Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

29
ANALISIS KETERSEDIAAN PAKAN UNTUK PETERNAKAN SAPI PERAH DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG Laporan Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Lapangan yang diampu oleh Bapak Dwiyono Hari Utomo dan Bapak Didik Taryana Oleh Achmad Bindar Hassan ( 120722420579) Putut Riayadi ( 120722420613) Yungki Ayuba (120722420615) UNIVERSITAS NEGERI MALANG

description

laporan kkl

Transcript of Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Page 1: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

ANALISIS KETERSEDIAAN PAKAN UNTUK PETERNAKAN SAPI PERAH

DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

Laporan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Lapangan

yang diampu oleh Bapak Dwiyono Hari Utomo dan Bapak Didik Taryana

Oleh

Achmad Bindar Hassan ( 120722420579)

Putut Riayadi ( 120722420613)

Yungki Ayuba (120722420615)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

GEOGRAFI

2015

Page 2: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pujon merupakan salah satu adalah daerah dari 33 kecamatan di wilayah

Kabupaten Malang. Secara astronomis Kecamatan Pujon Malang terletak diantara

112,2611 sampai 122,2892 Bujur Timur dan 7,5220 sampai 7,4937 Lintang selatan.

Mengacu pada data potensi Kecamatan Pujon, letak geografi sekitar 8 desa berada

di lereng dan sisanya berada di lembah dengan topografi desa tergolong

perbukitan dan dataran. Luas kawasan Kecamatan Pujon secara keseluruhan sekitar

sekitar 130,75 km2 atau 4,39 persen dari total luas Kabupaten Malang.

Sebagai daerah yang topografi sebagian wilayahnya perbukitan, Kecamatan

Pujon memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Namun kekayaan alam yang

dimiliki kecamatan ini hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara

optimal. Sekiranya kekayaan alam ini dapat dioptimalkan, maka pertumbuhan

ekonomi di wilayah ini berpeluang dapat ditingkatkan.

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pujon adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Kabupaten Mojokerto

Sebelah Timur: Kota Batu

Sebelah Selatan: kecamatan DAU, Kabupaten Blitar

Sebelah Barat : Kecamatan Ngantang

Sektor pertanian merupakan sektor yang unik dan mempunyai ciri khas

tersendiri dalam struktur pere-konomian. Sektor ini relatif meru-pakan sektor yang

tidak mendapat perhatian serius dalam aksi pembangunan. Mulai dari proteksi, kredit

hingga kebijakan lain tidak satupun yang menguntungkan.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Malang, Sektor Pertanian masih

mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari

kontribusinya dalam pembentu-kan Produk Domestik regional Bruto pada tahun 2010,

sektor ini menyumbang sekitar 30 persen atau menempati urutan pertama. Daya

Page 3: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

serap sektor pertanian terhadap kesempatan kerja di Kabupaten Malang juga dominan

dibandingkan sektor lainnya.

Pada Tahun 2010, jumlah lahan tanah sawah di Kecamatan Pujon seluas

902,20 ha dengan rincian seluas 898,70 ha berpengairan diusahakan dan seluas 3,50

ha tidak berpengairan diusahakan. Dipihak lain, luas lahan kering yang mencakup

pekarangan tanah untuk bangunan dan halaman, tegalan/ kebun/lading, tambak,

hutan dan kolam seluas 2.826,80 ha . Produksi padi di Kecamatan Pujon mengalami

penurunan tipis yaitu dari 1.050 ton menjadi 980 kwintal, yang berarti menurun

sebesar 0,07 persen. Keadaan populasi dan produksi mengenai sub sektor peternakan

di Kecamatan Pujon.

Ternak pada umumnya dapat dibedakan menjadi ternak besar, ternak kecil

dan unggas. Perkembangan populasi ternak besar yang meliputi populasi sapi

potong, sapi perah, dan kuda selama periode 2007-2010. Dari Tabel tersebut

diperlihatkan bahwa populasi sapi perah mengalami peningkatan yaitu sekitar 26,78

persen. Disisi lain sapi, potong mengalami penurunan sebesar 1.783 ekor dibanding

tahun sebelumnya. Barikutnya populasi Kuda menurun sebesar 3 ekor. Pada periode

yang sama populasi ternak kecil dan unggas secara umum meningkat dibanding

periode sebelumnya.

Dilihat dari data pujon adalah penghasil susu sapi yang cukup besar. Data juga

menunjukan bawasanya jumlah sapi terus bertambah dan berkembang menjadi sentral

penghasil susu sapi segar yang semakin besar pula per tahunnya. Di samping itu

Kecamatan Pujon juga mengalami pertumbuhan ekonomi dan juga pertumbuhan

penduduk. Dalam hal tersebut juga menjadikan masalah dimana degradasi lahan.

Peternakan selalu dan pasti akan beketerkaitan dengan ketersediaan pakan.

Ketersediaaan pakan sangat berpengaruh dalam kelangsungan sebuah peternakan,

terutama ternak sapi pada Kecamatan Pujon ini. Lahan pada suatu wilayah peternakan

berpengaruh dalam bagaimana menyediakan pakan bagi ternak dengan maksud tidak

perlu mencari pakan keluar wilayah dan meminimalisir biaya produksi. Ketersediaan

pakan berkaitan dengan berapa banyak makanan yang dibutuhkan per ekor dalam

sehari, berapa banyak ternak dalam suatu wilayah, dan berapa luas lahan penghasil

pakan dalam waktu panen yang ada. Data data itu akan memberikan informasi

perhitungan dan prediksi ketersediaan pakan untuk ternak.

Page 4: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Pakan utama ternak sapi perah adalah rumput segar untuk menunjang produksi

susu disamping pakan penguat (konsentrat). Sapi perah apabila diberi pakan rumput

lapang saja kurang dalam kecukupan nutrien, untuk itu pada daerah sentra sapi perah

para peternak yang memiliki skala usaha ternak banyak Pada kecamatan Pujon

yang pesat dalam peternakan sapi perah ini akan mengalami ketersediaan pakan untuk

ternaknya. Data data juga sudah menjelaskan bahwa akan terjadi masalah tersebut.

Maka dari penelitian ini yang dilakukan pada KKL III dengan berjudul “Evaluasi

Ketersediaan Pakan untuk Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Pujon Kabupaten

Malang” diharapkan dapat memberikan informasi ketersediaan pakan untuk ternak

sapi perah di kecamatan Pujon Kabupaten malang. Informasi juga diharapkan dapat

membatu peternak dalam mengembangkan usaha ternaknya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana kondisi umum lingkungan dan peternakan yang ada di kecamatan

Pujon kabupaten Malang?

1.2.2. Apakah lahan di kecamatan Pujon kabupaten Malang sudah memenuhi

kebutuhan pakan untuk ternak sapi perah?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui kondisi umum lingkungan dan peterkana sapi perah yang

ada di kecamatan Pujon kabupaten Malang

1.3.2. Memberikan informasi ketersediaan pakan untuk peternakan sapi perah di

kecamatan Pujon kabupaten Malang

1.3.3. Memberikan informasi yang nantinya sebagai referensi peternak dalam

mengembangkan peternakan.

1.3.4. Memberikan informasi dalam bagaimana penanaman rumput yang dibutuhkan

peternakan sapi perah di kecamatan Pujon kabupaten Malang

Page 5: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

TABEL KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN, LETAK GEOGRAFI, TOPOGRAFI,

DAN LETAK DESA RELATIF TERHADAP HUTAN

Nama Desa/Kelurahan

KoordinatLetak Geografi

(Pantai/Lembah/ Lereng/Dataran)

Topografi (Datar/ Perbukitan)

Letak Desa/ Kelurahan Relatif

Terhadap Hutan Di (Dalam/Tepi/Luar)

Lintang Selatan Bujur Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.Bendosari

2.Sukomulyo

3.PujonKidul

4.Pandesari

5.PujonLor

6.Ngroto

7.Ngabab

8.Tawangsari

9.Madiredo

10.Wiyurejo

7.5220

7.5203

7.5148

7.5104

7.5059

7.5035

7.4988

7.4937

7.4950

7.5005

112.2611

112.2645

112.2734

112.2892

112.2816

112.2773

112.2648

112.2662

112.2819

112.2847

Lembah

Lembah

Lereng

Lereng

Lereng

Lereng

Lereng

Lereng

Lereng

Lereng

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Datar

Datar

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Di Dalam

Di Dalam

Di Luar

Di Luar

Di Luar

Di Luar

Di Tepi

Di Tepi

Di Tepi

Di Tepi

2010

7.50356 112.28034

2009

7.50356 112.28034

2008

7.50356 112.28034

Sumber:KantorDesa

TABEL LUAS DESA /KELURAHAN MENURUT JENIS LAHAN (Ha)

NamaDesa/

KelurahanLahanSawah LahanKering TotalLahan

(1) (2) (3) (4)

1.Bendosari

2.Sukomulyo

3.PujonKidul

4.Pandesari

5.Pujon Lor

6.Ngroto

7.Ngabab

8.Tawangsari

9.Madiredo

10.Wiyurejo

23, 11

119.40

87.00

96.90

10.90

133.90

92.50

93.00

113.00

93.00

178.30

254.50

399.40

422.90

266.80

112.20

306.30

259.30

151.50

227.20

178.30

373.90

486.40

519.80

277.70

246.10

398.80

352.30

264.50

320.20

2010 839.60 2,578.40 3,418.00

2009 902.20 2,826.80 3,729.00

2008 902.20 2,826.80 3,729.00

Sumber: Kantor Desa

Page 6: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Tabel lahan sawah kecamatan Pujon

Nama Desa/Kelurahan

Luas Lahan Sawah (Ha)

BerpengairanDiusahakan

Tdk Berpengairan Diusahakan

Sementara Tidak

Diusahakan

LahanTidur/ Tidak

DiusahakanJumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.Bendosari

2.Sukomulyo

3.PujonKidul

4.Pandesari

5.PujonLor

6.Ngroto

7.Ngabab

8.Tawangsari

9.Madiredo

10.Wiyurejo

52.40

119.40

84.70

96.90

7.40

133.20

96.20

93.00

113.00

102.50

0.00

0.00

0.00

0.00

3.50

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

52.40

119.40

84.70

96.90

10.90

133.20

96.20

93.00

113.00

102.50

2010 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20

2009 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20

2008 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20

Nama Desa/KelurahanPermukiman/ Pekarangan

Bangunan Industri Tegal/Kebun Perkebunan Padang Rumput

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.Bendosari

2.Sukomulyo

3.PujonKidul

4.Pandesari

5.PujonLor

6.Ngroto

7.Ngabab

8.Tawangsari

9.Madiredo

10.Wiyurejo

26.30

61.00

45.80

93.00

50.40

46.80

25.20

47.20

37.00

21.50

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

147.80

68.80

192.10

383.80

273.40

121.20

301.20

261.80

338.00

203.70

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

2010 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00

2009 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00

2008 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00

Page 7: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Saat ini pakan utama berupa HPT sapi diVpeternakan rakyat maupun usaha

peternakan besar (lebih dari 100 ekor) adalah rumput. Jenis rumput yang biasa

digunakan adalah rumput gajah (Pennisetum purerium). Selain rumput gajah, ada

juga rumput sejenis yang biasa dijadikan pakan sapi, seperti: Rumput Raja

(Pennisetum p u r p u p o i d e s ) , Rumput Benggala (Pa n i c u m maximum),

Rumput Setaria (Setaria sphacelata), Sorgum (Sorghum almum) dan lain-lain.

Pada umumnya, rumput gajah pakan sapi tersebut tumbuh secara alami di

tanah tegalan atau tanah kosong. Peningkatan jumlah populasi dan teknik budidaya

sapi dalam rangka swadaya dengaN sendirinya akan meningkatkan kebutuhan

HPT.Kebutuhan HPT, sampai saat ini belum direncanakan dengan baik oleh para

peternak. Pada umumnya, perusahaan peternak sapi memiliki lahan khusus yang

memadai untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ini para peternak tidak hanya

mengandalkan rumput yang tumbuh alami baik yang dikumpulkan oleh karyawan

peternakan atau membeli dari pemasok dengan jadwal yang tidak teratur. Sumber

HPT yang lain adalah sisasisa panen produk pertanian.

Profil rumput

Pola tanam rumput gajah yang biasa dilakukan peternak di lokasi pada tahun

pertama disamping ditanami bibit rumput gajah juga ditanami jagung, sebelum

rumput gajah tumbuh tinggi untuk 3 (tiga) bulan sudah bisa panen jagung kemudian

disusul pemotongan pertama rumput gajah. Selanjutnya pada tahun ke-2 dan ke-3

monokultur rumput gajah, tanaman rumput gajah diremajakan setelah umur 3 (tiga)

tahun, karena sifat batang yang sudah keras, pertumbuhan lambat karena kurang

respon terhadap pemupukan juga kandungan nutrisi

Panen pertama rumput gajah dilakukan pada umur 90 hari pasca-tanam. Panen

selanjutnya 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau.

Tinggi pemotongan dari permukaan tanah kira-kira 10–15 cm. Produksi hijauan

rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar per hektar per tahun. Peremajaan

tanaman tua dilakukan setelah 4-6 tahun untuk diganti dengan tanaman yang baru.

Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman lain,

misalnya ketela pohon atau jagung. Tanaman ini berfungsi untuk mengurangi terpaan

Page 8: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

hembusan angin yang merobohkan tanaman lain. Penanaman rumput gajah dapat

dilakukan di ladang, guludan, dan pematang sawah.Laju pertumbuhan tanaman

rumput gajah relatif cepat karena memiliki respons tinggi terhadap tanah yang subur.

Bila dirawat dengan baik dan dilakukan pemotongan secara berkala maka

pertumbuhannya cepat.

Penanaman Rumput Gajah sangat mudah, hanya dengan menanam batangnya dengan

sudut tanam 45 derajat dengan panjang tiga sampai lima ruas. Setiap ruas akan

muncul daun baru. Selain itu, tanaman ini juga cepat menyebar ke samping menjadi

rumpun.

Page 9: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB III

METODOLOGI

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk mencapai tujuan dan

menghasikan informasi ketersediaan pakan untuk ternak sapi perah di kecamatan

Pujon kabupaten Malang. Tahapan tersebut tersusun pada diagram alir di bawah ini :

DIAGRAM ALIR

ALAT DAN BAHAN

3.2. Alat

Adapun alat alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Alat tulis

Gps

Pc + software arcGis

Literatur

Kamera

Page 10: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

peta

3.3. Bahan

Adapun bahan/ data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

Data dari kecamatan dalam angka kecamatan Pujon

Data jumlah sapi per kelompok ternak dari koprasi Susu di desa

Pandessari

Data luas lahan yang berpotensi untuk pakan ternak

Page 11: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB IV

HASIL

HASIL STUDY LAPANGAN

1. DATA SAPI DI KECAMATAN PUJONA. DATA SAPI SETIAP POS

no nama Kelompok

posjumlah perawat/orang

Induk Dara Pedet Pedet Susu

laktasi 1 laktasi 2 laktasi 3 laktasi 4 laktasi >4bunting

tidak bunting

jantan

betina

jantanbunting

tdk btng

krg kdng

bunting

tdk btng

krg kdng

bunting

tdk btng

krg kdng

bunting

tdk btng

krg kdng

bunting

tdk btng

krg kdng

1 SUNARNO I 100 10 27 8 14 49 15 21 41 10 13 40 2 11 27 3 17 58 6 40 19

2 SUTOMO I 104 9 15 2 34 35 15 36 50 16 30 14 9 4 14 4 24 42 14 50 14

3 Djumain II 157 26 44 14 26 38 19 34 58 16 34 45 26 23 20 11 30 47 13 60 20

4 ach. Latoif II 58 7 18 2 15 27 2 13 13 6 12 18 6 6 9 1 18 31 10 32 2

5 Bambang . H III 33 3 6 1 2 2 2 4 15 3 6 30 6 1 5 12 3 21 1

6 Nur Muslimin III 111 22 53 10 18 62 10 15 46 5 8 48 9 1 3 31 56 31 51 14

7 Eko Yulianwan IV 127 9 29 4 69 108 28 68 114 26 24 44 6 10 5 2 19 90 48 84 16

8 Al Wahid IV 87 5 17 10 11 42 6 9 29 5 9 17 1 3 9 2 20 45 29 34 6

9 Agus Susilo V 101 9 15 4 11 41 8 17 43 5 13 34 9 9 14 4 12 58 5 28 13

10 Suwondo V 55 4 8 1 7 10 6 3 10 3 1 6 2 3 11 2 15 28 5 16 5

Page 12: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

11 Sutaman V 48 2 6 2 8 7 5 1 8 1 1 5 3 3 4 10 32 4 4 2

12 Rohman VI 49 14 22 6 4 18 2 2 5 1 1 4 1 1 2 2 10 18 3 22 16

13 Sugebg Hariono VI 62 6 8 22 1 31 29 1 16 9 2 2 3 22 4 21 3

14 Turrohmad VII 101 9 6 1 13 16 6 21 20 7 3 17 1 16 13 7 22 29 22 36 12

15 Mahmudi VIII 159 10 29 4 16 36 5 21 46 9 7 20 7 28 6 18 19 27 60 24

16 Isnadi Ramdani VIII 141 2 32 7 20 62 32 4 22 9 6 2 1 14 39 18 65 15

17 Zainuri IX 136 18 26 4 33 38 10 28 32 8 16 17 7 12 22 6 31 47 38 57 13

18 Rupai X 127 12 33 6 14 25 11 7 23 5 1 16 3 1 4 21 49 17 70 19

19 Dariadi X 49 8 10 1 9 9 2 14 8 6 2 5 8 2 4 1 4 9 5 17 5

20 Suliaman X 40 3 5 2 20 9 4 14 7 2 5 5 11 5 18 3

21 Abd. Fatah X 184 21 52 6 15 35 17 13 30 13 6 11 7 24 8 30 62 9 72 26

22 M.Choir X 98 7 22 2 13 18 2 23 26 5 11 28 2 11 17 6 17 20 4 34 20

23 Kasemad X 184 6 39 6 24 54 9 26 50 4 11 16 3 6 11 2 23 35 17 78 26

24 Sutrisno X 98 26 36 2 18 32 2 11 17 2 9 9 7 11 23 22 12 43 11

25 Mad Mukid XI 60 2 11 10 16 4 10 14 6 5 4 3 1 13 18 13 16 14

26 Muadin XI 100 3 11 3 15 4 2 17 10 1 7 7 1 3 22 49 9 29 5

27 Misdi XII 67 9 23 4 3 25 2 4 16 1 4 10 1 1 8 2 14 32 10 42 7

28 Sujoko XII 69 5 11 2 2 12 1 2 8 1 3 5 2 6 1 20 26 3 42 7

29 Siyanto XIII 36 8 7 3 6 15 8 5 2 2 1 1 4 1 5 15 10 16

30 Nuriyanto XIII 44 10 8 8 5 2 6 1 4 7 27 2 26

31 Lukito XIII 75 8 18 6 7 16 7 11 19 6 7 13 7 11 18 8 19 27 24 22 15

32 Imam Asnawi XIV 165 14 30 4 19 43 7 19 42 17 8 22 8 7 15 6 20 36 2 71 16

33 Mustaqim XIV 101 3 20 2 16 31 11 13 35 6 8 17 5 1 3 2 10 42 5 42 10

34 Saikhu Zaelan XIV 135 6 14 2 24 24 12 37 4 7 16 2 4 15 17 39 10 35 21

35 Suyono XV 71 12 20 3 4 16 6 5 11 3 3 8 2 6 13 13 55 12 28 10

36 Iswanto XVI 125 17 48 10 31 80 13 29 70 12 13 22 2 12 24 2 30 33 15 38

37 Bejo Sarwono XVI 192 9 27 1 28 44 2 29 46 1 14 17 10 26 30 7 17 62 58

Page 13: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

38 Rojikin XVII 250 4 37 4 11 57 25 17 25 12 7 9 6 3 7 52 131 7 111 33

39 SurosoXVIII 122 13 20 4 18 27 10 24 27 12 4 14 2 3 3 32 61 9 52 6

40 RujiantoXVIII 125 17 27 3 10 31 8 9 14 6 5 7 1 5 14 1 31 29 4 63 7

41 Supriyaji 1 XIX 95 12 22 4 6 32 8 15 3 7 11 4 6 18 2 8 24 9 26 16

42 Supriyaji 2 XIX 103 6 25 3 10 43 6 13 22 5 4 13 1 9 16 6 13 30 7 37 13

43 Pitono XX 185 17 42 5 25 74 12 15 59 13 9 29 6 11 33 6 31 84 14 83 32

44 suwaji XXI 112 8 5 18 39 13 23 44 10 4 13 9 2 2 1 6 26 25 9 17

45 Suyitno XXI 75 2 7 1 5 27 2 12 39 4 5 19 12 2 23 6 10 26 4 47 1

46 Rokhim. W XXI 88 10 14 6 11 16 6 11 16 10 6 12 5 6 8 3 6 31 7 16 6

47 Mahmudi XXII 71 11 11 14 16 16 12 16 23 6 18 14 7 8 15 3 20 39 12 30 17

48 SujamanXXIII 139 53 108 8 26 44 3 15 19 3 8 6 2 26 25 28 38 25

49 JumaniXXIV 91 12 24 8 21 3 13 20 8 2 11 3 8 14 3 18 45 7 39 10

50 Janib XXV 95 4 12 2 1 21 2 6 14 5 2 12 2 4 15 7 15 27 6 63 15

51 MahmudinXXVI 108 37 68 18 18 33 10 26 15

52 SuwarnoXXVII 100 12 14 5 8 18 9 4 10 1 5 3 6 5 3 23 48 7 35 12

53 Nur RohmadXXVII 141 1 25 13 21 43 25 22 23 15 8 11 56 47 23 70 15

54 RokhimXVIII 120 23 35 10 16 45 4 13 22 4 4 14 1 4 5 2 16 32 10 50 26

55 Ach. SlametXXIX 94 6 15 3 15 34 5 11 31 5 4 13 1 5 16 2 14 47 21 42 16

56 Abd. RokhimXXIX 92 17 20 3 34 25 6 29 34 13 12 7 4 3 1 1 17 31 15 30 12

57 Sumakrim XXX 112 8 23 3 14 25 10 7 19 10 5 6 4 6 5 4 17 53 15 39 9

58 NurionoXXXI 67 7 17 1 7 10 10 4 9 3 1 6 3 6 9 25 20 21 9

59 RusmadiXXXI 115 3 15 5 21 18 5 12 31 7 5 11 3 5 8 2 11 34 10 52 14

TOTAL 6149 623 1393 262 884180

3 452 866 1584 392 439 822 217 299 60214

9 1087226

1 741 2432 848

Page 14: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

B. DATA SAPI PER DESA

NO NAMA DESAJUMLAH

PETERNAK

JUMLAH SAPI

PEJANTAN

JUMLAH / EKOR

SAPI INDUK SAPI DARA PEDET

BUNTINGTDK BUNTING KERING KANDANG BUNTING

TDK BUNTING BETINA JANTAN

1 PANDESARI 10833 1248 1595 81 214 600 674 300 210 49222 PUJON LOR 370 298 344 28 69 181 207 94 33 12543 NGROTO 161 139 139 12 40 136 125 51 58 7004 PUJON KIDUL 506 414 515 32 66 218 261 154 25 16855 NGABAB 1027 810 606 62 161 293 530 223 46 27316 TAWANGSARI 535 145 220 17 64 192 189 66 17 9107 MADIRDO 524 307 424 23 95 153 297 163 58 15208 SUKOMULYO 714 461 570 40 97 317 362 150 40 20379 BENDOSARI 552 332 509 53 88 331 318 108 43 1782

10 WIYUREJO 491 333 418 22 100 200 231 103 49 1456TOTAL 15713 4487 5340 370 994 2621 3194 1412 579 18997

Page 15: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

PETA PENGGUNAAN LAHAN

Page 16: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
Page 17: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB V

PEMBAHASAN

Jumlah sapi di kecamatan Pujon Kabupaten Malang adalah 19567 ekor yang

tersebar di sepuluh desa. Pada tahun 2013. Pada tahun 2014, perhitungan terakhir

bulan oktober berdasarkan data koperasi sebesar 19097 ekor. Luas lahan pakan

adalah 329203,85 ha pada lahan tidak mendapat perlakuan dan 268235,64 ha yang

merupakan lahan sengaja untuk ditanami rumput gajah. Luas tersebut merupakan

hasil dari perhitungan peta hasil deliniasi citra. Luas keseluruhan lahan rumput adalah

597439.49. Perhitungan Kebutuhan rumput gajah sebagai pakan sapia dalah sebagai

berikut :

Kebutuhan pakan sehari setiap satu sapi adalah 10% dari bobot sapi. Rata-rata

berat sapi adalah 400 kg sehingga kebutuhan pakan adalah 40 kg, sedangkan

kebutuhan pakan sapi keseluruhan desa di Kecamatan Pujon sebesar19097 ekor

adalah 763.880 kg atau 763,88 ton perhari. Untuk ketersediaan pakan setiap luas

lahan satu hektar menghasilkan 60.000 kg atau 60 ton. Luas lahan yang tersedia di

Kecamatan pujon adalah 597439,49 ha sehingga produksi rumput keseluruhan adalah

35846369400 kg atau 35.846.369,4 ton.

Umur rumput dari masa tanam sampai panen membutuhkan waktu 3 bulan

sehingga biasannya para petani melakukan system gilir pada tanam rumput. Dalam

masa tumbuh sampai panen rumput harus tersedia pakan hingga mencukupi. Perlu

dikalkulasi kebutuhan total pakan selama 30 hari untuk seluruh sapi di Kecamatan

Pujon.

Perhitungan kebutuhan pakan keseluruhan adalah seluruh kebutuhan total sapi per

hari dikali dengan masa tunggu tanam rumput. Maka perhitungan kebutuhan total

selama 3 bulan adalah 68749.2 ton. Sehingga ketersediaan pakan untuk sapi perah di

Kecamatan Pujon sangat baik. Yang perlu dipersiapkan sebelum memulai memelihara

ternak adalah ketersediaan rumput yang dapat memenuhi kebutuhan selama

dipelihara.Untuk mendukung ketersediaan pakan ternak sapi perah perlu dipersiapkan

lahan rumput sebagai sumber pakan. Jenis-jenis rumput yang dapat dibudidayakan

ada bermacam-macam. Saat ini yang paling banyak dipilih adalah jenis rumput gajah

Page 18: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

(Pennisetum purpurium) dengan berbagai macam varietasnya. Rumput yang dipilih

tentu saja merupakan jenis rumput yang tinggi produksinya.

Rumput gajah mempunyai kelebihan antara lain produksi tinggi, dapat

mencapai 250 ton/ha/thn dengan kadar protein cukup tinggi, lebih tahan kering dan

disukai oleh ternak.Menurut hasil pengkajian, lahan rumput gajah seluas 1 (satu)

hektar mampu menampung sapi perah sebanyak 20 ekor selama setahun (Budiman

dan Sjamsimar, 1994) Rumput gajah mempunyai banyak varietas antara lain varietas

Afrika, Hawai, Capricorn, Raja/King Grass, Lampung, Taiwan, dan lain sebagainya.

Dan untuk mengatasinya perlu di adakan penanaman rumput gajah dengan

memperhatikan berikut:

Dalam budidaya rumput gajah ini, yang perlu dipersiapkan tahapan-tahapannya

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Lahan

Tanaman pakan ternak menghendaki tanah yang gembur dan subur. Tanah yang

miskin hara sebaiknya dipupuk terlebih dahulu dengan pupuk kandang. Waktu

pengolahan/persiapan lahan sebaiknya pada akhir musim kemarau menjelang musim

penghujan.

2. Pengolahan Tanah

Pada tahapan ini yang dilakukan adalah melakukan pembersihan, pembajakan dan

penggaruan untuk menggemburkan tanah. Pembersihan dilakukan terhadap pohon-

pohonan semak belukar dan alang- alang. Untuk pohon dapat disisakan pada lajur

tertentu sebagai peneduh dan penahan kelembaban.

3. Penanaman

Penanaman bibit rumput gajah dapat melalui biji, sobekan rumpun (pols) batang atau

stek. Penanaman yang lebih mudah melalui sobekan rumpun dan stek. Pada

penggunaan sobekan rumpun dapat diambil 3 – 4 akar rumpun yang ukurannya tidak

terlalu kecil. Jarak tanam yang ideal adalah 30 X 50 cm. Apabila batang/stek yang

digunakan maka harus dipilih umur batang yang cukup tua (sekitar 2 bulan) dengan

jumlah mata ruas 2- 3 buah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 30 x 30 cm dengan

posisi batang ditancapkan miring 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.

Page 19: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Pemupukan dapat dilakukan pada saat umur rumput 2 – 3 minggu menggunakan

pupuk Urea dan KCl. Pemupukan berikutnya terus diulang pada umur yang sama

setiap kali selesai panen. Dosis pupuk urea yang disarankan adalah 500 kg/ha.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan berkala dapat dilakukan dengan penyulaman dan penyiangan atau

merapikan rumpun yang tumbuh subur di luar jalur tanam. Pengairan dapat dilakukan

sebelum pemupukan pada saat kondisi lahan terlalu kering.

5. Pemanenan/pemotongan

Rumput gajah dapat dipanen pada umur 40 hari atau sebelum rumput berbunga.

Umumnya pada umur lebih dari 50 hari, rumput akan mulai berbunga dan mengeras

batangnya, hal ini harus dihindari karena dapat menurunkan nilai gizi dari rumput

yang aan dikonsumsi ternak. Pemotongan dilakukan pada ruas batang terbawah

dengan menyisakan batang sepanjang 5-10 cm.

Berikut data jumlah sapi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Page 20: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

BAB VI

PENUTUP

6.1 SIMPULAN

Jumlah sapi di kecamatan Pujon Kabupaten Malang adalah 19567 ekor yang

tersebar di sepuluh desa. Pada tahun 2013. Pada tahun 2014, perhitungan terakhir

bulan oktober berdasarkan data koperasi sebesar 19097 ekor. Luas lahan pakan

adalah 329203,85 ha pada lahan tidak mendapat perlakuan dan 268235,64 ha yang

merupakan lahan sengaja untuk ditanami rumput gajah. Luas tersebut merupakan

hasil dari perhitungan peta hasil deliniasi citra. Luas keseluruhan lahan rumput adalah

597439.49. Kebutuhan pakan sehari setiap satu sapi adalah 10% dari bobot sapi. Rata-

rata berat sapi adalah 400 kg sehingga kebutuhan pakan adalah 40 kg, sedangkan

kebutuhan pakan sapi keseluruhan desa di Kecamatan Pujon sebesar19097 ekor

adalah 763.880 kg atau 763,88 ton perhari. Untuk ketersediaan pakan setiap luas

lahan satu hektar menghasilkan 60.000 kg atau 60 ton. Luas lahan yang tersedia di

Kecamatan pujon adalah 597439,49 ha sehingga produksi rumput keseluruhan adalah

35846369400 kg atau 35.846.369,4 ton.

Dengan menanami lahan yang dimiliki dengan rumput gajah maka

ketersediaan rumput untuk pakan sapi perah sepanjang tahun tercukupi, bahkan

apabila lahan rumput gajah yang dimiliki luas disamping kebutuhan untuk ternaknya

tercukupi juga bisa menjual rumput gajah kepada peternak yang tidak mempunyai

lahan rumput di lokasi terdekat maupun lokasi lain, hal ini merupakan

tambahan pendapatan bagi peternak pengelola lahan rumput. Pola pengembangan

hijauan pakan ternak di daerah-daerah berpenduduk padat adalah intensifikasi

komersial, artinya bahwa setiap luasan lahan yang digunakan dapat

dipertanggung jawabkan secara komersial.

Usaha tanam rumput gajah di Kecamatan Pujon kabupaten Malang sebagai

sentra ternak sapi perah lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha tanaman

pangan dan hortikultura apabila sistem usahatani ditangani dengan baik. Rumput

gajah juga disamping sebagai tanaman pakan ternak juga sebagai tanaman konservasi

lahan, terutama di daerah bertopografi pegunungan dan berlereng

Page 21: Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

DAFTAR PUSATAKA

Kantor Kecamatan Pujon. 2011. Kecamatan dalam Angka. Kecamatan Pujon: BPS

Kab. Malang

Marvin J. Schuttloffel., Teaching A Man to Fish by Raising Chickens and cow,

Universe Books, 2011, Hal 62

Atmadilaga, D. 1974. Prospek perkembangan peternakan di Nusa Tenggara Timur.

Bahan Seminar Pengembangan Peternakan di Nusa Tenggara Timur, Kupang

16-18 mei 1974. Biro Penelitian dan Alifasi, Fakultas Peternakan, Universitas

Padjadjaran,

Bandung. Bamualim, A. 2003. Potensi pengembangan peternakan di Sumatera

Selatan. Disampaikan dalam Acara Pengukuhan Pengurus Ikatan Sarjana

Peternakan Cabang Sumatera Selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Sumatera Selatan.

Siregar, T. 1981. Budidaya ternak dalam usaha tani terpadu di daerah transmigrasi.

Proceeding Seminar Penelitian Peternakan, Puslitbangnak. Badan Litbang

Pertanian, Deptan, Bogor