ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN ...
Embed Size (px)
Transcript of ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN ...

ANALISIS KAPASITANSI SENSOR DIELEKTRIK MENGGUNAKAN
CDC (CAPACITANCE TO DIGITAL CONVERTER) AD7746
Antony Hutahaean[1]
, Agus Santoso Tamsir[2]
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
ABSTRAK
Skripsi ini membahas desain dan proses mengukur kapasitansi dari sensor dielektrik.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan LCR meter dan menggunakan IC CDC
(Capacitance to Digital Converter) AD7746. Tujuan pengukuran adalah untuk
membandingkan hasil dari kedua pengukuran dan menentukan pengukuran yang lebih tepat.
Selain itu, dilakukan pengukuran sensor dielektrik ketika sensor ditempatkan di udara bebas
dan ketika sensor ditempatkan di atas kertas setebal 10 cm. Pengukuran ini dimaksudkan
untuk membandingkan hasil pengukuran, di mana kertas dianggap sebagai bahan dielektrik.
Proses ini dilakukan untuk membuktikan apakah sensor telah bekerja sebagai sensor
kapasitansi. AD7746 CDC memiliki batas kapasitansi pengukuran dari -4,096 pF sampai
4,096 pF. Oleh karena itu, dalam mengukur nilai diluar batas pengukuran dibutuhkan
pengaturan CAPDAC. Pengaturan ini bertujuan untuk mencocokkan nilai CAPDAC dengan
nilai dielektrik sensor yang diukur. Metode mengukur CDC AD7746 menggunakan
mikrokontroler Arduino yang bertujuan untuk menulis dan membaca data dari program CDC
atau AD7746. Mikrokontroler Arduino juga berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran
pada layar komputer.
Kata Kunci: CAPDAC; CDC (Capacitance to Digital Converter) AD7746; mikrokontroler
Arduino. Sensor dielektrik;
ABSTRACT
This script discusses the design and the process of measuring the capacitance of the dielectric
sensor. Measurements were made using LCR Meter and using IC CDC (Capacitance to
Digital Converter) AD7746. Purpose of measurement is to compare the results of both
measurements and determine a more precise measurement. In addition, measurement of
dielectric sensor when the sensor is placed in free air and at the sensors placed over the paper
as thick as 10 cm. This measurement is intended to compare the results of measurements, in
which the paper is considered as a dielectric material. This process is carried out to prove
whether the sensor has worked as a capacitance sensor. AD7746 CDC has a capacitance
measuring limit of -4.096 to +4.096 pF pF. Therefore, in measuring out the required
measurement limit value settings CAPDAC. This arrangement aims to match the value
CAPDAC with dielectric sensor measured value. Method of measuring the AD7746 CDC
uses an Arduino microcontroller that aims to write and read data from the CDC program or
AD7746. Arduino microcontroller also serves to display the measurement results on a
computer screen.
Keywords: Arduino microcontroller; CAPDAC; CDC (Capacitance to Digital Converter)
AD7746; Dielectric Sensor.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat sekali. Para peneliti berlomba-
lomba menciptakan alat baru yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh manusia.
Dunia sensor merupakan bagian yang terus berkembang pesat. Beragam sensor baru
yang ditemukan, diperbaharui, dan dimanfaatkan untuk manusia. Mulai dari sensor
suara, sentuhan, cahaya, dan lain-lain.
Sensor dielektrik spektral adalah sensor yang dapat menggunakan efek
kapasitansi untuk mengenali bahan dengan menganggap bahan tersebut adalah
dielektrik pada kapasitor. Untuk mendapatkan hasil yang valid, dibutuhkan suatu
kondisi tanpa noise yang dapat mengganggu hasil pengukuran. Sensor dielektrik
memiliki kelebihan dengan tingginya ketepatan pengukuran, sebagai syarat yang
sangat dibutuhkan untuk sebuah sensor.
Untuk mendapat hasil pengukuran yang valid maka diperlukan kalibrasi
terhadap sensor yaitu dengan mengetahui nilai kapasitansi tetap sensor tersebut. Oleh
karena itu digunakan kalibrasi terhadap sensor dan terhadap semua komponen
pendukungnya.
Sensor dielektrikal spektral merupakan suatu alat berbasis kapasitansi dengan
dielektrik yang bervariasi nilainya. Nilai kapasitansi pada sensor dapat dibaca
menggunakan IC CDC (Capacitance to Digital Converter). IC ini mempunyai
keterbatasan dalam pengukuran kapasitansi, oleh karena itu kita harus mengatur nilai
CAPDAC yang sesuai dengan nilai kapasitansi yang sedang kita ukur.
Adapun tujuan dari proses analisis kapasitansi sensor dielektrikal
menggunakan CDC AD7746 adalah untuk membuktikan bahwa sensor tersebut
mempunyai nilai kapasitansi yang akan berubah nilai kapasitansinya sesuai dengan
bahan dielektrikal yang digunakan pada sensor tersebut. Selain untuk mengetahui nilai
kapasitansinya, penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan nilai kapasitansi
sensor dielektrikal pada kondisi-kondisi yang berbeda. Yaitu dengan memanfaatkan
bahan dielektrikal yang digunakan. pada penelitian ini dibandingkan pengukuran
sensor dielektrikal pada udara bebas dan pada kertas.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

V
S
d
2. TINJAUAN TEORITIS
2.1 Teori Kapasitansi
2.1.1 Kapasitansi Kondensator Plat Sejajar sebagai Fungsi Luas Permukaan
dan Jarak Antar Plat
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan
huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor
ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad
= 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kondensator untuk dapat
menampung muatan elektron. Salah satu jenis kapasitor adalah kapasitor plat sejajar seperti
gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kapasitor Plat Sejajar
Jika kedua plat, dengan luas penampang S dan berjarak antara plat d, diberi tegangan
listrik V, maka muatan Q yang dapat disimpan sebanding dengan tegangan listrik yang
diberikan. Tetapan kesebandingannya adalah kapasitansi kapasitor C. Dengan demikian
hubungan muatan, tegangan dan kapasitansi kondensator adalah dengan rumus pada
persamaan (2.1).
Q = C V (2.1)
Dimana :
Q = Muatan elektron dalam C (coulombs)
C = Nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = Besar tegangan dalam V (volt)
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Kapasitansi C pada persamaan (2.1) berharga tetap, asalkan dimensi plat tidak
berubah. Pada prakteknya, suatu kondensator memiliki tegangan operasi maksimum tertentu.
Dalam kaitannya dengan dimensi plat, kapasitansi kapasitor sebanding dengan luas
penampang S dan berbanding terbalik dengan jarak antar plat. Tetapan kesebandingannya
adalah permitivitas vakum 0. Dengan demikian hubungan antara luas penampang, jarak antar
plat dan kapasitansi kapasitor adalah seperti pada persamaan (2.2).
d
SC 0 (2.2)
Harga permitivitas vakum ε0 = 8.854x10-12
F/m
2.1.2 Pengaruh Bahan Dielektrik pada Kapasitansi Kapasitor
Selain faktor tegangan, luas penampang dan jarak antar plat, terdapat bahan dielektrik
yang dapat disisipkan di antara kedua plat yang mempengaruhi kapasitansi kapasitor.
Disisipkannya bahan dielektrik bertujuan memperbesar kapasitansi. Jika kapasitansi mula-
mula C0, maka kapasitansi kapasitor setelah disisipi bahan dielektrik adalah seperti pada
persamaan (2.3).
rC 0 (2.3)
dengan r adalah permitivitas relatif bahan dielektrik yang berharga lebih besar satu. Untuk
vakum permitivitas relatifnya berharga satu. Jika persamaan (2.2) disubstitusikan ke
persamaan (2.3) diperoleh ungkapan kapasitansi kapasitor plat sejajar yang disisipi bahan
dielektrik adalah seperti pada persamaan (2.4).
d
SC r 0 (2.4)
2.2 (CDC) Capacitance to Digital Converter AD7746
AD7746 adalah IC CDC (Capacitance to Digital Converter) yang mempunyai
resolusi yang sangat tinggi yaitu sebesar 24 bit. Selain itu mempunyai linearitas yang tinggi
juga (±0.01%) dan mempunyai tingkat akurasi pengukuran yang tinggi. AD7746 bisa
membaca kapasitansi input diantara ±4.096 pF yang dapat berubah-ubah, sementara itu dapat
membaca kapasitansi input masukan hingga 17 pF yang bisa diatur dengan mengubah
pemrograman di dalam chip (CAPDAC).
AD7746 ini memiliki dua kanal kapasitansi input yang dapat digunakan pada mode
single atau differential yaitu CIN1 dan CIN2. Komponen ini bisa bekerja pada catu daya
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

sebesar 2.7 volt hingga 5.25 volt dalam temperatur -40ºC hingga +125ºC. Diagram blok dari
IC AD7746 dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Diagram Blok AD7746
2.3 Mikrokontroler Arduino
Arduino adalah single board microntroller (mikrokontroler dalam satu papan
rangkaian) yang bersifat open source dan sangat populer saat ini. Arduino ini merupakan
turunan dari platform Wiring dan dirancang agar pembuatan proyek mikrokontroler menjadi
lebih mudah dilakukan oleh semua kalangan. Sistem Arduino adalah berupa hardware
menggunakan chip Atmel AVR, software yang berupa bahasa pemrograman standar C, serta
bootloader yang dipasang pada chip utama.
Arduino mempermudah proses pengembangan proyek mikrokontroler, akan tetapi
mempunyai keunggulan menarik dibandingkan dengan tipe mikrokontroler yang lain.
Beberapa kelebihannya yaitu:
- Tidak memerlukan perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah terdapat
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
- Sambungan dari komputer ke board Arduino sudah memiliki sarana komunikasi
USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya langsung.
- Software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh
OSX, dan Linux.
- Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan
kumpulan library yang cukup lengkap.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

- Arduino menggunakan chip AVR ATmega 328 yang memiliki fasilitas PWM,
komunikasi serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa
digabungkan bersama modul atau alat lain dengan protokol yang berbeda-beda
seperti shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain.
- Software Arduino dipublikasikan secara open source, sehingga bisa dikembangkan
sendiri oleh para programmer yang sudah mahir dengan menggunakan standar
library C++. Selain itu bisa menggunakan bahasa AVR-C langsung di program
Arduino.
Fitur rangkaian jadi mikrokontroler Arduino dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Fitur Rangkaian mikrokontroler Arduino
3. METODE PENELITIAN
3.1 Perancangan sensor dielektrikal
Perancangan dimulai dengan menggambar schematic rangkaian sensor dielektrikal dan
rangkaian pendukungnya seperti CDC AD7746, kapasitor, dan socket penghubung ke
mikrokontroler. Untuk melakukan penggambaran, digunakan aplikasi Altium Designer yang
mempunyai fitur yang lengkap dalam menggambar schematic. Adapun hasil perancangan
schematic menggunakan Altium Designer adalah seperti pada Gambar 3.1.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Gambar 3.1 Gambar schematic Sensor dielektrikal
Setelah menggambar schematic, dilanjutkan dengan menggambar lay-out pcb. Dalam
menggambar lay-out pcb perlu diperhatikan ukuran sensor yang digunakan, seperti lebar
sensor, panjang sensor, jarak antar pin dan lain sebagainya. Hal yang paling penting
diperhatikan adalah keunikan dari sensor dielektrikal yang digunakan, dimana sensor ini
terdapat pada 3 buah layer yaitu pada mid-layer1, mid-layer2 dan mid-layer3. Adapun bentuk
dari sensor dielektrikal ini adalah seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Bentuk Sensor Dielektrikal
Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa terdapat tiga buah posisi jalur yang berbeda terletak
didalam pcb. Posisi jalur ini berfungsi untuk merubah magnetic field yang nantinya
ditimbulkan apabila sensor diberikan tegangan masukan. Jalur mid-layer1 dan mid-layer2
merupakan sensor dielektrikal, sedangkan jalur ketiga yaitu mid-layer3 adalah ground yang
berfungsi untuk membatasi arah magnetic field agar tidak menyebar ke arah layer bawah.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Komponen Yang Diukur
Pilih Mode Pengukuran
Nilai Komponen Terukur
3.2 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter
Untuk mendapatkan hasil pengukuran kapasitansi yang akurat, kita membutuhkan
nilai kapasitansi dari sensor dielektrikal. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran nilai
kapasitansi dengan menggunakan LCR (Inductance (L), Capacitance (C), and Resistance (R))
meter. LCR meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai Induktansi (L),
Kapasitansi (C), dan Resistansi (R) dari sebuah komponen. Prinsip dasar dari komponen ini
adalah mengukur impedansi internal dari bahan yang diukur. Nilai tersebut yang ditampilkan
dilayar dengan melakukan konversi ke kapasitansi atau induktansi yang sesuai.
Gambar 3.3 Diagram blok pengukuran dengan LCR Meter
Dalam pengukuran kapasitansi (C) atau muatan listrik, pengukuran akan menghitung
jumlah muatan yang disimpan pada titik tertentu atau yang disebut potensial listrik. Dan nilai
itu yang dikonversi menjadi nilai kapasitansinya. Adapun diagram blok pengukuran ini dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Dari diagram blok diatas dijelaskan bahwa proses pengukurannya sangat efisien dan
singkat. Bahan yang akan diukur dihubungkan dengan LCR meter dan setelah itu kita pilih
mode yang digunakan. Yaitu memilih antara mode Induktor (L), Kapasitansi (C) atau
Resistansi (R). Untuk melakukan pengukuran nilai kapasitansi, maka dipilih mode
Kapasitansi (C). Setelah memilih modenya, maka secara otomatis LCR meter akan mengukur
nilai sensor dielektrik dan menampilkan hasil pengukurannya di layar.
Proses pengukuran ini menggunakan beberapa sensor dielektrikal yaitu sebanyak lima
buah sensor. Ini dikarenakan tiap masing-masing sensor mempunyai nilai kapasitansi yang
berbeda-beda. Untuk mendapatkan nilai kapasitansi yang akurat dalam melakukan
pengukuran, maka dilakukan sepuluh kali pengukuran. Dan nilai akhir pengukurannya adalah
nilai rata-rata dari hasil sepuluh kali pengukuran tersebut. Tujuan dari pengukuran
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Sensor
Dielektrikal
CDC AD 7746 Mikrokontroler
Komputer Nilai
Kapasitansi
Terbaca
menggunakan LCR Meter ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitansi awal sebelum
menggunakan sensor sebagai alat ukur. Atau dapat dikatakan sebagai kalibrasi sensor
dielektrikal.
3.3 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746
Ide awal dari penelitian ini adalah membuat sensor dielektrikal yang nilainya dapat
berubah-ubah sesuai dengan bahan dielektrik di tempat sensor diletakkan. Oleh karena itu,
untuk dapat membaca nilai kapasitansi sensor tersebut, dibutuhkan sebuah IC CDC
(Capacitance to Digital Converter) AD7746. IC CDC ini dapat membaca nilai kapasitansi
dari sensor apabila IC ini diberikan catu daya dan diprogram. Maka digunakan sebuah
mikrokontroller Arduino untuk dapat menulis dan membaca data kedalam IC AD7746
tersebut. Adapun diagram blok dari ide awal penelitian ini adalah seperti pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Diagram blok pengukuran kapasitansi menggunakan IC CDC AD7746
Dari diagram blok pada Gambar 3.4 dijelaskan bahwa kapasitor dihubungkan
langsung dengan IC CDC AD7746, kemudian IC CDC dihubungkan langsung dengan
mikrokontroler Arduino. IC CDC AD7746 berfungsi untuk mengubah nilai kapasitansi yang
terukur ke dalam bentuk digital. Nilai kapasitansi yang berbentuk digital akan diterima oleh
mikrokontroler dan akan diolah menjadi nilai kapasitansi yang ditampilkan pada layar
komputer.
Proses pengukuran ini dilakukan dengan cara menuliskan program perintah ke dalam
IC CDC oleh mikrokontroler dan mikrokontroler juga melakukan perintah pembacaan hasil
pengukuran. Dan nilai-nilai pembacaan tersebut yang dijadikan nilai pengukuran yang
dikonversi terlebih dahulu menggunakan rumus yang telah ditentukan. Agar mikrokontroler
dapat melaksanakan proses pengukuran, terlebih dahulu dilakukan pemrograman terhadap
mikrokontroler, pemrograman ini dilakukan dari komputer dengan menggunakan aplikasi
Arduino-1.0.1. Aplikasi ini yang berfungsi untuk menuliskan dan melakukan interaksi dengan
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

mikrokontroller Arduino. Dan juga hasil pengukuran dilihat menggunakan aplikasi tersebut.
Proses pengukuran menggunakan CDC AD7746 ini adalah seperti pada Gambar 3.5 berikut
ini.
Gambar 3.5 Proses pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746
Hasil pengukuran yang diperoleh menggunakan aplikasi Arduino-1.0.1 adalah berupa
nilai data. Nilai tersebut bernilai dari 0x000000 hingga 0xFFFFFF atau dalam bentuk desimal
bernilai dari 000000 hingga 16777216. Nilai ini mempresentasikan nilai kapasitansi dari -
4,096 pF hingga + 4,096 pF, sehingga diketahui bahwa CDC AD7746 dapat mengukur
kapasitansi maksimal sebesar 8,192 pF.
3.4 Kalibrasi CAPDAC pada CDC AD7746
Gambar 3.6 Gambar rangkaian Single-Ended Mode menggunakan CAPDAC
Untuk melakukan kalibrasi atau mengukur nilai kapasitansi, kita membutuhkan
kapasitor yang telah diketahui nilai referensinya. Kapasitor yang digunakan dalam
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

pengukuran ini adalah kapasitor yang bernilai antara 1 pF hingga 20 pF. Kapasitor ini
dihubungkan langsung dengan IC CDC AD7746 dengan menggunakan CDC Single-Ended
Input Mode. Mode ini adalah menghubungkan salah satu kaki kapasitor langsung dengan pin
CIN 1 (+) dan satunya lagi dengan pin EXCA. Dengan mode ini maka CDC akan bisa
mengukur kapasitansi sebesar 0-8 pF yaitu dari 0x000000 hingga 0xFFFFFF. Untuk gambar
rangkaian Single-Ended Mode menggunakan CAPDAC dapat dilihat pada gambar 3.6.
Untuk mengukur nilai kapasitansi yang lebih besar dari 8 pF, maka kita mengubah
nilai CAPDAC sesuai referensi kapasitor yang digunakan. Untuk mengubah nilai CAPDAC
dilakukan dengan cara memrogram ulang mikrokontroler. Karena untuk mengubah nilai
CAPDAC dilakukan dengan menuliskan nilai CAPDAC ke dalam IC CDC AD7746. Nilai
CAPDAC diubah sesuai dengan nilai referensi kapasitor yang kita gunakan.
Nilai referensi CAPDAC pada AD7746 digunakan untuk mendapatkan nilai
pengukuran kapasitansi yang sesungguhnya. Dimana nilai hasil pengukuran kapasitansi
adalah penjumlahan antara nilai pembacaan CAPDAC dijumlah dengan nilai referensi
CAPDAC seperti pada persamaan 3.1.
DECCAPREFin CCC (3.1)
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter
Tabel 4.1 Hasil pengukuran sensor menggunakan LCR Meter
SENSOR SENSOR KIRI SENSOR KANAN
DIELEKTRIKAL (pF) (pF)
A 10,7 10,8
B 10,8 10,4
C 10,6 10,9
D 11,2 11,2
E 10,9 10,9
RATA-RATA 10,84 10,84
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Seperti pembahasan sebelumnya, dimana dibutuhkan kalibrasi pada sensor untuk
mengetahui nilai kapasitansi awal dari sensor tersebut. Maka dilakukan pengukuran
menggunakan LCR Meter. Pengukuran dilakukan terhadap semua sensor yaitu ada sepuluh
sensor dimana tiap pcb terdapat dua buah sensor. Yaitu sensor sebelah kiri dan sensor sebelah
kanan. Dalam pengukuran sensor dibiarkan pada udara bebas, sehingga nilai kapasitansi yang
terukur adalah nilai sensor tanpa gangguan dari bahan luar. Hasil pengukuran sensor
dielektrikal mengunakan LCR Meter adalah seperti pada tabel 4.1.
4.2 Hasil pengukuran sensor dielektrikal menggunakan CDC AD7746
Pengukuran ini dilakukan menggunakan CAPDAC (10/06-14) yang mempunyai nilai
tengah sebesar 10,09 pF dan mempunyai nilai desimal 76. Pengertian CAPDAC (10/06-14)
adalah bahwa CAPDAC yang digunakan mampu mengukur kapasitansi antara 6 pF hingga 14
pF. Ini dikarenakan CDC AD7746 hanya mampu mengukur kapasitansi sebesar 8,192 pF,
sehingga apabila ingin mengukur kapasitansi yang lebih besar digunakan pengubahan
CAPDAC. Nilai tengah sebesar 10,09 pF merupakan nilai kapasitansi yang telah terkalibrasi
apabila pengukuran terletak pada titik tengah CAPDAC. Sedangkan nilai desimal 76 adalah
nilai yang diprogram pada komputer untuk perintah pengubahan CAPDAC.
4.2.1 Pengukuran pada udara bebas
Pengukuran ini dilakukan dengan menempatkan sensor dielektrikal di tempat terbuka
dengan arah sensor ke arah atas atau langit. Dengan begitu maka magnetik yang ditimbulkan
oleh beda tegangan akan memancar bebas karena tidak ada bahan yang menghalangi. Konsep
dari penggunaan sensor ini adalah pembuktian bahwa apabila diberikan tegangan excitation
terhadap sensor, maka akan timbul fluks magnet yang mengalir dari pin excitation ke pin
CIN.
Gambar 4.1 Proses pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Gambar 4.1 merupakan bentuk pengukuran sensor dielektrikal yang dilakukan pada
udara bebas. Pengukuran menggunakan CDC AD7746 yang dihubungkan langsung dengan
mikrokontroler Arduino dan hasilnya ditampilkan pada layar komputer.
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai pengukuran sensor dielektrikal berkisar antara 11
pF hingga 13 pF. Nilai rata-rata pengukuran kapasitansi pada sensor sebelah kiri adalah
sebesar 11,8861 pF dan 11,7764 pada sensor sebelah kanan. Perbedaan nilai pengukuran
antara sensor sebelah kiri dan sebelah kanan sangat kecil, ini membuktikan bahwa proses
fabrikasi pcb dalam pembuatan sensor dielektrikal ini sangatlah bagus.
Tabel 4.2 Nilai pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KIRI
Kapasitansi
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 11,4419 0,002422 0,0117
B 11,6144 0,001105 0,0068
C 11,5945 0,001045 0,0069
D 12,9813 0,060915 0,3997
E 11,7988 0,001185 0,0074
RATA-RATA 11,8862 0,0133344 0,0865
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KANAN
Kapasitansi
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 11,4191 0,001308 0,008
B 11,7373 0,000739 0,0045
C 11,6891 0,000946 0,0056
D 12,4076 0,002134 0,0145
E 11,6292 0,001524 0,0084
RATA-RATA 11,77646 0,0013302 0,0082
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

4.2.2 Pengukuran dengan kertas setebal 10 cm
Gambar 4.2 Proses pengukuran sensor dielektrikal pada kertas
Pengukuran ini dilakukan untuk membuktikan perubahan nilai pengukuran yang
terjadi apabila sensor diberikan penghalang diatasnya. Oleh karena itu digunakan kertas
setebal 10 cm sebagai penghalang bergeraknya fluks magnetik yang dihasilkan oleh sensor.
Pengukuran dengan kertas ini dilakukan dengan menggunakan kertas putih yang belum ditulis
atau belum mempunyai noda. Dari pengukuran menggunakan kertas ini diharapkan mendapat
nilai baru yang nanti akan digunakan sebagai perbandingan dengan pengukuran pada udara
bebas. Proses pengukuran pada kertas menggunakan CDC AD7746 dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Pengukuran ini dilakukan terhadap kelima sensor dan pengukuran dilakukan secara
bergantian antara sensor sebelah kiri dan sensor sebelah kanan. Adapun hasil nilai
pengukuran pada sensor ini adalah seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Nilai pengukuran sensor dielektrikal pada kertas
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KIRI
Kapasitansi
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 12,3238 0,0024 0,0126
B 11,7586 0,0010 0,0062
C 11,7476 0,0020 0,0139
D 14,1888 0,0000 0
E 12,4516 0,0025 0,0157
RATA-RATA 12,4941 0,0016 0,00968
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KANAN
Kapasitansi
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 12,6238 0,0025 0,0132
B 12,4896 0,0012 0,0081
C 12,458 0,0052 0,0362
D 13,5637 0,0018 0,0107
E 12,6803 0,0015 0,009
RATA-RATA 12,76308 0,0024 0,01544
Dari nilai-nilai pengukuran pada Tabel 4.3 juga diketahui bahwa terdapat nilai
pengukuran yang berbeda jauh dari pengukuran lainnya. Nilai pengukuran tersebut adalah
pada sensor D. Adanya beda pengukuran yang jauh dari sensor D ini juga terjadi dalam
pengukuran pada udara bebas. Sensor ini mempunyai nilai pengukuran lebih besar sebanyak 1
pF hingga 2 pF dibandingkan dengan sensor lainnya. Kejadian ini disebabkan oleh adanya
kurang ketelitian pada saat fabrikasi pcb sensor yang dilakukan di pabrik yang menyebabkan
perubahan posisi sensor atau bahkan perubahan bahan metal yang digunakan sehingga terjadi
perubahan nilai kapasitansinya. Namun dalam keseluruhan sensor, dapat dikatakan bahwa
fabrikasi sensor sudah sangat bagus dan menghasilkan sensor yang mempunyai ketelitian
yang tinggi.
4.3 Analisis pengukuran sensor dielektrikal menggunakan LCR Meter dan
CDC AD7746
Adanya perbedaan pengukuran sensor dielektrikal yang terjadi antara pengukuran
menggunakan LCR Meter dan CDC AD7746 adalah karena adanya faktor-faktor dari luar
yang mengakibatkan kesalahan pada pengukuran. Adapun perbedaan hasil pengukuran
diantara kedua pengukuran ini adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Analisis perbedaan pengukuran antara LCR Meter dengan CDC AD7746
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KIRI
Beda Ukur
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 0,7419 0,5246 6,9336
B 0,8144 0,5758 7,5407
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

C 0,9945 0,7032 9,3820
D 1,7813 1,2595 15,9044
E 0,8988 0,6355 8,2458
RATA-RATA 1,0462 0,7397 9,6512
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KANAN
Beda Ukur
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 0,6191 0,4377 5,7324
B 1,3373 0,9456 12,8586
C 0,7891 0,5579 7,2394
D 1,2076 0,8539 10,7821
E 0,7292 0,5156 6,6899
RATA-RATA 0,93646 0,6621 8,6389
Pada tabel 4.4 terdapat perbedaan pengukuran yang dilakukan antara pengukuran
menggunakan LCR Meter dan pengukuran menggunakan CDC AD7746. Beda pengukuran
ini diperoleh dari nilai pengukuran dari CDC AD7746 dikurangi dengan nilai pengukuran dari
LCR Meter. Dari perbedaan pengukuran ini diperoleh nilai rata-rata perbedaannya, yaitu
sebesar 1,0461 pF pada sensor sebelah kiri dan sebesar 0,9364 pF pada sensor sebelah kanan.
Dari kedua nilai rata-rata tersebut diketahui nilai perbedaan pengukuran ± 1pF.
4.4 Analisis pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas dan kertas
menggunakan CDC AD7746
Pengukuran sensor dielektrikal yang dilakukan dengan dua metode pengukuran yaitu
dengan pengukuran pada udara bebas dan pengukuran pada kertas yang keduanya diukur
menggunakan CDC AD7746 berfungsi untuk mendapatkan beda pengukuran diantara kedua
pengukurannya. Beda pengukuran ini yang akan dibuktikan sebagai bahan dielektrikal dimana
seperti pada teori kapasitansi, dimana struktur dari sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrikal. Sehingga dari proses pengukuran ini
dimisalkan kertas adalah sebagai bahan dielektrikalnya. Adapun hasil pengukuran dari kedua
metode pengukuran ini ada pada Tabel 4.5.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

Selain nilai pengukuran sensor dielektrikal pada udara bebas dan pada kertas setebal
10 cm, pada Tabel 4.5 ini juga terdapat besar nilai perbedaan antara kedua metode. Besar nilai
perbedaan pengukuran ini merupakan wakil dari bahan dielektrikal yang terukur. Dari hasil
perbandingan beda pengukuran, didapat bahwa beda pengukuran pada udara bebas dan pada
kertas adalah sebesar ± 1 pF. Nilai beda pengukuran ini dapat dianalisis kembali dalam
penelitian selanjutnya untuk mengetahui kebenaran bahwa benar nilai tersebut adalah karena
pengaruh dari bahan kertas setebal 10 cm tersebut.
Tabel 4.5 Analisis perbedaan pengukuran pada udara bebas dan pada kertas
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KIRI
Beda Ukur
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 0,8819 0,6235 7,7076
B 0,1442 0,1019 1,2415
C 0,1531 0,1082 1,3204
D 1,2075 0,8538 9,3018
E 0,6528 0,4615 5,5327
RATA-RATA 0,6079 0,4298 5,1143
SENSOR
DIELEKTRIKAL
SENSOR KANAN
Beda Ukur
(pF)
Standard
Deviasi
%
Kesalahan
A 1,2047 0,8518 10,5498
B 0,7523 0,5319 6,4094
C 0,7689 0,5436 6,5779
D 1,1561 0,8174 9,3176
E 1,0511 0,7432 9,0384
RATA-RATA 0,98662 0,6976 8,3778
Dengan melakukan pengukuran pada udara bebas dan kertas telah terbukti dengan
jelas bahwa terjadi perubahan kapasitansi dan sensor dapat membaca kapasitansi tersebut
dengan menunjukkannya pada hasil pengukuran menggunakan CDC AD7746. Dengan begitu
sensor dielektrikal ini sudah mampu digunakan sebagai sensor kapasitansi walaupun masih
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

perlu penyempurnaan kembali untuk mendapatkan nilai pengukuran yang lebih stabil dan
tepat.
5. PEMBAHASAN
Pada perancangan sensor dielektrikal ini menggunakan metode perubahan nilai
kapasitansi untuk mengetahui adanya perubahan bahan dielektrikal yang terjadi pada daerah
sensor dielektrikal. Perubahan ini diketahui dengan melakukan pengujian pengukuran pada
lima buah pcb dengan setiap pcb mempunyai dua buah sensor dielektrikal. Pengujian
dilakukan menggunakan IC CDC (Capaciance to Digital Converter) AD7746 yang
dihubungkan dengan mikrokontroler arduino. IC CDC berfungsi untuk membaca nilai
kapasitansi terukur pada sensor dielektrikal dan mengkonversi nilai tersebut kedalam
mikrokontroler arduino. Dalam mikrokontroler nilai kapasitansi tersebut diolah dan
ditampilkan pada layar komputer.
Dalam pengukuran menggunakan CDC AD7746 perlu diperhatikan mode pengaturan
yang digunakan oleh CDC tersebut. Mode yang digunakan dalam pengukuran sensor
dielektrikal ini adalah Single Ended Mode, yaitu mode pengukuran dimana pin CIN 1(+)
dihubungkan dengan salah satu ujung sensor dielektrikal dan ujung satunya lagi dihubungkan
dengan pin EXCA. Dengan mode ini maka CDC mampu mengukur kapasitansi antara +4,096
pF hingga –4,096 pF yaitu sebesar 8,192 pF. IC CDC AD 7746 mampu mengukur kapasitansi
hingga 21 pF, maka untuk mengukur nilai kapasitansi hingga 21 pF diperlukan pengubahan
nilai CAPDAC pada CDC dengan melakukan perintah dari mikrokontroler.
Langkah awal pengukuran sensor dielektrikal dilakukan menggunakan LCR Meter,
dimana nilai hasil pengukuran akan dijadikan sebagai nilai awal atau nilai referensi sensor
dielektrikalnya. Kemudian pengukuran dilakukan menggunakan CDC AD7746. Pada
pengukuran ini dilakukan dua buah metode, yaitu pengukuran pada udara bebas dan
pengukuran diatas kertas setebal 10 cm. Tujuan pengukuran ini dilakukan adalah untuk
mengetahui perubahan nilai kapasitansi yang terjadi apabila pengukuran dilakukan pada
kertas setebal 10 cm dimana kertas tersebut dimisalkan sebagai bahan dielektrikalnya.
Dalam pengukuran dilakukan selama 10 kali setiap sensornya dengan mengambil
sebanyak 10 data tiap pengukuran. Sehingga didapat 100 nilai hasil pengukuran. Dari 100
nilai pengukuran tersebut diambil nilai rata-ratanya yang digunakan sebagai nilai hasil
pengukuran. Selain mengambil nilai pengukuran, dilakukan juga penghitungan nilai standar
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

deviasi dan penghitungan besar persen kesalahan. Standar deviasi dan persen kesalahan ini
bertujuan untuk mengetahui besar penyimpangan antara nilai tersebut dengan nilai rata-rata
pengukuran. Nilai ini nanti akan digunakan untuk mengetahui ketelitian dari hasil pengukuran
tersebut.
Setelah melakukan seluruh pengukuran terhadap sensor dielektrikal dengan
menggunakan LCR Meter dan CDC AD7746, maka diketahui bahwa terjadi perubahan nilai
kapasitansi. Perubahan nilai kapasitansi ini dapat disebabkan oleh adanya kesalahan
pengukuran, adanya gangguan dari sekitar, dan bahkan adanya kesalahan orang yang
melakukan pengukuran. Akan tetapi adapun beda pengukuran tidaklah terlalu besar.
Begitu juga dengan pengukuran yang dilakukan pada udara bebas dan pengukuran
pada kertas setebal 10 cm, perubahan kapasitansi terjadi dalam setiap sensor. Dimana nilai
kapasitansi pada pengukuran kertas setebal 10 cm lebih besar dibandingkan dengan
pengukuran pada udara bebas. Ini membuktikan bahwa kertas setebal 10 cm yang berfungsi
sebagai bahan dielektrik berfungsi diukur menggunakan sensor dielektrikal. Selain itu
diperoleh juga hasil rata-rata pengukuran terhadap seluruh sensor, bahwa nilai pengukurannya
mempunyai nilai rata-rata yang hampir sama. Ini ditandai dengan kecilnya nilai standar
deviasi dan nilai persen kesalahannya. Ini membuktikan bahwa fabrikasi yang dilakukan
dalam pembuatan sensor sangat teliti sehingga telah sesuai berfungsi sebagai sensor yang
mempunyai ketelitian yang tinggi.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan perancangan dan pengukuran yang dilakukan menggunakan LCR Meter dan IC
CDC AD7746 terhadap sensor dielektrikal maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Pengukuran menggunakan IC CDC AD7746 mempunyai hasil pengukuran yang
lebih akurat dibanding pengukuran dengan LCR Meter dibuktikan dengan nilai
standar deviasai dan persen kesalahan yang bernilai mendekati nol.
2. Pemilihan penggunaan CAPDAC adalah sesuai nilai kapasitansi acuan yang diukur
menggunakan LCR Meter dimana pada sensor dielektrikal berikut menggunakan
CAPDAC (10 /6-14).
3. Nilai kapasitansi pada semua sensor dielektrikal hampir sama dan membuktikan
fabrikasi pcb sensor sangat bagus.
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013

4. Nilai kapasitansi sensor dielektrikal pada pengukuran diatas kertas lebih besar
dibandingkan pengukuran pada udara bebas, membuktikan adanya perubahan
kapasitansi yang disebabkan oleh berubahnya bahan dielektrikal.
7. DAFTAR ACUAN
[1] 24-Bit Capacitance-to-Digital Converter with Temperature Sensor AD7745/AD7746.
Diunduh pada 4 Desember 2012.
http://www.analog.com/en/analog-to-digital-converters/ad-
converters/ad7746/products/product.html
[2] Interactive Matter- Arduino & AD7746. Diunduh pada 4 Desember 2012.
http://interactive-matter.eu/blog/2009/07/18/arduino-ad7746/
[3] Apa dan Mengapa Arduino. Diunduh pada 4 Desember 2012.
http://panduan.anekarobot.com/
[4] http://arduino.cc/
[5] Li, Xiaobe; Measuring Physiscal Properties of Organic Material Using Dielectric
Spectroscopy; University of Washington. Diunduh pada tanggal 4 Desember 2012
http://www.ee.washington.edu/research/seal/pubfiles/MSEE_Xiaobei.pdf
[6] Microwave Dielectric Spectroscopy Workshop. Diunduh pada tanggal 4 Desember
2012
Analisis kapasitansi ..., Antony Hutahaean, FT UI, 2013