ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA …
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA …
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA
BILANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP UNISMUH MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NINI AFRIYANI
105361111816
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nini Afriyani
Nim : 105361111816
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola Bilangan
pada Siswa Kelas VIII SMP Unismuh Makassar
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Februari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Nini Afriyani
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nini Afriyani
Nim : 105361111816
Jurusan : Pendidikan Matematika
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pemimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir, 1, 2,dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Februari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Nini Afriyani
vi
MOTTO
Jangan fokus pada hasilnya,
Tetapi fokuslah pada pengerjaannya.
Karena tak ada usaha yang menghianati hasil,
Tapi hasillah yang dapat menghianti usaha.
PERSEMBAHAN
❖ Kupersembahkan Skripsi ini untuk kedua
orang tua ku, yang selalu mendoakan,
memotivasi, dan membiayai studiku.
❖ Saudari ku yang selalu mendukung ku.
❖ Teman – teman seperjuangan yang selalu
memeberikan motivasi dan semangat
dalam studiku
❖ Almamaterku
❖ Untuk diriku sendiri, yang telah berjuang
menyelesikan skripsi ini
vii
ABSTRAK
Nini Afriyani, 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola
Bilangan pada Siswa Kelas VIII SMP Unismuh Makassar. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Sri Satriani Sebagai Pembimbing I
dan Rezki Ramdani Sebagai Pembimbing II.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VIII SMP Unismuh Makassar. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Pemilihan subjek penelitian dilakukan
dengan membagi tingkat kemampuan siswa, yaitu kemampuan tinggi,
kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Kemudian data kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa diperoleh dari hasil tes dan wawancara.
Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan siswa kemampuan tinggi memenuhi
tahapan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh, yaitu dapat melaksanakan tahapan memahami masalah, merencanakan rencana,
melaksanakan rencana, dan dapat memeriksa kembali. Kemudian siswa
kemampuan sedang tidak memenuhi tahapan pemecahan masalah berdasarkan
langkah Polya secara menyeluruh, yaitu hanya dapat tahapan memahami masalah,
dapat merencanakan rencana, kurang dapat melaksanakan rencana, dan tidak
dapat memeriksa kembali. Dan untuk siswa kemampuan rendah tidak memenuhi
tahapan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh, yaitu
tidak dapat memahami masalah, tidah dapat merencanakan rencana, dapat
melaksanakan rencana, dan tidak dapat memeriksa kembali.
Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Langkah Polya
viii
ABSTRACT
Nini Afriyani, 2020. Analysis of Mathematical Problem Solving Ability of
Number Pattern material for Class VIII Students of SMP Unismuh Makassar.
Thesis. Mathematics Education Study Program, Faculty of Training Teacher and
Education, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Sri Satriani as
Advisor I and Rezki Ramdani as Advisor II.
The research objective was to analyze the mathematics problem solving
abilities of the eighth grade students of SMP Unismuh Makassar. This research is
a qualitative research. The research procedure includes the preparation stage, the
data analysis stage, and the data analysis stage. The selection of research subjects
was carried out by dividing the level of student ability, namely high ability,
medium ability, and low ability. Then the data on students' mathematical problem
solving abilities were obtained from the results of tests and interviews. Checking
the validity of the data used was the triangulation method.
The results showed that students with high abilities fulfill problem solving
based on stages Polya’s steps, that is can carry out the stages of understanding
problems, planning plans, implementing plans, and being able to re-examine.
Then students with moderate abilities not fulfill problem solving based on stages
Polya’s steps thoroughly, that is can understand problem, planning plans, are not
able to implement plans, and cannot check again. And students with low abilities
not fulfill problem solving based on stages Polya’s steps thoroughly, that is
canntot understanding problem, cannot plan the plans, can carry out plans, and
cannot check again.
Keywords: Problem Solving Ability, Polya Steps
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluk-Nya. Salam dan
salawat kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
merupakan panutan kita sampai akhir zaman. Dengan demikiam kata untuk
mewakili rasa syukur atas segala karunia dan nikmat-Nya yang diberikan kepada
peneliti sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program
Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Salah satu dari sekian banyak pertolongan-Nya yang penulis rasakan
adalah uluran tangan, bantuan dari berbagai pihak. Karena itu adalah suatu
kewajiban penulis untuk menghaturkan terimah kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik
selama penulis menempuh pendidikan ataupun dalam proses penyelesaian.
Dengan penuh kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Erwin akib, M,Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiayah Makassar.
2. Muhlis, S.Pd., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiayah Makassar.
x
3. Ma’rup, S.Pd., M.Pd., Sekertaris Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiayah
Makassar.
4. Sri Satriani, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah membibing
penulis dalam Menyusun skripsi ini.
5. Rezki Ramdani, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah membibing
penulis dalam Menyusun skripsi ini.
6. Ikhbariaty Kautsar Qadry, S.Pd., M.Pd. dan Ernawati, S.Pd., M.Pd. sebagai
validator instrument penelitian.
7. Bapak dan Ibu dosen Serta Staff di Program Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah membagikan ilmunya.
8. Kepala SMP Unismuh Makassar yang telah memberikan isin melakukan
penelitian.
9. Teman – teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Diri saya sendiri, karena telah berjuang menyelesaikan Skripsi ini dan tidak
pernah putus asah menghadapi setiap rintangan dalam penyusunan Skripsi.
Dan akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan semoga amal
bakti Bapak/Ibu, teman - teman mendapatkan limpahan rahmat dan karunia-Nya.
Harapan penulis semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya pihak sekolah dalam hal meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar dan meningkatkan hasil belajarsiswa.
Makassar, Februari, 2021
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
E. Batasan Istilah ................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Tinjauan Putaka .................................................................................... 9
1. Analisis ........................................................................................... 9
2. Pemecahan Masalah...................................................................... 10
3. Materi Pola Bilangan .................................................................... 16
B. Penelitian Relevan ............................................................................ 19
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN .................................................... 23
A. Jenis Penelitian
B. \ ......................................................................................................... 23
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................... 23
xii
D. Sumber Data Penelitian .................................................................... 24
E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 24
F. Fokus Penelitian ............................................................................... 25
G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 25
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 26
I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 26
J. Teknik Keabsahan Data.................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 28
A. Analisis Pemilihan Subjek ............................................................... 28
B. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah SA ....................... 34
1. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah SA
Soal 1 .......................................................................................... 34
a. Memahami Masalah ............................................................. 36
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 37
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 39
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 40
2. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah SA
Soal 2 .......................................................................................... 42
a. Memahami Masalah ............................................................. 43
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 44
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 46
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 48
3. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah SA
Soal 3 .......................................................................................... 49
a. Memahami Masalah ............................................................. 50
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 51
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 53
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 54
C. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah LT ....................... 56
1. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah LT
Soal 1 ......................................................................................... 56
a. Memahami Masalah ............................................................. 57
xiii
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 59
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 60
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 62
2 Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT
Soal 2 ......................................................................................... 63
a. Memahami Masalah ............................................................. 64
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 65
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 67
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 68
3 Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT
Soal 3 ......................................................................................... 69
a Memahami Masalah .............................................................. 70
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 72
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 73
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 75
D. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah DP ....................... 76
1 Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP
Soal 1 ......................................................................................... 76
a. Memahami Masalah ............................................................. 78
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 79
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 80
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 82
2. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah DP
Soal 2 ........................................................................................... 83
a. Memahami Masalah ............................................................. 84
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 86
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 87
d. Memeriksa Kemabali ............................................................ 89
3. Analisis data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan MAsalah DP
Soal 3 ........................................................................................... 90
a. Memahami Masalah ............................................................. 91
b. Merencanakan Rencana ........................................................ 92
xiv
c. Melaksanakan Rencana ........................................................ 94
d. Memeriksa Kembali ............................................................. 95
E. Hasil Triangulasi .............................................................................. 96
1. Siwa Kemampuan Tinggi ( SA ) ................................................. 97
2. Siswa Kemampuan Sedang ( LT ) ............................................... 98
3. Siswa Kemampuan Rendah ( DP ) .............................................. 99
F. Pembahasan ................................................................................... 103
1. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan tinggi ............ 103
2. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan sedang .......... 106
3. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan rendah............ 109
G. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 113
BAB V KEAIMPULAN DAN SARAN .................................................... 114
A. Keimpulan .............................................................................. 114
B. Saran ........................................................................................ 115
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 116
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTRAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa...................................... 16
4.1 Skor Tes Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII SMP Unismuh
Makassar .................................................................................................. 29
4.2 Data Akumulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas VIII ...................................................................................... 30
4.3 Subjek Penelitian Terpilih ......................................................................... 31
4.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan
Langkah Polya .......................................................................................... 32
4.5 Aturan Kode Petikan Jawaban Subjek ...................................................... 33
4.6 Aturan Kode Petikan Pertanyaan Peneliti ................................................. 33
4.7 Hasil Triangulasi ...................................................................................... 101
4.8 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII
SMP Unismuh Makassar .......................................................................... 112
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Contoh Pengerjaan Soal Siswa yang Kemempuan Pemecahan
Masalah Matematikanya Masih Kurang ............................................ 5
4.1 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 1…………………... .................................................... 35
4.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 1 Tahap Memahami Masalah ...................................... 36
4.3 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 1 Tahap Merencanakan Rencana ................................ 38
4.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 1 Tahap Melaksanakan Rencana ................................. 40
4.5 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 2…………………... .................................................... 42
4.6 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 2 Tahap Memahami Masalah ...................................... 43
4.7 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 2 Tahap Merencanakan Rencana ................................ 45
4.8 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 2 Tahap Melaksanakan Rencana ................................. 47
4.9 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 3…………………... .................................................... 49
4.10 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 3 Tahap Memahami Masalah ...................................... 50
xvii
4.11 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Merencanakan Rencana......................................... 52
4.12 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk
Soal Nomor 3 Tahap Melaksanakan Rencana ................................. 53
4.13 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor 1…………………... .............................................................. 57
4.14 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor 1 Tahap Memahami Masalah ................................................ 58
4.15 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 1 Tahap Merencanakan Rencana ........................................... 59
4.16 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 1 Tahap Melaksanakan Rencana ........................................... 61
4.17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 2…………………... .............................................................. 63
4.18 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 2 Tahap Memahami Masalah ................................................ 64
4.19 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 2 Tahap Merencanakan Rencana ........................................... 66
4.20 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 2 Tahap Melaksanakan Rencana ........................................... 67
4.21 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 3…………………... .............................................................. 70
4.22 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Memahami Masalah ................................................ 71
xviii
4.23 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Merencanakan Rencana ........................................... 72
4.24 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Melaksanakan Rencana ........................................... 74
4.25 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 1…………………... .............................................................. 77
4.26 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 1 Tahap Merencanakan Rencana ........................................... 79
4.27 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 1 Tahap Melaksanakan Rencana ........................................... 81
4.28 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 2…………………... .............................................................. 84
4.29 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 2 Tahap Memahami Masalah ................................................ 85
4.30 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 2 Tahap Melaksanakan Rencana ........................................... 88
4.31 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 3…………………... .............................................................. 90
4.32 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Memahami Masalah ................................................ 91
4.33 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 3 Tahap Merencanakan Rencana ........................................... 93
4.34 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor 3 Melaksanakan Rencana ...................................................... 94
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi – Kisi Instrumen Penentuan Subjek ........................................... 120
2. Instrumen Penentuan Subjek ............................................................ 122
3. Jawaban Alternatif Instrumen Penentuan Subjek .............................. 127
4. Kisi – Kisi Instrumen Pemecahan Masalah ....................................... 131
5. Instrumen Pemecahan Masalah.......................................................... 133
6. Pedoman Wawancara ........................................................................ 135
7. Hasil Penentuan Subjek Penelitian .................................................... 137
8. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa........................... 138
9. Hasil Wawancara Subjek Kemampuan Tinggi ( SA ) ....................... 141
10. Hasil Wawancara Subjek Kemampuan Sedang ( LT ) ...................... 143
11. Hasil Wawancara Subjek Kemampuan Rendah ( DP ) ...................... 145
12. Dokumentasi ...................................................................................... 147
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah mata pelajaran yang telah diajarkan sejak Sekolah
Dasar sampai ke Perguruan Tinggi. Selain dalam dunia pendidikan peranan
matematika juga sangat penting dalam perkembangan teknologi saat ini. Oleh
karena itu matematika sebagai ilmu pengetahuan perlu perlu diajarkan untuk
mempermudah manusia dalam beraktivitas.
(Yuwono & Mulya & Rosita, 2018 : 138) mengatakan bahwa
matematika dalam kehidupan memiliki peran yang penting, baik dalam
membantu siswa untuk belajar mengkaji suatu masalah secara logika dan
sistematis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran
matematika diutamakan di sekolah untuk melatih siswa berpikir kritis,
sistematis dan berkemampuan untuk memecahkan masalah.
Dalam matematika kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan,
tidak hanya untuk mereka yang akan mempelajari matematika secara
mendalam, tetapi juga untuk mereka yang kemudian akan menerapkannya ke
dalam bidang studi lain, serta ke dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Sumarmo kemampuan pemecahan masalah ialah suatu tindakan atau proses
yang dilakukan untuk menghadapi kesulitan yang sedang terjadi agar
mencapai hasil yang diharapkan (Harahap & Edy, 2017 : 269).
Menurut (Sumartini, 2016 : 149), dalam kurikulum pembelajaran
matematika, kemampuan pemecahan masalah merupakan sesuatu yang harus
2
dicapai dalam pembelajaran matematika agar melatih siswa untuk berpikir
dan bernalar dalam menarik suatu kesimpulan, mengembangkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan menyampaikan informasi
melalui lisan, tulisan, gambar, diagram, dan sebagainya.
Hidayat dan Sariningsih (Aisyah Dkk, 2018 : 2) mengemukakan bahwa
pemecahan masalah merupakan inti dari pembelajaran matematika.
Kemampuan pemecahan masalah adalah jantung dari matematika, selain
karena merupakan tujuan dari pelajaran matematika, tetapi juga karena dalam
kehidupan manusia memang tidak pernah lepas dari masalah.
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan
masa depannya. Pemecahan masalah merupakan suatu cara atau strategi
untuk mewujudkan harapan sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
Terdapat interpretasi tentang pemecahan masalah dalam matematika.
Diantaranya pendapat Polya yang banyak dirujuk pemerhati matematika.
Menurut Polya (Anisa, 2015 : 74-75) tahap pemecahan masalah meliputi:
(1) memahami masalah : Bagaimana bentuk soal ? Apa yang diketahui dan
yang ditanyakan ? Informasi apa yang diberikan ? mungkinkah informasi
tersebut dapat ditanyakan dalam bentuk persamaan lainnya ? apakah
informasi yang disajikan telah cukup untuk menyelesaikannya ? apakah
informasi tersebut cukup atau berlebihan dan saling bertentangan? gambarkan
dan buatlah notasi yang sesuai! (2) merencanakan rencana (devising a plan):
pernah kah ada soal seperti ini sebelumnya? Pernah kah ada soal yang sama
tapi dalam bentuk lain? tahukah soal yang mirip dengan soal ini? strategi apa
yang dapat digunakan untuk masalah ini? adakah soal serupa yang pernah
3
diselesaikan, jika ada dapatkah pengalaman mengerjakan soal tersebut
digunakan dalam masalah sekarang? mungkinkah strategi yang lalu bisa
digunakan di sini? apakah harus cari informasi lain atau unsur lain untuk
menyelesaikan masalah? dapatkah dinyatakan dalam bentuk lain? andaikan
soal belum dapat diselesaikan, coba pikirkan dan selesaikan! (3)
melaksanakan rencana (carring out theplan): bagaimana melaksanakan
rencana yang telah disusun sebelumnya ? memeriksa setiap tahapnya apakah
sudah benar? Bagaimana membuktikan tahapan yang ditentukan telah benar?
(4) memeriksa kembali (looking break): bagaimana cara mengecek kembali
hasil penyelesaian? bisakah jawaban itu dicari dengan cara yang lain? apakah
anda dapat melihatnya dengan sekilas? apakah cara itu dapat digunakan pada
soal yang lainnya?
Untuk melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika,
upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan pemecahan masalah
menurut teori Polya. Ada empat tahap langkah pemecahan masalah menurut
teori Polya tersebut yang sangat penting untuk dikembangkan. Tahapan
memahami masalah, tentu tidak hanya sekedar membaca untuk memahami
apa yang terjadi, tetapi juga harus mengkaji informasi yang diberikan.
Tahapan menyusun rencana, perlu untuk menemukan hubungan antara
informasi yang diberikan pada soal (unsur diketahui) dan yang tidak
diberikan yaitu (unsur ditanyakan). Tahapan melaksanakan rencana, perlu
untuk memeriksa tahapan pelaksanaan dari solusi atau rencana penyelesaian
yang ditentukan. Tahapan memeriksa kembali berkaitan dengan kebenaran
4
dari strategi yang digunakan dengan hasil yang diperoleh (Netriwati, 2016 :
183)
Siswa dikatakan dapat memahami masalah jika siswa tersebut dapat
menentukan unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah yang
diberikan. Merencanakan rencana berarti siswa menentukan solusi atau
strategi yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Kemudian pada tahap melaksanakan rencana yang telah direncanakan untuk
memecahkan masalah yang diberikan, dilaksanakan selangkah demi
selangkah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Dan memeriksa
kembali hasil jawaban yang telah diperoleh, yang berarti siswa mengecek
kembali hasil penyelesaian yang telah dilakukan.
Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 14
September 2019 di SMP Unismuh Makassar dapat disimpulkan bahwa lebih
dari 50% siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang masih
kurang. Hal itu ditunjukkan ketika diberikan soal tes yang bentuk soal cerita
masih banyak siswa yang tidak memahami soal dan tidak mengetahui
bagaimana cara penyelesaiannya. Berikut merupakan salah satu gambaran
soal yang diberikan kepada siswa.
5
Gambar 1.1
Contoh Pengerjaan Soal Siswa yang Kemampuan Pemecahan Masalahnya
Masih Kurang
Gambar di atas merupakan contoh kasus yang menunjukkan bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam bentuk soal cerita
masih sangat rendah. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa siswa
kurang memahami dan kurang mampu menentukan rumus yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sumartini (2019 : 157) mengemukakan bahwa siswa perlu untuk
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah, agar membatu siswa
dalam pembelajaran dan ketika diberikan masalah siswa dapat
menyelesaikannya dengan baik. Dalam pembelajaran matematika, siswa
sering kali beranggapan bahwa tujuan akhir dari penyelesaian masalah yang
diberikan adalah jawaban akhir dari masalah tersebut. Padahal proses
penyelesaian masalah itulah yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran
pemecahan masalah matematika.
(Vilianti & Fika & Helti, 2018 ; 24) mengatakan bahwa beberapa ahli
menemukan beberapa cara untuk memecahkan masalah matematika, salah
satunya adalah menurut Polya. Polya menemukan Langkah – Langkah praktis
6
dan tersusun secara sistematis dalam penyelesaian masalahnya sehingga
memudahkan siswa dalam memecahkan suatu masalah matematika.
Menurut (Manah, 2016) kemampuan pemecahan masalah matematika
berdasarkan tahapan Polya untuk siswa kelompok atas dapat melaksanakan
dengan baik tahapan Polya, sedangkan untuk siswa kelompok sedang belum
dapat melaksanakan tahapan Polya secara menyeluruh. Dan untuk siswa
kelompok kurang tidak dapat melaksanakan tahapan Polya secara
menyeluruh. Maka dari sebab itulah yang menjadi salah satu latar belang
penelitian ini dilakukan.
Peran pendidik ketika berada di dalam kelas perlu untuk diketahui oleh
peneliti sebagai mahasiswa kejuruan pendidikan, agar peneliti tahu langkah
apa yang harus dilakukan ketika telah terjun ke dunia pendidikan. Sehingga
karena alasan tersebutlah penelitian ini dilakukan. Peneliti memilih SMP
Unismuh Makassar Sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan selain
berlokasi dekat dengan tempat tinggal, peneliti juga telah menemukan
masalah mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa
di sekolah tersebut pada saat melakukan observasi. Sehingga sangat sesuai
jika dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan subjek penelitian yaitu siswa
kelas VIII. Peneliti menentukan kelas VIII sebagai subjek penelitian karena
selain memiliki pengalaman belajar yang cukup, pada siswa kelas VIII
tesebut juga masih kurang dalam kemampuan pemecahan masalah.
Dengan demikian berdasarkan pemaparan di atas peneliti bermaksud
untuk meneliti tentang “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Materi
Pola Bilangan pada Siswa Kelas VIII SMP Unismuh Makassar”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini yaitu,
bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Unismuh
Makassar pada materi pola bilangan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII
SMP Unismuh Makassar pada materi pola bilangan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada siswa maupun
pendidikan matematika. Dalam penelitian ini diharapkan:
1. Untuk Siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuannya terkait
pemahaman, fakta, konsep, prinsip dan prosedur dalam memecahkan
masalah.
2. Untuk Guru
Sebagai bahan informasi kepada guru bagaimana kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah pada materi pola bilangan.
3. Untuk Sekolah
Sebagai bahan informasi kepada sekolah solusi apa yang harus
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah pada materi pola bilangan.
8
4. Untuk Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam
pembelajaran.
5. Untuk Peneliti Secara Umum
Mengembangkan ilmu pengetahuan, membantu mengatasi dan
memecahkan masalah yang ada pada objek yang diteliti.
E. Batasan Istilah
1. Analisis
Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, suatu kegiatan
yang dilaksanakan secara mendalam dan dilakukan dengan proses
pengamatan sedalam – dalamnya mengenai kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada
materi pola bilangan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Analisis
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008 : 60) analisis
didefinisikan sebagai kegiatan penyelidikan terhadap suatu peristiwa baik
itu karangan maupun perbuatan dan sebagainya, untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya.
Menurut Rofiqoh (2015 : 11) Analisis diartikan sebagai penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni (Manah,
2016 : 6) analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke
dalam bagian – bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis merupakan suatu kegiatan meneliti atau
mengurai suatu masalah secara sistematis agar didapat kebenarannya dan
dapat disimpulkan suatu kesimpulan yang tepat. Adapun masalah yang
akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu tentang kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Dengan menganalisis kemampuan tersebut pada
siswa dapat membantu guru dalam mengevaluasi siswanya.
10
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah menurut Solso (Mairing 2018 : 34) adalah
berpikir yang diarahkan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu yang
melibatkan pembentukan respons – respons yang mungkin, dan pemilihan
di antara respons – respons tersebut.
Sedangkan menurut Polya (Anisa, 2015 : 74) pemecahan masalah
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan cara mencari jalan keluar dari
kesulitan yang dihadapi yang tidak begitu saja dapat diselesaikan.
Jadi pemecahan masalah adalah suatu proses atau usaha mencari
solusi atau langkah – langkah penyelesaian suatu kesulitan yang dihadapi
dan tidak serta merta dapat segera diatasi.
Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai berpikir untuk
mendapatkan jawaban dari suatu masalah. Sedangkan berpikir merupakan
suatu proses dalam menyelesaikan masalah. Sehingga dengan demikian
dalam pemecahan masalah proses penyelesaiannya lebih diutamakan dari
pada jawaban akhirnya.
Dalam pelajaran matematika pemecahan masalah sangat diperlukan,
karena siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam menggunakan
kemampuannya baik pengetahuan maupun keterampilannya untuk
diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Menurut (Lahinda & Jailani, 2015 : 149 – 150) siswa diharuskan
untuk mengembangkan pengetahuannya yang mungkin dapat mereka
gunakan untuk melaksanakan konsep-konsep dalam penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap
11
pemikirannya dan juga tindakannya dalam menyelesaikan suatu masalah,
karena dalam memecahkan suatu masalah siswa dapat membuat
keputusannya sendiri dengan bebas.
Menurut (Sumartini, 2016 : 149 ) kemampuan pemecahan masalah
sangat penting dimiliki oleh setiap siswa karena :
a. Merupakan tujuan dalam pembelajaran matematika.
b. Memiliki prosedur dan strategi yang menjadi tujuan utama dalam
kurikulum pembelajaran matematika.
c. Merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika
Berikut ini adalah indikator dari kemampuan pemecahan masalah :
a. Kemampuan dalam memahami masalah.
b. Kemampuan dalam merencanakan pemecahan masalah.
c. Kemampuan dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah.
d. Kemampuan dalam memeriksa kembali.
Menurut Charles dan O’Daffer (Harahap & Edy, 2017 : 269)
menyatakan tujuan di ajarkannya pemecahan masalah dalam belajar
matematika adalah untuk :
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir.
b. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan strategi
penyelesaian terhadap suatu masalah.
c. Mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan masalah.
12
d. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
pengetahuannya.
e. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji pikirannya sendiri
dan hasil penyelesaiannya dalam menyelesaikan suatu masalah.
f. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
terhadap pembelajaran yang bersifat kooperatif.
g. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan hasil jawaban
yang benar pada masalah-masalah yang dihadapi.
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi aspek kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa adalah berdasarkan langkah Polya
yang meliputi kemampuan mengidentifikasi unsur – unsur yang diketahui
dan yang ditanyakan, membuat rencana pemecahan masalah,
melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali hasil
pemecahan masalah yang telah dilakukan.
Menurut (Anwar 2013 ; 2) manfaat teori pemecahan masalah menurut
langkah Polya adalah melatih siswa untuk lebih teliti dan berhati – hati
dalam mengamati tahapan – tahapan dalam proses pemecahan masalah.
Dengan teori pemecahan masalah tersebut siswa akan diarahkan untuk
tidak hanya mengutamakan ingatannya saja dalam menyelesaikan soal,
tetapi siswa juga perlu untuk dapat mengaitkan kembali situasi nyata yang
pernah dialaminya.
Menurut Polya (Anwar, 2013:2) ada empat tahap pemecahan masalah
yaitu :
13
a. Memahami Masalah
Pada langkah ini, siswa dianjurkan memahami masalah dengan
pemikiran mereka sendiri. Dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh guru siswa perlu untuk memahami masalahnya terlebih
dahulu, agar dapat melaksanakan langkah – langkah berikutnya dalam
menyelesaikan masalah.
Berikut kegiatan yang dapat dilakukan dalam pada tahap
memahami masalah :
1) Menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan.
2) Menentukan apakah data yang diperoleh telah cukup.
3) Menentukan ketentuan apa saja yang harus dipenuhi.
b. Menyusun Rencana
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Guru
dapat membantu siswa membuat rencana dengan mengajukan
pertanyaan atau meminta melakukan aktivitas-aktivitas berikut
(Mairing, 2018 : 44):
1) Pernakah kamu sebelumnya menyelesaikan masalah yang mirip
dengan masalah ini? Lihat pada informasi yang diberikan, apakah
ada yang mirip dengan masalah sebelumnya? Jika pernah
menyelesaikan masalah sebelumnya, gunakan cara sebelumnya
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
14
2) Rumus apa yang terkait dengan masalah? Susun rencana
menggunakan rumus tersebut untuk menyelesaikan masalah.
3) Apakah semua data atau informasi yang didapatkan telah
digunakan untuk membuat rencana penyelesaian?
4) Apakah ada strategi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi?
c. Melaksanakan Rencana
Rencana yang ditentukan sebelumnya dengan berbagai konsep dan
strategi, selanjutnya diterapkan tahap demi tahap hingga diperoleh suatu
hasil penyelesaian. Pengalaman dalam proses menyelesaikan masalah
yang telah dilakukan sebelumnya sangat membantu kelancaran siswa
dalam menjalankan rencana pemecahan masalah.
d. Memeriksa Kembali
Setelah siswa melaksanakan rencananya dan menuliskan
penyelesaiannya, selanjutnya ia perlu memeriksa kembali
penyelesaiannya. Ini dilakukan agar ia mempunyai alasan yang kuat
untuk meyakini bahwa penyelesaiannya telah benar.
Guru dapat membantu siswa membuat rencana dengan mengajukan
pertanyaan atau meminta melakukan aktivitas-aktivitas berikut
(Mairing 2018 : 45) :
1) Apakah jawabannya masuk akal atau benar ?
2) Periksa kembali setiap baris penyelesaian.
15
3) Substitusikan jawaban yang diperoleh ke persamaan yang mewakili
masalah.
4) Dapatkah masalah diselesaikan dengan cara yang berbeda? Jika
iya, jelaskan cara berbeda tersebut.
5) Jika menghadapi masalah yang mirip di kemudian hari, bagaimana
cara yang lebih baik untuk menyelesaikannya?
Dalam penelitian ini siswa akan dibagikan soal tes non rutin dalam
bentuk soal cerita dengan materi pola bilangan dan siswa diharapkan
dapat menyelesaikannya dengan menggunakan langkah - langkah
pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya antara lain sebagai
berikut:
1) Memahami bentuk soal dan menentukan unsur – unsur apa saja
yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
2) Menentukan konsep atau rumus yang berkaitan dengan
penyelesaian soal yang diberikan.
3) Menggunakan konsep atau rumus yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan soal yang diberikan.
4) Memeriksa kembali apakah jawaban yang dihasilkan masuk akal
dan benar.
Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya dalam
penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga tingkat kemampuan setelah
dilakukan tes kemampuan awal yang disajikan dalam bentuk soal
16
pilihan ganda sebanyak 15 nomor, yakni kemampuan tinggi,
kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Pembagian tingkat
kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan indikator
penskoran sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Rentang Skor Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
Kriteria
≥ 80 Tinggi
≤ 79 Sedang
≤ 54 Rendah
Sumber Chotimah (2014 : 36)
Adapun kelebihan langkah pemecahan masalah Polya adalah
sebagai berikut :
1) Melatih siswa untuk memiliki pola pikir yang konstruktif dan
sistematis.
2) Melatih siswa untuk mengintegrasikan konsep – konsep dan
keterampilan yang dipelajari.
3) Melatih siswa membuat kerangka yang tersusun rapi untuk
membantunya mengorganisasikan usahanya dalam mengerjakan
soal cerita.
3. Materi Pola Bilangan
Pola bilangan yaitu susunan rangkaian bilangan yang berupa suatu
bilangan yang tersusun dari sebagian bilangan lain yang setelah itu
dibentuk suatu pola tertentu. Pola bilangan juga dapat diartikan sebagi
17
suatu susunan angka-angka yang membentuk suatu pola tertentu, misalnya
segitiga, garis lurus, persegi dan lainnya. Dalam matematika pola bilangan
memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pola Bilangan Ganjil
Pola bilangan ganjil merupakan pola yang terbentuk dari bilangan-
bilangan ganjil. Pola bilangan ganjil adalah 1,3,5,7,9….n dan dapat
menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1 untuk menentukan pola ke-n.
b. Pola Bilangan Genap
Pola bilangan genap merupakan pola yang terbentuk dari bilangan-
bilangan genap. Pola bilangan genap adalah 2,4,6,8,10…n dan dapat
menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 2𝑛 untuk menentukan pola ke-n.
c. Pola Bilangan Persegi
Pola bilangan persegi merupakan suatu barisan bilangan yang
membentuk suatu pola persegi. Pola bilangan persegi adalah
1,4,9,16…n pada pola bilangan persegi dapat menggunakan rumus
𝑈𝑛 = 𝑛2 untuk menentukan pola ke-n.
d. Pola Bilangan Persegi Panjang
Pola bilangan persegi panjang merupakan suatu barisan bilangan
yang membentuk suatu pola persegi panjang. Pola bilangan persegi
panjang adalah 2,6,12,20…n yang mana pada pola persegi panjang
dapat menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑛(𝑛 + 1) untuk menentukan pola
ke-n.
18
e. Pola Bilangan Segitiga
Pola bilangan segitiga merupakan suatu barisan bilangan yang
membentuk suatu pola segitiga. Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6,
10, 15…n yang mana pada pola segitiga dapat menggunakan rumus
𝑈𝑛 =1
2 𝑛(𝑛 + 1) untuk menentukan pola ke-n.
f. Pola Bilangan Pangkat Tiga
Pola bilangan pangkat tiga adalah pola bilangan yang dimana
bilangan setealahnya merupakan hasil dari pangkat tiga bilangan
sebelumnya.
g. Pola Bilangan Fibonacci
pola bilangan fibonacci adalah suatu bilangan yang setiap sukunya
merupakan jumlah dari dua suku di depannya. Pola bilangan Fibonacci
adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34…n dan rumus untuk mencari suku ke-
n pola bilangan fibonacci adalah 𝑈𝑛 = 𝑈𝑛 − 1 + 𝑈𝑛 − 2.
h. Pola Bilangan Segitiga Pascal
pola bilangan pascal adalah suatu pola yang tersusun dari beberapa
angka berdasarkan rumus. Pola bilangan pascal adalah 1, 2, 4, 6, 8,
16…n dan rumus 𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1 merupakan rumus yang dapat
digunakan untuk menentukan pola ke-n.
i. Pola Bilangan Aritmetika
pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan
sebelum dan sesudahnya memiliki selisih yang sama. Suku pertama
dalam bilangan aritmatika disebut dengan awal ( a ), dan selisih dalam
barisan aritmatika disebut dengan beda ( b ). Rumus untuk mencari
19
suku ke-n adalah 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, dan rumurs untuk mencari
jumlah n suku pertama adalah 𝑆𝑛 = 𝑛
2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏).
j. Pola Bilangan Geometri
Pengertian pola bilangan geometri adalah barisan bilangan yang
tersusun dari suku-suku yang memiliki perbandingan tetap. Suku
pertama barisan geometri dinotasikan dengan a, dan Rasio atau
perbandingan antara dua suku dinotasikan dengan r. Rumus untuk
mencari suku ke-n adalah 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟𝑛−1, dan rumurs untuk mencari
jumlah n suku pertama adalah 𝑆𝑛 = 𝑎(𝑟𝑛−1)
𝑟−1.
B. Hasil – Hasil Penelitian Relevan
1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Tarigan, 2012) menyimpulkan
bahwa :
a. Kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan langkah –
langkah Polya dengan kemampuan penalaran tinggi.
1) Dapat menentukan apakah data yang didapatkan telah cukup untuk
menyelesaikan masalah.
2) Dapat menentukan hubungan antara hal yang diketahui dan yang
ditanyakan dengan tepat tetapi belum terlalu rinci.
3) Dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah –
langkah pemecahan dengan tepat.
4) Dapat memeriksa kembali hasil jawabannya dengan menggunakan
data informasi yang diketahui.
20
b. Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah – langkah Polya
pada siswa dengan kemampuan penalaran sedang.
1) Dapat menentukan apakah data yang didapatkan telah cukup untuk
menyelesaikan masalah.
2) Dapat menentukan hubungan antara hal yang diketahui dan yang
ditanyakan tetapi belum terlalu rinci.
3) Dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah –
langkah pemecahan dengan tepat.
4) Dapat memeriksa kembali hasil jawabannya dengan menggunakan
data informasi yang diketahui.
c. Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah – langkah Polya
pada siswa dengan kemampuan penalaran rendah.
1) Tidak dapat menentukan apakah data yang didapatkan telah cukup
untuk menyelesaikan masalah.
2) Tidak dapat menentukan hubungan antara hal yang diketahui dan
.yang ditanyakan secara rinci.
3) Tidak dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah-
langkah pemecahan dengan tepat.
4) Tidak dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya dengan
menggunakan data informasi yang diketahui.
2. Penelitian oleh (Siahan & Edy, 2017) menyimpulkan bahwa siswa
menghadapi kesulitan dalam pemecahan masalah matematika. Dari analisis
yang dilakukan data yang didapatkan menunjukkan bahwa siswa kesulitan
dalam memecahkan masalah karena adanya beberapa faktor penghambat,
21
yaitu salah satunya kurangnya kemampuan siswa dalam menguraikan soal
matematika, kurangnya koneksi matematika siswa, kurangnya kemampuan
siswa dalam menyatakan kalimat matematika dan menentukan rumus yang
akan digunakan. Kesulitan dalam keterampilan matematika yang dialami
siswa merupakan tantangan bagi siswa untuk diatasi. Dalam keterampilan
berbahasa yang memadai, keterampilan informasi dan penguasaan
keterampilan kenyataannya banyak menghambat efisiensi proses pemecahan
masalah. Ini kurang, mengakibatkan ketidakpastian, kebingungan dan
ketidak tepatan dalam mengambil keputusan dan membuat koneksi
(hubungan) atara informasi. Ini yang menyebabkan kesalahan dalam
pemecahan masalah matematika.
3. Menurut penelitian yang dilakukan Widianti & Dhoriva menyimpulkan
bahwa, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri di Kabupaten Ciamis termasuk pada kriteria rendah. Kemampuan
pemecahan masalah berdasarkan tahapan Polya pada tahap memahami
masalah berkisaran sekitar 49,41 % yang termasuk pada kategori sedang,
tahap merencanakan rencana sekitar 34,33% yang termasuk pada kategori
rendah, tahap melaksanakan rencana 42,12% termasuk pada kategori
sedang, dan tahap memeriksa kembali sekitar 4,24% yang termasuk pada
kategori sangat rendah.
4. Hasil Penelitian (Satriani, 2020) menyimpulkan bahwa siswa kemampuan
rendah tidak mampu memahami masalah dan kurang memahami konsep-
konsep sehingga mereka sulit menyelesaikan soal yang diberikan,
kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kemampuan
22
rendah terdapat pada ketidak telitian nya dalam menyelesaikan jawaban
serta masih adanya langkah-langkah penyelesaian yang kurang tepat.
Sedangkan untuk siswa kemampuan tinggi dapat memahami dan
menyelesaikan permasalahan yang diberikan, siswa kemampuan tinggi
dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat pada soal yang diberikan.
5. Menurut (Manah, 2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan tahapan Polya
untuk siswa kelompok atas dapat melaksanakan dengan baik tahapan Polya,
sedangkan untuk siswa kelompok sedang belum dapat melaksanakan
tahapan Polya secara menyeluruh. Dan untuk siswa kelompok kurang tidak
dapat melaksanakan tahapan Polya secara menyeluruh.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk
menganalisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika
pada materi pola bilangan.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan pada penelitian ini yaitu di SMP Unismuh
Makassar
2. Subjek Penelitian
Subjek yang akan dipilih pada penelitian ini yaitu siswa dari kelas
VIII SMP Unismuh Makassar. Adapun alasan dipilihnya kelas tersebut
yaitu selain karena kemampuan pemecahan masalahnya yang masih
renda, siswa pada kelas VIII juga telah memiliki pengalaman yang cukup
dalam belajar. Sehingga sangat diharapkan siswa pada kelas tersebut
dapat menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan langkah
Polya.
Berikut langkah-langkah dalam penentuan subjek penelitian ini :
1. Memberikan soal kemampuan awal siswa dalam bentuk soal pilihan
ganda sebanyak 15 nomor.
24
2. Menentukan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa,
yaitu tingkat kemampuan tinggi, tingkat kemampuan sedang dan tingkat
kemampuan rendah.
3. Memilih tiga orang siswa dari ketiga tingkat kemampuan pemecahan
masalah tersebut, yaitu satu kemampuan tinggi, satu kemampuan sedang,
dan satu kemampuan rendah untuk dijadikan subjek.
4. Membagikan soal pemecahan masalah kepada tiga subjek terpilih dalam
bentuk soal cerita sebanyak tiga nomor.
5. Melakukan wawancara secara mendalam terhadap tiga subjek tersebut
mengenai kemampuan pemecahan masalah matematikanya.
C. Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data dari hasil tes tertulis yang berupa pilihan
ganda dan soal cerita, dan data dari hasil wawancara langsung. tes pilihan
ganda untuk menentukan tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematika, soal cerita dan wawancara untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam memecahan masalah matematika berdasarkan
dengan langkah Polya.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan izin ke pada kepala SMP Unismuh Makassar, agar
diperkenankan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut
25
b. Melaksanakan komunikasi dengan guru matematika berkaitan dengan
kegiatan penelitian yang dilaksanakan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes kemampuan awal kepada siswa untuk pemilihan
subjek.
b. Memberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematika kepada
subjek.
c. Melakukan wawancara
3. Tahap Analisis Data.
E. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini, adapun masalah – masalah yang akan diteliti
difokuskan pada :
1. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
2. Kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan yang terlihat dari cara
siswa memecahkan masalah pada materi pola bilangan dengan
menggunakan langkah Polya.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini data dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan cara
turun langsung ke lapangan. Sehingga instrumen utamanya yaitu peneliti
sendiri (humant Instrument, dan dibantu dengan menggunakan instrumen
bantu yang berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda dan soal
cerita, dan wawancara. Soal pilihan ganda yang berupa tes kemampuan awal
26
siswa untuk menentukan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa, soal cerita dan wawancara untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa .
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes Tertulis
Untuk mengukur hasil belajar siswa maka dilakukan tes hasil belajar.
Tes adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
bagaimana kemampuan atau pengetahuan siswa baik secara individu
maupun kelompok. Pengumpulan data tes tertulis dilakukan dengan
menggunakan soal pilihan ganda dan soal cerita. Soal pilihan ganda
dilakukan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa dalam
menyelesaika masalah, dan soal cerita dilakukan untuk melihat bagaimana
siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendalami jawaban siswa ketika
mengerjakan soal, agar diketahui bagaimna kemampuannya siswa tersebut
dalam menyelesaikan masalah matematika.
H. Teknik Analisis Data
Brikut tahap-tahapan analisis data pada penelitian ini :
1. Reduksi data adalah kegiatan menggabungkan atau menggolongkan data
yang dilakukan untuk memilih data yang dapat digunakan dalam
27
penelitian. Data yang didapatkan saat penelitian jumlahnya cukup banyak
sehingga perlu adanya proses ruduksi data.
2. Penyajian Data
Selanjutnya data yang didapatkan dari hasil reduksi selanjutnya
disajikan dalam bentuk deskripsi. Yaitu dengan mendeskripsikan hasil
kemampuannya siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menggunkan
langkah Polya.
3. Menarik Kesimpulan
Data dari hasil reduksi yang telah disajikan dalam bentuk deskripsi
kemudian disimpulkan menjadi suatu kesimpulan.
I. Teknik Keabsahan Data
Pada penelitian kualitatif keabsahan data perlu dilakukan, agar data
yang didapatkan dapat diperkuat dan dipertanggung jawabkan. Keabsahan
data pada penelitian yang berjenis kualitatif dapat didapatkan dengan
melakukan triangulasi. Pada penelitian ini keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi metode. Tringulasi metode adalah pengumpulan data
dengan cara berbeda – beda yang dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi metode dilakukan
dengan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh data dari
sumber yang sama, yang mana di dalam penelitian ini dilakukan dengan
memakai tes tertulis dan wawancara.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Pemilihan Subjek
Penelitian ini dilakukan di SMP Unismuh Makassar tepatnya di kelas
VIII yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2020 s/d 14 Oktober 2020.
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara tiga tahapan, yakni perencanaan,
pelaksanaan, analisis data. Seperti yang telah dikemukakan pada bab III,
bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
menganalisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika
berdasarkan dengan langkah Polya.
Data diperoleh melalui dua cara yaitu tes kemampuan pemecahan
masalah dan wawancara terhadap tiga subjek. Subjek penelitian ini
didapatkan setelah dilakukan tes kemampuan awal siswa yang berjumlah
16 siswa. Berikut tabel hasil tes kemampuan awal pada siswa VIII
29
Tabel 4.1
Skor Tes Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII SMP Unismuh
Makassar
No Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 AM 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 5 17
2 AHK 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 6 20
3 DAF 0 2 1 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0 0 0 8 27
4 DZ 0 1 0 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 7 23
5 DP 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 5 17
6 FMA 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 5 17
7 LT 2 2 2 2 2 0 0 1 0 2 0 2 2 0 2 19 63
8 MSA 0 0 0 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 5 17
9 NMS 2 2 2 0 2 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 11 37
10 NZS 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 1 2 2 2 2 17 53
11 NS 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 6 20
12 SHS 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 2 2 2 10 33
13 SNA 0 1 1 0 1 0 0 1 1 2 0 0 1 1 1 10 33
14 SA 2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 24 80
15 SKA 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 10 33
16 SNA 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 8 27
30
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan maka kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dapat dibagi menjadi tiga tingkat
kemampuan pemecahan masalah yaitu kemampuan tinggi, kemampuan
sedang, dan kemampuan rendah yang berdasarkan dengan indikator
penskoran menurut Chotimah ( 2014 : 36 ). Berikut tabel data akumulasi
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII
Tabel 4.2
Data Akumulasi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VIII
Kriteria Rentang Skor Jumlah
Tinggi ≥80 1
Sedang ≤79 2
Rendah ≤54 13
Dari hasil akumulasi data kemampuan pemecahan masalah pada
table 4.2 diatas untuk siswa kemampuan tinggi terdiri dari 1 siswa,
sedangkan untuk siswa kemampuan sedang terdiri dari 2 siswa, dan untuk
siswa kemampuan rendah terdiri dari 13 siswa. Selanjutnya dipilih satu
subjek untuk masing – masing tingkat kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa tersebut, yaitu SA sebagai subjek siswa kemampuan
tinggi karena hanya terdapat satu siswa yang berkemampuan tinggi, LT
sebagai subjek siswa kemampuan sedang karena nilai skornya lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai skor siswa kemampuan sedang yang lainnya,
dan DP sebagai subjek siswa kemampuan rendah karena pada saat
pengumpulan hasil tes kemampuan awal DP merupakan pengumpul
tercepat dari siswa kemampuan rendah yang lainnya.
31
Adapun subjek penelitian yang terpilih disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 4.3
Subjek Penelitian Terpilih
Kriteria Inisial
Tinggi SA
Sedang LT
Rendah DP
Setelah didapatkan subjek maka Langkah selanjutnya yaitu
membagikan soal pemecahan masalah ke pada tiga subjek tersebut untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika
berdasarkan dengan langkah Polya. Berikut tabel hasil kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah berdasarkan Langkah Polya.
32
Tabel 4.4
Tabel Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Berdasarkan Langkah Polya
Langkah Polya Indikator
Nomor Soal
SA LT DP
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Memahami
Masalah
Siswa mampu
menentukan hal-hal
apa saja yang
diketahui dan
ditanyakan.
√ √ √ √ √ √
Merencanakan
Rencana
Siwa dapat
menentukan rumus
yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan
masalah.
√ √ √ √ √ √ √
Melaksanakan
Rencana
Siswa dapat
melaksanakan
rencana yang telah ia
buat untuk
menyelesaikan
masalah.
√ √ √ √ √ √
Memeriksa
Kembali
Siswa dapat
memeriksa kembali
hasil
penyelesaiannya.
√ √
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah berdasarkan Langkah Polya, maka selanjutnya
dilakukan wawancara pada tiga subjek tersebut. Hasil jawaban subjek akan
diberikan kode yang terdiri dari 6 digit. Adapun aturan kode petikan
jawaban subjek tercantum pada tabel berikut.
33
Tabel 4.5
Aturan Kode Petikan Jawaban Subjek
Urutan Digit Keterangan
Digit pertama dan kedua Inisial subjek yang diwawancarai
( “SA”, “LT”, dan “DP”)
Digit ketiga Menyatakan nomor soal pemecahan masalah
Digit keempat Menyatakan tingkat kemampuan pemecahan
masalah subjek ( “T”, “S”, dan “R”)
Digit kelima dan keenam Menyatakan urutan petikan pertanyaan
Diawali dengan 2 Digit pertama yang menunjukkan inisial subjek,
yaitu “SA” untuk subjek kemampuan tinggi, “LT” untuk subjek
kemampuan sedang, dan “DP” sebagai subjek kemampuan rendah. Digit
ketiga menunjukkan nomor soal yang diselesaikan, digit keempat
menunjukkan tingkat kemampuan siswa, dan digit keenam menunjukkan
urutan petikan pertanyaan.
Selanjutnya kode untuk pertanyaan peneliti kepada sabjek, dengan
kode pertanyaan yang terdiri dari 5 digit. Adapun aturan kode pertanyaan
peneliti disajikan pada table 4.6 berikut.
Tabel 4.6
Aturan Kode Petikan Pertanyaan Peneliti
Urutan Digit Keterangan
Digit pertama “N” menyatakan pertanyaan peneliti
Digit kedua Menyatakan nomor soal pemecahan masalah
Digit ketiga Menyatakan tingkat kemampuan pemecahan
masalah subjek ( “T”, “S”, dan “R”)
Digit keempat dan kelima Menyatakan urutan petikan pertanyaan
34
Digit pertama yaitu “N” yang menunjukkan pertanyaan peneliti
yang disampaikan kepada subjek, digit kedua menunjukkan nomor soal,
digit ketiga menunjukkan tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa
yang sedang diwawancarai, dan digit keempat dan kelima menunjukkan
urutan petikan pertanyaan.
B. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek Kemampuan
Tinggi ( SA )
Soal pemecahan masalah pada penelitian ini berwujud soal cerita
yang terdiri dari tiga nomor dengan materi pola bilangan. Hasil tes dan
wawancara menunjukkan SA dapat menyelesaikan masalah dengan
menggunakan langkah Polya, yaitu dapat memahami masalah yang ada
pada soal yang diberikan oleh peneliti, dapat merencanakan rencana
dengan menentukan rumus yang dapat digunakan, Kemudian dapat
melaksanakan rencana dengan melaksanakan rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya, dan juga dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
1. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Tinggi ( SA ) Soal 1
Soal :
Tono Menyusun batang-batang korek api sedemikian sehingga
membentuk pola seperti gambar di bawah ini
35
Banyaknya segitiga yang dibuat Tono untuk membuat pola ke-13 adalah?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor
satu SA dapat menyelesaikan soal dengan berdasarkan langkah Polya
dengan benar. SA dapat memahami masalah, merencanakan rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah subjek SA
untuk soal nomor satu.
Gambar 4.1
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor Satu
36
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah dengan pemikiran mereka
sendiri. Siswa harus memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, SA dapat
memahami masalah pada soal nomor satu. SA dapat mengetahui
informasi dengan tepat, yaitu dengan menuliskan unsur – unsur yang
diketahui U1 = 1, U2 = 3, U3 = 6 dan unsur yang ditanyakan pada soal
yaitu U13 = ? yang menunjukkan bahwa SA dapat memahami masalah
yang ada pada soal nomor satu.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor satu.
Gambar 4.2
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor
Satu Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan memahami masalah.
N1-T01 : jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
memahami soal nya ?
37
SA1-T01 : bisa kak.
N1-T01 : Menurut anda pentingkah menentukan unsur – unsur yang
diketahui dan yang ditanyakan untuk menyelesaikan
masalah pada soal matematika ?
SA1-T02 : Iya kak, penting untuk mempermudah memahami soalnya.
N1-T03 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
SA1-T03 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor satu menunjukkan
bahwa SA dapat melaksanakannya (SA1-T03). Maka berdasarkan dari
hasil tes dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa benar adanya SA
dapat melaksanakan tahapan memahami masalah pada soal nomor
satu.
b. Merencanakan Rencana
Setelah memahami masalah, selanjutnya siswa perlu
memikirkan konsep atau cara yang dapat dipakai untuk mengerjakan
masalah yang dihadapi. Kemudian di tahapan ini siswa perlu untuk
menentukan strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti pada soal nomor satu
diperoleh data SA dapat menentukan rumus yang dapat digunakan
38
untuk menyelesaikannya. SA dapat menentukan rumus dengan benar
yaitu 𝑈𝑛 = 𝑛 (𝑛+1)
2 yang menunjukkan bahwa SA dapat melaksanakan
rencana pada soal nomor satu.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor satu.
Gambar 4.3
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor
Satu Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan merencanakan rencana.
N1-T04 : Dalam mengerjakan soal matematika, penting kah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
SA1-T04 : Penting kak, karena dapat mempermudah pengerjaannya.
N1-T05 :Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
SA1-T05 : Hmm.. iya bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor satu, SA dapat
39
memilih rumus mana yang dapat dipakai untuk mengerjakan masalah
yang ada pada soal (SA1-T05). Maka berdasarkan dari hasil tes dan
wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa benar adanya SA dapat
melaksanakan tahapan merencanakan rencana pada soal nomor satu.
c. Melaksanakan Rencana
Rencana yang telah ditentukan dengan menentukan rumus
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada
soal, selanjutnya dilaksanakan selangkah demi selangkah sehingga
mendapatkan hasil penyelesaian yang diharapkan. Dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti pada
soal nomor satu SA dapat melaksanakan rencana dengan
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya yaitu
𝑈𝑛 = 𝑛 (𝑛+1)
2 untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal. SA
kemudian melaksanakan rumus tersebut selangkah demi selangkah
𝑈13 = 13 (13+1)
2 sehingga mendapatkan hasil penyelesaian yang benar
yaitu 𝑈13 = 91. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SA dapat
melaksanakan tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor satu.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor satu.
40
Gambar 4.4
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor
Satu Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan melaksanakan rencana.
N1-T06 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
SA1-T06 : ee… iyya bisa kak ( terlihat ragu – ragu )
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana, SA dapat melaksanakan rumus yang
telah ia tentukan sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang ada
pada soal (SA1-T06). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
tersebut, dapat disimpulkan bahwa benar adanya SA dapat
melaksanakan tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor satu.
d. Memeriksa Kembali
Siswa perlu memeriksa kembali penyelesaiannya, agar ia dapat
meyakini bahwa penyelesaiannya telah benar. Pada tahapan
41
memeriksa kembali ini dapat dilihat pada saat wawancara. Dari hasil
wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa, SA dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya. SA
beranggapan bahwa tahapan memeriksa kembali hasil penyelesaian itu
penting untuk meyakini bahwa penyelesaiannya telah benar. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan memeriksa kembali.
N1-T07 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
SA1-T07 : Penting kak, untuk memeriksa apakah ada kesalahan
dalam penyelesaiannya.
N1-T08 : Apakah anda dapat memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
SA1-T08 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali pada soal nomor satu, SA dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa
tidak terjadi kesalahan dalam penyelesaiannya sehingga menghasilkan
hasil penyelesaian yang benar (SA1-T08). Maka dari hal itu
menunjukkan bahwa SA dapat melaksanakan tahapan memeriksa
kembali.
42
2. Analisi Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Tinggi ( SA ) Soal 2
Soal :
Pak Andy adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan pada tahun
pertama bekerja pak Andy menerima gaji sebesar Rp. 2.500.000,00 per
bulan. Setiap tahun gaji pak Andy naik sebesar Rp. 500.000,00. Gaji
pak Andy setelah 6 tahun bekerja adalah ?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor
dua SA dapat menyelesaikannya dengan benar berdasarkan dengan
langkah Polya. SA dapat memahami masalah, merencanakan rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah subjek SA
untuk soal nomor dua.
Gambar 4.5
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor Dua
43
a. Memahami Masalah
Pada soal tes nomor dua, SA dapat memahami masalah yang ada
pada soal. Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor dua SA dapat
mengetahui informasi dengan tepat yaitu dengan menuliskan unsur
yang diketahui 𝑎 = 2.500.00 , 𝑏 = 500.000 dan unsur yang
ditanyakan pada soal yaitu 𝑆6 = ? yang menunjukkan bahwa SA dapat
memahami masalah yang ada pada soal nomor dua.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor dua.
Gambar 4.6
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor Dua
Tahap Memahami Masalah
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan SA dalam
tahapan memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan SA untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N2-S01 : jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
memahami soalnya ?
SA2-T01 : Iyye kak bisa.
N2-T02 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
44
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk
menyelesaikan masalah pada soal ?
SA2-T02 : Iya kak, penting untuk mempermudah memahami soalnya.
N2-T03 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
SA2-T03 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah, SA dapat melaksanakannya pada soal
nomor dua dengan cara menentukan hal apa saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal dengan tepat (SA2-T03). Maka berdasarkan dari
hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa benar
adanya SA dapat melaksanakan tahapan memahami masalah pada soal
nomor dua.
b. Merencanakan Rencana
Setelah memahami masalah, siswa perlu menentukan strategi
atau rumus yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh
peneliti pada soal nomor dua SA dapat menentukan rumus mana yang
dapat dipakai untuk mengerjakannya, yaitu dengan menentukan rumus
𝑆𝑛 = 1
2 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1) 𝑏) sebagai rumus yang dapat dipakai untuk
45
mengerjakan soal nomor dua tersebut yang menunjukkan bahwa SA
dapat merencanakan rencana pada soal nomor dua dengan baik.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor dua.
Gambar 4.7
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor
Dua Tahap Merencanakan Rencana
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan SA dalam
tahapan merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan SA untuk tahapan merencanakan
rencana.
N2-T04 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
SA2-T04 : Penting kak, karena dapat mempermudah pengerjaannya.
N2-T05 : Jika diberikan soal matematika, apakah adik bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
SA2-T05 : Hmm.. iya bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor dua, SA dapat
merencanakan rencana dengan menentukan rumus yang dapat
46
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal nomor
dua yang diberikan oleh peneliti dengan benar (SA2-T05). Maka
berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah tersebut menunjukkan bahwa benar adanya SA
dapat melaksanakan tahapan merencanakan rencana pada soal nomor
dua.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, siswa perlu melaksanakan
rencana yang telah dibuat sebelumnya selangkah demi selangkah
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Hasil tes
kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti pada
soal nomor dua itu menunjukkan SA dapat melaksanakan rencana
dengan melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya 𝑆𝑛 =
1
2 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1) 𝑏) dan melaksanakan rumus tersebut selangkah
demi selangkah 𝑆6 =1
26(2(2.500.000) + (2.500.000 − 1) 500.000)
sehingga menghasilkan hasil penyelesaian yang benar yaitu 𝑆6 =
22.500.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SA dapat
melaksanakan tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor dua.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor dua.
47
Gambar 4.8
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor Dua
Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan melaksanakan rencana.
N2-T06 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan rumus
yang telah anda tentukan sebelumnya?
SA2-T06 : Ee… iya bisa kak ( terlihat ragu – ragu )
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor dua, SA dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal (SA2-T06). Maka
berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah tersebut menunjukkan bahwa benar adanya SA
dapat melaksanakan tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor
dua.
48
d. Memeriksa kembali
Pada tahapan memeriksa kembali ini dapat dilihat pada saat
wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa, SA dapat memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya. SA beranggapan bahwa tahapan memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting untuk meyakini bahwa penyelesaiannya
telah benar. Berikut hasil wawancara dengan SA untuk tahapan
memeriksa kembali.
N2-T07 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
SA2-T07 : Penting kak, untuk memeriksa apakah ada kesalahan
dalam penyelesaiannya.
N2-T08 : Apakah anda dapat memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
SA2-T08 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali pada soal nomor dua, SA dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa
tidak terjadi kesalahan dalam penyelesaiannya sehingga menghasilkan
hasil penyelesaian yang benar (SA2-T08). Maka berdasarkan dari hal
itu menunjukkan bahwa SA dapat melaksanakan tahapan memeriksa
kembali pada soal nomor dua.
49
3. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Tinggi ( SA ) Soal 3
Soal :
Dalam setiap 20 menit, amoeba membelah diri menjadi 2, jika mula –
mula ada 35 amoeba, banyak amoeba setelah 2 jam adalah ?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah soal nomor tiga SA
dapat menyelesaikannya dengan berdasarkan langkah Polya, tetapi hasil
penyelesaian yang didapatkan kurang tepat. SA dapat memahami
masalah, merencanakan rencana, melaksanakan rencana, kurang dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya. Berikut gambar hasil tes
kemampuan pemecahan masalah subjek SA untuk soal nomor tiga.
Gambar 4.9
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Untuk Soal
Nomor Tiga
50
a. Memahami Masalah
Pada soal tes nomor tiga, SA dapat memahami masalah yang
ada pada soal. SA dapat mengetahui informasi dengan tepat yaitu
dengan menuliskan unsur yang diketahui 𝑎 = 35, 𝑟 = 2, 𝑛 = 6 dan
unsur yang ditanyakan pada soal yaitu 𝑈𝑛 = ? yang menunjukkan
bahwa SA dapat memahami masalah yang ada pada soal tersebut.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor tiga.
Gambar 4.10
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor Tiga
Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan melaksanakan rencana.
N3-T01 : jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
memahami soalnya ?
SA3-T01 : Iya kak bisa.
N3-T02 : Menurut anda pentingkah menentukan unsur – unsur yang
diketahui dan yang ditanyakan untuk menyelesaikan
masalah pada soal ?
51
SA3-T02 : Iya kak, penting untuk mempermudah memahami soalnya.
N3-T03 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
SA3-T03 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor tiga, SA dapat
menentukan unsur - unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal (SA3-T03). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa benar adanya SA dapat melaksanakan tahapan memahami
masalah pada soal nomor tiga.
b. Merencanakan Rencana
Setelah memahami masalah kemudian SA menyusun strategi
untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan menentukan
rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya. SA
menentukan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟𝑛−1 untuk menyelesaikan soal nomor
tiga, yang menunjukkan bahwa SA dapat merencanakan rencana
dengan baik pada soal tersebut.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor tiga.
52
Gambar 4.11
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor Tiga
Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan merencanakan rencana.
N3-T04 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
SA3-T04 : Penting kak, karena dapat mempermudah pengerjaannya.
N3-T05 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
SA3-T05 : Hmm.. iya bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai siswa dalam menyelesaikan
masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk tahapan
merencanakan rencana pada soal nomor tiga, SA dapat merencanakan
rencana dengan menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal nomor tiga dengan benar
(SA3-T05). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai
kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan bahwa benar
adanya SA dapat melaksanakan tahapan merencanakan rencana pada
soal nomor tiga.
53
c. Melaksanakan Rencana
Kemudian dari hasil tes pemecahan masalah, setelah
merencanakan rencana SA dapat melaksanakan rencana yang telah ia
susun sebelumnya. SA melaksanakan rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟𝑛−1 kemudian melaksanakan rumus tersebut
selangkah demi selangkah 𝑈6 = 35. 26−1 untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal nomor tiga. Tetapi hasil penyelesaian
yang dihasilkan kurang tepat karena adanya kesalahan dalam
perhitungan yaitu 35. 25 = 2.240 Hal itu terjadi karena adanya
keterbatasan waktu sehingga SA tidak dapat memaksimalkan
penyelesaiannya pada tahapan melaksanakan rencana.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah SA
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor tiga.
Gambar 4.12
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SA Soal Nomor Tiga
Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan SA dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan SA untuk tahapan melaksanakan rencana.
54
N3-T06 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
SA3-T06 : ee… iya bisa kak ( terlihat ragu – ragu )
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor tiga. SA dapat
melaksanakan rencana dengan melaksanakan rumus yang telah ia
tentukan selangkah – demi selangkah (SA3-T06) untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal nomor tiga tetapi hasil penyelesaian yang
didapatkan kurang tepat, hal itu disebabkan karena adanya
keterbatasan waktu sehingga SA kurang dapat memaksimalkan
penyelesaiannya.
Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menunjukkan
bahwa benar adanya SA dapat melaksanakan tahapan melaksanakan
rencana pada soal nomor tiga.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, SA dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya. SA beranggapan bahwa tahapan memeriksa
kembali hasil penyelesaian itu penting untuk meyakini bahwa
55
penyelesaiannya telah benar. Berikut hasil wawancara dengan SA
untuk tahapan memeriksa kembali.
N3-T07 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
SA3-T07 : Penting kak, untuk memeriksa siapa tau ada kesalahan
Kak.
N3-T08 : Apakah anda dapat memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
SA3-T08 : Bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali pada soal nomor tiga, SA dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya (SA3-T08) untuk
memastikan bahwa tidak terjadi kesalah dalam penyelesaiannya tetapi
belum maksimal sehingga hasil penyelesaian yang dihasilkan kurang
tepat. Tetapi karena adanya Batasan waktu sehingga SA kurang dapat
memaksimalkan tahapan memeriksa kembali pada soal nomor tiga.
Maka berdasarkan dari hal itu menunjukkan bahwa SA kurang dapat
melaksanakan tahapan memeriksa kembali pada soal nomor tiga.
56
C. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek Kemampuan
Sedang ( LT )
Soal pemecahan masalah pada penelitian ini berwujud soal cerita
yang terdiri dari tiga nomor dengan materi pola bilangan. Hasil tes dan
wawancara menunjukkan LT dapat memahami masalah yang ada pada
soal yang diberikan oleh peneliti, dapat merencanakan rencana dengan
menentukan rumus yang dapat digunakan, Kemudian kurang dapat
melaksanakan rencana dengan melaksanakan rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya, dan tidak dapat memeriksa kembali hasil peneyelesaiannya.
1. Analisi Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Sedang ( LT ) Soal 1
Soal :
Tono Menyusun batang-batang korek api sedemikian sehingga membentuk
pola seperti gambar di bawah ini
Banyaknya segitiga yang dibuat Tono untuk membuat pola ke-13 adalah?
57
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor
satu, LT dapat menyelesaikannya dengan berdasarkan langkah Polya
dengan benar. LT dapat memahami masalah, merencanakan rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah subjek LT
untuk soal nomor satu.
Gambar 4.13
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal Nomor
Satu
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar ia dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor
satu LT dapat menuliskan unsur yang diketahui yaitu pola pertama =
1 segitiga, pola kedua = 3 segitiga, pola ketiga = 6 segitiga, dan
unsur yang ditanyakan pada soal yaitu pola ke-13 = ? yang
menunjukkan bahwa LT dapat memahami masalah yang ada pada
soal nomor satu.
58
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor satu.
Gambar 4.14
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Satu Tahap Memahami Masalah
Kemudian Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam
tahapan memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N1-S01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk menyelesaikan
masalah pada soal ?
LT1-S01 : Iya kak, karena lebih mudah dipahami.
N1-S02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
LT1-S02 : ee.., bisa kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah, pada soal nomor satu LT dapat
59
menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal (LT1-S02). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan tahapan memahami
masalah pada soal nomor satu.
b. Merencanakan Rencana
Setelah memahami masalah, selanjutnya siswa perlu
merencanakan rencana dengan memikirkan strategi yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada
soal nomor satu LT dapat menentukan strategi atau rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal tersebut
yaitu 𝑈𝑛 = 𝑛 ( 𝑛+1)
2 . Hal itu menunjukkan bahwa LT dapat
merencanakan rencana pada soal nomor satu
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor satu.
Gambar 4.15
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Satu Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan rencana.
60
N1-S03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
LT 1-S03 : Penting kak.
N1-S04 :Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
LT1-S04 : Bisa kak, jika sudah dipelajari.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor satu, LT dapat
memilih mana rumus yang dapat dipakai untuk mengerjakan
masalah yang ada pada soal (LT1-S04). Maka berdasarkan dari hasil
tes dan wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah
tersebut menunjukkan bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor satu.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, selanjutnya siswa perlu
melaksanakan rencana yang telah ia tentukan sebelumnya selangkah
demi selangkah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh
peneliti, pada soal nomor satu LT dapat melaksanakan rumus yang
telah ia tentukan sebelumnya 𝑈𝑛 = 𝑛 ( 𝑛+1)
2 dan melaksanakannya
61
selangkah demi selangkah 𝑈13 = 13 ( 13+1)
2 sehingga mendapatkan
hasil penyelesaian yang benar yaitu 𝑈13 = 91. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa LT dapat melaksanakan rencana pada soal
nomor satu.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor satu.
Gambar 4.16
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Satu Tahap Melaksanakan Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan rencana.
N1-S05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
LT1-S05 : Eehh… tergantung, kalau rumusnya tidak susah bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor satu, LT dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya selangkah
demi selangkah untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal
62
(LT1-S05). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan tahapan melaksanakan
rencana pada soal nomor satu.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, LT tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. LT beranggapan bahwa tahapan
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
LT masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan LT untuk tahapan memeriksa kembali.
N1-S06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
LT1-S06 : Iya kak penting.
N 1-S07 : Apakah anda dapat memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
LT1-S07 : mungkin bisa , tapi biasa tidak kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali, LT tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam penyelesaiannya (LT1-S07). Maka berdasarkan dari
63
hal itu menunjukkan bahwa LT tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
2. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Sedang ( LT ) Soal 2
Soal :
Pak Andy adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan pada tahun
pertama bekerja pak Andy menerima gaji sebesar Rp. 2.500.000,00 per
bulan. Setiap tahun gaji pak Andy naik sebesar Rp. 500.000,00. Gaji pak
Andy setelah 6 tahun bekerja adalah ?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor dua
LT dapat menyelesaikannya berdasarkan dengan langkah Polya. LT
dapat memahami masalah, merencanakan rencana, kurang dapat
melaksanakan rencana, dan tidak dapat memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya. Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek LT untuk soal nomor dua.
Gambar 4.17
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor Dua
64
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalahnya dapat menyelesaikannya.
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan oleh
peneliti, pada soal nomor dua LT dapat menemukan informasi yang
ada pada soal yaitu dengan menuliskan unsur – unsur yang diketahui
gaji pada tahun pertama Rp. 2.500.00/bulan dan naik setiap tahun
Rp. 500.000, serta unsur yang ditanyakan pada soal yaitu gaji selama
6 tahun. Sehingga bisa dikatakan bahwa LT dapat memahami
masalah pada soal nomor dua tersebut.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor dua.
Gambar 4.18
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Dua Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan rencana.
N2-S01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk menyelesaikan
masalah pada soal ?
65
LT2-S01 : Iya kak, karena lebih mudah dipahami.
N2-S02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
LT2-S02 : ee.., bisa kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor dua, LT dapat
menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal (LT2-S02). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan tahapan memahami
masalah pada soal nomor dua.
b. Merencanakan Rencana
Setelah memahami masalah, siswa perlu merencanakan
rencana dengan memikirkan strategi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal. Dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan
oleh peneliti pada soal nomor dua, LT dapat merencanakan strategi
atau menentukan rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang pada soal tersebut, yaitu 𝑆𝑛 =1
2𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa LT dapat merencanakan rencana
untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal nomor dua.
66
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor dua.
Gambar 4.19
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor Dua
Tahap Merencanakan Rencana
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan LT dalam
tahapan merencanakan rencana, maka peneliti melakukan
wawancara. Berikut hasil wawancara dengan LT untuk tahapan
melaksanakan rencana.
N2-S03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
LT2-S03 : Penting kak.
N2-S04 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
LT2-S04 : Bisa kak, kalau sudah dipelajari.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor dua, LT dapat
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal (LT2-S04). Maka berdasarkan dari hasil
tes dan wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah
67
tersebut menunjukkan bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor dua.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, siswa perlu melaksanakan
rencana tersebut selangkah demi selangkah untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti pada soal
nomor dua, LT kurang dapat melaksanakan rencana atau rumus yang
telah ia tentukan sebelumnya yaitu 𝑆𝑛 =1
2𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal. Masih terdapat
kesalahan dalam menjalankan rumus yang telah ia tentukan yaitu
𝑆6 =1
26 (2 (2.500) + (6 − 1) 25) dan kesalahan dalam perhitungan
yaitu 𝑆6 = 3 × 5.175 = 8.750.00 sehingga menghasilkan hasil
penyelesaian yang salah.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor dua.
Gambar 4.20
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Dua Tahap Melaksanakan Rencana
68
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N 2-S05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
LT2-S05 : Eehh… tergantung, kalau rumusnya tidak susah bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor dua, LT kurang
dapat melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal (LT2-S05). Maka
berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah tersebut menunjukkan bahwa benar adanya LT
kurang dapat melaksanakan tahapan melaksanakan rencana pada soal
nomor dua.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, LT tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. LT beranggapan bahwa tahapan
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
69
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
LT masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan LT untuk tahapan memeriksa kembali.
N2-S06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
LT2-S06 : Iya kak penting.
N2-S07 : Apakah anda bisa memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
LT2-S07 : Mungkin, tapi biasanya tidak kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali, LT tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam penyelesaiannya (LT2-S07). Berdasarkan dari hal
itu menunjukkan bahwa LT tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
3. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Sedang ( LT ) Soal 3
Soal :
Dalam setiap 20 menit, amoeba membelah diri menjadi 2, jika mula –
mula ada 35 amoeba, banyak amoeba setelah 2 jam adalah ?
70
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor tiga
LT kurang dapat menyelesaikannya dengan benar berdasarkan dengan
langkah Polya. LT dapat memahami masalah, merencanakan rencana,
kurang dapat melaksanakan rencana, dan tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya. Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek LT untuk soal nomor tiga.
Gambar 4.21
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Untuk Soal
Nomor Tiga
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar ia dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor
tiga LT kurang dapat menemukan informasi dengan benar. LT hanya
dapat menentukan hal apa saja yang diketahui pada soal nomor tiga
yaitu dalam 20 menit membelah menjadi 2, dan mula – mula ada 3
amoeba, dan unsur yang ditanyakan yaitu banyak amoeba setelah 2
71
jam. Sehingga bisa dikatakan bahwa LT kurang memahami masalah
di soal nomor tiga.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor tiga.
Gambar 4.22
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Tiga Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan rencana.
N3-S01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk
menyelesaikan masalah pada soal ?
LT3-S01 : Iye kak, karena lebih mudah dipahami.
N3-S02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
LT3-S02 : Ee.., bisa kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor tiga, LT dapat
menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
72
soal (LT3-S02). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan tahapan memahami
masalah pada soal nomor tiga.
b. Merencanakan Rencana
Setelah tahapan memahami masalah, siswa perlu
merencanakan rencana dengan memikirkan strategi atau rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal.
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang diberikan oleh peneliti pada soal nomor tiga, LT dapat
menentukan 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟𝑛−1 sebagai rumus yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah pada soal tersebut, yang menunjukkan
bahwa LT dapat merencanakan rencana pada soal nomor tiga.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor tiga.
Gambar 4.23
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Tiga Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
73
Berikut hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N3-S03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
LT3-S03 : Penting kak.
N3-S04 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
LT3-S04 : Bisa kak, kalau sudah dipelajari.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal tiga, LT bisa memilih
rumus mana yang bisa dipakai untuk mengerjakan masalah yang ada
pada soal (LT3-S04). Maka berdasarkan dari hasil tes dan
wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut
menunjukkan bahwa benar adanya LT dapat melaksanakan tahapan
merencanakan rencana pada soal nomor tiga.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, siswa perlu melaksanakan
rencana atau rumus yang telah ia rencanakan sebelumnya. Siswa
perlu melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya
selangkah demi selangkah untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika
74
siswa pada soal nomor tiga, menunjukkan LT kurang dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya 𝑈𝑛 =
𝑎. 𝑟𝑛−1. Masih terdapat kesalahan dalam menjalankan rumusnya
yaitu adanya kesalahan dalam perhitungan 𝑈2 = 3. 22−1 = 3 × 720.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa LT kurang dapat melaksanakan
rencana pada soal nomor tiga.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah LT
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor tiga.
Gambar 4.24
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah LT Soal Nomor
Tiga Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan LT dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan LT untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N3-S05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
LT3-S05 : Eehh… tergantung, kalau rumusnya tidak susah bisa kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
75
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor tiga, LT kurang
dapat melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal (LT3-S05). Maka
berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah tersebut menunjukkan bahwa benar adanya LT
kurang dapat melaksanakan tahapan melaksanakan rencana untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal nomor tiga.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, LT tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. LT beranggapan bahwa tahapan
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
LT masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan LT untuk tahapan memeriksa kembali.
N3-S06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
LT3-S06 : Iya kak penting.
N3-S07 : Apakah anda bisa memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
LT3-S07 : mungkin, tapi biasanya tidak kak.
76
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali, LT tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam penyelesaiannya (LT3-S07). Maka dari hal itu
menunjukkan bahwa LT tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
D. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek Kemampuan
Rendah ( DP )
Soal pemecahan masalah pada penelitian ini berwujud soal cerita
yang terdiri dari tiga nomor dengan materi pola bilangan. Hasil tes dan
wawancara menunjukkan DP tidak dapat memahami masalah yang ada
pada soal yang diberikan oleh peneliti, tidak dapat merencanakan rencana
dengan menentukan rumus yang dapat digunakan, Kemudian dapat
melaksanakan rencana dengan melaksanakan rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya, dan tidak dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya.
1. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Rendah ( DP ) Soal 1
Soal :
Tono Menyusun batang-batang korek api sedemikian sehingga membentuk
pola seperti gambar di bawah ini
77
Banyaknya segitiga yang dibuat Tono untuk membuat pola ke-13 adalah?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor satu
DP tidak dapat menyelesaikannya berdasarkan langkah Polya. DP tidak
dapat memahami masalah, tidak dapat merencanakan rencana, dapat
melaksanakan rencana, dan tidak dapat memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya. Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek DP untuk soal nomor satu.
Gambar 4.25
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor Satu
78
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar ia dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor
satu DP tidak bisa menuliskan hal apa saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal nomor satu.
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan DP dalam
tahapan memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan memahami
masalah.
N1-R01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk
menyelesaikan masalah pada soal ?
DP1-R01: tidak kak, karena dapat memperlambat pengerjaannya
kak.
N1-R02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
DP1-R02: Ee.., tidak kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor satu, DP tidak dapat
menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal (DP1-R02). Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut itu menunjukkan
79
bahwa benar adanya DP tidak dapat melaksanakan tahapan
memahami masalah pada soal nomor satu.
b. Merencanakan Rencana
Setelah tahapan memahami masalah, siswa perlu menentukan
strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti pada soal
nomor satu, DP tidak dapat menyusun rencana yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan soal dengan benar, DP menentukan rumus
𝑈𝑛 = ( 2𝑛 − 1) sebagai rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut. Seharusnya DP menggunakan rumus
pola bilangan segitiga 𝑈𝑛 = 𝑛 ( 𝑛+1)
2 untuk menyelesaikan soal
nomor satu tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DP tidak
dapat merencanakan rencana pada soal nomor satu.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor satu.
Gambar 4.26
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Satu Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
80
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N1-R03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
DP1-R03 : Tidak kak, karena lama kalau harus mengingat rumus.
N1-R04 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
DP1-R04 : Tidak karena susah mengingat rumus kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal satu, DP tidak bisa
memilih rumus mana yang bisa dipakai untuk mengerjakan masalah
yang ada pada soal (DP1-R04). Maka berdasarkan dari hasil tes dan
wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut
menunjukkan bahwa benar adanya DP tidak dapat melaksanakan
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor satu.
c. Melaksanakan rencana
Setelah merencanakan rencana, selanjutnya siswa perlu
melaksanakan rencana atau rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dari
hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
81
diberikan oleh peneliti pada soal nomor satu DP dapat melaksanakan
rumus yang telah ia tentukan sebelumnya 𝑈𝑛 = ( 213 − 1), tetapi
karena adanya kesalahan dari tahapan awal sehingga hasil
penyelesaian yang dihasilkan kurang tepat.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor satu.
Gambar 4.27
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Satu Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N 1-R05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda bisa
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
DP1-R05: ee.. kadang bisa kak
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor satu, DP dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal (DP1-R05), tetapi karena
82
adanya kesalahan dari tahapan awal sehingga hasil penyelesaian
yang kurang tepat. Maka berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut menunjukkan
bahwa LT dapat melaksanakan tahapan melaksanakan rencana untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada soal nomor satu tetapi hasil
penyelesaian yang dihasilkan kurang tepat.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, DP tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. DP beranggapan bahwa tahapan
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
DP masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan DP untuk tahapan memeriksa kembali.
N1-R06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
DP1-R06 : Iyye kak, supaya ditahu kalau ada yang salah.
N1-R07 :Apakah anda bisa memeriksa kembali hasil
penyelesaianta ?
DP1-R07 : Eeee.. tidak terlalu kak,( ragu – ragu )
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
83
tahapan memeriksa kembali, DP tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaianya untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalah
dalam penyelesaiannya (DP1-R07). Maka berdasarkan dari hal itu
menunjukkan bahwa DP tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
2. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Rendah ( DP ) Soal 2
Soal :
Pak Andy adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan pada tahun
pertama bekerja pak Andy menerima gaji sebesar Rp. 2.500.000,00 per
bulan. Setiap tahun gaji pak Andy naik sebesar Rp. 500.000,00. Gaji pak
Andy setelah 6 tahun bekerja adalah ?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor dua
DP tidak dapat menyelesaikannya dengan benar dan berdasarkan dengan
langkah Polya. DP tidak dapat memahami masalah, tidak dapat
merencanakan rencana, dapat melaksanakan rencana, dan tidak dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya. Berikut gambar hasil tes
kemampuan pemecahan masalah subjek DP untuk soal nomor dua.
84
Gambar 4.28
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor Dua
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar ia dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor
sua DP kurang dapat menuliskan unsur – unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal dengan jelas. DP bisa menuliskan hal
yang diketahui yaitu gaji pada tahun pertama Rp. 2,500.00 per bulan
dan unsur yang ditanyakan yaitu gaji setelah 6 tahun pak Andy
bekerja ? sehingga dapat disimpulkan DP kurang memahami
masalah yang ada pada soal nomor dua.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap memahami masalah pada soal nomor dua.
85
Gambar 4.29
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Dua Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan rencana.
N2-R01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk
menyelesaikan masalah pada soal ?
DP2-R01 : tidak kak, karena dapat memperlambat pengerjaan kak.
N2-R02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
DP2-R02 : ee.., tidak kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memahami masalah pada soal nomor dua, DP tidak dapat
menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal dengan tepat (DP2-R02). Maka berdasarkan dari hasil tes dan
wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut
menunjukkan bahwa benar adanya DP tidak dapat melaksanakan
tahapan memahami masalah pada soal nomor dua.
86
b. Merencanakan Rencana
Setelah tahapan memahami masalah, siswa perlu menentukan
strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti pada soal
nomor dua, DP tidak dapat menyusun strategi yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal dengan benar. hal
itu menunjukkan bahwa DP tidak dapat merencanakan rencana pada
soal nomor dua.
Kemudian untuk melihat kembali kemampuan DP dalam
tahapan merencanakan rencana, maka peneliti melakukan
wawancara. Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan
melaksanakan rencana.
N2-r03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
DP2-R03 : Tidak kak, karena lama kalau harus mengingat rumus.
N2-R04 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
DP2-R04 : Tidak, karena susah mengingat rumus kak.
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor dua, DP tidak bisa
87
memilih rumus mana yang bisa dipakai untuk mengerjakan masalah
yang ada pada soal (DP2-R04). Maka berdasarkan dari hasil tes dan
wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah tersebut
menunjukkan bahwa benar adanya DP tidak dapat melaksanakan
tahapan merencanakan rencana pada soal nomor dua.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, selanjutnya siswa perlu
melaksanakan rencana atau rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dari
hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diberikan oleh peneliti pada soal nomor dua DP tidak dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk mengerjakan
masalah di soal tersebut, karena DP tidak menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal
nomor dua. Maka dari hal DP tidak dapat melaksanakan rencana
pada soal nomor dua.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor dua.
88
Gambar 4.30
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Dua Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N 2-R05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda bisa
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
DP2-R05 : Ee.. kadang bisa kak
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor dua, hasil tes
pemecahan masalah DP tidak dapat melaksanakan rumus yang telah
ia tentukan sebelumnya untuk mengerjakan masalah yang ada di soal
tersebut dan dari hasil wawancara DP dapat melaksanakan rencana
(DP2-R05).
Berdasarkan dari hasil tes dan wawancara mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, menunjukkan
bahwa benar adanya DP tidak dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana pada soal nomor dua.
89
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, DP tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. DP beranggapan bahwa tahapan
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
DP masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan DP untuk tahapan memeriksa kembali.
N2-R06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
DP2-R06 : Iyye kak, supaya ditahu kalau ada yang salah.
N2-R07 : Apakah anda bisa memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
DP2-R07 : Eeee.. tidak terlalu kak,( ragu – ragu ).
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya untuk
tahapan memeriksa kembali, DP tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam penyelesaiannya (DP2-R07). Maka berdasarkan
dari hal itu menunjukkan bahwa DP tidak dapat melaksanakan
tahapan memeriksa kembali.
90
3. Analisi Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek
Kemampuan Rendah ( DP ) Soal 3
Soal :
Dalam setiap 20 menit, amoeba membelah diri menjadi 2, jika mula –
mula ada 35 amoeba, banyak amoeba setelah 2 jam adalah ?
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada soal nomor tiga
DP tidak dapat menyelesaikannya secara benar. DP tidak memahami
masalah, tidak dapat merencanakan rencana, dapat melaksanakan rencana,
dan tidak dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya. Berikut gambar
hasil tes kemampuan pemecahan masalah subjek DP untuk soal nomor
tiga.
Gambar 4.31
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Untuk Soal
Nomor Tiga
91
a. Memahami Masalah
Siswa perlu memahami masalah yang ada pada soal yang
diberikan agar ia dapat menyelesaikannya. Dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang diberikan oleh peneliti, pada soal nomor
tiga DP kurang dapat menuliskan hal diketahui dan hal ditanyakan
pada soal dengan benar. DP menuliskan unsur – unsur yang
diketahui yaitu 𝑎 = 35, 𝑟 = 2, 𝑛 = 7, sehingga dapat disimpulkan
bahwa DP kurang memahami masalah pada soal tiga.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor tiga.
Gambar 4.32
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Tiga Tahap Memahami Masalah
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
memahami masalah, maka peneliti melakukan wawancara. Berikut
hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan rencana.
N3-R01 : Menurut anda penting kah menentukan unsur – unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan untuk
menyelesaikan masalah pada soal ?
DP3-R01: tidak kak, karena dapat memperlambat pengerjaan kak.
92
N3-R02 : Apakah anda bisa menentukan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal matematika ?
DP3-R02: ee.., tidak kak ( Ragu – ragu ).
Dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya
untuk tahapan memahami masalah, hasil tes menunjukkan DP tidak
dapat mengetahui hal apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada
soal nomor tiga dengan tepat. dan hasil wawancara menunjukkan DP
tidak dapat menentukan unsur-unsur yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal (DP3-R02). Maka berdasarkan dari hal itu
menunjukkan bahwa DP tidak dapat melaksanakan tahapan
memahami masalah pada soal nomor dua.
b. Merencanakan Rencana
Setelah tahapan memahami masalah, siswa perlu menentukan
strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti pada soal
nomor tiga, DP dapat menyusun rencana yang akan digunakan untuk
mengerjakan soal tersebut yaitu 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟𝑛−1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa DP dapat merencanakan rencana pada soal
nomor tiga.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap merencanakan rencana pada soal nomor tiga.
93
Gambar 4.33
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Tiga Tahap Merencanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
merencanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan merencanakan
rencana.
N3-R03 : Dalam mengerjakan soal matematika, pentingkah
penentuan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
DP3-R03 : Tidak kak, karena lama kalau harus mengingat rumus.
N3-R04 : Jika diberikan soal matematika, apakah anda bisa
menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya?
DP3-R04 : Tidak karena susah mengingat rumus kak.
Dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya
untuk tahapan merencanakan rencana pada soal nomor tiga, hasil tes
pemecahan masalah menunjukkan DP dapat menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal.
Dan dari hasil wawancara menunjukkan bahwa DP tidak bisa
memilih rumus yang bisa digunakan untuk mengerjakan masalah
yang dihadapi (DP3-R04). Maka dari hal itu menunjukkan bahwa
94
DP dapat melaksanakan tahapan merencanakan rencana pada soal
nomor tiga.
c. Melaksanakan Rencana
Setelah merencanakan rencana, selanjutnya siswa perlu
melaksanakan rencana atau rumus yang telah ia tentukan
sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dari
hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
diberikan oleh peneliti pada soal nomor tiga DP dapat melaksanakan
rumus yang telah ia tentukan 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟𝑛−1 untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal tersebut, tetapi karena adanya kesalahan
dari tahapan awal yaitu tahap memahami sehingga hasil
penyelesaian yang dihasilkan salah.
Berikut gambar hasil tes kemampuan pemecahan masalah DP
untuk tahap melaksanakan rencana pada soal nomor tiga.
Gambar 4.34
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah DP Soal Nomor
Tiga Tahap Melaksanakan Rencana
Untuk melihat kembali kemampuan DP dalam tahapan
melaksanakan rencana, maka peneliti melakukan wawancara.
95
Berikut hasil wawancara dengan DP untuk tahapan melaksanakan
rencana.
N 3-R05 : Jika sudah menentukan rumus, apakah anda bisa
menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan
rumus yang telah anda tentukan sebelumnya?
LT3-R05 : Ee.. kadang bisa ji kak
Dari hasil tes dan wawancara mengenai kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya
untuk tahapan melaksanakan rencana pada soal nomor tiga, hasil tes
pemecahan masalah menunjukkan DP dapat melaksanakan rumus
yang telah ia tentukan sebelumnya untuk menyelesaikan masalah
yang ada pada soal, tetapi karena adanya kesalahan dari tahapan
awal sehingga hasil penyelesaian yang dihasilkan kurang tepat. Dan
dari hasil wawancara menunjukkan bahwa DP dapat melaksanakan
rumus yang telah ia Tentukan (DP3-R05). Maka berdasarkan dari hal
itu menunjukkan bahwa DP dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang ada pada
soal nomor dua, tetapi hasil penyelesaian yang dihasilkan salah.
d. Memeriksa Kembali
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali, dapat dilihat pada
saat wawancara. Dari hasil wawancara mengenai kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa, DP tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. DP beranggapan bahwa tahapan
96
memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting untuk memastikan
kembali hasil penyelesaiannya, tetapi untuk tahap pelaksanaannya
DP masih tidak dapat melaksanakannya. Berikut hasil wawancara
dengan DP untuk tahapan memeriksa kembali.
N3-R06 : Selanjutnya, menurut anda apakah memeriksa kembali
hasil penyelesaian itu penting ?
DP3-R06 : Iyye kak, supaya ditahu kalua ada yang salah.
N3-R07 : Apakah anda bisa memeriksa kembali hasil penyelesaian
yang telah anda selesaikan ?
DP3-R07 : Eeee.. tidak terlalu kak,( ragu – ragu )
Dari hasil wawancara mengenai kemampuan pemecahan siswa
dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya
untuk tahapan memeriksa kembali, DP tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kesalahan dalam penyelesaiannya (DP3-R07). Maka dari hal itu
menunjukkan bahwa DP tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
E. Hasil Triangulasi Data
Pengumpulan data kemampuan siswa kelas VIII SMP Unismuh
Makassar dalam mengerjakan soal cerita berdasarkan dengan Langkah
Polya dilakukan dengan berbagai metode pengumpulan data. Untuk
memastikan kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari
berbeda, maka validitas dalam penelitian ini menggunakan triangulasi
97
metode, yaitu menggabungkan dua metode pengumpulan data. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu soal tes dan wawancara.
Adapun data hasil tes pemecahan masalah dan wawancara siswa
adalah sebagai berikut.
1. Siswa Kemampuan Tinggi ( SA )
Hasil tes pemecahan masalah siswa didapatkan data SA dapat
memahami masalah. Hal itu didapatkan ketika mengerjakan soal tes
kemampuan pemecahan masalah SA dapat menuliskan unsur yang
diketahui dan yang ditanyakan. Kemudian dapat merencanakan
rencana, yang ditunjukkan ketika menyelesaikan soal yang diberikan
oleh peneliti SA dapat menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut. SA juga dapat melaksanakan rencana
dengan melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk
menyelesaikan soal yang telah diberikan. Dan untuk tahapan memeriksa
kembali itu didapatkan pada saat wawancara.
Kemudian untuk memastikan kembali kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya, maka
peneliti melakukan wawancara. Dari hasil wawancara mengenai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, didapatkan data SA
bisa menentukan unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal yang menunjukkan bahwa SA dapat melaksanakan tahapan
memahami masalah. SA bisa memilih rumus mana yang bisa ia pakai
untuk mengerjakan masalah yang menunjukkan bahwa SA dapat
98
melaksanakan tahapan merencanakan rencana. kemudian SA dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk menyelesaikan
masalah yang ia hadapi. Dan kemudian SA juga dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa
penyelesaiannya telah benar.
Dengan demikian, berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa benar
adanya bahwa SA dapat melaksanakan tahapan memahami masalah,
merencanakan rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa
kembali.
2. Siswa Kemampuan Sedang ( LT )
Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
berdasarkan langkah Polya, didapatkan data LT dapat memahami
masalah. Hal itu didapatkan ketika mengerjakan soal tes kemampuan
pemecahan masalah LT dapat menuliskan unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan. Kemudian dapat merencanakan rencana, yang
ditunjukkan ketika menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti LT
dapat menentukan rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
soal tersebut. Tetapi LT kurang dapat melaksanakan rencana dengan
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk menyelesaikan soal
yang telah diberikan dengan benar. Dan untuk tahapan memeriksa
kembali itu didapatkan pada saat wawancara.
99
Kemudian untuk memastikan kembali kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya, maka
peneliti melakukan wawancara. Dari hasil wawancara mengenai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, didapatkan data LT
bisa menentukan unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal yang menunjukkan bahwa LT dapat melaksanakan tahapan
memahami masalah. LT bisa memilih rumus mana yang bisa dipakai
untuk mengerjakan masalah pada soal, yang menunjukkan bahwa LT
dapat melaksanakan tahapan merencanakan rencana. Kemudian LT
kurang dapat melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk
menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Dan kemudian LT tidak dapat
memeriksa kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa
penyelesaiannya telah benar.
Dengan demikian, berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa benar
adanya bahwa LT dapat melaksanakan tahapan memahami masalah,
merencanakan rencana, kurang dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana, dan tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
3. Siswa Kemampuan Rendah ( DP )
Hasil tes pemecahan masalah siswa, didapatkan data DP tidak
dapat memahami masalah. Hal itu didapatkan ketika mengerjakan soal
tes kemampuan pemecahan masalah DP tidak dapat menuliskan unsur
100
yang diketahui dan yang ditanyakan. Kemudian tidak dapat
merencanakan rencana, yang ditunjukkan ketika menyelesaikan soal
yang diberikan oleh peneliti DP tidak dapat menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar.
Tetapi DP dapat melaksanakan rencana dengan melaksanakan rumus
yang telah ia tentukan untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan.
Dan untuk tahapan memeriksa kembali itu didapatkan pada saat
wawancara.
Kemudian untuk memastikan kembali kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah Polya, maka
peneliti melakukan wawancara. Dari hasil wawancara mengenai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, didapatkan data DP
tidak dapat menentukan unsur-unsur yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal yang menunjukkan bahwa DP tidak dapat
melaksanakan tahapan memahami masalah. DP tidak bisa memilih
rumus mana yang bisa ia gunakan untuk mengerjakan masalah yang
menunjukkan bahwa DP tidak dapat melaksanakan tahapan
merencanakan rencana. Kemudian DP dapat melaksanakan rumus yang
ia gunakan untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Dan
kemudian DP tidak dapat memeriksa kembali hasil penyelesaiannya
untuk memastikan bahwa penyelesaiannya telah benar.
Dengan demikian, berdasarkan dari hasil tes dan wawancara
mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa benar
adanya bahwa DP tidak dapat melaksanakan tahapan memahami
101
masalah, merencanakan rencana, dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana, dan tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
Berikut tabel hasil triangulasi dari setiap subjek :
Tabel 4.7
Hasil Triangulasi Data
Subjek Langkah
Polya Hasil Tes Hasil Wawancara
SA Memahami
masalah
Dapat mengetahui
informasi dengan tepat
yaitu dengan menuliskan
unsur- unsur yang
diketahui dan yang
ditanyakan pada soal.
Dapat memahami
masalah pada soal
dengan menentukan hal
apa saja yang diketahui
dan ditanyakan.
Merencanakan
rencana
Dapat merencanakan
rencana penyelesaian
masalah dengan cara
menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang ada pada soal.
Dapat menentukan
Rumus yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Melaksanakan
rencana
Dapat melaksanakan
rumus yang telah ia
rencanakan dengan
menjalankan rumus
tersebut selangkah demi
selangkah untuk
menyelesaikan masalah
yang ada pada soal.
Dapat melaksanakan
rumus yang telah
ditentukan untuk
menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Memeriksa
kembali
Tidak menuliskan hasil
uji ulang untuk
memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya.
Dapat memeriksa
kembali hasil
penyelesaian, untuk
memastikan bahwa
tidak ada kesalahan
dalam proses
penyelesaian.
102
LT Memahami
masalah
Dapat menuliskan unsur-
unsur yang diketahui
dan yang ditanyakan
yang ada pada soal yang
diberikan.
Dapat menentukan
unsur-unsur yang
diketahui dan yang
ditanyakan pada soal.
Merencanakan
rencana
Dapat menentukan
rumus yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang ada pada soal.
Dapat menentukan
rumus yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Melaksanakan
rencana
Kurang dapat
melaksanakan rumus
yang telah ia tentukan
sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah
yang ada di soal.
Tidak begitu dapat
menjalankan rumus
yang telah ia tentukan
untuk menyelesaikan
masalah yang ia hadapi
Memeriksa
kembali
Tidak menuliskan hasil
uji ulang untuk
memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya.
Tidak dapat memeriksa
kembali hasil
penyelesaiannya.
DP Memahami
masalah
Tidak dapat menuliskan
unsur-unsur yang
diketahui dan yang
ditanyakan pada soal
yang diberikan.
Tidak dapat
menentukan unsur-
unsur yang diketahui
dan yang ditanyakan
pada soal.
Merencanakan
rencana
Kurang dapat
merencanakan atau
menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang ada pada soal.
Tidak dapat
menentukan rumus
yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Melaksanakan
rencana
Dapat melaksanakan
rumus yang telah ia
tentukan sebelumnya,
tetapi karena ada
kesalahan dari tahapan
awal sehingga hasil
penyelesaiannya kurang
tepat.
Dapat melaksanakan
rumus yang telah ia
tentukan untuk
menyelesaikan masalah
yang ia hadapi.
Memeriksa
kembali
Tidak menuliskan hasil
uji ulang untuk
memeriksa kembali hasil
penyelesaiannya.
Tidak dapat memeriksa
kembali hasil
penyelesaiannya.
103
F. Pembahasan
Pemecahan masalah matematika memerlukan langkah – langkah
yang dilakukan secara sistematis. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal
yang bentuk soal pilihan ganda yang diberikan kepada siswa kelas VIII
SMP Unismuh Makassar, yang berisi 16 orang siswa dan diperoleh masing
– masing untuk tingkat kemampuan tinggi ada 1 siswa, kemudian
kemampuan tingkat sedang 2 siswa, dan kemampuan tingkat rendah 13
siswa. Pengelompokan siswa ke dalam kriteria tingkat kemampuan
pemecahan masalah matematika didasari oleh perolehan skor masing –
masing. Kemudian dipilih 3 siswa untuk mewakili masing – masing
tingkat kriteria kemampuan pemecahan masalah matematika.
1. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan tinggi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab IV,
menunjukkan bahwa siswa kemampuan tinggi dapat menyelesaikan
masalah berdasarkan dengan langkah Polya dengan baik. Dalam
tahapan memahami masalah siswa kemampuan tinggi dapat memahami
masalah yang ada pada soal dengan baik, mengetahui informasi dengan
tepat yang ada pada soal. Informasi yang dimaksud adalah hal-hal yang
diketahui dan ditanyakan di soal. Siswa kemampuan tinggi beranggapan
bahwa menentukan unsur – unsur yang diketahui dan yang ditanyakan
sangat penting karena dapat mempermudah dalam memahami masalah
yang ada pada soal. Sehingga dalam menyelesaikan soal tes
kemampuan pemecahan masalah matematika yang diberikan oleh
104
peneliti, siswa kemampuan tinggi dapat menuliskan hal apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dengan benar disetiap soal yang diberikan.
Maka dari hal itu menunjukkan bahwa siswa kemampuan tinggi dapat
melaksanakan tahapan memahami masalah dengan baik.
Kemudian pada tahap merencanakan rencana, siswa kemampuan
tinggi dapat menentukan rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal yang diberikan dengan benar, yang menunjukkan
bahwa siswa kemampuan tinggi dapat melaksanakan tahapan
merencanakan rencana dengan baik. Siswa kemampuan tinggi juga
beranggapan bahwa pentingnya menentukan rumus yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal, karena
dapat mempermudah untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal
yang dihadapi. sehingga dalam menyelesaikan soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti,
siswa kemampuan tinggi dapat menentukan rumus pada setiap soal
yang diberikan dengan benar. Maka dari hal itu menunjukkan bahwa
siswa kemampuan tinggi dapat melaksanakan tahapan merencanakan
rencana dengan baik
Kemudian setelah menentukan rumus siswa kemampuan tinggi
juga dapat melaksanakan rumus yang telah ditentukan sebelumnya
untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa kemampuan tinggi
dapat melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya
selangkah demi selangkah agar masalah yang ada di soal dapat
diselesaikan. Saat mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan
105
masalah yang diberikan oleh peneliti, siswa kemampuan tinggi dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan sebelumnya pada setiap
soal yang diberikan oleh peneliti. maka dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa siswa kemampuan tinggi dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana dengan baik.
Dan untuk tahapan memeriksa kembali siswa kemampuan tinggi
hanya dapat dilihat pada saat wawancara. Karena pada saat
mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang diberikan oleh peneliti. siswa kemampuan tinggi tidak
menuliskan hasil uji coba pada pengerjaannya. Dari hasil wawancara
siswa kemampuan tinggi mengatakan bahwa ia dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya untuk memastikan bahwa hasil
penyelesaian yang dihasilkan telah benar.
Berdasarkan indikator pemecahan masalah, siswa kemampuan
tinggi dapat memecahkan masalah berdasarkan Langkah Polya secara
menyeluruh yaitu, dapat memahami masalah, merencanakan rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini sejalan dengan
yang kemukakan oleh Tarigan ( 2012 ) bahwa siswa kemampuan tinggi
dapat melaksanakan penyelesaian masalah dengan menggunakan
langkah Polya dengan benar dan tepat.
Hal lain yang ditemukan pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa siswa kemampuan tinggi lebih menyukai soal isian dari pada
soal cerita yang diberikan oleh guru. Soal isian yang dimaksud yaitu
contohnya seperti 𝑥 +1
3𝑥 = 30 (jawaban siswa pada saat wawancara).
106
siswa mengatakan bahwa bentuk soal seperti itu sangat mudah
dipahami. Tetapi karena ia beranggapan bahwa matematika adalah
pelajaran yang banyak rumus, sehingga untuk mempermudah dalam
menyelesaikan soal cerita maka penting untuk memahami masalah yang
ada pada soal tersebut dan menentukan rumus yang dapat digunakan
untuk menyelesaikannya. Maka dari penjelasan di atas menjadi salah
satu faktor penyebab siswa kemampuan tinggi dapat memenuhi tahapan
pemecahan masalah berdasarkan langlah Polya secara menyeluruh
dalam menyelesaikan soal matematika.
2. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan sedang
Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh bahwa, siswa dengan
kemampuan sedang kurang dapat melaksanakan pemecahan masalah
dengan berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh. Dalam tahapan
memahami masalah siswa kemampuan sedang dapat memahami soal
dengan baik, mengetahui informasi dengan tepat yang ada pada soal.
Hal itu dilihat dari hasil penyelesaian pada soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti,
siswa kemampuan sedang dapat menuliskan hal diketahui dan hal
ditanyakan pada setiap soal yang diberikan. Dan hasil wawancara siswa
kemampuan sedang juga mengatakan bahwa ia dapat menentukan unsur
diketahui dan ditanyakan pada soal. maka dari hal itu menunjukkan
bahwa siswa kemampuan sedang dapat melaksanakan tahapan
memahami masalah.
107
Kemudian pada tahapan merencanakan rencana siswa
kemampuan sedang dapat menentukan rumus yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan soal yang diberikan. dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti,
siswa kemampuan sedang dapat menentukan rumus yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah pada setiap soal yang
diberikan. Dan pada saat wawancara siswa kemampuan sedang juga
mengatakan bahwa ia bisa memilih rumus mana yang bisa ia gunakan
untuk mengerjakan masalah yang ada pada soal. Maka dari hal itu
menunjukkan bahwa siswa kemampuan sedang dapat melaksanakan
tahapan merencanakan rencana.
selanjutnya siswa kemampuan sedang kurang dapat melaksanakan
rencana dengan menyelesaikan soal dengan menggunakan rumus yang
telah ia tentukan sebelumnya. siswa kemampuan sedang kurang dapat
melaksanakan rumus yang telah ia tentukan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal. Dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti, siswa
kemampuan sedang masih terdapat kesalahan dalam menjalankan
rumus yang telah ia tentukan sebelumnya. Dan dari hasil wawancara
siswa kemampuan sedang mengatakan bahwa ia kurang dapat
melaksanakan rumus yang telah ditentukan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada soal. Maka dari hal itu menunjukkan bahwa
siswa kemampuan sedang kurang dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana.
108
Untuk tahapan memeriksa kembali hanya dapat dilihat pada saat
wawancara. Siswa kemampuan sedang tidak dapat memeriksa kembali
hasil penyelesaiannya. pada saat wawancara siswa kemampuan sedang
mengatakan bahwa memeriksa kembali hasil penyelesaian itu penting
untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan pada saat
menyelesaikan masalah yang ada pada soal. Tetapi untuk proses
pelaksanaannya ia tidak dapat melaksanakannya.
Berdasarkan indikator pemecahan masalah siswa kemampuan
sedang dalam memecahkan masalah berdasarkan Langkah Polya yaitu,
dapat memahami masalah, merencanakan rencana, kurang dapat
melaksanakan rencana, dan tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali. hal itu sejalan dengan yang telah dikemukakan
oleh Manah ( 2016 ) bahwa siswa kelompok sedang itu belum dapat
melaksanakan tahapan Polya secara menyeluruh.
Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
siswa kemampuan sedang lebih menyukai soal isian dari pada soal
cerita. Soal isian yang dimaksud yaitu soal yang langsung angka-angka
karena mudah dipahami, dan beranggapan bahwa matematika adalah
pelajaran yang sulit. Senang belajar matematika pada saat ia mengerti
saja, sehingga kurang memaksimalkan penyelesaiannya dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Maka dari penjelasan di atas
menjadi salah satu faktor penyebab siswa kemampuan sedang tidak
memenuhi tahapan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya
secara menyeluruh.
109
3. Kemampuan yang diperoleh siswa kemampuan rendah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV,
menunjukkan bahwa siswa kemampuan rendah tidak dapat
melaksanakan pemecahan masalah berdasarkan Langkah Polya secara
menyeluruh. Dalam tahapan memahami masalah siswa kemampuan
tidak mengetahui informasi yang ada pada soal dengan tepat. Informasi
yang dimaksud adalah unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan
pada soal. Hal itu ditunjukkan ketika mengerjakan soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan oleh peneliti,
siswa kemampuan rendah tidak dapat menuliskan unsur yang diketahui
dan yang ditanyakan pada setiap soal yang diberikan dengan benar. dan
pada saat wawancara siswa kemampuan rendah mengatakan bahwa
menentukan unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal
itu tidak penting karena dapat menghambat proses pengerjaan soal. dan
ia juga mengatakan bahwa ia tidak dapat menentukan hal diketahui dan
hal ditanyakan pada soal. Maka dari hal itu menunjukkan bahwa siswa
kemampuan rendah tidak dapat melaksanakan tahapan memahami
masalah
Kemudian pada tahapan merencanakan rencana siswa
kemampuan rendah juga tidak dapat menentukan rumus yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Dari hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan oleh
peneliti, siswa kemampuan rendah tidak bisa memilih rumus mana yang
110
bisa ia pakai untuk mengerjakan masalah yang ada disetiap soal yang
telah diberikan diberikan oleh peneliti. Pada saat wawancara siswa
kemampuan rendah juga mengatakan bahwa ia tidak bisa memilih
rumus mana yang bisa ia pakai untuk mengerjakan masalah yang ada
pada soal. dan ia juga beranggapan bahwa menentukan rumus yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal hanya dapat
menghambat proses penyelesaiannya. Maka dari hal itu menunjukkan
bahwa siswa kemampuan rendah tidak dapat melaksanakan tahapan
merencanakan rencana.
Kemudian untuk tahapan melaksanakan rencana siswa
kemampuan rendah dapat melaksanakannya, yaitu dengan
menggunakan rumus yang sudah ia tentukan sebelumnya, tetapi karena
tidak mampu memahami masalah yang ada pada soal dan tidak dapat
merencanakan rencana atau menentukan rumus yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan soal dengan benar, sehingga hasil penyelesaian
yang didapatkan salah. Maka dari hal itu menunjukkan bahwa siswa
kemampuan rendah dapat melaksanakan tahapan melaksanakan
rencana, tetapi karena adanya kesalahan dari tahapan awal sehingga
hasil penyelesaian dihasilkan tidak benar.
Kemudian untuk tahapan memeriksa kembali hanya dapat dilihat
pada saat wawancara. Siswa kemampuan rendah tidak dapat memeriksa
kembali hasil penyelesaiannya. pada saat wawancara siswa kemampuan
rendah mengatakan bahwa memeriksa kembali hasil penyelesaian itu
penting untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan pada saat
111
menyelesaikan masalah yang ada pada soal. Tetapi untuk proses
pelaksanaannya ia tidak dapat melaksanakannya.
Berdasarkan indikator pemecahan masalah siswa kemampuan
rendah dalam memecahkan masalah tidak dapat melaksanakan Langkah
Polya secara menyeluruh. yaitu, siswa kemampuan rendah tidak dapat
memahami masalah, merencanakan rencana, cukup dapat melaksanakan
rencana, dan tidak dapat memeriksa kembali. Hal ini sejalan dengan
yang telah dikemukakan oleh Satriani (2020) bahwa siswa kemampuan
rendah tidak dapat memahami masalah dan kurang memahami konsep
pada soal yang diberikan, dan masih terdapat langkah-langkah
pemecahan yang kurang tepat.
Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
siswa kemampuan rendah lebih menyukai soal isian dari pada soal
cerita yang diberikan oleh guru. Soal isian yang dimaksud yaitu soal
yang langsung angka – angka karena mudah dipahami oleh siswa. Dan
karena tingginya rasa malas siswa dalam menyelesaikan soal non rutin
yang diberikan oleh guru, sehingga muncul pemikiran bahwa penentuan
unsur yang diketahui dan ditanyakan, serta penentuan rumus yang dapat
digunakan itu tidak perlu dilakukan dalam menyelesaikan soal
matematika karena hanya memperlambat proses penyelesaiannya. Maka
dari penjelasan di atas menjadi salah satu faktor penyebab siswa
kemampuan rendah tidak dapat memenuhi memenuhi tahapan
pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh.
112
Adapun pembahasan dari setiap subjek dapat disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 4.8
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
VIII SMP Unismuh Makassar
Langkah Polya Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Tinggi Sedang Rendah
Memahami
Masalah Di indikator ini,
siswa kemampuan
tinggi dapat
memahami
masalah. Karena
siswa kemampuan
tinggi dapat
mengetahui
informasi yang ada
pada soal dengan
tepat. Informasi
yang dimaksud
adalah hal diketahui
dan hal ditanyakan
di soal.
Di indikator ini,
siswa kemampuan
sedang dapat
memahami masalah.
Karena siswa
kemampuan sedang
dapat menentukan
hal diketahui dan hal
ditanyakan di soal.
Di indikator ini,
siswa kemampuan
rendah tidak dapat
memahami
masalah. Karena
siswa kemampuan
rendah tidak dapat
menentukan
informasi dengan
tepat dan tidak
dapat mengetahui
hal diketahui dan
hal di tanyakan di
soal.
Merencanakan
Rencana
Di indikator ini,
siswa kemampuan
tinggi dapat
merencanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
tinggi dapat
menentukan rumus
yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
sedang dapat
merencanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
sedang dapat
menentukan rumus
yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
rendah tidak dapat
merencanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
rendah tidak dapat
menentukan rumus
yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
113
Melaksanakan
Rencana
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
tinggi dapat
melaksanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
tinggi dapat
melaksanakan
rumus yang telah ia
tententukan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
sedang dapat kurang
dapat melaksanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
tinggi kurang dapat
melaksanakan rumus
yang telah ia
tentukan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
rendah dapat
melaksanakan
rencana. Karena
siswa kemampuan
rendah dapat
melaksanakan
rumus yang telah
ia tentukan untuk
menyelesaikan soal
yang diberikan.
Memeriksa
Kembali
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
tinggi bisa
mengecek ulang
hasil jawabannya.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
sedang tidak bisa
mengecek ulang
hasil jawabannya.
Pada indikator ini,
siswa kemampuan
rendah tidak bisa
mengecek kembali
hasil jawabannya.
G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat pandemi, dan dilaksanakan
secara online Sehingga peneliti tidak dapat bertatapan langsung dengan
siswa pada saat penelitian dilaksanakan. Karena penelitian dilaksanakan
secara daring, sehingga koneksi jaringan yang kurang baik juga menjadi
salah satu keterbatasan dalam penelitian ini, dan kurangnya penguasaan
siswa terhadap aplikasi yang digunakan.
114
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari bab IV didapatkan suatu kesimpulan sebagai
berikut :
a. Siswa kemampuan tinggi memenuhi tahapan langkah Polya secara
menyeluruh dalam menyelesaikan masalah, yaitu dapat melaksanakan
tahapan memahami masalah, tahapan merencanakan rencana, tahapan
melaksanakan rencana, dan tahapan memeriksa kembali.
b. Siswa kemampuan sedang tidak memenuhi tahapan pemecahan
masalah berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh, yaitu hanya
dapat melaksanakan tahapan memahami masalah dan tahapan
merencanakan rencana, kurang dapat melaksanakan tahapan
melaksanakan rencana, dan tidak dapat melaksanakan tahapan
memeriksa kembali.
c. Siswa kemampuan rendah tidak memenuhi tahapan pemecahan
masalah berdasarkan langkah Polya secara menyeluruh, yaitu tidak
dapat melaksanakan tahapan memahami masalah dan tahapan
merencanakan rencana, dapat melaksanakan tahapan melaksanakan
rencana, dan tidak dapat melaksanakan tahapan memeriksa kembali.
115
B. Saran
1. Untuk Guru
a. Guru perlu memperhatikan kelemahan siswa dalam menyelesaikan
masalah.
b. Guru perlu membiasakan siswa menyelesaikan masalah berdasarkan
dengan langkah Polya, agar dapat melatih siswa untuk berpikir kritis
dan sistematis.
2. Untuk Siswa agar bersungguh – sungguh dalam belajar baik dalam
pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya
3. Untuk peneliti, agar menambah pengalaman dan menjadi masukan bagi
peneliti lain untuk dijadikan penunjang penelitian terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.
116
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, P.N. Siti, U.N.K. Anik, Y. Euis, E. R. 2018. “Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada Materi Segiempat Dan
Segitiga.” Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif 1 (5):2.
Anisa, W. N. 2015. “Peningkatan Kemampuan Masalah Pembelajaran Pendidikan
Matematika Realistik Untuk Peserta Didik SMP Negeri Di Kabupaten
Garut.” Jurnal Penelitian Dan Pengajaran Matematika 1 (1).
Anwar, S. 2013. “Penggunaan Langkah Pemecahan Masalah Polya Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Perbandingan Di Kelas VI MI-
Ibrohimy Galis Bangkalan.” Jurnal Pendidikan Matematika E-Pensa 01 (01).
Azizah, I. N. 2016. “Pengembangan LKPD Berbasis Komik Untuk Memfasilitasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Diposisi.” Universitas Lampung.
Bandar Lampung.
Chotimah, N. K. 2014. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Generatif
(MPG) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Disposisi
Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palembang.” Skripsi. Universitas
PGRI Palembang. Palembang.
Harahap, E.R. Edy, S. 2017. “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Kelas VII Dalam Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel.” Seminar
Nasional Matematika : Peran Alumni Matematika Dalam Membangun
Jejaring Kerja Dan Peningkatan Kualitas Pendidikan.Medan. 6 Mei 2017.
Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan.
KBBI.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta:Pusat Bahasa
Lahinda, Y. Jailani. 2015. “Analisis Proses Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Sekolah Menengah Pertama.” Jurnal Riset Pendidikan Matematika 2
(1)
117
Mairing, J. P. 2018. Pemecahan Masalah Matematika Cara Siswa
Memeperole Jalan Untuk Berpikir Kreatif Dan Sikap Positif. Cetakan Pe.
edited by cv. Alfabeta. Bandung.
Manah, N. K. 2016. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Berdsarkan Tahapan Polya Pada Model Pembelajaran Selective
Promblem Solving Materi Segi Empat.” Skripsi. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.
Netriwati. 2016. “Analisis Kemampuan Pemecahan Matematis Berdasarkan Teori
Polya Ditinjau Dari Pengetahuan Awal Mahasiswa IAIN Raden Intan
Lampung.” Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika 7 (2).
Rofiqoh, Z. 2015. "Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas X dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar
Siswa". Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Satriani, S. 2020. "Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa Materi Eksponen dan Logaritma." Jurnai Ilmiah
Pendidikan Matematika 8 (2).
Siahaan, Y. S. E. Edy, S. 2017. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa SMP IT Nurul Fadhila Percut Sei Tuan.” Jurnal
Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.
Sulasamono, B. S. 2012. “Propblem Solving : Signivikasi, Pengertian, Dan
Ragamnya.” Satya Widya 28 (2).
Sumartini, T. S. 2016. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.” Jurnal
Pendidikan Matematika STKIP 5 (2).
Tarigan, D, E. 2012. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Berdasarkan Langkah – Langkah Polya Pada Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Surakarta
118
Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Siswa. Tesis.” Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Utami, R.W. Dhoriva, U.W. 2017. "Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika dan Self-Efficacy Siswa SMP Negeri di Kabupaten Ciamis.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika 4 (2).
Vilianti, Y.C. Fika, W.P. Helti, L. M. n.d. “Descriotion of The Ability of Soscial
Arithedical Stories by Study Problems by Students VIII SMP Reviewed from
The Polya Stage.” International Journal of Active Learning 3 (1).
Yuwono, T. Mulya, S. Rosita, D. F. 2018. “Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan
Prosedur Polya.” Jurnal Tadris Matematika 1 (2).
119
LAMPIRAN
120
Kisi – Kisi Soal Pilihan Ganda
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
No Kompetensi Dasar Kelas/
Semester
Materi
Pokok Indikator Soal
Bentuk
Soal
Nomor
soal
1
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
urutan beberapa
bilangan bulat.
VII / I Bilangan
Menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan
bulat. PG
1
2
2
Menyelesaikan
masalah berkaitan
dengan bilangan
bulat besar sebagai
bilangan berpangkat
bulat positif.
VII / I Bilangan
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
KPK dan FPB. PG
12
13
3
Memahami konsep
operasi himpunan
(irisan dan
gabungan).
VII / I Himpunan
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
irisan dan gabungan dua
himpunan.
PG
3
4
3
Menyelesaika
masalah yang
berkaiatan dengan
bentuk aljabar.
VII / I Bentuk
Aljabar
Menyelesaikan masalah
berkaitan dengan
penjumlahan dan
pengurangan bentuk
aljabar PG
6
Menyederhanakan suatu
bentuk aljabar.
5
4
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
persamaan linear
satu variable.
VII / I
Sistem
Persamaan
Linear Satu
Variabel
Menyelesaikan masalam
matematika berkaitan
dengan penjumlahan dan
pengurangan sistem
persamaan linear satu
variable.
PG 8
Menyelesaikan model
matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan sistem persamaan
linear dua variable.
PG 7
121
5
Memahami konsep
perbandingan
Bahasa
perbandingan dalam
mendeskripsikan
hubungan dua
besaran atau lebih.
VII / II Perbandingan
Menentukan
perbandingan dua besaran
dengan satuan yang sama
PG 9
6
Mengenal dan
menganalisis
berbagai situasi
terkait aritmetika
sosial (penjualan,
penjualan,
potongan,
keuntungan,
kerugian, bunga
tunggal, presentase,
bruto,neto, dan
tara).
VII / II Aritmetika
Sosial
Menyelesaikan
permasalahan aritmetika
sosial yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-
hari.
PG
10
15
7
Mengaitkan rumus
keliling dan luas
untuk berbagai jenis
segi empat (persegi,
persegi panjang,
belah ketupat, jajar
genjang, dan laying-
layang) dan segi
tiga.
VII / II Segi Empat
dan Segi Tiga
Menghitung luas
permukaan bangun datar
yang tidak beraturan.
PG 11
8
Menentukan
besaran sudut
dengan satuan tidak
baku dan satuan
derajat.
VII / II Garis dan
Sudut
Menentukan besaran
sudut dengan satuan tidak
baku. PG 14
122
Soal Tes Kemampuan Awal Siswa
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : 11 Oktober 2020
Waktu : 60 menit
Petunjuk Soal :
1. Berilah tanda silang ( X ) pada satu jawaban a,b,c atau d yang anda anggap
benar !
2. Berikan alasan anda mengapa anda memilih jawaban tersebut !
1. Hasil dari 16 + 4 (−3) ∶ 2 adalah …
A. 2 C. 10
B. -8 D. 30
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
2. Hasil dari −20 + 7 + ( 7 + (−3 × 3))
adalah …
A. −15 C. 21
B. 12 D. −18
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
3. Diketahui 𝐴 = {1,2,3,4,5,6} dan 𝐵 = {1,3,5,7,9}, maka 𝐴 ∩ 𝐵 adalah …
A. {1,2,3,5,6,7,9} C. {2,4,6,7,9}
B. {1,3,5} D. {2,4,6}
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
4. Ditentukan P = himpunan lima bilangan prima pertama,
𝑄 = himpunan 8 bilangan cacah pertama.
Maka 𝑃 ⋃ 𝑄 adalah…
A. {1,2,3,4,5,6,7,8} C. {1,3,5,7}
B. {2,4,6,8} D. {9}
123
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
5. Bentuk paling sederhana dari 6 ( 𝑥 + 2𝑦) − 4 (3𝑥 + 5𝑦) adalah …
A. 6𝑥 − 2𝑦 C. 6𝑥 + 32𝑦
B. −6𝑥 + 2𝑦 D. −6𝑥 − 8𝑦
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
6. Hasil penjumlahan dari 12𝑎 − 5𝑏 − (−2) dan −4𝑎 + 3𝑏 − 6 adalah…
A. 16𝑎 + 8𝑏 − 8 C. 8𝑎 − 2𝑏 − 4
B. 16𝑎 + 2𝑏 − 8 D. 8𝑎 − 2𝑏 + 4
Alasan : ...................................................... ..............................................
........................................................ ..............................................
7. Jika sebuah persegi panjang yang memiliki keliling 60 cm, dan lebar lebih
pendek 4 cm dari panjangnya. Maka panjang dari persegi panjang tersebut
adalah…
A. 15 cm C. 19 cm
B. 17 cm D. 16 cm
Alasan : ...................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
8. Diketahui persamaan −3𝑥 − 7 = 𝑥 + 5 nilai 𝑥 + 11 adalah…
A. 8 C. 14
B. 12 D. -9
Alasan : ...................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
9. Jumlah uang Tina dan uang Tono adalah Rp. 130.000,00. Jika uang Tono
berbanding 3 : 2 maka besar uang tono adalah…
A. Rp. 50.000,00 C. Rp. 65.000,00
124
B. Rp. 52.000,00 D. Rp. 78.0000,00
Alasan : ...................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
10. Perhatikan daftar harga barang berikut !
No Barang Harga Diskon
1 Gamis Rp. 200.000,00 25%
2 Jaket Rp. 160.000,00 15%
Jika Bu Nina Membeli 2 gamis dan 1 jaket, maka jumlah uang yang harus
dibayar Bu Nina adalah…
A. Rp. 124.000,00 C. Rp. 300.000,00
B. Rp. 150.000,00 D. Rp.360.000,00
Alasan : ...................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
11. Perhatikan gambar di bawah ini !
D
12 cm
A B
Keliling bangun datar pada gambar di atas adalah…
12 cm
15 m
E
C
125
A. 74 cm C . 86 cm
B. 60 cm D. 56 cm
Alasan : .................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
12. FPB dari 24,36, dan 72 adalah ….
A. 10 C. 12
B. 11 D. 13
Alasan : .................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
13. KPK dari 16,24, dan 36 adalah….
A. 95 C. 136
B. 120 D. 144
Alasan : .................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
14. Besar ⦟ QOR pada gambar berikut adalah…
A. 40° C. 30°
B. 60° D. 80°
Alasan : .................................................... ..............................................
P O
Q
R
4𝑥° 2𝑥°
126
....................................................... ..............................................
15. Jika untuk menjamu 12 orang tamu, diperlukan 1,5 Kg beras. Maka untuk
menjamu 30 orang tamu diperlukan….Kg beras.
A. 2 C. 3,5
B. 3,325 D. 3,75
Alasan : .................................................... ..............................................
....................................................... ..............................................
127
Alternatif Jawaban
No Soal Kunci
Jawaban Alternatif Jawaban
Bobot
Soal
1 Hasil dari 16 + 4 (−3) ∶ 2 adalah …
A. 2 C. 10
B. -8 D. 30
C 16 + 4 (−3) ∶ 2 = ⋯
= 16 − 12 ∶ 2
= 16 − 6
= 10
2
2 Hasil dari −20 + 7 + ( 7 + (−3 × 3))
Adalah…
A. −15 C. 21
B. 12 D. −18
A −20 + 7 + ( 7 + (−3 × 3))
−20 + 7 + 7 − 9
−20 + 7 − 2
= −15
2
3 Diketahui 𝐴 = {1,2,3,4,5,6} dan 𝐵 =
{1,3,5,7,9}, maka 𝐴 ∩ 𝐵 adalah …
A. {1,2,3,5,6,7,9}
C {2,4,6,7,9}
B. {1,3,5} D. {2,4,6}
B 𝐴 = {1,2,3,4,5,6}
𝐵 = {1,3,5,7,9}
Maka 𝐴 ∩ 𝐵 {1,3,5}, karena
merupakan anggota himpunan
A dan himpunan B
2
4 Ditentukan
P = himpunan lima bilangan prima
pertama,
𝑄=himpunan 8 bilangan cacah pertama.
Maka 𝑃 ⋃ 𝑄 adalah…
A. {1,2,3,4,5,6,7,8} C.
{1,3,5,7}
B. {2,4,6,8} D. {9}
A P = {1,3,5,7,9}
𝑄 = {1,2,3,4,5,6,7,8}
𝑃 ⋃ 𝑄= {1,2,3,4,5,6,7,8},
karena merupakan gabungan
anggota himpunan A dan
himpunan B
2
128
5 Bentuk paling sederhana dari 6 ( 𝑥 +
2𝑦) − 4 (3𝑥 + 5𝑦) adalah …
A. 6𝑥 − 2𝑦 C. 6𝑥 + 32𝑦
B. −6𝑥 + 2𝑦 D. −6𝑥 − 8𝑦
D 6 ( 𝑥 + 2𝑦) − 4 (3𝑥 + 5𝑦)
= 6𝑥 + 12𝑦 − 12𝑦 − 20𝑦
= 6𝑥 − 12𝑥 + 12𝑦 − 20𝑦
= −6𝑥 − 8𝑦
2
6 Hasil penjumlahan dari 12𝑎 − 5𝑏 −
(−2) dan −4𝑎 + 3𝑏 − 6 adalah…
A. 16𝑎 + 8𝑏 − 8 C. 8𝑎 −
2𝑏 − 4
B. 16𝑎 + 2𝑏 − 8 D. 8𝑎 − 2𝑏 +
4
C 12𝑎 − 5𝑏 − (−2) −4𝑎 +
3𝑏 − 6
= 12𝑎 − 5𝑏 − (−2) −4𝑎 +
3𝑏 − 6
= 12𝑎 − 4𝑎 − 5𝑏 + 3𝑏 + 2 −
6
= 8𝑎 − 2𝑏 − 4
2
7 Jika sebuah persegi panjang yang
memiliki keliling 60 cm, dan lebar lebih
pendek 4 cm dari panjangnya. Maka
panjang dari persegi panjang tersebut
adalah…
A. 15 cm C. 19 cm
B. 17 cm D. 16 cm
B 𝐾 = 60 𝑐𝑚 , 𝑙 = 𝑥, 𝑃 = 𝑥 + 4
𝑥 + 𝑥 + 4 =1
260
2𝑥 + 4 = 30
2𝑥 = 34
𝑥 = 17 𝑐𝑚
2
8 Diketahui persamaan −3𝑥 − 7 = 𝑥 + 5
nilai 𝑥 + 11 adalah…
A. 8 C. 14
B. 12 D. -9
A −3𝑥 − 7 = 𝑥 + 5
−3𝑥 − 𝑥 = 5 + 7
−4𝑥 = 12
𝑥 = −3
2
9 Jumlah uang Tina dan uang Tono adalah
Rp. 130.000,00. Jika uang Tono
berbanding 3 : 2 maka besar uang tono
adalah…
A. Rp. 50.000,00 C. Rp. 65.000,00
D 3
5× 130.000,00
= 78.000,00
2
129
B. Rp. 52.000,00 D. Rp. 78.0000,00
10 Perhatikan daftar harga barang berikut !
No Baran
g Harga
Disko
n
1 Gamis Rp.
200.000,00
25%
2 Jaket Rp.
160.000,00
15%
Jika Bu Nina Membeli 2 gamis dan 1
jaket, maka jumlah uang yang harus
dibayar Bu Nina adalah…
A. Rp. 124.000,00 C. Rp. 286.000,00
B. Rp. 150.000,00 D. Rp.360.000,00
C Gamis : 25
100× 𝑅𝑝 200.000,00
= 𝑅𝑝. 50.000,00
= 200.000,00 − 50.000,00
= 𝑅𝑝. 150.000,00
Jaket : 15
100× 𝑅𝑝 160.000,00
= 𝑅𝑝. 24.000,00
= 160.000,00 − 24.000,00
= 𝑅𝑝. 136.000,00
= 150.000,00 + 136.000,00
= 𝑅𝑝. 286.000,00
2
11 Perhatikan gambar di bawah ini !
12 cm
Keliling bangun datar pada gambar di
atas adalah…
A. 86 cm C . 74 cm
B. 60 cm D. 56 cm
B 𝐷𝐸 = √152 − 122
= √225 − 144
= √81
= 9 𝑐𝑚
𝐾 = 15 + 12 + 12 + 9 + 12
= 60 𝑐𝑚
2
12 FPB dari 24,36, dan 72 adalah ….
A. 10 C. 12
B. 11 D. 13
C 24 = 23 × 3
36 = 22 × 32
72 = 23 × 32
𝐹𝑃𝐵 = 22 × 3 = 12
2
12 cm
15 m
E
C
B
D
A
130
13 KPK dari 16,24, dan 36 adalah….
A. 95 C. 136
B. 120 D. 144
D 16 = 24
24 = 23 × 3
36 = 22 × 32
𝐾𝑃𝐾 = 24 × 32 = 144
2
14 Besar ⦟ QOR pada gambar berikut
adalah…
𝐴. 40° C. 30°
𝐵. 60° D. 80°
B 6𝑥 = 180
𝑥 = 30
2𝑥 = 2 . 30
= 60°
2
15 Jika untuk menjamu 12 orang tamu,
diperlukan 1,5 Kg beras. Maka untuk
menjamu 30 orang tamu
diperlukan….Kg beras.
A. 2 C. 3,5
B. 3,325 D. 3,75
D 𝑎 = 30, 𝑏 = 12, 𝑛 = 1,5
𝑝 =30
12× 1,5
𝑝 = 3,75 𝑘𝑔
2
P O
Q
4𝑥° 2𝑥°
R
131
Kisi – Kisi Soal
Indikator Soal No
Soal Jawaban
Indikator
Pemecahan
Masalah
Bobot Skor
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan pola
bilangan
Tono Menyusun
batang-batang korek
api sedemikian
sehingga membentuk
pola seperti gambar di
bawah ini
Banyaknya batang
korek api yang
dibutuhkan Tono
untuk membuat pola
ke - 13 adalah ?
1 Dik. 𝑈1 = 3
𝑈2 = 9
𝑈3 = 18
𝑛 = 13
Dit. 𝑈𝑛 = ⋯ ?
Memahami
Masalah
1
4
Peny. 𝑈𝑛 =𝑛
2 (𝑛 + 1)
Menyusun
Rencan
1
𝑈9 = 13
2 (13 + 1)
=13
2 (14)
= 91
Melaksanakan
Rencana
1
Jadi, banyak batang korek
api yang dibutuhkan Tono
untuk membuat pola ke - 13
adalah 91 batang.
Memeriksa
Kembali
1
Menentukan
jumlah suku
ke-n barisan
dan deret
aritmetika.
Pak Andy adalah
seorang karyawan di
sebuah perusahaan
pada tahun pertama
bekerja pak Andy
menerima gaji sebesar
2 Dik. 𝑎 = 2.500.000
𝑛 = 6
𝑏 = 500.000
Dit. 𝑈𝑛 = ⋯ ?
Memahami
Masalah
1 4
Peny. 𝑆𝑛 =𝑛
2 (2𝑎 +
(𝑛 − 1)𝑏)
Menyusun
Rencana
1
132
Rp. 2.500.000,00 per
bulan. Setiap tahun
gaji pak Andy naik
sebesar Rp.
500.000,00. Gaji pak
Andy setelah 6 tahun
bekerja adalah ?
𝑆𝑛 =6
2 (2.2.500.000 + (6 − 1)
500.000)
= 3(5000.000
+ (5) 500.000)
= 3(5000.000
+ (5) 500.000)
= 3(5000.000 + 2.500.000)
= 3(7.500.000)
= 22.500.000
Melaksanakan
Rencana
1
Jadi gaji pak Andy setelah
6 tahun bekerja adalah
Rp.22.500.000,00.
Memeriksa
Kembali
1
Menentukan
suku ke-n
barisan dan
deret geometri
Dalam setiap 20 menit,
amoeba membelah diri
menjadi 2, jika mula –
mula ada 35 amoeba,
banyak amoeba setelah
2 jama adalah ?
3 Dik. 𝑎 = 35
𝑟 = 2
𝑛 = 2 𝑗𝑎𝑚 = 120 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 120
20
= 6
Dit. 𝑈𝑛 = ⋯ ?
Memahami 1 4
Peny. 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟(𝑛−1) Merencanakan 1
𝑈𝑛 = 35. 2(6−1)
= 35. 25
= 35. 32
= 1.120
Melaksanakan 1
Jadi banyak amoeba setelah 2
jam adalah 1.120 amoeba.
Memeriksa
Kembali
1
133
Nama Sekolah : SMP Unismuh Makassar
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Materi Pokok : Pola Bilangan
Nama : …………………….. Nilai
Kelas :………………………
Petunjuk : 1. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu !
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban baik dan benar !
3. Setarakan unsur yang diketahui dan ditanyakan !
4. Tes dilakukan secara individu !
1. Tono Menyusun batang-batang korek api sedemikian sehingga membentuk pola
seperti gambar di bawah ini
Pola 1 Pola 2 Pola 3
Banyaknya batang korek api yang dibutuhkan Tono untuk membuat pola ke-13
adalah ?
2. Pak Andy adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan pada tahun pertama
bekerja pak Andy menerima gaji sebesar Rp. 2.500.000,00 per bulan. Setiap tahun
gaji pak Andy naik sebesar Rp. 500.000,00. Gaji pak Andy setelah 6 tahun bekerja
adalah ?
134
3. Dalam setiap 20 menit, amoeba membelah diri menjadi 2, jika mula – mula ada 35
amoeba, banyak amoeba setelah 2 jama adalah ?
Selamat Mengerjakan
135
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Nama : ………………………
Kelas :……………………….
No Pertanyaan Jawaban
1
Apakah anda memahami cara
penyelesaian soal matematika
yang baik dan benar ?
2
Dapatkah anda menentukan
unsur yang diketahui dan
ditanyakan pada soal
matematika ?
3
Menurut anda pentingkah
perencanaan cara atau strategi
yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan soal
matematika ?
4
Dapatkah anda menentukan
cara atau strategi yang dapat
digunakan dalam
menyelesaikan soal
matematika ?
5
Apakah anda dapat
melaksanakan cara atau
strategi penyelesaian yang
telah anda buat ?
136
6
Apakah anda dapat menarik
kesimpulan dari hasil
penyelesaian anda ?
7
Menurut anda pentingkah
pengecekan kembali terhadap
hasil penyelesaian soal
matematika yang telah
dikerjakan ? mengapa ?
8
Apakah anda mampu
mengecek kembali hasil
penyelesaian soal matematika
yang telah anda kerjakan ?
9
Apakah anda dapat
menyelesaikan masalah
matematika dengan baik ?
137
Hasil Penelitian Subjek
No
Kode
Sisw
a
Nomor Soal Skor
Tota
l
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 AM 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 5 17
2 AHK 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 6 20
3 DAF 0 2 1 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0 0 0 8 27
4 DZ 0 1 0 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 7 23
5 DP 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 5 17
6 FMA 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 5 17
7 LT 2 2 2 2 2 0 0 1 0 2 0 2 2 0 2 19 63
8 MSA 0 0 0 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 5 17
9 NMS 2 2 2 0 2 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 11 37
10 NZS 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 1 2 2 2 2 17 53
11 NS 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 6 20
12 SHS 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 2 2 2 10 33
13 SNA 0 1 1 0 1 0 0 1 1 2 0 0 1 1 1 10 33
14 SA 2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 24 80
15 SKA 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 10 33
16 SNA 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 8 27
138
LEMBAR JAWABAN HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
SA
139
LT
140
DP
141
Hasil wawancara dengan subjek kemampuan tinggi ( SA )
N : Menurutta apa itu matematika ?
SA: Pelajaran yang banyak angka – angka sama banyak rumus kak.
N : apakah kita tau cara penyelesaian soal matematika yang baik dan benar
?
SA: Hmm… kurang tau kak.
N : Tapi kalu dikasi ki soal matematika bisa ki pahami soalnya ?
SA: Iyye kak bisa.
N : Menurutta dalam mengerjakan soal matematika penting kah di tentukan
apa yang diketahui dan yang ditanyakan ?
SA: Iye kak penting, untuk memahami soal.
N : Bisa ki tentukan apa yang diketahui sama yang ditanyakan di soal
matematika ?
SA: Bisa kak.
N : Kalau kerja ki soal matematika kan pasti pake rumus ki, nah menurutta
pentingkah itu menentukan rumus yang bisa dipake untuk
mengerjakan soal yang dikasi ki ?
SA: Penting kak, karena dapat mempermudah pengerjaan.
N : Jadi kalau dikasi ki soal matematika, bisa ki kah tentukan rumus yang
bisa dipake untuk selesaikan?
SA: hmm.. iyye kak bisa.
142
N : Kalau sudah ki tentukan rumus bisa ki kah selesaikan soalnya pake itu
rumus yang sudah kita tentukan sebelumnya?
SA: ee… iyye kak bisa ji ( terlihat ragu – ragu )
N : Bisa ki menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanta ?
SA: bisa kak.
N : menurutta kalu selesaiki kerja soal perlukah diperiksa kembali itu hasil
pekerjaanta ?
SA: Perlu kak karena untuk cek siapa tau ada yang salah atau kurang.
N : Bisa ki kah memeriksa kembali hasil pekerjaanta ?
SA: Bisa kak, supaya bisa di tau kalua ada yang terlewatkan ( ragu – ragu
menjawab )
N : Kita sukanya soal matematika yang bagaimna ?
SA: yang langsung angka – angka kak.
N : Kenapa suka ki yang langsung angka – angka ?
SA: Karena gampang kak dipahami.
N : Nah, yang terakhir menurutta bisa kah menyelesaikan soal matematika
dengan baik ?
SA: ee… iyyee kak
143
Hasil wawancara dengan subjek kemampuan sedang ( LT )
N : Menurutta apa itu matematika ?
LT : Pelajaran yang susah kak.
N : Senang ki belajar matematika ?
LT : kalau ku mengerti kak ku suka tapi kalua tidak mengerti tidak suka
kak.
N : apakah kita tau cara penyelesaian soal matematika yang baik dan
benar ?
LT : Kurang bisa kak, tapi kalua ada contoh kak paham ji ( agak ragu -
ragu ).
N : Menurutta dalam mengerjakan soal matematika penting kah di
tentukan apa yang diketahui dan yang ditanyakan ?
LT : Penting kak, karena lebih gampang dipahami.
N : Kalau dikasi ki soal, bisa ki tentukan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan di soalnya ?
LT : ee.., bisa ji kak ( Ragu – ragu ).
N : Kalau kerja ki soal matematika kan pasti pake rumus ki, nah
menurutta pentingkah itu menentukan rumus yang bisa dipake untuk
mengerjakan soal yang dikasi ki ?
LT : Penting kak.
N : Jadi kalau dikasi ki soal matematika, bisa ki tentukan rumus yang
bisa dipake untuk selesaikan?
144
LT : Bisa kak, kalua sudah dipelajari.
N : Kalau sudah ki tentukan rumus bisa ki kah selesaikan soalnya pake
itu rumus yang sudah kita tentukan sebelumnya?
LT : Eee... tergantung kak kalu tidak susah ji rumusnya
N : Bisa ki menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanta ?
LT : Iyye kak, menarik kesimpulan kalau soal yang dikerja dapat
dikerjakan dengan rumus seperti apa.
N : menurutta kalau selesaiki kerja soal perlukah diperiksa kembali itu
hasil pekerjaanta ?
LT : Perlu untuk memeriksa kalua ada kesalahan kak.
N : Bisa ki kah memeriksa kembali hasil pekerjaanta ?
LT : Mungkin bisa, tapi biasa tidak bisa kak.
N : Kita sukanya soal matematika yang bagaimna ?
LT : yang langsung di ketahu kak apa yang ditanyakan.
N : Nah, yang terakhir menurutta bisa kah menyelesaikan soal
matematika dengan baik ?
LT : Insya Allah.
145
Hasil wawancara dengan subjek kemampuan rendah ( DP )
N : Menurutta apa itu matematika ?
DP : Pelajaran yang mengasah otak kak.
N : Senang ki belajar matematika ?
DP : Senang ji kak.
N : apakah kita tau cara penyelesaian soal matematika yang baik dan
benar ?
DP : Iyye kak.
N : Menurutta dalam mengerjakan soal matematika penting kah di
tentukan apa yang diketahui dan yang ditanyakan ?
DP : hmmm… tidak ji kak, karena kalau ditentukan dulu na kasi lambat ki
mengerjakan kak.
N : Kalau dikasi ki soal, bisa ki tentukan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan di soalnya ?
DP : iyye kak, bisa ji ( Ragu – ragu )
N : Kalau kerja ki soal matematika kan pasti pake rumus ki, nah
menurutta pentingkah itu menentukan rumus yang bisa dipake untuk
mengerjakan soal yang dikasi ki ?
DP : Tidak , karena lama lagi kalu mau ki piker rumusnya kak.
N : Jadi bagaimana carata kerja kalu tidak ditentukan rumusnya dulu ?
DP : Kerja saja kak sesuai yang na minta soal.
146
N : Kalau dikasi ki soal matematika, bisa ki tentukan rumus yang bisa
dipake untuk selesaikan?
DP : Tidak kak, karena susah mengingat rumus.
N : Kalau sudah ki tentukan rumus bisa ki kah selesaikan soalnya pake
itu rumus yang sudah kita tentukan sebelumnya?
DP : ee.. Kadang bisa kak.
N : Bisa ki menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanta ?
DP : Iyye kak, kesimpulan yang kuambil itu soal-soal yang kelihatannya
susah ternyata mudah, tapi bisa saja terasa susah dikerja kalau tidak
dipahami sama tidak tau rumus.
N : menurutta kalu selesaiki kerja soal perlukah diperiksa kembali itu
hasil pekerjaanta ?
DP : Perlu kak supaya di tau kalua ada yang dilupa.
N : Bisa ki kah memeriksa kembali hasil pekerjaanta ?
DP : Eee.. tidak terlalu kak ( ragu – ragu )
N : Kita sukanya soal matematika yang bagaimna ?
DP : Yang langsung kak, yang langsung di tau apa yang na tanyakan.
N : Yang bagaimana itu?
DP : Itu kak kayak 2x + x = …..
N : Nah, yang terakhir menurutta bisa kah menyelesaikan soal
matematika dengan baik ?
DP : Tidak terlalu kak ( Terlihat ragu – ragu )
147
DOKUMENTASI
148
149
PERSURATAN
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
RIWAYAT HIDUP
Nini A. Dilahirkan di Saju Anging pada tanggal 25 Agustus 1998,
dari pasangan Ayahanda Tamrin. F dan Ibunda Indo Ake. Penulis
masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN Negeri 2
Tokorondo Kabupaten Poso pesisir dan taman pada tahun 2010,
tamat SMP Negeri satap Ueralulu tahun 2013, dan tamat SMA
Negeri 3 Poso tahun 2016. pada tahun yang sama (2016) penulis melanjutkan
pendidikan pada program sastra satu (S1) Program Studi Pendidikan Matematika
Fultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan
selesai tahun 2021.