ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

44

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

iv

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM

MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATERI PELUANG SISWA

KELAS IX SMP NEGERI SATAP 02 KAWA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyarat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah da Keguruan IAIN

Ambon

OLEH:

RISDA SAY

NIM.0130403194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

AMBON

2020

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

iv

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

iv

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

iv

Motto

Bertambah tua itu bukan berarti kehilangan masa muda. Tapi babak

baru dari kesempatan dan kekuatan

Persembahan

Kupersembahkan karya tulisku ini untuk orang tuaku tercinta (Ali Say

(alm) dan Asmain Bin Saleh), Keempat Kakaku tersayang (Wiwin, Ama,

Wawan dan Sani), seluruh Teman-teman Matematika E angkatan 2013

dan teman-teman seperjuanganku yang telah memberikan aku segudan

motivasi sehingga aku bisa meraih kesuksesan

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

v

ABSTRAK

Risda Say (0130403194), Dosen Pembimbing I Dr. Patma Sopamena,

M.Pd.I,MPd dan Dosen Pembimbing II Nurlaila Wattiheluw, M.Pd :Analisis

Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan Masalah Pada Materi

Peluang Siswa Kelas IX SMP Negeri SATAP 02 Kawa, Pendidikan Matematika,

Tarbiyah IAIN Ambon, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi

pokok bahasan peluang kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa. Tipe penelitian

Deskriptif Kualitatif. Penelitian berlangsung dari tanggal 26 Oktober sampai

tanggal 26 Nopember 2020.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 2 subjek

yang memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif dan menjawab benar,

diwakili oleh S1. Dan S2 yang memenuhi karakteristik kemampuan berpikir

kreatif yang menjawab salah dengan melakukan refleksi sehingga jawaban

menjadi benar diwakili oleh S2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu peneliti, soal tes, dan wawancara. Dengan teknik pengumpulan data yaitu

pelaksanaan tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IX SMP

Negeri SATAP 02 Kawa dalam menyelesaikan masalah pada materi peluang S1

dalam proses penyelesaian soal tes, memenuhi karakteristik kemampuan berpikir

kreatif dan jawannya benar. Dan pada subjek S2 juga memenuhi karakteristik

kemampuan berpikir kreatif. Namun S2 melakukan kesalahan pada penempatan

rumus sehingga mengakibatkan kesalahan pada jawaban akhir dan setelah

direfleksi jawabannya menjadi benar.

Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kreatif, Peluang

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang indah dan sempurna selain ungkapan pujian dan rasa syukur

kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang diberikan kepada penulis berupa

nikmat kesehatan, kesempatan dan kekuatan sehinnga peneliti dan penulisan ini

dapat terselesaiakn. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada manusia

terpilih baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita semua dari alam

kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya yang terang benderang sekarang ini. Skipsi

berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan

Masalah Pada Materi Peluang Siswa Kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa” ini

disusun guna memenuhi persyaratan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah da Keguruan IAIN

Ambon. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dapat membantu baik secara

moril maupun materi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan

kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih tulus kepada:

1. Kedua orang tua Ayahanda tercinta Ali Say (Alm) dan Ibunda tersayang

Asmain Bin Saleh selaku orang tua kandung yang telah memberikan

dukungan, kasih sayang, dan motivasi yang sangat luar biasa kepada

penyususn disertai dengan do’a dan pengorbanan yang ikhlas dan tulus,

yang tak pernah terlupakan oleh penulis semoga itu semua menjadi amal

jariah serta mendapat pahala di sisi Allah SWT. Aamiin.

2. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Ambon serta para wakil Rektor yang telah berjasa dalam

mengembangkan IAIN Ambon tempat penulis menuntut ilmu.

3. Dr. Samad Umarella, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta Wakil Dekan I Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd, vii

Wakil Dekan II Ummu Saidah, M.Pd dan Wakil Dekan III Dr. Ridwan

Latuapo, M.Pd.I.

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

vii

4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ibu Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku wakil Ketua

Jurusan Pendidikan Matematika

5. Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd selaku Pembimbing I dan Nurlaila

Wattiheluw, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar

memberikan masukan arahan, petunjuk serta bimbingan dari awal sampai

selesainya skripsi ini.

6. Nur Afriani Nukuhali, M.Pd selaku Penguji I dan Syafruddin Kaliky, M.Pd

selaku Penguji II yang telah memberikan kritik, saran dan masukan yang

sangat berguna untuk penulis.

7. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon yang telah memberikan ilmu

pengetahun kepada penulis selama proses perkulian.

8. Saudara/I tersayang Wiwin Say, S.Pd, Ama Say, S.P, Wawan Say, S.T, dan

Sani Say, S.Pd yang selalu memberi dukungan, materi, motivasi, dan do’a

tak henti-hentinya kepada penulis

9. La Ode Nane S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri Satap 02 Kawa

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini

10. Siami P, S.Pd, M.Pd, selaku guru matematika SMPN Saatap 02 Kawa yang

telah membantu peneliti dan mencapai keberhasilan penelitian ini.

11. Siswa dan siswi kelas IX SMP Negeri Satap 02 kawa yang telah bersedia

terlibat dalam penelitian sebagai responden.

12. Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 Sari Salatin, Fanny Rumalily,

Yurliati Lapo, Rugaya Yapono, Inces Lina, Neng Farida Usman, Yati

Usemahu, Rizal Mahu, Taslin Tomia Serta Teman–teman Matematika E

yang tidak dapat penulis tulis satu persatu yang selalu memberikan

bantuannya, masukan dan sarannya yang sangat memotivasi dan

mendukung penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

13. Sutina Liliwana yang selalu menemani penulis dalam proses menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

viii

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selaku insan biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

penulisan ini masih terdapat kekeliruan, kesalahn dan kekurangan yang

disebabkan oleh keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga viii

maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini sangat dibutuhkan.

Hanya kepada allah SWT, penulis berharap semoga semua bantuan, arahan,

bimbingan, motivasi dan do’a yang diberikan oleh berbagai pihak dapat menjadi

bagian dari ibadah, sehingga memperoleh pahala yang setimpal di sisi Allah SWT.

Dan semoga rahmat dan karunia-Nya yang maha pemurah senantiasa menyertai

kita semua. Aamiin Ya Robbal’alamin.

Ambon, 23 Desember 2020

Risda Say

Nim: 0130403194

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

DAFTAR PENGESAHAN………………………………………………….

PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................

ABSTRAK………………………………………….…………………………

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah……………………………………………………..

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….

D. Kegunaan Penelitian………………………………………………….

E. Defenisi Istilah……………………………………………………….

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Belajar Matematika…………………………………………..

B. Berpikir Kreatif………………………………………………………

C. Ruang Lingkup Materi……………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………………………….

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………………………………………..

C. Subjek Penelitian……………………………………………………..

D. Instrument Penelitian…………………………………………………

E. Sumber Data………………………………………………………….

F. Prosedur Pengumpulan Data………………………………………….

G. Analisis Data.........................................................................................

H. Pengesahan Keabsahan Temuan……………………………………..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………..…

B. Pembahasan…………………………………………………………….

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………….

B. Saran…………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

x

xi

xii

1

6

7

7 8

9

11

17

20

20

20

23

23

24

26

26

28 47

51

51

53

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek S1 Dalam Penelitian………………….

Diagram 3.2. Struktur Masalah…………………………………………………..

Diagram 4.1. Proses Berpikir Kretif S1…………………………………………..

Diagram 4.2. Perbandingan Cara Kerja S1 Dengan Struktur Masalah…………….

Diagram 4.3. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Sebelum Refleksi…………

Diagram 4.4. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Setelah Refleksi………..

Diagram 4.5. Perbandingan Struktur Masalah Dengan Cara Kerja S2

Sebelum dan Sesudah Refleksi ……………………………………

21

24

30

32

39

40

42

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek..............................………………….

Diagram 3.2. Struktur Masalah…………………………………………………..

Diagram 4.1. Proses Berpikir Kretif S1…………………………………………..

Diagram 4.2. Perbandingan Cara Kerja S1 Dengan Struktur Masalah…………….

Diagram 4.3. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Sebelum Refleksi…………

Diagram 4.4. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Setelah Refleksi………..

Diagram 4.5. Perbandingan Struktur Masalah Dengan Cara Kerja S2

Sebelum dan Sesudah Refleksi ……………………………………

22

25

30

32

39

40

42

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Mengenal dan Memahami Masalah.....

Gambar 4.2. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Merincikan Masalah……………………..

Gamabr 4.3. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Menggunakan Pendekatan Dan

Melengkapi Hasil Penyelesin Dengan Menggunakan Kata-kata…

Gambar 4.4. Hasil Pekerjan S2 Dalam Mengenal Dan Memahami Masalah….

Gambar 4.5. Hasil Pekerjaan S2 Dalam Membuat Tabel……. ………………..

Gambar 4.6. Hasil Pekerjaan S2 Dalam Menyelesiakan Masalah…………….

33

35

37

43

44 46

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tes…………………………………………………………

Lampiran 2 Kunci Jawaban…………………………………………………

Lampiran 3 Pedoman Wawancara………………………………………….

Lampiran 4 Transkip Wawancara………………………………………………

Lampiran 5 Pekerjaan Subjek………………………………………………

Lampiran 6 Dokumentasi………………………………………………….

55

56

58

59

63

65

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berpikir secara kreatif diterapkan siswa untuk belajar memecahkan masalah

secara sistematis dalam menghadapi tantangan, memecahkan masalah secara

inovatif dan mendesain solusi yang mendasar. Proses berpikir kreatif hanya dapat

muncul kalau ada keterbukaan pikiran, kerendahan hati dan kesabaran.

Kemampuan ini membantu seseorang memahami sepenuhnya terhadap suatu

kejadian.

Belajar berpikir secara kreatif merupakan tugas yang tidak ringan, mereka

yang dapat mempertahankan dirinya melakukan tugas ini akan termotivasi oleh

dorongan yang bersifat ekstrinsik dan intrinsik yang bermula dari sebuah harapan

bahwa kemajuan akan tercapai dengan berpikir secara kreatif. Tidak di ragukan

lagi bahwa latar belakang kepribadian dan kebudayaan seseorang dapat

mempengaruhi usaha seseorang untuk berpikir secara kreatif terhadap suatu

masalah dalam kehidupan. Berpikir kreatif berarti melihat secara skeptical

terhadap apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. Berpikir kreatif juga berarti

usaha untuk menghindarkan diri dari ide dan tingkah laku yang telah menjadi

kebiasaan.1

Melalui berpikir kreatif kita dapat melihat manfaat cara berpikir yang lain,

dan ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi kita. Dari segi negatif, hal ini dapat

1Zaleha Izhab Ishabu, Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis, (Cet. I, Bandung: PT Nuansa,

2008), hlm. 88-89.

1

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

2

menyebabkan kecemasan dan kebimbangan, takut, ketidakpastian dan terancam,

tetapi segi positifnya seseorang dapat menciptakan suasana kebebasan,

kemudahan, dan kegembiraan.

Pehkonen (1997:65) mendefinisikan berpikir kreatif sebagai kombinasi

antara berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tapi masih

dalam kesadaran. Berfikir logis adalah cara berpikir menggunakan logika dan

berdasarkan fakta-fakta dan Berfikir divergen adalah cara berpikir yang mampu

menghasilkan ide-ide baru. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam

suatu praktek pemecahan masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide

yang berguna dalam menyelesaikan masalah. Dalam berpikir kreatif dua bagian

otak akan sangat diperlukan. Keseimbangan antara logika dan kreativitas sangat

penting. Jika salah satu menempatkan deduksi logis terlalu banyak, maka

kreativitas akan terabaikan. Dengan demikian untuk memunculkan kreativitas

diperlukan kebebasan berpikir tidak di bawah kontrol dan tekanan.2

Menurut (Filsaime, 2008), berfikir kreatif adalah proses berfikir yang

memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian atau

originalitas (originality) dan elaborasi. Kelancaran adalah kemampuan

mengeluarkan ide atau gagasan yang benar sebanyak mungkin secara jelas.

Keluwesan adalah kemampua untuk mengeluarkan banyak ide atau gagasan yang

beragam dan tidak menonton dengan melihat dari berbagai sudut pandang.

Originalitas adalah kemampuan untuk mengeluarkan ide atau gagasan yang unik

2 Tatang yuli eko siswono, Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui

pemecahan masalah tipe “what’s another way”. Tanggal posting 30 Mei 2017

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

3

dan tidak biasanya, misalnya yang berbeda dari yang ada dibuku atau berbeda dari

pandangan orang lain. Elaborasi adalah kemampuan untuk menjelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhi dan menambah detail dari ide atau gagasan sehingga

lebih bernilai.

Johnon dan Williams dalam Al-Khalili, mengemukakan berfikir kreatif

diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk

membangun ide atau gagasan yang baru secara fasih (fluency) dan fleksibel.

Sedangkan Evans menambah komponen berfikir kreatif lain yaitu problem

sensitivy yang merupakan kemampuan mengenai fakta yang kurang sesuai

(misleading fact), dan originality yaitu membangun ide secara tidak umum.3

Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka yang

dimaksud dengan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah proses berpikir

seseorang untuk membangun ide atau gagasan secara Problem Sensitivity

(Kepekaan), Fluenscy (Kelancaran), Flexibelity (Keluwesan), dan Elaboration

(Elaborasi).

Representasi berpikir kreatif merupakan masalah yang penting bagi siswa

karena dapat mengatasi permasalahan siswa yang kurang mampu membangun ide

atau gagasan dan mempresentasikan kalimat matematika ke dalam bentuk gambar.

Dengan merepresentasikan pemikiran siswa melalui berpikir kreatif, mampu

mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait

penyelesaian soal cerita. Hal tersebut juga disinggung pada Firman Allah dalam

Al-Qur’an Surah Lukman ayat 27 sebagai berikut:

3 Luthfiyah Nurlaela dan Eui Ismayati, Strategi belajar berfikir kreatif. (Yogyakarta:

Ombak, 2015) hlm, 3 dan 4

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

4

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi

tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya

tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah

Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”. (QS. Luqman : 27)

Ayat ini menjelaskan tentang ilmu Allah yang tidak pernah habis. Jadi kita

sebagai manusia tidak seharusnya menyombongkan diri dan merasa bahwa kitalah

yang paling hebat sampai kita lupa bahwa ada yang lebih hebat bahkan tiada

bandingnya bila di bandingkan dengan pengetahuan yang kita punya. Selain itu,

jika kita lihat secara kasat mata bahwa pada ayat ini juga menggambarkan tentang

representasi berpikir visual. Karena pada ayat ini melibatkan 3 aspek yaitu

melihat, membayangkan (Berpikir), dan gambaran. Pohon, lautan, pena dan tinta

merupakan bentuk visual (gambaran) dan dari gambaran itu agar kita berpikir

bahwa ilmu Allah itu tidak pernah habis.

Masalah yang sering diperbincangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia

adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata

prestasi belajar, khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama. Selain itu,

pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai

mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan holistik (menyeluruh), kreatif,

objektif, dan logis, pola berpikir sebagai salah satu paradigma menarik dalam

pembelajaran serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual.

Akibatnya, tidak aneh bila banyak siswa yang tidak menguasai materi

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

5

pembelajaran meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolah dan mutu pendidikan

secara nasional masih rendah.

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran

matematika perlu dilaksanakan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnnya.

Adapun penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian ini,

adalah skripsi yang ditulis Felixiana Lose yang berjudul “Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya

Kognitif”.4

Hasil observasi menunjukan SMPN Satap 02 Kawa merupakan salah satu

lembaga formal yang memiliki tenaga pengajar yang baik dibidang matematika

karena guru yang mengajar matematika sudah berpengalaman dalam mengajar.

Walaupun proses pembelajaran dianggap sudah baik, akan tetapi masih banyak

permasalahan yang ditemukan di SMPN Satap 02 Kawa dalam pembelajaran

matematika khususnya materi perbandingan oleh siswa masih kurang memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Akhirnya apabila dikasih soal oleh guru siswa

menjawab hanya satu jawaban dan siswa langsung menjawab tanpa mencari ap

yang diketahui atau ditanya dalam soal. Hal ini menjadikan kurangnya

kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh

guru.

4Felixiana Lose “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah

Matematika Ditinjau Dari Gaya Kongnitif” (Skripsi Prodi Pendidikan Matematika, Universitas

Katolik Widya Mandira Kupang, 2016)

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

6

Oleh karena itu, masih banyak siswa SMP memiliki kelemahan dalam

mempelajari mata pelajaran matematika. Masalah yang sama juga terjadi di SMP

Negeri Satap 02 Kawa. Dari hasil observasi awal dan wawancara dengan dua

orang siswa kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa., diperoleh informasi bahwa

siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Siswa

mampu menyelesaikan soal dengan perhitungan maupun menyelesaikan soal yang

hampir sama dicontohkan, namun akan kesulitan jika soal tersebut diubah menjadi

bentuk soal yang lain. Selain itu, kedua siswa tersebut mempunyai kemampuan

yang berbeda dalam memahami mata pelajaran matematika pada materi statistik.

Di dalam proses pembelajaran matematika belum optimalnya keterlibatan siswa

dalam pembelajaran terutama saat guru memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya, yang seringkali diikuti dengan keheningan. Padahal salah satu

kemampuan yang terlihat pada orang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif

adalah bisa mengajukan pertanyaan dan aktif dalam pembelajaran.

Sehubungan dengan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam

Menyelesaikan Masalah Pada Materi Peluang Siswa Kelas IX SMPN Satap 02

Kawa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

menyelesaikan masalah matematika pada materi pokok bahasan peluang siswa

Kelas IX SMPN Satap 02 Kawa.?

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

7

C. Tujua Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis bagaimana kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan

masalah matematika pada materi pokok bahasan peluang kelas IX SMPN Satap 02

Kawa..

D. Kegunaan Penelitian

Beberapa kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal pembelajaran matematika

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

kemempuan proses berfikir kreatif dapat menjadi suatu alternatif

dalam pembelajaran matematika.

b. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan

penyempurnaan program pehngajaran matematika di sekolah.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan keilmuan

khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

kemampuan berfikir kreatif.

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

8

d. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa terhadap prestasi

belajar.

E. Definisi Istilah

Untuk tidak menimbulkan salah tafsir terhadap judul penelitian ini, maka

penulis merasa perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah proses

berpikir seseorang untuk membangun ide atau gagasan secara Problem

Sensitivity (Kepekaan), Fluenscy (Kelancaran), flexibility (keluwesan) dan

Elaboration (Elaborasi).

2. Problem Sensitivity (Kepekaan) adalah kemampuan mendeteksi

(mengenali dan memahami) serta menanggapi suatu pernyataan, situasi

dan masalah.

3. Fluency (Kelancaraan) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak

gagasan.

4. keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan

bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah

5. Elaboration (Elaborasi) adalah kemampuan menambah situasi atau

masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang

didalamnya dapat berupa tabel, grafik, gambar, model, atau kata-kata.

6. Materi Peluang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berdasarkan

pada

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berfikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi

peluang siswa kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IXa SMP Negeri Satap 02

Kawa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Oktober sampai 26

November 2020.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang terdiri dari 2 subjek yang

1`menjawab benar dan memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif yang

diwakili oleh PP yang kemudian disebut Subjek 1 (S1) dan 3 subjek yg menjawab

salah dengan melakukan refleksi sehingga jawaban menjadi benar dan memenuhi

karakteristik kemampuan berpikir kreatif yang diwakili oleh AS yang kemudian

disebut Subjek 2 (S2). Karakteristik Kemampuan Berpikir Kreatif yakni siswa

mampu memahami dan menanggapi masalah (problem sesitiviy), mampu

menghasilkan banyak gagasan (Fluency), mampu merincikan masalah secara

21

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

22

detail baik berupa tabel, grafik, model, atau kata-kata (elaboration). Struktur

pengambilan subjek dapat dilihat pada Diagram 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Diagram Proses Pengambilan subjek

SISWA

Masalah

Menyelesaikan Masalah

Think aloud

Wawancara

Apakah Jawaban

Siswa benar ?

Tidak

Refleksi

Iya Diambil

sebagai subjek

Iya

Diambil 2 orang perwakilan dari

subjek yang menjawab benar

dan salah yaitu subjek AS dan

KETERANGAN :

Tahapan yang dilakukan siswa

Jawaban siswa

Tindakan yang dilakukan

dari masalah yang diberikan

: Pengambilan subjek

Memenuhi karakteristik

berpikir kreatif

Tidak Tidak diambil

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

23

D. Instrumet Penelitian

1. Instrument Utama

Peneliti sendiri karena peneliti sendiri yang mengumpulkan data,

menganalisis data, dan merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan data serta

menarik kesimpulan.

2. Instrument Pendukung

1. Observasi

Observasi ini dilakukan pada awal penelitian dengan maksud agar

peneliti dapat melihat langsung proses belajar mengajar khususnya pokok bahasan

peluang.

2. Soal Tes

Soal Tes dalam penelitian ini berupa soal Essay yang terdiri dari 1 nomor

yang mengacu pada indikator berpikir kreatif yaitu Problem Sensitivity, Fluency,

Flexibility dan Elaboration. yang divalidasi langsung oleh ahli bahasa.

3. Pedoman Wawancara

Untuk mengumpulkan data lisan dari sumber atau subjek penelitian secara

langsung..

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXa SMP Negeri Satap

02 Kawa, dengan jumlah siswa 33 orang.

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

24

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian dengan bentuk :

1. Observasi

Observasi ini dilakukan pada awal penelitian dengan maksud agar peneliti

dapat melihat langsung proses belajar mengajar khususnya Peerbandingan senilai

dan memilih subjek penelitian

2. Tes

Tes digunakan memperoleh data dalam proses pemecahan masalah

matematika siswa yang akan digunakan untuk melihat kemampuan

berpikir kreatif. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 1 butir soal uraian.

Adapun struktur masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

25

Diagram 3.2 Struktur Masalah

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

26

3. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.

G. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan:

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,

dan penyederhanaan data kasar yang diperoleh dari catatan tertulis di

lapangan.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan menyusun informasi yang diperoleh

dari reduksi data sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan adalah suatu proses yang didasarkan pada data

yang diperoleh dari reduksi data dan penyajian data.

H. Pengecekan Keabsahan Temuan

Guna keabsahan temuan dalam hal ini data yang diperoleh maka peneliti

menggunakan cara yang disebut “Triangulasi Data” sesuai dengan yang

dikemukakan Lexi Moleong. Tringulasi data adalah data dan tehnik yang

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

27

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pencegahan atau

sebagai pembandingan terhadap data yang diperoleh. Keabsahan data dengan

melibatkan dengan berbagai materi pendukung terkait dengan pembahasan

masalah agar terbangun pemahaman yang kondusif dan holistik. Lexy J.Moleong, 17

17

Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.2014), hlm

330

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang diperoleh dapat

diambil kesimpulan bahwa kemampuan erpikir kreatif siswa kela IXA SMP

Negeri Satap 02 Kawa dalam menyelesaikan masalah peluang khususnya pada

subjek S1 dan S2 adalah Subjek S1 dalam proses penyelesaian soal tes memenuhi

karakteristik kemampuan berpikir kreatif (Problem Sensitivity, Fluency,

Flexibility dan Elaboration). Dalam hal ini S1 mampu (1) mendeteksi, mengenali

dan memahami masalah; (2) Menghasilkan banyak gagasan (3) Menggunakan

pendekatan dengan menggunakan rumus peluang, dan (4) menggunakan kata-kata

untuk lebih memperjelas proses penyelesaian masalah sedangkan pada Subjek S2

juga memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif. Dalam hal ini S2

mampu (1) mendeteksi, Mengenali dan memahami masalah; (2) Menghasilkan

banyak gagasan dan gagasan tersebut dituangkan ke dalam bentuk tabel, sehingga

kemampuan S2 dalam (Fluency dan Elaboration) sejalan, (3) Mampu melakukan

pendekatan dengan memasukan rumus peluang untuk memecahkan masalah,

meskipun pada tahap ini S2 melakukan kesalahan pada penempatan rumus

sehingga berpengaruh pada jawaban akhir yang di akibatkan oleh.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang dapat penulis

sarankan yakni sebagai berikut:

51

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

52

1. Diharapkan pada pihak sekolah untuk menyarankan pada seluruh guru

untuk dapat memperhatikan dan mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif pada semua mata pelajaran, dan lebih terkhususnya

kepada guru mata pelajaran Matematika.

2. Bagi Peneliti; Apabila akan melakukan penelitian, diharapkan untuk

mempelajari metode penelitian, sehingga tahapan untuk melakukan

penelitian lebih jelas dan terarah. Bisa menjadi sarana menambah ilmu

pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman dari hasil penelitian yang

kemudian bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika Strata 1 dan peneliti lain;

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan

untuk penelitian yang sejenis dengan menggunakan konsep yang

berbeda.

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

53

DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih Arsi. 2008, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta

Hasbullah. 2011, Dasar-dasar ilmu pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers

H. Hudojo. 1979, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di

Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional

http://www.Rosyid.info/2010/06/berfikir kreatif. Tanggal posting 22/12/2015

Felixiana Lose “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan

Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kongnitif” (Skripsi Prodi

Pendidikan Matematika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang,

2016)

Lexy J. Moleong, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakary.

Luthfiyah Nurlaela dan Eui Ismayati. 2015, Strategi belajar berfikir kreatif,

Yogyakarta: Ombak

Mulyono Abdurahman. 2003, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta:

Rineka Cipta

Nofi marliani, Peningkatan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa melalui

model pembelajaran missouri mathematics project. Tanggal posting 16

Mei 2017

Novi Marlianti, Peningkata kemampuan berfikir kreatif matematis siswa melalui

model pembelajaran Missouri mathematics project (MMP) Tanggal

poting 16 Mei 2017

Olson Robert W. 1996 Seni Berpikir Kreatif. Sebuah Pedoman Praktis.

(Terjemahan Alfonsus Samosir), Jakarta: Penerbit Erlangga,

Ratumanan, 2004, Belajar dan Pembelajaran, Surabaya : PT Unessa,

Priatna Nanang & Sukamto tito, 2013. Matematika Untuk Kelas IX Sekolah

Menegah Pertama, Bandung: PT Grafindo Media Pratama

httpeprints.ums.ac.id5707224NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

54

httpscore.ac.ukdownloadpdf43025267.pdf

Paul, dkk, critical thingking part II. Tanggal posting: 15-12-2015

Supardi, Peran berfikir kreatif dalam prose pembelajaran matematika. Tanggal

poting 16 Mei 2017

Tatang yuli eko siswono, Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui

pemecahan masalah tipe “what’s another way”. Tanggal posting 30

Mei 2017

Zaleha Izhab Ishabu, 2008, Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis, Cet. I,

Bandung: PT Nuansa,

BAB IV (httprepo.iain-tulungagung.ac.id22556BAB%20IV.pdf)

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

55

Soal Tes Kemampuan

Berpikir Kreatif

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IX

Tahun Ajaran : 2020

Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

Petunjuk

a. Tulislah nama dan kelas pada lembaran jawaban !

b. Baca dengan teliti dan kerjakan pada lembaran jawaban !

Dari lima orang siswa yang masing-masing dinomori 1, 2, 3, 4, dan 5 akan

dipilih sebagai ketua suatu organisasi. Siswa yang terpilih pada pemilihan

periode pertama dapat dipilih kembali pada pemilihan periode kedua. Tentukan

kejadian-kejadian yang peluangnya

pada percobaan dua kali pemilihan

tersebut.

Lampiran 1

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

56

KUNCI JAWABAN DAN PEMARKAHAN SOAL TES

Penyelesaian:

Diketahui: 5 orang dengan nomor 1, 2, 3, 4,5 anggap S1, S2, S3, S4, S5

Misalnya S1 dipilih menjadi ketua {S1S1, S1S2, S1S3, S1S4, S1S5}

Misalnya S2 dipilih menjadi ketua {S2S1, S2S2, S2S3, S2S4, S2S5}

Misalnya S3 dipilih menjadi ketua {S3S1, S3S2, S3S3, S3S4, S3S5}

Misalnya S4 dipilih menjadi ketua {S4S1, S4S2, S4S3, S4S4, S4S5}

Misalnya S5 dipilih menjadi ketua {S5S1, S5S2, S5S3, S5S4, S5S5}

Diperoleh n(5) = 5x5 = 25

Jika percobaan A adalah kejadian siswa yang terpilih pada periode pertama dan

periode kedua adalah siswa yang sama

A = {S1S1, S2S2, S3S3, S4S4, S5S5}

n (A) = 5

P(A) =

=

=

Jika percobaan B adalah kejadian siswa 1 yangterpilih menjadi ketua pada

periode kedua

B = {S1S1, S2S1, S3S1, S4S1, S5S1}

n (B) = 5

P(B) =

=

=

Dan seterusnya

Lampiran 2

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

57

Cara II

Siswa

percobaan

S1 S2 S3 S4 S5

S1

S1 S1 S1 S2 S1 S3 S1 S4 S1 S5

S2

S2 S1 S2 S2 S2 S3 S2 S4 S2 S5

S3

S3 S1 S3 S2 S3 S3 S3 S4 S3 S5

S4

S4 S1 S4 S2 S4 S3 S4 S4 S4 S5

S5

S5 S1 S5 S2 S5 S3 S5 S4 S5 S5

n (5) = 5x5 = 25

Jika percobaan A adalah kejadian siswa yang terpilih pada periode pertama dan

periode kedua adalah siswa yang sama

A = {S1S1, S2S2, S3S3, S4S4, S5S5}

n (A) =

=

Jika percobaan B adalah kejadian siswa 4 yang terpilih menjadi ketua

organisasi

B = {S4S1, S4S1, S4S1, S4S1, S4S1}

n (B) = 5

P(B) =

=

Dan seterusnya jika mungkin

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

58

Pedoman Wawancara

1. Apakah anda paham dengan soal tes tersebut?

2. Apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?

3. Apa yang anda ketahui dari soal tersebut?

4. Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,

langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?

5. Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)?

6. Coba anda lihat kembali hasil kerjanya. Apakah anda yakin dengan

jawabannya?

Lampiran 3

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

59

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SUBJEK

1. Wawancara Dengan Subjek S1

P : “Apakah anda paham dengan apa yang di tanyakan dengan soal ini?”

S1 : “Iya saya paham”

P : “Kira-kira apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?”

S1 : “Kejadian-kejadian yang peluangnya

pada dua kali percobaan

pemilihan”

P : “Lalu apa yang anda ketahui dari soal tersebut?”

S1 : “Yang saya ketahui dari soal tersebut yaitu 5 orang siswa dengan

nomor1,2,3,4,5 dan saya anggap S1,S2,S3,S4,S5”.

P : “Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,

langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?”

S1 :”Setelah saya ketahui bahwa ada 5 orang yang akan mengikuti

pemilihan ketua organisasi yang masing-masing telah saya nomori atau

misalkan sebagai S1,S2,S3,S4, dan S5 maka langkah selanjutnya yaitu saya

merincikannya dalam berbagai gagasan, dimana setiap orang saya cari

kemungkinan (peluang) munculnya kejadian akan terpilih sebagai ketua

organisasi tersebut. Dan setelah saya merincikannya maka saya peroleh

n(S) = 25.”

P : “Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)-nya?”

Lampiran 4

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

60

S1 :”dari berbagai gagasan yang sudah saya buat diatas dapat

menggambarkan bahwa soal ini berkaitan dengan peluang. Dengan

demikian saya langsung menyelesaikannya dengan memasukan rumus

peluang. Namun sebelumnya saya memperjelas proses penyelesainnya

dengan menggunakan kata-kata bahwa jika percobaan A adalah kejadian

siswa yang terpilih pada periode pertama dan periode kedua adalah siswa

yang sama maka dapat saya tulis A={S1S1,S2S2,S3S3,S4S4,S5S5} berarti

n(A)=5 dengan demikian nilai n(A) dan n(S) sudah saya ketahui, dan

saya langsung menyelesaikan dengan menggunakan rumus peluag

dimana P(A)=

=

=

=

. Kemudian jika percobaan B adalah

kejadian siswa pertama yg terpilih menjadi ketua pada periode kedua

maka dapat saya tulis B={S1S1,S2S1,S3S1,S4S1,S5S1} sehingga n(B)=5

dan P(B)=

=

=

=

dan seterusnya jika ada”

P :”Coba anda lihat kembali hasil kerjanya. Apakah anda yakin dengan

jawabannya?”

S1 :”Insya Allah sangat yakin”

2. Wawancara Dengan Subjek S2

P : “Apakah anda paham dengan apa yang di tanyakan dengan soal ini?”

S2 : “Iya saya paham”

P : “Kira-kira apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?”

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

61

S2 : “Kejadian-kejadian yang peluangnya

pada dua kali percobaan

pemilihan”

P : “Lalu apa yang anda ketahui dari soal tersebut?”

S2 : “Yang saya ketahui dari soal tersebut yaitu 5 orang siswa dengan nomor

1,2,3,4,5”.

P : “Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,

langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?”

S1 :”Setelah saya ketahui bahwa ada 5 orang yang akan mengikuti 2 kali

percobaan pemilihan ketua organisasi maka langsung saya bentuk tabel

yang masing-masing telah saya nomori atau misalkan sebagai S1,S2,S3,S4,

dan S5 sehingga saya peroleh n(S)-nya = 5×5=25.”

P : “Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)-nya?”

S1 :”dari tabel yang sudah saya buat, terlihat jelas bahwa nilai n(S)nya sama

dengan 25, kemudian saya memperjelas proses penyelesainnya dengan

menggunakan kata-kata bahwa jika percobaan A adalah kejadian siswa

yang terpilih pada periode pertama dan periode kedua adalah siswa yang

sama maka dapat saya tulis A={S1S1,S2S2,S3S3,S4S4,S5S5} berarti n(A)=5

dengan demikian nilai n(A) dan n(S) sudah saya ketahui, dan saya

langsung menyelesaikan dengan menggunakan rumus peluag dimana

P(A)=

=

. Kemudian jika percobaan B adalah kejadian siswa

pertama yg terpilih menjadi ketua pada periode kedua maka dapat saya

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

62

tulis B={S1S1,S2S1,S3S1,S4S1,S5S1} sehingga n(B)=5 dan P(B)=

=

P : “Coba anda lihat kembali hasil kerjanya, apakah anda yakin dengan

jawabannya?”

S2 :”Maaf ternyata saya salah. Saya lupa! harusnya n(A)/n(S), bukan

sebaliknya. Kalau rumusnya saya balik maka saya peroleh P(A)=

sesuai

dengan pertanyaan begitu juga dengan nilai P(B).”

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

63

PEKERJAAN SUBJEK

Lampiran 5

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

64

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

65

DOKUMENTASI

Papan nama sekolah SMPN Satap 02 Kawa

Bentuk fisik SMPN Satap 02 Kawa

Penjelasan peneliti kepada subjek

Lampiran 6

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM …

66

Proses wawancara subjek

Proses penyelesaian soal