ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA...

95
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 26 SAROLANGUN SKRIPSI LESTA MEGA TM 161313 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Transcript of ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA...

Page 1: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

i

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK

DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 26 SAROLANGUN

SKRIPSI

LESTA MEGA

TM 161313

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

Page 2: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

i

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK

DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 26 SAROLANGUN

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.1)

dalam pendidikan matematika

LESTA MEGA

TM 161313

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

Page 3: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

ii

2020

Page 4: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

iii

Page 5: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

iv

Page 6: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

susunsebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah, dan etika penulisan ilmiyah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebgian skripsi bukan hasil

karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang belaku.

Page 7: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang menyayangi dan

mengasihi hamba-Nya. Atas nikmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu

menyelesaikan sebuah karrya yang sederhana ini dan tak lupa shalawat dan salam

kepada Rasulullah SAW, skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta Ayahanda M Yusup dan Ibunda Aryanti, dan

adikku Kesmiranti, Wendi Saputra yang selalu memberikan segalanya untuk

anaknya, yang selalu mendukung anaknya dalam berbagai hal, dan yang terpenting

selalu mendo’akan anaknya untuk memperoleh segala cita-citanya. insyaAllah

anakmu ini akan selalu membahagiakan kalian.untuk adik saya yang sangat saya

sayangi yang selalu memberikan semangat kepada saya untuk meraih cita-cita. Kita

harus bahagiakan bapak dan ibu

Terima kasih pula kepada seluruh guru-guru dan dosen-dosen terutama

dosen pembimbing saya yang pernah mengajar saya dengan penuh ke ikhlasan.

Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan Tadris Matematika yang telah

memberikan support dan selalu menjadi inspirasi sekaligus imajinasi bagi saya.

Page 8: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

vii

MOTTO

﴾٦﴿ إن مع العسر يسرا ﴾٥﴿ فإن مع العسر يسرا

“ Karena sesengguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan,

(Q.S Al Insyiroh 5-7)”

(Alqur’anulkarim Terjemah Tafsir Perkata. Hlm 594. 2007)

Page 9: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

viii

KATA PENGANTAR

سم الله الرحمن الرحيمب

Berawal dari sebuah ungkapan Alhamdulillah marilah kita panjatkan puji

dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan Rahmat,

Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kemudian sholawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada baginda Nabi

besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau yang telah

membawa Agama Islam hingga saat ini.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan judul

“Analisis Kesulitan Belajar Batematika Siswa Pada Pokok Bahasan Geometri

Kubus dan Balok diSekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan dan kelemahan.Berkat dukungan dan bantuan serta dorongan

dari berbagai pihak baik secara moral dan materil, akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Dr. Hj. Fadilah M,Pddekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Drs. Sunarto, M.Pd ketua Program Studi Tadris Matematika.

4. Drs. H. Husni El Hilali, M.Pddosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Rosi Widya Asiani, M.Scdosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

ix

6. Mastarita Nova Wulanda, M.Pd, validator lembar angket yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

peneliti dalam menyelesaikan instrument penelitian.

7. Marni Zulyanty, M.Pd validator lembar observasi yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan instrument penelitian.

8. Suparto S.Pd.kepala sekolah, serta Bapak/Ibu guru disekolah menengah

pertama negeri 26 sarolangun yang telah memberikan kemudahan kepada

peneliti dalam memperoleh data di lapangan.

9. Siswa/I kelas VIIIdiSekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun yang

sudah menjadi sampel penelitian.

10. Sahabat-Sahabat saya (teacher syantik ) dan teman-teman seperjuangan

mahasiswa Program Studi Tadris Matematika angkatan 2016 UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per-satu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, do’a, dan dukungan yang diberikan kepada peneliti

dibalas oleh Allah SWT.

Jambi, November 2020

Penulis

Lesta Mega

TM 161313

Page 11: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

x

ABSTRAK

Nama : Lesta Mega

Jurusan : Tadris Matematika

Judul :Analisis kesulitan belajar matematika siswa pada pokok bahasan

geometri kubus dan balok disekolah menengah pertama negeri 26

sarolangun.

Skripsi ini membahas tentangAnalisis kesulitan belajar matematika siswa

pada pokok bahasan geometri kubus dan balok disekolah menengah pertama negeri

26 sarolangun..Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif dengan

menggunakan purposve sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

lembar observasi dan angket.Penelitian ini dilaksanakan di sekolah menengah

pertama negeri 26 sarolangun pada bulan juni sampai bulan september 2020. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA yangberjumlah 23 siswa. Hasil penelitian

menunjukan bahwaKesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi kubus

dan balok yaitu kesulitan siswa dalam soal cerita, serta penyelesaian dalam

menyelesaikan soal yang telah dimodifikasi dari contoh soal. Faktor-faktor yang

menyebabkan kesulitan siswa adalah faktor internal yang meliputi bakat dan

motivasi, serta faktor eksternal yaitu siswa kurang peduli terhdap proses

pembelajaran

Kata kunci : kesulitan, matematika, geometri kubus dan balok

Page 12: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xi

ABSTRAK

Nama : Lesta Mega

Jurusan : Tadris Matematika

Judul : Analysis of students' mathematical learning difficulties on the subject

of thegeometry of cubes and beams in state junior high school 26 Sarolangun.

This thesis discusses the analysis of students' mathematical learning difficulties on

the subject matter of the geometry of cubes and beams at state junior high school

26 Sarolangun. This research is a descriptive approach study using purposve

sampling. Data collection was done by observation sheet and questionnaire

techniques. This research was conducted at 26 public junior high schools

Sarolangun in June to September 2020. The subjects of this study were students of

class VIII A, amounting to 23 students. The results showed that the difficulty

experienced by students in learning cube and beam material is the difficulty of

students in story problems, as well as solving problems that have been modified

from the example problems. The factors that cause students difficulties are internal

factors that include talent and motivation, and external factors, namely students do

not care about the learning process

Keywords: difficulty, mathematics, cube and block geometry

Page 13: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

NOTA DINAS ...................................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... x

ABSTRACT ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Batasan Masalah............................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Deskripsi Teori ............................................................................. 8

B. Studi Relevan ................................................................................ 24

C. Kerangka Berfikir.......................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian ........................................................ 27

B. Metode Penelitian.......................................................................... 27

C. Populasi Pengambilan Sampel ...................................................... 28

D. Instrumen Penelitian...................................................................... 28

E. Kalibarasi Instrumen ..................................................................... 29

F. Kisi-kisi Instrumen ........................................................................ 30

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32

H. Teknik Analisis Deskriftip statistic ............................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Histori SMP N 26 Sarolangun....................................................... 37

B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 40

Page 14: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................59

B. Saran ............................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 15: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 kisi-kisi Lembar Observasi ................................................................... 30

Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen angket ..................................................................... 31

Tabel 3.3 skor dan kriteria aktivitas siswa .......................................................... 32.

Tabel 3.4 kriteria Angket Penafsiran presentase kesulitan ................................... 33

Tabel 4.1 Nama Kepala SMP N 26 Sarolangun .................................................... 38

Tabel 4.2 Skor Lembar Observasi Kesulitan Belajar Matematiak siswa ............. 40

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi ................................................. 41

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor lembar

observasi kesulitan belajar matematika siswa ..................................... 43

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi quartile dari skor lembar observasi

kesulitan belajar matematika siswa ...................................................... 44

Tabel 4.6.Distribusi frekuensi Desil dari skor lembar observasi kesulitan

belajar matematika siswa ...................................................................... 46

Tabel 4.7.Distribusi frekuensi percentile dari skor lembar observasi

kesulitan belajar siswa .......................................................................... 48

Tabel 4.8 Deskripsi Data ....................................................................................... 49

Tabel 4.9 Skor Angket kesulitan belajar matematika siswa ................................ 50.

Tabel 4.10 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi Angket ................................... 51

Tabel 4.11.Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor angket kesulitan

belajar matematika siswa ....................................................................... 53

Tabel 4.12. Distribusi frekuensi quartile dari skor Angket kesulitan

belajar matematika siswa .................................................................... 54

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi Desil dari skor angket kesulitan

belajar matematika siswa ................................................................... 55

Tabel 4.14 Distribusi frekuensi Percentile dari skor Angket kesulitan

belajar matematika siswa ................................................................... 57

Tabel 4.15 Deskripsi Data ..................................................................................... 58

Page 16: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jawaban Siswa.................................................................................3

Gambar 1.2 Jawban Siswa ..................................................................................4

Gambar 2.1 Kubus ..............................................................................................21

Gambar 2.2 Kubus dan Jaring-jaring Kubus .......................................................22

Gambar 2.3 Kubus Satuan...................................................................................22

Gambar 2.4 Balok ...............................................................................................23

Gambar 2.5 Balok dan Jaring-jaring Balok.........................................................23

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...........................................................................26

Gambar 3.1 Denah Lokasi SMP N 26 Sarolangun .............................................27

Page 17: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 kisi-kisi insstrumen lembar observasi..............................................63

Lampiran 2 Lembar Observasi siswa ..................................................................64

Lampiran 3 Data Hasil Oservasi .........................................................................66.

Lampiran 4 perhitungan presentase lembr observasi ..........................................67

Lampiran 6 Kisi-kisi instrumen angket ...............................................................70

Lampiran 7 Lembar Angket ................................................................................71

Lampiran 8 Data Hasil Angket ...........................................................................73

Lampiran 9 perhitungan presentase angket .........................................................74

Page 18: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya.

Pendidikan merupakan suatu yang integral dari kehidupan. Pendidikan berasal

dari kata didik yang berarti memelihara dan membentuk latihan, jadi pendidikan

adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah

tingkah laku manusia secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Matematika merupakan mata pelajaran yang selalu disajikan disetiap

jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan

tinggi semua mata pelajaran selalu ada kaitanya dengan mempelajari

matematika. Matematika merupakan ilmu yang berguna sebagi pengembangan

kompetensi antara lain: sebagai sarana berpikir yang sistematis, logis kreatif,

kritis konsisten, teliti serta dapat mengembangkan sikap gigih dalam

memecahkan masalah. Menurut (Abdurrahman mulyono, 2012) kompetensi-

kompetensi ini diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan

memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi salah satu dalam

menyelesaikan soal matematika.

Menurut ibu RG selaku guru di SMP N 26 Sarolangun, Matematika

merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit bagi sisiwa, karena

matematika menuntut pemahaman, penungasan, berhitung, aturan aplikasi,

kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini mengakibatkan timbulnya

kesulitan belajar. Kesulitan belajar matematika siswa ditunjukkan salah satunya

pada materi geometri. Hal ini tampak jelas pada pendapat pada titik, garis,

bidang dan ruang yang menjelaskan bahwa geometri merupakan salah satu

cabang matematika yang bersifat abstrak yang membicarkan titik, garis, bidang

dan ruang yang keterkaitan satu sama lainya, mempelajri geometri dapat

menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir logis siswa, namun

Page 19: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pada kenyataanya geometri menepati posisi yang memperhatikan diantara

cabang matematika lainya yang dipelajari di SMP seperti aljabar dan aritmetika.

Pada tahap visualisasi, siswa sudah mengenal bentuk-bentuk geometri,

seperti : segitiga, kubus, bola lingkaran dan lain-lain. Tetapi siswa belum

memahami sifat-sifatnya. Pada tahap analisis, pada tahap ini siswa sudah dapat

memahami sifat-sifat atau bentuk-bentuk geometri misalnya, mengetahui dan

mengenalkan bahwa sisi persegi panjang yang berhadapan itu sama panjang,

bahwa panjang diagonalnya sama panjang dan dan memotong satu sama lain

sama panjang dan lain-lian. Tetapi siswa belum bisa memahmi hubungan antar

bentuk-bentuk geometri, siswa kesulitan memahami sifat-sifat geometri, sulit

dalam menyelesaikan soal karena banyaknya rumus yang harus ingat dan

pemahaman siswa kurang mengenai geometri, kesulitan dalam pemahaman

materi adalah kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar siswa,

hambatan ini menyebabkan siswa tersebut megalami kegagalan setidaknya

kurang berehasil dalam mencapai tujuan belajar, kesulitan siswa dalam

memecahkan pembelajaran tersebut tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor

baik faktor internal maupun faktor eksternal, faktor internal berasal dari dalam

diri siswa misal kesehatan, bakat, minat, motivasi serta intelegensi dari siswa itu

sendiri, sedangkan faktor eksternal dipengaruhi dari berbagai hal seperti

lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan mengajar guru matematika kelas

VIII di SMP Negeri 26 Sarolangun ibu RG menyampaikan bahwa selama proses

belajar mengajar masih ada beberapa siswa yang kurang memahami materi-

materi geometri sehingga memperlambat proses pembelajaran, dalam

pembelajaran sehari-hari pengajar serigkali berhadapan dengan siswa yang

prestasi akademiknya tidak sesuai dengan harapan pengajar, siswa memiliki

intelegensi, minat dan motivasi belajar matematika yang rendah, serta kebiasaan

belajar yang rendah atau malas pada saat belajar matematika konsentasi

matematika kurang, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal-soal matematika dan saat melakukan evaluasi pembelajaran banyak siswa

Page 20: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mendapatkan nilai dibawah batas minimum, sedangkan standar ketuntasan

minimal yang ditentukan oleh sekolah adalah 70 dan secara klasikal ketuntasan

belajar sisiwa harus mencapa 80%

Berdasarkan hasil wawancara bersama AA siswa kelas VIII SMP Negeri

26 Sarolangun pada tanggal 06 januari 2020 yang mengatakan bahwa siswa

merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Siswa

mengangap soal tidak sama dengan contoh yang diberikan, hal ini terlihat pada

proses pembelajaran dan hasil latihan khususnya untuk soal geometri masih

banyak siswa yang belum bisa memahami soal tersebut, sehingga hasil

belajarpun menjadi rendah hal ini juga menjadi siswa merasa mata pelajaran

matematika pelajaran yang sulit untuk dipahami.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengidentifikasikan

kesulitan belajar adalah dengan cara melihat proses pembelajran dan pada saat

menyelesaikan soal.

Gambar 1.1 lembar kerja siswa

Gambar 1.1 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi

persegi dan persegi panjang yaitu siswa diminta untuk mencari lebar dan

luas tanah. Pada gambar diatas pada siswa sudah benar dalam menulis

rumus keliling persegi panjang, hanya saja siswa kesulitan dalam

mesubstitusikan atau memasukkan nilai yang diketahui dalam soal terhadap

rumus.

Page 21: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 1.2

Gambar 1.2 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi

persegi dan persegi panjang yaitu dimana siswa mencari lebar dan luasnya.

Pada gambar diatas siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan benar.

Ini terbukti dari jawaban siswa yang belum mampu mengunakan rumus

secara benar.

Dari jawaban uraian diatas, peneliti berpendapat bahwa kesulitan siswa

dalam menyelesaikan soal matematika pada materi persegi dan persegi

panjang tentu akan menjadi kesulitan siswa juga dalam menyelesaikan soal

matematika untuk materi berikutnya terutama materi kubus dan balok.

Adapun muhassanah (2016) juga pernah melakukan penelitian yang

hampir sama dengan penelitian ini yaitu menganalisis kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang materi garis dan

lingkaran. Hasil penelitian tersebut menunjuk bahwa kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal geometrianalitik materi garis dan lingkaran adalah

kesalahan konsep, kesalahan berhitung dan kesalahan sistematis.

Perbedaannya dengan penelitian ini adalah objek materi yang diteliti yaitu

kubus dan balok sedang penelitian dilakukan muhassanah membahas garis

dan lingkaran.

Berdsarkan latar belakang diatas dirasa perlu dikemukan gambaran

masalah dan solusinya secara jelas melalui penelitian dengan judul “

Analisis kesulitan belajar matematika siswa pada pokok bahasan

geometri kubus dan balok di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26

Sarolangun”

Page 22: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat didentifikasi

masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Selama proses belajar matematika siswa SMP, khusus pada saat

menyelesaikan soal matematika pada geometri kubus dan balok pemahaman

konsep masih rendah

2. Masih ditemui siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep

geometri pada materi kubus dan balok

3. Masih ditemui siswa yang mengalami kesulitan untuk menentukan

pengunaan rumus pada materi geometri kubus dan balok ?

4. Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam

mempelajari materi geometri kubus dan balok ?

C. Pembatasan masalah

Mengingat keterbatasan yang dimiliki peneliti agar lebih terarah dan lebih

sesuia dengan tujuan yang diharapkan, perlu adanya batasan masalah. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Penelitian dilakukan di SMP NEGERI 26 sarolangun kelas VIII A

2. Sebagai kelas sampel adalah kelas VIII A

3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi geometri

berdasarkan materi geometri kubus dan balok hanya dilihat dalam

penyelesaian soal-soal.

4. Karena banyaknya faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar maka

penelitian ini difokuskan pada 2 faktor

a. Faktor internal

b. Faktor eksternal

D. Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 23: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Bagaimana sebaran skor yang didapat siswa dalam belajar geometri kubus

dan balok

2. bagaiamana bentuk kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematika

pada materi geometri kubus dan balok

3. Faktor penghambat siswa dalam mempelajari geometri kubus dan balok

E. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai tujuan antara lain:

1. Untuk mendeskripsikan Bagaimana sebaran skor yang didapat siswa

dalam belajar geometri kubus dan balok?

2. Untuk mendapat gambaran nyata tentang bagaiamana bentuk” kesulitan

siswa dalam mengerjakan soal matematika pada materi geometri kubus

dan balok?

3. Untuk mendapat bukti tentang kesulitan siswa Faktor penghambat siswa

dalam mempelajari geometri kubus dan balok ?

2. Kegunaan penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi peserta didik

1) Dapat mengetahui kesalahan yang dialkukan dalam menyelesaikan soal

bangun ruang sisi datar

2) Peserta didik lebih terampil dan teliti serta termotivasi untuk

pembelajaran selanjutnya setelah mengetahui letak kesalahanya.

b. Bagi guru

1) Dapat mengetahui kondisi individu peserta didik,sehingga guru

mengetahui bagian materi mana yang belum dikuasai peserta didik dan

dimana letak kesulitanya,

2) Sebagai masukan bagi guru khusus guru bidang matematika dalam

rangka meningkatkan mutu mengajar dengan tetap memperhatikan

aspek kesulitan dalam belajar.

Page 24: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Dapat memberikan gambaran kepada guru matematika mengenai

faktor-faktor penyebab kesulitan yang dialami peserta didik dalam

belajar materi bangun ruang sisi datar, sehingga dapat dicari solusinya

Page 25: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Deskripsi Teori

4. Kesulitan Belajar Matematika

Pengertian belajar sudah banyak dikemukan oleh para ahli psikologi

termasuk ahli psikologi pendidikan. Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

(Slameto, 2003:2) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan. (oemar hamalik, 2010:37)

Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang akibat pengalaman yang ia

dapatkan melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.

(Martimis Yamin, 2003:99) belajar adalah proses dasar dari perkembangan

hidup manusia. Dengan belajar, manusia melkaukan perubahan-perubahan

kualitatif indivindu sehingga tingkah lakunya berkembang. (Wasty

Soemanto, 2006:104) Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui

latihan atau pengalaman.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku akibat dari suatu pengetahuan

atau pengalaman yang diterima oleh indivindu tersebut dalam interaksi

dengan lingkunganya, sehingga belajar bukan hanya mengingat akan tetapi

lebih dari itu yaitu mengalami.

Ada beberapa prinsip-prinsip belajar bagi siswa, antara lain (Rusman,

2013:104):

a. Perhatian dan motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua

ransangan yang mengarah kearah pencapaian tujuan belajar. Siswa

diharapkan selalu melatih inderanya untuk memperhatikan rangsangan

Page 26: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang muncul dalam proses pembeljaaran. Implikasi prinsip motivasi bagi

siswa adalah disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada

diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara trus menerus..

untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar

mereka secara terus-menerus, siswa dapat melakukan dengan menentukan

dan mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai.

b. Keaktifan

Sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan

belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengelolah

perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

belajar secara efektif, pelajar dituntut aktif secara fisik, intelektual dan

emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud.

1) Mengembangkan bahan pembelajaran yang memperhatikan

kebutuhan siswa untuk mendapatkan tantangan didalamnya, sehingga

tidak harus semua pesan pembelajaran disajikan secara detail tanpa

memberikan siswa mencari drai sumber lain.

2) Membimbing siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip dan

generalisasi sendiri.

3) Guru merancang dan mengelolah kegiatan diskusi untuk

menyelengarakan masalah-masalah yang disajikan dalam topik

diskusi.

c. Balikan dan penguatan

Balikan dan penguatan harus sering dilakukan guru. Balikan dapat

diberikan secara lisan maupun tulisan, baik secara individu maupun

kelompok klasikal. Guru sebagai penyelenggarakan kegiatan

pembelajaran harus dapat menentukan bentuk, cara, serta kapan balikan

dan penguatan kapan diberikan. Agar balikan dan penguatan bermakna

bagi siswa, guru hendaknyamemperhatikan karakteristik siswa. Implikasi

prinsip balikan dan penguatan bagi guru, berwujud prilkau-prilaku yang

diantaranya adalah:

Page 27: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Memberitahu jawaban yang benar setiap kali mengajukan pertanyaan

yang telah dijawab secra benar ataupun salah

2) Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa

pada waktu yang telah ditentukan.

3) Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa berdasarkan hasil

koreksi guru terhadap hasil kerja pembelajaran.

4) Membagikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh

guru, disertai skor dan catatan-catatan kerja pembelajaran

5) Mengumumnkan atau mengkomfirmasikan peringkat yang diraih setiap

siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.

6) Memberikan anggukan atau acungan jempol atau isayarat lain kepada

siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan guru.

7) Memberikan hadiah/ganjaran kepada sisiwa yang berhasil

menyelesaikan tugas.

d. Perbedaan individual

Setiap guru tentunya menyadari bahwa menghadapi 30 siswa dalam

satu kelas, bearti menghadpi 30 macam keunikan atau karakteristik. Selain

karekteristik/keunikan kelas, guru harus menghadapi 30 siswa yang

berbeda karakteristiknya satu dengan lainya. Konsekuensinya logis adanya

hal ini, guru harus mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik

mereka perorang. Implikasi prinsip perbedaan individual bagi guru

berwujud perilaku-perilaku yang diantaranya adalah:

1) Menentukan pengunaan berbagi metode yang diharapkan dapat

melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.

2) Merancang karakteristik berbagai media dalam meyajikan pesan

pembelajaran.

3) Mengenali karakteristik setipa siswa sehingga dapat menentukan

perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.

4) Memberikan remedial ataupun pertanyaan kepada siswa yang

membutuhkan.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Page 28: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ini bearti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya

tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadar. Dengan demikian perbutan belajar

yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah

ditetapkan.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang

belajar sesuatu, ssebagai hasilnya ia akan menglami perubahan tingkah

laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan dan sebagainya.

Prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut. (Oemar Hamalik,

2001: 28)

a) Didalam mencapai tujuan belajar, murid senantiasa akan menemui

kesulitan, rintangan dan situasi-situasi yang tidak menyenagkan

b) Situasi belajar yang harus bertujuan dan tujuan itu diterima baik

masyarakat tujaun merupakan salah satu aspek dari situasi belajar

c) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri

d) Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat

e) Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarny. Belajar apa

yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari

f) Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan

dengan tujuan dalam situasi belajar

g) Murid- murid memberi reaksi secara keseluruhan

h) Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan bermakna baginya

i) Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam

lingkungan itu

j) Murid-murid dibawa/diarahkan ketujuan-tujuan lain, yang berhubungan

maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi

belajar

Page 29: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan prinsip-prinsip belajar dapat disentesakan bahwa ketika

salah satu prinsip tersebut tidak terpenuhi maka siswa akan mengalami

kesulitan dalam belajar.

(Abdurrahman Mulyono, 2012:1) Kesulitan belajar merupakan

terjemahan dari istilah bahasa inggris learning disabillity, terjemahan yang

benar seharusnya adalah ketidak mampuan belajar (learning artinya

belajar, disabillity bearti ketidak mampuan) akan tetapi istilah belajar

digunakan karena dirsakan lebih optimal.

Diantara hal terpenting dalam proses pembelajaran adalah cara

penyampaian informasi suatu bahan pelajaran, karna pembelajaran itu

merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian informasi

melalui saluran tertentu kepada penerima pada proses komunikasi

adakalanya siswa tidak dapat memahami simbol-simbol komunikasi yang

disampaikan oleh gurunya. Hal inilah yang antara lain menjadi penyebab

siswa mengalami kesulitan memahami bahan ajar.

Dalam proses belajar mengajar disekolah, baik sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, ataupun perguruan

tinggi sering kali dijumpai beberapa siswa/mahasiswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar. Dengan demikian masalah kesulitan dalam belajar

itu sudah merupakan problem umum yang khas dalam proses

pembelajaran terutama dalam pembelajaran matematika.

Menurut Lerner (Abdurrahman, 2009:259) ada beberapa karakteristik

anak berkesulitan belajar matematika, yaitu:

a. Adanya gangguan dalam hubungan keruangan

Adanya gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan

keruangan dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem bilangan

secara keseluruhan. Karena adanya gangguan tersebut, anak mungkin

tidak mampu merasakan jarak-jarak antar angka-angka pada garis

bilangan.

Page 30: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Abnormalitas Persepsi Visual

Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan

untuk melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok atau

set. Kesulitan semacam itu merupakan salah satu gejala adanya

abnormalitas persepsi visual.

c. Asosiasi Visual-Motor

Anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat menghitung

benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya “Satu,

dua, tiga, empat, lima.” Anak mungkin baru menganggap benda yang

ketiga tetapi mengucapkan “lima” atau sebaliknya, telah menyentuh

benda kelima tetapi baru mengucapkan “tiga” Anak-anak semacam ini

dapat memberikan kesan mereka hanya menghafal bilangan tanpa

memahami maknanya.

d. Perseverasi

Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam

jangka waktu yang relatif lama. Anak demikian mungkin pada mulanya

dapat mengerjakan tugas dengan baik, tetapi lama-kelamaan

perhatiannya melekat pada suatu objek tertentu.

e. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan

dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol.

f. Gangguan Penghayatan Tubuh

Anak berkesulitan belajar matematika sering memperlihatkan

gangguan penghayatan tubuh. Anak demikian merasa sulit untuk

memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri.

g. Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca

Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis . Oleh

karena itu, kesulitan dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap

kemampuan anak di bidang matematika. Soal matematika yang

berbentuk cerita menuntut kemampuan membaca untuk

memecahkannya.

Page 31: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

h. Skor PIQ Jauh Lebih rendah daripada Skor VIQ

Hasil tes inteligensi dengan menggunakan WIC (Wechsler

Intelligence Scale for Children) menunjukkan bahwa anak berkesulitan

belajar matematika memiliki skor PIQ (Performance Intellegence

Quotient) yang jauh lebih rendah daripada skor VIQ (Verbal Intellegence

Quotient). Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan belajar

matematika tampaknya terkait dengan kesulitan memahami konsep

keruangan, gangguan persepsi visual, dan adanya gangguan asosiasi

visual-motor.

Menurut (Mulyono Abdurrahman, 2003:255-257) ada empat

pendekatan dalam pembelajaran matematika yaitu:

1. Pendekatan urutan belajar yang bersifat perkembangan

Pendekatan ini menekan pada pengukuran kesiapan belajar siswa,

penyedian pengalaman dasar, dan pengajaran keterampilan matematika

prasyarat

2. Pendekatan belajar tuntas

Pendekatan ini menekan pada pengajaran matematika melalui

pembelajaran langsung dan terstukktur. Langkah-langkah pendekatan

belajar tuntas

a. Menentukan sasaran atau tujuan pembelajaran khusus

b. Mengurangi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai

tujuan

c. Menentukan langkah-langkah yang dipahami atau kuasai oleh siswa

d. Mengurutkan langka-langkah untuk mencapai tujuan

3. Pendekatan strategi belajar

Pendekatan ini membantu siswa untuk mengembangkan strategi

belajar metakognitif yang mengarahkan proses mereka dalam belajar

matematika

4. Pendekatan pemecahan masalah

Page 32: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pendekatan ini ditekan kan pada pengajaran untuk berfikir

tentang cara memecahkan masalah dan pemerosesan informasi

matematika. Dalam menghadpi masalah matematika khusus soal

cerita,siswa harus melakukan analisi dan interprestasi sebagai landasan

untuk pilihan dan keputusan.

a. bentuk-bentuk kesulitan dalam belajar

Kesulitan belajar pertama kali dikemukan oleh the united states office

of education pada tahun 1977 menampakan diri dalam bentuk kesulitan

(Abdurrahaman Mulyono, 2003)

1. Kesulitan pada siswa

Kurangnya minat dan pemahaman siswa terhadap materi geometri,

sulit dalam memahami konsep , sulit untuk menentukan rumus dan

mengunakan rumus geometri kubus dan balok

b) Kesulitan pada guru

Guru yang blum mampu menguasai cara pembelajaran yang menarik

yang disebut paikem atau pembelajaran aktif, kreatif dan

menyenangkan

c) Kesulitan dalam menguasai materi

Materi yang sajikan tidak dianalisis atau diolah dulu sebelum

disampaiakan, apa yang ada dibuku disampaiakan secara texstual tidak

konstektual jadi siswa belajar dituntut untuk menghapal bukan

mengenal konsep.

d) Kesulitan pada metode pembelajaaran

Dalam proses belajar mengajar disekolah yang dilakukan oleh guru

mata pelajaran tertentu mengalami kendala yang diahdapi, masalah

tersebut melanda peserta didik maupun pendidik yang pada akhirnya

menyebabkan proses belajar mengajar tidak kondusif karena

rendahnya kompetensii guru dibidang tertentu, dan juga kemampu

guru dalam memahami karakter masing-masing peserta didik rendah,

ketidak mampuan guru bidang studi dalam memilih metode

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Page 33: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e) Kesulitan pada pendekatan dan strategi pembelajaran

Pemilihan pendektan pembelajaran merupakan strategi guru dalam

proses pembelajaran hendaknya dapat merangsang dan melibatkan

peserta didik secara aktif, baik secara fisik (psikomotorik) intelektual

(kognitif) dan emosionalnya (afektif ) dalam belajar

f) Kesulitan pada media

a. Kurangnya minat guru untuk memamfaatkan media pembelajaran

karena segala sesuatu yang bersifat baru pasti terdapat resiko yang

harus dihadapi, salah satunya adalah ada pada pendidik itu sendiri,

banyaknya media (terutama media moder) tidak menjamin guru

termotivasi untuk mengunakanya, bahwakan semakin berat beban

mental guru kareana belum bisa mengunakanya

b. Ketidaktertarikan peserta didik pada media pembelajaran yang

digunakan

c. Kurang instensifnya kepala sekolah dalam memotivasi pendidik

untuk mengunakan media pembelajaran

g) Kesulitan pada lingkungan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sebenarnya juga sebagai unit

sosial tersendiri, yang untuk jangka waktu cukup lama terjadi proses

saling mempergaruhi antara berbagai pihak yang ada dilingkungan

sekolah, seperti anak yang satu dengan anak yang lain, antara siswa

dengan guru, hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan antara

berbagai pihak yang terus menerus terjalin, mudah menimbulkan

ketengan dan mempengaruhi emosi maupun kepribadian dari mereka

yang bersangkutan.

Kesulitan yang hendak dipantau adalah kesulitan yang terjadi pada

proses belajar yaitu kesulitan materi pelajaran. (Surwanto,2012:87) proses

itu tidak dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan melalui

jawaban siswa atau soal-soal tes. Dengan tes diagonistik ditelesuri proses

mental yang berlangsung pada waktu siswa menyelesaikan soal apabila itu

ditemukan maka dapat diupayakan perbaikan.

Page 34: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan adalah

suatu kondisi yang ditandai dengan adanya hambatan dalam kegiatan

untuk mencapai tujuan sehingga diperlukan usaha yang leih keras

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan Belajar

siswa yang mengalami kesulitan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

(Syah Muhibbin, 2010:170):

1) Faktor-faktor internal ( faktor yang bersumber dari diri sendiri)

a) Tingkat kecerdasan

Kecerdasan sisswa akan terealisasi meliputi kecakapan yang

nyata sesudah belajar. Dan kecakapan dalam belajar dapat

dilihatbdari kemampuan siswa mengerjakan soal-soal yang

diberikan guru baik pada saat ulangan harian, tugas maupun ulangan

semester.

b) Perhatian terhadap materi

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa

harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan sehingga ia tidak suka lagi belajar dan hasil belajarnya

menadi rendah. Agar siswa dapat belajar dengan baik usahakan

bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara

mengusahakan pelajaran sesuai dengan minat siswa.

c) Minat

Menurut (Slameto, 2003) minat adalah kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Minat sangat besar perngaruhnya terhadap belajar, karena bla bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuia dengan minat siswa maka tidak

akan dapat belajar dengan baik.. tidak adanya minat sesorang anak

terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang

tidak ada minatnya munkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak

sesuia kebutuhan, tidak sesuai dengan kacakapan, tidak sesuai

Page 35: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada

dirinya.

d) Bakat

Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.

Setiap indivindu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Semua siswa

yang mempunyai bakat, akan dapat berkembang apabila siswa atau

indivindu itu mendapat kesempatan belajar secara baik dan

mendapat fasilitas yang cukup sehingga akan tampak menonjol

dalam bidang tertentu..

e) Motivasi

Menurut (Sadirman,2003), motivasi dipandang sebagai

dorongan mental yang mengerkan dan mengarahkan prilaku

manusia, termasuk prilaku belajar, motivasi berpengaruh besar bagi

siswa dalam belajar. Dengan adanya motivasi sseseorang akan

menjadi semangat dan rajin dalam belajar.

2) Faktor Eksternal (Faktor yang bersumber dari luar individu)

(Slameto 2003:60) mengemukan, faktor eksternal yang

berpengaruh terhadap belajar dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu:

faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat

a) Faktor keluarga

1) Cara mendidik anak

Orang tua yang tidak atau kurang emperhatikan pendidikan

anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan

kemajuan belajar anak-anaknya akan menjadi penyebab kesulitan

belajar. Orang tua yang bersifat kejam, otoriter akan

menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Hal ini akan

berakibat anak tidak dapat mersaa tentram, tidak senang dirumah,

ia pergi mencari teman sebayanya, hingga lupa belajar.

Page 36: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Hubungan orang tua dengan anak

Sifat hubungan orang tua dengan anak sering dilupakan.

Faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar

anak, yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh

perngertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh,

memanjakan dan lain-lain. Kasih sayang dari orang tua perhatian

atau penghargaan kepada anak menimbulkan mental yang sehat

bagi anak.

3) Susana rumah/keluarga

Susana keluarga yang sangat ramai/gaduh, tidak

memungkinkan anak untuk dapat belajar dengan baik. Anak akan

selalu terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar.

Demikian juga suasana rumah yang selalu banyak percekcokan

diantara kedua orang tua akan melahirkan anak-anak yang tidak

sehat mental.. untuk itu, hendaknya susana rumah dibuat selalu

menyenagkan, agar annak betah tinggal dirumah. Keadaan ini

akan menguntungkan bagi kemajuan belajar anak.

b) Faktor sekolah

a. Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui

dalam belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode

mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru

kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran

sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas atau sikap guru

terhadap siswa adan erhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik.

Akibatnya siswa malas untuk belajar

b. Relasi guru denga siswa

Didalam relasi ( guru dengan siswa) yang baik, siswa akan

menyukai gurunya, juga akan menyukai pelajaran yang

Page 37: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-

baiknya. Hal tersebut terjadi sebaliknya, jika siswa membeci

gurunya, ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya,

akibatnya pelajarannya tidak maju. Guru yang kurang

berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses

belajar mengajar kurang lancar, juga siswa mersa jauh dari guru,

maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

c. Relasi siswa dengan siswa

Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan teaman lain, mempunyai rasa rendah diri

atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan

dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

mengangu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk

masuk sekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak karena

disekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenagkan dari

teman-temanya. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa

diberipelayanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat

diterima kedalam kelompoknya. Menciptakan relasi yang baik

antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang

positif terhadap belajar siswa

c. Kesulitan Siswa Dalam Belajar Geometri Kubus dan Balok

Menurut Stein (1980) Geometri berifat Abstrak. Hal ini tampa jelas

pada pendapatnya tentang titik, garis dan ruang yang menjelaskan bahwa

geometri merupakan salah satu cabang matematika yang bersifat abstrak

yang membicarkan titik, garis bidang, ruang dann keterkaitan satu sama

lain. Mempelajari geometri menumbuhkan dan mengembangkan

kemampuan berfikir logis siswa, namun pada kenyataan geometri

menepati posisi yang memperihati diantara cabang matematika lainya di

SMP seperti Kubus dan Balok.

Siswa mengalami kesulitan saat mempelajari konsep-konsep

bangun seperti kubus dan balok yang memiliki titik, bidang dan ruang dan

hubungan dianatranya kesulitan tersebut minsalnya: 1) siswa belum dapat

menentukan unsur-unsur kubus dan balok seperti titik sudut, rusuk dan

Page 38: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

lainya. 2) siswa masih menyamakan istilah sisi pada bangun datar dengan

bidang sisi pada bangun ruang. 3) siswa belum bisa membedakan bidang

diagonal dan diagonal ruang. 4) siswa belum dapat menjelaskan bidang

diagonal itu padahal bentuk persegi panjang.

d. kubus dan balok

a. Kubus

Kubus adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai sisi berdekatan

berbentuk persegi dan kongruen.

Gambar 2.1 Kubus

1) Luas Permukaan Kubus

Luas permukaan adalah jumlah luas seluruh sisi bangun ruang.

Gambar 2.2 Kubus dan jaring-jaring kubus

Luas permukaan kubus = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 − 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠

L= 6 𝑠2

Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 𝑠2,

dengan 𝑠 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠.

2) Volume Kubus

Volume adalah banyaknya kubus satuan yang tepat memenuhi suatu

bangun ruang

Page 39: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 2.3 Kubus satuan (a), Kubus (b), Kubus (c)

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘

= 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 𝑠3

Jadi, volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3

Dengan s merupakan panjang rusuk kubus.

b. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang memiliki sepasang sisi

berhadapan yang berbentuk persegi panjang yang kongruen.

Gambar 2.4 Balok

1) Luas Permukaan Balok

Cara menghitung luas permukaan balok sama dengan

menghitung luas permukaan kubus, yaitu dengan menghitung semua

luas jaring-jaringnya. Coba kamu perhatikan gambar berikut.

Gambar 2.5 Balok (a), Jaring-jaring balok (b)

Page 40: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Misalkan, rusuk-rusuk pada balok diberi nama p (panjang), l (lebar),

dan t (tinggi) seperti pada gambar. Dengan demikian, luas

permukaan balok tersebut adalah:

Luas permukaan balok

L= 2(pl + lt + pt)

Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut.

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)

2) Volume Balok

Proses penurunan rumus balok memiliki cara yang sama seperti

pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu balok satuan

yang dijadikan acuan untuk balok yang lain.

Gambar 2.6 Balok satuan (a), Balok (b), dan Balok (c)

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

4. Hasil-hasil penelitian yang relevan

i. Penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Kurnia sari dalam skripsinya yang

berjudul “ Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika

pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII B SMP kanisius kalasan yogyakarta

tahun ajaran 20014/2015.” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriftip dengan tujuan menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan lingkaran dan menemukan

faktor-faktor penyebabnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi soal tes diagonistik dan pedoman wawancara. Penelitian

Page 41: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dilaksaakan dalam beberapa tahap yaitu,obsesrvasi, tes uji coba, diagonistik

dan terakhir wawancara siswa.

ii. Penelitian yang dilakukan oleh Echy Puspitasari dalam skripsinya yang

berjudul “ Analisis kesulitan siswa menyelesaikan soal cerita materi sistem

persamaan linear dua variabel di SMP N 9 pontianak” jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif analitis dengan tujuan menganalisis

kesulitan siswa dalam menyelesaiankan soal cerita yang berkaitan dengan

sistem persamaan linera dua variabel. Penelitian dilaksanakan dalam

beberapa tahap yaitu wawancara dan observasi.

Dari beberapa tinjauan penelitian diatas terdapat kesamaan dari judul

penelitian, penelitian disini sama-sama meneliti tentang kesulitan belajar

matematika siswa. Namun karya-karya diatas berbeda dengan karya yang

sedang peneliti rampungkan yaitu membahas tentang analisis kesulitan

belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMP

Negeri 26 Sarolangun.

5. Kerangka berpikir

Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak banyak siswa sukai

banyak faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksukaran tersebut. Salah satunya

adalah banyaknya siswa belum dapat menentukan usur-unsur kubus dan balok

seperti titik sudut rusuk dan lainya. terutama pada materi geometri banyaknya

pengunaan rumus sehingga ketika diberi soal, siswa tidak tahu akan mengunakan

rumus yang mana. Selain itu banyak faktor internal dan external yang juga turut

serta menyebabkan kesulitan belajar pada pelajaran matematika khususnya

dalam materi geometri Dari pernytaan tersebut pola pikir penulis sebagai

berikut.

Page 42: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Karakteristik kesulitan

belajar

Faktor- faktor yang

mempengaruhi

Faktor internal

1. Tingkat kecerdasan

2. Perhatian terhadap materi

3. Minat

4. Bakat

5. Motivasi

Faktor external

1. Faktor orang tua

2. Faktor sekolah

3. Faktor alat / media

1. Adanya ganguan dalam keruangan

2. Abnomalitas persepsi visual

3. Asosiasi visual motor

4. Perseverasi

5. Kesulitan mengenal dan memahami soal

6. Ganguan penghayatan tubuh

7. Kesulitan dalam bahasa dan membaca

8. Performance IQ jauh lebih rendah dari pada

skor verbal IQ

Kesulitan siswa dalam belajar

Page 43: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Menengah Pertama Negeri 26

sarolangun sekolah ini berlokasi didesa kasiro, dusun tamsu, kecematan

Batang Asai, Kabupaten Sarolangun.

Desa Bawah Buluh MTS Nurul Palah SMP N 26 Sarolangun

Padang Jering kasiro, Temsu

Jl Bawah Buluh

2. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 09 juni sampai dengan 10

September dengan mengunakan instrumen penelitian berupa instrumen

lembar observasi, daftar angket dan dokumentasi. Sekolah ini terpilih

menjadi tempat penelitian karena sekolah ini adalah lokasi yang pernah

peneliti lakukan pada saat observasi awal.

B. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kuantitatif, Penelitian deskriptif bukan untuk menguji

hipotesis, tetapi untuk mendeskripsikan fenomena yang muncul di lapangan.

Sasaran dalam penelitian ini adalah mencari atau menggambarkan tentang

kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematika di kelas VIII. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 234) penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu

Page 44: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan. Sehingga penelitian ini dilakukan tanpa melakukan

ubahan atau pengontrolan terhadap subjek yang diteliti. (Mardalis,

2008:2006) dalam penelitian ini akan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan

yang dihadapi siswa pada materi geometri dengan mengunakan, lembar

observasi, angket dan dokumentasi.

C. Populasi dan teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. ( Sugiyono

2013:80 ). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP N 26

Sarolangun

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut” (sugiyono, 2014:118) teknik pengambilan sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah purposve sampling yaitu teknik penentu sampel

dengan pertimbangan tertentu” (sugiyono,2014:124). Sampel yang menjadi

sasaran pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 26

Sarolangun

D. Instrumen penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan

pengambilan data:

1. Persiapan penelitian

Prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sesuai dengan alur

penelitian. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu sebagai

berikut.

a. Tahap persiapan, meliputi

1) Penentuan sampel penelitian

2) Menyusun instrumen penelitian ( lembar observasi, angket)

3) Menganalisis materi geometri

Page 45: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Meminta kepada guru/dosen untuk memvaliditas instrumen penelitian

b. Tahap pelaksanan, meliputi

1) Memberikan angket kepada masing-masing siswa

2) Menganalisis data observasi, dan angket

c. Tahap penyelesaian, meliputi

1) Mengelolah data hasil penelitian

2) Menarik kesimpiulan

3) Pengambilan data penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu:

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyatan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, jenis angket yang digunakan

adalah angket tertutup yaitu angket yang sdah disediakan jawabanya sehingga

siswa tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai dengan memberi

tanda (✓) pada jawaban yang dipilih.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui segala hal yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar yang terjadi didalam kelas. hal

ini bertujuan untuk menjadi bahan mempertimbangkan penelitian selama

melakukan penelitian.

E. kalibrasi instrumen

Instrumen yang akan digunakan adalah lembar observasi kesulitan belajar

matematika siswa dan angket yang divalidasi mengunakan validitas konstruk.

Validitas konstruk adalah disusun berdasarkan teori yang relevan dengan cara

berkonsultasi dengan ahli yang disebut validator “ validitas konstruk adalah uji

validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah

disusun, mungkin para ahli akan memberi keputusan : dapat digunakan tanpa

perbaikan, dan mungkin dirombak total”. (Sugiyono, 2014:177)

Page 46: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F. Kisi-kisi instrumen

1. Kisi- kisi lembar observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui segala hal yang

berhubungan dengan proses belajar mengjaar yang terjadi didalam kelas. hal

ini bertujuan untuk menjadi bahan mempertimbangkan penelitian selama

melakukan penelitian.

Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi, beberapa gejala sebagai indikator

adanya kesulitan belajar anak didik

No Aspek yang diamati Indikator No butir

1 Kegiatan pembuka Kesiapan pembelajaran 1,2

2 Kegiatan inti Tahap mengamati

a. Mengikuti proses mengamati

3,4, b. Permasalahan dalam proses

mengamati

Tahap menanya

a. Keterlibatan dalam menanya

persoalana

5 b. Permasalahan dalam

menanya

Tahap mencoba

a. Keterlibatan dalam mencoba

persoalan

6,7,8,9,

10,11,12 b. Permasalahan dalam

mencoba

Tahap menyimpulkan

13,14,15 Permasalahan dalam menyimpulkan

2. Kisi-kisi Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis, kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini dimaksud untuk

memperoleh data mengenai kseulitan belajar matematika. Adapun angket

Page 47: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang diberikan kepada responden dipandang dari cara menjawabnya

merupakn kuesioner tertutup, yang sudahh disediakan jawabanya sehingga

responden tinggal memilih. Dipandang dari jawaban yang diberikan

merupakan kuesioner langsung. Responden menjawab tentang dirinya. Dan

dipandang dari bentuknya merupakan chek list, sebuah daftar, dimana

responden tinggal membubuh tanda (√) pada kolom yang sesuai.

tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen angke faktor-faktor kesulitan belajar

matematika siswa dalam mmepelajari geometri khususnya kubus dan balok

Variabel peneliti Indikator Deskriptor No item

Kesulitan siswa

dalam

mempelajari

geometri

1.Kesulitan yang

berkaitan dengan

faktor internal

sisiwa

2. kesulitan yang

berkaitan dengan

materi geometri

1. kesehtan

2. tingkat kecerdasan

3. perhatian terhadap

pelajaran

4. minat

5. bakat

6. motivasi

1..penentuan luas

permukaan kubus dan

balok

2.penentuan diagonal

bidang dan diagonal

ruang pada kubus dan

balok

3.memecahakan soal

kubus dan balok

1.faktor keluarga

2.metode guru dalam

mengajar

3.relasi gru dengan siswa

1

2

3,4

5

6

7

8,9,

10,11

12,13,14

15

16

17

18

Page 48: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. kesulitan yang

berkaitan dengan

faktor eksternal

sisswa

4. relasi siswa dengan

siswa

5.alat pelajaran

6. standar pelajaran

diatas ukuran

7..keadaan gedung

8. metode belajar siswa

29

20

Berdasarkan pengalaman Empiris anak dalam menjawab soal

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis lembar observasi

`Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

aktivitas siswa dalam pembelajaran materi geometri seperti keteribatan

siswa dalam mengerjakan tugas serta keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

Data hasil observasi siswa mempelajari materi geometri diolah

mengunakan rumus:

% 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%

Sedangkan kriteria aktivitas siswa

Tabel 3.4

Skor dan kriteria aktivitas siswa

Interval kategori

81 − 100 % sangat baik

61 − 80 % baik

41 − 60 % sedang

21 − 40 % tidak baik

0 − 20 % sangat tidak baik

Page 49: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Analisis hasil angket

Analisis angket dilakukan dengan perhitungan skor, jawaban responden

yang dikumpulkan melalui angket yang telah diberikan skor pada setiap

option jawabanya, dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 3.5

Penilaian dalam angket

Pernyataan sangat baik sedang tidak sangat tidak

sikap baik baik baik

pernyataan 5 4 3 2 1

positif

pernyataan 1 2 3 4 5

negatif

bentuk skala sikap yang digunakan adalha skala likert, skala lireks

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2003:38) jawaban

yang diharapkan dari sampel (responden) berupa 5 kategori yakni sangat

setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat

tidak setuju (STS). Pada angket kecerdasan majemuk, dapat

diprasentasenya. Untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam materi

bentuk aljabar dalam lembar angket digunakan rumus:

%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%

Page 50: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.6

Kriteria Angket Penafsiran Presentase Kesulitan

Persentase kriteria

0 % − 20 % sangat sulit

21 % − 40 % cukup sulit

41 % − 60 % kurang sulit

61 % − 80 % tidak sulit

81 % − 100 % sangat tidak sulit

H. Teknik analisis deskriftip statistik

1. Ukuran freuensi

Jumlah adalah hasil dari penambahan nilai rata-rata.

𝑋 = ∑ 𝑥𝑖

𝑛

𝐼=1

Dimana 𝑗 ≤ 𝑖.

2. Ukuran kecenderungan terpusat

Rata- rata adalah nilai yang mewakili sekelompok data, rata-rata

diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya

data.

𝑀𝑥 =∑ 𝑥

𝑁

𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶

𝑀𝑥 = Mean

𝑀 = Mean Terkaan ata Mean Taksiran

𝑖 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠 ( besar /luasnya pengelompokan data)

Page 51: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

∑ 𝑓𝑥′ = jumlah dari hasil perkalian anatara titik tengah buatan sendiri

dengan frekuensi dari masing- masing interval 𝑁 =

𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠 𝑜𝑓 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠

Median adalah nilai yang terletak ditengah dari data yang nilainya

diurutkan. Banyaknya dataa dibawah median sama dengan banyaknya

data diatas median

𝑀𝑑𝑛 = 𝑙 + (

1

2𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

Keterangan :

Mdn = Median

𝑙 = lower limit ( Batas Bawah Nyata dari skor yang mengandung

median)

𝑓𝑘𝑏 = freuensi kumulatif yang terletak di dibawah skor mengandung

median

𝑁 = Number of cases

𝑢 = upper limit ( batas atas nyata dari skor yang mengandung median)

𝑓𝑘𝑎 = Freskuensi kumulatif yang tertelatk diatas skor yang

mengandung media)

Modus adalah nilai yang sering muncul dalam sekelompok data.

𝑀𝑂 = 𝑙 + (𝑓𝑎

𝑓𝑎 + 𝑓𝑏)

Keterangan :

𝑀𝑂 = Modus

𝑙 = 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 ( Batas Bawah Nyata dari interval yang mengnadung

modus)

𝑓𝑎 = Frekuensi yang terletak diatas interval yang mengandung modus

𝑓𝑏 = frekuensi yang terletak dibawah interval yang mengandung

modus

Page 52: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝑢 = 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 ( Batas Atas Nyata dari interval yang mengandung

modus )

𝑖 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠 ( kelas interval)

Standar deviasi (simpang baku) merupak akar kuadrat dari varian.

𝑆 = √1

𝑛 −∑(𝑥𝑖 − ��)2

𝑛

𝑖−1

Koefisien variasi adalah perbandingan antar simpangan baku dengna

rata- rata.

Mengidentifikasi penyebaran skor dengan menyatakan

interval rentang = tinggi/rendah poin perbedaan atau standar deviasi =

perbedaan antara nilai dan mean yang diamati.

3. Ukuran posisi

a. Quartile

𝑄𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

4𝑁− 𝑓𝑘𝑏

𝑓1)

b. Decile

𝐷1 = 𝑙 + (

1

10𝑁− 𝑓𝑘𝑏

𝑓1)

c. Percentile

𝑃𝑛 = 𝑙 + (

1

100𝑁− 𝑓𝑘𝑏

𝑓1)

Mengambarkan bagaimana skor jatuh dalam hubungan satu sama

lain. Bergantung pada nilai standar gunakan ini saat

membandingkan skor dengan skor normalisasi

Page 53: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

36

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Histori SMP N 26 Sarolangun

1. Sejarah berdirinya SMP N 26 Sarolangun

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi dan studi

dokumentasi resmi dari pihak sekolah, maka diperoleh mengenai profil

dari sekolah yang diteliti yaitu SMP N 26 Sarolangun.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan bapak Suparto, S. Pd

selaku kepala SMP N 26 Sarolangun beliau mengatkan bahawa:

Pada awalnya SMP Negeri 26 Sarolangun merupakan SMP terbuka

1 Batang Asai yang didirikan oleh para tokoh pendidikan yang ada

di Desa Kasiro yaitu bapak Asphiani, S. Pd sekaligus kepala

sekolah yang pertama, yaitu pada tahun 1998 dan pada tahun 20003

berubah nama menjadi SMP Negeri 4 Batang Asia, dengan jumlah

siswa 98 orang. dan pada tahun 2006 SMP Negeri 4 Batang Asai

berubah nama dan nomor sekolah yaitu menjadi SMP Negeri 26

Sarolangun sampailah sekarang.

Adapun nama-nama kepala sekolah menengah pertama negeri 26

Sarolangun, bisa dilihat berikut ini :

Tabel 1V.1

Nama-nama kepala sekolah SMP Negeri 26 Sarolangun

No Nama Jabatan Periode

1 Aspihiani, S. Pd Kepala Sekolah 1998-2003

2 Suharmi, S. Pd Kepala Sekolah 2003-2008

3 Suparto S. Pd Kepala Sekolah 2008- sekarang

Demikian gambaran singkat mengenai sejarah sekolah menengah

pertama negeri 26 sarolangun.

Page 54: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Profil SMP Negeri 26 Sarolangun

Adapun profil SMP Negeri 26 Sarolangun adalah sebagai berikut:

Nama Sekolah : SMP Negeri 26 Sarolangun

No. Statistik Sekolah : 201100704026

Jumlah Rombongan : 8 ( Delapan)

Desa : Kasiro

Kecamatan : Batang Asai

Kab/Kota : Sarolangun

No. Telp : -

Tahun Didirikan : 2001

Tahun Beroperasi : 2002/2003

Kepemilikan Tanah : Pemerintah Daerah

Status Tanah : Hak Milik

Luas Tanah : 20.000𝑀2

Sementara itu Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangu

layaknya seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya mempunyai visi

dan misi yang harus dilaksankan dalam proses pembelajaran.

1. Visi SMP Negeri 26 Sarolangun

Megahsilkan lulusan yang berbudi luhur, beriman kreatif dan

berprestasi

2. Misi SMP Negeri 26 Sarolangun

a. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan berbudaya bangsa sehingga menjadi sumber

kearifan dalam bertindak

b. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal

potensi dirinya sehingga dapa berkembang secara optimal

c. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dan

tenaga kependidikan lainya

d. Melaksanakan dan bimbingan secara efektif sehingga setiap

siswa dapat berkembang secara optimal

Page 55: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Deskripsi hasil penelitian

Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP

Negeri 26 Sarolangun. Sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari

Materi geometri kubus dan balok. teknik pengambilan sampel yaitu

berdasarkan purposive sampling sebanyak 22 orang. Dalam penelitian ini

peneliti mengunakan lembar observasi agar mengetahui segala hal yang

berhubungan dengan proses pembelajaran serta menyebarkan angket faktor-

faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar geometri kubus

dan balok.

1. Analisis lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran siswa.

Observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri sehingga didapat data

sebagai berikut:

Tabel IV. 2

Skor lembar observasi kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII

No Nama Siswa Skor

No Nama Siswa Skor

1 AA 77 12 GA 75

2 AS 57 13 MJ 40

3 AS 64 14 MK 39

4 ANA 50 15 NF 73

5 DP 61 16 NA 37

6 DI 56 17 RA 69

7 EE 73 18 RL 57

8 EM 53 19 SM 68

9 IM 46 20 SB 73

10 JD 68 21 SS 59

11 LT 79 22 TK 72

Page 56: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Menentukan tabel distribusi frekuensi

Tabel IV. 3 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi

X F

79 1

77 1

75 1

73 3

72 1

69 1

68 2

64 1

61 1

59 1

57 2

56 1

53 1

50 1

46 1

40 1

39 1

37 1

Total

Page 57: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Perhitungan Mean, Median dan Modus dari Skor lembar observasi kesulitan

belajar matematika siswa

37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79

a. Mean (Nilai Rata-rata)

𝑀𝑥 =∑ 𝑋

𝑁

𝑀𝑥 =1349

22

𝑀𝑋 = 61,31818182

𝑀𝑥 = 61,31

Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi lembar observasi

kesulitan belajar matematika siswa dapat dilihat melalui grafik berikut:

Gambar VI. I Grafik analisis hasil Lembar Observasi kesulitan belajar matematika

siswa

b. Median ( Nilai Tengah )

37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79

𝑀𝑑𝑛 = 61+64

2= 62,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

79 77 75 73 72 69 68 64 61 59 57 56 53 50 46 40 39 37

Frek

uen

si

Nilai X

Page 58: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Modus ( Nilai yang sering muncul)

37 39 40 46 50 53 56 57 57 59 61 64 68 68 69 72 73 73 73 75 77 79

Modus untuk data diatas adalah 73, karen a frekuensi pada data 73

yang terbanyak

Tabel IV.4 Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor lembar observasi

kesulitan belajar matematika siswa

X F 𝑓. 𝑋

𝑥 𝑥2 𝑓𝑥2

79 1 79 17,68 312,5824 312,5824

77 1 77 15,68 245,8624 245,8624

75 1 75 13,68 187,1424 187,1424

73 3 219 11,68 136,4224 409,2672

72 1 72 10,68 114,0624 114,0624

69 1 69 7,68 58,9824 58,9824

68 2 139 6,68 44,6224 89,2448

64 1 64 2,68 7,1824 7,1824

61 1 61 -0,32 0,1024 0,1024

59 1 59 -2,32 5,3824 5,3824

57 2 114 -4,32 18,6624 18,6624

56 1 56 -5,32 28,3024 28,3024

53 1 53 -8,32 69,2224 69,2224

50 1 50 -11,32 128,1424 128,1424

46 1 46 -15,32 234,7024 234,7024

40 1 40 -21,32 454,5424 454,5424

39 1 39 -22,32 498,1824 498,1824

37 1 37 -24,32 591,14624 591,14624

Total N = 22

∑ 𝑓. 𝑋 = 1349

- - ∑ 𝑓. 𝑥2 =3350,4342

Page 59: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Standar daviasi

𝑆𝐷𝑥 = √∑ 𝑓𝑥2

𝑁

𝑆𝐷𝑥 = √3350,43424

22

𝑆𝐷𝑥 = √152,2924655

𝑆𝐷𝑥 = 12,34068335

𝑆𝐷𝑥 = 12,34

2. ukuran posisi

a. quartile

Tabel IV.5 Distribusi frekuensi quartile dari skor lembar observasi kesulitan

belajar matematika siswa

X

F

𝑓𝑘𝑏

79 1 22

77 1 21

75 1 20

73 3 19− − −𝑄3

72 1 16

69 1 15

68 2 14

64 1 12

61 1 11− − −𝑄2

59 1 10

57 2 9

56 1 7

53 1 6− − −𝑄1

50 1 5

46 1 4

40 1 3

39 1 2

37 1 1

Total

Page 60: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝑄𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

4𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝑄1 =1

4 .22 =

22

4= 5,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 53)

𝑄1 = 53 + (5,5 − 5

1)

𝑄1 = 53 + (0,5

1)

𝑄1 = 53 + 0,5 𝑄1 = 53,5

𝑄2 =2

4 .22 =

44

4= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 61)

𝑄2 = 61 + (11 − 10

1)

𝑄2 = 61 + (1

1)

𝑄2 = 61 + 1 𝑄2 = 62

𝑄3 =3

4 .22 =

66

4= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 73)

𝑄3 = 72,5 + (16,5 − 16

3)

𝑄3 = 72,5 + (0,5

3)

𝑄3 = 72,5 + 0,166666667 𝑄3 = 72,6666666 𝑄3 = 72,66

Page 61: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Desil

Tabel IV.6. Distribusi frekuensi Desil dari skor lembar observasi kesulitan belajar

matematika siswa

X

F

𝑓𝑘𝑏

79 1 22

77 1 21

75 1 20− − −𝐷9

73 3 19

72 1 16− − −𝐷7

69 1 15

68 2 14

64 1 12

61 1 11− − −𝐷5

59 1 10

57 2 9− − −𝐷3

56 1 7

53 1 6

50 1 5

46 1 4

40 1 3− − −𝐷1

39 1 2

37 1 1

Total

𝐷𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

10𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝐷1 =1

10 .22 =

22

10= 2,2 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 40)

𝐷1 = 39,5 + (2,2 − 2

1)

𝐷1 = 39,5 + (0,8

1)

𝐷1 = 39,5 + 0,8 𝐷1 = 40,3

𝐷3 =3

10 .22 =

66

10= 6,6 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 57)

𝐷3 = 57 + (6,6 − 6

2)

𝐷3 = 57 + (0,6

2)

𝐷3 = 57 + 0,3

Page 62: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝐷3 = 57,3

𝐷5 =5

10 .22 =

110

10= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 61)

𝐷5 = 61 + (11 − 10

1)

𝐷5 = 61 + (1

1)

𝐷5 = 61 + 1 𝐷5 = 62

𝐷7 =7

10 .22 =

154

10= 15,4 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70,5 )

𝐷7 = 70,5 + (15,4 − 15

1)

𝐷7 = 70,5 + (0,4

1)

𝐷7 = 70,5 + 0,4 𝐷7 = 70,9

𝐷9 =9

10 .22 =

198

10= 19,8 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 74 )

𝐷9 = 74 + (19,8 − 19

3)

𝐷9 = 74 + (0,8

3)

𝐷9 = 74 + 0,266666666 𝐷9 = 74,2666

Page 63: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Percentile

Tabel IV.7. Distribusi frekuensi percentile dari skor lembar observasi kesulitan

belajar siswa

X

F

𝑓𝑘𝑏

79 1 22

77 1 21

75 1 20

73 3 19− − −𝑃75

72 1 16

69 1 15

68 2 14

64 1 12

61 1 11

59 1 10

57 2 9− − −𝑃35

56 1 7

53 1 6

50 1 5

46 1 4

40 1 3

39 1 2− − −𝑃5

37 1 1

Total

𝑃𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

100𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝑃5 =5

100 .22 =

110

100= 1,1 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 39)

𝑃5 = 39 + (1,1 − 1

1)

𝑃5 = 39 + (0,1

1)

𝑃5 = 39 + 01 𝑃5 = 39,1

Page 64: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝑃35 =35

100 .22 =

770

100= 7,7 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 57)

𝑃35 = 57 + (7,7 − 6

2)

𝑃35 = 57 + (1,6

2)

𝑃35 = 57 + 0,8 𝑃35 = 57,8

𝑃75 =75

100 .22 =

1650

100= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 73)

𝑃75 = 73 + (16,5 − 16

3)

𝑃75 = 73 + (0,5

3)

𝑃75 = 73 + 0,16666666666 𝑃75 = 73,16

Tabel IV. 8

Deskripsi Data Lembar Observasi Kesulitan Belajar Matematka Siswa

Statistik Skor

Skor Terendah 37

skor Tertinggi 79

Rata-rata 61,32

Median 62,5

Modus 73

Standar Deviasi 12,34

Berdasarkan tabel hasil observasi diatas terlihat bahwa hasil skor yang

diperoleh pengoserver (peneliti) semakin siswa siap dalam mengikuti proses

pembeajaran ( perhatian, mendengarkan, aktif dalam proses pembelajaran)

maka kesulitan belajar siswa akan semakin menurun.

Proses pembelajaran yang berlangsung pada materi geomatri kubus dan

balok dikelas VIII A dapat teramati dan diperoleh data yang menunjukan

bahawa pembelajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik, dimana sebelum

guru membuka pelajaran, guru memberi tahu keapada siswa materi yang akan

Page 65: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dipelajari, dan guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya bila kurang

paham memahami materi.

2. Analisis hasil angket

Angket yang gunakan dalam menganalisis kesulitan siswa pada

materi geometri kubus dan balok sudah divalidasi oleh tim ahli dan sudah

diuji coba kepada siswa. Sehingga semua pertanyaan didalam angket

sudah valid.

Tabel VI. 9

Skor Angket kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII

No Nama Siswa Skor

No Nama Siswa Skor

1 AA 60 12 GA 66

2 AS 43 13 MJ 67

3 AS 71 14 MK 74

4 ANA 74 15 NF 45

5 DP 53 16 NA 70

6 DI 60 17 RA 57

7 EE 66 18 RL 70

8 EM 53 19 SM 76

9 IM 65 20 SB 58

10 JD 76 21 SS 65

11 LT 45 22 TK 60

Page 66: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Menentukan tabel distribusi frekuensi Angket

Tabel IV. 10 Tabel Perhitungan distribusi frekuensi

X F

76 2

74 2

71 1

70 2

67 1

66 2

65 2

60 3

58 1

57 1

53 2

45 2

43 1

Total

2. Perhitungan Mean Median dan Modus dari Skor angket kesulitan belajar

matematika siswa.

43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76

a. Mean

𝑀𝑥 =∑ 𝑋

𝑁

𝑀𝑥 =1374

22

𝑀𝑥 = 62,454545454

𝑀𝑥 = 62,45

Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi lembar Angket kesulitan

belajar matematika siswa dapat dilihat melalui grafik berikut:

Page 67: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar . VI. 2 Grafik analisis hasil angket kesulitan belajar matematika siswa

b. Median (Nilai Tengah )

43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76

𝑀𝑑𝑛 = 65 + 66

2= 65,5

c. Modus

43 45 45 53 53 57 58 60 60 60 65 65 66 66 67 70 70 71 74 74 76 76

Modus untuk data diatas adalah 60, kareana frekuensi pada data 60 yang

terbanyak

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

76 74 71 70 67 66 65 60 58 57 53 45 43

Frek

uen

si

Nilai X

Page 68: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel IV.11.Distribusi frekuensi standar deviasi dari skor angket kesulitan belajar

matematika siswa

d. Standar Deviasi

𝑆𝐷𝑥 = √∑ 𝑓. 𝑥2

𝑁

𝑆𝐷𝑥 = √2294055

22

𝑆𝐷𝑥 = √104,2752273

𝑆𝐷𝑥 = 10,2152424

𝑆𝐷𝑥 =10,2

X F 𝑓. 𝑋

X

(𝑋 − 𝑀𝑥) 𝑥2 𝑓. 𝑥2

79

74

71

70

67

66

65

60

58

57

53

45

43

2

2

1

2

1

2

2

3

1

1

2

2

1

152

148

71

140

67

132

130

180

58

57

106

90

43

+16,55

+ 11,55

+ 8,55

+ 7,55

+ 4,55

+3,55

+2,55

-2,45

-4,45

-5,45

-9,45

-17,45

-19,45

273,9025

133,4025

73,1025

57,0025

20,7025

12,6025

6,5025

6,0025

19,8025

29,7025

89,3025

3045025

378,3025

547,805

266,805

73,1025

114,005

20,7025

25,205

13,005

18,0075

19,8025

29,7025

178,605

609,005

378,3025

Total N=16 ∑ 𝑓. 𝑋 =1374 - - ∑ 𝑓. 𝑥2 = 2,2294055

Page 69: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. ukuran posisi

a. Quartile

Tabel IV. 12. Distribusi frekuensi quartile dari skor Angket kesulitan belajar

matematika siswa

X F

76 2 22

74 2 20

71 1 18

70 2 17− − −𝑄3

67 1 15

66 2 14

65 2 12− − −𝑄2

60 3 10

58 1 7

57 1 6− − −𝑄1

53 2 5

45 2 3

43 1 1

Total

𝑄𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

4𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝑄1 =1

4 .22 =

22

4= 5,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 55)

𝑄1 = 55 + (5,5 − 5

1)

𝑄1 = 55 + (0,5

1)

𝑄1 = 55 + 0,5 𝑄1 = 55,5

Page 70: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝑄2 =2

4 .22 =

44

4= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 65)

𝑄2 = 65 + (11 − 10

2)

𝑄2 = 65 + (1

2)

𝑄2 = 65 + 0,5 𝑄2 = 65,

𝑄3 =3

4 .22 =

66

4= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70)

𝑄3 = 70 + (16,5 − 16

2)

𝑄3 = 70 + (0,5

2)

𝑄3 = 70 + 0,25 𝑄3 = 70,25

b. Desil

Tabel IV.13 Distribusi frekuensi Desil dari skor angket kesulitan

belajar matematika siswa

X F

76 2 22

74 2 20− − −𝐷9

71 1 18

70 2 17− − −𝐷7

67 1 15

66 2 14

65 2 12− − −𝐷5

60 3 10

58 1 7− − −𝐷3

57 1 6

53 2 5

45 2 3− − −𝐷1

43 1 1

Total

Page 71: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝐷𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

10𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝐷1 =1

10 .22 =

22

10= 2,2 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 45)

𝐷1 = 45 + (2,2 − 2

1)

𝐷1 = 45 + (1,2

2)

𝐷1 = 45 + 0,6 𝐷1 = 45,6

𝐷3 =3

10 .22 =

66

10= 6,6 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 58)

𝐷3 = 58 + (6,6 − 6

1)

𝐷3 = 58 + (0,6

1)

𝐷3 = 58 + 0,6 𝐷3 = 58,6

𝐷5 =5

10 .22 =

110

10= 11 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 65)

𝐷5 = 65 + (11 − 10

2)

𝐷5 = 65 + (1

2)

𝐷5 = 65 + 0,5 𝐷5 = 65,5

𝐷7 =7

10 .22 =

154

10= 15,4 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70 )

𝐷7 = 70 + (15,4 − 15

2)

𝐷7 = 70 + (0,4

2)

𝐷7 = 70 + 0,2 𝐷7 = 70,2

𝐷9 =9

10 .22 =

198

10= 19,8 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 74 )

𝐷9 = 74 + (19,8 − 19

2)

𝐷9 = 74 + (1,8

2)

𝐷9 = 74 + 0,9 𝐷9 = 74,9

Page 72: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Percentile

Tabel IV.14 Distribusi frekuensi Percentile dari skor Angket kesulitan

belajar matematika siswa

X F

76 2 22

74 2 20

71 1 18

70 2 17− − −𝑃75

67 1 15

66 2 14

65 2 12

60 3 10− − −𝑃35

58 1 7

57 1 6

53 2 5

45 2 3− − −𝑃5

43 1 1

Total

𝑃𝑛 = 𝑙 + (

𝑛

100𝑁 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖)

𝑃5 =5

100 .22 =

110

100= 1,1 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 45)

𝑃5 = 45 + (1,1 − 1

2)

𝑃5 = 45 + (0,1

2)

𝑃5 = 45 + 0,05 𝑃5 = 45,05

𝑃35 =35

100 .22 =

770

100= 7,7 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 60)

𝑃35 = 60 + (7,7 − 7

3)

𝑃35 = 60 + (0,7

3)

𝑃35 = 60 + 0,233333 𝑃35 = 60,23

Page 73: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

𝑃75 =75

100 .22 =

1650

100= 16,5 ( 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 70)

𝑃75 = 70 + (16,5 − 15

2)

𝑃75 = 70 + (1,5

2)

𝑃75 = 70 + 0,75 𝑃75 = 70,75

Tabel IV.15

Deskripsi Data Lembar Angket kesulitan Belajar Matematika siswa

Statistik Skor

Skor Terendah 43

skor Tertinggi 76

Rata-rata 62,45

Median 65,5

Modus 60

Standar Deviasi 10,21

Berdasarkan data hasil angket yang diperoleh, maka pada materi geometri

siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi kubus dan balok juga faktor-

faktor yang mempengaruhi kesulitan tersebut, siswa merasa cukup sulit untuk

menyelesaikan soal cerita pada mteri geometri kubus dan balok, kesulitan dalam

menyelesaikan soal yang sudah dimodifikasi dari soal cerita

Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa motivasi dan bakat dalam

mempelajari matematika yang dimiliki siswa erat hubunganya dengan tujuan yang

akan dicapai, didalam menentukan tujuan itu dapat disadar atau tidak, akan tetapi

untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat sedangkan yang menjadi penyabab berbuat

adalah motif itu sendiri, selain itu bakat adalah potensi atau kecekapan dasar yang

mana setiap indivindu mempunyai bakat yang berbeda-beda, (SYAH MUHIBBIN,

2010:170).

Page 74: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa kesulitan-kesulitan yang diahadapi siswa pada

pelajaran geometri kubus dan balok dikelas VIII SMP N 26 Batang Asai

yaitu:

1. Dalam menyelesaikan soal geometri kubus dan balok besar skor yang

didapat siswa dibawah Rata-rata

2. Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi kubus dan

balok yaitu kesulitan siswa dalam soal cerita, serta penyelesaian dalam

menyelesaikan soal yang telah dimodifikasi dari contoh soal.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa adalah faktor internal

yang meliputi bakat dan motivasi, serta faktor eksternal yaitu siswa

kurang peduli terhdap proses pembelajaran.

2. SARAN

Setelah penulis melakukan penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan

maka penulis menyarankan:

1. Pada saat mengerjakan soal matematika terutama soal geometri kubus

dan balok, terlebih dahulu pahami soal, kemudian tentukan rumus yang

cocok, serta teliti dalam perhitungan.

2. Diharapkan pada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran

dirumah, terutama dalam menyederhanakan pecahan, serta banyak

memamfaatkan media belajar agar hasil skor yang didapat tidak lagi

dibawah rata-rata.

3. Diharapkan pada guru mata pelajaran matematika agar terus dapat

memotivasi siswa agar menyukai pelajaran matematika dan pembenaan

tambahan pelajaran agar siswa terlatih dalam penyederhankaan

geometri kubus dan balok

Page 75: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Al-qur’an dan terjemahan. Semarang : PT. Karya Toha Putra.

Abdurrahman Mulyono, (2003) pendidikan anak berkesulitan belajar, jakarta : PT

Rineka Cipta

Aqilah (2011/2012) “analisis kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal

pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA islam sultan agung I

semarang ( skripsi fakultas tarbiyah institut agama islam walisongo

seamarang)

Cahyo, Agus N. 2013. Paduan aplikasi teori-teori belajar mengajar. yogyakarta :

Diva press.

Dalyono, (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Djam’an Satori dan Aan Komariah, (2011). Metodelogi penelitian. Bandung:

Alpabeta

Erman Suherman dkk. 2001. Strategi pembelajaran matematika kontemporer.

Bandung: FMIPA UPI.

M. cholik Adinawan. 2006. Matemtaika untuk SMP kelas VIII. Jakarta : penerbit

Erlangga

Oemar Hamalik, (2001) proses belajar mengajar, Bandung : bumi aksara

Reys, dkk. 1984. Dasar- dasar matematika, jakarta : Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sari, Elizabeth kurnia. 2016. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

matematika pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII B SMP kanisius

kalasan yogyakarta. Yogyakarta : Universitas sanata Dharma

Slameto, (2015) belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, jakarta : PT Rineka

Cipta

Sudjana ( 2013) metoda statistika. Bandung : Tarsito

Sudijono, A (2015) .Pengantar statistika matematiaka. Jakarta : Raja

Granfindopersada

Page 76: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sugiono (2017), Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta

Tim Penyuusun. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. UIN STS Jambi

Wadaya, Immakulata Daesetya Wiji. 2016. Analisis kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat dikelas VII D SMP joannes Bosco Yogyakarta pada tahun

Ajaran 2015/2016 Yogyakarta : Universitas sanata dharma

Page 77: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran I

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

(IPD)

JUDUL : ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PAD POKOK BAHASAN GEOMETRI KUBUS DAN BALOK

DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 26

SAROLANGUN

A. TEMPAT PENELITIAN

Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Sarolangun

B. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Lembar Observasi

2. Angket

3. Dokumentasi

Page 78: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 79: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran II

Lembar observasi siswa

Kisi-kisi instument lembar observasi kesulitan belajar matematika siswa

No Aspek yang diamati Indikator No butir

1 Kegiatan pembuka Kesiapan pembelajaran 1,2

2 Kegiatan inti Tahap mengamati

c. Mengikuti proses

mengamati

3,4, d. Permasalahan dalam

proses mengamati

Tahap menanya

c. Keterlibatan dalam

menanya persoalana

5 d. Permasalahan dalam

menanya

Tahap mencoba

c. Keterlibatan dalam

mencoba persoalan

6,7,8,9,

10,11,12 d. Permasalahan dalam

mencoba

Tahap menyimpulkan

13,14,15 Permasalahan dalam

menyimpulkan

Page 80: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran III

Lembar observasi siswa

Nama Sekolah : SMP N 26 Sarolangun Kelas / semester : 2/2

Mata Pelajaran : Matematika Hari / Tanggal :

Materi : Geometri kubus dan balok

Nama Siswa :

Petunjuk pengisian

1. Bacalah dengan seksama pernytaan dibawah ini sebelum anda memberikan

jawaban

2. Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang sesuai

3. Isilah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan

4. Keterangan skor.

Skor 1 : tidak pernah

Skor 2 : hampir tidak pernah

Skor 3 : kadang – kadang

Skor 4 : sering

skor 5 : selalu

NO Aktivitas yang diamati Skor

1 2 3 4 5

1 siswa siap untuk belajar dan mempersiapkan buku

catatan dan buku pelajaran

2 Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

3 Siswa menyimak dan semangat untuk belajar materi

geometri kubus dan balok

4 Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan

yang diberikan oleh guru

5 Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

materi geometri kubus dan balok

6 Siswa mendengar penjelasan guru

7 Siswa aktif berdiskusi

8 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

Page 81: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9 Siswa terarah dan mampu berkomunikasi dengan baik

pada menyampaikan pendapat

10 Siswa mampu menjelaskan atau mempresentasekan

hasil tugasnya

11 Siswa mampu menghargai pendapat orang lain

12 Siswa mendengar dan menyimak penjelasan guru

13 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang

materi yang kurang dimengerti

14 Siswa mendengar dan menjelaskan tugas yang

diberikan guru

15 Siswa ikut serta dalam membuat kesimpulan

jambi, 2020

Observer

.............................

Page 82: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran IV

DATA HASIL LEMBAR OBSERVASI

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Aan Azili 5 5 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 58

2 Ahmad Sohibu 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 43

3 Andika Saputra 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 48

4 AgnaNaylaAlia 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 38

5 Dela Puspita 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 46

6 Deseptiani 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 42

7 Efi Ekasanti 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 55

8 Elsa Marlina 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 40

9 Icha Madarta 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 35

10 Jodi Saputra 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 51

11 Lidia Tusa’adah 5 5 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 59

12 Gufara Atarsyah 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 56

13 Muhajirin 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 30

14 Mustopa Kamal 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 29

15 Nurpalah 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 55

16 Nurazizah 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 28

17 Resa Aryani 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 52

18 Reva Lina 5 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 57

19 Sakidilah Masyid 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 51

20 Sundoko Busri 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 55

21 Susi Susanti 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 44

22 Zahrotul Khoriah 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 54

Page 83: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran V

Perhitungan presentase lembar observasi

1. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =58

75 × 100 = 77%

2. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43

75 × 100 = 57,3%

3. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =48

75 × 100 = 64%

4. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =38

75 × 100 = 50%

5. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =46

75× 100 = 61%

6. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =42

75× 100 = 56%

7. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55

75× 100 = 73%

8. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =40

75 × 100 = 53%

9. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =35

75 × 100 = 46%

10. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =51

75 × 100 = 68%

11. . %𝑠𝑘𝑜𝑟 =59

75 × 100 = 79%

12. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =56

75× 100 = 75%

13. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =30

75 × 100 = 40%

14. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =29

75 × 100 = 39%

15. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55

75 × 100 = 73%

16. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =28

75× 100 = 37%

17. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =52

100 × 100 = 69%

%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%

Page 84: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

18. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43

75 × 100 = 57%

19. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =51

75 × 100 = 68%

20. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =55

75 × 100 = 73%

21. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =44

75 × 100 = 59%

22. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =54

75 × 100 = 72%

Page 85: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 86: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran VI

ANGKET KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI

GEOMETRI KUBUS DAN BALOK

Kisi-kisi instrumen angkefaktor-faktor kesulitan belajar matematika siswa dalam

mmepelajari geometri khususnya kubus dan balok

Variabel peneliti Indikator Deskriptor No item

Kesulitan siswa

dalam mempelajari

geometri

1.Kesulitan yang

berkaitan dengan

faktor internal

siswa

2. kesulitan yang

berkaitan dengan

materi geometri

3. kesulitan yang

berkaitan dengan

faktor eksternal

siswa

1. kesehatan

2. tingkat kecerdasan

3. perhatian terhadap

pelajaran

4. minat

5. bakat

6. motivasi

1..penentuan luas

permukaan kubus dan

balok

2.penentuan diagonal

bidang dan diagonal

ruang pada kubus dan

balok

3.memecahkan soal

kubus dan balok

1.faktor keluarga

2.metode guru dalam

mengajar

3.relasi guru dengan

siswa

4. relasi siswa dengan

siswa

5.alat pelajaran

6. standar pelajaran

diatas ukuran

7..keadaan gedung

8. metode belajar siswa

1

2

3,4

5

6

7

8,9,

10,11

12,13,14

15

16

17

18

29

20

Page 87: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran VII

ANGKET KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI GEOMETRI

KUBUS DAN BALOK

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Bacalah dengan seksama pernyataan dibawah ini sebelum anda memberikan

jawaban

2. Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang sesuai

3. Isilah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang setuju

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya selalu bersemangat pergi ke sekolah

2 Saya selalu sarapan pagi sebelum pergi ke sekolah

3 Saya dapat dengan mudah memahami materi

matematika

4 Saya menguasai materi yang diberkaitan dengan materi

geometri kubus dan balok

5 Saya dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

materi geometri jika soalnya dimodifikasi dari contoh

yang diberikan guru

6 Saya selalu memperhatikan guru pada saat

menyampaikan materi geometri kubus dan balok

7 Saya suka merasa bosan saat guru menjelaskan materi

geometri kubus dan balok

8 Saya seringkali merasa putus asa saat menemukan soal

geometri kubus dan balok yang saya rasa sulit

9 Saya tidak sungkan berdiskusi dengan teman-teman jika

menemukan kesulitan dalam belajar materi geometri

kubus dan balok

10 Meskipun tidak ada tugas dari guru, saya berusaha

mengulang pelajaran kembali dirumah

11 Saya merasa bingung saat membedakan diagonal ruang

dan diagonal pada geometri kubus dan balok

12 Saya dapat memahami bagian-bagian geometri kubus

dan balok

13 Saya mampu dengan mudah menyelesaikan soal

Page 88: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

geometri kubus dan balok dalam bentuk soal cerita

14 Menurut saya memahami soal kubus dan balok dalam

bentuk gambar merupakan hal yang sulit

15 Menurut saya materi geometri kubus dan balok

merupakan materi yang sulit untuk dipahami

16 Orang tua saya memberikan pengawasan terhadap saya

saat belajar

17 Dalam proses belajar mengajar guru senantiasa

memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk

mengajukan pertanyaan terkait dengan penyampaian

materi

18 Jika ada materi matematika yang kurang dipahami, guru

mempersilahkan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan walaupun diluar jam pelajaran

19 Disekolah saya tersedia media pembelajaran yang

menunjang proses pembelajaran pada materi geometri

kubus dan balok

20 Saya belajar hanya pada saat diadakan ulangan

Page 89: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran VIII

Data hasil siswa mengisi angket analisis kesulitan belajar matematika siswa pada

pokok bahasan geometri kubus dan balok

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Aan Azili 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 60

2 Ahmad Sohibu 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 43

3 Andika Saputra 4 4 1 3 4 3 4 5 4 5 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 71

4 Agna Nayla Alia 4 5 4 3 4 4 2 5 4 4 4 5 5 3 4 4 2 3 4 3 74

5 Dela Puspita 3 4 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 1 4 3 3 2 3 4 3 53

6 Deseptiani 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 43

7 Efi Ekasanti 5 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 66

8 Elsa Marlina 4 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 4 3 2 4 2 53

9 Icha Madarta 5 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 65

10 Jodi Saputra 5 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4 5 5 3 5 5 2 3 4 2 76

11 Lidia Tusa’adah 3 4 1 1 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 45

12 Gufara Atarsyah 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 66

13 Muhajirin 5 5 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 5 4 4 67

14 Mustopa Kamal 4 5 4 2 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 2 74

15 Nurpalah 3 4 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 45

16 Nurazizah 5 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3 70

17 Resa Aryani 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 57

18 Reva Lina 5 4 4 1 2 2 4 4 5 4 3 3 4 3 5 4 3 2 4 4 70

19 Sakidilah Masyid 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 2 4 4 4 76

20 Sundoko Busri 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 5 4 5 4 3 2 4 3 3 3 58

21 Susi Susanti 4 4 2 4 4 3 2 4 2 3 2 3 4 5 5 3 1 3 5 2 65

22 Zahrotul Khoriah 5 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 60

Page 90: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

73

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran IX

Perhitungan presentase angket kesulitan siswa dalam mempelajari geometri

kubus dan balok

1. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =60

100 × 100 = 60%

2. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =74

100 × 100 = 74%

3. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =53

100 × 100 = 53%

4. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =43

100 × 100 = 43%

5. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =66

100 × 100 = 66%

6. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =53

100 × 100 = 53%

7. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =65

100 × 100 = 65%

8. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =76

100 × 100 = 76%

9. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =45

100 × 100 = 45%

10. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =66

100 × 100 = 66%

11. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =67

100 × 100 = 67%

12. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =74

100 × 100 = 74%

13. . %𝑠𝑘𝑜𝑟 =45

100 × 100 = 45%

14. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =70

100 × 100 = 70%

15. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =57

100 × 100 = 57%

16. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =70

100 × 100 = 70%

17. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =76

100 × 100 = 76%

%𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100%

Page 91: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

18. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =58

100 × 100 = 58%

19. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =65

100 × 100 = 65%

20. %𝑠𝑘𝑜𝑟 =60

100 × 100 = 60%

Page 92: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

75

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran X

Page 93: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 94: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

77

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 95: ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK ...repository.uinjambi.ac.id/5987/1/LESTA MEGA.pdf · Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

( CURRICULUM VITAE )

Nama : Lesta Mega

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Sandaran , 30 April 1998

Alamat : Jl. Sarolangun, Desa. Datuk Nan Duo, Kec.

Batang Asai, Kab. Sarolangun

Email : [email protected]

No. kontak : 085267201649

Pendidikan Formal

1. SD\MI : SDN 162/VII Datuk Nan Duo II

2. SMP\MTs : SMP N 26 Sarolangun

3. SMA\MA : SMA N 6 Sarolangun

Motto Hidup :Ingat Allah disetiap keadaan, sertakan Allah dalam

setiap pilihan, jadikan Allah satu-satunya sandaran

hidup, maka kamu akan tetap berdiri tegak ditengah

badai kehidupan