usaha asuransi.

Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

Rasio

(%)

Rasio Beban Klaim

Rasio ini menunjukkan klaim

yang terjadi pada usaha

Rasio Beban Klaim =

Klaim yang terjadi x 100 %

Pendapatan Premi

Rasio

(%)

Rasio Likuiditas Aset

Kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban dengan harta

yang dimiliki.

Rasio Likuiditas =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

Rasio

(%)

Rasio Pertumbuhan Premi

Perbandingan perubahan premi

neto memberikan indikasi

kestabilan perusahaan dalam

menjalankan usaha.

Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi neto

tahun berjalan – premi neto tahun sebelumnya

Rasio

(%)

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

22

Lanjutan

Rasio Retensi Diri

Rasio ini digunakan untuk

mengukur seberapa besar premi

yang ditahan sendiri dibanding

premi yang diterima langsung.

Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

Rasio

(%)

Rasio Kewajiban Teknis

Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat kecukupan

cadangan yang digunakan untuk

membayar kewajiban dimasa

depan.

Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim dalam

proses + Penyisihan klaim sudah terjadi tetapi

belum dilaporkan + Penyisihan kontribusi

yang belum menjadi hak

Rasio

(%)

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Adapun akun-akun yang diperhitungkan untuk setiap indikator adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Indikator Early Warning System

No Indikator Akun dan Sumber Data

1 Modal Sendiri

Modal Disetor Laporan Posisi Keuangan

Tambahan Modal

Disetor Laporan Posisi Keuangan

Saldo Penghasilan

Komprehensif Lain Laporan Posisi Keuangan

Saldo Laba Laporan Posisi Keuangan

Agio Saham Laporan Posisi Keuangan

2 Premi Neto

Pendapatan

Kontribusi

Laporan Surplus Defisit

Underwriting Dana

Tabarru’

Bagian Pengelola

atas Kontribusi

Laporan Surplus Defisit

Underwriting Dana

Tabarru’

Bagian Reasuransi

atas Kontribusi

Laporan Surplus Defisit

Underwriting Dana

Tabarru’

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

23

Lanjutan

No Indikator Akun dan Sumber Data

3 Total Aktiva Jumlah Aset Laporan Posisi

Keuangan

4 Hasil Underwriting Saldo Akhir Dana

Tabarru’

Laporan Surplus

Defisit Underwriting

Dana Tabarru’

5 Pendapatan Premi Pendapatan

Kontribusi

Laporan Surplus

Defisit Underwriting

Dana Tabarru’

6 Klaim yang terjadi Beban Klaim

Laporan Surplus

Defisit Underwriting

Dana Tabarru’

7 Kewajiban Jumlah Liabilitas Laporan Posisi

Keuangan

8 Aktiva yang

diperkenankan

Aset yang

diperkenankan

(AYD)

Pencapaian Tingkat

Solvabilitas

9 Piutang Premi Piutang Kontribusi Laporan Posisi

Keuangan

10 Surplus Surplus (Defisit)

Underwriting

Laporan Surplus

Defisit Underwriting

Dana Tabarru’

11 Kewajiban Teknis

Penyisihan Klaim

dalam Proses

Laporan Posisi

Keuangan

Penyisihan klaim

sudah terjadi tetapi

belum dilaporkan

Laporan Posisi

Keuangan

Penyisihan kontribusi

yang belum menjadi

hak

Laporan Posisi

Keuangan

Sumber: Data diolah penulis (2020).

D. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah saldo akun terkait indikator

dalam laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa pada periode 2015-2019 yang

diperoleh dari website resmi perusahaan asuransi jiwa syariah dan data yang

diperoleh melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan yang berhubungan dengan

penelitian.

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

24

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan dilaksanakan dengan

melaksanakan pengamatan (observasi), pembuatan kuesioner, melakukan

wawancara, serta studi pustaka dan dokumentasi (Sugiyono, 2017). Dalam

penelitian ini data dikumpulkan dan dipilih melalui dokumen yaitu laporan

keuangan publikasi yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi

Asuransi Syariah dan dari website resmi perusahaan asuransi jiwa syariah.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan, akurat,

obyektif, valid dan reliabel mengenai suatu hal. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan menginterpretasikan

hasil analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode early warning

system yang dibuat NAIC. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi data keuangan asuransi sebagai indikator yang akan diteliti

untuk diukur kinerja keuangan.

2. Melakukan perhitungan rasio-rasio keuangan tiap entitas dengan metode

early warning system, membandingkannya hasil antar tahun 2015 sampai

2019 dan mengiinterpretasikan hasil. Berikut interpretasi dan deskripsi hasil

pengukuran analisis kinerja keuangan asuransi jiwa syariah sesuai dengan

metode early warning system:

Tabel 3.4 Interpretasi Early Warning System

Rasio Batas

Normal Interpretasi

Solvency

margin ratio

Minimal

33,3 %

Solvency margin ratio yang rendah

mencerminkan adanya risiko yang tinggi

sebagai akibat tingginya penerimaan

kontribusi.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

25

Lanjutan

Rasio tingkat

kecukupan

dana

Minimal

100 %

Nilai dari rasio tingkat kecukupan dana

sangat penting bagi perusahaan karena

menunjukkan komitmen pemegang saham

dalam menjalankan usaha.

Rasio

underwriting

Minimal

40 %

Rasio underwriting yang negative

memberikan indikasi adanya kemungkinan

penetapan tarif kontribusi yang lebih rendah

dari yang semestinya.

Rasio beban

klaim

Maksimal

100 %

Rasio beban klaim yang tinggi

mengidentifikasikan buruknya proses

underwriting.

Rasio

likuiditas

Maksimal

120 %

Rasio likuiditas yang besar menunjukkan

kemampuan perusahaan masih perlu

dibenahi, dan semakin kecil nilai rasio

likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan

berada dalam keadaan sehat dan mampu

memenuhi kewajiban dengan harta yang

dimiliki.

Rasio

pertumbuhan

premi

Minimal

23 %

Rasio rasio pertubuhan premi dikatakan

bagus ketika peningkatan nilai rasio atau

kenaikan premi dari periode sebelumnya.

Rasio retensi

diri

- Semakin tinggi hasil persentase semakin

baik hasil dari rasio retensi diri.

Rasio

kewajiban

teknis

- Rasio kewajiban teknis yang rendah

dikhawatirkan cadangan teknis yang

dibentuk perusahaan tidak mencukupi untuk

membayar kewajiban dimasa yang akan

datang. Sebaliknya bila persentase terlalu

tinggi menunjukkan portofolio usaha kurang

merata.

Sumber: Data diolah penulis (2020).

3. Membuat perbandingan hasil perhitungan rasio antar entitas.

4. Membuat simpulan hasil analisis penelitian.

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

26

BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

Keberadaan usaha asuransi syariah tidak terlepas dari adanya usaha asuransi

konvensional yang telah sejak lama berkembang. Atas dasar keyakinan umat

islam, maka lahirlah perusahaan yang berlandaskan prinsip syariah pertama di

Indonesia pada tahun 1994 dengan berdirinya perusahaan Asuransi Takaful

Umum dan Asuransi Takaful Keluarga yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh

Syarikat Takaful Indonesia. Pendirian asuransi merupakan hasil rekomendasi dan

upaya awal yang dilakukan oleh tim TEPATI (Tim Pembentukan Takaful

Indonesia) yang disponsori oleh ICMI, BMI, Asuransi Tugu Mandiri, dan

Departemen Keuangan RI (Bayinah dkk., 2017). Selain itu beberapa perusahaaan

konvensional ikut membuka kantor cabang unit usaha syariah. Berikut adalah

sejarah singkat perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang merupakan

objek penelitian:

a. PT. Asuransi Takaful Keluarga

Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di

Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful Keluarga

mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi

sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan,

perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi rekan

terbaik dalam perencanaan investasi (Takaful Keluarga, 2020).

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

27

Tabel 4.1 Perhitungan EWS PT Asuransi Takaful Keluarga

(Dalam Jutaan Rupiah)

Rasio Perhitungan

Solvency Margin Ratio =

Modal Sendiri x 100 %

Premi Neto

Modal Sendiri = Modal Disetor +

Tambahan Modal disetor + Saldo

penghasilan Komprehensif lain + Saldo

Laba

Premi Neto = Kontribusi Bruto – Ujrah

Pengelola – Bagian Retakaful

2015 = 162.399

x 100 % 68.489

Keterangan:

Modal Sendiri = 151.555 + 554 - 16.447 + 26.737

Premi Neto = 181.671 - 83.470 - 29.712

2016 = 185.805

x 100 % 72.226

Keterangan:

Modal Sendiri = 151.555 + 554 - 9.705 + 43.401

Premi Neto = 207.325 - 98.971 - 36.128

2017 = 164.118

x 100 % 78.796

Keterangan:

Modal sendiri = 151.555 + 554- 1.111 + 13.120

Premi Neto = 203.285 - 85.621 - 38.868

2018 = 173.206

x 100 % 70.101

Keterangan:

Modal Sendiri = 151.555 + 554 - 3.866 + 24.963

Premi Neto = 222.785 - 93.054 - 59.630

2019 = 184.454

x 100 % 65.369

Keterangan:

Modal Sendiri = 151.555 + 554 – 1.668 + 34.013

Premi Neto = 234.006 – 99.337 - 69.300

Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2015 = 162.399

x 100 % 1.064.512

2016 = 185.805

x 100 % 1.600.155

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

28

Lanjutan Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2017 = 164.118

x 100 % 1.660.572

2018 = 173.206

x 100 % 1.761.511

2019 = 184.454

x 100 % 1.085.094

Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 36.051

x 100 % 181.671

2016 = 105.113

x 100 % 207.325

2017 = 112.320

x 100 % 203.285

2018 = 138.462

x 100 % 222.785

2019 = 181.254

x 100 % 234.006

Rasio Beban Klaim =

Klaim yang terjadi x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 82.730

x 100 % 181.671

2016 = 103.609

x 100 % 207.325

2017 = 104.460

x 100 % 203.285

2018 = 114.918

x 100 % 222.785

2019 = 124.717

x 100 % 234.006

Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2015 = 240.551

x 100 % 273.175

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

29

Lanjutan Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2016 = 257.150

x 100 % 295.119

2017 = 331.662

x 100 % 394.422

2018 = 415.683

x 100 % 422.538

2019 = 466.826

x 100 % 490.277

Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan

premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi

neto tahun berjalan – premi neto tahun

sebelumnya

2015 = -7.533

x 100 % 76.022

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 68.489 - 76.022

2016 = 3.737

x 100 % 68.489

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 72.226 – 68.489

2017 = 6.570

x 100 % 72.226

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 78.796 – 72.226

2018 = -8.695

x 100 % 78.796

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 70.101 – 78.796

2019 = -4.732

x 100 % 70.101

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 65.369 – 70.101

Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

2015 = 68.489

x 100 % 181.671

2016 = 72.226

x 100 % 207.325

2017 = 78.796

x 100 % 203.285

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

30

Lanjutan Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

2018 = 70.101

x 100 % 222.785

2019 = 65.369

x 100 % 234.006

Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim

dalam proses + Penyisihan klaim sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan +

Penyisihan kontribusi yang belum

menjadi hak

2015 = 18.603

x 100 % 68.489

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 9.011 + 3.221 + 6.371

2016 = 23.495

x 100 % 72.226

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 14.884 + 6.165 + 2.446

2017 = 33.497

x 100 % 78.796

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 7.149 + 5.010 + 21.338

2018 = 34.246

x 100 % 70.101

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 6.851 + 6.307 + 21.088

2019 = 37.217

x 100 % 65.369

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 5.298 + 8.375 + 23.544

Sumber: Data diolah penulis (2020).

b. PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin merupakan perusahaan asuransi jiwa

syariah yang menaruh perhatian bagi perkembangan perasuransian di

Indonesia. Berdiri pada 09 Oktober 2009. Asuransi Al-Amin

mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi

sesuai syariah meliputi syariah pembiayaan Al-Amin, personal accident dan

term insurance (Al-Amin, 2020).

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

31

Tabel 4.2 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

Dalam Jutaan Rupiah

Rasio Perhitungan

Solvency Margin Ratio =

Modal Sendiri x 100 %

Premi Neto

Modal Sendiri = Modal Disetor +

Tambahan Modal disetor + Saldo

penghasilan Komprehensif lain + Saldo

Laba

Premi Neto = Kontribusi Bruto – Ujrah

Pengelola – Bagian Retakaful

2015 = 82.469

x 100 % 86.193

Keterangan:

Modal Sendiri = 65.000 + 17.469,2

Premi Neto = 277.650,93 – 67.617,78 – 123.840,6

2016 = 104.307

x 100 % 95.058

Keterangan:

Modal Sendiri = 100.000 + 4.306,58

Premi Neto = =207.325-98.971-36.128

2017 = 102.307

x 100 % 54.512

Keterangan:

Modal sendiri = 100.000 – 1.021,8 + 3.329,13

2018 = 104.563

x 100 % 43.031

Keterangan:

Modal Sendiri = 100.000 - 2.286,34 + 6.848,87

2019 = 112.549

x 100 % 49.478

Keterangan:

Modal Sendiri = 100.000 + 167,69 + 12.381,6

Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2015 = 82.469

x 100 % 488.003

2016 = 104.307

x 100 % 432.957

2017 = 102.307

x 100 % 723.983

2018 = 104.563

x 100 % 929.721

2019 = 112.549

x 100 % 1.041.987

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

32

Lanjutan Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 40.596

x 100 % 277.651

2016 = 166.966

x 100 % 323.869

2017 = 145.589

x 100 % 281.501

2018 = 116.953

x 100 % 208.861

2019 = 121.570

x 100 % 260.368

Rasio Beban Klaim =

Klaim yang terjadi x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 137.423

x 100 % 277.651

2016 =

260.982 x 100 %

323.869

2017 = 202.156

x 100 % 281.501

2018 = 222.350

x 100 % 208.861

2019 = 157.702

x 100 % 260.368

Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2015 = 262.357

x 100 % 364.070

2016 = 161.684

x 100 % 307.110

2017 = 476.087

x 100 % 568.839

2018 = 708.205

x 100 % 489.182

2019 = 805.867

x 100 % 895.056

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

33

Lanjutan Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan

premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi

neto tahun berjalan – premi neto tahun

sebelumnya

2015 = 34.990

x 100 % 51.203

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 86.193 – 51.203

2016 = 8.865

x 100 % 86.193

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 95.058 – 86.193

2017 = -40.546

x 100 % 95.058

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 54.512 – 95.058

2018 = -11.481

x 100 % 54.512

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 43.031 – 54.512

2019 = 6.448

x 100 % 43.031

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 49.478 – 43.031

Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

2015 = 86.193

x 100 % 277.651

2016 = 95.058

x 100 % 323.869

2017 = 54.512

x 100 % 281.501

2018 = 43.031

x 100 % 208.861

2019 = 49.478

x 100 % 260.368

Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

2015 = 6.514

x 100 % 86.193

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 260,51 + 6.253,08

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

34

Lanjutan Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim

dalam proses + Penyisihan klaim sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan +

Penyisihan kontribusi yang belum

menjadi hak

2016 = 4.917

x 100 % 95.058

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 1.277,15 + 3.639,72

2017 = 13.778

x 100 % 54.512

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 12.208,85 + 1.569,35

2018 = 17.294

x 100 % 43.031

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 2.937,73 + 11.956,31 + 2.400,29

2019 = 13.031

x 100 % 49.478

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 4.828,74 + 6.473,08 + 1.729,27

Sumber: Data diolah penulis (2020).

c. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi berdiri pada tanggal 15

Agustus 2014 dengan akta No 22 dari Notaris dan telah mendapatkan

pengesahan beserta akta perubahan terakhir dengan no 102 pada 26 Juni

2015. JMA Syariah juga telah mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dengan no. KEP-96/D.05/2015 untuk beroperasi sebagai

asuransi jiwa syariah pada September 2015. Asuransi Jasa Mitra Abadi

mengembangkan berbagai produk untuk individu dan kelompok guna

memenuhi kebutuhan berasuransi sesuai syariah (Jasa Mitra Abadi, 2020).

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

35

Tabel 4.3 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

Dalam Jutaan Rupiah

Rasio Perhitungan

Solvency Margin Ratio =

Modal Sendiri x 100 %

Premi Neto

Modal Sendiri = Modal Disetor +

Tambahan Modal disetor + Saldo

penghasilan Komprehensif lain + Saldo

Laba

Premi Neto = Kontribusi Bruto – Ujrah

Pengelola – Bagian Retakaful

2015 = 63.168

x 100 % 1.792

Keterangan:

Modal Sendiri = 63.168

Premi Neto = 4.277 – 2.049 - 436

2016 = 61.952

x 100 % 3.622

Keterangan:

Modal Sendiri = 60.000 – 90 + 2.042

Premi Neto = 8.289 – 3.334 – 1.333

2017 = 113.731

x 100 % 11.608

Keterangan:

Modal sendiri = 13.082 + 508 + 141 + 100.000

Premi Neto = 40.220 – 8.403 – 20.209

2018 = 112.822

x 100 % 10.756

Keterangan:

Modal Sendiri = 100.000 + 13.311 – 1.183 + 694

Premi Neto = 31.876 – 10.900 – 10.220

2019 = 113.698

x 100 % 27.454

Keterangan:

Modal Sendiri = 100.000 + 13.470 – 1.716 + 1944

Premi Neto = 95.033 – 37.454 – 30.125

Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2015 = 63.168

x 100 % 66.597

2016 = 61.952

x 100 % 70.822

2017 = 113.731

x 100 % 166.267

2018 = 112.822

x 100 % 179.015

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

36

Lanjutan Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2019 = 113.698

x 100 % 198.032

Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 584

x 100 % 4.277

2016 = 743

x 100 % 8.289

2017 = 1.126

x 100 % 40.220

2018 = 1.106

x 100 % 31.876

2019 = 14.386

x 100 % 95.033

Rasio Beban Klaim =

Klaim yang terjadi x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 54

x 100 % 4.277

2016 = 2.542

x 100 % 8.289

2017 = 9.881

x 100 % 40.220

2018 = 22.168

x 100 % 31.876

2019 = 60.771

x 100 % 95.033

Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2015 = 2.845

x 100 % 2.520

2016 = 8.049

x 100 % 4.019

2017 = 51.255

x 100 % 42.259

2018 = 64.754

x 100 % 50.944

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

37

Lanjutan Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2019 = 97.502

x 100 % 51.247

Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan

premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi

neto tahun berjalan – premi neto tahun

sebelumnya

2015 = 1.792

x 100 % 0

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 1.792 – 0

2016 = 1.830

x 100 % 1.792

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 3.622 – 1.792

2017 = 7.986

x 100 % 3.622

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 11.608 – 3.622

2018 = -852

x 100 % 11.608

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 10.756 – 11.608

2019 = 16.698

x 100 % 10.756

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 27.454 – 10.756

Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

2015 = 1.792

x 100 % 4.277

2016 = 3.622

x 100 % 8.289

2017 = 11.608

x 100 % 40.220

2018 = 10.756

x 100 % 31.876

2019 = 27.454

x 100 % 95.033

Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

2015 = 386

x 100 % 1.792

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

38

Lanjutan Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim

dalam proses + Penyisihan klaim sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan +

Penyisihan kontribusi yang belum

menjadi hak

2016 = 252

x 100 % 3.622

2017 = 1.253

x 100 % 11.608

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 646 + 607

2018 = 1.552

x 100 % 10.756

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 941 + 611

2019 = 19.291

x 100 % 27.454

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 4.888 + 14.403

Sumber: Data diolah penulis (2020).

d. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha (Amanah Githa)

adalah Asuransi Jiwa Syariah yang didirikan pada tanggal 24 September 2012

di Jakarta oleh Dana Pensiun Perhutani dan PT Arga Cipta Grande (ESQ

165). Asuransi Amanahjiwa GiriArtha mengembangkan berbagai produk

untuk individu dan kelompok guna memenuhi kebutuhan berasuransi sesuai

syariah (Amanahjiwa Giri Artha, 2020).

Tabel 4.4 Perhitungan EWS PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

Dalam Jutaan Rupiah

Rasio Perhitungan

Solvency Margin Ratio =

Modal Sendiri x 100 %

Premi Neto

2015 = 59.008

x 100 % 3.306

Keterangan:

Premi Neto = 14.440 – 6.437 – 4.697

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

39

Lanjutan Modal Sendiri = Modal Disetor +

Tambahan Modal disetor + Saldo

penghasilan Komprehensif lain + Saldo

Laba

Premi Neto = Kontribusi Bruto – Ujrah

Pengelola – Bagian Retakaful

2016 = 54.212

x 100 % 6.935

Keterangan:

Modal Sendiri = 80.000 – 1.386 – 24.402

Premi Neto = 20.375 – 6.993 – 6.447

2017 = 50.778

x 100 % 8.206

Keterangan:

Modal sendiri = 80.000 – 2.324 – 26.898

2018 = 53.241

x 100 % 10.376

Keterangan:

Modal Sendiri = 80.000 + 10.000 – 2.884 – 33.875

2019 = 61.740

x 100 % 9.395

Keterangan:

Modal Sendiri = 90.000 + 525 – 2.640 – 26.145

Rasio Tingkat Kecukupan Dana =

Modal Sendiri x 100 %

Total Aktiva

2015 = 59.008

x 100 % 71.504

2016 = 54.212

x 100 % 68.929

2017 = 50.778

x 100 % 87.746

2018 = 53.241

x 100 % 96.855

2019 = 61.740

x 100 % 104.668

Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 367

x 100 % 14.440

2016 = 3.950

x 100 % 20.375

2017 = 5.445

x 100 % 29.388

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

40

Lanjutan Rasio Underwriting =

Hasil Underwriting x 100 %

Pendapatan Premi

2018 = 9.770

x 100 % 21.040

2019 = 10.442

x 100 % 20.282

Rasio Beban Klaim =

Klaim yang terjadi x 100 %

Pendapatan Premi

2015 = 4.418

x 100 % 14.440

2016 = 8.434

x 100 % 20.375

2017 = 16.219

x 100 % 29.388

2018 = 8.769

x 100 % 21.040

2019 = 6.317

x 100 % 20.282

Rasio Likuiditas Aset =

Kewajiban x 100 %

Aktiva yang diperkenankan

2015 = 10.060

x 100 % 8.887

2016 = 10.520

x 100 % 10.698

2017 = 28.060

x 100 % 27.106

2018 = 30.807

x 100 % 28.989

2019 = 29.286

x 100 % 33.738

Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan

premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi

neto tahun berjalan – premi neto tahun

sebelumnya

2015 = -5.222

x 100 % 8.528

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 3.306 – 8.528

2016 = 3.629

x 100 % 3.306

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 6.935 – 3.306

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

41

Lanjutan Rasio Pertumbuhan Premi =

Kenaikan penurunan

premi neto x 100 %

Premi neto tahun lalu

Kenaikan penurunan premi neto = premi

neto tahun berjalan – premi neto tahun

sebelumnya

2017 = 1.271

x 100 % 6.935

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 8.206 – 6.935

2018 = 2.170

x 100 % 8.206

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 10.376 – 8.206

2019 = -981

x 100 % 10.376

Keterangan:

Kenaikan penurunan premi neto = 9.395 – 10.376

Rasio Retensi Diri =

Premi Neto x 100 %

Premi Bruto

2015 = 3.306

x 100 % 14.440

2016 = 6.935

x 100 % 20.375

2017 = 8.206

x 100 % 29.388

2018 = 10.376

x 100 % 21.040

2019 = 9.395

x 100 % 20.282

Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim

dalam proses + Penyisihan klaim sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan +

Penyisihan kontribusi yang belum

menjadi hak.

2015 = 778

x 100 % 3.306

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 567 + 211

2016 = 3.335

x 100 % 6.935

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 3.152+183

2017 = 705

x 100 % 8.206

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 263 + 442

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

42

Lanjutan Rasio Kewajiban Teknis =

Kewajiban Teknis x 100 %

Premi Neto

Kewajiban Teknis = Penyisihan klaim

dalam proses + Penyisihan klaim sudah

terjadi tetapi belum dilaporkan +

Penyisihan kontribusi yang belum

menjadi hak.

2018 = 3.357

x 100 % 10.376

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 1.111 + 1.084 + 1.162

2019 = 1.266

x 100 % 9.395

Keterangan:

Kewajiban Teknis = 309 + 203 + 754

Sumber: Data diolah penulis (2020).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Gambaran atas kinerja keuangan dapat dijadikan ukuran tingkat efektivitas

dan efisiensi perusahaan. Maka dari itu pengukuran atas kinerja keuangan sangat

penting dilakukan di setiap akhir periode pelaporan untuk menjadi tolak ukur

kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan manajemen operasional untuk

tahun selanjutnya.

Dalam penelitian ini pengukuran atas kinerja keuangan asuransi jiwa syariah

dilakukan menggunakan metode early warning system diantaranya rasio

solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio stabilitas premi dan rasio

kewajiban teknis. Berikut adalah hasil analisis dari kinerja keuangan dengan

metode early warning system:

1. Solvency Margin Ratio

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan keuangan perusahaan asuransi dalam menanggung risiko yang

akan datang, solvency margin ratio memiliki batas minimal 33,3 %. Adapun

data solvency margin ratio pada perusahaan asuransi jiwa syariah adalah

sebagai berikut:

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

43

Tabel 4.5 Data Solvency Margin Ratio

No Nama

Perusahaan

Tahun Rata-rata

2015 2016 2017 2018 2019

1

PT Asuransi

Takaful

Keluarga

237,12 % 257,26 % 208,28 % 247,08 % 282,17 % 246,38 %

2

PT Asuransi

Jiwa Syariah

Al-Amin

95,68 % 109,73 % 187,68 % 243,00 % 227,47 % 172,71 %

3

PT Asuransi

Jiwa Syariah

Jasa Mitra

Abadi

3525,00 % 1710,44 % 979,76 % 979,76 % 1048,92 % 1535,65 %

4

PT Asuransi

Jiwa Syariah

Amanahjiwa

Giri Artha

1784,88 % 781,72 % 618,79 % 513,12 % 657,16 % 871,13 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari solvency margin ratio pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat

dilihat perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.1 Solvency Margin Ratio

Sumber: Data diolah penulis (2020).

0,00

500,00

1000,00

1500,00

2000,00

2500,00

3000,00

3500,00

4000,00

2015 2016 2017 2018 2019

Solvency Margin Ratio

Takaful Al amin Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

44

Grafik diatas menunjukkan perkembangan nilai solvency margin ratio

pada masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. PT

Asuransi Takaful Keluarga mengalami peningkatan nilai solvency margin

ratio, tahun 2015 bernilai 237,12 % meningkat hingga tahun 2019 mencapai

282,17 %. Selanjutnya, PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin juga mengalami

peningkatan solvency margin ratio, tahun 2015 bernilai 95,68 % mengalami

perkembangan hingga tahun 2019 mencapai 227,47 %. Sedangkan, PT

Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi mengalami penurunan nilai solvency

margin ratio pada tahun 2015 senilai 3525,00 %, hingga tahun 2019 hanya

bernilai 1048,92 %. Kemudian PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri

Artha juga mengalami penurunan solvency margin ratio, tahun 2015 senilai

1784,88 % mengalami penurunan hingga tahun 2019 menjadi 657,16 %.

Kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah pada solvency

margin ratio sudah sangat baik, perusahaan memperoleh nilai diatas batas

minimal rasio. Hal ini menandakan kemampuan keuangan perusahaan dalam

menanggung risiko yang mungkin timbul sudah sangat bangus. Karena,

modal sendiri perusahaan dinilai mampu menutupi risiko yang mungkin

timbul dimasa yang akan datang, walaupun solvency margin ratio pada PT

Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Gini Arta dan PT Asuransi Jasa Mitra

Abadi mengalami penurunan. Solvency margin ratio yang rendah akan

mencerminkan adanya risiko yang tinggi sebagai akibat dari tingginya

penerimaan kontribusi.

Dalam meningkatkan solvency margin ratio, perusahaan perlu menjaga

keseimbangan antara modal sendiri dan penerimaan kontribusi agar

perusahaan tetap dalam keadaan sanggup memenuhi risiko dimasa yang akan

datang.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

45

2. Rasio Tingkat Kecukupan Dana

Rasio tingkat kecukupan dana menunjukkan permodalan yang dimiliki

untuk menunjang aktiva, batas minimal untuk rasio ini minimal 100 %.

Adapun data hasil perhitungan rasio tingkat kecukupan dana pada perusahaan

asuransi jiwa syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data Rasio Tingkat Kecukupan Dana

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga

15,26 % 11,61 % 9,88 % 9,83 % 10,22 % 11,36 %

2 PT Asuransi Jiwa Syariah

Al-Amin

16,90 % 24,09 % 14,13 % 11,25 % 10,80 % 15,43 %

3 PT Asuransi Jiwa Syariah

Jasa Mitra Abadi

94,85 % 87,48 %

68,40 % 63,02 % 57,41 % 74,23 %

4 PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanahjiwa Giri Artha

82,52 % 78,65 % 57,87 % 54,97 % 58,99 % 67,60 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio tingkat kecukupan dana

pada masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut

dapat dilihat perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.2 Rasio Tingkat Kecukupan Dana

Sumber: Data diolah penulis (2020).

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Tingkat Kecukupan Dana

Takaful Al amin Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

46

Dari grafik diatas dapat dilihat rasio tingkat kecukupan dana pada

perusahaan asuransi jiwa syariah. Rasio tingkat kecukupan dana PT Asuransi

Takaful Keluarga mengalami penurunan, tahun 2015 rasio tingkat kecukupan

dana senilai 15,26 % mengalami penurunan hingga tahun 2019 menjadi 10,22

%. Kemudian, PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin juga mengalami

penurunan rasio tingkat kecukupan dana, tahun 2015 rasio sebesar 16,90 %

menurun hingga tahun 2019 menjadi 10,80 %. Selanjutnya rasio tingkat

kecukuan dana PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi juga mengalami

penurunan, tahun 2015 nilai rasio tingkat kecukupan dana sebesar 94,85 %

menurun hingga tahun 2019 menjadi 57,41 %. Rasio tingkat kecukupan dana

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha juga mengalami

penurunan, tahun 2015 rasio bernilai 82,52 % mengalami penurunan hingga

tahun 2019 menjadi 59,99 %.

Rasio tingkat kecukupan dana pada perusahaan asuransi jiwa syariah

mengalami penurunan dan masih berada dibawah batas minimal yang berarti

perusahaan memiliki kinerja yang kurang baik karena lemahnya permodalan

dimana total aktiva masih didanai oleh hutang bukan modal perusahaan,

perusahaan harus dapat mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya

karena dengan optimalnya modal sendiri maka akan meningkatnya

produktivitas perusahaan.

3. Rasio Underwriting

Rasio underwriting menunjukkan tingkat keuntungan dari usaha murni

asuransi, selain itu juga sebagai penentu kondisi laba perusahaan. Batas

normal untuk rasio underwriting minimal 40 %. Adapun data hasil

perhitungan rasio underwriting pada perusahaan asuransi jiwa syariah adalah

sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

47

Tabel 4.7 Rasio Underwriting

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga 19,84 % 50,70 % 55,25 % 62,15 % 77,46 % 53,08 %

2 PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin 14,62 % 51,55 % 51,72 % 56,00 %

46,69 %

44,12 %

3 PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa Mitra Abadi 13,65 % 8,96 % 2,80 % 3,47 % (15,14 %) 2,75 %

4

PT Asuransi Jiwa

Syariah Amanahjiwa

Giri Artha

2,54 % 19,39 % 18,53 % 46,44 % 51,48 % 27,68 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio underwriting pada masing-

masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat dilihat

perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.3 Rasio Underwriting

Sumber: Data diolah penulis (2020).

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Underwriting

Takaful Keluarga Al-Amin

Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

48

Grafik diatas menunjukkan perkembangan nilai rasio Underwriting pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia, tahun 2015

semua perusahaan asuransi jiwa syariah masih bernilai dibawah batas

minimal rasio underwriting. Hasil rasio underwriting PT Asuransi Takaful

Keluarga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dapat

dilihat dari grafik diatas, tahun 2015 rasio underwriting PT Asuransi Takaful

Keluarga sebesar 19,84 % dan terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 menjadi 77,46 %. Selanjutnya PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa

Giri Artha juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan, hal ini

dapat dilihat dari hasil underwriting pada tahun 2015 sebesar 2,54 %

meningkat hingga tahun 2019 menjadi 51,48 %. Sedangkan, hasil rasio

underwriting pada PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin mengalami fluktuasi,

tahun 2015 rasio underwriting hanya sebesar 14,65 %, terus mengalami

peningkatan hingga tahun 2018 menjadi 51,72 %, namun pada tahun 2019

mengalami penurunan menjadi 46,69 %. Walaupun rasio underwriting

mengalami penurunan, tetapi masih memenuhi batas minimum rasio. Hasil

ini menunjukkan kinerja keuangan dari rasio underwriting dalam keadaan

baik. Kemudian, hasil rasio underwriting pada PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa

Mitra Abadi mengalami penurunan, tahun 2015 nilai rasio underwriting

sebesar 13,65% dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2019 menjadi

-15,14 %. Rasio underwriting yang menurun pada perusahaan asuransi

memberikan indikasi adanya kemungkinan penetapan tarif premi yang lebih

rendah dari semestinya.

Kurang selektifnya perusahaan dalam menangani proses underwriting

merupakan salah satu penyebab nilai rasio mengalami penurunan dan

berdampak terhadap laba yang didapatkan perusahaan. Perusahaan asuransi

harus bisa mengelola pendapatan premi dan pembayaran beban klaim dengan

baik, agar perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih dari

kegiatan utama usaha.

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

49

4. Rasio Beban Klaim

Rasio beban klaim digunakan untuk mengukur profitabilitas pada

perusahaan asuransi, rasio ini memiliki interpretasi batas maksimal 100 %.

Adapun data hasil dari perhitungan rasio beban klaim pada perusahaan

asuransi jiwa syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rasio Beban Klaim

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga 45,54 % 49,97 % 51,39 % 51,58 % 53,30 % 50,36 %

2 PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin 49,49 % 80,58 % 71,81 % 106,46 % 60,57 % 73,78 %

3

PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa Mitra

Abadi

1,26 % 30,67 % 24,57 % 69,54 % 63,95 % 38,00 %

4

PT Asuransi Jiwa

Syariah Amanahjiwa

Giri Artha

30,60 % 41,39 % 55,19 % 41,68 % 31,15 % 40,00 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio beban klaim pada masing-

masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat dilihat

perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

50

Grafik 4.4 Rasio Beban Klaim

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Grafik diatas menunjukkan perkembangan nilai rasio beban klaim pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. Hasil dari

rasio beban klaim PT Asuransi Takaful Keluarga mengalami peningkatan

setiap tahunnya, tahun 2015 rasio beban klaim bernilai 45,54 % meningkat

hingga tahun 2019 menjadi 53,30 %. Walaupun rasio ini mengalami

peningkatan, tetapi masih berada di bawah batas maksimal. Kemudian, rasio

beban klaim PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha mengalami

fluktuasi, nilai pada tahun 2015 sebesar 30,60 %, mengalami peningkatan

hingga tahun 2018 menjadi 55,19 %, kemudian mengalami penurunan hingga

tahun 2019 menjadi 31,15 %. Rasio beban klaim PT Asuransi Jiwa Syariah

Jasa Mitra Abadi juga mengalami fluktuasi, rasio likuiditas terendah terjadi

pada tahun 2015 senilai 1,26 %, dan rasio tertinggi pada tahun 2018 sebesar

69,54 % dengan rata-rata nilai rasio sebesar 38,00 %. Rasio beban klaim PT

Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin juga mengalami fluktuasi, rasio terendah

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Beban Klaim

Takaful Keluarga Al-Amin

Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

51

terjadi pada tahun 2015 senilai 49,49 %, dan rasio tertinggi pada tahun 2018

sebesar 106,46%, rasio beban klaim pada 2018 berada di atas batas maksimal

nilai rasio dengan nilai rata-rata rasio 73,78 %.

Rasio beban klaim pada masing-masing perusahaan asuransi jiwa

syariah sudah baik karena berada dibawah batas maksimal, hal ini

mengindikasikan kemampuan keuangan perusahaan untuk membayar klaim.

Jika rasio beban klaim bernilai tinggi, memberikan informasi buruknya

proses underwriting perusahaan. Dalam mempertahankan rasio beban klaim,

perusahaan perlu melakukan pengujian dan penempatan klaim sesuai dengan

prosedur, agar klaim yang terjadi tidak menyimpang dan tidak menyebabkan

kerugian bagi perusahaan.

5. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban perusahaan. Rasio likuiditas

memiliki interpretasi early warning system dengan batas normal maksimum

120 %. Adapun data hasil perhitungan dari rasio likuiditas pada perusahaan

asuransi jiwa syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Rasio Likuiditas

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi

Takaful Keluarga 88,06 % 87,13 % 84,09 % 98,38 % 95,22 % 90,57 %

2 PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin 72,06 % 52,65 % 83,69 % 144,77 % 90,04 % 88,64 %

3

PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa

Mitra Abadi

112,90 % 200,27 % 121,29 % 127,11 % 190,26 % 150,36 %

4

PT Asuransi Jiwa

Syariah

Amanahjiwa Giri

Artha

113,20 % 98,34 % 103,52 % 106,27 % 86,80 % 101,63 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

52

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio likuiditas pada masing-

masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat dilihat

perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.5 Rasio Likuiditas

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari grafik diatas diketahui rasio likuiditas pada perusahaan

asuransi jiwa syariah, rasio likuiditas PT Asuransi Takaful Keluarga

mengalami fluktuasi, rasio terendah terjadi pada tahun 2017 senilai 84, 09 %,

dan nilai tertinggi pada tahun 2018 sebesar 98,38 % dengan rata-rata rasio

90,57 %. Rasio likuiditas PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin juga

berfluktuasi, rasio terendah terjadi pada tahun 2016 senilai 52,65 % dan nilai

tertinggi pada tahun 2018 sebesar 144,77 % dengan rata-rata nilai rasio 88,64

%. Rasio likuiditas PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

mengalami fluktuasi, rasio terendah terjadi pada tahun 2016 senilai 98,34 %,

dan nilai tertinggi pada tahun 2015 sebesar 113,20 % dengan rata-rata nilai

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Likuiditas

Takaful Keluarga Al-Amin

Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

53

rasio 101,63 %. Rasio likuiditas pada ketiga perusahaan sudah baik karena

berada dibawah batas maksimal dan perusahaan mampu untuk menutupi

kewajiban dengan kekayaan yang dimiliki walaupun sempat mengalami

kenaikan dan nilai rasio mendekati batas maksimal. Sedangkan, rasio

likuiditas PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi mengalami peningkatan

setiap tahun dan bernilai diatas batas maksimum. Tahun 2015 rasio likuiditas

bernilai 112,90 % perkembang hingga tahun 2019 mencapai nilai 190,26 %,

rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya masalah dalam perusahaan

sehingga memiliki kemungkinan besar berada dalam kondisi yang tidak

likuid.

Dalam menghindari risiko likuiditas, perusahaan perlu melakukan

kebijakan keuangan dengan prinsip kehati-hatian, menempatkan setiap

keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, yaitu berdasarkan

analisa jangka pendek maupun jangka panjang dan menjaga kondisi

perusahaan agar selalu likuid.

6. Rasio Pertumbuhan Premi

Rasio pertumbuhan premi menunjukkan seberapa besar kenaikan premi

pada tahun berjalan dibandingkan tahun sebelumnya, rasio ini dinilai normal

jika nilai rasio minimal 23 %. Adapun data hasil perhitungan perhitungan

rasio pertumbuhan premi pada perusahaan asuransi jiwa syariah adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Rasio Pertumbuhan Premi

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi

Takaful Keluarga (9,91 %) 5,46 % 9,10 % (11,03 %) (6,75 %) (2,63 %)

2 PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin 68,34 % 10,29 % (42,65 %) (21,06 %) 14,98 % 5,98 %

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

54

Lanjutan

3

PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa Mitra

Abadi

0 102,12 % 220,49 % (7,34 %) 155,24 % 117,63 %

4

PT Asuransi Jiwa

Syariah

Amanahjiwa Giri

Artha

(61,23 %) 109,77 % 18,33 % 26,44 % (9,45 %) 16,77 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio pertumbuhan premi pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat

dilihat perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.6 Rasio Pertumbuhan Premi

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari grafik diatas diketahui nilai dari rasio pertumbuhan premi pada

perusahaan asuransi jiwa syariah, Rasio pertumbuhan premi PT Asuransi

Takaful Keluarga mengalami fluktuasi nilai rasio terendah terjadi pada tahun

2018 senilai -11 %, dan rasio tertinggi pada tahun 2017 sebesar 9 % dengan

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Pertumbuhan Premi

Takaful Al amin Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

55

rata-rata nilai rasio sebesar -2,63 %. Rasio pertumbuhan premi PT Asuransi

Jiwa Syariah Al-Amin tahun 2015 bernilai 68 % dan mengalami penurunan

hingga tahun 2019 hingga menjadi 15 %. Rasio pertumbuhan premi PT

Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Arta juga mengalami penurunan,

pada tahun 2016 rasio sebesar 110 % menurun hingga tahun 2019 menjadi -

9 %. Rasio pertumbuhan premi pada ketiga asuransi jiwa syariah mengalami

penurunan dan berada di bawah batas minimal. Hanya, PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa Mitra Abadi yang mengalami pertumbuhan premi pada tahun

2016 rasio senilai 102 % sempat mengalami penurunan di tahun 2018 hingga

-7 %, namun ditahun 2019 mengalami peningkatan kembali menjadi 155 %.

Guna meningkatkan kestabilan pertumbuhan premi, perusahaan perlu

memperhatikan kinerja dan menjaga hubungan yang baik dalam

mengikutsertakan pemegang polis agar pendapatan premi dapat tumbuh

setiap periodenya. Kenaikan dan penurunan premi yang tajam

mengindikasikan kurangnya tingkat kestabilan dalam menjalankan kegiatan

operasional perusahaan asuransi.

7. Rasio Retensi Diri

Rasio retensi diri menunjukkan tingkat retensi perusahaan dalam

menanggung risiko yang terjadi, rasio ini tidak memiliki batas normal. Tetapi,

semakin tinggi hasil dari rasio ini maka semakin baik kinerja perusahaan.

karena, perusahaan mampu menanggung risiko klaim sendiri tanpa dukungan

perusahaan reasuransi. Adapun data hasil perhitungan rasio retensi diri pada

perusahaan asuransi jiwa syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Rasio Retensi Diri

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga 37,70 % 34,84 % 38,76 % 31,47 % 27,93 % 34,14 %

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

56

Lanjutan

2 PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin 31,04 % 29,35 % 19,36 % 20,60 % 19,00 % 23,87 %

3

PT Asuransi Jiwa

Syariah Jasa Mitra

Abadi

41,90 % 43,70 % 28,86 % 33,74 % 28,89 % 35,42 %

4

PT Asuransi Jiwa

Syariah Amanahjiwa

Giri Artha

22,89 % 34,04 % 27,92 % 49,32 % 46,32 % 36,10 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio retensi diri pada masing-

masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat dilihat

perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.7 Rasio Retensi Diri

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Grafik diatas menunjukkan perkembangan rasio retensi diri pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. Rasio retensi

diri PT Asuransi Takaful Keluarga mengalai fluktuasi, nilai rasio terendah

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Retensi Diri

Takaful Al amin Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

57

terjadi pada tahun 2019 senilai 27,93 %, dan rasio tertinggi pada tahun 2017

sebesar 38,76% dengan rata-rata nilai rasio 34,14 %. Rasio retensi diri PT

Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi juga mengalami fluktuasi, nilai rasio

terendah terjadi pada tahun 2017 senilai 28,86 %, dam rasio tertinggi pada

tahun 2016 sebesar 43,70% dengan rata-rata nilai rasio sebesar 35,42 %.

Kemudian rasio retensi diri PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

juga mengalami fluktuasi, nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2015 senilai

22,89 %, dan nilai rasio tertinggi pada tahun 2018 sebesar 49,32 % dengan

rata-rata nilai rasio sebesar 36,10 %. Selanjutnya rasio retensi diri PT

Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin mengalami penurunan, tahun 2015 nilai rasio

sebesar 31,04 % kemudian menurun hingga tahun 2019 rasio retensi diri

hanya bernilai 19, 00 %.

Pada perusahaan asuransi jiwa syariah rasio retensi diri mengalami

fluktuasi namun, dalam hal ini rasio retensi masih menunjukkan nilai yang

baik. Dalam meningkatkan rasio retensi diri, perusahaan perlu melakukan

evaluasi manajemen investasi untuk memaksimalkan potensi return bagi

asuransi jiwa syariah. Kebanyakan perusahaan asuransi melakukan reasuransi

terhadap dana yang dimilikinya demi melakukan perlindungan kestabilan

tingkat pendapatan.

8. Rasio Kewajiban Teknis

Rasio kewajiban teknis menggambarkan tingkat kecukupan cadangan

teknis yang diperlukan dalam menghadapi kewajiban yang muncul, dalam

rasio ini tidak ada batasan normal. Apabila rasio ini nilai terlalu rendah

dikhawatirkan cadangan teknis yang dibentuk perusahaan tidak dicukupi

untuk membayar kewajiban dimasa yang akan datang. Sebaliknya jika terlalu

tinggi menunjukkan portofolio usaha kurang merata. Adapun data hasil

perhitungan rasio kewajiban teknis pada perusahaan asuransi jiwa syariah

adalah sebagai berikut:

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

58

Tabel 4.12 Rasio Kewajiban Teknis

No Nama Perusahaan Tahun

Rata-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1 PT Asuransi Takaful

Keluarga 27,16 % 32,53 % 42,51 % 48,85 % 56,93 % 41,60 %

2 PT Asuransi Jiwa Syariah

Al-Amin 7,56 % 5,17 % 25,28 % 40,19 % 26,34 % 20,91 %

3 PT Asuransi Jiwa Syariah

Jasa Mitra Abadi 21,54 % 6,96 % 10,79 % 14,43 % 70,27 % 24,80 %

4 PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanahjiwa Giri Artha 23,53 % 48,09 % 8,59 % 32,35 % 13,48 % 25,21 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai dari rasio kewajiban teknis pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah. Dari data tersebut dapat

dilihat perkembangan seperti pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.8 Rasio Kewajiban Teknis

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Grafik diatas menunjukkan perkembangan rasio kewajiban teknis pada

masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. PT Asuransi

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

2015 2016 2017 2018 2019

Rasio Kewajiban Teknik

Takaful Keluarga Al-Amin

Jasa Mitra Abadi Amanahijwa Giri Artha

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

59

Takaful Keluarga mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2015 rasio

kewajiban teknis bernilai 27,16 % hingga tahun 2019 nilai rasio mencapai

56,93 %. Rasio kewajiban teknis PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

mengalami fluktuasi, rasio terendah terjadi pada tahun 2016 senilai 5,17 %

dan rasio tertinggi pada tahun 2018 sebesar 40,19 % dengan rata-rata nilai

rasio sebesar 20,91 %. Rasio kewajiban teknis PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa

Mitra Abadi juga mengalami fluktuasi, rasio terendah terjadi pada tahun 2016

senilai 6,96 % dan rasio tertinggi pada tahun 2019 sebesar 70,27 % dengan

rata-rata nilai rasio sebesar 24,80 %. Selanjutnya rasio kewajiban teknis PT

Asuransi Jiwa Syariah Amanajiwa Giri Artha juga mengalami fluktuasi rasio

terendah terjadi pada tahun 2017 dengan nilai rasio 8,59 % dan rasio tertinggi

pada tahun 2016 sebesar 48,09 % dengan rata-rata nilai rasio sebesar 25,21

%.

Rasio kewajiban teknis menunjukkan nilai yang baik, tetapi rasio

kewajiban teknis masih perlu diperhatikan lagi, dikarenakan masih ada

beberapa perusahaan asuransi jiwa syariah yang memiliki nilai rasio kecil.

Sehingga akan menyulitkan kedepannya untuk mengantisipasi kewajiban

dimasa yang akan datang.

9. Rangkuman kinerja keuangan

Berdasarkan analisis kinerja keuangan yang telah paparkan sebelumnya

sehingga didapat rangkuman sebagai berikut:

a. PT. Asuransi Takaful Keluarga

PT. Asuransi Takaful Keluarga memperoleh hasil kinerja keuangan

sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

60

Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga

Rasio Batas

Normal 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-Rata

Solvency

Margin Ratio

Min

33,3 % 221,28 % 209,83 % 192,34 % 216,20 % 231,85 % 246,38 %

Rasio

Tingkat

Kecukupan

Dana

Min

100 % 4,70 % 3,12 % 3,01 % 2,84 % 2,77 % 11,36 %

Rasio

Underwriting

Min

40 % 19,84 % 50,70 % 55,25 % 62,15 % 77,46 % 53,08 %

Rasio Beban

Klaim

Maks

100 % 45,54 % 49,97 % 51,39 % 51,58 % 53,30 % 50,36 %

Rasio

Likuiditas

Maks

120 % 88,06 % 87,13 % 84,09 % 98,38 % 95,22 % 90,57 %

Rasio

Pertumbuhan

Premi

Min

23 % (9,91 %) 5,45 % 9,10 % (11,03 %) (6,75 %) (2,63 %)

Rasio

Retensi Diri - 37,70 % 34,84 % 38,76 % 31,47 % 27,93 % 34,14 %

Rasio

Kewajiban

Teknis

- 27,16 % 32,53 % 42,51 % 48,85 % 56,93 % 41,60 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Kinerja keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2019 berdasarkan hasil analisis dengan metode

early warning system sudah sangat baik dan cenderung stabil. Kinerja

keuangan perusahaan dapat dikatakan baik karena dari 8 rasio yang di

analisis hanya ada 2 rasio yang menunjukkan indikasi kurang baik yaitu

rasio tingkat kecukupan dana dan rasio pertumbuhan premi, dimana ke

dua rasio tersebut belum mencapai standar yang telah ditetapkan dan

mengalami penurunan.

Nilai dari rasio tingkat kecukupan dana memperoleh hasil yang

rendah, karena total aktiva lebih besar dari modal sendiri perusahaan

harus dapat mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya karena

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

61

dengan optimalnya modal sendiri maka akan meningkatnya

produktivitas perusahaan. Sedangkan, rasio pertumbuhan premi

mengalami penurunan karena premi yang diterima pada tahun berjalan

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, guna meningkatkan

kestabilan pertumbuhan premi, perusahaan perlu memperhatikan kinerja

dan menjaga hubungan yang baik dalam mengikutsertakan pemegang

polis agar pendapatan premi dapat tumbuh setiap periodenya.

b. PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin memperoleh hasil kinerja

keuangan sebagai berikut:

Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan

PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Rasio Batas

Normal 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-rata

Solvency

Margin Ratio

Min

33,3 % 75,41 % 105,20 % 183,45 % 232,39 % 202,11 % 172,71 %

Rasio

Tingkat

Kecukupan

Dana

Min

100 % 13,32 % 23,10 % 13,81 % 10,76 % 9,60 % 15,43 %

Rasio

Underwriting

Min

40 % 14,62 % 51,555 % 51,72 % 56,00 % 46,69 % 44,12 %

Rasio Beban

Klaim

Maks

100 % 49,49 % 80,58 % 71,81 % 106,46 % 60,57 % 73,78 %

Rasio

Likuiditas

Maks

120 % 72,06 % 52,65 % 83,69 % 144,77 % 90,04 % 88,64 %

Rasio

Pertumbuhan

Premi

Min

23 % 68,34 % 10,29 % (42,65 %) (21,06 %) 14,98 % 5,98 %

Rasio

Retensi Diri - 31,04 % 29,35 % 19,36 % 20,60 % 19,00 % 23,87 %

Rasio

Kewajiban

Teknis

- 7,56 % 5,17 % 25,28 % 40,19 % 26,34 % 20,91 %

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

62

Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin dari tahun

2015 sampai dengan tahun 2019 berdasarkan hasil analisis dengan

metode early warning system sudah sangat baik dan cenderung stabil.

Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin dapat dikatakan

baik karena dari 8 rasio yang di analisis hanya ada 2 rasio yang

menunjukkan indikasi kurang baik yaitu rasio tingkat kecukupan dana

dan rasio pertumbuhan premi, dimana ke dua rasio tersebut belum

mencapai standar yang telah ditetapkan dan mengalami penurunan.

Nilai dari rasio tingkat kecukupan dana memperoleh hasil yang

rendah, karena total aktiva lebih besar dari modal sendiri perusahaan

harus dapat mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya karena

dengan optimalnya modal sendiri maka akan meningkatnya

produktivitas perusahaan. Sedangkan, rasio pertumbuhan premi

mengalami penurunan karena premi yang diterima pada tahun berjalan

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, guna meningkatkan

kestabilan pertumbuhan premi, perusahaan perlu memperhatikan kinerja

dan menjaga hubungan yang baik dalam mengikutsertakan pemegang

polis agar pendapatan premi dapat tumbuh setiap periodenya.

c. PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi memperoleh hasil

kinerja keuangan sebagai berikut:

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

Rasio Batas

Normal 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-rata

Solvency

Margin Ratio

Min

33,3 % 3.348,21 % 1.656,54 % 861,47 % 929,71 % 364,25 % 1.535,65

%

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

63

Lanjutan

Rasio

Tingkat

Kecukupan

Dana

Min

100 % 75,08 %

70,60 %

30,07 % 27,93 % 25,25 % 74,23 %

Rasio

Underwriting

Min

40 % 13,65 % 8,96 % 2,80 % 3,47 % (15,14 %) 2,75 %

Rasio Beban

Klaim

Maks

100 % 1,26 % 30,67 % 24,57 % 69,54 % 63,95 % 38,00 %

Rasio

Likuiditas

Maks

120 % 112,90 % 200,27 % 121,29 % 127,11 % 190,26 % 150,36 %

Rasio

Pertumbuhan

Premi

Min

23 % 102,12 % 220,49 % (7,34 %) 155,24 % 117,63 %

Rasio

Retensi Diri

- 41,90 % 43,70 % 28,86 % 33,74 % 28,89 % 35,42 %

Rasio

Kewajiban

Teknis

-

21,54 % 6,96 % 10,79 % 14,43 % 70,27 % 24,80 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi dari

tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 berdasarkan hasil analisis dengan

metode early warning system sudah sangat baik dan cenderung stabil.

Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi dapat

dikatakan baik karena dari 8 rasio yang di analisis hanya ada 3 rasio yang

menunjukkan indikasi kurang baik yaitu rasio tingkat kecukupan dana,

rasio likuiditas dan rasio underwriting, dimana ketiga rasio tersebut

belum mencapai standar yang telah ditetapkan dan mengalami

penurunan.

Nilai dari rasio tingkat kecukupan dana memperoleh hasil yang

rendah, karena total aktiva lebih besar dari modal sendiri perusahaan

harus dapat mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya karena

dengan optimalnya modal sendiri maka akan meningkatnya

produktivitas perusahaan. Rasio likuiditas dinilai tinggi karena jumlah

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

64

kewajiban lebih besar dari total aktiva yang diperkenankan, Dalam

menghindari risiko likuiditas, perusahaan perlu melakukan kebijakan

keuangan dengan prinsip kehati-hatian, yaitu berdasarkan analisa jangka

pendek maupun jangka panjang dan menjaga kondisi perusahaan agar

selalu likuid. Sedangkan, rasio underwriting dinilai tinggi karena beban

klaim lebih tinggi dari pendapatan premi, Perusahaan asuransi harus bisa

mengelola pendapatan premi dan pembayaran beban klaim dengan baik,

agar perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih dari

kegiatan utama usaha.

d. PT. Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

PT. Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha memperoleh

hasil kinerja keuangan sebagai berikut:

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Analisis Rasio Keuangan

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

Rasio Batas

Normal

2015 2016 2017 2018 2019 Rata-rata

Solvency

Margin Ratio

Min

33,3 % 2419,84 % 1153,57 % 974,90 % 771,01 % 957,96 % 871,13 %

Rasio

Tingkat

Kecukupan

Dana

Min

100 % 519,70 % 72,54 % 56,98 % 51,62 % 47,77 % 67,60 %

Rasio

Underwriting

Min

40 % 2,54 % 19,39 % 18,53 % 46,44 % 51,48 % 27,68 %

Rasio Beban

Klaim

Maks

100 % 30,60 % 41,39 % 55,19 % 41,68 % 31,15 % 40,00 %

Rasio

Likuiditas

Maks

120 % 113,20 % 98,34 % 103,52 % 106,27 % 86,80 % 101,63 %

Rasio

Pertumbuhan

Premi

Min

23 % (61,23 %) 109,77 % 18,33 % 26,44 % (9,45 %) 16,77 %

Rasio

Retensi Diri - 22,89 % 34,04 % 27,92 % 49,32 % 46,32 % 36,10 %

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

65

Lanjutan

Rasio

Kewajiban

Teknis

-

23,53 % 48,09 % 8,59 % 32,35 % 13,48 % 25,21 %

Sumber: Data diolah penulis (2020).

Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri

Artha dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 berdasarkan hasil

analisis dengan metode early warning system sudah sangat baik dan

cenderung stabil. Kinerja keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanahjiwa Giri Artha dapat dikatakan baik karena dari 8 rasio yang di

analisis hanya ada 3 rasio yang menunjukkan indikasi kurang baik yaitu

rasio tingkat kecukupan dana, rasio pertumbuhan premi dan rasio

underwriting, dimana ke tiga rasio tersebut belum mencapai standar

yang telah ditetapkan dan mengalami penurunan.

Nilai dari rasio tingkat kecukupan dana memperoleh hasil yang

rendah, karena total aktiva lebih besar dari modal sendiri perusahaan

harus dapat mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya karena

dengan optimalnya modal sendiri maka akan meningkatnya

produktivitas perusahaan. Rasio pertumbuhan premi mengalami

penurunan karena premi yang diterima pada tahun berjalan mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya, guna meningkatkan kestabilan

pertumbuhan premi, perusahaan perlu memperhatikan kinerja dan

menjaga hubungan yang baik dalam mengikutsertakan pemegang polis

agar pendapatan premi dapat tumbuh setiap periodenya. Sedangkan,

rasio underwriting dinilai tinggi karena beban klaim lebih tinggi dari

pendapatan premi, Perusahaan asuransi harus bisa mengelola pendapatan

premi dan pembayaran beban klaim dengan baik, agar perusahaan dapat

menghasilkan keuntungan yang lebih dari kegiatan utama usaha.

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

66

Berdasarkan rasio solvabilitas yang terdiri dari solvency margin ratio, seluruh

perusahaan asuransi jiwa syariah menunjukkan kondisi yang baik dan mampu untuk

menanggung risiko yang mungkin akan timbul dimasa datang. Sebaliknya rasio yang

masih perlu menjadi perhatian untuk diperbaiki pada rasio tingkat kecukupan dana

memiliki kinerja kurang baik karena lemahnya permodalan. Pada rasio profitabilitas

yang terdiri dari rasio underwriting, 2 dari 4 perusahaan asuransi menunjukkan kondisi

yang baik dapat dilihat dari laba yang didapatkan perusahaan sedangkan 2 lainnya

masih kurang baik, dan berdampak terhadap penurunan laba usaha. Pada rasio beban

klaim, seluruh perusahaan asuransi jiwa syariah menunjukkan kondisi yang baik, dapat

dilihat dari kemampuan perusahaan membayar klaim. Kondisi yang sama terjadi pada

rasio likuiditas ditunjukkan dari kemampuan perusahaaan dapat menutupi

kewajibannya. Begitu juga rasio stabilitas premi rasio retensi dan Rasio kewajiban

teknis. Namun pada rasio pertumbuhan premi dalam kondisi yang kurang baik karena

penerimaan tahun berjalan lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Dari pengamatan keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan asuransi jiwa

syariah menunjukkan kinerja keuangan yang baik karena memenuhi batas normal

untuk tiap rasio kinerja yang diukur selama 5 tahun terakhir khususnya pada PT

Asuransi Takaful Keluarga.

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang dilakukan mengenai

analisis kinerja keuangan asuransi jiwa syariah di Indonesia berdasarkan metode

early warning system maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Rasio-rasio solvabilitas terdiri dari solvency margin ratio dan tingkat

kecukupan dana. Solvency margin rasio menggambarkan semua perusahaan

asuransi jiwa jauh diatas batas minimal. Hal ini menandakan kemampuan

keuangan perusahaan dalam menanggung risiko sudah sangat bangus.

Sedangkan, rasio tingkat kecukupan dana semua perusahaan asuransi jiwa

syariah masih sangat jauh dari batas normal yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan yang menjalankan operasionalnya.

2. Rasio profitabilitas terdiri dari rasio underwriting dan rasio beban klaim.

Rasio Underwriting menunjukkan kinerja keuangan dalam keadaan baik pada

PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin,

sedangkan pada asuransi PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi dan PT

Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha dalam keadaan yang kurang

baik. Untuk rasio beban klaim pada asuransi jiwa syariah masih berada pada

batas normal. Hal ini menandakan kemampuan keuangan perusahaan untuk

membayar klaim.

3. Rasio likuiditas pada PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Jiwa

Syariah Al-Amin dan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

dalam keadaan baik. Sedangkan dan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra

Abadi perusahaan dalam keadaan tidak likuid.

4. Rasio stabilitas premi terdiri dari rasio pertumbuhan premi dan rasio retensi

diri. Rasio pertumbuhan premi hampir semua perusahaan dibawah nilai batas

67

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

68

normal hanya pada asuransi PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi yang

diatas batas normal. Sedangkan pada rasio retensi diri masing-masing

perusahaan masih menunjukkan nilai yang baik.

5. Rasio kewajiban teknis masing-masing perusahaan asuransi jiwa syariah

masih menunjukkan nilai yang baik.

6. Secara keseluruhan, perusahaan asuransi jiwa syariah menunjukkan kinerja

keuangan yang baik dan memenuhi batas normal kecuali pada rasio tingkat

kecukupan dana dan rasio pertumbuhan premi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis kinerja keuangan

perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia berdasarkan metode early warning

system, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Perusahaan disarankan untuk meningkatkan kestabilan rasio pertumbuhan

premi dengan memperhatikan kinerja dan menjaga hubungan yang baik

dalam mengikutsertakan pemegang polis agar pendapatan premi dapat

tumbuh baik di setiap periodenya. Selain itu, perusahaan harus dapat

mengoptimalkan modal sendiri setiap tahunnya karena dengan optimalnya

modal sendiri maka akan meningkatnya produktivitas kegiatan perusahaan,

sehingga berdampak terhadap laba perusahaan dan akan meningkatkan rasio

tingkat kecukupan dana

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan penyempurnaan penelitian

ini dengan menganalisis lebih banyak perusahaan asuransi syariah di

Indonesia dengan teori yang mendukung dan menambahkan rentang waktu

yang lebih lama sehingga hasil penelitian selanjutnya dapat lebih akurat dan

komprehensif.

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

69

DAFTAR PUSATAKA

Ahmed, N., Ahmed, Z., & Usman, A. (2011). Determinants of performance: A case of

life insurance sector of Pakistan. International Research Journal of Finance

and Economics, 61(1), 123–128.

AL Amin. (2020). Profil Perusahaan PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin. http://alamin-

insurance.com/profil-andro/

Amanahjiwa Giri Artha. (2020). Profil Perusahaan—Amanah Githa.

http://www.amanahgitha.com/profil-perusahaan/

Banjarnahor, D. (2019). Bank Dunia Sebut Bumiputera & Jiwasraya Bahaya, Apa Kata

OJK? News. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190910182018-4-

98446/bank-dunia-sebut-bumiputera-jiwasraya-bahaya-apa-kata-ojk

Bastian, I. (2005). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Erlangga.

Bayinah, A. N., Mulyanti, S., Mardian, S., & Maulidha, E. (2017). Akuntansi Asuransi

Syariah. Salemba Empat.

Berteji, A., & Hammami, S. (2016). The determinants of the performance of the life

insurance companies in Tunisia. International journal of economics, commerce

and management, 4(7), 2348–0386.

Billah, M. M. (2001). Principle and Practices of Takaful and Insurance Compared.

International Islamic University Malaysia.

Fatimatuzzahra, F. (2018). Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Umum Syariah dan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Periode 2014-2016. Jurnal Ekonomi

Syariah Teori dan Terapan, Vol.5 No.7, 604–619.

Fitri, A. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Asuransi Syariah Berdasarkan Metode

Early Warning System dan Risk Based Capital Pada Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah Periode 2008-2014. Universitas Pendidikan Indonesia.

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

70

Gerald, Ashwinpaul, & Dov. (2003). The Analysis and Use of Financial Statement.

Harahap, & Syafri, S. (2002). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grfindo

Persada.

Hery. (2009). Teori Akuntansi. Media Group.

IAI. (2017). Standar Akuntansi Keuangan Syariah. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Jasa Mitra Abadi. (2020). Profil Perusahaan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra

Abadi Tbk, (JMA Syariah). JMA Syariah - Amanah Saling Melindungi.

https://www.jmasyariah.com/profil-perusahaan/

Jumingan. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Angkasa.

Kartika, R., & Sunreri. (2009). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Pada Pt Nielsen Indonesia Cabang Padang.

Mahsun, Sulistiyowati, M., & Purwanugraha. (2011). Akuntansi Sektor Publik. BPFE.

MUI. (2014). Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21. Majelis Ulama Indonesia.

Munawir. (1991). Analisa Laporan Keuangan. Liberty.

Nainggolan, P. (2004). Cara Mudah Memahami Akuntansi. PPMP.

OJK. (2013). Bentuk Dan Susunan Laporan Berkala Perusahaan Asuransi Syariah,

Perusahaan Reasuransi Syariah, Dan Unit Syariah.

OJK. (2019). Statistik IKNB Syariah. Otoritas Jasa Keuangan.

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Strategis. Penerbit Erlangga.

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

71

Satria, S. (1994). Pengukuran kinerja keuangan perusahaan asuransi kerugian di

Indonesia: Dengan analisis rasio keuangan “Early Warning System.” Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudana, i M. (2011). Manjemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Erlangga.

Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.

Sula, M. S. (2004). Asuransi Syariah: Life and General : Konsep dan Sistem

Operasional. Gema Insani.

Takaful Keluarga. (2020). Profil Perusahaan PT Asuransi Takaful Keluarga.

https://takaful.co.id/profil-perusahaan/

Undang-Undang. (2004). Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2004

tentang sistem jaminan sosial nasional. Timur Putra Mandiri.

Weston, F., & Eugene. (2004). Dasar-dasar Manjemen Keuangan (ketujuh). Erlangga.

Wulandari, D. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Early Warning System

(EWS) pada PT Prudential Life Assurance Indonesia. Jurnal Imu Akuntansi

Mulawarman, 3, No 4.

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

72

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

75

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Siti Noor Hafifah

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 01 Maret 1999

4 Alamat Jl. Kenari I Perumnas. BLBP.

Banjarmasin Selatan

5 NIM D030416026

6 Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

7 Alamat E-mail [email protected]

8 No Telepon/HP 0853-8680-0080

9 Nama Ayah Edy Yusup

10 Nama Ibu Aslamiah

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Kota Tahun Lulus

SD SDN Kelayan Selatan 10

Banjarmasin

Banjarmasin 2010

SLTP SMP Negeri 26 Banjarmasin Banjarmasin 2013

SLTA SMK Negeri 1 Banjarmasin Banjarmasin 2016

C. Organisasi yang pernah diikuti

No Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 Kelompok Studi Ekonomi Islam Pengurus Div

Kastrat

2016-2017

2 Kelompok Studi Ekonomi Islam Bendahara Umum 2017-2018

3 UKM Basket Poliban Sekretaris 2016-2017

4 Fossei Kaltimsel Anggota Dept

BUD

2018-2019

D. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Status

1 Orientasi Kehidupan Kampus

Mahasiswa Baru (OKKMB)

Politeknik Negeri

Banjarmasin, 2016

Peserta

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

76

2 Bina Desa Himpunan Mahasiswa

Akuntansi

Tanah Laut, 2016 Peserta

3 Talkshow Perbankan Syariah

“Berkembang Bersama Syariah”

Banjarmasin, 2017 Peserta

4 Outbound Training Bersama D4

ALKS Tahun 2017

Tanah Laut, 2017 Peserta

5 Poliban Cup ke 18 Politeknik Negeri

Banjarmasin

Panitia

6 HSBC Indonesia Membina’s

Guest Lecture

Politeknik Negeri

Banjarmasin, 2018

Peserta

7 Seminar “MEA potensi &

tantangan pengembangan usaha

melalui fintek”

Politeknik Negeri

Banjarmasin, 2018

Peserta

8 Cerdas cermat tingkat perguruan

tinggi

Politeknik Negeri

Banjarmasin, 2018

Panitia

9 Kuliah umum Literasi dan inklusi

keuangan syariah

Politeknik Negeri

Banjarmasin, 2019

Peserta

10 Seminar “Peran OJK dan LJK

menghadapi digitalisasi ekonomi”

Politeknik Negeri

Banjarmasin,2019

Peserta

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Banjarmasin, 29 Juli 2020

Siti Noor Hafifah

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

77

Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2015

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

78

Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2016

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

79

Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2017

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

80

Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2018

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

81

Laporan Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga 2019

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

82

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 2015

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

83

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 2016

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

84

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 2017

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

85

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 2018

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

86

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin 2019

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

87

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi 2015

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

88

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi 2016

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

89

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi 2017

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

90

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi 2018

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

91

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi 2019

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

92

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha 2015

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

93

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha 2016

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

94

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha 2017

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

95

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha 2018

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA …

96

Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha 2019