ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA...
Transcript of ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA...
i
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK
DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 26 SAROLANGUN
SKRIPSI
LESTA MEGA
TM 161313
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
i
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK
DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 26 SAROLANGUN
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.1)
dalam pendidikan matematika
LESTA MEGA
TM 161313
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
ii
2020
iii
iv
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
susunsebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiyah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebgian skripsi bukan hasil
karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang belaku.
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang menyayangi dan
mengasihi hamba-Nya. Atas nikmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu
menyelesaikan sebuah karrya yang sederhana ini dan tak lupa shalawat dan salam
kepada Rasulullah SAW, skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua tercinta Ayahanda M Yusup dan Ibunda Aryanti, dan
adikku Kesmiranti, Wendi Saputra yang selalu memberikan segalanya untuk
anaknya, yang selalu mendukung anaknya dalam berbagai hal, dan yang terpenting
selalu mendo’akan anaknya untuk memperoleh segala cita-citanya. insyaAllah
anakmu ini akan selalu membahagiakan kalian.untuk adik saya yang sangat saya
sayangi yang selalu memberikan semangat kepada saya untuk meraih cita-cita. Kita
harus bahagiakan bapak dan ibu
Terima kasih pula kepada seluruh guru-guru dan dosen-dosen terutama
dosen pembimbing saya yang pernah mengajar saya dengan penuh ke ikhlasan.
Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan Tadris Matematika yang telah
memberikan support dan selalu menjadi inspirasi sekaligus imajinasi bagi saya.
vii
MOTTO
﴾٦﴿ إن مع العسر يسرا ﴾٥﴿ فإن مع العسر يسرا
“ Karena sesengguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan,
(Q.S Al Insyiroh 5-7)”
(Alqur’anulkarim Terjemah Tafsir Perkata. Hlm 594. 2007)
viii
KATA PENGANTAR
سم الله الرحمن الرحيمب
Berawal dari sebuah ungkapan Alhamdulillah marilah kita panjatkan puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan Rahmat,
Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kemudian sholawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada baginda Nabi
besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau yang telah
membawa Agama Islam hingga saat ini.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan judul
“Analisis Kesulitan Belajar Batematika Siswa Pada Pokok Bahasan Geometri
Kubus dan Balok diSekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan.Berkat dukungan dan bantuan serta dorongan
dari berbagai pihak baik secara moral dan materil, akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Dr. Hj. Fadilah M,Pddekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Drs. Sunarto, M.Pd ketua Program Studi Tadris Matematika.
4. Drs. H. Husni El Hilali, M.Pddosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Rosi Widya Asiani, M.Scdosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
ix
6. Mastarita Nova Wulanda, M.Pd, validator lembar angket yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
peneliti dalam menyelesaikan instrument penelitian.
7. Marni Zulyanty, M.Pd validator lembar observasi yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan instrument penelitian.
8. Suparto S.Pd.kepala sekolah, serta Bapak/Ibu guru disekolah menengah
pertama negeri 26 sarolangun yang telah memberikan kemudahan kepada
peneliti dalam memperoleh data di lapangan.
9. Siswa/I kelas VIIIdiSekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun yang
sudah menjadi sampel penelitian.
10. Sahabat-Sahabat saya (teacher syantik ) dan teman-teman seperjuangan
mahasiswa Program Studi Tadris Matematika angkatan 2016 UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per-satu, semoga
bantuan, bimbingan, semangat, do’a, dan dukungan yang diberikan kepada peneliti
dibalas oleh Allah SWT.
Jambi, November 2020
Penulis
Lesta Mega
TM 161313
x
ABSTRAK
Nama : Lesta Mega
Jurusan : Tadris Matematika
Judul :Analisis kesulitan belajar matematika siswa pada pokok bahasan
geometri kubus dan balok disekolah menengah pertama negeri 26
sarolangun.
Skripsi ini membahas tentangAnalisis kesulitan belajar matematika siswa
pada pokok bahasan geometri kubus dan balok disekolah menengah pertama negeri
26 sarolangun..Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif dengan
menggunakan purposve sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
lembar observasi dan angket.Penelitian ini dilaksanakan di sekolah menengah
pertama negeri 26 sarolangun pada bulan juni sampai bulan september 2020. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA yangberjumlah 23 siswa. Hasil penelitian
menunjukan bahwaKesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi kubus
dan balok yaitu kesulitan siswa dalam soal cerita, serta penyelesaian dalam
menyelesaikan soal yang telah dimodifikasi dari contoh soal. Faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan siswa adalah faktor internal yang meliputi bakat dan
motivasi, serta faktor eksternal yaitu siswa kurang peduli terhdap proses
pembelajaran
Kata kunci : kesulitan, matematika, geometri kubus dan balok
xi
ABSTRAK
Nama : Lesta Mega
Jurusan : Tadris Matematika
Judul : Analysis of students' mathematical learning difficulties on the subject
of thegeometry of cubes and beams in state junior high school 26 Sarolangun.
This thesis discusses the analysis of students' mathematical learning difficulties on
the subject matter of the geometry of cubes and beams at state junior high school
26 Sarolangun. This research is a descriptive approach study using purposve
sampling. Data collection was done by observation sheet and questionnaire
techniques. This research was conducted at 26 public junior high schools
Sarolangun in June to September 2020. The subjects of this study were students of
class VIII A, amounting to 23 students. The results showed that the difficulty
experienced by students in learning cube and beam material is the difficulty of
students in story problems, as well as solving problems that have been modified
from the example problems. The factors that cause students difficulties are internal
factors that include talent and motivation, and external factors, namely students do
not care about the learning process
Keywords: difficulty, mathematics, cube and block geometry
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
NOTA DINAS ...................................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... x
ABSTRACT ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Deskripsi Teori ............................................................................. 8
B. Studi Relevan ................................................................................ 24
C. Kerangka Berfikir.......................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian ........................................................ 27
B. Metode Penelitian.......................................................................... 27
C. Populasi Pengambilan Sampel ...................................................... 28
D. Instrumen Penelitian...................................................................... 28
E. Kalibarasi Instrumen ..................................................................... 29
F. Kisi-kisi Instrumen ........................................................................ 30
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32
H. Teknik Analisis Deskriftip statistic ............................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Histori SMP N 26 Sarolangun....................................................... 37
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 40
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................59
B. Saran ............................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 kisi-kisi Lembar Observasi ................................................................... 30
Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen angket ..................................................................... 31
Tabel 3.3 skor dan kriteria aktivitas siswa .......................................................... 32.
Tabel 3.4 kriteria Angket Penafsiran presentase kesulitan ................................... 33
Tabel 4.1 Nama Kepala SMP N 26 Sarolangun .................................................... 38
Tabel 4.2 Skor Lembar Observasi Kesulitan Belajar Matematiak siswa ............. 40
Tabel 4.3 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi ................................................. 41
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor lembar
observasi kesulitan belajar matematika siswa ..................................... 43
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi quartile dari skor lembar observasi
kesulitan belajar matematika siswa ...................................................... 44
Tabel 4.6.Distribusi frekuensi Desil dari skor lembar observasi kesulitan
belajar matematika siswa ...................................................................... 46
Tabel 4.7.Distribusi frekuensi percentile dari skor lembar observasi
kesulitan belajar siswa .......................................................................... 48
Tabel 4.8 Deskripsi Data ....................................................................................... 49
Tabel 4.9 Skor Angket kesulitan belajar matematika siswa ................................ 50.
Tabel 4.10 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi Angket ................................... 51
Tabel 4.11.Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor angket kesulitan
belajar matematika siswa ....................................................................... 53
Tabel 4.12. Distribusi frekuensi quartile dari skor Angket kesulitan
belajar matematika siswa .................................................................... 54
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi Desil dari skor angket kesulitan
belajar matematika siswa ................................................................... 55
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi Percentile dari skor Angket kesulitan
belajar matematika siswa ................................................................... 57
Tabel 4.15 Deskripsi Data ..................................................................................... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jawaban Siswa.................................................................................3
Gambar 1.2 Jawban Siswa ..................................................................................4
Gambar 2.1 Kubus ..............................................................................................21
Gambar 2.2 Kubus dan Jaring-jaring Kubus .......................................................22
Gambar 2.3 Kubus Satuan...................................................................................22
Gambar 2.4 Balok ...............................................................................................23
Gambar 2.5 Balok dan Jaring-jaring Balok.........................................................23
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...........................................................................26
Gambar 3.1 Denah Lokasi SMP N 26 Sarolangun .............................................27
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 kisi-kisi insstrumen lembar observasi..............................................63
Lampiran 2 Lembar Observasi siswa ..................................................................64
Lampiran 3 Data Hasil Oservasi .........................................................................66.
Lampiran 4 perhitungan presentase lembr observasi ..........................................67
Lampiran 6 Kisi-kisi instrumen angket ...............................................................70
Lampiran 7 Lembar Angket ................................................................................71
Lampiran 8 Data Hasil Angket ...........................................................................73
Lampiran 9 perhitungan presentase angket .........................................................74
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya.
Pendidikan merupakan suatu yang integral dari kehidupan. Pendidikan berasal
dari kata didik yang berarti memelihara dan membentuk latihan, jadi pendidikan
adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah
tingkah laku manusia secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Matematika merupakan mata pelajaran yang selalu disajikan disetiap
jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi semua mata pelajaran selalu ada kaitanya dengan mempelajari
matematika. Matematika merupakan ilmu yang berguna sebagi pengembangan
kompetensi antara lain: sebagai sarana berpikir yang sistematis, logis kreatif,
kritis konsisten, teliti serta dapat mengembangkan sikap gigih dalam
memecahkan masalah. Menurut (Abdurrahman mulyono, 2012) kompetensi-
kompetensi ini diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi salah satu dalam
menyelesaikan soal matematika.
Menurut ibu RG selaku guru di SMP N 26 Sarolangun, Matematika
merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit bagi sisiwa, karena
matematika menuntut pemahaman, penungasan, berhitung, aturan aplikasi,
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini mengakibatkan timbulnya
kesulitan belajar. Kesulitan belajar matematika siswa ditunjukkan salah satunya
pada materi geometri. Hal ini tampak jelas pada pendapat pada titik, garis,
bidang dan ruang yang menjelaskan bahwa geometri merupakan salah satu
cabang matematika yang bersifat abstrak yang membicarkan titik, garis, bidang
dan ruang yang keterkaitan satu sama lainya, mempelajri geometri dapat
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir logis siswa, namun
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pada kenyataanya geometri menepati posisi yang memperhatikan diantara
cabang matematika lainya yang dipelajari di SMP seperti aljabar dan aritmetika.
Pada tahap visualisasi, siswa sudah mengenal bentuk-bentuk geometri,
seperti : segitiga, kubus, bola lingkaran dan lain-lain. Tetapi siswa belum
memahami sifat-sifatnya. Pada tahap analisis, pada tahap ini siswa sudah dapat
memahami sifat-sifat atau bentuk-bentuk geometri misalnya, mengetahui dan
mengenalkan bahwa sisi persegi panjang yang berhadapan itu sama panjang,
bahwa panjang diagonalnya sama panjang dan dan memotong satu sama lain
sama panjang dan lain-lian. Tetapi siswa belum bisa memahmi hubungan antar
bentuk-bentuk geometri, siswa kesulitan memahami sifat-sifat geometri, sulit
dalam menyelesaikan soal karena banyaknya rumus yang harus ingat dan
pemahaman siswa kurang mengenai geometri, kesulitan dalam pemahaman
materi adalah kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar siswa,
hambatan ini menyebabkan siswa tersebut megalami kegagalan setidaknya
kurang berehasil dalam mencapai tujuan belajar, kesulitan siswa dalam
memecahkan pembelajaran tersebut tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik faktor internal maupun faktor eksternal, faktor internal berasal dari dalam
diri siswa misal kesehatan, bakat, minat, motivasi serta intelegensi dari siswa itu
sendiri, sedangkan faktor eksternal dipengaruhi dari berbagai hal seperti
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan mengajar guru matematika kelas
VIII di SMP Negeri 26 Sarolangun ibu RG menyampaikan bahwa selama proses
belajar mengajar masih ada beberapa siswa yang kurang memahami materi-
materi geometri sehingga memperlambat proses pembelajaran, dalam
pembelajaran sehari-hari pengajar serigkali berhadapan dengan siswa yang
prestasi akademiknya tidak sesuai dengan harapan pengajar, siswa memiliki
intelegensi, minat dan motivasi belajar matematika yang rendah, serta kebiasaan
belajar yang rendah atau malas pada saat belajar matematika konsentasi
matematika kurang, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal matematika dan saat melakukan evaluasi pembelajaran banyak siswa
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mendapatkan nilai dibawah batas minimum, sedangkan standar ketuntasan
minimal yang ditentukan oleh sekolah adalah 70 dan secara klasikal ketuntasan
belajar sisiwa harus mencapa 80%
Berdasarkan hasil wawancara bersama AA siswa kelas VIII SMP Negeri
26 Sarolangun pada tanggal 06 januari 2020 yang mengatakan bahwa siswa
merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Siswa
mengangap soal tidak sama dengan contoh yang diberikan, hal ini terlihat pada
proses pembelajaran dan hasil latihan khususnya untuk soal geometri masih
banyak siswa yang belum bisa memahami soal tersebut, sehingga hasil
belajarpun menjadi rendah hal ini juga menjadi siswa merasa mata pelajaran
matematika pelajaran yang sulit untuk dipahami.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengidentifikasikan
kesulitan belajar adalah dengan cara melihat proses pembelajran dan pada saat
menyelesaikan soal.
Gambar 1.1 lembar kerja siswa
Gambar 1.1 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi
persegi dan persegi panjang yaitu siswa diminta untuk mencari lebar dan
luas tanah. Pada gambar diatas pada siswa sudah benar dalam menulis
rumus keliling persegi panjang, hanya saja siswa kesulitan dalam
mesubstitusikan atau memasukkan nilai yang diketahui dalam soal terhadap
rumus.
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 1.2
Gambar 1.2 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi
persegi dan persegi panjang yaitu dimana siswa mencari lebar dan luasnya.
Pada gambar diatas siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan benar.
Ini terbukti dari jawaban siswa yang belum mampu mengunakan rumus
secara benar.
Dari jawaban uraian diatas, peneliti berpendapat bahwa kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal matematika pada materi persegi dan persegi
panjang tentu akan menjadi kesulitan siswa juga dalam menyelesaikan soal
matematika untuk materi berikutnya terutama materi kubus dan balok.
Adapun muhassanah (2016) juga pernah melakukan penelitian yang
hampir sama dengan penelitian ini yaitu menganalisis kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang materi garis dan
lingkaran. Hasil penelitian tersebut menunjuk bahwa kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal geometrianalitik materi garis dan lingkaran adalah
kesalahan konsep, kesalahan berhitung dan kesalahan sistematis.
Perbedaannya dengan penelitian ini adalah objek materi yang diteliti yaitu
kubus dan balok sedang penelitian dilakukan muhassanah membahas garis
dan lingkaran.
Berdsarkan latar belakang diatas dirasa perlu dikemukan gambaran
masalah dan solusinya secara jelas melalui penelitian dengan judul “
Analisis kesulitan belajar matematika siswa pada pokok bahasan
geometri kubus dan balok di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26
Sarolangun”
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat didentifikasi
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Selama proses belajar matematika siswa SMP, khusus pada saat
menyelesaikan soal matematika pada geometri kubus dan balok pemahaman
konsep masih rendah
2. Masih ditemui siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep
geometri pada materi kubus dan balok
3. Masih ditemui siswa yang mengalami kesulitan untuk menentukan
pengunaan rumus pada materi geometri kubus dan balok ?
4. Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam
mempelajari materi geometri kubus dan balok ?
C. Pembatasan masalah
Mengingat keterbatasan yang dimiliki peneliti agar lebih terarah dan lebih
sesuia dengan tujuan yang diharapkan, perlu adanya batasan masalah. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Penelitian dilakukan di SMP NEGERI 26 sarolangun kelas VIII A
2. Sebagai kelas sampel adalah kelas VIII A
3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi geometri
berdasarkan materi geometri kubus dan balok hanya dilihat dalam
penyelesaian soal-soal.
4. Karena banyaknya faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar maka
penelitian ini difokuskan pada 2 faktor
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
D. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Bagaimana sebaran skor yang didapat siswa dalam belajar geometri kubus
dan balok
2. bagaiamana bentuk kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematika
pada materi geometri kubus dan balok
3. Faktor penghambat siswa dalam mempelajari geometri kubus dan balok
E. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai tujuan antara lain:
1. Untuk mendeskripsikan Bagaimana sebaran skor yang didapat siswa
dalam belajar geometri kubus dan balok?
2. Untuk mendapat gambaran nyata tentang bagaiamana bentuk” kesulitan
siswa dalam mengerjakan soal matematika pada materi geometri kubus
dan balok?
3. Untuk mendapat bukti tentang kesulitan siswa Faktor penghambat siswa
dalam mempelajari geometri kubus dan balok ?
2. Kegunaan penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peserta didik
1) Dapat mengetahui kesalahan yang dialkukan dalam menyelesaikan soal
bangun ruang sisi datar
2) Peserta didik lebih terampil dan teliti serta termotivasi untuk
pembelajaran selanjutnya setelah mengetahui letak kesalahanya.
b. Bagi guru
1) Dapat mengetahui kondisi individu peserta didik,sehingga guru
mengetahui bagian materi mana yang belum dikuasai peserta didik dan
dimana letak kesulitanya,
2) Sebagai masukan bagi guru khusus guru bidang matematika dalam
rangka meningkatkan mutu mengajar dengan tetap memperhatikan
aspek kesulitan dalam belajar.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3) Dapat memberikan gambaran kepada guru matematika mengenai
faktor-faktor penyebab kesulitan yang dialami peserta didik dalam
belajar materi bangun ruang sisi datar, sehingga dapat dicari solusinya
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Deskripsi Teori
4. Kesulitan Belajar Matematika
Pengertian belajar sudah banyak dikemukan oleh para ahli psikologi
termasuk ahli psikologi pendidikan. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
(Slameto, 2003:2) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. (oemar hamalik, 2010:37)
Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang akibat pengalaman yang ia
dapatkan melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
(Martimis Yamin, 2003:99) belajar adalah proses dasar dari perkembangan
hidup manusia. Dengan belajar, manusia melkaukan perubahan-perubahan
kualitatif indivindu sehingga tingkah lakunya berkembang. (Wasty
Soemanto, 2006:104) Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui
latihan atau pengalaman.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku akibat dari suatu pengetahuan
atau pengalaman yang diterima oleh indivindu tersebut dalam interaksi
dengan lingkunganya, sehingga belajar bukan hanya mengingat akan tetapi
lebih dari itu yaitu mengalami.
Ada beberapa prinsip-prinsip belajar bagi siswa, antara lain (Rusman,
2013:104):
a. Perhatian dan motivasi
Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua
ransangan yang mengarah kearah pencapaian tujuan belajar. Siswa
diharapkan selalu melatih inderanya untuk memperhatikan rangsangan
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang muncul dalam proses pembeljaaran. Implikasi prinsip motivasi bagi
siswa adalah disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada
diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara trus menerus..
untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar
mereka secara terus-menerus, siswa dapat melakukan dengan menentukan
dan mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai.
b. Keaktifan
Sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan
belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengelolah
perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan
belajar secara efektif, pelajar dituntut aktif secara fisik, intelektual dan
emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud.
1) Mengembangkan bahan pembelajaran yang memperhatikan
kebutuhan siswa untuk mendapatkan tantangan didalamnya, sehingga
tidak harus semua pesan pembelajaran disajikan secara detail tanpa
memberikan siswa mencari drai sumber lain.
2) Membimbing siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip dan
generalisasi sendiri.
3) Guru merancang dan mengelolah kegiatan diskusi untuk
menyelengarakan masalah-masalah yang disajikan dalam topik
diskusi.
c. Balikan dan penguatan
Balikan dan penguatan harus sering dilakukan guru. Balikan dapat
diberikan secara lisan maupun tulisan, baik secara individu maupun
kelompok klasikal. Guru sebagai penyelenggarakan kegiatan
pembelajaran harus dapat menentukan bentuk, cara, serta kapan balikan
dan penguatan kapan diberikan. Agar balikan dan penguatan bermakna
bagi siswa, guru hendaknyamemperhatikan karakteristik siswa. Implikasi
prinsip balikan dan penguatan bagi guru, berwujud prilkau-prilaku yang
diantaranya adalah:
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Memberitahu jawaban yang benar setiap kali mengajukan pertanyaan
yang telah dijawab secra benar ataupun salah
2) Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa
pada waktu yang telah ditentukan.
3) Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa berdasarkan hasil
koreksi guru terhadap hasil kerja pembelajaran.
4) Membagikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh
guru, disertai skor dan catatan-catatan kerja pembelajaran
5) Mengumumnkan atau mengkomfirmasikan peringkat yang diraih setiap
siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.
6) Memberikan anggukan atau acungan jempol atau isayarat lain kepada
siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan guru.
7) Memberikan hadiah/ganjaran kepada sisiwa yang berhasil
menyelesaikan tugas.
d. Perbedaan individual
Setiap guru tentunya menyadari bahwa menghadapi 30 siswa dalam
satu kelas, bearti menghadpi 30 macam keunikan atau karakteristik. Selain
karekteristik/keunikan kelas, guru harus menghadapi 30 siswa yang
berbeda karakteristiknya satu dengan lainya. Konsekuensinya logis adanya
hal ini, guru harus mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik
mereka perorang. Implikasi prinsip perbedaan individual bagi guru
berwujud perilaku-perilaku yang diantaranya adalah:
1) Menentukan pengunaan berbagi metode yang diharapkan dapat
melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.
2) Merancang karakteristik berbagai media dalam meyajikan pesan
pembelajaran.
3) Mengenali karakteristik setipa siswa sehingga dapat menentukan
perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.
4) Memberikan remedial ataupun pertanyaan kepada siswa yang
membutuhkan.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Ini bearti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadar. Dengan demikian perbutan belajar
yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah
ditetapkan.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, ssebagai hasilnya ia akan menglami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan dan sebagainya.
Prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut. (Oemar Hamalik,
2001: 28)
a) Didalam mencapai tujuan belajar, murid senantiasa akan menemui
kesulitan, rintangan dan situasi-situasi yang tidak menyenagkan
b) Situasi belajar yang harus bertujuan dan tujuan itu diterima baik
masyarakat tujaun merupakan salah satu aspek dari situasi belajar
c) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri
d) Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat
e) Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarny. Belajar apa
yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari
f) Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan
dengan tujuan dalam situasi belajar
g) Murid- murid memberi reaksi secara keseluruhan
h) Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan bermakna baginya
i) Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam
lingkungan itu
j) Murid-murid dibawa/diarahkan ketujuan-tujuan lain, yang berhubungan
maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi
belajar
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan prinsip-prinsip belajar dapat disentesakan bahwa ketika
salah satu prinsip tersebut tidak terpenuhi maka siswa akan mengalami
kesulitan dalam belajar.
(Abdurrahman Mulyono, 2012:1) Kesulitan belajar merupakan
terjemahan dari istilah bahasa inggris learning disabillity, terjemahan yang
benar seharusnya adalah ketidak mampuan belajar (learning artinya
belajar, disabillity bearti ketidak mampuan) akan tetapi istilah belajar
digunakan karena dirsakan lebih optimal.
Diantara hal terpenting dalam proses pembelajaran adalah cara
penyampaian informasi suatu bahan pelajaran, karna pembelajaran itu
merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian informasi
melalui saluran tertentu kepada penerima pada proses komunikasi
adakalanya siswa tidak dapat memahami simbol-simbol komunikasi yang
disampaikan oleh gurunya. Hal inilah yang antara lain menjadi penyebab
siswa mengalami kesulitan memahami bahan ajar.
Dalam proses belajar mengajar disekolah, baik sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, ataupun perguruan
tinggi sering kali dijumpai beberapa siswa/mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar. Dengan demikian masalah kesulitan dalam belajar
itu sudah merupakan problem umum yang khas dalam proses
pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika.
Menurut Lerner (Abdurrahman, 2009:259) ada beberapa karakteristik
anak berkesulitan belajar matematika, yaitu:
a. Adanya gangguan dalam hubungan keruangan
Adanya gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan
keruangan dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem bilangan
secara keseluruhan. Karena adanya gangguan tersebut, anak mungkin
tidak mampu merasakan jarak-jarak antar angka-angka pada garis
bilangan.
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Abnormalitas Persepsi Visual
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan
untuk melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok atau
set. Kesulitan semacam itu merupakan salah satu gejala adanya
abnormalitas persepsi visual.
c. Asosiasi Visual-Motor
Anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat menghitung
benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya “Satu,
dua, tiga, empat, lima.” Anak mungkin baru menganggap benda yang
ketiga tetapi mengucapkan “lima” atau sebaliknya, telah menyentuh
benda kelima tetapi baru mengucapkan “tiga” Anak-anak semacam ini
dapat memberikan kesan mereka hanya menghafal bilangan tanpa
memahami maknanya.
d. Perseverasi
Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam
jangka waktu yang relatif lama. Anak demikian mungkin pada mulanya
dapat mengerjakan tugas dengan baik, tetapi lama-kelamaan
perhatiannya melekat pada suatu objek tertentu.
e. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan
dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol.
f. Gangguan Penghayatan Tubuh
Anak berkesulitan belajar matematika sering memperlihatkan
gangguan penghayatan tubuh. Anak demikian merasa sulit untuk
memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri.
g. Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca
Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis . Oleh
karena itu, kesulitan dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap
kemampuan anak di bidang matematika. Soal matematika yang
berbentuk cerita menuntut kemampuan membaca untuk
memecahkannya.
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
h. Skor PIQ Jauh Lebih rendah daripada Skor VIQ
Hasil tes inteligensi dengan menggunakan WIC (Wechsler
Intelligence Scale for Children) menunjukkan bahwa anak berkesulitan
belajar matematika memiliki skor PIQ (Performance Intellegence
Quotient) yang jauh lebih rendah daripada skor VIQ (Verbal Intellegence
Quotient). Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan belajar
matematika tampaknya terkait dengan kesulitan memahami konsep
keruangan, gangguan persepsi visual, dan adanya gangguan asosiasi
visual-motor.
Menurut (Mulyono Abdurrahman, 2003:255-257) ada empat
pendekatan dalam pembelajaran matematika yaitu:
1. Pendekatan urutan belajar yang bersifat perkembangan
Pendekatan ini menekan pada pengukuran kesiapan belajar siswa,
penyedian pengalaman dasar, dan pengajaran keterampilan matematika
prasyarat
2. Pendekatan belajar tuntas
Pendekatan ini menekan pada pengajaran matematika melalui
pembelajaran langsung dan terstukktur. Langkah-langkah pendekatan
belajar tuntas
a. Menentukan sasaran atau tujuan pembelajaran khusus
b. Mengurangi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
c. Menentukan langkah-langkah yang dipahami atau kuasai oleh siswa
d. Mengurutkan langka-langkah untuk mencapai tujuan
3. Pendekatan strategi belajar
Pendekatan ini membantu siswa untuk mengembangkan strategi
belajar metakognitif yang mengarahkan proses mereka dalam belajar
matematika
4. Pendekatan pemecahan masalah
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pendekatan ini ditekan kan pada pengajaran untuk berfikir
tentang cara memecahkan masalah dan pemerosesan informasi
matematika. Dalam menghadpi masalah matematika khusus soal
cerita,siswa harus melakukan analisi dan interprestasi sebagai landasan
untuk pilihan dan keputusan.
a. bentuk-bentuk kesulitan dalam belajar
Kesulitan belajar pertama kali dikemukan oleh the united states office
of education pada tahun 1977 menampakan diri dalam bentuk kesulitan
(Abdurrahaman Mulyono, 2003)
1. Kesulitan pada siswa
Kurangnya minat dan pemahaman siswa terhadap materi geometri,
sulit dalam memahami konsep , sulit untuk menentukan rumus dan
mengunakan rumus geometri kubus dan balok
b) Kesulitan pada guru
Guru yang blum mampu menguasai cara pembelajaran yang menarik
yang disebut paikem atau pembelajaran aktif, kreatif dan
menyenangkan
c) Kesulitan dalam menguasai materi
Materi yang sajikan tidak dianalisis atau diolah dulu sebelum
disampaiakan, apa yang ada dibuku disampaiakan secara texstual tidak
konstektual jadi siswa belajar dituntut untuk menghapal bukan
mengenal konsep.
d) Kesulitan pada metode pembelajaaran
Dalam proses belajar mengajar disekolah yang dilakukan oleh guru
mata pelajaran tertentu mengalami kendala yang diahdapi, masalah
tersebut melanda peserta didik maupun pendidik yang pada akhirnya
menyebabkan proses belajar mengajar tidak kondusif karena
rendahnya kompetensii guru dibidang tertentu, dan juga kemampu
guru dalam memahami karakter masing-masing peserta didik rendah,
ketidak mampuan guru bidang studi dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
e) Kesulitan pada pendekatan dan strategi pembelajaran
Pemilihan pendektan pembelajaran merupakan strategi guru dalam
proses pembelajaran hendaknya dapat merangsang dan melibatkan
peserta didik secara aktif, baik secara fisik (psikomotorik) intelektual
(kognitif) dan emosionalnya (afektif ) dalam belajar
f) Kesulitan pada media
a. Kurangnya minat guru untuk memamfaatkan media pembelajaran
karena segala sesuatu yang bersifat baru pasti terdapat resiko yang
harus dihadapi, salah satunya adalah ada pada pendidik itu sendiri,
banyaknya media (terutama media moder) tidak menjamin guru
termotivasi untuk mengunakanya, bahwakan semakin berat beban
mental guru kareana belum bisa mengunakanya
b. Ketidaktertarikan peserta didik pada media pembelajaran yang
digunakan
c. Kurang instensifnya kepala sekolah dalam memotivasi pendidik
untuk mengunakan media pembelajaran
g) Kesulitan pada lingkungan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sebenarnya juga sebagai unit
sosial tersendiri, yang untuk jangka waktu cukup lama terjadi proses
saling mempergaruhi antara berbagai pihak yang ada dilingkungan
sekolah, seperti anak yang satu dengan anak yang lain, antara siswa
dengan guru, hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan antara
berbagai pihak yang terus menerus terjalin, mudah menimbulkan
ketengan dan mempengaruhi emosi maupun kepribadian dari mereka
yang bersangkutan.
Kesulitan yang hendak dipantau adalah kesulitan yang terjadi pada
proses belajar yaitu kesulitan materi pelajaran. (Surwanto,2012:87) proses
itu tidak dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan melalui
jawaban siswa atau soal-soal tes. Dengan tes diagonistik ditelesuri proses
mental yang berlangsung pada waktu siswa menyelesaikan soal apabila itu
ditemukan maka dapat diupayakan perbaikan.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan adalah
suatu kondisi yang ditandai dengan adanya hambatan dalam kegiatan
untuk mencapai tujuan sehingga diperlukan usaha yang leih keras
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan Belajar
siswa yang mengalami kesulitan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
(Syah Muhibbin, 2010:170):
1) Faktor-faktor internal ( faktor yang bersumber dari diri sendiri)
a) Tingkat kecerdasan
Kecerdasan sisswa akan terealisasi meliputi kecakapan yang
nyata sesudah belajar. Dan kecakapan dalam belajar dapat
dilihatbdari kemampuan siswa mengerjakan soal-soal yang
diberikan guru baik pada saat ulangan harian, tugas maupun ulangan
semester.
b) Perhatian terhadap materi
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah
kebosanan sehingga ia tidak suka lagi belajar dan hasil belajarnya
menadi rendah. Agar siswa dapat belajar dengan baik usahakan
bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran sesuai dengan minat siswa.
c) Minat
Menurut (Slameto, 2003) minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Minat sangat besar perngaruhnya terhadap belajar, karena bla bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuia dengan minat siswa maka tidak
akan dapat belajar dengan baik.. tidak adanya minat sesorang anak
terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang
tidak ada minatnya munkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak
sesuia kebutuhan, tidak sesuai dengan kacakapan, tidak sesuai
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada
dirinya.
d) Bakat
Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.
Setiap indivindu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Semua siswa
yang mempunyai bakat, akan dapat berkembang apabila siswa atau
indivindu itu mendapat kesempatan belajar secara baik dan
mendapat fasilitas yang cukup sehingga akan tampak menonjol
dalam bidang tertentu..
e) Motivasi
Menurut (Sadirman,2003), motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang mengerkan dan mengarahkan prilaku
manusia, termasuk prilaku belajar, motivasi berpengaruh besar bagi
siswa dalam belajar. Dengan adanya motivasi sseseorang akan
menjadi semangat dan rajin dalam belajar.
2) Faktor Eksternal (Faktor yang bersumber dari luar individu)
(Slameto 2003:60) mengemukan, faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap belajar dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu:
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat
a) Faktor keluarga
1) Cara mendidik anak
Orang tua yang tidak atau kurang emperhatikan pendidikan
anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan
kemajuan belajar anak-anaknya akan menjadi penyebab kesulitan
belajar. Orang tua yang bersifat kejam, otoriter akan
menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Hal ini akan
berakibat anak tidak dapat mersaa tentram, tidak senang dirumah,
ia pergi mencari teman sebayanya, hingga lupa belajar.
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Hubungan orang tua dengan anak
Sifat hubungan orang tua dengan anak sering dilupakan.
Faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar
anak, yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh
perngertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh,
memanjakan dan lain-lain. Kasih sayang dari orang tua perhatian
atau penghargaan kepada anak menimbulkan mental yang sehat
bagi anak.
3) Susana rumah/keluarga
Susana keluarga yang sangat ramai/gaduh, tidak
memungkinkan anak untuk dapat belajar dengan baik. Anak akan
selalu terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar.
Demikian juga suasana rumah yang selalu banyak percekcokan
diantara kedua orang tua akan melahirkan anak-anak yang tidak
sehat mental.. untuk itu, hendaknya susana rumah dibuat selalu
menyenagkan, agar annak betah tinggal dirumah. Keadaan ini
akan menguntungkan bagi kemajuan belajar anak.
b) Faktor sekolah
a. Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui
dalam belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas atau sikap guru
terhadap siswa adan erhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik.
Akibatnya siswa malas untuk belajar
b. Relasi guru denga siswa
Didalam relasi ( guru dengan siswa) yang baik, siswa akan
menyukai gurunya, juga akan menyukai pelajaran yang
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-
baiknya. Hal tersebut terjadi sebaliknya, jika siswa membeci
gurunya, ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya,
akibatnya pelajarannya tidak maju. Guru yang kurang
berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses
belajar mengajar kurang lancar, juga siswa mersa jauh dari guru,
maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
c. Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan teaman lain, mempunyai rasa rendah diri
atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan
dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
mengangu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk
masuk sekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak karena
disekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenagkan dari
teman-temanya. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa
diberipelayanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat
diterima kedalam kelompoknya. Menciptakan relasi yang baik
antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang
positif terhadap belajar siswa
c. Kesulitan Siswa Dalam Belajar Geometri Kubus dan Balok
Menurut Stein (1980) Geometri berifat Abstrak. Hal ini tampa jelas
pada pendapatnya tentang titik, garis dan ruang yang menjelaskan bahwa
geometri merupakan salah satu cabang matematika yang bersifat abstrak
yang membicarkan titik, garis bidang, ruang dann keterkaitan satu sama
lain. Mempelajari geometri menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan berfikir logis siswa, namun pada kenyataan geometri
menepati posisi yang memperihati diantara cabang matematika lainya di
SMP seperti Kubus dan Balok.
Siswa mengalami kesulitan saat mempelajari konsep-konsep
bangun seperti kubus dan balok yang memiliki titik, bidang dan ruang dan
hubungan dianatranya kesulitan tersebut minsalnya: 1) siswa belum dapat
menentukan unsur-unsur kubus dan balok seperti titik sudut, rusuk dan
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
lainya. 2) siswa masih menyamakan istilah sisi pada bangun datar dengan
bidang sisi pada bangun ruang. 3) siswa belum bisa membedakan bidang
diagonal dan diagonal ruang. 4) siswa belum dapat menjelaskan bidang
diagonal itu padahal bentuk persegi panjang.
d. kubus dan balok
a. Kubus
Kubus adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai sisi berdekatan
berbentuk persegi dan kongruen.
Gambar 2.1 Kubus
1) Luas Permukaan Kubus
Luas permukaan adalah jumlah luas seluruh sisi bangun ruang.
Gambar 2.2 Kubus dan jaring-jaring kubus
Luas permukaan kubus = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 − 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠
L= 6 𝑠2
Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 𝑠2,
dengan 𝑠 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠.
2) Volume Kubus
Volume adalah banyaknya kubus satuan yang tepat memenuhi suatu
bangun ruang
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 2.3 Kubus satuan (a), Kubus (b), Kubus (c)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘
= 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 𝑠3
Jadi, volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3
Dengan s merupakan panjang rusuk kubus.
b. Balok
Balok adalah suatu bangun ruang yang memiliki sepasang sisi
berhadapan yang berbentuk persegi panjang yang kongruen.
Gambar 2.4 Balok
1) Luas Permukaan Balok
Cara menghitung luas permukaan balok sama dengan
menghitung luas permukaan kubus, yaitu dengan menghitung semua
luas jaring-jaringnya. Coba kamu perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.5 Balok (a), Jaring-jaring balok (b)
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Misalkan, rusuk-rusuk pada balok diberi nama p (panjang), l (lebar),
dan t (tinggi) seperti pada gambar. Dengan demikian, luas
permukaan balok tersebut adalah:
Luas permukaan balok
L= 2(pl + lt + pt)
Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)
2) Volume Balok
Proses penurunan rumus balok memiliki cara yang sama seperti
pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu balok satuan
yang dijadikan acuan untuk balok yang lain.
Gambar 2.6 Balok satuan (a), Balok (b), dan Balok (c)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
4. Hasil-hasil penelitian yang relevan
i. Penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Kurnia sari dalam skripsinya yang
berjudul “ Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII B SMP kanisius kalasan yogyakarta
tahun ajaran 20014/2015.” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriftip dengan tujuan menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan lingkaran dan menemukan
faktor-faktor penyebabnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi soal tes diagonistik dan pedoman wawancara. Penelitian
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dilaksaakan dalam beberapa tahap yaitu,obsesrvasi, tes uji coba, diagonistik
dan terakhir wawancara siswa.
ii. Penelitian yang dilakukan oleh Echy Puspitasari dalam skripsinya yang
berjudul “ Analisis kesulitan siswa menyelesaikan soal cerita materi sistem
persamaan linear dua variabel di SMP N 9 pontianak” jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif analitis dengan tujuan menganalisis
kesulitan siswa dalam menyelesaiankan soal cerita yang berkaitan dengan
sistem persamaan linera dua variabel. Penelitian dilaksanakan dalam
beberapa tahap yaitu wawancara dan observasi.
Dari beberapa tinjauan penelitian diatas terdapat kesamaan dari judul
penelitian, penelitian disini sama-sama meneliti tentang kesulitan belajar
matematika siswa. Namun karya-karya diatas berbeda dengan karya yang
sedang peneliti rampungkan yaitu membahas tentang analisis kesulitan
belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMP
Negeri 26 Sarolangun.
5. Kerangka berpikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak banyak siswa sukai
banyak faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksukaran tersebut. Salah satunya
adalah banyaknya siswa belum dapat menentukan usur-unsur kubus dan balok
seperti titik sudut rusuk dan lainya. terutama pada materi geometri banyaknya
pengunaan rumus sehingga ketika diberi soal, siswa tidak tahu akan mengunakan
rumus yang mana. Selain itu banyak faktor internal dan external yang juga turut
serta menyebabkan kesulitan belajar pada pelajaran matematika khususnya
dalam materi geometri Dari pernytaan tersebut pola pikir penulis sebagai
berikut.
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Karakteristik kesulitan
belajar
Faktor- faktor yang
mempengaruhi
Faktor internal
1. Tingkat kecerdasan
2. Perhatian terhadap materi
3. Minat
4. Bakat
5. Motivasi
Faktor external
1. Faktor orang tua
2. Faktor sekolah
3. Faktor alat / media
1. Adanya ganguan dalam keruangan
2. Abnomalitas persepsi visual
3. Asosiasi visual motor
4. Perseverasi
5. Kesulitan mengenal dan memahami soal
6. Ganguan penghayatan tubuh
7. Kesulitan dalam bahasa dan membaca
8. Performance IQ jauh lebih rendah dari pada
skor verbal IQ
Kesulitan siswa dalam belajar
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Menengah Pertama Negeri 26
sarolangun sekolah ini berlokasi didesa kasiro, dusun tamsu, kecematan
Batang Asai, Kabupaten Sarolangun.
Desa Bawah Buluh MTS Nurul Palah SMP N 26 Sarolangun
Padang Jering kasiro, Temsu
Jl Bawah Buluh
2. Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 09 juni sampai dengan 10
September dengan mengunakan instrumen penelitian berupa instrumen
lembar observasi, daftar angket dan dokumentasi. Sekolah ini terpilih
menjadi tempat penelitian karena sekolah ini adalah lokasi yang pernah
peneliti lakukan pada saat observasi awal.
B. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kuantitatif, Penelitian deskriptif bukan untuk menguji
hipotesis, tetapi untuk mendeskripsikan fenomena yang muncul di lapangan.
Sasaran dalam penelitian ini adalah mencari atau menggambarkan tentang
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematika di kelas VIII. Menurut
Suharsimi Arikunto (2010: 234) penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan. Sehingga penelitian ini dilakukan tanpa melakukan
ubahan atau pengontrolan terhadap subjek yang diteliti. (Mardalis,
2008:2006) dalam penelitian ini akan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa pada materi geometri dengan mengunakan, lembar
observasi, angket dan dokumentasi.
C. Populasi dan teknik pengambilan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. ( Sugiyono
2013:80 ). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP N 26
Sarolangun
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut” (sugiyono, 2014:118) teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah purposve sampling yaitu teknik penentu sampel
dengan pertimbangan tertentu” (sugiyono,2014:124). Sampel yang menjadi
sasaran pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 26
Sarolangun
D. Instrumen penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan
pengambilan data:
1. Persiapan penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sesuai dengan alur
penelitian. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu sebagai
berikut.
a. Tahap persiapan, meliputi
1) Penentuan sampel penelitian
2) Menyusun instrumen penelitian ( lembar observasi, angket)
3) Menganalisis materi geometri
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4) Meminta kepada guru/dosen untuk memvaliditas instrumen penelitian
b. Tahap pelaksanan, meliputi
1) Memberikan angket kepada masing-masing siswa
2) Menganalisis data observasi, dan angket
c. Tahap penyelesaian, meliputi
1) Mengelolah data hasil penelitian
2) Menarik kesimpiulan
3) Pengambilan data penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu:
1. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyatan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, jenis angket yang digunakan
adalah angket tertutup yaitu angket yang sdah disediakan jawabanya sehingga
siswa tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai dengan memberi
tanda (✓) pada jawaban yang dipilih.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui segala hal yang
berhubungan dengan proses belajar mengajar yang terjadi didalam kelas. hal
ini bertujuan untuk menjadi bahan mempertimbangkan penelitian selama
melakukan penelitian.
E. kalibrasi instrumen
Instrumen yang akan digunakan adalah lembar observasi kesulitan belajar
matematika siswa dan angket yang divalidasi mengunakan validitas konstruk.
Validitas konstruk adalah disusun berdasarkan teori yang relevan dengan cara
berkonsultasi dengan ahli yang disebut validator “ validitas konstruk adalah uji
validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah
disusun, mungkin para ahli akan memberi keputusan : dapat digunakan tanpa
perbaikan, dan mungkin dirombak total”. (Sugiyono, 2014:177)
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Kisi-kisi instrumen
1. Kisi- kisi lembar observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui segala hal yang
berhubungan dengan proses belajar mengjaar yang terjadi didalam kelas. hal
ini bertujuan untuk menjadi bahan mempertimbangkan penelitian selama
melakukan penelitian.
Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi, beberapa gejala sebagai indikator
adanya kesulitan belajar anak didik
No Aspek yang diamati Indikator No butir
1 Kegiatan pembuka Kesiapan pembelajaran 1,2
2 Kegiatan inti Tahap mengamati
a. Mengikuti proses mengamati
3,4, b. Permasalahan dalam proses
mengamati
Tahap menanya
a. Keterlibatan dalam menanya
persoalana
5 b. Permasalahan dalam
menanya
Tahap mencoba
a. Keterlibatan dalam mencoba
persoalan
6,7,8,9,
10,11,12 b. Permasalahan dalam
mencoba
Tahap menyimpulkan
13,14,15 Permasalahan dalam menyimpulkan
2. Kisi-kisi Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis, kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini dimaksud untuk
memperoleh data mengenai kseulitan belajar matematika. Adapun angket
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang diberikan kepada responden dipandang dari cara menjawabnya
merupakn kuesioner tertutup, yang sudahh disediakan jawabanya sehingga
responden tinggal memilih. Dipandang dari jawaban yang diberikan
merupakan kuesioner langsung. Responden menjawab tentang dirinya. Dan
dipandang dari bentuknya merupakan chek list, sebuah daftar, dimana
responden tinggal membubuh tanda (√) pada kolom yang sesuai.
tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen angke faktor-faktor kesulitan belajar
matematika siswa dalam mmepelajari geometri khususnya kubus dan balok
Variabel peneliti Indikator Deskriptor No item
Kesulitan siswa
dalam
mempelajari
geometri
1.Kesulitan yang
berkaitan dengan
faktor internal
sisiwa
2. kesulitan yang
berkaitan dengan
materi geometri
1. kesehtan
2. tingkat kecerdasan
3. perhatian terhadap
pelajaran
4. minat
5. bakat
6. motivasi
1..penentuan luas
permukaan kubus dan
balok
2.penentuan diagonal
bidang dan diagonal
ruang pada kubus dan
balok
3.memecahakan soal
kubus dan balok
1.faktor keluarga
2.metode guru dalam
mengajar
3.relasi gru dengan siswa
1
2
3,4
5
6
7
8,9,
10,11
12,13,14
15
16
17
18
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. kesulitan yang
berkaitan dengan
faktor eksternal
sisswa
4. relasi siswa dengan
siswa
5.alat pelajaran
6. standar pelajaran
diatas ukuran
7..keadaan gedung
8. metode belajar siswa
29
20
Berdasarkan pengalaman Empiris anak dalam menjawab soal
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis lembar observasi
`Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas siswa dalam pembelajaran materi geometri seperti keteribatan
siswa dalam mengerjakan tugas serta keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Data hasil observasi siswa mempelajari materi geometri diolah
mengunakan rumus:
% 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%
Sedangkan kriteria aktivitas siswa
Tabel 3.4
Skor dan kriteria aktivitas siswa
Interval kategori
81 − 100 % sangat baik
61 − 80 % baik
41 − 60 % sedang
21 − 40 % tidak baik
0 − 20 % sangat tidak baik
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Analisis hasil angket
Analisis angket dilakukan dengan perhitungan skor, jawaban responden
yang dikumpulkan melalui angket yang telah diberikan skor pada setiap
option jawabanya, dengan kategori sebagai berikut.
Tabel 3.5
Penilaian dalam angket
Pernyataan sangat baik sedang tidak sangat tidak
sikap baik baik baik
pernyataan 5 4 3 2 1
positif
pernyataan 1 2 3 4 5
negatif
bentuk skala sikap yang digunakan adalha skala likert, skala lireks
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2003:38) jawaban
yang diharapkan dari sampel (responden) berupa 5 kategori yakni sangat
setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS). Pada angket kecerdasan majemuk, dapat
diprasentasenya. Untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam materi
bentuk aljabar dalam lembar angket digunakan rumus:
%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.6
Kriteria Angket Penafsiran Presentase Kesulitan
Persentase kriteria
0 % − 20 % sangat sulit
21 % − 40 % cukup sulit
41 % − 60 % kurang sulit
61 % − 80 % tidak sulit
81 % − 100 % sangat tidak sulit
H. Teknik analisis deskriftip statistik
1. Ukuran freuensi
Jumlah adalah hasil dari penambahan nilai rata-rata.
𝑋 = ∑ 𝑥𝑖
𝑛
𝐼=1
Dimana 𝑗 ≤ 𝑖.
2. Ukuran kecenderungan terpusat
Rata- rata adalah nilai yang mewakili sekelompok data, rata-rata
diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya
data.
𝑀𝑥 =∑ 𝑥
𝑁
𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶
𝑀𝑥 = Mean
𝑀 = Mean Terkaan ata Mean Taksiran
𝑖 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠 ( besar /luasnya pengelompokan data)
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
∑ 𝑓𝑥′ = jumlah dari hasil perkalian anatara titik tengah buatan sendiri
dengan frekuensi dari masing- masing interval 𝑁 =
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠 𝑜𝑓 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠
Median adalah nilai yang terletak ditengah dari data yang nilainya
diurutkan. Banyaknya dataa dibawah median sama dengan banyaknya
data diatas median
𝑀𝑑𝑛 = 𝑙 + (
1
2𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
Keterangan :
Mdn = Median
𝑙 = lower limit ( Batas Bawah Nyata dari skor yang mengandung
median)
𝑓𝑘𝑏 = freuensi kumulatif yang terletak di dibawah skor mengandung
median
𝑁 = Number of cases
𝑢 = upper limit ( batas atas nyata dari skor yang mengandung median)
𝑓𝑘𝑎 = Freskuensi kumulatif yang tertelatk diatas skor yang
mengandung media)
Modus adalah nilai yang sering muncul dalam sekelompok data.
𝑀𝑂 = 𝑙 + (𝑓𝑎
𝑓𝑎 + 𝑓𝑏)
Keterangan :
𝑀𝑂 = Modus
𝑙 = 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 ( Batas Bawah Nyata dari interval yang mengnadung
modus)
𝑓𝑎 = Frekuensi yang terletak diatas interval yang mengandung modus
𝑓𝑏 = frekuensi yang terletak dibawah interval yang mengandung
modus
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑢 = 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 ( Batas Atas Nyata dari interval yang mengandung
modus )
𝑖 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠 ( kelas interval)
Standar deviasi (simpang baku) merupak akar kuadrat dari varian.
𝑆 = √1
𝑛 −∑(𝑥𝑖 − ��)2
𝑛
𝑖−1
Koefisien variasi adalah perbandingan antar simpangan baku dengna
rata- rata.
Mengidentifikasi penyebaran skor dengan menyatakan
interval rentang = tinggi/rendah poin perbedaan atau standar deviasi =
perbedaan antara nilai dan mean yang diamati.
3. Ukuran posisi
a. Quartile
𝑄𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
4𝑁− 𝑓𝑘𝑏
𝑓1)
b. Decile
𝐷1 = 𝑙 + (
1
10𝑁− 𝑓𝑘𝑏
𝑓1)
c. Percentile
𝑃𝑛 = 𝑙 + (
1
100𝑁− 𝑓𝑘𝑏
𝑓1)
Mengambarkan bagaimana skor jatuh dalam hubungan satu sama
lain. Bergantung pada nilai standar gunakan ini saat
membandingkan skor dengan skor normalisasi
36
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Histori SMP N 26 Sarolangun
1. Sejarah berdirinya SMP N 26 Sarolangun
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi dan studi
dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka diperoleh mengenai profil
dari sekolah yang diteliti yaitu SMP N 26 Sarolangun.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan bapak Suparto, S. Pd
selaku kepala SMP N 26 Sarolangun beliau mengatkan bahawa:
Pada awalnya SMP Negeri 26 Sarolangun merupakan SMP terbuka
1 Batang Asai yang didirikan oleh para tokoh pendidikan yang ada
di Desa Kasiro yaitu bapak Asphiani, S. Pd sekaligus kepala
sekolah yang pertama, yaitu pada tahun 1998 dan pada tahun 20003
berubah nama menjadi SMP Negeri 4 Batang Asia, dengan jumlah
siswa 98 orang. dan pada tahun 2006 SMP Negeri 4 Batang Asai
berubah nama dan nomor sekolah yaitu menjadi SMP Negeri 26
Sarolangun sampailah sekarang.
Adapun nama-nama kepala sekolah menengah pertama negeri 26
Sarolangun, bisa dilihat berikut ini :
Tabel 1V.1
Nama-nama kepala sekolah SMP Negeri 26 Sarolangun
No Nama Jabatan Periode
1 Aspihiani, S. Pd Kepala Sekolah 1998-2003
2 Suharmi, S. Pd Kepala Sekolah 2003-2008
3 Suparto S. Pd Kepala Sekolah 2008- sekarang
Demikian gambaran singkat mengenai sejarah sekolah menengah
pertama negeri 26 sarolangun.
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Profil SMP Negeri 26 Sarolangun
Adapun profil SMP Negeri 26 Sarolangun adalah sebagai berikut:
Nama Sekolah : SMP Negeri 26 Sarolangun
No. Statistik Sekolah : 201100704026
Jumlah Rombongan : 8 ( Delapan)
Desa : Kasiro
Kecamatan : Batang Asai
Kab/Kota : Sarolangun
No. Telp : -
Tahun Didirikan : 2001
Tahun Beroperasi : 2002/2003
Kepemilikan Tanah : Pemerintah Daerah
Status Tanah : Hak Milik
Luas Tanah : 20.000𝑀2
Sementara itu Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangu
layaknya seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya mempunyai visi
dan misi yang harus dilaksankan dalam proses pembelajaran.
1. Visi SMP Negeri 26 Sarolangun
Megahsilkan lulusan yang berbudi luhur, beriman kreatif dan
berprestasi
2. Misi SMP Negeri 26 Sarolangun
a. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang
dianut dan berbudaya bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak
b. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal
potensi dirinya sehingga dapa berkembang secara optimal
c. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dan
tenaga kependidikan lainya
d. Melaksanakan dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa dapat berkembang secara optimal
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Deskripsi hasil penelitian
Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP
Negeri 26 Sarolangun. Sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari
Materi geometri kubus dan balok. teknik pengambilan sampel yaitu
berdasarkan purposive sampling sebanyak 22 orang. Dalam penelitian ini
peneliti mengunakan lembar observasi agar mengetahui segala hal yang
berhubungan dengan proses pembelajaran serta menyebarkan angket faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar geometri kubus
dan balok.
1. Analisis lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran siswa.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri sehingga didapat data
sebagai berikut:
Tabel IV. 2
Skor lembar observasi kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII
No Nama Siswa Skor
No Nama Siswa Skor
1 AA 77 12 GA 75
2 AS 57 13 MJ 40
3 AS 64 14 MK 39
4 ANA 50 15 NF 73
5 DP 61 16 NA 37
6 DI 56 17 RA 69
7 EE 73 18 RL 57
8 EM 53 19 SM 68
9 IM 46 20 SB 73
10 JD 68 21 SS 59
11 LT 79 22 TK 72
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Menentukan tabel distribusi frekuensi
Tabel IV. 3 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi
X F
79 1
77 1
75 1
73 3
72 1
69 1
68 2
64 1
61 1
59 1
57 2
56 1
53 1
50 1
46 1
40 1
39 1
37 1
Total
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Perhitungan Mean, Median dan Modus dari Skor lembar observasi kesulitan
belajar matematika siswa
37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79
a. Mean (Nilai Rata-rata)
𝑀𝑥 =∑ 𝑋
𝑁
𝑀𝑥 =1349
22
𝑀𝑋 = 61,31818182
𝑀𝑥 = 61,31
Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi lembar observasi
kesulitan belajar matematika siswa dapat dilihat melalui grafik berikut:
Gambar VI. I Grafik analisis hasil Lembar Observasi kesulitan belajar matematika
siswa
b. Median ( Nilai Tengah )
37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79
𝑀𝑑𝑛 = 61+64
2= 62,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
79 77 75 73 72 69 68 64 61 59 57 56 53 50 46 40 39 37
Frek
uen
si
Nilai X
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Modus ( Nilai yang sering muncul)
37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79
Modus untuk data diatas adalah 73, karen a frekuensi pada data 73
yang terbanyak
Tabel IV.4 Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor lembar observasi
kesulitan belajar matematika siswa
X F 𝑓. 𝑋
𝑥 𝑥2 𝑓𝑥2
79 1 79 17,68 312,5824 312,5824
77 1 77 15,68 245,8624 245,8624
75 1 75 13,68 187,1424 187,1424
73 3 219 11,68 136,4224 409,2672
72 1 72 10,68 114,0624 114,0624
69 1 69 7,68 58,9824 58,9824
68 2 139 6,68 44,6224 89,2448
64 1 64 2,68 7,1824 7,1824
61 1 61 -0,32 0,1024 0,1024
59 1 59 -2,32 5,3824 5,3824
57 2 114 -4,32 18,6624 18,6624
56 1 56 -5,32 28,3024 28,3024
53 1 53 -8,32 69,2224 69,2224
50 1 50 -11,32 128,1424 128,1424
46 1 46 -15,32 234,7024 234,7024
40 1 40 -21,32 454,5424 454,5424
39 1 39 -22,32 498,1824 498,1824
37 1 37 -24,32 591,14624 591,14624
Total N = 22
∑ 𝑓. 𝑋 = 1349
- - ∑ 𝑓. 𝑥2 =3350,4342
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Standar daviasi
𝑆𝐷𝑥 = √∑ 𝑓𝑥2
𝑁
𝑆𝐷𝑥 = √3350,43424
22
𝑆𝐷𝑥 = √152,2924655
𝑆𝐷𝑥 = 12,34068335
𝑆𝐷𝑥 = 12,34
2. ukuran posisi
a. quartile
Tabel IV.5 Distribusi frekuensi quartile dari skor lembar observasi kesulitan
belajar matematika siswa
X
F
𝑓𝑘𝑏
79 1 22
77 1 21
75 1 20
73 3 19− − −𝑄3
72 1 16
69 1 15
68 2 14
64 1 12
61 1 11− − −𝑄2
59 1 10
57 2 9
56 1 7
53 1 6− − −𝑄1
50 1 5
46 1 4
40 1 3
39 1 2
37 1 1
Total
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑄𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
4𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝑄1 =1
4 .22 =
22
4= 5,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 53)
𝑄1 = 53 + (5,5 − 5
1)
𝑄1 = 53 + (0,5
1)
𝑄1 = 53 + 0,5 𝑄1 = 53,5
𝑄2 =2
4 .22 =
44
4= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 61)
𝑄2 = 61 + (11 − 10
1)
𝑄2 = 61 + (1
1)
𝑄2 = 61 + 1 𝑄2 = 62
𝑄3 =3
4 .22 =
66
4= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 73)
𝑄3 = 72,5 + (16,5 − 16
3)
𝑄3 = 72,5 + (0,5
3)
𝑄3 = 72,5 + 0,166666667 𝑄3 = 72,6666666 𝑄3 = 72,66
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Desil
Tabel IV.6. Distribusi frekuensi Desil dari skor lembar observasi kesulitan belajar
matematika siswa
X
F
𝑓𝑘𝑏
79 1 22
77 1 21
75 1 20− − −𝐷9
73 3 19
72 1 16− − −𝐷7
69 1 15
68 2 14
64 1 12
61 1 11− − −𝐷5
59 1 10
57 2 9− − −𝐷3
56 1 7
53 1 6
50 1 5
46 1 4
40 1 3− − −𝐷1
39 1 2
37 1 1
Total
𝐷𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
10𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝐷1 =1
10 .22 =
22
10= 2,2 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 40)
𝐷1 = 39,5 + (2,2 − 2
1)
𝐷1 = 39,5 + (0,8
1)
𝐷1 = 39,5 + 0,8 𝐷1 = 40,3
𝐷3 =3
10 .22 =
66
10= 6,6 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 57)
𝐷3 = 57 + (6,6 − 6
2)
𝐷3 = 57 + (0,6
2)
𝐷3 = 57 + 0,3
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝐷3 = 57,3
𝐷5 =5
10 .22 =
110
10= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 61)
𝐷5 = 61 + (11 − 10
1)
𝐷5 = 61 + (1
1)
𝐷5 = 61 + 1 𝐷5 = 62
𝐷7 =7
10 .22 =
154
10= 15,4 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70,5 )
𝐷7 = 70,5 + (15,4 − 15
1)
𝐷7 = 70,5 + (0,4
1)
𝐷7 = 70,5 + 0,4 𝐷7 = 70,9
𝐷9 =9
10 .22 =
198
10= 19,8 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 74 )
𝐷9 = 74 + (19,8 − 19
3)
𝐷9 = 74 + (0,8
3)
𝐷9 = 74 + 0,266666666 𝐷9 = 74,2666
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Percentile
Tabel IV.7. Distribusi frekuensi percentile dari skor lembar observasi kesulitan
belajar siswa
X
F
𝑓𝑘𝑏
79 1 22
77 1 21
75 1 20
73 3 19− − −𝑃75
72 1 16
69 1 15
68 2 14
64 1 12
61 1 11
59 1 10
57 2 9− − −𝑃35
56 1 7
53 1 6
50 1 5
46 1 4
40 1 3
39 1 2− − −𝑃5
37 1 1
Total
𝑃𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
100𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝑃5 =5
100 .22 =
110
100= 1,1 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 39)
𝑃5 = 39 + (1,1 − 1
1)
𝑃5 = 39 + (0,1
1)
𝑃5 = 39 + 01 𝑃5 = 39,1
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑃35 =35
100 .22 =
770
100= 7,7 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 57)
𝑃35 = 57 + (7,7 − 6
2)
𝑃35 = 57 + (1,6
2)
𝑃35 = 57 + 0,8 𝑃35 = 57,8
𝑃75 =75
100 .22 =
1650
100= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 73)
𝑃75 = 73 + (16,5 − 16
3)
𝑃75 = 73 + (0,5
3)
𝑃75 = 73 + 0,16666666666 𝑃75 = 73,16
Tabel IV. 8
Deskripsi Data Lembar Observasi Kesulitan Belajar Matematka Siswa
Statistik Skor
Skor Terendah 37
skor Tertinggi 79
Rata-rata 61,32
Median 62,5
Modus 73
Standar Deviasi 12,34
Berdasarkan tabel hasil observasi diatas terlihat bahwa hasil skor yang
diperoleh pengoserver (peneliti) semakin siswa siap dalam mengikuti proses
pembeajaran ( perhatian, mendengarkan, aktif dalam proses pembelajaran)
maka kesulitan belajar siswa akan semakin menurun.
Proses pembelajaran yang berlangsung pada materi geomatri kubus dan
balok dikelas VIII A dapat teramati dan diperoleh data yang menunjukan
bahawa pembelajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik, dimana sebelum
guru membuka pelajaran, guru memberi tahu keapada siswa materi yang akan
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dipelajari, dan guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya bila kurang
paham memahami materi.
2. Analisis hasil angket
Angket yang gunakan dalam menganalisis kesulitan siswa pada
materi geometri kubus dan balok sudah divalidasi oleh tim ahli dan sudah
diuji coba kepada siswa. Sehingga semua pertanyaan didalam angket
sudah valid.
Tabel VI. 9
Skor Angket kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII
No Nama Siswa Skor
No Nama Siswa Skor
1 AA 60 12 GA 66
2 AS 43 13 MJ 67
3 AS 71 14 MK 74
4 ANA 74 15 NF 45
5 DP 53 16 NA 70
6 DI 60 17 RA 57
7 EE 66 18 RL 70
8 EM 53 19 SM 76
9 IM 65 20 SB 58
10 JD 76 21 SS 65
11 LT 45 22 TK 60
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Menentukan tabel distribusi frekuensi Angket
Tabel IV. 10 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi
X F
76 2
74 2
71 1
70 2
67 1
66 2
65 2
60 3
58 1
57 1
53 2
45 2
43 1
Total
2. Perhitungan Mean Median dan Modus dari Skor angket kesulitan belajar
matematika siswa.
43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76
a. Mean
𝑀𝑥 =∑ 𝑋
𝑁
𝑀𝑥 =1374
22
𝑀𝑥 = 62,454545454
𝑀𝑥 = 62,45
Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi lembar Angket kesulitan
belajar matematika siswa dapat dilihat melalui grafik berikut:
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar . VI. 2 Grafik analisis hasil angket kesulitan belajar matematika siswa
b. Median (Nilai Tengah )
43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76
𝑀𝑑𝑛 = 65 + 66
2= 65,5
c. Modus
43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76
Modus untuk data diatas adalah 60, kareana frekuensi pada data 60 yang
terbanyak
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
76 74 71 70 67 66 65 60 58 57 53 45 43
Frek
uen
si
Nilai X
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel IV.11.Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor angket kesulitan belajar
matematika siswa
d. Standar Deviasi
𝑆𝐷𝑥 = √∑ 𝑓. 𝑥2
𝑁
𝑆𝐷𝑥 = √2294055
22
𝑆𝐷𝑥 = √104,2752273
𝑆𝐷𝑥 = 10,2152424
𝑆𝐷𝑥 =10,2
X F 𝑓. 𝑋
X
(𝑋 − 𝑀𝑥) 𝑥2 𝑓. 𝑥2
79
74
71
70
67
66
65
60
58
57
53
45
43
2
2
1
2
1
2
2
3
1
1
2
2
1
152
148
71
140
67
132
130
180
58
57
106
90
43
+16,55
+ 11,55
+ 8,55
+ 7,55
+ 4,55
+3,55
+2,55
-2,45
-4,45
-5,45
-9,45
-17,45
-19,45
273,9025
133,4025
73,1025
57,0025
20,7025
12,6025
6,5025
6,0025
19,8025
29,7025
89,3025
3045025
378,3025
547,805
266,805
73,1025
114,005
20,7025
25,205
13,005
18,0075
19,8025
29,7025
178,605
609,005
378,3025
Total N=16 ∑ 𝑓. 𝑋 =1374 - - ∑ 𝑓. 𝑥2 = 2,2294055
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. ukuran posisi
a. Quartile
Tabel IV. 12. Distribusi frekuensi quartile dari skor Angket kesulitan belajar
matematika siswa
X F
76 2 22
74 2 20
71 1 18
70 2 17− − −𝑄3
67 1 15
66 2 14
65 2 12− − −𝑄2
60 3 10
58 1 7
57 1 6− − −𝑄1
53 2 5
45 2 3
43 1 1
Total
𝑄𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
4𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝑄1 =1
4 .22 =
22
4= 5,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 55)
𝑄1 = 55 + (5,5 − 5
1)
𝑄1 = 55 + (0,5
1)
𝑄1 = 55 + 0,5 𝑄1 = 55,5
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑄2 =2
4 .22 =
44
4= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 65)
𝑄2 = 65 + (11 − 10
2)
𝑄2 = 65 + (1
2)
𝑄2 = 65 + 0,5 𝑄2 = 65,
𝑄3 =3
4 .22 =
66
4= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70)
𝑄3 = 70 + (16,5 − 16
2)
𝑄3 = 70 + (0,5
2)
𝑄3 = 70 + 0,25 𝑄3 = 70,25
b. Desil
Tabel IV.13 Distribusi frekuensi Desil dari skor angket kesulitan
belajar matematika siswa
X F
76 2 22
74 2 20− − −𝐷9
71 1 18
70 2 17− − −𝐷7
67 1 15
66 2 14
65 2 12− − −𝐷5
60 3 10
58 1 7− − −𝐷3
57 1 6
53 2 5
45 2 3− − −𝐷1
43 1 1
Total
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝐷𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
10𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝐷1 =1
10 .22 =
22
10= 2,2 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 45)
𝐷1 = 45 + (2,2 − 2
1)
𝐷1 = 45 + (1,2
2)
𝐷1 = 45 + 0,6 𝐷1 = 45,6
𝐷3 =3
10 .22 =
66
10= 6,6 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 58)
𝐷3 = 58 + (6,6 − 6
1)
𝐷3 = 58 + (0,6
1)
𝐷3 = 58 + 0,6 𝐷3 = 58,6
𝐷5 =5
10 .22 =
110
10= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 65)
𝐷5 = 65 + (11 − 10
2)
𝐷5 = 65 + (1
2)
𝐷5 = 65 + 0,5 𝐷5 = 65,5
𝐷7 =7
10 .22 =
154
10= 15,4 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70 )
𝐷7 = 70 + (15,4 − 15
2)
𝐷7 = 70 + (0,4
2)
𝐷7 = 70 + 0,2 𝐷7 = 70,2
𝐷9 =9
10 .22 =
198
10= 19,8 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 74 )
𝐷9 = 74 + (19,8 − 19
2)
𝐷9 = 74 + (1,8
2)
𝐷9 = 74 + 0,9 𝐷9 = 74,9
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Percentile
Tabel IV.14 Distribusi frekuensi Percentile dari skor Angket kesulitan
belajar matematika siswa
X F
76 2 22
74 2 20
71 1 18
70 2 17− − −𝑃75
67 1 15
66 2 14
65 2 12
60 3 10− − −𝑃35
58 1 7
57 1 6
53 2 5
45 2 3− − −𝑃5
43 1 1
Total
𝑃𝑛 = 𝑙 + (
𝑛
100𝑁 − 𝑓𝑘𝑏
𝑓𝑖)
𝑃5 =5
100 .22 =
110
100= 1,1 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 45)
𝑃5 = 45 + (1,1 − 1
2)
𝑃5 = 45 + (0,1
2)
𝑃5 = 45 + 0,05 𝑃5 = 45,05
𝑃35 =35
100 .22 =
770
100= 7,7 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 60)
𝑃35 = 60 + (7,7 − 7
3)
𝑃35 = 60 + (0,7
3)
𝑃35 = 60 + 0,233333 𝑃35 = 60,23
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
𝑃75 =75
100 .22 =
1650
100= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70)
𝑃75 = 70 + (16,5 − 15
2)
𝑃75 = 70 + (1,5
2)
𝑃75 = 70 + 0,75 𝑃75 = 70,75
Tabel IV.15
Deskripsi Data Lembar Angket kesulitan Belajar Matematika siswa
Statistik Skor
Skor Terendah 43
skor Tertinggi 76
Rata-rata 62,45
Median 65,5
Modus 60
Standar Deviasi 10,21
Berdasarkan data hasil angket yang diperoleh, maka pada materi geometri
siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi kubus dan balok juga faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan tersebut, siswa merasa cukup sulit untuk
menyelesaikan soal cerita pada mteri geometri kubus dan balok, kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang sudah dimodifikasi dari soal cerita
Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa motivasi dan bakat dalam
mempelajari matematika yang dimiliki siswa erat hubunganya dengan tujuan yang
akan dicapai, didalam menentukan tujuan itu dapat disadar atau tidak, akan tetapi
untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat sedangkan yang menjadi penyabab berbuat
adalah motif itu sendiri, selain itu bakat adalah potensi atau kecekapan dasar yang
mana setiap indivindu mempunyai bakat yang berbeda-beda, (SYAH MUHIBBIN,
2010:170).
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa kesulitan-kesulitan yang diahadapi siswa pada
pelajaran geometri kubus dan balok dikelas VIII SMP N 26 Batang Asai
yaitu:
1. Dalam menyelesaikan soal geometri kubus dan balok besar skor yang
didapat siswa dibawah Rata-rata
2. Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi kubus dan
balok yaitu kesulitan siswa dalam soal cerita, serta penyelesaian dalam
menyelesaikan soal yang telah dimodifikasi dari contoh soal.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa adalah faktor internal
yang meliputi bakat dan motivasi, serta faktor eksternal yaitu siswa
kurang peduli terhdap proses pembelajaran.
2. SARAN
Setelah penulis melakukan penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan
maka penulis menyarankan:
1. Pada saat mengerjakan soal matematika terutama soal geometri kubus
dan balok, terlebih dahulu pahami soal, kemudian tentukan rumus yang
cocok, serta teliti dalam perhitungan.
2. Diharapkan pada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran
dirumah, terutama dalam menyederhanakan pecahan, serta banyak
memamfaatkan media belajar agar hasil skor yang didapat tidak lagi
dibawah rata-rata.
3. Diharapkan pada guru mata pelajaran matematika agar terus dapat
memotivasi siswa agar menyukai pelajaran matematika dan pembenaan
tambahan pelajaran agar siswa terlatih dalam penyederhankaan
geometri kubus dan balok
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2007). Al-qur’an dan terjemahan. Semarang : PT. Karya Toha Putra.
Abdurrahman Mulyono, (2003) pendidikan anak berkesulitan belajar, jakarta : PT
Rineka Cipta
Aqilah (2011/2012) “analisis kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal
pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA islam sultan agung I
semarang ( skripsi fakultas tarbiyah institut agama islam walisongo
seamarang)
Cahyo, Agus N. 2013. Paduan aplikasi teori-teori belajar mengajar. yogyakarta :
Diva press.
Dalyono, (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Djam’an Satori dan Aan Komariah, (2011). Metodelogi penelitian. Bandung:
Alpabeta
Erman Suherman dkk. 2001. Strategi pembelajaran matematika kontemporer.
Bandung: FMIPA UPI.
M. cholik Adinawan. 2006. Matemtaika untuk SMP kelas VIII. Jakarta : penerbit
Erlangga
Oemar Hamalik, (2001) proses belajar mengajar, Bandung : bumi aksara
Reys, dkk. 1984. Dasar- dasar matematika, jakarta : Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sari, Elizabeth kurnia. 2016. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII B SMP kanisius
kalasan yogyakarta. Yogyakarta : Universitas sanata Dharma
Slameto, (2015) belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, jakarta : PT Rineka
Cipta
Sudjana ( 2013) metoda statistika. Bandung : Tarsito
Sudijono, A (2015) .Pengantar statistika matematiaka. Jakarta : Raja
Granfindopersada
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sugiono (2017), Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta
Tim Penyuusun. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. UIN STS Jambi
Wadaya, Immakulata Daesetya Wiji. 2016. Analisis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dikelas VII D SMP joannes Bosco Yogyakarta pada tahun
Ajaran 2015/2016 Yogyakarta : Universitas sanata dharma
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran I
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
(IPD)
JUDUL : ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PAD POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK
DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 26
SAROLANGUN
A. TEMPAT PENELITIAN
Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun
B. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Lembar Observasi
2. Angket
3. Dokumentasi
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran II
Lembar observasi siswa
Kisi-kisi instument lembar observasi kesulitan belajar matematika siswa
No Aspek yang diamati Indikator No butir
1 Kegiatan pembuka Kesiapan pembelajaran 1,2
2 Kegiatan inti Tahap mengamati
c. Mengikuti proses
mengamati
3,4, d. Permasalahan dalam
proses mengamati
Tahap menanya
c. Keterlibatan dalam
menanya persoalana
5 d. Permasalahan dalam
menanya
Tahap mencoba
c. Keterlibatan dalam
mencoba persoalan
6,7,8,9,
10,11,12 d. Permasalahan dalam
mencoba
Tahap menyimpulkan
13,14,15 Permasalahan dalam
menyimpulkan
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran III
Lembar observasi siswa
Nama Sekolah : SMP N 26 Sarolangun Kelas / semester : 2/2
Mata Pelajaran : Matematika Hari / Tanggal :
Materi : Geometri kubus dan balok
Nama Siswa :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan seksama pernytaan dibawah ini sebelum anda memberikan
jawaban
2. Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang sesuai
3. Isilah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan
4. Keterangan skor.
Skor 1 : tidak pernah
Skor 2 : hampir tidak pernah
Skor 3 : kadang – kadang
Skor 4 : sering
skor 5 : selalu
NO Aktivitas yang diamati Skor
1 2 3 4 5
1 siswa siap untuk belajar dan mempersiapkan buku
catatan dan buku pelajaran
2 Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
3 Siswa menyimak dan semangat untuk belajar materi
geometri kubus dan balok
4 Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan
yang diberikan oleh guru
5 Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi geometri kubus dan balok
6 Siswa mendengar penjelasan guru
7 Siswa aktif berdiskusi
8 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9 Siswa terarah dan mampu berkomunikasi dengan baik
pada menyampaikan pendapat
10 Siswa mampu menjelaskan atau mempresentasekan
hasil tugasnya
11 Siswa mampu menghargai pendapat orang lain
12 Siswa mendengar dan menyimak penjelasan guru
13 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang
materi yang kurang dimengerti
14 Siswa mendengar dan menjelaskan tugas yang
diberikan guru
15 Siswa ikut serta dalam membuat kesimpulan
jambi, 2020
Observer
.............................
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran IV
DATA HASIL LEMBAR OBSERVASI
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Aan Azili 5 5 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 58
2 Ahmad Sohibu 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 43
3 Andika Saputra 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 48
4 AgnaNaylaAlia 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 38
5 Dela Puspita 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 46
6 Deseptiani 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 42
7 Efi Ekasanti 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 55
8 Elsa Marlina 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 40
9 Icha Madarta 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 35
10 Jodi Saputra 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 51
11 Lidia Tusa’adah 5 5 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 59
12 Gufara Atarsyah 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 56
13 Muhajirin 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 30
14 Mustopa Kamal 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 29
15 Nurpalah 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 55
16 Nurazizah 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 28
17 Resa Aryani 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 52
18 Reva Lina 5 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 57
19 Sakidilah Masyid 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 51
20 Sundoko Busri 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 55
21 Susi Susanti 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 44
22 Zahrotul Khoriah 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 54
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran V
Perhitungan presentase lembar observasi
1. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =58
75 × 100 = 77%
2. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43
75 × 100 = 57,3%
3. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =48
75 × 100 = 64%
4. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =38
75 × 100 = 50%
5. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =46
75× 100 = 61%
6. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =42
75× 100 = 56%
7. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55
75× 100 = 73%
8. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =40
75 × 100 = 53%
9. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =35
75 × 100 = 46%
10. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =51
75 × 100 = 68%
11. . %𝑠𝑘𝑜𝑟 =59
75 × 100 = 79%
12. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =56
75× 100 = 75%
13. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =30
75 × 100 = 40%
14. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =29
75 × 100 = 39%
15. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55
75 × 100 = 73%
16. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =28
75× 100 = 37%
17. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =52
100 × 100 = 69%
%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
18. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43
75 × 100 = 57%
19. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =51
75 × 100 = 68%
20. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55
75 × 100 = 73%
21. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =44
75 × 100 = 59%
22. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =54
75 × 100 = 72%
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran VI
ANGKET KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI
GEOMETRI KUBUS DAN BALOK
Kisi-kisi instrumen angkefaktor-faktor kesulitan belajar matematika siswa dalam
mmepelajari geometri khususnya kubus dan balok
Variabel peneliti Indikator Deskriptor No item
Kesulitan siswa
dalam mempelajari
geometri
1.Kesulitan yang
berkaitan dengan
faktor internal
siswa
2. kesulitan yang
berkaitan dengan
materi geometri
3. kesulitan yang
berkaitan dengan
faktor eksternal
siswa
1. kesehatan
2. tingkat kecerdasan
3. perhatian terhadap
pelajaran
4. minat
5. bakat
6. motivasi
1..penentuan luas
permukaan kubus dan
balok
2.penentuan diagonal
bidang dan diagonal
ruang pada kubus dan
balok
3.memecahkan soal
kubus dan balok
1.faktor keluarga
2.metode guru dalam
mengajar
3.relasi guru dengan
siswa
4. relasi siswa dengan
siswa
5.alat pelajaran
6. standar pelajaran
diatas ukuran
7..keadaan gedung
8. metode belajar siswa
1
2
3,4
5
6
7
8,9,
10,11
12,13,14
15
16
17
18
29
20
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran VII
ANGKET KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI GEOMETRI
KUBUS DAN BALOK
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan seksama pernyataan dibawah ini sebelum anda memberikan
jawaban
2. Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang sesuai
3. Isilah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya selalu bersemangat pergi ke sekolah
2 Saya selalu sarapan pagi sebelum pergi ke sekolah
3 Saya dapat dengan mudah memahami materi
matematika
4 Saya menguasai materi yang diberkaitan dengan materi
geometri kubus dan balok
5 Saya dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
materi geometri jika soalnya dimodifikasi dari contoh
yang diberikan guru
6 Saya selalu memperhatikan guru pada saat
menyampaikan materi geometri kubus dan balok
7 Saya suka merasa bosan saat guru menjelaskan materi
geometri kubus dan balok
8 Saya seringkali merasa putus asa saat menemukan soal
geometri kubus dan balok yang saya rasa sulit
9 Saya tidak sungkan berdiskusi dengan teman-teman jika
menemukan kesulitan dalam belajar materi geometri
kubus dan balok
10 Meskipun tidak ada tugas dari guru, saya berusaha
mengulang pelajaran kembali dirumah
11 Saya merasa bingung saat membedakan diagonal ruang
dan diagonal pada geometri kubus dan balok
12 Saya dapat memahami bagian-bagian geometri kubus
dan balok
13 Saya mampu dengan mudah menyelesaikan soal
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
geometri kubus dan balok dalam bentuk soal cerita
14 Menurut saya memahami soal kubus dan balok dalam
bentuk gambar merupakan hal yang sulit
15 Menurut saya materi geometri kubus dan balok
merupakan materi yang sulit untuk dipahami
16 Orang tua saya memberikan pengawasan terhadap saya
saat belajar
17 Dalam proses belajar mengajar guru senantiasa
memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk
mengajukan pertanyaan terkait dengan penyampaian
materi
18 Jika ada materi matematika yang kurang dipahami, guru
mempersilahkan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan walaupun diluar jam pelajaran
19 Disekolah saya tersedia media pembelajaran yang
menunjang proses pembelajaran pada materi geometri
kubus dan balok
20 Saya belajar hanya pada saat diadakan ulangan
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran VIII
Data hasil siswa mengisi angket analisis kesulitan belajar matematika siswa pada
pokok bahasan geometri kubus dan balok
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Aan Azili 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 60
2 Ahmad Sohibu 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 43
3 Andika Saputra 4 4 1 3 4 3 4 5 4 5 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 71
4 Agna Nayla Alia 4 5 4 3 4 4 2 5 4 4 4 5 5 3 4 4 2 3 4 3 74
5 Dela Puspita 3 4 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 1 4 3 3 2 3 4 3 53
6 Deseptiani 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 43
7 Efi Ekasanti 5 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 66
8 Elsa Marlina 4 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 4 3 2 4 2 53
9 Icha Madarta 5 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 65
10 Jodi Saputra 5 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4 5 5 3 5 5 2 3 4 2 76
11 Lidia Tusa’adah 3 4 1 1 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 45
12 Gufara Atarsyah 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 66
13 Muhajirin 5 5 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 5 4 4 67
14 Mustopa Kamal 4 5 4 2 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 2 74
15 Nurpalah 3 4 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 45
16 Nurazizah 5 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3 70
17 Resa Aryani 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 57
18 Reva Lina 5 4 4 1 2 2 4 4 5 4 3 3 4 3 5 4 3 2 4 4 70
19 Sakidilah Masyid 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 2 4 4 4 76
20 Sundoko Busri 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 5 4 5 4 3 2 4 3 3 3 58
21 Susi Susanti 4 4 2 4 4 3 2 4 2 3 2 3 4 5 5 3 1 3 5 2 65
22 Zahrotul Khoriah 5 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 60
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran IX
Perhitungan presentase angket kesulitan siswa dalam mempelajari geometri
kubus dan balok
1. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =60
100 × 100 = 60%
2. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =74
100 × 100 = 74%
3. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =53
100 × 100 = 53%
4. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43
100 × 100 = 43%
5. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =66
100 × 100 = 66%
6. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =53
100 × 100 = 53%
7. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =65
100 × 100 = 65%
8. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =76
100 × 100 = 76%
9. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =45
100 × 100 = 45%
10. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =66
100 × 100 = 66%
11. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =67
100 × 100 = 67%
12. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =74
100 × 100 = 74%
13. . %𝑠𝑘𝑜𝑟 =45
100 × 100 = 45%
14. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =70
100 × 100 = 70%
15. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =57
100 × 100 = 57%
16. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =70
100 × 100 = 70%
17. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =76
100 × 100 = 76%
%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
18. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =58
100 × 100 = 58%
19. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =65
100 × 100 = 65%
20. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =60
100 × 100 = 60%
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran X
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
( CURRICULUM VITAE )
Nama : Lesta Mega
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Sandaran , 30 April 1998
Alamat : Jl. Sarolangun, Desa. Datuk Nan Duo, Kec.
Batang Asai, Kab. Sarolangun
Email : [email protected]
No. kontak : 085267201649
Pendidikan Formal
1. SD\MI : SDN 162/VII Datuk Nan Duo II
2. SMP\MTs : SMP N 26 Sarolangun
3. SMA\MA : SMA N 6 Sarolangun
Motto Hidup :Ingat Allah disetiap keadaan, sertakan Allah dalam
setiap pilihan, jadikan Allah satu-satunya sandaran
hidup, maka kamu akan tetap berdiri tegak ditengah
badai kehidupan