Analisis Kemajuan Perusahaan PT

21
Gamal Akbar (1210302161) Analisis Kemajuan Perusahaan PT. Unilever A. Profil Singkat Perusahaan PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari 2 perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal Inggris) dengan Margarine Unie (asal Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan ini terletak pada masing masing negara asalnya yaitu Unilever Limited di London, Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda. Pada tanggal 5 Desember 1930 PT Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Lever’s Zeepfabriken NV) yang berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan pabrik margarine pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan nama Van den Bergh’s Fabrieken pada lokasi yang sama yaitu di Angke, Jakarta. Pada tahun 1941 PT Unilever membuka pabrik Personal Product & Soap (Maatschappij ter explitatie der Colibri Fabrieken NV) di Surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk pulau Jawa. PT Unilever mulai melakukan ekspansi

Transcript of Analisis Kemajuan Perusahaan PT

Page 1: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

Gamal Akbar (1210302161)

Analisis Kemajuan Perusahaan PT. Unilever

A. Profil Singkat Perusahaan

PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional

terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat

ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari 2

perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal Inggris) dengan Margarine Unie (asal

Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan

ini terletak pada masing masing negara asalnya yaitu Unilever Limited di London,

Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda.

Pada tanggal 5 Desember 1930 PT Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke

Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Lever’s Zeepfabriken NV) yang

berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan

pabrik margarine pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan

nama Van den Bergh’s

Fabrieken pada lokasi yang sama yaitu di Angke, Jakarta. Pada tahun 1941 PT

Unilever membuka pabrik Personal Product & Soap (Maatschappij ter explitatie der

Colibri Fabrieken NV) di Surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia

mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk

pulau Jawa. PT Unilever mulai melakukan ekspansi usahanya dengan mendirikan parik

NSD (Non Soap Detergent) di Angke, Jakarta serta mengambil alih pabrik mienya

milik perusahaan Eropa : archa. Dengan pengalaman dan manajemen yang baik serta

didukung oleh posisi pasar yang mendukung, PT Unilever Indonesia tumbuh dan

berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan cakupan

dirtribusi produknya yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Hingga pada

tahun 1980, PT Unilever mengadakan suatu merger besar di Indonesia antara pabrik-

pabriknya yang beroperasi di Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT

Unilever Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan pesat

perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public dengan penawaran 15%

sahamnya pada investor dalam negeri.

Pabrik terakhir PT Unilever yang didirikan di Indonesia adalah pabrik Walls yang

berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi. Pada tahun 1997, pabrik

Page 2: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

yang berlokasi di Angke ditutup dan dipindah lokasikan ke kawasan Industri Jababeka,

Cikarang, Bekasi. Hal ini dilakukan karena kawasan Angke sudah dipadati

penduduk, dan jika PT Unilever terus beroperasi di wilayah tersebut dikhawatirkan

akan mengganggu komunitas kehidupan yang ada. Selain itu alasan potensi ekspansi

di masa yang akan datang juga melatar belakangi pemindahan pabrik ke kawasan

Industri Jababeka tersebut. PT Unilever Indonesia sebagai perusahaan multinasional

bersakala besar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan

hidup. Hal ini terwujud dengan kebijakan lingkungan hidup PT Unilever yang

berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Pengawasan ketat

terhadap limbah produksi pabrik selalu dijaga dan fasilitas pengolahan limbah dengan

fasilitas pendukungnya terdapat di masing-masing pabrik. Hal ini bertujuan untuk

mencegah kerusakan lingkungan yang diakibatkan buangan pabrik serta mendaur

ulang limbah untuk dapat dipergunakan kembali. Dalam proses produksi. Dengan

demikian PT Unilever mempunyai citra positif sebagai perusahaan yang peduli akan

kelestarian lingkungan. Hal inilah yang selalu dijaga perusahaan yang peduli akan

kelestarian lingkungan. Hal ini pulalah yang selalu dijaga oleh perusahaan selain

prioritas utamanya untuk selalu menghasilkan produk berkualitas bagi para konsumennya.

Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu

produk bertaraf internasional, seluruh pabrik PT Unilever telah mendapatkan

sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat itu diawali oleh pabrik Rungkut, Surabaya

pada tahun 1997. Disusul kemudian oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998.

Sebelumnya pabrik PT Unilever juga telah mendapat sertifikat TPM (Total

Productivity Management) dari JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance), Jepang,

serta penghargaan nihil kecelakaan dari

Unilever Internasional dan Pemerintah Indonesia. Untuk menjamin keselamatan kerja

karyawan dan kelestarian lingkungan hidup, PT Unilever Indonesia mulai menerapkan

system Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).

PT Unilever Indonesia Tbk. sampai saat ini mempunyai lokasi 2 pabrik utama yang

terletak di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi dan Rungkut, Surabaya.

Perusahaan ini terbagi menjadi 4 divisi besar, yaitu :

1. Divisi Makanan

Divisi makanan yang berlokasi di kawasan Jababeka, Cikarang ini terbagi menjadi 2

divisi

utama, yaitu :

Page 3: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

1. Divisi SCC & C (Spread Cooking Category & Culinery)

Bagian ini memproduksi produk-produk yang dapat dikonsumsi langsung

dan juga sebagai bahan dasar penunjang masakan, seperti Blue Band,

Royco, Knoor, Tara Nasiku,Kecap Bango, Mie and Mie, Minyak Samin,

Frytol, Lipton Ice Tea, dll. Selain untuk dikonsumsi rumah tangga, Unilever

juga memproduksi produk-produk untuk kalangan industri dan usaha.

2. Divisi Tbb (Tea Bag & Beverage)

Divisi ini memproduksi berbagai teh dalam berbagai kemasan. Dengan bahan

baku dasar daun teh. Sebagai contoh Sari Wangi, Lipton, Bussels, Chyosa, Lan-

Cho.

3. Divisi Es Krim

Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan produk tunggalnya berlabel

”WALL’S”. Divisi ini berlokasi tepat di sebelah pabrik Food yang ada di

Cikarang. Salah satu produk Wall’s yang diekspor adalah Magnum Almond

yang saat ini sudah mencapai pasaran Australia.

4. Divisi Personal Care

Pabrik ini terletak di Rungkut, Surabaya. Pabrik ini memproduksi berbagai

macam produk perawatan tubuh dan kosmetik. Antara lain pasta gigi (Pepsodent,

Close Up), sabun mandi (Lux, Lifebuoy), shampoo (Sunsilk, Clear, Brisk),

Shampoo dan Conditioner (Organics), parfum (Axe), Lotion (Citra, Vaselin),

rangkaian produk kecantikan (Pond’s), serta rangkaian produk perawatan bayi

(Cuddle).

5. Divisi Home Appliance

Pabrik ini berlokasi di Jababeka, Cikarang. Pabrik yang dikategorikan sebagai

pabrik NSD (Non Soapy Detergent) ini menghasilkan produk utamanya

yaitu Rinso. Di samping produk utama tersebut, terdapat produk-produk lain

yang diproduksi Unilever di luar pabrik NSD di Cikarang. Seperti pabrik 3M

yang memproduksi Molto, Super Pel, Trika, Refresh, dan Sunlight.

Page 4: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

B. Analisis Kemajuan Perusahaan PT Unilever dari Segi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan PT Unilever memperoleh dana perusahaan dari pinjaman Jangka

Pendek (Bank, Lembaga keuangan non Bank) dan juga pinjaman dana dari jangka

panjang (Menerbitkan saham, Obligasi, dll) setelah mendapatkan dana yang sangat besar

perusahaan mulai melakukan kegiatan usahanya.

Setelah mendapatkan “laba” dari hasil usaha yang dilakukan maka perusahaan melakukan

investasi pada sektor lain misalnya membuka cabang baru, meninvestasikan dana

perusahaan dengan membeli saham perusahaan lain untuk mendapatkan Deviden dan

Capital Gain, membeli perusahaan yang menjual bahan baku produk yang mereka jual

sehingga bahan baku di produksi oleh perusahaan dan memaksimalkan laba yang

didapatkan. PT Unilever telah melakukan fungsi majemen keuangannya dengan baik

sehingga nilai perusahaan dimata masyarakat dunia semakin baik.

Laporan keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk. Per tanggal 31 Desember Tahun 2007

dan 2008. Adapun analisis yang saya gunakan adalah analisis seperti yang sudah kami

paparkan di bab II mengenai landasan teori.1

Tabel 1 . Analisis Likuiditas dan Aktivitas

1 Antoninius Himawan Yudha, Paper Analisis keuangan PT Unilever Indonesia than 2007/2008 , Universitas Katolik Widia Mindira

PT UnileverPencarian Dana

Jangka Pendek

Jangka Panjang

Invetasi

Unriil

Riil

Kegiatan Perusahaan

Nilai perusahaan

Page 5: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

2007 2008 Perubahan Keterangan

LIKUIDITAS

(LIQUIDITY

RATIO)

Rasio Lancar

(Current

Ratio) 1,20 0,97 Turun memburuk

Rasio Quick

(Quick Ratio) 0,89 0,66 Turun memburuk

AKTIVITAS

(ACTIVITY

RATIO)

Jumlah Hari

Piutang Tak

Tertagih

(DSO) 47,39 53,53 Naik memburuk

Perputaran

Persediaan

(Inventory

Turnover) 7,41 6,39 Turun membaik

Rata-Rata

Persediaan

(Average

days In

Inventory) 48,58 56,43 Naik memburuk

Perputaran

Total Aktiva

(Total Assets

Turnover) 1,17 1,10 Turun memburuk

Page 6: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

Tabel II. Analisis menggunakan Leverage Ratio dan Profitability Ratio

200

7

200

8

Perubaha

n

Keteranga

n

MANAJEMEN

UTANG

(LEVERAGE

RATIO)

Total Utang

Terhadap Total

Aktiva (Debt To

Total Assets) 0,53 0,60 Naik memburuk

PROFITABILITA

S

(PROFITABILIT

Y RATIO)

Margin Laba

Kotor (Gross

Profit Margin) 0,50 0,51 Naik membaik

Margin Laba

Operasi

(Operating Profit

Margin) 0,24 0,26 Naik membaik

Margin Laba

Bersih (Net Profit

Margin) 0,17 0,18 Naik membaik

Return On Assets 0,20 0,20 Turun memburuk

Return On Equity 0,43 0,49 Naik membaik

Hasil dari Analisis data dari Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia,Tbk dapat saya

sampaikan sebagai berikut :

Page 7: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

1) Rasio Likuiditas

Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan

di tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2007. Nilai

Rasio Likuiditas pada PT.UNILEVER Indonesia Tbk, sebagian besar berada di bawah

angka 1, di mana semakin tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya semakin

besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio

Likuiditas yang  lebih rendah pada tahun 2008 menunjukkan manajemen yang buruk atas

sumber likuiditas atau pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien)

karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2). Rasio Aktivitas

Berdasarkan perhitungan pada analisis rasio aktivitas, Perusahaan hanya mengalami

perbaikan pada Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), sementara pada

analisis rasio lainnya mengalami kenaikan dimana berdasarkan evaluasi rasio jika rasio ini

mengalami kenaikan pada tahun berikutnya maka kinerja perusahaan tidak membaik

bahkan bisa dikatakan buruk dalam hal efisiensi nilai persediaan dan aktiva.

3). Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratio)

Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi Leverage Ratio, mengalami kenaikan

dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Apabila semakin besar nilai Rasio

Manajemen Utang pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa kinerja keuangan

perusahaan semakin menurun, karena tingginya nilai rasio menunjukkan bahwa sebagian

besar investasi didanai oleh utang atau dana pinjaman, dengan kata lain porsi pemegang

saham semakin kecil dalam menjamin investasi yang mengakibatkan pembayaran bunga

menjadi semakin besar.

4). Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, perusahaan tidak mengalami perubahan dalam

kemampuan menghasilkan laba kotor, laba operasi, maupun laba bersih. Angka yang

ditunjukkan pada analisis rasio pada tahun 2007 hampir sama dengan analisis rasio 2008

yang berarti kinerja perusahaan dalam kemampuan menghasilkan laba tidak mengalami

peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan hasil yang baik dibandingkan adanya penurunan

kemampuan menghasilkan laba.

C. Kemajuan PT Unilever dari Segi Manajemen Pemasarannya2

2 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/strategi-pemasaran-semua-produk-pt-unilever-indonesia-tbk/

Page 8: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-

strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara

lain:

1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim

pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran

di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru

secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada

kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan

mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer

mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok.

Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan

teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah

sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2. DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever

tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet,

botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.

3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,

produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara

terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan

diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk

Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap

jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan

kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya

Page 9: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen

mengeluh

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media

elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever

Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,

sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.

Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang

dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak

mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai

kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati

masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari

iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,

karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar

dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga

menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat

menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara

promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga

banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah

kebawah.

Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan

ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi

periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR

(Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga

sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang

dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-

beda.

Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang

dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh

Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia

Page 10: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat

mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.

Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide

pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya

perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya

pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan

karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi

dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation

treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.

Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,

jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan

pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam

hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh

karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia

asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi

dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari

strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan

konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di

berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai

sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal

demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical

printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi

konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT.

Unilever.

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa

yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.

2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan

mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

Page 11: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan

atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih

untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan

5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat

penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau

mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya

berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi

dirumuskan menjadi:

1. Advertising

2. Consumer Sales Promotion

3. Trade Promotion and Co-Marketing

4. Packaging. Point Of Purchase

5. Personal Selling

6. Public relations

7. Brand Publicity

8. Corporate Advertising

9. The Internet

10. Direct Marketing

11. Experiantial contact: Event, sponsorship

12. Customer Service

13. Word Of Mouth

Consumer – market sales promotion techniques :

Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat

pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.

Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.

Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang

relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.

Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan

uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.

Page 12: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa

(pemberian contoh produk).

Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan

memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.

Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada

toko pengecer.

Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-

program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung

gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk

atau perusahaan yang sama.

Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek

sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat

bersamaan dengan para penonton di acara.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang

dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan

tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki

pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar

setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan

mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.

Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh

masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever

membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap

merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan

makanan yang khas dari Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat

Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever

lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan

oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango

sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari

Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia.

Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena

terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba

Page 13: Analisis Kemajuan Perusahaan PT

membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh

masyarakat.

Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun

promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak

diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja

D. Kesimpulan

PT Unilever mengalami peningkatan nilai perusahaan dikarenakan manajemen keuangan

yang bergerak sesuai dengan fungsinya diantaranya bagai mana memaksimalkan laba dan

menstabilakn jalannya perusahaan. Melihat laporan keungan Unilever pada tahun

2007/2008 bawah unilever dalam kemampuan membayar hutang jangka pendeknya

menurun piutang yang tak tertagih menurun meskipun demikian manajemen perusahaan

unilever mampu menstabilkan kinerja perusahaannya.

Dalam Hal Permasaran dan Produk, Unilever telah mengeluarkan berbagai cara agar citra

perusahaan atau brand perusahan tetap memiliki citra yang baik sebagai market leader PT

Unilever mampu mempiblikasiakn produknya dengan baik kemasyarakat baik melalui

sebuah media iklan, event, CSR dll. Sebagai market leader PT Unilever mampu

mengahadapi produk yang dikeluarkan oleh chalanger dengan melakukan peneltian

perusahaan mampu menciptakan produk yang efisien bahan baku, baik kualitasnya,

memiliki daya jual yang tinggi dan harga yang terjangkau.

Dari beberapa sebab diatas PT Unilever menjadi perusahaan yang besar karena mampu

menegelola keuangan perusahaan, mengelola manajemen internal,mengelola manajen

pemasaran, mengelola manajeman produk, dan mengatasi semua resiko atau masalah yang

mengancam kestabilan perusahaan.

Page 14: Analisis Kemajuan Perusahaan PT