Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
-
Upload
yungki-ayoeba -
Category
Documents
-
view
239 -
download
1
description
Transcript of Analisis Ketersediaan Pakan Untuk Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
ANALISIS KETERSEDIAAN PAKAN UNTUK PETERNAKAN SAPI PERAH
DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Laporan
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Lapangan
yang diampu oleh Bapak Dwiyono Hari Utomo dan Bapak Didik Taryana
Oleh
Achmad Bindar Hassan ( 120722420579)
Putut Riayadi ( 120722420613)
Yungki Ayuba (120722420615)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
GEOGRAFI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pujon merupakan salah satu adalah daerah dari 33 kecamatan di wilayah
Kabupaten Malang. Secara astronomis Kecamatan Pujon Malang terletak diantara
112,2611 sampai 122,2892 Bujur Timur dan 7,5220 sampai 7,4937 Lintang selatan.
Mengacu pada data potensi Kecamatan Pujon, letak geografi sekitar 8 desa berada
di lereng dan sisanya berada di lembah dengan topografi desa tergolong
perbukitan dan dataran. Luas kawasan Kecamatan Pujon secara keseluruhan sekitar
sekitar 130,75 km2 atau 4,39 persen dari total luas Kabupaten Malang.
Sebagai daerah yang topografi sebagian wilayahnya perbukitan, Kecamatan
Pujon memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Namun kekayaan alam yang
dimiliki kecamatan ini hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara
optimal. Sekiranya kekayaan alam ini dapat dioptimalkan, maka pertumbuhan
ekonomi di wilayah ini berpeluang dapat ditingkatkan.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pujon adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Kabupaten Mojokerto
Sebelah Timur: Kota Batu
Sebelah Selatan: kecamatan DAU, Kabupaten Blitar
Sebelah Barat : Kecamatan Ngantang
Sektor pertanian merupakan sektor yang unik dan mempunyai ciri khas
tersendiri dalam struktur pere-konomian. Sektor ini relatif meru-pakan sektor yang
tidak mendapat perhatian serius dalam aksi pembangunan. Mulai dari proteksi, kredit
hingga kebijakan lain tidak satupun yang menguntungkan.
Dalam struktur perekonomian Kabupaten Malang, Sektor Pertanian masih
mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari
kontribusinya dalam pembentu-kan Produk Domestik regional Bruto pada tahun 2010,
sektor ini menyumbang sekitar 30 persen atau menempati urutan pertama. Daya
serap sektor pertanian terhadap kesempatan kerja di Kabupaten Malang juga dominan
dibandingkan sektor lainnya.
Pada Tahun 2010, jumlah lahan tanah sawah di Kecamatan Pujon seluas
902,20 ha dengan rincian seluas 898,70 ha berpengairan diusahakan dan seluas 3,50
ha tidak berpengairan diusahakan. Dipihak lain, luas lahan kering yang mencakup
pekarangan tanah untuk bangunan dan halaman, tegalan/ kebun/lading, tambak,
hutan dan kolam seluas 2.826,80 ha . Produksi padi di Kecamatan Pujon mengalami
penurunan tipis yaitu dari 1.050 ton menjadi 980 kwintal, yang berarti menurun
sebesar 0,07 persen. Keadaan populasi dan produksi mengenai sub sektor peternakan
di Kecamatan Pujon.
Ternak pada umumnya dapat dibedakan menjadi ternak besar, ternak kecil
dan unggas. Perkembangan populasi ternak besar yang meliputi populasi sapi
potong, sapi perah, dan kuda selama periode 2007-2010. Dari Tabel tersebut
diperlihatkan bahwa populasi sapi perah mengalami peningkatan yaitu sekitar 26,78
persen. Disisi lain sapi, potong mengalami penurunan sebesar 1.783 ekor dibanding
tahun sebelumnya. Barikutnya populasi Kuda menurun sebesar 3 ekor. Pada periode
yang sama populasi ternak kecil dan unggas secara umum meningkat dibanding
periode sebelumnya.
Dilihat dari data pujon adalah penghasil susu sapi yang cukup besar. Data juga
menunjukan bawasanya jumlah sapi terus bertambah dan berkembang menjadi sentral
penghasil susu sapi segar yang semakin besar pula per tahunnya. Di samping itu
Kecamatan Pujon juga mengalami pertumbuhan ekonomi dan juga pertumbuhan
penduduk. Dalam hal tersebut juga menjadikan masalah dimana degradasi lahan.
Peternakan selalu dan pasti akan beketerkaitan dengan ketersediaan pakan.
Ketersediaaan pakan sangat berpengaruh dalam kelangsungan sebuah peternakan,
terutama ternak sapi pada Kecamatan Pujon ini. Lahan pada suatu wilayah peternakan
berpengaruh dalam bagaimana menyediakan pakan bagi ternak dengan maksud tidak
perlu mencari pakan keluar wilayah dan meminimalisir biaya produksi. Ketersediaan
pakan berkaitan dengan berapa banyak makanan yang dibutuhkan per ekor dalam
sehari, berapa banyak ternak dalam suatu wilayah, dan berapa luas lahan penghasil
pakan dalam waktu panen yang ada. Data data itu akan memberikan informasi
perhitungan dan prediksi ketersediaan pakan untuk ternak.
Pakan utama ternak sapi perah adalah rumput segar untuk menunjang produksi
susu disamping pakan penguat (konsentrat). Sapi perah apabila diberi pakan rumput
lapang saja kurang dalam kecukupan nutrien, untuk itu pada daerah sentra sapi perah
para peternak yang memiliki skala usaha ternak banyak Pada kecamatan Pujon
yang pesat dalam peternakan sapi perah ini akan mengalami ketersediaan pakan untuk
ternaknya. Data data juga sudah menjelaskan bahwa akan terjadi masalah tersebut.
Maka dari penelitian ini yang dilakukan pada KKL III dengan berjudul “Evaluasi
Ketersediaan Pakan untuk Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang” diharapkan dapat memberikan informasi ketersediaan pakan untuk ternak
sapi perah di kecamatan Pujon Kabupaten malang. Informasi juga diharapkan dapat
membatu peternak dalam mengembangkan usaha ternaknya.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana kondisi umum lingkungan dan peternakan yang ada di kecamatan
Pujon kabupaten Malang?
1.2.2. Apakah lahan di kecamatan Pujon kabupaten Malang sudah memenuhi
kebutuhan pakan untuk ternak sapi perah?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui kondisi umum lingkungan dan peterkana sapi perah yang
ada di kecamatan Pujon kabupaten Malang
1.3.2. Memberikan informasi ketersediaan pakan untuk peternakan sapi perah di
kecamatan Pujon kabupaten Malang
1.3.3. Memberikan informasi yang nantinya sebagai referensi peternak dalam
mengembangkan peternakan.
1.3.4. Memberikan informasi dalam bagaimana penanaman rumput yang dibutuhkan
peternakan sapi perah di kecamatan Pujon kabupaten Malang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TABEL KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN, LETAK GEOGRAFI, TOPOGRAFI,
DAN LETAK DESA RELATIF TERHADAP HUTAN
Nama Desa/Kelurahan
KoordinatLetak Geografi
(Pantai/Lembah/ Lereng/Dataran)
Topografi (Datar/ Perbukitan)
Letak Desa/ Kelurahan Relatif
Terhadap Hutan Di (Dalam/Tepi/Luar)
Lintang Selatan Bujur Timur
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.Bendosari
2.Sukomulyo
3.PujonKidul
4.Pandesari
5.PujonLor
6.Ngroto
7.Ngabab
8.Tawangsari
9.Madiredo
10.Wiyurejo
7.5220
7.5203
7.5148
7.5104
7.5059
7.5035
7.4988
7.4937
7.4950
7.5005
112.2611
112.2645
112.2734
112.2892
112.2816
112.2773
112.2648
112.2662
112.2819
112.2847
Lembah
Lembah
Lereng
Lereng
Lereng
Lereng
Lereng
Lereng
Lereng
Lereng
Perbukitan
Perbukitan
Perbukitan
Datar
Datar
Perbukitan
Perbukitan
Perbukitan
Perbukitan
Perbukitan
Di Dalam
Di Dalam
Di Luar
Di Luar
Di Luar
Di Luar
Di Tepi
Di Tepi
Di Tepi
Di Tepi
2010
7.50356 112.28034
2009
7.50356 112.28034
2008
7.50356 112.28034
Sumber:KantorDesa
TABEL LUAS DESA /KELURAHAN MENURUT JENIS LAHAN (Ha)
NamaDesa/
KelurahanLahanSawah LahanKering TotalLahan
(1) (2) (3) (4)
1.Bendosari
2.Sukomulyo
3.PujonKidul
4.Pandesari
5.Pujon Lor
6.Ngroto
7.Ngabab
8.Tawangsari
9.Madiredo
10.Wiyurejo
23, 11
119.40
87.00
96.90
10.90
133.90
92.50
93.00
113.00
93.00
178.30
254.50
399.40
422.90
266.80
112.20
306.30
259.30
151.50
227.20
178.30
373.90
486.40
519.80
277.70
246.10
398.80
352.30
264.50
320.20
2010 839.60 2,578.40 3,418.00
2009 902.20 2,826.80 3,729.00
2008 902.20 2,826.80 3,729.00
Sumber: Kantor Desa
Tabel lahan sawah kecamatan Pujon
Nama Desa/Kelurahan
Luas Lahan Sawah (Ha)
BerpengairanDiusahakan
Tdk Berpengairan Diusahakan
Sementara Tidak
Diusahakan
LahanTidur/ Tidak
DiusahakanJumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.Bendosari
2.Sukomulyo
3.PujonKidul
4.Pandesari
5.PujonLor
6.Ngroto
7.Ngabab
8.Tawangsari
9.Madiredo
10.Wiyurejo
52.40
119.40
84.70
96.90
7.40
133.20
96.20
93.00
113.00
102.50
0.00
0.00
0.00
0.00
3.50
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
52.40
119.40
84.70
96.90
10.90
133.20
96.20
93.00
113.00
102.50
2010 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20
2009 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20
2008 898.70 3.50 0.00 0.00 902.20
Nama Desa/KelurahanPermukiman/ Pekarangan
Bangunan Industri Tegal/Kebun Perkebunan Padang Rumput
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.Bendosari
2.Sukomulyo
3.PujonKidul
4.Pandesari
5.PujonLor
6.Ngroto
7.Ngabab
8.Tawangsari
9.Madiredo
10.Wiyurejo
26.30
61.00
45.80
93.00
50.40
46.80
25.20
47.20
37.00
21.50
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
147.80
68.80
192.10
383.80
273.40
121.20
301.20
261.80
338.00
203.70
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2010 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00
2009 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00
2008 454.20 0.00 2,291.80 0.00 0.00
Saat ini pakan utama berupa HPT sapi diVpeternakan rakyat maupun usaha
peternakan besar (lebih dari 100 ekor) adalah rumput. Jenis rumput yang biasa
digunakan adalah rumput gajah (Pennisetum purerium). Selain rumput gajah, ada
juga rumput sejenis yang biasa dijadikan pakan sapi, seperti: Rumput Raja
(Pennisetum p u r p u p o i d e s ) , Rumput Benggala (Pa n i c u m maximum),
Rumput Setaria (Setaria sphacelata), Sorgum (Sorghum almum) dan lain-lain.
Pada umumnya, rumput gajah pakan sapi tersebut tumbuh secara alami di
tanah tegalan atau tanah kosong. Peningkatan jumlah populasi dan teknik budidaya
sapi dalam rangka swadaya dengaN sendirinya akan meningkatkan kebutuhan
HPT.Kebutuhan HPT, sampai saat ini belum direncanakan dengan baik oleh para
peternak. Pada umumnya, perusahaan peternak sapi memiliki lahan khusus yang
memadai untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ini para peternak tidak hanya
mengandalkan rumput yang tumbuh alami baik yang dikumpulkan oleh karyawan
peternakan atau membeli dari pemasok dengan jadwal yang tidak teratur. Sumber
HPT yang lain adalah sisasisa panen produk pertanian.
Profil rumput
Pola tanam rumput gajah yang biasa dilakukan peternak di lokasi pada tahun
pertama disamping ditanami bibit rumput gajah juga ditanami jagung, sebelum
rumput gajah tumbuh tinggi untuk 3 (tiga) bulan sudah bisa panen jagung kemudian
disusul pemotongan pertama rumput gajah. Selanjutnya pada tahun ke-2 dan ke-3
monokultur rumput gajah, tanaman rumput gajah diremajakan setelah umur 3 (tiga)
tahun, karena sifat batang yang sudah keras, pertumbuhan lambat karena kurang
respon terhadap pemupukan juga kandungan nutrisi
Panen pertama rumput gajah dilakukan pada umur 90 hari pasca-tanam. Panen
selanjutnya 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau.
Tinggi pemotongan dari permukaan tanah kira-kira 10–15 cm. Produksi hijauan
rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar per hektar per tahun. Peremajaan
tanaman tua dilakukan setelah 4-6 tahun untuk diganti dengan tanaman yang baru.
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman lain,
misalnya ketela pohon atau jagung. Tanaman ini berfungsi untuk mengurangi terpaan
hembusan angin yang merobohkan tanaman lain. Penanaman rumput gajah dapat
dilakukan di ladang, guludan, dan pematang sawah.Laju pertumbuhan tanaman
rumput gajah relatif cepat karena memiliki respons tinggi terhadap tanah yang subur.
Bila dirawat dengan baik dan dilakukan pemotongan secara berkala maka
pertumbuhannya cepat.
Penanaman Rumput Gajah sangat mudah, hanya dengan menanam batangnya dengan
sudut tanam 45 derajat dengan panjang tiga sampai lima ruas. Setiap ruas akan
muncul daun baru. Selain itu, tanaman ini juga cepat menyebar ke samping menjadi
rumpun.
BAB III
METODOLOGI
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk mencapai tujuan dan
menghasikan informasi ketersediaan pakan untuk ternak sapi perah di kecamatan
Pujon kabupaten Malang. Tahapan tersebut tersusun pada diagram alir di bawah ini :
DIAGRAM ALIR
ALAT DAN BAHAN
3.2. Alat
Adapun alat alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Alat tulis
Gps
Pc + software arcGis
Literatur
Kamera
peta
3.3. Bahan
Adapun bahan/ data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
Data dari kecamatan dalam angka kecamatan Pujon
Data jumlah sapi per kelompok ternak dari koprasi Susu di desa
Pandessari
Data luas lahan yang berpotensi untuk pakan ternak
BAB IV
HASIL
HASIL STUDY LAPANGAN
1. DATA SAPI DI KECAMATAN PUJONA. DATA SAPI SETIAP POS
no nama Kelompok
posjumlah perawat/orang
Induk Dara Pedet Pedet Susu
laktasi 1 laktasi 2 laktasi 3 laktasi 4 laktasi >4bunting
tidak bunting
jantan
betina
jantanbunting
tdk btng
krg kdng
bunting
tdk btng
krg kdng
bunting
tdk btng
krg kdng
bunting
tdk btng
krg kdng
bunting
tdk btng
krg kdng
1 SUNARNO I 100 10 27 8 14 49 15 21 41 10 13 40 2 11 27 3 17 58 6 40 19
2 SUTOMO I 104 9 15 2 34 35 15 36 50 16 30 14 9 4 14 4 24 42 14 50 14
3 Djumain II 157 26 44 14 26 38 19 34 58 16 34 45 26 23 20 11 30 47 13 60 20
4 ach. Latoif II 58 7 18 2 15 27 2 13 13 6 12 18 6 6 9 1 18 31 10 32 2
5 Bambang . H III 33 3 6 1 2 2 2 4 15 3 6 30 6 1 5 12 3 21 1
6 Nur Muslimin III 111 22 53 10 18 62 10 15 46 5 8 48 9 1 3 31 56 31 51 14
7 Eko Yulianwan IV 127 9 29 4 69 108 28 68 114 26 24 44 6 10 5 2 19 90 48 84 16
8 Al Wahid IV 87 5 17 10 11 42 6 9 29 5 9 17 1 3 9 2 20 45 29 34 6
9 Agus Susilo V 101 9 15 4 11 41 8 17 43 5 13 34 9 9 14 4 12 58 5 28 13
10 Suwondo V 55 4 8 1 7 10 6 3 10 3 1 6 2 3 11 2 15 28 5 16 5
11 Sutaman V 48 2 6 2 8 7 5 1 8 1 1 5 3 3 4 10 32 4 4 2
12 Rohman VI 49 14 22 6 4 18 2 2 5 1 1 4 1 1 2 2 10 18 3 22 16
13 Sugebg Hariono VI 62 6 8 22 1 31 29 1 16 9 2 2 3 22 4 21 3
14 Turrohmad VII 101 9 6 1 13 16 6 21 20 7 3 17 1 16 13 7 22 29 22 36 12
15 Mahmudi VIII 159 10 29 4 16 36 5 21 46 9 7 20 7 28 6 18 19 27 60 24
16 Isnadi Ramdani VIII 141 2 32 7 20 62 32 4 22 9 6 2 1 14 39 18 65 15
17 Zainuri IX 136 18 26 4 33 38 10 28 32 8 16 17 7 12 22 6 31 47 38 57 13
18 Rupai X 127 12 33 6 14 25 11 7 23 5 1 16 3 1 4 21 49 17 70 19
19 Dariadi X 49 8 10 1 9 9 2 14 8 6 2 5 8 2 4 1 4 9 5 17 5
20 Suliaman X 40 3 5 2 20 9 4 14 7 2 5 5 11 5 18 3
21 Abd. Fatah X 184 21 52 6 15 35 17 13 30 13 6 11 7 24 8 30 62 9 72 26
22 M.Choir X 98 7 22 2 13 18 2 23 26 5 11 28 2 11 17 6 17 20 4 34 20
23 Kasemad X 184 6 39 6 24 54 9 26 50 4 11 16 3 6 11 2 23 35 17 78 26
24 Sutrisno X 98 26 36 2 18 32 2 11 17 2 9 9 7 11 23 22 12 43 11
25 Mad Mukid XI 60 2 11 10 16 4 10 14 6 5 4 3 1 13 18 13 16 14
26 Muadin XI 100 3 11 3 15 4 2 17 10 1 7 7 1 3 22 49 9 29 5
27 Misdi XII 67 9 23 4 3 25 2 4 16 1 4 10 1 1 8 2 14 32 10 42 7
28 Sujoko XII 69 5 11 2 2 12 1 2 8 1 3 5 2 6 1 20 26 3 42 7
29 Siyanto XIII 36 8 7 3 6 15 8 5 2 2 1 1 4 1 5 15 10 16
30 Nuriyanto XIII 44 10 8 8 5 2 6 1 4 7 27 2 26
31 Lukito XIII 75 8 18 6 7 16 7 11 19 6 7 13 7 11 18 8 19 27 24 22 15
32 Imam Asnawi XIV 165 14 30 4 19 43 7 19 42 17 8 22 8 7 15 6 20 36 2 71 16
33 Mustaqim XIV 101 3 20 2 16 31 11 13 35 6 8 17 5 1 3 2 10 42 5 42 10
34 Saikhu Zaelan XIV 135 6 14 2 24 24 12 37 4 7 16 2 4 15 17 39 10 35 21
35 Suyono XV 71 12 20 3 4 16 6 5 11 3 3 8 2 6 13 13 55 12 28 10
36 Iswanto XVI 125 17 48 10 31 80 13 29 70 12 13 22 2 12 24 2 30 33 15 38
37 Bejo Sarwono XVI 192 9 27 1 28 44 2 29 46 1 14 17 10 26 30 7 17 62 58
38 Rojikin XVII 250 4 37 4 11 57 25 17 25 12 7 9 6 3 7 52 131 7 111 33
39 SurosoXVIII 122 13 20 4 18 27 10 24 27 12 4 14 2 3 3 32 61 9 52 6
40 RujiantoXVIII 125 17 27 3 10 31 8 9 14 6 5 7 1 5 14 1 31 29 4 63 7
41 Supriyaji 1 XIX 95 12 22 4 6 32 8 15 3 7 11 4 6 18 2 8 24 9 26 16
42 Supriyaji 2 XIX 103 6 25 3 10 43 6 13 22 5 4 13 1 9 16 6 13 30 7 37 13
43 Pitono XX 185 17 42 5 25 74 12 15 59 13 9 29 6 11 33 6 31 84 14 83 32
44 suwaji XXI 112 8 5 18 39 13 23 44 10 4 13 9 2 2 1 6 26 25 9 17
45 Suyitno XXI 75 2 7 1 5 27 2 12 39 4 5 19 12 2 23 6 10 26 4 47 1
46 Rokhim. W XXI 88 10 14 6 11 16 6 11 16 10 6 12 5 6 8 3 6 31 7 16 6
47 Mahmudi XXII 71 11 11 14 16 16 12 16 23 6 18 14 7 8 15 3 20 39 12 30 17
48 SujamanXXIII 139 53 108 8 26 44 3 15 19 3 8 6 2 26 25 28 38 25
49 JumaniXXIV 91 12 24 8 21 3 13 20 8 2 11 3 8 14 3 18 45 7 39 10
50 Janib XXV 95 4 12 2 1 21 2 6 14 5 2 12 2 4 15 7 15 27 6 63 15
51 MahmudinXXVI 108 37 68 18 18 33 10 26 15
52 SuwarnoXXVII 100 12 14 5 8 18 9 4 10 1 5 3 6 5 3 23 48 7 35 12
53 Nur RohmadXXVII 141 1 25 13 21 43 25 22 23 15 8 11 56 47 23 70 15
54 RokhimXVIII 120 23 35 10 16 45 4 13 22 4 4 14 1 4 5 2 16 32 10 50 26
55 Ach. SlametXXIX 94 6 15 3 15 34 5 11 31 5 4 13 1 5 16 2 14 47 21 42 16
56 Abd. RokhimXXIX 92 17 20 3 34 25 6 29 34 13 12 7 4 3 1 1 17 31 15 30 12
57 Sumakrim XXX 112 8 23 3 14 25 10 7 19 10 5 6 4 6 5 4 17 53 15 39 9
58 NurionoXXXI 67 7 17 1 7 10 10 4 9 3 1 6 3 6 9 25 20 21 9
59 RusmadiXXXI 115 3 15 5 21 18 5 12 31 7 5 11 3 5 8 2 11 34 10 52 14
TOTAL 6149 623 1393 262 884180
3 452 866 1584 392 439 822 217 299 60214
9 1087226
1 741 2432 848
B. DATA SAPI PER DESA
NO NAMA DESAJUMLAH
PETERNAK
JUMLAH SAPI
PEJANTAN
JUMLAH / EKOR
SAPI INDUK SAPI DARA PEDET
BUNTINGTDK BUNTING KERING KANDANG BUNTING
TDK BUNTING BETINA JANTAN
1 PANDESARI 10833 1248 1595 81 214 600 674 300 210 49222 PUJON LOR 370 298 344 28 69 181 207 94 33 12543 NGROTO 161 139 139 12 40 136 125 51 58 7004 PUJON KIDUL 506 414 515 32 66 218 261 154 25 16855 NGABAB 1027 810 606 62 161 293 530 223 46 27316 TAWANGSARI 535 145 220 17 64 192 189 66 17 9107 MADIRDO 524 307 424 23 95 153 297 163 58 15208 SUKOMULYO 714 461 570 40 97 317 362 150 40 20379 BENDOSARI 552 332 509 53 88 331 318 108 43 1782
10 WIYUREJO 491 333 418 22 100 200 231 103 49 1456TOTAL 15713 4487 5340 370 994 2621 3194 1412 579 18997
PETA PENGGUNAAN LAHAN
BAB V
PEMBAHASAN
Jumlah sapi di kecamatan Pujon Kabupaten Malang adalah 19567 ekor yang
tersebar di sepuluh desa. Pada tahun 2013. Pada tahun 2014, perhitungan terakhir
bulan oktober berdasarkan data koperasi sebesar 19097 ekor. Luas lahan pakan
adalah 329203,85 ha pada lahan tidak mendapat perlakuan dan 268235,64 ha yang
merupakan lahan sengaja untuk ditanami rumput gajah. Luas tersebut merupakan
hasil dari perhitungan peta hasil deliniasi citra. Luas keseluruhan lahan rumput adalah
597439.49. Perhitungan Kebutuhan rumput gajah sebagai pakan sapia dalah sebagai
berikut :
Kebutuhan pakan sehari setiap satu sapi adalah 10% dari bobot sapi. Rata-rata
berat sapi adalah 400 kg sehingga kebutuhan pakan adalah 40 kg, sedangkan
kebutuhan pakan sapi keseluruhan desa di Kecamatan Pujon sebesar19097 ekor
adalah 763.880 kg atau 763,88 ton perhari. Untuk ketersediaan pakan setiap luas
lahan satu hektar menghasilkan 60.000 kg atau 60 ton. Luas lahan yang tersedia di
Kecamatan pujon adalah 597439,49 ha sehingga produksi rumput keseluruhan adalah
35846369400 kg atau 35.846.369,4 ton.
Umur rumput dari masa tanam sampai panen membutuhkan waktu 3 bulan
sehingga biasannya para petani melakukan system gilir pada tanam rumput. Dalam
masa tumbuh sampai panen rumput harus tersedia pakan hingga mencukupi. Perlu
dikalkulasi kebutuhan total pakan selama 30 hari untuk seluruh sapi di Kecamatan
Pujon.
Perhitungan kebutuhan pakan keseluruhan adalah seluruh kebutuhan total sapi per
hari dikali dengan masa tunggu tanam rumput. Maka perhitungan kebutuhan total
selama 3 bulan adalah 68749.2 ton. Sehingga ketersediaan pakan untuk sapi perah di
Kecamatan Pujon sangat baik. Yang perlu dipersiapkan sebelum memulai memelihara
ternak adalah ketersediaan rumput yang dapat memenuhi kebutuhan selama
dipelihara.Untuk mendukung ketersediaan pakan ternak sapi perah perlu dipersiapkan
lahan rumput sebagai sumber pakan. Jenis-jenis rumput yang dapat dibudidayakan
ada bermacam-macam. Saat ini yang paling banyak dipilih adalah jenis rumput gajah
(Pennisetum purpurium) dengan berbagai macam varietasnya. Rumput yang dipilih
tentu saja merupakan jenis rumput yang tinggi produksinya.
Rumput gajah mempunyai kelebihan antara lain produksi tinggi, dapat
mencapai 250 ton/ha/thn dengan kadar protein cukup tinggi, lebih tahan kering dan
disukai oleh ternak.Menurut hasil pengkajian, lahan rumput gajah seluas 1 (satu)
hektar mampu menampung sapi perah sebanyak 20 ekor selama setahun (Budiman
dan Sjamsimar, 1994) Rumput gajah mempunyai banyak varietas antara lain varietas
Afrika, Hawai, Capricorn, Raja/King Grass, Lampung, Taiwan, dan lain sebagainya.
Dan untuk mengatasinya perlu di adakan penanaman rumput gajah dengan
memperhatikan berikut:
Dalam budidaya rumput gajah ini, yang perlu dipersiapkan tahapan-tahapannya
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Lahan
Tanaman pakan ternak menghendaki tanah yang gembur dan subur. Tanah yang
miskin hara sebaiknya dipupuk terlebih dahulu dengan pupuk kandang. Waktu
pengolahan/persiapan lahan sebaiknya pada akhir musim kemarau menjelang musim
penghujan.
2. Pengolahan Tanah
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah melakukan pembersihan, pembajakan dan
penggaruan untuk menggemburkan tanah. Pembersihan dilakukan terhadap pohon-
pohonan semak belukar dan alang- alang. Untuk pohon dapat disisakan pada lajur
tertentu sebagai peneduh dan penahan kelembaban.
3. Penanaman
Penanaman bibit rumput gajah dapat melalui biji, sobekan rumpun (pols) batang atau
stek. Penanaman yang lebih mudah melalui sobekan rumpun dan stek. Pada
penggunaan sobekan rumpun dapat diambil 3 – 4 akar rumpun yang ukurannya tidak
terlalu kecil. Jarak tanam yang ideal adalah 30 X 50 cm. Apabila batang/stek yang
digunakan maka harus dipilih umur batang yang cukup tua (sekitar 2 bulan) dengan
jumlah mata ruas 2- 3 buah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 30 x 30 cm dengan
posisi batang ditancapkan miring 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.
Pemupukan dapat dilakukan pada saat umur rumput 2 – 3 minggu menggunakan
pupuk Urea dan KCl. Pemupukan berikutnya terus diulang pada umur yang sama
setiap kali selesai panen. Dosis pupuk urea yang disarankan adalah 500 kg/ha.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan berkala dapat dilakukan dengan penyulaman dan penyiangan atau
merapikan rumpun yang tumbuh subur di luar jalur tanam. Pengairan dapat dilakukan
sebelum pemupukan pada saat kondisi lahan terlalu kering.
5. Pemanenan/pemotongan
Rumput gajah dapat dipanen pada umur 40 hari atau sebelum rumput berbunga.
Umumnya pada umur lebih dari 50 hari, rumput akan mulai berbunga dan mengeras
batangnya, hal ini harus dihindari karena dapat menurunkan nilai gizi dari rumput
yang aan dikonsumsi ternak. Pemotongan dilakukan pada ruas batang terbawah
dengan menyisakan batang sepanjang 5-10 cm.
Berikut data jumlah sapi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
BAB VI
PENUTUP
6.1 SIMPULAN
Jumlah sapi di kecamatan Pujon Kabupaten Malang adalah 19567 ekor yang
tersebar di sepuluh desa. Pada tahun 2013. Pada tahun 2014, perhitungan terakhir
bulan oktober berdasarkan data koperasi sebesar 19097 ekor. Luas lahan pakan
adalah 329203,85 ha pada lahan tidak mendapat perlakuan dan 268235,64 ha yang
merupakan lahan sengaja untuk ditanami rumput gajah. Luas tersebut merupakan
hasil dari perhitungan peta hasil deliniasi citra. Luas keseluruhan lahan rumput adalah
597439.49. Kebutuhan pakan sehari setiap satu sapi adalah 10% dari bobot sapi. Rata-
rata berat sapi adalah 400 kg sehingga kebutuhan pakan adalah 40 kg, sedangkan
kebutuhan pakan sapi keseluruhan desa di Kecamatan Pujon sebesar19097 ekor
adalah 763.880 kg atau 763,88 ton perhari. Untuk ketersediaan pakan setiap luas
lahan satu hektar menghasilkan 60.000 kg atau 60 ton. Luas lahan yang tersedia di
Kecamatan pujon adalah 597439,49 ha sehingga produksi rumput keseluruhan adalah
35846369400 kg atau 35.846.369,4 ton.
Dengan menanami lahan yang dimiliki dengan rumput gajah maka
ketersediaan rumput untuk pakan sapi perah sepanjang tahun tercukupi, bahkan
apabila lahan rumput gajah yang dimiliki luas disamping kebutuhan untuk ternaknya
tercukupi juga bisa menjual rumput gajah kepada peternak yang tidak mempunyai
lahan rumput di lokasi terdekat maupun lokasi lain, hal ini merupakan
tambahan pendapatan bagi peternak pengelola lahan rumput. Pola pengembangan
hijauan pakan ternak di daerah-daerah berpenduduk padat adalah intensifikasi
komersial, artinya bahwa setiap luasan lahan yang digunakan dapat
dipertanggung jawabkan secara komersial.
Usaha tanam rumput gajah di Kecamatan Pujon kabupaten Malang sebagai
sentra ternak sapi perah lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha tanaman
pangan dan hortikultura apabila sistem usahatani ditangani dengan baik. Rumput
gajah juga disamping sebagai tanaman pakan ternak juga sebagai tanaman konservasi
lahan, terutama di daerah bertopografi pegunungan dan berlereng
DAFTAR PUSATAKA
Kantor Kecamatan Pujon. 2011. Kecamatan dalam Angka. Kecamatan Pujon: BPS
Kab. Malang
Marvin J. Schuttloffel., Teaching A Man to Fish by Raising Chickens and cow,
Universe Books, 2011, Hal 62
Atmadilaga, D. 1974. Prospek perkembangan peternakan di Nusa Tenggara Timur.
Bahan Seminar Pengembangan Peternakan di Nusa Tenggara Timur, Kupang
16-18 mei 1974. Biro Penelitian dan Alifasi, Fakultas Peternakan, Universitas
Padjadjaran,
Bandung. Bamualim, A. 2003. Potensi pengembangan peternakan di Sumatera
Selatan. Disampaikan dalam Acara Pengukuhan Pengurus Ikatan Sarjana
Peternakan Cabang Sumatera Selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Sumatera Selatan.
Siregar, T. 1981. Budidaya ternak dalam usaha tani terpadu di daerah transmigrasi.
Proceeding Seminar Penelitian Peternakan, Puslitbangnak. Badan Litbang
Pertanian, Deptan, Bogor