ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

15
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARAB DALAM MEMAHAMI BENTUK-BENTUK KOSAKATA (studi anilisis pembelajaran bahasa arab dari segi morfologi) Pangadilan Rambe Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Email: [email protected] Abstrak Kosa kata merupukan salah satu unsur terpenting yang harus dikuasai seseorang dalam mempelajari bahasa asing, karena penguasaan terhadap kosa kata memberikan pengaruh yang kuat terhadap penguasaan lainnya seperti kemahiran berbicara, membaca dan menulis. Untuk memahami bentuk-bentuk kosa kata dalam pembelajaran bahasa Arab seseorang harus mempelajari ilmu sharaf. Ilmu ini semakna dengan morfologi yang mempelajari seluk-beluk kata dan pembentukan nya. Yang menarik bagi penulis adalah meski materi ini telah diajarkan dikalangan Mahasiwa Pendidikan bahasa Arab namun masih ada dikalangan mahasiswa yang merasa sulit dalam memahami bahasa Arab, seperti kesulitan mereka dalam berkomunikasi, membaca teks dan menerjemahkan atau memahaminya. Penelitian ini menggunakan analitik deskreptif yaitu dengan menggunakan angket untuk mencari item-item yang dibutuhkan kemudian menganalisis angket tersebut kedalam penskoran yang telah ditetapkan. Dari penelitian ini penulis menemukan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami bentuk-bentunk kosa kata dikategorikan belum menguasai karena dari 17 item bentuk-bentuk kosa kata yang diteliti hanya ada dua item yang berda pada posisi menguasai yaitu kosa kata dalam bentuk isim tafdhil 65% dan kosa kata dalam bentuk fiil amar 66%. sedangangkan lima belas item lagi dalam kategori tidak menguasai karena berda dibawah 65%. Kata Kunci: shighat, wazan, mauzun, tasrief, frefiks, infiks, sufiks, morfem, sufix, morfem, mufrad, jamak. Pendahuluan Bahasa Arab merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau.Hal ini tidak terlepas dari pungsi bahasa Arab itu sendiri selain sebagai alat komunikasi, bahasa Arab juga sebagai alat untuk Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab 97|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA ARABDALAM MEMAHAMI BENTUK-BENTUK KOSAKATA

(studi anilisis pembelajaran bahasa arab dari segi morfologi)

Pangadilan RambeFakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauEmail: [email protected]

AbstrakKosa kata merupukan salah satu unsur terpenting yang harus dikuasai seseorang dalam

mempelajari bahasa asing, karena penguasaan terhadap kosa kata memberikan pengaruhyang kuat terhadap penguasaan lainnya seperti kemahiran berbicara, membaca dan menulis.Untuk memahami bentuk-bentuk kosa kata dalam pembelajaran bahasa Arab seseorang harusmempelajari ilmu sharaf. Ilmu ini semakna dengan morfologi yang mempelajari seluk-belukkata dan pembentukan nya.

Yang menarik bagi penulis adalah meski materi ini telah diajarkan dikalangan MahasiwaPendidikan bahasa Arab namun masih ada dikalangan mahasiswa yang merasa sulit dalammemahami bahasa Arab, seperti kesulitan mereka dalam berkomunikasi, membaca teks danmenerjemahkan atau memahaminya.

Penelitian ini menggunakan analitik deskreptif yaitu dengan menggunakan angket untukmencari item-item yang dibutuhkan kemudian menganalisis angket tersebut kedalam penskoranyang telah ditetapkan. Dari penelitian ini penulis menemukan bahwa kemampuan mahasiswadalam memahami bentuk-bentunk kosa kata dikategorikan belum menguasai karena dari 17item bentuk-bentuk kosa kata yang diteliti hanya ada dua item yang berda pada posisi menguasaiyaitu kosa kata dalam bentuk isim tafdhil 65% dan kosa kata dalam bentuk fiil amar 66%.sedangangkan lima belas item lagi dalam kategori tidak menguasai karena berda dibawah65%.

Kata Kunci: shighat, wazan, mauzun, tasrief, frefiks, infiks, sufiks, morfem, sufix, morfem, mufrad,jamak.

PendahuluanBahasa Arab merupakan salah satu mata

kuliah yang diajarkan di Universitas Islam Sultan

Syarif Kasim Riau.Hal ini tidak terlepas daripungsi bahasa Arab itu sendiri selain sebagai alatkomunikasi, bahasa Arab juga sebagai alat untuk

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

97|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

memahami sumber-sumber utama dalam ajaranagama Islam seperti Alqur’an, Hadist dan kitab-kitab turas lainnya.

Berdasarkan hal di atas, pembelajaranbahasa Arab dilingkungan Pendidikan BahasaArab UIN Suska Riau, tidak hanya berorientasikepada aspek percakapan saja,akantetapi,mahasiswa juga diarahkan mempelajariilmu-ilmu kebahasaan sepertinizahmus saut (ilmufonologi) nizhamus shorfi (ilmu morfologi)nizhamu al-nahwi (ilmu sintaksis), sejarahbahasa, ilmu ma’ani atau ilmu balaghah dan ilmukebahasaan lainnya.

Menurut Syaikh Mustafa al-Ghulayani adatiga belas ilmu yang tercakup dalam bahasa Arab,yaitu ilmu shorof, I’rob, rasam, ma’ani, bayan,ba’di’, arudi, qawafi,qardlusyi’ri, insya’,khitobah, tarikh, adab dan matan al-lughah. Darikesemua nya itu menurut beliau shorofdan I’robmerupakan ilmu yang terpenting.1Sependapat puladengan pernyataan ini, ada sebagian ulama yangmengatakan bahwa sharaf sebagai ibunya ilmudan nahu sebagai bapaknya. dikatakan sebagaiibunya ilmu, karena segala yang berkaitan denganbahasa Arab dan disiplin ilmu agama Islam,seperti ilmu tafsir, ilmu hadist,ilmu fiqih dansebagainya membutuhkan ilmu sharaf.2

Kosa kata merupakan salah satuunsurbahasa yang terpenting untuk menguasaikemahiran berbahasa seperti, menguasaikemahiran istima’,muhadasah, qira’ah dan

kitabah,terlebih lagi untuk memahami bacaan teksbahasa Arab sangat dibutuhkan pengenalan akankosa kata shiygah (bentuk kata)3. Materi iniberkaitan dengan nizhamus shorfi (ilmumorfologi) yang membahas tentang pembentukankata.

Pengetahuan terhadap nizhomussorfi(ilmu morfologi) adalah bahagian dari matakuliah yang harus dikuasai mahasiswa PendidikanBahasa Arab, karena akan membantu merekadalam memahami kosa kata, baik kosa kata yangmemiliki perubahan-perubahan seperti bentuk-bentuk kata yang berasal dari isim mustaq ataukata yang berasal dari isim jamid yaitu kata yangtidak memiliki asal atau kata asli.

Selain memahami bentuk kata, nizhamusshorfi juga membantu mahasiswadalammemahami makna kosa kata bahasa Arab. Olehsebab itu melalui penguasaan mata kuliah sharafatau morfologi ini, diharapkan mahasiswa dapatmenguasai dan memahami kosa kata bahasaArab.Perbendaharaan kosakata bahasa Arab yangmemadai dapat menunjang mahasiswaPendidikanBahasa Arab dalam berkomunikasi, membacadan menulis . Dengan demikian, dapat dikatakanbahwa berbicara dan menulis yang merupakankemahiran berbahasa tidak dapat tidak, harusdidukung oleh pengetahuan dan penguasaankosakata yang kaya, produktif dan aktual.

Hal yang menarik bagi penulis adalahmahasiswa merasa sulit untuk menguasai bahasaarab, seperti kesulitan mereka dalamberkomunikasi, membaca dan menulis terlebih

1Syaikh Muhammad Musthafa Al-Ghulayaini, Jami’ al-Durus al-Arobiya, (Beirut : Maktabah al-Misriyyah 1987)hal.8.

2lihat Matan Bina wa al-Af ’al, yang di tashhih olehSyaikh, Ahmad bin Umar al-Hazimi dan Abu MuhammadFudhail bin Muhammad.

3Rusdi Ahmad Th’aimah, Dalilul Amal fi I’dadilMawad al-Ta’limiyah li Barnamij al-Ta’lim al-Arabiyah,(Makkatu al-Mukarramah : Jami’ah Ummul Qura,1985)hal.181.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

98|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

lagi jika memahami jenis atau syigah kata dalammembaca. Penulis berasumsi salah satu faktoryang menjadi penyebabnya karena mereka kurangmenguasai kosa kata seperti mengenali perubahanderivasi, perubahan infleksi, kata kerja, mufrad,tatsniyah, jama’, ta’nîts, tadzkîr, makna leksikaldan fungsional. Sehingga ketika membaca teksmereka kesulitan untuk menentukan kedudukankata tersebut, seperti menetapkan apakah katatersebut sebagai isim fai’latauisim maf’ul, padahalsebahagian mereka sudah selesai belajar ilmusharaf (morfologi).

Berdasarkan pada permasalahan di atas,maka penulis berkeinginan untuk menelitikemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa ArabUIN Suska Riau dalam memahami bentuk-bentukkosa kata bahasa Arab.

LANDASAN TEORIBidang linguistik atau tata bahasa yang

mempelajari kata dan proses pembentukan katasecara gramatikal disebut dengan morfologi.Morfologi secara etimologis, berasal dari bahasaGrieka, yaitu “morf” (bentuk) dan logos (ilmu)berpadanan dengan kata bahasa Jerman“formenlehre”(the studi of form)4 dan dengan katabahasa Inggris “Morfhology” (ilmu bentuk-bentuk kata) Morfologi secara terminologi adalahcabang ilmu bahasa yang mengkaji aspekkebahasaan yang berupa kata dan bagian-bagiannya. Menurut Mansoer Pateda morfologiadalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk katadan perubahannya serta makna yang munculakibat dari perubahan kata tersebut.

Senada dengan pendapat di atas, menurut

Ramlan morfologi adalah ilmu bahasa yangmempelajari seluk beluk kata serta pengaruhperubahan bentuk bentuk kata dan makna yangmuncul akibat perubahan tersebut.5Morfologimempelajari seluk-beluk bentuk kata sertapengaruh perubahan-perubahan bentuk kataterhadap golongan atau arti kata. Atau dengan katalain dapat dikatakan bahwa morfologimempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsiperubahan-perubahan bentuk kata itu,baik fungsigramatik maupun fungsi semantik.6

Objek kajian morfologi sebagaimanamenurut Chaer, adalah satuan-satuan morfologi,proses-proses morfologis, dan alat-alat dalamproses morfologi itu. Satuan morfologi adalahmorfem (akar atau afiks) dan kata. Prosesmorfologi adalah proses pembentukan kata yangmenunjukkan bagaimana kata-kata baru dibentuk.Proses morfologi melibatkan dasar (bentuk dasar),alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi,akronimisasi, konversi), dan makna gramatikal.Dalam banyak kasus, kata-kata baru terbentuk darikata-kata yang sudah ada melalui beberapamodifikasi.

Berdasarkan pengertian di atas, maka adatiga hal fungsi morfologi untuk dipelajari :1. Sebgai cabang dari ilmu linguistik bahasa

yang mengkaji proses pembentukan kata yangmenunjukkan bagaimana kata-kata barudibentuk.

2. Mempelajari seluk-beluk kata serta pengaruhperubahan bentuk kata terhadap funsi dan artikata.

4Mansoer Pateda, Linguistik Sebuah Pengantar,(Bandung : Angkasa 2005) hal.71.

5M. Ramlan, Morfologi (Yogyakarta : CV. Karyono2000)

6Abdul Chaeir, Morfologi Bahasa IndoneisaPendekatan Proses.( Jakarta: Penerbit Rineka Cipta 2008).

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

99|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

3. sebagai cabang dari ilmu linguistik bahasayang mengkaji proses pengolahan leksemmenjadi kata.

Morfologi juga dijelaskan sebagai bidanglinguistik yang mempelajari morfem dankombinasinya. Satuan kebahasaan dalam tataranmorfologi berupa bentuk-bentuk kebahasaanterkecil yang lazim disebut morf dan abstraksinyadisebut morfem. menurut Ramlan morfem adalahsatuan gramatik yang paling kecil, satuangramatik yang tidak mempunyai satuan lainsebagai unsurnya.

Kadang-kadang morfem bersifat bebasdan adakalnya terikat. Dengan pengertian tersebutmaka kata itu bisa berisi satu morfem dan dapatjuga lebih dari satu morfem. Contoh, kata terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata terdiri dari dua morfem, yaitu kata + . Kata

terdiri dari tiga morfem, yaitu: Tiap-tiap morfem dari kata tersebut

mempunyai maknanya tersendiri, ada yangindependent (morfem ) dan ada pula yangtergantung kepada morfem lainnya (yaitu morfem

dan ). Dengan demikian, tiap-tiap kata bisaberbentuk mujarrad (tidak ada tambahan) danbisa juga mazid (sudah ada tambahan). Apabilakata itu mazid maka ada pokok dan ada satu ataudua tambahan. Kata pokoknya adalah dantambahannya adalah ( ) )

Tambahan atau imbuhan tersebut bisa di awalyang disebut sabiqah ( frefik/ awalan), seperti:

pada kata . Dan kadang-kadangtambahan tersebut berada di tengah kata yangdinamakan dengan dakhilah (infiks/sisipan),seperti huruf pada kata . Dan kadang -kadang juga di akhir kata yang dinamakan lahiqah

(sufiks /akhiran) seperti penambahan di akhirkata

Dari pengertian morfem yang dikemukaandi atas, kita dapat memberikan contoh dalambahasa Indonesia pada bentuk kata “dilepas” yangterdiri dari dua morfem yaitu di dan lepas, karenasetelah di- tidak ada lagi bentuk kata yang lebihkecil. demikian pula setelah kata “lepas” tidakada lagi bentuk yang lebih kecil, kita tidak dapatmengatakan bahwa bentuk lepas terdiri dari le +pas.

Proses MorfologisMenurut Ramlan Proses morfologis adalah

proses pembentukan kata-kata dari satuan lainyang merupakan bentuk dasarnya. Proses inidisebut morfemis karena proses ini bermakna danberfungsi sebagai pelengkap makna leksikan yangdimiliki oleh sebuah bentuk dasar. Menurut beliapada umum nya morfemis dapat dibedakan atasProses morfemis afikasasiProses morfemispergantian/perubahan internalProses morfomispegulangan.Proses morfomis zeroProsesmorfomis suplisi dan Proses Suprasegmental.

Proses morfemis afiksasi merupakan suatuproses yang paling umum terjadi dalam suatubahasa . Proses ini terbentuk bila sebuah morfemterikat dibubuhkan atau diletkkan pada sebuahmorfem bebas, dengan perkataan lain, proses initerjadi dengan menabahkan afiks pada bentukdasar. afiks ini dapat dibedakan atas imbuhan awal(frefiks), sisipan (infiks) akhiran (sufiks) danimbuhan berbagi (konfiks). Contoh : berbaju,menemukan, jawaban dan lain-lain.

Proses pergantian/perubahan internaladalah suatu proses berupa perubahan unsurdidalam bentuk dasar atau didalam tubuhnya

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

100|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

sendiri, disebut juga perubahan internal. Berupaadanya pergantian salah satu fonemnya, baikkonsonan, vokal maupun ciri-ciri suprasagmentalnya.Contoh dalam bahasa Inggris kata “foot” = (kaki)tunggal, feet = (kaki) jamak.

Proses pengulangan/duplikasi adalahproses berupa pengulangan kata dari katadasarnya. Contoh kata “Oleh” pada pemakain kataoleh-oleh. Proses Zero adalah proes morfologisdimana morfem-morfemnya tidak mengalamiperubahan. Contoh dalam bahasa Inggris Sheep(tunggal) Sheep (jamak), Deer (tunggal) Deer(jamak). Proses suplilisi adalah proses morfologidimana morfem nya tidak mengalami perubahancontoh dalam bahasa Inggris Go——Went, Good———Best. Proses morfemis suprasegmental adalahsuatu proses morfologis yang didasarkan atas sifatmorfemis suatu bahasa. Misalnya dalam bahasaInggris yang mengenal proses morfemis tekanan.

Pengertian Sharaf dan TashriefSecara etimologi kata sharaf berasal dari

bahasa arab, sharafa-yashrifu-sharafan( - - ) yang berati

”memalingkan” seperti contoh pada perkataanberikut . berpalingnya arah angin.Sharaf juga berarti penukaran, pengembalian danpemindahan. Adapun secara terminologi sharafadalah ilmu yang membahas tentang bentuk-bentukkata arab dan keadaanya yang bukan merupakani’rob dan bina. Menurut Syaikh MuhammadMuhyiddin Abdul Hamid, shorof merupakan ilmuyang membahas tentang perubahan bentuk-bentukkata dari satu bentuk kebentuk kata yang lain.7

Perubahan-perubahan kata yang dimaksud bukandari segi i’rob dan bina. (analisis sintaksis ataunahu)

Adapun pengertian tasrief, secara etimologiadalah merupakan bentuk mashdar dari katasharafa-yashrifu-sharafan ( - - )yang semakna dengan ghoyyara-yugghoyyiru-taghyiran “( - - ) . berarti pengubahanatau perubahan. Sedangkan secara terminologitashrief menurut syaikh Musthafa al-Ghulayainiadalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum bentuk kata dan hal-hal yang berkaitandengan hurufnya, seperti mengenai asal nya,tambahan nya, shahihnya, i’lal nya, ibdal-nyadan yang serupa dengan itu. Tashrief jugaberarti pengubahan bentuk kata (shighoh)bahasa Arab.

Perubahan Bentuk kata dalam TinjauanSharaf

Sebagai suatu bahasa yang secara strukturmorfologisnya bertipe fleksi (infleksi), suatu katadalam bahasa Arab dapat mengalami perubahanbentuk dengan suatu sebabatau alasan tertentu.kata ”menulis” misalnya, dapat diubahmenjadi “sedang menulis”, “tulislah”,

- - “kitab atau menulis kitab”, “penulis”, “yang ditulis”. Dapat puladirubah kepada keduanya telah menulis, mereka telah menulis dan lainya.Jadi, katadasardapat mengalami perubahan-perubahan tergantungpada yang melatarinya dan tujuan yangdiinginkan dari perubahan kata tersebut. Adapunyang melatar belakangi perubahan-perubahantersebut dalam tinjauan ilmu sharaf adalahsebagai berikut:7Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, Durus al-

Tashrief, (Beirut : Maktabah al-Asriyah 1995) hal.4.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

101|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

I. Perubahan (Shiyagh) Kosakata dari segiasal-usul pembentukannya.

Dari penjelasan sebelumnya, dapatdiketahui kata dasar kataba ( ) dapat diciptakansejumlah bentuk kata baru, seperti:

. Bentuk-bentukkata semacam ini, dalam pengertian bisa dipecah-pecah menjadi berbagai macam bentuk baru, bisadisebut dengan kata musytaq.

Secara umum bentuk kosakata dalambahasa Arab terbagi dua8, pertama : kosakatayang tidak berubah (jâmid) yakni kosakata yangsejak semula sudah mempunyai bentuk dan tidakdiambil dari kata lain, misalnya kata

dan sejenisnya. Kedua: kosakatayang dapat mengalami perubahan (musytaq).Secara etimologi isytiqoq berarti mengambil suatukata dari kata lainnya, dengan syarat adanyakesesuain diantara keduanya dari segi lafazd,makna dan susunan huruf nya serta diikuti denganperubahan bentuknya9. Atau dengan bahasa yangsederhana mustaq adalah kata yang diambil darikata yang lain antara keduanya terdapat hubunganmakna meskipun lafalnya berubah seperti kata

, , yang berasal dari , , ,dan sebagainya. Isytiqoq jenis ini disebut denganisytiqoq shaghir. Dua jenis lainnya adalah isytiqaqkabir, yaitu adanya kesesuaian dalam lafazd dan maknaakan tetapi tidak dalam hal susunan huruf. contoh kata

" "

" serta terahir isytiqaq akbar yaitu adanyakesamaan dari segi makhorijul huruf seperti kata

pada . Dariketiga jenis isytiqaq tersebut hanya isytiqaqsyhagir yang masuk dalam pembahasan ilmusharaf.

Kata-kata yang mengalami perubahanbentuk (musytaq) tidak hanya berubah bentuk sajatetapi berubah makna dan pengertian, misalnyakata dan , kata pertama berarti pembukaatau penakluk sedangkan kata kedua berartiterbuka atau tertaklukkan.

Terdapat perbedaan pendapat antara ulamaBashrah dan Kaufah dalam hal memahami asalkata yang terdiri dari isim mustaq. Menurut ulamaBashrah asal kata yang mengalami perubahan-perubahan (mustaq) tempat kembalinyaadalahmasdhar. Dengan demikian bentuk-bentukkosa kata yang terdiridari:

seluruhnya berasal dari masdhar. Akan tetapi,menurut ulama kaufah asal dari kata diambil darifiildalam hal ini fiil madhi.Perbedaan pendapatini tidaklah begitu penting untuk dianalisis, karenatidak memiliki pengaruh yang signifikan dalamhal memahami bentuk-bentuk kosa kata bahasaArab.

Kosa kata yang termasuk dalam kategoriIsim Mustaq sebanyak tujuh macam yaitu10: isimfail, isim maf’ul, sifat al-musyabbahah, isimtafhdil,isim zaman, isim makandan isim alat.untuk penjelasaannya secara terperinci sebagaiberikut:a. Isim fâ’il ( )

Isim Fa’il adalah isim yang dibentuk untuk8Abdul Hadya al-Fudaila, Mukhtasar al-Sorf (Beirut :

Daar al-Qalam) hal.499Asma’a Abu Bakr Muhammad, Mu’jam al-Af’al al-

Jamidah, (Beirut : Daar al-Kutub al-Ilmiyah 1993) hal.13. 10Ibid,hal.14.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

102|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

menunjukkan atas Siapa atau orang yangmelakukan pekerjaan, misalnya = sayatelah menulis surat, menunjukkan bahwa sayaadalah orang yang menulis (subjek) dengan katalain, saya adalah (

) kaatib (penulis).

Secara umum, cara membentuk isim fâ’ilyang terdiri dari fiil tsulatsi mujarrad adalahdengan mengikuti wazan 11

. contoh: Isim

fa’ilnya artinya orang mengetahui.akan tetapi,jika Ain Fiilnya adalah Alif maka diubah menjadiHamzah, contohnya;

=puasa, isim fa’ilnya

adalah Shaa im, contoh lain,

= menjual,

isim fa’ilnya Baa i’. Jika Tsulaatsinya

Madhmuumul a’in (huruf Ai’nya berbarisDhamma) maka timbangannya berbeda-beda,misalnya kata Dha’ufa =lemah, makaFailnya adalah Dhaiif (

), contoh lain, kata

jamula Faailnya Jamiil (

), kata Shauba

= susah, Faailnya adalah Sha’bun (

), dan

Faail semacam ini dinamakan Sifat almusyabbahabi ismil Faail12.

Jika Fiilnya bukan Tsulaatsi (selain daritiga huruf) maka timbangannya menyerupaitimbangan fiil mudhaari’nya dengan menggantihuruf mudhaarinya dengan Mim berbarisDhamma dan mengkasrah huruf sebelum terakhir,contohnya; Qaatala (

) menjadi Muqaatil (

),

Ahsana ( ) menjadi Muhsin ( ), dan

Istaghfara ( ) menjadi Mustaghfir (

) dan

seterus nya.

b. Isim Maf’ûl ( )

Isim Mafuul adalah Isim yang dibentukdari fiil mabni majhuul untuk menunjukkan atasapa yang dikerjakan atau menunjukkan atas objek,misalnya

= saya telah memukul khalid,

kalimat ini menunjukkan bahwa khaalid adalahorang yang dipukul (objek), maka khaalid itu

madhruub. Bentuk timbangannya adalahMafuul ( ) jika fiilnya tsulaatsi. Jika fiiltsulaatsi dimana huruf tengahnya adalah Alif yanghuruf aslinya adalah Ya, seperti;

dan

, maka

bentuk mafuulnya adalah dan Maiib. Jikahuruf tengahnya adalah Alif dimana huruf aslinyaadalah Wau, seperti dan , maka bentukMafuulnya adalah

Maquul dan

Mashuun. Jika huruf akhirnya adalah Alif dimanahuruf aslinya adalah Ya, seperti,

dan ,

maka bentuk Mafuulnya adalah Mabniiyyundan

Marmiiyyun. Jika Huruf akhirnya Alif

sedangkan huruf aslinya adalah Wau, seperti dan

, maka bentuk mafuulnya adalah

Maduwwun dan Marjuwwun. Adapun jika

Fiilnya bukan Fiil Tsulaatsi maka timbangannyahampir sama dengan bentuk Mudhaarinya denganmengganti huruf mudhaari’ menjadi Mim yangberharakat Dhamma dan memfathakan hurufsebelum terakhir, contohnya;

(Aghlaqa)

menjadi (mughlaq),

(Qaddara)

menjadi (muqaddar), dan (istakhraja)

menjadi (mustakhraj).13

Perbedaan isim faa’il dan isim maf ’ulyang berasal dari fiil tsulâtsi mazîd hanyadibedakan dengan huruf harakat kasrah (ö) pada

11Sukamta, dkk., Bahasa Arab (Yogyakarta: PokjaAkademik UIN Suka, 2005), hal. 91

12Fua’d Nikmah,Mulakhas Qawaidul LughatilArabiyah (Damsyiq : Daarul Hikmah, Cet ke IX, tt) hal.39.

13Ibid.,hal.43-44.14Abdul Qahir al-Jarjani, Kitab al-Miftah fi-Asharfi,

ditahqiq oleh DR. Ali taufiq al-hamda, kulliyatu al-AdabUniversitas Yarmuk (Beirut : Muassatu al-Risalah, 1987)hal.59

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

103|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

huruf sebelum akhir untuk bentuk isim fâ’il danharakat fathahó)) untuk isim maf’ûl.14 Seperti kata

jika dibaca muthâlib berarti bentuk isim fâ’il

yang artinya penuntut. Tetapi bila dibacamuthâlab, berarti pembaca menginginkan bentukmaf ‘ûl yang artinya yang dituntut. Metode ataucara pembentukannya melalui bentuk mudhâri’dengan merubah huruf yang paling depan (harfal-mudhâra’ah) menjadi huruf mim ( ). Untukmenentukan apakah bacaan yang tepat dalamsuatu teks itu bentuk pertama (isim fa’il) ataukedua (isim maf’ul), maka konteks kalimatnyayang menjadi pertimbangan.15 Contoh:

Dari konteks kedua kalimat tersebut dapatditentukan bahwa kata yang digarisbawahi padakalimat pertama adalah bentuk isim maf ‘ûl yangartinya dituntut, jadi harus dibaca muthâlabûnkarena arti kalimat adalah kita dituntut untukbelajar dengan sungguh-sungguh. Adapun katayang bergaris bawah pada kalimat kedua adalahbentuk isim fâ’il artinya menuntut, olehnya itudibaca muthâlibûn karena arti kalimat yang tepatadalah kita menuntut agar dosen mengajar kitadengan sungguh-sungguh.c. Al-Shifat al-Musyabbaha bi ismil Fa’il

( )Shifat al-Musyabbahah bi Ismil Fa’il

adalah isim yang dibentuk dari Fiil TsulaatsiLaazim (yang tidak memiliki objek) yaitu sifatyang menunjukkan atas siapa yang melakukan

pekerjaan. Misalnya =yang mulia dan

=

yang berani. Bentuk timbangannya adalah Faiil(

) jika Ain Fiilnya Dhamma, misalnya

, , atau bertim-bangan Fuaal ( ) seperti

, atau juga

bertimbangan Fa’lun ( ), seperti , ,atau juga bertimbangan Fa’aal (

) seperti

,

dan masih banyak lagi timbangannya.

d. Isim Tafdhil ( )

Isim Tafdhiil adalah isim yang dibentukatas timbangan Af’ala ( ) untuk menunjukkanatas dua benda atau dua hal yang sama-samamemiliki sifat yang sama namun salah satudiantaranya melebihi sifat tersebut dari yang lain,contohnya; =matahari lebihbesar dari pada bumi, kata Akbaru adalah isimTafdhiil. Kata yang terletak sebelum Isim Tafdhiildinamakan Mufaddhal ( ) yaitu Mataharipada contoh di atas dan kata yang terletak setelahisim tafdhiil dinamakan Mufaddhal alaihi(

) yaitu bumi pada contoh di atas. Isim

tafdhiil dibentuk hanya dari Fiil Tsulaatsi Tammyang dapat menunjukkan kekaguman atauketakjuban16.

e. Isim Zaman dan Isim Makan ( )Isim Zamaan adalah isim yang dibentuk

untuk menunjukkan atas masa/waktu terjadi danberlangsungnya suatu pekerjaan, contohnya;

= waktu ujian pada awal Juni.Isim Makaan adalah isim yang dibentuk untukmenunjukkan atas tempat terjadinya suatupekerjaan, misalnya;

= tempat

bermain bola itu luas. Isim Zaman dan Makaan15Ahmad Djanan Asifuddin, “Workshop MetodologiPembelajaran Bahasa Arab” dalam http://www.umy.ac.id/berita, diakses tanggal 11 Mei 2008. 16Fu’ad Nikmah, Op.Cit.,hal.50.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

104|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

bertimbangan Maf’al ( jika fiilnya mu’talakhir (huruf terakhirnya adalah huruf illat), contoh

Malhaa, Majraa, Maktab dan

madkhal. Atau bisa juga bertimbangan Maf’il(

) apabila akhir fiilnya bukanlah mu’tal

(shahih) dan ‘Ain mudhaari’nya berbaris kasrah,contohnya;

Yanzilu, menjadi Manzil dan

Yarjiu menjadi Marji’. Adapun

timbangannya untuk bukan fiil tsulaatsi adalahsama dengan timbangan isim maf’uul yang bukantsulaatsi, misalnya; mustawda,

Mustawshaf dan Mustasyfaa.

f. Isim Alat ( )

Isim Aalat adalah isim yang dibentukuntuk menunjukkan atas alat yang digunakanuntuk melakukan pekerjaan. Adapun bentuktimbangan Isim Alat adalah Mif’aal (

)

contohnya; = membuka menjadi = kunci.

Atau dengan timbangan Mif’al ( ), contoh;

=celurit/sabit. Atau dengan timbangan

Mif’alah ( ), contohnya;

= sapu,

=

sendok.Sebagian ahli bahasa membolehkantimbangan Fa’aalah (

) untuk menunjukkan

atas alat, misalnya; =mesin cuci, dan

=

kulkas17. Terkadang isim alat ini tidak berupawazan-wazan seperti yang telah dijelaskansebelumnya, tetapi menggunakan kalimat yanglain. Contoh:

artinya pena,

artinya gelas/

piala.

II. Perubahan bentuk kata karenapenambahan jumlah huruf nya

Ditinjau dari segi jumlah huruf, kata kerjadalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi dua,yaitu kata yang masih asli dan belummendapatkan tambahan oleh huruf apapun.Disebut “ kalimah mujarradah” serta kata yangsudah tidak asli lagi dalam arti sudah mengalamiperubahan dengan mendapatkan tambahan huruf,baik diawal, tengah maupun akhir dari rangkaianhuruf pada kata tersebut,kata semacam ini disebutdengan “ kalimah mazidah”. Kata –kata semacam

adalah termasuk golongankata mujarrad, karena susunan huruf-hurufnyamasih asli. Sebaliknya kata-kata seperti:

adalah termasuk golongan katamazid, karena susunan hurufnya sudah tidak aslilagi dan sudah mendapatkan huruf tambahan padahuruf asalnya. Perubahan bentuk kata karenapenambahan jumlah hurufnya ini, disampingmembawa perubahan pada struktur hurufnya, jugamembawa pada segi makna/arti yangditimbulkanya.

Jumlah huruf-huruf dalam fi’il sangatberhubungan dengan pola wazn ( )dan mauzun(

) fi’il.Perubahan fiil ditinjau dari segi huruf nya

dapat dilihat kesimpulannya pada tabel berikutini

17Ibid.,hal.53.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

105|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

III. Perubahan kosa kata karena perbedaanpelakunya.

Selain dari sebab perubahan bentuk katadiatas, sebab lainnya yang juga membawaperubahan bentuk kata dalam bahasa Arab adalahdikarenakan perbedaan si pelakunya, baik dilihatdari segi pelakunya, baik dilihat dari segijumlahnya maupun dari segi jenis pelakunya.Kedua segi ini dalam linguistik biasa disebutdengan bagian dari kategori gramatikal suatubahasa.

Kata “ nashara “ ( ) misalnya, dapatberubah bentuk jika yang diinginkan “ dua orang

laki - laki menolong” maka kata akan

berubah bentuknya manjadi “nasharaa” ( )

Dua orang laki - laki menolong berubah menjadi“ nasharna” (

) mereka ( semua ) perempuan

menolong, bila yang memberikan pertolongantersebut lebih dari seorang perempuan. Jadi,perubahan pertama dari nashara (

) menjadi

nashara ( ) menunjuk kepada perubahan kata

karena perbedaan pelaku dilihat dari segijumlahnya, serta perubahan kedua dari segi duabentuk tersebut menjadi nashara (

)

maenunjuk kepada perbedaan pelaku dilihat darisegi jumlah dan jenis kelaminya.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

106|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

Di samping itu, sebab perubahan bentukkata karena perbedaan pelaku ini erat pulakaitanya dengan perubahan bentuk pada kata ganti(dhomir), atau dengan perbedaan lain bahwaperubahan bentuk kata pada kata pengganti(dhomir) dalam suatu lafadz, akan membawaperbedaan pada di pelakunya. Pada contoh diatasmisalna, kata nashara (

) Dia laki-laki

menolong, secara eksplisit menyimpan kata gantiorang ketiga laki-laki tunggal, yaitu “huwa” (

),

lalu pada kata nashara ( ) terdapat kata ganti

orang ketiga laki-laki ganda yaitu “huma” ( ),kemudian pada kata nashara (

).Secara

eksplisit menyimpan kata ganti orang ketigaperempuan jamak yaitu “hunna” (

). Demikian

pula sebaliknya. lebih jelasnay perhatikan tabelberikut ini :

Bahwa perubahan bentuk kata pada kataganti , menjadi, , , , , , ,

, akan membawa perubahan bentuk kata

pada kata menjadi (nasharat),

naharta), (nasharati),

(nashartuma),

(nashartum), (nashartunna),

(nashartu) dan ( nasharna ).

III. Perubahan bentuk kata karenaperubahan waktunya.

Waktu kejadian juga menjadi unsurterpenting dalam pembentukan dan perubahankata dasar fi’il. Dalam bahasa Arab setidaknyaada tiga bagian waktu, yaitu lampau (madhi),sekarang (mudhori’), akan datang, perintah(amar).

Fiil MadhiFiil Madhi adalah kata kerja yang

menunjukkan masa lampau seperti kata = dia

(lk) telah membaca. dia (pr) telah membaca.Format fiil madhi ini terdiri dari tiga huruf, empat,lima dan enam huruf seperti yang telah dijelaskansebelumnya pada perubahan tsulasi dan ruba’ibaik yang mujarrod dan mazidah. selama fiilmadhi tidak bersambung dengan, dhamir makaharokatnya berbaris fatha. Namun jika bersambungdengan wawu jamaah maka fiil madhi berbarisdhammah contoh: dan jikabersambung dengan dhamir rofak mutaharrik ataumutakallim, seperti maka fiil madhi nyaberharokatsukun. contoh. danlain-lain.

Fiil Mudhari’Fiil Mudhari’ adalah kata kerja yang

menunjukkan masa sekarang atau yang akandatang. Dalam bahasa Indonesia untukmenunjukkan suatu pekerjaan dilakukan saat iniatau sekarang ditambahkan kata keterangan,seperti contoh Ahmad sekarang sedang makan.atau saat ini Ahmad sedang makan. Dalam bahasaArab cukup merubah fiil madhi kedalam bentukfiil mudhari’ dengan menambahkan hurufmudhara’ah atau yang lazim disebut

alif, nun,ya dan ta. ciri-ciri fiil mudhari’ : (1). Adanya salahsatu huruf tambahan mudhra’ah ( ).dalam posisi ini harokat fiil mudhari, berbarisdhammah.(2). dapat dimasuki hurf jazm, ataunasab seperti huruf contoh:

. (3). Dapat dihubungkandengan dengan nun taukit. Untuk mengetahuipembentukan pola fiil mudhari’ dapat dilihat padatabel dibawah ini:

Fi’il AmarFi’il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

107|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

fi’il yang memuat pekerjaan yang dikehendakioleh Mutakallim (pembicara) agar dilakukanoleh Mukhathab (lawan bicara). Maka yangmenjadi Fa’il (Pelaku) dari Fi’il Amar adalahDhamir Mukhathab (lawan bicara) atau “orangkedua” sebagai orang yang diperintah untukmelakukan pekerjaan tersebut. Menyuruhmengerjakan sesuatu berarti pekerjaan tersebutdiharapkan akan terlaksana di waktu yang akandatang, maka pola dasar Fi’il Amar dibentuk dariFi’il Mudhari’ dengan perubahan seperti berikut:

Contoh dalam kalimat: dari (beramal,bekerja) menjadi Fi’il Amar:•

= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)

• = bekerjalah untuk akhiratmu (pr)

= bekerjalah untuk akhirat kamuberdua

= bekerjalah untuk akhirat kalian(lk)

= bekerjalah untuk akhirat kalian(pr)

Ilmu Sharaf dan MorfologiDengan memperhatikan defenisi sharaf

dan morfologi di atasbaik dari segi pengertian danmacam-macam bentuk perubahan kata maka kitamelihat adanya kemiripan diantara morfologi dansharaf. Dalam kajian linguistik arab, morfologisatu paralel dengan sharaf. Hasanain menjelaskanbahwa morf dan morfem dalam bahasa arabsepadan dengan ash-sighat dan al-wazn. Maknayang terkandung atau yang ditunjukkan al-waznitulah morfem, sedangkan sighat yang mengikutial-wazn itulah morf18. Dicontohkan kata

merupakan morf dengan morfem yang

bermakna al-musyarakah.Dalam bahasa arab terdapat alomorf

(beberapa morf) yang merupakan realisasi darisatu morfem tertentu. Sebagai contohdikemukakan, morfem al-muthawa’ah dapatdirealisasikan dengan

pada

,

pada

,

dan pada

.

Selanjutnya, sebagaimana dimaklumibahwa tasrif dikenal adanya perbedaan antaratashrif istilahi dan tasrif lughowi. Kedua macamtashrif tersebut bila kita bandingkan denganpembagian morfem secara derivasional daninfleksion juga menunjukkan hal yang hampirsama dimana tashrief istilahi identik denganderivasi dan tashrief lughowi identik denganinfleksi. Kemudian mengenai penggunaanmorfem bebas dan morfem terkait, dalam bahasaArab biasanya mengenal adanya perbedaan antarakalimah mujarradah dan kalimah mazidah.

Kalimah mujarradah untuk menyebutkankata dasar sedangkan kalimah mazidah untukmenyebutkan kata yang mendapatkan imbuhanbisa disebut dengan huruf ziyadah. Kemudiandikaitkan dengan proses morfologis afikasi dalamsuatu bahasa ternyata bahwa penambahan huruf-huruf ziyadah pada suatu kata dasar dalam bahasaArab (sehingga terjadi perubahan dari katamujarradah menjadi kata mazid) mengarah ke haltersebut, dalam arti bahwa dalam bahasa Arabjuga terdapat proses morfologis afikasi. Haltersebut, dalam arti bahwa dalam bahasa Arabjuga terdapat proses morfologis afikasi dalamkasus yang ditunjukkan oleh huruf ziyadah.Disamping itu, seperti umumnya prosesmorfologis afikasasi mengakibatkan terjadinyaperubahan bentuk dan arti suatu kata, makapenambahan satu dua atau tiga huruf pada katadasar dalam bahasa Arab pun menunjukkan halyang sama.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

108|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

Berdasarkan uraian tersebut, dapatdikatakan bahwa kata merupakan salah satu aspekterpenting dalam morfologi. Selain sebagaioutput, dalam proses morfologi, kata merupakansatuan terbesar. disebut sebagai satuan terbesardalam proses morfologis karena kata merupakandari morfologi tersebut.

HASIL PENELITIANBentuk-bentuk kosa kata dalam tinjauan

shorof atau morfologi, yang dibahas padapenelitian ini berdasarkan kajian teorisebelumnya adalah; isim fail, isim maf ’ul, isimzaman dan makan, isim alat, isim tafdhil, sifatal-musyabbahah, fiil mudhari’, fiil amar, jamakmuzakkar dan jamak muannas salim, fiil tsulasi,tsulasi mazid tambahan satu huruf, tsulasimazid tambahan dua huruf dan tiga huruf, fiilruba’i dan ruba’i mazid satu huruf dan duahuruf.

M MATERI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 J/ Rata2

1 6 4 2 5 7 2 9 5 7 5 2 2 2 2 2 2 7 71 0.42

2 2 3 4 2 5 2 8 7 7 4 4 3 2 3 3 3 5 67 0.39

3 4 7 3 2 8 1 9 6 9 8 4 2 5 4 3 2 8 85 0.5

4 3 3 4 3 3 1 8 1 10 8 3 3 4 4 4 2 3 67 0.39

5 3 2 3 2 1 2 8 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 46 0.27

6 4 4 3 2 2 2 4 4 6 5 4 4 6 3 4 4 2 63 0.37

7 4 3 4 2 4 3 5 3 8 6 3 2 3 4 5 4 4 67 0.39

8 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 2 2 2 3 1 2 3 55 0.32

9 4 4 4 4 4 4 9 6 7 8 2 2 2 3 5 4 4 76 0.45

10 2 3 3 2 2 2 3 2 4 6 3 3 3 3 4 4 3 52 0.31

11 9 4 2 5 7 2 7 5 7 5 2 2 2 2 2 2 7 72 0.42

12 4 3 4 2 5 2 8 7 7 4 4 3 2 3 3 2 5 68 0.4

13 4 7 3 2 8 1 9 6 9 8 4 2 5 3 3 3 8 85 0.5

14 3 3 2 3 3 3 8 2 10 8 3 3 4 4 4 3 3 69 0.41

15 3 2 3 2 3 2 8 3 4 4 5 2 2 2 2 2 3 52 0.31

16 4 4 3 2 2 2 4 4 6 5 2 4 6 3 4 4 2 61 0.36

17 4 3 3 2 4 3 5 3 8 6 8 2 3 4 5 4 4 71 0.42

18 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 2 2 2 3 1 2 3 55 0.32

19 4 4 4 4 4 4 9 6 7 8 2 6 2 4 5 4 4 81 0.48

20 2 3 3 2 2 2 3 3 4 6 3 3 3 3 4 4 3 53 0.31

21 6 4 2 5 7 2 9 5 7 5 2 4 3 2 2 2 7 74 0.44

22 3 3 5 2 5 2 7 7 7 4 4 3 2 3 3 2 5 67 0.39

Kemampuan mahasiswa memahami bentuk-bentuk kosa kata bahasa Arab.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

109|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

24 3 3 4 3 3 1 8 2 10 8 2 3 4 4 4 3 3 68 0.4

25 3 2 3 2 2 2 8 3 4 5 3 5 2 2 2 2 2 52 0.31

26 4 4 3 2 2 2 4 4 6 5 7 4 4 3 4 4 2 64 0.38

27 4 3 3 2 4 3 5 3 8 6 4 4 3 4 5 2 4 67 0.39

28 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 2 2 2 3 1 2 3 55 0.32

29 4 4 4 4 4 4 9 6 7 8 2 4 2 3 5 4 4 78 0.46

30 2 3 3 2 2 2 3 2 4 6 3 3 3 2 4 3 2 49 0.29

JUMLAH 1979 6.59

65.96%

Keterangan Materi :1. Isim Fail 9. Fiil Amar 17.Fiil Mudhari’2. Isim Maf’ul 10. Tsulasi Mujarrad3. Isim Makan dan Isim Zaman 11. Ruba’i Mujarrad4. Isim Alat 12. Tsulasi Mazid 15.Jamak Mujakkarissalim 13. Tsulasi Mazid 26.Sifat al-Musyabbahah 14. Ruba’i Mazid 27.Isim Tafdhil 15. Tsulasi Mazid 38. Jamak Muannassalim 16. Ruba’i Mazid 2

Untuk menganalisa data kemampuanmahasiswa dalam memahami bentuk-bentuk kosakata, di klasifikasi pada acuan berikut ini :1. Apabila persentasenya berkisar antara76% -

100% maka termasuk ke dalam kategori“Cukup menguasai”.

2. Apabila persentasenya berkisar antara 56% - 75%maka termasuk ke dalam kategori “menguasai”.

3. Apabila persentasenya berkisar antara 40% -55% maka termasuk ke dalam kategori “Kurang menguasai “.

4. Apabila persentasenya berkisar antara 0% -39% maka termasuk ke dalam kategori “ tidakmenguasai “.

Dari tabel di atas, secara keseluruhanpenguasaan mahasiswa terhadap 17 bentuk-

bentuk kosa kata dapat dikatakan pada kategorimenguasai karena berada pada angka 65.96%,.Namun, penguasaan ini belum pada taraf yangsignifikan, karena tidak mencapaiangka 76%(cukup menguasai).Hal ini juga dibuktikan daritujuh belas item kosakata yang diteliti ada sebelaskosa kata yang berada pada posisi tidak dikuasai.seperti :1. Sifat al-Musyabbaha dengan persentase 24%.2. Isim alat dengan peresntase 28%.3. Ruba’i mazid tambahan satu huruf dengan

persentase 29%.4. Tsulasi Mazid tambahan satu huruf dengan

persentase 29%.5. Rubai’ Mazid tambahan dua huruf dengan

persentase 31%.6. Tsulasi Mazid tambahan dua huruf dengan

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

110|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA …

persentase 31%7. Rubai Mujarrod (empat huruf asli) dengan

persentase 32%.8. Isim Makan dan Isim Zaman dengan

persentase 33%,9. Tsulasi Mazid tambahan tiga huruf dengan

persentase 33%.10. Isim Maf’ul dengan persentase 37%11. Isim Faaiil dengan persentase 38%.

Dan tiga item berada pada kurang dikuasaiyaitu: Bentuk-bentuk kosa kata yang kuruangdikuasai adalah; (1) Jamak Mujakkarissalim,dengan persentase 40% , (2) Fiil Mudhari’ denganpersentase 41%,(3) Jamak Muannasissalimdengan persentase 43%.

Kesimpulan Hasil penelitian terhadap kemampuan

mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab dalammemahami bentuk-bentuk kosa kata dalamtinjaun analisis morfologi atau sharaf

menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswamasih dikategorikan belum signifikan atau cukupmenguasai. Hal ini disebabkan dari 17 itembentuk bentuk kosa kata ada 11 item berada padakategori lemah atau tidk menguasai dan 3 itempada posisi kurang menguasai. item-item kosakata yang tidak dikuasai dan kurang dikuasai inimerupakan item-item penting karena seringditemukan dalam kalimat atau jumlah, misalnyakosa kata yang berbentuk isim faaiil, isim maful,fiil tsulasi dan ruba’i baik yang mujarrod ataumazid, fiil mudhari’jamak muzakkarissalim danmuannasissalim dan lain-lain.

Oleh sebab itu salah satu kelemahanmahasiswa dalam memahami dan membaca teksbahasa Arab terjawab sudah dikarenakan merekamasih lemah atau kurang menguasai bentuk-bentuk kosa kata bahasa Arab dan tidak tertutupkemungkinan kelemahan dalam memahamibentuk-bentuk kosa kata ini berdampak padakelemahan mereka dalam berbicara ataumuhadatsah.

Pangadilan Rambe: Analisis Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

111|Kutubkhanah: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 18, No. 2 Juli Desember 2015