ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

33
ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA CITA-CITAKU KURIKULUM 2013 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: LINDA YATIM DAMAYANTI A510160047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA

CITA-CITAKU KURIKULUM 2013

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

LINDA YATIM DAMAYANTI

A510160047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA CITA-

CITAKU KURIKULUM 2013

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

LINDA YATIM DAMAYANTI

A5101060047

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji skripsi

Surakarta,

Pembimbing Skripsi

(Dr. Anatri Desstya, S.T., M.Pd)

NIK. 100 1616

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

ii

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Linda Yatim Damayanti

NIM : A510160047

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Isi Buku Kelas IV Tema Cita-Citaku

Kurikulum 2013

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar

hasilkarya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu/ dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian

hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, 16 November 2020

Penulis

LINDA YATIM DAMAYANTI

A510160047

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

1

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA CITA-

CITAKU KURIKULUM 2013

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan #kelayakan isi buku

siswa kelas IV SD/MI Tema Cita- citaku kurikulum 2013 terbitan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari segi Dimensi Spiritual. #kelayakan isi buku

siswa kelas IV SD/MI Tema Cita- citaku kurikulum 2013 terbitan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari segi Dimensi Sosial.#kelayakan isi buku

siswa kelas IV SD/MI Tema Cita- citaku kurikulum 2013 terbitan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari segi Dimensi Pengetahuan.#kelayakan isi

buku siswa kelas IV SD/MI Tema Cita- citaku kurikulum 2013 terbitan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari segi Dimensi Ketrampilan. Teknik

pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi, dengan istrument berupa

daftar checklist. Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa tahap ,yaitu:

persiapan memilih buku teks, membuat kriteria penskoran, menganalisis standar/

kategori yang telah ditetapkan, menghitung persentase dari tiap aspek, menentukan

presentase kriteria penilaian buku teks dengan pesentase: 81,25 < % < 100 sangat layak,

62,5 < % ≤ 81,25 layak, 43,75 < % ≤ 62,25 kurang layak dan 25 < % ≤ 43,75 tidak

layak, dan penarikan kesimpulan dari ketegori yang dianalisis. Kebsahan data

dilakukan dengan cara, yaitu: melalui uji validasi instrument dan ketekunan

pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks ini memenuhi kriteria

kelayakan isi, yaitu dari aspek dimensi spiritual diperoleh skor 66,67%, dimensi sosial

100%, dimensi pengetahuan 95,83%, dan dimensi ketrampilan 87,50%. Dalam

penelitian ini dapat mengatahui kesesuaian isi buku kelas IV Tema Cita-citaku

kurikulum 2013, sehingga dapat mengetahui seberapa layak digunakan dalam dunia

pendidikan. Penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dalam pemilihan

sumber bacaan, sehingga dapat memilih bahan rujukan belajar yang sesuai. Selain itu

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi mengenai pemilihan buku ajar.

Kata Kunci: Analisis isi buku, Buku siswa, Analisis konten

Abstract

This study aims to analyze and describe the suitability of the contents of the fourth

grade books on the theme of the 2013 curriculum. This type of research is a qualitative

study, with a content analysis design. The data collection technique is done through

documentation technique, with an instrument in the form of a checklist. The data

analysis technique was carried out in several stages, namely: preparation for selecting

textbooks, making scoring criteria, analyzing predefined standards / categories,

calculating the percentage of each aspect, determining the percentage of textbook

assessment criteria with the percentage: 81.25 <% <100 very feasible, 62.5 <% ≤ 81.25

feasible, 43.75 <% ≤ 62.25 less feasible and 25 <% ≤ 43.75 not feasible, and drawing

conclusions from the categories analyzed. The validity of the data was carried out in a

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

2

way, namely: through the instrument validation test and observation persistence. The

results showed that this textbook met the eligibility criteria for the content, namely

from the spiritual dimension, the score was 66.67%, the social dimension was 100%,

the knowledge dimension was 95.83%, and the skill dimension was 87.50%. In this

study, we can find out the suitability of the contents of the fourth grade book in the

theme of ‘Cita-citaku” of the 2013 curriculum, so that we can find out how suitable it

is to be used in the world of education. This research is used as input for the teacher in

selecting reading sources, so that they can choose the appropriate learning reference

material. In addition, this research can be used as reference material regarding the

selection of textbooks.

Keywords: book content analysis, student books, content analysis

1. PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter

(competency and character based curriculum), yang dapat membekali peserta didik

dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan

zaman dan tuntutan teknologi. Mulyasa (2013) mengatakan bahwa pengembangan

Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Melalui

pengembangan kurikulum 2013 akan menghasilkan insan Indonesia yang produktif,

kreatif, inovatif, dan efektif yang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional.

Abdul (2014) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik

terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi

dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Sesuai amanat dalam pembukaan

UUD 1945, Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Indonesia.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut maka sangat

diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada tingkat satuan

pendidikan. Kualitas yang diharapkan meliputi berbagai macam komponen, di

antaranya adalah pendidik, peserta didik, dan bahan ajar. Tidak hanya itu, keberhasilan

implementasi kurikulum 2013 salah satunya adalah fasilitas dan sumber belajar yang

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

3

memadai. Menurut Prastowo (2012), sumber belajar memiliki peranan penting dalam

hubungannya dengan penyusunan bahan ajar. Dari sumber belajarlah, kita dapat

memperoleh berbagai macam kebutuhan bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran dikelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Uno, (2013)yang menyatakan

bahwa bahan ajar merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting

dalam pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dibutuhkan adalah buku

teks.Keberadaan buku teks sangat menunjang fungsi pendidikan nasional. Oleh karena

itu, buku teks harus dapat menyajikan bahan pelajaran yang bermakna.

Prastowo (2012) menyatakan buku teks hingga kini masih dianggap sebagai

bahan ajar yang paling utama. Ini terbukti hampir di berbagai institusi pendidikan. Dari

jenjang pedidikan yang paling dasar sampai yang paling tinggi pada umumnya

menggunakan buku teks sebagai bahan ajar. Menurut Padli, (2011)buku teks

digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang utama dikarenakan dua hal : pertama,

buku memuat berbagai data dan informasi yang dibutuhkan siswa berkaitan dengan

topik/materi pembelajaran yang dipelajari. Kedua, buku sangat praktis dan dapat

dibawa kemana-mana sehingga memungkinkan siswa leluasa untuk belajar diberbagai

tempat. Permendiknas No. 2 tahun 2008 tentang buku juga mengamanatkan kepada

SD/MI agar buku teks pelajaran juga tersedia di perpustakaan setempat dan diharapkan

guru menganjurkan kepada semua siswa untuk meminjam buku teks pelajaran di

perpustakaan, dengan adanya buku teks diharapkan dapat mengusung peradaban serta

mengoptimalkan kegiatan belajar yang menyajikan bahan pelajaran yang bermakna.

Buku teks mempunyai peranan yang penting bagi guru dan siswa sebagai acuan bahan

pembelajaran. Pemilihan buku teks hendaknya memperhatikan beberapa syarat

kelayakan dan kualitas buku, yaitu penyajiannya harus menarik, menantang, materinya

bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk memelajarinya (Kokom

Komalasari, 2011)

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2

Tahun 2008 Pasal 4 Ayat 1 tentang Buku disebutkan bahwa buku teks pada jenjang

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

4

pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum digunakan oleh pendidik dan atau

peserta didik sebagai sumber belajar.” Artinya, setiap satuan pendidikan wajib

memiliki buku teks yang telah lolos dari penilaian BSNP. Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria tersendiri untuk buku teks yang digunakan

dalam proses pembelajaran. BNSP menetapkan empat kelayakan sebuah buku teks,

yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan grafik.

Menurut Oh dalam Ho Hsu dikutip dari Suwarno (2011) buku teks harus layak

dipilih untuk memajukan pendidikan disekolah, sesuai dengan kebutuhan siswa dan

berkontribusi terhadap kontinuitas dan intregritas kurikulum. Buku teks yang baik juga

membawa guru dan siswa melalui pengalaman belajar. Selain itu, isi buku harus akurat

dan tepat, dan secara teratur direvisi untuk memenuhi perubahan kondisi. Pendapat

tersebut sejalan dengan Maman dikutip dari Suwarno (2011). Buku teks yang baik

adalah buku pelajaran yang menyajikan materi yang kaya, bervariasi, mudah dibaca,

serta sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Sebuah buku teks yang tidak layak dari

segi isi, apabila digunakan oleh guru tanpa menganalisi terlebih dahulu kesesuaian

materi, maka hal ini secara otomatis akan menimbulkan suatu pemahaman yang tidak

diharapkan.

Dalam penerapan kurikulum 2013, buku teks dapat berupa buku guru dan buku

siswa. Kehadiran buku siswa membantu peserta didik memahami pelajaran karena

buku siswa dijadikan pedoman belajar pelaksanaan pembelajaran. Sitepu (2012: 21)

menyatakan fungsi buku siswa: (1) mempersiapkan diri secara individu atau kelompok

sebelum kegiatan belajar di kelas; (2) berinteraksi dalam proses pembelajaran di kelas;

(3) mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru; dan (4) mempersiapkan diri untuk

tes atau ujian formatif dan sumatif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kinanti (2017)

yang menyatakan bahwa buku teks merupakan buku panduan yang digunakan baik

untuk peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya buku

siswa pengajaran yang melibatkan peserta didik menjadi lebih mudah. Selain itu juga

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

5

lebih mudah dalam memahami dan mengungkapkan materi yang dijelaskan karena

yang disampaikan tertera dengan jelas didalam buku siswa.

Karena fungsi dari buku siswa sangat penting, maka untuk mengetahui

kelayakan isinya sangat perlu di lakukan. Menganalisis buku siswa merupakan salah

satu cara untuk mengetahui kualitas buku ajar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan

bahwa agar buku ajar yang digunakan siswa dapat efektif dan sesuai dengan tujuan

penggunaannya maka buku siswa harus memenuhi standar buku ajar yang berkualitas.

Selain itu, Mahmood et al. (2009) menyatakan bahwa untk mengevaluasi sebuah buku

ajar perlu ditetapkan indikator- indikator yang telah ditetapkan.

Namun Kenyataan dilapangan masih ditemukan kekurangan pada

pengembangan materi IPS, PPKn, dan Bahasa Indonesia pada buku Kelas IV SD/MI

Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup Kurikulum 2013. (Setyorini, 2013), selanjutnya

juga terdapat ketidaksesuaian materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

(Lestari, 2018), dan ditemukan kekurangseimbangan nilai religi pada aspek Dimensi

Spiritual pada buku Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD/MI.( Amalia,2020).

Jika hal ini dibiarkan maka akan menimbulkan dampak negative terhadap proses

pembelajaran.

Penelitian analisis kelayakan isi buku telah dilakukan oleh: a) Lulu Choirun

Nisa (2011) tentang Kesesuaian Buku Teks Kurikulum 2013 untuk siswa dengan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika kelas VII. Analisis buku teks ini

ditujukan pada buku teks siswa kelas VII pada mata pelajaran matematika; b) Febrica

Rosita Sari (2017) tentang Analisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV

SD/MI Tema Selalu Berhemat Energi dengan Kurikulum 2013. Analisis buku teks ini

ditunjukkan pada buku teks kelas IV SD/MI Tema Selalu Berhemat Energi; c)

Mardiana P (2018) tentang Telaah Kelayakan Isi dan Bahasa Dalam Buku Bahasa

Indonesia Untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII Edisi Kurikulum 2013 Revisi Terbitan

Yudhistira. Analisis buku teks ini ditujukan pada buku Bahasa Indonesia untuk

SMP/MTs kelas VII. d) Fitri Puji Rahmawati (2020)” Analisi Kelayakan Buku

Penilaian (BUPENA) Di Sekolah Dasar”. Analisi buku teks ini ditujukan pada Buku

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

6

Penilaian (BUPENA) untuk SD/MI., e) Ika Ayu Hapsari (2017) tentang “A Content

Analysis Of When Rings A Bell English Textbook In 2013 Curriculum For The Seventh

Grade Student Of Junior High School Published By Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Analisi buku teks ini ditunjukkan pada buku Bahasa

Indonesia untuk SMP. f) Fiki Atul Amalia (2020 )tentang “Character Values in Grade

II Student Book in Theme 2 "Bermain di Lingkunganku (Playing in My Neighborhood)"

and its Suitability with KI 1 and KI Indicators in the 2013 Curriculum”. Analisis buku

teks ini ditunjukkan pada buku kelas II SD/MI Tema Bermain di Lingkunganku, g)

Hasmiati (2020) tentang “Designing an English Course Book for High School Students

Based on 2013 Curriculum with Local Content Materials”. Analisis buku ini ditujukan

pada buku Bahasa Inggris Kurikulum 2013 untuk SMA, h) Maghfirotul Fitriyah(2017)

tentang “ Content Of Value Of Character A Case Study Analysis Of Physics Textbook

In Rembang Regency”. Analisis buku ini ditujukan pada Buku Fisika untuk SMA di

Kabupaten Rembang. (i) Monica Tambunan (2019) tentang “Content Analysis Of

English Textbook Interactive English Used In Frist Grade Juniorhigh School In 2013

Curiculum”. Analisis buku ini ditujukan pada buku Bahasa Inggris Kurikulum 2013

untuk SMP. Berdasarkan paparan diatas menunjukkan bahwa penelitian tentang

analisis kelayakan isi buku siswa kelas 4 tema cita-citaku belum pernah dilakukan.

Sehingga berdasarkan urgensi dan uraian tersebut, maka penelitian untuk menganalisis

buku siswa ini perlu dilakukan.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan kualitatif, dengan desain analisis content.. Menurut

Krippendorff (dalam Moleong, 2013) metode analisis konten (content analysis) atau

analisis isi digunakan untuk menganalisis isi dari suatu wacana. Penelitian ini

menganalisis kesesuaian isi buku kelas IV Tema Cita-citaku Kurikulum 2013. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumenter. Studi dokumenter

(documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik. (Sukmadinanta 2013), dengan instrument berupa daftar checklist. Teknik

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

7

analisis data dilakukan melalui beberapa tahap ,yaitu: persiapan memilih buku teks,

membuat kriteria penskoran, menganalisis standar/ kategori yang telah ditetapkan,

menghitung persentase dari tiap aspek, menentukan presentase kriteria penilaian buku

teks dengan pesentase: 81,25 < % < 100 sangat layak, 62,5 < % ≤ 81,25 layak, 43,75 <

% ≤ 62,25 kurang layak dan 25 < % ≤ 43,75 tidak layak, dan penarikan kesimpulan

dari ketegori yang dianalisis. Keabsaan data dilakukan dengan cara,yaitu: melalui uji

validasi instrument dan ketekunan pengamatan. Sumber data dalam penelitian ini

berupa buku teks siswa kelas IV SD/MI tema Cita-Citaku Kurikulum 2013 terbitan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diambil secara random sampling.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Analisis isi/materi dalam buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku kurikulum

2013 terbagi dalam empat Kompetensi yaitu Kompetensi Spiritual, Kompetensi Sosial,

Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan. Hasil penelitian disajikan

pada table 1:

Tabel 1 Jabaran Dari Setiap Dimensi

No Sub Dimensi Butir yang Dinilai Hasil

analisis

(%)

Keterangan

1. Dimensi Spiritual

(KI-1)

1. Terdapat kalimat yang

mengandung unsur

spiritual

66,67% Layak

2. Bebas dari unsur

SARA,

PORNOGRAFI dan

BIAS serta tidak

melanggar HAKI

66,67% Layak

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

8

2. Dimensi Sosial (KI-

2)

3. Menumbuhkanaspek

sosial, sikap positif

dan karakter

100% Sangat

Layak

3. Dimensi

Pengetahuan (KI-3)

a. Cakupan Materi 4. Keluasan materi

sesuai dengan KD

pada KI-3

91,67% Sangat

Layak

5. Kedalaman mater

sesuai dengan KD

pada KI-3

100% Sangat

Layak

b Keakuratan

Materi

6. Keakuratan fakta/

lambing/symbol

83,33% Sangat

Layak

7. Keakuratan

konsep/definisi

100% Sangat

Layak

8. Keakuratan prinsip

(teorema,aksioma,

dalil,sifat,hukum)

100% Sangat

Layak

9. Keakuratan

prosedur/ algoritma

100% Sangat

Layak

4. Dimensi

Ketrampilan (KI-4)

10. Penalaran

(reasoning)

100% Sangat

Layak

11. Pemecahan Masalah

(Problem solving)

75% Layak

12. Keterkaitan 100% Sangat

Layak

13. Komunikasi ( Write

and Talk)

100% Sangat

Layak

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

9

14. Penerapan

(Aplikasi)

100% Sangat

Layak

15. Kemenarikan

Materi

100% Sangat

Layak

16. Mendorong untuk

mencari informasi

lebih jauh

100% Sangat

Layak

17. Pengayaan

(enrichment)

25% Kurang

Layak

3.2 Pembahasan

Berdasarkan kesesuaian isi buku kelas IV Tema Cita-citaku kurikulum 2013 cukup

layak digunakan untuk peserta didik sebagai bahan ajar. Analisis kelayakan isi buku

ini dilihat dari empat dimensi, yaitu dimensi spiruitual, dimensi sosial, dimensi

pengetahuan dan dimensi ketrampilan.

3.2.1 Dimensi Spiritual

Didalam buku yang telah dianalisis oleh peneliti dari dimensi spiritual terdapat dua

subdimensi, yang pertama adalah pada penilaian kalimat yang mengandung unsur

spiritual terdapat 66,67% kalimat ini antara lain adalah pada halaman 31 pada subtema

1 pembelajaran 3 yang mengandung unsur spiritual.

Nilai-nilai spiritual sangat penting ditanamkan di dalam buku pembelajaran

karena niali-nilai ini memberikan esensi bagi pengguna buku sehingga kalau pembaca

buku membaca isinya dan didalam buku terdapat unsur spiritual akan secara otomatis

masuk kedalam memori pembaca. Menurut Rokhmah (2016) Unsur spiritual sangat

penting ditanamkan pada buku pembelajaran karena seiring dengan perkembangan

zaman yang terus mengalami perubahan dan kemajuan ke arah modern, hal ini menjadi

pertimbangan dalam mendidik dan membentuk kepribadian anak agar tidak terjerumus

ke dalam nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

10

Pendidikan spiritual sangat tepat diajarkan pada usia anak sekolah dasar di

harapkan agar membentuk manusia yang beriman pendidikan nilai-nilai agama yang

baik, agar dapat menjadi pribadi yang bisa dijadikan tauladan oleh semua manusia. Hal

ini terdapat pada buku siswa kelas IV Tema cita-citaku kurikulum 2013 yang ditandai

kalimat ini antara lain adalah pada halaman 31 pada subtema 1 pembelajaran 3 yang

mengandung unsur spiritual.

Hasil menunjukkan bahwa buku siswa kelas IV Tema Cita-citaku kurikulum

2013 sudah menanamkan nilai-nilai spiritual. Subdimensi kedua dalam dimensi

spiritual pada kalimat Bebas dari unsur SARA, PORNOGRAFI dan BIAS serta tidak

melanggar HAKI terdapat 66,67% atau pada kategori layak . Masih terdapat bagian

yang melanggar HAKI. Misalnya tercantum pada halaman 78 Subtema 2 Pembelajaran

2.

Berdasarkan KBBI, makna bias lebih menggambarkan sesuatu yang tidak

sesuai atau ketidak jelasan . Sedangkan Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual

(HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak yang berasal dari hasil

kegiatan intelektual manusia yang memiliki manfaat ekonomi. Pelanggaran HAKI

yang ditemukan didalam buku kelas IV Tema Cita-citaku Kurikulum 2013 adalah

pengambilan gambar yang tidak disertai sumbernya. Hal ini menjadi saran bagi penulis

buku agar mencantumkan sumber bacaan yang digunakan dalam buku pembelajaran

ketika akan mengambil gambar atau mengutip tulisan orang lain.

3.2.2 Dimensi Sosial

Dimensi sosial ditinjau pada subdimensi kalimat menumbuhkan aspek sosial, sikap

positif dan karakter terdapat 100% atau pada kategori sangat layak. Hal ini ditandai

pada buku kalimat yang menumbuhkan karakter misalnya ada halaman 37 Subtema 1

Pembelajaran 3 terdapat kisah yang menginspirasi agar tidak pantang menyerah dalam

meraih kesuksesan.

Didalam bacaan tersebut berisi kisah sukses mengatasi kegagalan salaha

satunya berasal dari kisah Thomas Alva Edison, dimana ia memiliki keterbatasan

dalam hal pendengaran. Thomas kecil sempat dikeluarkan dari sekolahnya karena

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

11

dianggap tidak dapat mengikuti pelajaran disekolah. Lalu dia tidak pantang menyerah

dia belajar sendiri dirumah dengan membaca buku sains dan melakukan berbagai

macam percobaan. Akhirnya setelah melakukan dua ribu kali percobaan, dengan

kegigihanya berbuah manis. Thomas berhasil menciptakan lampu pijar yang dapat kita

nikmati seperti sekarang ini.

Dengan bacaan tersebut diharapkan bahwa setelah membaca siswa akan mulai

terinspirasi sehingga mulai melakukan sesuatu yang di instruksikan didalam buku lalu

mulai timbul sikap positif diri anak seperti pantang menyerah, kegigihan, ulet dan tidak

putus asa, dapat bekerja sama dengan orang lain, bersifat jujur dan sikap tersebut akan

benar-benar tertanam dalam diri siswa. Aspek sosial, sikap positif dan karakter ini

sangat penting ditanamkan karena dengan adanya benih nilai-nilai karakter seperti

contoh diatas peserta didik diharapkan menjadi pribadi yang tidak pantang menyerah

dalam meraih cita-citanya.

Menurut KBBI, emosi dapat diartikan sebagai keadaan dan reaksi psikologis

dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, dan kecintaan. Hal tersebut

menunjukkan beberapa sikap positif. Menurut Purwanto dikutip dari fatimah (2014),

sikap positif adalah kecenderungan tindakan untuk mendekati, menyenangi,dan

mengharapkan obyek-obyek tertentu. Sedangkan sikap negatif adalah kecenderungan

untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek-obyek tertentu.

Sementara ciri-ciri sikap positif yang dituangkan dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi menurut Depdiknas, meliputi: (a) bersikap jujur; (b) objektif; (c) terbuka,

yaitu bersedia menerima pendapat orang lain serta mau mengubah pandangannya jika

ada bukti yang mendukung; (d) ulet dan tidak putus asa; (e) kritis terhadap pernyataan

ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada bukti yang jelas; (f) dukungan hasil

observasi empiris; (g) dapat menghargai pendapat orang lain; dan, (h) dapat bekerja

sama dengan orang lain. Sikap positif dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui

proses belajar. Sikap merupakan hasil belajar maka dari itu kunci utama belajar sikap

terletak pada proses kognisi dalam belajar siswa (Eka,2011). Pembiasaan bersikap

positif sangat penting diberikan dalam proses pendidikan terutama di sekolah guna

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

12

membentuk generasi bangsa yang berkualitas, bermartabat, dan berkarakter. Karena

sikap positif merupakan perwujudan nyata dari suatu pikiran individu.

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang berusaha untuk menanamkan

nilai-nilai, meliputi: pengetahuan, kesadaran kemauan, serta tindakan untuk melakukan

nilai-nilai tersebut (Slamet Suyatno, 2020). Menurut Hermawan ( dalam Furqon 2010)

karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki individu oleh individu. Ciri khas tersebut

adalah asli dan mengakar pada kepribadian individu tersebut yang mendorong

bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.

Delapan Belas Nilai dalam Pendidikan Karakter menurut Kemendikbud

meliputi: 1) Religius, 2) Jujur, 3)Toleransi, 4) Disiplin, 5)Kerja Keras, 6) Kreatif, 7)

Mandiri, 8) Demokratis, 9) Rasa Ingin Tahu, 10) Semangat Kebangsaan, 11) Cinta

Tanah Air, 12) Menghargai Prestasi, 13) Bersahabat/ Komunikatif, 14) Cintai Damai,

15) Gemar Membaca, 16) Peduli Lingkungan, 17) Peduli Sosial.

Contoh penanaman karakter pada buku kelas IV tema cita-citaku kurikulum

2013 terdapat pada halaman 40 Subtema 1 Pembelajaran 4 terdapat beberapa gambar

yang menunjukkan beragam suku yang ada diindonesia. Hal ini bisa menanamkan

karakter cinta tanah air pada diri siswa. Dalam buku tersebut nilai-nilai cinta tanah air

diperkuat lagi dengan puisi yang berjudul tanah airku tanah yang beragam terdapat

pada halaman 41 subtema 1 pembelajaran 4. Perbedaan ciri fisik antar ras dan suku

bangsa memperkaya keragaman masyarakat Indonesia. keragaman yang menyatukan

satu dengan yang lain sebagai bangsa Indonesia yang berbesar hati hidup rukun dalam

perbedaan. Nilai-nilai karakter peduli lingkungan dalam buku kelas IV tema cita-citaku

kurikulum 2013 terdapat pada halaman 125 subbtema 3 pembelajaran 2 terdapat contoh

soal tentang upaya pelestarian lingkungan, soal tersebut juga bisa menumbuhkan rasa

ingin tahu pada diri siswa karena siswa mencari informasi lebih jauh bagaimana upaya

pelestarian yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Dari uraian diatas

menunjukkan bahwa penanaman karakter sangat diperlukan. Mulai dari kecil anak

harus dibimbing untuk mempunyai karakter yang baik, supaya menjadi modal anak

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

13

untuk menjalani kehidupan di masa yang akan mendatang. Anak harus mempunyai

karakter yang kuat, berani dan tidak pantang menyerah.

Menurut Kurikulum 2013 dalam pembelajaran tematik, guru bukanlah satu -

satunya sumber belajar. Guru diharapkan menjadi fasilitator, pembimbing, konsultan,

dan mitra belajar daripada sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa. Hal ini

sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang

menyebut guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah.

Sebagai respon terhadap tugas utama guru tersebut di atas, Ulum (2019)

berpendapat diperlukan pendidikan yang manusiawi, yaitu pendidikan yang ujungnya

adalah sebagai proses pembudayaan yang didalamnya terbangun karakter kemanusiaan

yang terampil dalam kehidupan bemasyarakat seperti saling menghargai antar sesama

manusia sebagai makhluk Tuhan. Dalam sebuah penelitian di Harvard University

dikutip dari Hardi (2010), ditemukan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan

semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill), akan tetapi juga

ditentukan oleh kemampuan mengolah diri dan orang lain (soft skill). Bahkan

kesuksesan hanya ditentukan 20% dari hard skill dan sisanya 80% dari soft skill.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa keberhasilan suatu pendidikan

tidak hanya diukur dari pencapaian kognitif saja, tetapi yang lebih penting juga adalah

segi afektif dan psikomotorik. Sikap saling menghormati dan menghargai dalam

interaksi sosial baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah seharusnya juga perlu

mendapatkan perhatian. Oleh karenanya, keterampilan sosial sangat perlu ditanamkan

di dalam diri peserta didik di sekolah.

Aspek sosial dalam buku kelas IV Tema Cita-Citaku sudah terlampir didalam

buku seperti contoh pada halaman 4 Subtema 1 Pembelajaran 1. Dalam soal tersebut

peserta didik diajak untuk membuat kelompok lalu menjawab pertanyaan. Hal ini juga

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

14

sekaligus bisa menjadikan sikap positif pada diri siswa karena anak diajarkan untuk

bertanggung jawab atas tugas yang telah dibagikan setelah membentuk kelompok.

Dalam buku kelas IV tema Cita-citaku kurikulum 2013 dari dimensi sosial

mendapat nilai 100% atau pada kategori sangat layak. Hal ini menujukkan bahwa buku

ini layak digunakan didunia pendidikan. Karena penanaman sikap ini sangat penting

dengan membaca buku, penanaman sikap positif, karakter, dan aspek sosial siswa akan

terbentuk. Melalui isi teks yang ada didalam buku siswa sudah benar-benar

dikondisikan agar karakter kerja keras dan pantang menyerah muncul yang harus

disertai dengan sikap positif yang berupa pengontrolan sikap emosional, lalu jangan

lupa dikembangkan sikap sosial karena kita bisa menyelesaikan sesuatu tidak hanya

bekerja sendiri tetapi harus dengan sikap sosial.

3.2.3 Dimensi Pengetahuan

Dimensi pegetahuan ditinjau dari dua subdimensi, yaitu cakupan materi dan keakuratan

materi. Cakupan materi adalah meggambarkan berapa banyak materi- materi yang

dimasukkan dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi

menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalam yang dipelajari/

dikuasai siswa. Subdimensi pertama dari cakupan materi adalah keluasan materi sesuai

dengan KD pada KI-3.terdapat 91,67%. Secara keseluruhan, tiap subtema sudah

memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung

tercapainya KD dan KI-3.

Dalam kriteria penilaian kedalaman materi, setidaknya ada dua hal yang harus

dinilai yaitu: (1) Tingkat kesulitan konsep sesuai dengan perkembangan peserta didik;

dan (2) Materi yang disajikan harus memperhatikan pemahaman dan penerapan

struktur kebahasaan. (Handayani, 2018)

Setelah dilakukan anlisis pada aspek kedalaman materi diperoleh nilai

kedalaman materi sebanyak 91,67% atau pada kategori sangat layak. Pada buku kelas

IV tema cita-citaku kurikulum 2013 sudah tercantum pada halaman 54 subdimensi 1

Pembelajaran 5, sebagaimana tersaji pada Gambar 1:

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

15

Gambar 1 Dimensi Pengetahuan Pada Aspek Keluasan Materi

Dalam buku tersebut sudah menjabarkan aspek keluasan materi, dimana ada

soal beserta petunjuk bagaimana cara menjawab soal tersebut. Materi yang disajikan

juga mudah dipahami karena dibawah soal tersebut diberi definisi tentang puisi dan

dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa.

Subdimensi yang kedua dari cakupan materi adalah kedalaman materi sesuai

KD pada KI-3 dalam buku terdapat 100% artinya dalam definisi, konsep,contoh sudah

disajikan dalam sehingga buku ini dapat digunakan menjadi panduan yang bisa sangat

memandu guru dalam pembelajaran. Penulis perlu memahami standar isi dan

menjabarkan materi pokok secara proposional sehingga Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar dapat dicapai oleh setiap siswa. Isi buku teks pelajaran perlu

memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar secara tepat. Khususnya dalam

memilih materi pembelajaran harus relevansi dengan kurikulum, kedalaman dan

keluasan materi, serta sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena dalam kegiatan

pembelajaran siswa mengalami proses pembelajaran dan memperoleh materi yang

tidak berkaitan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (Sitepu,2012:6).

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

16

Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tegas.

Dalam buku teks tidak boleh ada kata-kata ambigu agar siswa atau pembacanya dapat

mudah memahami dan mengerti materi yang tertulis dalam buku teks tersebut.

Cakupan materi juga harus disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dan Kompetensi

Inti yang ingin dikembangkan pada siswa. (Tarigan,2012). Kompetensi Dasar dalam

buku kelas IV tema cita-citaku kurikulum 2013 yaitu 3.2 Membandingkan siklus

beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

Sedangkan Kompetensi Intinya adalah (1) Tanda tempo tinggi rendah nada pada lagu,

(2) Ciri-ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada bait, (3) Daur hidup makhluk

yang berbeda. Kesesuaian Materi dengan KD pada KI-3 dalam buku kelas IV tema

cita-citaku kurikulum 2013 sudah saling berkaitan dengan kedalaman materi misalnya

pada pembelajaran 2 subtema 1 sudah saling berkaitan dengan kedalaman materi.

Dalam buku dari awal sajian konsep materi berkesinambungan dimulai dari

menceritakan cita-cita siti yang ingin menjadi seorang peneliti tumbuhan dan hewan

lalu ada lirik lagu kupu-kupu yang lucu, kemudian ada soal yang berisi tentang

mengamati penulisan tanda tempo lagu. Setelah itu ada materi yang bersisi definisi

berseta contoh gambar daur hidup kupu-kupu dan diakhir dengan soal-soal latihan.

Oleh karena itu Isi buku teks pelajaran harus memenuhi standar-standar yang

telah ditetapkan. Materi pokok yang terdapat dalam buku teks harus sesuai dengan

kurikulum. Isi buku teks pelajaran harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,

tujuan pendidikan dasar dan menengah, agar keseluruhan isi buku teks pelajaran

mengarah ke pencapaian tujuan pembelajaran. Materi yang ada dalam buku teks harus

dapat membantu kegiatan pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan sehingga

tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Subdimensi pertama dari keakuratan materi pada kalimat keakuratan fakta/

lambang/simbol terdapat 83,33%. Berdasarkan analisis yang diperoleh,dalam buku

siswa kelas IV Tema Cita-citaku terdapat kesalahan penulisan fakta/lambang/simbol

antara lain: Halaman 26 dan 132, terdapat gambar simbol yang kurang jelas dan pada

halaman 26 Subtema 1 Pembelajaran 3 terdapat Fakta yang kurang tepat dimana ada

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

17

gambar bebek tetapi berwarna hijau. Oleh karena itu dalam penulisan fakta/ lambang/

simbol harus jelas agar memudahkan pembaca buku menangkap informasi yang

disampaikan di dalam buku dan tidak terjadi miskonsepsi dari diri siswa.

Subdimensi kedua dari keakuratan materi pada kalimat keakuratan konsep/

definisi terdapat 100%. Konsep/ definisi tiap subtema dalam buku siswa kelas IV

SD/MI Tema cita-citaku dirumuskan dengan jelas (Well Defined) dan akurat.

Sehingga buku ini layak digunakan sebagai bahan ajar peserta didik. Akurasi konsep

dan definisi materi dalam buku teks disajikan secara akurat untuk menghindari

miskonsepsi yang dilakukan siswa. Konsep dan definisi harus dirumuskan dengan

tepat untuk mendukung tercapainya KI dan KD. (Arraman & Hazmi, 2018)

Dalam buku kelas IV Tema Cita-citaku Kurikulum 2013 pada halaman 19 dan

20 Pembelajaran 2 Subtema 1, sudah menyajikan konsep dan definisi yang jelas

dimulai dari mejelsakan definisi daur hidup lalu disertai contoh metamorphosis kupu-

kupu dan belalang yang disajikan secara akurat dan disertai gambar, sehingga akan

menjadikan siswa mudah memahami tentang suatu konsep/ definisi yang diajarkan.

Subdimensi ketiga dari keakuratan materi pada kalimat Keakuratan prinsip

(teorema,aksioma, dalil,sifat,hukum) terdapat 100%. Secara keseluruhan, penulisan

prinsip tiap subtema dalam buku siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-citaku sudah akurat

misalnya pada halaman 67, 68, dan 69 Pembelajaran 1 Subtema 2 sudah menyajikan

tahap daur hidup hewan mulai dari hewan Katak, Kecoa, Cupang, dan Nyamuk dan

disertai dengan gambar daur hidupnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

aksioma adalah pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.

Bisa disimpulkan, aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran

dan bersifat umum tanpa memerlukan pembuktian. Sedangkan Teorema adalah suatu

pernyataan tentang matematika yang masih memerlukan pembuktian serta pernyataan

dapat ditunjukkan nilai kebenaran atau juga bernilai besar. Secara keseluruhan,

penulisan prinsip tiap subtema dalam buku siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-citaku

sudah akurat terdapat 100% .Pengertian Dalil menurut Wikipedia adalah Dalil adalah

suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

18

yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang

dicari.

Akurasi prinsip-prinsip yang merupakan salah satu aspek yang digunakan

untuk menyusun suatu teori. Prinsip-prinsip yang tersaji dalam buku harus dirumuskan

secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi siswa. buku teks harus sesuai

dengan perkembangan ilmu dan teknologi. (Arraman & Hazmi, 2018). Buku dengan

cakupan materi yang sangat layak menunjukkan bahwa buku ini siap digunakan

sebagai sumber bacaan di dunia pendidikan. Sehingga mungkin dengan ketidak hadiran

guru pada masa seperti saat ini dengan menggunakan buku tersebut sudah bisa

mendampingi siswa untuk belajar dirumah sehingga cakupan materi mudah dipahami

oleh siswa.

Subdimensi keempat adalah pada kalimat keakuratan prosedur/ algoritma

terdapat 100%. Akurasi prosedur-prosedur merupakan langkah-langkah yang harus

dilakukan untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Prosedur harus dirumuskan secara

akurat sehingga siswa tidak melakukan kekeliruan secara sistematis. (Arraman

&Hazmi, 2018). Dalam buku kelas IV Tema Cita-citaku Kurikulum 2013 sudah

termuat contoh soal keakuratan prosedur pada halaman 69-72 subdimensi 2

pembelajaran 4 tidak terdapat kesalahan dalam penulisan prosedur. Akurasi prosedur-

prosedur merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu

sasaran tertentu.

Didalam buku kelas IV tema cita-citaku kurikulum 2013 ditinjau dari dimensi

pengetahuan terdapat 100% atau pada kategori sangat layak. Hal ini karena dalam

dimensi pengetahuan ditinjau aspek keakuratan prosedur dalam pengaplikasian

prosedur penyelesaian soal sudah dirumuskan secara jelas dan sistematis sehingga

akan meminimalisir kekliruan pada saat siswa menjawab soal. Setelah dilakukan

analisis pada setiap subbab dimensi pengetahuan memperoleh nilai 95.83% atau pada

kategori sangat layak, Hal ini menunjukkan bahwa buku ini layak digunakan dalam

dunia pendidkan serta dapat menunjang untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

19

3.2.4 Dimensi Ketrampilan

Dimensi Ketrampilan ditinjau dari aspek penalaran terdapat 100%, hal ini ditemukan

didalam salah satu contoh yaitu, terdapat pada halaman 91 subtema 2 pembelajaran 3

menyajikan soal terbuka dimana siswa bisa menjawab dengan bervariansi jawaban.

Subkomponen pertama dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat penalaran

(Reasoning) terdapat 100% atau pada kataegori sangat layak. Secara umum, materi

pada buku siswa kelas IV Tema Cita-citaku Kurikulum 2013 mengandung penalaran,

seperti pada halaman 91 menyajikan soal terbuka dimana siswa bisa menjawab dengan

bervariansi jawaban.

Menurut Wikipedia Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari

pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan

pengertian. Sejalan dengan pendapat tersebut Menurut Copi dalam Fadjar Shadiq

(2013) menyatakan penalaran sebagai berikut: “Reasoning is a special kind of thinking

in which inference takes place, in which conclusions are drawn from premises”

Berdasarkan definisi yang disampaikan Copi tersebut, Fajar Shadiq menerjemahkan

bahwa penalaran merupakan kegiatan, proses atau aktivitas berpikir untuk menarik

suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasarkan pada beberapa

pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar yang disebut

premis. Siswa perlu ditanamkan penalaran karena penalaran sangat penting bagi siswa

dan itu ditanamkan sejak dini karena penalaran (Reasoning) bisa membekali siswa

untuk berpikir tingkat tinggi. Proses berpikir tingkat tinggi juga ditanamkan pada siswa

agar mereka siap bersaing di abad 21.

Subkomponen yang kedua adalah pemecahan masalah (Problem Solving)

terdapat 75% atau pada kategori layak. Pemecahan masalah harus ditanamkan pada

siswa karena juga berorentasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada setiap

subtema umumnya menyajikan beragam strategi pemecahan masalah termasuk dalam

hal latihan pemecahan masalah. Contohnya pada halaman 103 subtema 2 pembelajaran

5 materi memuat pemecahan masalah termasuk menemukan (inquiry). Menurut

Cahyani & Setyawati (2016) Menyatakan bahwa keterampilan pemecahan masalah

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

20

yang berkaitan dengan dunia nyata dapat diintegrasikan untuk menyelesaikan

persoalan dan persaingan di dunia nyata pula. Kesiapan siswa yang terbiasa

menghadapi permasalahan dalam suatu pembelajaran, akan mampu mempersiapkan

mental yang lebih baik bagi siswa dalam menghadapi persoalan di dunia nyata. Sejalan

dengan pendapat tersebut Menurut Matlin sebagaimana dikutip oleh Herlambang

(2013: 17), pemecahan masalah dibutuhkan bilamana kita ingin mencapai tujuan

tertentu tetapi cara penyelesaiannya tidak jelas. Dengan kata lain jika seorang siswa

dilatih untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu maka siswa itu menjadi

mempunyai keterampilan yang baik dalam menghasilkan informasi yang sesuai,

menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang

diperolehnya.

Melihat dari banyaknya manfaat kemampuan ketrampilan pemecahan masalah

yang diungkapkan oleh para ahli tesebut seharusnya buku kelas IV Tema Cita-citaku

dapat meraih nilai 75% dalam presentase penilaian kesesuaian isi buku. Hal ini

menjadi saran bagi penulis buku agar lebih mengaitkan soal-soal yang mengandung

kemampuan pemecahan masalah.

Subkomponen ketiga dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

keterkaitan terdapat 100% atau pada kategori sangat layak. Contoh soal yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari ada pada halaman 82- 83 Subtema 2 Pembelajaran 2.

Keterkaitan antar konsep dimunculkan dalam tiap subtema mengingat buku siswa ini

merupakan buku tematik. Keterkaitan kehidupan sehari-hari dapat kita ketahui dari

tema dan subtema yang disajikan dalam buku ini. Dalam contoh soal tersebut sudah

mengaitkan dengan konsep dalam kehidupan sehari-hari yaitu siswa diminta

menyebutkan nama hewan dan tumbuhan berseta manfaatnya bagi lingkungan.

Pengertian pendidikan kontekstual menurut Komalasari (2010:7) bahwa pendekatan

pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara

materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam

lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara dengan tujuan untuk

menemukan makna materi tersebut dalam kehidupannya.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

21

Oleh karena itu jika pelajaran yang terpisah dari pengalaman sehari-hari, hanya

akan didengar, dan tentu saja akan membuat seseorang mudah lupa. Tetapi belajar

sesuatu yang dapat kita lihat, apalagi sering dijumpai dalam hidup sehari-hari akan

membuat kita ingat. Ketika proses belajar berangkat dari peristiwa sehari-hari, yang

dijumpai di lingkungan sekolah atau lingkungan rumah maka akan membantu seorang

pembelajar dalam memahami konsep yang riil, tidak ngawang-awang. Akan membuat

pembelajar mengerti bagaimana mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya dan

bagaimana menggunakannya untuk menghadapi permasalahan nyata di dalam

kehidupan

Pada Subkomponen keempat dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

Komunikasi (write and talk) terdapat 100%. Seperti pada halaman 51 Subtema 1

pembelajaran 5, sebagaimana disajikan pada Gambar 2:

Gambar 2. Dimensi Pengetahuan Pada Aspek Komunikasi (Write and Talk).

Secara keseluruhan tiap subtema dalam buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema

Cita-citaku Kurikulum 2013 memuat materi untuk mengomunikasikan gagasan, secara

tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

22

dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol,tabel, diagram atau media

lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan,

kelompok. Didalam buku terdapat beberapa gambaran yang mengilustrasikan tentang

cita-cita. Siswa diminta untuk mengamati gambar lalu membuat kesimpulan dari

gambaran tersebut. Melihat dari penggunaan gambar dan bahasa yang mudah

dipahami siswa, hal ini akan memudahkan siswa mengerti bagaiman menjawab soal.

Menurut Akbar. S (2013) Komunikatif dalam arti buku teks tersebut mudah

dicerna pembaca, sisitematis, jelas dan tidak mengandung kesalahan bahasa. Sejalan

dengan pendapat tersebut ( Pradita & Lubis, 2017) berpendapat bahwa bahasa yang

digunakan dalam buku ajar atau buku teks harus diperhatikan dari berbagai kriteria

kebahasaan. Melalui bahasa yang baik dan benar maka semua pesan dan informasi

yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca dapat diterima dengan baik. Oleh

karena itu, bahasa menjadi salah satu kriteria penilaian dalam sebuah buku ajar atau

buku teks. Agar terjadi komunikasi yang efektif melalui buku teks pelajaran, ada

beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa dalam ragam

tulisan, yakni (1) kemampuan berbahasa siswa, (2) kaidah bahasa, (3) pilihan kata, (4)

gaya bahasa, (5) keterbacaan (B. P. Sitepu, 2012: 108).

Oleh karena itu jika buku menggunakan komunikasi yang jelas maka akan

memudahkan pembaca mengingat informasi yang pernah dipelajari dalam buku

tersebut. Komunikasi (write and talk). Materi dalam buku teks hendaknya memuat

contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan ,baik secara secara tertulis

maupun secara lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah yang sedang dipelajari

atau dihadapi.

Subkomponen kelima dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

penerapan terdapat 100% atau pada kategori sangat layak. Hampir keseluruhan tiap

subtema dalam buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-citaku Kurikulum 2013.

Materi memuat uraian,contoh, dan soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep

dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Misalnya pada halaman 29 Subtema

1 Pembelajaran 3 terdapat soal tentang sumber daya alam dan bagaimana

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

23

memanfaatkannya. Dalam buku tersebut terdapat contoh soal yang sudah memuat

soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

dimaksudkan agar siswa dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupannya

sehari-hari. Sehingga pemahaman konsep pada materi yang diberikan tersebut akan

benar-benar tertanam dalam diri siswa.

Menurut Sagala ( 2010 ) konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)

pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk

diambil dan diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan

memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan

masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide,

yaitu siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Landasan

berfikir konstruktivisme adalah lebih menekankan pada strategi memperoleh dan

mengingat pengetahuan.

Dengan paham kontruktivisme, siswa di harapkan dapat membangun

pemahaman sendiri dari pengalaman/pengetahuan terdahulu. Pemahaman yang

mendalam pada akhirnya akan menjadi pemahaman yang bermakna bagi siswa. Dalam

soal tersebut mengkondisikan siswa untuk belajar mengkontruks pengetahuan,

ssehingga konsep-konsep materi bisa dipahami siswa dengan mudah.

Subkomponen keenam dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

kemenarikan materi terdapat 100% atau pada kategori sangat layak . Secara

keseluruhan tiap subtema dalam buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-citaku

Kurikulum 2013 memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita, sejarah, contoh,

atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji

lebih jauh. Seperti contoh pada halaman 14 Subtema 1 Pembelajaran 2 terdapat soal

yang berkaitan lagu tik-tik bunyi hujan. Soal tersebut dapat menarik perhatian siswa

untuk menjawab soal karena lagu tersebut sering didengar dan mudah dihafalkan.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

24

Menurut Tarigan dikutip dari Maula. N (2015),buku teks yang diterbitkan oleh

penulis selain harus sesuai dengan kurikulum, buku teks juga harus menarik minat bagi

para siswa atau pembacanya. Semakin menarik buku teks dikemas akan semakin tinggi

daya tarik siswa untuk membacanya. Dengan buku yang menarik mampu merangsang

minat siswa untuk termotivasi belajar dan tertarik untuk memahami materi pelajaran.

Subkomponen ketujuh dalam dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

mendorong untuk mencari informasi lebih jauh terdapat 100% atau pada kategori

sangat layak. Contoh terdapat pada halaman 117 Subtema 3 Pembelajaran, dalam soal

terdapat pertanyaan- pertanyaan yang mana siswa di tuntut untuk lebih mencari

informasi yang dalam guna untuk menjawab soal tersebut. Siswa diminta untuk

mencari informasi tentang pentingnya sumber daya alam kemudian membuat peta

konsep. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh materi dalam buku teks

hendaknya memuat tugas-tugas yang mendorong siswa untuk memperoleh informasi

lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dan lain

sebagainya.terdapat tugas. (Arraman & Hazmi, 2018)

Subkomponen kedelapan dari dimensi ketrampilan ditinjau dari kalimat

pengayaan terdapat 25% atau pada ketegori tidak layak. Materi setiap materi dalam

buku teks siswa kelas IV SD.MI Tema Cita-citaku pada umumnya tidak terdapat

materi pengayaan. Materi pengayaan sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam

arti tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak jauh berbeda dengan apa yang

dituntut KD.

Menurut Masbur dikutip dari (Larasati N, 2016)Pengayaan adalah memperkaya

ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan memberi tugas

tambahan, baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas.

Sejalan dengan pendapat tersebut Rohmah (2016:42) berpendapat bahwa kegiatan

pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam

memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka memiliki

pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara umum kegiatan

pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

25

melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua

peserta didik dapat melakukannya Menurut Masbur dikutip dari (Larasati N, 2016)

Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar. Pengayaan dapat

melalui atau terletak dalam segi metode yang dipergunakan dalam pengajaran remedial

sehingga hasil yang diperoleh lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat prestasi

belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas teknis, serta sarana penunjang

yang diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna

dengan diadakannya pengayaan.

Dalam buku kelas IV Tema Cita-citaku kurikulum 2013 belum menampilkan

materi pengayaan sehingga dikhawatirkan, buku ini belum secara optimal memperluas

ilmu pengetahuan siswa karena tidak menyajikan tugas tambahan, baik tugas yang

dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas. Di sisi lain, sebagai

pengguna buku ini, kegiatan peserta didik kemungkinan besar belum melampaui

persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum. Materi dalam buku teks

sebaiknya menyajikan uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan yang berkaitan

singkat padat dan jelas. Hal ini menjadi saran bagi penyusun buku selanjutnya agar

dapat menambahkan materi pengayaan.

Dari hasil penelitian analsisi isi buku kelas IV tema cita-citaku kurikulum 2013 dari

dimensi sosial, dimensi spiritual, dimensi pengetahuan, dan dimensi ketrampilan

dalam penilaian kriteria setiap dimensi cukup baik. Nilai tertinggi yaitu pada dimensi

sosial terdapat 100% atau pada kategori sangat layak. Sedangkan nilai terendah pada

dimensi spiritual terdapat 66,67% atau pada kategori layak.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan terhadap buku siswa kelas IV SD/MI

Tema Cita-citaku Kurikulum 2013, dapat diambil kesimpulan bahwa pada Kompetensi

Spriritual dilihat dari kalimat yang mengandung unsur spiritual, bebas dari unsur

SARA serta HAKI termasuk dalam kriteria layak dengan perolehan persentase sebesar

66,67% atau pada kategori layak. Pada kompetensi Sosial dilihat dari isi materi yang

dapat menumbuhkan aspek sosial, sikap positif dan karakter dengan perolehan

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

26

persentasi skor kesesuaian sebesar 100% atau pada ketegori sangat layak. Pada

Kompetensi Pengetahuan dilihat dari isi buku yang memiliki keluasan materi,

kedalaman materi sesuai dengan KD pada KI-3 dan memiliki keakuratan materi dengan

perolehan persentase skor kesesuaian sebesar 95,83% atau pada kategori sangat layak.

Pada Kompetensi Ketrampilan dilihat dari isi buku yang dapat dinalar, terdapat cara

untuk memecahkan masalah, keterkaitan antar materi, dapat dikomunikasikan, dapat

diterapkan, materinya menarik, mendorong siswa untuk mencari informasi yang lebih

jauh lagi dan terdapat pengayaan dengan perolehan persentase 87,50% atau pada

kategori sangat layak Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang

diperoleh, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi guru dalam

pemilihan sumber bacaan, sehingga dapat memilih bahan rujukan belajar yang sesuai

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. (2014). Pembelajaran Tematik. PT Remaja Rosdakarya.

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya.

Amalia, F. A., Mardiati, Y., Ningsih, Y. F., & Hutama, F. S. (2020). Digital Repository

Universitas Jember Character Values in Grade II Student Book in Theme 2 “

Bermain di Lingkunganku (Playing in My Neighborhood )” and its Suitability

with KI 1 and KI Indicators in the 2013 Curriculum Digital Repository

Universitas Jember. 4(7), 6–12.

Arraman, B. C., & Hazmi, N. (2018). Analisis Buku Teks Sejarah Kelas X Kurikulum

2013. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial-Humaniora, 1(2),

122–140. https://doi.org/10.31539/kaganga.v1i2.404

B.P. Sitepu. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran. PT Remaja Rosdakarya.

Cahyani, H., & Setyawati, R. W. (2016). Pentingnya Peningkatan Kemampuan

Pemecahan Masalah Melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul

Menghadapi MEA. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 151–160.

Choirun, N. (2011) Kesesuaian Buku Teks Kurikulum 2013 untuk Siswa dengan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika kelas VII Redaktur

PHENOMENON Jurnal Pendidikan MIPA, Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

27

dan Keguruan IAIN Walisongo.

Febrica, R. S.(2017). Analisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV SD/MI

Tema Selalu Berhemat Energi dengan Kurikulum 2013.

Fitriyah, M., Made D.P, N., & Yulianto, A. (2017). Content analysis of value of

character: a case study of physics textbook in rembang regency. Unnes Science

Education Journal, 6(3), 1700–1707. https://doi.org/10.15294/USEJ.V6I3.20384

Handayani, R. A. (2018). Kesesuaian Materi Terhadap Kompetensi Inti Dan

Kompetensi Dasar Pada Buku Ajar Bahasa Arab, 2(1), 28.

https://doi.org/10.18326/lisania.v2i1.28-43

Herlambang. (2013). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahing tentang Bangun Datar Ditinjau dari

TeoriVan Hiele.(online). Tersedia: http://repository.unib.ac.id/8426/2/I,II,III,2-

13-her.FI.pdf

Hasmiati, H., Hamra, A., Atmowardoyo, H., & Dollah, S. (2015). Designing an English

Course Book for High School Students Based on 2013 Curriculum with Local

Content Materials. Journal of Language Teaching and Research, 6(6), 1240.

https://doi.org/10.17507/jltr.0606.11

Hapsari, I. (2017). A Content Analysis of “When English Rings A Bell” English

Textbook In 2013 Curriculum for The Seventh Grade Student Of Junior High

School Published By Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia. Вестник Росздравнадзора, 4, 9–15.

Hardi, U. (2010). Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan.

Jurnal Ilmiah Among Makarti, 3(5), 95–104.

http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/20/18

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar

Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2013.

Komalasari, K. (2011) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung : PT

Refika Aditama

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

28

Larasati N, I. . dkk. (2016). Studi Kasus Pengajaran Remedial Kelas Xi a1 Dan Xi a6

Smak Kolese Santo Yusup Malang. 5, 1–10.

Longman, A.W (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan

Asesmen, terj. A Taxonomy For Learning, Teaching, Assesing: A Revision of

Bloom’s Taxonomy of Education Objectives,Yogyakaerta: Pustaka Pelajar.

Lutifa, Putri. K. (2017). Analisi Kelayakan Isi Materi dan Komponen Materi

pendukung Pembelajaran dalam Buku Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA N

dikota Bandung.

Mahmood, dkk (2009). Textbook Evaluation Through Quality Indicators : The Case of

Pakistan. 2.

Mardiana P. (2018). Telaah Kelayakan Isi dan Bahasa Dalam Buku Bahasa Indonesia

Untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII Edisi Kurikulum 2013 Revisi Terbitan

Yudhistira.

Mulyasa, E., Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Padil, Moh,dkk, Strategi Pengelolaan SD/MI Visioner, Malang: UIN Maliki Press,

2011.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Pasal 1, Pasal 43 ayat (3), (4), dan (5).

_______, Nomor 2 Tahun 2008, Tentang Buku, Pasal 1, ayat (3). l 43 ayat (3), (4), dan

(5).

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan

Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Yogyakarta: Diva

Perss.

Rahmawati, Fitri. P. (2020). Analisis Kelayakan Buku Penilaian (BUPENA) DiSekolah

Dasar. 7(1), 105–120.

Ridho, P., Fitriani,L. (2017). Kelayakan Isi dan Bahasa Buku Ajar Bahasa Indonesia

Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU SISWA KELAS 4 SD/MI TEMA …

29

Rokhmah, H. (2016). Penanaman Nilai-Nilai Spiritual Terhadap Peserta Didik Di Sd

It Harapan Bunda Purwokerto. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Purwokerto.

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Sitepu, B.P, Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012

Slamet, S. (2020). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini. Pendidikan Karakter

Untuk Anak Usia Dini, 3(02), 67–78. https://doi.org/10.46963/mash.v3i02.150

Suwarno ,W. ( 2011) Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan & Buku, Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Tambunan, M. S., Sipayung, K. T., & Sinaga, N. T. (2019). Content Analysis of English

Textbook �Interactive English� Used in First Grade Juniorhigh School in 2013

Curriculum. JETAL: Journal of English Teaching & Applied Linguistic, 1(1), 20–

27. https://doi.org/10.36655/jetal.v1i1.1012011.

Ulum, C. (2019). Keterampilan Sosial Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Di

Kelas V MI Muhammadiyah Selo Kulon Progo. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan

Dasar Islam, 10(2), 229–254. https://doi.org/10.14421/al-bidayah.v10i2.169

Uno, H. B. (2013). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang

Kreatif dan Efektif. Bumi Aksara.