ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA...

20
ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA PARAGRAF NARASI SISWA SMP NEGERI 1 KABAT KELAS VII-C KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh RIDWAN ABSTRAK Ridwan. 2013. Analisis Kata Baku dan Tidak Baku Pada Paragraf Narasi Siswa SMP Negeri 1 Kabat Kelas VII-C Kabupaten Banyuwangi Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember. Pembimbing (1) Zaenur Rokhman, M.Pd., (2) Dra. Tri Endang Jatmikowati, M.Si. Kata kunci: Kata Baku, Paragraf Narasi, Karangan siswa Paragraf mempunyai beberapa pengertian: (1) Paragraf ialah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan. Terkadang siswa membuat paragraf tidak memperhatikan penulisan kata baku dan tidak bakunya, sehingga paragraf yang ditulisnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah bagaimana penulisan kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan penulisan kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi. Jenis penelitian berupa deskriptif kualitatif. Lokasi di SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi Jalan Raya Kedayunan No.9 Kabat Banyuwangi. Data dan sumber data yaitu paragraf narasi siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan

Transcript of ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA...

Page 1: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA PARAGRAF NARASI

SISWA SMP NEGERI 1 KABAT KELAS VII-C KABUPATEN

BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh

RIDWAN

ABSTRAK

Ridwan. 2013. Analisis Kata Baku dan Tidak Baku Pada Paragraf Narasi Siswa SMP

Negeri 1 Kabat Kelas VII-C Kabupaten Banyuwangi Tahun Ajaran

2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember.

Pembimbing (1) Zaenur Rokhman, M.Pd., (2) Dra. Tri Endang Jatmikowati, M.Si.

Kata kunci: Kata Baku, Paragraf Narasi, Karangan siswa

Paragraf mempunyai beberapa pengertian: (1) Paragraf ialah karangan mini.

Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah

satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut,

logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf

merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang

mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan

pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu

kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan. Terkadang

siswa membuat paragraf tidak memperhatikan penulisan kata baku dan tidak

bakunya, sehingga paragraf yang ditulisnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah bagaimana penulisan

kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan penulisan kata

baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi.

Jenis penelitian berupa deskriptif kualitatif. Lokasi di SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi Jalan Raya Kedayunan No.9 Kabat Banyuwangi. Data dan sumber data

yaitu paragraf narasi siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan

Page 2: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

verifikasi. Pengecekan keabsahan data yaitu temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Berdasarkan penelitian ini, hasil analisis data yang didapatkan yaitu, siswa

dapat menerapkan penulisan kata baku pada paragraf narasi. Walaupun ada juga yang

masih belum dapat untuk menerapkan penulisan kata baku sesuai kriteria yang

ditentukan yaitu, baku dari segi lafal, baku dari segi ejaan, baku dari segi gramatika,

baku dari segi nasional, dan baku dari segi bahasa asing pada paragraf narasi yang

mereka tulis.

ABSTRACT

Ridwan. 2013. Analysis of Raw and Not Raw Words On Narrative Paragraphs 1

Junior High School Students Class VII-C Kabat Banyuwangi School Year

2012/2013. Thesis, Department of Language and Art Education. Language

Study Program, Indonesian Literature and Regional Languages Teacher

Training and Education Muhammadiyah University.

Supervisor (1) Zaenur Rokhman, M.Pd., (2) Dra. Tri Endang Jatmikowati, M.Si.

Keywords: Raw, Paragraph Narrative, Authorship students

Paragraph has several senses: (1) paragraph essay is a mini. That is, all the

elements of a long essay in the paragraph, (2) write a paragraph is a unit of language

consisting of several sentences are arranged in a coherent, logical, in a single entity

composed idea complete, intact, and coherent; (3) paragraphs are part of an essay that

consists of a number of sentences that reveal a mind of information to the main

controller and the mind as the explanatory as supporters, and (4) paragraphs that

consist of a single sentence that does not mean showing completeness or perfection.

Sometimes students do not pay attention to make a paragraph of writing the word raw

and not raw, so the paragraphs are written not in accordance with the rules in

accordance with Indonesian or Enhanced Spelling (EYD).

The problems that arise from a background of writing is how raw and not raw

words in the narrative paragraph VII-C grade students of SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi. The purpose of this research is to describe the writing of the word raw

and not raw in the narrative paragraph VII-C grade students of SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi.

Type a descriptive qualitative research. Locations in SMP Negeri 1

Banyuwangi Kabat Kabat Highway 9 Kedayunan Banyuwangi. Data and data sources

are narrative paragraphs students. Data collection techniques such as observation,

interviews, and documentation. Data analysis techniques of data reduction, data

presentation and verification. Checking the validity of the findings of the data or the

Page 3: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

data can be declared invalid if there is no difference between the reported research

and what actually happens on the object under study.

Based on this study, the results of the analysis of the data obtained, students

can apply the standard spelling in paragraph narrative. Although some are still not

able to apply the appropriate standard of writing the prescribed criteria, ie, in terms of

pronunciation raw, raw in terms of spelling, grammar raw terms, in terms of the

national standard, and the standard terms of a foreign language in which they write a

narrative paragraph.

Page 4: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah suatu sistem simbol yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya,

berlandaskan pada budaya yang mereka miliki Dardjowidjojo (dalam Amilia, 2009:

1). Sedangkan menurut Kridalaksana (dalam Amilia, 2009: 1) bahasa adalah sistem

lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama,

berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa bahasa harus memiliki sistem, berwujud simbol, yang kita lihat, kita dengar

dalam lambang, serta bahasa digunakan dalam masyarakat dalam berkomunikasi.

Bahasa juga merupakan media untuk mengekspresikan pikiran kita dalam bentuk

tulisan.

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah

komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Bagi orang yang

mengerti sistem bahasa Indonesia akan mengakui bahwa susunan “Ibu meng seekor

di” adalah sebuah kalimat bahasa Indonesia yang benar sistemnya meskipun ada

sejumlah komponennya yang ditanggalkan. Tetapi susunan “Meng ibu se ikan goreng

di ekor dapur “ bukanlah kalimat bahasa Indonesia yang benar karena tidak tersusun

menurut sistem kalimat bahasa Indonesia. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain

bersifat sistematis juga bersifat sistemis. Dengan sistematis maksudnya, bahasa itu

tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.

Page 5: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

Sedangkan sistemis, artinya, sistem bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal,

melainkan terdiri dari sejumlah subsistem, yakni subsistem fonologi, subsistem

morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem leksikon.

Paragraf masuk dalam kategori subsistem sintaksis. Paragraf mempunyai

beberapa pengertian: (1) Paragraf ialah karangan mini. Artinya, semua unsur

karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa tulis

yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu

kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian

dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu

informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai

pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak

menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan (Alek dan Achmad, 2010: 207).

Adapun permasalahan yang dijumpai siswa ketika membuat paragraf adalah

penulisan kata baku dan tidak baku. Terkadang siswa membuat paragraf tidak

memperhatikan penulisan kata baku dan tidak bakunya, sehingga paragraf yang

ditulisnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan (EYD).

Kemampuan siswa menulis kata baku dalam paragraf setiap individu berbeda.

Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui kriteria kata baku itu seperti apa. Hal itu

yang menyebabkan para siswa membuat paragraf berdasarkan yang mereka pikirkan

dan tidak memperhatikan kata baku yang ditulisnya. Bagi orang yang membaca

sekilas paragraf siswa, akan menyatakan bahwa kata-kata di dalam paragraf yang

Page 6: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

ditulis sudah benar, tetapi setelah diteliti dan dicermati lagi masih terdapat kesalahan

penulisan kata baku dan tidak baku, sehingga paragraf yang ditulisnya tidak sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia.

Pembelajaran menulis paragraf memberikan siswa bekal untuk menghadapi

masa depan. Apalagi dengan memperhatikan kata baku yang ada di dalam paragraf.

Menulis paragraf dengan memperhatikan kata baku dan tidak baku dapat membantu

siswa melatih ketelitian dalam menulis sebuah paragraf sehingga paragraf yang

ditulisnya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD).

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berjudul Analisis Kata Baku

dan Tidak Baku Pada Paragraf Narasi Siswa SMP Negeri 1 Kabat Kelas VII-C

Kabupaten Banyuwangi Tahun Ajaran 2012-2013.

B. Masalah Penelitian

Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana

penulisan kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP

Negeri 1 Kabat Banyuwangi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah

mendeskripsikan penulisan kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa kelas

VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi.

Page 7: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

D. Definisi Istilah

Definisi istilah ini perlu diberikan untuk menghindari kesalahpahaman dalam

mengartikan istilah yang dipakai dalam penelitian ini dan ditegaskan berikut ini.

a. Analisis adalah kegiatan untuk menemukan kata baku dan tidak baku pada

paragraf narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi.

b. Kata baku adalah kata yang ditulis sesuai dengan pedoman EYD, tata bahasa

baku, dan kamus besar bahasa Indonesia.

c. Kata tidak baku adalah kata yang ditulis tidak sesuai dengan pedoman EYD,

tata bahasa baku, dan kamus besar bahasa Indonesia.

d. Paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua buah kalimat atau lebih

yang di dalamnya terdapat kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.

e. Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu

peristiwa atau kejadian, di dalam paragraf narasi terdapat alur/peristiwa,

tokoh, dan latar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilaksanakan dengan pertimbangan sebagai

berikut.

a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai variasi dalam menganalisis

paragraf siswa oleh guru dan diharapkan dapat mendorong guru untuk

meningkatkan kinerja dalam merencanakan, melaksananakan, dan

mengevaluasi penulisan paragraf.

Page 8: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa dalam

mengembangkan keterampilan menulis paragraf dengan memperhatikan

penulisan kata baku dan tidak baku yang ada didalamnya.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman, dan untuk

mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisis paragraf.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, analisis kata baku dan tidak baku difokuskan pada

analisis penulisan kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa. Sumber data

penelitian adalah paragraf narasi siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-C.

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabat Kabupaten Banyuwangi Tahun

Pelajaran 2013/2014.

2. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti kondisi obyek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive and snow ball,

tehnik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9).

Page 9: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

B Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabat Kabupaten

Banyuwangi. Pemilihan SMP Negeri 1 Kabat Kabupaten Banyuwangi sebagai

sekolah yang diteliti didasari oleh tiga alasan. Alasan pertama karena siswa belum

memahami bagaimana menulis paragraf narasi dengan memperhatikan penggunaan

kata baku yang benar. Alasan kedua karena selama ini di sekolah tersebut belum

pernah dilakukan penelitian tentang analisis kata baku dan tidak baku pada paragraf

narasi siswa. Alasan ketiga karena sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah

tersebut menunjang untuk melakukan penelitian.

C. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata baku dan tidak baku

pada paragraf narasi siswa kelas VII-C. Paragraf tersebut diperoleh dari penugasan

yang diberikan kepada siswa, yaitu berupa perintah atau tugas untuk membuat

paragraf narasi.

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah paragraf Narasi siswa kelas VII-C

SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi. Karena peneliti menggunakan teknik observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara

dan dokumentasi. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2012: 226) menyatakan

Page 10: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati

atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2012: 231) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur. Wawancara tidak

terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.

Menurut Sugiyono (2012: 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan

harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang

berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan

lain-lain. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu paragraf siswa kelas VII-C berupa

paragraf narasi. Paragraf siswa akan digunakan dalam penelitian sebagai data untuk

dianalisis kata bakunya.

Page 11: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

F. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012: 222) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti

sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap

melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti

sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk

memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang

melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh

pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap

bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek

penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan

semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Selain itu dalam

memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistic

(menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan, ke dalam variable-variabel

penelitian. kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan

Page 12: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen

penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam

penelitian kualitatif “the researcher is the key instrument”. Jadi peneliti adalah

instrument kunci dalam penelitian kualitatif.

Selanjutnya Nasution (dalam Sugiyono, 2012: 223) menyatakan:

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan

manusia sebagai instrumen utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum

mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian,

hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan dengan pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu

dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan

tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-

satunya yang dapat mencapainya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, dalam penelitian

kualitatif pada awalnya permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi

instrument peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas,

maka dapat dikembangkan suatu instrumen.

G. Teknik Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2012: 247) langkah-langkah dalam analisis data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mereduksi data

Page 13: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak jumlahnya. Untuk itu

perlu dicatat dan dirinci. Merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang

hal yang tidak perlu.dengan demikian data yang telah ditreduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam

menganalisis. Reduksi data dalam penelitian ini dibantu dengan pemberian

simbol-simbol atau kode pada aspek tertentu.

b. Data display (penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan “The most

frequent from a display data for qualitative research data in the past has been

narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah difahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan

display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa, grafik,

matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

c. Conclusion drawing / verification

Langkah selanjutnya dalam penelitian kualitatif adalah kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

Page 14: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau

teori. Kesimpulan pada penilitian ini dapat memberikan penjelasan secara deskriptif

tentang kata baku dan tidak baku pada paragraf siswa kelas VII-C SMP Negeri 1

Kabat Banyuwangi.

Analisis dalam penelitian ini juga ada teknik dalam mengolah data yang akan

dianalisis yaitu sebagai berikut:

a. Pemberian tabel

Pemberian tabel gunanya untuk mempermudah peneliti dalam

menganalisis data temuan yang ada. Tabel yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut.

Contoh Tabel 4.1 Data Kata Baku dari Segi Lafal

Kode/

Absen

Siswa

Paragraf Kriteria Kata

Baku

Keterangan

Tidak

Baku

Baku

10 Saya menggu terlalu lama,

belum juga sampai. Sekitar jam

12.00 saya disuruh sholat sama

ibu dan saya bertanya kepada

Segi Lafal laper lapar

Page 15: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

H. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut (Sugiyono, 2012: 268) dalam penelitian kualitatif, temuan atau data

dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti

dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

3. PEMBAHASAN

Berdasarkan pemaparan data dan temuan penelitian, berikut akan dibahas

tentang hal-hal yang berhubungan dengan analisis kata baku dan tidak baku pada

paragraf narasi siswa. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat berdasarkan kriteria

antara lain: (1) baku dari segi lafal, (2) baku dari segi ejaan, (3) baku dari segi

gramatika, (4) baku dari segi nasional, (5) baku dari segi bahasa asing pada paragraf

narasi siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi Tahun Ajaran 2012/2013.

A. Baku dari Segi Lafal

Lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi ciri-

ciri bahasa daerah atau bahasa asing Moeliono (dalam Chaer, 2011: 131).

Penulisan kata baku yang tidak sesuai dari segi lafal ditemukan pada paragraf

narasi karya siswa Eko ardiyanto data (kode 9). Kata yang penulisannya tidak baku

yaitu kenak seharusnya penulisan kata yang baku adalah kena. Kata kenak masih

menampakkan ciri-ciri bahasa daerah karena dipengaruhi oleh bahasa ibu yaitu jawa

oseng. Lafal yang tidak baku dalam bahasa lisan pada gilirannya akan muncul pula

dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh oleh lafal bahasa lisan itu.

Page 16: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

B. Baku dari Segi Ejaan

Ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama Ejaan

Bahasa Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh karena itu,

semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata

yang tidak baku.

Penulisan kata baku yang tidak sesuai dari segi ejaan ditemukan pada paragraf

narasi karya siswa Abd. Majid Kandari data (kode 1). Kata yang penulisannya tidak

baku yaitu yg, Berumur, Bekerja. Seharusnya penulisan kata yang baku dari kata yg

adalah yang disini siswa melakukan kesalahan dalam penulisan singkatan atau

akronim seharusnya kata tersebut tidak boleh ditulis dengan singkatan. Kedua adalah

pada kata Berumur pada kalimat berikut “iya Berumur sekitar 2 tahun dan ibunya

Berumur 53 tahun.” Kesalahan terdapat pada penulisan huruf kapital seharusnya

ditengah kalimat ditulis menggunakan huruf kecil berumur. Ketiga adalah pada kata

Bekerja pada kalimat berikut “Iya setiap hari Bekerja menjadi pemulung sampah di

jalanan.” Kesalahan terdapat pada penulisan huruf kapital seharusnya ditengah

kalimat ditulis menggunakan huruf kecil bekerja. Kesalahan penulisan yang tidak

sesuai dengan ejaan yang disempurnakan membuat kata-kata tersebut menjadi tidak

baku.

C. Baku dari Segi Gramatika

Penulisan kata baku yang tidak sesuai dari segi gramatika ditemukan pada

paragraf narasi karya siswa Abd. Majid Kandari data (kode 1). Kata yang

Page 17: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

penulisannya tidak baku yaitu melihati. Bentuk baku kata melihati adalah melihat.

Pada kata melihat memberi akhiran i tidak tepat karena tidak sesuai dengan konteks

kalimatnya.

D. Baku dari Segi Nasional

Kata-kata yang masih bersifat kedaerahan, belum bersifat “nasional”

hendaknya jangan digunakan dalam karangan ilmiah. Kalau kata-kata dari bahasa

daerah itu sudah bersifat nasional, artinya, sudah menjadi bagian dari kekayaan

kosakata bahasa Indonesia boleh saja digunakan.

Penulisan kata baku yang tidak sesuai dari segi nasional ditemukan pada

paragraf narasi karya siswa Diki irwanto data (kode 7). Kata yang penulisannya tidak

baku yaitu tau, gak, dan udah. Bentuk baku kata tau adalah tahu/mengerti, kata gak

adalah tidak, dan kata udah adalah sudah. Penggunaan kata tau, gak, dan udah pada

paragraf tersebut belum bersifat nasional dan masih bersifat kedaerahan.

E. Baku dari Segi Bahasa Asing

Kata serapan dari bahasa asing disebut baku kalau ejaannya telah dibuat

menurut pedoman penyesuaian ejaan bahasa asing seperti yang disebutkan dalam

EYD maupun dalam buku Pedoman Pembentukan Istilah Depdikbut (dalam Chaer,

2011: 134).

Penulisan kata baku yang tidak sesuai dari segi bahasa asing ditemukan pada

paragraf narasi karya siswa Hadi purnomo data (kode 13). Kata yang penulisannya

tidak baku yaitu kipper. Bentuk baku kata kipper adalah kiper (satu p).

Page 18: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

4. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam paragraf narasi karya

siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kabat Banyuwangi Tahun Ajaran 2012/2013 yang

berjumlah 25 paragraf narasi. Untuk menganalisis kata baku dan tidak baku pada

paragraf narasi karya siswa, menggunakan beberapa kriteria antara lain pertama baku

dari segi lafal, kedua baku dari segi ejaan, ketiga baku dari segi gramatika, keempat

baku dari segi nasional, dan kelima baku dari segi bahasa asing.

Analisis kata baku dan tidak baku pada paragraf narasi siswa yang

menggunakan kriteria baku dari segi lafal, misalnya penulisan tidak baku yaitu laper

seharusnya penulisan kata yang baku adalah lapar. Kemudian penulisan kata pingin

seharusnya penulisan kata yang baku adalah ingin. Kata laper dan pingin masih

menampakkan ciri-ciri bahasa daerah karena dipengaruhi oleh bahasa pergaulan

sehari-hari. Lafal yang tidak baku dalam bahasa lisan pada gilirannya akan muncul

pula dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh oleh lafal bahasa lisan itu. Baku

dari segi ejaan, misalnya penulisan tidak baku yaitu yg, Berumur, Bekerja.

Seharusnya penulisan kata yang baku dari kata yg adalah yang disini siswa

melakukan kesalahan dalam penulisan singkatan atau akronim seharusnya kata

tersebut tidak boleh ditulis dengan singkatan. Kedua adalah pada kata Berumur pada

kalimat berikut “iya Berumur sekitar 2 tahun dan ibunya Berumur 53 tahun.”

Kesalahan terdapat pada penulisan huruf kapital seharusnya ditengah kalimat ditulis

Page 19: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

menggunakan huruf kecil berumur. Ketiga adalah pada kata Bekerja pada kalimat

berikut “Iya setiap hari Bekerja menjadi pemulung sampah di jalanan.” Kesalahan

terdapat pada penulisan huruf kapital seharusnya ditengah kalimat ditulis

menggunakan huruf kecil bekerja. Kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan

ejaan yang disempurnakan membuat kata-kata tersebut menjadi tidak baku. Baku dari

segi gramatika, misalnya penulisan tidak baku yaitu melihati. Bentuk baku kata

melihati adalah melihat. Pada kata melihat memberi akhiran i tidak tepat karena tidak

sesuai dengan konteks kalimatnya. Baku dari segi nasional, misalnya penulisan tidak

baku yaitu tau, gak, dan udah. Bentuk baku kata tau adalah tahu/mengerti, kata gak

adalah tidak, dan kata udah adalah sudah. Penggunaan kata tau, gak, dan udah pada

paragraf tersebut belum bersifat nasional dan masih bersifat kedaerahan. Baku dari

segi bahasa asing, misalnya penulisannya tidak baku yaitu kipper. Bentuk baku kata

kipper adalah kiper (satu p).

B. Saran

a. Bagi siswa

Berdasarkan dari hasil pembahasan, maka siswa SMP Negeri 1 Kabat

Banyuwangi dapat lebih terampil dan teliti dalam menulis paragraf narasi dengan

tetap melatih kemampuan menulis dan membedakan antara kata baku dan tidak

baku, sehingga paragraf narasi yang ditulis lebih baik dan dipahami oleh

pembaca.

b. Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Page 20: ANALISIS KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/50/umj-1x-ridwan-2488-1... · Tujuan dalam penelitian ini adalah ... dalam penelitian ini adalah bagaimana

Guru saat proses pembelajaran di kelas maupun kegiatan lain di lingkungan

sekolah hendaknya memperhatikan bahasa pengantar yang digunakan, yaitu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan bahasa daerah (Jawa

oseng). Penggunaan campur kode yaitu antara bahasa Indonesia dan bahasa

daerah saat berkomunikasi dengan siswa mempengaruhi mereka pada saat

menulis sebuah paragraf. Hal tersebut berdasarkan temuan peneliti bahwa siswa

paling banyak melakukan kesalahan penulisan kata baku dari segi lafal.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan

penelitian sejenis dengan permasalahan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad H.P & Alek A. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Kencana

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1991. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Pustaka Utama.

Leonie Agustina & Abdul Chaer. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Mulyono, Iyo. 2011. Cerdas Bahasa Cerdas Komunikasi Bahasa Indonesia Baku dan

Problematikanya. Bandung: CV Yrama Widya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2011. EYD Plus Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempunakan dan Pedoman Umum

Pembentukan Istilah. Victory Inti Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Wawan Hermawan & Kosasih. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya

Ilmiah dan Jurnal. Bandung: CV Thursina.