ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

112
ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONLABA BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABA (Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta) S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Saskia Aurora Putri 162114115 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

Page 1: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONLABA

BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP TENTANG

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

BERORIENTASI NONLABA

(Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Saskia Aurora Putri

162114115

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

i

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONLABA

BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP TENTANG

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

BERORIENTASI NONLABA

(Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Saskia Aurora Putri

162114115

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

iv

PERSEMBAHAN

”Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan

keperluan-keperluan orang-orang kudus tetapi juga melimpahkan ucapan

syukur kepada Allah.”

( 2 korintus 9:20)

”Serahkanlah perbuatan kepada Tuhan. Maka terlaksanalah segala

rencanamu”

(Amsal 16:3)

”karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”

(Amsal 23:18)

Kupersembahkan Skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bapak Antonius Ismanto dan Mama Margareta Ita

Adik Christian Vernando

Keluarga Besar

Sahabat dan Teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ”ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ORGANISASI NONLABA BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP

TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

BERORIENTASI NONLABA”

(Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 2020 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat sebagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan

ini saya menyatakan menarik skripsi saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila

kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang

telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Desember 2020

Yang membuat pernyataan,

Saskia Aurora Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Saskia Aurora Putri

Nomor Mahasiswa : 162114115

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ORGANISASI NONLABA BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP

TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

BERORIENTASI NONLABA

(Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Desember 2020

Yang menyatakan,

Saskia Aurora Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada tuhan yang Maha Esa atas

segala berkat dan penyertaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Analisis Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nonlaba Berdasarkan ISAK

35 Dan SAK ETAP Tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi

Nonlaba (Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta). Penulisan

skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesain skripsi ini berhasil disusun berkat

adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian.

2. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing yang

telah membantu memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I.Yogyakarta yang telah membantu penelitian

sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

viii

4. Kedua orang tua dan adik ku yang selalu memberikan dukungan, mendoakan

dan memberikan motivasi kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan

penelitian ini.

5. Teman-temanku Avi, Artha, Icha, Arum, Elsa yang selalu memberikan

semangat, saran dan selalu menghibur disetiap saat.

6. Teman-temanku “Prayan house Putri” Via, Septi, Nini, Angel dan Eni yang

selalu menemani dan mendukungku selama proses penyelesaian skripsi.

7. Sahabatku Giorgia Gagas, Ridho dan Tengku Rian selalu menemani dan

mendukung proses penyelesaian skripsian.

8. Semua pihak yang membantu, mendukung dan berpartisipasi dalam penulisan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat

bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bagi para pembaca dan

semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 31 Desember 2020

Saskia Aurora Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

ix

DARTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................................ xiv

ABSTRACT ................................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

A. Akutansi Keuangan ......................................................................... 8

B. Akutansi Sektor Publik .................................................................. 9

C. Organisasi Nirlaba ........................................................................ 10

D. Yayasan ......................................................................................... 12

E. Standar Akuntansi Keuangan (Akuntansi Sektor Publik) ............. 13

F. Laporan Keuangan ....................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

x

G. SAK ETAP .................................................................................... 16

H. ISAK No. 35 : Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba ................... 18

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27

A. Desain Penelitian .......................................................................... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 28

D. Data Penelitian ............................................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29

I. Teknik Analisis Data .................................................................... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................ 32

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Sayap Ibu ........................... 32

B. Alamat Lokasi .............................................................................. 36

C. Visi dan Misi Organisasi .............................................................. 36

D. Struktur Organisasi ...................................................................... 38

E. Organ Pengurus ............................................................................ 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 40

A. Deskripsi Data .............................................................................. 40

B. Analisis Kesiapan Penyajian laporan keuangan berdasarkan ISAK

No. 35 ............................................................................................ 54

C. Pembahasan .................................................................................. 69

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 73

A. Kesimpulan ................................................................................... 73

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 73

C. Saran ............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 75

LAMPIRAN ............................................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Contoh Format Laporan Posisi Keuangan berdasarkan ISAK 35…... 21

Tabel 3.2 Contoh Format Laporan Aktivitas (Komprehensif) berdasarkan

ISAK 35…..………………………………………………………..... 23

Tabel 3.3 Contoh Format Laporan Perubahan Aset neto berdasarkan

ISAK 35 .............................................................................................. 26

Tabel 3.4 Laporan Aktivitas Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta ............... 43

Tabel 3.5 Laporan Perubahan Aset Neto Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta ......... 45

Tabel 3.6 Laporan Posisi Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta……….....46

Tabel 3.7 Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta ..... 48

Tabel 3.8 Analisis Kesiapan Penyajian Laporan Keuangan berdasarkan ISAK

No 35 .................................................................................................. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Panti 1 Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta ................................. 36

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta ............ 38

Gambar 4.3 Organ Pengurus Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta ................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Transkrip Wawancara ......................................................................... 78

Lampiran II Sejarah Yayasan Sayap Ibu ................................................................ 82

Lampiran III Laporan Keuangan 2018 Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta ... 90

Lampiran IV Laporan Perubahan Aset Neto Yayasan Sayap Ibu Cabang

Yogyakarta ......................................................................................... 92

Lampiran V Laporan Posisi Keuangan Yayasan Sayap Ibu Cabang

Yogyakarta ......................................................................................... 92

Lampiran VI Catatan Atas Laporan Keuangan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta....... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

xiv

ABSTRAK

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ORGANISASI NONLABA BERDASARKAN ISAK 35 DAN SAK ETAP

TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

BERORIENTASI NONLABA

(Studi Kasus Di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

Saskia Aurora Putri

NIM: 162114115

Universita Sanata Dharma Yogyakarta

2020

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyajian Laporan keuangan Yayasan

Sayap Ibu cabang D.I.Yogyakarta berdasarkan ISAK 35 Dan SAK ETAP Tentang

Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Metode

penelitian yang digunakan deskripsif. Data yang diperoleh dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu

mereview pencatatan dan pelaporan keuangan, mengevaluasi pencatatan dan pelaporan

yayasan berdasarkan standar yang berlaku sekarang yaitu ISAK No 35 dan SAK ETAP,

menganalisis hasil evaluasi penyajian laporan keuangan, menyimpulkan dari hasil

analisis atas penyajian laporan keuangan, apakah telah sesuai dengan interpretasi

standar akuntansi keuangan (ISAK) No 35 tentang penyajian laporan keuangan

keuangan entitas beriorientansi nonlaba dan SAK ETAP.

Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat ketidaksesuaian penyajian laporan

keuangan pada informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen,

temporer dan terikat serta penyajian laporan arus kas. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Yayasan Sayap Ibu memiliki kesiapan dalam penerapan penyajian laporan

keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK No.35 dan SAK ETAP tentang

penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba sebesar 65% dan 35%

dikatakan belum memiliki kesiapan untuk menyusun laporan keuangan sesuai ISAK

No.35 dengan melakukan perbaikan terhadap penyajian laporan arus kas dan

pembatasan permanen, temporer dan terikat.

Kata kunci: Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No.35, penyajian

laporan keuangan,entitas beriorientansi nonlaba, SAK ETAP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

xv

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE READINESS TO IMPLEMENT THE

PRESENTATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS OF NON-PROFIT

ORGANIZATIONS BASED ON ISAK 35 AND SAK ETAP ON THE

PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS OF NON-PROFIT

ORIENTED ENTITY

(Case Study at Sayap Ibu Foundation Branch D.I Yogyakarta)

Saskia Aurora Putri

NIM: 162114115

Sanata Dharma Yogyakarta University

2020

This study aims to analyze the presentation of the financial statements at

Yayasan Sayap Ibu branch D.I.Yogyakarta based on ISAK 35 and SAK ETAP on the

presentation of financial statements for non-profit oriented entities.

This is a qualitative research through a case study approach. The method of

this research is descriptive. The data were obtained by interviewing, observing and

documentating. The data analysis techniques are divided interviews, observations and

documentation. Data analysis techniques are carried out in four stages, namely

reviewing financial recording and reporting, evaluating the recording and reporting

of foundations based on current standards, namely ISAK No. 35 and SAK ETAP,

analyzing the evaluation results of the presentation of financial statements, collecting

from the results of analysis on the presentation of financial statements, whether it is in

accordance with the interpretation of financial accounting standards (ISAK) No. 35 on

the presentation of financial statements of nonlaba entities.

The results of this study indicate a mismatch in the presentation of financial

statements regarding the nature and amount of permanent, temporary and binding

ownership and the presentation of cash flow statements. Therefore, it can be concluded

that Sayap Ibu Foundation has 65% of readiness in implementing the presentation of

financial statements for nonprofit organizations based on ISAK No. 35 and SAK ETAP

regarding the presentation of financial statements for non-profit oriented entities and

35% has not had the readiness to prepare financial statements in accordance with

ISAK No. 35 by making improvements to the presentation of the cash flow statement

and permanent, temporary and bound restrictions.

Keywords: Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) 35, presentation

of financial statements, non-profit oriented entities, SAK ETAP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi sektor publik memiliki karakterisik dan sifat yang unik dan berbeda dengan

organisasi komersial. Ciri dari organisasi ini yaitu tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi sektor publik memiliki tujuan yaitu memberikan pelayanan untuk

kesejahteraan masyakarta, bukan yang bertujuan profit oriented. Menurut Stephen P.

Robbins dalam Fahmi (2013:2) organisasi publik adalah sebuah kesatuan sosial yang

berkoodrinasi secara sadar, dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, bekerja

atas dasar relatif secara terus menerus agar mencapai tujuan bersama atau sekelompok

tujuan. Jadi, organisasi sektor publik adalah sebuah organisasi yang orientasi untuk

kepentingan publik. Oleh karena orientasinya pada kepentinan publik maka organisasi

ini biasanya tidak beriorinetasi pada laba sebagai tujuannya. Contoh dari organisasi

sektor publik yaitu institusi pemerintahan dimana sebagai pengendali sektor publik

besar. Fokus utama dari organisasi sektor publik ialah memberikan pelayanaan kepada

masyakarta. Yang termasuk didalam Institusi pemerintahan yaitu rumah sakit, sekolah,

lembaga swadaya masyarakat, dan yayasan.

Tujuan dari organisasi publik tentu berbeda dengan organisasi swasta. Dari

sudut pandang ilmu ekonomi, organisasi publik diartikan sebagai sesuatu entitas yang

memiliki aktivitas berhubungan dengan ada usaha untuk menghasilkan barang dan

pelayanan publik dalam rangka untuk memenuhi kebutuahan dan hak publik (Ulum,

2004). Sedangkan organisasi swasta adalah organisasi yang aktivitasnya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

2

pelayanan barang dan jasa yang kepemilikannya oleh satu orang atau lebih dimana

orientasinya untuk mencari keuntungan atau laba. Jadi demikian organisasi swasta

memiliki fokus utama guna mencari laba atau keuntungan sebesar-besarnya.

Yayasan dapat dikatakan sebagai suatu organisasi sektor publik karena

didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Yayasan adalah suatu badan

hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan

kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan

dalam undang-undang. Di Indonesia organisasi sosial diatur dalam regulasi Undang-

Undang R.I No.63 tahun 2008 tentang yayasan. Dalam UU tersebut tertera bahwa

yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan

diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan

kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota Jika mengacu pada peraturan pemerintah

tersebut, maka sebuah organisasi yayasan dituntut untuk menyiapkan laporan yang

sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Dengan pelaporan keuangan yayasan yang

transparan maka diharapkan akuntabilitas pengelolaan dana yayasan tersebut dapat

diandalkan.

Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi nonlaba. Organisasi nirlaba

merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan

tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan

yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata.

sedangkan organisasi nonlaba merupakan sebuah entitas yang berbentuk organisasi

yang memiliki tujuan utamanya ialah memenuhi kekurangan akan isu publlik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

3

cara menari perhatian publik dengan tujuan tidak komersial atau tanpa ada tujuan

bersifat mencari laba (Komang et. al., 2008). tidak terdapat perbedaan yang begitu

signifikan antara organisasi nirlaba dan organisasi nonlaba karena fokus utama sama-

sama tidak berorientasi mencari laba namun bukan berarti tidak menghasilkan laba.

Organisasi nirlaba di Indonesia saat ini masih cenderung menekankan pada

prioritas kualitas program dan tidak terlalu memperhatikan pentingnya sistem

pengelolaan keuangan. Padahal sistem pengelolaan keuangan yang baik diyakini

merupakan salah satu indikator utama akuntabilitas dan transparasi sebuah lembaga.

Untuk mencapai pengelolaan keuangan yang handal tentu dibutuhkan pengetahuan,

ketrampilan, dan pengalaman yang cukup. Tentunya, staff yayasan perlu memahami

sistem pengendalian internal sebagai bagian dari usaha meningkatkan efektivitas dan

efisiensi kerja lembaga dan membuat laporan keuangan organisasi sesuai dengan

ketentuan dalam ISAK 35.

DSAK IAI telah mengesahkan ISAK 35, Penyajian Laporan Keuangan Entitas

Berorientasi NonLaba, sebelumnya telah ada PSAK 45 “Pelaporan Keuangan

Organisasi Nirlaba” yang dapat digunakan oleh Yayasan atau organisasi nirlaba untuk

melakukan pelaporan keuangan. Namun demikian dalam praktiknya PSAK 45 malah

membingungkan karena adanya pengaturan penyajian laporan keuangan yang berbeda

dalam kelompok standar (tier) yang sama. Perubahan istilah terjemahan atas kata “Not-

for-Profit” sebelumnya dalam PSAK 45 diterjemahkan sebagai “Nirlaba” namun

kemudian dirubah oleh DSAK IAI dalam ISAK 35 menjadi NonLaba dengan dasar

bahwa sesungguhnya aktivitias utamanya tidak berorientasi mencari laba namun bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

4

berarti tidak menghasilkan laba (nirlaba). DSAK IAI tidak seperti pada PSAK 45, pada

ISAK 35 tidak diberikan definisi atau kriteria tertentu guna menjelaskan entitas yang

beriorientasi nonlaba dari entitas bisnis beriorientasi bisnis laba dikarenakan pada

undang-undang yang mengatur tidak ditemukan definisi dan ruang lingkup pada entitas

berorientasi nonlaba. Entitas pada ISAK No 35 diberikan kebebasan tersendiri untuk

melakukan penilaian akan apakah entitas yang diolah memiliki tujuan dan beroperasi

sebagai entitas yang berorientasi nonlaba, tidak bergantung akan bentuk hukum entitas

tersebut. ISAK 35 sendiri merupakan hasil dari implemetasi dari PSAK 1 pada paragraf

5 yang memberikan contoh kepada entitas yang berorientasi nonlaba untuk melakukan

penyesuaian pada deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan.

Ruang lingkup objek ISAK 35 adalah: Entitas berorientasi nonlaba terlepas dari

apapun bentuk hukumnya; (1) ISAK 35 hanya mengatur mengenai penyajian laporan

keuangan, sehingga ketentuan akuntansi lain yang dilakukan oleh entitas nonlaba

tersebut mengacu kepada SAK atau SAK ETAP masing-masing yang relevan. (2)

Kebebasan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal sesuai dengan kondisi

entitas nonlaba tersebut, diantaranya: (a) Penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk

beberapa pos dalam laporan keuangan; (b) Penyesuaian deskripsi yang digunakan

untuk laporan keuangan itu sendiri.

SAK ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik, artinya SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang laporan

keuangannya tidak akuntabel untuk publik secara luas. SAK EMKM disusun untuk

memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

5

Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat

digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif

EMKM. ED SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018.

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I.Yogyakarta didirikan pada tahun 1978 sebagai

lembaga non profit dan sebagai mitra pemerintah yang tidak bernaung pada salah satu

organisasi apapun baik agama maupun politik. Yayasan Sayap Ibu Cabang

D.I.Yogyakarta berupaya untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan

sosial anak dan keluarga yang semakin berkembang dan kompleks. Yayasan Sayap Ibu

Cabang D.I.Yogyakarta merupakan suatu organisasi nirlaba yang sudah cukup lama di

Yogyakarta. Jika dilihat dari aktivitas yayasan, pelaporan keuangan yayasan sudah

cukup memadai untuk menjadi pertanggungjawaban manajemen kepada pengurus

yayasan. Namun, laporan keuangan yang dilakukan oleh yayasan masih sederhana

sehingga terdapat beberapa aspek pencatatan dan pelaporan dana yayasan perlu

menjadi perhatian, sehingga informasi keuangan yang diperoleh pun masih belum

andal. Berdasarkan uraian diatas penulis meneliti tentang “ Analisis Penyajian Laporan

Keuangan Organisasi Nonlaba Berdasarkan ISAK No 35 Dan SAK ETAP Tentang

Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, yang menjadi fokus permasalahan

pada penelitian ini yaitu bagaimana kesiapan dalam penerapan penyajian laporan

keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 dan SAK ETAP tentang penyajian

laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

6

C. Tujuan Penelitian

tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan dalam penerapan penyajian

laporan keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK No. 35 dan SAK ETAP

tentang penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

Hasil dari penelitian ini bagi Yayasan Sayap Ibu cabang D.I.Yogyakarta dapat

bermanfaat dan membantu dalam penyajian laporan keuangan yayasan yang

sesuai dengan ISAK 35 dan SAK ETAP.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan

yang lebih mendalam pada masa yang akan datang, khususnya dalam

penerapan ISAK 35 dan SAK ETAP.

3. Bagi Penulis:

Sebagai bahan informasi dan suatu pengalaman bagi peneliti guna menambah

dan memperluas pengetahuan tentang penyajian laporan keuangan yayasan

yang kredibel dan akuntabel,yaitu laporan keuangan yang disusun berdasarkan

ISAK 35 dan SAK ETAP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

7

E. Sistematika Penulisan

Berikut sistematika penulisan penelitian ini:

I. BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah,,tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

II. BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang menjadi pedoman dalam penulisan ini.

III. BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

IV. BAB IV : GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Bab ini akan menguraikan mengenai profil organisasi yang meliputi sejarah

singkat organisasi, visi dan misi organiasi, kegiatan yayasan, dan struktur

organisasi yayasan.

V. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memaparkan mengenai analisis data yang diperoleh dan

membahas pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

VI. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta

saran bagi organisasi dan keterbatasan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Keuangan

Menurut Mulyadi (2014) Akuntansi adalah proses pencatatan,

penggolongan, dan penyajian dengan cara-cara tertentu, transaksi keuangan

yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain serta penafsiran terhadap

hasilnya. Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang terdiri dari mencatat,

mengklasifikasikan, dan melaporkan kejadian atau transaksi ekonomi yang

akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan

oleh pihak-pihak tetentu untuk pengambilan keputusan.

Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan,

oleh karena itu pemahaman terhadap data akuntansi, seperti proses

penyusunannya, pelaporannya, akan sangat bermanfaat sebagai latar belakang

analisis keuangan. Sebelum membahas tentang pengertian akuntansi keuangan,

terlebih dahulu dibahas mengenai pengertian akuntansi secara umum.

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan

keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi

keuangan tersebut.

Menurut Harahap (2015) akuntansi keuangan adalah akuntansi yang

tujuan pokoknya menghasilkan laporan keuangan yang biasanya terdiri dari

Neraca dan Laba/ Rugi. Akuntansi keuangan menyajikan informasi terutama

untuk kepentingan pihak eksternal entitas ekonomi. Di antara para pihak

eksternal tersebut, pengguna yang utama adalah para pemilik perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

9

(pemegang saham) dan para kreditor (Sodikin & Riyono, 2015). Menurut

Harahap (2015), Akuntansi keuangan memberikan informasi yang bersifat

baku, terstandar dan bertujuan umum (general purpose). Format informasinya

sudah memiliki pola yang ditetapkan lembaga resmi. Di Indonesia disebut SAK

(Standar Akuntansi Keuangan) dikeluarkan oleh IAI, di Amerika disebut GAAP

(General Accepted Accounting Principle) yang dikeluarkan oleh FASB

(Financial Accounting Standard Board) dengan nama FASB Statement.

B. Akuntansi sektor publik

1. Pengertian akuntansi sektor publik

Akuntansi sektor publik adalah sebuah sistem yang digunakan oleh

lembaga-lembaga publik sebagai sebuah alat pertanggungjawaban kepada

publik. Menurut kam (1990), menjelaskan praktik akuntansi sektor publik

telah ada sejak dahulu kala sebelum masehi. Dari sudut pandang ilmu

ekonomi, sektor publik didefinisikan sebagai ”suatu entitas yang berkaitan

dengan aktivitas pada penyediaan barang dan jasa guna memenuhi

kebutuhan dan hak publik”.

2. Ciri-ciri organisasi sektor publik

Ciri-ciri dari organsisasi sektor publik ialah:

Bersifat mandiri

Bertujuan tidak untuk mencari keuntungan finasial

Secara kolektif dimiliki publik

Sumber daya yang dimiliki tidak digambarkan dalam bentuk saham

yang dapat diperjualbelikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

10

Tujuan dan aktivitasnya terencana, jelas dan terperinci.

3. Tujuan akuntansi sektor publik

Memberikan sebuah informasi yang sangat diperlukan guna

mengelola secara tepat,efisien dan ekonomis atas alokasi suatu

sumber daya yang dapat dipercayakan kepada organisasi. Tujuan

tersebut terkait dengan pengendalian manajemen.

Memberikan informasi yang berguna bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan pertanggungjawabaan secara tepat dan

efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi

wewenangnya lalu bagi pegawai pemerintah guna melaporkan

kepada publik atas hasil dari operasi pemerintah dan penggunaan

dana publik. Tujuan ini berkaitan akan akuntabilitas.

C. Organisasi Nirlaba

Berdasarkan tipe organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya,

organisasi nirlaba merupakan termasuk dalam tipe organisasi pure-

nonprofit organization karena organisasi nirlaba berfokus pada pelayanan

masyarakat dan memperoleh sumber dana dari publik serta dalam

melaksanakan kegiatan operasinya tidak berorientasi pada keuntungan.

Menurut Nickles (2009:7), organisasi nirlaba adalah suatu

organisasi yang tujuannya tidak memupuk atau mencari laba pribadi bagi

pemilik atau pengelolanya, organisasi nirlaba seringkali memperoleh

keuntungan finansial tetapi keuntungan tersebut digunakan untuk mencapai

tujuan sosial atau pendidikan dari organisasi dan bukan untuk kepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

11

pribadi. Menurut Yadiati (2010:54), contoh dari organisasi nirlaba adalah

yayasan sosial, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Non Government

Organization (NGO), dan organisasi keagamaan.

Organisasi nirlaba adalah organisasi yang bersasaran pokok untuk

mendukung suatu isu atau perihal dalam menarik perhatian publik untuk

suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang

bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba terdiri dari gereja,

sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi

politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa

sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan

beberapa para petugas pemerintah. Karakteristik Organisasi Nirlaba

menurut Rahayu (2017) adalah sebagai berikut:

1) Sumber daya organisasi berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan

pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah

sumber daya yang diberikan.

2) Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan mendapatkan laba, dan jika

suatu organisasi menghasilkan laba, maka jumlah laba tidak pernah

dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.

3) Tidak ada kepemilikan seperti pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa

kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dijual, dialihkan, atau ditebus

kembali, atau kepemilikan.

Organisasi nirlaba dengan organisasi swasta memiliki beberapa

perbedaan. Menurut Renyowijoyo (2008:270), mengungkapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

12

untuk membedakan organisasi nirlaba dengan organisasi swasta dengan

meneliti sifat karakternya, yakni:

1. Organisasi nirlaba menerima kontribusi sumber dana dalam jumlah

signifikan dari pemberi dana yang tidak mengharapkan

pengembalian sedangkan pada organisasi swasta, pemberi dana

adalah pemilik atau kreditor yang mempunyai kepentingan untuk

memiliki atau pengembalian tambah keuntungan atau bunga.

2. Organisasi nirlaba beroperasi untuk menghasilkan barang dan jasa

yang bukan untuk mencari laba sedangkan organisasi swasta

menghasilkan brang dan jasa untuk menghasilkan laba.

3. Pemberi dana organisasi nirlaba tidak mempunyai kepentingan

terhadap organisasi sedangkan pemberi dana organisasi swasta

mempunyai kepentingan untuk memiliki atau pengembalian dana.

D. Yayasan

Yayasan merupakan badan hukum yang mempunyai maksud dan

tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan

memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang.

Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang

Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui

undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri

mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004. Yayasan merupakan salah

satu jenis dari organisasi nirlaba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

13

Yayasan memiliki orientasi yang berbeda-beda tergantung tujuan

yayasan tersebut. Dalam berbagai tempat, kebanyakan yayasan yang sering

kita jumpai adalah yayasan yang berorientasi pendidikan dan keagamaan,

atau bahkan keduanya, seperti sekolah, taman pengajian, serta pondok

pesantren.

E. Standar Akuntansi Keuangan ( akuntansi sektor public)

Menurut Arifin (2014), Standar Akuntansi Keuangan diterbitkan karena

adanya:

1. Melengkapi pemakaian informasi akuntansi dengan informasi tentang

posisin keuangan, prestasi dan pelaksanaan dari suatu perusahaan.

Informasi akuntansi harus jelas, konsisten, dapaat diandalkan, dan dapat

dibandingkan.

2. Melengkapi para akuntan publik dengan pedoman dan aturan – aturan

tindakan agar memungkinkan mereka menjalankan ketelitian kebebasan

dalam menjual keahliannya dan integritas laporan–laporan kantor akuntan

dalam membuktikan keabsahan laporan ini.

3. Menyediakan pemerintah sebagai sumber data untuk berbagai variable

dianggap esensial untuk menjalankan perpajakan, pengaturan perusahaan

perencanaan dan pengaturan ekonomi, peningkatan efisiensi ekonomi, dan

sasaran lainnya.

4. Membangkitkan minta terhadap prinsip – prinsip, teori – teori diantara

seluruh jajaran yang berkepentingan dalam disiplin akuntansi ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

14

sekedar menyebarluaskan suatu standar akan membangkitkan banyak

kontroversi dan debat dalam praktik dan akademi.

Menurut Arifin (2014), terdapat empat hal pokok yang diatur dalam

Standar Akuntansi Keuangan, antara lain:

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Definisi Elemen dan Pos Laporan Keuangan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengungkapan atau Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan.

Proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta

kriteria pengakuan yang dikemukakan oleh neraca atau laba rugi disebut

pengakuan. Pengakuan ini dilakukan dengan cara menyatakan pos dengan kata

– kata atau jumlah uang, maka melalui pengakuan suatu transaksi dapat dilihat

apakah telah dicatat (dijurnal) atau tidak. Secara signifikan pengakuan terlihat

dalam akun – akun laba rugi dan laba komprehensif. Untuk mengakui pos

tersebut harus memenuhi definisi suatu unsur, yakni:

1. Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos

tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.

2. Pos tersebut dapat diukur dengan andal nilai atau biayanya.

F. Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK 1, par 09), Laporan keuangan merupakan penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan

laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi mengenai posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

15

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi

sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan

ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggung-jawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya. Dalam rangka mencapai tujuan

tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang

meliputi:

1. Aset;

2. Liabilitas;

3. Ekuitas;

4. Penghasilan dan beban (termasuk keuntungan dan kerugian);

5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya

sebagai pemilik;

6. Arus kas.

Informasi tersebut beserta informasi lainnya, yang terdapat dalam

catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan keuangan

dalam memprediksi arus kas masa depan entitas, khususnya dalam hal

waktu dan kepastian diperolehnya arus kas masa depan. Laporan keuangan

menggambarkan kondisi keuangan, serta hasil usaha suatu perusahaan pada

saat tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang biasa dikenal adalah

Neraca serta Laporan Laba/Rugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas,

Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Laporan keuangan merupakan media

yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu

perusahaan (Harahap, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

16

G. SAK-ETAP

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik

(SAK-ETAP) digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak

signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi

pengguna eksternal. ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar

akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya laporan laba/rugi komprehensif,

penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah

tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan

menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar, serta tidak ada pengakuan

liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar

jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk

tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna

eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat

kredit. SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam

penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada

pendanaan dari perbankan.

SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak

mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

17

historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan

yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak

berubah selama beberapa tahun. SAK ETAP pada dasarnya merupakan

turunan dari PSAK. Bahkan sebenarnya SAK ETAP merupakan bentuk

penyederhanaan dari PSAK. SAK ETAP memberikan banyak kemudahan

bagi perusahaan dibandingkan dengan PSAK yang memiliki ketentuan

pelaporan yang lebih kompleks. Selain itu, ada beberapa keuntungan yang

dapat didapatkan oleh anggota UKM ketika menerapkan SAK ini, antara

lain:

1. Kemudahan penyusunan laporan keuangan

2. Kemungkinan mendapat pinjaman yang lebih besar.

3. Lebih sederhana dibandingkan menggunakan PSAK-IFRS sehingga mudah

untuk implementasinya.

4. Informasi yang disajikan dapat dihandalkan dalam penyajian laporan

keuangan.

Entintas publik berbentuk entitas pemerintah dan non pemerintah. Entitas

publik memiliki karakteristrik khusus dari sisi tujuan dan kepemilikian entitas.

Bagi entitas seperti yayasan atau organisasi nirlaba lainnya tentu saja harus

memahami mengenai standar yang digunakan dalam penyajian laporan

keuangan. PSAK 45 tentang ’pelaporan keuangan organisasi nirlaba’ yang

digunakan sebagai pedoman penyajian laporan keuangan organisasi selama ini,

tetapi sekarang telah diganti dengan ISAK 35 tentang ’Penyajian laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

18

keuangan entintas berorientansi nonlaba’ adalah ISAK yang berlaku efektif

pada 1 januari 2020.

Penerbitan ISAK 35 menjadikan penerapan keseluruhan SAK untuk

pelaporan keuangan entintas berorientasi nirlaba terpilih (SAK,SAK ETAP atau

SAK EMKM). Dalam penyajiannya laporan keuangan masih menggunakan

PSAK 1 dalam penyajian laporan keuangan organisasi. Untuk itu manajemen

didalam organsasi harus mengetahui memahami didalam ISAK 35 sehingga

dapat menyusun dan sekaligus menganalisi laporan keuangan entitas

beriorentasi nonlaba.

H. ISAK 35: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

Draf Eksposur Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 35: Penyajian

Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba, terdiri dari paragraf 01–13.

DE ISAK 35 dilengkapi dengan Dasar Kesimpulan dan Contoh Ilustratif yang

bukan merupakan bagian dari DE ISAK 35:

1. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05 menyatakan bahwa

“Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang

berorientasi laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas dengan

aktivitas nonlaba di sektor swasta atau sektor public menerapkan Pernyataan

ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi yang

digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan

laporan keuangan itu sendiri.” Dengan demikian, ruang lingkup PSAK 1

secara substansi telah mencakup ruang lingkup penyajian laporan keuangan

entitas dengan aktivitas nonlaba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

19

2. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tidak menyediakan pedoman

bagaimana entitas dengan aktivitas nonlaba menyajikan laporan

keuangannya. Entitas dengan aktivitas nonlaba dalam Interpretasi ini

selanjutnya merujuk kepada entitas berorientasi nonlaba.

3. Karakteristik entitas berorientasi nonlaba berbeda dengan entitas bisnis

berorientasi laba. Perbedaan utama yang mendasar antara entitas

berorientasi nonlaba dengan entitas bisnis berorientasi laba terletak pada

cara entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan

untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas berorientasi nonlaba

memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak

mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang

sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

4. Pengguna laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba umumnya

memiliki kepentingan untuk menilai: (a) cara manajemen melaksanakan

tanggung jawab atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka; serta (b) informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan

dan arus kas entitas yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan

ekonomik. Kemampuan entitas berorientasi nonlaba dalam menggunakan

sumber daya tersebut dikomunikasikan melalui laporan keuangan.

5. Interpretasi ini diterapkan untuk entitas berorientasi nonlaba terlepas dari

bentuk badan hukum entitas tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

20

6. Interpretasi ini diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yang

menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP).

7. Interpretasi ini diterapkan khusus untuk penyajian laporan keuangan.

Permasalahan

8. Interpretasi ini membahas bagaimana entitas berorientasi nonlaba membuat

penyesuaian baik:

a) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos dalam

laporan keuangan; dan

b) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu

sendiri.

9. Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba disusun dengan

memperhatikan persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan

keuangan dan persyaratan minimal isi laporan keuangan yang telah diatur

dalam PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.

10. Entitas berorientasi nonlaba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang

digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan.

Sebagai contoh, jika sumber daya yang diterima oleh entitas berorientasi

nonlaba mengharuskan entitas untuk memenuhi kondisi yang melekat pada

sumber daya tersebut, entitas dapat menyajikan jumlah sumber daya

tersebut berdasarkan sifatnya, yaitu pada adanya pembatasan (with

restrictions) atau tidak adanya pembatasan (without restrictions) oleh

pemberi sumber daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

21

11. Entitas berorientasi nonlaba juga dapat menyesuaikan deskripsi yang

digunakan atas laporan keuangan itu sendiri. Sebagai contoh, penyesuaian

atas penggunaan judul ‘laporan perubahan aset neto’ daripada ‘laporan

perubahan ekuitas’. Penyesuaian atas judul laporan keuangan tidak dibatasi

sepanjang penggunaan judul mencerminkan fungsi yang lebih sesuai

dengan isi laporan keuangannya.

12. Entitas berorientasi nonlaba tetap harus mempertimbangkan seluruh fakta

dan keadaan relevan dalam menyajikan laporan keuangannya termasuk

catatan atas laporan keuangan, sehingga tidak mengurangi kualitas

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

13. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.

Berikut contoh format penyajian laporan keuangan berdasarkan ISAK

No.35:

Tabel 3.1

Contoh Format Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan ISAK No. 35

ENTITAS XYZ

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20x2

(dalam jutaan rupiah)

20X2 20X1

ASET

ASET LANCAR

Kas

Bank

Piutang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

22

Persediaan

Uang muka

Total Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap

Aset tetap disajikan bruto

Akumulasi Penyusutan Gedung

Akumulasi Penyusutan Kendaraan

Akumulasi Penyusutan Inventaris

Total Aset Tidak Lancar

TOTAL ASET

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

TOTAL LIABILITAS

ASET NETO

Aset Neto Terikat Permanen

Aset Neto Terikat Temporer

Aset Neto Tidak Terikat

Selisih Nilai Wajar Aset Tetap

Surplus/Defisit

TOTAL ASET NETO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

23

TOTAL LIABILITAS DAN ASET

NETO

Sumber: DE ISAK 35 (Penyajian Laporan keuangan Keuangan Entitas

berorientasi nonlaba)

3.2 Tabel

Contoh Format Laporan Aktivitas ( Komprehensif)

Berdasarkan ISAK No.35

ENTITAS XYZ

Laporan Penghasilan Komprehensif

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2

(dalam jutaan rupiah)

20X2 20X1

PENDAPATAN

Pendapatan sumbangan

Pendapatan Kontribusi

Pendapatan Lain-lain

TOTAL PENDAPATAN

BEBAN

BIAYA RUTIN

Biaya Rutin ( Makan Siang Karyawan

& Pengurus )

Biaya Gaji Karyawan Tetap

Biaya Gaji Karyawan Honorer

Biaya Audit

Biaya Lembur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

24

Biaya Transport Karyawan Eksternal

Biaya Tunjangan Hari Raya

Biaya Penghargaan Karyawan

Biaya Honorarium

Biaya Bonus Karyawan

Biaya Pendidikan

Biaya Kesehatan

Biaya Hiburan

TOTAL BIAYA RUTIN

BIAYA OPERASIONAL

Biaya Operasional YSI Cab DIY

Biaya Operasional Sekertariat

Biaya Operasional Kendaraan

Biaya Operasional PP I

Biaya Operasional PP II

Biaya Operasional TAS

Biaya Operasional BKK

Biaya Operasional BKPA

Biaya Operasional PP III

Biaya Operasional TK Tumus Asih

Biaya Operasional LK 3 Kinasih

Biaya Pemakaian Logistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

25

TOTAL BIAYA OPERASAIONAL

BIAYA NON OPERASIONAL

Biaya Seragam

Biaya Rumah Tangga

Biaya Transport

Biaya Pemeliharaan Gedung dan

Inventaris

Biaya Tali Asih

Biaya Perjalanan Dinas

Biaya Rapat & Seminar

Biaya Penyusutan Gedung

Biaya Penyusutan Kendaraan

Biaya Penyusutan Peralatan/Inventaris

Biaya Rekreasi

Biaya Lain-lain

TOTAL BIAYA NON

OPERASIONAL

BEBAN LAIN-LAIN

Biaya Administrasi Bank

Biaya Bunga Bank /Pajak bank

Biaya Pajak & Asuransi Kendaraan

TOTAL BIAYA LAIN-LAIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

26

TOTAL BEBAN

SURPLUS (DEFISIT)

TOTAL PENGHASILAN

KOMPREHENSIF

Sumber: DE ISAK 35 (Penyajian Laporan keuangan Keuangan Entitas

berorientasi nonlaba)

Tabel 3.3

Contoh Format Laporan Perubahan Aset Neto berdasarkan ISAK No 35

Sumber: DE ISAK 35 (Penyajian Laporan keuangan Keuangan Entitas

berorientasi nonlaba)

ENTITAS XYZ

Laporan Perubahan Aset Neto

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2

(dalam jutaan rupiah)

20X2 20X1

ASET NETO TANPA PEMBATASAN

DARI PEMBERI SUMBER DANA

Saldo Awal

Surplus Tahun Berjalan

Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan

(C)

Saldo Akhir

Uang muka

TOTAL ASET NETO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian ini berupa deskriptif yang menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Nasution (dalam Seojono: 19) metode penelitian deskriptif yang

dalam kajian metodologi sebuah penelitian selalu dikaitkan dengan persoalan akan

tujuan penelitian. Sedangkan menurut Nawawi (1983:64). Metode penelitian

deskripsif mempunyai dua ciri yaitu: (1) Memusatkan perhatian pada masalah-

masalah yang ada pada saat penelitian yang dilakukan (saat sekarang) atau masalah

yang bersifat aktual. (2) Menggambarkan akan fakta tentang masalah yang sedang

diselidiki sebagaimana adanya diringi dengan interpretasi rasional. Lalu, menurut

Poerwandari (2005), penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang

bersifat deskriptif, yaitu seperti transkripsi wawancara dan observasi.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskripsif kualitatif atas dasar

karena penelitian ini ingin mengetahui bagaimana fenomena yang ada dan dalam

kondisi yang alamiah untuk mempelajari, menggambarkan dan menganalisis suatu

peristiwa sosial tertentu yang berdasarkan fakta-fakta yang ada karena disini

peneliti akan mendeskripsikan praktik akuntansi yang dilakukan oleh Yayasan

Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta dalam penyajian laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

28

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

yang beralamat di Jl. Rajawali No.3, Pringwulung, Condongcatur, Sleman,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55581.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari – Maret 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah pengurus harian dari Yayasan Sayap Ibu

Cabang D.I Yogyakarta, yaitu bendahara yayasan beserta stafnya.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan yang disusun oleh pihak

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta pada tahun 2018 sebagai

informasi untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 35

D. Data yang diperlukan

1. Gambaran umum Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

2. Proses penyusunan laporan keuangan.

3. Hasil Wawancara dengan staf yayasan pada bagian bendahara.

4. Laporan keuangan yang disusun oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

29

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2015) observasi merupakan kegiatan pemuatan

penelitian terhadap suatu objek. Observasi yang digunakan didalam

penelitian yaitu nonpartisipatif dimana peneliti hanya mengamati dan tidak

ikut serta didalam kegiatan. Disini peneliti melakukan pengamatan dan

pencatatan langsung pada proses penyusunan laporan keuangan yang

dilakukan oleh pihak yayasan sehingga dapat mengetahui langkah-langkah

pencatatan laporan keuangan yang disusun oleh pihak yayasan.

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara bebas terpimpin. Arikunto (2013) menjelaskan bahwa

wawancara bebas terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan secara bebas namun masih tetap berada pada

pedoman wawancara yang sudah dibuat. Pada penelitian ini, metode

wawancara yang digunakan adalah wawancara telepon, yaitu wawancara

yang dilakukan menggunakan media telepon. Tanya jawab dilakukan

bersama dengan staff bagian keuangan dan bagian akuntansi. Pada saat

wawancara via telepon, hanya satu staff yang bersedia yaitu bagian

keuangan , karena wawancara dilakukan pada jam kerja sehingga staff

akuntansi sedang bekerja pada saat itu. Sebelum mengajukan pertanyaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

30

peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai permasalahan penelitian dan

pedoman yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Peneliti selalu

mengulang dan menegaskan kembali setiap jawaban dari informan guna

menyesuaikan dengan jawaban dan pertanyaan yang diajukan mengenai

sejarah yayasan sayap ibu , struktur organisasi, pencatatan terhadap

transaksi yang dilakukan,pemasukan yang diterima dan pengeluaran yang

dilakukan, jenis laporan apa saja yang dibuat oleh yayasan sayap ibu serta

pengetahuan yayasan mengenai perubahan standar akuntansi yang dulunya

PSAK 45 menjadi ISAK 35.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2016) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dalam penelitian ini studi

dokumen yang dilakukan untuk mendapatkan data yang lengkap seperti

sejarah Yayasan Sayap Ibu cabang Yogyakarta dan laporan keuangan yang

disusun oleh pihak yayasan. Dokumen yang butuhkan peneliti dikirimkan

melaluli media email.

Dengan metode ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari

sumber tertulis suatu dokumen yang ada pada informan guna menjadi

sumber pendukung penulisan skripsi dan data yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

31

dokumentansi merupakan data yang valid dan tidak diragukan

kebenarannya.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahap teknik analisis data

untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Berikut ini tahapan teknik

analisis data yang dilakukan Mereview penyusunan laporan keuangan yayasan

Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta. Pada tahap ini peneliti:

1. Mereview pencatatan dan pelaporan keuangan di Yayasan Sayap Ibu, pada

tahap ini peneliti akan mendeskripsikan terlebih dahulu tahapan-tahapan

yang dilakukan Yayasan sayap ibu di dalam penyajian laporan keuangan.

2. Mengevaluasi pencatatan dan pelaporan yayasan yang masih berpedoman

PSAK 45 dengan mengevaluasi kesiapan penerapan penyajian laporan

keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 dan SAK ETAP tentang

penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba

3. Menganalisis hasil evaluasi kesiapan penerapan penyajian laporan

keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 dan SAK ETAP tentang

penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba

4. Menyimpulkan dari hasil analisis atas penyajian laporan keuangan Yayasan

Sayap Ibu, bagaimana kesiapan penerapan penyajian laporan keuangan

organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 dan SAK ETAP tentang penyajian

laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

BAB IV

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Sayap Ibu

Yayasan Sayap Ibu adalah sebuah nama yang diambil dari bahasa Belanda “onder

moeder’s vleugels”, yang menggambarkan sayap induk ayam, dimana induk ayam

menaungi anak – anaknya ketika bahaya mendekat. Dibawah naungan sayap

tersebut induk ayam memberikan kehangatan dan kenyamanan kepada anak –

anaknya. Yayasan Sayap Ibu berdiri pada tahun 1955, saat itu ibu Sulistina yang

tinggal bersama suaminya dirumah Dinas Sosial yang berada di Jalan Barito II No.

55 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pada saat itu Bung Tomo menjabat sebagai Menteri Sosial, Ibu Sulistina

adalah istri yang senantiasa mendampingi dan membantu Bung Tomo. Tinggal di

rumah Dinas Sosial setiap hari ia mendapati sebuah pemandangan yang miris

didepan rumahnya. Setiap hari ia melihat para ibu – ibu yang berdagang dijalanan

tersebut membawa anak – anaknya yang masih sangat kecil dan rentan terkena

penyakit untuk berjualan. Dengan kondisi mereka mengikuti ibunya dari pagi

hingga sore hari.

Melihat kondisi tersebut ibu Sulistina dan Bung Tomo tergerak hatinya

untuk membuk rumahnya bagi anak – anak tersebut. Ia memulai sebuah langkah

kecil untuk menolong para ibu – ibu dengan membuka rumahnya untuk menitipkan

anak – anak mereka dirumahnya, untuk menunggu hingga ibu mereka selesai

berdagang. Di rumah itu ia memberikan waktunya untuk menjaga, mendidik, dan

mengayomi anak – anak tersebut. Dari sana akhirnya Ibu Sulistina mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

33

bahwa banyak dari anak – anak tersebut tidak diharapkan keberadaanya, mereka

tidak diharapkan karena berbagai hal. Mulai dari factor ekonomi keluarga yang

sangat minim, ketidakadaan tanggung jawab seorang ayah, bahkan sampai ada yang

benar – benar tidak memiliki figur seorang ayah. Awalnya anak – anak tersebut

diantar pada pagi hari, kemudian akan dijemput pada sore harinya.

Namun semakin hari semakin banyak yang dibiarkan untuk menginap

dirumah dinas tersebut. Dan banyak dari anak – anak yang ditipkan akhirnya tidak

pernah diambil lagi. Keberadaan orang tuanya pun tidak pernah diketahui lagi

dimana. Pada waktu itu Ibu Sulistina Sutomo bersama Ibu-Ibu yang tinggal di Jalan

Jenggala II Kebayoran Baru dan sekelompok yang ikut English Conversation

merasa sangat prihatin atas keadaan anak-anak tersebut. Semenjak saat itu akhirnya

ibu Sulistina memutuskan untuk mengasuh mereka dalam naungan sebuah yayasan.

Ia menghimpun ibu – ibu yang tergerak untuk merawat anak – anak, mengambil

bagian dalam mengelola yayasan tersebut bersama – sama. Satu persatu ibu datang

untuk merawat anak – anak, dan azas dalam yayasan yang ia bangun adalah

kekeluargaan dan juga kasih sayang.

Pada tanggal 25 Mei 1955 Yayasan Sayap Ibu resmi didirikan oleh Ibu

Sulistina Sutomo, Ibu Arifien, Ibu Gerland Sunario dan Ibu Sukardi di Jakarta

dengan maksud dan tujuan untuk menolong anak-anak bayi yang tidak ada yang

memelihara, anak-anak bayi yang orang tuanya tidak mampu untuk memeliharanya.

Peresmian Yayasan Sayap Ibu dihadiri oleh para wartawan, diliput juga oleh RRI

dan diresmikan oleh Menteri Sosial. Untuk pertama kalinya pada tahun 1955 sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

34

Akta Nomor 67 tanggal 25 Mei 1955 telah terbentuk Kepengurusan Yayasan Sayap

Ibu sebagai berikut:

Ketua : Nyonya Sulistina Sutomo

Wakil Ketua : Nyonya Arifien

Penulis : Nona Jusna Sair

Bendahari : Nyonya Gerland Sunario

Pembantu : Nyonya Sukardi dan Nyonya Lumungan

Tahun 1978 bersama ibu Sarwanto, ibu Haryono Danusastro (ketua Badan

Kerja Sama Panti Asuhan DIY), ibu Mulyoprawito, dan ibu Gondhosuhargo

mendirikan Yayasan Sayap Ibu cabang Yogyakarta. Yayasan berdiri dengan

mendapatkan bantuan dari seorang dermawan Bapak KRT Sindhudiningrat. Beliau

meminjamkan pavilion kerjanya untuk dijadikan Kantor dan Panti Perawaratan

Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.Karyawan pertama Yayasan Sayap Ibu di

Yogya adalah saudari Marwati, sebagai tenaga administrasi, dan saudari Menik,

sebagai pekerja sosial. Kedua karyawan tersebut hingga kini masih setia mengabdi

di Yayasan sayap Ibu melalui suka dan dukanya. Mereka juga dibantu oleh Relawan

Sosial Aktif yaitu saudara Sugeng Wiyono.

Kantor Yayasan Sayap Ibu Pusat pindah ke Yogyakarta terhitung sejak

tanggal 1 April 2004. Kepindahan Kantor Pusat YSI ke Yogyakarta antara lain

disebabkan karena begitu dibutuhkannya sosok ibu Utaryo untuk memimpin

Yayasan Sayap Ibu. Diceritakan oleh ibu Tjipto, Pengurus YSI Cabang Jakarta,

bahwa Ibu Nas meminta ibu Utaryo supaya memegang kepemimpinan Yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

35

Sayap Ibu Pusat. Karena Bu Utaryo berdomisili di Yogyakarta maka Kantor Pusat

dipindahkan ke Yogyakarta. Ibu Utaryo yang pada saat itu tengah menjabat sebagai

Ketua Umum YSI Cabang Yogyakarta, harus merangkap jabatan sebagai Ketua

Umum YSI Pusat. Sampai akhirnya dipilih Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu

Cabang Yogyakarta yang baru.

Ibu Utaryo mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak yayasan hingga saat

ini. Berbagai aktifitas beliau jalankan untuk kepentingan anak-anak. Selain

pelayanan panti, dibuat juga aktifitas kegiatan pelayanan non panti yang bekerja

sama dengan PKK dan Organisasi Aisyiah. Mulai saat itu pengangkatan anak

(adopsi) , yang dilakukan oleh WNI maupun WNA mulai dilaksanakan melalui

pengadilan negeri Sleman. Atas petunjuk bu Nas, maka adopsi oleh WNA

terbanyak dilakukan oleh keluarga dari Australia bekerja sama dengan ASIAC.

Gregg Redde dan tuan Tony Keenan Warga Negara Australia dikirimkan oleh

Organisasi di Australia, ASIAC untuk membantu YSI Cabang Yogyakarta.

Khususnya dalam hal Pengangkatan Anak untuk keluarga-keluarga Australia.

Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta dengan bantuan masyarakat telah

dapat membangun Panti Perawatan di Yogyakarta di daerah Condongcatur.

Tempatnya berada ditengah-tengah sawah, berbatasan dengan sungai. Kian hari

semakin banyak bayi-bayi asuhan di Yayasan Sayap Ibu, dirasakan perlu adanya

perluasan bangunan serta penambahan fasilitas pelayanan lain-lainnya. Untuk

membangun itu semua dibutuhkan dana yang sangat besar. Pada tahun 1978 itu

Unity Service Cooperation (USC) Canada, yang didirikan oleh nona DR.Lotta

Hitschmanova, yang kemudian akrab dipanggil nona Lotta, menjalin hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

36

kerjasama dengan Departemen Sosial Indonesia dan Dewan Nasional Indonesia

untuk Kesejahteraan Indonesia ( DNIKS), yang saat itu ketuanya dijabat oleh bu

Nas.

Gambar 4.1. Panti I YSI Cabang DIY

Sumber : data diperioleh dari YSI cabang DIY

B. Alamat Lokasi

Yayasan Sayap Ibu Cabang D I Yogyakarta berlamat di Jalan Rajawali No.3,

Pringwulung, Condongcatur, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta 55581.

C. Visi dan Misi Organisasi

1. Visi

Terwujudnya Perlindungan, Perawatan dan Pengasuhan Anak sejak dalam

kandungan maupun sesudah dilahirkan, termasuk Anak Penyandang Disabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

37

secara Holistik, Berkesinambungan dengan Penuh Kasih Sayang sepanjang

hidupnya.

2. Misi

a. Melakukan Penyantunan, Perawatan, Pengasuhan dan Pendidikan Anak

Terlantar, Penyandang Disabilitas, baik di Panti maupun di luar Panti secara

Profesional.

b. Mengusahakan Rehabilitasi Fisik, Psikis, Sosial dan Keterampilan Secara

Optimal.

c. Melaksanakan Pengentasan Anak agar bisa mandiri.

d. Menyediakan Pelayanan Sosial yang berkualitas bagi Anak Penyandang

Disabilitas diatas 18 (delapan belas) tahun agar bisa hidup mandiri.

e. Melaksanakan Perlindungan, Perawatan dan Pengasuhan Anak sejak dalam

kandungan.

f. Menjalin Kemitraan Dalam dan Luar Negeri secara aktif dalam rangka

memberikan kontribusi terhadap Perlindungan, Perawatan, Pengasuhan dan

Pendidikan Anak sesuai dengan Ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

38

D. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur Organisasi Yayasan Sayap Ibu cabang DI.Yogyakarta:

Gambar 4.2. Struktur Organisasi YSI cabang DIY

sumber: data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

39

E. Organ Pengurus

Berikut ini adalah Organ Pengurus Yayasan Sayap Ibu cabang DI.Yogyakarta:

Gambar 4.3. Organ Pengurus YSI cabang DIY

Sumber: data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Dalam penelitian ini yang menjadi dasar ialah penyajian laporan

keuangan 2018 yang dimiliki oleh Yayasan Sayap Ibu cabang

D.I.Yogyakarta (YSI). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan wawancara dengan narasumber yaitu ibu Aulia N Jauza

selaku staff bagian keuangan Yayasan Sayap Ibu cabang D.I.Yogyakarta.

Dalam wawancara yang dilakukan, narasumber menjabarkan mengenai

ketentuan laporan keuangan yang digunakan Yayasan Sayap Ibu cabang

D.I.Yogyakarta (YSI) dan juga bagaimana pencatatan yang dilakukan. Hasil

wawancara pertama menunjukan jenis laporan keuangan yang digunakan.

“Ada 4 Jenis Laporan Keuangan. Yaitu Laporan Aktivitas, Laporan

Perubahan aset Neto, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan.”

Laporan keuangan tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan,

laporan aktivitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disajikan oleh yayasan Sayap ibu cabang

D.I.Yogyakarta masih berdasarkan ada ketentuan PSAK No.45 dan belum

mengikuti ketentuan yang baru yaitu ISAK 35 yang berlaku pada 1 januari

2020. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, yaitu:

“Pencatatan keuangan di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta tahun 2018 berusaha sejalan dengan ketentuan di PSAK

45 tentang organisasi nirlaba. Karena pada tahun ini, Yayasan Sayap

Ibu Cabang D.I Yogyakarta proses peralihan dari peraturan

pembuatan laporan keuangan lama dangan PSAK 45 tentang

organisasi nirlaba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

41

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara lainnya.

“Saat ini Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta masih

menggunakan PSAK 45 tentang organisasi nirlaba, tetapi untuk

kedepannya Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta berusaha

mengikuti ketentuan yang berlaku.”

“Pencatatan keuangan di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta tahun 2018 berusaha sejalan dengan ketentuan di PSAK

45 tentang organisasi nirlaba. Karena pada tahun ini, Yayasan Sayap

Ibu Cabang D.I Yogyakarta proses peralihan dari peraturan

pembuatan laporan keuangan lama dangan PSAK 45 tentang

organisasi nirlaba.”

Laporan keuangan yang disusun Yayasan Sayap Ibu D.I.Yogyakarta

sudah menggunakan PSAK No 45 yaitu laporan aktivitas, laporan aset neto

dan laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas merupakan laporan yang

menyajikan penerimaan sumbangan, biaya operasional, biaya non

operasional dan pendapatan biaya lain-lain selama satu periode. Sedangkan

laporan aset neto merupakan laporan yang menyajikan pergerakan saldo

selama satu periode. Untuk laporan posisi keuangan mencangkup laporan

mengenai saldo atau jumlah aset, liabilitas, dan aset neto pada tanggal

laporan keuangan. Narasumber juga menjelaskan.

“Pemasukan Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta bersumber

dari penerimaan sumbangan masyarakat maupun pemerintah.”

Sumber pemasukan dan pengeluaran yayasan sayap ibu Yogyakarta

ialah sumbangan dari masyakarta maupun pemerintah. Terdapat dua sumber

penerimaan yaitu, penerimaan tidak terikat, sumbangan yang diterima

yayasan dimana pengunaannya bebas untuk kegiatan apapun yang

dilakukan yayasan dan untuk penerimaan yang terikat yaitu sumbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

42

yang dikhususkan untuk anak-anak penyandang disabilitas dan penyakit

tertentu yang memerlukan perawatan khusus.

“Kami selalu membuat laporan keuangan, baik untuk pengeluaran

maupun pemasukan. untuk biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

Yayasan kami bagi menjadi dua klasifikasi. Yaitu biaya operasional

dan biaya non operasional.”

Selain itu, untuk pengeluaran yang dikeluarkan Yayasan Sayap Ibu

D.I.Yogayakarta membagi menjadi dua klasifikasi, yaiu biaya operasional

dan biaya non operasional. Penting bagi sebuah organisasi untuk dapat

mempertanggungjawabkan pencatatan pelaporan keuangan yang

dilakukannya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara.

“Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta telah mencatat setiap

transaksi yang ada untuk memberikan informasi detail dan relevan

untuk pihak intern (Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta)

maupun ekstern.”

Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta membuktikan bahwa mereka selalu

mencatat setiap transaksi yang ada guna memberikan informasi yang detail

dan relevan untuk intern (Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta) maupun ekstern

tetapi dilaporan keuangan Yayasan Sayap Ibu D.I.Yogyakarta.

Laporan keuangan yang diberikan oleh Yayasan Sayap Ibu dalam

penelitian adalah laporan keuangan setelah diaudit yang terdiri atas laporan

keuangan aktivitas per 31 Desember 2018, laporan perubahan neto per 31

Desember 2018, laporan posisi keuangan per 31 Desember 2018, catatan

atas laporan keuangan per 31 Desember 2018. Berikut data untuk masing-

masing laporan keuangan yang berhasil penulis peroleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

43

Tabel 3.4

Laporan Aktivitas Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

44

Tabel 3.4 (lanjutan)

Laporan aktivitasYayasan Ibu Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

45

Tabel 3.5

Laporan Perubahan Aset Neto Yayasan Sayap Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

46

Tabel 3.6

Laporan Posisi Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

47

Tabel 3.6 (lanjutan)

laporan Posisi Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

48

Tabel 3.7

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

49

Tabel 3.7 (Lanjutan)

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

50

Tabel 3.7 (Lanjutan)

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

51

Tabel 3.7 (Lanjutan)

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

52

Tabel 3.7 (lanjutan)

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

53

Tabel 3.7 (lanjutan)

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

54

B. Analisis kesiapan penyajian laporan keuangan berdasarkan ISAK No.

35

Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba disusun

berdasarkan pada persyaratan penyajian laporan keuangan dan struktur laporan

keuangan. Interpretasi ini membahas bagaimana entitas berorientasi nonlaba dapat

membuat penyesuaian dengan baik. Penyesuaian deskripsi yang digunakan dalam

beberapa pos di penyajian laporan keuangan dan penyesuaian deskripsi yang

digunakan bagi laporan keuangan itu sendiri. Untuk itu penulis membuat Analisis

kesiapan penyajian laporan keuangan dengan berdasarkan ISAK no 35, berikut

tabel Analisis kesiapan penyajian laporan keuangan berdasarkan ISAK No 35:

Tabel 3.8

Analisis kesiapan penyajian laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu

berdasarkan ISAK No 35

No Kriteria YAYASAN SAYAP

IBU

Keterangan

Paragraf ISAK 35

Laporan Posisi Keuangan

1. Paragraf 9 Laporan Keuangan

organisasi nirlaba

meliputi laporan posisi

keuangan pada akhir

periode laporan

pelaporan, dan catatan

atas laporan keuangan.

Laporan keuangan

yang disusun oleh

yayasan sayap ibu

meliputi laporan

posisi keuangan,

laporan aktivitas dan

CALK

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

penyajian laporan

keuangan yang

sesuai dengan ISAK

35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

55

2. Paragraf

11

Laporan posisi

keuangan mencakup

entitas nirlaba secara

keseluruhan dan

menyajikan total

aset,liabilitas dan aset

Neto.

Laporan posisi

keuangan yayasan ibu

menyajikan total aset,

hutang dan modal.

Yayasan Sayap Ibu

telah melakukan

penyesusaikan

deskripsi dilaporan

keuangannya dan

ISAK 35

membebaskan

melakukan

penyesusaian

deskrispsi sesuai

kebutuhan yayasan.

3. Paragraf

12

Laporan posisi

keuangan, yang relevan

mengenai likuiditas,

fleksibilitas keuangan,

dan liabilitas. Informasi

tersebut umumnya

disajikan dengan

pengumpulan aset dan

liabilitas yang memiliki

karakteristik serupa

dalam suatu kelompok

Laporan posisi

keuangan Yayasan

Sayap Ibu

menyediakan

informasi yang

relevan mengenai

likuiditas, fleksibilitas

keuangan, dan

hubungan antara aset

dan liabilitas

disajikan dengan

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

56

yang relatif homogen.

Kas atau aset yang

dibatasi penggunaannya

oleh pemberi sumber

daya yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali

disajikan terpisah dari

kas atau aset lain yang

tidak terikat

penggunaannya.

pengumpulan aset dan

liabilitas yang

memiliki karakteristik

serupa dalam suatu

kelompok yang relatif

homogen.

4. Paragraf

13

Informasi likuiditas

diberikan dengan cara

sebagai berikut:

Menyajikan aset

berdasarkan urutan

likuiditas, dan liabilitas

berdasarkan tanggal

jatuh tempo;

Mengelompokkan aset

ke dalam kelompok

lancar dan tidak lancar,

Informasi likuiditas

Yayasan Sayap Ibu

diberikan dengan

cara: Menyajikan aset

dan liabilitas

berdasarkan urutan

likuiditas.

Mengelompokkan

aset ke dalam

kelompok aset lancar

dan liabilitas ke dalam

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

informasi yang

sesuai mengenai

aset tidak lancar dan

informasi mengenai

pembatasan

penggunaan aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

57

dan liabilitas ke dalam

kelompok jangka

pendek dan jangka

panjang;

Mengungkapkan

informasi mengenai

likuiditas aset atau saat

jatuh tempo liabilitas

termasuk pembatasan

penggunaan aset, dalam

catatan atas laporan

keuangan.

kelompok jangka

pendek.

5. Paragraf 14 Laporan posisi keuangan

menyajikan jumlah

masing- masing kelompok

aset neto berdasarkan pada

ada atau tidaknya

pembatasan oleh pemberi

sumber daya yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali,

yaitu: terikat secara

permanen, terikat secara

temporer, dan tidak

terikat.

Laporan posisi

keuangan Yayasan

Sayap Ibu menyajikan

informasi mengenai

aset, liabilitas, dan

ekuitas.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

informasi mengenai

pembatasan oleh

pemberi sumber daya

yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

58

6. Paragraf

15

Informasi mengenai

sifat dan jumlah dari

pembatasan permanen

atau temporer

diungkapkan dengan

menyajikan jumlah

tersebut dalam laporan

keuangan atau dalam

catatan atas laporan

keuangan.

Tidak ada informasi

mengenai pembatasan

permanen atau

temporer pada laporan

keuangan.

Yayasan Sayap Ibu

tidak menyajikan

informasi mengenai

sifat dan jumlah dari

pembatasan

permanen atau

temporer.

7. Paragraf

16

Pembatasan permanen

terhadap aset, seperti

tanah atau karya seni,

yang diberikan untuk

tujuan tertentu, untuk

dirawat dan tidak untuk

dijual; atau aset yang

diberikan untuk

investasi yang

mendatangkan

pendapatan secara

permanen dapat

disajikan sebagai unsur

Tidak informasi

mengenai pembatasan

permanen terhadap

aset pada laporan

keuangan.

Yayasan Sayap Ibu

tidak memberikan

informasi mengenai

pembatasan

permanen terhadap

aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

59

terpisah dalam

kelompok aset neto

yang penggunannya

dibatasi secara

permanen atau disajikan

dalam catatan atas

laporan keuangan.

Pembatasan permanen

kelompok kedua

tersebut berasal dari

hibah atau wakaf dan

warisan yang menjadi

dana abadi.

8. Paragraf

17

Pembatasan temporer

terhadap sumber daya

berupa aktivitas operasi

tertentu; investasi untuk

jangka waktu tertentu;

penggunaan selama

periode tertentu di masa

depan; atau

pemerolehan aset tetap;

dapat disajikan sebagai

Tidak ada informasi

mengenai pembatasan

temporer terhadap

sumber daya pada

laporan keuangan.

Yayasan Sayap Ibu

tidak menyajikan

informasi mengenai

pembatasan

temporer terhadap

sumber daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

60

unsur terpisah dalam

kelompok aset neto

yang penggunannya

dibatasi secara temporer

atau disajikan dalam

catatan atas laporan

keuangan. Pembatasan

temporer oleh

pemberi sumber daya

yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali

dapat berbentuk

pembatasan waktu atau

pembatasan

penggunaan, atau

keduanya.

9. Paragraf

18

Aset neto tidak terikat

umumnya meliputi

pendapatan dari jasa,

penjualan barang,

sumbangan, dan dividen

atau hasil investasi,

Yayasan sudah

menyajikan informasi

mengenai aset neto

tidak terikat pada

laporan ke keuangan.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

informasi sesuai

dengan ISAK no 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

61

dikurangi beban untuk

memperoleh

pendapatan tersebut.

Batasan terhadap

penggunaan aset neto

tidak terikat umumnya

disajikan dalam catatan

atas

laporan keuangan.

Laporan Aktivitas

10. Paragraf

20

Laporan aktivitas

mencakup entitas

nirlaba secara

keseluruhan dan

menyajikan perubahan

jumlah aset neto selama

suatu periode.

Perubahan aset neto

dalam laporan aktivitas

tercermin pada aset neto

atau ekuitas dalam

posisi keuangan.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan laporan

yang mencakup

organisasi secara

keseluruhan dan

menyajikan

penerimaan,

pengeluaran, dan

selisih penerimaan

dan pengeluaran.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

62

11. Paragraf

21

Laporan aktivitas

menyajikan jumlah

perubahan aset neto

terikat permanen, terikat

temporer, dan tidak

terikat dalam suatu

periode.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan jumlah

penerimaan,

pengeluaran, dan

selisih penerimaan

dan pengeluaran dari

aktivitas organisasi

dalam suatu periode.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

12. Paragraf

22

Pendapatan dan

keuntungan yang

menambah aset neto,

serta beban dan

kerugian yang

mengurangi aset neto

dikelompokkan

sebagaimana diatur di

paragraph 24-25.

Pendapatan dalam

laporan aktivitas akan

menambah total

penerimaan dan beban

akan menambah total

pengeluaran.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

13. Paragraf

23

Laporan aktivitas

menyajikan pendapatan

sebagai penambah aset

neto tidak terikat,

kecuali jika

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan

pendapatan sebagai

penambah total

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

63

penggunannya dibatasi

oleh pemberi sumber

daya yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali,

dan menyajikan beban

sebagai pengurang aset

neto tidak terikat.

penerimaan dan beban

sebagai penambah

total pengeluaran.

14. Paragraf

24

Sumber daya disajikan

sebagai penambah aset

neto tidak terikat, terikat

permanen, atau terikat

temporer, bergantung

pada ada tidaknya

pembatasan. Dalam hal

sumber daya terikat

yang pembatasannya

tidak berlaku lagi dalam

periode yang sama,

dapat disajikan sebagai

sumber daya tidak

terikat sepanjang

disajikan secara

Sumber daya

disajikan dalam

laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

sebagai penambah

persembahan tidak

terikat, terikat

temporer, terikat

permanen,

bantuan/donasi, jasa

bank, penerimaan

lain-lain.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

64

konsisten dan

diungkapkan sebagai

kebijakan akuntansi.

15. Paragraf

25

Laporan aktivitas

menyajikan keuntungan

dan kerugian yang

diakui dari investasi dan

aset lain (atau liabilitas)

sebagai penambah atau

pengurang aset neto

tidak terikat, kecuali

jika…penggunaannya

dibatasi.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan

penerimaan,

pengeluaran dan

selisih penerimaan

dan pengeluaran yang

diakui dari aktivitas

atau program

organisasi yang telah

dijalankan dalam

suatu periode.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

16. Paragraf

26

Klasifikasi pendapatan,

beban, keuntungan dan

kerugian dalam

kelompok aset neto

tidak menutup peluang

adanya klasifikasi

tambahan dalam laporan

aktivitas. Misalnya,

Yayasan Sayap Ibu

dalam pelaporan

keuangannya

menggunakan

klasifikasi pendapatan

dan beban.

Yayasan Sayap Ibu

telah melakukan

penyesusaikan

deskripsi dilaporan

keuangannya dan

ISAK 35

membebaskan

melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

65

dalam suatu kelompok

atau beberapa kelompok

perubahan aset neto,

entitas nirlaba dapat

mengklasifikasikan

unsur-unsurnya

menurut kelompok

operasi atau nonoperasi,

dapat dibelanjakan atau

tidak dapat

dibelanjakan, telah

direalisasi atau belum

direalisasi, berualang

atau tidak berulang, atau

dengan cara lain.

penyesusai

deskrispsi sesuai

kebutuhan yayasan.

17. Paragraf

27

Laporan aktivitas

menyajikan jumlah

pendapatan dan beban

secara bruto, kecuali

diatur berbeda oleh

SAK atau SAK ETAP.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan jumlah

pendapatan dan beban

secara bruto.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

66

18. Paragraf

28

Laporan aktivitas

menyajikan jumlah neto

keuntungan dan

kerugian yang berasal

dari transaksi insidental

atau peristiwa lain yang

berada di luar

pengendalian entitas

nirlaba dan manajemen.

Misalnya, keuntungan

atau kerugian penjualan

tanah dan gedung yang

tidak digunakan lagi.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan jumlah

penerimaan dan

pengeluaran yang

berasal dari aktivitas

atau program yang

telah berjalan.

Yayasan Sayap Ibu

telah menyajikan

laporan keuangan

yang sesuai dengan

ISAK no 35.

19. Paragraf

29

Laporan aktivitas atau

catatan atas laporan

keuangan menyajikan

informasi mengenai

beban menurut

klasifikasi fungsional,

seperti menurut

kelompok program jasa

utama dan aktivitas

pendukung.

Laporan aktivitas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan informasi

megenai beban

menurut klasifikasi

fungsional,seperti

pengeluaran bidang

dan non

bidang.Seperti,

bantuan pembangunan

Yayasan sayap ibu

telah menyajikan

penyajian laporan

keuangan yang

sesuai dengan ISAK

35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

67

Yayasan Sayap Ibu

,biaya operasional,

biaya tenaga

kerja,biaya

administrasi dan

umum.

Laporan Arus Kas

20. Paragraf

34

Laporan arus kas

disajikan sesuai PSAK

2: Laporan Arus Kas

atau SAK ETAP Bab 7

dengan tambahan

berikut ini:

a. 1. Aktivitas Pendanaan:

Penerimaan kas dari

pemberi sumber daya

yang tidak

mengharapkan

pembayaran kembali

yang penggunaannya

dibatasi dalam jangka

panjang. Penerimaan

kas dari pemberi sumber

daya dan penghasilan

investasi yang

penggunaannya dibatasi

Laporan arus kas

Yayasan Sayap Ibu

menyajikan informasi

mengenai jumlah

saldo awal,

penerimaan,

pengeluaran, total

penerimaan, dan saldo

akhir.

Yayasan Sayap Ibu

tidak menyajikan

laporan arus kas

yang sesuai dengan

ISAK no 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

68

untuk pemerolehan,

pembangunan dan

pemeliharaan aset tetap,

atau peningkatan dana

abadi.Bunga dan

dividen yang dibatasi

penggunaannya dalam

jangka panjang.

2. Pengungkapan

informasi mengenai

aktivitas investasi dan

pendanaan nonkas,

misalnya sumbangan

berupa bangunan atau

aset investasi.

Laporan Arus Kas (PSAK No.2)

21. Paragraf

10

Laporan arus kas harus

melaporkan arus kas

selama periode tertentu

dan diklasifikasi

menurut aktivitas

operasi,………

investasi,

dan pendanaan.

Laporan arus kas

Yayasan Sayap Ibu

melaporkan arus kas

selama periode

tertentu

Laporan arus kas

Yayasan Sayap Ibu

tidak menyajikan

klasifikasi sesuai

ISAK no 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

69

69

C. Pembahasan

1. Laporan Posisi Keuangan

Pada ISAK 35 terdapat sembilan paragraf yang mengatur mengenai laporan posisi

keuangan organisasi nirlaba, akan tetapi penulis mengambil delapan paragraf untuk

menganalisis penyajian laporan posisi keuangan Yayasan Sayap Ibu karena delapan

paragraf pada ISAK No. 35 tersebut memuat ketentuan pokok penyajian pada laporan

posisi keuangan, yaitu terdapat pada paragraf 11, paragraf 12, paragraf 13, paragraf 14,

paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, dan paragraf 18. Berdasarkan hasil analisis

penyajian laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu telah menyajikan berdasarkan

ketentuan di ISAK No.35.

Laporan keuangan yang disajikan oleh Yayasan Sayap Ibu berisi laporan posisi

keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Dalam laporan keuangan Yayasan Sayap

Ibu mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas

dan aset neto. Hal tersebut menunjukan bahwa Yayasan Sayap Ibu telah melakukan

pelaporan keuangan secara relevan. Dalam penggunaan aset dan kas yang didapatkan

Yayasan Sayap Ibu dari masyarakat dan pemerintah diberlakukan pembatasan khusus

untuk penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan agar kebutuhan penyandang disabilitas

dapat tercukupi dengan baik dan tidak tercampur dengan kebutuhan pokok lainnya.

Pelaporan likuiditas yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu telah dilakukan sesuai

dengan ISAK 35, yaitu mengurutkan liabilitas dan likuiditas yang dimilikinya kedalam

periode periode tertentu sesuai dengan jatuh tempo. Hal ini juga berlaku pada aset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

70

lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Dengan

melakukan pengelompokkan seperti ini Yayasan Sayap Ibu akan lebih mudah dalam

melakukan pencatatan laporan keuangan. Selain itu pembatasan penggunaan aset

terhadap penerimaan sumber dana untuk penyandang disabilitas dapat dilakukan

dengan baik sesuai dengan kebutuhannya.

Penerimaan sumber dana yang dibatasi untuk penyandang disabilitas juga tidak pernah

mengharapkan pembayaran kembali, baik secara termporer, permanen, maupun terikat. Tidak

adanya pengharapan pembayaran kembali membuat Yayasan Sayap Ibu tidak memiliki

informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer. Selain itu

Yayasan Sayap Ibu juga tidak memiliki informasi mengenai pembatasan permanen terhadap aset,

hal ini dikarenakan tidak ada bentuk pemberian sumber dana berupa tanah maupun karya seni

yang dapat dijadikan untuk investasi. Hal ini juga berlaku pada pembatasan temporer, dimana

Yayasan Sayap Ibu tidak memiliki informasi mengenai pembatasan temporer terhadap sumber

daya karena pemberi sumber daya tidak mengharapkan pembayaran kembali dalam bentuk

pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan. Sebaliknya, Yayasan Sayap Ibu memiliki

aset neto tidak terikat yang menjadi sumber dana berupa sumbangan dari masyarakat maupun

pemerintah.

Laporan posisi keuangan Yayasan Sayap Ibu juga menyajikan informasi mengenai

total aset lancar, total liabilitas, dan total ekuitas. Laporan posisi keuangan Yayasan

Sayap Ibu pada tahun 2018 menyajikan informasi total aset & kewajiban sebesar Rp

35.040.635.944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

71

2. Laporan Aktivitas

Pada ISAK 35 terdapat sepuluh paragraf yang mengatur mengenai laporan aktivitas

organisasi nirlaba, yaitu terdapat pada paragraf 20, paragraf 21, paragraf 22, paragraf

23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26, paragraf 27, paragraf 28, dan paragraf 29.

Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu terhadap

ISAK No.35, sepuluh paragraf yang telah menyajikan sesuai dengan ketentuan.

Laporan aktivitas Yayasan Sayap Ibu menyajikan informasi mengenai penerimaan,

pengeluaran, dan selisih penerimaan dan pengeluaran. Pada penerimaan terdapat

klasifikasi tersendiri pada bagian persembahan. Laporan aktivitas Yayasan Sayap Ibu

memberikan informasi mengenai program-program kerja yang sudah dilaksanakan baik

oleh komisi maupun bidang-bidang yang lain dalam Yayasan Sayap Ibu selama periode

tertentu. Jika hasil dari penerimaan dikurangi dengan pengeluaran menunjukkan nilai

positif maka akan menjadi penambah modal sendiri yang disajikan pada laporan posisi

keuangan, akan tetapi jika hasil menunjukkan negatif maka akan menjadi pengurang

modal sendiri pada laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas Yayasan Sayap Ibu pada

tahun 2018 menyajikan informasi total penerimaan sebesar Rp 207.356.025 dan total

pengeluaran sebesar Rp 457.527.356 sehingga diperoleh selisih penerimaan dan

pengeluaran sebesar Rp 249.170.331.

3. Laporan Arus Kas

Pada ISAK no 35 terdapat dua paragraf yang mengatur mengenai penyajian laporan

arus kas organisasi nirlaba yaitu pada paragraf 34 dan paragraf 10. Berdasarkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

72

analisis penyajian laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu terhadap ISAK No. 35,

penyajian laporan arus kas Yayasan Sayap Ibu masih belum sesuai dengan penyajian

ISAK No. 35.

Yayasan Sayap Ibu dalam melakukan pelaporan keuangan tidak menggunakan

klasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Dalam aktivitas

pendanaan Yayasan Sayap Ibu tidak melakukan aktivitas pendanaan sesuai dengan

ISAK 35 dimana Yayasan Sayap Ibu tidak memiliki pemberi sumber dana yang

menghasilkan investasi dan membatasi perolehannya, Yayasan Sayap Ibu juga tidak

memiliki pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi.

Selain itu, Yayasan Sayap Ibu juga tidak memiliki aktivitas investasi dan pendanaan

nonkas yang berupa bangunan maupun aset investasi. Hal ini juga menunjukan bahwa

Yayasan Sayap Ibu belum memiliki laporan arus kas yang sesuai dengan ISAK No 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

73

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai laporan

keuangan Yayasan Sayap Ibu pada tahun 2018 dapat diambil kesimpulan bahwa

Yayasan Sayap Ibu dalam menyajikan laporan keuangan belum sepenuhnya sesuai

dengan ISAK No. 35. Dari dua puluh satu paragraf yang mengatur mengenai penyajian

laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan ISAK No 35, terdapat ketidaksesuaian

penyajian laporan keuangan pada informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan

permanen, temporer dan terikat serta penyajian laporan arus kas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Yayasan Sayap Ibu memiliki kesiapan dalam penerapan penyajian

laporan keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 dan SAK ETAP tentang

penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba sebesar 65% dan 35%

dikatakan belum memiliki kesiapan untuk menyusun laporan keuangan sesuai ISAK

35 dengan melakukan perbaikan terhadap penyajian laporan arus kas dan pembatasan

permanen, temporer dan terikat.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pendekatan secara terbuka dan

melakukan komunikasi dengan baik. Namun terdapat keterbatasan pada penelitian ini

yaitu bersumber dari wawancara sehingga dapat mempengaruhi hasil penilitian ini.

Berikut beberapa hal yang membatasi penelitiannya ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

74

1. Dalam melakukan proses wawancara dilakukan hanya dengan salah satu bagian

keuangan Yayasan Sayap Ibu yaitu dengan ibu Aulia N Jauza.

2. Wawancara juga dilakukan via telepon dan pada saat jam kantor, dikarenakan

selama pandemi Covid-19 yayasan sayap ibu membatasi untuk kunjungan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulkan dan keterbatasan penelitian yang telah dibahas terdapat

beberapa saran bagi Yayasan Sayap Ibu dan juga bagi peneliti selanjutnya. Berikut

saran yang dapat diberikan:

1) Bagi Yayasan Sayap Ibu, sebaiknya penyajian laporan keuangan lebih

disesuaikan dengan ketentuan ISAK No 35 sehingga pelaporan keuangan

dapat disajikan dengan lebih baik lagi. Selain itu staff pada bagian keuangan

dan bagian akuntansi juga perlu mengetahui lebih lanjut akan istilah-istilah

dalam akuntansi seperti pembatasan penggunaan aset atau kas pada laporan

posisi keuangan, aset neto dan perubahan jumlah aset neto yang terdapat

pada laporan aktivitas, dan klasifikasi aktivitas yang terdapat pada laporan

arus kas.

2) Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan agar dapat memperluas

cakupan penelitian dengan menggunakan objek penelitian lainnya. Selain

itu peneliti juga menyarankan untuk dapat menggunakan variabel dan

metode lain agar dapat menunjukan hasil penelitian yang lebih beragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

75

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang dkk. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arifin, Zainal. (2014). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bastian,indra.2006. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik, Erlangga, Jakarta.

Fahmi, Irham. 2013. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Bandung:Alfabeta.

Harahap, Sofyan Syafri. (2015) Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Ihyaul Ulum, 2004, Sebuah Pengantar Akuntansi Sektor Publik,UMM Press: Malang.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas

Berorientasi Nonlaba. Ikatan Akuntan Indonesia. www.iaiglobal.or.id

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Salemba

Empat, Jakarta.

Kustiawan, V. C. (2019). Analisis Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 (Studi

Kasus di Yayasan Karitas Indonesia Keuskupan Agung Semarang, Yogyakarta).

skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Lasfita, N., & Muslimin. (2020). Penerapan ISAK No. 35 Pada Organisasi Keagamaan

Masjid Al- Mabrur Sukolilo Surabaya Application of ISAK No . 35 in the

Religious Organization of the Al-Mabrur Mosque Sukolilo Surabaya. Jurnal

Sosial Ekonomi Dan Politik, 1(35).

Mulyadi. Sistem Akuntansi. (2014). Edisi ketiga. Universitas Gadjah Mada: Salemba

Empat.

Nasution S. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian Deskriptif. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Pemerintah Indonesia. (2008).Undang-Undang Nomor 63 Tahun 2008 Pelaksanaan

Undang-Undang Tentang. Jakarta : Sekertariat Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

76

Poerwandari, Kristi, 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Jakarta : Fakultas Psikologi UI

Pratama, A. A. (2019). Analisis Dan Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi

Nirlaba Menggunakan Microsoft Excel (Studi kasus di Yayasan Sahabat Manusia

Pembutuh Cinta). Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2013. Organizational Behavior,

Terjemahan Ratna Saraswati dan Fabriella Sirait, Edition 16, Jakarta, Salemba

Empat

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta

Sodikin, Slamet Sugiri dan Riyono, Bogat Agus. (2015). Akuntansi Pengantar 1.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Spillane, J. J. (2008). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Standar, D., Keuangan, A., & Indonesia, I. A. (2019). De psak 1. (Penyesuaian

Tahunan 2019) Penyajian Laporan Keuangan.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT

Alfabet.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Sistem Akuntansi. Bandung: Pustaka Baru Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

78

LAMPIRAN 1. Transkip Wawancara

Identitas Narasumber :

Nama: Aulia N Jauza dan Dewi Ismoyowati

Pekerjaan: Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi

DAFTAR WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah berdirinya Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta?

Terdapat dalam lampiran

2. Bagaimana struktur organisasi yang ada di Yayasan Sayap Ibu

Cabang D.I Yogyakarta?(mohon lampiran struktur

organisasi) serta penjelasan singkat menjadikan tugas masing”

Terdapat dalam lampiran

3. Apakah Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta telah

mencatat setiap transaksi yang ada?

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta telah mencatat

setiap transaksi yang ada untuk memberikan informasi detail

dan relevan untuk pihak intern (Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta) maupun ekstern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

79

4. Berasal dari mana sajakah setiap pemasukan yang terjadi di

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta?

Pemasukan Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

bersumber dari penerimaan sumbangan masyarakat maupun

pemerintah.

5. Bagaimanakah bentuk pencatatan keuangan di Yayasan Sayap

Ibu Cabang D.I Yogyakarta?

Pencatatan keuangan di Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I

Yogyakarta tahun 2018 berusaha sejalan dengan ketentuan di

PSAK 45 tentang organisasi nirlaba. Karena pada tahun ini,

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta proses peralihan

dari peraturan pembuatan laporan keuangan lama dangan PSAK

45 tentang organisasi nirlaba.

6. Apa sajakah pos dari laporan keuangan khususnya pos

pengeluaran? Apakah dibuat laporan untuk biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh Yayasan?

Kami selalu membuat laporan keuangan, baik untuk pengeluaran

maupun pemasukan. untuk biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan

kami bagi menjadi dua klasifikasi. Yaitu biaya operasional dan biaya

non operasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

80

7. Apa sajakah kekurangan dari laporan keuangan yang disusun

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta saat ini?

Karena tahun 2018 laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu

Cabang D.I Yogyakarta baru beradaptasi dengan PSAK 45

tentang organisasi nirlaba, maka tentu ada kekurangan dari

laporan keuangan yang disusun. Baik secara teknis belum semua

ketentuan – ketentuan diterapkan.

8. Berapa bagian fungsi yang terlibat dalam penyusunan laporan

keuangan Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta?

Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

81

9. Berapa jenis laporan yang dibuat oleh Yayasan Sayap Ibu

Cabang D.I Yogyakarta?

Ada 4 Jenis Laporan Keuangan. Yaitu Laporan Aktivitas,

Laporan Perubahan aset Neto, Laporan Posisi Keuangan, dan

Catatan Atas Laporan Keuangan.

10. Apakah Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

mengetahui bahwa Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

harus menyusun laporan keuangan Menggunakan ISAK 35 dan

SAK ETAP tentang Penyajian Laporan keuangan?

Saat ini Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta masih

menggunakan PSAK 45 tentang organisasi nirlaba, tetapi untuk

kedepannya Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I Yogyakarta

berusaha mengikuti ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

82

LAMPIRAN II. Sejarah Yayasan Sayap Ibu

Sejarah Berdirinya YSI Cab. DIY

anak adalah tumpuan harapan keluarga dan generasi penerus bangsa

yang akan menentukan kualitas nilai-nilai kehidupan baik keluarga

maupun suatu bangsa.Dalam hal tersebut menjadi kewajiban bersama

antara Pemerintah dan Masyarakat untuk berupaya agar dapat menciptakan iklim

yang kondusif bagi tumbuh kembang mereka agar mampu menghadapi tantangan

zaman.

Semakin banyaknya bayi terlantar antara lain disebabkan oleh kehamilan

tidak dikehendaki karena pemerkosaan, di tinggal pasangannya, tekanan ekonomi

dan dari kondisi tersebut bayi yang lahir tidak dikehendaki menghadapi nasib yang

berbahaya karena biasanya ada usaha untuk di gugurkan dan apabila gagal aborsi,

bayinya dibuang di sembarang tempat atau ditinggal di rumah sakit bahkan ada

yang langsung membunuh bayinya karena tidak tahan menanggung aib.

Dengan banyaknya kejadian tersebut maka pada tahun 1955 menjadi bahan

pemikiran dan pembicaraan dalam rapat di Women International Club yang pada

waktu itu diketuai oleh ibu Hutasoid dan ada beberapa anggota warga negara asing

yang menceritakan bahwa anak-anak yang terlantar tersebut dapat diadopsi oleh

keluarga yang tidak dapat mempunyai anak kandung. Kemudian muncullah

pemikiran untuk membentuk yayasan sosial dengan tujuan membantu anak-anak

terlantar yang dibuang di sembarang tempat

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

83

Yayasan Sayap Ibu didirikan di Jakarta pada tahun 1955 dibawah

kepengurusan Ny. Soetomo, Ny. Soekardi dan Ny. Garland Soenaryo dengan tujuan

menolong anak-anak Batita (Bawah tiga tahun) yang terlantar karena tidak ada

orang tuanya atau tidak diketahui orang tuanya dan perlu dirawat sambil diusakan

untuk dicarikan orang tua angkat .

Pada waktu itu diputuskan untuk mengambil nama Yayasan adalah “Sayap

Ibu“ yang menggambarkan sayap induk ayam yang menjadi naungan atau tempat

berlindung para anak ayam apabila ada bahaya dan juga sebagai tempat untuk

mendapatkan kehangatan dan rasa aman. Induk ayam akan membela mat-matian

anaknya dari gangguan binatang lain bahkan manusia

Women International Club adalah salah satu stakeholder yang terkuat dan

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota memberikan sebidang tanah di Kebayoran Baru

untuk tempat mendirikan Panti Perawatan anak-anak bayi terlantar dan yang sampai

sekarang tetap berfungsi dengan lebih berkembang. Dengan kepindahan

Ny.Soekardi ke Bandung dan Ny.G.Soenaryo ke Nederland maka pada tahun 1961

Yayasan Sayap Ibu direorganisasi kepengurusan baru terdiri antara lain Ny.

Ciptaningsih Utaryo, Ny.Soekirman dan Ny.Moestakimoen.

Pada tahun 1968 Yayasan Sayap Ibu melaksanakan restrukturalisasi

dibawah pembinaan Badan Pembina Kegiatan Kesejahteraan Sosial yang diketuai

Ny. J.S Nasution dan Badan Kerja Sama Panti Asuhan yang diketahui Ny. Nidia

Sumarno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

84

Sasaran anak yang mendapat pertolongan / perlindungan usianya dinaikkan

dari Batita (Bawah tiga tahun) menjadi Balita (Bawah lima tahun)

Pada Tahun 1978 Ny.JS Nasution menjabat sebagai Ketua Yayasan Sayap Ibu Pusat

dan mendirikan 2 ( dua ) cabang :

Yayasan Sayap Ibu Cabang DKI Jakarta dengan ketua Ny. Moh.Said

Yayasan Sayap Ibu Cabang DIY dengan ketua Ny.Ciptaningsih Utaryo

Yayasan Sayap Ibu Pusat berada di Jakarta dengan ketua Ny. J.S Nasution

Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I.Yogyakarta didirikan pada tahun 1978 karena

didorong kenyataan bahwa di Yogyakarta belum ada Badan Sosial yang

menyelenggarakan usaha penyantunan Anak Balita Terlantar dan sekalian

menyelenggarakan proses pengangkatan anak dengan prosedur yang telah

ditetapkan oleh pemerintah.Kegiatan Yayasan Sayap Ibu Cab D.I Yogyakarta

dimulai dengan mendirikan Panti Perawatan Bayi Terlantar dengan ruangan kecil

10 x 5 m² dengan menggunakan Rumah Bp. KRT Sindudiningrat di Maguwoharjo,

Depok, Sleman.

Dalam perjalan kurun waktu tahun 1978 – tahun 2016 kegiatan yang

dilaksanakan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang .I.Yogyakarta sudah berkembang

dengan 10 (sepuluh) unitpelayanan dan kegiatan tersebut dilaksanakan diatas tanah

seluas 9.142 m² di tiga (3) lokasi yaitu di wilayah Kecamatan Depok, Kecamatan

Kalasan , Kecamatan Ngemplak , masing-masing terdiri : (1) Panti I : 2.060 m²,

(2) Panti II : 3.796 m², (3) Panti III : 3.286 m².

Kegiatan tersebut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

85

1. LKSA Balita Terlantar (Panti I) usia 0-7 tahun

Anak-anak yang diserahkan oleh Dinas Sosial berasal dari Rumah Sakit,

rumah sakit bersalin, keluarga yang tidak menghendaki anak luar nikah, temuan di

jalan, dan tempat-tempat umum melalui polisi diterima selama 24 jam.Pelayanan

berupa : pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan operasi kecacatan di rumah sakit

atas biaya Yayasan Sayap Ibu, mencarikan identitas anak melalui persidangan di

Pengadilan Negeri (untuk penentuan tanggal lahir dan Akte Lahir) perawatan dan

asuhan tumbuh kembang anak, sampai didapatkan solusi pengentasannya,

diantaranya: Kembali kekeluarga, pengangkatan anak atau ditempatkan di Panti

Asuhan bilamana anak tersebut tidak berhasil mendapatkan orang tua angkat karena

telah mencapai usia sekolah. Untuk anak yang meninggal, melaksanakan

pemakamannya. Anak balita yang cacat setelah berumur 2 tahun dikirimkan

ke Panti Cacat Ganda milik Yayasan Sayap Ibu di Kadirojo Kalasan untuk

mendapatkan pelayanan khusus

Aktivitas anak-anak panti I ini khususnya yang sudah berusia lebih dari satu

tahun adalah di beri kegiatan bermain dengan muatan edukasi di antaranya

sosialisasi, pengenalan lingkungan sekitar panti maupun rekreasi ke tempat liburan

dengan pendampingan sehari-hari oleh pramusiwi. Sedangkan untuk anak yang usia

4 tahun keatas mulai di sekolahkan di TK Tumus Asih milik Yayasan Sayap Ibu

Cab. D.I.Yogyakarta yang lokasinya masih satu kompleks dengan LKSA Balita

Terlantar atau Panti I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

86

2. LKSA Cacat Ganda Terlantar (PantiII)

LKSA Cacat Ganda Terlantar atau Panti II melayani anak-anak

terlantar berkebutuhan khusus/ disabilitas yang kebanyakan adalah

penyandang tuna ganda dengan berbagai jenis kecacatan. Dalam pelayanan

Panti Cacat Ganda mengupayakan panti sebagai rumah nyaman bagi anak-

anak asuh , pelayanan yang diberikan :

1. Perawatan dan pendidikan tumbuh kembang anak dari usia 2-21

tahun, dewasa, seumur hidup.

2. Habilitas / rehabilitas kecacatan ganda.

3. Therapy : Fisio Therapy, Hydro Therapy dan keterampilan hidup

sehari-hari.

4. Pendidikan ke SLB.

Aktivitas anaknya sehari-hari adalah mengikuti pendidikan formal sesuai

dengan usia masing-masing mulai dari tingkat TKLB, SDLB, SMPLB,

dan SMALB di SLB G Daya Ananda milik Yayasan Sayap Ibu Cab.

D.I.Yogyakarta yang berada satu lokasi dengan panti. Selain itu, anak-

anak diberi kegiatan les tambahan meteri pelajaran, kegiatan keterampilan

ringan seperti membuat keset dari bahan kaos oleh instruktur dan kegiatan

bercocok tanam, beternak dan lain sebagainya. Kegiatan rekreatif juga di

berikan kepada anak-anak seperti jalan-jalan pengenalan lingkungan

sekitar dan rekreasi di tempat liburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

87

3. Panti III

Panti 3 disebut sebagai wadah pengembangan bagi anak dengan kecacatan

dengan menitikberatkan kepada aspek keterampilan yang memperhatikan

aspek pengasuhan, pembinaan diri dan lingkungan, dan pendampingan

khusus dalam kondisi tertentu.

Kegiatan Bina keterampilan merupakan ragam kegiatan anak sebagai bekal

kemandirian Cacat Ganda Dewasa dengan memerhatikan aspek minat,

bakat dan kemampuan anak disesuaikan dengan jenis disabilitas anak.

4. Wisma Ibu

Penyantunan anak terlantar sebelum kelahiran, rumah singgah sementara

bagi calon ibu bermasalah dengan tujuan untuk menyelamatkan janin yang

dikandungnya.

5. Taman Kanak-Kanak Tumus Asih

TK Yayasan Sayap Ibu tersebut didirikan di atas tanah desa, bangunan dan

guru-guru dari Yayasan Sayap Ibu.Anak-anak dari Yayasan Sayap Ibu yang

masuk TK dapat berbaur dengan anak-anak luar panti, karena TK Tumus

Asih tidak hanya melayani anak dalam panti saja akan tetapi juga melayani

anak secara umum.

6. Pengangkatan Anak (Adopsi)

Keluarga yang ingin mengangkat anak baik dari Yayasan Sayap Ibu Cabang

D.I. Yogyakarta dari luar keluarga atau dari keluarga besar sendiri dapat

terlebih dahulu berkonsultasi. Calon pengangkat anak dari Yayasan Sayap

Ibu, BKPA akan mendampingi dalam persiapan sesuai dengan prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

88

yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial, melalui

serangkaian kegiatan:

1. Pembuatan laporan keluarga berdasarkan penelitian berdasar pada

dokumen calon adoptan, wawancara dan kunjungan rumah (home

visit) yang dilakukan bersama petugas dari Dinas Sosial D.I

Yogyakarta.

2. Mempersiapkan berkas ke pengadilan dan saksi-saksi

3. Mendampingi dan menjadi saksi di pengadilan.

4. Mengurus hal-hal yang berkaitan dengan Pengangkatan Anak, dan

asuhan anak-anak secara adat.

Proses alur pelayanan dalam adopsi atau pengangkatan anak yang

dilakukan Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I. Yogyakarta tersebut

adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

89

7. Taman Anak Sejahtera (TAS)

Merupakan pelayanan Yayasan Sayap Ibu Cabang D.I.Yogyakarta kepada

anak-anak di keluarga yang membutuhkan pengasuhan sementara. TAS

Memberikan pelayanan pengganti sementara bagi orang tua yang bekerja

atau sedang melaksanakan kegiatan di luar rumah lainnya.

8. Sosialisasi tentang Upaya perlindungan Anak, Penyuluhan tentang

Kecacatan Ganda.

9. LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga)

Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK 3) “KINASIH” Berbasis

Masyarakat adalah untuk mendekatkan atau membantu dan mengatasi

masalah sosial psikologis keluarga dalam rangka peningkatan taraf

kesejahteraan sosial keluarga melalui pelayanan konseling, pemberian

informasi, pendampingan, penjangkauan, home visit, rujukan.

Permasalahan keluarga dapat dikonsultasikan dan para konselor akan

membantu / mendampingi mencarikan jalan keluar atau melakukan rujukan.

10. Panti Balita Anak Terlantar

Bagi anak –anak yang tidak teradopsi, sehingga anak-anak tersebut tidak

kita rujuk ke panti asuhan di luar panti YSI, karena anak-anak tersebut

adalah bagian dari anak-anak YSI Cab. D.I.Y yang memerlukan perhatian

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

90

LAMPIRAN III. Laporan keuangan Yayasan Sayap Ibu pada tahun 2018

Laporan Aktivitas Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

91

Laporan aktivitasYayasan Ibu Yogyakarta (lanjutan)

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

92

LAMPIRAN IV. Laporan Perubahan Aset Neto Yayasan Sayap Yogyakarta

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

LAMPIRAN V. Laporan Posisi keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

93

Laporan Posisi keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta (lanjutan)

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

94

LAMPIRAN VI. Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

95

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta(lanjutan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN …

96

Catatan Atas Laporan Keuangan Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta(lanjutan)

Sumber:data yang diperoleh dari YSI Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI