ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio...

61
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS PADA PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG PERIODE 2010-2012 Oleh : Nama : Romio Nim : 11180141 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Perbankan Syariah (A.Md) PALEMBANG 2016

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio...

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO

SOLVABILITAS PADA PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG

PALEMBANG PERIODE 2010-2012

Oleh :

Nama : Romio

Nim : 11180141

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah

Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh gelar Ahli

Madya Perbankan Syariah (A.Md)

PALEMBANG

2016

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio

Solvabilitas Pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang Periode 2010-

2012”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah tingkat dan

perbandingan solvabilitas berdasarkan Primary Ratio dan Secondary Risk Ratio pada

Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang dalam menghindari kerugian yang

tidak terhindarkan. Metode yang digunakan ini adalah metode teknik analisis data.

Tingkat solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang periode

2010-2012, berdasarkan primary ratio dan secondary risk ratio, primary ratio pada

tahun 2010 sebesar 2 %, pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 3 %, pada

tahun 2012 mengalami tetap sebesar 3%. Dan berdasarkan secondary risk ratio pada

tahun 2010 sebesar 4 %, pada tahun 2011 mengalami tetap sebesar 4 %, dan pada

tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 5 %. Berdasarkan hasil penelitian pada

perhitungan tingkat solvabilitas periode 2010-2012. Terjadi kenaikan baik pada

primary ratio yaitu 2%, 3%, 3% maupun pada secondary risk ratio kenaikan 4%, 4%,

5%. Walaupun terjadi kenaikan pada masing-masing ratio dan terjadi satu tahun 2010

dan 2011 yaitu sebesar 1 %.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Solvabilitas

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

MOTTO

Tegakkanlah kebenaran dan keadilan walaupun esok langit

akan runtuh

Keadilan dan kekuasaan ham berjalan beriringan. Jadi apapun

yang adil mungkin akan berkuasa dan apapun yang berkuasa

mungkin akan adil

Jangan buang hari ini dengan mengkhawatirkan hari esok.

Gunung pun terasa datar ketika sampai kepuncaknya

Kupersembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan

karunianya.

Orang tua tercinta yang senantiasa

mendo’akanku

Para dosen atas segala ilmu yang

diberikannya

Almamaterku

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Solvabilitas

Pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang Periode 2010-2012”.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,

beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Dalam penulisan ini, penulis juga banyak meminta bimbingan dan bantuan

kepada berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. Sirozi, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Raden Fatah

Palembang.

2. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M. Hi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Raden Fatah Palembang.

3. Bapak Mufti Fiandi M.Ag selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan Syariah

UIN Raden Fatah Palembang.

4. Ibu Fauziah, M.Hum selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I

Tugas Akhir.

5. Bapak Mawardi, SE, M.Si, Ak selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

6. Pimpinan beserta karyawan dan karyawati PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang atas segala bantuan dalam memberikan data-data yang

diperlukan penulis.

7. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang tak henti-hentinya

mencurahkan rasa kasih sayang, atas semua dukungan moril dan materil

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

serta do’a yang tidak pernah putus.

8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan motivasi dan nasihat-nasihat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini karena

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis sangat terbatas. Untuk itu segala

saran dan kritik yang penulis terima dengan senang hati. Penulis mengharapkan agar

Tugas Akhir ini menjadi salah satu sumber ilmu yang bermanfaat.

Palembang, Oktober 2016

Penulis,

Romio

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ............................................. ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bank Syariah ...................................................................... 7

B. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .......................................... 9

C. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ................................................ 9

D. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................ 10

E. Jenis-jenis Laporan Keuangan ............................................................ 11

F. Tujuan Laporan Keuangan ................................................................... 14

G. Pengertian Rasio Keuangan.... ............................................................. 15

H. Keunggulan dan Keterbatasan Rasio Keuangan .................................. 16

I. Solvabilitas ........................................................................................... 17

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

J. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sejarah Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang .................... 26

B. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 28

C. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 29

D. Lokasi Penelitian .................................................................................. 29

E. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 30

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 30

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN :

1. Tingkat Solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang periode 2010-2012 ............................................................ 33

2. Perbandingan Solvabilitas Pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang Periode 2010-2012 .............................................. 38

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN :

1. Tingkat Solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang periode 2010-2012 ............................................................. 40

2. Perbandingan Solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang periode 2010-2012 ............................................... 40

C. Fakto-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada PT. Bank

Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang Periode 2010-2012 ........... 41

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................ 43

B. Saran ..................................................................................................... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat berubah dengan

sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global

dengan tingkat persaingan yang semakin tajam dipasar domestik maupun

pasar internasional. Masing-masing bank berlomba untuk menarik nasabah

yang ada akhirnya nasabah mendapatkan keuntungan dari keadaaan

tersebut, karena itu dunia perbankan tidak mempunyai banyak pilihan

kecuali meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan daya saing.

Peranan perbankan dalam era pembangunan yang terus menerus

berlangsung ternyata amatlah penting untuk terus ditingkatkan, apalagi

dalam era globalisasi sekarang ini. Perkembangan lembaga keuangan Islam

di Indonesia sebagai gerakan kemasyarakatan yang telah menunjukan,

keberhasilan yang nyata, telah menjadi pembicaraan umum bahwa

perkembangan ekonomi Islam identik dengan berkembang syariah. Peran

pemerintah ternyata sangat instrument terhadap perkembangan ekonomi

Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis

yang melanda indonesia pada tahun 2008. Bank syariah sebagai motor

utama lembaga keuangan bagi perkembangan teori dan praktik ekonomi

islam secara mendalam.

Bank syariah atau bank Islam adalah suatu sistem perbankan yang

dikembangankan berdasarkan prinsip syariah atau hukum Islam didasar oleh

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

agama Islam. Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen

dan para penjual berfikir keras agar tetap eksis didunianya. Perubahan ini

diakibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan teknologi.

Masalah kecukupan modal pada bank merupakan hal yang sangat

penting dalam kegiatan operasionalnya, jika tingkat kecukupan modal baik

menunjukan indikator sebagai bank yang sehat. Modal merupakan hak atau

bagian yang dimiliki perusahaan yang ditunjukan dalam pos modal (modal

saham) surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang

dimilki terhadap seluruh utang- utangnya.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang paling penting

bagi bank adalah bagaimana memperoleh dana sampai kepada menjalankan

kegiatan secara efektif dan efisien, sebab modal tidak hanya berperan

sebagai dana yang siap operasikan tetapi juga merupakan faktor yang kritis

dalam mempertimbangkan dengan resiko hasil artinya terlalu banyak modal

yang dimiliki dapat mengakibatkan hasil yang kecil bagi pemilik modal,

dikhawatirkan modal tersebut tidak dapat disalurkan sepenuhnya dan

akibatkan modal akan mengendap di bank, dan sebaliknya jika modal yang

dimiliki terlalu kecil akan menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap

bank tersebut dan akhirnya menimbulkan kerugian bagi bank.

Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagi

kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi

seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana jangka pendek

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

maupun panjang.

Dana juga dibutuhkan perluasaan usaha atau investasi bank. Artinya

didalam perusahaan harus selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu

sehingga tersedia pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini tugas manajer

keuangan yang bertugas memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam praktinya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana,

perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber daya yang digunakan.

Pemilihan sumber dana ini tergantung dari tujuan, syarat-syarat,

keuntungan, dan kemampuan perusahaaan tentunya. Sumber-sumber dana

secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman (bank

dan lembaga keuangan lainnya). Perusahaan dapat memilih dana dari salah

satu sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya.

Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

masing. Misalnya pengguna modal sendiri memiliki kelebihan, yaitu mudah

diperoleh, (persyaratan ringan) dan beban pengembalian yang relative

lama.Disamping itu, dengan menggunakan modal sendiri, tidak ada beban

untuk membayar angsuran termasuk bunga dan biaya lainnya.Sebaliknya

kekurangan pengguna modal sendiri sebagai sumber dana adalah jumlahnya

yang relatif terbatas, terutama pada saat membutuhkan dana yang relative

besar.

Jika memilih modal pinjaman, kelebihannya adalah jumlahnya yang

relative tidak terbatas dan menambah motivasi manajemen untuk bekerja

lebih aktif dan kreatif karena dibebani untuk membayar beban

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

kewajibannya.Sekalipun terkadang lebih resiko, untuk investasi tertentu

manajemen menggunakan modal pinjaman. Sementara itu, kekurangannya

adalah persyaratan untuk memperolehdana, diperlukan syarat-syarat tertentu

yang transparan. Hal inilah yang terkadang membuat perusahaan sulit untuk

memenuhinya.Di samping itu, kelemahannya adalah perusahaan (debitur)

dibebani pembayaran angsuran atau cicilan (pokok pinjaman+bunga) dan

biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi.

Oleh karena itu, mengingat penggunaan salah satu dari dana tersebut

memiliki kelebihan dan kekurangan caranya adalah dengan melakukan

kombinasi dari masing-masing jumlah sumber dana harus dipertimbangkan

agar tidak membebani perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Dengan kata lain, penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman

harus dibatasi. Kombinasi dari penggunaan dana dikenal dengan nama rasio

penggunaan dana pinjaman atau utang atau dikenal dengan nama rasio

solvabilitas atau rasio leverage.

Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan

utang. Artinya beberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya.Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka

panjang apabila perusahaan dibubarkan(dilikuidasi).

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan modal

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

yang ada pada Bank Sumsel Babel Syariah Palembang untuk menutupi asset

yang diakibatkan kerugian yang tidak dapat dihindari dana untuk mengukur

kemampuan modal Bank Sumsel Babel Palembang untuk menutup

kegagalandalam pemberian kredit dan pembiayaan. Oleh karena itu

berdasarkan latar belakang masalah penulis melakukan penelitian pada

Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang dengan judul Analisis

Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Solvabilitas Pada PT. Bank

Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang Periode 2010-2012.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam laporan akhir adalah:

1. Bagaimana tingkat solvabilitas berdasarkan Primary Ratio dan Secondary

Risk Ratio pada Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang periode

2010-2012?

2. Bagaimana perbandingan solvabilitas berdasarkan Primary Ratio dan

Secondary Risk Ratio pada Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang Periode 2010-2012?

3. Fakto-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada PT. Bank

Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang?

C. Tujuan Penelitian

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

1. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas berdasarkan Primary Ratio dan

Secondary Risk Ratio pada Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang dalam menghindari kerugian yang tidak terhindarkan.

2. Untuk mengetahui perbandingan solvabilitas berdasarkan Primary Ratio

dan Secondary Risk Ratio pada Bank Sumsel Babel Syariah cabang

Palembang dari tahun 2010 sampai tahun 2012.

3. Untuk mengetahui fakto-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan

pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis

Untuk membuka wawasan berpikir peneliti, serta menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian, sekaligus sebagai

penerapan pengetahuan yang telah diterima dan dipelajari selama

menempuh perkuliahan.

2. Bagi Bank Sumsel Babel diharapkan dapat menjadi salah satu

masukan bagi Bank Sumsel Babel Syariah cabang Palembang dalam

menjalan usahanya, terutama dalam hal pengelola keuangan.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dalam

penelitian selanjutnya.

BAB II

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bank Syariah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalambentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam

bentukkredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatakan taraf hidup

rakyatbanyak.

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank

syariah dan unit usaha mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah memiliki

fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan

investasi dari pihak pemilik dana. Fungsi lainnya ialah menyalurkan dana

kepada pihak lain yang membutuhkan dana dalam bentuk jual beli maupun

kerja sama usaha.

Bank umum syariah adalah bank syariah yang berdiri sendiri sesuai

dengan akta pendiriannya, bukan merupakan bagian dari bank

konvensional.Beberapa contoh bank umum syariah antara lain Bank Syariah

Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega, Bank Syariah

Bukopin, Bank BCA Syariah, dan Bank BRI Syariah.

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan meny'alurkannya ke masyarakat dalam bentuk

pembiayaan dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Sedangkan perbankan syariah merupakan bank yang

operasionalnyadengan tidak berdasarkan prinsip bunga melainkan

berdasarkan hukum Islamyakni al-Quran dan al-Hadist. Sesuai dengan

Undang-Undang tentangmengoperasionalkan sistem perbankan berbasis

kepada syariat Islam, sehinggadikeluarkan Undang-Undang Nomor.10

Tahun 1998, tentang perubahan Undang-Undang Nomor.7 Tahun 1992

mengenai perbankan syariah. Sebagai lembaga keuangan, bank syariah

mempunyai fungsi sebagai mediator antara masyarakatyang berkelebihan

dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bagimasyarakat yang

berkelebihan dana, bank dapat dijadikan sebagai tempat

untukmengamankan uang mereka dalam bentuk tabungan, giro maupun

deposito, danbagi masyarakat yang kekurangan dana bank dapat dijadikan

sebagai lembagayang dapat membantu mereka dalam berbagai pembiayaan

dengan perhitunganmargin dan bagi hasil yang berpedoman pada syariat

Islam.

Bank adalah suatu lembaga yang mendapat izin untuk mengerahkan

dana masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan dana masyarakat

berupa pinjaman sehingga berfungsi sebagai perantara antara penabung dan

pemakai akhir, rumah tangga dan perusahaan.

Bank berdasarkan syariah Islam (Bank Islam) adalah lembaga perbankan

yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariah Islam yang

berdasarkan perjanjian maupun tata cara al-Qur’an dan Sunnah Rosul

Muhammad SAW, dengan sistem bagi hasil dan imbalan lainnya yang

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

sesuai syariah Islam.

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

B. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan media yang sangat penting dalam

proses pengambilan keputusan ekonomis, laporan keuangan menjadi

kebutuhan bagi pihak perusahan, investor, bank, manajemen, pemerintahan

maupun pelaku pasar modal. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laba/rugi

dan arus kas pada dasamya ingin melaporkan kegiatan-kegiatan perusahaan

yakni kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan kegiataan operasional

sekaligus mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Menurut Harahap analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-

pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil melihat

hubungan yang sifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu

dengan yang lain dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih

dalam sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat1

C. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode

adalah menganalisis antara pos-pos yang ada dalam satu laporan.Atau dapat

pula dilakukan antara satu laporan yang lainnya.Hal ini lakukan agar lebih

tepat dalam menilai kemajuan atau kinerja manajemen dari satu periode

selanjutnya.

1. Memberikan informasi keuangan tentang, jumlah aktiva, jenis-jenis

1Harahap dkk, Analisis Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada,

2001), hal. 102

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

aktiva

2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal

3. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah

pendapatan yang diperoleh, sumber-sumber pendapatan

4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang

dikeluarkan dalam periode tertentu

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan terjadi dalam

aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaaan

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode

dari hasil laporan keuangan yang disajikan

7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode

dari hasil laporan keuangan yang disajikan

D. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pemuat

keputusan baik dalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan

dan hasil usaha perusahaan.

Menurut Munawir laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun

oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.Kedua daftar itu

adalah neraca/ daftar posisi keuangan untuk suatu perusahaan / daftar laba

rugi.2

Menurut Zaki Baridwan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu

proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

2Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hal 16

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.3

Menurut Djarwanto laporan keuangan merupakan hasil tindakan

pembuatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku

yang bank dalam setiap akhir periode menyusun laporan keuangan yakni

neraca, laba rugi, dan arus kas.4

Menurut Agnes Sawir laporan keuangan merupakan media yang dapat

untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang

terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar ditahan dan laporan keuangan

posisi keuangan, laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, dan

setiap transaksinya yang dapat diukir dengan nilai uang, dicatat, dan diolah

sedemikian rupa.5

Menurut Kasmir dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai

jumlah kekayaan (asset) dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki disisi aktiva,

serta akan tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang serta

ekuitas yang dimilikinya. Jadi laporan keuangan adalah bagian dari proses

pelaporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi,laba ditahan dan laporan

posisi keuangan.6

E. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Harahap jenis-jenis laporan keuangan, yaitu :

1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

3Zaki Baridwan, Intermediater Accouting, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hal 107 4Djarwanto, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hal 5 5Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan,

(Jakarta: PT. Garmedia Pustaka Utama, 2005), hal 6 6Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada, 2012), hal

113

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

suatu tanggal tertentu.

2. Perhitungan laba atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan

laba rugi perusahaan pada suatu periode.

3. Laporan sumber dan penggunaan dana, yang memuat sumber dan

pengeluaran perusahaan selama satu periode.

4. Laporan arus kas yang menggambarkan sumber dana penggunaan kas

dalam satu periode.

5. Laporan harga pokok produksi, yang menggambarkan beberapa dan unsur

apa saja yang diperhitungkan dalam harga pokok suatu barang. Dalam hal

tertentu harga pokok produksi ini disatukan dalam laporan harga pokok

penjualan. Harga pokok penjualan adalah pokok ditambah dengan

persediaan barang awal dikurangi persediaan barang akhir.

6. Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak

dibagikan kepada pemilik saham.

7. Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik

saham PT atau modal dalam perusahaan perseroan.7

Menurut Suharsimi Arikunto dalam praktiknya jenis-jenis laporan

keuangan yang ada sebagai berikut:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan

pada tanggal tertentu.Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta)

7Harahap dkk, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Loc.Cit, hal. 106.

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.8

Menurut Djarwanto neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang

aktiva, utang, dan modal sendiri, dari suatu perusahaan pada periode

tertentu.Biasanya pada saat ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir

tahun.9

Menurut Mahmud Hanafi dan Abdul Halim neraca adalah laporan

keuangan yang menunjukan keadaan suatu unit usaha pada tanggal

tertentu.Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan suatu

perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang meliputi asset tersebut (sumber daya

atau resuorce) perusahaan dan klaim atas asset tersebut (meliputi utang saham

sendiri). Asset perusahaan menunjukan keputusan penggunaan dana, sedangkan

klaim perusahaan menunjukan sumber dana yang diperoleh dari pinjaman (utang)

dan dari modal.10

Sedangkan menurut Zaki Baridwan neraca adalah laporan menunjukan

keadaan suatu unit usaha pada tanggal tertentu.Keadaan keuangan ini diajukan

dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut pasiva dan aktiva.Aktiva adalah

investasi didalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang

digunakan untuk investasi tersebut.11

2. Laporan laba/rugi

Laporan laba/rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan

8Suharsimi Arikunto, Manajemen Keuangan dan Perbankan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), hal 13 9Djarwanto, pokok-pokok analisis laporan keuangan, Loc. Cit, hal 24 10Mahmud Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan, (Yoevakarta: UPP

AMP- YKPN, 2003), hal 76 11Zaki Baridwan, Intermediate Accouting, Loc. Cit hal 25

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

hasil dalam suatu periode tertentu.Dalam laporan ini tergambar jumlah

pendapatan dansumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis

biaya yang dikeluarkan.

Menurut Munawir laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

menunjukan laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, laba rugi yang

diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.12

Menurut Zaki Baridwan laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan

yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha

untuk suatu periode tertentu.Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya-

biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan.13

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang

berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang mempengaruhi langsung tidak

langsung terhadap kas.Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas

selama periode laporan.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi catatan terjadi

perubahan modal diperusahaan.

F. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Munawir tujuan laporan keuangan adalah :

12Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Loc. Cit, hal 126 13Zaki Baridwan. Intermediate Accouting, Loc. Cit, hal 30

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan usaha

2. Untuk menentukan efisiensi tiap-tiap bagian serta untuk menentukan

derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah

diserahi wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijakan untuk mencapai

hasil yang lebih baik.14

G. Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Sofyan Syafri Harahap rasio keuangan adalah angka yang

dipeoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan dengan lainnya yang

mempunyai hubungan yang relavan dan signifikan (berarti).15

Rasio keuangan adalah analisis dengan jalan membandingkan satu pos

dengan pos laporan keuangan yang lainnya baik secara individu maupun

bersama- bersama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik

dalam neraca maupun laba rugi.

Munawir Rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara

individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.16

Menurut pusat bahasa depertemen pendidikan nasional yaitu:

a. Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk

14Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Loc. Cit, hal 3 15Sofyan Syafitri Harahap, Analisis KritisAtas Laporan Keuangan, Loc. Cit, hal 297 16Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Loc. Cit, hal 97

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

mengetahui keadaan yang sebenarnya.

b. Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai baginya

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian utuk

memperoleh pengertian yang tetap dan pemahaman arti keseluruhan.

c. Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-

rasio untuk menilai keadaan dimasa datang.17

H. Keunggulan dan Keterbatasan Rasio Keuangan

Keunggulan Analisis Rasio Harahap Syofyan Safri:

1. Rasio merupakan angka-angka atau statistik yang lebih muda dibaca dan

ditafsirkan

2. Informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit

3. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan

4. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri yang lain

Keterbatasan analisis rasio:

1. Data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian data

tersebutditafsirkandengan berbagai macam cara, misalnya masing-masing

perusahaan.

2. Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan

berbeda pula (dapat naik atau turun), tergantung prosedur pelaporan

keuangan tersebut.

17Padji Aliminsyah, Kamus Jstilah Keuangan dan Perbankan, (Bandung: Yrama Widya,

2003) hal

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

3. Adanya manipulasi data, artinya dalam penyusun data, pihak penyusun

tidak jujur dalam memasukkan angka-angkalaporan keuangan yang

mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak

menunjukan hasil yang sesunggguhnya.

4. Pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahan dengan perusahaan

lainnya berbeda. Misalnya biaya riset dan pengembangannya, biaya

perencanaan pensiun, merger, jaminan kualitas pada barang jadi dan

cadangan kredit macet.

5. Penggunaan tahun yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan.

6. Pengaruh musim mengakibatkan rasio komperatif akan ikut berpengaruh.

7. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industri belum

menjamin berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.18

I. Solvabilitas

Berdasarkan laporan keuangan dapat diukur kinerja perusahaan

diantaranya adalah :

1. Rasio Solvabilitas

Bambang Riyanto Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan

untuk memenuhi segala kewajiban fmansilnya apabila sekiranya

perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi.19

Menurut Jhon D Martin solvabilitas terbagi dua macam yaitu :

a) Solvabilitas Operasi

18Sofyan Syafitri Harahap, Analisis KritisAtas Laporan Keuangan, Loc. Cit, hal 93 19Bambang Riyanto. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2001),

hal 32

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Solvabilitas operasi adalah kepekaan laba sebelum pajak suatu

perusahaan terhadap perubahan penjualan. Solvabilitas ini berasal dari

penggunaan biaya tetap operasi kalau biaya tetap operasi ada dalam

struktur keuangan maka perubahan penjualan akan dilipat gandakan

menjadi perubahan laba sebelum pajak yang lebih besar. Derajat

solvabilitas operasi suatu perusahaan diperoleh dengan membagi

persentase perubahan laba sebelum pajak dengan perubahan persentase

perubahan penjualan.20

b) Solvabilitas Keuangan

Solvabilitas Keuangan adalah praktek pembiayaan sebagian dari

aktiva dengan saham yang rate of returnnya tetap dengan harapan return

sebenarnya akan meningkat pada pemegang saham umum.

2. Jenis-jenis rasio solvabilitas

a) Primary ratio

Primary ratio digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank

untuk menutup penurunan asset yang diakibatkan kerugian yang tidak

dapat dihindari.

Primary Ratio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki

sudah memadai. Atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total

asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity Kasmir.21

Primary Ratio = Modal

Total Aktiva

20Jhon D Martin, Dasar-Dasar Manajemern Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1997), hal

27 21Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Garfmdo Persada,

2005), hal 275

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Equity Capital

- Modal disetor

- Dana setoran modal

- Cadangan umum

- Cadangan lainnya .

- Sisa laba tahun lalu

- Laba tahun berjalan ’

b) Capital Ratio

Capital Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan modal

yangdimiliki bank untuk menutup kemungkinan kegagalan dalam

pemberian

kredit

Capital ratio 1=Ekuitas

Pinjaman Yang Diberikan

Capital ratio 2 = Equitas+Cadangan Debitur

Pinjaman Yang Diberikan

Ket :Re Rerveforloansses (cadangan debitur) adalah cadangan sebagai

unsurpengurang dari resiko kegagalan pengembalian penanaman dana

(credit riskexposure)

c) Capital Adecuacy Ratio

Capital Adecuacy ratio digunakan untuk mengukur

kemampuankecukupan modal yang dimiliki bank untuk menutup

kemungkinankerugian dalam aktivitas perkreditan dan perdagangan surat

berharga.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Capital Adecuacy Ratio 1 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙−𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑒𝑑 𝑅𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 𝑎𝑛𝑑 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

CapitalAdecuacy Ratio 2 =Modal−Aktiva Tetap

Pinjaman Yang Diberikan+Surat Berharga

Capital Adecuacy Ratio 3 = Modal

Pinjaman Yang Diberikan+Surat Berharga

d) Rasio utang atas modal

Rasio menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat

penutup utang-utang kepada pihak luar.Semakin kecil rasio ini semakin

baik.Rasio ini juga disebut juga leverage. Untuk keamanan pihak luar

rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau

minimalsama.

Dapat dihitung dengan rumus: Total Utang

Modal

e) Debt Ratio Service

Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana laba

setelahdikurang bunga dan penyusutan serta biaya non kas dapat

menutupikewajiban bunga dan pinjaman.Semakin besar kemampuan

perusahaanmenutupi utang-utangnya. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus :

Laba Bersih+Bunga+Penyusutan+Beban Non Kas

Pembayaran Bunga dan Pinjaman

f) Rasio Utang atas Aktiva

Rasio ini menujukan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

aktivalebih besar rasionya aman (sofyan safri harahap, 2001: 303-304).

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :Total Utang

Total Aktiva

g) Risk Assets Ratio

Merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan

risikoassets rumus untuk mencari risk assets ratio sebagai berikut:

Risk assets rastio =𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑥 100%

h) Secondary Risk Ratio

Merupakan rasio untuk mengukur penurunan asset

yangmempunyai resiko lebih tinggi.

Rumus untuk mencari secondary risk ratio sebagai berikut:

Secondary Risk Ratio =𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑐𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

J. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Penulis Hasil Penelitian

1 Analisis Kinerja

Likuiditas,

Aktivitas,

Rentabilitas dan

Analisis Modal

(solvabilitas)

Niko

Nurcahyo

(2009)

Dari analisis tersebut,

maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja

perusahaan tahun 2006-2008

cukup tinggi baik itu

dalam rasio likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas. Dari uji hipotesis

dihasilkan bahwa ada hubungan

positif antara modal

dengan laba usaha yang diperoleh

perusahaan

2 Analisis Rasio

Sebagai TolakUkur

Kinerja

KeuanganKoperasi

Agro Niaga

(KAN)Jabung

Malang Periode

2005-

2009

Siti

Mutmaidah

(2010)

Dari hasil

laporanKeuanganmenggunakan

analisis

Rasio selama periode

2005-2009. Dilakukan

menggunakan nalasisrasio keuangan

seperti: Rasio Likuiditas, Rasio

Solvabilitas,hasil analisis diketahui

bahwa Rasio likuiditas perusahaan

mengalami kenaikan walau dibawah

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

standar. Tetapi kinerja keuangan

koperasi sudah cukup dianggap baik

karena mendekati standar dan dari

RasioSolvabilitas mengalami

penurunan sehingga kinerja

keuangan sudah dianggap baik

karena koperasi sudah banyak

melunasi hutangnya. Rasio

Profitabilitas koperasi mengalami

penurunan, penurunan rasio ini

menunjukkan koperasi harus

meningkatkan penjualan, total

aktiva maupun modal agar kenaikan

Profitabilitas dapat terlaksana.Rasio

Aktivitas sangat baik karena

koperasi

mempunyaikemampuanmenciptakan

tingkat penjualan yang tinggi tiap

tahunnya.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian adalah :

1. Rasio keuangan yang digunakan hanya terbatas pada rasio solvabilitas

yaitu primary ratio dan secondary risk ratio.

2. Penelitian ini tidak membandingkan kinerja keuangan antar dua bank

ataulebih, tetapi hanya meneliti kinerja keuangan berdasarkan solvabilitas

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

untuk satu bank.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sejarah Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

didirikan pada tanggal 6 November 1957 dengan nama PT. Bank

Pembangunan Sumatera Selatan, yang didirikan berdasarkan :

a. Keputusan Panglima Kedua Pengusaha Perang Sriwijaya tingkat I

Sumatera Selatan No. 132/SPP/58 Tanggal 10 April 1958 dengan berlaku

surat tanggal 6 November 1957.

b. Akte Notaris Tan Thong khe No. 54 Tanggal 29 September 1958 dengan

izin Menteri Kehakiman no. J.A5/44/16 Tanggal 11 Mei 1959.

c. Izin usaha bank dari Menteri Keuangan No. 478/UM II Tanggal 18April

1959. '

Selanjutnya dengan perlakukannya Undang-Undangan No. 13 Tahun 1962

tentang BPD, maka terhitung sejarah tahun 1962 secara resmi seluruhnya

kegiatan PT. BPD Sumatera Selatan menjadi milik pemerintah daerah

sumatera selatan dengan status badan hukum perusahaan daerah berdasarkan

peraturan No. 11/DPRD GR tingkat I Sumatera Selatan, dengan izin usaha

yang dikeluarkan oleh menteri usaha bank sentral/Gubenur Bank Indonesia

No. 2/Kep.MUBS/G/63 tanggal 27 Februari 1963.

Setelah mengalami beberapa perubahan, terakhir sejak diberlakunya

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan dan sesuai perda No. 6

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

tahun 200 tanggal 9 Mei, Bank sumsel mengubah bentuk badan hukum

dariperusahaan daerah menjadi perseroan terbatas dengan akte pendirian No.

20 Tanggal 25 November 2002 dan persetujuan Deputi Gebenur Bank

Indonesia No. 3/2 Kep. DPG/2001 tanggal 29 September 2001.

Perubahan badan hukum tersebut tanggal 1 Oktober 2001, dengan bebagai

perusahaan yang mendasar dan menyeluruh tersebut agar Bank Sumsel lebih

profesional dan mampu bersaing pada era ekonomi daerah.

Seiring dengan perkembangan perbankan yang berdasarkan prinsip

syariah, bank membuka Unit Usaha Baru yaitu Bank Sumsel yang mulai

berdiri pada tanggal 2 Januari 2005 atas Surat Bank Indonesia mengenai izin

operasional No. 7/158/DP/P/Pr/Pg tanggal 7 Desember 2005.

(Sumber : Bank Sumsel Babel)

Sekilas perubahan nama bank sumsel babel

Berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham diluar rapat PT. Bank

Pembangunan Daerah Sumatera Selatan No. 2 tanggal 3 November 2009 dan

Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia

Nomor : AHU-56914.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 20 November 2009,

maka :

Bank Sumselberubah nama menjadiBank Sumsel Babel

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Visi dan Misi

Tentang visi dan misi perusahaan, Bank Sumsel Syari’ah mengacu dan

berpedoman pada ketentuan yang terdapat dalam buku laporan tahunan bank

Sumsel.

Visi

Visi PT. Bank Sumsel Babel Syari’ah Cabang Palembang adalah menjadi

Bank Syari’ah sehat dan modem, yang tumbuh secara berkesinambungan dengan

memberikan kontribusi yang nyata terhadap masyarakat dan bank Sumsel Babel.

Misi

1. Mengembangkan dan membangun pertumbuhan perekonomian daerah

menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah

2. Sebagai pemegang kas daerah

3. Sebagai agen pembanguhan

4. Membantu dan mengembangkan pengusaha golongan ekonomi lemah

5. Meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih

tanggap terhadap tuntutan pasar

6. Mengoptimalkan keungggulan bisnis retail banking (Sumber : Bank

Sumsel Babel)

B. Definisi Operasional Variabel

Didalam penulisan tugas akhir yang berjudul analisis kinerja keuangan

berdasarkan solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang Periode 2010-2012. Agar tidak terjadi salah pengertian judul

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

laporan ini, maka penulis akan menguraiakan definisi dari kata-kata judul

laporan ini:

a) primary ratio yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank

untuk menutup penurunan asset yang diakibatkan kerugian yang tidak

dapat dihindari. Cara mengukurnya dapat dilakukan dengan

membandingkan modal (equity capital) terhadap total aktiva (total asset).

b) secondary risk ratio yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan modal

yang dimiliki bank untuk menutup kemungkinan untuk penurun asset yang

mempunyai resiko lebih tinggi. Cara mengukurnya dapat dilakukan

dengan membandingkan equity capital (modal) terhadap secondary risk ratio

atau penggurangan total asset (total aktiva) dengan cash asset

(kas,penempatan pada bank lain, giro pada bank lain), securities (surat-

surat berharga), low risk assets (aktiva tetap dan aktiva lain-lain).

C. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini terarah pada sasaran yang di inginkan, maka perlu di

buat suatu perbatasan masalah secara jelas batasan masalah tersebut dapat di

lihat dari ruang lingkup penelitian yang hanya akan membahas masalah rasio

berdasarkan Primary Ratio dan Capital Ratio 2010-2012.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang yang berlokasi di jalan Letkol Iskandar No. 537 Palembang 30129,

Telepon (0711) 317302, (0711) 377722.Fax.(0711) 374955.Sumatera Selatan.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif.Data kuantitatif

pada penelitian ini adalah memperoleh data yang berupa angka-angka

yang diambil dari laporan keuangan pada PT. Bank Sumsel Babel Cabang

Syariah Palembang Periode 2010-2012 berupa neraca dan laba rugi.

2. Sumber Data

Sumber data adalah benda, hal, atau orang tempat peneliti

mengamati, membaca, atau bertanya tentang data.

Menurut J. Supranto jenis sumber data terbagi dua yaitu :

- Data Internal adalah data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan

suatu organisasi atau kelompok.

- Data Eksternal adalah data yang bersumber dari luar suatu organisasi

atau kelompok.22

Dalam hal ini sumber data yang digunakan adalah data internal

yaitu berupa laporan neraca, laba rugi, yang adapada PT. Bank Sumsel

Babel Cabang Syariah Palembang Periode 2010-2012.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data ini adalah

tehnik dokumentasi. Tehnik dokumentasi yaitu cara pengumpulan bukti-bukti

22J Supranto, Statistik Aplikasi Komputer, (Jakarta: Erlangga, 2000), hal 10

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

dan keterangan-keterangan dengan mencari data-data mengenai hal-hal yang

berupa buku laporan, catatan-catatan yang telah tersedia pada Bank Sumsel

Babel Syariah cabang Palembang.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengancara menggunakan metode yaitu:

1. Deskriptif kuantitatif yaitu analisis perhitungan angka dan menjelaskan

arti dari hasil perhitungan tersebut dalam bentuk uraian atau penjelasan.

2. Deskriptif kualitatif yaitu data yang didapat melalui laporan neraca dan

laba rugi yang ada di PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang

periode 2010-2012.

Rasio solvabilitas. Terdapat 2 (dua) cara dalam mengukur rasio

solvabilitas:

a) Primary Ratio

Primary ratio digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank

untuk menutup penurun aset yang diakibatkan kerugian yang tidak dapat

dihindari

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

Total Assets

b) Secondari Risk Ratio

Secondary Risk Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan

modal yang dimiliki bank untuk menutup penurun asset yangmempunyai

resiko lebih tinggi

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Secondary Risk Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑥 100 %

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

BAB IV

PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Tingkat solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

CabangPalembang Periode 2010-2012.

Dalam memilih penggunaan modal sendiri atau modal pinjaman

haruslah menggunakan beberapa perhitungan. Seperti diketahui bahwa

penggunaan modal sendiri atau dari modal pinjaman akan memberikan

dampak tertentu bagi perusahaan. Pihak manajemen harus pandai

mangatur rasio kedua modal tersebut. Pengaturan rasio yang baik akan

memberikan banyak manfaat bagi perusahaan guna menghadapi segala

kemungkinan yang akan terjadi. Namun semua kebijakan ini terhitung dari

tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau disesuaikan dengan tujuan

perusahaaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage

secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio

solvabilitas yang ada. Pengguanaan rasio secara keseluruhan, artinya

seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya

perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu

untuk diketahui.

Adapun tingkat solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang dapat dilihat pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang. Laporan neraca dapat disajikan sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Tahun 2010

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑥 100%

Equity Capital

- Saldo Laba (Rugi) Rp. 6.877.000.000

TotalAssets Rp. 351.466.000.000

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠=

6.877.000.000

351.466.000.000= 0,02 𝑥 100% = 2%

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2010 sebesar 2 % artinya

setiaprupiah total aktiva dijamin oleh modal Rp. 0,02.

Tahun 2011

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑥 100%

Equity Capital

- Saldo Laba (Rugi) Rp. 14.213.000.000

Total Assets Rp. 525.988.000.000

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠=

14.213.000.000

525.988.000.000= 0,03 𝑥 100% = 3%

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitasPT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2011 sebesar3 % artinya

setiaprupiah total aktiva dijamin oleh modal Rp. 0,03.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Tahun 2012

Primary Ratio =𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑥 100%

Equity Capital

- Saldo Laba (Rugi) Rp. 24.775.000.000

Total Assets Rp. 727.526.000.000

Primary Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠=

24.775.000.000

727.526.000.000= 0,03 𝑥 100% = 3%

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2012 sebesar 3% artinya setiap

rupiah total aktiva dijamin oleh modal Rp. 0,03.

Tahun 2010

Secondary Risk Ratio

Secondary Risk Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

Komponen secondary risk asset

Total asset Rp. 351.466.000.000

Cash asset

Kas Rp. 7.278.000.000

Giro bank indonesia Rp. 7.573.000.000

Sertifikat wadiah pada bank lain Rp. 133.000.000.000

Penempatan pada bank lain Rp. 31.885.000.000 +

Jumlah cash asset (Rp. 171.636.000.000)

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Low risk asset

Aktiva tetap Rp.8.189.000.000

Aktiva lain-lain Rp.2.072.000.000 +

Jumlah risk asset (Rp. 10.261.000.000)

Jumlah secondary risk asset Rp. 161.469.000.000

Equity Capital Rp.6.887.000.000

Secondary risk ratio = 6.887.000.000

161.469.000.000= 0,04 𝑎𝑡𝑎𝑢 4 %

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2010 sebesar 4 %

artinyasetiaprupiah total aktiva dikurang dengan kas, giro bank Indonesia,

sertifikat wadiah pada bank lain,penempatan pada bank lain,aktiva

tetap,aktiva lain-lain dijamin oleh modalRp.0,04.

Tahun 2011

Secondary Risk Ratio

Secondary Risk Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

Komponen secondary risk asset

Total asset Rp. 525.988.000.000

Cash asset

Kas Rp. 6.778.000.000

Giro bank indonesia Rp. 11.699.000.000

Sertifikat wadiah pada bank lain Rp.153.100.000.000

Penempatan pada bank lain Rp. 59.000.000 +

Jumlah cash asset (Rp. 179.736.000.000)

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Low risk asset

Aktiva tetap Rp.8.824.000.000

Aktiva lain-lain Rp.1.093.000.000 +

Jumlah risk asset (Rp. 9.917.000.000)

Jumlah secondary risk asset Rp. 344.435.000.000

Equity Capital Rp. 14.213.000.000

Secondary risk ratio= 14.213.000.000

344.435.000.000= 0,04 𝑎𝑡𝑎𝑢 4 %

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2011 sebesar 4 % artinya setiap

rupiah total aktiva dikurang dengan kas,giro bank indonesia,sertifikat wadiah

padabank lain,penempatan pada bank lain,aktiva tetap,aktiva lain-lain dijamin

olehmodal Rp.0,04.

Tahun 2012

Secondary Risk Ratio

Secondary Risk Ratio = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

Komponen secondary risk asset

Total asset Rp. 727.526.000.000

Cash asset

Kas Rp. 13.446.000.000

Giro bank indonesia Rp.16.559.000.000

Sertifikat wadiah pada bank lain Rp. 182.300.000.000

Penempatan pada bank lain Rp. 604.000.000 +

Jumlah cash asset (Rp. 212.909.000.000)

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Low risk asset

Aktiva tetap Rp.12.093.000.000

Aktiva lain-lain Rp. 949.000.000 +

Jumlah risk asset (Rp. 13.042.000.000)

Jumlah secondary risk asset Rp. 501.575.000.000

Equity Capital Rp. 24.775.000.000

Secondary risk ratio= 24.775.000.000

501.575.000.000= 0,05 𝑎𝑡𝑎𝑢 5%

Berdasarkan perhitungan diatas tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang pada tahun 2012 sebesar 5 % artinya setiap

rupiah total aktiva dikurang dengan kas,giro bank indonesia,sertifikat wadiah

pada bank lain,penempatan pada bank lain,aktiva tetap,aktiva lain-lain

dijamin oleh modal Rp.0,05.

2. Perbandingan tingkat solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel

Syariah Cabang Palembang Periode 2010-2012.

Berdasarkan hasil perhitungan antaraprimary ratio dan secondary risk

ratio pada periode 2010-2012 maka penulis sajikan rekapitulasi hasil

perhitungan tingkat solvabilitas dan kemampuan modal PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang dalam menutupi penurunan asset pada

tabel IV.1

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Tabel IV.1

Rekapitulasi hasil perhitungan tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel

Babel Syariah Cabang Palembang

Periode 2010-2012

Tahun Primary Ratio Secondary risk ratio

2010 2% 4%

2011 3% 4%

2012 3% 5%

Sumber : pengelolahan dari perhitungan tingkat solvabilitas, tahun 2010-2012

Tabel IV.2

Perbandingan tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang PalembangPeriode 2010-2011

Keterangan 2011 2012 Naik(Turun)

Primary Ratio 2% 3% 0%

Secondary Risk Ratio 4% 4% 1%

Sumber: pengelolahan perhitungan tingkat solvabilitas, tahun 2010-2011

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Tabel IV.3

Perbandingan tingkat solvabilitas PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang Periode 2011-2012

Keterangan 2011 2012 Naik(Turun)

Primary Ratio 3% 3% 0%

Secondary Risk Ratio 4% 5% 1%

Sumber : pengelolahan perhitungan tingkat solvabilitas, tahun 2011-2012

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat solvabilitas padd PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembang Periode 2010-2012.

Berdasasarkan hasil penelitian pada perhitungan tingkat solvabilitas

periode 2010-2012.Terjadi kenaikan baik pada primary ratio yaitu 2%,

3%, 3% maupun pada secondary risk ratio kenaikan 4%, 4%,

5%.Walaupun terjadi kenaikan pada masing-masing ratio dan terjadi satu

tahun 2010 dan 2011 yaitu sebesar 1 %.

2. Perbandingan Solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang Periode 2010-2012.

Berdasarkan hasil perbandingan tingkat solvabilitas periode 2010-2012

terjadi kenaikan pada primary ratio yaitu 2%, 3%, 3%. Dan pada

secondary risk ratio mengalami kenaikan yaitu 4%, 4%, 5%. Faktor faktor

yang menyebabkan penurunan dan kenaikan pada primary ratio adalah

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

sebagai berikut:

a) Terjadi penurunan ratio antara tahun 2010-2011 sebesar 1 %

b) Terjadi penurunan pada antara tahun 2011-2012 sebesar 0%

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan dan kenaikan pada

secondaryrisk ratio sebagai berikut:

a) Pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan sebesar 0 %. Hal ini

karenakan pada komponen jumlah aktiva yaitu penempatan pada bank lain

mengalami penurunan sebesar Rp. 31.826.000.000 dan jumlah aktiva tetap

mengalami kenaikan sebesar Rp. 174.522.000.000. sedangkan modal

hanya naik sebesar Rp. 7.326.000.000.

b) Pada tahun 2011-2012 mengalami kenaikan 1 % hal ini disebabkan oleh

pada komponen jumlah aktiva yaitu kas naik sebesar Rp. 6.668.000.000

dan kenaikan pada penempatan bank lain Rp. 545.000.000 sedangkan

komponen jumlah modal naik sebesar Rp. 10.562.000.000.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada PT. Bank

SumselBabel Syariah Cabang Palembang

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan faktor internal dan

faktor eksternal.Faktor internal meliputi sumber daya manusia bank tersebut,

danpelayanan para customer service yang berhubungan langsung dengan

nasabah. Faktor eksternal meliputi kondisi keuangan Negara Republik

Indonesia yang mempengaruhi siklus keuangan yang terjadi pada saat itu, jika

kondisi keuangan sedang baik maka tidak ada pengaruhi terhadap kinerja

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

keuangan, sebaliknya jika kondisi keuangan buruk maka akan banyak terjadi

kredit macet yang menyebabkan kinerja keuangan tersebut juga memburuk.

Dengan posisi PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang yang

saat ini sudah semakin membaik dan sudah memiliki kantor kas diberbagai

tempat, maka tidak menutup kemungkinan PT. Bank Sumsel Babel Syariah

Cabang Palembang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagian para

nasabahnya sehingga nasabah percaya terhadap kinerja keuangan yang

dimiliki oleh PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang

Palembangperiode 2010-2012, berdasarkan primary ratio dan secondary risk

ratio, primaryratio pada tahun 2010 sebesar 2 %, pada tahun 2011

mengalami kenaikan sebesar 3 %, pada tahun 2012 mengalami tetap

sebesar 3%. Dan berdasarkan secondary risk ratio pada tahun 2010 sebesar

4 %,pada tahun 2011 mengalami tetap sebesar 4 %,dan pada tahun 2012

mengalami kenaikan sebesar 5%.

2. Perbandingan solvabilitas pada PT. Bank Sumsel Babel Syariah

CabangPalembang, berdasarkan primary ratio dan secondary risk ratio

periode 2010-2012, primary ratio menunjukan perbandingan solvabilitas

mengalami kenaikan, pada periode 2010-2011 yaitu 1 % dan pada periode

2011-2012 mengalami penurunan yaitu 0%. Pada secondary risk ratio

periode 2010- 2011 mengalami penurunan sebesar 0 % dan periode 2011-

2012 mengalami kenaikan sebesar 1 %.

B. Saran

PT. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang, harus dapat

mengoptimalkan agar tidak terjadi penurunan dan harus meningkatkan kinerja

keuangan sehingga jumlah kinerja keuangan dapat optimal.

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran I

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG

PALEMBANGNERACA

Per 31 Desember 2010

(Dalam jutaan rupiah)

POS-POS 2010

AKTIVA

Kas

Giro Bank Indonesia

Sertifikat wadiah bank indonesia

Penempatan pada bank lain

PPAP-penempatan pada bank lain -/-

Surat berharga yang dimiliki

PPAP-surat berharga yang dimiliki -/-

Piutang iB

PPAP-Piutang iB

Piutang iB lainnya

PPAP-piutang iB Lainnya -/-

Pembiayaan iB

PPAP-Pembiayaan iB

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka

Aktiva Tetap

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (-/-)

Aktiva lain-lain

7.278

7.573

133.000

31.885

(663)

-

-

133.751

(1.605)

21.078

(318)

11.601

(115)

495

1.628

8.189

(4.383)

2.072

JUMLAH AKTIVA 351.466

PASSIVA

Dana Simpanan iB

Kewajiban segera iB Lainnya

Kewajiban kepada bank indonesia (FPJPS)

Kewajiban kepada bank lain

Surat berharga iB yang diterbitkan

Kewajiban lai-lain

Dana investasi tidak terikat

a. Tabungan iB

b. Deposito Ib

b.l Rupiah

b.2 Valuta Asing

saldo laba (rugi)

56.253

2.753

-

6.556

-

192.189

86.838

52.686

34.152

34.152

-

6,877

JUMLAH PASIVA 351.466

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 2

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

NERACA

Per 31 Desember 2011

(Dalam jutaan rupiah)

POS-POS 2011

AKTIVA Kas

Giro Bank Indonesia

Sertifikat wadiah bank indonesia

Penempatan pada bank lain

PPAP-penempatan pada bank lain -/-

Surat berharga yang dimiliki

PPAP-surat berharga yang dimiliki -/-

Piutang iB

PPAP-Piutang iB

Piutang iB lainnya

PPAP-piutang iB Lainnya -/-

Pembiayaan iB

PPAP-Pembiayaan iB

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka

Aktiva Tetap

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (-/-)

Aktiva lain-lain

6.778

11.699

153.100

59

(1.578)

-

- 257.045

(3.420)

43.908

(595)

52.048

(202)

1.231

1.667

8.824

(5.669)

1.093

JUMLAH AKTIVA 525.988

PASSIVA Dana Simpanan iB

Kewajiban segera iB Lainnya

Kewajiban kepada bank indonesia (FPJPS)

Kewajiban kepada bank lain

Surat berharga iB yang diterbitkan

Kewajiban lai-lain

Dana investasi tidak terikat

a. Tabungan iB

b. Deposito lb

b.l Rupiah

b.2 Valuta Asing

saldo laba (rugi)

118.956

6.374

- 9.463

- 235.830

141.152

85.091

56.061

56.061

- 14.213

JUMLAH PASIVA 525.988

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 3

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

NERACA

Per 31 Desember 2012

(Dalam jutaan rupiah)

POS-POS 2012

AKTIVA Kas

Giro Bank Indonesia

Sertifikat wadiah bank indonesia

Penempatan pada bank lain

PPAP-penempatan pada bank lain -/-

Surat berharga yang dimiliki

PPAP-surat berharga yang dimiliki -/-

Piutang iB

PPAP-Piutang iB

Piutang iB lainnya

PPAP-piutang iB Lainnya -/-

Pembiayaan iB

PPAP-Pembiayaan iB

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka

Aktiva Tetap

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (-/-)

Aktiva lain-lain

13.446

16.559

182.300

604

(7)

-

- 374.038

(6.200)

57,386

(762)

80.103

(241)

2.112

2.082

12.093

(6.936)

949

JUMLAH AKTIVA 727.526

PASSIVA Dana Simpanan iB Kewajiban segera iB Lainnya Kewajiban kepada bank indonesia (FPJPS) Kewajiban kepada bank lain Surat berharga iB yang diterbitkan Kewajiban lai-lain Dana investasi tidak terikat a. Tabungan iB b. Deposito iB b.l Rupiah b.2 Valuta Asing saldo laba (rugi)

131.808

5.941

- 14.791

- 339.304

210.907

100.334

110.573

110.573

- 24.775

JUMLAH PASIVA 727.526

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 4

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

LABA RUGI

Tanggal 31 Desember 2010

(Dalam Jutaan Rupiah)

NO POS-POS 2010

A PENDAPATAN OPERASIONAL

1. Margin

2. Bagi Hasi

3. Bonus

4. Pendapatan Operasional Lainnya

10.442

4.298

4.439

6.336

B JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 25.515 C Bagi Hasil Untuk Dana Investor Tidak Terikat

a. Bank

b. Bukan Bank

c. Bank Indonesia

218

2.237

-

D JUMLAH BAGI HASIL 2.455

E Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil

untuk

investor dana tidak terikat

23.060

F BEBAN OPERASIONAL

1. Bonus iB

2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

3. Beban Umum & Administrasi

4. Beban Personalia

5. Beban Lainnya

-

148

2.520

3.446

7.110

2.913

G JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 16.137 H PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL BERSIH 6.923 I PENDAPATAN NON OPERASIONAL 186 J BEBAN NON OPERASIONAL 232

K LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (46)

L LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 6.877

M SALDO LABA (RUGI) TAHUN LALU - N LABA (RUGI) TAHUN LALU 6.877

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 5

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

LABA RUGI

Tanggal 31 Desember 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

No POS-POS 2011

A PENDAPATAN OPERASIONAL 1. Margin

2. Bagi Hasi

3. Bonus

4. Pendapatan Operasional Lainnya

21.456

5.790

3.039

12.406

B JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 42.691 C Bagi Hasil Untuk Dana Investor Tidak Terikat

a. Bank

b. Bukan Bank

c. Bank Indonesia

193

4.845

-

D JUMLAH BAGI HASIL 5.038 E Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil

untukinvestor dana tidak terikat

37.653

F BEBAN OPERASIONAL 1. Bonus iB

2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

3. Beban Umum & Administrasi

4. Beban Personalia

5. Beban Lainnya

-

763

5.220

4.314

7.595

5.294

G JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 23.186 H PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL BERSIH 14.467 I PENDAPATAN NON OPERASIONAL 3.715 J BEBAN NON OPERASIONAL 3.969

K LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (254)

L LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 14.213 M SALDO LABA (RUGI) TAHUN LALU -

N LABA (RUGI) TAHUN LALU 14.213

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 6

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

LABA RUGI

Tanggal 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

No POS-POS 2012

A PENDAPATAN OPERASIONAL

1. Margin

2. Bagi Hasi

3. Bonus

4. Pendapatan Operasional Lainnya

36.140

7.402

1.729

19.435

B JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 54.706 C Bagi Hasil Untuk Dana Investor Tidak Terikat

a. Bank

b. Bukan Bank

c. Bank Indonesia

298

7.534

-

D JUMLAH BAGI HASIL 7.832 E Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil

untuk investor dana tidak terikat

56.874

F BEBAN OPERASIONAL

1. Bonus iB

2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

3. Beban Umum & Administrasi

4. Beban Personalia

5. Beban Lainnya

1.168

8.469

4.787

12.526

4.485

G JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 31.435 H PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL BERSIH 25.439 I PENDAPATAN NON OPERASIONAL 13.435 J BEBAN NON OPERASIONAL 14.099

K LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (664)

L LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 24.775 M SALDO LABA (RUGI) TAHUN LALU - N LABA (RUGI) TAHUN LALU 24.775

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 7

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

NERACA

Tanggal 31 Desember 2010 dan tanggal 31 Desember 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

POS-POS 2010 2011 Naik/Turun

AKTIVA Kas

Giro Bank Indonesia

Sertifikat wadiah bank indonesia

Penempatan pada bank lain

PPAP-penempatan pada bank lain -/-

Surat berharga yang dimiliki

PPAP-surat berharga yang dimiliki -/-

Piutang iB

PPAP-Piutang iB

Piutang iB lainnya

PPAP-piutang iB Lainnya -/-

Pembiayaan iB

PPAP-Pembiayaan iB

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka

Aktiva Tetap

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (-/-)

Aktiva lain-lain

7.278

7.573

133.000

31.885

(663)

-

-

133.751

(1.605)

21.078

(318)

11.601

(115)

495

1.628

8.189

(4.383)

2.072

6.778

11.699

153.100

59

(1.578)

-

-

257.045

(3.420)

43.908

(595)

52.048

(202)

1.231

1.667

8.824

(5.669)

1.093

500

(4.126)

20.100

(31.826)

(915)

-

-

123.294

(1.815)

22.830

277

(40.477)

87

736

39

635

(1.286)

979

TOTALAKTIVA 351.466 525.988 174.522

PASSIVA

Dana Simpanan iB

Kewajiban segera iB Lainnya

Kewajiban kepada bank indonesia (FPJPS)

Kewajiban kepada bank lain

Surat berharga iB yang diterbitkan

Kewajiban lai-lain

Dana investasi tidak terikat

a. Tabungan iB

b. Deposito iB

b.l Rupiah

b.2 Valuta Asing

saldo laba (rugi)

56.253

2.753

-

6.556

-

192.189

86.838

52.686

34.152

34.152

-

6.877

118.956

6.374

-

9.463

-

235.830

141.152

85.091

56.061

56.061

-

14.213

62.703

3.621

-

2.907

-

43.641

54.314

32.405

21.909

21.909

-

7.336

JUMLAH PASIVA 351.466 252.988 174.522

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Lampiran 8

PT. BANK SUMSEL BABEL SYARIAH CABANG PALEMBANG

NERACA

Tanggal 31 Desember 2011 dan Tanggal 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

POS-POS 2011 2012 Naik/Turun

AKTIVA Kas

Giro Bank Indonesia

Sertifikat wadiah bank indonesia

Penempatan pada bank lain

PPAP-penempatan pada bank lain -/-

Surat berharga yang dimiliki

PPAP-surat berharga yang dimiliki -/-

Piutang iB

PPAP-Piutang iB

Piutang iB lainnya

PPAP-piutang iB Lainnya -/-

Pembiayaan iB

PPAP-Pembiayaan iB

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka

Aktiva Tetap

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (-/-)

Aktiva lain-lain

6.778

11.699

153.100

59

(1.578)

-

- 257.045

(3.420)

43.908

(595)

52.048

(202)

1.231

1.667

8.824

(5.669)

1.093

13.446

16.559

182.300

604

(7) -

- 374.038

(6.200)

57.386

(762)

80.103

(241)

2.112

2.082

12.093

(6.936)

949

6.668

4.860

29.200

545

1.571

-

- 116.993

2.780

13.478

167

28.055

39

881

415

3.269

1.267

144

TOTALAKTIVA 525.988 727.526 201.538

PASSIVA Dana Simpanan iB

Kewajiban segera iB Lainnya

Kewajiban kepada bank indonesia

(FPJPS)

Kewajiban kepada bank lain

Surat berharga iB yang diterbitkan

Kewajiban lai-lain

Dana investasi tidak terikat

a. Tabungan iB

b. Deposito iB

b.l Rupiah

b.2 Valuta Asing

saldo laba (rugi)

118.956

6.374

- 9.463

- 235.830

141.152

85.091

56.061

56.061

- 14.213

131.808

5.941

- 14.791

- 339.304

210.907

100.334

110.573

110.573

- 24.775

12.852

433

- 5.328

- 103.474

69.755

15.243

54.512

54.512

- 10.562

JUMLAH PASIVA 252.988 727.526 201.538

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

DAFTAR PUSTAKA

Aliminsyah, Padji.2003.Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung:

Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi.2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Baridwan, Zaki.2004. Intermediate Accouting. Yogyakarta: BPFE

Djarwanto.2004. Pokok-Pokok Analisa laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Hanafi, Mahnud dan Abdul Halim.2003.Analisis LaporanKeuangan Yogyakarta:

UPP AMP - YKPN

Harahap, Sofyan Syafri.2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT. Raja Granfindo Persada

Kasmir.2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir.2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Edisi keenam.

PT.Raja Grafindo Persada.

Kasmir,2012 . Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Granfindo Persada

Kasmir, Jakfar.2012. Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta : PT. Kharisma Putra Utama

Kasmir.2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Martin, Jhon D.1997. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Raja

Granfindo Persada

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO …eprints.radenfatah.ac.id/1364/1/Romio (11180141).pdf · Islam hal ini disebabkan oleh ketahanan ekonomi syariah terhadap kritis yang

Munawir, S.2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Riyanto Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Yogyakarta:

PT. BPFE

Supranto, J. 2000. Statistik Teori Aplikasi. Jakarta: Erlangga

Sawir, Agnes.2005. Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan

perusahaan.Jakarta: PT. Garmedia Pustaka Utama