ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MATERI...
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MATERI...
i
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
DENGAN SOAL MODEL PROGRAMME FOR
INTERNATIONAL STUDENTS ASSESSMENT (PISA) PADA
SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Ali Mahfud
NIM 23070150053
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Ketika kita sedang mengalami kesusahan dan bertanya-yanya kemana
Allah, cukup ingatlah bahwa seorang guru selalu diam saat tes berjalan.
Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan. Kau harus menciptakannya.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Robbil „Alamiin,
Atasberkah, rahmat dan ridho Allah SWT karya skripsi yang sederhana ini saya
persembahkan untuk :
a. Ibu tercinta, Ibu Zuhriyah. Beliau bukan hanya seorang ibu didalam kehidupan saya,
tetapi beliau adalah pahlawan sekaligus motivator dalam perjalanan hidup saya dari
umur 9 tahun sampai dengan sekarang ini dengan kerja kerasnya sendiri. Dan doa
restu beliaulah yang paling membantu saya sampai saya bisa menjadi seperti
sekarang ini.
b. Bapak tercinta, (al-marhum) Bapak Sujadi. Beliau adalah seorang kepala rumah
tangga yang telah mendidik saya. Meskipun beliau telah berpulang ke rahmatullah
ketika saya berumur 9 tahun, tetapi segala yang telah beliau ajarkan, akan tetap saya
pegang teguh sampai kapanpun.
c. Kakak-kakaksaya, Mahmudi, Siti Mutoharoh, Slamet Nur Rohman, dan Nur Rokhim.
Yang telah mendukung dan membantu ibu untuk menjaga sekaligus mengayomi,
sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini.
d. Bapak KH. Hadi Zumroni, M.Pd. Beliau yang telah membimbing dan menyediakan
tempat untuk saya selama saya menuntut ilmu di jenjang ini.
e. Teman-teman yang telah member semangat dan dukungan kepada saya. Dan Ali
Muntaha sebagai teman seperjuangan saya ketika mengerjakan tugas akhir ini.
f. Teman-temanku PPL SMP Negeri 5 Salatiga yang saya sayangi.
g. Teman-temanku KKN Desa Ngablak yang saya sayangi.
h. Teman-teman seperjuangan Tadris Matematika Angkatan 2015.
viii
i. Almamater saya IAIN Salatiga.
j. Dan untuk semuanya terimakasih.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta
salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
a. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
b. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
c. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika
dan sekaligus dosen pembimbing skripsi, yang berkenan mengoreksi dan
mengarahkan judul skripsi di tengah padatnya tugas.
d. Ibu Wulan Izzzatul Himmah, S.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, beserta
bapak ibu dosen yang telah berkenan membimbing penulis selama masa studi.
e. Orang tua dan keluarga besar tercinta yang selalu memberikan dukungan, aspirasi
dan nasehat bagi penulis.
f. Ibu Dyah Ika, S. Pd., yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian.
g. Siswa-siswi kelas VIII A yang telah meluangkan waktunya untuk penulis ketika
melakukan penelitian skripsi.
x
h. Semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.
Hanya ucapan terima kasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal
baik yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya, dari karya tulis ini penulis berharap kemanfaatan bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya.
Salatiga, 13 September 2019
Penulis
Ali Mahfud
xi
ABSTRAK
Mahfud, Ali. 2019. Analisis Kemampuan Literasi Matematika Materi Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel DenganSoal Model Programme
for International Students Assessment (PISA) Pada Kelas VIII A
SMP Negeri 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Skripsi. IAIN
Salatiga. Program Studi Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata Kunci : Kemampuan Literasi, Matematika, Siswa Kelas VIII A
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika
siswa SMP kelas VIII A, faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi
matematika. Penelitian ini penting dilakukan karena melihat dari penilaian
Programme for International Student Assessment (PISA) terkait literasi di
Indonesia yang masih sangat rendah. Penelitian ini akan dapat melatih siswa
mengerjakan soal literasi matematika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian menggunakan pengumpulan data dengan observasi, dan wawancara.
Informan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa
kelas VIII A. Teknik analisis data terdiri dari analisis hasil kerja, penyajian data,
dan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data penulis menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kemampuan literasi matematika materi
dsistem persamaan linear dua variabel dengan soal model Programme For
International Students Assessment (PISA) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro, Setelah di lakukan tes latihan soal dengan model PISA masih
52,81% dari total keseluruhan soal yang dapat dikerjakan oleh siswa kelas VIII A
tersebut. Demikian kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII A SMP
Negeri 1 Wonosegoro kabupaten Boyolali masih rendah, dikarenakan kurangnya
pengenalan dan pembiasaan pemberian soal literasi matematika dengan model
soal dari Programme for International Students Assessment (PISA). 2. Faktor
yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika siswa antara lain peminat
dari siswa yang kurang untuk mempelajari literasi matematika materi sistem
persamaan linear dua variabel. Fasilitas dari lingkungan sekolah juga yang kurang
memadai guna mendukung kegiatan literasi, termasuk literasi matematika materi
sistem persamaan linear dua variabel.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
HALAMAN DEKLARASI DAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. vi
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
E. Penegasan Istilah ........................................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 9
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11
A. Landasan Teori ............................................................................................ 11
1. Analisis kemampuan literasi matematika .............................................. 11
a. Analisis ........................................................................................... 11
b. Kemampuan .................................................................................... 11
c. Literasi ............................................................................................ 12
d. Literasi Matematika ........................................................................ 12
2. System Persamaan Linear DuaVariabel (SPLDV) ................................ 13
a. Pengertian SPLDV ......................................................................... 13
b. Metode penyelesaian SPLDV ......................................................... 14
3. Programme For International Students Assesment
(PISA) 15
a. Pengertian PISA .............................................................................. 15
b. Level soal menurut PISA…………………………………... .......... 15
B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 20
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 21
C. Sumber Data ................................................................................................. 22
1. Data Primer ............................................................................................ 22
2. Data Sekunder......................................................................................... 22
D. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................ 23
E. Analisis Data ................................................................................................ 23
F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................................ 25
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 27
A. Paparan.......................................................................................................... 27
xiv
1. Data Informan ......................................................................................... 27
B. Analisis Data ................................................................................................ 29
1. Hasil observasi dengan siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro
Boyolali.. ................................................................................................ 30
2. Hasil wanwancara dengan Guru kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro
Boyolali .................................................................................................. 34
3. Hasil wanwancara dengan Siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro
Boyolali. ................................................................................................. 35
C. Pembahasan . ................................................................................................. 36
1. Kemampuan literasi matematika materi sistem persamaan linear dua
variabel dengan soal model Programme for International Students
Assessment (PISA) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro
Kabupaten Boyolali. ............................................................................... 36
2. Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi kemampuan literasi
matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan soal
model Programme for International Students Assessment (PISA) pada
siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali. .... 39
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 41
D. Kesimpulan .......................................................................................... 41
E. Saran .................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 43
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 45
xv
DAFTAR TABEL
A. Tabel 4.1 Data Informan ....................................................................... 27
B. Tabel 4.2 Hasil Observasi ..................................................................... 30
C. Tabel 4.3 Hasil Pekerjaan Siswa A1 ..................................................... 32
D. Tabel 4.4 Hasil Pekerjaan Siswa A2 ..................................................... 33
E. Tabel 4.6 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas VIII A ...................................... 36
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
F. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... 46
G. Kode Penelitian ..................................................................................... 47
H. Instrumen Penelitian ............................................................................. 49
I. Pedoman Observasi ............................................................................... 49
J. Pedoman Wawancara ............................................................................ 51
K. Hasil Observasi ..................................................................................... 53
L. Hasil Wawancara .................................................................................. 58
M. Foto Kegiatan ........................................................................................ 60
N. Daftar Nilai SKK .................................................................................. 62
O. Nota Pembimbing Skripsi ..................................................................... 65
P. Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................................... 66
Q. Lembar Konsultasi Skripsi .................................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana oleh pendidik
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sehingga memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara (Toenlioe, 2016: 9). Pendidikan juga merupakan
pimpinan orang dewasa terhadap anak dalam perkembangannya kearah
kedewasaan dan memiliki tujuan umum untuk membawa anak kepada
kedewasaannya, yang berarti bahwa ia harus dapat menentukan diri sendiri
dan bertanggung jawab sendiri (Iriana, 2017: 29).
Di dalam pendidikan terdapat suatu Pembelajaran atau pengajaran.
Sebelum masuk ke pembelajaran atau pengajaran, mengajar sendiri ialah
memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-kecakapan atau
ketrampilan-ketrampilan kepada anak-anak (Iriana, 2017: 245).
Pembelajaran merupakan kegiatan guru/dosen menciptakan situasi agar
siswa/ mahasiswa belajar. Tujuan utama dari pembelajaran atau
pengajaran adalah agar siswa/mahasiswa belajar (Tim pengembang ilmu
pendidikan, 2007 :124). Mengajar dan belajar merupakan dua kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan, ibarat sebuah mata uang yang bermata dua.
2
Bagaimanapun baiknya guru/dosen mengajar, apabila tidak terjadi proses
belajar pada siswa/mahasiswa, maka pengajarannya tidak baik, tidak
berhasil. Sebaliknya, meskipun cara atau metode yang digunakan
guru/dosen sangat sederhana, tetapi apabila mendorong siswa/mahasiswa
banyak belajar, pengajaran tersebut cukup berhasil (Tim pengembang ilmu
pendidikan, 2007 :125).
Salah satu pembelajaran di dalam suatu pendidikan adalah
pembelajaran matematika. Matematika sebagai bagian dari science yang
merupakan sebuah pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar
(Haryono, 2014: 59). Matematika juga merupakan salah satu ilmu
pengetahuan yang mendominasi banyak sekali ilmu pengetahuan seperti
ilmu fisika, ilmu kima, ilmu biologi, teknik, komputer dan lain-lain
(Padmadewi, 2018: 1). Matematika bagi sebagian besar siswa merupakan
suatu pelajaran yang sulit dan menakutkan. Namun demikian, dengan
metode pembelajaran yang tepat, kesan tersebut akan sirna.
Di indonesia masih banyak siswa yang kurang memahami materi
pendidikan yang sudah didapatkan di sekolah. Untuk diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari. Terdapat juga siswa yang sama sekali belum bisa
memahami materi matematika. Penyebab siswa yang kurang bisa bahkan
belum bisa memahami materi matematika yang didapatkan ketika
mengikuti kegiatan belajar di sekolah kedalam kehidupan sehari-hari
antara lain siswa yang tidak memperhatikan ketika pengajar menjelaskan
3
materi, siswa tidak mengikuti kegiatan belajar, siswa tidak sering
diberikan permasalahan yang bersifat kontekstual (Padmadewi, 2018: 2).
Penyebab yang mendominan pada kekurang mampuan siswa
memahami materi pendidikan yang sudahdidapatkan di sekolah kedalam
kehidupan sehari-hari adalah guru yang kurang banyak
memberikan/membiasakan siswa menjumpai permasalahan yang bersifat
kontekstual. Permasalahan tersebut dalam pengerjaannya haruslah
menggunakan pemisalan atau simbol, dikarenakan sifat kesederhanaannya.
Menggunakan bahasa simbol, yang artinya penjelasan yang bila diajukan
dengan menggunakan Bahasa kata akan bisa menjadi penjelasan yang
Panjang lebar, sehingga akan bisa dinyatakan dalam beberapa rumusan
simbol yang lebih ringkas. Keringkasan ini sangat membantu dalam proses
tukar pikiran di antara mereka yang menekuni dunia matematika uuntuk
menghindari diri dari bias arti atau pergeseran makna yang sering berlaku
pada medium kata pada umumnya menurut Evawati Alisah dan Eko
Prasetyo (Haryono, 2014: 74). Sehingga, symbol menjadi sangat penting
untuk digunakan dalam memberikan lambing kepada benda-benda tertentu
(Haryono, 2014: 74).
Permasalahan yang bersifat kontektual bisa di artikan sebagai
bentuk penerapan literasi. Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang
mencakup kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, serta
kemampuan berpikir yang menjadi elemen di dalamnya. Menurut purcel-
gates,dan kawan-kawan (Padmadewi, 2018: 1). Literasi juga didefinisikan
4
sebagai aktivitas membaca dan menulis oleh siswa di dalam kelas tentang
dunia nyata untuk tujuan dunia nyata.
Di Indonesia salah satu literasi yang mendapatkan peringkat rendah
menurut penilaian Programme of International Student Assessment (PISA)
adalah literasi matematika (Marwenty, 2017:338). Programme for
International Students Assessment (PISA) menyurvei tahun 2012 secara
rinci menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65
negara untuk kemampuan literasi siswa di bawah umur 15 tahun (Ahmadi,
2018: 8). Pada pembelajaran matematika masih terlalu sering menekankan
mengenai school-only literacy (literasi hanya untuk sekolah). Guru masih
kurang banyak memberikan permasalahan yang sering dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari siswa, walaupun sudah di terapkan Kurikulum 2013.
Guru besar University of Hongkong itu menyebut lemahnya kurikulum di
Indonesia, kurang terlatihnya guru-guru indonesia dan kurangnya
dukungan dari lingkungan dan sekolah menjadi penyebab utama peringkat
literasi matematika siswa kita di urutan bawah (Padmadewi, 2018: 2).
Programme for International Students Assessment (PISA) terakhir,
kemampuan literasi siswa di Indonesia sangat rendah. Fenomena struktural
pembelajaran ini ditegaskan lagi dengan penggunaan penilaian yang
bersifat kuantitatif yang lebih menekankan pada skor bukan pada kualitas
kinerja siswa. Penilaian memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan
orang menurut Shohamy (Padmadewi, 2018: 2). Selama bertahun-tahun
jenis penilaian yang digunakan lebih banyak menggunakan objektif yang
5
kurang dapat memingkatkan kempuan siswa dalam literasi matematika dan
kurang menguntungkan, serta kurang menggunakan penilaian otentik.
Otentik mengimplikasikan bahwa tugas literasi yang digunakan dalam
asemsen bermakna bagi siswa dalam dunia nyata (Padmadewi, 2018: 2).
Literasi matematika merupakan kemampuan menerapkan konsep
matematika oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan literasi
matematika ini akan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa
menerapkan konsep matematika dalam kehiduan sehari-hari. Literasi
matematika harus dapat mencakup beberapa hal seperti fokus kepada
kemampuan siswa dalam menganalisa, memberikan alasan dan
menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan
mengintrepretasikan masalah-masalah dalam berbagai bentuk dan situasi.
Segi penilaiannya yang digunakan fokus kepada masalah-masalah dalam
kehidupan nyata, diluar dari situasi atau masalah yang sering di bahas di
kelas (Pramana, 2018: 516). Al-qur‟an juga menganjurkan dalam proses
pembelajaran yang terkandung dalam Al-qur‟an, antara lain QS. An-Nahl
ayat 125 yang artinya : “ serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik.
6
Berdasarkan keterangan diatas penulis membuat judul penelitian
“Analisis kemampuan Literasi Matematika Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel Dengan Soal Model Programme for International
Students Assessment (PISA) Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro Kabupaten Boyolali”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat perumusan masalahnya
sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan literasi matematika materi system persamaan
linear dua variabel dengan soal model Programme for International
Students Assessment (PISA) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro kabupaten Boyolali.
2. Apa faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika pada
siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro kabupaten Boyolali.
C. Tujuan Penelitian
Sasaran hasil yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui kemampuan literasi matematika materi system persamaan
linear dua variabel dengan soal model Programme for International
Students Assessment (PISA) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro kabupaten Boyolali.
7
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi
matematika pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro
kabupaten Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis :
1. Teoritis
a. Mengetahui kemampuan literasi matematika siswa.
b. Menerapkan soal model Programme for International Students
Assessment (PISA) materi sistem persamaan linear dua variabel
dalam kehidupan sehari-hari
2. Praktis
a. Siswa
1) Dapat meningkatkan kemampuan literasi pada mata
pelajaran matematika siswa.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem
persamaan linear dua variabel.
b. Guru
1) Dapat membantu guru membuat soal untuk siswa dengan
masalah yang lebih kontekstual.
2) Dapat mendorong guru meningkatkan mutu pengajar dalam
kegiatan belajar mengajar dengan literasi.
8
c. Sekolah
1) Dapat mendorong sekolah meningkatkan kulitas belajar
semua siswa terkait literasi matematika.
2) Dapat mendorong sekolah meningkatkan kualitas belajar
siswa terkait literasi-literasi mata pelajaran lainnya.
E. Penegasan Istilah
Menghindari kekurang pemahaman yang akan membuat perbedaan
cara pembaca dengan penulis mengenai istilah-istilah yang terdapat yang
tedapat dalam judul penelitian. Penulis akan menjelaskan istilah-istilah
dalam judul sebagai berikut :
1. Literasi Matematika
Literasi matematika merupakan kemampuan menerapkan
konsep matematika oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari (Pramana,
2018: 516).
2. Programme for International Students Assesment
PISA merupakan program skala international bagi peserta didik
usia 15 tahun. PISA merupakan proyek bersama dari Negara-negara
anggota OECD yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2000. PISA
mengukur 3 jenis literasi yaitu literasi membaca, literasi matematika,
dan literasi sains (Marwenty, 2017:337).
9
F. Sistematika Penulisan
Memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam
membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian
kualitatif, secara garis besar sebagai berikut.
1. Bagian Awal
Bagian awal ini meliputi, halaman sampul luar, lembar berlogo
IAIN, halaman sampul dalam, halaman persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan kelulusan, pernyataan dan deklarasi skripsi,
halaman motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data:
Bab I : Pendahuluan
Meliputi Latar Belakang Masalah, Fokus
Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Berisi landasan teori dan kajian pustaka.
Bab III : Metode Penelitian
Meliputi Jenis Penelitian,Lokasi dan Waktu
Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan
Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data.
BAB IV : Paparan dan Analisis Data
10
Meliputi hasil observasi dan wawancara dengan
sisiwa dan guru terkait literasi matematika materi
system persamaan linear dua variabel pada siswa
kelas VIII A.
BAB V : Penutup
Meliputi kesimpulan dan saran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LandasanTeori
1. Analisis Kemampuan Literasi Matematika
a. Analisis
Analisis merupakan aktivitas untuk meneliti unsur-unsur pokok
suatu proses atau gejala, sehingga kita dapat mengenal dan
mengetahui kondisi mana yang memberikan kontribusi pada
berfungsinya suatu unit dan kondisi mana yang menciptakan masalah
pada unit yang diteliti menurut R. Wayne Pace dan Don F. Faules
(Taruman, 2017:69).
b. Kemampuan
Kemampuan merupakan alat bagi ego atau pusat kesadaran
manusia dalam mengatasi segala jenis permasalahan hidup (Pribadi,
1987: 67)
Kemampuan juga merupakan bakat yang melekat pada seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental yang ia
peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi, 2003:24).
12
c. Literasi
Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang mencakup
kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, serta
kemampuan berpikir yang menjadi elemen di dalamnya (Padmadewi,
2018, 1)
Literasi merupakan hak asasi manusia yang fundamental dan
pondasi untuk belajar sepanjang hayat (Malawi, 2017: 6). Literasi
merupakan kunci peningkatan kapasitas seseorang , dengan
memberikan banyak manfaat sosial, di antaranya cara berpikir kritis,
meningkatkan kesehatan, dan perencanaan keluarga, pengurangan
angka kemiskinan (Gong, 2012: 366)
Literasi menurut kemendikbud (Ahmadi, 2018:111) merupakan
kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan
informasi secara cerdas.
d. Literasi matematika
Literasi matematika merupakan kemampuan menerapkan konsep
matematika oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan
literasi matematika ini akan dapat membantu meningkatkan
kemampuan siswa menerapkan konsep matematika dalam kehiduan
sehari-hari. Literasi matematika harus dapat mencakup beberapa hal
seperti fokus kepada kemampuan siswa dalam menganalisa,
memberikan alasan dan menyampaikan ide secara efektif,
13
merumuskan, memecahkan, dan mengintrepretasikan masalah –
masalah dalam berbagai bentuk dan situasi. Dan segi penilaiannya
yang digunakan fokus kepada masalah-masalah dalam kehidupan
nyata, diluar dari situasi atau masalah yang sering di bahas di kelas
(Pramana, 2018: 516). Literasi matematika merupakan kemampuan
siswa dalam menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan
ide secara fektif, merumuskan, memecahkan masalah, dan
menginterprestasikan masalah matematika (Stacey, 2014: 11).
Menganalisa atau kemampuan memecahkan masalah dengan hal-hal
yang berkaitan dengan masalah matematika. Memberikan alasan atau
memaparkan hal-hal yang dapat mendukung kemapuan
menyelesaikan maslah matematika. Merumuskan atau menemukan
cara menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep yang
diketahui. Memecahkan masalah atau mengetahui cara
menyelesaikan masalah matematika. Menginterprestasikan masalah
atau menafsirkan masalah yang kemudian di buat ke dalam bentuk
model matematika.
2. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
a. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Persamaan linear dalam dua variabel x dan y merupakan
persamaan garis dalam ruang dimensi-2 mempunyai persamaan
berbentuk : a1x + a2y = b, dimana a1, a2 dan b adalah bilangan-
14
bilangan real tidak semua nol dan x,y adalah variabel (Marsudi,
2012 : 2).
Sistem persamaan linear dalam dua variabel x dan y
merupakan himpunan berhingga dari persamaan-persamaan
linear dalam variabel x dan y.
Definisi 1.4
Sistem persamaan linear disebut konsisten jika sistem
mempunyai sekurang-kurangnya satu penyelesaian dan disebut
tidak konsisten jika sistem tidak mempunyai penyelesaian.
Himpunan penyelesaian dari sistem yang konsisten adalah
himpunan tidak kosong dan himpunan penyelesaian dari sistem
tidak konsisten adalah himpunan kosong.
Dengan demikian, setiap sistem persamaan linear dengan n
variabel mempunyai tepat satu atau sejumlah tak hingga
penyelesaian (sistem konsisten) atau sistem tidak mempunyai
penyelesaian (sistem tidak konsisten) (Marsudi, 2012 : 10).
b. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Metode penyelesaian subtitusi balik (back-subtitution).
Sistem persamaan dari n persamaan dan n variabel yang
mempunyai bentuk segitiga dapat diselesaikan dengan cara
analog. (i) persamaan ke-n diselesaikan untuk mendapatkan nilai
xn. Nilai xn digunakan dalam persamaan ke-(n-1) untuk
mendapatkan xn-1. Nilai xn-1 digunakan dalam persamaan ke-(n-2)
15
untuk mendapatkan xn-2. Proses ini diteruskan sampai diperoleh
nilai x1 (Marsudi, 2012 : 34).
Metode penyelesaian Eliminasi Gauss merupakan metode
penyelesaian dengan mereduksi baris dalam matriks diperbesar
menjadi matriks dalam bentuk eselon baris. Metode eliminasi
Gauss-Jordan merupakan metode penyelesaian melanjutkan
proses reduksi dari matriks diperbesar dalam bentuk eselon baris
(hasil eliminasi Gauss) sampai diperoleh matriks dalam bentuk
eselon baris reduksi ini.
3. Programme for International Students Assessment (PISA)
a. Pengertian Programme for International Students Assessment
(PISA)
PISA merupakan program skala international bagi peserta
didik usia 15 tahun. PISA merupakan proyek bersama dari
Negara-negara anggota OECD yang sudah dilaksanakan sejak
tahun 2000. PISA mnegukur 3 jenis literasi yaitu literasi
membaca, literasi matematika, dan literasi sains (Elizabeth
Tjahjadarmawan, 2017: 4).
b. Level soal menurut PISA
Menurut wardhani (Marwenty, 2018:338) soal-soal model
PISA dapat mengembangkan kemampuan matematika siswa dan
16
menggali potensi siswa. Tingkatan soal berdasarkan penilaian
Programme for international students assessment (PISA) adalah
level 1-6. Berikut level 1-6 :
1. Soal level 1 dengan segi penilaiannya “para siswa dapat
menjawab pertanyaan yang konteksnya umum dan dikenal
serta semua informan yang relevan tersedia dengan
pertanyaan yang jelas. Mereka bisa mengidentifikasi
informasi dan menyelesaikan prosedur rutin menurut intruksi
eksplisit”.
2. Soal level 2 dengan segi penilaiannya “para siswa dapat
menginterpretasikan dan mengenali situasi dalam konteks
yang memerlukan inferensi langsung. Mereka dapat memilah
informasi yang relevan dari sumber tunggal dan
menggunakan cara representasi tunggal. Para siswa pada
tingkatan ini dapat menggunakan/memilih rumus yang tepat,
mengunakan algoritma, dan mengerjakan dengan
prosedurnya (Marwenty, 2018:338-339).
3. Soal level 3 dengan segi penilaiannya “siswa dapat bekerja
secara efektif dengan model yang tersirat dalam situasi yang
konkrit tapi dalam kompleks yang terdapat hambatan-
hambatanm atau membuat asumsi-asumsi, siswa dapat
memilih dan menggabungkan representasi yang berbeda
17
termasuk menyimbolkannya dan menggabungkannya dengan
situasi nyata.
4. Soal level 4 dengan segi penilaiannya “siswa dapat
menggunakan perkembangan ketrampilan yang baik dan
mengemukakan alasan dan pandangan yang fleksibel sesuai
dengan konteks, siswa dapat membangun dan
mengkomunikasikan penjelasan dan pendapatnya
berdasarkan pada interprestasi, hasil dan tindakan.
5. Soal level 5 dengan segi penilaiannya “siswa dapat
mengembangkan dan bekerja dengan model pada situasi yang
kompleks, mengidenfikasi kendala dan menjelaskan dengan
tepat dugaan-dugaan. siswa memilih, membandingkan dan
mengevaluasi strategi penyelesaian masalah yang sesuai
ketika berhadapan dengan situasi yang rumit yang
berhubungan dengan model tersebut.
6. Soal level 6 dengan segi penilaiannya “siswa dapat
melakukan konseptualisasi, generalisasi dan menggunakan
informasi berdasrkan pada investigasi dan modeling pada
situasi permasalahan yang kompleks. Siswa dapat
menghubungkan sumber informasi berbeda dengan fleksibel
dan menerjemahkannya. Siswa dapat berfikir dan bernalar
secara matematik.
18
B. Kajian Pustaka
Penelitian tentang kemampuan literasi matematika pada siswa SMP
sebelumnya telah diteliti oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang dari
jurusan Pendidikan Matematika oleh Ajeng Angela Kartikarini (2016) yang
berjudul analisis kemampuan literasi matematika pada model pembelajaran
ADDIE dengan pendekatan realistik berbantuan time token terhadap siswa
SMP. Ajeng (2016) mengemukakan bahwa Siswa SMP masih kesulitan
dalam mengerjakan soal berorientasi pada PISA. Yang disebabkan karena
beberapa factor seperti siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita. Siswa
hanya mengerjakan soal dari guru, dan guru jarang memodifikasi soal lebih
lanjut. Siswa belum dapat memahami soal dengan benar. Siswa kesulitan
mengubah masalah nyata kebentuk mamtematika. Siswa kesulitan
menerapkan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah. Soal
Programme for International Students Assessment (PISA) merupakan soal
yang rumit karena memerlukan berfikir kritis dan penyelesaian yang
kompleks dan sistematis.
Penelitian tentang literasi matematika juga pernah di teliti oleh ice
afriyanti, wardono, dan kartono dengan judul pengembangan literasi
matematika mengacu Programme for International Students Assessment
(PISA) melalui pembelajaran abad ke-21 berbasis teknologi. Dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa pencapaian prestasi kemampuan literasi
matematika pada penilaian PISA menunjukkan kemampuan literasi
matematika siswa di Indonesia masih rendah.beberapa gambaran kelemahan
19
siswa indonesia dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang berkaitan
konten baku dan ketrampilan dasar cukup baik. Akan tetapi, soal yang
menuntut kemampuan bernalar, berargumen, berkomunikasi, dan
memecahkan masalah masih lemah.
Penelitian terkait literasi matematika juga pernah di teliti oleh Iin
Kusniati (2018) di penelitiannya yang berjudul Analisis Kemampuan Literasi
Matematika Peserta Didik Melalui Penyelesaian Soal-Soal Ekspresi Aljabar
Di SMP Negeri 1 Lambu Kibang. Di penelitiannya tersebut menyimpulkan
bahwa peserta didik SMP tersebut dalam menyelesaikan soal yang ditinjau
dari kemampuan literasi matematikanya, dari aspek pemahaman peserta didik
menyelesaikan dan mampu memahami masalah namun belum dapat
menyelesaikan dengan tepat. Dari aspek penalaran peserta didik sepenuhnya
memahami masalah yang disajikan artinya belum mampu menggunakan
konsep, fakta, dan prosedur dalam merumuskan menyajikan dan
menyelesaikan masalah matematika. Terbukti ketika mereka mengerjakan
tidak menuliskan informasi soal. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut,
perbedaan dengan penelitian yang penulis susun adalah penelitian-penelitian
tersebut hanya berfokus di literasi matematika saja dan ada yang mengacu
dengan soal Programme for International Students Assessment (PISA) pada
semua materi. Sedangkan penulis pada penelitian ini berfokus di literasi
matematika pada satu materi yaitu sistem persamaan linear dua variabel.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu pendekatan
atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala
sentral menurut Creswell (Raco, 2010:7). Untuk mengerti gejala sentral
tersebut peneliti memawancarai peserta penelititanatau partisipan dengan
mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas. Informasi yang di
sampaikan oleh partisipan dikumpulkan dan bisa berupa kata atau teks.
Data yang telah dikumpulkan kemudian di analisis oleh peneliti, yang
dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau bentuk tema-tema.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam metode penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian studi kasus (Case Study). Studi kasus
merupakan bagian dari metode penelitian kualitatif yang hendak
mendalami suatu kasus tertentuk secara lebih mendalam dengan
melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi. Menurut Creswell
(Raco, 2010:49) studi kasus didefinisikan sebagai eksplorasi dan sistem-
sistem yang terkait (Bounded System) atau kasus. Kemudian di tambah
lagi oleh Patton (Raco, 2010:49) bahwa studi kasus adalah studi tentang
kekhususan dan kompleksitas suatu kasus tunggal dan berusaha untuk
mengerti kasus tersebut dalam konteks, situasi, dan waktu tertentu.
21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pada penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Wonosegoro yang
berada di jalan Raya Wonosegoro-Boyolali, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali. Berikut karakteristik SMP Negeri 1 Wonosegoro:
NPSN : 20308520
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan ; SMP
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 02/08/1980
Luas Tanah Milik : 9295
Luas Tanah Bukan Milik : 0
Peneliti memilih SMP Negeri 1 Wonosegoro sebagai lokasi
penelitian karena SMP ini terkenal akan akademiknya yang bagus atau
bisa dikatakan sekolah favorit khususnya di daerah Wonosegoro. Dan
sesuai dengan penelitian yang berjudul analisis kemampuan literasi
matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan soal
model PISA, peneliti ingin mengetahui kemampuan literasi matematika
pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro pada materi sistem
persamaan linear dua variabel.
22
C. Sumber Data
Menurut Singarimbun dan Effendi (Nufian, 2018:49) sumber data
merupakan obyek dari mana data diperoleh. Sumber data diperlukan untuk
menunjang terlaksanannya penelitian dan sekaligus untuk menjamin
keberhasilan, Dan juga menurut Bungin (Nufian, 2018:49)
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data
pertama atau tangan pertama di lapangan bisa berupa responden atau
subjek penelitian, hasil kuisioner, wawancara, dan observasi menurut
Kriyantono (Nufian, 2018:49). Data primer pada penelitian ini dengan
menggunakan observasi dan wawancara. Pada penelitian ini yang akan
menjadi sumber data primer adalah 1 orang guru dan 32 siswa SMP
Negeri 1 Wonosegoro
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua
atau sekunder menurut Kriyantono (Nufian, 2018:49). Data sekunder
yang digunakan peneliti adalah berupa buku pustaka, skripsi atau
jurnal ilmiah, internet, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lembaga-
lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder yang
diperoleh penulis pada penelitian ini adalah data siswa SMP Negeri 1
Wonosegoro kabupaten Boyolali.
23
Penulis menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui
wawancara langsung dengan para narasumber.
D. Proses Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data merupakan alat bantu yang di pilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan
itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya menurut Arikunto (Nufian,
2018:50). Pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi
partisipan (pengamatan langsung). Dengan soal model PISA materi sistem
persamaan linear dua variabel yang dikerjakan siswa kelas VIII A,
kemudian siswa di beri kesempatan mengerjakan dengan selang waktu 30
menit , dengan soal sebanyak 5 butir. Selama berjalannya proses
pengerjaan soal peneliti juga akan mengamati secara langsung cara siswa
mengerjakannya.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh data hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, meilih mana yang penting dan yang akan di teliti. Dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain,
24
dan temuannya dapat didinformasikan kepada orang lain menurut Sugyono
(Wijaya, 2018:52)
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data
model Miles & Huberman (Sugiyono, 2009:45) yang meliputi tiga
aktivitas, yaitu:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data pada dasarnya lebih merupakan proses seleksi data
yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang
muncul dalam catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan
untuk memilih data yang dirasa perlu dan membuang data yang tidak
perlu, sehingga kesimpulan dan verifikasi data dapat dilakukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penyajian data, menurut Miles dan Huberman, merupakan
proses analisis kedua yang harus dilakukan. Sebagaimana halnya
reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah
terpisah dari analisis. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan
dalam bentuk uraian singkat hasil penelitian mengenai pelaksanaan
pembelajaran matematika bagi siswa tunagrahita. Penyajian data
bertujuan untuk memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya.
25
3. Verification (Penarikan Kesimpulan)
Menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu
kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin
sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran peneliti
selama menulis. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang telah diteliti dengan jelas.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Teknik yang digunakan peneliti untuk mengecek keabsahan data
adalah triangulasi. Triangulasi merupakan melihat suatu realitas dari
berbagai segi sehingga lebih kredibel dan akurat (Suparno, 2008:71)
Wiliam Wiersma (Sugiyono, 2009:372) menjelaskan bahwa
triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan
data temuannya. Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data
temuan tersebut adalah teknik triangulasi. Triangulasi pada dasarnya
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan
apa yang ada di luar data atau memanfaatkan sesuatu yang lain sebagai
26
pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Triangulasi sumber merupakan triangulasi yang digunakan untuk
menguji kredibilitas dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari
beberapa sumber. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan
dengan mengecek apa yang diperoleh melalui wawancara dengan
beberapa sumber, yaitu guru matematika dan siswa tunagrahita.
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Triangulasi teknik ini dilakukan dengan
menggunakan hasil wawancara, yang kemudian dicek dengan
menggunakan hasil observasi dan dokumentasi (Sugiyono, 2009:374).
Dengan teknik-teknik yang digunakan tersebut diharapkan
dapat menghasilkan kesimpulan terkait kemampuan literasi matematika
pada penelitian ini.
27
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan
Agar penelitian dapat terarah dengan baik peneliti melakukan
penelitian sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap
penelitian.
Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai kemampuan
literasi matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan
soal model Programme for International Students Assessment (PISA) pada
siswa kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro Boyolali. Adapun menjadi
informan dalam penelitian ini adalah Guru matematika kelas VIII A dan
siswa kelas VIII A.
1. Data Informan Guru Dan Siswa Kelas VIII A
Table 4.1 Data Informan
NO NAMA L/P KELAS KETERANGAN
1 D I P 8A GURU
2 A1 L 8A SISWA
3 A2 L 8A SISWA
4 A3 P 8A SISWA
5 A4 P 8A SISWA
28
6 A5 P 8A SISWA
7 A6 P 8A SISWA
8 A7 P 8A SISWA
9 A8 P 8A SISWA
10 A9 P 8A SISWA
11 A10 P 8A SISWA
12 A11 L 8A SISWA
13 A12 L 8A SISWA
14 A13 L 8A SISWA
15 A14 L 8A SISWA
16 A15 L 8A SISWA
17 A16 L 8A SISWA
18 A17 P 8A SISWA
19 A18 P 8A SISWA
20 A19 P 8A SISWA
21 A20 L 8A SISWA
22 A21 P 8A SISWA
23 A22 L 8A SISWA
24 A23 P 8A SISWA
25 A24 P 8A SISWA
26 A25 P 8A SISWA
27 A26 P 8A SISWA
29
28 A27 P 8A SISWA
29 A28 P 8A SISWA
30 A29 L 8A SISWA
31 A30 P 8A SISWA
32 A31 P 8A SISWA
33 A32 L 8A SISWA
Keterangan dokumentasi : 30 juli 2019
B. Analisis Data
Hal-hal yang akan di analisis oleh peneliti adalah kemampuan
literasi matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan
soal model Programme for International Students Assessment (PISA) pada
siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro dan faktor yang
mempengaruhi kemampuan literasi siswa.
Adapun hasil observasi dan wawancara secara umum yang peneliti
temui dapat peneliti uraikan sebagai berikut :
30
1. Hasil observasi dengan siswa kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro
Boyolali
Table 4.2 Hasil Observasi Siswa Kelas VIII A
No Nama
Soal
Nilai 1 2 3 4 5
I I PR PP PR PP PR PP
1 A1
20 20 10 0 0 0 0 0 50
2 A2
0 0 10 10 10 10 10 10 60
3 A3
20 0 10 10 0 10 0 0 50
4 A4
20 0 10 10 10 10 0 0 60
5 A5
0 20 0 0 0 0 10 10 40
6 A6
20 0 10 10 10 10 0 0 60
7 A7
0 0 0 10 0 0 0 0 10
8 A8
0 0 10 10 10 10 10 10 60
9 A9
20 20 10 10 0 0 0 0 60
10 A10
20 20 0 10 0 10 0 0 60
11 A11
20 20 10 10 0 10 0 0 70
12 A12
0 0 10 10 10 10 10 10 60
13 A13
20 20 10 10 10 10 0 0 80
14 A14
20 20 10 10 10 10 0 0 80
15 A15
20 20 0 10 0 10 0 0 60
16 A16
20 20 10 10 0 10 0 0 70
17 A17
20 0 10 10 0 0 10 10 60
18 A18
0 0 10 10 10 0 0 0 30
31
19 A19
20 20 10 10 0 0 0 0 60
20 A20
0 0 10 10 10 10 10 10 60
21 A21
0 0 10 10 0 10 0 0 30
22 A22
20 20 10 10 0 10 0 0 70
23 A23
20 20 0 10 0 10 0 0 60
24 A24
20 0 10 10 10 0 0 0 50
25 A25
20 0 10 10 0 0 0 0 40
26 A26
0 0 0 10 0 10 0 0 20
27 A27
20 0 0 10 0 0 10 0 40
28 A28
20 0 10 10 0 0 10 0 50
29 A29
0 0 10 10 10 10 10 10 60
30 A30
0 0 10 10 10 0 10 10 50
31 A31
0 0 10 10 0 0 0 0 20
32 A32
20 20 10 10 0 0 0 0 60
Siswa yang mengerjakan 20 13 25 30 12 18 10 8 Rata-
rata
Siswa yang tidak
mengerjakan 12 19 7 2 20 14 22 24 52,81
Keterangan :
I : Identifikasi Soal
PR : Penentuan Rumus/ Penentuan konsep
PP : Proses Pengerjaan/ Penyelesaian
Pada setiap butir soal memiliki bobot nilai maksimal 20, dan nilai
minimal 0 dengan indikator penilaian:
32
- Identifikasi soal dengan skor 20
- Penentuan Rumus/Konsep dengan skor 10
- Proses Pengerjaan/Penyelesain dengan skor 10 .
Hasil pekerjaan siswa A1 dan A2
Pada siswa pertama (A1) :
Table 4.3 Hasil Pekerjaan Siswa A1
No Nama
Soal
Nilai 1 2 3 4 5
I I PR PP PR PP PR PP
1 A1
20 20 10 0 10 0 0 0 50
Hasil pekerjaan siswa
33
Dari hasil observasi pada pengerjaan soal model PISA yang di
kerjakan oleh siswa A1. Terlihat bahwa pada soal pertama dan kedua
siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan benar. Baik dari penentuan
konsep sampai dengan proses pengerjaan atau penyelesaiannya.
Sedangkan pada soal nomor 5 siswa dama sekali tidak bisa
mengerjakannya. Dan pada soal nomor 3 dan 4 siswa hanya dapat
mengerjakan sampi dengan penentuan konsep atau rumus.
Pada siswa kedua (A2) :
Tabel 4.4 Hasil Pekerjaan Siswa A2
No Nama
Soal
Nilai 1 2 3 4 5
I I PR PP PR PP PR PP
1 A2
0 0 10 10 10 10 10 10 60
Hasil pekerjaan siswa
34
Dari hasil observasi pada pengerjaan soal model PISA yang di
kerjakan oleh siswa A2. Terlihat bahwa pada soal pertama dan kedua
siswa tidak dapat mengerjakan soal tersebut. Baik dari penentuan konsep
sampai dengan proses pengerjaan atau penyelesaiannya. Sedangkan pada
soal nomor 3, 4, dan 5 siswa bisa mengerjakannya, baik dari penentuan
konsep dampai dengan proses pengerjaan atau penyelesaiannya.
2. Hasil wawancara dengan Guru kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro
Boyolali
Setelah guru di wawancarai terkait literasi matematika dan factor
yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII A
SMP Negeri 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Pemahaman guru
35
matematika kelas VIII A terkait literasi matematika sudah baik, beliau
menjelaskan pengertian dari literasi matematika yaitu “penerapan-
penerapan rumus atau teori yang sudah didapatkan di kelas kedalam
kehidupan sehari-hari”. Dan berdasarkan jawaban dari guru tersebut sudah
benar jika dilihat dari pengertian dasar dari literasi matematika. Guru juga
menjelaskan faktor-faktor yang memepengaruhi kemampuan literasi
matematika siswa yaitu :
- Kurangnya peminat membaca dari siswa terkait literasi
matematika, misalnya di awal pertemuan pada bab tertentu, siswa
di berikan tugas oleh guru untuk membaca materi terlebih dahulu
sebelum nanti dijelaskan oleh guru kemudian siswa memahami
materi tersebut sebisanya.
- Pembiasaan literasi yang belum sering dilakukan, sehingga siswa
ketika menemui soal literasi matematika masih merasa asing
dengan soal tersebut karena belum terbiasa.
- Fasilitas yang kurang mendukung untuk membantu siswa
memahami literasi.
3. Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII A SMP N 1
Wonosegoro Boyolali
Setelah siswa di wawancarai terkait literasi matematika dan
faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika siswa
kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
36
Pemahaman siswa kelas VIII A terkait literasi masih sangatlah minim,
apalagi literasi matematika. Ketika siswa di beri pertanyaan apa itu
literasi, siswa menjawab belum mengetahui apapun dan siswa juga
belum pernah di ajarkan terkait literasi ataupun literasi matematika.
Dari sebagian besar siswa kelas VIII A juga mengatakan bahwa soal-
soal latihan yang telah dikerjakan ketika kontes latihan soal literasi
matematika merupakan soal yang masuk ke dalam kategori sukar,
karna harus ada pemahaman membaca soal model cerita tersebut
terlebih dahulu sebelum mengerjakannya. Siswa juga masih mengeluh
ketika ketika menemui soal bentuk cerita yang menyangkut dalam
kehidupan sehari-hari, dan belum mengetahui langkah awal yang
harus di lakukan serta rumus atau konsep apa yang harusnya
digunakan untuk dapat menyelesaikan masalah kontekstual itu, karena
dari siswa belum terbiasa menjumpai soal model seperti itu.
C. Pembahasan
Hal-hal yang teliti oleh peneliti adalah kemampuan literasi
matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan soal
model Programme for International Students Assessment (PISA) pada
siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro dan faktor yang
mempengaruhi kemampuan literasi siswa. Berikut hasil pembahasannya :
37
a. Kemampuan Literasi Matematika Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel Dengan Soal Model Programme For
International Students Assessment (PISA). Pada Siswa Kelas VIII
A SMP Negeri 1 Wonosegoro Kbaupaten Boyolali.
Table 4.3 Hasil pekerjaan siswa kelas VIII A
No Nama
Soal
Nilai 1 2 3 4 5
I I PR PP PR PP PR PP
1 A1
A1 20 10 0 0 0 0 0 50
2 A2
A2 0 10 10 10 10 10 10 60
3 A3
A3 0 10 10 0 10 0 0 50
4 A4
A4 0 10 10 10 10 0 0 60
5 A5
A5 20 0 0 0 0 10 10 40
6 A6
A6 0 10 10 10 10 0 0 60
7 A7
A7 0 0 10 0 0 0 0 10
8 A8
A8 0 10 10 10 10 10 10 60
9 A9
A9 20 10 10 0 0 0 0 60
10 A10
A10 20 0 10 0 10 0 0 60
11 A11
A11 20 10 10 0 10 0 0 70
12 A12
A12 0 10 10 10 10 10 10 60
13 A13
A13 20 10 10 10 10 0 0 80
14 A14
A14 20 10 10 10 10 0 0 80
15 A15
A15 20 0 10 0 10 0 0 60
16 A16
A16 20 10 10 0 10 0 0 70
38
17 A17
A17 0 10 10 0 0 10 10 60
18 A18
A18 0 10 10 10 0 0 0 30
19 A19
A19 20 10 10 0 0 0 0 60
20 A20
A20 0 10 10 10 10 10 10 60
21 A21
A21 0 10 10 0 10 0 0 30
22 A22
A22 20 10 10 0 10 0 0 70
23 A23
A23 20 0 10 0 10 0 0 60
24 A24
A24 0 10 10 10 0 0 0 50
25 A25
A25 0 10 10 0 0 0 0 40
26 A26
A26 0 0 10 0 10 0 0 20
27 A27
A27 0 0 10 0 0 10 0 40
28 A28
A28 0 10 10 0 0 10 0 50
29 A29
A29 0 10 10 10 10 10 10 60
30 A30
A30 0 10 10 10 0 10 10 50
31 A31
A31 0 10 10 0 0 0 0 20
32 A32
A1 20 10 10 0 0 0 0 60
Siswa yang
mengerjakan 20 13 25 30 12 18 10 8
Rata-
rata
Siswa yang tidak
mengerjakan 12 19 7 2 20 14 22 24 52,81
Keterangan : I = Identifikasi soal
PR = Penentuan Rumus
PP = Proses Pengerjaan
Tingkatan soal berdasarkan penilaian Programme for international
students assessment (PISA) :
39
- Soal nomor 1 dan 2 merupakan soal level 1 dengan segi
penilaiannya “para siswa dapat menjawab pertanyaan yang
konteksnya umum dan dikenal serta semua informan yang relevan
tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Mereka bisa
mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin
menurut intruksi eksplisit”.
- Soal nomor 3, 4 dan 5 merupakan soal level 2 dengan segi
penilaiannya “para siswa dapat menginterpretasikan dan
mengenali situasi dalam konteks yang memerlukan inferensi
langsung. Mereka dapat memilah informasi yang relevan dari
sumber tunggal dan menggunakan cara representasi tunggal. Para
siswa pada tingkatan ini dapat menggunakan/memilih rumus yang
tepat, mengunakan algoritma, dan mengerjakan dengan
prosedurnya.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di kelas VIII A
tersebut, ketika siswa mengerjakan latihan soal kontes literasi
matematika materi sistem persamaan linear dua variabel dengan soal
model Programme for International Students Assessment (PISA).
Terlihat siswa masih banyak yang mengalami kesulitan didalam
pengerjaan soal tersebut, Terutama di soal nomor 2 dan nomor 5, dan
hasil pengerjaan siswa masih rendah, dengan rata-rata nilai 51,81 dari
keseluruhan soal yang diberikan.
40
b. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Literasi Matematika
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Soal
Model Programme for International Students Assessment (PISA).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa,
Pemahaman guru matematika kelas VIII A terkait literasi matematika
sudah cukup baik, Berbeda dengan pemahaman siswa yang sangat
minim terkait literasi matematika. Guru menjelaskan faktor-faktor
yang memepengaruhi kemampuan literasi matematika siswa yaitu :
- Kurangnya peminat membaca dari siswa terkait literasi
matematika, misalnya di awal pertemuan pada bab tertentu, siswa
di berikan tugas oleh guru untuk membaca materi terlebih dahulu
sebelum nanti dijelaskan oleh guru kemudian siswa memahami
materi tersebut sebisanya.
- Pembiasaan literasi yang belum sering dilakukan, sehingga siswa
ketika menemui soal literasi matematika masih merasa asing
dengan soal tersebut karena belum terbiasa.
- Fasilitas yang kurang mendukung untuk membantu siswa
memahami literasi seperti : buku literasi, perpustakaan yang
kurang luas, guru yang daoat mengembangkan literasi.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan pemahasan dan analisis dari bab I sampai dengan
bab IV untuk menjawab inti pokok permasalahan dalam penelitian yang
telah dilakukan, ada hal-hal yang perlu di tekankan sebagai kesimpulan
dalam skripsi ini, yaitu:
1. Kemampuan literasi matematika materi system persamaan linier dua
variabel dengan soal model Programme for International Students
Assessment (PISA) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro, Setelah di lakukan tes latihan soal dengan model PISA
masih kurang lebih 52,81% dari soal latihan yang dikerjakan oleh
siswa kelas VIII A tersebut. Jadi kemampuan literasi matematika siswa
kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro kabupaten Boyolali masih
rendah, dikarenakan kurangnya pengenalan dan pembiasaan pemberian
soal literasi matematika dengan model soal dari Programme for
International Students Assessment (PISA).
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika siswa
antara lain peminat dari siswa untuk mempelajari literasi matematika
materi sistem persamaan linier dua variabel masih sedikit. Fasilitas
dari lingkungan sekolah juga yang kurang memadai guna mendukung
42
kegiatan literasi, termasuk literasi matematika materi sistem persamaan
linier dua variabel.
B. SARAN
Saran yang diberikan penulis di bagi menjadi dua kategori yaitu:
1. Siswa
a. Siswa harus berusaha lebih giat lagi untuk lebih mempelajari
literasi, baik itu literasi matematika atau literasi-literasi lainnya.
b. Membiasakan menerapkan literasi walaupun hanya sebentar dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Guru
a. Guru harus lebih berusaha lagi dalam menyukseskan kurikulum
2013 yang mana di dalamnya dapat membantu penerapan literasi
matematika.
b. Guru harus membiasakan memberi soal yang lebih kontekstual
kepada siswa.
43
Daftar Pustaka
Afriyanti, wardono, wardono & kartono. 2017. Pengembangan Literasi
Matematika Mengacu PISA Melalui Pembelajaran Abad Ke-21 Berbasis
Teknologi. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ahmadi, Farid & Hamidulloh Ibda, 2018. Media Literasi (Teori dan Praktek).
Semarang: Pilar Nusantara.
Febrian, Nufiana, & wayan weda asmara. 2018. Teori Dan Praktis : Riset
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Gong, Gol A, Agus M. Irkham. 2012. Gempa Literasi (Dari Kampung Untuk
Nusantara). Jakarta: Gramedia.
Haryono, Didi. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.
Iriana, Fristiana. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Kartikarini, Ajeng Angela. 2016. Analisis Kemampuan Literasi Matematika Pada
Model Pembelajaran ADDIE Dengan Pendekatan Realistik Berbantuan
Time Token Terhadap Siswa SMP. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Kusniati, Iin. 2018. Analisis Kemampuan Literasi Matematika Peserta Didik
Melalui Penyelesaian Soal-Soal Ekspresi Albajar Di Smp Negeri 1 Lambu
Kibang. Skripsi. Lampung: UIN Raden Intanlampung
Malawi, Ibadullah & dkk. 2017. Pembelajaran Literasi Berbasis Sastra Lokal.
Marsudi & Marjono. 2012. Aljabar Linear. Malang: Tim UB Press.
Marwenty, Ratu Ilma, dan Somakin, 2017. Prosiding Seminar Nasional.
Sumedang: UPI Sumedang Press.
Nyoman, Ni Padmadewi & luh putu artini. 2018. Literasi di Sekolah , dari Teori
ke Praktik. Bali: Nilacakra.
Pramana, Andi & Hanif Resa. 2018. Prosiding Seminar Nasional. Sumedang: UPI
Sumedang Press.
Pribadi, Sikun. 1987. Mutiara-mutiara Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Raco J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif (jenis, karakter, dan
keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Stacey, Kaye & Ross Tunner. 2015. Assessing Mathematical Literasi (The PISA
Experience). London: ISBN.
44
Sugyono. 2009. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Suparno, Paul. 2008. Action Riset : Riset Tindakan Untuk Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Taruna Tukiman. 2017. Analisis Organisasi dan Pola-pola Pendidikan.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
IMTITA.
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2017. Kumpulan Artikel Pendidikan Ngopi Dulu.
Yogyakarta: Deepublish.
Toenlioe, Anselmus JE. 2016. Teori dan Filsafat Pendidikan. Malang: Gunung
Samudera.
Wijaya, Hengki. 2018. Analisis Data Kualitatif Ilmu Prndidikan Teologi.
Makassar: ST Theologia Jaffray.
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Ali Mahfud
2. Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 06 Mei 1996
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Warga Negara : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Karang Ploso Rt 02 Rw 02, Gosono, Wonosegoro,
Boyolali
7. Riwayat Pendidikan :
a. TK Aisiyah Karang Ploso
b. MIM Karang Ploso
c. SMP N 1 Wonosegoro
d. SMA N 1 Karanggede
Demikian Daftar Riwayat Hidup Saya Buat Dengan Sebenar-Benarnya.
Salatiga, 13 September 2019
Penulis
Ali Mahfud
Nim. 23070150053
47
KODE PENELITIAN
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN SOAL
MODEL PISA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1
WONOSEGORO
1. Responden
NO NAMA L/P KELAS KETERANGAN
1 DI P 8A GURU
2 A1 L 8A SISWA
3 A2 L 8A SISWA
4 A3 P 8A SISWA
5 A4 P 8A SISWA
6 A5 P 8A SISWA
7 A6 P 8A SISWA
8 A7 P 8A SISWA
9 A8 P 8A SISWA
10 A9 P 8A SISWA
11 A10 P 8A SISWA
12 A11 L 8A SISWA
13 A12 L 8A SISWA
14 A13 L 8A SISWA
15 A14 L 8A SISWA
48
16 A15 L 8A SISWA
17 A16 L 8A SISWA
18 A17 P 8A SISWA
19 A18 P 8A SISWA
20 A19 P 8A SISWA
21 A20 L 8A SISWA
22 A21 P 8A SISWA
23 A22 L 8A SISWA
24 A23 P 8A SISWA
25 A24 P 8A SISWA
26 A25 P 8A SISWA
27 A26 P 8A SISWA
28 A27 P 8A SISWA
29 A28 P 8A SISWA
30 A29 L 8A SISWA
31 A30 P 8A SISWA
32 A31 P 8A SISWA
33 A32 L 8A SISWA
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian Kode
Wawancara W
49
3. Media Penyimpanan Data
Media Kode
Foto F
Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan atas temuannya (Sugiono, 2009:305-306).
Untuk memudahkan dalam proses penelitian, peneliti membuat instrumen
penelitian sebagai berikut.
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi di buat guna memudahkan peneliti pada
melakukan observasi di lapangan. Berikut Kisi-kisi pedoman observasi
literasi matematika siswa SMP Wonosegoro.
No. Aspek Sub Aspek
1. Materi sistem persamaan
linier dua variabel (SPLDV)
Kemampuan siswa memahami
materi sistem persamaan linier dua
variabel (SPLDV)
2. Soal model PISA pada
materi sistem persamaan
linier dua variabel (SPLDV)
Kemampuan siswa mengerjakan
soal model PISA pada materi
sistem persamaan linier dua
variabel (SPLDV)
50
3. Faktor yang mempengaruhi
literasi matematika
Faktor yang mempengaruhi
kemampuan literasi matematika
siswa
Soal :
TERUMBU KARANG
1. Hubungan antara panjang dan tinggi terumbu karang adalah sebagai
berikut :
y = 0,75x – 0,5.
Dengan keterangan tinggi terumbu karang adalah x mmdan panjang
terumbu karang adalah y mm. Tentukan panjang terumbu karang yang
tingginya 40 mm?
WORTEL
2. Wortel bibit unggul berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing
menyerupai kerucut dan memiliki cirri khas sebagai berikut :
d = 0,8 √
Dengan nilai p lebih dari 2. Dengan keterangan diameter pangkal
wortel adalah d cm dan panjang wortel adalah p cm. Tentukan
diameter wortel yang mempunyai panjang 11 cm?
ALAT TULIS
3. Devi ingin memberikan bingkisan kepada 10 anak. Setiap bingkisan
berisi 1 bolpoin dan 6 buku tulis. Harga 6 bolpoin dan 10 buku tulis
adalah Rp. 55.000,00. Harga 5 bolpoin dan 6 buku tulis adalah Rp.
48.500,00. Jika biaya pengemasan seluruh bingkisan Rp. 15.000,00,
tentukan uang yang di butuhkan devi untuk membuat bingkisan
tersebut?
51
HASIL PERTANDINGAN SEPAK BOLA
4. Dua tim sepak bola melakukan beberapa kali pertandingan. Di setiap
pertandingan wasit hanya memberikan kesempatan pilihan kalah atau
menang dengan poin menang lebih besar dari yang kalah. Di akhir
pertandingan tim A memperoleh total poin 22 dari 6 kali kemenangan
dan 4 kali kekalahan, sedangkan tim B memperoleh total poin 11 dari
1 kali kemenangan dan 8 kali kekalahan. Berapa besar poin yang
diberikan wasit untuk setiap kemenangan?
RAK BUKU
5. Untuk membuat sebuah rak buku besar seorang pengrajin memerlukan
bahan 6 papan kayu dan 14 paku. Sedangkan untuk membuat rak buku
kecil seorang pegrajin memerlukan bahan 4 papan kayu dan 10
paku.Dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan agar menjadi
satu rak buku besar adalah Rp. 50.000,00, sedangkan satu rak buku
kecil adalah Rp. 34.000,00.. Berapa biaya yang harus dikeluarkan
pengrajin untuk membeli paku guna keperluan membuat 5 rak buku
kecil dengan harga paku lebih murah dibandingkan dengan papan?
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi
yang diperlukan dari guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas
VIII A SMP Negeri 1 Wonosegoro.
a. Pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran matematika.
Berikut kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru matematika
No. Indikator
1. Kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII A
52
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika
siswa
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan literasi dan literasi matematika?
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika?
b. Pedoman wawancara untuk siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Wonosegoro
Berikut kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa tunagrahita
No. Indikator
1. Pengetahuan literasi matematika siswa
2. Pengetahuan soal literasi matematika siswa materi sistem
persamaan linier dua variabel.
Pertanyaan :
1. Apa yang diketahui tentang literasi dan literasi matematika?
2. Apakah sudah pernah mempelajari soal literasi matematika materi
system persamaan linier dua variabel?
3. Apa saja kesulitan ketika mengerjakan soal literasi matematika materi
sistem persamaan linier dua variabel?
53
Observasi 1
Hari, Tanggal : Senin, 23 Juli 2019
Tempat : Ruang Kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro
Waktu : 12.45 – 13.15
Pelajaran : Matematika
No. Aspek Sub Aspek Hasil pengamatan
1. materi sistem
persamaan linier dua
variabel (SPLDV)
Kemampuan siswa
memahami materi
sistem persamaan
linier dua variabel
(SPLDV)
Dalam kegiatan belajar
siswa, siswa sudah
memahami materi
persamaan linier dua
variabel sampai dengan
penyelesaian system
persamaan linier dua
variabel menggunakan
metode eliminasi.
54
Observasi 1
Hari, Tanggal : Senin, 26 Juli 2019
Tempat : Ruang Kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro
Waktu : 12.45 – 13.15
Pelajaran : Matematika
No. Aspek Sub Aspek Hasil pengamatan
1. materi sistem
persamaan linier dua
variabel (SPLDV)
Kemampuan siswa
memahami materi
sistem persamaan
linier dua variabel
(SPLDV)
Dalam kegiatan belajar
siswa, siswa sudah
memahami materi
penyelesaian masalah
kontekstual system
persamaan linier dua
variabel menggunakan
metode eliminasi
maupun subtitusi.
55
Observasi 3
Hari, Tanggal : Senin, 30 Juli 2019
Tempat : Ruang Kelas VIII A SMP N 1 Wonosegoro
Waktu : 12.45 – 13.15
Pelajaran : Matematika
No. Aspek Sub Aspek Hasil pengamatan
2. Soal model PISA
pada materi sistem
persamaan linier
dua variabel
(SPLDV)
Kemampuan siswa
mengerjakan soal
model PISA pada
materi sistem
persamaan linier
dua variabel
(SPLDV)
Dalam pengerjaan soal
latihan literasi matematika
materi persamaan linier dua
variabel dengan soal model
PISA, siswa masih banyak
yang kebingungan, dari
pemahaman soal sampai
dengan cara pengerjaanya.
2. Factor yang
mempengaruhi
kemampuan literasi
matematika siswa
Factor yang
mempengaruhi
kemampuan literasi
matematika siswa
khususnya materi
system persamaan
linier dua variabel.
Dalam pengerjaan soal
siswa terlihat belum pernah
mendapatkan soal seperti
soal latihan literasi
matematika yang diberikan,
dan dari segi pembiasan
pemberian soal literasi
matematika materi sistem
persamaan linier dua
variabel masih kurang sering
dilakukan.
56
TERUMBU KARANG
1. Hubungan antara panjang dan tinggi terumbu karang adalah sebagai
berikut :
y = 0,75x – 0,5.
Dengan keterangan tinggi terumbu karang adalah x mmdan panjang
terumbu karang adalah y mm. Tentukan panjang terumbu karang yang
tingginya 40 mm?
WORTEL
2. Wortel bibit unggul berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing
menyerupai kerucut dan memiliki cirri khas sebagai berikut :
d = 0,8 √
Dengan nilai p lebih dari 2. Dengan keterangan diameter pangkal
wortel adalah d cm dan panjang wortel adalah p cm. Tentukan
diameter wortel yang mempunyai panjang 11 cm?
ALAT TULIS
3. Devi ingin memberikan bingkisan kepada 10 anak. Setiap bingkisan
berisi 1 bolpoin dan 6 buku tulis. Harga 6 bolpoin dan 10 buku tulis
adalah Rp. 55.000,00. Harga 5 bolpoin dan 6 buku tulis adalah Rp.
48.500,00. Jika biaya pengemasan seluruh bingkisan Rp. 15.000,00,
tentukan uang yang di butuhkan devi untuk membuat bingkisan
tersebut?
HASIL PERTANDINGAN SEPAK BOLA
4. Dua tim sepak bola melakukan beberapa kali pertandingan. Di setiap
pertandingan wasit hanya memberikan kesempatan pilihan kalah atau
menang dengan poin menang lebih besar dari yang kalah. Di akhir
pertandingan tim A memperoleh total poin 22 dari 6 kali kemenangan
dan 4 kali kekalahan, sedangkan tim B memperoleh total poin 11 dari
57
1 kali kemenangan dan 8 kali kekalahan. Berapa besar poin yang
diberikan wasit untuk setiap kemenangan?
RAK BUKU
5. Untuk membuat sebuah rak buku besar seorang pengrajin memerlukan
bahan 6 papan kayu dan 14 paku. Sedangkan untuk membuat rak buku
kecil seorang pegrajin memerlukan bahan 4 papan kayu dan 10
paku.Dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan agar menjadi
satu rak buku besar adalah Rp. 50.000,00, sedangkan satu rak buku
kecil adalah Rp. 34.000,00.. Berapa biaya yang harus dikeluarkan
pengrajin untuk membeli paku guna keperluan membuat 5 rak buku
kecil dengan harga paku lebih murah dibandingkan dengan papan?
58
Hasil pekerjaan siswa
59
Hasil pekerjaan siswa
60
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU MATEMATIKA
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN SOAL
MODEL PISA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1
WONOSEGORO
Responden : DI.
Metode Penelitian : W
Hari/Tanggal : 30 juli 2019
Waktu : 13.30 – 14.00
Tempat : Depan ruang kantor Guru SMP N 1 Wonosegoro
Daftar Pertanyaan dan jawaban :
1. Apa yang dimaksud dengan literasi dan literasi matematika?
Jawab : “penerapan-penerapan rumus atau teori yang sudah didapatkan di
kelas kedalam kehidupan sehari-hari”
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematika?
jawab : “Kurangnya peminat membaca dari siswa terkait literasi
matematika, misalnya di awal pertemuan pada bab tertentu, siswa di
berikan tugas oleh guru untuk membaca materi terlebih dahulu sebelum
nanti dijelaskan oleh guru kemudian siswa memahami materi tersebut
sebisanya. Pembiasaan literasi yang belum sering dilakukan, sehingga
siswa ketika menemui soal literasi matematika masih merasa asing dengan
61
soal tersebut karena belum terbiasa. Fasilitas yang kurang mendukung
untuk membantu siswa memahami literasi.
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN SOAL
MODEL PISA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1
WONOSEGORO
Responden : Siswa kelas VIII A
Metode Penelitian : W
Hari/Tanggal : Selasa / 30 Juli 2019
Waktu : 13.15 – 13.30
Tempat : Ruang kelas VIII A
Daftar Pertanyaan :
1. Apa yang diketahui tentang literasi dan literasi matematika?
Jawab : “tidak tahu”
2. Apakah sudah pernah mempelajari soal literasi matematika materi system
persamaan linier dua variabel?
Jawab : “belum pernah”
3. Apa saja kesulitan ketika mengerjakan soal literasi matematika materi
sistem persamaan linier dua variabel?
Jawab : “memahami soal kemudian mengubah ke dalam bentuk
sistematikanya.
62
Kegiatan pengerjaan soal literasi matematika siswa
Kegiatan pengerjaan soal literasi matematika siswa
63
Kegiatan siswa hari pertama
Kegiatan belajar siswa hari kedua
64
65
66
67
68
69
70