ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN SOAL ... · ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN...
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN SOAL ... · ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN...
ii
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN SOAL
MATEMATIKA TIPE HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
POKOK BAHASAN POLA BILANGAN PADA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RESTU WIRDAYANTI RAMLI
NIM 10536 11189 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
3
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELSAIKAN SOAL
MATEMATIKA TIPE HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
POKOK BAHASAN POLA BILANGAN PADA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RESTU WIRDAYANTI RAMLI
NIM 10536 11189 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Restu Wirdayanti Ramli
Nim : 105361118916
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking
Skill (HOTS) Pokok Bahasan Pola Bilangan pada
Kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di
depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil
ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Pernyataan
Restu Wirdayanti Ramli
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Restu Wirdayanti Ramli
Nim : 105361118916
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi
ini, saya akan menyusun skripsi saya (tidak dibuatkan oleh
siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi
dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh fakultas.
3. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusun
skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3.
Saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Pernyataan
Restu Wirdayanti Ramli
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barang siapa bersungguh-sengguh, sesungguhnya
kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri”
- (Q.S Al-Ankabut : 6)
“Doa ibu menyelimuti setiap langkahku. Ke manapun aku
pergi, di manapun aku ditempatkan, aku bersama - sama
dengan doanya”
– (Zarry Hendrik)
“It always seems impossible until it’s done”
– (Nelson Mandela)
Ku persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang luar biasa yang
selalu kucintai:
Mama,
Bapak,
Kakak-kakak ku
Orang – orang baik di sekelilingku
serta untuk diriku sendiri.
Semoga seberkas kertas ini dapat menghadirkan senyum di wajah mereka.
Aamiin Allahumma Aamiin ..
vii
ABSTRAK
Restu Wirdayanti Ramli. Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pokok Bahasan
Pola Bilangan pada Kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H.
Nurdin Arsyad . dan Pembimbing II Ma’rup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill
(HOTS) pokok bahasan Pola Bilangan pada kelas VIII A SMP Negeri 1
Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yang dirancang untuk mengetahui
deskripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher
Order Thinking Skill (HOTS) pokok bahasan Pola Bilangan. Subjek yang
dipilih pada penelitian ini berjumlah 3 siswa, teknik pemilihannya berdasarkan
masing- masing 1 siswa dari kelompok siswa berkemampuan tinggi, 1 siswa
dari kelompok berkemampuan sedang dan 1 siswa dari kelompok
berkemampuan rendah. Pengelompokan siswa yaitu berdasarkan hasil tes soal
tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) yang telah diselesaikan siswa, maka
3 subjek terpilih kemudian diwawancarai untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill
(HOTS) yang ditinjau dari tahapan pemecahan masalah langkah Polya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Siswa berkemampuan tinggi
pada indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create
(menciptakan) mampu memenuhi seluruh kegiatan pemecahan masalah (2)
Siswa berkemampuan sedang pada indikator analyze (menganalisis) mampu
memenuhi seluruh kegiatan pemecahan masalah, pada indikator evaluate
(mengevaluasi) siswa hanya mampu memenuhi separuh kegiatan pemecahan
masalah yaitu dapat memahami masalah dan merancang strategi pemecahan
masalah, sedangkan pada indikator create (menciptakan) siswa hanya mampu
memenuhi satu kegiatan pemecahan masalah yaitu dapat memahami masalah
(3) Siswa berkemampuan rendah pada indikator analyze (menganalisis) mampu
memenuhi seluruh kegiatan pemecahan masalah, sedangkan pada indikator
evaluate (mengevaluasi) dan create (menciptakan), siswa tidak mampu
memenuhi seluruh kegiatan pemecahan masalah
Kata kunci: Kemampuan siswa, Higher Order Thinking Skill, Langkah Polya,
Pola Bilangan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, segala puji dan syukur penulis ucapkan
atas segala rahmat, hidayah, petunjuk, karunia, dan nikmat-Nya sehingga
skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pokok Bahasan Pola
Bilangan pada Kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa” dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari banyak
pihak, maka skripsi ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Ma‟rup, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai Pembimbing II.
ix
5. Bapak Prof. Dr. H. Nurdin Arsyad, Sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan saran dan
masukannya selama ini.
6. Bapak Dr. Alimuddin, M.Si., dan Bapak Dr. Ilham Minggi, M.Si., sebagai
Pembimbing Validasi instrument yang senantiasa memberikan bimbingan
dalam rangka penyempurnaan instrumen.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Matematika
yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagi pengalaman selama
penulis menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Matematika
8. Ibu Adriani, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Sungguminasa
atas kesediaannya memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
9. Ibu Sudarsih, S.Si., S.Pd,. Guru bidang studi matematika yang telah
memberikan bantuan dan masukan selama penulis melaksanakan
penelitian.
10. Adik-adik kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa yang telah
membantu penulis untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Saudara-saudariku mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Algoritma 2016 terkhusus Kelas Algoritma 2016 F yang telah berjuang
bersama selama kurang lebih empat tahun untuk bersama-sama menimba
ilmu di bangku perkuliahan.
12. Serta seluruh pihak yang belum sempat dituliskan satu persatu, atas segala
perannya sehingga karya ini dapat terselesaikan.
x
Penulis menyadari bahwa betapapun telah berusaha memberikan yang
terbaik dalam penyusunan karya ini, namun tentu tidak akan mencapai
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kemudian
menjadi bahan perbaikan karya ini.
Akhirul qalam, segalanya penulis kembalikan kepada Allah SWT,
semoga keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan memperoleh ganjaran di
sisi-Nya. Aamin.
Makassar, Desember 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
E. Batasan Istilah .............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7
A. Pembelajaran Matematika ............................................................................ 7
B. Kemampuan Menyelesaiakan Soal Matematika ....................................... 10
B. High Order Thinking Skills (HOTS) .......................................................... 12
C. Pola Bilangan ............................................................................................. 18
D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 26
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 26
D. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 32
E. Instumen Penelitian .................................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
H. Pengecekan Keabsahan Data ...................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 38
A. Hasil Penelitian........................................................................................... 38
B. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................... 88
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 102
A. Kesimpulan ............................................................................................... 102
B. Saran ......................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi Proses Berpikir 15
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Standar Deviasi (SD) Sebagai Penentu Batas
Tingkat Kemampuan Siswa
29
Tabel 3.2 Pengelompokan Setiap Kategori Siswa berdasarkan Skor Nilai
Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)
30
Tabel 3.3 Pengkodean Subjek Terpilih 32
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Materi
Pola Bilangan
34
Tabel 4.1 Kemampuan Penyelesaian Soal Tes pada Subjek ditinjau
berdasarkan Langkah Polya
41
Tabel 4.2 Perbedaan Hasil Analisis Data pada Setiap Subjek 97
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Jawaban nomor 1 subjek S-21 pada soal HOTS indikator
analyze (menganalisis)
42
Gambar 4.1.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator analyze (menganalisis)
43
Gambar 4.1.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-21 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
44
Gambar 4.1.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-21 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
45
Gambar 4.1.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-21 pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
47
Gambar 4.2 Jawaban nomor 2 subjek S-21 pada soal HOTS indikator
evaluate (mengevaluasi)
48
Gambar 4.2.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
49
Gambar 4.2.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-21 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
50
Gambar 4.2.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-21 pada soal HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
51
Gambar 4.2.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-21 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
53
Gambar 4.3 Jawaban nomor 3 subjek S-21 pada soal HOTS indikator
create (mencipta)
54
Gambar 4.3.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator create (mencipta)
55
Gambar 4.3.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-21 pada soal HOTS indikator create (mencipta)
56
Gambar 4.3.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-21 pada soal HOTS indikator create (mencipta)
58
Gambar 4.3.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-21 pada soal HOTS indikator create
(mencipta)
59
Gambar 4.4 Jawaban nomor 1 subjek S-18 pada soal HOTS indikator
analyze (menganalisis)
60
Gambar 4.4.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-18 pada soal
HOTS indikator analyze (menganalisis)
61
Gambar 4.4.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-18 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
62
Gambar 4.4.3
Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-18 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
64
xv
Gambar 4.4.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-18 pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
65
Gambar 4.5 Jawaban nomor 2 subjek S-18 pada soal HOTS indikator
evaluate (mengevaluasi)
66
Gambar 4.5.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-18 pada soal
HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
67
Gambar 4.5.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-18 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
68
Gambar 4.5.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-18 pada soal HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
69
Gambar 4.5.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-18 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
70
Gambar 4.6 Jawaban nomor 3 subjek S-18 pada soal HOTS indikator
create (mencipta)
72
Gambar 4.6.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-18 pada soal
HOTS indikator create (mencipta)
73
Gambar 4.6.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-18 pada soal HOTS indikator create (mencipta)
74
Gambar 4.6.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-18 pada soal HOTS indikator create (mencipta)
75
Gambar 4.6.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-18 pada soal HOTS indikator create
(mencipta)
76
Gambar 4.7 Jawaban nomor 1 subjek S-05 pada soal HOTS indikator
analyze (menganalisis)
77
Gambar 4.7.2 Potongan jawaban merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-05 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
79
Gambar 4.7.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-05 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)
80
Gambar 4.7.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-05 pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
81
Gambar 4.8 Jawaban nomor 2 subjek S-05 pada soal HOTS indikator
evaluate (mengevaluasi)
82
Gambar 4.8.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana perhitungan subjek
S-05 pada soal HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
85
Gambar 4.8.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembalu kebenaran hasil
yang diperoleh subjek S-05 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
86
Gambar 4.9 Jawaban nomor 3 subjek S-05 pada soal HOTS indikator
create (mencipta)
87
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar nama peserta tes kelas VIII AA SMP Negeri 1
Sungguminasa
108
Lampiran 2 Nilai Tes siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa 109
Lampiran 3 Kisi- kisi soal tes HOTS 110
Lampiran 4 Instrumen soal tes 111
Lampiran 5 Pedoman wawancara 117
Lampiran 6 Lembar validasi soal tes 119
Lampiran 7 Lembar validasi pedoman wawancara 127
Lampiran 8 Hasil tes HOTS subjek 135
Lampiran 9 Transkrip wawancara 138
Lampiran 10 Dokumentasi 149
Lampiran 11 Kartu kontrol bimbingan proposal I 151
Lampiran 12 Kartu kontrol bimbingan proposal II 152
Lampiran 13 Lembar persetujuan proposal 153
Lampiran 14 Berita acara seminar proposal 154
Lampiran 15 Lembar perbaikan seminar proposal 155
Lampiran 16 Kartu kontrol bimbingan instrument 156
Lampiran 17 Kartu kontrol bimbingan skripsi I 157
Lampiran 18 Kartu kontrol bimbingan skripsi II 158
Lampiran 19 Lembar persetujuan skripsi 159
Lampiran 20 Lembar keterangan validasi instrument 160
Lampiran 21 Surat pengantar penelitian FKIP 161
Lampiran 22 Surat izin penelitian Dinas Penanaman Modal 162
Lampiran 23 Surat rekomendasi penelitian Pemerintah Kabupaten Gowa 163
Lampiran 24 Surat keterangan telah melakukan penelitian 164
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini reformasi di dunia pendidikan sedang berlangsung di berbagai
negara termasuk di Indonesia. Perombakan terjadi pada sistem evaluasi yang
mengarah pada anggapan bahwa pembelajaran yakni terkhusus pembelajaran
matematika sepatutnya tidak sekadar berorientasi pada kemampuan matematis
dan pengetahuan yang dasar, melainkan bisa lebih dipusatkan untuk
mengembangkan kecakapan siswa dalam memecahkan masalah baru yang
tidak rutin agar pembelajaran matematika bisa meraih totalitas dinamika proses
berpikir siswa.
Reformasi yang terjadi diwarnai dengan diterapkannya pembelajaran
serta evaluasi yang lebih berorientasi kepada Higher Order Thinking Skill
(HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi. Newman serta Wehlage
(Hamidah, 2018:75) menyatakan bahwa HOTS dapat memberi peranan yang
sangat besar dalam mendukung prestasi akademik siswa, dengan HOTS siswa
mampu memecahkan masalah, menyeleksi ide ataupun pendapat, berhipotesis,
berpendapat dengan bijak serta sanggup menguasai situasi yang lebih rumit.
Hal ini searah dengan pernyataan Thomas dan Thorne (Hamidah,
2018:75) yang menerangkan bahwa HOTS dapat diterapkan di dalam dunia
pendidikan sehingga keterampilan dan karakter siswa dapat ditingkatkan.
Dalam proses pembelajaran, terdapat perbedaan antara siswa yang lebih
2
condong pada hafalan dengan siswa yang melatih keterampilan berpikir tingkat
tingginya. Dengan menerapan pembelajaran tipe HOTS siswa tidak hanya
sekadar hafal informasi melainkan juga melatih keterampilan berpikir tingkat
tinggi yakni kemampuan siswa dalam menganalisis, mengevaluasi dan juga
berkreasi. Karenanya itu, penting sekali untuk melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa agar tidak sekadar mengingat tapi juga mampu
mengimplementasikannya pada persoalan yang baru.
HOTS mulai diberlakukan dalam sistem evaluasi dan pembelajaran di
kelas dengan harapan bahwa dengan HOTS kecakapan dan kreativitas berpikir
siswa dapat lebih meningkat. Terhitung tahun 2017, soal HOTS sudah mulai
disajikan saat ujian nasional dan kian bertambah pada UNBK tahun 2018 dan
tahun-tahun berikutnya.
Tujuan terus diberlakukannya HOTS yaitu untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa. Sikap tersebut mendapatkan respons yang baik di
kalangan siswa dan juga tidak sedikit yang merespons buruk, banyak siswa
yang mengeluh dikarenakan soal Matematika dalam UN tahun 2018 yang
dianggap sangat sulit. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata siswa
SMP mengalami penurunan pada UNBK tahun 2018, termasuk mata pelajaran
matematika dan IPA. Nilai rata-rata siswa SMP pada tahun 2018 adalah 53,42
sementara itu di tahun sebelumnya tahun 2017 rata-rata nilai UNBK yaitu
sebesar 56,27. Dari kedua data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2017 ke
tahun 2018 nilai rata-rata siswa menurun sebanyak 2,85% di mana persentasi
3
penurunan tersebut tidak terlalu besar dibandingkan dengan respons siswa yang
lebih banyak kontra.
Dari beberapa informasi yang diperoleh oleh peneliti, SMP Negeri 1
Sungguminasa adalah sekolah negeri yang termasuk berprestasi di daerah
Gowa. Selain itu SMP Negeri 1 sungguminasa juga telah melaksanakan
peraturan pemerintah yaitu dengan menerapkan kurikulum 2013. Akan tetapi
sekolah tersebut belum menerapkan pembelajaran yang mengasah kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang seharusnya dimiliki oleh siswa. Untuk itu perlu
adanya penyajian data mengenai analisis kemampuan siswa dalam
penyelesaian soal HOTS.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, terdapat beberapa informasi
yang diperoleh yaitu:
1. Dilihat dari nilai Uiian Tengah Semester (UTS), didapati siswa memiliki
nilai yang beragam. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa juga memiliki
kemampuan yang beragam dalam menyelesaikan soal HOTS.
2. Guru masih sangat terbatas dalam memberikan soal – soal matematika tipe
HOTS kepada siswa dan lebih cenderung memberikan soal
berkemampuan rendah (LOTS) dan soal berkemampuan sedang (MOTS).
Dari pemaparan beberapa masalah tersebut, penulis terdorong untuk
melangsungkan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Pokok Bahasan Pola Bilangan pada Kelas VIII A SMP Negeri 1
Sungguminasa”. Penelitian ini penting dilakukan agar dapat diketahui sejauh
4
mana kemampuan siswa menyelesaikan soal HOTS, dari informasi yang
diperoleh tersebut bisa ditentukan langkah selanjutnya dalam peningkatan
mutu siswa- siswi SMP Negeri 1 Sungguminasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat ditarik sebuh rumusan
masalah yaitu bagaimana deskripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pokok bahasan pola
bilangan siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini
yakni untuk mengetahui deskripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pokok bahasan pola
bilangan siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharap bisa menjadi salah satu andil dalam menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan dunia pendidikan agar kemampuan berpikir tingkat tinggi
(HOTS) siswa mendapat perhatian di berbagai sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
diharap dapat menjadi bahan referensi saat menganalisis kemapuan
HOTS siswa. dan dari informasi yang diperoleh tersebut dapat
5
dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran serta sebagai
bahan referensi untuk mengembangkan pola berpikir siswa..
b. Bagi Siswa
Manfaat yang diharapkan yaitu penelitian ini dapat menambah
pengalaman serta pengetahuan siswa mengenai soal tipe HOTS.
c. Bagi Peneliti Lain
Manfaat yang diharapkan yaitu penelitian ini bisa menjadi bahan acuan,
pertimbangan serta masukan untuk melakukan suatu penelitian serupa.
E. Batasan Istilah
1. Analisis
Analisis ialah upaya dalam memaparkan suatu permasalahan atau
pokok inti yang dikaji agar dapat menjadi segmen yang nampak lebih
jelas dan pastinya dapat lebih mudah dimengerti makna serta
pembahasan yang dimaksud.
2. Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika
Kemampuan menyelesaikan soal matematika ialah dimengerti serta
dipahaminya suatu persoalan dalam memecahkan soal serta masalah
dalam kehidupan sehari-hari
3. Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Soal tipe HOTS adalah soal yang tidak hanya membutuhkan
pemahaman tingkat tinggi karena menuntut siswa agar bisa
menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan suatu bentuk dalam
penyelesaian matematika
6
4. Pola Bilangan
Pola bilangan ialah bilangan-bilangan yang diurutkan dengan mengikuti
aturan tertentu.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah rentetan kegiatan yang dilaksanakan para siswa
dengan tujuan yaitu meraih kesuksesan belajar di dalam arahan atau edukasi
serta dorongan dari guru (Abidin, 2014:6). Pembelajaran juga bisa diartikan
sebagai cara untuk mengajarkan siswa yang dirancang, dilangsungkan serta
dinilai secara terstruktur dengan harapan dapat meraih tujuan dari
pembelajaran dengan tepat dan berhasil (Komalasari, 2013:3). Pengertian
pembelajaran juga diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 yaitu tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
jalan bagi siswa dan guru serta sumber belajaran lainnya untuk saling
berinteraksi dalam suatu lingkup belajar.
Salah satu ciri pembelajaran adalah adanya hubungan atau interaksi
yang berlangsung di antara pelajar dengan lingkup belajarnya, baik itu dengan
sesame pelajar, guru, perangkat pembelajaran, atau sumber belajar lainnya
(Riyana, 2017). Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan pembelajaran ialah suatu interaksi antara pelajar dengan
sumber belajarnya yang dilaksanakan dengan harapan untuk tujuan tertentu.
Hamzah, Dkk. (2014: 48) menerangkan bahwa matematika adalah
bahasa serapan dari mathema yang berarti pengetahuan dan mathein yang
berarti berpikir atau belajar. Matematika mempunyai beberapa ciri yang dapat
mengkhususkannya dari mata pelajaran lain, yaitu: 1) mempunyai objek kajian
8
yang abstrak berupa fakta, operasi, relasi, konsep, dan prinsip; 2) berpedoman
pada kesepakatan atau konvensi baik berupa simbol atau istilah atau aturan
dasar; 3) berpola pikir deduktif; 4) konsisten dalam sistemnya; 5)
memperhatikan semesta pembicaraan (Wardhani, 2010)
Hamzah, Dkk. (2014: 48) menerangkan bahwa pembelajaran
matematika ialah suatu proses yang dibuat untuk membentuk lingkungan
belajar yang kondusif bagi seseorang agar dapat melangsungkan aktivitas
belajar matematika. Berlandaskan dari pengertian pembelajaran, pembelajaran
matematika bisa diartikan sebagai proses rentetan kegiatan antara pelajar
dengan pengajar, antara sesama pelajar dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan serta keterampilan matematis dengan mempertimbangkan
komponen pembelajaran matematika itu sendiri.
Komponen dalam pembelajaran yang juga meliputi pembelajaran
matematika ialah tujuan pembelajaran, bahan ajar, metode ajar, penilaian
serta media ajar (Riyana, 2017). Komponen - komponen tersebut saling
berhubungan antara satu dengan yang lain. Contohnya, bahan ajar ditentukan
seusai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Metode ajar yang
diaplikasikan harus sesuai dengan materi ajar yang ingin diajarkan. Sedangkan
penilaian mengarah pada tujuan pembelajaran itu sendiri.
Tujuan pembelajaran adalah acuan dalam menggapai target. Tujuan
pembelajaran memiliki tingkatan mulai dari yang paling umum sampai dengan
tujuan khusus (Riyana, 2017). Dalam kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2017),
9
mata pelajaran matematika memiliki tujuan agar siswa mempunyai
kemampuan berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara akurat, efisien dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
diantaranya memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Tujuan pembelajaran matematika tersebut dibuat sejalan dengan SKL
atau Standar Kompetensi Lulusan dalam kurikum 2013. Adapun salah satu
kualifikasi yang harus dimiliki siswa sesuai dengan SKL adalah siswa lulusan
SMP / MTs / SMPLB / Paket B diharapkan memiliki keterampilan dalam
berpikir tingkat tinggi (HOTS).
10
B. Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika
Dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran
matematika, kemampuan pemecahan masalah adalah kompetensi yang salah
satunya harus siswa miliki. Hal tersebut adalah kemampuan yang tidak bisa
dimiliki hanya dengan menghafal melainkan harus membiasakan mengerjakan
soal secara rutin. Secara garis besar, dari soal-soal pemecahan masalah siswa
diharap bisa lebih mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam
menyelesaikan soal - soal matematika.
Kemampuan berasal dari kata dasar “mampu” yang artinya kepiawaian,
kemauan atau kemahiran. Ahmad Thonthowi (Hasyim, 2019:58) menyatakan
bahwa kemampuan adalah proses dalam mendapatkan solusi, dimengerti serta
dipahaminya suatu persoalan secara bermakna. Sardiman (Hasyim, 2019:58)
menyatakan kemampuan adalah menguasai sesuatu dengan pikiran.
Menyelesaikan sama halnya dengan memecahkan baik itu soal masalah, dan
lain hal sebagainya (KBBI, 2016). Soal adalah sesuatu yang dapat dipecahkan
(KBBI, 2016). Sedangkan matematika itu sendiri ialah “prosedur yang
diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam keseharian” (Agasi,
2014).
Berdasarkan pengetian - pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan kemampuan menyelesaikan soal matematika adalah
dimengerti serta dipahaminya suatu persoalan dalam memecahkan soal serta
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
11
Dalam menyelesaikan soal matematika bukan sekadar melihat hasil
yang diperoleh melainkan juga dengan memperhatikan langkah-langkah atau
prosesnya dalam menyelesaikan soal. Siswa diharap mampu melaksanakan
proses atau tahap demi tahap dalam menyelesaikan soal, dengan demikian
dapat diketahui alur berpikir serta pemahamannya dalam mengaplikasikan
konsep matematika yang telah diajarkan. Menurut soedjadi (Muncarno, 2008)
terdapat beberapa langkah dalam menyelesaikan soal matematika yaitu; 1)
mencermati soal agar dapat menangkap makna dari setiap kalimat; 2)
mengungkap serta membedakan yang diketahui serta yang ditanyakan; 3)
merancang model matematika yang terbentuk; 4) menyelesaikan soal dengan
mengikuti aturan matematika untuk memperoleh jawaban; 5) mengembalikan
jawaban yang diperoleh ke pertanyaan awal.
Tahapan penyelesaian soal di atas sesuai dengan sesuai dengan tahapan
pemecahan masalah yang diberikan oleh Polya (1973), yaitu:
1. Memahami masalah
Pada tahapan ini, siswa diharuskan memahami masalah yang diberikan
dalam soal yaitu dengan menetapkan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan, apa syaratnya serta sudah cukup atau berlebihan kah syarat
tersebut dalam penyelesaian soal.
2. Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahapan ini, siswa diharuskan dapat mengungkapkan hubungan
antara apa yang diketahui dengan apa yang ditanyakan untuk dapat
membuat strategi yang bisa digunakan dalam penyelesaian soal.
12
3. Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahapan ini, siswa diharuskan dapat melaksanakan rencana yang
telah dibuat pada tahap sebelumnya dengan tepat.
4. Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahapan ini, siswa merefleksikan kembali kebenaran hasil yang
diperoleh dengan menuliskan jawaban akhir serta kesimpulan yang
benar.
Jadi, penyelesaian soal dalam penelitian ini yaitu menyelesaikan
persoalan dengan memperhatikan tahapan - tahapan dalam pemecahan masalah
seperti yang dijelaskan di atas.
C. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Di era saat ini dunia pendidikan terus mengalami kemajuan. Oleh sebab
itu, setiap individu dituntut untuk selalu mungupgrade keterampilan yang
dimiliki. Adapun keterampilan yang harus terus dikembangkan pada adad-21
ini ialah kreativitas, keterampilan berpikir kritis dan juga kemampuan
pemecahan masalah. Keterampilan tersebut disebut juga dengan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Retnawati, 2018:2).
1. Pengertian Higher order Thinking Skill (HOTS)
Pengertian Higher Order Thinking Skill (HOTS) dideskripsikan
oleh banyak pakar dengan bermacam sudut pandang. Thomas serta Thorne
(Retnawati, 2018: 3) menyatakan berpikir tingkatan tinggi yaitu meminta
seseorang untuk mengerjakan suatu hal akan data yang diperolehnya,
yakni memahami, menyimpulkan, menghubungkan nya dengan data lain
13
serta megaplikasikan nya dalam mencari pemecahan dari sesuatu
permasalahan. Kemampuan berfikir tingkat tinggi berlangsung kala
seseorang memperoleh pengetahuan baru serta menyimpannya di dalam
memori, setelah itu pengetahuan tersebut saling berhubungan dengan
pengetahuan lama untuk menggapai tujuan tertentu (Abosalem, 2016).
Perihal tersebut selaras dengan Hassan, dkk. (2016) yang menyatakan
kalau HOTS berlangsung dikala seseorang menemukan data baru,
menyimpannya, mengendalikan serta mengaitkan nya dengan pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya lalu menciptakan pemecahan dari sesuatu
permasalahan.
Jadi, dari berbagai macam sudut pandang tersebut bisa
didefinisikan yakni yang dimaksud Higher Order Thinking Skill (HOTS)
dalam penelitian ini yakni berpikir yang bukan cuma mengingat sesuatu
data ataupun menggambarkan kembali data tersebut, melainkan menuntut
seorang dengan memahami, menyimpulkan, menghubungkan dengan data
lain dan mengaplikasikan nya saat mencari pemecahan dari sesuatu
permasalahan tertentu.
2. Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Pada kurikulum 2013 soal tes yang berbasis HOTS mulai
dikembangkan sebab kurikulum 2013 menuntut siswa untuk tidak hanya
sanggup menyelesaikan soal - soal tingkat rendah dengan memakai rumus
yang baku, akan tapi wajib juga bisa bernalar serta menggunakan bentuk
matematika untuk memecahkan permasalahan tingkatan tinggi yang
14
ditemui dalam kehidupan sehari - hari. Soal dengan jenis HOTS
merupakan jenis soal yang melatih untuk berpikir tingkat tinggi yakni pada
tingkat analisis, evaluasi, serta mengkreasikan (Suryapuspitarini,
2018:880).
Terpaut dengan isu perkembangan pembelajaran pada tingkat
internasional, Kurikulum 2013 dipersiapkan dengan berbagai macam
penyempurnaan atau perbaikan. perbaikan dilakukan pada standar
evaluasi, dengan mengadaptasi secara bertahap model - model evaluasi
standar internasional. Evaluasi hasil belajar diharapkan bisa menunjang
siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills), sebab berpikir tingkat tinggi bisa menekan siswa
untuk berpikir secara luas serta mendalam tentang materi pelajaran.
(Kemendikbud, 2017).
Soal jenis HOTS biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi, yakni kemampuan berpikir yang tidak semata -
mata hanya sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate),
ataupun merujuk tanpa melaksanakan pengolahan (recite). Walau dengan
demikian, soal - soal yang berbasis HOTS bukan berarti soal yang lebih
susah daripada soal lain. Anderson dan Krathwohl mengklasifikasikan
beberapa dimensi proses berpikir sebagai berikut:
15
Tabel 2.1 Dimensi Proses Berpikir
HOTS Mengkreasi Mengkreasi ide/ gagasan sendiri
Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menuls,
memformulasikan
Mengevaluasi Membuat keputusan sendiri
Kata kerja: menilai, menyanggah,
memtuskan, memilih, mendukung
Menganalisis Menspesifikasi aspek-aspek/ elemen
Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
mengkritisi, menguji
MOTS Mengaplikasikan Menggunakan informasi pada domain
berbeda
Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
mengkritisi, menguji
Memahami Menjelaskan ide/ konsep
Kata kerja; menjelaskan, mengklasifikasi,
menerima, melaporkan
LOTS Mengetahui Mengingat kembali
Kata kerja: mengingat, mendaftar,
mengulang, menirukan
Sumber: kemendikbud (2017)
Soal - soal HOTS biasanya mengukur kemampuan pada ranah (C4-
analyze), (C5-evaluate), serta (C6-create). Pada ranah (C4-analyze) siswa
dituntut untuk merincikan elemen atau bagian - bagian, mengurai,
mengatur, menyelaraskan, serta mengkreasikan arti yang tersirat. Pada
ranah (C5-evaluate) atau mengevaluasi siswa dituntut untuk membuat
asumsi, kritik, prediksi, penilaian, serta menguji mendukung ataupun
menyangga. Pada ranah (C6-create) atau mencipta siswa dituntut untuk
mencipta, berencana, membangun, mengkreasi, memperbaki,
memodernkan, meningkatkan, dan mengubah.
Dari beberapa indikator - indikator keterampilan HOTS (Higher
Order Thinking Skill), penelitian ini mennggunakan indikator untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada soal
16
matematika. Pada kasus soal matematika yang berbasis HOTS dapat
diukur dengan indikator - indikator yakni menganalisis soal - soal
matematika untuk memperoleh suatu pemecahan, mengevaluasi hasil dari
analisis untuk membuat bentuk matematika, serta mengkreasi ataupun
menghasilkan suatu ide ke dalam wujud matematika.
3. Langkah - langkah Penyusunan Soal HOTS
Dalam penyusunan soal HOTS, penulis soal dituntut agar bisa memastikan
sikap yang hendak diukur serta merumuskan modul yang hendak dijadikan
dasar dalam membuat pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu sesuai
dengan sikap yang diharapkan. Tidak hanya itu penjelasan modul yang
hendak ditanyakan (yang menuntut penalaran tinggi) tidak senantiasa ada
dalam buku referensi. Oleh sebab itu dalam penyusunan soal HOTS,
diperlukan kecakapan dalam menguasai modul ajar, keahlian dalam
menulis soal (konstruksi soal), serta kreativitas dalam dalam memilah
stimulus soal yang cocok dengan suasana serta keadaan wilayah di dekat
satuan pembelajaran.
Adapun langkah - langkah penyusuan soal HOTS akan dipaparkan
sebagai berikut: ( Widana, 2017: 17).
a. Menyelidiki Kompetensi Dasar atau KD yang bisa dibuat menjadi soal
HOTS
Terlebih dulu perlu memilah Kompetensi Dasar yang bisa dibuat
menajadi soal tipe HOTS, karena tidak semua KD bisa dibuatkan
17
menjadi soal model HOTS, jadi kita harus bisa secara mandiri
menganaisis serta memilah KD yang cocok.
b. Menyusun kisi - kisi soal
Kisi - kisi penyusunan soal HOTS ini memiliki tujuan untuk
mempermudah saat hendak menulis butir soal. Secara universal, kisi -
kisi tersebut dibutuhkan buat memandu kita saat:
1) Memilah KD yang hendak dibuat menjadi soal HOTS.
2) Memilah modul pokok yang berkaitan dengan KD yang hendak
diuji.
3) Merumuskan indikator soal.
4) Menetapkan level kognitif
c. Memilah stimulus yang menarik serta konstektual
Stimulus yang digunakan sebaiknya adalah yang unik, dengan harapan
agar siswa lebih tertarik membaca stimulus. Stimulus yang dapat
membuat siswa tertarik biasanya adalah stimulus baru dijumpai oleh
siswa. Sebaliknya stimulus konstektual berarti stimulus yang cocok
dengan realitas dalam kehidupan keseharian yaitu menarik, mendesak
siswa buat membaca. Dalam konteks tes sekolah, guru bisa memilah
stimulus dari area sekolah ataupun wilayah setempat.
d. Menulis butir persoalan cocok dengan kisi - kisi soal
Butir persoalan ditulis sejalan dengan kaidah penyusunan butir soal
HOTS. Kaidah penyusunan butir soal HOTS lumayan berbeda dengan
kaidah penyusunan butir soal pada biasanya. Perbedaannya terletak
18
aspek modul, sebaliknya pada aspek konstruksi serta bahasa relatif
sama.
e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Tiap butir soal HOTS yang ditulis sebaiknya dilengkapi dengan
pedoman penskoran ataupun kunci jawaban. Pedoman penskoran yaitu
untuk soal bentuk essay. Lain halnya dengan soal berbentuk pilihan
ganda kunci jawaban terbuat dengan opsi (benar / salah, ya / tidak),
serta isian pendek.
D. Pola Bilangan
1. Pengertian Pola Bilangan
Pola bilangan adalah bilangan-bilangan yang diurutkan dengan mengikuti
aturan tertentu. (Arimbi, Amy, 2010) mengklasifikasikan beberapa macam
pola bilangan yaitu sebagai berikut:
a. Pola bilangan genap
Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut:
1) Bilangan genap sebagai bilangan awal
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya
Contoh: 10, 12, 12, 16, 18, ….
Rumus sukun ke-n pada pola bilangan ganjil dapat dinyatakan dengan
b. Pola bilangan ganjil
Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut:
1) Bilangan ganjil sebagai bilangan awal
19
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya
Contoh: 3, 5, 7, 9, 11, …
Rumus sukun ke-n pada pola bilangan ganjil dapat dinyatakan dengan
c. Pola persegi
Rumus sukun ke-n pada pola bilangan persegi dapat dinyatakan dengan
Bilangan yang mempunyai pola persegi dapat dituliskan sebagai berikut:
1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 81, …
d. Pola persegi panjang
Rumus sukun ke-n pada pola bilangan persegi panjang dapat dinyatakan
dengan
Bilangan yang mempunyai pola persegi panjang dapat dituliskan sebagai
berikut:
2, 6, 12, 20, 30, 42, 56, …
e. Pola segitiga
Pola bilangan segitiga sama dengan setengah dari pola bilangan persegi
panjang, sehingga rumus suku ke-n pada pola bilangan segitiga adalah
.
Bilangan yang mempunyai pola segitiga dapat dituliskan sebagai berikut:
1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, …
20
f. Pola segitiga pascal
Pola bilangan segitiga pascal dapat digunakan untuk menentukan koefisien
pada penjabaran pemangkatan suku dua dan menentukan
himpunan bagian dari suatu himpunan secara terperinci.
Bilangan - bilangan yang disusun menggunakan pola segitiga pascal
memiliki pola yang unik. Aturan untuk membuat pola segitiga pascal
adalah sebagai berikut:
1) Angka 1 merupakan angka awal yang terdapat di puncuk atau barisan
ke-1
2) Baris pertama terdiri dari 1 angka, baris kedua terdiri dari 2 angka, baris
ketiga terdiri dari 3 angka, dan seterusnya.
3) Angka pada awal dan akhir baris selalu 1. Oleh karena baris kedua
hanya terdiri dari 2 angka, maka baris kedua terdiri dari buah angka 1
4) Selanjutnya jumlahkan bilangan yang berdampingan secara terus -
menerus hingga membentuk pola yang sesuai.
g. Pola barisan aritmatika
Suatu barisan bilangan U1, U2, U3, U4, ……, Un disebut barisan
aritmatika berlaku:
Dengan b adalah suatu konstanta yang tidak tergantung pada n.
Rumus suku ke-n pada pola bilangan aritmatika adalah:
.
21
h. Pola barisan geometri
Suatu barisan bilangan U1, U2, U3, U4, ……, Un disebut barisan
geometri, jika setiap bilangan asli n berlaku berlaku:
Dengan r adalah suatu konstanta yang disebut rasio atau pembanding.
Rumus suku ke-n pada pola bilangan aritmatika adalah
2. Contoh soal HOTS
a. Menganalisis (C4)
1 2 3 4
Hadi menyusun kelereng – kelerengnya ke dalam kotak persegi
membentuk pola seperti gambar di atas. Berapakah banyak kelereng Hadi
pada pola ke-50?
Jawaban :
Barisan bilangannya merupakan barisan segitiga, yaitu:
1, 3, 6, 10, ....,
Maka :
22
b. Mengevaluasi (C5)
Perhatikan pola gambar berikut. Bagaimanakah bentuk pola gambar pada
pola bagian D? berikan alasanmu!
A B C
.................
D
Jawaban :
Gambar D memiliki bentuk seperti di bawah karena setiap gambar mengalami
penambahan satu persegi kecil dari ruas sebelah kiri, kanan, dan atas
c. Mencipta (C6)
Pak Arif menumpuk kursi berukuran sama yang tingginya masing-masing
100 cm. tinggi tumpukan 4 kursi 118 cm. tinggi tumpukan 12 kursi
adalah…
23
Jawaban :
Karena ukuran kursi sama dengan tinggi kursi maka tumpukannya akan
sama juga dan membentuk barisan aritmatika.
Dik : ,
Dit : .... ?
Penye :
118 – 100 = 3b
18 = 3b
b = 6
Dengan demikian,
= 100 + 11(6)
= 100 + 66
= 166
Jadi, tinggi tumpukan 12 kursi adalah 166 cm
24
E. Kerangka Pikir
Dalam kurikulum 2013, pembelajaran matematika memiliki tujuan
yaitu untuk mendorong siswa agar mampu berpikir lebih terbuka dan
menyeluruh (Higher Order Thinking Skill) tentang suatu informasi yang
diperoleh. Kemampuan tersebut sangat fundamental dalam mempersiapkan diri
menghadapi tuntutan yang kini memasuki abad-21. Memberikan soal-soal tipe
HOTS ialah salah satu cara untuk menetahui sejauh mana kemampuan yang
dimiliki siswa.
Hakekat manuasia memang unik, karena tiap orang memiliki individual
yang berbeda dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut juga berlaku pada
proses penerimaan pembelajaran matematika di antara setiap siswa. Setiap
siswa memiliki kapasitas yang berbeda dalam menyelesaikan soal HOTS.
Untuk itu perlu dilakukan analisis mengenai kemampuan siswa dalam
penyelesaian soal tipe HOTS.
25
Abad-21 yang menuntut setiap peserta didik
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skill).
Perlu adanya analisis kemampuan siswa
dalam penyelesaian soal tipe HOTS
Siswa yang telah menempuh
materi Pola Bilangan
Tes soal tipe HOTS
Siswa berkemampuan tinggi
Siswa berkemampuan sedang
Siswa berkemampuan rendah
Analyzeee
Evaluate
Create
Wawancara berdasarkan
tahapan pemecahan
masalah siswa
Memahami masalah
Merancang strategi
pemecahan masalah
Melaksanakan perhitungan
Memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi
Analisis data wawancara
Terdeskripsinya kemampuan siswa dalam menyelsaikan soal
matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pokok bahasan
pola bilangan
Analisis penyelesaian soal tipe HOTS
berdasarkan tahapan pemecahan masalah
siswa
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih ialah penelitian deskriptif kualitatif. Yang
dimaksud dengan Penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data berbentuk
kalimat, ilustrasi, dan bukan angka (Moleong, 2014:11).
Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara atau teknik penelitian
dengan cara menguraikan fakta deksriptif ke dalam bentuk kata atau bahasa
dari peristiwa yang sebenar - benarnya.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Dilaksanakannya penelitian ini yaitu pada proses pembelajaran di
sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 pada bulan Oktober 2020.
Adapun lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di kelas VIII A SMP
Negeri 1 Sungguminasa.
C. Subjek Penelitian
Peneliti menetapkan subjek penelitian berdasarkan dengan
permasalahan yang akan diteliti yaitu kemampuan siswa dalam penyelesaian
soal tipe HOTS dengan memakai teknik purposive sampling dimana teknik
penentuan sampel berdasarkan dari beberapa pertimbangan (Sugiyono, 2011:
218). Pertimbangan tersebut yaitu dari kemampuan matematika yang dimiliki
siswa dalam menyelesaikan soal tes serta sesuai dengan usulan atau masukan
27
dari guru matematika di sekolah. Berdasar dari pertimbangan tersebut
selanjutnya siswa dibagi ke dalam tiga kategori yaitu yang terdiri dari satu
siswa di setiap kelompok yaitu dari kelompok berkemampuan tinggi, kelompok
berkemampuan sedang dan kelompok berkemampuan rendah. Jadi, terdapat 3
subjek yang akan dipilih yang sesuai untuk penelitian.
Jenis penelitian ini ialah kualitatif maka subjek harus bisa memberikan
informasi tentang apa yang akan diteliti secara jelas dan mendalam. Adapun
subjeknya ialah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa yang
berjumlah 28 siswa.
Sebelum ditentukannya subjek penelitian, peneliti perlu melakukan
pengelompokan siswa dengan memakai SD atau Standar Deviasi dalam
penentuan batas tingkat kemampuan yang dimiliki siswa. Menurut Arikunto
(2012: 299-230) terdapat dua cara dalam menentukan batas kemampuan siswa
dengan menggunakan SD yaitu:
1. Pengelompokan 3 rangking
2. Pengelompokan 11 rangking
Dikarenakan pada penelitian ini hanya terbagi dalam 3 kelompok, maka
langkah dalam penentuan batas tingkat kemampuan siswa yaitu berdasar dari
pengelompokan 3 rangking yaitu sebagai berikut:
1. Menjumlahkan skor semua siswa (lampiran)
2. Mencari nilai rata - rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi).
Dalam mencari nilai rata - rata (Mean) diperoleh:
28
,92
Keterangan:
Rata – rata skor siswa
Jumlah dari skor siswa
Jumlah siswa
Dari hasil nilai rata-rata (Mean) kemudian dicari simpangan baku
(Standart Deviasi), sehingga diperoleh:
√
(
)
√
(
)
√
√
,95
29
Keterangan:
Standar Deviasi
Tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N
(
)
Semua skor dijumlahkan kemudian dibagi N lalu dikuadratkan
3. Menentukan batas - batas kelompok
Berdasarkan perhitungan nilai rata - rata (Mean) dan simpangan baku
(Standar Deviasi). Selanjutnya batas tingkat kemampuan siswa
sebagaimana dipaparkan pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Perhitungan Standar Deviasi (SD) Sebagai Penentu
Batas Tingkat Kemampuan Siswa
No Interval Tingkat Kemampuan
Siswa
1
Skor ≥ SD + Mean
Skor ≥ 83
Tinggi
2
SD - Mean ≤ Skor < SD + Mean
61 ≤ Skor < 83
Sedang
3
Skor < SD – Mean
Skor < 61
Rendah
Dari tabel 3.1 hasil perhitungan Standar Deviasi (SD) sebagai penentu
batas tingkat kemampuan siswa, sehingga diperoleh pengelompokan sebagai
berikut:
30
Tabel 3.2
Pengelompokan Setiap Kategori Siswa berdasarkan Skor Nilai Tes
Higher Order Thinking Skill (HOTS)
No
Inisial Siswa
L/P
Kode
Siswa
Kategori
Skor
1. A.R L S1 Sedang 62
2. A.T.R P S2 Tinggi 85
3. A.A P S3 Sedang 69
4. B.B.S L S4 Sedang 73
5. C.D.P P S5 Rendah 46
6. F.M.S P S6 Sedang 73
7. I.H L S7 Tinggi 85
8. I.N.A P S8 Rendah 54
9. M.I P S9 Tinggi 85
10. M.C P S10 Rendah 58
11. M.A.R.M. L S11 Rendah 58
12. M.A.F.F L S12 Sedang 73
13. M.A.M L S13 Sedang 69
14. M.A.A.R L S14 Sedang 73
15. M.A.R.S L S15 Rendah 58
16. M.R.A L S16 Sedang 73
17. N.F.A P S17 Sedang 77
18. N.M.A P S18 Sedang 73
19. N.A.J P S19 Sedang 73
20. N.F.H.S P S20 Sedang 77
21. N.I.L P S21 Tinggi 92
22. N.W.U P S22 Sedang 77
23. P.A.R.R P S23 Sedang 77
24. R.R L S24 Rendah 54
25. R.A.A P S25 Sedang 77
26. S.M P S26 Tinggi 85
27. T.A P S27 Sedang 77
28. Y.E.U P S28 Sedang 81
a. Kelompok Tinggi
Siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa yang mempunyai skor
83 ke atas sebanyak 5 siswa.
31
b. Kelompok Sedang
Siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa yang mempunyai skor
antara 61 dan 83 sebanyak 17 siswa.
c. Kelompok rendah
Siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa yang mempunyai skor
kurang dari 61 sebanyak 6 siswa.
Dari data yang dipaparkan di atas dapat diketahui persentase banyaknya
siswa dimana 17,85% siswa berada pada kelompok berkemampuan tinggi,
60,71% siswa berada pada kelompok berkemampuan sedang, dan 21,42%
siswa berada pada kelompok berkemampuan rendah.
Dengan demikian, dalam penelitian ini peneliti memilih 3 subjek
penelitian dengan berdasarkan 1) subjek bersedia untuk diwawancara, dan 2)
subjek bersedia dalam pengambilan data selama penelitian, masing-masing
terdiri satu dari siswa kelompok berkemampuan tinggi, satu siswa kelompok
berkemampuan sedang, dan satu siswa kelompok berkemampuan rendah.
Subjek yang terpilih tidak disebutkan namanya, melainkan hanya diberikan
dalam inisial dan bentuk kode sebagaimana tertera pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Pengkodean Subjek Terpilih
No Inisial
Subjek
Kode
Subjek
Skor
Tingkat
Kemampuan Siswa
1 N.I.L S-21 92 Tinggi
2 N.M.A S-18 73 Sedang
3 C.D.P S-05 46 Rendah
32
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Menunjuk sekolah tempat akan dilakukannya penelitian yaitu SMP
Negeri 1 Sungguminasa.
b. Melakukan observasi awal di sekolah tempat akan dilakukan penelitian
sekaligus meminta izin persetujuan untuk melaksanakan penelitian.
c. Membuat proposal.
d. Mengkonsultasikan proposal penelitian dengan dosen pembimbing.
e. Melaksanakan seminar proposal penelitian.
f. Membuat instrumen penelitian.
g. Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing.
h. Memvalidasikan instrumen penelitian yang telah disusun.
i. Mengurus persuratan untuk melakukan penelitian
j. Konsultasi dengan guru matematika SMP Negeri 1 Sungguminasa
untuk menentukan kelas subjek penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
a. Memberikan tes tertulis soal tipe HOTS kepada semua siswa.
b. Memeriksa jawaban seluruh siswa sesuai dengan petunjuk penskoran.
c. Membagi siswa menjadi tiga kelompok yaitu kelompok lalu
menentukan satu siswa dari setiap kelompok sebagai subjek penelitian.
d. Melaksanakan wawancara terkait jawaban subjek.
e. Mengakumulasi seluruh data yang diperoleh.
3. Tahap analisis data
33
a. Mendeskripsikan pekerjaan siswa dalam penyelesaian soal tipe HOTS.
b. Mentranskrip hasil wawancara
c. Menganalisis hasil wawancara
d. Melakukan triangulasi data.
4. Tahap akhir
a. Memaparkan hasil penelitian
b. Menarik kesimpulan
c. Mengurus surat keterangan telah melakukan penelitian di SMP Negeri
1 Sungguminasa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada penelitian ini ialah perlengkapan atau
perangkat dalam pelaksanaan penelitian untuk mengakumulasi data atau
informasi agar lebih ringkas dan lebih mudah untuk selanjutnya bisa diolah.
Sugiyono (2011: 223) mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif
instrumen utama ialah peneliti itu sendiri. Jadi selain peneliti sebagai instrumen
utama, ada juga instrumen pendukung yang digunakan yaitu:
1. Soal tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Soal tes yang diajukan yaitu soal HOTS dengan materi yang telah
dipelajari oleh siswa yaitu Pola Bilangan. Soal-soal tersebut terdiri dari
tiga soal yang masing-masing mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa pada indikator analyze, evaluate dan create.
Dalam menyusun soal tes tertulis, peneliti mengkonsultasikan
dengan dosen pembimbing serta dengan tim validasi. Setelah melewati
34
proses konsultasi , instrumen tes yang disusun peneliti dinyatakan telah
layak untuk diujikan kepada siswa. Adapun rincian kisi-kisi soal tes
tertulis yaitu sebagaimana tertera pada tabel di bawah:
Tabel 3.4
Kisi-kisi
Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Materi Pola Bilangan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Soal Level
Kognitif
Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pola
bilangan, barisan, deret;
menggunakan untuk
menyelesaikan masalah nyata
Siswa mampu menentukan Sn
dari suatu deret bilangan
C4,
Analyze
Menerapkan pola dan
generalisasi untuk membuat
prediksi
Siswa dapat menentukan nilai
Sn dari suatu deret bilangan
C5,
Evaluate
Membuat eksperimen untuk
menggeneralisasi pola
bilangan atau konfigurasi
objek.
Siswa dapat mengkreasi ide
sendiri dan membentuk suatu
deret bilangan bila diketahui
Sn
C6,
Create
Soal-soal tersebut digunakan untuk nantinya dianalisis dan
untuk mengetahui kemampuan penyelesaian soal HOTS siswa yang
akan ditinjau berdasarkan empat tahapan pemecahan masalah langkah
Polya.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara disusun berdasarkan dengan tahapan pemecahan
masalah langkah Polya. Dalam menyusun pedoman wawancara, akan
dikonsultasikan dengan tim validasi dan dosen pembimbing. Setelah
peneliti melakukan validasi, maka validator menyimpulkan bahwa
pedoman wawancara tersebut telah memenuhi validitas item karena
kejelasan jenis wawancara dan item pertanyaan sesuai dengan jenis
35
wawancara yang dilakukan, dan juga bahasa yang digunakan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
F. Teknik pengumpulan data
1. Tes tertulis
Berdasarkan bentuknya, tes yang diberikan ialah tes berbentuk essay
dengan pokok bahasan pola bilangan. Uraian hasil pekerjaan siswa
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
tipe HOTS dengan memperhatikan tahapan pemecahan masalah langkah
Polya. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh, dari 28 siswa, 5 orang yang
mendapatkan skor dengan berkategori tinggi, 17 orang yang mendapatkan
skor dengan berkategori sedang dan 6 orang mendapatkan skor dengan
berkategori rendah.
2. Metode wawancara
Pemilihan siswa untuk dilakukan wawancara berdasarkan nilai tes tertulis
siswa dan usulan dari guru serta kesediaan siswa untuk diwawancarai
selama penelitian. Wawancara dilakukan kepada siswa yang terpilih
berdasarkan nilai tinggi, sedang dan rendah. Proses wawancara
menggunakan bantuan alat perekam suara pada Handphone serta pedoman
wawancara yang telah dibuat.
G. Teknik Analisis Data
Tujuan dilakukannya adalah untuk memilih segala informasi yang
sudah diperoleh sepanjang penelitian agar informasi tersebut bisa memberikan
36
data yang dibutuhkan guna menanggapi rumusan permasalahan serta
menuntaskan permasalahan dalam riset. Informasi yang dianalisis pada riset ini
hasil wawancara siswa serta penjelasan langkah pengerjaan soal HOTS sebagai
tes tertulis siswa. Adapun Menurut Miles & Huberman (Prastowo, 2016: 241-
242), analisis data merupakan sebuah proses analisis yang terdiri dari beberapa
tahap, yakni:
1. Reduksi data (data reduction)
Adalah sesuatu langkah untuk pemilihan, pemusatan,
penyederhanaan, serta transformasi data yang timbul dari hasil catatan data
tertulis yang didapatkan di lapangan penelitian. Hasil dari reduksi data
kemudian diseleksi lalu dirangkum disesuaikan dengan rumusan masalah.
Setelah itu, data tersebut dipisah - pisahkankan berdasarkan dengan jenis
tertentu berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan untuk
disesuaikan dengan tema dan polanya.
2. Penyajian Data (data display)
Adalah kumpulan beberapa data yang kemungkinan akan dilakukan
penarikan kesimpulan. hal ini biasa disebut dengan memaparkan data
secara jelas, terstruktur dan menyeluruh dengan mencocokkan pola
hubungannya.
3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)
Adalah suatu tahapan dengan sebuah maksud yaitu untuk mencari makna,
arti, serta pemaparan yang dibuat terhadap data yang telah dianalisis,
kemudian mencari hal-hal yang sesuai dengan rumusan masalah.
37
Kesimpulan ini disusun dalam bentuk hasil dari penelitian yang telah
didapat oleh peneliti.
H. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi
teknik yaitu dengan memakai teknik pengumpulan data yang berlainan dalam
memperoleh data dari sumber.
Jadi, untuk mencapai triangulasi teknik dalam yakni dengan cara
memadankan antara hasil tes dan hasil wawancara siswa. Apabila memiliki
beberapa kesamaan data yang ditemukan, maka data tersebut bisa diakui
sebagai data yang valid dan konstan.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada BAB ini akan dideskripsikan hasil serta pembahasan mengenai data
perolehan dari hasil analisis data mengenai kemampuan penyelesaian soal
matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa kelas VIII A SMP
Negeri 1 Sungguminasa.
A. Hasil Penelitian
Data disajikan dengan melakukan pengorganisasian data dalam bentuk
teks naratif berupa deskripsi hasil tes. Data tersebut diinterpretasikan kemudian
dievaluasi untuk selanjutnya bisa dipadukan dengan data hasil wawancara.
Selanjutnya saat penarikan kesimpulan akan diikuti dengan pengecekan
keabsahan data yaitu dengan meninjau ulang catatan lapangan.
1. Proses Pelaksanaan Penelitian
Proses penelitian diawali dengan tahap persediaan kemudian
dilanjutkan ke tahap pengumpulan data. Tahap persiapan dilaksanakan sejak
bulan September 2020 yaitu pengurusan surat izin di sekolah. Peneliti
memasukkan surat ke Tata Usaha (TU) kemudian diarahkan langsung untuk
menemui kepala SMP Negeri 1 Sungguminasa untuk menjelaskan tujuan
peneliti datang ke sekolah. Setelah memaparkan tujuan penelitian, peneliti
mendapat izin dari kepala sekolah dan diarahkan untuk ke guru matematika
kelas VIII.
39
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan diskusi terlebih
dahulu dengan guru matematika di kelas VIII. Peneliti menanyakan kelas
yang bisa untuk dijadikan subjek penelitian, beliau menjelaskan bahwa
kelas VIII A adalah kelas yang cocok dikarenakan siswa – siswi di kelas
tersebut lebih unggul dari kelas yang lain, selain itu kelas VIII A juga
merupakan kelas multimedia yang proses belajar mengajarnya sudah
terbiasa menggunakan laptop dan alat multimedia lainnya. Hal tersebut
menjadi nilai tambah bagi peneliti karena proses pengambilan data memang
akan dilakukan secara daring melalui aplikasi Google Meet dan Classroom.
Selanjutnya pada tahap pengambilan data, diawali dengan pemberian
soal tes tertulis dan dilanjutkan dengan melakukan proses wawancara. Tes
tertulis dilakukan secara daring sesuai dengan jadwal pelajaran matematika,
yaitu jam pelajaran pertama dan kedua pada hari Senin tanggal 27 Oktober
2020 pukul 08.00 – 09.45 WITA. Pada kegiatan penelitian, peneliti berniat
mengambill sampel penelitian sebanyak 1 kelas yaitu beranggotakan 35
siswa, namun pada proses tesnya hanya dapat diikuti oleh 28 siswa yaitu 10
siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Subjek yang terpilih untuk
wawancara ialah siswa dengan hasil tes tertinggi, sedang dan terendah.
Dalam penelitian ini peneliti memilih 3 subjek penelitian dengan
berdasarkan 1) subjek bersedia diwawancara dan 2) subjek bersedia dalam
pengambilan data selama penelitian masing - masing satu perwakilan siswa
dari setiap kelompok dengan memperhatikan hasil pekerjaan dalam
menyelesaikan soal tes. Dalam pengkodean subjek, akan diberi kode sesuai
40
dengan nomor absen siswa yaitu dimulai dari S-01, S-02, S-03, dan
seterusnya.
2. Penyajian data
Untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan pada bab ini,
maka penyajian data akan dilakukan secara terurut dimulai dari data
kemampuan siswa dari subjek kelompok berkemampuan tinggi, selanjutnya
dilanjutkan data kemampuan siswa dari subjek kelompok berkemampuan
sedang lalu dilajutkan dengan data siswa dari subjek berkemampuan
rendah. Berdasarkan pengelompokan tersebut, peneliti memilih tiga siswa
sebagai subjek penelitian ini.
Deskripsi kemampuan penyelesaian soal matematika tipe HOTS
siswa diperoleh dari analisis hasil tes tertulis dan juga hasil wawancara. Soal
HOTS masing-masing terdiri dari satu soal nomor soal analisis, satu soal
evaluasi dan satu soal kreasi, hasil penyelesain soal tes tertulis tersebut
dianalisis dengan memperhatikan langkah pemecahan masalah Polya yakni
memahami masalah, selanjutnya merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah, melaksanakan rencana perhitungan dan terakhir
mengevaluasi kembali kebenaran dari hasil atau solusi yang telah diperoleh.
Setelah menganalisis hasil tes tertulis yang diselesaikan siswa,
selanjutnya akan dilakukan wawancara terhadap subjek terpilih untuk
mengetahui secara detail bagaimana proses berpikir siswa serta memastikan
apakah subjek mengerjakan soal berdasarkan idenya sendiri atau tidak.
Selain menggunakan catatan, peneliti juga menggunakan alat perekam suara
41
pada handphone untuk merekam proses wawancara agar tidak ada satupun
informasi yang terlewatkan. Wawancara dilaksanakan secara daring dan
juga secara luring dengan berkunjung langsung ke rumah subjek yang
terpilih. Kegiatan wawancara berlangsung mulai tanggal 2 – 3 November
2020.
3. Deskripsi Kemampuan Penyelesaian Soal HOTS Siswa pada Setiap
Kategori
Tabel 4.1
Kemampuan Penyelesaian Soal Tes pada Subjek ditinjau
berdasarkan langkah Polya
Kelompok
Siswa
Berdasarkan
Tingkat
Kemampuan
Siswa
Kode
Subjek
Tahap
Pemecahan
Masalah
Polya
Level Kognitif Soal HOTS
C4,
Analyze
(menganalisis)
C5,
Evaluate
(mengevalusi)
C6,
Create
(mencipta)
Tinggi
S-21
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
Sedang
S-18
1 √ √ √
2 √ √ -
3 √ - -
4 √ - -
Rendah
S-05
1 √ - -
2 √ - -
3 √ - -
4 √ - -
√ = Mampu dalam tahapan - = Tidak mampu dalam tahapan
Deskripsi data hasil penyelesaian soal tipe HOTS yang terdiri dari
soal analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta)
42
akan disajikan dengan memperhatikan tahapan pemecahan masalah langkah
Polya.
Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa, perlu dilakukan
proses analisis secara mendalam, yaitu pertama analisis hasil tes tertulis lalu
analisis hasil wawancara terhadap subjek yang terpilih yang mewakili
kelompok berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
a. Subjek kelompok berkemampuan tinggi
Subjek penelitian pada kelompok siswa berkemampuan tinggi
adalah S-21 yang dipilih untuk mewakili 5 orang atau sebanyak 17,85%
siswa kelompok berkmampuan tinggi lainnya. Subjek menyelesaikan tes
tertulis dengan hasil yang sangat memuaskan, selain itu subjek S-21 juga
adalah siswa yang paling cepat mengumpulkan jawabannya dibanding 5
orang siswa lainnya. Analisis hassil tes tertulis dan hasil wawancara oleh
subjek S-21 akan disajikan sebagai berikut.
1) Analisis soal nomor 1 indikator Analyze (menganalisis)
Gambar 4.1 Jawaban nomor 1 subjek S-21 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
43
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator analyze (menganalisis) oleh subjek S-21 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu menjabarkan informasi
yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.1.1 berikut:
Gambar 4.1.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek
S-21 pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-21
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-21 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke, setelah baca soalnya, informasi apa yang adek tau
dari nomor satu?
S-21 : Mmm.. pertama kak yang diketahui dibaris pertama itu
ada 25 kursi,selanjutnya baris kedua 35,selanjutnya 50,
dan keempat 75 kursi sampainya enam baris.
P : Terus.. apa lagi?
S-21 : Itu saja kak yang diketahui
P : Yang ditanyakan apa?
S-21 : Banyak seluruh tempat duduk
44
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator analyze.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu membuat rencana
penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.1.2
berikut:
Gambar 4.1.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator analyze (menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri.
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-21
seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Jadi dari informasi yang adek sebutkan tadi, tentang
apa yang diketahui pada soal, adek pakai semua untuk
menyelesaikan soal?
S-21 : Iya kak.. seperti U1nya.. U2, U3..
P : Hmmm oke.. Kalau untuk langkah penyelesaian, apa
strategi yang adek lakukan untuk menyelesaikan soal?
Pertama-tama apa yang adek lakukan?
45
S-21 : Saya cari dulu selisihnya kak
P : Nah.. bagaimana adek tau selisihnya?
S-21 : Kan baris pertama itu kak ada 25 kursi, baris kedua
35 kursi jadi bedanya bertambah 10 kursi kak, lanjut
di baris ketiga 50 kursi, nah di sini bertambah 15
kursi. begitu seterusnya kak, jadi selisihnya itu
bertambah terus dari 10, 15, 20,.. jadi ada lagi
polanya yang terbentuk
P : Pola apa dek?
S-21 : Itu kak... selisihnya setiap baris bertambah 5 terus
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator analyze.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-21 menyelesaikan soal sesuai
dengan rencananya yaitu dengan mencari banyak kursi di baris
kelima dan keenam, setelah itu mencari jumlah tempat duduk
secara kseluruhan dengan cara menjumlahkan semua kursi di baris
pertama sampai baris ke enam sehingga diperoleh jumlah
keseluruhan tempat duduk dengan tepat seperti yang tertulis pada
lembar jawaban subjek pada gambar 4.1.3 berikut:
Gambar 4.1.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-21 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
46
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
melaksanakan perhitungan sesuai dengan strategi yang ditentukan
dalam rencananya. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan
oleh subjek S-21 bahwa untuk memperoleh hasil perhitungannya,
subjek S-21 tidak menggunakan rumus melainkan mencari
banyaknya tempat duduk secara keseluruhan dengan cara
menjumlahkan semua kursi di setiap baris di gedung pertunjukan
tersebut seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Oh iya.. rumus mana yang digunakan?
S-21 : Tidak pakai rumus kak.. langsung saya jumlahkan..
setelah saya cari selisihnya, sudah bisa ditentukan U5
sama U6nya”
P : Apa itu U5 dan U6 dek?”
S-21 : Hehehe itu kak U5 jumlah kursi di baris kelima, U6
jumlah kursi dibaris keenam.. jadi setelah saya cari tadi
selisihnya, sudah bisa dihitung U5nya itu 95 dan U6nya
125. Setelah itu baru saya jumlahkan kursi dari U1
sampai U6, 25+35+50+70+90+125 = 400 kursi
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” melaksanakan rencana
perhitungan dari soal HOTS indikator analyze.
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu mengevaluasi jawaban
yang diperolehnya, hal ini ditunjukkan subjek S-21 dengan
memberikan kesimpulan yang tepat untuk mendukung jawaban
47
atau hasil yang diperolehnya seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.1.4 berikut:
Gambar 4.1.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-21
pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-21 bahwa jawaban
yang diperolehnya sudah diperiksa kembali dengan
memperlihatkan hasil perhitungan ulangnya yang ada pada lembar
kertas yang lain seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Sudah yakin benar itu jawabannya?
S-21 : Iya kak, kalau menurut saya sudah yakin
P : Sudah adek cek kembali? Siapa tau ada yang salah
jumlah?
S-21 : Sudah kak.. ini masih ada di buku cakaran (menunjuk
buku cakarannya)
P : Ohehehe.. terakhir untuk nomor ini, apa kesimpulan
dari jawaban yang adek peroleh?
S-21 : Jadi, banyaknya seluruh tempat duduk pada
pertunjukan itu adalah 400 kursi
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator analyze.
48
2) Analisis soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi)
Gambar 4.2 Jawaban nomor 2 subjek S-21 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator evaluate (mengevaluasi) oleh subjek S-21 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu menjabarkan informasi
yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.2.1 berikut:
49
Gambar 4.2.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-
21 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-21
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-21 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke dek terimakasih, lanjut lagi ke nomor dua, tolong
dibaca dulu soalnya
S-21 : Iya sudah..
P : Dari soal nomor dua ini apa yang adek ketahui?
S-21 : Hani akan dikontrak kerja selama 7 hari, dan
diberikan dua pilihan, disini yang diketahuinya saya
misalkan kak, kalau a itu untuk gaji Rp75.000, b itu
untuk pilihan gaji Rp10.000. Nah yang ditanyakan itu
kak pilihan mana yang mesti dipilih oleh Hani..
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator evaluate.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu membuat rencana
penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti
50
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.2.2
berikut:
Gambar 4.2.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri.
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-21
seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Jadi untuk menyelesaikan soal ini, langkah atau
strategi apa yang pertama-tama adek lakukan?
S-21 : Pertama-tama kak saya cari dulu total gajinya selama
satu minggu, yang Rp75.000,- perhari sama
Rp10.000,- di hari pertama. Kalau sudah didapat
hasilnya sisa dibandingkan mana total gajinya yang
paling banyak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator evaluate.
51
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahapan ini, subjek S-21 mampu menyelesaikan soal
sesuai dengan rencananya yaitu dengan mencari total gaji yang
akan diperoleh Hani untuk pilihan gaji Rp75.000 perhari selama
sepekan dengan cara mengalikan Rp75.000 dengan jumlah hari
selama sepekan yaitu 75.000 × 7 = Rp525.000, sedangkan untuk
pilihan gaji Rp10.000 diselsaikan dengan menggunakan pemisalan
bahwa U1 adalah gaji yang diperoleh pada hari pertama yaitu
Rp10.000, U2 adalah gaji hari kdua yaitu 10.000 × 2 = Rp20.000,
U3 adalah gaji hari ketiga yaitu 20.000 × 2 = Rp40.000, dan
seterusnya sampaiU7 atau hari ketujuh dengan memperoleh total
gaji yang tepat yaitu Rp1.270.000 seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.2.3 berikut:
Gambar 4.2.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-21 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
melaksanakan perhitunga sesuai dengan strategi yang ditentukan
dalam rencananya. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan
oleh subjek S-21 bahwa berdasarkan hasil perhitungannya total gaji
yang diperoleh yaiu sebesar Rp525.000 untuk pilihan pertama dan
52
Rp1.270.000 untuk gaji pilihan kedua seperti pada petikan
wawancara berikut:
P : Coba dek kerjakan bagaimana caranya adek dapat
totalnya
S-21 : Maksudnya saya tulis kak?
P : Iya dek, tulis di buku cakaran saja
S-21 : mulai mencoret-coret) begini kak (sambil
memperlihatkan hasil pekerjaannya)
P : Coba jelaskan apa yang adek tulis
S-21 : Ini kak untuk a atau yang gajinya Rp75.000,- perhari
selama satu minggu, artinya Rp75.000,- dikali tujuh,
jadi totalnya kalau Hani bekerja selama 7 hari dengan
gaji Rp75.000,- itu sama dengan Rp525.000,-
P : Itu jawaban akhirnya?
S-21 : Belum kak, selanjutnya saya cari b nya. Kan di soal
katanya untuk pilihan kedua gajinya itu Rp10.000 di
hari pertama tapi berlipat ganda setiap hari. Jadi di
sini U1 nya itu Rp10.000, U2 atau gaji di hari
keduanya Rp10.000 dikali dua yaitu Rp20.000, U3 gaji
hari ke tiga Rp20.000,- dikali dua jadi Rp40.000,- dan
seterusnya. Terus totalnya selama tujuh hari setelah
saya jumlahkan itu sama dengan Rp1.270.000,-
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” melaksanakan rencana
perhitungan dari soal tipe HOTS indikator evaluate.
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu mengevaluasi jawaban
yang diperolehnya, hal ini ditunjukkan subjek S-21 dengan
memberikan kesimpulan yang tepat untuk mendukung jawaban
atau hasil yang diperolehnya seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.2.4 berikut:
53
Gambar 4.2.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-21
pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-21 bahwa jawaban
yang diperolehnya sudah diperiksa kembali, subjek S-21 juga
mampu memberikan ksimpulan dan alasan yang rinci dari hasil
yang diperolehnya seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Hmmm, jadi apa kesimpulannya?
S-21 : Kesimpulannya a atau total gaji untuk pilihan pertama
adalah Rp525.000, b atau total gaji untuk pilihan kedua
adalah Rp1.270.000. jadi lebih baiknya Hani memilih b
karena total gaji yang diperolehnya lebih besar
P : Sudah yakin sama jawabannya?
S-21 : Iya
P : Sudah diperiksa?
S-21 : Sudah kak
P : Bagaimana caranya periksa?
S-21 : Heheheh, saya liat-liat lagi kak terus saya hitung ulang
P : Eh iya hampir saya lupa, apa alasannya tadi pilih gaji
pilihan kedua?
S-21 : Alasannya karena total gaji b lebih banyak dari total
gaji a”
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator evaluate.
54
3) Analisis soal nomor 3 indikator create (mencipta)
Gambar 4.3 Jawaban nomor 3 subjek S-21 pada soal HOTS
indikator create (mencipta)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator create (mencipta) oleh subjek S-21 dengan memperhatikan
tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu menjabarkan informasi
yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.3.1 berikut:
55
Gambar 4.3.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek
S-21 pada soal HOTS indikator create
(mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-21
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-21 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke dek, lanjut nomor tiga. dari soal ini apa yang adek
pahami?
S-21 : Diketahui sama yang ditanyakan kak?
P : Iya dek
S-21 : Diketahui terdapat 100 butir permen dan juga 10
toples, nah 100 permen ini akan diletakkan di 10 toples
tersebut, tapi jumlahnya di setiap toples harus beda
kak. Terus jumlah permennya ini harus membentuk
deret aritmatika
P : Apa itu yang dimaksud deret aritmatika dek
S-21 : Mmmmmm
P : Lihat lembar jawabannya, coba tunjukkan kakak yang
mana itu deret aritmatika?”
S-21 : Yang ini kak, U1 = 1, U2 = 3, U3 = 5 dan seterusnya
sampai U10 = 19
P : Oke lanjut, terus apa yang ditanyakan?
S-21 : Jumlah terbanyak yang bisa diletakkan pada satu toples
kak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
56
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator create.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu membuat rencana
penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.3.2
berikut:
Gambar 4.3.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-21 pada soal
HOTS indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri,
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan bahwa subjek S-21
tidak menggunakan rumus deret aritmatika dengan alasan kurang
paham dan hanya mencoba berbagai strategi, namun pada akhirnya
memperoleh jawaban yang tepat. seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Kalau begitu coba jelaskan apa langkah yang
digunakan untuk menyelsaikan soal nomor 3 ini
S-21 : Ribet sekali kak
P : Iya memang ribet dek kalau dicari satu-satu seperti itu.
Sebenarnya yang kakak harap dari nomor tiga ini,
adek-adek semua bisa menggunakan rumus deret
aritmatika
57
S-21 : bisa sebenarnya kak, cuma kalau pakai rumus kurang
paham betul, jadi yang cara itu saja saya pakai
P : Iya tidak apa dek, coba dijelaskan langkah yang
digunakan untuk menyelsaikan soal nomor 3 sesuai
dengan apa yang dipahami
S-21 : Kan yang ditanyakan pada soal jumlah permen
terbanyak di salah satu toples, untuk itu artinya harus
dicari dulu banyaknya permen di setiap toples. Ini
yanng saya maksud ribet kak karena untuk mencarinya
itu saya hitung-hitung saja, pokoknya saya cari saja
sampai 10 toples itu terisi semua dengan jumlah yang
berbeda
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 mampu merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator create.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu menyelesaikan soal
sesuai dengan rencananya yaitu dengan menggunakan deret
bilangan ganjil, lalu menggunakan pemisalan bahwa U1 adalah
toples pertama yang diisi 1 permen, U2 adalah toples kedua yang
diisi 3 permen, U3 adalah toples ketiga yang diisi 5 permen sampai
dengan U10 yaitu toples kesepuluh yang diisi 19 permen. Dari
sepuluh toples tersebut jumlah permen secara keseluruhan adalah
seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.3.3
berikut:
58
Gambar 4.3.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-21 pada soal HOTS
indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
melaksanakan perhitunga sesuai dengan strategi yang ditentukan
dalam rencananya. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan
oleh subjek S-21 bahwa setelah berulang kali mencari jawaban
yang diminta soal akhirnya subjek S-21 memperoleh jawaban yang
benar dan tepat seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Berapa kali adek hitung?
S-21 : Banyak kali kak, sampai akhirnya saya hitung tapi saya
kasi bentuk deret seperti yang pernah diajarkan
guruku, baru setelah itu saya dapat jawabannya
P : Hmmm deret apa?
S-21 : Deret bilangan ganjil kak, kan dimulai dari 1 lalu 3, 5,
7, 9, 11, 13, 15, 17, 19. Setelah saya hitung ternyata
kalau Un nya itu ada 10 hasil penjumlahannya sama
dengan 100
P : Ohh jadi adek pakai deret bilangan ganjil?
S-21 : Iya kak, setelah itu baru saya misalkan kalau U1 itu
toples pertama misalnya saya isi 1 permen, U2 toples
kedua saya isi 3 permen, U3 toples ketiga saya isi 7
permen sampai U10 atau toples ke sepuluh saya isi 19
permen
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” melaksanakan rencana
perhitungan dari soal HOTS indikator create.
59
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-21 mampu mengevaluasi jawaban
yang diperolehnya, hal ini ditunjukkan subjek S-21 dengan
memberikan kesimpulan yang tepat untuk mendukung jawaban
atau hasil yang diperolehnya seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.3.4 berikut:
Gambar 4.3.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-21
pada soal HOTS indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-21
mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-21 bahwa jawaban
yang diperolehnya sudah diperiksa kembali, subjek S-21 juga
mampu memberikan ksimpulan dan alasan yang rinci dari hasil
yang diperolehnya seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Yakin?
S-21 : Yakin kak, karena banyak kali saya cari, ada juga yang
cukup 100 tapi tidak membentuk deret aritmatika,
Cuma ini saja yang cukup 100 dan membentuk deret
aritmatika
P : Oke, jadi kesimpulan adek dari jawaban yang diperoleh
apa?
S-21 : Kesimpulannya pada toples 1 = 1 permen, toples 2 = 3
60
permen, toples 3 = 5 permen, toples 4 = 7 permen,
toples 5 = 9 permen, toples 6 = 11 permen, toples 7 =
13 permen, toples 8 = 15 permen, toples 9 = 17
permen, toples 10 = 19 permen
P : Itu saja?
S-21 : Jadi, jumlah permen terbanyak yang dapat diletakkan
pada toples ada 19 permen
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-21 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-21 “mampu” mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator create.
b. Subjek kelompok berkemampuan sedang
Subjek pada kelompok siswa berkemampuan sedang adalah S-18
yang dipilih untuk mewakili 17 orang siswa atau sebanyak 60,71% siswa
kelompok berkemampuan sedang lainnya. Subjek menyelesaikan tes
tertulis dengan hasil yang baik, selain itu subjek S-18 juga adalah siswa
yang paling cepat mengumpulkan jawabannya dibanding 17 orang siswa
lainnya. Analisis hasil tes tertulis dan hasil wawancara oleh subjek S-18
akan disajikan sebagai berikut:
1) Analisis soal nomor 1 indikator Analyze (menganalisis)
Gambar 4.4 Jawaban nomor 1 subjek S-18 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
61
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator analyze (menganalisis) oleh subjek S-18 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu menjabarkan informasi
yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.4.1 berikut:
Gambar 4.4.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-
18 pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-18
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-18 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Setelah adek baca soalnya, apa informasi yang adek
dapatkan dari soal tersebut?
S-18 : Iya kak??????
P : Diketahuinya apa? Ditanyakannya apa?
S-18 : Ohhh, diketahui kak sektor barisannya itu terdiri dari 6
baris, mmm maksudnya kak susunan kursinya itu terdiri
dari 6 baris
P : Oke susunan kursinya terdiri dari 6 baris, ada lagi?
62
S-18 : Mmmm sama ini kak... di baris pertama itu ada 25 kursi
yang saya nyatakan sebagai U1, di baris ke dua ada 35
kursi saya nyatakan sebagai U2, di baris ke tiga 50
kursi yaitu U3, dan di baris ke empat atau U4 itu 70
kursi”
P : Ada lagi?
S-18 : Itu saja kak
P : Yang ditanyakan apa?
S-18 : Banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung
pertunjukan
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator analyze.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahapan merencanakan strategi pemecahan masalah
indikator analyze (menganalisis), subjek S-18 mampu membuat
rencana penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.4.2
berikut:
m
b
a
r
G
a
m
G
Gambar 4.4.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-18 pada soal HOTS indikator
analyze (menganalisis)
63
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri.
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-18
seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Oke dek.. jadi dari informasi yang diketahui apa sudah
bisa menentukan langkah penyelesaiannya?
S-18 : Belum kak, karena masih ada jumlah kursi di barisan
ke lima dan enam yang belum diketahui
P : Jadi bagaimana?
S-18 : Kalau saya kak, pakai deret aritmatika, jadi saya cari
dulu kak U5 dan U6nya baru bisa ditotalkan.
P : Bagaimana caranya itu?
S-18 : Dari polanya kak ini merupakan barisan aritmatika dua
tingkat, seperti yang saya tuliskan di lembar jawaban
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator analyze.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu menyelesaikan soal
sesuai dengan rencananya yaitu dengan mencari total tempat duduk
dengan menjumlahkan U1+U2+U3+U4+U5+U6 sehingga
memperoleh jumlah keseluruhan tempat duduk dengan tepat seperti
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.4.3
berikut:
64
Gambar 4.4.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-18 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
melaksanakan perhitunga sesuai dengan strategi yang ditentukan
dalam rencananya. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan
oleh subjek S-18 bahwa untuk memperoleh hasil perhitungannya,
subjek S-18 menjumlahkan jumlah kursi yang diketahui pada soal
yaitu pada baris pertama sampai keempat berturut-turut 25, 35, 50,
dan 75 serta kursi di baris ke kelima dan keenam yang dicarinya
menggunakan pola barisan aritmatika dua tingkat seperti pada
petikan wawancara berikut:
P : Ohh iya dek, jadi setelah didapatkan U5 dan U6nya,
bagaimana lagi?
S-18 : Nahh setelah itu baru bisa saya cari total tempat duduk
secara kesulurahan
P : Caranya?
S-18 : Saya jumlahkan kak yang diketahui tadi U1 sampai U4
dan yang saya cari pakai barisan aritmatika dua
tingkat U5 sama U6nya itu 25+30 +50+75+95+ 125 =
400
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” melaksanakan rencana
perhitungan dari soal HOTS indikator analyze.
65
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil atau
jawaban yang diperoleh dalam indikator analyze (menganalisis),
subjek S-18 mampu menjabarkan informasi yang diketahuinya
serta mampu mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada soal
secara rinci seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.4.4 berikut:
Gambar 4.4.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-18
pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-18 bahwa jawaban
yang diperolehnya sudah diperiksa kembali seperti pada petikan
wawancara berikut:
P : Yakin???
S-18 : Iya kak, atau salah kah?
P : Bagaimana adek bisa yakin sama jawabannya?
S-18 : Sudah saya hitung ulang kak, memang jawabannya
begitu
P : Oke lanjut, apa kesimpulannya?
S-18 : Yang mana itu kak?
P : Kesimpulan akhirnya untuk soal nomor 1 ini apa?
S-18 : Kesimpulannya kak jadi, banyaknya seluruh tempat
duduk pada pertunjukan itu adalah 400 kursi.
66
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 mampu mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator analyze.
2) Analisis soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi)
Gambar 4.5 Jawaban nomor 2 subjek S-18 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator evaluate (mengevaluasi) oleh subjek S-18 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu menjabarkan informasi
yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.5.1 berikut:
67
Gambar 4.5.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek S-
18 pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-18
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-18 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke lanjut lagi ke nomor dua, sama dengan pertanyaan
di nomor sebelumnya, informasi apa yang adek
dapatkan dari soal tersebut?
S-18 : Diketahui sama ditanyakan kak?
P : Iya adek
S-18 : Hani akan bekerja selama 7 hari...
P : Bekerja selama 7 hari, apa lagi?
S-18 : Dan disuru pilih antara dua pilihan. Pilihan pertama itu
gajinya Rp75.000 perhari selama sepekan, pilihan
gajinya Rp10.000 lalu bertambah dua kali lipatnya di
setiap hari
P : Yang ditanyakan apa?
S-18 : Pilihan terbaik yang harus dipilih Hani
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator evaluate.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu membuat rencana
penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
68
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti
yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.5.2
berikut:
Gambar 4.5.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-18 pada soal
HOTS indikator evaluate (mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri.
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-18
seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Oke dari informasi yang disebutkan tadi itu, apakah
adek gunakan semua dalam langkah menyelsaikan
soal?
S-18 : Mmmm iya kak
P : Kalau begitu coba dielaskan, setelah adek tau apa yang
diketahuinya, bagaimana strategi adek untuk
menyelesaikan soal?
S-18 : Pertama-tama kak saya cari dulu berapa gaji perhari
yang akan didapatkan Hani, kan kalau untuk pilihan
pertama sudah jelas Rp75.000 perhari
P : Iya, kalau yang pilihan kedua?
S-18 : Kalau yang pilihan kedua saya cari satu-satu lagi kak
berapa gajinya mulai hari pertama sampai hari ke
tujuh karena berlipat ganda gajinya di setiap hari
69
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator evaluate.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu menyelesaikan soal
sesuai dengan rencananya, namun dengan hasl akhir yang kurang
tepat. Subjek S-18 melakukan kesalahan dalam mencari jawaban
akhir, saat menjumlahkan total gaji untuk pilihan kedua subjek S-
18 tidak menjumlahkan gaji pada hari pertama yaitu Rp10.000
sehingga memperoleh hasil Rp1.260.000 yang semestinya
Rp1.270.000seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.5.3 berikut:
Gambar 4.5.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-18 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
melaksanakan perhitungan sesuai dengan strategi yang ditentukan
dalam rencananya namun dengan hasil akhir yang kurang tepat. Hal
ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-18 pada
petikan wawancara berikut:
P : Oke, coba adek jelaskan secara detail bagaimana
caranya mencari gajinya di setiap hari”
S-18 : Kan kalau untuk pilihan pertama kak tadi langsung
70
saya kali tujuh itu Rp75.000,- jadi hasilnya itu
Rp525.000. kalau untuk pilihan kedua kan hari pertama
Rp10.000, hari ke dua Rp20.000, karena dua kali
lipatnya Rp10.000, hari ke tiga Rp40000, hari ke empat
Rp80.000, hari ke lima Rp160.000, hari ke enam
Rp320.000, hari ke tujuh 640.000, Nahhh dari gaji hari
ke tujuh saja sudah kelihatan mana yang lebih besar
gajinya pilihan pertama atau kedua heheheh
P : Jadi totalnya pilihan pertama tadi Rp525.000 kalu
pilihan kedua berapa?
S-18 : Rp1.260.000,- kak
P : iyakah?
S-18 : Iya kak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “belum mampu” melaksanakan
rencana perhitungan dengan tepat dari soal HOTS indikator
evaluate.
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-18 tidak memeriksa jawaban yang
diperolehnya, hal ini ditunjukkan dengan hasil akhir yang diperoleh
masih kurang tepat, meskipun begitu subjek S-18 menuliskan
kesimpulan yang tepat seperti yang tertulis pada lembar jawaban
subjek pada gambar 4.5.4 berikut:
Gambar 4.5.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-18
pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
71
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
menuliskan kesimpulan yang tepat tetapi subjek S-18 tidak
mengevaluasi kembali kebenaran dari hasil yang diperolehnya. Hal
ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-18 yang
masih ragu akan jawaban yang diperolehnya dan pada akhir
percakapan subjek S-18 mengakui bahwa jawaban yang dituliskan
kurang tepat dan keliru saat menjumlahkan hasil akhir yang
diperolehnya seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Jadi totalnya pilihan pertama tadi Rp525.000 kalu
pilihan kedua berapa?
S-18 : Rp1.260.000,- kak
P : Iya kah?
S-18 : Iya kak
P : Yakin tidak salah?
S-18 : Mmmmm
P : Berarti adek kurang teliti, karena adek pasti tidak
periksa kembali lagi hasil perhitungannya
S-18 : Salah jawabannya kak?
P : Masih kurang sedikit, jawaban yang adek tulis saat
mencari total gaji pada pilihan kedua itu masih kurang
lengkap karena adek tidak jumlahkan gajinya di hari
pertama yaitu Rp10.000, adek langsung mulai gaji di
hari ke dua Rp20.000 harusnya Rp10.000 gaji di hari
pertama juga dijumlahkan
S-18 : Oh astaga iya kak.. tidak saya perhatikan
P : Hehe iya, mungkin adek tidak cek kembali
S-18 : Iya kak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “belum mampu” mengevaluasi
kembali kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator
evaluate.
72
3) Analisis soal nomor 3 indikator create (mencipta)
Gambar 4.6 Jawaban nomor 3 subjek S-18 pada soal HOTS
indikator create (mencipta)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator create (mencipta) oleh subjek S-18 dengan memperhatikan
tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu menjabarkan informasi
yang diketahui mampu menjabarkan informasi yang diketahuinya
serta mampu mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada soal
secara rinci seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.6.1 berikut:
73
Gambar 4.6.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek
S-18 pada soal HOTS indikator create
(mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek S-18
memahami masalah dengan baik. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-18 seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke lanjut ke nomor terakhir. Setelah adek baca
soalnya, sebutkan informasi apa yang adek pahami dari
soal tersbut
S-18 : Terdapat 100 permen dan akan diletakkan pada 10
toples, jumlah permennya harus membentuk deret
aritmatika jadi tidak boleh ada jumlah permen yang
sama di setiap toplesnya
P : Itu kan yang diketahuinya, kalau ditanyakannya apa?
S-18 : Ditanyakan jumlah permen terbanyak pada satu toples
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “mampu” memahami masalah
dari soal HOTS indikator create.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-18 mampu membuat rencana
penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri tapi
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang kurang
74
tepat, subjek S-18 menggunakan rumus di mana rumus
tersebut bukan rumus yang tepat untuk menyelesaikan pertanyaan
pada soalseperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.6.2 berikut:
Gambar 4.6.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-18 pada soal
HOTS indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
merancang strategi pemecahan masalah yang kurang tepat, Hal ini
sejalan dengan fakta yang dipaparkan bahwa subjek S-18 pertama-
tama membagi jumlah 100 permen dengan 10 toples sehingga
diperolh nilai 10. Tapi karena pada soal dikatakan jumlah permen
di dalam toples harus membentuk deret aritmatika, artinya jumlah
permen di toples tidak mungkin sama dan akhirnya subjek S-18
berinisiatif menggunakan rumus tidak menggunakan rumus
yang dibuatnya sendiri seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Adek pahami atau tidak itu informasi diketahui yang
disebutkan tadi?
S-18 : Paham kak
P : Oke kalau begitu, dari yang diketahui pada soal, coba
adek jelaskan strategi apa yang digunakan dalam
penyelesaiannya?
S-18 : Awalnya saya bagi dulu kak 100 permen dengan 10
toples, hasilnya 10. Tapi kan di soal katanya
75
jumlahnya itu tidak boleh sama, karena harus
membentuk deret aritmatika, nah kalau deret aritmatika
ini harus pakai rumus, tidak boleh asal bagi saja. Di
sini saya rumus yang saya pakai itu
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “belum mampu” merancang
strategi pemecahan masalah dari soal HOTS indikator create.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-18 menyelesaikan soal sesuai
dengan rencana yang telah dibuat seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.6.3 berikut:
Gambar 4.6.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-18 pada soal HOTS
indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
melaksanakan rencana perhitungannya dengan strategi yang kurang
tepat, subjek S-18 menggunakan rumus yang tidak sesuai dengan
deret aritmatika yang dimaksud pada soal. Hal ini sejalan dengan
fakta yang dipaparkan bahwa subjek S-18 hanya asal membuat
76
rumus dan tidak dapat menjelaskan dari mana rumus
tersebut diperolehnya seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Tapi masih tidak adek jawab, itu rumusnya dapat dari
mana?
S-18 : Sebenarnya saya buat-buat asal kak sampai dapat
jawaban yang betul, jujur kak susah sekali saya rasa
ini soalnya
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “belum mampu” melaksanakan
rencana perhitungan dari soa HOTS indikator create.
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-18 tidak mengevaluasi kembali
jawaban yang diperolehnya, hal ini ditunjukkan subjek S-18
dengan memberikan kesimpulan yang salah seperti yang tertulis
pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.6.4 berikut:
Gambar 4.6.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-18
pada soal HOTS indikator create (mencipta)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-18
menuliskan kesimpulan yang salah dan tidak mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan dengan fakta
yang dipaparkan oleh subjek S-18 bahwa setelah melihat langkah
penyelesaian yang dikerjakannya subjek S-18 tidak yakin
77
sepenuhnya atas jawaban yang diperolehnya seperti pada petikan
wawancara berikut:
P : Oalahhh, tapi adek yakin sudah benar ini jawabannya?
S-18 : Sebenarnya tidak terlalu yakin juga kak, apalagi kalau
saya liat cara pengerjaanku yang seperti begitu
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-18 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-18 “belum mampu” mengevaluasi
kembali kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator
create.
c. Subjek kelompok berkemampuan rendah
Subjek pada kelompok siswa berkemampuan rendah adalah S-05
yang dipilih untuk mewakili 6 orang siswa atau sebanyak 21,42% siswa
kelompok berkemampuan rendah lainnya. Subjek menyelesaikan tes
tertulis dengan hasil yang kurang baik, akan tetapi subjek S-18 adalah
siswa yang paling cepat mengumpulkan jawabannya dibanding 6 orang
siswa lainnya. Analisis hasil tes tertulis dan hasil wawancara oleh subjek
S-18 akan disajikan sebagai berikut:
1) Analisis soal nomor 1 indikator Analyze (menganalisis)
Gambar 4.7 Jawaban nomor 1 subjek S-05 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
78
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator analyze (menganalisis) oleh subjek S-05 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah:
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-05 tidak menjabarkan apa yang
diketahui serta apa yang ditanyakan pada soal seperti yang tertulis
pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.7 di atas
Dari gambar lembar jawaban, nampak subjek S-05 tidak
memahami masalah. Akan tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan
fakta yang dipaparkan oleh subjek S-05 karena saat diwawancarai
subjek S-05 mampu menguraikan informasi yang diketahuinya dan
ditanyakan seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Baca soalnya dek
S-05 : Sudah
P : Apakah adek paham maksud soalnya?
S-05 : Paham
P : Kalau begitu coba sebutkan apa dketahuinya dan apa
ditanyakannya
S-05 : Diketahui 25 kursi di baris 1, 35 di baris 2, 50 di baris
3, dan terakhir 70 di baris 4, ditanyakan banyaknya
tempat duduk di gedung tersebut
P : Masih ada?
S-05 : Itu saja kak
P : Kenapa adek tidak tuliskan di lembar jawabannya?
S-05 : Tidak tau kak, saya kira langsung tulis jawaban
P : Kan ada petunjuknya di petunjuk pengerjaan soal
S-05 : Tidak lihat
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa meskipun tidak menuliskan pada lembar
79
jawaban akan tetapi subjek S-05 “mampu” memahami masalah dari
soal HOTS indikator analyze.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahapan merencanakan strategi pemecahan masalah
indikator analyze (menganalisis), subjek S-05 mampu membuat
rencana penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan
mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat
dengan terlebih dahulu mencari selisih tempat duduk di setiap baris
seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.7.2
berikut:
Gambar 4.7.2 Potongan jawaban merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-05 pada soal
HOTS indikator analyze (menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
merancang strategi untuk menyelesaikan soal dengan tepat, subjek
S-05 juga mampu menghubungkan informasi yang ada pada soal.
Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-05
seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Oke, langsung saja, apa langkah pertama yang adek
lakukan untuk menyelesaikan soal?
S-05 : Saya cari dulu diketahui dan ditanyakan
P : Lalu apa lagi?
80
S-05 : Kelipatannya, kelipatan 5
P : Yang mana adek maksud kelipatan 5?
S-05 : 35-25 = 10, 50-35 =15, 70-50 = 20
P : Oh, yang adek maksud selisihnya berkelipatan 5?
S-05 : Iya
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa subjek S-05 “mampu” merancang strategi
pemecahan masalah dari soal HOTS indikator analyze.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahap ini, subjek S-05 mampu melaksanakan rencana
perhitungan dan menyelesaikan soal sesuai dengan rencana yang
telah dibuat yaitu dengan cara menjumlahkan semua kursi di baris
pertama sampai baris keenam sehingga diperoleh jumlah
keseluruhan tempat duduk dengan tepat seperti yang tertulis pada
lembar jawaban subjek pada gambar 4.7.3 berikut:
Gambar 4.7.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-05 pada soal HOTS
indikator analyze (menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
melaksanakan perhitunga sesuai dengan strateginya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-05 bahwa untuk
memperoleh hasil perhitungannya, subjek S-05 menjumlahkan
81
banyaknya tempat duduk secara seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Oke, setelah ditau selisihnya berkelipatan 5, adek
apakan lagi?
S-05 : Saya jumlahkan semua
P : Berapa hasilnya?
S-05 : 400 kursi kalau tidak salah kak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa subjek S-05 “mampu” melaksanakan
rencana perhitungan dari soal HOT indikator analyze.
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-05 mampu mengevaluasi jawaban
yang diperolehnya, hal ini ditunjukkan subjek S-05 dengan
memberikan kesimpulan yang tepat untuk mendukung jawaban
atau hasil yang diperolehnya seperti yang tertulis pada lembar
jawaban subjek pada gambar 4.7.4 berikut:
Gambar 4.7.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-05
pada soal HOTS indikator analyze
(menganalisis)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-05 bahwa jawaban
82
yang diperolehnya sudah diperiksa kembali dengan cara membaca
kembali jawaban yang dituliskan seperti pada petikan wawancara
berikut:
P : Yakin jawabannya itu sudah benar?
S-05 : Yakin saja kak
P : Bagaimana caranya adek periksa jawabannya sudah
benar atau tidak?
S-05 : Baca ulang lagi
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-05 “mampu” mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator analyze.
2) Analisis soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi)
Gambar 4.8 Jawaban nomor 2 subjek S-05 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator evaluate (mengevaluasi) oleh subjek S-05 dengan
memperhatikan tahapan pemecahan masalah langkah Polya:
83
a) Memahami masalah
Pada tahap ini, subjek S-05 tidak menjabarkan apa yang
diketahuinya serta apa yang ditanyakan pada soal seperti yang
tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.8 di atas.
Dari gambar lembar jawaban tersebut, nampak subjek S-05
tidak memahami masalah. Hal ini sejalan dengan fakta yang
dipaparkan oleh subjek S-05 saat diwawancarai subjek S-05
menguraikan informasi secara tidak lengkap seperti pada petikan
wawancara berikut:
P : Oke selanjutnya lagi nomor 2, coba adek baca lagi
soalnya
S-05 : Iya sudah
P : Apa adek mengerti yang mana diketahui dan yang
ditanyakan pada soal?
S-05 : Lumayan
P : Kalau begitu apa yang diketahui dan ditayakan?
S-05 : Hani akan dikontrak kerja dan diberi pilihan gaji
P : Ditanyakan?
S-05 : Pilihan terbaik yang harus dipilih Hani
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa subjek S-05 “belum mampu” memahami
masalah dari soal HOTS indikator evaluate.
b) Merancang strategi pemecahan masalah
Pada tahap ini, subjek S-05 tidak dapat membuat rencana
penyelesaian yang tepat dan efisien untuk menyelesaikan
84
permasalahan eperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.8 di atas.
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
menyelesaikan soal tanpa melakukan rencana penyelesaian. Hal ini
sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek S-05 bahwa saat
menyelsaikan soal subjek tidak paham strategi apa yang
digunakannya seperti yang dikatakannya pada petikan wawancara
berikut:
P : Coba dijelaskan pertama-tama apa yang dilakukan
untuk menjawab soal?
S-05 : Langsung saya cari total gajinya
P : Rumus apa yang adek gunakan?
S-05 : Tidak pakai rumus kalau saya
P : Jadi bagaimana?
S-05 : Saya totalkan saja
P : Strategi apa yang adek gunakan sebelum ditotalkan?
S-05 : Maksudnya? Saya tidak pakai strategi apa-apa,
langsung jawab saja
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa subjek S-05 “belum mampu” merancang
strategi pemecahan masalah dari soal HOTS indikator evaluate.
c) Melaksanakan rencana perhitungan
Pada tahapan melaksanakan rencana perhitungan indikator
analyze (menganalisis), subjek S-05 menyelesaikan soal dengan
cara mencari total gaji pilihan pertama dan kedua dan memperoleh
85
hasil perhitungan yang masih kurang tepat seperti yang tertulis
pada lembar jawaban subjek pada gambar 4.8.3 berikut:
Gambar 4.8.3 Potongan jawaban melaksanakan rencana
perhitungan subjek S-05 pada soal HOTS
indikator evaluate (mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
menyelsaikan soal tapi dengan hasil akhir yang kurang tepat.
Subjek S-05 melakukan kesalahan dalam mencri total gaji pada
pilihan pertama dan kedua, jawaban yang dituliskan subjek S-05
adalah Rp493.000 yang seharusnya Rp525.000, begitu pula untuk
pilihan kedua subjek memperoleh Rp210.000 yang seharusnya
Rp1.270.000. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh
subjek S-05 yang masih tetap memeberikan jawaban yang kurang
tepat seperti pada petikan wawancara berikut:
P : Berapa hasilnya? Coba adek hitung ulang
S-05 : Tunggu saya hitung kak
P : Oke dek (menunggu beberapa menit)
S-05 : Hasilnya Rp140.000,-
P : Hasil yang mana itu?
S-05 : Pilihan yang Rp10.000,- perhari
P : Bagaimana bisa dapat Rp140.000,-?
S-05 : Kan gajinya hari pertama Rp10.000 tapi berlipat ganda
jadi saya kali dua dapat Rp20.000 lalu saya kali tujuh
dapat Rp140.000,
P : Kalau yang Rp75.000,- perhari berapa totalnya?
S-05 : Rp525.000,- kak
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
86
hasil tes subjek, yaitusubjek S-05 “belum mampu” melaksanakan
rencana perhitungan dengan tepat dari soal HOTS indikator
evaluate;
d) Mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
Pada tahap ini, subjek S-18 tidak memeriksa jawaban yang
diperolehnya, hal ini ditunjukkan dengan hasil akhir yang diperoleh
masih kurang tepat, selain itu subjek S-05 menuliskan kesimpulan
yang salah seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada
gambar 4.8.4 berikut:
Gambar 4.8.4 Potongan jawaban mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-05
pada soal HOTS indikator evaluate
(mengevaluasi)
Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek S-05
menuliskan kesimpulan yang salah. Hal ini sejalan dengan fakta
yang dipaparkan oleh subjek S-05 yang yakin sudah yakin dengan
jawabannya tapi tidak bisa memeberikan bukti atau alasan yang
tepat atas jawaban yang didapatkannya seperti pada petikan
wawancara berikut:
P : Hmm jadi apa kesimpulannya? Pilihan mana yang
harus dipilih Hani?
S-05 : Pilihan yang harus dipilih hani adalah yang diberi gaji
Rp75.000,- perhari
P : Alasannya?
S-05 : Alasannya karena lebih banyak gajinya
87
P : Yakin?
S-05 : Yakin
P : Apa alasannya?
S-05 : Yakin saja
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek
S-05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, yaitu subjek S-05 “belum mampu” mengevaluasi
kembali kebenaran hasil yang diperoleh soal HOTS indikator
evaluate.
3) Analisis soal nomor 3 indikator create (mencipta)
Gambar 4.9 Jawaban nomor 3 subjek S-05 pada soal HOTS
indikator create (mencipta)
Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada
indikator create (mencipta) oleh subjek S-05 dengan memperhatikan
tahapan pemecahan masalah langkah Polya:
Berdasarkan gambar potongan jawaban di atas, mulai dari
tahapan memahami masalah, merancang strategi pemecahan masalah,
melaksanakan rencana perhitungan maupun mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh terlihat subjek S-05 tidak
melaksanakan semua langkah tersebut. Hal ini sejalan dengan fakta
yang dipaparkan bahwa subjek S-05 sama sekali tidak memahami
maksud dari soal, subjek hanya menulis jawaban asal di lembaran
jawabannya seperti pada petikan wawancara berikut:
88
P : Oke dek, lanjut lagi nomor terakhir, coba baca dulu
soalnya
S-05 : Sudah kak
P : Apakah yang adek pahami dari soal tersebut?
S-05 : Tidak paham kak
P : Apanya yang tidak dipahami?
S-05 : Saya tidak paham yang mana deret aritmatika,
makanya saya tidak kerjakan soal nomor 3 kemarin
P : Tapi di lembar jawaban yang dikumpulkan ada adek
tulis jumlah permen terbanyak adalah 13
S-05 : Asal tulis kak, yang penting terisi
P : Tapi bagaimana dengan diketahui dan ditanyakan, adek
tidak paham juga?
S-05 : Mungkin tau ka, tapi sama saja bohong karena tidak
tau mau saya apakan
P : Tidak ada adek pahami, biar sedikit saja? Padahl
nomor satu dan dua kurang lebih mirip, semuanya itu
tentang barisan dan deret dek
S-05 : Iya kak, tidak paham
Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek S-
05 di atas, dapat dijadikan triangulasi terhadap analisis jawaban
hasil tes subjek, bahwa subjek S-05 “belum mampu” memahami
masalah, merancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan
rencana perhitungan dan juga belum mampu mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh dari soal tipe HOTS indikator
create.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian pembahasan penelitian akan dijawab permasalahan pada
rumusan masalah yaitu ”Bagaimana deskripsi kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS)
pokok bahasan pola bilangan pada kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa”.
89
1. Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek S-21
Berlandaskan data analisis hasil tes juga hasil wawancara yang
telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa subjek S-21 mampu
menyelesaikan soal HOTS pada semua indikator karena mampu
melaksanakan semua tahapan pemecahan masalah dengan hasil yang
sangat memuaskan.
Pada soal nomor 1 indikator analyze (menganalisis) subjek S-21
mampu memahami masalah dengan baik karena dapat menjabarkan apa
yang diketahuinya serta dapat mengidentifikasi apa yang ditanyakan
yaitu diketahui di kursi barisan pertama terdapat 25, kursi, baris
seelanjutnya 35, 50 dan 75 kursi, ditanyakan yaitu banyak seluruh kursi
di gedung tersebut. Selanjutnya pada tahap merancang strategi
pemecahan masalah subjek S-21 mampu membuat rencana penyelesaian
dan mengarah pada prosedur penyelesaian yang tepat yaitu dengan
mencari selisih dari setiap kursi terlebih dahulu. Pada tahapan
melaksanakan rencana perhitungan subjek subjek S-21 menyelesaikan
soal dengan benar sesuai dengan rencana penyelesaian yang dibuat yaitu
25+35+50+70+90+125 = 400 dan pada tahapan mengevaluasi kembali
kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-21 mampu memberikan
kesimpulan yang tepat untuk memastikan jawaban yang diperolehnya
sudah benar.
Pada soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi) subjek S-21
mampu memahami masalah dengan baik karena dapat menjabarkan apa
90
yang diketahuinya dan dapat mengidentifikasi apa yang ditanyakan yaitu
Hani akan dikontrak kerja selama 7 hari dan diberikan dua pilihan yaitu
pilihan pertama dengan gaji Rp75.000 perhari dan pilihan kedua dengan
gaji Rp10.000 dan berlipat ganda pada hari berikutnya selama sepekan
sedangkan yang ditanyakan yaitu pilihan mana yang harus dipilih oleh
Hani. Selanjutnya pada tahapan merancang strategi pemecahan masalah
subjek S-21 mampu mampu membuat rencana penyelesaian yang
mengarah pada prosedur penyelesaian yang tepat yaitu dengan mencari
total gaji pada setiap pilihan untuk nantinya bisa dibandingkan mana
yang lebih baik untuk dipilih oleh Hani. Pada tahapan melaksanakan
rencana perhitungan subjek subjek S-21 menyelesaikan soal dengan
benar sesuai dengan rencana penyelesaian yang dibuat yaitu memperoleh
total gaji untuk pilihan pertama sebanyak 75.000 × 7 = Rp525.000 dan
untuk pilihan kedua yaitu Rp10.000 di hari pertama atau U1, U2 adalah
gaji hari kedua yaitu 10.000 × 2 = Rp20.000, U3 adalah gaji hari ketiga
yaitu 20.000 × 2 = Rp40.000, dan seterusnya sampai U7 atau hari ketujuh
dengan memperoleh total gaji yang tepat yaitu Rp1.270.000. Pada
tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-
21 mampu memberikan kesimpulan yang tepat untuk memastikan
jawaban yang diperolehnya sudah benar yaitu pilihan terbaik yang harus
dipilih oleh Hani adalah pilihan kedua.
Pada soal nomor 3 indikator create (mencipta) subjek S-21
mampu memahami masalah dengan baik karena dapat menjabarkan apa
91
yang diketahuinya serta dapat mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada
soal tersebut yaitu diketahui terdapat 100 butir permen dan juga 10
toples, 100 permen tersebut akan diletakkan pada kesepuluh toples
tersebut dengan membentuk deret aritmatika sedangkan yang ditanyakan
yaitu jumlah permen terbanyak yang bisa diletakkan pada satu toples.
Selanjutnya pada tahap merancang strategi pemecahan masalah subjek S-
21 mampu membuat rencana penyelesaian dan mengarah pada prosedur
penyelesaian yang tepat yaitu dengan menggunakan deret bilangan ganjil
sebagai deret aritmatka yang diminta pada soal. Pada tahapan
melaksanakan rencana perhitungan subjek subjek S-21 menyelesaikan
soal dengan benar sesuai dengan rencana penyelesaian yang dibuat.
terakhir pada tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang
diperoleh subjek S-21 mampu memberikan kesimpulan yang tepat untuk
memastikan jawaban yang diperolehnya sudah benar yaitu jumlah
permen terbanyak pada saru toples adalah 19 permen.
Jadi, secara keseluruhan subjek S-21 “mampu” baik pada
indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) maupun
create (mencipta).
2. Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek S-18
Berlandaskan data analisis hasil tes juga hasil wawancara yang
telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa subjek S-18
mampu menyelesaikan soal HOTS pada indikator analyze (menganalisis)
dengan melaksanakan semua tahapan pemecahan masalah. Pada
92
indikator evaluate (mengevaluasi) hanya mampu pada separuh tahapan
pemecahan masalah. Sedangkan pada indikator create (mencipta) hanya
mampu pada satu tahapan saja.
Pada soal nomor 1 indikator analyze (menganalisis) subjek S-18
mampu memahami masalah dengan baik karena dapat menjabarkan apa
yang diketahuinya serta dapat mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada
soal tersebut yaitu sektor barisannya terdiri dari 6 baris yang pada baris
pertama ada 25 kursi dinyatakan dengan U1, di baris kedua ada 35 kursi
dinyatakan sebagai U2, U3 atau baris ketiga ada 50 kursi dan U4 ada 70
kursi, ditanyakan yaitu banyak seluruh tempat duduk pada gedung
pertunjukan. Selanjutnya pada tahap merancang strategi pemecahan
masalah subjek S-18 mampu membuat rencana penyelesaian dan
mengarah pada prosedur penyelesaian yang tepat yaitu dengan mencari
jumlah kursi di baris kelima dan ke enam terlebih dahulu karena tidak
diketaui pada soal. Pada tahapan melaksanakan rencana perhitungan
subjek subjek S-18 menyelesaikan soal dengan benar sesuai dengan
rencana penyelesaian yang dibuat yaitu dengan hasil akhir 400 kursi,
pada tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh
subjek S-18 mampu memberikan kesimpulan yang tepat untuk
memastikan jawaban yang diperolehnya sudah benar.
Pada soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi) subjek S-18
mampu memahami masalah dengan baik karena dapat menjabarkan apa
yang diketahui dan dapat mengidentifikasi apa yang diketahiya yaitu
93
Hani akan bekerja selama 7 hari dengan pilihan gaji Rp75.000 perhari
atau Rp10.000 lalu bertambah menjadi dua kali lipatnya di setiap hari
sedangkan yang ditanyakan yaitu pilihan terbaik yang harus dipilih Hani.
Selanjutnya pada tahapan merancang strategi pemecahan masalah subjek
S-18 mampu mampu membuat rencana penyelesaian yang mengarah
pada prosedur penyelesaian yang tepat. Pada tahapan melaksanakan
rencana perhitungan subjek subjek S-18 menyelesaikan soal sesuai
dengan rencana penyelesaian yang dibuat tetapi dengan perolehan hasil
akhir yang kurang tepat subjek S-18 memperoleh hasil Rp1.260.000
untuk gaji pada pilihan kedua yang seharusnya adalah Rp1.270.000, pada
tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-
18 tidak memeriksa kembali hasil akhir yang diperolehnya dan tidak
membuktikan bahwa hasil yang diperolehnya sudah benar.
Pada soal nomor 3 indikator create (mencipta) subjek S-18
mampu memahami masalah karena dapat menjabarkan apa yang
diketahui serta dapat mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada soal
tersebut yaitu diketahui terdapat 100 permen yang akan diletakkan pada
10 toples, jumlah permen tersebut harus membentuk deret aritmatika dan
ditanyakan yaitu jumlah permen terbanyak yang bisa diletakkan pada
satu toples. Selanjutnya pada tahap merancang strategi pemecahan
masalah subjek S-18 mampu membuat rencana penyelesaian akan tetapi
mengarah pada prosedur penyelesaian yang kurang tepat yaitu dengan
menggunakan rumus di mana rumus tersebut bukan rumus yang
94
tepat untuk menyelsaikan soal. Pada tahapan melaksanakan rencana
perhitungan subjek subjek S-18 menyelesaikan soal dan memperoleh
hasil akhir yang kurang tepat karena menggunakan rumus yang salah.
Terakhir pada tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang
diperoleh subjek S-18 memberikan kesimpulan yang kurang tepat dan
tdan tidak dapat memastikan jawaban yang diperolehnya sudah benar.
Jadi, secara keseluruhan subjek S-18 mampu pada indikator
analyze (menganalisis) dan belum mampu pada indikator evaluate
(mengevaluasi) dan create (mencipta).
3. Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek S-05
Berlandaskan data analisis hasil tes juga hasil wawancara yang
telah dipaparkan sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
subjek S-05 mampu menyelesaikan soal HOTS pada indikator analyze
(menganalisis) dengan melaksanakan semua tahapan pemecahan
masalah. Pada indikator evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta)
belum mampu pada semua tahapan pemecahan masalah.
Pada soal nomor 1 indikator analyze (menganalisis) subjek S-05
mampu tidak menjabarkan apa yang diketahuinya serta tidak
mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada soal akan tetapi saat
dikonfirmasi saat wawancara subjek dapat menjelaskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan yaitu tersebut yaitu diketahui 25 kursi di
baris 1, 35 di baris 2, 50 di baris 3 dan 70 di baris 4, ditanyakan yaitu
banyaknya tempat duduk di gedung tersebut. Selanjutnya pada tahap
95
merancang strategi pemecahan masalah subjek S-05 mampu membuat
rencana penyelesaian dan mengarah pada prosedur penyelesaian yang
tepat yaitu dengan mencari selisih jumlah kursi di setiap baris terlebih
dahulu. Pada tahapan melaksanakan rencana perhitungan subjek subjek
S-05 menyelesaikan soal dengan benar sesuai dengan rencana
penyelesaian yang dibuat yaitu dengan hasil akhir 400 kursi, pada
tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-
05 mampu memberikan kesimpulan yang tepat untuk memastikan
jawaban yang diperolehnya sudah benar.
Pada soal nomor 2 indikator evaluate (mengevaluasi) subjek S-05
belm mampu memahami masalah dengan baik karena tidak menjabarkan
apa yang diketahuinya dan apa yang ditanyakan secara tertulis dan tidak
bisa menjelaskan dengan rinci secara lisan. Selanjutnya pada tahapan
merancang strategi pemecahan masalah subjek S-05 belum mampu
membuat rencana penyelesaian yang mengarah pada prosedur
penyelesaian yang tepat. Pada tahapan melaksanakan rencana
perhitungan subjek subjek S-05 menyelesaikan soal dengan perolehan
hasil akhir yang kurang tepat yaitu Rp493.000 untuk gaji pilihan pertama
yang seharusnya adalah Rp525.000, begitu pula untuk gaji pilihan kedua
subjek memperoleh Rp210.000 yang seharusnya Rp1.270.000. Pada
tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang diperoleh subjek S-
05 tidak memeriksa kembali hasil akhir yang diperolehnya dan tidak
membuktikan bahwa hasil yang diperolehnya sudah benar.
96
Pada soal nomor 3 indikator create (mencipta) subjek S-05 tidak
melaksanakan semua tahapan mulai dari tahapan memahami masalah,
merancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan rencana
perhitungan hingga mengevaluasi kembali kebenaran hasil yang
diperoleh.
Jadi, secara keseluruhan subjek S-05 mampu pada indikator
analyze (menganalisis) dan belum mampu pada indikator evaluate
(mengevaluasi) dan create (mencipta).
97
Tabel 4.2 Perbedaan Hasil Analisis Data pada Setiap Subjek
a) Soal 1 Indikator Analyze (menganalisis)
Tahapan
Pemecahan
Masalah
S-21
S-18
S-05
Memahami
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal
dengan tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal dengan
tepat
Tidak
menuliskan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada lembar
jawaban akan
tetapi
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
saat
diwawancarai
merancang
strategi
pemecahan
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
yang mengarah
pada prosedur
yang tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian yang
mengarah pada
prosedur yang
tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
yang mengarah
pada prosedur
yang tepat
Melaksanakan
rencana
perhitungan
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian
yang dibuat
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian yang
dibuat
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian
yang dibuat
Mengevaluasi
kembali
kebenaran
hasil yang
diperoleh
Memberikan
kesimpulan
yang tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
Memberikan
kesimpulan yang
tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
Memberikan
kesimpulan
yang tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
98
b) Soal 2 Indikator Evaluate (mengevaluasi)
Tahapan
Pemecahan
Masalah
S-21
S-18
S-05
Memahami
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal
dengan tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal dengan
tepat
Tidak
menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal
dengan tepat
merancang
strategi
pemecahan
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
yang mengarah
pada prosedur
yang tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian yang
mengarah pada
prosedur yang
tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
akan tetapi
mengarah pada
prosedur yang
tepat
Melaksanakan
rencana
perhitungan
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian
yang dibuat
Tidak menuliskan
dan menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian yang
dibuat
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
salah karena
prosedur
penyelesaianya
kurang tepat
Mengevaluasi
kembali
kebenaran
hasil yang
diperoleh
Memberikan
kesimpulan
yang tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
Memberikan
kesimpulan yang
tepat akan tetapi
jawaban yang
diperolehnya
tidak benar secara
tulisan dan tidak
dapat
membuktikan
kebenaran hasil
secara lisan
Memberikan
kesimpulan
yang kurang
tepat secara
tulisan dan tidak
dapat
membuktikan
kebenaran hasil
secara lisan
99
c) Soal 3 Indikator Create (mencipta)
Tahapan
Pemecahan
Masalah
S-21
S-18
S-05
Memahami
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal
dengan tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal dengan
tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal
dengan tepat
merancang
strategi
pemecahan
masalah
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
yang mengarah
pada prosedur
yang tepat
Menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian akan
tetapi mengarah
pada prosedur
yang tepat kurang
Sama sekali
tidak
menuliskan dan
menyebutkan
rencana
penyelesaian
yang mengarah
pada prosedur
yang tepat
Melaksanakan
rencana
perhitungan
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian
yang dibuat
Menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
salah karena
prosedur
penyelesaianya
kurang tepat
Sama sekali
tidak
menuliskan dan
menyebutkan
jawaban yang
benar sesuai
dengan rencana
penyelesaian
yang dibuat
Mengevaluasi
kembali
kebenaran
hasil yang
diperoleh
Memberikan
kesimpulan
yang tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
Memberikan
kesimpulan yang
kurang tepat
secara tulisan dan
tidak dapat
membuktikan
kebenaran hasil
secara lisan
Sama sekali
tidak
memberikan
kesimpulan
yang tepat untuk
memastikan
jawaban yang
diperolehnya
sudah benar
secara lisan dan
tulisan
Berdasarkan kemampuan siswa dalam penyelesaian soal
matematika tipe HOTS dengan memperhatikan tahapan pemecahan
masalah yang demikian. Peneliti menemukan bahwa siswa
100
berkemampuan tinggi berada pada tingkat “mampu” baik pada indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) maupun create
(mencipta). Sedangkan siswa yang berkemampuan sedang dan rendah
masih berada pada tingkat yang “kurang mampu” khususnya pada
indikator evaluate (mengevaluasi) maupun create (mencipta). Dari hasil
penelitian (Nuragni, 2018) menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal tipe HOTS masih rendah. Hal tersebut disebabkan
karena siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
tingkat evaluasi dan mencipta di mana untuk menyelesaikan soal tersebut
diperlukan kemampuan siswa merancang cara pengerjaan soal dan
membuat langkah pengerjaan baru. Sejalan dengan penelitian tersebut,
hasil pengerjaan siswa berkemampuan sedang dan rendah dalam
penelitian ini menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
pengerjaan soal yang berada pada level C5 dan C6 masih kurang. Akan
tetapi ada beberapa siswa yaitu dari siswa berkemampuan tinggi yang
mampu dan melaksanakan semua tahapan pemecahan masalah. Dengan
demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemampuan
matematika yang dimiliki siswa cenderung berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam memecahkan soal. Sejalan dengan tingkat
kemampuan pada pemecahan masalah, hal ini didukung dengan
pernyataan Haniffah (2009:41) bahwa tipe berpikir siswa dalam
memecahkan soal HOTS juga berbeda-beda. Jadi, meskipun ketiga
subjek pada penelitian ini mendapat soal yang sama, namun pada proses
101
pemecahan masalah mereka berbeda, sehingga dari ketiga subjek pada
penelitian ini terdapat perbedaan.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berlandaskan dari hasil analisis data pada BAB IV didapati beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Kemampuan siswa menyelesaikan soal HOTS yang diteliti dengan
pemberian tes menunjukkan dari total sebanyak 28 orang siswa terdapat
17,85% atau sebanyak 5 siswa yang tergolong dalam kelompok
berkemampuan tinggi, 60,71% atau sebanyak 17 siswa yan tergolong
dalam kelompok berkemampuan sedang, dan 21,42% atau 6 siswa yang
tergolong dalam kelompok berkemampuan rendah. Berdasarkan tingkat
persentasi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa dalam menyelesaiakan
soal tipe HOTS termasuk baik, hal itu ditunjukkan dengan tingkat
persentasi siswa berkemampuan rendah yang terhitung lebih minim
dibandingkan persentasi siswa berkemampuan sedang dan siswa
berkemampuan tinggi.
2. Kemampuan setiap kategori siswa pada indikator HOTS diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Kelompok Berkemampuan Tinggi
Pada indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan
create (mencipta) subjek mampu menyelesaikan soal HOTS pokok
103
bahasan pola bilangan dengan memenuhi semua tahapan pemecahan
masalah.
b. Kelompok Berkemampuan Sedang
Pada indikator analyze (menganalisis) subjek mampu
menyelesaikan soal HOTS pokok bahasan pola bilangan dengan
memenuhi semua tahapan pemecahan masalah
Pada indikator evaluate (mengevaluasi) subjek tidak mampu
menyelesaikan soal HOTS pokok bahasan pola bilangan karena
hanya memenuhi separuh tahapan pemecahan masalah
Pada indikator create (mencipta) subjek tidak mampu
menyelesaikan soal HOTS pokok bahasan pola bilangan karena
hanya memenuhi satu tahapan pemecahan masalah.
c. Kelompok Berkemampuan Rendah
Pada indikator analyze (menganalisis) subjek mampu
menyelesaikan soal HOTS pokok bahasan pola bilangan dengan
memenuhi semua tahapan pemecahan masalah.
Pada indikator evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta)
subjek tidak mampu menyelesaikan HOTS pokok bahasan pola
bilangan karena tidak memenuhi semua tahapan pemecahan
masalah.
104
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang diajukan peneliti yaitu:
1. Diharapkan guru-guru di sekolah khususnya guru matematika agar
lebih sering melatih kemampuan pemechan masalah siswa salah
satunya dengan rutin memberikan latihan soal yang membutuhkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi agar siswa tidak asing saat
mengerjakan soal HOTS baik pada indikator analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi), maupun cretae (mencipta).
2. Diharapkan siswa lebih rajin berlatih menyelesaikan soal-soal HOTS
khususnya pada indikator evaluate (mengevaluasi) dan cretae
(mencipta).
105
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum. 2013.
Bandung: PT Refika aditama.
Abosalem, Yousef. 2016. Assessment Techniques and Students Higher-Order
Thinking Skills. International Journal of Secondary Education, Vol: 4,
No: 1, p: 1-11.
Agasi, G. R. 2014. Profil kemampuan siswa SMP Beferi 6 Yogyakarta Kelas
VIII B Tahun Ajaran 2013/2014 Dalam Menyelesaikan Soal TIMSS.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arimbi, Amy. 2017. Pola Bilangan, Barisan dan Deret. Tersedia di
https://www.slideshare.net/Amyarimbi/bahan-ajar-pola-bilangan-
barisan-dan-deret [diakses 13-11-2019]
Hamidah, Luluk. 2018. Higher Order Thinking Skills (Seni Melatih
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Yogyakarta: Hijaz Pustaka
Mandiri.
Hamzah, A. dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Stategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Haniffah, Distariana. 2014. Identifikasi Tipe Berfikir Dengan Soal Higher
Order Thinking (HOT) Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika (MATHEdunesa) Vol.3, No. 3:
Universitas Negeri Surabaya.
Hassan, S. R., Rosli, R., & Zakaria, E. (2016). The Use of i-Think Map and
Questioning to Promote Higher-Order Thinking Skills in Mathematics.
Creative Education, 7, 1069-
1078.doi:http://dx.doi.org/10.4236/ce.2016.77111
Hasyim, M., & Andreina, F. K. (2019). Analisis high order thinking skill (hots)
siswa dalam menyelesaikan soal open ended matematika. FIBONACCI:
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 5(1), 55-64.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 29-07-2019].
Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
106
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muncarno, 2008. “Penerapan Model Penyelsaian Soal erita dengan Langkah-
Langkah Pemecahan Masala untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas 1 SMP”. Jurnal Nuansa Pendidikan.
Lampung: LPMP Universitas Lampung.
Nuragni, M.S. 2014. Olah Data Penelitian Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Tipe High Order Thinking pada Pokok Bahasan Pola
Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Prastowo, A. 2016. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: AR-Ruz Media.
Retnawati Heri, ed. 2018. Desain Pembelajaran Matematika untuk Melatihkan
Higher Order Thinking Skill. Yogyakarta : UNY PRESS.
Riyana, C. 2017. Komponen-Komponen Pembelajaran. Tersedia di
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/19620906
1986011AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran
.pdf [diakses 29-07-2020]
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Suryapuspitarini, B. K. 2018. Analisis Soal-soal Matematika Tipe Higher
Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung
Kemampuan Literasi Siswa. PRISMA. Prosiding Seminar Nasional
Matematika. Vol 1, No 1
Wardhani, Sri. 2010. Implikasi Karakteristik Matematika dalam Penacapaian
Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SMP/MTs. Yogyakarta: PPPPTK
Widana, Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
107
L
A
M
P
I
R
A
N
108
Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA TES
KELAS VIII A SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA
No Nama L/P
1. Akmal Rimba L 2. Anggun Tri Ramadhani P
3. Azizah Alawiyah P
4. Bara Batara Sakti L
5. Chelsea Dwinofa Putri P 6. Fhira Madani Syam P 7. Ichsan Hasyim L 8. Iftitah Nurul Azzah P 9. Magfiratul Inayah P 10. Mayka Calista P 11. Mohammad Alief RM L 12. Muh. Al Fatih Arrachman L 13. Muh. Alfian Maulana L
14. Muh. Andra Azhar Rais L
15. Muh. Ariq Rifqi Saharuddin L 16. Muhammad Raffi Anwar L
17. Naqib Miftahul Affan P
18. Nazwa Maharani Asnur P
19. Nirmala Awalia Jufri P
20. Nur Fadillah Hafsa Salsabila P
21. Nur Indah Lestari P 22. Nurul Widya Utami P
23. Putri Aprilia Rukmana Rustam P
24. Rafly Rahman L 25. Resky Amalia Akhsan P 26. Sarah Masari P 27. Trioa Apriluna P 28. Yuyun Eka Urbaningrum P
109
Lampiran 2
NILAI TES HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA
TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Subjek
1. S-01 62 3.884
2. S-02 85 7.225
3. S-03 69 4.761
4. S-04 73 5.329
5. S-05 46 2.116
6. S-06 73 4.761
7. S-07 85 7.225
8. S-08 54 2.916
9. S-09 85 7.225
10. S-10 58 3.364
11. S-11 58 3.364
12. S-12 73 4.761
13. S-13 69 4.761
14. S-14 73 4.761
15. S-15 58 3.364
16. S-16 73 4.761
17. S-17 77 5.929
18. S-18 73 4.761
19. S-19 73 4.761
20. S-20 77 5.929
21. S-21 92 8.464
22. S-22 77 5.929
23. S-23 77 5.929
24. S-24 54 2.916
25. S-25 77 5.929
26. S-26 85 7.225
27. S-27 77 5.929
28. S-28 81 6.561
JUMLAH 2.014 148.208
110
Lampiran 3
KISI-KISI SOAL TES HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sungguminasa Kelas/ Semester : VIII/ 1
Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Uraian
Materi : Pola Bilangan Alokasi Waktu : 90 menit
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Materi Indikator Soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pola
bilangan, barisan, deret ;
menggunakan untuk
menyelesaikan masalah nyata
Pola bilangan
Pola konfigurasi
objek
Siswa dapat menentukan Sn dari suatu deret
bilangan.
C4 Uraian 1
Menerapkan pola dan
generalisasi untuk membuat
prediksi.
Pola bilangan
Pola konfigurasi objek
a. Siswa dapat menentukan nilai Sn dari suatu
deret bilangan
b. Siswa dapat menyelidiki/mengurai informasi
untuk mengambil kesimpulan serta
menemukan alasan yang mendukungnya
C5 Uraian 2
Melakukan eksperimen untuk
menggeneralisasi pola
bilangan atau konfigurasi
objek.
Pola bilangan
Pola konfigurasi objek
a. Siswa dapat membentuk suatu deret bilangan
bila diketahui Sn.
b. Siswa dapat mengkreasi ide/gagasan sendiri.
C6 Uraian 3
111
Lampiran 4
INSTRUMEN PENELITIAN
TES KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA TIPE HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
POKOK BAHASAN POLA BILANGAN PADA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah soal : 4 Butir
Waktu : 90 Menit
Petunjuk Umum:
a. Berdo‟a terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
b. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas Anda pada lembar jawaban bagian
atas!
c. Bacalah dengan seksama soal-soal dibawah ini sebelum anda menjawabnya!
d. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang Anda anggap mudah!
e. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian
selengkap dan sejelas mungkin dengan kemampuan anda sendiri!
f. Dilarang menggunakan alat bantu hitung!
Petunjuk Pengerjaan Soal:
a. Tulislah apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan!
b. Tulislah alasan apakah yang diketahui dalam soal dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut!
c. Tulislah secara sistematis langkah-langkah penyelesaian yang digunakan!
d. Tulislah kesimpulan dari jawaban yang kamu peroleh sesuai dengan apa yang
ditanyakan!
e. Tulislah bukti bahwa jawaban yang kamu peroleh benar!
112
Soal-Soal
1. OSIS SMP Negeri 1 Sungguminasa akan mengadakan pentas seni yang
terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan
disumbangkan untuk yang terkena dampak COVID-19. Panitia memilih
tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya
berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.
Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola
barisan tertentu. Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35
kursi, baris ketiga 50 kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya.
Tentukanlah banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya!
2. Hani dikontrak untuk bekerja pada suatu perusahaan selama 7 hari. Sebelum
bekerja, ia diminta memilih antara diberi gaji sebesar Rp75.000,- per hari
selama sepekan, atau diberikan gaji sebesar Rp10.000,- pada hari pertama
dan bertambah dua kali lipat tiap harinya selama sepekan. Manakah pilihan
terbaik yang harus dipilih Hani? Jelaskan jawabanmu!
3. Ibu memiliki 100 butir permen yang akan diletakkan pada 10 toples. Tiap-tiap
toples berisi sejumlah permen yang berbeda. Agar jumlah permen pada tiap-
tiap toples membentuk deret aritmatika, berapakah jumlah permen
terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu toples?
SELAMAT BEKERJA!
113
ALTERNATIF PENYELESAIAN
No Soal Jawaban Skor 1. OSIS SMP Negeri 1
Sungguminasa akan
mengadakan pentas seni,
hasil penjualan tiket acara
tersebut akan disumbangkan
untuk yang terkena dampak
COVID-19. Panitia memilih
tempat berupa gedung
pertunjukan yang tempat
duduk penontonnya
berbentuk sektor lingkaran
terdiri dari enam baris.
Banyaknya kursi penonton
pada masing-masing baris
membentuk pola barisan
tertentu. Jika pada baris
pertama terdapat 25 kursi,
baris kedua 35 kursi, baris
ketiga 50 kursi, baris
keempat 70 kursi, dan
seterusnya. Tentukanlah
banyaknya seluruh tempat
duduk pada gedung
pertunjukan itu. Tuliskanlah
langkah penyelesaiannya!
Dik:
Baris: 1_2_3_4_5_6
Kursi: 25_35_50_70_95_125
Dit:
Banyaknya seluruh tempat duduk pada
gedung pertunjukan?
Penyelesaian:
Baris: 1_2_3_4_5_6
Kursi: 25_35_50_70_95_125
Selisih: 10_15_20_25_30
Kapasitas Total:
25 + 35 + 50 + 70 + 95 + 125
= 400 tempat duduk
Jadi, kapasitas total tempat duduk
adalah 400 kursi.
Total Skor:
1
1
1
1
1
1
1
1
8
114
2. Hani dikontrak untuk
bekerja pada suatu
perusahaan selama 7 hari.
Sebelum bekerja, ia diminta
memilih antara diberi gaji
sebesar Rp75.000,- per hari
selama sepekan, atau
diberikan gaji sebesar
Rp10.000,- pada hari
pertama dan bertambah dua
kali lipat tiap harinya
selama sepekan. Manakah
pilihan terbaik yang harus
dipilih Hani? Jelaskan
jawabanmu!
Dik:
Hani dikontrak bekerja selama 7 hari,
ia diminta memilih:
(1) Gaji sebesar Rp75.000,- per hari
(2) Gaji sebesar Rp10.000,- pada hari
pertama dan bertambah dua kali lipat
tiap harinya
Dit:
Manakah pilihan terbaik yang harus
dipilih Hani agar dia mendapat gaji
yang maksimal?
Penyelesaian:
n = 7
Pilihan (1)
a = 75.000
Pilihan (2)
a = 10.000
r = 2
1
1
1
1
1
1
1
1
115
Jadi, pilihan terbaik yang harus dipilih
Hani agar dia mendapat gaji yang
maksimal adalah gaji sebesar
Rp10.000,- pada hari pertama dan
bertambah dua kali lipat tiap harinya.
Total Skor:
1
1
10
116
3. Ibu memiliki 100 butir
permen yang akan
diletakkan pada 10 toples.
Tiap-tiap toples berisi
sejumlah permen yang
berbeda. Agar jumlah
permen pada tiap-tiap toples
membentuk deret
aritmatika, berapakah
jumlah permen terbanyak
yang dapat diletakkan pada
salah satu toples?
Dik:
Seratus butir permen akan diletakkan
pada 10 toples berbeda.
Dit:
berapakah jumlah permen terbanyak
yang dapat diletakkan pada salah satu
toples?
Penyelesaian:
Pada soal ini, terdapat lebih dari satu
metode penyelesaian
Cara prosedural menggunakan rumus
deret aritmatika
Sehingga diperoleh persamaan
100 = 5(2a + 9b), a ∈ N, b ∈ N.
Jadi, untuk membentuk deret
aritmatika jumlah suku pertama dan
suku terakhir menghasilkan nilai 20.
Karena masing-masing cangkir harus
terisi maka nilai a terkecil adalah 1.
Sehingga didapat
Total Skor:
1
1
1
1
1
1
1
1
8
117
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Sungguminasa
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/1
Materi : Pola Bilangan
A. Tujuan Wawancara
Untuk mengungkap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe
Higher Order Thinking Skill (HOTS) pokok bahasan pola bilangan.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur.
Dengan kata lain proses wawancara yang dilakukan dapat berkembang dan
tidak harus sama dengan pedoman wawancara yang telah disusun. Pedoman
wawancara digunakan sebagai garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Proses wawancara sebagai berikut:
1. Wawancara dikaksanakan secara langsung oleh peneliti dan siswa.
2. Wawancara dilaksanakan setelah ada kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan siswa.
3. Pertanyaan yang diajukan tidak harus sama, namun memuat pokok
permasalahan yang sama.
C. Pelaksanaan
Setelah mengerjakan tes tertulis, peneliti menentukan waktu dan tempat
yang disepakati bersama sejumlah siswa yang akan diwawancarai terkait
pengerjaan tes tertulis tersebut. Adapun garis besar pertanyaan yang
disusun peneliti:
118
No. Proses Penyelesaian
Masalah
Pertanyaan Wawancara
1. Memahami masalah
(understanding the
problem)
Apakah kamu memahami soal-soal
tersebut?
Apakah yang ditanyakan dari soal
tersebut?
Apakah informasi yang diketahui
dalam soal tersebut dapat digunakan
untuk menyelesaikan soal?
2. Menyusun rencana
penyelesaian
(devising a plan)
Adakah syarat lain yang kamu ketahui
dari soal tersebut? Misal rumusnya?
Bagaimana kamu mengubah masalah
dalam soal tersebut ke dalam model
matematika?
Apa langkah pertama yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
3. Melaksanakan
rencana penyelesaian
(carrying out the
plan)
Jelaskanlah langkah-langkah
penyelesaian dari jawabanmu!
Apakah kamu mencoba mencari cara
lain dalam menyelesaikan soal
tersebut?
4. Mememeriksa
kembali jawaban
yang diperoleh
(looking back)
Apakah semua langkah-langkah yang
anda gunakan sudah benar?
Bagaimana kamu yakin jika jawaban
kamu benar?
Bagaimana cara kamu memeriksa
jawabannya?
119
Lampiran 6
120
121
122
123
124
125
126
127
Lampiran 7
128
129
130
131
132
133
134
135
Lampiran 8
1. Hasil Jawaban dari Subjek S-21 (Nur Indah Lestari)
136
2. Hasil Jawaban dari Subjek S-18 (Nazwa Maharani Asnur)
137
3. Hasil Jawaban dari Subjek S-05 (Chelsea Dwinofa Putri)
138
Lampiran 9
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Keterangan :
P adalah Peneliti
S adalah Subjek
1. Wawancara pada S-21
Soal nomor 1
P Assalamu‟alaikum Warohmatullah..
S-21 Waalaikumussalam Warohmatullah..
P Pertama-tama yang mau saya tanya, adek namanya siapa?
S-21 Nur Indah Lestari
P Kelas?
S-21 VIII A kak
P Oke dek, jadi di sini kakak mau bertanya sedikit tentang soal tes yang
saya kasi kemarin. Pertama-tama, coba adek baca dulu soalnya..
S-21 Semuanya kak?
P Nomor satu saja dulu dek, baca di dalam hati
S-21 Iya Sudah kak
P Oke, setelah baca soalnya, informasi apa yang adek tau dari nomor
satu?”
S-21 Mmm.. pertama kak yang diketahui pada baris pertama itu ada 25 kursi,
baris kedua 35, ketiga 50, dan keempat 75 kursi sampai baris keenam.
P Terus.. apa lagi?
S-21 Itu saja kak yang diketahui
P Yang ditanyakan apa?
S-21 Banyak seluruh tempat duduk
P Jadi dari informasi yang adek sebutkan tadi itu tentang apa yang
dikeahui pada soal, adek pakai semua untuk menyelesaikan soal?
S-21 Iye kak.. seperti U1nya kak.. U2, U3..
P Hmmm oke.. Kalau untuk langkah penyelesaian, apa strategi yang adek
lakukan untuk menyelesaikan soal? Pertama-tama apa yang adek
lakukan?
S-21 Saya cari dulu selisihnya kak
P Nah.. bagaimana adek tau selisihnya?
S-21 Kan di baris pertama itu kak ada 25 kursi, baris kedua 35 kursi jadi
disitu bedanya bertambah 10 kursi kak, lanjut di baris ketiga 50 kursi,
nah di sini bertambah 15 kursi. begitu seterusnya kak, jadi selisihnya itu
bertambah terus mulai dari 10, 15, 20, 25, 30 dan 35.. jadi ada lagi
polanya yang terbentuk
P Pola apa dek?
139
S-21 Itu kak selisihnya setiap baris bertambah 5 terus
P Oh iya.. rumus mana yang digunakan?
S-21 Tidak pakai rumus kak.. langsung saya jumlahkan saja.. setelah saya
cari selisihnya, sudah bisa ditentukan U5 sama U6nya
P Apa itu U5 dan U6 dek?
S-21 Hehehe itu kak U5 jumlah kursi di baris kelima, U6 jumlah kursi
dibaris keenam.. jadi setelah saya cari tadi selisihnya, sudah bisa
dihitung U5nya itu 95 dan U6nya 125. Setelah itu baru saya jumlahkan
kursi dari U1 sampai U6, 25+35+50+70+90+125 = 400 kursi
P Sudah yakin benar itu jawabannya?
S-21 Iya kak, kalau menurut saya sudah yakin
P Sudah adek cek kembali? Siapa tau ada yang salah jumlah?
S-21 Sudah kak.. ini masih ada di buku cakaran (menunjuk buku cakarannya)
P Ohehehe.. terakhir untuk nomor ini, apa kesimpulan dari jawaban yang
adek peroleh?
S-21 Jadi, banyaknya seluruh tempat duduk pada pertunjukan itu adalah 400
kursi kak
Soal nomor 2
P Oke dek terimakasih, lanjut lagi ke nomor dua, tolong dibaca dulu
soalnya
S-21 Iya sudah..
P Dari soal nomor dua ini apa yang adek ketahui?
S-21 Hani akan dikontrak kerja selama 7 hari, dan diberikan dua pilihan,
disini yang diketahuinya saya misalkan kak, kalau a itu untuk gaji
Rp75.000, b itu untuk pilihan gaji Rp10.000. Nah yang ditanyakan itu
kak pilihan mana yang mesti dipilih oleh Hani..
P Jadi untuk menyelesaikan soal ini, apa yang pertama-tama adek
lakukan?
S-21 Pertama-tama kak saya cari dulu total gajinya selama satu minggu,
yang Rp75.000,- perhari sama Rp10.000,- di hari pertama baru
bertambah dua kali lipat di setiap harinya. Kalau sudah didapat hasilnya
sisa dibandingkan mana total gajinya yang paling banyak
P Coba dek kerjakan bagaimana caranya adek dapat totalnya
S-21 Maksudnya saya tulis kak?
P Iya dek, tulis di buku cakaran saja
S-21 (mulai mencoret-coret) begini kak (sambil memperlihatkan hasil
pekerjaannya)”
P Coba jelaskan apa yang adek tulis
S-21 Ini kak untuk a atau yang gajinya Rp75.000,- perhari selama satu
minggu, artinya Rp75.000,- dikali tujuh, jadi totalnya kalau Hani
bekerja selama 7 hari dengan gaji Rp75.000,- itu sama dengan
Rp525.000,-
P Itu jawaban akhirnya?
S-21 Belum kak, selanjutnya saya cari b nya. Kan di soal katanya untuk
pilihan kedua gajinya itu Rp10.000,- di hari pertama dan bertambah dua
140
kali lipat di setiap harinya. Jadi di sini U1 nya itu Rp10.000, U2 atau
gaji di hari keduanya Rp10.000 dikali dua yaitu Rp20.000, U3 gaji hari
ke tiga Rp20.000,- dikali dua jadi Rp40.000,- dan seterusnya. Terus
totalnya selama tujuh hari setelah saya jumlahkan itu sama dengan
Rp1.270.000,-
P Hmmm, jadi apa kesimpulannya?
S-21 Kesimpulannya total gaji untuk plihan a adalah Rp525.000, total gaji
untuk piliha b adalah Rp1.270.000. Jadi, pilihan terbaik yang harus
dipilih Hani adalah b yaitu pilihan gaji Rp10.000,- di hari pertama dan
bertambah dua kali lipat di hari berikutnya
P Sudah yakin sama jawabannya?
S-21 Iya
P Sudah diperiksa?
S-21 Sudah kak
P Bagaimana caranya periksa?
S-21 Heheheh, saya liat-liat lagi kak terus saya hitung ulang
P Eh iya hampir saya lupa, apa alasannya tadi pilih gaji pilihan kedua?
S-21 Alasannya karena total gaji b lebih banyak dari total gaji a
Soal nomor 3
P Oke dek, lanjut yang terakhir. dari soal nomor ini apa yang adek
pahami?
S-21 Diketahui sama yang ditanyakan kak?
P Iya dek
S-21 Diketahui terdapat 100 butir permen dan juga 10 toples, nah 100
permen ini akan diletakkan di 10 toples tersebut, tapi jumlahnya di
setiap toples harus beda kak. Terus jumlah permennya ini harus
membentuk deret aritmatika
P Apa itu yang dimaksud deret aritmatika dek
S-21 Mmmmmm
P Lihat lembar jawabannya, coba tunjukkan kakak yang mana itu deret
aritmatika?”
S-21 Yang ini kak, U1 = 1, U2 = 3, U3 = 5, U4 = 7, U5 = 9 dan seterusnya
sampai U10 = 19 P Oke lanjut, terus apa yang ditanyakan?
S-21 Jumlah terbanyak yang bisa diletakkan pada satu toples kak
P Jawabannya ini hasil dari pekerjaan sendiri atau bagaimana?
S-21 Saya kerja sendiri kak, di antara tiga nomor soal, nomor 3 ini yang
paling susah didapatkan jawabannya, paling lama juga saya kerja
dibanding nomor 1 dan 2
P Kalau begitu coba jelaskan apa langkah yang digunakan untuk
menyelsaikan soal nomor 3 ini
S-21 Ribet sekali kak
P Iya memang ribet dek kalau dicari satu-satu seperti itu. Sebenarnya
141
yang kakak harap dari nomor tiga ini, adek-adek semua bisa
menggunakan rumus deret aritmatika
S-21 bisa sebenarnya kak, cuma kalau pakai rumus kurang paham betul, jadi
yang cara itu saja saya pakai
P Iya tidak apa dek, coba adek jelaskan langkah yang digunakan untuk
menyelsaikan soal nomor 3 sesuai dengan apa yang dipahami
S-21 Kan yang ditanyakan pada soal jumlah permen terbanyak di salah satu
toples, untuk itu artinya harus dicari dulu banyaknya permen di setiap
toples. Di sini saya coba-coba saja kak, pokoknya saya cari saja
kemungkinan-kemungkinan sampai 10 toples itu terisi semua dengan
jumlah yang berbeda
P Berapa kali adek hitung?
S-21 Banyak kali kak, sampai akhirnya saya hitung tapi saya kasi bentuk
deret seperti yang pernah diajarkan guruku, baru setelah itu saya dapat
jawabannya
P Hmmm deret apa?
S-21 Deret bilangan ganjil kak, kan dimulai dari 1 lalu 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15,
17, 19. Setelah saya hitung ternyata kalau Un nya itu ada 10 hasil
penjumlahannya sama dengan 100
P Ohh jadi adek pakai deret bilangan ganjil
S-21 Iya kak, setelah itu baru saya misalkan kalau U1 itu toples pertama
misalnya saya isi 1 permen, U2 toples kedua saya isi 3 permen, U3
toples ketiga saya isi 7 permen sampai U10 atau toples ke sepuluh saya
isi 19 permen
P Yakin?
S-21 Yakin kak, karena banyak kali saya cari, ada juga yang cukup 100 tapi
tidak membentuk deret aritmatika, Cuma ini saja yang cukup 100 dan
membentuk deret aritmatika
P Oke, jadi kesimpulan adek dari jawaban yang diperoleh apa?
S-21 Kesimpulannya pada toples 1 = 1 permen, toples 2 = 3 permen, toples 3
= 5 permen, toples 4 = 7 permen, toples 5 = 9 permen, toples 6 = 11
permen, toples 7 = 13 permen, toples 8 = 15 permen, toples 9 = 17
permen, toples 10 = 19 permen”
P Itu saja?
S-21 Iya kak
P Saya kira adek lupa tulis, ternyata memang adek tidak tau kalau
semestinya di akhir jawaban dituliskan kesimpulannya sama seperti
nomor 1 dan 2
S-21 Tapi ada saya tulis kak kesimpulannya
P Bukan yang itu dek
S-21 Terus yang mana kak?
P Harusnya adek tuliskan kesimpulan dari apa yang ditanyakan pada soal
yaitu „jadi, jumlah permen terbanyak yang bisa diletakkan pada satu
toples adalah 19 permen
S-21 Astaga iya kak, lupa mungkin, saya kira ada sudah saya tulis
P Oke dek tidak apa.. terimakasih untuk waktu dan kesempatannya yang
142
sudah diberi ke saya dek, semangat terus belajarnya
S-21 Heheh iya kak
2. Wancara pada S-18
Soal nomor 1
P Assalamualaikum warohmatullah..
S-18 Walaikumsalam warohmatullah..
P Adek namanya siapa?
S-18 Nazwa kak
P Oke nama lengkapnya Nazwa siapa?
S-18 Nazwa Maharani Asnur
P Iya, di sini kakak akan sedikit bertanya mengenai soal yang kakak
berikan kemarin
S-18 Iya kak, silahkan
P Masih ada soalnya kemarin yang saya kasi ke adek?
S-18 Iya ada di laptop kak, tunggu saya cari dulu
P Oke dek, kalau sudah liat soalnya, adek baca ya soalnya, yang nomor 1
saja dulu
S-18 Iya kak, sudah saya baca
P Setelah adek baca soalnya, apa informasi yang adek dapatkan dari soal
tersebut?
S-18 Iya kak??????
P Diketahuinya apa? Ditanyakannya apa?
S-18 Ohhh, diketahui kak sektor barisannya itu terdiri dari 6 baris, mmm
maksudnya kak susunan kursinya itu terdiri dari 6 baris
P Oke susunan kursinya terdiri dari 6 baris, ada lagi?
S-18 Mmmm sama ini kak... di baris pertama itu ada 25 kursi yang saya
nyatakan sebagai U1, di baris ke dua ada 35 kursi saya nyatakan
sebagai U2, di baris ke tiga 50 kursi yaitu U3, dan di baris ke empat
atau U4 itu 70 kursi
P Ada lagi?
S-18 Itu saja ka
P Yang ditanyakan apa?
S-18 Banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan
P Oke dek.. jadi dari informasi yang diketahui apa sudah bisa menentukan
langkah penyelesaiannya?
S-18 Belum kak, karena masih ada jumlah kursi di barisan ke lima dan enam
yang belum diketahui
P Jadi bagaimana?
S-18 Kalau saya kak, pakai deret aritmatika, jadi saya cari dulu kak U5 dan
U6nya.
P Bagaimana caranya itu?
S-18 Dari polanya kak ini merupakan barisan aritmatika dua tingkat, seperti
yang saya tuliskan di lembar jawaban kak
143
P Ohh iya dek, jadi setelah didapatkan U5 dan U6nya, bagaimana lagi?
S-18 Nahh setelah itu baru bisa saya cari total tempat duduk secara
kesulurahan
P Caranya?
S-18 Saya jumlahkan kak yang diketahui tadi U1 sampai U4 dan yang saya
cari pakai barisan aritmatika dua tingkat U5 sama U6nya itu 25 + 30 +
50 + 75 + 95 +125 = 400
P Yakin???
S-18 Iya kak, atau salah kah?
P Bagaimana adek bisa yakin sama jawabannya?
S-18 Sudah saya hitung ulang kak, memang jawabannya begitu
P Jadi apa kesimpulannya?
S-18 Yang mana itu kak?
P Kesimpulan akhirnya untuk soal nomor 1 ini apa?
S-18 kesimpulannya kak jadi, banyaknya seluruh tempat duduk pada
pertunjukan itu adalah 400 kursi.
Soal nomor 2
P Oke lanjut lagi ke nomor dua, sama dengan pertanyaan di nomor
sebelumnya, informasi apa yang adek dapatkan dari soal tersebut?
S-18 Diketahui sama ditanyakan kak?
P Iya adek
S-18 Hani akan bekerja selama 7 hari...
P Bekerja selama 7 hari, apa lagi?
S-18 Dan disuru pilih antara dua pilihan. Pilihan pertama itu gajinya
Rp75.000 perhari selama sepekan, pilihan gajinya Rp10.000 lalu
bertambah dua kali lipatnya di setiap hari
P Yang ditanyakan apa?
S-18 Pilihan terbaik yang harus dipilih Hani
P Oke dari informasi yang adek sebutkan tadi itu, apakah adek gunakan
semua dalam langkah menyelsaikan soal?
S-18 Mmmm iya kak
P Kalau begitu coba adek jelaskan, setelah adek tau apa yang
diketahuinya, bagaimana strategi adek untuk menyelesaiakan soal?
S-18 pertama-tama kak saya kalikan pilihan gajinya sama berapa hari Hani
akan dikontrak kerja
P Ok, setelah itu?
S-18 Kalau yang pilihan pertama kak langsung saya 7 saja itu Rp75.000, tapi
yang pilihan kedua saya cari satu-satu lagi kak berapa gajinya mulai
hari pertama sampai hari ke tujuh karena berlipat ganda gajinya di
setiap hari
P Oke, coba adek jelaskan secara detail bagaimana caranya mencari
gajinya di setiap hari
S-18 Kan kalau untuk pilihan pertama kak tadi langsung saya kali tujuh itu
Rp75.000,- jadi hasilnya itu Rp525.000. kalau untuk pilihan kedua kan
144
hari pertama Rp10.000, hari ke dua Rp20.000, karena dua kali lipatnya
Rp10.000, hari ke tiga Rp40000, hari ke empat Rp80.000, hari ke lima
Rp160.000, hari ke enam Rp320.000, hari ke tujuh 640.000, Nahhh dari
gaji hari ke tujuh saja sudah kelihatan mana yang lebih besar gajinya
pilihan pertama atau kedua heheheh
P Jadi totalnya pilihan pertama tadi Rp525.000 kalu pilihan kedua
berapa?
S-19 Rp1.260.000,- kak
P Ahhh iyakah?
S-18 Iya kak
P Yakin tidak salah?
S-18 InsyaAllah
P Berarti adek kurang teliti, karena adek tidak periksa kembali lagi hasil
perhitungannya
S-18 Salah jawabannya kak?
P Masih kurang sedikit, jawaban yang adek tulis saat mencari total gaji
pada pilihan kedua itu masih kurang lengkap karena adek tidak
jumlahkan gajinya di hari pertama yaitu Rp10.000, adek langsung
mulai gaji di hari ke dua Rp20.000 harusnya Rp10.000 gaji di hari
pertama juga dijumlahkan
S-18 Oh astaga iya kak.. tidak saya perhatikan
P Hehe iya, mungkin adek tidak cek kembali
S-18 Iya kak
Soal nomor 3
P lanjut lagi dek nomor terakhir, Ibu memiliki 100 butir permen yang
akan diletakkan pada 10 toples. Tiap-tiap toples berisi sejumlah permen
yang berbeda. Agar jumlah permen pada tiap-tiap toples membentuk
deret aritmatika, berapakah jumlah permen terbanyak yang dapat
diletakkan pada salah satu toples? dari soal yang saya bacakan barusan
apa yang adek pahami?
S-18 Terdapat 100 permen dan akan diletakkan pada 10 toples, jumlah
permennya harus membentuk deret aritmatika jadi tidak boleh ada
jumlah permen yang sama di setiap toplesnya
P Itu kan yang diketahuinya, kalau ditanyakannya apa?
S-18 Agar jumlah tiap toples membentuk deret aritmatika, berapakah jumlah
permen terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu toples?
P Apa itu deret aritmatika dek?
S-18 Mmmm itu kak yang ada polanya, pokoknya yang ada rumusnya kak,
tidak boleh asal sembarangan
P Adek pahami atau tidak itu informasi diketahui yang adek sebutkan
tadi?
S-18 Paham kak
P Oke kalau begitu, dari yang diketahui pada soal, coba adek jelaskan
langkah penyelesaiannya?
145
S-18 Awalnya saya bagi dulu kak 100 permen dengan 10 toples, hasilnya 10.
Tapi kan di soal katanya jumlahnya itu tidak boleh sama, karena harus
membentuk deret aritmatika, nah kalau deret aritmatika ini harus pakai
rumus, tidak boleh asal bagi saja. Di sini saya rumus yang saya pakai
itu
P Dari mana adek dapat itu rumusnya? Ada di buku? Atau di internet?
Atau mungkin pernah gurunya adek ajarkan rumus begitu?
S-18 Kan kalau deret aritmatika harus pakai rumus kak, sebenarnya ada
banyak jawaban yang cocok tapi ditau rumusnya
P Jadi maksdunya adek, ada banyak jawabannya ini soal nomor 3 ini?
S-18 Iya kak, sebelumnya itu saya cari dulu deret bilangan yang pakai
selisih...
P Selisih? Yang bagaimana itu?
S-18 Yang punya selisih yang sama kak, contohnya itu yang selisihnya 2,
kayak 2+6+8+10+12+14+16+18+20+22 nah ini kan ada 10 tapi setelah
kujumlahkan hasilnya bukan100 kak, jadi saya pakai rumus itu
P Tapi masih tidak adek jawab, itu rumusnya dapat dari mana?
S-18 Sebenarnya saya buat-buatji kak sampai dapat jawaban yang betul,
jujur kak susah sekali saya rasa ini soalnya
P Oalahhh, tapi adek yakin sudah benar ini jawabannya?
S-18 Sebenarnya tidak terlalu yakin juga kak, apalagi kalau saya liat cara
pengerjaanku yang seperti begitu
P Iya dek, memang jawabannya adek masih belum benar, tapi adek sudah
berusaha kerja sampai selesai 3 nomor, dan mau diwawancara seperti
ini kakak sudah bersyukur sekali
S-18 Hehhe iya kak
P Oke dek terimakasih untuk waktu dan kerjasamanya, saya rasa
wawancaranya cukup samapai sini saja dek
S-18 iya kak, sama-sama
3. Wawancara pada S-05
Soal nomor 1
P Selamat sore dek, betul dengan adek Chelsea?
S-05 Iya kak
P Kalau boleh tau nama lengkapnya adek siapa?
S-05 Chelsea dwinofa putri kak
P Oke dek, terimakasih sudah bersedia untuk diwawancarai, jadi kakak
akan tanya-tanya seputar soal yang kakak berikan kemarin
S-05 iya kak
P Pertama yang nomor 1 dulu, coba adek baca soalnya
S-05 Wadduh, sudah hilang soalnya
P Tunggu dulu dek saya kirimkan ulang
146
S-05 Iya kak, sudah ada
P Baca soalnya dek
S-05 Sudah
P Apakah adek pahami maksud soalnya?
S-05 Paham
P Kalau begitu coba sebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan
S-05 Diketahui 25 kursi di baris 1, 35 di baris 2, 50 di baris 3, dan terakhir
70 di baris 4, ditanyakan banyaknya tempat duduk di gedung tersebut
P Masih ada?
S-05 Itu saja kak
P Kenapa adek tidak tuliskan di lembar jawabannya?
S-05 Tidak saya tau kak, saya kira langsung ditulis
P Kan ada petunjuknya di petunjuk pengerjaan soal
S-05 Tidak saya tau
P Oke, langsung saja, apa langkah pertama yang adek lakukan untuk
menyelesaikan soal?
S-05 Saya cari dulu diketahui dan ditanyakan
P Lalu apa lagi?
S-05 Kelipatannya, kelipatan 5
P Yang mana adek maksud kelipatan 5?
S-05 35-25 = 10, 50-35 =15, 70-50 = 20
P Oh, yang adek maksud selisihnya berkelipatan 5?
S-05 Iya
P Oke, setelah ditau selisihnya berkelipatan 5, adek apakan lagi?
S-05 Saya jumlahkan semua
P Berapa hasilnya?
S-05 400 kursi kalau tidak salah kak
P Yakin jawabannya itu sudah benar
S-05 Yakin saja kak
P Bagaimana caranya adek periksa jawabannya sudah benar atau tidak?
S-05 Baca ulang lagi
Soal nomor 2
P Oke lanjut ke nomor 2, coba adek baca lagi soalnya
S-05 Iya sudah
P Apa adek mengerti apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal?
S-05 Lumayan
P Kalau begitu apa yang diketahui dan ditayakan?
S-05 Hani akan diberi pilihan gaji Rp75.000,- perhari selama sepekan atau
Rp10.000,- perhari dan bertambah dua kali lipat”
P Ditanyakan?
S-05 Pilihan terbaik yang harus dipilih Hani
P Oke, dari apa yang adek ketahui pada soal yang disebutkan tadi, apakah
adek gunakan semua informasi tersebut untuk menyelesaikan soal?
S-05 Maksudnya?
147
P Coba adek jelaskan pertama-tama apa yang adek lakukan untuk
menyelesaikan soal?
S-05 Langsung saya cari total gajinya
P Rumus apa yang adek gunakan?
S-05 Pakai rumus? Tidak pakai rumus kalau saya
P Jadi bagaimana?
S-05 Saya totalkan saja
P Strategi apa yang adek gunakan sebelum ditotalkan?
S-05 Maksudnya kak? Saya tidak pakai strategi apa-apa, langsung jawab
saja
P Berapa hasilnya?
S-05 Tunggu saya hitung kak
P Oke dek (menunggu beberapa menit)
S-05 Hasilnya Rp140.000,-
P Hasil yang mana itu?
S-05 Pilihan yang Rp10.000,- perhari
P Bagaimana bisa dapat Rp140.000,-?
S-05 Kan gajinya hari pertama Rp10.000 tapi berlipat ganda jadi saya kali
dua dapat Rp20.000 lalu saya kali tujuh dapat Rp140.000,
P Kalau yang Rp75.000,- perhari berapa totalnya?
S-05 Rp525.000,- kak
P Hmm jadi apa kesimpulannya? Pilihan mana yang harus dipilih Hani?
S-05 Pilihan yang harus dipilih hani adalah yang diberi gaji Rp75.000,-
perhari
P Alasannya?
S-05 Alasannya karena lebih banyak gajinya
P Yakin?
S-05 Yakin
P Apa alasannya?
S-05 Yakin saja
Soal nomor 3
P Oke dek, lanjut lagi nomor terakhir, coba baca dulu soalnya
S-05 Sudah kak
P Apakah yang adek pahami dari soal terseebut?
S-05 Tidak paham kak
P Apanya yang tidak dipahami?
S-05 Saya tidak paham yang mana deret aritmatika, makanya saya tidak
kerjakan soal nomor 3 kemarin
P Tapi di lembar jawaban yang adek kirim ada saya lihat adek tulis
jumlah permen terbanyak adalah 13
S-05 Asal tulis kak, yang penting ada terisi
P Tapi bagaimana dengan diketahui dan ditanyakan, adek tidak paham
juga?
S-05 Mungkin tau ka, tapi sama saja bohong karena tidak tau mau saya
148
apakan
P Tidak ada adek pahami, biar sedikit saja? Padahal nomor satu dan dua
kurang lebih mirip, semuanya itu tentang barisan dan deret dek
S-05 Iya kak
P Oke kalau begitu dek, terimakasih untuk waktunya
S-05 Iya, sama-sama
149
Lampiran 10
DOKUMENTASI
Proses wawancara dengan mendatangi langsung rumah subjek
150
Proses wawancara melalui daring (Via Zoom)
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
RIWAYAT HIDUP
Restu Wirdayanti Ramli lahir di Raha pada tanggal 26
Februari 1998. Anak Bungsu dari tiga bersaudara, buah
kasih dari pasangan Ayahanda “Muhammad Ramli”
dan ibunda “Basse K”. Penulis berasal dari Kabupaten
Bulukumba dan selama menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi menetap di BTN Nusa Mappala
Gowa Blok A2/7 . Penulis pertama kali menempuh pendidikan di TK Pembina
Bulukumba dan pada umur 6 tahun mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar
di SD Negeri 3 Kasimpureng dan tamat pada tahun 2010, pada tahun yang sama
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Bulukumba dan tamat pada tahun
2013. Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8
Bulukumba dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai
salah satu mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan
menyelesaikan pendidikan S1 pada tanggal 16 Januari 2021.
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa dari kedua
orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir dengan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher order Thinkin Skill (HOTS) Pokok
Bahasan Pola Bilangan pada Kelas VIII A SMP Negeri 1 Sungguminasa”