ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM...
Transcript of ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM...
i
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK
DALAM MENYELESAIKAN
SOAL PEMBUKTIAN IDENTITAS TRIGONOMETRI
KELAS X.1 SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh :
AQIILAH
NIM : 083511031
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Aqiilah
NIM : 083511031
Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika/S1
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 17 April 2012
Saya yang menyatakan,
Aqiilah
NIM : 083511031
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Hamka ((Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan :
Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal
Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama : Aqiilah
NIM : 083511031
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Matematika
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dal ilmu pendidikan matematika.
Semarang, 20 Juni 2012
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Dra. Siti Mariam, M.Pd Lulu’ Choirunnisa, S.Si, M.Pd
NIP : 19650727 199203 2 002 NIP : 19810720 200312 2 002
Penguji I, Penguji II,
Nur Asiyah, S.Pd.I, M.S.I Minhayati Saleh, M.Sc
NIP : 19710926 199803 2 002 NIP :19760426 200604 2 001
Pembimbing I, Pembimbing II,
Lulu’ Choirunnisa, S.Si, M.Pd Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag
NIP : 19810720 200312 2 002 NIP. 19691114 199403 1003
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 17 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal
Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama : Aqiilah
NIM : 083511031
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum. wr. wb.
Pembimbing I,
Lulu’ Choirunnisa, M.Pd
NIP. 19810720 200312 2 002
v
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 17 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal
Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama : Aqiilah
NIM : 083511031
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum. wr. wb.
Pembimbing II,
Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag
NIP. 19691114 199403 1003
vi
ABSTRAK
Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan
Soal Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA
Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012
Penulis : Aqiilah
NIM : 083511031
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kesalahan apa
yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal pembuktian identitas
trigonometri berdasarkan kriteria Goerge Polya, serta apa penyebab peserta didik
melakukan kesalahan tersebut. Adapun metode penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif dengan desain penelitian studi kasus, yang hanya difokuskan untuk
mengetahui jenis kesalahan dan penyebabnya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi, tes dan wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas X.1 SMA
Islam sultan Agung 1 Semarang sebanyak 29 peserta didik, yang terdiri dari 11
putra dan 18 putri. Dari 29 peserta didik tersebut diberikan tes dan kemudian
dilakukan analisis data sesuai tahapan yang ada, yaitu reduksi data, penyajian data
dan verifikasi. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil penelitian bahwa jenis
kesalahan yang dilakukan peserta didik adalah kesalahan pada pemahaman soal,
penyusunan rencana, pelaksanaan rencana (yang diwujudkan dalam pengerjaan)
serta pengecekan kembali hasil pekerjaannya (validasi). Kesalahan yang
dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal materi pokok identitas
trigonometri adalah pada langkah melaksanakan pembuktian dengan persentase
56%, langkah merencanakan 24%, serta kesalahan dalam memahami soal 20%.
Penyebab kesalahan ini antara lain karena kurang terampilnya peserta
didik dalam mengoperasikan pembuktikan identitas yang ada, kurang menguasai
konsep identitas dengan baik, peserta didik tidak memahami maksud soal
sehingga menyebabkan kegagalan dalam mengerjakan soal, serta peserta didik
meakukan kesalahan pengoperasian, yang bersifat teknis pada saat pembuktian
identitas. Selain itu kesalahan juga ditunjang oleh peserta didik yang tidak
mengecek kembali hasil pekerjannya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru matematika
untuk dapat memberikan banyak latihan kepada peserta didik secara kontinyu
supaya lebih terampil dalam mengerjakan soal, serta menekankan pemahaman
konsep identitas trigonometri secara jelas untuk mengoptimalkan hasil belajar
peserta didik.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW yang telah
memberikan petunjuk, bimbingan, kekuatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Peserta Didik
dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA
Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Saminanto, M.Sc., selaku Ketua Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Lulu’ Choirunnisa, M.Pd., selaku pembimbing I, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi.
4. Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag., selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi.
5. Kepala SMA Islam sultan Agung 1 Semarang, Drs. Sarjana yang telah
berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian di SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang.
6. Drs. Hartono, selaku guru mata pelajaran matematika dan seluruh staf SMA
Islam Sultan Agung 1 Semarang, yang berkenan membantu dan mengarahkan
penulis dalam proses penelitian.
7. Ibuku tercinta Aminah, yang selalu mencurahkan do’a, nasehat, dukungan
dan kasih sayang kepada penulis, serta Bapak Umar Abdullah Al-
Maghfurlah.
8. Adikku tersayang Fahimah, yang menjadi motivasi dan semangatku.
viii
9. Guru-guruku dari mulai TK sampai kuliah yang senantiasa mengajarkan
ilmunya sehingga menjadikan hidup penulis lebih berarti, yang telah
membuka khasanah ilmu pengetahuan umum dan agama yang tak mampu
penulis pahami tanpa mereka.
10. Teman-temanku TM 2008 yang selalu memberikan semangat dan menjadikan
semuanya lebih baik selama ini.
11. Mbak Jarwati, mbak Nia, mbak Hany dan segenap kos Asy-Syifa, terima
kasih atas dukungan dan perhatiannya.
12. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama
dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang,
sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak guna perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan berikutnya.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
amin. Terima kasih.
Semarang, 17 April 2012
Aqiilah
NIM : 083511031
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... ii
PENGESAHAN .......................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ............................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
E. Penegasan Istilah ............................................................................ 4
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6
B. Kerangka Teoritik ................................................................................... 7
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 22
C. Objek Penelitian ............................................................................. 22
D. Subyek Penelitian ........................................................................... 25
E. Fokus Penelitian ............................................................................. 26
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 29
x
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil dan Analisis Instrumen Tes .................................................. 34
B. Hasil dan Analisis Penelitian .......................................................... 37
C. Pembahasan .................................................................................. 92
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................ 98
B. Saran .............................................................................................. 99
C. Penutup .......................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Validitas Tahap 1 ................................................................ 34
Tabel 2 Validitas Tahap 2 ................................................................ 35
Tabel 3 Penyajian Data .................................................................... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh
semua siswa dari tingkat SD sampai SMA dan bahkan juga di perguruan tinggi,
karena matematika merupakan ilmu yang berguna sebagai pengembangan
kompetensi, antara lain: sebagai sarana berpikir yang sistematis, logis, kreatif,
kritis, konsisten, teliti, serta dapat mengembangkan sikap gigih dalam
mengembangkan masalah. Kompetensi-kompetensi ini diperlukan tak lain agar
peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi, salah satunya dalam menyelesaikan soal matematika.
Namun, banyak orang yang memandang matematika sebagai salah satu bidang
studi yang paling sulit.
Seperti halnya pembelajaran matematika di SMA Islam Sultan Agung 1
Semarang dijumpai peserta didik yang masih kesulitan dalam menerima materi
yang diajarkan. Hal ini menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang diberikan sehingga kesalahan dalam menyelesaikan soal
pun tidak dapat dihindari. Kesalahan inilah yang menyebabkan rendahnya nilai
yang diperoleh peserta didik tak terkecuali pada materi trigonometri, khususnya
pada pembuktian identitas trigonometri, yang membutuhkan pemahaman konsep
yang tepat dan ketelitian yang tinggi.
Berdasarkan wawancara dengan bapak Drs. Hartono sebagai guru mata
pelajaran matematika kelas X SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, ternyata
masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan
pembuktian identitas trigonometri, yang dikarenakan oleh beberapa hal seperti
kesulitan dalam menentukan data apa yang harus digunakan oleh peserta didik
dalam pembuktian maupun pengerjaan yang sistematis dalam membuktikan,
sehingga banyak kesalahan yang dilakukan ada saat membuktikan. Padahal
pembuktian identitas trigonometri penting dalam pembelajaran matematika karena
menuntut peserta didik untuk dapat berpikir secara kritis, logis, sistematis dan
2
teliti, yang mana hal ini dapat menjadi landasan bagi peserta didik untuk
membangun pola pikir yang baik dalam menyelesaikan soal-soal, khusunya soal-
soal matematika.
Berkaitan dengan hal tersebut guru mempunyai kewajiban untuk
membantu peserta didik mengatasi kesulitan. Hal ini dikarenakan salah satu tugas
guru adalah melakukan evaluasi pembelajaran, berkaitan dengan tugas tersebut
guru di tuntut untuk mampu (a) menyusun instrumen evaluasi (b) melaksanakan
ujian secara tertib (c) menganalisis data hasil ujian (d) menafsirkan data hasil
analisis (e) membuat keputusan dalam bentuk grading atau kelulusan secara
objektif .1 Oleh karena itu guru memiliki tanggung jawab melakukan diagnosis
dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan peserta didik. Diagnosa ini
diperlukan agar guru dapat menindaklanjuti kesalahan yang dilakukan peserta
didik dalam mengerjakan soal, sehingga diharapkan diperoleh hasil belajar yang
lebih baik.
Secara spesifik peneliti akan membahas kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal matematika pada materi pembuktian identitas trigonometri
dilihat dengan langka Polya. Langkah langkah pemecahan masalah yang di
temukan oleh George Polya ini adalah metode sistematis guna menemukan solusi
atas problem yang dihadapi. Adapun langkah langkah tersebut adalah memahami
masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkaan bahwa analisis kesalahan
peserta didik dalam mengerjakan soal dapat dijadikan salah satu alternatif yang
cukup bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran matematika sehingga penulis
tertarik untuk mengambil judul : “Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam
Menyelesaikan Soal Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012”.
1 Anni CT, Psikolologi Belajar, (Semarang : UPT MKK Universitas Negeri Semarang,
2006), hlm.6.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahannya
sebagai berikut :
1. Apa jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal
pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung 1
Semarang?
2. Apa penyebab peserta didik melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA Sultan Agung 1 Semarang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini yang dilaksanakan ini mempunyai tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam
menyelesaikan soal pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA Sultan
Agung 1 Semarang.
2. Untuk mengetahui penyebab peserta didik melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal pembuktian identitas trigonometri kelas X.1 SMA Sultan
Agung 1 Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru, dan
bagi peneliti sendiri.
1. Bagi peserta didik :
a. Dapat mengetahui kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal
pembuktian identitas trigonometri.
b. Peserta didik lebih terampil dan teliti serta termotivasi untuk pembelajaran
selanjutnya setelah mengetahui letak kesalahannya.
2. Bagi Guru:
a. Dapat mengetahui tingkat kemampuan peserta didik.
b. Dapat mengetahui jenis kesalahan serta penyebab kesalahan yang dilakukan
peserta didik.
4
c. Dapat memberikan bekal guru untuk bisa lebih meningkatkan pembelajaran di
dalam kelas.
d. Dapat menentukan langkah pembelajaran yang tepat dalam pembuktian
identitas trigonometri untuk mengurangi kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal.
3. Bagi Peneliti:
a. Dapat menjawab permasalahan yang ada.
b. Dapat memberikan bekal pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru
matematika.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan mewujudkan kesatuan
pandangan dan kesamaan pemikiran, perlu kiranya ditegaskan istilah-istilah yang
berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut.
1. Analisis
Analisis adalah penyelidikan sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, (sebab-musabab,
duduk perkaranya, dan sebagainya).2
2. Kesalahan
Kesalahan adalah perihal salah, kekeliruan, kealpaan, tidak sengaja (berbuat
sesuatu).3 Kesalahan yang dimaksud di sini adalah kesalahan yang dilakukan
oleh peserta didik kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang dalam
menyelesaikan soal matematika pada materi pokok identitas trigonometri.
3. Identitas Trigonometri
Identitas trigonometri merupakan kalimat matematika yang membuktikan
bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan yang melibatkan sudut/goniometri
(sin, cos, tangen, cosecan, secan dan cotangen.)
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 58
3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, hlm. 1207.
5
4. Peserta Didik
Peserta didik kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang tahun pelajaran
2011/2012 yang berjumlah 29 peserta didik merupakan subyek pada penelitian
ini.
Jadi, Analisis Kesalahan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal
Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung 1
Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah suatu penyelidikan terhadap
kesalahan yang dilakukan peserta didik kelas X.1 SMA Islam Sultan Agung 1
Semarang pada materi Identitas Trigonometri yang terdapat di kelas X.1 Semester
II.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Penelitian ini bukanlah penelitian yang awal, terbukti dengan telah adanya
penelitian yang lain yang sejenis dengan ini dalam materi yang berbeda. Dengan
demikian penelitian ini bersifat meneruskan penelitian sebelumnya untuk bisa
memberikan beberapa manfaat pada dunia pendidikan khususnya pada
pembelajaran matematika. Diantara penelitian yang telah ada yaitu:
1. Analisis Kesalahan Siswa dengan Panduan Kriteria Watson dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segi Empat Kelas VII SMPN 1 RSBI
Wiradesa Pekalongan, yang ditulis oleh Fitria Khoirunnisa. Pada penelitian ini
jenis kesalahan yang dilakukan siswa adalah kesalahan konsep, kesalahan
menggunakan data dan kurangnya masalah hierki ketrampilan dalam
mengerjakan soal. Adapun kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa
sehingga hasilnya kurang dari KKM adalah kesalahan konsep dengan
prosentase 30%.4
2. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal-Soal pada Materi
Pokok Suku Banyak Kelas XI IPA 2 MA NU Limpung Tahun Pelajaran
2010/2011, yang ditulis oleh Dian Lutfiana. Pada penelitian ini dihasilkan
bahwa kesalahan yang dilakukan berupa kesalahan konsep dan kesalahan
teknis karena kesalahan ini terjadi pada tiap butir soal pada peserta didik yang
di teliti. Adapun penyebab kesalahan yang dilakukan peserta didik adalah
kurangnya pemahaman konsep dan kurang terampil dalam menyelesaikan
soal, terutama dalam perhitungannya.5
4 Fitria Kurnia(4101406011), Analisis Kesalahan Siswa Dengan Panduan Kriteria
Watson Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segi Empat Kelas VII SMPN 1 RSBI Wiradesa
Pekalongan, Skripsi Strata 1 Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES), (Semarang:
Perpustakaan UNNES, 2008), hlm. 31.
5 Dian Lutfiana(073511013), Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Pada Materi Pokok Suku Banyak Kelas XI IPA 2 MA NU Limpung Tahun Pelajaran
2010/2011, Skripsi Strata 1 Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
(Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2011), hlm. 146.
7
Letak perbedaan penelitian yang dilakukan ini dari skripsi sebelumnya
adalah jika pada kedua penelitian di atas menggunakan Kriteria Watson maka
pada penelitian ini menggunakan Kriteria Polya dan hanya meneliti pada suatu
sub bab saja yaitu Identitas Trigonometri pada bab Trigonometri kelas X semester
I.
Pada penelitian ini digunakan kriteria Polya, karena pada kriteria ini lebih
melihat alur berpikir peserta didik. Kriteria Polya lebih tepat digunakan dalam
menganalisis kesalahan dalam Pembuktian Identitas Trigonometri yang
memerlukan alur berfikir yang logis dan sistematis, sedangkan kriteria Watson
lebih pada teknis dalam memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan kriteria
Watson, yaitu : kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan
interpretasi bahasa, kesalahan teknis dan kesalahan penarikan kesimpulan. Oleh
karena itu untuk materi pembuktian identitas trigonometri, penggunaan kriteria
Polya lebih tepat digunakan daripada kriteria Watson.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu hal yang diwajibkan dalam agama Islam.
Hal ini dapat dilihat dari perintah Allah yang berupa wahyu pertama yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-alaq ayat 1-5 :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Q.S. Al-
alaq/ 96 : 1-5).6
6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mahkota, 2000), hlm.
598.
8
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Dimulai dari membaca, memahami sampai
menerapkan. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting
yang membedakan manusia dengan mahluk lain. Seperti dalam firman Allah SWT
surat At-Tīn ayat 4.
” Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya” . (Q.S. at-Tīn /95 : 4)7
Secara etimologis belajar memiliki arti ”berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu”. Definisi ini memliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau
ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan
ilmu, sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat
melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.8
Definisi belajar diatas secara tersirat menjelaskan bahwa dalam belajar
selalu terjadi unsur perubahan dan pengalaman yang ditekankan dalam belajar.
Unsur perubahan dan pengalaman itu hampir selalu ditekankan dalam definisi
tentang belajar yang dikemukakan oleh beberapa pakar pendidikan, antara lain:
a. Howard L. Kingsleny
“Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is
originated or changed trough practice or training, (Belajar adalah proses
ketika tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik
atau latihan).”9
7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 596.
8 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-
Ruzz Media, 2007) hlm.13.
9 Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media,
2010), Cet. 2., hlm.162.
9
b. Cronbach
“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience,
(Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).”10
c. Morgan
“Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of
past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen
sebagai hasil dari pengalaman).”11
d. Syekh Abdul Aziz dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris
mendenifisikan belajar sebagai berikut:
غ أ غ أ اغ ا تع غ أ تغ جعدأيغد ه أ ن التن ع ل ع ه ع تع غ أ تغ ر أ هع دهثه فأ تغ ا بأقعة فتع عحغ بتغ عةأ سع 12. تع ع ل أ يعطغ ع هعع عى خأ“Belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran peserta didik yang
dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian menuju perubahan yang
baru” .
Dengan demikian belajar merupakan proses usaha seseorang yang ditandai
dengan perubahan tingkah laku akibat proses aktif dalam memperoleh
pengetahuan baru yang merupakan hasil dari pengalaman dan latihan dalam
interaksinya dengan lingkungan yang menyangkut kongnitif, afektif, dan
psikomotorik. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubahnya penalaran, sikap, kecakapan, kebiasaan, dan sebagainya. Jadi
seseorang dikatakan telah belajar jika melakukan aktivitas belajar dan dalam
melakukan aktivitas itu terjadi suatu perubahan.
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mujiono adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.13
Pembelajaran menurut
Corey adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola
10 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2008),
hlm. 231.
11 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, hlm. 232.
12 Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadris, Juz 1,
(Mekkah: Darul Ma’arif, t.t.), hlm. 169
13 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar), (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm.62.
10
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-
kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subset khusus dari pendidikan.14
Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu peristiwa penyampaian
atau proses transformasi. Seperti halnya djelaskan dalam Al-Qur’an ketika Allah
menyuruh Nabi Muhammad menyampaikan materinya kepada umatnya, yang
terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 67:
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu
tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al- Maidah ayat 67)15
Dalam proses transformasi itu terdapat faktor-faktor atau unsur-unsur
pendidikan didalamnya, yaitu faktor tujuan pembelajaran, faktor pendidik, faktor
peserta didik, faktor bahan/materi pendidikan, dan faktor metode, sehingga terjadi
komunikasi pendidikan.
2. Hasil Belajar
Menurut Mulyono Abdurrahman, “hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.”16
Nana Syaodih Sukmadinata
menyatakan, “hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.”17
14 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, hlm.61.
15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.95.
16 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1999), hlm. 37.
17 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 102.
11
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan suatu gambaran tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi pada materi yang disampaikan oleh guru di kelas.
Menurut Bloom dkk, mengkatagorikan hasil belajar ke dalam tiga ranah
yaitu : ranah kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku (pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, evaluasi), Ranah afektif terdiri dari lima jenis
perilaku (penerimaan, sambutan, penilaian, organisasi, karakterisasi), dan ranah
psikomotor terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik (persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian
pola gerakan, kreativitas).18
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan sekali setelah suatu kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Penilaian hasil belajar ini merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan
dengan efektif. Pada suatu pembelajaran peserta didik yang hasil belajarnya lebih
dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka peserta didik dikatakan telah
mencapai hasil belajar yang telah ditentukan oleh pihak sekolahan.
3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor
pendekatan peserta didik. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Faktor internal
meliputi keadaan jasmani/fisiologis dan rohani/psikologis peserta didik,
sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat,
serta faktor pendekatan peserta didik yang dapat menunjang efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.19
18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo,
2009), cet.6., hlm. 78.
19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.
132.
12
Sedangkan menurut Syaikh Ibrahim bin Isma’il, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dalam kitab Ta’lim Muta'allim ada 6 yaitu:
لنة ال ع تعنعااه ا أ غ ع إالن بأسأ سع ه غبأ غ ع عع غ عغ ه غعأهاع بأبتع عا # عال علعا وع ه غاأ ع عا أ # عكاعء وعحأ غص وع صغطأبعار وعبته غ عة وع أرغ عااه هسغ
20
“(Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu, kecuali dengan 6
perkara yang akan dijelaskan kepadamu secara ringkas, yaitu kecerdasan, cinta
kepada ilmu, kesabaran, biaya cukup, petunjuk guru, dan waktu yang panjang /
lama)”.21
Jadi dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar seseorang. Antara lain adalah kesehatan jasmani, psikis, keluarga,
lingkungan sekitar, sekolah, dan lain-lain.
4. Hakekat Matematika
Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa simbolis yang
fungsi praktiknya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.22
Matematika juga didefinisikan sebagai cabang imu pengetahuan yang teroganisir
secara logik yang membahas tentang bilangan, kalkulasi, penalaran logis, fakta
kuantitatif, ruang dan aturan-aturan yang ketat.23
Matematika, menurut Ruseffendi (1991), adalah bahasa simbol, ilmu
deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak
didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau ponstulat, dan
akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjaji (2000), yaitu
20 Ibrahim bin Isma’il, Syarah Ta’lim Muta’allim, (Surabaya : Al Hidayah), hlm. 15.
21 Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, (Surabaya : Al- Hidayah, 2000),
hlm. 21.
22 Mulyono, Abdurrahman, Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar, hlm. 252.
23 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Surabaya : Departemen
Pendidikan Nasional 2000), hlm. 11.
13
memiliki objek kajian abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang
deduktif.24
Pembelajaran dan pemahaman konsep matematika dapat diawali secara
induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Kegiatan dapat dimulai
dengan beberapa contoh atau fakta yang teramati, membuat daftar sifat yang
muncul (sebagai gejala), memperkirakan hasil baru yang diharapkan, yang
kemudian dibuktikan secara deduktif. Dengan demikian, cara belajar induktif dan
deduktif dapat digunakan dan sama-sama berperan penting dalam mempelajari
matematika. Penerapan cara kerja matematika diharapkan dapat membentuk sikap
kritis, kreatif, jujur, dan komunikatif pada peserta didik.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa hakikat dari matematika merupakan
salah satu cabang dari ilmu sains yang membahas tentang bilangan, ruang,
kuantitatif dengan penalaran yang logis dan sistematik
Ada beberapa karakteristik matematika, yang di antaranya adalah:
a. Memiliki objek kajian yang abstrak.
Dalam matematika objek dasar yag dipelajari adalah abstrak, yang
sering juga disebut dengan objek mental. Objek itu merupakan objek pikiran,
dimana objek dasar itu meliputi fakta, konsep, operasi ataupun relasi, dan
prinsip.
b. Bertumpu pada kesepakatan.
Kesepakatan sangat penting dalam matematika, hal ini diperlukan
untuk menghindarkan berputar-putarnya dari suatu pembuktian. Adapun
kesepakatan yang mendasar dalam matematika adalah aksioma (postulat) dan
konsep primitif ( pengertian pangkal).
c. Berpola pikir deduktif.
Pola pikir matematika dimulai dari hal-hal yang bersifat umum
diterapkan atau diarahkan kepada hal-hal yang bersifat khusus, yang akhirnya
didapatkan suatu kesimpulan.
24 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm.1.
14
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti.
Dalam matematika banyak simbol yang digunakan, simbol ini daat
digunakan sesuai dengan bahasa simbolnya dan sesuai dengan bahasa
matematika yang dibutuhkan.
e. Memperhatikan semesta pembicaraan.
Semesta pembicaran dalam matematika diperlukan untuk membatasi
masalah dan untuk menghindari pembahasan yang terlalu panjang dan lebar.
f. Konsisten dalam sistemnya.
Konsisten dalam sistemnya dalam matematika diartikan dengan anti
kontradiksi (tidak berlawanan).25
Dari penjelasan tentang hakikat matematika dan karakteristik matematika
di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa dengan belajar matematika dapat
melatih peserta didik untuk dapat lebih berpikir dengan logis dan sistematis juga
dapat lebih berfikir untuk hal yang lebih tinggi lagi, sesuai dengan karakteristik
matematika.
5. Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan ketrampilan. Dalam
pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan
ketrampilan dalam situasi baru atau situasi yang berbeda. Pemecahan masalah
juga terjadi dalam pembelajaran matematika, tak terkecuali pada pembuktian
identitas trigonometri, dimana pada pembuktian identitas trigonometri di
butuhkan pemecahan masalah yang mengutamakan penggunaan konsep dengan
benar serta keterampilan pembuktian yang sistematis dan logis sehingga
memerlukan ketelitian yang tinggi.
Dalam pembelajaran matematika peserta didik mempunyai tujuan khusus
yang diantaranya adalah :
a. Menggunakan alogaritma (prosedur pekerjaan)
b. Melakukan manipulasi secara matematika
c. Mengorganisasi data
25 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, hlm. 13.
15
d. Memanfatkan simbol, tabel, dan diagram
e. Mengenal dan menemukan pola
f. Menarik kesimpulan
g. Membuat kalimat atau model matematika
h. Membuat interpretasi bangun dalam bidang dan ruang
i. Memahami pengukuran dan satuannya
j. Menggunakan alat hitung dan alat bantu matematika26
Dalam mencapai tujuan tersebut, belajar mengajar matematika tidak selalu
berhasil dan berjalan lancar. Hal ini terlihat saat peserta didik menyelesaikan soal-
soal matematika yang diberikan oleh guru. Banyak peserta didik yang masih
mengalami kesulitan dan mempunyai kesalahan pada saat mengerjakan. Kendala
yang muncul merupakan dampak dari kesalahan dalam proses belajar peserta
didik maupun dalam pemahamannya terhadap materi yang diberikan.
Dalam memecahkan masalah dalam matematika banyak peserta didik yang
masih mengalami kendala, kendala yang terjadi dalam pembelajaran matematika
berkisar pada karakteristik matematika yang abstrak, masalah media, masalah
peserta didik atau guru. Kendala tersebut melahirkan kegagalan pada peserta
didik, kendala-kendala dalam memecahkan masalah dalam matematika terjadi
karena:
a. Peserta didik tidak dapat menangkap konsep dengan benar.
b. Peserta didik tidak menangkap arti dari lambang-lambang.
c. Peserta didik tidak memahami asal usulnya suatu prinsip.
d. Peserta didik tidak dapat lancar menggunakan operasi dan prosedur.
e. Pengetahuan peserta didik tidak lengkap.27
26 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2008), cet. 1, hlm.153.
27 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, hlm.154.
16
6. Kesalahan Menurut Kriteria Polya
Kesalahan adalah kekeliruan / keaalpaan. Menurut Polya, kesalahan dalam
mengerjakan soal dapat terjadi pada aspek :
a. Pemahaman soal, apakah peserta didik dapat memahami soal dilihat dari
bagaimana peserta didik menuangkan dari bahasa matematika yang ada pada
soal.
b. Penyusunan rencana, dilihat dari peserta didik yang menuliskan rumus apa
saja yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut.
c. Pelaksanaan rencana, dilihat dari sistematika pengerjaan soalnya.
d. Pemeriksaan kembali, apakah peserta didik memeriksa kembali hasil
pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
Hal ini sesuai dengan buku Goerge Polya, How To Solve It yaitu “First
you have to understand the problem, second find the connection between the data
and the unknown, third carry out your plan, fourth examine the solution
obtained.”28
Adapun kriteria Polya dalam menyelesaikan soal antara lain :
a. Pemahaman pada masalah (Identifikasi dari tujuan)
Langkah pertama adalah membaca soal dan yakin bahwa peserta didik
memahami maksud dari soal tersebut secara benar. Untuk membantu peserta
didik dalam memahami soal bisa dengan beberapa pertanyaan seperti : apa
yang tidak diketahui, kuantitas apa yang diberikan pada soal serta bagaimana
kondisinya.
b. Membuat Rencana Pemecahan Masalah.
Rencana pemecahan masalah dilakukan dengan mencari hubungan
antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui, serta
menghubungkannya. Jika tidak ditemukan hubungan secara langsung, gagasan
berikut ini mungkin dapat membantu dalam menyelesaikan masalah, antara
lain :
28 Polya G 1973 How To Solve It A New Aspect Of Mathematical Method.( New Jersery :
Princeton University Press), hlm. xvi.
17
(1) Membuat sub masalah
Membagi masalah menjadi beberapa sub masalah.
(2) Mencoba untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali.
Menghubungkan masalah yang sudah ada dengan hal yang sebelumnya
sudah diketahui.
(3) Mencoba untuk mengenali polanya.
Pola keteraturan atau pengulangan dalam soal dapat dijadikan acuan pola
apa yang akan tejadi berikutnya.
(4) Menggunakan Analogi
Mencoba untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut.
(5) Memasukkan sesuatu yang baru
Dalam pemecahan masalah, memasukan sesuatu yang baru dapat
digunakan membuat hubungan antara data dengan hal yang tidak
diketahui.
(6) Membuat Kasus
Peserta didik harus memecah sebuah masalah kedalam beberapa kasus dan
memecahkan setiap kasus tersebut.
(7) Memulai dari akhir (Mengasumsikan Jawaban)
Mengasumsikan jawaban akan sangat berguna jika kita membuat
pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah
sampai ke data yang diberikan.
c. Melaksanakan Rencana
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua, peserta didik
harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail
untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar.
d. Melihat kembali
Mengoreksi kembali hasil dari pekerjaan yang sudah dikerjakan (memvalidasi
jawaban).29
29 http//www.kangguru.wordpress.com/2007/02/01/teknik-pemecahan-masalah-ala-g-
polya, diakses 25 oktober 2011.
18
7. Tinjauan Materi Identitas Trigonometri
Identitas merupakan keadaan khusus/ciri-ciri.30
Adapun trigonometri
merupakan ilmu ukur sudut yang melibatkan sin, cos dan tangen, serta yang
lainnya.31
Sehingga identitas trigonometri merupakan kalimat matematika
yang membuktikan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan yang melibatkan
sudut/goniometri (sin, cos, tangen, cosecan, secan dan cotangen.)
Identitas trigonometri meliputi 32
:
a.
csc
1sin
b.
sec
1cos
c.
cot
1tan
d.
cos
sintan
e. 1cossin 22
f. 22 sectan1
g. 22 csccot1
Adapun contoh pembuktian dari identitas trigonometri antara lain :
(1) Buktikan
22
22
cossin
1cscsec
Jawab : Ruas kiri :
22
22
sin
1
cos
1cscsec
22
22
sincos
cossin
22 cossin
1
Ruas kiri = Ruas Kanan, Terbukti.
30 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 366.
31 ST Nugroho, B Harahap, Ensiklopedi matematika, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010),
hlm. 392.
32 Sartono, Wirodikromo, Matematika untuk SMA kelas X, (Jakarta : Erlangga, 2001),
hlm. 56-57.
19
(2) Sederhanakanlah xxx cotcsccos1
Jawab : x
xsin
1csc ,
x
xx
sin
coscot
x
x
xxxxx
sin
cos
sin
1cos1cotcsccos1
x
xx
sin
cos1cos1
x
x
x
x
x
sin
sin
sin
sin
cos1
2
2
8. Analisis Kesalahan dalam Materi Identitas Trigonometri
Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah guru adalah pihak yang paling
bertanggung jawab atas hasil yang dicapai peserta didik, tak terkecuali pada mata
pelajaran matematika. Rendahnya prestasi belajar matematika yang diperoleh
peserta didik, perlu mendapat perhatian terutama dari guru untuk mendapatkan
informasi tentang penyebab rendahnya prestasi belajar matematika, sehingga
diperlukan kegiatan evaluasi.
Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan guru yang tidak bisa diabaikan,
sebab evaluasi dapat memberikan petunjuk sampai dimana keberhasilan kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Dengan evaluasi dapat diketahui
keberhasilan produk dan keberhasilan proses.33
Adanya kesalahan yang dilakukan
peserta didik dalam mengerjakan soal-soal materi identitas trigonometri perlu
dilakukan evaluasi. Salah satu kegiatan evaluasi yang dapat dilakukan guru adalah
dengan melakukan analisis kesalahan dalam mengerjakan soal-soal materi suku
banyak.
33 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm.113.
20
Contoh analisis yang dilakukan berdasarkan kriteria Polya, antara lain :
a. Buktikan 22 sec41tan45
Diketahui : 22 sec41tan45
2
22
cos
sintan (langkah merencanakan)
Ditanya : 22 sec41tan45 ....?
Jawab : Ruas Kiri
2
22
cos
sin45tan45
2
22
cos
sin4cos5
2
22
cos
cos14cos5
2
22
cos
cos44cos5
2
2
cos
cos4
Pengecekan kembali
Pada pengerjaan di atas menurut kriteria Polya termasuk kesalahan
dalam membuat rencana pemecahan yang akhirnya juga mengakibatkan
kesalahan dalam menyelesaikan soal. Data yang kurang tepat, seharusnya
2tan digantikan 1sec2 bukan
2
2
cos
sin.
b. Buktikan 22 cos58sin53
Diketahui : 22 cos58sin53
2222 cos1sin1cossin
(langkah merencanakan)
Ditanya : 22 cos58sin53 ....?
Jawab : Ruas kiri 22 cos153sin53
2cos553
2cos515
Pengecekan kembali
21
Pada pengerjaan di atas menurut kriteria Polya termasuk kesalahan
dalam melaksanakan rencana yakni pada saat menyelesaikan soal, hal ini
dapat dilihat pada baris terakhir. Pada baris terakhir ini perhitungan yang
seharusnya ditambahkan justru dikalikan, sehingga hasilnya tidak terbukti,
walaupun pada langkah rencana pemecahan data yang digunakan sudah tepat.
Selain itu kesalahan juga terjadi pada langkah pengecekan kembali, dimana
peserta didik tidak mengecek kembali. Hal ini terlihat pada kotak pengecekan
kembali yang tidak dicentang.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang
dilakukan oleh peserta didik, apa penyebabnya serta berapa persentase peserta
didik yang melakukan kesalahan hingga hasil belajarnya di bawah KKM. Untuk
mengetahui jenis kesalahannya digunakan Kriteria Polya sebagai pedomannya.
Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan
desain penelitian studi kasus, yaitu penelitian difokuskan pada satu fenomena saja
yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena
yang lain.34
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang yang
terletak di Jl. Mataram 657 Semarang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan pada bulan Februari tahun 2012.
C. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah
SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Adapun profil SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang adalah sebagai berikut:
1. Sejarah Singkat SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
SMA Islam Sultan Agung I Semarang adalah lembaga yang berada di
bawah Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang.
Yayasan ini semula bernama Yayasan Badan Wakaf yang didirikan
oleh sekelompok cendekiawan muslim Jawa Tengah (Semarang) yang sadar
dan menaruh perhatian terhadap perkembangan dan keadaan umat Islam dan
34 Nana, Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 99.
23
bangsa Indonesia pada umumnya sejak awal proklamasi kemerdekaan RI.
Status sebagai badan wakaf diperoleh secara resmi pada tanggal 13 Juli 1950
dengan Akta Notaris Tan A Sioe Nomor 86 dengan pengurus pertama sebagai
berikut:
Pelindung : Residen Malino
Ketua : Dr. Abdul Gaffar Sd. M
Wakil Ketua : Ustadz Abu Bakar Assegaf
Penulis I : R. Soeryadi
Penulis II : Ali Al Idrus
Komisaris-komisaris : Moh. Toyib Tohari
Zaenal Amien
Abdul Kadir Al Idrus
Wartono
Seiring dengan perkembangan zaman, badan hukum ini mengalami
beberapa kali perubahan. Sedangkan yang terakhir dengan Akta Notaris RM.
Soetomo No. 8 tanggal 13 Oktober 1980.
Dalam akta tersebut diantaranya menyebutkan bahwa Yayasan Badan
Wakaf Sultan Agung berlandaskan Pancasila dan bertujuan menyebarkan
pendidikan dan ajaran Islam yang dijiwai oleh dakwah Islamiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya dengan usaha-usaha
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan mulai Taman Kanak-kanak, Sekolah
Lanjutan, sampai Perguruan Tinggi dan Pesantren serta lembaga lainnya guna
menyebarkan syiar Islam.
Pada tanggal 2 Januari 1966 SMA Sultan Agung 1 Semarang didirikan
dengan lokasi gedung di Jalan Suramenggalan 62. Pada tahun 1968 pindah ke
Jalan Seroja untuk beberapa bulan saja dan akhirnya pindah ke Jalan Mataram
657 Semarang hingga sekarang.
Pada tanggal 1 Juni 1970 SMA Sultan Agung 1 memperoleh status
terdaftar. Beracuan dari perolehan status terdaftar inilah sebagai tanda
berdirinya SMA Sultan Agung 1 Semarang yang seterusnya diperingati
sebagai “Milad SMA ISSA 1” setiap tahun.
24
Pada awalnya gedung yang berada di Jalan Mataram hanya satu unit
gedung. Kemudian secara berangsur-angsur gedung diperbaharui dan
ditambah hingga tiga lantai dan menjadi lima unit serta satu unit kantin yang
representatif.
2. Data Fisik SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
a. Nama Yayasan : Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
b. Nama Sekolah : SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
c. Status Sekolah : Swasta Terakreditasi A
d. Mulai Berdiri : 2 Januari 1966
e. Alamat Sekolah : Jl. Mataram 657, Telp. 8313755 – 8312631
Semarang
f. Kepala Sekolah : Drs. Sardjana
g. Wakil Kepala Sekolah
1) Urusan Kurikulum : Drs. Dadi Basuki
2) Sarana dan Prasarana : Dra. Zumrotun
3) Kesiswaan : Dra. Siti Mubarokatut
4) Humas : Nur Faridah, S.Pd
h. Jumlah Guru : 60 orang
i. Jumlah Karyawan : 13 orang
j. Jumlah kelas : 28 Kelas
k. Jumlah Siswa : 883 siswa, terdiri atas :
1) Kelas X : 7 kelas
2) Kelas XI : 10 kelas
3) Kelas XII : 11 kelas
3. Letak
Gedung SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang terletak di Jl. Mataram 657
Semarang. Bagian Gedung yang digunakan untuk kelas dan lapangan olahraga
terletak di Jl. Wonodri Kebondalem. Di sebelah utara terletak gedung berlantai
tiga yang terdiri atas ruang-ruang kelas, koperasi, studio musik, ruang
OSIS/Pramuka dan mushola. Selain itu, juga terdapat tempat parkir peserta didik,
25
lapangan olahraga, tempat upacara, ruang guru, ruang BK, ruang perpustakaan
dan tujuh ruang kelas. Di sebelah selatan berdiri gedung berlantai dua, berfungsi
sebagai ruang komite sekolah, ruang OSIS, ruang alumni, dua belas ruang kelas,
dapur. Di bagian belakangnya, berupa gedung terpadu berlantai tiga yang
digunakan untuk laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi,
laboratorium komputer, Laboratorium Bahasa, ruang Audio Visual, dan tempat
parkir kendaraan guru.
4. Fasilitas
a. Laboratorium :
1) Laboratorium kimia
2) Laboratorium fisika
3) Laboratorium biologi
4) Laboratorium komputer
5) Laboratorium bahasa
6) Laboratorium seni rupa
7) Laboratorium IPS
b. Ruang Audio Visual (pandang dengar/multimedia)
c. Perpustakaan : Memuat berbagai jenis buku bacaan dan buku paket pelajaran
dengan kapasitas 150 kursi
d. Koperasi : Koperasi guru “Wahana Sejahtera”.
e. Masjid : Berkapasitas 600 orang
f. Studio Musik
g. Kantin
h. Halaman Parkir yang luas dan rindang
i. Lapangan Basket dan Volley, Tenis meja, Badminton.
D. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, dan
meneliti di kelas X, sesuai dengan materi penelitian, yaitu Identitas Trigonometri,
yang terdapat pada kelas X semester II. Pada tahun pelajaran 2011/2012, di SMA
26
Sultan Agung 1 Semarang terdapat 7 kelas untuk kelas X, yaitu kelas X Imersi-1,
X Imersi-2, X-1, X-2, X-3, X-4, dan X-5.
Penelitian ini mengambil kelas X.1 sebagai subyek penelitian, dimana
kelas ini terdiri dari 29 peserta didik dengan 18 putri dan 11 putra. Pemilihan
kelas X.1 dikarenakan pada kelas ini masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika, baik dalam menerima pembelajaran maupun pada saat
mengerjakan soal-soal metematika pada saat latihan maupun pada saat ulangan
harian, sehingga kesalahan pun tidak dapat dihindarkan hal ini juga yang
mengakibatkan hasil belajar matematika pada kelas ini masih ada yang berada di
bawah KKM. Dari sini peneliti pun tertarik untuk mengetahui bagaimana
kemampuan peserta didik pada kelas X.1 ini dalam menyelesaikan soal
pembuktikan identitas trigonometri yang membutuhkan pola pikir yang sistematis
dan logis, sehingga menuntut peserta didik untuk lebih teliti, dan selanjutnya
jawaban yang dihasilkan diteliti dan dianalisis lebih lanjut.
E. Fokus Penelitian
Penelitian ini hanya difokuskan untuk meneliti jenis kesalahan yang
dilakukan oleh peserta didik dan penyebabnya. Kesalahan ini dilihat dari langkah
pengerjaannya sesuai dengan kriteria Polya, yaitu :
a. Pemahaman peserta didik pada soal.
b. Perencanaan yang dilakukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan soal
identitas trigonometri.
c. Langkah penyelesaian peserta didik dalam pembuktian identitas sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
d. Validasi oleh peserta didik sebelum dikumpulkan, ini dapat terlihat pada
lember jawab yang ada, di mana pada lembar jawab akan disediakan tempat
untuk mengisi apakah jawabannya sudah dicek kembali atau belum, tanpa
mempengaruhi nilai, sehingga peserta didik dapat mengisi dengan jujur.
Adapun untuk mengetahui apa penyebab peserta didik melakukan
kesalahan diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa peserta didik setelah
mengerjakan soal.
27
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah ketepatan cara-cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi
“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.”35
Melalui metode ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari
bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau
tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
harinya.36
Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan untuk
mendapatkan data berupa daftar nama peserta didik kelas X.1 SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang yang akan dijadikan sebagi subjek penelitian.
2. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.37
Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil
belajar kognitif berkenaan dengan bahan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.38
Tes yang akan digunakan oleh peneliti berbentuk tes subyektif atau tes
bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipilih dalam penelitian ini karena setiap langkah
yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal dapat terlihat dalam
jawaban, sehingga dapat diketahui letak kesalahan yang dilakukan peserta didik
35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta,2008), cet.4, hlm.329.
36Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya),(Jakarta: PT
Bumi Aksara,2008), cet. 6, hlm.81.
37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis), (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006) hlm.150.
38 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), cet.14, hlm. 35.
28
untuk dilakukan analisis. Metode tes ini diberikan untuk memperoleh data
kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pada
identitas trigonometri.
3. Metode Wawancara
“Wawancara atau yang sering disebut interview adalah interaksi dengan
responden, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara tanya jawab
untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya dianggap sebagai data penelitian.”39
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menangkap
secara langsung seluruh informasi dari subjek penelitian. Materi wawancara berisi
kendala-kendala yang dihadapi peserta didik dalam mengerjakan tes.
Wawancara ini dilakukan terhadap guru mata pelajaran matematika kelas
X.1 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang dan peserta didik yang menjadi subjek
penelitian, sebanyak 9 peserta didik, yaitu 3 peserta didik dari kelompok atas, 3
peserta didik dari kelompok sedang, dan 3 peserta didik dari kelompok bawah
yang masing-masing memiliki kesalahan terbanyak dari kelompoknya. Pada tahap
ini digunakan untuk mengecek antara hasil pekerjaan yang didapat peserta didik
dengan rekaman hasil wawancara, karena pada teknik ini menggunakan
triangulasi, yaitu peserta didik mengerjakan soal yang diberikan, wawancara
dengan guru mata pelajaran serta wawancara dengan peserta didik untuk
dikrosecekkan, supaya diperoleh hasil yang valid. Hal ini sesuai dalam buku
Graham Hitchcock and David Hughes, Research and The Teacher yaitu :
“Triangulation the researcher can become engaged in a number of the processes.
These may include the following suggestion : undertake peer examination, adopt
participatory modes of research, be aware of your own biases as a researcher
clarifying your own assumptions”40
39 Heri Jauhari, Panduan Penulisan Skipsi Teori dan Aplikasi,(Bandung : CV. Pustaka
Setia,2010) hlm.132-133
40 Graham Hitchcock and David Hughes, Research and the Teacher, (London : New
Fetter Lane, 1995), hlm. 325.
29
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Instrumen
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Rumus yang digunakan untuk menguji
validitas adalah rumus korelasi product moment angka kasar sebagai berikut:
})(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
N = jumlah responden
X = jumlah skor tiap item
Y = jumlah skor total
XY = jumlah skor perkalian X dan Y
Apabila tabelhitung rr maka dianggap signifikan, artinya soal yang
digunakan sudah valid. Sebaliknya jika tabelhitung rr artinya soal tersebut tidak
valid, maka soal tersebut harus direvisi atau tidak digunakan. 41
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali dan
kapan pun hasilnya sama atau relatif sama.42
Instrumen yang sudah dapat
dipercaya atau yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Reliabilitas alat pengumpul data dianalisis dengan menggunakan
formula alpha sebagai berikut:
41 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
hlm. 72.
42Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 179.
30
2
2
11 11 b
b
k
kr
Keterangan :
11r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = jumlah varians butir
2
b = varians total
Apabila harga tabelhitung rr 1111 maka angket dikatakan reliabel.43
c. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik
yang kurang pandai (berkemampuan rendah).44
Rumus yang digunakan untuk
mencari daya pembeda adalah:
D = B
B
A
A
J
B
J
B = P A - P B
Keterangan:
D = Daya Pembeda
AJ = Banyaknya peserta kelompok atas
BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah
AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 196.
44Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211.
31
P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar45
d. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Rumus yang digunakan:
P = JS
B
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes46
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.47
Jadi reduksi data merupakan
suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Kegiatan ini mengarah kepada menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, dan mengabstraksikan serta mentransformasikan data
mentah yang ditulis pada catatan lapangan yang dibarengi dengan perekaman
tape recorder. Tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi.
45 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 213-214.
46 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 207.
47 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 92.
32
1) Mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik, yang kemudian diranking untuk
menentukan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
2) Hasil pekerjaan peserta didik yang menjadi subjek penelitian merupakan
bahan untuk wawancara.
3) Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan
rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.48
Dalam penelitian ini, menggunakan penyajian data uraian singkat
dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Dalam penyajian data yang berupa
hasil pekerjaan peserta didik disusun menurut urutan objek penelitian.
Kegiatan ini memunculkan dan menunjukkan kumpulan data atau informasi
yang terorganisasi dan terkategori yang memungkinkan suatu penarikan
kesimpulan atau tindakan. Tahap penyajian data dalam penelitian ini
meliputi:
1) Menyajikan hasil pekerjaan peserta didik yang dijadikan bahan untuk
wawancara.
2) Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam pada alat perekam
seperti tape recorder atau sejenisnya.
Dari hasil penyajian data (pekerjaan peserta didik dan hasil
wawancara) dilakukan analisis. Kemudian disimpulkan yang berupa data
temuan, sehingga mampu menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
c. Verifikasi (Conclusion Drawing)
48 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 95.
33
Verifikasi merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi
yang utuh sehingga mempu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan
penelitian. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.49
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dengan cara
membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dan hasil wawancara maka
dapat ditarik kesimpulan jenis dan penyebab terjadinya kesalahan, yang
disebut dengan teknik triangulasi.
49 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 99.
34
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisis Instrumen Tes
Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui soal mana yang
termasuk kategori baik, sesuai dengan kriteria soal yang memenuhi kualitas yang
baik. Uji coba dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
sejumlah 30 peserta didik.
Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian berupa soal uraian
sebanyak 15 soal dengan skor maksimal 10. Langkah selanjutnya adalah
menganalisis hasil uji coba soal yang meliputi: validitas, reabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda.
1. Validitas
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 30N dan
2 Ndf pada taraf signifikan 5% didapat 361,0tabelr . Jadi butir soal
dikatakan valid jika 361,0hitungr . Hasil uji coba dari 15 butir soal menunjukkan
bahwa terdapat 13 soal yang valid, berarti ada 2 butir soal yang tidak valid.
Tabel 1
Hasil Perhitungan Validitas Tahap 1
Butir Soal hitungr tabelr Kriteria
Butir 1 0,816 0,361 Valid
Butir 2 0,918 0,361 Valid
Butir 3 0,897 0,361 Valid
Butir 4 0,341 0,361 Tidak Valid
Butir 5 0,850 0,361 Valid
Butir 6 0,917 0,361 Valid
Butir 7 0,955 0,361 Valid
Butir 8 0,923 0,361 Valid
Butir 9 0,930 0,361 Valid
Butir 10 0,948 0,361 Valid
Butir 11 0,332 0,361 Tidak Valid
Butir 12 0,886 0,361 Valid
Butir 13 0,832 0,361 Valid
Butir 14 0,869 0,361 Valid
Butir 15 0,863 0,361 Valid
35
Dari perhitungan analisis data pada soal yang telah diuji cobakan,
diperoleh soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14
dan 15. Sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid adalah soal nomor 4 dan 11.
Tabel 2
Hasil Perhitungan Validitas Tahap 2
Butir Soal hitungr tabelr Kriteria
Butir 1 0,816 0,361 Valid
Butir 2 0,927 0,361 Valid
Butir 3 0,897 0,361 Valid
Butir 5 0,839 0,361 Valid
Butir 6 0,931 0,361 Valid
Butir 7 0,962 0,361 Valid
Butir 8 0,927 0,361 Valid
Butir 9 0,934 0,361 Valid
Butir 10 0,954 0,361 Valid
Butir 12 0,887 0,361 Valid
Butir 13 0,839 0,361 Valid
Butir 14 0,869 0,361 Valid
Butir 15 0,886 0,361 Valid
Dari hasil uji validitas tahap kedua, ke 12 butir soal dinyatakan valid.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 dan11.
2. Reabilitas
Soal yang sudah valid kemudian ditentukan kereliabelannya. Dengan
menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh 970,0hitungr ,
dan pada taraf signifikansi 5% dengan 2 Ndf diperoleh 361,0tabelr . Jadi
diperoleh tabelhiting rr sehingga 12 soal tersebut dinyatakan reliabel.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.
3. Tingkat Kesukaran
Menganalisis tingkat kesukaran berarti mengkaji soal tes dari segi
kesulitannya sehingga diperoleh soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.
36
Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Butir soal dengan kriteria mudah, yaitu: butir soal nomor 1, 2, 5 dan 10.
b. Butir soal dengan kriteria sedang, yaitu: butir soal nomor 6, 8, 9, 12, 13. 14
dan 15.
c. Butir soal dengan kriteria sukar, yaitu: butir soal nomor 3 dan 7.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
4. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang sudah menguasai dengan peserta didik yang belum
menguasai. Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan diperoleh
data bahwa soal yang mempunyai daya pembeda yang signifikan adalah soal
dengan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15. Jadi semua soal
dinyatakan signifikan.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
5. Penentuan Instrumen Penelitian
Berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda
diperoleh soal yang dapat di ujikan adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12,
13, 14 dan 15. Dari 13 soal tersebut, diambil 10 soal untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian yang akan di ujikan di kelas X.1 sesuai dengan kisi-kisi yang
ada, yaitu : 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13 dan 14.
B. Hasil dan Analisis Penelitian
1. Subjek Penelitian Peserta Didik
a. Reduksi data
1) Subjek Penelitian S-09
Peserta didik S-9 melakukan kesalahan pada nomor 2, 3 dan 7.
Kesalahan pada nomor 2 dan3 adalah pada saat merencanakan, sedangkan
pada soal nomor 7 peserta didik melakukan kesalahan pada saat langkah
37
pengerjaannya. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara pada soal
nomor 2 dan 7.
a) Soal nomor 2
Soal : sederhanakanlah bentuk xxx cotcsccos1
Jawaban peserta didik S-09
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha
menyederhanakan soal, tapi pada langkah menyusun rencana terlihat
sudah salah. Hal ini terlihat pada kesalahan peserta didik dimana pada
saat menyusunnya, yakni tidak mengenali polanya, dimana xcos1
= xsin , padahal seharusnya tidak, karena konsepnya adalah
xxxx 2222 sincos11cossin . Selain itu peserta didik juga
tidak mengganti identitas yang ada dengan benar yaitu peserta didik
38
menuliskan x
xcos
1cot , seharusnya
x
xx
sin
coscot atau
xx
tan
1cot
sehingga hasilnya pun salah.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 2 langkah apa yang harus dilakukan?
S : Menjabarkan Bu.
P : Apa yang harus dijabarkan ?
S : Mengganti xcos1 dan xcot .
P : xcos1 diganti dengan apa dan xcot diganti dengan apa?
S : xcos1 = xsin , dan x
xcos
1cot
P : Dari pekerjaan kamu, apakah sama xcos1 = xsin dengan
xx 22 sincos1 ?
S : Tidak Bu.
P : Jadi tidak boleh ya, selanjutnya xcot itu sama dengan apa?
S : x
xx
sin
coscot
P : Kenapa kemarin kamu menuliskanx
xcos
1cot
S : Lupa Bu.
P : Besok lagi jangan lupa ya.
S : Iya Bu.
P : Jadi cara menyederhanakannya bagaimana?
S : Dijabarkan Bu, dengan dikalikan semua.
P : Hasilnya apa?
S : xxxxxx cotcoscsccoscotcsc
P : Iya betul, sekarang coba jabarkan lagi.
S : x
xsin
1csc dan
x
xx
sin
coscot , jadi
x
x
x
x
x
x
x sin
cos
sin
cos
sin
cos
sin
1 2
39
P : Hasilnya apa?
S : Tinggal x
x
x sin
cos
sin
1 2
=x
x
sin
sin 2
P : Jadi bentuk paling sederhananya apa?
S : xsin Bu.
P : Lain kali yang teliti ya, jangan lupa kalo ada waktu dicek
kembali
S : Iya bu
Analisis II
Berdasarkan wawancara diperoleh data bahwa peserta didik
memahami pertanyaannya dan tahu apa yang harus dilakukan, akan
tetapi dalam mengerjakan tidak dengan konsep yang seharusnya.
Untuk mengerjakan pada tahap melaksanakan rencana pun secara
matematika sudah benar, tetapi karena rencana yang digunakan tidak
tepat, yaitu penggantian identitas yang salah, maka hasil jawabannya
pun salah. Kesalahan ini terjadi karena salah dalam tahap
merencanakan, yaitu kesalahan data identitasnya, serta tidak dicek
kembali sehingga kesalahan tidak dapat dihindarkan.
b) Soal nomor 7
Soal : buktikanlah identitas berikut x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
Jawaban peserta didik S-09
Jawaban peserta didik yang benar
40
Analisis I
Dari hasil pekerjaan terlihat peserta didik mengetahui apa yang
harus dilakukan, cara membuktikannya sudah benar, terlihat dengan
peserta didik membuktikannya dengan cara mengalikan dengan akar
sekawannya, tapi peserta didik kehabisan bekal untuk dapat mengubah
dari bentuk yang sudah ada tersebut menjadi bentuk lain yang lebih
sederhana, sehingga hasilnya tidak terbukti, walaupun langkahnya
hanya kurang sedikit.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 7 langkah apa yang harus dilakukan?
S : Mengalikan dengan akar sekawannya, yaitu xsin1
P : Hasilnya apa?
S : x
xxx2sin1
sincoscos
P : Apakah masih bisa disederhanakan?
S : Masih Bu, x
xxx2cos
sincoscos
P : Pada pekerjaanmu kemarin hanya berhenti sampai di sini, coba
dilihat pada bagian yang atas, adakah faktor yang sama?
S : Ada Bu, xcos .
P : Jadi langkah selanjutnya bagaimana?
S : Mengeluarkan xcos
P : Hasilnya bagaimana?
S :
x
x2cos
sin1cos =
x
x
cos
)sin1(
41
P : Jadi terbukti apa tidak?
S : Iya Bu, kemarin saya tidak tahu selanjutnya bagaimana karena
menurut saya itu sudah sederhana, saya masih kurang teliti.
P : Jadi kalau mengerjakan lagi yang teliti ya, dan jangan lupa
mengecek kembali itu juga penting dalam mengerjakan soal.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data peserta didik
mengetahui/memahami soal yang dimaksud, sehingga tahu langkah
apa yang harus dilakukan, peserta didik mengerjakan dengan langkah-
langkah yang tepat, akan tetapi peserta didik kurang terampil karena
tidak tahu bagaimana lagi bentuk x
xxx2sin1
sincoscos
dapat
disederhanakan ke bentuk yang lain sehingga dapat dioperasikan untuk
pembuktian identitas yang ada, selain itu peserta didik tidak mengecek
ulang hasil pekerjannya, sehingga hasilnya tidak terbukti.
2) Subjek Penelitian S-23
Peserta didik S-23 melakukan kesalahan pada nomor 2, 3 dan 8.
Untuk kesalahan pada nomor 2 hampir sama dengan kesalahan yang
dilakukan oleh peserta didik S-9, adapun pada soal nomor 5 peserta didik
melakukan kesalahan, tetapi karena peserta didik tersebut mengecek
kembali jawabannya, sehingga kesalahan pun dapat terhindarkan, sehingga
dilakukan wawancara pada soal nomor 3 dan 8.
a) Soal nomor 3
Soal : sederhanakanlah bentuk xx 22 cotcos1
Jawaban peserta didik S-23
42
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha
menyederhanakan soal dengan rencana dan pelaksanaan yang baik,
namun masih kurang sederhana, karena seharusnya xtan , masih dapat
disederhanakan lagi, yaitu mengganti xtan dengan x
x
cos
sin, sehingga
hasil dari pekerjannya belum paling sederhana.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 3 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x2cos1 dengan x2sin serta mengganti x2cot
dengan x2tan
1
P : Hasilnya bagaimana?
S : x
x2
2
tan
sin
P : Coba kita lihat pekerjaanmu kemarin hanya berhenti sampai
di situ, coba apakah x2tan , bisa disederhanakan lagi?
S : Bisa Bu, jadi x
xx
2
22
cos
sintan
P : Coba dikerjakan dengan mengganti x2tan = x
x2
2
cos
sin
43
S :
x
x
x
2
2
2
cos
sin
sin=
x
xx
2
22
sin
cos.sin = x2cos
P : Jadi sudah tau kan bentuk yang paling sederhana? Kenapa
kamu kemarin tidak mengganti bentuk x2tan nya?
S : Saya berpikir itu yang paling sederhana sehingga saya tidak
mengecek kembali, jadi ya kurang sederhana Bu.
P : Jadi lain kali cek kembali jawabannya ya, tinggal beberapa
langkah untuk dapat hasil yang sederhana.
S : Iya Bu.
Analisis II
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa peserta didik
mengetahui maksud dari soalnya, akan tetapi peserta didik masih
kurang sederhana dalam mengerjakannya yang dikarenakan kehabisan
bekal untuk mengubah kembali identitasnya serta dtunjang tidak
mengecek kembali hasil pekerjaannnya. Walaupun terlihat pada saat
perencanaannya sudah benar. Dalam pengerjaannya masih dibutuhkan
beberapa langkah lagi untuk mendapatkan hasil yang paling sederhana
dari identitas tersebut, dengan cara mengganti x2tan dengan x
x2
2
cos
sin
Selain itu kesalahan ini juga dikarenakan kurang terampilnya peserta
didik dalam mengerjakan soal dan tidak mengecek kembali
jawabannya.
b) Soal nomor 8
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx cossinsecsec 2
Jawaban peserta didik S-23
44
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari hasil pekerjaan peserta didik melakukan kesalahan pada
saat mengerjakannya, serta tidak mengecek kembali jawabannya, yaitu
pada saat melakukan operasi matematika, seharusnya menggunakan
operasi perkalian akan tetapi dalam pekerjaannya peserta didik justru
mengurangkannya, walaupun pada perencanaan pembuktian sudah
tepat, dengan mengganti bentuk identitas yang ada dengan identitas
yang lain yang mengarah pada pembuktian pada ruas yang lain.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 8 apa yang harus dilakukan?
S : Menyederhanakan Bu dengan mengeluarkan faktor yang sama.
P : Apa faktor yang sama?
S : xsec
P : Setelah xsec , hasilnya bagaimana?
S : xx 2sin1sec
P : Bagaimana langkah selanjutnya?
S : Mengganti x2sin1 dengan x2cos dan mengganti xsec
dengan xcos
1.
P : Iya betul, sekarang coba pekerjaanmu kemarin, disitu tertulis
xx 2sin1sec , seharusnya tidak ada “-“ di depan
45
x2sin1 seharusnya kamu kalikan, seperti jawaban kamu
yang sekarang.
S : Iya Bu.
P : Kenapa kemarin kamu kurangi, sehingga hasilnya tidak
terbukti.
S : Kemarin saya kurang teliti Bu, cepat-cepat.
P : Coba kamu kerjakan dengan jawaban kamu yang sekarang.
S : Iya bu, xx 2sin1sec = )(coscos
1 2 xx
=x
x
cos
cos 2
= xcos
P : Jadi terbukti apa tidak?
S : Iya Bu terbukti.
P : Lain kali yang teliti ya, dan jangan lupa di cek kembali
pekerjaan kamu kemarin kan waktunya masih, jadi jangan
buru-buru, karena mengecek kembali juga penting.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa peserta
memahami apa yang dimaksudkan dalam soal, tahapan dalam
merencanakannya pun sudah benar, terlihat dengan bisa mengganti
data yang dibutuhkan, akan tetapi peserta didik tidak teliti dalam
mengerjakan soalnya, dimana seharusnya mengerjakan dengan operasi
perkalian justru menggunakan operasi pengurangan.
3) Subjek Penelitian S-11
Peserta didik melakukan kesalahan pada nomor 2, 8 dan 9. Dari 3
soal tersebut peneliti melakukan wawancara pada soal nomor 8 dan 9.
a) Soal nomor 8
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx cossinsecsec 2
Jawaban peserta didik S-11
46
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan peserta didik di atas terlihat peserta didik
melakukan langkah-langkah pekerjaan awal yang benar, yakni dalam
merencanakannya, yaitu dengan mengganti x
xcos
1sec dan
xx 22 cos1sin , tetapi pada saat mengoperasikannya terjadi
kesalahan dengan tidak memperhatikan tanda kurungnya, yakni
langsung mengurangkan xcos
1 dengan
xcos
1 , sehingga hanya
x2cos1 dan hasilnya tidak terbukti, dikarenakan kesalahan dalam
mengoperasikannya.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 8 apa yang dilakukan?
S : Mengganti xsec dengan xcos
1 serta mengganti x2sin dengan
x2cos1 .
P : Langkah selanjutnya bagaimana?
47
S : Mengeluarkan faktor yang sama, yaitu xcos
1
P : Hasilnya bagaimana?
S : ))cos1(1(cos
1 2 xx
= )cos11(cos
1 2 xx
= )(coscos
1 2 xx
=
x
x
cos
cos 2
= xcos
P : Jadi hasilnya terbukti kan?
S : Iya bu
P : Coba kita lihat hasil pekerjaanmu kemarin kenapa kamu
langsung mengurangkannya, bukan mengeluarkan faktor yang
sama?
S : Kemarin tidak teliti kalau ada tanda kurung yang harus
dikerjakan lebih dahulu Bu, sehingga langsung saya
kurangkan.
P : Jadi kamu sudah tahu kesalahanmu kan?
S : Iya Bu,berarti saya kurang teliti Bu.
P : Lain kali lebih teliti ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil data bahwa peserta didik memahami pertanyaan, dalam
perencanaanya pun sudah benar, tapi dalam melakukan pengoperasian
dalam membuktikan, peserta didik tidak teliti, sehingga hasilnya pun
tidak terbukti.
b) Soal nomor 9
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx seccossintan
Jawaban peserta didik S-11
48
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat peserta didik mengetahui
langkah-langkah dalam tahap merencanakan apa yang harus diubah
dan mengerjakan soalnya, namun peserta didik melakukan kesalahan
dalam pengoperasiannya, karena seharusnya dalam menjumlahkan
pecahan, harus disamakan penyebutnya, sedangkan pada pekerjaan
peserta didik yang seharusnya operasi penjumlahan justru menjadi
operasi perkalian. Sehingga kesalahan pun tidak dapat dihindarkan.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 9 apa yang harus dilakukan?
S : Mengubah xtan dengan x
x
cos
sin
P : Hasilnya bagaimana?
S : xx
xcossin
cos
sin = x
xcos
cos
sin 2
P : Langkah selanjutnya bagaimana?
S : Menyamakan penyebut Bu.
P : Hasilnya seperti apa?
49
S : x
x
x
x
cos
cos
cos
sin 22
=xcos
1= xsec
P : Terbukti apa tidak?
S : Terbukti Bu.
P : Coba perhatikan pekerjaanmu, di mana letak kesalahannya?
S : Seharusnya dijumlahkan Bu, bukan dikalikan, dan tidak
mencoret xcos secara langsung.
P : Jadi kamu sudah tahu kesalahanmu kan? Lain kali yang teliti
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, diperoleh data
bahwa peserta didik memahami maksud dari soalnya dan juga apa yang
harus diubah yakni dalam merencanakannya, akan tetapi peserta didik
melakukan kesalahan dalam mengoperasikannya, dimana seharusnya
dijumlahkan justru dikalikan.
4) Subjek Penelitian S-26
Peserta didik melakukan kesalahan pada nomor 2, 8, 9 dan 10.
Kesalahan yang dilakukan pada nomor 2 dan 8 hampir sama dengan
kesalahan yang dilakukan beberapa peserta didik di atas, sehingga
dilakukan wawancara pada nomor 9 dan 10.
a) Soal nomor 9
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx seccossintan
Jawaban peserta didik S-26
Jawaban peserta didik yang benar
50
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik sudah baik
dalam merencanakannya, terlihat dari identitas xtan , yang sudah
diganti, namun peserta didik melakukan kesalahan dalam
mengoperasikannya, seharusnya penjumlahan pecahan dengan
menyamakan peneyebut, akan tetapi hal itu tidak dilakukannya.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 9 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti xtan denganx
x
cos
sin
P : Terus hasilnya bagaimana?
S : xx
xcos
cos
sin 2
P : Langkah selanjutnya bagaimana kalau menjumlahkan
pecahan?
S : Menyamakan penyebutnya.
P : Penyebutnya pada pecahan di atas apa?
S : xcos Bu.
P : Coba kamu kerjakan dengan menyamakan penyebut menjadi
xcos
S : Iya Bu, jadi x
xx
x
x
cos
cos.cos
cos
sin 2
=x
x
x
x
cos
cos
cos
sin 22
P : Iya betul, sekarang xx 22 cossin sama dengan berapa?
51
S : 1 Bu.
P : Jadi selanjutnya bagaimana?
S : xcos
1
P : xcos
1 sama dengan apa?
S : xsec Bu.
P : Jadi terbukti kan? Kenapa pada pekerjaanmu kemarin tidak
bisa menyamakan penyebutnya?
S : Iya Bu, kemarin bingung kalau menjumlahkan pecahan yang
ada trigonometrinya.
P : Jadi lain kali sudah bisa kan?
S : Iya Bu
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil reduksi data bahwa peserta didik berusaha merencanakan
pembuktian dengan data yang tepat, akan tetapi pada saat
mengerjakan secara teknisnya peserta didik kebingungan bagaimana
menjumlahkan pecahan dengan mengandung identitas trigonometri,
yang seharusnya sama ketika mengerjakan pada pecahan biasa.
b) Soal nomor 10
Soal : buktikanlah identitas berikut xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Jawaban peserta didik S-26
Jawaban peserta didik yang benar
52
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat peserta didik mengerjakan
pembuktian dari kanan ke kiri dengan data yang benar, akan tetapi
tidak terbukti dan berhenti di tengah langkah pembuktiannya, karena
tidak tahu menjabarkan dari identitas yang ada.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 10 apa yang diketahui?
S : x2csc = x2sin
1 Bu.
P : Iya betul, Kamu mengerjakan dari ruas kanan ke ruas kiri,
selanjutnya bagaimana?
S : x2sin
2=
x2cos1
2
tapi tidak terbukti bu
P : Pekerjaan kamu kemarin hanya berhenti di situ kan, coba
faktorkan x2cos1 , coba kamu samakan dengan 42 x jadi
bagaimana?
S : 22 xx Bu
P : Iya benar, jadi kalau x2cos1 , difaktorkan bagimana?
S : xx cos1cos1 Bu
P : Iya benar, kamu jabarkan seperti yang diminta
S : Jadi 2= 1+1 Bu, jadi xx cos1
1
cos1
1
P : Jadi terbukti kan?
S : Iya Bu
53
P : Jadi lain kali kalau belum mengetahui, coba disamakan dengan
apa yang sudah kamu ketahui.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, diperoleh data
bahwa peserta didik tahu apa yang dimaksudkan soal, juga dalam
merencanakan, yakni dengan mengganti data dengan tepat. Akan tetapi
peserta didik kurang bisa menganalogkan apa yang sudah didapat
dengan hal yang baru, sehingga peserta didik tidak dapat
memfaktorkan bentuk trigonometri, yang seharusnya analog dengan
pemfaktoran aljabar, sehinga hasilnya tidak terbukti.
5) Subjek Penelitian S-18
Peserta didik melakukan kesalahan pada nomor 2, 7, 9 dan 10.
Kesalahan dalam merencanakan terjadi pada soal nomor 2, kesalahan
dalam melaksanakan pembuktian pada soal nomor 9 dan 10 serta peserta
didik melakukan kesalahan soal pada saat memahami soalnya pada soal
nomor 7. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara pada soal nomor
2, 7, dan 9.
a) Soal nomor 2
Soal : sederhanakanlah xxx cotcsccos1
Jawaban peserta didik S-18
Jawaban peserta didik yang benar
54
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik sudah
memahami soal dengan baik. Hal ini terlihat peserta didik mengerjakan
dengan menjabarkan soal dengan perkalian secara baik, namun peserta
didik kurang tepat dalam merencanakannya, yakni tidak mengganti
identitas secara tepat, sehingga saat melakukan penyederhanaan pun
salah. Hal ini dikarenakan salah dalam mengganti data.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 2 apa yang harus dilakukan?
S : Mengalikan Bu.
P : Iya benar, jawabannya bagaimana?
S : xxxxxx cotcoscsccoscotcsc
P : Selanjutnya bagaimana?
S : Mengganti identitasnya Bu, x
xsin
1csc dan
xx
cos
1cot
P : Coba buka catatannya xcot kebalikannya, apa benar xcos ?
S : Oh iya Bu salah, xcot itu kebalikannya xtan
P : Iya betul, jadi selain diganti dengan xtan
1 dapat diganti
dengan apa?
S : x
x
sin
cos
P : Kenapa pekerjaan kamu kemarin x
xcos
1cot ? Sehingga ke
bawahnya pun salah?
55
S : Kemarin lupa Bu, ingetnya xcot kebalikannya xcos
P : Sekarang coba kerajakan lagi soal nomor 2.
S : x
x
x
x
x
x
x sin
cos
sin
cos
sin
cos
sin
1 2
P : Iya benar, langkah selanjutnya bagaimana?
S : Dijumlahkan Bu.
P : Apakah bisa langsung dijumlahkan?
S : Bisa Bu, karena penyebutnya sudah sama semua xsin
P : Iya benar, hasilnya bagaimana?
S : Tinggal x
x
x sin
cos
sin
1 2
P : Selanjutnya x2cos1 dapat digantikan dengan apa? Coba
dilihat catatannya.
S : x2sin , jadi tinggal xx
xsin
sin
sin 2
P : Jadi kamu sudah tahu kan hasil yang paling sederhana?
S : Iya Bu, sering-sering latihan ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta diperoleh hasil
reduksi data bahwa peserta didik tahu cara mengerjakan soal dengan
pemahaman yang baik. Namun saat merencanakan dan melaksanakan
penyederhanaan terjadi kesalahan karena salah mengganti data
identitas karena lupa, di mana xcot digantikan dengan xcos
1,
sehingga dari perencanaan yang salah langkah selanjutnya pun juga
salah dan hasil yang didapat juga tidak sesuai.
b) Soal nomor 7
Soal : buktikanlah identitas berikut x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
56
Jawaban peserta didik S-18
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik tidak
memahami soal bagaimana membuktikan identitas dari ruas kiri untuk
dibuktikan menjadi sama dengan ruas kanannya. Hal ini terlihat peserta
didik tidak mengerjakan soal tersebut, hanya menuliskan kembali soal
yang ada tanpa adanya jawaban sedikitpun.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 7 apa yang harus dilakukan?
S : Tidak tahu Bu, bingung, tidak tahu caranya.
P : Masih ingat pada saat pelajaran akar pangkat?
S : Iya Bu.
P : Kalau bentuknya pecahan dapat dikerjakan dengan apa?
S : Dirasionalkan Bu.
P : Caranya bagaimana?
S : Mengalikan dengan kebalikannya.
P : Coba dibuka kembali mengalikan dengan apa?
S : Oh iya Bu dengan akar sekawannya.
P : Iya benar, jadi sekawannya dari xsin1 apa?
S : xsin1 Bu
57
P : Jadi sekarang bisa kan bagaimana caranya, sekarang coba kita
lihat jawaban teman kamu yang benar, silakan dicermati
S : Iya Bu saya sudah tahu caranya, sudah paham?
P : Iya, jadi lain kali sudah tahu kan kalau menjumpai soal seperti
ini? sering latihan lagi ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik tidak
memahami apa yang harus dilakukan supaya identitas tersebut dapat
terbukti tanpa mengerjakan soal yang sudah ada. Jadi jelas kesalahan
peserta didik S-18 pada nomor ini adalah kesalahan tidak memahami
soalnya.
c) Soal nomor 9
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx seccossintan
Jawaban peserta didik S-9
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
58
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik sudah
memahami soal dengan baik, rencana yang ada pun sudah terlihat tepat
dengan mengganti data identitas yang ada dengan yang lain yang
mengacu pada pembuktian, namun dalam mengerjakannya peserta
didik melakukan operasi matematika yang salah, ia menganggap
penjumlahan dengan perkalian dengan mencoret xcos secara
langsung, yang seharusnya tidak boleh.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 9 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x
xx
cos
sintan
P : Iya benar, hasilnya bagaimana?
S : xx
xcos
cos
sin 2
P : Iya benar sekali, sekarang coba dilihat pekerjaanmu kemarin,
kenapa kamu langsung membagi xcos dengan mencoretnya,
sehingga hasilnya x
x
cos
sin 2
sehingga tidak terbukti
S : Iya Bu, kemarin tidak teliti kalau itu masih penjumlahan bukan
perkalian.
P : Jadi seharusnya diapakan?
S : Dijumlahkan dengan menyamakan penyebut Bu.
P : Sekarang coba kerjakan dengan penyebut yang sama.
S : xx
x
x
x
cos
1
cos
cos
cos
sin 22
P : Iya tepat sekali, sekarang xcos
1 sama dengan apa? Coba dilihat
catatannya.
S : xsec Bu
P : Jadi terbukti kan?
S : Iya Bu, kemarin kurang teliti.
59
P : Lain kali lebih teliti lagi dalam mengerjakan soal dan perbanyak
latihan dan jangan lupa cek kembali hasilnya, karena mengecek
kembali itu juga diperlukan.
S : Iya Bu.
Analisis II
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa peserta didik berusaha
mengganti identitas yang ada dengan identitas yang lain secara tepat,
namun melakukan kesalahan dalam mengoperasikannya, di mana
penjumlahan dianggap sebagai perkalian, sehingga hasil yang didapat
pun tidak terbukti.
6) Subjek Penelitian S-20
Peserta didik melakukan kesalahan pada nomor 2, 7, 9 dan 10.
Kesalahan pada saat merencanakan terjadi pada soal nomor 2, kesalahan
tidak memahami soal terjadi pada soal nomor 7 dan kesalahan dalam
melaksanakan pembuktian pada soal nomor 9 dan 10. Oleh karena itu
dilakukan wawancara pada soal nomor 2, 7 dan 10.
a) Soal nomor 2
Soal : sederhanakanlah xxx cotcsccos1
Jawaban peserta didik S-20
Jawaban peserta didik yang benar
60
Analisis I
Dari penggalan hasil pekerjaan di atas, sebenarnya peserta
didik sudah memahami soal dengan cara mengalikan secara benar,
namun pada saat merencanakannya, yakni mengganti identitas yang
ada, terjadi kesalahan, yaitu tidak tepat dalam menggantkan
identitasnya, sehingga pekerjaan ke bawanya pun juga salah.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 2 apa yang harus dilakukan?
S : Mengalikan Bu.
P : Iya benar, jawabannya bagaimana?
S : xxxxxx cotcoscsccoscotcsc
P : Selanjutnya bagaimana?
S : Mengganti identitasnya Bu, x
xsin
1csc dan
xx
sin
1cot
P : Coba buka catatannya xcot kebaikannya, apa benar xsin ?
S : Oh iya Bu salah, xcot itu kebalikannya xtan
P : Iya betul, jadi selain diganti dengan xtan
1 dapat diganti dengan
apa?
S : x
x
sin
cos
P : Kenapa pekerjaan kamu kemarin x
xsin
1cot ? Sehingga
pekerjaan kebawahnya pun salah.
S : Kemarin lupa Bu, ingatnya xcot kebalikannya xcos
P : Sekarang coba kerjakan lagi soal nomor 2.
S : x
x
x
x
x
x
x sin
cos
sin
cos
sin
cos
sin
1 2
P : Iya benar, langkah selanjutnya bagaimana?
S : Dijumlahkan Bu.
P : Apakah bisa langsung dijumlahkan?
61
S : Bisa Bu, karena penyebutnya sudah sama semua xsin
P : Iya benar, hasilnya bagaimana?
S : Tinggal x
x
x sin
cos
sin
1 2
P : Selanjutnya x2cos1 dapat digantikan dengan apa? Coba
dilihat catatannya.
S : x2sin , jadi tinggal xx
xsin
sin
sin 2
P : Jadi kamu sudah tahu kan hasil yang paling sederhana?
S : Iya Bu.
P : Lebih banyak latihan ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa peserta didik
mengetahui apa yang dimaksud dalam soal, namun dalam
perencanannya sudah salah dalam mengganti identitas yang ada, di
mana xcot digantikan dengan xsin
1sehingga hasilnya pun salah dan
tidak dapat menyederhanakan dengan benar.
b) Soal nomor 7
Soal : buktikanlah identitas berikut x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
Jawaban peserta didik S-20
62
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik tidak dapat
memahami bagaimana cara membuktikan soal identitas tersebut,
supaya ruas kiri sama dengan ruas kanannya. Hal ini terlihat dengan
soal yang tidak dikerjakan. Permasalahan yang terjadi pada peserta
didik S-20 ini sama dengan apa yang dialami oleh peserta didik S-18.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 7 apa yang harus dilakukan?
S : Tidak tahu Bu, bingung, tidak tahu caranya.
P : Masih ingat pada saat pelajaran akar pangkat?
S : Iya Bu.
P : Kalau bentuknya pecahan dapat dikerjakan dengan apa?
S : Dirasionalkan Bu.
P : Caranya bagaimana?
S : Mengalikan dengan akar sekawannya Bu.
P : iya benar, jadi sekawannya dari xsin1 apa?
S : xsin1 Bu.
P : Sekarang coba lihat pekerjaan temanmu yang nomor 7 ini
(sambil menunjukkan jawaban peserta didik yang benar).
S : Iya Bu, saya sekarang sudah paham.
P : Lain kali sudah tahu kan kalau menjumpai soal seperti ini?
perbanyak latihan lagi ya.
S : Iya Bu.
63
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil reduksi data bahwa peserta didik melakukan kesalahan dengan
tidak memahami soalnya. Tidak tahu bagaimana cara
membuktikannya, serta langkah apa yang harus dilakukan untuk
membuktikan identitas tersebut.
c) Soal nomor 10
Soal : buktikanlah identitas berikut xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Jawaban peserta didik S-20
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari hasil pekerjaan di atas, dapat terlihat peserta didik sudah
memahami soal dengan baik, serta merencanakan dengan benar yang
terlihat dari penggantian identitas yang sudah tepat, namun pada
langkah mengerjakannya, yaitu pada saat menyamakan penyebut
terjadi kesalahan.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 10 apa yang harus dilakukan?
S : Menyamakan penyebut Bu.
64
P : Iya benar sekali, kemarin kamu juga sudah mengerjakan dengan
menyamakan penyebut secara baik, coba kita lihat pekerjaanmu
yang kemarin (sambil menunjukkan hasil pekerjaan yang
kemarin).
S : Iya Bu.
P : Coba kerjakan kembali, jumlahkan dengan menyamakan
penyebutnya, coba penyebutnya apa?
S : xx cos1.cos1
P : Coba kalikan dengan teliti xx cos1.cos1
S : Oh iya Bu seharusnya x2cos1
P : Iya, sekarang coba lihat catatannya x2cos1 = apa?
S : x2sin Bu.
P : Jadi hasilnya bagaimana?
S : x2sin
2
P : Sekarang x2sin
1= apa?
S : x2csc Bu jadi sama dengan x2csc2
P : Jadi terbukti kan? Sudah paham?
S : Iya Bu, paham.
P : Perbanyak latihan dan lebih teliti dalam mengerjakan ya.
S : Iya bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa peserta
didik dapat memahami soal dengan baik, merencanakan dengan tepat,
akan tetapi ketika harus menyamakan penyebut peserta didik
melakukan kesalahan yang bersifat teknis, sehingga hasilnya tidak
terbukti.
65
7) Subjek Penelitian S-04
Peserta didik melakukan kesalahan pada soal nomor 2, 3, 4, 7, 8
dan 9. Kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik S-04 pada nomor 8
dan 9 hampir sama dengan yang dilakukan oleh peserta didik yang lain.
Oleh karena itu peneliti hanya melakukan wawancara pada soal nomor 3,
4, dan 7.
a) Soal nomor 3
Soal : sederhanakanlah xx 22 cotcos1
Jawaban peserta didik S-04
Jawaban yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik melakukan
kesalahan dalam merencanakannya, dengan mengganti identitas yang
tidak tepat, dimana x2cos1 digantikan dengan xcot , di mana data
tersebut tidak tepat.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 3 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x2cos1
P : Diganti dengan apa?
S : x2cot Bu.
P : Coba dilihat kembali catatannya x2cos1 = apa?
S : Oh iya Bu seharusnya x2sin
P : Jadi kamu tahu kesalahanmu yang kemarin?
66
S : Iya Bu.
P : Sekarang coba ubah x2cot
S : Iya Bu di catatan x
xx
2
22
sin
coscot
P : Jadi hasilnya bagaimana?
S : xx
xx 2
2
22 cos
sin
cossin
P : Jadi sudah tahu hasil yang paling sederhana kan? Hasilnya
bukanlah x4cot seperti pada jawaban kamu.
S : Iya Bu, kemarin saya lupa Bu.
P : Rajin belajar dan perbanyak latihan soal ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil reduksi data bahwa peserta didik memahami soal yang diberikan
dan peserta didik berusaha mengerjakannya namun dalam peserta didik
tidak mengganti identitas yang ada dengan tepat, sehingga pekerjannya
pun salah.
b) Soal nomor 4
Soal : buktikanlah identitas berikut xx 22 sin312cos3
Jawaban peserta didik S-04
Jawaban yang benar
67
Analisis I
Dari pekerjaan peserta didik di atas terlihat peserta didik
memahami soal dengan baik, begitu juga pada saat merencanakannya,
namun pada saat melaksanakan pembuktian peserta didik melakukan
kesalahan dimana penjumlahan justru menjadi perkalian, sehingga
hasil akhirnya pun salah.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 4 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x2cos
P : Dengan apa?
S : x2sin1 Bu.
P : Coba dikerjakan kembali.
S : 2sin332sin13 22 xx = x2sin31
P : Iya tepat sekali, hasilnya terbukti kan?, coba kita lihat
pekerjaanmu yang kemarin, kenapa hasilnya x2sin33
S : Oh iya Bu, kemarin itu 3 langsung saya kalikan dengan -2,
sehingga hasilnya salah dan tidak terbukti.
P : Jadi sekarang kamu mengerti letak kesalahanmu kan?
S : Iya Bu
P : Lain kali yang teliti dan cek kembali pekerjaannya sebelum
dikumpulkan, karena dalam pembuktian identitas diperlukan
ketelitian dan ketrampilan yang tinggi, pekerjaanmu
langkahnya sudah benar, hanya salah dalam mengoperasikan
saja.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil data bahwa peserta didik memahami pertanyaan yang diberikan
serta peserta didik sudah dapat mengganti identitas yang ada dengan
68
tepat, namun melakukan kesalahan pada saat mengoperasikannya,
dimana seharusnya penjumlahan menjadi perkalian.
c) Soal nomor 7
Soal : buktikanlah identitas berikut x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
Jawaban peserta didik S-04
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik tidak dapat
memahami soal, terlihat dengan soal yang tidak dikerjakan, peserta
didik tidak mengetahui bagaimna cara membuktikannya.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 7 apa yang harus dilakukan?
S : Tidak tahu Bu, bingung, tidak tahu caranya.
P : Coba ingat kembali pelajaran akar pangkat, kalau bentuknya
pecahan dapat dikerjakan dengan apa?
S : Dirasionalkan Bu.
P : Caranya bagaimana?
S : Dikalikan dengan akar sekawannya.
P : Iya benar, jadi sekawannya dari xsin1 apa?
S : xsin1 Bu.
P : Sekarang coba lihat pekerjaan temanmu yang nomor 7 ini
(sambil menunjukkan jawaban peserta didik yang benar)
69
S : Iya Bu, saya sekarang sudah paham.
P : Lain kali sudah tahu kan kalau menjumpai soal seperti ini?
jangan lupa sering latihan lagi ya.
S : Iya Bu.
Analisis II
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, peserta didik tidak tahu bagaimana cara
membuktikan identitas tersebut.
8) Subjek Penelitian S-17
Peserta didik melakukan kesalahan pada soal nomor 2, 3, 7, 8 dan
10. Kesalahan dalam perencanaan terjadi pada soal nomor 2 dan3.
Kesalahan dalam melaksanakan pembuktian pada soal nomor 8 serta
kesalahan tidak memahami soal pada nomor 7 dan nomor 10. Oleh karena
itu dilakukan wawancara pada nomor 2, 3, 8 dan 10.
a) Soal nomor 2
Soal : sederhanakanlah xxx cotcsccos1
Jawaban peserta didik S-17
Jawaban peserta didik yang benar
70
Analisis I
Dari pekerjaan peserta didik diatas terlihat peserta didik sudah
melakukan kesalahan pada saat merencanakan penyederhanaan soal, di
mana terlihat peserta didik salah dalam menggantikan identitas
trigonometri yang ada, sehingga langkah ke bawahnya pun juga salah.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 2 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti xcos1 dengan xsin Bu
P : Coba dilihat kembali catatannya, apakah penggantian tersebut
benar?
S : Adanya xx 22 sincos1 Bu.
P : Jadi seharusnya tidak bisa digantikan dengan identitas tersebut.
S : Iya Bu.
P : Sekarang coba lihat pekerjaanmu xcot dapat digantikan dengan
apa?coba dilihat catatannya.
S : x
xx
sin
coscot Bu.
P : Jadi kamu tahu kan dimana letak kesalahanmu?
S : Iya Bu.
P : Sekarang kita coba lihat jawaban temanmu yang benar (sambil
menunjukkan jawaban yang benar).
S : Iya Bu, sekarang saya sudah paham dengan soal ini.
P : Jadi lain kali yang teliti ya, dan perbanyak latihan sehingga
konsep identitasnya ingat.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik sudah melakukan
kesalahan pada saat merencanakan untuk mengerjakan soal. Peserta
didik tidak mengganti identitas yang ada dengan identitas dengan
tepat, sehingga hasil pekerjaannya pun terjadi kesalahan.
71
b) Soal nomor 3
Soal : sederhanakanlah xx 22 cotcos1
Jawaban peserta didik S-02
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik melakukan
kesalahan pada proses perencanaan, yaitu salah dalam mengganti
identitas yang ada. Adapun dalam langkah pengerjaannya secara
matematika sudah benar, namun karena perencanaannya sudah salah,
sehingga hasil akhirnya pun juga salah.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 3 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x2cos1
P : Diganti dengan apa?
S : x2cot Bu.
P : Coba dilihat kembali catatannya x2cos1 sama dengan apa?
S : Oh iya Bu seharusnya x2sin
P : Jadi kamu tahu kesalahanmu yang kemarin?
S : Iya Bu.
P : Sekarang coba lihat pekerjaan temanmu yang benar (sambil
menunjukkan jawaban yang benar), bagaimana apakah kamu
sudah paham?
S : Iya Bu, saya sudah paham.
P : Jadi lain kali, yang teliti ya, dan perbanyak latihan.
72
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil reduksi data bahwa peserta didik melakukan kesalahan dalam
merencanakan soal, sehingga dalam mengerjakannya pun tidak
mendapatkan hasil yang benar.
c) Soal nomor 8
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx cossinsecsec 2
Jawaban peserta didik S-17
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat peserta didik sudah dapat
merencanakan pembuktian dengan baik. Hal ini terlihat peserta didik
dapat mengganti identitas yang ada dengan identitas yang lain secara
tepat, namun peserta didik melakukan kesalahan dalam langkah
membuktikannya, yakni dalam operasi matematika.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 8 apa yang harus dilakukan?
73
S : Mengganti x
xcos
1sec serta xx 22 cos1sin
P : Iya benar, sekarang coba kita lihat pekerjaanmu (sambil
menunjuk pekerjannya) disitu kamu langsung mengurangkan
xcos
1 dengan
xcos
1, padahal seharusnya ada tanda kurung
yang harus dikerjakan lebih dahulu.
S : Iya Bu, kemarin saya tidak teliti.
P : Sekarang coba kita lihat jawaban temanmu yang benar (sambil
menunjukkan jawaban yang benar), coba dicermati lagi.
S : Iya Bu, saya tahu kesalahan saya.
P : Sudah paham dengan jawaban nomor 8 ini?
S : Iya Bu.
P : Lain kali yang teliti dalam mengerjakan dan jangan lupa cek
kembali pekerjaanmu, kalau masih ada waktu. Karena
mengecek jawaban kembali itu penting.
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, diperoleh data
bahwa peserta didik melakukan kesalahan pada saat melakukan
pembuktian. Di mana seharusnya yang bertanda kurung dikerjakan
lebih dahulu, namun peserta didik tidak menghiraukan tanda kurung
tersebut, sehingga hasil pekerjannya pun salah, walaupun dalam
rencana pembuktian sudah terlihat benar. Hal ini juga dikarenakan
peserta didik tidak mengecek kembali jawabannya.
d) Soal nomor 10
Soal : buktikanlah identitas berikut xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Jawaban peserta didik S-17
74
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik tidak dapat
memahami bagaimana cara mengerjakan pembuktian identitas
tersebut, karena terlihat disitu peserta didik tidak mengerjakan soal
yang ada.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 10 langkah apa yang harus dilakukan?
S: Saya bingung Bu, tidak tahu.
P : Sekarang coba, kalau dalam menjumlahkan pecahan
bagaimana caranya?
S : Menyamakan penyebut bu, dengan mencari KPK.
P : Iya benar, selain KPK juga dapat mengalikan penyebutnya
secara langsung, terus mengalikan pembilang sama dengan
bawahnya.
S : Oh iya Bu.
P : Baiklah sekarang kita lihat jawaban nomor 10 temanmu yang
benar (sambil menunjukkan jawaban yang benar) coba cermati
jawabannya dengan baik?
S : Iya Bu, sekarang saya sudah tahu caranya kan?
P : Jadi lain kali sudah bisa kan kalu ada soal yang semacam ini?
75
S : Iya Bu, Insya Allah.
Analisis II
Berdasarkan wawancara diperoleh data bahwa peserta didik
tidak tahu bagaimana cara membuktikan identitas trigonometri
tersebut. Peserta didik merasa kebingungan dalam menjumlahkan
trigonometri yang dalam bentuk pecahan. Peserta didik tidak
mengetahui bagaimana menyamakan penyebut yang memuat
trigonometri.
9) Subjek Penelitian S-10
Peserta didik cenderung kesalahan pada soal nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8,
dan 10. Peneliti hanya melakukan wawancara pada soal nomor 3, 5,6 dan
8, karena pada soal nomor 2, 7 dan 10 kesalahan yang dilakukan hampir
serupa dengan peserta didik yang lain di atas.
a) Soal nomor 3
Soal : sederhanaknlah xx 22 cotcos1
Jawaban peserta didik S-10
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik sudah
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Terlihat dalam identitas yang
76
diganti sudah tepat, namun peserta didik kurang terampil dalam
mengganti bentuk identitas yang ada dengan yang lain sehingga lebih
operasional, sehingga bentuk identitas yang ada masih dalam bentuk
yang kurang sederhana.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 3 apa yang dilakukan?
S : Mengganti x2cos1 dengan x2sin serta mengganti x2cot
dengan x2tan
1
P : Hasilnya bagaimana?
S : x
x2
2
tan
sin
P : Coba lihat pekerjaanmu, apakah x2tan masih bisa
disederhanakan?
S : Tidak tahu Bu.
P : Sekarang coba buka kembali catatannya.
S : Ada Bu x2tan =x
x2
2
cos
sin Bu.
P : Coba kerjakan dengan mengganti x2tan = x
x2
2
cos
sin
S :
x
x
x
2
2
2
cos
sin
sin=
x
xx
2
22
sin
cos.sin = x2cos
P : Jadi sudah tau kan bentuk yang paling sederhana?
S : Sudah Bu, kemarin saya tidak mengoreksi kembali Bu.
P : Jadi lain kali, cek kembali sebelum dikumpulkan ya?
S : Iya Bu.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik diperoleh
hasil reduksi data bahwa peserta didik memahami pertanyaan yang
77
diberikan dan peserta didik sudah mengerjakan dengan perencanaan
dan langkah yang tepat, namun peserta didik kurang cermat dan
terampil dalam mengerjakannya, sehingga hasilnya pun belum dalam
bentuk yang paling sederhana.
b) Soal nomor 5
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx 2sincosseccos
Jawaban peserta didik S-10
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik tidak
memahami soal pada nomor 5. Hal ini terlihat dengan tidak
dikerjakannya soal pada nomor 5.
Hasil wawancara
P : Dari soal nomor 5 apa yang harus dilakukan?
S : Saya tidak tahu Bu.
P : Coba kalau dalam aljbar ada bentuk seperti 32 xx cara
mengerjakannya bagaimana?
S : Dikalikan semua Bu.
P : Iya benar, begitu pula pada identitas trigonometri ini.
S : Oh iya Bu.
78
P : Sekarang kita lihat jawaban teman kamu yang benar ( sambil
menunjukkan jawaban yang benar), coba dicermati.
S : Iya Bu, saya sudah mengerti.
P : Baiklah, jadi kali sudah bisa kan kalu ada soal seperti itu lagi.
S : Iya Bu.
Analisis II
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa peserta didik tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan, peserta didik kurang bisa
menganalogkan apa yang sudah didapat di aljabar untuk dapat
diterapkan saat mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri.
Sehingga peserta didik tidak dapat membuktikan dengan baik.
c) Soal nomor 6
Soal : buktikanlah identitas berikut
2cossincossin22 a
Jawaban peserta didik S-08
Jawaban peserta didik yang benar
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha
menyelesaikan soal dengan rencana yang baik namun ada sebagian
yang salah, yaitu pada saat menjabarkannya, sehingga hasil dalam
langkah mengerjakannya pun juga salah.
79
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 6 apa yang harus dilakukan?
S : Menjabarkan Bu.
P : Iya benar, coba kamu lihat apakah penjabaran kamu sudah
benar?
S : Saya tidak tahu Bu.
P : Sekarang coba kita lihat pekerjaan temanmu yang benar dalam
menjawab (sambil menunjukkan jawaban yang benar dan
menjelaskannya), coba kamu cermati dengan baik.
S : Oh iya Bu, saya ingat, iya Bu cara menjabarkannya seperti ini.
P : Jadi sudah faham kan? Identitas yang haru diganti sudah paham
juga?
S : Iya Bu, saya sudah tahu.
P : Baik, lain kali berarti bisa ya?
S : Iya Bu.
P : Jangan lupa untuk sering berlatih supaya lancar.
S : Iya Bu, Insya Allah.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik sudah dapat
memahami soal, namun peserta didik kurang tepat dalam menjabarkan
identitas tersebut, sehingga salah dalam membuktikannya dan hasilnya
tidak terbukti.
d) Soal nomor 8
Soal : buktikanlah identitas berikut xxxx cossinsecsec 2
Jawaban peserta didik S-10
Jawaban peserta didik yang benar
80
Analisis I
Dari pekerjaan di atas terlihat bahwa peserta didik berusaha
menyelesaikan soal dengan rencana yang baik namun peserta didik
tidak bisa dalam menjalankan pembuktiannya. Hal ini terlihat dalam
langkah kedua yang langsung terhenti.
Hasil Wawancara
P : Dari soal nomor 8 apa yang harus dilakukan?
S : Mengganti x
xcos
1sec
P : Iya benar, sekarang coba kamu lihat pekerjannmu, kamu hanya
berhenti pada langkah yang kedua xxx
2sincos
1
cos
1 kenapa?
S : Saya tidak tahu caranya Bu.
P : Coba diingat kembali, bagaimana caranya menjumlahkan atau
mengurangkan penyebut?
S : Disamakan penyebutnya Bu.
P : Apakah itu sudah sama penyebutnya?
S : Tidak tahu Bu.
P : Coba xcos
1dikalikan dulu dengan x2sin , jadi seperti apa?
S : x
x
x cos
sin
cos
1 2
P : Apakah sudah sama penyebutnya?
S : Iya Bu sudah sama, xcos
P : Sekarang coba dilihat catatannya, x2sin1 sama dengan apa?
81
S : x2cos
P : Jadi hasilnya bagaimana?
S : x
x
cos
cos 2
= xcos
P : Iya tepat sekali, jadi terbukti kan?
S : Iya Bu
P : Jadi lain kali bisa kan kalau disuruh mengerjakan soal semacam
itu ?
S : Iya Bu, Insya Allah.
Analisis II
Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik sudah dapat
memahami soal, namun peserta didik merasa bingung bagaimana cara
mengerjakan pembuktian sehingga langkah pembuktian pun menjadi
terhenti dan tidak diteruskan.
b. Penyajian data
Tabel 3
Penyajian Data
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
S-09 Pada soal nomor 2 peserta didik
melakukan kesalahan dalam merencanakan
penyederhanaan dengan penggantian
identitas yang tidak tepat, dikarenakan
konsep yang kurang tepat dan kurang teliti.
Walaupun secara matematis pengerjaan
penyederhanaan sudah tepat, namun
karena kesalahan pada perencanannya
salah maka langkah berikutnya pun juga
salah sampai pada hasil akhirnya.
Kesalahan
penggantian
identitas/ (tahap
merencanakan).
Pada soal nomor 7 peserta didik sudah Kesalahan dalam
82
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
memahami soal dengan baik. Dalam
merencanakan dan mengerjakan
pembuktian pun sudah benar, namun
peserta didik kurang terampil dalam
mengubah bentuk yang ada dengan yang
lain yang lebih operasional serta
melakukan kesalahan dengan tidak
mengecek ulang hasil pekerjaannya
sehingga hasilnya tidak terbukti, padahal
dari langkah yang ada kurang beberapa
langkah lagi untuk dapat terbukti, karena
pekerjaan yang dilakukan peserta didik
sudah baik dan runtut.
mengerjakan yang
kurang terampil
mengubah bentuk
identitas supaya
lebih operasional/
(tahap mengerjakan)
dan tahap tidak
mengecek kembali
S-23 Pada soal nomor 3 peserta didik sudah
memahami soal dengan baik dan rencana
yang digunakan pun sudah tepat, namun
peserta didik kurang teliti dan kurang
terampil dalam menyederhanakan sehingga
didapat hasil yang kurang sempurna.
Walaupun pada pengerjaan
penyederhanaan identitas sudah benar dan
runtut. Adapun pada soal nomor 5 peserta
didik sempat melakukan kesalahan, namun
karena peserta didik mengecek kambali
jawabannya, sehingga kesalahan pun dapat
terhindarkan.
Kurang terampil
dalam
menyederhanakan
dan kehabisan bekal
untuk dapat
mengubah identitas
yang ada dengan
identitas lain/ (tahap
mengerjakan).
Pada soal nomor 8 peserta didik sudah
memahami soal dengan baik serta dalam
merencanakannya pun juga sudah baik,
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap
83
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
namun pada saat melaksanakan
pembuktian terjadi kesalahan pada saat
melakukan operasi matematikanya
sehingga kesalahan pun terjadi dan
identitas trigonometri yang ada tidak dapat
terbukti.
mengerjakan).
S-11 Pada soal nomor 8 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik, selain
itu peserta didik juga sudah merencanakan
dengan baik dengan mengganti identitas
secara tepat, namun pada saat
pelaksanaannya peserta didik melakukan
operasi pengerjaan matematika yang salah,
yakni mengopersaikan tanpa melihat
adanya tanda kurung sehingga hasilnya
pun salah, kesalahan ini juga karena
kurang teliti dalam mengerjakan serta tidak
mengecek kembali jawabannya.
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap mengerjakan)
serta tidak
mengecek ulang.
Pada soal nomor 9 peserta didik sudah
memahami soal dan merencanakan dengan
baik namun peserta didik melakukan
kesalahan operasi matematika dimana
disitu tertulis penjumlahan namun peserta
didik malah mengalikan terlihat dengan
mencoret xcos secara langsung, sehingga
hasilnya pun tidak terbukti.
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap
mengerjakan).
S-26 Pada nomor 9 peserta didik sudah
memahami soal dengan baik serta sudah
merencanakan pembuktian dengan baik
Kesalahan dalam
mengoperasikan
(pengoperasian
84
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
pula yang terlihat pada penggantian
identitas yang ada dengan identitas yang
lain secara teapat, namun pada saat
langkah pembuktian dan menemukan
penjumlahan dengan pecahan peserta didik
bingung bagaimana caranya sehingga
kesalahan pun terjadi pada langkah ini dan
hasilnya tidak terbukti.
pecahan)/ (tahap
mengerjakan).
Pada soal nomor 10 peserta didik sudah
terlihat memahami soal dengan mencoba
membuktikan ruas kanan ke ruas kiri dan
mengganti data identitas secara tepat,
namun pada saat di tengah langkah
pembuktian langkah terhenti dan
menyimpulkan tidak terbukti, padahal
identitas tersebut dapat difaktorkan supaya
terbukti namun peserta didik tidak
melakukannya, sehingga pekerjaan yang
ada pun menjadi tidak terbukti dan salah.
Kesalahan tidak bisa
menjabarkan
identitas/ (tahap
mengerjakan)
S-18 Pada soal nomor 2 peserta didik dapat
memahami soal dengan baik terihat dengan
peserta didik bisa menjabarkan dengan
baik, namun saat melaksanakan
penyederhanaan identitas peserta didik
tidak mengganti dengan identitas lain yang
tepat, sehingga langkah berikutnya salah
dan hasil sederhana pun tidak didapatkan.
Kesalahan
penggantian
identitas/ (tahap
merencanakan)
Pada soal nomor 7 peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, peserta didik
Kesalahan tidak
dapat memahami
85
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
tidak tahu bagaimana cara
membuktikannya dan langkah apa yang
harus diambil yang terlihat dengan soal
yang hanya ditulis kembali tanpa
dikerjakan sedikitpun.
soal, tidak tahu cara
pembuktiannya/
(tahap pemahaman
soal).
Pada soal 9 peserta didik sudah memahami
soal dengan baik, namun peserta didik
melakukan kesalahan saat melakukan
pembuktian di mana seharusnya
penjumlahan justru dianggap sebagai
perkalian, sehingga hasilnya pun salah.
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap
mengerjakan).
S-20 Pada soal nomor 2 peserta didik dapat
memahami soal dengan baik terlihat
dengan peserta didik bisa menjabarkan
dengan baik, namun saat melaksanakan
penyederhanaan identitas peserta didik
tidak mengganti dengan identitas lain yang
tepat, sehingga langkah berikutnya salah
dan hasil sederhana pun tidak didapatkan.
Kesalahan dalam
mengganti identitas/
(tahap
merencanakan).
Pada soal nomor 7 peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, tidak tahu
bagaimana cara membuktikannya dan
langkah apa yang harus diambil yang
terlihat dengan soal yang hanya ditulis
kembali tanpa dikerjakan sedikitpun.
Kesalahan tidak
dapat memahami
soal, tidak tahu cara
pembuktiannya/
(tahap pemahaman
soal).
Pada soal nomor 10 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik begitu
juga dalam merencanakannya yaitu dengan
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap
86
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
menyamakan penyebut, namun saat
mengalikan penyebut untuk disamakan
terjadi kesalahan yang bersifat teknis,
sehingga untuk langkah pembuktian
berikutnya juga salah dan identitas
trigonometri pun tidak terbukti.
mengerjakan).
S-04 Pada soal nomor 3 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik,
perencanaan pun terlihat sudah baik yakni
dengan mencoba mengganti dengan
identitas yang lain, namun pada saat
menggantikan identitas tadi tidak tepat
sehingga kesalahan pun terjadi karena
kesalahan konsep identitas tadi.
Kesalahan dalam
mengganti identitas/
(tahap
merencanakan).
Pada soal nomor 4 peserta didik terlihat
sudah memahami soal dengan baik dengan
mengganti identitas yang ada dengan
identitas yang lain secara tepat namun saat
membuktikan yaitu menjabarkannya
terjadi kesalahan yang bersifat teknis,
sehingga identitas yang ada tidak terbukti.
Kesalahan dalam
operasi matematika
(dalam
menjabarkan)/
(tahap
mengerjakan).
Pada soal nomor 7 peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, peserta didik
tidak tahu bagaimana cara
membuktikannya dan langkah apa yang
harus diambil yang terlihat dengan soal
yang hanya ditulis kembali tanpa
dikerjakan sedikitpun.
Kesalahan tidak
dapat memahami
soal, tidak tahu cara
pembuktiannya/
(tahap pemahaman
soal).
S-17 Pada soal nomor 2 peserta didik Kesalahan dalam
87
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
melakukan kesalahan dalam merencanakan
penyederhanaan dengan penggantian
identitas yang tidak tepat, dikarenakan
konsep yang kurang tepat dan kurang teliti,
walaupun secara matematis pengerjaan
penyederhanaan sudah tepat, namun
karena kesalahan pada perencanannya
salah maka langkah berikutnya pun juga
salah sampai pada hasil akhirnya.
mengganti identitas/
(tahap
merencanakan).
Pada soal nomor 3 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik,
perencanaan pun terlihat sudah baik yakni
dengan mencoba mengganti dengan
identitas yang lain, namun pada saat
menggantikan identitas tadi tidak tepat
sehingga kesalahan pun terjadi karena
kesalahan konsep identitas tadi.
Kesalahan dalam
mengganti identitas/
(tahap
merencanakan).
Pada soal nomor 8 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik, selain
itu peserta didik juga sudah merencanakan
dengan baik dengan mengganti identitas
secara tepat, namun pada saat
pelaksanaannya peserta didik melakukan
operasi pengerjaan matematika yang salah,
yakni mengoperasikan tanpa melihat
adanya tanda kurung sehingga hasilnya
pun salah, kesalahan ini juga karena
kurang teliti dalam mengerjakan serta tidak
mengecek kembali jawabannya.
Kesalahan dalam
operasi matematika/
(tahap mengerjakan)
serta tidak
mengecek ulang.
88
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
Pada soal nomor 10 peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, tidak tahu
bagaimana cara membuktikannya dan
langkah apa yang harus diambil yang
terlihat dengan soal yang hanya ditulis
kembali tanpa dikerjakan sedikitpun.
Kesalahan tidak
dapat memahami
soal, tidak tahu cara
pembuktiannya/
(tahap pemahaman
soal).
S-10 Pada soal nomor 3 peserta didik sudah
memahami soal dengan baik dan rencana
yang digunakan pun sudah tepat, namun
peserta didik kurang terampil dalam
mengubah bentuk identitas yang ada
dengan yang lain yang lebih operasional
serta tidak mengecek ulang jawaban yang
ada sehingga hasilnya kurang dalam
bentuk yang sederhana, walaupun pada
pengerjaan penyederhanaan identitas sudah
benar dan runtut.
Kurang terampil
dalam
menyederhanakan
dan kehabisan bekal
untuk dapat
mengubah identitas
yang ada dengan
identitas lain/ (tahap
mengerjakan), dan
tahap mengecek
kembali.
Pada soal nomor 5 peserta didik tidak
memahami soal dengan baik, peserta didik
tidak tahu bagaimana cara
membuktikannya dan langkah apa yang
harus diambil yang terlihat dengan soal
yang hanya ditulis kembali tanpa
dikerjakan sedikitpun.
Kesalahan tidak
dapat memahami
soal, tidak tahu cara
pembuktiannya/
(tahap pemahaman
soal).
Pada soal nomor 6 peserta didik sudah
dapat memahami soal, namun saat
melaksanakannya peserta didik melakukan
kesalahan dengan penjabaran yang salah.
Dari situlah langkah pembuktian
Kesalahan dalam
operasi matematika
(dalam
menjabarkan)/
(tahap
89
Subyek
Penelitian Data Temuan Simpulan
berikutnya salah dan akhirnya tidak dapat
dibuktikan.
mengerjakan).
Pada soal nomor 8 peserta didik sudah
dapat memahami soal dengan baik, selain
itu peserta didik juga sudah merencanakan
dengan baik dengan mengganti identitas
secara tepat, namun pada saat
pelaksanaannya peserta didik tidak mampu
mengoperasikannya sehingga langkah
pembuktian terhenti.
Kesalahan dalam
membuktikan yaitu
kehabisan bekal
dalam
mengoperasikan
pembuktiannya/
kurangnya
ketrampilan/ (tahap
mengerjakan).
2. Subjek Penelitian Guru
Penggalan wawancara dengan Drs. Hartono, guru mata pelajaran
matematika kelas X SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
P : Pada saat proses belajar mengajar pada materi pokok trigonometri,
khusunya pada identitas trigonometri, kesalahan apa saja yang sering
dilakukan peserta didik pada saat mengerjakan soal?
G : Pada saat proses belajar mengajar, terutama pada waktu mengerjakan
soal-soal materi identitas peserta didik memang sering melakukan
kesalahan. Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah kesalahan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuktian ataupun saat harus
menyederhanakan soal identitas. Peserta didik sering salah dalam
menggunakan identitas yang ada, selain itu ada yang sudah bisa
mengganti identitas yang diberikan dengan identitas yang lain, namun
dalam pembuktiannya sering kebingungan bagaimana langkah yang
harus dilakukan seperti menjumlahkan, mengalikan, mengoperasikan
pecahan, dsb. Ada juga beberapa peserta didik yang memang tidak tahu
bagaimana cara mengerjakan pembuktiannya, jadi mulai dari melihat
soal yang ada peserta didik sudah tidak paham.
90
P : Rata-rata penyebab kesalahan itu menurut Bapak sendiri apa?
G : Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan ketika terjadinya kegiatan
belajar mengajar, penyebab dari kesalahan yang paling berpengaruh
adalah kurangnya keterampilan dalam pembuktian. Peserta didik
bingung bagaimana langkah mengerjakannya, selain itu penggantian
identitas di tengah pembuktian juga kadang membuat peserta didik
merasa kesulitan. Materi ini memang tergolong sulit, walaupun konsep
identitas yang ada cuma sedikit, namun dibutuhkan keterampilan untuk
membuktikan, karena materi ini tergolong baru bagi peserta didik dan
membutuhkan pemikiran yang logis dan runtut.
P : Menurut Bapak, bagaimana pendapat Bapak tentang peserta didik S-09,
S-23, S-11, S-26, S-18, S-20, S-04, S-18, dan S-10?
G : Untuk S-9, S-23, S-11, itu termasuk peserta didik dengan kemampuan
yang baik, mereka dapat mengerjakan matematika dengan baik, selain
itu pemahaman penalaran mereka juga tinggi dalam mengerjakan soal,
karena pada saat mengerjakan latihan identitas mereka terlihat mampu,
selain itu pada materi lain juga sering mendapat nilai bagus. Memang
mereka juga sering melakukan kesalahan akan tetapi mereka mudah
belajar dari kesalahan yang mereka lakukan.
Untuk S-18 sebenarnya kemampuan matematikanya cukup
bagus, namun daya penalarannya masih kurang dan kurang cepat dalam
mengerjakan soal, membutuhkan banyak waktu untuk megerjakan tiap
satu soal, terlebih pada materi ini yang terlihat pada saat latihan, peserta
didik kadang dapat membuktikan namun lama dan kadang juga merasa
kebingungan dengan langkah pa yang harus ditempuh dalam
mengerjakan pembuktiannya. Sedangkan S-26 dan S-20 sebenarnya
memang tergolong peserta didik dengan kemampuan sedang, namun
merekan rajin dan mau berusaha serta mau belajar dari kesalahan.
Adapun S-17 tergolong peserta didik dengan kemampuan sedang
namun dalam penalaran dan soal yang membutuhkan banyak logika dia
memang kurang begitu bisa, termasuk dalam pembuktian identitas,
91
sedangkan S-04 dan S-10 itu memang tergolong peserta didik yang
kemampuannya memang agak rendah meskipun mereka juga rajin,
sehingga dalam pemahaman dan penalaran pun kurang sehingga
diperlukan perhatian dan bimbingan yang lebih.
P : Secara umum, penyebab dari kesalahan mereka saat membuktikan apa
Pak?
G : Penyebab dari kesalahan itu beraneka ragam diantaranya kurangnya
keterampilan dalam melakukan operasi matematika dalam
membuktikan, tidak mengetahui langkah apa yang harus dilakukan serta
beberapa peserta didik yang masih sering lupa dengan identitas
trigonometri yang sudah ada. Selain itu tingkat pemahaman yang
kurang terhadap soal, ketelitian, konsentrasi yang kurang, kurangnya
latihan, kecermatan dalam memahami soal dan bahkan keterbatasan
waktu untuk mengerjakan bisa menjadi penyebab mereka melakukan
kesalahan. Dan dari semua itu yang paling penting adalah kesadaran
belajar yang masih kurang. Memang dari peserta didik saya perhatikan
mereka hanya mengandalkan belajar itu cuma di sekolah, sementara di
rumah mereka tidak mencoba untuk berlatih sendiri. Padahal yang
namanya belajar matematika itu harus dengan banyak latihan kalau
hanya mengandalkan di sekolah saja ya tidak optimal. Untuk
memperoleh hasil yang optimal harus dengan belajar mandiri di rumah
tapi kenyataannya itu jarang mereka lakukan.
P : Langkah apa yang telah bapak lakukan untuk mengatasi kesalahan-
kesalahan yang peserta didik lakukan ?
G : Selama ini yang saya lakukan dengan memperbanyak latihan. Biasanya
saya lebih sering menyuruh mereka yang memiliki kemampuan kurang
dan paling sering melakukan kesalahan untuk mengerjakan soal di
depan sambil saya membimbing mereka jadi secara langsung mereka
tahu letak kesalahan mereka dan teman-teman yang lain pun bisa
memperhatikan secara langsung. Dengan seperti ini saya harap
keesokan harinya kesalahan itu tidak terulang lagi. Selain itu saya juga
92
menyarankan kepada peserta didik dengan kemampuan yang tinggi
untuk dapat membantu teman yang lain.
Analisis
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas eksperimen yaitu kelas
X.1 diperoleh data bahwa peserta didik memang sering melakukan kesalahan.
Kesalahan yang paling sering dilakukan peserta didik adalah kesalahan dalam
pelaksanaan pembuktian pada saat mengoperasikannya, selain itu juga saat
harus mengganti identitas yang sudah ada dengan yang identitas yang lain.
Kurangnya keterampilan peserta didik dalam membuktikan identitas
trigonometri yang cukup heterogen menjadi penyebab peserta utama peserta
didik melakukan kesalahan, karena memang materi ini tergolong baru dan
belum pernah diajarkan di tingkat SLTP. Selain itu pada materi identitas
dibutuhkan daya penalaran yang tinggi, runtut dan logis walaupun pada
dasarnya konsep identitas yang diberikan cukup sederhana hanya beberapa
rumus saja, sehingga banyak peserta didik yang kurang bisa dan akhirnya
melakukan kesalahan.
Ada pula beberapa peserta didik yang memang tingkat pemahamannya
rendah, inilah yang menyebabkan beberapa peserta didik melakukan kesalahan
dengan tidak memahami soal, bagaimana harus membuktikannya, langkah apa
yang harus diambil ,dll. Di samping itu, kurangnya konsentrasi dan terburu-
buru saat mengerjakan soal juga menjadi penyebab peserta didik melakukan
kesalahan, padahal sebenarnya mereka mampu mengerjakan.
C. Pembahasan
Pada pembahasan ini peneliti membagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Kelompok atas, Kelompok tengah dan Kelompok bawah.
1. Kelompok Atas
93
Berdasarkan hasil dari analisis kelompok atas, yaitu S-09, S-11 dan S-23
diperoleh data bahwa kesalahan yang dilakukan pada peserta didik kelompok atas
adalah kesalahan dalam perencanaan hanya 1 kasus pada 1 peseta didik yaitu S-
09, pada nomor 2, sedangkan pada pelaksanaan pembuktian hampir terjadi pada
setiap peserta didik pada kelompok ini yang dikarenakan kurang cermat dalam
melakukan operasi matematikanya. Adapun kesalahan dengan tidak mengecek
kembali hanya ada pada satu kasus yaitu S-23 karena kurang teliti sehingga hasil
akhir yang didapat masih kurang sederhana.
Berdasarkan wawancara dengan guru diperoleh data bahwa S-09, S-23
dan S-11 termasuk peserta didik dengan kemampuan matematika yang cukup
baik, hanya saja mereka kurang teliti dan juga butuh banyak latihan untuk materi
identitas trigonometri ini yang masih tergolong baru.
2. Kelompok Menengah
Berdasarkan hasil analisis dari kelompok menengah, yaitu S-18, S-20 dan
S-26 diperoleh data bahwa kesalahan yang dilakukan pada peserta didik kelompok
kelas menengah adalah kesalahan pemahaman soal, kesalahan dalam
merencanakan dan melaksanakan pembuktian. Kesalahan pada pemahaman soal
terjadi 2 kasus, yaitu peserta didik pada kelompok ini tidak tahu bagaimana cara
mengerjakan pembuktian supaya ruas kiri yang ada sama dengan ruas kanan,
kesalahan ini banyak terjadi pada nomor 7. Pada saat merencanakan terjadi 3
kasus, di mana peserta didik tidak tepat dalam mengganti identitas yang ada, dan
selebihnya secara umum secara umum kesalahan yang dilakukan pada saat
melaksanakan pembuktian, baik pada saat melakukan operasi matematika,
kesalahan secara teknis/perhitungan maupun tidak tahu langkah yang seharusnya
dilakukan ketika di tengah langkah pembuktian. Kesalahan ini disebabkan karena
kurangnya ketelitian dan konsentrasi peserta didik pada saat mengerjakan soal
serta memang peserta didik yang bingung bagaimana cara mengerjakannya atau
istilahnya peserta didik kehabisan bekal untuk mengubah identitas yang ada
menjadi bentuk yang lebih operasional. Adapun peserta didik pada kelompok ini
94
juga banyak yang tidak melakukan cek ulang kembali pada pekerjaannya, yang
dikarenakan terbatasnya waktu.
Berdasarkan wawancara dengan guru diperoleh data bahwa, S-18 itu
termasuk peserta didik dengan kemampuan baik, sedangkan S-20 dan S-26
mereka termasuk peserta didik yang mempunyai kemampuan menengah namun
mereka sering tidak teliti dalam mengerjakan terutama dalam perhitungan operasi
matematika yang ada, sehingga kesalahan dalam mengerjakan soal pun tak
terhindarkan.
3. Kelompok Bawah
Dari hasil analisis peserta didik kelompok bawah, yaitu S-04, S-10 dan S-
17, diperoleh hasil bahwa hampir keseluruhan peserta didik melakukan kesalahan
pada setiap butir soal. Kesalahan yang dilakukan peserta didik pada kelompok
kelas bawah adalah kesalahan pemahaman soal, perencanaan dan pelaksanaan
pembuktian sampai pada tidak mengecek ulang kembali pekerjaannya. Kesalahan
dalam memahami soal ada 4 soal, yang dikarenakan tidak tahu langkah apa yang
harus dilakukan untuk mengerjakan soal tersebut, kesalahan dalam merencanakan
sebanyak 10 kasus, dan kesalahan dalam melaksanakan pembuktian hampir
terjadi di setiap soal yang diberikan, serta hanya ada satu kasus kesalahan karena
tidak mengecek kembali hasil pekerjannya.
Secara umum kesalahan yang dilakukan peserta didik kelompok kelas
bawah adalah salah dalam merencanakan, yakni kesalahan dalam mengganti
identitas trigonometri yang ada dengan identitas yang lain sehingga langkah pada
pembuktiannya juga salah. Selain itu kurang pahamnya peserta didik dengan soal
yang diberikan, mereka tidak tahu langkah apa yang harus dikerjakan untuk
membuktikan soal tersebut, serta pada langkah pembuktian banyak terjadi
kesalahan-kesalahan yang sifatnya teknis.
Dari hasil wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa S-17 termasuk
peserta didik dengan kemampuan menengah, namun tingkat untuk berfikir secara
logis dan runtutnya masih kurang sehingga pada materi ini banyak melakukan
kesalahan ketika mengerjkan soal, sedangkan S-04 dan S-10 memang tergolong
95
peserta didik dengan kemampuan yang cukup rendah sehingga mereka semua
perlu banyak latihan untuk lebih terampil dan berfikir secara runtut dalam materi
trigonometri ini.
Jadi secara umum dari hasil analisis dalam penyelesaian soal-soal materi
identitas trigonometri, diperlukan kecermatan, ketelitian serta keterampilan
berfikir yang tinggi runtut dan cermat untuk dapat menyederhanakan serta
membuktikannya pada setiap langkah pengerjaannya. Selain itu konsep yang ada
haruslah matang karena untuk mengerjakan pembuktian atau menyederhanakan
bila konsep identitas sudah salah maka akan salah pula pada langkah berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat peserta didik melakukan
kesalahan yang beraneka ragam. Pada soal nomor 2 kesalahan yang dilakukan
peserta didik cukup variatif, diantaranya melakukan kesalahan dalam
merencanakan, yakni sudah salah dengan mengganti identitas yang kurang tepat
dengan penggantian identitas yang cukup variatif dan tidak sesuai dengan konsep,
maupun kesalahan saat sudah melaksanakan penyederhanaan baik dalam
menggantikan identitas maupun operasi hitung matematikanya. Rata-rata
kesalahan pada soal nomor 2 dilakukan pada peserta didik di setiap kelompok,
walaupun hanya sedikit kesalahan yang dilakukan oleh kelompok atas. Sama
halnya dengan soal nomor 2, pada soal nomor 3 kesalahan yang dilakukan pun
cukup variatif , diantaranya kesalahan dalam merencanakan, salah menggantikan
identitas yang ada sehingga berikutnya juga salah walaupun secara matematis
benar dalam mengerjakannya, akan tetapi karena salah dalam menggunakan
identitas sehingga diperoleh hasil yang tidak tepat, serta kesalahan dengan tidak
mengecek ulang jawaban.
Pada soal nomor 4 hanya terjadi kesalahan dalam melaksanakan
pembuktian yakni terjadi kesalahan dalam mengoperasikan pembuktian,
kesalahan ini terjadi hanya pada kelompok bawah. Pada soal nomor 5 kesalahan
yang dilakukan yaitu tidak mengetahui bagaimana mengerjakan soal yang ada
untuk dapat dibuktikan ke ruas yang lain, kesalahan ini hanya dilakukan pada
96
kelompok bawah. Pada soal nomor 6 peserta didik salah dalam melaksanakan
pembuktian yaitu kesalahan dalam menjabarkan soal yang sudah ada, sehingga
pengerjaannya pun salah, kesalahan ini hanya dilakukan pada kelompok bawah.
Adapun soal nomor 7 secara umum kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan
dalam pemahaman soal yakni peserta didik tidak mengetahui langkah apa yang
harus diambil untuk mengerjakan soal tersebut. Kesalahan ini hanya dilakukan
pada kelompok kelas menengah dan bawah. Penyebab dari kesalahan ini adalah
kurangnya ketrampilan berpikir logis dan menganalogkan/menyamakan
permasalahan yang ada dengan masalah lain yang sudah didapat.
Pada soal nomor 8 dan 9 kesalahan yang dilakukan peserta didik hanya
kesalahan dalam melaksanakan langkah pembuktikan, yakni pada saat harus
melakukan operasi matematikanya, banyak peserta didik yang melakukan
kesalahan yang bersifat teknis, sehingga kesalahan pun tidak dapat dihindarkan.
Pada soal nomor 8dan 9 ini secara umum dilakukan pada setiap kelompok yang
ada. Untuk soal nomor 10 ada peserta didik yang melakukan kesalahan dengan
tidak memahami soal yang diberikan, sehingga tidak dapat membuktikannya.
Kesalahan ini hanya dilakukan pada kelompok bawah. Selain itu pada nomor 10
ini juga terjadi kesalahan pada saat melakukan pembuktian yang bersifat teknis.
Kesalahan ini dilakukan pada kelompok menengah dan kelompok bawah.
Sementara dilihat dari jenis kesalahannya peserta didik yang melakukan
kesalahan pada tahap memahami soal ada 20%, tahap merencanakan 24% serta
tahap mengerjakan/melaksanakan pembuktian ada 56%, selain itu kesalahan yang
dilakukan juga ditunjang karena peserta didik yang tidak mengecek kembali hasil
pekerjannya.
Secara umum kesalahan yang dilakukan peserta didik terjadi karena
kurangnya keterampilan peserta didik terutama keterampilan dalam
memanipulasi/mengganti identitas yang ada serta peserta didik tidak terampil
melaksanakan pembuktian yang mana ketika sudah ditengah pembuktian, peserta
didik melakukan kesalahan dalam mengoperasikan yang bersifat teknis. Hal ini
terjadi karena kurangya konsentrasi dan kurang terampil dalam membuktikan. Di
samping memang materi ini tergolong baru dan membutuhkan pemikiran yang
97
tinggi, cermat logis dan runtut untuk dapat menyelesaikannya, meskipun pada
dasarnya konsep dari identitas trigonometri sendiri tidak terlalu banyak, namun
dalam materi ini latihan dan konsentrasi tinggi sangat dibutuhkan. Selain itu
kesadaran peserta didik untuk belajar dirumah dan kurangnya latihan soal yang
diberikan pada peserta didik juga mempengaruhi kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal. Secara keseluruhan, kesalahan yang dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan soal matematika pada materi pokok identitas trigonometri
cukup tinggi terutama dalam menggantikan identitas yang ada dengan identitas
yang lain, selain itu juga kesalahan saat pembuktian yakni saat
mengoperasikannya. Kesalahan yang dilakukan peserta didik juga ditunjang tidak
mengecek kembali pekerjaannya dan bisa dikatakan 95% peserta didik tidak
mengecek kembali jawabannya, sehingga kesalahan tidak dapat terhindarkan.
Selain itu tidak ada peserta didik yang mengecek kembali hasil pekerjaannya
namun masih tetap salah dan hanya ada satu peserta didik yang mengecek kembali
jawabannya pada nomor 5. Dari hasil pengecekan kembali itupun akhirnya
kesalahan dapat dihindari sehingga didapat hasil yang benar. Hal ini terlihat pada
hasil pekerjaan peserta didik tersebut.
98
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa:
1. Jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik adalah kesalahan pemahaman
soal, kesalahan merencanakan, kesalahan dalam mengerjakan/melaksanakan
rencana, serta kesalahan tidak mengecek kembali pekerjaannya. Kesalahan
yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal materi pokok identitas
trigonometri adalah pada langkah melaksanakan pembuktian dengan
persentase 56%, langkah merencanakan 24%, serta kesalahan dalam
memahami soal 20%. Secara umum, kesalahan yang paling menonjol
dilakukan peserta didik adalah kesalahan dalam mengerjakan/melaksanakan
rencana. Kesalahan ini hampir terjadi pada setiap butir soal. Pada kesalahan
pemahaman soal, terjadi pada 3 butir soal. Kesalahan ini terjadi pada butir soal
nomor 7, 5 dan 10. Pada kesalahan dalam merencanakan soal, terjadi pada 2
butir soal. Kesalahan ini terjadi pada butir soal nomor 2 dan 3. Sedangkan
kesalahan dalam langkah mengerjakan/melaksanakan rencana hampir terjadi
di setiap butir soal.
2. Penyebab kesalahan ini antara lain karena kurang terampilnya peserta didik
dalam mengoperasikan untuk membuktikan identitas yang ada sebesar 23%,
peserta didik yang kurang menguasai konsep identitas dengan baik sebesar
23%, peserta didik tidak memahami maksud soal sehingga menyebabkan
kegagalan dalam mengerjakan soal sebesar 19%, serta peserta didik salah
dalam mengoperasikannya pada saat pembuktian sebesar 35%. Selain itu
kesalahan juga disebabkan karena hamper semua peserta didik tidak mengecek
kembali hasil pekerjannya.
99
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian, maka diharapkan dapat memberikan sedikit
sumbangan berupa pemikiran yang digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan
kemampuan dalam bidang pendidikan yang khususnya pada bidang matematika.
Saran yang dapat penulis sumbangkan antara lain:
1. Kepada Guru
a. Dalam rangka mengurangi banyaknya kesalahan yang disebabkan oleh
kurangnya pemahaman peserta didik dalam memahami konsep, maka guru
perlu menekankan pemahaman konsep secara jelas untuk mengoptimalkan
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika.
b. Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
membuktikan maka guru perlu lebih banyak memberikan latihan soal secara
kontinyu.
c. Hendaknya guru diharapkan dapat lebih memotivasi peserta didik untuk lebih
mengembangkan ketrampilan yang dimiliki dalam menyelesaikan soal-soal,
serta memberikan sikap positif dan penghargaan kepada peserta didik untuk
lebih mengembangkan potensi peserta didik.
2. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik hendaknya mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang
dialami pada guru maupun pada teman yang lebih menguasai.
b. Hendaknya peserta didik lebih rajin belajar dal latihan soal, baik di rumah
maupun di sekolah.
c. Peserta didik hendaknya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
matematika di kelas.
d. Peserta didik hendaknya memiliki minat belajar yang tinggi agar tercapai
prestasi belajar yang bagus.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan petunjuk-Nya serta kekuatan lahir batin kepada penulis,
sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan meskipun jauh dari kesempurnaan.
100
Apa yang telah tertuang dalam karya ilmiah ini, merupakan usaha
maksimal dari penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan dari penulis, baik
dari masalah penguasaan materi maupun dangkalnya metodologi dalam penulisan
skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususya dan pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Sholeh dan Abdul Aziz Abdul Majid. At-Tarbiyah wa Turuqu al-
Tadris, Juz 1. Mekkah : Darul Ma’arif. t.t.
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Bandung :
Remaja Rosda Karya, 1999.
Anni CT, Psikolologi Belajar, Semarang : UPT MKK Universitas Negeri
Semarang, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta,
2002.
________, Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka
Cipta, 2006.
Az Zarnuji. Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri. Surabaya : Al- Hidayah,
2000.
Baharuddin. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media, 2010. Cet. 2.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyudi, Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-ruzz Media, 2007.
Bin Isma’il, Ibrahim. Syarah Ta’lim Muta’allim. Surabaya : Al Hidayah, 2000.
B Harahap, ST Nugroho, Ensiklopedi matematika, Bogor : Ghalia Indonesia,
2010.
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya : Mahkota,
2000.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka, 1991.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo. 2009. cet.6.
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
Hitchcock, Graham and David Hughes, Research and the Teacher, London : New
Fetter Lane, 1995.
Jauhari, Heri, Panduan Penulisan Skipsi Teori dan Aplikasi, Bandung : CV.
Pustaka Setia, 2010.
Jihad, Asep Pengembangan Kurikulum Matematika, yogyakarta : Multi Presindo,
2008.
Kurnia, Fitria, Analisis Kesalahan Siswa Dengan Panduan Kriteria Watson
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segi Empat Kelas VII SMPN 1
RSBI Wiradesa Pekalongan, Skripsi Strata 1 Fakultas MIPA Universitas
Negeri Semarang (UNNES), (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008),
tidak diterbitkan.
Lutfiana, Dian, Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Pada Materi Pokok Suku Banyak Kelas XI IPA 2 MA NU Limpung Tahun
Pelajaran 2010/2011, Skripsi Strata 1 Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan IAIN
Walisongo, 2011), tidak diterbitkan.
Polya G, How To Solve It A New Aspect of Mathemathical Method, New Jessery :
Princeton University Press, 1973.
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar), Bandung : Alfabeta,
2003.
Soedjadi, R, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Surabaya : Departemen
Pendidikan Nasional 2000.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung ; Alfabeta, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Bandung: Alfabeta, 2008.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya), Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2008.
Suryabrata, Sumardi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995.
Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Remaja
Rosdakarya, 2010.
Syaodih Sukmadinata, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2003.
Wirodikromo, Sartono, Matematika untuk SMA kelas X, Jakarta : Erlangga, 2001.
http//www.kangguru.wordpress.com/2007/02/01/teknik-pemecahan-masalah-ala-
g-polya, diakses 25 Oktober 2011.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Aqiilah
NIM : 083511031
Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 27 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Hasanudin 7/36 RT 07 RW 01 Desa Sampangan
Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan
Alamat Sekarang : Jl. Margoyoso I No. 7 RT 04 RW 04 Kelurahan
Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
Riwayat Pendidikan : a. MSI 05 Sampangan lulus tahun 2002
b. SMP Salafiyah lulus tahun 2005
c. SMA N 1 Pekalongan lulus tahun 2008
d. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah-Tadris
Matematika angkatan 2008
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 17 April 2012
Penulis,
Aqiilah
NIM : 083511031
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar nama peserta didik kelas eksperimen
Lampiran 2 Daftar nama peserta didik kelas uji coba
Lampiran 3 Kisi-kisi soal uji coba
Lampiran 4 Soal uji coba
Lampiran 5 Kunci jawaban soal uji coba
Lampiran 6 Contoh perhitungan validitas
Lampiran 7 Contoh perhitungan reliabilitas
Lampiran 8 Contoh perhitungan tingkat kesukaran
Lampiran 9 Contoh perhitungan daya beda
Lampiran 10 Perhitungan validitas tahap I
Lampiran 11 Perhitungan validitas tahap II
Lampiran 12 Perhitungan reliabilitas
Lampiran 13 Perhitungan tingkat kesukaran
Lampiran 14 Perhitungan daya beda
Lampiran 15 Perhitungan analisis tes uji coba
Lampiran 16 Kisi-kisi instrumen penelitian
Lampiran 17 Instrumen penelitian
Lampiran 18 Kunci jawaban instrumen penelitian
Lampiran 19 Daftar nilai kelas uji coba
Lampiran 20 Daftar nilai kelas eksperimen
Lampiran 1
Daftar Nama Kelas Eksperimen
Kelas X.1
No NIS NAMA L/P KODE
1 13320 ABDUL HAMID L S-01
2 13321 AISYAH PUTRI MEGANTARI P S-02
3 13322 ALHAM KURNIA DWI PUTRA L S-03
4 13323 ARFIANI SUKMA P S-04
5 13324 ATHINA NOVI HAPSARI P S-05
6 13325 DESISANAR ROCHMAWATI P S-06
7 13326 DESTRIANA NUR HAPSARI P S-07
8 13327 DHITA RATNASARI P S-08
9 13328 DINI PERMATAHATI P S-09
10 13329 FAHMI AUFAR AL HAFIZ L S-10
11 13330 FARIZ ROCHMAT SN L S-11
12 13331 GALANG ARYA WIJAYA L S-12
13 13332 IKHSAN NUR DARMAWAN L S-13
14 13333 IRYANDY ARSYAH PUTRA L S-14
15 13334 JAKA SENA PERDANA L S-15
16 13335 KURNIA MEGI HUDAYA PUTRA L S-16
17 13336 MAHARIAMAN BHETA KUSUMA L S-17
18 13337 MERI FIRDI SEPFRIDA P S-18
19 13338 NANDIA PRIMASARI P S-19
20 13339 NANDITA PUTRI YULIANI P S-20
21 13340 RANI RETUPIT YOLANA ASMARA P S-21
22 13341 RIKHA KHOIRUNISA P S-22
23 13342 RIZKA PUTRI BUDHIASTUTI P S-23
24 13400 RIZKY KUNCORO JATI L S-24
25 13343 ROCHMAH AULIA SAHARA P S-25
26 13344 ULVI CICIK AMANANDA P S-26
27 13345 UYUNUN NAFISA P S-27
28 13346 ZSASHA YULFA LINGGAR P S-28
29 13545 MAULANA IHSAN YUSUFI L S-29
Lampiran 2
Daftar Nama Kelas Uji Coba
Kelas XI IPA 1
No NIS NAMA L/P KODE
1 13163 ABI KUSTAMA L A-01
2 13201 AMALITA LANORA P A-02
3 13167 AMIRUS SHOLIHIN L A-03
4 13134 ANIS ROSITA P A-04
5 13169 ARIF NOOR AZIZY L A-05
6 13037 ARMINIA EXCELIN P A-06
7 13042 BUNGA ANADESTA HANRI PUTRI P A-07
8 13172 DEFA CORYNA FAIKA P A-08
9 13045 DENA WINDARDINI P A-09
10 13173 DIAN FITRI HANDAYANI P A-10
11 13009 DINI OKTA PRADHIKA L A-11
12 13078 FERRYAL MUHAMAD FAJAR BAHARI L A-12
13 13209 FY. FABIOLA MAHAYANI SETIAWAN P. P A-13
14 13079 INTAN SILVIA PUTRI P A-14
15 13081 KUNTI MAHIRA P A-15
16 13083 LISA ROSALINA P A-16
17 13182 M. SANDY MULYA ADHI L A-17
18 13318 MUHAMAD HAFIDH IQOMUDIN L A-18
19 13184 MUHAMMAD FAIZ KURNIAWAN L A-19
20 13151 NISA MAULIDA QURROTUL AINI P A-20
21 13091 PRADINI FAUZIA WAHYUNINGTYAS P A-21
22 13308 PUTRI MITAYANI P A-22
23 13060 PUTRI AYU ASTREANA P A-23
24 13123 REHAN OCTARIANTO BRILIYAN P. L A-24
25 13126 SEPTIAN NURUL CHALIK L A-25
26 13096 SOFWAN ISMAIL FIKSA L A-26
27 13029 SUCI ELFRIDA SURYANI P A-27
28 13193 VICKY RAZAQ L A-28
29 13130 VICTOR KHASAN BISRI MUSTHOFA L A-29
30 13316 ZAKIAH NAHDIEN P A-30
Lampiran 3
Kisi-Kisi Soal Uji Coba
Mata pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Pokok : Trigonometri
Sub Materi : Identitas Trigonometri
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Bentuk Soal Menggunakan
perbandingan,
fungsi, persamaan,
dan identitas
trigonometri dalam
pemecahan
masalah.
Melakukan manipulasi aljabar
dalam perhitungan teknis
yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi,
persamaan dan identitas
trigonometri.
Peserta didik mampu
menyederhanakan bentuk
identitas trigonometri
1, 2, 3, 4 dan 5 Uraian
Peserta didik mampu membuktikan
identitas trigonometri.
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15
Uraian
Lampiran 4
Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Trigonometri
Sub Materi : Identitas Trigonometri
Sederhanakanlah identitas berikut !
1.
tan.cos
sin
2. tancossec
3. xxx cotcsccos1
4. tan1cos
5. xx 22 cotcos1
Buktikan identitas berikut ini !
6. xx 22 sin312cos3
7. xxxx 2sincosseccos
8. 2cossincossin22 a
9. x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
10.
22
22
cossin
1cscsec
11.
tancotsincos
1
12. xxxx cossinsecsec 2
13. xxxx seccossintan
14. xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
15. csc.sectancot
Lampiran 5
Kunci Jawaban Soal Uji Coba
1. Diketahui :
tan.cos
sin
Ditanya : Sederhanakanlah
tan.cos
sin!
Jawab :
cos
sintan
cos
sin.cos
sin
tan.cos
sin
sin
sin
= 1
2. Diketahui : tancossec
Ditanya : Sederhanakanlah tancossec !
Jawab :
cos
1sec ,
cos
sintan
tancoscos
1tancossec
tan
3. Diketahui : xxx cotcsccos1
Ditanya : Sederhanakanlah xxx cotcsccos1 !
Jawab : x
xsin
1csc ,
x
xx
sin
coscot
x
x
xxxxx
sin
cos
sin
1cos1cotcsccos1
x
xx
sin
cos1cos1
x
x
x
x
x
sin
sin
sin
sin
cos1
2
2
4. Diketahui : tan1cos
Ditanya : Sederhanakanlah tan1cos !
Jawab :
cos
sintan
tan.coscostan1cos
cos
sincoscos
sincos
5. Diketahui : xx 22 cotcos1
Ditanya : Sederhanakanlah xx 22 cotcos1 !
Jawab : xxxx 2222 cos1sin1cossin , x
xx
2
22
sin
coscot
x
xxxx
2
2222
sin
cos.sincotcos1
x2cos
6. Diketahui : xx 22 sin312cos3
Ditanya : Buktikan xx 22 sin312cos3 !
Jawab : xxxx 2222 sin1cos1sincos
Ruas kiri
2sin132cos3 22 xx
x
x
2
2
sin31
2sin33
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti
7. Diketahui : xxxx 2sincosseccos
Ditanya : Buktikanlah xxxx 2sincosseccos !
Jawab : x
xcos
1sec
Ruas kiri
xxxxxxx cos.cossec.coscosseccos
x
x
xx
x
2
2
2
sin
cos1
coscos
1cos
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
8. Diketahui : 2cossincossin22 a
Ditanya : Buktikanlah 2cossincossin22 a
Jawab : Ruas kiri
1sincos 22
2
11
cossin2cossin2cossincossin
coscossin2sincoscossin2sin
cossincossin
2222
2222
22
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
9. Diketahui : x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
Ditanya : Buktikanlah x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
!
Jawab : Ruas kiri
x
x
x
x
x
x
sin1
sin1.
sin1
cos
sin1
cos
x
xx
x
xx
2
2
cos
sin1cos
sin1
sin1cos
x
x
cos
sin1 ,
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
10. Diketahui :
22
22
cossin
1cscsec
Ditanya : Buktikanlah
22
22
cossin
1cscsec !
Jawab :
sin
1csc ,
cos
1sec
1sincos 22
Ruas kiri
22
22
sin
1
cos
1cscsec
22
22
22
cossin
1
cossin
cossin
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
11. Diketahui :
tancotsincos
1
Ditanya : Buktikanlah
tancotsincos
1
Jawab : 2222 sincos11sincos ,
sin
coscot
Ruas kiri
sin
cos
sincos
1cot
sincos
1
cos
sin
sincos
sin
sincos
cos1
2
2
tan
Ruas kiri = Ruas kanan,Terbukti.
12. Diketahui : xxxx cossinsecsec 2
Ditanya : Buktikanlah xxxx cossinsecsec 2 !
Jawab : x
xcos
1sec , xxxx 2222 sin1cos1sincos
Ruas kiri
xxxxx 22 sin1secsinsecsec
x
xx
xx
cos
coscos
1
cossec
2
2
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
13. Diketahui : xxxx seccossintan
Ditanya : Buktikanlah xxxx seccossintan
Jawab : 1sincos 22 xx , x
xx
cos
sintan
Ruas kiri
xx
xxxxx cos
cos
sin.sincossintan
x
x
x
xx
sec
cos
1
cos
cossin 22
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
14. Diketahui : xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Ditanya : Buktikanlah xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Jawab : x
xsin
1csc
Ruas Kiri
xx
x
xx
x
xx cos1cos1
cos1
cos1cos1
cos1
cos1
1
cos1
1
x
x
x
x
xx
2
2
2
2
csc2
sin
12
sin
2
cos1
coscos11
Ruas kiri = Ruas Kanan, Terbukti.
15. Diketahui : csc.sectancot
Ditanya : Buktikanlah csc.sectancot
Jawab :
2
2
tan
1cot
Ruas Kiri
tantan
1tancot
csc.sec
sin
1.
cos
1
sin
cos.
cos
1
cos
sincos
1
tan
sec
tan
tan1
tan
tan
tan
1
2
2
2
2
2
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
Lampiran 6
Contoh Perhitungan Validitas Tes
Rumus :
})(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : koefisien korelasi product moment
N : banyaknya peserta
X : skor butir
Y : skor total
Setelah diperoleh harga xyr , kemudian dibandingkan dengan harga kritik r
product moment dengan ketentuan, apabila tabelxy rr , maka instrument
tersebut valid. Berikut contoh perhitungan untuk butir soal nomor 1.
No. KODE X Y 2X 2Y XY
1. A-1 10 134 100 17956 1340
2. A-2 6 77 36 17424 462
3. A-3 8 83 64 16900 664
4. A-4 10 118 100 15376 1180
5. A-5 10 130 100 13924 1300
6. A-6 10 132 100 12996 1320
7. A-7 8 77 64 12996 616
8. A-8 8 99 64 12996 792
9. A-9 10 114 100 12769 1140
10. A-10 10 124 100 12769 1240
11. A-11 10 114 100 11881 1140
12. A-12 8 104 64 11236 832
13. A-13 10 113 100 11025 1130
14. A-14 10 93 100 10816 930
15. A-15 8 88 64 9801 704
16. A-16 6 61 36 9025 366
17. A-17 10 91 100 8649 910
18. A-18 6 66 36 8281 396
19. A-19 10 195 100 7744 1050
20. A-20 8 95 64 7569 760
21. A-21 8 106 64 7569 848
22. A-22 8 76 64 6889 608
No. KODE X Y 2X 2Y XY
23. A-23 6 68 36 5929 408
24. A-24 10 87 100 5929 870
25. A-25 10 114 100 5776 1140
26. A-26 8 71 64 5041 568
27. A-27 10 109 100 4624 1090
28. A-28 6 67 36 4489 402
29. A-29 8 87 64 4356 696
30. A-30 10 113 100 3721 1130
Jumlah 260 2916 2320 296456 26032
Perhitungan :
816,0
81394,27950
22800
781248000
22800
)390624)(2000(
22800
)85030568893680)(6760069600(
758160780960
)2916()29645630()260()232030(
)2916260()2603230(
})(}{)({
))((
22
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
Pada taraf signifikansi 5% dengan 30N dan 2 Ndb diperoleh
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 karena tabelxy rr , maka instrumen tersebut valid.
Lampiran 7
Reliabilitas Butir Soal Tes Uji Coba
Rumus:
Rumus yang digunakan adalah rumus alpha, yaitu
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
2
b = jumlah varians butir
2
t = varians total
k = banyaknya butir
Kriteria:
Jika r11 > r tabel maka instrumen soal tersebut reliabel.
Perhitungan :
1. Rumus varians butir soal, yaitu
Keterangan:
= jumlah butir soal
= jumlah kuadrat butir soal
N = banyak data
Perhitungan:
222,2
30
33,22532320
30
30
676002320
30
30
)260(2320
2
2
1
846,2
30
33,17171803
30
30
515291803
30
30
)227(1803
2
2
2
166,1
30
033,264299
30
30
7921299
30
30
)89(299
2
2
3
716,8
30
533,17021964
30
30
510761964
30
30
)226(1964
2
2
5
729,2
30
133,14421524
30
30
432641524
30
30
)208(1524
2
2
6
227,1
30
2,235272
30
30
7056272
30
30
)84(272
2
2
7
739,1
30
833,14001453
30
30
420251453
30
30
)205(1453
2
2
8
916,1
30
533,12541312
30
30
376361312
30
30
)194(1312
2
2
9
262,3
30
133,14981596
30
30
449441596
30
30
)212(1596
2
2
10
022,3
30
33,13331424
30
30
400001424
30
30
)200(1424
2
2
12
182,3
30
533,14141510
30
30
424361510
30
30
)206(1510
2
2
13
943,2
30
7,13461435
30
30
404011435
30
30
)201(1435
2
2
14
462,6
30
133,11041298
30
30
331241298
30
30
)182(1298
2
2
15
431,41
462,6943,2182,3022,3
262,3916,1739,1227,1729,2716,8166,1846,2222,22
i
2. Rumus varians total, yaitu :
Keterangan:
= jumlah skor soal
2
= jumlah kuadrat skor soal
N = banyak data
Perhitungan:
3167,397
30
47,11919
30
53,207334219254
30
30
6220036219254
30
30
)2494(219254
2
2
t
3. Koefisien Reliabilitas.
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
2
i = jumlah varians skor tiap-tiap butir
2
t = varians total
k = banyaknya butir.
Perhitungan:
970,0
)897,0(11
12
1043,0112
13
316,396
431,411
113
13
11 2
2
11
t
i
k
kr
Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361, karena r 11 = 0,970 >
r tabel = 0,361 dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Lampiran 8
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran
Rumus :
P = JS
B
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Kriteria :
1. Jika 3,00 p , maka soal tersebut termasuk pada kriteria sulit.
2. Jika 7,03,0 p , maka soal tersebut termasuk pada kriteria sedang.
3. Jika 17,0 p , maka soal tersebut termasuk pada kriteria mudah.
Perhitungan :
Berikut contoh perhitungan tingkat kesukaran untuk soal nomor 1:
No. KODE X
1. A-1 10
2. A-2 6
3. A-3 8
4. A-4 10
5. A-5 10
6. A-6 10
7. A-7 8
8. A-8 8
9. A-9 10
10. A-10 10
11. A-11 10
12. A-12 8
13. A-13 10
14. A-14 10
15. A-15 8
16. A-16 6
17. A-17 10
No. KODE X
18. A-18 6
19. A-19 10
20. A-20 8
21. A-21 8
22. A-22 8
23. A-23 6
24. A-24 10
25. A-25 10
26. A-26 8
27. A-27 10
28. A-28 6
29. A-29 8
30. A-30 10
Jumlah 260
Tingkat Kesukaran = 260
300= 0,867, jadi untuk soal nomor 1 termasuk
dalam kriteria mudah.
Lampiran 9
Contoh Perhitungan Daya Beda
Rumus :
D = B
B
A
A
J
B
J
B = P A - P B
Keterangan:
D = Daya Pembeda
AJ = Banyaknya peserta kelompok atas
BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah
AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria :
1. Jika 0D , maka daya beda soal sangat jelek.
2. Jika 2,00 D , maka daya beda soal jelek.
3. Jika 4,02,0 D , maka daya beda soal cukup.
4. Jika 7,04,0 D , maka daya beda soal Baik.
5. Jika 17,0 D , maka daya beda soal sangat baik.
Perhitungan :
Berikut contoh perhitungan untuk butir soal nomor 1 setelah di urutkan:
No. KODE X
1. A-1 10
2. A-6 10
3. A-5 10
4. A-10 10
5. A-4 10
6. A-9 10
7. A-11 10
8. A-25 10
9. A-13 10
10. A-30 10
11. A-27 10
12. A-21 8
13. A-19 10
14. A-12 8
15. A-8 8
16. A-20 8
17. A-14 10
18. A-17 10
19. A-15 8
20. A-24 10
21. A-29 8
22. A-3 8
23. A-2 6
24. A-7 8
25. A-22 8
26. A-26 8
27. A-23 6
28. A-28 6
29. A-18 6
30. A-16 6
Jumlah benar kelompok atas 80
Jumlah benar kelompok bawah 62
Untuk perhitungan diambil 27% dari kelompok atas dan kelompok bawah,
sehingga masing-masing diambil 8 peserta didik dari tiap kelompok.
108
62
108
80
D
225,0
775,01
Jadi untuk soal nomor 1 termasuk soal dengan kriteria daya beda cukup.
Lampiran 10
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 10 5 8 8 10 8 10 10 10 10 134 17956
2. A-6 10 10 4 6 10 10 6 10 8 10 8 10 10 10 10 132 17424
3. A-5 10 10 6 10 10 10 5 8 8 10 7 10 10 8 8 130 16900
4. A-10 10 10 4 8 10 8 4 8 8 10 8 10 10 8 8 124 15376
5. A-4 10 10 4 8 10 8 4 8 8 10 6 8 8 8 8 118 13924
6. A-9 10 8 4 10 10 8 3 8 8 8 5 8 8 8 8 114 12996
7. A-11 10 10 4 8 10 8 4 8 8 8 4 8 8 8 8 114 12996
8. A-25 10 10 4 8 10 8 4 8 8 8 4 8 8 8 8 114 12996
9. A-13 10 8 4 10 10 8 3 8 7 8 7 6 8 8 8 113 12769
10. A-30 10 8 4 8 10 8 3 8 8 8 6 8 8 8 8 113 12769
11. A-27 10 8 3 10 10 8 2 8 7 8 5 6 8 8 8 109 11881
12. A-21 8 8 3 8 8 8 3 8 7 8 7 6 8 8 8 106 11236
13. A-19 10 8 3 8 10 8 2 8 7 8 3 6 8 8 8 105 11025
14. A-12 8 8 3 10 8 8 3 8 7 8 4 6 8 7 8 104 10816
15. A-8 8 8 3 8 8 8 3 6 7 8 6 8 6 6 6 99 9801
16. A-20 8 8 3 10 8 6 2 6 7 6 5 8 6 6 6 95 9025
17. A-14 10 8 2 10 8 6 2 6 6 6 5 6 6 6 6 93 8649
18. A-17 10 6 2 10 8 6 2 6 6 6 4 6 6 7 6 91 8281
19. A-15 8 6 2 10 8 6 2 6 6 6 5 6 6 5 6 88 7744
20. A-24 10 8 2 8 8 6 2 6 6 6 5 6 6 6 2 87 7569
21. A-29 8 6 2 8 8 6 2 6 6 6 5 6 6 6 6 87 7569
22. A-3 8 6 2 10 8 4 2 6 6 5 8 5 5 6 2 83 6889
23. A-2 6 6 2 8 8 4 2 6 5 5 9 5 4 5 2 77 5929
24. A-7 8 6 2 10 2 6 2 6 4 6 7 5 5 6 2 77 5929
25. A-22 8 6 2 8 2 6 2 6 6 6 5 5 6 2 6 76 5776
26. A-26 8 5 2 6 6 6 2 5 5 5 5 5 5 4 2 71 5041
27. A-23 6 6 2 6 2 5 2 5 5 6 3 5 5 5 5 68 4624
28. A-28 6 5 2 8 2 5 2 5 5 4 5 5 5 6 2 67 4489
29. A-18 6 5 2 6 2 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 66 4356
30. A-16 6 6 2 6 2 5 2 5 3 4 5 4 4 5 2 61 3721
Jumlah 2916 296456
(∑Y)²= 8503056
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
∑X 260 227 89 254 226 208 84 205 194 212 168 200 206 201 182
∑X² 2320 1803 299 2212 1964 1524 272 1453 1312 1596 1014 1424 1510 1435 1298
∑XY 26032 23032 9256 24994 23536 21164 8741 20687 19661 21677 16654 20403 21088 20469 19062
(∑X)² 67600 51529 7921 64516 51076 43264 7056 42025 37636 44944 28224 40000 42436 40401 33124
0,816 0,918 0,897 0,341 0,850 0,917 0,832 0,923 0,930 0,948 0,332 0,886 0,955 0,869 0,863
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Kriteria VALID VALID VALID INVALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID INVALID VALID VALID VALID VALID
VALIDITAS TAHAP I SKOR TES UJI COBA INSTRUMEN
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
ANALISIS ITEM SOAL
Item Soal
Val
idit
as
tabelr
xyr
Lampiran 11
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 5 8 8 10 10 10 10 10 116 13456
2. A-6 10 10 4 10 10 6 10 8 10 10 10 10 10 118 13924
3. A-5 10 10 6 10 10 5 8 8 10 10 10 8 8 113 12769
4. A-10 10 10 4 10 8 4 8 8 10 10 10 8 8 108 11664
5. A-4 10 10 4 10 8 4 8 8 10 8 8 8 8 104 10816
6. A-9 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
7. A-11 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
8. A-25 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
9. A-13 10 8 4 10 8 3 8 7 8 6 8 8 8 96 9216
10. A-30 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
11. A-27 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
12. A-21 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 8 8 91 8281
13. A-19 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
14. A-12 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 7 8 90 8100
15. A-8 8 8 3 8 8 3 6 7 8 8 6 6 6 85 7225
16. A-20 8 8 3 8 6 2 6 7 6 8 6 6 6 80 6400
17. A-14 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 78 6084
18. A-17 10 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 7 6 77 5929
19. A-15 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 5 6 73 5329
20. A-24 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 2 74 5476
21. A-29 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 74 5476
22. A-3 8 6 2 8 4 2 6 6 5 5 5 6 2 65 4225
23. A-2 6 6 2 8 4 2 6 5 5 5 4 5 2 60 3600
24. A-7 8 6 2 2 6 2 6 4 6 5 5 6 2 60 3600
25. A-22 8 6 2 2 6 2 6 6 6 5 6 2 6 63 3969
26. A-26 8 5 2 6 6 2 5 5 5 5 5 4 2 60 3600
27. A-23 6 6 2 2 5 2 5 5 6 5 5 5 5 59 3481
28. A-28 6 5 2 2 5 2 5 5 4 5 5 6 2 54 2916
29. A-18 6 5 2 2 5 2 5 4 5 5 5 5 5 56 3136
30. A-16 6 6 2 2 5 2 5 3 4 4 4 5 2 50 2500
1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15
∑X 260 227 89 226 208 84 205 194 212 200 206 201 182
∑X² 2320 1803 299 1964 1524 272 1453 1312 1596 1424 1510 1435 1298
∑XY 22342 19806 7978 20270 18211 7539 17773 16901 18655 17549 18152 17601 16477
(∑X)² 67600 51529 7921 51076 43264 7056 42025 37636 44944 40000 42436 40401 33124
0,816 0,927 0,897 0,839 0,931 0,839 0,927 0,934 0,954 0,887 0,962 0,869 0,886
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
VALIDITAS TAHAP II SKOR TES UJI COBA INSTRUMEN
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
ANALISIS ITEM SOAL
Item Soal
Val
idit
as
tabelr
xyr
Lampiran 12
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 5 8 8 10 10 10 10 10 116 13456
2. A-6 10 10 4 10 10 6 10 8 10 10 10 10 10 118 13924
3. A-5 10 10 6 10 10 5 8 8 10 10 10 8 8 113 12769
4. A-10 10 10 4 10 8 4 8 8 10 10 10 8 8 108 11664
5. A-4 10 10 4 10 8 4 8 8 10 8 8 8 8 104 10816
6. A-9 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
7. A-11 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
8. A-25 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
9. A-13 10 8 4 10 8 3 8 7 8 6 8 8 8 96 9216
10. A-30 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
11. A-27 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
12. A-21 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 8 8 91 8281
13. A-19 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
14. A-12 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 7 8 90 8100
15. A-8 8 8 3 8 8 3 6 7 8 8 6 6 6 85 7225
16. A-20 8 8 3 8 6 2 6 7 6 8 6 6 6 80 6400
17. A-14 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 78 6084
18. A-17 10 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 7 6 77 5929
19. A-15 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 5 6 73 5329
20. A-24 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 2 74 5476
21. A-29 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 74 5476
22. A-3 8 6 2 8 4 2 6 6 5 5 5 6 2 65 4225
23. A-2 6 6 2 8 4 2 6 5 5 5 4 5 2 60 3600
24. A-7 8 6 2 2 6 2 6 4 6 5 5 6 2 60 3600
25. A-22 8 6 2 2 6 2 6 6 6 5 6 2 6 63 3969
26. A-26 8 5 2 6 6 2 5 5 5 5 5 4 2 60 3600
27. A-23 6 6 2 2 5 2 5 5 6 5 5 5 5 59 3481
28. A-28 6 5 2 2 5 2 5 5 4 5 5 6 2 54 2916
29. A-18 6 5 2 2 5 2 5 4 5 5 5 5 5 56 3136
30. A-16 6 6 2 2 5 2 5 3 4 4 4 5 2 50 2500
∑X 260 227 89 226 208 84 205 194 212 200 206 201 182 2494 219254
∑X² 2320 1803 299 1964 1524 272 1453 1312 1596 1424 1510 1435 1298 (∑Y)²= 6220036
∑XY 22342 19806 7978 20270 18211 7539 17773 16901 18655 17549 18152 17601 16477
(∑X)² 67600 51529 7921 51076 43264 7056 42025 37636 44944 40000 42436 40401 33124
Kriteria
RELIABILITAS SKOR TES UJI COBA INSTRUMEN
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
ANALISIS ITEM SOAL
Rel
iabi
litas 2,222 2,846 1,166 8,716 2,729
397,316 0,970
Reliabel
2,943 6,462 = 41,431
0,361
1,227 1,739 1,916 3,262 3,022 3,1822
total
2
xxrtabelr
Lampiran 13
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 5 8 8 10 10 10 10 10 116 13456
2. A-6 10 10 4 10 10 6 10 8 10 10 10 10 10 118 13924
3. A-5 10 10 6 10 10 5 8 8 10 10 10 8 8 113 12769
4. A-10 10 10 4 10 8 4 8 8 10 10 10 8 8 108 11664
5. A-4 10 10 4 10 8 4 8 8 10 8 8 8 8 104 10816
6. A-9 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
7. A-11 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
8. A-25 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
9. A-13 10 8 4 10 8 3 8 7 8 6 8 8 8 96 9216
10. A-30 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
11. A-27 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
12. A-21 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 8 8 91 8281
13. A-19 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
14. A-12 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 7 8 90 8100
15. A-8 8 8 3 8 8 3 6 7 8 8 6 6 6 85 7225
16. A-20 8 8 3 8 6 2 6 7 6 8 6 6 6 80 6400
17. A-14 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 78 6084
18. A-17 10 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 7 6 77 5929
19. A-15 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 5 6 73 5329
20. A-24 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 2 74 5476
21. A-29 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 74 5476
22. A-3 8 6 2 8 4 2 6 6 5 5 5 6 2 65 4225
23. A-2 6 6 2 8 4 2 6 5 5 5 4 5 2 60 3600
24. A-7 8 6 2 2 6 2 6 4 6 5 5 6 2 60 3600
25. A-22 8 6 2 2 6 2 6 6 6 5 6 2 6 63 3969
26. A-26 8 5 2 6 6 2 5 5 5 5 5 4 2 60 3600
27. A-23 6 6 2 2 5 2 5 5 6 5 5 5 5 59 3481
28. A-28 6 5 2 2 5 2 5 5 4 5 5 6 2 54 2916
29. A-18 6 5 2 2 5 2 5 4 5 5 5 5 5 56 3136
30. A-16 6 6 2 2 5 2 5 3 4 4 4 5 2 50 2500
1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15
∑X 260 227 89 226 208 84 205 194 212 200 206 201 182
Skor Maks 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
TK 0,867 0,757 0,297 0,753 0,693 0,280 0,683 0,647 0,707 0,667 0,687 0,670 0,607
TINGKAT KESUKARAN TES UJI COBA INSTRUMEN
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
ANALISIS ITEM SOAL
Item Soal
Tin
gkat
Kes
ukar
an
Kriteria MUDAH MUDAH SUKAR MUDAH SEDANG SEDANG SEDANGSEDANG SUKAR SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG
Lampiran 14
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 5 8 8 10 10 10 10 10 116 13456
2. A-6 10 10 4 10 10 6 10 8 10 10 10 10 10 118 13924
3. A-5 10 10 6 10 10 5 8 8 10 10 10 8 8 113 12769
4. A-10 10 10 4 10 8 4 8 8 10 10 10 8 8 108 11664
5. A-4 10 10 4 10 8 4 8 8 10 8 8 8 8 104 10816
6. A-9 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
7. A-11 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
8. A-25 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
9. A-13 10 8 4 10 8 3 8 7 8 6 8 8 8 96 9216
10. A-30 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
11. A-27 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
12. A-21 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 8 8 91 8281
13. A-19 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
14. A-12 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 7 8 90 8100
15. A-8 8 8 3 8 8 3 6 7 8 8 6 6 6 85 7225
16. A-20 8 8 3 8 6 2 6 7 6 8 6 6 6 80 6400
17. A-14 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 78 6084
18. A-17 10 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 7 6 77 5929
19. A-15 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 5 6 73 5329
20. A-24 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 2 74 5476
21. A-29 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 74 5476
22. A-3 8 6 2 8 4 2 6 6 5 5 5 6 2 65 4225
23. A-2 6 6 2 8 4 2 6 5 5 5 4 5 2 60 3600
24. A-7 8 6 2 2 6 2 6 4 6 5 5 6 2 60 3600
25. A-22 8 6 2 2 6 2 6 6 6 5 6 2 6 63 3969
26. A-26 8 5 2 6 6 2 5 5 5 5 5 4 2 60 3600
27. A-23 6 6 2 2 5 2 5 5 6 5 5 5 5 59 3481
28. A-28 6 5 2 2 5 2 5 5 4 5 5 6 2 54 2916
29. A-18 6 5 2 2 5 2 5 4 5 5 5 5 5 56 3136
30. A-16 6 6 2 2 5 2 5 3 4 4 4 5 2 50 2500
1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15
∑A 80 78 35 80 70 35 66 64 74 72 72 68 68
∑B 62 51 18 34 46 18 49 43 46 44 44 44 28
nA 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
nB 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
DB 0,225 0,338 0,213 0,575 0,300 0,213 0,213 0,263 0,350 0,350 0,350 0,300 0,500
Kriteria CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK
DAYA BEDA TES UJI COBA INSTRUMEN
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
ANALISIS ITEM SOAL
Item Soal
Day
a Pe
mbe
da
Lampiran 15
No. KODE No.1 No.2 No.3 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.12 No.13 No.14 No.15 SKOR TOTAL (Y) Y^2
1. A-1 10 10 5 10 10 5 8 8 10 10 10 10 10 116 13456
2. A-6 10 10 4 10 10 6 10 8 10 10 10 10 10 118 13924
3. A-5 10 10 6 10 10 5 8 8 10 10 10 8 8 113 12769
4. A-10 10 10 4 10 8 4 8 8 10 10 10 8 8 108 11664
5. A-4 10 10 4 10 8 4 8 8 10 8 8 8 8 104 10816
6. A-9 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
7. A-11 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
8. A-25 10 10 4 10 8 4 8 8 8 8 8 8 8 102 10404
9. A-13 10 8 4 10 8 3 8 7 8 6 8 8 8 96 9216
10. A-30 10 8 4 10 8 3 8 8 8 8 8 8 8 99 9801
11. A-27 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
12. A-21 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 8 8 91 8281
13. A-19 10 8 3 10 8 2 8 7 8 6 8 8 8 94 8836
14. A-12 8 8 3 8 8 3 8 7 8 6 8 7 8 90 8100
15. A-8 8 8 3 8 8 3 6 7 8 8 6 6 6 85 7225
16. A-20 8 8 3 8 6 2 6 7 6 8 6 6 6 80 6400
17. A-14 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 78 6084
18. A-17 10 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 7 6 77 5929
19. A-15 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 5 6 73 5329
20. A-24 10 8 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 2 74 5476
21. A-29 8 6 2 8 6 2 6 6 6 6 6 6 6 74 5476
22. A-3 8 6 2 8 4 2 6 6 5 5 5 6 2 65 4225
23. A-2 6 6 2 8 4 2 6 5 5 5 4 5 2 60 3600
24. A-7 8 6 2 2 6 2 6 4 6 5 5 6 2 60 3600
25. A-22 8 6 2 2 6 2 6 6 6 5 6 2 6 63 3969
26. A-26 8 5 2 6 6 2 5 5 5 5 5 4 2 60 3600
27. A-23 6 6 2 2 5 2 5 5 6 5 5 5 5 59 3481
28. A-28 6 5 2 2 5 2 5 5 4 5 5 6 2 54 2916
29. A-18 6 5 2 2 5 2 5 4 5 5 5 5 5 56 3136
30. A-16 6 6 2 2 5 2 5 3 4 4 4 5 2 50 2500
∑X 260 227 89 226 208 84 205 194 212 200 206 201 182 2494 219254
∑X² 2320 1803 299 1964 1524 272 1453 1312 1596 1424 1510 1435 1298 (∑Y)²= 6220036
∑XY 22342 19806 7978 20270 18211 7539 17773 16901 18655 17549 18152 17601 16477
(∑X)² 67600 51529 7921 51076 43264 7056 42025 37636 44944 40000 42436 40401 33124
0,674 0,917 0,933 0,738 0,869 0,857 0,858 0,905 0,919 0,853 0,899 0,847 0,789
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
∑X 260 227 89 226 208 84 205 194 212 200 206 201 182
Skor Maks 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
TK 0,867 0,757 0,297 0,753 0,693 0,280 0,683 0,647 0,707 0,667 0,687 0,670 0,607
∑A 80 78 35 80 70 35 66 64 74 72 72 68 68
∑B 62 51 18 34 46 18 49 43 46 44 44 44 28
nA 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
nB 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
DB 0,225 0,338 0,213 0,575 0,300 0,213 0,213 0,263 0,350 0,350 0,350 0,300 0,500
Kriteria CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK
Kriteria
41,4318,716 2,729 1,227 1,739 1,916 3,262 3,022 3,182 2,943 6,462 =
SEDANG
Day
a Pe
mbe
da
MUDAH SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG MUDAHSUKAR
Relia
bilit
as 2,222 2,846 1,166
Reliabel
397,316 0,970 0,361
ANALISIS BUTIR TES UJI COBA
KELAS XI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
Val
idita
sTi
ngka
t Kes
ukar
an
Kriteria MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG
tabelr
xyr
2
total
2
xxrtabelr
Lampiran 16
Kisi-Kisi Instrumen
Mata pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Pokok : Trigonometri
Sub Materi : Identitas trigonometri
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Bentuk Soal Menggunakan
perbandingan,
fungsi, persamaan,
dan identitas
trigonometri dalam
pemecahan
masalah.
Melakukan manipulasi aljabar
dalam perhitungan teknis
yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi,
persamaan dan identitas
trigonometri.
Peserta didik mampu
menyederhanakan bentuk
identitas trigonometri
1, 3 dan 5 Uraian
Peserta didik mampu membuktikan
identitas trigonometri.
6, 7, 8, 9, 12, 13 dan 14.
Uraian
Lampiran 17
Instrumen Penelitian
Mata pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Trigonometri
Sub Materi : Identitas Trigonometri
Jawablah Pertanyaan berikut ini dengan benar!
I. Sederhanakanlah !
1.
tan.cos
sin
2. xxx cotcsccos1
3. xx 22 cotcos1
II. buktikan identitas trigonometri berikut !
4. xx 22 sin312cos3
5. xxxx 2sincosseccos
6. 2cossincossin22 a
7. x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
8. xxxx cossinsecsec 2
9. xxxx seccossintan
10. xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
# Selamat Mengerjakan #
Lampiran 18
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
1. Diketahui :
tan.cos
sin
Ditanya : Sederhanakanlah
tan.cos
sin!
Jawab :
cos
sintan
cos
sin.cos
sin
tan.cos
sin
sin
sin
= 1
2. Diketahui : xxx cotcsccos1
Ditanya : Sederhanakanlah xxx cotcsccos1 !
Jawab : x
xsin
1csc ,
x
xx
sin
coscot
x
x
xxxxx
sin
cos
sin
1cos1cotcsccos1
x
xx
sin
cos1cos1
x
x
x
x
x
sin
sin
sin
sin
cos1
2
2
3. Diketahui : xx 22 cotcos1
Ditanya : Sederhanakanlah xx 22 cotcos1 !
Jawab : xxxx 2222 cos1sin1cossin , x
xx
2
22
sin
coscot
x
xxxx
2
2222
sin
cos.sincotcos1
x2cos
4. Diketahui : xx 22 sin312cos3
Ditanya : Buktikan xx 22 sin312cos3 !
Jawab : xxxx 2222 sin1cos1sincos
Ruas kiri
2sin132cos3 22 xx
x
x
2
2
sin31
2sin33
Ruas kiri = Ruas Kanan, Terbukti
5. Diketahui : xxxx 2sincosseccos
Ditanya : Buktikanlah xxxx 2sincosseccos !
Jawab : x
xcos
1sec
Ruas kiri
xxxxxxx cos.cossec.coscosseccos
x
x
xx
x
2
2
2
sin
cos1
coscos
1cos
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
6. Diketahui : 2cossincossin22 a
Ditanya : Buktikanlah 2cossincossin22 a
Jawab : Ruas kiri
1sincos 22
2
11
cossin2cossin2cossincossin
coscossin2sincoscossin2sin
cossincossin
2222
2222
22
Ruas kir i= Ruas kanan, Terbukti.
7. Diketahui : x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
Ditanya : Buktikanlah x
x
x
x
cos
sin1
sin1
cos
!
Jawab : Ruas kiri
x
x
x
x
x
x
sin1
sin1.
sin1
cos
sin1
cos
x
xx
x
xx
2
2
cos
sin1cos
sin1
sin1cos
x
x
cos
sin1 ,
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
8. Diketahui : xxxx cossinsecsec 2
Ditanya : Buktikanlah xxxx cossinsecsec 2 !
Jawab : x
xcos
1sec , xxxx 2222 sin1cos1sincos
Ruas kiri
xxxxx 22 sin1secsinsecsec
x
xx
xx
cos
coscos
1
cossec
2
2
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
9. Diketahui : xxxx seccossintan
Ditanya : Buktikanlah xxxx seccossintan
Jawab : 1sincos 22 xx , x
xx
cos
sintan
Ruas kiri
xx
xxxxx cos
cos
sin.sincossintan
x
x
x
xx
sec
cos
1
cos
cossin 22
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
10. Diketahui : xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Ditanya : Buktikanlah xxx
2csc2cos1
1
cos1
1
Jawab : x
xsin
1csc
Ruas Kiri
xx
x
xx
x
xx cos1cos1
cos1
cos1cos1
cos1
cos1
1
cos1
1
x
x
x
x
xx
2
2
2
2
csc2
sin
12
sin
2
cos1
coscos11
Ruas kiri = Ruas kanan, Terbukti.
Lampiran 19
Daftar Nilai Kelas Uji Coba
Kelas XI IPA 1
No NAMA KODE Nilai
1 ABI KUSTAMA A-01 89
2 AMALITA LANORA A-02 51
3 AMIRUS SHOLIHIN A-03 55
4 ANIS ROSITA A-04 79
5 ARIF NOOR AZIZY A-05 87
6 ARMINIA EXCELIN A-06 88
7 BUNGA ANADESTA HANRI PUTRI A-07 51
8 DEFA CORYNA FAIKA A-08 66
9 DENA WINDARDINI A-09 76
10 DIAN FITRI HANDAYANI A-10 83
11 DINI OKTA PRADHIKA A-11 76
12 FERRYAL MUHAMAD FAJAR BAHARI A-12 69
13 FY. FABIOLA MAHAYANI SETIAWAN PUTRI A-13 75
14 INTAN SILVIA PUTRI A-14 62
15 KUNTI MAHIRA A-15 59
16 LISA ROSALINA A-16 41
17 M. SANDY MULYA ADHI A-17 61
18 MUHAMAD HAFIDH IQOMUDIN A-18 44
19 MUHAMMAD FAIZ KURNIAWAN A-19 70
20 NISA MAULIDA QURROTUL AINI A-20 63
21 PRADINI FAUZIA WAHYUNINGTYAS A-21 71
22 PUTRI MITAYANI A-22 51
23 PUTRI AYU ASTREANA A-23 45
24 REHAN OCTARIANTO BRILIYAN PUTRA A-24 58
25 SEPTIAN NURUL CHALIK A-25 76
26 SOFWAN ISMAIL FIKSA A-26 47
27 SUCI ELFRIDA SURYANI A-27 73
28 VICKY RAZAQ A-28 45
29 VICTOR KHASAN BISRI MUSTHOFA A-29 58
30 ZAKIAH NAHDIEN A-30 75
Lampiran 20
Daftar Nilai Kelas Eksperimen
Kelas X.1
No NAMA KODE NILAI
1 ABDUL HAMID S-01 72
2 AISYAH PUTRI MEGANTARI S-02 60
3 ALHAM KURNIA DWI PUTRA S-03 80
4 ARFIANI SUKMA S-04 54
5 ATHINA NOVI HAPSARI S-05 81
6 DESISANAR ROCHMAWATI S-06 70
7 DESTRIANA NUR HAPSARI S-07 72
8 DHITA RATNASARI S-08 82
9 DINI PERMATAHATI S-09 88
10 FAHMI AUFAR AL HAFIZ S-10 46
11 FARIZ ROCHMAT SN S-11 84
12 GALANG ARYA WIJAYA S-12 74
13 IKHSAN NUR DARMAWAN S-13 82
14 IRYANDY ARSYAH PUTRA S-14 62
15 JAKA SENA PERDANA S-15 68
16 KURNIA MEGI HUDAYA PUTRA S-16 80
17 MAHARIAMAN BHETA KUSUMA S-17 60
18 MERI FIRDI SEPFRIDA S-18 78
19 NANDIA PRIMASARI S-19 72
20 NANDITA PUTRI YULIANI S-20 74
21 RANI RETUPIT YOLANA ASMARA S-21 72
22 RIKHA KHOIRUNISA S-22 74
23 RIZKA PUTRI BUDHIASTUTI S-23 86
24 RIZKY KUNCORO JATI S-24 70
25 ROCHMAH AULIA SAHARA S-25 70
26 ULVI CICIK AMANANDA S-26 76
27 UYUNUN NAFISA S-27 78
28 ZSASHA YULFA LINGGAR S-28 74
29 MAULANA IHSAN YUSUFI S-29 70