ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA...

158
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Transcript of ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA...

Page 1: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN

WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

Oleh : Dini Vidya A14104008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 2: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

RINGKASAN

DINI VIDYA. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor. (Dibawah bimbingan FEBRIANTINA DEWI). Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat didunia (WTO, 2000), melibatkan 657 juta kunjungan wisata di tahun 1999 dengan US $ 455 milyar penerimaan ke seluruh dunia.Pada tahun 2000 sektor pariwisata memberikan kontribusi sebsesar Rp 238,6 triliun atau 9,27 persen terhadap produk nasional dan kontribusi pariwisata mencapai 9,38 persen (Rp 128,31 triliun) dari total PDB Indonesia sebesar Rp 1.368 triliun (BPS, 2001). Hal menarik yang patut dikemukakan adalah bahwa pencapaian sebesar itu diperoleh melalui peranan investasi kepariwisataan yang hanya mencapai 5,24 persen dari total investasi nasional. Sementara itu peranan dalan penyediaan lapangan kerja mencapai 7,36 juta orang atau 8,11 persen dari total lapangan kerja nasional sebesar 89,8 juta orang.

Salah satu objek wisata di bidang perikanan yang menarik adalah objek wisata mancing. Keadaan potensi Bogor yang baik ini sering dijadikan lokasi usaha wisata mancing karena ditunjang oleh kondisi udara Bogor yang sejuk dan lokasinya yang strategis di pinggir kota. Wisata mancing Fishing Valley merupakan wisata rekreasi keluarga dan kolam mancing terbesar di Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut pelayanan wisata mancing Fishing Valley Bogor dan mengidentifikasi fasilitas-fasilitas tambahan yang perlu dibangun oleh manajer Fishing Valley maupun konsumen. Penelitian dilaksanakan di wisata mancing Fishing Valley Bogor dari Februari sampai dengan April 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada pihak manajemen, observasi lapang selama 1 minggu, menyebarkan kuesioner dan wawancara langsung kepada responden. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bogor dan Jakarta, Balai Riset Perikanan an Kelautan Bogor, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata dan Seni Kota Bogor, perpustakaan, internet, dan laporan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini digunakan teknik judgement sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-kriteria responden. Adapun ukuran sampel yang diambil adalah mengacu pada Slovin yaitu 100 responden. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah pengujian kuesioner, analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan analisis varian ranking dua arah Friedman. Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan salah satu wisata mancing terbesar di Bogor yang tidak hnya meyajikan kolam pemancingan saja, namun juga menyuguhkan konsep wisata keluarga berupa restoran, wisata alam, dan sarana bermain anak.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 3: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Konsumen wisata mancing Fishing Valley sebagian besar laki-laki, memiliki usia 31-40 tahun, telah menikah, karyawan swasta, pengeluaran ata-rata per bulan Rp 900.000-Rp 1.800.000, dan dominan berdomisili di Bogor. Secara keseluruhan, konsumen telah merasa puas dengan mutu pelayanan atribut-atribut yang berada di kuadran I dan II. Atribut-atribut yang dianggap penting, namun kinerja masih rendah (prioritas utama) adalah kesopanan karyawan, keamanan, komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen, dan kenyamanan saat memancing. Sedangkan atribut-atribut yang dapat memuaskan konsumen dan harus dipertahankan adalah atribut-atribut yang berada di kuadran I atau prioritas utama dan II atau pertahankan prestasi. Atribut yang memiliki kinerja baik dan penting (pertahankan prestasi) adalah nomor telepon dan alamat Fishing Valley, penampilan karyawan, kondisi kolam pemancingan, umpan ikan, fasilitas sarana toilet, kebersihan lokasi, luas areal parkir.

Dari hasil Uji Friedman, diperoleh hasil bahwa x2 hitung < x2 Tabel sehingga dapat dikatakan fasilitas-fasilitas tambahan Fishing Valley memiliki tingkat kepentingan yang sama sehingga perlu dibangun. Ketiga fasilitas tambahan tersebut yaitu kolam renang, penganekaragaman wahana alam, dan sarana bermain anak. Sedangkan fasilitas yang diharapkan untuk dibangun di Fishing Valley menurut sebagian besar konsumen adalah sarana olahraga. Adapun saran yang dapat diberikan bagi pihak wisata mancing Fishing Valley Bogor adalah Perusahaan sebaiknya memiliki visi dan misi yang lebih jelas dan tertulis serta dikomunikasikan kepada seluruh karyawan agar tercapai visi dan misi tersebut di masa depan. Perusahaan sebaiknya melakukan pembukuan maupun sistem administrasi umum yang lebih teratur sehingga dapat diketahui frekuensi kunjungan konsumen setiap bulannya. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perbaikan kinerja ke depannya

Pihak perusahaan dapat mempertahankan atribut-atribut pelayanan di kuadran I dan meningkatkan kinerja atribut-atribut di kuadran II dengan cara antara lain : memberlakukan jam shift penjagaan keamanan yang lebih teratur tidak hanya pada saat hari libur saja, pelatihan komunikasi bisnis dan leadership karyawan, serta memberlakukan garansi berupa free atau diskon jika pelayanan dinilai lambat dan merugikan konsumen, dan melakukan inovasi hadiah perlombaan di kolam pemancingan galatama agar konsumen tidak jenuh. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis manajemen strategi pemasaran maupun strategi pengembangan usahanya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 4: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN

WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

Oleh : Dini Vidya A14104008

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 5: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Judul : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Nama : Dini Vidya NRP : A14104008

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Febriantina Dewi, S.E, M.Sc NIP. 132 419 312

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus :

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 6: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU

PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR” BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

TULISAN KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI LEMBAGA

MANAPUN.

Bogor, Mei 2008

Dini Vidya

A14104008

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 7: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 17 Januari 1986. Penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putri pasangan keluarga Bapak Zainal

Haq, S.E dan Ibu Nurlaily Mansyur, S.H.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Kartika II-5 Bandar Lampung dari

tahun 1992 sampai tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan menengah di SLTP

Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 1998 hingga selesai pada tahun 2001. Pada tahun

2001 penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 2 Bandar Lampung dan lulus pada

tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program

Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi

Masuk IPB).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan

diantaranya sebagai staff Biro marketing UKM CENTURY periode 2004-2007, BEM

Fakultas Pertanian staff Biro sosial lingkungan periode 2005-2006, anggota KOPMA

IPB periode 2005-2006, dan bendahara umum UKM KEMALA (Keluarga Mahasiswa

Lampung) periode 2006-2007. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan

acara kampus.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 8: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada program studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki beragam keunikan komoditas tidak

hanya dari segi pertanian saja namun juga peternakan, kehutanan, dan perikanan. Salah

satu sektor usaha di bidang pelayanan jasa perikanan yang memiliki prospek cerah

adalah kolam pemancingan. Kolam pemancingan semakin menjamur di Indonesia, salah

satunya adalah wisata mancing Fishing Valley Bogor yang menawarkan keunikan

konsep wisata pemancingan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan

sehingga diperlukan saran-saran untuk perbaikan agar menjadi lebih baik. Semoga

skripsi ini dapat memberikan dukungan kontribusi pemikiran bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Bogor, Mei 2008

Dini Vidya A14104008

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 9: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR............................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ vii I PENDAHULUAN................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................... 9 II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 10

2.1 Perikanan dan Memancing ......................................................................... 10 2.1.1 Lokasi Pemancingan........................................................................ 10 2.1.2 Klasifikasi Sistem Pemancingan ...................................................... 11 2.1.3 Peralatan Mancing........................................................................... 14 2.2 Jasa ............................................................................................................ 18 2.3 Pariwisata .................................................................................................. 20 2.4 Agrowisata................................................................................................. 20 2.5 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 22

III KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................. 25

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................................. 25 3.1.1 Dimensi Mutu Pelayanan/Kualitas Jasa..................................................... 25 3.1.2 Konsep Perilaku Konsumen Jasa .............................................................. 26 3.1.3 Kepuasan Konsumen ................................................................................ 27 3.1.4 Pengukuran Kepuasan .............................................................................. 28 3.1.5 Importance Performance Analysis (IPA) .................................................. 29 3.1.6 Atribut Produk ........................................................................................ 29 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ...................................................................... 30

IV METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 33

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................... 33 4.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 29 4.3 Teknik Penarikan Sampel........................................................................... 34 4.3.1 Tahap Pendahuluan .......................................................................... 35 4.3.1.1 Uji Validitas......................................................................... 35 4.3.1.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 36 4.3.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 37 4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor........................................................................ 38 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 39

Halaman

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 10: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

4.4.1 Analisis Deskriptif........................................................................... 39 4.4.2 Importance Performance Analysis................................................... 40 4.4.3 Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman.................................. 42 4.5 Skala Likert ................................................................................................ 43 4.6 Variabel Penelitian...................................................................................... 45 4.7 Definisi Operasional ................................................................................... 47

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................................................. 55

5.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................................. 55 5.2 Sejarah Singkat Perusahaan.................................................................................. 56 5.3 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................................... 57 5.4 Slogan atau Jargon Perusahaan............................................................................. 58 5.5 Logo Perusahaan.................................................................................................. 59 5.6 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................................ 60 5.7 Sistem Pemancingan Fishing Valley..................................................................... 61 5.8 Kolam Pemancingan Sejenis Lainnya................................................................... 62

5.8.1 Kolam Pemancingan Djamhur Mas...................................................... 63 5.8.2 Kolam Pemancingan Mahoni............................................................... 63 5.8.3 Kolam Pemancingan Lagena................................................................ 64

VI HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 65

6.1 Karakteristik Umum Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor . 65 6.1.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 66 6.1.2 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia .......................................... 66 6.1.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan...................... 68 6.1.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir .... 69 6.1.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan ......................... 70 6.1.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan71 6.1.7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Domisili Tempat Tinggal .......... 72

6.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor ......................................................... 72

6.2.1 Analisis Tingkat kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor ................................................ 73

6.2.1.1 Dimensi Keandalan (Reliability) .............................................. 75 6.2.1.2 Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) .................................. 78 6.2.1.3 Dimensi Jaminan (Assurance)................................................. 80 6.2.1.4 Dimensi Empati (Empathy)...................................................... 82 6.2.1.5 Dimensi Bukti Nyata (Tangibles)............................................. 84

6.2.2 Analisis Tingkat kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor........................................................................... 90

6.2.2.1 Dimensi Keandalan (Reliability) .............................................. 91 6.2.2.2 Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) .................................. 92 6.2.2.3 Dimensi Jaminan (Assurance).................................................. 94 6.2.2.4 Dimensi Empati (Empathy)...................................................... 96 6.2.2.5 Dimensi Bukti Nyata (Tangibles)............................................. 98

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 11: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

VII ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN FASILITAS TAMBAHAN ............................................................................ 104

7.1 Analisis Kepuasan Konsumen (Importance Performance Analysis) ............106 7.1.1 Atribut-Atribut dalam Kuadran I (Prioritas Utama)............................106 7.1.2 Atribut-Atribut dalam Kuadran II (Pertahankan Prestasi) ..................109 7.1.3 Atribut-Atribut dalam Kuadran III (Prioritas Rendah) .......................115 7.1.4 Atribut-Atribut dalam Kuadran IV (Cenderung Berlebihan) .............118 7.2 Analisis Fasilitas Tambahan........................................................................121 7.2.1 Fasilitas Tambahan Menurut Pihak Pengelola Fishing Valley ............121 7.2.2 Fasilitas Tambahan Menurut Konsumen ...........................................124

VIII KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................125

8.1 Kesimpulan.................................................................................................125 8.2 Saran...........................................................................................................126

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................127 LAMPIRAN............................................................................................................129

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 12: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

DAFTAR TABEL

1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor 2003-2007........................................4 2 Rata-Rata Kunjungan Harian Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley ............7 3 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian...................................34 4 Skala Likert Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Mutu

Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor ...............................................44 5 Kriteria Rentang Skala Tingkat Kepentingan dan Kinerja .................................. 45 6 Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor ...................................... 47 7 Indikator Skala Likert Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor ... 51 8 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................................... 66 9 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Usia ............................................................................................... 67 10 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Status Pernikahan .......................................................................... 69 11 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir.......................................................... 70 12 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Jenis Pekerjaan .............................................................................. 64 13 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan .................................................. 71 14 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Domisili Tempat Tinggal Responden............................................. 71 15 Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor......................... 74 16 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Keandalan (Reliability) ................... 75 17 Daftar Jenis Ikan Dan Harga Ikan Per Kilo..........................................................76 18 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) ..... 78 19 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)..................... 80 20 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy)......................... 82 21 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Bukti Fisik (Tangibles) ..................84 22 Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kinerja Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor .............................................................. 90 23 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Keandalan (Reliability) ................. 91 24 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) .....93

Halaman Nomor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 13: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

25 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)...................... 94 26 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy).......................... 97 27 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Bukti Nyata (Tangibles)................ 98 28 Jumlah Ranking Fasilitas-Fasilitas Tambahan Fishing Valley........................... 122

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 14: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka Pemikiran Operasional......................................................................... 32 2 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis ........................................ 41 3 Logo Wisata Mancing Fishing Valley Bogor....................................................... 59 4 Struktur Organisasi Wisata Mancing Fishing Valley Bogor................................. 60 5 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis ......................................... 103

Halaman Nomor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 15: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Penelitian........................................................................................... 129 2 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 135 3 Ranking Analisis Fasilitas Tambahan.................................................................. 136 4 Foto-Foto Fishing Valley Bogor......................................................................... 139 5 Penghitungan Total Nilai Kepentingan dan Kinerja............................................. 141

Halaman Nomor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 16: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat didunia

(WTO, 2000), melibatkan 657 juta kunjungan wisata di tahun 1999 dengan US $

455 milyar penerimaan ke seluruh dunia. Apabila kondisi tetap stabil, pada tahun

2010 jumlah kunjungan antar negara ini diperkirakan meningkat mencapai 937

juta. Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa

pariwisata sebagai dasar dan aktivitas kebutuhan manusia yang mampu

memberikan kebanggaan bagi setiap orang maupun pemerintah.

Perkembangan pariwisata tersebut akibat peningkatan jumlah wisatawan

mancanegara di Indonesia sebanyak 4.606.416 (rata-rata hari kunjungan 9,18 hari

per orang) di tahun 1998 meningkat menjadi 5.064.217 orang dengan jumlah hari

kunjungan 12,26 per orang pada tahun 2000. Besarnya devisa yang diperoleh

sektor pariwisata pada tahun 2000 sebesar 5,75 milyar US$.

Pada tahun 2000 sektor pariwisata memberikan kontribusi sebsesar Rp

238,6 triliun atau 9,27 persen terhadap produk nasional dan kontribusi pariwisata

mencapai 9,38 persen (Rp 128,31 triliun) dari total PDB Indonesia sebesar Rp

1.368 triliun (BPS, 2001). Hal menarik yang patut dikemukakan adalah bahwa

pencapaian sebesar itu diperoleh melalui peranan investasi kepariwisataan yang

hanya mencapai 5,24 persen dari total investasi nasional. Sementara itu peranan

dalan penyediaan lapangan kerja mencapai 7,36 juta orang atau 8,11 persen dari

total lapangan kerja nasional sebesar 89,8 juta orang. Demikian juga dapat

diungkapkan bahwa penyediaan upah dan gaji dari sektor pariwisata mencapai Rp

40,09 triliun, 9,87 persen dari penyediaan upah secara nasional sebesar Rp 406

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 17: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

2

triliun. Selain itu kontribusi pajak tak langsung mencapai 8,29 persen dari total

pajak tak langsung sebesar Rp 61 triliun1.

Preferensi dan motivasi wisatawan berkembang secara dinamis.

Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati objek-objek

spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengolahan produk

secara tradisional, maupun produk-produk pertanian modern dan spesifik

menunjukkan peningkatan yang pesat. Kecenderungan ini merupakan signal

tingginya permintaan akan agrowisata dan sekaligus membuka peluang bagi

pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun

produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik.

Objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas yang dapat menarik minat

wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Objek wisata merupakan

dasar kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik suatu daerah akan sulit

mengembangkan kepariwisataan. Kepariwisataan akan lebih mudah

dikembangkan jika di suatu daerah memiliki satu atau lebih objek wisata.

(Marpaung, 2002).

Objek agrowisata tidak hanya terbatas kepada objek dengan skala

hamparan yang luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala

kecil yang karena keunikannya dapat menjadi objek wisata yang menarik.

Masyarakat yang mendatangi objek wisata mampu membuka peluang pasar tidak

hanya bagi produk dan objek agrowisata yang bersangkutan, namun pasar dan

segala kebutuhan masyarakat.

Dengan demikian melalui agrowisata bukan semata merupakan usaha atau

bisnis yang tidak hanya menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 18: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

3

pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan

sebagai media promosi produk pertanian, menjadi media pendidikan masyarakat,

memberikan signal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis

dan berarti pula dapat menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. Dengan

demikian maka Agrowisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru

deerah, sektor pertanian dan ekonomi nasional.

Sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangbudayakan agrowisata

adalah bidang perikanan. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri

dari perairan dengan potensi sumber daya ikan yang jenis maupun jumlahnya

cukup besar, kegiatan perikanan di Indonesia mempunyai potensi yang besar

untuk dikembangkan sebagai obyek agrowisata. Secara garis besar kegiatan

perikanan dibagi menjadi kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, dan

kegiatan tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi obyek

agrowisata seperti budidaya ikan air tawar, budidaya Air Payau (tambak),

budidaya laut (kerang, rumput laut, kakap merah, dan mutiara).

Salah satu objek wisata di bidang perikanan yang menarik adalah objek

wisata mancing. Jumlah kolam pemancingan semakin banyak dikembangkan

untuk memenuhi keinginan masyarakat akan kebutuhan memancing. Tumbuhnya

kolam pemancingan ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi para pengusaha.

Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang memiliki potensi baik untuk

dikembangkan usaha kolam pemancingan. Hal ini terkait dengan kondisi

geografis dan alam di Jawa Barat yang cenderung sejuk.

Bogor dikenal sebagai daerah rekreasi, kolam pemancingan menjadi

alternatif pilihan konsumen untuk menghabiskan waktu luang konsumen. Potensi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 19: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

4

wisata mancing di Kabupaten Bogor cukup tinggi. Keadaan potensi Bogor yang

baik ini sering dijadikan lokasi usaha wisata mancing karena ditunjang oleh

kondisi udara Bogor yang sejuk dan lokasinya yang strategis di pinggir kota. Pada

tahun 2003-2007 jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten

Bogor cenderung meningkat walaupun ada penurunan jumlah namun tidak terlalu

signifikan jika dibandingkan peningkatannya yang stabil seperti terlihat dalam

Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor 2003-2007 Perkembangan Per Tahun No Jenis

Usaha Jenis

Wisatawan 2003 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Obyek Wisata Nusantara

1.380.477

1.360.374

1.267.839

1.370.119 1.087.900

Manca negara

32.421

11.211

13.732

18.714 124.385

Jumlah

1.412.898

1.371.585

1.281.571

1.388.833 1.212.285

2 Akomodasi Nusantara

149.095

173.139

539.276

716.807 520.737

Manca negara

9.472

13.330

36.144

31.443 32.987

Jumlah

158.567

186.469

575.420

748.250 553.724

Nusantara

1.529.572

1.533.513

1.807.115

2.086.926 1.608.637 Jumlah Manca

negara

41.893

24.541

49.876

50.157 157.372

JUMLAH

1.571.465

1.558.054

1.856.991

2.137.083

1.766.009

Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan, 2008

Salah satu bentuk objek wisata yang terdapat di Bogor adalah wisata

mancing Fishing Valley Bogor. Wisata mancing Fishing Valley merupakan wisata

rekreasi keluarga dan kolam mancing terbesar di Bogor. Wisata mancing ini

memiliki lahan seluas 3,5 hektar dan fasilitas yang lengkap dibandingkan

pemancingan sejenisnya seperti kolam pemancingan Lagena, Mahoni, dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 20: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

5

Djamhur Mas. Dikatakan terbesar dilihat dari luas areal kawasannya yang sangat

luas dan juga dilengkapi dengan wahana wisata lainnya tidak hanya kolam

pemancingan saja. Fishing Valley menyediakan lahan parkir yang cukup luas 13

buah saung, dimana tiap-tiap saung diberi nama-nama ikan, seperti gazebu mas,

patin, nila, gurame, lele, mujair, dan bawal.

Fishing Valley menawarkan konsep wisata mancing yang unik dan kreatif

yaitu tidak hanya menyajikan kolam pemancingan saja namun disediakan juga

fasilitas lainnya seperti restoran, bom-bom boat, horse ridding, dan flying fox.

Selain itu, areal parkir yang luas dan beberapa fasilitas umum lainnya dan desain

bangunan yang menarik menjadi keunggulan Fishing Valley. Kesejukan udara

yang belum terkena polusi ditambah dengan suasana nyaman dan alami sangat

tepat untuk datang ke Fishing Valley dengan mencoba berbagai wahana rekreasi

seperti arena pancing, arena bermain anak dan restoran yang menyajikan menu

masakan yang penuh citarasa.

1.2 Perumusan Masalah

Setiap usaha yang bergerak di bidang jasa memiliki kekhasan yang

berbeda dengan usaha yang bergerak dalam hal penjualan barang, karena usaha

jasa ini salah satu karakteristiknya adalah kepuasan konsumen yang tidak dapat

diperkirakan. Salah satu usaha jasa di bidang perikanan adalah usaha

pemancingan, Wisata mancing saat ini mulai dilirik pengusaha karena animo

masyarakat yang tinggi akan hobi memancing untuk melepaskan kejenuhan

rutinitas. Tingkat persaingan objek-objek wisata di Bogor seperti kolam-kolam

pemancingan pun semakin tinggi seiring perkembangan kebutuhan masyarakat.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 21: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

6

Hal tersebut dapat meningkatkan stimulus pengusaha kolam pemancingan untuk

merebut hati konsumen melalui pelayanan dan atribut yang terbaik.

Bogor dipilih menjadi salah satu alternatif pilihan rekreasi bagi konsumen

untuk memancing karena lokasinya yang strategis di pinggir kota, lahan yang

cukup luas dan masih tersedianya saluran irigasi untuk membuat kolam

pemancingan. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan pihak dinas-dinas

terkait seperti Dinas Informasi kepariwisataan dan Kebudayaan Bogor, Badan

Pusat Statistik serta Balai Riset Kelautan dan Perikanan Air Tawar di Jalan

Sempur nomor 1, Bogor tidak ditemukan data resmi mengenai jumlah kolam

pemancingan yang terdapat di Kota Bogor. Hal ini disebabkan karena para

pengelola pemancingan tidak mendaftarkan secara resmi ke Dinas Pariwisata.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan manajer Fishing Valley

diketahui terdapat empat kolam pemancingan yang dapat ditemui di daerah Bogor

Barat, yaitu kolam pemancingan Djamhur Mas, Mahoni, Lagena, maupun Fishing

Valley.

Wisata mancing Fishing Valley yang telah berdiri selama 6 tahun (dari

tahun 2002-2008). Kesinambungan usaha pemancingan atau wisata mancing

bergantung pada kepuasan konsumennya. Tingginya tingkat kunjungan konsumen

sangat mempengaruhi keberadaan suatu usaha termasuk usaha jasa wisata

mancing Fishing Valley. Tidak diperoleh jumlah kunjungan sebenarnya yang

tertulis dari perusahaan karena belum tertatanya sistem manajemen maupun

administrasi umum perusahaan sehingga jumlah pengunjung hanya didasarkan

pada perkiraan dan pengalaman saja. Selain itu, terdapat keluhan-keluhan

konsumen yang diterima oleh pihak Fishing Valley menjadi permasalahan yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 22: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

7

sering dihadapi perusahaan. Keluhan-keluhan tersebut umumnya mengenai

ketidakpuasan pelayanan karyawan yang dinilai lambat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ramly selaku manajer

Fishing Valley Bogor diketahui bahwa jumlah pengunjung saat ini belum

mencapai target perusahaan sebesar 6.000 konsumen setiap bulannya. Fluktuasi

jumlah pengunjung pada usaha pemancingan terkadang sulit untuk diperkirakan.

Rata-rata jumlah konsumen yang datang pada hari biasa sebesar 50-150 orang,

sedangkan pada hari libur atau minggu dapat mencapai 350 orang. Fluktuasi

jumlah konsumen wisata mancing Fishing Valley dapat dilihat Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Rata-Rata Kunjungan Harian Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley No Jenis hari kunjungan Jumlah konsumen 1 Senin-Jumat ± 50-150 orang 2 Sabtu, Minggu, Libur Besar ± 350 orang

Pelayanan jasa yang diberikan oleh manajemen dan karyawan belum dapat

memberikan kepuasan bagi konsumen. Kepuasan konsumen secara individu

memang sangat sulit dicapai karena adanya keanekaragaman keinginan

konsumen. Kepuasan konsumen umumnya digunakan untuk mengantisipasi

persaingan usaha, menciptakan loyalitas dan meningkatkan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Salah satu cara untuk meningkatkan

kepuasan konsumen adalah dengan memberikan mutu pelayanan terbaik kepada

konsumen dibandingkan pesaingnya. Pihak pengelola Fishing Valley terus

berusaha meningkatkan kepuasan konsumen dengan merencanakan pembangunan

fasilitas-fasilitas tambahan di masa yang akan datang yaitu pembangunan fasilitas

kolam renang, penganekaragaman wahana alam, serta sarana bermain anak.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 23: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

8

Berdasarkan kondisi usaha tersebut maka pengetahuan perusahaan

terhadap tingkat kepuasan konsumennya merupakan hal penting yang harus

diperhatikan. Selama ini pihak manajemen perusahaan wisata mancing Fishing

Valley belum pernah melakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen. Oleh

karena itu, penelitian mengenai kepuasan konsumen perlu dilakukan sebagai

bahan masukan informasi bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja

pelayanan karyawan sehingga tercipta kepuasan konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan permasalahan yang dihadapi

perusahaan wisata mancing Fishing Valley dalam rangka membuat formulasi

strategi perusahaan sebagai berikut :

1. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap atribut pelayanan wisata mancing

Fishing Valley?

2. Fasilitas-fasilitas tambahan apa saja yang perlu dibangun oleh pihak pengelola

Fishing Valley?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut pelayanan wisata mancing

Fishing Valley Bogor

2. Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas tambahan yang perlu dibangun oleh pihak

pengelola Fishing Valley Bogor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 24: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

9

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan Fishing Valley Bogor, diharapkan dapat menjadi salah satu

rekomendasi alternatif bagi perbaikan kinerja karyawan maupun pelayanan

yang diberikan sehingga mampu meningkatkan kepuasan konsumen

2. Bagi pembaca, sebagai sarana informasi (literatur) dan masukan bagi

penelitian selanjutnya

3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada penelitian mengenai kepuasan konsumen

terhadap atribut-atribut pelayanan wisata mancing Fishing Valley Bogor

2. Responden dibatasi yang telah berusia 17 tahun ke atas karena diasumsikan

telah mengerti prosedur tanya jawab dalam kuesioner dan telah memiliki

kemampuan menganalisis pertanyaan maupun informasi

3. Responden adalah pengunjung yang pernah mengunjungi wisata mancing

Fishing Valley minimal dua kali dan telah menikmati wahana-wahana yang

disediakan di wisata mancing Fishing Valley Bogor

4. Penelitian ini hanya menganalisis tingkat kepuasan konsumen di kolam

pemancingan baik galatama, kiloan, harian saja.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 25: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

10

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perikanan dan Memancing

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi,

produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu

sistem bisnis perikanan. Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau

badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan,

pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau

mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi

pelaku usaha (komersial/bisnis)2.

Memancing (fishing) secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan

yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan

di pinggir atau ditengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target

seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa

alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang atau beberapa

pemancing3.

2.1.1 Lokasi Pemancingan

Pengertian lokasi pemancingan menurut Wudianto (1999) terdiri atas

perairan umum dan kolam khusus. Perairan umum (open waters) adalah bagian

permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air (air tawar, air

payau, dan air laut) dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air

tersebut terbentuk secara alami atau buatan. Perairan ini kepemilikannya bersifat

umum, bukan milik perseorangan, contohnya : sungai, danau, situ, rawa, waduk

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 26: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

11

atau bendungan, laut, dan genangan yang bersifat sementara sedangkan kolam

khusus yaitu kolam yang secara teknis merupakan suatu perairan buatan yang

luasnya terbatas, dibuat manusia dan mudah dikuasai (diisi air, dikeringkan, diatur

menurut kehendak kita). Pada setiap tempat pemancingan terdapat istilah sewa

kolam. Menurut Wudianto (1999) sistem penyewaan kolam yang umum adalah :

1) Sewa Lapak

Lapak adalah tempat pijakan pada saat memancing. Biasanya lapak terbuat dari

bambu atau papan dan dipasang di pinggiran/tepian kolam pemancingan.

Pemancing menyewa tempat di koam pemancingan yang telah diisi ikan oleh

pengelola pemancingan untuk periode waktu tertentu.

2) Sistem Borong Kolam

Pemancing menyewa kolam sendiri atau bersama-sama untuk periode waktu

tertentu. Lama waktu, jumlah, dan jenis ikan yang diisikan ke dalam kolam sesuai

dengan kesepakatan pemancing dengan pemilik kolam.

3) Sistem Kiloan

Pemancing melakukan pemancingan di kolam dengan besar biaya tergantung

pada jumlah (kilogram) yang tertangkap dan sesuai dengan harga yang telah

disepakati sebelumnya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem Pemancingan

Budidaya kolam merupakan budidaya prikanan tertinggi kedua setelah

tambak. Peningkatan konsumsi ikan dapat meningkatkan stimulus para wirausaha

untuk membuka objek wisata mancing. Kolam ialah areal/bidang tanah yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 27: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

12

digenangi air dan dibudidayakan dengan jenis pengusahaan berupa : kolam air

tawar, tambak, dan kolam penggaraman.

Sistem pemancingan yang sering digunakan oleh para pengelola

pemancingan ikan air tawar dalam lokasi kolam buatan dikelompokkan sebagai

berikut (Wudianto, 1999):

1) Kolam Pancing Harian

Tempat khusus yang disediakan untuk pemancingan dengan cara pemancing

membayar harga lapak (sewa lapak berikut ikannya) baru kemudian memancing.

Kegiatan mancingnya dapat dilakukan setiap hari bahkan ada yang bukanya

sampai 24 jam.

2) Kolam Pancing Kiloan

Pemancingan yang menggunakan sistem dengan cara menimbang hasil

tangkapan yang diperoleh, kemudian pemancing membayar harga berdasarkan

perolehannya.

3) Kolam Pancing Borongan

Pemancingan ini menggunakan sistem dengan cara pemancing atau kelompok

pemancing menyewa kolam pancing yang waktu memancingnya, jumlah ikan

yang diisikan di kolam pancing berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak atau

dapat juga sekelompok pemancing menawar isi kolam pancing milik petani

budidaya, baru dilaksanakan kegiatan memancing.

4) Kolam Pancing Lomba

Pemancingan yang dikhususkan untuk para pemancing yang akan mencoba

ketangguhannya dengan menerapkan pengetahuan dan pengalamannya terhadap

pemancing lain tanpa mengurangi keakraban sesamanya. Pada sistem pancing

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 28: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

13

lomba biasanya penyelenggara telah mengisikan sejumlah ikan terlebih dahulu

dan menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang

ditentukan berdasarkan perolehan terberat perekor yang didapatkan peserta lomba

mancing. Lomba biasanya diadakan mulai dari pagi hingga sore, pada hari

Minggu atau pada hari libur.

5) Kolam Pancing Galatama

Sistem pemancingan yang hendak mengasah keterampilan konsumen dalam

memancing karena ikan hasil tangkapan tidak dibawa pulang seperti pada sistem

pemancingan lainnya. Ikan yang ditebar pada kolam pemancingan jumlahnya

sangat banyak. Kegiatan memancing dilakukan setiap hari dan bersifat

perlombaan karena memiliki hadiah sebagai penghargaan untuk pemenangnya.

Hadiah umumnya berupa uang yang jumlah nominalnya tergantung dari jumlah

peserta. Jika uangnya sudah terkumpul terlebih dahulu dikurangi oleh bagian yang

menjadi hak panitia. Kriteria pemenang sesuai kesepakatan bersama, biasanya

seperti juara ikan terberat, juara ikan berwarna merah, juara total berat perolehan

berat ikan dan juara total perolehan jumlah satuan ikan. Dalam setiap harinya

lomba terbagi dalam beberapa babak, yang lamanya antara 2-3 jam per babak.

Dalam setiap babak didapatkan hasil penentuan juara. Ikan yang diperoleh

dilepaskan saat itu juga setelah dilakukan penimbangan. Dalam sistem

pemancingan yang lainnya selain perbedaan utama “timbang lepas” peraturan lain

yang berbeda yaitu :

a) Joran yang digunakan hanya sebuah joran saja kecuali pada empang galatama

tertentu yang boleh menggunakan hingga dua buah joran

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 29: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

14

b) Melarang penggunaan umpan hidup (cacing, kroto, dan lain-lainnya), umpan

yang berbahan dasar nasi dan umbi-umbian, umpan yang dapat mengambang

(roti kering, pelet, dan lain-lain)

c) Rangkaian pancing yang digunakan adalah rangkaian glosor (tanpa

pelampung) dengan menggunakan tali pandu berpemberat yang disebut

bemper. Ukuran pemberat kira-kira sebesar biji melinjo. Rangkaian kail yang

digunakan sebanyak maksimal satu rangkai yang berisi tiga mata kail dengan

ukuran mata kail bebas tidak ada batasan.

2.1.3 Peralatan Memancing

Menurut Wudianto (1999) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

diantaranya yaitu : bagian-bagian pancing, jenis-jenis pancing, dan perlengkapan

memancing yang lainnya agar kegiatan memancing dapat berjalan lancar,

sehingga tujuan dan manfaat memancing dapat terpenuhi yakni selain

mendapatkan hasil tangkapan ikan, juga mampu memperoleh manfaat olahraga,

olahrasa maupun rekreasi.

1) Bagian-Bagian Pancing

Bagian-bagian pancing menurut Wudianto (1999) terdiri atas joran (rod),

gulungan (ree), tali pancing (lines), mata pancing (hook). Joran merupakan bagian

terpenting dalam sebuah alat pancing. Joran adalah tangkai pancing yang biasanya

terbuat dari kayu, bambu, dan atau fiberglass. Umumnya panjang joran tidak lebih

dari 4 m dan ini tergantung pada lokasi pemancingan. Tipe joran diantaranya :

joran sederhana, joran sederhana dengan cincin penyalur (memarit), dan joran

modern. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam memilih joran yaitu tingkat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 30: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

15

kelenturan joran, agar proses memancing tidak terganggu. Semakin lentur suatu

joran maka akan semakin baik kualitas joran tersebut. Bagian pancing yang lain

yaitu gulungan (reel) yakni tempat untuk menggulung tali agar tidak kusut dan

lebih mudah penggunaannya. Alat ini digunakan pada jenis pancing yang

menggunakan cincin penyalur. Bahan dasar gulungan biasanya dari kayu, bambu,

plastik, dan stainless atau kuningan.

Bagian alat pancing yang lain yaitu tali pancing (lines) yang juga dikenal

sebagai kenur, senar, atau nangsi. Jenis tali sintesis sebagai bahan dasar tali

pancing yang biasa digunakan diantaranya yaitu :PE (polyethelene), PP

(polyprophelene), dan PA (polyamide). Hal yang harus diperhatikan dalam

memilih tali pancing yaitu ukuran diameter benangnya. Semakin besar ukuran tali

semakin besar juga kekuatannya menahan beban ikan. Namun besarnya diameter

tali pancing membuat bayangan tali didalam air semakin jelas sehingga mudah

dikenali oleh ikan yang akan menjadi sasaran pancing.

Bagian alat pancing yang tak kalah penting yaitu mata pancing (hook).

Terdapat dua jenis mata pancing yaitu mata pancing dengan pengait dan tanpa

pengait. Mata pancing yang ada di pasaran memiliki bentuk punggung lurus yang

dikenal bentuk huruf “J” dan bentuk punggung melengkung menyerupai huruf

“G” dan terdiri atas banyak ukuran. Patokan penomoran mata pancing berkaitan

dengan lebar celah dan diameter batang mata pancing.

2) Jenis Pancing

Wudianto (1999) mengemukakan bahwa pancing itu terdiri berbagai jenis

diantaranya yaitu : pancing tegeg, pancing golong, pancing bait casting, pancing

spinning, yang membedakan ketiga jenis pancing diatas yaitu kelengkapan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 31: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

16

bbagian-bagian pancingnya. Pancing tegeg merupakan pancing yang paling

sederhana, memiliki panjang antara 2-4 m. Tali pancing diikatkan mati pada ujung

joran. Bagian ujung tali pancing diberi keratin sebagai tempat pengikatan tali

pancing. Mata pancing diikatkan pada salah satu ujung tali pancing. Pancing

golong dilengkapi gulungan tempat menggulung tali pancing sehingga tali

pancing yang dimiliki relatif lebih panjang dari pancing tegeg dan memungkinkan

jangkauan lemparan mata pancing lebih jauh.

Jenis pancing bait casting dan spinning merupakan jenis pancing modern.

Pancing bait casting dilengkapi dengan casting reel (penggulung tali pelempar

umpan). Casting reel mampu mengulur tali, menghambat laju tali, dan sekaligus

menggulung tali pancing apabila unpan telah dimakan ikan sedangkan kelebihan

jenis pancing spinning yaitu dilengkapi dengan cara penyajian umpan yang

menghasilkan getaran sehingga pada saat umpan disodorkan ke hadapan ikan

target tampak sebagai mangsa karena memiliki gerakan sehingga ikan terget

tertarik untuk memakan umpannya. Umpan pada pancing spinning memang

dibuat khusus dari bahan plastik atau logam tak berkarat (spinner). Selain itu,

pancing spinning juga dilengkapi dengan penggulung (reel) tali pancing yang

sumbunya dapat dikunci yang disebut beuget pelindung yang sekaligus berfungsi

sebagai penyalur dan pengaman tali pancing agar tidak kusut.

3) Perlengkapan Lain

Perlengkapan lain dalam memancing menurut Wudianto (1999)

diantaranya yaitu umpan, pelampung, pemberat, pengasah mata pancing dan

tempat peralatan pancing. Umpan merupakan faktor penting dalam memancing

ikan. Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan makan ikan (food and feeding habit)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 32: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

17

ikan. Pembagian umpan terdiri atas dua yaitu umpan alami dan umpan buatan.

Umpan alami adalah umpan yang murni berasal dari alam, tidak dicampur atau

tercampur dengan sesama bahan alami maupun bahan buatan. Khusus umpan

alami hewani, ada yang dapat digunakan dalam keadaan hidup atau mati. Contoh

umpan alami yaitu : gungsir, jangkrik, kroto, cacing merah, jagung, padi, dan lain-

lain sedangkan umpan buatan adalah umpan yang telah diolah manusia, baik

dengan mesin (pabrik) maupun tidak umpan buatan ada yang berbentuk umpan

sebenarnya atau berbentuk umpan palsu. Umpan sebenarnya yaitu umpan yang

terbuat dari bahan yang dapat dicerna oleh ikan sedangkan umpan palsu adalah

umpan yang dibuat menyerupai umpan sebenarnya, biasanya terbuat dari bambu,

kayu, plastik, atau bahan sintesis lainnya.

Pelampung didefinisikan sebagai benda yang mampu mengapung di

permukaan air, baik secara keseluruhan atau sebagian. Hal ini dikarenakan massa

jenis pelampung lebih kecil dari massa jenis air. Biasanya pelampung terbuat dari

bahan kayu, busa, dan karet. Bahan yang paling baik yaitu karet sintesis yang

permukaannya dilapisi bahan kedap air untuk mengurangi turunnya daya apung

sebuah pelampung akibat rembesan air, yang perlu diperhatikan dalam membuat

atau memilih pelampung diantaranya yaitu harus kedap air dan warnanya

mencolok agar mudah terlihat dari jarak jauh.

Perlengkapan memancing lainnya yaitu pemberat yang berfungsi untuk

memperkokoh dan mengimbangi kedudukan pelampung di air, serta untuk

mempercepat tenggelamnya umpan yang dilempar ke air dan meluruskan posisi

tali pancing ke air. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemberat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 33: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

18

diantaranya terbuat dari bahan yang mempunyai massa jenis lebih besar daripada

air, contohnya timah, dipasang pada jarak 15-30 cm dari mata pancing.

Perlengkapan memancing lainnya yaitu : pengasah mata pancing yang

biasanya berupa batu asah (seperti asahan pisau), gerinda, atau kikir besi. Selain

pengasah mata pancing, yang perlu diperhatikan dalam memancing yaitu : tempat

peralatan pancing yang biasanya berbentuk kotak yang terbuat dari kaleng atau

kayu yang di dalamnya dibentuk ruang-ruang kecil untuk menyimpan peralatan

cadangan secara terpisah.

2.2 Jasa

Rangkuti (2006) mendefinisikan jasa adalah pemberian suatu kinerja atau

tindakan tidak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Jasa adalah setiap

tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk

fisik maupun tidak. (Kotler dalam Umar, 2003)

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi

desain program pemasaran (Kotler, 2005) yaitu :

1. Tidak Berwujud (Intangibility)

Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar,

atau dicium sebelum membeli. Pembeli akan menarik kesimpulan mengenai

mutu dan tempat, orang-orang, peralatan, bahan komunikasi, simbol, dan

harga yang mereka lihat untuk mengurangi ketidakpastian. Oleh karena itu,

tugas penyedia jasa adalah untuk “mengelola bukti tersebut” dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 34: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

19

“mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Pemasar jasa harus mampu

mengubah jasa yang tidak berwujud menjadi manfaat yang konkret.

2. Tidak Terpisahkan (Inseparability)

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang

memberikan jasa, maka penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena

konsumen juga hadir pada saat jasa dihasilkan, interaksi penyedia-konsumen

merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

3. Bervariasi (Variability)

Jasa bervariasi bergantung pada siapa yang memberikannya, kapan, dan

dimana diberikan.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual

pada masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu lebih dijelaskan perbedaan antara

fisik dan jasa. Terdapat delapan aspek mendasar yang membedakan jasa dengan

barang fisik, yang menurut Lovelock dalam Umar, 2003 yaitu :

1. Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen

2. Produk jasa merupakan suatu kinerja yang sifatnya intangibles

3.Dalam proses produksi jasa, konsumen memiliki peran yang lebih besar untuk

turut serta pengolahnya dibandingkan dengan produk barang fisik

4.Orang-orang yang terlibat dalam proses jasa berperan sedikit banyak dalam

pembentukan atau mendesain jasa

5. Dalam hal operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih bervariasi

6. Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 35: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

20

7. Jasa tidak dapat disimpan

8. Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih diperhatikan

2.3 Pariwisata

Menurut Undang-Undang No.9/1990, pariwisata diartikan sebagai segala

sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya

tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan wisata

diartikan sebagai kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata (Direktorat Jenderal Pariwisata 2005)

Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, pariwisata didefinisikan sebagai

segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan

daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dengan bidang wisata. Secara

filosofis, lahirnya kegiatan pariwisata berawal dari faktor manusia dan

perilakunya itu sendiri (human being). Secara periodik, manusia senantiasa

membutuhkan aktifitas-aktifitas baru diluar aktifitas rutinnya yang dapat

menumbuhkan kembali kesegaran dan gairah hidupnya.

2.4 Agrowisata

Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan

pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata

dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan

hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek

wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 36: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

21

Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan

hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang

menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa

meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta

memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang

umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya4.

Sutjipta (2001) mendefinisikan, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan

yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus

pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan

kesajahteraan masyarakat petani.

Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism),

yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam

dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau

tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Deptan,

2005)

Antara ecotourism dan agritourism berpegang pada prinsip yang sama.

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Wood 2000 dalam Pitana, 2002) :

a) Menekankan serendah-rendahnya dampak negatif terhadap alam dan

kebudayaan yang dapat merusak daerah tujuan wisata.

b) Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu

pelestarian.

c) Menekankan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab yang bekerjasama

dengan unsur pemerintah dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

penduduk lokal dan memberikan manfaat pada usaha pelestarian.

4http://database.deptan.go.id. “Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani”. Deptan, 2005. 20 Februari 2008.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 37: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

22

d) Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk tujuan pelestarian,

menejemen sumberdaya alam dan kawasan yang dilindungi.

e) Memberi penekanan pada kebutuhan zone pariwisata regional dan penataan

serta pengelolaan tanam-tanaman untuk tujuan wisata di kawasan-kawasan

yang ditetapkan untuk tujuan wisata tersebut.

f) Memberikan penekanan pada kegunaan studi-studi berbasiskan lingkungan

dan sosial, dan program-program jangka panjang, untuk mengevaluasi dan

menekan serendah-rendahnya dampak pariwisata terhadap lingkungan.

g) Mendorong usaha peningkatan manfaat ekonomi untuk negara, pebisnis, dan

masyarakat lokal, terutama penduduk yang tinggal di wilayah sekitar kawasan

yang dilindungi.

h) Berusaha untuk meyakinkan bahwa perkembangan pariwisata tidak melampui

batas-batas sosial dan lingkungan yang dapat diterima seperti yang ditetapkan

para peneliti yang telah bekerjasama dengan penduduk lokal.

i) Mempercayakan pemanfaatan sumber energi, melindungi tumbuh-tumbuhan

dan binatang liar, dan menyesuaikannya dengan lingkungan alam dan budaya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Wahyu (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kepuasan

Pengunjung Terhadap Kinerja Kebun Wisata Pasirmukti dan Implikasinya

Terhadap Bauran Pemasaran, menggunakan alat analisis Importance-Performance

Analysis dan Customer Satisfaction Index untuk melihat tingkat kepentingan

atribut-atribut kinerja pelayanan kebun wisata pasirmukti Bogor. Dari hasil IPA

diperoleh atribut-atribut yang dinilai penting yaitu promosi, kemudahan mencapai

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 38: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

23

lokasi, serta sarana peribadatan. Sedangkan dari hasil CSI diperoleh bahwa secara

keseluruhan konsumen merasa cukup puas terhadap kinerja atributnya yaitu

mencapai 65,83%.

Andika (2007) menganalisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Agrowisata

Little Farmers Cisarua Kabupaten Bandung Utara. Penelitian ini menggunakan

Metode Analisis Deskriptif, IPA dan CSI. Hasil menunjukkan bahwa konsumen

merasa puas terhadap kinerja pelayanan selama ini terlihat dari nilai CSI sebesar

79,12 persen. Tujuan konsumen ke agrowisata adalah ingin berekreasi, manfaat

yang diperoleh adalah tambahan pengetahuan, sumber informasi utama adalah

teman/keluarga. Perusahaan perlu meningkatkan kinerja pada atribut kebersihan

lokasi, pelayanan informasi.

Fahmi (2007) melakukan penelitian dengan menggunakan IPA dan analisis

deskriptif. Berdasarkan hasil analisis penilaian konsumen terhadap tingkat

kepentingan atribut pisang Raja Bulu, diketahui bahwa atribut rasa merupakan

atribut yang dinilai paling penting oleh para responden. Atribut yang dinilai tidak

baik oleh responden adalah atribut bentuk, warna, kebersihan kulit, warna kulit

buah, ketebalan kulit buah, tekstur kulit buah dan daging buah.. Berdasarkan plot

data yang diperoleh dari diagram Kartesius, atribut-atribut yang menjadi prioritas

utama untuk diperbaiki kualitasnya adalah harga, bentuk buah, warna kulit buah,

kebersihan kulit buah, keseragaman buah per sisir, warna daging buah, dan tingkat

kematangan.

Maharani (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat

Kepuasan Pelanggan Terhadap Mutu Pelayanan dan Mutu Produk Makanan di

restoran Kedai Sunda Cipayung Bogor” menggunakan alat analisis IPA, Indeks

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 39: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

24

Kepuasan Pelanggan, dan Analisis Gap. Berdasarkan hasil IPA, atribut yang

dianggap penting dan memuaskan pelanggan adalah kecepatan mengantarkan

pesanan, kesesuaian pesanan dengan makanan yang disajikan, kebersihan

peralatan makanan, ketepatan dalam proses pembayaran, dan kenyamanan

restoran. Sedangkan atribut yang dinilai penting namun pelayanan belum

memuaskan adalah keramahan pramusaji, kelengkapan daftar menu, dan

kebersihan fasilitas toilet. Perhitungan Indeks Kepuasan Pelanggan menunjukkan

bahwa pelanggan merasa puas dengan nilai 80 persen.

Penelitian mengenai “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Wisata

Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Mutu Pelayanan” ini lebih

mengetahui tingkat kepuasan konsumen pemancingan di Fishing Valley terhadap

atribut dan mutu pelayanannya. Penelitian ini memiliki keunikan dari segi lokasi

yaitu wisata mancing terbesar di Bogor, Fishing Valley. Selain itu, penelitian ini

menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis saja dengan

dilengkapi indikator-indikator skala kuesionernya. Selain itu, atribut-atribut yang

diteliti menggunakan dimensi mutu pelayanan jasa dan tidak ada atribut harga.

Penelitian ini menganalisis kepuasan konsumen objek wisata kolam pemancingan

yaitu wisata mancing Fishing Valley Bogor terhadap atribut mutu pelayanannya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 40: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

25

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran teoritis dari berbagai

penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-

metode atau teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun keangka

pemikiran teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.1.1 Dimensi Mutu Pelayanan / Kualitas Jasa

Mutu atau kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk

atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan atau tersirat. Sedangkan jasa didefinisikan sebagai setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain

yang pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan

suatu produk fisik. Berdasarkan definisi tersebut, produk yang ditawarkan

perusahaan secara umumdapat dibedakan ke dalam lima kategori yaitu : produk

fisik murni, produk fisik ang disertai jasa pendukung, produk hybrid dimana porsi

barang dan jasa relatif berimbang, jasa utama yang didukung oleh barang, dan jasa

murni.

Menurut Zeithaml et.al., dalam Umar (2003) dimensi kualitas jasa dapat

dibagi menjadi lima jenis. Dimensi pertama adalah keandalan (reliability), yaitu

kemampuan untuk memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan janji yang

ditawarkan. Kedua adalah dimensi kesigapan (responsiveness). Dimensi ini

merupakan respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan karyawan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 41: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

26

dalam melayani konsumen, kecepatan karyawan dalam menanggapi transaksi dan

penanganan keluhan konsumen.

Ketiga adalah jaminan atau kepastian (assurance). Dimensi ini meliputi

kemampuan karyawan atau pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas

keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,

keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan

keamanan di dalam jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan

kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Dimensi ini merupakan gabungan

dari sub dimensi kompetensi (competence), kesopanan (courtesy), dan kredibilitas

(credibility).

Dimensi selanjutnya adalah empati (empathy), yaitu perhatian secara

individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Perhatian tersebut dapat

berupa kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan konsumen. Dimensi ini dibangun dari sub dimensi

akses, komunikasi dan pemahaman pada konsumen. Terakhir adalah dimensi

bentuk (tangibles), dimana dimensi ini meliputi penampilan fisik, peralatan,

personel dan alat-alat komunikasi dari jasa yang ditawarkan.

3.1.2 Konsep Perilaku Konsumen Jasa

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian atau definisi perilaku

konsumen menurut pendapat para ahli. John C. Mowen dan Michael Minor dalam

Umar 2003 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit

pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 42: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

27

konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. David L.

Louden dan Albert J. Della Bitta dalam Umar 2003 mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu

secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau

dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.

3.1.3 Kepuasan Konsumen

Kepuasan pelanggan tidak lepas dari kreativitas yang memungkinkan

organisasi jasa menangani dan memecahkan masalah-masalah yang sedang

maupun yang akan dihadapi dalam praktek bisnis yang dilakukan sehari-hari.

Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan, organisasi jasa

harus melakukan empat hal (Tjiptono, 1997) :

1. Mengidentifikasi siapa pelanggannya

2. Memahami tingkat harapan pelanggan atas kualitas

3. Memahami strategi kualitas pelayanan pelanggan

4. Memahami siklus pengukuran umpan balik dari kepuasan pelanggan

Engel et al., (1994) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan

evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau

melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil

(outcome) tidak memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan Kotler (2005)

menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

harapannya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 43: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

28

3.1.4 Pengukuran Kepuasan

Untuk perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan

pelanggan adalah sasaran sekaligus kepuasan pelanggan, ada enam konsep yang

dapat dipakai untuk pengukuran kepuasan konsumen (Umar, 2003), yaitu:

1. Kepuasan pelanggan keseluruhan.

Caranya yaitu dengan menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas

jasa yang bersangkutan serta menilai dan membandingkan dengan tingkat

kepuasan pelanggan keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para

pesaing.

2. Dimensi kepuasan pelanggan

Prosesnya melalui empat langkah. Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi

kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai jasa

perusahaan berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan atau

keramahan staf pelayanan terhadap pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan

menilai jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Keempat,

meminta pelanggan menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka ada di

kelompok penting dalam menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.

3. Konfirmasi harapan

Pada cara ini, kepuasan tidak diukur langsung, amun disimpulkan berdasarkan

kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja

aktual jasa yang dijual perusahaan

4. Minat pembelian ulang

Kepuasan pelanggan diukur berdasarkan apakah mereka akan mengadakan

pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia konsumsi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 44: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

29

5. Kesediaan untuk merekomendasi

Cara ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang pembelian

ulangnya relatif lama, seperti jasa pendidikan tinggi

6. Ketidakpuasan pelanggan

Dapat dikaji misalnya dalam hal komplain, biaya garansi, word of mouth yang

negatif, serta defections

3.1.5 Importance Performance Analysis (IPA)

Importance Performance Analysis digunakan untuk mengukur seberapa

besar tingkat kepuasan konsumen/pelanggan. Dengan analisis ini, suatu

perusahaan dapat mengetahui tingkat kepentingan menurut persepsi diukur dalam

kaitannya dengan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.

Pengetahuan konsep ini memungkinkan perusahaan untuk dapat

memahami persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya beberapa atribut dari

produk atau jasa di mata konsumen. Selanjutnya, perusahaan dapat mengaitkan

pentingnya variabel ini dengan kenyataan yang dirasakan oleh konsumen terhadap

kinerja produk. Setelah mengetahui tingkat kepentingan dan kinerja produk yang

dirasakan konsumen, perusahaan dapat menerapkan strategi agar kinerja produk

perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen (Nasution, 2001).

3.1.6 Atribut Produk

Menurut Limbong dan Sitorus (1985), atribut produk adalah mutu,

penampilan, pilihan, gaya, merek, pengemasan, dan jenis produk. Engel,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 45: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

30

Blackweel, dan Miniard (1994) menyatakan bahwa atribut adalah karakteristik

atau sifat suatu produk yang umumnya mengacu pada karakteristik yang berfungsi

sebagai kriteria evaluatif selama masa pengambilan keputusan.

Menurut Sumarwan (2004) atribut suatu produk dibedakan ke dalam

atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik suatu

produk, misalnya ukuran, warna, dan bentuk. Atribut abstrak menggambarkan

karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.

Konsumen akan mempertimbangkan atribut fisik dan atribut abstrak dalam

menilai suatu produk. Pertimbangan ini sangat ditentukan oleh informasi yang

tersimpan di dalam memorinya.

Atribut didefinisikan juga sebagai karakteristik atau fitur yang mungkin

dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek (Sunarto, 2006). Selain itu, atribut

dibedakan menjai dua kelas, yang pertama adalah atribut instrinsik, yaitu segala

sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk. Sedangkan atribut yang

kedua adalah atribut ekstrinsik yaitu segala sesuatu yang diperoleh dari aspek

eksternal produk seperti nama merek, kemasan, dan label.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Tingkat persaingan objek wisata kolam pemancingan di Bogor semakin

tinggi. Hal ini ditandai dengan semakin bermunculan kolam-kolam pemancingan

baru di beberapa daerah. Salah satu kolam pemancingan yang terkenal di Bogor

adalah kolam pemancingan Djamhur Mas, Mahoni, Lagena, dan Fishing Valley.

Hal tersebut meningkatkan stimulus bagi para pengusaha untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kolam pemancingan masing-masing untuk meraih pelanggan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 46: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

31

Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama setiap kolam pemancingan. Hal

ini bertujuan agar perusahaan tidak kehilangan pelanggan setia ke kolam

pemancingan mereka.

Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan wisata mancing terbesar

di Bogor yang menawarkan beragam pelayanan meliputi kolam pemancingan,

restoran, outbond, horse ridding, dan wahana permainan air seperti bom-bom boat

untuk anak-anak. Tempat wisata ini sangat cocok untuk mereka yang hobi

memancing, sekedar melepaskan kepenatan dari rutinitas kegiatan sehari-hari, dan

refreshing keluarga. Jumlah pengunjung yang tidak dapat diketahui jumlah

pastinya akibat system administrasi yang belum baik, serta terdapat beberapa

keluhan-keluhan dari konsumen ke pihak pengelola menjadi kendala yang

dihadapi Fishing Valley Bogor. Keluhan-keluhan konsumen tersebut sering

diutarakan melalui kotak saran konsumen yang tersedia di restoran wisata

mancing Fishing Valley Bogor maupun langsung diutarakan ke karyawan maupun

pihak pengelola. Selain itu, untuk mengatasi ketidakpuasan konsumen, maka

dalam jangka panjang manajemen akan mendirikan beberapa fasilitas tambahan

seperti kolam renang, penganekaragaman wahana alam, dan sarana bermain anak.

Berdasarkan kondisi yang diuraikan diatas, maka penting sekali untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen wisata mancing Fishing

Valley Bogor. Peningkatan kepuasan konsumen dilakukan dengan melakukan

penilaian konsumen menggunakan alat analisis IPA. Hal tersebut untuk

mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 47: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran Operasional

32

• Prospek sektor perikanan yang cerah

• Persaingan Pemancingan Sejenis Tinggi

• Sistem administrasi yang belum baik • Jumlah pengunjung yang sulit

diketahui dengan pasti • Keluhan konsumen terhadap

pelayanan karyawan yang sering

Atribut dan mutu pelayanan wisata mancing Fishing Valley

Penilaian konsumen

Tingkat kepentingan atribut

Tingkat kinerja atribut

Importance Performance Analysis (IPA)

Kepuasan Konsumen Fishing Valley

Dimensi mutu pelayanan :

- Reliability - Responsiveness - Assurance - Empathy - Tangible

Meningkatkan kepuasan konsumen Fishing Valley

Karakteristik konsumen : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan

terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata per

bulan

Analisis Deskriptif

Fasilitas-fasilitas tambahan: kolam renang,

penganekaragaman wahana alam, sarana bermain anak

Analisis Varian Ranking Dua

Arah Friedman

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 48: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

1

IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini membahas tentang analisis kepuasan konsumen wisata mancing

Fishing Valley Bogor. Lokasi penelitiannya terletak di wisata mancing Fishing Valley

Bogor, Jalan Pemda Raya no.107, Cibinong Bogor Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini

dilakukan secara sengaja (purposive) karena Fishing Valley dikenal sebagai wisata

mancing terbesar di Bogor. Terbesar maksudnya adalah bahwa Fishing Valley memiliki

kawasan yang luas yaitu 3,5 hektar dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas lengkap tidak

hanya kolam pemancingan tetapi juga terdapat restoran, bom-bom boat, horse ridding,

dan flying fox. Waktu pengumpulan data penelitian berlangsung mulai bulan Februari

hingga April 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data-data yang terkait penelitian dan diperoleh secara

langsung dari sumber-sumber terpercaya. Sedangkan data sekunder adalah data-data

yang terkait dengan penelitian dan diperoleh secara tidak langsung seperti buku, jurnal,

skripsi, maupun internet. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian

dirinci pada Tabel 3 sebagai berikut :

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 49: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Tabel 3 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian Jenis data Sumber data Informasi yang diperoleh

Primer Manajer operasional wisata mancing Fishing Valley Bogor (Bapak Ramly)

Atribut mutu pelayanan, keadaan umum perusahaan dan data lain yang terkait dengan penelitian

Responden Mengetahui tingkat kepuasan dan atribut-atribut yang dinilai penting oleh konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor

Observasi lapang Fakta-fakta yang ada di lapangan seperti konsumen dan keadaan wisata mancing Fishing Valley

Sekunder Balai Riset Kelautan dan Perikanan Budidaya Air Tawar

Data statistik perikanan Data produksi perikanan Indonesia dan Bogor

Jurnal, buku, dan internet, skripsi

Kondisi perikanan Indonesia, Definisi kolam pemancingan, dan lain-lain

4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

sampel tanpa peluang (Non Probability Sampling). Menurut Umar (2005) dinyatakan

bahwa setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih

menjadi sampel dalam teknik ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan dua tahapan

yaitu tahap pendahuluan dan tahap pelaksanaan. Metode yang digunakan adalah

judgemental sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana elemen populasi

dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Syarat responden yang

diambil adalah :

1. Minimal berusia 17 tahun ke atas karena diasumsikan mampu menjawab dan

menganalisis pertanyaan maupun informasi kuesioner

2. Responden adalah pengunjung yang pernah mengunjungi wisata mancing Fishing

Valley minimal dua kali (termasuk saat kedatangan hari tersebut) dan telah

34

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 50: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

35

menikmati fasilitas dan wahana yang disediakan di wisata mancing Fishing Valley

Bogor

4.3.1 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan yaitu melakukan observasi lapang terlebih dahulu dan

wawancara informal terhadap pengunjung dan seluruh karyawan wisata mancing

Fishing Valley Bogor. Hal tersebut bertujuan untuk mencari referensi atau informasi

untuk penyusunan kuesioner. Kuesioner tersebut diujikan ke 30 orang responden awal.

Kemudian dilakukan pengolahan data hasil kuesioner, baik dengan menggunakan rumus

validitas dan reliabilitas. Jika nilai validitas dan reliabilitas yang diperoleh cukup tinggi

maka kuesioner tersebut layak untuk dijadikan alat pengambilan sampel (Lampiran 1).

4.3.1.1 Uji Validitas

Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus

diukur oleh alat itu dengan menggunakan paket program SPSS (Statistical Program for

Social Science) 13,0 for windows. Menurut Suliyanto (2005), tahapan pengujian

validitas konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan secara operasional mengenai konsep yang akan diukur

2. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden (sebaiknya

menggunakan minimal 30 orang agar memenuhi sebaran normal)

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiap-tiap

pertanyaan (data ordinal) menggunakan rumus teknik korelasi Rank Spearman,

yaitu:

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 51: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

36

)1(6

1 2

2

−−= ∑

nnbi

ρ

Keterangan :

=ρ koefisien Rank Spearman

n = jumlah responden

b2 = selisih antara ranking satu dengan ranking lainnya

5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka tabel korelasi r. Bila

nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya

dan memperoleh jawaban yang konsisten. Menurut Suliyanto (2005), suatu alat

pengukur dikatakan reliabel jika alat tersebut dapat mengukur suatu gejala pada waktu

yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara

konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Oleh karena itu, reliabilitas merupakan

syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang

satu lagi. Selain itu, reliabilitas ini juga merupakan syarat bagi validitas suatu tes. Tes

yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid. Penelitian ini menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha, dengan formulasi sebagai berikut :

−= ∑

2

2

11 t

b

kkr

αα

Keterangan :

r = reliabilitas instrumen k = jumlah pertanyaan αt

2 = varian total ∑ αb

2 = jumlah varian butir

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 52: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

37

Penentuan atribut dilakukan dengan metode Judgement dari peneliti sendiri yang

disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan hasil wawancara terhadap pengunjung

wisata mancing Fishing Valley untuk kemudian diuji keabsahannya melalui uji

reliabilitas. Kuesioner dikatakan reliabel atau dapat diandalkan jika r hitung lebih besar

dari r Tabel.

4.3.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian, pengambilan sampel yang akan dilakukan

terlebih dahulu ditentukan jumlah atau ukurannya. Salah satu cara menentukan jumlah

atau ukuran sampel pada penelitian sosial yaitu dengan menggunakan rumus slovin

(Umar, 2003) :

959,97)1,0(48001

48001 22 =

+=

+=

NeNn ≈ 100 orang

keterangan :

n = jumlah responden

N = jumlah pengunjung pada bulan Januari 2008 (data perkiraan)

e = 10% (nilai kritis yang diinginkan)

Berdasarkan rumus penentuan jumlah atau ukuran sampel, jumlah pengunjung

wisata mancing Fishing Valley yang akan dijadikan responden sebanyak 98 orang

namun untuk mempermudah penghitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang.

Penyebaran kueisoner dilakukan terhadap responden yang melakukan kunjungan ke

wisata mancing Fishing Valley pada awal bulan April 2008. Pengambilan data

dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul 14.00-18.00 WIB dan hari Sabtu

sampai Minggu pada pukul 10.00-18.00 WIB. Hal ini dimaksudkan agar data yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 53: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

38

diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik konsumen pengunjung wisata

mancing secara umum. Konsumen biasanya mulai berdatangan pada pukul 14.00 WIB

selepas menyelesaikan rutinitas pekerjaannya. Selain itu, kegiatan di kolam

pemancingan galatama yang lebih diminati konsumen baru dimulai pada pukul 14.30

WIB.

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan ke 100 orang responden di

wisata mancing Fishing Valley Bogor selama sepuluh hari dari tanggal dua minggu di

bulan April 2008. Penyebaran kuesioner dimulai dari pukul 14.00-18.00 WIB setiap hari

Senin-Jumat sedangkan untuk hari Sabtu atau Minggu dimulai dari pukul 11.00-18.00

WIB. Pemilihan waktu tersebut karena konsumen biasanya mulai berdatangan setiap

pukul 14.00 WIB untuk melakukan kegiatan memancing.

Suatu atribut dikatakan valid apabila memenuhi persyaratan bahwa signifikansi

atribut harus lebih kecil dari 0,05. Sedangkan suatu atribut dikatakan reliabel jika

memenuhi persyaratan yaitu nilai Cronbach’s Alpha harus lebih besar dari 0,377 atau

37 persen. Atribut dikatakan valid memiliki makna bahwa atribut tersebut telah terkait

dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Atribut dikatakan reliabel berarti atribut

tersebut mampu mencerminkan kondisi konsumen di lokasi penelitian dan jika diadakan

pertanyaan ulang dengan isi yang sama, hasilnya akan dicapai dengan jawaban yang

sama.

Atribut-atribut yang disajikan oleh peneliti berjumlah 20 buah dimana masing-

masing atribut disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitian. Setelah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 54: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

39

dilakukan uji terhadap 30 orang responden ternyata terdapat atribut yang tidak valid

sebanyak dua buah. Atribut-atribut yang tidak valid tersebut antara lain kelengkapan

dan kondisi peralatan pancing, serta fasilitas mushola. Kedua atribut tersebut menjadi

tidak valid karena sebagian besar konsumen tidak atau sangat jarang menggunakannya

sehingga konsumen tidak mampu memberikan penilaian yang sebenarnya terhadap

kedua atribut tersebut. Konsumen lebih menyukai membawa peralatan pancing milik

pribadi daripada menyewa peralatan pancing di Fishing Valley (Lampiran 2).

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

orang, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu

yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab

dari suatu gejala tertentu. Selain itu, metode ini bertujuan menjawab pertanyaan yang

menyangkut sesuatu pada saat berlangsungnya proses penelitian (Nazir, 1988).

Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat karakteristik

umum pengunjung wisata mancing Fishing Valley Bogor. Data diperoleh dari kuesioner

dan wawancara ditabulasikan dalam kerangka Tabel, kemudian dianalisis untuk melihat

karakteristik umum pengunjung. Pengelompokkan terhadap responden dibagi ke dalam

variabel pertanyaan meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan

per bulan, pekerjaan dan daerah asal. Analisis deskriptif juga digunakan untuk

menggambarkan atribut-atribut yang terdapat di wisata mancing Fishing Valley Bogor.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 55: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

40

4.4.2 Importance Performance Analysis (IPA)

Importance Performance Analysis merupakan suatu teknik atau metode untuk

menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan seseorang terhadap kinerja sebuah

perusahaan. Pada Importance Performance Analysis responden diminta untuk menilai

tingkat kepentingan berbagai atribut mutu pelayanan wisata mancing Fishing Valley dan

tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing atribut. Kemudian diperoleh Matrix

Importance Performance yang bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan

sumber daya perusahaan yang terbatas pada bidang spesifik dimana perbaikan kinerja

dapat berdampak besar tehadap kepuasan total. Selain itu, matrik juga menunjukkan

bidang atau atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu

dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Dalam penelitian ini,

untuk mempermudah pengolahan data maka digunakan Program Minitab 14 dan

Microsoft Excell 2003.

Dalam Metode IPA, atribut-atribut yang akan diteliti dipetakan ke dalam suatu

diagram kartesius yang terbagi ke dalam empat kuadran wilayah yaitu Prioritas Utama

(kuadran I), pertahankan prestasi (kuadran II), prioritas rendah (kuadran III), dan

cenderung berlebihan (kuadran IV). Hubungan antara tingkat kepentingan dengan

kinerja yang dirasakan oleh responden tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam

diagram matriks importance performance analysis berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 56: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

41

Berikut ini mengenai keempat kuadran, yaitu :

1. Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi

pada kenyataannya atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan harapan pelanggan.

Tingkat kinerja dari atribut-atribut tersebut lebih rendah daripada tingkat harapan

pelanggan terhadap atribut tersebut. Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini

harus lebih ditingkatkan lagi kinerjanya agar memuaskan pelanggan.

2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Atribut-atribut terdapat dalam kuadran ini menunjukkan bahwa atribut tersebut

penting dan memiliki kinerja yang tinggi. Atribut ini perlu dipertahankan untuk

waktu selanjutnya.

3. Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut yang terdapat dalam kuadran ini dianggap kurang penting oleh pelanggan

dan kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan terhadap atribut yang masuk

Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)

Tingkat Kepentingan (Y)

Tingkat Kepuasan (X) X

Y

Gambar 2. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 57: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

42

dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap

manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.

4. Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)

Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh pelanggan

dan dirasakan terlalu berlebihan. Peningkatan kinerja pada atribut-atribut yang

terdapat pada kuadran ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber

daya.

4.4.3 Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman

Uji Friedman dan Multiple Comparison digunakan untuk melihat perbedaan

yang signifikan antara atribut-atribut yang perlu ditambahkan oleh pihak manajemen

dalam usaha pengembangan wisata mancing Fishing Valley Bogor. Hipotesis yang

digunakan dalam analisis Friedman dalam penelitian ini yaitu :

Ho : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang sama sehingga tidak memiliki

perbedaan tingkat keperluan

H1 : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang berbeda sehingga memiliki

perbedaan tingkat keperluan

Nilai Friedman dapat didekati dengan menggunakan nilai Chi-Square (X2) dengan rumus:

X 2 hit = ( ) )1(3)1(

12 2 +−

+ ∑ knRjknk

Keterangan : X2 hit = nilai dari hasil uji Friedman n = jumlah responden k = jumlah variabel yang akan diuji (atribut tambahan) Rj = jumlah ranking tiap variabel

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 58: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

43

Kriteria uji untuk Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman, yaitu : Jika nilai

X2 hit >X2 tabel maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tolak Ho. Hal tersebut

berarti terdapat perbedaan tingkat keperluan atau kebutuhan diantara fasilitas tambahan.

Jika setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis Friedman

diperoleh perbedaan kebutuhan diantara variabel-variabel uji tersebut. Maka untuk lebih

mengetahui perbedaan yang nyata diantara variabel-variabel tersebut dilakukan Uji

Perbandingan Berganda untuk uji Friedman (Santoso, 2001 dalam Wahyu, 2006).

[ ] 6)1(

)1(/11 +

≥− −−knkZRjRj kkα

Kriteria uji untuk uji perbandingan berganda untuk uji Friedman ini yaitu : jika

nilai sisi sebelah kiri 1RjRj − lebih besar daripada nilai dari sisi sebelah kanan

[ ] 6)1(

)1(/1+

−−knkZ kkα berarti diantara dua variebel tersebut benar-benar terdapat

perbedaan yang nyata.

4.5 Skala Likert

Pada penelitian ini digunakan skala Likert karena skala likert mampu memberi

peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka. Semakin banyak

pilihan jawaban, maka semakin terwakili jawaban responden dan jumlahnya ganjil

(Simamora, 2004). Pengukuran tingkat kepuasan ini menggunakan skala Likert yang

terdiri dari lima tingkat, yaitu :

(1) Sangat Baik atau Sangat Penting,dengan bobot untuk jawaban ini diberi nilai 5

(2) Baik atau Penting, dengan bobot untuk jawaban ini diberi nilai 4

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 59: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

44

(3) Cukup Baik atau Cukup Baik dengan bobot untuk jawaban diberi nilai 3

(4) Tidak Baik atau Tidak Penting, dengan bobot untuk jawaban diberi nilai 2

(5) Sangat Tidak Baik atau Sangat Tidak Penting, dengan bobot untuk jawaban ini

diberi nilai 1

Tabel 4 Skala Likert Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja Skor Sangat Penting (SP) Sangat Baik (SB) 5 Penting (P) Baik(B) 4 Cukup Penting (CP) Cukup Baik (CB) 3 Tidak Penting (TP) Tidak Baik (TB) 2 Sangat Tidak Penting (STP) Sangat Tidak Baik (STB) 1

Untuk mendapatkan penilaian konsumen mengenai beragam atribut yang ada di

wisata mancing Fishing Valley maka dibutuhkan suatu rentang skala. Menurut

Simamora (2004) diperlukan rentang skala untuk menentukan kriteria yang dimaksud

dalam penilaian atribut, yaitu :

Rentang Skala Tingkat Kepentingan

6,215

372480=

−=

−=

bnmRs

Rentang Skala Tingkat Kinerja

275

344479=

−=

−=

bnmRs

Keterangan : Rs = Rentang skala n = Skor terendah m = Skor tertinggi b = Jumlah kategori dalam penelitian ini

Setelah ditentukan rentang skala maka langkah selanjutnya adalah menentukan

kriteria tingkat kepentingan dan kinerja untuk mempermudah penilaian. Kriteria

Rentang Skala Tingkat Kepentingan dan Kinerja ditunjukkan dalam Tabel 5 berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 60: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

45

Tabel 5 Kriteria Rentang Skala Tingkat Kepentingan dan Kinerja Rentang Skala Tingkat Kepentingan Rentang Skala Tingkat Kinerja

372-393,6 Sangat tidak penting 344-371 Sangat tidak baik 393,7-415,2 Tidak penting 371,1-398 Tidak baik 415,3-436,8 Cukup penting 398,1-425 Cukup baik 436,9-458,4 Penting 425,1-452 Baik

458,5-480 Sangat penting 452,1-479 Sangat baik

4.6 Variabel Penelitian

Menurut Nazir (1999), variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-

macam nilai. Penelitian ini menggunakan dua pengelompokkan variabel yaitu variabel

yang digunakan dalam ananlisis deskriptif dan variabel analisis tingkat kepentingan dan

kepuasan kinerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, dan berbagai

sumber (skripsi dan buku), maka terdapat lima indikator utama yaitu Reliability

(Keandalan), Responsiveness (Ketanggapan), Assurance (Jaminan), Empathy (Empati),

dan Tangibles (Bukti Nyata). Pada penelitian ini tidak digunakan atribut-atribut umum

yang biasa digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya seperti harga, lokasi,

maupun kualitas ikan.

a. Atribut Harga

Penelitian di Fishing Valley Bogor tidak menggunakan atribut harga karena

atribut ini menurut sebagian besar konsumen tidak terlalu diperhatikan saat mereka

memutuskan untuk melakukan kunjungan ke kolam pemancingan Fishing Valley.

Konsumen menganggap bahwa harga di setiap kolam pemancingan tidak terlalu berbeda

signifikan. Hal terpenting bagi konsumen adalah kenyamanan saat memancing di suatu

kolam.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 61: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

46

b. Atribut Lokasi

Lokasi merupakan hal terpenting saat melakukan kunjungan. Namun yang

terjadi di Fishing Valley adalah konsumen ummnya sudah mengetahui lokasi Fishing

Valley karena promosi iklan Fishing Valley yang sering terlihat di televisi seperti Trans

Tv, Trans 7, Indosiar maupun SCTV. Selain itu, lokasiya yang mudah dijangkau

menjadi keunggulan Fishing Valley. Pada umumnya konsumen merasa bahwa hal yang

terpenting adalah konsep wisata unik yang ditawarkan Fishing Valley Bogor.

c. Atribut Kualitas Ikan

Kualitas ikan di Fishing Valley Bogor dinilai konsumen sudah baik. Hal ini

dinilai konsumen bahwa ikan-ikan yang ditebar di kolam pemancingan Fishing Valley

baik meliputi gerakannya yang lincah, mampu memakan umpan dengan cepat, dan

ukurannya yang besar. Selain itu, ikan yang ditebar biasanya diganti setiap satu minggu

sekali.

Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 20 buah atribut,

namun setelah diuji validitasnya menjadi 18 buah atribut yang sesuai dengan kondisi di

lapangan. Dalam penelitian ini, atribut yang digunakan berdasarkan keadaan yang

terdapat di lokasi dan penelitian terdahulu. Atribut mutu pelayanan yang akan dianalisis

disajikan dalam Tabel 6.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 62: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

47

Tabel 6 Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Dimensi Mutu Atribut yang Dianalisis

Reliability (Keandalan) 1. Sistem Pemancingan yang ditawarkan 2. Waktu Buka wisata mancing

Responsiveness (Ketanggapan) 1. Kecepatan melayani konsumen pemancingan

2. Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

Assurance (Jaminan) 1. Keramahan karyawan 2. Kesopanan karyawan 3. Keamanan

Empathy (Empati) 1. Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen

2. Kemudahan menghubungi Fishing Valley Tangibles (Bukti Nyata) 1. Penampilan karyawan

2. Informasi daftar harga dan jenis ikan 3. Kenyamanan saat memancing 4. Umpan ikan 5. Fasilitas sarana mushola 6. Kondisi kolam pemancingan 7. Fasilitas sarana toilet 8. Kelengkapan dan kondisi peralatan

pancing 9. Variasi jenis ikan 10. Kebersihan lokasi 11. Luas areal parkir

4.7 Definisi Operasional

1. Atribut Produk : Sifat yang dimiliki suatu produk yang akan membentuk

karakteristik produk tersebut

2. Konsumen : Orang yang melakukan pembelian atau menikmati fasilitas yang

ditawarkan perusahaan

3. Karyawan : Para pegawai yang bertugas melayani konsumen kolam pemancingan

galatama (kolam pemancingan sistem lomba) saja yang lebih dikenal dengan

sebutan karyawan honoran.

4. Responden : Konsumen terpilih yang bersedia mengisi kuesioner penelitian

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 63: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

48

5. Tingkat kepentingan adalah penilaian konsumen tentang seberapa penting dan

berpengaruh suatu atribut dalam proses pemilihan atribut

6. Tingkat kepuasan adalah penilaian konsumen tentang seberapa puas kinerja

karyawan wisata mancing Fishing Valley Bogor dalam memberikan kepuasan bagi

konsumen pada suatu atribut

7. Kesesuaian pesanan dengan yang disajikan : Tidak adanya kesalahan penyajian jenis

pesanan konsumen oleh pramusaji

8. Sistem pemancingan yang ditawarkan : Sistem pemancingan yang digunakan di

kolam pemancingan Fishing Valley seperti sistem kiloan, harian, galatama,

borongan dan lomba

9. Waktu buka wisata mancing : Waktu atau jam beoperasinya wisata mancing Fishing

Valley setiap hari kunjungan

10. Kecepatan melayani konsumen pemancingan : Waktu yang dibutuhkan karyawan

untuk segera memberikan pelayanan atas kebutuhan konsumen. Dikatakan cepat jika

dilakukan dalam waktu kurang dari 10 menit

11. Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen : Keskgapan karyawan

menanggapi keluhan-keluhan konsumen mengenai produk atau pelayanan yang

ditawarkan perusahaan

12. Keramahan karyawan : Sikap karyawan dalam melayani pelanggan yaitu memberi

salam, menawarkan bantuan dan memberikan senyuman

13. Kesopanan karyawan : Sikap karyawan yaitu tutur kata yang lembut, halus,

menyenangkan konsumen diikuti senyum pula dan gerak tubuh yang sewajarnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 64: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

49

14. Keamanan : Kondisi sekitar wisata mancing Fishing Valley Bogor yang bebas dari

tindak kejahatan seperti pencurian, kehilangan barang, dan lain-lain

15. Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen : Adanya hubungan

timbal balik yang lancar antara karyawan dengan konsumen mengenai informasi

mengenai produk maupun jasa perusahaan

16. Kemudahan menghubungi Fishing Valley : Konsumen mudah jika ingin

menghubungi Fishing Valley terkait informasi yang dibutuhkan konsumen.

17. Penampilan karyawan : Penampilan karyawan secara keseluruhan yaitu pakaian

yang dikenakan rapi dan bersih

18. Informasi daftar harga dan jenis ikan: Kemudahan konsumen dalam memperoleh

informasi mengenai jenis-jenis ikan pancingan beserta harga yang ditawarkan

perusahaan

19. Kenyamanan saat memancing : Suasana yang dirasakan konsumen saat melakukan

kegiatan memancing terdiri dari udara dan bau serta ketenangan

20. Umpan ikan : jenis umpan yang dijual di Fishing Valley Bogor meliputi udang,

pelet, dan jenis lainnya yang dibungkus dan djual dengan harga Rp 2.500 per

bungkus.

21. Fasilitas sarana mushola : kondisi sarana mushola yang disediakan bersih, nyaman,

cukup tersedia peralatan beribadah dan tempat wudhu

22. Kondisi kolam pemancingan : Keadaan kolam pemancingan yang bersih dari lumut,

tidak beraroma amis, dan dikuras pada waktu tertentu

23. Fasilitas sarana toilet : Kondisi sarana toilet yang bersih, tidak bau, lengkap

peralatannya serta baik pemeliharaannya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 65: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

50

24. Kelengkapan dan kondisi peralatan pancing : Ketersediaan dan kebersihan

peralatan-peralatan yang dibutuhkan konsumen ketika akan memancing

25. Variasi jenis ikan : Jenis ikan yang ditebar ke kolam pemancingan yang terdiri dari

ikan mas, nila, patin, bawal, maupun gurame

26. Kebersihan lokasi : Keadaan wisata mancing Fishing Valley yang bebas dari sampah

dan kotoran

27. Luas areal parkir : Tempat kendaraan konsumen selama melakukan kunjungan di

wisata mancing Fishing Valley

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 66: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

51

Tabel 7 Indikator Skala Likert Atribut-Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Dimensi mutu Atribut-atribut Indikator kepuasan Sistem pemancingan yang ditawarkan

1 = hanya kiloan saja 2 = kiloan dan harian 3 = kiloan, harian, galatama 4 = kiloan, harian, galatama, borongan 5 = kiloan, harian, galatama, borongan dan

lomba Keandalan (Reliability) Waktu buka wisata

mancing: Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

1 = sangat tidak puas 2 = tidak puas 3 = cukup puas 4 = puas 5 = sangat puas

Kecepatan melayani konsumen pemancingan

1 = lebih dari 30 menit 2 = 21-30 menit 3 = 11-20menit 4 = 10 menit 5 = kurang dari 10 menit

Ketanggapan (Responsiveness)

Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

1 = acuh tak acuh 2 = tidak langsung menanggapi, hanya diam

mendengarkan 3 = langsung menanggapi namun tidak

memberikan solusi 4 = langsung menanggapi dan memberikan

solusi 5 = langsung menanggapi dan memberi

solusi dan dipenuhi keinginan konsumennya

Keramahan karyawan 1 = cuek dan acuh tak acuh

2 = hanya melayani konsumen ketika dipanggil saja

3 = senyum dan tidak bertanya apapun 4 = senyum, bertanya pesanan konsumen

dan melayaninya 5 = senyum, bertanya pesanan konsumen,

mengantarkan konsumen ke lokasi dan melayaninya serta menemani

Jaminan (Assurance)

Kesopanan karyawan

1 = acuh tak acuh dan selalu cemberut 2 = tidak sopan, terlalu cuek, namun

melayani dengan baik 3 = cukup sopan, perhatian akan kebutuhan

konsumen 4 = sopan dan santun seperti tutur kata baik

atau lembut, gerak tubuh yang baik dan tidak berlebihan

5 = sangat sopan seperti tutur kata lembut, membungkukkan badan ketika melayani atau bertanya ke konsumen

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 67: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

52

Keamanan 1 = sangat tidak aman, tidak ada satpam 2 = tidak aman. satpam hanya menjaga di

pos saja 3 = cukup aman, satpam kadang-kadang

berkeliling mengawasi. 4 = aman, satpam selalu berkeliling

mengawasi, tidak diperiksa secara ketat saat masuk

5 = sangat aman. pengawasan satpam sangat baik. setiap pengunjung yang datang diperiksa

Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen

1 = acuh tak acuh 2 = tidak berjalan baik. konsumen merasa

tdak nyaman dengan karyawan 3 = cukup lancar. namun ada beberapa hal

yang dinilai konsumen kurang 4 = lancar. setiap pertanyaan konsumen atau

kebutuhan konsumen mampu dilaksanakan walau tidak semuanya

5 = sangat lancar berkomunikasi dengan konsumen mengenai semua hal baik pelayanan, informasi dan kebutuhan. semuanya terlaksana dengan sangat baik

Kepedulian (Emphaty)

Nomor telepon dan alamat Fishing Valley

1 = tidak tersedia nomor telpon dan alamat 2 = tersedia nomor telepon, alamat tidak

jelas 3 = nomor telepon tidak tersedia, alamat

jelas 4 = nomor telepon dan alamat jelas 5 = nomor telepon dan alamat sangat jelas

dilengkapi brosur serta pernah ada di media massa

Penampilan Karyawan 1= tidak memakai seragam 2 = hanya memakai kemejanya saja. tidak

rapi dan tidak bersih 3 = memakai seragam, rapi dan tidak bersih 4 = memakai seragam rapi dan bersih 5 = memakai seragam sangat rapi, bersih,

sangat menarik

Bukti Fisik (Tangible)

Informasi daftar harga dan jenis ikan

1= daftar harga dan jenis ikan tidak ada 2 = daftar jenis ikan lengkap, namun tidak

ada daftar harga 3 = daftar harga dan jenis ikan ada namun

tidak jelas 4 = daftar harga dan jenis ikan lengkap dan

jelas 5 = daftar harga dan jenis ikan sangat

lengkap dan jelas bahkan disertai gambar menarik

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 68: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

53

Kenyamanan saat memancing

1= udara tidak sejuk, bising, dan tidak ada tempat duduk

2 = udara tidak sejuk, bising, ada tempat duduk

3 = udara sejuk, bising, tidak ada tempat duduk

4 = udara panas, tenang, ada tempat duduk 5 = udara sejuk, tenang, ada tempat duduk

Umpan Ikan 1 = sering habis dan sangat sedikit 2 = sedikit tersedia dan mahal 3 = cukup banyak tersedia namun mahal 4 = banyak tersedia dan murah 5 = banyak tersedia, murah, baik kualitas

umpannya

Fasilitas sarana mushola

1 = mushola sangat kotor dan bau 2 = tersedia mushola, kotor, tidak ada alat

shalat 3 = tersedia mushola, bersih, tidak ada alat

shalat 4 = tersedia mushola, bersih, ada alat shalat 5 = tersedia mushola, bersih, ada alat shalat,

ruang wangi

Kondisi kolam pemancingan

1 = sempit, air kotor, ada lumut, bau amis 2 = sempit, air kotor, ada lumut 3 = sempit, air bersih, namun ada lumut 4 = luas, air bersih, tidak ada lumut 5 = luas, air bersih dan jernih, tidak ada

lumut

Fasilitas sarana toilet 1 = toilet sangat kotor dan bau 2 = air kotor, handsoap dan tissu tidak ada 3 = air bersih, handsoap ada, tissu tidak ada 4 = air bersih, handsoap tidak ada, tissu ada 5 = air bersih, handsoap dan tissu ada

Kelengkapan dan kondisi peralatan pancing

1= tidak lengkap, rusak dan tidak bersih 2 = tidak lengkap, rusak namun bersih 3 = cukup lengkap dan bersih, namun ada

yang rusak 4 = lengkap, baik, dan bersih 5 = sangat lengkap, baik, bersih serta rapih

Variasi Jenis Ikan 1 = hanya satu jenis ikan 2 = ikan mas, dan bawal 3 = ikan mas, bawal, nila 4 = ikan mas, bawal, nila, gurame

Bukti Fisik (Tangible)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 69: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

54

5 = ikan mas, bawal, gurame, patin, nila

Kebersihan lokasi

1=sampah berserakan dimana-mana, kotak sampah tidak ada, bau

2 =ada sampah dan banyak dedaunan, kotak sampah sedikit tersedia

3 =tidak ada sampah tetapi terdapat sisa umpan ikan maupun makanan. kotak sampah tidak banyak. tidak bau

4 =tidak ada sampah namun ada beberapa dedaunan, kotak sampah banyak tersedia. tidak bau

5 =tidak ada sampah dan dedaunan berserakan, kotak sampah sangat banyak tersedia. tidak bau

Bukti Fisik (Tangible)

Luas areal parkir

1= mampu menampung ≤ 5 mobil 2 = mampu menampung 10 mobil 3 = mampu menampung 10-30 mobil 4 = mampu menampung 50-30 mobil 5 = mampu menampung ≥ 50 mobil

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 70: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

55

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Gambaran Umum Perusahaan

Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan wisata mancing dan

rekreasi terbesar di Bogor. Fishing Valley dikatakan terbesar dilihat dari kawasan

usahanya yang luas yaitu mencapai 3,5 hektar dan memiliki fasilitas-fasilitas yang

menarik serta unik, tidak hanya menyuguhkan kolam pemancingan saja namun

juga terdapat restoran, bom-bom boat, horse ridding, dan flying fox. Selain itu,

Fishing Valley menyajikan suatu restoran tradisional dengan menu ikan hasil

tangkapan konsumen yang berkunjung. Usaha pemancingan ini berlokasi di Jalan

Pemda Raya nomor 107, Cibinong, Bogor Barat. Letaknya yang strategis di

pinggir jalan di dekat perumahan Cimanggu dan Pemda Cibinong serta dikelilingi

pemandangan sejuk membuat wisata mancing ini menjadi pilihan utama

konsumen yang memiliki hobi memancing. Kolam Galatama yang paling sering

dikunjungi memiliki luas sebesar 1,5 hektar serta kolam kiloan dan harian sebesar

satu hekar.

Kolam pemancingan dengan tujuan utama pemancingan di Bogor telah

banyak berdiri. Namun, wisata mancing Fishing Valley Bogor kolam

pemancingan dengan konsep wisata mancing keluarga ditambah fasilitas sarana

bermain anak, restoran dan wahana alam lainnya. Konsep tersebut masih

tergolong unik dan berbeda dengan kolam pemancingan yang telah berdiri

sebelumnya di Bogor. Selain itu, Fishing Valley merupakan satu-satunya wisata

mancing yang memiliki website sebagai media promosinya. Wahana-wahana yang

terdapat di Fsihing Valley, antara lain :

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 71: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

56

1. Wahana utama

Sesuai dengan namanya, Fishing Valley merupakan perusahaan yang

mengutamakan wisata memancing bagi konsumennya. Wahana wisata

utama Fishing Valley Bogor yang ditawarkan ke konsumen adalah kolam

mancing anak, kolam mancing harian untuk acara pribadi, serta kolam

pemancingan galatama (perlombaan).

2. Wahana penunjang lainnya atau wahana tambahan

Wahana tambahan yang dibangun di Fishing Valley bertujuan untuk

memberikan kenyamanan lainnya bagi konsumen yang membawa anggota

keluarganya untuk sekadar melepaskan kepenatan rutinitas sehari-hari.

Wahana tambahan itu antara lain : restoran yang dilengkapi saung dan

prasmanan, taman bermain anak berupa bom-bom boat, lapangan

sepakbola, horse ridding (naik kuda), wisata alam berupa flying fox,

jembatan gantung, tali-temali, dan lain-lain (outbond).

5.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awal tahun 1991, Pak Joseph Hartoyo sang pemilik perusahaan

membeli lahan seluas 3 hektar di Bogor. Pembelian lahan tersebut dimaksudkan

untuk investasi jangka panjang. Namun, sekitar tahun 1998 tepatnya saat terjadi

krisis moneter, perusahaan yang dipimpin Bapak Joseph mengalami

kebangkrutan. Pak Joseph pun memutuskan hijrah ke Singapura untuk berbisnis

kembali. Bapak Ramly, seorang anak buah Bapak Joseph melihat peluang untuk

membuka bisnis baru.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 72: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

57

Bapak Ramly mempunyai ide untuk membangun wisata mancing di lahan

yang telah dibeli oleh Bapak Joseph. Kemudian ide tersebut diutarakan ke Bapak

Joseph selaku pemilik lahan, dan tanpa diduga tanggapannya sangat positif.

Akhirnya kerjasama antara Bapak Joseph dengan Bapak Ramly pun terjalin

dengan mendirikan wisata mancing Fishing Valley Bogor. Segala bentuk

manajemen dan kinerja dipercayakan pemilik ke Bapak Ramly mengenai

pendirian wisata mancing Fishing Valley Bogor.

Fishing Valley tidak hanya menjadikan sebagai wisata mancing saja, akan

tetapi juga didirikan berbagai wahana penunjang lainnya seperti restoran, wahana

alam, sarana bermain anak, dan horse ridding. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus

2002, wisata mancing Fishing Valley Bogor untuk pertama kalinya beroperasi

dengan lahan usaha seluas 3,5 hektar. Wisata mancing Fishing Valley Bogor ini

menggunakan konsep sebagai wisata mancing dan rekreasi keluarga terbesar di

Bogor. Lokasinya strategis mudah dijangkau kendaraan dan mulai buka setiap hari

dengan pembagian jadwal buka adalah sebagai berikut :

1. Senin- Jumat, mulai buka dari pukul 10.00-21.00 WIB

2. Sabtu-Minggu dan Hari Libur, mulai buka dari pukul 09.00-21.00 WIB

Fasilitas yang dimiliki Fishing Valley Bogor adalah gapura berbentuk teko

yang unik, saung untuk memancing dan menyantap makanan, lapak sebanyak 62

buah, Bom-Bom Boat, fasilitas wisata alam, alat-alat pancing, umpan ikan,

delapan buah toilet, satu buah musholla, enam buah saung, dan satu saung untuk

live music setiap hari Sabtu atau Minggu.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 73: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

58

5.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi (vision) adalah pernyataan yang mendefinsikan sesuatu yang ingin

dicapai perusahaan/organisasi di waktu yang akan datang. Visi lebih

terkonsentrasi ke masa depan (jangka panjang, future) dan cenderung merupakan

pernyataan yang sifatnya strategis. Misi (mission) adalah pernyataan-pernyataan

yang mendefinsikan apa yang sedang dan akan dilakukan atau ingin dicapai dalam

waktu dekat. Misi lebih terkonsentrasi ke masa sekarang dan merupakan target-

target yang sifatnya lebih operasional yang mungkin dikaitkan dengan customer,

proses-proses dalam organisasi, serta tingkat kinerja yang diinginkan4.

Visi dan misi wisata mancing Fishing Valley Bogor tidak tertutis dengan jelas.

Namun berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ramly selaku manajer

diketahui bahwa visi perusahaan adalah “Menjadikan Fishing Valley Sebagai

Wisata Rekreasi Keluarga dan Kolam Mancing Terbesar di Bogor”. Selain itu,

Fishing Valley juga memiliki keinginan untuk selalu berusaha membuat

konsumen atau pengunjung merasakan kepuasan melalui fasilitas-fasilitas yang

ditawarkan di perusahaan baik fasilitas utama maupun fasilitas tambahan.

Sedangkan misi wisata mancing Fishing Valley antara lain :

1. Membangkitkan usaha kolam dan wisata pemancingan keluarga di Bogor

2. Melakukan pemekaran usaha ke setiap daerah agar pangsa pasar semakin

meningkat

3. Menguatkan tujuan utama perusahaan melalui pelayanan yang berkualitas

4. Melakukan promosi secara berkala ke media massa maupun elektronik untuk

menciptakan citra perusahaan yang dikenal masyarakat luas

4 http://kupalima.wordpress.com/”Apa Sebenarnya Visi Misi dan Program Kerja”. 24 Maret 2008.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 74: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

59

5.4 Slogan atau Jargon Perusahaan

Slogan memberikan kepercayaan kepada konsumen akan prestasi dan

kinerja perusahaan. Wisata mancing Fishing Valley Bogor memiliki jargon atau

slogan unik yaitu ”Mancing Jadi Seru”. Maksud jargon tersebut adalah

menciptakan suatu image atau citra di telinga masyarakat bahwa Fishing Valley

merupakan wahana wisata memancing yang sangat seru untuk melepaskan

kelelahan rutinitas sehari-hari.

Slogan tersebut diartikan bahwa selain memancing ikan di kolam

pemancingan yang telah disediakan perusahaan, konsumen juga akan dimanjakan

dengan wahana lainnya.

5.5 Logo Perusahaan

Logo adalah bagian merek yang biasa dikenal dan tak

terucapkan, misalnya simbol rancangan atau warna dan huruf yang berbeda

dari lain-lainnya Banyak cara yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan

untuk

mengembangkan perusahaannya untuk menjadi lebih baik dan lebih berkembang.

Memperbaiki image sebuah perusahaan dapat dilakukan melalui desain kreatif

yaitu membuat logo menggunakan nama yang sama sehingga dapat menjadi

media pengenalan merek oleh konsumen dalam wujud identitas perusahaan.

Logo Fishing Valley Bogor berupa logo bulat berwarna merah dan

memiliki gambar ikan yang terletak di dalamnya. Makna yang terdapat pada logo

tersebut adalah bahwa pemilik mengharapkan usaha wisata mancing ini dapat

berjalan terus menerus seperti lingkaran, ikan yang ditawarkan berkualitas

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 75: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

60

ditunjukkan oleh gambar ikan yang segar di dalam logo. Sedangkan warna merah

menandakan bahwa wisata mancing ini memiliki keberanian yang tinggi dalam

melayani konsumen. Logo wisata mancing Fishing Valley Bogor ditunjukkan

oleh Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Logo wisata mancing Fishing Valley Bogor

5.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-

orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber

daya yang dimiliki. Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan suatu

perusahaan yang tidak memiliki struktur organisasi yang tertulis secara resmi.

Namun, struktur tersebut dapat digambarkan secara ringkas seperti gambar 4

berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 76: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

61

Gambar 4. Struktur organisasi wisata mancing Fishing Valley Bogor

5.7 Sistem Pemancingan Fishing Valley Bogor

Sistem yang diterapkan pada setiap tempat pemancingan sangat beragam.

Pertama, sistem harian atau biasa disebut dalam bahasa Sunda “kilo jebrus”.

Pemancingan dengan sistem harian atau “kilo jebrus” adalah pemancingan yang

menggunakan cara menimbang terlebih dahulu jumlah ikan yang akan

dimasukkan ke dalam kolam pemancingan sesuai dengan jumlah pemancing.

Kemudian pemancing membayar harga lapak, setelah itu kegiatan memancing

dapat dimulai.

Kedua, pemancingan dengan sistem lomba, penyelenggara telah mengisi

kolam dengan sejumlah ikan terlebih dahulu dan menyediakan sejumlah hadiah-

hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang ditentukan berdasarkan perolehan

terberat perekor yang didapat peserta lomba mancing. Jadi, pemancing yang

Pimpinan dan Pemilik

General Manager

Manager Restoran Bendahara

Karyawan tetap : 30 orang

Karyawan honoran: 62 orang

Satpam : 4 orang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 77: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

62

mendapatkan ikan dengan bobot terberat maka dialah yang menjadi

pemenangnya.

Ketiga, pemancingan dengan sistem borongan mengharuskan pemancing

atau kelompok pemancing menyewa kolam pemancingan, dan jumlah ikan yang

akan diisikan ke kolam berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Biasanya

pemesanan tempat pemancingan dilakukan minimal seminggu sebelumnya.

Sedangkan jumlah ikan yang diperlukan untuk sistem ini biasanya dimasukkan

pada saat akan dimulai kegiatan memancing, agar dapat diketahui penimbangan

jumlah ikan yang diperlukan atau dibeli.

Keempat, pemancingan dengan sistem kiloan, pada pemancingan ini ikan

hasil tangkapan yang diperoleh lalu ditimbang, kemudian pemancing membayar

harga berdasar perolehannya. Apabila pemancing tidak memperoleh ikan hasil,

maka pemancing ini tidak dikenakan biaya pemancingan.

Pemancingan yang dikhususkan untuk para pemancing yang akan

mencoba ketangguhannya dengan menerapkan pengetahuan dan pengalamannya

terhadap pemancing lain tanpamengurangi keakraban sesamanya. Pada lomba

biasanya penyelenggara telah mengisikan sejumlah ikan terlebih dahulu dan

menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang

ditentukan berdasarkan perolehan terberat perkor yang didapat peserta lomba

mancing. Lomba biasanya diadakan mulai pagi hingga sore pada hari minggu atau

hari libur.

Kelima, pemancingan dengan sistem galatama, pemancingan ini

diperuntukkan bagi pemancing yang benar-benar hendak mengasah

keterampilannya dalam memancing, karena ikan hasil tangkapannya tidak dibawa

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 78: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

63

pulang. Pemancingan ini menyediakan berbagai macam hadiah, tergantung dari

pihak pengelola dalam menyediakan bentuk hadiahnya, dapat berupa uang atau

barang mewah. Kiteria pemenang pada sistem ini berdasar kesepakatan bersama,

yaitu antara pemancing dan pengelola pemancingan. Kriteria tersebut diantaranya

juara ikan terberat, yaitu bagi pemancing yang mendapatkan ikan dengan bobot

satuan terberat maka dialah sebagai pemenangnya.

Pemancingan yang pemancingnya adalah mereka yang benar-benar hendak

mengasah keterampilannya dalam memancing, karena hasil ikan tidak dibawa

pulang seperti pada sistem mancing yang telah disebut di atas tadi. Ikan yang

ditebar pada kolam pancing ini sangat banyak jumlahnya, penyelenggaraannya

dapat setiap hari dan bersifat lomba karena ada hadiahnya. Untuk hadiah biasanya

berupa uang, banyaknya terantung dari jumlah peserta setela uang yag terkumpul

dikurangi oleh bagian yang menjadi hak pantia. Kriteria pemenang sesuai

kesepakatan bersama, biasanya seperti juara ikan terberat,juara total berat

perolehan ikan dan juara total satuan ikan. Setiap harinya lomba terbagi dalam

beberapa babak yang lamanya tiga jam perbabak. Dalam setiap babak didapatkan

hasil penentuan juara. Ikan yang diperoleh dilepaskan kembali saat itu juga

setelah dilakukan penimbangan.

5.8 Kolam Pemancingan Sejenis Lainnya

Kolam pemancingan di Bogor sangat banyak namun tidak diperoleh data

resmi mengenai jumlah kolam pemancingan yang ada di Bogor baik dari Dinas

Pariwisata dan Seni Bogor maupun dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 79: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

64

instansi terkait lainnya. Hal ini disebabkan karena pengelola usaha pemancingan

tidak ada yang berinisiatif untuk mendaftarkan usahanya ke dinas-dinas terkait.

Akibatnya, penelusuran mengenai jumlah kolam pemancingan hanya

diperoleh dari pengamatan langsung maupun dari masyarakat yang sering

memancing serta dari pihak manajer Fishing Valley. Berdasarkan hasil

pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait, maka diperoleh empat kolam

pemancingan yang besar di Bogor Barat khususnya yaitu kolam pemancingan

Djamhur Mas, Mahoni, Lagena, dan Fishing Valley.

5.8.1 Kolam Pemancingan Djamhur Mas

Kolam pemancingan Djamhur Mas adalah kolam pemancingan yang

terletak di Jalan Got Ciputih, dekat dengan sekolah Bina Bangsa Sejahtera (BBS)

Kelurahan Marga Jaya, Bogor Barat. Kolam pemancingan ini memiliki tiga kolam

pemancingan utama, satu buah kolam berukuran 20m x 30m dan sisanya

berukuran 25m x 18m. Lapak yang disediakan pada setiap kolam berjumlah 40

buah. Namun ukuran kolam lebih kecil dibandingkan Fishing Valley. Kolam

pemancingan lomba hanya diadakan setiap hari Rabu dan Sabtu saja dengan

menggunakan system borongan. Hal ini berbeda dengan Fishing Valley yang

menerapkan kolam pemancingan lomba (galatama) setiap hari.

5.8.2 Kolam Pemancingan Mahoni

Kolam pemancingan Mahoni terletak di belakang Terminal Laladon,

Sindang Barang, kecamatan Ciomas, Bogor. Kolam pemancingan Mahoni

memiliki empat kolam utama, dua buah kolam masing-masing berukuran 400m2,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 80: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

65

sebuah kolam berukuran 300m2, dan sebuah kolam berukuran 270m2. Kolam

Mahoni menyediakan beberapa kolam yang digunakan untuk orang yang ingin

memancing secara gratis. Konsumen hanya diperbolehkan menggunakan satu

joran untuk satu kolam dan penambahan ikan hanya diperbolehkan satu kali yang

harganya disesuaikan dengan ukuran minimal yang telah ditetapkan pada setiap

kolam.

5.8.3 Kolam Pemancingan Lagena

Kolam pemancingan Lagena terletak di Terminal Laladon-Sindang

Barang, Kecamatan Ciomas, Bogor. Lokasinya hanya berjarak 100m dari kolam

pemancingan Mahoni. Kolam pemancingan Lagena kini memiliki empat kolam

besar, terdiri dari dua kolam berukuran 600m2, sebuah kolam berukuran 2000m2,

dan sebuah kolam berukuran 4000m2. Kolam pemancingan Lagena memiliki satu

kolam besar yang berisi berbagai macam ikan dikenakan biaya khusus juga

diterapkan apabila ada perlombaan dan pemancing yang ingin memancing secara

berkelompok atau borongan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 81: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

66

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Umum Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Karakteristik konsumen diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan

untuk mengetahui keterkaitan antara konsumen dengan penilaian terhadap atribut-

atribut yang terdapat di wisata mancing Fishing Valley Bogor. Karakteristik

konsumen yang beragam akan mempengaruhi pola pikir konsumen terhadap

tingkat kepentingan maupun tingkat kinerja karyawan terhadap atribut-atribut

yang ditawarkan.

Konsumen yang datang mengunjungi wisata mancing Fishing Valley

Bogor ini memiliki beragam karakteristik. Hal ini dapat diketahui dari penyebaran

kuesioner penelitian ke 100 orang responden. Kuesioner penelitian tersebut terdiri

dari lima bagian yaitu, bagian pertama berupa screening mengenai frekuensi

kunjungan responden ke wisata mancing Fishing Valley Bogor dan pernah

menggunakan fasilitas yang ditawarkan perusahaan. Bagian kedua terdiri atas

identitas responden meliputi nama, jenis kelamin, alamat, usia, pendidikan

terakhir, pekerjaan, pengeluaran rata-rata per bulan, dan domisili tempat tinggal.

Bagian kedua terdiri atas analisis tingat kepentingan atribut-atribut yang

ditawarkan wisata mancing Fishing Valley Bogor ke konsumen. Bagian keempat

terdiri atas analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut yang

ditawarkan. Sedangkan bagian kelima terdiri atas analisis fasilitas tambahan yang

akan dibangun oleh perusahaan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 82: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

67

6.1.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan wisata mancing terbesar

di Bogor. Setiap orang dapat berkunjung ke tempat tersebut baik kalangan bawah

maupun kalangan atas. Kaum wanita maupun laki-laki pun dapat melakukan

kunjungan ke wisata mancing Fishing Valley Bogor dengan tujuan memancing

ikan.

Hasil penyebaran kuesioner penelitian yang dilakukan terhadap 100

responden wisata mancing Fishing Valley Bogor, diketahui bahwa 89 persen

responden yang sering memancing adalah laki-laki. Sedangkan kaum wanita

hanya sebesar 11 persen. Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih dominan

menyukai hobi memancing daripada wanita. Kaum wanita sebagian besar

menyukai berbelanja atau sekedar jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Perbedaan

hobi ini lebih ditekankan karena perbedaan motivasi awal konsumen dalam

memanfaatkan waktu luang konsumen masing-masing.

Tabel 8 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Laki-Laki 89 89 Perempuan 11 11 Total 100 100

6.1.2 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

Menurut Kasali (2000), dinyatakan bahwa usia dibagi ke dalam lima

kategori yaitu : masa transisi (usia 17-23 tahun), masa pembentukan keluarga

(usia 24-30 tahun), masa peningkatan karir (31-40 tahun), masa kemapanan (usia

41-50 tahun), dan masa persiapan pensiun (usia 51-65 tahun). Konsumen yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 83: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

68

berkunjung ke wisata mancing Fishing Valley Bogor pada umumnya memiliki

beragam usia mulai dari balita hingga manula.

Pada penelitian ini, responden yang dipilih adalah konsumen yang telah

berusia ≥ 17 tahun. Hal tersebut dilakukan karena responden yang telah berusia 17

tahun keatas dianggap telah memiliki wawasan pemikiran yang dewasa sehingga

mampu menjawab pertanyaan kuesioner dengan baik. Setelah dilakukan

penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden, diperoleh informasi bahwa

konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor sebagian besar berada pada masa

peningkatan karir yaitu berusia di antara 31-40 tahun (33 persen). Sedangkan

kelompok usia terbesar kedua adalah konsumen yang berada pada masa

kemapanan sebanyak 30 orang (30 persen). Karakteristik Konsumen Wisata

Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Usia dapat dilihat pada Tabel 9

berikut.

Tabel 9 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Usia Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

17-23 5 5 24-30 22 22 31-40 33 33 41-50 30 30 ≥ 51 10 10

Total 100 100

Perbedaan kuantitas terbesar konsumen yang berkunjung ke wisata

mancing Fishing Valley Bogor tersebut terkait dengan kebutuhan pribadi,

kepribadian, dan gaya hidup. Faktor lingkungan seperti keluarga, status sosial, dan

pengaruh pribadi memiliki pengaruh kuat dalam menentukan perilaku konsumen

untuk berkunjung ke wisata mancing Fishing Valley Bogor. Setiap keputusan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 84: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

69

pembelian yang diambil merupakan keterkaitan dengan pengaruh pribadi dengan

status sosial individu.

Menurut Umar (2003), dijelaskan bahwa untuk beberapa hal, konsumen

tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang

rasional, melainkan berdasarkan pada emosi atau fantasi saja. Wisata mancing

Fishing Valley Bogor merupakan wisata mancing bagi keluarga sehingga

konsumen lebih dimanjakan dengan kenyamanan emosi berupa wisata alam dan

memancing bagi keluarga. Akibatnya konsumen yang memiliki keluarga

umumnya lebih banyak kuantitasnya dibandingkan konsumen usia lainnya. Hal ini

disebabkan karena konsumen tidak hanya disajikan wahana memancing saja,

namun juga terdapat wahana tambahan seperti sarana bermain anak (Bom-Bom

Boat), outbound (Flying Fox dan wisata alam), restoran, serta horse ridding.

Konsumen yang tujuan awalnya ingin memancing kemudian tertarik dengan

sajian fasilitas tambahan lainnya di wisata mancing Fishing Valley Bogor tersebut

terutama bagi konsumen yang membawa anak, istri, dan kerabat keluarga.

6.1.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan

Dari 100 orang konsumen yang dijadikan responden diperoleh informasi

bahwa sebagian besar konsumen telah menikah yaitu sebanyak 58 orang atau

sebesar 58 persen. Status pernikahan tersebut berkaitan dengan jumlah anggota

keluarga yang lebih sering melakukan kunjungan ke wisata mancing Fishing

Valley Bogor. Hal ini disebabkan wisata mancing Fishing Valley Bogor

menekankan pada kenyamanan wisata mancing dan rekreasi bagi keluarga

sehingga konsumen yang memiliki anggota keluarga lebih cocok dan sering

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 85: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

70

berkunjung. Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Berdasarkan Status Pernikahan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentase (%) Menikah 58 58 Belum Menikah 42 42 Total 100 100

6.1.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Proses pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan jasa

dipengaruhi oleh pola pikir konsumen. Pola pikir konsumen ditentukan oleh tinggi

rendahnya tingkat pendidikan formalnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan semakin tinggi pula harapan dan motivasinya terhadap alat

pemenuh kebutuhannya. Wawasan dan emosi konsumen yang memiliki tingkat

pendidikan formal yang tinggi lebih banyak kapasitasnya dibandingkan tingkat

pendidikan formal yang rendah.

Penelitian terhadap 100 orang responden dapat diperoleh tingkat

pendidikan formal yang berbeda-beda. Sebagian besar konsumen memiliki tingkat

pendidikan formal SMU yaitu sebesar 55 persen (55 orang).. Hal ini disebabkan

karena konsumen Fishing Valley adalah yang telah memiliki pendapatan dan

bekerja. Umumnya konsumen Fishing Valley yang berpendidikan SMU telah

memiliki pekerjaan tetap. Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing

Valley Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir dapat dilihat pada Tabel

11 berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 86: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

71

Tabel 11 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%) SD 2 2 SMP 15 15 SMU 55 55 D3 9 9 S1 17 17 S2 2 2 Total 100 100

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa konsumen wisata mancing

Fishing Valley Bogor memiliki tingkat pendidikan formal yang beragam dari

pendidikan SD hingga S2. Sebagian besar konsumen berpendidikan terkahir SMU

sebesar 55 persen. Pengetahuan yang tinggi menjadi indikator konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian terutama pemilihan lokasi pemancingan yang

mampu memberikan kenyamanan konsumen dengan pelayanan terbaik.

6.1.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari 100 orang konsumen yang dijadikan responden diperoleh informasi

bahwa sebagian besar memiliki jenis pekerjaan sebagai karyawan swasta yaitu

sebanyak 37 orang dengan persentase sebesar 37 persen. Jenis pekerjaan

konsumen terbesar kedua adalah sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 19 orang atau

sebesar 19 persen. Hal ini disebabkan karena lokasi Fishing Valley Bogor

berdekatan dengan dengan perkantoran swasta. Selain itu, karyawan swasta dan

wiraswasta umumnya memiliki waktu kerja yang sangat padat sehingga

memerlukan wisata yang mampu melpaskan kepenatan rutinitas konsumen sehari-

hari.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 87: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

72

Tabel 12 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 9 9 Sedang Mencari Pekerjaan 10 10 Karyawan Swasta 37 37 PNS 5 5 Pegawai BUMN 2 2 ABRI/Tentara 2 2 Ibu RumahTangga 2 2 Wiraswasta 19 19 Profesional 2 2 Pensiunan 3 3 Lainnya 9 9 Total 100 100

6.1.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan

Dari 100 orang konsumen yang dijadikan responden diperoleh informasi

bahwa sebagian besar memiliki berpendapatan rata-rata antara Rp 900.000-Rp

1.800.000 yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 53 persen. Jenis

pendapatan konsumen terbesar kedua adalah < Rp 900.000 yaitu sebanyak 17

orang atau sebesar 17 persen. Sebagian besar konsumen adalah karyawan swasta

sehingga rentang pengeluaran rata-rata konsumen berkisar antara Rp 900.000-Rp

1.800.000 sesuai dengan pendapatan umum karyawan swasta. Karakteristik

konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor berdasarkan pengeluaran rata-

rata per bulan dapat dilihat dari Tabel 13 berikut.

Tabel 13 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Pengeluaran Rata-Rata Per Bulan

Pengeluaran rata-rata per bulan Jumlah (orang) Persentase (%) < Rp 900.000 17 17

Rp 900.000-Rp 1.800.000 53 53 Rp 1.800.001-Rp 2.700.000 6 6 Rp 2.700.001-Rp 3.600.000 5 5 Rp 3.600.001-Rp 4.500.000 6 6

> Rp 4.500.000 13 13 Total 100 100

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 88: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

73

6.1.7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Domisili Tempat Tinggal

Dari 100 orang konsumen yang dijadikan responden diperoleh informasi

bahwa sebagian besar responden bertempat tinggal atau berdomisili di Bogor

yaitu sebanyak 67 orang dengan persentase sebesar 67 persen. Sedangkan

konsumen yang berdominsili di luar Bogor yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar

33 persen.Alasan kemudahan dan kedekatan jarak menjadi pertimbangan

konsumen. Karakteristik konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor

berdasarkan domisili tempat tinggal responden dapat dilihat dari Tabel 14 berikut.

Tabel 14 Karakteristik Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Domisili Tempat Tinggal Responden

Domisili tempat tinggal Jumlah (orang) Persentase (%) Bogor 67 67 Di Luar Bogor 33 33 Total 100 100

6.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Kepuasan konsumen adalah target setiap perusahaan sehingga konsumen

saling bersaing untuk meningkatkan daya tarik perusahaan di mata konsumen.

Konsumen yang telah merasa puas diharapkan akan menjadi konsumen yang loyal

terhadap perusahaan dan tetap memutuskan untuk melakukan kunjungan secara

terus menerus.

Tingkat kepuasan konsumen tersebut tidaklah mudah mencapainya,

diperlukan ketajaman perusahaan untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kepuasan konsumen erat kaitannya dengan tingkat kepentingan dan kinerja atribut

yang ditawarkan suatu perusahaan. Setelah mengetahui tingkat kepentingan dan

kinerja atribut maka akan diperoleh seberapa besar tingkat kepuasan konsumen.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 89: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

74

6.2.1 Analisis Tingkat kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut mutu pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley Bogor adalah seberapa penting suatu atribut mutu

pelayanan yang ditawarkan perusahaan ke konsumen. Selain itu, tingkat

kepentingan juga dapat diartikan seberapa besar kinerja yang diharapkan

konsumen (Rangkuti, 2003).

Tingkat kepentingan mengukur seberapa penting atribut-atribut yang

disediakan perusahaan di mata konsumen. Nilai tingkat kepentingan tersebut

diperoleh dengan menjumlahkan penilaian konsumen pada skala Likert dan

dikalikan dengan nilai skala Likert. Kemudian hasilnya disesuaikan dengan

kategori yang terdapat dalam rentang skala dalam Tabel 5. Atribut yang dinilai

berjumlah 18 buah yang akan dikombinasikan dengan nilai tingkat kinerja dan

diplotkan ke dalam diagram Importance Performance Analysis (IPA).

Penghitungan total penilaian kepentingan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut

Wisata Mancing Fishing Valley Bogor dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 90: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

75

Tabel 15 Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Jumlah Responden No Atribut Mutu Pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

I. Dimensi Keandalan (Reliability)

388,5 STP

1 Sistem Pemancingan yang ditawarkan 2 1 18 48 31 405 TP

2 Waktu Buka Wisata Mancing Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

0 4 31 54 11 372 STP

II. Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) 398,5 TP

1 Kecepatan melayani konsumen pemancingan 0 0 26 45 29 403 TP

2 Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen 0 8 25 32 35 394 STP

III. Dimensi Jaminan (Assurance) 435 SP

1 Keramahan karyawan 1 2 15 48 34 412 TP 2 Kesopanan karyawan 0 2 11 45 42 427 CP 3 Keamanan 2 0 4 18 76 466 SP IV. Dimensi Empati (Empathy) 431,5 CP 1 Komunikasi yang lancar antara

karyawan dengan konsumen 1 1 10 39 49 434 CP

2 Nomor telepon dan alamat Fishing Valley 0 3 12 38 47 429 CP

V. Dimensi Bukti Fisik (Tangibles) 433,7 CP

1 Penampilan karyawan 0 3 1 9 87 480 SP 2 Informasi daftar harga dan jenis

ikan 2 2 32 42 22 380 STP 3 Kenyamanan saat memancing 0 1 1 50 48 445 P 4 Kondisi kolam pemancingan 0 1 14 39 46 430 CP 5 Umpan ikan 0 0 6 33 61 455 P 6 Fasilitas sarana toilet 0 1 6 56 37 429 CP 7 Variasi jenis ikan 4 7 21 13 55 408 TP 8 Kebersihan lokasi 0 2 16 34 48 428 CP 9 Luas areal parkir 0 0 5 42 53 448 P

Rata-rata tingkat kepentingan 4,247 CP Keterangan :

6.2.1.1 Dimensi Keandalan (Reliability)

STP = Sangat Tidak Penting (1) P = Penting (4) TP = Tidak Penting (2) SP = Sangat Penting (5) CP = Cukup Penting (3)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 91: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

76

Sebanyak 100 orang responden diperoleh informasi bahwa dimensi keandalan

atau reliability adalah penting. Hal ini dapat diketahui dari yang ditunjukkan dari hasil

kepentingan yaitu terletak diantara 372–393,6 dimana rentang skala tersebut

menunjukkan dimensi tersebut sangat tidak penting untuk diperhatikan konsumen saat

memancing (Tabel 5). Tingkat kepentingan mutu pelayanan atribut wisata mancing

Fishing Valley Bogor berdasarkan dimensi keandalan (reliability) ditunjukkan oleh Tabel

16 berikut.

Tabel 16 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Keandalan (Reliability)

Jumlah Responden No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP)

1 (TP)

2 (CP)

3 (P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

I. Dimensi Kehandalan (Reliability)

388,5 STP

1 Sistem Pemancingan yang ditawarkan 2 1 18 48 31 405 TP

2 Waktu Buka Wisata Mancing Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

0 4 31 54 11 372 STP

1. Sistem Pemancingan yang Ditawarkan

Sistem pemancingan yang ditawarkan di wisata mancing Fishing Valley Bogor

antara lain sistem harian, kiloan, galatama, borongan maupun sistem lomba. Sistem

pemancingan yang sering diminati konsumen adalah sistem galatama dan kiloan. Sistem

galatama merupakan sistem pemancingan dimana setiap konsumen saling berlomba

mendapatkan ikan dengan bobot paling berat dan sebagai imbalannya akan diberikan

hadiah berupa uang tunai yang jumlah nominalnya tergantung jumlah pendaftaran

peserta. Sistem pemancingan galatama tersebut berlangsung selama dua jam dengan tarif

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 92: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

77

Rp 150.000 per orang. Akan tetapi, ikan hasil tangkapannya tidak dapat dibawa pulang

dan setelah ditimbang harus dikembalikan lagi ke kolam.

Sedangkan sistem pemancingan kiloan adalah sitem pemancingan biasa yang

terletak di dekat saung dan sifatnya santai. Sistem kiloan dan harian dikenakan tarif jika

mendapatkan ikan pancingan yang besar nominalnya bervariasi sesuai jenis ikan yang

ditangkap. Daftar jenis ikan dan harga ikan per kilo dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17 Daftar Jenis Ikan dan Harga Ikan Per Kilo No Jenis ikan pancingan Harga ikan per kilo

1 Ikan Mas Rp 20.000 2 Ikan Bawal, Nila, Patin, Lele Rp 17.500 3 Ikan Gurame Rp 26.000

Dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa sebagian besar menganggap

atribut sistem pemancingan yang ditawarkan tidak penting untuk diperhatikan. Total nilai

kepentingan sebesar 405, angka tersebut terletak pada rentang skala 393,7-415,2 (Tabel

5) yang memiliki arti bahwa atribut tersebut tidak penting diperhatikan oleh konsumen.

Hal ini disebabkan karena konsumen merasa nyaman dengan semua jenis sistem

pemancingan yang ditawarkan Fishing Valley. Selain itu, konsumen yang berkunjung

pada umumnya lebih sering menggunakan kolam pemancingan jenis galatama karena

konsumen tertarik dengan hadiah yang disediakan perusahaan untuk konsumen yang

memenangkan perlombaan. Konsumen menyesuaikan sistem pemancingan yang akan

dipilih dengan kondisi keuangan konsumen dan dengan siapa konsumen berkunjung. Jika

membawa keluarga, maka konsumen lebih memilih memancing di kolam pemancingan

kiloan atau harian karena lebih santai.

2. Waktu Buka Wisata Mancing Fishing Valley (Senin-Jumat pukul 10.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-21.00 WIB)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 93: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

78

Waktu Buka Wisata Mancing Fishing Valley Bogor yaitu hari Senin-Jumat pada

pukul 10.00-21.00 WIB sedangkan hari Sabtu, Minggu, atau hari Libur mulai beroperasi

pukul 09.00-21.00 WIB. Akan tetapi pada umumnya konsumen yang ingin memancing

mulai berdatangan pada siang hari yaitu pukul 14.00 WIB karena pada jam tersebut,

konsumen telah menyelesaikan aktivitas di kantor konsumen masing-masing. Untuk

melepaskan kepenatan dari rutinitas melelahkan, konsumen langsung menyalurkan hobi

memancing konsumen ke Fishing Valley pada pukul 14.00 WIB hingga malam hari.

Berdasarkan 100 orang responden, diperoleh nilai tingkat kepentingan sebesar

372 yang terletak diantara rentang skala sangat tidak penting yaitu 372-393,6. Konsumen

menganggap waktu buka wisata mancing Fishing Valley (Senin-Jumat pukul 10.00-21.00

WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-21.00 WIB) sangat tidak penting untuk diperhatikan

ketika akan memancing di Fishing Valley. Hal ini disebabkan karena konsumen dapat

dating kapan saja menyesuaikan dengan waktu konsumen kerja sehingga waktu buka

yang panjang akan lebih dipilih konsumen. Setiap ada waktu luang selepas melakukan

rutinitas di tempat kerja, konsumen akan menuju ke Fishing Valley Bogor untuk

melepaskan lelah dengan memancing.

6.2.1.2 Dimensi Ketanggapan (Responsiveness)

Dimensi ketanggapan atau responsiveness wisata mancing Fishing Valley Bogor

meliputi respon karyawan maupun pengelola pemancingan untuk bergerak cepat dan

tanggap terhadap keinginan konsumen. Berdasarkan penilaian 100 orang responden

diperoleh keterangan bahwa dimensi ketanggapan memiliki nilai sebesar 398,5 yang

termasuk ke dalam rentang skala tidak penting yaitu terletak antara 393,7-415,2 (Tabel6).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 94: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

79

Tabel 18 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Ketanggapan (Responsiveness)

Jumlah Responden No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP)

1 (TP)

2 (CP)

3 (P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

II. Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) 398,5 TP

1 Kecepatan melayani konsumen pemancingan 0 0 26 45 29 403 TP

2 Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen 0 8 25 32 35 394 STP

Konsumen menilai kecepatan dan ketanggapan karyawan Fishing Valley dalam

melayani konsumen tidak penting untuk diperhatikan. Hal ini terkait dengan waktu yang

dimiliki oleh konsumen yang berkunjung ke Fishing Valley selepas kerja atau hari libur

sangat fleksibel. Akibatnya konsumen memiliki waktu yang panjang untuk memberikan

toleransi ke karyawan, konsumen sengaja meluangkan waktu selepas kerja konsumen

untuk melepaskan kepenatan selepas bekerja. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam

dimensi ketanggapan adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan Melayani Konsumen Pemancingan

Dari hasil penelitian terhadap 100 orang responden, terdapat sebanyak 45 persen

menyatakan penting untuk memperhatikan atribut kecepatan melayani konsumen

pemancingan. Total nilai tingkat kepentingan mutu pelayanan atribut Wisata Mancing

Fishing Valley Bogor menunjukkan ada sebesar 403 terletak pada rentang skala tidak

penting yaitu 393,7-415,2 (Tabel 5).

Konsumen yang menganggap bahwa kecepatan karyawan sangat penting dan

penting diperhatikan karena konsumen memerlukan bantuan karyawan secara cepat akan

kebutuhan konsumen saat memancing seperti pembelian umpan ikan, lokasi lapak yang

telah ditentukan perusahaan, keusakan peralatan pancing, dan masalah lainnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 95: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

80

Kecepatan karyawan tersebut dibutuhkan agar konsumen tidak menjadi bingung ketika

menemukan beberapa permasalahan terkait pemancingan.

2. Ketanggapan Karyawan Menanggapi Keluhan Konsumen Pemancingan Penilaian 100 orang responden terhadap atribut ketanggapan karyawan

menanggapi keluhan konsumen diperoleh keterangan bahwa sebanyak 35 persen menilai

sangat penting dan delapan persen menilai tidak penting. Nilai tingkat kepentingan atribut

ini adalah sebesar 394 yang terletak pada rentang skala sangat tidak penting yaitu 372-

393,6 (Tabel 5).

Pada saat konsumen melakukan kegiatan memancing sering terdapat beberapa

keluhan-keluhan mengenai beberapa hal seperti umpan ikan, peralatan pancing, atau

kenyamanan. Keluhan-keluhan konsumen tersebut harus segera ditanggapi karyawan

maupun pengelola Fishing Valley agar konsumen merasa puas memancing di tempat

tersebut dan kembali lagi ke Fishing Valley. Jika karyawan tidak menanggapi dengan

cepat dan tepat maka kemungkinan konsumen untuk kembali memancing di Fishing

Valley akan menjadi mimpi.

6.2.1.3 Dimensi Jaminan (Assurance)

Dimensi jaminan atau assurance adalah kemampuan karyawan atau pengetahuan

terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam

memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan di dalam jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam

menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Dalam hal ini perusahaan

mengutamakan kesopanan dan keramahan karyawan serta keamanan untuk menunjang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 96: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

81

dimensi jaminan ke konsumen. Dari Tabel 19 diperoleh keterangan bahwa dimensi

jaminan memiliki nilai 435 untuk tingkat kepentingan. Dimensi ini terletak diantara

rentang skala cukup penting yaitu 415,3-436,8 (Tabel 5). Konsumen sebagian besar

menilai bahwa dimensi jaminan cukup penting untuk diperhatikan baik pengelola

maupun konsumen.

Tabel 19 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)

Jumlah Responden No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP)

1 (TP)

2 (CP)

3 (P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

III. Dimensi Jaminan (Assurance) 435 CP

1 Keramahan karyawan 1 2 15 48 34 412 TP 2 Kesopanan karyawan 0 2 11 45 42 427 CP 3 Keamanan 2 0 4 18 76 466 SP

1. Keramahan Karyawan

Keramahan karyawan menurut 100 orang responden merupakan atribut yang

dinilai cukup penting yang memiliki nilai 412 dimana terletak diantara rentang skala

tidak penting yaitu 393,7-415,2 (Tabel 5).

Keramahan karyawan dapat membuat konsumen merasa diperhatikan ketika

melakukan kegiatan memancing sehingga konsumen merasa gembira dan ceria.

Konsumen cenderung menghinggapi lokasi wisata yang mampu memberikan

kenyamanan untuk melepaskan kelelahan. Namun ada pula yang tidak terlalu nyaman

dengan karyawan yang ramah sebab konsumen membutuhkan keadaan yang biasa saja.

2. Kesopanan Karyawan

Hasil penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh informasi bahwa atribut

kesopanan karyawan dianggap cukup penting bagi konsumen. Hal ini terbukti dengan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 97: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

82

indeks tingkat kepentingan sebesar 427 yang terletak pada rentang skala cukup penting

yaitu 415,3-436,8 (Tabel 5).

Dalam memberikan pelayanan jasa pemancingan, karyawan dituntut bersikap

sopan terutama dalam hal tutur kata dan juga menghormati konsumen. Dengan demikian,

konsumen pun akan tunduk dan menghormati karyawan tersebut karena segan atau

senang.

3. Keamanan

Sebagian besar responden memberikan penilaian penting terhadap atribut

keamanan. Dari 100 orang responden diperoleh keterangan bahwa secara keseluruhan

konsumen menganggap atribut keamanan penting yang ditunjukan nilai tingkat

kepentingan sebesar 466 yang terletak pada rentang skala sangat penting yaitu 458,5-480

(Tabel 5).

Atribut ini secara keseluruhan dianggap sangat penting karena konsumen

umumnya menggunakan kendaraan pribadi dan anak kecil sehingga keamanan sangat

dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan atau

kehilangan.

6.2.1.4 Dimensi Empati (Empathy)

Dimensi empati (empathy) adalah dimensi berupa perhatian secara individual

yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi

perusahaan, kemampuan karyawan berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha

perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya. (Umar, 2003).

Hasil penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh keterangan bahwa atribut

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 98: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

83

dimensi empati memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 431,5 yang terletak di rentang

skala cukup penting yaitu 415,3-436,8 (Tabel 5).

Tabel 20 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy)

Jumlah Responden No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP)

1 (TP)

2 (CP)

3 (P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

IV. Dimensi Empati (Empathy) 431,5 CP

1 Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen 1 1 10 39 49 434 CP

2 Nomor telepon dan alamat Fishing Valley 0 3 12 38 47 429 CP

1. Komunikasi yang Lancar Antara Karyawan dengan Konsumen

Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan konsumen menilai atribut

komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen cukup penting untuk

diperhatikan. Hal ini terlihat dari nilai tingkat kepentingan atribut sebesar 434. Nilai

tersebut termasuk ke dalam rentang skala cukup penting yaitu berada antara 415,3-436,8

(Tabel 5).

Komunikasi yang lancar antara karyawan dan konsumen terkadang dibutuhkan

untuk menghindari kesalahpahaman. Karyawan memberikan kebebasan kepada

konsumen untuk mengemukakan segala keinginannya terlebih dahulu dengan tujuan agar

karyawan dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen yang

menganggap tidak penting karena konsumen cenderung membutuhkan ketenangan tanpa

diganggu pertanyaan karyawan.

2. Nomor Telepon dan Alamat Fishing Valley

Berdasarkan penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh keterangan

bahwa secara keseluruhan menilai atribut nomor telepon dan alamat Fishing Valley

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 99: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

84

cukup penting untuk diperhatikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tingkat kepentingan

sebesar 429 yang berada diantara rentang skala 415,3-436,8 (Tabel 5). Nilai tersebut

menunjukkan bahwa atribut nomor telepon dan alamat Fishing Valley dinilai cukup

penting untuk diketahui.

Kemudahan menghubungi perusahaan merupakan salah satu atribut yang

termasuk dimensi empati, konsumen memerlukan komunikasi melalui telepon untuk

mempermudah akses informasi yang dibutuhkan. Sebelum konsumen mendatangi

Fishing Valley, konsumen umumnya melakukan pemesanan melalui telepon untuk

membooking lapak pemancingan. Lapak adalah tempat memancing saat melakukan

perlombaan di kolam galatama. Sedangkan konsumen yang menilai tidak penting karena

konsumen tidak terlalu menyukai memancing di kolam galatama.

6.2.1.5 Dimensi Bukti Nyata (Tangibles) Dimensi bukti nyata (tangibles) adalah penampilan fasilitas fisik, seperti gedung

dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan, dan

kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, komunikasi, dan penampilan karyawan.

(Umar, 2003). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa konsumen menilai sangat penting

dimensi bukti nyata (tangibles). Hal ini terlihat dari nilai indeks tingkat kepentingan

sebesar 433,7 yang termasuk dalam rentang skala cukup penting yaitu 415,3-436,8 (Tabel

5).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 100: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

85

Tabel 21 Tingkat Kepentingan Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Bukti Fisik (Tangibles)

Jumlah Responden No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP)

1 (TP)

2 (CP)

3 (P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

V. Dimensi Bukti Fisik (Tangibles) 433,7 CP

1 Penampilan karyawan 0 3 1 9 87 480 SP

2 Informasi daftar harga dan jenis ikan 2 2 32 42 22 380 STP

3 Kenyamanan saat memancing 0 1 1 50 48 445 P 4 Kondisi kolam pemancingan 0 1 14 39 46 430 CP 5 Umpan ikan 0 0 6 33 61 455 P 6 Fasilitas sarana toilet 0 1 6 56 37 429 CP 7 Variasi jenis ikan 4 7 21 13 55 408 TP 8 Kebersihan lokasi 0 2 16 34 48 428 CP 9 Luas areal parkir 0 0 5 42 53 448 P

1. Penampilan Karyawan

Hasil penelitian terhadap 100 orang responden menyatakan bahwa atribut ini

sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini terlihat dari nilai tingkat kepentingan sebesar

480 yang berada dalam rentang skala sangat penting yaitu 458,5-480 (Tabel 5).

Penampilan menurut sebagian besar konsumen sangat penting diperhatikan untuk

mempermudah konsumen saat memerlukan bantuan karyawan saat memancing. Dengan

adanya penampilan karyawan yang menggunakan pakaian seragam akan membedakan

antara karyawan dengan konsumen sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Sedangkan

konsumen yang menganggap tidak penting karena konsumen jarang berinteraksi dengan

karyawan.

2. Informasi Daftar Harga dan Jenis Ikan

Informasi daftar harga dan jenis ikan yang disajikan Fishing Valley dianggap

sangat tidak penting secara keseluruhan oleh konsumen. Hal ini terbukti dengan nilai

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 101: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

86

tingkat kepentingan sebesar 380 yang termasuk ke dalam rentang skala sangat tidak

penting yaitu 372-393,6 (Tabel 5).

Konsumen merasa sangat tidak penting untuk mengetahui terlebih dahulu harga-

harga ikan hasil tangkapan per kilogram. Hal ini dimaksudkan karena konsumen merasa

bahwa harga yang ditetapkan Fishing Valley sesuai dengan harga pasaran di kolam

pemancingan lainnya. Umumnya konsumen telah mengetahui harga yang seharusnya

konsumen keluarkan ketika akan menikmati kolam-kolam pemancingan terutama

galatama yaitu Rp 150.000 per dua jam.

3. Kenyamanan Saat Memancing

Terdapat 50 persen responden yang menilai penting atribut kenyamanan saat

memancing dan satu persen menilai tidak penting. Namun, secara keseluruhan konsumen

menilai penting atribut tersebut dilihat dari tingkat kepentingan sebesar 445 yang

tergolong dalam rentang skala penting yaitu 436,9-458,5 (Tabel 5).

Kenyamanan merupakan faktor utama yang diinginkan setiap orang terutama saat

melepaskan kelelahan setelah sibuk dengan rutinitas sehari-hari yang melelahkan.

Memancing juga memerlukan kenyamanan dan rileks sebab suasana seperti inilah yang

mampu membuat konsumen melepaskan kepenatan. Kenyamanan saat memancing dapat

dilihat dari kondisi udara yang sejuk, tidak bising, dan perusahaan menyediakan tempat

duduk atau saung untuk konsumen saat memancing.

4. Kondisi Kolam Pemancingan

Secara keseluruhan konsumen menilai atribut kondisi kolam pemancingan sangat

penting untuk diperhatikan terlihat dari nilai tingkat kepentingan sebesar 430 yang

terletak dalam rentang skala sangat penting.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 102: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

87

Kondisi kolam pemancingan sangat diperhatikan konsumen dalam menentukan

lokasi pemancingan yang mampu memberikan kepuasan bagi konsumen saat memancing.

Kolam pemancingan yang bersih dan luas menunjukkan kualitas pelayanan suatu

perusahaan sehingga menciptakan kepercayaan terhadap perusahaan. Kolam yang bersih

menunjukkan bahwa pengelola memperhatikan kebersihan kolam dan kualitas ikan yang

ditebar. Namun ada pula yang tidak mementingkan kondisi kolam karena bagi konsumen

asalkan mendapatkan ikan maka hal itu mampu membuat kepuasan batin.

5. Umpan Ikan

Umpan ikan secara keseluruhan dinilai penting oleh konsumen, yang ditunjukkan

dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 455 yang terletak dalam rentang skala penting

yaitu 436,9-458,4 (Tabel 5).

Umpan dibutuhkan setiap konsumen saat akan memancing dengan tujuan menarik

perhatian ikan yang akan ditangkap. Umumnya konsumen melakukan pembelian umpan

ke perusahaan tempat konsumen memancing karena hal tersebut dianggap lebih praktis

dan ekonomis dibandingkan jika konsumen harus membawa dari kediaman konsumen.

6. Fasilitas Sarana Toilet

Toilet secara keseluruhan dianggap konsumen sebagai atribut yang cukup penting

untuk diperhatikan dalam Fishing Valley. Hal ini terlihat dari nilai tingkat kepentingan

sebesar 429 yang terletak dalam rentang skala cukup penting yaitu 415,3-436,8 (Tabel 5).

Setiap orang pasti membutuhkan fasilitas toilet untuk kesehatan tubuh, sehingga

fasilitas ini mutlak selalu ada di setiap wisata terutama pemancingan. Saat memancing

pun konsumen terkadang memiliki hasrat untuk menggunakan fasilitas toilet. Oleh karena

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 103: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

88

itu, fasilitas toilet sangat penting untuk diperhatikan setiap perusahaan. Bagi konsumen

yang memancing dalam jangka waktu cepat maka konsumen menganggap tidak penting.

7. Variasi Jenis Ikan

Dari 100 orang responden diperoleh keterangan bahwa secara keseluruhan

konsumen menilai atribut variasi jenis ikan merupakan atribut yang tidak penting untuk

diperhatikan ketika memutuskan untuk memancing di Fishing Valley. Hal ini dapat

dilihat dari nilai tingkat kepentingan sebesar 408 yang termasuk dalam rentang skala

tidak penting yaitu 393,7-415,2 (Tabel 5).

Sebenarnya konsumen tidak terlalu mempermasalahkan variasi ikan yang

disediakan karena konsumen lebih mencari kepuasan batin untuk melepaskan kepenatan

selepas kerja. Pada umumnya konsumen akan menyesuaikan jenis ikan dengan yang telah

disediakan di Fishing Valley Bogor. Konsumen lebih tertarik dengan sistem yang

memberikan kepuasan dan mampu melepaskan kepenatan konsumen saat memancing.

8. Kebersihan Lokasi

Berdasarkan penilaian terhadap 100 orang responden, diperoleh keterangan

bahwa secara keseluruhan atribut kebersihan lokasi dianggap cukup penting untuk

diperhatikan yang terlihat dari nilai tingkat kepentingan sebesar 428 yang terdapat dalam

rentang skala cukup penting yaitu 415,3-436,8 (Tabel 5).

Kebersihan sangat menentukan kenyamanan konsumen saat memancing. Lokasi

yang bersih berkorelasi positif dengan kepuasan konsumen. Sebaliknya jika lokasi kotor

dengan sampah maupun aroma tidak sedap dari ikan maka konsumen cenderung beralih

ke lokasi pemancingan lainnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 104: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

89

9. Luas Areal Parkir

Luas areal parkir menurut konsumen merupakan atribut yang penting utnuk

diperhatikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tingkat kepentingan sebesar 448 yang

terletak dalam rentang skala penting yaitu 436,9-458,5 (Tabel 5).

Sebagian besar konsumen pemancingan Fishing Valley berasal dari Jakarta dan

Bogor sehingga konsumen umumnya menggunakan kendaraan pribadi. Luas areal parkir

dianggap cukup penting bagi konsumen yang memiliki atau menggunakan kendaraan

pribadi ketika berkunjung ke wisata mancing Fishing Valley. Luas areal parkir yang luas

memberikan kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi konsumen. Bagi konsumen yang

tidak menggunakan kendaraan, luas areal parkir tidak terlalu penting diperhatikan.

6.2.2 Analisis Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti, misalnya

kecepatan, kemudahan, kenyamanan dan sebagainya. Tingkat kinerja konsumen

terhadap mutu pelayanan atribut wisata mancing Fishing Valley Bogor adalah seberapa

baik kinerja pelayanan karyawan terhadap atribut yang ditawarkan perusahaan ke

konsumen. Penghitungan total penilaian kinerja dapat dilihat pada Lampiran 5. Penilaian

Konsumen Terhadap Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing

Valley Bogor dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 105: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

90

Tabel 22 Penilaian Konsumen Terhadap Tingkat Kinerja Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Jumlah Responden No Atribut Mutu Pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

I. Dimensi Keandalan (Reliability) 438 B 1 Sistem Pemancingan yang

ditawarkan 1 1 8 23 67 454 SB 2 Waktu Buka Wisata Mancing

Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

0 1 16 43 40 422 B

II. Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) 395,5 TB

1 Kecepatan melayani konsumen pemancingan 4 13 36 29 18 344 STB

2 Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen 0 2 3 41 54 447 B

III. Dimensi Jaminan (Assurance) 424,3 CB 1 Keramahan karyawan 0 2 6 51 41 431 B 2 Kesopanan karyawan 0 5 3 51 41 428 B 3 Keamanan 1 1 16 47 35 414 CB IV. Dimensi Empati (Empathy) 413,5 CB 1 Komunikasi yang lancar antara

karyawan dengan konsumen 2 1 33 41 23 382 TB 2 Nomor telepon dan alamat Fishing

Valley 0 1 2 48 49 445 B V. Dimensi Bukti Nyata

(Tangibles) 440,4 B 1 Penampilan karyawan 0 1 14 38 47 431 B 2 Informasi daftar menu dan harga 0 0 6 31 63 457 SB 3 Kenyamanan saat memancing 1 0 4 66 29 422 CB 4 Kondisi kolam pemancingan 0 4 1 7 88 479 SB 5 Umpan ikan 0 1 5 55 39 432 B 6 Fasilitas sarana toilet 0 1 7 40 52 443 B 7 Variasi jenis ikan 4 7 20 13 56 410 CB 8 Kebersihan lokasi 0 2 9 32 57 444 BB 9 Luas areal parkir 0 2 8 32 58 446 B

Rata-Rata Tingkat Kinerja 4,295 B Keterangan :

6.2.2.1 Dimensi Keandalan (Reliability)

Secara keseluruhan, konsumen menganggap dimensi keandalan atau reliability ini

memiliki kinerja dari para karyawannya yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh hasil tingkat

STB = Sangat Tidak Baik (1) B = Baik (4) TB = Tidak Baik (2) SB = Sangat Baik (5) CB = Cukup Baik (3)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 106: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

91

kepentingan sebesar 438 yang termasuk dalam rentang skala baik yaitu 425,1-452 (Tabel

5). Kinerja karyawan Fishing Valley dapat dikatakan baik pelayanannya terhadap

konsumen. Dimensi keandalan terkait dengan kesesuaian janji dengan yang ditawarkan

ke konsumen.

Tabel 23 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Keandalan (Reliability)

Jumlah Responden No Atribut Mutu Pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

Total Penilaian

Rentang Skala

I. Dimensi Keandalan (Reliability)

438 B

1 Sistem Pemancingan yang ditawarkan 1 1 8 23 67 454 SB

2 Waktu Buka Wisata Mancing Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

0 1 16 43 40 422 CB

1. Sistem Pemancingan yang Ditawarkan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh informasi

bahwa secara keseluruhan konsumen menganggap kinerja pada atribut sistem

pemancingan yang ditawarkan sangat baik, terlihat pada nilai tingkat kepentingan yang

terletak diantara rentang skala sangat baik 452,1-479 (Tabel 5) yaitu 454.

Sistem pemancingan dikelola dengan sangat baik oleh karyawam Fishing Valley

baik kolam harian, kiloan, galatama, borongan maupun lomba. Hal ini dapat dilihat masih

ramainya konsumen yang menikmati pemancingan tersebut setiap harinya. Adapun

konsumen yang memberikan penilaian sangat tidak baik dan tidak baik lebih disebabkan

karena konsumen termasuk konsumen yang jarang berkunjung ke Fishing Valley dan

tidak tertarik dengan beberapa sistem pemancingan disana, konsumen hanya bersenang-

senang sejenak.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 107: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

92

2. Waktu Buka Wisata Mancing Fishing Valley (Senin-Jumat pukul 10.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-21.00 WIB)

Dari 100 orang responden didapat keterangan bahwa secara keseluruhan

konsumen menganggap kinerja atribut tersebut sudah sangat baik, terbukti dengan nilai

kinerjanya sebesar 422 yang terletak dalam rentang skala cukup baik yaitu 398,1-425

(Tabel 5). Kinerja karyawan terhadap pelayanan atribut waktu buka menunjukkan kinerja

yang cukup baik di hari biasa maupun hari libur. Adapun konsumen yang menilai tidak

baik kinerjanya karena konsumen datang pada hari libur dimana pada waktu tersebut

karyawan tidak maksimal melayan konsumen sebab keterbatasan jumlah karyawan.

6.2.2.2 Dimensi Ketanggapan (Responsiveness)

Dimensi ketanggapan atau responsiveness yaitu kemauan atau kesiapan para

karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. Selain itu, responsiveness

(daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan

memberikan pelayanan dengan tanggap. Secara keseluruhan dimensi ketanggapan

dianggap memiliki kinerja yang tidak baik terlihat dari nilai sebesar 395,5 terletak dalam

rentang skala tidak baik 371,1-398 (Tabel6).

Tabel 24 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Ketanggapan (Responsiveness)

Jumlah Responden Total Penilaian

Rentang Skala No Atribut Mutu Pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

II. Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) 395,5 TB

1 Kecepatan melayani konsumen pemancingan 4 13 36 29 18 344 STB

2 Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen 0 2 3 41 54 447 B

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 108: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

93

1. Kecepatan Melayani Konsumen Pemancingan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan inerja atribut kecepatan

melayani konsumen pemancingan dinilai sangat tidak baik, terlihat dari nilai sebesar 344

yang terdapat dalam rentang skala sangat tidak baik yaitu 344-371 (Tabel 5). Responden

yang menilai tidak baik tersebut disebabkan karena konsumen datang di saat jam-jam

sibuk dimana karyawan terlihat sangat lambat dalam melayani konsumen. Pelayanan

karyawan dianggap lebih dari 10 menit sesuai dengan indikator dalam kuesioner.

Sedangkan yang menilai baik karena karyawan memang telah dilatih terus menerus untuk

menyajikan keinginan konsumen dalam waktu singkat.

Karyawan Fishing Valley dituntut untuk cekatan dalam bekerja, pantang

menyerah, selalu ingin tahu, tidak mudah putus asa dan tidak pemalas. Tidak pemalas

disini maksudnya pekerjaaan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Karyawan harus

mampu memberikan pelayanan secepat mungkin agar konsumen tidak bosan menunggu

kebutuhannya dipenuhi. Cepat dan tanggap terhadap keinginan konsumen dan cepat

mengerjakan atau melayani konsumen. Selain itu, pelayanan yang diberikan harus benar

dan tepat waktu karena jika kita mlakukan kesalahan sedikit saja maka akan

menimbulkan kekesalan konsumen dan menganggap perusahaan tidak profesional.

2. Ketanggapan Karyawan Melayani Keluhan Konsumen

Dari 100 responden, diperoleh keterangan bahwa secara keseluruhan konsumen

menilai kinerja karyawan terhadap atribut ini sangat baik ditandai nilai kinerja sebesar

447 yang terletak di antara rentang skala baik yaitu 425,1-452 (Tabel 5).

Karyawan Fishing Valley mampu melayani keluhan konsumen yang datang

dengan baik. Keluhan-keluhan konsumen umumnya seputar kerusakan alat pancing,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 109: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

94

umpan yang habis, mata kail dan tali kenur yang rusak, maupun masalah-masalah lainnya

saat konsumen memancing. Karyawan jika tidak tanggap terhdap keluhan konsumen

akan membuat konsumen enggan untuk kembali memancing di Fishing Valley.

6.2.2.3 Dimensi Jaminan (Assurance)

Dimensi jaminan atau assurance mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan, bebas dari bahaya,

resiko atau keragu-raguan. Secara keseluruhan dimensi jaminan ini dinilai baik (Tabel

25).

Tabel 25 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)

Jumlah Responden Total Penilaian

Rentang Skala No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

III. Dimensi Jaminan (Assurance) 424,3 CB

1 Keramahan karyawan 0 2 6 51 41 431 B 2 Kesopanan karyawan 0 5 3 51 41 428 B 3 Keamanan 1 1 16 47 35 414 CB

1. Keramahan Karyawan

Berdasarkan 100 orang responden, kinerja keramahan karyawan dinyatakan

sangat baik yang memiliki nilai 431 dimana terletak diantara rentang skala baik yaitu

425,1-452 (Tabel 5).

Karyawan Fishing Valley dinilai telah mampu bekerja baik dalam keramahan

terhadap konsumen. Dalam menghadapi konsumen, karyawan selalu berusaha senyum

sebab senyum dapat membuat konsumen merasa simpatik terhadap karyawan dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 110: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

95

menghormati satu dan lainnya. Namun bagi konsumen yang menilai tidak baik karena

konsumen kurang menyukai komunikasi yang berlebihan saat memancing.

2. Kesopanan Karyawan

Penelitian terhadap 100 orang responden mampu menghasilkan informasi bahwa

secara keseluruhan kinerja kesopanan karyawan dinilai sangat baik yaitu memiliki nilai

sebesar 428 yang termasuk dalam rentang skala baik 425,1-452 (Tabel 5).

Dalam melayani konsumen, karyawan sikap sopan santun harus selalu dijaga.

Emosi pun harus terkendali dan selalu bersikap tenang jika menghadapi konsumen yang

menyebalkan. Sikap sopan santun baik tindakan maupun tutur kata dapat membuat

konsumen merasa segan sehingga konsumen mampu berinteraksi dengan karyawan

dengan baik. Bagi konsumen yang menilai tidak baik karena terdapat karyawan honoran

yang bersikap malas melayani keinginan konsumen karena sebagian besar karyawan

honoran berusia remaja dimana emosinya masih labil.

3. Keamanan

Dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan

konsumen menilai kinerja keamanan di Fishing Valley baik ditunjukkan kinerja sebesar

414 yang terletak dalam rentang skala cukup baik yaitu 398,1-425 (Tabel 5).

Keamanan di Fishing Valley baik kinerjanya, umumnya satpam maupun satuan

kepolisian diturunkan untuk menjaga keamanan Fishing Valley terutama di hari-hari libur

seperti Sabtu-Minggu maupun hari libur lainnya dimana jumlah konsumen meningkat

dibandingkan hari biasa. Satpam tersebut berkeliling-keliling menjaga keamanan barang-

barang maupun dari oknum kriminal. Ada yang menilai tidak baik kinerja keamanan ini

sebab satpam jarang yang berjaga di pos saat hari biasa.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 111: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

96

6.2.2.4 Dimensi Empati (Empathy)

Dimensi empati (Empathy) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen. Dari

hasil penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh informasi bahwa secara

keseluruhan menilai kinerja atribut ini cukup baik yang ditunjukkan dengan sebesar

413,5; termasuk dalam rentang skala 398,1-425 (Tabel 5). Atribut yang temasuk dalam

dimensi ini antara lain komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen, serta

nomor telepon dan alamat Fishing Valley. Tingkat kinerja mutu pelayanan atribut wisata

mancing Fishing Valley Bogor berdasarkan dimensi empati (empathy) ditunjukkan dala

Tabel 26 berikut.

Tabel 26 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Empati (Empathy)

Jumlah Responden Total Penilaian

Rentang Skala No Atribut Mutu Pelayanan Wisata

Mancing Fishing Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

IV. Dimensi Empati (Empathy) 413,5 CB

1 Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen 2 1 33 41 23 382 TB

2 Nomor telepon dan alamat Fishing Valley 0 1 2 48 49 445 B

1. Komunikasi yang Lancar Antara Karyawan dengan Konsumen

Komunikasi yang lancar antara karyawan Fishing Valley dengan konsumen dapat

dikatakan secara keseluruhan dinilai cukup baik selama ini. Hal tersebut ditunjukkan

sebesar 413,5 yang termasuk dalam rentang skala cukup baik yaitu 398,1-425 (Tabel 5).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 112: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

97

Konsumen yang menyatakan baik karena konsumen merasa nyaman dengan

jalinan komunikasi dengan karyawan seputar masalah yang terjadi saat memancing

seperti kerusakan alat, umpan, dan lain-lain.

2. Nomor Telepon dan Alamat Fishing Valley

Secara keseluruhan, konsumen menilai sangat baik yaitu adanya nilai sebesar 445

yang termasuk dalam rentang skala baik 425,1-452 (Tabel 5).

Konsumen yang menilai sangat baik disebabkan karena konsumen lebih tinggi

frekuensinya memancing di kolam galatama, konsumen memerlukan pemesanan lapak

terlebih dahulu. Nomor telepon manajer mdah dihubungi dan mudah dimiliki konsumen.

Selain itu, alamat Fishing Valley pun mudah dijangkau karena strategis dan sering

terdapat di acara-acara televisi seperti Trans Tv, Trans7, SCTV, maupun stasiun lainya.

6.2.2.5 Dimensi Bukti Nyata (Tangibles)

Bukti nyata (tangibles) yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik,

peralatan yang dipergunakan, penggabungan fisik dan jasa. Secara keseluruhan kinerja

dimensi bukti nyata ini dapat dikatakan sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai

sebesar 440,4 yang termasuk dalam rentang skala cukup baik 398,1-425 (Tabel 5). Hal ini

mengindikasikan Fishing Valley sebagai wisata mancing terbesar di Bogor memang

memiliki faslitas yang lebih baik dibandingkan kolam pemancingan sejenis lainnya.

Tingkat kinerja mutu pelayanan atribut wisata mancing Fishing Valley Bogor

berdasarkan dimensi bukti nyata (tangibles) ditunjukkan data Tabel 27 berikut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 113: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

98

Tabel 27 Tingkat Kinerja Mutu Pelayanan Atribut Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Bukti Nyata (Tangibles)

Jumlah Responden Total Penilaian

Rentang Skala No

Atribut Mutu Pelayanan Wisata Mancing Fishing

Valley (STP) 1

(TP) 2

(CP) 3

(P) 4

(SP) 5

V. Dimensi Bukti Nyata (Tangibles) 440,4 B

1 Penampilan karyawan 0 1 14 38 47 431 B 2 Informasi daftar harga dan

jenis ikan 0 0 6 31 63 457 SB 3 Kenyamanan saat memancing 1 0 4 66 29 422 CB 4 Kondisi kolam pemancingan 0 4 1 7 88 479 SB 5 Umpan ikan 0 1 5 55 39 432 B 6 Fasilitas sarana toilet 0 1 7 40 52 443 B 7 Variasi jenis ikan 4 7 20 13 56 410 CB 8 Kebersihan lokasi 0 2 9 32 57 444 B 9 Luas areal parkir 0 2 8 32 58 446 B

1. Penampilan Karyawan

Dari 100 orang responden secara keseluruhan dinilai baik yaitu sebesar 431 yang

terletak dalam rentang skala baik 425,1-452 (Tabel 5).

Konsumen yang menyatakan sangat baik karena konsumen merasakan akan

pentingnya penampilan karyawan untuk menghilangkan kejenuhan konsumen saat

memancing dan juga untuk membedakan antara konsumen dengan karyawan. Hal

tersebut dimaksudkan agar konsumen lebih mudah untuk memanggil karyawan saat

konsumen memerlukan bantuan karyawan. Sedangkan konsumen yang menyatakan tidak

baik karena konsumen merasa tidak mementingkan penampilan karyawan sebab yang

dibutuhkan konsumen adalah kenyamanan saat memancing.

Perusahaan jasa selalu berusaha memuaskan konsumennya dengan cara-cara yang

kreatif dan unik dibandingkan dengan pesaingnya. Salah satunya melalui pembedaan

penampilan karyawan, misalnya dari pakaian, cara berbicara, tutur kata dan lainnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 114: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

99

2. Informasi Daftar Harga dan Jenis Ikan

Hasil penelitian terhadap 100 orang responden diperoleh keterangan bahwa

terdapat 63 persen menilai sangat baik. Secara keseluruhan, atribut informasi daftar harga

dan jenis ikan dinilai sangat baik yaitu dilihat dari nilai nya sebesar 457 yang termasuk

dalam rentang skala sangat baik yaitu 452,1-479 (Tabel 5).

Konsumen sebagian besar menilai positif kinerja atribut ini karena konsumen

membutuhkan informasi daftar harga dan jenis ikan saat memutuskan akan memancing.

Informasi tersebut digunakan konsumen dalam memilih kolam pemancingan dan

kuantitas ikan yang ditangkap dan disesuaikan dengan kondisi keuangan konsumen.

Informasi daftar harga dan jenis ikan selama ini telah jelas dan baik, yaitu diletakkan di

tempat-tempat strategis yang terlihat oleh mata konsumen.

3. Kenyamanan Saat Memancing

Berdasarkan keterangan dari Tabel 27 diperoleh informasi bahwa konsumen

menilai sangat baik kinerja atribut ini yaitu ditandai nilai sebesar 422 yang termasuk

dalam rentang skala cukup baik yaitu 398,1-425 (Tabel 5).

Kenyamanan merupakan kondisi penting yang dibutuhkan konsumen

pemancingan saat konsumen memancing. Suasana nyaman dapat diciptakan dari

tenangnya lokasi pemancingan, sejuknya udara saat memancing, konsumen yang

memancing disediakan tempat duduk dan saung agar semakn santai. Selain itu, konsumen

sangat nyaman dengan ditambahnya wahana penunjang lainnya seperti wahana bermain

anak, flying fox, horse ridding, dan bom-bom boat menambah serunya memancing.

Namun konsumen yang menilai sangat tidak baik lebih disebabkan karena

konsumen datang pada siang hari dimana udara sangat terik, dan membuat kondisi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 115: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

100

kurang nyaman sebab sinar matahari menyengat melalui belakang tempat duduk

pemancingan. Konsumen yang merasa tidak nyaman disebabkan pula konsumen lebih

sering datang di hari-hari libur yang sangat ramai pengunjung sehingga suasana

cenderung bising ditambah adanya live music di hari libur.

4. Kondisi Kolam Pemancingan

Dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa kinerja atribut ini dapat

dikatakan sangat baik dilihat dari sebesar 479 yang termasuk dalam rentang skala sangat

baik yaitu 452,1-479 (Tabel 5).

Kondisi kolam pemancingan Fishing Valley sangat baik ditandai bersihnya kolam,

luasnya kolam pemancingan, banyaknya jumlah ikan yang ditebar dan kualitas ikan pun

dinilai baik oleh konsumen. Namun ada pula yang menilai tidak baik, hal ini disebabkan

karena ketika konsumen datang kolam pemancingan belum dikuras dan masih terdapat

beberapa sampah dedaunan.

5. Umpan Ikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 orang responden diperoleh

informasi bahwa secara keseluruhan kinerja atribut ini sangat baik ditunjukkan dengan

sebesar 432 yang terletak dalam rentang skala baik yaitu 425,1-452 (Tabel 5).

Responden yang menilai baik umpan ikan yang dijual di Fishing Valley, umpan

tersebut berupa pelet, udang, maupun cacing yang dijual murah dan mampu menarik

perhatian ikan pancingan. Ada pula responden yang menilai tidak baik karena konsumen

memerlukan waktu lama untuk mendapatkan ikan dengan menggunakan umpan tersebut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 116: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

101

6. Fasilitas Sarana Toilet

Dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan dinilai

sangat baik, hal ini ditandai dengan nilai sebesar 443 yang terletak dalam rentang skala

baik yaitu 425,1-452 (Tabel 5).

Responden yang menilai positif kinerja ini karena konsumen merasa sarana toilet

yang konsumen gunakan telah menunjukkan kondisi baik walaupun ada kekurangan

namun tidak terlalu dipermasalahkan. Toilet di Fishing Valley terdapat delapan buah dan

lokasinya strategis, disediakan tissu dan air bersih. Namun ada responden yang menilai

tidak baik karena toilet yang berada di sekitar pemancingan masih bau tak sedap, sering

tidak ada tisu, ruang sempit dan kadang kotor.

7. Variasi Jenis Ikan

Dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan kinerja

atribut ini dikatakan baik yang terlihat dari nilai sebesar 410 yang termasuk dalam

rentang skala cukup baik yaitu 398,1-425 (Tabel 5). Responden yang menilai positif

kinerja atribut ini karena menurut konsumen semua jenis ikan yang disediakan Fishing

Valley baik kualitas maupun kuantitasnya dan mampu melepaskan kepenatan konsumen.

Namun ada beberapa responden menilai negatif karena beberapa jenis ikan dinilai sangat

mahal dan jarang memperolehnya di kolam pemancingan sebab jumlahnya minim.

8. Kebersihan Lokasi

Dari 100 orang responden, diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan, kinerja

kebersihan lokasi dinilai sangat baik, terlihat dari nilai sebesar 444 yang terletak dalam

rentang skala baik yaitu 425,1-452 (Tabel 5).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 117: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

102

Responden yang menilai sangat baik kinerjanya sebab Fishing Valley memang

terlihat sangat bersih, jarang terlihat sampah maupun kotoran. Kebersihan ini terjaga dari

pagi hari hingga malam hari. Kotak sampah disediakan perusahaan banyak dan mudah

ditemukan oleh konsumen.

9. Luas Areal Parkir

Dari 100 orang responden, keseluruhan responden menilai sangat baik kinerja

atribut ini dengan nilai sebesar 446 yang terletak dalam rentang skala baik yaitu 425,1-

452 (Tabel 5).

Sebagian besar konsumen yang mengunjungi Fishing Valley menggunakan

kendaraan pribadi baik mobil maupun motor sehingga konsumen membutuhkan areal

parkir yang luas. Jumlah konsumen yang berkunjung pun setiap harinya mampu

mencapai minimal 50 orang. Selain itu, lokasi Fishing Valley yang terletak di pinggir

jalan menyebabkan konsumen membutuhkan areal parkir di dalam dengan alasan

keamanan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 118: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

103

VII ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN

DAN FASILITAS TAMBAHAN

Persaingan yang semakin meningkat menstimulasi perusahaan untuk berlomba-

lomba memberikan pelayanan jasa yang terbaik kepada konsumennya. Para konsumen

akan mencari produk, berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan

pelayanan yang terbaik kepadanya. Dengan kondisi seperti ini,maka perusahaan harus

dapat meningkatkan keterampilan dalam pemberian pelayanan untuk meningkatkan

kepuasan konsumennya.

Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan

hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta

kebutuhan konsumen. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan dengan cara memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan

dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya

kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada

perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan.

Berdasarkan Gambar 5, dapat dilihat hasil penggabungan antara tingkat

kepentingan dengan tingkat kinerja konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor.

Dari hasil penggabungan tersebut diperoleh empat kuadran sebagai indikator kepuasan

konsumen secara keseluruhan melalui 100 orang responden. Penentuan posisi atribut-

atribut penelitian yang berjumlah delapan belas tersebut ditentukan berdasarkan nilai

rata-rata baik tingkat kepentingan maupun kinerja masing-masing. Penentuan sumbu Y

(performance) sebesar 4,247 dan sumbu X (importance) sebesar 4,295 diperoleh dari

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 119: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

104

rata-rata total seluruh nilai rata-rata atribut baik tingkat kepentingan maupun tingkat

kinerja. Berikut akan ditunjukkan Matriks Importance Performance Analysis.

Tingkat Kinerja (X)

Ting

kat

Kepe

ntin

gan

(Y)

4.754.504.254.003.753.50

4.8

4.6

4.4

4.2

4.0

3.8

3.6

4.295

4.247

20

19

18

16

15

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Gamb

ar 5. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis

Keterangan : Kuadran I (Prioritas Utama) : Kuadran III (Prioritas Rendah) : 6 = kesopanan karyawan 7 = keamanan 8 = komunikasi yang lancar antara

karyawan dengan konsumen 12 = kenyamanan saat memancing

2 = waktu buka wisata mancing Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

3 = kecepatan melayani konsumen pemancingan

18 = variasi jenis ikan Kuadran II (Pertahankan Prestasi) : Kuadran IV (Berlebihan) : 9 = nomor telepon dan alamat Fishing Valley 1 = sistem pemancingan yang ditawarkan 10 = penampilan karyawan 13 = kondisi kolam pemancingan 15 = umpan ikan 16 = fasilitas sarana toilet 19 = kebersihan lokasi 20 = luas areal parkir

4 = ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

5 = keramahan karyawan 11 = informasi daftar harga dan jenis ikan

Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 120: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

105

7.1 Analisis Kepuasan Konsumen (Importance Performance Analysis)

Kepuasan konsumen merupakan satu hal penting dalam perusahaan jasa terutama

usaha kolam pemancingan. Pengukuran tingkat kepuasan konsumen wisata mancing

Fishing Valley Bogor ini menggunakan analisis importance performance analysis. Alat

analisis ini merupakan hasil penggabungan antara tingkat kepentingan dan kinerja suatu

pelayanan yang diplotkan ke dalam kuadran atau diagram kartesius.

7.1.1 Atribut-Atribut dalam Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I dinamakan sebagai kuadran prioritas utama, artinya atribut yang berada

dikuadran ini merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun

kinerjanya dirasakan rendah oleh konsumen. Atribut-atribut yang berada dalam kuadran

ini memang dibutuhkan dan diperhatikan oleh konsumen dalam hal pelayanan karyawan

selama konsumen menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan. Atribut yang

terdapat di kuadran I ini adalah atribut kesopanan karyawan (6), keamanan (7),

komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen (8) dan kenyamanan saat

memancing (12).

1. Kesopanan Karyawan

Sikap sopan santun karyawan akan membuat konsumen merasa senang dan

nyaman saat berada di Fishing Valley. Atribut kesopanan karyawan memiliki tingkat

kepentingan yang tinggi namun kinerjanya dirasakan kurang oleh konsumen. Kinerja

karyawan yang rendah disini maksudnya adalah tingkah laku karyawan honoran yang

mendampingi konsumen saat sedang memancing.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 121: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

106

Pada kenyataannya, kesopanan karyawan memiliki kinerja yang rendah, hal ini

ditandai dengan sering terlihatnya beberapa karyawan yang tutur katanya kurang lembut

ketika berbicara dengan konsumen, bersikap cuek dan kurang senyum. Hal ini dapat

dipahami mengingat usia karyawan honoran sebagian besar masih berkisar dibawah 17

tahun sehingga emosi konsumen masih labil dan cenderung tidak ingin diatur. Selain itu,

rendahnya tingkat kesopanan konsumen umumnya mengenai tingkah laku yang kurang

sigap ketika konsumen memiliki keluhan saat memancing, bukan ke arah yang negatif.

Kesopanan dan keramahan merupakan dua hal yang saling berkaitan erat, namun

konsumen Fishing Valley menganggap kedua hal tersebut berbeda. Karyawan Fishing

Valley memiliki keramahan yang tinggi namun hal tersebut dinilai sebagai suatu tindakan

yang kurang sopan saat konsumen menikmati kolam memancing. Sebagai contoh,

karyawan Fishing Valley sangat ramah terhadap konsumen dengan berusaha mencairkan

suasana dengan mengobrol, namun hal ini dirasakan mengganggu konsentrasi konsumen

saat memancing terutama untuk kolam galatama.

2. Keamanan

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Lovelock, 2002) dinyatakan bahwa

keamanan merupakan kondisi aman dari bahaya, resiko, keragu-raguan. Aspek ini

meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security)

dan kerahasiaan (confidentiality). Keamanan menjadi hal yang sangat penting karena

pada saat-saat seperti sekarang ini sering terjadi tindakan kriminal yang semakin tinggi.

Keamanan di Fishing Valley memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun

pada kenyataannya kinerjanya masih rendah. Hal ini ditandai penjagaan dilakukan

intensif dari satuan polisi maupun satpam hanya di hari-hari libur kerja dimana saat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 122: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

107

tersebut dikunjungi banyak konsumen baik pemancingan maupun wahana penunjang

lainnya. Pihak perusahaan sengaja mengaktifkan satuan keamanan tersebut untuk alasan

kenyamanan konsumen dan menghindari oknum-oknum yang berniat tidak baik.

Penjagaan satpam pada hari biasa hanya saat menjelang malam hari saja dimana saat-saat

rawan memang menjelang sore hingga malam hari sedangkan pagi hingga siang hari

jarang terlihat penjagaan di pos satpam. Perusahaan dapat menambah jam shift karyawan

untuk berjaga-jaga terutama dari pagi hingga malam pada hari-hari kerja maupun hari

Libur kerja.

3. Komunikasi yang Lancar Antara Karyawan dengan Konsumen

Komunikasi merupakan sarana yang paling efektif dan mempengaruhi konsumen

dalam proses pembelian terutama pada saat membangun preferensi, keyakinan, dan

tindakan pembeli. Komunikasi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.

Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu berbicara kepada setiap

konsumen. Selain itu, karyawan harus dapat membuat konsumen merasa senang sehingga

jika konsumen memiliki masalah, konsumen tidak segan-segan mengemukakannya ke

karyawan.

Komunikasi yang terjalin antara konsumen dengan karyawan Fishing Valley

masih rendah. Kinerja yang masih rendah ini disebabkan karyawan sebagian besar kurang

aktif untuk bertanya terlebih dahulu tanpa diminta konsumen. Selain itu, terkadang

karyawan tidak mampu membaca situasi saat kapan konsumen membutuhkan komunikasi

dan saat kapan konsumen membutuhkan ketenangan. Ketenangan dan konsentrasi akan

lebih dibutuhkan konsumen saat memancing. Oleh karena itu, karyawan harus

ditanamkan jiwa atraktif dan komunikatif dengan konsumen melalui pelatihan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 123: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

108

4. Kenyamanan Saat Memancing

Kenyamanan saat memancing dianggap konsumen sebagai atribut penting bagi

Fishing Valley yang harus ditingkatkan kinerjanya. Saat memancing, setiap konsumen

pasti membutuhkan suasana senyaman mungkin untuk melepaskan kepenatan akibat

rutinitas yang padat. Kenyamanan tersebut dapat berupa udara yang sejuk maupun

suasana lingkungan sekitar pemancingan.

Suasana pemancingan di sekitar Fishing Valley menurut sebagian besar konsumen

cukup sejuk, tidak bising walaupun terletak di pinggir jalan raya, dan disediakan tempat

duduk. Namun, ada beberapa keluhan seputar kondisi kenyamanan ini yaitu tempat

duduk yang rusak, dibutuhkan penutup di bagian belakang lapak untuk menghindari terik

matahari sore dan desiran hujan. Secara keseluruhan, konsumen merasa nyaman saat

memancing di Fishing Valley.

7.1.2 Atribut-Atribut dalam Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II dinamakan sebagai kuadran pertahankan prestasi, artinya atribut yang

berada dalam kuadran ini dinilai konsumen memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan

kinerja karyawan yang memuaskan atau tinggi. Atribut-atribut yang berada dalam

kuadran II ini adalah nomor telepon dan alamat Fishing Valley (9), penampilan karyawan

(10), kondisi kolam pemancingan (13), umpan ikan (15), fasilitas sarana toilet (16),

kebersihan lokasi (19), luas areal parkir (20).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 124: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

109

Perusahaan berusaha mempertahankan kualitas pelayanan semua atribut yang

berada dalam kuadran ini karena merupakan keunggulan yang dimiliki perusahaan di

mata konsumen. Oleh karena itu, pihak pengelola Fishing Valley sudah sepatutnya

meningkatkan kinerja yang inovatif dan kreatif untuk memperkuat citra perusahaan

konsumen di mata konsumen sehingga mampu mempertahankan konsumen.

1. Nomor Telepon dan Alamat Fishing Valley

Wisata mancing Fishing Valley Bogor memberikan kebebasan bagi para

konsumennya untuk melakukan kontak telepon sebanyak yang konsumen perlukan.

Komunikasi melalui telepon ini penting untuk menjaga hubungan dengan konsumen atau

untuk menyampaikan informasi tentang program atau perlombaan memancing kepada

konsumen yang sering mengikuti.

Nomor telepon dan alamat Fishing Valley sebagian besar telah dimiliki konsumen

yang sering memancing disana terutama untuk kolam galatama. Konsumen biasanya

membooking lapak untuk memancing dengan sistem galatama dengan tujuan agar saat

konsumen sampai di lokasi mendapatkan lapak. Lapak adalah tempat konsumen untuk

memancing di kolam yang diberi nomor tiap lapaknya. Selain itu, rombongan perusahaan

besar biasanya melakukan pemesanan melalui telepon untuk memesan tempat baik wisata

mancing maupun wahana lainnya seperti Bom-Bom Boat, flying fox, horse ridding, dan

lain-lain. Kinerja dirasakan baik karena konsumen mudah menghubungi pengelola dan

mencapai lokasi Fishing Valley.

Alamat Fishing Valley pun mudah diketahui konsumen sebab Fishing Valley

dikenal sebagai wisata mancing terbesar di Bogor, untuk mencapai lokasi tersebut tidak

terlalu sulit sebab terletak di pinggir jalan raya dan dilalui angkutan kota. Sebagian besar

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 125: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

110

konsumen pun pada umumnya memperoleh informasi lokasi Fishing Valley ini dari

kerabat maupun saudara karena diajak pada awalnya sehingga informasi tersebut berantai

dari mulut ke mulut. Selain itu, Fishing Valley sering melakukan promosi melalui acara-

acara di beberapa stasiun televisi swasta sehingga menciptakan kepercayaan di benak

konsumen.

2. Penampilan Karyawan

Pada umumnya orang-orang akan memiliki kesan tentang orang lain yang

didasarkan pada cara berpikir, berpakaian, berbicara, dan berinteraksi dengan konsumen.

Penampilan pribadi, kerapian, bahasa tubuh, nada suara, pilihan kata, dan hal lain

membuat kesan pertama yang mempesona. Penampilan ternyata telah memainkan peran

sangat penting dalam membuat kesan pertama yang mempesona buat orang lain. Dengan

kata lain perhatian pada seseorang ketika sedang bertemu dengan orang lain sangat

penting dalam membangun kesan pertama yang positif.

Karyawan harus menarik, baik dari segi penampilan, gaya bicara, maupun gerak

geriknya sehingga tidak membosankan. Penampilan ini harus dijaga selama jam kerja

secara prima. Penampilan fisik karyawan Fishing Valley saat ini sudah baik, konsumen

menggunakan seragam yang telah disediakan manajer. Seragam karyawan Fishing Valley

berwarna orange dan bawahan celana panjang bahan berwarna hitam, berkerah hitam dan

terdapat logo perusahaan bergambar ikan di saku kemeja seragam tersebut. Selain itu,

disediakan pula topi hitam bergambar logo Fishing Valley untuk karyawan yang sering

berada di luar, menghindari teriknya matahari. Ada pula payung berlogo Fishing Valley

yang disediakan perusahaan untuk karyawan maupun konsumen saat hujan melanda

ketika memancing. Perusahaan dapat meningkatkan atribut ini dengan pemberian seragm

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 126: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

111

untuk karyawan honoran yang berada di lokasi pemancingan karena selama ini karyawan

honoran diperbolehkan memakai baju konsumen sendiri tanpa seragam. Warna seragam

yang digunakan tidak terlalu mencolok dan berlebihan.

3. Kondisi Kolam Pemancingan

Kondisi kolam pemancingan Fishing Valley cukup jernih, luas dan bersih dari

kotoran baik sampah maupun dedaunan serta dilengkapi saung khusus untuk kolam

harian dan kiloan. Selain itu, terdapat hiasan menarik berupa patung ikan sebanyak dua

buah di pinggir kolam unuk menambah keindahan. Kondisi kolam Fishing Valley yang

bersih tersebut mampu dijadikan indikator ikan yang ditebar di kolam baik jenisnya.

Kolam selalu dalam kondisi bersih dan jernih karena karyawan memiliki jadwal rutin

pengurasan air kolam yaitu sevulan sekali atau disesuaikan dengan kondisi kolam.

Sampah yang ada di kolam pun dengan segera dibersihkan karyawan jika terdapat

konsumen yang kurang mengindahkan kebersihan umum.

4. Umpan Ikan

Pemancingan galatama melarang penggunaan umpan hidup seperti cacing, kroto

dan lainnya. Fishing Valley juga melarang penggunaan umpan yang berbahan dasar nasi

dan umbi-umbian, umpan yang dapat mengambang seperti roti yang kering, pelet multi

dan bom. Alasan pembatasan umpan sesungguhnya ditujukan demi kenyamanan

pemancing sendiri, karena umpan yang dilarang tadi dapat merusak ikan hingga tidak

berselera lagi memakan umpan dironde-ronde selanjutnya, dapat mematikan ikan,

membuat ikan selalu mencari umpan di atas air. Peraturan mengenai umpan ini akan

berbeda di masing-masing empang.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 127: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

112

Umpan yang biasa dijual di Fishing Valley adalah udang, pelet, dan cacing.

Masing-masing umpan dijual dengan harga Rp 2.500 per bungkusnya. Konsumen selama

ini masih menilai baik kualitas maupun harga umpan yang ditawarkan. Umpan yang

dijual di Fishing Valley mampu menarik perhatian ikan lebih cepat sehingga konsumen

merasa puas dengan hasil tangkapannya tersebut. Umpan yang sering dibeli konsumen

Fishing Valley adalah umpan berupa pelet sebab selain murah, kualitas tangkapannya pun

memuaskan. Selain itu, umpan selalu tersedia setiap hari dan konsumen tidak pernah

mengeluh akan kehabisan persediaan umpan.

5. Fasilitas Sarana Toilet

Toilet merupakan sarana atau fasilitas yang selalu dan pasti dibutuhkan konsumen

dimanapun konsumen berada. Sarana ini selalu disediakan di lokasi wisata termasuk di

Fishing Valley. Kebersihan toilet terkadang dijadikan indikator kebersihan seluruh lokasi

dalam suatu perusahaan oleh konsumen. Namun filosofi tersebut ternyata tidak terlalu

mutlak benar sebab pada kenyataannya terkadang konsumen yang tidak menjaga sarana

tersebut. Konsumen yang tidak peduli biasanya membersihkan toilet seadanya saja tanpa

memikirkan kepentingan untuk konsumen lainnya saat menggunakan sarana yang sama.

Fishing Valley memiliki delapan buah toilet yang tersebar di beberapa lokasi,

seperti di kolam pemancingan harian dan kiloan sebanyak dua buah, di kolam

pemancingan galatama sebanyak satu buah, di restoran sebanyak dua buah, di belakang

terdapa dua buah, dan di mushola sebanyak satu buah. Toilet dinilai baik kualitasnya,

airnya bersih, terdapat gayung bahkan wastafel. Sebagian besar toilet tersebut dalam

kondisi yang baik namun ada beberapa toilet terutama yang di kolam pemancingan harian

dan galatama dirasa konsumen kurang bersih. Hal ini disebabkan karena ada beberapa

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 128: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

113

konsumen yang kurang memikirkan kepentingan bersama sehingga konsumen tidak

menjaga kebersihan toilet setelah menggunakannya. Perusahaan dapat memberikan tissu

dan pewangi karbol ke toilet di kolam pemancingan sebab toilet tersebut sering

digunakan konsumen setiap harinya.

6. Kebersihan Lokasi

Wisata mancing Fishing Valley Bogor selalu berusaha menjadikan kegiatan

memancing menjadi seru bagi konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut, Fishing

Valley pun berupaya menciptakan kepuasan konsumen yaitu dengan memberikan

perbaikan dan pelayanan terbaik serta kesadaran akan pentingnya pemeliharaan

lingkungan dengan tetap menjaga kebersihan dan kehijauan lingkungan. Perusahaan

selalu menjaga kebersihan lingkungan Fishing Valley agar selalu bersih sehinga membuat

konsumen betah dan merasa nyaman memancing disana.

Kebersihan sangat dijaga oleh pihak pengelola Fishing Valley sebab erat sekali

kaitannya dengan kenyamanan konsumen. Pemancingan sering sekali dikaitkan dengan

aroma amis dari ikan yang ada, namun Fishing Valley berusaha mengatasinya dengan

pemberian parfum di meja restoran, diusahakan tidak ada sampah yang berserakan di

sekitar tempat lapak pemancingan dan karyawan dituntut untuk jeli dan tanggap jika ada

sampah di sekitar pemancingan. Kotak sampah pun tersedia di tempat-tempat yang

mudah ditemukan konsumen.

7. Luas Areal Parkir

Dalam membangun suatu bangunan komersial, pengelola harus memperhatikan

kebutuhan parkir karena kebutuhan parkir setiap bangunan komersial berbeda sehingga

perusahaan perlu menyediakan fasilitas parkir yang sesuai dengan kebutuhan parkir

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 129: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

114

tersebut. Para konsumen tentu akan lebih menyukai lokasi pemancingan yang memiliki

tempat parkir yang cukup luas dan dekat karena akan mempengaruhi orang yang akan

berkunjung ke tempat tersebut dan mempermudah konsumen mencapai lokasi. Namun

terkadang jauh dekatnya tidak terlalu dipermasalahkan konsumen jika ditunjang dengan

kualitas pelayanan yang baik.

Areal parkir Fishing Valley memang sengaja dibuat sangat luas, mampu

menampung lebih dari 50 mobil. Hal ini dilakukan perusahaan karena konsumen yang

berkunjung umumnya menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil terutama di

hari-hari libur yang ramai. Selain itu, disediakan pula tukang parkir yang bertugas

mengatur penempatan kendaraan dan menjaga keamanan kendaraan-kendaraan

konsumen.

7.1.3 Atribut-Atribut dalam Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran III dinamakan sebagai kuadran prioritas rendah, artinya bahwa atribut

yang berada dalam kuadran ini dirasakan konsumen memiliki kepentingan dan kinerja

yang rendah. Atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini antara lain : waktu buka

wisata mancing (Senin-Jumat pukul 10.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-

21.00 WIB) (2), kecepatan melayani konsumen pemancingan (3), dan variasi jenis ikan

(18).

1. Waktu buka wisata mancing (Senin-Jumat pukul 10.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-21.00 WIB)

Waktu buka usaha memang umumnya sangat diperhatikan, namun pada

kenyataannya waktu buka usaha tidak terlalu dianggap penting bagi konsumen di bidang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 130: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

115

jasa pemancingan. Konsumen yang telah memiliki hobi memancing akan selalu berusaha

menyisihkan waktu luangnya untuk memancing di Fishing Valley disesuaikan waktu

kerja konsumen. Biasanya konsumen datang ke lokasi pemancingan setelah jam 14.00

WIB pada hari kerja dan pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB saat hari libur. Perusahaan

membuat dua jenis waktu buka usaha untuk mengantisipasi kedatangan konsumen yang

lokasinya dekat dengan Fishing Valley dan juga untuk konsumen yang jam kerjanya

berbeda dengan jam kerja normal.

Kinerja karyawan pada waktu buka usaha yang disediakan tersebut dinilai rendah

karena terkadang pada pagi hari saat konsumen tiba dapat dilihat karyawan masih sibuk

membersihkan lokasi terutama restoran. Selain itu, jumlah karyawan pada pagi hari

masih sedikit dibandingkan pada siang hari. Karyawan terlihat santai dan duduk-duduk

saja saat pagi sebab konsumen cenderung masih sangat sedikit yang datang.

2. Kecepatan Melayani Konsumen Pemancingan

Kemampuan melayani konsumen dengan cepat dan tepat adalah melayani

konsumen dalam batasan waktu yang wajar atau normal. Kecepatan pelayanan terhadap

konsumen mempunyai dampak pada keberhasilan jangka panjang dari suatu perusahaan.

Kepuasan konsumen tercermin dari aspek-aspek diatas sehingga dibutuhkan keahlian dan

keterampilan yang memuaskan dari karyawan. Keahlian dan keterampilan (skill) sangat

penting dan perlu diperhatikan dalam pemberian pelayanan kepada konsumen.

Karyawan harus pandai mengatur waktu dan tidak membicarakan hal-hal di luar

konteks pekerjaan secara berlebihan pada saat melayani konsumen. Kecepatan karyawan

Fishing Valley dalam melayani kebutuhan konsumen cenderung masih rendah karena

lamanya pelayanan karyawan ketika konsumen memesan makanan atau minuman saat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 131: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

116

sedang memancing. Karyawan membutuhkan waktu lebih dari 20 menit dalam melayani

pesanan konsumen terutama konsumen yang menginginkan ikan hasil tangkapannya

dimasak untuk dinikmati konsumen. Selain itu, pelayanan karyawan saat konsumen baru

tiba di lokasi dapat mengganggu kenyamanan konsumen karena konsumen merasa risih

ketika baru datang langsung ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan

konsumen. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah yang signifikan bagi konsumen

sebab konsumen lebih mengutamakan pemancingan yang baik dan memuaskan serta

mampu melepaskan kepenatan konsumen.

3. Variasi Jenis Ikan

Variasi jenis ikan juga dirasakan kepentingan dan kinerjanya masih rendah. Pada

umumnya konsumen menyukai berbagai jenis ikan yang ditawarkan. Semakin banyak

variasi jenis ikan semakin puas konsumen ketika memancing. Fishing Valley menyiasati

keinginan konsumen tersebut dengan menyajikan variasi jenis ikan yaitu ikan mas, ikan

bawal, ikan gurame, ikan patin, dan ikan nila.

Pada dasarnya konsumen yang memancing terutama di kolam galatama lebih

tertarik akan hadiah yang dijanjikan perusahaan dengan mendapatkan ikan yang terberat.

Ada semacam kepuasan batin ketika seseorang memenangkan perlombaan galatama

tersebut. Saat memancing, semua permasalahan pribadi seseorang sejenak terlupakan

dengan asyiknya kegiatan ini.

7.1.4 Atribut-Atribut dalam Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)

Kuadran IV dinamakan sebagai kuadran berlebihan, artinya atribut yang berada

dikuadran ini merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah namun

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 132: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

117

dirasakan konsumen terlalu berlebihan dan memiliki kinerja yang tinggi. Atribut-atribut

yang termasuk ke dalam kuadran IV ini adalah sistem pemancingan yang ditawarkan (1),

ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen (4), dan keramahan karyawan (5).

1. Sistem Pemancingan yang Ditawarkan

Sistem pemancingan yang ditawarkan perusahaan Fishing Valley Bogor meliputi

sistem pemancingan harian, kiloan, galatama, borongan, dan lomba. Pada umumnya

konsumen lebih sering menggunakan kolam pemancingan galatama yaitu berupa

perlombaan memancing selama dua jam dimana konsumen yang mendapatkan ikan

paling berat maka dia yang memenangkan perlombaan. Hal ini dikaitkan dengan adanya

hadiah-hadiah berupa uang tunai sehingga konsumen merasa tertantang. Namun kolam

pemancingan harian maupun kiloan tidak pernah sepi dari hingar bingar konsumen.

Sistem pemancingan yang ditawarkan tidak terlalu dipermasalahkan bagi

konsumen karena konsumen bebas menentukan jenis kolam pemacingan mana yang

sesuai selera konsumen saat tiba di Fishing Valley. Selain itu, konsumen pun

menyesuaikan kondisi keuangan konsumen dengan sistem pemancingan. Selama ini,

sistem pemancingan di Fishing Valley dapat memuaskan konsumen, terbukti dengan

kunjungan konsumen yang ramai hampir setiap harinya mencapai minimal 50 orang.

Sistem pemancingan yang sering dinikmati oleh konsumen adalah kolam

pemancingan galatama. Hal ini disebabkan karena kolam pemancingan galatama

memiliki keunikan yaitu siste perlombaan mendapatkan ikan yang terbesar dan

pemenangnya akan diberikan hadiah berupa uang tunai yang jumlah nominalnya

disesuaikan dengan jumlah peserta.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 133: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

118

2. Ketanggapan Karyawan Melayani Keluhan Konsumen

Industri jasa seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, transportasi dan lain-

lain sekitar 50-80 persen konsumen tidak akan komplain jika mempunyai masalah.

Berdasarkan survei yang dilakukan Frontier, ada lima alasan yang sering menjadi alasan

pelanggan enggan menyatakan keluhannya. Pertama, masalah yang dihadapi relatif tidak

penting dan dapat diatasi sendiri. Kedua, karena konsumen yakin bahwa perusahaan tidak

akan melakukan tindakan apapun atas komplain konsumen. Ketiga, konsumen tidak tahu

cara untuk menyatakan komplain konsumen. Keempat, konsumen tidak tahu harus

komplain kepada siapa. Dan kelima adalah konsumen lebih memilih untuk menggunakan

jasa perusahaan atau pihak ketiga ntuk menyelesaikan masalah. (Irawan, 2007)

Setiap perusahaan terutama yang berorientasi konsumen selalu berupaya

memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumennya. Pelayanan konsumen atau

customer service banyak didominasi oleh perusahaan jasa terutama di negara

berkembang. Tidak hanya perbaikan produk saja yang diperlukan tetapi juga karyawan

dituntut tanggap atas harapan atau keluhan konsumen. Semua ini dilakukan perusahaan

agar pelayanan yang diberikan berbeda dengan yang diberikan para pesaing dan dapat

memberikan solusi bagi konsumen. Kemampuan dan keterampilan dalam melayani baik

dalam pemberian pelayanan bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen dengan

cara yang baik.

Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, itu adalah filosofi yang dapat

diterapkan perusahaan. Cepat tanggap terhadap keluhan maupun kebutuhan yang

diinginkan konsumen dapat membuat konsumen merasa betah berkunjung. Karyawan

Fishing Valley dinilai cepat tanggap terhadap keluhan konsumen. Namun pada

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 134: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

119

kenyataannya, atribut ketanggapan karyawan menangani keluhan konsumen dinilai

rendah kepentingannya karena konsumen cenderung menyimpan keluhannya daripada

menyampaikan langsung ke karyawan. Konsumen lebih membutuhkan ketenangan untuk

melepaskan kepenatan selepas padatnya rutinitas konsumen sehari-hari dengan

memancing di Fishing Valley.

3. Keramahan Karyawan

Pelayanan dapat ditunjukkan melalui keramahan terhadap konsumen tidak hanya

pelayanan dengan pemberian senyum oleh karyawan, tetapi juga terdapat upaya

perusahaan untuk meningkatkan pelayanannya dengan perubahan dalam proses

pelayanan yang menghargai konsumen. Salah satu caranya antara lain karyawan

dikatakan ramah jika berjabat tanganlah yang erat, murah mengucapkan terima kasih,

menggunakan bahasa yang baik dan benar, kontak mata sewajarnya, menjadi pendengar

yang baik dan mampu berbicara cukup keras dan jelas dengan konsumen, serta

tersenyum.

Karyawan Fishing Valley pada kenyataannya dinilai telah mampu membuat

konsumen merasa dihargai dengan keramahan konsumen saat kedatangan konsumen

untuk memancing atau menikmati fasilitas lainnya. Konsumen selalu senyum, tutur kata

baik dan sopan, sabar dalam melayani keinginan konsumen. Saat konsumen tiba di

Fishing Valley karyawannya langsung menghampiri konsumen dan menanyakan apa

kebutuhan yang perlu dibantu dengan sikap yang membuat nyaman. Karyawan yang

ramah adalah karyawan tetap yang telah lama bekerja di Fishing Valley umumnya

konsumen sering mendapat pengarahan dari manajer seputar pelayanan. Namun

karyawan yang berada di galatama pun ramah hanya saja tidak seramah karyawan tetap.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 135: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

120

Hal ini disebabkan karena karyawan galatama masih berusia di bawah 17 tahun yang

cenderung masih labil emosinya.

7.2 Analisis Fasilitas Tambahan

Fasilitas-fasiltas tambahan yang akan dibangun di Fishing Valley meliputi tiga

fasilitas yaitu kolam renang, penganekaragaman wahana alam, dan sarana bermain anak.

Fasilitas tersebut direncnakan akan didirikan dalam waktu dekat oleh pihak pengelola

Fishing Valley Bogor. Pihak pengelola harus mengetahui penilaian konsumen akan

rencana pendirian fasilitas-fasilitas tambahan tersebut dengan melakukan analisis

menggunakan varian ranking dua arah Friedman. Analisis ini digunakan untuk

mengetahui seberapa penting suatu fasilitas tambahan di mata konsumen.

7.2.1 Fasilitas Tambahan Menurut Pihak Pengelola Fishing Valley

Pihak pengelola Fishing Valley memiliki rencana jangka panjang yang akan

direalisasikan untuk memuaskan konsumen melalui peningkatan jumlah fasilitas

tambahan. Fasilitas-fasilitas tambahan yang akan dibangun tersebut antara lain : kolam

renang, pembangunan sarana olahraga dan sarana bermain anak. Penambahan fasilitas

tersebut dimaksudkan untuk menyiasati semakin maraknya layanan yang ditawarkan

kolam pemancingan sejenis dan membuat konsumen semakin nyaman berwisata di

Fishing Valley Bogor.

Pembangunan beberapa fasilitas-fasilitas tersebut menciptakan citra image di

benak konsumen bahwa Fishing Valley merupakan wisata mancing keluarga terbesar di

Bogor yang memiliki beragam kenyamanan disamping pemancingan. Analisis fasilitas

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 136: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

121

tambahan ini menggunakan Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman. Analisis

Varian Ranking Dua Arah Friedman dilakukan untuk melihat perbedaan antara tingkat

keperluan fasilitas-fasilitas tambahan bagi responden. Apabila terdapat tingkat perbedaan

antara fasilitas-fasilitas tambahan tersebut, maka analisis dilanjutkan dengan Uji

Perbandingan Berganda untuk uji Friedman untuk melihat fasilitas mana saja yang

memang perlu dibangun dan fasilitas mana yang tidak perlu dibangun.

Pada penelitian ini hanya digunakan Analisis Varian Ranking Dua Arah Friedman

saja sebab hasil pengujian menunjukkan bahwa semua fasilitas tambahan tersebut

memiliki peringkat yang sama sehingga tidak memiliki perbedaan tingkat keperluan.

Jumlah Rangking Fasilitas-Fasilitas Tambahan Fishing Valley dapat ditunjukkan dalam

Tabel 28 berikut.

Tabel 28 Jumlah Ranking Fasilitas-Fasilitas Tambahan Fishing Valley

No Fasilitas-fasilitas tambahan Jumlah ranking (Rj)

3 Penganekaragaman sarana bermain anak 213 2 Penganekaragaman wahana alam 196 1 Kolam renang 191

Berdasarkan hasil Analisis Varian Rangking Dua Arah Friedman, diperoleh nilai

X2 hitung < X2 Tabel maka dapat disimpulkan bahwa terima Ho, artinya tidak terdapat

perbedaan tingkat keperluan untuk setiap fasilitas tambahan. Dari hasil tersebut diperoleh

bahwa fasilitas penganekaragaman sarana bermain anak memiliki rangking tertinggi dan

kolam renang memiliki rangking terendah. Namun secara keseluruhan diperoleh

penilaian yang sama dari responden bahwa ketiga fasilitas tambahan tersebut perlu

dibangun untuk menambah variasi wahana selain memancing (Lampiran 3).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 137: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

122

Penganekaragaman sarana bermain anak dirasakan perlu dibangun sebab sebagian

besar konsumen Fishing Valley telah menikah dan memiliki anak. Sarana bermain anak

diperlukan untuk mengatasi kejenuhan anak-anak yang menyukai permainan anak saat

orang tuanya sedang memancing. Pengeola Fishing Valley mengharapkan dengan adanya

penambahan fasilitas tersebut kepuasan konsumen akan semakin meningkat. Selain itu,

Fishing Valley akan semakin mengukuhkan diri sebagai wisata mancing dan rekreasi

keluarga terbesar di Bogor.

Penganekaragaman wahana alam juga dianggap perlu untuk menambah variasi

permainan wahana alam di samping flying fox, horse ridding, tali temali dan lainnya. Hal

ini juga diharapkan mampu membuat konsumen memiliki pilihan aktivitas selain

memancing ketika berada di Fishing Valley.

Kolam renang dibutuhkan bagi konsumen yang hanya menemani kerabat lainnya

yang sedang memancing. Konsumen membutuhkan fasilitas lain yang tidak atau jarang

dijumpai di kolam pemancingan sejenis lainnya. Konsumen yang membawa anak kecil

dan kerabat umumnya menginginkan adanya kolam renang tersebut segera dibangun oleh

pihak pengelola.

7.2.2 Fasilitas Tambahan Menurut Konsumen

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang menilai fasilitas-fasilitas tambahan

yang dibutuhkan konsumen untuk mengetahui keinginan konsumen. Fasilitas-fasilitas

yang dibutuhkan konsumen ini diharapkan dapat direalisasikan oleh pengelola Fishing

Valley untuk meningkatkan kepuasan akan kualitas pelayanan karyawan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 138: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

123

Berdasarkan penelitian terhadap 100 orang responden, diperoleh informasi bahwa

sebagian besar membutuhkan fasilitas sarana olahraga di Fishing Valley. Fasilitas sarana

olahraga tersebut dimaksudkan agar konsumen tidak merasa bosan dengan kemonotonan

wahana yang telah ada di Fishing Valley. Selain itu juga dengan adanya sarana olahraga

maka konsumen semakin dimanjakan dengan pilihan wisata yang berbeda dengan kolam

pemancingan lainnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 139: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

124

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wisata mancing Fishing Valley Bogor,

maka dapat disimpulkan yaitu :

1. Konsumen telah merasa puas dengan mutu pelayanan atribut-atribut yang berada di

kuadran II (pertahankan prestasi). Atribut-atribut yang terdapat di kuadran II

dianggap penting, namun kinerja masih rendah (prioritas utama) yaitu kesopanan

karyawan, keamanan, komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen,

dan kenyamanan saat memancing. Sedangkan atribut-atribut yang dapat memuaskan

konsumen dan harus dipertahankan adalah atribut-atribut yang berada di kuadran I

atau prioritas utama. Atribut yang memiliki kinerja baik dan penting (pertahankan

prestasi) adalah nomor telepon dan alamat Fishing Valley, penampilan karyawan,

kondisi kolam pemancingan, umpan ikan, fasilitas sarana toilet, kebersihan lokasi,

dan luas areal parkir.

2. Fasilitas- fasilitas tambahan yang akan dibangun di Fishing Valley yaitu kolam

renang, penganekaragaman wahana alam, dan sarana bermain anak. Hasil Uji

Friedman menunjukkan bahwa x2 hitung < x2 Tabel sehingga dapat dikatakan

fasilitas-fasilitas tambahan Fishing Valley perlu diadakan di Fishing Valley.

Sedangkan fasilitas yang diharapkan untuk dibangun di Fishing Valley menurut

sebagian besar konsumen adalah sarana olahraga.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 140: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

125

8. 2. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan perusahaan

untuk perbaikan kinerja wisata mancing Fishing Valley di masa depan, yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya memiliki visi dan misi yang lebih jelas dan tertulis serta

dikomunikasikan kepada seluruh karyawan agar tercapai visi dan misi tersebut di

masa depan

2. Perusahaan sebaiknya melakukan pembukuan maupun sistem administrasi umum yang

lebih teratur sehingga dapat diketahui frekuensi kunjungan konsumen setiap bulannya.

Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perbaikan kinerja ke depannya

3. Pihak perusahaan dapat mempertahankan atribut-atribu pelayanan di kuadran I dan

meningkatkan kinerja atribut-atribut di kuadran II dengan cara antara lain :

memberlakukan jam shift penjagaan keamanan yang lebih teratur tidak hanya pada

saat hari libur saja, pelatihan komunikasi bisnis dan leadership karyawan, serta

memberlakukan garansi berupa free atau diskon jika pelayanan dinilai lambat dan

merugikan konsumen, dan melakukan inovasi hadiah perlombaan di kolam

pemancingan galatama agar konsumen tidak jenuh

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis manajemen strategi pemasaran

maupun strategi pengembangan usahanya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 141: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

126

DAFTAR PUSTAKA

Andika, Meidy. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Agrowisata Little Farmers

Cisarua Kabupaten Bandung Utara. Skripsi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Deptan, 2005. Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani pada

http://database.deptan.go.id Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan. 2008. Data Kunjungan Wisatawan ke

Kota Bogor 2003-2007. Engel JF, Roger DB, Paul WM. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid1-2. Budianto,

Penerjemah ; Jakarta : Binarupa Aksara. Terjemahan dari Customer Behavior Fahmi, M. 2007. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pisang Raja Bulu dan Saluran

Pemasarannya di Kota Bogor. Skripsi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Kasali, R. 2000. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :

Prenhallindo. Terjemahan : Marketing Management _________.2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT.

Indeks Kelompok Gramedia Limbong, W.H, Sitorus. 1985. Bahan Bacaan Pengantar Tataniaga Pertanian. Program

Studi Manajer Koperasi Unit Desa. Fakultas Politeknik. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Lovelock, Christopher H. 1984. Sevices Marketing : Text, Cases, and Reading. New

Jersey : Prentice- Hall Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia _______.1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi Kedua

Belas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama ______________. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Pariwisata. Jakarta: PT.Grameda Pustaka Utama

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 142: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

127

Maharani, Desi Sagita. 2007. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pisang Raja Bulu

dan Saluran Pemasarannya di Kota Bogor. Skripsi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oktaviani, Riandina Wahyu. 2006. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Kinerja

Kebun Wisata Pasirmukti dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran. Skripsi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Pitana, I Gde. 2002. “Pengembangan Ekowisata di Bali”. Makalah Disampaikan pada

Seminar Ekowisata di Auditorium Universitas Udayana pada tanggal 29 Juni 2002. Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia Sunarto. 2006. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : AMUS Yogyakarta Sutjipta, I Nyoman. 2001. Agrowisata.Magister Manajemn Agribisnis:Universitas

Udayana.(Diktat) Tjiptono, Fandy. 1997. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan pertama. Jakarta: Ghalia

Indonesia Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan Ke-4. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama Widyandari, Okky Oktavina. 2007. Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut

Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur. Skripsi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

World Tourism Organization. 2000.Tourism Trends. Madrid Wudianto, Maniswara, Anung WAP. 1999. Memancing di Perairan Tawar dan Laut.

Cetakan VI. Jakarta : Penebar Swadaya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 143: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

128

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 144: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

129

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Nama saya Dini Vidya, mahasiswa Institut Pertanian Bogor, yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi yang berjudul ”Analisis Kepuasan Konsumen Wisata Mancing Fishing Valley Bogor Berdasarkan Dimensi Mutu Pelayanan”. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berkenan mengisi kuesioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/I berikan merupakan hal yang sangat berharga dan akan dijaga kerahasiaannya serta dipergunakan untuk kepentingan akademik dan manajemen wisata mancing Fishing Valley Bogor. Anda dimohon menyilang (X) salah satu pilihan dan mengisi titik-titik dengan jawaban yang sesuai. SCREENING : 1. Apakah Anda sudah melakukan kunjungan di wisata mancing Fishing Valley Bogor minimal dua kali? 2. Apakah Anda sudah berusia ≥ 17 tahun? 3. Apakah Anda bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner? « Bila semua jawaban Anda “YA”, maka silahkan melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya! « Bila ada salah satu saja jawaban Anda “TIDAK”, terimakasih, Anda tidak perlu melanjutkan pengisian

kuisioner ini! Nomor Responden : Nama :…………………………… Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan Alamat : ……………………………………………………………………. Status : a. Menikah b. Belum Menikah Usia : …………………………………… Pendidikan terakhir : a. Sekolah Dasar (SD) b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) c. Sekolah Menengah Umum (SMU) d. Diploma III/Akademik e. Strata 1 (S1) f. Strata 2/3 (Pascasarjana) Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa g. Ibu rumah tangga b. Sedang mencari pekerjaan h. Wiraswasta c. Karyawan swasta i. Profesional (dokter,dll) d. PNS j. Pensiunan e. Pegawai BUMN k. Lainnya………………….. f. ABRI/Tentara Pengeluaran rata-rata per bulan :

a. < Rp 900.000

b. Rp 900.001-1.800.000

c. Rp 1.800.001-2.700.000

d. Rp 2.700.001-3.600.000

e. Rp 3.600.001-4.500.000

f. > 4.500.000

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 145: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

130

I Analisis Tingkat Kepentingan

Tingkat Kepentingan Atribut 1

(STP) 2

(TP) 3

(CP) 4

(P) 5

(SP) Keterangan

Sistem Pemancingan yang ditawarkan

Waktu Buka Wisata Mancing: Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

Kecepatan melayani konsumen pemancingan

Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

Keramahan karyawan Kesopanan karyawan Keamanan Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen

Nomor telepon dan alamat Fishing Valley

Penampilan Karyawan Informasi daftar harga dan jenis ikan

Kenyamanan saat memancing Umpan Ikan Fasilias Sarana Mushola Kondisi kolam pemancingan Fasilitas sarana toilet Kelengkapan dan kondisi peralatan pancing

Variasi Jenis Ikan Kebersihan lokasi Luas areal parkir Keterangan : STP = Sangat Tidak Penting CP = Cukup Penting SP = Sangat Penting TP = Tidak Penting P = Penting

130

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 146: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

131

Dimensi mutu Atribut-atribut Indikator kepuasan Sistem pemancingan yang ditawarkan

1 = hanya kiloan saja 2 = kiloan dan harian 3 = kiloan, harian, galatama 4 = kiloan, harian, galatama, borongan 5 = kiloan, harian, galatama, borongan

dan lomba Keterandalan (Reliability) Waktu buka wisata

mancing: Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

1 = sangat tidak puas 2 = tidak puas 3 = cukup puas 4 = puas 5 = sangat puas

Ke Kecepatan melayani konsumen pemancingan

1 = lebih dari 30 menit 2 = 21-30 menit 3 = 11-20menit 4 = 10 menit 5 = kurang dari 10 menit

Ketanggapan (Responsiveness)

Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

1 = acuh tak acuh 2 = tidak langsung menanggapi, hanya

diam mendengarkan 3 = langsung menanggapi namun tidak

memberikan solusi 4 = langsung menanggapi dan

memberikan solusi 5 = langsung menanggapi dan memberi

solusi dan dipenuhi keinginan konsumennya

Keramahan karyawan

1 = cuek dan acuh tak acuh 2 = hanya melayani konsumen ketika

dipanggil saja 3 = senyum dan tidak bertanya apapun 4 = senyum, bertanya pesanan

konsumen dan melayaninya 5 = senyum, bertanya pesanan

konsumen, mengantarkan konsumen ke lokasi dan melayaninya serta menemani

Jaminan (Assurance)

Kes Kesopanan karyawan

1 = acuh tak acuh dan selalu cemberut 2 = tidak sopan, terlalu cuek, namun

melayani dengan baik 3 = cukup sopan, perhatian akan

kebutuhan konsumen 4 = sopan dan santun seperti tutur kata

baik atau lembut, gerak tubuh yang baik dan tidak berlebihan

5 = sangat sopan seperti tutur kata

131

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 147: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

132

lembut, membungkukkan badan ketika melayani atau bertanya ke konsumen

Keamanan 1 = sangat tidak aman, tidak ada satpam 2 = tidak aman. satpam hanya menjaga

di pos saja 3 = cukup aman, satpam kadang-

kadang berkeliling mengawasi. 4 = aman, satpam selalu berkeliling

mengawasi, tidak diperiksa secara ketat saat masuk

5 = sangat aman. pengawasan satpam sangat baik. setiap pengunjung yang datang diperiksa

Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan konsumen

1 = acuh tak acuh 2 = tidak berjalan baik. konsumen

merasa tdak nyaman dengan karyawan

3 = cukup lancar. namun ada beberapa hal yang dinilai konsumen kurang

4 = lancar. setiap pertanyaan konsumen atau kebutuhan konsumen mampu dilaksanakan walau tidak semuanya

5 = sangat lancar berkomunikasi dengan konsumen mengenai semua hal baik pelayanan, informasi dan kebutuhan. semuanya terlaksana dengan sangat baik

Kepedulian (Emphaty)

Nomor telepon dan alamat Fishing Valley

1 = tidak tersedia nomor telpon dan alamat

2 = tersedia nomor telepon, alamat tidak jelas

3 = nomor telepon tidak tersedia, alamat jelas

4 = nomor telepon dan alamat jelas 5 = nomor telepon dan alamat sangat

jelas dilengkapi brosur serta pernah ada di media massa

Bukti Fisik (Tangible)

Penampilan Karyawan

1= tidak memakai seragam 2 = hanya memakai kemejanya saja.

tidak rapi dan tidak bersih 3 = memakai seragam, rapi dan tidak

bersih 4 = memakai seragam rapi dan bersih 5 = memakai seragam sangat rapi,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 148: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

133

bersih, sangat menarik Informasi daftar harga dan jenis ikan

1= daftar harga dan jenis ikan tidak ada 2 = daftar jenis ikan lengkap, namun

tidak ada daftar harga 3 = daftar harga dan jenis ikan ada

namun tidak jelas 4 = daftar harga dan jenis ikan lengkap

dan jelas 5 = daftar harga dan jenis ikan sangat

lengkap dan jelas bahkan disertai gambar menarik

Kenyamanan saat memancing

1= udara tidak sejuk, bising, dan tidak ada tempat duduk

2 = udara tidak sejuk, bising, ada tempat duduk

3 = udara sejuk, bising, tidak ada tempat duduk

4 = udara panas, tenang, ada tempat duduk

5 = udara sejuk, tenang, ada tempat duduk

Umpan Ikan 1 = sering habis dan sangat sedikit

2 = sedikit tersedia dan mahal 3 = cukup banyak tersedia namun

mahal 4 = banyak tersedia dan murah 5 = banyak tersedia, murah, baik

kualitas umpannya

Fasilitas sarana mushola

1 = mushola sangat kotor dan bau 2 = tersedia mushola, kotor, tidak ada

alat shalat 3 = tersedia mushola, bersih, tidak ada

alat shalat 4 = tersedia mushola, bersih, ada alat

shalat 5 = tersedia mushola, bersih, ada alat

shalat, ruang wangi

Kondisi kolam pemancingan

1 = sempit, air kotor, ada lumut, bau amis

2 = sempit, air kotor, ada lumut 3 = sempit, air bersih, namun ada lumut 4 = luas, air bersih, tidak ada lumut 5 = luas, air bersih dan jernih, tidak ada

Bukti Fisik (Tangible)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 149: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

134

lumut

Fasilitas sarana toilet 1 = toilet sangat kotor dan bau 2 = air kotor, handsoap dan tissu tidak

ada 3 = air bersih, handsoap ada, tissu tidak

ada 4 = air bersih, handsoap tidak ada, tissu

ada 5 = air bersih, handsoap dan tissu ada

Kelengkapan dan kondisi peralatan pancing

1= tidak lengkap, rusak dan tidak bersih

2 = tidak lengkap, rusak namun bersih 3 = cukup lengkap dan bersih, namun

ada yang rusak 4 = lengkap, baik, dan bersih 5 = sangat lengkap, baik, bersih serta

rapih

Variasi Jenis Ikan 1 = hanya satu jenis ikan 2 = ikan mas, dan bawal 3 = ikan mas, bawal, nila 4 = ikan mas, bawal, nila, gurame 5 = ikan mas, bawal, gurame, patin, nila

Kebersihan lokasi

1=sampah berserakan dimana-mana, kotak sampah tidak ada, bau

2 =ada sampah dan banyak dedaunan, kotak sampah sedikit tersedia

3 =tidak ada sampah tetapi terdapat sisa umpan ikan maupun makanan. kotak sampah tidak banyak. tidak bau

4 =tidak ada sampah namun ada beberapa dedaunan, kotak sampah banyak tersedia. tidak bau

5 =tidak ada sampah dan dedaunan berserakan, kotak sampah sangat banyak tersedia. tidak bau

Bukti Fisik (Tangible)

Luas areal parkir

1= mampu menampung ≤ 5 mobil 2 = mampu menampung 10 mobil 3 = mampu menampung 10-30 mobil 4 = mampu menampung 50-30 mobil 5 = mampu menampung ≥ 50 mobil

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 150: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

135

III Analisis Fasilitas Tambahan Fasilitas-fasilitas berikut ini belum terdapat di wisata mancing Fishing Valley Bogor. Dari pilihan dibawah ini, dimohon memberikan nilai pada titik-titik untuk setiap fasilitas dengan ketentuan sebagai berikut : 1 = sangat tidak perlu dibangun 2 = tidak perlu dibangun 3 = cukup perlu dibangun 4 = perlu dibangun 5 = sangat perlu dibangun

a. Manajer Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Mohon untuk memberikan tanda silang (x) pada kolom angka yang sesuai dengan pilihan Anda

Fasilitas Tambahan 1 2 3 4 5 Kolam Renang Penganekaragaman Wahana Wisata Alam Pembangunan Sarana Bermain Anak

b. Responden

Menurut Anda, fasilitas apakah yang sebaiknya ditambahkan di wisata mancing Fishing Valley Bogor? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………..

Saran-saran untuk pihak manajemen wisata mancing Fishing Valley Bogor : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Terima Kasih

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 151: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

136

Lampiran 2 Uji Validitas No Atribut-Atribut Signifikasi Keterangan 1 Sistem Pemancingan yang ditawarkan 0,002 Valid 2 Waktu buka wisata mancing:

Senin-Jumat 10.00-21.00 WIB Sabtu-Minggu 09.00-21.00 WIB

0,012 Valid

3 Kecepatan melayani konsumen pemancingan

0,039 Valid

4 Ketanggapan karyawan melayani keluhan konsumen

0,000 Valid

5 Keramahan karyawan 0,000 Valid 6 Kesopanan karyawan 0,012 Valid 7 Keamanan 0,014 Valid 8 Komunikasi yang lancar antara

karyawan dengan konsumen 0,000 Valid

9 No Nomor telepon dan alamat Fishing Valley

0,001 Valid

10 Penampilan karyawan 0,030 Valid 11 I Informasi daftar harga dan jenis

ikan 0,000 Valid

12 Kenyamanan saat memancing 0,021 Valid 13 U Umpan Ikan 0,003 Valid 14 Fa Fasilitas sarana mushola 0,178 Tidak Valid 15 Ko Kondisi kolam pemancingan 0,000 Valid 16 Fas Fasilitas sarana toilet 0,002 Valid 17 Ke Kelengkapan dan kondisi

peralatan pancing 0,092 Tidak Valid

18 Va Variasi jenis ikan 0,001 Valid 19 Kebersihan lokasi 0,015 Valid 20 Lu Luas areal parker 0,000 Valid Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha N of items

0,806 20

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 152: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

137

Lampiran 3 Ranking Analisis Fasilitas Tambahan

No Ranking Fasilitas-Fasilitas Tambahan Kolam Renang Penganekaragaman

wahana alam Penganekaragaman sarana bermain anak

1 3 1.5 1.5 2 2 2 2 3 2.5 1 2.5 4 2 2 2 5 3 1.5 1.5 6 2.5 1 2.5 7 2 2 2 8 1 2 3 9 1.5 1.5 3

10 2 2 2 11 2 2 2 12 1 2.5 2.5 13 2 2 2 14 2 2 2 15 1 3 2 16 2 2 2 17 1.5 3 1.5 18 2 2 2 19 2 2 2 20 2 2 2 21 2.5 1 2.5 22 2.5 1 2.5 23 2 2 2 24 2 2 2 25 2 2 2 26 1.5 3 1.5 27 3 1.5 1.5 28 1 3 2 29 1 3 2 30 1 2.5 2.5 31 2 2 2 32 2.5 1 2.5 33 2.5 1 2.5 34 2 2 2 35 2 2 2 36 2.5 1 2.5 37 2 2 2 38 2.5 1 2.5 39 2.5 1 2.5 40 2 2 2 41 2 2 2

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 153: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

138

42 2 2 2 43 2 2 2 44 1.5 3 1.5 45 2.5 2.5 1 46 1 2.5 2.5 47 3 1.5 1.5 48 2 2 2 49 3 1 2 50 3 1.5 1.5 51 1 2.5 2.5 52 1.5 3 1.5 53 3 1 2 54 1 2.5 2.5 55 2 1 3 56 1 2.5 2.5 57 1 2.5 2.5 58 1 2.5 2.5 59 1 2.5 2.5 60 1 2.5 2.5 61 1 2.5 2.5 62 1 2.5 2.5 63 2 1 3 64 2.5 2.5 1 65 2.5 2.5 1 66 2.5 2.5 1 67 2 2 2 68 2.5 1 2.5 69 3 1.5 1.5 70 2.5 1 2.5 71 2.5 1 2.5 72 3 1 2 73 1.5 3 1.5 74 2 2 2 75 2.5 1 2.5 76 2 2 2 77 1 2.5 2.5 78 1.5 1.5 3 79 1 3 2 80 1.5 3 1.5 81 2.5 2.5 1 82 1 2 3 83 1 2 3 84 1 2 3 85 2.5 1 2.5 86 1 3 2 87 2.5 1 2.5

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 154: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

139

88 1.5 3 1.5 89 2 2 2 90 2 2 2 91 2 2 2 92 2 2 2 93 1 2.5 2.5 94 1 2.5 2.5 95 2.5 1 2.5 96 2 2 2 97 2 2 2 98 2 1 3 99 2 2 2 100 2 2 2

Total Ranking 191 196 213

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 155: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

140

Ho : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang sama sehingga tidak

memiliki perbedaan tingkat keperluan

H1 : setiap fasilitas tambahan memiliki peringkat yang berbeda sehingga memiliki

perbedaan tingkat keperluan

Jika nilai X2 hit >X2 tabel maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tolak Ho.

X2 hit = ( ) )1(3)1(

12 2 +−

+ ∑ knRjknk

= ( ) )13)(100(3213196191)13)(3(100

12 222 +−++

+

= - 9,01 keterangan :

X2 hit = nilai dari hasil uji Friedman

n = jumlah responden

k = jumlah variabel yang akan diuji (atribut tambahan)

Rj = jumlah ranking tiap variabel

Dari Tabel Chi-Square diperoleh nilai x2 Tabel (α,df)

α = eror = 0,05

df = derajat kebebasan = k-1 = 3-1 =2

X2 Tabel (0,05; 2) = 5,991

Sehingga diperoleh nilai X2 hitung < X2 Tabel, maka Terima Ho, artinya semua

fasilitas tambahan tersebut memiliki peringkat kepentingan yang sama untuk

dibangun.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 156: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

141

Lampiran 4

Arena Bermain Anak

Kolam Galatama Fishing Valley Bogor

Gapura Fishing Valley Bogor

Kolam Harian dan Kiloan Fishing Valley Bogor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 157: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

142

Kolam Pemancingan Fishing Valley Bogor

Bagian Depan Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Tampak Atas Kolam Pemancingan Fishing Valley Bogor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Page 158: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP … KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

143

Lampiran 5

1. Penghitungan Total Nilai Tingkat Kepentingan : Contoh sistem pemancingan yang ditawarkan

( ) ( ) ( ) ( ) ( ){ }5.4.3.2.1. spgxfrekpgxfrekcpgxfrektpgxfrekstpgxfrekaianTotalPenil ++++= = {(2x1)+(1x2)+(18x3)+(48x4)+(31x5)} = 405 Keterangan :

stpg = Sangat Tidak Penting pg = Penting

tpg = Tidak Penting spg = Sangat Penting

cpg = Cukup Penting

2. Penghitungan Total Nilai Tingkat Kinerja : Contoh sistem pemancingan yang ditawarkan

( ) ( ) ( ) ( ) ( ){ }5.4.3.2.1. spsxfrekpsxfrekcpsxfrektpsxfrekstpsxfrekaianTotalPenil ++++= = {(1x1)+(1x2)+(8x3)+(23x4)+(67x5)} = 454 Keterangan :

stps = Sangat Tidak Puas ps = Puas

tps = Tidak Puas

sps = Sangat Puas

cps = Cukup Puas

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com